1
Daftar Isi Year 7 1. Drakula oleh Bintang Ramadani 2. Tersesat oleh Nur Danisha Aqilah 3. Kebun oleh Izabelle Widjaja (Izzie) 4. Gedung Tua yang Terbakar oleh Rafa Wawolumaya Year 8 5. Liburan Berujung Petaka oleh Andrea Tabulajan 6. Park Hwa Seong oleh Etarina Kuru 7. Meninggal di Mushola oleh Kaja Subyakto 8. Engkau telah Mendapat Beberapa Kelebihan dari Kami oleh Lorenzo Napitupulu 9. Meninggal di Mushola oleh Maika Chen 10. Ini bukan Hari Terakhir Kami oleh Nabiel Muthmain 11. Pagi sudah Tiba oleh Nadiyya Auliarezza 12. Kakek Penjual Cobek oleh Philiip Lundin 13. Azab Pencuri oleh Raizaasiha Zahirman 14. Pencuri yang meninggal di Mushola oleh Rob Ten Have Year 9 15. Cinta Segitiga oleh Caroline Sewell 16. Tato Jodoh oleh Jasmyn Soekidi-Ford (Pappin) 17. Hutan Berhantu oleh Jeremy Lang 18. Datsu sang Pahlawan oleh Josh Napitupulu 19. Semua yang Kuinginkan oleh Sarah Miski Year 10 20. Adit dan Isabel oleh Dewa Lay (Dewo) 21. Kemarahan Batara oleh Deandra Yulianto 22. Gadis Jawa di Belanda oleh Ellena Cumberbirch 23. Hindia si Anak Petani oleh Kyla Litamahuputty 24. Keegoisan oleh Marco Hutahaean 25. Lomba Lari oleh Nadeem Zimraan 26. Kisah Keluarga dan Surat Wasiat oleh Sarrah Riang Hepat
2
6 8 10 12 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 38 40 42 44 46 50 52 54 56 58 60 62
Year 11 27. Perjalanan ke Hong Kong oleh Ahmad Annaqieb 28. Salah pesawat oleh Billy Gojali-Ilbrey 29. Rahasia Pulau Ionia oleh Cello Siahaan 30. Perkemahan Angker oleh Chiara Mini 31. Lost Night oleh Nindya Pramono 32. Benci Bilang Cinta oleh Lidia Napitupulu 33. Menebus Kesalahan oleh Maliek Ten Have 34. Liburan Malam Tahun Baru di Jepang oleh Naysa Tumilaar 35. Perjalanan ke Bulan oleh Rayyan Marwan Jafar -DQJDQ 6DODK 0HQLODL 2UDQJ ROHK 6KD¿\D $OKDEV\ 37. Binatang Laut yang Bermutasi oleh Zidan Arssad Year 12 38. Keberangkatan (Sekuel Novel Keberangkatan) oleh Briant Rai 39. Senja Terindah (Sekuel Novel Keberangkatan) oleh M. Samy Shebubakar 40. Oeroeg dan Andrew (Sekuel Novel Oeroeg) oleh Satria Rana Wiraputra 41. Kedatangan Elisa (Sekuel Novel Keberangkatan) oleh William Kim
66 68 70 72 74 78 80 82 84 90
94 98 102 106
Penyusun Tim Bahasa Indonesia Ms Eny Pengajar Year 9, 10, 11 & 12 Mr Bambang Pengajar Year 7 & 8 Layout Design Mr Heri
3
4
5
Drakula
Oleh Bintang Ramadani Suatu hari di Kota Tokyo, Saitama dan Genos berencana untuk pindah ke kota New York. Mereka berencana pindah karena Saitama dan Genos ingin tinggal di kota yang penuh bangunan bagus. Saitama dan Genos pergi ke kota New York menggunakan pesawat penerbangan sore hari. Saat tiba di New York, mereka sangat susah mencari rumah yang cocok untuk ditinggali. Genos pun membuka HP-nya dan melihat rumah yang bagus dan murah. Genos berkata kepada Saitama “Saitama, ada rumah yang bagus dan murah, rumah itu dekat dengan sungai terindah di New York. Ayo kita ke sana.” Saitama pun mengikuti ajakan Genos. Saitama mencari rumah yang dapat di sewa. Mereka pun mendapatkan rumah yang murah di sekitar EDQJXQDQ 3DVL¿N NRWD 1HZ <RUN WHSDW MDP PHQXQMXNNDQ SXNXO 0HUHND GL VDQD VHODPD VDWX bulan dan tibalah bulan purnama. Di sana banyak sekali anak-anak sedang bermain di dekat taman, sedangkan bapak-bapak sedang memancing. Genos dan Saitama sedang bekerja saat di sore hari saat bulan purnama. 6DDW *HQRV EHNHUMD GLD PHQGHQJDU VXDUD WHULDNDQ PDQXVLD 6DLWDPD VHGDQJ PHQRQWRQ ¿OP 1R *UDYLty. Genos terkejut tapi Saitama tidak terkejut karena dia tidak mendengar suara tersebut. Genos keluar dari rumahnya dan panik karena melihat manusia sedang menggigit sesama manusia, Genos memberitahu ke Saitama dan Saitama kaget. Saitama menelepon polisi saat diangkat terdengar suara polisi yang meminta bantuan dan telepon pun terputus, Saitama meminta bantuan kepada pemilik rumah, namun tidak dijawab dia menelepon teman baiknya Blaze dan memberitahu rumahnya di serang oleh makhluk yang memiliki sayap yang besar. Blaze bersiap siap membantu temannya dan banyak sekali makhluk yang memiliki sayap yang besar. Saat sampai di depan rumah Saitama, Blaze melihat banyak makhluk yang besar sedang ingin membuka rumah Saitama. Blaze menembak semua makhluk besar lalu membawa Saitama dan Genos ke Gedung Prime. Saat sampai di Gedung Prime, mereka diganggu dengan Nyamuk Raksasa, mereka hampir saja digigit oleh Nyamuk Raksasa, untungnya Saitama menembaknya dengan pistol dari belakang mobil.
Dalam Gedung Prime, Saitama, Genos dan Blaze menemukan Tatsumaki yang sedang mencari makanan. Mereka mengobrol satu sama lain dan mereka tidak tidur untuk menjaga orang-orang dalam *HGXQJ 3ULPH 0HUHND PHQHPXNDQ 'UDNXOD \DQJ EHUXNXUDQ PHWHU GDQ PHPEXQXKQ\D GHQJDQ potongan kayu lancip. Saat itu mereka mencari makanan di dalam Gedung Prime, di sana banyak sekali Manusia Serigala dan Nyamuk Raksasa. Mereka membunuh semua Nyamuk Raksasa dan Manusia Serigala. Mereka menemukan bos Nyamuk Raksasa, Nyamuk Raksasa itu sebesar 6,8 meter, mereka sangat kesulitan dan mereka menggunakan bahan peledak yang terbuat dari bahan kimia, namun tidak mudah untuk mengalahkannya. Saitama menggunakan Pedang buatan ayahnya, dia melewati tangga lalu melompat ke kepala Bos Nyamuk Raksasa dan menusuk kepala Bos Nyamuk Raksasa, Bos Nyamuk Raksasa SXQ PDWL 0HUHND .HPEDOL NH *HGXQJ 3ULPH GDQ PHOLKDW DGD RUDQJ \DQJ PDVLK KLGXS VHWHQJDK mati dan setengah menjadi Drakula. Mereka menemukan Bos Manusia Serigala dan bertarung dengannya. Saitama, Tatsumaki, Genos dan Blaze menggunakan rencana yang sama, namun mereka menggunakan pedang buatan Blaze, Saitama tetap menggunakan pedang ayahnya. Blaze menyerang Manusia Serigala, namun Manusia Serigala menghindarinya dengan cepat lalu menghajar Genos dan Tatsumaki hingga mental ke lantai kedua. Mereka jatuh di atas kasur dan melompat seperti Saitama, namun Manusia Serigala melihatnya dan menangkis pedang Tatsumaki dan Genos. Saitama dan Blaze menusuk ke dadanya Bos Manusia Serigala dan Bos Manusia serigala pun mati. Mereka menemukan Bos Drakula lalu mereka menggunakan senjata Scar dan menembaknya tanpa ampun dan Bos Drakula mati dan hampir kehilangan tubuhnya. 0HUHND EHUXVDKD PHQFDUL YDNVLQ XQWXN PDQXVLD \DQJ WHULQIHNVL 6DDW GL *HGXQJ 3DVL¿N PHUHND PHOLhat banyak sekali Drakula. Saat siang hari mereka membuat jebakan untuk Drakula, Genos membuat bom terbuat dari kimia, Saitama menaruh duri-duri di lantai dan mereka selesai dengan pekerjaan mereka masing-masing. Tatsumaki membuat perhatian agar semua Drakula datang, saat Drakula mendengar suara Tatsumaki, semua Drakula datang dan mengejar Tatsumaki. Bom meledak dan membuat banyak Drakula yang mengalami patah kaki dan patah sayap. Mereka menggunakan Drakula sebagai eksperimen, mereka memerlukan 4 bulan dan mereka menePXNDQ YDNVLQ 'UDNXOD 0HUHND PHQHOHSRQ 3UHVLGHQ 86$ ODOX PHPEHULWDKX YDNVLQQ\D GDQ PHQJXUDQgi populasi Drakula. SELESAI
Ternyata Nyamuk Raksasa itu hanyalah bagian kecil dari para monster di luar, mereka masuk ke dalam Gedung Prime dan menemukan banyak manusia yang masih hidup. Di dalam Gedung Prime ada Drakula dan Manusia Serigala yang menyamar dalam bentuk manusia. Saat tengah malam, tiba tiba ditemukan 3 orang yang sudah tidak bernyawa. Mereka pun panik lalu Saitama mencoba untuk menenangkan orang orang di dalam Gedung Prime.
6
7
Tersesat
Oleh Nur Danisha Aqilah Adam dan Aqil adalah kakak beradik, mereka ingin pulang ke desa mereka. Ketika di dalam perjalanan, mereka merasa lelah karena perjalanan yang jauh. Kemudian Adam dan Aqil memutuskan untuk berhenti dan beristirahat sebentar karena mereka tidak menyadari waktu itu sudah menjelang malam. Setelah beberapa waktu, mereka melanjutkan perjalanan kembali ke desa mereka, namun mereka tersesat di hutan yang ada banyak rambutan dan durian. Adam dan Aqil pergi ke hutan itu tanpa orang tua mereka. Tiba-tiba hujan malam itu, mereka melihat dan berlari ke sebuah rumah tua yang tak berpenghuni untuk berteduh. Mereka akan berteduh di situ menunggu sampai hujan berhenti. Ketika mereka hendak masuk ke dalam rumah itu terdengar seperti ada orang sedang mengobrol. Adam melihat ke kiri dan belakang. Kemudian Aqil melihat ke kanan dan depan, tetapi mereka tidak melihat seseorang pun. Mereka hanya beristirahat di situ kemudian, tiba-tiba ada seseorang sedang mengetuk pintu. Adam pergi melihat di luar tetapi ketika Adam melihat di luar tiada siapa pun. Tiba-tiba mereka mendengar ketukan lagi yang lebih kuat. Adam melihat ke luar lagi tetapi masih tidak ada siapa pun. “Mungkin kita salah dengar?” kata Aqil dengan suara yang bergetar. “Saya rasa hujan ini akan berhenti besok dan harus menginap di sini.” Adam memberi pendapat dia. “Saya rasa begitu juga” Aqil memberitahu kepada Adam. Keesokan harinya hujan telah berhenti, mereka mencoba untuk mencari jalan untuk pulang ke rumah PHUHND WHWDSL DGD GXD MDODQ 0HUHND WLGDN WDKX PDQD VDWX \DQJ PHUHND KDUXV SLOLK 'DODP PHQLW kemudian, mereka mendengar seperti suara orang sedang memanggil nama mereka. Adam dan Aqil ikuti di mana suaranya berasal. Akhirnya, mereka berjumpa dengan orang tua mereka. Mereka pulang ke rumah, Adam dan Aqil menceritakan apa yang terjadi saat mereka tersesat di hutan itu. Orang tua PHUHND PHPEHULWDKXNDQ VHPXDQ\D NHSDGD SROLVL PLQJJX NHPXGLDQ WHPSDW LWX QDPXQ UXPDK WXD tersebut tidak ditemukan. SELESAI
8
9
Kebun
Oleh Izabelle Widjaja (Izzie)
Tepat ketika penyihir akan meraihnya, Lusi meraih tangan Dita yang dengan cepat mereka berlari keluar rumah. Mereka lari, dan lari, dan lari sampai sudah sangat jauh dengan rumah itu. Mereka merasa sangat lega, tetapi mereka masih tersesat di hutan… SELESAI
Pada akhir pekan ini, keluarga Dita dan Lusi berkemah di kebun. Mereka sedang menyiapkan makan malam, ayah Dita dan Lusi memancing ikan di danau yang dekat dengan tempat perkemahannya. Tiba-tiba, ibu Lusi dan Dita menyuruh mereka mencari kayu bakar karena kayu mereka sudah habis, Lusi dan Dita memisahkan dengan orang tuanya. Setelah mereka menemukan kayu bakarnya mereka siap-siap balik ke tempat perkemahannya, tetapi mereka sudah lupa jalur baliknya. Karena mereka tersesat, Lusi menyarankan untuk mencari orang yang di dalam kebun itu. Mereka mulai lari-lari cepat mencari seseorang atau gedung di kebun itu. Akhirnya, mereka temukan rumah kecil di kebun itu. Mereka mengetuk pintu depan, dan ada satu nenek-nenek yang buka pintu itu. Nenek itu mempunyai hidung mancung, rambutnya acak-acakan dan berkuku panjang. Dia bertanya, “Mengapa kalian berdua di sini?” “Kita tersesat dan tidak tahu bagaimana kembali ke tempat perkemahannya,” jawab Lusi. setelah mendengar bahwa mereka tersesat, nenek itu membiarkan mereka tinggal di dalam rumah dia. Ketika nenek itu sedang mempersiapkan makan malam mereka memilih untuk menjelajahi rumahn\D 5XPDK LWX WLGDN WHUODOX EHVDU KDQ\D DGD NDPDU NDPDU PDQGL NDPDU WLGXU UXDQJ PDNDQ GDSXU dan ruang terkunci. Dita penasaran tentang apakah yang di dalam kamar itu. Lusi merasa menentang gagasan mengintai di rumah seseorang, tetapi Dita mengabaikan pikiran Lusi dan mulai mencari kunci pintunya. Dia akhirnya menemukan kunci dan membuka pintu itu, mereka tidak percaya apa yang mereka temukan… Ruangan itu penuh dengan kandang dan di dalamnya adalah anak-anak kecil. Di sebelahnya, ada meja yang ada buku-buku yang penuh dengan kata-kata yang bukan bahasa manusia, tetapi dengan melihat gambar-gambar mereka bisa mengatakan bahwa buku ini penuh dengan mantra. Ternyata nenek-nenek itu adalah penyihir yang telah menangkap anak-anak kecil untuk mantra-mantranya. Tiba-tiba mereka mendengar suara pintu membuka, nenek-nenek itu memperhatikan bahwa mereka telah hilang dan mencari seluruh rumah mencari mereka. Dia tidak terlihat sangat marah, saat dia menghapus riasannya mengungkapkan kulit hijau gelap dan wajah penuh dengan tahi lalat. Lusi dan Dita merasa sangat gugup karena mereka tahu tentang mereka akan berakhir di salah satu kendang itu.
10
11
Gedung Tua yang Terbakar Oleh Rafa Wawolumaya 'L VXDWX KDUL \DQJ PHQFHNDP GL WDKXQ SDGD VDDW VHdang banyak terjadi huru-hara, ada kejadian aneh yang terjadi di suatu kompleks perumahan yang sudah lama ada dari jaman sebelum Indonesia merdeka. Kompleks perumahan itu adanya di belakang mal pertokoan yang sudah kusam, dan terlihat seperti mulai ditinggalkan oleh para pemilik toko-tokonya. Pada hari saat kejadian aneh ini terjadi, gedung pertokoan tersebut terbakar hebat karena ulah para demonstran. Di belakang gedung itu, ada tiga anak SMA sedang bermain bola di lapangan bola kompleks perumahan. Ketiga anak tersebut panik begitu melihat gedung di depan mereka terbakar dan mereka lari tunggang langgang, pulang menuju rumah mereka masing-masing. Anak laki-laki yang satu hilang di perjalanan, tidak sampai ke rumahnya. Yang dua orang lagi tiba dengan selamat di rumahnya. Anak yang pertama namanya Agus, orang tuanya khawatir. Lalu mencoba menghubungi orang tua dari anak yang dua orang lagi, yang namanya Andri dan Erpan. Mereka bingung tidak tahu ke mana perginya Agus. Besoknya tiba-tiba Agus menghubungi Andri dan Erpan ke telepon rumah mereka masing-masing. Agus mengajak mereka berdua untuk pergi ke gedung yang habis terbakar sehari sebelumnya. Tapi mereka tidak menyangka bahwa Agus sudah berubah menjadi monster dan berniat menjebak mereka. Begitu Andri dan Erpan tiba di dalam gedung yang sudah hancur karena terbakar, tiba-tiba ada lengan seperti gurita yang menarik mereka dengan cepat masuk ke dalam ruangan gelap di dalam gedung. Andri dan Erpan berteriak kencang sekali! Tapi tidak ada yang mendengar suara mereka! Erpan dengan cepat mengambil tongkat besi yang sangat tajam seperti silet, dan melemparnya ke mulut Agus yang sudah berubah menyeramkan. Dan tembuslah tongkat yang tajam seperti silet dan Agus pun meninggal dan tubuhnya berubah menjadi abu masuk ke dalam tanah. SELESAI
12
13
14
15
Liburan Berujung Petaka Oleh Andrea Tabalujan
“Pagi hari yang sungguh cerah!” ujar Sarah dalam hati sambil tersenyum simpul, membuka tirai kamar tidurnya. Dia lalu bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap. Sebentar lagi sahabat karibnya Mia akan datang menjemputnya. Bersama sahabat mereka, Candra dan Liam, mereka sudah merencanakan hari ini akan pergi bersama ke kota Bandung untuk berekreasi bersama. Liam akan mengemudikan mobilnya menjemput satu persatu, dimulai dengan Candra, Mia lalu terakhir Sarah. Mereka sudah lama tidak pergi bersama dan ini adalah kesempatan yang baik untuk berkumpul dan menanyakan kabar masing-masing. “Aku sudah kangen sekali sama mereka, ada kabar baru apa ya?” ujar Sarah pada dirinya sendiri sambil bersiul - siul riang. Baru saja Sarah menelan sendokkan terakhir dari sarapannya, dia mendengar bunyi klakson mobil dibunyikan di luar pagar rumahnya. “Buuuuu, aku berangkat yaaa!” teriak Sarah sambil berlari ke kamarnya mengambil tasnya. “Hati - hati ya, sayang! Dan jangan lupa makan siang!” balas Ibu sambil mencium kening Sarah. “Kabari Ibu kalau kamu sudah sampai ya! Jangan kebut-kebutan di jalan!” pesan Ibu melepas Sarah dengan muka gembira namun khawatir khas seorang ibu. “Haiiiii teman-teman!” teriak Sarah dengan semangat sambil memeluk teman-temannya satu perVDWX ´<RN NLWD MDODQ ´ XMDU 6DUDK ³$\RNNN 8GDK VLDS VHPXD \DDD"´ EDODV /LDP VDPELO PH VWDUWHU mobil barunya. “Wahhh mobil baru nih! Kok ga bilang-bilang?” ujar Sarah sambil tersenyum lebar. “Iya donggg, kan biar kejutan!” balas Liam sambil mengedipkan sebelah matanya lalu mulai menjalankan mobilnya. “Kita mampir ke pom bensin untuk isi bensin dulu ya.” ujar Liam pada teman - temannya.
Tidak lama tampak mobil - mobil lain di depan sudah mulai mengantre namun Liam belum juga mengurangi kecepatan mobilnya. “Liammm, kamu kok ga ngerem juga sih?” teriak Mia dengan cemas. “Ahhhh tenang aja, ini rem nya OK kokkk kan mobil baruuu!” Candra membela Liam sambil cengarcengir melihat muka Mia dan Sarah yang cemas. Baru saja Candra berujar seperti itu, Liam meliukkan mobilnya menyalip mobil di depannya lalu balik ke jalur semula. Mia dan Sarah berteriak ketakutan, tapi Candra hanya tertawa terbahak-bahak dan Liam makin menjadi-jadi. Dia meliukkan mobilnya lagi untuk menyalip satu mobil lagi di depannya, namun kali ini dia salah perhitungan. Mobil di depan kali ini terlalu dekat dan dia menekan rem sejadi jadinya, namun sudah terlambat.... Terdengar suara rem mendecit dan suara kaca pecah dan suara tabrakan beberapa mobil beruntun dan teriakan di sana sini. Jeritan dan tangisan anak - anak dan orang dewasa bercampur baur dengan suara mobil bertabrakan. Asap dan debu bertebaran di udara. Suasana kacau balau dan tidak karuan. Keempat sahabat itu terhenyak dan terdiam sesaat menyaksikan pemandangan di luar mobil yang sungguh mengejutkan mereka. Liam terdiam tercenung sambil mengusap darah yang mengalir dari keningnya. Sarah yang tersadar paling pertama dan berteriak “Kalian tidak apa-apa? Ayok kita keluar dari mobil sekarang juga!” Mereka bergegas keluar dan memeriksa keadaan masing-masing. Liam terkena pecahan kaca di kening dan telinganya. Candra terluka di lengannya oleh pecahan kaca juga. Mia dan Sarah untungnya tidak terlihat ada luka apa- apa, mereka hanya merasa pusing dan kaget. Melihat pemandangan tabrakan beruntun di hadapannya, Sarah tidak sadar dengan air mata yang mengalir di pipinya. “Ini bukan hari terakhir kami” katanya sambil bersyukur. “Yuk teman- teman....kita bantu korban lain untuk keluar dari kendaraannya dan panggil ambulans.” ujar Sarah menyadarkan teman - temannya yang masih bengong. Mereka pun bergegas menghampiri mobil-mobil lain. SELESAI
Sesampainya di pom bensin, Liam turun untuk mengisi bensin mobil barunya. Di dalam mobil, ketiga temannya tertawa-tawa dan bercanda melepas kangen mereka. Lalu mereka lanjut masuk ke dalam tol menuju kota Bandung. Jalanan tampak sepi dan lengang, mungkin karena masih pagi hari. “Liam, kok kamu makin ngebut sih!” tegur Mia sambil mencolek pundak Liam. “Ahhh ga apa-apa, ini kan mobil baru! Harus di tes dong!” kata Candra sambil tersenyum lebar. “Heiii jangan main-main ahh......ini jalan tol loh!” balas Sarah. “Tenang deh, aku tau apa yang kulakukan! Kalian duduk manis aja.” balas Liam dengan muka congkak sambil terus menekan pedal gas makin dalam. “Aduh...kok jadi seram begini ya....” ujar Sarah dalam hati sambil berdoa dan pegangan dengan pinggiran mobil. Mia juga tampaknya cemas dan mengikuti Sarah pegangan ke samping mobil, sementara mobil melaju makin kencang.
16
17
Park Hwa Seong Oleh Etarina Kuru
dan menempatkan dirinya di depan pisau itu karena pisau itu mengenai dirinya. Ji Eun memandang Hwa Seong “Ini bukan hari terakhir kami” katanya sambil bersyukur. SELESAI
Park Hwa Seong adalah seorang pejuang hebat yang bertempur dalam perang Korea Selatan. Seorang pria yang tidak pernah kalah, seorang pria yang tidak pernah mencintai. Song Ji Eun hanyalah pembantu untuk keluarga Moon, seorang gadis yang kehilangan segalanya, seorang gadis yang keras kepala saat mereka datang. Itu adalah hari yang hangat di kediaman keluarga Moon tetapi suasana tegang di dalam kediaman menceritakan kisah yang berbeda. Di dalam istana, tangisan Moon Mi Yeon, pewaris keluarga Moon, dapat terdengar saat dia mencoba membujuk ayahnya, Moon Chan Yeol, untuk mengirim orang lain menggantikannya untuk menikah pejuang hebat Hwa Seong. Park Hwa Seong dikenal sebagai pejuang berhati dingin dan kejam yang membantu memenangkan perang di Korea Selatan. Saat seorang pelayan sedang membersihkan lantai manor keluarga Moon, Moon So Yeon, ibu Moon Mi Yeon, memanggilnya ke tempat gadis yang menangis itu dan membuat pelayan bernama Song Ji Eun menggantikan posisi Moon Mi Yeon sebagai calon istri Hwa Seong. Selama beberapa hari berikutnya Moon Mi Yeon mengajari Ji Eun semua tata krama dan etika wanita bangsawan yang berbeda, kemudian dia dikirim ke istana Hwa Seong untuk menjadi calon istri Hwa Seong. Ji Eun sedang diajak berkeliling manor bersama 3 pelayan bernama San, Kun dan Ji Sung setelah hampir dibunuh oleh Hwa Seong sendiri karena dia bukan anggota keluarga Moon. Dia akan menikah dengan Hwa Seong keesokan harinya dalam pernikahan pribadi dengan hanya 7 orang yang diundang termasuk 3 pelayan dan 4 orang yang belum ditemui. Keesokan harinya setelah pernikahan dia akhirnya bertemu dengan 4 orang lainnya yang bernama Eun Woo, Yun Ho, Jin Young dan Raja Jae Bom dari Seoul. Kesembilan orang itu berbicara sampai matahari mulai terbenam, jadi mereka membawa Hwa Seong dan Ji Eun kembali ke manor di mana mereka saling menghindari sampai keesokan harinya ketika ketiga pelayan itu kembali. Selama beberapa bulan berikutnya, hubungan Ji Eun dan Hwa Seong mulai berkembang saat Hwa Seong mulai membiarkan Ji Eun masuk ke dalam hidupnya, tetapi itu semua mulai runtuh saat Ji Eun diculik oleh musuhnya, Tae Hyung. Hwa Seong patah hati selama berhari-hari saat dia mencoba mencari keberadaan Ji Eun. Hwa Seong akan berperang dengan Tae Hyung untuk mendapatkan Ji Eun. Saat dia bertempur, dia gagal untuk menyadari bahwa sebuah pisau mengarah langsung ke arahnya dan akan membunuhnya, tetapi Ji Eun melihatnya dan mengambilnya sebagai kesempatan untuk menyelamatkan Hwa Seong
18
19
Meninggal di Mushola Oleh Kaja Subyakto
Saat itu hampir malam dan muazin telah memanggil orang lain untuk bergabung dalam doa mereka. Kakek saya sudah bersiap untuk pergi ke masjid lebih awal, jadi saya ditinggal sendirian dengan ibu saya. Setelah beberapa saat, saya mulai bertanya-tanya mengapa kakek saya butuh waktu lebih lama dari biasanya di masjid. Meskipun ada banyak suara muazin lainnya, dia seharusnya sudah pulang saat makan malam. Saya selesai makan, dan menaiki tangga untuk bertanya kepada ibu saya tentang situasinya. “Bu, kenapa kakek belum kembali dari salat?” Saya melihat bahwa dia sedang menerima panggilan telepon, dia berbicara dengan sangat serius, tetapi juga terdengar ketakutan. Aku menunggunya menutup telepon dulu. ³0DDI NDUHQD WLGDN PHQMDZDE SHUWDQ\DDQ NDX VHEHOXPQ\D 1DN ´ “Sayangnya, aku punya kabar buruk dulu.” “Apa itu?” Saya bertanya. “Apa terjadi sesuatu?” “Ini tentang kakekmu. Dia meninggal malam ini.” Saya kaget, tapi bingung juga. “Tapi bagaimana? Dia ada di masjid, kan ...?” “Dia meninggal di tengah-tengah kepergiannya. Tubuhnya cukup lemah untuk gagal, terutama karena dia mengidap penyakit jantung.” Ibuku kemudian meninggalkan kamar, memelukku sebelum turun. “Kita akan membicarakan ini lebih detail segera. Aku harus mencuci piring.” Saya berbaring di tempat tidur ibu, tidak bisa berkata-kata. Akan sangat mengerikan mengetahui bagaimana perasaan orang lain melihat kakek meninggal tiba-tiba di ruang publik ... Semoga jiwanya istirahat dalam damai. SELESAI
20
21
Engkau telah Mendapat Beberapa Kelebihan dari Kami Oleh Lorenzo Napitupulu
Apabila perusahaan memiliki hasil yang baik maka kesejahteraan karyawan juga menjadi baik. Dibutuhkan pelatihan-pelatihan buat karyawan untuk melatih keterampilan dan untuk mendapat ilmu lebih lagi untuk karyawan di perusahaan ini. Setelah saya melakukan ini semua perusahaan akan lebih baik lagi. Dari situ perusahaan melihat hasil kerja karyawan. Diharapkan perusahaan mementingkan pelatihan-pelatihan ini. Karena ini sangat dibutuhkan untuk peningkatan kerja dan skill karyawan. Dan kepada pemimpin setelah engkau mendapat kelebihan dari kami apa yang akan kau berikan pada kami sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras dan loyalitas kami dalam bekerja agar perusahaan menjadi lebih baik lagi. SELESAI
Amad adalah orang dari Jakarta, Indonesia. Aku adalah seorang pekerja. Setelah tamat sekolah aku akan bekerja untuk mendapatkan XDQJ $NX DNDQ EHNHUMD NHUDV GDQ VHWLD WHUKDGDS SHUXVDKDDQ $NX PHPLOLNL VLIDW \DQJ EDLN VRSDQ GDQ UHQGDK KDWL 6D\D DGDODK VHRUDQJ \DQJ SHUIHNVLRQLV GDQ WLGDN GDSDW PHPEXDW NHVDODKDQ DSDSXQ meskipun kecil. Terlebih jika salam tersebut terjadi secara berulang. Dan saya adalah orang yang tidak dapat mengerMDNDQ EDQ\DN KDO GDODP VDWX ZDNWX 6D\D KDQ\D ELVD EHNHUMD IRNXV GHQJDQ VDWX SHNHUMDDQ WHUOHELK dahulu kemudian baru mengerjakan lain saya nantinya hanya akan mengerjakan pekerjaan yang rencana sangat baik. Saya mampu berkomunikasi dengan atasan saya dan bawahan. Saya memiliki kemampuan menulis dan menganalisa yang baik memiliki skill kepemimpinan. Memiliki kejujuran kesabaran dan empati \DQJ WLQJJL 'DQ VD\D PHPLOLNL PRWLYDVL GLUL GDQ GDSDW PHPRWLYDVL UHNDQ NHUMD ODLQ 6HODLQ LWX VD\D PHPLOLNL NUHDWLYLWDV WLQJJL 'DQ ELVD EHUODNX ÀHNVLELOLWDV WHUKDGDS SHUXVDKDDQ 6D\D LQJLQ IRNXV WHUKadap pekerjaan saya di perusahaan ini. Apabila saya menjadi pemimpin di perusahaan ini saya akan EHUGHGLNDVL WHUKDGDS SHUXVDKDDQ GDQ GLEHUL NHOHOXDVDDQ PHQJDPELO LQLVLDWLI DJDU VD\D ELVD PHPEHULkan hasil kerja yang baik. Selain itu saya mengharapkan kerjasama yang baik antara perusahaan dan karyawan agar semuanya dapat berjalan yang baik. Di dalam suatu perusahaan dibutuhkan komunikasi yang baik antara perusahaan, pimpinan dan NDU\DZDQ +DUXV VLDS PHQHULPD NULWLN 6D\D EHUXVDKD PHQJKLQGDUL NRQIURQWDVL EDLN GDODP NHKLGXSDQ SULEDGL PDXSXQ SURIHVLRQDO VD\D KDO LQL PHQ\HEDENDQ Saya kadang-kadang kompromi pada kualitas pekerjaan saya atau apa yang saya butuh kan untuk menyelesaikan proyek hanya untuk menjaga perdamaian. Saya mengharapkan disiplin dalam pekerjaan. Dan saya akan memberikan yang terbaik buat perusahaan. Dalam moto hidup saya melakukan pekerjaan sebaik baiknya buat perusahaan. Saya memiliki integritas yang tinggi untuk membangun perusahaan ini, membuat keuntungan yang banyak, membuka cabang perusahaan di berbagai daerah sehingga dapat membuka lapangan kerja dan mensejahterakan karyawan.
22
23
Meninggal di Mushola Oleh Maika Chen
6DDW LWX MDP PDODP 7HWHVDQ NHULQJDW PDVLK PHQLQJJDONDQ jejak kaos lusuh pak Amri. Maklum saja seharian tadi dia keliling menawarkan dagangan kelontongnya ke semua orang yang ditemui waktu itu. Pak Amri baru saja menutup toko kecilnya dan berjalan pulang melalui jalannya yang biasa. Dia tinggal di pinggir jalan di sebelah kebun binatang dan taman bermain anak-anak. Sudut kecil yang dia sebut rumah memiliki seprai dan bantal biru tua, dia bahkan memiliki sedikit uang atau makanan dari waktu ke waktu. Sesampainya di rumah, dia menyadari bahwa sebotol besar air yang biasanya berada di sebelah sprei birunya telah lenyap. Ini membuatnya marah karena dia membutuhkan air untuk bertahan hidup sehingga dia melihat sekeliling untuk mencari siapa yang mencuri botol airnya. Dia mencari ke mana-mana tetapi tidak ada orang di sekitarnya sampai dia mendengar suara tetesan kecil di samping tempat sampah besar. Dia menemukan seekor bayi monyet menuangkan semua air dari botolnya ke tanah. Dia merasakan ledakan menghantam dadanya karena dia sekarang tidak punya air lagi. Dia biasanya akan membiarkan ini pergi karena dia mencintai binatang tetapi hari ini dia sedang tidak ingin mainmain. Dia mencoba merebut botol air dari tangan monyet tapi monyet tidak mau melepaskannya yang membuat pak Amri semakin marah. Monyet dan pria itu mulai berkelahi seperti anak kecil. Monyet itu menang dan akhirnya menemukan cara untuk kabur. Pak Amri tidak merasa ingin kalah berkelahi dengan monyet bodoh jadi dia berlari mengejar monyet itu secepat yang dia bisa. Saat tengah berlari, pak Amri teringat monyet ini berasal dari kebun binatang terdekat. Dia mungkin lolos, pikir pria itu dalam hati. Monyet itu akhirnya membawanya ke sebuah mushola yang tidak nyaman bagi orang malang itu. Tetapi pak Amri harus mendapatkan kembali botolnya karena dia telah secara resmi menjadikannya sebagai misinya malam itu. “Oh, monyet ini yang akan membayar untuk ini. Saya akan pastikan,” ucap pak Amri dengan suara penuh amarah. Saat dia memasuki gedung, dia terpeleset di lantai licin dan mendarat ke belakang, kepala duluan. Dia langsung pingsan. Monyet itu kembali dan menyadari apa yang telah terjadi. Monyet itu menunggu berjam-jam di sampingnya tetapi dia tidak pernah bangun dan itu membuat monyet itu sedih. Monyet itu mengembalikan botol itu ke pelukan pak Amri dan dibaringkannya di sampingnya.
24
SELESAI
25
Ini Bukan Hari Terakhir Kami
EDLN EDLN VDMD ,QD\D MXJD WHODK PHQGHQJDU NDEDU WHQWDQJ D\DKQ\D $¿I GDQ GLD PHQDQJLV NDUHQD PHUHND PHQJKDUDSNDQ D\DKQ\D WLGDN PHQLQJJDO .DWD NDWD WHUDNKLU $¿I DGDODK ³,QL EXNDQ KDUL WHUDNKLU NDPL katanya sambil bersyukur.” SELESAI
Oleh Nabiel Muthmain
'HQ\XW MDQWXQJ ,QD\D PHQXUXQ VHPHQWDUD $¿I SHUJL NHOXDU XQtuk membeli bahan makanan karena dia belum diberitahu oleh rumah sakit bahwa Inaya menginap. Mereka harus menahannya karena penyakit yang dia derita bisa menyebar. 6HWHODK EHEHUDSD PHQLW $¿I PHQGDSDW WHOHSRQ GDUL VHNUHWDULV UXPDK VDNLW \DQJ PHQJDEDUNDQ WHQWDQJ SHQ\DNLW \DQJ GLGHULWD ,QD\D GDQ EDKZD LD KDUXV VHJHUD GDWDQJ NH UXDQJ JDZDW GDUXUDW $¿I PHPDVXNL UXDQJDQ SXWLK EHUVLK GHQJDQ GLQGLQJ NDFD \DQJ PHPLVDKNDQ ,QD\D GDUL $¿I $¿I PHQFRED XQWXN EHUbicara dengan dokter tentang penyakit apa yang mungkin terjadi tetapi mereka tidak tahu. $¿I NHPXGLDQ PHQGDSDW WHOHSRQ ODJL GDUL QRPRU WDN GLNHQDO \DQJ PHQJDWDNDQ EDKZD PHUHND DNDQ PHPEHULNDQ REDWQ\D MLND $¿I PHPEHUL PHUHND XDQJ $¿I WLGDN WDKX VLDSD DWDX PHQJDSD PHUHND PHPDQJJLOQ\D VHKLQJJD GLD EHUWDQ\D EHUDSD KDUJD REDWQ\D $¿I WLGDN PHQ\DQJND DNDQ PHQHODQ ELD\D VHEDQ\DN LWX WHWDSL PHUHND DNKLUQ\D PHQJDWDNDQ MXWD UXSLDK $¿I WLGDN PHPLOLNL XDQJ VHEDQ\DN LWX saat itu sehingga dia tidak tahu apakah harus mengorbankan nyawanya untuk Inaya atau untuk menyimpan uangnya dan kemungkinan kehilangan Inaya. Dia menutup telepon untuk saat ini dan pergi untuk bertanya kepada komunitas lokal di sekitar rumah sakit apakah mereka mengenal dokter ahli khusus karena dia ingin tahu apa itu. Ketika dia mencoba untuk menemukan obatnya, dia juga merasa seperti sedang diawasi oleh orang yang pinjaman dari bank dan membayar tebusan yang diminta oleh orang yang tidak dikenal itu untuk PHQGDSDWNDQ REDWQ\D 1DPXQ GLD PHQ\XUXK $¿I XQWXN EHUWHPX GL MDODQ \DQJ JHODS NXUXV GDQ VHPSLW VHKLQJJD $¿I GDWDQJ NH VDQD GHQJDQ PHPEDZD XDQJ XQWXN SHQJREDWDQQ\D 1DPXQ NHWLND GLD akan membayar uang itu kepada orang yang tidak dikenal, dia akhirnya mendapat telepon dari dokter yang baru saja menemukan obatnya, tampaknya mereka mengatakan penyembuhannya akan memakan waktu lama untuk diproduksi tetapi itu adalah pilihan yang jauh lebih aman daripada yang lain menyembuhkan. Cara mereka menyembuhkan Inaya adalah dengan menularkan penyakit dari Inaya NH $¿I $¿I DNDQ PHQJRUEDQNDQ Q\DZDQ\D XQWXN ,QD\D NDUHQD ,QD\D ODK \DQJ PHQJDODPL OHELK EDQ\DN NHVDNLWDQ GDULSDGD \DQJ $¿I GDQ $¿I LQJLQNDQ DJDU ,QD\D EHUKHQWL PHQGHULWD $¿I VHGDQJ GDODP SHUMDODQDQ NH UXPDK VDNLW VDPSDL GLD GLVHUDQJ ROHK RUDQJ \DQJ WLGDN GLD NHQDO Dia berjuang untuk pergi ke mobil dan pergi. Perlu waktu beberapa hari untuk mempersiapkan segala VHVXDWXQ\D GDQ SDUD GRNWHU DNKLUQ\D PHQXODUNDQ SHQ\DNLW WHUVHEXW NHSDGD $¿I $¿I VHQDQJ VDDW ,QD\D PDVLK EHUXVDKD VDGDU 6HWHODK EHEHUDSD KDUL $¿I VDNLW SDUDK GDQ ,QD\D EDUX VDMD EDQJXQ GHQJDQ
26
27
Pagi Sudah Tiba Oleh Nadiyya Auliarezza Pagi sudah tiba, saya keluar dan langsung mandi dan tidak lupa sholat. Saya keluar rumah dan langsung pergi sekolah tanpa pamit. Di luar situ ada kakek-kakek yang saya selalu lihat tiap pagi. Dia menjual barang yang digendong di punggung yang sudah kakunya. “kakek, pergi ke sekolah dulu yah!” Saya teriak kepadanya. “Ohoho, hati-hati ya dek” Katanya suara capek. 6D\D UDVDQ\D NDVLKDQ NHSDGDQ\D VD\D NH NDNHNQ\D GDQ NDVLK XDQJ ULEX “Hati-hati ya kek” Saya bilang kepadanya sambil lari “Wahh, waduh de, makasih dek, hati-hati” Katanya. Saya bekerja di sekolah dan langsung pulang biar bisa makan karena saya lapar. Saya berjalan pulang dan lihat barang-barang kakek dekat warung kecil. Mbak-Mbaknya di situ menjual barang. “Ah, Mbak, Kakek yang punya barang ini ke manakah?” Saya tanya “Oh dek, dia ke mushola sebelah sana” Kata Mbaknya Saya berlari ke mushola dan mencarinya. “kakek, saya udah pulang, ayo makan” Saya teriak Saya melihat orang tua tidur di bawah. “halo mas? Oh Kakek, kek? Kakek? Saya pulang kakek” Saya tanya Saya mencoba bangunkan tapi tidak jawab. Saya cari orang yang membisa bantu saya. Ada sekuriti yang membantu saya. “Kek? Coba saya check badanya. Loh, dingin dek.” Kata Masnya “Meninggal dek…” Dia bilang ³.$.(.. %$1*81/$+´ 6D\D WHULDN Semua orang datang melihat mayat. SELESAI
28
29
Kakek Penjual Cobek Oleh Philip Lundin
-LND WDKXQ \DQJ ODOX NDNHN PDVLK PHQJJXQDNDQ VHSHGD atau penumpang bis dan berhenti di kota tempat aku bekerMD NDNHN DNDQ EHUKHQWL GHNDW SDVDU 0XQJNLQ NLORPHWHU GDUL tempat aku bekerja, Tuan akan duduk dan menjual 8 cobek yang diangkat satunya mungkin mencapai sekilo setengah dan memikulnya selama setengah jam dari rumah kakek. Sang kakek tidak punya keluarga , sang. Kakek hanya punya rumah kecil dekat kebun teh dan uang GDUL MXDODQ NDNHN \DQJ GLJXQDNDQ XQWXN PDNDQ NDOL VHKDUL 6HWLDS MDP HPSDW VRUH NDNHN DNDQ EHUbaring di mushola dan makan dan sholat. Namun kakek sudah tiada dan tinggallah rumah kakek dan jualannya tanpa penghuni, setiap malam orang-orang akan mengambil cobek sang kakek. Dan inilah dongeng yang tak disangka kebenarannya. Sekali hari aku berkunjung ke kakek dan memberinya uang, sang kakek senang menerimaku dan kita sering mengobrol di mushola, tapi sekali ini aku lihat kakek berbagi cobeknya aku sudah berjalan telat ke pekerjaanku dan saya tidak sempat bertanya. Sehabis kerja saya ke tempat kakek berjualan tapi kakek tumben tidak ada, saya punya perasaan tidak enak, saya mulai khawatir namun saya lihat sang kakek berbaring di mushola tersenyum. Namun cara tidur sang kakek mencurigakan seakan orang yang jatuh tergeletak. Kakek tak menyahut. Saya meminta tolong kepada orang yang berjalan di pasar dan crew mushola, kakek meninggal dalam keadaan Husnul Khotimah, banyak orang datang ke pemakaman sang kakek. SELESAI
30
31
Azab Pencuri
dia sangat dicintai oleh orang-orang dengan cahaya yang bersinar di belakangnya seperti lampu latar, nama panggilannya pada dasarnya adalah malaikat, tetapi Ahmad mendekati penjual itu dan berbisik, “Aku mencurinya . ” Penjual itu memandang Ahmad dengan kaget dan menjawab, “Ahmad, itu adalah dosa, kamu tahu kamu akan dihukum karena itu. Mengapa tidak mencoba mendapatkan pekerjaan? Saya punya beberapa orang yang mencari seseorang untuk disewa. ”Ahmad marah dengan komentar itu dan merampas uangnya dan pergi ke mushola untuk sholat karena sudah waktunya.
Dahulu kala, ada seorang anak laki-laki bernama Ahmad, dia adalah anak yang nakal dan suka licik, dia tinggal di sebuah rumah miskin di sebuah kota di Jawa Barat bersama ibunya. Ibunya adalah seorang ibu tunggal yang bekerja sebagai petani di mana dia bercocok tanam dan tumbuh-tumbuhan, meskipun dia menderita karena dia hampir tidak dapat membayar kehidupan Ahmad secara menyeluruh, tetapi bahkan ketika dia menderita, dia tetap mencintai Ahmad dan berusaha untuk menjaganya. bahagia setiap saat.
Ketika Ahmad sedang shalat tiba-tiba ada orang-orang yang berteriak dan seluruh musala berguncang, rak-rak dengan Alquran tumbang dan seluruh musala roboh ketika Ahmad berada di dalam, dia melihat keluar jendela melihat si penjual lewat perlahan. Sedihnya, Ahmad tewas akibat kejadian tersebut.
Oleh Raizaaisha Zahirman
SELESAI
Ahmad tahu bahwa ibunya tidak punya uang sehingga dia menggunakan keterampilan liciknya dan suka mencuri mainan tetangganya saat mereka bermain, dan seiring bertambahnya usia, dia mencuri barang-barang yang lebih penting seperti uang, permata, pakaian, dan lainnya di rahasia tidak memberitahu ibunya karena dia pikir dia akan sangat kecewa. Ahmad memberikan semua barangnya kepada ibunya atau penjual terdekat di pasar untuk mendapatkan uang untuk diberikan kepada ibunya, ibu Ahmad selalu bertanya-tanya dari mana dia mendapatkan semua uang itu tetapi tidak pernah mempertanyakan Ahmad untuk berterima kasih kepada putranya. Suatu hari ibu Ahmad, sayangnya, meninggal karena usia, dan Ahmad ditinggalkan sendirian. Ketika Ahmad tumbuh, dia terus mencuri barang karena dia tidak punya pekerjaan. Suatu hari dia memutuskan untuk pergi ke toko perhiasan lokal untuk mencuri sesuatu, toko perhiasan adalah tempat yang tidak pernah dia datangi tetapi selalu dilewati, sepertinya itu milik seorang penatua dan memiliki SHUDVDDQ QRVWDOJLD VHRODK RODK LWX DGDODK PDVD NHFLOPX $KPDG PDVXN GDQ DGD NHKDGLUDQ \DQJ IDPilier datang dari pemilik yang tidak dia lihat wajahnya, “apakah perhiasan ini asli?” tanya Ahmad, “ya tentu saja, mereka berasal dari bebatuan di puncak gunung dekat kota ini, ini akan saya tunjukkan.” Pemiliknya mengambil kalung termahal dan perangkat kaca untuk menunjukkan kemurnian permata. Ahmad sangat penasaran dengan mahalnya permata itu, “bagus sekali… Saya akan melihat-lihat toko sebentar untuk melihat apakah ada permata yang menurut saya akan dilihat oleh istri saya…” kata Ahmad sementara pemiliknya meletakkan kalung itu. kembali ke rak. Ahmad melihat sekeliling toko dan dengan diam-diam menyelipkan kalung itu ke sakunya dan meninggalkan toko sambil berkata bahwa dia tidak melihat permata yang diinginkannya. Setelah Ahmad meninggalkan toko, dia bergegas pergi ke penjual di dekat kotanya yang selalu dia GDWDQJL NHWLND GLD WLED GLD PHOHWDNNDQ NDOXQJ LWX GL DWDV PHMD XQWXN GLHYDOXDVL ROHK SHQMXDO ³<D ampun, barang mahal lain yang kamu bawa hari ini, Ahmad!” sembur si penjual, Ahmad nyengir, tahu dia akan mendapat banyak uang untuk barang itu, “Bolehkah aku bertanya, setelah sekian tahun aku jadi penasaran bagaimana kamu mendapatkan semua barang ini,” tanya si penjual, Ahmad agak raguragu karena Penjual itu adalah orang yang aneh, dia sepertinya tidak pernah benar-benar menua dan
32
33
Pencuri yang Meninggal di Mushola
buruk. Jika dia akan menggunakan uang itu untuk membantu orang tuanya, Allah akan mempertimbangkan untuk memberinya kesempatan terakhir, tetapi karena dia tidak melakukannya, dia akan dihukum ... dengan kematian. SELESAI
Oleh Rob Ten Have
'XD EHODV KDUL VHEHOXP XODQJ WDKXQ $ULI GLD EHUNHOLOLQJ SDVDU XQWXN mentraktir orang tuanya dengan memasak nasi goreng untuk mereka. Dia sangat dekat dengan orang tuanya dan sangat berterima kasih pada mereka meskipun mereka tidak terlalu kaya dan tidak bisa memberinya pendidikan yang layak. Mereka menabung untuk hari ulang WDKXQQ\D NDUHQD XVLDQ\D \DQJ PHQJLQMDN WDKXQ $ULI VDQJDW SHNHUMD NHUDV GDQ PHPEDQWX RUDQJ WXDQ\D VHFDUD ¿QDQVLDO GHQJDQ EHUMXDODQ PDNDQDQ GL MDODQ Suatu hari orang tuanya meninggalkannya di rumah untuk membelikannya hadiah ulang tahun dengan uang yang telah mereka tabung. Dia memutuskan untuk pergi ke jalan untuk membeli makanan dari NDNL OLPD 'LD PHPHVDQ XGDQJ GDQ PLH NDUHQD LWX DGDODK VHDIRRG NXDOLWDV WHUEDLN NDUHQD GLD WLQJJDO GL pesisir Lombok, sebelah timur pulau utama, Jawa. Saat dia menikmati makanannya, penjual itu mendatanginya dan dengan curiga menawarinya minuman gratis. Tidak sadar akan konsekuensi yang dia minum dan kemudian pingsan. $ULI EDQJXQ GHQJDQ NDNL GLLNDW WHUJDQWXQJ WHUEDOLN GL DWDV ODXWDQ 'LD PHOLKDW VDOHVPDQ PHURNRN GLD berasumsi bahwa dia telah menunggunya bangun. Penjual itu bertanya dengan suara serak: anak PXGD XPXUPX PDVLK SDQMDQJ NDPX KDUXV PHQMDODQLQ\D GHQJDQ SRWHQVL SHQXK GDQ VHEHOXP $ULI bisa menjawab, dia pingsan lagi. dia terbangun di pinggir jalan di mana dia membeli udang dan mie. Di hari ulang tahunnya, orang tuanya memberinya sarung sutra dan sajadah. Dia memiliki wajah yang sangat pucat karena dia tidak bisa berhenti memikirkan apa yang terjadi malam itu. Dia perlahan berbisik: terima kasih. Kemudian pada hari itu dia pergi sholat. Tiba-tiba pingsan lagi dan bangun melihat salesman lagi. PenMXDO LWX EHUNDWD µ6D\D WHODK PHPSHULQJDWNDQ $QGD $ULI $OODK PHPLOLNL DWXUDQ EHUKDUJD \DQJ WLGDN EROHK dilanggar. Saya bertanggung jawab untuk memperingatkan orang agar tidak melanggarnya. Tingkah ODNXPX \DQJ PHQFXUL DGDODK VDODK VDWX GRVD WHUEHVDU µ $ULI PHQMDZDE µ0DDINDQ VD\D $OODK VD\D seharusnya tidak melakukan kejahatan ini tolong beri saya satu kesempatan lagi’ Tapi Allah tahu yang terbaik untuknya, godaan untuk terus mencuri barang orang lain terlalu sulit untuk GLODZDQ DSDODJL $ULI NDUHQD GLD PHQJJXQDNDQ XDQJ \DQJ GLD FXUL XQWXN PHODNXNDQ KDO KDO \DQJ OHELK
34
35
36
37
Cinta Segitiga Oleh Caroline Sewell
Sara, remaja dan murid di SMA yang berkencan dengan seorang bully, Bima. Sara adalah murid yang sangat pintar dan rajin, tetapi kenapa dia berkencan dengan bully? Kemudian, ada Lou. Dia juga adalah remaja dan murid yang sekolah dengan Sara. Dia adalah seorang pendiam. Lou suka dengan Sara tetapi dia sudah berkencan dengan Bima. Akhirnya, Bima, si bully. Juga, pacarnya Sara. Apa kesamaan ketiga RUDQJ LQL" 0HUHND DGDODK /RYH 7ULDQJOH
pada Sara. Dia kemudian mengakuinya. Sara marah tetapi juga sedih. Dia penuh emosi. Sara meningJDONDQQ\D %LPD GL NDIH Dia naik taksi pulang dan memberitahu Lou tentang semua yang terjadi dengan Bima. “Aku sangat menyesal aku tidak percaya dengan kamu Lou” dia menangis melalui telepon. Lou merasa kasihan pada Sara tapi juga sedikit senang karena sekarang dia sendiri dan Lou punya kesempatan. Dia bertanya apakah mereka mungkin bisa pergi kencan minggu depan. Sara ingin melakukan apa saja untuk menghibur dirinya, jadi dia setuju. Minggu berikutnya mereka mulai berteman dekat dan bahagia. SELESAI
Sara bersiap-siap untuk kencan dengan Bima. Dia pulang tepat setelah sekolah untuk bersiap-siap. Bima masih di sekolah untuk melakukan pekerjaan yang belum selesai, atau begitulah yang Sara tahu. 6DUD GDQ %LPD EHUHQFDQD SHUJL NHQFDQ NH NDIH GHNDW DSDUWHPHQQ\D 6DDW 6DUD EHUVLDS VLDS WHPDQ sekelasnya, Lou melihat sesuatu yang sangat tidak terduga. Saat Lou sudah mau pulang dari sekolah, dia mulai mendengar teriakan dan tangisan datang dari belakang gedung sekolah. Dia mengintip, dan ternyata Bima berteriak dan memukuli seseorang teman sekelas. Korbannya adalah orang yang baik dan pasti tidak melakukan hal yang buruk ke Bima. Dia pasti baru saja memukulinya karena dia kutu buku atau jelek. Bima meneriakkan hal-hal buruk dan menendangnya hingga tidak bisa berjalan lagi. Lou terlalu takut untuk ikut campur tetapi sangat ingin memberi tahu Sara tentang hal itu. Karena Lou sangat menyukai Sara, dan dia berpikir bahwa dia tidak pantas mendapatkan seseorang dengan perilaku seperti Bima. Ketika Lou tiba di rumah, dia mengirim pesan kepada Sara dan berkata “Hai, kamu tidak akan percaya apa yang aku lihat hari ini.” Sara mendapat teks saat dia keluar dari kamar mandi dan terkejut karena Lou memang selalu sangat diam di kelas. “Apa?” Dia menjawab. Lou menjelaskan tentang apa yang dia lihat, dan Sara tidak percaya. Sara berkata bahwa dia berbohong, dan itu tidak akan pernah terjadi. Keberanian Lou muncul dan terus berjuang agar Sara percaya padanya. Mereka mulai berantem, melalui SMS, karena Sara terkejut dan tidak ingin mempercayainya, sementara Lou berusaha meyakinkannya. Sara kemudian mengabaikannya dan melanjutkan untuk bersiap-siap. Saat dia sudah memakai makeup-nya, dia terus bertanya pada dirinya sendiri apakah hal yang Lou katakan itu benar atau tidak. Dia bingung dan tersesat tetapi memutuskan untuk tetap pergi karena dia KDQ\D PHPLNLUNDQ \DQJ SRVLWLI 6DUD PHPHVDQ WDNVL GDQ SHUJL NH NDIH 'LD WHUXV PHPLNLUNDQ DSD \DQJ Lou katakan dan mulai mempercayainya. Karena dia menyadari bahwa Bima memang memiliki sisi PLVWHULXV GDODP GLULQ\D 6RSLU WDNVL PHQJKHQWLNDQ PRELOQ\D NDUHQD PHUHND VXGDK VDPSDL GL NDIH Sara melihat Bima menunggunya di meja. Dia berjalan ke mejanya dengan tampilan kecewa. Bima bertanya ada apa tampang kecewa itu dan Sara menghadapinya. “Apakah kamu nge-bully orang di sekolah?” tanya Sara. Dia menyangkal pada awalnya, tetapi tidak ada orang yang bisa berbohong ke-
38
39
Tato Jodoh Oleh Jasmyn Soekidi-Ford “Panggilan untuk Korean Airlines BF7438 silakan masuk ke pesawat..” “Oh! itu penerbangan saya, saya tidak sabar untuk sampai di Korea dan pergi ke konser!”
Ketika konser berakhir, dia bersiap-bersiap untuk meninggalkan stadion tetapi dia merasakan sebuah tangan menepuk pundaknya. Dia membalikkan badan dan melihat seorang manajer Stray Kids. “Tolong ikuti saya ke belakang panggung, Felix memanggil Anda” kata Pak Manajer. Mina terkejut. “Oh baiklah,” kata Mina. 0LQD PHQJLNXWL PDQDMHU GDQ VHWHODK PHQXQJJX VHNLWDU PHQLW GLD PHOLKDW )HOL[ ³7HULPD NDVLK NDPX boleh pergi sekarang,” kata Felix kepada manajernya. Manajer tersebut pergi dan meninggalkan mereka. “Saya melihat kamu memiliki tato jodoh yang sama denganku, mungkin kita berjodoh” kata Felix. “Jadi aku tidak bermimpi?” pikir Mina. “Oh iya” kata Mina. Tidak terasa Mina dan Felix telah berbicara selama satu jam. Pak Manajer berkata bahwa Mina harus pergi sekarang. Mereka berdua bertukar nomor telepon dan Mina pulang. “Itu adalah hal paling gila yang pernah terjadi padaku!” seru Mina. SELESAI
Mina adalah seorang gadis campuran dari Indonesia dan Korea yang berambut coklat dan panjang yang cantik dan baik hati. Hari ini Mina bersiap-siap mau terbang ke Korea untuk menghadiri konser idolanya. Mina tiba di Korea di pagi hari, dia naik taksi ke hotel. Dia turun dari taksi dan melihat tanda beVDU \DQJ EHUWXOLVNDQ ³)$1&< +RWHO´ 0LQD PHQXMX UHVHSVLRQLV XQWXN PHODNXNDQ SHQGDIWDUDQ GDQ mendapatkan kartu kamarnya dan dia mengucapkan terima kasih. Di kartunya tertulis “Kamar 3, Lantai ´ GLD QDLN OLIW NH ODQWDL 0LQD PHOLKDW MDPQ\D \DQJ PHQXQMXNNDQ SXNXO “Saya harus bersiap-siap untuk konser yang akan dimulai jam 4 sore” kata Mina. Dia berjalan menuju kamarnya dan membuka pintu. Dia meletakkan kopernya di lantai dan melompat ke tempat tidur. Mina merasa mengantuk, tetapi sebelum itu dia turun dari tempat tidur dan membuka kopernya. Dia mengeluarkan pakaian dan pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Mina keluar dari kamar mandi dengan pakaian konsernya dan melihat dirinya di cermin. “Wah, bajunya sangat cantik” pikir Mina. Dia melihat jam kamarnya yang sudah menunjukkan pukul 3. “Oh saya perlu pergi sekarang” kata Mina. Dia mengambil tasnya dan kartu kamarnya. 0LQD QDLN OLIW GDQ PHQHNDQ WRPERO NH ODQWDL GDVDU 0LQD EXUX EXUX NHOXDU GDUL OLIW GDQ PHPDQJJLO WDNVL Setelah mendapatkan taksi, Mina memberi tahu sopir taksi di mana dia akan pergi. “Pak, saya mau ke stadion Jamsil-Olympic”. Sopir taksi itu mengangguk dan mulai menyetir. Mina melihat pemandangan indah kota Seoul dan sebelum dia menyadarinya mereka sudah sampai di stadion. Dia membayar sopir taksi, mengucapkan terima kasih dan turun dari mobil. Mina berbaris di barisan kecil depan pintu masuk. Mina memberikan tiketnya kepada penjaga dan dia akhirnya masuk. Mina merasa sangat bahagia ketika berjalan menuju kursi di depan panggung. Musik dimainkan dan Stray kids keluar dari belakang panggung. Mereka mulai bernyanyi. Mina menikmati konsernya, tetapi sesuatu yang tidak terduga terjadi. Dia merasakan kesemutan di lengan kirinya yang ternyata adalah tato jodohnya. Mina melihat Felix berdiri di depannya. Felix tersenyum padanya dan dia terkejut. Mina melihat ke tangan Felix dan melihat tato yang sama. Dia mengabaikan tato jodohnya dan menikmati sisa konsernya.
40
41
Hutan Berhantu Oleh Jeremy Lang Ini adalah petualangan tiga remaja yang tinggal di desa yang tidak terlalu besar. Nama mereka adalah Billy, Lola dan (ULF %LOO\ DGDODK WHUNHQDO SHPEHUDQL GDQ EHUXVLD WDKXQ /ROD DGDODK WHUNHQDO VRPERQJ GDQ EHUXVLD WDKXQ GDQ (ULF DGDODK WHUNHQDO SHQDNXW GDQ EHUXVLD WDKXQ
membebaskan mereka dan mengatakan kepada mereka untuk jangan kembali lagi. Tiga remaja tersebut berhasil keluar dari hutan berhantu itu, tapi hantu yang di dalam hutan itu hilang atau tidak dan petugasnya tidak pernah melihat hantu di dalam hutan itu. Tiga remaja itu berpikir kok bisa ada nama kita di badan boneka itu, apakah hantunya tahu kita atau hantunya hanya membikin itu untuk kesenangan atau ada orang yang mereka tahu yang sedang bercanda dengan mereka dan membikin tiga boneka terbuat dari kayu dan menulis nama mereka di badannya. Tidak ada orang yang akan tahu karena apa dan siapa yang membikin itu. SELESAI
6XDWX KDUL %LOO\ PHQHOHIRQ /ROD GDQ (ULF XQWXN SHUJL PDNDQ VLDQJ bareng. Tiga remaja berangkat dari rumah mereka untuk pergi makan siang bareng, lalu pas sudah sampai Billy mengaku kenapa dia mengundang Lola dan Eric untuk makan siang bareng. Kata Billy, “Aku mengundangkan kalian karena aku mau pergi ke hutan yang berhantu, tapi aku tidak mau pergi sendiri.” Lalu Lola dan Eric melihat satu sama lain dan Eric katakan, “Aku tidak mau.” Lola katakan, ”Kenapa kamu mau pergi ke sana?” Billy katakan, “Karena aku mau tahu apakah itu benar-benar berhantu atau tidak.” Lola memilih untuk pergi bersama Billy dan Eric masih memperdebatkan apakah diam atau pergi bareng mereka atau tidak. Lalu Eric memilih untuk pergi karena dia tidak mau sendirian di rumah dia. Billy, Eric dan Lola mengemasi barang-barang yang penting untuk pergi ke hutan yang berhantu. Tiga remaja tersebut berjalan kaki bareng ke hutan berhantu itu karena hutannya tidak terlalu jauh. Billy menemukan gerbang yang tertutup, di samping gerbang itu ada tanda-tanda yang mengatakan hati-hati dan jangan masuk ke dalam. Eric lalu bilang, “Billy ada tanda mengatakan jangan masuk ke dalam, ayo pulang saja.” Billy tidak mau pulang karena dia mau tahu apa yang di dalam hutan berhantu itu. Tiga remaja tersebut memanjat gerbang itu dan masuk ke dalam tanpa orang lain melihat mereka. Lalu Billy melihat jalanannya terbelah dan berhenti untuk berpikir lewat mana yang lebih baik. Lola bilang, “Ayo kita lewat jalan kanan.” Lalu Billy bilang, ”Jangan, lewat kiri aja.” Dan Eric bilang, “Kita kembali saja, aku tidak suka.” Akhirnya mereka main hompimpa untuk siapa yang menang dan Lola menang, mereka harus lewat jalan kanan. Mereka berjalan terus sampai mereka menemukan sesuatu. Lalu Eric menemukan sesuatu yang sangat mengerikan, Eric menemukan badan korban yang tidak ada kepalanya digantung di pohon yang tinggi. Lalu Lola menemukan tiga boneka yang ada nama mereka di badannya, satu boneka bernama Billy, satu boneka bernama Lola dan satu boneka bernama Eric. Tiga boneka tersebut lagi duduk di tanah kotor di bawah badan korban yang digantung di pohon yang tinggi dan tiga boneka tersebut tidak punya tangan dan kaki, tiga boneka itu terbuat dari kayu. Lalu tiga remaja itu berlari balik ke gerbang yang mereka lewat untuk masuk ke dalam hutan itu, Lola menemukan petugas yang menjaga hutan itu dan menjelaskan kepada petugasnya apa yang terjadi di dalam hutan itu. Lalu petugasnya bilang, “Kenapa kalian pergi ke dalam hutan itu, kan sudah ada tanda-tanda yang bilang tidak boleh PDVXN ´ %LOO\ /ROD GDQ (ULF PHPLQWD PDDI GDQ PHPELODQJ NHSDGD SHWXJDVQ\D NHQDSD PHUHND PDsuk ke dalam hutan itu. Lalu tiga remaja itu berhasil keluar dari hutan berhantu itu karena petugasnya
42
43
Datsu sang Pahlawan
Datsu memberitahu penduduk kerajaan bahwa dia adalah iblis ketiga, Alk (mahluk kuno) manusia dan GLD DGDODK EDJLDQ GDUL JXLOG \DQJ SDOLQJ KHEDW GL GXQLD 0DYLV GDQ .LULWDR NHPXGLDQ EHUJDEXQJ GHQJDQ 'DWVX GDODP SHWXDODQJDQ EDUXQ\D 1HJDUD $OI PHQMDGL OHELK EDLN GDQ SHWXDODQJDQ EDUX 'DWVX .LULWDR GDQ 0DYLV DNDQ VHJHUD GLPXODL GDODP NLVDK VHODQMXWQ\D SELESAI
Oleh Josh Napitupulu Dahulu kala di negeri yang jauh, hiduplah seorang laki-laki \DQJ EHUQDPD 'DWVX 'DWVX DGDODK VHRUDQJ LQWURYHUW GDQ GLD tidak suka bertemu dengan orang baru. Tetapi dia ditugaskan oleh seseorang untuk membunuh seorang raja yang tiran bernama 5DMD $OI 5DMD WLUDQ $OI DGDODK UDMD NHMDP \DQJ PHPSHUODNXNDQ ZDUJD sipilnya dengan buruk. Datsu menerima tugasnya dan pergi untuk membunuh raja tiran. 'DWVX PHPDVXNL LEX NRWD NHUDMDDQ $OI GDQ PHQHPXNDQ EDKZD NHUDMDDQ $OI GLSHQXKL GHQJDQ NHMDKDWDQ dan kemiskinan, rumah rumah-rusak dan banyak orang yang tidak punya rumah. Saat dia melewati LEX NRWD NHUDMDDQ $OI GLD PHQGHQJDU WHULDNDQ GDQ PHQ\HODPDWNDQ VHRUDQJ JDGLV \DQJ EHUQDPD 0DYLV GDUL SHQFXUL GHQJDQ PDQWUD DSL 0DYLV DGDODK JDGLV \DQJ VHGDQJ EHODMDU VLKLU WHWDSL LD WLGDN GDSDW PHQHPXNDQ VHRUDQJ JXUX NDUHQD QHJDUDQ\D PLVNLQ -DGL 0DYLV WHUWDULN GHQJDQ NHSLQWDUDQ GDQ VLKLU 'DWVX 0DYLV PHPLQWD 'DWVX XQWXN EHUVHGLD PHQMDGL JXUXQ\D 0DYLV PHQFHULWDNDQ WHQWDQJ 'DWVX NHSDGD NDNDNQ\D \DQJ VRPERQJ EHUQDPD .LULWDR .LULWDR DGDODK ODNL ODNL ERGRK \DQJ VRPERQJ GDQ PHUDVD SDOLQJ NXDW GL GXQLD .HWLND 0DYLV PHPSHUWHPXNDQ .LULWDR dan Datsu, Kiritao menantang Datsu untuk berduel. Kiritao sangat yakin bahwa dia akan menang tetapi Datsu mengalahkan dia dengan satu pukulan. Datsu merasa tidak enak karena mengalahkan Kiritao dan memberitahu mereka tentang misinya. Tetapi dengan menjalankan misinya berarti dia harus memEDZD 0DYLV GDQ .LULWDR GDODP SHUMDODQDQQ\D 6DPELO PHUHQFDQDNDQ VHUDQJDQ NH NDVWHO UDMD WLUDQ 'DWVX PHQJDMDUNDQ .LULWDR LOPX EHOD GLUL GDQ EHODMDU GDUL 0DYLV WHQWDQJ VLKLU \DQJ EHOXP LD SHODMDUL Hari berikutnya mereka menuju ke kastel raja tiran. Saat mereka masuk ke kastelnya, mereka dipisahkan oleh ruangan yang berbeda. Kirtao berada di sebuah ruangan raksasa yang hampir setinggi kastel GDQ 0DYLV EHUDGD GL WHPSDW SHQ\LKLU VDQJ UDMD .LULWDR PHPEXQXK VHHNRU PDNKOXN UDNVDVD GHQJDQ WHNQLN EHUWDUXQJ \DQJ WHODK GLDMDUNDQ 'DYLV 0DYLV EHUKDVLO PHPEXQXK SHQ\LKLU VDQJ UDMD GHQJDQ PDQWUD DLU 6HWHODK .LULWDR GDQ 0DYLV PHPEXQXK SHQ\LKLU GDQ UDNVDVD PHUHND GLSLQGDKNDQ NH NDPDU raja yang sedang didatangi Datsu. 5DMD WLUDQ $OI \DQJ PHQJHWDKXL VHGDQJ EHUDGD GDODP NHDGDDQ WHUMHSLW WHUSDNVD PHPEXDW NHVHSDNDtan dengan iblis yang memberinya kekuatan iblis. Dia kemudian mencoba menyerang Datsu namun dengan ayunan pedangnya, Datsu berhasil mengalahkan raja. Tetapi Datsu terjatuh dalam kegelapan GDQ NHPXGLDQ SLQJVDQ 0DYLV GDQ .LULWDR PHPEDQJXQNDQQ\D WHWDSL 'DWVX EHUEDQJXQ GHQJDQ NHNXDWDQ LEOLV GDQ PHQJDPXN 'LD PXODL PHQ\HUDQJ NRWD GDQ RUDQJ RUDQJQ\D 0DYLV GDQ .LULWDR PHQJLQJDWkannya bahwa Datsu tidak sendiri dan dia kemudian tersadar dan kembali normal.
44
45
Semua yang Kuinginkan Oleh Sarah Miski
Pernah ada pasangan bahagia yang tinggal di pusat kota London. Anisa, wanita muda yang sangat baik, cerdas dan cantik dengan mata coklat besar, rambut hitam panjang, dan tinggi VHNLWDU FP 'DQ $GLND VHRUDQJ SHPXGD \DQJ PHQDZDQ WLQJJL FP NXOLW GDQ UDPEXW JHODS PHZXMXGNDQ NHEHUDQLDQ GDQ NHPDQGLULDQQ\D 0HUHND EHUGXD EHUXVLD WDKXQ GDQ EDUX VDMD OXOXV GDUL VHNRODK ELVQLV /RQGRQ Mereka saling mencintai dan memulai hidup baru mereka sebagai pasangan yang bahagia. Beberapa minggu, bulan dan tahun telah berlalu, perlahan-lahan semua teman sepupunya dan semua orang di sekitar Anisa mulai mempunyai anak. Dia mulai merasa agak kesepian dan mulai sangat menginginkan anak meskipun dia tahu dia menikah dengan Adika meskipun tahu dia tidak akan bisa punya anak. Semua orang di tempat kerja Anisa sudah berpasangan kecuali pria ini Ahmad. Ahmad setahun lebLK WXD GDULQ\D VHNLWDU WDKXQ GLD WLQJJL OXFX WDPSDQ GDQ WHUOLKDW VHSHUWL YHUVL PXGD GDUL 'ZD\QH Johnson. Setiap hari saat makan siang, Anisa dan Ahmad sering berbicara dan menjadi teman dekat. Setelah kurang lebih setahun Ahmad menyadari bahwa ia sangat ingin menikah dengan Anisa dan membawanya ke taman Celina, yang dipenuhi dengan bunga, selalu bermain musik dan berada di depan kampusnya. Di sana dia melamarnya di depan air mancur dan menjelaskan kepadanya bagaimana dia bisa memberikan semua yang Anisa inginkan. Anisa setuju untuk menikah dengannya, pada hari itu juga dia memanggil Adika ke taman dan memintanya untuk berpisah. Adika sangat kaget dan hancur meski harus menerimanya. Anisa sangat senang karena telah berpisah dengan Adika dan mulai merencanakan pernikahannya dengan Ahmad. Suatu malam Adika meminta Anisa untuk berjalan bersamanya pada malam terakhir mereka jadi pasangan di taman Celina, tempat mereka pertama kali bertemu. Dia membawanya ke bawah pohon tempat mereka pertama bertemu dan meletakkan karpet yang mereka miliki pas pertama mereka bertemu. Mereka berbicara berjam-jam tentang bagaimana mereka bertemu, jatuh cinta, saling menerima dan ingin menghabiskan sisa hidup mereka bersama. Anisa menangis di bahu Adika dan menyadari dia hanya membutuhkan Adika dan mereka selalu bisa mengadopsi anak. Anisa memutuskan hubungan dengan Ahmad dan pindah kembali kepada Adika. Anisa dan Adika saling lebih menyayangi setiap hari. Mereka lebih bahagia setiap hari. SELESAI
46
47
48
49
Adit dan Isabel
put Isabel dan kabur bersama. Terjadi kejar mengejar antara polisi dan sepasang sejoli. Pengejaran ini EHUODQJVXQJ VHODPD PHQLW VDPSDL DNKLUQ\D PRWRU $GLW WHUSHOHVHW NH MXUDQJ GDQ PHUHND EHUGXD LNXW terjun ke dalamnya.
Oleh Dewa Lay (Dewo)
Adit meninggal di tempat. Isabel terluka parah dan dilarikan ke rumah sakit. Polisi mendatangi rumah Tono untuk mengabarkan berita naas ini. Tono menyesali keputusan yang dibuatnya. Dia sedih dan menyadari bahwa tidak seharusnya dia menekan Adit dan Isabel. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Adit tidak bisa kembali lagi ke pangkuan mereka. Mungkin inilah namanya cinta sejati memerlukan pengorbanan.
$GLW DGDODK PDKDVLVZL 8QLYHUVLWDV ,QGRQHVLD GL %DWDYLD 'LD mengambil jurusan seni dan kerajinan dan merupakan salah satu siswa yang paling berbakat di kelasnya. Isabel berasal GDUL %HODQGD 'LD DGDODK VDWX GDUL VLVZD SHUWXNDUDQ SHODjar dari Negeri Tulip. Dia juga mengambil jurusan seni dan sanJDW EHUEDNDW GL ELGDQJQ\D ,D EHUDQJNDW NH %DWDYLD SDGD WDKXQ XQWXN PHOLKDW GDQ PHPSHODMDUL EDJDLPDQD SHUVHSVL VHQL UXSD GL ,QGRQHVLD $GD SDPHUDQ \DQJ GLDGDNDQ ROHK 8QLYHUVLWDV ,QGRQHVLD \DQJ menjadi tuan rumah penghargaan karya seni karya mahasiswanya. Salah satu karya Adit dipamerkan dan dipertontonkan ke seluruh kampus. Banyak orang terkesima dengan karya Adit : Sebuah lukisan tentang perang di Yogyakarta. Adit sangat bahagia dengan keantusiasan para pecinta seni. Di sinilah GLD EHUWHPX ,VDEHO ,VDEHO EHUGLUL GL GHSDQ OXNLVDQ $GLW VHODPD KDPSLU PHQLW GDQ LQL PHPEXDW $GLW penasaran. Perkenalan mereka di pameran menjadi persahabatan dan tak berapa lama persahabatan tersebut tumbuh menjadi cinta.
SELESAI
Adit dan Isabel tidak dapat dipisahkan. Dimana ada Adit, disitulah Isabel berada. Mereka selalu bertemu di warung dekat kampus. Mereka memiliki banyak kesamaan: sama-sama pecinta seni dan makanan Indonesia. Perbedaan kebangsaan malah mempererat hubungan mereka. Setelah berkencan beberapa bulan, Adit bermaksud mengenalkan Isabel pada keluarganya. Orang tua Adit sangat senang mendengar bahwa dia telah bertemu dengan seorang gadis yang sangat luar biasa yang telah mendukung Adit di karya seninya. Sayangnya, kenyataan berkata sebaliknya. Ayah Adit, Tono sangat kaget melihat Isabel yang berkebangsaan Belanda. Tono dididik untuk membenci pemerintah BelanGD ROHK D\DKQ\D \DQJ GXOXQ\D VHRUDQJ WHQWDUD ,QGRQHVLD .DNHN $GLW LQL ZDIDW WDKXQ ODOX GL WDQJDQ tentara Belanda, terbunuh di suatu pertempuran di Yogyakarta. Dengan muka merah padam menahan amarah, Tono mengusir Isabel dari rumahnya. Isabel tersinggung dan terluka. Demikian juga Adit. Dia tidak menyangka ayahnya masih berpikiran kolot seperti itu. Adit berusaha menjelaskan kepada ayahnya bahwa Isabel tidak ada hubungannya dengan dendam Tono terhadap pemerintah Belanda, tapi Tono bersikeras dan melarang hubungan mereka. Adit sedih dan sakit hati. Tapi dia masih berharap ayahnya akan berubah pikiran. Adit dan Isabel tetap berhubungan secara diam-diam walaupun dilarang. Sampai pada suatu ketika, Tono ingin memberi kejutan dengan menjemput Adit di kampusnya. Dia melihat mereka sedang berpelukan mesra! Tono langsung melabrak Isabel dan memintanya untuk menjauhi anaknya. Adit naik pitam dan meninggalkan ayahnya di kampus, pulang ke rumah, mengemasi barang-barangnya dan pergi dari rumah. Tono murka dan menghubungi polisi dengan tuduhan bahwa Isabel menculik anak semata wayangnya. 3ROLVL EHUWLQGDN FHSDW GDQ PHQJHMDU PHUHND 'HQJDQ PHQJHQGDUDL PRWRU %6$ 6 Q\D $GLW PHQMHP-
50
51
Kemarahan Batara Oleh Deandra Yulianto Pada zaman dahulu ada Dewa Petir, namanya Batara. Batara adalah salah satu anak Tuhan, dengan tinggi 4 Km namun ketika dia turun di bumi dia bisa ganti tingginya seperti orang manusia biasa, sangat berotot, bermata biru seperti laut dan memiliki pakaian seperti Dewa Yunani. Dia dikirim ke bumi dan hanya bisa kembali ke surga jika dia melakukan satu perbuatan baik. Kami percaya bahwa tujuan Batara adalah membuat manusia hidup setara. Jika dia melihat perbuatan buruk, badai akan terjadi pada hari itu. Sebuah desa kecil di Sumatera, yang keadaan miskin sedang berjuang untuk menghasilkan makanan, menghadapi diskriminasi, dan penyalahgunaan kekuasaan. Seorang tua datang ke desa Sumatera itu mengaku sebagai dewa Batara. “Hai Hiatus, apakah kamu tahu cerita rakyat Batara” kata seorang penduduk desa, “Ini tentang Dewa Petir, dia membenci pengkhianatan bukan?” Hiatus menjawab. “Rumor mengatakan, bahwa seorang lelaki tua dengan kucing di desa kami mengaku sebagai Dewa Batara sendiri, warga desa menginginkan Hiatus untuk melihat apa yang dia lakukan di sini, mengapa dia ada di sini dan terakhir melihat apakah dia seorang penipu, Hiatus tidak perlu dilakukan yang terakhir, karena dewa Batara hanyalah cerita rakyat “.
kenapa kamu punya kucing, apakah dewa bahkan membutuhkan kucing” tambah Hiatus. “Raci adalah satu-satunya kenangan dari istriku, sayangnya dia meninggal karena usia tua jadi tolong aku mencapai tujuanku dan biarkan aku pergi ke surga” Batara menangis sedikit. Setelah percakapan ini, Hiatus tidak memiliki emosi, dia tidak peduli dengan penipu ini. Batara pergi ke sungai untuk mencuci wajahnya. Karena Raci sendirian, Hiatus mengambil Raci dan membawanya ke penduduk setempat lainnya. “Halo semua! Saya sudah berbicara dengan Batara dan dia mengatakan kepada saya bahwa dia adaODK 'HZD %DWDUD \DQJ VHEHQDUQ\D 0RWLI \DQJ VDPD DODVDQ \DQJ VDPD 7DSL GLD SXQ\D NXFLQJ GDQ istri yang sudah mati. Apa yang harus kita lakukan dengan kucing ini? “ teriak Hiatus kepada penduduk desa. “Mengapa Dewa memiliki istri manusia” kata seorang penduduk desa. “Tepat sekali, penipu ini menyamar sebagai dewa dan dia harus membayar harganya. Menurutku, kita membunuh kucingnya!” Setelah Batara mencuci wajahnya, ia kembali ke desa, dan ia dilihat Raci mati oleh penduduk desa. Seluruh desa menertawakan Batara yang menangis untuk kucing yang mati. Karena marah, Batara PHQMHULW 7HULDNDQQ\D VHNHUDV EDGDL SHWLU 6DPELO EHUWHULDN WXEXKQ\D WXPEXK VHWLQJJL .P +DQFXU karena kematian Raci, dia menciptakan badai petir untuk menghancurkan desa kecil itu. “lari… lari… lari! Itu Dewa Batara asli” Semua orang mencoba melarikan diri tetapi itu semua sia-sia. Badai Batara yang terlalu kuat menghancurkan rumah-rumah kayu, menghancurkan persawahan dan menghancurkan semua hewan dan manusia. Namun sebagai hukuman Batara tidak diperbolehkan kembali ke surga dan dihukum menghabiskan sisa hidupnya yang abadi di bumi. Dia tidak ingin berada di bumi jadi dia tinggal di awan. Sekarang setiap perbuatan jahat muncul badai petir yang disebut: Kemarahan Batara. Amanatnya dari cerpen ini adalah selalu bersikap baik kepada orang lain dan selalu membantu orang asing yang butuh bantuan. SELESAI
Hiatus adalah seorang pria paruh baya, tampan dan berusaha untuk memiliki reputasi yang baik untuk desanya agar dapat menjadi kepala desa berikutnya. Jadi untuk meningkatkan reputasinya, dia mulai PHQJXPSXONDQ LQIRUPDVL WHQWDQJ RUDQJ WXD LQL Batara membuat gubuk kecil yang dibuat dari kayu, tidak banyak yang ada di gubuk ini. Satu-satunya NDPDU XQWXN WHPSDW WLGXU GDQ WHPSDW WLGXU XQWXN 5DFL NXFLQJQ\D 'HQJDQ LQIRUPDVL LQL +LDWXV EHUDQJNDW XQWXN PHQFDUL LQIRUPDVL WHQWDQJ %DWDUD * ketuk pintu * Batara membuka pintu. “Halo Batara, kamu tahu tidak menyenangkan menyamar sebagai dewa”, tanya Hiatus. “Aku hanya menjadi diriku sendiri, Hiatus” Batara jawab. “Koh bisa tahu nama saya? Yah, aku tidak terlalu peduli. Saya hanya ingin kamu berhenti menyamar sebagai dewa dan memberitahu saya mengapa kamu ada di sini dan beri tahu saya apa yang akan kamu lakukan di sini?” tanya Hiatus. “Kamu tidak sopan untuk seorang pria, baik saya di sini karena ayah saya mengirim saya ke bumi dan saya perlu melakukan satu perbuatan baik untuk kembali ke surga, alasan saya di sini adalah karena saya perlu membuat manusia hidup setara. Alasan saya pergi ke sini dan bukannya ke tempat lain adalah karena tempat ini dalam keadaan yang sangat buruk sehingga akan mudah diperbaiki” Batara tersenyum. “Kamu tahu tidak ada yang percaya kamu kan? Dan
52
53
Gadis Jawa di Belanda
Oleh Ellena Cumberbirch Berdiri teguh, percaya pada diri sendiri dan kejar impian Anda! 3DGD VXDWX KDUL KLGXSODK VHRUDQJ JDGLV -DZD EHUXVLD WDKXQ \DQJ PHPLOLNL LPSLDQ PHQMDGL VHRUDQJ GRNWHU 'LD NH %HODQGD XQWXN PHODQMXWNDQ 3HQGLGLNDQ GL 8QLYHUVLW\ RI $PVWHUGDP VDDW WDKXQ DJDU ELVD PHQMDGL GRNWHU 8QLYHUVLW\ RI $PVWHUGDP DGDODK VDODK VDWX XQLYHUVLWDV \DQJ SDOLQJ EDJXV GL %HODQGD D\DKQ\D PHQJLULP DQDNQ\D NH VDQD XQWXN PHQMDGL anak yang pintar dan bisa mempunyai karir yang sukses. ³$NX DNDQ EDLN EDLN VDMD EX ´ 8FDS 6DQWL VDDW EHUGLUL GL VHOD VHOD GURS RII DUHD GL EDQGDUD .HPDMRran di pagi hari. Santi adalah gadis muda yang baik hati, sopan, pendek, mempunyai rambut hitam dan mata berwarna coklat tua. Ia dinamakan Santi karena namanya hampir sama dengan nama Ibu .DUWLQL 'LD NH %HODQGD XQWXN PHODQMXWNDQ SHQGLGLNDQ GL VHNRODK 8QLYHUVLWDV $PVWHUGDP DJDU ELVD menjadi dokter. Santi memeluk ibunya dan berjalan pergi dengan kopernya saat ayahnya mengikuti di belakangnya. Mereka masuk ke dalam bandara saat petugas keamanan memeriksa koper mereka dan langsung check in. Bandara Kemajoran tidak terlalu besar tetapi dipenuhi dengan orang-orang yang berjalan di sekitar tempat itu dengan koper dan orang yang mereka cintai. AC-nya dingin dan suara orang-orang di bandara melebihi suara Santi saat dia memberitahu ayahnya bahwa dia ingin pergi ke toilet. Saat Santi kembali dari kamar mandi, mereka berjalan ke kamar boarding, pesawatnya juga tidak terlalu besar tetapi Santi sangat menantikan untuk tiba Belanda, bertemu dengan orang-orangnya dan mencoba makanan mereka. Santi menaiki pesawat dan perjalanannya cukup lama, Ia bisa melihat matahari, awan dan melihat burung dari kejauhan pesawat. %HJLWX 6DQWL WLED PHUHND ODQJVXQJ PHQXMX 8QLYHUVLWDV $PVWHUGDP GDQ PDVXN NH NDPDU DVUDPDQ\D untuk meletakkan kopernya di sana. Dia memeluk ayahnya selamat tinggal, mengucapkan terima NDVLK GDQ SHUJL NH NHODV XQWXN SHUNHQDODQ .HWLND GLD PDVXN NH NHODV GLD PHOLKDW RUDQJ GL VDQD OHELK DZDO VHRUDQJ DQDN ODNL ODNL %HODQGD EHUXPXU WDKXQ EHUQDPD -DQVHQ \DQJ EDLN KDWL VRSDQ UDPEXW FRNODW GDQ WLQJJL GDQ VHRUDQJ JDGLV %HODQGD EHUXPXU WDKXQ EHUQDPD /DXUD \DQJ VRPERQJ NHUDV kepala, mempunyai mata biru, rambut pirang dan tinggi. Jansen tersenyum dan Laura memandang Santi dengan kejam, saat itulah dia tahu ini akan menjadi tahun yang sulit.
dorongnya hingga terjatuh. Laura menatap Santi dan berkata “ups kembali ke tempat asalmu seharusnya kau tidak berada di sini.” Jansen berhenti berjalan dan membantu Santi mengambil buku-bukunya. “Hi, saya Jansen.” “Halo, saya Santi, kamu bisa bahasa Indonesia?” ³%LVD VHGLNLW NDPX DQDN WUDQVIHU \DQJ GDUL ,QGRQHVLD \D"´ “Ha ha, iya kok kamu tau?” ³2K \D EDSDN DNX DGDODK NHSDOD XQLYHUVLWDV LQL DQ\ZD\V LQL \D EXNXQ\D ´ “Oh iya, makasih!” kata Santi saat Jansen tersenyum dan pergi. Mereka berjalan ke kantin saat Santi duduk sendirian sambil makan kue lembut dan gurih yang mengingatkannya dia pada serabi di rumah. Santi menatap siswa lain karena dia merasa kesepian dan ingin berinteraksi dengan mereka. Dia berjalan menuju meja Laura dan bertanya apakah dia bisa duduk bersama mereka tetapi Laura mengejek dan menuangkan milkshake coklatnya ke kaki Santi. Santi berlari ke kamar mandi sambil menangis dan membersihkan kekacauan, dia kembali keluar dan meletakkan nampan pancake-nya di atas meja saat Laura muncul dan berkata, “Jangan mencoba untuk mendekati meja saya lagi atau saya akan menuangkan milkshake di kepalamu.” Santi berjalan kembali ke kamar asramanya dan memikirkan apa yang dikatakan Laura sepanjang malam. Keesokan paginya dia pergi ke kelas lebih awal dan bertemu dengan Jansen di lorong. Dia meminta bantuan Jansen dan dia setuju. Setelah kelas bahasa Belanda mereka berjalan ke lapangan tempat Laura dan teman-temannya berada dan Santi berdiri untuk dirinya sendiri. “Hei laura, bisakah aku berbicara denganmu?” kata Santi. “Oke apa yang kamu mau?” kata Laura “Saya datang jauh-jauh kesini untuk berhasil dalam impian saya tentang kedokteran, ayah saya menJLULP VD\D NH VLQL DJDU VD\D IRNXV GDQ EHODMDU XQWXN PHQMDGL SLQWDU GDQ PHPEXDWQ\D EDQJJD 6D\D mengerti bahwa negara kita memiliki sejarah, tetapi itu tidak berarti kamu bisa menindas saya. Jika itu sesuatu yang membuat Anda terlihat kecil, saya orang luar di negara kamu dan sebagai tamu di sini, seharusnya kamu menunjukkan rasa hormat kepada saya karena negara saya menentang negara kamu. Saya tidak ingin pertengkaran atau drama memperebutkan sejarah dan saya akan sangat menghargai jika Anda bisa melupakan ini.” Kata Santi. Laura memandang Santi dengan tatapan kaget. Dia tahu bahwa Santi benar tetapi dia tidak ingin terlihat lemah, Laura mengulurkan tangannya dan berkata “Saya mengerti, saya takut kamu akan mengambil alih kelas jadi saya memutuskan untuk bersikap jahat kepadamu sebelum kamu bisa kesempatan untuk menjadi jahat kepada saya. dan unWXN LWX VD\D PLQWD PDDI ³ 6DQWL PHQMHODVNDQ EDKZD GLD WLGDN EHUQLDW PHQJDPELO DOLK DSDSXQ GLD KDQya ingin belajar dan belajar tentang budaya Holland. Dia menjabat tangan Laura dan mereka berpisah. Saat mereka menjauh dari satu sama lain, mereka tersenyum dan Laura akhirnya belajar maka jangan menindas orang berdasarkan kewarganegaraan mereka dan selalu menerima dan selalu baik hati. SELESAI
Beberapa saat kemudian banyak siswa masuk dan guru mengikuti di belakang mereka, beberapa jam setelah perkenalan Santi keluar dari ruangan sambil membawa buku pelajarannya dan Laura men-
54
55
Hindia si Anak Petani
mendapat gelar insinyur di bidang pertanian dalam waktu 3 tahun. Dengan ijazah di tangan dan hati yang bulat untuk membangun desanya, Hindia kembali ke Pulo Brayan, Medan, Indonesia. SELESAI
Oleh Kyla Litamahuputty
Kala itu zaman akhir perang dunia kedua dimana Belanda masih menjajah Indonesia. Ada sebuah desa di Medan, Sumatera 8WDUD \DQJ VDQJDW VXEXU GDQ OXDV EHUQDPD 3XOR %UD\DQ 'L GHVD LWX KLGXSODK +LQGLD VHRUDQJ DQDN SHWDQL UHPDMD EHUXVLD WDKXQ yang berbadan tinggi, berambut ikal dan berkulit sawo matang. Hindia adalah anak yang sabar, baik dan pekerja keras. Dia sangat ingin bersekolah di luar negeri dan membangun desanya yang tertinggal dan miskin namun sangat subur itu. Tetapi ayahnya, Pak Bonar, tidak punya uang yang cukup untuk membiayainya. Di suatu siang, ketika Hindia sedang menanam padi di bawah sinar matahari yang cerah, pamannya, Sahad, seorang intel yang pintar mengunjungi Hindia. Sahad tidak peduli dia menggunakan pakaian dinasnya yang mahal, dia menginjak lumpur dan membantu Hindia menanam padi. Sahad melihat tekad Hindia yang besar dan keinginannya yang bulat untuk bersekolah keluar negeri, dan berkata “Aku akan membantumu menggapai impianmu. Tapi engkau juga harus bekerja keras karena sesuatu yang baik tidak dapat dicapai tanpa usaha keras.” Mendengar itu Hindia bersorak dan memeluk pamannya. Mereka tidak peduli akan lumpur yang menempel di baju dan bercampur keringat. Semangat membuat mereka hidup. Hari menjelang sore namun Hindia masih berada di pasar. Dia membereskan tumpukan karung beras yang akan diantar ke kota malam itu juga. Penat tak dirasanya. Disela-sela kesibukannya dia menyemSDWNDQ GLUL XQWXN PHPEXND EXNX GDQ EHODMDU 8MLDQ SHQHULPDDQ PDKDVLVZD VXGDK GL GHSDQ PDWD Sebulan berselang dan kabar itu pun tiba. Semua jerih payah terbayar sudah. Hindia diterima di uniYHUVLWDV GL 6WXWWJDUW -HUPDQ 6XUDW VXUDW LMLQ GDQ WLNHW SHVDZDW VXGDK GL XUXV ROHK SDPDQQ\D %HUDQJkatlah Hindia ke Jerman untuk menjemput mimpinya. Bulan-bulan pertama merupakan masa-masa penyesuaian yang tidak mudah namun dapat dilalui Hindia berkat semangatnya. Sampai suatu hari dia menerima telegram yang mengabarkan bahwa pamannya meninggal karena serangan jantung. Kepergian pamannya merupakan pukulan besar bagi Hindia karena dia seorang diri di tanah asing dan harus menghidupi dirinya sendiri. Sekarang dia harus mencari uang untuk hidup dan sekolah sendiri. Terbiasa bekerja keras, Hindia tidak putus asa. Tidak ada waktu untuk berlama-lama berduka. Dia bekerja sebagai pencuci piring di restoran pada waktu malam dan memberikan les Bahasa Indonesia untuk anak-anak sekolah di Jerman. Dia bertekad untuk menyelesaikan kuliahnya secepatnya. Bayangan kampung halaman dan orang tuanya menjadi penyemangatnya. Hindia lulus suma cum laude dan
56
57
Keegoisan Oleh Marco Hutahaean Tendeh sedang bersepeda ke sekolah anaknya, Surya untuk menjemputnya dari sekolah. Tendeh adalah seorang guru di Desa Duri dan dia mengajar di SMA yang lumayan MDXK GDUL 7. DQDNQ\D .DODX EHUVHSHGD ELVD PHQLW 'HVD Duri adalah desa yang terletak di tengah hutan. Oleh karena LWX GLD VHODOX SXODQJ VHFHSDW PXQJNLQ 6HWHODK PHQLW GLD sampai ke sekolah anaknya, tepat waktu dengan akhir sekolah Surya. Tendeh mendengar suara lonceng, dan semua murid keluar dari sekolah dan bertemu orang tuanya. Tendeh berjalan ke gerbang depan TK untuk menunggu anaknya. PHQLW EHUODOX GDQ PXULG 7. VXGDK SXODQJ 7HWDSL GLD WLGDN PHOLKDW 6XU\D 2OHK NDUHQD LWX 7HQGHK PDVXN NH GDODP 7. GDQ PHQFRED PHQFDUL 6XU\D 7. Q\D WLGDN WHUODOX EHVDU GDQ KDQ\D SXQ\D NHODV NDIHWDULD GDQ UXDQJ JXUX 7HQGHK PHPHULNVD UXDQJDQ NHODV 6XU\D GDQ GLD PHOLKDW EDKZD WDV VHNRODK dia masih di kursinya. Hal ini membuat Tendeh lebih curiga dan dia memeriksa semua ruangan di TK, dan Surya masih tidak bisa ditemukan. Tendeh mulai panik. Dia berlari keluar TK dan bersepeda ke rumahnya, mungkin saja Surya ada di sana PHQLW EHUODOX GDQ GLD VDPSDL GL UXPDKQ\D 'LD PDVXN NH GDODP UXPDK GDQ 6XU\D WLGDN DGD 7HQGHK memeriksa semua kamar, dan dia tidak melihatnya. Dia sudah sangat panik hingga mulai berteriak Tetangga Tendeh, Aspen mendengar dia berteriak dan memeriksanya. Dia melihat Tendeh menaruh kepalanya di lantai. “Kenapa berteriak?” Aspen bertanya “Surya hilang.” Jawab Tendeh dengan suara lemah. “HAH? Kok bisa?” Tetangga Tendeh yang satu lagi masuk rumah dan ingin tahu apa yang terjadi. “Kenapa ribut sekali sih?” bertanya Ramos “Surya menghilang.” Jawab Aspen. “HILANG?” kata Ramos. “DIAM!” teriak Tendeh. Ramos dan Aspen kaget. Mereka tidak pernah melihat Tendeh setakut ini. “Tendeh, kita harus memberitahu warga desa!” sarankan Aspen. “Jangan. Nanti jadi ramai. Aku tidak mau mereka tahu anak saya hilang.” “Gila atau apa kau? Mereka bisa membantu kita!” jawab Ramos “Aku tidak perlu warga desa. Saya guru SMA. Kalian hanya petani dan ibu rumah. Saya bisa mencari anak saya sendiri.” Tendeh berdiri dan keluar rumah. Dia naik sepeda dia, dan pergi ke daerah sekolahnya. Ramos dan Aspen sangat marah pada Tendeh. “Dasar egois. Kita hanya ingin membantu cari anakmu.” Bergumam Aspen. “Tapi kita harus mencari Surya. Kita harus bertanya warga desa.” kata Ramos “Ya udah. Kita berpisah. Saya akan bertanya orang tua TK, Ramos bertanya warga yang lain. Siapa
58
tahu mereka melihat Surya.” Aspen dan Ramos berpisah dan bertanya warga desa. Setelah 3 jam, mereka bertemu lagi. “Aku tahu siapa yang menculik Surya” kata Aspen “Siapa?” tanya Ramos “Sianipar. Guru TK-nya Surya. Salah satu orang tua melihatnya memegang tangan Surya dan membawanya ke hutan lewat gerbang belakang TK” ³$SD PRWLYDVL GLD PHQFXOLN DQDN NHFLO"´ “Tendeh sering cerita tentangnya. Dia sering memanggilnya bodoh dan guru yang buruk. Mungkin dia ingin balas dendam kepada Tendeh.” “Benar juga.” “Tapi itu tidak penting. Kita harus mencari Surya. Ayo ke pintu belakang sekolah.” Aspen dan Ramos meminjam sepeda dari orang tua dan mereka ke gerbang belakang. Mereka EHUVHSHGD VHODPD PHQLW GDQ PHUHND PHOLKDW UXPDK NHFLO 0HUHND PDVXN NH GDODP GDQ PHOLKDW Sianipar memukul Surya. Ramos dorong Sianipar dan menghajarnya. Aspen mengangkat Surya ke sepeda dan kembali ke desa. Aspen menceritakan ke warga desa bahwa Ramos sedang bersama penculik Surya, dan dia di gerbang belakang sekolah. Warga desa semua berlari untuk membantu Ramos. Aspen membawa Surya ke rumahnya dan menjaganya. Keesokan harinya Tendeh mendengar bahwa Sianipar sudah ditangkap dan di hukum mati. Tendeh pulang ke rumahnya dan melihat Surya duduk di lantai sebelah Aspen dan Ramos Tendeh memeluknya tapi Surya tidak melakukan apa pun. “Dia belum bergerak sejak kemarin.” Kata Ramos “Kok bisa?” jawab Tendeh dengan sedih. “Tidak tahu. Tapi yang aku tahu adalah kalau tidak egois, mungkin dia tidak akan begini.” Jawab Aspen. 7HQGHK PXODL PHQDQJLV GDQ EHUPLQWD PDDI NHSDGD 6XU\D 7HWDSL 6XU\D WLGDN EHUJHUDN VHGLNLW SXQ SELESAI
59
Lomba Lari Oleh Nadeem Zimraan 5D¿ DGDODK VHRUDQJ DQDN VHGHUKDQD \DQJ LQJLQ PHQMDGL bintang dalam olahraga yang disukainya, yaitu lari cepat. 8VLDQ\D EDUX WDKXQ GLD SHQGHN GDQ PHPDNDL NDFDPDWD GDQ EDUX SLQGDK NH %DWDYLD 2UDQJ WXDQ\D EXNDQODK RUDQJ SDOLQJ ND\D GL VHNLWDU PHVNLSXQ PHUHND VHODOX EHUVLNDS SRVLWLI dan bekerja sangat keras untuk mencapai apa yang ingin mereka capai.
³.RPSHWLVL VXGDK GLPXODL´ 5D¿ SXQ PHPLPSLQ WDN ODPD NHPXGLDQ $KPDG PHQ\XVXO GDQ EHUODUL VDQJDW NHQFDQJ PHUHND EHUVHEHODKDQ 5D¿ NKDZDWLU NDUHQD $KPDG PHQJHMDU VDQJDW FHSDW WDSL HQWDK GDUL PDQD 5D¿ EHUODUL EHJLWX NHQFDQJ GDQ PHQJDPELO DOLK \DQJ SHUWDPD WHPSDW GDQ 5D¿ PHPHQDQJNDQ SHUORPEDDQ GHQJDQ EDODSDQ \DQJ VDQJDW GHNDW GHQJDQ $KPDG $KPDG VDQJDW PDUDK GDQ IUXVWDVL GLD VHJHUD PHQGDWDQJL 5D¿ GDQ EHUNDWD ³.DPX EDUX VDMD EHUXQWXQJ ´ 5D¿ EDODV PHQ\HULQJDL SDGD $KPDG GDQ EHUNDWD ³WLGDN DSD DSD $KPDG´ $KPDG VHJHUD PHQ\DGDUL EDKZD 5D¿ DGDODK VHRUDQJ siswa yang lembut yang bersedia membantu siapapun tidak peduli apa, dan Ahmad merasa sangat EXUXN GLD PHQJXEDK VXDVDQD KDWLQ\D GHQJDQ VDQJDW FHSDW VHWHODK GLD PHQ\DGDULQ\D ³0DDINDQ DNX 5D¿ NDUHQD EHUVLNDS NDVDU GDQ VRPERQJ´ NDWD 5D¿ ³WLGDN PDVDODK WDSL PXQJNLQ ODLQ NDOL SLNLUNDQ GXOX VHEHOXP ELFDUD´ 5D¿ VHJHUD GLQREDWNDQ VHEDJDL SHODUL WHUFHSDW EDUX GL VHNRODKQ\D GDQ $KPDG PHQHULPD NHNDODKDQQ\D 5D¿ GDQ $KPDG VHNDUDQJ EHUWHPDQ EDLN
SELESAI
6XDWX KDUL 5D¿ GLNLULP NH VHNRODK EDUXQ\D GLD GLVDPEXW GHQJDQ UDPDK GDQ EDQ\DN ODJL 0HQHPSXK SHODMDUDQ SHUWDPDQ\D GL VHNRODK EDUXQ\D GDQ SHODMDUDQQ\D DGDODK 2ODKUDJD 5D¿ ODQJVXQJ PHQMDGL sangat senang dan bersemangat. Pelatih menyuruh kelas untuk berlari bolak-balik secepat mungkin, GDQ 5D¿ VHODOX EHUDGD GL GHSDQ 'LD PHODQMXWNDQ SHODMDUDQ ODLQQ\D GHQJDQ ODQFDU .HHVRNDQ KDULQ\D 5D¿ SHUJL NH VHNRODK GHQJDQ VHQ\XP GL ZDMDKQ\D VHSHUWL ELDVDQ\D SHULRGH SHUWDPD GDWDQJ GDQ LWX EDKDVD %HODQGD 5D¿ WLGDN SDQGDL EDKDVD %HODQGD GDQ PDOX EHUELFDUD GDODP bahasa Belanda. Siswa yang duduk di sebelahnya ini sangat usil dan dikenal suka membeda-bedakan DQDN $KPDG PHOLKDW SHNHUMDDQ 5D¿ GDQ PHQHUWDZDNDQ EDKDVD %HODQGDQ\D \DQJ EXUXN NDUHQD 5D¿ masih siswa baru ia mengira itu adalah lelucon dan Ahmad menertawakan sesuatu yang lain. Tak lama VHWHODK MDP SHODMDUDQ EHUDNKLU $KPDG PHQXQJJX 5D¿ GL OXDU NHODV GLD EHUWDQ\D ³.DPX QJJD DGD GL VLQL"´ -DZDE 5D¿ GDQ EHUNDWD ³<D KDOR QDPD VD\D 5D¿ EDJDLPDQD GHQJDQ QDPD $QGD"´ $KPDG EHUNDWD ³.DPX WLGDN WDKX VLDSD DNX ""´ %HO EHUEXQ\L GDQ PHUHND SHUJL NH NDQWLQ GDQ 5D¿ WLGDN VHPSDW menjawab pertanyaannya. .HHVRNDQ KDULQ\D NHWLND VHNRODK GLPXODL $KPDG PHQXQJJX 5D¿ GL SLQWX PDVXN $KPDG EHUWDQ\D SDGD 5D¿ ³-DGL DSD NDPX WLGDN WDKX VLDSD VD\D """´ 5D¿ PHQMDZDE GHQJDQ ³PDDI VD\D EDUX GL VLQL´ 5D¿ PHUDVD WLGDN Q\DPDQ GDQ VDDW LWXODK GLD PHQ\DGDUL EDKZD $KPDG DGDODK VHVHRUDQJ \DQJ PHQJRORN RORN DQDN DQDN MDGL 5D¿ WLGDN PHQJDPELO DSDSXQ VHFDUD SHUVRQDO 3HULRGH SHUWDPD GDWDQJ GDQ JXUX SHQMDV PHQJXPXPNDQ DNDQ DGD ORPED ODUL FHSDW 5D¿ VDQJDW VHQDQJ $KPDG VHJHUD PHOLKDW EDKZD 5D¿ SDQGDL EHUODUL VHKLQJJD $KPDG LQJLQ PHQJDODKNDQQ\D $KPDG GLNHQDO VHEDJDL SHODUL WDN terkalahkan di sekolahnya. Ahmad tinggi dan gagah. 6HKDUL VHEHOXP WXUQDPHQ 5D¿ PHPEHUL WDKX LEX GDQ D\DKQ\D EDKZD LD LQJLQ PHQJLNXWL WXUQDPHQ ODUL cepat yang diselenggarakan sekolah, orang tuanya sangat mendukung dan nantinya akan datang ke WXUQDPHQ WHUVHEXW +DUL WHODK WLED GDQ WXUQDPHQ DNDQ GLPXODL 5D¿ EDUX VDMD PHODNXNDQ SHPDQDVDQ sama seperti siswa lainnya. Ahmad sudah menjengkelkan dan mulai berkata “Kamu akan menjadi \DQJ WHUDNKLU GL SDSDQ SHULQJNDW´ PHQ\HULQJDL GL ZDMDKQ\D ,WX DGDODK PHQLW VDPSDL WXUQDPHQ GLPXODL ³ PHQLW ODJL´ NDWD SHQ\LDU 5D¿ VXGDK VLDS
60
61
Kisah Keluarga dan Surat Wasiat
+DQVHQ GDUL SHQMDUD GHQJDQ V\DUDW PHQJXEDK VLIDW VHUDNDKQ\D +DQVHQ SXQ PHQJL\DNDQ GDQ PHPLQWD PDDI XQWXN NHVDODKDQQ\D GDQ EHUMDQML PHQJLNXWL NHSXWXVDQ LVL GDUL VXUDW ZDVLDW EDSDNQ\D Amanat dari cerita ini janganlah kamu menjadi orang yang rakus dan serakah karena itu akan merugikan dirimu sendiri dan jadilah orang yang sabar agar mendapatkan hasil yang baik. SELESAI
Oleh Sarrah Riang Hepat
Hujan deras jatuh dari langit, mengguyur Kota Semarang di malam hari. Suara lalu-lalang kereta terdengar kencang di telinga seiring dengan suara petir. Roda kereta tetap berjalan di rel yang licin, mengingatkan kisah sebuah keluarga. 'L WDKXQ GL .RWD 6HPDUDQJ KLGXSODK VHRUDQJ SHQJXVDKD EHUGDUDK %HODQGD EHUQDPD 7XDQ 9LNtor. Dia sangat kaya raya karena memiliki banyak tanah di beberapa daerah di Semarang, dia menikah dengan Nyonya Intan, perempuan cantik asal Semarang. Setelah menikah, mereka dikaruniai dua orang anak bernama Siska dan Hansen. Siska adalah perempuan yang baik hati seperti ibunya lain hal dengan adiknya Hansen yang ambisius seperti bapaknya. Selain ambisius, Hansen merupakan anak yang serakah. 6XDWX KDUL VHSXODQJ SHUMDODQDQ ELVQLV GDUL -DNDUWD 7XDQ 9LNWRU GDQ 1\RQ\D ,QWDQ \DQJ PHQJJXQDNDQ kereta api harus mengalami kecelakaan. Sedihnya, kereta api yang mereka tumpangi tertutup tanah longsor di daerah perbukitan. Banyaknya korban jiwa membuat mereka menjadi bagian penumpang yang tidak terselamatkan dari kejadian itu. Mendengar kabar tersebut, kedua anaknya kaget dan segera menghubungi pihak perusahaan kereta DSL XQWXN PHQGDSDWNDQ LQIRUPDVL WHQWDQJ NHGXD RUDQJ WXDQ\D %HWDSD NDJHWQ\D PHUHND PHQGDSDWL data nama orang tuanya termasuk dalam korban dari kecelakaan tersebut. Siska yang sempat tidak percaya mendengar kabar tersebut, lemas sehingga pingsan dan terjatuh. Begitu pula, Hansen yang sedih mendengar kabar tersebut namun berusaha untuk tidak menunjukkan kesedihannya. Setelah dua bulan meninggalnya orang tua mereka, pengacara memberikan surat wasiat kepada Siska dan Hansen. Melihat surat wasiat yang dibuat oleh bapaknya, Hansen merasa tidak puas dengan isi yang ada dalam surat tersebut. Dengan keserakahannya, dia ingin merebut semua harta yang ada di dalam wasiat dengan mengganti isi wasiat dari bapaknya. Tapi, Siska yang kecewa dengan keingiQDQ DGLNQ\D PHUDVD WLGDN LQJLQ DGDQ\D NRQÀLN VHKLQJJD PHPXWXVNDQ XQWXN PHQ\HUDKNDQ VHPXD kepada pengacaranya. Akhirnya pengacara tersebut memberikan keputusan kepada Siska dan Hansen bahwa Hansen tidak mempunyai hak untuk mengganti isi surat wasiat yang telah dibuat bapaknya karena itu termasuk tindakan yang melawan hukum. Hansen tetap mencoba untuk mengubah isi surat wasiat tapi dia terpergok oleh pengacara dan akhirnya dia ditahan karena perbuatannya. Siska yang tetap tidak tega melihat adiknya di dalam penjara, meminta si pengacara untuk mencabut kasus dan mengeluarkan
62
63
64
65
Perjalanan ke Hong Kong Oleh Ahmad Annaqieb
Liburan musim panas adalah hari libur yang sangat panjang yang memungkinkan orang-orang untuk beristirahat setelah bekerja lama atau setelah sekolah dan orang-orang akan mengambil kesempatan ini untuk pergi berlibur untuk menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga mereka. Temui Joseph, Dio dan Erik, tiga teman dari SMA yang telah memutuskan untuk pergi ke Hong Kong untuk liburan musim panas mereka, mereka telah meminta izin dari orang tua mereka dan telah mengizinkan mereka untuk pergi ke Hong Kong tanpa pengawasan orang tua mereka karena mereka sudah bisa jaga diri mereka sendiri. Mereka telah memesan penerbangan mereka pada hari Senin dan akan tingJDO GL +RQJ .RQJ VHODPD KDUL GDQ VHNDUDQJ PHUHND DNDQ PHPXODL OLEXUDQ PHUHND NH +RQJ .RQJ
VHS PXQFXO VHEHOXP PHQMDGL OHELK EXUXN SHVDZDW WLED GDQ PHUHND PXODL QDLN NH SHVDZDW GDQ menuju ke Hong Kong. Setelah 4 jam penerbangan, teman-teman akhirnya tiba di Hong Kong dan naik kereta di mana mereka tiba di hotel dan mereka tertidur. Keesokan harinya, setelah sarapan Dio dan Erik berdebat apakah mereka akan pergi ke Disneyland atau Akuarium. “Disneyland lebih menyenangkan” kata Erik “Tapi akuarium itu keren” kata Dio, setelah debat panjang mereka memutuskan untuk pergi ke akuarium dan nanti sore mereka tiba di akuarium dan sambil bersenang-senang mereka berpisah dan mereka tersesat, teman-teman berusaha sekuat tenaga untuk menemukan satu sama lain, mereka bertanya kepada orang-orang, mencoba untuk menghubungi satu sama lain dan bertanya kepada beberapa penjaga keamanan dan di sana mereka menemukan satu sama lain dan meninggalkan akuarium 6HWHODK KDUL GL +RQJ .RQJ WHPDQ WHPDQ SXODQJ NH UXPDK GDQ NHPEDOL QRUPDO SELESAI
6HQLQ MDP <XVXI 'LR GDQ (ULN VXGDK PHPXWXVNDQ XQWXN EHUWHPX GL %DQGDUD 6RHNDUQR +DWWD teman-teman mulai berkemas di rumah masing-masing dan berpamitan kepada orang tua sebelum berangkat “Jangan khawatir bu aku akan baik-baik saja “ucap Joseph,” Iya aku tahu hanya saja jangan membuat keributan saat kamu bersama mereka dan selalu saling menjaga “ucap ibu Joseph,” Oke ibu aku janji “ucap Joseph, akhirnya dia pergi ke bandara tempat Dio dan Erik sudah di depannya. 3XNXO DNKLUQ\D WHPDQ WHPDQ VXGDK EHUWHPX GDQ EHUVLDS XQWXN SHUJL GDQ FKHFN LQ EDJDVL PHUHka, “Hey Joseph apa yang kamu bawa, kopermu terlihat sangat besar,” tanya Dio, “Ya, aku sebenarnya membawa Nintendo Switch untuk berjaga-jaga. Kami ingin bermain sambil jalan “Joseph menjawab,” Seandainya saja saya punya Nintendo Switch “kata Erik,” Hei jangan cemburu, ini untuk kita semua, itulah mengapa saya membawanya “kata Joseph,” Ya dan berhenti berkabung tentang kamu tidak memiliki switch itu agak menjengkelkan “kata Dio tiba-tiba,” Apa yang kamu katakan padaku !? “ Kata Erik dengan marah “, Sebelum mereka bisa mulai membuat keributan, Joseph menenangkan mereka,” Hei santai sekarang ini hanya konsol game, sekarang kita sudah check in tas kita mari kita lakukan sesuatu yang lain sambil menunggu “saran Joseph,” Ya bagaimana tentang kami makan sesuatu yang saya lelah berdiri di sekitar sini “kata Dio. Kelompok itu kemudian memutuskan untuk makan dan mereka akhirnya menemukan tempat dan memutuskan untuk makan di sana tetapi ketika makan Joseph dan Erik memperhatikan bahwa Dio membeli terlalu banyak makanan dan karenanya memaksa untuk membuang terlalu banyak uang. VHWHODK PDNDQ PHUHND DNKLUQ\D SHUJL NH WHUPLQDO GL PDQD VHNLWDU MDP GL VDQD SHVDZDW akan tiba tapi sambil menunggu mereka mulai sedikit pertengkaran. “Hei Erik, berikan saya beberapa permen Anda, saya masih agak lapar “kata Dio” Setelah menghabiskan begitu banyak uang untuk makanan kamu masih lapar dan tidak, aku tidak memberimu permen, kamu sudah makan terlalu banyak pria gendut “keluh Erik” Hei aku tidak gemuk kamu kurus kerangka “ kata Dio “Apa yang kamu katakan padaku gendut !?”. Erik dan Dio membuat pertengkaran besar kemudian pada Joseph
66
67
Salah Pesawat Oleh Billy Gojali-Ilbrey -RH *UHJ GDQ 'DYH DGDODK WHPDQ \DQJ LQJLQ SHUJL NH Amerika dan sekarang ada kesempatan. “Well, aku sudah di sini” kata Joe “Kalau begitu ayo ambil tiket kita dan beUDQJNDW´ MDZDE *UHJ ³EDLNODK´ NDWD 'DYH 6HPXD EHUDQJNDW melewati orang-orang di sepanjang jalan, bandaranya besar sehingga mereka perlu membaca peta yang memberi tahu mereka kemana harus pergi untuk sampai ke daerah yang mereka ingLQNDQ -RH DGDODK LQGLYLGX NXUXV EHUXNXUDQ QRUPDO \DQJ PHPDNDL MDNHW GDQ WRSL EDVHEDOO 'DYH WLQJJL GDQ FXNXS EHVDU GLD PHPDNDL NHPHMD GHQJDQ WXOLVDQ µ, ORYH $PHULFD¶ GL DWDVQ\D GHQJDQ NDFDPDWD matahari. Greg adalah seorang yang pendek dan agak gemuk yang memakai kacamata dan jaket empuk dengan syal di sekelilingnya. Mereka bertiga turun dari taksi yang baru saja tiba di bandara London Heathrow. Mereka telah memutuskan untuk pergi ke Amerika untuk liburan mereka meskipun tiba-tiba mereka bisa datang. Setelah beberapa saat mereka sampai di loket tiket, Greg menunjukkan teleponnya dan petugas loket memberi mereka ketiga tiket “penerbangan Anda dalam satu jam, silahkan pergi ke gerbang tiga” kata wanita ORNHW ³<DK VD\D NLUD NLWD KDUXV SHUJL´ .DWD 'DYH ³WXQJJX WLNHW LQL WHUOLKDW OXFX NDPX \DNLQ NLWD DNDQ NH Amerika” kata Joe ‘’ Enggak baik-baik saja saya pasti memeriksa baik-baik saja ”kata Greg. Mereka semua kemudian menunggu jamnya dan melanjutkan untuk pergi ke gerbang tiga di mana mereka pergi dengan pesawat untuk bersiap lepas landas. Ketika mereka semua memperhatikan bahwa ada banyak orang Asia yang tampaknya berada di pesawat, tapi itu apa saja. Mereka lepas landas dan penyiar pesawat pun bersuara “Baiklah terima kasih sudah naik pesawat sekarang berangkat menuju Internasional Narita (Jepang). Ketiganya membeku dan semua diam selama seluruh perjalanan pesawat lumpuh dengan apa yang baru saja terjadi.
NDWD 'DYH ³EDLN LWX EXNDQ DNX´ NDWD -RH ³EDLN LWX EXNDQ DNX´ NDWD *UHJ ³EDLN LWX MXJD EXNDQ DNX NDOLDQ EHUGXD´ MDZDE 'DYH ³<DK VDODK VDWX GDUL NLWD KDUXV PHODNXNDQQ\D´ NDWD *UHJ PHUHND EDWX JXQWLQJ NHUWDV XQWXN LWX GDQ -RH DNKLUQ\D NDODK ³MDGL VD\D KDQ\D SHUOX PHQJDWDNDQ IUDVH LQL SDGDQ\D GDQ dia akan memberi kami tiket” kata Joe “Katakan saja dan berikan dia detail bank dan siapkan” jawab 'DYH -RH EHUNHOLDUDQ GDQ PHOLKDW NH ZDQLWD VWDQ VHWLGDNQ\D \DQJ $VLD ³8P MDGL XXXK ELVDNDK NLWD mendapatkan penerbangan untuk tiga ke Amerika di mana saja baik-baik saja” kata Joe adalah orang Jepangnya yang paling rusak “ya itu akan baik-baik saja masukkan kredit detail kartu dan bank dan aku tidak akan mengambil tiketnya “kata wanita stan. Joe terlihat berkeringat, dia menganggap detail bank sehingga dia menekannya ke mesin di sebelah wanita stan sehingga mereka dapat membayar perjalanan. Setelah beberapa saat, prosesnya diselesaikan dan tiket diserahkan. Jadi begitu mereka menerima tiket, mereka kemudian menuju ke tempat yang mereka inginkan. Jadi mereka semua pergi ke area titik keberangkatan pesawat sambil membawa koper mereka di sepanjang jalan. Beberapa jam berlalu dengan menunggu waktu boarding untuk diambil, tetapi setelah beberapa saat pesawat siap untuk keberangkatan dan mereka naik ke pesawat dan sekarang menuju Amerika. “Yah, itu sangat tidak perlu eh” kata Greg. “Lain kali mari kita lebih bersiap dan benar-benar memeriksa ke mana kita akan pergi “jawab Joe mereka semua tertawa dan mengatur diri mereka sendiri dengan nyaman di tempat duduk mereka dan menunggu sampai mereka akhirnya tiba di Amerika. SELESAI
Begitu mereka tiba dan harus turun dari pesawat. “Nah apa yang kita lakukan sekarang terjebak di Jepang sekarang saya tidak berbicara sepatah kata pun dalam bahasa Jepang” kata Greg “Mungkin ini tidak akan terjadi jika Anda mau memeriksa tapi terserah” jawab Joe. “Mari kita coba dan cari jalan NHPEDOL NH /RQGRQ DWDX $PHULND PDUL NLWD FDUL WHPSDW XQWXN SHUJL ³NDWD 'DYH 0HUHND VHPXD PHQXMX satu sama lain untuk menemukan jalan kembali, melihat sekeliling tidak banyak dalam bentuk bahasa Inggris karena itu adalah Jepang dan semuanya jadi mereka harus berkeliling mencoba menemukan GDQ PHQDIVLUNDQ DSD SXQ \DQJ PHUHND ELVD ³%DJDLPDQD NLWD PHQHPXNDQ NH PDQD KDUXV SHUJL GL tempat ini” kata Greg “Baiklah kita bisa menggunakan penerjemah untuk menemukan jalan kita” kata -RH ³7HQWX PDUL NLWD FRED´ NDWD 'DYH 0HUHND PHQJHOXDUNDQ SRQVHO PHUHND XQWXN PHQHUMHPDKNDQ NDOLPDW GDQ NDWD NDWD GL VHNLWDU PHUHND PHVNLSXQ VXOLW PHQHPXNDQ KXUXI KXUXIQ\D PHUHND GDSDW memahami bahwa mereka harus pergi ke loket tiket lain untuk mendapatkan tiket pesawat ke Amerika. Jadi mereka semua bergegas dan berlari melewati rambu dan lampu di sepanjang jalan. Begitu mereka tiba di loket tiket, mereka semua saling memandang, “Siapa yang berbicara dengannya?”
68
69
Rahasia Pulau Ionia
8G\Q XQWXN NHPEDOL NH WHPSDW DVDOQ\D GDQ PHPLQWDQ\D XQWXN WLGDN SHUQDK NHPEDOL ODJL LD MXJD PHQJKDSXV LQJDWDQ 8G\Q WHQWDQJ 3XODX ,RQLD GDQ 8G\U SXQ WHUVDGDU NHPEDOL ³7DQJJXQJ MDZDE \DQJ EHVDU tidak akan dapat dijalankan dengan baik oleh orang-orang yang memiliki kesombongan di dalamnya”. SELESAI
Oleh Cello Siahaan
Pulau Ionia adalah suatu pulau yang mistis dengan kekuatan sihir di dalamnya. Pulau ini merupakan jantung yang menggabungkan dunia roh dan dunia manusia. Terdapat satu roh dan satu manusia yang menjadi penjaga pulau ini agar dunia roh dan dunia manusia tetap damai dan tenteram. Roh tersebut bernama Algiz, dia adalah roh berwujud beruang putih yang dapat berbicara dan berjalan seperti manusia. Dan maQXVLD WHUVHEXW EHUQDPD 8G\U GLD DGDODK VRVRN \DQJ ELMDNVDQD EHUDQL GDQ PHPLOLNL NHPDPSXDQ VLKLU GHQJDQ PHPDQIDDWNDQ NHNXDWDQ URK 'L SXODX LQL PHUHND KDQ\D WLQJJDO EHUGXD GHPL PHQMDJD NHOHstarian dan keamanan dari orang-orang jahat. 3DGD VDDW 8G\U PHGLWDVL GL VXEXK KDUL LD PHOLKDW NDSDO \DQJ WHUGDPSDU GDQ WHUGDSDW VHVHRUDQJ yang menggunakan zirah perang dan sedang dalam keadaan terluka. Ia membawa orang tersebut ke tempat perlindungan di Pulau Ionia untuk mengobatinya. Di pertengahan jalan menuju ke tempat SHUOLQGXQJDQ RUDQJ WDN GLNHQDO WHUVHEXW EHUXVDKD PHQXVXN 8G\U PHQJJXQDNDQ SLVDX \DQJ DGD GL NDQWRQJQ\D %HUXQWXQJQ\D 8G\U EHUKDVLO PHQHSLV SLVDX WHUVHEXW PHQJJXQDNDQ VLKLUQ\D ODOX PHQJKHPSDVNDQ RUDQJ WHUVHEXW NH WDQDK .HPXGLDQ 8G\U GHQJDQ QDGD \DQJ NHUDV EHUWDQ\D NHSDGD RUDQJ WHUVHEXW ³6LDSD NDPX "´ ODOX RUDQJ WHUVHEXW PHQMDZDE ³1DPDNX =DND´ 8G\U WHUVDGDU EDKZD \DQJ LD WHPXL DGDODK SHQ\LKLU KLWDP WHUNHQDO GDUL VXDWX QHJDUD \DQJ FXNXS MDXK 8G\U EHUWDQ\D ³$SD PDNVXG kamu kesini!?”. Zaka menjawab “Tidak usah banyak tanya, serahkan Algiz dan Jantung Pulau Ionia padaku!!”. 8G\U WLGDN WHULPD GHQJDQ QLDWQ\D =DND ODOX LD PHODNXNDQ SRVLVL NXUD NXUD SRVLVL EHUWDKDQ ³,WX DNDQ PHQJJDQJJX NHVHLPEDQJDQ GXQLD URK GDQ PDQXVLD´ WHULDN 8G\U 7DQSD EDQ\DN ELFDUD =DND ODQJVXQJ PHQ\HUDQJ 8G\U GDQ ,D WHUEHQWXU GHQJDQ EDWX EHVDU GL EHODNDQJQ\D 8G\U VHNHWLND SLQJVDQ ODOX NHOXDUODK $OJL] VDQJ URK SHQMDJD ,RQLD $OJL] \DQJ PHOLKDW 8G\U SLQJVDQ ODQJVXQJ PDUDK GDQ PHQJHluarkan sihir yang dapat mengurung Zaka. Sihir itu mengenai Zaka dan ia tidak dapat bergerak sama sekali, ia juga memuntahkan darah dari mulutnya. “Apa maumu?” tanya Algiz dengan nada marah. /DOX =DND PXODL PHQMHODVNDQ EDKZD LD VHEHQDUQ\D EHUQDPD 8G\Q \DQJ WLGDN ODLQ DGDODK VDXGDUD NHPEDU 8G\U WHWDSL 8G\U WLGDN PHQJHWDKXLQ\D NDUHQD PHUHND VXGDK WHUSLVDK GDUL NHFLO GDQ KDQ\D 8G\Q \DQJ PHQJHWDKXLQ\D ,D KDQ\D NHVDO GDQ VDNLW KDWL NDUHQD LD WLGDN GLSLOLK VHEDJDL 6SLULW *XDUG ,RQLD WHWDSL PDODK 8G\U 8G\Q merasa bahwa ia yang lebih cocok dan mampu untuk menerima tugas itu karena ia adalah penyihir nomor satu. Algiz menjelaskan bahwa yang dibutuhkan tidak hanya kekuatan tetapi juga ketulusan hati dan kebaikan karena itu adalah jantung kekuatan Pulau Ionia yang sesungguhnya. Lalu ia menyuruh
70
71
Perkemahan Angker
tempat yang aman. Di penghujung hari, mereka semua senang dan melanjutkan karyawisata mereka dengan sukses. SELESAI
Oleh Chiara Mini
Dahulu kala, ada sekelompok siswa yang berkemah di hutan belantara. Murid-murid itu bernama Kade, Mei, dan Theo. 7HPSDW SHUNHPDKDQ UHODWLI EDUX WHUEXND XQWXN XPXP WHODK DGD selama ratusan tahun sebelumnya, dikuasai oleh alam & berbagai macam binatang. Saat berita menyebar dengan cepat di antara anak-anak, legenda mengatakan bahwa perkemahan itu angker dan alasannya dinyatakan baru untuk umum karena karyawisata sebelumnya, puluhan tahun yang lalu, semua anak-anak terbunuh. Kade adalah tipe petualang, sedangkan Mei sebaliknya dan Theo hanya mengikuti arus dan tidak terlalu peduli. Bus sekolah berhenti dan begitu mereka menyadarinya, mereka tiba di tempat perkemahan yang seharusnya berhantu. Suara obrolan memenuhi udara dan para guru mulai menenangkan para siswa. Setiap orang ditugaskan ke dalam kelompok yang terdiri dari tiga orang, yang sama-sama. Melalui naluri, Kade, Mei dan Theo semua langsung saling memandang dan pergi ke seorang guru untuk minta dijadikan satu kelompok. Malam tiba segera setelahnya dan mereka bertiga merasa bosan. Para guru telah memberi mereka beberapa jam waktu luang sebelum tidur. Kade, Mei dan Theo pergi ke gubuk yang ditinggalkan, mencari hiburan. Saat itu tiba-tiba pintu terbuka dengan sendirinya. .DGH GDQ VLIDW SHWXDODQJQ\D PDVXN NH GDODP JXEXN 7KHR WDQSD EHUSLNLU SDQMDQJ PHQJLNXWLQ\D .DUHna Mei tidak ingin berada di luar dalam kegelapan sendirian, dia juga memasuki gubuk. Mereka semua mengarahkan senter ke berbagai arah dan berjalan dalam segitiga yang menghadap ke luar. Gubuk itu ternyata jauh lebih besar dari yang diharapkan, karena sebelumnya tertutup oleh banyak pohon yang tumbuh terlalu tinggi. Theo mendengar suara yang menakutkan dan panik. “Ayo kita berpisah”, kata Kade. Mei ragu-ragu tetapi dia tetap berpisah. Saat Mei berjalan mundur, seutas tali menyentuh kepalanya dan dia menariknya. Itu adalah bola lampu! Lampu menerangi gudang yang ditinggalkan dan di sana Kade melihat bayi beruang grizzly. Suara yang mereka dengar sebelumnya berasal dari itu. Mei menjerit dan mereka bertiga berkumpul dan mulai berpelukan ketakutan. Karena beruang grizzly masih bayi, mereka bertiga tidak takut dan segera keluar untuk memanggil guru mereka yang disebut Pawang Binatang. “Hari yang begitu seru yang kita alami,” kata Kade. Theo GDQ 0HL PHQJDQJJXN GDQ PHQJKHOD QDIDV OHJD 0HUHND VHPXD EHUV\XNXU WHODK PHQ\LQJNLUNDQ ED\L beruang itu dengan selamat. Pawang Binatang mengambil bayi beruang dan menempatkannya di
72
73
³7KH WUDLQ WR +HUQH +LOO %ULJKWRQ 1RUZRRG -XQFWLRQ KDV DUULYHG SOHDVH ZDWFK RXW IRU WKH RSHQLQJ doors, do not stand on the line”
Lost Night
Interkom mengatakan bahwa keretanya telah tiba, dia masuk ke kereta dan duduk di salah satu kursi yang ditentukan. Dia melihat ke luar saat dia menyadari betapa gelap di luar. Melihat ke ponselnya, MDP 30 GLWXOLV GHQJDQ KXUXI WHEDO PHQJDWDNDQ EDJDLPDQD LQL KDPSLU WHQJDK PDODP 0HPEXDWnya sadar betapa lelahnya dia. Suara kereta yang bergerak membuai dia hingga tertidur. Perlahan dan perlahan, dia mulai menutup matanya.
Oleh Nindya Pramono ³$LUSODQH IURP 6RXWK -DNDUWD ,QGRQHVLD KDV ODQGHG´ Suara interkom menyambutnya saat mendarat larut malam di Inggris. Melihat sekeliling, mencoba mencari di mana klaim bagasi, kondensasi yang terbuat dari napasnya memecahkan IRNXVQ\D 'LD PXODL PHQ\DGDUL EHWDSD GLQJLQQ\D GL VLQL SDGD pertengahan Desember. Dinding putih bandara membuatnya tampak lebih dingin dari sebenarnya. “Ding” Teleponnya berbunyi, menandai pesan telah dikirim kepadanya. Nama kontak ‘Will’ muncul di teleponnya bersama dengan pesan “Kala? Apakah kamu sudah mendarat?” Suara mengetiknya untuk membalas pesan Will bergema di bandara yang tandus dan kosong saat dia mengetik “Aku sudah mendarat dan aku sedang mencari klaim bagasi “. Dia mengirim pesan dan menutup teleponnya, melanjutkan pencarian tempat klaim bagasi. setelah sekitar setengah jam mengambil bagasi, dia melihat ke arah tanda untuk melihat di mana kereta berada. “Ding” Teleponnya berbunyi lagi, menandai pesan lain telah dikirim kepadanya. nama “Niki” muncul bersamaan dengan pesannya
Suara interkom yang menggelegar, ³:H KDYH DUULYHG WR RXU ODVW GHVWLQDWLRQ 1RUZRRG -XQFWLRQ SOHDVH OHDYH ZLWK FDXWLRQ ´ Kala terbangun dengan panik, jantungnya berdebar kencang dan dia semakin pusing setiap detik. Dia meninggalkan kereta dan segera mencoba mencari kereta lain untuk pergi ke Brighton, hanya untuk PHQJHWDKXL NHUHWDQ\D DGDODK NHUHWD WHUDNKLU \DQJ DNWLI SHUJL NH %ULJKWRQ 'LD PXODL PHOLKDW VHNHOLOLQJ saat dia menyadari bahwa dia berada di antah berantah “Norwood Junction.” dia bergumam sambil mengetiknya di Google maps-nya. Dia mengklik tombol “hotel” untuk melihat apakah ada hotel yang tersedia hasilnya adalah ³:H FDQQRW ¿QG KRWHOV LQ 1RUZRRG -XQFWLRQ´ ³6LDO 6LDO 6LDO´ JXPDPQ\D ODJL ,D PXODL PHQJHWLN GHQJDQ DJUHVLI NH WHOHSRQQ\D
“Hei Nik?” “Hei kala! Udah 2 jam sekarang, kamu sudah sampai belum?” “jadi, soal itu, aku butuh bantuan ..” “Oh tidak, apakah ada yang salah?” “Uhm, aku tersesat”
“Kala! Aku sudah dengar dari Will kamu sudah mendarat! dan kau naik kereta ke Brighton?”
“Oh tidak, kamu di mana sekarang?” “Aku lagi di Norwood Junction sekarang ..” “Yep! Aku akan naik kereta ke sana yang tidak akan lebih dari 1 jam, sepertinya.”
“Iya”
“Oh! baiklah, tetapi jika kau membutuhkan bantuan, hubungi aku ya.”
“Oke, aku dan Nick akan datang menjemputmu dalam 30 menit” “Tentu saja Niki! keretaku ada di sini sekarang, aku harus pergi.”
74
“Oh itu benar-benar dekat, kurasa kami akan bisa menjemputmu. Kamu masih di stasiun kereta?”
“Terima kasih banyak!”
75
6HWHODK PHQLW GLD PHOLKDW VHEXDK PRELO KLWDP VHPDNLQ GHNDW 7HPSDW SDUNLU PRELO GL GHSDQQ\D saat pintu terbuka menampakkan seorang gadis dengan rambut pirang setinggi dia, serta seorang pria dengan rambut bruenette yang lebih tinggi darinya. Gadis pirang, Niki dengan cepat mendekatinya dan memeluknya sambil berkata “Ya Tuhan, kamu kedinginan.” Pria bruenette, Nick membawanya ke dalam mobil dan menyalakan mobil dan mulai pergi ke Brighton. ³8QWXQJ VDMD DNX SXQ\D WHPDQ VHSHUWL NDOLDQ ´ .DOD EHUJXPDP PHUDVD EHUV\XNXU XQWXN WHPDQ WHPDQnya”. SELESAI
76
77
Benci Bilang Cinta Oleh Lidia Napitupulu
Pagi hari yang cerah. Waktu menunjukkan pukul tujuh pagi. 0DWDKDUL EHUVLQDU FHUDK PHQHUDQJL 60$ 1HJHUL -DNDUWD Pintu gerbang sekolah masih terbuka dan akan ditutup lima menit lagi. Terlihat seorang gadis berlari menuju gerbang sekolah. Dari arah berlawanan tampak sepeda motor berlari kencang menuju gerbang yang sama. Sepeda motor itu hampir menabrak gadis yang sedang berlari itu. Ban depan sepeda motor berhenti mendadak dan berjarak hanya dua inci dari kaki gadis itu. Gadis itu terjatuh karena kaget dan berusaha menghindari sepeda motor. Aisha membuka mata dan mendapati wajah pengendara sepeda motor ngebut yang masih tertutup helm itu. Pengendara motor itu membuka helmnya dan Aisha menyebut namanya dengan marah, “ARYAAAA!!” %HO EHUEXQ\L WDQGD LVWLUDKDW SDJL GLPXODL 6XDVDQD GL .HODV ULXK NDUHQD PXULG PXULG VLEXN EHUMDODQ keluar menuju kantin dan lapangan sekolah. Aisha sampai di kantin dan berbaris untuk memesan semangkuk bakso. Arya menerobos antrean tepat ketika Aisha sedang memegang mangkuk bakso terakhir. Mereka berdua tampak tarik menarik bakso itu dan akhirnya mangkuk itu jatuh dan pecah. Aisha memandang Arya dengan marah, dan berkata, “Ini semua salah kamu! Kenapa sih kamu selalu cari masalah sama aku?”. Arya bertanya balik, “Salah aku? Sudah jelas ini salah kamu, kenapa kamu tarik mangkuknya?” Aisha menjawab, “Siapa yang suruh menerobos antrean!” Sebelum Arya sempat menjawab, Pak Sutrisno, wali kelas mereka, berkata, “Aisha, Arya ayo ikut bapak ke ruang guru sekarang.”
menolaknya. Bastian adalah teman belajar Aisha dan sama seperti Aisha, salah satu murid terpintar di sekolah. Suatu hari sepulang sekolah, Bella melihat Arya berjalan mendekati Aisha untuk berjalan bersama. Bella langsung berlari mengejar Arya, “Arya tunggu, kenapa sih kamu aku telepon-telepon nggak diangkat? Kan hari ini biasanya kita nongkrong.” Dari arah berlawanan terlihat Bastian memanggil Aisha, “Aisha, jadi kan hari ini aku ke rumah kamu?” Aisha yang melihat Arya bersama Bella tampak kecewa dan mengira Arya melupakan janji belajar bersama. Aisha lalu menjawab Bastian, “Jadi kok Bas.” Ketika Arya melihat Aisha berjalan bersama Bastian, Arya juga mengira Aisha melupakan janji belajar bersama. Arya menjawab Bella dengan kesal, “Kamu ngapain sih? Aku nggak pernah janjian sama kamu mau nongkrong hari ini.” Arya meninggalkan Bella yang sedih. +DUL EHULNXWQ\D GL WRNR EXNX SXVDW SHUEHODQMDDQ $LVKD WHUOLKDW VHGDQJ PHPLOLK EXNX IDYRULWQ\D GDQ tidak sengaja menjatuhkan buku tersebut. Tiba-tiba ada tangan yang bergerak cepat mengambil buku tersebut dan ternyata itu adalah tangan Arya. Aisha tampak terkejut dan berusaha menyembunyikan perasaan senangnya bertemu dengan Arya. Arya menatap Aisha dan bertanya, “Jadi kamu sekarang sudah berganti kelompok belajar? Aku lihat kamu pergi dengan Bastian.” Aisha dengan wajah bersemu merah bertanya balik, “Bukannya kamu yang pergi dengan Bella?” Arya langsung menjawab, “Aku kan nggak suka sama Bella!” Aisha menatap bingung, “Maksud kamu?” Arya menatap mata Aisha dan tiba-tiba menggenggam kedua tangan Aisha dan berkata, “Aku selalu menantikan waktu belajar bersama kamu karena… aku suka sama kamu, Aisha.” SELESAI
Di ruang guru Arya dan Aisha duduk di depan meja Pak Sutrisno. “Ada apa ini, Aisha dan Arya? Bapak selalu mendengar kalian berseteru beberapa kali”, tanya Pak Sutrisno. Arya dan Aisha diam seribu bahasa tapi saling bertatapan dengan kesal. “Arya, Bapak tahu kalau kamu itu sangat populer dan bergaul dengan hampir semua murid di sekolah. Tetapi nilai sekolah kamu beberapa waktu terakhir ini selalu menurun. Kenapa kamu tidak belajar bersama Aisha. Dia siswi yang pintar dan pasti membantu kamu memperbaiki nilai-nilaimu”, jelas Pak Sutrisno. Aisha langsung membelalakkan matanya dengan kaget setelah mendengar ide Pak Sutrisno. Lebih mengejutkan lagi Arya langsung menjawab, “Ide yang bagus Pak! Saya suka dengan ide Bapak. Jadi kapan kita mulai belajar bersama, Aisha?”, tanya Arya dengan wajah yang super jahil. Beberapa hari kemudian, Arya selalu terlihat belajar bersama Aisha setelah jam sekolah berakhir. Setelah diawali dengan perdebatan kecil, kelompok belajar mereka ternyata berjalan dengan baik. Aisha mengetahui bahwa Arya sebenarnya murid yang pintar dan ternyata dia cukup perhatian. Tidak jarang Arya membawakan makanan kesukaan Aisha yaitu martabak coklat. Diam-diam, Aisha selalu menantikan waktu jam belajar dengan Arya sampai-sampai ketika Bastian mau datang ke rumah Aisha
78
79
Menebus Kesalahan
Oleh Maliek Ten Have Cerita ini tentang tiga orang teman yang merencanakan sebuah petualangan untuk hanya mempelajari sebuah pelajaran. Kelompok teman ini telah berteman sejak SMP, mereka kuliah bersama dan sekarang sedang berlibur sebelum mencari pekerjaan. 'DYLG GDQ 0DQXHO DGDODK WHPDQ SHUWDPD NHSULEDGLDQ PHUHND VDOLQJ PHPEDQWX XQWXN PHQMDGL OHELK GHZDVD 'DYLG LWX NRQ\RO GDQ SHOXSD GDQ NHSULEDGLDQ \DQJ DJDN FHURERK GDODP KDO \DQJ EDLN 1DPXQ 0DQXHO OHELK PHUXSDNDQ VHVHRUDQJ \DQJ DNDQ PDUDK QDPXQ GHQJDQ 'DYLG VHEDJDL WHPDQ GLD WHODK EHODMDU EDJDLPDQD PHQMDGL OHELK WHQDQJ 'L XQLYHUVLWDV PHUHND EHUWHPX +XJR RUDQJ GHZDVD \DQJ suka menjaga orang dan sangat baik hati. namun terkadang dia masih bisa bersenang-senang dan sedikit sembrono.
GDQ GHQJDQ FHSDW PHUDLK SDVSRU GL NXUVL WHQJDK GDQ EHUODUL NHOXDU WHSDW VHEHOXP VWDI DNDQ PHQXWXS SLQWX SHVDZDW 'DYLG EHUWHPX SUDPXJDUL GDQ VDQJDW EHUWHULPD NDVLK VHEHOXP NHPEDOL NH DXOD utama. +XJR EHUELFDUD GHQJDQ 0DQXHO GDQ PHPEHULWDKXQ\D EDKZD 'DYLG PHQFRED \DQJ WHUEDLN XQWXN PHQGDSDWNDQ NHPEDOL SDVSRUQ\D +XJR PHQGRURQJ 0DQXHO XQWXN PHPDDINDQ 'DYLG +XJR EHUNDWD “Teman baik akan melakukan apa pun yang mereka bisa untuk memperbaiki apa yang mereka lakukan dan tidak peduli berapa lama mereka akan melakukannya” Manuel perlahan mulai kehilangan amarDKQ\D GDQ SHUODKDQ PXODL VHWXMX GHQJDQ +XJR 0DQXHO PHQHOHSRQ 'DYLG GDQ PHQJDWDNDQ EDKZD GLD PHPDDINDQQ\D GLD PHQJDWDNDQ GLD PLQWD PDDI NDUHQD PHQ\HEDENDQ NHULEXWDQ GDQ NDUHQD PHQDNXWL 'DYLG 'LD PHQJDWDNDQ EDKZD +XJR PHPEXMXNQ\D GDQ PHQHQDQJNDQQ\D 'DYLG EHUWDQ\D GL PDQD mereka berada dan menutup telepon. 0HUHND EHUWHPX VDWX VDPD ODLQ GL NDQWRU LPLJUDVL VDDW 'DYLG GDQ 0DQXHO EHUSHOXNDQ +XJR PHPEHULkan paspor kepada petugas imigrasi dan kemudian mereka siap berangkat. Mereka berjalan ke sabuk tempat mereka dapat mengambil bagasi mereka dan menuju ke hotel di Roma dan memulai petualangan mereka di Italia. SELESAI
-DP SDJL +XJR PHQMHPSXW 'DYLG GDQ 0DQXHO GDUL PDVLQJ PDVLQJ UXPDK PHUHND &XDFD GLQJLQ GDQ VHGLNLW EHUNDEXW GDQ MDODQDQ VHSL 'L GDODP PRELO 0DQXHO GDQ 'DYLG VHGDQJ WLGXU GDQ +XJR PHQJHPXdi dengan mantap sejak dia minum kopi sebelum dia pergi. Mereka tiba dan bandara Soekarno-Hatta dan menurunkan semua barang, mereka berjalan melalui bandara dan tinggal di gerbang 4A. mereka berjalan ke pesawat yang menuju ke bandara Fiumicino, di Roma, Italia. Setengah perjalanan Manuel harus pergi ke kamar mandi di dalam pesawat dan tidak ingin meninggalNDQ SDVSRUQ\D GL NXUVLQ\D 'LD PHPEHULNDQ SDVSRU NHSDGD 'DYLG \DQJ GXGXN GL VHEHODKQ\D GDQ SHUJL NH NDPDU PDQGL 'DYLG PHOLKDW NH EDZDK GDQ PHOLKDW PDMDODK GL VDNX GHSDQ GDQ PHQJDPELOQ\D GDQ menggantinya dengan paspor saat dia membacanya. Manuel kembali saat mereka berbicara sampai mereka tiba di Roma. Mereka keluar dari pesawat dan ketika mereka akan melakukan imigrasi, Manuel merogoh sakunya GDQ PHQ\DGDUL EDKZD SDVSRUQ\D WLGDN DGD GL VDQD GLD EHUWDQ\D NHSDGD 'DYLG DSDNDK GLD PHPLOLNLQ\D GDQ NHWLND 'DYLG PHOLKDW VHNHOLOLQJ 0DQXHO PXODL PHQ\DGDUL EDKZD GLD WLGDN PHPLOLNLQ\D 0DQXHO EHUWHULDN SDGD 'DYLG GDQ WLGDN ELVD PHQDKDQ DPDUDKQ\D 'LD VDQJDW PDUDK GDQ EHUNDWD EDKZD 'DYLG KDUXV EHUWDQJJXQJ MDZDE GDODP UDVD EHUVDODK 'DYLG PHOLKDW VHNHOLOLQJ GDQ GXGXN GL ODQWDL VDDW 0DQXHO SHUJL +XJR PHQ\XUXK 'DYLG XQWXN WHQDQJ GDQ PHQ\XUXKQ\D PHQHPXNDQ FDUD XQWXN PHQGDSDWNDQ kembali paspornya, sementara dia mencoba menemukan Manuel dan mencoba menenangkannya. 'DYLG EHUODUL NHPEDOL NH VWDI EDQGDUD GDQ EHUODUL PHQXMX SLQWX PDVXN SHVDZDW GLD PHOLKDW SLQWX WHUWXtup dan mendengar mesin pesawat menyala. Dia bertanya: “bisakah saya masuk, paspor teman saya GL GDODP´ SUDPXJDUL GL OXDU PHQMDZDE GHQJDQ ³PDDI NDPX WLGDN ELVD QDLN SHVDZDW ODJL KDQ\D DZDN SHVDZDW \DQJ ELVD QDLN´ 'DYLG GDQ VWDI SHVDZDWQ\D ELVD EHUNRPXQLNDVL NDUHQD LWX DGDODK VWDI GDUL *DUXGD ,QGRQHVLD SLQWD 'DYLG GDQ DNKLUQ\D SUDPXJDUL PHPELDUNDQQ\D PDVXN 'LD EHUODUL NH ORURQJ
80
81
Liburan Malam Tahun Baru di Jepang Oleh Naysa Tumilaar
untuk tetap akan bersenang-senang dengan sisa uang yang aku bawa. Setelah kami menghabiskan waktu di tengah kota, Malam ini, kami akan merayakan pergantian tahun baru bersama kembang api dengan menggunakan pakaian unik jepang yaitu kimono. Aku dan Lucy masih bersemangat meskipun hari panjang telah kami lalui. Setelah kami bersiap-siap, kami pun segera pergi ke jembatan merah yang sangat terkenal di Jepang untuk menyaksikan kembang api. Kami belajar bahwa kami harus tetap rendah hati. Kami juga belajar bahwa untuk bahagia, tidak memerlukan banyak uang. Pengalaman tidak dapat dibeli dengan uang. Dan terakhir, kita harus selalu bersiap dan sedia payung sebelum hujan. Meskipun ada musibah ini, kami tetap dapat menikmati JeSDQJ VHODPD KDUL GDQ PHOLKDW KDO KDO EDUX $NX GDQ /XF\ EHUKDUDS NLWD GDSDW NHPEDOL ODJL NH -HSDQJ di kemudian hari untuk kembali lagi merayakan tahun baru dan melihat kembang api. SELESAI
'DODP OLPD KDUL 7DKXQ %DUX DNDQ WLED $NX GDQ WHPDQ EDLNNX /XF\ DNDQ PHQJKDELVNDQ KDUL GDUL DNKLU WDKXQ LQL GL -HSDQJ .DPL EHUGXD VDQJDW VHPDQJDW GDQ VHQDQJ NDUHQD NDPL EHOXP SHUQDK ke Tokyo. Saya juga sangat bahagia karena liburan dengan Lucy pasti seru. Ia orangnya sangat lucu dan pasti kita akan menghabiskan banyak waktu tertawa. 6HWHODK MDP PHQJHPDVL EDUDQJ EDUDQJ NDPL NDPL PHQXMX %DQGDUD 6RHNDUQR +DWWD .HWLND NDPL akhirnya tiba di bandara, kami memeriksa waktu untuk hanya memperhatikan bahwa kami hanya memiliki beberapa menit sampai semua orang naik ke pesawat. Saya segera mengambil tiket dari tas saya dan berteriak, “Lucy, Kita harus lari, pintu keberangkatan pesawatnya lebih jauh dari yang kita duga.” Kami kemudian berlari secepat mungkin, dengan susah payah mendorong barang bawaan kita sendiri melewati karpet. Kami akhirnya tiba di gerbang kami dan seperti yang diharapkan kami adalah orang terakhir yang naik ke pesawat. Saat Lucy dan aku masuk ke pesawat, kami kemudian saling PHPDQGDQJ VDPELO PHQJKHOD QDIDV OHJD NDUHQD NDPL WLGDN NHWLQJJDODQ SHVDZDW Saat kami naik ke pesawat, kami disambut oleh pramugari. Dia kemudian bertanya dengan sopan, “Halo, bolehkah saya melihat boarding pass Anda?” Kami berdua mengeluarkan boarding pass kami GDQ PHPEHULNDQQ\D NHSDGD SUDPXJDUL 3UDPXJDUL PHOLKDWQ\D VHODPD VHNLWDU GHWLN GDQ VDDW SUDPXJDUL PHQJHPEDOLNDQ ERDUGLQJ SDVV NDPL SUDPXJDUL NHPXGLDQ EHUNDWD ³.XUVL $QGD DGDODK & ' GL EDULV WHQJDK 6HPRJD SHUMDODQDQ $QGD PHQ\HQDQJNDQ GDQ VDQWDL GL -$/ $LUOLQHV ´ .DPL EHUGXD membungkuk sedikit dan mengucapkan terima kasih kepada pramugari. Saat kami berjalan di bagian WHQJDK VHPSLW \DQJ GLSHQXKL RUDQJ VD\D PHOLKDW QRPRU GHQJDQ KXUXI & GDQ ' GL DWDVQ\D 6D\D kemudian meraih tangan Lucy saat kami mendorong jalan ke tempat duduk kami dan dengan cepat bergantian meletakkan barang bawaan kami di bagasi kabin yang terletak di atas. Kami berdua duduk di kursi kami karena kami tidak pernah sesulit ini untuk naik pesawat. Setibanya di Tokyo, kami ke hotel untuk menaruh barang-barang kami. Lalu kami langsung mengganti baju untuk pergi ke tengah kota. Kami tidak sabar untuk melihat-lihat dan membeli barang-barang unik khas negara Jepang seperti mainan, gantungan kunci, dan barang-barang unik lainnya. Setibanya di WHQJDK NRWD NLWD EHUIRWR IRWR 6HPXDQ\D EHJLWX LQGDK 7LED WLED DNX PHQGHQJDU WHULDNDQ /XF\ ³$GGLson!! Seseorang mencuri dompetku!” Tempatnya memang begitu ramai dan pasti kami target empuk karena kami hanya dua turis remaja. Kami tidak bisa terlalu lama bersedih. Aku dan Lucy memutuskan
82
83
Perjalanan ke Bulan
salah, ingatlah. Tetap tenang dan cermat, dan kalian akan mendapat solusi.” Dan itulah persis yang Dora lakukan. Mereka pun bebas untuk menjelajahi Bulan, namun hal-hal buruk akan datang kepada mereka. SELESAI
Oleh Rayyan Marwan Jafar “Saya tugaskan kalian bertiga untuk pergi ke Bulan, kalian harus menjelajahi untuk mengambil informasi tentang Bulan. Kalian TIDAK boleh Kembali ke stasiun sampai kalian bisa ambil informasi. Waktu kalian sebanyak satu minggu, semoga berhasil.” Pesan tersebut telah terkirim oleh komandan satu jam lalu kepada tiga penjelajah kita. Tahun ini adaODK WDKXQ EXPL \DQJ NLWD NHWDKXL VHNDUDQJ GDODP NRQGLVL VHNDUDW 8PDW PDQXVLD PHPEXWXKNDQ tempat tinggal baru dan Bulan adalah salah satu tempat yang akan dicoba. Stasiun Luar Angkasa merekrut tiga penjelajah untuk menjelajahi Bulan untuk melihat kondisi Bulan di sana. Harapan umat manusia bergantung kepada tiga penjelajah tersebut dalam eksplorasi mereka. 7LJD SHQMHODMDK NLWD EHUQDPD 'RUD 6HSDWX GDQ 9LHJR 'RUD DGDODK VHRUDQJ SHUHPSXDQ UHPDMD \DQJ dilatih sejak kecil untuk berpetualang. Sepatu adalah teman dekat Dora, laki-laki remaja ini juga dilaWLK VHMDN NHFLO EHUVDPD 'RUD XQWXN EHUSHWXDODQJ 9LHJR LD DNDQ PHPLPSLQ 'RUD GDQ 6HSDWX GDODP HNVSHGLVL LQL NDUHQD LD VXGDK GHZDVD .DUHQD LD VXGDK EHVDU 9LHJR VHFDUD QDWXUDO DNDQ PHQMDGL \DQJ paling berpengalaman. Mereka berlatih setiap hari di Stasiun Luar Angkasa selama hidup mereka. Hari ini adalah hari mereka untuk pergi ke Bulan. Mereka pergi Bulan dalam waktu yang singkat. Roket mereka turun di permukaan bulan. Saat mereka ingin keluar dari pintu, sosok hitam mendekat ke roket mereka. Dengan suara yang kencang sosok tersebut berteriak, “Namaku ???, apa tujuan kalian kesini.” Tiga penjelajah kita bingung, sepertinya makhluk tersebut mengerti Bahasa bumi namun Namanya berasal dari Bahasa lain. Tiga penjelajah kita mencoba untuk menjelaskan bahwa mereka datang ke Bulan hanya untuk menjelajah. Tetapi karena Sepatu adalah orang yang agak ceroboh, ia tidak sengaja salah kata. ??? Merasa tersinggung dan berkata, “Beraninya kau berkata seperti itu kepadaku. Aku akan EXQXK NDOLDQ VHPXD GHQJDQ VLQJNDW ´ 9LHJR GHQJDQ FHSDW EHUNDWD ³7LGDN MLND DNX PHPEXQXKPX GXluan!” Di masa tegang ini Dora berpikir, dan akhirnya ia punya ide. Dari Stasiun Luar Angkasa mereka membawa bekal burger untuk dimakan, porsi untuk Dora belum dimakan karena ia belum lapar. Dora EHUNDWD ³""" 7HULPDODK WDZDUDQ NDPL VHEDJDL SHUPLQWDDQ PDDI .RQVXPVLODK PDNDQDQ LQL LQL DGDODK makanan khas bumi. ??? menerima tawaran Dora dan memakan burger tersebut. ??? kaget, mengapa rasanya sangat enak, ia terasa senang. Lalu ??? berkata, “Baiklah, saya akan mengizinkan kalian untuk menjelajah tanah kami. Tetapi Bulan adalah tempat yang berbahaya, jelajahilah dengan risiko Anda sendiri.” Dora teringat kata-kata gurunya saat ia masih kecil. “Dora, Sepatu, kalau kalian sedang dalam ma-
84
85
Jangan Salah Menilai Orang Oleh Shafiya Alhabsy
³<DKK PDVD DNX PHVWL LNXW XMLDQ WDPEDKDQ"´ 8MDU $ELDQ badan kecilnya tergeletak di atas meja belajar sekolahnya. Beberapa hari yang lalu, murid-murid di sekolah SMP Mentari melaksanakan ujian praktek membuat ramuan penyembuhan, dan KDUL LQL NHODV % EDUX VDMD PHQGDSDWNDQ KDVLO XMLDQ PHUHND $ELDQ DGDODK VDWX VDWXQ\D PXULG \DQJ tidak lulus ujiannya. “Tidak mengherankan kok, aku malah lebih kaget kalau kamu lulus”. Jawab si Nerissa tersenyumsenyum, dia adalah satu-satunya teman Abian, seorang perempuan yang memiliki rambut seukuran bahunya dan badan kecil. ³,QJDW \D $ELDQ NDPX KDUXV LNXW XMLDQ WDPEDKDQ WDQJJDO ´ %X JXUX PHQJLQJDWNDQ $ELDQ NDUHQD sudah terbiasa dengan tingkah dan perilakunya Abian, Bu guru yang satu ini sudah bisa dibilang kebal dengan kelakuan dan kejenakaannya Abian. “Iya Bu guru.” Sore hari pun tiba, dan waktu sekolah sudah berakhir. Abian bersama temannya, Nerissa sedang dalam perjalanan pulang. Setiap hari mereka melakukan hal yang sama, Abian mengantar Nerissa ke rumahnya, lalu Abian akan pulang sendirian. Meskipun Abian adalah anak yang sering dijuluki ‘Si pemberontak’ dia tidak pernah melewati batas kerusuhan, Abianlah yang menawarkan untuk mengantar Nerissa pulang, orang-tuanya sangat bersyukur atas kebaikannya Abian untuk selalu memastikan Nerissa pulang dengan aman. Abian aslinya memang orang yang baik hati dan senang membantu, tetapi tingkah dan kelakuan isengnya menutupi semua kualitas-kualitas tersebut dan karena itu, Abian sering dijuluki ‘Si pemberontak’. “Sampai besok Bian. Jangan lupa belajar ya” “Iya, iya. sampai jumpa”. Abian memulai perjalanannya pulang setelah memastikan Nerissa pulang. Melewati rumah-rumah, lalu sawah-sawah dan beberapa pegunungan di kota, meskipun setiap hari Abian melalui pemandangan yang sama, dia tidak pernah bosan dengan pemandangan yang dia lihat. Sebenarnya Abian adalah laki-laki pecinta Alam, maka karena itu dia merasa nyaman tinggal di rumah yang berada di pegunungan, jika dibandingkan dengan orang-orang di sekolah, hanya Abian saja yang memiliki rumah di pegunungan. Banyak orang memang memilih untuk tinggal di kota. Dia kemudian sampai di rumah, yang penghuninya hanyalah dia dan Ibunya; ayahnya sudah lama meninggal dunia. Rebahan di tempat tidurnya, Abian merasa susah untuk tidur karena lahapnya ia makan malam. Ibunya telah memasak santapan yang di kagumi Abian sejak kecil, yaitu Sop Iga.
86
“Besok libur ya? Baguslah, bisa tidur lebih puas”. Seiring waktu kelopak matanya terasa berat, dengan perlahan-lahan dia menutup matanya dan memasuki tidur yang lelap. Seiring berjalanya waktu, hari ujian tambahan pun semakin dekat dan Abian belum sekalipun belajar, meskipun Nerissa sudah mengingatkannya untuk belajar. Suatu pagi, Abian sedang berjalan-jalan di tengah kota, sedang menuju rumahnya Nerissa, Abian melihat gurunya keluar dari toko memegang beberapa tas. “Bu guru! Selamat pagi Bu!”. Ibu guru tersebut mengacukan perhatiannya kepada suara sambutan, terlihatlah Abian. ³2K $ELDQ 6HODPDW 3DJL´ 8MDU %X JXUX WLGDN PHQJLUD DNDQ PHOLKDW $ELDQ “Bu guru lagi belanja?” “Iya, sekarang mau pulang.” “Oh gitu...ok, sampai jumpa Bu.” “Sampai jumpa. Jangan lupa ya, tiga hari lagi ada ujian tambahan”. Abian terdiam, dia tidak sadar bahwa dia menunda-nunda waktu sampai sekarang. Dengan berlari ke rumah Nerissa dia mengucapkan terima kasihnya kepada Bu guru yang sudah mengingatkannya tentang ujian tambahannya. Sampai di rumahnya Nerissa, Abian berteriak-teriak dan dalam mode panik meminta bantuan Nerissa belajar untuk ujian tambahan. Sayangnya, Nerissa sedang sibuk membantu ayahnya bersiap-siap XQWXN PHUHQRYDVL WRNR PLOLN D\DKQ\D 8QWXQJQ\D 1HULVVD PHQDZDUNDQ VROXVL 1HULVVD WDKX EDKZD PHVNLSXQ $ELDQ LWX DQDN \DQJ VDQJDW FKHHUIXO GLD WLGDN PHPLOLNL EDQ\DN WHPDQ GDQ PHPEHULWDKXNDQ bahwa ada dukun yang mungkin bisa membantunya belajar. “Ada dukun di tepi hutan yang terkenal sebagai dukun palsu. Dukun kan seharusnya mengusir roh-roh jahat kan? Tapi dukun yang ini malah mengundang roh-roh jahat loh. Tapi banyak yang bilang dia itu pintar, katanya dukun ini menyeramkan dan katanya dia juga menyimpan hal-hal yang aneh seperti tulang-tulang binatang yang mati dan bola mata katak. Ngeri kan ya?” Iya, mengerikan untuk Abian, jika bisa dia tidak ingin pergi ke dukun tersebut. Gosip ini memang pernah terkenal, banyak pun yang bilang untuk tidak ke situ karena takut akan dikutuk. Abian pun pernah mendengarnya, tetapi tidak ingin melibatkan dirinya dalam rumor tersebut. Tetapi Abian memang tidak punya pilihan lain, dia menggagahkan dirinya lalu menjalani perjalanannya ke tepi hutan. Berjalan di hutan bukanlah hal yang sering dilakukan Abian, meskipun Abian adalah pecinta alam, suasana di hutan ini bukanlah seperti di suasana pegunungan. Terdengar suara-suara yang tampaknya berani mengagetkan Abian akan muncul kapan pun. Di depannya terlihat seperti rantai-rantai daun menutupi pandangannya. Menenangkan dirinya, Abian menggunakan tangannya untuk menyingkirkan rantai-rantai daun; dan muncullah sebuah rumah. Anehnya, rumah ini masih dalam kondisi yang bagus. Sekali lagi, Abian menggagahkan dirinya menuju pintu masuk dan mengetuk pintu tersebut. Tidak ada yang jawab. Sekali lagi pintunya diketok. Masih tidak ada jawaban. Duak! Suara pintu yang tiba-tiba terbuka, dia dalam menunjukkan sebuah sosok yang perlahan-lahan menuju ke arah Abian. Abian pun juga perlahan-lahan mundur. Deg deg, deg deg Deg deg Deg deg, deg deg
87
Suara hati Abian tampaknya sangat kuat, dia tidak perlu meletakkan telapak tangannya di atas dadanya untuk merasakan kehadiran hatinya. Hatinya terasa akan copot. Siap-siap, Abian menutupi mulutnya agar tidak teriak – yang dia yakin akan mengalihkan lebih banyak perhatian. Semakin lama, semakin dekat sosok itu berada; dan tak lama kemudian, muncullah sosok yang sangat tak terduga. Sebuah remaja laki-laki – mungkin seumuran dengan Abian, muncul dari perlindungan bayangan rumah. Kata ‘bingung’ sudah bisa di baca di mukanya Abian. “Lah?...kok?” ³.DPX NHVLQL PLQWD EDQWXDQ NDQ" $\R PDVXN´ 8MDU VL µGXNXQ¶ 0HVNLSXQ PDVLK ELQJXQJ $ELDQ PHQJLkutinya ke dalam rumah. “Kamu bingung kan? Pasti. Itu kan cuma rumor, tidak perlu didengarkan. Ngga ada yang namanya dukun di sini”. “Oh...” Masih bingung dia, Abian. “Nama kamu siapa? Kamu butuh bantuan apa?” Abian sadar bengong, dan segera memberitahu urusannya ke sini. “Aku minta bantuan untuk belajar! Aku gagal ujian dan harus mengambil ujian tambahan! Aku ingin belajar cara membuat ramuan penyembuhan! Mohon bantuannya!” Abian tidak bermaksud berteriak, tetapi kata-katanya sudah keluar. “Namaku Yuda, cara membuat ramuan penyembuhan itu gampang loh”. Memulai dari sekarang dan tiga hari berikutnya, Abian di bantu Yuda untuk membuat ramuan penyembuhan. Berceritalah Abian ke Nerissa bahwa ‘dukun’ yang di gosipkan oleh orang-orang hanyalah sebuah remaja yang menghuni UXPDK RUDQJ WXDQ\D \DQJ WHODK ODPD ZDIDW Tiga hari pun berlalu, dan Abian semakin hari semakin ia merasa siap untuk mengambil ujian tambahannya. Sekarang yang sedang duduk di ruang ujian adalah Abian, siap untuk mengambil ujian tambahannya. Beberapa hari kemudian Abian sedang duduk di ruang kelas untuk mengambil hasil ujian tambahannya, meskipun dia gugup dia yakin pelajarannya Yuda akan membantunya. ³6HODPDW $ELDQ NDX OXOXV XMLDQ WDPEDKDQPX ´ 8MDU %X JXUX Dengan rasa senang Abian pulang untuk memberitahukan berita bagus kepada Ibunya dan teman-temannya, dan tentunya Abian tidak akan lupa untuk berterima kasih kepada Yuda, yang telah membantunya belajar dan sudah menjadi teman-berteman. SELESAI
88
89
Binatang Laut yang Bermutasi Oleh Zidan Arssad
+HOLNRSWHU WHUVHEXW PHPEDZD 6WHYH NH UXPDK VDNLW GL $PHULND GL PDQD LD EHUKDVLO VHPEXK GDQ mendapatkan kaki palsu baru. CIA melakukan misi ke tempat ikan yang bermutasi itu dan mengumSXONDQ PD\DW LNDQ XQWXN SHUFREDDQ 6WHYH NHPXGLDQ PHPEDQWX PHPEXDW YDNVLQ EDUX GDQ PHQMDGL ilmuwan kepala di timnya. -DQJDQODK PHQ\HUDK VHSHUWL 6WHYH 6WHYH WLGDN SHUQDK PHQ\HUDK EDKNDQ GDODP VLWXDVL EXUXN GDQ berhasil mengatasi masalahnya. SELESAI
6HRUDQJ LOPXZDQ MDQJNXQJ GDUL $PHULND EHUQDPD 6WHYH melakukan perjalanan dari Amerika ke Indonesia untuk menWUDQVIHU NRSHU SHQXK YDNVLQ &29,' 'L SDJL KDUL WHSDW VDDW dia akan naik kapal, dia terlempar dan diseret ke kapal lain karena EDMDN ODXW LQJLQ PHQFXUL YDNVLQ 'L NDSDO DGD GXD RUDQJ ODJL \DQJ GLVDQGHUD VDWX ODNL ODNL GDQ VDWX SHUHPSXDQ 6WHYH PHQJHQDOL PHUHND VHEDJDL VHVDPD LOPXZDQ $PHULND NDUHQD PHUHND PHPDNDL MDV sains tapi dia tidak tahu nama mereka. Wanita itu sepenuhnya diikat dengan tali sedangkan pria itu haQ\D PHQJLNDW WDQJDQQ\D GDQ VHGDQJ EHUWHQJNDU GHQJDQ GXD EDMDN ODXW 6WHYH NDJHW VDDW PHOLKDW SULD itu melumpuhkan kedua perompak dengan kakinya dan mengambil senjata dari tubuh mereka. Baku tembak kemudian terjadi yang bertahan beberapa menit dan berakhir dengan pria itu dibunuh, namun selama penembakan, salah satu peluru mengenai dan meledakkan mesin utama kapal, menciptakan OHGDNDQ EHVDU \DQJ PHPEXQXK VHPXD RUDQJ GL NDSDO NHFXDOL 6WHYH NDUHQD 6WHYH DGDODK SLQWDU GDQ PHQ\HOLQDS NH VHNRFL NHWLND VHPXD RUDQJ IRNXV SDGD EDNX WHPEDN 6WHYH PHUDVD OHJD NDSDO LWX PHOHGDN WHWDSL NHPXGLDQ PXODL SDQLN NDUHQD GLD PHQ\DGDUL EDKZD NRWDN PLOLNQ\D \DQJ SHQXK GHQJDQ YDNVLQ MDWXK NH DLU 3HQXWXSQ\D WHUEXND GDQ FDLUDQ KLMDX NHOXDU GDUL MDUXP VXQWLN PHQ\HQWXK GDQ PHPSHQJDUXKL EDQ\DN LNDQ GL VHNLWDUQ\D 6WHYH WHUWDULN SDGD EDJDLPDQD YDNsin akan mempengaruhi ikan dan saat dia mulai berpikir, sekocinya tertabrak keras dan terbalik. Benda yang menabraknya melompat keluar dari air, Benda itu adalah hiu raksasa yang panjangnya delapan PHWHU GHQJDQ JLJL EHUJHULJL NXOLW KLMDX EHUFDKD\D GDQ HNRU UDNVDVD 6HMDN 6WHYH VHRUDQJ LOPXZDQ GLD WDKX EDKZD LQL EXNDQ KLX ELDVD KLX LQL SDVWL WHUNHQD YDNVLQ GDQ WHODK EHUXEDK EHQWXN NDUHQDQ\D 6WHYH PHPEDOLN VHNRFL GDQ PHQDLNLQ\D QDPXQ KLX LWX PHORPSDW NHOXDU GDUL DLU ODJL GDQ PHQFRED PHQJJLJLWQ\D +LX \DQJ EHUPXWDVL EHUXVDKD NHUDV XQWXN PHPEXQXK 6WHYH GDQ EHUKDVLO PHQJJLJLW NDNLQ\D WHWDSL 6WHYH DGDODK RUDQJ \DQJ SLQWDU MDGL GLD PHQGDSDWNDQ VDODK VDWX YDNVLQ GL VDNXQ\D GLD GDQ VDDW KLX PHQ\HUDQJ NDNLQ\D 6WHYH PHQ\XQWLNNDQ KLX PHPEXDWQ\D EHUVLQDU WHUDQJ GDQ PHOHGDN 6WHYH PHQDQJLV NHVDNLWDQ VDDW NDNL NDQDQQ\D GLJLJLW QDPXQ GLD WHUVHQ\XP VDDW KLX LWX PDWL 0HVNL VXGDK PHPEXQXK KLX 6WHYH WLGDN SXQ\D ZDNWX XQWXN EHUVDQWDL NDUHQD VHPXD LNDQ \DQJ WHUVHQWXK YDNVLQ GDUL ODOX VHNDUDQJ MXJD WHULQIHNVL GDQ EHUZDUQD KLMDX EHVDU GDQ KDXV GDUDK 6WHYH NHKLODQJDQ semua harapan dan menerima kematiannya karena dia tahu bahwa dia tidak bisa membunuh banyak binatang. 6DDW 6WHYH DNDQ PHQLQJJDO GLD PHQGHQJDU VXDUD DQJLQ NHQFDQJ GL GHNDWQ\D GDQ VHQDQJ PHOLKDW &,$ dengan helikopter datang untuk menyelamatkannya. Seorang agen menggunakan senapan mesin unWXN PHPEXQXK VHPXD LNDQ \DQJ EHUPXWDVL GDQ DJHQ ODLQQ\D PHQDULN 6WHYH NH DWDV KHOLNRSWHU 6WHYH akhirnya diselamatkan.
90
91
92
93
Keberangkatan
(Sekuel dari Novel Keberangkatan) Oleh Briant Rai Pada tahun yang membawa Indonesia merdeka, banyak orang Indonesia terasa senang dan bahagia sekali kecuali ada satu perempuan yang masih sedih, Elisa Frissart. Setelah dia pulang ke Belanda dari Indonesia, Elisa sangat masih sedih dan pendiam karena akibat dari Sukoharjito telah mencintai perempuan lain dan mematahkan hati dia. Dia jalan ke jalan-jalan yang dikelilingi oleh teras rumah dan akhirnya ketemu rumah orang tua dia. Hari berlalu, dia masih memiliki NRQÀLN GHQJDQ LEXQ\D \DQJ NDVDU GDQ MXJD PHQFRED XQWXN PHQJDWDVL GHSUHVLQ\D VHPHQWDUD VHFDUD ¿VLN GDQ VHFDUD ¿VLRORJLV ROHK LEXQ\D \DQJ GLD WLGDN WDKX PHQMDGL EXQXK GLUL VHEDJDL DNLEDWQ\D Merasa lebih sakit hati oleh Ibunya dan mantan tunangannya, dia coba loncat dari jembatan di jalan 'HQ +DDJ VDPELO PHQDQJLV VDPSDL VHRUDQJ OHODNL \DQJ WDKXQ OHELK WXD GDULQ\D PHQGDWDQJLQ\D GDQ menghiburnya dengan memberikan tisu, menunjukkan senyum simpatik. “kamu tidak apa?” tanya pria berpakaian rapi “Ya, saya tidak apa-apa” jawab Elisa yang sedang menyeka wajahnya dengan tisu ³%DJXV QDPD VD\D ,VDDF VHQDQJ EHUWHPX GHQJDQPX OLH¿H´ %LODQJ ,VDDF GDODP DNVHQ $IULND VDDW GLD memberi Elisa pelukan yang menenangkan. “Terima kasih, Isaac. Jadi apa yang saya lakukan sekarang karena saya sudah kehilangan cinta dan orang tua saya?” tanya Elisa bingung ³6D\D WDKX NDPX ELVD EHNHUMD GL SHUXVDKDDQ SHUGDJDQJDQ VDPD VD\D GL WDQDK DLU VD\D $IULND 6HODtan” bilang Isaac senang Elisa sekarang tidak lama lagi depresi tapi bingung apakah dia harus menerima lamarannya yang membawanya ke kehidupan baru atau lebih tepatnya menanggung pelecehan dan kesedihan karena pengkhianatan Sukoharjito. dia kemudian mengambil keputusan. “Isaac, saya menerima lamaran kamu untuk bekerja di perusahaanmu. Saya mau ikut kamu satu kali lagi karena saya akhirnya dapat harapan yang menghangatkan hatiku” Elisa bilang saat dia akhirnya senyum lagi dan peluk dia sangat ketat dan Isaac mengembalikan pelukan itu. Bertahun-tahun berlalu, dia sekarang tidak lagi tertekan namun akhirnya lega dari tahun-tahun kesediKDQ GDQ UDVD VDNLWQ\D ,D NLQL EHUVLDS XQWXN SLQGDK NH $IULND 6HODWDQ VHPEDUL PHQJHPDVL EDUDQJ EDrang miliknya dan barang-barangnya termasuk barang-barang miliknya dari Jakarta. Sebelum dia tinggalkan rumah keluarga dia satu kali lagi, dia ketemu sama orang tua dia dan beri mereka pelukan
94
perpisahan sekali lagi kecuali Ibunya. “Elisa, sekarang kamu sudah menjadi dewasa seperti saya dan lagi kepribadian kamu sangat murni daripada Ibu kamu, mijn dochter” bilang ayah sangat bangga sekali saat dia melihat putrinya yang sudah dewasa pedagang seperti tunangan barunya. Ibunya kemudian muncul di depan dia tanpa sadar ketika Elisa bersiap untuk pergi, dia sekarang PHPSHUVLDSNDQ PRWLI XQWXN PHOHFHKNDQ (OLVD ODJL ³-DQJDQ EHUDQL NDPX PHQLQJJDONDQ VD\D (OLVD Saya melarangmu untuk pergi bekerja sama pria menjijikkan” ancam ibunya yang merujuk pria itu sebagai Isaac tetapi Elisa menggelengkan kepalanya yang membuat dia mulai berteriak padanya bagaimana dia telah mengorbankan hidupnya, betapa tidak bersyukurnya Elisa karena telah meninggalkannya, dan bagaimana dia melahirkannya dan meninggalkan ibunya, tetapi Elisa sekarang sudah PXDN GHQJDQ RPHODQ LEXQ\D VDDW GLD DNKLUQ\D PHQHJXUQ\D EDKZD GLD DNDQ SHUJL NH $IULND 6HODWDQ GDQ LWX VXGDK ¿QDO NDUHQD D\DKQ\D PHQGXNXQJ QDVLE (OLVD GDQ PHPEHOD LVWULQ\D GDQ PHQHJXUQ\D juga. Dia meledak menjadi kemarahan di mana dia menarik rambut Elisa begitu keras ketika suaminya datang untuk menghentikannya dan melawannya dalam pertengkaran besar-besaran tentang Elisa. Dia mengoceh siapa dia pikir dia karena meninggalkan ibunya dan menjadi anak nakal tidak tahu berterima kasih tetapi Elisa tidak peduli lagi karena dia akhirnya membuka pintu meskipun ibunya ultimatum untuk menyangkal dan mengancam bahwa dia pergi untuk menghancurkan kehidupan putrinya dan tunangan tapi dia membuka pintu dan akhirnya pergi sambal mengatakan perpisahan terakhir, ³9DDUZHO ,EX D\DK´ VHEHOXP GLD WXWXS SLQWXQ\D GDQ SHUJL \DQJ PHPEXDWQ\D VHPDNLQ PDUDK VDDW GLD bergegas ke arahnya hanya untuk mengetahui dia ditahan oleh suaminya. Dia kemudian membungkam ancaman terakhirnya padanya, “Ini belum berakhir, Elisa. Suatu hari, tetapi suatu hari, aku akan menghancurkan hidupmu selama sisa kekekalanmu sehingga kamu akan merasa sengsara lagi. Elisa Frissart.” Dia mengutuk Elisa dalam bahasa Belanda karena dia dipenuhi dengan amarah dan iri hati dan bersumpah untuk membalas dendam padanya karena meninggalkannya. 'L %DQGDUD 'HQ +DDJ GLD ODJL NHWHPX VDPD ,VDDF \DQJ PHPEDZD GLD NH SHQHUEDQJDQ NH $IULND 6HODWDQ GL PDQD GLD VHNDUDQJ PHQJDODPL EXGD\D $IULND 6HODWDQ 'L NRWD &DSH 7RZQ $IULND 6HODWDQ dia dia menghabiskan waktu bersamanya dan yang terpenting membantunya bekerja di sebuah perusahaan perdagangan. Segalanya berjalan lebih baik hingga suatu hari, ia bertemu kembali dengan mantan tunangannya, Sukoharjito. “ Elisa, saya datang untuk kamu satu lagi” katanya Sukoharjito dengan suara dramatis tetapi Elisa, yang telah menanggung semua rasa sakit dari pengkhianatannya, membantah ke dia, “Tidak, saya tidak mengenali Anda lagi, pergi begitu saja!” ³7HWDSL (OLVD EHUDSD KDUL VHWHODK NDPX SHUJL NH $IULND 6HODWDQ ,EXPX PHQXOLV VXUDW NH VD\D XQWXN PHQFDULPX GDQ PHQMHPSXW NHPEDOL NH LEXQ\D´ 6XNRKDUMLWR PHQJJXQDNDQ VXDUD SHUVXDVLIQ\D VHEDQyak yang dia bisa tetapi Elisa masih membentak dia dan menolak permintaan dia sampai dia akhirnya bilang hubungan dengan dia dan Sukoharjito sudah selesai dan dia tidak mau bertemu sama dia lagi sebelum dia meninggal dia sama Isaac. Sekarang diliputi oleh amarah dan iri hati, dia berencana untuk membakar hari itu dengan meletakkan beberapa produk yang mudah terbakar di dekat rumah mereka dan membakarnya di hari lain saat IDMDU 7HSDW VHEHOXP GLD PHOHPSDU NRUHN DSL \DQJ PHQ\DOD GLD WLED WLED GLKHQWLNDQ ROHK ,VDDF \DQJ
95
bangun lebih awal dan melihatnya mencoba untuk membakar rumah mereka. Dia mencoba untuk menembaknya menggunakan pistol yang dia beli tetapi tidak berhasil, dia ditahan sebelum Elisa datang ke tempat kejadian. Berbulan-bulan kemudian, dia dijatuhi hukuman penjara bertahun-tahun karena melakukan pembakaran dan percobaan pembunuhan terhadap Isaac. keduanya akhirnya hidup bahagia selamanya WHUPDVXN (OLVD \DQJ PHQJXEDK QDPD EHODNDQJQ\D GDUL ³)ULVVDUW´ PHQMDGL ³9DQ 9ROOHQKRYHQ´ GDQ menikah dengannya beberapa hari yang lalu dan memiliki anak juga. Salah satunya bernama “Erik” yang merupakan anak baik dan mengikuti jalan ibunya menjadi penerusnya karena Elisa kini menjadi ZDQLWD SDUXK ED\D 'LD VHNDUDQJ PHPLOLNL LGHQWLWDV DZDO VHEHQDUQ\D \DLWX $IULND 6HODWDQ GDQ VHNDUDQJ EHODMDU OHELK EDQ\DN EXGD\D GL VDQD WHUXWDPD $IULND 'LD VHNDUDQJ DNKLUQ\D PHPLOLNL NHKLGXSDQQ\D yang damai. 7DKXQ EHUODOX GL GL PDQD $IULND 6HODWDQ VXGDK EHUXEDK PHQMDGL UHSXEOLN GDQ PDVD $SDUWKHLG VXGDK GLVHOHVDLNDQ LWX WHUMDGL SDGD WDKXQ ODOX VHWHODK ,QGRQHVLD PHQMDGL PHUGHND GDUL -HSDQJ Elisa sekarang tinggal di rumah baru terletak di Kota Pretoria di mana dia sekarang menjadi wanita \DQJ VXGDK OHELK WXD NDUHQD XVLDQ\D VXGDK VHNLWDU EHUVDPD GHQJDQ ,VDDF \DQJ VXGDK MDGL WXD Erik sekarang juga punya anak-anak juga yang sekitar 6. Mereka sedang bermain di lapangan rumah (OLVD GDQ ,VDDF GL PDQD (ULN GDQ LVWUL GLD EHUQDPD $OPDUL 9RVORR VHGDQJ EHUGLUL VDPEDO PHOLKDW DQDN mereka bermain bersama-sama. Mereka buru-buru datang ke dia untuk mendengar cerita Elisa tentang pengalaman dia pada masa dewasa Indonesia di mana dia menceritakan banyak-banyak tentang hidup dia di Indonesia dan momen tergelap di mana dia dikhianati oleh Sukoharjo dan merujuknya sebagai contoh pengkhianat. Dia memberi mereka moral di mana cucunya akan memahami nilai cinta dan hubungan ketika mereka tumbuh dewasa di masa depan. “Anak-anak, Saya akan memberi Anda semua satu moral: Anda harus mempercayai orang yang sangat setia kepada Anda dan Anda tidak boleh merusak kepercayaan mereka dengan mengkhianati mereka seperti Sukoharjito. Anda juga perlu mencintai orang yang berhati saleh dan baik hati sehingga Anda dapat mengalami hidup paling bahagia seperti saya bersama Isaac.” Bilang dia yang menjadi IUDVH WHUDNKLU VHEHOXP GLD PHQLQJJDO GXQLD WDKXQ NH GHSDQ ³7HULPD NDVLK P\ OLHZH YDGHU NDPX PHPEHULNDQ VD\D KLGXS %DKDJLD´ SELESAI
96
97
Senja Terindah
mereka berpisah, dan Elisa pulang ke apartemennya. Sesampai di apartemen Elisa merenungkan soal Barend yang telah membuatnya senang, kemudian di saat itu juga telepon di apartemen Elisa berbunyi. Elisa terkejut dan langsung mengangkat telepon itu, ternyata yang menelepon adalah Barend. Seusai diangkat, Barend langsung menyapa Elisa.
Elisa berjalan menuju ruang kantor direktur maskapainya
“Hai, Elisa!” “Hai” “Apakah sekarang waktu yang tidak tepat?” tanya Barend. “Nggak kok sekarang tidak apa-apa” “Baiklah, maukah kamu pergi makan malam denganku, Elisa?” “Mau, Barend!” dengan suara yang sangat antusias. “Kalau begitu, kamu siap-siap ya. aku akan menjemputmu, Tolong beritahu aku di mana alamat kamu” setelah itu, Elisa memberi alamat tempat tinggalnya kepada Barend. Dan di sinilah Elisa mulai mengembangkan perasaannya kepada Barend.
(Sekuel dari Novel Keberangkatan) Oleh M. Samy Shebubakar ³*RHGHPRUJHQ´ 8MDU (OLVD NHSDGD GLUHNWXU PDVNDSDL “Morgen” balas direktur. ³VD\D SXQ\D EHULWD EDJXV XQWXNPX (OLVD ´ 8MDU %DSDN 'LUHNWXU GHQJDQ senyuman. “Waduh apa itu pak?” Elisa bertanya dengan nada tinggi dan senang. “kamu sekarang sudah bertahun-tahun memeras keringat bekerja rotasi sebagai resepsionis maskapai, mengurus bagasi, hingga pelayanan pelanggan, kemudian saya memilih keputusan untuk memberi kamu kesempatan untuk menjadi pramugari di kelas ekonomi dan kamu tidak pernah mengeceZDNDQ 2OHK NDUHQD LWX VHNDUDQJ NDPX WHODK VD\D SHUFD\D XQWXN PHQMDGL SUDPXJDUL GL EDJLDQ ¿UVW FODVV (IHNWLI VHJHUD ´ XUDL %DSDN 'LUHNWXU VDDW EHUELQFDQJ GHQJDQ (OLVD ³3UR¿FLDW ´ 7DPEDKQ\D \DQJ EHUDUWL VHODPDW
“Hartelijk bedankt!” Elisa membalas direktur (yang berarti terima kasih banyak) dengan senyumnya yang lebar dan mengulurkan tangan untuk salaman dengan direktur. Kemudian, Elisa berjalan keluar dari kantor direktur dengan hati yang sangat senang karena telah mendapat promosi. Elisa pun langsung menghubungi ibunya untuk memberitahu berita bagusnya. Tidak lama kemudian Elisa terbang menuju Rotterdam untuk menjalani pekerjaannya sebagai pramugDUL ¿UVW FODVV NHPXGLDQ (OLVD .HPEDOL ODJL NH $PVWHUGDP 'L SHQHUEDQJDQ LQL DGD VHRUDQJ SHQXPSDQJ ¿UVW FODVV \DQJ WHUWDULN GHQJDQ (OLVD 'DUL DZDO SHUMDODQDQ GLD PHOLULN (OLVD “Hai!” cuit orang tersebut. Elisa pun langsung menengok ke arah orang yang memanggilnya dan mendatanginya. “Hai” jawab Elisa. “Nama saya Barend, salam kenal ya” dengan senyuman yang menawan. “I-iya salam kenal” ujar Elisa dengan grogi karena terkesan. “Bolehkah saya meminta nomor telepon kamu?” tanya Barend. “Boleh” disertai anggukan. “Ya sudah, kalau begitu kita lanjutkan pembicaraan setelah pesawat mendarat” kata Barend. Kemudian pesawat mereka akhirnya mendarat di bandar udara internasional Schiphol. Setelah itu
98
Beberapa saat kemudian, Barend sampai di depan pintu Elisa dan melanjutkan untuk mengetuk pintu Elisa. Elisa mendengar suara ketukan dan langsung membuka pintunya. Di situlah mereka pertama kali bertemu di tempat yang tidak terkait pekerjaan. “Wow kamu sangat memesona malam ini, Elisa… Sampai-sampai membuat hatiku meleleh.” “Ah bisa saja kamu” kata Elisa yang senang hati karena telah dipuji Barend. Lalu, Mereka berdua berjalan menuju mobil Barend yang sangat mewah. Barend membawa Elisa ke restoran yang paling mewah di belanda saat itu. Sesudah sampai Barend langsung membawa Elisa ke meja makan yang telah dia pesan. Di sana Elisa bertemu dengan kakak kandung Barend yang bernama Jacob. Barend dan Jacob bagaikan pinang dibelah dua; mirip sekali. Dan asisten Barend yaitu (YD GLD PHPLOLNL PXND \DQJ MXJD FDQWLN EDKNDQ PHQ\DLQJL (OLVD WHWDSL SXQ\D NHSULEDGLDQ \DQJ EDLN GDQ VRSDQ WHWDSL GLEDOLNQ\D LD HJRLV GDQ OLFLN (YD WHODK PHQ\XNDL %DUHQG VHPHQMDN GLD DZDO EHNHUMD untuk Barend, yaitu 6 bulan yang lalu. ³6HPXDQ\D LQL (YD SHUHPSXDQ \DQJ DNX WHPXL VDDW EHUDGD GL SHVDZDWNX NH $PVWHUGDP´ “Hai, Elisa! Nama saya Jacob, saya adalah kakak kandung dari Barend” sapanya Jacob kepada Elisa. ³+DL MXJD´ (YD LNXW PHQ\DSD GHQJDQ VHQ\XPDQ PDQLV WHWDSL EHUNRQRWDVL EDJDLNDQ RUDQJ PHPDQGDQJ rendah. “Hai, semuanya. Senang bertemu dengan kalian semua” ujar Elisa. ³(OLVD EHNHUMD VHEDJDL SUDPXJDUL GL EDJLDQ ¿UVW FODVV GDQ LQL KDUL SHUWDPD GLD GL SRVLVL LWX -DGL PDUL kita sekalian merayakannya dengan makan di restoran ini” kata Barend. 6HODPD PHUHND PDNDQ (YD WHUXV PHQHUXV PHOLULN NHSDGD (OLVD GHQJDQ SDQGDQJDQ VLQLV GDQ LUL karena dia merasa tersaingi dengan Elisa. Mulai saat ini karena terpicu dengan hubungan Elisa dan %DUHQG (YD WLED WLED LQJLQ PHQFHODNDNDQ (OLVD 6HODLQ LWX (OLVD PHQMDGL OHELK NHQDO GHQJDQ -DFRE GDQ Barend setelah mengobrol dengan mereka berdua. Kemudian setelah mereka semua selesai makan, Barend mengantar Elisa pulang berdua dengan mobilnya. Sesudah sampai di depan apartemen, Elisa berterima kasih kepada Barend.
99
“Terima kasih, Barend. Kamu telah membuat malam ini malam terbaik” Elisa menunjukan rasa syukurnya kepada Barend sambil memamerkan senyum manisnya. Kemudian Barend maju dan mendekatkan kepalanya ke kepala Elisa. Sambil berkata “Sama-sama, Elisa” setelah itu mencium Elisa di bagian pipinya. Seterusnya Elisa senyum dan masuk ke dalam apartemen dan siap-siap untuk tidur. .HHVRNDQ SDJLQ\D KDO SHUWDPD \DQJ (YD ODNXNDQ DGDODK GDWDQJ NH NDQWRU PDVNDSDL GDQ EHUWHPX GHQJDQ EDSDN GLUHNWXU PDVNDSDL WHUVHEXW 'L SHUWHPXDQ PHUHND (YD PHP¿WQDK (OLVD GHQJDQ PHPberitahu direktur akan kelakuan Elisa yang bertentangan dengan peraturan maskapai, yaitu untuk “jangan pernah mendekati penumpang pesawat”. Di mana Elisa telah langgar dengan mendekati SHQXPSDQJ PXGD GDQ PHQDZDQ GL ¿UVW FODVV 6HWHODK GHQJDU NDEDU WHUVHEXW EDSDN GLUHNWXU NDJHW GDQ tidak percaya. “Ah tidak mungkin! Saya tidak percaya kamu!” tegas direktur. “Saya sudah tebak bapak akan tidak percaya, tetapi saya sudah siapkan bukti untuk bapak agar SHUFD\D .DUHQD PHQXUXW VD\D NHODNXDQ VHSHUWL LQL VDQJDW WLGDN HWLV XQWXN GLODNXNDQ SDN ´ EDODV (YD kepada bapak direktur. (YD PHQ\HUDKNDQ IRWR \DQJ LD DPELO GDUL MDXK VDDW %DUHQG SHQXPSDQJ ¿UVW FODVV GDQ (OLVD SUDPXJDUL ¿UVW FODVV \DQJ VHGDQJ EHUPHVUD PHVUD GL UHVWRUDQ GDQ GL PRELO Tidak lama kemudian Elisa langsung dipecat oleh maskapai melalui telepon dan disuruh mengembalikan pakaian dan koper milik maskapai yang dipinjamkan kepada Elisa. Elisa langsung menelepon Barend untuk memberitahu berita buruknya dan Barend pun langsung menjemput Elisa untuk mengantarnya ke kantor maskapai. Barend sendiri yakin bahwa kenyataannya Elisa tidak mendekati siapa-siapa, namun kebalikannya. Setelah sampai Barend bertemu dengan direktur PDVNDSDL GDQ PHPLQWD SHQMHODVDQ WHQWDQJ VLDSD \DQJ WHODK PHP¿WQDK (OLVD
6HWHODK SHUELQFDQJDQ WHUVHEXW %DUHQG ODQJVXQJ PHPHFDW (YD NDUHQD WHODK PHP¿WQDK (OLVD 'DQ %DSDN 'LUHNWXU VHJHUD PHQJXQGDQJ (OLVD NH UXDQJ NDQWRUQ\D XQWXN PHPLQWD PDDI NHSDGD (OLVD GDQ PHPLQWDQ\D XQWXN EHNHUMD .HPEDOL GL PDVNDSDL WHUVHEXW VHEDJDL SUDPXJDUL SHUPDQHQ GL ¿UVW FODVV Elisa pun menjadi sangat senang dan memeluk Barend. Lalu, waktu berjalan 3 bulan setelah kejadian mereka menjadi benar-benar jatuh cinta kepada satu sama lain, dan Jacob menyarankan Barend untuk melamar Elisa untuk menjadi istrinya. Hari itu juga Barend cepat-cepat membeli cincin berlian yang sangat mahal dan meminta Elisa bertemu dengannya di jembatan paling romantis di Amsterdam di mana ia akan melamarnya. Waktu berjalan lagi, dan mereka bertemu di jembatan tersebut. Saat senja Barend memulai rencana melamarnya karena saat senjalah bagian terindah hari. “Elisa, kamu memang bukan senja tapi setidaknya kamulah yang selalu memperindah hari-hariku. aku cinta kamu, kamulah cintaku, kamulah kekasihku. aku sudah sampai pada suatu kesimpulan bahwa aku ingin menghabiskan waktuku denganmu selamanya. Elisa, Maukah kamu menjadi istriku?” tanya Barend sambil mengeluarkan cincin yang baru dia beli dan melutut disertai senyumannya yang paling lebar. “Mau, Barend! Aku mau menikah denganmu dan menghabiskan seluruh waktu di hidupku denganmu!” jawab Elisa sambil menangis. WDKXQ NHPXGLDQ« %DUHQG GDQ (OLVD VXGDK PHQLNDK GDQ VHNDUDQJ PHUHND PHPSXQ\DL DQDN $QDN SHUWDPD PHUHND 6DLI DGDODK ODNL ODNL \DQJ EHUXPXU WDKXQ .HPXGLDQ DQDN NHGXD PHUHND DGDODK SHUHPSXDQ \DQJ bernama Shamara yang umurnya hanya 6 bulan. Dan mereka hidup bahagia selamanya… SELESAI
³0DDI 3DN %DUHQG WHWDSL VD\D WLGDN ELVD PHPEHULWDKX VLDSD \DQJ VXGDK PHPEHUL NHWHUDQJDQ VRDO kelakuan Elisa yang bertentangan dengan peraturan maskapai” kata bapak direktur dengan nada yang rendah. “Saya adalah pemilik mayoritas saham maskapai, dan saya adalah anggota dewan di maskapai ini pak!” ujar Barend dengan tegas “Jadi saya mohon pengertian bapak bahwa saya memiliki kekuasaan yang tinggi di sini pak dan saya akan melakukan apa saja dalam kekuasaan saya untuk menurunkan bapak dari posisi yang sekarang karena bapak membuat pilihan hanya mendengar cerita dari satu sisi. Dimana-mana ada dua sisi dari setiap cerita pak dan saya di sini untuk mewakili dan memberi sisi Elisa di cerita ini” ungkap Barend. Bapak direktur pun teryakinkan juga ketakutan dengan kata-kata Barend. Mereka kemudian berbinFDQJ VRDO VNDQGDO LQL GDQ VHPXDQ\D WHUXQJNDS PXODL GDUL ¿WQDK (YD GDQ HWLND NHUMD (OLVD \DQJ WLGDN pernah melanggar peraturan maskapai.
100
101
Oeroeg & Andrew (Sekuel dari Novel Oeroeg) Oleh Satria Wiraputra
Pelatuk, satu-satunya hal di antara aku dan Andrew kawanku. Kenangan bercampur rasa kecewa muncul dalam bayangan di benakku. Wajahnya menghantui, mengingatkan akan masa kecil yang abadi di benakku. Kemunculan Andrew bagai kunci ingatan yang telah lama hilang. Terbuka ingatan yang lama telah terlupakan. Teringat sungai tempat kami bermain dan maVD PDVD NDPL EHUVHNRODK .HUHWD DSL 6XNDEXPL %DWDYLD UXWH NDPL VHWLDS KDUL $NX WLGDN PHQ\DQJND akan bertemu lagi setelah bertahun - tahun Andrew tidak menginjakkan kakinya di Sukabumi. Kedatangannya yang tidakku duga, mengejutkanku. Tanpa berpikir panjang, ku todongkan pistolku seperti yang biasanya aku lakukan saat berpapasan dengan kiriman Belanda. Beberapa tahun ini telah memEXNDNDQ PDWDNX WHUKDGDS RUDQJ %HODQGD 0HUHND KDQ\DODK SHQLSX \DQJ LQJLQ PHPDQIDDWNDQ WDQDK kelahiranku. Tidak pernah kusangka, kawanku juga seorang penipu kiriman Belanda. Suara peluit terdengar, menandakan panggilan untuk berkumpul. Tak aku hiraukan kehadiran Andrew, karena kini aku memiliki tugas. Sudah sekitar setahun aku menjadi bagian dari kelompok pejuang. .DPL KDQ\D EHUHPSDW VDDW LWX 0DKPHW 8GLQ GDQ 'DQX QDPD PHUHND $NX WLGDN GHNDW GHQJDQ PHUHka, hanya teringat nama. Kami ditugaskan untuk berpatroli di sekitar jalan utama yang rusak. Satu-satunya akses keluar-masuk desa terbesar di Sukabumi. Tergesa-gesa aku berlari saat mendengar suara peluit tersebut. Mereka bertiga telah berkumpul dan Mahmet berteriak agar aku berhenti berlari. Bom Jepang menancap di atas tanah, belum meledak. Saat itu aku heran kenapa kami berdiri begitu dekat dengan bom tersebut. Tidakku sampaikan keherananku pada saat itu. Kami kembali ke desa untuk melaporkan penemuan kami. Atasanku dipanggil dengan panggilan ‘Kapten’. Memang sistem kepemimpinan tidaklah jelas pada saat itu. Aku percaya sepenuhnya kepada atasanku, karena telah ditempa kerasnya perang. Tidak terlalu aku hiraukan karena kami semua PHPLOLNL WXJDV \DQJ VDPD \DLWX PHQMDJD GHVD NDPL .DSWHQ PHPEDJLNDQ LQIRUPDVL WHUVHEXW VDDW DSHO sore. Aku berbaris bersama puluhan pejuang lain mendengarkan pidato kapten sama seperti harihari yang lain. Hanya saja kali ini aku tidak bisa berhenti memikirkan wajah Andrew saat berpapasan. Terasa panas di dada dan jantungku berdebar sangat kencang. Rasa benci bercampur amarah aku rasakan hingga apel sore berakhir. Badanku letih namun tidak benakku. Selalu Andrew yang terpikirkan, padahal aku dengan dia sudah tidak berkawan. Aku berbaring namun tidak bisa tertidur seperti biasanya. Heran dan kesal karena esok hari aku harus bertugas lagi. Tidakku sadari aku terlelap, esok hari telah tiba. Apel pagi menjadi awalan hari bagi aku karena pada apel pagi kami akan dibagikan tugas. Tanpa kejelasan, kapten memerintahkan semua pejuang untuk berkemas. Perintahnya merupakan perintah yang terakhir katanya, karena kami akan mempersatukan diri dengan TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Kami berbaris pergi NH NRWD \DQJ NXNHQDO GHQJDQ QDPD %DWDYLD /DJL GDQ ODJL DSDSXQ KDO \DQJ DNX ODNXNDQ VHODOX VDMD
102
EHQDNNX GLKDQWXL ROHK $QGUHZ 6XDVDQD KDWL WLGDN PHQHQWX GDQ EHUMDODQ NH %DWDYLD MXJD PHPSHUEXUXN EHQDNNX .HUHWD DSL PXQFXO GL EHQDNNX VDDW DNX PHPED\DQJNDQ %DWDYLD $NX GDQ $QGUHZ VHWLDS KDUL menaiki kereta api. Aku benci setiap mengingat Andrew, karena Andrew telah membohongiku selama LQL KDQ\D XQWXN PHPDQIDDWNDQ WDQDK NHODKLUDQNX 5DVDQ\D DNX LQJLQ PHQHPEDNNDQ SLVWRONX KDQ\D untuk melampiaskan amarahku terhadap Andrew. Hari pertama bergabung dengan TKR menjadi hal yang sangat spesial bagiku. Pada hari itu, aku bertemu dengan Ai, gadis Jepang yang merupakan anak seorang dokter Jepang. Ai memiliki rambut hitam panjang disertai kulit yang putih. Ai memiliki tinggi yang tergolong pendek untuk ukuran orang Asia. Ai WHUQ\DWD IDVLK EHUELFDUD PHQJJXQDNDQ EDKDVD %HODQGD ZDODXSXQ DNX WLGDN VXND KDO KDO \DQJ EHUEDX Belanda. Bahasa Belanda adalah satu-satunya bahasa yang kami mengerti. Aku melihatnya pertama kali di balkon apartemen. Aku sempat mencuri-curi pandangan dengannya saat aku sedang baris berbaris. Momen saat aku memandang Ai itu sangat berarti bagiku karena saat itulah pertama kalinya aku tidak terbayang wajah Andrew. Jarang sekali aku merasakan ketenangan seperti ini di dada. Beberapa tahun telahku lewati bersama Ai. Aku tidak terlalu dekat dengannya karena aku belum siap untuk mempercayai orang lain. Walaupun sudah lama tidak melihatnya, Andrew selalu teringat jika aku sedang tidak bersama Ai. Kini aku telah kehilangan kendali atas perasaanku, karena ingatan tentang Andrew selalu membuatku naik darah. Beberapa kali Ai memaksaku untuk membukakan diri dan bercerita mengenai Andrew kawanku. Walaupun awalnya aku luluh dan bercerita, tidak lama setelah itu aku selalu berhenti karena perasaan yang berantakan. Satu-satu saat aku bertengkar bersama Ai adalah saat Ai mendukung Andrew. Ai berkata dengan lembut “Aku yakin Andrew kawan yang baik, buktinya Andrew kembali untuk bertemu dengan kawannya”. ³%XWDNDK NDPX" 'LD LQJLQ PHPLQWD PDDI NDUHQD LWXODK GLD NHPEDOL´ GHQJDQ ODQWDQJ DNX PHQMDZDEQya. 6HNDUDQJ WDKXQ DJUHVL PLOLWHU %HODQGD SHUWDPD $NX GLWXJDVNDQ WHSDW GL OXDU .RWD %DWDYLD GL VHEXDK EXNLW \DQJ WLQJJL .DPL GLEHULWDNDQ EDKZD WHQWDUD %HODQGD DNDQ PHQ\HUEX %DWDYLD +DUL GHPL hari terlewati. Kami bertiga: aku, Andrew dan senapanku adalah satu-satu hal yang ada di benakku. Suara burung dan percakapan anggota TKR lain lama kelamaan membuatku gila. Suara dengungan keras terdengar dari pos jagaku. Suara tersebut berasal dari sirine yang menandakan serangan udara. Puluhan pesawat pembom melewati posku. Aku merasa tidak berdaya melihat pesawat pembom PHQXMX %DWDYLD $NX FRED WXWXSL GHQJDQ PHQHPEDNNDQ VHQDSDQNX NH XGDUD ZDODXSXQ DNX WDKX LWX tidak akan membantu. Aku berlari kesana kemari untuk membantu orang lain. Suara bom jatuh dimaQD PDQD %DWDYLD GDQ NHPDK NDPL PHQMDGL VDVDUDQ KXMDQ ERP 6HWLDS NDOL DNX EHUODUL XQWXN PHPEDQWX PHQJHYDNXDVL NRUEDQ VHODOX VDMD DGD $QGUHZ EHUGLUL GL EHODNDQJ NRUEDQ 7DWDSDQ NRVRQJ GHQJDQ pose lesu membuatku bingung serta takut. Aku yakin semuanya hanyalah permainan benakku, tapi dia begitu nyata. Terlihat sepatunya setiap kali aku membungkuk membantu korban. “Sudah gila aku” teriakku. Benakku lelah dan badanku lemas. Suara-suara mulai teredam, hanya suara detak jantungku yang terdengar jelas. Aku tergeletak di atas lumpur dekat perkemahan kami. Melihat ke langit dan menutup mata, beristirahat sejenak kupikir. Aku bangkit tidak lama setelah aku terlelap, hanya sebentar pikirku. Suasana sudah mulai tenang. Terdengar laki-laki berseragam meneriaki tentara untuk mengambil posisi, “TENTARA BELANDA DISINI” katanya sambil menunjuk ke bukit di dekatku. Aku masih belum sepenuhnya sadar. Aku mengambil senapan milik kawan tentaraku yang telah gugur. Aku berlindung di balik batu bata yang tersusun rapi
103
dengan harapan aku terlindungi dari bukit yang dipenuhi tentara Belanda. Aku mengulang-ulang perselisihan antara aku dengan Ai di benakku. Kesadaran akan Andrew kawanku, membuatku bingung dan takut. Sebenarnya selama ini sebenarnya aku tidak tahu niat Andrew. Semuanya hanyalah permainan di benakku. Badanku terasa lemas, aku memeluk senapanku dan mengeluarkan sepucuk kertas serta pensil. Aku menuliskan segala hal yang terpikirkan olehku dengan niatan suatu hari akan sampai ke Andrew kawanku. Suara baku tembak tidak aku hiraukan. Aku tetap terpaku untuk menulis karena tahu inilah satu-satu hal yang akan tersisa dari diriku. Aku merasa bodoh dan kesal selama aku menuliskan surat itu. Aku menyesal karena telah menjadi kawan yang buruk. Sungguh bodoh aku mengira bahwa Andrew telah berpura-pura selama ini. Harapan hanyalah satu-satu hal yang aku miliki saat ini. %HUKDUDS $QGUHZ DNDQ PHPEDFD VXUDWNX GDQ PHPDDINDQNX $NX WLGDN ELVD PHPED\DQJNDQ EHWDSD sedihnya Andrew dengan sambutan burukku. Tidak aku selesaikan suratku karena semuanya menjadi gelap. 8QWXN $QGUHZ .DZDQNX 0DDINDQ DNX WHODK PHUXVDN SHUWHPXDQ WHUDNKLU NLWD $NX WHUEXWDNDQ ROHK SHUDVDDQ EHQFLNX WHUKDGDS kaum Belanda. Aku lupa bahwa engkau adalah kawan sejatiku. Dulu aku terlalu berambisi ingin seperti orang Belanda, sampai aku lupa kawanku. Ini akan menjadi surat terakhirku, tetapi masa kecil kita akan selalu… SELESAI
104
105
Kedatangan Elisa
(Sekuel dari Novel Keberangkatan) Oleh William Kim Elisa menuju ke bandara untuk terbang ke Belanda untuk mencari pekerjaan. Teman-temannya mengikuti dia ke bandaranya dan mengucapkan selamat tinggal pada Elisa dan berharap bahwa penerbangan ke Belanda aman. Ketika Elisa check-in di pesawatnya, ia merasa kangen karena dia dan temanteman bikin memori bagus saat mereka bersama. Setelah di dalam penerbangan berjam-jam, akhirnya Elisa mendarat di bandara Belanda. Dia istirahat dulu sebelum keluar dari bandara. Elisa pikir ke diri sendiri bahwa ia harus mencari toko yang menjual minuman segar karena ia haus sekali. Sekitarnya hanya toko pakaian saja. Beberapa menit kemudian, Elisa menemukan sebuah toko tidak jauh dari pintu keluar bandara yang menjual minuman yang menyegarkan. Ia memanggil taksi untuk menuju ke apartemen yang dia sudah menyewakan sebelumnya. Selama perjalanan, Elisa melihat-lihat kotanya betapa indahnya kota itu. Selama dua jam, ia akhirnya sampai tujuannya. Waktunya sudah malam hari dan Elisa sangat lelah. Ia membongkar pakaiannya dari tas kopernya dan mengeluarkan sikat gigi dan baju tidurnya. Di kamar mandi, Elisa mandi dan bersikat gigi dulu sebelum tidur untuk memastikan tidur yang nyenyak, setelah sekian lama bepergian dari Indonesia ke Belanda. .HHVRNDQ KDULQ\D LD EDQJXQ VHNLWDU MDP SDJL (OLVD KDUXV PHQFDUL UHVWRUDQ XQWXN PDNDQ VDUDpan karena di apartemennya tidak ada makanan. Dia kemudian menemukan restoran terjangkau yang menawarkan beberapa makanan untuk dipilih. Elisa memilih bacon dan telur dadar untuk sarapannya dan juga minuman kopi Expresso. Elisa membawa laptopnya untuk mencari pekerjaan pramugari yang memenuhi pengetahuan dan pendidikannya saat ia kuliah. Saat dia di restoran itu dalam waktu yang ODPD (OLVD DNKLUQ\D PHQHPXNDQ GDIWDU SHNHUMDDQ \DQJ LD ODPDU 1DQWL VLDQJQ\D (OLVD PHQGDSDW HPDLO dari tempat kerjanya yang mengatakan bahwa ia sudah bisa mulai bekerja besoknya. Hari ini adalah hari pertama pekerjaan Elisa sebagai pramugari. Ia menuju ke kantor bandaranya XQWXN SHQJDUDKDQ GHQJDQ DQJJRWD ODLQ 6DDW (OLVD VXGDK VDPSDL GL NDQWRUQ\D 0DUYLQ VHRUDQJ SUDmugara yang tinggi dan ganteng, salam kepada Elisa untuk memasuk di pekerjaannya. Saat mereka EHNHUMD EHUVDPD (OLVD GDQ 0DUYLQ PHQMDOLQ SHUWHPDQDQ \DQJ VDQJDW GHNDW \DQJ PHPEXDW PHUHND PHQRQJNURQJ VHWLDS VHOHVDL MDP NHUMD (OLVD GDQ 0DUYLQ EHUEDJL KDO KDO \DQJ PHUHND EHUGXD VXND melakukan sebagai hobi dan ini mengikatkan hubungan mereka lebih dekat. %HUGXD PHUHND NH UHVWRUDQ \DQJ 0DUYLQ VHULQJ PHQXMX ³.DPX ELDVDQ\D PDNDQ GL VLQL \D %DJXV EDQJDW WHPSDWQ\D´ ELFDUDQ\D (OLVD ³0DNDQDQQ\D MXJD JDN EHJLWX PDKDO NRN´ EDODV 0DUYLQ 'L UHVWRUDQQ\D ada sop iga, steak sapi panggang, dan lain lainnya. Elisa memesan steak sapi panggangnya dan MarYLQ PHPHVDQ VDQGZLFK SDQJJDQJ ³-DGLQ\D NDPX NHQDSD EDOLN NH %HODQGD (OLVD"´ WDQ\D 0DUYLQ ³2KK
106
VD\D LQJLQ FDUL NHUMD GL VLQL NXOLDKQ\D VXGDK OXOXV GL ,QGRQHVLD ´ ³2K EHJLWX´ EDODV 0DUYLQ 6HWHODK PHUHND PDNDQ EHUVDPD (OLVD SXODQJ NH UXPDK DSDUWHPHQQ\D GDQ 0DUYLQ MXJD PHQXMX NH UXPDKQ\D “Sampai besok lagi ya Elisa”. Besoknya, Mia bersalam kepada Elisa. “Kamu Elisa ya, yang baru masuk kemarin. Perkenalkan nama VD\D 0LD VD\D PHQGHQJDU WHQWDQJ NDPX GDUL 0DUYLQ ´ ³2K L\D DSD NDEDU GHQJDQPX 0LD´ ³%DLN EDLN saja kok” jawab Mia. “Eh Mia apa kabar? Namanya Lucas. Ini kita semua bekerja bersama ya.” “Iya apa kabar juga Lucas.” Saat Mereka bekerja bersama di dalam pekerjaan sebagai para pramugari dan pramugara, Mia menemui kesulitan. “Minta tolong dong ini cara beroperasi telepon pesawat gimaQD \D"´ 0DUYLQ PHQXMXQ\D NH (OLVD ³$GD DSD 6D"´ 0DUYLQ EHUWRORQJ (OLVD GHQJDQ PDVDODKQ\D EHUVDPD VDPD NDUHQD 0DUYLQ DGDODK VHRUDQJ \DQJ VDQJDW SLQWDU ³0DX DGD \DQJ GLEDQWX (OLVD"´ -DZDE /XFDV ³0DUYLQ PHPEDODV ³2K WLGDN DSD DSD NRN XGDK ELVD WHOHSRQQ\D ´ “Yakin, saya masih bisa tolong kok.” ³8GDK JDN DSD DSD /XFDV ODQMXWNDQ VDMD SHNHUMDDQPX 8GDK EDLN EDLN VDMD PDVDODKQ\D ´ -DZDE 0DUYLQ ODJL “Oh yaudah santai aja gak harus begitu kok” sambil bekerja, Mia dan Elisa berngobrol tentang hal-hal yang mereka sukai. Ketika mereka berbicara satu sama lain, Mia menyadari bahwa minat Elisa sangat mirip dengannya, sehingga mereka akhirnya menjadi teman yang dekat sekali. 6HWHODK PHUHND EHNHUMD 0LD 0DUYLQ GDQ (OLVD SHUJL NH PDO XQWXN PDNDQ EHUVDPD GDQ QRQWRQ ¿OP 0LD PHPEDJLNDQ UHVWRUDQ IDYRULWQ\D GL PDO Q\D ³*DLV NH UHVWRUDQ NKDV $PHULND \XN 1DPDQ\D *ULOOV 6D\D VHULQJ NH VLWX NRN EHUVDPD NHOXDUJD PDNDQDQQ\D HQDN MXJD OKR ´ ³<D VLS D\R´ %DODV 0DUYLQ 6DDW PHUHND PDNDQ (OLVD PHPHVDQ WLJD WLNHW XQWXN QRQWRQ ¿OPQ\D 6HWHODK PDNDQ EHUVDPD PHUHND menuju ke bioskop dan kelompoknya bertemu dengan Lucas yang sedang berbelanja baju. “Eh Lucas DGD OX MXJD EUR ´ %LFDUD 0DUYLQ ³+L 0DUYLQ NDOLDQ ODJL QJDSDLQ UDPH UDPH"´ ³0DX QRQWRQ ¿OP QLK ´ ³2KK PDX LNXW GRQJ VD\D MXJD ODJL JDN DGD NHUMDDQ VHWHODK LQL NRN ´ 0LD MDZDE ³0DDI /XFDV XGDK beli tiketnya tadi pas lagi makan.” Lucas menjadi sedikit marah karena kelompoknya lupa tentang dia, /XFDV PHQMDZDE ³2K \DXGDK JDSDSD NRN ODLQ NDOL VDMD ´ 6HWHODK PHUHND QRQWRQ ¿OP PHUHND SXODQJ untuk istirahat keesokan harinya ³3DJL (OLVD´ ELODQJ 0DUYLQ ³<D SDJL MXJD 0DUYLQ´ EDODV (OLVD “Sa, kita kan sudah dekat sekali nih, mau jadi pacaran gak?” ³2KK \D EROHK GHK ´ 6HPHQWDUD /XFDV PHQGHQJDU SHUFDNDSDQ LQL DQWDUD 0DUYLQ GDQ (OLVD PHQMDGL pacar. Ini membikin Lucas marah karena dia diam-diam menyukai Elisa, dan Lucas juga pada saat waktu kerja juga baik-baik sekali kepada Elisa jadinya ia menjadi kesal. Sepanjang hari dia menjadi SHQGLDP GDQ WLGDN EHUELFDUD NHSDGD (OLVD GDQ 0DUYLQ VHODPD MDP NHUMD KDUL LWX 6HWHODK EHEHUDSD EXODQ SDFDUDQQ\D 0DUYLQ GDQ (OLVD PHUHND EHUHQFDQD XQWXN PHQJDGDNDQ SHUQLNDhan. Semua orang yang bekerja di kantor bandara diundang ke pernikahannya, dan saat Lucas meliKDW (OLVD GDQ 0DUYLQ EHUVDPD NDUHQD /XFDV DGDODK RUDQJ SHPDUDK GDQ VHQVLWLI GLD EHUNHODKL GHQJDQ 0DUYLQ 6HPXD RUDQJ GL XQGDQJDQQ\D VDQJDW NDJHW EDKZD DGD VHRUDQJ \DQJ PHPXNXOL 0DUYLQ 0LD GDQ (OLVD PHQFRED PHQJKHQWLNDQ /XFDV EHUNHODKL GDQ DNKLUQ\D VHNXULWL PHOLKDW 0DUYLQ GDQ /XFDV berkelahi dan mereka seret Lucas ke pintu keluar. “Saya sudah baik-baik kepadamu Elisa, lu kenapa nikahnya sama dia?!” teriak Lucas.
107
6HWHODK /XFDV PHQJDODPL NRQÀLN GHQJDQ 0DUYLQ LD PHQMDGL VHGLK NDUHQD GL PDVD ODOX /XFDV JDJDO menjalin percintaan dengan wanita-wanita lain, dan akhirnya dia menyerah mencari pacar. .DUHQD /XFDV (OLVD EHUELFDUD NHSDGD 0DUYLQ EDKZD LD LQJLQ SLQGDK EHNHUMD GL WHPSDW ODLQ WHWDS VHEDJDL SUDPXJDUL NDUHQD LD WLGDN HQDN EHNHUMD VDPD GHQJDQ /XFDV 0DUYLQ MXJD VHWXMX GDQ PHUHND keluar dari pekerjaannya dan mencari yang baru. SELESAI
108
109