pengamen mulai mendekat...
pengamen mulai bernyanyi dan tidak akan pergi sebelum diberi uang
lalu tiba-tiba berkata
" EEHH...
LU BOIM KAN YA..?? ANAK MENTENG PULO..!! YANG SUKA MAEN BURUNG DARA..!! APA KABAARR BROO??"
*berlagak kenal*
preman mulai berorasi..
tenang dan jangan panik
"DARIPADA SAYA MENJAMBRET, LEBIH BAIK SAYA MINTA SECARA BAIK-BAIK"
penumpang lainnya memberi uang ke preman
*tetap tenang dan berpura-pura tidak bisa berbicara, diperlukan akting yg handal
*preman akan bingung atau mungkin juga tidak tega*
*karena terburu-buru, lupa membawa dompet, hanya selembar uang yang tertinggal di saku celana*
* naiklah dari pintu depan, karena abang kernet pasti ada di pintu belakang *
tenang dan jangan panik
"BUKAN, MAS INI MAU KE ARAH SENEN"
"BANG, INI MAU KE ARAH LEBAK BULUS KAN..??"
* ulangi hal tadi sekitar empat sampai lima kali sampai di tempat tujuan *
* lupa kalau bensin hampir habis *
* lupa bawa dompet *
* melewati antrian orang-orang berangkat kerja *
* berlagak seperti tukang ojek *
* mampirlah ke pom bensin *
" MAAF MBA, SAYA GAK ADA UANG KECIL, BOLEH PINJAM DULU..? "
"HMMFFT"
* SPG datang menghampiri dan menawarkan rokok dan harga khusus hingga bla..bla..bla.. *
* berpura-pura berbicara bahasa khmer(Kamboja) atau bahasa negara ASEAN lainnya *
* SPG pasti pergi *
Pada survival tips ini saya mencoba membuat solusi-solusi alternatif dalam menghadapi skenario terburuk yang mungkin akan kita hadapi di Jakarta. Ruang publik tidak lagi nyaman untuk dinikmati, ada saja gangguan-gangguan seperti: pengamen, SPG rokok, preman, dll. Selain itu ada juga hal-hal "tricky" dalam mengatasi kekhilafan seperti lupa membawa uang dan lupa mengisi bahan bakar kendaraan bermotor. ide dan ilustrasi: Angga Cipta 2 0 1 3
dengan bantuan artistik: Rafsan Yuono