KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
PENDAHULUAN Sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan salah satu sumberdaya yang penting bagi hajat hidup masyarakat dan dapat dijadikan sebagai penggerak utama (prime mover) perekonomian nasional. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa pertama, Indonesia memiliki potensi sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil yang tinggi dengan kharakteristik wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang beraneka ragam. Kedua, sebagian besar kegiatan industri pada kabupaten/kota berada di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Ketiga, kegiatan industri di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki keterkaitan (backward and forward linkage) yang kuat dengan industriindustri lainnya. Keempat, wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan basis sumberdaya lokal bagi industri perikanan atau dikenal dengan istilah resources-based industries, dan Kelima, wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia memiliki keunggulan (comparative advantage) yang tinggi sebagaimana dicerminkan dari potensi sumberdaya ikannya. Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sesungguhnya merupakan wilayah yang memiliki potensi yang sangat tinggi untuk dikembangkan, oleh karena itu dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan kawasan pesisir dan laut perlu direncanakan dengan cermat dan sesuai dengan karakteristik wilayahnya. Untuk mengelola wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, Pemerintah telah menerbitkan suatu payung hukum yang mengatur tata cara pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil melalui UU No. 27 Tahun 2007. Salah satu amanat dalam undang - undang tersebut adalah rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau pulau kecil (RZWP3K) sebagai salah satu hirarki perencanaan dalam mengelola wilayah pesisir dan laut yang merupakan arahan pemanfaatan sumberdaya di wilayah pesisir dan laut melalui pengalokasian ruang. Selain itu, melalui rencana zonasi pesisir dan laut dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang selama ini kurang dialokasikan pemanfaatan ruangnya. Salah satu tahapan yang harus dipersiapkan dalam menyusun RZWP3K adalah pengumpulan informasi dan data mengenai wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Tujuannya adalah melaksanakan kegiatan jasa pengumpulan data, survey dan analisis data sumberdaya pesisir dan laut dalam rangka penyusunan rencana zonasi rinci kawasan minapolitan Kabupaten Luwu Timur sesuai dengan spesifikasi dan standar teknis yang tercantum dalam kak ini, sehingga menghasilkan suatu katalog informasi (buku data-data, buku analisa data dan buku album peta) sumberdaya pesisir dan laut yang merupakan acuan dan bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam melakukan analisa pada proses penyusunan rencana zonasi rinci kawasan minapolitan di Kabupaten Luwu Timur.
Pote
1
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
1
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
PROFIL SPASIAL WILAYAH PESISIR A. Kondisi Geografis Kabupaten Luwu Timur merupakan salah satu wilayah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dengan ibukota Malili. Kabupaten ini terbentuk berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara, dimana Kabupaten Luwu Timur ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Luwu Utara. Secara geografis Kabupaten Luwu Timur terletak antara 2003’00” – 3003’25” Lintang Selatan dan 119028’56” – 121047’27” Bujur Timur. Dilihat dari posisi tersebut, posisi Kabupaten Luwu Timur ini cukup strategis karena berbatasan dengan beberapa provinsi, sejumlah kabupaten dan berada di wilayah pesisir Teluk Bone. Secara administratif Kabupaten Luwu Timur berbatasan dengan : • Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Poso dan Morowali Provinsi Sulawesi Tengah • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kendari dan Kolaka Utara (Provinsi Sulawesi Tenggara) dan Teluk Bone • Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara Kabupaten Luwu Timur memiliki luas 6.944,88 km2 (694.488 Ha) atau sekitar 10,82 % dari luas Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur No. 4 Tahun 2006, jumlah kecamatan yang terdapat di Kabupaten Luwu Timur bertambah dari 8 kecamatan menjadi 11 kecamatan. Kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Towuti yaitu 1.820,48 km² atau 26,21% dan Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Tomoni Timur yaitu 43,91 km² atau 0,63% dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. kecamatan yang berada di pesisir yakni Kecamatan Burau, Kecamatan Wotu, Kecamatan Angkona dan Kecamatan Malili. Tabel : Jumlah Kecamatan dan Luas Wilayah Kabupaten Luwu Timur
2
No
Kecamatan
Luas (Ha)
(%)
1
Towuti
182.048
26,21
2
Nuha
80.827
11,64
3
Wasuponda
124.400
17,91
4
Malili
92.120
13,26
5
Angkona
14.724
2,12
6
Tomoni
16.809
2,42
7
Tomoni Timur
10.591
1,53
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
8
Mangkutana
130.096
18,73
9
Kalaena
4.198
0,60
10
Wotu
13.052
1,88
11
Burau
25.623
3,69
6.944,88
100
Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2010; Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur, No. 4/2006.
Peta Administrasi Kabupaten Luwu Timur
3
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
3
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
B. Kondisi Fisik Dasar Pesisir Daratan Dan Perairan 1. Iklim Kondisi iklim wilayah Kabupaten Luwu Timur dan sekitarnya secara umum ditandai dengan hari hujan dan curah hujan yang relatif tinggi dan sangat dipengaruhi oleh angin musim. Sifat-sifat iklim wilayah Kabupaten Luwu Timur perlu dikaji lebih mendalam, karena sangat berkaitan dengan aktivitas masyarakatnya yang hidup dan menggantungkan pada kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Tabel : Jumlah Hari (Hh) dan Curah Hujan (Ch) Di Kab. Luwu Timur Tahun 2009
Bulan
Tahun 20089 Jumlah Hujan
Curah Hujan
Januari
14
150
Februari
15
174
Maret
18
245
April
23
349
Mei
24
250
Juni
17
281
Juli
22
357
Agustus
22
233
September
14
250
Oktober
17
221
November
18
268
Desember
20
235
Rerata
18
251
Sumber : Kabupaten Luwu Timur dalam Angka Tahun 2009
Berdasarkan pengamatan Stasiun Hujan di Kabupaten Luwu Timur menunjukan suhu udara minimum rata-rata 22,5째C hingga 33,6째C dengan tingkat curah hujan yang cukup tinggi. Pada tahun 2008 tercatat rata-rata curah hujan mencapai 251 mm dengan ratarata jumlah hari hujan perbulan mencapai 18hari. 2. Topografi/Batimetri Topografi wilyah Kecamatan Malili dan Angkona relatif daerah datar dan daerah pesisir. Kondisi pantai dari kecamatan tersebut relative landai berlumpur dan berpasir dengan kedalaman mencapai kurang lebih 45 m pada batas kewenangan sejauh 4 mil. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kedalaman dari masing-masing posisi di pantai hingga ke laut pada tabel berikut.
4
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Tabel : Kedalaman perairan di Kecamatan Malili dan Angkona Easting
Norting
Kedalaman (m)
Easting
Norting
Kedalaman (m)
240104
9704354
13
261225
9699707
29
240255
9702454
19
261932
9702421
23
240552
9700447
24
262234
9704426
18
241236
9698071
32
262312
9706340
1.5
247206
9701016
26
267889
9705159
0.6
247255
9704093
20
267384
9703215
21
247066
9706559
12
266804
9701253
25
247108
9707998
3.5
266320
9698820
30
254085
9708360
1
267436
9705600
0
253968
9707248
10
267237
9706036
0
253996
9705226
17
266976
9706505
0
254662
9702795
24 Sumber : hasil pengukuran lapangan 2010
Peta Bathimetri (Malili dan Angkona)
5
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
5
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
3. Kondisi Oseanografis Pasang Surut Hasil pengamatan pasang surut berdasarkan pengamatan 15 piantan, dilakukan analisis pasang surut untuk menghitung amplitudo dan beda phasa 9 (sembilan) konstanta harmonik pasang surut. Metode analisis pemisahan komponen digunakan metode Admiralty. Hasil konstanta ditabelkan pada tabel berikut. Tabel : Hasil Analisis Konstanta Pasut So
M2
S2
N2
K1
O1
M4
MS4
K2
P1
Amplitudo (cm)
124
69
13
12
28
22
2
1
4
9
43
268
49
136
111
385
359
268
136
Phase
Berdasarkan konstanta harmonik pasang surut di atas, dapat diketahui karakteristik pasang surut baik tipe maupun tunggang pasang surut dan elevasi muka air laut maksimum, rata-rata saat pasang purnama dan rata-rata saat pasang perbani. Pada umumnya sifat pasut di suatu perairan ditentukan dengan menggunakan rumus Formzahl, yang berbentuk: F = ( K1 + O1) /( M 2 + S 2)
dimana :
F
=
Nilai Formzahl
Ki dan 01
=
konstanta pasut harian utama
N2 dan S2
=
konstanta pasut ganda utama
Klasifikasi sifat pasut di lokasi tersebut adalah: 1. Pasang ganda jika F < Ÿ 2. Pasang campuran (ganda dominan) jika Ÿ < F < 1 ½ 3. Pasang campuran (tunggal dominan) jika 1 ½ < F < 3 4. Pasang tunggal jika F < 3 Hasil analisa formzahl tersebut di atas, diperoleh nilai F dari pasang surut Pantai adalah 0,606, yang berarti tipe pasang surutnya adalah campuran cenderung ke harian ganda (mixed, prevailing semidiurnal), yaitu dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut tetapi dengan tinggi dan waktu yang berbeda. Tunggang pasang surut (tidal range) terbesar adalah sekitar 2,64 meter, tunggang pasang surut rata-rata saat pasang purnama adalah 1,64 meter, dan saat pasang perbani adalah 1,10 meter. .
6
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Sementara elevasi muka air laut mengacu kepada nilai LWS pada posisi air di level Lowest Astronomical Tide (LAT), diketahui elevasi muka air laut lainnya sebagaimana diuraikan sebagai berikut:
Elevasi
Tunggang Maksimum 264 cm
Rata-rata Pasang Purnama 164 cm
Rata-rata Pasang Perbani 110 cm
Karakteristik level Pasut
264 cm
HAT
214 cm
MHHWS
187 cm
MHHWN
132 cm
MSL
077 cm
MLLWN
050 cm
MLLWS
000 cm
LAT
Gambar Nilai Elevasi dan Tunggang Pasang Surut Catatan: HAT (High Astronomical Tide), MHHWS (Mean Highest High Water Spring), MHHWN (Mean Highest High Water Neap), MSL (Mean Sea Level), MLLWN (Mean Lowest Low Water Neap), MLLWS (Mean Lowest Low Water Spring), LAT(Low Astronomical Tide).
7
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
7
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Gelombang Gelombang yang terjadi di perairan pantai Kabupaten Luwu Timur adalah gelombang yang diakibatkan oleh angin yang bertiup di permukaan laut. Tinggi Gelombang daerah ini bervariasi menurut musim, kecepatan angin dan tinggi amplitudo pasang surut. Pada musim timur (hujan), yaitu bulan April-September gelombang lebih tinggi dibanding pada musim barat (Oktoberâ&#x20AC;&#x201D;Maret). Hasil pengamatan gelombang didapatkan tinggi gelombang berkisar 15 cm â&#x20AC;&#x201D; 25 cm.Gelombang yang pecah di pantai menimbulkan arus horisontal dan arus balik vertikal pantai. Arus balik ini yang dapat mengangkut sedimen di daerah pesisir dan akan mengakibatkan perubahan garis pantai dan penutupan mulut sungai.
Arus Arus di laut dapat diakibatkan oleh tiupan angin atau pengaruh pasang Surut untuk perairan pantai umum didominasi oleh arus pasang surut. Pada saat pasang naik, arus menuju ke pantai, sebaliknya pada pasang surut arah menuju ke laut. Pola arus di pantai yang disebabkan oleh angin arahnya dapat pengaruhi oleh arah angin. Hasil pengamatan di lapangan didapatkarn mows kecepatan arus berkisar 0,02 â&#x20AC;&#x201D; 0,60 m/ detik.
Peta Kondisi Arus permukaan (Malili dan Angkona)
8
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
4. Kualitas Air pH, Salinitas, Suhu, dan DO Kualitas air di perairan laut kecamatan Malili dan Angkona untuk parameter pH Salinitas, Suhu dan DO dapat dilihat pada tabel 3.4. pH rata-rata perairan laut berkisar antara 7,89 sampai 8,23, salinitas berada pada kisaran 14 - 34 ppt, Sedangkan suhu permukaan air laut berkisar 29 sampai 32 째C . Selain itu juga diketahui bahwa kandungan oksigen terlarut di perairan berkisar antara 4,48 s/d 7,52 mg/liter, sementara tingkat kecerahan dan kakeruhan perairan bervariasi sesuai dengan jarak dari muara sungai, dimana kekeruhann perairan diperoleh antara 0 NTU s/d 5,26 NTU dengan kecerahan antara 1 s/d 15 meter.
Peta sebaran suhu perairan Malili dan Angkona, Luwu Timur
Secara keseluruhan, berdasarkan parameter kualitas air yang diperoleh dari hasil pengukuran di lapangan dapat disimpulkan bahwa kondisi dan karakteristik lingkungan laut di lokasi studi masih dalam batas kisaran yang cukup baik untuk pengembangan kegiatan budidaya perikanan laut, pariwisata bahari dan kegiatan lainnya.
9
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
9
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Peta sebaran DO, Perairan Malili dan Angkona, Luwu Timur.
Peta sebaran pH perairan Malili dan Angkona, Luwu Timur.
10
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Peta sebaran Salinitas perairan Malili dan Angkona, Luwu Timur
Pospat Kandungan pospat perairan di lokasi didapatkan antara 0,159 - 4,954 mg/L, namun sebagian besar berada pada kisaran yang lebih kecil daripada 1,80 mg/L yang merupakan kisaran yang warn untuk pertumbuhan fitoplankton. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Wardoyo (1974) bahwa kandungan fosfat yang optimum untuk pertumbuhan fitoplankton berkisar antara 0,09 - 1,80 mg/L. Dengan demikian berdasarkan kadar fosfat-nya maka sebagian besar perairan di lokasi studi masih berada pada kondisi yang optimum untuk pertumbuhan fitoplankton
11
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
11
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Peta sebaran posfat perairan Malili dan Angkona, Luwu Timur.
Nitrat Berbeda dengan pospat, kadar nitrat yang diperoleh di perairan Malili dan Angkona, Kabupaten Luwu Timur tergolong rendah yaitu berkisar antara 0,040 â&#x20AC;&#x201D; 1,445 Mg/L. Berdasarkan nilai kandungan tersebut maka perairan Kabupaten Luwu TImur secara umum dapat dikatakan sebagai perairan yang memiliki kandungan Zat hara rendah (Oligotrofik). Wetzel (1975) mengelompokan perairan berdasarkan kandungan nitratnya yaitu oligotrofik bila kadar nitrat perairan berkisar antara 0-1 ppm. Sumber utama nitrat dalam perairan selain berasal dari suplai nutrien dari :darat berupa bahan organik yang selanjutnya diuraikan oleh mikroba, juga dapat berasal dari udara dan hasil fiksasi oleh bakteri - bakteri nitrat. Penyebab rendahnya konsentrasi nitrat dalam perairan selain dimanfaatkan oleh plankton atau tumbuhan air lainnya untuk pertumbuhannya juga dapat disebabkan oleh suplai nitrat ke dalam perairan tersebut yang memang rendah. Pengukuran di stasiun-stasiun yang berdekatan dengan muara sungai menunjukkan kandungan nitrat yang rendah. Dengan demikian rendahnya kadar nitrat dalam perairan Kabupaten Luwu Timur diduga disebabkan oleh suplai nutrien dari darat berupa bahan organik maupun fiksasi dari udara oleh bakteri-bakteri nitrat memang sangat rendah.
12
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Peta sebaran Nitrat perairan Malili dan Angkona, Luwu Timur
Klorofil-a Kadar klorofil-a perairan didapatkan berkisar antara 0,00208 - 0,02634 ppm. Kisaran yang diperoleh tersebut mengindikasikan bahwa perairan di wilayah kecamatan Malili dan Angkona Kabupaten Luwu Timur tergolong perairan oligotrofik karena kadar yang didapat < 1 ppm (Smith, 1999). Klorofil-a merupakan kandungan yang umum dari setiap tumbuhan yang berklorofil termasuk fitoplankton. Ada kecenderungan bahwa kadar klorofil-a berkoreelasi positif dan kuat dengan kelimpahan fitoplankton dan kadar nutrient perairan, sehingga perairan yang produktif yang memiliki kelimpahan phytoplankton yang tinggi juga memiliki kandungan klorofil-a yang tinggi. Rendahnya kadar klorofil-a tentu saja terkait dengan rendahnya kadar nitrat perairan yang didapatkan. Hal ini mengindikasikan bahwa perairan tersebut tergolong perairan yang kurang produktif dimana produktivitas primer dihasilkan tidak akan banyak mendukung biomassa rantai-rantai makanan selanjutnya dalam suatu ekosistem, termasuk biomassa ikan yang dapat di panen oleh nelayan.
13
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
13
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Peta sebaran Klorofil-a perairan Malili dan Angkona, Luwu Timur.
Peta sebaran kecerahan perairan Malili dan Angkona, Luwu Timur
14
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Peta sebaran kekeruhan perairan Malili dan Angkona, Luwu Timur
5. Ekosistem Pesisir Ekosistem pesisir yang ditemukan di lokasi rencana antara lain berupa ekosistem mangrove, ekosistem terumbu karang dan ekosisitem padang lamun. dari ketiga jenis ekosistem tersebut, mangrove adalah salah satunya yang dapat ditemukan disepanjang pesisir, meskipun kondisinya sudah banyak mengalami kerusakan. Sementara terumbu karang hanya dijumpai di beberapa lokasi saja. hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi hidrologi lokasi, dimana terdapat beberapa sungai besar dan kecil yang bermuara di pantai dan mempengaruhi kondisi perairan. Demikian pula halnya dengan padang lamun, dimana tidak semua wilayah pantai dapat ditemukan ekosistem ini. Gambar berikut menunjukan sebaran-sebaran jenis ekosistem yang ada di sepanjang pesisir lokasi rencana. Ekosistem lamun terlihat hanya terdapat di beberapa spot di pantai Angkona, sementara terumbu karang hanya ditemukan di lokasi sekitar perairan pulau Bolu poloE.
15
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
15
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Sebaran Ekosistem di Kecamatan Malili dan Angkona
Ekosistem Mangrove Hutan mangrove merupakan tipe hutan yang khas tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai, pertumbuhannya dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Fungsi ekologis dari ekosistem mangrove adalah; â&#x20AC;˘ Sebagai peredam ombak dan angin badai, pelindung pantai dari abrasi, penahan lumpur dan perangkap sedimen yang terangkut oleh aliran air. â&#x20AC;˘ Sebagai penghasil detritus yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan oleh pemakan detritus, atau sumber mineral-mineral hara. â&#x20AC;˘ Sebagai daerah asuhan (nursery ground), daerah mencari makanan (feeding ground) dan daerah pemijahan (spawning ground) berbagai biota laut. Hasil analisis citra satelit menunjukkan bahwa luas hutan mangrove disepanjang pesisir Kabupaten Luwu Timur adalah 8672,4 hektar. Secara umum kondisi hutan mangrove di Kabupaten Luwu Timur masih cukup bagus dengan kerapatan dan keanekaragaman jenis yang tergolong tinggi dan tutupan tajuk dan akar pohon yang sangat padat. Kondisi ini tentu saja perlu dipertahankan agar peranan ekologis dan peranan fisik yang diperankan oleh mangrove bisa berjalan maksimal. Peranan ekologis hutan mangrove adalah sebagai tempat besarnya anak-anak ikan, udang dan molluska (kerangkerangan), sehingga formasi mangrove yang luas akan menjami ketersediaan benih dari anak ikan, udang dan molluska yang selanjutnya akan menjadi ikan dan udang
16
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
yang besar yang siap ditangkap oleh nelayan di lepas pantai. Kecamatan Malili Ketebalan formasi hutan mangrove di Kabupaten Luwu Timur yang tersebar mulai dari Kecamatan Burau hingga Malili cukup bervariasi dan termasuk sudah menipis. Di Kecamatan Malili memiliki ketebalan formasi sangat luas sepanjang pantai di ke-4 desa pesisir. Mangrove di daerah ini memiliki kekhasan tersendiri dengan diameter batang pohon mangrove yang cukup besar diantaranya ada yang mencapai 85 cm dari jenis R. apiculata. Di bagian belakang formasi mangrove Malili terdapat areal tambak yang cukup luas yang di dalamnya masih terdapat pohon bakau yang sudah mati dan kering. Mangrove di Malili khususnya mangrove sungai dekat muara merupakan vegetasi campuran antara beberapa spesies seperti antara spesies Rhizophora Apiculata, Sonneratia alba, dan Nypa fruticans. Namun mangrove sungai yang agak jauh dari muara (pengaruh laut sudah sangat sedikit) lebih didominasi oleh spesies Nypa fruticans.
Formasi Nypa fruticans Pada Daerah Muara Sungai Malili
Mangrove di Kecamatan Malili memiliki ketebalan formasi dari laut ke arah darat yang juga bervariasi, dan berkisar antara 35 m hingga 750 m di daerah Lakawali. Ketebalan formasi hutan mangrove pada beberapa tempat di kecamatan Malili sudah menurun, apalagi mangrove sungai hampir di semua tempat di Kabupaten Luwu Timur telah mengalami penurunan ketebalan formasinya. Menurunnya ketebalan formasi hutan mangrove di daerah tersebut lebih disebabkan oleh konversi mangrove menjadi lahan tambak. Berdasarkan hasil survei dengan luasan plot 10 x 10 m pada beberapa titik sample diperoleh data kondisi hutan mangrove sebagai berikut :
17
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
17
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Tabel : Kerapatan, Frekuensi dan Penutupan lahan Mangrove di Malili No
Jenis Mangrove
Kerapatan Jenis (Di)
Frekuensi jenis (Fi) Penutupan jenis (Ci)
1
Nipah
0.34667
1.0000
10.30001
2
Rhizophora sp
0.02333
0.6667
0.11502
3
Bruguera
0.00667
0.3333
0.02064
Posisi : 278166 mT, 9710201 mU Sumber : Hasil analisis 2010
Jenis Nypa. sp memiliki nilai kerapatan 0,34667 dan merupakan jenis mangrove yang memiliki nilai kerapatan lebih tinggi dibanding jenis lainnya. Demikian pula halnya dengan Frekuensi jenis, Nypa sp memiliki frekuensi lebih tinggi dibanding lainnya. Penutupan jenis tertinggi adalah Nypa sp, kemudian disusul oleh jenis Rhizophora sp dan Bruguera sp. Secara umum kerapatan vegetasi mangrove di Kecamatan Malili tergolong kerapatan vegetasi yang jarang. Mengingat tingkat kerapatan vegetasi mangrove di Malili yang tergolong jarang (rendah) dan ketebalan formasinya yang sudah menipis, sementara dataran lumpur di depan hutan mangrove yang mengarah ke laut masih cukup potensial untuk tumbuh berkembangnya mangrove, maka upaya rehabilitasi mangrove dapat dilakukan di Kecamatan Malili. Untuk menentukan jenis mana yang mempunyai nilai penting lebih tinggi, maka diperlukan analisis lanjutan dengan menghitung relatif kerapatan relatif jenis (RDi); frekwensi relatif jenis (RFi) dan ; penutupan relatif jenis (RCi). Tabel Analisis Indeks Nilai penting mangrove di Malili No
Jenis Mangrove
RDi
RFi
RCi
(%)
(%)
(%)
INP
1
Nipah
92.03539823
50.0000
98.700003
240.7354
2
Rhizophora sp
6.194690265
33.3333
1.102191
40.63021
3
Bruguera
1.769911504
16.6667
0.1978057
18.63438
100
300
100
100
Sumber : Hasil analisis 2010
Penjumlahan komulatif dari nilai kerapatan relatif jenis (RDi); frekwensi relatif jenis (RFi) dan penutupan relatif jenis (RCi) dari tabel tersebut merupakan nilai indeks nilai penting. Berdasarkan hasil analisis, maka indeks nilai penting tertinggi diperoleh dari jenis Nipah sp kemudian disusul Rhizophora sp dan paling rendah Bruguera sp. Hal ini beararti bahwa dalam rehabilitasi mangrove disekitar titik kordinat tersebut, maka jenis Nipah sp yang paling disarangkan kemudian disusul jenis lainnya. Kegiatan rehabilitasi mangrove di daerah ini dapat dilakukan secara bertahap terutama di wilayah yang berbatasan dengan Kecamatan Angkona. sementara hutan mangrove dekat perbatasan antara Kecamatan Malili dengan kabupaten Luwu Utara kondisi
18
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
pantainya merupakan dataran pasir dan formasi mangrove bagian depan merupakan dominasi dari jenis Sonneratia sp, maka daerah tersebut kurang potensial untuk upaya rehabilitasi. Pada bagianbagian pantai yang kondisinya tidak cocok untuk upaya rehabilitasi karena kondisi substratnya, maka perlu dilakukan upaya pembatasan pembukaan areal mangrove terutama untuk perluasan areal pertambakan. Hal tersebut dapat dilakukan melalui suatu peraturan daerah khusus mengenai perlindungan dan pemanfaatan ekosistem mangrove. Kecamatan Angkona Di kecamatan Angkona juga memiliki formasi hutan mangrove yang sangat luas sepanjang pantainya. Di daerah ini sama dengan hutan mangrove daerah Malili, Wotu dan Burau dimana di bagian belakang hutan mangrove terdapat formasi areal tambak yang sangat luas. Formasi hutan mangrove di sepanjang pantai kecamatan Angkona, terdapat di bagian pinggir menghadap laut bervariasi. Pada daerah dekat atasan dengan kecamatan Malili bagian depan menghadap ke laut di dominasi oleh mangrove dari jenis Sonneratia alba. Formasi tersebut sangat jelas terlihat dari arah laut dan memanjang ke arah Wotu. Pada bagian lain terdapat formasi mangrove bagian depan yang didominasi oleh jenis Rhizophora apiculata dan bagian belakang merupakan campuran antara Sonneratia Alba dengan Nypa fruticans. Army Crabs - salah satu biota penghuni ekosistem mangrove Angkona
19
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
19
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Ketebalan formasi hutan mangrove di daerah Angkona juga bervariasi Sepanjang pantai dengan ketebalan formasi 7 m hingga 480 m. Pada beberapa tempat memiliki formasi hutan mangrove yang kurang dari 200 m. Dengan demikian beberapa tempat tersebut perlu dilakukan rehabilitasi melalui penanaman bakau khsusunya di daerah Ujung Army Crabs - salah satu biota penghuni ekosistem Lampou-mpou, Tanjung Terrabi dan mangrove Angkona lain-lain. Pada areal mangrove di Kecamatan Angkona ini terdapat biota assosiasi pada dahan dan ranting mangrove berupa tumbuhan seperti benalu dan anggrek dan hewan berupa burung bangau putih, burung elang, bangau abu-abu dan bangau ungu, juga terdapat banyak keleawar. Sementara di daerah bawah hutan mangrove yang berair merupakan tempat penangkapan kepiting bakau, ikan beronang (Siganus sp),maupun ikan kerapu lumpur(Epinephelus sp) Hasil analisis kondisi mangrove di spot desa Tampina kecamatan Angkona (278166 mT, 9710201 mU) selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel : Kerapatan, Frekuensi dan Penutupan lahan Mangrove di Angkona No
Jenis Mangrove
Kerapatan Jenis (Di)
Frekwensi Jenis (Fi)
Penutupan Jenis (Ci)
1
Nipah
0.34667
1.0000
9.86099
2
Rhizophora mucronata
0.01333
0.6667
0.12171
3
Bruguera
0.00333
0.3333
0.07334
4
Avicennia
0.01667
0.6667
0.27887
Sumber : Hasil analisis, 2010
Dari tabel menunjukkan bahwa jenis Nipah sp memiliki nilai kerapatan 0.34667 dan merupakan jenis yang memiliki nilai kerapatan lebih tinggi dibanding jenis lainnya. Nypa Sp juga merupakan jenis vegetasi yang memiliki nilai Penutupan jenis tertinggi dibandingkan ke tiga jenis lainnya yang ada di lokasi. Untuk menentukan jenis mana yang mempunyai nilai penting lebih tinggi, maka diperlukan analisis lanjutan dengan menghitung relatif kerapatan relatif jenis (RDi); frekwensi relatif jenis (RFi) dan ; penutupan relatif jenis (RCi). Tabel : Analisis Indeks Nilai penting mangrove di Angkona No
20
Jenis Mangrove
RDi
RFi
RCi
(%)
(%)
(%)
91.22807018
37.5000
95.414426
224.1425
25.0000
1.1776165
29.68639
1
Nipah
2
Rhizophora mucronata 3.50877193
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
INP
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
3
Bruguera
0.877192982
12.5000
0.709619
14.08681
4
Avicennia
4.385964912
25.0000
2.6983388
32.0843
100
100
100
100
Sumber : Hasil analisis, 2010
Penjumlahan komulatif dari nilai kerapatan relatif jenis (RDi); Frekwensi Relatif Jenis (RFi) dan Penutupan Relatif Jenis (RCi) dari tabel tersebut merupakan nilai Indeks Nilai Penting. Berdasarkan hasil analisis, maka Indeks Nilai Penting tertinggi diperoleh dari jenis Nipah sp disusul Rhizophora mucronata kemudian Avicennia sp. Hal ini beararti bahwa dalam rehabilitasi mangrove, maka jenis Nipah sp yang paling disarangkan kemudian disusul jenis lainnya. Ekosistem Padang Lamun (Seagrass Beds) Penilaian kondisi ekosistem padang lamun dilakukan berdasarkan nilai Penutupan dan kekayaan jenis lamun dan jenis hewan bentik yang hidup berasosiasi. Berdasarkan nilai penutupan maka kondisi ekosistern padang Lamun di pesisir Kabupaten Luwu Timur bervariasi menurut lokasi yaitu dari Kondisi yang sudah mengalami tekanan yang berat (rusak) sampai bagus atau alami. Adapun status atau kondisi ekosistem setiap stasiun secara detail disajikan pada Tabel. 3.5. Tabel : Kondisi dan status Lamun di kecamatan Malili dan Angkona Stasion
Posisi
(%)
Kategori Kondisi
Lokasi/Kec
mT
mU
STL01
282465
9701818
14,17
Jarang/Tereskploitasi
Malili
STL02
279807
9704337
34,17
Sedang/Terganggu
Malili
STL03
276933
9703718
65,83
Baik
Malili
STL04
276478
9703826
42,50
Sedang/Terganggu
Malili
STL05
276161
9704198
26,67
Sedang/Terganggu
Malili
STL06
274387
9704638
44,17
Sedang/Terganggu
Angkona
STL07
274025
9704647
34,17
Sedang/Terganggu
Angkona
STL08
273295
9704404
26,67
Sedang/Terganggu
Angkona
STL09
273562
9704661
32,50
Sedang/Terganggu
Angkona
STL10
272701
9704301
25,00
Jarang/Tereskploitasi
Angkona
STL11
272803
9704773
42,50
Sedang/Terganggu
Angkona
STL12
272500
9704539
38,33
Sedang/Terganggu
Angkona
STL13
272302
9704912
38,33
Sedang/Terganggu
Angkona
STL14
271750
9705396
65,00
Baik
Angkona
STL15
271064
9705408
35,83
Sedang/Terganggu
Angkona
STL16
270505
9705646
42,50
Sedang/Terganggu
Angkona
STL17
269749
9705669
19,17
Jarang/Tereskploitasi
Angkona
*=Penutupan Vegetasi
21
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
21
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Beberapa sumber ancaman bagi kehidupan padang lamun di Kabupaten Luwu Timur yaitu tingginya tingkat kekeruhan atau rendahnya tingkat kecerahan Perairan, sedimentasi dan pengaruh pasang surut perairan. Kekeruhan yang tinggi akan berdampak buruk terhadap lamun, karena daya tembus cahaya matahari menjadi rendah yang akhirnya menghambat pertumbuhan lamun. Pertumbuhan lamun yang hanya mengandalkan sumber energi dari proses fotosintesis, tentunya sangat dipengaruhi oleh kejernihan perairan. Partikel-pertikel sedimen yang terangkut pada muara sungai menyebabkan kekeruhan perairan pantai serta sedimentasi, kurangnya aktifitas gelombang menyebabkan proses sedimentasi berlangsung cepat, dan menempel pada permukaan daun lamun yang mengurangi intensitas cahaya dan pengaruhnya terhadap fotosisntesi. Selain itu pengaruh perbedaan pasang surut terhadap ekosistem padang lamun, pada saat surut terendah lamun yang hidup diperairan dangkal dapat terekspose sehingga dalam kurun waktu tertentu lamun dapat mati Selain faktor diatas kerusakan lamun dapat disebabkan oleh manusia dengan menggunakan alat tangkap aktif seperti jaring tarik (panambe) yang dapat merusak habitat atau menyebabkan terlepasnya lamun dari substrat. Kondisi lamun yang masih bagus akan menunjang perikanan pantai, karena padang lamun dikenal sebagai daerah asuhan (pembesaran) berbagai biota laut, selain itu juga digunakan sebagai tempat mencarl makan dan tempat memijah. Beberapa biota laut yang menjadikan lamun sebagai makanan seperti ikan baronang/malaja (Siganus canaliculatus) dan sapi laut (Dugong dugong). Selain itu ikan-ikan ekonomis penting lainnya seperti ikan kakap (Lutjanidae), ikan pari dan ikan katamba menjadikan padang lamun sebagai daerah mencari makan. Padang lamun yang masih alami dengan keragaman dan penutupan yang tinggi berkorelasi dengan kekayaan jenis biota dasar perairan (bentik). Fenomena ini dapat dilihat di pantai depan Muara Sungai Langkara (Stasiun STL14) dengan kondisi padang lamun yang masih sangat bagus didapatkan jenis hewan bentik yang lebih beragarn. bahkan beberapa jenis hewan bentik yang memiliki nilai ekonomi ditemukan di lokasi, seperti teripang (Holothuridae), Kepiting dan bulu babi (Tripneustes gratilla). Sebaran Padang Lamun Sebaran ekosistem padang lamun di Kabupaten Luwu Timur berada di sekitar pantai, meskipun demikian ekosistem lamun berkembang agak jauh dari garis pantai karena bentuk pantainya yang landai. Ekosistem padang lamun di pesisir Kab. Luwu Timur umumnya berkembang di daerah sub tidal (daerah yang selalu tergenang pada saat surut terendah) di depan muara sungai dengan substrat pasir atau pasir berlumpur. Ekosistem lamun ditemukan di perairan pantai Kecamatan Malili dan Angkona dengan hamparan padang lamunnya relatif kecil dan sebarannya tidak merata dengan kondisi perairan yang cukup keruh.
22
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Dari 12 jenis lamun yang menyebar di seluruh perairan Indonesia, ditemukan 7 jenis yang hidup di lokasi, yaitu Enhalus acoroides, Thallasia hemprichii, Halodule uninervis, Halophylla minor, Halophylla ovalis, Cymodocea serrulata dan Syringodium. Jenis E. acoroides dan T. hemprichii merupakan jenis lamun yang memiliki sebaran yang luas dengan penutupan yang tinggi. Penutupan dan Kerapatan Lamun Kecamatan Malili Padang lamun di Kecamatan Malili, menyebar pada 5 lokasi yaitu 1 titik pada Pantai Wewangriu depan muara sugai Patingko dan 4 didaerah intertidal pantai L a k a w a l i , Persentase penutupan d e n g a n lamun di kecamatan Malili hamparan yang relatif
sempit. Padang lamun di Pantai Wewangriu menyebar dengan persentase penutupan sebesar 14,17% Kerapatan lamun atau kondisi jarang/ antarstasiun di Kecamatan Malili tereskploitasi sedangkan untuk kerapatan jenis lamun sebesar 241 rumpun/m2. Jenis lamun yang tumbuh di Pantai Wewangriu adalah Enhalus acoroides, Thallasia hemprichii, Halophila sp dan Syriodium sp. Kerapatan lamun tertinggi dijumpai di stasiun STL03 yang mencapai 1515 rumpun/ m2, kerapatan tertinggi kedua di STL04 yaitu 787 rumpun/m2, sedangkan kerapatan terendah di stasiun STL01 yaitu 241 rumpun/m2, pola sebaran lamun antar stasiun tidak konsisten
Hamparan Padang Lamun di Kecamatan Malili
23
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
23
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Kecamatan Angkona Padang lamun di Kecamatan Angkona menyebar hampir disepanjang pantai angkona, yaitu pantai depan muara Sungai Langkara dan Pantai Lakawali. Jenis lamun yang ditemukan di perairan ini ada 6 jenis yaitu E. acoroides, H. minor, H. ovalis, T. hemprichii, C. serrulata, dan Syringodium. Secara umum penutupan lamun di pantai Kecamatan Angkona masuk dalam kategori sedang/terganggu. Penutupan tertinggi di stasiun STL014 yaitu 65,00% dengan kategori baik, untuk kategori Jarang/tereksploitasi di stasiun STL0107 dan STL17 masing-masing 25,00 dan 19,17. Stasiun lainnya masuk dalam kategori sedang/terganggu.
Persentase Penutupan Lamun di Pantai Kecamatan Angkona
Kerapatan Tutupan Lamun di Pantai Kecamatan Angkona
Kerapatan lamun tertinggi dijumpai di stasiun STL14 yang mencapai 1.322 rumpun/ m2, kerapatan tertinggi kedua di STL07 yaitu 905 rumpun/m2, sedangkan kerapatan terendah di stasiun STL08 yaitu 302 rumpun/m2.)
24
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Ekosistem Terumbu Karang Terumbu karang merupakan kumpulan organisme karang pembentuk Terumbu (karang hermatipik) yang bersimbiosis dengan zooxantellae dan sedikit algae berkapur serta organisme lain yang menghasilkan kalsium karbonat. Terumbu karang mempunyai produktivitas organik yang tinggi. Fungsi ekologis terumbu karang antara lain • Sebagai pelindung pantai dari hempasan ombak dan arus kuat. • Sebagai habitat (nursery ground, feeding ground, spawning ground) berbagai biota laut. • Sebagai tempat penangkapan berbagai biota laut. • Sebagai bahan baku obat-obatan. • Sebagai lokasi wisata. Terumbu karang di lokasi umumnya adalah tipe terumbu karang tepi (fringing reef). Terumbu karang di lokasi menyebar hanya di beberapa spot pesisir di Kecamatan Malili, yakni di sekitar periaran Pulau Bulu PoloE. Secara umum kondisi terumbu karang di kecamatan Malili masuk dalam kategori buruk hingga baik. Pada beberapa daerah pengamatan kerusakan terumbu karang disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alami dan non-alami. Faktor alami seperti sedimentasi, predasi hewan pemangsa karang (Achantaster, culcita, dan beberapa jenis ikan karang) serta bleaching oleh perubahan suhu yang drastis. Faktor non-alami lebih banyak disebabkan oleh penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.
Pulau Bulu Poloe Di Kecamatan Malili
25
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
25
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Presentasi Penutupan karang di Kecamatan Malili
Selatan Tg. Bulu Poloe (Stasiun STK05) Lokasi Stasiun STK05 berada disebelah selatan Tg. Bulu Pole. Kondisi tipe pantai berbatu, dengan vegetasi hutan dibagian atas pantai. Terumbu karang didaerah ini merupakan terumbu karang tepi (Fringing reef) dan topografi berbetuk slope. Hasil analisis dengan metode lifeform ditemukan persentase tutupan karang hidup 33,72% atau sedang, penutupan biota lainnya 5,48%. Kerusakan karang disebabkan dahulu pada daerah ini pernah terjadi penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, hal ini terlihat pada banyaknya sisa-sisa pecahan karang rubble serta karang mati 32,90%
Presentasi Life Form Karang di Bagian Selatan Tg. Bulu Poloe
Karang bercabang lebih mendominasi perairan, dalam transek 50m ditemukan kemunculan coral branching 43, dengan persetase tutupan 18,96. Karang masif 27 dengan persentase tutupan 7,92 dan alga 19 dengan tutupan terhadap perairan 6,90
26
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Frekuensi Kemunculan Jenis Karang di bagian Selatan Tg. Bulu Poloe
Tg. Bulu Poloe (Stasiun STK09) Tg. Bulu Poloe merupakan bagian daratan utama kabupaten luwu timur dan masuk stasiun pengamatan STK09. Tipe pantai berbatu, dengan vegetasi hutan dibagian atas pantai. Terumbu karang didaerah ini merupakan terumbu karang tepi (Fringing reef) dan topografi berbetuk slope. Persentase tutupan karang hidup 26,40 % atau sedang, penutupan biota lainnya 11,76 %.
Presentasi Life Form Karang di Tg. Bulu Poloe
Frekuensi kemunculan karang bercabang pada transek 28 dengan tutupan 16,42 , sedangkan karang masif 22 dengan penutupan 6,04. Alga pada daerah ini memiliki penutupan 0,70 dengan frekuensi 2.
27
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
27
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Frekuensi Kemunculan Jenis Karang di Tg. Bulu Poloe
Selatan Tg. Bulu Poloe (Stasiun STK13) Lokasi pengamatan STK13 memiliki tipe terumbu fringing reef dengan karakterisitik dasar perairan reef flat. Persentase tutupan karang hidup 59,64% dan karang mati 31,54%. Tutupan karang hidup masuk dalam kategori baik. Beberapa biota asosiai karang yang memiliki nilai ekonomis tinggi seperti Holothurian sp atau teripang laut masih dijumpai, biota lainnya yang dilindungi seperti Giant Clam atau kima raksasa masih dapat ditemukan meskipun beberapa yang tersisa hanya cangkang.
Presentasi Life Form Karang di Bagian Selatan Pulau Bulu Poloe
Frekuensi kemunculan karang masive pada transek 34 dengan penutupan terhadap perairan 24,50% hampir tidak jauh berbeda dengan karang bercabang 24 dengan penutupan 20,08%. Kondisi perairan dengan arus kuat, penetrasi cahaya matahari serta
28
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
lingkungan yang terlindungi sangat memungkinkan karang untuk tumbuh dengan baik,
Frekuensi Kemunculan Jenis Karang di Lokasi Selatan Pulau. Bulu Poloe
Utara P. Bulu Poloe (Stasiun STK20) Kondisi dasar perairan landai, arus cukup tenang pada waktu pengamatan, tipe terumbu fringing reef dengan tutupan karang 31,08% masuk dalam kategori sedang. Jumlah karang mati menutupi perairan 38,92% dan alga 6,38%. Alga dari jenis padina dan Sargassum cenderung lebih cepat tumbuh daripada karang batu, kondisi perairan sangat mendukung pertumbuhan alga. Lokasi ini sering pula dipakai oleh nelayan untuk menangkap ikan-ikan karang.
Presentasi Life Form Karang di bagian Utara Pulau Bulu Poloe
29
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
29
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Dari grafik, frekuensi kemunculan alga pada transek 16 dengan penutupan pada perairan 6,38%. Tutupan alga hampir menyerupai tutupan karang bercabang, sehingga pada masa mendatang alga dapat mendominasi perairan. Kondisi ini dapat menyebabkan kesimbangan alternatif dalam ekosistem.
Frekuensi Kemunculan Jenis Karang di Bagian Utara Pulau. Bulu Poloe
Selatan Tg. Parasulu (Stasiun STK28) Tipe pantai pada lokasi stasiun STK28 merupakan pantai berpasir, dengan vegetasi darat. Topografi dasar laut landai. Penutupan karang hidup hanya 10,24% masuk dalam kategori buruk. Kondisi perairan keruh, partikel-partikel sedimen banyak terlihat menutupi karang hidup. Pecahan karang banyak ditemukan di stasiun STK28, ini mengindikasikan bahwa daerah ini pernah dilakukan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.
Presentasi Life Form Karang di bagian Selatan Tg. Parasulu
30
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Frekuensi kemunculan karang masif pada transek lebih didominasi jika dibandingkan dengan karang bercabang, hal ini karena karang masif cenderung lebih mampu beradaptasi dengan kondisi perairan yang labil misalnya sedimentasi.
Frekuensi Kemunculan Jenis Karang di Bagian Selatan Tg. Parasulu
Timur Tj. Parasulu (Stasiun STK34) Topografi daratan di kawasan ini berbukit-bukit dengan lereng yang terjal. Pantai Tg. Parasulu umumnya berbatu cadas, dan di beberapa tempat terdapat pasir putih. Terumbu karangnya berupa reef flat yang sempit dan reef slope yang terjal berbentuk dinding (drop off). Kondisi terumbu karang di reef flat umumnya rusak akibat penambangan karang dan pemboman. Menurut masyarakat setempat, karena kawasan ini tidak berpenghuni, banyak nelayan yang datang ke tempat ini menangkap ikan menggunakan bom. Penutupan karang 18,36 masuk dalam kategori buruk, karang mati di stasiun ini 52,46%. Sama halnya dengan stasiun STK28, kondisi perairan didominasi oleh karang mati, adapun karang hidup yang dijumpai berupa karang masif dengan persentase tutupan 11,34%.
Frekuensi Life form dan Kemunculan Jenis Karang di Bagian Timur Tg. Parasulu
31
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
31
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Teluk Parasulu (Stasiun STK39) Perairannya Teluk Parasulu (stasiun STK28) banyak mengandung partikel yang tersuspensi, sehingga visibilitasnya hanya sekitar 5 - 7 m. Topografi terumbu karangnya adalah reef flat yang sempit (3-5 m) dan reef slope yang terjal berbentuk Binding (drop off). Kemiringan reef slopenya berkisar 80 - 900. Berdasarkan persentase penutupan karang hidupnya, terumbu karang di Teluk Parebubu pada bagian reef flat dan reef crest kondisinya rusak dengan tutupan karang hidup 15,68%.
Presentasi Life Form Karang di bagian Selatan Tg. Parasulu
Biota asosiasi yang ditemukan di ekosistem terumbu karang pada stasiun Teluk Parasulu antara lain: beberapa jenis sponge, beberapa jenis karang lunak dari ordo Alcyonacea, beberapa jenis gorgonian, lilia laut, tunikata, teripang, dan asciaian.
Frekuensi Kemunculan Jenis Karang di Perairan Teluk Parasulu
32
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Tj. Waruwaru (Stasiun STK43) Tg. Wawaru memilik karaketerstik pantai berbatu dan berpasir dengan vegetasi daratan yang khas. Topografi dasar perairan landai, tutupan karang hidup 34,58% masuk dalam kategori sedang. Dibandingkan dengan dua stasiun pengamatan sebelumnya, kondisi karang hidup lebih baik dengan beberapa biota asosiasi karang bernilai ekonomis tinggi seperti lobster masih dapat dijumpai pada stasiun ini. Pecahan karang pada titik tertentu juga mengindikasikan daerah ini pernah menjadi tempat penangkapan ikan tidak ramah lingkungan.
Presentasi Life Form Karang di perairan Tj. Waruwaru
Karang masif dari jenis Porites sp ditemukan pada transek dengan tutupan 13,56% dan lebih besar jika dibandingkan dengan karang bercabang 7,64%. Karang masif memiliki kemampuan bertahan lebih baik dari karang bercabang.
Frekuensi Kemunculan Jenis Karang di di perairan Tj. Waruwaru
33
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
33
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
6. Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir Daratan dan Perairan Penggunaan Lahan Kecamatan Malili Penggunaan lahan di Kecamatan Malili bervariasi mulai dari tanaman perkebunan, peternakan dan perikanan seperti tabel berikut ini : Tabel : Penggunaan lahan, Populasi dan Produksi Sawah
Kondisi
Perkebunan
Peternakan
Kelapa
lada
cokelat
25,25
2 850,81
Luas (Ha)
1807
199
Produksi(ton)
12334,7
86,49
sapi
kambing
babi
Unggas
1070
1134
1991
15 286
544,01
Polpulasi (ekor)
Perikanan
Kondisi
Udang
Bandeng
Gracillaria
Euchema
Kepiting
Penangkpan
Luas (Ha)
746
1859
752
50
14
118 RTP
Produksi(ton)
202
1859
2665
50
12
2 319
Sumber ; Kecamatan Malili dalam Angka, 2009
Penggunaan lahan di Kecamatan Wotu dari tabel terlihat bahwa potensi dan produksi dari penggunaan lahan untuk pengembangan potensi sumberdaya alam yang ada, masih bisa dioptimalkan. Kecamatan Angkona Penggunaan lahan di Kecamatan Angkona bervariasi mulai dari tanaman perkebunan, peternakan dan perikanan seperti table berikut ini : Tabel : Penggunaan lahan, Populasi dan Produksi Sawah
Kondisi
Perkebunan
Peternakan
Jagung
kelapa
cokelat
Luas (Ha)
2660
495
383,95
7326,6
Produksi (ton)
15452
1901
495,15
2978,23
Polupasi (ekor)
Kondisi
sapi
kambing
babi
Unggas
541
700
948
38 186
Perikanan Udang
Bandeng
Gracillaria
Euchema
Kepiting
Penangkpan
Luas (Ha)
246
595
158
160
-
118 RTP
Produksi (ton)
59
465
577
1320
-
2 715
Sumber ; Kecamatan Angkona dalam Angka, 2009
34
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Penggunaan lahan di Kecamatan Angkona dari table terlihat bahwa potensi dan produksi dari penggunaan lahan yang ada masih bisa dioptimalkan Kegiatan Penangkapan Potensi dan Perikanan Tangkap Kabupaten Luwu Timur memiliki sumberdaya perikanan yang besar dan merupakan potensi alam yang dapat dikembangkan menjadi salah satu sektor unggulan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dikarenakan perairan Luwu Timur dikelilingi pantai yang ditumbuhi hutan bakau, yang berfungsi sebagai tempat memijah, membesarkan dan mencari makan bagi Sebagian jenis ikan dan udang. Kegiatan perikanan tangkap dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dengan orientasi perikanan pesisir yang pada umumnya masih bersifat tradisional dengan prosentase alat transportasi yaitu perahu tanpa motor 27,35 %, perahu motor tempel 69,80 % dan kapal motor 2,85 %. Teknologi pengoperasian alat pada umumnya juga masih sangat sederhana dan bersifat tradisional (turun-temurun), walaupun saat ini telah diadopsi teknologi perikanan purse seine dan payang namun jumlahnya masih terbatas. Daerah Penangkapan Ikan Daerah penangkapan sumberdaya perikanan terletak pada perairan estuari, perairan pesisir dan lautan serta pulau-pulau di sekitarnya khususnya di perairan pulau Salo serta di sekitar Bulu Poloe. Nelayan dengan kapasitas perahu/kapal yang lebih besar melakukan penangkapan di sekitar Teluk Bone dan Perairan Kolaka Sulawesi Tenggara, yang merupakan daerah-daerah perbatasan Kabupaten Luwu Timur. Akses nelayan terhadap berbagai daerah penangkapan tersebut sangat tergantung pada: a) kemampuan nelayan dalam menjangkau daerah penangkapan, b) jenis alat tangkap yang dimiliki atau yang digunakan nelayan, c) musim penangkapan, d) kedalaman, arus dan gelombang, dan e) jenis ikan yang menjadi target penangkapan. Nelayan setempat pada umumnya masih bersifat tradisional dengan alat transportasi dan alat tangkap yang masih sederhana serta keterampilan yang rendah dan hanya mampu menangkap di sekitar tempat tinggal yakni perairan estuaria. Sebagian besar nelayan menggunakan transportasi perahu tanpa motor sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mencapai daerah penangkapan sekitar 2 â&#x20AC;&#x201C; 3 jam. Sebagian dari nelayan telah melengkapi perahu mereka dengan mesin katinting dan motor tempel lainnya. Dengan menggunakan motor tempel ini, areal penangkapan nelayan semakin jauh dan waktu tempuh semakin singkat. Perairan sekitar Tanjung Poloe merupakan daerah penangkapan yang potensial untuk jenis alat tangkap pancing tonda dan purse seine bagi nelayan di Kabupaten Luwu Timur. Musim Penangkapan Kegiatan penangkapan ikan oleh nelayan di Kabupaten Luwu Timur umumnya dilakukan sepanjang tahun pada daerah-daearah yang terlindung seperti muara sungai, estuari dan teluk; sedangkan pada perairan laut musim penangkapan mengikuti musim dan
35
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
35
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
kondisi perairan (musim barat dan musim timur). Musim penangkapan dengan puncak hasil tangkapan ikan pelagis besar terjadi pada musim barat yang berkisar bulan Oktober – Maret. Informasi dari nelayan menyatakan bahwa hasil tangkapan ikan tuna dan cakalang terbanyak pada bulan November – Januari, ikan tenggiri terbanyak pada bulan Oktober – Desembar, dan ikan tonggkol terbanyak pada bulan Oktober – Maret. Kelompok jenis ikan pelagis kecil seperti ikan layang, kembung, teri dan belanak serta kelompok ikan demersal seperti ikan cucut, kerapu, kakap, bawal dan baronang dapat ditangkap sepanjang tahun. Hal tersebut disebabkan lokasi daerah penangkapannya yang relatif terlindung dari pengaruh angin dan gelombang, sehingga nelayan dengan armada penangkap yang terbatas kemampuannya masih dapat melakukan operasi penangkapan. Jenis-Jenis Tangkapan Jenis tangkapan sangat tergantung pada kondisi perairan, alat tangkap yang digunakan, sarana transportasi dan metode penangkapan. Pada perairan estuari didominasi oleh jenis ikan yang memiliki adaptasi tinggi terhadap fluktuasi salinitas dan suhu ekstrim yang terjadi sebagai akibat gerakan pasang surut perairan. Alat tangkap dan metode penangkapan yang digunakan juga menentukan jenis-jenis ikan yang tertangkap. Sebagai contoh untuk alat tangkap purse seine dan pancing tonda pada umumnya target penangkapannya adalah ikan-ikan pelagis. Terdapat 8 spesies ikan pelagis dan 5 spesies ikan demersal / karang yang dominan tertangkap.
Tabel : Jenis ikan utama yang didaratkan di Luwu Timur
No. Nama Indonesia
Nama llmiah
Kategori
Puncak Musim penangkapan
1
Tongkol
Pelagis Besar
Oktober - Maret
2
Tuna
Pelagis Besar
November - Januari
3
Cakalang
Pelagis Besar
November- Januari
4.
Tenggiri
5.
Layang
6.
Kembung
7.
Teri
8.
Belanak
mugil spp
9
Cucut
Selach sp
10.
Kerapu
Epinephelus sp..
11.
Kakap
Lates sp.
12.
Bawal
13.
Baronang
Okt)ber - Desember Pelagis Kecil
Sepanjang tahun
Demersal
Sepanjang tahun
Sigarus spp
Jenis Alat Tangkap Kegiatan pada bidang perikanan tangkap di perairan laut Luwu Timur relatif masih sederhana. Jenis alat tangkap ikan di perairan Luwu Timur dijumpai sebanyak 10 jenis. Jenis alat tangkaz dijumpai pada hampir semua lokasi survei adalah pancing, pancing tonda. pukat pantai, dan jaring insang. Jaring insang yang digunakan dikawasan ini
36
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
ada dua jenis yaitu jaring insang untuk menangkap ikan campuran dan jaring insang untuk menangkap kepiting. Penggunaan alat ini oleh nelayan lebih disenangi karena mudah dalam pengoperasiannya dan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. Namun demikian beberapa peralatan yang tergolong sudah cukup maju telah diadopsi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas hasil tangkap seperti purse seine, long line, bagang apung dan mini trawl. Purse seine dapat ditemukan pada 3 kecamatan, kecuali pada Kecamatan Wotu. Sedangkan alat tangkap long line dan bagang apung hanya ditemukan di Kecamatan Wotu serta alat tangkap mini trawl pada umumnya terdapat di Kecamatan Malili. â&#x20AC;&#x192; Tabel : Sebaran alat tangkap yang beroperasi di perairan laut Luwu Timur Kecamatan Lokasi / Desa
Jenis Alat Tangkap A
Angkona Malili
B
D
E
F
G
H
I
Tamping
7
4
2
8
Jumlah
7
4
2
8
Lakawali
3
4
Ussu
10
Manurung
1
Baruga
1
19 7
Balantang
4
Laskap
2 1
7 1
7 1
27 3
16
8 1
12
Wewangriu Jumlah
J
6
Malili
Harapan
C
40
20 12
54
41
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu Timur.
Keterangan : A = Purse Seine; B= Jaring insang; C= Payang; D= Pancing Tonda E = Pukat Tarik / Pukat Pantai; F=Mini Trawl ; G=Pancing; H=Long Line; I=Bagang Apung; J=Sero
Bagang apung disekitar perairan Pulau Bulu Poloe
37
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
37
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Armada Tangkap Armada tangkap yang digunakan nelayan Luwu Timur sangat bervariasi mulai dari perahu yang sangat sederhana berupa perahu tanpa motor sampai dengan kapal motor. Tipe perahu/kapal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.9. Perlu/kapal penangkap ikan tersebut umumnya dibuat di daerah setempat dengan jenis kayu yang digunakan adalah jenis kayu “palapi” dan “koloju”. Konstruksi atau rancang bangun perahu/kapal dari setiap alat tangkap Yang digunakan disesuaikan berdasar pada peruntukannya. Tabel 13. Tipe-Tipe Utama Perahu/Kapal Penangkap Ikan Di Luwu Timur Tipe Kapal
Perahu/ Panjang Min- ABK Min-Max Hari Melaut Rata- Kapasitas Muat Rata-rataMax (Meter) (Orang) rata max (hari) Max (Ton)
Tanpa Motor
2-4
1
1
0,1
Motor Tempel
5-10
1 -2
1
0,5
Kapal Motor
12-23
11 -12
1-5
1 -4,5
Pada badan perahu umumnya ditambahkan sayap pada bagian sisinya (satu atau dua sisi) sebagai alat stabilitas dan penambah daya apung bagi perahu tanpa motor dan motor tempel yang diperuntukkan menangkap ikan dengan menggunakan alat tangkap pancing ataupun pancing tonda, maupun digunakan untuk membawa ikan dari kapal induk (bagang atau purse seine) ke Tempat Pendaratan Ikan. Kapal yang, digunakan pada alat tangkap bagang ataupun purse seine dengan ukuran yang lebih besar, tidak perlu dilengkapi dengan sayap pada bagian sisinya. Jenis dan jumlah perahu/kapal penangkap ikan yang beroperasi di perairan laut Kabupaten Luwu timur disajikan pada Tabel 5.15. Tabel : Jenis Perahu/Kapal Penangkap Ikan Di Malili dan Angkona No
Kecamatan
PTM
Perahu/Kapal MT
KM
Jumlah
1.
Malili
67
285
23
354
2.
Angkona
22
47
2
71
Jumlah Total
89
332
25
425
Sumber: Kabupaten Luwu Timur Dalam Angka , 2009 Keterangan.- PTM : perahu tanpa motor:
MT : motor tempel; KM ; kapal motor
Estimasi Potensi / Kelimpahan Sumberdaya Perikanan Saat ini pendugaan stok perikanan perairan Luwu Timur tidak dapat dilakukan melalui pendekatan Model Surplus Produksi dari Schaefer. Hal tersebut disebabkan data berkala (time series) hasil tangkapan dan jumlah alat tangkap minimal 5 tahun terakhir yang akan digunakan dalam analisis belum cukup tersedia di instansi pemerintah Kabupaten Luwu Timur. Hal tersebut bila dipaksakan dalam analisisnya akan memberikan nilai dugaan yang sangat bias sehingga apabila hasil analisis tersebut digunakan dalam pengambilan kebijakan pengelolaannya dikhawatirkan mengalami kekeliruan. Nilai dugaan Hasil Tangkapan Maksimum Lestari (HTML=MSY) yang diharapkan tersebut setidak-tidaknya akan dapat dijadikan salah satu landasan bagi langkah awal suatu
38
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
kebijakan pengembangan. Langkah kebijakan pengelolaan selanjutnya adalah adanya upaya pemantauan CPUE bagi alat tangkap yang efektif untuk setiap sumberdaya, sedangkan penambahan effort (upaya penangkapan) sebaiknya dilakukan pada tingkat antara 5 – 10 % per tahun. Jika hasil pemantauan CPUE tahunan masih menunjukkan trend naik, upaya penambahan effort masih dapat dilanjutkan. Jika trend CPUE tersebut mendatar maka penambahan effort sebaiknya “status Quo”, sedangkan jika trend CPUE menurun, pengurangan total effort perlu dipertimbangkan meskipun amat sulit untuk dilakukan. Kegiatan Budidaya Perikanan budidaya di pesisir Kabupaten Luwu Timur menyebar di keempat kecamatan pesisir. Komoditas budidaya yang diusahakan adalah udang windu, ikan bandeng, kepiting dan rumput laut (Gracillaria sp., dan Euchema cottonii . Kecamatan Malili Potensi budidaya tambak di kecamatan Malili cukup besar. Lahan tambak menyebar pada 3 (tiga) desa pesisir yakni Ussu, Lakawali, Lampia dan Cerekang.. Berdasarkan pengukuran kualitas tanah dan air di kawasan pertambakan,menunjukkan bahwa secara umum kawasan ini memiliki tingkat kelayakan yang cukup baik untuk budidaya. Tabel 15. Hasil Pengukuran Kualitas Tanah Di Kecamatan Malili No
Lokasi
I
Desa Lampia
II
pH tanah*
BOT tanah ( % )
Tekstur**
Station-ML1
6,99
91,15
Lempung berpasir
Station-ML2
7,29
87,87
Gambut
Station-MC1
7,18
72,94
Liat
Stsion – MC2
7,92
83,12
Liat
Cerekang
Sumber : Hasil analisis Lab. Oseanografi Kimia FIKP Unhas
Berdasarkan kondisi kualitas air dan tanah tambak di kawasan ini, dapat diketahui bahwa lokasi dapat dioptimalkan untuk kegiatan budidaya tambak. pH tanah yang diperoleh berkisar antara 6,99 —7,92. pH tanah sangat besar pengaruhnya terhadap kesuburan dan produktivitas tambak. Umumnya kisaran pH tanah dari netral sampai basah dapat menunjang pertumbuhan klekap dengan baik. Kondisi pH tanah pada kawasan ini tidak menjadi masalah karena sudah memenuhi persyaratan kelayakan tanah tambak. Tekstur tanah menunjukkan perbandingan antara pasir, debu dan liat dalam suatu massa tanah. Peranan tekstur tanah dalam budidaya tambak sangat penting, karena dapat mempengaruhi porositas dan daya menyimpan air serta erosi tanah, disamping itu juga mempengaruhi kesuburan tanah khususnya dalam memperbaiki habitat tumbuh bagi pertumbuhan klekap. Secara umum, kualitas air dari kawasan ini tidak
39
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
39
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
berada dalam kondisi yang ekstrim untuk kegiatan budidaya tambak. Tabel : Hasil Pengukuran Kualitas Air Tambak Di Kecamatan Malili Lokasi
pH Air N i t r a t F o s f a t Amoniak B O (Mg/L) (Mg/L) (Mg/L) (Mg/L) (Mg/L)
T S a l i n i t a s Kekeruhan (NTU) (ppm)
Desa Lampia Station-ML1
7,26
0,916
0,461
0,24139
11,376
26
0,22
Station-ML2
7,55
0,395
0,384
0,0736
32,864
18
0,51
Station-MC1
8,86
1,131
0,173
0,11588
22,752
20
0,21
Stsion â&#x20AC;&#x201C; MC2
8,59
0,375
0,269
0,13587
51,192
16
0,77
Cerekang
Sumber : hasil Analisis Laboratorium Kimia Oceanografi FIKP Unhas, 2010
Secara umum sistem budidaya tambak yang ada di wilayah ini seluruhnya masih bersifat tradisional. Pemasukan dan pengeluaran air tambak hanya melalui satu buah pintu air yang sangat sederhana dengan saluran air tambak yang masih seadanya. Selain budidaya tambak, wilayah pantai di kecamatan ini juga berpotensi untuk pengembangan budidaya rumput laut dan Keramba Jaring Apung. Disepanjang pantai Wewangriu dan desa harapan cukup berpotensi untuk pengembangan Budidaya rumput laut dan Keramba Jaring Apung. Kecamatan Angkona Saat ini pengembangan budidayaTambak di pesisir Angkona cukup pesat. Hampir semua lahan pesisir di kecamatan Angkona telah digunakan untuk budidaya pertambakan, khususnya untuk Rumput laut jenis Gracillaria, Sp. Hasil pengukuran kualitas air dan tanah tambak di kawasan ini memang menunjukkan kelayakan untuk pengembangan jenis budidaya rumput laut dan juga Bandeng. Karakteristik pH tanah masih berada dalam batas kelayakan budidaya yaitu sekitar 6,50 â&#x20AC;&#x201D; 6,92. Di kawasan ini tekstur tanah umumnya lempung liat berpasir. Tekstur tanah jenis ini memungkinkan rumput laut dapat bertumbuh dengan baik. Hasil pengukuran kualitas air di kawasan pertambakan Angkona menunjukkan bahwa secara umum kualitas air tidak menjadi masalah untuk budidaya tambak, hanya saja perlu pengelolaan air yang baik dengan cara pergantian air yang lebih sering.
Tabel : Hasil Pengukuran Kualitas Tanah Di Kecamatan Angkona
No
Lokasi
PH* tanah
BOT* tanah ( % )
Tekstur**
1
Langkara 1
5,85
75,68
Lempung liat berpasir
2
Langkara 2
7,41
23,52
Gambut
Sumber :Hasil analisis Lab. Oseanografi Kimia FIKP Unhas
40
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Tabel : Hasil Pengukuran Kualitas Air Tafinbak Di Kecamatan Angkona Lokasi
pH Air N i t r a t F o s f a t A m o n i a k B O (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L)
T S a l i n i t a s Kekeruhan (ppm) (NTU)
Langkara 1
7.3
0,569
0,556
0,14544
18,96
-
0,26
Langkara 2
7,19
0,635
1,267
0,20588
26,544
-
0,61
Sumber : Hasil analisis Lab. Oseanografi Kimia FIKP Unhas
Hasil wawancara dengan petani rumput laut diperoleh informasi bahwa padat tebar rumput laut di lokasi ini bervariasi antara 500 - 1000 kg per ha, dengan lama pemeliharaan 40 hari, rumput laut yang dapat dipanen sebanyak 1 ton dan masih tersisa sekitar 1 ton untuk dijadikan sebagai bibit.
7. Kondisi Infrastruktur Infrastruktur Dasar Jaringan Listrik Jaringan listrik merupakan salah satu prasarana yang dibutuhkan untuk penerangan rumah tangga, kegiatan bisnis, kegiatan hiburan, kegiatan industri dan kegiatan lainnya. Keadaan kehidupan masyarakat sekarang ini sudah sangat tergantung pada ketersediaan energi listrik. Jaringan listrik di wilayah pesisir sudah dipenuhi oleh PLN meskipun masih dalam kapasitas terbatas. Jaringan Telepon Salahsatu prasarana untuk memperoleh informasi dan komunikasi yang cepat yakni melalui penyediaan Jaringan telepon. Jaringan telepon ,telah lama digunakan untuk kebutuhan komunikasi rumah tangga, kegiatan bisnis dan Proses interaksi lainnya di dalam masyarakat. Layanan telepon bagi masyarakat di lokasi dipenuhi melalui jaringan telepon rumah (PT. Telkom) dan telepon seluler. Jaringan telepon rumah masih sangat terbatas, hal ini membuka peluang yang besar bagi operator telepon seluler. Jaringan jalan Jaringan jalan merupakan sarana penghubung antar wilayah yang sangat penting dalam distribusi barang dan penumpang. Jaringan jalan arteri primer di Kabupaten Luwu Timur terbentang di sepanjang kecamatan pesisir, mulai dari Kecamatan Burau, Wotu, Angkona dan Malili menuju Propinsi Sulawesi Tenggara. Ketersediaan jaringan jalan di Kabupaten Luwu Timur, berdasarkan jenis permukaannya dikategorikan sebagai jalan aspal/beton, pengerasan dan jalan tanah. Keadaan jaringan jalan di wilayah pesisir Kabupaten Luwu Timur disajikan pada Tabel berikut :
41
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
41
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Tabel : Jenis Permukaan Jalan di kecamatan Angkona dan Malili No
Kecamatan
Jenis Permukaan Jalan
1
Malili
Aspal : 87,5km; Desa Harapan, Laskap, Puncak Indah Pengerasan/kerikil :57,5 km; Desa Pongkeru, Atueâ&#x20AC;&#x2122; Tanah : 18,2 km; Desa Wewangriu, Tarabbi
2
Angkona
Aspal ; 12km; Maliwowo, Tampinna, Lamateo Pengerasan/kerikil 57,5 km desaTampinna, Solo Tanah : 16,5 km; desa Maliwowo, Lamateo, Mantadulu Kabupaten Luwu Timur dalam Angka
Transpotasi Laut Transportasi laut memegang peranan penting untuk aksessibilitas ke bagian wilayah yang belum terjangkau oleh jaringan jalan darat. Rencana pengembangan pelabuhan di Ujung Suso di Kecamatan Burau akan dapat mendukung sektor perekonomian Kabupaten Luwu Timur. Pelabuhan ini diharapkan berfungsi sebagai pelabuhan angkutan barang dan penumpang, serta sebagai titik penghubung dengan wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara. Sarana Kesehatan Pelayanan kesehatan bagi masyarakat ditentukan oleh jumlah dan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan, yang berkaitan pula dengan jenis fasilitas, jangkauan pelayanan, kemudahan akses, kompetensi tenaga medis dan ketersediaan peralatan medis. Ketersediaan fasilitas layanan kesehatan di wilayah pesisir Kabupaten Luwu Timur disajikan pada : Tabel 20. Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Malili dan Angkona No
Kecamatan
Puskesmas
Pustu
Posyandu
Praktek Dokter
Jumlah
1
Malili
2
9
22
5
38
2
Angkona
1
7
25
2
35
Sumber : Kabupaten Luwu Timur dalam Angka 2009
Tabel di atas menunjukkan masih kurangnya ketersediaan fasilitas kesehatan di wilayah pesisir Kabupaten Luwu Timur pesisir Timur. Sarana Peribadatan Ketersediaan tempat peribadatan merupakan sarana utama yang dibutuhkan masyarakat dalam menjalankan ajaran agamanya masing-masing. Adapun jumlah dan jenis tempat ibadah di kecamatan Malili dan Angkona disajikan pada Tabel :
42
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Tabel : Tempat lbadah di Kecamatan Malili dan Angkona No
Kecamatan
Mesjid
Mushallah
Gereja
Pura
Jumlah
1
Malili
31
4
12
8
55
2
Angkona
38
9
13
15
75
Sumber: Kabupaten Luwu Timur dalam Angka 2009
Sarana Pendidikan Formal Kualitas sumberdaya manusia sangat ditentukan oleh tingkat pendidikannya. Sehubungan dengan hal tersebut maka masyarakat sangat membutuhkan ketersediaan sarana pendidikan. Sarana pendidikan formal yang tersedia di wilayah pesisir Kabupaten Luwu Timur di sajikan pada Tabel : Tabel Jumlah Sekolah di Wilayah Pesisir Kabupaten Luwu Timur No
Kecamatan
TK
SD & MI
SLTP & MTs
SLTA & MA
1
Malili
10
21
7
3
2
Angkona
14
13
8
3
Sumber : Kabupaten Luwu Timur dalam Angka 2009
Pariwisata Kawasan wisata diperuntukkan untuk kegiatan pariwisata dengan kriteria sebagai berikut : • Keindahan panorama alam • Masyarakat dengan kebudayaan bernilai tinggi • Bangunan peninggalan budaya yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi. Obyek wisata di wilayah pesisir Kabupaten Luwu Timur yang sering didatangi wisatawan domestik adalah Pantai Lemo di Desa Mabonta, Kecamatan Burau. Fasilitas penunjang di lokasi wisata ini masih sangat terbatas. Belum tersedia fasilitas hotel/penginapan di lokasi tersebut. Obyek wisata di Pantai Lemo baru sebatas keindahan panorama dan kesegaran berenang di pantai. Keberadaan terumbu karang yang indah di dekat pantai ini belum tergarap untuk dijadikan sebagai obyek wisata.
43
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
43
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
8. Infrastruktur Kelautan dan Perikanan Prasarana dan Sarana Pendukung Pengadaan Saprotan Secara umum prasarana dan sarana yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatankegiatan pengadaan saprotan meliputi: jalan penghubung antar desa-kota (jalan masuk kawasan), sarana pembenihan, gudang penyimpanan sarana produksi (saprotan), tempat bongkar muat sarana produksi (STA), kios saprotan, dan lain-lain. Kondisi jalan masuk ke pusat kawasan relatif baik dengan konstruksi aspal namun masih terbatas. Oleh karena itu perlu peningkatan jalan yang meng-hubungkan antar kecamatan dalam kawasan (jalan kabupaten). Apabila kondisi jalan yang menghubungkan antar kecamatan dalam kawasan semuanya sudah baik, maka diharapkan tercipta kelancaran aliran barang (sarana produksi perikanan) masuk dari kota ke dalam kawasan. Pada beberapa daerah dalam kawasan memiliki pembibitan udang, bandeng, dan rumput laut, baik dalam skala kecil maupun menengah yang dikelola oleh masyarakat sendiri dengan bantuan teknis dari pemerintah dan swasta. Gudang penyimpanan sarana produksi di dalam kawasanmasih terbatas. Prasarana ini juga terdapat pada kios-kios saprotan yang umumnya berada di pasar kecamatan dan di beberapa desa tertentu dalam kawasan. Kondis ini mengakibatkan jumlah saprotan yang dibutuhkan petani/nelayan tidak terpenuhi secara keseluruhan karena jumlah yang disediakan oleh kios saprotan masih sangat terbatas. Oleh karena itu diperlukan sebuah tempat yang berfungsi sebagai tempat khusus pengadaan sarana produksi perikanan (Sub Terminal Agribisnis/ STA) yang representantif yang dilengkapi dengan gudang penyimpanan saprotan. Dengan demikian, kebutuhan sarana produksi dapat dipenuhi kapan saja para petani/ nelayan tersebut membutuhkannya. Prasarana dan Sarana Pendukung Usaha Budidaya/Penangkapan Prasarana dan sarana pendukung usaha budidaya/penangkapan meliputi : areal budidaya, kapal dan alat tangkap, jalan poros desa, jalan tani, jaringan irigasi (pengairan), dan Sub terminal pengumpul (STA) hasil produksi di desa-desa hinterland.
44
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Prasarana dan sarana budidaya dan penangkapan ikan yang dimiliki oleh para petani dan nelayan umumnya masih relatif sederhana sehingga produktivitas yang dihasilkan belum optimal. Oleh karena itu, perlu peningkatan kuantitas dan kualitas prasarana dan sarana agar produktivitas budidaya/penangkapan dapat lebih optimal. Kondisi jalan poros desa masih konstruksi jalan pengerasan dan jalan tanah. Hal ini mengakibatkan terbatasnya jalur sirkulasi dari desa pusat ke desa hinterland maupun antar desa hinterland pemasok hasil produksi. Kondisi jalan tani masih minim dengan konstruksi tanah dengan badan jalan yang relatif sempit. Kondisi ini mengakibatkan hasil produksi tidak bisa langsung di akses ke pusat sentra produksi tapi komoditi diangkut terlebih dahulu dengan menggunakan moda yang sesuai dengan kondisi jalan. Jaringan irigasi dalam kawasan masih terbatas sehingga untuk menunjang ketersediaan air dalam tambak, maka perlu pembangunan dan rehabilitas irigasi, baik irigasi sekunder maupun tersier. Prasarana khusus untuk mengumpulkan secara kolektif hasil produksi di dalam kawasan belum tersedia. Pengumpulan dilakukan pada tempat-tempat sementara di sekitar lokasi tambak atau di rumah masing-masing yang sangat minim dengan fasilitasfasilitas yang direkomendasikan sebagai tempat pengumpulan produk perikanan yang secara fisiologi, biologi, dan ikimiawi sangat mudah mengalami degradasi mutu. Akibatnya, produk sering berada dalam tingkat harga yang rendah karena rendahnya kualitas akibat penyimpanan yang tidak optimal. Oleh karena itu, selain peningkatan prasarana jalan dalam mendukung usaha primer, diperlukan juga pengadaan sarana pengumpul di sentra produksi sebagai Sub terminal pengumpul (STA) kolektif hasil produksi di desa-desa hinterland. Dengan demikian, diharapkan kualitas produk setelah di panen tidak mengalami degradasi mutu yang jauh dari grade yang diinginkan oleh pembeli. Sub terminal pengumpul ini harus dilengkapi dengan fasilitas yang dapat menjaga kualitas produk selama dalam proses pengumpulan. Prasarana dan Sarana Pendukung Pengolahan dan Pemasaran Prasarana dan sarana pendukung pengolahan dan pemasaran hasil perikanan meliputi : gudang tempat penyimpanan dan pengolahan, pasar agro/mina, Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), sarana pengolahan, jalan antar desa-kota, poros desa, dan lingkar desa yang menghubungkan antar daerah-daerah hinterland dengan pusat kawasan.
45
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
45
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Pengolahan hasil perikanan dilakukan dengan teknologi yang masih sederhana. Bentuk pengolahan ikan yang umumnya diusahakan oleh nelayan dalam kawasan adalah pengeringan ikan. Peralatan yang digunakan sangat terbatas. Prasarana pengolahan rumput laut dalam kawasan berupa gudang penyimpanan dan pengemasan rumput laut. Mengacu kepada kecenderungan peningkatan produksi rumput laut dalam kawasan yang trendnya meningkat, maka prasarana ini diperkirakan tidak mampu menampung semua hasil produksi dalam kawasan untuk masamasa mendatang. Oleh karena itu masih dibutuhkan gudang penyimpanan di tempat lain dalam areal kawasan. Untuk meningkatkan fungsi pengolahan rumput laut, maka perlu dilengkapi dengan sarana industri pengolahan berupa mesin pengering rumput laut (oven), baik pada gudang pengolahan yang telah ada maupun pada gudang pengolahan yang akan dibangun. Dengan demikian diharapkan proses pengeringan tidak hanya tergantung pada kondisi cuaca yang fluktuatif. Prasarana pendukung dalam pemasaran ikan yang terdapat dalam kawasan adalah Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Prasarana ini merupakan pusat pendaratan dan pemasaran hasil penangkapan ikan dalam kawasan. Selain Tempat Pelelangan Ikan (TPI), juga terdapat Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) yang sementara dalam tahap penyelesaian pembangunan dengan fasilitas yang relatif lengkap. Dalam rancangan pembangunan PPI Malili dilengkapi dengan fasilitasfasilitas yang dapat menunjang kegiatan-kegiatan penting yang berkaitan dengan pengembangan kawasan. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain: dermaga, kios BBM, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), mesjid, kantor, pabrik es, balai pertemuan, pasar basah, area parkir, gudang penyimpanan es, dan workshop. Prasarana lain yang penting dalam mendukung kegiatan pemasaran adalah pasar. Keadaan fasilitas pasar induk dalam kawasan yang terletak di ibukota
46
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Kecamatan Malili memadai dan cukup representatif, akan tetapi keadaan pasar tradisional masih perlu dilakukan pengembangan-pengembangan khususnya pasarpasar yang ada di desa-desa kawasan. Untuk meningkatkan efisiensi pemasaran produk-produk perikanan dalam kawasan, maka dibutuhkan sebuah prasarana pasar yang khusus mendistribusikan produk-produk perikanan dengan fasilitas yang lengkap dan saling terkait dalam satu kesatuan rantai pemasaran (pasar minapolitan). Dengan demikian, praktek-praktek ekonomi dari tengkulak yang sering merugikan petani/ nelayan dapat dieliminir sampai pada tingkat yang minimum. Prasarana lain yang strategis dalam mendukung kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil adalah jalan. Jaringan jalan yang dimaksud adalah jalan menghubungkan antar sentra produksi dan daerah-daerah yang berfungsi sebagai daerah hinterland dengan prasarana pengolahan dan pengumpulan kawasan. Prasarana ini masih perlu ditingkatkan dalam kawasan , baik berupa jalan tani, jalan poros desa, maupun jalan desa-kota. Dengan demikian diharapkan jalur hubungan transportasi di kawasan sentra produksi, daerah hinterland, dan pusat kawasan dapat berlangsung dengan lancar sehingga kegiatan-kegiatan dalam kawasan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Prasarana dan Sarana Pendukung Jasa Institusi Prasarana dan sarana pendukung jasa institusi dalam struktur agribisnis perikanan meliputi utilitas/pelayanan umum dan sarana kelembagaan. Sarana utilitas/ pelayanan umum terdiri dari jaringan listrik, perbankan, air, dan telekomunikasi dan sarana kelembagaan meliputi koperasi, balai pelatihan dan penyuluhan, serta kelembagaan petani/nelayan. Pelayanan jaringan listrik sudah menjangkau sebagian besar daerah di dalam kawasan. Sumber tenaga listrik diperoleh dari Gardu Induk PLN yang ada di Ibukota Kecamatan Malili. Sarana penyediaan air baku untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kegiatan-kegiatan lain berasal dari PAM, namun masih terbatas pada daerah perkotaan di sekitar Kota Malili. Sumber air baku berasal dari air tanah/gali, mata air, sungai dan air hujan. Sarana komunikasi yang terdapat dalam kawasan terdiri beberapa Tower BTS dari beberapa provider untuk fasilitas telepon seluler dan Kabel Telkom untuk sarana Komunikasi PSTN. Sarana kelembagaan koperasi mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Luwu Timur terutama dalam menumbuhkan ekonomi kerakyatan. Koperasi yang terdapat dalam kawasan terdiri dari Koperasi Unit Desa (KUD) dan Non-KUD, termasuk koperasi nelayan. Prasarana dan sarana penunjang lain yang terdapat dalam kawasan adalah SPBU
47
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
47
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
sebanyak 1 stasiun, pabrik es 3 unit, kedai pesisir 1 unit, kapal speedboat untuk kepentingan pengawasan sebanyak 3 unit. Kelembagaan penyuluhan dikoordinir oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang masing-masing terdapat di wilayah kecamatan dalam kawasan. Kelembagaan petani/ nelayan diakomodir melalui Pokdakan yang dibina oleh masing-masing BPP dalam lingkup wilayahnya. Lembaga-lembaga penunjang kegiatan agribisnis perikanan dalam kawasan secara garis besar dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu Timur, dunia usaha (perbankan), swasta (PT. Inco Tbk), Lembaga Swadaya Masyarakat, dan sebagainya. Secara umum aktivitas-aktivitas dari lembaga tersebut melakukan bimbingan teknis dan pendampingan, bantuan modal secara bergulir, serta peningkatan kapasitas kelompok tani melalui pelatihan proses budidaya, pemeliharaan, manajemen panen hingga pasca panen. Para petani/nelayan juga diajak dalam studi banding ke daerah lain yang berhasil, khususnya dalam pengembangan komoditi rumput laut. 9. Aspek Sosial dan Ekonomi Perekonomian Masyarakat Produksi sektor perikanan Kabupaten Luwu Timur berasal dari perikanan laut dan perikanan darat. Kendala pengembangan sektor perikanan adalah kurangnya input teknologi, perlunya pengembangan prasarana dan sarana produksi serta infrastruktur penunjang lainnya. Teknologi yang dimaksud adalah teknologi pembudidayaan, penangkapan ikan, dan teknologi pasca panen. Selain itu dibutuhkan adanya Tempat Pendaratan Ikan (TPI) dengan fasilitas yang memadai, seperti lantai lelang, ketersediaan air tawar, bahan bakar solar dan es sebagai pengawet. Tabel : Produksi Perikanan di Malili dan Angkona No
Kecamatan
Produksi (ton) Perikanan Laut
Perikanan Darat
Jumlah (ton)
1
Malili
1.584,50
10,65
1.595,15
2
Angkona
268,46
11,70
280,16
Sumber: Kabupaten Luwu Timur dalam Angka 2009
Jenis Usaha Budidaya Perikanan Usaha budidaya perikanan yang dikelola masyarakat di Kabupaten Luwu Timur berupa budidaya air payau dan budidaya air tawar. Budidaya air payau dilakukan di tambak dengan komoditas budidaya berupa udang windu, bandeng, rumput laut dan kepiting. Sedangkan budidaya air tawar dilakukan di kolam dan sawah dengan sistem mina padi. Usaha budidaya kepiting yang dilakukan umumnya merupakan upaya pembesaran, Bibit kepiting diperoleh melalui penangkapan di sekitar hutan mangrove yang kemudian dibesarkan sampai mencapai ukuran pasar.
48
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Budidaya rumput laut di lahan tambak yang dikembangkan, oleh petani adalah jenis rumput laut Gracillaria sp. Budidaya ini banyak diminati masyarakat petambak karena menunjukkan hasil yang menggembirakan, yaitu sekitar 2-3 ton kering, dengan frekuensi setiap 40 hari. Tabel : Luas Dan Produksi Budidaya Air Payau Luas dan produksi No
Kecamatan
Udang Windu Luas
Produksi
Bandeng
Rumput Laut (Gr)
Kepiting
Luas
Produksi
Luas
Produksi
Luas
Produksi
1
Malili
812,8 190
2.066
1.444
884
3.146
17,5
12,6
2
Angkona
500
1.139
807
286
1.014
114
Jumlah
...lanjutan Luas dan produksi No
Rumput laut (Euchema)
Kecamatan
Luas 1
Malili
2
Angkona
KJA Kerapu
Produksi Luas 4,0
35
Produksi 2,0
288,75
Jumlah Sumber DKP Kabupaten Luwu Timur 2008
Selain usaha budidaya air payau. usaha budidaya ikan air tawar melalui sistem mina padi telah dilakukan masyarakat dengan memanfaatkan lahan sawah secara optimal. Sistem mina padi telah memberikan pendapatan yang cukup berarti bagi keluarga tani, sebagai tambahan penghasilan yang diperoleh dari nilai jual produksi padi/gabah. Tabel : Luas dan Produksi Budidaya Ikan Air Tawar No
Kecamatan
Luas dan produksi Minapadi
Kolam
Luas(Ha)
Produksi (ton)
Luas(Ha)
Produksi (ton)
1
Malili
19
251
12,75
421,75
2
Angkona
12,8
277,50
18
362
Sumbel : DKP Kabupaten Luwu Timur , 2008
Jenis Ikan Tangkapan Hasil tangkapan ikan di laut Kabupaten Luwu Timur cukup beragam. Untuk lebih meningkatkan produksi tangkapan maka perlu upaya meningkatkan Jumlah armada tangkap dan jenis alat tangkap sebagai instrumen dalam proses aktifitas penangkapan.
49
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
49
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Armada penangkapan ini selain berfungsi sebagai alat penangkap ikan juga digunakan sebagai alat transportasi antar desa, mengingat beberapa tempat tidak dilalui oleh jalan darat. Tabel : Produksi Tangkapan Ikan No
Kecamatan
Jenis Ikan dan produksi Cakalang Tuna / Tongkol
Tenggiri
Layang
Kerapu
Cucut
Teri
1
Malili
270
90
115
180
130
205
2
Angkona
35
31
35
25
20
25
Sumber: DKP Kabupaten Luwu Timur 2008
Aspek Sosial Kemasyarakatan Perencanaan pengembangan tataruang suatu wilayah, memerlukan tinjauan aspek sosial dan budaya karena menyangkut unsur pemanfaatan sumberdaya dan potensi untuk pengembangan sumberdaya manusia yang terkait dengan produktivitas. Roda perekonomian suatu wilayah akan cepat tumbuh bila semua unsur produksl berjalan secara optimal. Tersedianya sumberdaya alam yang didukung oleh tenaga kerja selaku perencana dan pengelola dengan memanfaatkan teknologi, akan menciptakan produksi yang memiliki nilai sosial dan ekonomis. Hubungan ini akan semakin potensi apabila didukung oleh ketersediaan sarana penunjang dan kebijakan pemerintah yang mendorong usaha kearah peningkatan kualitas dan kuantitas untuk memenuhi permintaan pasar. Keadaan Penduduk Perekonomian suatu wilayah bukan hanya ditunjang oleh ketersediaan sumberdaya alam tetapi juga terkait dengan kondisi masyarakatnya. Masyarakat sebagai sumberdaya manusia yang akan mengelola sumberdaya clam seharusnya memiliki respon positif terhadap perubahan kearah pengembangan. misalnya pengembangan teknologi pada ranch kehidupan sosial budaya. Jumlah penduduk Kabupaten Luwu Timur (kondisi Desember 2008) berdasarkan estimasi Hasil Sensus Penduduk 2000 mencapai jumlah 241.617 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 56.197 Rumah Tangga. Penyebaran penduduk di tiap kecamatan kurang merata. Kecamatan yang paling banyak jumlah penduduknya adalah Kecamatan Malili sebesar 31.323 Jiwa (BPS Luwu Timur , 2009). Kepadatan penduduk tahun 2008 di Luwu Timur masih kecil, hanya 35 jiwa per Km2. Kecamatan yang paling padat adalah Kecamatan Tomoni Timur dengan kepadatan 274 Jiwa per km2. Secara umum jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan, terlihat dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk Luwu Timur sebesar 107,26 yang artinya setiap 100 perempuan di Luwu Timur terdapat 107 laki-laki
50
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
(BPS Luwu Timur , 2009). Berdasarkan komposisi kelompok umur mengindikasikan bahwa penduduk laki-laki dan perempuan terbanyak berada di kelompok umur 0-4 tahun. Dan distribusinya menunjukkan bahwa 34,43 % penduduk Luwu Timur berusia muda (umur 0-14 tahun), 61,50 % berusia produktif (15-64 tahun) dan 4,07 % usia tua (65 tahun ke atas). Sehingga diperoleh rasio ketergantungan penduduk Luwu Timur 62,61, yang artinya setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 62-63 penduduk usia non produktif (BPS Luwu Timur , 2009).
Tabel 27. Sebaran Penduduk di Pesisir Kabupaten Luwu Timur No
Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Kepadatan
Jumlah RT
I
Malili
16.178
15.145
31.323
34
7.039
2
Angkona
11.604
11.123
22.727
154
5.303
Sumber : Kabupaten Luwu Timur dalam Angka 2009
Jumlah penduduk Kabupaten Luwu Timur yang bekerja adalah sebesar 86.464 jiwa. Jenis pekerjaan utama adalah sebagai petani yang mencapai 60,85 % dari jumlah pekerja. Lapangan kerja lain yang berperan adalah sektor perdagangan 10,78%. Selebihnya berada pada berbagai bidang jasa dan wiraswasta. Masyarakat memiliki keragaman budaya, baik yang berasal dari masyarakat setempat maupun dari masyarakat pendatang, utamanya transmigran. Beberapa asal budaya masyarakat yang berkembang di Luwu Timur antara lain Bugis, Makassar, Toraja Bali dan Jawa. Dalam kegiatan bermasyarakat kesemua etnis ini saling, berbaur, meskipun secara umum dipengaruhi oleh budaya Bugis, Jawa dan Bali. Keanekaragaman masyarakat Luwu Timur didasari oleh beberapa proses mobilitas penduduk. Dibukanya PT INCO Tbk di Soroako, Kecamatan Nuha, memiliki pengaruh yang sangat besar. Selain itu, sejak masuknya transmigran dari Pulau Jawa dan Bali pada tahun 1970-an semakin mewarnai dinamika kehidupan masyarakat Luwu Timur. Secara sosial budaya masyarakat Luwu Timur termasuk dalam kategori Masyarakat yang terbuka. Keberadaan PT. INCO Tbk telah menggerakkan arus tenaga kerja dari luar memasuki Luwu Timur, yang selanjutnya mempengaruhi nilai-nilai budaya masyarakat asli. Aktifitas ekonomi masyarakat utamanya pada sektor pertanian, yakni tanaman padi dan tanaman perkebunan. Sedangkan di wilayah pesisir, kegiatan ekonomi ditandai pula oleh sektor perikanan, berupa perikanan budidaya dan perikanan tangkap.
51
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
51
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Kelembagaan Masyarakat Kelembagaan merupakan suatu instrumen yang menjadi wadah dalam mengembangkan potensi masyarakat, baik lembaga yang sifatnya formal maupun nonformal. Keberadaan kelembagaan masyarakat didorong oleh adanya kebutuhan yang semakin kompleks dan saling terkait antar satu sektor dengan sektor lainnya. Kelembagaan Ekonomi Kelembagaan ekonomi menjadi sangat strategic karena memiliki kemampuan dalam mendorong pertumbuhan dan dinamika kehidupan masyarakat. Aktifitas produksi hanya akan berjalan bila didukung oleh ketersediaan lembaga ekonomi. Pembiayaan dalam proses produksi membutuhkan dana yang dapat diperoleh melalui lembaga finansial seperti perbankan, koperasi atau lembaga finansial sejenisnya. Selanjutnya untuk mendapatkan hasil, maka diperlukan adanya pasar yang optimal: Sebagai wadah terjadinya transaksi yang saling menguntungkan antara produsen dan penjual. Salah satu kelembagaan ekonomi yang memiliki peran cukup efektif bagi pertumbuhan masyarakat pesisir adalah lembaga ekonomi mikro yang merupakan lembaga finansial yang digulirkan oleh program Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) yaitu program PEMP (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir). Khusus untuk Kabupaten Luwu Timur terdapat di Lakawali dan telah menjadi Koperasi Perikanan. Kelembagaan Pemasaran Kelembagaan pemasaran menjadi roda dalam bergeraknya produk dari produsen ke konsumen. Lembaga pemasaran dapat juga dimaknai sebagai lembaga tataniaga. Produk akan efeisien sampai ke konsumen apabila lembaga tataniaganya juga sudah efisien. Salah satu permasalahan yang dialami oleh masyarakat perikanan dalam meningkatkan kesejahteraannya adalah tingkat margin pemasaran yang lebih banyak berada di lembaga perantara. Padahal petani-nelayan yang mengeluarkan dana operasional yang lebih besar. Kondisi ini nampaknya berlaku umum di masyarakat pesisir dan pedesaan. Untuk mengurangi tingkat margin yang tidak merata pada lembaga tataniaga, maka diperlukan adanya upaya berupa penyebaran informasi harga pasar yang diikuti dengan peningkatan posisi tawar (bargaining position) pada produsen, serta mengembangkan hubungan ekonomi yang sating menguntungkan antara pemilik/ponggawa dengan sawi.
52
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Pedagang perantara kecamatan Produsen
Konsumen perusahaan)
Kolektor Saluran pemasaran ikan
Nelayan
Pedagang perantara
Konsumen propinsi/lokal
Skema Saluran Pemasaran Hasil Perikanan
Gambar diatas menunjukkan bahwa lembaga pemasaran yang terbentuk cukup efektif karena salurannya yang tidak panjang; Namun panjang pendeknya saluran bukanlah indikator dalam menentukan tingkat efisiensi pemasaran. Hal ini sangat tergantung dari besarnya margin yang diperoleh dari tiap lembaga yang dilalui oleh produk sampai ke konsumen. Unsurâ&#x20AC;&#x201C;unsur yang mempengaruhi tingkat harga di konsumen melalui suatu saluran pemasaran tergantung beberapa faktor, antara lain : besarnya keuntungan tiap lembaga tataniaga, perkembangan harga transport, penanganan produk (kalau ada) dan biaya-biaya (retribusi dll). Oleh sebab itu peran kelompok tani sangatlah penting sebagai mediator dalam mengatur hubungan ekonomi antara nelayan tani dan pembeli. Untuk lebih meningkatkan roda perekonomian, maka nampaknya sarana dan prasarana penunjang masih perlu diadakan dan dikembangkan. Salah satu permasalahan dan kelemahan yang umumnya dirasakan dalam proses pergerakan produk perikanan, adalah sulitnya mencapai sentra-sentra produksi. Akibatnya produsen dalam hal ini petambak dan nelayan sangat tergantung pada pedagang pengumpul. Kondisi ini akan berdampak pada lemahnya kemampuan tawar petani. Dengan demkian harga jual bukan ditehtukan oleh Petani nelayan, yang secara teoritis berarti tingkat margin terbesar dinikmati oleh lembaga perantara. Padahal proses produksi yang menggunakan input produksi, tenaga dan waktu yang besar justru tidak menikmati keuntungan yang optimal. Karena itu dapat dipahami, mengapa petani nelayan masih berada Pada kondisi kesejahteraan yang rendah. Jenis produk perikanan yang perlu ditingkatkan efektifitas pemasarannya adalah komoditas ekspor seperti udang, rumput laut, kepiting, yang nampaknya belum disentuh oleh teknologi, utamanya dalam penanganan hasil. Penanganan pasta panen secara benar akan meningkatkan kualitas produk sehingga nilai jualnya dapat lebih tinggi dan akan menguntungkan semua pihak dalam rantai pemasaran. Kelembagaan petani-nelayan Kelembagaan petaniâ&#x20AC;&#x201C;nelayan merupakan wadah yang dapat memicu dan mempercepat proses alih informasi dan teknologi. Kelembagaan berfungsi untuk mendorong terciptanya suatu bentuk kerjasama produktif yang saling menguntungkan. Oleh karena
53
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
53
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
itu pendekatan produksi melalui kelompok tani nelayan menjadi suatu keharusan untuk mengembangkan kualitas sumberdaya Perikanan dan sumberdaya manusia secara simultan. Terdapat 15,3 % kelompok tani nelayan ada di sektor perikanan. Kelompok ini terdiri dari kelompok petambak dan nelayan. Bila diasumsikan petani mina padi adalah kelompok perikanan maka jumlahnya akan lebih besar. mengingat sebagian besar petani sawah juga menerapkan pola usaha mina padi.
54
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
BASIS DATA GEOFISIK DAN LINGKUNGAN 1. Jenis Tanah Kompleks Jenis Tanah Kabupaten Luwu Timur No.
Kompleks Jenis Tanah
Tingkat Kepekaan
Luas (ha)
1.
Aluvial hidromorf, Gley humus
Tidak peka
26.010
2.
Aluvial hidromorf kelabu
Tidak peka
8.622
3.
Aluvial hidromorf, Organosol
Tidak peka
52.085
4.
Aluvial hidromorf, Brown Forest soil
Tidak peka sampai kurang peka
22.286
5.
Brown Forest soil, Aluvial
Kurang peka sampai tidak peka
11.166
6.
Grumusol, Mediteran merah kuning
Peka sampai kurang peka
15.459
7.
Latosol
Agak peka
234.787
8.
Latosol, Litosol
Agak peka sampai sangat peka
21.602
9.
Latosol, Andosol
Agak peka sampai peka
5.014
10.
Mediteran merah kuning
Kurang peka
931
11.
Podsolik kelabu coklat
Peka
9.329
12.
Podsolik merah kuning, Litosol
Peka sampai sangat peka
102.463
13.
Podsolik merah kuning
Peka
18.721
14.
Rendsina, Mediteran merah kuning
Sangat peka sampai kurang peka
67.048
2. Klimatologi Variasi Suhu Bulanan ( 2010)
55
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
55
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Variasi Kelembaban Relatif Rata-rata Bulanan
Curah Hujan Rata-rata bulanan
56
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Angin U
BL
TL
Keterangan:
B
40
30
20
10
Calm 7,7 %
T
:
0,1 - 2 m/s
:
2 - 4 m/s
:
4 - 6 m/s
:
6 - 8 m/s
:
> 8 m/s
TG
BD
S
U
BL
TL
Keterangan:
B
40
30
20
10
Calm 11,3 %
T
:
0,1 - 2 m/s
:
2 - 4 m/s
:
4 - 6 m/s
:
6 - 8 m/s
:
> 8 m/s
TG
BD S
Gambar - Windrose antara Pukul 19.00 sampai 06.00 (Malam)
57
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
57
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
3. Hidrologi Tabel Curah Hujan Maksimum
Curah Hujan Maksimum yang Mungkin Terjadi dalam beberapa Periode Ulang
58
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
Hidro-Oseanografi Kualitas Perairan Laut Kecamatan Angkona â&#x20AC;&#x201C;Malili 2010
59
Titik.ID
MT
MU
SUHU
SAL
PH
DO
NITRAT
PHOSPHAT
P01
267877
9684830
29,9
29,2
7,9
5,1
0,009
0,030
P02
269627
9684830
30,0
28,9
7,9
5,1
0,008
0,022
P03
271127
9684830
30,0
28,5
7,9
5,1
0,008
0,019
P04
272627
9684830
29,9
28,2
7,8
5,1
0,008
0,020
P05
274127
9684830
30,3
26,9
7,8
5,1
0,009
0,043
P06
266377
9685080
29,9
29,4
7,9
5,1
0,011
0,048
P07
267627
9685330
30,0
29,2
7,9
5,1
0,009
0,033
P08
268877
9685330
30,0
28,9
7,9
5,1
0,008
0,024
P09
270377
9685330
30,1
28,6
7,9
5,1
0,008
0,020
P10
272877
9685580
30,2
27,6
7,8
5,1
0,008
0,029
P11
274377
9685580
30,7
26,1
7,8
5,1
0,009
0,053
P12
271627
9685830
30,3
28,0
7,8
5,1
0,007
0,024
P13
267127
9686080
30,1
29,2
7,9
5,1
0,010
0,039
P14
266377
9686330
30,1
29,2
7,9
5,1
0,011
0,049
P15
269127
9686330
30,2
28,6
7,9
5,1
0,008
0,024
P16
270627
9686330
30,3
28,2
7,8
5,1
0,008
0,024
P17
272877
9686330
30,6
27,0
7,8
5,1
0,008
0,041
P18
274377
9686330
31,0
25,6
7,8
5,1
0,010
0,066
P19
275377
9686330
31,2
24,6
7,8
5,0
0,011
0,083
P20
267877
9687080
30,2
28,7
7,9
5,1
0,009
0,032
P21
275627
9687080
31,3
23,7
7,8
4,9
0,016
0,122
P22
272877
9687330
31,0
26,3
7,8
5,1
0,009
0,057
P23
274377
9687330
31,3
24,7
7,8
5,0
0,012
0,094
P24
267377
9687580
30,3
28,7
7,9
5,1
0,010
0,036
P25
268877
9687580
30,4
28,2
7,8
5,1
0,008
0,027
P26
270127
9687580
30,6
27,8
7,8
5,1
0,008
0,028
P27
271127
9687830
30,8
27,3
7,8
5,1
0,008
0,037
P28
272127
9688080
31,1
26,6
7,8
5,1
0,010
0,053
P29
273377
9688080
31,4
25,2
7,8
5,0
0,012
0,082
P30
269127
9688580
30,5
27,6
7,8
5,1
0,009
0,028
P31
270627
9688580
30,8
27,0
7,8
5,1
0,009
0,037
P32
274877
9688580
31,3
22,8
7,8
4,8
0,022
0,149
P33
276877
9688580
31,1
21,5
7,8
4,6
0,040
0,265
P34
277377
9688580
31,1
21,3
7,8
4,6
0,038
0,290
P35
272377
9688830
31,4
26,1
7,8
5,0
0,011
0,065
P36
274127
9688830
31,4
23,3
7,8
4,7
0,018
0,119
P37
276377
9688830
31,1
21,5
7,8
4,6
0,040
0,246
P38
266377
9689330
30,3
27,9
7,9
5,2
0,011
0,042
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
59
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
60
P39
276127
9689330
31,1
21,5
7,8
4,7
0,039
P40
267877
9689580
30,4
27,4
P41
273377
9689580
31,4
23,5
P42
274877
9689580
31,2
P43
277127
9689580
P44
277627
P45 P46
0,239
7,8
5,2
0,009
0,030
7,8
4,5
0,015
0,097
22,0
7,8
4,7
0,025
0,163
31,1
21,1
7,8
4,7
0,041
0,300
9689580
31,1
21,0
7,8
4,8
0,037
0,326
278377
9689580
31,2
20,9
7,8
4,8
0,032
0,368
276377
9689830
31,1
21,4
7,8
4,8
0,039
0,255
P47
279377
9689830
31,3
20,4
7,8
4,6
0,026
0,406
P48
279627
9689830
31,3
20,4
7,8
4,6
0,026
0,388
P49
268877
9690080
30,6
26,8
7,8
5,1
0,009
0,031
P50
270377
9690080
30,8
26,2
7,8
5,0
0,010
0,041
P51
272627
9690080
31,3
24,5
7,8
4,7
0,014
0,079
P52
277877
9690080
31,2
21,1
7,8
5,0
0,033
0,334
P53
274127
9690330
31,3
22,5
7,8
4,6
0,020
0,129
P54
279127
9690330
31,3
20,5
7,8
4,8
0,025
0,380
P55
279377
9690330
31,3
20,4
7,8
4,8
0,024
0,376
P56
276127
9690580
31,2
21,8
7,8
4,9
0,032
0,227
P57
278127
9690580
31,2
21,1
7,8
5,1
0,029
0,327
P58
278877
9690580
31,3
20,7
7,8
4,9
0,025
0,354
P59
272127
9690830
31,1
24,6
7,8
4,8
0,013
0,070
P60
275127
9690830
31,3
22,3
7,8
4,9
0,026
0,171
P61
277127
9690830
31,2
21,6
7,8
5,0
0,031
0,269
P62
277627
9690830
31,3
21,4
7,8
5,1
0,030
0,292
P63
279627
9690830
31,4
20,2
7,8
4,9
0,023
0,323
P64
273627
9691080
31,3
23,3
7,8
4,7
0,018
0,109
P65
277877
9691080
31,3
21,4
7,8
5,1
0,027
0,288
P66
278627
9691080
31,4
20,9
7,8
5,1
0,025
0,308
P67
279127
9691080
31,4
20,6
7,8
5,0
0,023
0,311
P68
267127
9691330
30,4
26,8
7,9
5,2
0,012
0,046
P69
271127
9691330
30,9
25,0
7,8
5,0
0,012
0,054
P70
276377
9691330
31,3
22,3
7,8
5,1
0,028
0,217
P71
268377
9691580
30,5
26,2
7,8
5,1
0,011
0,038
P72
277377
9691580
31,4
22,0
7,8
5,1
0,026
0,243
P73
278127
9691580
31,4
21,5
7,8
5,2
0,024
0,262
P74
278627
9691580
31,5
21,1
7,8
5,2
0,023
0,269
P75
279127
9691580
31,5
20,7
7,8
5,1
0,021
0,267
P76
269627
9691830
30,6
25,6
7,8
5,1
0,011
0,042
P77
273377
9691830
31,3
23,7
7,8
4,9
0,017
0,098
P78
274877
9691830
31,4
23,2
7,8
5,0
0,021
0,144
P79
275877
9691830
31,4
22,9
7,8
5,1
0,024
0,180
P80
276877
9691830
31,4
22,4
7,8
5,1
0,025
0,215
P81
279877
9691830
31,6
20,2
7,8
5,1
0,020
0,228
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
61
P82
278877
9692080
31,6
21,2
7,8
5,2
0,020
0,230
P83
280127
9692080
31,5
20,3
7,8
5,0
0,019
0,198
P84
267627
9692330
30,4
26,3
7,8
5,1
0,013
0,049
P85
276377
9692330
31,5
23,1
7,8
5,1
0,022
0,179
P86
277877
9692330
31,5
22,2
7,8
5,2
0,021
0,211
P87
279627
9692330
31,6
20,8
7,8
5,1
0,018
0,197
P88
280377
9692330
31,4
20,3
7,8
4,9
0,018
0,170
P89
266377
9692580
30,4
26,5
7,9
5,1
0,019
0,087
P90
274627
9692580
31,4
23,8
7,8
5,0
0,019
0,122
P91
277127
9692580
31,5
22,9
7,8
5,1
0,021
0,186
P92
268877
9692830
30,6
25,5
7,8
5,1
0,013
0,050
P93
270377
9692830
30,7
24,8
7,8
5,0
0,013
0,052
P94
273127
9692830
31,2
24,2
7,8
5,0
0,015
0,083
P95
278377
9692830
31,5
22,1
7,8
5,1
0,018
0,183
P96
278877
9692830
31,5
21,7
7,8
5,1
0,018
0,179
P97
279877
9692830
31,5
21,1
7,8
5,0
0,016
0,155
P98
280877
9692830
31,1
20,1
7,8
4,8
0,016
0,114
P99
271877
9693080
31,0
24,5
7,8
5,0
0,014
0,063
P100
279127
9693080
31,5
21,7
7,8
5,1
0,016
0,160
P101
280377
9693080
31,4
20,9
7,8
4,9
0,015
0,123
P102
282127
9693080
30,2
18,2
7,7
4,5
0,017
0,040
P103
274377
9693330
31,4
24,3
7,8
5,0
0,017
0,101
P104
277877
9693330
31,5
22,9
7,8
5,1
0,017
0,157
P105
280377
9693330
31,3
20,9
7,8
4,9
0,015
0,112
P106
280877
9693330
31,0
20,3
7,8
4,8
0,015
0,092
P107
266877
9693580
30,5
26,0
7,8
5,1
0,021
0,099
P108
276377
9693580
31,5
24,2
7,8
5,1
0,018
0,132
P109
277377
9693580
31,5
23,5
7,8
5,1
0,017
0,143
P110
270627
9693830
30,9
24,8
7,8
5,1
0,014
0,057
P111
273127
9693830
31,3
24,6
7,8
5,0
0,015
0,073
P112
278377
9693830
31,4
22,7
7,8
5,1
0,015
0,133
P113
279127
9693830
31,4
22,1
7,8
5,1
0,014
0,124
P114
279877
9693830
31,3
21,5
7,8
5,0
0,014
0,108
P115
282627
9693830
30,3
19,6
7,7
4,8
0,021
0,110
P116
266377
9694080
30,5
25,9
7,8
5,1
0,027
0,138
P117
267627
9694080
30,6
25,5
7,8
5,1
0,020
0,094
P118
268627
9694080
30,7
25,2
7,8
5,1
0,018
0,074
P119
269627
9694080
30,8
24,9
7,8
5,1
0,016
0,063
P120
275377
9694080
31,5
24,6
7,8
5,1
0,016
0,102
P121
278877
9694080
31,4
22,3
7,8
5,1
0,014
0,118
P122
280877
9694080
30,8
20,6
7,7
5,0
0,013
0,079
P123
281877
9694080
30,4
19,8
7,7
4,9
0,016
0,077
P124
283377
9694080
30,4
20,1
7,7
4,8
0,031
0,212
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
61
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
P125
62
271627
9694330
31,1
24,8
7,8
5,0
0,014
P126
274127
P127
281127
P128
0,058
9694330
31,5
24,8
7,8
5,0
0,015
0,078
9694330
30,7
20,6
7,7
5,0
0,013
0,076
268127
9694580
30,7
25,1
7,8
5,1
0,021
0,095
P129
276877
9694580
31,5
24,3
7,8
5,0
0,015
0,105
P130
283877
9694580
30,4
20,3
7,7
4,9
0,037
0,303
P131
279127
9694830
31,2
22,3
7,8
5,1
0,013
0,092
P132
279877
9694830
31,1
21,7
7,7
5,1
0,012
0,083
P133
280127
9694830
31,0
21,6
7,7
5,1
0,012
0,081
P134
273627
9695080
31,5
25,0
7,8
5,0
0,014
0,061
P135
278377
9695080
31,3
22,9
7,8
5,1
0,013
0,092
P136
281377
9695080
30,6
21,0
7,7
5,2
0,013
0,083
P137
282127
9695080
30,5
20,9
7,7
5,2
0,016
0,116
P138
282877
9695080
30,4
20,8
7,7
5,1
0,021
0,181
P139
283627
9695080
30,4
20,7
7,7
5,0
0,029
0,274
P140
284377
9695080
30,5
20,6
7,7
4,9
0,041
0,369
P141
266627
9695330
30,7
25,3
7,8
5,1
0,032
0,171
P142
267627
9695330
30,8
24,9
7,8
5,1
0,026
0,129
P143
275627
9695330
31,6
24,7
7,8
5,0
0,014
0,077
P144
277877
9695330
31,3
23,3
7,8
5,1
0,014
0,088
P145
284627
9695330
30,5
20,8
7,7
4,8
0,041
0,371
P146
269627
9695580
31,0
24,8
7,8
5,1
0,019
0,078
P147
271877
9695580
31,3
25,1
7,8
5,1
0,015
0,053
P148
280877
9695580
30,7
21,5
7,7
5,2
0,012
0,074
P149
284127
9695580
30,5
20,9
7,7
4,9
0,030
0,320
P150
268377
9695830
30,9
24,6
7,8
5,1
0,024
0,113
P151
270627
9695830
31,2
25,0
7,8
5,1
0,017
0,063
P152
274627
9695830
31,6
25,1
7,8
5,0
0,014
0,059
P153
283127
9695830
30,5
21,2
7,7
5,2
0,019
0,200
P154
279127
9696080
31,0
22,2
7,7
5,1
0,013
0,074
P155
282377
9696080
30,5
21,6
7,7
5,3
0,015
0,124
P156
283877
9696080
30,5
21,2
7,7
5,0
0,022
0,273
P157
284377
9696080
30,5
21,1
7,7
4,9
0,026
0,320
P158
266377
9696330
30,8
25,0
7,8
5,1
0,039
0,211
P159
281377
9696330
30,6
21,7
7,7
5,3
0,013
0,074
P160
271377
9696580
31,4
25,3
7,8
5,1
0,016
0,054
P161
276627
9696580
31,5
23,7
7,8
5,1
0,014
0,068
P162
282877
9696580
30,5
21,7
7,7
5,2
0,016
0,148
P163
284127
9696580
30,5
21,3
7,7
4,9
0,019
0,276
P164
284627
9696580
30,6
21,3
7,7
4,8
0,022
0,318
P165
267627
9696830
31,0
24,6
7,8
5,1
0,031
0,156
P166
268377
9696830
31,1
24,6
7,8
5,1
0,026
0,124
P167
272127
9696830
31,5
25,5
7,8
5,1
0,015
0,046
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
P168
63
273627
9696830
31,6
25,5
7,8
5,0
0,014
0,040
P169
275877
9696830
P170
278377
9696830
31,6
24,3
7,8
31,1
22,2
7,7
5,1
0,015
0,060
5,1
0,014
0,073
P171
280127
9696830
30,8
21,7
7,7
5,2
0,013
0,070
P172
283377
9696830
30,5
21,6
7,7
5,1
0,016
0,190
P173
284877
9696830
30,6
21,4
7,7
4,8
0,023
0,322
P174
269627
9697080
31,3
24,8
7,8
5,1
0,021
0,086
P175
274877
9697080
31,7
25,0
7,8
5,0
0,015
0,047
P176
282627
9697080
30,6
21,9
7,7
5,2
0,015
0,103
P177
283877
9697080
30,5
21,6
7,7
5,0
0,017
0,230
P178
284377
9697080
30,6
21,6
7,7
4,9
0,020
0,270
P179
285877
9697080
31,0
22,6
7,7
5,0
0,071
0,283
P180
286877
9697080
31,3
23,1
7,7
4,9
0,122
0,244
P181
280877
9697330
30,6
21,7
7,7
5,2
0,014
0,073
P182
281877
9697330
30,6
21,9
7,7
5,2
0,015
0,062
P183
283127
9697330
30,6
21,9
7,7
5,1
0,016
0,150
P184
279127
9697580
30,8
21,3
7,7
5,1
0,015
0,080
P185
283627
9697580
30,6
21,9
7,7
5,1
0,017
0,196
P186
284627
9697580
30,6
21,8
7,7
5,0
0,028
0,250
P187
285127
9697580
30,8
22,1
7,7
5,0
0,043
0,257
P188
286377
9697580
31,3
23,6
7,7
5,2
0,107
0,226
P189
266627
9697830
30,9
24,4
7,8
5,1
0,039
0,215
P190
277127
9697830
31,2
22,1
7,7
5,0
0,017
0,074
P191
280877
9697830
30,6
21,6
7,7
5,2
0,015
0,090
P192
282627
9697830
30,6
22,1
7,7
5,2
0,017
0,106
P193
284127
9697830
30,6
21,9
7,7
5,0
0,022
0,221
P194
271377
9698080
31,6
25,5
7,8
5,1
0,017
0,053
P195
273877
9698080
31,6
25,4
7,8
4,9
0,015
0,031
P196
282877
9698080
30,6
22,2
7,7
5,1
0,017
0,154
P197
284877
9698080
30,7
22,1
7,7
5,0
0,039
0,219
P198
285627
9698080
31,1
22,9
7,7
5,1
0,072
0,207
P199
286627
9698080
31,5
23,8
7,7
5,0
0,133
0,179
P200
267627
9698330
31,1
24,3
7,8
5,1
0,031
0,158
P201
276127
9698330
31,4
22,6
7,7
4,9
0,019
0,071
P202
278627
9698330
30,7
20,5
7,7
5,0
0,017
0,091
P203
279877
9698330
30,6
20,9
7,7
5,1
0,016
0,102
P204
283877
9698330
30,6
22,1
7,7
5,1
0,020
0,212
P205
287127
9698330
31,5
23,8
7,7
4,7
0,170
0,149
P206
269627
9698580
31,6
24,7
7,8
5,2
0,020
0,084
P207
272627
9698580
31,6
25,8
7,8
5,0
0,016
0,044
P208
274877
9698580
31,5
24,1
7,8
4,9
0,018
0,055
P209
282127
9698580
30,5
22,2
7,7
5,2
0,019
0,176
P210
284127
9698580
30,6
22,1
7,7
5,0
0,022
0,211
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
63
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
P211
64
284877
9698580
30,7
21,9
7,7
5,0
0,040
0,187
P212
285877
P213
280627
9698580
31,2
23,2
7,7
5,0
0,091
0,162
9698830
30,5
21,1
7,7
5,1
0,018
0,139
P214
283877
9698830
30,6
22,2
7,7
5,0
0,020
0,225
P215
287127
9698830
31,6
23,8
7,7
4,5
0,186
0,115
P216
266127
9699080
30,7
24,0
7,8
5,1
0,042
0,230
P217
268627
9699080
31,5
24,4
7,8
5,2
0,024
0,110
P218
273627
9699080
31,5
25,0
7,8
4,8
0,018
0,051
P219
277377
9699080
30,8
19,8
7,6
4,8
0,022
0,101
P220
279627
9699080
30,4
19,9
7,6
5,0
0,018
0,122
P221
283377
9699080
30,6
22,3
7,7
5,1
0,020
0,271
P222
285127
9699080
30,9
22,4
7,7
4,9
0,047
0,145
P223
286377
9699080
31,5
23,4
7,7
4,7
0,129
0,119
P224
287127
9699080
31,8
23,6
7,7
4,5
0,189
0,102
P225
287627
9699080
31,7
23,5
7,7
4,3
0,223
0,093
P226
283877
9699330
30,7
22,3
7,7
5,0
0,018
0,245
P227
285627
9699330
31,2
23,0
7,7
4,8
0,073
0,116
P228
287377
9699330
31,9
23,1
7,7
4,4
0,205
0,090
P229
267627
9699580
31,2
24,1
7,8
5,1
0,028
0,143
P230
271377
9699580
31,8
25,2
7,8
5,1
0,017
0,061
P231
280377
9699580
30,4
20,4
7,6
5,1
0,020
0,160
P232
283627
9699580
30,7
22,3
7,7
5,0
0,019
0,296
P233
284377
9699580
30,9
22,4
7,7
4,9
0,016
0,176
P234
286627
9699580
31,9
22,9
7,7
4,7
0,145
0,096
P235
278627
9699830
30,3
17,8
7,6
4,8
0,022
0,130
P236
281377
9699830
30,4
21,7
7,7
5,2
0,024
0,239
P237
282877
9699830
30,7
22,4
7,7
5,2
0,029
0,419
P238
285127
9699830
31,1
22,8
7,7
4,7
0,034
0,093
P239
269877
9700080
32,0
24,3
7,8
5,2
0,018
0,070
P240
272377
9700080
31,7
25,0
7,8
5,0
0,019
0,075
P241
275127
9700080
31,2
21,8
7,7
4,7
0,029
0,116
P242
284127
9700080
30,9
22,2
7,7
4,8
0,014
0,219
P243
286127
9700080
31,5
22,9
7,7
4,6
0,103
0,091
P244
286877
9700080
32,5
21,6
7,7
4,8
0,153
0,090
P245
268627
9700330
31,7
24,2
7,8
5,1
0,020
0,094
P246
273377
9700330
31,5
24,1
7,7
4,8
0,022
0,101
P247
276377
9700330
30,7
18,8
7,6
4,6
0,034
0,142
P248
283377
9700330
30,8
22,0
7,7
5,0
0,028
0,396
P249
266627
9700580
30,5
23,8
7,8
5,1
0,030
0,165
P250
277627
9700580
30,3
16,2
7,5
4,6
0,030
0,160
P251
279877
9700580
30,2
18,6
7,6
4,9
0,022
0,167
P252
283877
9700580
31,0
21,4
7,7
4,9
0,024
0,282
P253
284877
9700580
31,2
21,7
7,7
4,6
0,029
0,118
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
65
P254
286127
9700580
31,6
21,9
7,7
4,6
0,100
0,095
P255
267627
9700830
31,2
24,0
7,8
5,0
0,022
0,119
P256
271127
9700830
32,0
24,1
7,8
5,0
0,018
0,067
P257
280877
9700830
30,3
20,9
7,6
5,1
0,025
0,183
P258
282377
9701080
30,8
22,1
7,6
5,1
0,033
0,318
P259
283127
9701080
31,0
20,9
7,7
5,0
0,034
0,352
P260
285377
9701080
31,4
20,3
7,7
4,6
0,062
0,124
P261
272377
9701330
31,7
23,7
7,7
4,8
0,021
0,111
P262
278377
9701330
30,0
13,8
7,5
4,5
0,028
0,192
P263
270127
9701580
32,1
23,7
7,8
4,9
0,017
0,056
P264
274877
9701580
31,1
21,4
7,6
4,5
0,042
0,202
P265
280127
9701580
30,3
18,7
7,6
4,8
0,025
0,199
P266
280627
9701580
30,4
20,0
7,6
5,0
0,026
0,178
P267
281877
9701580
30,7
22,4
7,6
5,1
0,031
0,196
P268
284377
9701580
31,2
18,4
7,7
4,7
0,045
0,212
P269
266127
9701830
29,8
23,5
7,7
5,1
0,026
0,155
P270
268627
9701830
31,8
24,2
7,8
4,9
0,015
0,075
P271
277377
9701830
30,3
15,6
7,5
4,3
0,043
0,275
P272
279127
9701830
30,2
15,8
7,5
4,5
0,025
0,245
P273
273627
9702080
31,4
23,3
7,7
4,5
0,027
0,219
P274
276127
9702080
30,5
17,3
7,5
4,3
0,065
0,226
P275
278627
9702330
30,5
16,6
7,5
4,3
0,025
0,352
P276
280627
9702330
30,7
19,1
7,6
4,8
0,030
0,224
P277
267877
9702580
31,3
24,5
7,7
4,8
0,015
0,098
P278
270877
9702580
32,1
22,6
7,7
4,6
0,021
0,050
P279
278127
9702580
31,0
19,9
7,5
4,2
0,025
0,485
P280
281377
9702580
30,9
18,6
7,6
4,8
0,035
0,218
P281
266377
9702830
30,2
24,0
7,7
5,0
0,020
0,142
P282
270127
9702830
32,1
23,2
7,7
4,6
0,018
0,046
P283
272377
9702830
31,7
22,7
7,7
4,6
0,023
0,156
P284
274877
9702830
31,3
23,3
7,6
4,3
0,050
0,303
P285
277377
9702830
31,1
19,9
7,5
4,1
0,055
0,426
P286
279377
9702830
30,9
18,9
7,6
4,4
0,030
0,360
P287
280377
9702830
30,8
18,5
7,6
4,6
0,033
0,279
P288
276377
9703080
30,0
12,4
7,4
4,1
0,105
0,207
P289
279627
9703080
31,0
19,1
7,6
4,4
0,033
0,358
P290
268877
9703330
31,8
24,7
7,7
4,7
0,014
0,078
P291
273627
9703330
31,4
23,8
7,7
4,4
0,022
0,337
P292
276627
9703330
30,2
13,4
7,4
4,0
0,106
0,234
P293
280377
9703330
31,0
18,2
7,6
4,5
0,038
0,315
P294
281127
9703330
31,1
16,8
7,6
4,6
0,041
0,276
P295
275627
9703580
31,4
24,1
7,6
4,5
0,082
0,285
P296
278877
9703580
31,5
21,6
7,6
4,3
0,038
0,456
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
65
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
66
P297
270627
9703830
32,0
22,5
7,7
4,5
0,023
0,050
P298
274627
9703830
31,5
24,7
7,7
4,1
0,038
0,410
P299
279877
9703830
31,2
19,0
7,6
4,4
0,042
0,376
P300
281377
9703830
31,1
15,2
7,6
4,5
0,047
0,295
P301
266127
9704080
30,5
24,7
7,7
4,7
0,018
0,168
P302
267627
9704080
31,4
25,4
7,7
4,7
0,012
0,130
P303
273627
9704080
31,4
23,9
7,7
4,4
0,025
0,364
P304
280877
9704080
31,2
16,3
7,6
4,5
0,047
0,327
P305
266627
9704330
30,9
25,0
7,7
4,7
0,016
0,164
P306
270127
9704330
31,9
24,1
7,6
4,8
0,021
0,085
P307
271627
9704330
31,9
22,1
7,7
4,5
0,027
0,123
P308
272627
9704330
31,5
23,0
7,7
4,8
0,026
0,240
P309
274877
9704330
31,5
24,4
7,7
4,2
0,051
0,388
P310
275627
9704330
31,5
23,4
7,6
4,2
0,074
0,341
P311
280127
9704330
31,3
18,2
7,6
4,4
0,048
0,375
P312
280377
9704330
31,2
17,5
7,6
4,4
0,048
0,361
P313
280127
9704580
31,3
18,0
7,6
4,4
0,051
0,381
P314
280877
9704580
31,2
15,9
7,6
4,4
0,053
0,345
P315
268877
9704830
31,8
25,4
7,7
4,7
0,015
0,131
P316
281377
9704830
31,1
14,2
7,6
4,4
0,057
0,333
P317
270127
9705080
31,8
24,3
7,6
4,8
0,022
0,135
P318
271377
9705080
31,8
22,9
7,7
4,6
0,027
0,167
P319
280877
9705080
31,1
15,5
7,6
4,4
0,058
0,359
P320
266377
9705580
31,0
25,1
7,7
4,6
0,018
0,220
P321
281127
9705580
31,0
14,4
7,6
4,4
0,063
0,361
P322
280127
9705830
31,2
16,9
7,7
4,3
0,063
0,397
P323
280377
9705830
31,2
16,2
7,7
4,3
0,063
0,389
P324
266127
9706080
31,1
25,1
7,7
4,6
0,019
0,251
P325
280877
9706080
31,0
14,7
7,7
4,3
0,066
0,377
P326
266127
9707080
31,2
24,9
7,7
4,5
0,021
0,306
CV. ARCI PRATAMA Consulting Service
67
StaID Thn 1BP 2010 1BP 2010 1BP 2010 1BP 2010 1BP 2010 1BP 2010 1BP 2010 1BP 2010 1BP 2010 1BP 2010 1BP 2010 1BP 2010 1BP 2010 1BP 2010 1BP 2010
bln 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0 193 172 169 177 145 146 153 194 231 214 221 236 244 237 223
1 231 222 196 210 160 155 163 209 244 209 231 241 254 264 271
2 265 251 235 245 190 184 202 224 239 196 211 226 244 269 290
3 269 267 264 257 210 216 239 239 234 204 199 216 234 256 252
4 255 250 269 269 244 254 251 249 224 211 194 206 210 216 206
5 230 210 256 266 263 259 261 254 234 224 199 196 190 179 172
6 199 187 224 232 245 264 264 251 241 229 204 191 170 146 147
KODE STA : 01BP POSISI : LAT= ## ## S LONG= ### ## E TIME ZONE : REFERENSI : BULAN : OKTOBER 010 UNIT : JUMLAH HARI DALAM BULAN PENGAMATAN : 23
DATA PENGAMATAN PASANG SURUT
7 167 157 186 195 180 239 254 254 249 244 231 199 163 138 112
8 140 131 156 162 152 209 229 244 254 251 249 219 175 153 103
9 129 124 131 135 130 168 199 219 239 244 256 241 193 185 116
10 147 127 120 120 113 140 171 199 209 239 261 256 251 220 154
11 174 142 119 113 115 120 142 158 184 211 244 264 261 249 204
12 195 168 127 123 125 110 125 123 143 170 231 259 271 266 245
13 226 198 162 148 142 118 120 115 123 155 201 229 264 279 281
14 247 230 196 180 160 140 130 108 113 120 180 166 241 266 296
15 250 246 222 195 178 160 149 113 100 100 142 118 231 236 279
16 233 250 234 215 211 178 170 123 98 90 103 95 181 194 222
17 205 230 250 223 221 206 183 148 123 95 93 88 129 135 167
18 175 198 205 208 224 216 201 163 135 103 85 80 94 93 90
19 126 160 179 184 214 211 206 194 160 132 90 88 83 83 82
20 107 118 148 168 199 204 216 204 178 168 130 98 92 75 79
21 94 109 135 145 180 194 209 209 204 188 165 145 120 89 90
22 105 122 130 139 170 184 206 214 219 211 209 183 155 141 136
23 131 142 141 136 146 156 201 226 224 226 222 229 207 175 201
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
CV. ARCI PRATAMA
Consulting Service
67
68
240104
240255
240552
241236
247206
247255
247066
247108
254085
253968
253996
254662
261225
261932
262234
262312
267889
267384
266804
266320
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Easting
CV. ARCI PRATAMA
Consulting Service
0,04
0,10
0,05
0,09
0,09
0,10
0,07
0,05
0,13
0,13
0,13
0,10
9698820 0,13
9701253
9703215
9705159
9706340 0,13
9704426 0,14
9702421
9699707 0,09
9702795
9705226
9707248
9708360 0,02
9707998
9706559
9704093 0,02
9701016
9698071 0,10
9700447
Arus
Kec. Arus (m/dt)
9702454 0,05
9704354
Norting
Koordinat
1
No
200
185
210
350
60
240
250
175
250
70
65
25
15
60
90
75
80
140
135
105
Arah
14
11
9
0,3
1,5
8
10
13
13
10
7
1
1,5
7
9
12
10
13
11
6
75
65
67
70
70
55
70
60
95
77
h-maks
50
50
50
48
50
50
60
50
75
60
h-min
Kecerahan (m) Gelombang (cm)
Data Oseanografi Fisik
30
25
21
0,6
1,5
18
23
29
24
17
10
1
3,5
12
20
26
32
24
19
13
Kedalaman (m)
tidak ada
Cacing gastropoda (3)
tidak ada
Cacing (1), gastropoda (2)
pasir berlumpur
Lumpur berpasir
Substrat
pasir
pasir
lumpur
(2), Pasir halus+cangkang
Bentos (Grab = 2kali)
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
69
269954
272881
276875
280350
278832
282301
285571
287362
283346
277010
278759
280165
281147
272593
273100
273924
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
280305
269147
24
42
271679
23
274799
273700
22
41
275611
21
0,13
0,14
0,13
0,04
0,03
0,02
0,05
9706374
9704496 0,13
9702970
9701169
9698184 0,04
9704782
9701066 0,10
9699678 0,13
9698053 0,05
9693712
9698705 0,14
9697756
9696752
9694989 0,11
9691914 0,10
9692366 0,03
9692677
9692738
9686095 0,11
9685639 0,11
9685416 0,13
9685584 0,07
180
270
290
220
200
320
40
230
130
280
290
295
220
200
240
210
230
240
340
310
2,5
3
9
12
14
1
3
11
15
11
6
9
8
9
12
12
13
14
13
13
15
15
60
50
78
60
52
70
75
75
65
75
40
40
60
45
35
35
65
60
50
70
5
3,5
20
26
32
1
3,2
34
37
23
7
15
26
35
29
40
43
40
42
46
50
43
cacing (1), gastropoda (2),anak ikan (2)
cacing (1),anak ikan(5), gastropoda (2)
cacing (4), bintang ular (1)
cacing (5)
tiadk ada
lumpur pasir halus
pasir halus
Lumpur+serasah
lumpur
dekat tebing karang
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
CV. ARCI PRATAMA
Consulting Service
69
70
CV. ARCI PRATAMA
Consulting Service
269952,503690
270040,087560
269835,071630
269911,613340
269907,841160
269932,808020
270027,628540
275940,205480
274500,186450
274561,339020
274233,539360
273857,315110
275514,317880
275490,010090
275383,307620
274967,004300
274913
275163
275230
274881
269726
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
9708969
9710339
9711352
9705729
9705557
9708712,260740
9706924,876720
9708567,483720
9705974,554600
9705998,847990
9706054,768350
9705120,718640
9705107,714320
9706453,884990
9708066,329630
9707118,655570
9707638,457570
9707599,752090
9707920,379220
9708377,887600
9708650,567710
Y_NORTHING
35
33
23
33,690000
33,820000
30,650000
32,500000
28,660000
28,420000
29,300000
29,170000
28,090000
31,150000
30,980000
32,070000
33,400000
32,930000
34,280000
33,130000
Suhu (0C)
3,70
1,20
2,10
3,5
7,7
9,440000
5,370000
19,510000
8,480000
8,110000
3,130000
5,080000
8,750000
3,750000
7,730000
1,760000
6,340000
7,720000
5,330000
7,730000
6,700000
DO (mg/L)
Kecamatan Angkona
5
10
11
30
28
19,220000
18,660000
12,890000
16,110000
14,100000
26,570000
19,710000
24,120000
30,650000
3,380000
13,600000
16,270000
1,450000
22,580000
13,160000
7,620000
Salinitas (o/oo)
X_EASTING
No
Kualitas Air Tambak
7
7
7
7,19
7,3
7,830000
7,030000
6,690000
6,880000
7,300000
6,300000
6,400000
5,840000
6,770000
7,050000
6,000000
8,470000
8,020000
8,580000
9,220000
9,290000
Ph
Maliwowo
Tampina
Tampina
Langkara
Langkara
Dusun Lankara
Dusun Lalauro
Desa Tampina
Kec. Angkona
Desa Maliwowo
Keterangan
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
71
269907,841160
269932,808020
270027,628540
275940,205480
274500,186450
274561,339020
274233,539360
273857,315110
275514,317880
275490,010090
275383,307620
274967,004300
274913
275163
275230
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
269726
269911,613340
4
21
269835,071630
3
274881
270040,087560
2
20
9708650,567710
269952,503690
1
0,019700
NO2_N (mg/L)
0,192300
4,738200
5,374100 0,933200
0,039100
0,771000
0,764800 0,027800
0,992800 0,599500
1,467200
NH3_N (mg/L)
0,007600
0,004600
0,536100
0,023600
9708969
9710339
9711352
9705729
9705557
9708712,260740 0,20588
0,14544
0,373400
0,024500
9706924,876720 0,469100 0,002500
9708567,483720
9705974,554600 0,014500 0,029000
9705998,847990 0,119200 0,004800
0,009200
0,154900 0,003300
0,303100
9706054,768350 0,179100
9705120,718640
9705107,714320
9706453,884990 0,142300
9708066,329630 0,992500 0,027000
9707118,655570
9707638,457570
9707599,752090
9707920,379220
9708377,887600
Y_NORTHING
No X_EASTING
0,635
0,569
0,015100
0,021200
0,032600
0,609300
0,024000
0,033000
0,018900
0,040600
0,087200
15,708000
3,565500
0,374800
17,309000
0,381500
0,616100
9,390000
NO3_N (mg/L)
1.267
0,556
0,212900
0,061700
0,726100
0,702700
0,091300
0,050500
1,617000
0,044300
0,157500
0,594900
0,233900
0,819600
0,350500
0,251600
0,128000
0,036400
PO4_P (mg/L)
15,240000
1,940000
6,160000
0,880000
1,620000
20,320000
TUR (ntu)
47,000000
19,000000
13,000000
6,000000
16,000000
38,000000
26.544
18.960
38,586760
37,746200
33,543400
34,383960
32,282560
36,485360
37,325920
38,586760
34,383960
0,61
0,26
8,460000
2,920000
1,670000
3,250000
1,700000
0,300000
0,460000
6,590000
9,000000
4,000000
6,000000
29,000000
2,000000
9,000000
14,000000
10,000000
29,760000 40,000000
Maliwowo
Tampina
Tampina
Langkara
Langkara
Dusun Lankara
Dusun Lalauro
Desa Tampina
Kec. Angkona
Desa Maliwowo
TSS (mg/L) Keterangan
40,688160 19,600000 16,000000
36,905640
38,166480
36,905640
36,905640
42,789560
41,528720
BOT (mg/L)
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
CV. ARCI PRATAMA
Consulting Service
71
72
X_EASTING
286507,056610
286878,106520
286660,663230
286514,741070
286552,204890
286663,086460
286592,441090
286629,486850
286621,614470
285375,433760
285395,267930
285556,962840
285294,602380
278049,186340
278167,860870
278545,017460
279333,877190
279594,627650
279069,536550
281140,759350
281366,731060
281844,375090
281786,661910
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Kecamatan Malili
Consulting Service
CV. ARCI PRATAMA 9706586,788050
9706430,199500
9706046,034380
9705933,232950
9705172,308860
9704867,164400
9705631,722040
9709741,071780
9710267,663380
9710287,751020
9707283,530660
9703099,741310
9703372,288780
9703020,194600
9702668,253000
9702377,032010
9702360,384480
9702227,781720
9702015,633400
9702264,413160
9704957,628970
9704593,005170
9704800,713120
Y_NORTHING
29,700000
29,720000
30,100000
29,190000
28,660000
28,820000
28,760000
27,260000
27,020000
27,250000
30,290000
30,840000
37,150000
31,930000
32,860000
29,480000
30,220000
30,410000
31,580000
29,550000
29,720000
29,220000
32,050000
Suhu (0C)
8,270000
6,300000
5,360000
3,700000
4,730000
2,950000
2,910000
7,330000
4,220000
8,720000
6,940000
4,500000
6,250000
5,680000
15,270000
7,640000
4,890000
8,700000
5,130000
4,800000
4,600000
5,990000
6,960000
19,560000
14,200000
19,650000
20,700000
22,210000
18,280000
17,210000
15,180000
15,230000
0,480000
17,850000
21,700000
21,510000
23,780000
29,570000
18,050000
29,270000
21,830000
28,190000
15,290000
18,520000
15,660000
19,040000
DO (mg/L) Salinitas (o/oo)
7,910000
7,830000
7,480000
8,390000
7,070000
8,640000
8,400000
8,570000
8,620000
6,090000
6,710000
7,480000
7,060000
6,750000
7,950000
6,200000
7,150000
7,820000
7,240000
6,910000
7,460000
7,940000
7,200000
Ph
Kec. Malili
Desa Balantang
Ke. Malili
Desa Laguari
Kec. Malili
Desa Lakawali
Ke. Malili
Desa Wewanrio
Keterangan
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
282210,534270
279754,588390
280123,493710
278169,823270
278727,060190
278592,411130
278143,998100
277667,398110
277727,653130
276290,838000
276577,146130
276949,738540
276688,955970
285876,840790
285959,641850
285584,690630
283302,321090
283210,685780
282797,625900
284511
284384
279092
283297
279921
278292
285559
24
25
26
73
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
9714571
9711611
9706298
9714238
9714499
9702166
9702145
9713264,765350
9713481,065790
9714166,906430
9713923,393960
9713599,550810
9714414,142970
9705417,298420
9705782,705470
9705776,569140
9706286,710910
9713144,407970
9712561,818770
9712455,659340
9712589,086790
9713020,636990
9710199,463250
9709161,090030
9709166,035030
9706981,924150
31
32
29,160000
29,210000
27,030000
25,530000
27,840000
31,790000
27,680000
27,910000
27,550000
26,760000
26,060000
27,110000
26,760000
27,690000
27,410000
29,290000
29,470000
28,830000
29,220000
6,90
5,80
5,4
5,8
2,9
5,8
6,1
6,150000
5,740000
4,210000
8,440000
6,770000
9,690000
1,320000
5,240000
7,270000
14,300000
11,290000
8,020000
10,650000
7,810000
6,990000
8,330000
8,870000
8,050000
7,480000
5
12
22
16
20
18
26
10,410000
8,270000
8,160000
0,920000
5,600000
22,270000
26,000000
27,790000
26,920000
9,860000
8,410000
15,200000
12,480000
4,020000
11,850000
12,900000
14,700000
9,780000
12,080000
7
7
7,53
8,59
8,86
7,55
7,26
8,220000
7,660000
7,210000
6,860000
6,970000
8,040000
6,730000
6,470000
6,280000
9,420000
8,990000
6,790000
7,540000
6,490000
7,070000
7,540000
6,890000
7,190000
7,110000
Ussu
Lakawali
Lakawali
Cerekang
Cerekang
Lampia
Lampia
Kec. Malili
Desa Lakawali
Desa Manurung
Kec. Malili
Desa Lakawali
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
CV. ARCI PRATAMA
Consulting Service
73
74
286878,106520
286660,663230 9704957,628970
286514,741070
286552,204890 9702015,633400
286663,086460 9702227,781720
286592,441090 9702360,384480
286629,486850 9702377,032010
286621,614470
285375,433760
285395,267930
285556,962840 9703099,741310
285294,602380 9707283,530660
278049,186340
278167,860870
278545,017460
279333,877190
279594,627650
279069,536550
281140,759350
281366,731060
281844,375090
281786,661910
282210,534270
279754,588390
2
3
4
5
6
7
8
9
CV. ARCI PRATAMA
Consulting Service
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
0,393400
0,347400
0,239400
1,101800
0,217300
0,321100
0,102300
0,000000
0,242100
0,298100
0,435200
0,227000
0,000000
0,160300
1,569600
0,274100
0,513600
0,255000
0,300400
1,995000
9709166,035030
9706981,924150
9706586,788050
9706430,199500
0,031400
0,306600
0,131100
0,158300
0,004600
0,003700
0,003400
0,006400
0,004800
0,002400
0,020200
0,005000
0,025600
0,018700
0,020200
0,016500
0,000000
0,018900
0,017200
0,017400
0,018600
0,000000
0,017800
0,018200
0,019500
0,062400
0,017500
0,018600
0,020900
0,236100
0,050800
0,091800
0,088900
0,052300
0,301800
1,389300
0,025100
0,535000
0,963000
0,696100
0,444600
0,000000
0,071900
0,031300
0,107800
0,170200
0,000000
0,000500
0,595300
2,502200
1,477200
1,544500
0,672000
5,934400
0,822900
0,292700
0,006500
0,016400
0,178700
0,136200
0,012700
0,033800
0,237900
0,046400
0,027300
0,011000
0,000000
0,015800
0,046400
0,071600
0,090500
0,000000
0,044700
0,677600
0,026200
0,008600
0,011300
0,023000
1,235800
36,065080
35,644800
35,644800
38,586760
39,427320
39,007040
39,847600
45,731520
33,543400
31,021720
31,442000
36,905640
0,000000
36,485360
35,644800
36,485360
35,644800
0,000000
37,746200
37,325920
39,007040
33,543400
35,644800
34,383960
40,688160
2,180000
1,410000
0,680000
0,640000
0,570000
1,300000
1,620000
1,310000
2,340000
1,760000
15,200000
2,210000
0,000000
9,480000
8,340000
1,480000
2,210000
0,000000
1,220000
3,750000
10,750000
4,120000
1,090000
0,760000
9,970000
N H 3 _ N N O 2 _ N N O 3 _ N P O 4 _ P BOT (mg/L) TUR (ntu) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L)
9706046,034380 0,464900
9705933,232950
9705172,308860
9704867,164400
9705631,722040
9709741,071780
9710267,663380
9710287,751020
9703372,288780
9703020,194600
9702668,253000
9702264,413160
9704593,005170
9704800,713120
286507,056610
1
Y_NORTHING
X_EASTING
No
15,000000
3,000000
44,000000
19,000000
13,000000
24,000000
14,000000
9,000000
13,000000
17,000000
62,000000
4,000000
0,000000
44,000000
50,000000
28,000000
48,000000
0,000000
31,000000
40,000000
101,000000
31,000000
38,000000
41,000000
42,000000
TSS (mg/L)
Kec. Malili
Desa Balantang
Ke. Malili
Desa Laguari
Kec. Malili
Desa Lakawali
Ke. Malili
Desa Wewanrio
Keterangan
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
75
278727,060190
278592,411130
278143,998100
277667,398110
277727,653130
276290,838000
276577,146130
276949,738540
276688,955970
285876,840790
285959,641850 9713599,550810
285584,690630 9713923,393960
283302,321090
283210,685780
282797,625900
284511
284384
279092
283297
279921
278292
285559
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
9714571
9711611
9706298
9714238
9714499
9702166
9702145
9713264,765350
9713481,065790
9714166,906430
9714414,142970
9705417,298420
9705782,705470
9705776,569140
9706286,710910
9713144,407970
9712561,818770
9712455,659340
9712589,086790
9713020,636990
9710199,463250
278169,823270
27
9709161,090030
280123,493710
26
0,19889
0,13587
0,11588
0,0736
0,24139
0,224300
0,087500
0,224100
0,095100
0,401500
0,627500
0,343200
0,216100
0,291600
0,902200
2,911000
0,213300
0,301700
0,294200
0,188200
0,396300
0,269600
0,002100
0,002800
0,005700
0,007800
0,008800
0,005700
0,004200
0,009800
0,006600
0,003800
0,020900
0,004700
0,002100
0,020200
0,018400
0,021600
0,019300
0,415
0,375
1.131
0,395
0,916
0,005300
0,020600
0,924200
0,241600
0,016200
0,009800
0,006200
0,023200
0,063600
0,051800
0,040500
0,009600
0,154300
0,015400
1,097000
0,027500
0,000000
0,230
0,269
0,173
0,384
0,461
0,049900
0,066200
0,004800
0,024500
0,034600
0,036400
0,021400
0,003300
0,008500
0,037300
3,643800
0,033800
0,031300
1,269900
0,051500
0,272900
0,508600
39.184
51.192
22.752
32.864
11.376
30,181160
32,702840
23,876960
40,688160
41,528720
40,688160
39,007040
35,224520
36,905640
38,586760
41,528720
37,325920
38,586760
39,427320
38,166480
37,746200
36,485360
0,48
0,77
0,21
0,51
0,22
0,350000
1,130000
0,860000
24,680000
12,680000
1,580000
1,630000
2,030000
1,070000
565,000000
27,100000
4,050000
1,670000
11,120000
2,780000
4,380000
2,230000
11,000000
11,000000
12,000000
10,000000
66,000000
20,000000
20,000000
12,000000
12,000000
191,000000
19,000000
15,000000
24,000000
6,000000
17,000000
34,000000
11,000000
Ussu
Lakawali
Lakawali
Cerekang
Cerekang
Lampia
Lampia
Kec. Malili
Desa Lakawali
Desa Manurung
Kec. Malili
Desa Lakawali
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
CV. ARCI PRATAMA
Consulting Service
75
76
CV. ARCI PRATAMA
Consulting Service
9708650.567710
9708377.887600
9707920.379220
9707599.752090
9707638.457570
9708066.329630
9706453.884990
9705107.714320
9705120.718640
9705998.847990
9705974.554600
9708567.483720
9706924.876720
9708712.260740
9705557
9705729
269952.503690
270040.087560
269835.071630
269911.613340
269907.841160
270027.628540
275940.205480
274500.186450
274561.339020
273857.315110
275514.317880
275490.010090
275383.307620
274967.004300
274913
275163
Fe
1138.500000
2017.500000
242.000000
132.000000
3668.000000
Pyrite
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
....Lanjutan
Y
X
193.000000
228.500000
210.000000
103.000000
220.000000
Al
7,41
5,85
6.240000
5.220000
5.350000
5.160000
2.020000
1.460000
2.500000
6.180000
7.140000
7.060000
7.390000
7.350000
6.370000
6.100000
pHKCl
Kualitas Tanah Tambak
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
PO4
0.840000
6.020000
0.700000
0.880000
1.150000
1.330000
1.060000
3.000000
2.330000
1.450000
2.750000
2.540000
3.220000
1.920000
pHOX
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
P2O5
1.069000
0.770600
0.989400
0.821000
0.542100
0.737700
2.155000
0.819000
1.133000
0.939100
1.106000
0.420100
0.396900
0.772500
SKCl
0.244621
0.048931
0.426488
0.510847
0.636205
N_Total
2.912000
1.413000
2.072000
1.001000
0.786100
1.071000
1.133000
1.137000
0.671900
8.325000
0.379500
0.536300
7.935000
1.524000
SP
90.000000
82.000000
90.000000
84.000000
88.000000
Pasir
1.843000
0.642400
1.082600
0.180000
0.244000
0.333300
-1.022000
0.318000
-0.461100
7.385900
-0.726500
0.116200
7.538100
0.751500
SPOS
4.000000
2.000000
4.000000
4.000000
4.000000
Liat
157.000000
0.000000
174.000000
144.500000
76.500000
60.000000
83.500000
5.000000
125.000000
374.000000
50.000000
111.000000
408.000000
204.000000
TPA
Kecmatan Angkona
6.000000
16.000000
6.000000
12.000000
8.000000
Debu
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
3.500000
18.000000
8.500000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
TAA
9.012289
1.982390
9.333755
5.716369
2.744829
3.383231
2.402532
4.075656
1.617804
4.806915
0.637481
3.024589
18.557766
11.243132
C_Organik
Pasir
Pasir berlempung
Pasir
Pasir berlempung
Pasir
Kls_Tekstu
157.000000
0.000000
174.000000
144.500000
73.000000
42.000000
75.000000
5.000000
125.000000
374.000000
50.000000
111.000000
408.000000
204.000000
TSA
15.537186
3.417641
16.091394
9.855020
4.732086
5.832690
4.141965
7.026430
2.789093
8.287122
1.099016
5.214392
31.993589
19.383159
OM
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
380.000000
341.500000
1326.000000
758.000000
1156.500000
277.500000
1790.000000
1936.000000
2975.500000
0.000000
0.000000
0.000000
77
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
154.000000
188.000000
189.500000
262.500000
298.000000
182.500000
196.500000
230.500000
211.500000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.810905
0.321984
0.475762
0.447508
0.272986
0.279706
0.223910
0.293985
0.230815
74.000000
56.000000
0.000000
90.000000
88.000000
88.000000
84.000000
90.000000
78.000000
4.000000
6.000000
12.00000
4.000000
2.000000
2.000000
4.000000
4.000000
6.000000
22.000000
38.000000
0.000000
6.000000
10.000000
10.000000
12.000000
6.000000
16.000000
Gambut
Lempung berpasir
liat
Pasir berlempung
L e m p u n g berpasir
Pasir
Pasir
Pasir
Pasir berlempung
Pasir
Pasir berlempung
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
CV. ARCI PRATAMA
Consulting Service
77
78
Y
9704800.713120
9704593.005170
9704957.628970
9702264.413160
9702015.633400
9702227.781720
9702360.384480
9702668.253000
9703020.194600
9703372.288780
9703099.741310
9710267.663380
9709741.071780
9705631.722040
9704867.164400
9705172.308860
9705933.232950
9706046.034380
9706430.199500
9706586.788050
9706981.924150
9709166.035030
9709161.090030
9710199.463250
9712589.086790
9712455.659340
X
286507.056610
286878.106520
286660.663230
286514.741070
Consulting Service
286552.204890
286663.086460
CV. ARCI PRATAMA
286592.441090
286621.614470
285375.433760
285395.267930
285556.962840
278167.860870
278545.017460
279333.877190
279594.627650
279069.536550
281140.759350
281366.731060
281844.375090
281786.661910
282210.534270
279754.588390
280123.493710
278169.823270
278592.411130
278143.998100
2.550000
5.650000
5.510000
5.090000
6.170000
5.820000
6.260000
5.830000
6.240000
6.040000
0.000000
4.320000
4.320000
4.420000
5.230000
5.650000
5.670000
3.140000
3.260000
2.530000
3.250000
4.260000
4.140000
4.950000
5.800000
6.920000
pHKCl
1.770000
5.640000
0.570000
0.490000
1.030000
0.210000
0.430000
0.660000
0.750000
0.310000
0.630000
0.610000
0.340000
1.100000
0.930000
0.510000
1.130000
0.940000
0.660000
0.510000
0.600000
1.070000
0.950000
0.730000
0.580000
2.720000
pHOX
1.102000
1.028000
0.437600
0.737700
1.119000
0.294300
0.505300
1.067000
0.344600
0.182000
0.000000
0.520800
0.743500
0.764800
0.871000
0.650600
0.431700
0.685400
1.199000
0.658300
1.603000
0.474300
1.475000
1.102000
0.836400
0.994000
SKCl
0.970100
0.395000
16.455000
1.460000
0.000000
19.455000
16.360000
4.479000
2.124000
16.455000
12.100000
8.225000
11.420000
3.354000
3.116000
9.970000
12.875000
17.910000
15.680000
21.885000
12.775000
9.970000
11.615000
9.680000
10.065000
0.391100
SP
Kecamatan Malili
-0.131900
-0.633000
16.017400
0.722300
-1.119000
19.160700
15.854700
3.412000
1.779400
16.273000
12.100000
7.704200
10.676500
2.589200
2.245000
9.319400
12.443300
17.224600
14.481000
21.226700
11.172000
9.495700
10.140000
8.578000
9.228600
-0.602900
SPOS
39.500000
0.000000
315.000000
317.500000
113.500000
442.000000
413.500000
190.500000
186.000000
595.500000
300.000000
465.000000
500.000000
147.000000
173.500000
307.000000
436.500000
508.000000
1523.00000
1337.00000
1347.00000
519.000000
704.000000
973.000000
2041.00000
75.000000
TPA
9.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
1.000000
7.500000
7.000000
0.000000
0.000000
0.000000
110.000000
127.000000
129.00000
74.000000
44.000000
31.000000
17.000000
0.000000
0.000000
TAA
30.500000
0.000000
315.000000
317.500000
113.500000
442.000000
413.500000
190.500000
186.000000
595.500000
300.000000
464.000000
492.500000
140.000000
173.500000
307.000000
436.500000
398.000000
1396.000000
1208.000000
1273.000000
475.000000
673.000000
956.000000
2041.000000
75.000000
TSA
8.007845
1.559304
9.529194
2.438234
2.586496
5.439841
4.963855
2.793472
1.694896
12.672825
6.113744
6.553868
9.665325
2.314233
2.370505
4.514796
2.046042
3.454164
12.183755
8.559241
10.169211
3.110357
4.368638
5.762105
18.799239
1.058239
C_Organik
13.805525
2.688241
16.428331
4.203515
4.459118
9.378286
8.557686
4.815946
2.922001
21.847950
10.540094
11.298869
16.663021
3.989737
4.086751
7.783508
3.527376
5.954979
21.004794
14.756132
17.531720
5.362255
7.531531
9.933869
32.409889
1.824404
OM
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
9712561.818770
9713144.407970
9706286.710910
9705776.569140
9705782.705470
9705417.298420
9714414.142970
9713599.550810
9713923.393960
9714166.906430
9713481.065790
9713264.765350
9702145
9702166
9714499
9714238
9706298
277667.398110
277727.653130
276290.838000
79
276577.146130
276949.738540
276688.955970
285876.840790
285959.641850
285584.690630
283302.321090
283210.685780
282797.625900
284511
284384
279092
283297
279921
5,56
7,92
7,18
7,29
6,99
3.230000
5.000000
2.150000
3.340000
5.440000
5.830000
3.170000
4.090000
2.870000
4.630000
3.460000
2.730000
0.880000
0.950000
0.780000
1.000000
1.260000
0.770000
0.910000
1.160000
3.480000
5.900000
2.030000
0.670000
1.396000
2.244000
2.517000
13.360000
2.029000
0.925500
0.904200
1.669000
0.993300
1.855000
0.544100
0.505300
1.514000
16.745000
18.005000
15.680000
15.490000
2.277000
1.303000
0.675700
0.997200
0.524700
1.729900
1.570000
0.118000
14.501000
15.488000
2.320000
13.461000
1.351500
0.398800
-0.993300
0.003900
-1.330300
1.185800
1.064700
160.500000
245.500000
247.000000
261.500000
237.500000
160.000000
123.000000
88.000000
2.000000
0.000000
14.500000
192.500000
0.000000
0.000000
57.500000
12.000000
0.000000
0.000000
7.000000
5.500000
10.500000
15.000000
5.000000
4.500000
160.500000
245.500000
189.500000
249.500000
237.500000
160.000000
116.000000
82.500000
-8.500000
-15.000000
9.500000
188.000000
7.784571
6.312969
9.303072
12.202611
12.732958
6.614524
4.043373
5.739189
2.414532
4.266909
3.951741
6.150390
13.420600
10.883559
16.038496
21.037301
21.951620
11.403439
6.970776
9.894361
4.162654
7.356151
6.812802
10.603272
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
CV. ARCI PRATAMA
Consulting Service
79
80
Fe
91.000000
4490.500000
4715.500000
4628.500000
4820.000000
4506.000000
4618.000000
4559.500000
4516.000000
4766.500000
4115.000000
4299.000000
4191.500000
1312.500000
4797.000000
4421.500000
4649.000000
3208.000000
3918.000000
4562.000000
4447.000000
0.000000
1335.500000
5005.000000
178.000000
610.000000
2017.500000
Pyrite
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
....Lanjutan
Consulting Service
CV. ARCI PRATAMA
206.500000
87.500000
137.000000
182.500000
167.500000
0.000000
184.500000
171.000000
133.500000
150.500000
116.500000
132.500000
172.500000
247.500000
228.500000
225.000000
179.500000
247.500000
0.000000
147.000000
171.000000
137.000000
152.000000
182.500000
128.500000
211.500000
132.000000
Al
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
PO4
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
P2O5
0.300759
0.517793
0.335547
0.482879
0.216783
0.000000
0.230850
0.265880
0.195794
0.181800
0.300985
0.000000
0.370833
0.419685
0.181891
0.202878
0.174825
0.125924
0.181818
0.461423
0.258625
0.328442
0.174843
0.223575
0.244670
0.860097
0.111933
N_Total
68.000000
20.000000
30.000000
88.000000
66.000000
78.000000
76.000000
76.000000
76.000000
98.000000
92.000000
0.000000
74.000000
78.000000
76.000000
70.000000
88.000000
88.000000
84.000000
76.000000
55.000000
84.000000
66.000000
82.000000
80.000000
66.000000
88.000000
Pasir
6.00000
28.00000
20.00000
4.000000
6.000000
0.000000
2.000000
2.000000
6.000000
2.000000
4.000000
5.000000
6.000000
4.000000
6.000000
4.000000
4.000000
4.000000
4.000000
8.000000
6.000000
6.000000
4.000000
6.000000
6.000000
4.000000
4.000000
Liat
26.000000
52.000000
50.000000
8.000000
28.000000
22.000000
22.000000
22.000000
18.000000
0.000000
4.000000
0.000000
20.000000
18.000000
18.000000
26.000000
8.000000
8.000000
12.000000
16.000000
39.000000
10.000000
30.000000
12.000000
14.000000
30.000000
8.000000
Debu
Lempung berpasir
Debu
Lempung liat berpasir
Pasir
Lempung berpasir
Pasir berlempung
Pasir berlempung
Pasir berlempung
Pasir berlempung
Pasir
Pasir
Pasir berlempung
Pasir berlempung
Pasir berlempung
Lempung berpasir
Pasir
Pasir
Pasir berlempung
Pasir berlempung
Lempung berpasir
Pasir berlempung
Pasir berlempung
Pasir berlempung
Pasir berlempung
Lempung berpasir
Pasir
Kls_Tekstur
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
599.500000
111.500000
975.000000
472.000000
1677.500000
3238.500000
5225.000000
4536.500000
4403.500000
4625.500000
4112.500000
0.000000
0.000000
0.000000
81
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
208.000000
164.000000
154.000000
188.000000
154.000000
184.500000
208.000000
213.500000
198.000000
252.500000
337.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.062896
0.077000
0.090995
0.083958
0.090968
0.370778
0.209864
0.209895
0.167950
0.629559
0.475596
66.000000
78.000000
66.000000
74.000000
72.000000
78.000000
88.000000
90.000000
20.000000
20.000000
20.000000
4.000000
6.000000
6.000000
4.00000
14.00000
14.00000
4.00000
4.00000
24.00000
12.00000
40.00000
30.000000
16.000000
28.000000
22.000000
14.000000
8.000000
8.000000
6.000000
56.000000
68.000000
40.000000
Lempung berpasir
Liat
Liat
Gambut
Lempung berpasir
Lempung berpasir
Pasir berlempung
Lempung berpasir
Pasir berlempung
Pasir berlempung
Pasir berlempung
Pasir
Pasir
Lempung berdebu
Lempung berdebu
Lempung berdebu
Penyusunan Rencana Zonasi Rinci (RZ-RINCI) Kawasan Minapolitan, Kabupaten luwu Timur propinsi Sulawesi Selatan
KATALOG INFORMASI PESISIR DAN LAUT
CV. ARCI PRATAMA
Consulting Service
81