Ikon Kota Surabaya Surabaya sebagai Kota Pahlawan memiliki beberapa ikon, namun dalam buku ini akan mengangkat enam dari ikon-ikon tersebut dan menerapkannya dalam formula batik.
.01
.02
.03
.04
.05
.06
Monumen Bambu Runcing Pantai Ria Kenjeran Bangunan Bersejarah Seni Ludruk Monumen Tugu Pahlawan Semanggi Suroboyo
Surabaya dalam BatikKu
.17
Cara menggunakan Formula
Aturan Dalam Membuat Formula Motif Batik Berikut merupakan aturan dalam membuat formula motif batik Surabaya untuk dewasa awal, yang ditujukan agar desainer paham mengenai bagian-bagian dalam formula dan menyusunnya menjadi satu kesatuan batik.
Motif Utama
Isen - Isen
Motif utama dalam batik merupakan motif yang menjadi inti
Isen-isen yang digunakan dapat berupa turunan dari motif
dalam sebuah batik, yang biasanya berupa stilasi dengan isen-
utama, yang digunakan dengan ukuran yang lebih kecil. Selain
isen dalam yang lebih detil dari motif lainnya, yang berupa “line
itu, isen-isen Madura dan Solo-Jogja yang sudah ada dapat
art�. Dalam satu desain batik, motif utama yang dapat dipakai
digunakan untuk mengisi detail dalam motif utama maupun
dapat berjumlah 1 hingga 3 macam motif utama.
bekgron batik. Ketentuan dalam membuat motif untuk dewasa awal lebih bebas dan menonjolkan sisi dekoratifnya.
Motif Pendukung Motif pendukung bisa merupakan item yang merupakan kesatuan atau elemen dari motif utama, bisa juga berupa turunan dari motif utama, serta motif-motif yang telah ada sebelumnya yang mendukung estetika dalam batik.
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
Surabaya dalam BatikKu
.18
Ukuran Motif Menurut riset pasar yang telah digunakan, ukuran motif untuk dewasa awal adalah variatif. Dalam artian besar-kecilnya motif dalam satu kain tergantung pada kesesuaian komposisinya.
Komposisi Motif Komposisi pada motif batik Surabaya untuk dewasa awal menggunakan komposisi kesatuan dan irama. Akan tetapi pada pengaplikasiannya dapat lebih bebas dalam mengkomposisi.
Jumlah Motif Jumlah motif dalam satu dihitung berdasarkan macam motif utama dan pendukung yang digunakan. Dalam motif batik Surabaya, jumlah motif dalam satu kain dibatasi sampai 5 macam motif dalam satu kain, yang terdiri dari motif utama dan motif pendukung.
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
Surabaya dalam BatikKu
.19
Cara menggunakan Formula
Surabaya dalam BatikKu
.20
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
Formula Motif Batik Bambu Runcing
Surabaya dalam Batikku Kumpulan Formula dan Motif Batik Surabaya untuk dewasa awal
Surabaya dalam BatikKu
.23
Sekilas Tentang Bambu Runcing
Awal sejarah munculnya bambu runcing adalah ketika armada
Sehingga bisa dibilang senjata makan tuan. Ceritanya, Dr.
Jepang mendekati Pulau Jawa akir tahun 1942, Belanda
Moestopo membakar ujungnya sampai hangus dan dimasukan
mengira akan menerjunkan pasukan payung Kalijati. Makan
kedalam kotoran kuda [telotong, Jawa]. Dan digunakan untuk
diperluaslah ribuan bambu yang diruncingkan untuk
menakut-nakuti Jepang, akirnya Jepang lari terbirit-birit
menyambut pasukan Jepang. Ternyata Jepang mendarat di
karena takut tetanus, dan Jepang pun menyerah di ujung
pantai laut dekat Eretan, langsung menuju Subang dan
bambu runcing, dari sinilah awal mulai bambu runcing menjadi
mengancam Kalijati, yang segera jatuh juga ribuan bambu tadi
buah bibir para pejuang, tentu saja cara penggunaannya tidak
[yang niatnya digunakan oleh Belanda untuk jebakanpara
hanya seperti itu. Dalam periode selanjutnya bambu runcing
penerjun payung Jepang] karena ujunganya runcing oleh
digunakan untuk bertempur secara nyata melawan senjata
Jepang justru dijadikan alat latihan baris-berbaris para
yang lebih moderen, biasanya diatas bambu runcing diikatkan
pemuda Seinendan, Keibodan, Gakutotai, Hizbullah dan lain-
kain dua warna, merah dan putih, sebagai simbol bendera yang
lain, para pemuda dengan penuh semangat mempergunakan
dikibarkan saat proklamasi [saat itu belum mengenal bendera
“takeyari� ini untuk ditunjukan kepada musuh Jepang yakni
negara] untuk mengingatkan pejuang bahwa Indonesia telah
sekutu, termasuk Belanda. Tapi setelah proklamasi
merdeka.
kemerdekaan Indonesia, oleh para pejuang ditunjukan dan digunakan untuk melawan Jepang maupun Belanda. UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
Surabaya dalam BatikKu
.24
Formula Motif Bambu Runcing
Berikut merupakan aturan dalam membuat formula motif batik Surabaya untuk dewasa awal, yang ditujukan agar desainer paham mengenai bagian-bagian dalam
Motif Utama Dalam motif bambu runcing ini, monumen bambu runcing menjadi motif utamanya. Berikut adalah contoh stilasi dan motif utamanya.
Alternatif Motif Bambu Runcing Menurut riset pasar yang telah digunakan, ukuran motif untuk dewasa awal adalah variatif. Dalam artian besar-kecilnya motif dalam satu kain tergantung pada
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
Surabaya dalam BatikKu
.25
Alternatif Motif Utama Bambu Runcing
> .01
> .02
Alternatif Motif
Alternatif Motif
Motif Pendukung Motif pendukung pada motif bambu runcing menggunakan motif turunan dari motif utama. Berikut adalah contoh stilasi motif pendamping.
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
Surabaya dalam BatikKu
.26
Formula Motif Bambu Runcing
Alternatif Motif Pendukung Bambu Runcing
> .01
> .02
Alternatif Motif
> .05 Alternatif Motif
> .06 Alternatif Motif
> .04
> .03
Alternatif Motif
Alternatif Motif
Alternatif Motif
> .07 Alternatif Motif
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
> .08 Alternatif Motif
Surabaya dalam BatikKu
.27
Isen - Isen
Isen - Isen Isen-isen yang digunakan pada motif bambu runcing berupa turunan dari motif utama, dapat juga menggunakan ikon-ikon yang sudah ada, dan juga menggunakan motif pendamping sebagai isen-isen.
Alternatif Isen-Isen Bambu Runcing
> .01
Alternatif Motif
> .02
Alternatif Motif
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
Surabaya dalam BatikKu
.28
Formula Motif Bambu Runcing
Jumlah Motif Jumlah motif dalam satu kain pada formula motif bambu runcing maksimal 5 motif dalam satu kain. Motif tersebut dapat berupa motif utama maupun motif pendamping. Dengan perbandingan jumlah yang sesuai dengan selera desainer.
Ukuran Motif Ukuran yang digunakan dalam membuat motif batik bambu runcing adalah variatif. Desainer dapat mengeksplor ukuran motif dengan ukuran kecil, sedang dan besar dalam ukuran kain 1,25m x 2m, 1,5m x 2m, 2m x 2m
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
Surabaya dalam BatikKu
.29
Motif Utama
: >3cm dan < 20cm
Motif Pendukung
: >3cm dan <15cm
Isen-Isen
: menyesuaikan item
Pola dan Komposisi Pola yang digunakan dalam motif batik bambu runcing adalah pola geometris dan non geometris [acak]. Sedangkan komposisi yang digunakan adalah unity [kesatuan] dan rhytm [irama].
motif utama 1
motif utama 2
motif pendukung 1
>
motif pendukung 2
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
Surabaya dalam BatikKu
.30
Formula Motif Bambu Runcing
Warna Motif
Warna Motif Warna yang digunakan pada motif bambu runcing terdiri dari warna utama dan warna turunan. Warna tersebut di dapat berdasarkan hasil riset dan menyesuaikan dengan warna item [bambu: hijau].
Warna Utama
CMYK RGB
27 100 100 31 143 48 90
CMYK RGB
93 26 100 17 23 125 74
CMYK RGB
0 0 100 0 255 242 18
Surabaya dalam Batikku
Surabaya dalam Batikku
Surabaya dalam Batikku
Red Rosemary
Fresh Green
Shiny Yellow
Warna Utama
Warna Utama
Warna Utama
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
Surabaya dalam BatikKu
.31
Warna Turunan Warna yang digunakan dapat lebih tua atau lebih muda
>> CMYK 27 100 100 31 RGB 143 48 90
>
>> CMYK RGB
93 26 100 17 23 125 74
CMYK RGB
0 0 100 0 255 242 18
Surabaya dalam Batikku
Surabaya dalam Batikku
Surabaya dalam Batikku
Red Rosemary
Fresh Green
Shiny Yellow
Warna Turunan
Warna Turunan
Warna Turunan
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
Berikut merupakan beberapa alternatif motif
Alternatif 1
batik bambu runcing, berdasarkan tahap-
Motif Batik Bambu
tahap yang telah dijelaskan di halaman
RuncingSurabaya Dalam Batikku
sebelumnya
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
Surabaya dalam BatikKu
.33
Formula Motif Bambu Runcing
Alternatif 2 Motif Batik Bambu Runcing Surabaya Dalam Batikku
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
Surabaya dalam BatikKu
.34
.17
Formula Motif Bambu Runcing
Alternatif 3 Motif Batik Bambu Runcing Surabaya Dalam Batikku
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
.35
Alternatif 4 Motif Batik Bambu Runcing Surabaya Dalam Batikku
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011
Surabaya dalam BatikKu
.36
.17
Formula Motif Bambu Runcing
Alternatif 5 Motif Batik Bambu Runcing Surabaya Dalam Batikku
UNTUK PENGABDIAN PARA PEMBATIK | 2011