Jurnal Dusta Ganesha

Page 1


JURNAL

DUSTA GANESHA


Terima Kasih kepada

Tuhan bagi yang percaya, Diri pribadi masing-masing Seluruh followers Dusta Ganesha Seluruh mahasiswa KM ITB selama aktifnya Dusta Ganesha LINE Coorporation Internet Dan Samudra waktu yang salah satu riaknya telah memungkinkan terciptanya akun Dusta Ganesha beserta Jurnal ini

2


Pengantar I

Peluncuran Antologi Dusta Ganesha yang dilakukan oleh Phx adalah hal yang berada di luar dugaan saya, Permintaan untuk sedikit memberi pertanyaan di benak saya “Apa yang harus saya tuliskan untuk satu karya yang dibanggakan beberapa teman saya ini?� Mungkin sedikit cerita tentang bagaimana terbentuknya Dusta Ganesha bisa menjadi pengantar yang baik, terutama bagi pembaca yang belum pernah mendengar desas-desus tentang Dusta Ganesha. Saya adalah salah seorang dari tidak sedikit manusia yang akhirnya harus menjadi mahasiswa ITB dengan terpaksa. Impian untuk menjadi mahasiswa UGM kandas dan saya harus memilih kampus yang tidak saya sukai karena suatu alasan. ITB adalah salah satu kampus yang tidak saya sukai sejak SMA dan inilah yang membuat saya bisa membuka pandangan tentang hal-hal buruk yang tidak mau diakui oleh mahasiswanya sendiri karena belenggu delusi arogansi yang melingkupi ITB dari generasi ke generasi. Jujur saja, sejak pertama kali saya masuk ITB hal yang pertama kali saya dengarkan dan terus-terusan didengungkan oleh mahasiswa kampus ini selalu berhubungan dengan kebanggaan berlebihan terhadap kampus ini, mulai dari OSKM, kaderisasi unit, kaderisasi terpusat, himpunan, dan lainlain. Tentu saja kebodohan massal seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, bisa-bisa semakin hancur saja generasi-generasi kampus gajah berikutnya. Tak lama setelah itu, tepatnya ketika menginjak semester 5 dan telah turun dari tugas di himpunan sebagai ketua osjur, saya membahas ide akun anonim bersama Dany (Senator KMKL). Inti dari rencana ini sebenarnya sangat sederhana, kami ingin bermain-main dengan delusi kemahasiswaan yang sudah lama menjangkit anak-anak ITB. Dengan adanya suatu sosok yang senantiasa memberi pandangan berbeda dengan caranya sendiri, alhasil kampus ini tidak terus-terusan mendapat doktrin yang itu-itu saja. Setelah ngobrol ke sana ke mari bersama salah satu teman diskusi kami, Fardian

3


(MA’13), kami menyepakati untuk melaksanakan ide tersebut pada semester 6 (Januari 2016). Awal pembuatan akun anonim sebenarnya juga bukan hal yang mudah, tentunya karena tidak ada yang berpengalaman di antara kami. Bermodal tanya ke sana ke mari pada sesepuh admin akun twitter anonim ITB masa lampau, kami mulai menjalankan beberapa rencana yang dimulai pada bulan Oktober 2015, mulai dari belajar menggunakan Line@, menggalang follower awal, konsep, dan lain lain. Aktifnya akun inipun sebenarnya tidak disengaja, tepat tengah malam sebelum diskusi dimulai saya mencoba untuk membuat sebuah post sebagai contoh pada kedua kawan saya. Tidak lama setelah post pertama dibuat, ternyata sudah ada beberapa orang me-like dan menyebarkannya sehingga tidak mungkin untuk menghapus post tersebut. Apa mau dikata, akun ini mau tidak mau harus dijalankan, apapun resikonya. Setelah beberapa post kami luncurkan, ternyata hasil yang didapat di luar dugaan kami. Setiap satu post yang kami buat, follower bertambah sekitar seratus hingga dua ratus orang. Antusias massa kampus tentang Dusta Ganesha sangat besar, hanya dalam kurun waktu seminggu saja akun ini sudah menjadi omongan di mana-mana. Berbagai respon ke pada Dusta Ganesha kami jadikan pembelajaran maupun hiburan, namun respon massa juga menjadi tantangan bagi kami untuk lebih produktif dalam menyindir massa kampus dari berbagai sisi. Hal inilah yang membuat kami harus merekrut admin baru lagi. Maka kami menunjuk dua orang untuk mengambil amanah ini. Orang pertama yang kami pilih adalah Phx, sebuah robot dari jurusan matematika, memiliki banyak unit kegiatan, sempat menjadi ketua himpunan, menteri di kabinet, dan tak pernah berhenti berkarya di kampus. Akses Phx yang sangat luas dari kubu depan hingga belakang memudahkan kami untuk mendapatkan informasi terhangat seputar massa kampus. Orang kedua adalah Reynaldi Satrio, TI’14. Seorang mahasiswa penuh semangat yang cari perhatian ke sana ke mari dengan caranya sendiri. Banyaknya kenalan yang ia miliki dari prodi satu ke prodi lain, dari himpunan satu ke himpunan lain, dari unit satu ke unit lain, dan dari kabinet 4


hingga kongres juga mempermudah kami untuk menghimpun informasi dari berbagai penjuru. Dari kelima orang inilah konten Dusta Ganesha dirumuskan, tentang isu mana yang akan dibahas, seperti apa karakter yang akan dimunculkan, golongan mana yang akan dipermainkan, dan berbagai hal lainnya. Setiap hal yang akan dilempar ke linimasa hampir selalu didiskusikan agar tetap memiliki karakter Dusta Ganesha sebagai nihilis garis keras. Bagian paling seru dari mengurus akun ini adalah melihat respon dari orang-orang ITB yang tingkat kebanggaannya sudah keterlaluan. Ketika kita melihat chat maupun komentar yang mereka lontarkan yang sebenarnya hanyalah nyinyiran yang dibalas oleh nyinyiran yang lain, semakin terkuaklah borok sebenarnya dari kampus yang kepalanya kelewat besar ini. Di sisi lain, beberapa tanggapan sok bijak dari mereka yang sedikit berhasil lepas dari ‘ilusi sang gajah’ malah membuat kami sedikit jengah, ternyata permainan seperti ini juga bisa membuat orang sadar (atau mungkin membuat orang yang tersadar menampakan dirinya). Tapi toh memang itu tujuan dari akun yang dijadikan sebagai refleksi bagi kampus ini. Bagi beberapa orang, memang sakit untuk melihat cerminan ilusi mereka yang sebenarnya adalah kebobrokan yang mau tidak mau memang harus mereka saksikan. Menjelaskan kenyataan kepada orang lain adalah hal yang pahit, tapi mau tak mau hal itu memang harus ditampakan sedikit demi sedikit hingga terjadi perubahan demi perubahan yang membuat penghuni kampus ini tidak terus-terusan terbelenggu oleh delusi ciptaan mereka sendiri. Hingga tulisan ini saya buat, sudah hampir satu tahun sejak saya tidak menulis apapun tentang kondisi kampus saya, menjelaskan bahwa musuh sebenarnya bukanlah kampus, pemerintah, kapitalis, penjahat, atau bahkan setan, musuh sebenarnya adalah cita yang kalian ciptakan sejak bertemu dengan bayang-bayang ganesha itu sendiri. Tidak lain dan tidak bukan, menghancurkan seluruh delusi ini lebih baik daripada terus-terusan berbangga pada kepalsuan turun temurun.

5


Mungkin sejak saya memutuskan untuk menghentikan Dusta Ganesha, suara-suara penyeimbang di kampus ini sedikit demi sedikit memang berkurang (apalagi dengan DnU yang tidak menjalankan tugasnya yang semestinya). Tapi dalam benak saya, suatu saat akan lahir sebuah wadah yang memungkinkan kampus ini menjadi tempat untuk menampung dan menderukan berbagai wacana yang saling bertentangan dan saling mengisi untuk hal yang mungkin bisa kita bilang ‘lebih baik’.

Atolah Renanda Yafi Founder Dusta Ganesha

6


Pengantar II

Sebenarnya tak pantas jurnal seperti ini diberi pengantar, entah kenapa. Namun kurasa tak masalah apabila diberi satu dua kata pembuka untuk sedikit menghiasi. Seperti istilahnya, yang dinamakan kata pengantar kurasa harus bisa membawa siapapun pembaca ke tempat yang diinginkan oleh penulis melalui kata-kata. Sayangnya, tujuan dari pembuatan jurnal ini hanyalah sekadar pengarsipan, sebuah perapihan jejak waktu yang mungkin, jika kita bisa idealis sedikit, kelak bermanfaat untuk menginspirasi gerakan media apapun ke depannya. Manfaat sesungguhnya pada akhirnya akan diserahkan pada siapapun pada yang menggunakannya, seperti yang sering dianut oleh beberapa orang, bahwa setiap teks, atau mungkin lebih general lagi, setiap benda mati, pada dasarnya netral, bebas nilai, hingga ia berkoneksi dengan manusia. Jadi, makna setiap tulisan bukanlah penulis yang tahu, tapi justru tidak bermakna hingga ia bersentuhan dengan pembaca. Selebihnya, kurasa tuan Ofek alias Atolah telah menjelaskan cukup padat. Aku di sini hanyalah pengarsip yang dalam sebuah jaring-jaring fenomena, yang dalam sebuah kompleksitas danau waktu terbawa riak sederhana hingga akhirnya terajak untuk bermain bersama sebagai admin bayangan akun resmi Dusta Ganesha. Dan ya, seperti yang kulakukan pada jurnal Aliansi Kebangkitan, ITB Nyastra, atau Literaksi, aku hanya tak bisa membiarkan kumpulan tulisan berserakan begitu saja dalam badai informasi era modern seperti sekarang. Inilah dia, sekadar arsip, bahwa KM ITB pernah dihiasi oleh sebuah akun media daring, meskipun kecil kemungkinan bisa masuk buku sakti untuk mahasiswa baru.

(PHX)

7


Untuk siapapun yang masih menghargai arsip, media sosial, dan informasi yang berserakan

8


“Every lie contains truth, and every truth contains a lie” ― Aki Shimizu ―

9


[26 Februari. 00.46] Seperti yang kalian tahu, kampus ini terbagi menjadi tiga golongan. Golongan depan yang sibuk menyebarkan doktrinnya ke seluruh penjuru kampus. Golongan tengah yang merasa dirinya paling penting dan berkuasa. Golongan belakang yang merasa pintar dan ingin terlihat melawan, padahal masih terseok-seok. (Share: 28; Likes: 32) ---------------------------------------------------------[26 Februari. 10.16] Pekan ini kalian sibuk meributkan diskusi lgbt yang akhirnya gagal dilaksanakan. Sebenarnya itu hanya akal-akalan golongan belakang untuk mencari perhatian. Sengaja membuat diskusi di kampus dengan topik yang sedang naik dan mengundang pihak luar. Sesungguhnya mereka hanyalah orang-orang yang mencari perhatian dengan berpura-pura menjadi orang pintar dan kritis. (Share: 8; Likes: 13) ---------------------------------------------------------[26 Februari. 11.48] Yaelah, sekarang malah orang depan latah bikin diskusi lgbt juga. Plis deh, kalau mau sebar pengaruh jangan ngikutin tren. Tunggu aja nih kapan kabinet atau kongres bereaksi. Mungkin mereka cuma berani ngegosip dan ngurusin citranya di summit. (Share: 4; Likes: 5) ----------------------------------------------------------

10


[26 Februari. 16.20]

Inilah akibatnya jika berani macam-macam dengan penguasa. Diskusi LGBT digusur sama satpam kayak jaman orde baru. (Share: 30; Likes: 11) ---------------------------------------------------------11


[27 Februari. 10.03]

Entah ulah siapa ini, mungkin orang yang ingin terlihat heroik dan memanfaatkan momen. Saat momennya hilang, pasti tidak akan ada yang bergerak. (Share: 18; Likes: 14) ----------------------------------------------------------

12


[27 Februari. 06.26] Taukah kalian tentang golongan kongres? Jawablah dengan komentar (Share: 0; Likes: 0) ---------------------------------------------------------[28 Februari. 01.12] Kongres itu cuma kumpulan korban sistem yang merasa dirinya paling berkuasa. Terlalu banyak membaca peraturan sampai akhirnya hanya bisa melarang tanpa pernah memperbaiki. Berlagak paling tahu tentang semua peraturan padahal secara tidak sadar mereka tertindas pengetahuannya dan tidak pernah dihiraukan orang-orang, delusional sekali. Perwakilan mereka dari himpunan juga korban sistem, tumbal agar periodisasi himpunan bisa berjalan. Di balik itu semua mereka takut pada 'beberapa pihak' juga. Nantikan fakta berikutnya pada post selanjutnya. (Share: 19; Likes: 17) ---------------------------------------------------------[29 Februari. 18.51]

13


Hai manusia yang belum genap setahun di kampus, kamu ingin melakukan gerakan bersama teman seangkatanmu? Bersiaplah untuk menjadi korban politik salah satu golongan yang pernah kusebutkan. Selamat bertemu dengan kenyataan, sepertinya cocok untuk manusia yang masih naif. Aku menunggu hasil dari delusi pergerakan kolaborasimu. (Share: 20; Likes: 23) ---------------------------------------------------------[2 Maret, 20.18]

Dirgahayu ke-57 untuk PT. Institut Teknologi Bandung (Persero). Semoga terus menjadi perusahaan penghasil buruh pintar dan terus meraup banyak uang dari calon buruh. (Share: 25; Likes: 39) ----------------------------------------------------------

14


[4 Maret. 10.50] Organisasi olahraga tetapi terlalu sibuk kaderisasi Membugarkan raga dengan rangkaian agitasi (Share: 28; Likes: 36) ---------------------------------------------------------[5 Maret. 18.00] Apa yang engkau lakukan saat 'liburan'? Wahai engkau yang sedang tersiksa dengan berbagai siksaan yang diberikan oleh 'korporasi', sadarkah engkau bahwa itu hanya sebuah dusta belaka agar engkau jadi buruh yang taat? Wahai engkau yang sedang dalam nikmat liburan, sadarkah engkau bahwa itu merupakan hal yang kosong? Begitu saja terus, sampai kau kembali ke kekosongan mencapai moksa. (Share: 0; Likes: 4) ---------------------------------------------------------[6 Maret. 19.19] Pemilu MWA-WM? Pemilihnya aja ga tau itu milih untuk apa. (Share: 11; Likes: 15) ---------------------------------------------------------[6 Maret. 19.28] Sebenarnya MWA-WM adalah salah satu bentuk kekosongan. Ia mewakili orang-orang yang tidak tahu fungsi dari MWA-WM. Ia mewakili kekosongan. Harapan perwakilan yang mewujudkan kekosongan. (Share: 4; Likes: 4) ----------------------------------------------------------

15


[15 Maret. 01.55] Kalian heran kampus ini membuat prodi ekonomi? (Share: 0; Likes: 3) ---------------------------------------------------------[16 Maret. 11.40]

Selama 10 tahun cuman 34 dari sekian banyak mahasiswa Tenang (Share: 10; Likes: 15) ---------------------------------------------------------16


[19 Maret. 17.17] Satu himpunan telah moksha Mereka sudah sadar Berhimpun hanya ilusi duniawi Tidak ada kepentingan sama sekali Mari belajar dengan rajin (Share: 38; Likes: 21) ---------------------------------------------------------[20 Maret. 09.50] Sesungguhnya mahasiswa cukup diberi ilusi lain yaitu UTS untuk menyingkirkan ilusi klasik berupa kegiatan kemahasiswaan. (Share: 13; Likes: 40) ---------------------------------------------------------[20 Maret. 17.45] [1000] Terimakasih, berkat kepolosan kalian semua akun ini telah memiliki seribu pengikut yang akan terus-menerus berlipat ganda Dusta Ganesha akan terus konsisten memberi ilusi dan kebohongan kepada seluruh pengikut setia The less you care, the happier you will be - Patrick Star (Share: 1; Likes: 2) ---------------------------------------------------------[21 Maret. 00.27] Untuk pihak akademik kampus, Tren kebugaran fisik mahasiswa menurun, namun standar nilai tes dinaikkan. Supaya distribusi nilainya normal? Sakarepmu. Untuk kalian yang masih hidup, berhentilah mengejar ilusi duniawi. Mengerti maksudku? Sip. (Share: 5; Likes: 17) 17


---------------------------------------------------------[21 Maret. 08.07] Naif sekali kalian mahasiswa yang katanya mulai mengenal kebebasan Kalian masih terjebak dalam ilusi kebebasan Nyatanya alat kelamin masih mengatur kalian! (Share: 4; Likes: 3) ---------------------------------------------------------[22 Maret. 09.50] Keyboard warrior mulai bermunculan menanggapi syarat IPK ketua KAT Apakah ada calon yang IPKnya kurang dari syarat minimal? Dari golongan mana? (Share: 7; Likes : 6) ---------------------------------------------------------[23 Maret. 06.33] Untuk kalian semua yang mengatasnamakan perkembangan zaman dalam argumen kalian, baik dalam konteks demo supir transportasi umum maupun kemahasiswaan. Perkembangan zaman yang kalian maksud itu apa? Menuju ke arah yang lebih baik? Apanya? Tetap ada yang menginjak dan terinjak. Selalu ada yang menghegemoni pada zamannya. Semua hanya karena kalian masih berpikir seperti ini. Renungkan kembali, kosongkan jiwamu. (Share: 1; Likes: 11) ---------------------------------------------------------[23 Maret. 09.54] Tobatlah kalian, wahai swasta Enyahkan semua ilusi penjaga nilai Semua omongan kalian di forum hanyalah penghambat Pertanyaan yang berputar-putar Pandangan yang kolot 18


Merasa diri paling tahu dan paling benar Menyalahkan tanpa pernah memberi contoh Padahal masa mudamu tidak pernah lebih baik dari adik-adikmu Kesombonganmu hanyalah mitos yang lahir dari rasa malumu Kalian dan adik-adik kalian sebenarnya setara Bahkan bisa saja swasta lebih buruk Segeralah sadar, kosongkan diri kalian Cepat-cepat kalian tinggalkan kampus ini Adik-adikmu sudah bisa berpikir sendiri Mereka tidak butuh kalian Zaman sudah berbeda Cerita lamamu hanya hiburan bagi mereka hiburan kadaluarsa Kalian sudah kadaluarsa! Swasta kadaluarsa! (Share: 38; Likes: 48) ---------------------------------------------------------[23 Maret. 00.20] Tobatlah kalian, wahai pendatang baru kemahasiswaan Enyahkan semua ilusi inovasi Semua omongan kalian di forum hanyalah simbol kenaifan Pertanyaan yang tidak filosofis Pandangan yang berdasar informasi dari dunia maya Merasa diri paling revolusioner dan paling solutif Menyalahkan swasta tanpa pernah mencoba mendengarkan Padahal pengalaman swasta belum tentu pernah kalian dapatkan sebelumnya Inovasimu hanyalah mitos Yang lahir dari rasa naifmu Kalian dan swasta sebenarnya setara Bahkan bisa saja pendatang baru lebih buruk 19


Segeralah sadar, kosongkan diri kalian Cepat-cepat kalian belajar banyak sebelum meninggalkan kampus ini Swasta mengerti adik-adiknya sudah bisa berpikir sendiri Serta merasa tidak butuh swasta Tapi walau zaman sudah berbeda Cerita baru kalian bisa saja hanya kisah klasik bagi mereka Kisah klasik yang mungkin bisa diselesaikan lebih baik apabila kalian mau mendengar swasta Buka mata buka telinga! Walau sebentar lagi swasta pasti kadaluarsa! (Share: 26; Likes: 19) ---------------------------------------------------------[25 Maret. 00.15]

20


Satu ilusi dari golongan tengah Sila kalian cari popularitas dan kuasa semu Menjadi pemburu CV pun bukan masalah (Share: (?); Likes : (?)) ---------------------------------------------------------[25 Maret. 14.59]

Bapak kita mencanangkan agar kita senantiasa menjadi seorang yang berjiwa entrepeneur sebagai solusi bangsa ini. Tapi kok golongan yang satu ini selalu membelot dan tak mau diatur. Waktunya terlalu banyak dihabiskan untuk diam, membaca, berkhayal, dan akhirnya terpuruk dalam idealisme instan mereka sendiri. Tinggal tunggu waktu agar mereka membusuk dalam pikirannya dan akhirnya punah. (Share: 2; Likes: 9) ---------------------------------------------------------[25 Maret. 18.49] Jelas ilusi yang diusung oleh golongan depan, tengah, ataupun belakang gagal mengantisipasi golongan baru 21


Golongan yang mencari ketenaran semu dengan mempromosikan temantemannya lewat media maya serta puas melihat kuantitas like, share dan komentar yang banyak Plus iklan. (Share: 3; Likes: 2) ---------------------------------------------------------[25 Maret. 19.27]

Dan kalian masih belum sadar Kosongkan jiwa kalian dan berpikirlah lebih jernih Kalian terlalu fokus padaku, hai pengikut-pengikutku Golongan ini yang telah memegang hegemoni baru Mengalahkan golongan depan, belakang, dam tengah Melalui ketenaran penuh kesenangan duniawi yang ditaburi banyak like, comment, share, dan followers. Ditambah iklan yang terus meracuni kalian.

Cepat kosongkan jiwa kalian Agar cepat kalian tinggalkan siksa dunia ini (Share: 6; Likes: 10) ---------------------------------------------------------22


[26 Maret. 19.32] "Hentikan komentar dan pendapat yang tidak berdasar. Bersilang pendapat di media sosial hanya akan mendongkrak popularitas diri sendiri tanpa menghasilkan solusi bagi KAT." Apakah itu termasuk kamu, wahai mahasiswa yang belum bebas dari dikotomi konservatif dan inovatif? (Share: 6; Likes: 2) ---------------------------------------------------------[28 Maret. 19.06]

Kalian telah tertipu oleh ilusiku hingga membuat tulisan seperti ini. (Share: (?); Likes: (?)) ---------------------------------------------------------23


[28 Maret, 23.31] Jadi tadi ada ketua suatu lembaga yang bertanya saat hearing calon MWAWM Terus pertanyaannya nggak masuk ranah MWA-WM Ilusi dalam ilusi Ilusi-ception (Share: 8; Like : 2) ---------------------------------------------------------[29 Maret, 17.30]

Screenshootception Ilusi screenshoot (Share : 1; Likes : 17) ---------------------------------------------------------[1 April, 08.31] Sama dengan orang-orang yang besok meninggalkan kampus ini Hari ini hamba menyatakan diri berhenti dari dunia line Tidak akan ada lagi post dariku 24


Bersenang-senanglah kalian yang membenciku Kampus ini tetap akan menjadi pabrik buruh terbaik Dengan kaderisasi yang tak mendidik dan hanya menjadi formalitas proker dan ajang balas dendam dan mungkin menjadi ajang cari jodoh bagi senior maupun junior Toh senior yang mengkader belum tentu memenuhi parameter lulus kader sebelumnya, Dilantik karena batas waktu kaderisasi sudah maksimal Hegemoni makin membesar Alih-alih memprotes jam malam, jam 5 saja kalian sudah tidak berada di kampus Tulisan yang kalian bikin juga makin banyak, seakan berisi dan mempunyai ide cemerlang Tetapi hanya mencari tenar tanpa isi sama sekali Bahkan hanya ikut-ikutan tren Berperan sebagai keyboard warrior maupun click activist Hamba tunggu kalian yang ingin menciptakan akun tandingan Ketika hamba sudah menjadi tiada Dan akun anonim menjadi tren di kampus Seperti biasa, kalian hanya ikut-ikutan (Share : 19; Likes : 46) ---------------------------------------------------------[2 April, 20.06] Selamat tinggal, swasta kadaluarsa! Mari kita lihat ilusi apa saja yang berhasil mereka turunkan ke angkatan berikutnya Walaupun aku melihat ilusi turun temurun mulai ditinggalkan Lihat saja, golongan tengah sedang terseok-seok dalam menanamkan ilusi kekuasaan Oprec menggunakan extra time segala, kau kira bermain bola? (Share : 7; Likes : 20) ---------------------------------------------------------25


[3 April, 20.41] Kesimpulan Survey Pendapat Umat Mengenai Forum KM ITB: Dari 4 pilihan, ternyata 61.22% responden memilih pilihan panggung sandiwara untuk mengibaratkan forum di KM ITB, dibandingkan 3 pilihan lainnya. Margin of error: 5.89% Confidence level: 95% Artinya sekitar 55,33% - 67.11% mahasiswa S1 ITB mengibaratkan forum di KM ITB sebagai panggung sandiwara dibanding stand up comedy, poci-poci dan komidi putar. Apakah ini artinya forum KM ITB yang terkenal berputar-putar dan bisa ditertawakan itu hanyalah sandiwara? Eits jangan ambil kesimpulan mutlak dulu. Mau dibohongin pakai statistik? Percaya amat sama angka. Yang bisa menjelaskan apa arti data tadi, sila komentar di bawah. (Share : 4; Likes : 0) ---------------------------------------------------------[3 April, 11.08]

26


Satpam telah berpindah golongan dan ikut menyanyikan mars salah satu himpunan ketika arak-arakan kemarin. Mereka juga terkena ilusi berhimpun. Suatu peristiwa yang mencengangkan. Ketika mahasiswa dan satpam sering berkelahi saat jam malam, ternyata di dalam hati para satpam juga ingin berkemahasiswaan. (Share : 36; Likes : 58) ---------------------------------------------------------[4 April, 00.13] Kuorum: ketika manusia hanya dilihat sebagai angka (Share : 21; Likes : 99) ---------------------------------------------------------[4 April, 19.52]

27


Betapa intimnya hearing malam ini dengan massa TPB hampir mencapai angka 1% (Share : 19; Likes : 12) ---------------------------------------------------------[5 April, 17.07] Dusta Ganesha Duga Ganesha Dakwah Ganesha Dagang Ganesha (Share : 0; Likes : 0) ---------------------------------------------------------[6 April, 06.18] Kaderisasi wilayah: Hanya tradisi turun-temurun tanpa penurunan nilai. Dijalankan hanya untuk refreshing. (Share : 22; Likes : 26) ---------------------------------------------------------[6 April, 21.20] Baru saja terjadi perang fisik antar himpunan Hanya karena adu bola 28


Ketika pikiran dan perasaan tak bisa menerima kenyataan Fisiklah yang menjadi jawabannya Untungnya tidak ada yang tewas Dan mati konyol Hingga susah meninggalkan samsara Lepaskanlah semua ilusi chauvinis Kosongkanlah diri kalian Melebur menuju ketiadaan (Share : 62; Likes : 46) ---------------------------------------------------------[6 April, 21.53]

Banyaknya chat yang masuk ke akun ini setelah post sebelumnya dipublis menyebabkan terjadinya gempa bumi di daerah yang kalian pijak Tenangkanlah diri kalian dan kosongkanlah jiwa kalian (Share : 8; Likes : 20) ----------------------------------------------------------

29


[7 April 16.34]

Umatku melampauinya Jadi, siapa yang lebih tidak penting? (Share : 7; Likes : 21) ---------------------------------------------------------[8 April, 13.11] Entah kalian menganggapku apa. Ilusionis? Provokator? Pendusta? Aku sadar aku membelenggu kalian dengan ilusiku, namun aku juga membebaskan kalian dari ilusi lain yang ada. Aku sadar aku membuat kalian terprovokasi, namun tulisanku hanyalah retorika basi seperti tulisan pada umumnya. Aku sadar aku banyak membuat dusta, namun aku telah mengakuinya dengan menamakan akun ini Dusta Ganesha. Satu hal yang pasti:

30


Aku hanya ingin kalian sejenak merenungkan kenyataan semu yang kalian alami. Kapan kalian terbebas dari ilusi, kalau seterusnya masih begini? (Share : 0; Likes : 13) ---------------------------------------------------------[8 April, 17.57]

Sudah produk ilusi quadruplehelix, massa kampus juga yang perhatian sedikit. ITB Ilusionis Move Kapan berdampaknya? Ditunggu loh (Share : 7; Likes : 9) ---------------------------------------------------------[9 April, 08.25] Grup lawak super garing itu sudah kekurangan ide hingga harus membuat sebuah acara tidak penting. 31


Hanya mencari sensasi agar diperhatikan orang-orang. (Share : 6; Likes : 0) ---------------------------------------------------------[9 April, 08.37] Beberapa kaderisasi regional sudah dimulai? Doktrin mana lagi yang ingin kalian dustakan dari senior2 kalian yang sebenarnya malas untuk menyelenggarakannya? (Share : 9; Likes : 19) ---------------------------------------------------------[9 April, 18.43] Lalu apa yang kalian harap dengan menyedot ilmu dari ganesha? Akhirnya kalian hanya ingin bekerja dan mendapat uang Memilih kampus ini karena iming-iming prospek kerja dan kebanggaan saat masih duduk di bangku sekolah Terus-terusan mengejar nilai guna memperoleh indeks dan lulus dengan baik Hanya untuk identitas gelar agar pekerjaan menghampirimu Ilmu? Itu semua urusan nanti karena pendapatan dan kebanggaanlah yang menarik kalian ke sini Ketika sistem ekonomi yang membebaskan regional asia tenggara dibuka, kalian sempat panik Ketakutan dengan pesaing dari negara lain Lagi-lagi karena kerja Tak lupa kalian tingkatkan kemampuan bahasa, berorganisasi, dan mendapat berbagai sertifikat Demi kemudahan kerja lagi tentunya Tentunya inilah kampus tempat orang mencari pendapatan, kerja, dan kebanggaan Berkedok ilmu dan riset tentunya Lebih baik kalian bermalam mingguan saja 32


Semoga hujan dapat membasahi hati kalian yang sangat kering karena terlalu lama menjomblo (Share : 37; Likes : 58) ---------------------------------------------------------[9 April, 19.12] syarat ipk ditiadakan dan muncul siluet bergambar seorang pria. sebuah negative marketing yang bagus untuk calon dengan identitas berbeda. (Share : 0; Likes : 5) ---------------------------------------------------------[9 April, 17.42] untuk siapa hearing ditujukan? untuk timses masing-masing tentunya eh, maksudnya massa kampus

yang menjadi timses (Share : 3; Likes : 29) ---------------------------------------------------------[10 April, 16.54] Dan tibalah akhir semester Ketika setiap akhir pekan kalian harus membuang rupiah ataupun waktu untuk hal yang sia-sia Menyaksikan berbagai kegiatan foya-foya yang diselenggarakan oleh komplotan-komplotan berkedok seni budaya Komplotan-komplotan yang berisi orang-orang yang gagal beradaptasi lalu bersembunyi di balik rekan sedaerah, serumpun, sebudaya, dan seminat Menutupinya dengan menyuguhkan hiburan fana 33


Dan menghabiskan banyak rupiah yang seharusnya bisa lebih berguna Padahal penikmat mereka juga itu-itu saja Teman-teman mereka dan komplotan lain dengan minat sama Tetapi tetap mereka anggap karya mereka mendatangkan banyak orang Dengan penonton yang sebenarnya hampir sama di setiap acara mereka Hanya hiburan fana dengan lingkup penikmat yang sempit Akankah begini terus jadinya? Banyak hal terbuang percuma demi ilusi-ilusi keindahan (Share : 37; Likes : 20) ---------------------------------------------------------[11 April, 11.40] Ayo bentuk dirimu jadi buruh terdidik yang punya lima nilai supaya laku di kalangan CEO! Nasionalisme yang dicantumkan demi kesetiaan buta pada negara, Kreatif yang definisinya terbatas karena kegiatan kemahasiswaan dilarang sana-sini, Respek yang berdasar ketakutan tidak mendapat penghasilan sesuai investasi biaya kuliah, Integritas yang membuat konflik nurani manusia disederhanakan menjadi seperti mesin, Berprestasi yang maksudnya adalah membuat terobosan demi keuntungan korporat Sudah jelas? Semoga selalu nyaman menjadi buruh terdidik kawan-kawan! (Share : 13; Likes : 32) ----------------------------------------------------------

34


[11 April, 18.30]

Sudah ada kumpulan mahasiswa yang mendeklarasikan berdirinya Keluarga Inti Mahasiswa Arus Kuat. Namun respon swasta kadaluarsa tidak sepenuhnya mendukung. Sini ikut FKHJ aja. (Share : 57; Likes : 27) ---------------------------------------------------------[12 April, 19.10] Pemilih? Tidak usah kalian berharap banyak yang datang untuk memilih Lihatlah jumlah manusia yang datang hearing ataupun membaca notulensi Jika jumlahnya jauh di atas itu Voting kali ini hanya akan dikuasai massa mengambang Rakyat sudah jujur dengan menjadi apatis Jangan kalian buat mereka menjadi munafik dengan ikut memilih (Share : 13; Likes : 33) ---------------------------------------------------------35


[14 April, 16.42] Membuang banyak tenaga dan waktu untuk proses yang panjang dan melelahkan dengan hasil dan evaluasi yang sama pula untuk setiap periodenya. Kalian sebut itu inovasi?

Inovasi Konservatif (Share : 3; Likes : 20) ---------------------------------------------------------[15 April, 18.22] Malam ini juga Untaian omong kosong akan dikumandangkan semalaman Demi kuasa atas buang-buang uang terbesar di awal tahun ajaran Siapakah penjilat yang paling unggul dengan sesat pikirnya? (Share : 6; Likes : 21) ---------------------------------------------------------[19 April, 11.39]

36


Satu satu, nilai untuk #3 Tiga tiga, nilai untuk #2 Lima lima, nilai untuk #1

37


Satu tiga lima, sayang semuanya Apakah golongan tengah berkoalisi untuk mengalahkan golongan lain? (Share : 25; Likes : 32) ---------------------------------------------------------[19 Aprl, 19.25]

Setelah minggat, gak dapet kuasa Kadang jadi anak durhaka memang berat, sampai harus berterimakasih terang-terangan sekarang daripada nganggur sebaiknya mbaknya cari pacar aja 38


Lumayan loh, udah banyak yang kenal (Share : 62; Likes : 30) ---------------------------------------------------------[20 April, 18.17]

Desas-desus pun semakin santer Golongan tengah itu tak mau memberi kejelasan Penilaian hanya angka-angka buram yang diumumkan secara tak langsung dan jelas ada kepentingan Orang-orang pun semakin cemas Isu-isu semakin berhembus kencang Haruskah diperjelas atau biarkan mereka cemas? Saking cemasnya hingga golongan belakang melampiaskan kemarahan ke nama menteri golongan tengah Apakah akan sekedar dijalankan seperti proker lainnya? Daripada semakin memundurkan jadwal, yang sudah dimolorkan oleh formatur yang tak berbuah matang (Share : 21; Likes : 23) ---------------------------------------------------------[21 April, 09.16] Ilusi pergerakan sudah diciptakan 39


Mulai dari pedagang kaki lima Hingga kereta cepat Demi citra publik yang mantap Turun tanpa nama dilakukan Berikut dengan diskusi dan tulisan Tak lupa memakai media massa agar terkesan keren Namun Adakah yang mengikuti aksi dan diskusinya? Atau sekedar membaca rilis pers? Tentu saja itu semua sama dengan KAT Tidak penting Tetaplah menjadi instan akademis dengan semua persoalan egosentris kalian Karena ritus pergerakan tidak akan pernah berdampak dan hanya menjebak kalian dengan ilusi kontribusi pada masyarakat Seperti sesumbar yang satu ini “KM-ITB Sebagai Simpul Aksi untuk Mewujudkan Kemandirian Bangsa�. Ah, pasti tidak ada yang ingat (Share : 18; Likes : 37) ---------------------------------------------------------[22 April, 18.13] Semua atribut yang kalian pakai sebagai identitas organisasi Tak lebih dari sekedar kain Yang dibakar ataupun dikencingi tak akan berdampak apapun Tapi jiwa kalian, apakah sudah mengejawantah dengan nilai-nilai kelompok kalian? Atau cuma identitas kosong penutup kekosongan jiwa? Seperti umumnya orang mengikuti kaderisasi 40


Hanya untuk membeli identitas organisasi (Share : 17; Likes : 50) ---------------------------------------------------------[24 April, 23.08]

Mari sejenak mengheningkan cipta Ilusi tugas besar dan ujian kembali berdatangan Semua ditelan demi angka pada transkrip Tentu saja dengan alasan sok idealis sebagai bungkus Padahal setelah lulus, ilusi itu akan buyar dengan sendirinya Untuk kalian yang berpikir, apa yang harusnya dilakukan Sekarang aku menawarkan pil biru dan pil merah Apakah kalian mau tetap menikmati ilusi? Atau menghadapi realita yang kurasakan? Tidak usah berpikir terlalu keras Apapun pilihan kalian, kalian tetap terjebak dalam ilusiku (Share : 4; Likes : 10) ---------------------------------------------------------[26 April, 20.22] Pekan terakhir perkuliahan telah tiba Kegiatan fana semakin berkurang Dan mulai tak nampak di berbagai penjuru kelas Sumber keuangan paling fana dan tidak efisien Danus-danus yang hanya menjadi perbudakan massal telah lenyap 41


Dana usaha yang mengandung lebih banyak usaha daripada dana Membuat orang2 terpaksa membeli hanya karena belas kasih Makin lama makin banyak juga jenis usaha yang lain Dari sandang semu hingga barang-barang tidak penting lainnya Akankah hal ini tetap terjadi? Sudah jelas yang kalian harap bukan dana, tetapi usaha sia-sia yang mendatangkan kefanaan lainnya Kalian sebut ini sebagai awal memulai bisnis? Ah, lupakan saja ilusi buatan sekolah belakang yang tak menyatukan diri dengan kampus ini Semua uang yang kalian dapat itu jelas bukan berasal dari kecerdasan berdagang kalian Melainkan hanya hasil memperbudak kawan sendiri Dagangan kalian? Bahkan tidak pernah bisa memenangkan kompetisi ekonomi Hanya hasil branding belas kasih saja Bahkan kadang dipaksakan habis dengan membeli sendiri Jadi sebenarnya kalian sedang menghasilkan uang atau iuran dengan imbalan barang dagangan? Lalu apa? Ya, tidak pernah ada solusi lain sampai kalian menyadarinya (Share : 73; Likes : 73) ---------------------------------------------------------[29 April, 19.14] Ada sekumpulan manusia yang memberikan ilusi keindahan Membuat sampah-sampah memiliki nilai tambah Padahal kita semua tahu Sampah tetaplah sampah Hanya ilusi mereka yang menguasai kita Tidak sedikit manusia di balik gemerlap 'bintang' itu Yang mencoba menguras kertas legal cetakan peruri Dari para korban ilusi yang mereka tebarkan 42


Indah sekali, bukan? Mengapa juga kalian merasa berbeda? Wahai ilusionis keindahan Mengapa berlagak unik di forum kampus? Apa karena kalian mendapat tempat spesial saat wisuda? Atau hanya ingin tertawa atas rasionalitas manusia lainnya? Sadarlah, kalian tidak berbeda dengan yang lainnya Buang jauh-jauh pola pikir eksklusif kalian Manusia tetaplah manusia Jangan berlindung di balik kata seni! (Share : 55; Likes : 28) ---------------------------------------------------------[30 April, 00.21] Kini muncul artis dadakan dibalik akun anon Seperti orang sakit jiwa Membuat masalah dengan nyinyulir semua hal di sekitarnya Tak pernah memberi solusi dan hanya ingin terkenal dengan follower semakin banyak Selalu mengirim broadcast tak jelas Hanya mencari perhatian dari pengikutnya Memang dia hipokrit sejati yang menyerang semua hal Termasuk dia sendiri (Share : 2; Likes : 14) ---------------------------------------------------------[8 Mei, 15.11] Pengecut Lini Masa Kalian yang katanya ingin mengolaborasikan semua organisasi di kampus ini 43


Membuat mereka semua menjadi sinergis Dengan cara yang demokratis tentunya Karena rakyatmu yakin (walaupun terkadang tak mengakuimu) Bahwa kalian bukan tiran yang otoriter Namun lihatlah lini masa kalian Tidak mengizinkan adanya komentar terbuka Apakah kalian hanya butuh like & share saja? Takutkah kalian dengan komentar kritis dari massa? Bukankah ini tempat di mana kita bisa bebas berpendapat Teruslah begitu hingga massa hanya bisa membicarakan kalian dari belakang Dan kalian hanya menjadi pengecut yang merasa berkuasa (Share : 9; Likes : 32) ---------------------------------------------------------[8 Mei, 19.00] Jadi majalah dengan logo gajah itu terpaksa menurunkan topik kajiannya? Dulu soksokan teori generasi, tapi sepi Sekarang ada apa dengan rangga, baru ramai Kalian hanya termakan ilusi oplah dunia maya Kritis dan menggerakkan? Hanya sekadar kalimat kosong saja sekarang Abaikan saja ilusi majalah gajah itu, pengikutku Tetaplah tenggelam dalam ilusi UAS (Share : 2; Likes : 11) ----------------------------------------------------------

44


[9 Mei, 19.26]

45


Kebangkitan nasional katamu? Kali ini golongan tengah begitu lugu dan polos Mengajak semua golongan duduk bersama, padahal mereka belum bangkit dari ilusi kebersamaan yang mereka ciptakan sendiri Sekilas nampak peduli kondisi negeri atau lebih tepatnya sok kritis, padahal masih belum bangkit dari ilusi akademik Begitulah kehidupan mahasiswa yang sering disebut aktivis Konon mereka yang terlihat peduli dengan nasib bangsa Merasa dirinya tahu yang terbaik dengan ilusi EMPATI untuk negeri Siap meracuni pengikut barunya dengan doktrin aktivis Termasuk pengikut jebolan SNMPTN yang tidak harus melewati fasa denial seperti pejuang SBMPTN Untukmu wahai para lulusan SNMPTN, kalian punya pilihan untuk menerima doktrin mereka atau ikut bersama kami @bdt4837n (Share : 8; Likes : 33) ---------------------------------------------------------[14 Mei, 16.38]

46


Telah muncul manusia yang terlihat mendobrak ilusi diklat terpusat di lini masa Dalam diam, aku menyadari kemunculan pihak yang terlihat ingin memerdekakan dirinya Sekarang aku bertanya, Apa yang akan kamu lakukan setelah aksi di dunia maya itu? Revolusi? Menyerah pada keadaan? Ikut-ikutan mengutuk dengan sesat pikir sepertiku? Yah, paling juga cuma bikin rame doang Mereceh saja sana seperti tukang yang satu itu Piknik saja di perpustakaan, wahai akademisi Puaskan saja kesadaran palsumu itu! (Share : 21; Likes : 25) ----------------------------------------------------------

47


[15 Mei, 21.16]

Deklarasi aksi keluarga-keluargaan mahasiswa itu hanyalah awal Inilah prediksiku akan kelanjutan aksi mereka: http://line.me/R/home/public/post?id=bdt4837n&postId=114633217980501 1865 Mengerti maksud prediksiku? (Share : 5; Likes : 13) ---------------------------------------------------------[20 Mei, 21.10] Setelah menghilang karena ujian yang fana Aku yakin kalian pasti merindukanku Banyak dari jiwa kalian yang galau memikirkanku Tenang aku telah kembali dari liburku selama tiga pekan Sukmaku telah utuh Disertai dengan berbagai isu renyah Mulai dari acara anak-anak muda di sore hari yang jauh dari alkohol Ah, ini tidak penting Tak usah dibahas Hanya buang-buang tenaga

48


Atau acara ulang tahun Dengan desain meniru Urban Gigs? Kuharap kau tak terkena masalah copyright Seperti akun anon abal-abal yang garing itu Selamat menikmati liburan Sebentar lagi acara bertajuk 'integrasi tanpa integritas' akan menyambutmu Pengoleksi nilai rapor, juara bimbel, calon budak himpunan, pengejar cv, dan calon swasta kadaluarsa (Share : 11; Likes : 45) --------------------------------------------------------[22 Mei, 18.58]

49


50


inilah produk ilusiku orang-orang sok tahu tak usah terlalu dibahas kalian terlau perhatian padaku https://temalitamansari.wordpress.com/2016/05/01/dusta-ganesha-diantara-kita/ (Share : 4; Likes : 17) ---------------------------------------------------------[23 Mei, 08.57] danlap akan selalu terjerat oleh rantai kemahasiswaan, entah dia ingin atau tidak karena sudah dicuci otak tak lupa dijadikan figur dan dinaikkan popularitasnya Agar mereka senang Berdelusi menjadi orang hebat Tapi jangan berburuk sangka Mereka memenuhi lini masa demi kebaikan kita bersama Ini semua demi latihan Karena saat lini masa kalian sudah berhenti dibombardir, Giliran pikiran kalian yang dipenuhi dengan omong kosong empati untuk negeri (Share : 11; Likes : 39) ---------------------------------------------------------[23 Mei, 18.19] Pengikutku, Teruslah membutakan diri dengan ilusiku Jangan pernah mencaritahu apa yang sesungguhnya terjadi Lanjutkanlah tawa penuh kepuasan atas penindasan golongan tertentu Bersenang-senanglah terus dalam ilusi yang kuciptakan

51


Takutlah pada literatur yang kamu sebut omong kosong Tidak perlu membaca terlebih dahulu untuk menindas ide dalam literatur tersebut Berdiskusilah dengan orang yang kamu suka saja Musuhi semua orang yang membuatmu merasa tidak nyaman Hujat mereka dengan satu kalimat: "Dasar kurang piknik." Tenang, kamu tidak perlu takut dicap hipokrit Kamu cukup piknik di dunia maya saja untuk berkata seperti itu Internet sudah cukup sebagai amunisi melawan mereka Unduh literatur ilmiah sana-sini yang mendukung kepercayaanmu Hadirkan itu dalam setiap persuasimu untuk melawan golongan lain Lagipula, siapa sih yang mau membantah kebenaran ilmiah? Kalaupun ada, serang saja dengan konsepsi keluarga-keluargaan mahasiswa Katanya mahasiswa kampus gajah ini harus membela kebenaran ilmiah Masa mau membantah kebenaran ilmiah? Baiklah, sudah cukup. Tutup mata, Tutup telinga, Tegakkan kepala, Dan buka mulut. Mari perangi omong kosong yang sudah ada dengan omong kosong buatanmu! (Share : 1; Likes : 15) ----------------------------------------------------------

52


[30 Mei, 18.10]

Kompetisi telah memasuki giornata ke-4 Lalu lihatlah siapa yang terus bertahan di atas Menginjak kesombongan kalian yang sudah usang Nyatanya sekarang sudah terbukti Nilai-nilai luhur yang kalian banggakan memang tak produktif Mau berkilah dengan menyalahkan penilaian? Lebih baik mawas diri saja dengan organisasimu yang tua tapi tak matang Menghabiskan banyak tenaga untuk menjalankan kaderisasi Namun hasilnya tidak pernah memenuhi ekspektasi Tidak kah kau bosan dengan kemunafikanmu sendiri? Ya, pesan ini ditujukan padamu Instan akademis yang nihil prestasi akademis (Share : 21; Likes : 26) ---------------------------------------------------------53


[31 Mei, 20.21]

Pendidik untuk tiga bangsa telah terpilih Anak-anak muda kebingungan untuk memilih. Bangsa biru adalah bangsa sebagai ujuk tombak penyampaian materi. Memakai topeng ceria dengan tarian beserta lagu-lagu kemunafikan hanya mendikte materi tanpa menghayati, dan terkadang malah menjadi beban di lapangan yang dinamis. Lihat saja, dari begitu banyak anggotanya, mereka sendiri jarang mengikuti pendidikannya. Bangsa putih, mesin penebar senyum dan semangat palsu. Berlagak penolong di depan orang-orang dengan segunung materi kesehatan yang memberatkan ranselnya. Kekuatan fisik yang dipaksakan dengan latihan cepat-cepat selama satu bulan. Mau menolong, tetapi mental dan fisik saja belum siap. Bangsa merah juga tak kalah munafik. Selalu merasa yang paling favorit dengan arogansinya. Memakai topeng garang. Mencekoki dengan doktrin "kesempurnaan“ dengan cara barbar dan mereka selalu bangga apabila ditindas. Padahal mereka hanyalah tukang parkir.

54


Untukmu anak-anak muda yang akan memilih bangsa Bersiaplah hanyut dalam tekanan sosial. Lapangan ataupun nonlapangan sama saja. Perbedaan tidak akan dihargai tinggi di sini. Jangan berharap terlalu banyak. Paling-paling kau hanya mendapat koneksi tanpa ikatan emosi. Dipaksa untuk mengaku keluarga dalan tiga bulan, dalam rangka untuk menjadi mesin pelancar acara cuci otak ini. (Share : 127; Likes : 151) ---------------------------------------------------------[9 Juni, 03.33] Masa-masa itu pun tiba kembali Kesalahan sama yang terus berulang setiap tahun Tajuk menggebu-gebu yang berakhir sia-sia Maka sekarang orang-orang paham dengan nama acara yang baru Mengintegrasikan kesalahan dan kecerobohan dari tahun ke tahun Cerdas Sebelum berempati untuk negerimu Mawas dirilah dahulu Materi yang digodok tidak jelas dan tidak dimengerti panitianya sendiri Pendidik-pendidik yang kekurangan jumlah karena lelah berlibur Dan anak-anak gagap jurusan yang hanya mencari koneksi dan menghindari dosa osjur Lalu apa yang kau harapkan? Danamu yang terlampau besar itu akan sia-sia lagi Ingat saja, acara utamamu pasti berupa mobilisasi yang kau gadang-gadang sangat penting dan berbahaya itu Anak-anak baru didikanmu hanya akan kelelahan Sambil mencari petugas lapangan paling rupawan Yang sebenarnya bisa dicari dengan hashtag instagram Lalu kau berharap tumbuh pergerakan dari sini? Dengan persiapan yang mahamepet dan mahamolor Belum lagi wacanamu yang tak dimengerti oleh pemikirmu Sia-sia saja dan tak akan berguna seperti tahun-tahun sebelumnya 55


Belum lagi orang yang akan kaudidik Sama saja seperti dirimu Menikmati rasa ditindas tanpa pernah ingin melawan Dan tak ingin dilawan ketika ditindas Hanya pengejar cerita dan kebanggaan Sudahlah, akui saja semua ini hanya pengulangan saja Tak lebih dari sekadar simbol Lebih baik kau bantu ritus lima hari di luar sana (Share : 38; Likes : 112) ---------------------------------------------------------[10 Juni, 14.41] Tidak terima dengan jam malam, namun jam lima sore kampus telah sepi Berharap propaganda tak berasal dari sosial media dan akun-akun tidak jelas, namun mading-mading dibiarkan terdiam dalam gembok sarpras Lalu dari sini kau ingin berempati dengan skala besar? Berempatilah pada kampusmu dan orang-orang yang mimpinya terlalu muluk-muluk itu Perdalam dirimu sebelum berceloteh terlalu besar Sebelum liburan usai dan terbukti bahwa cita-citamu hanya bualan saja (Share : 4; Likes : 28) ----------------------------------------------------------

56


Lampiran Dusta Ganesha di Antara Kita (Dari https://tamansarian.wordpress.com/2016/05/01/dusta-ganesha-di-antara-kita/)

---------------------------------------------------------------------

“Kau berilusi.� Begitu kira-kira jawab mimin Official Account (OA) LINE Dusta Ganesha, ketika saya mengadu peruntungan– bertanya padanya lewat jalur pribadi. Maksud hati berharap bisa berbincang asyik dengan pemilik akunnya, eh malah dibalas koplak puitis. Hiks.

57


SIKUT JAHIL! DUSTA GANESHA. Bagi para dedek-dedek aktivis (LINE) mahasiswa dari ITB, rasa-rasanya sudah tidak asing lagi dengan OA yang satu ini. Secara berkala, Dusta Ganesha berkicau di dindingnya, menyentil– bahkan menyikut jahil beberapa pihak di ITB. Salah satunya yakni Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) – ITB. Kemudian, unit kebudayaan yang gemar mengadakan acara guyon juga disenggol maut oleh si Dus (panggilan kesayangan massa Ganesha baginya). Ia juga gemar merecoki himpunan-himpunan yang baginya terlalu eksklusif dan chauvinis (semacam nasionalisme berlebihan). Ngomongngomong, saya demen dengan dua kalimat terakhir dari gambar di bawah. “Kosongkanlah diri kalian. Melebur menuju ketiadaan.” WESS. Gitu-gitu, si Dus nyufi juga, ya!

58


BURUH TERDIDIK A LA DUSTA GANESHA Dusta Ganesha juga suka menyinggung-nyinggung mengenai kampus ITB yang kabarnya mencetak tenaga siap pakai (a.k.a. buruh) bagi kalangan korporat. Isu ini memang sudah lama digaungkan oleh berbagai pihak. Ini tentang bagaimana agar pendidikan di-set sedemikian rupa agar berjodoh dengan selera industri.

59


BELAKANG, TENGAH, DEPAN! SIKATT Dus juga berjasa membuat karakter baru dari klasifikasi mahasiswa ITB yang katanya terdiri dari tiga golongan. Pertama adalah golongan depan, yang sudah lama dikenal orang sebagai anak-anak GAMAIS dan Salman. Kedua adalah golongan tengah, yang biasanya merujuk pada kabinet. Ketiga adalah golongan belakang, yang hobinya nangkring di sunken (area sekretariat beberapa unit di ITB) dan suka diskusi.

BAGAIMANAPUN, DUSTA GANESHA MEMBUKA LAPAK KEBERKAHAN

BERJASA..

IA

“Dusta Ganesha kayaknya sengaja banyakin follower karena ujung-ujungnya mau jualan, deh!� begitu celetuk Gilang, salah seorang mahasiswa ITB. Eh, bisa jadi, lho! Somehow akun ini berpeluang membuka lapak keberkahan juga bagi yang sedang jualan. 60


Oke, memang ini sih si anaknya guyon belaka, sih. Namun, bisa diperhitungkan, bukan? He.. he.. he.. Jadi bagi yang sedang bingung cari lapak untuk jualan pashmina Turki, risoles bikinan Mama, atau mau promosi MLM kecantikan yang sedang diikuti– sabi, nih!

IA JUGA TERSENDIRI

BERDAKWAH…

DENGAN

CARANYA

Dusta Ganesha juga “varakah”, lho. Ia juga menyindir kepada sesiapa yang menuhankan/membiarkan dirinya diatur oleh (maaf) alat kelamin. Masya Allah.

61


JUST LOVE YOUR DEVIL’S ADVOCATE! Jadi, sebenarnya apa sih tujuan Dusta Ganesha? Apa-apa dikritisi! Nggak ngasih solusi pula! Beberapa terusik dengan sikap Si Dus yang serba nggak jelas. Balasan komentarnya juga suka dibalas ngaco. Namun, barangkali sebenarnya memang Dus sengaja memposisikan diri untuk tidak memihak siapapun (walau orang dibalik layarnya memihak sejumlah pihak, ya). Bisa jadi, lho. Apa yang dilakukan Dus, ini, mirip-mirip dengan salah satu istilah pertarungan argumen. Namanya Devil’s Advocate. Begini kira-kira Devil’s Advocate itu:

62


Sumber: urbandictionary.com Jadi, pihak yang ber-devil’s advocate acap kali menawarkan sudut pandang tandingan. Bukan karena ia memihak dan menjiwai sudut pandangan tandingan tersebut. Namun ia ingin “bermain” dalam kenikmatan argumen dari berbagai perspektif. Ingin seru-seruan saja! Atau, sebenarnya ia ingin memperkuat/menguji gagasan serta praktik yang sudah ada– dengan mengajukan sudut pandang lain. Jadi memang bukan ranahnya kasih solusi, sih. Tapi tujuannya: Ya, untuk perbaikan bersama juga. Tapi caranya… beda dari yang lain (ciye, beda).

63


Jadi, jangan langsung panas hati. Jangan terlalu dibawa serius. Banyak yang jatuhnya jadi komentar serius (minta solusi, kebawa marah, dsb), dan itu tidak cocok dengan konsep akun-akun yang memang bermain Devil’s Advocate ini. Bisa jadi memang si mimin sengaja begitu agar membuat kita pikir ulang mengenai apa yang kita pandang wajar. Bermanfaat, lho, buat jadi bahan perenungan (tsah). Atau, bisa jadi si mimin hanya ingin berpesta dalam argumen, sih.

Sedikit penutup biar selaw.

64


Walau ada Dusta Ganesha di antara kita, jangan ada dusta‌ di antara kita!

65


66


Penutup ---------------------------------------------------------[10 Juni, 23.04]

Akun anonim sudah kehilangan maknanya jika salah satu dalangnya sudah diketahui. Ya, dan akhir-akhir ini saya semakin sering mendapat tuduhan sebagai admin dari sebuah akun bernama Dusta Ganesha. Memang benar bahwa saya adalah satu dari lima admin Dusta Ganesha (Dusgan), namun apa sih efeknya jika adminnya sudah ketahuan? Maka argumen yang digunakan untuk menyerang Dusgan lebih banyak memakai ad hominem, apalagi untuk orang sebangsat saya. Pun pesan-pesan yang disampaikan oleh Dusgan sudah tak dibaca sepenuhnya lagi. Jadi, pengakuan adalah hal terbijak yang kami lakukan. Sekarang lebih baik saya menjawab berbagai pertanyaan yang umumnya ditanyakan oleh para pengikut setia Dusgan. Salah satu yang paling sering muncul adalah “Tujuannya apa sih bikin akun ini?� “Kenapa bikin akun ini?�. Sebenarnya Dusgan adalah impian tidak jelas yang saya dan teman saya usung sejak satu tahun yang lalu, sekadar pengen bikin akun anonim dengan lingkup kampus gajah saja. Nama Dusta Ganesha sendiri sebenarnya juga spontan saja diketik ketika sedang coba-coba membuat akun line@. 67


Post pertama kami mengenai tiga golongan yang berada di kampus (yang dipost tepat dini hari agar tidak diketahui orang-orang) adalah post yang dibuat untuk percobaan saja, bahkan belum pernah dirumuskan mau dibawa ke mana sebenarnya akun tidak jelas yang satu ini. Sayangnya setelah post pertama ini kami langsung mendapat 100 follower, mau tidak mau proyek harus dilanjutkan dan disepakati akun ini hanya digunakan untuk menghina setiap hal yang ada di kampus, entah untuk apa dan sampai kapan. Hidup memang kumpulan lelucon di antara lahir dan mati, dan begitulah yang terjadi pada Dusgan. Berbagai post yang ada malah semakin lucu dengan respon-respon dari follower melalui komentar maupun chat langsung. Saya tidak habis pikir juga kenapa anak-anak ITB bisa bersikap seperti ini terhadap akun anonim tidak jelas yang kerjanya hanya menghina. Setiap ada post yang menjelekkan dirinya, pasti mereka membela diri sesegera mungkin dan kalau bisa sambal merendahkan Dusgan agar mereka terlihat lebih keren dan berwibawa. Celakanya hal ini malah membuat mereka terlihat semakin hina saja, coba kalian lihat pada beberapa post Dusgan yang sengaja menyerang golongan tertentu. Bahkan post yang sengaja tidak menyerang suatu golongan malah diserbu habis-habisan oleh sebuah golongan, salah sasarang bung. Tanpa tujuan dan hanya lelucon belaka sebenarnya sudah tepat untuk menjelaskan Dusgan, namun tulisan bit.ly/Dusta_Ganesha juga bisa menjadi alternatif lain untuk hal ini. Terkadang saya malah bingung dengan orang yang menduga bahwa akun ini ditujukan hanya untuk mendulang follower lalu mecari uang dari sana. Kalau memang itu tujuannya, seharusnya nama akun ini adalah Dakwah Ganesha! Penggunaan line@ hanya untuk mencari uang itu sepertinya terlalu sempit, coba saja lihat OA milik beberapa teman saya seperti Curiosity, Agnostik Indonesia, Perspektif, Interseksionalisme, Marxist Youth Community, Anarkolektif, dll. Dengan follower yang banyak saja mereka masih konsisten bermain line@ untuk menyebarkan ide-idenya yang ngehe itu. Lalu mengenai chat aneh-aneh yang biasa dibroadcast ke follower, sebenarnya hal itu hanya iseng-iseng belaka. Maka jangan heran jika kadang memang ada beberapa follower wanita yang kerap digoda oleh admin, hal ini memang biasa dikerjakan oleh salah satu admin yang memang sudah merana 68


dengan kejombloannya, bukan dari saya, saya sih tidak pernah tertarik dengan wanita. Jangan heran jika sebenarnya ada beberapa post yang sengaja dibuat untuk menarik follower-follower wanita, tapi malah dikira menghinahina. Tapi mengapa tidak memakai akun pribadi? Selain karena ad hominem tadi, penghinaan isu melalui akun saya sudah dianggap biasa-biasa saja dan susah memperoleh eskalasi karena peningkatan jumlah teman dan jumlah follower OA sebenarnya sangat berbanding jauh. Sedangkan dengan jumlah follower tiga ribu dan identitas yang aneh, sebuah isu lebih cepat untuk disebarkan. Di sisi lain ada juga bahaya yang timbul ketika ada satu lembaga yang merasa terhina, biasanya tanpa memakai otaknya beberapa orang langsung ingin mendatangi dan memukuli saya, kalau bisa sih dikeroyok bareng-bareng di sekrenya. Hebatnya hal ini terjadi tidak hanya pada satu atau dua lembaga saja. Acungkan jempol untuk fisik kalian yang bisa melakukan pemanasan dengan membaca post dari OA tidak jelas. Tapi bukanlah sebuah ciptaan jika ia lahir tapi tak memiliki akhir. Walaupun memang akhirnya benar-benar tidak bisa saya duga malah terjadi ketika kritik hanya ditujukan pada OSKM yang lucunya hanya diprotes oleh golongan tukang parkir dan polisi cepek yang ceweknya cakep-cakep (tapi tenang aja, divisi kalian pasti jadi favorit kok walaupun materi dikpus tidak ada hubungannya dengan materi menyebrangkan anak-anak, jangan lupa menyeleksi cewek-cewek cantik juga), saya jadi bingung ke mana hilangnya tukang yel-yel lucu (semacam acara TV d*HSY**) dan tukang bawa obat yang kebanyakan push up, apalagi panitia dan mametnya (mungkin masih bingung mengejar materi yang persiapannya terlalu mepet ya?). Padahal saya belum sempat menyindir himpunan dengan berbagai budaya konyolnya dan dinamikanya yang begitu lucu. Osjur-osjur dengan berbagai metode mulai dari yang keras (biar gampang nurutnya) sampai yang metode baru penuh inovasi (padahal cuman pengen kelihatan keren dan berbeda, nanti juga ditinggal sama anggota barunya). Pemira yang seharusnya sudah disiapkan jauh-jauh hari oleh orang depan bersama PSIK juga belum disindir (tulisan Anarkisme Ideal tahun lalu tidak menyindir pemira ya). Tapi apa boleh buat, kesenangan kami bermain line@ mungkin berhenti sementara di sini. 69


Karena tulisan ini sebenarnya masih belum benar-benar mengungkapkan seluruh pengalaman kami sebagai admin, maka tulisan-tulisan Dusgan nantinya akan dibuat menjadi satu antologi puisi (beserta kesan-kesan pada tiap tulisan tentunya) dan akan disebar secara murah ke seluruh penjuru semesta. Kalau ada yang masih kepo, bisa langsung hubungi saya kok. Apa sih susahnya menghubungi Ofek dan admin-admin lainnya? Bulan agustus nanti ada kumpul bareng Dusgan ama Tukang Gajah kok (Nad EL'15). Pas kalian udah pada di kampus sekalian. terimakasih!

Ofek Aditya Phx Reynaldi Satrio Fardian T. ***** (namanya tidak boleh disebutkan) (Share : 211; Likes : 98)

70


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.