Radar Banyuwangi | 10 Maret 2013

Page 1

10 MARET

29

TAHUN 2013

Bus Nyemplung Jembatan Papu Jarak terlalu dekat, sopir bus mengerem mendadak. Sopir sudah banting setir ke kiri, bus tetap menabrak truk daribelakang.

Kronologi Kecelakaan di Papu

2

Truk terguling dan tersangkut pagar jembatan.

3

Bus Handoyo nopol AA 1596 DA melaju kencang dari barat di kawasan Papu, Situbondo. Sopir mengantuk, tidak tahu di depannya ada truk nopol L 9639 N.

n Posisi Terjungkal, Tak Ada Korban Jiwa

1

Bus nyemplung jembatan dengan posisi terguling.

4 GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

BUNGATAN - Diduga sopir mengantuk, bus PO Handoyo bernopol AA 1596 DA menyeruduk bak belakang truk Mitsubishi bernopol L 9639 N di Jalan Raya Pantura, Desa Pasir Putih (Papu), Kecamatan Bungatan, Situbondo, sekitar pukul 06.00 pagi kemarin (9/3). Akibat kecelakaan tersebut, bus tersebut kecemplung jembatan Papu sedalam empat meter dalam posisi terguling. Truk yang diseruduk juga terguling dan tapi tersangkut pagar jembatan. Walaupun posisi bus terguling di bawah jembatan, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut n Baca Bus...Hal 35

Menkominfo Launching B-Diso

MOTIVASI: Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Tifatul Sembiring, menjelaskan kisah seputar cincinnya saat launching B-Digital Society di lapangan tenis indoor GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin.

BANYUWANGI - Sejak kemarin (9/3), Banyuwangi resmi menjadi kota pertama di Indonesia yang mengimplementasikan konsep digital society. Banyuwangi juga menjadi smart city pertama yang memiliki koneksi terintegrasi dalam pengelolaan kota yang praktis dan efisien. Babak baru Banyuwangi itu ditandai dengan grand launching Banyuwangi Digital Society (B-Diso) oleh Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring dan Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk Arief Yahya. Launching B-Diso itu ditandai dengan pemukulan terbang (rebana) oleh Menkominfo Tifatul Sembiring, Dirut Telkom Arief Yahya, dan Bupati Abdullah Azwar Anas, di lapangan tenis Indoor GOR Tawang Alun, Banyuwangi, siang kemarin. Menteri Tifatul, Dirut Arief Yahya, Bupati Anas, dan sejumlah pejabat, melakukan akses internet kolosal bersama 3.000 pelajar n Baca Menkominfo...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

Pawai Tolak Bala Sore Ini

KESEHATAN

BANYUWANGI - Puncak pe ringatan ke-229 hari kebesaran Yang Mulia Kongco Tan Hu Cin Jin akan berlangsung hari ini (10/3). Namun, para calon peserta Cie Swa (kirab tolak bala) dari seantero Nusantara sudah mulai berdatangan ke tempat ibadah Tri Dharma Hoo Tong Bio, Banyuwangi, sejak kemarin (9/3). Ya, sejak pagi kemarin panitia sudah sibuk menerima Kim Sin (rupang atau patung dewa-dewi) dari para

peserta. Tidak tanggung-tanggung, selain dari Jawa Timur (Jatim), para peserta Cie Swa tersebut juga datang dari sejumlah kota besar di tanah air. Mereka datang dari Denpasar, Semarang, hingga Jakarta. Oei Peng Gie, anggota panitia seksi sem bahyang mengatakan, ritual Cie Swa bertujuan menghindarkan wilayah Banyuwangi dari bencana. “Tujuannya, membersihkan wilayah Banyuwangi dari segala bentuk

bencana,” ujarnya kemarin. Sekadar tahu, sebelum Cie Swa berlangsung, rangkaian acara akan didahului atraksi liang-liong dan barongsai yang akan berlangsung mu lai pukul 08.00 sampai 11.00 hari ini. Setelah itu, rangkaian acara akan dilanjutkan dengan upacara sembahyang bersama untuk mengawali kirab ritual tolak bala tersebut n Baca Pawai...Hal 35

ALI NURFATONI/RaBa

40 HARI: Sika Jayati melihat kedua putrinya di Ruang Rerinatologi RS Al-Huda, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, kemarin.

Unair Kirim 15 Dokter Umum BANYUWANGI - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menerjunkan 15 dokter umum di Banyuwangi. Selama satu tahun, 15 dokter tersebut akan melakukan pemantapan kompetensi dalam program dokter internship di Banyuwangi. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono mengatakan, sebanyak 15 dokter umum itu me rupakan pe serta DOK. RaBa kelanjutan dari Fakultas dr. Widji Lestariono Kedokteran (FK) Unair yang me ne rapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Banyuwangi merupakan daerah yang dipilih Unair. Selain Banyuwangi, Unair juga memilih Ngawi, Pasuruan, Lamongan, dan Situbondo. Widji berharap, kedatangan belasan dokter itu bisa membawa manfaat bagi wahana yang tempati. Sebab, para dokter tersebut merupakan dokter yang qualified. Dia juga optimistis, ilmu mereka bisa dimanfaatkan untuk membantu mengoptimalkan layanan di masing-masing wahana. ‘’Kepada para dokter in ternship itu, kami berharap penugasan tersebut bisa menambah pengalaman dan mematangkan skill mereka,” ujar lelaki yang akrab disapa Rio tersebut n Baca Unair...Hal 35

NUANSA HITAM: Perwakilan tempat ibadah Hoo Hap Hwee, Lasem, Jawa Tengah (Jateng), disambut pengurus Klenteng Hoo Tong Bio, Banyuwangi, kemarin.

GAMBIRAN - Kondisi kesehatan bayi kembar siam Nurul Maulida dan Rahmah Maulida terus menunjukkan perkembangan positif. Hingga kemarin (9/3), anak pasangan suami istri Yuda Winarno, 22, dan Sika Jayati, 22, warga Dusun Krajan, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, itu masih dirawat di rumah sakit Al-Huda, Kecamatan Gambiran. Kali ini, kondisi kesehatan kembar dempet perut itu terpantau stabil. Yang lebih menggembirakan, kedua bayi pe-

rempuan itu sudah tidak lagi memakai infus. ‘’Sudah tak me makai infus. Kedua bayi itu minum ASI (air susu ibu),” ungkap Humas RS Al Huda, dr. Sugeng, kemarin. Menurut Sugeng, bobot bayi kembar siam itu juga bertambah dibandingkan sepekan lalu. Sebelumnya, berat badan bayi itu hanya 2.228 gram, kini sudah naik menjadi 2.390 gram. Bobot bayi laki-laki yang lahir bersama kembar siam tersebut juga mengalami kenaikan n Baca Kembar...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

Mengunjungi Pulau Nusa Kambangan, Alcatraz-nya Indonesia (2-Habis)

Kedinginan, Macan Tutul Tidur di Bawah Alat Berat Pulau Nusa Kambangan tak hanya identik dengan lapas penampung napi kelas kakap. Pulau tersebut juga menjadi pemasok bahan baku utama semen Holcim untuk puluhan tahun mendatang. Selain itu, pulau tersebut juga menyimpan banyak cerita misteri. ADA beberapa pintu masuk menuju Pulau Nusa Kambangan. Namun, semua gerbang masuk ke pulau seluas 12.290 hektare (Ha) itu hanya bisa dijangkau lewat jalur laut. Kita harus menyeberang menggunakan perahu atau kapal kecil dari pesisir Cilacap, Jawa Tengah. Selain jalur umum, ada juga pintu masuk berupa dermaga khusus un-

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Kembar Siam Lepas Infus

Bayi kembar siam Nurul-Rahmah mulai lepas infus Semoga bisa benarbenar “lepas” di masa mendatang

Unair kirim 15 dokter umum ke Banyuwangi Andai dikirim lagi 10 kali lipat pun tak akan ditolak BAYU SAKSONO/RaBa

PINTU MASUK: Kawasan tambang batu kapur Holcim Quarry Nusa Kambangan dilengkapi tiga unit dermaga.

tuk kalangan pekerja tambang batu gamping Holcim Quarry Nusa Kambangan. Posisi dermaga tambang semen Holcim tersebut berada di sisi timur Pulau Nusa Kambangan. Di kompleks tersebut terdapat tiga dermaga. Yang pertama dermaga untuk

tongkang yang di atasnya langsung terkoneksi dengan konveyor. Sehingga, batu gamping yang sudah dihaluskan itu bisa langsung tercurah ke tongkang berukuran besar yang sandar di dermaga yang posisinya di ujung barat kawasan itu.

Dermaga kedua adalah tempat sandar tugboat penarik tongkang. Posisi dermaga tugboat tersebut berada di paling ujung timur dan jaraknya paling jauh dari kompleks perkantoran Holcim Quarry Nusa Kambangan n Baca Kedinginan,...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


30

Minggu 10 Maret 2013

LINGKUNGAN

Digagas Lomba Surfing di Pantai Pulau Merah

Desak Ganti Rugi Pembangunan IPAL MUNCAR - Pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) terpadu di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, memang sudah dihentikan sejak Desember 2012 lalu. Namun, hingga kini masih ada persoalan yang mengganjal terkait pembangunan tersebut. Warga yang rumahnya rusak akibat pembangunan IPAL itu masih belum mendapat ganti rugi. Karena itu, warga yang mengatasnamakan diri mereka Masyarakat Korban Pembangunan IPAL Terpadu (MKPI) meminta pihak pelaksana proyek dan Pemkab Banyuwangi bertanggung jawab. Mereka mendesak pemerintah mengganti rugi atas keretakan dinding 22 unit rumah dan satu unit musala yang terjadi akibat pemasangan tiang pancang IPAL tersebut. Koordinator warga Tratas, Suwandi mengatakan, pihaknya sudah berkirim surat kepada Bupati Abdullah Azwar Anas terkait permohonan ganti rugi tersebut. “Pembangunan IPAL terpadu di Tratas sudah GALIH COKRO/RaBa dihentikan Desember Suwandi 2012. Namun, sampai saat ini terkesan ada pembiaran, baik dari pemerintah maupun pihak pelaksana. Kalau masyarakat Dusun Tratas dianggap rakyat Banyuwangi, seharusnya pemkab tidak melakukan pembiaran,” ujarnya kemarin (7/3). Suwandi menuturkan, lantaran rumah mereka retak, secara psikologis warga takut jika sewaktu-waktu tempat tinggalnya itu roboh. “Mohon kepedulian sebagai bentuk tanggung jawab atas dampak yang telah terjadi. Pemkab bisa berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup (LH) atau pelaksana proyek,” pintanya. Suwandi mengklaim kerugian yang dialami tiap kepala keluarga (KK) yang rumahnya retak akibat pembangunan IPAL terpadu itu mencapai Rp 10 juta. “Namun, agar penghitungannya objektif, mari bersama-sama kita hitung,” kata dia n Baca Desak...Hal 35

BANYUWANGI

SITUBONDO

• Puri Mendut •

• Ruko Jl. Sucipto 36 •

BANYUWANGI- Komunitas pencinta surfing Pulau Merah menemui Bupati Abdullah Azwar Anas di ruang kerjanya kemarin (8/3). Mereka datang untuk

menyampaikan rencana lomba surfing internasional yang akan dilaksanakan di Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran n Baca Digagas...Hal 35

BERLATIH: Surfer perempuan unjuk kebolehan menaklukkan ombak di Pantai Pulau Merah beberapa waktu lalu.

ALI NURFATONI/RaBa

Satu Rumah Dibantu Rp 10 Juta Untuk Renovasi Rumah Asli Osing KALIPURO - Untuk melestarikan budaya lokal, Pemkab Banyuwangi akan menggelontor dana hibah untuk merenovasi rumah adat Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Dalam APBD 2013 ini, pemkab sudah menyiapkan dana bantuan hibah sebesar Rp 600 juta. Anggaran hibah itu akan dikucurkan kepada warga Desa Kemiren yang rumahnya akan direnovasi. Tiap rumah

mendapat alokasi Rp 10 juta. Rencana pengucuran dana hibah itu disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas pada pembukaan Bimbingan Teknis Pengembangan Desa Wisata yang diselenggarakan Bappeda Jatim di Hotel Ketapang Indah, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Rabu lalu (6/3). Bantuan hibah itu akan dikucurkan apabila warga tidak mengubah bentuk asli rumah adat Osing. Warga yang merenovasi rumahnya dan mengubah bentuk aslinya tidak bisa mendapatkan dana hibah tersebut.

Bupati Anas menambahkan, bagi warga adat Osing yang akan merenovasi rumahnya harus mengajukan proposal kepada pemerintah daerah. Salah satu syarat utama untuk mendapat dana hibah itu, warga tidak boleh mengubah bentuk dan arsitektur rumahnya. “Bentuknya harus asli rumah adat Osing. Tidak ada sedikit pun yang berubah,” ungkapnya. Saat ini, tim teknis pemkab sedang menghitung berapa rumah yang akan mendapatkan bantuan hibah APBD 2013 itu. Yang jelas, kata Anas, bantuan

hibah itu dikucurkan sebagai ikhtiar untuk mempertahankan budaya lokal di Banyuwangi. “Rumah adat Osing asli kita beri bantuan hibah secara bertahap. Itu bagian dari pengembangan desa wisata yang dilakukan pemerintah daerah,” katanya. Selama ini, banyak turis yang berkunjung ke Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, dan tertarik dengan arsitektur rumah adat Osing. Mereka merasa nyaman bermalam di rumah-rumah adat Osing n Baca Satu...Hal 35

BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• STNK •

• Honda City ‘01 •

• Kijang Krista ‘03 •

• Suzuki Aerio ‘03 •

• Toyota Avanza ‘07 •

HondaCity‘01,MT,silver,PS/PW/EM/ACdingin/ Audio, BBM irit, shockbreaker 4 bh baru, ori luar dlm,catutuhtdklecet,siappakai,platDKDenpasar, 95jtnego,bisaa/nPembeli.085854304697(Stbd)

Dijual Kijang Krista 03, hitam metalik, P Banyuwangi, pajak 1 tahun utuh, istimewa, yang serius, hubungi 0813366109999, no SMS

Dijual Suzuki Aerio DR MT tahun 2003, abu-abu metalik, harga 87,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.3G F60IRM tahun 2007, biru metalik, harga 127,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• Toyota (Jeep) ‘77 •

• Suzuki Splash ‘10 •

• Daihatsu Terios ‘07 •

Dijual Toyota ( Jeep ) FJ 40RV Tahun 1977, Nebula Green hrg 85 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki YV4 1.2 RHD Splash GL tahun 2010, abu-abu metalik, harga 118,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu Terios F700RG TS tahun 2007, silver metalik, harga 133,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Hlg STNK Nopol P 3164 WC, an. Slamet Sudarsono, Jl. Singosari 19A Bwi Hlg STNK P 3164 WC, an. Slamet Sudarsono, Jl. Singosari No. 19A Banyuwangi Hlg STNK Nopol P 6897 ZC, an. Ihwan, Krajan RT03/03 Kabat HlgSTNKNopolP2159VH,an.DiahMusfiroh,Jl. Gatot Subroto, Krajan 01/06 Ketapang, Kalipuro Rumah siap huni di Puri Mendut, Jl. Mendut 88 Banyuwangi (100m dari Kantor Pemda), cash/kredit, bunga ringan. 081336143490, cepetan sisa hanya 5 unit.

Djl Ruko Jl. Sucipto 36 Talkandang Timur Stb. LT 480m2, full bangunan, fas lngkap, lokasi pinggir Jl. Raya, kond bgs, tnp prantara. H: Budianto 085234890808, 087857570577

Hlg STNK Nopol P 5897VT, an. Sunardi, Gumuk 02/03 Karangsari Sempu

• IJasah • • Tanah & Rumah •

Hlg Ijasah Ant D Jakarta 31.10.2011, an. Mohammad Herman, d/a Bun Mudraq 23/05 1990

Djl tanah & rumah 355m2, Geladag Rgojampi, sblh Bimantara, tnp prntra 08133633898

SITUBONDO

• Rumah Tengah Kota • Jual cepat murah rumah tengah kota Jl.letjen Sutoyo 087851295602

• STNK •

BANYUWANGI • Lovebird • Grosir / eceran Lovebird, Jl. Ciliwung 5 Banyuwangi, 085334845244

Hlg STNK P 3169 EK, an. Mochammad Rosi, Kp. Gudang 02/02 Pesisir, Besuki Hlg STNK P 2010EB an Endang Sugiartik d/a Jl Garuda 28 RT 02/04 Besuki

• Pengepul Karet Alam • BANYUWANGI

BANYUWANGI • Kijang Innova ‘10 • Dl Kijang Innova Diesel 2010 hitam type G, super istmw, km23000. H:08123268826

• Toyota Starlet ‘94 •

Dicari Petani/Pengepul karet alam. Hubungi 082338833778/0321 513700

Dijual 1 unit Toyota Starlet ‘94 merah metalik Rp 53,5 Juta Hub: 085646477168

• Lemahbangdewo • Dijual tanah di Lemahbangdewo Rogojampi, LT 920m2. H: 081235320800

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua

BANYUWANGI • Adm & Marketing • Dibutuhkan ADM dan Marketing. Lowongan dikirim ke Banyuwangi Motor Benculuk, Jalan Raya Benculuk 136 atau Banyuwangi Motor Sumberayu Jl Pasar Sumberayu Muncar

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Minggu 10 Maret 2013

BIROKRASI

Kepala Dinas Pengairan Meraih Gelar Doktor BANYUWANGI - Birokrat bergelar doktor di lingkungan Pemkab Banyuwangi terus bertambah. Yang terbaru, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi, Ir. Guntur Priambodo lulus ujian promosi doktor di ITS Surabaya Senin lalu (4/3). Dalam ujian terbuka yang berlangsung di ruang teknik FTSP ITS Surabaya itu, Guntur mempresentasikan hasil penelitian yang berjudul “Sistem Detoksifikasi Air Limbah Industri Perikanan Kota Pantai Muncar, Banyuwangi”. Dalam sidang terbuka tersebut, Guntur dinyatakan lulus dengan pujian atau cum laude. “Pada 17 Maret mendatang, insyaallah saya akan mengikuti wisuda pengukuhan,” ujar Guntur kemarin (9/3). Sebelumnya, ada beberapa pegawai negeri sipil (PNS) yang sudah lebih DOK.RaBa dulu meraih gelar doktor, Guntur Priambodo yakni Dr. Kundofir dan Dr. Widi Harsono. Kedua PNS itu bertugas sebagai perencana madya di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Kundofir berhasil meraih gelar doktor setelah dinyatakan lulus setelah melakukan penelitian di bidang pertanian. Widi menyandang gelar doktor setelah melakukan penelitian di bidang administrasi publik. Sebelum itu, kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Banyuwangi, Abdul Kadir, juga berhasil meraih gelar doktor dari Universitas Brawijaya Malang. Kadir berhasil mempertahankan disertasinya tentang kebijakan publik. (afi/c1/bay)

PENDIDIKAN

Untag Targetkan 20 Doktor BANYUWANGI - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi menargetkan memiliki 20 doktor. Para doktor itu nanti akan ditebar di sebelas program studi. Target tersebut disampaikan Rektor Untag Drs. Tutut Harijadi, MSi dalam upacara penyambutan dan penyampaian disertasi Dr. Didik Suhariyanto, SH, MH di ruang F4 kampus lantai II Untag kemarin pagi (9/3). Diungkapkan, setelah Didik, akan ada tiga calon doktor baru. Mereka adalah Erika Saraswati dari Fakultas Pertanian, Rio Sudirman dari Fakultas Ekonomi, dan Herdiana dari Fakultas Teknik. Rencananya, Untag akan mengirimkan tiga dosen lagi untuk kuliah S-3 dengan biaya dari lembaga. “Nah, jika setiap tahun mengirim tiga calon doktor, maka target memiliki 20 doktor pada 2020 akan tercapai,” cetusnya. UNTAG FOR RaBa Tutut menambahkan, Tutut Harijadi gelar doktor pertama yang diraih Didik itu sebagai wujud peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Untag. Jadi, momentum ini sebagai tonggak peningkatan SDM. “Bila dosen bergelar doktor, maka akan dipandang sebagai ahli di bidangnya, sehingga memiliki nilai jual,” imbuhnya. Sementara itu, usai mendapat wejangan dari Ketua Perpenas Drs. Waridjan, Didik didaulat menyampaikan sekilas disertasinya. Wakil Dekan Fakultas Hukum Untag itu juga diminta mengungkapkan tips-tipsnya di hadapan para dekan dan dosen hingga lulus S-3 dengan cepat. Sabtu lalu (2/3) Didik sukses mengikuti ujian program doktor ilmu hukum Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya, secara terbuka. (c1/irw)

SATPOL PP

Rasakan Aroma Politik Mantan Dewan Pendidikan Kritisi Jabatan Kadispendik SITUBONDO - Masih kosongnya kursi jabatan kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Situbondo menuai sorotan mantan ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Situbondo, Mahmudi Badjuri. Menurut Badjuri, bila bupati benar-benar memiliki komitmen yang tinggi terhadap dunia pendidikan Kota Santri,

keadaan tersebut seharusnya tidak terjadi. Sebab, sudah terlalu lama kursi jabatan Kadispendik dipercayakan kepada seorang pelaksana tugas (Plt). Apalagi, Situbondo tidak kekurangan orang yang mampu mengisi jabatan tersebut. “Jadi, nuansa kepentingan politis lebih terasa daripada murni memperbaiki dunia pendidikan,” tegasnya kemarin (9/3). Dia menambahkan, dunia pendidikan Situbondo telah menjadi korban kepentingan politis. Banyak struktur di lingkungan Dispendik, mulai kepala sekolah hingga UPTD, yang dibiarkan kosong. Pada-

DOK.RaBa

Mahmudi Badjuri

hal, kondisi itu bisa menjadi hambatan teknis yang akan berakibat fatal. “Lebih dari itu, ada rumor yang memprihatinkan bahwa jabatan kadispendik tawarannya paling mahal dan sangat politis. Sampai saat

CLURING - Sudah sebulan terakhir galian kabel di tepi jalan di wilayah Kecamatan Cluring dan Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, ini ditelantarkan. Galian yang cukup dalam di sejumlah keramaian itu kini dikeluhkan warga karena dianggap mengganggu dan membahayakan. Galian kabel yang dibiarkan menganga dan dianggap membahayakan itu, di antaranya di kawasan ramai di sekitar SDN Benculuk dan Pasar Benculuk, Kecamatan Cluring. “Depan Pasar Benculuk galiannya cukup dalam, itu sangat membahayakan,” terang Suwarno, warga sekitar Pasar Benculuk. Kondisi yang sama juga terlihat di Desa/ Kecamatan Cluring. Di simpang tiga depan kantor Kecamatan Cluring, galian yang sudah sebulan lebih tidak ditimbun itu pernah makan korban. “Galiannya di pojok simpang tiga dan sering dilalui kendaraan,” sebut Budi Siswanto, warga Desa Cluring. Menurut Budi, galian di depan tokonya itu pernah diuruk. Tetapi tidak lama kemudian, kembali digali dan tidak ditimbun kembali. Padahal, jalan di depan toko tersebut sering dilewati kendaraan. “Pernah ada mobil pikap yang terperosok ke galian itu,” katanya. Agar tidak makan korban lagi, Budi akan memprotes galian tersebut. Namun, dia tidak tahu orang yang bertanggung jawab atas galian yang dibiarkan itu. (abi/c1/bay)

AGUS BAIHAQI/RaBa

SEBULAN DIBIARKAN : Galian kabel tidak ditimbun lagi di Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin.

Laporkan Pengacara Sendiri ke Polisi

NUR HARIRI/RaBa

Calon PPK Jalani Tes Wawancara

GALIH COKRO/RaBa

SITUBONDO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Situbondo mulai melakukan tes wawancara untuk para calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Situbondo kemarin (9/3). Dalam tes wawancara tersebut, lima anggota KPU Situbondo secara bergiliran bertanya kepada calon anggota PPK. Tes wawancara tersebut

bertujuan melihat potensi peserta yang akan menjadi anggota PPK dalam pemilihan gubernur mendatang. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sejumlah peserta terlihat tertib dalam menunggu giliran interview. Tes wawancara hari pertama kemarin diikuti sekitar 50 peserta dari Kecamatan Suboh, Besuki, Jatibanteng, Banyu-

Banyuwangi Paling Rapi BANYUWANGI - Duta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi berhasil menjadi jawara dalam upacara HUT Satpol PP ke-63 Jawa Timur 2013 di Kediri. Satpol PP Bumi Blambangan terpilih sebagai juara pertama lomba kerapian dan ketertiban pasukan upacara Selasa lalu (5/3). Acara yang berlangsung di GOR Jayabaya, Kota Kediri, itu menempatkan Satpol PP Banyuwangi sebagai peserta terbaik. Selain jawara dalam upacara HUT itu, Satpol PP juga mendapat penghargaan sebagai tim paling rapi dan paling disiplin dalam jambore 2012 lalu. Pada acara yang berlangsung di Taman Wisata Coban Rondo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, tahun lalu tersebut, Satpol PP Banyuwangi dinobatkan sebagai peserta jambore paling rapi dan paling disiplin. “Dua tahun berturut-turut kita menjadi juara pertama,” ungkap Kasi TU Satpol PP Banyuwangi, Agus Wahyudi. (afi/c1/bay)

AGENDA KOTA

Habib Baharun di MAB PENGAJIAN Ad Dhuha kembali berlangsung di Masjid Agung Baiturrahman, mulai pukul 07.00 pagi ini (10/3). Narasumber dalam pengajian kali ini adalah Prof Dr Habib Muh. Baharun dari Bandung. (*/bay)

kita rasakan, yang menonjol malah kebijakan-kebijakan atau kepentingan politik bupati,” pungkas Mahmudi. Diberitakan kemarin, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto kembali menggerakkan gerbong mutasi. Sebanyak 57 pegawai negeri sipil (PNS) eselon II, III, dan IV, meninggalkan kursi lama untuk menduduki kursi baru. Sayang, kemarin bupati belum menjawab siapa pejabat yang akan mengisi kursi kadispendik. Meski sudah lama ditinggal pejabat definitif, tapi bupati tetap mempercayakan jabatan kadispendik kepada seorang Plt (pelaksana tugas). (pri/c1/bay)

Galian Kabel Membahayakan

INTERVIEW: Ketua KPU Situbondo mewawancarai salah satu pendaftar PPK kemarin (8/3).

RAPI: Anggota Satpol PP latihan baris-berbaris di GOR Tawang Alun beberapa waktu lalu.

ini kursi kadispendik masih kosong karena mungkin belum ada yang menawar mahal dan belum ada yang cocok untuk dititipi kepentingan politik. Semoga rumor tersebut tidak benar,” jelas Mahmudi. Praktisi pendidikan itu mengaku hanya berharap agar dunia pendidikan Situbondo tidak terus-menerus dipolitisasi. Bupati seharusnya mampu membuktikan bahwa visi-misinya yang utama juga menyangkut mutu pendidikan. “Nah, makanya kebijakannya juga harus mengarah ke kepentingan pendidikan, bukan kepentingan politik. Tetapi, yang

glugur, dan Sumbermalang. Pada tahap kedua, yakni hari ini (10/3), giliran peserta dari Kecamatan Panji, Situbondo, Panarukan, Kendit, Bungatan, dan Mlandingan. Hari Senin mendatang giliran peserta dari Situbondo bagian timur, yakni Kecamatan Banyuputih, Asembagus, Jangkar, Kapongan, dan Mangaran. (rri/c1/bay)

SITUBONDO - Marwi, 57, warga Desa Kraksaan Wetan, Kecamatan Krasaan, Probolinggo melapor ke Polres Situbondo. Menariknya, orang yang dilaporkan adalah pengacaranya sendiri. Marwi nekat lapor polisi, karena kasus perdata dirinya yang ditangani pengacara berinisial AS, 40, asal Kecamatan Jangkar, Situbondo, itu tak kunjung tuntas. Padahal, kasus perdata itu sudah diserahkan kepada AS sejak 5 April 2012 lalu. Marwi meminta tolong kepada pengacara tersebut untuk menyelesaikan kasus perdata di Mahkamah Agung (MA) Jakarta. Sekitar pukul 11.00, korban dan AS sepakat bahwa kasus perdatanya itu akan diselesaikan secara bertahap. Demi kelancaran kasus perkara perdata di MA itu, katanya diperlukan biaya. Beberapa bulan kemudian, AS sering meminta uang kepada korban dengan alasan untuk menyelesaikan

kasus perdata yang sedang ditangani. Ironisnya, terlapor meminta uang berulang kali kepada korban hingga Marwi mengeluarkan uang dengan total Rp 90 juta. Meski telah memberi uang Rp 90 juta, ternyata terlapor tidak menyelesaikan kasus perdata di MA itu. Bahkan, sampai saat ini kasus perkara perdata tersebut masih belum jelas. Karena merasa ditipu, akhirnya korban melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Situbondo. “Sudah berkalikali dan uangnya sampai Rp 90 juta, tapi sampai saat ini kasus itu belum jelas,” kata Marwi saat memberikan keterangan kepada polisi. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, membenarkan adanya laporan dugaan penipuan tersebut. Dikatakan, kasus dugaan penipuan itu sedang ditangani petugas. “Kasus itu dalam penyelidikan. Nanti terlapor juga akan diperiksa,” kata AKP Wahyudi. (rri/c1/bay)

Satu Tahun KHR Ahmad Fawaid As’ad Wafat

Diawali Tahlil, Ditutup Ziarah ke Makam Genap setahun pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah (P2S2) Sukorejo, KHR Ahmad Fawaid, berpulang ke pangkuan Ilahi. Apa saja yang dilakukan orang-orang dekatnya untuk memperingati wafatnya tokoh tersebut kemarin? EDY SUPRIYONO, Banyuputih KIAI Fawaid wafat pada 9 Maret 2012. Tanpa terasa, setahun sudah kakak KHR Mohammad Kholil itu meninggalkan kita. Orang-orang yang mencintai Kiai Fawaid, mulai para alumni, santri, hingga DPC PPP, menggelar pengajian mengenang kepergian suami Nyai Hj. Djuwairiyah itu. Hanya, peringatan satu tahun meninggalnya Kiai Fawaid itu tidak dila-

EDY SUPRIYONO/RaBa

ZIARAH:Tabur bunga di kompleks pemakaman pendiri dan pengasuh P2S2 Sukorejo.

kukan di satu waktu yang sama. P2S2 Sukorejo dan sejumlah alumni sudah menggelar peringatan sepekan lalu. DPC PPP Situbondo baru melakukannya kemarin. Terkait perbedaan waktu itu ternyata

dipicu cara menghitung yang berbeda. Pesantren menghitung berdasar tahun Hijriah, sedangkan DPC PPP menggunakan kalender Masehi. “Kita (DPC PPP) menghitung wafatnya Kiai (Fawaid) sejak tanggal 9 Maret. Sebab, kita

mengenang beliau berdasar tahun Milladiah, sedangkan pesantren berdasar tahun Hijriah,” terang Ketua DPC PPP Situbondo, Muhyiddin Khatib. Tidak ada acara khusus dalam mengenang satu tahun meninggalnya Kiai Fawaid. P2S2 menggelar tahlil dan doa bersama yang diikuti para santri, pengurus, guru, dan ustad, serta para tetangga sekitar pesantren. “Acara khususnya akan digelar bersamaan dengan haul akbar pendiri dan pengasuh P2S2 Sukorejo 29 Maret mendatang,” imbuh Muhyiddin. DPC PPP menggelar tahlil selama satu setengah jam di kompleks pemakaman keluarga pendiri dan pengasuh P2S2 Sukorejo sejak pukul 13.00. Tahlil dipimpin KH. Khariri Abdul Adzim. Usai tahlil, acara dilanjutkan tabur bunga Baca Diawali...Hal 35


Ingin Dimuat di Koran?

34

Rubrik Koran Pelajar (Koper) Jawa Pos Radar Banyuwangi yang dimuat setiap hari Minggu menerima sumbangan pemikiran dan tulisan dari para siswa dan guru. Silakan kirim artikel ke alamat email ir_radarbwi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan foto diri atau ilustrasi dan beri keterangan untuk rubrik Koper.

Minggu 10 Maret 2013

Karawitan, Seni Tradisi Satukan Rasa

FOTO-FOTO TIM KOPER SMPN 1 GENTENG

SILAKAN percaya atau tidak bahwa seni tradisional sebenarnya sudah ditinggalkan oleh generasi muda kita. Baik itu seni tradisional, seperti janger, kuda lumping, rengganis, wayang orang, wayang kulit, ludruk, hadrah, gandrung, seblang maupun yang lainnya. Namun, tidak demikian halnya di SMPN 1 Genteng (eks RSBI). Sekolah ini telah mempunyai greget tinggi untuk menghidupi kesenian tradisional. Bahkan lima tahun lalu, permintaan para siswa agar sekolah mempunyai perangkat gamelan karawitan dipenuhi. Saat itu dibeli dua perangkat pelog dan slendro dalam bentuk gamelan karawitan Jawa. Drs. Jumingan dan Drs. Suparno merupakan dua guru yang menjunjung rasa keinginan para siswa itu. Mereka berprinsip “Think globally act localy (berpikir global, tetapi masih memperhatikan kearifan local)”. Keinginan para siswa untuk menghidupkan seni tradisi, khususnya karawitan merupakan luapan batin siswa secara murni. Bukan desakan para guru. Jadi rasa memiliki, rasa ingin tahu, dan rasa ingin menghidupi seni tradisi merupakan kesatuan yang tak terbantahkan dalam diri mereka. Suparno, yang alumnus Untag

Banyuwangi itu mengatakan bahwa sebenarnya tidak hanya karawitan yang ingin dipelihara oleh para siswa. Tetapi juga seni tari daerah, campursari, dan lawak atau humor. Terbukti, setiap wisuda kelas 9, lawak selalu menghiasi mata acara tahunan itu. Sementara itu, Jumingan yang kental dengan penguasaan tembang-tembang Jawa dan tembang dolanan menuturkan kepada tim Koran Pelajar (Koper) sembari meneteskan air mata. Sikapnya sebagai tanda trenyuh pada keikhlasan anak-anaknya ambyur ke dunia seni tradisi, yang menurutnya kurang mendapat tempat di ranah kebudayaan nasional. Bahkan ia melahirkan pesinden-pesinden siswa yang mumpuni berkiprah. Keheranan dan kebanggaannya makin menjadi-jadi, tatkala ia melihat para siswanya yang kebanyakan berotak cerdas, itu menyukai gamelan-gamelan tradisi. “Betapa ini merupakan aset yang mampu menjunjung keluhuran budaya bangsa,” tambahnya. Sementara itu Indah Purwandari, SPd, guru tari alumnus Unesa Surabaya sangat bangga melihat siswa-siswinya mahir menari. Baik tari tradisi maupun tarian modern dengan olah tubuh yang beragam. Gerak tubuh

anak-anak menandakan kebersamaan yang kokoh, penyatuan rasa, dan pertunjukan estetika serta etika yang tinggi. Ia sangat menyayangi para siswa-siswinya yang rajin ke ruang seni budaya lantai dua mempelajari aneka ragam tarian Nusantara. Etos dan semangat meraka merupakan eksistensi diri yang tak ternilai. Suyanto, MSi, guru dan penulis sastra Magister Kebudayaan jebolan Unud Denpasar terlibat sebagai menjadi kritikus seni di sekolah. Menurutnya, tidak ada beda antara budaya tradisional dengan budaya pop (modern). Semuanya menumbuhkan kepekaan rasa, keluhuran budi, kehalusan budi pekerti, semangat hidup, dan rasa memiliki yang tinggi atas budaya itu. Ia berharap, kepekaan rasa bisa digetoktularkan (regenerasi) dari kakak kelas kepada adik kelas. Guru yang kini sedang menempuh S-3 di UNS Solo itu berharap, agar regenerasi bisa hidup di SMPN 1 Genteng. Sebagai contoh, siswa pengendang bernama Haris Setiawan dari kelas 9D berhasil mewariskan kemahiran bermain kendang karawitan kepada adik kelasnya bernama Gilang, kelas 7B dan Aang Pangantyas, kelas 7E.(tim koper SMPN 1 Genteng/irw)

MENARIK:Penampilan karawitan SMPN 1 Genteng di studio TVRI Surabaya pada Kamis (7/3) pukul 17.00.

Campursari Tampil di TVRI SEBAGAI bentuk kepedulian yang tinggi, budaya tradisional campursari di SMPN 1 Genteng ditawari manggung di studio TVRI Jawa Timur di Jalan Mayjend Sungkono Surabaya. Acara yang digeber dalam rangka ulang tahun TVRI ke-35 itu menampilkan 10 tembang, yang terdiri dari lima tembang Banyuwangi asli dan lima tembang Jawa. Grup seni campursari yang diberi nama Dwija Adi Swara, itu diperkuat oleh para siswa, guru, pelatih tari, pelatih karawitan, dan beberapa pesinden dari luar sekolah yang telah lama menjadi kolega dalam pendidikan kejawaan di sekolah itu. Latihan bersama menghadapi pentas TVRI dilakukan selama kurang dari satu bulan. Menjelang dua minggu hari penampilan, kru TVRI melakukan audisi di ruang seni budaya dari pukul 13.00 hingga 16.00. Kemudian malamnya diumumkan hasil audisi dari sisi-sisi mana yang harus dianulir, baik sisi penyanyi maupun peralatan musiknya. Kepala Sekolah SMPN 1 Genteng H. Saroni, MM sangat bangga dengan apa yang dilakukan oleh para stafnya. Ternyata perubahan status RSBI menjadi apalah namanya tidak menyurutkan semangat mereka dalam berkarya. Pecandu bulu tangkis itu juga menjadi pencinta seni tradisi Banyuwangi dan Jawa Kulonan. Rombongan yang mengendarai satu bus dan dua minibus Isuzu Panther, itu berangkat pada Rabu malam pukul 21.00. Mereka tiba di Surabaya pada

SENANG:Siswa SMPN 1 Genteng di depan stasiun TVRI Surabaya.

subuh. Tepat pukul 15.00, hari Kamis, geladi bersih dilakukan di studio utama TVRI. Kemudian siaran live dilaksanakan pada 17.30 hingga pukul 19.00. Anehnya, sejak pukul 15.00 penonton dari penjuru Kota Surabaya sudah berdatangan ke studio yang terbuka gratis itu. Acara yang dipandu oleh Cak Fendik dan Cak Momon, itu sangat komunikatif. Menampilkan tembang atau gendhing Using Umbul-umbul Blambangan, Kali Elo, Sing Ana Jodho, dan Sumberwangi. Sedangkan tembang Jawanya adalah Perahu Layar dan Ojo Dipleroki, Sri Uning, Sambel Kemangi, Ngimpi, Pepiling, dan Dadi Ati. Saroni tiba tepat pukul 14.00 ditemani Camat Genteng Rusdi Irawan bersama

Sekcam Genteng. Semua kru campursari mengenakan batik Gajah Oling dan ikat kepala (udheng) sebagai lambang kebesaran Banyuwangi. Pembina campursari Drs. Sucipto, MPd mengaku bangga melihat semangat teman-temannya. Demikian juga Hj. Chusnul Hayati, Kepala Urusan Kesiswaan dan Humas tampak berbaur dan berjoget bersama para penonton di studio. Perempuan berkarakter pekerja teater yang energik, itu pernah memperoleh predikat sebagai penulis skenario teater terbaik Banyuwangi. Sore itu, ia tampak meluapkan kegembiraannya di tengah gamelan yang bertalu-talu tanpa ragu dan malu. Ia terhipnotis bersama ratusan penonton paroh baya yang kebanyakan berjilbab itu.(tim koper SMPN 1 Genteng/irw)

Bayangan Itu

Gunung Gumitir Sebaris Mimpi

Bayangan itu.......... Kini datang dengan mudah Mulai menyembul Tumbuh dalam ingatan Menari tersenyum manja Bayangan itu........... Menguntit di setiap Malam beranjak dalam sepi Dan membekas

Kala malam telah berganti pagi Tak kulihat lagi Kau Aku yang semalam berada dalam bayangan tak dapatkan sinar Kau pergi tanpa sadarkan aku..dari mimpi memeluk Mengapa Kau berlalu....tak Kau pancarkan sinarmu hanya sekadar bangunkan aku Dan Kau biarkan aku terus bermimpi memelukmu.

Kabut malam menyusup pepohonan di tengah rumpunnya hutan. Sunyi hening terlintas di mata gunung menjulang. Terpaan senyum dewi malam yang membasuh dedaunan. Hingga tampak basah laksana embun pagi membasahi rerumputan. Terlintas di daun telingaku teriakan anak kecil dan orang paro baya Lambaian tangan mereka mengharap lemparan uang lima ratusan dan seribuan. Bergetar jiwa ini sampai tumpahlah belas kasihan. Mereka hidup di setiap sudut jalan Menyembunyikan diri dari serbuan air hujan Ramai gemuruh teriakan kosong perut mereka sampai memuai menggugurkan ranting Lalu bagaimana nasib mereka, masa depan anak mereka. Apa akan meneruskan perjalanan orang tua, peradaban yang tak pantas ditiru bagi kehidupan mendatang. Manusia hanya saling memandang Apakah mereka sudah bahagia atau lebih bahagia dari kita makan minum tinggal ambil di meja hasil keringat orang tua. Kawan marilah kita menunduk dan merenung membaca keadaan Semua adalah jalan kita bersyukur kepada Tuhan

Dwi Karmila. Penikmat sastra.

Munawar. Santri Blokagung.

Bayangan itu.......... Terbawa mimpi Tak jua hilang Di ujung mentari yang mulai meninggi Tak juga lenyap Terbawa lembut angin kabut pagi bayangan itu......... aku rindu Robbaniyin Wong. Penikmat puisi.

Bintang

Mencintamu adalah sakit Merindukanmu adalah air mata Mimpi itu isyarat juga tanda, bahwa aku mencintaimu dengan tulus Kenyataan yang berbalik memberi isyarat lain bahwa sakit adalah mencintamu Bahwa air mata ketika merindukanmu Sanizah, di setiap jengkal nadiku ada harapan bersamamu Aku memang bukan yang pertama yang hadir, begitu juga kau Kedua yang hadir setelah rembulan lalu purnama adalah kau Inginku pertama bagimu. Namun percayalah kau masih ada di hati Sanizah, bila waktu tak memihak pada mimpi. Percayalah akan tetap ku rengkuh kesaksian di atas sepertiga malam Karena cinta memang perjuangan melawan kenyataan Siti Rohmatin Nazilah. Mahasiswi Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta asal tanah Oseng.

Menunggu Pagi Bila saatnya tiba, aku ingin rebah di atas senyum pagi yang semakin menggigilkan kehidupan Aku ingin berhadapan dengan wajah tantangan yang semakin gencar menghantui perjalanan malam

TARI PEMBUKA: Penampilan campursari dibuka dengan tarian gandrung.

USAI DIRIAS: Para guru berperan sebagai punakawan untuk penari latar lagu Perahu Layar.

Bila saatnya tiba, aku ingin bercerita pada kalian tentang pemandangan indah di siang hari dan perjalanan mimpi di malam hari Bila saatnya tiba, Aku ingin menjemput cinta untuk pagi bermain riang dengan pasukan rindu yang semakin menggebu di malam hari juga segerombolan matahari yang berarak mengikuti mimpi mimpi-mimpi panjang untuk segera berjumpa dengan pagi bila saatnya tiba, aku akan tertawa lalu bersedih melihat malam telah usai sedang matahari bergerak riang di atas awan Bila saatnya tiba, aku akan berdiri membawa segudang mimpi menjemput pagi dari rangkulan ibu pertiwi bila saatnya tiba, saat ketika aku terbangun, kudapati pagi telah bersemi di wajahku dan, kuakhiri mimpi-mimpi semalam lalu melanjutkan perjalanan...lagi Fina Lailatul Masruroh. Siswi SMA Ibrahimy, Salafiyah-Syafiiyah, Sukorejo, Situbondo.

Salam Harum Malam berbalut dingin beratap gelap Sebutir kaul berjuntai-juntai pasrah Bara api menyatukan cinta pada semangat Meninggalkan tanah air Ke negeri orang lain

Salam harum tercium menyeruak di udara Teriringi tangisan melengking di angkasa Kulepas belenggu rindukan masa depan Atas nama.. agama.. bangsa.. negara.. Nurul Fatta. Santri Ponpes Ainul Huda, Banyuputih, Situbondo.

Surat Untukmu Tak dirasa 13 tahun sudah sahabat dikandung Tak beda rasa oleh ibu dan ayah Bagai anggrek yang tak bisa pisah oleh inang Setiap saat setiap waktu Setiap menit setiap detik Tak ada hari, tak ada langkah Tanpa engkau Susah senang Duka cita Menangis tersenyum Selalu bersama Saatku sepi Saat itu pula Kau ada Temaniku Tapi kini, Semua sirna bagai kertas tipis dibakar api Kertas kenangan aku dengan kau Yang selama ini bersama menulis

Mengapa, Mengapa harus pergi jauh Ke tempat yang tak pernah kau tapak Tak pernah kau lihat Kutulis surat yang pedih ini dengan tetes air mata Dengan hati serasa diiris sembilu tajam, ditaburi garam di atas lukanya Ku tetap menantimu, cepatlah rindu cepatlah kembali cepatlah pulang Ledy Matmira. Penikmat sastra.

Boneka Jerami dia memang tak hidup dia memang tak berjalan napas pun tak terhirup mata pun tak terpejam tubuh kering dari jerami menyimpan cerita para petani tawa, canda, dan tangis di alami demi mencari sesuap nasi Handy S. Penikmat sastra. Penjaga gawang rubrik budaya Radar Banyuwangi siap menerima tendangan kar ya Anda dalam ben tuk gambar, sketsa, puisi, cer pen, apresiasi sastra, dan artikel budaya (maksimal 10.000 characters with spaces). Silakan kirim ke budayaradarbwi@gmail.com.


BERITA UTAMA

Minggu 10 Maret 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Delapan Penumpang Mengalami Luka n BUS... Sambungan dari Hal 29

Mes ki demikian, delapan orang mengalami luka. Seorang korban luka yang cukup parah adalah sopir cadangan bus, yakni Ahmad Lasdi, 50. Lelaki asal Tulungagung itu mengalami

patah tulang kaki kiri. Sementara itu, para penumpang mengalami luka tak terlalu parah. Sementara itu, kecelakaan ter sebut bermula pada saat bus yang dikemudikan Jahdi Agung Santoso, 42, warga Kepanjen Kidul, Blitar, itu melaju dari arah Surabaya menuju Ba-

nyuwangi. Sesampai di tempat ke jadian, sopir bus tersebut diduga mengantuk. Dia diduga tidak mengetahui bahwa di depannya ada sebuah truk yang dikemudikan Agus Hariyanto, 44, warga Desa Kalianyar, Kecamatan Kertosono, Nganjuk. Kebetulan bus dan truk itu se-

dang melaju dari arah yang sama. Setelah jarak bus sangat dekat dengan bak belakang truk bermuatan udang itu, sopir bus baru sadar ada kendaraan besar di depannya. Kontan, sopir bus tersebut mengerem mendadak. Dia juga spontan membanting kemudi ke kiri. Nahas, moncong

Kabupaten Pertama yang Pasang Seribu Wifi n MENKOMINFO... Sambungan dari Hal 29

“Banyuwangi dipilih sebagai pilot project digital society kare na memiliki pertumbuhan eko nomi yang bagus,” jelas Arief Yahya. Banyuwangi Digital S ociety, kata Arief, bertujuan me ngantisipasi tumbuh pesat nya Banyuwangi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur. Untuk mengantisipasi pertumbuhan itu, Telkom telah menyiapkan rencana jangka panjang dengan melengkapi Banyuwangi dengan kemudahan akses internet cepat dan bermacam aplikasi. Dengan di-launching-nya B-Diso, Arief berharap konsep digital society bisa ditiru kotakota lain di Jawa Timur. Sehingga, dalam waktu yang tidak terlalu lama akan terwujud Jatim Digital Society. “Untuk memberikan kemudahan akses internet cepat, di Banyuwangi saat ini sudah terpasang 1.100 wifi,” ungkap Arief. Konsep digital society yang

dimulai dari Banyuwangi, jelas Arief, dirancang Telkom untuk kota-kota se Indonesia. Realisasi konsep digital society diharapkan mendorong terciptanya Indonesia Digital Network (IDN). “Ke depan, kita targetkan tercipta ekosistemekosistem yang digital friendly,” katanya. Implementasi B-Diso mendapat apresiasi Menkominfo Tifatul Sembiring. Menurut Tifatul, pemasangan 1.100 wifi merupakan prestasi luar bisa bagi sebuah kabupaten. Hingga saat ini belum ada kabupaten di Indonesia yang sudah terpasang 1.000 wifi kecuali Banyuwangi. Karena itu, Tifatul menyerukan masyarakat Banyuwangi agar benar-benar memanfaatkan kemudahan akses internet itu untuk mengukir sejumlah prestasi. Tifatul mewanti-wanti masyarakat Banyuwangi agar memanfaatkan akses internet cepat itu untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa. “Masalah apa pun bisa diselesaikan secara cepat melalui jaringan

internet,” pesannya. Bupati Anas mengatakan, perekonomian terus tumbuh secara berkelanjutan. Salah satu indikatornya adalah kinerja perbankan di Banyuwangi. Data Bank Indonesia (BI) me nyebutkan, pada 2012 simpanan dana pihak ke tiga (DPK) di perbankan Banyuwangi meningkat sekitar 23,5 persen sehingga menjadi Rp 4,2 triliun. Tingkat pertumbuhan simpanan masyarakat di Banyuwangi melampaui per tumbuhan rata-rata seluruh Jatim yang hanya 16 persen. Penyaluran kredit meningkat se kitar 18,5 persen menjadi Rp 5,7 triliun pada 2012. Itu juga lebih tinggi daripada sejumlah kota/kabupaten lain di Jatim. “”Melalui Banyuwangi Di gital Society kami ingin TIK menjadi instrumen untuk meningkatkan daya saing masyarakat yang pada ak hirnya bisa meningkatkan pe ningkatan kesejahteraan warga,” ujar Bupati Anas. Menurut Bupati Anas, teknologi informasi akan didorong

menjadi alat percepatan pertum buhan dan pemerataan eko nomi. ”Di Banyuwangi, kami sadar bahwa masa depan hanya akan dimiliki oleh mereka yang menguasai teknologi informasi. Karena itu, kami menyiapkan infrastruktur teknologi sejak sekarang sebagai bagian dari human investment menuju masyarakat berbasis pengetahuan atau knowledge based society,” katanya. Pemkab Banyuwangi terus berikhtiar untuk me wujudkan e-g overnment dengan memanfaatkan TIK dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Melalui B-Diso, telah terapkan e-office. Itu bisa mempercepat pelayanan, sehingga diharapkan bisa menekan biaya dalam uru sanurusan publik yang ter kait pemerintahan. ”Kami mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik demi memacu ku alitas layanan publik secara efektif dan efisien,” tambah mantan anggota DPRRI itu. (afi/c1/bay)

Pindah Tugas Empat Bulan Sekali n UNAIR... Sambungan dari Hal 29

Rio menambahkan, belasan dokter itu akan ditempatkan di lokasi yang berbeda, yakni RSUD Blambangan dan Puskesmas Singojuruh. Setelah ber temu Rio, para dokter itu

langsung diajak mengenal lebih dekat lokasi penempatan mereka. Selama di Banyuwangi, belasan dokter itu akan dibimbing sejumlah dokter senior, di antaranya dr. Wahyu Hartono, dr. Hariyanto, dan dr. Rezeki Yanti. Para dokter tersebut dibagi

menjadi dua kelompok. Dalam waktu tertentu, dua kelompok itu akan di-rolling di dua wahana yang telah ditunjuk tersebut. “Setiap empat bulan sekali akan di-rolling ke Puskesmas Singojuruh. Begitu juga sebaliknya,” jelas Rio. Ketua rombongan program

internship, dr. Ahmad Aiman, menyampaikan apresiasi atas sambutan pemkab. “Kami akan memberikan pelayanan terbaik. Di sini kami akan memantapkan kepercayaan diri dan menggali pengalaman dengan mempelajari berbagai penyakit,” katanya. (afi/c1/bay)

Beda Cara Menghitung Satu Tahun n DIAWALI... Sambungan dari Hal 31

Acara itu diikuti pengurus ha rian DPC PPP Situbondo, majelis syariah, dan pengurus PAC se-Kabupaten Situbondo, ter masuk semua anggota fraksi PPP di DPRD Situbondo.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Khariri menyampaikan sejumlah wejangan, di antaranya generasi penerus yang baik adalah yang menghargai jasajasa pendahulu. “Dalam hal ini, PPP sebagai salah satu peninggalan Kiai Fawaid dalam ber partai juga harus dijaga

dengan baik,” kata pemangku Ma’had Aly P2S2 Sukorejo itu. Pentingnya menjaga peninggalan-peninggalan almarhum Kiai Fawaid, kata dia, sebagai salah satu bentuk balas jasa dan rasa terima kasih kepada Kiai Fawaid yang telah berjuang hingga akhir hayat.

Kiai Hariri juga berpesan agar di DPC PPP jangan sampai ada kepentingan politik yang berlebihan. Dia mencontohkan, seseorang yang tidak jadi anggota DPRD karena gagal biasanya akan menggembosi partainya sendiri. “Itu pertanda tidak baik,” imbuhnya. (c1/bay)

Buah Lokal Terasa Lebih Menyengat n DURIAN... Sambungan dari Hal 36

Di Kecamatan Genteng banyak penjual durian yang mang kal di sekitar simpang tiga terminal lama. Di wilayah Kecamatan Glenmore hingga Kalibaru, penjual durian juga tak kalah banyak. Mereka menjajakan dagangan di tepi jalan raya jurusan BanyuwangiJember. Tidak hanya itu, para wisatawan yang ingin berkunjung ke Gunung Ijen pun tak perlu

khawatir kesulitan mendapat buah durian. Sebab, tidak sedikit penjual durian yang mangkal di tepi jalan raya jurusan gunung yang berlokasi di perbatasan BanyuwangiBondowoso tersebut, yakni mulai jalan raya Desa Paspan, Kecamatan Glagah, hingga jalan raya Desa Jelun, Kecamatan Licin. Buafah, 48, salah seorang penjual durian yang mangkal di tepi jalan Desa Jelun mengatakan, di rinya sengaja menjajakan durian di tepi jalan raya peng-

hubung Banyuwangi-Ijen tersebut karena arus lalu-lintas cukup ramai. “Kebanyakan pembeli merupakan wisatawan yang berkunjung ke Ijen,” ujarnya. Buafah mengaku nilai transaksi yang berhasil dia raih dalam sehari bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. “Keuntungannya lumayan. Bisa menambah penghasilan suami, daripada saya hanya menganggur di rumah,” kata dia seraya tersenyum. Sementara itu, Siska, 26,

penghobi durian asal Ke camatan Singojuruh mengatakan, musim durian merupakan saat yang paling dia tunggu. Menurut dia, meskipun buah durian impor dapat dibeli sepanjang tahun di supermarket, tapi cita rasa durian Banyuwangi jauh lebih nikmat. “Aroma durian lokal lebih menyengat. Rasanya pun lebih legit,” tuturnya seraya menyantap durian di lapak penjual durian musiman di tepi jalan raya Rogojampi, Jumat (8/3). (sgt/c1/bay)

Istirahat Tidur Siang Digoyang-goyang n KEDINGINAN,... Sambungan dari Hal 29

Tentu saja, tidak sembarang orang bisa keluar-masuk dermaga tugboat tersebut. Hanya kru tugboat dan petugas yang berkepentingan dengan tambang tersebut yang diizinkan masuk. Dermaga yang di tengah adalah dermaga kecil untuk kapal penyeberangan. Para pekerja tambang dan tamu yang sudah mengantongi izin biasanya masuk lewat dermaga yang satu ini. Para pekerja tambang bi asanya menyeberang dari dermaga Holcim di Cilacap menuju dermaga Nusa Kambangan ini menumpang kapal motor Prima Jaya. Kapal berbobot 30 Gross Ton (GT) tersebut berbahan utama kayu dan bagian dalamnya terbuat dari fiberglass. Penyeberangan menuju Nusa Kambangan tak butuh waktu lama. Perjalanan dengan kapal tersebut hanya butuh waktu sekitar 15 menit hingga 20 menit. ‘’Kapal penyeberangan ini milik koperasi karyawan pabrik semen Holcim Cilacap,” ujar Project Com munication PT Holcim Indonesia Tuban, Indriani Siswati. Selain harus izin PT Holcim Indonesia, untuk bisa masuk kawasan tambang di Pulau Nusa Kambangan tersebut, semua pengunjung wajib menaati aturan keselamatan kerja. Semua pengunjung ha-

rus mengenakan helm pengaman selama berada di lokasi. Pengunjung juga wajib mengenakan sepatu safety yang di ujungnya terdapat lapisan besi. Ini berfungsi untuk melindungi dan menjaga jari-jari dan kaki agar aman saat tertimpa material berat. Selain itu, pengunjung juga wajib menge nakan rompi warna mencolok dan dilengkapi phosphor. Bila sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan selama penyeberangan dan saat berada di lokasi tambang, petugas search dan rescue akan lebih mudah melakukan pencarian. Meski terkesan agak berlebihan, standar keselamatan kerja dan pengunjung memang diutamakan di kawasan tersebut. Meski demikian, pekerja tambang dan pengunjung tetap diminta waspada selama berada di Nusa Kambangan. Sebab, selain antisipasi faktor keselamatan kerja yang riil, ada juga faktor lain yang perlu diketahui pengunjung. Kunto Wulung, ahli tambang PT Holcim Indonesia mengakui, ada banyak kisah mis tis yang beredar di kawasan Nusa Kambangan. Banyak pula lokasi di sekitar tam bang tersebut yang dikenal cukup angker. ‘’Ada banyak gua di kawasan ini. Yang paling besar namanya Gua Istana,” jelas lelaki yang sudah lama bekerja di pulau tersebut. Kunto juga mengakui, beberapa pekerja

tambang ada yang punya pengalaman unik saat bekerja. Anehnya, hal itu tidak hanya terjadi pada malam hari, tapi juga terjadi pada siang hari. Sebab, sebagian besar aktivitas penambangan berlangsung pada siang hari. Pada sore hari, sebagian besar pekerja tambang itu menyeberang dan pulang ke Cilacap dan sekitarnya. ‘’Banyak yang percaya makhluk halus “penunggu” pulau ini adalah perempuan. Dayangdayangnya juga perempuan,” ujarnya. Menurut Kunto, bila ada pekerja tambang yang kurang disukai oleh dayang makhluk halus tersebut, biasanya pekerja itu akan dijahili. “Ketika istirahat dan tidur siang, biasanya pekerja itu diganggu dan digoyanggoyang. Sebaliknya, kalau pekerja itu disukai, biasanya dia akan mimpi basah,” jelasnya. Yang tak kalah menarik, beberapa satwa liar masih eksis di hutan hujan tropis Pulau Nusa Kambangan. Jenis binatang yang banyak ditemui adalah kelelawar. Bahkan, ada pula macan tutul dan macan kumbang di hutan tersebut. ‘’Kalau hujan begini, biasanya aktivitas penambangan dihentikan. Di sini memang lebih banyak hujan daripada terang. Nah, saat macan tutul itu kedinginan, kadang-kadang binatang itu tidur di bawah alat berat yang mesinnya masih panas. Kalau sudah merasa hangat, biasanya macan itu pergi lagi,” jelas Kunto. (bay/c1/habis)

bus sebelah kanan tetap menabrak bak belakang truk tersebut. Akibatnya, bus PO Handoyo tersebut langsung terjun ke sungai sedalam sekitar empat meter. Kondisi bus rusak berat. Truk yang ditabrak dari belakang tersebut juga terguling dan tersangkut pagar jembatan. “Saya mengantuk dan tiba-tiba menabrak truk di depan saya,” ujar Agung, sopir bus, saat berada di lokasi kejadian kemarin. Karena bus terguling ke dasar

sungai, delapan penumpang mengalami luka dan sopir cadangan bernama Ahmad Lasdi me ngalami patah kaki kiri. Tubuh Lasdi sempat terjepit di dalam bus yang terbalik itu. “Dia di dalam bus dan tubuhnya terjepit. Penumpang lain sudah dilarikan ke rumah sakit,” kata Aipda Hartono, salah seorang anggota Lantas Polres Situbondo. Dua jam kemudian, pu luhan warga bersama pe tu gas

kepolisian berhasil mengevakuasi Lasdi yang terjepit. Sat itu juga dia langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans. Sementara itu, kecelakaan tersebut langsung menjadi perhatian warga. Puluhan warga sekitar dan pengguna jalan lain langsung berhenti melihat bus yang nyemplung tersebut. “Proses hukumnya nanti langsung di Mapolres Situbondo,” kata Aipda Hartono. (rri/c1/bay)

NUR HARIRI/RaBa

JADI TONTONAN: Posisi bus Handoyo yang terguling setelah nyemplung sungai di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Situbondo, pagi kemarin (9/3).

Ditutup Atraksi Liang-Liong n PAWAI... Sambungan dari Hal 29

Tepat pukul 12.00, Kim Sin yang dibawa para tamu ditempatkan di kio (tandu). Nah, setelah itu, pada pukul

15.00 kirab tolak bala dimulai. Start di depan Klenteng Hoo Tong Bio, rombongan akan menyusuri jalanan di pusat Kota Gandrung. Kirab tersebut akan diikuti perwakilan vihara dan tempat peribadatan di Pulau

Jawa, Madura, dan Bali. Rangkaian acara HUT Klenteng Hoo Tong Bio ke-229 tahun ini akan ditutup dengan atraksi liang-liong dan barongsai yang akan dilaksanakan mulai pukul 19.00 hingga 21.00. (sgt/c1/bay)

Bobot Badan Semakin Naik n KEMBAR... Sambungan dari Hal 29

Kali ini bayi laki-laki itu sudah me miliki berat badan 1.600 gram. ‘’Sepekan lalu hanya 1.500 gram,” terangnya. Sementara itu, per kem bangan ke sehatan ketiga bayi

itu mem buat Sika Jayati semringah. Dia mengaku gembira melihat per kembangan ke tiga anak kem barnya terse but. ‘’Senang se kali lihat anak saya sehat,” te rangnya saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi di ruang perinatologi RS Al-Huda.

Sejak melahirkan ketiga bayi tersebut 29 Januari 2013 lalu, Sika Jayati tetap tinggal di rumah sakit swasta tersebut. Na mun demikian, suaminya sudah kembali bekerja di Bali. ‘’Suami saya kerja lagi di Bali. Kira-kira sudah dua pekan ini,” terangnya. (ton/c1/bay)

Minta Ditangani secara Profesional n DIGAGAS... Sambungan dari Hal 30

Selama ini, kegiatan surfing sering digelar di pantai G- Land (Pantai Plengkung) di Ke camatan Tegaldlimo. Padahal, Pu lau Merah di Kecamatan Pesanggaran juga menyimpan potensi besar. Pulau Merah juga memiliki ombak yang cukup menantang dan dianggap lebih aman dibanding Plengkung. Pantai Pleng kung dipenuhi karang, sedangkan di Pulau Merah dominasi pasir putih. Ketua Red Island Community (Ko munitas Pulau Merah), Muswandi mengatakan, lomba surfing berskala inter nasional di Pulau Merah renca nanya akan digelar pada

Mei mendatang. “Para surfer dari Bali punya mimpi mengembangkan potensi wisata di Pulau Merah. Pantai itu punya ombak yang cukup me nantang,” katanya. Pantai Pulau Merah juga memiliki keunikan lain yang tidak dimiliki pantai lain di Banyuwangi. Pulau Merah dinilai me miliki perpaduan Pantai Kuta, Legian, dan Seminyak. Kedatangan Maswandi didampingi Pemimpin Redaksi majalah Surfing Magic Wave, Piping; dan Agus Lee dari Blue Fin Surfing Factory, Bali. “Pulau Merah menawarkan suasana yang lengkap. Mau ramai bisa, mau sepi juga bisa,” ujar Piping. Bupati Anas cukup antusias dan memberikan apresiasi atas ide lomba surfing tersebut.

Bahkan, Bupati Anas minta agar event tersebut benar-benar ditangani secara profesional dan dilaksanakan secara total. Terkait publikasi acara itu, Bupati Anas menyatakan sanggup memfasilitasi. Dia berencana menggelar konferensi pers di dua tempat berbeda di Ba nyuwangi dan Bali. “Kita juga siap menyediakan camp bagi para surfer selama lomba berlangsung,” janji Bupati Anas. Bupati Anas berharap, kompetisi surfing itu bisa dimasukkan di agenda Banyuwangi Festival. “Uji cobanya silakan lewat lomba yang akan digelar Mei mendatang. Nanti Oktober atau November kita gelar lagi dalam kemasan BanyuwangiFestivalbertajukBanyuwangi International Surfing Competition,” kata Anas. (afi/c1/bay)

Tak Biasa Pakai Tisu Toilet n SATU... Sambungan dari Hal 30

“Mereka bisa menyesuaikan dengan tempat tinggal warga Osing,” ungkap Bupati Anas. Yang tidak bisa menyesuaikan, lanjut Bupati Anas, wisatawan

asing hanya toilet dan kamar mandi. Karena itu, pemerintah daerah memutuskan akan mem bangun toilet di Desa Kemiren yang paralel dengan rumah-rumah adat Osing. Turis asing kalau ke toilet ti dak biasa pakai air, cukup

meng gunakan tisu. Warga Osing kalau ke toilet tidak biasa menggunakan tisu, tapi harus menggunakan air. “Agar turis nyaman berkunjung ke Desa Kemiren, kita putuskan bangun toilet menurut kebiasaan,” katanya. (afi/c1/bay)

Kontraktor Berniat Baik n DESAK... Sambungan dari Hal 30

Dikonfirmasi terpisah, Asisten Ad ministrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Banyuwangi, Suhartoyo mengatakan, sejak awal pemkab sudah memfasilitasi dan pihak pelaksana proyek (kontraktor) bersedia mengganti kerugian warga. “Tetapi, koordinator unjuk rasa menolak,” ungkapnya. Tidak berhenti sampai di situ, be berapa waktu kemudian, DPRD Banyuwangi menggelar hearing terkait persoalan tersebut. Rapat dengar pendapat itu ditindaklanjuti anggota DPRD asal daerah pemilihan (dapil) Muncar dan sekitarnya dengan cara turun langsung ke

lapangan. Sejumlah anggota DPRD itu datang ke Dusun Tratas untuk menghitung kerugian warga dan meminta pihak pelaksana proyek mem perbaiki. Pihak pelaksana proyek lang sung mendatangkan tukang untuk memperbaiki kerusakan rumah warga. Lagi-lagi niat baik pihak pelaksana proyek itu ditolak warga dengan alasan ingin berkoordinasi dengan koordinator mereka. Suhartoyo menambahkan, permintaan warga agar pemkab berkoordinasi dengan Kementerian LH dirasa tidak tepat. Sebab, Kementerian LH tidak terkait dengan pembangunan IPAL terpadu di Dusun Tratas. “Kalau pembangunannya dianggap salah, berarti yang sa lah kontraktornya. Pihak

kontraktor sejak awal sudah berniat baik, tapi selalu ditolak,” jelasnya. Masih menurut Suhartoyo, saat kontraktor tidak bisa melanjutkan pembangunan IPAL ter padu itu, kerugian yang di alami kontraktor ratusan juta rupiah hingga miliaran rupiah. “Mereka (kontraktor) sudah berniat baik tapi selalu ditolak. Sekarang warga (Dusun Tratas) malah meminta ganti rugi. Ya monggo, silakan. Yang pasti, sejak awal pemkab sudah mendesak pihak kontraktor bertanggung jawab. Nyatanya, niat baik kontraktor itu selalu di tolak. Pemerintah kurang apa? Tolong jangan melihat per masalahan ini sepotongsepotong,” pungkasnya. (sgt/ c1/aif)


MINGGU l 10 MARET 2013 l HALAMAN 36

SIGIT HARIYADI/RaBa

MENUMPUK: Pedagang kaki lima menjajakan durian di tepi Jalan Kartini sebelah barat Makodim 0825 Banyuwangi.

Durian di Mana-mana BUMI BLAMBANGAN patut menyandang gelar sebagai surganya pencinta buah durian. Betapa tidak, pada puncak musim buah durian seperti ini, ribuan butir buah tersebut dipanen di Banyuwangi. Tak heran, setiap kali musim buah durian, para pedagang buah tropis itu dapat dengan mudah dijumpai di seantero wilayah Banyuwangi. Saking meratanya persebaran penjaja buah durian, kabupaten ber-tag line Sunrise of Java ini nyaris tidak memiliki zona yang benar-benar steril dari aroma buah dengan kulit berduri tersebut. Banyaknya pasokan buah durian ternyata berdampak ALI NURFATONI/RaBa

BESAR: Ida menunjukkan durian montong di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, kemarin.

Duri Renggang Isinya Tebal POHON durian banyak dijumpai di sejumlah desa di Kecamatan Songgon. Maka jangan heran, kecamatan yang paling dekat dengan Gunung Raung itu cukup populer bagi penikmat durian di Banyuwangi. Buah durian ternyata memiliki berbagai jenis. Sebab, isi buah ada yang tipis dan ada pula yang tebal. Untuk melihat tebal-tipisnya isi buah durian bisa diamati dari bentuk durinya. Ciri-ciri durian berisi tebal, duri di bagian kulit tidak rapat alias renggang. Selain itu, duri yang tumbuh di kulit tersebut cukup besar. Warga setempat biasa menyebut durian jenis ini sebagai durian kasur. Jika dibelah, daging buahnya sangat banyak. Bayangkan, sekepal tangan anak kecil, bijinya paling sebesar kelingking. Karena itu, durian jenis kasur ini banyak dicari walaupun harganya paling mahal. Durian yang isinya tipis, duri di kulitnya tampak lebih rapat. Durian yang satu ini banyak tumbuh di kawasan Songgon. Praktis, harga jual durian tersebut paling murah. Di Kecamatan Songgon, du-

rian mulai panen biasanya mulia Februari hingga April. Se lama itu banyak dijumpai pedagang durian dadakan di sepanjang jalan di kawasan itu. Untuk mengetahui durian sudah masak ataukah belum sangat mudah. Sebab, durian masak akan jatuh sendiri dari pohon. Maka dari itu, buah durian harus diikat ke dahan menggunakan tali rafia. Tujuannya, kalau masak agar tidak jatuh. Durian yang masak di pohon, rasanya lebih nikmat dibanding durian yang ditimbun menggunakan karbit. Untuk mengetahui durian yang masak di pohon juga mudah, yakni warnanya rata. Jika warnanya rata, berarti durian tersebut benar-benar ma sak secara alami. Begitu sebaliknya, jika warnanya tidak rata, bisa jadi durian itu dikarbit. Sejauh ini, harga durian memang masih mahal. Durian kecil rata-rata 10 ribu. Paling besar bisa mencapai Rp 80 ribu. ‘’Kalau ukuran sedang, harganya 40 ribu,” ungkap Ida, salah satu pedagang durian di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. (ton/c1/bay)

langsung kepada petani. Nurmakin, 42, petani durian asal Dusun Krajan Barat, Desa Segobang, Kecamatan Licin, membenarkan hal itu. Menurut dia, harga durian di tingkat petani tidak berbeda jauh dengan harga di tingkat pengecer. Dikatakan, para petani di Desa Segobang biasanya menjual buah durian ke tangan pengepul dengan harga bervariasi antara Rp 3 ribu sampai Rp 15 ribu per butir. Menurut Nurmakin, durian ku alitas “C” (ukuran kecil) dia jual ke tangan pengepul se harga Rp 3 ribu per butir. Buah durian berukuran sedang (kualitas “B”) dia jual kepada pe ngepul seharga Rp 6.500. “Durian kualitas “B plus” atau ukuran sedang tapi daging buahnya lebih tebal, kami jual seharga Rp 7 ribu per butir.

Jalan Yos Sudarso, dan di Jalan HOS Cokroaminoto, tepatnya di simpang tiga arah Gedung Olah Raga (GOR) Tawang Alun, Banyuwangi. Titik “tradisional” lain yang rutin dijadikan tempat mangkal penjual durian adalah tepi jalan Desa/Kecamatan Kabat. Bergeser ke selatan, penjual durian tumplek blek di kawasan Pasar Rogojampi. Meski jumlahnya tidak sebanyak di spot-spot tersebut, penjual buah durian juga mudah dijumpai di sepanjang jalan raya jurusan Rogojampi-Genteng via Srono, dan Rogojampi-Genteng via Singojuruh n Baca Durian...Hal 35

Satu Pohon Produksi 800 Butir Sangat Kaya Varietas ADA fenomena unik yang mengiringi puncak musim durian tahun ini. Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah pedagang buah durian kali ini mengalami peningkatan cukup signifikan. Padahal, sejumlah petani mengaku produktivitas po hon durian milik mereka turun lantaran musim durian kali ini berbarengan dengan musim hujan. Penelusuran wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, di kawasan pusat kota Banyuwangi dan se kitarnya, banyak spot baru penjual durian musiman, di antaranya di Jalan Argopuro dan Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Kalipuro; serta di tepi jalan raya depan Hotel Warata, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah. Pada musim durian tahuntahun sebelumnya, sejumlah titik tersebut bebas dari penjual durian. Khusus di Jalan Argopuro, penjual durian memang banyak yang mangkal di lokasi tersebut sejak beberapa tahun lalu. Tetapi, tahun ini lapak penjual durian menyebar ke arah utara sejauh dua kilometer hingga simpang tiga Kelurahan Klatak. Nah, uniknya, pertambahan jumlah penjual durian itu ternyata berbanding terbalik de-

Harga Petani-Pengecer Beda Tipis SUDAH menjadi rahasia umum bahwa harga komoditas pertanian, termasuk buah durian, akan lebih murah jika dibeli langsung kepada petani daripada beli kepada pedagang. Namun, konsumen tentu memiliki berbagai pertimbangan sebelum memutuskan membeli buah durian kepada petani. Indra, 26, seorang pembeli durian asal Kelurahan Pakis, Banyuwangi mengatakan, jika ingin membeli durian dalam jumlah besar, kemungkinan diri nya akan membeli buah tersebut langsung kepada petani. Namun, jika sekadar ingin membeli durian dalam jumlah yang sedikit, akan lebih praktis dan ekonomis jika membeli kepada pedagang meskipun harganya lebih mahal dibandingkan membeli

signifikan terhadap geliat ekonomi masyarakat. Ya, selain menjadi ajang panen para petani durian yang mayoritas berasal dari Kecamatan Songgon, Glagah, Kalipuro, dan Licin, banyak warga yang memanfaatkan momentum musiman itu untuk mengais rezeki. Bukan hanya mereka yang menjajakan dagangan di pusat Kota Gandrung, banyak juga warga lain yang ingin mendapat penghasilan tambahan dengan cara berjualan durian di tepi jalan pedesaan. Catatan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, sejumlah spot di pusat Kota Gandrung yang menjadi tempat mangkal favorit para penjual durian, antara lain kawasan Taman Blambangan; sekitar SPBU

Sedangkan durian kualitas super kami jual seharga Rp 15 ribu per butir. Harga di pasaran sedikit lebih mahal,” jelasnya. Nurmakinmengaku,dalamsehari rata-rata dia bisa menjual 200 buah durian kepada pengepul yang berasal dari wilayah Kecamatan Banyuwangi,Srono,Singojuruh,dan beberapa kecamatan lain di Bumi Blambangan. Sementara itu, harga durian di tingkat pengecer berkisar antara Rp 5 ribu sampai Rp 25 ribu per butir. Namun, ada juga pedagang yang melego tiga butir buah durian berukuran kecil seharga Rp 10 ribu. Salah satunya dilakoni Fauzi, penjual buah durian yang menjajakan dagangannya di simpang tiga Kelurahan Banjarsari, tepatnya di sebelah utara Hotel Warata. (sgt/c1/bay)

SIGIT HARIYADI/RaBa

DIPIKUL: Petani mengangkut durian dari kebun di Desa Segobang, Kecamatan Licin.

ngan produktivitas pohon durian di Banyuwangi. Seperti diutarakan Samsul Kholik, petani durian asal Desa Segobang, Kecamatan Licin. Dikatakan, produktivitas pohon durian tahun ini turun signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Hujan deras kerap mengguyur saat pohon durian berbunga. Akibatnya, banyak bunga yang rontok. Dampak lebih lanjut,

jumlah buah yang dihasilkan tiap pohon menurun,” ujar Kepala Desa (Kades) Segobang itu. Samsul menambahkan, penurunan produktivitas pohon durian tersebut mencapai 20 persen sampai 30 persen. “Satu pohon durian yang biasanya mampu menghasilkan seribu butir buah, tahun ini rata-rata hanya 700 sampai 800 butir,” kata dia. (sgt/c1/bay)

BANYUWANGI memang benar-benar kaya jenis buah durian. Beragam varietas buah yang dijuluki king of fruit tersebut bisa dijumpai di sejumlah kawasan di Bumi Blambangan. Beberapa varietas yang terkenal adalah “si kasur” dan “si mentega”. Julukan “si kasur” disematkan oleh warga Banyuwangi untuk durian besar dan daging buah tebal. Sebutan “si mentega” ditujukan untuk buah durian yang daging buahnya berwarna oranye. Selain nama-nama yang sudah populer di kalangan konsumen tersebut, ternyata para petani memiliki sebutan tersendiri untuk beberapa jenis durian lain, di antaranya “si tembung”,“si kresek”, “si gading”, “si cangak”, “si landak”, “blimbingan” dan “duren kelapa”. Hairusin, 55, petani durian asal

Desa Segogang, Kecamatan Licin mengatakan, durian “si tembung” memiliki ciri-ciri ukuran kecil, bentukbulat,dandagingbuahtebal. Ciri-ciri durian “si kresek” adalah ukuran kecil dan saat sudah matang akan jatuh ke tanah berbarengan dalam jumlah banyak. Durian “si gading” memiliki ciriciri ukuran buah yang nyaris sama dengan ukuran kelapa gading dan warna kulitnya berwarna hijau. “Durian “si cangak” memiliki ciri tangkai panjang. Durian “si landak” memiliki ciri duri panjang, daging buah tipis, tapi rasanya sangat legit,” paparnya. Durian “blimbingan” berciriciri kulitnya menyerupai buah belimbing. Dan durian “kelapa” ukurannya super besar, daging buah tebal, tapi rasanya tidak terlalu manis. (sgt/c1/bay)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.