Taki-takining Sewaka Guna Widya
Materi Baru Harapan Baru
Tidak hanya menjadikan tamatan SMA menjadi mahasiswa yang berintelektual, tapi menjadikan mereka bibit-bibit mahasiswa yang visioner.Itulah yang tergambar dalam kegiatan Student Day Unud 2010 hari pertama pada 20 Agustus 2010, yang berlokasi di Auditorium Widya Sabha, Bukit Jimbaran.
K
egiatan ini dilaksanakan selama dua hari dari 20 sampai 21 Agustus 2010. Kegiatan ini dimulai sejak pukul 07.30 WITA ini bertempat di Auditorium Widya Sabha, Bukit Jimbaran. Tema yang diusung kali ini mengambil penggalan kata Visioner, yang secara umum mengandung makna mengedepankan mahasiswa agar memiliki pandangan ke depan. Dengan jumlah peserta yang lebih sedikit dari peserta PKKMB Universitas Udayana, yakni 2896 orang baik mahasiswa baru (MABA) maupun mahasiswa lama. Kegiatan pada Student Day 2010 hari pertama ini lebih difokuskan pada pemaparan materi yang diberikan oleh pemateri yang kompeten. Kegiatan dalam Student Day hari pertama ini dibagi
Buletin Student Day 2010
menjadi Stadium General I, Stadium General II, Stadium Class, dan Focus Group Discussion. Materi yang diangkat pada Stadium General I bertemakan “Mahasiswa Sebagai Motor Perubahan Bangsa dan Negara” yang dibawakan oleh I Gusti Ngurah Alit Kusuma Kelakan, ST., M.Si. Pada kegiatan ini Kusuma Kelakan menyampaikan hal yang lebih mengarah pada organisasi dan peranan mahasiswa. “Mahasiswa jangan cengeng, mahasiswa harus banyak mengisi diri karena mahasiswa merupakan motor penggerak perubahan Indonesia,” ujar anggota DPD RI komisi III ini. Ditambahkan Kelakan bahwa Mahasiswa sudah menjadi orang yang berpengaruh sejak dulu, namun akses teknologi yang kurang bisa dijangkau pada waktu
1
Laporan Utama itu menjadi penghambat untuk maju. “Karena itu, mahasiswa sekarang harus mampu mengubah orientasi diri sehingga tidak menjadi mahasiswa yang fragmantis” ujar Kelakan. Materi yang disampaikan Kusuma Kelakan pun dipilih sesuai dengan tema Student Day 2010 yaitu “Menciptakan Kader-Kader Pejuang Negara, Rakyat, dan Almamater yang Visioner”. Pemilihan tema ini sebagai tema Student Day 2010 bertujuan membawa arah pikiran mahasiswa baru agar tidak abstrak dan dapat lebih dapat berpikir konkret. Dengan harapan kata visioner dalam tema tersebut dapat membuat mahasiswa berpikir secara kritis, peka terhadap masalah yang bermunculan di masyarakat, serta peka terhadap permasalahan global. Ada yang berbeda dengan pelaksanaan Student Day tahun ini. Jika sebelumnya materi Korupsi yang dibawakan oleh Komisi Pemberantas Korupsi menjadi salah satu agenda Stadium General. Namun pada Student Day 2010, materi ini digantikan dengan materi yang lebih menekankan pada organisasi sesuai dengan tema dan lebih tepat sasaran yakni mahasiswa. Menurut Adji Prakoso, selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Pemerintahan Mahasiswa Universitas Udayana (BEM PM Unud), kegiatan ini diharapkan menjadi gerbang awal yang mengenalkan mahasiswa baru dengan organisasi kemahasiswaan. “Kami ingin menimbulkan jiwa organisasi pada mahasiswa baru ini. Dan sebenarnya kami tidak antipati terhadap KPK. Tapi kami ingin memfasilitasi materi ke arah yang lebih dekat dengan kehidu-
2
pan mahasiswa. Seperti pendidikan dan organisasi,” ucapnya. Selain itu, tema korupsi kurang mengena pada tujuan kegiatan kali ini, yaitu membawa arah pikiran mahasiswa sehingga dapat berpikir kritis dan peka terhadap masyarakat. “Kalau materinya tentang korupsi kayaknya belum cocok buat mahasiswa. Lebih baik mahasiswa baru dikasi materi tentang organisasi dulu,” kata Dewi Satyawati, salah seorang mahasiswi baru Fakultas Hukum. Tapi dari sisi lain, korupsi juga merupakan materi yang cukup penting untuk di share kepada mahasiswa baru. Jika saja tema Student day yang diambil tahun ini tidak mengarah pada organisasi, mungkin saja materi dari KPK (Komisi Pemberantas Korupsi) akan dimasukkan dalam Stadium Class. “Materi KPK itu penting, tapi kurang substansi sama kegiatan,” ujar Adji Prakoso. Pemilihan materi ini telah diinformasikan kepada pihak rektorat. Bapak Prof. Dr. Ir. I G. P Wirawan, M.Sc. berkata, “Urusan pemilihan materi dan pematerinya diserahkan kepada BEM dan panitia, namun akan tetap didampingi oleh tim MONEV (Monitoring dan Evaluasi)”. Sementara menurut Agus Sudiarawan, selaku ketua panitia Student Day kali ini, konsep dan materi kali ini dihandle oleh panitia, sedangkan untuk pengawasan dipegang oleh pihak rektorat. Pada Stadium General yang ke dua panitia pun menyajikan materi yang tidak jauh-jauh dari mahasiswa yakni “Arah Ideal Pembangunan Pendidikan di Indonesia”. Awalnya Eko Prasetyo yang merupakan pengamat pendidi-
Buletin Student Day 2010
Laporan Utama kan yang dipertimbangkan untuk dijadikan pemateri dalam Stadium Class II. Namun pemikiran dan pandangan Dharmaningtyas yang juga merupakan tokoh pengamat pendidikan dirasa lebih sejalan dan telah disepakati oleh pihak BEM dan panitia, maka Dhar-
maningtyas pun dipercaya menjadi pembicara dalam materi yang bertema pendidikan. “Materi yang disampaikan tadi juga sangat mengasyikkan karena mampu memancing banyak pertanyaan dari maba dan ada interaksi. Materi yang paling saya sukai adalah materi pendidikan karena pendidikan di Indone-
sia belum terjamin dan ngga jelas,� kata Made Aprina Wulandika Dewi, mahasiswi baru yang lain yang juga Fakultas Hukum. Lanjutan dari stadium general yang disajikan oleh tokoh pilihan dari pihak BEM dan panitia adalah stadium class yang dilakukan di beberapa tempat yang berbeda berdasarkan gugus atau kelompok yang telah ditentukan sebelumnya. Stadium class ini diisi oleh beberapa mahasiswa dari Lembaga fakultas dan Lembaga Universitas. Salah satu materinya adalah seputar Anggaran Pendapatan Belanja Daerah serta masalah kepemimpinan dan organisasi. Dengan materi yang dipilih oleh pihak panitia, yang lebih menekankan kepada kegiatan organisasi, diharapkan dapat memberi manfaat sesuai tema yang diusung Student Day Universitas kali ini. Serta tentu saja agar dapat merubah pola pikir mahasiswa untuk terus berperan aktif. Tidak hanya untuk kemajuan diri sendiri tapi juga untuk kemajuan bangsa dan negara.
WWW.PERSAKADEMIKA.COM
Buletin Student Day 2010
3
EDITORIAL
Student Day, Fokus Organisasi Kemahasiswaan “Seolah merasa tidak mau kecolongan, student day 2010 mengusung tema yang dekat dengan mahasiswa” Melihat fenomena organisasi kemahasiswaan yang kian hari kian ditinggalkan, agaknya memang diperlukan adanya penanaman nilainilai keorganisasian pada mahasiswa sejak dini. Pengetahuan tentang itu hendaknya memang ditekankan kepada mahasiswa baru sejak pertama kali menginjakkan kaki di kampus Udayana. Organisasi mahasiswa diharapkan mampu menjadi penyeimbang pengetahuan soft skill, di samping hard skill yang didapat pada bangku kuliah bagi mahasiswa baru. Selain itu, mahasiswa nantinya juga diharapkan bisa sebagai motor penggerak bangsa yang bisa menjadi agent of change. Untuk itu diperlukan mahasiswa yang memiliki visi dan idealisme yang dibentuk melalui organisasi kemahasiswaan. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, materi tentang KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang disajikan dalam kegiatan Student Day selama dua tahun terakhir kini ditiadakan. Pemberian materi berganti format baru yang dirasa dekat dengan mahasiswa. Dua tema materi stadium general yang diusung kali ini yaitu “Mahasiswa sebagai motor perubahan bangsa dan Negara”, dengan tujuan memberikan pengarahan kepada mahasiswa sebagai sub-masyarakat yang berperan
4
dan sebagai pengatur dalam kemajuan bangsa. Serta “Arah Ideal Pembangunan Pendidikan” yang mengarah ke esensi awal pendidikan Indonesia. Dari kedua materi tersebut lebih banyak menyinggung organisasi mahasiswa. Materimateri ini diharapkan dapat membawa arah pikiran mahasiswa menjadi lebih kritis dan peka. Dari peserta sendiri cukup antusias terhadap materi-materi yang diberikan. Upaya panitia untuk memperkenalkan organsasi-organisasi intra kampus juga menuai reaksi positif dari para mahasiswa baru. Hal ini tentu membawa angin segar dalam menciptakan kader-kader mahasiswa yang visioner selayaknya tema yang diusung tahun ini yaitu “Menciptakan Kader-Kader Pejuang Negara, Rakyat, dan Almamater yang Visioner”. Student day sebagai jembatan keberlangsungan organisasi mahasiswa di Universitas Udayana sudah sangat cocok mengusung materi-materi tersebut. Dibanding materi tahun-tahun sebelumnya mengenai KPK. Jika dipikirpikir lagi, bagaimana mau mengkritisi KPK jika mahasiswa belum tahu tentang organisasi mahasiswa?
Buletin Student Day 2010
Laporan Khusus
HANYA SEBATAS “GERTAK SAMBAL” Berbeda dengan tahun 2009, pada Student Day Unud 2010 tidak dihadirkan KPK (Komisi Pemberantas Korupsi) sebagai salah satu pembicara. Materi yang biasanya diisi oleh pihak KPK kali ini di gantikan dengan Kampanye Bebas Rokok. Menurut penuturan dari ketua Student Day 2010, I Kadek Agus Sudiarawan student day tahun 2010 ini memang sudah dikondisikan untuk bebas dari asap rokok. “kondisinya emang bebas dari asap rokok, tapi cuma di kawasan audit aja” paparnya. Menurutnya lagi kampanye bebas rokok ini bertujuan memberikan pencitraan positif kampus Udayana ke masyarakat. Terlihat sejak awal kegiatan ini tidak ada mahasiswa baru yang merokok di kawasan auditorum, karena sudah jelas juga tertulis di buku panduan student day. Menurut Adji Prakoso, Presiden BEM-PM Unud, kampanye bebas rokok ini juga menjamin hak kesehatan bagi seluruh mahasiswa baik yang merokok maupun tidak merokok. “sebenarnya gak boleh ngerokok itu Cuma di audit aja, tapi kalau mereka mau ngerokok di luar ya silakan aja, yang pasti di kawasan audit ini gak boleh ngerokok,”ujarnya usai kegiatan stadium general. Dalam kegiatan yang melibatkan 2896 mahasiswa baru ini diberikan kelonggaran dalam pelaksanaannya. Di mana panitia pelaksana yang juga terlibat dalam kegiatan ini, boleh merokok asalkan tidak di kawasan auditorium. “Untuk panitia juga sebenarnya kita udah komitmen gak boleh ngerokok, tapi kalau mau ngerokok keluar dari areal kegiatan dan lepas jas alamamat-
Buletin Student Day 2010
er.” Ungkap Ketua student day 2010 yang kerap di sapa dek agus ini. Jika diselidiki lebih dalam lagi kegiatan ini sebenarnya nampak sebagai kegiatan pelengkap, karena dalam faktanya kegiatan ini tidak ada dalam rundown acara. Upaya dari pihak panitia pelaksana juga hanya sebatas gertak sambal, tidak ada kejelasan kapan acara tersebut di deklarasikan. Sosialisasi kepada maba juga hanya lewat lembaran pengumuman yang dibagikan beberapa hari sebelum pelaksanaan student day. “Saya tahu ada kampanye bebas rokok dari pengumuman panitia pagipagi. Tadi di sela-sela kegiatan juga ada razia untuk memeriksa maba yang bawa rokok,” tutur Mahendra, maba fakultas Hukum. Hal senada juga dikatakan Aris dari Fakultas Ekonomi. “Tadi sih Presiden BEM dan ketua panitia sudah mengingatkan kalau selama acara tidak boleh merokok,” katanya. Namun kelanjutan dari program ini diragukan oleh para maba sendiri. “Paling aturan bebas asap rokok cuma ditaati pas ospek, setelah itu ya bebas-bebas aja’” kata Angga, maba fakultas Kedokteran sembari tertawa. Konsep kampanye semakin tidak jelas dengan adanya beberapa maba yang masih “samar” dengan keberadaanya. “Saya gak tau ada kampanye bebas rokok,” begitu ungkap Yuliana Putri, seorang maba dari Fakultas Ekonomi. Yuliana juga menambahkan bahwa larangan untuk membawa rokok
5
Laporan Khusus hanya ada di buku panduan student day yang belum tentu dibaca mendetail oleh maba. “Sanksi untuk yang nekat merokok saya kurang tahu, padahal kegiatan ini bagus untuk maba,”sesal Krista, yang juga maba fakultas ekonomi. Sementara Ary Pratiwi maba FISIPOL mengatakan sanksi mungkin dalam bentuk pengurangan poin. Mengganti kampanye anti korupsi dengan kampanye bebas rokok me-
mang ide yang brilian. Namun sebuah ide tidak akan berarti jika hanya sebatas kata-kata, apalagi hanya kata-kata pada spanduk yang kadang enggan untuk dilirik. Mewujudkan Udayana yang bebas asap rokok memerlukan aksi yang lebih kasat mata dan berkelanjutan, agar tak terkesan sebagai “gertak sambal” semata.
BOX REDAKSI Diterbitkan oleh: Pers Mahasiswa “Akademika” Universitas Udayana. Izin terbit SK Rektor Unud 366/H14/KM.02.03 2010. Alamat Sekretariat: Kampus Unud, Jalan P.B Sudirman, Denpasar-Bali. E-mail: pers_akademika@yahoo.com Pelindung: Rektor Universitas Udayana Penasihat: Pembantu Rektor III Universitas Udayana Pembina: Prof. Dr. Ir. IGP Wirawan, Msc. Ketua Unit/Pemimpin Umum: I Wayan Suarsana. Sekretaris Umum: Happy Ari Satyani. Bendahara: Ria Medisina. Koordinator PSDM: Giri Sujana. Pemimpin Redaksi: Indra Darmawan. Redaktur Pelaksana: Adhiya G. Putri, Henny Ratnasari, Alefan Nur Hidayat, Aditya Dharma. Fotografer: Agung Parameswara. Tim Redaksi: Veroze Waworutu, Ria Medisina, Angga Prayoga, Eka Mulyawan, Happy Ari Satyani, Suarsana, Adhiya Garini Putri, Devi Yanti, Ayu Kartika, Eka Ariwijayanthi, Windu Manik, Awing W., Farah Meita, Widhi Dirgantara, Hendrika, Giri Sujana. Layouter: Rendra S. 6
Buletin Student Day 2010
PROFIL I GN. Kesuma Kelakan, S.T, M.Si. Hidup Sekali, Berbuatlah yang Berarti Bagi Bangsa dan Negara “Merdeka!” seru I GN. Kesuma Kelakan, S.T. M.Si. yang menjadi pembicara Stadium General 1 Student Day Unud di gedung Auditorium Widya Sabha Unud.
Pria kelahiran 4 April 1967 yang memiliki motto hidup, “Hidup sekali, berbuatlah yang berarti bagi bangsa dan negara” ini mengisi materi bertajuk Mahasiswa Sebagai Motor Penggerak Perubahan Bangsa. Dalam kuliah umumnya, alumni Jurusan Teknik Elektro dan Program Magister Kajian Budaya Fakultas Sastra Unud ini menyampaikan bahwa sebagai mahasiswa, tidak boleh hanya menguasai satu disiplin ilmu saja, tetapi harus menyeimbangkan antara softskill dan hardskill.
Buletin Student Day 2010
Menurut anggota DPD RI Provinsi Bali periode 2009-2014 Komite III yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali periode 2003-2009 ini, mahasiswa merupakan motor penggerak yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena mahasiswa dapat memotori perubahan-perubahan yang ada di Indonesia. “Sangat penting sekali, karena perubahan Indonesia itu dimotori oleh mahasiswa,” paparnya seusai memberikan kuliah umum terhadap peserta Student Day Unud tahun 2010. Selain pentingnya mahasiswa sebagai motor penggerak perubahan untuk Indonesia, beliau juga berulang kali berpesan kepada mahasiswa baru yakni agar tidak menjadi mahasiswa yang cengeng, menjadi mahasiswa yang mandiri dan memiliki daya sensitivitas yang kuat. “Jadi pesan terakhir saya adalah, jangan sampai menjadi mahasiswa yang cengeng, manfaatkan waktu sebagai mahasiswa untuk membela rakyat dan memerdekakan rakyat. Jadilah mahasiswa yang mandiri, jangan bergantung pada orang lain. Sensitivitas harus terbangun, jangan diam ketika ditindas,” papar pria yang masih terlihat semangat walaupun berkepala 4. (Ree)
7
Serba
Serbi
Panitia Tidak Kenal Kampus Sendiri, Memalukan! egiatan student day pada hari pertama terbagi menjadi tiga sub kegiatan. Salah satunya adalah stadium class. Kegiatan ini berlangsung selama satu jam, dimana tempatnya di sebar ke beberapa fakultas di lingkungan kampus Bukit. Namun sayangnya, panitia pemandu kurang tanggap mengarahkan mahasiswa baru. Dalam stadium class diberikan materi mengenai kepemimpinan dan kemahasiswaan oleh beberapa aktivis organisasi kemahasiswaan baik dari eksternal kampus maupun internal kampus. Karena pemateri yang dihadirkan dari beberapa lembaga maka kegiatan ini memakai hampir semua gedung yang berada di sekitar kampus bukit. Mengingat lokasi dari rektorat ke tempat masing-masing stadium class berdekatan, mahasiswa diantarkan oleh pangus menuju masing-masing lokasi dengan berjalan kaki. Saat bersamaan menuju tempat stadium class, banyak mahasiswa baru yang kelimpungan karena harus berbaris di tempat yang mepet. Selain itu karena kurangnya pengawasan dari pihak panitia banyak mahasiswa baru yang tercecer dari gugusnya. Berbaris dan berjalan kaki menuju lokasi stadium class masing-masing gugus membuat banyak waktu yang terbuang dan dirasa sangat tidak efektif bagi mahasiswa baru, karena kesempatan untuk
K
8
berdiskusi dengan pembicara sangat terbatas. Belum lagi perkara ada panitia gugus yang tidak tahu lokasi stadium class gugusnya. Hal ini membuat panitia keteteran dan membuat mahasiswa baru bingung. Sebenarnya dalam rapat teknis panitia sudah diberikan denah masing-masing tempat stadium class, padahal semua gedung yang telah disiapkan sudah di umumkan jauh-jauh hari sebelum rapat teknis panitia dilaksanakan. Kesalahan kecil ini cukup membuat fatal acara karena mahasiswa baru jadi kebingungan dan pemateri kekurangan waktu serta berdampak pada singkatnya waktu diskusi. Jadi, harus bagaimana??
Buletin Student Day 2010