Perencanaan Kabupaten Semarang
Outline Pendahuluan Isu, Tujuan dan Sasaran Konsep Pengembangan Alternatif Rencana 1: Growth Pole & Institutional Alternatif Rencana 2: Cluster & Competitive Advantage Kesimpulan
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Pendahuluan
Isu, Tujuan dan Sasaran
Kota Ungaran termasuk dalam PKN Kedungsepur
Konsep Pengembangan
Kesimpulan
Gambaran Umum Wilayah • • • • •
Luas wilayah 95.020,67 Ha Terbagi dalam 19 kecamatan Jumlah Penduduk (2015): 961.421 jiwa Kepadatan Rata-Rata: 1.017 jiwa/km PDRB Kabupaten Semarang: 28.743.312 juta rupiah • Dilalui oleh jalan nasional (Ungaran, Ambarawa, Bawen) • Dilalui oleh jalan yang menghubungkan 3 kota besar yaitu DIY Yogyakarta – Solo – Kota Semarang
Potensi: Kabupaten Semarang terletak pada posisi strategis untuk dikembangkan wilayahnya. Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Pendahuluan
Isu, Tujuan dan Sasaran
Konsep Pengembangan
Kesimpulan
ISU 1. perihal (yg bersifat, berciri) senjang; ketidakseimbangan; ketidaksimetrisan; 2. jurang pemisah (KBBI)
Kesenjangan yang terjadi di Kabupaten Semarang: • Tidak efektif dan efisiennya penyelenggaraan pembangunan • Pertumbuhan ekonomi tidak merata antar kecamatan • Distribusi aksesibilitas tidak merata di seluruh wilayah kabupaten
“Kesenjangan antar wilayah dalam Kabupaten Semarang menyebabkan kurang optimalnya pembangunan wilayah di Kabupaten Semarang.” Pengembangan Wilayah Terbangun dan Kurang Terbangun di Kabupaten Semarang Kurang Optimal: terbaik; terbaik;paling menguntungkan (KBBI)
• Kemacetan • Degradasi Lingkungan Maksimal, namun sesuai • Industri besar mematikan kemampuan industri kecil dan kebutuhan. • Eksploitasi mata air baku • Semakin tertinggalnya wilayah yang jauh dari pusat kegiayan ekonomi • Kemiskinan
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Pendahuluan
Isu, Tujuan dan Sasaran
Konsep Pengembangan
Kesimpulan
Latar Belakang Konsep Eksisting Potensi sektor industri, pariwisata, pertanian (RTRW Jateng dan faksis)
Pertumbuhan sektor unggul belum optimal
Aglomerasi industri namun tidak ada leading industry
Pusat saat ini (Ungaran Barat) sulit memberikan pelayanan
Program banyak difokuskan di bagian utara kabupaten
Kerjasama antar stakeholder minim
Indikasi Sektor potensial untuk berkembang namun terhambat
Potensi untuk bercluster
Produktivitas sektor masih rendah
Daya saing rendah
Pemindahan pusat
Pengembangan pusat dan subpusat untuk mendukung wilayah pinggiran
Penguatan kerjasama antar lembaga
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Pendahuluan
Isu, Tujuan dan Sasaran
Konsep Pengembangan
Kesimpulan
Latar Belakang Konsep
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Pendahuluan
Isu, Tujuan dan Sasaran
Konsep Pengembangan
Kesimpulan
Tujuan dan Sasaran Growth Pole
Tujuan Mewujudkan pembangunan sektor industri dan perdagangan di pusat pertumbuhan Kabupaten Semarang sebagai penggerak pengembangan wilayah sekitarnya melalui kelembagaan yang kuat
Cluster Tujuan Mewujudkan Kabupaten Semarang yang berdaya saing dengan mengintegrasikan sektor potensial agar tercapai pembangunan yang optimal
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Pendahuluan
Isu, Tujuan dan Sasaran
Konsep Pengembangan
Kesimpulan
Tujuan dan Sasaran Growth Pole
Cluster
Sasaran
Sasaran
1. Terciptanya pusat dan sub pusat pertumbuhan dengan infrastruktur yang memadai serta mempertimbangkan potensi dan kondisi bentang alam wilayah di Kabupaten Semarang. 2. Terwujudnya kualitas sumber daya manusia yang unggul dan terampil untuk mendukung pengembangan potensi wilayah. 3. Terwujudnya sistem kelembagaan yang terhubung secara baik dan menjangkau titik-titik pertumbuhan di Kabupaten Semarang secara menyeluruh.
1.
Terwujudnya cluster-cluster yang memiliki keterkaitan satu sama lain dan mengedepankan produktivitas, kolaborasi, dan inovasi sehingga menciptakan iklim kompetisi yang berkelanjutan sesuai dengan kondisi permintaan pasar.
2.
Terwujudnya SDM berkualitas tinggi dan sadar teknologi yang mendorong pertukaran ide serta inovasi baik didalam maupun antar cluster melalui penyediaan institusi pendidikan yang relevan serta penyelenggaraan research and development.
3.
Terwujudnya sistem kelembagaan yang mendukung pengembangan cluster dengan menyinergikan seluruh cluster serta menyediakan akses terhadap permodalan.
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Pendahuluan
Konsep Pengembangan
Isu, Tujuan dan Sasaran
Kesimpulan
Konsep Pengembangan Komponen
Growth Pole
Cluster
Konsentrasi Pengembangan
Terpusat
Tersebar ke masing-masing cluster
Kegiatan Ekonomi Utama
Industri
Industri
Struktur
Pusat– Periphery
Pusat-pusat cluster
Prinsip
• •
Spread effect Unsur pokok institutional
• •
Well-developed cluster Porter’s Diamond Model
Komponen Utama
• •
Leading industries Pengaruh peran kelembagaan
• • •
Faktor input produksi Kondisi permintaan Keberadaan industri terkait Tata kelola perusahaan
•
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Alternatif Rencana I:
Growth Pole & Institutional
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Konsep Pengembangan Utama
Kelembagaan Sub Pusat: Kelembagaan Peripheri: • UPT Pembinaan Industri dibawah • Melakukan pembinaan, penyuluhan, & Disperinkdagkopumkm distribusi bantuan • Fokus pada pelayanan perizinan • Berkerjasama langsung dengan industri, pembinaan dan bantuan kelompok tani dan Koperasi setempat akses modal Growth Pole & Institusionalisasi Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Kelembagaan Pusat: • Pusat Pemerintahan Kabupaten Semarang • Menjangkau seluruh Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Konsep Pengembangan Aspasial : Pusat-Sub Pusat Skema Konsep Aspasial Sasaran 1 – Tahap 1
• Menciptakan pondasi, kerangka, dan dasar pengembangan wilayah dengan pusat yang diharapkan akan berada pada titik optimal. • Kondisi yang diharapkan yaitu muncul titik-titik perkembangan kegiatan perdangangan sebagai efek dari majunya kegiatan industri di pusat.
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Konsep Pengembangan Aspasial : Pusat-Sub Pusat Skema Konsep Aspasial Sasaran 1 – Tahap 2
• Menciptakan pusat dan subpusat pertumbuhan dengan infrastruktur yang memadai serta mempertimbangkan potensi dan kondisi bentang alam wilayah di kabupaten Semarang • Koordinasi yang baik antara pusat, sub pusat, dan periphery terkait arahan pelaksanaan kegiatan dan masukan kebutuhan
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Konsep Pengembangan Aspasial : SDM
Skema Konsep Aspasial Sasaran 2 – Tahap 1
Growth Pole & Institusionalisasi
• Perwujudan sistem pendidikan yang baik dan bermutu dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, terutama dalam bidang industri dan pertanian. • Diperlukan sistem pendidikan formal dan informal yang baik dan bermutu dan kapasitas SDM yang baik untuk meningkatkan produktivitas di bidang masing-masing. Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Konsep Pengembangan Aspasial : SDM Skema Konsep Aspasial Sasaran 2 – Tahap 2
• Penguatan jati diri masyarakat atau character building melalui peran agama. • Pengembangan sistem pendidikan yang baik dan bermutu serta peningkatan kapasitas SDM sesuai dengan potensinya akan tetap dilaksanakan sesuai kebutuhan.
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Struktur Ruang
Strategi
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Konsep Pengembangan Aspasial : Kelembagaan Skema Konsep Aspasial Sasaran 3 – Tahap 1
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Struktur Ruang
Strategi
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Konsep Pengembangan Aspasial : Kelembagaan Skema Konsep Aspasial Sasaran 3 – Tahap 2
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Konsep Pengembangan Spasial
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Struktur Ruang
Strategi
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Konsep Pengembangan Temporal Tahap 1 (2017-2021)
Sasaran I “Terciptanya pusat dan subpusat pertumbuhan dengan infrastruktur yang memadai serta mempertimbangkan potensi dan kondisi bentang alam wilayah di Kabupaten Semarang”
Sasaran II “Terwujudnya kualitas sumber daya manusia yang unggul dan terampil untuk mendukung pengembangan potensi wilayah.”
Sasaran III “Terwujudnya system kelembagaan yang terhubung secara baik dan menjangkau titik-titik pertumbuhan di Kabupaten Semarang”
Tahap 2 (2022-2026)
Tahap 3 (2027-2031)
Tahap 4 (2032-2036)
Pembentukan pusat dengan kegiatan utama industri dan pembentukan wilayah periphery di Kab. Semarang
Pengembangan industri yang terdapat di Kab. Semarang
Pembentukan 2 sub pusat di Kab. Semarang dan penguatan pusat di sektor perdagangan untuk mendukung sektor industri
Pengembangan 2 sub pusat yang terdapat di Kab. Semarang
Perwujudan sistem pendidikan yang baik dan bermutu
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia
Penguatan jati diri dan kepribadian (character building)
Penguatan jati diri dan kepribadian (character building)
Pemindahan pusat pemerintahan
Pembentukan kelembagaan perpanjangan tangan di periphery
Pembentukan lembaga perpanjangan di sub pusat dengan lembaga informal
Pembentukan lembaga di periphery dan penguatan koordinasi antara pusat, sub pusat, dan periphery
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Strategi Sasaran 1 Terciptanya pusat dan subpusat pertumbuhan dengan infrastruktur yang memadai serta mempertimbangkan potensi dan kondisi bentang alam wilayah di Kabupaten Semarang
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Strategi Sasaran 2 Terwujudnya kualitas sumber daya manusia yang unggul dan terampil untuk mendukung pengembangan potensi wilayah.
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Strategi Sasaran 3 Terwujudnya system kelembagaan yang terhubung secara baik dan menjangkau titiktitik pertumbuhan di Kabupaten Semarang
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sistem Perkotaan Kriteria: • Arahan RTRW Provinsi Jawa Tengah 20092029 • Permen PU No. 16/2009 Tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten • Potensi pengembang an
Direncanakan PPK di setiap kecamatan Direncanakan 3terdapat PKL. Ungaran barat, Ambarawa, dan Tengaran Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sistem Transportasi
Peta by tempe
Kriteria: • Kemen PU, Dirjen Bisa Marga: Matriks Hubungan Fungsi Jalan di Jaringan Primer • Permen PU No. 16 Th. 2009, jalan lokal primer untuk: i.k. kab - i.k. kec i.k. kab – pusat desa antari.k. kec i.k. kec – desa antardesa
Rencana penambahan jaringan jalan lokal primer untuk Cluster tiap dan Competitive Advantage menghubungkan kecamatan terdekat Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sistem Transportasi
Peta by tempe
Kriteria: • Kemen PU, Dirjen Bisa Marga: Matriks Hubungan Fungsi Jalan di Jaringan Primer • Permen PU No. 16 Th. 2009, jalan lokal primer untuk: i.k. kab - i.k. kec i.k. kab – pusat desa antari.k. kec i.k. kec – desa antardesa
Peningkatan terminal tipe C di Kec. Pringapus, Bergas, dan Banyubiru Competitive Advantage menjadi Tipe BCluster dan dan pengembangan terminal tipe C di beberapa kecamatan. Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sistem Kelistrikan Kriteria : • Trafo GITET dan GI untuk menunjang kegiatan industri • Trafo distribusi untuk memenuhi kebutuhan penduduk Kabupaten Semarang
Trafo GITET dan GI dibangun di Kec. Ambarawa, Ungaran Barat, & Cluster dantrafo Competitive Advantage Tengaran sedangkan distribusi dibangun di setiap kecamatan. Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Prasarana Telekomunikasi Kriteria: • Blankspot hasil analisis cakupan pelayanan BTS • Kedekatan dengan jaringan jalan
Menutup blankspot di wilayah pemukiman dan industri, pembangunan BTS di Cluster danBancak, Competitive Advantage kecamatan Suruh dan peningkatan kabel menjadiStudio fiber Perencanaan optic Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Prasarana Irigasi Kriteria: • Kegunaan wilayah; sebagai wilayah yang fokus pada produksi • Landuse rencana pertanian
Irigasi berupa embung dan bendungan, irigasi direncanakan untuk mencakupi Cluster dan Competitive Advantage rencana wilayah pertanian. Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Prasarana Air Bersih Kriteria: • Sesuai kebutuhan rencana guna lahan; diutamakan pada wilayah permukiman dan industri • Diutamakan pada pusatpusat pengembanga n untuk mendukung fungsinya
Jaringan air minum direncanakan untuk mencakupi rencana wilayah Cluster dan Competitive Advantage permukiman dan industri Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana Pengelolaan Limbah Padat dan Cair Kriteria: • SKL Kelimbahan • Kedekatan dengan jaringan jalan utama • Landuse • Proyeksi timbulan sampah
Pembangunan TPS bervolume 100m2 di setiap kecamatan, Cluster danpada Competitive Advantage pembangunan IPAL wilayah permukiman dan industri Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana Kesehatan Kriteria: • Jumlah kebutuhan sarana kesehatan hingga tahun 2036 (Faksis Sarpras, 2016) • Hasil analisis jumlah kebutuhan di pusat dan sub pusat • SNI 03-17331989
Rencana pembangunan 1 RS di Tengaran karena kebutuhan kecamatan dan Competitive pelayanan RS Cluster terlaludanterpusat diAdvantage sisi utara. Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana Kesehatan Kriteria: • Jumlah kebutuhan sarana kesehatan hingga tahun 2036 (Faksis Sarpras, 2016) • Hasil analisis jumlah kebutuhan di pusat dan sub pusat • SNI 03-17331989
Rencana pembangunan Puskesmas di Ambarawa (5), Ungaran Barat (2), dan Tengaran (8) Cluster dan Competitive Advantage Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana Pendidikan Kriteria: • Jumlah kebutuhan sarana pendidikan hingga tahun 2036 (Faksis Sarpras, 2016) • Hasil analisis jumlah kebutuhan di pusat dan sub pusat • Skala Pelayanan • SNI 03-17331989 tentang tata cara perencanaan Kawasan Perumahan Kota
Rencana pembangunan SD di Ambarawa (2) dan Tengaran (11) Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana Pendidikan Kriteria: • Jumlah kebutuhan sarana pendidikan hingga tahun 2036 (Faksis Sarpras, 2016) • Hasil analisis jumlah kebutuhan di pusat dan sub pusat • Skala Pelayanan • SNI 03-17331989 tentang tata cara perencanaan Kawasan Perumahan Kota
Rencana pembangunan SMP di Tengaran (5) Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana Pendidikan Kriteria: • Jumlah kebutuhan sarana pendidikan hingga tahun 2036 (Faksis Sarpras, 2016) • Hasil analisis jumlah kebutuhan di pusat dan sub pusat • Skala Pelayanan • SNI 03-17331989 tentang tata cara perencanaan Kawasan Perumahan Kota
Rencana pembangunan SMA di Ungaran Barat, Ungaran Timur, Bergas, Pringapus, Bawen, Bandungan, Ambarawa, Jambu, Banyubiru, Tuntang, Getasan, Tengaran, Suruh, Pabelan, dan Bancak Cluster dan Competitive Advantage Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana Peribadatan Kriteria: • Jumlah penganut agama • Jumlah kebutuhan sarana peribadatan hingga tahun 2036 (Faksis, 2016) • Hasil analisis jumlah kebutuhan di pusat dan sub pusat
Rencana pembangunan Gereja Katolik di Ungaran Barat, Ambarawa, Sumowono, dan Banyubiru. Sarana peribadatanCluster lain tidak membutuhan penambahan karena masih cukup. dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana Pasar
(peta by tempe)
Kriteria: • Jenis pasar menyesuaikan dengan sistem pelayanan kota (Buletin tata Ruang, Jul-Ags, 2010) • Jumlah pasar mengikuti SNI 03-17332004 berdasarkan proyeksi penduduk hingga tahun 2036
Rencana pembangunan PMKK di Ambarawa, PTKK di Ungaran Barat & Competitive Advantage Tengaran, danCluster PasardanTradisional Eceran di setiap pusat-pusat kecamatan Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Struktur Ruang
Strategi
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Pola Ruang
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Struktur Ruang
Strategi
Arahan Pemanfaatan Ruang
Pola Ruang
Indikasi Program
Rencana Pola Ruang Persentase Kawasan Fungsional Kabupaten Semarang
Kawasan Hutan Produksi Tetap Kawasan Hutan Produksi Terbatas
3% 3% 25%
Kawasan Pertanian Pangan
14%
Kawasan Pertanian Hortikultura 7% 8%
4%
Kawasan Perkebunan Kawasan Industri
4% Kawasan Permukiman 32%
Kawasan Peruntukan Lainnya Kawasan Lindung
Growth Pole & Institusionalisasi
No. Kawasan
Luas (Ha)
Persentase
KAWASAN LINDUNG 1 Kawasan Resapan
6,355.045
6.27%
2 Kawasan Hutan Lindung
3,033.107
2.99%
3 Kawasan Cagar Alam
1,338.240
1.32%
4 Kawasan Rawan Bencana
9,345.237
9.22%
5 Kawasan Perlindungan Setempat
4,796.025
4.73%
24,867.654
24.55%
TOTAL
KAWASAN BUDIDAYA 1 Kawasan Hutan Produksi Tetap
3,222.789
3.18%
2 Kawasan Hutan Produksi Terbatas
2,902.016
2.86%
14,494.108
14.31%
4 Kawasan Pertanian Hortikultura
7,499.843
7.40%
5 Kawasan Perkebunan
3,988.832
3.94%
6 Kawasan Industri
4,048.887
4.00%
31,977.387
31.56%
8,311.573
8.20%
TOTAL
76,445.436
75.45%
Luas Kawasan Kabupaten
101,313.090
100.00%
3 Kawasan Pertanian Pangan
7 Kawasan Permukiman 8 Kawasan Peruntukan Lainnya
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Arahan Pemanfaatan Struktur Ruang Perwujudan Pusat Pelayanan Kegiatan Kota • Optimalisasi fungsi dan pelayanan pusat pelayanan kota di Ambarawa dan kedua sub pusat pelayanan kota di bagian Utara Kabupaten Semarang (Ungaran Barat) dan bagian Tenggara (Tengaran). Perwujudan Jaringan Prasaran Transportasi • Peningkatan aksesibilitas di pusat, sub pusat, dan periphery • Pemenuhan kebutuhan pusat dalam bidang transportasi • Pemenuhan kebutuhan sub pusat dalam bidang transportasi
• Pemenuhan terminal sebagai penunjang kegiatan pemasaran
Perwujudan Sistem Kelistrikan
• Pemenuhan kebutuhan pusat dalam bidang kelistrikan • Pemenuhan kebutuhan sub puast dalam bidang kelistrikan • Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat akan energi listrik Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Arahan Pemanfaatan Struktur Ruang Perwujudan Sistem Jaringan Telekomunikasi
• Pemenuhan jaringan telekomunikasi sebagai penunjang kegiatan pemasaran • Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat akan jaringan telekomunikasi
Perwujudan Sistem Pengelolaan Lingkungan • Peningkatan pelayanan sistem jaringan irigasi • Peningkatan pelayanan air minum • Peningkatan pelayanan sistem pengelolaan air limbah Perwujudan Sarana Kesehatan • Pengembangan rumah sakit • Pengembangan puskesmas
• Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Arahan Pemanfaatan Pola Ruang Kawasan Lindung
• Perwujudan kawasan rawan bencana sesuai dengan kriteria yang ditetapkan • Perwujudan kawasan resapan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
• Perwujudan kawasan hutan lindung sesuai dengan kriteria yang ditetapkan • Peningkatan kualitas cagar alam Hutan Produksi Terbatas • Pengendalian penggunaan hutan Hutan Produksi Tetap • Pengendalian dan pembatasan penggunaan hutan
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Arahan Pemanfaatan Pola Ruang Pertanian Pangan
• Mempertahankan kawasan pertanian pertanian pangan melalui intensifikasi lahan pertanian • Mempertahankan kawasan pertanian dengan sistem irigasi teknik Pertanian Holtikultura • Mempertahnkan kawasan pertanian pertanian holtikultura melalui intensifikasi lahan pertanian Perkebunan • Evaluasi kawasan perkebunan yang telah ada sesuai dengan pertimbangan konsep pengembangan kabupaten • Perubahan guna lahan perkebunan menjadi kawasan yang lebih mendukung pengembangan kabupaten • Intensifikasi perkebunan yang tersisa
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Arahan Pemanfaatan Pola Ruang Industri
• Penetapan lokasi industri dan pergudangan • Pengembangan industri hasil pengolahan • Revitalisasi pergudangan dan IPAL
• Pengembangan kawasan industri baru Permukiman • Penetapan lokasi kawasan permukiman baru
Peruntukan Lainnya • Perwujudan kawasan penambangan • Pengendalian dan pengembangan kawasan penambangan • Mempertahankan kawasan perkantoran • Mempertahankan kawasan bangunan kesehatan • Mengembangan kawasan kesehatan baru
• Pengembangan kawasan permukiman baru • Pengendalian pengembangan kawasan yang melebihi kepadatan bangunan Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Arahan Pemanfaatan Kawasan Startegis • Perwujudan kawasan yang memiliki nilai strategis dari aspek ekonomi (Kawasan Koridor Ekonomi dan Cepat Tumbuh) • Perwujudan kawasan teknologi tinggi • Perwujudan kawasan cagar budaya
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Struktur Ruang
Strategi
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Indikasi Program
Open in Microsoft Excel
Growth Pole & Institusionalisasi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Alternatif Rencana II:
Cluster & Competitive Advantage
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Konsep Pengembangan Spasial: Cluster
Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Struktur Ruang
Strategi
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Struktur Internal Cluster
Cluster Industri Makanan Cluster Pertanian : Padi
Cluster Pariwisata
Cluster Perkebunan : Kopi
Cluster Perkebunan : Kelapa
Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Struktur Internal Cluster
Kriteria: 1. Pengumpul Bahan Baku • Kecamatan dengan hasil produksi pertanian atau jumlah industri terbanyak 2.
Produksi • Lokasi antara sentra pengumpul dan pemasaran (prioritas ke-1) • SDM : jumlah angkatan kerja (prioritas ke-2) • SDM : jumlah tenaga kerja di sektor terkait (prioritas ke-3)
3.
Pemasaran • Orde perkotaan (prioritas ke-1) • Aksesibilitas (prioritas ke-3) • Kawasan Perkotaan (prioritas ke-2)
Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Struktur Ruang
Strategi
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Konsep Pengembangan Aspasial: SDM
Sistem pendidikan yang baik, bermutu dan menyeluruh
Institusi Pendidikan yang Relevan Sesuai Cluster
Research and Development yang kontinu di tiap cluster
Sumber daya manusia yang berkapasitas
Pertanian Kopi
Pertanian Kelapa
Pertanian Padi
Industri Makanan
Pelestarian potensi kesenian dan kebudayaan
Pariwisata
SDM yang berkualitas tinggi dan sadar teknologi
Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Konsep Pengembangan Aspasial: Kelembagaan dan Pembiayaan
Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Konsep Pengembangan Temporal Tahap 1 (2017-2021) Sasaran I “Terwujudnya clustercluster untuk meningkatkan iklim kompetisi yang berkelanjutan sesuai
Tahap 2 (2022-2026)
Tahap 3 (2027-2031)
Tahap 4 (2032-2036)
Pembentukan struktur internal cluster
Peningkatan sarana dan prasarana dasar serta penunjang cluster
Penguatan hubungan intra dan antar cluster untuk meningkatkan iklim kompetisi
Peningkatan daya saing cluster terhadap daerah di luar Kabupaten Semarang
Perwujudan sistem pendidikan yang relevan dengan cluster
Peningkatan ketrampilan SDM sesuai kebutuhan cluster
Pembentukan SDM yang sadar teknologi
Pembentukan SDM yang sadar teknologi dan mampu berinovasi
Pembentukan struktur kelembagaan yang efektif dan efisien dalam mendukung pengembangan cluster
Penyediaan akses terhadap modal dan perizinan
Penguatan koordinasi dan kerjasama antar stakeholder
Penyinergian kelembagaan antar cluster
dengan kondisi permintaan pasar.”
Sasaran II “Terwujudnya SDM berkualitas tinggi dan sadar teknologi melalui penyediaan institusi pendidikan serta penyelenggaraan R&D.”
Sasaran III “Terwujudnya sistem kelembagaan yang menyinergikan seluruh cluster serta menyediakan akses terhadap permodalan.”
Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Strategi
Konsep Pengembangan
Struktur Ruang
Strategi
Strategi
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Sasaran 1: Terwujudnya cluster-cluster yang memiliki keterkaitan satu sama lain dan mengedepankan produktivitas, kolaborasi, dan inovasi sehingga menciptakan iklim kompetisi yang berkelanjutan sesuai dengan kondisi permintaan pasar.
Pembentukan struktur internal cluster Penetapan kecamatan yang sesuai dengan kriteria untuk menjadi pusat pelayanan kegiatan di Kabupaten Semarang Pemenuhan kebutuhan pusat kegiatan di dalam Kabupaten Semarang (Pusat Kegiatan Nasional / PKN, Pusat Kegiatan Lokal (PKL), PPK, dan ibukota kabupaten dalam bidang transportasi Pemenuhan kebutuhan fungsi kecamatan sebagai sentra pemasaran Membentuk Klaster Pariwisata di Kecamatan yang memiliki potensi pariwisata Membentuk Klaster Pertanian Kelapa, Kopi dan Padi Membentuk Klaster Industri
Peningkatan sarana dan prasarana dasar serta penunjang cluster Peningkatan kualitas sarana dan prasarana transportasi di Kabupaten Semarang Meningkatkan aksesibilitas di internal dan intra cluster Penambahan sarana dan prasarana dasar dalam menunjang kegiatan pada cluster di Kabupaten Semarang Peningkatan sistem pengelolaan limbah padat dan limbah cair untuk mendorong produktivitas masing-masing cluster Peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan formal Peningkatan cakupan pelayanan sarana kesehatan ke seluruh wilayah Kabupaten Semarang
Cluster dan Competitive Advantage
Penguatan hubungan intra dan antar cluster untuk meningkatkan iklim kompetisi Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur di Kab. Semarang sehingga dapat mendukung peningkatan produktivitas berupa riset serta koordinasi intra dan inter cluster Menggali potensi SDM yang ada dengan pelatihan dan standardisasi Memberi dukungan dari struktur dasar kelembagaan dan pengawasan Memantapkan hubungan intra dan inter cluster
Peningkatan daya saing cluster terhadap daerah di luar Kabupaten Semarang Melakukan riset pengembangan demi pengingkatan produktivitas Menerapkan tekonologi baru Memberikan informasi mengenai teknologi dan inovasi yang sedang berkembang
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Strategi Sasaran 2 Terwujudnya SDM berkualitas tinggi dan sadar teknologi yang mendorong pertukaran ide serta inovasi baik didalam maupun antar cluster melalui penyediaan institusi pendidikan yang relevan serta penyelenggaraan research and development. Perwujudan sistem pendidikan yang relevan dengan cluster Meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pendidikan formal di tiap kecamatan
Peningkatan keterampilan SDM sesuai kebutuhan cluster Meningkatkan keterampilan SDM (hard skill) Meningkatkan kapasitas SDM terkait kewirausahaan, manajemen, dan kepemimpinan
Cluster dan Competitive Advantage
Pembentukan SDM yang sadar teknologi
Kerja sama antara masyarakat dan lembaga terkait penelitian dan pengembangan Meningkatkan kemampuan pemanfaatan teknologi
Pembentukan SDM yang sadar teknologi dan mampu berinovasi Kerja sama antara masyarakat dan lembaga terkait penelitian dan pengembangan
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Struktur Ruang
Strategi
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Strategi Sasaran 3 Terwujudnya sistem kelembagaan yang mendukung pengembangan cluster dengan menyinergikan seluruh cluster serta menyediakan akses terhadap permodalan Pembentukan struktur kelembagaan yang efektif dan efisien dalam mendukung pengembangan cluster Menguatkan kelembagaan pemerintah dalam mendukung pengembangan SDM Kabupaten Semarang Melakukan kerja sama dengan institusi pendidikan Mewujudkan kinerja kelembagaan yang professional dan akuntabel Menyiapkan aparatur yang bertugas untuk meminimalisir kebocoran sumber daya Mewujudkan transparansi keuangan
Penyediaan akses terhadap modal dan perizinan
Mempermudah akses perizinan dan permodalan untuk pelaku usaha pertanian, industri, dan pariwisata Menciptakan iklim investasi yang mendukung bagi kegiatan pertanian, industri, Pariwisata
Cluster dan Competitive Advantage
Penguatan koordinasi dan kerjasama antar stakeholder
Menyusun struktur kelembagaan yang efektif dan efisien dalam mendukung kegiatan pertanian, industri, pariwisata
Penyinergian kelembagaan antar cluster
Mewujudkan sinergisasi antar lembaga untuk mendukung kegiatan pertanian, industri dan pariwisata
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Pertimbangan Rencana: PKN dan PKL berdasarkan arahan RTR lebih tinggi
Struktur Ruang
Strategi
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Rencana Sistem Perkotaan
Indikasi Program
Pertimbangan Rencana: Semua kecamatan yg termasuk kawasan perkotaan dan/atau sentra pemasaran.
PPK Eksisting 13 kecamatan KOTA SALATIGA
Eksisting • PKN: Ungaran • PKL: Kec. Ungaran Barat dan Ambarawa
Rencana 7 kecamatan (Kecamatan Ungaran Barat, Ungaran Timur, Bergas, Pringapus, Ambarawa, Banyubiru, Kaliwungu)
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Struktur Ruang
Strategi
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sistem Perkotaan
KOTA SALATIGA
Pertimbangan Rencana: • Hasil analisis sistem perkotaan (Faksis) • Hasil analisis pemindahan ibu kota kabupaten (Faksis) • Cluster Pariwisata sebagai cluster utama • Kawasan perkotaan (BPS)
IBU KOTA KABUPATEN Eksisting: Kecamatan Ungaran Barat
Rencana: Kecamatan Ambarawa Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana & Prasarana Transportasi Pertimbangan Rencana: Peningkatan Terminal Tipe B menjadi Tipe A untuk memenuhi kebutuhan sebagai PKN
KOTA SALATIGA
Rencana: Peningkatan tipe terminal di Kec. Ungaran Barat menjadi Tipe A
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana & Prasarana Transportasi Pertimbangan Rencana: Reaktivasi Jalur dan Stasiun Kereta Api berdasarkan kebijakan penataan ruang dari Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan.
KOTA SALATIGA
PERKERETAAPIAN
Rencana: Reaktivasi Stasiun dan Jalur antara Stasiun Jambu, Bringin, Gogodalem, dan Tempuran
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana & Prasarana Transportasi Dilakukan peningkatan jalan lokal menjadi kolektor, penambahan jalan kolektor, dan penambahan jalan lokal untuk memenuhi poinpoin kriteria penentuan sistem transportasi yang sudah disebutkan sebelumnya.
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana & Prasarana Transportasi Pertimbangan Rencana: Peningkatan Terminal Tipe C menjadi Tipe B untuk memenuhi kebutuhan sebagai Sentra Pemasaran dan PKL
KOTA SALATIGA
TERMINAL Rencana: Peningkatan tipe terminal di Kec. Pringapus, Bergas, dan Banyubiru menjadi Tipe B.
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana & Prasarana Transportasi Pertimbangan Rencana: Penambahan Terminal Tipe B untuk memenuhi kebutuhan sebagai Sentra Pemasaran
KOTA SALATIGA
TERMINAL Rencana: Penambahan terminal Tipe B di Kec. Kaliwungu.
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Prasarana Kelistrikan Pertimbangan Rencana: • Mengikuti rencana jaringan jalan • Pemenuhan kebutuhan dasar listrik. • Peningkatan kualitas daya listrik pada sentra akomodasi pariwisata dan sentra produksi
Rencana: Perluasan jaringan listrik dan peningkatan daya listrik pada wilayah sentra akomodasi pariwisata dan sentra produksi
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Prasarana Telekomunikasi Pertimbangan Rencana: • Mengikuti rencana jaringan jalan. • Pemenuhan kebutuhan dasar • Mempermudah jalur komunikasi di intra dan inter klaster. • Blankspot pelayanan BTS eksisting • Pemenuhan kebutuhan spesifik klaster seperti wilayah yang difungsikan sebagai tempat atraksi pariwisata dan akomodasi pariwisata
Rencana: Perluasan pelayanan jaringan telekomunikasi melalui jaringan kabel dan nirkabel (Menara BTS)
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana dan Prasarana Irigasi Pertimbangan Rencana: •
•
• •
Rencana: • •
Penambahan jaringan irigasi di Kecamatan Getasan dan Bringin. Penambahan jaringan irigasi pada cluster pertanian kelapa di dua kecamatan yang termasuk cluster pertanian kelapa yaitu Kecamatan Tengaran dan Susukan.
Daya Dukung Lahan Kabupaten Semarang cukup untuk penambahan Irigasi Sumber irigasi berasal dari sungai Irigasi dialirkan untuk cluster pertanian. Kecamatan Getasan diarahkan menjadi pusat kegiatan produksi cluster pertanian komoditas kopi dan Kecamatan Bringin menjadi salah satu pusat pengumpul untuk cluster pertanian padi.
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Prasarana Air Bersih Pertimbangan Rencana: • •
•
Belum adanya peta persebaran jaringan air bersih Kebutuhan air bersih di Kabupaten Semarang yang terus meningkat hingga 2036 Seluruh kecamatan mengalami ketidakcukupan rendah pada tahun 2036
Rencana: • •
•
Pemerataan jaringan air beraih menggunakan pipa Penambahan jaringan air bersih di dua kecamatan yag mengalami ketidakcukupan sedang yaitu Kecamatan Bringin dan Bancak. Penambahan jaringan air bersih juga dilakukan pada kecamatan yang menjadi pusat kegiatan pemasaran untuk cluster pertanian, penambahan jaringan air bersih untuk seluruh kecamatan cluster pariwisata, dan penambahan pada seluruh kecamatan cluster industri. Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana Pengelolaan Limbah Padat dan Cair Pertimbangan Rencana: • •
• •
•
SKL Kelimbahan Fungsi wilayah/cluster sentra produksi diprioritaskan Dekat dengan jaringan jalan utama Berada di dekat/sekitar landuse permukiman dan industri Proyeksi timbulan sampah dan limbah cair
Rencana: • • • •
Penambahan kapasitas untuk TPS yang berkapasitas < 6 m3 Pembangunan 24 unit TPS baru dengan kapasitas masing-masing 100 m3 Pembangunan TPA baru dengan sistem sanitary landfill Pembangunan 6 unit IPAL komunal Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana Pendidikan Pertmbangan Rencana: •
Jumlah SD dan SMP di tahun 2016 hingga 2036 masih sangat surplus sehingga tidak perlu ditambah lagi Pedoman : Permen 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah dan SNI Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan Kriteria Lokasi SMA:
•
•
Rencana: •
Pembangunan 19 unit SMA di 14 kecamatan
Radius pelayanan : 3000m2 Dapat dijangkau dengan kendaraan umum Mudah dicapai dari setiap bagian kecamatan Dapat dicapai oleh murid selama kurang dari 45 menit berjalan kaki Jauh dari pusat keramaian (pertokoan, perkantoran, perindustrian)
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana Kesehatan Pertimbangan Rencana: •
•
• •
Eksisting: • •
4 RS di Kecamatan Ambarawa (2), Bergas (1), Ungaran Barat (1) Posyandu dan Puskesmas tersebar merata. Jumlah: 1-2/kecamatan Rencana: • Pembangunan 2 Rumah Sakit di Kecamatan Tengaran dan Pabelan
•
Skala pelayanan puskesmas = 120.000 jiwa sehingga masih mencukupi hingga 2036 Sudah ada rencana dari pemerintah Kabupaten untuk membangun RS di Kecamatan Tengaran dengan tujuan meratakan pelayanan kesehatan. Perlu dibangun 1 RS lagi di Kec Pabelan untuk pelayanan wilayah timur Pedoman : Permen Kesehatan No. 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit dan SNI Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan Radius Pelayanan RS = 10km
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Lokasi Sarana Peribadatan Pertimbangan Rencana: â&#x20AC;˘
â&#x20AC;˘
Berdasarkan jumlah penganut agama masyarakat Kekurangan sarana peribadatan di beberapa kecamatan
Rencana: Membangun sarana peribadatan yang masih kurang dari kebutuhannya, dan untuk membantu linkage lokasi cluster
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana Pergudangan Pertimbangan Rencana: â&#x20AC;˘
â&#x20AC;˘
Kekurangan pergudangan yang harus disediakan dari kebutuhannya Kesesuaian dengan jenis cluster dan kebutuhannya
Rencana: Membangun sarana pergudangan yang masih kurang dari kebutuhannya di tahun 2036, dan untuk membantu linkage lokasi cluster
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Sarana Pasar Kriteria: • Fungsi kecamatan kecamatan yang memiliki fungsi pemasaran dan pariwisata • Kedekatan dengan jaringan jalan
Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Rencana Pola Ruang cluster industri
Kawasan Lindung
cluster pariwisata
cluster padi
cluster kopi
cluster kelapa
Cluster dan Competitive Advantage
Kawasan Hutan Lindung Kawasan Perlindungan Setempat Kawasan Rawan Bencana Alam
Persenta se 12.272,77 11,24%
Luas (ha)
21.223,34 13.566,00
19,43%
12,42% Persenta Kawasan Budidaya Luas (ha) se Danau 15,89 0,01% Hutan Produksi Tetap 2.821,33 2,58% Industri 3.410,87 3,12% Pariwisata 872,77 0,80% Pemerintahan 33,30 0,03% Perdagangan dan Jasa 1.034,77 0,95% Perkantoran 62,78 0,06% Perkebunan 11.238,05 10,29% Permukiman 14.339,43 13,13% Pertambangan dan 2.307,24 Galian 2,11% Pertanian Lahan Basah 21.840,69 19,99% Pertanian Lahan Kering 4.192,45 3,84% Luas Total 109.231,67 100% Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Arahan Pemanfaatan Struktur Ruang Perwujudan pusat pelayanan kegiatan •
Penetapan Kecamatan Ambarawa, Banyubiru, Bergas, Kaliwungu, Pringapus, Ungaran Barat, Ungaran Timur untuk menjadi (PPK)
•
Pemindahan Ibukota Kabupaten Semarang ke Kecamatan Ambarawa
Perwujudan sistem sarana dan prasarana transportasi •
Peningkatan aksesibilitas di internal dan intra cluster
•
Pemenuhan kebutuhan pusat kegiatan di dalam Kabupaten Semarang dalam bidang transportasi
•
Pemenuhan kebutuhan fungsi kecamatan sebagai setra pemasaran
•
Peningkatan kualitas sarana dan prasarana transportasi di Kabupaten Semarang
Perwujudan sistem sarana dan prasarana kelistrikan • Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan kebutuhan spesifik cluster akan energi listrik
Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Arahan Pemanfaatan Struktur Ruang Perwujudan sistem sarana dan prasarana kelistrikan • Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan kebutuhan spesifik cluster akan energi listrik Perwujudan sistem sarana dan prasarana telekomunikasi • Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan kebutuhan spesifik cluster akan jaringan telekomunikasi
Perwujudan sistem prasarana keairan • Pembangunan jaringan irigasi pada cluster pertanian • Pembangunan jaringan air bersih PDAM dalam memenuhi kebutuhan air bersih Perwujudan sistem sarana dan prasarana pengelolaan limbah • Peningkatan sistem pengelolaan limbah padat dan limbah cair untuk mendorong produktivitas masing-masing cluster melalui: a) Pembangunan IPAL komunal b) Pembangunan TPS baru c) Pembangunan TPA baru dengan sistem sanitary landfill Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Arahan Pemanfaatan Struktur Ruang Perwujudan sarana pendidikan â&#x20AC;˘ Peningkatan kuantitas Sekolah Menengah Atas/ sederajat dengan: a) Membangun SMA-SMA baru di kecamatan yang masih belum memiliki atau kekurangan SMA b) Membangun kelas-kelas baru di tiap sekolah formal yang membutuhkan Perwujudan sarana kesehatan â&#x20AC;˘ Peningkatan cakupan pelayanan sarana kesehatan ke seluruh wilayah Kabupaten Semarang dengan: a) Membangun dua rumah sakit baru di Kecamatan Tengaran dan Pabelan b) Meningkatkan jumlah tenaga medis, alat medis, dan fasilitas pendukung rumah sakit yang ada di Kabupaten Semarang c) Meningkatkan jumlah tenaga medis dan alat medis di tiap puskesmas seluruh kecamatan d) Membangun balai pengobatan dan apotek yang tersebar merata di setiap kecamatan
Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Arahan Pemanfaatan Pola Ruang Kawasan Lindung • Pembatasan pembangunan di Kawasan Perlindungan Setempat, Rawan Bencana, Cagar Alam, Hutan Lindung, dan lainnya • Perlindungan terhadap kawasan lindung dari pembangunan Kawasan Budidaya • Kawasan Budidaya Klaster Industri 1. Perwujudan Kawasan Industri a)Mempertahankan kawasan industri eksisting
b)Penambahan kawasan industri c) Penyediaan sarana pergudangan d)Pengendalian dan pembatasan pembangunan sarana pergudangan 2. Perwujudan Kawasan Permukiman a)Penambahan luas kawasan permukiman Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Arahan Pemanfaatan Pola Ruang Kawasan Budidaya â&#x20AC;˘ Kawasan Budidaya Klaster Pariwisata 1. Perwujudan Kawasan Pariwisata a) Mempertahankan kawasan dan objek wisata b) Peningkatan kualitas pelayanan dan kondisi fisik wisata c) Penyediaan fasilitas penginapan dan akomodasi
d) Pengendalian dan pembatasan pembangunan fasilitas penginapan dan akomodasi 2. Perwujudan Kawasan Perdagangan dan Jasa a) Penyediaan fasilitas perdagangan dan jasa b) Pengendalian dan pembatasan pembangunan fasilitas perdagangan dan jasa 3. Perwujudan Kawasan Pemerintahan
a) Penyediaan fasilitas pemerintahan Ibu Kota Kabupaten
Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Arahan Pemanfaatan Pola Ruang Kawasan Budidaya â&#x20AC;˘ Kawasan Budidaya Klaster Pariwisata 4. Perwujudan Kawasan Permukiman a) Penambahan luas kawasan permukiman 5. Perwujudan Kawasan Pertanian a) Mempertahankan kawasan pertanian lahan basah irigasi teknis (LP2B)
6. Perwujudan Kawasan Perkebunan a) Penambahan luas kawasan perkebunan dari kawasan pertanian lahan kering 7. Perwujudan Kawasan Hutan Produksi a) Menciptakan kawasan hutan produksi
Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Arahan Pemanfaatan Pola Ruang Kawasan Budidaya â&#x20AC;˘ Kawasan Budidaya Klaster Pertanian 1. Perwujudan Kawasan Perdagangan dan Jasa a) Penyediaan fasilitas perdagangan dan jasa b) Pengendalian dan pembatasan pembangunan fasilitas perdagangan dan jasa 2. Perwujudan Kawasan Permukiman
a) Penambahan luas kawasan permukiman 3. Perwujudan Kawasan Pertanian a) Mempertahankan kawasan pertanian lahan basah irigasi teknis (LP2B) 4. Perwujudan Kawasan Perkebunan a) Penambahan luas kawasan perkebunan dari kawasan pertanian lahan kering dan penerepan kriteria pertanian per komoditas sesuai dengan komoditas cluster
Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Arahan Pemanfaatan Pola Ruang Kawasan Budidaya â&#x20AC;˘ Kawasan Budidaya Klaster Pertanian 5. Perwujudan Kawasan Hutan Produksi a) Menciptakan kawasan hutan produksi 6. Perwujudan Fungsi Produksi a) Menciptakan kawasan industri kecil pengolahan hasil produksi pertanian pada tiap cluster pertanian b) Pengendalian dan pembatasan pembangunan kawasan industri kecil pengolahan hasil pertanian
Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Konsep Pengembangan
Strategi
Struktur Ruang
Pola Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Indikasi Program
Indikasi Program
Open in Microsoft Excel
Cluster dan Competitive Advantage
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Kesimpulan
Pendahuluan
Isu, Tujuan dan Sasaran
Konsep Pengembangan
Kesimpulan
Kesimpulan: Growth Pole Kelebihan • Pengembangan Kabupaten Semarang berdasarkan pengembangan aglomerasi ekonomi industri • Dapat digunakan sebagai alat strategi intervensi oleh pemerintah dalam menetapkan kebijaksanaankebijaksanaan investasi bagi pembangunan • Dapat menunjukkan pemerataan wilayah Kabuapten Semarang dan memfokuskan pada unit pendorong dan didorong.
Kekurangan • Dalam hubungan pusat-pinggiran, efek balik (backwash effect) sering bekerja Iebih cepat daripada efek pemancaran (spread effect) • Tidak mempertimbangkan hubungan dualisme sektoral, antara sektor informal-formal atau perkotaan-pedesaan
• Belum dapat membedakan antara kutub pertumbuhan yang terjadi secara alami dan artifisial
• Memberikan dasar dalam desentralisasi untuk mendukung terjadinya kutub pertumbuhan baru.
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Pendahuluan
Isu, Tujuan dan Sasaran
Konsep Pengembangan
Kesimpulan
Kesimpulan: Cluster Kelebihan • Mempertimbangkan faktor eksisting sehingga lebih applicable
• Mempertimbangkan permintaan pasar sehingga kemungkinan diterima pasar lebih besar • Terdapat spesialisasi sehingga dapat lebih fokus dalam berproduksi • Pembentukan jaringan lokal dan kerjasama antar cluster mendorong knowledge spillover • Daftar prioritas infrastruktur yang harus dibangun di daerah tertentu lebih mudah teridentifikasi • Alih fungsi lahan pertanian rendah
Kekurangan • Keterbatasan kualitas SDM untuk mengelola tiap cluster • Saat ada klaster yang tidak mampu berkembang maka daerah di dalamnya akan tertinggal dari daerah lain • Jika permintaan pasar tidak sesuai dengan pengembangan cluster, kemungkinan bangkrut semakin besar • Kualitas SDM di daerah pengumpul dan pemasaran berbeda sehingga tingkat perekonomian pun berbeda • Aktivitas ekonomi terpusat di daerah pemasaran (barat laut) • Kepadatan penduduk cenderung akan terkonsentrasi di beberapa titik
Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang
Terima Kasih Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Semarang