4 minute read
Kontribusi Pemuda Untuk Indonesia
Kontribusi Pemuda Untuk Indonesia
Martono
Advertisement
Indonesia merupakan negara dengan angka pertumbuhan penduduk yang tinggi didunia. Survey menyebutkan bahwa indonesia menempati peringkat- 4 jumlah penduduk terbanyak setelah China, India dan Amerika Serikat jumlah penduduk mencapai 253,60 juta jiwa yang didominasi oleh pemuda.
Berbicara tentang pemuda indonesia pasti memberikan ingatan peristiwa kepada kita tentang sejarah pemuda itu sendiri, lahirnya sebuah ikrar suci pada tanggal 28 Oktober 1928 yaiitu sumpah pemuda: kami putra dan putri indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air indonesia ; kami putra dan putri indonesia berbangsa yang satu, bangsa indonesia, dan kami putra dan putri indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa indonesia. Teks sumpah pemuda tersebut langsung dibacakan saat pada waktu kongres pemuda yang diadakan di Jakarta.
Pada awal negara indonesia berdiri, masalah ekonomi yang sedang mnegalami terjadinya keterpurukan akibat inflasi yang tinggi dan blokade ekonomi yang diberlakukan belanda.
Kondisi ekonomi indonesia semakin memburuk akibat gagalnya sistem ekonomi Terpimpin. Hal itu itu menjadi pendorong yang kuat bagi munculnya gerakan yang dipelopori oleh mahasiswa untuk menuntut perbaikan. Pada tanggal 25 Oktober 1965, Mahasiswa mmebentuk sebuah Kesatuan Aksi Mahasiswa
Indonesia (KAMI) dan diikuti oleh Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KPPI) dan Kesatuan-kesatuan aksi lainnya. KAMI meminta kenaikkan harga agar barang ditinjau kembali, namun tidak mendapat tanggapan dari pemerintah. Mulailah aksi demontrasi pada tanggal 10 Januari 1966 yang melanda hampir jalanan seluruh jalan ibu kota selama kurang lebih 60 hari, mereka menyuarakan Tri Tuntutan Rakyat(Tritura), yaitu:
1. Bubarkan PKI,
2. Retool atau pembersihan Kabinet Dwikora,dan
3. Turunkan harga/perbaikan ekonomi.
Meskipun gerakan mahasiswa dipaksa untuk dibubarkan,tetapi gerakan tersebut justru semakin besar dan akhirnya terjadilah peralihan kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto sehingga lahir pemerintahan baru yang disebut Orde Baru.
Presiden Soeharto kala itu mampu menjabat selama 32 tahun. Ketidakpuasan yang terjadi di dalam masyarakat akhirnya terakumulasi dalam gerakan-gerakan protes mahasiswa yang bersamaan dengan krisis ekonomi yang melanda pada tahun 1997. Pada tahun 1998, pemuda yang dipimpim oleh mahasiswa seleuruh indonesia berhasil menggulingkan soeharto dari singgasananya. Presiden Soeharto harus mengundurkan diri dari jabatannya dab berakhirlah masa Orde Baru. Demikian tinta sejarah telah mencatat bagaimana pemuda Indonesia yang menjadi penggerak terjadinya perubahan dinegeri ini dengan jiwa yang berani, idealisme yang tinggi, dan semangat yang membara.
Sekarang coba kita fokuskan salah satu potret sejarah di negeri ini. Sekilas flashback ke era perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia dan maupun perjuangan di zaman Orde Baru. Usaha yang ada pada zaman itu adalah usaha mayoritas pemuda Indonesia yang bersatu menuju visi yang sama, yaitu kemerdekaan Indonesia dan Kesejahteraan rakyat Indonesia.
Pemuda yang berani bukan hanya berani di mulut, tetapi berani dalam tindakan dan perbuatan.
Pelaksanaan Demokrasi Pancasila telah memberikan
ruang gerak yang lebih lebar kepada masyarakat untuk menyampaikan pendapat, berekspresi, berunjuk rasa maupun beroposisi. Banyak sekali cara yang di pakai oleh pemuda indonesia untuk mengisi kemerdekaan dan memaknai Sumpah Pemuda. Misalkan melalui berbagai torehan prestasi dalam bidang pendidikan dan berinovasi dalam bidang teknologi. Mereka tidak hanya menuntut kesejahteraan pada pemerintah, tetapi juga memberikan solusi dan tindakan yang nyata bagi perubahan bangsa dan negaranya menuju lebih baik. Misalkan pemuda Indonesia ke dunia wirausaha agar dapat membuka lowongan pekerja sehingga dapat mengurangi jumlah
pengangguran.
Pemuda mempunyai potensi besar untuk perubahan. Maka sangat sesuai apabila tugas-tugas besar diamanahkan ke tangan para pemuda. Sejarah telah membuktikan betapa para pemuda telah mampu mensukseskan berbagai agenda besar serta mampu mewarnai dunia. Kalau kita perhatikan dalam sejarah masalah lalu dalam agama Islam misalnya, Rasulullah saw. dalam memulai agenda dakwahnya dengan target para generasi muda atau pun pemimpin.
Sebagai pemuda sudah selayaknya kita mengambil peran kita dalam kehidupan berbangsa. Kita harus bisa menjalankan
tugas dan kewajiban sebagai generasi penerus bangsa yaitu mampu melakukan perubahan. Sebagai tulang punggung pendidikan, sosial, agama dan perekonomian yang memikul tanggung jawab demi memajukan bangsa pemuda harus bisa melanjutkan dan mengisi perananya untuk pembangunan dan perbaikan bangsa termasuk dalam berbagai aspek bidang. dengan menggali kembali eksistensi dalam cita-cita kemandirian bangsa di berbagai bidang.
Tetapi, Tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini bisa dikatakan kian kompleks. Kenapa begitu? Kerena kemudahan akses informasi yang ditopang internet dan media sosial ibarat dua sisi mata uang. Di satu sisi bisa menumbuhkan iklim kreatif dan semakin luasnya pengetahuan, tapi di sisi lain, berpotensi menyebabkan dekadensi moral dan spiritual. Untuk mengantisipasi hal yang disebut terakhir, peran orangtua dan guru sebagai pengawas dan pengarah agar generasi muda menggunakan internet sebagaimana mestinya saja belum cukup. Lebih dari itu, dibutuhkan revitalisasi elemen-elemen pendidikan yang mampu menangkal dan menyaring pengaruh buruk yang berpotensi masuk ke dalam diri generasi muda.
Persoalan kompleks yang melanda negeri ini merupakan tugas khusus bagi pemuda. Mengapa demikian? Hal ini karena pemuda adalah agen perubahan (Agen Of Change) dan Kontrol
Sosial (Sosial Control) yang merupakan salah satu tokoh penting yang dapat diharapkan untuk melakukan perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan dalam rangkaian perjalanan bangsa serta pengerak perjuangannya mempertahankan identitas dan nilai-nilai kearifan lokal yang di miliki bangsa Indonesia. Saat ini identitas dan nilai kearifan lokal tersebut tengah mengalami krisis.
Dengan demikian peranan pemuda dalam pembangunan bangsa ini terutama dalam pembangunan Pendidikan, agama, sosial dan budaya serta perekonomian sangat dibutuhkan. karena pada hakikatnya , pembangunan yang perlu dilakukan bangsa indonesia adala pembangunan insan-insanya, agar bisa menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas, Karena Sumber Daya Alam yang melimpah saja tidak cukup jika tidak didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berkompeten dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kita harus percaya bahwa para pemuda Indonesia yang lahir dan hidup pada saat ini bisa membangun Pendidikan, agama, sosial dan budaya serta perekonomian demi kemajuan dan kemandirian bangsa serta mampu membawa Indonesia menuju developed country( negara maju) sehingga tidak hanya berada pada status quo sebagai developing country ( negara berkembang) . Karena dengan kemandirian dan eksistensi dalam
pembangunan itulah kita akan diakui dan bermartabat dalam pergaulan dunia, dan itu menjadi tugas kita sebagai generasi muda untuk mewujudkannya. Melalui semangat dan eksistensi kita menjadi seorang pemimpin dan penumpu harapan dimasa depan.