Samantabadra SAMANTABADRA | APRIL 2017 | NOMOR. 279
Port Klang, Malaysia. 28 Pebruari 2017 Kensyu Lansia 2017
gosyo kensyu FUKASYAKU SYORYO JI gosyo cabang SURAT PERIHAL SEMBILAN KALI PIKIR, SEPATAH KATA liputan KENSYU LANSIA 2017
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
A p r i l
2 0 1 7
04 # 279
Royal Promenade, Mariner of The Seas Royal Caribbean International. 02 Maret 2017 Kensyu Lansia 2017
Upper Deck Mariner of The Seas, 02 Maret 2017 Kensyu Lansia 2017
Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) STT No.: 2578/SK/DITJEN PPG/STT/1999 Alamat Jl. Minangkabau No. 23A-25 Jakarta Selatan 12970, Indonesia Telepon (+62 21) 8306059, 8311844 Fax (+62 21) 8314959 E-mail samantabadra.nsi@gmail.com Website http://www.nicirensyosyuindonesia.org/ Facebook page http://www.facebook.com/nicirensyosyuindonesia
ceramah gosyo
Rangkuman Ceramah Ketua Umum NSI Maha Pdt. Utama Suhadi Sendjaja Surat Perihal Hawa Nafsu adalah Kesadaran Disampaikan pada Kensyu Gosyo Umum, Mahavihara Saddharma NSI 25-26 Pebruari 2017
Nammyohorengekyo,
dan kehidupan kita. Bukti nyata ini adalah perwujudan Ajaran agama Buddha kekuatan diri kita untuk baru akan membawa mengatasi segala kesulitan perubahan positif di dalam dalam hidup dan terus maju. hidup kita, apabila kita Tidak harus selalu berupa mampu menerapkan ajaran kekayaan yang bertambah, tersebut di dalam kehidupan atau panjang umur, atau sehari-hari. Hal ini berarti kita perjalanan hidup yang sesuai harus bisa menaati keinginan kita. Kekuatan pelajaran yang dibabarkan Gohonzon hadir di dalam diri oleh Buddha kita. Kita sulit kita sebagai sebuah kekuatan untuk memahami kekuatan diri sendiri, kekuatan pikiran Gohonzon karena kekuatan kita untuk terus semangat itu tidak seperti kekuatan hidup dan terus maju, lampu wasiat Aladin di seberat apapun tantangan dalam mitos; hanya dengan hidup yang kita hadapi. Kita menggosok-gosok lampu bisa semangat, gembira, wasiat, akan keluar jin yang tanpa menyesali ataupun memiliki kekuatan untuk membenci lingkungan mewujudkan segala kemauan kita. Kekuatan gohonzon kita. Manusia cenderung memunculkan kesadaran lebih percaya hal-hal fiksi Buddha. semacam ini. Buktinya, kasus Tujuan Buddha Niciren penipuan penggandaan uang mengajarkan agama Buddha yang ramai beberapa waktu ingin menjelaskan kepada lalu, melibatkan banyak kita bahwa “Buddha� korban. (potensi kesadaran) ada di Kekuatan Gohonzon dalam diri kita sendiri. Walau sesungguhnya terletak pada ada di dalam diri, perlu upaya bukti nyata perubahan sikap untuk memunculkannya,
dan inilah yang harus dilatih. NSI adalah sarana pelatihan yang sangat baik bagi kita. Kegiatan di NSI lengkap dan terpadu, mulai dari ceramah gosyo, gongyo dan daimoku, ceramah umum dan kuliah umum, kita undang pembicara kompeten supaya umat kita bisa mendapat wawasan dan inspirasi, dengan begitu kekuatan diri kita akan meningkat. Niciren Daisyonin menjelaskan kepada kita bahwa yang terpenting dari pelaksanaan syinjin adalah “percaya�. Selama 700 tahun lebih, surat-surat Buddha Niciren masih dipercaya sebagai panduan hingga sekarang. Hal ini dikarenakan semua surat-surat Buddha Niciren adalah pedoman hidup yang benar. Agar kita bisa memperoleh manfaat dari syinjin, kita perlu percaya dan melaksanakan ajaran ini di dalam kehidupan. Nammyohorenggekyo April 2017 | Samantabadra
1
adalah guru, teladan para Buddha dari ketiga masa. Buddha Niciren sendiri yang menjelaskan bahwa guru teladan kita adalah Nammyohorengekyo. Niciren Daisyonin maupun Buddha Sakyamuni adalah manusia biasa yang bisa moksya, yang ditinggalkan oleh Buddha adalah hukumnya atau ajarannya. Gosyo ini adalah hukumnya. Suasana adalah kita para manusia, dan prajna itu adalah Gohonzon. Kalau kita setiap hari menghadap Gohonzon dan menyebut Nammyohorengekyo, itu adalah sebuah upacara untuk Kyochi Myogo; bersatu secara gaib, kekuatan prajna Buddha yang ada di Gohonzon, bisa memunculkan prajna Buddha yang ada di dalam diri kita, penghubungnya adalah Nammyohorengekyo, sehingga terjadi Kyochi Myogo. Seberapa besar kekuatan aliran Kyochi Myogo tergantung dari kesungguhan hati. Suasana dan prajna adalah dua hal berbeda, tetapi merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan atau funi, maka itu ini disebut Kyochi Myogo, atau esyofuni. Hawa nafsu adalah kesadaran atau bono soku bodai, dan hidup mati adalah nirvana, atau syoji soku nehan merupakan juga hal ini. Kalau kita bisa memahami Kyochi Myogo, 2
Samantabadra | April 2017
esyo funi dan shoho jisho, hidup kita sehari-hari itu adalah bono soku bodai. Semua permasalahan dalam hidup itu menjadi sebuah jodoh untuk membuat kita menjadi lebih maju. Semua rintangan itu menjadi jodoh untuk kita maju dan menjadi katalisator untuk kita menjadi semakin berenergi dan memunculkan kekuatan Buddha kita. Penyebutan Nammyohorengekyo adalah penyelaras agar hawa nafsu menjadi kesadaran dan hidup-mati adalah nirwana. Dengan menyebut Nammyohorengekyo berarti kita melandasi hidup kita dengan kesadaran. Proses hidup-mati dapat diibaratkan dengan proses pernafasan. Ketika nafas ditarik, kita hidup. Ketika nafas dihembuskan, kita mati. Tarik-hembus nafas adalah proses yang membuat kita hidup. Demikian pula hidup-mati, adalah proses kehidupan jiwa kita. Sikap atau jalur yang kita tempuh melalui Kyosho adalah kita mempelajari dan meneliti kata-kata Buddha secara harfiah, taat, objektif, kritis, dan ilmiah. Tujuan kita adalah langsung ingin mencapai kesadaran Buddha, yaitu melalui Nammyohorengekyo. Tetapi kita juga perlu memahami
teorinya. Bukan hanya sekedar belajar teori tetapi harus melalui pelaksanaan. Maka saat Buddha Sakyamuni mencapai kesadaran Buddha, beliau membabarkan ajaran semi-mahayana. Kemudian selama 42 tahun menunggu, tidak langsung mengajarkan Saddharma Pundarika Sutra. Jadi yang namanya Kyosho adalah teori-teori agama Buddha yang kita pelajari. Oleh karena itu sudut pandang Kyosho dan kanjin sama sekali berlawanan karena cara Kyosho objektif secara harafiah. Tetapi jika hanya melalui Kyosho saja, meskipun telah melewati waktu yang panjang dikhawatirkan tidak dapat mencapai Kanjin. Hanya belajar tidak ada pelaksanaan tidak akan mencapai kesadaran. Namun jika melaksanakan saja tanpa adanya belajar dikhawatirkan akan salah jalan. Memang jika Kyosho digali secara mendalam, akan mendekati kesadaran Buddha. Tetapi jika terpaku pada hal yang teoritis saja, tidak akan memperoleh kesadaran yang sesungguhnya. Kita harus melaksanakan keduanya karena keakuratan hanya ada dalam teori dan dilaksanakan akan menjadi sempurna. Dari segi Kyosho harus mempelajari dengan benar teori ajaran Buddha dan
dari segi Kanjin harus fokus pada pencapaian kesadaran Buddha. Kyosho dan Kanjin seperti sepasang sayap, harus berdampingan. Melalui bimbingan Buddha Niciren Daisyonin, kita mampu menata perasaan jiwa kita yang cenderung berada pada empat dunia buruk menjadi dunia Buddha. Bertahun-tahun saya berupaya meyakinkan umat bahwa hidup melalui Shinjin adalah hidup yang paling bahagia. Hampir semua umat beragama sekarang hidup dalam kemerosotan kualitas. Pada masa sekarang semua orang hidup memprioritaskan materi. Padahal Buddha mengatakan jika kita hidup dalam Shinjin maka materi akan mengikuti karena badan pokok kita penuh dengan rezeki. Hidup ini harus seimbang. Ada siang dan ada malam, ada hidup dan ada mati. Kita tidak bisa hidup terus, sewaktu-waktu akan mati. Kemudian harus hidup kembali dengan lebih baik. Itu yang dimaksud dengan hidup-mati adalah nirvana. Mengubah hawa nafsu menjadi kesadaran bukan berarti hawa nafsu kita hilang. Namun melalui Nammyohorengekyo yang mampu memunculkan kesadaran, sehingga hawa nafsu kita dilandasi dengan kesadaran. Dengan demikian
melalui hukum Buddha yang sesungguhnya manusia tidak perlu membuang sembilan dunia yang ada pada diri manusia secara hakiki, dengan keadaan sewajarnya melaksanakan ajaran Buddha dengan sungguh hati, semua akan menjadi kesadaran. Hidup mati pun manjadi nirvana. Pengertian badan pokok atau jiwa adalah Kutai, Ketai, dan Cutai. Semua yang berupa dan tidak berupa kemudian diikat dengan Dharmakaya atau Nammyohorengekyo. Kemudian yang dimaksud hidup-mati harus diputuskan adalah pemutusan lahir dalam sembilan dunia. Semua makhluk mengulangi siklus lahir,tua,sakit, dan mati tetapi Buddha ingin terlahir pada kondisi dunia Buddha. Gosyo ini sebenarnya memperkuat Gosyo bulan lalu mengenai lima ketentuan. Sehingga kita tahu bahwa kita yang hidup pada masa akhir dharma sekarang ini, bertemu dengan Gohonzon adalah pilihan dan jodoh yang tepat. Hanya Saddharma Pundarika Sutra ini yang memiliki kekuatan untuk memunculkan kesadaran. Kemudian mengenai ajaran, bakat, waktu, negeri, dan urutan penyebarluasan dijelaskan sebenarnya
semua orang pada masa akhir Dharma berjodoh dengan Nammyohorengekyo karena ini adalah ajaran yang dipersiapkan Buddha pada masa akhr Dharma. Ketika Buddha mencapai kesadaran pada usia 38 tahun, dia tidak langsung mengajarkan Saddharma Pundarika Sutra karena waktunya belum tepat. Pertama Buddha Sakyamuni mengajarkan sutra Avatamsakha, lalu dilanjutkan dengan sutra Agam dan sutra Vaipulya. Setelah melewati 42 tahun, Buddha menjelaskan Saddharma Pundarika Sutra selama delapan tahun terakhir. Maka unsur waktu sangat penting dalam hidup kita. Begitupun pada urusan agama, pada masa akhir Dharma sekarang ini yang tepat adalah Nammyohorengekyo. Menjelaskan mengenai waktu adalah hal yang sangat penting dalam kita memahami ajaran Buddha. Berkaitan dengan waktu, tentu harus dikaitkan dengan agama kita. Nammyohorengekyo dalam bab Dharmaduta dijelaskan bahwa Saddharma Pundarika Sutra dipersiapkan setelah lima kali limaratus tahun setelah kemokshaan sang Buddha. Apabila dalam menjalani hidup kita cenderung April 2017 | Samantabadra
3
berdasarkan sembilan dunia, maka masih dapat menjadi sebab penderitaan. Namun ketika menjalani hidup dengan dasar dunia Buddha, kita akan lahir menetap pada dunia Buddha, maka aliran ini adalah yang paling tepat. Karena kita ingin menjadi Buddha, kita harus mengerjakan pekerjaan Buddha yaitu menyerbarluaskan Nammyohorengekyo. Jadi bagi kita jangan ragu lagi, ajaran ini sudah tepat waktu dan tepat guna. Kalau kita melakukan pekerjaan Buddha kitapun bisa menjadi Buddha. Ketika Buddha Niciren membabarkan Saddharma Pundarika Sutra banyak yang menentang sehingga beliau banyak mengalami penganiayaan. Namun hal itu tidak dirasakan sebagai kesulitan oleh Buddha. Mengapa Niciren Daisyonin dianiaya? Padahal Buddha menyebarkan hukum sakti. Pada masa itu mayoritas masyarakat Jepang lebih terikat pada ajaran yang menyesatkan. Penganiayaan tersebut dipahami sebagai jodoh bahwa apa yang Buddha lakukan adalah hal yang tepat sesuai dengan ramalan Buddha Sakyamuni. Kita beragama harus bersandar kepada ajaran, bersandar kepada Dharma dan tidak bergantung pada suatu sosok atau orangnya. 4
Samantabadra | April 2017
Mengenai Prajna Buddha, Prajna adalah pikiran yang tepat dan sangat detail, cara berpikir yang sungguh-sungguh. Prajna pun bermacam-macam, tergantung perasaan jiwa dunia mana yang melandasinya. Prajna dari dunia Buddha adalah yang paling baik dan bijaksana. Melalui gerakan Kyoci Myogo dengan Gohonzon Prajna dunia Buddha akan muncul, sehingga gerakan, pikiran, dan perasaan kita menghasilkan hal-hal yang terbaik. Apakah Buddha lain selain Buddha Niciren mencapai kesadaran Buddha melalui Nammyohorengekyo? Buddha Sakyamuni lahir memiliki tugas menyebarluaskan Saddharma Pundarika Sutra. Buddha Niciren lahir untuk memenuhi tugasnya mewujudkan Gohonzon. Nammyohorengekyo adalah hukum alam semesta, bukan Niciren Daisyonin yang menciptakannya. Nammyohorengekyo telah ada secara asal-muasal, Niciren Daisyonin hanya memproklamirkannya. Mahaguru Tientai memahami Nammyohorengekyo dan mencapai kesadaran melalui Nammyohorengekyo, namun beliau sadar waktunya belum
tepat dan bukan tugas Tientai untuk mewujudkannya. Buddha Sakyamuni yang membabarkan Saddharma Pundarika Sutra kemudian dipakainya pada masa akhir Dharma pada waktu yang tepat. Kemudian mengenai ajaran sementara yang diajarkan Buddha Sakyamuni selama 42 tahun. Memang pada waktu itu sutra-sutra ajarannya masih memiliki kekuatan, pada waktu itu umat manusia kebaikannya masih lebih banyak daripada keburukannya. Kemudian masuk pada masa 10002000 tahun setelah Buddha Sakyamuni moksya, manusia sudah mulai meninggalkan pantangan. Pada masa akhir Dharma sulit sekali bagi manusia untuk menaati ajaran, maka diperlukan ajaran yang mutakhir untuk membimbing umat manusia, yaitu melalui Nammhyohorengekyo. Pada dasarnya prinsip agama Buddha adalah Hon-InMyo, baik masa sekarang ataupun pada masa Buddha Sakyamuni. Hon-In-Myo adalah sikap yang positif, sikap yang tidak putus asa, ketika kita jatuh mampu bangkit lagi, memiliki keuletan yang sangat baik demi memahami dan menyebarluaskan Dharma. ***
ceramah gosyo
Rangkuman Ceramah Dharma Duta Ibu Irawati Lukman Surat Perihal Hawa Nafsu adalah Kesadaran Disampaikan pada Kensyu Gosyo Umum, Mahavihara Saddharma NSI 25-26 Pebruari 2017
Nammyohorengekyo,
keselamatan. Sebenarnya selamat atau tidak selamat Kita belajar agama tergantung dari cara hidup, Buddha agar bisa mendapat cara berpikir dan cara bimbingan cara hidup yang bertindak kita. Kalau cara baik. Sebelum belajar agama hidup kita baik, kita pasti Buddha, ibaratnya kita selamat. tidak punya pembimbing, Gosyo ini ditulis pada cenderung mengikuti hawa tahun 1272, kurang lebih 800 nafsu; mau marah ya marah, tahun yang lalu. Gosyo atau mau serakah ya serakah, dan tulisan Buddha walaupun mau benci ya benci. Akhirnya sudah 800 tahun masih kita membuat sebab-sebab dipelajari dan dipakai, karena buruk yang mengakibatkan surat-surat Buddha dibuat hidup kita banyak masalah berdasarkan Dunia Buddha. dan perasaan jiwa menjadi Sebelum kita dibimbing buruk. Contohnya, kerja keras oleh Buddha Niciren, kita mati-matian lupa istirahat, menganggap Buddha itu dan akhirnya uang yang adalah patung. Sekarang dihasilkan dikeluarkan lagi kita mengerti bahwa yang untuk biaya ke dokter. namanya Buddha adalah Kali ini kita belajar gosyo, kesadaran yang dimiliki oleh bagaimana kita bisa belajar setiap manusia. Buddha dari Buddha dalam menjaga adalah manusia biasa yang perjalanan hidup kita agar sadar. Buddha Sakyamuni, dalam perjalanan hidup ini Buddha Niciren, dan kita kita bisa selalu pertamasemua adalah manusia biasa. tama selamat. Dulu sebelum Apa yang membedakan bertemu dengan Gohonzon, kita dengan Buddha Niciren kita selalu berdoa untuk dan Buddha-Buddha lain
dari sepuluh penjuru yang telah mencapai kesadaran Buddha? Jawabannya adalah keberhasilan mereka dalam mengembangkan dan membuka kesadaran yang dimiliki dalam perasaan jiwa. Kita belum berhasil membuka kesadaran itu secara konsisten. Yang sering kita buka adalah jiwa keserakahan, kemarahan, kebodohan, yang membuat kita selalu menderita. Kecenderungan manusia biasa adalah terpaku pada perasaan jiwa di tiga dunia buruk dan empat kecenderungan buruk: neraka, kelaparan, kebinatangan dan kemarahan. Buddha Niciren menjelaskan bahwa proses lahir, tua, sakit dan mati itu adalah Nirvana (kebahagiaan) dan bukan penderitaan, sebab di dalam konsep
April 2017 | Samantabadra
5
Mahayana, sesungguhnya jiwa kita tidak pernah lahir dan tidak pernah mati. Syijo Kingo adalah penerima dari gosyo ini. Istrinya adalah Nicigen Myo dan mereka mempunyai dua putri yaitu Tsukimarugozen dan Kyo-o-gozen. Sebagai pengemban tugas samurai, Syijo Kingo melayani Ema Asatoki dan anaknya Mitsutoki, cabang dari penguasa Klan Hojo. Kingo menguasai dengan baik tentang pengobatan maupun seni bela diri. Temperamennya terus terang dan apa adanya, setia dan penuh semangat. Syijo Kingo juga dikenal sebagai pengikut dan pelindung dari Niciren Daisyonin. Kesetiaan Kingo terhadap Hukum dan kebajikan moral yang terhormat sebagai salah satu pengikut yang setia dalam sejarah perkembangan sekte Niciren Syosyu. Sekitar tahun 1256 Dia menyatakan menjadi pengikut Niciren Daisyonin, pada saat itu kira-kira bersamaan dengan Kudo Yoshitaka dan kedua bersaudara Ikegami Munenaka dan Ikegami Munenaga. Ibu Kingo, saudara perempuan, istrinya dan kedua anaknya semua menjadi pengikut dari Niciren. Dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 1271 6
Samantabadra | April 2017
sampai 1280 Kepercayaan dan kontribusi Syijo Kingo menimbulkan efek yang mengagumkan baik dari majikannya dan orangorang di sekitarnya. Ketika Niciren Daisyonin dibawa ke Tatsunokuchi (tempat pemenggalan kepala) untuk menghadapi pemenggalan di tahun 1271, Shijio Kingo menemani Niciren Daisyonin, berteguh hati bila Niciren Daisyonin di hukum mati maka Kingo akan menghabiskan nyawanya bersama Niciren Daisyonin. Syijo Kingo langsung bersimpuh di depan Niciren, meminta agar Niciren membiarkan dia untuk menggantikan posisi-Nya. Ketika algojo mengangkat pedangnya untuk memenggal seorang Daisyonin, seketika itu pula sinar muncul dengan tiba-tiba di luar kekuatan algojo. Meskipun saat itu tengah malam, namun langit seketika menjadi terang benderang seperti siang hari. Orang-orang merasa ketakutan dan bergidik karena sinar tersebut. Meskipun otoritas negara menggunakan kekuatannya, tetap tidak bisa membunuh Buddha yang sebenarnya, Niciren Daisyonin. Peristiwa tersebut merupakan momentum di mana Niciren Daisyonin membuang peran
sementaranya sebagai kelahiran kembali dari Boddhisatva Jogyo dan mengungkapkan jati dirinya sebagai Buddha dari Kuon Ganjo. Pada saat itu Kingo dapat menyaksikan myoho terbesar yaitu acara tertinggi peristiwa Agama Buddha dimana Niciren Daisyonin membuang ajaran sementara dan mengungkapkan jati dirinya sebagai Buddha sesungguhnya. Karena eksekusi di Tatsunokuchi tidak berhasil, Niciren Daisyonin di hukum pembuangan ke Pulau Sado. Saat itu kondisi cuaca Pulau Sado sangat ekstrem. Niciren Daisyonin mengalami kondisi yang genting. Bahan pangan yang minim mengakibatkan kelaparan disertai cuaca yang sangat dingin. Dengan alasan ini, Syijo Kingo mengirimkan pesan dan berbagai macam sumbangan. Melalui pesan ini, Niciren Daisyonin mempercayakan Syijo Kingo dengan memberikan pendalaman mengenai Surat Membuka Mata (Kaimoku sho), yang mana telah diselesaikan oleh Niciren Daisyonin di bulan ke-2 tahun 1272. Masyarakat Jepang menyebut Syijo Kingo sebagai “Syijo Kingo dari Hokekyo.� Kita pun sebagai umat NSI hendaknya meneladani sikap hati kepercayaan dari Kingo
sehingga orang mengenal kita sebagai umat NSI dari Gohonzon, atau ketika kita menampilkan kesenian, orang menyebut kita dengan “NSI dari Ciapus.” Hal ini tidak lain karena selama ini perilaku kita mencerminkan perilaku Buddhis yang sesungguhnya. Beberapa kali setelah Niciren Daisyonin kembali dari Pulau Sado dan pindah ke Gunung Minobu di tahun 1274, Syijo Kingo mencoba untuk men-syakubuku atasannya. Ini adalah sikap Syijo Kingo di dalam syinjin. Di samping dia menjalankan dengan sungguh-sungguh, beliau juga berusaha untuk men-syakubuku majikannya, Ema yang merupakan penganut kepercayaan Sekolah Tanah Murni (Jodo) dan penganut dari Bhikkhu Ryokan dari kuil Gokuraku. Ema sangat berpengaruh dan begitu sungguh-sungguh tulusnya kepercayaan Syijo Kingo kepada ND, dia mensyakubuku majikannya. Tuan Ema tidak dengan mudah percaya pada Saddharmapundarika Sutra atau mendukung Niciren Daisyonin Daisyonin yang mana diketahui bahwa Ryokan membenci dan melecehkan Niciren Daisyonin di catatannya. Dalam satu hal, Tuan Ema memerintahkan Syijo Kingo untuk melepaskan
hati kepercayaan kepada Ajaran Niciren Daisyonin, mengancam Syijo Kingo untuk dipindahkan ke Propinsi Echigo, bila Syijo Kingo melanggar. Hal ini menyebabkan Syijo Kingo kehilangan kepercayaan diri. Namun ketika Niciren Daisyonin menyampaikan kata-kata yang memberi semangat, Syijo Kingo kembali bersemangat. Kingo dan istri lebih percaya lagi dibanding sebelumnya. Syijo Kingo mempunyai syinjin dan guru yang baik yaitu Buddha Niciren, yang juga selalu memberi bimbingan dan semangat untuk Syijo Kingo. Salah satu nasehat Buddha adalah, ”Seperti apa pun majikanmu, jangan lupa budi daripada majikan. Kamu ada hari ini karena ada budi dari majikan.” Ema akhirnya mengikuti Syijo Kingo percaya terhadap Gohonzon. Di tahun 1278 Kingo menerima surat dari Ema dan mendapatkan bidang tanah tiga kali lipat luasnya dibandingkan sebelumnya. Ketika Niciren Daisyonin sakit, Syijo Kingo mengunjungi beliau di Minobu. Syijo Kingo juga mengunjungi beliau pada saat beliau wafat dan berpartisipasi dalam proses pemakaman. Setelah Niciren Daisyonin moksya, beliau
pensiun dan tinggal di Utsubuna di provinsi Kai. Sebagai penganut kepercayaan sesungguhnya dari ND, kita harus yakin sadar dan yakin dalam diri kita sendiri kapan pun dia mengalami kesulitan, Syijo Kingo selalu menjalani daimoku yang berkesinambungan dan menjalani hati kepercayaan yang sungguh hati dan sepenuh jiwa raga. Dengan pemikiran ini, mari lebih banyak berusaha untuk mengabdikan hati kepercayaan ini. Untuk masa sekarang, kita tidak perlu lagi mengunjungi Buddha Niciren di Gunung Minobu karena beliau telah mewariskan Gohonzon untuk kita. Yang penting sekarang adalah, ketika kita beragama, agama ini yang akan melindungi kita. Gosyo ini intinya ada tiga: bonno soko bodai, syojo syoku nehan dan kyoci myogo. Pesan Buddha Niciren adalah agar kita bersemangat untuk menyebarluaskan Hukum Buddha. Tetapi, untuk masuk ke sana tidak mudah, harus memunculkan kesadaran jiwa Buddha. Niciren Daishonin sebagai seorang Buddha juga menghadapi banyak kesulitan. Tetapi beliau tidak menyesal walau begitu banyak kesulitan yang telah dihadapi. April 2017 | Samantabadra
7
Dalam konsep Saddharmapundarika Sutra, sesungguhnya kita tidak pernah lahir dan mati, hanya suatu waktu kita nyata dan suatu waktu kita sunyata. Sebetulnya hidup seperti apa yang paling bagus dan meninggal seperti apa yang paling bagus? Coba kalau kita perhatikan, sebenarnya dalam perjalanan semua manusia dan semua makhluk hidup pasti akan berjalan dalam satu siklus lahir, tua, sakit dan mati. Menurut Buddha, kebahagiaan tidak terletak pada kepemilikan kekayaan materi yang berlimpah, tetapi ada pada pikiran yang sadar atau kebuddhaan. Kesadaran Buddha ini yang harus kita capai dalam perjalanan lahir-tua-sakit-mati dalam kehidupan kali ini. Ketika pertama kali bertemu Gohonzon, banyak dari kita yang memiliki kecenderungan jiwa di empat dunia buruk karena kehidupan sulit, banyak masalah dengan pekerjaan, kesehatan, keluarga, dan sebagainya. Ketika mulai daimoku, kita mulai dapat mengubah sifat, pekerjaan membaik, badan lebih sehat dan ekonomi membaik. Akhirnya kita sampai ke dunia surga saat semua aspek kehidupan telah sesuai dengan apa yang ingin kita capai. 8
Samantabadra | April 2017
Ketika sampai di dunia surga, banyak yang sudah tidak mau pertemuan lagi karena di dunia surga itu banyak iblisnya. Iblis itu adalah suara-suara yang membuat kita malas, termasuk malas untuk beraktivitas di susunan. Begitu mudah bagi kita untuk jatuh ke dunia tiga lainnya ketika kita berada di dunia surga. Empat dunia suci itu adalah Sravaka, Pratekya, Bodhisatva dan Buddha. Kita harus sering berada di Dunia Buddha. Kita harus membawa perasaan kita untuk masuk ke empat dunia suci yang merupakan sebuah perjuangan. Kalau mau jadi Buddha, kita harus menjalankan pekerjaan Buddha yaitu menjalakan gerakangerakan ke-Bodhisatva-an. Gerakan-gerakan seperti membahagiakan orang lain, menjaga keresahan orang lain agar mereka tenang, dan menyebarluaskan Nammyohorengekyo. Karena menjalankan pekerjaan seorang Buddha, kita pun menjadi Buddha. Setelah Saddharmapundarika Sutra, Buddha Sakyamuni baru menjelaskan lebih mendalam tentang kesadaran Buddha, kebahagiaan dan bahwa Dunia Buddha itu bukan sebuah tempat di Sukawati
melainkan sebuah bentuk kesadaran yang ada di dalam diri kita sendiri. Yang paling pokok itu adalah membuka jiwa Buddha-nya sehingga potensi dan energi yang positif itu dapat terpancar dan menjadi energi untuk membuat sebab-sebab baik. Dalam gosyo ini Buddha Niciren juga menjelaskan bahwa sebetulnya dalam Bab 16 Saddharmapundarika Sutra ada tiga hal penting yang dijelaskan oleh Buddha Sakyamuni yang diwujudkan oleh Buddha Niciren. Tiga hal penting ini adalah sandaihiho (tiga hukum rahasia agung: honmon no honzon, honmon no kaidan dan honmon no Daimoku). Honmon no honzon itu adalah Gohonzon. Gohonzon yang namanya dari sandaihiho itu adalah Gohonzonnya Niciren Daisyonin (Namu-myohorenggekyo Niciren). Bukan Gohonzonnya dari sekte lain karena mereka tidak menganggap Buddha Niciren sebagai Buddha pokok. Honmon no Daimoku itu adalah mantra Nammyohorengekyo. ***
Catatan
April 2017 | Samantabadra
9
KENSYU LANSIA NSI 2017
MEMUTUSKAN KETERIKATAN UNTUK
U
sia lanjut bukan menjadi penghalang untuk tetap menjalani hidup yang bermakna dan penuh kegembiraan. Hal ini dibuktikan oleh para lansia umat NSI yang mengikuti Kensyu Lansia 2017 yang berlangsung pada 27 Pebruari hingga 03 Maret 2017. Yang istimewa, kensyu lansia kali ini diselenggarakan di tengah laut, di atas kapal pesiar. Antusiasme dan semangat untuk mengikuti kensyu membuat kondisi jasmani para peserta yang sudah renta, kembali bugar dan mengikuti kegiatan kensyu dari awal hingga akhir dengan selamat dan gembira. 10
Samantabadra | April 2017
Peserta kensyu lansia dari Kalimantan Barat, sebelum boarding pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
Ketua Umum NSI bersama Ketua Daerah NSI Surabaya (Bapak Pardi) dan Bapak Haery (Sukabumi) saat menunggu boarding pesiar di Pelabuhan Marina Bay, Singapura.
MEWUJUDKAN AKIBAT KEBUDDHAAN Senin pagi hari, bandara udara internasional Soekarno-Hatta terminal 2 keberangkatan sudah dipadati pengunjung, padahal jam baru menunjukkan angka 5. Di salah satu sudut lobi terminal, terlihat orangorang berseragam batik biru muda mulai berdatangan dan berkumpul. Mereka adalah umat NSI peserta kensyu lansia yang akan berangkat menuju Singapura untuk mengikuti kensyu yang diselenggarakan di Kapal Pesiar Royal Caribbean Cruise Mariner of The Seas yang berangkat dari pelabuhan Marina Singapura dan berlayar selama empat malam, melewati Malaysia dan Thailand. Saat keberangkatan, para peserta yang memiliki kendala untuk berjalan didaftarkan untuk memperoleh layanan kursi roda oleh petugas di bandara, baik di Soekarno-Hatta maupun di Changi Singapura ketika tiba. Sebanyak 260 peserta kensyu lansia nasional terbagi Sesi pembabaran dharma (atas) dan keakraban bernyanyi bersama (bawah). April 2017 | Samantabadra
11
dalam tiga kloter keberangkatan yang kesemuanya tepat waktu. Seluruh peserta dapat check-in ke dalam kapal pesiar pada jam 3 sore. Seluruh penumpang kapal pesiar diwajibkan untuk mengikuti pelatihan penanganan bencana prakeberangkatan sebelum kapal berlayar. Setelah itu, peserta kensyu melakukan gongyo sore bersama di atas dek kapal, di tengah lautan dan di bawah teriknya mentari. Pengalaman gongyo yang sangat berkesan dan belum tentu dapat dirasakan untuk kedua kalinya. Bagi sebagian besar peserta, menaiki kapal pesiar dalam
rangka kensyu lansia adalah pengalaman pertama mereka. Rasanya seperti berada di hotel bintang lima dengan segala fasilitas yang dapat dinikmati, mulai dari restoran, kafe, fasilitas olahraga dan permainan, ruang pertemuan, ruang baca, penampilan atraksi dan hiburan, dan pusat perbelanjaan. Pihak kapal pesiar sudah menyiapkan rangkaian program acara yang membuat waktu berlayar tidak pernah membosankan. Restoran buka dan menyediakan makanan hampir seharian, sedangkan satu cafĂŠ yang menyediakan roti, kue, dan makanan ringan buka 24 jam.
Upacara gongyo untuk harihari berikutnya dilakukan di dalam ruangan. Sesi pertemuan membahas gosyo perihal hawa nafsu adalah kesadaran (bonno soku bodai), dimulai keesokan harinya setelah gongyo pagi. Pembahasan gosyo juga relevan dengan tema kensyu yang diangkat, yaitu “memutuskan keterikatan penderitaan hidupmati untuk dapat mencapai akibat kebuddhaan.� Di selasela acara, para peserta diajak untuk bernyanyi bersama dan menyerukan yel-yel lansia NSI; lansia yang kuat, sehat, dan hebat.
(kiri) Peserta kensyu lansia dan DPP NSI (kanan) Peserta kensyu lansia dari Lampung dan Jambi sedang bercengkrama.
Gongyo pagi dipimpin oleh Ketua Daerah NSI Angke, Bapak Tan Kris Setiawan.
12
Samantabadra | April 2017
Gongyo pagi dipimpin oleh Ketua Wilayah NSI Jawa Timur, Bapak Djohan Limanto.
Suasana ruang makan di kapal.
Keceriaan peserta dari Banten saat di Port Klang.
April 2017 | Samantabadra
13
Momen Tak Terlupakan Menaiki kapal pesiar bersama teman atau keluarga tentu merupakan hal yang menyenangkan. Namun berpesiar dalam rangka kensyu bersama saudara sedharma yang sama-sama menyebut Nammyohorengekyo adalah suasana kegembiraan yang istimewa dan amat berkesan. Karena landasannya adalah kensyu, perjalanan pesiar pun dilandasi dengan semangat syinjin yang maitri karuna; ingin membuat orang-orang di sekitarnya bahagia. Umat memiliki kesempatan untuk mengenal teman-teman baru dari daerah lain dan saling berbagi pengalaman. Makan malam di pesiar dilakukan dengan cara “makan meja�. Makanan disuguhkan satu per satu, mulai dari makanan pembuka (appetizer), makanan utama (main course), dan makanan penutup (dessert). Para peserta kensyu yang duduk dalam satu meja berkesempatan untuk saling mengakrabkan diri ditemani alunan musik jazz dan makanan yang menggugah selera. Kensyu Lansia NSI 2017 di kapal pesiar memberikan kesan istimewa bagi para lansia NSI. Di usia senja, bisa mendapatkan satu lagi pengalaman baru dalam hidup, bersamasama saudara seddharma, mendengarkan ajaran Buddha Niciren, rasanya kebahagiaan yang didapat bisa membuat badan dan pikiran segar kembali. Apalagi NSI senantiasa memberikan dorongan 14
Samantabadra | April 2017
semangat kepada lansia untuk terus aktif hingga akhir hayat. Aktif dalam kegiatan di susunan NSI, mendorong anggota keluarganya untuk sama-sama
(atas) Opa-oma mengobrol dan bersendagurau. (kanan-bawah) suasana makan malam bersama (fine-dining).
menjalankan syinjin, tentu hal ini akan memberikan manfaat bagi hidup lansia dan orangorang terdekatnya. (sm)
Foto bersama peserta kensyu lansia di deck belakang kapal pesiar menjelang senja.
(kiri) Gongyo pagi dipimpin oleh Ketua Daerah NSI Surabaya, Bapak Pardi Lianto. (kanan) Peserta kensyu yang dibantu oleh petugas bandara menggunakan kursi roda ketika tiba kembali di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
Seusai turun dari kapal pesiar, di pelabuhan Marina. Bersiap menuju bus untuk berangkat ke Bandara Changi Singapura, kembali ke Jakarta.
April 2017 | Samantabadra
15
Kesan Pesan Kensyu Lansia 2017 Ibu Cu Ing (DKI Jakarta) Saya merasa begitu senang bisa mengikuti kensyu lansia ini. Punya uang banyak, belum tentu bisa ikut kumpul di sini. Yang paling penting adalah punya rejeki jiwa dan kondisi badan yang sehat. Oleh karena itu, kita semua harus bisa menjaga kesehatan dan lebih semangat lagi supaya di tahun depan bisa ikut kensyu lansia lagi. Bapak Edison (Medan) Ini merupakan kensyu lansia yang pertama kali saya ikuti. Saya berharap, saya dan teman-teman semua bisa berkumpul seperti ini setiap tahunnya. Semoga kita bisa membawa semangat yang kita dapat di kensyu ini ke dalam daerah kita masing-masing. Kita sebagai orangtua harus sungguh-sungguh menjalankan, supaya anak cucu kita juga bisa bangkit dan mendukung gerakan kosenrufu kita. Semua yang kita lakukan harus bisa berguna untuk orang lain. Yang dimaksud dengan mengubah nasib adalah kita bisa menerima segala macam suasana dan bisa mempunyai keluarga yang bahagia. Harapan saya adalah kita semua bisa itai dosyin. 16 Samantabadra | April 2017
Ibu Siska (DKI Jakarta) Saya merasakan suatu kebahagiaan. Yang dimaksud kebahagiaan bukan diukur dari uang, tetapi saya bisa mengikuti kensyu lansia ini bersama opa oma. Saya bisa hadir di sini karena kesungguhan hati saya yang percaya Nammyohorengekyo. Saya berharap di tahun depan saya bisa ikut kensyu lansia lagi. Kita harus bisa mencapai suatu kebahagiaan yang hakiki dan semuanya itu tergantung pada diri kita sendiri. Ibu Agnes (Lampung) Waktu ada pengumuman mengenai kensyu lansia di kapal Cruise ini, saya sangat gembira dan langsung menyampaikan kepada para lansia dari Lampung. Saya juga daimoku agar semua lansia bisa dalam kondisi sehat dan gembira. Kenyu lansia kali ini hebat sekali, bapak ibu lansianya luar biasa. Semua bisa menjaga perasaan jiwanya supaya selalu gembira. Saya juga berterimakasih kepada panitia yang membantu jalannya kensyu lansia di kapal Cruise ini, semuanya luar biasa. Semuanya bisa berjalan dengan sukses dan baik. Para lansia
harus menjadi lansia yang kuat, sehat, dan hebat. Bapak Lukman (DKI Jakarta) Tujuan kita mengikuti kensyu lansia bukan untuk jalan-jalan. Tetapi kita membawa satu misi, yaitu untuk menyebarluaskan hukum Nammyohorengekyo. Hari pertama gonyo sore di dek atas tapi tidak terasa panas, padahal muka kesorot matahari, tapi jiwanya tidak panas, selalu gembira. Sejak saya terima Gohonzon di tahun 1980, saya tidak pernah pindah sana sini. Jika kita berjuang dengan sungguhsungguh, maka semuanya akan berubah. Mulai dari sifat jiwa, kehidupan, kesehatan, semuanya berubah menjadi lebih baik. Kita harus jalankan dengan sungguh-sungguh, jangan sampai lalai. Anak-anak bisa mendukung saya syinjin. Gongyo daimoku penting sekali, karena merupakan dasar dari hati kepercayaan kita. Mari kita terus berjuang dan pupuk rejeki jiwa. Ibu Kiking (Bekasi) Saya merasa gembira karena saya bisa ajak mama saya kensyu. Bapak Suhadi berharap
semua lansia merasa gembira dan bisa membawa kegembiraannya pulang ke rumah masing-masing. Kita semua harus tetap semangat dan gembira dalam menjalankan syinjin, baik dalam keadaan susah maupun senang. Saat ini, kita sedang menjalankan tugas Boddhisatva yang muncul dari bumi. Di sini kita bisa berkumpul sama-sama untuk mendengarkan dharma dan mendapatkan banyak pengalaman berharga.
kapal, yang sangat bermakna dan merupakan perjalanan keagamaan. Karena saat ini kita sedang menyebarluaskan dharma melalui pelaksanaan. Ayo, kita semua sama-sama menjalankan penyebarluasan dharma secara berkesinambungan untuk selama-lamanya.
suasana seperti apapun, kita harus bisa terima dan berjuang untuk dapat mengatasinya.
Ibu Tristina (Bogor) Rata-rata peserta kensyu lansia ini berumur 70-80 tahun. Meskipun tidak Ibu Djohan N (Bogor) banyak yang Semua yang ada bisa bicara di di sini tidak lupa depan, tetapi semuanya harus untuk berterima bisa melaksanakan kata-kata kasih kepada Go- Buddha dengan baik. Kita harus Ibu Lis-DKI Jakarta honzon, termatetap memegang teguh NamSetiap tahun suk saya. Punya myohorengekyo sampai akhir saya selalu ikut keinginan untuk balas budi hayat kita. Itu adalah satu-satukensyu lansia. kepada Gohonzon dan Buddha nya pantangan di dalam ajaran Tetapi saya Niciren Daisyonin. Kalau tidak Buddha Niciren Daisyonin, yaitu merasakan ken- ada Nammyohorengekyo, kita tidak melepaskan Gohonzon syu lansia di ka- tidak bisa berkumpul di sini. sampai akhir hayat. Kita juga hapal Cruise ini berbeda dan luar Dengan adanya wadah susunan rus percaya mengenai kebajikan biasa. Seumur hidup saya, baru NSI ini, kita semua bisa saling tersembunyi, imbalan nyata. Di kali ini saya bisa merasakan naik kenal dan menjadi saudara. Go- kensyu ini kita telah berjuang kapal pesiar. Makan dan tidur honzon diwujudkan untuk keba- dalam menghadapi segala dengan enak. Saya yakin bahwa hagiaan semua umat manusia. kesulitan yang ada. Tetapi jika apa yang saya rasakan ini meru- Akan tetapi, hukum Nammyokita bisa menerima, maka akan pakan kurnia dari Gohonzon. horengekyo ini tidak akan bisa menjadi rejeki jiwa yang lebih tersebar apalagi tidak ada orang besar lagi. Itulah yang dinamakIbu Irawati (DKI Jakarta) yang menyebarluaskannya. an dengan kesadaran Buddha, Ingatlah dalam Kita harus menyadari bahwa sesuai dengan tema kensyu kita hati kita, bahwa kita adalah boddhisatva yang kali ini, yaitu melepaskan keterikita semua ada muncul dari bumi. Kalau kita katan hidup mati untuk menuju tugas sebagai bisa sungguh-sungguh menjadi pada kesadaran Buddha. Kita Boddhisatva boddhisatva, maka kita akan tidak mau terikat oleh tiga rayang muncul mempunyai empat kekuatan cun, keserakahan, kemarahan, dari bumi. Artinya, kita harus suci, yaitu kuat, bebas, suci, dan dan kebodohan. Tetapi kita mau timbulkan kesadaran di dalam tenang. Jiwa kita menjadi kuat, menuju pada kesadaran Buddha perasaan hati kita masingtidak mudah emosi, dan tidak di dalam sekejap-sekejap permasing bahwa kita semua terikat oleh keinginan pribadi. asaan jiwa kita. Perasaan jiwa memiliki tugas kehadiran. Kita Boddhisatva yang muncul dari kita harus diubah dari kesesatan sebagai lansia harus punya bumi pasti akan terlindungi oleh menjadi kesadaran, sehingga di keinginan untuk meneruskan alam semesta, bisa bertemu kehidupan akan datang kita bisa hati kepercayaan kepada gendengan jodoh-jodoh yang baik. terlahir di tempat yang menyerasi muda. Tugas kita adalah Prajna Buddha begitu luas, enangkan. *** menyebarluaskan dharma. Kita tidak terjangkau dengan pikiran sedang mengikuti kensyu di atas manusia biasa. Bertemu dengan April 2017 | Samantabadra
17
liputan
Ketua Umum NSI Mewakili Umat Buddha Untuk Berdialog Dengan Raja Arab Saudi dan Presiden RI Rezeki atau Malapetaka dari Ribuan Mill bisa datang dalam kehidupan, tergantung dasar dari sekejap-sekejap perasaan jiwa seseorang yang kemudian menjadi sebab, jodoh, akibat, imbalan nyata di dalam kehidupan. Kalimat tersebut sangat tepat untuk menggambarkan Undangan Tatap Muka dan dialog bersama Raja Salman Bin Abdul Azis Al Saud (Raja Negara Arab Saudi) yang ditujukan kepada Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI), Maha Pandita Utama (MPU) Suhadi Sendjaja yang menjadi perwakilan Tokoh 18
Samantabadra | April 2017
Agama Buddha Indonesia di dalam acara Tatap Muka Tokohtokoh Agama di Indonesia bersama Presiden Republik Indonesia (RI) dan Raja Arab Saudi. Tanggal 27 Februari 2017 adalah hari pertama Kensyu Lansia NSI dilaksanakan di atas kapal pesiar Royal Caribbean Cruise menuju Singapura untuk menjalankan pelatihan kejiwaan para Lansia dan peserta kensyu lainnya. Pada tanggal 28 Februari 2017, hari ke-2 kensyu lansia saat menjelang makan malam, terlintas di dalam pikiran Ketua Umum NSI untuk mengambil Handphone yang
masih disimpan di dalam kamar, ternyata ada pesan istimewa yang diterima oleh MPU Suhadi Sendjaja beberapa saat setelah Handphone tersebut diambil: Selamat malam Pak Suhadi, Sehubungan dengan kunjungan Raja Salman di Indonesia, Bpk Presiden RI mengundang Bapak/Ibu untuk berkenaan hadir dalam pertemuan Tokoh Lintas Agama dengan Raja Salman. Informasi ini adalah pemberitahuan pendahuluan kepada Bapak/Ibu sambil menunggu undangan resmi. Pertemuan tersebut dilaksanakan pada hari Jumat
Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin”Abdulaziz al-Saud berfoto bersama 28 tokoh agama dari enam agama di Indonesia seusai pertemuan di Hotel Raffles, Jakarta.
tanggal 03 Maret 2017 Pukul 13.30 s.d 14.30 di Hotel Raffles Lantai 11 Kuningan Jakarta. Undangan resmi akan segera menyusul. Mohon konfirmasi kehadiran pada nomor ini. (Adi) Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI. Salam. Cc. Menteri Agama RI Pesan tersebut sontak membuat MPU Suhadi Sendjaja terkejut dan gembira, karena saat itu dirnya sedang berada diantara perairan Malaysia dan Thailand, ribuan mill dari Jakarta. Rezeki yang datang dari ribuan mill benar-benar terjadi di dalam peristiwa ini. Malam itu juga beliau langsung memberikan konfirmasi untuk menghadiri undangan bersejarah tersebut. Di dalam jawaban konfirmasi, pihak pengundang menitipkan pesan
agar: “Bapak Suhadi bisa segera pulang, dan mengajak Ibu Hartati Murdaya beserta Bapak Arief Harsono untuk bisa hadir bersama-sama dari unsur agama Buddha.” Setelah mendapatkan pesan tersebut MPU Suhadi Sendjaja langsung menghubungi Bapak Arief untuk menyampaikan titipan pesan ini. MPU Suhadi Sendjaja mengatakan, jika undangan tersebut diterima tidak pada malam ini, maka dirinya akan lebih sulit untuk kembali ke Indonesia, “Jika sudah di tengah laut di hari berikutnya, saya tidak bisa pulang,” Cerita Pak Suhadi. Malam itu juga, MPU Suhadi Sendjaja langsung memesan tiket untuk pulang ke Jakarta. Keesokan harinya pada hari Rabu, 01 Maret 2017, ketika Kapal pesiar berlabuh di Phuket, Thailand, MPU Suhadi Sendjaja
segera bergegas menuju bandar udara internasional setempat untuk kembali ke Jakarta. Sesampainya di jakarta, MPU Suhadi Sendjaja langsung mempersiapkan diri, daimoku, dan melakukan riset mengenai Arab Saudi. Beliau mengatakan: “Icinen Saya ingin bicara, karena ini momen yang bisa menentukan perdamaian dunia. Doa dan persiapan diri mencari bahan mengenai Arab Saudi. Hidup Myoho adalah daimoku dan persiapan diri. Selain itu membersihkan perasaan jiwa sekejap-sekejap.” Kabar mengenai kedatangan Raja Salman ini sudah lama terdengar, dan seringkali terlintas di dalam pikiran MPU Suhadi Sendjaja mengenai kemungkinan Raja Salman bertemu dan dialog dengan tokoh-tokoh agama di Indonesia, karena beliau April 2017 | Samantabadra
19
meyakini bahwa kehadiran Raja Salman ini penting, karena Raja Salman bukan raja biasa, tetapi juga raja negara dan juga raja agama Islam. Akan ada kesejukan dari kehadiran Raja Salman ke Indonesia ini. Kedatangan Raja Arab Saudi ke Indonesia menjadi sebuah fenomena istimewa, selain karena kunjungan ini adalah kunjungan pertama setelah 47 tahun Raja Faisal (raja Arab Saudi sebelumnya) berkunjung ke Indonesia pada tahun 1970, selain itu, kunjungan Raja Arab Saudi kali ini waktunya sangat tepat disaat situasi politik Indonesia sedang memanas karena Pemilihan Umum Kepala Daerah Langsung (Pilkadal), khususnya DKI Jakarta, yang sangat sarat dengan politisasi agama oleh salah satu pasangan calon untuk memenangkan kompetisi Pilkadal ini. Dengan kedatangan Raja Salman kondisi politik yang sedang memanas ini seketika menjadi lebih sejuk. Terutama ketika Raja Salman turun dari pesawat dan bersalaman dengan Gubernur DKI Jakarta yang juga calon Gubernur di dalam Pilkada 2017, Basuki Tjahaja Purnama / Ahok. Raja Salman dan MPU Suhadi Sendjaja tiba di Indonesia pada hari yang sama, 01 Maret 2017, namun pada jam yang berbeda. Setelah melakukan persiapan pascakembali ke Indonesia, tibalah saatnya pertemuan dengan Raja Salman Bin Abdul Aziz Al Saud. Raffles Hotel Jakarta menjadi tempat bersejarah untuk pertemuan 20
Samantabadra | April 2017
Tokoh-tokoh agama Indonesia bersama dengan Presiden RI dan Raja Arab Saudi. Pada hari Jumat, 03 Maret 2017, jam 13.30 WIB. MPU Suhadi Sendjaja datang ke lokasi acara bersama Bapak Arief Harsono, “Saya belum tahu bahwa Bhikku Pannavaro turut diundang. Hanya 4 orang dari agama Buddha yang diundang. Saya pikir pasti Bhikku yang akan menjadi perwakilan untuk berbicara, karena dianggap memiliki intelektualitas tinggi.” Ungkap MPU Suhadi Sendjaja. Detik-detik menjelang acara, ada kabar bahwa Bhikku Pannavaro tidak hadir karena sakit. Sebelum acara dimulai, tepat pukul 11.00 WIB Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saefuddin menelpon MPU Suhadi Sendjaja untuk menyampaikan siapa perwakilan dari Agama Buddha yang akan berbicara di hadapan Raja Arab Saudi. “Biasanya Menteri Agama RI hanya menghubungi Saya sebatas pesan Whatsapp, tidak pernah telepon.” Cerita MPU Suhadi Sendjaja. Dengan dukungan dari Bapak Arief Harsono dan juga menteri Agama RI, akhirnya diputuskan MPU Suhadi Sendjaja yang akan mewakili umat Buddha untuk berbicara di hadapan Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz Al Saud. Menteri Agama RI secara khusus menitipkan pesan kepada MPU Suhadi Sendjaja untuk memberi penguatan mengenai perdamaian dunia dalam pembicaraan yang akan disampaikan.
Myoho Tidak Terjangkau Oleh Pikiran Manusia Biasa “Saya tidak bisa mencegah siapapun untuk tidak hadir, termasuk siapa yang akan memiliki kesempatan untuk berbicara di dalam acara ini. Namun ini adalah hukum alam. Ren Shuan Bu Ze Jian. Semua ini adalah kekuatan gaib. Saya hanya ingin kita semua bisa selalu Mai Ji Sa Ze Nen I Ga Ryo Shujo Toku Nyu Mu-jo do Soku Joju busshin.” Keinginan apapun yang sesuai dengan keinginan Buddha pasti bisa tercapai, ketika waktu dan jodohnya telah tepat. Turut hadir dalam pertemuan tersebut 28 tokoh lintas agama, yang terdiri dari 4 tokoh pemuka agama dari Kristen Protestan, 4 tokoh pemuka agama dari Katholik, 4 tokoh pemuka agama dari Buddha, 4 tokoh pemuka agama dari Hindu, 9 tokoh pemuka agama dari Islam, dan 3 tokoh pemuka agama dari Konghucu. Acara ini dipandu langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo. Dimulai dari perwakilan agama Katholik, kemudian dilanjutkan dengan perwakilan umat Buddha, MPU Suhadi Sendjaja. MPU Suhadi Sendjaja yang mewakili umat Buddha menyampaikan harapannya akan perdamaian dunia. Dirinya menyampaikan kepada Raja Salman dengan segala kebijakannya sebagai Kepala Negara dan Kepala Agama membawa kesejukan di Indonesia serta untuk turut aktif menciptakan perdamaian dan kebahagiaan bagi seluruh umat manusia.
“Tentu harapan kami kepada Sri Baginda dengan segala kebijakan dan kewibawaannya bisa menciptakan perdamaian di dunia dan kebahagiaan bagi seluruh umat manusia. Semoga Sri Baginda selalu dibekali dengan kesehatan dan panjang umur, Bagi kami, Anda menjadi simbol bahwa Agama Islam bersahabat. Ada kesejukan Islam di dalam diri Anda.� ujar MPU Suhadi Sendjaja. Jika dasarnya dunia Buddha, Kutai maupun Ketai akan merefleksikan kebenaran Dharma. Kedatangan Raja Salman Bin Abdul Aziz Al Saud menjadi suatu momen bermakna yang membuktikan kekuatan icinen yang didasari oleh dunia Buddha. Kita bisa memahami bahwa dalam agama Buddha tidak ada kesulitan sebagai penderitaan. Kesulitan adalah kesadaran. Hidup mati adalah nibbana. Badan pokok hidup mati tidak pernah hidup dan mati. Hanya suatu saat nyata dan suatu saat sunyata. Jika sekilas ini terdengar hanya sebagai satu hal sederhana, namun sesungguhnya momen ini adalah momen yang besar. Kegaiban Myoho bukan hanya sekedar kesuksesan dalam hal uang, pekerjaan, dan juga kesehatan. Bagi kita semua murid Buddha Niciren, kejadian ini adalah kekuatan gaib Myoho, di luar jangkauan pikiran di luar perhitungan manusia biasa. Dengan hal ini, semoga seluruh umat NSI dapat semakin yakin dengan kekuatan
Nammyohorengekyo dan Icinen sekejap-sekejap perasaan jiwa Buddha yang selalu memikirkan kosenrufu dan kebahagiaan seluruh umat manusia, serta semakin bangga sebagai umat
NSI, karena hukumnya agung, jika dihayati dan dilaksanakan dengan penuh kesungguhan hati, maka manusianya pun pasti luhur. (adi, maya)
Undangan negara kepada Bapak Suhadi Sendjaja sebagai tokoh Buddhis untuk menghadiri pertemuan pemuka agama Indonesia dengan Raja Salman.
Presiden Joko Widodo turut menfasilitasi pertemuan tersebut sebagai moderator.
April 2017 | Samantabadra
21
Artikel Koran tentang Pertemuan Tokoh Agama Nasional dengan Raja Salman 22
Samantabadra | April 2017
April 2017 | Samantabadra
23
Partisipasi NSI dalam Bogor Street Festival 2017 Bogor Street Festival 2017 merupakan agenda tahunan yang ke-15 kalinya digelar terbuka bagi masyarakat. Cap Go Meh-Bogor Street Festival adalah Pesta Rakyat Bogor yang dilakukan rutin setiap tahun sejak tahun 2000. Pesta Rakyat Bogor ini mengangkat tema “Ajang Budaya Pemersatu Bangsa�, yang setiap tahunnya sudah banyak pihak yang turut meramaikan ajang budaya ini, dengan menampilkan budaya masing-masing peserta. Meskipun diiringi derasnya hujan,  tidak menyurutkan antusias dari peserta untuk menampilkan Kesenian daerahnya masing-masing dan ribuan warga untuk datang berbondong-bondong menyaksikan acara tahunan ini. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mewakili Presiden Jokowi memberikan sambutan sekaligus membuka parade seni budaya Cap Go Meh Bogor Street Festival 2017. Pesta Rakyat Bogor Street Festival Cap Go Meh dibuka pukul 16.00 WIB. Gelaran yang dipadati massa ini dipusatkan di kawasan Suryakencana, Start dari depan Vihara Dhanagun, Bogor pada Sabtu (11/02). Tampak hadir juga Walikota Bogor Arya Bima, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Ferimeldi, Ketua Umum NSIMPU Suhadi Sendjaja para tokoh agama dan perwakilan 24
Samantabadra | April 2017
dari Kementerian Pariwisata. Perayaan Bogor Street Festival ini juga diisi dengan doa bersama yang dipimpin para tokoh agama di Kota Bogor. Acara Bogor Street Festival 2017 dimeriahkan dengan Tari Topeng, Reog Ponorogo, Barongsai. Tak Ketinggalan dalam Bogor Street Festival tahun ini Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia berpartisipasi dengan menghadirkan atau menampilkan kelompok kesenian-kesenian Tradisional Indonesia seperti Tari Indang, Tari Piring, Tari Parabotawi, Tari Gumbira Ria dan parade Marching Band Mandarava
NSI. Proses keterlibatan NSI sudah dimulai sejak bulan Januari 2017, dengan Total umat NSI yang terlibat dalam parade kebudayaan ini berjumlah 240 peserta. Keikutsertaan atau partisipasi Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia dalam Parade Kebudayaan ini adalah untuk yang kedua kalinya sejak tahun 2016. Menurut Ketua Umum NSI MPU Suhadi Sendjaja Parade Kebudayaan ini diharapkan sebagai Ajang Budaya pemersatu bangsa, dan misi yang dibawa Umat NSI mengikuti Parade Kebudayaan untuk terus melestarikan dan mengembangkan kesenian Nasional memperkokoh
Ketua umum NSI MPU Suhadi Sendjaja bersama Menteri Agama, Walikota Bogor & Ketua Panitia CGM-Bogor Street Festival.
persatuan dan kesatuan bangsa serta semakin cinta tanah air. Dengan 40 orang pemain Marching Band Mandarava NSI yang kemudian diikuti 20 0rang penari Tari Indang, 20 orang Tari piring, 20 orang tari parabotawi dan tak ketingggalan 25 orang penari Gumbiraria tampil dengan penuh semangat bergelora dan wajah penuh antusias mengikuti Parade ini mulai dari start hingga finish. Walaupun diguyur hujan selama acara berlangsung. Parade dimulai dari gerbang Lawang Suryakencana dan berakhir di Vihara Budhasena Batutulis. Persiapan Umat NSI Bogor Pada hari-H, 11/8, pukul 07.00 sebagian penari Bogor telah bersiap siaga di Vihara Vimalakirti Bogor dengan mengikuti Gongyo Pagi bersama. Menjelang pukul 07.00 beberapa penari DKI telah tiba & melaksanakan Gongyo Pagi sendiri-sendiri. Pukul 08.00 mereka mulai berdandan. Pukul 08.30 sebagian penari Banten telah tiba & mulai berdandan. Pukul 11.30 Ketua Umum tiba dilanjutkan briefing& pemilihan tim penari yang akan tampil di depan Panggung Utama. Terpilihlah DKI sebagai wakil NSI di depan Panggung Utama. Ada 127 orang pendukung acara ini dengan MB berpeserta terbanyak, 40 orang. Sebelum berangkat tempat kumpul di dekat Vihara Dhanagun, semua peserta melaksanakan Dokyo Syodai.
April 2017 | Samantabadra
25
Rute pawai jauh,terkait dengan waktu tunggu terasa terlalu lama, hampir 4 jam. Pukul 14, semua peserta pawai sudah berkumpul, namun rombonganmulai bergerak pukul 18.00! Perjalanan sepanjang 2 Km ini memakan waktu 1 jam sambil diguyur hujan berkali-kali! Peserta pawai dari NSI tampak tak gentar menghadapi tantangan ini. Dengan semangat tinggi & daya juang luar biasa dengan dikawal oleh Marching Band, semua berhasil mencapai garisakhir. Mereka menyadari diri sebagai para Bodhisattva yang Muncul dari Bumi bertugas menyebarkan Nam-myohorenge-kyo ke semua penonton di sepanjang Jl Suryakencana hingga Jl Siliwangi (pertigaan Batutulis). Di pundak mereka terletaklah misi sosial WNI Keturunan Tionghoa untuk tetap menjadi warga negara yang baik & cinta tanah air dengan menjunjung tinggi seni budaya Indonesia! Ketua DPD & Wakil Ketua DPD, Bp & Ibu Oking, Ketua & Wakil Panitia Pesta Rakyat Bogor 2017, Kyanne & Ali Wikarta beserta jajarannya: Sie Distribusi Konsumsi – Aming, Cing Kong, Sie Kebersihan – Yusar, Husen, Hidayat S., Sie Perlengkapan – Yoko & Widyanto, Sie Transportasi – Pepen & Christian, Sie Kesenian – Lita & Mariana, Sie Sound System, Djimi Nataprawira & Yogie, mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua Umum & segenap penari DKI, Banten, Bekasi & Bogor 26
Samantabadra | April 2017
sendiri & tak lupa para personel Marching Band atas dukungan-penuhnya dalam acara akbar ini. Menyadari kekurangan yang muncul selama pelaksanaannya – mulai
dari perlengkapan hingga konsumsi, kami memohon maaf & sudah mencatatnya untuk perbaikannya di tahun-tahun mendatang (adi, kyanne)
Dokyo Syodai dalam Rangka Kehadiran Buddha Niciren NSI Wilayah Banten
Acara dokyo syodai dalam rangka memperingati hari lahir Buddha pokok masa akhir dharma Niciren Daisyonin berlangsung pada hari kamis, 16/02/2017. Dimulai dari jam 19.00 malam, dokyo syodai dipimpin oleh bapak Djuanda. Dihadiri oleh 200 umat NSI Banten (gabungan tiga daerah; Tangerang, Cikupa dan Kampung Melayu). Usai dokyo syodai, Pak Djuanda menyampaikan pesan membangun semangat dalam menjalani hati kepercayaan yang penuh kesadaran. Setelah itu dibacakan riwayat buddha Niciren Daisyonin sekitar tiga halaman, dan pak Djuanda memberikan tambahan dalam sambutannya dengan mengajak untuk memperkuat hati kepercayaan seperti halnya perjuangan Niciren Daisyonin Selanjutnya kata sambutan dari
Ibu Mei Hua, ibu menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi dari pimpinan nsi, tim kesenian dan umat semuanya yg terus menjaga dan melestarikan hukum Agung Nammyohorengekyo. Terakhir kata pesan dari bapak Suryandi, dalam kata sambutan saya gembira dan bahagia kita semua dpt melaksanakan dokyo syodai sebagai rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yg turut menjaga dan melestarikan, harus tetap menjalankan hari hari penting dlm perjalanan Niciren Daisyonin, seperti hal misal kelahiran, penyebutan nammyohorengekyo, terwujudnya dai gohonzon. Acara dokyo syodai pun selesai seluruh umat bersama pengurus dan pimpinan saling ramah tamah dan menikmati hidangan makanan sederhana. (yansen) April 2017 | Samantabadra
27
NSI Mengadakan Seminar Edukasi Kesehatan
Banyak penyakit bersumber dari pola hidup yang buruk dari diri sendiri. Pola ini terbentuk dari aktivitas sehari-hari yang berulang dan menjadi kebiasaan. Oleh karenanya, penting untuk menjaga agar kebiasaan Anda sehari-hari dapat menjadi rangkaian pola hidup sehat. Pola hidup ini membutuhkan komitmen dari hari ke hari dalam jangka panjang. Mengingat pentingnya Pola Hidup Sehat, Parisadha Buddha Dharma Indonesia-NSI 8 Februari 2017, mengadakan Edukasi Kesehatan bekerja sama dengan RSIA Tambak, Edukasi kesehatan ini dihadiri kurang lebih 50 umat Sebagai Narasumber hadir dr.Elli Arsita SpPD.yang mengenyam pendidikan di FKUI sebagai spesialis penyakit dalam tahun 2014. Tutur dr. Elli Dalam pola hidup Sehat kita harus selalu mengingat kata �CERDIK� 28
Samantabadra | April 2017
yaitu Cek kesehatan secara teratur untuk mengendalikan berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko mudah sakit, periksa tensi darah, gula darah dan kolesterol secara teratur, Enyahkan asap rokok dan jangan merokok, Rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari , seperti berolah raga, berjalan kaki, jogging, berenang,yoga secara baik,benar, teratur dan terukur, Diet yang seimbang, yaitu makan sehat dan gizi berimbang, buah sayur 5x/hari, minum air putih 8 gelas / hari. Istirahat yang cukup yaitu 6-8 jam/hari, Kelola Stress dengan baik dan benar. Pola hidup sehat sebaiknya didasari dari kesadaran akan
pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan menjauhkan diri dari kebiasaan buruk yang mengundang penyakit. Menjadikan pola hidup sehat sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari dapat mendatangkan manfaat jangka panjang. Edukasi Kesehatan ditutup dengan arahan Ketua Umum MPU Suhadi Sendjaja mengenai telah disepakati MOU antara pihak RSIA Tambak dengan pihak Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia mengenai kerjasama bimbingan rohani bagi pasien RSIA tambak yang meliputi bimbingan doa, dan juga pembinaan rohani karyawan. ***
materi ajaran | gosyo kensyu
Gosyo Kensyu Surat Balasan kepada Syijo Kingo
Fukasyaku Syoryo Ji Gosyo Zensyu halaman 1163
LATAR BELAKANG| Nama lain dari surat ini adalah Fukasyaku Syoryo Ji. Surat ini ditulis di Gunung Minobu pada bulan 7 tahun Kenji ke-3 (1277), ketika Niciren Daisyonin berusia 56 tahun dan diberikan kepada Syijo Kingo. Pada waktu itu, Syijo Kingo sedang menghadapi penderitaan yang sangat besar. Pada tahun Bun-ei ke 11 (1274), Syijo Kingo melakukan syakubuku kepada majikannya, Tuan Ema. Maka teman-teman yang membuat isyu, menghasut dan membenci Syijo Kingo bertambah kuat dan banyak. Khususnya pada tahun Kenji ke-2 (1276) penindasan dari majikan Ema semakin gencar. Sebenarnya yang dikatakan perintah majikan adalah mengurangi gaji dan perintah untuk pindah ke tempat yang jauh di Ecigo. Saat itu Syijo Kingo tidak mau menerima pergantian tanah miliknya. Ada yang mengatakan bahwa tanah miliknya ditarik, karena ia sebagai pegawai tidak mematuhi perintah majikannya. Pada tahun Kenji ke-3 (1277), terjadi peristiwa tanya jawab Kuwagayatsu yang terkenal. Syijo Kingo dituduh mengacaukan tempat pembabaran hukum tersebut, sehingga majikannya menyuruh Syijo Kingo menulis surat perjanjian untuk membuang Saddharmapundarika-sutra. Tetapi Syijo Kingo berjanji kepada Niciren Daisyonin, “
Saya sama sekali tidak mau menulis surat perjanjian itu.� Surat ini merupakan surat balasan atas laporan Syijo Kingo tersebut. Bagi Syijo Kingo yang sedang dalam keadaan yang keras dan kejam,sekalipun surat ini hanya berisi hal penting yang singkat, yakni sikap hati kepercayaan, bimbingan yang penting ini boleh dikatakan sebagai permata pusaka. Oleh karena surat ini mengandung bimbingan semacam itu, maka surat ini merupakan surat yang penting.
April 2017 | Samantabadra
29
ISI GOSYO |
S
urat tertanggal 25 bulan lalu tiba pada pukul enam sore tanggal 27 bulan yang sama. Saya telah melihat surat yang diberikan oleh majikan Ema dan surat perjanjian untuk tidak membuang Saddharmapundarika-sutra. Bukan main senangnya. Seperti dapat melihat bunga udumbara yang mekar dan tunas baru cendana merah yang berdaun dua telah tumbuh, alangkah langka dan sungguh agungnya. Mahaarhat yang sudah mencapai Tisro Vidyah dan Sad Abhijnah, selain itu berdasarkan Saddharmapundarika-sutra telah berada di tingkat akibat bukti sampai tingkat tempat pertama dan menetap pertama, serta para bodhisattva, yakni Sariputra, Maudgalyayana, Mahakasyapa dan lain-lain yang sudah memperoleh tingkat Anutpattikadharma-ksanti, juga tidak dapat menahan penganiayaan besar yang diperoleh karena menyebarluaskan Saddharmapundarikasutra pada Masa Akhir Dharma di dunia saha ini, Maka, dikatakan tidak memenuhi persyaratan untuk menyebarluaskan, sehingga mundur. Apalagi manusia biasa Masa Akhir dharma yang belum mematahkan tiga kesesatan, yakni kesesatan yang banyaknya seperti butir-butir pasir, dan kesesatan avidya. Bagaimana mungkin dapat menjadi pelaksana sutra ini? Meskipun Niciren seorang diri dapat menahan pukulan dengan tongkat,kayu, batu, cercaan kata-kata buruk dan penganiayaan dari raja, seandainya para penganut yang tidak mengetahui teori kewajaran Hukum Buddha dan mempunyai anak istri bagaimana mungkin dapat menahannya? Bukankah sebaliknya lebih baik tidak percaya? Jika tidak dapat meneruskan hatikepercayaan secara berkelangsungan sampai akhir, hati kepercayaannya hanya sementara waktu saja, maka Saya merasa kasihan karena akan ditertawakan orang. Tetapi sekalipun (Niciren), seringkali mendapat kesulitan dan dua kali mendapat peringatan (hukuman pembuangan ke Izu dan Pulau Sado), tetap dapat mewujudnyatakan hati-kepercayaan yang tidak tergoyahkan. Hal ini bukan main gaibnya. Sama seperti itu, pada waktu yang menakutkan bagi diri sendiri, harta milik diri sendiri sebanyak dua tempat dibuangpun, tetap menulis surat perjanjian untuk meneruskan kepercayaan kepada Saddharmapundarika-sutra. Ini bukan main hebatnya, tentu tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Sekalipun Bodhisattva Samantabhadra, Manjusri dan lain-lain, Buddha Sakyamuni tidak dapat mempercayai mereka untuk Masa Akhir Dharma, sehingga menyerahkan lima aksara Myoho-re-nge-kyo kepada empat orang Bodhisattva, yaitu Bodhisattva Visistakaritra, pemimpin Muncul Dari Bumi ribuan dunia. Hanya saja, jika memikirkan arti mengenai hal sekarang, mungkin untuk menolong penyebarluasan hukum Niciren, Bodhisattva Visishtakaritra merasuk ke badan Anda, atau mungkin merupakan hal yang diinginkan oleh Majikan Guru Buddha Sakyamuni. Orang-orang di dalam Keluarga Ema juga menjadi sedemikian sombong, pasti tidak lain merupakan siasat Ryokan dan Ryuzobo. Jika Anda menulis surat perjanjian untuk membuang hati-kepercayaan, mereka akan semakin sombong dan membanggakan diri serta menyebarkan hal ini ke berbagai tempat. Akhirnya murid Niciren yang berada di Kamakura, semuanya akan disiksa sehingga menjadi hilang tanpa tertinggal satupun. Manusia biasa pada umumnya sukar mengetahui perihal diri sendiri. Yang sungguh mengetahui kesemua ini. dinamakan orang arif dan orang bijaksana. Hal-hal yang jauh 30
Samantabadra | April 2017
untuk sementara tidak dipikirkan. Jika mengatakan mengenai hal yang dekat, Tuan Ko dari Musasyi membuang kedua tempat miliknya untuk menjadi bhiksu awam (Nyudo). Akhirnya ia membuang banyak tanah milik, putra dan putri maupun istrinya serta meninggalkan keduniawian. Anda tidak mempunyai anak, tidak ada kakak adik yang dapat diandalkan Yang ada hanya sedikit tanah milik di dua tempat. Kehidupan manusia seperti hal-hal di dalam mimpi, tidaklah diketahui bagaimana jiwanya pada esok hari. Sekalipun menjadi pengemis, jangan melukai Saddharmapundarika-sutra. Oleh karena itu, sama seperti kehidupan ini, jangan memperlihatkan rupa sedih dan susah. Seperti di tulis dalam surat perjanjian ini, perilaku sedikitpun jangan rendah diri, ketakutan dan kompromi, sebaliknya pasti menjadi lebih buruk. Seandainya tanah milik disita dan bahkan diusir dari tempat, pikirkanlah bahwa ini adalah pengaturan dari Dasarasaksi. Ambillah kepercayaan yang dalam dan serahkanlah kepada para dewa. Jika Niciren tidak berada dalam hukuman pembuangan dan ada di Kamakura, pasti dipukul dan dibunuh pada saat peperangan itu. Anda diusir keluar dari keluarga majikan, mungkin merupakan pengaturan dari Buddha Sakyamuni bahwa tidak baik berada dalam keluarga majikan. Surat petisi kepada majikan Anda sudah ditulis. Ada bhiksu sebagai murid di Kamakura, namun tidak terlalu dapat diandalkan. Terpikir untuk mengutus Sanmibo. Akan tetapi, karena penyakitnya belum benar-benar sembuh, sebagai gantinya diberikan kepada Gobo ini. Jika ada waktu, Daigaku Saburo Dono, Taki no Taro Dono atau Toki Dono menulis dengan baik dan menyampaikannya. Setelah diberikan kepada majikan, semua masalah mungkin dapat diselesaikan. Tidak usah terlalu terburu-buru, diam-diam bereskanlah dalam keluarga. Dan orang lainnya yang memusuhi Dharma, biarkan mereka ribut sampai puas. Setelah surat ini disampaikan, kemungkinan di seluruh pelosok Kamakura akan tersebar perihal surat petisi ini; mungkin sampai masuk ke tempat pemerintah Kamakura. Jika terjadi demikian, inilah yang dikatakan malapetaka dirombak menjadi kebahagiaan. Mengenai Saddharmapundarika-sutra sudah disampaikan sampai sekarang. Hal kecil timbul dari kebaikan kecil, jika sudah menjadi hal besar, pasti keributan besar menjadi kebahagiaan besr. Melihat surat petisi ini, orang-orang dapat dengan jelas mengetahui kesalahan mereka. Anda cukup menyampaikan satu perkataan saja. “ Saya tidak ada perasaan untuk menyerahkan tanah milik dan keluar dari keluarga majikan. Majikan sendiri yang ingin menariknya dan mengeluarkan saya. Kalau begitu, ini adalah sumbangan kepada Saddharmapundarika-sutra, maka merasa bahagia.� Katakanlah sungguh-sungguh kepada orang yang menindak tanpa rupa ketakutan dan rendah diri.�Tanah milik ini bukan diperoleh dari majikan. Tanah milik ini diperoleh ketika penyakit majikan ditolong dengan obat baik yang agung dan unggul dari Saddahrmapundarikasutra. Jika ini ditarik, pasti penyakitnya akan timbul lagi. Pada waktu itu, sekalipun meminta maaf kepada saya, Yorimoto, tidak mau digunakan lagi.� Setelah berkata demikian, pulanglah dengan sikap sungguh membenci.
April 2017 | Samantabadra
31
Sama sekali pastikan tidak pergi ke perkumpulan. Pada malam hari perhatikan sungguhsungguh para penjaga malam, akrablah dengan sering-sering berkumpul dengan mereka. Jika sekarang tidak dikeluarkan dari keluarga majikan, akan dijatuhkan musuh, sembilan dari sepuluh orang dalam keluarga majikan. Sama sekali tidak boleh mati dengan memalukan dan menakutkan. Bulan 7 tahun Kenji ke-3 Waktu hinoto usyi tertanda Niciren
32
Samantabadra | April 2017
| KUTIPAN GOSYO
1
Saya telah melihat surat yang diberikan oleh majikan Ema dan surat perjanjian untuk tidak membuang Saddharmapundarika-sutra. Bukan main senangnya. Seperti dapat melihat bunga udumbara yang mekar dan tunas baru cendana merah yang berdaun dua telah tumbuh, alangkah langka dan sungguh agungnya. Keterangan : Bagian pertama dari surat ini berisi pujian yang tinggi dan tegas terhadap hati-kepercayaan Syijo Kingo yang telah berjanji untuk tidak menulis surat perjanjian. Kemudian, untuk menghadapi penganiayaan yang akan timbul, Niciren Daisyonin membimbing dengan tegas tentang sikap mendasar yang menembus hati-kepercayaan dengan mengatakan, “Sekalipun menjadi pengemis, jangan melukai Saddharmapundarika-sutra.” Dalam kehidupan ada dua jalan. Untuk mengambil jaaln yang mana, yang terpenting adalah harus berani mempertimbangkan secara benar dan menentukannya dengan pasti.Dalam tindakan memilih ini tidak boleh salah. Dan sekalipun dalam penentuannya tidak salah, jika tidak melakukan apa-apa, penderitaan dan kesulitan akan bertambah. Dalam menentukannya, keberanian atau prajna akan membimbing kepada sinar kemenangan kehidupan, jika tidak akan terjatuh ke dalam kegelapan kesalahan. Khususnya, di dalam proses hati kepercayaan, yakni jalan untuk menjadi manusia yang seutuhnya, tidak boleh jatuh ke jalan buruk dari satu penderitaan ke penderitaan lainnya yang sambung menyambung. karena dimabukkan oleh untung rugi di hadapan mata. Justru ketika penderitaan dan kesulitan datang dari luar, telah tiba waktunya di dalam jiwa sendiri untuk membuat sebab pokok yang menentukan jalan mana yang diambil. Timbulnya kesulitan pada Syijo Kingo sekarang berarti merupakan penentuan yang sangat penting akan jalan yang sesungguhnya. Dan Syijo Kingo telah memilih
jalan agung hati-kepercayaan. Inilah yang menentukan tercapainya kesadaran Buddha di masa akan datang. Oleh karena itu ia sepenuhnya dipuji oleh Niciren Daisyonin
2
Mahaarhat yang sudah mencapai Tisro Vidyah dan SadAhhijnah, selain itu berdasarkan Saddharmapundarikasutra telah berada di tingkat akibat bukti sampai tingkat tempat pertama dan menetap pertama, serta para bodhisattva, yakni Sariputra, Maudgalyayana, Mahakasyapa dan lain-lain yang sudah memperoleh tingkat Anutpattikadharma-ksanti, juga tidak dapat menahan penganiayaan besar yang diperoleh karena menyebarluaskan Saddharmapundarikasutra pada Masa Akhir Dharma di dunia saha ini. Maka, dikatakan tidak memenuhi persyaratan untuk menyebarluaskan, sehingga mundur. Keterangan : Tentang para sravaka 10 murid utama, Mahakasyapa dan lain-lainnya mengundurkan diri sendiri untuk menyebarluaskan Saddharmapundarika-sutra di dunia saha pada Masa Akhir Dharma, memang tidak tercatat secara langsung dalam kalimat sutra. Hanya di dalam Bab Anjuran untuk Mempertahankan Saddharmapundarika-sutra dibabarkan bahwa” 500 arhat dalam pesamuan, orang yang telah menerima penganugerahan,” mengatakan, ’Menyebarluaskan sutra ini di tanah negeri lainnya’, Juga 8.000 arhat yang sedang belajar dan sudah selesai belajar mengatakan,”Sang Bhagavat ! Kami juga sungguh-sungguh membabarkan sutra ini secara luas di tanah negeri lainnya. Mengapa demikian ? Karena di dunia saha ini banyak orang buruk, mengandung hati kesombongan (Zojoman), karunia kebajikannya dangkal dan tipis, penuh kebencian, keluhan, berhati bengkok dan dalam hatinya tidak ada kesungguhan.” Dari sini dapat diperkirakan dan disampaikan dalam kalimat surat ini. April 2017 | Samantabadra
33
Bagaimanapun, penyebarluasan Saddharma di dalam masyarakat yang sesungguhnya, seharusnya hanya oleh orang yang jiwanya adalah Saddharma. Ini berarti Hukum adalah manusia. Dengan demikian Hukum ini dinyatakan manusia itu sendiri pada badan dirinya, barulah ia menyebarluaskannya. Dari sejak asal mula, pada hakikatnya semua orang adalah badan pokok Saddharma. Tetapi, baru setelah diri sendiri mengetahui dan merasakan dalam jiwanya, dapat menjadi “Persenyawaan Orang dan Hukum ( Ninpo Ikka ).” Sekalipun dikatakan bahwa Sariputra dan lainlain memperoleh tiga terang dan enam kekuatan gaib,memperoleh akibat arhat dan tingkat Anutpattikadharma-ksanti (Musyonin), kesadaran yang dicapai hanya merupakan sebagian dari Saddharma. Tingkatan yang diperoleh tidak mempunyai syarat untuk menyebarluaskan. Ini bukan berarti perbedaan dari sudut manusia, melainkan dikatakan berdasarkan kesadaran yang timbul dari hukum yang dipertahankan. Tentu ada perbedaan kekuatan yang ditimbulkan dari perbedaan hukum tersebut.
3
Seandainya para penganut yang tidak mengetahui teori kewajaran Hukum Buddha dan mempunyai anak istri bagaimana mungkin dapat menahannya?
Anak Cabang
Keterangan : Dalam memegang prinsip untuk terus mempertahankan Hukum dan menerobos bermacam-macam penganiayaan, kesulitan, atau penindasan , hambatan pertama yang paling sukar diatasi, timbul dari penderitaan keluarga,yaitu penderitaan anak, istri dan lain-lain. Yang lainnya adalah kesesatan yang ditimbulkan oleh diri sendiri, karena tidak mengetahui Hukum Buddha Yang timbul dari anak istri adalah perasaan kasih sayang yang manusiawi. Kebodohan tidak mengetahui Hukum Buddha boleh dikatakan berarti tidak dapat bertindak dengan cerdas. Perasaan kasih sayang dan tindakan yang tidak cerdas ini menghambat dan tercampur baur menjadi rumit serta melemahkan hati – kepercayaan untuk menang, 34
Samantabadra | April 2017
sehingga dapat menimbulkan kesesatan. Oleh karena itu, mengenai sikap akar pokok hati kepercayaan, dengan keras dikatakan bahwa tidak boleh memikirkan anak – istri dan keluarga menuju kebahagiaan yang kekal. Yang menjadi sumber pokok terpenting dari keseluruhannya adalah prajna yang timbul dari sungguh- sungguh mengetahui Hukum Buddha dengan mendalam. Di sini letak pentingnya anjuran untuk mempelajari ajaran. Niciren Daisyonin banyak menulis surat dan memberikannya kepada para murid, boleh dikatakan juga untuk memberikan prajna ini.
4
Jika tidak dapat meneruskan bait – kepercayaan secara berkelangsungan sampai akhir, hati – kepercayaan yang hanya sementara waktu saja, maka Saya merasa kasihan karena akan ditertawakan orang.
Anak Cabang
Keterangan : Di dalam hati-kepercayaan, yang sangat penting adalah percaya sampai pada pada akhir kehidupan, terus menjalankan pelaksanaan secara berkelangsungan. Makasyikan rol ke-5 mengatakan, “Kalau menjalankan pelaksanaan dan pengertiannya pasti timbul bertubi-tubi Tiga Rintangan Empat Iblis ( Sanyo Syima ).” Niciren Daisyonin mengatakan, “Kalau menjadi murid serta penganut dari Niciren, pelaksana Saddharma pundarika-sutra sesungguhnya yang menjalankan pertapaan sesuai dengan yang dibabarkan oleh Sang Buddha, maka harus bersedia akan timbul secara nyata Tiga Jenis Musuh Kuat ( Gosyo Zensyu halaman 501).” Kalau melaksanakan Hukum Sesungguhnya, pasti akan timbul penghinaan, hasutan dan penindasan dari Tiga Jenis Musuh Kuat. Namun dikatakan pula,”Menerima adalah mudah, mempertahankan adalah sukar, tetapi dengan mempertahankan, dapat mencapai kesadaran Buddha ( Gosyo Zensyu halaman 1136).” Pokok terpenting untuk mencapai kesadaran Buddha adalah menegakkan hati-kepercayaaan yang tidak tergoyahkan dan terus mempertahankannya seumur hidup.
5
Manusia biasa pada umumnya sukar mengetahui perihal diri sendiri. Yang sungguh mengetahui kesemua ini dinamakan orang arif dan orang bijaksana.
GM
Keterangan : Orang arif dan bijaksana mengetahui perihal diri sendiri dan bagaimana seharusnya menjalankan kehidupan sendiri. Bagaimanapun kita mengetahui tentang orang lain dan dunia luar, tanpa kita mengetahui diri sendiri, kita tak dapat disebut sebaga arif bijaksana yang sesungguhnya. Orang yang mengetahui tentang dunia luar adalah para sarjana, bukan orang bijaksana. Sekalipun mengetahui perihal orang lain maupun menjadi seorang kritikus, tetap bukan merupakan orang bijaksana. Manusia yang terunggul adalah manusia yang dapat mendarah-dagingkan nilainilai kemanusiaan pada dirinya sendiri. Mengetahui hal ini pada badan sendiri berarti mengetahui diri sendiri. Arti yang terkandung dalam satu kalimat ini dapat dikatakan sama dengan perkataan Socrates, orang bijaksana dari Yunani jaman dahulu yang berbunyi, “Kenalilah dirimu sendiri.”
6
Sekalipun menjadi pengemis, jangan melukai Saddharma pundarika-sutra.
Keterangan : Jika dilihat dari sudut masyarakat,”pengemis” berarti orang yang kalah di dalam kehidupan. Khususnya, hal ini ditujukan pada kedudukan Syijo Kingo saat itu, yaitu hartanya disita dan hubungannya sebagai pegawai ingin diputuskan oleh majikannya.Mungkin mulai keesokan hari kehidupannya menjadi sangat susah. Tentu ia harus bersedia, bahkan hingga menjadi pengemis sekalipun. Namun, disini diberitahukan dan dikatakan secara tegas bahwa menjadi apapun di dalam masyarakat, sebagai manusia janganlah menjadi rendah diri apalagi menjadi seorang penjilat. Oleh karena, jika menjadi rendah diri sama artinya melukai Saddharmapundarikasutra. arti melukai Saddharmapundarika-sutra
bukan tindakan yang terjadi dalam cara di masyarakat. Ketika merasa kalah di masyarakat, orang-orang akan mencaci- maki Hukum Buddha. Bagaimanapun lantangnya mengkritik keluarga Niciren Daisyonin, hal itu tidak menjadi melukai Saddharmapundarika-sutra. Jika menghilangkan kewibawaan dan keunggulan sebagai manusia, menjadi rendah diri serta menghilangkan hatikepercayaan, hal itulah yang dikatakan sebagai melukai Saddharmapundarika-sutra. Maka dikatakan, “ Oleh karena itu, perilaku sedikit pun tidak rendah diri dan terangkanlah.”
7
Surat petisi kepada majikan Anda sudah ditulis. Ada bhiksu sebagai murid di Kamakura, namun tidak terlalu dapat diandalkan. Terpikir untuk mengutus Sanmibo. Akan tetapi, karena penyakitnya belum benar-benar sembuh, sebagai gantinya diberikan kepada Gobo ini. Keterangan : Bagian terdahulu menjelaskan bahwa berdasarkan akar pokok hati-kepercayaan, Niciren Daisyonin memuji tekad Syijo Kingo dan juga memberikan dorongan semangat. Pada bagian ini, diajarkan bermacam-macam cara gerakan penuntasannya. Pertama, untuk menyelamatkan Syijo Kingo dari suasana penderitaan, Niciren Daisyonin sendiri menulis surat kepada majikan Syijo Kingo dan memberi petunjuk bilamana serta bagaimana menyampaikannya. Selanjutnya, mengenai bagaimana Syijo Kingo mengeluarkan pendapatnya terhadap masalah tanah miliknya pada saat itu. Kemudian, mengenai keadaan perilaku sehari-hari. Dari keseluruhan yang diajarkan diatas, dapat diketahui bahwa demi murid yang disayanginya, Niciren Daisyonin memperhatikan sampai pada hal-hal yang kecil dan memberi petunjuk dengan menganalisis semua keadaan suasana dan sifat muridnya. Bagian terdahulu mengajarkan sikap hati dari akar pokok hati-kepercayaan yang tegas dan kokoh, sedangkan pada bagian ini diterangkan perilaku penuntasannya. Dari seluruh surat ini, dapat dirasakan April 2017 | Samantabadra
35
bimbingan Niciren Daisyonin yang jelas mengenai hati-kepercayaan dan kehidupan, prinsip akar pokok serta gerakan penuntasannya. Berarti, dari segi kejiwaan adalah berani, kuat, tidak akan mundur dan tetap berdiri pada keyakinan teori dasar Hukum Buddha. Ini adalah hal perasaan dalam hati dan merupakan dasar pokok yang sesungguhnya. Namun, sekalipun demikian, gerakan-gerakan perilakunya tidak boleh asal-asalan saja. Tetap harus memperhatikan sepenuhnya hal-hal yang kecil dan harus menghadapinya dengan menimbulkan prajna. Secara sepintas kedua hal ini kelihatan bertolak belakang. Namun yang pertama adalah keyakinan yang dalam terhadap Hukum Buddha dan yang selanjutnya adalah gerakan penuntasan yang timbul sebagai prajna. Oleh karena itu, sekalipun perilakunya berhati-hati terhadap halhal yang kecil, sama sekali tidak ada perasaan rendah diri.
8
besar.
Hal kecil timbul dari kebaikan kecil, jika sudah menjadi hal besar, pasti keributan besar menjadi kebahagiaan
GM
Keterangan : Di sini jangan disalahtafsirkan bahwa “kebaikan kecil” hanya melahirkan yang kecil saja. Dan “Keributan besar.” yakni malapetaka besar bukan berarti pasti dengan sendirinya menjadi “kebahagiaan besar”. Ketika menghadapi kesulitan dan penderitaan besar, manusia pasti ingin melewatinya sehingga untuk itu bisa meninjau diri terhadap cara hidupnya selama ini dan merombak akar pokok tersebut. Dengan demikian ia akan dapat mengatasi penderitaan besar tersebut. Namun manusia yang hidupnya lancar dan selalu berhasil tidak akan menimbulkan keinginan untuk meninjau diri. Akar pokok peninjauan diri dan perombakan ini akan menjadi sebab keberhasilan besar selanjutnya. Baik di dalam kehidupan pribadi maupun di dalam masyarakat, teori mendasar ini adalah sama. Sebaliknya “keributan besar” ada yang berlanjut menjadi penderitaan dan kesulitan besar. Dan karena malapetaka atau 36
Samantabadra | April 2017
keributan tersebut, ada yang menjadi putus asa atau menjadi bingung sehingga prajnanya tidak timbul. atau bisa juga menjadi saling menyalahkan orang lain dalam mempertanggung jawabkan kesalahan, sehingga akhirnya malah terjatuh ke dalam lumpur saling tidak mempercayai. Agar keberhasilan maupun kegagalan saat ini dapat menjadi dasar pokok yang menimbulkan kebaikan selanjutnya, hendaknya diketahui bahwa itu tergantung tenaga jiwa, keberanian, dan prajna dari orang ini dalam mengatasi hal tersebut. Yang dapat merombak suasana jiwa yang menderita seberat apapun menjadi kebahagiaan yang besar adalah prajna dan sifat inisiatif dari jiwa itu sendiri. Yang menjelaskan dan membabarkan teori dasar perombakan sifat jiwa sebagai pondasi adalah Pintu hukum Icinen Sanzen, Sepuluh Dunia Yang Saling Mencakupi dari Saddharmapundarika-sutra. ***
April 2017 | Samantabadra
37
38
Samantabadra | April 2017
April 2017 | Samantabadra
39
materi ajaran | gosyo cabang
Gosyo Cabang Surat Balasan kepada Syijo Kingo
Perihal Sembilan Kali Pikir, Sepatah Kata Gosyo Zensyu halaman 1175 LATAR BELAKANG | Nama lain dari surat Balasan Kepada Syijo Kingo ini adalah Perihal Sembilan Kali Pikir,Sepatah Kata. Tanggal 25 bulan kesatu tahun Kenji keempat (1278), ketidaksenangan majikan Ema kepada Syijo Kingo telah hilang. Oleh karena itu Niciren Daisyonin merasa gembira dengan datangnya musim semi pada diri Syijo Kingo. Akan tetapi, masalah tanah milik, yang merupakan permasalahan penting bagi Syijo Kingo, belum selesai. Sekalipun majikan telah berubah menjadi baik, harus
lebih waspada terhadap hasutan dari temanteman. Justru pada saat demikian harus lebih berwaspada. Hal ini diajarkan dengan mengutip contoh� Sembilan Kali Pikir,Sepatah Kata� dari Kong Hu Cu. Sebenarnya hal ini bukan berarti penindasan kepada Syijo Kingo telah selesai, bahkan sebaliknya temantemannya semakin membenci. Maka, pada tahun berikutnya yakni pada tahun Koan kedua (1279), musuh tetap mengancam jiwa Syijo Kingo.
ISI GOSYO |
S
ekalipun mencari di Gunung Takatori, Gunung Minobu, Gunung Nanaitagare, di daerah Idani, di rumput Kaya, di atas batu, di atas tanah pun, tidak ada tempat untuk tumbuhnya rumput laut. Rumput laut tidak akan tumbuh jika tidak di lautan, jamur tidak akan tumbuh jika tidak di pegunungan. Sama seperti itu, tidak ada jalan pencapaian kesadaran Buddha jika bukan Saddharmapundarika-sutra. Sekarang, hal ini untuk sementara tidak dibahas. Sungguh merasa tenang dan gembira setelah mendengar bahwa anda, yang telah begitu lama dibenci oleh majikan Anda sendiri, telah diusulkan termasuk di dalam orang-orang yang mendampingi majikan ketika masuk ke istana. Apalagi hal itu bukan hanya satu hari atau dua hari saja, melainkan setiap hari tanpa ada waktu senggang. Dengan demikian kegembiraan ini tidak bisa disampaikan melalui kata-kata. Ikegami Uemon-no-dayu telah menentang ayahnya, namun diampuni dari pengusiran dengan satu kata dari majikan. Dan Anda yang dibenci orang 40
Samantabadra | April 2017
lain selama beberapa lama, bahkan pada musim dingin tahun lalu kabarnya sangat berbahaya, sekarang sebaliknya dapat mendampingi majikan hadir di istana setiap hari. Apakah yang terjadi? Ini tidak lain pengaturan dari para dewa. Bukankah ini kekuatan dari Saddharmapundarikasutra? Bahkan Enkyo-bo telah datang kemari dan mengatakan,” Ketika Sirodono dari majikan Ema hadir di istana, didampingi oleh 24 sampai 25 orang samurai. Diantara mereka, selain majikan, orang ini tinggi perawakannya dan wajahnya berwibawa. Bahkan di antara orang yang menuntun kuda hingga orang yang menunggangi kuda, Nakatsukasa Saemon no jo adalah yang paling utama. Orang inilah lelaki sesungguhnya.” Anak-anak di jalan-jalan Kamakura, dimanapun selalu mengatakan,”Beliaulah lelaki sesungguhnya di antara lelaki.” Mendengar kabar yang demikian justru merasa ragu-ragu. Kong Hu Cu mengatakan”Sembilan Kali Pikir, Sepatah Kata ( Kusi Icigon ).” Jika ada tamu,sekalipun sedang mencuci rambut. Tan dari Chou menerimanya hingga tiga kali. Ketika sedang makan pun, makanan di dalam mulut dikeluarkan kembali dan tanpa sedikitpun membiarkan tamu menunggu menjumpai tamu hingga tiga kali. Inilah orang arif pada masa lampau – cermin bagi orang-orang pada saat sekarang. Oleh karena itu, sekarang sungguh-sungguh waspadalah. Sekalipun ada sesuatu apapun, jangan keluar seorang diri di malam hari. Seandainya majikan memanggil, utuslah pembantu untuk pergi ke tempat majikan. Setelah tahu benar bahwa sang majikan memanggil, pakailah pakaian zirah, ikatlah rambut dan berangkatlah dengan pengawal menjaga di depan, belakang, kiri dan kanan. Lepaslah pakaian zirah ditengah-tengah rumah orang yang menyenangi anda atau di rumah sendiri, setelah itu pergilah ke sana. Dan ketika akan kembali ke rumah, suruh orang lain masuk terlebih dahulu ke rumah untuk memeriksa semua tempat yang gelap seperti samping pintu, bawah jembatan, belakang kandang kuda dan tempat-tempat yang tinggi, setelah itu barulah masuk. Ketika terjadi kebakaran, baik di rumah sendiri maupun di rumah orang lain, jangan menyayangi harta pusaka dan jangan mendekati tempat api yang sedang dipadamkan dengan tergesa-gesa. Apalagi jangan ke luar dengan berlari. Ketika akan pulang Ari mendampingi majikan memasuki istana, turunlah dari kuda di pintu, sampaikan mengenai adanya urusan kepada penjaga dan segera pulanglah. Jika sudah tengah malam jangan mendampingi dan berada di istana terlalu lama. Lebih-lebih pada saat pulang waspadalah sungguh-sungguh di dalam hati karena pada saat pulang musuh pasti akan mengancam. Dan sekalipun ada orang yang ingin menyuguhkan arak, tampiklah secara halus atau pada suatu waktu tampiklah dengan tegas. Dan sungguh-sungguh perhatikanlah adik-adik dan karyawan lainnya. Perhatikanlah ketika mereka akan mandi atau mengenai biaya sandalnya. Seandainya terjadi sesuatu , musuh terlebih dahulu tidak akan mengampuni mereka. Oleh karena itu harus mengetahui bahwa mereka adalah orang-orang yang menyumbang jiwa raga kepada Anda. Maka, sekalipun mereka ada sedikit kesalahan, berpura-puralah seakan-akan tidak melihatnya. Terhadap wanita, bagaimanapun kesalahannya, tidak perlu menasehati, apalagi menjadi ribut. Sutra Nirvana mengatakan, “ Sekalipun dikatakan kesalahan yang berat, kaum wanita belum menyamainya.”Hati dari kalimat sutra ini adalah, “ Sekalipun ada kesalahan seperti apapun juga , tidak boleh mempersalahkan sebagai kesalahan kaum wanita. Inilah pelaksanaan dari orang arif. Inilah murid Sang Buddha.” Kalimat sutra ini adalah kalimat yang diucapkan oleh kedua Menteri Jivaka dan Chandrapraba untuk menasehati Raja Ajatasatru yang baru saja membunuh ayahnya dan bahkan hendak membunuh ibunya pula. April 2017 | Samantabadra
41
Hinggga ajalnya tiba, ibu kita merasa kurang memperhatikan adik perempuan dan adik lelaki. Oleh karena itu, jika mengampuni kesalahan dan mengasihi mereka, betapa tenangnya perasaaan hati ibu. Hal ini merupakan bakti kepada ibu. Pikirkan dan rasakanlah hal ini secara mendalam. Mengenai hal orang lain saja mengatakan merasa kasihan, apalagi kepada adik sendiri. Ketika terjadi sesuatu, orang-orang ini akan memilih hidup atau mati bersama-sama. Seandainya anda meninggal terlebih dahulu, justru orang-orang inilah yang akan tinggal dalam perasaaan sedih hati. Ingatlah saat-saat demikian ini. Maka sayangilah mereka dengan sungguh hati. Hal lainnya mengapa dikatakan demikian untuk sementara tidak dibicarakan dahulu. Dalam permainan Sugoroku, yakni batu yang berjajar, tidak bisa pecah. Jika bersayap satu, burung tidak bisa terbang. Sekalipun Masakado Sadato, seorang Jenderal yang berani, jika hanya seorang diri tidak akan mencapai keinginannya. Oleh karena itu, jiak merasa sayang kepada adik-adik dan merasa seperti anak sendiri, maka pada saat Saddharmapundarika-sutra tersebar luas dan anda masih sehat, mereka akan menjadi pendukung Saddharmapundarikasutra yang gagah dan kuat. Dalam istana Kyoto, istana Kamakura (Syogun) dan di tempat tinggal menteri (penguasa)telah terjadi dua kali kebakaran dalam satu tahun, yakni pada tahun baru dan bulan 12. Ini bukan hal yang biasa, jika menginginkan guru pembimbing dari para bhiksu Syingon yang memfitnah dharma, para guru yang membenci dan iri hati kepada Saddharmapundarika-sutra serta menyiksa, akan diperingatkan berbagai surga, Saddharmapundarika-sutra dan Dasarasaksi. sebaliknya jika bertobat sungguh-sungguh kepada Saddharmapundarika-sutra akan hal ini, kemungkinan ada pertolongan. Berbagai surga sungguh-sungguh menyayangi negeri ini, sehingga mungkin terjadi peringatan yang besar seperti ini. Negeri lain telah memukul dan mengalahkan negeri Jepang, hendak memusnahkan raja negara dan semua rakyat, bahkan ratusan juta tempat pemujaaan Shinto yang ditinggali para dewa itu hancur, sehingga para dewa yang melihat ke bawah dengan mata surga menyesal. Para pemfitnah Hukum sesungguhnya menakut-nakuti orang – orang yang sungguh menyebut nama Saddharmapundarika-sutra, sehingga mereka dibenci para dewa. Sungguh mengerikan . Pada tahun ini harus melihat sesuatu hal dengan berpikir dan merenung secara mendalam. Jika di gunung, di lautan, di langit dan di kota ada tempat untuk meloloskan diri pergilah kemanapun juga, lewatilah tahun ini. Hal ini bagaikan pertapa Asita yang menyayangkan usianya ketika melihat Sang Buddha lahir. Selamat. Tanggal 25 bulan 1 Nakatsukasa Saemon no jo tertanda Niciren
42
Samantabadra | April 2017
KUTIPAN GOSYO |
1
Di antara mereka, selain majikan, orang ini tinggi perawakannya dan wajahnya berwibawa. Bahkan di antara orang yang menuntun kuda hingga orang yang menunggangi kuda, Nakatsukasa Saemon no jo adalah yang paling utama. Keterangan : Anak-anak di Kamakura menyampaikan kegagahan dan kewibawaan Syijo Kingo setelah melihat ia mengikuti majikannya ke istana. Bahkan orang-orang sampai mengatakan bahwa rupa Syijo Kingo berwibawa dan gagah. Buku dari kesungguhan kepercayaan adalah mewujudkan kekuatan kepercayaan di dalam masyarakat. Akan tetapi, kita sama sekali tidak boleh merasa puas karena kedudukan dan kehormatan. Kita harus berpikir sepenuhnya agar dapat dengan gigih menetapkan dan menanamkan kekuatan kuat Saddharma di dalam masyarakat. Pada dasar pokoknya , orang yang percaya harus memiliki daya tarik sebagai manusia. Prinsip yang kokoh di dalam kehidupan sendiri dan rasa sayang yang luas kepada orang lain akan membentuk daya tarik orang tersebut dan akan mencemerlangkan pula suasana yang dikatakan sebagai kedudukan dan kehormatan. Mungkin karena bertubuh tinggi dan berwajah pemberani, maka Syijo Kingo terlihat berwibawa dan gagah. Akan tetapi bagaimanapun juga,sebenarnya orang-orang tersentuh hatinya akan keyakinan kuat dan kegembiraan Syijo Kingo yang diperoleh karena dapat mengatasi dan menembus penderitaan sewaktu dibenci majikan. Sesungguhnya, Hukum Buddha Niciren Daisyonin adalah ajaran untuk merombak
sifat jiwa. Pelaksanaan sehari-hari akan membersihkan sisi dalam manusia seperti membersihkan kaca, sehingga keseluruhan orang tersebut maupun suasananya menjadi cemerlang. Orang yang dapat membuat orang lain merasa ingin tahu adalah orang yang telah melaksanakan perombakan sifat jiwa.
2
Mendengar kabar yang demikian justru merasa ragu-ragu. Kong Hu Cu mengatakan “ Sembilan Kali Pikir, Sepatah Kata ( Kusi Icigon).� Keterangan : Kalimat di atas memuji dari dasar hati, sehingga merupakan pujian pembuktian sesungguhnya kekuatan hati-kepercayaan Syijo Kingo. Selain itu, Niciren Daisyonin juga masih mengkhawatirkan diri Syijo Kingo, sehingga pada bagian ini terdapat bimbingan yang menganjurkan agar Syijo Kingo selalu waspada hingga sampai hal-hal kecil. Dalam hal ini mula-mula dibabarkan tentang keteladanan berwaspada dengan mengutip contoh Tan dari Dinasti Chou dan Kong Hu Cu. Dan sebagai contoh yang tuntasnya di beri bimbingan secara rinci berupa anjuran untuk berwaspada ketika keluar di tengah malam, ketika pulang, ketika kebakaran, ketika hadir diistana dan ketika diundang minum arak. Dalam membimbing, tentu yang terpenting adalah mengajarkan teori mendasar dan titik tolaknya. Namun bersamaan itu pula penting untuk menganjurkan bagaimana harus bertindak sesuai kenyataaan. Di sini Niciren Daisyonin mengajarkan bahwa bertindak waspada di dalam kehidupan sehari-hari adalah pelaksanaan hati-kepercayaaan. April 2017 | Samantabadra
43
3
Terhadap wanita, bagaimanapun kesalahannya, tidak perlu menasehati, apalagi menjadi ribut.
Keterangan : Oleh karena selalu harus bersiap siaga menghadapi saat bahaya, maka Niciren Daisyonin menganjurkan agar Syijo Kingo menyayangi kakak adik serta membimbingnya untuk memperhatikan kaum wanita. Dengan ini Niciren Daisyonin mengajarkan tentang keharmonisan keluarga. Terhadap adik-adik hendaknya selalu menyayangi dari dasar hati. Dengan perilaku seperti ini, mereka sama sekali tidak akan merasa tidak bebas. Demikianlah Niciren Daisyonin memberi petunjuk dengan memperhatikan sampai pada hal-hal yang kecil. Juga terhadap kaum wanita, harus dipikirkan tentang kehalusan hati wanita sehingga apapun yang terjadi jangan memarahi mereka, bahkan tidak boleh sampai timbul keributan. Dalam suasana yang paling buruk pun hendaknya selalu dapat mengatasinya. Niciren Dasiyonin membimbing bahwa dengan keharmonisan keluarga, kita dapat bersiap siaga menghadapi apapun juga.
4
Pada tahun ini harus melihat sesuatu hal dengan berpikir dan merenung secara mendalam.
Keterangan : Syijo Kingo dianjurkan agar semakin berhati-hati, karena masih ada kebencian dari teman-temannya. Begitupun, dalam suasana masyarakat yang terus menerus kacau, dianjurkan untuk tidak ikut larut dalam suasana demikian dan harus terus bersedia untuk mengembangkan Hukum Agung ini. Pemikiran bahwa dengan mempertahankan 44
Samantabadra | April 2017
hati-kepercayaan yang sesungguhnya tidak usah merasa takut berada di manapun juga, merupakan pemikiran khayalan. Cara berpikir yang keliru seperti ini membuat orang dapat mengeluarkan perkataan, “Rela mati demi ajaran atau kepercayaan.� Akan tetapi, sebenarnya perkataan ini bersambung dengan pikiran yang tidak ada tanggung jawabnya sama sekali . Sekalipun benarbenar yakin akan prinsip diri sendiri, untuk dapat menanamkannya dalam masyarakat harus terus menahan penderitaan. Dapat dikatakan sikap ini adalah sikap tanggung jawab yang sesungguhnya. Dalam keadaan masyarakat yang kacau dan tidak aman, gerakan yang serampangan dan tidak dipikirkan secara mendalam, sebaliknya akan melukai nama dari Hukum. Maka dapat dikatakan, jika tidak menghiraukan bermacam-macam gerakan masyarakat, akan menjadi sesuatu yang tidak wajar dengan mengatasnamakan kepercayaan. Apapun gerakan hati orang tersebut, dapat dikatakan ia menggunakan hati-kepercayaan untuk diri sendiri. Kepada Syijo Kingo yang masih mudah naik darah dan bertindak tanpa berpikir panjang. Niciren Daisyonin mengajarkan tentang menerima dan mempertahankan Saddharma dari sudut tanggung jawab. ***
materi ajaran | forum diskusi
Forum Diskusi
Mengatasi Kekhawatiran
1
Saya sering mengkhawatirkan bermacam-macam hal yang belum terjadi. Misalnya, meskipun sekarang kecukupan, saya khawatir nanti kekurangan uang, kalau anak-anak saya besar nanti mereka menjadi nakal, kalau tua nanti akan menderita bermacam-macam penyakit dan lain sebagainya. Hal ini sangat mengganggu saya. Bagaimana mengatasi hal ini? Jawab: Mendengar permasalahan ini kelihatannya jiwa anda sama sekali tidak tenang, selalu diliputi dengan perasaan khawatir yang tidak menentu. Mari kita lihat permasalahan ini dengan pikiran yang jernih. Sekarang kelihatannya anda dapat hidup layak. Kebutuhan utama anda, yaitu sandang, pangan, dan papan telah terpenuhi, mempunyai anak-anak mungil, sehat dan lain sebagainya. Saya yakin, semua ini merupakan imbalan akibat dari pelaksanaan hati kepercayaan anda selama ini. Meskipun demikian, perasaan jiwa anda tetap tidak tenang, penuh dengan kecemasankecemasan. Justru perasaan jiwa yang tidak tenang inilah yang menjadi permasalahan utama. Agama Buddha menjelaskan jiwa manusia secara sangat mendalam. Getaran perasaan- perasaan jiwa secara sunyata inilah yang menentukan nasib kita. Sekalipun kehidupan sekarang penuh dengan penderitaan, apabila dalam perasaan jiwa penuh dengan keyakinan kepada Gohonzon, pasti keadaan akan membaik dan semakin lama semakin meningkat. Demikian
juga sebaliknya, meskipun keadaan sekarang kelihatannya baik, jika dalam perasaan jiwa penuh dengan ketidakpuasan, benci, terikat kepada materi, cemas, maka pada suatu saat akan terwujud penderitaan. Kecemasan- kecemasan yang membelenggu jiwa anda akan terwujud menjadi nyata sebagai imbalan akibat yang buruk. Demikian mendalam ulasan agama Buddha mengenai perasaan jiwa manusia. Banyak orang yang menjalankan hati kepercayaan karena khawatir, khawatir tidak mendapat karunia dari Gohonzon, khawatir hidup menjadi buruk seperti sebelum menerima Gohonzon, khawatir menjadi susah jika anakanaknya besar nanti, khawatir dinilai tidak mempunyai kepercayaan dan lain sebagainya. Menjalankan hati kepercayaan dengan dasar seperti itu sesuai dengan yang diajarkan oleh Sang Buddha. Dasar jiwa tetap tertutup dengan perasaan egois, bukan maitri karuna. Akhirnya, kesulitan-kesulitan yang dihadapi juga pada dasarnya sama, meskipun perwujudannya berbeda. Misalnya, dahulu sulit karena tidak ada uang sama sekali. Serakarang kesulitan keuangan dalam jumlah besar, sama-sama kesulitan karena uang. Dahulu kalau tidak mempunyai uang untuk mengobati, sekarang setelah mempunyai uang tetap menderita sakit yang memerlukan pengobatan dengan biaya besar. tetap dalam penderitaan penyakit. Pelaksanaan hati kepercayaan kita harus dapat merombak nasib dari akarnya dan dengan demikian baru kita membuktikan kekuatan Gohonzon. Coba renungkan, apakah kekhawatiran
April 2017 | Samantabadra
45
akan kesulitan uang dapat mencegah datangnya kesulitan tersebut? Apakah dengan mengkhawatirkan anak sedemikian rupa anak- anak akan tumbuh dengan baik? Kekhawatiran tidak akan mengubah hal-hal yang dikhawatirkan tersebut menjadi terwujud nyata. Demikian pula, penggunaan berbagai cara tidak akan dapat mengatasi kekhawatiran secara tuntas. Saya mengenal seorang ibu yang khawatir melihat pergaulan anaknya. Ia memindahkan si anak ke luar kota dengan tujuan agar anak itu terpisah dari teman-temannya yang dianggap tidak baik. Ternyata hal itu tidak menyelesaikan masalah. Di tempat yang baru si anak tetap mempunyai teman yang sejenis dengan tempat yang ditinggalkannya. lnilah yang dinamakan nasib! Tak dapat mengatasi nasib dengan berbagai cara yang tidak dilandasi oleh hati kepercayaan. Dari pada terus berputar dari kekhawatiran yang satu ke khawatiran lainnya, mari meningkatkan perasaan jiwa sehingga dapat keluar dari putaran kekhawatiran ini. Sebenarnya anda tak perlu khawatir dalam hidup ini, kerena karunia Gohonzon luas, besar tak terbatas, serta tak terjangkau oleh pikiran manusia biasa. Dengan percaya kepada Gohonzon ini sebenamya tak ada hal yang perlu dicemaskan. Antara lain, di dalam Gohonzon terera nama ‘Bodhisattva Haciman’. Kalau ditafsirkan aksara-aksara yang menjadi kata ‘Haciman” ini berarti bahwa orang yang percaya pada Gohonzon pasti tidak akan kekurangan sandang, pangan dan papan dimanapun ia berada. Ini baru pengertian dari satu aksara yang tertera dalam Gohonzon, apalagi makna yang terkandung dalam wajah Gohonzon secara keseluruhan, benar-benar menakjubkan! Sungguh tidak ada hal yang perlu dicemaskan jika kita benar-benar percaya kepada Gohonzon. Jika kita percaya kepada Gohonzon dan melaksanakan, sekalipun masih banyak kekurangan, karunia Gohonzon pasti kita dapatkan. Dalam keadaan yang seburuk apapun, masih ada titik-titik terang yang memberi harapan. Bandingkan saja dengan orang yang belum percaya Gohonzon dalam menghadapi 46
Samantabadra | April 2017
satu situasi yang sama, entah itu penyakit, bangkrut dan lain sebagainya. Pasti orang yang percaya kepada Gohonzon mempunyai kelebihan daripada yang tidak. Kelebihan inilah yang sebenamya merupakan karunia sunyata dari Gohonzon! Saya memperhatikan penderita kanker yang percaya Gohonzon pada umumnya tetap dapat mengerjakan pekerjaan seperti orang-orang sehat lainnya. Mereka tidak kelihatan seperti orang yang sedang sakit berat. Coba bandingkan dengan penderita kanker pada umumnya. Benar-benar kita rasakan kurnia dari Gohonzon! Sekarang yang terpenting adalah pelaksanaan hati kepercayaan dengan ketiga karma, yaitu pikiran, perkataan dan perbuatan,secara konsisten. Hendaknya kita benar-benar melaksanakan bukan hanya dengan badan semata, tetapi juga dengan segenap perasaan jiwa. Bukan hanya mulut kita yang pandai mengeluarkan kata-kata Buddha, tetapi perilaku kita sendiri membaca kata-kata Buddha tersebut. Demikian pula, bukan hanya dalam pikiran kita mengetahui harus memperbaiki diri, melainkan terwujud dalam ucapan dan perbuatan. Pokoknya, perkataan, pikiran dan perbuatan kita benar-benar ingin seperti Buddha. Untuk itu, pelaksanaan Gongyo dan Daimoku secara tekun menjadi dasar yang utama. Tanpa dasar gongyo dan daimoku tak mungkin kita dapat merasakan kekuatan Gohonzon yang sedemikian luas dan dalam untuk meningkatkan perasaan jiwa kita. Tingkatkanlah kesungguhan hati dalam melaksanakan hati kepercayaan setiap hari. Getaran berterima kasih kepada Gohonzon yang ada dalam jiwa pada waktu membersihkan altar, menyalakan lilin dan hio akan tertumpuk dalam jiwa sebagai karunia kebajikan. Berdoalah dengan sungguh hati untuk membuka jiwa Buddha diri sendiri. Dengan sungguh hati melaksanakan hati kepercayaan berdasarkan jiwa Buddha, kekhawatiran-kekhawatiran anda dapat dimanfaatkan. Anda merasa bahwa kehidupan layak yang dinikmati sekarang adalah imbalan akibat dan pelaksanaan hati kepercayaan selama ini. Imbalan akibat ini dapat hilang
dengan segera jika anda berhenti meningkatkan pelaksanaan hati kepercayaan. Karena tak mau kehilangan semua yang telah dinikmati hingga sekarang ini, anda menjadi waspada untuk selalu meningkatkan hati kepercayaan. Hendaknya selalu diingat bahwa tujuan dari pelaksanaan hati kepercayaan kita adalah untuk membuka kesadaran Buddha dalam satu kehidupan ini.
2
Apakah pelaksanaan dengan tujuan untuk mencapai kesadaran Buddha menjamin segala sesuatunya akan diatur oleh Gohonzon ? Jawab : Hendaknya dalam hal ini kita tidak berpikir secara dangkal, yakni semata-mata hanya untuk membuat diri sendiri menjadi enak. Kebanyakan orang percaya Gohonzon selama bertahunÂ-tahun hanya untuk menikmati hidup yang tenang dan menyenangkan. Sama sekali tidak berpikir mengenai bagaimana melestarikan Hukum Nammyohorengekyo di muka bumi ini. Orarg yang melaksanakan hati kepercayaan tanpa bertujuan untuk melestarikan Hukum akhimya tetap akan berputar dalam lingkaran nasib sendiri. Meskipun menjalankan hati kepercayaan dalam waktu lama, jika dasar jiwa tidak meningkat, karunia Gohonzon tidak akan melimpah. Oleh karena itu, kita harus menetapkan icinen percaya kepada Gohonzon dengan tujuan mencapai kesadaran Buddha. Penetapan icinen percaya kepada Gohonzon ini amat penting. Kalau kita percaya kepada Gohonzon dengan tujuan yang tinggi, maka dapat diumpamakan dengan sehelai kain yang besar dapat membungkus banyak barang. Keinginan-keinginan yang lebih rendah juga sudah tercakup dalam tujuan yang tinggi. Sebaliknya. bila tujuan hati kepercayaan kita rendah. tidak mungkin dapat mencakup hal-hal yang besar. Rombaklah tujuan hati kepercayaan yang belum benar. Hendaknya percaya kepada Gohonzon tidak untuk menikmati hidup sendiri saja, tetapi untuk kebahagiaan manusia. lcinen dari hati kepercayaan dengan tujuan yang tinggi harus diwujudkan dengan perilaku
sehari-hari, baik di rumah tangga, pekerjaan di kantor, mengikuti keaktifan di susunan dan lain sebagainya. Segalanya dikerjakan dengan penuh kesungguhan hati. Dan ini benarbenar merupakan usaha yang gigih, tidak mungkin terjadi dengan sendirinya. Ada orang yang mengira bahwa jika telah menetapkan icinen di hadapan Gohonzon, maka segala sesuatu dalam hidup ini dapat berjalan secara otomatis. Orang seperti ini pada suatu waktu harus menghadapi berbagai masalah yang sebelumnya tidak berpikir, menjadi terkejut dan ragu-Âragu. Kesalahan bukan terletak pada Gohonzon, melainkan pada hati kepercayaan yang mengharap segala sesuatunya diatur oleh Gohonzon. Jangan sekali-kali berpikir bahwa jika menetapkan tujuan hati kepercayaan yang tinggi, tidak ada kesulitan sama sekali. Percaya kepada Gohonzon bukan untuk memunculkan keajaiban seperti itu! Setiap orang mempunyai tumpukan karma di dalam jiwanya yang tak diketahui berapa banyaknya. Pada waktu hidup kali ini kita dapat bertemu dan percaya kepada Gohonzon, sehingga mendapat kesempatan untuk merombak nasib dari akar-akarnya. Bagaimanapun setiap manusia harus menerima imbalan karma yang telah dilakukannya. Ada perbedaan antara orang yang percaya dan tidak percaya kepada Gohonzon. Orang yang percaya kepada Gohonzon dapat menerima imbalan karma dengan lebih ringan. Mengapa? Karena orang yang percaya kepada Gohonzon dapat membuka jiwa Buddha sehingga dapat menerima imbalan karma itu dengan kuat. ***
April 2017 | Samantabadra
47
Catatan
48
Samantabadra | April 2017
obituari
Ucapan Bela Sungkawa Ketua Umum NSI atas Wafatnya KH. Hasyim Muzadi Whatsapp. Berikut ini adalah penggalan ucapan bela sungkawa yang disampaikan oleh Ketua Umum NSI:
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. KH.Hasyim Muzadi seorang cendikiawan muslim, tokoh kerukunan umat beragama Indonesia, dan juga salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden di era Presiden Joko Widodo, tutup usia pada hari Kamis, 16 Maret 2017. Selain KH. Abdurahman Wahid atau lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur, nama besar ulama Indonesia yang sepak terjangnya diakui oleh dunia internasional adalah sosok KH. Hasyim Muzadi. Sama dengan Gus Dur, KH. Hasyim Muzadi juga adalah seorang Ketua Umum Pengurus Besar Ndhlatul Ulama (PBNU) yang menjabat pada tahun 1999-2004 dan 2004 s.d 2009 yang notabene adalah organisasi Islam terbesar bukan saja di Indonesia, namun juga di dunia. Beliau juga merupakan Calon Wakil Presiden pada Pemilihan Umum tahun
2004 Mendampingi Calon Presiden Megawati Soekarnoputri. Cara pandang KH. Hasyim Muzadi yang selalu bisa menenangkan adalah kelebihan beliau dalam menghadapi persoalan bangsa. Dalam perjalanan karirnya, KH. Hasyim Muzadi tidak bisa dilepaskan dari Nahdlatul Ulama. KH. Hasyim Muzadi semenjak masih muda sudah berkecimpung di NU. Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI), Maha Pandita Utama (MPU) Suhadi Sendjaja, sebagai tokoh kerukunan Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan sesama tokoh agama Indonesia, termasuk KH. Hasyim Muzadi, oleh karena itu, ketika mendapatkan berita duka cita wafatnya KH.Hasyim Muzadi, MPU Suhadi Sendjaja langsung menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada Wakil Sekertaris Jenderal PBNU, Imam Pituduh melalui pesan
“Mas Imam, Saya menyampaikan kepada segenap pengurus dan umat NU Turut berdukacita atas berpulangnya Ulama besar Bapak KH. Hasyim Muzdi. Semoga keteladanan almarhum dalam merajut keberagaman dan memelihara kerukunan menjadi sumber inspirasi bagi kita semua untuk memperkuat persatuan dan kesatuan Bangsa. Nammyohorengekyo.” Setelah mendapatkan ucapan belasungkawa tersebut, Imam Pituduh membalas dengan: “Terima kasih Pak Suhadi, mohon doanya untuk beliau.” Ketua Umum NSI, MPU Suhadi Sendjaja terus menjalin dan membina hubungan baik dengan organisasi agama lain di Indonesia untuk menjaga kerukunan antarumat beragama. Hal ini bukan hanya untuk menjaga eksistensi NSI di tengah masyarakat Indonesia, tetapi lebih daripada itu adalah untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari konflik-konflik antarumat beragama. ***
April 2017 | Samantabadra
49
riwayat
Abutsu-bo [阿仏房] (d. 1279) Abutsu-bo dikenal juga dengan nama Abutsubo Nittoku, adalah pengikut awam Niciren Daisyonin yang tinggal di Propinsi Sado, sebuah pulau di pantai jepang. Nama sementara Abutsu-bo adalah Endo Tamemori. Berdasarkan tradisi, Abutsu-bo pernah menjadi seorang samurai yang melayani Kaisar Juntoku di Kyoto dan menemani beliau di Pulau Sado, ketika Juntoku dihukum di sana setelah upayanya lewat pengadilan kekaisaran gagal untuk menggulingkan Keshogunan Kamakura—ini kemudian dikenal sebagai Kekacauan Jōkyū 1221. Meskipun demikian, berdasarkan penelitian terkini, tampaknya lebih ada kemungkinan bahwa ia sebenarnya adalah penduduk asli Pulau Sado. Pada akhir tahun 1271, saat Niciren Daisyonin mengalami pembuangan ke Pulau Sado, Abutsubo adalah seorang penganut Buddha Tanah Murni (red. Tanah Murni adalah sebuah tradisi pengajaran aliran Buddha Mahayana yang berfokus pada Buddha Amitābha), yang mengunjungi Niciren Daisyonin di Tsukahara untuk mengkonfrontasi Beliau dalam suatu debat. Tidak dapat menandingi argumen dari Niciren, yang menyanggah ajaran dari Buddha Tanah Murni, Abutsu-bo beralih pada ajaran Niciren Daisyonin bersama-sama dengan istrinya Bhikksuni Sennichi. Pasangan tersebut dengan tulus melayani Niciren selama masa pembuangan, menyumbang makanan dan kebutuhan lain selama lebih dari dua tahun sampai Niciren diampuni dan meninggalkan Pulau Sado di tahun 1274. Setelah Niciren Daisyonin pergi untuk tinggal di kaki Gunung Minobu, Abutsu-bo, kendati usianya yang sudah lanjut, sedikitnya sempat melakukan tiga kali perjalanan untuk mengunjungi Niciren Daisyonin dengan membawa sumbangan. Abutsubo dikatakan meninggal pada tanggal 21 bulan ke-3 tahun 1279, di usia 91 tahun. Di tahun 1279, putra Abutsu-bo,Takuro 50
Samantabadra | April 2017
Moritsuna, mengunjungi Niciren di Minobu bersama dengan abu kremasi ayahnya dan menempatkannya di sana sebagai peristirahatan terakhir. Moritsuna melanjutkan hati kepercayaan ayahnya dengan menjunjung tinggi Ajaran Niciren. Cucu laki-laki Abutsu-bo, dikenal sebagai bikkhu dengan nama Nyojaku Nichiman. Ia pergi menuju Gunung Fuji di mana ia menjadi pengikut Nikko Syonin, Penerus ajaran langsung Buddha Niciren. Xiao™
Pagoda Abutsu-bo yang masih dilestarikan sampai sekarang di pulau Sado, Jepang. http://www.sgilibrary.org/search_dict.php?id=8
Berita Duka Cita
Bapak Suhardja Widarma
Bapak Tjhin Tjhan Jhong (A Can)
Meninggal pada usia 83 tahun 17 Pebruari 2017 Umat NSI daerah Kebayoran DKI Jakarta
Meninggal pada usia 77 tahun 07 Maret 2017 Umat NSI daerah Sukabumi Jawa Barat
Ibu Djuriah Meninggal pada usia 86 tahun 16 Pebruari 2017 Umat NSI daerah Tangerang Banten
Ibu Sulimah Meninggal pada usia 83 tahun 24 Desember 2016 Umat NSI daerah Pendingan Kabupaten Semarang Jawa Tengah
Bakti donor mata dari almarhum Bapak Suhardja Widarma diserahkan dari pihak keluarga (istri dan kedua anak) kepada pihak bank mata.
Karma baik mendiang pasti akan menjadi akibat kebajikan dari Dunia Buddha. Nammyohorengekyo.
April 2017 | Samantabadra
51
6 7
8 22
teka teki silang
9
10 11
12
Mendatar
13
1 2
3
4
14
5
2. 5. 6. 7. 9. 10. 13. 14. 15.
Warna hitam ( Istilah Inggris ) Hidup kembali ( Istilah Jepang ) Ujian ( Istilah Inggris ) Lawan kata jauh. Indera penglihatan. 8:2 Presiden ke-4 Republik Indonesia. Meninjau diri ( Istilah Jepang ) Nama sebenarnya Yang Arya Bhikku Tertinggi Nicikan Syonin. 20. Tempat penganiayaan Buddha Niciren pada tanggal 27 bulan ke-8 tahun 1260. 21. Pengemudi pesawat. 22. Yang Arya Bhikku T ertinggi ke-17.
15
6 16
7
8
17
9 19
18
20
10
21
11
12 22
13
14
Me 1. 2. 3. 4. 8. 11. 12. 16. 17. 18. 19.
15
Mendatar 16
17 19
20
22
Mendatar
Menurun
2. 5. 6. 7. 9. 10. 13. 14. 15.
Warna hitam ( Istilah Inggris ) 18 Hidup kembali ( Istilah Jepang ) Ujian ( Istilah Inggris ) Lawan kata jauh. Indera penglihatan. 8:2 Presiden ke-4 Republik Indonesia. 21 Meninjau diri ( Istilah Jepang ) Nama sebenarnya Yang Arya Bhikku Tertinggi Nicikan Syonin. 20. Tempat penganiayaan Buddha Niciren pada tanggal 27 bulan ke-8 tahun 1260. 21. Pengemudi pesawat. 22. Yang Arya Bhikku Tertinggi ke-17.
1. 2. 3. 4. 8. 11. 12. 16. 17. 18. 19.
Nama grup angklung NSI. Salah satu makanan khas Medan. Sutra (istilah Jepang ) Dunia ke-5 dari sepuluh dunia dalam perasaan jiwa. Dunia ke-6 dari sepuluh dunia dalam perasaan jiwa manusia. Rasa gula. Salah satu makanan khas Jakarta. Salah satu murid Nicimoku Syonin yang membawa abu jenazah Nicimoku ke Kyoto. Ibukota Provinsi Jawa Barat. Senang ( Istilah Inggris ) Lokasi TGM 29.
Menurun
Jadwal Pelatihan Ketrampilan NSI 2. Warna hitam ( Istilah Inggris )
1. Nama grup angklung NSI.
5. Hidup kembali ( Istilah Jepang ) 2. Salah satu makanan khas Medan. Kelas6. Make Up dan Rambut zaman. Ujian ( Istilah Inggris ) 3. Sutra (istilah Jepang ) dalam 7. Jam Lawan15.00-17.00 kata jauh. Senin Kelas Prakarya4. Dunia ke-5 dari sepuluh dunia Dana paramita dapat disalurkan 9. Indera penglihatan. perasaan jiwa. Peserta dasar-dasar Kamis Jam 13.00-15.00 melalui: 10. 8 :belajar 2 8. Dunia ke-6 dari sepuluh dunia dalam 13. up Presiden ke-4 Republik Indonesia. Peserta mampu perasaan jiwa manusia. Rekening BCA 001 3032 120 make wajah dan rambut, menghasilkan 14. Meninjau diri ( Istilah Jepang ) 11. Rasa gula. make sehari-hari tangan atas nama 15. up Nama sebenarnya dan Yangpesta. Arya Bhikku karya-karya kerajinan 12. Salah satu makanan khas Jakarta. Tertinggi Nicikan Syonin. 16. Salah satu murid Nicimoku Syonin yang Bisa20.bermanfaat untuk make up yang bermanfaat untuk Parisadha Buddha Dharma Tempat penganiayaan Buddha Niciren membawa abu jenazah Nicimoku ke diri sendiri dan orang lain. pada tanggal 27 bulan ke-8 tahun kreativitas dan wirausaha Kyoto. Niciren Syosyu Indonesia 1260. 17. Ibukota Provinsi Jawa Barat. Anda dapat menyampaikan bukti Kelas Memasak mandiri. 21. Pengemudi pesawat. 18. Senang ( Istilah Inggris ) penyalurannya ke kantor pusat NSI 22. Yang Arya Bhikku Tertinggi ke-17. Kelas Bahasa19. Lokasi TGM 29. Selasa Minggu ke-1 (Pertemuan Inggris dan menerima tanda terima dana Ibu) Jam 10.00-12.00 (kelas diliburkan jika bertepatan paramita. Selasa Minggu ke-2,3,4 Jam dengan kensyu) 13.00-15.00 Jumat Jam 10.00-12.00 Jawaban TTS April 2017 Peserta belajar untuk ahli Peserta melatih kemampuan membuat makanan dengan dasar bahasa Inggris yaitu ahli-ahli memasak yang sudah writing, reading, grammar, berpengalaman. listening, dan vocabulary agar Kelas Komputer Dasar bisa berkomunikasi lisan dan Rabu Jam 13.00-15.00 tulisan secara fasih. Peserta belajar bagaimana mengoperasikan komputer dan Tempat: Vihara Sadaparibhuta memanfaatkan teknologi agar NSI. Jl. Minangkabau Jakarta bisa mengikuti perkembangan Selatan. 3/7/2017
1
2
B
L
A
C
I
7
D
E
K
3
4
K
6
Y
A
T
E
X
O
E
M
P
A
A
B
T
M
U
R
R
O
14
Z
A
A
S
9
S
I
M
A
U
R
I
M
A
N
W
A
I
C
I
N
O
S
Y
I
N
C
E
B
I
20
J
M
A
S
A
S
M
D
O
B
U
22
N
I
S
S
E
I
Samantabadra | April 2017
H
N
S
Y
O
N
G
52
18
B
19
I
K
D
E
A
R
R
A
I
17
N
12
N
H
S
16
A
P
Y
I
N
K
K
G
A
Y
A
I
L
O
T
P
21
A
U
G
H
T
P
N
15
N
G
E
T
8
S
11
D
O
M
U
M
13
A
S
N
A
10
5
M
T
C
E L
O R
N S S D pe D pe Ra S S m Ky Ib S Lo
Jadwal Kegiatan Susunan NSI
Bulan April 2017 Tgl Hari 1 Sabtu 2 Minggu
3 Senin 4 Selasa 5 Rabu 6 7 8 9
Kamis Jumat Sabtu Minggu
10 Senin 11 Selasa 12 Rabu 13 14 15 16
Kamis Jumat Sabtu Minggu
17 Senin 18 Selasa 19 Rabu 20 21 22 23 24 25 26
Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu
27 28 29 30
Kamis Jumat Sabtu Minggu
Jam 10:00 10:00 10:00 14:00 19:00 14:00 19:00 19:00
Kegiatan Pertemuan Generasi Muda Jabotabekcul Pertemuan Anak‐anak Daimoku Bersama Rapat Koordinator Lansia Pelajaran Pimpinan Daerah & Cabang Pertemuan Wanita Umum Pertemuan Ibu/Wanita Karier Pertemuan Pria Umum
Tempat Vihara Sadaparibhuta NSI Lt. 2 Gedung STAB Samantabadra Lt. 3 Vihara Sadaparibhuta NSI Lt. 4 Vihara Sadaparibhuta NSI Lt. 1 Vihara Sadaparibhuta NSI Lt. 2 Vihara Sadaparibhuta NSI Lt. 2 Vihara Sadaparibhuta NSI Lt. 2 Gedung STAB Samantabadra Lt. 1
19:00 Pertemuan Cabang
Daerah Masing‐Masing
10:00 Pertemuan Anak‐Anak Daerah 19:00 Pelajaran Pimpinan Anak Cabang
Daerah Masing‐Masing Vihara Sadaparibhuta NSI Lt. 2
14:00 Pertemuan Ibu Daerah 19:00 Pertemuan Pria Daerah
Daerah Masing‐Masing Daerah Masing‐Masing
19:00 Pertemuan Anak Cabang
Daerah Masing‐Masing
10:00 Pertemuan Generasi Muda Daerah 14:00 Pertemuan Lansia Umum
Daerah Masing‐Masing
19:00 Pertemuan Empat Bagian
Daerah Masing‐Masing
13:00 Pendalaman Gosyo Dharma Duta 19:00 Rapat DPP & DPD Jabotabekcul
Vihara Sadaparibhuta NSI Lt. 2 Vihara Sadaparibhuta NSI Lt. 2
Kensyu Gosyo Umum Kensyu Gosyo Umum
Mahavihara Saddharma NSI Mahavihara Saddharma NSI April 2017 | Samantabadra
53
Vihara & Cetya
BALAI PUSAT NSI
Vihara Sadaparibhuta NSI Jl. Minangkabau No.25 Jakarta Selatan 12970 Telp : (021) 8311844, 8314959 PROVINSI SUMATERA UTARA Vihara Vimalakirti Medan Jl. Gandi No. 116 Kota Medan Telp : (061) 7343673 Vihara Vimalakirti Tebing Tinggi Jl. Persatuan Gang Toapekong No. 29 C Kota Tebing Tinggi Telp : (0621) 21900 PROVINSI SUMATERA SELATAN Cetya Batu Raja Jl. Dr. Setia Budi No. 20 A, Batu Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Telp. (0735) 320724 Cetya Palembang Jl. Mayor H.M. Rasjad Nawawi (Jl.Lingkaran 2 Dempo) Blok F 20 No. 564 RT. 08 / 02 Kec. Ilir Timur Kota Palembang Telp. (0711) 357541 PROVINSI KEP. BANGKABELITUNG Vihara Vimalakirti Pangkal Pinang Jl. Stasiun Induk XXI Semabung Lama Kota Pangkal Pinang Telp. (0717) 433456 PROVINSI JAMBI Vihara Vimalakirti Jambi Jln. Cendrawasih No. 32 Kel. Tanjung Pinang, Kec. Jambi Timur Kota Jambi Telp. (0741) 23782 PROVINSI LAMPUNG Vihara Vimalakirti Lampung Jl. Imam Bonjol No. 114 Kota Bandar Lampung Telp. (0721) 252660, 254728 PROVINSI BANTEN Vihara Vimalakirti Tangerang Jl. Imam Bonjol (Karawaci Bansin) Gg. Kavling Sawah No. 8 RT 002/07 Kel. Sukajadi - Tangerang 15113 Telp. (021) 5539903
54
Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia
Vihara Vimalakirti Muncul Jl. Platina II No. 50 Rt. 02/05 Desa Curug – Kec. Gunung Sindur Cetya Serang Jl. Lapang Indah Blok C Serang Telp : (0254) 202075, 201696 Vihara Vimalakirti Teluk Naga Kampung Melayu, Teluk Naga Kabupaten Tangerang PROVINSI DKI JAKARTA Vihara Sadaparibhuta NSI Jl. Minangkabau No. 23A Jakarta Selatan 12970 Telp : (021) 8307476 Vihara Vimalakirti Jl. Jembatan Gambang II No. I D RT 012/RW 001 Kel. Pejagalan, Kec. Penjaringan - Jakarta Utara Telp. (021) 6691622 Vihara Vimalakirti Perumahan Puri Kamal Blok B No. 6 Tangerang-Banten Telp. (021) 55951239 Vihara Vimalakirti Cengkareng Jl. Semboja No. 49 Cengkareng Jakarta Barat Telp. (021) 6192512 Cetya Senen Baru Jl. Bungur Besar VIII No. 105 Jakarta Pusat Cetya Fajar Jl. Gang U No. 16 RT 01/17 Fajar – Jakarta Utara Telp. (021) 6611953 Cetya Jatinegara Jl. Otista Raya No. 8 – Jakarta Timur Telp. (021) 8577969 PROVINSI JAWA BARAT Mahavihara Saddharma NSI Ds. Sukaluyu, Taman sari Kabupaten Bogor Telp. (0251) 8487033, 8487034 Vihara Vimalakirti Bandung Jl. Suryani No.15 Kota Bandung Telp. (022) 6014319 Vihara Vimalakirti Bogor Jl. Merak No. 28 Kota Bogor Telp : (0251) 8332851 Vihara Vimalakirti Karawang Jl. Wirasaba Rt 03/20 Kabupaten Karawang Telp. (0267) 403821
Samantabadra | April 2017
Vihara Vimalakirti Sukabumi Jl. Lettu Sobri 25 Kota Sukabumi Telp. (0266) 225777 Vihara Vimalakirti Bekasi Jl. Semut Api-Api No. 10 RT. 03/011 Bekasi Timur Kota Bekasi Telp. (021) 98185477 Cetya Cirebon Blok Wanakerta Selatan No. 61 RT 02 RW 09 Kelurahan Tuk Mundal, Sumber Kabupaten Cirebon PROVINSI JAWA TENGAH Vihara Vimalakirti Solo Jl. Taman Seruni 1 Blok CG No. 6-7, Solo Baru Kota Surakarta Telp. (0271) 620298 Vihara Vimalakirti Sukoharjo Dusun Jetis, Desa Manang, Kabupaten Sukoharjo Vihara Vimalakirti Sragen Jl. Muria No.5A Kabupaten Sragen Vihara Vimalakirti Dusun Pendingan Desa Somogawe, Kec, Getasan Kabupaten Semarang Vihara Vimalakirti Boyolali Desa Pilang Rejo, Kec. Juwangi, Telawa Kabupaten Boyolali Vihara Vimalakirti Katong Dusun Kembangan Desa Katong, Kec. Toroh Kabupaten Grobogan Cetya Karanganyar Dusun Ngadirejo RT 02 / RW 03 Desa Ngunut Kec. Jumantono, Kabupaten Karang Anyar Cetya Semanggi Jl. Gang Apel, RT 06/12, Kel. Semanggi, Solo Cetya Purwodadi Jl. Kapten Tendean No. 9, Purwodadi 58111 Telp. (0292) 421340 Cetya Semarang Jl. Ronggowarsito No.5 Kota Semarang 50127 Telp. (024) 3518682 Cetya Kebumen Jl. Pahlawan 147 Kabupaten Kebumen Telp. (0287) 381201
Cetya Cilacap Jl. Abimanyu 192 Kabupaten Cilacap Telp. (0282) 541941 PROVINSI JAWA TIMUR Vihara Vimalakirti Ngawi Dusun Kesongo, Desa Kedung Putri, Kec Paron Kabupaten Ngawi Cetya Surabaya Jl. Mayjend. Sungkono Komp. Wonokitri Indah S-48 Kota Surabaya Telp. (031) 5673148 Cetya Banyuwangi Jl. Kalasan No. 15 Telp. (0333) 423108 Cetya Magetan Dusun Bengkah Desa Plangkrongan, Kec Poncol Kabupaten Magetan Cetya Wonomulyo Dusun Wonomulyo, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan Cetya Madura Jl. Trunojoyo No. 40 Kabupaten Sumenep PROVINSI BALI Vihara Vimalakirti Perum. Citra Nuansa Indah Jl. Nuansa Indah Utara 2 No. 1 Kota Denpasar PROVINSI KALIMANTAN BARAT Vihara Vimalakirti Jl. Waru (WR. Supratman) No. 4 Kota Pontianak Vihara Vimalakirti Jl. Setiabudi Gg. H. Abbas 2 No. 35 Kota Pontianak Telp : 0561 - 767510