Samantabadra Yang dimaksud dengan hati kepercayaan bukanlah suatu hal khusus yang sulit; bagaikan istri yang rindu kepada suami dan suami yang berkorban jiwa demi istri, orang tua yang tidak akan membuang anaknya dan anak tidak mungkin terlepas dari ibu. Memasukkan kepercayaan kepada Saddharmapundarika-sutra, Buddha Sakyamuni, Tathagata Prabhutaratna, Para Buddha Sepuluh Penjuru, Bhodhisattva, Dewa Pelindung dan sebagainya dengan menyebut Nam-myo-ho-ren-ge-kyo, dikatakan sebagai Hati Kepercayaan.
Surat balasan kepada Myoichi-ama Goze Perihal Makna Pokok Hati Kepercayaan
SAMANTABADRA | JUNI 2018 | NOMOR. 293
gerakan cinta tanah air-cinta lingkungan umat nsi kerja bakti membersihkan pantai sanur rangkaian kegiatan kensyu kartini 2018
gosyo kensyu SURAT PERIHAL BADAN RINGAN HUKUM BERAT gosyo cabang SURAT PERIHAL MAKNA POKOK HATI KEPERCAYAAN liputan KENSYU PERINGATAN HARI KARTINI 2018
MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN PEMBINAAN UMAT
PARISADHA BUDDHA DHARMA NICIREN SYOSYU INDONESIA
J
u
n
i
2 0 1 8
06 # 293
Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) STT No.: 2578/SK/DITJEN PPG/STT/1999 Alamat Jl. Minangkabau No. 23A-25 Jakarta Selatan 12970, Indonesia Telepon (+62 21) 8306059, 8311844 Fax (+62 21) 8314959 E-mail samantabadra.nsi@gmail.com Website http://www.nicirensyosyuindonesia.org/ Facebook page http://www.facebook.com/nicirensyosyuindonesia Keterangan halaman muka Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI menghadiri Kensyu Nasional Peringatan Kartini 2018 NSI di Denpasar, Bali.
Kensyu Peringatan Hari Kartini 2018. 27-30 April 2018. Denpasar, Bali.
pertemuan di vihara vimalakirti nsi bali Kensyu Peringatan Hari Kartini 2018 27-30 April 2018. Denpasar, Bali.
Juni 2018 | Samantabadra
1
2
Samantabadra | Juni 2018
Juni 2018 | Samantabadra
3
4
Samantabadra | Juni 2018
Juni 2018 | Samantabadra
5
6
Samantabadra | Juni 2018
Juni 2018 | Samantabadra
7
8
Samantabadra | Juni 2018
Juni 2018 | Samantabadra
9
10
Samantabadra | Juni 2018
Juni 2018 | Samantabadra
11
12
Samantabadra | Juni 2018
Juni 2018 | Samantabadra
13
SAMBUTAN KETUA UMUM NSI DALAM RANGKA HARI RAYA WAISAK 2018 Nam-myo-ho-ren-ge-kyo Umat NSI yang berbahagia, Hari ini, umat Buddha Indonesia dan mancanegara bersama-sama memperingati Hari Waisak, hari raya keagamaan Buddha di mana kita diajak untuk merefleksikan perjuangan Buddha Sakyamuni dalam menghayati Buddhisme dan meneladaninya dalam sikap hidup kita sehari-hari. Tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Sakyamuni atau Siddharta Gautama, yang menjadi dasar peringatan Hari Waisak, adalah kelahiran Siddharta Gautama, pencapaian kesadaran Buddha beliau sehingga dikenal sebagai Buddha Sakyamuni (orang yang mencapai kesadaran/penerangan sempurna dari suku Sakya), dan moksyanya Buddha Sakyamuni (parinirwana). Ketiga peristiwa penting tersebut terjadi saat bulan purnama siddhi (purnama penuh sempurna). Keadaan bulan purnama siddhi hanya terjadi selama satu detik, inilah mengapa peringatan Waisak biasanya dilalui dengan upacara menyambut detik-detik tersebut. Ajaran Buddha atau Buddhisme sesungguhnya sangat humanis dan universal. Umat Buddhis maupun non-Buddhis dapat menerapkan dan mengambil inspirasi darinya. Toleransi, empati, dan kemanusiaan adalah nilai-nilai fundamental dari Buddhisme. Riwayat hidup Buddha Sakyamuni dan Buddha Niciren membuktikan bahwa selama hidup mereka senantiasa mengembangkan sikap hidup yang toleran, welas asih, dan manusiawi. Dalam tulisan-tulisannya, atau yang kita kenal sebagai gosyo, Buddha Niciren senantiasa memberikan dorongan semangat dan dukungan moral kepada penerima suratnya. Beliau tidak membeda-bedakan status sosial-ekonomi dalam berinteraksi, tujuannya hanya ingin memberikan pelayanan kebaikan terhadap masyarakat agar mereka dapat memahami bahwa sikap hidup demikian adalah inti dari Buddhisme yang bersumber dari Saddharmapundarikasutra dan Nam-myo-ho-ren-ge-kyo. Buddhisme mengajarkan kita untuk mengembangkan cara pandang yang inklusif terhadap lingkungan. Kecenderungan kita untuk merasa superior adalah wujud dari kesesatan pokok jiwa, egois, mementingkan diri sendiri. Padahal, sikap yang sebaliknya, yaitu welas asih, adalah kunci untuk hidup yang lebih bahagia dan bermakna. Begitu banyak permasalahan dan tantangan yang kita hadapi bersama sebagai warga dunia; potensi disintegrasi, pemanasan global, ketidaksetaraan, dan isu-isu lainnya yang bersumber pada egoisme. Ajaran Buddha semakin relevan untuk dipraktikkan, karena mengajarkan kita untuk memahami hakikat kehidupan dan kebahagiaan secara menyeluruh. Menjadi insan 14
Samantabadra | Juni 2018
yang welas asih dan toleran butuh perjuangan keras untuk menempa diri sendiri, karena kecenderungan buruk manusia pada masa akhir dharma sudah mengakar. Walau tidak mudah, namun begitu kita dapat membiasakan diri untuk menjadi Buddhis sejati, kita akan merasakan perubahan positif yang luar biasa di sekitar kita. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik. Kita sebagai Buddhis adalah bagian yang tak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia. Eksistensi kita nyata dan kita perlu wujudkan dalam sikap hidup toleran antar umat beragama dan bersinergi dengan mereka dalam pembangunan. Buddhis Indonesia khususnya dan masyarakat Indonesia secara umum, saat ini harus sudah memahami bahwa perbedaan latar belakang etnis, agama, status sosial, tidak boleh dijadikan pertimbangan dalam berinteraksi. Sentimen sosial yang memanfaatkan elemen tersebut harus dipatahkan hingga ke akar dalam hati dan pikiran kita. Identitas kita hanya satu, yaitu bangsa Indonesia. Menyoroti situasi politik Indonesia yang semakin menghangat menjelang pemilihan presiden di tahun 2019, kita semua harus waspada terhadap segala aksi percobaan memecah belah, hoax, terorisme, dan sikap-sikap yang menyelewengkan kaidah agama dari oknum tertentu. Bung Karno mengingatkan kepada kita, “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.� Tantangan terbesar saat ini bagi bangsa Indonesia bukanlah penjajahan frontal, tetapi siasat adu domba terselubung yang di dalamnya terdapat oknum-oknum orang Indonesia sendiri yang berupaya untuk memenuhi nafsu ketamakannya. Umat NSI yang saya banggakan, Sebagai bagian dari susunan NSI, saya mengimbau agar umat sedharma sekalian bisa lebih menyadari fungsi dan perannya sebagai umat beragama. Kita beragama berarti kita memiliki tanggung jawab untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan kaidah agama yang kita yakini, yaitu agama Buddha. Buddhisme mengajarkan kita untuk memberi dan melayani tanpa pamrih, memperlakukan semua makhluk secara manusiawi, dan mengembangkan sikap hidup toleran terhadap orang yang memiliki entitas sosial berbeda dengan kita. Hal tersebut dapat kita tularkan kepada orang lain walaupun berbeda keyakinan dengan kita, karena sifatnya universal dan merupakan sebab-sebab kebajikan. Akhir kata, semoga peringatan Hari Waisak kali ini dapat menjadi momentum bagi kita semua untuk semakin memperkuat hati kepercayaan kepada Gohonzon berlandaskan Hukum Agung Nam-myo-ho-ren-ge-kyo, menjadi Buddhis Indonesia sejati yang berkontribusi bagi pembangunan bangsa. Jakarta, 29 Mei 2018 MPU. Suhadi Sendjaja Ketua Umum
Juni 2018 | Samantabadra
15
ceramah gosyo
Rangkuman Ceramah Ketua Umum NSI Maha Pdt. Utama Suhadi Sendjaja Surat kepada Ibu dari Oto-goze Disampaikan pada Kensyu Gosyo Umum Peringatan Kartini 2018 Denpasar, Bali, 27-30 April 2018
Nammyohorengekyo, Pemerdayaan perempuan di dalam konsep agama Buddha tidak hanya berinti pada peraturan-peraturan. Agama Buddha sejak ribuan tahun yang lalu mengatakan bahwa sebetulnya pemberdayaan perempuan sudah dilakukan oleh agama Buddha tanpa adanya suatu kecanggungan. Di dalam Saddharmapundarikasutra, Buddha Sakyamuni mengatakan bahwa Putri Naga bisa menjadi Buddha, walaupun ia adalah seorang perempuan dan binatang. Sejak dulu, agama Buddha tidak meletakkan masalah berkaitan dengan jenis kelamin sebagai sebuah permasalahan. Oleh karena itu, umat-umat NSI harus bisa membuktikannya. Maka itu, disamping kerajinan tangan dan demo memasak, juga akan ada penampilanpenampilan lainnya seperti tarian dan angklung pada kegiatan kita nanti bersama dengan Menteri Peranan Pemberdayaan Perempuan. Dalam gosyo ini, Niciren Daisyonin mengatakan bahwa sebetulnya kesungguhan 16
Samantabadra | Juni 2018
hati seseorang diukur daripada jarak. Sebelum Saddharmapundarika-sutra, perempuan-perempuan masih memiliki hati yang berliku-liku, serakah, dan mudah cemburu. Setelah Saddharmapundarikasutra, ajaran Buddha tidak membedakan antara lelaki dan perempuan. Gosyo ini ditulis sebelum Sado. Walaupun demikian, kita tidak boleh menganggap ajaran ini sebagai ajaran Theravada. Niciren Daisyonin berkata bahwa jika kita melihat ajaran Theravada dari kacamata Nammyohorengekyo, ajaran sementara (42 tahun pertama) pun akan bermanfaat. Pertama-tama Niciren Daisyonin mengatakan, “Wanita yang mencintai Saddharmapundarika-sutra seharusnya menjadi Buddha.� Jadi, kalau wanita saja bisa menjadi Buddha, apalagi para lelaki. Oleh karena itu, artinya semua orang bisa menjadi Buddha; pria dan wanita, miskin dan kaya, bodoh dan pintar, karena jiwa Buddha bukan urusan pendidikan, tetapi kesungguhan hati, kokoro zasi.
Maka, ketika belajar gosyo dan menjalankan gongyo daimoku, kita harus menjalankan pelaksanaan dengan penuh hati. Kemudian, dokyo sodai telah kita laksanakan untuk memulai kensyu ini dengan dasar keagamaan. Dengan dasar keagamaan, kita bisa merubah keinginan kita yang tadinya bertujuan untuk membahagiakan diri sendiri menjadi untuk kebahagiaan orang lain. Kalau menurut agama Buddha, sebenarnya tidak ada kebahagiaan bagi kita kalau tidak membahagiakan orang lain terlebih dahulu. Pada aspek kehidupan, semuanya dimulai dengan memikirkan orang lain. Kita pun harus memiliki keinginan untuk menjadi Buddha. Menjadi Buddha berarti hidup yang bahagia. Hal ini dapat tercapai bila perasaan jiwa kita merupakan perasaan yang ingin membahagiakan orang lain. Di Indonesia, ada beberapa pahlawan, dan salah satunya adalah Ibu Kartini. R.A. Kartini
sejak kecil bercita-cita dan berjuang agar perempuanperempuan Indonesia mempunyai kedudukan yang setara dengan lelaki. Inti dari gosyo ini adalah kesungguhan hati, memiliki hati yang sungguh-sungguh ingin ketemu Buddha. Wujudnya tampak dalam gerakan yang fuji syaku sinmyo, terus dan menerus maju tanpa menyayangi jiwa dan raga. Tanpa menyayangi jiwa raga bukan berarti kita dianjurkan untuk tidak memerhatikan kesehatan diri sendiri, tetapi mementingkan dan meletakkan hukum ini sebagai yang utama. Sehingga dengan demikian, maka jiwanya maupun raganya akan mengalami peningkatan kualitas. Buddha ada di dalam hati kita sendiri. Di dalam diri manusia ada kesesatan dan kesadaran. Oleh karena itu, agama bertujuan untuk membuat jiwa kita menjadi lebih terang. Terang disini berarti bahwa perasaan jiwa kita gembira dan tenang. Karena abama memiliki misi tersebut, kita harus menjalankan agama dengan sungguh-sungguh. Sungguhsungguh adalah isyin toku myo, dengan sungguh hati bisa memasuki kesadaran Buddha dan Isyin kai e, dengan sungguh hati bisa membuka prajna. Sebetulnya dalam hidup orang yang sukses dan yang kurang sukses, semuanya tergantung kepada kesungguhan hati. Mengerjakan apapun harus dengan sungguhsungguh, apalagi beragama.
Agama bukan sesuatu yang kita lakukan sebagai suatu formalitas saja. Agama harus menjadi dasar; menjadi fondasi. Diatas landasan yang kuat, kita bisa membangun bangunan yang indah. Dalam bersungguh hati, kita harus meletakkan hidup kita pada fondasi agama. Kalau kehidupan kita didasarkan pada agama, kehidupan kita akan terusmenerus berbahagia. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap saat kita membuat karma, sebab-akibat. Tinggal kita yang menentukan, apabila ingin membuat karma baik atau karma buruk. Kita adalah tuan dari diri kita sendiri. Karma kita tercermin dalam perasaan, ucapan dan tindakan kita; syin ku yi, semuanya menjadi satu. Pangeran Siddharta yang dikenal sebagai Buddha Sakyamuni sekarang dulunya adalah anak raja. Sebagai seorang pangeran, beliau sebetulnya memiliki uang, kekuasaan dan nama baik. Walaupun begitu, beliau belum merasakan kebahagiaan. Jadi, pada dasarnya manusia ingin mencari kebahagiaan. Kalau ingin berbahagia, kita harus memiliki agama yang bagus. Menurut Buddha Sakyamuni, agama yang paling tepat pada masa akhir dharma adalah Saddharmapundarikasutra. Nammyohorengekyo adalah ajaran yang tepat waktu dan tepat guna. Kalau ingin melestarikan agama Buddha, kita harus mempelajari ajaran Buddha dengan sungguh sungguh
dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan, pikiran dan perasaan kita tergantung dari masukanmasukan yang memengaruhi kita. Sama seperti komputer, isi komputer tergantung dari input; output komputer tergantung dari input. Maka itu, kita harus bisa menjaga diri kita supaya input yang masuk merupakan pengaruh-pengaruh baik. Oleh karena itu, kita harus membuat diri kita sungguhsungguh percaya dengan agama yang baik, supaya perasaan, pikiran dan tindakan kita mendapatkan input yang baik; sehingga outputnya pun akan baik. Sungguhsungguh percaya berarti kita betul-betul menjadikan agama kita sebagai landasan. Wujud dari kesungguhan hati dimulai dari pelaksanaan sehari-hari; gongyo daimoku. Selain itu, mempelajari gosyo bukanlah sebuah kewajiban. Kalau kita mendengarkan dan mempelajari gosyo, kita mendapatkan ilmu untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari; itulah kesungguhan hati. Kita adalah manusia yang bisa menolong alam semesta, tapi manusia juga yang bisa merusak alam semesta. Yang terakhir, mewujudkan dan melestarikan Saddharmapundarika-sutra, kita harus belajar ajaran Niciren Syosyu yang sebenarnya, yang mengatakan bahwa kalau kita ingin bahagia dan menjadi Buddha; hal itu tidak bergantung kepada Bhikkhu ataupun orang lain, tapi diri kita sendiri. *** Juni 2018 | Samantabadra
17
ceramah gosyo
Rangkuman Ceramah Dharma Duta Ibu Irawati Lukman Surat kepada Ibu dari Oto-goze Disampaikan pada Kensyu Gosyo Umum Peringatan Kartini 2018 Denpasar, Bali, 27-30 April 2018
Nammyohorengekyo, Surat yang kita pelajari ditulis pada tahun 1273 dan diberikan kepada ibu dari Oto Goze. Surat ini diberikan kepada ibu dari Oto Goze karena beliau adalah seorang janda. Walaupun beliau seorang janda yang telah ditinggal suaminya, beliau tetap menuntut ajaran Buddha dengan kesungguhan hati yang bukan main, sampai beranjak pergi ke Gunung Minobu dan Pulau Sado. Beliau tidak takut dengan lautan dan badai, menempuh jarak yang begitu jauh. Tanpa kita sadari, pada kensyu Kartini di Bali, kita melakukan pelaksanaan yang serupa. Umat-umat dari Malaysia dan seluruh Indonesia berkumpul disini karena ingin menuntut Hukum Agama Buddha. Pertama-tama dalam isi gosyo, Niciren Daisyonin memuji kesungguhan hati ibu dari Oto Goze. Seluruh wanita dan pria yang kenal dengan Nammyohorengekyo harus memiliki satu tujuan; mencapai kesadaran Buddha. Di sini, Niciren Daisyonin lebih menekankan kepada wanita karena beliau paham bahwa hanya Saddharmapundarikasutra yang memungkinkan wanita mencapai kesadaran Buddha. Sebelum Saddharmapundarikasutra, wanita selalu dikecam dan dipandang sebagai iblis. Hal ini
18
Samantabadra | Juni 2018
dikarenakan sifat-sifat wanita yang mudah marah, cemburu, dan iri hati. Karena hal-hal tersebut, tampaknya menjadi perempuan sangatlah sulit. Maka itu, Niciren Daisyonin mengingatkan melalui surat ini bahwa kesungguhan hati untuk belajar, percaya, dan menjalankan pertapaan sangat penting. Kesungguhan hati ibu dari Oto Goze juga bisa dilihat dari ketulusannya dalam berdana paramitha; berupa waktu, tenaga, maupun materi. Belum lama ini, juga ada seorang umat yang dengan tulus dan ikhlas menyumbang tanahnya untuk keperluan NSI, walaupun hidupnya sangat sederhana. Pertanyaannya; siapa di antara kita yang akan meneruskannya? Dalam gosyo juga dijelaskan tentang ibu dari Oto Goze yang tidak khawatir dengan segala apapun yang dapat terjadi pada jiwa raganya. Sebaliknya, beliau sungguh-sungguh menuntut ajaran Buddha. Seorang penyair pernah berkata, “Kupikir wanita itu bodoh bila berlaga bahwa ia setara dengan pria. Wanita jauh lebih hebat. Sudah sejak dulu demikian. Apapun yang kau berikan kepada wanita, ia akan membuatnya lebih besar. Kau beri dia setetes mani, ia akan memberikanmu bayi. Kau beri dia bangunan, ia akan
memberimu rumah tangga. Jika ia kau beri belanjaan, ia memberimu makanan. Jika kau memberinya senyuman, ia memberikan hatinya. Ia melipat gandakan dan membesarkan apa saja yang diberikan kepadanya. Jadi, kalau kau memberinya sampah, siapsiaplah untuk menerima satu ton kotoran.� Dalam menjalankan syinjin maupun penghidupan seharihari, kesungguhan hati adalah sebuah fondasi yang diperlukan. Bapak-bapak dan ibu-ibu juga dapat mengikuti kensyu karena memiliki dasar kesungguhan hati. Banyak sekali perjuangan dalam menempuh dan menjalankan hati kepercayaan; Ibu dari Oto Goze harus mengalami berbagai rintangan dan halangan dalam perjalanannya. Kita sebagai pelaksana Saddharmapundarikasutra yang menyebut Nammyohorengekyo, seharusnya tidak takut dengan rintangan apapun juga. Kita semua harus bersungguh hati untuk menempuh perjalanan menuju pencapaian kesadaran Buddha. ***
liputan
Kensyu Kartini NSI 2018
Wanita NSI adalah Bahtera Untuk Menuju Indonesia Negara Bahari yang Jaya
Menteri PP & PA RI meninjau kerajinan tangan hasil karya umat NSI, terutama bagian perempuan dan lansia. Didampingi oleh DPP NSI dan Dirjen Bimas Buddha RI.
U
mat NSI berkumpul lagi dalam kegiatan Kensyu Kartini NSI tahun 2018. Peringatan Hari Kartini kali ini merupakan rangkaian kegiatan dari Kensyu Gosyo Umum yang berlangsung dari tanggal 27-30 April 2018 di yang diselenggarakan oleh NSI di Hotel Grand Inna Beach, Sanur, Bali. Kegiatan ini diikuti oleh tidak kurang dari 500 umat NSI dari 18 provinsi di seluruh Indonesia
yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Kep. Riau, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, ditambah dengan 51 orang saudara sedharma dari Malaysia. Kensyu semakin istimewa dengan kehadiran Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA RI), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Gubernur Bali, Dirjen Bimas Buddha, serta Pembimas Buddha Prov. Bali. Hari Pertama, 27 April 2018 Pagi hari tanggal 27 April 2018, menjadi awal hari yang menggembirakan bagi seluruh peserta kensyu Kartini NSI tahun 2018. Rombongan peserta Kensyu Kartini sudah mulai berkumpul dan memadati Bandar Juni 2018 | Samantabadra
19
Udara Soekarno-Hatta, Jakarta sejak pukul 5 pagi dengan mengenakan seragam batik biru NSI. Rombongan NSI dibagi menjadi 2 maskapai penerbangan, yakni rombongan pesawat yang terbang pukul 06.30 WIB dan yang berangkat pukul 07.35 WIB. Perjalanan udara ditempuh dalam waktu sekitar dua jam. Sesampainya di bandara Ngurah Rai, Bali, peserta menuju Vihara Vimalakirti NSI Bali untuk melakukan dokyo syodai bersama, sebelum akhirnya menuju lokasi kensyu di Hotel
20
Samantabadra | Juni 2018
Grand Inna Beach, Sanur, Bali. Perjalanan dari vihara ke hotel ditempuh selama kurang lebih satu jam menggunakan bus. Setelah pembagian kunci kamar masing-masing, peserta beristirahat sejenak. Rangkaian acara dimulai pukul 18.30 WITA dengan gongyo sore yang dilanjutkan dengan makan malam, dan pembabaran dharma sesi satu. Ketua umum NSI, MPU Suhadi Sendjaja menyampaikan kegembiraannya dapat berkumpul bersama-sama dengan umat NSI dari seluruh Indonesia ditambah dengan saudara sedharma dari Malaysia. Kegiatan kensyu yang telah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari ini akhirnya dapat terwujud dengan baik. Setelah pembabaran gosyo, acara dilanjutkan dengan
daimoku bersama. Selanjutnya para peserta kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat dan bersiap untuk kegiatan keesokan harinya. Hari Kedua, 28 April 2018 Para peserta kensyu sudah siap sejak pukul 06.00 WITA dengan mengenakan baju batik. Setelah sarapan dan gongyo pagi, peserta mendengarkan gosyo sesi dua dan dilanjutkan dengan Dokyo Syodai Peringatan Pertama Kali Penyebutan Nammyohorengekyo pukul 10 pagi. Jajaran DPP, DPW dan DPD NSI seluruh Indonesia melakukan upacara Syoko. Ketua Umum NSI memberikan bimbingan terkait peringatan ini, bahwa sebagai murid-murid Niciren Daisyonin
umat NSI hendaknya selalu menanamkan keyakinan yang kuat terhadap hukum Nammyohorengekyo dan terus mendalami ajaran Buddha Niciren sehingga dapat memahami Dharma secara tepat dan membawa kebahagiaan dalam kehidupan. Sebagai Boddhisatva yang muncul dari bumi, kita memiliki tugas kejiwaan untuk melestarikan hukum agung Nammyohrengekyo. Dengan memperingati pertama kalinya penyebutan Nammyohorengekyo setiap 28 April, umat NSI diajak untuk semakin semangat dan bergiat dalam upaya menyebarluaskan Dharma. Seusai melakukan Dokyo Syodai, kegiatan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) hingga pukul 12 siang.
Selanjutnya peserta makan siang bersama dan gladi resik bagi para pengisi acara Malam Gala Dinner dan malam kesenian bersama Menteri PPPA, KLH, Dirjen Bimas Buddha dan Gubernur Bali. Bagi peserta kensyu yang tidak menjadi pengisi acara, sudah disiapkan Mega Games oleh Generasi muda NSI. Tepat pukul 17.30 WITA, seluruh peserta sudah siap dengan dress code nya masingmasing. Tim angklung yang akan tampil mengisi acara sudah siap dengan seragam kebaya, begitu pula dengan tim paduan suara bapak-ibu dan tim tarian yang sudah siap dengan kostum pangunggnya masing-masing. Seluruh peserta malam Gala Dinner pun tampil elegan den-
Ketua Umum NSI dan Menteri PP & PA RI Ketua Umum NSI memimpin upacara dokyo syodai
gan balutan kebaya dan kemeja batik. Pukul 19.00 peserta dan pengisi acara sudah siap untuk menyambut kedatangan Ibu Menteri di Ballroom tempat makan malam bersama. Beliau menuju Bali setelah bertugas dari Toba Samosir. Sebelum Juni 2018 | Samantabadra
21
masuk ke ruang Ballroom untuk makan bersama/Gala Dinner, Ibu Menteri PPPA dan tamu undangan lainnya di ajak melihat Peragaan Hasil Masakan Pembinaan Ibu-Ibu NSI sekaligus sebagai salah satu menu Gala Dinner. Selain Peragaan hasil kerajinan tangan pembinaan Ibu-ibu NSI seperti tasbih/ jutsu, gelang tangan, kalung dan pernak-pernik lainnya. Gala Dinner dimulai pukul 20.00 WITA, Ibu Menteri PPPA dan para tamu undangan lainnya disambut dengan barisan
dengan tiga kali penyebutan Nammyohorengekyo. Iringan musik angklung yang dimainkan oleh umat NSI membuat suasana kian berkesan. Gala dinner juga diiringi oleh penampilan kesenian dari hasil pembinaan yang ada di NSI, di antaranya penampilan Tarian dari ibu-ibu DKI Jakarta, Tarian Lansia, paduan suara, tarian dari Malaysia, serta tarian yang di persembahkan oleh Umat NSI Bali sebagai tuan rumah. Ketua Umum NSI menyampaikan bahwa melalui tema
Pertemuan di Vihara Vimalakirti NSI Denpasar Bali
perwakilan peserta kensyu yang mengenakan pakaian adat dari berbagai provinsi di Indonesia yang berdiri berjajar di sisi pintu masuk. Ibu Menteri dan tamu undangan disambut dengan tepuk tangan yang meriah dan kegembiraan oleh para peserta kensyu. Tarian Bubuka dari umat NSI Banten membuka acara gala dinner atau makan malam bersama, didahului dengan pembacaan Petuas Emas Perihal makanan yang dilanjutkan 22
Samantabadra | Juni 2018
yang diangkat pada Kensyu Kartini NSI 2018 “Wanita NSI Adalah Bahtera Untuk Menuju Indonesia Negara Bahari Yang Jaya�, NSI memiliki keinginan yang sama dengan keinginan pemerintah, dalam hal ini KPPPA, yaitu ingin memajukan perempuan, yang dimaknai tidak hanya sebagai sekedar urusan emansipasi, melainkan juga menuju karakter diri perempuan dan laki-laki harus ditinjau dari sisi kemanusiaan. Bapak Suhadi juga menam-
Upacara Syoko
bahkan bahwa di dalam ajaran Buddha sejak 3000 tahun lalu, Saddharmapundarika-sutra, dikatakan bahwa tidak ada perbedaan antara laki laki maupun perempuan, semua individu mempunyai potensi jiwa Buddha dan bisa mencapai kesadaran Buddha. Untuk itu apabila setiap individu menyadari hal ini, perpaduan potensi unggul dalam jiwa laki-laki dan perempuan akan menciptakan kehidupan sosial berbangsa dan bernegara yang selaras dan harmonis. Laki-laki adalah ibarat anak panah, perempuan adalah busurnya. Anak panah akan melesat dengan hebat, bekerjasama dengan busur yang kuat. Ketika perempuan maju, keluarganya maju, bangsanya pun pasti maju dan menjadi kuat. Momen ini juga menjadi kesempatan kegiatan pelatihan dengan target semakin meningkatkan rasa cinta tanah air dan kesadaran berbangsa dan bernegara pada umat Buddha. Seusai sambutan Ketua Umum NSI, dilanjutkan sekaligus denGrup Angklung Gita Pundarika NSI
gan pemberian cinderamata sebagai kenang-kenangan kepada perwakilan saudara sedharma dari Malaysia. Dirjen Bimas Buddha dalam sambutannya menyampaikan sikap pemerintah terhadap upaya mendukung peningkatan peran serta emansipasi perempuan dalam pembangunan. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bimas Buddha Kemenag RI menyambut baik dan meng apresiasi prakarsa NSI untuk menyelenggarakan peringatan Hari Kartini 2018 yang mengangkat tema “Wanita NSI Adalah Bahtera Untuk Menuju Indonesia Negara Bahari yang Jaya”. Ketika mendengar kata “bahari” yang terlintas di dalam benak kita adalah Indonesia; dari Sabang sampai Merauke, 75% wilayah Indonesia adalah lautan sehingga menjadikan Indonesia sebagai Negara Bahari yang begitu terkenal di dunia. Karena itulah Indonesia memiliki potensi bahari yang sangat besar untuk pembangunan ekonomi bangsa Indonesia yang kita cintai. Gubernur Bali dalam sambutannya yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menyambut baik dan mengapresiasi dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan Peringatan Hari Kartini NSI tahun 2018. Gubernur Bali juga mengingatkan agar kita senantiasa meneladani dan mewarisi semangat dari Ibu Kartini; kita warisi api perjuangan Kartini, bukan abunya. Sehingga dengan demikian perempuan-
perempuan Indonesia dapat berperan aktif dalam membangun bangsa ini. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyatakan Kehadiran para peserta dalam kegiatan ini membuktikan komitmen kita bersama dalam gerakan pemberdayaan bagi kaum perempuan. Dari sosok Kartini kita dapat mengambil contoh suri tauladan yang baik. Ketika masyarakat masih berjuang dengan adat dan budaya, keluarga besar Kartini justru memikirkan kemajuan masyarakat dan bangsanya. Dalam salah satu suratnya, Kartini menyebutkan, pendidikan dan pengajaran bagi kaum perempuan tidak dimaksudkan untuk bersaing dengan laki-laki. Perempuan yang pandai diyakininya akan mampu mendidik anak dan generasi sesudahnya. Sebab, perempuan yang pandai akan bermanfaat untuk diri dan lingkungannya. Perempuan memiliki potensi yang sangat besar untuk membangun bangsa ini, maka akses dan partisipasi perempuan di segala bidang pembangunan harus diberikan, sehingga perempuan dapat merasakan manfaat pembangunan. Dengan demikian kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dapat terwujud dan pembangunan dapat berjalan dengan baik. Ibu Menteri PPPA juga menyampaikan harapannya kepada NSI adalah pertama, bagaimana NSI dapat meningkatkan perannya yang lebih konstruktif kepada jama’ahnya yang sudah
Bali
Lansia
DKI Jakarta
Banten
Malaysia
Juni 2018 | Samantabadra
23
Paduan Suara Pundarika DKI Jakarta
Pemberian penghargaan Menteri PPPA RI kepada umat NSI yang berkontribusi bagi pengembangan pemberdayaan perempuan dan anak di NSI.
dianggap sebagai keluarga besarnya sendiri; kedua, bagaimana NSI dapat berkontribusi dalam melindungi, memberdayakan dan memajukan kaum perempuan; ketiga, bagaimana NSI benar-benar dapat ikut berpartisipasi dan berkontribusi serta berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan negara, sesuai dengan cita-cita pembangunan nasional dalam meningkatkan upaya pelaksanaan Perlindungan Perempuan dan Anak. Malam kesenian dan Gala Dinner juga dihadiri oleh utusan Kanwil PPPA RI Prov. Bali, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kelautan yand diwakili oleh Direktur Penilaian Kinerja Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dan Non B3, Ibu Sinta Saptarina, beserta jajarannya, Kanwil Kemenag RI Provinsi Bali, Ketua Wadah Antar Lembaga Umat Buddha Indonesia Provinsi Bali, Ketua Umum MAPANBUMI, Bapak Arief Harsono,
MM.,M.Pd.B dan Budayawan Indonesia, Bapak Radhar Panca Dahana. Dipenghujung acara diberikan piagam penghargaan dari Menteri PPPA kepada enam orang umat NSI berprestasi dan berkonstribusi bagi pengembangan pemberdayaan kemajuan perempuan dan perlindungan anak di NSI. 6 orang tersebut adalah Ibu Soemiyati Susilo, Ibu Siti Juariyah, Ibu Sinaheriati G, Ibu Aryani, Ibu Linda Gunawan, dan satu-satunya laki-laki yang mendapatkan piagam penghargaan dari Menteri PPPA adalah Bapak Haris Lamuda. Hari Ketiga, 29 April 2018 Seluruh peserta kensyu sudah siap mengenakan seragam kaos putih 53 Tahun NSI pada pukul 04.30 WITA dan bersama-sama melaksanakan gonyo pagi, dilanjutkan dengan seremoni pembukaan kegiatan aksi membersihkan sampah di Pantai Sanur. Pembukaan terse-
but dihadiri oleh Dirjen Bimas Buddha, Bapak Caliadi, SH, MH, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diwakilkan oleh Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya, Ibu Rosa Vivien Ratnawati, SH., M.Sc, dan Gubernur Bali, Bapak Made Mangku Pastika. Kegiatan aksi memungut sampah ini juga melibatkan sekitar 150 orang Saka Kalpataru (Pramuka) Provnsi Bali yang terdiri dari anak-anak SD, SMP dan SMA. Dalam sambutannya pada seremonial tersebut, Ketua Umum NSI menyatakan bahwa kegiatan Kensyu Gosyo Peringatan Hari kartini tahun 2018 adalah pelatihan sekaligus pembinaan umat berskala nasional bagi umat Buddha NSI. Untuk tahun ini diselenggarakan di Bali. Penyelenggaraan di Bali juga sebagai wujud aksi nyata NSI mendukung pariwisata Bali yang sempat terpuruk akibat erupsi Gunung Agung. Dit-
Pembukaan kegiatan NSI membersihkan sampah di pantai Sanur oleh Gubernur Bali (tengah-ke enam dari kanan), bersama Ketua Umum NSI (ke tiga dari kanan) dan Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI (ke empat dari kiri)
24
Samantabadra | Juni 2018
ambah dengan beredarnya video rekaman yang diunggah oleh penyelam dari Inggris pada saat ia menyelam di perairan sekitar Nusa Penida daerah Manta Point yang memperlihatkan bagaimana kotornya laut Indonesia yang sedang ramai dibicarakan. Kegiatan memungut sampah di Pantai Sanur ini merupakan aksi sosial sebagai tindakan nyata kepedulian umat NSI terhadap lingkungan sekitar. Hal ini merupakan pengamalan Buddhisme yang menjelaskan interkonektivitas antara manusia dan lingkungan (alam dan sosial). Walau eksis sebagai dua entitas yang berbeda, manusia dan lingkungan yang pada dasarnya adalah satu kesatuan elemen hidup. Prinsipnya Buddhisme mengajarkan bahwa hakikat kehidupan antara
Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan yang diwakili oleh Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah B3, Ibu Rosa Vivien Ratnawati, SH., M.Sc dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dedikasi waktu yang telah diberikan NSI dalam melakukan kegiatan membersihkan pantai. Beliau mengatakan saat ini hampir 80 persen sampah yang ada di lautan berasal dari daratan yang terkirim melalui sungai-sungai di daratan dan hanya 20 persen merupakan sampah yang dihasilkan kapal maupun pulau-pulau kecil yang ada. Hal ini berarti kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan masih perlu ditingkatkan. Terdapat empat poin penting dalam penanganan sampah, yaitu regulasi hukum, sarana prasarana, kesadaran masyarakat serta penegakan hukum itu sendiri. Untuk itu Seluruh umat NSI peserta kensyu dengan hati gembira beliau mengajak untuk meningkatkan kesadaran membersihkan sampah di sepanjang pantai Sanur, Bali. dan turut berpartisipasi melakukan gerakan-gerakan bersama pengelolaan sampah. Sementara itu Gubernur Bali, Bapak Made Mangku Pastika, mengajak umat NSI dan masyarakat luas untuk meningkatkan kesadaran diri dan berperan serta dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan menjaga kelestarian bumi. Salah satu bentuk nyata dari upaya tersebut adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Masyarakat juga diminta untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kegiatan sehari-hari. Sampah plastik sangat sulit terurai dan akan berdampak buruk bagi kelestarian bumi manusia dengan alam adalah keharmonisan dan dan kehidupan manusia. Gubernur Bali juga menyampaikan apresikeselarasan yang terwujud karena sinergisitas asinya atas upaya NSI menjaga kelestarian alam, di antara keduanya, yang secara fundamental merupakan senyawa yang tidak dapat dipisahkan khususnya alam Bali, dan berharap agar kegiatan serupa dapat berkelanjutan menyasar lokasi lain(Esyo Funi). nya di Bali dan tempat lainnya, tidak hanya bersiSatu hal penting yang ditekankan dalam Budfat seremonial semata, serta menyasar pantai dhisme adalah pemberdayaan diri sendiri dari tiap-tiap individu, bahwa di dalam diri kita sendiri lainnya di Bali dan daerah lainnya di Indonesia. Seusai sambutannya, kegiatan aksi membersihterdapat potensi kesadaran dan tenaga untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Seperti halnya kan sampah di Pantai Sanur dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali. badan dan bayangan; bayangan tak akan lurus Dengan antusias peserta kensyu berjalan jika badan tak lurus. Kondisi lingkungan akan berkembang pada hal postif atau negatif, tergan- menyusuri pantai Sanur, mengambil sampahtung dari sikap dan perilaku manusia yang hidup sampah dan dimasukkan ke dalam kantong dan dikumpulkan ke truk sampah. Aksi membersihkan di dalamnya. sampah ini menghasilkan kurang lebih 20 kanJuni 2018 | Samantabadra
25
tong sampah besar ditambah sebuah televisi tabung. Hal tersebut menjadi salah satu bukti bahwa sampah yang bisa mencemari laut beserta ekosistemnya tidak hanya sampah plastik saja, namun juga sudah hingga sampah elektronik yang tentunya mengandung bahanbahan kimia yang sangat berbahaya bagi kelestarian biota laut. Selesai kegiatan membersihkan sampah, para peserta bersiap untuk tur. Destinasi pertama adalah ke restoran di Kintamani untuk santap siang bersama. Kintamani memiliki pemandagan alam Gunung Agung yang indah. Walaupun cuaca siang itu terik, namun hawa tetap terasa sejuk. Selanjutnya peserta obyek wisata Pura Luhur Uluwatu, yang memiliki status sebagai Pura Sad Kahyangan Jagat atau penyangga poros mata angin pulau Bali. Lokasi pura terletak di atas sebuah bukit karang dengan ketinggian 97 meter di atas permukaan laut. Uluwatu, dalam bahasa Sanskerta berarti puncak batu karang. Di kawasan tersebut banyak monyet yang dibiarkan hidup bebas. Dari
26
Samantabadra | Juni 2018
sana, kita dapat menyaksikan luasnya hamparan Samudra India, dengan ombak yang menghantam kaki tebing. Seusai mengagumi keindahan alam dan menyaksikan matahari terbenam di Pura Uluwatu, peserta menuju ke Kintamani untuk makan malam dengan menu seafood di tepi pantai Jimbaran. Suasana semakin terasa istimewa dengan keakraban yang terlihat antara umat NSI dengan saudara sedharma dari Malaysia pada saat berbaur dan bergoyang bersama diiringi alunan musik dan deburan ombak pantai malam hari.
permasalahan apapun dalam hidup pasti dapat diatasi karena diri sendiri memiliki kekuatan dan kebijaksanaan untuk mengatasi kesulitan. Setelah gongyo sore dan makan siang, peserta bersamasama meninggalkan lokasi Hotel Grand Inna Bali Beach, menuju lokasi Garuda Wisnu Kencana (GWK) sebelum menuju bandara dan kembali ke daerah masing-masing. Kegembiraan dan semangat syinjin yang diperoleh dari Kensyu Kartini 2018 hendaknya dapat kita jaga sebagai motivasi untuk memajukan diri sendiri, orang lain dan susunan NSI. Hari Keempat, 30 April 2018 Semangat syinjin ini hendaknya Hari terahir rangkaian Kentidak luntur seiring berjalansyu Kartini NSI 2018 adalah seg- nya waktu. Oleh karena itu kita men kesan-pesan dari peserta, tidak boleh lengah. Kita harus diawali oleh peserta dari Makonsisten dalam syinjin agar laysia, karena jadwal penerban- semangat itu tetap terpeligan mereka lebih awal. Secara hara, ikut dalam pertemuan di umum, kesan yang muncul daerah, kensyu, melaksanakan adalah kegembiraan para peser- gongyo daimoku dan aktivitas ta selama kegiatan berlangsung, positif lainnya di lingkungan acaranya bagus dan bersyukur NSI. Dengan begitu, barulah kita bisa ikut serta. Dengan percaya dapat memperoleh manfaat dan melaksanakan dengan sesungguhnya dari percaya kesungguh-sungguh menjalankan pada Hukum nammyohorengeajaran Niciren Daisyonin, maka kyo. (Vp)
PARTISIPASI NSI dalam FUN RUN KEBINEKAAN 2018
Rapat silaturahmi persiapan Fun Run Kebinekaan 2018 di Pura Aditya Jaya Rawamangun. Hadir Sdr. Arya dan Sdr. Prasetyo selaku delegasi panitia dari NSI.
D
alam upaya membangun persatuan dan kebersamaan, sejumlah organisasi keagamaan menyelenggarakan kegiatan “FUN RUN Kebhinnekaan 5 K” pada 13 Mei 2018. Acara yang mengusung tema “Bersatu Nyok, Bersama Nyok Dalam Fun Run” mendorong umat lintas agama untuk saling mengenal dan menjalin kebersamaan dalam keberagaman. Acara ini merupakan kolaborasi yang bagus dari organisasi lintas agama, antara lain Gereja St. Anna, FKUB, Banser NU, Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI), yang merupakan organisasi Agama Islam, Hindu, Buddha,
Konghucu, Kristen dan Katolik. Wali Kota Jakarta Timur melepas Sekitar 1.200 peserta lomba lari Fun Run Kebhinekaan, di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur. Lomba lari yang digelar dalam rangka menyambut Hari Kebangkitan Nasional menempuh jarak sekitar 5 kilometer. Acara dimeriahkan dengan marching band Mandarava NSI, tarian kebhinekaan dari TK Yohanes Rasul, musik rebana dari Anshor, doorprize, panggung hiburan serta peresmian sarana olahraga dan penandatanganan prasasti kebhinekaan. Kegiatan olahraga ini digagas oleh Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Jakarta Timur didukung oleh jajaran
Pemkot Jakarta Timur, kegiatan ini murni olahraga tanpa ada muatan politik, dengan tujuan menyehatkan warga sekaligus menjalin silaturahmi dan menjaga kerukunan antar umat beragama,” jelas Wali Kota usai melepas peserta di garis start. Dalam kesempatan tersebut Wali Kota berharap warga merawat sarana olahraga yang dibangun untuk dimanfatakan bersama-sama. Sedangkan prasasti sebagai simbol kerukunan umat beragama bersatu dalam kebhinekaan”. Jarak tempuh start mulai dari pintu air Malakasari hingga ke depan RSUK Duren Sawit dan kembali lagi. Lomba ini gratis dan peserta mendapatkan hadiah piala, piagam dan uang pembinaan. Peserta lomba lari ini berasal dari berbagai Juni 2018 | Samantabadra
27
Marching Band Mandarava NSI diundang untuk mendukung kegiatan Fun Run Kebinekaan 2018.
unsur lapisan masyarakat dan berbagai suku dan agama. Kehadiran para tokoh agama, tokoh masyarakat, Ormasormas, dan seluruh Perwakilan dari enam agama umat beragama dalam acara Fun Run Kebhinnekaan 2018 ini menunjukkan kemajemukan masyarakat. Karena tanpa adanya persatuan dan kesatuan, kita tidak akan menyaksikan Indonesia yang tenang, damai, dan tenteram. Kegiatan Fun Run tersebut bukan sekedar olahraga yang menyehatkan, namun juga menjalin silaturahmi dan menjaga kerukunan antar umat beragama serta menjadi suatu semangat untuk tetap merawat persatuan tanpa membedabedakan suku agama dan ras. 28
Samantabadra | Juni 2018
Pada kesempatan ini Walikota Jakarta Timur Drs. Bambang Musyawardana, M.Si., meresmikan Prasasti Kebinnekaan berupa tulisan NKRI berwarna merah putih di bawah naungan Burung Garuda Pancasila. Prasasti ini berlokasi di sisi utara Banjir Kanal Timur (BKT), sebelah utara rumah jaga pintu air BKT Malaka Sari di sisi jalan Soekanto.
Diharapkan untuk kedepannya, kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin sebagai salah satu upaya untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Mari kita berkomitmen membangun kebersamaan, kerukunan, dan toleransi di antara kita, sehingga tercipta suasana aman untuk melaksanakan pembangunan demi kesejahteraan kita bersama. ***
Penampilan Kesenian NSI dalam Vesakh Goes to Mall Tarian generasi muda Banten Tarian DKI Jakarta Tarian Banten
Angklung Gita Pundarika NSI Paduan Suara Banten
W
aisak Goes to Mall di Emporium Mall, Jakarta Barat merupakan wahana mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat, utamanya generasi Z dan milenial, tentang makna Waisak sebagai Hari Raya Agama Buddha. Acara tahunan yang sudah diselenggarakan selama lima kali ini berlangsung dari 7 – 13 Mei 2018. Tema “Harmoni dalam Kebinekaan untuk Bangsa” diangkat untuk merefleksikan keberagaman Indonesia. Kegiatan ini diisi pameran foto tentang Candi Borobudur, perlombaan masak vegetarian, mewarnai, menyanyi lagu Buddhis, kesenian Buddhis dan
Nusantara, serta talk show “Wisdom of Borobudur”. Sesditjen Bimas Buddha Nyoman Suriadarma hadir mewakili Dirjen Bimas Buddha, Bapak Caliadi. “Perayaan Waisak merupakan paduan ritual dengan budaya dan tradisi lokal yang masih dilakukan sampai saat ini. Waisak juga merupakan event yang menyatukan umat Buddha. NSI berpartisipasi dengan menghadirkan atau menampilkan kelompok kesenian-kesenian Tradisional Indonesia seperti Tari Adipati Putri, Tari Kujang, dan Tari Maumere serta penampilan kesenian angklung yang memainkan delapan lagu. Tak ketingggalan banyak umat NSI
yang juga hadir dengan gembira dan wajah penuh antusias menyaksikan penampilan kesenian NSI dalam kegiatan ini yang semakin menambah semangat bergelora tim kesenian NSI hingga acara selesai. Selain sebagai ajang budaya pemersatu bangsa, misi yang dibawa Umat NSI mengikuti kegiatan ini untuk terus melestarikan dan mengembangkan kesenian Nasional memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta semakin cinta tanah air yang merupakan tugas sebagai Bodhisatva Gadgasvara yang muncul dari bumi demi menyebarluaskan dharma. ***
Juni 2018 | Samantabadra
29
Seminar Kebangsaan Interaktif "Beneran Indonesia"
I
ndonesia sering dijadikan contoh sebagai sebuah negara dengan penduduk sangat beragam, namun dapat hidup berdampingan dengan damai. Sangat disayangkan bahwa wajah Indonesia akhirakhir ini semakin berbeda dengan citra tersebut. Warga negara yang berbeda latar belakang semakin sulit untuk hidup berdampingan dengan damai. Banyak yang bisa berubah dalam satu hari termasuk masa depan Indonesia. Generasi Muda NSI kembali diikut sertakan dalam kegiatan Beneran IndonesiaŠ (BEla NEgaRA Nasional INDONESIA), Sabtu, 5 Mei 2018 yang pembukaannya 30
Samantabadra | Juni 2018
dilaksanakan di Perpustakaan Nasional RI Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Gambir. Bertempat di Ev Hive Kantor Pos Fillateli, Jalan Lap. Banteng Timur, Jakarta, kegiatan ini diikuti oleh peserta siswa/i SLTA dari berbagai latar belakang suku dan agama dan NSI mendelegasikan 5 (lima) orang siswa/i SMA yakni Viska, Lisye, Friska.A, Albert, dan Verdy untuk megikuti kegiatan tersebut. Kegiatan Beneran IndonesiaŠ menyajikan pelajaran karakter dan kewarganegaraan dalam bentuk interaktif dan berkesinambungan dengan melibatkan berbagai elemen
masyarakat untuk mendorong peserta dari berbagai latar belakang berkerja sama untuk berkontribusi bagi kesejahteraan serta menciptakan solusi bagi permasalahan yang ada di komunitasnya, dan menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan semangat generasi muda bangsa yang mengobarkan persatuan dalam identitas keberagaman bangsa, mengadopsi fakta diri bangsa sebagai negara kepulauan yang terikat dalam sebuah semangat, Indonesia yang dibalut dengan banyak kegiatan dan permainan serta talkshow seru yang diisi oleh kakak-kakak yang sudah
berkontribusi untuk kemajuan Indonesia sehingga bisa belajar banyak bagaimana sejak muda bisa berkarya dan dengan mengikuti Aku Cinta Indonesia, peserta akan belajar lebih mengenal sesama saudara sebangsa kita dan belajar mencintai Bangsa ini. Dilaksanakan dalam bentuk sebuah kegiatan: A C I - Aku Cinta Indonesia yakni dengan seminar kebangsaan interaktif yang diadakan sehari penuh dengan menyajikan pelajaran karakter dan kewarganegaraan dalam bentuk permainan dan kompetisi, sehingga relevan buat generasi milenial yang dikemas menjadi 5 pos (di tempat-tempat historis di sekitar Jakarta) yang mana pada disetiap pos, peserta akan menyelesaikan berbagai kuis dan permainan yang berkenaan dengan Pancasila Sila Pertama hingga Sila Kelima, serba serbi Indonesia serta menganalisa masalah yang berkenaan dengan lokasi pos tersebut. Kegiatan tersebut mengikutsertakan peserta dari berbagai latar belakang agama sekolah dan suku berkumpul. Di sana baik peserta maupun relawan belajar untuk mengenali pusaka Indonesia sesungguhnya. Teman dari
berbagai latar belakang yg saling bahu membahu menjaga kesatuan dan mewujudkan citacita bangsa. Indonesia selalu punya harapan jika generasi mudanya mau peduli menjaga pusaka bangsa, kuncinya ada di tangan kita semua, generasi muda menjadi lebih banyak berkontribusi dan memikirkan kesejahteraan bersama. Negara yang kuat adalah negara yang memiliki warga negara yang kontribusinya jauh melebihi tuntutannya dan bekerja sama dengan warga negara lain yang berbeda latar belakang untuk mencari solusi bagi kebaikan bersama. Kiranya Program Beneran IndonesiaŠ dapat menjadi program yang membantu Indonesia menjadi negara yang kuat, karena melalui program ini warga negara akan dilatih untuk menjadi warga negara yang memiliki mentalitas kontribusi sehingga Revolusi Mental menjadi nyata. Generasi Muda NSI telah menunjukkan sikap yang baik serta semangat yang tetap mengalir sampai acara Beneran IndonesiaŠ selesai. Sikap, semangat, dan partisipasinya di dalam acara tersebut telah memberi warna indah dan getaran baik untuk rekanrekan dari agama lain. GM NSI dalam kegiatan tersebut disematkan menjadi kelompok juara 1, yaitu Kelompok Albert, dan Juara 3 Kelompok Tasya. Kegiatan Aku Cinta Indonesia telah berakhir namun semangat kebinekaan tidak boleh padam. Negara ini butuh lebih banyak
lagi generasi yang beraksi memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsa. Negara yang kuat adalah negara yang memiliki warga negara yang kontribusinya jauh melebihi tuntutannya. Semoga Pancasila tetap di hati dan kontribusi kita lakukan menjadi karya nyata bagi Negara tercinta kita ***
Juni 2018 | Samantabadra
31
Ketua Umum NSI Menghadiri FGD Pra-Temu Akbar Mufakat Budaya Indonesia III
M
ufakat Budaya Indonesia (MBI) didukung oleh Kementerian Sekretariat Negara RI menyelenggarakan Temu Akbarnya yang ke-III untuk melakukan upaya diskursif secara komprehensif untuk memikirkan ulang fondasi ide di mana kebangsaan dan kenegaraan Indonesia mesti dibangun. Mufakat Budaya Indonesia (MBI) adalah sebuah forum pertemuan gagasan terbuka bagi para pemikir terkemuka Indonesia, baik dari latar belakang akademik, artistik, religius, tradisi, pemerintahan dan lainnya, yang didirikan pada medio Juni 2007 di Jakarta. Berawal dari inisiatif Radhar Panca Dahana, yang kemudian menjadi koordinatornya, mengakomodir kegelisahan para aktivis seni dan budaya, pada situasi negeri di masa itu 32
Samantabadra | Juni 2018
Temu Akbar MBI yang sudah dua kali dilaksanakan, 2009 dan 2014, adalah acara utama MBI dalam bermusyawarah dan menghasilkan mufakat demi kepentingan memberi sumbangan gagasan bagi pembangunan dan keberlangsungan bangsa dan negara. Focus Group Discussion (FGD) Pra Temu Akbar III 2018 ini mempertemukan sekitar 20 ilmuwan, cendekiawan, budayawan, penentu pemangku kepentingan dan kelompok strategis dari wilayah barat Indonesia. Dihadiri pula dengan 9 orang Tim Kecil MBI dan 6 orang Panitia MBI. FGD yang diselenggarakan di Hotel Atlet Century Park, Jakarta Kamis-Jum’at, 10-11 Mei 2018 ini adalah bagian pertama dari serangkaian FGD yang akan diselenggarakan untuk mengin-
ventarisir masukan dan gagasan dari berbagai tokoh dan kalangan utama di seluruh Indonesia, yang nantinya menjadi bahan utama dalam Temu Akbar MBI III yang rencana diselenggarakan bulan Agustus 2018 mendatang. Ketua Umum NSI, MPU Suhadi Sendjaja, menjadi salah satu undangan yang terlibat dalam FGD tersebut. Tujuan Temu Akbar Mufakat Budaya Indonesia III adalah :
- Menjadi ruang dialog untuk menginventaris berbagai masalah kebangsaan dan kenegaraan serta menampung aspirasi dan masukan dari para pemangku kepentingan utama dan kelompok strategis dari wilayah barat Indonesia. - Mencapai konsensus atau mufakat tentang dasar-dasar
Pada kesempatan tersebut Ketua Umum NSI, MPU Suhadi Sendjaja memberikan masukan bahwa sikap hidup harus bersumber dari kualitas perasaan hati atau kualitas perasaan jiwa. Tinggi rendahnya nilai suatu budaya tergantung kualitas perasaan jiwa manusianya. Selama ini bangsa ini diukur dari “asli� - Memufakatkan kembali kenyataan modern bangsa In- ataupun “tidak asli�, orang keturunan atau bukan. donesia di atas dalam format Visi membentuk Bangsa itu kenegaraan, beserta aparatus yang menyertainya, yang adalah ingin membahagiakan dapat memberi tanggapan tumpah darah, ingin menjaga secara adekuat dunia masa dan mengayomi segenap tumpkini dan masa nanti untuk ah darah. Mengenai masalah mewujudkan harapan dari pemerintah/negara, dalam rakyat keseluruhan sebagai pemikiran Buddhis ada sebuah pemangku utama negeri dan istilah O butsu Myo Go. O itu bangsa Indonesia. adalah negara/pemerintah, - Memufakatkan kembali rumu- Butsu itu adalah Dharma, Myo san-rumusan dasar yang beritu menyatu secara Gaib. Oleh guna dan diperlukan dalam karena itu agama mampu mempenyelenggaraan kenyataankenyataan keindonesiaan baru beri landasan untuk berbudaya, untuk bermasyarakat berbangsa sebagaimana tersebut atau termufakati dalam paragrafdan bernegara. Karena tidak paragraf di atas. ada kesalahan pada agama, eksistensial bangsa Indonesia berbasis pada kenyataan kebudayaan dan peradaban yang ada sejak masa purba, termasuk proses akulturasi dengan kebudayaan dan kenyataan baru, baik yang berasal dari luar maupun sebagai akibat dari kemajuan teknologi.
namun penyelenggara-penyelenggara yang mau menyelenggarakan agama ini yang banyak sekali memperalat agama. Sehingga mencari keuntungan melalui jubah agama, dan bahkan memperaktikkan caracara di luar ajaran agama yang sebetulnya tidak ada konteknya dengan agama. Jadi agama dan negara itu harus bisa menjadi sebuah kesatuan yang gaib. Kegaiban disini adalah dapat dikatakan bersumber dari perasaan-perasaan yang sunyata. Kita seringnya memperbaiki yang nyatanya saja, padahal yang harusnya kita lakukan perbaikan adalah perasaan-perasaan hati yang begitu mensyukuri. Kita harus mengajarkan kepada generasi muda, bahwa tidak ada agama yang jahat, yang jahat adalah orang yang memperalat agama untuk kepentingan-kepentingan pribadi sehingga peristiwaperistiwa diskriminasi tidak terjadi lagi di Indonesia. Pada kesimpulannya Ketua Umum NSI menyampaikan bahwa yang harus menjadi gerakan adalah kita, tidak hanya selesai di dalam pertemuan akbar ini, namun juga menjadi gerakan yang dimulai dari sekarang, di mulai dari kita, diri kita masingmasing, dimulai dari komunitas kita masing-masing untuk melakukan peningkatan kualitas kejiwaannya. Ini merupakan sebuah spirit yang menggambarkan adanya kesungguhan hati. ***
Juni 2018 | Samantabadra
33
Peringatan Pertama Kali Penyebutan Nammyohorengekyo di Vihara Sadaparibhuta NSI DKI Jakarta Dokyo Syodai Peringatan penyebutan pertama kali Nammyohorengekyo (28 April) dipimpin oleh Ketua Umum NSI, diikuti oleh pimpinan segenap umat DKI Jakarta.
Peringatan Pertama Kali Penyebutan Nammyohorengekyo di Vihara Vimalakirti NSI Bogor Dokyo Syodai Peringatan penyebutan pertama kali Nammyohorengekyo (28 April) di Vihara Vimalakirti NSI Bogor, turut memperingati 50 tahun diterimanya Gohonzon oleh (alm) Bapak Djohan Nataprawira, Ketua Umum NSI terdahulu. Dokyo syodai dipimpin oleh Pandita Husen.
34
Samantabadra | Juni 2018
Peringatan Pertama Kali Penyebutan Nammyohorengekyo di Vihara Vimalakirti NSI Tangerang
A
cara yang diselenggarakan di Vihara Vimalakirti NSI Tangerang dimulai pukul 18.00 dengan gongyo sore, dilanjutkan dengan daimoku bersama. Pukul 19.00 dokyo syodai dimulai, dipimpin oleh Bapak Djuanda Widjaja Ketua DPD NSI Tangerang. Acara berlangsung dengan hikmat, diiringi suara tambur membuat seluruh umat NSI di vihara lebih bersemangat menyebut Nammyohorengekyo. Tidak kurang dari 130 umat NSI hadir yang terdiri dari tiga daerah; Tangerang, Teluk Naga dan Citra Raya. Usai menjalankan dokyo syodai, dilanjutkan dengan mendengarkan kata sambutan dari bapak Djuanda Widjaja, dalam sambutannya bapak Djuanda sangat apresiasi pada umat yang hadir, mengingatkan kembali pada perjuangannya Buddha Niciren dalam penyebarluasan dharma agung Nammyohorengekyo. Kala itu, 28 April 1253, saat fajar menyingsing di ufuk Timur, Nichiren Daishonin dengan sikap
takzim, mengatupkan kedua belah tangannya di depan dada (anjali) bergegas naik ke atas bukit dan dihadapan laut lepas yang menghampar luas dan tenang menyebut Nammyohorengekyo sebanyak tiga kali. Sebuah Mantera agung yang merupakan maitri karuna Buddha, bergema ke sepuluh penjuru alam jagat raya, yang juga merupakan guru bagi sekalian Buddha-buddha yang tak terhitung banyaknya, dan yang dapat menyelamatkan seluruh mahluk hidup dari derita dan sengsara. Selanjutnya kata sambutan dari bapak Suryandi, dalam sambutannya bapak Suryandi berkata saya dan bersama umat, bapak ibu dan gm umat NSI bahagia sekali dan bangga karena merasakan betul keagungan Nammyohorengekyo yang disebarkan oleh Niciren Daisyonin tidak hanya dapat kebahagiaan dalam kehidupan saat ini tapi juga dapat mencapai kesadaran buddha. Umat yang penuh keyakinan dan kepercayaan pada Nammyo-
horengekyo, dapat memunculkan prajna dan ketenangan dalam menjalankan kehidupan terutama pada saat kesulitan, bisa menemukan solusi mengatasi kesulitan dan mengubah menjadi kebahagiaan. Ada dua hal yang harus kita jalankan setiap hari. Pertama, setiap saat selalu menyebutkan Nammyohorengekyo, Kedua, membaca gongyo di pagi hari dan sore hari. Karena hanya dengan menyebut Nammyohorengekyo, jalan menuju kesadaran dan kebahagiaan akan terus dirasakan sampai pada anak dan cucu yang kita sayangi. Kemudian ibu Wawa umat Sewan dan bapak Rusdi umat Cimone berbagi pengalaman, kebetulan mereka lahir di tanggal yang sama yaitu tanggal 28 April. Shinjin merupakan kebahagiaan saya, karena banyak hal yang didapati dan selalu bersyukur bersama keluarga menjalankan aktivitas sehari-hari. ***
Juni 2018 | Samantabadra
35
Kerja Bakti Umat NSI Bogor di TMP Dreded dalam Rangka Hari Waisak 2018
P
eringatan Hari Raya Waisak dimulai 35 tahun yang lalu, ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari raya umat Buddha dan menjadi hari libur nasional. Pada tahun 1983, Ketua Umum I NSI, Bapak (alm.) Senosoenoto mencanangkan Hari Raya Waisak sebagai hari membalas budi umat NSI kepada segenap umat manusia, orang tua, pemerintah dan Triratna yang disebutkan dalam Surat Balas Budi. Pada tanggal 13 Mei 2018 sebanyak 70 orang umat NSI Bogor membersihkan Taman Makam Pahlawan (TMP) Dreded Kota Bogor dan mengecat batu nisan yang pudar, dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak 2018. Acara dimulai sejak pukul 06.00 WIB. NSI Bogor berkoordinasi langsung dengan Kantor Dinas Sosial Kota Bogor. Dengan arahan Kadinsos, Bapak Azrin, didampingi Kabid Pemberdayaan Sosial,
36
Samantabadra | Juni 2018
Ibu Iis, dan Kasi Kepahlawanan, Keperintisan dan Restorasi Sosial, Ibu Savitri. Ternyata ada dua warga keturunan Tionghoa yang beragama Buddha yang dikebumikan di TMP Dreded. Kerja bakti Waisak 2018 terasa berbeda karena pelaksanaannya menjelang bulan Ramadan. Ada banyak pihak keluarga almarhum berziarah menyambut bulan Ramadan. Mereka mengucapkan terima kasih kepada umat yang kebetulan mereka temui di sekitar lokasi. Salah satunya ialah putra Bapak (alm.) Ahmad Sjam, Walikota Kotamadya D.T. II Bogor sekitar tahun 1970-an, Bapak Denny. Bapak (alm.) Ahmad Sjam terlahir pada tahun 1933 dan meninggal tahun 2006. Bapak Denny membawa cat tembok sendiri dengan niat mengecat pusara ayahnya, namun terkejut dengan gerakan bakti sosial NSI. Selain Bapak Denny, ada beberapa ahli waris pahlawan yang tergugah pula dan
meminta stok cat untuk mengecat sendiri sekaligus merapikan pusara leluhurnya. Hadir pula duaorang Ketua RW mewakili LPM Kelurahan Empang. Posisi TMP Dreded terletak di RW 08 dan 20. Mereka pun membantu pelaksanaan Kerja bakti Waisak dengan mengecat beberapa makam. Pada pukul 09.00 kegiatan selesai, kurang lebih sekitar seribu nisan tercat. Segenap peserta dikumpulkan di balik aula guna mendengarkan sambutan dari Kabid Pemberdayaan Sosial, Ibu Iis, yang menyambut gembira kontribusi NSI. Dengan dana anggaran terbatas, Kadinsos berupaya menyicil pengecetan beberapa saat menjelang HUT RI dan Hari Pahlawan. Sejak tahun lalu, Kantor Dinas Sosial Kota Bogor dipisahkan dari semula Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bogor. Sebagai puncak acara, segenap peserta berfoto di pelataran TMP Dreded. (Kyanne Virya)
Kerja Bakti Umat NSI Jawa Tengah dalam Rangka Hari Waisak 2018 Pengurus DPD NSI Jawa Tengah beserta segenap umat melakukan karya bakti sosial dalam rangka Waisak 2018 bekerjasama dengan Walubi. Kegiatan di antaranya membersihkan taman makam pahlawan Surakarta dan donor darah.
Juni 2018 | Samantabadra
37
Kegiatan Lomba Kepramukaan di Komplek Mahavihara Saddharma NSI
P
ada tanggal 9 mei 2018 yang lalu Pramuka tingkat Kwarcab Kabupaten Bogor mengadakan Lomba Regu Tangkas Penggalang Wilayah Ill Kwartir Cabang Kabupaten Bogor 2018 tingkat SD/MI dan Tingkat SMP/ MTS yang berlangsung selama satu hari yang dilaksanakan di Komplek Maha Vihara Saddharma NSI, Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Kegiatan lomba ini bertujuan untuk melihat sejauh mana keterampilan mereka selama berlatih di sekolah masing-masing, dan semua peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah peserta yang ditunjuk oleh kecamatan masing-masing yang diikuti oleh perwakilan dari 8 Kecamatan, yakni Citeureup, Gunung putri, Cileungsi, Klapanunggal, Jonggol, Cariu, Tanjungsari dan Sukamakmur yang dimaksimalkan 4 regu dari setiap kecamatan. Kegiatan ini bertujuan agar para anggota pramuka penggalang lebih trampil dengan kegiatan ini selain itu agar mereka lebih 38
Samantabadra | Juni 2018
termotivasi. Dalam kegiatan tersebut ada beberapa perlombaan, yakni Halang Rintang, Morse, Pionering, PUPK, Menaksir Tinggi, Panorama. Ketua pelaksana kegiatan, Ade Safei mengatakan, kagum melihat begitu antusiasnya anggota pramuka dalam mengikuti lomba tersebut. Ia menambahkan, tujuan diadakan lomba ini, untuk melihat potensi wilayah. Sejauh mana pendidikan kepenggalangan baik itu SD, MI, SMP dan MTS, juga untuk menggalang keakraban antar wilayah, sehingga nanti bisa dipilih dan dipertandingkan di tingkat Kwarcab Kabupaten Bogor. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan acara ini dari awal sampai akhir acara, khususnya kepada NSI yang sudah berkenan memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan. Kegiatan Pramuka ini merupakan wadah kegiatan yang membentuk perilaku dan kepribadian yang positif, sungguh kegiatan Pramuka ini sangat
menentukan untuk menjawab tantangan zaman, dan menghilangkan sekaligus menjauhi perilaku yang negatif. Kegiatan kepramukaan ingin menanamkan nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa, terhadap negara, terhadap sesama, dan terhadap diri sendiri seperti yang tercantum dalam Trisatya dan Dasadarma Pramuka. Dalam kancah politik, sikap Pramuka harus netral, tidak terlibat dalam politik. Para peserta lomba juga diperkenalkan dengan objekobjek yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan yang ada di komplek Vihara Saddharma NSI. Hal ini merupakan bentuk dukungan NSI terhadap pembinaan remaja, khususnya melaklui Kepramukaan, mereka (para pembina, instansi terkait di kecamatan Tamansari) berharap kerjasama dan dukungan semacam ini dapat dilanjutkan dan ditingkatkan sehingga terjalin hubungan yang lebih harmonis produktif antara umat Buddha dengan masyarakat. ***
Ketua Umum NSI dalam Komunikasi Sosial Tokoh Lintas Agama bersama Pusbintal TNI Selasa, 15 Mei 2018, Ketua Umum NSI hadir dalam kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) TNI TA 2018 yang diadakan oleh Pusbintal TNI. Bertempat di Puri Caping Gunung Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, kegiatan tersebut dihadiri oleh dengan tokoh lintas agama, tokoh masyarakat dan para Perwira Pembina Mental TNI dari tiga Matra (Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara). Kegiatan Komsos ini merupakan forum silaturahim dan sarana komunikasi serta bertukar informasi antara TNI dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat, yang sama-sama memiliki fungsi sebagai perekat atau pemersatu umat dan pemersatu bangsa dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa NKRI yang berdaulat dan sejahtera. Beranjak dari tema Komsos Pusbintal TNI tahun 2018 “TNI Netral Dan Manunggal Dengan Rakyat”, Sespusbintal TNI Kolonel Caj Drs. HM. Zaid, M.M., menyampaikan, bahwa bahwa TNI sebagai komponen utama penjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, dituntut untuk selalu siap melaksanakan tugas sesuai ketentuan undang-undang, demikian pula dalam menghadapi pesta demokrasi TNI harus bersikap netral dengan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis, karena politik TNI adalah politik negara yaitu politik yang menjamin tetap tegak kokohnya NKRI. Dialog yang dipandu oleh Kabagbintalroh Pusbintal TNI Kolonel Caj Drs. Nur Chamdani tersebut mendapat tanggapan positif dari tokoh agama, tokoh masyarakat dan undangan yang hadir. Antusias peserta yang terlihat dalam sesi diskusi tersebut menunjukkan bahwa komunikasi yang dibangun mengarah dan menuju pada satu titik temu yang sama yakni memahami bahwa dalam pesta demokrasi prajurit TNI netral, tidak berpolitik praktis, tidak memihak dan tidak memberi bantuan apapaun bentuknya kepada Partai maupun Tokoh Politik dalam Pemilu Legislatif, Pemilukada maupun Pilpres. Tanggapan positif dan antusias peserta dalam kegiatan Komunikasi Sosial dan forum silaturahmi yang digelar dipandang cukup efektif dalam membangun komunikasi guna memelihara dan meningkatkan kebersamaan, bahkan kesamaan pandangan dalam memahami setiap permasalahan khususnya terkait Netralitas TNI, sehingga diharapkan Komunikasi Sosial ini dapat memperkuat hubungan emosional prajurit TNI dengan berbagai elemen bangsa dalam hal ini diwakili tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai simbol pemersatu umat dan pemersatu bangsa. Untuk menyikapi munculnya sejumlah masalah yang terjadi di Bangsa ini akhir-akhir ini, kegiatan Kemsos ini menjadi penting untuk dilaksanakan, alasannya, selain sebagai ajang mempererat tali silaturahmi, juga sebagai momen untuk saling membangun kerjasama yang erat serta kebersamaan, menyamakan dalam rangka mewujudkan kemanunggalan TNIRakyat. Selain itu, tujuan komsos untuk mendekatkan dengan warga masyarakat guna menumbuhkan hubungan emosional antara TNI dan masyarakat serta sebagai
Juni 2018 | Samantabadra
39
wahana untuk melakukan giat monitoring wilayah. Disamping itu, komsos pun sebagai sarana untuk memantau situasi di wilayah binaan yang juga mencerminkan kepedulian seorang Aparat Teritorial kepada masyarakat tanpa pamrih.Kegiatan ini merupakan salah satu program dalam mewujudkan kemanunggalan TNI, dimana komunikasi sosial ini sangatlah penting untuk dilaksanakan, karena dengan komunikasi yang baik antara TNI dengan Pemerintahan, para tokoh agama dan tokoh masyarakat kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Kegiatan ini merupakan salah satu forum yang bisa digunakan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat tentang program-program TNI dalam upaya membantu pemerintah dalam mensejahterkan masyarakat dan menyampaikan tentang bahaya faham-faham radikal yang salah yang masuk ke masyarakat, baik yang penyebarannya secara langsung maupun tidak langsung. karena faham radikal yang disalahartikan ini, bila masyarakat tidak tanggap, maka mereka akan berlaku salah dalam mengatasinya. Seperti yang sudah sering Bapak Ketua Umum NSI, MPU Suhadi Sendjaja sampaikan bahwa kita harus memahami radikal dan radikalisme dengan benar. Radikalisme di dalam agama itu harus, namun perlu pemahaman dan penghayatan yang baik terhadap ajaran agama, sehingga jika ajaran agama dijadikan landasan kehidupan maka akan menjadi kebaikan serta kerukunan dan keutuhan bangsa, namun sebaliknya jika ajaran agama dipolitisasi untuk merebut kekuasaan maka akan menghasilkan perpecahan bangsa. Mewujudkan harmonisasi kebangsaan di dalam menangkal radikalisme berbasis agama dengan toleransi saja tidaklah cukup. kita harus sadar bahwa karena kamu adalah aku! ada kesadaran dan tindakan yang mewujudkan bahwa ada kamu di dalam diriku dan ada aku di dalam dirimu. aku ada karena kau ada, kau ada karena aku ada (sebuah sinergi yang harmonis). Penghayatan ajaran agama lah yang harus menjadi landasan utama di dalam menjalankan sila ke-2 s.d ke-5, karena pada dasarnya semua agama membimbing manusia untuk menjadi baik. Didalam penjelasannya Mpu Suhadi Sendjaja menyatakan bahwa semua memiliki peran dan fungsinya masing-masing dan apabila ketika diposisikan dengan baik itu bahagia, itu damai. Kita semua tahu bahwa Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, maka agama harus menjadi sumber kekuatan dan beliau menekankan bahwa setiap pemimpin komunitas umatnya memahami ajaran yang dia yakini dengan benar dan Tepat serta Memahami dan melaksanakan ajaran yang di yakini dengan benar serta tepat juga. Ketua Umum NSI juga selalu mengingatkan kita untuk selalu mengantisipasi kegiatan yang ada di media sosial (Medsos), sehingga kita tidak mudah diadu domba dengan percaya dengan berita-berita yang belum teruji kebenarannya (Hoax), dan juga dengan maraknya aksi terorisme yang terjadi di sejumlah daerah sejak beberapa terakhir ini yang dapat diakses melalui media, diharapkan untuk tidak mudah terprovokasi, sehingga wawasan kita mengenai nilainilai/filsafat agama yang baik dan benar dapat dijadikan landasan kita unutk memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa demi terjaganya keutuhan NKRI (Vp)
40
Samantabadra | Juni 2018
materi ajaran | gosyo kensyu
Gosyo Kensyu
Berita kepada Oto Goze
Perihal Badan Ringan Hukum Berat
LATAR BELAKANG |
S
urat ini ditulis pada tanggal 4 bulan 8 tahun 1275 (Kenji 1) di Gunung Minobu ketika Niciren Daisyonin berusia 54 tahun. Tulisan aslinya sudah tidak ada lagi. Nama lain dari surat ini adalah surat perihal “Badan Ringan, Hukum Berat.� Walau surat ini ditujukan kepada Otogoze, tetapi bila menilik isi suratnya, ini ditujukan kepada ibunya. Dalam surat ini pertama-pertama dikutip contoh masuknya agama Buddha ke Tiongkok, dan kemudian diterangkan unggul-lemahnya antara ajaran agama Buddha dengan ajaran non Buddhis. Selanjutnya, ditandaskan dalam ajaran agama Buddha, juga terdapat unggul-rendah dan dalam-dangkalnya ajaran. Di antara itu, kalau diperbandingkan dengan sutra lainnya, Saddharmapundarika-sutra adalah ajaran yang paling unggul dan menakjubkan. Akhirnya diajarkan, di antara guru manusia dari berbagai sekte, terdapat yang unggul dan yang rendah, yang dalam dan yang dangkal; seperti halnya sutra-sutra. Terutama, membandingkan guru Syingon yang sangat jaya pada waktu itu dengan pelaksana Saddharmapundarika-sutra. Bila guru Syingon diibaratkan sebagai anjing, pelaksana Saddharmapundarika-sutra adalah singa; kalau guru Syingon adalah Asura, pelaksana Saddharmapundarika- sutra sama dengan matahari. Demikianlah keunggulan pelaksana
Saddharmapundarika-sutra tidak dapat dibandingkan dengan guru Syingon. Melalui surat ini, Niciren Daisyonin memuji dan menghargai sikap menuntut agama Buddha dari Ibu Otogoze sebagai seorang wanita yang karena rindu, datang mengunjungi Niciren Daisyonin di Pulau Sado yang terpisah jauh maupun di Gunung Minobu yang sulit dikunjungi. Sikap ibu Otogoze ini dihargai dan dipuji sebagai suatu hal yang aneh. Meskipun telah ditinggal suami, kalau memperkuat hati kepercayaan, karunia kebajikan dari Saddharmapundarikasutra besar tak terhitung. Demikian dorongan semangat dari Niciren Daisyonin.
Juni 2018 | Samantabadra
41
ISI GOSYO |
D
i Tiongkok, sebelum agama Buddha diperkenalkan, karya tulis orang-orang arif seperti Tiga Penguasa dan Lima Kaisar, Ketiga Raja, Tai Kung Wang, Pangeran Tan dari Chou, Lao Tze dan Konfusius disebut sastra klasik atau norma-norma kesusilaan. Ajaran-ajaran ini mengajarkan rakyat akan tata susila dan memberitahukan kehadiran ayah bunda, serta menetapkan raja dan menteri untuk mengatur kehidupan bermasyarakat. Rakyat mematuhi pimpinan yang mengikuti ajaran-ajaran ini dan surga mengabulkan doa-doa mereka. Anak yang tidak patuh dihukum sebagai anak tidak berbakti dan penduduk yang melanggar dihukum sebagai pengkhianat. Ketika sutra agama Buddha pertama kali dibawa dari India ke Tiongkok. sekelompok orang menolak untuk menggunakannya sedangkan yang lain menyetujui. Suatu perselisihan timbul dan penguasa memanggil kedua kelompok tersebut untuk mempertemukan mereka dalam suatu perdebatan. Para pengikut ajaran non Buddhis telah dikalahkan oleh pĐ°ra murid ajaran agama Buddha. Setelah itu, apabila murid-murid agama Buddha dan orang non buddhis bertemu, bagaikan es dicairkan sinar matahari atau api dipadamkan air, bukan saja orang-orang non buddhis dikalahkan murid-murid agama Buddha, bahkan mereka sama seperti orang yang tak ada nilainya. Kemudian, lebih banyak lagi sutra-sutra agama Buddha dibawa ke Tiongkok dan menjadi jelas di antara sutra agama Buddha tersebut, ada yang unggul dan rendah, ada yang dangkal dan dalam. Artinya, ada Sutra Hinayana dan Mahayana, eksoterik (Kenkyo) dan esoterik (Mikkyo), Sementara dan Sesungguhnya. Sebagai gambaran, semua batu tanpa terkecuali lebih rendah mutunya dari pada emas, tetapi emas itu sendiri terbagi lagi dalam beberapa tingkatan mutu. Emas yang terdapat dalam dunia manusia tidak dapat menandingi emas yang ditambang dari Jambunada-svarna. Namun, emas dari Jambunada-svarna jauh lebih tidak berharga dari pada emas yang disimpan dalam Surga Brahma. Sama halnya, kalau seluruh sutra agama Buddha dibandingkan dengan ajaran non Buddhis, sama seperti emas; tetapi dalam ajaran agama Buddha sendiri ada yang unggul dan rendah, dangkal dan dalam. Sutra-sutra Hinayana sama seperti kapal atau perahu kecil yang hanya dapat membawa dua atau tiga penumpang, tidak seratus atau seribu. Sekalipun hanya dua atau tiga penumpang di dalamnya, perahu tersebut tetap harus berada di dekat pantai dan sukar menyeberang ke pantai lainnya; dapat diisi dengan sejumlah muatan kecil, sukar untuk muatan yang besar. Sebaliknya, ajaran Sutra Mahayana sama seperti kapal besar yang memuat sepuluh atau dua puluh penumpang serta dapat diisi dengan sejumlah muatan besar. Kapal ini dapat berlayar dari Kamakura sampai sejauh Provinsi Cekusyi di sebelah selatan atau Provinsi Micinoku di utara. Tetapi, besar kapal Ajaran Sesungguhnya tak terbandingkan dengan kapal-kapal Sutra Semi Mahayana, diisi dengan timbunan pusaka langka dan membawa seratus atau seribu penumpang serta dapat berlayar sepanjang jalan ke negeri Korea. Saddharmapundarikasutra, Ajaran Ekayana, tepat sama dengan sutra jenis ini. Devadatta adalah manusia terjahat di seluruh dunia, tetapi dalam Bab Devadatta Saddharmapundarika-sutra, ia diramalkan akan menjadi seorang Buddha dengan gelar Tathagata Devaraja. Meskipun Ajatasatru adalah 42
Samantabadra | Juni 2018
seorang raja jahat yang membunuh ayahnya sendiri, ia ada di antara mereka yang hadir ketika Saddharmapundarika-sutra dikhotbahkan. Dan, setelah mendengar hanya satu bait syair atau satu kalimat, ia ikut menganut dan dengan demikian membentuk hubungan jodoh dengan sutra tersebut. Putri Naga, seorang wanita bertubuh seperti ular, telah memperoleh kesadaran Buddha dengan mendengarkan Saddharmapundarika-sutra yang dikhotbahkan oleh Bodhisattva Manjusri. Tambahan pula, Sang Buddha telah menetapkan era buruk Masa Akhir Dharma sebagai saat yang tepat bagi tersebarluasnya Saddharmapundarika-sutra, dan telah melimpahkannya kepada kaum pria dan wanita dari zaman Lima Kekeruhan itu. Seluruh umat Saddharmapundarika-sutra, Ajaran Ekayana, dapat berlayar dan menyeberang kemanapun sekehendak hati seperti karafune (kapal yang dapat berlayar ke manapun). Demikianlah, perbandingan semua sutra agama Buddha terhadap sastra non Buddhis, bagaikan emas dengan batu. Dan, bila berbagai Sutra Mahayana, seperti Avatamsaka, Mahavairocana, Amitayurdhyana, Amitabha dan Vaipulya dibandingkan dengan Saddharmapundarika-sutra, bagaikan kunang-kunang dengan sang surya atau rembulan atau busut (onggokan tanah sarang semut) dengan gunung Hua. Terlebih lagi, unggul rendahnya tidak hanya ada di antara sutra-sutra tersebut, tetapi juga di antara para gurunya. Ketika guru sekte Syingon berhadapan dalam perdebatan dengan pelaksana Saddharmapundanka-sutra, mereka bagaikan api yang dipadamkan air atau embun yang lenyap dihembus angin. Orang mengatakan, bila seekor anjing menggonggong seekor singa, ususnya akan membusuk. Iblis Asura yang memanah matahari, kepalanya sendiri terpecah menjadi tujuh bagian. Seluruh guru sekte Syingon bagaikan anjing atau asura, sedangkan pelaksana Saddharmapundarikasutra bagaikan matahari atau singa tersebut. Sebelum matahari terbit, es memang keras bagaikan logam. Api, ketika tidak tersentuh air sama panasnya dengan besi cair. Tetapi, es yang terkeras sekalipun akan lumer dengan mudah dalam matahari musim panas, dan bahkan api yang terpanas sekalipun dengan mudah dapat dipadamkan oleh air. Berbagai guru sekte Syingon tampaknya paling unggul dan berprajna. Tetapi mereka seperti orang yang tak pernah melihat matahari menginginkan es tetap keras atau orang yang tak pernah melihat air mengira api akan membakar selama-lamanya. Seperti Anda ketahui, sebelum terjadi serangan Mongolia. kesombongan rakyat masa ini melampaui batas. Namun, semenjak bulan kesepuluh tahun lalu tak seorangpun dari mereka berani bersikap sombong lagi. karena seperti yang telah Anda dengar. hanya Saya. Niciren, yang telah meramalkan serangan dari luar negeri ini. Apabila Mongolia menyerang lagi negeri kita. tak seorang rakyat pun memiliki keberanian untuk menghadapi. Mereka bagaikan kera ketakutan terhadap anjing atau katak gemetar ketakutan di hadapan ular. Semua ini karena negara membiarkan bhikku-bhikku sekte Syingon, Nembuce, Rice dan lainnya membenci Niciren. Pelaksana Saddharmapundarika-sutra dan utusan Buddha Sakyamuni, sehingga membahayakan diri mereka sendiri. Demikian pula, negara membangkitkan kebencian dewadewa sehingga seluruh rakyat menjadi pengecut, bagaikan api takut akan air, sebatang pohon takut kepada kapak. seekor Burung Kuau yang ketakutan hingga kehilangan akalnya ketika melihat seekor Burung Elang, atau seekor tikus yang diancam oleh kucing. Tak seorangpun dari mereka akan luput. Apa yang akan mereka perbuat? Dalam medan perang, prajurit menganggap Dewan Jendral sebagai nyawa mereka. Apabila Dewan Jendral kehilangan keberanian, prajuritnya turut menjadi pengecut. Juni 2018 | Samantabadra
43
Nyawa seorang wanita adalah suaminya. Wanita tanpa suami bagaikan tak bernyawa. Sekarang, wanita yang memiliki suami sekalipun masih sukar hidup di masyarakat. Meskipun Anda tidak mempunyai suami sebagai andalan jiwa, dalam masyarakat, Anda hidup lebih unggul dari pada mereka yang bersuami. Di dalam hati, Anda mempertahankan keyakinan terhadap dewa-dewa dan meneruskan memuja Sang Buddha. Memang, Anda seorang wanita yang luar biasa! Ketika Saya berada di Kamakura, dengan mengenyampingkan para penganut Nembuce dan sekte lainnya, Saya tidak dapat memastikan dalam dangkalnya keyakinan masing-masing penganut Saddharmapundarika-sutra. Hal ini baru Saya ketahui setelah Saya membangkitkan ketidaksenangan para penguasa dan dibuang ke Pulau Sado. Meski tidak ada orang datang mengunjungi Saya. Anda seorang wanita tidak hanya mengirimkan berbagai persembahan. tetapi juga telah mengadakan perjalanan secara pribadi untuk menjenguk. Hal ini terlalu menakjubkan sebagai suatu kenyataan. Dan, sebagai tambahan, Anda kini telah mengunjungi Saya di sini, di Minobu. Saya tidak dapat mencari kata-kata untuk berterimakasih kepada Anda. Sudah pasti dewa-dewa melindungi dan Dasa Raksasi memuji Anda. Sang Buddha telah berjanji dalam Bab Bodhisattva Baisyajaraja Saddharmapundarika-sutra, bahwa bagi wanita, Sutra tersebut bagaikan obor dalam kegelapan, seperti kapal ketika ia menyeberangi lautan, dan bagai seorang pelindung ketika ia berjalan melalui tempat-tempat berbahaya. Ketika Kumarajiva membawa Saddharmapundarika-sutra ke negeri Tiongkok. Raja Surga Vaishravana mengirimkan sejumlah besar barisan tentara untuk mengawalnya agar selamat melewati Pamirs. Ketika Guru Dharma Dosyo membaca dan menyebut Saddharmapundarikasutra di lapangan, harimau yang tak terhitung jumlahnya berkumpul melindunginya. Tiada alasan mengapa Anda tidak akan dilindungi dengan cara yang sama seperti Kumarajiva dan lainnya. Ketiga puluh enam Dewa Bumi dan kedua puluh Delapan Dewa Bintang akan memberikan Anda perlindungan. Lebih lanjut, setiap orang memiliki dua orang dewa surgawi yang senantiasa mendampinginya, tepat seperti bayangan yang mengikuti badan. Yang satu disebut Dewa Dosyo dan yang lainnya Dewa Domyo. Masing-masing berada di atas pundak kanan dan kiri, dan menjaganya. Oleh karena itu, surga tidak pernah menghukum mereka yang tidak melanggar kesalahan, apalagi orang yang baik. Itulah sebabnya Mahaguru Miao-lo menyatakan, “Semakin kuat keyakinan seseorang, semakin kuat perlindungan dewa-dewa. Sepanjang seseorang mempertahankan keyakinan yang teguh, ia pasti menerima perlindungan yang kuat dari para dewa. Saya katakan hal ini demi Anda. Saya tahu, keyakinan Anda senantiasa terpuji, tetapi kini Anda harus lebih memperkuatnya. Hanya dengan demikian, Dasa Raksasi akan memberikan perlindungan yang lebih besar. Anda tidak perlu mencari contoh dari tempat lain. Setiap orang di Jepang dari penguasa hingga rakyat jelata, tanpa terkecuali telah mencoba membahayakan Saya, tetapi Saya tetap selamat sampai hari ini. Hal ini dikarenakan meskipun Saya, Niciren seorang diri, Saya memiliki kepercayaan yang kuat terhadap Saddharmapundarika-sutra. Apabila sebuah kapal dikemudikan oleh juru mudi yang tidak terampil, maka akan mendatangkan kerugian bagi jiwa seluruh penumpang. Sama halnya, sekalipun seseorang memiliki tenaga fisik yang kuat, jika semangatnya lemah, bagaimanapun banyak keistimewaan tidak akan ada gunanya. Dalam negeri ini, kelihatannya banyak orang arif, tetapi karena dibimbing oleh jendral yang tidak cakap, harapan mereka tidak dapat diwujudkan. 44
Samantabadra | Juni 2018
Pada serangan Mongolia terakhir, di Iki, Cesyima, dan kesembilan provinsi (Kyusyu). Puluhan ribu prajurit dan juga rakyat sipil, pria dan wanita telah dibunuh, ditangkap, tenggelam di laut, atau terjatuh dari jurang hingga mati. Apabila Mongolia menyerang lagi, akan timbul malapetaka yang lebih besar dan tidak terbandingkan. Kyoto dan Kamakura akan mengalami sama seperti Iki dan Cesyima di masa lalu. Bersiaplah sebelumnya dan larikan diri ke tempat lain. Pada saat itu, mereka yang menyatakan tidak ingin melihat atau mendengarkan Saya, akan mengatupkan kedua telapak tangan dan menaruh kepercayaan kepada Saddharmapundarika-sutra. Bahkan para penganut Nembuce dan Zen akan menyebut Nammyohorengekyo. Saddharmapundarika-sutra menerangkan, bila ada pria dan wanita yang memiliki keyakinan yang kokoh terhadap Sutra ini, mereka akan didukung di atas pundak dan digendong di atas punggung. Ketika Kumarajiva bertualang ke Kuca, patung kayu Buddha Sakyamuni menggendongnya di atas punggung. Ketika Saya hampir dipenggal, Mahabodhi Bhagavat telah menggantikan tempat Saya. Sekarang juga, tepat seperti yang lalu. Kalian semua adalah penganut Niciren. Bagaimana mungkin gagal mencapai kesadaran Buddha? Tak peduli siapa yang menjadi suami Anda, Anda tidak boleh mengikutinya apabila ia musuh Saddharmapundarika-sutra. Perkuatlah keyakinan Anda lebih daripada sebelumnya. Es terbuat dari air, tetapi lebih dingin daripada air. Pewarna biru dihasilkan dari nila, tetapi apabila sesuatu berulang kali dicelupkan di dalamnya, akan menjadi lebih biru daripada tanaman nila itu sendiri. Sama dengan Saddharmapundarika-sutra, semakin Anda memperkuat keyakinan, Anda akan mendapat keuntungan lebih daripada orang lain, seperti semakin unggulnya warna. Kayu mudah diserang api, tetapi kayu cendana tidak dapat terbakar. Api dapat dipadamkan air, tetapi api nirvana yang mengkremasi jasad Sang Buddha tidak dapat dipadamkan. Meskipun bunga-bunga bertebaran ditiup angin, namun bunga-bunga yang mekar dalam Surga Suddhavasa tidak akan layu. Air menguap dalam kemarau panjang, tetapi tidak demikian apabila ia masuk ke dalam sungai Kuning. Raja jahat yang bernama Mihira Kula tidak mendapat hukuman meskipun ia memenggal kepala seorang bhikku India, tetapi ketika ia memenggal kepala Aryasimha, pedangnya jatuh ke bumi bersama lengannya sendiri. Ketika Raja Pushyamitra membakar musnah Vihara Kukkutarama, kepalanya dibelah oleh tongkat Dua Belas Dewa. Demikian pula halnya dengan rakyat Jepang, karena menjadi musuh Saddharmapundarikasutra, mereka membawa kehancuran pada diri sendiri dan negerinya. Dan, karena Saya mengumumkan ini, Saya dikatakan terlalu tinggi hati oleh mereka yang kurang mengerti. Sesungguhnya Saya tidak berkata karena kesombongan. Hanya, jika Saya tidak mengatakannya, Saya bukan Pelaksana Saddharmapundarika-sutra. Terlebih lagi, ketika kata-kata Saya kemudian terbukti kebenarannya, umat dapat cepat percaya. Dengan meninggalkan tulisan ini, umat di kemudian hari akan mengenal prajna Saya yang dapat melihat dengan jelas masa akan datang yang jauh. Suatu ulasan Sutra Nirvana menyatakan, bahwa badan itu ringan sedangkan Hukum itu berat dan mengorbankan jiwa demi penyebaran Hukum. Walau badan Niciren ringan dan hina, dipukul dan dibenci orang sekalipun, tetapi karena Hukum itu berat, pasti tersebar luas. Apabila Saddharmapundarika-sutra tersebar luas, reliks Saya menjadi berat, dan jika reliks Saya menjadi berat, maka akan memberi manfaat kepada umat. Kalau ada manfaatnya, Saya akan dipuja seagung Mahabodhisattva Haciman sekarang ini. Anda hendaknya mengerti, pada saat Juni 2018 | Samantabadra
45
itu kaum pria dan wanita yang menyumbang Niciren akan dihormati seagung Takesyiuci no Sukune dan Wakamiya yang memuja Mahabodhisattva Haciman. Rejeki yang diperoleh karena membuka mata seorang buta tidak dapat dilukiskan. Apabila dapat membuka mata seluruh umat negeri Jepang, bagaimana mungkin karunia yang diperoleh dapat dikatakan? Terlebih lagi dapat membuka penglihatan yang buta seluruh umat manusia di Jambudwipa dan Ketiga Benua Bumi, rejekinya tidak dapat dibayangkan! Dalam Saddharmapundarika-sutra jilid keempat terbaca, “Setelah kemoksyaan Sang Buddha, mereka yang sungguh-sungguh memahami makna Hukum Buddha akan menjadi mata segenap makhluk surgawi dan masyarakat. Sesudah kemoksyaan Sang Buddha, mereka yang mempertahankan Saddharmapundarika-sutra mempunyai mata makhluk surgawi untuk umat. Oleh karena itu, orang-orang Jepang yang bersikap bermusuhan dengan Saya, sesungguhnya sedang mencungkil mata segenap makhluk surgawi dan masyarakat. Sebagai akibatnya surga menjadi marah sekali, dan hari demi hari berbagai bencana dicurahkan dan Dewa Bumi murka, bencana alam terjadi bertubi-tubi bulan demi bulan. Sakra Devanam Indra adalah Dewa surgawi, namun ia sangat menghormati srigala yang telah mengajarkannya Hukum; sebagai akibatnya, sekarang ia adalah Buddha Sakyamuni. Putra Himalaya menghormati iblis sebagai gurunya dan menjadi Buddha dari Triloka. Orang-orang arif dan agung di masa lampau dengan rendah hati tidak membuang Hukum. Saya, Niciren, mungkin seorang yang bodoh, tetapi Saya sudah pasti tidak lebih rendah daripada seekor srigala atau iblis. Manusia termulia pada zaman sekarang, sama sekali tidak lebih unggul dari Sakra Devanam Indra atau Putra Himalaya, namun karena dalam masyarakat, kedudukan Niciren rendah, mereka membuang dan tidak menggunakan prinsip Saya yang benar. Itulah sebabnya, negeri ini sekarang sedang berada di jurang keruntuhan. Sungguh amat memprihatinkan! Dan yang lebih menyedihkan lagi, Saya tidak dapat menyelamatkan para murid yang sering mengikuti dan membantu. Apapun bencana yang menimpa, hendaknya Anda segera datang mengunjungi Saya disini, di Minobu. Anda akan disambut sepenuh hati. Seandainya terjadi hal terburuk. marilah kita bersama-sama mati kelaparan dalam gunung ini. Saya dapat membayangkan putri Anda, Otogoze, telah tumbuh menjadi seorang wanita muda dan cerdas. Saya akan menyurati lagi kelak. tertanda, Niciren Hari ke empat bulan ke delapan kepada Otogoze
46
Samantabadra | Juni 2018
|KUTIPAN GOSYO
1
Ajaran-ajaran ini mengajarkan rakyat tata susila dan memberitahukan kehadiran ayah bunda, serta menetapkan raja dan menteri untuk mengatur kehidupan bermasyarakat. Rakyat mematuhi pimpinan yang mengikuti ajaran-ajaran ini dan surga mengabulkan doa-doa mereka.
ajaran Konfusius digunakan sebagai landasan spiritual negara. Sebagai filsafat golongan yang berkuasa, sudah barang tentu terdapat keterbatasan yang mudah terjerumus menjadi penekanan terhadap kebebasan rakyat oleh golongan yang berkuasa. Namun demikian, Niciren Daisyonin secara obyektif memberi penghargaan terhadap ajaran Konfusius yang Keterangan: berjasa bagi kemajuan spiritual manusia. Untuk menjelaskan SaddharmapundarikaDalam Surat Membuka Mata tertulis. “Pada sutra adalah sutra yang terunggul, pertamamasa sebelum Tiga Raja, rakyat hidup seperti tama diterangkan bahwa dalam sejarah binatang dan tidak tahu ayahnya sendiri. Tetapi Tiongkok semenjak agama Buddha masuk ke semenjak masa pemerintahan Lima Kaisar dan sana, kekuatan ajaran non Buddhis yang ada seterusnya, mereka belajar mengenal ayah sebelumnya, menjadi hilang. Jadi, pertama-tama dan ibu serta memperlakukan mereka sesuai dijelaskan unggul rendahnya ajaran non Buddhis dengan rasa bakti. (Gosyo. hal. 186). Ajaran dan agama Buddha berdasarkan bukti-bukti Tiga Raja, yang dikatakan sebagai sumber aliran sejarah. Konfusius mengajarkan budi ayah. Sebagai Ajaran Kongfucu, yang merupakan tiang umpama, di antara ketiga kaisar, ada hubungan pokok ideologi Tiongkok semenjak sebelum pengajaran teknologi seperti Fu I mengajarkan kedatangan agama Buddha di sana, menerangkan cara berburu dan menangkap ikan dan Shen secara singkat kewajiban masyarakat Tiongkok. Nung mengajarkan teknik pertanian. Bersamaan Sifat khas ajaran Konfusius menentukan suri dengan itu, Hubungan orang tua dan anak kian tauladan hubungan antar manusia dalam dipererat melalui alih teknologi. Selanjutnya, masyarakat. “Mengajarkan rakyat tata susila” dengan meneguhkan sistem kekeluargaan Lima berarti mengajarkan tata krama hubungan antar Kaisar mengajarkan ibu dan ayah yang telah manusia. “Memberitahukan kehadiran ayah berusia lanjut harus dirawat oleh anaknya. bunda “berarti penghormatan dan penghargaan Dengan demikian, ajaran Konfusius yang dari dasar hati terhadap ayah bunda yang berpijak pada sistem kekeluargaan dapat telah melahirkan, mendidik dan membina. meneguhkan etika moral dan tata krama yang “Menetapkan raja dan menteri” berarti menjaga diperlukan dalam kehidupan berkelompok yang keberadaan masing-masing dalam kehidupan disebut negara, serta dapat membina landasan bermasyarakat dan bernegara. Berdasarkan kehidupan masyarakat yang stabil. teori pokok yang menguasai dan mengendalikan Meskipun demikian, agama Buddha tetap kehidupan masyarakat, ajaran Konfusius menganggap ajaran non Buddhis sebagai memperoleh dukungan kuat dari golongan yang pengantar untuk masuk ke dalam ajaran agama berkuasa, sehingga dapat dikatakan menjadi Buddha. Selanjutnya, ketika agama Buddha filsafat golongan berkuasa. datang, ajaran Konfusius yang mengajarkan Dinasti Chou berhasil menyatukan Tiongkok sopan santun dan tata karma mempermudah menjadi negara kesatuan yang besar. Walau pemahaman terhadap ajaran Buddha. Ini terjadi berbagai pergolakan, ketentraman dapat karena, ajaran Konfusius menentukan suri dipertahankan hal ini tidak pernah terlihat dalam tauladan hubungan antar manusia. Tetapi peradaban masyarakat di mana pun karena untuk segi kejiwaan yang diwakili oleh karma,
GM
Juni 2018 | Samantabadra
47
ajaran Konfusius tidak dapat memberikan cara penyelesaian. Jadi. bila hanya melaksanakan jalan kelima kebiasaan (Dunia Kemanusiaan, Dunia Surga, Dwiyana, dan Dunia Bodhisattva) yang ada dalam kehidupan sekarang, tidak seorang manusia pun dapat dibina menuju kebahagiaan yang kekal; apalagi untuk memecahkan kesesatan pokok yang tidak jelas (Gampon no Mumyo). Kalau ajaran Konfusius dibandingkan dengan Hukum Agama Buddha, itu masih merupakan hal yang sangat dangkal dan tipis. Ketika melakukan hubungan dengan berbagai suasana dari dunia luar dan orangorang lain, jiwa manusia bergerak berdasarkan Hukum Sebab Akibat yang mencakupi ketiga masa lampau, sekarang dan akan datang, yang terdapat di dalam jiwa yang paling dalam. Dengan demikian, kalau tidak mengerti dengan tepat teori Hukum Sebab Akibat yang menggerakkan jiwa ini, maka kebahagiaan dari dasar pokok dan masyarakat yang tentram tidak akan dapat diperoleh. Ajaran Konfusius tidak dapat menegakkan pandangan hidup yang sesungguhnya, karena tidak mengetahui Hukum Sebab Akibat ini, sehingga bila dibandingkan dengan ajaran agama Buddha, Konfusius dikatakan sebagai ajaran non Buddhis. Dalam Surat Membuka Mata, Niciren Daisyonin dengan tegas mengatakan, “Empat orang arif dan Tiga Pertapa dari ajaran-ajaran Konfusius dan Brahma disebut sebagai orang arif, tetapi nyatanya mereka tidak lebih dari manusia biasa yang belum memutuskan ketiga kesesatan. Mereka dikatakan sebagai orang arif, tetapi nyatanya mereka tidak lebih dari anak kecil yang tidak mengetahui Hukum Sebab Akibat. Bila mereka dijadikan sebagai kapal, mungkinkah dapat menyeberangi lautan hidup dan mati? Bila mereka dijadikan sebagai jembatan, dapatkah seseorang terbebas dari perangkap perputaran Enam Dunia?� (Gosyo, hal. 188). Sebab akibat yang diajarkan dalam kutipan kalimat di atas tidak lain menunjukkan Hukum Sebab Akibat kejiwaan. Seperti tertulis dalam isi Gosyo, “Para pengikut ajaran non Buddhis telah dikalahkan oleh para murid ajaran agama Buddha. Setelah 48
Samantabadra | Juni 2018
itu, apabila murid-murid agama Buddha dan orang non Buddhis bertemu, bagaikan es dicairkan sinar matahari atau api dipadamkan air, bukan saja orang-orang non Buddhis dikalahkan murid-murid agama Buddha, bahkan mereka sama seperti orang yang tak ada nilainya�, agama yang memiliki kekuatan untuk mengatasi penderitaan kehidupan manusia, walau pada mulanya ada rintangan dan hambatan, namun akhirnya pasti diterima dalam hati orang-orang dan dapat disebarluaskan.
2
Kemudian, lebih banyak lagi sutrasutra agama Buddha dibawa ke Tiongkok dan menjadi jelas di antara sutra agama Buddha tersebut, ada yang unggul dan rendah, ada yang dangkal dan dalam. Artinya ada Sutra Hinayana dan Mahayana, eksoterik (Kenkyo) dan esoterik (Mikkyo); Sementara dan Sesungguhnya.
GM
Keterangan: Menyambung bagian di atas yang membandingkan ajaran non Buddhis dengan ajaran agama Buddha, bagian ini membandingkan Ajaran Mahayana dengan Ajaran Hinayana untuk menjelaskan bahwa Saddharmapundarika-sutra merupakan Sutra Mahayana yang sesungguhnya. Kalau seluruh sutra yang telah dibabarkan Buddha Sakyamuni dibandingkan dengan sutra-sutra dan kitab-kitab non Buddhis, maka keunggulannya bernilai tinggi seperti emas. Namun demikian, di antara seluruh sutra yang dibabarkan Sang Buddha, secara tegas diterangkan adanya perbedaan unggul lemah dan dangkal dalamnya ajaran. Di situ terjadi perbandingan antara Sutra Hinayana dan Sutra Mahayana, Sutra Eksoterik (Kenkyo) dan Sutra Esoterik (Mikkyo). Ajaran Sementara dan Ajaran Sesungguhnya. Ajaran Sutra Hinayana hanya dapat menyelamatkan umat dalam jumlah sedikit. Sedang Sutra Mahayana dapat menyelamatkan orang banyak. Sutra Hinayana dikatakan, ajaran yang hanya dapat menyelamatkan sedikit, karena berupaya sekuat tenaga untuk memutuskan
dan memusnahkan hawa nafsu diri sendiri. Umumnya, manusia tidak dapat menghindarkan diri dari masyarakat nyata yang penuh dengan penderitaan hawa nafsu dan bahkan dalam upaya mempertahankan keberlangsungan hidup harus berhadapan langsung dengan penderitaan hawa nafsu tersebut, sehingga ajaran Hinayana sulit dilaksanakan. Di samping itu, seperti tertulis dalam Gosyo, “Sekalipun hanya dua atau tiga penumpang di atasnya, perahu tersebut tetap harus berada di dekat pantai dan sukar menyeberang ke pantai lainnya”, maka pemutusan dan pemusnahan hawa nafsu itu, pada akhimya akan menjerumuskan pada penyangkalan terhadap keberadaan diri sendiri, sehingga tidak mungkin dapat mencapai tepian seberang sana yang dikatakan sebagai suasana jiwa Kesadaran Buddha. Jadi, jangankan umat yang sedikit, diri sendiri pun sesungguhnya tidak dapat diselamatkan. Perbandingan Sutra Sementara dengan Sutra Sesungguhnya adalah perbandingan antara Ajaran Sementara yang bersifat upaya dengan ajaran yang menjelaskan Kesadaran Buddha yang sesungguhnya. Sesungguhnya, Buddha Sakyamuni telah berusaha membabarkan inti hakikat kesadaran jiwa Beliau, tetapi karena pada waktu itu umat manusia belum dapat percaya dan menerima, maka selama 40 tahun lebih Beliau menata bakat umat dengan membabarkan sebagian kesadaran-Nya. Memberikan anak kecil ilmu pengetahuan yang canggih tentu tidak mungkin. Untuk mencapai taraf itu, terlebih dahulu harus diberikan ilmu pengetahuan dasar agar pengertiannya dapat terbina. Sama halnya dengan sutra-sutra sementara yang dibabarkan sebelum Hukum Kesadaran Sesungguhnya, yaitu Saddharmapundarika- sutra yang dibabarkan selama 8 tahun terakhir. Saddharmapundarika-sutra sebagai Sutra Sesungguhnya memiliki kekuatan menyelamatkan orang yang bagaimanapun juga. Dwiyana yang dalam sutra-sutra sebelum Saddharmapundarika-sutra dinyatakan “tidak dapat mencapai kesadaran Buddha untuk selama-lamanya”, dalam Saddharmapundarikasutra berturut-turut diberikan penganugerahan
pencapaian kesadaran Buddha pada masa mendatang. Devadatta, orang terjahat di dunia, dalam Bab XII, ‘Devadatta’, Saddharmapundarikasutra diperkenankan mencapai kesadaran Buddha dengan menerima anugerah sebagai Tathagata Devaraja. Begitupun dengan Putri Naga wanita yang bertubuh ular dan raja jahat Ajatasatru yang membunuh ayahnya, dalam Saddharmapundarika-sutra inilah, untuk pertama kali mereka dapat mencapai Kesadaran Buddha. Hal ini tidak lain menunjukkan kekuatan gaib dan mutlak dari Dharma yang dijelaskan dalam Saddharmapundarika-sutra. Selain itu, Saddharmapundarika-sutra yang membabarkan Dharma, yang dapat menyelamatkan orang yang melanggar dosa terberat, yaitu Lima Dosa Besar, mewujudkan dirinya sebagai sutra yang terunggul. Di samping itu, Saddharmapundarika-sutra sama sekali tidak dibabarkan untuk umat manusia masa hidup Buddha Sakyamuni atau masa Purwaka Dharma dan Madya Dharma. Seperti yang tertulis, “Sang Buddha telah menetapkan era buruk manusia Akhir Dharma sebagai saat yang tepat bagi tersebarluasnya Saddharmapundarika-sutra, dan telah melimpahkannya kepada kaum pria dan wanita dan zaman Lima Kekeruhan itu”, Dharma yang terpendam dan dirahasiakan di da1amnya dapat menyelamatkan umat manusia Masa Akhir Dharma yang sejak mula tidak memiliki akar kebaikan (Honmiuzen), yang sebenamya tidak dapat diselamatkan lagi. Sang Buddha mewariskan Dharma Agung yang terpendam di dasar kalimat Bab Panjangnya Usia Sang Tathagata sebagai Hukum untuk menyelamatkan seluruh umat manusia Masa Akhir Dharma yang keruh ini. Ini tak lain dari tujuh aksara Nammyohorengekyo, Hukum Inti Hakikat Bab Panjangnya Usia Sang Tathagata Ajaran Pokok. Sesuai ramalan Saddharmapundarika-sutra yang dibabarkan Buddha Sakyamuni, Niciren Daisyonin muncul pada awal Masa Akhir Dharma sebagai Buddha Masa Akhir Dharma untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Beliau menjelaskan Saddharma dari Tri Maha Juni 2018 | Samantabadra
49
Dharma Sakti yang terpendam di dasar kalimat yang dirahasiakan dari Bab Panjangnya Usia Sang Tathagata dan menyebarkan Daimoku - Nammyohorengekyo dan mewujudkan Dai Gohonzon untuk diberikan kepada seluruh umat manusia di dunia ini (Icien Bodai Soyo). Nammyohorengekyo adalah kekuatan sumber pokok seluruh gejala alam semesta dan inti Hakikat Hukum Agama Buddha. Dalam Surat Balasan kepada Soya Nyudo Dono tertulis “Nammyohorengekyo tidak hanya merupakan inti hakikat seluruh ajaran seumur hidup Sang Buddha, bahkan hati, badan, dan intisari Saddharmapundarika-sutra.” (Gosyo, hal. 1058). Ini menjelaskan Nammyohorengekyo adalah inti hakikat dan badan sesungguhnya dari Saddharmapundarika-sutra. Kemudian dijelaskan sebagai “perilaku Trikaya yang tidak dibuat-buat (Musa Sanjin no Syosa).” (Ongi Kuden, paruh awal (hal. 752). Bersamaan itu, “subyek dan lingkungan dari Sepuluh Dunia”, seluruhnya adalah Wujud Sesungguhnya (Totai Gisyo). Menanggapi hal ini, Bhikku Tertinggi Niciren Syosyu ke-26, Nicikan Syonin, dalam Surat Penjelasan Kanjin no Honzon (Kanjin no Honzon Bundan), bagian paruh awal menandaskan kekuatan Gohonzon dari Tri Maha Dharma Sakti yang diwujudkan Niciren Daisyonin, “Karunia kebajikan Honzon ini mencakup fungsi gaib (Myoyu) yang luas, dalam, dan jauh tak terhingga. Oleh karena itu, walau hanya sekejap percaya Honzon ini dengan menyebut Nammyohorengekyo, tiada doa yang tidak terkabulkan, tiada dosa yang tidak terhapuskan, tiada rejeki yang tidak kunjung datang, tiada kebenaran yang tidak dinyatakan.” Saddharma dari Tri Maha Dharma Sakti ini merupakan Badan Hukum yang diwujudkan Buddha Masa Akhir Dharma dan makna inti hakikat Saddharmapundarika-sutra yang paling utama. Ini diajarkan sebagai “Sutra Ekayana.”
3
Terlebih lagi, unggul rendahnya tidak hanya ada di antara sutra-sutra tersebut, tetapi juga di antara para gurunya. Ketika guru Sekte Syingon berhadapan dalam perdebatan dengan pelaksana 50
Samantabadra | Juni 2018
Saddharmapundarika-sutra, mereka bagaikan api yang dipadamkan air atau embun yang lenyap dihembus angin. Keterangan: Dalam bagian ini dijelaskan unggul lemah, dangkal dalamnya guru masing-masing sekte bergantung pada unggul lemah, dalam dan dangkalnya sutra pegangannya. Dalam hal ini, terutama perbedaan antara guru Dharma Sekte Syingon dengan Pelaksana Saddharmapundarikasutra yang bagaikan langit dengan bumi, awan dan tanah. Kalimat “karena Hukumnya gaib, manusianya menjadi agung”, yang terdapat dalam Surat Balasan kepada Nanjo Dono (Gosyo, hal. 1578), merupakan teori mendasar yang juga terdapat dalam berbagai Gosyo lainnya. Yang dimaksud dengan sutra pegangannya berarti sutra apa yang menjadi pokok dan berdasarkan pada filsafat yang bagaimana. Tinggi rendahnya filsafat yang dijadikan pegangan sama seperti orang yang berdiri di lantai. Walau lantai itu sama datarnya, di antara orang-orang itu akan terdapat perbedaan tinggi, bergantung dari tinggi badan orang itu. Seseorang dikatakan memiliki filsafat yang tinggi bila ia dapat mengatasi berbagai masalah kehidupan, masyarakat, alam semesta, dan lain-lain, dengan wawasan yang luas, dalam dan kekal. Kalau teorii filsafat itu telah menyatu dengan dirinya, melalui kekuatan hidup yang kuat sebagai manusia, dia dapat meraih kemenangan. Sebaliknya, kalau filsafat pegangannya itu rendah, wawasannya akan menjadi sempit dan tidak dapat mengembangkan kekuatan lebih jauh lagi. Oleh karena itu, bila seseorang telah menyatukan filsafat yang rendah ke dalam dirinya, ia tidak akan dapat mengatasi permasalahan dan mengalami kegagalan. Tidaklah berlebihan jika dikatakan, orang yang memiliki sutra, tetapi membaca secara formalitas saja dan menjadi sekedar pengetahuan belaka, ia tidak mendapat manfaat sedikit juga. Bila seseorang hanya percaya, tetapi tidak meresapkan dalam jiwa dan tidak berusaha melaksanakan, orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai pelaksana sutra itu.
Yang terpenting dalam kepercayaan terhadap Hukum Agama Buddha Nammyohorengekyo, Saddharmapundarika-sutra Masa Akhir Dharma, adalah meresapkan dalam jiwa dan mewujudkannya sebagai kekuatan hidup, prajna dan rejeki dalam kehidupan yang nyata. Orangorang yang giat berusaha untuk ini, akan sama seperti Saddharma yang mengungguli berbagai sutra lainnya; tidak hanya dapat merombak jiwa yang agung, bahkan pasti memberi bukti nyata kemenangan sebagai manusia yang mulia dalam kehidupan ini. Kalau kedua belah pihak langsung berhadapan muka, tidak pelak lagi kemenangan akan diperoleh orang yang mempertahankan sutra yang unggul. Kutipan kalimat, “Bila seekor anjing menggonggong kepada seekor singa, ususnya akan membusuk. Iblis Ashura yang memanah matahari, kepalanya akan terpecah menjadi tujuh bagian�, mengajarkan keyakinan kuat Niciren Daisyonin bahwa orang yang menentang diriNya, pelaksana Saddharmapundarika-sutra, sama seperti anjing yang menggonggong singa atau Ashura yang memanah matahari; tidak lain hanya memusnahkan dirinya sendiri. Kita juga harus yakin, hal ini juga berlaku bagi kita yang melaksanakan Saddharma. Sebenarnya yang menentang dan menindas Niciren Daisyonin adalah berbagai sekte agama Buddha yang ada pada waktu itu, seperti Nembuce, Syingon, dan Zen. Tetapi dalam surat ini khususnya diperbincangkan Sekte Syingon kerena ada beberapa alasan. Pertama, ibu Otogoze, penerima surat ini yang sesungguhnya diperkirakan telah percaya kepada Sekte Syingon sebelum menganut Niciren Daisyonin. Hal ini hanya perkiraan, karena tidak ada bukti kuat yang mendukung. Wajarlah bila dalam membalas surat yang ditujukan kepada seseorang, diperkirakan pendirian orang tersebut yang tercermin dalam isi suratnya. Kedua, dalam kalangan agama Buddha pada waktu itu, Sekte Syingon memegang kekuatan kekuasaan. Sebenarnya, kalau dilihat dari kekuatan, Sekte Jodo melebihi Sekte Syingon, tetapi karena Sekte Tien-tai dikuasai Sekte Syingon, maka Sekte Syingon lebih memegang
kekuasaan di dalam dunia ajaran Buddha. Apalagi satu tahun sebelum surat ini ditulis, telah terjadi peristiwa Bun-ei. Mengetahui kemungkinan akan timbulnya serangan kembali, penguasa memohon Sekte Syingon memanjatkan doa. Hal ini yang sebenarnya merupakan pangkal kesukaran menarik keluar rakyat Jepang dari malapetaka. Kutipan “Berbagai guru Sekte Syingon tampaknya paling unggul dan berprajna� berarti seluruh rakyat menerima dan mengagungkannya sebagai orang yang dapat dipercaya. Tetapi Niciren Daisyonin, Pelaksana Saddharmapundarika-sutra Masa Akhir Dharma, dengan keyakinan mutlak menandaskan, bahwa karena Hukum Syingon itu sama seperti es yang disinari matahari dan api yang disiram dengan air, maka kalau bergantung pada kekuasaan Syingon, sama halnya berpegang pada sesuatu yang segera hancur.
4
Seperti anda ketahui, sebelum terjadi serangan Mongolia, kesombongan rakyat masa ini melampaui batas. Namun, semenjak bulan ke-10 tahun lalu, tak seorang pun dari mereka berani bersikap sombong lagi.
Anak Cabang
Keterangan: Negara Jepang yang menghina Niciren Daisyonin, Pelaksana Saddharmapundarikasutra Masa Akhir Dharma, dengan tidak mau mendengar nasihat yang tulus dan hanya percaya kepada ajaran berbagai sekte yang dianggap benar, telah ditinggalkan oleh para dewa pelindung. Seluruh rakyat mengalami kecemasan dan kegembiraan silih berganti dalam menghadapi bencana negara, sehingga tercekam dalam kengerian. Dalam Teori Lima Bahan Baku (tanah, air, api, emas, dan kayu), ada hubungan interaksi antara satu dengan lainnya, seperti antara air terhadap api, emas terhadap kayu. Dikatakan, api takut terhadap air, kayu takut terhadap emas. Demikian pula Burung Kuau terkejut ketika Burung Elang muncul, tikus takut terhadap sorotan mata kucing. Timbulnya rasa ketakutan Juni 2018 | Samantabadra
51
seperti ini terhadap serangan dari Mongolia, negara besar di arah Barat, ditandaskan bukan hanya karena ketidakpercayaan terhadap ajaran Niciren Daisyonin, bahkan merupakan akibat memberikan penderitaan dan penganiayaan besar yang hampir merenggut jiwa Buddha Masa Akhir Dharma. Kalau mengkaji hal-hal yang dijelaskan dalam bagian ini secara seksama, untuk melindungi negara dari serangan musuh dan demi ketentraman serta kebahagiaan negara dan bangsa, diperlukan pemimpin yang memiliki keberanian. Keberanian berarti dapat menangani segala masalah secara mantap dan bijaksana. Untuk itu, perlu dapat melihat kebenaran secara tepat, bahkan perlu kepekaan terhadap hal- hal yang belum terjadi. Dalam hal ini, hanya Niciren Daisyonin seorang diri yang secara intuitif mengetahui terlebih dahulu kegawatan serangan Mongolia yang merupakan malapetaka terbesar pada waktu itu. Beliau tidak hanya memberi peringatan, bahkan menelusuri sampai ke sumber akarnya. Kenyataan ini membuktikan, Niciren Daisyonin mampu membimbing rakyat Jepang dengan benar dan sebagai dewan jendral yang berhasil mengatasi malapetaka ini, dan ini berarti orang yang memiliki kebajikan majikan. Bagi orang-orang Jepang yang belum pernah berhadapan dengan musuh dan tidak berpengalaman dalam peperangan, serangan tentara Mongolia di Iki dan Cesyima pada bulan ke-10 tahun 1274 (Bun-ei 11) membuat mereka tercekam dalam ketakutan. Dalam Surat Balasan Kepada Soya Nyudo pada bulan ke 11 tahun yang sama dikatakan, “Banyak perampok dari tempat lain telah masuk ke dalam negeri dan mengakibatkan berbagai penderitaan sehingga tidak ada tempat yang aman dan tentram. Saya teringat akan kalimat Sutra yang sama seperti ini”. (Gosyo hal. 1024). Hal ini disebabkan pandangan sesat terhadap Hukum Buddha (artinya perbedaan antara Sekte Syingon dengan sekte Saddharmapundarika-sutra). Bagian paruh awal surat ini yang mematahkan kesesatan pandangan Sekte Syingon dengan tuntas dimaksudkan memberi kepastian munculnya penderitaan karena pemberontakan dalam negeri dan serangan luar negeri. 52
Samantabadra | Juni 2018
Kutipan “Sebelum terjadi serangan Mongolia, kesombongan rakyat masa ini melampaui batas”, berarti sikap orang-orang pada waktu itu yang memfitnah Saddharmapundarika-sutra dan berkali-kali menganiaya Niciren Daisyonin. Kemudian kutipan “Namun, semenjak bulan kesepuluh tahun lalu...”, berarti kepanikan orangorang karena serangan Mongolia. Semenjak itu, mereka baru mengetahui adanya negara yang besar dan kuat yang disebut Mongolia. Pada bulan ke-7 tahun 1260 (Bun-o 1), Niciren Daisyonin telah menulis Surat Menenteramkan Negara dengan Menegakkan Filsafat yang Benar, yang ditujukan kepada penguasa terdahulu, Hojo Tokiyori. Walau di dalam surat tersebut telah diramalkan dengan tegas kedua penderitaan, pemberontakan dalam negeri dan serangan luar negeri, tiada seorang pun, baik orang biasa maupun pemerintah, yang percaya sungguhsungguh terhadap perkataan Niciren Daisyonin. Bahkan, walau pada tahun 1268 (Bun-ei 5) utusan Mongolia telah datang, mereka masih bermaksud memenggal Niciren Daisyonin di Tacenokuci dan menindas murid dan penganut Beliau dengan menyita harta kekayaan dan menjatuhi hukuman penjara. Ramalan Niciren Daisyonin tepat terbukti dengan adanya serangan Mongolia. Beruntung sekali serangan tersebut dapat dihindari dengan terjadinya angin topan yang menyingkirkan kapal perang Mongolia. Tetapi rasa ketakutan masyarakat terhadap kuatnya tentara Mongolia, tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Keadaan orang-orang pada waktu itu yang kehilangan kepercayaan diri dan ketakutan dalam kebingungan, sama seperti katak dalam tempurung yang baru mengetahui lautan luas. Niciren Daisyonin memberi petunjuk dengan tegas bahwa malapetaka akibat memfitnah Hukum Sakti bukan hanya tidak dapat mengatasi serangan dari luar, bahkan melanda jiwa orang Jepang, sehingga mereka kehilangan prajna dan keberanian.
5
Dalam medan perang, prajurit menganggap dewan jendral sebagai nyawa mereka. Apabila dewan jendral kehilangan keberanian, prajuritnya turut menjadi pengecut.
Keterangan: Kalau diamati secara mendalam, kalimat ini mengandung makna yang luas tak terhingga. Dalam menyelesaikan segala permasalahan, besar maupun kecil, baik kesulitan pribadi, lingkungan, seluruh masyarakat, negara, bahkan seluruh umat, sikap pemimpim menjadi faktor penentu. Dapat dikatakan, bagian ini menunjukkan sikap sesungguhnya sebagai seorang pemimpin. Dalam usaha apapun, faktor penting penentu keberhasilan terdapat dalam sikap seorang pemimpin. Dengan kata lain, bimbingan seorang pemimpin, tidak hanya menentukan kemajuan dan kemunduran suatu organisasi, bahkan terlebih lagi, menentukan nasib organisasi itu. Dengan demikian, dari kutipan ini dapat dipelajari bagaimana seharusnya seorang pemimpin. Sesungguhnya, kutipan ini mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus dapat menilai segala permasalahan dengan tepat, memiliki prajna yang tajam, keberanian yang berlandaskan keyakinan, dan memutuskan suatu tindakan dengan bijaksana dan bertanggungjawab. Kiranya kutipan ini dapat ditafsirkan, bahwa untuk mengembangkan kecakapan yang bersifat hakiki ini, perlu dimiliki Nammyohorengekyo dari Tri Maha Dharma Sakti di dasar jiwa. Ketika terjadi serangan Mongolia. kehadiran dewan jendral yang menjadi nyawa prajurit amat diperlukan. Dalam kutipan ini telah dijelaskan untuk mengetahui siapakah sesungguhnya dewan jendral yang dapat mengatasi kecemasan rakyat. Dalam Surat Laporan Kepada Ryokan Kuil Gokuraku dikatakan, “Sudahkah ditentukan Hukum rahasia untuk menghadapi Mongolia? Niciren, pelaksana Saddharmapundarika-sutra di Jepang, adalah jendral yang dapat mengatasi serangan Mongolia. Dalam Saddharmapundarikasutra dikatakan, “Di antara seluruh umat manusia, orang ini adalah yang paling utama.” (Gosyo, hal.174). Kutipan kalimat ini menandaskan, pertama, di antara seluruh umat manusia, Niciren Daisyonin adalah pelaksana tunggal Saddharmapundarika-sutra; dan kedua, Beliau satu-satunya jendral yang dapat menyelamatkan Jepang. Bagian ini menunjukkan
bukti kalimat sutra dan kebajikan majikan di antara ketiga kebajikan : majikan, guru, dan orang tua.
6
Sang Buddha telah berjanji dalam Bab Bodhisattva Baisyajaraja Saddharmapundarika-sutra, bahwa bagi wanita, sutra tersebut bagaikan obor dalam kegelapan, seperti kapal ketika ia menyeberangi lautan, dan sebagai seorang pelindung ketika ia berjalan melalui tempattempat berbahaya. Keterangan: Niciren Daisyonin memuji sikap menuntut Hukum Agama Buddha dari ibu Otogoze. Walau ditinggalkan suaminya, ia memiliki keberanian yang melebihi wanita bersuami, menganut dengan hati kepercayaan tebal terhadap Saddharmapundarika-sutra. Kemudian karena mengidamkan perjumpaan dengan Niciren Daisyonin, dengan susah payah ia berkunjung ke Pulau Sado. Juga, ia telah mengunjungi Gunung Minobu yang tak berpenghuni setelah Niciren Daisyonin memasukinya. Kemudian Niciren Daisyonin memberi bimbingan untuk memperkuat hati kepercayaan dengan menarik perumpamaan yang dialami Beliau sendiri dalam mempertahankan hidup dari penganiayaan, yakni ketika berpijak pada hati kepercayaan yang demikian berat, pasti memperoleh perlindungan dari para dewa. Ketiga perumpamaan “bagaikan obor dalam kegelapan”, “seperti kapal ketika menyeberangi lautan”, dan “sebagai pelindung ketika berjalan melalui tempat-tempat berbahaya”, mengajarkan bahwa Saddharmapundarika-sutra merupakan satu-satunya Hukum pencapaian kesadaran Buddha bagi wanita. Pada waktu itu keadaan masyarakat sangat kacau. Setelah Peristiwa Bun-ei, negeri Jepang dicekam kegelisahan dan ketakutan akan serangan kembali Mongolia. Kehidupan ibu Otogoze sebagai seorang janda yang tidak memiliki andalan hidup, apalagi dengan anak yang masih kecil, benar-benar sulit dan menderita serta tertekan perasaannya. Diperkirakan surat ini ditujukan untuk memberi Juni 2018 | Samantabadra
53
dorongan semangat bagi ibu tersebut. “Kegelapan” berarti akhirat, atau dunia setelah kematian. “Lautan” yang dimaksud adalah lautan hidup mati dan dalam hal ini ditekankan pada hal mati. Demikian pula “tempat-tempat berbahaya” dimaksudkan sebagai keadaan jiwa setelah kematian, harus menuju tempat berbukit yang menakutkan. Kesemuanya ini menjelaskan dunia setelah kematian. Saddharmapundarika-sutra yang akan menjadi “obor dalam kegelapan”, “kapal ketika menyeberangi lautan”, dan “pelindung ketika berjalan melalui tempat-tempat berbahaya”, memberi perlindungan akan terwujudnya kebahagiaan setelah kematian. Dengan kata lain, dapat dikatakan sebagai Hukum pencapaian kesadaran Buddha. Meskipun demikian, Saddharmapundanikasutra bukanlah semata-mata Hukum untuk kepentingan setelah kematian. Mengenai masalah inti hakikat pencapaian kesadaran Buddha, kalau ada sutra yang memiliki kekuatan sedemikian rupa, pasti mampu mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan ini. Episode Kumarajiva dan guru Dharma Dosyo dijelaskan sebagai teladan karunia dan kehidupan sekarang.
7
Lebih lanjut, setiap orang memiliki dua dewa surgawi yang senantiasa mendampinginya, tepat seperti bayangan yang mengikuti badan. Yang satu disebut Dewa Dosyo dan yang lainnya Dewa Domyo.
GM
Keterangan: Dewa Dosyo dan Dewa Domyo adalah dua dewa surgawi yang selalu me-ngikuti tubuh dan keduanya silih berganti melaporkan seluruh kebaikan dan keburukan ke surga. Katanya, mereka akan melaporkan seluruh karma orang dalam kehidupan kepada Yamaraja pada sidang sepuluh raja setelah kematian. Dalam surat ini ada beberapa nuansa yang berbeda. Kedua dewa yang terdapat di pundak seseorang mewujudkan perlindungan terhadap orang itu, agar orang yang tidak berdosa tidak dihukum oleh dewa. Umumnya kedua dewa 54
Samantabadra | Juni 2018
tersebut memberi kesan seperti jaksa yang menuntut terdakwa, tetapi dalam surat ini digambarkan sebagai pengacara yang membela orang yang tak berdosa. Karena mengenai karma baik dan buruk disampaikan dengan tepat kepada surga, maka fungsi Dewa Dosyo dan Dewa Domyo sama sekali tidak berlainan. Dengan demikian, akibat imbalan yang tegas sesuai dengan perilaku, baik kebaikan maupun kejahatan yang dilaporkan secara teliti dan tepat ke surga, pada dasarnya menunjukkan Hukum Sebab Akibat kejiwaan. Pokoknya, kalau melakukan kebaikan akan mendapat imbalan baik, dan sebaliknya bila melakukan kejahatan pasti mewujudkan imbalan buruk. Inilah prinsip Hukum Sebab Akibat yang tepat. Hendaknya yakin akan hal ini.
8
Anda tidak perlu mencari contoh dari tempat lain. Setiap orang di Jepang dan penguasa hingga rakyat jelata, tanpa terkecuali telah mencoba membahayakan Saya, tetapi Saya tetap selamat sampai hari ini. Hal ini dikarenakan meskipun Saya, Niciren seorang diri, Saya memiliki kepercayaan yang kuat terhadap Saddharmapundarika-sutra. Keterangan: Kutipan “tidak perlu mencari contoh dari tempat lain” mengajarkan perumpamaan nyata dari perkataan Mahaguru Miao Lo dalam Gukece,” Semakin kuat keyakinan seseorang, semakin kuat perlindungan dewa-dewa”. Ini terlihat pada sikap Niciren Daisyonin sebagai Buddha Masa Akhir Dharma yang dilanda dengan berbagai penganiayaan. Kalau akibat seluruh penganiayaan besar yang dialami Niciren Daisyonin diperhatikan secara seksama, maksud kutipan kalimat ini dapat dimengerti dengan tepat. Penyebarluasan Agama Buddha Niciren Daisyonin dimulai dengan diproklamirkannya Sekte Niciren di Kuil Seico, Tojogo, Nagasaki gori, Provinsi Awa pada tanggal 28 bulan ke-4 tahun 1253, ketika Beliau berusia 32 tahun. Perjuangan Niciren Daisyonin dalam meluruskan pandangan sesat terhadap berbagai sekte dinyatakan dengan
empat syair, “Nembuce Avici, Zen Iblis Surga, Syingon meruntuhkan negara, Rice pengkhianat�. Seluruh rakyat yang menaruh kepercayaan terhadap berbagai sekte pada waktu itu menjadi tersentak, bagai mendengar petir di siang hari yang terang benderang. Kemudian Beliau meninggalkan Kuil Seico menuju Macebagayace di Nagoe, Kamakura, untuk mendirikan gubuk tempat tinggal. Penderitaan rakyat karena malapetaka, kelaparan dan wabah penyakit yang disaksikan sendiri, membuat Beliau semakin tegas mematahkan kesesatan berbagai sekte yang menjadi sumber pokok malapetaka tersebut. Akhirnya, pada tanggal 16 bulan ke-7 tahun 1260 (Bun-o 1) pada usia 39 tahun, Beliau menasihati Hojo Tokiyori, penguasa pada waktu itu, dengan menyerahkan Surat Menenteramkan Negara dengan Menegakkan Filsafat yang Benar melalui perantaraan Yadoya Nyudo. Di dalam surat itu, selain diterangkan sumber malapetaka juga diramalkan penderitaan akibat pemberontakan di dalam negeri dan serangan luar negeri. Syair dua puluh baris yang ada dalam Bab Nasihat untuk Mempertahankan Saddharmapundarika-sutra dibaca oleh Beliau sendiri, dengan adanya penganiayaan bertubitubi yang disebabkan oleh peringatan pertama kepada penguasa. Di antaranya ada empat penganiayaan besar : 1. Penganiayaan di Macebagayace tanggal 27 bulan ke-8 tahun 1260 (Bun-o 1). 2. Hukuman Pembuangan ke Semenanjung Izu (dari tanggal 12 bulan ke-5 tahun 1261 s/d tanggal 22 bulan ke-2 tahun 1263). 3. Penganiayaan Komacebara (tanggal 11 bulan ke-11 tahun 1264). 4. Penganiayaan Tacenokuci (tanggal 12 bulan ke-9 tahun 1271) dan sesudah itu dibuang ke Pulau Sado sampai bulan ke-3 tahun 1274 (Bun-ei 11). Di dalam Surat Perihal Penganiayaanpenganiayaan yang Menimpa Arif Bijaksana yang ditulis pada tahun 1279 (Ko-an ke-2) dijelaskan penganiayaan besar yang disebut di atas. Akan tetapi, dalam 27 tahun ini, Niciren dibuang ke
Provinsi Izu pada hari ke-12 bulan ke-5 tahun Koco 1 (1261), dilukai di kepala dan tangan kiriNya patah pada hari ke- 11 bulan ke- 11 tahun Bun-ei ke-1 (1264), Ia juga harus dipenggal pada hari ke-12 bulan ke-9 tahun Bun-ei ke-8 (1271), tetapi kemudian diganti dengan pembuangan ke Provinsi Sado�. (Gosyo, hal. 1189). Mengenai penganiayaan itu, di satu pihak Niciren Daisyonin menjelaskan adanya dosa pemfitnahan Hukum pada masa lampau sebagai manusia biasa yang dapat dihapuskan dengan penderitaan yang dialami pada masa sekarang. Dan di lain pihak membuktikan dengan jiwa akan kalimat Saddharmapundarika-sutra, bahwa pelaksana Saddharmapundarika-sutra akan dihadapi dengan berbagai penganiayaan. Penganiayaan tersebut menunjukkan hambatan dan rintangan yang ditimbulkan oleh Raja Iblis Surga Keenam yang takut akan perkembangan agama Buddha. Jadi, proses penderitaan itu di satu pihak demi pencapaian kesadaran Buddha diri sendiri, sedang di pihak lain demi pengembangan dan penyebarluasan Agama Buddha; dan di situ pasti dapat membuka jalan yang luas. Apalagi dalam Saddharmapundarika-sutra dijelaskan dengan prinsip yang kuat dapat mengatasi penderitaan dan dengan demikian mewujudkan fungsi perlindungan para dewa terhadap Hukum Sakti. Seperti dijelaskan dalam kutipan ini, meskipun Niciren Daisyonin dilanda dengan berbagai penganiayaan besar yang tak terhingga, Beliau berhasil mempertahankan hidup demi meneruskan perjuangan penyebarluasan Hukum Agama Buddha. Dalam peristiwa Macebagayace, tak sedikit pun Beliau merasa gentar. Selama masa pembuangan di Semenanjung Izu selama 3 tahun, Beliau senantiasa memperoleh perlindungan. Penganiayaan pedang di Komacebara tidak berhasil merenggut jiwa Beliau, demikian pula dalam peristiwa pemenggalan kepala di Tacenokuci; Para Dewa memberi perlindungan yang kuat. Ketika selanjutnya menjalankan hukuman pembuangan di Pulau Sado, Beliau dapat mengatasi ancaman dari penganut Sekte Nembuce dan lainnya serta bahaya kelaparan Juni 2018 | Samantabadra
55
dan kedinginan. Memang, Abucebo dan lainnya banyak membantu Beliau, tetapi ini merupakan perwujudan perlindungan Para Dewa. Setelah mengalami masa pembuangan yang kejam selama tiga tahun, akhirnya pada tanggal 8 bulan ke-3 tahun 1274 (Bun-ei ke-11), Beliau menerima surat pembebasan dan selamat tiba di Kamakura pada tanggal 26 bulan ke-3 tahun 1274. Semua peristiwa di atas dijelaskan dengan terinci dalam Surat Perilaku Sang Buddha Masa Akhir Dharma. Hal-hal tersebut di atas dikarenakan “Meskipun Saya Niciren seorang diri, Saya memiliki kepercayaan yang kuat terhadap Saddharmapundarika-sutra”. Dalam jiwa Niciren Daisyonin terdapat keyakinan kuat sebagai Buddha Pokok dan merasakan tugas jiwa penyebarluasan Hukum Agama Buddha. Kalimat “semakin kuat keyakinan seseorang” dari kutipan kalimat Gukece Mahaguru Miao Lo “semakin kuat keyakinan seseorang, semakin kuat perlindungan dewa-dewa”, bagi Niciren Daisyonin tidak lain hati yang bertanggung jawab untuk menyelamatkan seluruh umat manusia di Masa Akhir Dharma yang kekal abadi. Ini menunjukkan maitri karuna agung Beliau. Kalimat “meskipun Saya Niciren seorang diri” berarti ketika Niciren Daisyonin melihat penderitaan negeri Jepang karena kedua malapetaka, pemberontakan di dalam negeri dan serangan dari luar negeri, Beliau ingin menyelamatkan dengan menyebarluaskan Gohonzon dari Tri Maha Dharma Sakti. Hanya Beliau seorang yang dapat merasakan diri sebagai Buddha Pokok sehingga berhasil mengatasi berbagai penganiayaan dan penderitaan. Kalimat di atas melukiskan perasaan jiwa Beliau. Dalam perjuangan agung penyebarluasan Hukum Agama Buddha, demi menyelamatkan seluruh umat manusia di Masa Akhir Dharma ini, kita juga harus memiliki keyakinan bahwa dengan semangat berdiri seorang diri, walau dihalangi oleh rintangan iblis apapun, bila meneruskan pelaksanaan hati kepercayaan yang kuat, pasti perlindungan dari Para Dewa akan diperoleh dan tujuan akan berhasil dicapai.
56
Samantabadra | Juni 2018
9
Sekalipun seseorang memiliki tenaga fisik yang kuat, jika semangatnya lemah, bagaimanapun banyak keistimewaannya tidak ada gunanya.
GM
Keterangan: Yang menggerakkan kekuatan lahiriah seorang manusia adalah hatinya. Walau memiliki badan yang sehat dan kuat serta kemampuan, diperlukan keberanian hati untuk menghadapi keburukan dan hal-hal yang mengakibatkan malapetaka, sehingga berfungsi menimbulkan nilai kebaikan demi diri sendiri maupun orang lain. Dalam mengatasi hal tersebut, harus dimiliki prajna yang dapat memandang secara tepat, dan untuk itu diperlukan hati dan semangat. Dengan perkataan lain, dapatlah dikatakan sebagai hubungan antara ilmu pengetahuan dengan prajna. Prajnalah yang dapat mempergunakan ilmu pengetahuan seluas apapun. Dalam hal pendidikan manusia di masa sekarang maupun akan datang, hubungan antara badan dengan hati ini, yakni hubungan antara teknik keterampilan, ilmu pengetahuan dan semangat dengan prajna, adalah masalah pokok yang tak dapat diabaikan untuk selama-lamanya. Betapapun keduanya itu haruslah seimbang. Ini tidak terbatas pada pendidikan, bahkan menjadi tema pokok terpenting dari keseluruhan kebudayaan. Pokoknya, dalam diri seorang manusia, hatilah yang sangat penting. Kalau diumpamakan dengan kapal, ia adalah nakhoda yang mengemudikan kapal itu pada alur yang tepat. Kalau diumpamakan dalam satu negara, ia adalah presiden, penguasa tertinggi. Kalau orang yang memiliki kekuasaan tertinggi menitikberatkan kebenaran dan keadilan dengan memperkembangkan prajna yang bijaksana, rakyat negara itu akan terhindar dari penderitaan dan memperoleh kehidupan yang makmur dan sejahtera. Niciren Daisyonin mengajarkan bahwa untuk membimbing masyarakat yang nyata, diperlukan prajna sesungguhnya dan keberanian yang kuat.
10
Pada serangan Mongolia terakhir di Iki, Cesyima, dan kesembilan provinsi (Kyusyu), puluhan ribu prajurit dan juga rakyat sipil, pria dan wanita telah dibunuh, ditangkap, tenggelam di laut, atau terjatuh dari jurang hingga mati. Apabila Mongolia menyerang lagi, akan timbul malapetaka yang lebih besar dan tak terbandingkan. Keterangan: Di sini ditegaskan kembali bahwa kalau Mongolia kembali menyerang Jepang, orangorang Jepang akan mengikuti Niciren Daisyonin. Surat ini ditulis pada tanggal 4 bulan ke-8 tahun 1275 (Kenji 1), yakni sekitar 10 bulan setelah terjadinya serangan Mongolia yang pertama atau “peristiwa Bun-ei.� Pada peristiwa Bun-ei, tentara Mongolia dengan kekuatan 25.000 tentara Yen dan Sung, ditambah 8.000 tentara Korea dan 6.000 pelaut menyerang Jepang. Walau pada waktu itu Mongolia berusaha menghindari musim taufan, namun serangan itu berakhir dengan kegagalan. Karena sebagian besar kapal perangnya tenggelam dilanda taufan. Namun demikian, pada bulan ke-4 tahun berikutnya (1275), utusan Mongolia kembali datang menyampaikan nota untuk menyerang kembali. Pada bulan ke-5, penguasa baru memerintahkan pemerintah daerah sebelah Barat Jepang untuk mempersiapkan pertahanan dan pada bulan ke-7 menginterogasi sanak keluarga yang tidak turut dalam peperangan Bun-ei. Hal ini tidak lain untuk meneguhkan sikap perang. Akan tetapi, Dalam peristiwa Bun-ei, mereka menyaksikan sendiri kekuatan tentara Mongolia tidaklah seimbang. Para prajurit menjadi ketakutan, terlebih lagi ketakutan rakyat. Ketakutan mereka tidaklah dapat dilukiskan dengan kata-kata. Seperti yang dijelaskan dalam surat, dalam serangan tentara Mongolia di Iki dan Cesyima, selain serdadu, banyak juga rakyat jelata yang dibunuh, ditangkap dan disiksa. Selanjutnya, tentara Mongolia yang telah mendarat di Pulau Kyusyu dengan kekuatan yang tidak dapat diimbangi, telah mendesak sampai ke benteng
pemerintah daerah. Ini disebabkan karena sistem perang tentara Jepang masih kuno, satu lawan satu, sedang tentara Mongolia memiliki pengalaman menaklukkan sebagian besar Benua Asia dan Eropa dengan perang secara berkelompok. Di samping itu, tidak hanya kekuatan busur tentara Mongolia lebih kuat, mereka juga telah menggunakan mesiu. Akan tetapi. Permasalahan sebenarnya tidak hanya pada masalah teknik, tetapi pihak Jepang masih mengandalkan pertolongan doa Syingon. Berarti mereka masih mengharap kekuatan dari luar yang membuat timbulnya hati ketakutan. Beruntung sekali, Jepang terselamatkan dari serangan Mongolia, karena pada malam hari tentara Mongolia yang kembali ke kapal ditenggelamkan oleh angin taufan. Setelah berselang kurang dari setengah tahun, utusan Mongolia kembali menyampaikan nota serangan. Ini terjadi setelah 7 tahun berselang, pada tahun Ko-an ke-4 dan dikenal dengan peristiwa Ko-an. Kekuatan tentara pada waktu itu empat kali lipat dari Peristiwa Bun-ei, sejumlah 140.000 orang. Sebenarnya, pada tahun 1275 (Kenji 1), besar kekuatan Mongolia tidaklah diketahui, tetapi dengan memperhitungkan kegagalan pertama, dapat dipastikan pada serangan kembali ini dipersiapkan tentara yang lebih besar. Oleh karena itu, walau kekhawatiran menyelubungi seluruh masyarakat, seluruh negeri Jepang dengan prihatin bertekad untuk berkorban demi nusa dan bangsa. Dengan mengamati keadaan negara Jepang yang diliputi keadaan demikian, Niciren Daisyonin memperkirakan, dengan peperangan kali ini, orang-orang akan menganut Saddharmapundarika-sutra; baik penganut Nembuce maupun Zen, dan lainnya akan turut menyebut Nammyohorengekyo.
11
Ketika Saya hampir dipenggal, Mahabodhi Bhagavat telah menggantikan tempat Saya. Sekarang juga tepat seperti yang lalu. Kalian semua adalah penganut Niciren, bagaimana rnungkin gagal mencapai kesadaran Buddha? Juni 2018 | Samantabadra
57
Keterangan: Kutipan “sekarang juga tepat seperti yang lalu” menjelaskan perihal Kumarajiva dan Niciren Daisyonin yang disebut sebelum kutipan ini. Dalam suatu episode dijelaskan bahwa pada siang hari Kumarajiva memanggul Buddharupa Sakyamuni, sedangkan pada malam harinya Kumarayana dipanggul Buddharupa tersebut. Kalau mencurahkan jiwa raga demi Hukum Agama Buddha, pasti memperoleh perlindungan Hukum Agama Buddha. Niciren Daisyonin mengalami berbagai penganiayaan dan membuktikan kebenaran sesungguhnya Saddharmapundarika-sutra yang dibabarkan Buddha Sakyamuni. Dalam Surat Perihal Penganiayaan-penganiayaan yang Menimpa Arif Bijaksana tertulis, “Bila Niciren tidak hadir di Masa Akhir Dharma, Sang Buddha akan menjadi pembual besar dan Tathagata Prabhutaratna serta seluruh Buddha lainnya akan menjadi saksi dari bualan besar tersebut. Dalam waktu 2.230 tahun lebih semenjak kemoksyaan Sang Buddha, Niciren adalah satu-satunya orang di seluruh dunia yang dapat memenuhi ramalan Sang Buddha.” (Gosyo, hal. 1190). Dalam peristiwa penganiayaan pemenggalan kepala di Tacenokuci, yang merupakan penganiayaan terbesar bagi Niciren Daisyonin, Buddha Sakyamuni, cikal bakal Saddharmapundarika-sutra, sebagai Mahabodhi Bhagavat, telah mewakili Beliau. “Mahabodhi Bhagavat telah menggantikan tempat saya” berarti Niciren Daisyonin meninggalkan pendirianNya sebagai manusia biasa dan mewujudkan Tathagata Sambhogakaya yang muncul atas kehendak sendiri semenjak masa lampau yang tak berawal (Jijoyuhossyin Nyorai Kuon Ganjo). Mengenai hal ini, dalam Surat Membuka Mata bagian paruh akhir dikatakan, “Pada tanggal 12 bulan 9 tahun yang lalu, di antara jam tikus dan sapi (jam 01.00 - jam 03.00 pagi), orang yang bernama Niciren ini, telah dihukum penggal kepala. Arwahnya yang datang ke Pulau Sado, pada bulan 2 dan tahun berikutnya, terkurung oleh salju, menulis surat ini untuk dikirimkan kepada penganut-penganut yang berada di 58
Samantabadra | Juni 2018
Kamakura dan berjodoh dekat. Hal ini telah diramalkan oleh Buddha Sakyamuni, Tathagata Prabhutaratna dan Buddha-Buddha dan sepuluh penjuru di dalam Saddharmapundarika-sutra. Maka, perilaku Niciren adalah cermin terang dari ramalan Bab Penegakkan Saddharmapundarikasutra yang merupakan tanda mata bagi Niciren, dan surat mi merupakan wasiat Niciren. (Gosyo, hal.223). Yang Arya Bhikku Tertinggi ke-26 Niciren Syosyu, Nicikan Syonin memberi penjelasan tentang kutipan kalimat ini sebagai berikut, “Maksud sebenarnya kalimat ini adalah Badan Pokok leluhur arif bijaksana Niciren Daisyonin yang kelihatan sebagai manusia biasa yang menyadari terkandungnya jiwa Buddha (Myoji Bonpu) tercapai menjadi Tathagata Sambhogakaya yang muncul atas kehendak sendiri dari masa lampau yang tak berawal dan badan sesungguhnya kesadaran Buddha telah dibuktikan di dalam jiwa Beliau dan secara nyata mewujudkan Buddha Pokok Pembibitan Masa Akhir Dharma. Kalimat ini dengan jelas menerangkan hal ini. Melalui kutipan di atas, jelas kiranya makna sesungguhnya kutipan “Mahabodhi Bhagavat telah menggantikan tempat Saya”. Berdasarkan teori dasar Hukum Agama Buddha, kalau melaksanakan sesuai dengan ajaran Niciren Daisyonin, maka setiap penganut Niciren Daisyonin, tanpa ada yang tertinggal, dapat mencapai kesadaran Buddha. Dengan mengutip berbagai perumpamaan, bagian ini menunjukkan bahwa kalau berpegang teguh pada hati kepercayaan, maka siapapun dan bagaimanapun tidak dapat dihancurkan. Ibu Otogoze telah dibimbing dengan kehangatan bahwa “Tak peduli siapa yang menjadi suami Anda… tidak boleh mengikutinya apabila ia musuh Saddharmapundarika-sutra.” Yang terpenting, ibu Otogoze sendiri semakin memperkuat kepercayaan dan memupuk sendiri rezeki yang tak akan dapat dihancurkan oleh siapapun.
12
Sama dengan Saddharmapundarika-sutra, semakin Anda memperkuat keyakinan, Anda akan mendapat keuntungan lebih daripada orang lain, seperti semakin unggulnya warna.
Anak Cabang
Keterangan: Es memang terbuat dan air, tetapi lebih dingin daripada air. Warna biru memang dibuat dari nila, tetapi warna biru itu lebih tua daripada nila. Sama halnya, walau Saddharmapundarikasutra yang dipertahankan sama, tetapi semakin kuatnya hati kepercayaan, semakin cemerlang kekuatan Saddharmapundarika-sutra dan karunia kebajikan yang diperoleh melebihi orang lain. Yang dimaksud Saddharmapundarikasutra adalah Gohonzon dari Tri Maha Dharma Sakti. Dengan demikian, melalui kutipan kalimat ini diajarkan bahwa dalam menerima dan mempertahankan Gohonzon, yang terpenting adalah hati kepercayaan orang yang mempertahankannya. Gohonzon adalah Badan Sebenarnya (Totai) dari kekuatan agung yang dirahasiakan. Muncul kekuatan tersebut secara nyata akan sesuai dengan kadar hati kepercayaan orang yang menerima dan mempertahankannya serta pelaksanaan yang kuat dan tekun. Walau kekuatan tersebut mutlak dan amat besar, kalau hati kepercayaannya lemah dan tidak melaksanakan, kekuatan tersebut tidak akan nyata muncul. Karena itu, janganlah sekalikali bersikap manja dengan beranggapan pasti pertolongan diberikan karena Gohonzon sangat agung. Betapapun, yang terpenting adalah membangkitkan kepercayaan dan kekuatan pelaksanaan diri sendiri dengan menyebut Daimoku secara berkesinambungan dan mengatasi segala permasalahan dengan kekuatan jiwa tersebut. Demikian pula halnya dengan perjuangan agung penyebarluasan Hukum Agama Buddha ini. Agama Buddha yang agung ini tak akan tersebar luas dengan sendirinya. Usaha orang-orang yang menerima dan meneruskan semangat Niciren Daisyonin dan melaksanakan penyebarluasan
Hukum Agama Buddha sepenuh jiwa raga dengan giat, akan menghasilkan kemajuan penyebarluasan Hukum Agama Buddha dan akhirnya pencapaian kebahagiaan seluruh umat manusia secara luas dan merata akan terwujud.
13
Kayu mudah diserang api, tetapi kayu cendana tidak dapat terbakar. Api dapat dipadamkan oleh air, tetapi api nirvana yang mengkremasi jasad Sang Buddha tidak dapat dipadamkan. Meskipun bunga-bunga bertebaran ditiup angin, namun bunga-bunga yang mekar dalam surga Suddhavasa tidak akan layu. Air menguap dalam kemarau panjang, tetapi tidak demikian apabila ia masuk ke sungai Kuning.
Anak Cabang
Keterangan: Perumpamaan-perumpamaan ini menunjukkan bahwa orang yang menerima, mempertahankan dan melaksanakan kepercayaan terhadap Gohonzon tidak dapat dihancurkan walau dihadapi penderitaan apapun, bahkan dalam menetap pada suasana Vajra Kokoh Yang Tak Dirusakkan (Kongo Fu E). Kayu biasa yang terbakar oleh api mengibaratkan jiwa manusia yang terbakar penderitaan hawa nafsu. Orang yang percaya Saddharma akan memunculkan Badan Buddha dan hal ini diumpamakan dengan kayu cendana yang tidak terbakar api penderitaan hawa nafsu yang bagaimanapun juga. Api yang padam oleh siraman air mengumpamakan jiwa manusia biasa yang terpadamkan oleh air hidup dan mati. Orang yang menerima dan mempertahankan Saddharma dapat membuka kesadaran hidup mati adalah nirvana, sehingga tak akan dapat dipadamkan oleh air apapun. Sama halnya, bunga yang berguguran ditiup angin mengumpamakan kebahagiaan masyarakat pada umumnya. Kebahagiaan orang yang melandaskan kehidupan pada Saddharma seperti bunga surga Suddhavasa yang tidak akan layu walau dilanda taufan penderitaan apapun. Begitu pula, air kolam dan sungai kecil yang menjadi kering ketika kemarau panjang mengibaratkan ketergantungan pada rejeki dari tumpukan karma baik masa Juni 2018 | Samantabadra
59
lampau. Rejeki orang yang menyerahkan jiwa raga kepada Saddharma yang melibatkan alam semesta raya, diibaratkan sebagai kumpulan pusaka yang tiada tara nilainya, adalah sama seperti air yang mengalir ke dalam sungai Kuning yang tak mengering pada kemarau panjang.
14
akan datang, hal ini akan menjadi bukti nyata. Orang-orang masa akan datang mengakui Niciren Daisyonin sebagai seorang yang benar-benar menyadari seluruh Hukum Agama Buddha, sehingga Beliaulah Buddha Pokok. Mungkin orang menilai perkataan “penindasan terhadap diri Niciren Daisyonin akan meruntuhkan satu negara” sebagai suatu kesombongan. tetapi sebenarnya tulisan ini diwariskan untuk menyadarkan orang-orang pada masa akan datang pada Hukum Agama Buddha yang sesungguhnya. Jadi, penegasan serupa ini maupun pewarisan tulisan ini merupakan perilaku maitri karuna Beliau untuk orang-orang pada masa mendatang yang kekal abadi.
Raja jahat yang bernama Mihira Kula tidak mendapatkan hukuman meskipun ia memenggal kepala seorang bhikku India, tetapi ketika ia memenggal kepala Aryasimha, pedangnya jatuh ke bumi bersama lengannya sendiri. Ketika Raja Pushyamitra membakar musnah Vihara Kukkutarama, kepalanya dibelah oleh tongkat dua belas dewa. Demikian pula halnya dengan rakyat Jepang, karena menjadi musuh Saddharmapundarika-sutra, mereka membawa kehancuran pada dirinya sendiri dan negerinya.
Suatu ulasan Sutra Nirvana mengatakan, badan itu ringan, sedangkan Hukum itu berat, dan mengorbankan jiwa demi penyebaran Hukum.
Keterangan: Besarnya suatu dosa bergantung pada orang yang dimusuhi. Kalau orang yang dimusuhi hina dina, dosanya tidak terlalu besar. Kutipan “Raja Mihira Kula tidak mendapatkan hukuman, meskipun ia memenggal kepala seorang bhikku India” menunjukkan hal ini. Tetapi Aryasimha adalah penerus pelita Dharma (Ia pewaris ke-24 dari Buddha Sakyamuni). Kedudukannya sangat agung dan mulia. Pemenggalan Aryasimha sama dengan memotong dan memutuskan pelita Dharma, sehingga Raja Mihira Kula seketika mendapatkan hukuman Sang Buddha berupa langsung putus lengannya. Sama halnya dengan Raja Pushyamitra yang hancur kepalanya dipukuli pentungan dua belas dewa, karena ia membakar Vihara Kukkutarama (Kuil ini dibangun oleh Raja Asoka). Hal-hal ini sama dengan orang-orang di Jepang sekarang yang “menjadi musuh Saddharmapundarikasutra” yang memusuhi Niciren Daisyonin. Mereka akan menderita dosa besar yang melebihi akibat penganiayaan terhadap siapapun, tidak hanya diri sendiri, bahkan negara juga akan musnah. Kutipan selanjutnya menjelaskan keyakinan agung Niciren Daisyonin bahwa pada masa
Keterangan: Kutipan ini menjelaskan bahwa semangat dasar pokok penyebarluasan Hukum Agama Buddha adalah pelaksanaan dengan mengorbankan jiwa raga. Niciren Daisyonin sendiri telah memberi suri tauladan dalam menyebarluaskan Hukum dengan mengorbankan jiwa raga. Oleh karena itu, kalau meneruskan semangat Niciren Daisyonin sewajarnyalah penyebarluasan Hukum dengan mengorbankan jiwa raga secara giat. Mengapa harus mengorbankan jiwa raga demi penyebarluasan Hukum? Karena badannya ringan, Hukumnya berat, badan kita manusia biasa penuh dengan tiga racun, sedangkan Hukumnya adalah Nammyohorengekyo semenjak masa lampau yang tak berawal yang merupakan sumber pokok kelahiran seluruh Buddha dari sepuluh penjuru dan ketiga masa. Karena Hukum ini tidak tertandingi oleh apapun, maka Hukumnya berat, badannya ringan. Dengan demikian, kita tidak boleh menyayangi jiwa raga dalam menyebarluaskan Hukum. Walau badan manusia biasa ini harus dikorbankan dalam menghadapi tiga rintangan empat iblis dan tiga musuh besar, Hukum pasti tersebar
60
Samantabadra | Juni 2018
15
Anak Cabang
luas. Semangat dasar pokok pelaksanaan Hukum Agama Buddha yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimanapun juga harus mementingkan Hukum dan menyebarluaskannya.
Bodhisattva Haciman sekarang ini”, menjelaskan keyakinan agung tercapainya penyebarluasan Agama Buddha. Gohonzon yang dapat mengabulkan segala doa, pasti akan dianut dan disembah, persis seperti seluruh umat di Jepang, Apabila Saddharmapundarikamemuja Mahabodhisattva Haciman. Pasti tiba sutra tersebar luas, reliks Saya saat terwujudnya kebahagiaan seluruh umat menjadi berat dan jika reliks Saya manusia secara luas dan merata dan seluruh menjadi berat, maka akan memberi manfaat umat menganut dan percaya kepada Gohonzon. kepada umat. Kutipan “Anda hendaknya mengerti. Pada saat itu kaum pria dan wanita yang menyumbang Keterangan: Niciren, akan dihormati seagung Takesyiuci Kutipan, “Apabila Saddharmapundarikano Sokune dan Wakamiya yang memuja sutra tersebar luas, reliks Saya menjadi berat” Maha Bodhisattva Haciman berarti memberi mempunyai arti dan prinsip yang sama dengan sumbangan dan membantu Niciren Daisyonin kutipan “Karena Hukumnya gaib, manusianya dalam penyebarluasan agama Buddha akan menjadi agung.” Kalau senantiasa mementingkan menghasilkan jasa dihormati oleh orang-orang Hukum dengan mengorbankan jiwa sendiri, masa akan datang. Yang kita dambakan adalah badan sendiri akan menjadi berat karena meninggalkan nama baik untuk agama Buddha Hukum itu. “Berat” yang dimaksud di sini berarti demi masa akan datang. keagungan dan kemuliaan. Kutipan “Apabila SaddharmapundarikaRejeki yang diperoleh karena sutra tersebar luas”, umumnya berarti akan membuka mata seorang buta tersebar luas di antara masyarakat secara nyata, tidak dapat dilukiskan. Apalagi khususnya berarti Niciren Daisyonin telah dapat membuka mata seluruh umat negeri mencurahkan seluruh jiwaNya sebagai pelaksana Jepang, bagaimana mungkin karunia yang Saddharmapundarika-sutra yang sesungguhnya. diperoleh dapat dikatakan? Walau pada waktu itu orang yang menganut Hukum Sakti masih berjumlah sedikit, tetapi Keterangan: keberadaan Beliau sebagai Buddha Masa Akhir Mata buta yang dimaksud disini bukan secara Dharma tidak dapat diragukan, fungsi jiwa Beliau lahiriah, tetapi mata hati dan mata prajna. tiada tara dan tidak terbatas. Kalau sumber akar hakikat diri sendiri dapat Jodoh bertentangan (Gyaku En) dapat dibuka. Mata dari hati dan mata dari prajna membuat banyak orang menjalin jodoh dengan ini dapat memandang teori sesungguhnya Hukum Sakti, sehingga hal tersebut mengandung dari seluruh Hukum dalam alam semesta raya sama dengan makna “tersebarluas”. atau berarti memiliki prajna Buddha. Dalam Saddharmapundarika-sutra diterangkan prajna “Reliks” yang dimaksud di sini bukanlah arti Buddha (Buce Ciken) dan prajna para Buddha secara lahiriah seperti sisa tulang Beliau. Kalau lainnya dari sepuluh penjuru dan ketiga masa dipikirkan secara mendalam, ini adalah seperti (Syobuce Cie). yang tertulis dalam Surat Kepada Kyo-o Dono, Niciren Daisyonin yang mengajarkan seluruh “Niciren sendiri mencurahkan seluruh jiwa umat untuk membuka mata yang buta ini ragaNya dalam tinta sumi”, yaitu Dai Gohonzon mewujudkan prajna inti hakikat Hukum Agama yang diwariskan pada umat manusia Masa Akhir Buddha. Membuka mata prajna seseorang akan Dharma. memberi orang itu kebebasan yang sebenarnya Kutipan jika reliks Saya menjadi berat, maka dan kemandirian. Orang yang buta akan akan memberi manfaat kepada umat. Kalau ada bergantung pada tongkat sehingga tidak dapat manfaatnya, Saya akan dipuja seagung Maha
16
17
GM
Juni 2018 | Samantabadra
61
bergerak dengan bebas dan mandiri. Kebutaan prajna mengandung arti ketidakbebasan dan mengandalkan pada sumber dasarnya. Dengan demikian, kalau membuka mata prajna sumber pokok lebih mendalam, akan diperoleh kebebasan yang lebih luas dan kemandirian. Hendaknya diketahui, hidup yang bergantung pada orang lain sama sekali tak ada suasana kebebasan diri sendiri, dan juga tidak ada keagungan sebagai manusia. Hukum Agama Buddha yang membuka mata prajna dari sumber pokoknya akan meneguhkan manusia yang bebas dan mandiri dari sumbernya, dengan demikian mewujudkan keagungan manusia. Orang yang mempertahankan Hukum Agama Buddha ini adalah “Mata segenap mahluk surgawi dan masyarakat�. Orang yang mengajarkan Hukum Agama Buddha adalah orang yang membuka mata manusia seluruh dunia. Orang yang menentang dan merusaknya sama dengan bermusuhan dengan keagungan manusia sehingga perbuatan ini akan mendapatkan imbalan “surga menjadi marah sekali�. Orang yang membenci dan menindas orang-orang yang giat melaksanakan penyebarluasan Hukum demi kemajuan agama Buddha harus mengetahui kalimat ini, juga harus mengetahui bukti nyata hukuman berat yang dialami sebagai akibatnya.
18
Sakra Devanam Indra adalah Dewa Surgawi, namun ia sangat menghormati serigala yang telah mengajarkannya Hukum, sebagai akibatnya sekarang ia adalah Buddha Sakyamuni. Putra Himalaya menghormati iblis sebagai gurunya dan menjadi Buddha dari Triloka. Orangorang arif dan agung di masa lampau dengan rendah hati tidak membuang Hukum. Saya, Niciren, mungkin seorang yang bodoh, tetapi Saya sudah pasti tidak lebih rendah dan seekor serigala atau iblis. Manusia termulia pada zaman sekarang sama sekali tidak lebih unggul dari Sakra Devanam Indra atau Putra Himalaya, namun karena dalam masyarakat kehidupan Niciren rendah, mereka membuang dan tidak 62
Samantabadra | Juni 2018
menggunakan prinsip Saya yang benar. Itulah sebabnya negeri ini sekarang berada di jurang keruntuhan. Keterangan: Kutipan bagian ini menjelaskan bahwa janganlah sekali-sekali terperangkap pada bentuk luar seseorang dalam mempelajari Hukum Agama Buddha. Serigala adalah binatang, iblis adalah iblis kelaparan. Perumpamaan ini mengajarkan betapapun hinanya kedudukan seseorang, kalau ia memahami dan menguasai Hukum Agama Buddha, kita harus menghormati, menuntut dan menerima pelajaran agama Buddha darinya. Sikap inilah yang harus dimiliki oleh orang yang menuntut Hukum Buddha. Bila seseorang terperangkap pada segi luar berupa kaya miskin dan kedudukan dalam masyarakat , orang itu tidak dapat disebut sebagai penganut agama Buddha. Karena Niciren Daisyonin tidak memiliki kedudukan atau kekuasaan dalam kalangan agama Buddha pada waktu itu, orang-orang tidak hanya meremehkannya, bahkan kata-kata yang diucapkan dengan kesungguhan dan kebenaran, ditanggapi dengan pandangan picik dan tidak mau didengar. Ini telah mengundang bencana serangan Mongolia dan keruntuhan negara. Bila dibandingkan dengan serigala dan iblis, bhikku manusia biasa pasti jauh lebih unggul. Setinggi apapun kedudukan mereka yang menghina dan meremehkan Niciren Daisyonin, pasti tidak lebih unggul dari Dewa Indra dan Putra Himalaya. Dengan demikian, Niciren Daisyonin menyesali kebodohan orang-orang pada waktu itu. Walau hal tersebut di atas menunjuk penguasa pada waktu itu yang memfitnah Hukum Agama Buddha, namun prinsip ini juga berlaku bagi penganut yang percaya dan melaksanakan Hukum Agama Buddha. Yang terpenting, hendaknya setiap orang dapat mengukir dalam jiwa sikap ini dan menjaga suasana menuntut Hukum Agama Buddha yang murni.
19
Dan yang lebih menyedihkan lagi, Saya tidak dapat menyelamatkan para murid yang sering mengikuti dan membantu. Apapun bencana yang menimpa, hendaknya Anda sering datang mengunjungi Saya di sini, di Minobu. Anda akan disambut sepenuh hati, seandainya terjadi hal terburuk, marilah kita bersama-sama mati kelaparan dalam gunung ini.
Catatan
Keterangan: Kutipan kalimat ini mewujudkan luapan maitri karuna Niciren Daisyonin kepada murid dan penganutnNya. Dalam suasana yang tak menentu, karena kemungkinan penyerbuan dari Mongolia, Niciren Daisyonin menyesali diri karena tidak dapat membantu murid dan penganutNya. Seandainya Mongolia berhasil dalam serbuannya, hendaknya datang ke Gunung Minobu untuk tinggal bersama Beliau. Keadaan di gunung tentu tidak leluasa, Niciren Daisyonin seorang diri saja sulit untuk mempertahankan hidup, apalagi kalau orang-orang datang; pasti makanan tidak akan mencukupi. Meskipun demikian, Beliau dengan senang hati menyambut kedatangan dan menolong mereka. Kalau makanannya habis, Beliau bertekad untuk mati kelaparan bersama. Ibu Otogoze semakin gembira dan penuh keberanian, mendapat surat yang dengan penuh maitri karuna menanyakan dan mengharapkan pertumbuhan putrinya. ***
Juni 2018 | Samantabadra
63
64
Samantabadra | Juni 2018
Juni 2018 | Samantabadra
65
66
Samantabadra | Juni 2018
Juni 2018 | Samantabadra
67
68
Samantabadra | Juni 2018
materi ajaran | gosyo cabang
Gosyo Cabang
Surat Balasan kepada Myoichi ama-Goze Perihal Makna Pokok Hati Kepercayaan Gosyo Zensyu halaman 1263
ISI GOSYO |
Y
ang dimaksud dengan hati kepercayaan bukanlah suatu hal khusus yang sulit; bagaikan istri yang rindu kepada suami dan suami yang berkorban jiwa demi istri, orang tua yang tidak akan membuang anaknya dan anak tidak mungkin terlepas dari ibu. Memasukkan kepercayaan kepada Saddharmapundarika-sutra, Buddha Sakyamuni, Tathagata Prabhutaratna, Para Buddha Sepuluh Penjuru, Bhodhisattva, Dewa Pelindung dan sebagainya dengan menyebut Nam-myo-ho-ren-ge-kyo, dikatakan sebagai Hati Kepercayaan. Bukan itu saja, kalimat sutra Upaya Kausalya Saddharmapundarika-sutra mengatakan, ”Dengan tulus dan jujur membuang Ajaran Sementara dan membabarkan Jalan Agung tiada tara.” Dan bagian syair Bab Perumpamaan berbunyi, (Bersikap anjali sambil menundukkan kepala memanjatkan doa dan hanya menerima dan mempertahankan sastra Sutra Mahayana) ”tidak menerima satu baitpun sastra lainnya.” Kalimat sutra ini sama seperti seorang wanita yang tidak membuang cermin dari badannya dan kaum pria yang senantiasa membawa pedang. Demikian hendaknya sekejap pun tidak ada hati untuk membuang serta menjaga dan mempertahankan (hati kepercayaan). Tanggal 18 bulan 05 Surat Balasan Kepada Myoichi Ama Goze Tertanda Niciren
Juni 2018 | Samantabadra
69
KUTIPAN GOSYO |
1
Yang dimaksud dengan hati kepercayaan bukanlah suatu hal khusus yang sulit.
Keterangan: Surat ini memang singkat tetapi isinya mengajarkan hati kepercayaan secara jelas. Kalimat Yang dimaksud dengan hati kepercayaan bukanlah suatu hal khusus yang sulit, berarti Hati Kepercayaan kepada Hukum Buddha yang sesungguhnya bukanlah hal istimewa yang terlepas dari kewajaran sebagai manusia atau hubungan antara suami dan istri, orang tua dan anak, demikianlah hati kepercayaan kepada Saddharmapundarikasutra, Buddha Sakyamuni, Tathagata Prabhutaratna, Bodhisattva, Dewa-dewi pelindung atau dengan perkataan lain hati kepercayaan dengan menyebut Nammyohorengekyo kepada Gohonzon. Pada umumnya kita cenderung berpikir bahwa hati kepercayaan adalah suatu hal khusus yang berbeda dengan hal-hal kemasyarakatan jaman sekarang, tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Pikiran bahwa gerakan hati yang khusus merupakan kepercayaan dari agama membuat tekanan dari agama terhadap kemanusiaan dan bahkan menjadikan agama sebagai dunia khayal idaman yang terlepas dari kemanusiaan. Bagaimanapun menurut Niciren Daisyonin, Hukum Buddha berdasar pada kemanusiaan sebagai titik tolak. Akan tetapi kadang kala kasih sayang kepada manusia ini berkaitan erat dengan hawa nafsu dan tergantung pada obyeknya. Kasih sayang yang ditujukan kepada Saddharma yang menetap secara kekal bukanlah kasih sayang kepada manusia yang tidak kekal. Ini berarti, menerima dan mendarahdagingkan Saddharma dan menegakkan dalam diri sendiri sehingga dapat tercapai makna mencapai kesadaran Buddha 70
Samantabadra | Juni 2018
dalam badan apa adanya. Dengan demikian, agama Buddha bukanlah sesuatu yang terlepas dari manusia melainkan suatu dasar yang kokoh bagi kemanusiaan.
2
Dengan tulus dan jujur membuang Ajaran Sementara dan membabarkan jalan Agung tiada tara dan tidak menerima satu baitpun sutra lainnya. Keterangan: Kalimat, ”Dengan tulus dan jujur membuang Ajaran Sementara dan membabarkan jalan Agung tiada tara dan tidak menerima satu baitpun sutra lainnya,” menunjukkan keharusan mempunyai sikap mawas diri dengan penuh disiplin sehingga tidak menerima hal-hal yang membuat tercampurnya hati kepercayaan dengan filsafat lainnya sedikitpun. Perumpamaan, ”seorang wanita yang tidak membuang cermin dari badannya dan kaun pria yang senantiasa membawa pedang,” menguraikan sikap hati kepercayaan yang lurus seperti diuraikan di atas. Bagi samurai atau prajurit, pedang bukanlah suatu perlengkapan biasa, melainkan bagai jiwanya sendiri. Demikian pula cermin bagi kaum wanita, cermin itu bagaikan jiwanya sendiri. Pantangan Saddharmapundarika-sutra yang disebut, ” Dengan tulus dan jujur membuang Ajaran Sementara,” pada hakikatnya merupakan sikap hati dalam menerima dan mempertahankan Gohonzon seperti halnya cermin bagi kaum wanita dan pedang bagi kaum pria yang bagaikan jiwanya sendiri, demikian pula hendaknya sikap menerima dan mempertahankan, ”Sekejap pun tidak ada hati untuk membuang, selalu menjaga dan mempertahankan (hati kepercayaan)”. ***
Juni 2018 | Samantabadra
71
materi ajaran | forum diskusi
Forum Diskusi
Tujuan Hati Kepercayaan
1
Setelah percaya kepada Gohonzon selama beberapa tahun saya merasa melaksanakan hati kepercayaan telah menjadi sesuatu yang rutin. Terasa sekali perbedaan semangat sekarang dengan waktu saya mula-mula percaya. Mengapa terjadi seperti ini? Jawab : Terlebih dahulu hendaknya kita mencari penyebab melemahnya semangat menjalankan hati kepercayaan kepada Gohonzon. Orang yang baru menganut biasanya melaksanakan hati kepercayaan dengan sungguh-sungguh karena ia mempunyai tujuan tertentu. Misalnya, ingin terlepas dari kesulitan ekonomi, ingin merasakan keluarga yang rukun, ingin sembuh dari penyakit, dan lain sebagainya; yang pada pokoknya ingin merombak kesulitan yang tengah dihadapi. Setelah beberapa tahun giat dalam susunan, pasti karunia Gohonzon mulai terwujud nyata. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi mulai teratasi, tetapi sebenarnya belum dapat mengatasi karma pokok keluarga. Karma pokok keluarga dapat diatasi secara tuntas apabila dari dasar jiwa orang tersebut benar-benar telah berubah, yakni ia dapat mendasarkan perasaan Dunia Buddha di dalam jiwanya. Karunia Gohonzon luas dan besar, sehingga meskipun pelaksanaan hati kepercayaan kita masih bersifat mementingkan diri sendiri, berbagai karunia telah kita nikmati. Karunia-karunia yang dinikmati itu sebenarnya merupakan istana khayalan agar kita mau 72
Samantabadra | Juni 2018
menjalankan terus hati kepercayaan. Cerita mengenai istana khayalan terdapat dalam Saddharmapundarika-sutra Bab ke-7. Dalam bab tersebut Buddha Sakyamuni menceritakan tentang serombongan orang yang akan bepergian jauh menuju satu tujuan. Di tengah perjalanan sebagian besar anggota rombongan kehilangan semangat untuk meneruskan perjalanannya. Mereka sudah merasa lelah karena sukarnya jalan yang di tempuh. Sang pemimpin rombongan yang bijaksana menciptakan suatu tempat yang menyenangkan, berupa istana khayalan, agar rombongan yang telah lelah itu dapat beristirahat. Istana khayalan tersebut sangat menyenangkan, sehingga mereka yang lelah dapat memulihkan semangatnya. Setelah cukup beristirahat, sang pemimpin rombongan kembali mengingatkan bahwa tempat ini bukan tujuan sebenarnya yang ingin dicapai. Tujuan yang sebenarnya masih perlu ditempuh. Kisah ini mengandung perumpamaan yang sangat mendalam. Kita sekalian adalah rombongan yang bijaksana. Karunia-karunia yang kita rasakan merupakan sarana penunjang agar kita mempunyai semangat juang untuk mencapai tujuan yang sebenarnya, yaitu mencapai kesadaran Buddha. Tujuan hati kepercayaan kita yang sebenarnya adalah mencapai kesadaran Buddha, bukan menikmati Dunia Surga. Dunia Surga masih merupakan keadaan yang sangat labil, kita mudah sekali terjatuh. Dalam keadaan menikmati karunia, seperti rumah tangga sudah rukun, keadaan keuangan
cukup baik, kesehatan baik, umat cenderung lengah untuk meningkatkan hati kepercayaan. Sepertinya merasa sudah tidak perlu sungguhsungguh untuk mengikuti keaktifan yang diadakan oleh susunan. Tanpa disadari orang tersebut sedang menghabiskan karunia yang merupakan akibat dari tumpukan sebab baik yang telah ditimbunnya. Dalam keadaan lengah tidak meningkatkan hati kepercayaan, kecenderungan buruk sifat jiwa, seperti sombong, merendahkan orang lain, terikat pada uang, malas, khawatir kehilangan harta, dan lain sebagainya, semakin lama semakin berkembang. Semuanya itu membuat karma buruk. Karma buruk yang telah ditumpuk dalam jiwa pada suatu saat menjadi imbalan nyata berupa lenyapnya karunia yang selama ini dinikmati. Keadaan orang itu akan kembali seperti pada waktu baru menerima Gohonzon, dan bahkan mungkin lebih menderita lagi. Inilah bahaya besar yang menanti kita jika pelaksanaan hati kepercayaan telah menjadi rutinitas belaka. Pada waktu tertimpa kesulitan seperti itu, biasanya orang cenderung menyalahkan Gohonzon sebagai penyebab kesusahannya. Kebanyakan orang merasa, “mengapa saya tetap mengalami kesulitan, padahal saya sudah rutin menjalankan gongyo dan daimoku pagi dan sore, tetap mengikuti pertemuan dan kensyu?� Memang, secara nyata orang tersebut tetap melaksanakan hati kepercayaan namun jika ditinjau lebih mendalam, apakah pelaksanaan hati kepercayaannya itu sesuai dengan keinginan Buddha Niciren Daisyonin? Keinginan Buddha Niciren Daisyonin adalah agar setiap umat manusia dapat membuka kesadaran Buddha, yaitu menjadi manusia seutuhnya yang bertanggung jawab atas kemajuan bangsa dan tanah airnya. Seseorang tak mungkin dapat berbahagia secara mutlak bila bangsa dan tanah airnya tidak sejahtera. Mari kita renungkan petuah emas Buddha Niciren Daisyonin, “Perkuatlah hati kepercayaan hari demi hari. Sedikit saja lengah, iblis akan datang.� Yang dimaksud dengan iblis di sini adalah hal-hal yang merintangi seseorang untuk
melaksanakan hati kepercayaan. Rintangan yang menimpa kita bukan berasal dari luar diri kita sendiri, melainkan bersumber pada kuat lemahnya hati kepercayaan kita. Hendaknya kita waspada untuk menjalankan hati kepercayaan dengan penuh semangat tanpa lengah setiap hari. Jangan kita meremehkan gejala-gejala yang timbul, seperti anak atau pasangan hidup kita yang tak mau aktif, malas untuk mengikuti keaktifan dan lain sebagainya. Gejala apapun yang kita rasakan hendaknya membuat kita meninjau kesungguhan pelaksanaan hati kepercayaan kepada Gohonzon, apakah sudah sesuai dengan amanat Buddha Niciren, atau justru tidak menjalankan sikap hidup berdasarkan Buddhisme, hanya menjalankan formalitas ritual saja? Agar senantiasa bersemangat melaksanakan hati kepercayaan, kita perlu membuka pikiran kita, jangan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri saja. Sadarilah bahwa jalan hati kepercayaan yang kita laksanakan sekarang ini tidak boleh berhenti pada diri kita sendiri, namun merupakan perjalanan yang berkesinambungan untuk anak cucu keturunan selanjutnya dan juga bangsa dan negara. NSI mengemban amanat Buddha Niciren Daisyonin untuk menyebarluaskan Hukum Nammyohorengekyo, satu-satunya Hukum yang dapat membuat manusia Masa Akhir Dharma berbahagia. Pelaksanaan hati kepercayaan kita yang sungguh-sungguh akan memberi getaran Buddha kepada tanah air, sehingga tanah air kita dapat menjadi Tanah Buddha. Anak cucu kita akan tumbuh menjadi manusia yang penuh dengan rasa kemanusiaan untuk membangun bangsa dan negara. Negara kita akan menjadi adil dan makmur sebagaimana yang di citacitakan. Untuk tujuan agung seperti inilah kita menjalankan hati kepercayaan setiap hari.
2
Saya sudah menjalankan gongyo dan daimoku, juga mengikuti kegiatan-kegiatan dalam susunan. Akan tetapi rasanya keadaan ekonomi saya masih terasa sulit. Bagaimana cara mengatasinya? Juni 2018 | Samantabadra
73
Jawab : Dalam salah satu Gosyo, Niciren Daisyonin menjelaskan adanya tiga harta, yaitu harta gudang, harta badan, dan harta jiwa. Dari ketiga harta di atas yang terpenting adalah harta jiwa, yakni kemantapan jiwa yang penuh rejeki, penuh ketenangan, dan rasa gembira selalu. Apabila harta jiwa ini mantap, maka pasti badan kita akan menjadi sehat; inilah harta badan. Dan ketika harta badan kita mantap, maka kita akan memiliki prajna, semangat, dan kegairahan dalam bekerja dan berusaha, sehingga pasti harta gudang (materi) dengan sendirinya menyusul. Dalam hal kesulitan ekonomi, yang merupakan harta gudang, perlu kita telusuri kembali, apakah pelaksanaan hati kepercayaan kita telah memantapkan harta jiwa? Hanya pelaksanaan yang berdasarkan maitri karuna yang dapat menimbun harta jiwa yang sebenarnya. Keadaan ekonomi sekarang memang sulit. Siapapun mengakui hal itu. Tetapi bila kita hanya berhenti pada mengakui hal tersebut dan terus mengeluh, sama sekali tak ada gunanya. Kita tak mendapat jalan penyelesaian masalah. Mari kita perhatikan kehidupan kita. Apakah kita demikian sulitnya, sehingga kita tak tahu lagi apa yang dapat dimakan besok? Pada umumnya keadaan kita tak separah itu. Bagaimanapun juga, orang yang percaya kepada Gohonzon dan melaksanakan kata-kata Buddha tidak mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri yang paling sederhana. Jika tidak demikian, yang dimaksud dengan ekonomi yang sulit berarti kita ingin mendapat lebih dari yang kita miliki saat ini. Dengan perkataan lain, kesulitan itu sebenarnya bersumber pada rasa tidak puas kepada keadaan. Justru dalam hal inilah diperlukan hati kepercayaan kepada Gohonzon untuk dapat menahan gejolak tiga racun, yakni keserakahan, kemarahan, dan kebodohan dalam diri kita. Keadaan masyarakat sekarang penuh dengan jodoh-jodoh yang memancing timbulnya hawa nafsu keserakahan. Jika terseret untuk mengikuti 74
Samantabadra | Juni 2018
arus hawa nafsu keserakahan ini dapat dipastikan keadaan ekonomi keluarga menjadi sulit; atau dengan perkataan lain menjerumuskan seluruh keluarga ke dalam penderitaan. Oleh karena itu, perlu selalu adanya pengertian dalam keluarga untuk menahan diri melawan hawa nafsu yang berkobar. Mungkin cara hidup keluarga perlu ditinjau untuk disederhanakan agar penghasilan yang ada mencukupi seluruh kebutuhan. Dalam hal ini agaknya kaum ibu perlu mempunyai prajna yang tinggi untuk mengatur segala sesuatunya dengan baik. Untuk semuanya ini, yang terpenting adalah hati kepercayaan kita yang tak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Hukum Buddha adalah jalan yang sulit dipercaya dan sulit dimengerti. Dalam keadaan ekonomi yang sulit, beranikah anda tetap melaksanakan dana paramita? Anda tetap menyumbang uang, tetap melaksanakan keaktifan, dan juga berani memberikan Hukum Nammyohorengekyo kepada orang lain, sekalipun keadaan anda sulit. Keberanian untuk tetap berdana paramita secara tulus inilah yang akan menjadi sumber rejeki. Sumbangan pada waktu menderita jauh lebih bernilai daripada sumbangan pada waktu mempunyai banyak uang. Dan juga, sumbangan pada waktu yang tepat mempunyai nilai yang lebih tinggi. Pada kesimpulannya, jangan mengeluh atau tak puas akan keadaan yang kita hadapi saat ini. Carilah hal-hal yang membuat kita dapat berterima kasih, seperti mempunyai kesehatan yang baik, mempunyai keluarga yang mau melaksanakan hati kepercayaan, masih dapat melaksanakan dana paramita, masih mampu melaksanakan keaktifan untuk membahagiakan orang lain. Jiwa yang penuh dengan rasa berterima kasih ini, adalah jiwa mempunyai rejeki. Meskipun keadaan masyarakat pada umumnya terbelenggu oleh kesulitan ekonomi, orang yang mempunyai rejeki jiwa pasti tetap dapat hidup bahagia. ***
Catatan
Juni 2018 | Samantabadra
75
kesehatan
Olahraga Efektif Tanpa Harus ke Gym
W
aktu bukanlah alasan untuk menelantarkan kebugaran. Tapi kadang, jam kantor dan jadwal gym ibarat pasangan yang sedang marahan. The Guardian melansir bahwa aktivitas kebugaran di gym dapat membuat orang 14 kali lebih aerobikal dibanding orang-orang biasa. Aerobikal di sini maksudnya menjadikan seseorang lebih fit. Maka, tak mengherankan ketika gym jadi sebuah kebutuhan baru di kalangan para pekerja kantoran di kota besar yang menghabiskan hampir sebagian besar harinya duduk di meja kerja. Tapi, tidak selamanya kamu bisa memenuhi jadwal gym yang telah dipilih karena dinamisnya jam kerja kantor. Kemungkinan-kemungkinan seperti lembur dadakan bukanlah hal langka bagi 76
Samantabadra | Juni 2018
kebanyakan para pekerja kantoran. Nah, kalau kamu sering berada di dalam situasi seperti ini, kebugaran tetap bisa dijaga tanpa harus memaksakan berlangganan keanggotaan gym. Kamu bisa lakukan sejumlah program rumahan. Olahraga Di Dalam Rumah Kamu bisa memaksimalkan bendabenda yang ada di rumah untuk olahraga demi kebugaran. Misalnya, gunakan tangga rumah sebagai medium latihan. Luangkan waktu selama 10 menit untuk naik dan turun tangga secara kontinu. Kegiatan naik turun tangga tanpa henti selama 10 menit dapat membakar 100 kalori di dalam tubuh.
Tak ada tangga? Jangan patah semangat. Lakukan olahraga pagi seperti squatjump dan lunge selama 10 menit sebelum sarapan. Riset British Journal of Nutrition menyimpulkan bahwa olahraga sebelum sarapan di pagi hari selama 10 menit dapat membakar 20 persen lemak lebih banyak dibanding setelah sarapan. Selain itu, kamu juga harus memerhatikan kebiasaan dan durasi tidur malam. Sebuah riset di Universitas Chicago menyebut bahwa pelaku diet yang tidur 5,5 jam dapat menghilangkan lemak 55 persen lebih baik dibanding mereka yang tidur 8,5 jam.
Perbanyak Jalan Kaki Daripada Berdiam Diri Tidak ada salahnya berjalan keliling komplek perumahan selama 15 menit setiap harinya untuk meningkatkan kebugaran. Dalam temuan Journal of Physical Activity and Health, jalan kaki dalam
durasi tertentu depan mempercepat kerja pencernaan. Tak hanya itu, kalori yang bisa dibakar juga tiga kali lebih banyak dibandingkan bila hanya berdiam diri. Meski membentuk otot harus tetap berlatih beban, tidak ada salahnya
menggunakan program rumahan ini sebagai alternatif agar tubuh kita tetap fit. Referensi: https://www.vemale.com/ kesehatan/114522-ini-olahraga-yang-bisakamu-lakukan-di-rumah-tanpa-harusngegym.html
Tips gerakan olaharaga di rumah
Juni 2018 | Samantabadra
77
wawasan
Dua Anak Bangsa yang Berkarya di The Avengers : Infinity Wars
K
elanjutan film Avengers di tahun ini tentu sudah dinanti banyak kalangan, tak heran jika sebagian besar tiket yang dijual di berbagai jaringan bioskop se-Indonesia laris terjual. Tapi tahukah Anda, kabarnya ada dua anak bangsa yang ikut terlibat dalam proses penggarapan film Marvel terbaru - Avengers: Infinity War - ini? Dua anak bangsa tersebut adalah Ronny Gani dan Renald Taurusdi. Mereka memiliki peran yang vital dalam pembuatan animasi di film ini, Ronny sendiri berperan sebagai 78
Samantabadra | Juni 2018
senior animator, sedangkan Renald berperan sebagai creature technical director. “Dalam konteks yang lebih besar kami adalah visual effects untuk film making, dalam kasus ini untuk Avengers: Infinity War. Film maker datang ke kami dan kami menyediakan jasa membuatkan visual effects seperti explotion, character animation, simulation, dan segala macam,� tutur Ronny yang dikutip pada Tribunnews. com Ronny memiliki tugas membuat karakter-karakter superhero di Avengers lebih
terlihat hidup, Contohnya Hulk - si raksasa berbadan hijau - dibuat oleh komputer. Meskipun telah mengalami berbagai editan digital, Hulk masih belum terlihat hidup. Di sinilah peran Ronny untuk membuatnya lebih terlihat nyata. Setelah Ronny dan timnya selesai, Renald beserta timnya yang mengurusi bagian simulasi terhadap kostum, otot hingga rambut para karakter.
june(1)2018.html
1
M 2
3
M 5
A
6
B
O
4
S
Y
7
G
O
R
A I 8
E
T
D
A
D
A
K
A
M
S
U
Y
N
10
U
L
A
N
L 11
H
N
A 9
B
I
W
D
I
H
E
R
W
R
O
A
A
I
P
12
O
13
I
I
14
T
Pengalaman Karir Mereka Ronny Gani adalah alumni Teknik Arsitektus Universitas Indonesia angkatan 2001. Pada saat semester akhir, Ronny sadar bahwa potensi yang ia miliki bukan di bidang arsitektur dan kemudian mengejar passionnya di bidang seni. Ia juga sebagai founder dari Bengkel Animasi, sebuah lembaga pendidikan online yang mempelajari tentang animasi karakter. Ronny mengawali karirnya sebagai Character Animator di Infinite Frameworks Studios pada tahun 2006, ia terhitung sudah 12 tahun menggeluti dunia animasi. Waktu yang tidak sedikit dan membuktikan jam terbangnya yang tinggi. Ia pernah bekerja di berbagai film Hollywood papan atas seperti Pacific Rim, Ant-Man, dan lain-lain. Saat ini Ronny adalah salah satu animator senior di Industrial Light & Magic, sebuah anak perusahaan dari Lucas Animation. Berbeda dengan Ronny, Renald Taurusdi memiliki gelar Bachelor of Fine Arts dalam bidang Animasi Digital dari Nanyang Technological University di Singapura. Ia menempuh pendidikan di sana sejak 2006 sampai 2010. Setelah lulus, Renald langsung terjun dan mengasah kemampuannya dalam bidang animasi. Sayangnya, Renald tak mendapat kredit di beberapa film pertama yang ia bantu kerjakan. Namun, sekarang ia sudah menjabat sebagai Creature Technical Director di Industrial Light & Magic, Singapura. Tak jauh berbeda dengan Ronny Gani, Renald juga sudah berkiprah dalam sejumlah film Hollywood papan atas. Mulai dari Jurassic World (2015), Warcraft (2016), Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows (2016), Star Wars : The Last Jedi (2017), Kong : Skull Island (2017), sampai Ready Player One (2018) dan masih banyak lagi. ***
15
S
A
M
A
R
A
P
T
U
N
E
G
G
M 16
I
M
18
B
17
S
E
R
A
19
A
N
D
N
A
A
C
I
E
H
L
A
S
K
A
T
U
S
Sumber: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/04/29/ada-2anak-bangsa-ini-punya-peran-di-avengers-infinity-war
20
R
C
A
T
I
Y 21
22
U
T
A
R
D
A S
E
L 23
L
I
R
I
T
24
S
O
S
E
I
Jawaban TTS Samantabadra Juni 2018 Juni 2018 | Samantabadra
79
Pesona Pulau Sepa, Pulau Private di Kepulauan Seribu
KEK Mandalika: Pesona Alam Baru di Pulau Lombok P
ulau Sepa merupakan pulau private yang di kelola secara baik di pulau seribu, menginap di pulau sepa para wisatawan dapat kenyamanan dalam semalaman. Kecantikan pulau sepa akan menyambut ketika kita menginjakan kaki dipulau ini. Pantai pasir putih yang landai, deburan ombak yang cukup menenangkan, dan pepohonan yang rindang akan memanjakan kita pada saat berada di pulau ini. Selain itu snorkeling merupakan hal yang tidak akan terlewatkan oleh para wisatawan untuk melihat karang dibawah laut. Meski tidak berpenduduk, Pulau Sepa Resort adalah destinasi wisata private yang pantas Anda pertimbangkan jika ingin berlibur ke Pulau Seribu. Ini adalah destinasi yang pas untuk anda yang ingin menjauh dari penatmya kehidupan Ibu kota Jakarta dan ingin menikmati suasana alam yang asri dan jauh dari kemacetan. Pulau Sepa merupakan tempat yang cocok untuk melarikan diri dari penat. Berbeda dengan pulau lainnya, pulau sepa merupakan pulau private yang dari sisi managerial dan pelayanan kepada tamu yang menyempatkan diri untuk menginap di dalamnya dalam beberapa hari dengan penuh kenyamanan. Landainya pantai dan pasir putih yang lembut menjadikanya salah satu dari pula yang jadi harapan oleh para turis asing dan lokal, Kapasitas penginapan di pinggir pantai. Wisata Pulau Sepa resort punya bermacam type Tempat menginap yang disediakan, dari anyaman bambo serta serta permanen, seluruh penginapan terdapat fasilitas : Ac, Televisi juga kamar mandi, untuk seluruh pengainapan memiliki total tidak lebih 38 Cottage yang disediakan di pulau itu. Nuansa tropis pulau sepa nan natural juga menyegarkan, perairan yang membentang di pulau sepa jadi latar belakang juga arena menyelam yang menarik nan mengasyikan. Selain sebagai tempat hidup ikan-ikan kecil dan terumbu karang. Sumber: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/05/02/pulau-sepa-merupakan-wisata-pulau-private-yang-ada-di-pulau-seribu
80
Samantabadra | Juni 2018
Perdamaian antara Gajah dan Manusia
D
erasnya arus migrasi penduduk ke wilayah Way Kambas, Lampung Timur membuat habitat para gajah kian tergusur. Di satu sisi, manusia membutuhkan lahan untuk hidup dan bercocok tanam, sedangkan di lain sisi, para gajah kian kehilangan tempat tinggal dan variasi makanan. Alhasil, konflik pun tak terhindarkan. Kala itu, gajah liar kerap memasuki lahan pertanian penduduk untuk mendapatkan makanan yang lebih variasi. Lahan pertanian rusak, hasil pertanian “dicuri�, petani pun merugi. Berbagai cara dilakukan para penduduk untuk mengusir gajah liar, mulai dari menyalakan obor, memasang bandul api, hingga jerat. Tak jarang, cara-cara ini melukai gajah. Banyak gajah akhirnya ditemukan terluka hingga mati sia-sia. Selama bertahun-tahun, gajah liar dan manusia di kawasan Way Kambas, Lampung Timur tak bersahabat. Hingga akhirnya, Elephant Response Unit (ERU) hadir. Para pekerja di pusat konservasi gajah di kawasan Taman Nasional Way Kambas, Lampung itu mencoba mendamaikan manusia dan gajah. ERU membuat sejumlah pos di sekitar lahan pertanian warga yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Way Kambas untuk melakukan monitoring. Gajah-gajah liar yang terluka dirawat dan dilatih oleh petugas ERU. Para gajah diajarkan untuk memerintahkan kawanan gajah liar mundur ketika hendak memasuki lahan pertanian warga. Latihan-latihan keterampilan lain pun diajarkan agar gajah dapat membantu manusia melakukan berbagai aktivitas yang membutuhkan tenaga ekstra seperti merobohkan pohon dan menarik kendaraan. Kini, para gajah terlatih bersahabat dengan warga sekitar pos ERU. Kedua pihak bekerja sama memantau gajah liar. Saat gajah liar terdeteksi di dekat tanggul perbatasan, warga akan melakukan blokade di sekitar tanggul. Dengan bantuan gajah terlatih dan suara petasan yang dibunyikan warga, para gajah liar akan kembali ke kawasan taman nasional. Berkat kerja sama antara warga dan para gajah terlatih, konflik antara warga dan para gajah liar menurun secara signifikan. Gajah terlatih seolah-olah tengah berdiplomasi. Ia menjadi agen pendamai antara gajah liar dan manusia agar tak ada pihak yang tersakiti. Juni 2018 | Samantabadra
81
Para gajah yang bersekolah di ERU adalah gajah-gajah yang diselamatkan. Mereka adalah gajah yang tak lagi bisa bertahan hidup di alam liar. Setiap mahout dan asisten mahout di ERU memiliki tugas mendeteksi keberadaan gajah liar bermasalah, kemudian mengevakuasi, dan mengubah gajah liar tersebut menjadi siswa baru yang memiliki serangkaian latihan. Latihan dasar Seusai dimandikan, pawang tak langsung membawa gajahgajah kembali ke camp. Ada beberapa pola latihan dasar yang diberikan setiap harinya. Gajah dilatih untuk menuruti perintah sang pawang dan diminta untuk mengangkat kaki, berdiri, duduk bahkan memberi hormat. Latihan Menjaga kepekaan Dengan mengajak para gajah berkeliling kawasan konservasi setiap hari, ERU ingin agar kemampuan gajah mendeteksi hadirnya kawanan gajah liar tetap terjaga. Gajah-gajah akan memberikan kode dengan mengibas-ngibaskan telinga dan mengangkat tinggi belalainya saat kehadiran gajah liar terdeteksi. Hal inilah yang akan membantu para pawang dalam menentukan lokasi perpindahan gajah liar.
82
Samantabadra | Juni 2018
Latihan mental Gajah yang ikut dalam operasi gajah adalah gajah yang memiliki mental yang kuat, tak boleh gentar ketika bertemu dengan kawanan gajah liar yang ditemui saat operasi berlangsung. Untuk melatih mental sang gajah, para pawang tak segan-segan berteriak dan memukul secara terukur dengan alat khusus jika gajah melakukan kesalahan. Gajah pun dilatih untuk merobohkan batang-batang pohon yang telah rapuh, menginjaknya sehingga tak menghalangi perjalanan selama patroli gajah berlangsung. Sumber: https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/14/08485281/ketika-para-gajahjadi-agen-pendamai-antara-kaumnya-dan-manusia https://vik.kompas.com/gajah/
Ciptakan Kebahagianmu Sendiri “True happiness comes only by making others happy.” -Unknown “No matter how hard the past, you can always begin again.” -Buddha “Happiness is not something ready made. It comes from your own actions.” -Dalai Lama
Sebagian besar orang berpikir bahwa kebahagiaan dirinya terletak pada orang lain. Jika orang lain berbuat baik padanya, bisa memberikan apa yang ia minta, atau mau melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginannya, barulah ia akan merasa bahagia. Padahal sesungguhnya, kebahagiaan kita tergantung pada diri kita sendiri. Kita adalah satu-satunya orang yang bertanggungjawab dan berhak untuk menentukan apakah kita akan bahagia atau sebaliknya, merasa sedih dan menderita. Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana agar kita dapat memunculkan kebahagiaan dalam sekejapsekejap perasaan kita. Menerima Kenyataan Seringkali kenyataan dalam
hidup kita tidak berjalan sempurna, atau tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Akan tetapi, hal tersebut tidak boleh menjadi alasan bagi kita untuk berkeluh kesah, putus asa, atau meratapi nasib begitu saja. Ajaran agama Buddha mengatakan bahwa apa yang kita alami saat ini merupakan akibat dari tumpukan karma yang kita perbuat di masa lampau. Oleh karenanya, kita tidak bisa menyalahkan siapapun atas segala kesulitan yang terjadi dalam hidup kita. Langkah yang bijaksana adalah kita berani menerima kenyataan dan menyadari kesalahan yang telah kita lakukan, serta bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Ketika kita bisa menerima, maka segala kesulitan akan terasa lebih ringan dan kita
jadi lebih bersemangat untuk menghadapinya. Memiliki Tujuan Hidup Setiap manusia harus memiliki tujuan di dalam hidupnya. Tentunya, tujuan tersebut haruslah bersifat positif, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang-orang yang ada di sekitarnya. Kita harus belajar untuk memiliki tujuan hidup yang besar, contohnya ingin menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara. Cara yang ditempuh bisa bermacammacam, salah satunya adalah dengan menjadi orang yang berprestasi, baik di bidang pendidikan, pekerjaan, maupun di dalam kehidupan bermasyarakat, contoh menjadi atlet nasional bulu tangkis, presiden, kreator konten Juni 2018 | Samantabadra
83
kreatif di sosial media, spesialis hukum tata negara. Kita harus menjadi seseorang yang ahli di bidang tertentu, fokus pada tujuan yang ingin diraih dan berusahalah semaksimal mungkin agar tujuan tersebut dapat tercapai. Dengan begitu, hidup yang kita jalani akan terasa lebih bergairah, tidak monoton, dan jauh lebih menyenangkan. Memberi Lebih Banyak Hukum sebab akibat dalam agama Buddha menjelaskan bahwa kebahagiaan yang kita peroleh saat ini, merupakan hasil dari upaya untuk membahagiakan orang lain di masa lalu. Oleh karena itu, jika kita ingin mendapatkan lebih banyak kebahagiaan, maka kita harus terlebih dahulu memperbanyak sebab-sebab yang bisa membuat orang lain bahagia. Atau dengan kata lain, jika kita ingin mendapat lebih, maka kita harus belajar untuk memberi lebih. Yang dimaksud dengan memberi tidak hanya berupa materi (uang) saja, tetapi juga bisa dalam bentuk lain yang lebih sederhana, seperti memberikan waktu, tenaga, maupun pikiran kita dengan tulus kepada orang lain yang sedang membutuhkan. Sesungguhnya, kebahagiaan tertinggi dalam hidup ini bukanlah menerima, melainkan memberi. Mewujudkan Dunia Buddha Dunia Buddha adalah suatu kondisi perasaan jiwa yang kuat, bebas, suci, dan tenang, 84
Samantabadra | Juni 2018
serta merupakan kualitas dunia yang paling tinggi dan unggul. Dengan berada di dalam dunia Buddha, kita bisa merasakan kebahagiaan mutlak, yaitu kebahagiaan yang tidak terikat pada kondisi apapun juga. Satu-satunya cara agar kita dapat mewujudkan dunia Buddha kita adalah dengan sungguh-sungguh menyebut Nammyohorengekyo di hadapan Gohonzon. Setelah dunia Buddha kita muncul, maka kita dapat berpikir lebih jernih dan bisa menyadari bagian mana dalam diri kita yang harus diperbaiki. Selain itu, kita juga akan mempunyai kekuatan untuk dapat mengubah cara berpikir dan bertindak kita, dari yang buruk menjadi baik, dari yang baik menjadi jauh lebih baik lagi. Oleh karenanya, kita harus semakin memperkuat hati kepercayaan kita, hari demi hari, waktu demi waktu, agar kita bisa selalu merasakan kegembiraan dalam hati kita.
(Megah Ria)
refleksi
Pikiran Bawah Sadar Menarik sekali rasanya membicarakan pikiran bawah sadar. Sebuah misteri. Banyak hal yang terjadi dalam hidup ini ternyata mengikuti pola pikiran bawah sadar. Sebagian ahli menganggap penting mengendalikan pikiran bawah sadar ini sampai-sampai mereka mengadakan pelatihan hipno-terapi untuk mengkondisikan pikiran bawah sadar ke arah yang diinginkan. Pernah ada buku The Secret tentang cara-cara kita menarik manfaat dari semesta ini dengan afirmasi berkalikali atas suatu niat. Ini pun mengkondisikan pikiran bawah sadar ke arah yang diinginkan. Ada yang saya alami sendiri. Beberapa tahun yang lalu, ada 2 insiden terjadi di kantor saya: seorang guru selama bertahun-tahun membuat masalah dengan pelayanan buruk kepada para siswa. Di sudut lain, seorang guru lainnya berperilaku congkak dengan mengatakan bahwa para siswanya memintanya untuk tetap menjadi guru mereka setelah kenaikan kelas. Tak sampai 1 bulan datanglah seorang guru baru. Pada awalnya tak bermasalah, namun setelah 2 minggu, muncullah permasalahan berawal dari keluhan yang disampaikan oleh sebagian murid. Guru yang ketiga ini ternyata membawa permasalahan yang menyalin perilaku kedua guru bermasalah sebelumnya! Ada pendapat psikolog yang mengatakan kita mengundang masalah karena kita berilusi tentangnya. Mengapa begitu jadinya? Adakah penjelasan Buddhis tentang hal ini? Menurut pendapat penulis, pertapaan Buddhis Niciren Syosyu atas dasar melantunkan Nammyoho-renge-kyo membangkitkan potensi kebuddhaan dari dasar jiwa terdalam, Indra Amala, yang dikenal sebagai pikiran bawah sadar yang menggerakkan pikiran sadar, yang pada akhirnya nyata dalam kehidupan.
Tinjauan Psikologi Bagaimanakan pandangan para ahli soal pikiran sadar atau pikiran bawah-sadar? Mereka ternyata sangat banyak menggali dan mendalami hal ini hingga muncul salah satunya buku yang sangat terkenal : The Secret. Para pakar ini menyadari sekali bahawasanya pikiran bawah-sadar amat memengaruhi masa depan seseorang apakah secara negatif atau positif. Mereka meyakini ada sesuatu yang dapat dilakukan untuk merekayasa hasil pada masa mendatang ini baik jauh ataupun dekat, tentunya agar positif hasilnya. Apa saja upaya-upaya yang bisa kita lakukan ketika sedang sadar untuk memberdayakan atau bahkan memperdayakan pikiran bawah sadar agar bermanfaat untuk pengembangan diri pribadi seseorang bahkan menciptakan masa depan seseorang yang cemerlang? Mereka mulai dengan letak pikiran bawah-sadar, adanya fungsi hukum tarik-menarik, bersikap positif dalam setiap masalah yang dihadapi. Pikiran Anda adalah pencipta kehidupan Anda, jadi mulailah dengan sengaja menciptakan hari Anda (Byrne)! Anshar Akil berpandangan Pikiran merupakan pusaran energi mental yang sangat kuat di alam semesta. Segala yang ada di alam ini, terbentuk dari energi dengan tingkat massa yang berbeda-beda. Semakin kuat energi itu, maka massa yang akan terbentuk juga makin kuat. Prinsip penciptaan adalah: “Segalanya diciptakan dua kali. Pertama, di tingkat pikiran, kedua di tingkat fisik.� Bila proses penciptaan tingkat pertama tidak dilakukan, maka tidak ada Juni 2018 | Samantabadra
85
penciptaan di tingkat kedua. Untuk menciptakan segala sesuatu dalam bentuk fisik, penciptaan pertama di pikiran sangat penting dilakukan lebih dulu. Apa yang selalu dipikirkan, dirancang, digagas di alam pikiran. Inilah arti ungkapan: “memulai dari akhir di alam pikiran.” (Anshar Akil) Apakah dan bagaimanakah pikiran itu? Coba kita lihat dan simak dua kutipan pakar ini. •
•
•
Pikiran menjadi sesuatu! Katakan ini kepada diri Anda sendiri dan biarkan merembes ke dalam kesadaran Anda. Pikiran akan menjadi sesuatu! (Byrne) Hidup Anda ada di tangan Anda. Terlepas dari di mana Anda saat ini, terlepas dari apa yang telah terjadi dalam hidup Anda, Anda dapat mulai memilih pikiran-pikiran dengan sadar, dan Anda dapat mengubah hidup Anda. Tidak ada situasi yang tidak berpengharapan. Setiap situasi dari hidup Anda dapat berubah (Byrne). Para pemikir besar selama ini tidak setuju pada berbagai hal, tetapi mereka dengan mereka suara bulat setuju pada satu kebenaran kita menjadi apa sesuai yang kita pikirkan. Masing- masing kita menjadi apa seperti isi pikiran kita. Seorang yang kaya mengisi pikirannya dengan program kekayaan, sedangkan orang miskin mengisi dengan gambaran-gambaran kemiskinan (Anshar Akil).
Lebih jauh, Pertimbangkan dengan saksama keinginankeinginan Anda. Pastikan bahwa blue print (cetak biru), ciptaan pertama tidak ada yang salah, tidak ada yang terlupa, dan semuanya benar-benar lengkap sesuai keinginan Anda, sehingga ciptaan fisik akan mengikuti kesempurnaan imajinasi Anda. Pikiran kita hanya mewujudkan apa yang kita pesan, tanpa memberikan pertimbangan benar atau salah (Anshar Akil). “Rahasia seluruh kekuatan, seluruh pencapaian, seluruh kepemilikan bergantung pada cara berpikir Anda” (Charles F. Haanel) 86
Samantabadra | Juni 2018
Struktur Pikiran Daya yang menggerakkan dunia berada di dalam pikiran Anda. Pikiran kita terdiri atas pikiran sadar dan bawah-sadar. Pikiran sadar (conscious) terhubung dengan pikiran bawah-sadar (subconscious), sedangkan pikiran bawah-sadar kita terhubung dengan pikiran tak-sadar kolektif (unconscious) - istilah Carl Gustav Jung – yang merupakan inteligensi tak terbatas (Anshar Akil). Kesadaran dibangun pada 3 lapisan – lapisan sadar, bawah-sadar dan atas-sadar. Pikiran atassadar adalah pusat dari aspirasi-aspirasi tertinggi kita ini merupakan gudang dari kuasa jiwa yang luar biasa, energi keabadian. Seandainya kita membuka satu bagian dari kuasa yang teramat besar ini, tidak ada apapun yang tidak bisa kita capai. Kesuksesan pun lalu menjadi permainan anak (Vaswani). Sadaplah kekuatan pikiran atas-sadar dan bawahsadar, maka Anda dapat mengubah kegagalan menjadi kesuksesan! Orang yang paling sukses adalah orang yang menciptakan gambaran paling menarik dalam pikiran mereka (Vaswani). Hubungan Pikiran Sadar dan Pikiran Bawahsadar Cara yang sangat baik untuk mengenali fungsi pikiran bawah-sadar kita dengan mengibaratkannya sebagai sebuah kebun. Kita (pikiran sadar) adalah tukang kebun, menanamkan benih-benih ide ke dalam pikiran bawah-sadar setiap saat. Kebiasaan itulah yang membentuk diri kita. Sebagai tukang kebun yang baik, kita harus menanamkan ide-ide positif, gagasan tentang kesukesan, kemakmuran, kedamaian, kebahagiaan, dan keberlimpahan. Dengan menanamkan ide yang baik, kita akan menuai hasil yang baik, pikiran bawah-sadar sama dengan tanah yang menumbuhkan semua jenis benih, baik atau jelek., tiap ide merupakan sebab dan tiap keadaan adalah akibatnya. Anda bertanggung jawab atas pikiran agar hanya membuahkan kesadaran positif yang Anda inginkan (Anshar Akil). Pikiran sadar yang akrab dengan kita, yang berpikir, yang merasakan, yang, mengambil keputusan -- pikiran sadar ini sendiri merupakan bagian yannng teramat kecil dari kesadaran kita.
Ini seperti gunung es yang menyembul di permukaan air. Pikiran bawah-sadar jauh lebih luas. Ini seperti bagian lebih besar dari sebuah gunung es yang terbenam di bawah permukaan air (Vaswani).
Bagi banyak orang, satu-satunya waktu ketika kita tidak berpikir adalah ketika tertidur; tetapi dayadaya ketertarikan masih beroperasi pada pikiranpikiran sebelum kita tertidur. Jadi pikirkan hal-hal yang baik sebelum kita tidur (Byrne).
Berikut ini beberapa ciri pikiran bawah-sadar • Pikiran bawah-sadar memiliki kekuatan yang sangat besar dan menggunakan semua kekuatan itu untuk meningkatkan kepercayaan Anda. Untuk meraih kesuksesan, akan sangat penting bagi Anda untuk mencari bantuan dari pikiran bawah-sadar. Pikiran bawah-sadar siap melaksanakan perintah Anda, tetapi Anda harus membangun keinginan untuk mamu berbicara padanya dengan kebulatan hati (Vaswani). • Ada saat-saat ketika pikiran bawah-sadar lebih cepat menangkap perintah Anda. Ini adalah saat ketika Anda berada di ambang jatuh tertidur dan di ambang Anda akan terbangun (Vaswani). • Pikiran bawah-sadar tidak berpikir untuk dirinya sendiri. Pikiran bawah-sadar hanya menerima perintah. Anda harus memberikan perintah-perintah ini. Anda harus membuat pikiran bawah-sadar menerima pikiran Anda. Pikiran bawah-sadar terbentuk untuk membuktikan kepercayaan Anda. Apapun yang Anda gambarkan untuk diri Anda sendiri, pikiran bawah-sadar hanya akan membuktikan gambaran itu sebagai kebenaran (Vaswani). • Tetapi pikiran bawah-sadar ini tidak dapat berpikir bagi dirinya sendiri. Ia tidak dapat memutuskan mana yang benar dan mana yang salah. Ia tidak memunyai kekuatan untuk memutuskan. Jika Anda percaya bahwa Anda tidak dapat meraih sesuatu, jika Anda percaya bahwa Anda tidak dapat memiliki sesuatu, pikiran bawah-sadar akan meningkatkan kepercayaan Anda. Tugasnya hanyalah memastikan kepercayaan Anda terbukti. Apapun yang Anda percayai, pikiran bawah-sadar akan menciptakan berbagai kondisi sehingga kepercayaan Anda terbukti (Vaswani).
Hukum Tarik-menarik Ketiga pakar yang saya kutip untuk menulis artikel ini, berbicara tentang Hukum Tarik-menarik dalam konteks pikiran bawah-sadar. Kita mulai dengan pakar India, Vaswani, Alam semesta bekerja seperti gaung. Apapun pikiran Anda, pikiran itu akan memantul pada Anda. Gambaran yang kita ciptakan tentang diri kita berbaur dengan pikiran bawah-sadar kita (Vaswani). Kemudian kita perhatikan pendapat pakar Australia, Byrne Hidup Anda adalah cerminan dari pikiran-pikiran dominan Anda. Semua makhluk hidup di planet ini beroperasi melalui hukum tarik-menarik. Bedanya, manusia memiliki akal yang dapat memilah. Manusia dapat menggunakan kehendak bebas untuk memilah pikiran mereka. Manusia memiliki daya untuk sengaja berpikir dan mencipta segenap kehidupan dengan akal mereka (Byrne). Sebelum membahas lebih mendalam ke pikiran bawah-sadar, ada baiknya kita tinjau uraian Byrne mengenai ciri-ciri Hukum Tarik-menarik. • Hukum tarik-menarik adalah hukum penciptaan. Para ahli fisika kuantum mengatakanpada kita bahwa seluruh Semesta muncul dari pikiran! Anda menciptakan hidup Anda melalui pikiran-pikiran Anda dan hukum tarik-menarik. • Hukum tarik-menarik adalah hukum alam. Hukum ini tidak terpisahkan dan tidak memilih, sama seperti hukum gravitasi. Hukum ini tepat dan pasti. • Pikiran bersifat magnetis, dan pikiran memiliki frekuensi. Selama Anda berpikir, pikiran-pikiran itu akan menarik semua hal serupa yang berada di frekuensi yang sama. Segala sesuatu yang dikirim ke luar akan kembali ke sumbernya. Dan sumber itu adalah Anda (Byrne). Juni 2018 | Samantabadra
87
Bagaimana cara kerja Hukum Tarik-menarik dalam keseharian kita? Mari kita simak uraian beliau Jika Anda merasa baik, Anda menciptakan sebuah masa depan yang selaras dengan hasrat Anda. Jika Anda merasa buruk, Anda menciptakan sebuah masa depan yang tidak selaras dengan hasrat Anda. Ketika Anda mernjalani hidup sehari-hari, hukum tarik-menarik bekerja di setiap detik. Segala sesuatu yang kita pikir dan rasa sedang menciptakan masa depan kita. Jika Anda khawatir atau takut, Anda sedang mendatangkan lebih banyak kekhawatiran atau ketakutan ke dalam hidup Anda di sepanjang hari (Byrne). Ada baiknya kita simak ilustrasi menarik Byrne yang lebih membumi sebagai berikut “Ketika Anda berkata pada diri sendiri, ‘Saya akan mengalami kunjungan yang menyenangkan atau perjalanan yang menyenangkan,’ Anda mengirimkan unsur-unsur dan daya-daya yang akan mengatur segalanya untuk menciptakan kunjungan atau perjalanan yang menyenangkan terlebih dulu sebelum tubuh Anda. Ketika sebelum berkunjung atau melakukan perjalanan atau pergi belanja Anda berada dalam suasana hati yang buruk, atau takut, atau ragu akan sesuatu yang tidak menyenangkan, Anda terlebih dulu mengirim agen-agen yang tidak kasatmata,yang akan menciptakan ketidaksenangan. Pikiran kita, atau dengan kata lain, situasi pikiran kita, selalu bekerja ‘menyiapkan’ segala yang baik atau buruk terlebih dulu (Byrne). Di tengah segala dinamika hidup dan kehidupan dengan segala kesulitan dan kesukarannya, Byrne meyakini bahwa Harapan adalah daya tarik yang sangat kuat karena harapan menarik segalanya kepada Anda (Byrne). Bagaimana kaitan Hukum Tarik-menarik dengan pikiran bawah-sadar? Pak Anshar menguraikan Potensi terbesar yang kita miliki, tersembunyi di pikiran bawah-sadar. Pikiran bawah-sadar 88
Samantabadra | Juni 2018
dijalankan oleh hukum tarik-menarik (law of attraction). Apapun yang kita kesankan di dalam pikiran bawah-sadar, akan menarik energi sejenis untuk mewujudkannya ke dalam bentuk fisik. Energi pikiran adalah energi dasar yang membentuk segala benda yang ada di alam semesta (Anshar Akil). Dengan demikian, Hukum Tarik-menarik menggerakkan pikiran bawah-sadar kita. Pikiranpikiran sadar kita perlu diatur dan dikendalikan agar senantiasa positif yang pada gilirannya akan mendikte pikiran bawah-sadar agar senantiasa positif pula. Sejatinya, pikiran bawah-sadar itu berbahaya dan teramat berkuasa jika pikiran bawah-sadar kita negatif, karena Pikiran bawah-sadar akan segera mencoba menciptakan berbagai kondisi untuk membuat kepercayaan Anda menjadi nyata. Tetapi jika sebaliknya Anda dengan kuat memercayai bahwa Anda tidak dapat melakukan suatu hal tertentu, bahwasanya hal itu mustahil bisa berhasil, pikiran bawah-sadar akan menciptakan kondisi-kondisi yang mengarah pada kegagalan (Vaswani). Mewaspadai timbulnya pikiran [bawah-sadar] negatif kita, Vaswani mengingatkan Dalam diri manusia hanya ada perbedaan tipis dan perbedaan itu ada dalam sikap. Perbedaan terbesar terletak baik dalam sikap positif ataupun negatif. Sepanjang Anda membayangkan bahwa Anda tidak dapat melakukan hal tertentu, maka mustahil Anda dapat melakukannya (Vaswani). Pak Anshar berujar Oleh karena itu, isilah pikiran Anda dengan gambaran-gambaran positif. Jika Anda membayangkan sesuatu, maka pikiran dan perasaan memlikinya juga muncul saat ini. Pikiran sadar yang komunikatif seharusnya menjadi penjaga pintu gerbang untuk melindungi pikiran bawahsadar sangat peka akan gagasan. Pikiran bawahsadar tidak membuat bandingan, pertimbangan, atau penolakan. Ia hanya melaksanakan apa yang
dinyatakan oleh pikiran sadar. “Waspadalah terhadap pikiran-pikiran Anda, kalau-kalau itu mengkhianati Anda,” ujar Shakeskpeare (Anshar Akil).
pikiran bawah-sadar. Pikiran bawah-sadar siap mematuhi Anda. Merupakan pelayan setia yang menuruti tuannya. Semua keputusannya Anda hasilkan. Semua kepercayaannya Anda program (Vaswani).
Sebagaimana dikutip oleh Pak Anshar, “Pikirlah baik akan mendatangkan baik. Pikirlah jahat, Untuk memperjelas dan menegaskan kontras maka jahat akan datang. Kamu adalah pikiranmu dan perbedaan antara pikiran positif dan pikiran sepanjang hari” (Joseph Murphy) negatif, mohon simak Maka, bijaksanalah berpikir, aturlah perasaan kita. Inilah ranah Buddhisme. Agama Buddha lebih mengedepankan perasaan dibandingkan pikiran. Namun Byrne berpendapat sebaliknya Peran penting perasaan tidak perlu dilebih-lebihkan. Perasaan adalah alat utama yang membantu Anda menciptkan hidup Anda. Pikiranpikiran Anda adalah penyebab utama dari segala sesuatu. Segala sesuatu yang Anda lihat dan alami di dunia ini adalah suatu akibat, termasuk perasaan-perasaan Anda. Penyebabnya adalah pikiran-pikiran Anda (Byrne). Bagaimana caranya kita bisa mengatur pikiran bawah-sadar? Vaswani mengajarkan Berbicara kepada pikiran bawah-sadar Anda dengan ketetapan hati dikenal sebagai afirmasi. Izinkan saya mengajukan sebuah aturan afirmasi sederhana – apapun yang Anda afirmasi, lakukan terus dan terus. Kemudian, secara lembut afirmasikan ulang untuk menarik minat dari pikiran Anda. Akhirnya, bisikan afirmasi ini tampak seolah Anda sedang membujuk pikiran bawahsadar Anda untuk bekerjasama. Dalam kata-kata sederhana, petama-tama tegaskan dengan keras kemudian sedikit lebih lembut, dan akhirnya dalam suatu bisikan (Vaswani). Memang perlu kerja sama yang baik antara kedua jenis pikiran ini. Menurut Vaswani, Pikiran sadar dan pikiran bawah-sadar harus bekerja sama untuk menciptakan kesuksesan. Kesuksesan tidak dihasilkan hanya dengan pikiran sendiri. Kesuksesan tercipta dengan bantuan
Pikiran positif akan memunculkan magnetisme; pikiran negatif melemahkan magnetisme. Sikap yang menggembirakan akan memperkuat magnetisme; keputusasaaan justru melemahkannya. Harapan dapat memperkuat magnetisme; kehilangan harapan malah menggerogotinya. Keyakinan menekankan ulang magnetisme Anda; kebimbangan mencairkannya. Cinta akan memberi kuasa pada magnetisme Anda; kebencian atau ketidakacuhan memudarkannya. Oleh karena itu, gembiralah selalu. Penuhi hati Anda dengan semangat akan cinta, harapan , dan iman. Ketika Anda bersikap positif, afirmasi Anda akan bekerja. Afirmasi positif membuka jalan bagi kesuksesan Anda. Afirmasi akan mewujudkan segalanya bagi Anda (Vaswani). Akhirnya, Untuk mengubah kegagalan menjadi kesuksesan, Anda harus memiliki kepercayaan yang kuat akan kesuksesan, Anda harus menciptakan sebuah gambaran bahwa Anda sukses. Jika Anda secara sadar menciptakan sebuah gambaran mengenai diri Anda sebagai individu yang berhasil, kesuksesan pasti akan datang pada Anda. Tetapi jika Anda diyakinkan bahwa Anda identik dengan kegagalan – meskipun Anda sudah berada dalam keadaan terbaik, dengan sumber daya terbaik – Anda akan gagal! Seperti itulah hukumnya. Jika Anda memikirkan kekurangan, maka kekurangan akan menimpa Anda. Jika Anda membayangkan kelimpahan, maka kelimpahan akan mengalir pada Anda (Vaswani).
Juni 2018 | Samantabadra
89
Tinjauan Buddha Dharma Sembilan Indera: Pikiran Bawah Sadar Diberdayakan untuk Pikiran Sadar Hidup Anda sekarang ini adalah cerminan dari pikiran-pikiran di masa lalu. “Diri kita adalah akibat dari hal yang sudah kita pikirkan.” (Buddha) Kedua kalimat pembuka bagian ini sejalan dengan postulasi di dalam Sutra Syincikan, bahwa jika ingin tahu kehidupan masa lampau kita, lihatlah kondisi-kondisi yang ada pada masa sekarang. Begitupun dengan masa depan, lihatlah perbuatan-perbuatan masa sekarang. Jiwa itu ibarat gunung es seperti telah dijelaskan oleh Vaswani di atas Jiwa manusia yang demikian ini dapat pula diumpamakan sebagai gunung es yang mengapung di permukaan laut. Bagian gunung es yang mengapung di permukaan adalah gerakan rohani dan jasmani yang disadari, sedangkan bagian yang berada di bawah permukaan adalah lapisan bawah sadar (Majelis Agama Buddha Niciren Syosyu Indonesia).
Menurut kamus Buddhis Niciren Syosyu ini, Sembilan Indra ialah (1) Indra Penglihat (chakshur-vijnāna), (2) Indra Pendengar (shrota-vijnāna), (3) Indra Penghidu/Pencium (ghrāna-vijnāna), (4) Indra Pengecap (jihvā-vijnāna), (5) Indra Perasa Tubuh (kāya-vijnāna), (6) Indra Pikiran (mano-vijnāna), (7) Indra Manas (mano-vijnāna), (8) Indra Alaya (ālaya-vijnāna), dan (9) Indra Amala (amala-vijnāna). (Bahasa Sansekerta baik Indra Keenam maupun Ketujuh sama.) Dijelaskan bahwa
Kelima Indra pertama sama dengan Pancaindra, Indra Penglihat, Indra Pendengar, Indra Penghidu, Indra Pengecap, and Indra Perasa Tubuh. Indra Keenam memadukan persepsi Panca Indra menjadi pencitraan padu dan membuat penilaian tentang dunia luar. Berbeda dengan Pancaindra, yang berurusan dengan dunia luar, Indra Ketujuh, or Indra Manas, setara dengan dunia spiritualUntuk menggali lebih mendalam tentang jiwa dalam. Kesadaran akan dan kemelakatan pada manusia ini, dalam Buddha Dharma kita kenal diri dikatakan berasal dari Indra Manas, berasal teori 9 Indra yang menjelaskan struktur jiwa dari kemampuan membedakan antara baik dan mulai dari yang tampak hingga yang kasatmata. buruk. Indra Kedelapan, atau Indra Alaya, berada Teori ini diciptakan pada sekitar abad ke-4 samdi dalam hal yang disebut psikologi modern pai ke-5 Masehi (Majelis Agama Buddha Niciren sebagai pikiran bawah sadar; semua pengalaman Syosyu Indonesia). Dua indra berbicara tentang kehidupan sekarang dan sebelumnya—secara pikiran bawah sadar, yakni Indra ke-8 dan ke-9: kolektif disebut karma—tersimpan di sana. Indra Indra Alaya dan Amala. Alaya menerima akibat-akibat perbuatan baik dan buruk dan menyimpan perbuatan sebagai Kamus Buddhis Niciren Syosyu menyatakan, 9 In- potensi atau “bibit” karma yang menghasilkan dra [九識] ( ku-shiki): 9 jenis nurani. “Indra imbalan kebahagiaan ataupun penderitaan. Den” adalah terjemahan bahasa Sansekerta vijnāna, gan demikian Indra Alaya diterjemahkan sebagai yang berarti nurani . Coba kita lihat apa saja 9 In- “Indra Gudang ” dalam bahasa Mandarin. Indra dra ini secara lengkapnya. Kata Indra yang dimak- Alaya dengan demikian membentuk kerangka sud di sini adalah sumber gerakan jiwa, karena keberadaan individual. setiap makhluk berjiwamempunyai kemampuan untuk memebedakan dan memahami lingkungan Lebih jauh, beberapa aliran Buddhis menafsirkan luar, agar ia dapat mempertahankan hidupnya (Majelis Agama Buddha Niciren Syosyu IndoneAliran Ciri Dharma/Hossō menganggap Indra sia). Kedelapan sebagai sumber segala gejala rohani dan jasmani. Aliran Ringkasan Mahayana/Shōron, 90
Samantabadra | Juni 2018
Aliran T’ien-t’ai, dan Aliran Karangan Bunga/Kegon merumuskan Indra Kesembilan, yang disebut Indra Amala, yang terletak di bawah Indra Alaya dan tetap terbebas dari segala kekotoran karma. Indra Kesembilan ini didefinisikan sebagai dasar segala fungsi jiwa. Dengan demikian Indra Kesembilan dianggap sebagai “indra mendasar yang suci� dalam bahasa Kanji. Buddha Dharma memandang bahwa uraian dan penggambaran tentang struktur jiwa manusia dalam teori 9 Indra ini dimulai dari yang terluar hingga yang terdalam. Dapatlah dikatakan Indra ke-1 sampai ke-6 berbicara tentang pikiran sadar. Mulai Indra ke-8 hingga Indra ke-9 yang terdalam, kita berbicara tentang pikiran bawah sadar. Indra ke-8 tentang gudang karma masingmasing orang, mencakupi baik yang baik maupun yang buruk, sementara Indra ke-9 tentang kesucian Dunia Buddha. Dengan demikian, jiwa kita digerakkan oleh Indra Alaya dan Indra Amala. Kedua indra ini menjadi motor atas segala proses di jiwa kita. Bahagia tidaknya hidup tergantung kedua indra ini. Merujuk tinjauan psikologi di atas, pikiran yang dimaksud di atas dapatlah disetarakan dengan icinen dalam Buddha Dharma Niciren Syosyu. Pengertian icinen lebih mendalam pastinya daripada pengertian psikologi baik dari segi kecepatan maupun besarannya. Icinen jauh lebih cepat dan lebih besar besaran maupun cakupannya dibandingkan pikiran. Maka, hampir tak ada padanan kata untuk icinen dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itulah, sudah sangat lazim umat Buddha Dharma Niciren Syosyu tetap menggunakan istilah icinen untuk menggambarkan sesuatu yang sangat cepat terbersit dalam jiwa. Kekuatan icinen akan mengundang berbagai kemungkinan dalam hidup ini. Kekuatan icinen luar biasa, bagaikan pelukis ahli yang dapat melukis gambar seperti apapun sesuai keinginan si pelukis. Hal ini kerap kali diungkapkan oleh (alm) Ny. Senosoenoto dan diperkuat oleh kutipan dari sebuah buku ajar Buddha,
Seperti sebuah lukisan dilukis oleh seorang seniman, lingkungan diciptakan oleh kegiatan pikiran. Ketika lingkungan yang diciptakan oleh Buddha suci sifatnya dan terbebas dari kesesatan, lingkungan yang diciptakan oleh manusia biasa tidaklah suci dan tidaklah terbebas dari kesesatan (Bukkyo Dendo Kyokai). Lanjutnya, Kegiatan-kegiatan pikiran tak berbatas, kegiatankegiatan pikiran membentuk lingkungan-lingkungan jiwa. Sebuah pikiran yang sesat membuat lingkungan yang sesat dan sebuah pikiran suci membuat lingkungan yang suci; dengan demikian batasan lingkungan tidak lebih banyak daripada batasan kegiatan-kegiatan pikiran (Bukkyo Dendo Kyokai). Maka, jika kita ingin hidup ini berubah, mulailah dengan mengubah icinen ke icinen-icinen positif, hindari sama sekali icinen-icinen negatif. Icinenicinen positif diawali dengan melantunkan Mantera Agung Nam-myoho-renge-kyo dilanjutkan dengan segala perilaku dan perbuatan baik untuk kebaikan dan manfaat orang-orang lain mulai dari keluarga inti hingga para pelanggan di pasar/ kantor. Dalam tahap utama melantunkan Mantera Agung Nam-myoho-renge-kyo kita bergerak dari pikiran sadar memasuki pikiran bawah sadar memberikan pikiran bawah sadar perintah-perintah positif yang akan menggerakkan segala hal pendukung di alam semesta ke arah diri kita. Mantera Agung Nam-myoho-renge-kyo akan bergema dan menembus alam semesta raya menarik kebaikan dari puluhan ribu mil sesuai Surat Musyi Moci, Berdasarkan hal ini, jelaslah bahwa orang-orang yangkini percaya pada Saddharma-pundarika Sutra akan mengumpulkan rejeki dari kejauhan 10.000 mil. Hal ini yang diklaim dan diyakini oleh Rhonda Byrne sebagai Hukum Tarik-menarik yang diuraikan panjang lebar di atas. Pertapaan Buddhis Niciren Syosyu dimulai dari melantunkan Mantera Agung Nam-myohoJuni 2018 | Samantabadra
91
renge-kyo dan diakhiri dengan segala perilaku dan perbuatan baik untuk kebaikan dan manfaat orang-orang lain di sekitar, sejatinya akan membangkitkan potensi kebuddhaan dari dasar jiwa terdalam, Indra Amala, Indra ke-9 yang suci bersih tak ternoda sedikitpun, yang dikenal sebagai pikiran bawah sadar. Pada gilirannya pikiran bawah sadar inilah yang menggerakkan kehidupan dan menarik berbagai pemicu/en baik-baik dari semesta alam ini. Kesimpulan Menjalankan pertapaan Buddhis Niciren Syosyu utama menyebut-nyebut Nam-myoho-renge-kyo membangkitkan potensi kebuddhaan di lapis jiwa terdalam, Indra Amala, yang dikenal sebagai pikiran bawah sadar yang memotivasi pikiran sadar yang pada akhirnya nyata dalam perilaku sosial. Ada perbedaan pandangan soal pikiran bawah sadar antara agama Buddha dengan psikologi. Agama Buddha beranggapan pikiran bawah sadar terdiri atas gudang karma dan jiwa Buddha, kedua hal buruk dan baik - gudang karma, ditambah yang superbaik - jiwa Buddha. Psikologi beranggapan pikiran bawah sadar tak terkendali namun sangat memengaruhi perilaku sosial seseorang. Agama Buddha Niciren Syosyu secara spesifik menyebut pikiran sebagai icinen dengan kecepatan dan besaran yang jauh lebih tinggi daripada sekadar pikiran. Maka merawat icinen-icinen positif jauh lebih penting daripada merawat pikiran-pikiran positif karena icinen itu sudah mencakup perasaan jiwa. Dalam psikologi, perasaan muncul sesudah pikiran. Merawat icinenicinen positif itu sebagian dari pertapaan Buddha Dharma Niciren Syosyu. Dalam perjalanan hidup seseorang menuju keberhasilan sebagai bagian kecil kebahagiaan, merawat icinen-icinen positif saat demi saat, hari demi hari, penting sekali agar kita dapat memunculkan bibit kebuddhaan di lapisan jiwa terdalam, Indra ke-9, Indra Amala, agar hidup ini tidak terpengaruhi karma-karma buruk kehidupan masa lampau, yang ada di Indra ke-8, Indra Alaya. (Kyanne Virya) 92
Samantabadra | Juni 2018
Rujukan 1. Anshar Akil, S.T., M.Si., C.Ht. Living with Miracles: Gunakan 9 Keajaiban Diri untuk Hidup Bahagia dan Sukses Luar Biasa, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2013 2. Byrne, Rhonda. The Secret, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007 3. Majelis Agama Buddha Niciren Syosyu Indonesia. Filsafat Jiwa Icinen Sanzen, Jakarta: Majelis Agama Buddha Niciren Syosyu Indonesia, 1982 4. Nichiren Shoshu International Center. A Dictionary of Buddhist Terms & Concepts. Tokyo: Nichiren Shoshu International Center, 1983 5. Society for the Promotion of Buddhism. The Teaching of Buddha. Tokyo: Bukkyo Dendo Kyokai, 1998 6. Vaswani, J.B., A Little Book of Success. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 2003
dunia anak Hai anak-anak NSI! Coba temukan kata-kata berikut di dalam box ya! Jangan lupa terjemahkan setiap kata yang kamu temukan ke Bahasa Indonesia.
Sumber: https://www.pinterest.com/pin/332633122455510873/ Juni 2018 | Samantabadra
93
Resep Toge Goreng Bahan-bahan 2 porsi 1. 250 gram toge 2. 1 ikat daun kucai potong 3 cm 3. 250 gram mie basah kuning 4. 1/2 papan oncom hancurkan kasar 5. 3 sdm tauco 6. 5 siung bawang merah haluskan 7. 1 siung bawang putih haluskan 8. 5 buah cabe merah haluskan 9. Garam secukupnya 10. Gula sesuai selera 11. Kecap untuk pelengkap
Langkah 30 menit 1. Tumis bumbu halus, masukan oncom, tauco, garam dan gula lalu beri air masak hingga kental 2. Rebus air di wajan datar, lalu masukan toge, sebelum toge masak masukan potongan daun kucai dan mie kuning 3. Taruh toge di piring tiriskan airnya lalu siram dengan bumbu tauco. 4. Toge goreng siap disajikan beri kecap untuk pelengkapnya Sumber: https://cookpad.com/id/resep/4829525-toge-goreng
Jadwal Pelatihan Ketrampilan NSI Kelas Memasak Selasa Minggu ke-1 (Pertemuan Ibu) Jam 10.00-12.00 Selasa Minggu ke-2,3,4 Jam 13.00-15.00 Peserta belajar untuk ahli membuat makanan dengan ahli-ahli memasak yang sudah berpengalaman.Â
94
Samantabadra | Juni 2018
Kelas Prakarya Kamis Jam 13.00-15.00 Peserta mampu menghasilkan karya-karya kerajinan tangan yang bermanfaat untuk kreativitas dan wirausaha mandiri. Tempat: Vihara Sadaparibhuta NSI. Jl. Minangkabau Jakarta Selatan. Info lebih lanjut 0218311844.
Dana paramita dapat disalurkan melalui:
Rekening BCA 001 3032 120 atas nama Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia
Anda dapat menyampaikan bukti penyalurannya ke kantor pusat NSI dan menerima tanda terima dana paramita.
1
1
2
2
5
5
6
6
8
3
9
11
9
11 15
4
10
10
12
3
7
7
8
4
13
12
14
13
14
15
16 18
16
17
17
19
18
19
20
20
21
22
21
22
23 24
23 24
Across Mendatar
5. 7. 8. 11. 15. 17. 18. 20. 21. 23. 24.
Kota Hujan Across
GYO Mendatar Bagai Pungguk, merindukan ... 5. Kota Hujan Dharma (Istilah Jepang) 7. GYO Candi Borobudur didirikan pada masa 8. Bagai Pungguk, merindukan ... pemerintahan Raja bernama ... 11. Dharma (Istilah Jepang) 50 x 2 15.Serambi Candi Borobudur didirikan pada masa Kota Mekah Kucingpemerintahan (Istilah Inggris)Raja bernama ... 50 x 2 merupakan batas wilayah 17. Malaka Selat Provinsi Aceh di sebelah ... 18. Kota Serambi Mekah Hemat 20. Kucing (Istilah Inggris) Hidup (Istilahmerupakan Jepang) 21. kembali Selat Malaka batas wilayah
Provinsi Aceh di sebelah ... 23. Hemat 24. Hidup kembali (Istilah Jepang)
Down Menurun
1. 2. 3. 4. 6. 9. 10. 12. 13. 14.
Down
Jauh di ... , dekat di hati. Ibukota Provinsi Sumatera Utara Menurun Nama kerajaan pertama di Aceh 1. Jauh di ... , dekat di hati. Putra dari Konici-bo 2. Ibukota Provinsi Sumatera Utara MYO 3. Nama kerajaan pertama di Aceh Kain khas dari Sumatera Utara 4. Putra dari Konici-bo Warna Putih (Istilah Inggris) Cita-cita6. MYO 9. Kain Muda khas dari Sumatera Utara Temu Generasi (Istilah Inggris) Berasal10. dariWarna bahasaPutih Pali "Vesakha" atau dalam bahasa Sansekerta 'Vaisakha' 12. Cita-cita 16. Salah satu suku asli Sumatera Utara. 13. Temu Generasi Muda 19. ... berteriak tanda tak dalam. 14. Berasal dari bahasa Pali "Vesakha" a 22. Tulen dalam bahasa Sansekerta 'Vaisakha'
16. Salah satu suku asli Sumatera Utara 19. ... berteriak tanda tak dalam. 22. Tulen Juni 2018 | Samantabadra 95
96
Samantabadra | Juni 2018
Jadwal Kegiatan Susunan NSI
Bulan Juni 2018 Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hari Jumat Sabtu Minggu Senin Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
11 12
Senin Selasa
13
Rabu
14 15 16 17 18
Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin
19 20
Selasa Rabu
21 22
Kamis Jumat
23 24
Sabtu Minggu
25 26 27
Senin Selasa Rabu
28 29 30 01 Juli
Kamis Jumat Sabtu Minggu
Jam
Kegiatan Hari Kesaktian Pancasila Kensyu Gosyo Umum Juni 2018 Kensyu Gosyo Umum Juni 2018
Mahavihara Saddharma NSI Mahavihara Saddharma NSI
19.00
Pendalaman Gosyo Pimpinan Jabodetabek
Vihara Sadaparibhuta NSI Lt.2
19.00
Ceramah Gosyo
Daerah masing-masing
10.00 10.00 10.00 13.00 19.00 12.00 14.00 19.00 19.00
Pertemuan GM Jabodetabek Pertemuan Anak Jabodetabek Daimoku Bersama Pertemuan Koordinasi Lansia Pertemuan Pelajaran Pimpinan Cabang Pertemuan Pimpinan Ibu Pertemuan Wanita Umum Pertemuan Wanita Karier Pertemuan Pria Umum
Vihara Sadaparibhuta NSI Lt.2 Gedung STAB Samantabadra Lt.3 Vihara Sadaparibhuta NSI Lt.4 Vihara Sadaparibhuta NSI Lt.1 Vihara Sadaparibhuta NSI Lt.2 Vihara Sadaparibhuta NSI Lt.2 Vihara Sadaparibhuta NSI Lt.2 Vihara Sadaparibhuta NSI Lt.2 Gedung STAB Samantabadra Lt.1
19.00
Pertemuan Cabang
Daerah Masing-Masing
10.00 19.00
Pertemuan Anak-Anak Daerah Pertemuan Pelajaran Anak Cabang Temu Generasi Muda ke-31 NSI Temu Generasi Muda ke-31 NSI Temu Generasi Muda ke-31 NSI Pertemuan Wanita Daerah Pertemuan Pria Daerah Temu Generasi Muda ke-31 NSI Pertemuan Anak Ranting Temu Generasi Muda ke-31 NSI Temu Generasi Muda ke-31 NSI Pertemuan GM Daerah Pertemuan Lansia Umum Pertemuan 4 Bagian
Daerah Masing-Masing Vihara Sadaparibhuta NSI Lt.2 Medan Medan Medan Daerah Masing-Masing Daerah Masing-Masing Medan Daerah Masing-Masing Medan Medan Daerah Masing-Masing
Pertemuan DPD & DPW Jabodetabek
Pendalaman Gosyo Dharma Dhuta
Vihara Sadaparibhuta NSI Vihara Sadaparibhuta NSI
Kensyu Gosyo Umum Juli 2018 Kensyu Gosyo Umum Juli 2018
Mahavihara Saddharma NSI Mahavihara Saddharma NSI
17.00 13.00
14.00 19.00 19.00
10.00 14.00 19.00 13.00
17.00
Pendalaman Gosyo Dharma Dhuta
Tempat
Vihara Sadaparibhuta NSI
Daerah Masing-Masing
Juni 2018 | Samantabadra
97
Vihara & Cetya
BALAI PUSAT NSI
Vihara Sadaparibhuta NSI Jl. Minangkabau No.25 Jakarta Selatan 12970 Telp : (021) 8311844, 8314959 PROVINSI SUMATERA UTARA Vihara Vimalakirti Medan Jl. Gandi No. 116 Kota Medan Telp : (061) 7343673 Vihara Vimalakirti Tebing Tinggi Jl. Persatuan Gang Toapekong No. 29 C Kota Tebing Tinggi Telp : (0621) 21900 PROVINSI SUMATERA SELATAN Cetya Batu Raja Jl. Dr. Setia Budi No. 20 A, Batu Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Telp. (0735) 320724 Cetya Palembang Jl. Residen Abdul Rozak No. 2 RT 45 RW 09 Kelurahan Bukit Sangkal Kecamatan Kalidoni Kota Palembang
PROVINSI KEP. BANGKABELITUNG Vihara Vimalakirti Pangkal Pinang Jl. Stasiun Induk XXI Semabung Lama Kota Pangkal Pinang Telp. (0717) 433456 PROVINSI JAMBI Vihara Vimalakirti Jambi Jln. Cendrawasih No. 32 Kel. Tanjung Pinang, Kec. Jambi Timur Kota Jambi Telp. (0741) 23782 PROVINSI LAMPUNG Vihara Vimalakirti Lampung Jl. Imam Bonjol No. 114 Kota Bandar Lampung Telp. (0721) 252660, 254728 PROVINSI BANTEN Vihara Vimalakirti Tangerang Jl. Imam Bonjol (Karawaci Bansin) Gg. Kavling Sawah No. 8 RT 002/07 Kel. Sukajadi - Tangerang 15113 Telp. (021) 5539903
98
Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia
Vihara Vimalakirti Muncul Jl. Platina II No. 50 Rt. 02/05 Desa Curug – Kec. Gunung Sindur Cetya Serang Jl. Lapang Indah Blok C Serang Telp : (0254) 202075, 201696 Vihara Vimalakirti Teluk Naga Kampung Melayu, Teluk Naga Kabupaten Tangerang PROVINSI DKI JAKARTA Vihara Sadaparibhuta NSI Jl. Minangkabau No. 23A Jakarta Selatan 12970 Telp : (021) 8307476 Vihara Vimalakirti Jl. Jembatan Gambang II No. I D RT 012/RW 001 Kel. Pejagalan, Kec. Penjaringan - Jakarta Utara Telp. (021) 6691622 Vihara Vimalakirti Perumahan Puri Kamal Blok B No. 6 Tangerang-Banten Telp. (021) 55951239 Vihara Vimalakirti Cengkareng Jl. Semboja No. 49 Cengkareng Jakarta Barat Telp. (021) 6192512 Cetya Senen Baru Jl. Bungur Besar VIII No. 105 Jakarta Pusat Cetya Fajar Jl. Gang U No. 16 RT 01/17 Fajar – Jakarta Utara Telp. (021) 6611953 Cetya Jatinegara Jl. Otista Raya No. 8 – Jakarta Timur Telp. (021) 8577969 PROVINSI JAWA BARAT Mahavihara Saddharma NSI Ds. Sukaluyu, Taman sari Kabupaten Bogor Telp. (0251) 8487033, 8487034 Vihara Vimalakirti Bandung Jl. Suryani No.15 Kota Bandung Telp. (022) 6014319 Vihara Vimalakirti Bogor Jl. Merak No. 28 Kota Bogor Telp : (0251) 8332851 Vihara Vimalakirti Karawang Jl. Wirasaba Rt 03/20 Kabupaten Karawang Telp. (0267) 403821
Samantabadra | Juni 2018
Vihara Vimalakirti Sukabumi Jl. Lettu Sobri 25 Kota Sukabumi Telp. (0266) 225777 Vihara Vimalakirti Bekasi Jl. Semut Api-Api No. 10 RT. 03/011 Bekasi Timur Kota Bekasi Telp. (021) 98185477 Cetya Cirebon Blok Wanakerta Selatan No. 61 RT 02 RW 09 Kelurahan Tuk Mundal, Sumber Kabupaten Cirebon PROVINSI JAWA TENGAH Vihara Vimalakirti Solo Jl. Taman Seruni 1 Blok CG No. 6-7, Solo Baru Kota Surakarta Telp. (0271) 620298 Vihara Vimalakirti Sukoharjo Dusun Jetis, Desa Manang, Kabupaten Sukoharjo Vihara Vimalakirti Sragen Jl. Muria No.5A Kabupaten Sragen Vihara Vimalakirti Dusun Pendingan Desa Somogawe, Kec, Getasan Kabupaten Semarang Vihara Vimalakirti Boyolali Desa Pilang Rejo, Kec. Juwangi, Telawa Kabupaten Boyolali Vihara Vimalakirti Katong Dusun Kembangan Desa Katong, Kec. Toroh Kabupaten Grobogan Cetya Karanganyar Dusun Ngadirejo RT 02 / RW 03 Desa Ngunut Kec. Jumantono, Kabupaten Karang Anyar Cetya Semanggi Jl. Gang Apel, RT 06/12, Kel. Semanggi, Solo Cetya Purwodadi Jl. Kapten Tendean No. 9, Purwodadi 58111 Telp. (0292) 421340 Cetya Semarang Jl. Ronggowarsito No.5 Kota Semarang 50127 Telp. (024) 3518682 Cetya Kebumen Jl. Pahlawan 147 Kabupaten Kebumen Telp. (0287) 381201
Cetya Cilacap Jl. Abimanyu 192 Kabupaten Cilacap Telp. (0282) 541941 PROVINSI JAWA TIMUR Vihara Vimalakirti Ngawi Dusun Kesongo, Desa Kedung Putri, Kec Paron Kabupaten Ngawi Cetya Surabaya Jl. Mayjend. Sungkono Komp. Wonokitri Indah S-48 Kota Surabaya Telp. (031) 5673148 Cetya Banyuwangi Jl. Kalasan No. 15 Telp. (0333) 423108 Cetya Magetan Dusun Bengkah Desa Plangkrongan, Kec Poncol Kabupaten Magetan Cetya Wonomulyo Dusun Wonomulyo, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan Cetya Madura Jl. Trunojoyo No. 40 Kabupaten Sumenep PROVINSI BALI Vihara Vimalakirti Perum. Citra Nuansa Indah Jl. Nuansa Indah Utara 2 No. 1 Kota Denpasar PROVINSI KALIMANTAN BARAT Vihara Vimalakirti Jl. Waru (WR. Supratman) No. 4 Kota Pontianak Vihara Vimalakirti Jl. Setiabudi Gg. H. Abbas 2 No. 35 Kota Pontianak Telp : 0561 - 767510