6 minute read

Wawasan Global

Next Article
Kisah Selengkapnya

Kisah Selengkapnya

Wawasan Global

Selamat Datang di “Zaman Nuh”

Menemukan rahmat di mata Tuhan.

Artikel ini diadaptasi dari khotbah yang disajikan pada 16 Juni 2018, di International Bible Conference di Roma, Italia. Elemen gaya lisan telah dipertahankan.—Editor

Hanya tiga hari sebelum Dia disalibkan, Yesus berbicara tentang kedatangan-Nya yang kedua kali, membandingkan peristiwa akhir zaman dengan zaman Nuh: “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.”(Mat. 24: 37–39).

Saat ini kita melihat norma sosial dan budaya masa lalu, yang dibangun di atas dasar-dasar Alkitabiah, menghilang dengan cepat. Homoseksualitas dan penyimpangan seksual lainnya salah menurut Alkitab. Ya, kasihi orang lain, tetapi bawa mereka ke kaki salib di mana Kristus dapat mengendalikan hidup mereka. Stabilitas ekonomi dan politik tidak pasti. Pemandangan umum berubah setiap hari untuk mencerminkan pemenuhan Wahyu 13, dengan dunia yang heran, kagum, dan mengikuti binatang itu.

Ke dalam lingkungan ini orang Advent telah dipanggil untuk menyampaikan Kristus, firman-Nya, kebenaran-Nya, pelayanan tempat kudus-Nya, kuasa-Nya yang menyelamatkan dalam pertentangan besar, pekabaran tiga malaikat-Nya, pekabaran kesehatan-Nya, misi terakhir-Nya ke dunia, dan Kristus segera datang kedua kali.

Marilah kita tidak melupakan tuntunan Allah bagi kita, bimbingan-Nya saat ini, dan pimpinan-Nya di masa depan. Tuhan tidak pernah berubah, begitu juga kebenaran-Nya, ketika kita semakin dekat dengan Kristus yang segera datang kembali.

Mendapatkan Kasih Karunia

Dunia kuno sudah dipenuhi dengan egoisme yang keras— sama seperti yang kita lihat saat ini. “Ketika dilihat TUHAN bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan sematamata .... Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan” (Kej. 6: 5–8).

Ketika Tuhan melihat kita, apakah kita menemukan kasih karunia di mata-Nya? Apakah Dia menemukan kita setia seperti Nuh? Terima kasih Tuhan bahwa di “zaman Nuh” ada Nuh! Dengan kasih karunia Allah kita juga bisa setia kepada panggilan umat sisa yang hidup di akhir zaman, yang, dengan kasih karunia dan kebenaran-Nya, akan menjadi generasi terakhir-Nya di bumi ketika kita memberitakan pekabaran Advent yang berharga ini.

Kita harus berdiri teguh, seperti halnya Nuh, dalam menyatakan peristiwa eskatologis kita. “Nuh berdiri seperti teguh bagaikan batu karang di tengah badai,” tulis Ellen White. “Dikelilingi oleh olokan dan cemoohan orang banyak, ia kelihatan berbeda oleh karena ketulusan serta kesetiaannya yang tidak tergoncangkan itu. Suatu kuasa menyertai kata-katanya, karena itu adalah suara Allah kepada manusia melalui hamba-Nya. Hubungan dengan Allah menjadikan hubungannya kuat di dalam kuasa yang tidak terbatas itu, sementara untuk seratus dua pulu tahun lamanya suaranya yang berwibawa itu didengar

oleh generasi itu sehubungan dengan peristiwa, yang sejauh pertimbangan hikmat manusia, mustahil akan terjadi.” 1

Sindrom “Zaman Nuh”

Oposisi yang sama di zaman kita diramalkan dalam Perjanjian Baru: “Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: ‘Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.’ Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh Firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air bah. Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik” (2 Petrus 3: 3–6).

Jangan jatuh pada sindrom “zaman Nuh,” menimbulkan keraguan dan sinisme pada kedatangan Kristus yang kedua kali. Mari kita terus memproklamirkan peristiwa akhir zaman yang menunjuk pada kedatangan Kristus yang segera, sama seperti Nuh menyatakan pesan hari terakhirnya. Kedatangan Tuhan adalah keselamatan yang kita nantikan dalam mengantisipasi kehidupan abadi yang tanpa malu-malu, terlepas dari sinisme dan cemoohan dunia. Anugerah surgawi yang sama yang menyelamatkan Nuh akan menyelamatkan kita.

Kekuatan TMI dan Kebenaran

Tahun lalu saya bersama dengan banyak orang lain, mendapat hak istimewa untuk menyampaikan Firman dalam seri penginjilan Total Member Involvement (TMI) di seluruh Jepang dengan 161 situs penginjilan. Keterlibatan Seluruh Anggota (TMI) telah merevolusi 15.000 anggota gereja kita yang ada di Jepang. Para anggota dan pendeta sekarang bersemangat untuk Tuhan ketika mereka memperbarui fokus mereka pada eskatologi dan pahala utama kita: Untuk bersama Yesus. TMI mencakup setiap aspek menabur benih, memelihara benih, menuai benih, dan menantang anggota untuk menabur lebih banyak benih.

Kita diberi tahu oleh Ellen White: “Pekerjaan Allah di bumi ini tidak akan pernah dapat diselesaikan sampai pria dan wanita yang terdiri dari keanggotaan gereja kita melakukan pekerjaan dan menyatukan upaya mereka dengan pelayanan para penginjil dan majelis jemaat.” 2

Sebagai generasi umat Allah yang terakhir, dan tentu saja saya berharap demikian, kita harus memberi contoh kebenaran-Nya yang membenarkan dan menguduskan dalam hidup dan kesaksian kita, semua melalui kuasa-Nya. Kebenaran Kristus adalah inti utama dari pekabaran tiga malaikat dalam Wahyu 14. Dan Kristus, yang kebenarannya kita terima dengan iman, yang memberi kita kuasa untuk mengatasi semua itu.

Pembersihan yang menakjubkan tempat kudus secara literal di surga dimulai pada tahun 1844 dan sedang berlangsung saat ini. Tetapi pembenaran Kristus yang berlangsung dalam pelayanan di bait suci di bilik yang mahasuci akan segera berakhir.

Janganlah kita menciptakan atau mempromosikan pemahaman baru tentang kebenaranKedatangan kebenaran Alkitabiah yang mendasar yang dipercayakan Tuhan adalah kepada kita dari surga pada saat keselamatan yang pembentukan gerakan Advent yang agung ini. Janganlah kita kita nantikan dalam menganggap diri kita lebih bijaksana daripada Roh Nubuat mengantisipasi dengan instruksi yang mengu atkan dan mengungkapkan kehidupan kekal serta penegasan absolut dari Firman Allah yang kudus. tanpa malu-malu.

Iblis tidak akan menyerah dalam perjuangannya untuk menetralkan pekabaran eskatologis khas yang dipercayakan kepada orang Advent untuk diberitakan di hari-hari terakhir ini. Kita harus memperjelas kebenaran Alkitab seperti di dalam Yesus sehingga tidak ada yang akan tertipu oleh Iblis.

Peristiwa yang Cepat

Peristiwa yang sekarang sedang berlangsung memberi tahu kita bahwa waktunya akan segera datang di mana upaya akan dilakukan untuk memaksa persatuan gereja dan negara. “Sabat akan menjadi ujian terbesar kesetiaan,” tulis Ellen White, “karena itulah pokok kebenaran yang terutama dipertentangkan. Bilamana ujian terakhir dilakukan ke atas manusia, maka garis pemisah akan ditarik antara mereka yang melayani Allah dan yang tidak melayani-Nya.” 3

Peristiwa terakhir akan menjadi peristiwa yang cepat, dan akan digerakkan oleh kuasa Roh Kudus yang bekerja pada orang-orang yang rendah hati yang peduli dengan tujuan kekal jiwa-jiwa di sekitar mereka. Marilah kita dengan sungguhsungguh memohon pencurahan Roh Hujan Akhir. ketika kita merendahkan diri di hadapan Allah, mempersiapkan hati kita sendiri untuk pekabaran terakhir, yang diilhami oleh Roh Kudus tentang kedatangan Yesus Kristus kedua kali.

Suatu hari nanti kita akan melihat ke atas dan melihat awan kecil dan gelap. Itu akan menjadi lebih besar dan lebih terang, dengan jutaan malaikat membentuk awan yang luar biasa dengan pelangi yang cemerlang. Di tengah-tengah awan yang luar biasa itu akan ada Seorang yang telah kita nanti-nantikan: Juruselamat dan Tuhan kita, Yesus Kristus, datang sebagai Raja segala raja dan Tuan segala tuan. Hari itu akan tiba!

Saya ingin berada di sana dengan rahmat dan kebenaranNya, dan dengan rahmat Tuhan saya berharap dapat melihat Anda di sana juga!

1 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung, Indonesia Publishing House), jld. 1, hlm. 101. 2 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 9, hlm. 116, 117. 3 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung, Indonesia Publishing House), jld.8, hlm. 637.

Ted N.C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia. Artikel dan komentar tambahan tersedia dari kantor ketua di Twitter @pastortedwilson dan di Facebook @Pastor Ted Wilson.

This article is from: