Risk Assessment and Disaster Risk Reduction Simulation

Page 1


Anggota Kelompok Faisal A. 15413003

Hasna P. R. 15413007

Elmeryllya 15413035

Aditya P. A. 15413066

Afriadi S. S. 15413021

Sukmasari T. G.P. 15413015

Amalia N. P. 15412004

M. Segara I. 15413015


Kota B merupakan kota yang berada di sebuah pulau yang berdekatan dengan daerah subduksi dan berada di sekitar gunung api bawah laut memiliki : – – – – – – – – – – – –

SD 43 SMP 29 SMA 7 Bendungan 1 Balai kota 1 Rumah walikota 1 pusat perbelanjaan 1 rumah sakit pusat 1 terminal 1 SPBU 1 Pelabuhan 1 Resort 4

Diketahui jumlah penduduk 139200 jiwa, Luas Pulau 68km2, kepadatan penduduk 2047jiwa/km2.


Klasifikasi Hazard

Main Hazard berupa : Tinggi Inundation Tsunami

Colateral Hazard berupa : - Kebakaran yang diakibatkan ledakan SPBU - Kebocoran DAM

Z1

Z2

Z3

Z4

Z5

Z1

Z2

Z3

Z4

Z5

Z6

Z7

Z8

Z9

Z10

Z6

Z7

Z8

Z9

Z10

Z11

Z12

Z13

Z14

Z15

Z11

Z12

Z13

Z14

Z15

Z16

Z17

Z18

Z19

Z20

Z16

Z17

Z18

Z19

Z20

Indeks : Rendah (1)

: Sedang (2)

: Tinggi (3)


HAZARD

Main Hazard 0,7

0,7

0,7

0,7

1,4

1,4

2,1

2,1

2,1

2,1

1,4

2,1

2,1

2,1

1,4

1,4

1,4

2,1

2,1

0,7

Colateral Hazard 0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,9

0,3

0,9

0,3

0,3

0,6

0,3

0,3

0,3

1

1

1

1

1,7

1,7

2,4

2,4

2,4

2,4

1,7

3

2,4

3

1,7

1,7

2

2,4

2,4

1

: Rendah (1 – 1,66)

: Sedang (1,67 – 2,33)

: Tinggi

(2,34 - 3)


Ekonomi • PDRB Pusat Perbelanjaan dan Resort yang menunjang PDRB sektoral • Lahan Produktif Kawasan Budidaya yang merupakan lahan produktif Sosial • Kepadatan penduduk tinggi dengan besar 2047jiwa/km2 • Rasio Jenis Kelamin sebesar 0.75 • Rasio Kemiskinan sebesar 0.25 • Rasio Orang Cacat 0.02 • Rasio Kelompok umur 2.2 Fisik • Rumah, dengan jumlah rumah sebanyak 34800 rumah dengan bobot 50% rumah permanen, 30% rumah semi permanen dan 20% umah nonpermanen • Terdapat fasilitas umum seperti terminal, pelabuhan, SPBU, Pusatperbelanjaan, Bendungan, dan resort • Terdapat fasilitas kritis seperti 43 SD, 29 SMP, 7 SMA, dan 1 Rumah Sakit Pusat. Lingkungan • Hutan Lindung • Hutan Alam • Hutan Mangroove

Kerentanan


KERENTANAN

12

12

11

9

9

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

9

9

9

6

3

9

9

9

9

3

9

6

6

6

3

9

9

9

6

3

3

3

3

3

3

6

6

6

3

2

2

2

2

2

6

6

2

2

6

2

6

6

4

4

4

6

6

6

4

2

4

6

6

4

4

2

2

2

2

4

4

4

4

2

2

2

2

2

2

Merah

= Kerentanan Tinggi ( < 11)

Kuning

= Kerentanan Sedang (11 – 20 )

Hijau

= Kerentanan rendah (21 – 30)


• Fisik 1. Terdapat bangunan yang bisa dijadikan tempat evakuasi yaitu SMA dengan asumsi tinggi bangunan di atas 5 m. 2. Bangunan sudah sesuai dengan standar untuk menghadapi tsunami. • Sosial 1. Banyak penduduk yang produktif sehingga mudah untuk melakukan evakuasi. 2. Sebagian besar penduduk sudah tanggap dengan tsunami.


KAPASITAS Kapasitas Fisik

Kapasitas Sosial

1

1

1

1

1

2

2,5

2

2

2,5

1

2

3

3

2,5

1

2

2

2

1

: Rendah (1 – 1,66)

: Sedang (1,67 – 2,33)

: Tinggi

(2,34 - 3)


INDEKS RISK Pengitungan nilai R (risk) Kota B dilakukan dengan menginput seluruh data indeks H, V dan C ke dalam rumus penghitungan indeks Risk, yaitu R = H * V / C

1

1

1

1

1,7

1,7

2,4

2,4

2,4

2,4

1,7

3

2,4

3

1,7

1,7

2

2,4

2,4

1

1

1

1

1

1

2

2,5

2

2

2,5

1

2

3

3

2,5

1

2

2

2

1


Indeks RiskINDEKS Kota RISK B KOTA B 14 14

14 14

10 10

10 10

23,8 23,8

8,16 8,16

36 36

36 36

44,8 44,8

27,6 27,6

13,6 13,6

48 48

27,6 27,6

34,5 34,5

15,3 15,3

Hasil kajian risiko bencana menunjukkan : • zona dengan indeks Risk kecil adalah 15 zona. • zona dengan indeks sedang totalnya berjumlah 5 • zona berwarna merah tidak ada di kota B ini. Ini dapat terjadi karena kapasitas yang dimiliki kota B cukup tinggi dari segi fisik dan sosial (jumlah usia produktif).

Indeks : Rendah (0 - 30) : Sedang (30, 01 – 60)

20,4 20,4

15 15

24 24

24 24

10 10

: Tinggi (60,01 - 90)


BENCANA Main Hazard yang terjadi yaitu Tsunami yang disebabkan oleh Gempa tektonik dengan jarak zona subduksi ke pulau 90 km, di kedalaman 2000m dengan kecepatan gel.tsunami 504 km/jam sehingga akan tiba di kota B dalam waktu 10 menit.

Waktu Evakuasi = waktu ETA (estimated time of arrival) - w peringatan & penyebaran – w persiapan – w naik ke lantai aman = 10.48’-1-3-2

= 4.48’

ETA adalah 10.48’’ (dihitung dengan jarak dan kecepatan gelombang dari patahan)


Evakuasi Tsunami  Jarak tempuh maksimum dalam waktu evakuasi adalah

288’’ x 2.7 m/s = 800 meter

 Jangkauan pelayanan shelter TES maksimum adalah 800 meter.  Menjauhi bibir pantai  Tidak mengarah ke laut (di saat panik pengungsi akan berlari menjauhi pantai)  Menjauhi sungai / tidak menyebrang sungai  Tidak berada pada area arus deras tsunami


Sebaran TES dan Jalur Evakuasi Skenario 1

Sebaran TES dan Jalur Evakuasi Skenario 2


TEMPAT EVAKUASI SEMENTARA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Kode B C D E F G H I J K L m N

Unit Sma Sma Sma Sma Sma Smp Smp Smp Smp Smp Smp Smp Mall

Keterangan 4 lantai 4 lantai 4 lantai 4 lantai 4 lantai 3 lantai 3 lantai 3 lantai 3 lantai 3 lantai 3 lantai 4lantai 6lantai

Luas Lantai 3,835 3,835 3,835 3,835 3,835 2,282 2,282 2,282 2,282 2,282 2,282 2,282 50,000

Efektivitas 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.5

O

RS

5 lantai

10,000

0.5

Total

Kapasitas 4985.50 4985.50 4985.50 4985.50 4985.50 1483.30 1483.30 1483.30 1483.30 1483.30 1483.30 1483.30 75000.00 10000.00 120310.60

Menurut perhitungan tabel diatas jumlah pengungsi yang dapat ditampung dengan TES SMA, SMP, Mall dan RS adalah 120310.60 .

Formula

SMP SMP Mall RS

LL x 1 x Efektv LL x 1 x Efektv LL x 3 x Efektv LL x 2 x Efektv


KANTOR TEWS


LEMBAGA


LEMBAGA

PEKERJAAN UMUM

SOSIAL

Mengatur regulasi pembangunan agar Sesuai dengan prinsip mitigasi bencana

Menyediakan logistik dan berperan dalam Masa pemulihan korban bencana

RESORT Menyediakan fasilitas mitigasi Bencana pada Resort

Mengatur perencanaanpembangunan agar Sesuai dengan prinsip mitigasi bencana


LEMBAGA

PARIWISATA Mengatur regulasi pembangunan objek Pariwisata agar sesuai dengan standar mitigasi bencana

KESEHATAN Menyediakan obat-obatan dan tenaga ahli medis

PEMADAM KEBAKARAN Mengevakuasi korban bencana Dan memadamkan kebakaran

Membuat program mitigasi struktural dan Non-struktural


Mitigasi Struktural •

• •

• • •

Membuat jalur evakuasi untuk masingmasing bangunan fungsional yang ada di Kota B; resort, waduk, pusat perbelanjaan, balai kota, terminal bis, dan pelabuhan. Membuat sigange jalur evakuasi Membuat bangunan tempat evakuasi di sekitar permukiman penduduk. Membangun lumbung sosial Membangun dinding peredam ombak pada laut di sisi utara Kota B. Penanaman mangrove di sepanjang garis pantai.

Mitigasi Non Struktural • Membuat Tsunami Early Warning System • Memberikan sosialisasi mengenai skenario mitigasi kebencanaan (pelatihan dalam penanggulangan bencana) • Membentuk Kampung Siaga Bencana • Membentuk Taruna Siaga Bencana


PENGURANGAN RESIKO • Membuat peraturan mengenai pembangunan agar mempertimbangkan aspek kebencanaan pada rancangannya. • Membuat peraturan agar kawasan pariwisata mengadakan simulasi mitigasi tsunami untuk pegawainya. • Memasukkan prosedur kajian bencana ke dalam perencanaan tata ruang Kota B. • Memasukkan pendidikan kebencanaan pada kuruikulum/program pada institusi pendidikan.


ASPEK KEBENCANAAN DALAM PERENCANAAN


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.