Sudah Bertaraf Worl Class University

Page 1

Taki-takining Sewaka Guna Widya

Sudahkah bertaraf World Class University?

Tak ada tempat, panggung pun jadi.

S

Setidaknya begitulah gambaran PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) 2010. Sisi sebelah kanan panggung terpaksa digunakan sebagai tempat duduk mahasiswa baru karena keterbatasan tempat. Kegiatan PKKMB ini diikuti oleh kurang lebih 3000 mahasiswa yang berasal dari 12 fakultas. Berkaca dari pelaksanaan kegiatan PKKMB tahun lalu, sisi sebelah kanan panggung tersebut dulu dijadikan tempat duduk bagi para tamu undangan. “Keadaan peserta tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun lalu mahasiswa regular itu dibagi menjadi 16 gugus yang tiap gugus berisi 150

1

mahasiswa. Sementara untuk tahun ini mencapai dibagi menjadi 20 gugus,” ujar Wayan Antara,SE.MM, Ketua Panitia PKKMB 2010 sekaligus Ketua Biro Administrasi Akademik. Kapasitas ruangan yang terbatas sedangkan jumlah peserta yang kian bertambah tiap tahunnya membuat peserta menjadi kurang nyaman. “ Ramai banget jadi sulit konsentrasi,” terang Umar, salah satu mahasiswa baru Fakultas Sastra Unud. Wajar saja, peserta mengeluhkan ketidaknyamanan tempat karena bagi peserta yang duduk di ruang atas harus duduk berdempetan satu dengan yang lainnya. Hal senada diungkapkan oleh Indrayuni mahasiswa baru fakultas

Buletin PKKMB 2010


Laporan Utama Kedokteran, walaupun merasa sedikit tidak nyaman tetapi ia tetap semangat mengikuti rangkaian kegiatan penerimaan mahasiswa baru ini. Menurutnya, pesertanya pun tidak hanya dari mahasiswa baru angkatan 2010, tetapi ada juga mahasiswa angkatan 2009 yang lulus melalui jalur PMDK ketiga pun turut serta dalam kegiatan PKKMB tahun ini. “Peserta PMDK tahap tiga memang belum mengikuti kegiatan PKKMB tetapi kita tidak memaksa mereka ikut tahun ini,” ucap Antara. Ia juga menuturkan sertifikat PKKMB juga merupakan salah satu persyaratan mutlak untuk seseorang kelak mengikuti kegiatan wisuda di universitas. Untuk mengatasi permasalahan kemacetan tersebut, Pembantu Rektor I Universitas Udayana, Prof. Dr. I Komang Gde Bendesa, MADE. menerangkan ada rencana untuk membagi mahasiswa menjadi dua kelompok agar bisa lebih mudah ditangani. Rencananya akan mengambil tempat di Undagi Graha dan Widya Sabha dan disambungkan dengan teleconference. Namun hal tersebut diurungkan karena keterbatasan teknisi dan alat. Oleh karena itu, penempatan mahasiswa baru akhirnya ditetakan di Gedung Widya Shaba agar disiplin dan efektif. “Kuncinya harus ada efektivitas waktu dan disiplin,” terangnya. Dari persiapan rangkaian kegiatan PKKMB menurut ketua tim monitoring dan evaluasi, Prof. Dr.dr. Putu Astawa, Sp.OT,M.Kes, beberapa kendala muncul dalam rangkaian kegiatan acara PKKMB. Menurutnya pihak rektorat sudah berupaya untuk meningkatkan kenyamanan bagi mahasiswa, misalnya

2

saja menambah unit AC di ruangan. Selain itu untuk mengurangi penumpukan mahasiswa di pintu keluar sengaja tidak dibuat beberapa pintu utama. Dari segi materi, menurut Antara tidak adanya perubahan yang signifikan. Hal tersebut karena penyusunan materi PKKMB berdasarkan pedoman dari DIKTI sejak tahun 2003 hingga sekarang. “Materi PKKMB memang tidak bisa dipilih sembarangan, materi tersebut dipilih karena memang sudah sesuai dalam rangka pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru dan pematerinya pun sudah di sesuaikan,” jelasnya. Walaupun dari segi materi tidak ada inovasi yang baru, tetapi dalam pelaksanaannya akan diupayakan pola pengemasan yang lebih baik agar peserta nyaman. Seperti hiburan yang juga akan diadakan agar peserta tidak terlalu jenuh. Hal lain yang paling disoroti adalah ketidakhadiran mahasiswa. Dari 3047 siswa yang tercatat 118 orang tidak mengikuti kegiatan PKKMB. “ Presentase ketidakhadiran dan yang menderita sakit tahun ini jauh lebih banyak dari tahun lalu, ” ungkapnya. Tetapi dibalik itu semua acara PKKMB ini menurut Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran ini berjalan cukup lancar. Sesuai dengan tema yang diusung oleh PKKMB universitas tahun ini “Melalui Good University Governance Menuju World Class University”, menuju World Class University berarti fasilitasnya pun juga harus berani menampilkan yang bertaraf word class university. Sudahkah Unud sudah bertaraf World Class Universty? Sudah! Sudah?

Buletin PKKMB 2010


EDITORIAL

FASILITAS LAGI FASILITAS LAGI.....

Berpakaian rapi, berjas almamater, dan duduk berhimpitan. Itulah gambaran khas PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) Universitas Udayana 2010.

P

emandangan tersebut selalu menjadi pemandangan wajib tiap tahunnya dari pelaksanaan PKKMB. Apalagi jumlah peserta PKKMB tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Jumlah mahasiswa baru tahun ini menginjak angka tiga ribu orang, Otomatis dengan kapasitas auditorium widya sabha yang terbatas, peserta harus duduk berhimpitan dengan peserta mahasiswa lainnya. Masalah klasik yang selalu dialami tiap tahunnya tersebut. Di mana kapasitas ruangan yang terbatas sedangkan jumlah peserta yang kian bertambah tiap tahun membuat peserta menjadi kurang nyaman. Sisi kanan panggung yang dulu menjadi tempat duduk para tamu, kini beralih fungsi menjadi tempat duduk peserta. Kondisi seperti itu mempengaruhi konsentrasi peserta dalam menerima materi. Tema besar yang diusung oleh

Buletin PKKMB 2010

rektorat tahun ini “Melalui Good University Governance Menuju World Class University� seharusnya cukup menjadi refleksi bagi pejabat kampus untuk meningkatkan fasilitas kampus. Atau apabila keadaan memang tidak memungkinkan untuk peningkatan kualitas fasilitas kampus pembatasan jumlah mahasiswa baru tentunya boleh dijadikan satu solusi. Yang perlu diperhatikan adalah ketika rektorat mengusung tema itu, artinya rektorat sudah harus mulai menata diri untuk menjadi sebuah manajemen perguruan tinggi yang disiplin administrasi, aspek financial, dan aspek pelayanannya. Sebuah pertanyaan akhirnya muncul, kapan ya kita benar – benar menjadi World Class University? (red)

3


Laporan Khusus

Ngulang ga ya?

S

tudent Day Universitas Udayana merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa baru Unud. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang penting untuk diikuti oleh mahasiswa baru agar mereka dapat mengenal Unud lebih dalam. Selain itu, Student Day juga bertujuan membentuk daya kritis dan kepekaan sosial mahasiswa, baik dalam tataran sosial politik yang berkembang di lingkungan sekitar atau bahkan lingkungan yang lebih global. Oleh karena itu Student Day Universitas Udayana 2010 mengambil tema “Menciptakan kader-kader pejuang negara, rakyat, almamater yang visioner”. Visioner disini diharapkan agar mahasiswa sekarang bisa berpandangan ke depan dan lebih kritis untuk permasalahan sekitar mereka. Persiapan Student Day tahun ini pun bisa dibilang hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya, apalagi jumlah peserta sekarang yang membludak hingga 2897 mahasiswa baru. Tapi jumlah peserta Student Day tersebut sebetulnya akan lebih dari yang data di atas karena masih ada mahasiswa baru yang belum mendaftar Student Day hingga batas pendaftaran yang telah ditentukan. “Kami masih bisa mentoleransi maba yang belum mendaftar Student Day jika ada alasan yang rasional seperti sakit, tapi selain itu kami akan bertidak tegas dengan tidak mengijinkan untuk mengikuti Student Day tahun ini dan harus mengulang tahun depan” ujar Kadek Agus

4

Sudiarawan, Ketua Student Day Unud 2010. Permasalahan ini terlihat saat istirahat acara PKKMB Unud 2010 yang diadakan di Auditorium Widya Sabha, banyak mahasiswa baru yang mencaricari fungsionaris BEM PM Unud untuk mendaftar Student Day. Salah satunya Ni Komang Suryatiningsih yang terlihat sibuk mencari anggota BEM untuk mendaftar Student Day. “Saya ga bisa daftar karena saya lagi sakit dan kakak saya ga mau wakilin dalam mengambil kontribusi Student Day,” ujar Suryatiningsih dengan muka yang tampak sedih saat ditanya tentang kenapa belum mendaftar Student Day. Dengan demikian mahasiswa baru tahun ini yang belum mendaftar terpaksa harus mengulang Student Day tahun depan karena sertifikat Student Day menjadi salah satu sertifikat yang wajib dimiliki mahasiswa agar dapat mengikuti wisuda. Solusi yang ditawarkan panitia BEM PM Unud sudah ada, tinggal bagaimana para mahasiswa baru ini menerimanya?

Buletin PKKMB 2010


PROFIL

Nilai UAN Tinggi, Rektor Merekrut I Gusti Agung Ayu Indrayani, begitulah nama lengkap salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran Unud tahun ini. Penampilan ala mahasiswa baru yang biasa, membuatnya tidak tampak menonjol. Apa yang membuatnya spesial di PKKMB Unud 2010 ini? Remaja kelahiran Singaraja, 22 desember 1991 ini ternyata menjadi peraih nilai UAN (ujian Akhir Nasional) tertinggi ketiga se-provinsi Bali. Tidak hanya itu, Ayu, sapaan akrabnya, juga berprestasi dalam bidang olahraga. Beberapa kali dirinya mengikuti lomba Gerak Jalan. Ayu, menjadi salah satu mahasiswa yang lolos masuk ke FK Unud tanpa menlalui SNMPTN maupun PMDK, hal ini karena ia ditawari oleh Prof. Dr. dr. I Made Bakta,Sp.Pd (KHOM), Rektor Unud. Bak gayung bersambut, ayu pun langsung menerima tawaran tersebut. Apalagi karena ia juga akan memperoleh beasiswa sampai tamat. Alumni SMA Negeri 1 Singaraja ini juga sangat enjoy dengan kegiatan PKKMB. “Acara PKKMB ini sangat bagus meskipun harus duduk berdesakan dengan teman-teman. Materi yang diberikan juga sangat berbobot,” ujarnya. Dari keseluruhan materi yang diberikan, yang paling disukainya adalah materi oleh Rektor Unud. “Saya juga suka dengan kegiatan ini karena dapat berkenalan teman-teman baru, mereka orangnya avsik diajak ngobrol dan dari daerah yang jauhjauh,jadi tidak susah beradaptasi dengan mereka, “ ungkap mahasiswi yang tergabung dalam gugus XIV ini. Di sekolahnya terdahulu, Ayu aktif mengikuti banyak aktivitas dan lom-

Buletin PKKMB 2010

ba-lomba akademik maupun non-akademik. Seperti mengikuti Olimpiade Biologi hingga tingkat Provinsi Bali maupun menjadi sebagai pengurus OSIS selama 3 tahun. Sebagai peraih nilai UAN tertinggi se-provinsi Bali, Ayu merasa sangat senang karena ia merasa diapresiasi oleh pemerintah dan lingkungan sekitarnya. Di SMAnya, dia dijadikan pembicara untuk memotivasi adik-adik kelasnya ”Saya senang bisa mendapat apresiasi dari teman-teman dan pemerintah karena prestasi saya. Saya tidak menyangka bakal seperti ini. Karena saya tidak begitu serius belajar untuk UAN, ,hanya membaca buku latihan UAN saja,” ucapnya. Mahasiswi baru FK Unud ini berharap lebih banyak lagi mahasiswa yang mendapat kesempatan memperoleh beasiswa penuh oleh universitas.

5


Serba

Serbi

Nasi Kotak Berkuah Hujan mengguyur kegiatan PKKMB Universitas Udayana 2010. Pembagian konsumsi pun harus berdesakan di tenda-tenda kontribusi di tengah lapangan. Tak ayal, mahasiswa baru harus basah-basahan sambil membawa nasi kotak mereka. Kegiatan ini berlangsung tanggal 19 Agustus 2010 di areal Auditorium Widya Sabha, Bukit Jimbaran. Pelaksanaan kegiatan pengenalan kampus PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) menurut pantauan tim MONEF sudah berlangsung lancar. Meskipun begitu, kegiatan yang berlangsung selama 1 hari pada tanggal 19 Agustus 2010 ini, tersandung sedikit kendala. Mulai dari jumlah peserta, kondisi cuaca sampai ke pembagian konsumsi Sistem pembagian konsumsi sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Di sediakan beberapa tenda di tengah lapangan di sebelah timur dan sebelah utara auditorium Widya Sabha. Namun kali ini cuaca kurang bersahabat. Hujan menguyur areal kampus Bukit Jimbaran. Meskipun begitu, kondisi seperti ini tidak menyurutkan minat mahasiswa baru untuk mengambil konsumsi. Seharian mengikuti kegiatan PKKMB banyak menguras tenaga mahasiswa baru, sehingga pembagian konsumsi ini tidak disia-siakan. Apalagi konsumsi ini memang sudah disiapkan oleh panitia PKKMB untuk makan siang mahasiswa baru. Mahasiswa baru saling berdesakkan untuk mengambil konsumsi tapi harus menjaga juga agar tidak kebasahan

6

terkena air hujan. Akhirnya untuk melindungi mereka dari air hujan menuju tempat yang lebih teduh, nasi kotak yang baru mereka dapat dipakai sebagai payung pelindung. Kondisi seperti itu pun berakibat munculnya nasi kotak ‘berkuah’. Kondisi seperti itu karena air hujan sebagian masuk ke dalam kotak nasi yang mereka bawa sebagai payung. Meskipun begitu, tidak menyurutkan minat mahasiswa baru untuk menikmati makanan yang sudah disediakan. Dengan kondisi perut keroncongan hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah. Memang ini bukan salah siapa-siapa, karena murni kondisi cuaca yang berubah-ubah. Namun setidaknya bisa diantisipasi oleh berbagai pihak yang terkait. Mahasiswa sebagai anggota baru di lingkungan kampus seharusnya diberikan pelayanan pada kegiatan pengenalan kampus ini. Termasuk konsumsi yang begitu sentral demi kelancaran acara tersebut. Jadi siapa yang harus bertanggung jawab?

Buletin PKKMB 2010


Tentang KITA

UKM PERSMA AKADEMIKA UNIVERSITAS UDAYANA ( Bersetubuh Bersama Kata dan Ide ) “ Sebuah Universitas Tanpa Pers Mahasiswa Bukanlah Tempat yang Bermartabat, Melainkan Biadab “ Unit kegiatan mahasiswa pers mahasiswa Akademika yang selanjutnya disebut UKM Persma Akademika merupakan satu di antara UKM yang ada di Universitas Udayana. Sesuai dengan bidang yang digeluti, akademika menjadi sebuah lembaga pers kampus Independent dengan misi utamannya mempersiapkan kader yang kritis, objektif, bertanggung jawab untuk membangun masyarakat, bangsa, dan Negara. Tentu juga berperan sebagai media imformasi, pendidikan, kontrol sosial dan juga hiburan. Awal mula pembentukan pers kampus di Universitas Udayana dicetuskan oleh beberapa mahasiswa yang peduli akan kondisi kampus dengan mendiskusikan masalah yang bersarang di kampus serta realita sosial masyarakat. I Nyoman Sucipta, sebagai leader pembentukan Pers kampus UNUD pada awalnya telah mengurus ijin pembentukan pers ketika ia menjadi mahasiswa. Lelaki yang permah menjabat Pembantu Rektor (PR) III ini menga-

Buletin PKKMB 2010

takan bahwa ijin pembentukan pers keluar ketika Sucipta telah menamatkan studinya di UNUD. Alhasil perihal untuk mengurus pers kampus yang telah keluar ijinnya diserahkan kepada I Gede Putu Wirawan- Juniornya. Pada awal dekade 80-an, sejumlah mahasiswa yang dikoordinir oleh IGP Wirawan bertekad akan mengurus serta menekuni pers kampus palma – sebutan lain UNUD. Setelah bergelut selama 3 tahun, akhirnya pada tanggal 17 Maret 1983, tercetuslah nama Pers Kampus “Akademika” Universitas Udayana. Dan pada musyawarah anggota diganti dengan Pers Mahasiswa “Akademika” Universitas Udayana. Berbicara mengenai pers kampus UNUD, UKM Persma “Akademika” bisa dikatakan sebagai wadah heterogenitas yang memiliki keunikan tersendiri. Kenapa dikatakan unik, orang-orang yang bergelut di dalamnya, berawal dari orang yang tidak tahu apa-apa dan bisa dikatakan Nihil dalam dunia jurnalistik, namun seiring berjalannya proses sosialisasi dengan menjatuhkan diri mereka lebih dalam entah dengan menelusuri sejarah kelam maupun kejayaan pers – menyasar buku-buku berideologi ringan hingga kelas berat, menuangkannya ke dalam kata-kata lisan maupun tulisan, hingga

7


Tentang KITA menghantarkan kita pada suatu identitas, intelekkah, cerdaskah, kritiskah, atau justru pembual. Tak selalu membangkitkan gairah atau wacana, awak Akademika yang terdiri dari 3 divisi yaitu Pengembangan sumber daya manusia, redaksi, dan non-redaksi juga menggarap produkproduk pers seperti tabloid Akademika, bulletin-buletin Akademika yang sifatnya populis dan untuk kepengurusan. Di tahun 2009, Persma Akademika telah berhasil menerbitkan Antalogi cerpen dengan tema Kekerasan. Akademika adalah laboratorium bagi kawan-kawan yang gemar fotografi, gemar menulis di media-portal (blog akademika), dan juga kawankawan yang gemar desain ataupun karikatur serta gemar berkarya sastra. Kami pun memiliki agenda rutin me-

8

nyelenggarakan seminar tahunan (sempat menjadi pionir forum diskusi debat cagub dan cawagub Bali menyongsong Pilkada Bali 2008) dan workshop jurnalistik yang memperebutkan piala bergilir rektor. Inilah sebagian sisi dari Akademika. Bergabunglah bersama kami dan kalian akan tahu bagaimana indahnya menjadi seorang jurnalis kampus yang akan menjadi pionir dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Alur pertama bagi kalian yang ingin bergabung akan diwajibkan mengikuti PJM-Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa, Wisata jurnalistik, dan setelah ditetapkan sebagai anggota, silahkan menikmati dunia baru kalian di Akademika dengan segala yang ditawarkannya.

Buletin PKKMB 2010


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.