Samantabadra
Samantabadra Samantabadra Samantabadra Samantabadra Samantabadra Samantabadra Di tangan orang yang tidak memiliki keberanian, pedang pun tidak ada gunanya. Pedang tajam yang dinamakan Saddharmapundarika-sutra ini dapat digunakan khusus oleh orang yang memiliki hati kepercayaan yang kuat.
eeeee
Apabila kita bertanya di mana adanya Dunia Neraka dan Dunia Buddha, maka ada kalimat sutra yang mengatakan bahwa mungkin Dunia Neraka terdapat di bawah tanah, dan Dunia Buddha terdapat di sebelah Barat dan lain sebagainya. Namun, bila kita teliti lebih lanjut, sesungguhnya “Dunia Neraka dan Dunia Buddha” terdapat pada badan kita sendiri yang tingginya lima kaki ini.
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
April 2 0 1 3
NSI 2013
gosyo kensyu SURAT KEPADA MISAWA liputan KENSYU KARTINI NSI 2013 inspirasi KESAN-PESAN KENSYU DAN MAKNA PERINGATAN KARTINI oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak RI
guru yang tersesat karena pengaruh sang bengkok, dan sulit untuk jiwa sendiri telah menjadi tepat. agama Buddha dengan menyadari dan belajar
04
05
(Surat Kepada Misawa)
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
M e i 2 0 1 3
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
derita berpisah dengan anak-anaknya. Burung Kuau Emas terjun ke dalam api
cinta manusia terhadap anak-anaknya.
Y
ang dikatakan tidak berbakti adalah seperti Yu-mung memukul ayahnya, sehingga kilat menyambar dan menghancurkan badannya sendiri. Seperti Pan-fu mencaci-
(Surat Balasan Kepada Konici-bo)
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
J u n i 2 0 1 3
06
Y
ang dimaksud dengan mudah bertemu dengan kayu terapung selain kayu cendana, seperti cemara atau pinus dan sulit bertemu dengan
kayu cendana, adalah mudah untuk bertemu dengan sutra-sutra lain selain sutra. Meskipun bertemu dengan kayu cendana tetapi sulit menemukan
ayahanda Maharaja, sehingga terjangkit sejenis lepra putih. Raja Virudhaka
membunuh ayahnya, SURAT sehingga BALASAN terpanggang di atas sungai dan jatuh hidup-hidup ke gosyo kensyu KEPADA KONICI-BO dalam neraka yang takLANSIA terputus-putus penderitaannya. Dari imbalan tentang tak liputan KENSYU NSI AGUSTUS 2013 berbakti seperti di atas, dapatlah dipahami betapa besar karunia dari berbakti syin gyo gaku MAKNA PERINGATAN PERWUJUDAN DAI GOHONZON
lubang kensyu yang cocok SURAT ukurannya, mengumpamakan bahwa walau telah bertemu gosyo BALASAN KEPADA NANJO-DONO dengan Saddharmapundarika-sutra, tetapi sulit untuk menyebut kelima huruf liputan PERINGATAN PERWUJUDAN DAI-GOHONZON 2013 Nammyohorengekyo yang merupakan inti pokok Saddharmapundarika-sutra. liputan KUNJUNGAN KE CANDI JIWA
iwa adalah bagaikan pelita, sedangkan makanan adalah bagaikan minyaknya. Jika minyak pada lampu pelita telah habis, pelita pun akan padam. Jika tidak
PARISADHA BUDDHA DHARMA (Surat Perihal Sumbangan Sekarung Beras) NICIREN SYOSYU INDONESIA
ada makanan, maka jiwa manusia pun tidak dapat menyambung hidup. MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
J u l i 2 0 1 3
07
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
Agustus 2 0 1 3
08
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
09
September
2 0 1 3
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
Oktober 2 0 1 3
gosyo kensyu SURAT BALASAN KEPADA MACENO-DONO GOKE AMA GOZE liputan PERINGATAN HARI JADI NSI KE-49 liputan WISUDA I DAN DIES NATALIS IV STAB SAMANTABADRA-NSI
(Surat Balasan Kepada Maceno-dono Goke Ama Goze)
(Surat Balasan Kepada Ueno-Dono, perihal Berbakti dan Tidak Berbakti)
J
# 233
Saddharmapundarika-sutra tetapi sulit bertemu dengan Saddharmapundarika-
maki ibunya, sehingga ular berbisa datang menelannya. Raja Ajatasatru membunuh
gosyo kensyu SURAT BALASAN KEPADA UENO DONO liputan PEMBABARAN DHARMA DI RUTAN PONDOK BAMBU inspirasi Prof. RHENALD KASALI, Ph.D
# 232
SAMANTABADRA |DESEMBER 2013 | NOMOR. 239
ahkan binatang yang tidak memiliki hati nurani saja tidak dapat menahan
dan anak rusa yang sedang dikandungnya. Maka, betapa seharusnya lebih agung
# 231
10
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
Nopember
2 0 1 3
11
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
Desember
2 0 1 3
12
Samantabadra Samantabadra Samantabadra Samantabadra Samantabadra Samantabadra # 234
# 235
# 236
# 237
# 238
# 239
Di tangan orang yang tidak memiliki keberanian, pedang pun tidak ada gunanya. Pedang tajam yang dinamakan Saddharmapundarika-sutra ini dapat digunakan khusus oleh orang yang memiliki hati kepercayaan yang kuat.
eeeee
Camkanlah dalam hati. Daripada menimbun harta benda di dalam gudang, lebih unggul menimbun harta badan, daripada menimbun harta badan, lebih unggul mengutamakan harta jiwa. Setelah membaca surat ini timbunlah harta jiwa.
gosyo kensyu
SURAT DELAPAN ANGIN TOKOH AGAMA IV SYINJIN TANPA SYARAT
(Surat Perihal KONGRES Tiga Harta Pusaka) liputan NASIONAL
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA (NSI)
Ketua Umum NSI beserta
Januari 2 0 1 3
01
Ibu dan umat NSI Banten
Peserta Kensyu Kartini
NSI 2013
2014 eeeee
Yang terpenting adalah mengobarkan kesungguhan hati untuk memberi manfaat kepada orang lain. orang yang berkarma buruk ringan kadangkala harus dikecam, kadangkala dibiarkan saja dan tidak dikecam. Ada orang yang dapat menjadi benar dengan sendirinya. Ada juga yang harus mengecam pemfitnahan dharma, agar diri sendiri dan orang lain terhindar dari karma buruk, kemudian baru memaafkan. Alasannya adalah karena semua akan tercemar oleh pemfitnahan dharma sehingga mendapat karma buruk berat yang lebih besar lagi. Mengenai hal ini, dalam Kumpulan Ulasan Sutra Nirvana, Mahaguru Chang-an mengatakan, gosyo kensyu SURAT BALASAN KEPADA SAIRENBO “Menghilangkan keburukan seseorang berarti menjadi ayah baginya.”
Ketua Umum NSI beserta
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA (NSI)
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
Pebruari 2 0 1 3
02
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
Maret 2 0 1 3
03
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
April 2 0 1 3
Ibu dan umat NSI Jambi
Peserta Kensyu Kartini
NSI 2013
gosyo kensyu SURAT KEPADA MISAWA liputan KENSYU KARTINI NSI 2013 inspirasi KESAN-PESAN KENSYU DAN MAKNA PERINGATAN KARTINI oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak RI
namun
gosyo kensyu SURAT BALASAN KEPADA ABUTSU-BO AMA GOZE liputan AUDIENSI NSI DENGAN MENTERI PP & PA RI cermin kehidupan KEKUATAN MEROMBAK SIFAT JIWA
liputan PERINGATAN HARI KEHADIRAN BUDDHA NICIREN (Surat Balasan Kepada Abutsu-bo Ama Goze) riwayat NICIREN DAISYONIN bagi rasa BANJIR SEBAGAI HIKMAH BAIK eeeee
Hukum agama Buddha, gosyo kensyu SURATWalau PERIHAL WUJUD WAJAH GOHONZON jariSESUNGGUHNYA mempela h yang bodoh ui bahwa liputan KENSYU GENERASI MUDA NSI MARETjiwa 2013sendirila tidak mengetah namun prajna yang unggul, cermin kehidupan ARTI SYAKUBUKU walau memiliki atauPENTING sehingga guru yang tersesat karena pengaruh sang bengkok, dan sulit untuk jiwa sendiri telah menjadi tepat. agama Buddha dengan menyadari dan belajar
eeeee
eeeee MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
eeeee
Meskipun diri sendiri setulus hati ingin memperoleh nama sebagai orang yang bijaksana, baik di dalam maupun di luar masyarakat, bila erat dan akrab dengan orang jahat, dengan sendirinya dua atau tiga kali dalam sepuluh kali akan mengikuti ajarannya sehingga akhirnya menjadi orang yang buruk juga. Di dalam Syikan Bugyo Den Gukece dikatakan, “Sekalipun orang ini semula bukan orang yang buruk, bila erat dan akrab dengan orang yang buruk, akhirnya pasti menjadiSURAT orang yang buruk juga. Dan nama burukPUSAKA ini akan gosyo kensyu PERIHAL TIGA HARTA tersebarluas ke seluruh dunia.” liputan KENSYU AKHIR TAHUN 2012
sekitar kita RENCANA BANJIR (Surat Balasan Kepada Sairenbo) cermin kehidupan HIDUP BAHAGIA DENGAN KEKUATAN MENERIMA
cermin kehidupan
Tari Jaipongan Generasi Muda NSI Daerah Bekasi, Jawa Barat Peringatan Hari Ibu ke-78, 23 Desember 2006
SAMANTABADRA |JUNI 2013 | NOMOR. 233
SAMANTABADRA | JANUARI 2013 | NOMOR. 228
(Surat Balasan Kepada Kyo’o Dono)
SAMANTABADRA |MEI 2013 | NOMOR. 232
04
05
(Surat Kepada Misawa)
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
M e i 2 0 1 3
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
J u n i 2 0 1 3
06
Samantabadra Samantabadra Samantabadra Samantabadra Samantabadra Samantabadra # 228
# 229
ahkan binatang yang tidak memiliki hati nurani saja tidak dapat menahan
derita berpisah dengan anak-anaknya. Burung Kuau Emas terjun ke dalam api
di Taman Rusa menawarkan dirinya kepada raja demi menyelamatkan rusa betina dan anak rusa yang sedang dikandungnya. Maka, betapa seharusnya lebih agung cinta manusia terhadap anak-anaknya.
J
ang dikatakan tidak berbakti adalah seperti Yu-mung memukul ayahnya, sehingga
Jika minyak pada lampu pelita telah habis, pelita pun akan padam. Jika tidak
PARISADHA BUDDHA DHARMA (Surat Perihal Sumbangan Sekarung Beras) NICIREN SYOSYU INDONESIA
ada makanan, maka jiwa manusia pun tidak dapat menyambung hidup. MEDIA INFORMASI,
J u l i 2 0 1 3
07 # 234
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
Agustus 2 0 1 3
08 # 235
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
September
2 0 1 3
membunuh ayahnya, SURAT sehingga BALASAN terpanggang di atas sungai dan jatuh hidup-hidup ke gosyo kensyu KEPADA KONICI-BO dalam neraka yang takLANSIA terputus-putus penderitaannya. Dari imbalan tentang tak liputan KENSYU NSI AGUSTUS 2013 berbakti seperti di atas, dapatlah dipahami betapa besar karunia dari berbakti syin gyo gaku MAKNA PERINGATAN PERWUJUDAN DAI GOHONZON
09 # 236
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
Oktober 2 0 1 3
Y
ang dimaksud dengan mudah bertemu dengan kayu terapung selain
kayu cendana, seperti cemara atau pinus dan sulit bertemu dengan
kayu cendana, adalah mudah untuk bertemu dengan sutra-sutra lain selain
lubang kensyu yang cocok SURAT ukurannya, mengumpamakan bahwa walau telah bertemu gosyo BALASAN KEPADA NANJO-DONO dengan Saddharmapundarika-sutra, tetapi sulit untuk menyebut kelima huruf liputan PERINGATAN PERWUJUDAN DAI-GOHONZON 2013 Nammyohorengekyo yang merupakan inti pokok Saddharmapundarika-sutra. liputan KUNJUNGAN KE CANDI JIWA
gosyo kensyu SURAT BALASAN KEPADA MACENO-DONO GOKE AMA GOZE liputan PERINGATAN HARI JADI NSI KE-49 liputan WISUDA I DAN DIES NATALIS IV STAB SAMANTABADRA-NSI
(Surat Balasan Kepada Maceno-dono Goke Ama Goze)
10 # 237
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
Nopember
2 0 1 3
11 # 238
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
Desember
2 0 1 3
gosyo kensyu SURAT MUSYIMOCI liputan KIPRAH KETUA UMUM NSI DALAM SILATNAS FKUB IV 2013 liputan KENSYU KESENIAN NSI NOPEMBER 2013
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
# 233
sutra. Meskipun bertemu dengan kayu cendana tetapi sulit menemukan
ayahanda Maharaja, sehingga terjangkit sejenis lepra putih. Raja Virudhaka
gosyo kensyu SURAT BALASAN KEPADA UENO DONO liputan PEMBABARAN DHARMA DI RUTAN PONDOK BAMBU inspirasi Prof. RHENALD KASALI, Ph.D
# 232
Saddharmapundarika-sutra tetapi sulit bertemu dengan Saddharmapundarika-
maki ibunya, sehingga ular berbisa datang menelannya. Raja Ajatasatru membunuh
(Surat Balasan Kepada Ueno-Dono, perihal Berbakti dan Tidak Berbakti)
iwa adalah bagaikan pelita, sedangkan makanan adalah bagaikan minyaknya.
KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
gosyo kensyu SURAT PERIHAL SUMBANGAN SEKARUNG BERAS perasaan hati ingin membuangnya. Yang disebut orang percaya seperti air liputanmenunjukkan TEMU GENERASI MUDA NSI KE-26 percaya tanpa hati ingin mundur. cermin kehidupan WUJUDKAN CITA-CITA MELALUI BUDDHA (Surat Balasan Kepada Ueno Dono, Perihal Dua JALAN Macam Kepercayaan)
Y
kilat menyambar dan menghancurkan badannya sendiri. Seperti Pan-fu mencaci-
(Surat Balasan Kepada Konici-bo)
Yang disebut orang percaya pintu hukum seperti api, ketika mendengar
pikirannya berkobar seperti api. Namun, sejalan berlalunya waktu, timbul
# 231
SAMANTABADRA |DESEMBER 2013 | NOMOR. 239
A
B
di Vihara Hutan Bambu dan mati demi menyelamatkan telur-telurnya. Rusa jantan
da yang percaya seperti api dan ada juga yang percaya seperti air mengalir.
gosyo kensyu SURAT PERIHAL ISYO JOBUTSU liputan PERINGATAN WAISAK NASIONAL 2013 PARTISIPASI GRUP KESENIAN NSI PADA FESTIVAL BUDAYA DAERAHKABUPATEN BOGOR 2013
# 230
SAMANTABADRA |NOPEMBER 2013 | NOMOR. 238
(Surat Musyimoci)
(Surat Perihal Pencapaian Kesadaran Buddha Dalam Satu Kehidupan Ini /Isyo Jobutsu)
B
di Vihara Hutan Bambu dan mati demi menyelamatkan telur-telurnya. Rusa jantan
SAMANTABADRA |OKTOBER 2013 | NOMOR. 237
T
anggal satu bulan ke satu adalah menandakan awal hari, awal bulan, awal tahun dan juga awal musim semi, sehingga barang siapa yang merayakannya berdasarkan Hukum Sakti, kebajikannya semakin unggul dan dicintai semua orang, sama seperti bulan yang bergerak dari barat ke timur lambat laun menjadi penuh, matahari dari timur menuju barat lambat laun menjadi terang.
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
# 230
di Taman Rusa menawarkan dirinya kepada raja demi menyelamatkan rusa betina
da yang percaya seperti api dan ada juga yang percaya seperti air mengalir.
SAMANTABADRA |SEPTEMBER 2013 | NOMOR. 236
D
03
Maret 2 0 1 3
Yang disebut orang percaya pintu hukum seperti api, ketika mendengar
pikirannya berkobar seperti api. Namun, sejalan berlalunya waktu, timbul
gosyo kensyu SURAT PERIHAL SUMBANGAN SEKARUNG BERAS perasaan hati ingin membuangnya. Yang disebut orang percaya seperti air liputanmenunjukkan TEMU GENERASI MUDA NSI KE-26 percaya tanpa hati ingin mundur. cermin kehidupan WUJUDKAN CITA-CITA MELALUI BUDDHA (Surat Balasan Kepada Ueno Dono, Perihal Dua JALAN Macam Kepercayaan)
SAMANTABADRA |AGUSTUS 2013 | NOMOR. 235
Marching Band Mandarava NSI, pementasan di Central Park Mall, Jakarta.
emikian pula antara umat atau Buddha. Ketika sesat dinamakan umat, ketika sadar dinamakan Buddha. Sebagai umpama, cermin yang gelap jika digosok akan nampak sebagai cermin terang seperti permata. Sekejap perasaan jiwa sesat adalah cermin gelap yang tidak digosok, namun kalau digosok cermin itu akan menjadi cermin terang sifat Dharma yang sesungguhnya. Oleh karena itu, perkuatlah hati kepercayaan secara mendalam siang dan malam, pagi dan sore serta tidak malas untuk selalu menggosoknya. Bagaimana agar dapat selalu menggosoknya? Hanya dengan menyebut dan melaksanakan Nammyohorengekyo saja dapat menggosoknya.
A
gosyo kensyu SURAT PERIHAL ISYO JOBUTSU liputan PERINGATAN WAISAK NASIONAL 2013 PARTISIPASI GRUP KESENIAN NSI PADA FESTIVAL BUDAYA DAERAHKABUPATEN BOGOR 2013
SAMANTABADRA |JULI 2013 | NOMOR. 234
Tari Sancang Gugat, Umat NSI Banten. Festival Budaya Daerah Kab. Bogor 2013.
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
Peserta Kensyu Kartini
Hukum agama Buddha, gosyo kensyu SURATWalau PERIHAL WUJUD WAJAH GOHONZON jariSESUNGGUHNYA mempela h yang bodoh ui bahwa liputan KENSYU GENERASI MUDA NSI MARETjiwa 2013sendirila tidak mengetah namun prajna yang unggul, cermin kehidupan ARTI SYAKUBUKU walau memiliki atauPENTING sehingga
SAMANTABADRA |NOPEMBER 2013 | NOMOR. 238
Tari Payung, Umat NSI Bogor. Festival Budaya Daerah Kab. Bogor 2013.
# 229
SAMANTABADRA |APRIL 2013 | NOMOR. 231
Umat NSI DKI Jakarta. Tari Lenggang Nyai, Kab. Bogor 2013. Festival Budaya Daerah
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
Ibu dan umat NSI Jambi
NSI 2013
namun
gosyo kensyu SURAT BALASAN KEPADA ABUTSU-BO AMA GOZE liputan AUDIENSI NSI DENGAN MENTERI PP & PA RI cermin kehidupan KEKUATAN MEROMBAK SIFAT JIWA
SAMANTABADRA |OKTOBER 2013 | NOMOR. 237
eeeee
02
Pebruari 2 0 1 3
SAMANTABADRA | MARET 2013 | NOMOR. 230
(Surat Musyimoci)
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA (NSI)
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
# 228
SAMANTABADRA |SEPTEMBER 2013 | NOMOR. 236
(Surat Perihal Pencapaian Kesadaran Buddha Dalam Satu Kehidupan Ini /Isyo Jobutsu)
eeeee
01
SAMANTABADRA | PEBRUARI 2013 | NOMOR. 229
SAMANTABADRA |JANUARI 2014 | NOMOR. 240
emikian pula antara umat atau Buddha. Ketika sesat dinamakan umat, ketika sadar dinamakan Buddha. Sebagai umpama, cermin yang gelap jika digosok akan nampak sebagai cermin terang seperti permata. Sekejap perasaan jiwa sesat adalah cermin gelap yang tidak digosok, namun kalau digosok cermin itu akan menjadi cermin terang sifat Dharma yang sesungguhnya. Oleh karena itu, perkuatlah hati kepercayaan secara mendalam siang dan malam, pagi dan sore serta tidak malas untuk selalu menggosoknya. Bagaimana agar dapat selalu menggosoknya? Hanya dengan menyebut dan melaksanakan Nammyohorengekyo saja dapat menggosoknya.
Apabila kita bertanya di mana adanya Dunia Neraka dan Dunia Buddha, maka ada kalimat sutra yang mengatakan bahwa mungkin Dunia Neraka terdapat di bawah tanah, dan Dunia Buddha terdapat di sebelah Barat dan lain sebagainya. Namun, bila kita teliti lebih lanjut, sesungguhnya “Dunia Neraka dan Dunia Buddha” terdapat pada badan kita sendiri yang tingginya lima kaki ini.
Januari 2 0 1 3
SAMANTABADRA |AGUSTUS 2013 | NOMOR. 235
SAMANTABADRA |JULI 2013 | NOMOR. 234
Marching Band Mandarava NSI, pementasan di Central Park Mall, Jakarta.
D
Ketua Umum NSI beserta
Peserta Kensyu Kartini
Samantabadra Samantabadra Samantabadra Samantabadra Samantabadra Samantabadra
Tari Payung, Umat NSI Bogor. Festival Budaya Daerah Kab. Bogor 2013.
Tari Sancang Gugat, Umat NSI Banten. Festival Budaya Daerah Kab. Bogor 2013.
Ibu dan umat NSI Banten
SAMANTABADRA |JUNI 2013 | NOMOR. 233
Umat NSI DKI Jakarta. Tari Lenggang Nyai, Kab. Bogor 2013. Festival Budaya Daerah
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA (NSI)
Ketua Umum NSI beserta
eeeee
eeeee
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
eeeee
Yang terpenting adalah mengobarkan kesungguhan hati untuk memberi manfaat kepada orang lain. orang yang berkarma buruk ringan kadangkala harus dikecam, kadangkala dibiarkan saja dan tidak dikecam. Ada orang yang dapat menjadi benar dengan sendirinya. Ada juga yang harus mengecam pemfitnahan dharma, agar diri sendiri dan orang lain terhindar dari karma buruk, kemudian baru memaafkan. Alasannya adalah karena semua akan tercemar oleh pemfitnahan dharma sehingga mendapat karma buruk berat yang lebih besar lagi. Mengenai hal ini, dalam Kumpulan Ulasan Sutra Nirvana, Mahaguru Chang-an mengatakan, gosyo kensyu SURAT BALASAN KEPADA SAIRENBO “Menghilangkan keburukan seseorang berarti menjadi ayah baginya.”
liputan PERINGATAN HARI KEHADIRAN BUDDHA NICIREN (Surat Balasan Kepada Abutsu-bo Ama Goze) riwayat NICIREN DAISYONIN bagi rasa BANJIR SEBAGAI HIKMAH BAIK eeeee
sekitar kita RENCANA BANJIR (Surat Balasan Kepada Sairenbo) cermin kehidupan HIDUP BAHAGIA DENGAN KEKUATAN MENERIMA
cermin kehidupan
Tari Jaipongan Generasi Muda NSI Daerah Bekasi, Jawa Barat Peringatan Hari Ibu ke-78, 23 Desember 2006
SAMANTABADRA |MEI 2013 | NOMOR. 232
SURAT DELAPAN ANGIN TOKOH AGAMA IV SYINJIN TANPA SYARAT
gosyo kensyu
(Surat Perihal KONGRES Tiga Harta Pusaka) liputan NASIONAL
eeeee
Meskipun diri sendiri setulus hati ingin memperoleh nama sebagai orang yang bijaksana, baik di dalam maupun di luar masyarakat, bila erat dan akrab dengan orang jahat, dengan sendirinya dua atau tiga kali dalam sepuluh kali akan mengikuti ajarannya sehingga akhirnya menjadi orang yang buruk juga. Di dalam Syikan Bugyo Den Gukece dikatakan, “Sekalipun orang ini semula bukan orang yang buruk, bila erat dan akrab dengan orang yang buruk, akhirnya pasti menjadiSURAT orang yang buruk juga. Dan nama burukPUSAKA ini akan gosyo kensyu PERIHAL TIGA HARTA tersebarluas ke seluruh dunia.” liputan KENSYU AKHIR TAHUN 2012
SAMANTABADRA |APRIL 2013 | NOMOR. 231
eeeee
Camkanlah dalam hati. Daripada menimbun harta benda di dalam gudang, lebih unggul menimbun harta badan, daripada menimbun harta badan, lebih unggul mengutamakan harta jiwa. Setelah membaca surat ini timbunlah harta jiwa.
SAMANTABADRA | MARET 2013 | NOMOR. 230
eeeee
SAMANTABADRA | PEBRUARI 2013 | NOMOR. 229
SAMANTABADRA | JANUARI 2013 | NOMOR. 228
(Surat Balasan Kepada Kyo’o Dono)
(Surat Musyimoci)
Januari
2 0 1 4
01 # 240
12 # 239
B
uddha berada pada jiwa kita, seperti adanya api pada batu dan adanya harta pada permata. Kita, manusia biasa, tidak dapat melihat bulu mata yang dekat dan langit yang jauh di angkasa. Begitu pula kita, tidak menyadari adanya Buddha pada perasaan jiwa kita sendiri. (Surat Musyimoci)
Rangkuman Judul Gosyo Tahun 2013 Bulan 1 2
3
4 5 6
7 8
9
10 11
12
Gosyo Kensyu Surat Delapan Angin Surat Perihal Tiga Harta Pusaka
Surat Balasan Kepada Sairenbo (Perihat Perjanjian Menjadi Guru dan Murid) Surat Balasan Kepada Abutsu‐bo Ama Goze (Perihal Pematang yang Keras dan Kuat) Surat Perihal Wujud Sesungguhnya Wajah Gohonzon (Gohonzon Somyo Syo) Surat Kepada Misawa
Gosyo Cabang
Forum Diskusi
Surat Musyimoci Sikap Doa yang Sesungguhnya Surat Perihal Kebajikan Tersembunyi dan Imbalan Mundur dari Hati Kepercayaan Nyata (1178) Surat Perihal Bunga Menjadi Buah Meningkatkan Mutu Sifat Jiwa Surat Perihal Menerima Dosa yang Sama
Surat Balasan Kepada Kyo’o‐dono (1124)
Surat Balasan Kepada Syijo Kingo (Perihal Siasat SPS, 1192) Surat Perihal Pencapaian Kesadaran Buddha dalam Satu Catatan Ajaran Lisan Bab III Perumpamaan dan Kehidupan Ini Tamsil Perihal V: “Berubah, Berputar dengan Sendirinya” (Niji Eten) Sumbangan Sekarung Beras Surat Jawaban Kepada Kubo No Amagoze (1485)
Manusia dan Hukum
Tanggung Jawab Terhadap Nasib Sendiri
Cara Hidup dan Hidup Manusia yang Hakiki
Segala Sesuatu Dapat Diterima Dengan Ringan Melalui Hati Kepercayaan
Tanya Jawab Mengenai Hukum Agama Buddha Niciren Daisyonin Apakah Myoho Itu?
Surat Balasan Kepada Ueno Dono
Surat Balasan Kepada Ueno Dono Perihal Dua Macam Kepercayaan: Api dan Air (1544) Surat Balasan Kepada Ota Nyudo Dono (1009)
Surat Balasan Kepada Nanjo‐dono (Ohasyi Taro)
Surat Balasan Kepada Ueno Dono: Surat Perihal Tanya jawab mengenai Hukum Agama Buddha Berbakti dan Tidak Berbakti (1563) Niciren Daisyonin (makna onsyitsu, suami tidak percaya Gohonzon, myo no syoron) Melompati Pintu Naga: Jawaban kepada Oisosyi Sikap Doa Yang Sesungguhnya Nyudo (1377)
Surat Balasan Kepada Konici‐bo
Surat Balasan Kepada Maceno‐dono Goke Ama Goze
Teori dan Kenyataan: Sepuluh Dunia Yang Saling Mencakupi (Jukkai Gogu) Dalam Kehidupan Kita
Selamat tahun baru 2014
Dari Redaksi
S
elamat tahun baru 2014! Sebagai murid Buddha Niciren, kita diberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap makna peringatan tahun baru. Dalam gosyo kensyu bulan ini, Surat Musyimoci, dikatakan bahwa bagi orangorang yang memperingati awal tahun berdasarkan Hukum Nammyohorengekyo, pasti kebajikannya semakin unggul dan dicintai oleh semua orang. Momen pergantian tahun dapat dimanfaatkan sebagai waktu untuk merefleksikan kembali hal-hal yang telah terjadi dalam hidup kita, dan merencanakan pencapaian di masa depan. Pergantian tahun dapat kita jadikan penanda waktu jangka panjang dalam melakukan pencapaian dalam hidup. Namun kita perlu menyadari, bahwa untuk meningkatkan kualitas diri, tidak harus menunggu momen pergantian tahun. Kita belajar tentang filsafat jiwa “tiga ribu gejolak dalam sekejap perasaan jiwa” (icinen sanzen). Setiap saat, kapan pun itu, kita punya kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Hidup selalu dinamis dan penuh tantangan. Ada sebuah peribahasa Inggris bagus yang bisa menjadi inspirasi, bahwa hidup bukanlah untuk menunggu kesulitan berlalu, namun untuk belajar menghadapinya dengan gembira; “Life is not about waiting for the storms to pass. It’s about learning how to dance in the rain.” Dengan modal Nammyohorengekyo dan bimbingan hidup dari Buddha Niciren, kita dapat menikmati hidup dengan leluasa, walau masih diliputi oleh kesulitan hidup. Kita yakin, bahwa dengan kekuatan hati kepercayaan kepada Nammyohorengekyo, potensi jiwa Buddha pasti kita akan muncul. Di tahun 2014 ini, NSI akan menyelenggarakan peringatan hari jadinya yang ke50. DPP NSI dan segenap jajarannya sudah mempersiapkan hal-hal teknis dan nonteknis pelaksanaan. Para pembaca sekalian hendaknya dapat menyambut momen ini dengan penuh kegembiraan, semakin meningkatkan hati kepercayaan melalui keaktifan di susunan NSI dan berkontribusi dalam penyebarluasan dharma. Jaga selalu pikiran, perkataan, dan perbuatan agar kita berada dalam satu kesatuan hati yang harmonis untuk semakin mengagungkan hukum Nammyohorengekyo. eee
Januari 2014 | Samantabadra
1
Samantabadra
Januari 2014
Halaman Muka
K
olase halaman muka majalah Samantabadra selama tahun 2013. Anda bisa membaca rangkuman judul materi ajaran (gosyo) yang dimuat selama tahun 2013 di bagian punggung dalam majalah edisi bulan ini (setelah halaman terakhir).
daftar isi
CERAMAH GOSYO Ketua Umum NSI Ketua Dharma NSI Dharma Duta LIPUTAN Silatnas FKUB IV 2013 Kensyu Kesenian Indonesia-Serbia Interfaith Dialogue Seminar Kerukunan Umat Beragama 2013 Prov. Jambi Rakornas Gugus Tugas Pornografi Shooting Program Bimbingan Rohani Buddha Pembangunan Mezanin Myoho-Ji MATERI AJARAN Gosyo Kensyu Surat Musyimoci Gosyo Cabang Surat Balasan Kepada Istri Maceno Dono
3 7 11 13 15 16 17 18 19 19
20 29
Untuk saran, masukkan, dan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami di : Alamat Jl. Minangkabau No. 23A-25 Jakarta Selatan 12970, Indonesia Telepon (+62 21) 8306059, 8311844 Fax (+62 21) 8314959 E-mail samantabadra.nsi@gmail.com Website http://www.nicirensyosyuindonesia.org/ Facebook page http://www.facebook.com/nicirensyosyuindonesia
2
Samantabadra | Januari 2014
Forum Diskusi Tanya Jawab Hukum Agama Buddha
34
REFLEKSI Memaknai Pergantian Tahun
38
13
KESEHATAN Jenis-Jenis Vitamin dan Fungsinya
40
WAWASAN United Nations
42
CERITA SUTRA Anak Panah Beracun
44
RESEP Kroket Makaroni Jamur Brownies Kukus (Revisi)
46 47
KIBA-KRUBU
48
JADWAL KEGIATAN
49
VIHARA DAN CETYA NSI
50
PENERBIT Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) PELINDUNG Dewan Pimpinan Pusat NSI PENASEHAT Suhadi Sendjaja PENANGGUNG JAWAB Sumitra Mulyadi PEMIMPIN REDAKSI Minto WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Samanta KONTRIBUTOR Mayasari, Lita Clarus, Megahria, Jason, Bambang STT No.: 2578/SK/DITJEN PPG/STT/1999
15
17
19
ceramah gosyo
Rangkuman Ceramah Ketua Umum NSI Pdt. Utama Suhadi Sendjaja “Surat Balasan Kepada Maceno Dono Goke Ama Goze� Disampaikan pada Kensyu Gosyo Umum, Mahavihara Saddharma NSI 23-24 Nopember 2013
Nammyohorengekyo, Sebelum disadarinya Nammyohorengekyo oleh Buddha Niciren, masyarakat umum menyebut Namu Ambitabha karena saat itu belum ada Nammyohorengekyo. Nammyohorengekyo muncul setelah memasuki masa Akhir Dharma, 2.230 tahun setelah Buddha Sakyamuni meninggal, maka tidak gampang bisa bertemu dengan Nammyohorengekyo. Pada waktu baru ada Namu Amitabha dianjurkan oleh para pemuka agama Buddha, dalam sehari menyebut 1.000 kali, 10.000 kali, 1 juta kali, harus sebanyak mungkin menyebut Namu Amitabha. Hal ini dikarenakan mantera itu cocok untuk periode tersebut, yaitu 1.000 tahun setelah Buddha Sakyamuni meninggal. Namun ketika memasuki periode 2.230 tahun setelah kemoksyaan Buddha Sakyamuni dan seterusnya (hingga masa sekarang ini), Mantera yang dianjurkan oleh Buddha Sakyamuni untuk disebut adalah Nammyohorengekyo, sebut sebanyak 1.000 kali, 10.000
kali, sejuta kali, menganjurkan semua orang menyebut Nammyohorengekyo. Maka, di NSI diprakarsai penyebutan Nammyohorengekyo secara berkelangsungan dan sungguh hati. Ketika hendak memulai ceramah, sebut Nammyohorengekyo, sebelum makan sebut Nammyohorengekyo. NSI sudah mempelopori ini beberapa tahun, bahkan Menteri Agama RI di dalam sambutannya pada kegiatankegiatan NSI juga menyebut Nammyohorengekyo. Di dalam sambutan tertulisnya juga demikian, seperti pada peringatan HUT ke 49 NSI yang lalu. Begitu pula halnya dengan Dirjen Bimas Buddha RI. Ketika akan menandatangani prasasti pembangunan kembali Vihara Vimalakirti NSI Lampung dan Bandung, kita awali dengan sansyo-daimoku. Saya naik ke altar Gohonzon dan saya ajak Bapak Dirjen untuk sansyo, Beliau duduk di samping saya, menyebut Nammyohorengekyo. Setelah turun dari altar, beliau berkata pada saya, “Saya bangga sekali bisa menyebut Nammyohorengekyo.�
Kita sebagai murid Buddha Niciren melakukan penyebarluasan Nammyohorengekyo sesuai dengan petunjukNya, yang membimbing kita agar banyak menyebut Nammyohorengekyo, sebarluaskan Nammyohorengekyo, kumandangkan Nammyohorengekyo di manamana. Salah jika kita memandang Nammyohorengekyo sebagai jimat. Nammyohorengekyo itu mantera yang harus sering kita sebut dengan penuh keyakinan untuk membangkitkan potensi kebuddhaan kita dari dalam diri. Dalam gosyo bulan ini dijelaskan betapa sulit untuk bisa bertemu Nammyohorengekyo dalam kehidupan. Hal ini diumpamakan seperti kurakura bermata satu yang sangat sulit menemukan kayu cendana berlubang yang pas dengan ukuran tubuhnya, ditambah lagi ia hanya punya kesempatan 1.000 tahun sekali untuk Januari 2014 | Samantabadra
3
ceramah gosyo dapat muncul ke permukaan laut. Ia membutuhkan kayu cendana berlubang untuk mendinginkan perutnya panas, dan menghangatkan punggungnya kedinginan, maka ia perlu menaiki kayu cendana berlubang pas agar bisa tetap berada di permukaan laut. Perumpamaan kura-kura bermata satu bermakna sebagai berikut. Perutnya yang panas mengumpamakan kemarahan, keserakahan kita, maka dia ingin bertemu kayu cendana merah yang tengah-tengahnya berlubang sehingga dia bisa naik ke atasnya. Punggungnya yang dingin mengumpamakan Delapan Neraka Dingin, yang sering kita alami. Nammyohorengekyo diumpamakan sebagai kayu cendana merah yang memiliki lubang yang pas dengan ukuran kura-kura bermata satu. Buddha Sakyamuni wafat menurut pandangan sekte Mahayana pada 3.000 tahun yang lalu. Beliau lahir pada bulan purnama, meninggal juga pada bulan purnama, mencapai kesadaran juga pada bulan purnama, maka disebut Tri Suci Waisak. Agama Buddha menghitung 1.000 tahun setelah Buddha Sakyamuni wafat itu namanya masa Saddharma, selama 1.000 tahun agama itu masih tetap ada di India. Setelah 1.200 tahun setelah Buddha Sakyamuni wafat, agama Buddha baru masuk ke Tiongkok, lalu 300 tahun kemudian di Tiongkok melalui
4
Samantabadra | Januari 2014
Korea baru masuk ke Jepang. Jadi, agama Buddha masuk ke Jepang memakan waktu sampai 1.500 tahun. Bangsa Jepang ketemu Agama Buddha itu tidak mudah. Setelah 1.500 tahun agama Buddha masuk ke Jepang, 700 tahun kemudian baru muncul Niciren Daisyonin. Dengan demikian sekitar 2.230 tahun sejak masuknya agama Buddha ke Jepang, baru diwujudkan Gohonzon oleh Niciren Daisyonin. Dari alur waktu ini, hendaknya kita menyadari bahwa pertemuan kita dengan Gohonzon Nammyohorengekyo merupakan hal yang sangat menggembirakan. Kita merupakan orang-orang yang sangat berejeki sehingga bisa bertemu dengan Gohonzon. Rejeki kita jika diumpamakan, ibarat kurakura bermata satu yang menemukan kayu cendana merah dengan lubang yang pas untuk menopang tubuh kita, sehingga mampu menghangatkan punggung yang dingin dan mendinginkan perut yang panas. Maka yang penting adalah bagaimana kita bisa menyebut Nammyohorengekyo secara tepat, bertanggung jawab, sungguh-sungguh, sebanyak mungkin dan menganjurkannya kepada orang lain agar mereka juga menyebut sebanyakbanyaknya dengan sungguh hati. Kita harus memahami bahwa Nammyohorengekyo itu bukan salam. Kalau salam
antara lain, “salam sejahtera, selamat siang, selamat malam.� Bagi kita menyebut Nammyohorengekyo adalah menyebut mantera agung yang dapat memanggil kesadaran Buddha dari dalam diri kita. Ketika hendak melakukan apapun di dalam hidup kita, hendaknya didasari dengan kesadaran Buddha; bernafaskan Nammyohorengekyo. Kita yang sudah bertemu Nammyohorengekyo dan ajaran Buddha Niciren, diberikan pencerahan kebijaksanaan, bahwa tujuan hidup kita adalah mencapai Kesadaran Buddha (isyo jobutsu), artinya kita harus mencapai kebahagiaan hakiki dalam hidup kali ini, sekaligus kita buktikan bahwa kita dapat memunculkan kesadaran Buddha dengan badan apa adanya. Perempuan tidak usah jadi laki-laki dulu untuk memunculkan kebuddhaan. Ketika seorang perempuan bisa menghilangkan egonya, seketika itu juga bisa mencapai Kesadaran Buddha. Kebuddhaan adalah sekejap perasaan jiwa. Sekarang pun bisa memunculkan kebuddhaan. Itu tujuan kita. Sekarang kita yang sudah bertemu dengan Nammyohorengekyo patut mensyukuri dengan menjalankan sungguhsungguh hati kepercayaan kepada Gohonzon. Perumpamaan kura-kura bermata satu pada dasarnya merujuk pada kondisi di mana sang kura-kura memiliki penglihatan yang kabur / tidak
Ketua Umum
jelas, seperti halnya mata yang juling; benda yang bergerak ke kiri terlihat seperti ke kanan, bergerak ke depan ternyata malah ke belakang. Hal ini menggambarkan kondisi manusia yang memiliki sepasang mata tapi yang bisa lihat hanya satu dan juling, artinya kita sering salah lihat dan menjauhkan kita dari tujuan. Kura-kura bermata satu yang melihat arah timur sebagai barat dan memandang utara sebagai selatan, mengumpamakan kita umat manusia yang berwajah cerdas dan berperilaku sebagai orang yang berprajna, tetapi memikirkan yang unggul sebagai yang rendah dan yang rendah sebagai yang unggul. Hukum yang tidak berguna untuk mencapai Kesadaran Buddha dilihat sebagai Hukum yang berguna, sedangkan Hukum yang tidak tepat dengan akar bakat umat manusia dianggap sebagai Hukum yang cocok. Hal ini terlihat dalam pandangan dalam gosyo ini, bahwa masyarakat Jepang pada jaman itu memandang ajaran Syingon lebih unggul dan Saddharmapundarikasutra lebih rendah; Syingon sesuai dengan akar bakat umat manusia sedangkan Saddharmapundarika-sutra tidak. Seringkali kita yang sudah mengenal Nammyohorengekyo dan Gohonzon, masih berpandangan “juling” dalam menyikapi kehidupan seharihari. Kita belum merasakan bahwa Saddharmapundarika-
sutra adalah ajaran yang paling unggul, sehingga kita belum melaksanakan dengan sungguh-sungguh, masih ragu-ragu. Pernah ada seorang anggota yang bertanya pada saya, “Kenapa saya sudah terima Gohonzon 20 tahun lebih, tapi saya masih banyak kesulitan, saya sendiri sakit, anak saya menemui banyak kesulitan, rumah tangga saya bermasalah, dagang pun bermasalah, padahal saya sudah punya Gohonzon?” Pertanyaan seperti ini sesungguhnya mencerminkan keraguan hati pada Gohonzon. Jika sudah ragu-ragu, bagaimana bisa memunculkan kekuatan dari Gohonzon, yang berupa pembangkitan dari dalam? Contoh lain sikap hati kepercayaan yang “juling” adalah dengan menganggap Gohonzon yang merupakan pusaka satu-satunya untuk memunculkan Kesadaran Buddha, sebagai jimat agar dagangan laku, rumah tangga harmonis, lulus sekolah, dan lain-lain. Saya sering mengingatkan bahwa yang menentukan kita rukun atau tidak, dagang laku atau tidak, harus dibarengi dengan usaha, tidak semata-mata melimpahkan semua keinginan pada Gohonzon, namun tetap melakukan sikap hidup yang bertentangan dengan nilainilai kebaikan yang diajarkan Buddha. Kita perlu memahami agama, dalam hal ini hati kepercayaan kita terhadap Gohonzon, sebagai upaya agar bisa memunculkan Kesadaran
Buddha kita. Manusia biasa biasanya lebih tertarik kepada hal-hal yang “katanya” bisa mendatangkan banyak uang, daripada hal nyata yang bisa memunculkan Kesadaran Buddha. Fenomena ini berarti mata manusia biasa cenderung juling karena memiliki akar pokok kesesatan jiwa yang kuat. Agar mampu mengubah akar pokok kesesatan jiwa menjadi kesadaran, mulai saat ini juga kita harus mengubah sikap jiwa kita, dengan mengesampingkan filsafat-filsafat lain, dan hanya memegang teguh Nammyohorengekyo, karena tujuan kita adalah mencapai Kesadaran Buddha. Satusatunya Mandala yang bisa memunculkan kekuatan Buddha kita maupun kebahagiaan hanya Gohonzon Nammyohorengekyo. Semasa awal perjuangan Niciren Daisyonin menegakkan filsafat agung Nammyohorengekyo di Jepang, masyarakat Jepang tak ada yang mendukung Niciren Daisyonin. Semua mendukung Nembutsu. Saat itu masyarakat Jepang tidak ada yang menyebut Nammyohorengekyo, semua menyebut Namu Amitabha. Kendati demikian, Buddha Niciren mempunyai keyakinan yang besar untuk mulai menyebut DaimokuNammyohorengekyo seorang diri. Kita perlu meningkatkan kualitas dari penyebutan Nammyohorengekyo pada saat daimoku,
Januari 2014 | Samantabadra
5
ceramah gosyo maupun ketika membaca Saddharmapundarikasutra bab 2 dan bab 16 pada saat gongyo. Ketika melantunkannya, kita ikuti pelajaran dari Ohasyi Taro. Cara ia melantunkan sutra dengan sepenuh hati membuat orang yang mendengarnya tergetar dan timbul maitri karunanya, hingga akhirnya Ohasyi dapat berkumpul kembali dengan ayahnya. Kesungguhan hati tercermin dari suaranya, penyebutannya, kecepatannya, sikapnya. Suara yang jelas, tidak terlalu keras, dan tidak terlalu kecil; pelafalan yang baik, sikap duduk yang baik, dan kecepatan penyebutan yang pas, sehingga enak didengar dan menimbulkan suasana spiritual yang menenangkan. Menyebut Nammyohorengekyo / daimoku itu makin banyak makin baik, namun menyebutnya dengan terburuburu, membuat daimoku tidak berkualitas, sehingga kita tidak mendapat manfaat yang optimal dari daimoku. Ada orang yang memberikan penafsiran kurang tepat dalam menjalankan daimoku. Mereka mengatakan bahwa daimoku tidak usah banyakbanyak, dengan alasan bahwa di dalam salah satu kutipan gosyo Buddha Niciren mengatakan, cukup menyebut sekali asal sungguh-sungguh. Padahal untuk memunculkan kesadaran Buddha, perlu dilakukan upaya yang konsisten, tidak hanya sekali,
6
Samantabadra | Januari 2014
tetapi terus menerus. Seperti halnya putra dari Ohasyi Taro yang melantunkan Saddharmapundarika-sutra dengan sungguh hati hingga permaisuri kerajaan tersentuh, dan membuat Ohasyi Taro yang akan dieksekusi mati terselamatkan. Keyakinan Buddha Niciren Daisyonin terhadap Nammyohorengekyo semasa hidupnya, walau pada awalnya hanya berdiri seorang diri, beliau selalu memperlihatkan kemantapan sikap hati kepercayaan kepada Gohonzon dan mencerminkan kemanunggalan antara manusia dan hukum (ninpo ikka). Gohonzon yang asli adalah Namu Nammyohorengekyo Niciren. Kalau tidak pakai Niciren di bawahnya, itu bukan Gohonzon dari Niciren Syosyu. NSI tidak pernah gunakan Gohonzon sebagai alat untuk provokasi karena itu dosanya besar. Gohonzon yang ada di NSI adalah Gohonzon dari Sandaihiho, itu yang harus kita pegang. Kita jangan pegang Gohonzon dari Niciren Syu. Ciri Gohonzon dari Sandaihiho adalah tulisan Nammyohorengekyo-Niciren, disalin oleh Bhikku tertinggi Niciren Syosyu. Maka di mana saja ada Gohonzon Sandaihiho Niciren Syosyu, walaupun dari wadah organisasi yang berbeda, kita sebut Nammyohorengekyo di depan Gohonzon-nya. Inilah yang diajarkan oleh Buddha Niciren Daisyonin. Dalam salah satu kutipan gosyo ini dikatakan bahwa
Nammyohorengekyo ibarat raungan singa yang akan menenggelamkan suara seluruh hewan lainnya. Pencapaian Kesadaran Buddha tidak tergantung perjalanan keagamaan atau hal-hal penunjang lainnya, karena pokoknya adalah kesungguhan hati. Dalam kehidupan kita sehari-hari, jangan takut dibenci orang, yang penting kita harus membuktikan bahwa kita bisa memunculkan Kesadaran Buddha kita. Sebetulnya kita pada Masa Akhir Dharma ini bisa ketemu Nammyohorengekyo, kalau ada kesulitan di dalam kehidupan kita sehari-hari semua itu harus mengeluarkan kegembiraan karena itu adalah peluang untuk membuktikan Bab Penegakan. Di NSI kita harus mengeluarkan kegembiraan karena kita lah yang berkesempatan untuk membuktikan kebenaran dari Saddharmapundarika-sutra, tidak dilayani, ditekan, dikatakatain, dijelek-jeleki, jangankan Suhadi, Buddha Niciren juga dijelek-jelekin. Niciren Daisyonin kan sesungguhnya sedang membuktikan kebenaran daripada Bab Penegakan, Bab V dari Saddharmapundarika-sutra. Maka Bapak-Ibu seharusnya kita merasa gembira, seluruh badan kita bergetar, penuh dengan kegembiraan.
eee
Rangkuman Ceramah Ketua Dharma NSI Bapak Sumitra Mulyadi “Surat Balasan Kepada Maceno Dono Goke Ama Goze” Disampaikan pada Kensyu Gosyo Umum, Mahavihara Saddharma NSI 23-24 Nopember 2013
Nammyohorengekyo, “Surat Balasan kepada Maceno Dono Goke Ama Goze” ditulis pada tanggal 26 bulan 3 tahun 1279 dan diberikan kepada isteri Maceno Rokuro Zaemon Nyudo. Sebutan Goke Ama ( janda) menunjukkan bahwa suaminya Rokuro Zaemon Nyudo telah meninggal dunia. Surat ini merupakan balasan atas berbagai sumbangan Goke Ama kepada Niciren Daisyonin di Minobu. Tetapi seperti yang tertulis pada akhir surat ini, “Walaupun Anda belum pernah bertemu dengan Saya, Anda telah berkalikali mengirim utusan untuk mengunjungi Saya. Meskipun tidak mengetahui arti peristiwa ini, sungguh merupakan sesuatu yang amat gaib”. Dapatlah diperkirakan bahwa Goke Ama belum pernah bertemu dengan Niciren Daisyonin sekalipun telah menyumbang berbagai sumbangan kepada Beliau. Oleh karena itu sumbangan dikirimkan lewat utusan, sedangkan Goke Ama sendiri belum pernah datang ke Gunung Minobu. Sumbangan yang penuh dengan kesungguhan hati ini diterima Niciren Daisyonin dengan amat gembira, sehingga Beliau mengutip perumpamaan kura-kura bermata satu untuk menunjukkan betapa agungnya karunia kebajikan
menyumbang kepada pelaksana Saddharmapundarik-sutra Masa Akhir Dharma. Bulan 3 tahun 1279 masih merupakan masa bencana alam yang berkelanjutan. Semenjak musim gugur hingga musim dingin pada tahun 1278 telah terjadi bencana kelaparan yang sulit dilukiskan. Di dalam Surat Balasan kepada Ueno Dono yang pada tanggal 12 bulan 10 tahun 1278 dikatakan “Pada tahun yang lalu dan juga tahun ini di negeri ini berjangkit wabah penyakit menular. Orang yang meninggal bagaikan pohon yang tumbang dilanda angin besar atau rumput yang tertimbun salju yang bertumpuk, kelihatannya seakan-akan tidak ada satupun yang tertinggal. Pada bulan 8 dan 9 terjadi angin besar, seluruh negeri Jepang tidak memperoleh hasil bumi, ribuan rakyat sukar melewati musim dingin. Dalam situasi dan kondisi yang seperti itu Goke Ama memberikan sumbangan kepada Niciren Daisyonin, maka Niciren Daisyonin sangat berterima kasih. Pada hari-hari biasa saja Niciren Daisyonin sulit untuk memenuhi kehidupannya, apalagi pada masa sulit seperti itu. Maka di sini terlihat kesungguhan hatinya sebab makanan-makanan itu tentu juga sangat dibutuhkan oleh Goke Ama, tapi ia rela
menyumbangkannya kepada Niciren Daisyonin. Sehingga Niciren Daisyonin memberikan surat ini dengan memuji Beliau sebagai kura-kura bermata satu yang sulit bisa bertemu dengan kayu cendana merah yang berlubang. Di dalam Bab Pelaksanaan yang Tenang dan Menyenangkan, Bab ke-14 Saddharmapundarika-sutra dikatakan “Wahai Manjusri, di dalam negara yang tak terhingga, bahkan nama Saddharmapundarika-sutra ini saja pun tidak dapat didengar”. Kalimat Sutra ini bermakna sebagai berikut; kita umat manusia, hidup berputar-putar di dalam Triloka dan Samsara (6 Dunia), pada suatu saat dilahirkan di Dunia Surga, pada saat yang lain dilahirkan di Dunia Neraka dan pada saat yang lain dilahirkan di Dunia Kebinatangan dan lain sebagainya. Demikianlah dilahirkan di suatu negara yang tak terhingga, sehingga penderitaan pun tidak terhitung banyaknya, begitu pula kesenangan, tetapi tidak sekalipun pernah dilahirkan di Negara Saddharmapundarikasutra.
Januari 2014 | Samantabadra
7
ceramah gosyo Di sini Buddha mengatakan bahwa manusia selama hidup berkalpa-kalpa di dunia ini berulang kali sukar bertemu dengan Saddharmapundarikasutra sehingga tak pernah mendengar. Buddha Sakyamuni mengumpamakan di dalam Bab XXVII sukarnya untuk kita bertemu dengan Saddharmapundarika-sutra itu diumpamakan sebagai kurakura bermata satu yang sulit menemukan kayu cendana merah berlubang yang terapung. Artinya kita manusia biasa seperti kura-kura bermata satu yang hidup di dasar lautan yang dalam, kura-kura ini tidak mempunyai tangan dan kaki, perutnya panas seperti besi membara yang berpijar dan punggungnya dingin seperti gunung salju. Maksudnya kura-kura ini hidup dengan sangat menderita, keinginan kura-kura ini untuk muncul ke atas permukaan laut, agar punggungnya bisa terkena sinar matahari dan perutnya yang panas dapat terendam dalam air sehingga bisa didinginkan, dengan syarat ia harus menaiki kayu cendana merah yang berlubang di tengahnya agar dia bisa naik ke atas kayu itu dan menaruh perutnya pas di lubang kayu cendana merah itu. Maka keinginannya adalah bagaimana bisa ketemu kayu cendana merah yang mempunyai lubang di tengahnya. Padahal kura-kura itu begitu kecil, lautan begitu luas dan kayu terapung juga jarang, kalau ada juga kayu biasa, kayu cendana merah itu jarang sekali ada, apalagi yang berlubang di tengahnya, yang pas dengan besar perutnya, ditambah lagi mata kura-kura itu juling dan hanya satu, maka tak jelas penglihatannya, sulit
8
Samantabadra | Januari 2014
memperkirakan jarak, kayu cendana merah yang mengarah ke timur dilihatnya seperti mengarah ke barat, begitu juga sebaliknya, sehingga salah mengejarnya, maka sangat sulit baginya bisa bertemu dengan kayu cendana merah berlubang di tengahnya dan pas dengan besar perutnya. Niciren Daisyonin menjelaskan maksud kurakura bermata satu ini adalah kita manusia biasa yang penuh dengan kemarahan yang dasarnya adalah kebencian, yaitu perutnya panas, punggungnya dingin seperti 8 neraka dingin yang dipenuhi dengan hawa nafsu. Tak punya kaki dan tangan adalah manusia biasa yang tak mempunyai akar kebaikan karena dasar dunianya penuh dengan hawa nafsu dan kemarahan, sehingga selalu membuat keburukan. Muncul dalam 1.000 tahun sekali, artinya karena terikat oleh 3 racun sehingga selalu jatuh pada 3 dunia buruk, maka sukar untuk bangkit kembali. Umpama bisa dilahirkan sebagai manusia pun, sulit untuk bisa bertemu dengan ajaran-ajaran yang benar, mata yang juling seperti itu tak bisa melihat mana yang benar dan mana yang salah, sehingga yang salah dilihat benar, yang benar dilihat salah, sehingga sukar bisa merombak nasibnya. Begitu sukar bisa bertemu dengan kayu cendana merah yang berlubang di tengahnya yang pas dengan besar perutnya, artinya misalnya bisa bertemu dengan Saddharmapundarikasutra juga, masih sulit bertemu dengan Nammyohorengekyo dari Tiga Hukum Rahasia Agung dan Niciren Daisyonin menjelaskan, umpama bertemu Nammyohorengekyo juga, sukar mempertahankan
Nammyohorengekyo seumur hidup. Ini menjelaskan betapa sukarnya kita sebagai manusia biasa bisa bertemu dengan Nammyohorengekyo dari Tiga Hukum Rahasia Agung. Maka kita yang sudah bertemu dengan Nammyohorengekyo dari Tiga Hukum Rahasia Agung ini bersyukur sekali, karena Buddha mengatakan tidak mudah bisa bertemu dengan Nammyohorengekyo dari Tiga Hukum Rahasia Agung. Tapi, umumnya kita merasa biasabiasa saja, ini celakanya, tidak ada rasa terima kasihnya, malah ribut sana-sini, sikut sana-sini. Niciren Daisyonin menjelaskan memang faktanya seperti itu. Buddha Sakyamuni lahir di India membabarkan Saddharmapundarika-sutra. Setelah Buddha Sakyamuni wafat selama 1.000 tahun Saddharmapundarika-sutra tidak keluar dari India, baru setelah 1.200 tahun menyeberang ke Tiongkok, belum ke Jepang. Setelah berlalu 1.500 tahun semenjak kemoksyaan Buddha Sakyamuni baru masuk ke Jepang lewat Korea, karena Jepang dan India terpisah jauh sampai 200.000 mil sehingga nama Saddharmapundarikasutra ini tak pernah terdengar. Saat masuk ke Jepang pada masa Kaisar Kimmei mulai Saddharmapundarikasutra tersebar, dari Kaisar sampai rakyat biasa, semua menganggap sutra ini sebagai sutra yang unggul. Mereka menyalin, membaca dan mempertahankan seperti itu. Tapi selama 700 tahun baru sampai ke masa Niciren Daisyonin, tapi selama itu pula tak ada seorang pun yang menganjurkan menyebut Nammyohorengekyo.
Ketua Dharma Niciren Daisyonin mengatakan, kalau tidak menyebut Nammyohorengekyo, walaupun mempertahankan dan lain-lainnya tidak ada artinya, karena Nammyohorengekyo adalah inti hakikat dari Saddharmapundarika-sutra, maka kalau belum tersebar, artinya belum percaya Nammyohorengekyo yang sesungguhnya. Baru pada 700 tahun kemudian Niciren Daisyonin lahir di Jepang dan menganjurkan untuk otang untuk menyebut Nammyohorengekyo dimana hal itu pertama kali disebut pada tanggal 28 April 1253, maka 1.500 tahun setelah Buddha Sakyamuni wafat sampai ke Jepang, 700 tahun kemudian baru Niciren Daisyonin lahir. Jadi 2.200 tahun, maka pada Gohonzon ditulis selama 2.230 tahun Mandala ini belum pernah diwujudkan oleh siapapun juga. Agama Buddha telah masuk ke Jepang selama 700 tahun penuh, dengan permasalahan Agama Buddha yang tadinya oleh pemerintah Jepang dianggap dapat menentramkan negara, tapi dalam perkembangan karena ada banyak sekte, maka di Jepang timbul banyak kekacauan, kemudian lahir Mahaguru Dengyo di Jepang yang meluruskan sekte-sekte yang menggunakan Ajaran Sementara diluruskan kembali ke Ajaran Saddharmapundarika-sutra, Mahaguru Dengyo mendirikan Altar di Gunung Hiei, yaitu Altar Saddharmapundarika-sutra yang menjadi Agama Buddha, tapi tak bertahan lama. Setelah Mahaguru Dengyo meninggal, sekte Tien-tai ini berasal dari Tiongkok, Mahaguru Dengyo belajar dari Tiongkok untuk disebarkan di Jepang.
Tapi akhirnya tercampur dengan ajaran Syingon yang sesat, maka Agama Buddha yang tadinya untuk menjaga ketentraman dan kemakmuran negara menjadi hancur semuanya. Akhirnya keadaan menjadi kacau balau di Jepang sehingga Agama Buddha hilang kekuatannya, karena timbul samurai-samurai, akhirnya antara samurai dan kekaisaran bentrok membuat negara kacau balau, rakyat ketakutan dan mereka mengatakan dunia ini sudah mau kiamat karena sudah masa Akhir Dharma dan mereka frustasi. Seorang Bhikku yang namanya Honen memasuki ajaran Nembutsu yang juga dari Tiongkok, dianjurkan sebut saja Amitabha atau Omitofu, tak perlu belajar, pokoknya dalam sehari-hari sebut sebanyakbanyaknya Omitofu, nanti setelah meninggal dilahirkan di tanah suci sebelah barat (masuk surge), maka banyak orang bunuh diri menganggap lebih baik mati dan lahir di surga. Niciren Daisyonin melihat ajaran tersebut menyesatkan yang dapat mematikan potensi jiwa Buddhanya pada setiap manusia. Maka Niciren Daisyonin dengan keras mengecam, bahwa Nembutsu itu adalah Neraka Avici, dan Niciren Daisyonin mengetahui kalau Beliau mengecam sekte ini yang sudah berakar ratusan tahun, pasti akan mengalami banyak penindasan. Tapi, bagaimanapun juga Niciren Daisyonin mengatakan dalam berbagai Gosyo bahwa Saya harus mengungkapkan kebenaran ini, kalau tidak, berarti Saya menyembunyikan kebenaran dan akan pada masa akan datang Saya akan lahir menjadi orang yang gagap karena menyembunyikan kebenaran.
Ini kata-kata Buddha Sakyamuni dan hanya dengan Nammyohorengekyo di Masa Akhir Dharma semua orang bisa mencapai Kesadaran Buddha. di dalam surat ini lebih mengecam Nembutsu karena Goke Ama ini dengan suaminya sebelumnya menganut Nembutsu. Dalam keadaan seperti ini, negara tak bisa memberikan perlindungan kepada rakyatnya dan bhiksubhiksu juga ikut berperang. Suasana seperti itu betul-betul memprihatinkan karena timbul kekacauan. Maka Niciren Daisyonin mengatakan selama 20 tahun lebih sejak Beliau menyebut Nammyohorengekyo, pagi-sore, siang-malam, tak ada orang lain kecuali diri-Nya sendiri dan ketika Beliau mengungkapkan Ajaran Sesungguhnya, Beliau mengalami berbagai penganiayaan seperti oleh dilukai dengan pedang dan tongkat, diusir berulang-ulang ke Semenanjung Izu, Pulau Sado. Ini seperti yang diungkapkan secara tepat oleh Buddha Sakyamuni dalam Bab XIII termasuk Rol ke-5 Saddharmapundarikasutra, berisi Bab XII, XIII, XIV dan XV, dalam Bab XIII ada syair 20 baris, di situ meramalkan, bahwa pelaksana Saddharmapundarikasutra di Masa Akhir Dharma akan mengalami bertemu dengan 3 musuh kuat. Syair 20 baris dalam huruf Mandarin yang menjelaskan di Masa Akhir Dharma pelaksana Saddharmapundarika-sutra akan menghadapi 3 musuh besar. Yang pertama, adalah orang-orang awam yang tidak mengerti agama Buddha akan memukul dengan pedang dan tongkat. Niciren Daisyonin sendiri mengalami penganiayaan dengan pedang 2 kali oleh tentara yang bukan penganut
Januari 2014 | Samantabadra
9
ceramah gosyo agama Buddha. Musuh yang kedua adalah para bhiksu, orang-orang yang menganut agama Buddha juga mencaci maki dan menghina yang bekerjasama dengan penguasa untuk memusnahkan pelaksana Saddharmapundarika-sutra. Niciren Daisyonin mengalami itu semua dengan 3 karma, yaitu badan, mulut dan hati-Nya sendiri, jiwa raga-Nya sendiri menerima penganiayaan yang sesuai dengan ramalan Bab XIII, Bab Penegakan sehingga Niciren Daisyonin tetap gembira dengan mengatakan air mata di kedua pelupuk mata gembira dan badannya dipenuhi kegembiraan karena Niciren Daisyonin merasa bahwa Beliau adalah yang dimaksud di dalam ramalan itu. Maka Niciren Daisyonin mengatakan kalau Beliau tidak lahir di Jepang dan tidak mengalami hal itu, katakata Buddha Sakyamuni akan menjadi bualan, maka Beliau adalah Buddha Pokok, Niciren Daisyonin mengatakan, Beliau yang melengkapi sutra ini, artinya Saddharmapundarikasutra ini benar, itu adalah yang diungkapkan oleh Niciren Daisyonin. Disini ingin menerangkan bahwa betapa sulitnya bisa bertemu dengan Nammyohorengekyo, dan setelah bertemu untuk mempertahankan seumur hidup tak mudah, harus mengalami begitu banyak kesulitan seperti Niciren Daisyonin, tapi kalau betul-betul percaya, semua itu pasti bisa di atasi karena Niciren Daisyonin membuktikan dalam hidup-Nya, bahwa Beliau bisa mengatasi semua kesulitan. Beliau tidak meninggal walaupun dibuang ke Pulau Sado yang dingin, mau dipenggal namun tidak berhasil. Jadi Niciren
10
Samantabadra | Januari 2014
Daisyonin bisa membuktikan kekuatan Gohonzon di dalam hidup-Nya. Beliau membuktikan kepada Ibu Goke Ama dan Ibuibu semua, betapa agungnya Nammyohorengekyo dan betapa agungnya aseorang Ibu yang sungguh-sungguh hati menyumbang kepada Niciren Daisyonin. Walaupun Beliau tidak pernah bertemu, tapi lewat utusannya, itu adalah sesuatu yang begitu agung mau menyumbang kepada Pelaksana Saddharmapundarika-sutra yang sukar bisa ditemukan. Maka Niciren Daisyonin katakan; Apakah Anda seperti yang diungkapkan di dalam Bab X, Bab Dharma Duta bahwa Buddha Sakyamuni akan merasuk ke badan manusia biasa untuk menyumbang kepada Pelaksana Saddharmapundarikasutra. Maka dikatakan, apakah Anda dirasuki oleh Buddha Sakyamuni atau mungkin karena kurnia kebajikan dari masa lampau, sehingga mau menyumbang kepada Saddharmapundarika-sutra. Niciren Daisyonin mengatakan di Gunung Minobu itu sulit mempertahankan hidup, garam tak ada, kalau bukan ayah ibu, siapa yang mau datang. Apalagi pada musim dingin, salju bertumpuk, orang sulit jalan, kalau turun hujan besar, orang juga susah menyebrang dengan perahu, dan di situ tak ada orang kaya, pedagang-pedagang juga tidak ada, ingin beli sesuatu juga sulit. Maka Niciren Daisyonin begitu memuji sikap Ibu Goke Ama yang berjodoh dengan Putri Naga dalam Bab XII yang mengatakan akan menjaga kepada orang-orang yang percaya Saddharmapundarikasutra dari Ketiga Hukum Rahasia Agung. Gosyo ini ingin menjelaskan
kepada kita semua betapa sulitnya kita bisa bertemu dengan Gohonzon. Kita yang sudah bertemu dengan Gohonzon dari Ketiga Hukum Rahasia Agung ini masih tak menyadari, masih senang onsitsu, diungkapkan hanya kayu cendana merah yang berlubang yang bisa mendinginkan perut kura-kura yang panas berpijar dan punggungnya seperti gunung es yang seperti 8 neraka dingin hawa nafsu. Artinya hanya Nammyohorengekyo yang bisa merombak sifat jiwa tiap orang dan membuka Kesadaran Buddhanya, meredam perasaan jiwa seperti itu; kemarahan, hawa nafsu, Bonno Soku Bodai adalah kekuatan Nammyohorengekyo. Tanpa itu manusia tak akan bahagia karena terikat oleh ketiga racun yang begitu kuat. Hanya Nammyohorengekyo yang bisa membuka ketiga racun itu menjadi kebahagiaan, merombak 3 jalan menjadi 3 kebajikan; dari hawa nafsu, karma, penderitaan menjadi 3 kebajikan Dharmakaya, Prajna dan Kesadaran. Tanpa Nammyohorengekyo, kita tidak ada apa-apanya. Tak ada kemungkinan bisa merombak nasib, mencapai Kesadaran Buddha, apalagi mencapai bahagia mutlak. Mustinya kita yang sudah bertemu Gohonzon jangan sia-siakan, sungguhsungguh jalankan untuk bisa membuka kesadaran Buddha kita yang memang sudah kita miliki. Jangan Gohonzon dipakai main untuk senjata, meresahkan umat. Maka kita jangan tergoyahkan oleh pandanganpandangan sesat seperti itu. Kita harus semakin dewasa dalam menjalankan Syinjin, kita pegang kata-kata Buddha, jangan katakata orang. eee
Rangkuman Ceramah Dharma Duta Ibu Irawati Lukman “Surat Balasan Kepada Maceno Dono Goke Ama Goze� Disampaikan pada Kensyu Gosyo Umum, Mahavihara Saddharma NSI 23-24 Nopember 2013
Nammyohorengekyo, Dengan ditampilkannya foto-foto dan video kesenian kita dulu, hari ini kita mengingat kembali grup kesenian kita di masa lalu untuk memetik semangat awal syinjin kita, yaitu tugas saya adalah membahagiakan orang lain. Bisa bertemu dengan Gohonzon itu tidak mudah, tidak semua orang bias. Begitupun Niciren Daisyonin, untuk dapat mewujudkan Gohonzon memerlukan waktu yang cukup lama, 27 tahun lebih dengan penuh tantangan. Sekarang ini sebenarnya lebih mudah, tetapi nyatanya tidak semua orang bisa. 700 tahun yang lalu sebenarnya Gohonzon sudah ada tetapi ajaran ini baru masuk ke Indonesia kira-kira 50 tahun yang lalu, yang nanti kita akan peringati pada sat HUT ke-50 tahun NSI tahun depan. Walau begitu tidak semua umat NSI sudah berjodoh dengan
Gohonzon dari 50 tahun yang lalu, kalaupun ada hanya beberapa dan mereka umumnya sudah meninggal. Bahkan ada juga yang sudah tidak mempertahankan lagi. Sebagaimana dalam Gosyo disebutkan tentang kura-kura bermata satu, kita ini seperti kura-kura bermata satu. Awal-awal kita bertemu dengan Gohonzon begitu nyaman. Seperti ketika kura-kura dapat mendinginkan perutnya dan menghangatkan punggungnya di atas kayu cendana merah berlubang. Walaupun awalnya kita tidak langsung bertemu Gohonzon, ketika baru disyakubuku kita tulus menerima dan melaksanakan, kemudian dapat menerima Gohonzon, hidup mulai berangsur-angsur membaik, keluarga mulai harmonis, kerjaaan atau usaha lancer, tidak sakit-sakitan lagi, tetapi entah sampai kapan kita bertahan seperti itu, yang tadinya tidak punya rumah,
sekarang rumahnya lebih dari satu, yang semula kunjungan anggota saja rela jalan kaki, sekarang sudah punya mobil, dan tanpa sadar kita mulai mengeluh, yang sibuk lah, yang kaki mulai sakit-sakit lah dan lain-lain. Dulu hampir semua umat aktif dalam grup kesenian, ada yang ikut paduan suara, waktu itu ada 200an orang anggotanya, demikian angklung, tarian-tarian, marchingband dan pon-pon yang jumlah anggotanya sampai 300 orang, jadi kalau melihat mereka tampil bisa menitikan air mata karena terharu. Kala itu kita masih betah di kayu cendana merah, dengan berjalannya waktu dengan semakin bahagia hidupnya, maka mulai tidak betah, 5 racun mulai timbul, katanya saya sudah tua, sakit ini dan itu, tetapi kalau jalan-jalan
Januari 2014 | Samantabadra
11
Dharma Duta
ke luar negeri masih bias. Sekarang mengeluhnya sakit kaki, bukan sakit kantong lagi. Jadi sebenarnya kita begitu beruntung, yang semula mengalami kesulitan, ada yang ditentang oleh suami/istrinya, diancam tidak dibukakan pintu kalau pulnag karena saking aktifnya di susunan, bahkan ada yang disuruh tidur sekalian di Jln. Padang (honbu waktu itu), sekarang kita sudah lupa masa-masa seperti itu, sekarang sepertinya aktif, tetapi hanya badanya, hatinya belum tentu ikut. Kita sudah mulai kura-kura bermata satu yang juling, merasa benar sendiri, orang lain salah semua. Sekarang tidak seperti dulu waktu baru-baru syinjin, karena dulu sering mendengar ‘syoho jisso’, ‘isyo funi’, sehingga tidak mudah kalah dengan suasana, maka kalau pentas malam kesenian semua terlihat cantikcantik, berwibawa, anggun semua pakai sanggul, gerakan tariannya begitu menggetarkan perasaan, karena kesungguhan hatinya. Gosyo yang kita bahas ini ditujukan kepada Ama Goze (Ama = perempuan yang suaminya sudah meninggal), walau begitu ND memperhatikan tanpa pilih kasih. Buddha kita begitu agung karena mengagungkan jiwa, artinya kita harus mengagungkan jiwa kita sendiri. Kalau ada 12
Samantabadra | Januari 2014
kesempatan jangan disiasiakan kesempatan itu, lepaskan keegoan diri sendiri. Niciren Daisyonin di Pulau Sado sampai garampun tidak ada, artinya Ama Goze juga membutuhkan garam. Ama Goze tidak pernah ke Gunung Minobu, tetapi Beliau mengirim utusan, tetapi jangan salah melihat utusan, jangan nanti untuk kensyu mengirim utusan, yaitu susternya, supirnya, atau minta rekamannya saja, kalau seperti itu merupakan kemunduran. Ama Goze mengirim utusan karena begitu jauh, dan perjalanan yang sulit, apalagi sudah tua. Sampai hari kita bertahan adalah karena Gohonzon, akhirnya sekarang kita mengalami kemajuan di banyak hal, kita hari ada adalah karena susunan NSI, maka kita harus balas budi kepada Buddha, kepada Gohonzon, kepada susunan juga, sekarang susunan kita menjelang usia 50 tahun, Kita bisa bertemu GohonzonNammyohorengekyo karena ada susunan NSI. Maka bagaimanapun kita harus membalas budi. Hari ini kita masih ada di susunan NSI, sebagai sarana untuk mengembangkan/ menyebarluaskan Nammyohorengekyo. banyaknya hasutan-hasutan sebaiknya dipahami sebagai hal yang dapat memperkuat syinjin, kita harus bangkit, jangan karena hal-hal kecil kemudian kita kalah suasana,
kita harus memikirkan akibatnya. Setiap bulan yang Kensyu stabil, ada kegiatan yang besar, lebih banyak yang hadir. Sekarang kita yang sudah bertemu Gohonzon dan merasakan kekuatan Gohonzon, inilah yang paling agung, maka manfaatkanlah saat kita masih sehat, masih mudamuda, Saya melihat yang masih muda-muda, Saya pun ingin kembali lagi seperti ibu muda Walaupun semangat Saya masih seperti dulu tapi faktanya sudah tidak memungkinkan padahal kita semua ada tugas. Jangan iri hati, jangan benci, jangan sombong kita harus bersyukur, ada anak-anak baik, ada susunan yang baik, untuk mengajak menjalankan tugas konsenrufu, maka kita sama-sama berdoa, harus bangga, bangkitkan semangat, apapun omongan di luar hendaknya berterima kasih anggap sebagai vitamin yang dapat membuat kita lebih sunguh hati. Ayo daimoku bersama, Nammyohorengekyo adalah mantra paling agung, kita semua punya tugas untuk konsenrufu.
eee
liputan
Silatnas FKUB IV 2013
Ketua Umum NSI Menjadi Nara Sumber dalam Silatnas FKUB IV 2013
Ketua Umum NSI (tengah) sebagai nara sumber dari perwakilan agama Buddha, bersama para nara sumber lainnya dari enam agama.
K
egiatan nasional dua tahunan, Silaturrahim Nasional (Silatnas) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kembali diadakan di Jakarta pada tanggal 10-12 Nopember 2013. Silatnas FKUB IV kali ini mengangkat tema, “Melalui Silatnas FKUB IV Kita Tingkatkan Tugas dan Fungsi Dalam Memelihara Kerukunan Nasional.” Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum NSI,
Pdt. Utama Suhadi Sendjaja, diundang sebagai nara sumber untuk menyampaikan makalah yang berjudul “Tinjauan Buddhis Terhadap Reaktualisasi Peran Pemuka Agama Dalam Pemeliharaan Moralitas Bangsa Dan Kerukunan Nasional,” di hadapan sekitar 200 orang peserta, terdiri dari tokoh umat beragama, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama RI, dan pengurus FKUB dari 33
provinsi di tanah air. Beliau juga mengikuti seluruh rangkaian acara Silatnas tersebut dalam kapasitasnya sebagai pengurus FKUB. Pada hari ke dua Silatnas FKUB IV 2013, Presiden RI didampingi Menkopolhukam RI, Djoko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara RI, Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet RI, Dipo Alam, menerima kunjungan Peserta Silatnas FKUB IV, yang hadir bersama Menteri Agama RI Januari 2014 | Samantabadra
13
liputan
Ketua Umum NSI mendampingi Kapolri pada salah satu sesi pembekalan di forum Silatnas.
Suryadharma Ali di Istana Negara. Menteri Agama RI, Suryadharma Ali mengatakan, beberapa pokok pikiran dan kesimpulan Silatnas FKUB, di antaranya, FKUB membutuhkan landasan hukum pembentukan FKUB dan pendirian tempat ibadah. FKUB mengusulkan Peraturan Bersama Menteri (PBM) yang selama ini jadi payung regulasi FKUB, menjadi peraturan presiden. Selain itu Silatnas FKUB IV mengusulkan pola koordinasi antara pemda dan Kementerian Agama terkait dengan FKUB untuk dipertegas, sehingga program-program FKUB dapat dilaksanakan. Selain itu, disepakati pula bahwa hari peringatan amal bakti Kementerian Agama RI yang jatuh pada tanggal 3 Januari, akan diperingati pula sebagai Hari Kerukunan Nasional. (Sam)
Referensi : http://www.kemenag.go.id/index. php?a=berita&id=165013
14
Samantabadra | Januari 2014
Ketua Umum NSI berjabat tangan dengan Presiden RI di Istana Negara seusai pengarahan dari Presiden RI mengenai pengembangan Silatnas dan FKUB.
Para hadirin dan peserta Silatnas mendengarkan pengarahan langsung dari Presiden RI terkait peningkatan peran dan fungsi FKUB serta penerapan kebijakannya.
Kensyu Kesenian NSI
Kesenian Untuk Kosenrufu
Ketua Umum NSI beserta Ibu, dan Koordinator Angklung dalam sesi pembahasan grup angklung.
Suasana kensyu kesenian November 2013.
P
ada tanggal 22-24 November 2013, NSI mengadakan kensyu kesenian. Sebanyak 60 orang koordinator dan anggota kesenian NSI yang tergabung dalam grup paduan suara, angklung, tarian, dan marching band, berkumpul untuk menyatukan visi dan misi dalam menjalankan gerakan kesenian dalam susunan NSI, khususnya di dalam mempersiapkan peringatan 50 tahun NSI yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2014. Diadakannya kensyu kesenian ini, diharapkan dapat memberikan fondasi motivasi yang kuat pada umat di dalam menjalankan keaktifan di susunan NSI, sesuai dengan ajaran Buddha
Niciren, sehingga umat dapat merasakan manfaat yang sesungguhnya dari berkegiatan di susunan. Ketua Umum NSI, Pdt. Utama Suhadi Sendjaja menjelaskan, bahwa tujuan kita aktif dalam kegiatan kesenian dasarnya adalah untuk mengagungkan dharma Nammyohorengekyo dan memberikan kebahagiaan bagi lingkungan, yang akan pula mendatangkan kebahagiaan bagi diri sendiri. Pada kesempatan ini, seluruh anggota kesenian menyatukan visi dan misi, menjadikan kesenian sebagai sarana pelatihan diri untuk merombak sifat jiwa dan memunculkan kebuddhaan. Beliau juga menambahkan bahwa dengan mengikuti
kegiatan kesenian di susunan NSI adalah salah satu cara kita untuk berdana paramita. Ketika setiap orang dapat menjalankan perannya dengan sungguh hati, maka akan ada kurnia kebajikan dan perombakan sifat jiwa ke arah yang lebih baik. Ketika seseorang dapat menyumbang dengan perasaan yang tulus dan penuh kesungguhan hati, orang tersebut akan dapat memperoleh kurnia kebajikan serta mencapai kesadaran Buddha. Hal ini sesuai dengan pembabaran Buddha Niciren Daisyonin, bahwa kesungguhan hati merupakan hal yang terpenting dalam menjalankan dana paramita, dan ketika seseorang dapat menjalankan dana paramitha dengan kesungguhan hati, maka orang tersebut akan bisa mencapai kesadaran Buddhadan mendapatkan kurnia kebajikan. (Maya) Januari 2014 | Samantabadra
15
liputan
Ketua Umum NSI dalam Indonesia-Serbia Interfaith Dialogue II
Delegasi Serbia (sisi kiri) dan delegasi Indonesia (sisi kanan dalam dialog yang dipimpin oleh Sekjen Kemenag RI
I
ndonesia-Serbia Interfaith Dialogue yang ke dua (ISBID II)diselenggarakan pada 22-26 Oktober dan diikuti oleh para pejabat pemerintah dan pemuka agama, di antaranya dari elemen Buddhis, hadir Pdt. Utama Suhadi Sendjaja, Ketua Umum NSI. Dari kalangan pejabat pemerintahan, hadir Dirjen Informasi dan Diplomatik Publik, AM Fachir, dan Duta Besar RI untuk Serbia, Semuel Samson. Sebelum acara dialog, delegasi Serbia terlebih dahulu menemui Menko Kesra Agung Laksono dan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar. Adapun sebelumnya ISBID I diselenggarakan tahun 2011 di Beograd, ibukota Serbia. Acara pembukaan ISBID II ini berlangsung di kantor Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Hari Rabu, 23 Oktober 2013. Ketua Umum NSI melihat kegiatan interfaith dialogue
16
Samantabadra | Januari 2014
seperti ini merupakan kesempatan yang baik bagi negara-negara yang terlibat dalam mempelajari pola-pola hubungan kerukunan hidup umat beragama di dunia. Menurut beliau, sudah banyak kegiatan serupa yang diadakan Kementerian Agama RI. Sekjen Kementerian Agama RI, Bahrul Hayat, menjelaskan bahwa kegiatan interfaith dialog merupakan implementasi dari tujuan negara Indonesia dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dialog antar umat beragama perlu dilakukan demi tercapainya keharmonisan. Dialog itu sendiri merefleksikan keinginan kedua negara ini untuk hidup rukun, damai, dan toleran.Indonesia sebagai negara yang multikultur namun merupakan sebuah negara kesatuan, dinilai dapat dijadikan sebagai contoh bagi Serbia
untuk membangun sistem kerukunan. Ketua Delegasi Serbia, Mileta Radojevic mengatakan hubungan yang erat antara Jakarta-Beograd telah dimulai tahun 50-an saat negara ini masih bernama Yugoslavia. “Kerjasama berlangsung dalam segala bidang kecuali bidang keagamaan. Kini saatnya dimana kekosongan itu dapat diisi,” jelas Mileta. Dengan total populasi penduduk hanya sekitar 7 juta orang, negara pecahan Yugoslavia itu memiliki populasi agama yang beragam. Variasi agama mereka terdiri Kristen Ortodoks (80%), Katolik Roma (50%), Kristen Protestan (5%), Islam (3,5%), Yahudi (0,1%) dan sisanya lain-lain. (Sam) (Referensi : http://kemenag.go.id/index. php?a=berita&id=162373)
Salah satu relief candi.
Seminar Kerukunan Umat Beragama Tahun 2013 Provinsi Jambi
Foto bersama Wagub Jambi (tengah), Ketua Umum NSI, dan para pembicara dalam seminar.
B
adan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemerintah Provinsi Jambi mengadakan Seminar Kerukunan Umat Beragama Tahun 2013 Provinsi Jambi, yang mengambil tema, “Menggali Simbol-Simbol Agama Dalam Penguatan Persatuan dan Kesatuan Bangsa yang Bermartabat.� Ketua Umum NSI, Pdt. Utama Suhadi Sendjaja diundang sebagai nara sumber yang menjelaskan tentang pemahaman dan pengembangan kerukunan
antar umat beragama dari perspektif Buddhis. Wakil Gubernur Provinsi Jambi (Wagub) Drs. H. Fachrori Umar, M.Si, Membuka secara resmi seminar forum kerukunan umat beragama (FKUB) Provinsi Jambi. Di dalam sambutannya pada acara pembukaan, beliau mendorong para peserta untuk menumbuhkan semangat jiwa nasionalisme dengan mengenyampingkan kepentingan dan perbedaan dengan latar belakang suku, etnis, agama, dan
kepentingan kelompok atau golongan lainnya. Kegiatan seminar ini merupakan upaya pemerintah provinsi Jambi dalam membina kerukunan umat beragama dan menciptakan keharmonisan antar umat beragama. Seminar ini diselenggarakan pada tanggal 6-7 Nopember 2013. Di Grand Hotel Jambi. (Sam)
Referensi : http://jambiprov.go.id/ berita-tumbuhkan-semagat-dan-jiwanasionalisme---.html
Januari 2014 | Samantabadra
17
liputan
Rakornas Gugus Tugas Pencegahan & Penanganan Pornografi
Selamatkan Bangsa dari Bahaya Pornografi
Ketua Umum NSI (kanan) bersama Wakil Menteri Agama RI (tengah, batik hijau) seusai sesi pemaparan.
P
emerintah melalui Kementerian Agama RI mengadakan Rapat Koordinasi Nasional (rakornas) Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Pornografi pada 19 November 2013, dengan tema, “Selamatkan Bangsa dari Bahaya Pornografi.� Sekitar 150 hadirin 18
Samantabadra | Januari 2014
datang pada rakornas tersebut, di antaranya para Wakil Gubernur, tokoh agama, dan pengamat masalah pornografi. Pihak penyelenggara turut mengundang para tokoh agama nasional, di antaranya Pdt. Utama Suhadi Sendjaja sebagai perwakilan dari agama Buddha. Semakin
maraknya pornografi di Indonesia menuntut pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, untuk lebih bisa melakukan pencegahan peredaran pornografi di masyarakat. Dalam sambutannya, Wakil Menteri Agama RI, yang juga Koordinator Sub
Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Pornografi menjelaskan, bahwa rakornas ini merupakan rakornas pertama yang digelar untuk membahas pornografi di Indonesia. Sebab, diakuinya, pornografi semakin marak di kalangan masyarakat, terlebih dengan semakin majunya teknologi. Beliau juga merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah agar membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Pornografi di tingkat provinsi dan kabupaten kota, dengan berkoordinasi dengan gugus tugas di pusat. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama, Zubaedi menjelaskan bahwa nantinya hasil dari Rakornas sendiri tidak akan dipaksakan pada setiap Pemda. Namun, itu akan dijadikan rekomendasi atau patokan untuk peraturan anti pornografi di daerah. Namun menurutnya, yang paling penting adalah self control yang ada di masyarakat. sebab tak jarang juga yang mengatakan anti pornografi namun di lain kesempatan bertolak belakang dengan pernyataannya. Oleh karena itu, perlu ditanamkan nilainilai agama yang kuat dan bantuan semua pihak untuk mencegah penyebaran pornografi. (Sam)
Shooting Bimbingan Rohani Agama Buddha
Tanggal 11-12 Desember 2013, NSI melakukan pengambilan gambar (shooting) untuk program “Jalan Tengah� (Bimbingan Rohani Agama Buddha) di RCTI, yang akan ditayangkan pada tanggal 7 dan 21 Januari 2014, 11 dan 25 Pebruari 2014, jam 03.30 WIB.
Pembangunan Mezanin Mahavihara Saddharma NSI
Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada umat, NSI membangun mezanin di asrama ibu, Mahavihara Saddharma NSI. Hal ini dilakukan agar NSI dapat menambah kapasitas dan memfasilitasi dengan lebih baik umat yang mengikuti kegiatan di Mahavihara Saddharma NSI. Diperkirakan mezanin dapat mulai digunakan pada kensyu Desember 2013.
Referensi : http://www.kemenag.go.id/ index.php?a=berita&id=165869
Januari 2014 | Samantabadra
19
materi ajaran | gosyo kensyu
Gosyo Kensyu
Surat Mosyimoci LATAR BELAKANG |
S
eperti tertulis pada akhir surat ini; “Tanggal 5 bulan ke-1, Surat Balasan Kepada Ny. Omonsu�, maka surat ini merupakan surat balasan kepada Ny. Omonsu yang telah mengunjungi Niciren Daisyonin di Gunung Minobu, pada awal tahun dengan mempersembahkan berbagai sumbangan berupa kue ketan dan buah-buahan. Ny. Omonsu, penerima surat ini, adalah istri Isyikawa Syinbeino Suke Tokimice. Ia menganut kepercayaan ini melalui Nikko Syonin dan telah melaksanakan kepercayaan yang tulus dan murni bersama-sama suaminya. Kuil Kitayama Honmon sekarang, mula-mula didirikan oleh putranya, Isyikawa Mango Saburo no Tada, untuk menyambut kedatangan Nikko Syonin. Walau tahun ditulisnya surat ini tidaklah jelas, namun diperkirakan ditulis pada tanggal 5 bulan kesatu tahun 1281 (Koan ke-4) di Gunung Minobu. Surat aslinya sampai saat ini masih tersimpan dengan baik di Kuil Pusat Taiseki-ji.
20
Samantabadra | Januari 2014
Surat ini pertama-tama memuji kesungguhan hati kepercayaan Ny. Omonsu, yang pada permulaan bulan ke-1 ini telah mempersembahkan sumbangan kepada Niciren Daisyonin. Kemudian, merasa kegembiraan hati Beliau, bahwa dengan hati kepercayaan itu pasti akan menambah rejeki kebajikan. Selanjutnya, sambil memuji kesungguhan hati Ny. Omonsu dalam mempersembahkan sumbangan, dan mengajarkan bahwa baik di Dunia Neraka maupun Dunia Buddha, keseluruhannya terdapat dalam jiwa kita sendiri. Kemudian dengan mengajukan pertanyaan, apakah dalam jiwa manusia yang merupakan sumber ketiga racun dari keserakahan, kemarahan dan kebodohan, tercakupi Dunia Buddha yang Agung? Kemudian dijelaskan dengan perumpamaan yang mudah dimengerti. Pada akhirnya, menyimpulkan dan mengulangi kembali tentang karunia kebajikan dalam memberi sumbangan kepada Saddharmapundarikasutra.
ISI GOSYO |
S
aya telah menerima 100 lembar kue Musyimoci dan satu keranjang buahbuahan. Tanggal satu bulan ke satu adalah menandakan awal hari, awal bulan, awal tahun dan juga awal musim semi, sehingga barang siapa yang merayakannya berdasarkan Hukum Sakti, kebajikannya semakin unggul dan dicintai semua orang, sama seperti bulan yang bergerak dari Barat ke Timur lambat laun menjadi penuh, matahari dari Timur menuju Barat lambat laun menjadi terang. Apabila kita bertanya di mana adanya Dunia Neraka dan Dunia Buddha, maka ada kalimat sutra yang mengatakan bahwa Dunia Neraka terdapat di bawah tanah, dan Dunia Buddha terdapat di sebelah Barat atau dan lain sebagainya. Namun, bila kita teliti lebih lanjut, sesungguhnya “Dunia Neraka dan Dunia Buddha� terdapat pada badan kita sendiri yang tingginya 5 kaki ini. Saya berpandangan demikian, karena pada perasaan jiwa orang yang merendahkan ayah dan meremehkan ibunya akan terdapat neraka. Sebagai contoh, terdapatnya bunga dan buah dalam sebuah biji teratai. Demikian juga Buddha berada pada jiwa kita, seperti adanya api pada batu dan adanya harta pada permata. Kita, manusia biasa, tidak dapat melihat bulu mata yang dekat dan langit yang jauh di angkasa. Begitu pula kita, tidak menyadari adanya Buddha pada perasaan jiwa kita sendiri. Hanya saja suatu hal yang membuat kita ragu, bahwa kita menjadi manusia adalah sebagai hasil percampuran antara sperma dan sel telur dari ayah dan ibu, karena berakar pokok pada tiga racun dan bersumber pada hawa nafsu, maka bagaimana mungkin Buddha ada pada diri kita? Namun setelah direnungkan lebih mendalam, tampaknya pandangan ini tidaklah keliru. Teratai yang amat suci, muncul dari dalam lumpur yang kotor; kayu cendana yang amat harum dan wangi, tumbuh dari tanah; bunga Sakura yang amat indah, tumbuh dari pohon; Yang Kuei Fei yang amat cantik, ia dilahirkan dari rahim seorang ibu yang berkedudukan rendah; bulan terbit dari balik gunung, namun akhirnya menerangi gunung itu sendiri; malapetaka keluar dari mulut dan menjerumuskan diri sendiri; sedangkan karunia muncul dari perasaan hati dan menghias diri kita. Di awal tahun baru ini, kesungguhan hati menyumbang Saddharmapundarika-sutra sama seperti berseminya bunga Sakura dari pohon, munculnya kuntum teratai dari kolam, tumbuhnya tunas pohon cendana di Gunung Himalaya, dan munculnya bulan yang baru terbit. Kini, rakyat negeri Jepang yang memusuhi Saddharmapundarika-sutra telah mengundang malapetaka dari kejauhan puluhan ribu mil. Sebaliknya dapat dirasakan, bahwa orang yang percaya Saddharmapundarika-sutra akan mengumpulkan karunia dari kejauhan puluhan ribu mil. Bayangan senantiasa berasal dari tubuh. Negara yang rakyatnya memusuhi Saddharmapundarika-sutra, akan diiringi malapetaka, sama seperti bayangan mengikuti tubuh. Orang yang percaya Saddharmapundarika-sutra sama seperti kayu cendana yang mengandung wangi yang amat harum. Sekian dahulu, di lain kesempatan akan Saya jelaskan kembali. Hari ke lima bulan pertama Surat Balasan Kepada Nyonya Omonsu tertanda, Niciren Januari 2014 | Samantabadra
21
materi ajaran | gosyo kensyu | KUTIPAN GOSYO
1
Tanggal 1 bulan kesatu adalah menandakan awal hari, awal bulan, awal tahun, dan juga awal musim semi, sehingga barang siapa yang merayakannya berdasarkan Hukum Sakti, kebajikannya semakin unggul dan dicintai semua orang, sama seperti bulan yang bergerak dari Barat ke Timur lambat laun menjadi penuh, matahari dari Timur menuju Barat lambat laun menjadi terang.
Dan sama seperti bulan, malam demi malam, dari bulan yang baru terbit akan menjadi bulan sabit dan akhirnya penuh menjadi bulan purnama, demikian pula karunia kebajikannya terus bertambah. Juga, seperti matahari yang terbit di arah Timur pada pagi hari bergerak ke Barat memberi kasih sayang kepada seluruh alam semesta dengan sinar dan kehangatannya, demikian pula Ny.Omonsu akan disukai orang banyak.
Keterangan : Tanggal 1 bulan kesatu pada jaman dahulu kala disebut sebagai hari pokok Tiga Awal (gansan). Tiga awal berarti awal dari hari, bulan, dan tahun. Dalam surat ini dikatakan, “Awal hari, awal bulan, awal tahun”, jadi tanggal 1 merupakan dasar pokok dari ketiga tahapan ini. Selain itu juga menunjukkan tiga hari dari tanggal 1 sampai tanggal 3 bulan kesatu. Di dalam Surat Balasan Kepada Ueno Dono juga dikatakan, “Khususnya pada tanggal 3, perasaan kesungguhan hati melebihi hari pertama”. Betapapun, tanggal 1 bulan kesatu merupakan awal dari tahun, bulan, dan hari; juga awal musim semi. Dengan demikian, hari tersebut merupakan hari yang sangat dipentingkan dalam satu tahun. Orang yang mengutamakan tanggal 1 bulan kesatu dan merayakannya berdasarkan hati kepercayaan, bukan main besar karunia kebajikannya. Oleh karena itu, Ny. Omonsu yang merayakan tanggal 1 bulan kesatu dengan gembira serta menyumbang dengan sungguh hati, dikatakan Niciren Daisyonin bahwa ia memperkaya karunia kebajikan diri sendiri, bahkan menjadi sumber untuk dicintai orang-orang.
Apabila kita bertanya di mana adanya neraka dan Buddha, maka ada kalimat sutra yang mengatakan bahwa neraka terdapat di bawah tanah dan Dunia Buddha terdapat di sebelah Barat, atau dan lain sebagainya. Namun, bila kita teliti lebih lanjut, sesungguhnya “neraka dan Buddha” terdapat pada badan kita yang setinggi 5 kaki ini.
GM
22
Samantabadra | Januari 2014
2
GM
Keterangan : Setelah memuji kesungguhan hati Ny. Omonsu dalam menyumbang, diajarkan bahwa baik Dunia Neraka maupun Dunia Buddha seluruhnya terdapat di dalam jiwa sendiri. Pada waktu itu, umumnya orang menganggap Dunia Neraka adalah dunia yang terdapat di bawah tanah yang sangat dalam, sedangkan Dunia Buddha terdapat pada tanah suci surga di arah Barat. Hal ini dibabarkan di dalam sutra-sutra ajaran sementara dan pandangan ini tetap tinggal melekat. Mahavibhasa-sastra dan Kosa-sastra menerangkan secara rinci bahwa Dunia Neraka terdapat di bawah tanah. Dalam Kosa-sastra jilid 11 dikatakan, “Di bawah dunia ini, di kedalaman 20.000 yojana lebih,
terdapat neraka penderitaan yang tak terputus-putus, memiliki dalam dan luas yang sama, dan di atasnya terdapat tujuh neraka. Di bawah Dunia Manusia (embudai), di kedalaman lebih dari 20.000 yojana terletak neraka penderitaan yang tak terputus-putus. Di atasnya, yakni di antara 1000 hingga 19.000 yojana di bawah tanah terdapat tujuh neraka besar”. Dan juga, sebagai umpama, dalam Sutra Amitabha dikatakan, “Dari sini ke arah Barat terdapat dunia yang melampaui 10 milyar Tanah Buddha yang dinamakan Sukhavati”. Tanah Suci Buddha Amitabha di arah Barat merupakan Tanah Buddha yang paling diketahui secara luas oleh masyarakat umum. Selain itu, dari Tathagata Baisyajaguru, mulai dari Dunia Jojuri di arah Timur, terdapat Tanah Buddha sepuluh penjuru. Keduanya mempunyai persamaan bahwa dunia saha ini adalah tempat kotor yang penuh dengan penderitaan. Terhadap pemikiran yang ada pada waktu itu, Niciren Daisyonin membabarkan bahwa ajaran ini hanya merupakan Ajaran Sementara yang menerangkan ajaran upaya sementara. Dan sebenarnya, seperti yang dikatakan, “Namun, bila kita teliti lebih lanjut, sesungguhnya ‘neraka dan Buddha’ terdapat pada badan kita yang setinggi 5 kaki ini”, Dunia Neraka dan Dunia Buddha sejak asal mula tercakup pada jiwa manusia biasa. Sutra yang menjelaskan hal ini adalah Saddharmapundarika-sutra. Teori Hukum ini dikatakan sebagai Sepuluh Dunia yang Saling Mencakupi, yang berarti umat manusia Sepuluh Dunia, siapapun, pasti mencakupi Sepuluh Dunia lainnya. Maka, di dalam jiwa kita, Dunia Manusia, tercakup Sepuluh Dunia secara keseluruhan. Dan, di dalam Surat Kepada Ny. Janda Ueno Dono dikatakan, “Yang dikatakan Tanah Suci maupun neraka tidak terdapat di luar tubuh kita, tetapi hanya terdapat di dalam dada kita. Yang menyadari dinamakan Buddha
dan yang tidak menyadari dinamakan manusia biasa. Yang memberi kesadaran seperti ini adalah Saddharmapundarikasutra”. (Gosyo, hal. 1504). Dengan demikian, menyadari dengan tepat bahwa pada jiwa sendiri tercakup Sepuluh Dunia, merupakan pencapaian Kesadaran Buddha.
3
Saya berpandangan demikian, karena pada perasaan jiwa seseorang yang merendahkan ayah serta meremehkan ibu, akan terdapat neraka. Sebagai umpama, hal ini sama seperti terdapatnya bunga dan buah di dalam biji teratai.
PK2
Keterangan : Mengenai contoh adanya neraka pada jiwa kita, dalam surat ini dikatakan, “Saya berpandangan demikian, karena pada perasaan jiwa orang yang merendahkan ayah dan meremehkan ibunya terdapat neraka. Sebagai contoh, dalam biji teratai terdapat bunga dan buah”. Pada umumnya dikatakan bahwa budi terbesar yang diterima pada kehidupan ini adalah dari ayah bunda. Ayah bundalah yang memberi kehidupan kita di dunia ini. Jiwa adalah pusaka yang terunggul. Oleh karena itu, menghina dan meremehkan ayah bunda yang telah memberi budi terbesar, merupakan perilaku yang melukai diri sendiri secara mendalam. Oleh karena itu, tidak dapat luput dari penderitaan neraka. Sebab, karma dari neraka yang terdalam, neraka penderitaan yang tak terputus-putus, adalah kelima dosa besar : membunuh ayah, membunuh ibu, dan lainnya. Di samping itu, perbuatan menghina dan meremehkan ayah bunda, tidak hanya mengundang akibat imbalan terjatuh ke dalam neraka setelah kematian, bahkan kalau ditinjau dari Hukum Saddharmapundarika-sutra, maka hati
Januari 2014 | Samantabadra
23
materi ajaran | gosyo kensyu yang menghina dan meremehkan, sudah terdapat neraka. Berarti, karena mempunyai jiwa neraka, maka melakukan perbuatan menghina dan meremehkan orang tua, dan juga ketika melakukan perbuatan menghina dan meremehkan, dalam sekejap akan merasakan penderitaan neraka. Hal ini diperumpamakan pada biji teratai telah tercakupi bunga dan buah. Bunga adalah sebab, buah adalah akibat. Dalam hal ini, perbuatan menghina dan meremehkan yang merupakan sebab Dunia Neraka adalah bunga, sedangkan waktu sesaat langsung merasakan penderitaan neraka adalah buah. Oleh karena itu dikatakan, bahwa bunga dan buah sekaligus dapat terlihat pada sebutir biji teratai.
4
Begitu juga Sang Buddha bersemayam pada jiwa kita, sebagaimana adanya api pada batu, serta adanya harta pada permata.
telah terdapat pada jiwa kita, sekalipun sangat dekat, tidak dapat diketahui dengan pandangan manusia biasa. Tetapi, bulu mata sendiri dapat dilihat melalui cermin. Sama halnya, ketika menghadap Gohonzon sebagai cermin jiwa, kita dapat menyadari sifat Buddha diri kita sendiri.
5
Hanya saja suatu hal yang membuat kita ragu bahwa kita ini menjadi manusia adalah sebagai hasil percampuran antara sperma dan sel telur dari ayah dan ibu, karena berakar pokok pada tiga racun dan bersumber pada hawa nafsu, maka bagaimana mungkin Buddha ada pada diri kita?
Anak Cabang
Keterangan : Pada bagian ini diterangkan bahwa jiwa manusia biasa dapat dikatakan sumber pokok pada ketiga racun : keserakahan, kemarahan dan kebodohan, sehingga Keterangan : dengan keragu-raguan bertanya Selanjutnya, mengenai Buddha yang bagaimana mungkin di dalamnya ada pada jiwa kita diambil perumpamaan, terkandung Dunia Buddha yang paling “Juga dikatakan, bahwa Buddha ada pada unggul ? Untuk menjelaskan hal ini jiwa kita seperti adanya api pada batu digunakan perumpamaan yang mudah di dan adanya harta pada permata”. Dengan mengerti. ini ditunjukkan sifat yang laten dengan Pertama-tama, mengenai jiwa manusia tegas. “Adanya api pada batu” berarti adalah sumber ketiga racun, dikutip Surat batu api; “Adanya harta pada permata” Syimon Bucejo Gi, “Kalau dipikirkan lebih berarti nilai batu permata. Bila dua batu mendalam, dasar hakekat jiwa kita berasal saling dipukulkan akan menimbulkan dari dua tetes darah putih dan darah merah api, setelah batu permata digosok bersih ayah bunda yang membentuk satu badan. dan dikeluarkan di toko akan memiliki Oleh karena itu, sehingga dipandang harga. Keduanya sejak asal mula sudah sebagai sumber pokok keburukan yang terkandung, tetapi dengan adanya jodoh paling kotor. Sebagai umpama, sekalipun baru terwujud. Begitu juga dengan dicuci dengan air lautan luas, tidak akan jiwa Buddha yang terdapat pada jiwa suci bersih. Apabila menyelidiki akar kita, dengan bertemu Hukum Sakti dan pokok akibat penderitaan ini, semua melaksanakan pertapaan akan terwujud berasal dari tiga racun : keserakahan, secara nyata. Hanya saja, sama seperti kemarahan, dan kebodohan”. (Gosyo, hal bulu mata sendiri tidak dapat dilihat secara 983). Dan juga, dalam Maka Syikan jilid langsung, jiwa Buddha yang sejak asal mula ke-7 dikatakan, “Bagaimanapun, badan 24
Samantabadra | Januari 2014
PK2
ini merupakan peninggalan badan lain yang mengeluarkan air mani. Dua tetes air merah dan putih bersatu, menarik dan menaruh kecenderungan, dan dengan ini membentuk sifat badan”. Merah yang dikatakan di sini berarti darah ibu, sedang putih adalah sperma ayah; sehingga dapat disimpulkan sebagai sel telur dan sperma. Kedua tetes merah dan putih ini berpadu dari ketiga racun ayah bunda. Kecenderungan ini, pada saat keadaan statis (mati) dengan awal pembentukan badan manusia, masuk dan terwujud nyata sebagai badan, hingga terlahirlah jiwa manusia. Dengan demikian, badan manusia biasa bisa dikatakan sebagai sumber ketiga racun. Akan tetapi, dalam jiwa manusia yang seperti itu semenjak semula sudah terkandung Dunia Buddha. Untuk mengajarkan timbul nyatanya Dunia Buddha di dalam jiwa manusia biasa ini digunakan bermacam-macam perumpamaan. Teratai, cendana, bunga Sakura, Yang Kuei Fei melambangkan jiwa Dunia Buddha; lumpur, tanah besar, pohon, wanita yang berkedudukan rendah mengumpamakan manusia biasa yang penuh tiga racun. Bila berpikir dari lumpur dapat timbul bunga teratai yang suci, maka dapatlah dipercaya bahwa dari manusia biasa yang penuh dengan tiga racun dapat timbul jiwa Buddha yang suci. Selanjutnya mengenai “Bulan terbit dari balik gunung, tetapi menerangi gunung itu sendiri”. Bila jiwa manusia biasa dapat mewujudkan jiwa Buddha, maka jiwanya akan bersinar cemerlang, yang berarti merombak hawa nafsu menjadi kesadaran. Keistimewaan orang seperti ini, segala sifat buruk yang dimiliki ketika masih manusia biasa yang sesat dapat menjadi kebalikannya, digunakan sebagai kebaikan. “Bulan terbit dari balik gunung, tetapi menyinari gunung itu
sendiri”, juga berarti seluruh keinginan hati atau karma hati yang terwujud sebagai karma mulut (ucapan) dan karma badan (perilaku) dapat membahagiakan diri sendiri atau sebaliknya akan mendatangkan malapetaka. Kebencian dan iri hati di dalam hati membuat perkataan dan perilaku melukis karma buruk di dalam jiwa sendiri dan akhirnya mengundang akibat imbalan penderitaan bagi diri sendiri. Perilaku maitri karuna yang memikirkan orang lain, ucapan yang keluar dari hati sesungguhnya, dan percaya serta mempertahankan Hukum Sakti; semua ini akan menjadi akar kebaikan yang dilukis dalam jiwa sehingga akhirnya menerima akibat imbalan kebahagiaan.
6
Kini, rakyat negeri Jepang yang memusuhi Saddharmapundarika-sutra telah mengundang malapetaka dari kejauhan puluhan ribu mil. Sebaliknya dapat dirasakan, bahwa orang yang percaya Saddharmapundarika-sutra akan mengumpulkan karunia dari kejauhan puluhan ribu mil.
Anak Cabang
Keterangan : Keagungan hati kepercayaan yang tulus yang membangkitkan keinginan menyumbang Gohonzon di awal tahun dipuji dengan berbagai perumpamaan seperti yang diterangkan terdahulu. Diajarkan bahwa rejeki kebajikannya yang besar akhirnya terlihat dalam suasana; dengan demikian seperti mengumpulkan kebahagiaan dari kejauhan puluhan ribu mil. Khusus mengenai keadaan yang nyata dalam suasana, diambil perbandingan antara orang yang percaya Saddharmapundarika-sutra dengan orang yang menentangnya. Jiwa yang memfitnah Hukum ini dikatakan akan “mengundang malapetaka dari kejauhan puluhan ribu mil”, sebaliknya orang yang
Januari 2014 | Samantabadra
25
materi ajaran | gosyo kensyu percaya Hukum Sakti akan mengumpulkan rejeki dari kejauhan puluhan ribu mil. Ini berarti, memfitnah Saddharmapundarikasutra akan menjadi sebab karma yang mengundang serta mengumpulkan malapetaka yang akan nyata di dalam suasana. Sebaliknya, hati yang percaya Saddharma akan merombak segala suasana menjadi perlindungan para dewa sehingga akan memperoleh rejeki jiwa. Dengan demikian, baik rejeki maupun malapetaka tidak terjadi secara sekonyong-konyong tanpa mempunyai hubungan dengan diri sendiri; semuanya berasal dari sebab karma yang dibuat sendiri dan merupakan pencerminan dari rejeki kebajikan. Untuk itu diterangkan bahwa sebab akibat yang terdapat dalam jiwa adalah badan; sebab karma dan akibat karma akan nyata pada suasana berupa rejeki karunia kebajikan atau malapetaka adalah bayangan.
Catatan
26
Samantabadra | Januari 2014
Di sini yang dikatakan “negara yang rakyatnya memusuhi Saddharmapundarikasutra akan diiringi malapetaka, sama seperti bayangan mengikuti tubuh�, menunjukkan secara nyata kedatangan serangan dari Mongolia. Di dalam Surat Sulit Mudahnya Pelaksanaan antara Sutrasutra lainnya dengan Saddharmapundarikasutra dikatakan, “Hukum Buddha bagaikan badan, masyarakat bagaikan bayangan. Bila badannya bengkok, bayangannya pun akan bengkok�. (Gosyo, hal 992). Kehidupan orang yang memfitnah Dharma seperti bayangan mengikuti badan, akan diserang oleh malapetaka, dan sebaliknya orang yang menerima dan mempertahankan Gohonzon akan seperti cendana yang berbau harum, kehidupannya akan terbuka dan rejekinya akan berbinar-binar seperti terbungkus harumnya cendana. eee
Letter of Musyimoci I have received a hundred slabs of steamed rice cake and a basket of fruit. New Year’s Day marks the first day, the first month, the beginning of the year, and the start of spring.1 A person who celebrates this day will accumulate virtue and be loved by all, just as the moon becomes full gradually, moving from west to east,2 and as the sun shines more brightly, traveling from east to west. First of all, as to the question of where exactly hell and the Buddha exist, one sutra states that hell exists underground, and another sutra says that the Buddha is in the west. Closer examination, however, reveals that both exist in our five-foot body. This must be true because hell is in the heart of a person who inwardly despises his father and disregards his mother. It is like the lotus seed, which contains both blossom and fruit. In the same way, the Buddha dwells within our hearts. For example, flint has the potential to produce fire, and gems have intrinsic value. We ordinary people can see neither our own eyelashes, which are so close, nor the heavens in the distance. Likewise, we do not see that the Buddha exists in our own hearts. You may question how it is that the Buddha can reside within us when our bodies, originating from our parents’ sperm and blood, are the source of the three poisons and the seat of carnal desires. But repeated consideration assures us of the truth of this matter. The pure lotus flower blooms out of the muddy pond, the fragrant sandalwood grows from the soil, the graceful cherry blossoms come forth from trees, the beautiful Yang Kuei-fei was born of a woman of low station, and the moon rises from behind the mountains to shed light on them. Misfortune comes from one’s mouth and ruins one, but fortune comes from one’s heart and makes one worthy of respect. The sincerity of making offerings to the Lotus Sutra at the beginning of the New Year is like cherry blossoms blooming from trees, a lotus unfolding in a pond, sandalwood leaves unfurling on the Snow Mountains, or the moon beginning to rise. Now Japan, in becoming an enemy of the Lotus Sutra, has invited misfortune from a thousand miles away. In light of this, it is clear that those who now believe in the Lotus Sutra will gather fortune from ten thousand miles away. The shadow is cast by the form, and just as the shadow follows the form, misfortune will befall the country whose people are hostile to the Lotus Sutra. The believers in the Lotus Sutra, on the other hand, are like the sandalwood with its fragrance. I will write you again.
Nichiren The fifth day of the first month Reply to the wife of Omosu
Januari 2014 | Samantabadra
27
中文
28
Samantabadra | Januari 2014
materi ajaran | gosyo cabang
Gosyo Cabang
Surat Balasan Kepada Istri Maceno Dono LATAR BELAKANG |
S
urat ini ditulis pada tanggal 1 bulan 9 1280 (Ko-an ke-3). Di samping merupakan surat balasan atas sumbangan dari istri Maceno Rokuro Saemon kepada Niciren Daisyonin, juga memberi makna pokok pertapaan hati kepercayaan. Setelah memasuki Saddharmapundarika-sutra baru diterangkan mengenai pencapaian kesadaran Buddha bagi kaum wanita, tetapi orang yang masih terikat pada ajaran Sutra Sementara dan ajaran upaya mempunyai jiwa yang keruh, sehingga
tidak dapat mencapai kesadaran Buddha. Di dalam jiwa yang suci dan bersih dari orang yang menerima dan mempertahankan Saddharmapundarikasutra secara sungguh-sungguh dan tulus, sang Buddha akan menetap, sehingga dapat mencapai kesadaran seperti yang diajarkan dengan perumpamaan mengenai kehamilan. Selanjutnya diajarkan bahwa mempertahankan hati kepercayaan yang kokoh dan berkelangsungan merupakan hal penting dalam pertapaan Hukum Buddha.
Januari 2014 | Samantabadra
29
materi ajaran | gosyo cabang
ISI GOSYO |
B
erbagai Sumbangan Berupa Beras Putih 1 To (Âą 18 1), Talas Satu muatan kuda, buah peer satu keranjang, myoga, jahe, kacang kedelai, lobak radis dan lain-lain telah saya terima dengan baik. Air keruh tidak dapat memantulkan bayangan bulan, pada pohon yang meranggas burung tidak dapat membuat sarang. Demikian pula, Buddha tidak akan berdiam di badan wanita yang tidak memiliki hati kepercayaan. Wanita yang mempertahankan Saddharmapundarika-sutra sama seperti air yang jernih, dapat memantulkan bayangan bulan seperti memantulkan Buddha Sakyamuni. Sebagai umpama, ketika seorang wanita mulai hamil dirinya sendiri tidak merasakan; pada mulanya ia meragukan kemungkinan itu, baru setelah berlalunya hari dan bulan dapatlah dipastikan. Dan, wanita yang berpengalaman dapat mengetahui dan merasakan apakah anak yang dilahirkan itu laki-laki atau perempuan. Hukum Saddharmapundarika-sutra juga sama seperti itu. Bila percaya Nammyohorengekyo (Gohonzon) sungguh-sungguh sampai lubuk hati yang terdalam, maka Buddha Sakyamuni akan menetap di hati ini sebagai tempat tinggal-Nya. Itupun pada mulanya tidak dirasakan, tetapi dengan bergantinya bulan demi bulan, sehingga lambat laun akan menimbulkan hati yang sangat bergembira. Hukum ini berjumlah banyak, tetapi untuk kali ini sampai di sini saja. Pada mulanya kelihatannya percaya Saddharmapundarika-sutra, tetapi sulit sekali untuk meneruskan hati kepercayaan sampai akhir. Seperti air yang bergerak karena angin dan warna bunga yang berubah karena embun, semuanya mudah berubah. Namun, bagaimanakah Anda hingga hari ini masih tetap mempertahankan hati kepercayaan? Kesemuanya ini tidak lain karena karunia kebajikan yang anda timbulkan pada kehidupan masa lampau. Oleh karena itu Buddha Sakyamuni menjaga Anda. Sungguh sesuatu yang luar biasa hebat ! hal-hal yang lebih mendalam telah disampaikan kepada Tuan Kai, hendaknya dengarlah darinya. Tanggal 1 bulan 9 Balasan kepada istri Maceno Dono tertanda, Niciren
30
Samantabadra | Januari 2014
| KUTIPAN GOSYO
Pada mulanya kelihatannya percaya Saddharmapundarika-sutra, tetapi sulit sekali untuk meneruskan hati kepercayaan sampai akhir. Keterangan : Yang disebutkan sebagai Saddharmapundarika-sutra masa Akhir Dharma sekarang ini adalah Gohonzon dari Sandaihiho. Mengenai mempertahankan Gohonzon ini, walau pada mulanya kelihatan percaya, namun sulit sekali untuk meneruskan hati kepercayaan hingga saat terakhir. Kutipan kalimat di atas menjelaskan betapa sukarnya mempertahankan hati kepercayaan dari awal sampai akhir. Demikian diajarkan tegasnya pertapaan hati kepercayaan. Niciren Daisyonin menjelaskan bahwa karena perasaan hati manusia mudah berubah, sukar sekali untuk meneruskan keinginan semula. Dalam surat ini kutipan, “Seperti air yang bergerak karena angin dan warna bunga berubah karena embun� adalah untuk menerangkan mudahnya hati manusia berubah. Memang, sesungguhnya yang tidak dapat ditetapkan adalah gerakan perasaan hati manusia. Air akan bergerak bila ditiup angin. Kalau angin bertiup keras, permukaan air akan bergerak kuat; bila angin bertiup lemah, permukaan air pun akan bergetar karena pekanya, bahkan dapat menimbulkan riak kecil. Sama seperti air yang peka berubah sesuai kuat lemahnya angin, demikian
pula hati manusia, mudah berubah secara rumit ketika berhubungan dengan jodoh dari luar. Warna bunga yang berulang kali disiram embun pagi akan berubah dari hari ke hari. Karena disiram oleh embun pagi selama satu hari, dua hari, atau selama beberapa hari, akhirnya warna bunga menjadi luntur dan keindahannya sirna. Serupa dengan itu, dengan berlalunya waktu, hati manusia berubah tanpa menetap di satu tempat. Sesungguhnya, jika kita benar-benar mengamati keadaan perasaan jiwa kita dalam kehidupan sehari-hari, sekejap pun tidak pernah ia berdiam di satu tempat yang sama. Perasaan hati akan berubah terus-menerus sesuai dengan jodoh. Meneruskan hati semula, terlebih lagi dapat meneruskan kepercayaan kepada Hukum Buddha ini seumur hidup, bukan main sukarnya. Dengan demikian, yang paling utama dalam hal dapat tidaknya meneruskan hati kepercayaan seperti semula adalah ketekadan hati masingmasing, jadi tergantung tebal tipis, dangkal dalamnya hati kepercayaan itu. Memang pada zaman itu ajaran Nembuce dan Syingon dan lain-lain telah berakar kuat dalam segenap lapisan masyarakat, sehingga tentu saja seluruh lingkungan akan memfitnah, menghina dan menentang. Para penguasa yang tidak mengetahui benar sesatnya Hukum Buddha menggunakan kekuasaannya dalam setiap kesempatan untuk menganiaya Niciren Daisyonin, terutama, Januari 2014 | Samantabadra
31
materi ajaran | gosyo cabang dan murid-murid-Nya. Betapa kejam zaman pada waktu itu ! Seperti diketahui, sebagian besar murid-murid Niciren Daisyonin terdiri dari para samurai, yang termasuk golongan menengah dan bawah. Kalau majikan para samurai itu menentang hati kepercayaan mereka, tanah milik mereka akan dikurangi atau disita. Tentu ini akan memutuskan penghasilan mereka, oleh karena itu keadaan mereka sangat menderita. Terlebih lagi para petani dan rakyat jelata, posisinya sangat lemah karena seluruh hak hidup mereka berada di tangan penguasa. Dengan demikian untuk dapat meneruskan hati kepercayaan dengan kuat dan kokoh diperlukan ketekadan hati dan keberanian yang luar biasa. Ketika surat ini ditulis, yaitu pada tahun 1280 (Ko-an ke-3), dampak peristiwa penganiayaan Acehara telah mulai mereda, tetapi masih tertinggal sedikit. Oleh karena itu, orang-orang seperti Daisyinbo dan Sanmibo yang memiliki hati kepercayaan lemah, kalah terhadap hal-hal di depan mata, sehingga mundur atau taiten. Akan tetapi, ada pula yang tidak kalah terhadap kekuasaan yang bagaimanapun, seperti Nanjo Tokimice. Ia menunaikan tugas perlindungan luar terhadap Niciren Daisyonin dengan mengorbankan jiwa raga sehingga mendapat nama “Ueno yang arif� dari Niciren Daisyonin. Hingga sekarang beliau dapat dijadikan teladan sebagai orang yang memiliki hati kepercayaan yang kuat. Oleh karena itu, dapatlah dirasakan sekali bahwa tebal tipisnya hati kepercayaan bergantung pada icinen perasaan jiwa masing-masing. Sungguh merupakan hal yang amat menyedihkan bahwa kelima Bhikku yang 32
Samantabadra | Januari 2014
merupakan inti, yang senantiasa belajar dan bertapa di sisi Niciren Daisyonin, telah terjatuh ke dalam pemfitnahan Dharma karena langsung menentang makna sejati setelah kemoksyaan Beliau. Sesungguhnya ini merupakan bukti, sebenarnya dari kalimat “Pada mulanya kelihatan percaya Saddharmapundarikasutra, tetapi sulit untuk meneruskan hati kepercayaan sampai akhir. Pokoknya, meskipun memiliki pengertian terhadap Hukum, bila tidak memiliki icinen kepercayaan kepada Gohonzon, tidak akan dapat menunaikan hati kepercayaan yang sesungguhnya. Walau menerima ajaran langsung dari Niciren Daisyonin atau terus menimbun pelaksanaan dan pertapaan dalam waktu yang lama, tetap terjadi seperti itu. Dengan demikian, dapatlah dirasakan betapa sukarnya meneruskan hati kepercayaan secara berkelangsungan. Tentu saja alasan setiap orang menerima Gohonzon adalah berlainan, demikian pula dengan tekad dalam menerima dan mempertahankan Gohonzon. Karena itu, terlebih sukar lagi melestarikan dan menuntaskan hati semula. Baik dalam mempelajari ilmu pedang, atau seni merangkai bunga, atau pekerjaan apa pun juga, bila belajar kepalang tanggung, tidak akan ada kecakapan dan hasil karya. Dunia kepercayaan pun sama sekali bukan sesuatu yang istimewa. Seperti air yang mengalir tanpa terputus-putus, latihan membersihkan diri sendiri untuk hidup dalam jalan agung Saddharma merupakan akar sumber untuk mewujudkan bukti kemenangan dalam kehidupan, masyarakat dan negara. eee
中文
Januari 2014 | Samantabadra
33
materi ajaran | forum diskusi
Forum Diskusi
Tanya Jawab Hukum Agama Buddha 1
Sering kali umat bagian wanita khawatir akan suami dan anakanak mereka, karena anak-naknya tidak menjalankan kepercayaan atau karena suami menentangnya bila ia melaksanakan kepercayaan dengan tetap. Bagaimana saya dapat memberikan bimbingan kepada anggota yang demikian? Jawab Seorang umat yang khawatir akan keluarganya karena mereka belum menganut, tidak mengerti apakah penyebab sesungguhnya. Mengapa sebenarnya Ia harus khawatir tentang anak-anaknya atau suaminya? la pasti lebih banyak mengeluh dan mencela, karena ia pikir suami atau anak-anaknya yang belum menganut adalah salah. Sebenarnya penyebab kesulitan bukanlah karena suaminya atau anak-anaknya yang belum menganut, tetapi yang sebenarnya ialah karma yang harus ditanggungnya karena mempunyai anak-anak yang demikian dan hidup bersama suami yang tidak menganut Gohonzon. Maka itu, jalan satu-satunya untuk mengatasinya adalah mengubah karmanya. Sebenarnya, bila hanya memikirkan bahwa kesusahan seseorang disebabkan 34
Samantabadra | Januari 2014
oleh orang lain, ini saja dapat merupakan sebab dari segala kesulitan. Dalam hal keluarga di atas, ibu rumah tangga itulah yang benar-benar khawatir akan suami dan anak- anaknya yang belum menganut Gohonzon. Maka tidak ada jalan lain, kecuali ibu itu sendiri yang harus berusaha untuk mengubah karmanya. Selanjutnya, orang-orang dalam. keluarga yang belum menganut membuatnya khawatir, tetapi kekhawatiran adalah sebab luar yang kuat untuknya agar mempercepat perombakan sifatnya. Jadi mempunyal keluarga yang belum menjadi penganut dapat membantu perombakan sifat seseorang. Dalam Hukum agama Buddha, hal ini disebut sebagal Zencisyiki atau pengaruh baik. Satu bab dalam Gosyo “Perihal perilaku Buddha� dikatakan “Devadatta melebihi orang lain yang membuktikan kebenaran ajaran Buddha Sakyamuni. Pada masa ini demikian juga, bukanlah seorang kawan tetapi musuh-musuhnya yang membantunya menjadi lebih baik. Untuk Niciren, Heino Saemon dan Bupati Hojo Tokimune, begitupun Tojo Kagenobu, Bhikku Ryokan, Doryu dan doa Amidabuce adalah sekutu yang paling baik dalam pencapaian kesadarannya. Bahkan amat membahagiakan untuk mengetahui bahwa tanpa mereka Niciren tidak dapat
membuktikan diri-Nya sebagai pelaksana Saddharmapundarika-sutra”. (Gosyo, hal.917). Niciren Daisyonin mengajarkan pada kita bahwa mereka yang telah menganiaya Niciren adalah pengaruh baik untuk memunculkan Kesadaran BuddhaNya. Berdasarkan bab dari Gosyo tersebut, umat bagian ibu ini dapat mengambil anak-anak dan suaminya sebagai suatu Zencisyiki dan berjuang sungguh-sungguh dalam pelaksanaan Hukum agama Buddha, sehingga dapat mengubah karmanya dan merombak sifatnya.
2
A membenci B, teman di daerahnya karena menganggap perbuatan B menyakiti hatinya, dan sekarang tidak mau mengikuti kegiatan. Bagaimana mengatasinya? Jawab Dalam hal ini, mungkin Anda mendengarkan dengan sungguh-sungguh keluhan A dan merasa bersimpati padanya. Atau mungkin dengan tegas Anda memarahinya dan menatakan padanya untuk jangan memperdulikan B yang menyebabkan kesulitan. Namun keduaduanya tidak dapat mengatasi. persoalan di atas. Titik tolaknya, B yang menyebabkan mundurnya A adalah sebagai “en” atau “jodoh” dan merupakan “sebab dari luar”, dan bukan merupakan “sebab dan dalam”. Dalam Hukum Agama Buddha “sebab dan luar” adalah semacam kunci yang membuatnya giat bekerja “sebab dari dalam”. Jadi sebenarnya pemecahan persoalannya adalah tergantung dari A sendiri. Mungkin agak keras bila dikatakan, bahwa sebab yang sesunggguhnya adalah kepercayaannya yang lemah, tidak mempunyai tujuan atau pikiran yang sempit. Manusia adalah makhluk yang emosional, Ia dapat membenci,
tidak menyukai atau menjadi marah pada orang lain. Tetapi bila saja ia membuka perasaannya dan kehilangan pandangan akan tujuannya mengenai pelaksanan kepercayaannya, ia akan gagal untuk mencapai kesadaran. Maka itu yang menjadi pokok adalah mengingatkannya untuk apa ia melaksanakan kepercayaan. Penyebab lain yang mengembangkan rasa benci adalah sikap “apakah salah atau benar”. Bila seseorang berpikir bahwa Ia benar dan orang lain salah, ia meletakkan kesalahan pada orang lain dan tidak pernah mendapatkan kesalahan dalam dirinya sendiri. Siapapun yang mempunyai rasa benci pada seseorang selalu berpikir bahwa ia benar dan orang lain salah. Memang benar, orang lain mungkin, misalnya mempunyai sikap sombong atau tidak sopan bicaranya yang seharusnya diubah, tetapi hal ini tidak berarti bahwa adalah benar atau baik untuk orang lain mulai membencinya, jadi yang terutama bagi A adalah bagaimana melalui Daimoku yang sungguh-sungguh pada Gohonzon agar dapat mengubah sikap dan pandangannya. Walaupun umpamanya kita dapat mempertemukan kembali A dan B agar rukun kembali, namun bila sikap dan pandangan dari A tidak berubah maka akan terjadi lagi perasaan benci terhadap orang lain.
3
Saya menganut Hukum agama Buddha Niciren Daisyonin karena ingin agar bisa mengatasi kesulitan saya. Namun sampai sekarang kesulitan terus menerus mengelilingi saya. Bagaimana sikap saya seharusnya? Jawab Janganlah berpikir hanya karena Anda menganut Gohonzon, maka segala kesulitan Anda akan teratasi secara otomatis. Sikap yang demikian tidak
Januari 2014 | Samantabadra
35
materi ajaran | forum diskusi pernah akan berguna. Sebenarnya karena Anda menderita atau dihadapi kesulitankesulitan sehingga Anda harus lebih menetapkan hati untuk memperkuat kepencayaan, Daimoku sungguh-sungguh dihadapan Gohonzon dan berjuang untuk penyebarluasan Dharma. lnilah yang dikatakan mengambil inisiatif dalam kepercayaan. Ada beberapa umat karena tugas pekerjaaannya hanya dapat menjalankan aktivitas sehari dalam seminggu. Ini bukan berarti mereka hanya menerima sepertujuh bagian kurnia daripada mereka yang menjalankan aktivitas setiap hari. Yang penting adalah menetapkan hati untuk menciptakan nilai tujuh hari pekerjaan dalam satu hari aktivitas. Apakah hal semacam ini dapat dilaksanakan adalah tergantung dari sikap kepencayaan kita. Seringkali kita sering berusaha untuk menyakinkan diri sendiri bahwa memang benar tidak dapat melakukan aktivitas yang sebenarnya kita harus lakukan, karena ini dan karena keadaan yang tidak mengizinkan. Dalam pelaksanaan Hukum Agama Buddha Niciren Daisyonin, hal ini karena tidak adanya ketetapan hati untuk memperdalam kepercayaan agar dapat membuka suatu jalan yang positif untuk mengatasi kesulitan. Dalam hati pelaksanaan sehari-hari, sikap yang benar dalam kepercayan adalah ketetapan untuk “memulai sejak hari ini” dan “mengubah racun menjadi obat”. Hendaknya menilai keadaan sekarang ini tidak semata-mata karena akibat dari masa lampau, tetapi sebagai titik tolak untuk menuju masa depan yang cerah. Walaupun berapa banyak Anda mungkin mengulangi, “saya sibuk”, “saya sedang mengalami kesulitan”, atau “saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan”, Anda tidak akan mendapatkan jalan untuk keluar dari kesulitan. Sebaliknya, karena keadaan 36
Samantabadra | Januari 2014
Anda yang demikian, tetapkanlah hati untuk melaksanakan kepercayaan dengan lebih sungguh-sungguh lagi sambil selalu Daimoku dihadapan Gohonzon. Sikap yang demikian pasti akan membawa Anda pada perombakan nasib Anda dan keluarga Anda. Bila terjadi hal yang menggembirakan, berterimakasihlah kepada Gohonzon. Bila Anda menghadapi persoalan, berdoalah untuk dapat mengatasinya. Sebagaimana dalam Gosyo dikatakan, “sadarilah penderitaan sebagai penderitaan, bukalah kegembiraan sebagai kegembiraan dan sebutlah Nammyohorengekyo dalam suka maupun duka”. Bukankah justru ini adalah kenikmatan Kesadaran Buddha? (Gosyo “Surat Balasan Kepada Syijo Kingo”, hal. 1143). Apakah ketetapan hati Anda ini akan tergoyahkan oleh kekuatan dari luar; inilah ukuran dari kepercayaan Anda.
4
Saya adalah umat baru. Mohon dijelaskan apakah wanita yang sedang mengalami menstruasi boleh hadir dalam pertemuan dan juga melakukan sembahyang? Jawab Wanita mengalami menstruasi adalah hal yang alamiah dan merupakan proses yang wajar. Perubahan alamiah baik yang terjadi pada alam raya maupun pada mahluk hidup semuanya merupakan kewajaran. Seorang kanak-kanak tumbuh menjadi remaja putri harus mengalami menstruasi adalah juga proses dari Hukum alam semesta. Sedangkan Hukum alam semesta tidak lain adalah Hukum Nammyohonengkyo, maka itu seorang wanita yang mengalami proses alamiah ini dapat tetap mengikuti pertemuan dan melakukan sembahyang.
5
Saya ingin menanyakan bagaimanakah sebaiknya sikap kita dalam berdoa. Ada pemimpin yang mengatakan, bahwa kita tak boleh bersikap meminta-minta pada Gohozon karena dalam diri kita ada kekuatan; tetapi di lain kesempatan kita dianjurkan untuk berdoa sungguhsungguh untuk meminta kekuatan dari Gohonzon. Jadi mohon dijelaskan sikap berdoa yang bagimanakah yang seharusnya kita lakukan? Jawab Jiwa manusia mempunyai dua aspek: baik dan buruk. Maka ia bisa berkisar di antara kedua kutub kebaikan dan kejahatan. Perkisaran ini oleh Agama Buddha diungkapkan sebagai Sepuluh Dunia, sementana gerakan jiwanya dikatakan sebagai Sepuluh Aspek. Saddharmapundarika-sutra mengajarkan, bahwa segala makhluk termasuk Sang Buddha adalah wujud Icinen Sanzen. (Filsafat Jiwa Icinen Sanzen, hal.94). Umpamanya kita berada dalam Dunia Kebinatangan, maka seluruh kekuatan yang dimiliki oleh jiwa serta tenaga penggerak jiwa (Nyoze Riki) kita adalah Dunia Kebinatangan, sehingga aspek jahatlah yang muncul. Tetapi kita yang sudah menganut Gohonzon hendaknya dapat meningkatkan jiwa kita karena pada dasarnya sebagai makhluk yang dilahirkan sebagai manusia kita seharusnya mempunyai maitri karuna yang luhur seluas alam semesta. Maka itu pada saat kita melaksanakan sembahyang dan berdoa, tujuan utamanya adalah agar jiwa kita dapat menyatu dengan Gohonzon dan berusaha sekuat tenaga untuk memunculkan “jiwa yang penuh maitri karuna� yang tidak lain adalah jiwa Buddha yang terpadu serta terpendam di dalam jiwa kita.
Gohonzon mempunyai kekuatan Buddha dan kekuatan Hukum, sedangkan kita sebagai umat manusia biasa terdapat kekuatan kepercayaan dan kekuatan pelaksanaan. Sebagaimana contoh di atas, seseorang yang dalam Dunia Kebinatangan maka kekuatan yang muncul akan berada di sekitar pengembangan hawa nafsu keduniawian saja. Justru dalam berdoa di hadapan Gohonzon, kita berusaha agar seluruh jiwa kita. menyatu dengan Gohonzon, sehingga kekuatan Buddha dan kekuatan Hukum timbul dari dalam jiwa kita dan dengan demikian kita dapat mengatasi segala persoalan yang kita hadapi. Dari uraian di atas, jelas bahwa sikap kita dalam sembahyang maupun berdoa sama sekali bukan untuk meminta-minta, misalnya agar kesulitan yang kita hadapi akan berubah menjadi kebahagiaan. Misalnya kita mempunyai utang satu juta rupiah, tidak berarti dengan meminta pada Gohonzon, utang itu akan terhapus dengan sendirinya. Tetapi dengan doa yang sungguhsungguh agar timbul kekuatan Buddha dan kekuatan Hukum maka kita dapat mengatasi masalah utan.g itu dengan baik. Juga dengan kekuatan Buddha dan kekuatan Hukum jiwa yang muncul dalam diri kita, kita dapat instropeksi (tinjau diri) secara mendalam dan tegas. Hal ini menuntut kejujuran dan keberanian untuk mencari kelemahan-kelemahan dan keburukankeburukan diri kita sekaligus bertekad untuk merombaknya berdasarkan kepercayaan pada Gohonzon, dengan mengesampingkan kepentingankepentingan diri pribadi dan mengutamakan kebahagiaan orang lain. Dengan kata lain meningkatkan sikap jiwa dari egoistis menjadi maitri karuna. eee
Januari 2014 | Samantabadra
37
refleksi
Memaknai Pergantian Tahun T
anpa terasa tahun demi tahun telah terlewati dan sebentar lagi kita akan menyambut datangnya tahun 2014. Bagi sebagian besar orang, tahun baru adalah salah salah satu momen spesial yang biasanya dirayakan secara meriah. Tidak sedikit orang yang rela menghabiskan uang mereka hanya untuk merayakan malam tahun baru. Semarak kembang api, tiupan terompet, pesta, panggung hiburan, konvoi keliling kota, dan berbagai kemeriahan lainnya dapat dengan mudah kita temukan saat malam pergantian tahun berlangsung. Akan tetapi, malam tahun baru seringkali dilewatkan begitu saja tanpa ada makna yang berarti. Padahal ada banyak hal positif yang dapat kita lakukan dalam menyambut tahun yang baru. Salah satunya adalah dengan melakukan refleksi terhadap perjalanan hidup kita selama satu tahun terakhir ini.
38
Samantabadra | Januari 2014
Pencapaian apa saja yang berhasil kita raih? Mari ingat-ingat kembali, pencapaian apa saja yang sudah berhasil kita lakukan selama tahun 2013. Bagi yang masih duduk di bangku sekolah, memenangkan sebuah kompetisi, terpilih menjadi ketua kelas, atau masuk dalam ranking tiga besar, merupakan beberapa contoh pencapaian yang bisa diraih. Sedangkan bagi yang sudah bekerja, meningkatnya relasi bisnis, kenaikan jabatan dan gaji, menjadi tolak ukur umum dalam kesuksesan karier seseorang. Namun pencapaian juga bisa dimulai dari hal-hal kecil yang sederhana, seperti patuh terhadap orangtua, menjadi istri / suami yang perhatian dan tidak penuh dengan tuntutan, serta tidak melakukan tindakantindakan yang merugikan orang lain. Gongyo dan daimoku di depan Gohonzon secara konsisten, agar kita
senantiasa termotivasi, hari demi hari, sekejap demi sekejap, sehingga bagi kita murid Buddha Niciren, memaknai “tahun baru� dengan melakukan resolusi, sesungguhnya bisa dilakukan setiap saat, tanpa perlu menunggu momen pergantian tahun. Menjadi manusia yang lebih baik, bukanlah urusan setahun sekali, melainkan harus dilakukan setiap saat. Bagaimana hubungan sosial kita di masyarakat? Ada pepatah yang mengatakan, “kebahagiaan seseorang bukan diukur dari berapa banyak harta yang dia miliki, tetapi dari berapa banyak teman yang dia punya.� Mari kita perhatikan kembali rekam jejak hidup kita, bagaimana kualitas hubungan kita dengan orangorang di sekitar kita? Mulai dari keluarga, saudara, teman, pacar, rekan bisnis, dan lainlain. Apakah kita berada dalam lingkungan pergaulan
yang positif? Atau justru negatif? Hal ini dapat kita lihat dari pola perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita masih berkawan baik dengan orang-orang yang gemar mengomentari hidup orang lain, suka mengeluh, emosional, berarti kita pun memiliki kecenderungan yang serupa. Kita perlu memperluas pergaulan kita, namun kita juga perlu membina kualitas hubungan sosial yang baik. Kita harus aktif, dalam arti jika bertemu kelompok pergaulan yang kurang baik, kita harus berperan mengarahkan mereka agar memiliki sikap hidup yang lebih baik, seperti yang kita pelajari dari ajaran Buddha Niciren. Sudah bermanfaatkah harihari kita? Setiap orang mempunyai jumlah bulan, hari, dan jam yang sama dalam satu tahun. Akan tetapi, cara mereka memanfaatkan waktu tersebut berbeda-beda. Ada yang melewati hari demi hari dengan bermalas-malasan, kurang produktif. Ada yang menjalaninya dengan penuh semangat, bergairah untuk menghasilkan sesuatu dalam mewujudkan cita-citanya. Ada pula yang menghabiskan waktu sebatas menjalankan rutinitas saja, seperti bangun pagi, pergi ke sekolah / kantor, pulang, makan, tidur, dan keesokan harinya serta seterusnya mengulang pola yang serupa. Di sisi lain, ada juga orang yang mengisi waktunya dengan melakukan hal-hal yang lebih bermakna,
seperti membantu orang lain, aktif di kegiatan sosial dan agama, mengembangkan kemampuan di berbagai bidang, dan lain-lain. Mereka yang termasuk dalam golongan ini, menganggap waktu sangatlah berharga dan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Dengan begitu, setiap hari yang dilewati akan selalu menjadi hari spesial dan penuh warna. Sesungguhnya Buddha Niciren mengajarkan bahwa tujuan hidup luhur kita sebagai Bodhisattva yang muncul dari bumi adalah isyo jobutsu dan kosenrufu, sehingga tidak ada lagi alasan bagi kita untuk bingung atau malas, karena kita mengemban tugas kejiwaan yang begitu agung. Mengetahui hal ini, harusnya kita tersadar dan tidak lagi terhanyut dalam arus kemalasan. Kita harus semangat mendalami dharma dan mempraktikkannya dalam hidup kita, agar kita mampu memberikan manfaat terbaik dari hidup kita kepada dharma dan masyarakat. Seberapa sering kita tersenyum? Cobalah bercermin dan lihatlah apakah wajah kita sudah cukup cerah dan bersinar? Wajah adalah cerminan dari suasana hati kita, dan terpancar dari sorot mata kita. Bila kita sedang sedih, marah, atau stres, aura tersebut akan terpancar jelas di wajah kita. Wajah kita akan tampak muram, tegang, tidak menarik. Sebaliknya, apabila
suasana hati kita sedang berbunga-bunga, penuh semangat, dan kegembiraan, maka wajah kita akan terlihat lebih cerah dan menarik. Jika kita sudah mampu menjalankan syin gyo gaku (percaya, belajar, dan melaksanakan dharma) secara sungguh hati dan tulus, kita akan mampu mengembangkan potensi diri kita dalam mengatasi masalah dengan bijaksana. Kita tidak terpancing emosi, mampu melihat jauh ke depan konsekuensi dan solusi dari sebuah permasalahan. Dalam fase ini, kita akan mampu menghadapi masalah dengan tenang. Pancaran sinar mata dan wajah kita pun memantulkan ketenangan, bukan sebuah kepura-puraan. Latihlah diri kita untuk konsisten berada di dalam jalan dharma yang dibimbing oleh Buddha Niciren. Seperti halnya binaragawan yang melakukan latihan beban, semakin lama tubuhnya mampu menahan beban yang lebih berat dengan kekuatan dirinya sendiri melalui latihan. Hasilnya, ia menjadi lebih kuat dan percaya diri. Tersenyumlah dari dasar hati yang maitri karuna. Tidak sulit, asal kita mau menjalankan hidup kita sesuai dengan ajaran Buddha. Mari kita sama-sama berusaha untuk menjadi pribadi berguna dan menyenangkan dari sekarang dan seterusnya. (Megah, Sam)
Januari 2014 | Samantabadra
39
kesehatan
Jenis-Jenis Vitamin dan Fungsinya V
itamin A, D, E, dan K bersifat tidak larut dalam air, maka ketika kita mengonsumsi cukup banyak badan sendiri akan menyimpannya. Oleh karena itu, apabila selama 2-3 hari tidak mengonsumsi vitamin tersebut tidak jadi masalah. Sedangkan kelompok Vitamin B dan vitamin C dapat larut dalam cairan, sehingga jika mengonsumsi terlalu banyak, akan langsung dikeluarkan oleh tubuh. Dengan demikian, sebaiknya vitamin B dan C dikonsumsi tiap hari. Jika kita merasa mudah lelah, tidak bersemangat, namun setelah pemeriksaan dokter tidak ada yang sakit, kemungkinan besar tubuh kita kekurangan vitamin karena pola makan dan minum yang tidak berimbang. Kita perlu lebih banyak mengonsumsi sayuran, daging, susu, kacang-kacangan dan rumput laut. Hendaknya diketahui bahwa satu jenis makanan pun tergantung bagiannya. Bagian yang berbeda mengandung kadar gizi yang berbeda pula. Contohnya daging ayam. Bagian hati ayam mengandung Vitamin A yang lebih besar 230 kali lipat dari daging ayam. Fungsi utama dari vitamin adalah untuk menetralisir keadaan tubuh manusia. Karena badan manusia tidak dapat membentuk dan menghasilkan vitamin, maka kebutuhan ini
40
Samantabadra | Januari 2014
dipenuhi melalui penyerapan zat vitamin dari berbagai aneka ragam makanan yang dikonsumsi. Vitamin B1 Fungsi : merubah gula menjadi energi yang diperlukan. Merupakan vitamin yang diperlukan untuk menghilangkan kelelahan, memulihkan fungsi badan dan hingga lebih semangat. Gejala kekurangan : mudah gelisah, emosi, jika kekurangan sangat parah bahkan akan terjadi penyakit biri-biri dan radang saraf. Makanan yang banyak mengandung B1 : gabah, daging babi, tahu, jenis bawangbawangan, beras merah, kacang tanah daon hijaun-hiajuan, Wijen dan hati hewan (ayam, babi, sapi). Vitamin B12 Fungsi : merupakan vitamin yang membantu produksi darah dan mempertahankan keseimbangan jumlah darah merah. Gejala kekurangan: daya ingat dan daya konsentrasi menurun, timbul rasa gelisah dan anemia. Makanan yang banyak mengandung B12 : hati, daging, susu, keju dan ikan. Vitamin E Fungsi : mendorong perkembangan dan elastisitas saluran darah, mempertahankan pere-
daran darah yang baik, mencegah terjadinya oksidasi lemak asam tak jenuh. Gejala kekurangan : menyebabkan bintik-binti pada wajah, daya menahan terhadap udara dingin melemah sehingga takut dingin dan mudah mengigil. Makanan yang banyak mengandung : kecambah, minyak kacang besar, sayuran berwarna kuning pekat dan kehijauan, ikan-ikanan dan labu parang(Ka Bo Cha) Vitamin D Fungsi: bermanfaat untuk penyerapan kalsium secara maksimal, mempertahankan kalsium di dalam tulang untuk mencegah menurunnya kadar kalsium di dalam tulang. Gejala kekurangan : perkembangan tulang balita yang abnormal / polio ( kaki berbentuk X atau berbentuk O ) tulang keropos. Makanan yang banyak mengandung : hati, daging sapi, daging babi, ikan hijau dan kuning telor. Vitamin K Fungsi : menghentikan dan membekukan mengalirnya darah pada luka. Gejala kekurangan : mudah berdarah, penyerapan kalsium tidak sempurna, tulang lemah. Makanan yang banyak mengandung : hati, keju,sayuran
yang berwarna kuning pekat dan kehijauan (po cai), wortel, the hijau. Vitamin A Fungsi : memiliki hubungan yang erat dengan fungsi penglihatan pertumbuhan badan terlebih lagi untuk menjaga dan melindungi sel-sel kulit ari. Gejala kekurangan : Rabun senja, lemah terhadap penyakit menular (batuk, Flu dll) kulit
diperlukan dalam cairan insulin. Gejala kekurangan : sering keram dan kejang-kejang, infeksi kulit, kurang darah, infeksi sarah, penyakit darah manis, penyakit kencing manis dan daya tahan tubuh Makanan yang banyak mengandung : seluruh makanan yang men gandung gandum, ikan, hati, daging ayam, daging babi. eee
menjadi kering/pecah-pecah. Makanan yang banyak mengandung : ikan Moa atau lindung, kuning telor, sayuran yang kuning pekat atau kehijauan, labu parang , wortel, pear, kesemek, dan pepaya. Vitamin B6 Fungsi : diperlukan dalam metabolisme protein dan metabolisme kadar gula serta merupakan unsur gizi yang mutlak
Orang yang memerlukan Vitamin orang yang suka Merokok
A
B1
B2
O
#
B6
B12
#
orang yang kecanduan minuman keras
C
D
O
orang yang kecanduan dengan jus Kalengan
O
orang yang sering makan diluar
O
orang yang suka makan Fast Food
#
orang yang suka makanan manis
O
orang yang pekerjaanya/ sekolah dengan Stress Tinggi
#
orang yang suka Bergadang / Kurang tidur
O
orang yang sering di tekan oleh Boss / atasan
#
#
E #
# #
#
# #
#
O
#
#
O
#
O
bangun pagi terasa kurang segar / kunang-kunang
#
O
orang yang maunya berbaring di kasur saja ( Ngulet) orang yang sedang diet
O #
O
O
Ibu yang sedang hamil
#
orang yang mudah terluka
#
orang yang sehari-harinya lelah dan tidak hilang-hilang
#
orang yang Asma Berat
#
orang yang sering bertanding diluar daerah orang yang lemah terhadap tekanan kehidupan
# #
orang yang mudah Emosional orang yang takut kedinginan
# O
# O
O
#
#
# #
#
# #
#
O
orang yang sering pendarahan digusi / bercak darah dikulit
O
orang yang bengkak pada kaki,tangan dan muka
O
orang yang kurang darah
O
orang yang Sembelit
#
orang yang bermasalah dengan Otot
#
orang yang sedang Influenza
#
#
O O
O
O
#
#
# #
O
# #
orang yang kaki tanganya selalu kedinginan #
#
orang yang kurang darah Anemia
#
O
orang yang terjangkit sakit Lever
O
usaha mencegah Stoke
O
mencegah Kangker
O
#
O
#
#
#
O
O
O
O
O
#
#
O
wanita menopause
O
Note : O = sangat kekurangan # = kekurangan
# O
orang yang sering sakit kepala
orang yang mengidap Diabetes
#
O
Januari 2014 | Samantabadra
41
wawasan
United Nations H
ave you ever heard of the organization UN? Its full name is United Nation or in Bahasa Indonesia we call it Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB). What is the U.N? The U.N(United Nation) is a global organization that aims to help the world in terms of international law, international security, economic development, social progress, human rights, civil rights, civil liberties, political freedoms, democracy, and the achievement of lasting world peace. Who are the U.N? They are from the government in each country. At 1945 when the founding of the U.N it has 51 member states which is countries and there are now 194 countries that contribute. What does the U.N do? To bring all nations of the world together to work for peace and development, it provides a huge amount of bureaucrats that live off of donations to that organization. it affords the opportunity for countries to balance global interdependence and national interest when addressing international problems. Why was U.N created? The United Nations was created in order to provide a global forum for all nations to come together and discuss issues and global problems, as well as
42
Samantabadra | Januari 2014
attempt to solve these issues through global cooperation. What is the Security Council? The Security Council takes the lead in determining the existence of a threat to the peace or act of aggression. It calls upon the parties to a dispute to settle it by peaceful means and recommends methods of adjustment or terms of settlement. five governments that are permanent: China, France, Russia, the United Kingdom, and the United States. The members represent the great powers considered the victors of World War II. There are also many institutes that exists from the United Nations such as: UNHCR The UNHCR or the United Nations High Commissioner of Refugees is an organization from the United Nations that helped displaced people or refugee. Refugee are people who are force to move away from their country because they are afraid and they want to avoid war, persecution, or violence in their country. The Philippine Typhoon Disaster As you may knew, in November 2013 there had been a typhoon which is named Haiyan, that attacked the northern part of the Philippines. Based on the UNHCR statistics, the total population which is affected by the disaster
was 13 million people, including 3 million displaced people, 10 000 missing people and the death toll around 3600 people. Hundreds of houses are destroyed. This happens because of the wind shifting and it is connected to the global warming. Now the UNHCR are helping the refugees in Philippines with everything they’ve got like food, electricity, security, sanitation. What moral can we study from this as a Buddhist? We can study to not wasting energy, electricity, or gas because it cause the global warming to grow even more or a.k.a The Greenhouse Effect. A CO2 from a car’s exhaust is very dangerous for the earth atmosphere and will speed up the global warming so we can use bicycles instead of cars, turn the electricity off if you’re not using it. Buddha Niciren Daisyonin also said that the easiest way to become a Buddha is by giving things to other people equally so we can donate also online in the UNHCR official website for the people in Philippine or even we can teach them the teachings of Buddha Niciren Daisyonin. (Jason) Resource: United Nations - Wikipedia, the free encyclopedia. (n.d.). Wikipedia, the free encyclopedia. Retrieved November 18, 2013, from http://en.wikipedia.org/wiki/United_Nations UNHCR - Typhoon Haiyan External Update No. 4. (n.d.). UNHCR News. Retrieved November 18, 2013, from http://www.unhcr. org/5288ed1c9.html
Organization ns and specialiized agencies of the United Nations No. Acron nyms Logo
Ag gency
Head[c]
Head dquarters
Establlished in n
1
FAO
Fo ood and Agricculture Organization
2
IAEA
In nternational Atomic Energy Agency
Vienna, Austria
3
ICAO
In nternational Ciivil Aviation Organization
Montreal, Canadaa
4
IFAD
In nternational Fu und for Agricultural Deevelopment
5
ILO
In nternational Laabour Organizzation
Genneva, Switzerrland
Guy Ryder
1946 (11919)
6
IMO
In nternational Maritime M Organization
Lo ondon, United Kingdom
Koji Sekim mizu
1948
7
IMF
In nternational Monetary M Fund d
W Washington, D.C., USSA
8
ITU
In nternational Teelecommunicaation Genneva, Union Switzerrland
UNESCO
United Nations Educational, Sccientific and Cultural C Organization
9
Ro ome, Italy
Ro ome, Italy
José Graziaano d Silva da Yukiya Am mano
1945 1957
Raymond B Benjamin
1947
Kanayo F. N Nwanze
1977
Christine L Lagarde
1945 (11944)
Hamadoun TTouré
1947 (11865)
Irina Boko ova
Paaris, France
1946
10 UNIDO O
United Nations Industrial Development Organization O
11 UNWTTO
World W Tourism Organization
12 UPU
Universal Postaal Union
Bern, Switzerrland
13 WB
World W Bank Gro oup
Washington, W D.C., USSA
14 WFP
World W Food Pro ogramme
15 WHO
World W Health Organization O
Genneva, Switzerrland
Margaret Chan
1948
16 WIPO
World W Intellectu ual Property Organization
Genneva, Switzerrland
Francis Guurry
1974
17 WMO O
World W Meteoro ological Organization
Genneva, Switzerrland
Vienna, Austria
Li Yong ((politician) Taleb Rifai
Madrid, Spain
1967 1974
Bishar 1947 (11874) A Abdirahman Huussein Jim Yong Kim
1945 (11944)
Ertharin Cousin 1963
Ro ome, Italy
David Grim mes /
Michel Jaarraud
1950 (11873)
Januari 2014 | Samantabadra
43
cerita sutra
Anak Panah Beracun K
isah ini terjadi pada masa lampau yang amat jauh, ketika Sang Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma di India. Pada waktu itu ada seorang pemuda yang sedang menuntut Hukum agama Buddha dan menjadi salah seorang murid Sang Buddha. Pemuda ini adalah seorang pemarah, tidak penyabar dan angkuh. Ia merasa tidak senang, karena Sang Buddha Sakyamuni belum membabarkan Dharma baginya. Suatu hari, si pemuda itu berkata kepada Sang Buddha Sakyamuni, “Yang Mulia, saya mohon Anda memberi jawaban atas pertanyaanpertanyaan sulit. Anda sering mengajarkan kami untuk memperkuat hati kepercayaan, tetapi saya kira memiliki pengetahuan yang luas lebih penting 44
Samantabadra | Januari 2014
daripada hati kepercayaan. Pengetahuan seperti apakah bahwa dunia ini akan tetap ada atau tidak akan berkelanjutan? Apakah badan dan perasaan merupakan satu kesatuan atau terpisah? Bila Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sulit dimengerti itu, saya akan tetap mengikuti Anda. Apabila Anda tak dapat menjawabnya, maka saya akan meninggalkan tempat ini”. Meskipun si pemuda itu dengan sangat meminta penjelasan dari-Nya, Sang Buddha Sakyamuni tetap tidak memperdulikan pemuda tersebut. Si pemuda itu lalu menjadi putus asa. Ia bermaksud untuk meninggalkan Sang Buddha Sakyamuni. Ketika ia mulai berjalan meninggalkan tempat tersebut, tiba-tiba Sang Buddha memanggil dan
menegurnya dengan keras, “Berhenti, anak bodoh! Sekalipun kau dapat mengetahui dan mengerti akan hal-hal yang kau tanyakan, apa gunanya? Janganlah berpikiran yang bukan-bukan!” Walaupun mendapat teguran yang keras, pemuda itu masih belum mengerti mengapa Sang Buddha mengatakan dirinya berpikiran yang bukan-bukan. Akhirnya Sang Buddha Sakyamuni sendiri memberi sebuah perumpamaan untuk murid-Nya yang bodoh ini. Perumpamaan inilah yang dikenal dengan “Perumpamaan Terkena Panah Beracun”. Di suatu daerah hiduplah seorang pria. Suatu hari ia terkena anak panah beracun. Anak panah tersebut menancap pada tubuhnya. Keadaannya sangat gawat, karena racun mematikan
itu telah menyebar keseluruh tubuhnya. Pria itu mengerang kesakitan dan berguling-guling di lantai. Apabila anak panah beracun itu tak segera dicabut maka ia akan tewas kesakitan. Keluarganya sibuk mencari tabib. Ketika tabib telah tiba untuk segera mencabut anak panah beracun itu dan merawatnya, tetapi pria tersebut berkata, “Tunggu dulu! Siapakah yang memanah saya dengan anak panah beracun ini ? Siapa namanya? Apa pekerjaannya? Di mana ia sekarang? Di Timur, Barat, Utara atau di Selatan? Apakah tubuhnya tinggi atau pendek? Kulitnya hitam atau putih? Apabila kalian tak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaanku ini, jangan mencabut anak panah itu dari tubuhku !” Sambil terus mengerang kesakitan, masih juga pria tersebut bertanya kepada tabib dan keluarganya, ”Anak panah itu terbuat dari apa? Dari kayu atau tanduk lembu? Jika kalian tidak tahu, jangan mencabutnya dari badan saya”. Ia masih terus mengoceh, “Terbuat dari bahan apakah busurnya? Apa warnanya? Jika tak jelas, jangan sekali-kali
mencabut anak panah itu!” Pria itu benar-benar seorang yang aneh. Peranyaan-pertanyaan tetap meluncur dari bibirnya yang kini telah semakin memucat, “Bagaimanakah anak panah itu dibuat? Apakah ekor anak panah tersebut terbuat dari bulu burung elang? Siapakah yang telah menciptakan panah? Sebelum semua hal ini menjadi jelas, jangan mencabut anak panah tersebut!” Seusai menceritakan perumpamaan ini, Sang Buddha Sakyamuni menyapa si pemuda, “Wahai orang muda, agaknya sebelum pria itu mengerti salah satu dari pertanyaanpertanyaannya, ia telah tewas oleh racun anak panah yang telah masuk kedalam jantungnya. Hai orang muda! Sekalipun kau mengerti secara sempurna apakah dunia masih terus berlanjut atau tidak, apakah badan dan hati satu adanya, tidak juga akan bermanfaat untuk mengatasi penderitaan umat!”. Sesungguhnya Sang Buddha Sakyamuni menggunakan perumpamaan untuk
mengajarkan kepada kita tentang betapa bodohnya pemikiran si pemuda tersebut. Kisah ini tertulis dalam Sutra Agama Menengah. Perumpamaan ini kelihatannya sederhana, dangkal dan mudah dimengerti. Tetapi sebenarnya perumpamaan ini mengajarkan kita hal yang mendasar. Janganlah kita menganggap perumpamaan pria yang terkena anak panah beracun ini suatu hal yang menggelikan. Di dalam kehidupan nyata, bukankah banyak orang yang mengesampingkan penderitaan sebab pokok; orang-orang seperti ini hanya berpikir tentang hal-hal yang tidak nyata dan tak berguna. Seringkali orang tak berpikir untuk membuka jalan keluar dari penderitaan diri sendiri. Bukankah kita secara sadar maupun tidak sering membuat kesalahan seperti itu? Cerita ini mengajarkan kepada kita semua bahwa Hukum Buddha bukanlah sekedar teori Belaka, tetapi juga harus dilaksanakan.
eee
Januari 2014 | Samantabadra
45
resep
Kroket Makaroni Jamur Bahan A : 250 gram makaroni 1000 cc air 1 sdm margarin Bahan B : 100 gram margarin 50 gram bawang bombai, dicacah 125 gram keju spread (keju oles) 100 gram terigu 3 sdm saus maggie
Oleh Ibu Oking D, Bogor
Bahan C : 600 gram susu cair 150 gram smoked beef, dicacah 150 gram jamur, dicacah 100 gram wortel, dicacah Garam, merica, vetsin, dan gula secukupnya 100 gram keju parut Bahan D : Tepung roti Minyak goreng Telur
Cara Membuat : 1. Didihkan bahan A di dalam panci, sampai makaroni lunak, lalu tiriskan dan dinginkan. 2. Olah Bahan B; tumis bawang bombai dengan margarin hingga wangi, lalu masukkan keju spread, terigu, dan saus maggie. Aduk terus hingga adonan matang. 3. Masukkan Bahan C ke dalam adonan Bahan B yang sudah matang. Aduk hingga benarbenar kental dan merata, kemudian masukkan makaroni (Bahan A) yang sudah tiris, lalu dinginkan. 4. Bentuk adonan bulat oval (60 gram) dan celupkan pada telur, lalu gulingkan di tepung roti. 5. Goreng adonan yang sudah terbentuk pada minyak panas hingga menguning. 46
Samantabadra | Januari 2014
Talam Ubi
Oleh Ibu Tenny, Gajahmada
Bahan A : 1 kg ubi merah rebus 600 gram gula pasir (boleh ditambah, sesuai selera) 300 gram sagu 400 cc santan encer Garam secukupnya Bahan B : 200 gram tepung beras, diseduh air panas 200 gram sagu 1000 cc santan kental dari 2 butir kelapa Garam secukupnya
Brownies Kukus Cokelat Oleh Ibu Oking D, Bogor
Bahan A : 15 merah telur 10 putih telur 500 gram gula kasar 1 sdt garam 20 gram starkies 1 sdm Toffieco Bakar 240 gram terigu 20 gram tepung maizena Bahan B : 100 gram cokelat bubuk
Bahan C : 50 gram margarin 50 gram Hollman Butter 250 gram Roomboter 200 gram Belfieco milk (potong kecil-kecil) (boleh jenis apa saja) Bahan D : 200 gram coklat meses Almond potong untuk hiasan, dipanggang terlebih dahulu
Cara Membuat : Bahan A 1. Ubi direbus, lalu disaring 2. Campurkan gula dan sagu 3. Setelah ubi disaring, campurkan dengan gula, sagu, dan santan. Sisihkan. Bahan B 1. Tepung beras diseduh, saring dengan santan kental, lalu tambahkan sagu 2. Panaskan cetakan, olesi dengan minyak. 3. Masukkan bahan A, kukus 10 menit. 4. Tambahkan bahan B ke dalam cetakan, lalu kukus lagi 10 menit. 5. Angkat, siap dihidangkan.
Cara Membuat : 1. Kocok Bahan A sampai putih dan mengembang. 2. Cairkan Bahan C hingga coklat meleleh saja, tidak sampai mendidih. Lalu tuangkan ke Bahan A dan Bahan B yang telah disaring. Aduk hingga rata. 3. Bagi tiga adonan sama rata. 4. Letakkan 1/3 bagian adonan ke loyang, lalu taburi atasnya dengan meses. Kukus selama 20 menit. 5. Tuangkan lagi 1/3 adonan ke loyang, taburi atasnya dengan meses. Kukus kembali selama 20 menit, sampai habis. 6. Terakhir, taburi atasnya dengan almond potong (slice). Revisi dari resep yang telah dimuat sebelumnya Brownies Kukus November 2013 : Tambahan 500 gram gula kasar pada Bahan A Talam Ubi Desember 2013 : Foto Talam Ubi
Januari 2014 | Samantabadra
47
Kiba
&
Ilustrasi : Bambang
Ide cerita : Samanta
Krubu
Di rumah, Kiba semangat berinisiatif untuk melaksanakan gongyo-daimoku di depan Gohonzon.
Karena berkali-kali disuruh oleh Ibu, akhirnya dengan malas Krubu menghampiri Gohonzon, sambil membawa remote TV.
Kiba menjalankan gongyo-daimoku sepenuh hati, duduk beranjali, dan membaca sutra dengan penuh kesungguhan.
Krubu duduk seenaknya, mulut membaca sutra tapi pandangan mata ke arah TV yang ada dikejauhan.
Selang beberapa lama, posisi Kiba tidak berubah. Suaranya tetap jelas, tempo tidak lambat dan tidak terburu-buru.
Selang beberapa waktu, Krubu beralih pada permainan di tangannya.
Perasaan jiwa Kiba gembira dan bersemangat setelah melaksanakan gongyo-daimoku dengan sepenuh hati.
Krubu merasa linglung, dan tidak bersemangat, karena Krubu tidak sepenuh hati melaksanakan gongyo-daimoku-nya.
48
Samantabadra | Januari 2014
Jadwal Kegiatan Susunan NSI
Bulan Januari 2014 TGL
HARI 1 Rabu 2 3 4 5
Kamis Jumat Sabtu Minggu
6 Senin 7 Selasa 8 Rabu 9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19
Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu
Kamis Jumat Sabtu Minggu
20 Senin 21 Selasa 22 Rabu 23 24 25 26 27 28 29
Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu
30 Kamis 31 Jumat
JAM 19:00 19:00
KEGIATAN Pendalaman Gosyo Penceramah Pendalaman Gosyo Koord. GM Jabotabekcul
TEMPAT lt 2 V. Sadaparibhuta lt 2 V. Sadaparibhuta
KET Pusat Pusat
19:00
Ceramah Gosyo
Daerah Masing²
10:00 10;00 10:00 14:00 19:00 14:00 19:00 19:00
Pertemuan Generasi Muda Jabotabekcul Pertemuan Anak-anak Daimoku Bersama Rapat Koordinator Lansia Pelajaran Pimpinan Daerah & Cabang Pertemuan Wanita Umum Pertemuan Ibu/Wanita Karier Pertemuan Pria Umum
V. Sadaparibhuta lt 1 V. Sadaparibhuta lt 2 V. Sadaparibhuta lt 2 V. Sadaparibhuta lt 2 V. Sadaparibhuta lt.1 Gedung STAB
19:00
Pertemuan Cabang
Daerah Masing²
10:00 19:00
Pertemuan Anak-Anak Daerah / Kelompok Pelajaran Pimpinan Anak Cabang / Ranting
Daerah Masing² lt 2 V. Sadaparibhuta
Pusat
14:00 19:00 19:00
Pertemuan Wanita Daerah / Kelompok Pertemuan Pria Daerah / Kelompok Pertemuan Koord. Generasi Muda Jabotabekcul
Daerah Masing² Daerah Masing² RRBP
Pusat
19:00 19:00 10:00 14:00 19:00
Pertemuan Anak Cabang / Ranting Pertemuan PK-2 Pertemuan Generasi Muda Daerah/Kelompok Pertemuan Lansia Umum Pertemuan 4 ( empat ) Bagian
Daerah Masing²
14:00 19:00
Pendalaman Gosyo Untuk Dharmaduta Musyawarah DPW & DPD
19:00
Daerah Masing² Myoho-Ji Myoho-Ji
14:00
Musyawarah DPD Kensyu Gosyo Umum Kensyu Gosyo Umum Pendalaman Gosyo
19:00 19:00
Pendalaman Gosyo Penceramah Pendalaman Gosyo Koord. GM Jabotabekcul
lt 2 V. Sadaparibhuta lt 2 V. Sadaparibhuta
10.00
Dokyo-syodai Tahun Baru Imlek
Pusat Pusat Pusat Pusat Pusat Pusat Pusat Pusat
Pusat Daerah Masing² V. Sadaparibhuta Daerah Masing²
Januari 2014 | Samantabadra
Pusat
Pusat Pusat
49
Vihara & Cetya
BALAI PUSAT NSI
Vihara Sadaparibhuta NSI Jl. Minangkabau No.25 Jakarta Selatan 12970 Telp : (021) 8311844, 8314959 PROVINSI SUMATERA UTARA Vihara Vimalakirti Medan Jl. Gandi No. 116 Kota Medan Telp : (061) 7343673 Vihara Vimalakirti Tebing Tinggi Jl. Persatuan Gang Toapekong No. 29 C Kota Tebing Tinggi Telp : (0621) 21900 PROVINSI SUMATERA SELATAN Cetya Batu Raja Jl. Dr. Setia Budi No. 20 A, Batu Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Telp. (0735) 320724 Cetya Palembang Jl. Mayor H.M. Rasjad Nawawi (Jl.Lingkaran 2 Dempo) Blok F 20 No. 564 RT. 08 / 02 Kec. Ilir Timur Kota Palembang Telp. (0711) 357541 PROVINSI KEP. BANGKABELITUNG Vihara Vimalakirti Pangkal Pinang Jl. Stasiun Induk XXI Semabung Lama Kota Pangkal Pinang Telp. (0717) 433456 PROVINSI JAMBI Vihara Vimalakirti Jambi Jln. Cendrawasih No. 32 Kel. Tanjung Pinang, Kec. Jambi Timur Kota Jambi Telp. (0741) 23782 PROVINSI LAMPUNG Vihara Vimalakirti Lampung Jl. Imam Bonjol No. 114 Kota Bandar Lampung Telp. (0721) 252660, 254728 PROVINSI BANTEN Vihara Vimalakirti Tangerang Jl. Imam Bonjol (Karawaci Bansin) Gg. Kavling Sawah No. 8 RT 002/07 Kel. Sukajadi - Tangerang 15113 Telp. (021) 5539903
50
Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia
Vihara Vimalakirti Muncul Diresmikan 3 Mei 1986 Dipugar 28 okt 2007 Jl. Platina II No. 50 Rt. 02/05 Desa Curug – Kec. Gunung Sindur Vihara Vimalakirti Cisauk Depan SMU 1 Serpong Desa Setu (Muncul) – Kec. Cisauk Kabupaten Tangerang Telp. (021) 75872730 Cetya Serang Jl. Lapang Indah Blok C Serang Telp : (0254) 202075, 201696 Vihara Vimalakirti Teluk Naga Kampung Melayu, Teluk Naga Kabupaten Tangerang PROVINSI DKI JAKARTA Vihara Sadaparibhuta NSI Jl. Minangkabau No. 23A Jakarta Selatan 12970 Telp : (021) 8307476 Vihara Vimalakirti Jl. Jembatan Gambang II No. I D RT 012/RW 001 Kel. Pejagalan, Kec. Penjaringan - Jakarta Utara Telp. (021) 6691622 Vihara Vimalakirti Perumahan Puri Kamal Blok B No. 6 Tangerang-Banten Telp. (021) 55951239 Vihara Vimalakirti Cengkareng Jl. Semboja No. 49 Cengkareng Jakarta Barat Telp. (021) 6192512 Cetya Senen Baru Jl. Bungur Besar VIII No. 105 Jakarta Pusat Cetya Fajar Jl. Gang U No. 16 RT 01/17 Fajar – Jakarta Utara Telp. (021) 6611953 Cetya Rajawali Jl. Ampera IV No. 12 RT 005/RW 09 Jakarta Utara Telp. (021) 64710728, 6401168 Cetya Tanjung Priok Jl. Deli No. 31, Tanjung Priok – Jakarta Utara Telp. (021) 4356309 Cetya Jatinegara Jl. Otista Raya No. 8 – Jakarta Timur Telp. (021) 8577969 PROVINSI JAWA BARAT Mahavihara Saddharma NSI Ds. Sukaluyu, Taman sari Kabupaten Bogor Telp. (0251) 8487033, 8487034
Samantabadra | Januari 2014
Vihara Vimalakirti Bandung Jl. Suryani No.15 Kota Bandung Telp. (022) 6014319 Vihara Vimalakirti Bogor Jl. Merak No. 4 Kota Bogor Telp : (0251) 8332851 Vihara Vimalakirti Karawang Jl. Wirasaba Rt 03/20 Kabupaten Karawang Telp. (0267) 403821 Vihara Vimalakirti Sukabumi Jl. Lettu Sobri 25 Kota Sukabumi Telp. (0266) 225777 Vihara Vimalakirti Bekasi Jl. Semut Api-Api No. 10 RT. 03/011 Bekasi Timur Kota Bekasi Telp. (021) 98185477 Cetya Cirebon Jl. Merdeka, No. 57 RT 05/03 Kel. / Kec. Lemah Wungkuk Kabupaten Cirebon Telp. (0231) 202793 PROVINSI JAWA TENGAH Vihara Vimalakirti Solo Jl. Taman Seruni 1 Blok CG No. 6-7, Solo Baru Kota Surakarta Telp. (0271) 620298 Vihara Vimalakirti Sukoharjo Dusun Jetis, Desa Manang, Kabupaten Sukoharjo
Cetya Purwodadi Jl. Kapten Tendean No. 9, Purwodadi 58111 Telp. (0292) 421340 Cetya Semarang Jl. Ronggowarsito No.5 Kota Semarang 50127 Telp. (024) 3518682 Cetya Kebumen Jl. Pahlawan 147 Kabupaten Kebumen Telp. (0287) 381201 Cetya Cilacap Jl. Abimanyu 192 Kabupaten Cilacap Telp. (0282) 541941 PROVINSI JAWA TIMUR Vihara Vimalakirti Ngawi Dusun Kesongo, Desa Kedung Putri, Kec Paron Kabupaten Ngawi Cetya Surabaya Jl. Mayjend. Sungkono Komp. Wonokitri Indah S-48 Kota Surabaya Telp. (031) 5673148 Cetya Banyuwangi Jl. Kalasan No. 15 Telp. (0333) 423108 Cetya Ponorogo Jl. Ontorejo 93 Kabupaten Ponorogo Telp. (0352) 681241
Vihara Vimalakirti Sragen Jl. Muria No.5A Kabupaten Sragen
Cetya Magetan Dusun Bengkah Desa Plangkrongan, Kec Poncol Kabupaten Magetan
Vihara Vimalakirti Dusun Pendingan Desa Somogawe, Kec, Getasan Kabupaten Semarang
Cetya Wonomulyo Dusun Wonomulyo, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan
Vihara Vimalakirti Boyolali Desa Pilang Rejo, Kec. Juwangi, Telawa Kabupaten Boyolali
Cetya Madura Jl. Trunojoyo No. 40 Kabupaten Sumenep
Vihara Vimalakirti Katong Dusun Kembangan Desa Katong, Kec. Toroh Kabupaten Grobogan Cetya Karanganyar Dusun Ngadirejo RT 02 / RW 03 Desa Ngunut Kec. Jumantono, Kabupaten Karang Anyar Cetya Semanggi Jl. Gang Apel, RT 06/12, Kel. Semanggi, Solo
PROVINSI BALI Vihara Vimalakirti Perum. Citra Nuansa Indah Jl. Nuansa Indah Utara 2 No. 1 Kota Denpasar PROVINSI KALIMANTAN BARAT Vihara Vimalakirti Jl. Waru (WR. Supratman) No. 4 Kota Pontianak Vihara Vimalakirti Jl. Setiabudi Gg. H. Abbas 2 No. 35 Kota Pontianak Telp : 0561 - 767510