Page 06
WKM Edisi Sabtu, 14 November 2015
KEGIATAN KAUM MUDA Jl. Teuku Umar no. 31 Denpasar Bali 80114 0361-232414 youth@gptbaithani.org
Doa Fajar Pagi selasa - sabtu, 05am
YouthBaithani
Komunitas Sel Grup selasa minggu ke-2 & 4, 07:30pm
Ibadah Pendalaman Alkitab rabu, 06:30pm
Pelatihan Multimedia Umum rabu, 07:00pm
Ibadah Doa Penyembahan dan Kuasa jumat, 06:30pm
Ibadah Kaum Muda sabtu, 06:30pm
Sani Prathama online editor
putri sritini editor
Ibadah Raya Umum minggu, 05:30am, 09:30am, 05:00pm
ari desyani writer, design
diven laoli design
prila forrestya writer
Loisa Septania online contributor
Gowes Bareng minggu ke-2 & 4, 03:30pm
Page 03
WKM Edisi Sabtu, 14 November 2015
profetik kuat besar
Page 04
WKM Edisi Sabtu, 14 November 2015
PERUBAHAN SIKAP SAAT HARTA KEKAYAAN BERTAMBAH Sudah merupakan hukum alam bahwa harta kekayaan bisa diperoleh orang-orang yang bekerja dengan rajin, rasional, bijak dan menggunakan segala potensi dirinya. Mereka akan mendapatkan pekerjaan dengan kompensasi yang bagus. Tidak ada hukum alam yang memberikan penghasilan besar dengan bekerja sedikit atau bekerja setengah hati. Bahkan yang tidak bekerja tidak pantas mendapat makan. Tapi, bagi mereka yang bekerja keras, rajin, dan menggunakan akal sehatupahnya adalah penghasilan yang besar. Dengan penghasilan besar baik itu berupa gaji atau keuntungan dari usaha bisnis, kekayaan bisa bertambah. Namun, bertambahnya kekayaan tidak selalu diikuti oleh perilakuperilaku yang baik dan benar. Etika, perilaku bahkan gaya bicara bisa berubah. Ketika penghasilan kecil, kita bisa kelihatan bersikap rendah hati bahkan merasa rendah diri; volume suara kecil ketika berbicara dalam pertemuan. Ketika penghasilan besar, kata-kata bisa berisi nada-nada optimis seperti yang sering diperagakan oleh mereka yang mendapat pelatihan berpikir positif. Muncul rasa percaya diri bahkan rasa percaya diri yang berlebihan. Volume suara pun bisa bertambah besar.
Gaya hidup pun bisa berubah ketika penghasilan besar. Yang tadinya berhatihati, sekarang tidak berpikir panjang untuk membelanjakan uang. Tadinya belanja di pasar tradisional, sekarang belanja di mal. Segala sesuatu dianggap mudah; pertimbangan matang diabaikan. Keinginan pun berubah dengan bertambahnya harta kekayaan. Barang yang tadinya dianggap sekunder, sekarang jadi primer. Perubahan tidak hanya terjadi pada etika, gaya bicara, gaya hidup, dan keinginan, tapi merambah pada sikap hati. Muncul kesombongan dalam berbagai bentuk-mulai dari sikap ingin dipuji, dihormati, merendahkan orang lain bahkan sampai mengabaikan eksistensi Tuhan. Itulah perubahan perilaku yang terjadi pada Roni (bukan nama sebenarnya). Datang dari kota kecil untuk mengadu nasib di Jakarta, Roni hanya bermodalkan izasah SMA dan sedikit uang untuk biaya kuliah. Setamat kuliah, ia mendapat pekerjaan. Pekerjaannya pun tidak memberikan penghasilan yang relatif besar, tetapi Roni bekerja keras dan menggunakan naluri bisnisnya dalam pekerjaan.
Page 05
Dengan berjalannya waktu, Roni pelanpelan merasakan hasil jerih payahnya. Ia mampu membeli rumah kecil, membeli tanah, membangun rumah baru yang miliaran rupiah, membeli properti bahkan ia pun melebarkan sayap bisnisnya ke bidang-bidang lain dengan investasi miliaran rupiah.
WKM Edisi Sabtu, 14 November 2015
terhadap sikap-sikap keluarga yang memuakkan.
Yang menarik dari diri Roni adalah ia tidak lupa kepada orang tua dan saudara-saudarinya. Ia berbuat baik bagi orang-orang terdekatnya. Apa saja yang diinginkan orang tua dan saudarasaudaranya selalu ia berikan. Ia memberikan kesempatan kepada orang tuanya untuk jalan-jalan ke luar negeri. Ia memberikan bantuan keuangan termasuk membantu biaya pengobatan bahkan pengobatan yang mahal sekalipun. Namun, bertambahnya harta kekayaan tidak dibarengi dengan kesiapan mental. Roni tidak mampu mengendalikan perilakunya. Dalam berbagai kesempatan Roni menunjukkan kepada orang lain tentang keberhasilannya. Ia ingin diakui dan dikenal oleh orang lain. Sikap kesombongan pelan-pelan menyelinap dalam diri Roni. Bukan hanya Roni saja, orang-orang terdekat Roni, kecuali isterinya, juga mengalami perubahan perilaku. Kesombongan menggerogoti hati orang tuanya. Orang tua dan saudara-saudari Roni menyarankan agar isteri Roni juga ikut tampil beda dan punya penampilan yang pantas sebagai orang kaya. Isterinya memang tidak larut atas keberhasilan suaminya. Ia paham bahwa kekayaan ibarat burung rajawali yang bisa terbang. Hari ini harta ada, esok lusa bisa pergi. Isterinya tidak mau terjebak terhadap gaya hidup yang borjuis atau pamer. Sekalipun kekayaan bertambah, ia bersikap biasa dan tampil bersahaja. Tidak muncul sikap menjaga image. Isteri Roni jadi sendirian di tengah-tengah keluarga yang sedang merasakan nikmatnya kekayaaan. Ia sering tidak disertakan mengambil keputusan untuk membantu keluarga Roni. Isterinya ibarat orang asing dalam keluarganya, tapi isterinya bersabar dan menahan diri
Harta kekayaan memang bisa membuat seseorang bahagia sekaligus mengundang bahaya. Tidak mudah mengontrol perilaku ketika kekayaan semakin bertambah.
“Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.� - Lukas 18 : 14b
BELAJAR DARI SEMUT S uatu hari Raja Daud mengaj ak Salomo anaknya menemani nya b e rjalan-jalan di taman istana. Setelah let i h berkeli li ng duduklah d ia d i bawah s ebuah pohon ri ndang. Di li hat nya Salomo sedang asi k me m a n dangi s es uatu . Ras a p enasaran Daud mendorongnya unt uk meng ha m piri S alomo. “A nak ku apa yang sedang engkau li hat ?” tanya sa n g ayah. “O h lihatlah ayah s ekawanan semut i t u, mereka begi t u si buk m e n gangkat dau n menu ju sarang. Unt uk apa sebenarnya daun- daun it u ? ” tanya S alomo kepada ayahnya.
Page 07
“ D au n i t u a d alah makanannya, an akku. I n i a d a l a h mus im dimana mereka bi asa m e n g u m p u l kan makanan, untu k bekal ket i ka sa l ju mulai turu n men ut upi bu m i . ” Jawa b Dau d. “ L i h at l a h m ereka begitu kec il tapi s a n g g u p m e ngangkat dau n yang b egi t u besa r, b a h kan jauh lebih bes ar dari tu b u h m e re ka s endiri. Ternyata semut ti d a k se l e m a h yang aku kira s elama i ni .” S a m b u n g Salomo. Dia tampak begi t u h e ra n d a n kagu m dengan pemandan g a n ya n g s edang dilihatnya. “ Ya h i t u l a h Kuas a Tuhan, bahkan bi nata n g ya n g paling lemah diberi kan Tu h a n ke kuatan melebihi yang lai n. Tu h a n i t u a dil. tahu kah kamu an akku, s e m u t ya n g kec il ini s anggup men gangkat b e b a n yang bahkan 10 kali lebi h be rat d a r i t ubuhnya. S eekor gajah yang pa l i n g b esa rpun tidak akan s anggup m e n a n d i n g i keku atan s eekor semut . An a k ku , ja n gan pernah s ekalipu n engkau m e re m ehkan mereka yang tampak l e m a h . B e l a j arlah dari s emu t! J ika engkau n a nt i m e njadi s eorang raja” . Jawab Ra ja D au d . “ En g kau ta h u berapa lama mereka akan m e n g a n g kat makanan-makanan i t u?” ta n ya Ra ja . “ Enta h aya h, mungkin s ampai nant i s o re ” . Jawa b S alomo. “ Ti d a k n a k , tidak s eperti itu . Mereka aka n te r u s bekerja mengu mpulkan m a ka n a n h i ngga mus im dingin t i ba. L i h at l a h b agaimana mereka be kerj a! M e re ka se a kan tidak pernah lelah. Ti d a k a d a yang diam, tidak ada yang ta m p a k se d ang as ik bers antai bukan?” s a m b u n g Ra ja Dau d. “ Ya , aya h b enar. M ereka s emu a be kerj a! Ta p i Aya h , mungkinkah karena mereka ta ku t a ka n d ihuku m jika tidak bekerj a? m u n g k i n a d a yang s edang mengawasi m e re ka b ekerja. ” S alomo men coba m e n g a ju ka n argumennya. “ Ti d a k , t i d ak ada yang mengawasi , s e m u t b u ka n bu dak dari s iapapun. S e m u t h a n ya memiliki s eorang rat u ya n g b e rt u gas melahirkan para semut , s e d a n g ka n s ebagian bes ar s emu t adalah j e n i s p e ke r ja dan s is anya adalah semut pra ju r i t ya n g bertu gas menjaga koloni da n rat u m ereka. Tapi tidak u ntu k men g o nt ro l p a ra pekerja. ”
WKM Edisi Sabtu, 14 November 2015
“Anak ku, j i ka engkau mau meren u n g kannya, engkau bi sa belaj ar ban ya k dari kehi dupan para semut .” Samb u n g Raj a Daud. “Apakah i t u ayah, katakanlah sup aya aku i ni mengert i .” P i nta Salomo. “Bai klah, supaya engkau tahu, se m u t adalah bi natang yang bi j aksana, ya n g menyadari bahwa unt uk segala se suat u ada masanya. Mereka menya d a ri ada wakt u unt uk mengumpulkan d a n bekerj a serta ada wakt u unt uk berist irahat . Ket i ka masa unt uk beke rja datang, mereka akan menggunakan n ya unt uk mengumpulkan bekal maka n a n . tak sat upun dari mereka yang b e ru saha mencuri wakt u unt uk bersa nta i dan bersenang- senang. Karena me re ka sadar ket i ka musi m di ngi n t i ba, m e reka akan dapat beri st i rahat di da la m sarangnya yang hangat , semua ber ist irahat , t i dak ada yang bekerj a. Me re ka makan dan mi num, berpesta sa m b il menant i datangnya musi m semi .” “Yang kedua, sebagai semut , me re ka tahu bagai mana hi dup dalam bersa m a dalam komuni tasnya. Set i ap se m u t paham akan t ugas dan perannya m a si ng masi ng. Mereka menj alan ka n t ugasnya dengan set i a. Mereka tid a k perlu di paksa dan t i dak perlu di d ikte. Mereka tetap bekerj a tanpa perlu d ia wasi . Ti ap- t i ap semut akan mel a ku kan t ugasnya dengan sukarela d a n sungguh- sungguh. Yang sat u t i dak iri dengan yang lai n. Selai n raj i n, se m u t adalah bi natang yang memi li ki i nte g ritas t i nggi .” “Anakku j i ka engkau nant i men ja d i seorang raj a yang akan memi m p in bangsamu, aj aklah rakyat mu be la ja r dari para semut .” Sambung Sang D au d . Tak terasa hari semaki n si ang. Mata ha ri sudah berada tepat di atas kep a la . Di gandengnya tangan Salomo. “a n a k ku sudah saat nya unt uk pulang. M asih cukup wakt u unt uk kamu bi sa me re nungkannya nant i .” Ya masi h banyak wakt u bagi ki ta unt u k merenungkan, betapa t i dak sem p u rnanya ki ta sebagai manusi a, hi n g g a masi h harus belaj ar dari para semu t .
Page 08
WKM Edisi Sabtu, 07 November 2015
BUDAYA PEMALAS M e n ja d i se orang pemalas tidakla h suli t . Hebat nya lagi , set i ap pemalas p ast i m e m i l i k i ke u nikan-keunikan ters endi ri . Beri kut saya akan paparkan keuni ka n ke u n i ka n se orang pemalas . B erharap agar pemalas yang kebet ulan memb a ca tu l i sa n i n i t idak ters inggu ng, mela i nkan mulai mengubah kebi asaan hi dupnya .
Pe r tama, se l a l u s a j a m e m i l i ki al as an u ntu k men gh in dar dari s ebua h p e ke r jaan. Co b a l a h tengok kehidupan s eorang pe m a l as ya ng A nda kenal. Tak perlu ka g et ka l au orang ters ebu t s elalu saj a pu n ya a l asan u ntu k “menyelamat kan di r i � d a r i p e kerjaan yang s u dah menant i . D a l a m ke h i d upan berjemaat, ha l yang s a m a ju g a berlaku. B agi jemaat yang m asu k kate g ori “ pemalas � akan selalu pu n ya a l asa n u ntu k tidak pergi ke ge re ja , c u a ca yang buru klah, pendeta ya n g m e m b os ankanlah, fas ilitas gerej a ya n g t i d a k nyaman, ds b.
Ke du a, s e la l u m e n u n d a p e ke rjaan . Tak perlu heran kalau meli hat seo ra n g pemalas selalu menunda pekerja a n yang harusnya segera di selesai kan . I t u memang sudah menj adi ci ri khas n ya . Menunda pekerj aan dan membi arka n nya sampai menumpuk. Lalu sete la h keli mpungan, barulah i a bi ngung sen d iri dan bi sa- bi sa malah t i dak mau men g e rj akannya sama sekali . Tuhan t i dak p e rnah menunda pekerj aanNya. Bayang ka n saj a seandai nya Tuhan menunda- nu n d a pekerj aanNya, bi sa- bi sa matahari t id a k bersi nar hari i ni atau kelangsun g a n alam i ni bakal terancam!
Ketig a, tid a k p e rn a h s et i a den gan apa yan g tel ah d ip ercaya ka n kepad anya . S a l a h sat u alas an bagi pemalas unt uk ti d a k b e ke r j a adalah karena ia berpi ki r ba h wa h a l ters ebut adalah perkara keci l da n se p e l e. I a s elalu berpikir bahwa halh a l ke c i l seperti itu hanya akan membu a n g - b u a n g waktu s aja. S ementara k i ta ta h u b a hwa banyak hal bes a r j ust ru di awa l i d e n gan hal-hal kec il leb i h dulu. Ta n p a m au mengawali dengan ha l keci l, ba g a i m a n a mu ngkin Tuhan akan mempe rcaya ka n perkara-perkara yan g lebi h besa r? S aya sa n g at berharap bahwa keuni kan- keuni kan tersebut t i dak ada pada d iri k i ta . N a m u n s ekiranya ada, baiklah ki ta mengambi l keput usan unt uk meni ng g a lka n b u d aya malas ini.
Page 09
WKM Edisi Sabtu, 17 Oktober 2015
Sel grup leadership Ketua : Nevrina Ivone Base Camp : Jl.Anggungan BTN Lukluk Indah Blok C/36
Sel grup Annointed Ketua : Yosep Natalis Base Camp : Jl.Setia Budi no.58
Sel grup Agape Love Ketua : Alfredo Dano
Sel grup Commitment Ketua : Putri Sritini Base Camp : “JJ bali Button�, Jl.Tangkuban Perahu no.5
Base Camp : Jl.Tukad Pakerisan, Gg.XX no.5
Sel grup Revival Ketua : Olivia Piri Base Camp : Jl.Gurita, Perum.Pedungan Indah no.27
Sel grup Discipleship Ketua : Marcell Immanuel
Sel grup Integrity Ketua : Christin Susanti Base Camp : Jl.Gunung Muliawan no.23
Base Camp : Jl.P.Serangan,Gg.Somya no.11
Come and Join!
Untuk informasi lebih jauh mengenai area, jadwal dan lokasi Sel Grup, silakan menghubungi Ketua-ketua Sel grup yang ada, atau klik ke youth.gptbaithani.org/ what-we-do/selgrup.html