3 minute read
Kontribusi Pemuda Untuk Indonesia: Aksi, Kontribusi, dan Kolaborasi
Kontribusi Pemuda Untuk Indonesia: Aksi, Kontribusi, dan Kolaborasi
M. Arya Dwiki
Advertisement
“Pemuda hari ini adalah cerminan bangsa di masa depan” begitulah kiranya kata pepatah dari Arab. Adalah bahwasannya pemuda merupakan prospek masa depan, dimana jika pemuda hari ini turut berkontribusi untuk Negera maka Negara ini akan maju dan sejahtera namun jika pemudanya hari ini acuh tak acuh dan tidak memiliki rasa kepedulian maka bersiaplah negera ini akan runtuh dengan sendirinya. Pemuda adalah tiang peradaban ia hadari sebagai problem solver bukan problem maker yang terjadi di dalam kehidupan ini, hadirnya pun sebagai decision maker yang memiliki kapasitas untuk turut berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan pada suatu Negara.
Syaikh Mushthofa Al-Ghulayaini, seorang ulama besar yang berasal dari Beirut, Lebanon. Dalam karyanya yang visioner yang berjudul izhatun Nasyi’in beliau berkata:
“Di tanganmulah, wahai generasi muda, segala urusan bangsa. Dalam langkahmu tertanggung masa depan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, melangkahlah kalian bagaikan seekor harimau yang gagah
berani, yang tidak pernah mundur setapak pun. Bangkitlah laksanan para pemenang panji perang, yang berangkat ke medan juang dengan penuh tanggung jawab. Dengan usaha dan hasil karyamu, bangsa kalian akan hidup bahagia.”
Pun tak lepas juga dari founding father kita bapak Presiden Pertama Indonesia yang sering dan bahkan hampir setiap saat selalu digaungkan, beliau berkata:
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia.”
Disinilah betapa pentingnya peran pemuda dalam kemajuan bangsa dan Negara, karena pemuda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara. Peran pemuda akan selalu hadir dalam agenda-agenda perubahan yang akan terjadi di Negeri ini. Pemuda adalah tulang punggung Negara, ia harus menjadi inisiator dalam setiap gerakkan dan pemecahan permasalahan yang begitu kompleks dan dinamis.
Indonesia adalah sebuah Negara yang kaya akan sumber daya alam baik itu renewable maupun unrenewable. tidak hanya tentang sumber daya alam saja, Indonesia pun memiliki beragam kebudayaan, suku, dan agama. Pada kenyataanya dengan berbagai sumber daya alam yang melimpah dan berbagai keberagaman di dalamnya Ibu Pertiwi menangis dan
tidak berdaya akibat dari ekspolitasi berlebihan, kesenjangan sosial, krisis keadilan, pendidikan yang tidak merata bahkan tidak memenuhi standar kualitas, ekonomi yang meroket tinggi, pengangguran semakin banyak. Indonesia akan mengalami kondisi dimana populasi usia produktif lebih banyak dari usia nonproduktif dan titik puncaknya pada tahun 2030. Sanggupkah Indonesia mengatasi titik puncak dari bonus demografi dan akankah menjadi kesempatan emas untuk Indonesia siap lepas landas menuju Negara maju atau sebaliknya tertimpa bencana demografi.
Dalam pembangunan berkelanjutan peran pemudalah yang menjadi pilar utama dalam kebangkitan suatu Negara. Pemuda harus senantiasa belajar dan meningkatkan kemampuan diri untuk mampu bersaing pada skala global, pemuda juga secara mutlak perlu menguasai atau mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam perjalanannya pemuda harus memiliki jati diri, sikap dan prinsip yang tangguh, memiliki nilai-nilai spiritual dan budaya yang tinggi menjadi modal untuk mampu memenangkan masa depan.
“perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata” inilah yang dikatakan WS Rendra, artinya pemuda harus memilik aksi nyata untuk Indonesia dalam menghadapi bonus demografi, pemuda
ialah orang-orang yang produktif, kreatif, komunikatif, dan inovatif. Pemuda selalu memberikan gagasan-gagasan inovatif, namun juga harus menjadi aktor sosial yang siap aksi turut dalam kemajuan suatu bangsa dan Negara. Artinya pemuda siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia dalam menghadapi bonus demografi dan pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia emas. Banyak hal yang bisa dilakukan pemuda dalam aksi nyata untuk berkontribusi kepada Indonesia, yaitu adanya forum kepemimpinan, komunitas cinta lingkungan, komunitas rumah belajar, komunitas peduli bersama dan masih banyak lagi.
Yang dibutuhkan pemuda hari ini adalah berkolaborasi karena sudah tidak zamannya lagi pemuda bergerak sendiri, ia perlu berkolaborasi agar tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai bisa terwujudkan. Indonesia akan menjadi negara maju jika pemuda, masyarakat, dan pemerintah berkolaborasi dalam mencanangkan Indonesia emas 2030 dan kita yakin ini adalah cita-cita bersama dalam menghadapi yang namanya bonus demografi serta kita siap lepas landas menjadi Negera Maju.
Tokoh pergerakkan Islam yang berpengaruh pada abad 20 berasal dari Mesir bernama Hassan Al-Banna, beliau berkata:
“Sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitannya, pemuda adalah rahasia kekuatannya. Dalam setiap fikrahnya, pemuda adalah pengibar panjipanjinya.”
Pemuda hari ini harus memiliki semangat yang membara dan lapar dinamika, ia tidak hanya sekedar memberikan sebuah gagasan-gagasan yang inovatif dan baru tapi mampu memberikan aksi nyata dalam berkontribusi untuk Negara ini serta dalam mencapai cita-cita bersama. Pemuda butuh yang namanya berkolaborasi, saling kerja sama dan memikul beban yang sama untuk menuju Indonesia emas dan siap menjadi bagian dari Negara maju. Aksi, kontribusi, dan kolaborasi ketiga keterampilan ini harus ada dalam diri pemuda zaman sekarang, dan ia harus siap menghadapai segala tantangan zaman yang semakin kompleks dan dinamis.
Wahai pemuda, teruslah ukir sejarah perjuangan bangsa Indonesia karena kita adalah pemuda Indonesia yang merupakan ahli warisan cita-cita bangsa yang sah. Ingatlah, bahwasannya kita pemuda merupakan tulang punggung Negeri ini! Merdeka!!!
Gelisah dari Pascasarjana | 241