SELASA, 10 SEPTEMBER 2013|15.00 WITA Pantai Pede Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores NTT
Fasilitator Ide ma’Bajo Narator Aden, Hamsa Performer Febry, Lya, Dian, Feby, Dika, Amhenk, Wandy, Iwan, Irzaand, Tata, Erick Artistik Tatah, Bogel, Virus, Momo, Farhan, Arman, Gugun Sketsa Ayuchan Fotografi Irvan Wowor, Pian Demonstran ma’Bajo, SFC Labuan Bajo Terima Kasih kepada Siswanto Gunawan ‘dengan fasilitas printer, tinta printer, kertas, dan laptop serta kebaikanmu’ kami sangat terbantu, bro. Om Berto ‘thanks for share’. UNUSUALLY Art Space yang selalu ada dan menampung ide dan tubuh ini’ dan Kagum kami dengan semangat yang kuat dari komunitas pecinta musik Slank Labuan Bajo. Juga terima kasih dengan sangat untuk Om Ishaka telah berbagi ilmu tentang pembangunan dan tata ruang kota. Serta hormat kami atas segala hal baik di Manggarai. Neka Rabo.
Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores-NTT@2013
DoA TOL AK BA L A Demonstrasi of Art
DoA TOLAK BALA #DEMONSTRATION OF ART
MANGGARAI BARAT merupakan salahsatu kabupaten baru hasil pemekaran dari kabupaten Manggarai (UU RI No. 8 Tahun 2003) yang terletak dipulau Flores Nusa Tenggara Timur yang menyimpan banyak potensi dari sektor pariwisata yang hampir tersebar diseluruh wilayahnya. Berdasarkan rencana pengembangan pariwisata (KPP) dikawasan Flores Barat kabupaten Manggarai Barat memliki 2 kawasan pengembangan pariwisata, yakni Kawasan Pengembangan Pariwisata A meliputi Labuan Bajo dan kecamatan lainnya dengan pusat pengembangan di Labuan Bajo dan Kawasan Pengembangan Pariwisata C meliputi pulau Komodo dan sekitarnya (pulau Komodo, Rinca, Padar, Kampung Komodo, Pantai Merah) dengan pusat pengembangan di pulau Komodo sebagai objek wisata unggulan. Manggarai Barat semakin menunjukkan tumbuh kembangnnya disektor pariwisata sebagai senjata andalan, apalagi baru-baru ini pulau komodo telah terpilih dan diakui dunia sebagai tujuh keajaiban dunia. Yah, Kabupaten baru berusia hampir 10 tahun ini tengah berusaha untuk berdiri dan berjalan dari rangkak terdahulu dengan kekuataan sumberdaya pariwisatnya. PELUANG INDUSTRI PARIWISATA mampu tumbuh dengan segar dan menggairahkan pertumbuhan ekonomi dan penyedian lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainya (Kepariwisataan menurut UU Nomor 9 Tahun 1990 pada Bab I Pasal I). Dalam hal ini Manggarai Barat termasuk daerah yang berpotensi menghasilkan pedapatan yang menjanjikan baik itu untuk pihak pemerintah, pihak swasta dan masyarakat. Nah, berdasarkan keuntungan yang menjanjikan dari sektor pariwisata ini maka pemerintah kabaputen Manggarai Barat begitu terobsesi menjadikan industri pariwisata sebagai tiang penyangga utama
pendapatan asli daerah untuk masa yang akan datang. Dengan ini upaya untuk mendukung hal tersebut pemerintah daerah memberikan ruang-ruang pendapatan untuk kepentingan kepariwisataan. Tak dapat dipungkiri bahwa potensi pendapatan yang menjanjikan ini begitu menggairahkan nafsu makan perut yang lapar. Terlihat dari upaya pembangunan untuk persiapan Sail Komodo 2013 yang lamban dan tidak sungguh-sungguh, acara pesta kesejahteraan masyarakat ini tidak sebaik-baiknya mensejahterahkan masyarakat secara keseluruhan pula. Melihat kondisi ini kami Mabajo dan beberapa komunitas di Labuan Bajo mencoba merespon dengan melakukan DoA “Tolak Bala�. DoA (DEMONSTRASI OF ART) “TOLAK BALA� adalah respon kami, sebagai bentuk harapan besar terhadap pemerintah untuk tetap memperhatikan kondisi ini baik dari kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di Manggarai Barat ditengah-tengah pembangunan pariwisata tengah ini. Serta Potensi sumber daya disektor pariwisata yang menjadi sorotan para pebisnis asing dan pihak swasta untuk mendapatkan keuntungan tanpa memperhatikan kesejahteraan masyarakat setempat, peran pemerintah untuk tetap mengawasinya. Apalagi terlihat dari permasalahan-permasalahan yang muncul sejak terpilihnya pulau komodo sebagai tujuh keajaiban dunia beberapa waktu lalu mengenai zonasi Taman Nasional Komodo yang meresahkan masyarakat sekitarnya. Sekali lagi, ini perlu perhatian lebih dari pemerintah. Pemerintah tidak hanya menghabiskan energi untuk pembangunan sektor pariwisata saja, sektor-sektor lain perlu perhatian yang sama.
Demonstrasi of Art “Tolak Bala� adalah ekspresi, pertanyaan kegelisahan dan doa atas harapan besar agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak perlu terjadi. Pembangunan kota, penyediaan fasilitas untuk kebutuhan wisatawan begitu hebat tumbuh dengan sehat wal’afiat ditanah tercinta kita ini. Pun, fasilitas-fasilitas yang dibangun untuk kebutuhan jasmani wistawan menimbun mati ruang aktifitas sosial dan kesejarahan tempat tinggal masyarakat setempat. Lain-lainnya, dengan tidak semestinya secara perlahan berpotensi malukai kondisi sosial, ekonomi, dan budaya. APAKAH PENGEMBANGAN PARIWISATA selaras dengan perencanaan dan pembangunan daerah lainnya di Manggarai Barat?. Apakah realisasi secara keseluruhan dan merata pada sektor-sektor selain pariwisata di Manggarai Barat berjalan dengan semestinya?.
Mari kita berDoA dan berdoa agar bala dijauhkan dari Tanah Manggarai.