Radar Banyuwangi | 30 Januari 2016

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SABTU 30 JANUARI TAHUN 2016

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 29

HYDROCEPHALUS

FREDY RIZKI/RABA

GUNDUL: Hadiah Restu Angelina digendong neneknya, Ponijah, di ruang Agung Wilis, RSUD Blambangan, kemarin (29/1).

Diah Menunggu Pemasangan Selang BANYUWANGI - Kondisi terakhir balita penderita hydrocephalus stadium akhir, Hadiah Restu Angelina, 5, kemarin (29/1) semakin tampak membaik. Anak pertama Nur Hariyadi (alm) dan Hartatik, 29, itu tinggal menunggu pemasangan selang di kepalanya setelah semua luka di kepalanya sembuh dan kering. Menurut Ponijah, 56, nenek balita asal Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, tersebut cucunya sudah bisa menerima makanan rumah sakit. Sehingga, dirinya tidak lagi kesulitan memberikan makanan. Selain itu, penyakit dermatitis yang juga menghinggapi kulit Diah tidak tampak lagi n Baca Diah...Hal 39

KASUS NARKOBA

Rio Rosano Diganjar 4,8 Tahun Penjara BANYUWANGI - Mantan Ketua Gerakan AntiNarkoba (Granat) Banyuwangi, Rio Rosano Hansa, divonis empat tahun delapan bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Banyuwangi. Adik kandung penyanyi legendaris Banyuwangi, Emilia Contessa, itu dinyatakan bersalah atas kepemilikan narkoba jenis ganja dan sabu-sabu. Dalam persidangan tersebut, Rio dinilai bersalah melanggar Pasal 111 ayat 1 dan Pasal DOK RABA 112 UndangRio Rosano Hansa Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Selain menjatuhkan pidana penjara, majelis hakim yang diketuai Ketut Somanasa itu juga menerapkan sanksi denda Rp 800 juta. Bila tidak dibayar, Rio diwajibkan menjalani kurungan tambahan satu bulan n Baca Rio...Hal 39

KUCUR

NGOPAI

Falsafah Ketan Kirip FALSAFAH ketan kirip memiliki kesan mendalam bagi Asmai Hadi, 67. Mantan sekretaris Kabupaten Banyuwangi itu terkesan dengan rangkaian per gelaran Banyuwangi Festival, yakni ngopi sepuluh ewu di Desa Kemiren. Kala itu dirinya mengusulkan agar tema ngopi sepuluh ewu ditambahi kalimat menjadi ngopi sepuluh ewu, ketan kirip; ojo awu-awu, kepingin sejatine urip n Baca Falsafah... Hal 39

FREDI/RABA

DITERTIBKAN: Aparat gabungan memasang police line di area pabrik hotmix PT. GMM milik Sutrisno di Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro kemarin.

PT GMM Kelir Sempat Disegel Tim Gabungan Tutup Galian C Milik Sutrisno KALIPURO - Perang terhadap penambang galian C ilegal terus berlanjut. Setelah menutup tambang pasir dan batu di wilayah selatan, kemarin (29/1) aparat gabungan menutup tiga tambang di wilayah

Kalipuro. Ada tiga lokasi yang disegel petugas gabungan tersebut. Tiga tambang yang izinnya sudah tidak berlaku itu langsung disegel dengan police line dan tidak boleh beroperasi kembali. Penertiban galian C itu melibatkan tim gabungan dari Polsek Kalipuro, Polsek Wongsorejo, Polsek KPPP, Polairud, Koramil Kalipuro, Satpol PP, dan Kecamatan Kalipuro n Baca PT GMM...Hal 39

NIKLAAS/RABA

MILIK PERORANGAN: Dump truck yang sempat diamankan ke Polres ini sudah dikembalikan kepada pemiliknya. Penyidik tidak bisa menjerat sebagai penadah (340 KUHP) karena alat buktinya tidak kuat.

Pemilik Tambang Bisa Tersangka LANGKAH Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama menutup tambang galian C bukan main-main. Pemilik 30 lebih tambang pasir dan batu yang sudah ditutup bakal diseret ke ranah hukum. Penyidik Reskrim Polres Banyuwangi sudah menyiapkan dasar hukum untuk menjerat para penambang mokong tersebut. Usai menggelar razia

Galian C yang Ditutup Rayon 1 (Wongsorejo, Kalipuro) Q Milik Sutrisno, Desa Kelir, Kalipuro Q Milik Sofiyah, belakang balai Desa Kelir Q Milik Eko Wijono, lokasi Klatak Q Empat galian C di Wongsorejo Q Dua Galian C di Licin Rayon 2 (Glagah dan Licin) Q H. Arif di Desa Tamansuruh, Kecamatan Q H. Ali, Desa Paspan. Q Galian C Dusun Kampunganyar, Desa Gumuk, Licin Rayon 3 ( Polsek Kabat, Rogojampi dan Srono) Q Di Dusun Patoman, Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi, milik Edwin Winarso, 48. Diamankan lima alat berat dan lima drum berisi solar yang diduga bersubsidi. Q Di Desa Karangrejo, Kecamatan Rogojampi, milik Budi. Q Di Desa Karangrejo, Kecamatan Rogojampi, milik H. Sudarsono. Q Di Dusun Plembangrejo, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, milik Bambang Sutrisno. Diamankan satu alat berat dan 11 dump truck.

tambang galian C serentak, polres memintai keterangan sejumlah orang yang terkait aktivitas penambangan. Jeratan atas kasus itu cukup berat. Terkait kasus itu penyidik menerapkan dua undang-undang. Undang-undang pertama yang digulirkan tentang mineral dan pertambangan n Baca Pemilik...Hal 39 REZA FAIRUZ/RABA

Saya lihat dulu Perdesnya seperti apa. Sejauh ini saya belum tahu penarikan retribusi untuk kendaraan jenis apa saja� Anacleto Da Silva Kabag Pemerintahan

Aneh, Pemkab tak Tahu Perdes Tamansari BANYUWANGI - Polemik soal retribusi desa wisata menuju Gunung Ijen senilai Rp 3.000 per orang terus menggelinding. Retribusi yang dipayungi Peraturan Desa (Perdes) Nomor 1 Tahun 2015 Desa Tamansari, Kecamatan Licin, itu terkesan aneh. Bagaimana tidak, meski telah diterapkan sejak akhir Desember 2015 lalu, ternyata pihak Pemkab Banyuwangi belum mengetahui detail Perdes Tamansari tersebut.

Padahal, Pasal 84 ayat (3) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2014 dengan jelas menyatakan perdes dinyatakan mulai berlaku dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat sejak diundangkan dalam lembaran desa dan berita desa oleh sekretaris desa (sekdes). Pada Pasal 84 ayat (4) disebutkan, perdes yang telah diundangkan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada bupati/wali kota sebagai bahan

pembinaan dan pengawasan paling lambat tujuh hari setelah diundangkan. Ketidaktahuan pemkab tentang Perdes Nomor 1 tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tamansari itu diungkapkan Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan, Anacleto Da Silva. Dia mengaku belum bisa memastikan pungutan retribusi desa wisata menuju Gunung Ijen tersebut benar ataukah salah n Baca Aneh...Hal 39

Aktivitas Produsen Ikan Asin di Musim Hujan

Standby Tiga Hari agar Ikan Tidak Basah MUSIM hujan mulai melanda kota Banyuwangi dan sekitarnya beberapa pekan terakhir. Pada musim hujan seperti saat ini, kerja para pembuat ikan asin semakin ribet.

ANTISIPASI: Tahir bersiap mengangkat ikan asin yang dijemur di tepi Jalan Lintas Timur, Kelurahan Kampung Mandar, Banyuwangi.

SIGIT HARIYADI, Banyuwangi DUA ujung jarum tepat menunjuk sudut 270 derajat saat saya memacu motor melintasi Jalan Lintas Timur (JLT), tepatnya di wilayah Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, kemarin (29/1). Jarum pendek berada di angka 9, sedangkan jarum panjang berada persis di angka 12. http://www.radarbanyuwangi.co.id

Rayon 5 (Singojuruh, Songgon dan Sempu) Q Tutup lima tambang. Antara lain milik Glundung di Dusun Wijienan Lor, Desa Singolatren Q H. Masjoyo yang beroperasi di Dusun Cantuk Kidul, Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh Q Sofyan di Dusun Tegalwudi, Desa Bedewang Q dan Sanuri di Dusun Balak Kidul, Desa Balak, Kecamatan Songgon.

Sumantri belum aman, DPD Golkar Jatim sanggah instruksi DPP Ternyata nggak sakti lagi! Pabrik hotmix milik Sutrisno sempat disegel Pak Kapolres maju terus, jangan mau diintervensi!

SIGIT HARIYADI/RABA

Artinya, kala itu hari sudah menjelang siang. Lebih tepatnya pukul 09.00. Meski demikian, mendung yang menggelayut di langit membuat

suasana kota Banyuwangi seolah-olah masih sangat pagi, seperti pukul 05.00 atau 06.00. Dalam kondisi demikian, laki-laki paro

baya duduk seorang diri di poskamling di tepi JLT yang berlokasi di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, itu n Baca Standby...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


OLAHRAGA RADAR BANYUWANGI

30

Jawa Pos

Sabtu 30 Januari 2016

PS TNI Bawa Skuad Terbaik BANYUWANGI - Persewangi harus benar-benar mematangkan persiapan jelang menghadapi PS TNI di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Minggu besok (31/1). Sebab, calon lawan datang dengan skuad terbaik seperti pada saat melakoni turnamen Jenderal Sudirman lalu. Legimin Raharjo dkk akan merapat ke Kota Gandrung pada Jumat besok (29/1). Saat ini tim besutan Suharto AD itu melakukan pemusatan latihan di Bogor, Jawa Barat. Mereka direncanakan datang ke Bumi Blambangan menumpang pesawat dari Bandara Halim Perdana Kusuma menuju Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Sebelum landing di Banyuwangi, mereka akan transit

ISTIMEWA

SRITANJUNG MASA KINI: Sebanyak 20 Finalis Putri Sritanjung akan beradu kecerdasan, kepiawaian di atas catwalk, serta penonjolan keteladanan Putri Sritanjung.

Malam Ini Grand Final Putri Sritanjung SEBANYAK 20 Finalis Pemilihan Putri Sritanjung yang telah ditetapkan para dewan juri pekan lalu (24/1), terus menjalani agenda padat pendidikan dan pelatihan (Diklat), pengenalan lingkungan, dan pematangan koreo. Lembaga Seni Akting dan Perfilman (LSAP) Banyuwangi selaku penyelenggara Pemilihan Putri Sritanjung, menginginkan para finalis benar-benar memenuhi unsur-unsur karakteristik personality Putri Sritanjung. Di antaranya, memiliki sifat-sifat inner beauty, kecerdasan, kejujuran, ketulusan, keikhlasan, kesetiaan, lemah lembut, berkepribadian luhur dan yang lainnya. Ketua Umum LSAP Banyuwangi, Denny Sun’anudin mengungkapkan, diklat yang diberikan oleh pemateri kepada 20 finalis mencakup bidang budaya dan kebudayaan, kepariwisataan, seni akting dan perfilman, modelling, kepribadian, pengenalan lingkungan, bahasa Inggris, pendidikan dasar pers serta beberapa bidang lainnya. Sehingga siapa pun yang nanti dinobatkan sebagai juara Putri Sitanjung di malam Grand Final Pemilihan Putri Sritanjung, Sabtu 30 Januari 2016 mulai pukul 18.00 hingga

selesai di Gesibu Blambangan Banyuwangi, adalah memang yang terbaik. “Impian LSAP sudah jelas, yakni ingin melahirkan Putri Sritanjung-Putri Sritanjung masa kini yang terintegrasi dengan sifatsifat luhur Putri Sritanjung yang melegenda itu. Di samping juga memiliki kecerdasan serta berkepribadian baik yang patut untuk dibanggakan oleh masyarakat Banyuwangi,” ujar Denny. Sedangkan Ketua 1 LSAP, Bambang Purwanto menyatakan, membentengi moralitas bangsa sudah selayaknya melalui kaum perempuan. Mengingat posisi kaum perempuan bukan hanya istimewa tetapi juga sangat strategis untuk membangun moralitas bangsa. Mengenai daya pikir dan wawasan, lanjut pria yang akrab dipanggil Bambang Sumber itu, LSAP secara optimal memandu para finalis untuk mencapai jenjang yang melampaui kemampuan dan wawasan finalis sebelumnya. Dikatakan, LSAP sudah memberikan banyak teori dan praktik, diharapkan para finalis mampu memotret sebuah fenomena melalui rasa dan daya pikir. (*)

Apakah Anda Yang Kami Cari..? Kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri gula pasir (kristal putih) dengan wilayah kerja di Glenmore, Banyuwangi-Jawa Timur. Mengundang tenagatenaga potensial yang gigih, ulet, mau bekerja keras, mampu bekerja secara individual dan dalam team, memiliki motivasi tinggi, dan punya integritas untuk berkembang bersama, dari jurusan berikut:

1. SMK jurusan Kimia 2. SMK jurusan Mesin 3. SMK jurusan Fisika 4. SMK jurusan Instrumen 5. SMK jurusan Listrik RENDRA KURNIA/RABA

Gowes Sehat Polres – JP RaBa KEGIATAN olahraga rutin Jumat pagi Polres Banyuwangi berlangsung tidak seperti biasanya kemarin (29/1). Sebelum senam pagi, Kapolres AKBP Bastoni Purnama dan anggota gowes menelusuri Jalan Brawijaya, Jalan Barong, Jalan Kuntulan, Jalan Widuri, Desa Banjarsari, Desa Rejosari, Desa Pendarungan, Dusun Jurangjero, Jalan Raya Jember, Jalan S Parman, dan kembali ke Polres di jalan Brawijaya. Dalam acara gowes Jumat Pagi itu, personel Polres juga mengajak JP-RaBa Cycling Team. (bay)

Musorkablub Positif Dihelat 17 Februari BANYUWANGI – Jadwal musyawarah olahraga luar biasa (Musorkablub) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi akhirnya menemui titik terang. Ajang untuk memilih ketua umum KONI Banyuwangi itu akan digeber pada 17 Februari 2016 mendatang. Kepastian itu berdasar hasil rapat pengurus KONI Banyuwangi bersama dengan kalangan cabang olahraga (cabor) kemarin (29/1). Pelaksana tugas (Plt) KONI Banyuwangi, Fandi Ahmad Joko mengonfirmasikan tentang rencana pelaksanaan Musorkablub tersebut. Fandi menyampaikan, bahwa ada keputusan bersama mengenai pelaksanaan Musorkablub. Meski telah disepakati bersama,

AKBAR KONSTRUKSI N

KA AHLI MENGERJA

BAJA BERAT

Antara Lain :

DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL

081 234 555 255 PURWOHARJO - BANYUWANGI

diri maupun dicalonkan. Menurut dia, siapa saja boleh ambil bagian dalam perebutan kursi ketua KONI Banyuwangi. ‘’Siapa saja, silakan,’’ katanya. Yang terpenting, papar dia, calon ketua umum KONI Banyuwangi harus siap menjalankan amanah organisasi. Mampu memberikan prestasi hebat untuk Banyuwangi. ‘’Prestasi kita tidak boleh berhenti,’’ ujarnya. Fandi enggan memberikan jawaban mengenai dirinya dicalonkan menjadi ketua umum KONI Banyuwangi masa bakti 2016-2017 itu. Padahal, nama dia juga masuk salah satu kandidat. ‘’Itu hanya isu, yang terpenting bagaimana prestasi Banyuwangi tetap ditingkatkan,’’ katanya. (ton/bay)

tapi perlu ada berbagai tahap agar pelaksanaan tersebut berjalan sesuai rencana. ‘’Semua

telah sepakat jadwal pelaksanaan Musorkablub,’’ jelasnya. Karena telah disetujui ber-

sama, kata Fandi, maka KONI Banyuwangi segera melakukan koordinasi dengan KONI Jawa Timur (Jatim). Sebab, ajang Musorkablub tersebut otomatis melibatkan pengurus KONI Jatim. ‘’Kita segera ajukan permohonan,’’ papar tokoh pemuda asal Kecamatan Genteng itu. Fandi menyebut, jadwal musyawarah luar biasa bisa jadi berubah. Hal itu jika KONI Jatim ternyata memiliki agenda lain. ‘’Kita usahakan bisa terkabul,’’ bebernya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Mengenai bursa calon ketua umum KONI Banyuwangi ke depan, Fandi mengaku tidak mengetahui siapa saja namanama yang bakal mencalonkan

SITUBONDO

STNK

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Kasir

Hlg STNK P 3457 YH an Siti Syamsiah, Jl. Tumapel No. 01 B RT. 3/3, Kel. Tamanbaru

Innova

Honda Brio

Kita segera ajukan permohonan ke KONI Jatim. Mudahmudahan KONI Jatim tidak ada agenda kegiatan lain pada tanggal tersebut. Kita usahakan bisa terkabul.’’ Fandi Ahmad Joko Plt Ketua KONI Banyuwangi

Honda Istana Jember Mmbthkn Kasir, W, Max 28 Th, Pend Min D3 Smw Jrusn Menguasai Ms.Word&Excel, Penempatan di Situbondo Krm Lamaran Ke Jl. A.Yani No.110 D, S i t u b o n d o

BANYUWANGI

Lowongan Kerja G a j a h G ro u p ya n g b e r g e ra k d i bidangJasa Keuangan dan Perdagangan membuka lowongan pekerjaan untuk posisi : 1. Administrasi 2. Marketing 3. Teknisi Elektronik Persyaratan : Pria / Wanita Usia maksimal 30 tahun Punya SIM C Menyukai tantangan, ulet, jujur, pekerja keras Pendidikan minimal SMA sederajat

Hlg SIM C+STNK P 5679 VV an Sunardi, Dsn. Purwosari Ds. Benculuk, Kec. Cluring Hlg STNK P 6658 ZG an Umi Eliyana, Dsn. Krajan Barat RT. 4/2, Ds. Singojuruh

Gajah Group

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Persyaratan : 1. Warga Negara Indonesia, usia maksimal 30 tahun pada tanggal 28 Februari 2016 2. Nilai UAN minimal 7 3. Karena sifat pekerjaan yang dilakukan, dibutuhkan laki-laki 4. Diutamakan berpengalaman di bidangnya 5. Bersedia ditempatkan di Glenmore Banyuwangi 6. Bersedia mengikuti tes yang dilaksanakan di Jember 7. Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat dari Instansi atau Badan Hukum Pemerintah maupun Swasta. Kirim surat lamaran dengan melampirkan: 1. Curiculum vitae (wajib mencantumkan no telepon dan alamat email yang mudah dihubungi) 2. Foto copy KTP atau SIM 3. Ijazah dan rincian nilai UAN yang dilegalisir 4. Pas foto terbaru berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 2 lembar 5. Surat keterangan sehat serta tidak buta warna dari dokter 6. Surat pengalaman kerja (bila ada) 7. Surat Keterangan Catatan Kepolisian/SKCK (asli atau foto copy yang dilegalisir). Lamaran dapat dikirim via pos atau diserahkan langsung kepada:

Panitia Seleksi Penerimaan Karyawan

PT Industri Gula Glenmore Jl. Gajah Mada 249 Jember Lamaran paling lambat diterima panitia pada tanggal 10 Februari 2016 atau tanggal 5 Februari 2016 cap pos. Bila jumlah pelamar melebihi kapasitas jumlah yang akan diseleksi, panitia akan memanggil sejumlah kuota yang dibutuhkan. Pengumuman peserta yang berhak mengikuti tes akan diumumkan melalui website www.lpp.ac.id dan www.ptpn12.com dan Keputusan Panitia bersifat mutlak. Panitia tidak melayani surat menyurat & telepon yang berkaitan dengan hasil tes. Selama proses seleksi, akomodasi dan transportasi tidak ditanggung Panitia.

HATI-HATI PENIPUAN..!! Kami Tidak Menggunakan Jasa Perantara dan Tidak Memungut Biaya Apapun Dalam Proses Rekruitmen Ini

BANYUWANGI Wringin Putih Muncar

Dijual Innova Th ‘013/’09 Disel, Silver Manual Hrg 235/175 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb: 082142194111

Djl Honda Brio P 1687 VR 25-09-2016 Type 1,2 EAT Th ‘15, Warna Merah, Tangan Pertama di Jl Singosari 27 Tamanbaru, Banyuwangi Hub: 08113503009

Djl Tanah Ls 2500 m, SHM, Kertosari, Bwi, Dkt Lap. Bola dan Lap. Basket, Tanah Prospek dan menjajikan Hub: 081326762684

Depan Polsek Ketapang Djl Tanah L 475 m2 Lokasi Dpn Polsek Ketapang, Banyuwangi Hub: 081381683752

BANYUWANGI The Lagoon

GENTENG

Disewakan Ruko The Lagoon, Jl. Yos Sudarso No. 7&8 B.Wangi perbuah 35 Jt Min 3 Th Berminat Hub: 0811348054

Kaligondo Djl Tanah 3260m2, SHM 688, lokasi strategis cocok u/ berbagai usaha, Kaligondo Gtg Bwi, Hub : Sudarsono 085236509927

Mau pasang lowongan? Hubungi HP: 08123353502

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Cantumkan kode jurusan di pojok kiri atas, pada sampul surat lamaran.

Kertosari

Hlg STNK P 2906 W an Suwardi, Dsn. Kedunen RT. 1/3, Ds. Bomo, Rogojampi Hlg STNK P 6656 XF an Sucahyono, Dsn. Krajan RT. 1/2, Ds. Bajulmati, Wngsrjo

(Kode: A) (Kode: B) (Kode: C) (Kode: D) (Kode: E)

Djl Tnh L 2.090 M2 300 Jt Lok. Ds.Wringinputih Muncar Bwi SHM an Aslamiyah PPJB No. 18 Notaris Wibowo Ibo Sarwono 031-8988308

Kirimkan lamaran lengkap ke : Jalan Gajah Madano 22A - Banyuwangi

di Bandara Djuanda, Surabaya. General koordinator PS TNI, Amin, mengungkapkan rombongan PS TNI komplet. Para pemain yang akan menghadapi Persewangi berjumlah 24 orang. ‘’Ofisial 10 orang,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi tadi malam. Dia menyebut, tidak ada perubahan komposisi pemain yang disertakan dalam menghadapi Persewangi nanti. Skuad yang ada serupa dengan saat PS TNI mengarungi Piala Jenderal Sudirman lalu. ‘’Ada satu pemain tambahan,” terangnya. Nama-nama seperti Legimin Raharjo, M. Abduh Lestaluhu, Dimas Drajat, Wawan Febrianto, Manahati Lestusen, dan Hardiantono, masuk skuad terbaik PS TNI. (ton/c1/als)

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


sabtu 30 januari

TAHUN 2016

Halaman 31

Paripurna Istimewa Hari Senin Pelantikan DadangYoyok Tinggal Tunggu Keputusan Mendagri SITUBONDO – Pelantikan bupati-wakil bupati terpilih Kabupaten Situbondo tinggal menunggu keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Sebab, DPRD Kabupaten Situbondo tinggal melaksanakan paripurna istimewa pengumuman bupati-wakil bupati terpilih. Berdasarkan rapat Badan Mu­ syawarah (Banmus) DPRD

ke­marin (29/1), paripurna istimewa akan dilaksanakan Hari Senin (1/2) mendatang. ”Semuanya clear dan kita mengagendakan rapat paripurna istimewa itu pada Hari Senin,” terang Zeiniye, wakil Ketua DPRD Kabupaten Situbondo. Dalam rapat Banmus kemarin, dibahas juga agenda DPRD selama satu bulan ke depan. Akan tetapi, menurut Zeiniye, pengagendaan paripurna istimewa menjadi agenda paling strategis dalam rapat tersebut n  Baca Paripurna...Hal 32

HABIBUL ADNAN/JPRS

Hanya Empat Kecamatan Terhindar Banjir

SITUBONDO –Masyarakat Kabupaten Situbondo harus lebih waspada dengan bencana banjir. Sebab, berdasarkan ramalan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Goefisika (BMKG) hanya empat kecamatan yang tidak berpotensi banjir bandang. Selebihnya, semua kecamatan, rawan terjadi

bencana tersebut. Keempat Kecamatan yang masuk kategori tidak berpotensi banjir adalah Kecamatan Panarukan, Kapongan, Jangkar, dan Kecamatan Kendit. Itu pun bisa benar-benar aman dari bencana alam itu jika curah hujan normal n  Baca Hanya...Hal 32

BANYAK BATU: Banjir bisa terjadi karena luapan air Sungai Sampean Baru ini. Namun, saat ini, volume air masih kecil.

HABIBUL ADNAN/JPRS

MUSYAWARAH: Anggota Banmus DPRD membahas agenda paripurna istimewa pengumuman bupati-wakil bupati terpilih, kemarin.

panji

Tabrak Pemgemudi Betor hingga Tewas

NUR HARIRI/JPRS

TIDAK SEKOLAH: Anis Junaedi, siswa SMPN 3 Panji yang menjadi korban pemukulan oknum guru, di rumahnya Desa Juglangan, kemarin (29/1).

RUSAK: Kondisi mobil Avanza usai menabrak betor yang diamankan di Unit Laka Satlantras Polres Situbondo, kemarin (29/1).

Siswa SMP Pingsan Dipukul Guru Agama

2 - 0 Untuk Pelaku Curanmor

Sanksi kekerasan fisik oleh seorang guru terhadap muridnya masih saja terjadi di Kota Santri. Kali ini seorang siswa di SMPN 3 Panji sampai jatuh pingsan setelah sebelumnya dipukul oknum guru Agama. Korban bernama Anis Junaedi, 14, warga Kampung Air Mancur, RT 2 RW 3, Desa Juglangan, Kecamatan Panji n  Baca Siswa...Hal 32

kota

Pencuri Burung Love Bird Terekam CCTV Pria misterius nekat mencuri sedikitnya 20 ekor burung love bird, kemarin (29/1). Aksi pelaku ini terekam closed circuit television (CCTV) milik korban Supriono, 44, warga Dusun Lugundang Barat, Desa Talkandang, Kecamatan Kota Situbondo. Sekitar pukul 11.30, pelaku naik ke pagar dan melompat ke halaman rumah Supriono. Pria tersebut selanjutnya menuju ke sangkar burung ukuran jumbo. Begitu sampai di sangkar burung, pria itu merusak kunci pintu. Seluruh burung love bird yang berjumlah 20 ekor langsung disikat. Setelah berhasil mengambil burung, pelaku kemudian kabur melalui pagar yang semula dia lewati. Aksi pencurian disiang bolong ini tidak diketahui oleh siapa pun. Sebab, kondisi di lokasi sekitar pada waktu itu sedang sepi dan korban pencurian sedang berada di luar rumah. Begitu Supriono pulang, dia yang biasa melihat burung peliharaan kontan terkejut karena sangkar burung sudah kosong. Dia selanjutnya bertanya-tanya kepada sejumlah warga sekitar. Namun, upaya ini sia-sia karena tidak ada orang yang mengetahuinya n  Baca Pencuri...Hal 32

NUR HARIRI/JPRS

Kali Ini Gasak Honda Beat di Apotik Candra SITUBONDO – Belum satu pekan pencurian motor terjadi SDN 1 Dawuhan, lagi-lagi kasus serupa kembali terjadi. Siang kemarin (29/1) sepeda motor Honda Beat Nopol P 5750 FI yang diparkir di depan Apotik Candra, Jalan Raya

Sucipto, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo dibawa kabur pencuri. Korbannya adalah Tri Joko Cahyono, 30, warga Dusun Talkandang Timur RT 2 RW 2, Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo. Pada waktu hilang, sepeda motor ini dibawa adik korban, Indah Lestari, 19, untuk membeli obat ke apotek. Indah Lestari datang ke apotek sekitar pukul 12.30 bersama salah seorang temannya. Dia memarkir

sepeda motor Honda Beat tepat di halaman apotek. Sayang, gadis ini tidak mengunci setir. Dia selanjutnya membeli obat di Apotek Candra tersebut. Siapa sangka, pada saat Indah Lestari melangkah masuk ke apotek, kawanan pencuri langsung menggasaknya. Suasana apotek yang cukup sepi membuat pelayanan cepat dilakukan. Di Apotek Candra, Indah Lestari dan temannya hanya sekitar lima menit n  Baca 2 - 0...Hal 32

PANJI - Polres Situbondo terus mendalami insiden kecelakaan yang menewaskan pengemudi becak motor (betor), di Jalan Raya Pantura Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kamis (28/1) lalu. Korban tewas adalah Kusno, 57, warga Dusun Krajan RT 2 RW 1, Desa Panji Lor, Kecamatan Panji. Data yang berhasil dikumpulkan, sekitar pukul 03.00 korban hendak ke Pasar Panji. Dia mengendarai betor dari arah utara ke selatan jalan. Diduga korban kurang memperhatikan arus lalu lintas di Jalan Pantura

yang datang dari arah timur dan barat. Nah, di saat korban menyeberang sekitar pertigaan Pasar Panji, tiba-tiba datang mobil Avansa Nopol N 1798 BK bertuliskan Universitas Kanjuruhan, Malang dari arah barat. Jarak yang dekat membuat sopir mobil Avansa, Moch Maksum, 50, warga Jalan Simpang Dieng Utara No 8, RT 7 RW 6, Sukun Kota, Malang tidak nutut mengerem mobilnya. Betor tersebut akhirnya dihantam moncong mobil Avanza n  Baca Tabrak...Hal 32

NUR HARIRI/JPRS

TERBURU-BURU: Indah Lestari di belakang kakaknya hendak melaporkan pencurian sepeda motor ke SPKT Polres Situbondo, kemarin (29/1).

Liburan Bersama Karyawan Perhutani Bondowoso ke DIJ (2-Habis)

Demi Bisa Kunjungi Marioboro, Tidak Langsung Istirahat Perjalan panjang liburan bersama karyawan Perhutani Bondowso selama tiga hari (22-24/01) lalu, berakhir mengesankan. Selain menikmati sejumlah tempat wisata, pada malam hari, rombongan masih bisa puas berbelanja di Marioboro.

dari berbagai penjuru. Kala itu, rombongan karyawan Perhutani yang sedang berlibur ke sejumlah wisata di Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) baru saja tiba di hotel. Wajah lelah tergambar dari raut muka masing-masing. Maklum, perjalanan hari itu ditempuh seharian penuh. Sesampainya di hotel, rombongan tidak lagsung masuk ke hotel. Mereka harus menunggu sekitar 30 menit. Penyebabnya, kamar ternyata belum dibagi. ”Kita menggunakan dua hotel. Nanti yang di hotel kedua harus pindah,” ujar Ading, EO dalam liburan tersebut n  Baca Demi...Hal 32

HABIBUL ADNAN, Situbondo Sang surya di langit Jogjakarta sudah menuju ke tempat peristirahatannya. Matahari sudah condong ke arah barat. Malam akan segera tiba. Benar saja, tidak lama setelah itu, kumandang Adzan Magrib terdengar

HABIBUL ADNAN/JPRS

BERLIBUR: Rombongan baru sampai di hotel. Di Hotel inilah, rombongan beristirahat.


RA D AR s i t u b o n do

afriCa Van java Imbau Guru Tidak Melakukan Kekerasan Tertunda karena Rapat Internal antara Pimpinan

32

Jawa Pos

n siswa...

Sambungan dari Hal 31

n paripurna...

Sambungan dari Hal 31

Hal ini berdasarkan salinan berita acara penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo yang dikirim ke DPRD beberapa waktu lalu. Dalam salinan berita acara itu, KPU meminta agar DPRD mengagendakan pelaksanaan paripurna. ”KPU berdasarkan perintah Undangundang,” kata Zeiniye. Rapat Banmus sempat molor

beberapa jam. Rapat baru dimulai sekitar pukul 11.00. Padahal, sedianya rapat dimulai pukul 09.00. Zeiniye menerangkan, rapat tertunda karena sebelumnya ada rapat internal antara pimpinan DPRD dengan para pimpinan fraksi. ”Mengawali dengan rapat pimpinan DPRD berasama ketua fraksi tadi,” tambah Zeiniye. Politisi berjilbab itu mengaku, yang dibahas dalam rapat tersebut adalah penya-

maan persepsi regulasi perundang-undangan tentang pengumuman bupati-wakil bupati oleh DPRD dalam paripurna istimewa. Dijelaskan, bahwa usulan pelantikan bupati harus melampirkan berita acara hasil paripurna pegumuman DPRD. ” Akhirnya, kita semua memiliki pemahaman yang sama tentang regulasi itu,” teraangnya. Tentang penjadwalan oleh Banmus kemarin sekaligus mematahkan spekuliasi rapat

tidak akan memenuhi kuorum. Hanya sebagian kecil saja anggota Banmus yang tidak hadir. Rapat dinyatakan kuorum karena jumlah anggota yang mengikuti rapat lebih setengah dari seluruh anggota Banmus. Dengan penjadwalan itu, sudah tidak ada lagi batu sandungan pelantikan bupati-wakil bupati terpilih di DPRD. Sebab, dalam paripurna Senin mendatang, tidak harus kourum. Sifatnya, DPRD hanya mengumumkan saja. (bib/pri)

BPBD Berkomunikasi dengan Desa dan Kecamatan n hanya...

Sambungan dari Hal 31

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Zainal Arifin mengungkapkan, jika curah hujan tinggi, bukan tidak mungkin keempat kecamatan ini dilanda banjir. Berdasarkan, ramalan BMKG, dua diantara empat kecamatan yang tidak berpotensi banjir itu, gerakan tanahnya masuk kategori tinggi. Keduanya adalah Kecamatan Panarukan dan Kecamatan Kendit. Gerakan tanah kategori tinggi adalah daerah yang mempunyai potensi tinggi terjadi gerakan tanah. ”Pada zona ini, dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal. Dan ini bisa berakibat banjir,” terang Zainul Arifin, Menurut dia, diantara daerah yang berpotensi banjir, ada beberapa lokasi yang terbilang cukup parah. Potensi banjirnya sangat tinggi. Salah satu contohnya adalah di Desa Mojodungkul, Kecamatan Suboh. Di tempat ini, jika curah hujan tinggi, rawan terjadi longsor. Sebab, seperti yang diketahui, kondisi tanah di permukiman dataran tinggi sudah retak. ”Jika terjadi longsor, otomatis akan menutupi sungai yang ada dibawahnya,” kata Zainul.

Kasus pemukulan ini sebenarnya terjadi sekitar pukul 12.00 Kamis (28/1) lalu. Namun, oleh orang tua siswa, baru dilaporkan ke Mapolsek Panji kemarin (29/1). Oknum guru yang dipolisikan berinisial DV, 26, warga Desa gebangan, Kecamatan Kapongan. Data yang berhasil dikumpulkan, DV tidak hanya memberi sanksi fisik kepada Anis Junaedi. Dia juga diduga memberikan sanksi siswa lain yang jumlahnya sekitar sepuluh orang. Sanksi dilakukan usai salat dzuhur di musala sekolah. Menurut keterangan Anis, usai Salat dzuhur dirinya langsung meninggalkan musala. Tibatiba Anis dan sekitar sepuluh siswa lainnya dipanggil Guru Agama tersebut. “Saya dipanggil setelah salat dzuhur. Katanya tidak (baca wirid atau salawat) sampai selesai. Jadi saya dan siswa lain disanksi,” kata, putra pasangan suami istri Imam, 40, dan Masturiya, 34, ditemui di rumahnya, kemarin (29/1). Dirinya dan siswa lain diberi sanksi fisik. Yaitu dipukul menggunakan gagang sapu lidi. Pada waktu sanksi diberikan, ada

siswa yang menangkis dan menahan pukulan oknum guru. “Saya waktu itu tidak melihat, tiba-tiba kena pukulan. Jadi saya langsung jatuh (kejangkejang dan sempat pingsan),” paparnya. Ironisnya, kondisi siswa yang demikian hanya ditolong oleh teman-temannya. Bahkan, siswa tersebut diantar oleh siswa lain hingga ke rumahnya tanpa seorang guru. “Guru yang memukul juga tidak mengantar,” timpal Masturiya, ibu Anis. Hal inilah yang membuat keluarga semakin tidak terima. Guru yang sudah memukul tidak mempedulikan anaknya yang sudah diberi sanksi fisik. “Guru macam apa melihat siswanya sudah kesakitan tidak dihiraukan. Dibawa ke Puskesmas atau diantar pulang kan bisa. Ini tidak ada tanggung jawab,” paparnya. Menurut keterangan keluarga Anis, siang kemarin (29/1) sekitar sebelas guru dari SMPN 3 Panji sudah ke rumahnya. Mereka meminta maaf atas tindakan sanksi fisik yang diberikan oknum Guru Agama tersebut. “Tadi ke sini, kalau tidak salah ada sebelas orang termasuk guru yang memukul itu. Tapi gimana lagi anak saya sampai

Sabtu 30 Januari 2016

pingsan, ya saya tidak mau,” paparnya. Di rumah tersebut, DV menyebut bahwa Anis dan beberapa siswa lain diberi sanksi karena keluar terlebih dahulu usai salat. Bahkan, oknum guru juga menyebut jika Anis kesurupan. Namun, pihak korban tidak percaya begitu saja dan menyerahkan kasus pemukulan ini kepada polisi. “Sewaktu saya tanya kenapa anak saya tidak diantar, katanya dia sedang mengunci pintu,” kata ibu korban. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengaku pihaknya baru menerima laporan tersebut. kasus pemukulan siswa atau anak dibawah umur tersebut nantinya akan ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Satreskrim Polres Situbondo. Pihaknya menghimbau kepada seluruh guru agar tidak main sanksi kekerasan fisik dalam memberiksan sanksi kepada siswanya. Sebab, pemukulan dengan alasan apapun tidak dibenarkan secara hukum. “Laporannya di Polsek Panji. Pastinya kasus ini akan ditindaklanjuti dengan memeriksa sejumlah saksi termasuk oknum guru yang dilaporkan,” paparnya. (rri/pri)

Pencuri Juga Gasak Indomart n pencuri...

Sambungan dari Hal 31

HABIBUL ADNAN/JPRS

TENANG: Seorang warga memancing di salah satu sudut Sungai Sampean Baru yang melintas di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan.

Jika itu yang terjadi, volume air akan menjadi lebih tinggi. Zainul menerangkan, limpahan air sudah pasti akan meluber ke rumah-rumah warga serta lahan pertanian. ”Dan jika itu yang terjadi, sudah pasti terjadi banjir,” terangnya. Banjir tidak hanya akan terjadi di tempat tersebut. Beberapa desa yang bersebelahan juga akan terkena gerusan air. Sep-

erti Desa Gunungmalang, Desa Buduan, dan Desa Ketah. ”Sebab, secara geografis antar Desa Mojodungkul dengan desa yang lain sudah menurun. Jadi airnya sudah pasti akan kesana,” kata Zainul. Terkait dengan ancaman banjir, Zainul mengaku telah berkomunikasi dengan aparat pemerintah kecamatan, pemerintah desa, serta kepada warga.

”Kita minta agar selalu waspada. Apabila terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi, segera mengambil langkah antispasi untuk mengungsi,” terangnya. Menurut Zainul, imbauan agar warga tetap waspada ini tertuju kepada seluruh masyarakat Situbondo. Dia menerangkan, semua tempat berpotensi terjadinya banjir jika curah hujan tinggi. (bib/pri)

Supriono selanjutnya membuka rekaman CCTV yang ada di rumahnya. Dari kamera CCTV dirinya melihat ada seorang pria yang masuk ke halaman rumahnya dan menggasak love bird miliknya. Dengan alat bukti itu, Supriono memutuskan untuk melapor kepada polisi karena dirinya mengalami kerugian sekitar Rp 20 juta. dia juga harapan pelakunya bisa ditangkap. Sementara itu, kasus pencurian yang terekam CCTV juga terjadi di Toko Alfamart, di Jalan Raya WR. Supratman, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota Situbondo. Insiden ini terjadi sehari sebelum pencurian burung mi-

lik Supriono. Dengan terjadinya pencurian tersebut, salah satu pegawai toko, Bahrusi, 23, warga Desa Lombok Wetan, Kecamatan Wonosari, Bondowoso, langsung lapor polisi. Dalam laporan, disebutkan bahwa seorang pria masuk ke dalam toko Alfamart. Pelaku tersebut selanjutnya menuju ke rak barang seperti pembeli pada umumnya. Tidak disangka, pelaku yang konon bertubuh gemuk ini memasukkan sejumlah barang ke dalam jaketnya. Diantara barang yang dicuri adalah empat buah pembersih wajah merek ponds, shampoo, dan barang-barang lainnya. Aksi ini dicurigai oleh pegawai karena dirinya cukup lama dan barang-barang yang sempat akan

dibayar dikembalikan ke rak barang. Nah, setelah rekaman CCTV di cek, ternyata benar pria ini melakukan pencurian. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda nanang Priambodo membenarkan dua aksi pencurian yang terekam kamera tersebut. Menurutnya, berdasar laporan dari korban, pihaknya langsung memburu dua pria berbeda yang sama-sama terekam CCTV tersebut. “Kasus ini masih kami selidiki. Beberapa petugas terus melakukan pencarian terhadap kedua pelaku pencurian. Semoga saja dengan rekaman CCTV tersebut kedua pelaku cepat ditangkap,” papar Nanang Priambodo. (rri/pri)

Amankan Mobil dan Betor Korban Tewas n tabrak...

Sambungan dari Hal 31

Akibatnya, Kusno dan betor miliknya terlempar. Tubuhnya membentur keras jalan aspal sehingga sekujur tubuhnya mengalami luka-luka. Puluhan warga yang berada di sekitar pasar, kontan membantu mengevakuasi korban dan melapor-

kan kasus kecelakaan ini kepada polisi. Tak hanya itu, warga juga meminta agar sopir Avanza tetap berada di lokasi. Begitu polisi tiba, Kusno yang luka berat di kepalanya langsung dibawa ke RSUD Abdoer Rahem Situbondo. Sayang, nyawa Kusno tidak dapat diselamatkan. Dia tewas setelah beberapa saat menjalani perawatan medis di

IGD RSUD. Sementara itu, pihak kepolisian mengaku masih menyelidiki kasus kecelakaan yang membuat tewas pengemudi betor tersebut. Guna penyelidikan lebih lanjut, polisi mengamankan mobil Avansa Kampus Kanjuruhan serta mengamankan betor milik korban tewas.

Dikonfirmasi, Kanit Laka Satlantas Polres Situbondo, Iptu Sutanto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kecelakaan tersebut. “Belum ada tersangka, masih kita dalami. Kalau keterangan saksi-saksi sementara ini diduga betor kurang hati-hati. tetapi utuk pastinya akan kita dalami lagi,” paparnya. (rri/pri)

HABIBUL ADNAN/JPRS

MINIM FASILITAS: Dishubkominfo akan segera melengkapi double way di Pantura Asembagus dengan rambu-rambu.

STNK Ada di Dalam Sadel Motor Hati-Hati di Double Way Asembagus

n 2 - 0...

Sambungan dari Hal 31

Begitu Indah keluar, dirinya terkejut melihat sepeda motor warna putih milik kakaknya sudah hilang. Korban ini berusaha mencari tahu dengan bertanya kepada orang yang ada di sekitar lokasi. Beberapa orang menyebut, jika ada dua orang pria bertato di bagian tangan yang membawa sepeda motor Honda Beat. Na-

mun, mereka tidak menyangka jika kedua pria tersebut adalah pencuri. Pelaku pencurian diduga kuat sudah ada di sekitar lokasi pada saat Indah lestari memarkir sepeda motornya. Pelaku kemudian menggasak sepeda motor korban begitu melihat ada kesempatan bagus. Mengetahui sepeda motornya raib, Indah selanjutnya memberi tahu kakaknya, Tri Joko Cahyono. Keduanya kemudian

melapor kepada polisi. “Saya lupa tidak mengunci setir. Mungkin sekitar lima menit, ternyata sepeda motor saya sudah hilang. Kata orang-orang disana dibawa kabur ke selatan,” kata Indah kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo di ruang SPKT Polres Situbondo. Sementara itu, menurut Tri Joko Cahyono hilangnya sepeda motor miliknya lengkap dengan STNK sepeda motor. “STNK ada di dalam sadel.

Ini saya minta keterangan ke Adira karena STNK-nya juga ikut hilang,” ujarnya. Laporan sepeda motor hilang ini oleh polisi langsung dilakukan olah TKP. Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto menyebut beberapa petugas langsung ditugaskan melakukan pencarian Honda Beat kreditan tersebut. “Petugas langsung kami kerahkan. Sekarang masih diselidiki,” tegasnya. (rri/pri)

Tak Jadi Berkunjung ke Gua Gunung Kidul n demi...

Sambungan dari Hal 31

Benar saja, sebagian besar diantara rombongan harus pindah hotel. Bahkan, karena perpindahan tempat penginapan, ada diantara rombongan yang berpisah kamar dengan istrinya. Saya saja satu kamar dengan salah satu karyawan yang tidak sekamar dengan istrinya. Namun, hal itu tidak menjadi masalah. Buktinya, tidak ada yang komplain. Peristirahatan malam itu berjalan lancar-lancar saja. Mereka yang berpisah dengan suami/istrinya, bisa menerima. ”Ah, Cuma berpisah malam ini saja,” kata Nandra, pegawai Perhutani yang sekamar dengan saya. Malam itu, setelah mandi, beristirahat sejenak, rombongan tidak langsung tidur. Masih ada tempat yang harus dikunjungi. Tidak sempurna rasanya jika harus di lewati begitu saja. ”Harus

HABIBUL ADNAN/JPRS

RAMAI: Musik khas Jogja di kawasan Malioboro.

dikunjungi,” kata Ading, selaku EO kepada seluruh rombongan. Tempat itu adalah Marioboro. Kawasan perbelanjaan khas Jogja yang memiliki panjang 2,5 kilometer. Di pepanjang jalan ini, kita bisa menemukan beragam suvenir khas, mulai dari kaos, batik, blangkon, kerajinan tangan, sampai bakpia patok dan yangko yang merupakan jajanan khas Jogjakarta. Dari lokasi hotel, jaraknya tidak sampai satu kilometer.

Karena itulah, dari hotel, kami hanya berjalan kaki. Malam itu berlalu begitu saja. Setelah mengelilingi Marioboro, sebagian besar rombongan balik ke hotel. ”Perjalanan besok masih panjang. Sekarang persiapkan tenaga,” pinta Ading. Pria asal Kabupaten Probolinggo itu meminta semua rombongan untuk istrahat. Ading menerangkan, ada beberapa lokasi yang akan dikunjungi. Diantara

tempat-tempat tersebut, ada dua lokasi wisata yang cukup menggiurkan. Yaitu Pantai Karang Tritis dan Gua Gunung Kidul. Pagi sudah tiba. Sekitar pukul 07.00, kami sarapan. Informasi terbaru dari EO, wisata Pantai Karang Tritis dan Gua Gunung Kidul ternyata tidak jadi dikunjungi. Hanya mengunjungi salah satu tempat perbelanjaan. Setelah itu, perjalanan dilanjut kembali. Namun, bukan menuju tempat wisata. Tapi perjalanan pulang. Pertimbangannya, kalau tidak langsung pulang, baru sampai Bondowoso sekitar pukul 10.00 pada hari Senin. ”Sedangkan besok pagi sudah harus kerja. Anak-anak akan masuk sekolah. Maka atas keputusan bersama, kita harus pulang,” kata Ading memberikan pemahaman kepada yang lain. Jadilah waktu pulang lebih awal. Beberapa tempat gagal dikunjungi. (Habis/pri)

SITUBONDO – Keluhan sempitnya double way di Pantura Asembagus ditanggapi Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Situbondo, Lutfi Joko Prihatin. Dia meminta agar pengguna jalan harus lebih hati-hati. Lutfi menerangkan, tujuan pembuatan double way untuk memberikan rasa aman kepada para pengguna jalan. Karena itu, dia berharap dengan keberadaan double way, keselamatan pengguna jalan lebih terjamin. ”Kalau ada yang menabrakan pembatas jalan itu kealpaan,” terangnya. Sementara itu, dalam waktu dekat ini, Dishubkomionfo akan segera memenuhi beberapa fasilitas pendukung lainnya. Seperti penerangan serta rambu-rambu.

”Untuk penerangakan akan kita koordinasikan dengan Dinas Cipta Karya (DCK),” ujar Lutfi. Sedangkan untuk ramburambu, Lutfi mengatakan akan segera memasangnya. Dia mengatakan, ini memang sangat dibutuhkan. ”Segera kita penuhi. Semoga saja dalam minggu-minggu ini sudah bisa kita pasang,” katanya. Sebagimana yang diketahui, keberadaan double way di jalan raya Kecamatan Asembagus dikeluhkan warga. Pemicunya, jalan raya menjadi semakin sempit. Sedangkan akibat dari sempitnya jalan tersebut, kecelakaan terjadi beberapa kali. Kendaraan yang melintas bahkan sering menabrak pembatas jalan. Dengan kondisi seperti ini, ada yang menilai tidak pantas dibuatkan

pembatas jalan. Imbas lain dari sempitnya jalan raya tersebut, kendaraan yang hendak balik kesulitan mengambil haluan. Hal ini mengindikasikan perlunya dilengkapi dengan ramburambu. Misalnya rambu-rambu kendaraan dilarang berputar, dan lain sebagainya. Saat ini, itu semua masih belum ada. Selain beberapa permasalahan tersebut, warga juga mengeluhkan minimnya penerangan di jalan raya. Disepanjang jalan double way terlihat gelap ketika malam hari. Dengan dasar ini, salah satu sumber perpendapat, pemerintah seharusnya lebih memprioritaskan pelebaran jalan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah dibuatkan double way. (bib/pri)

Bongkar Lantai Beton, Dipolisikan SITUBONDO – Gara-gara membongkar lantai beton di pekarangan orang lain, IS harus berhadapan dengan kepolisian. Sebab, atas perbuatannya itu, IS dilaporkan oleh sang pemilik pekarangan ke Polres Situbondo dengan tuduhan telah melakukan pengerusakan. Adalah Samsito pemilik pekarangan tersebut. Pria asal Desa Dawuhan, Kecamatan Kota itu tidak terima dengan perlakukan IS. Apalagi, IS sebelumnya tidak minta ijin melakukan pembongkaran lantai beton. Kasubag Humas Polres Situ-

bondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan tentang adanya laporan tersebut. Nanang menjelaskan, pihaknya saat ini sudah menerima laporan itu. Selanjutnya, polisi akan memintai keterangan dari terlapor. Nanang mengaku, pemilik pekarangan waktu kejadian tidak berada di rumahnya. Saat itu, pelapor sedang berada di luar kota. ”Ini yang tidak diterima oleh pelapor. Tanpa sepengetahuan dan seijinnya,” terang Nanang. Sementara itu, berdasarkan laporan pemilik pekarangan, terlapor melakukan tindakan

membongkar beton dengan alasan air hujan menggenang di tempat itu. Agar aliran air lancar, terlapor berinisiatif membongkarnya. ”Tapi dalam kenyataannya, pemilik pekarangan tidak terima,” kata Nanang. Akibat kejadian pengerusakan tersebut, pelapor mengaku mengalami kerugian sebesar Rp. 100 ribu. Sedangkan jika terlapor terbukti melakukan perbuatannya, dia bisa dikenai dengan tindak pidana pengerusakan. Hal itu sebagaimana yang dimaskud dalam pasal 406 KUHP. (bib/pri)


KEJURKAB DRUMBAND R A D A R

Jawa Pos Sabtu 30 Januari 2016

33

B A N Y U W A N G I

FOTO-FOTO: GERDA SUKARNO/RABA

ANAK SHOLEH!!: Satuan Drumband SD IT Al Qomar yang membawakan tiga buah

SPEN’GABA: Atraksi dari tim Drumband SMPN 3 Banyuwangi

lagu berjudul Sweet Chil O’Mine, Holiday dan Wild World yang diarasansemen pelatih kondang Kennedy Sanjaya. Sebanyak 55 siswa asuhan dari Uztad Saifullah Huda SHi. optimis mendapatkan gelar juara

asuhan dari kepsek Wahyu Handyani mengenakan kostum nuansa biru hitam dengan topi dihiasi bulu sintetis.

Makin Seru di Hari Kedua KEJURKAB Drum Band sudah memasuki hari kedua kemarin (29/1). Ajang lomba yang diikuti grup drum band dari seluruh penjuru kecamatan di Bumi Blambangan ini tampak meriah di hari kedua. Kompleks GOR Tawang Alun yang menjadi lokasi lomba tampak dipadati penonton dan suporter. Tren maraknya lomba drum band diprediksi akan terus berlanjut hari ini (30/1). Berikut aksi para peserta Kejurkab Drum Band yang berhasil terekam lensa JP RaBa kemarin. (bay) SEVRIL LISWIBHIE SHAULA

salah satu siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Al Qomar yang memegang alat Bass Drum di satuan drumband. Eping panggilan akrabnya memiliki hobi menggambar imajinasi dan gemar travelling ini merupakan anak pertama dari pasangan Sentot Dwi Waskito dan Lis Mardiana.

SEJAJAR: Langkah tegap dan rapi dari kontingen drumband SMAN 2 Genteng berkostum hijau hitam dengan hiasan putih emas yang sangat serasi.

EKONOMI BISNIS BERAS IR 64 0

GULA PASIR 0

MIGOR CURAH

DAGING SAPI

0

0

DAGING AYAM BROILER

0

TELUR AYAM RAS 0

KACANG KEDELAI IMPOR 0

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

0

400

BAWANG MERAH 0

BAWANG PUTIH 0

400

10.600

12.500

9.200

111.000

32.600

21.400

8.600

POTENSI PAJAK: Dalam tiga tahun ini, pertumbuhan restoran dan rumah makan di Banyuwangi meningkat drastis sehingga berdampak pada penerimaan pajak restoran dan rumah makan. DOK.RABA

Pajak Restoran hanya Ditarget Rp 3,7 Miliar Lebih Kecil daripada Realisasi 2015 Rp 4,9 Miliar BANYUWANGI - Pajak restoran dan rumah makan tahun lalu sukses direalisasikan hingga Rp 4,9 miliar. Walau tahun lalu realisasi mencapai 176 persen dari target Rp 2,8 miliar, tapi Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) tahun ini hanya menargetkan Rp 3,7 miliar. Kepala Dinas Pendapatan Banyuwangi, Sudirman, melalui Kepala Bidang Penagihan dan Pengendalian dan Pelaporan, Fransciska Sudarmi, mengatakan restoran dan rumah makan merupakan usaha yang memiliki prospek cerah di Banyuwangi. Beberapa tahun belakangan ini res-

toran dan rumah makan terus tumbuh. Lantaran memiliki prospek cerah, Dispenda tidak ragu menaikkan target penerimaan pajak restoran tahun 2016 senilai Rp 3,7 miliar. “Usaha kuliner tidak ada matinya. Masyarakat mulai membaca peluang usaha yang prospektif di tengah perkembangan pariwisata,” katanya. Menurut pengamatannya, rumah makan atau restoran yang menjadi incaran masyarakat kini adalah restoran yang memiliki konsep alam. Konsep restoran dan rumah makan di Banyuwangi mulai menggunakan konsep alam. “Restoran yang memiliki konsep alam dan mempunyai ciri khas yang kuat tentu akan laku keras,” bebernya ■ Baca Pajak...Hal 37

7.600

15.400

25.800

23.400

26.600

Penerimaan Pajak BBN KB Merosot BANYUWANGI - Turunnya daya beli masyarakat terhadap kendaraan baru memicu penerimaan bea balik nama kendaraan bermotor (BBN KB) Banyuwangi turun pada tahun 2015. Dari target Rp 138 miliar, hanya berhasil direalisasikan 93 persen. Kepala UPTD Pendapatan Jatim di Banyuwangi, Purnomosidi, mengungkapkan penerimaan BBN KB tahun 2015 hanya sekitar Rp 130 miliar. Pada

tahun 2014 penerimaan BBN KB yang masuk kas daerah Pemprov Jatim mencapai Rp 145 miliar. Berdasar data Dispenda Jatim, hampir setiap bulan sepanjang 2015 ada penurunan penerimaan. Penurunan mulai Rp 255 juta hingga Rp 3 miliar per bulan. Pada tahun 2014 rata-rata penerimaan per bulan mencapai Rp 8 hingga Rp 14 miliar ■ Baca Penerimaan...Hal 37


SABTU 30 JANUARI TAHUN 2016

HALAMAN 36

KDRT

Hotel Garden Dirazia Lagi CLURING - Hotel Garden Cottage di Dusun Cemetuk, Desa/Kecamatan Cluring, terus dipantau Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Cluring. Kemarin (29/1) hotel yang berada di pinggir sawah itu kembali dirazia. Razia yang dilakukan anggota Polsek Cluring dan Satpol PP itu adalah yang kedua dalam sepekan. Pada Rabu (27/1) hotel milik I Wayan Lina Bagiarta itu juga dirazia forpimka.

Lima pasangan bukan suami istri di kamar hotel itu langsung digaruk dan dibawa ke polsek untuk dibina. Kedatangan petugas polsek dan Satpol PP kemarin (29/1) sebenarnya untuk memantau hotel yang sudah diminta tutup sementara karena tidak punya izin itu. “Kami pantau ternyata masih buka,� cetus Camat Cluring, Yoppy Bayu Irawan ■Baca Hotel...Hal 37

Seputar Hotel Garden Cottage Cluring Lokasi

: Dusun Cemetuk, Desa/Kecamatan Cluring Berdiri : Tahun 2004 Pemilik : I Wayan Lina Bagiarta Jumlah Kamar : 24 kamar (6 Blok) Izin Mati : Sejak tahun 2008 Teguran 1 : 2 September 2015 Teguran 2 : 22 Oktober 2015 Yang Dilanggar : SIUP, HO, izin kolam renang, sumur bor

SHULHAN HADI/JPRG

KASAR: Kaseri mendekam di ruang tahanan Polsek Tegalsari kemarin (29/1).

Istri Polisikan Suami TEGALSARI - Kaseri, 38, warga Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, ini benarbenar kebangeten. Ditinggal IS, istrinya, bekerja menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI), dia malah enak-enakan bersama wanita idaman lain (WIL). Pada Jumat (15/1) istrinya pulang dari luar negeri. IS yang sudah tahu suaminya berbuat nakal menolak menerima sang suami. Berbagai upaya dilakukan Kaseri agar istrinya itu mau menerimanya lagi, tapi upaya itu gagal. “Kaseri punya WIL. Istrinya tidak mau,� cetus Kapolsek Tegalsari, AKP Suhardi, melalui Kanitreskrim Aiptu Rohmad Agus. Hingga akhirnya Kaseri merasa kesal kepada istrinya. Dengan emosi, tersangka menjambak rambut dan menarik jaket istrinya hingga robek. “Istrinya lapor polisi, lalu Kaseri kita tangkap,� katanya. Kaseri mengaku kepada Jawa Pos Radar Genteng yang dilakukan terhadap istrinya itu spontanitas. Dia minta maaf dan mengaku menyesal. “Namanya suami, ya spontanitas,� ungkapnya. (sli/c1/abi)

ADA APA LAGI

Dibawa ke Bali, Siswi SMK Digagahi TEGALSARI - Erik Erwanda, 25, asal Dusun Krajan, Desa Ringin Putih, Kecamatan Muncar, sementara harus menginap di ruang tahanan Polsek Tegalsari. Itu setelah dia dilaporkan ke polisi karena membawa kabur AN, 15, pacarnya yang masih berstatus siswi salah satu SMK di Kecamatan Tegalsari. Dalam laporan kepada polisi, orang tua AN yang tinggal di wilayah Kecamatan Siliragung itu juga melaporkan bahwa putrinya telah digagahi. “Erik SHULHAN HADI/JPRG kita tangkap setelah Erik Erwanda orang tuanya lapor,� terang Kapolsek Tegalsari, AKP Suhardi, melalui Kanitreskrim Aiptu Rahmad Agus S. Penyebab Erik berurusan dengan polisi berawal saat dia berkenalan dengan AN dan akhirnya pacaran. Pada Minggu siang (24/1) AN main ke rumah Erik di Dusun Krajan, Desa Ringin Putih, Kecamatan Muncar ■Baca Dibawa...Hal 37

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

SELALU JADI SASARAN: Petugas meninggalkan Hotel Garden Cottage di Dusun Cemetuk, Desa/Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin (29/1).

Tambang Batu Wonoasih Ditutup GLENMORE - Penertiban galian C yang tidak mengantongi izin masih terus dilakukan. Kali ini giliran Polsek Glenmore dan Kalibaru bersama Satpol PP menutup tambang batu di Dusun Wonoasih, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, kemarin (29/1). Penambangan batu di Dusun Wonoasih, Desa Bumiharjo, itu termasuk paling besar di Kabupaten Banyuwangi. Di daerah itu ada sekitar 20 titik tambang batu. “Kita hanya cek saja. Sebelumnya sudah pernah kita tutup,� kata Kapolsek Glenmore, AKP Mujiono. Saat penutupan tambang batu itu, terang dia, pemilik tambang sudah diminta tidak melanjutkan aktivitas punya izin. “Kita periksa ada aktivitas apa tidak, ternyata tidak ada,� ujarnya singkat. Saat petugas gabungan itu datang, lokasi tambang batu itu memang sepi. Pekerja yang biasanya cukup banyak, kemarin (29/1) tidak ada yang terlihat. Tetapi, dilihat dari sisa pecahan batu, tambang batu itu sepertinya masih beroperasi. “Memang ditutup. Kami tidak bisa bekerja,� terang Topik, 29, warga Dusun Wonoasih, Desa Bumiharjo, yang sehari-hari bekerja di tambang batu itu ■Baca Tambang...Hal 37

SHULHAN HADI/JPRG

KEPASTIAN: Petugas gabungan meninjau lokasi penambangan batu di Dusun Wonoasih, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, kemarin (29/1).

Pulau Merah Sudah Normal

SHULHN HADI/JPRG

DITALI: Sriwati mengikat lapaknya agar tidak ambruk di Pantai Mustika, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, kemarin.

PESANGGARAN - Setelah sempat diterjang badai, aktivitas pariwisata di pantai Pulau Merah dan Pantai Mustika di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, mulai normal kemarin (29/1). Meski angin di kedua pantai yang kini menjadi jujugan wisata itu masih kencang, tapi sudah berkurang dibanding Rabu (27/1). Sejumlah warga yang memiliki warung di Pulau Merah terlihat mulai memperbaiki warungnya. Petugas kebersihan dan warga di sekitar Pulau Merah terlihat mengumpulkan dedaunan yang berserakan. “Saya harus berkali-kali mengangkut sampah,� cetus Lajimin, 50, petugas kebersihan. Aktivitas wisata di Pulau Merah kemarin (29/1) terlihat sudah normal ■Baca Pulau...Hal 37

Mengunjungi Kompleks Penginapan Besaran di Perkebunan Glenmore

Sering Didatangi Turis Asing, Wisatawan Lokal Justru Jarang Datang Banyak peninggalan Belanda yang masih terawat baik di Perkebunan Glenmore, salah satunya bangunan Besaran dan lokomotif penggerak mesin olah di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore. SHULHAN HADI, Glenmore PERKEBUNAN Glenmore yang berada di Desa Margomulyo dan Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, adalah perkebunan yang dikelola pihak swasta. Menuju ke perkebunan itu, yang paling mudah adalah melalui simpang tiga Ruang Terbuka Hijau (RTH) Karangharjo, Kecamatan Glenmore lurus ke arah utara melewati pasar Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore. Setelah melintasi rel kereta api (KA), jarak menuju lokasi

SHULHAN HADI/JPRG

TERAWAT DAN BERSIH: Monumen lokomotif menjadi landmark Perkebunan Glenmore di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, kemarin (29/1).

sekitar dua kilometer. Setelah melewati pos pengamanan, jalan menuju lokasi pabrik cukup dekat, yakni sekitar 300 meter, dengan jalan ubin. Saat memasuki kantor dan pabrik Perkebunan Glenmore, pemandangan pertama yang akan dilihat adalah sebuah mesin lokomotif beroda empat. Lokomotif yang bercap Ruston Lincoln England itu agak berbeda dengan lokomotif di beberapa tempat lain, yakni tidak ada kabin operator. “Lokomotif itu ada sejak zaman Belanda,� terang Manajer Perkebunan Glenmore, Supeno. Lokomotif itu dulu dibawa oleh Belanda pada tahun 1930-an berbarengan dengan pendirian pabrik. Itu dulu digunakan untuk menggerakkan mesin pengolahan karet, kakao, kopi, dan teh. “Sekarang menggunakan kincir,� katanya. Selain monumen lokomotif, peninggalan Belanda yang sampai saat ini menjadi ikon Perkebunan Glenmore adalah bangunan yang dulu digunakan

sebagai tempat menginap. Bangunan itu dikenal dengan nama Besaran. Nama Besaran diambil dari nama Adfdeling Besaran, tempat penginapan itu berada. Perkebunan Glenmore itu ada empat afdeling, yaitu Afdeling Besaran, Afdeling Sumbermanggis, Afdeling Kalitakir, dan Afdeling Sepanjang Lor, atau dikenal sebagai Darungan. Sebagai tempat penginapan, yang ada hanya di Besaran dan Kalitakir. “Penginapan itu dibangun pada tahun 1930 dan hingga kini tetap berfungsi,� terang pria yang telah bekerja di kebun sejak tahun 1975 itu. Penginapan dengan cat warna biru itu masih khas. Seluruh bangunan masih utuh. Malahan, gentingnya masih genting lama. Ubin yang ada motifnya khas Belanda. Kusen dan daun jendela berukuran besar juga masih asli. Gazebo dan pemandangan area kebun dan pohon durian di depan penginapan menambah pemandangan semakin asri ■Baca Sering...Hal 37


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 30 Januari 2016

BLAMBANGAN RAYA

37

Toko Nyaris Ludes PESANGGARAN - Toko milik Abet Wibowo, 37, di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, terbakar dini hari kemarin (29/1). Beruntung, kebakaran itu segera diketahui anggota Brimob yang sedang patroli. Api yang sudah membakar sebagian toko itu oleh anggota Brimob dan warga langsung dipadamkan dengan alat seadanya. “Saat ada kebakaran itu, kami semua sedang tidur,” terang Sajimin, 54, orang tua Abet Wibowo. Kebakaran toko milik Abet itu terjadi sekitar pukul 02.00. Pada dini hari itu Abet dan warga kampung sedang terlelap. “Kami terbangun saat mendengar teriakan dari luar, ternyata ada Bapak Brimob dan toko terbakar,” katanya. Mendengar teriakan itu, Sajimin langsung bangun. Sejumlah tetangga juga banyak yang bangun dan keluar rumah. Mereka ramai-ramai memadamkan api yang sudah mulai membesar. “Yang memadamkan api banyak orang,” ungkapnya. Sajimin mengaku tidak tahu asal api yang membakar toko milik anaknya itu. Jaringan listrik di toko masih utuh dan aman. Diduga, api berasal dari luar. “Mungkin ada orang yang usil,” cetusnya. Kapolsek Pesanggaran, AKP Sudarsono, mengaku masih melakukan penyelidikan terkait kebakaran itu. “Kami belum tahu asal api, dan kita masih melakukan penyelidikan,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng kemarin. (sli/c1/abi)

Rektor Tutut Hariyadi menanam pohon di lingkungan Papring, Kelurahan/ Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin pagi.

UNTAG FOR JP-RABA

Mahasiswa KKN Tanam Ribuan Pohon

DOK POLSEK PESANGGARAN

OLAH TKP: Anggota Polsek Pesanggaran mengecek toko milik Abet yang terbakar kemarin (29/1).

Dikenakan Tindak Pidana Ringan ■ HOTEL...

Sambungan adari Hal 36

Dianggap mokong karena tetap buka, petugas langsung menegur pegawai hotel itu. Bukan hanya itu, sejumlah kamar hotel juga digeledah. Dalam operasi itu, mereka menemukan tiga pasangan yang sedang check in. “Dari tiga pasangan itu, satu pasang suamiistri dan dua pasang bukan suamiistri,” katanya. Dua pasangan bukan suami-istri itu oleh petugas ditemukan sedang berduaan di kamar nomor 101 dan 102. Keduanya kaget saat ada polisi dan Satpol PP di kamar hotel itu. “Operasi sengaja kami laksanakan setelah salat Jumat. Kita ingin tahu hotel masih buka ataukah tidak,” ujarnya.

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

TEGAS: Petugas memeriksa tamu yang check in di Hotel Garden Cottage, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin (29/1).

Berdasar identitas yang diberikan kepada polisi, pasangan yang terjaring razia itu berinisial EH dan ST, keduanya

dari Kecamatan Tegaldlimo. Pasangan lain, AS dan ZT, dari Kecamatan Purwoharjo. “Kedua

pasangan itu dibawa ke polsek untuk pendataan dan pembinaan,” ungkapnya. Sayang, pemilik Hotel Garden Cottage, I Wayan Lina Bagiarta, tidak berhasil dikonfirmasi. Saat rombongan dari polsek dan Satpol PP itu merazia hotelnya, pengusaha asal Bali yang setiap hari berada di hotelnya itu sedang tidak ada di tempat. “Orangnya (Wayan Lina Bagiarta) tidak ada. Mungkin kabur,” cetusnya. Sementara itu, kedua pasangan yang berhasil digaruk itu setiba di polsek langsung dibina. Keduanya juga diminta membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. “Mereka kita tipiring dan wajib lapor ke polsek,” terang Kapolsek Cluring, AKP I Nyoman Supartha, melalui Kanitreskrim Ipda Hariyanto. (ddy/c1/abi)

Kondisi Genting Kuno Tetap Utuh ■ SERING...

Sambungan adari Hal 36

Kenyamanan itu kini menjadi tempat favorit bagi turis asing yang datang. Biasanya para bule yang datang itu melepas lelah sambil makan-makan.

“Biasanyasetelahkeliling,buleistirahatsambilmakan– makan, tapi mereka tidak bisa menginap,” katanya. Hampir setiap bulan ada turis asing yang datang untuk melihat pabrik dan juga penginapan. Mereka tertarik karena nilai sejarah yang tinggi dan masih terawat. “Mereka ada yang menanyakan

asal-usul,” ucapnya. Wisatawan lokal ternyata jarang yang datang. Bila ada, paling banyak hanya untuk selfie. Para siswa malah tidak ada yang datang. “Padahal ini tempat bersejarah, tapi siswa tidak ada yang datang,” ungkapnya. (c1/abi)

Termasuk yang Terbesar di Banyuwangi ■ TAMBANG...

Sambungan adari Hal 36

Topik mengaku selama bekerja di tambang batu itu mendapat upah Rp 60 ribu per hari. Penghasilannya itu dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. “Kalau tidak bekerja, ya tidak punya penghasilan,” katanya. Kepala Desa (Kades) Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Tupon, me-

ngatakan sejak awal sudah mewantiwanti masyarakat agar menghentikan aktivitas tambang batu di desanya. “Kita minta menghentikan tambang batu karena berdampak terhadap lingkungan,” ujarnya. Hanya saja, terang dia, pihaknya bingungkalautambangbatuituditutup. Sebab, banyak warga yang menggantungkan hidup di lokasi penambangan itu akhirnya kehilangan pekerjaan.“Iniurusanperut,”ungkapnya.

Beberapa Warung masih Tutup ■ PULAU...

Sambungan adari Hal 36

Pengunjung juga sudah banyak yang datang. Hanya saja, banyak warung yang masih tutup. “Beberapa hari ini memang tutup. Sebelum ada badai sudah banyak yang tutup,” terang Yogi, salah satu pemilik warung di Pulau Merah. Warung yang tidak buka juga banyak terlihat di sekitar Pantai Mustika yang berlokasi di samping pelabuhan Pancer. Sejumlah warung

tampak masih porak-poranda setelah diterjang badai pada Rabu (27/1). “Badai itu merobohkan lima tenda milik pedagang,” terang Sriwati, 40, salah atau pedagang. Sriwati menyampaikan, badai yang datang pada Rabu siang itu cukup kencang. Angin besar itu datangnya secara tiba-tiba hingga menyebabkan warga banyak yang takut. “Bukan angin barat daya. Anginnya besar sekali dan itu tibatiba,” ujarnya sambil mengaku rugi Rp 1 juta. (sli/c1/abi)

Turun Bus Langsung Dibekuk ■ DIBAWA...

Sambungan adari Hal 36

“Erik dan AN pun jalan-jalan naik motor,” terangnya. Karena sudah malam, jelas dia, AN tidak mau pulang dan memilih bermalam di rumah Erik. Bahkan, esoknya juga tidak mau pulang. Akhirnya pada Selasa (26/1) keduanya menyeberang ke Bali. “Erik bekerja di Bali,” katanya. Selama berada di Bali itu AN tinggal bersama Erik di perumahan tempat bujangan itu bekerja. Selama berada di Bali itu pasangan muda yang sedang dimabuk asmara berhubungan layaknya suami istri. AN yang pergi tanpa pamit itu menyebabkan keluarga kelabakan. Keberadaannya terbongkar setelah

PROGRAM KKN:

keluarga melihat Facebook milik AN. “Dari Facebook diketahui AN berada di Bali,” katanya. Kepada keluarga AN, polisi menyarankan agar keluarga membujuk AN dan Erik ulang. Bila sudah pulang, polisi akan menangkap. Jebakan itu ternyata jitu. AN bersama Erik mau pulang. Keduanya akan pulang ke rumah Erik di Desa Ringin Putih, Kecamatan Muncar. “Kita sanggong di Terminal Srono. Turun dari bus langsung kita tangkap,” ungkapnya. Kepada Jawa Pos Radar Genteng, Erik mengaku selama ini dirinya pacaran dengan AN. Hubungan badan yang pernah dilakukan dengan pacarnya itu atas dasar suka sama suka. “Saya hanya sekali dan itu pertama kali,” ucapnya singkat. (sli/c1/abi)

Lahan yang dijadikan tambang batu itu, terang dia, milik Perhutani. Hanya saja, lokasinya berada di

wilayah Desa Bumiharjo. “Jumlah lokasi tambang batu itu puluhan,” katanya. (sli/c1/abi)

BANYUWANGI-Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi menanam 10 ribu batang pohon di Lingkungan Papring, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, pagi kemarin (29/1). Pohon bantuan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Banyuwangi itu terdiri dari jenis tanaman rindang atau ayoman dan buah-buahan. Tanaman rindang berupa bibit pohon trembesi, akasia, dan mahoni. Sedangkan tanaman buah berupa bibit pohon durian. Penghijauan tersebut dihadiri Rektor Untag Drs. Tutut Hariyadi, MSi beserta jajaran rektorat dan dekanat. Tak ketinggalan, Lurah Kalipuro dan perwakilan DKP juga

tampak hadir. Sedikitnya 500 orang terlibat dalam kegiatan tanam pohon tersebut. Mahasiswa KKN Untag dari berbagai kecamatan juga mengikuti acara bersama masyarakat setempat. Kegiatan penanaman pohon itu berlangsung dari pukul 08.00 hingga 10.00. Dosen Pembina Lapangan Kelompok I Kelurahan Kalipuro, Mahfud, MPd mengatakan, kegiatan kemarin merupakan bagian dari program KKN Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga). Dalam program lingkungan, kata dia, ada kegiatan menanam pohon. Di wilayah Kalipuro, mahasiswa KKN juga melaksanakan program di empat bidang. Di bidang pendidikan, mahasiswa memberikan

les privat kepada anak-anak sekolah. Selain itu, membuat rumah literasi atau rumah baca. “Di bidang kewirausahaan melakukan pembinaan kepada perajin dengan menginisiasi pendirian koperasi simpan pinjam,” ungkap Mahfud. Sementara itu, Rektor Tutut Hariyadi berharap, program menanam pohon itu bisa membantu menjaga lingkungan agar tetap hijau dan asri. Selain pohon untuk ayoman juga ditanam pohon buah, sehingga diharapkan bisa membantu perekonomian masyarakat. “Kegiatan ini sebagai bentuk pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggiyangdilakukanmahasiswaKKN untuk membantu masyarakat di Kelurahan Kalipuro,”cetus rektor. (*)

Masyarakat semakin Melirik Usaha di Bidang Kuliner ■ PAJAK...

Sambungan dari Hal 33

Sama dengan restoran, penerimaan pajak hotel tahun ini ditarget lebih tinggi 70 persen daripada sebelumnya. Tahun 2015 target penerimaan pajak hotel Rp 1,8 miliar dengan realisasi Rp 3,3 miliar atau persentase 183 persen. Pada tahun 2016 target penerimaan pajak hotel senilai Rp 3,1 miliar. “Januari ini realisasinya

baru mencapai tiga persen atau Rp 98 juta. Kami optimistis akhir tahun bisa tercapai,” katanya. Fransciska menjelaskan perkembangan hotel memang tidak setinggi restoran. Sebab, hotel membutuhkan bangunan permanen untuk usaha. Berbeda dengan restoran yang lebih fleksibel, sehingga membuat masyarakat makin melirik usaha kuliner. Meski tingkat pembangunan hotel tidak signifikan, pihaknya akan

mendorong wajib pajak (WP) meningkatkan hunian. Dia yakin daya saing hotel yang sangat ketat belakangan ini akan memicu tingkat hunian. Apalagi, dengan kehadiran hotel berbintang dan hotel yang memiliki konsep berbeda. Hotel dengan konsep city hotel yang telah lama berdiri makin agresif berbenah, baik dari segi fasilitas maupun pelayanan, demi menarik minat pengunjung. (cin/c1/afi)

Pasar Otomotif Segera Pulih ■ PENERIMAAN...

Sambungan dari Hal 33

“Selisih penurunan terbesar terjadi pada Juli yang mencapai Rp 3 miliar,” ungkap Purnomosidi. Menurunnya penerimaan BBN KN itu, lanjut Purnomosidi, disebabkan lemahnya daya beli masyarakat. Pihaknya memang mengejar potensi kendaraan baru yang cenderung tidak bisa diprediksi. “Kita memburu pendapatan

DOK. RABA

M. Purnomosidi

dari kendaraan baru. Karena potensi pendapatan kita beberapa persen dari kendaraan baru,” ungkapnya. Potensi kendaraan bermotor di Banyuwangi pada tahun 2015 mencapai 526 ribu unit yang didominasi kendaraan roda dua, yakni sekitar 92 persen. Tahun ini pasar otomotif diprediksi akan pulih. Meski demikian, dia tidak begitu yakin akan ada peningkatan pembelian motor secara signifikan. (cin/c1/afi)


DAERAH SEKITAR Dalam Ekosistem, Cacing dan Manusia Sejajar RADAR BANYUWANGI

38

Jawa Pos

TAMBANG LIAR

JUMAI/RADAR JEMBER

CEK LAPANGAN: Kapolsek Wuluhan AKP Zaenuri (kiri), Kepala Disperindag ESDM Jember Achmad Sudiyono (kaos putih), Kapolres AKBP M. Sanilul Alif, dan Administratur Perhutani KPH Jember Djohan Surjoputro (dua dari kanan) membakar tenda di atas lubang tambang Gunung Manggar, kemarin (29/1).

Seminggu Harus Tutup Total! WULUHAN – Kapolres Jember benar-benar gerah dengan ulah penambang liar di Gunung Manggar, Wuluhan. Kapolres Jember AKBP M. Sabilul Alif bersama Administraur Perhutani KPH Jember Djohan Surjoputro menargetkan, seminggu lagi penambangan liar di Gunung Manggar harus tutup total. Dalam pengecekan lapangan kemarin (29/1), hadir pula Kepala Disperindag ESDM Jember Achmad Sudiyono, Kepala Dinas PU Pengairan Jember Joko Santoso, jajaran Kodim 0824 Jember, dan Muspika Wuluhan. Para penambang liar tersebut bukan sekadar telah merusak lingkungan. Tetapi, mereka juga mulai mengancam keselamatan anggota Polri dan wartawan. Sehari sebelumnya, tiga wartawan yang meliput ke Gunung Manggar dengan didampingi seorang anggota Polsek Wuluhan sempat dihadang para penambang bersenjata tajam. Beruntung, para penambang itu berhasil dibubarkan. Selain dibawa dengan beberapa mobil patroli polsek dan satlantas, beberapa mobil polhut Perhutani dan trail anggota Sabhara Polres Jember ikut dalam pengecekan lapangan. Sejumlah petugas dibekali dengan senjata api untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Djohan mengatakan, sejak 2013 Perhutani sudah melakukan upaya pencegahan dan penindakan. Namun, itu saja tidak cukup. Sejak 2014, Perhutani melakukan pendekatan kepada masyarakat dan tokoh. “Harapannya masyarakat ikut menolak, sehingga ikut menjaga Gunung Manggar karena menggangu lingkungan,” katanya. Upaya itu, kata dia, agak membuahkan hasil. Penambang dari orang lokal sudah jauh berkurang. Sekarang tinggal penambang dari luar kota. “Sebelumnya ada 2.500 lubang tambang, sekarang yang aktif tinggal sekitar 50 lubang,” ujarnya. Total luas hutan di Gunung Manggar 800 hektare, yang terbagi dalam 26 petak. Sedangkan yang ditambang secara liar sekitar 8 hektare yang berada di petak 13 dan 14. “Dampak ke tegakan (pohon, Red) secara langsung tidak ada. Tetapi, potensi gangguan iya karena mereka menggali tanah di sekitar pohon jati. Jika lubang tidak ditutup, akan berdampak besar,” terangnya. Untuk menuntaskan penambangan liar di Gunung Manggar, dia mengatakan, pekan depan Perhutani akan mengumpulkan jajaran TNI, Polri, Pemkab Jember, Pramuka, dan sejumlah pihak. Tujuannya untuk melakukan operasi gabungan guna menutup lubang tambang. Sementara, Kepala Disperindag ESDM Jember Achmad Sudiyono memastikan, selama ini tidak ada izin usaha pertambangan apa pun yang dikeluarkan untuk menambang di Gunung Manggar. Sehingga, semua aktivitas penambangan di Gunung Manggar dipastikan liar. (jum/har/jpg)

KECELAKAAN

Truk Tabrak Becak Motor RAMBIPUJI – Sebuah truk menabrak becak mesin motor (bentor) di Jalan Raya Rambipuji, tepatnya depan Pegadaian Rambipuji, sekitar pukul 13.30 kemarin (29/1). Akibat kecelakaan itu, tiga orang penumpang bentor patah tulang dan seorang balita kritis. Saat itu, bentor yang hendak melaju ke arah Jember disopiri Joko, 40, warga Desa Mojosari, Puger. Ada empat penumpang di atas bentor itu, masing-masing Sukarti, 70; Fadil, 6; Fariz, 3; dan Astutik, 40, warga Desa Puger Kulon, Puger. Menurut Abdul Adim, satpam Kantor Pegadaian Rambipuji, sebuah truk dari arah Jember tiba-tiba oleng ke kanan. Saat oleng, dari arah berlawanan muncul bentor yang dikendarai Joko. Truk bernopol KH 9158 AA yang disopiri Wahid, 44, warga Dusun Krajan, Desa Glagahwero, Panti, langsung menabrak bentor penuh penumpang itu. Semua penumpang tergencet bemper dan sebagian lagi terlempar ke jalan aspal. Selain itu, ada pengendara sepeda motor Suzuki Bravo nopol DK 2419 WA yang ada di belakang bentor juga menjadi korban. Dua pengendara motor yang dinaiki suami istri Slamet, 58, dan Mistutik, 50, warga Jl A. Yani, Kaliwates, itu juga terlempar ke jalan aspal. Akibat kejadian itu, tiga penumpang bentor mengalami patah tulang. Masing-masing Sukarti, Astutik, Fadil, dan Fariz. Sementara, Joko, pemilik bentor, dan dua pengendara motor hanya mengalami luka lecet. “Saya saat itu langsung memamggil warga dan memberikan pertolongan untuk membawa korban ke puskesmas,” ujar Adim. Setelah mengevakuasi seluruh korban, sebagian warga langsung mencari sopir truk yang sudah tidak ada di lokasi. Setelah dicek di Polsek Rambipuji, ternyata sang sopir sudah mengamankan diri ke mapolsek. Menurut Joko, penumangnya memang menyewa bentornya untuk ke Jember. “Saya sudah biasa mengantar penumpang ke Jember. Sebab, bentor dari Puger juga banyak yang masuk ke kota,” kata Joko Menurut Wahid, sopir truk, saat berangkat mengambil batu tidak ada kendala dengan truknya. Setelah terot (bagian penghubung sepasang roda depan dengan tuas setir, Red) lepas, saya sudah tidak bisa mengendalikan truk,” ujarnya. Kapolsek Rambipauji AKP Sutardjo mengatakan, kecelakana itu sudah dilimpahkan ke Unit Lakalantas Polres Jember. (jum/har/jpg)

PROFESI mana yang lebih mulia antara bupati dan tukang tambal ban? Pertanyaan itu akan melahirkan banyak jawaban, tinggal dari sudut pandang mana penjawab menempatkan dirinya. Bagi anak sekolah, menjadi bupati lebih mulia dibanding menjadi tukang tambal ban. Alasannya beragam, tapi mengerucut pada satu titik; bupati lebih dihormati dibanding tukang tambal ban. Bagi mahasiswa jawabannya sangat diplomatis, tergantung sudut pandangnya. Yang mulia bisa tukang tambal ban dan bisa juga bupati, tergantung niat individu yang menjalani. Jadi tukang tambal ban dengan niat tulus akan lebih mulia dibanding jadi bupati yang tidak amanah. Mungkin begitu logika berpikir mahasiswa. Saat pertanyaan itu disampaikan kepada pemimpin spiritual, jawabannya menjadi bupati lebih mulia karena lebih banyak yang diurus, terutama terkait permasalahan umat. Namun, beliau menambahkan dalam urusan menuju surga keduanya punya kesempatan yang sama. Sebab, Tuhan tidak melihat jabatan hambanya apa. Terakhir pertanyaan itu disampaikan kepada pakar ekosistem, jawabannya adalah sama alias sejajar. Bupati dan tukang tambal ban sama-sama penting Tidak ada yang lebih tinggi, dan tidak ada yang lebih rendah. Jawaban itu menyebabkan penanya semakin penasaran. Lalu, apa alasannya. Sang pakar ekosistem itu justru memberikan pertanyaan balik, “Sekarang saya tanya, mana yang lebih pen ting antara cacing dan manusia dalam ekosistem?” Karena saya manusia, maka saya menjawab bahwa manusia lebih penting dibanding cacing. Sambil tersenyum dia menjawab, “Dalam ekosistem

cacing sebenarnya lebih berperan di banding manusia. Di dalam ekosistem, sebagai makhluk hidup kita ini punya posisi sejajar. Tanpa kasta. Karena alam ini sebenarnya tidak mengenal kasta. Hanya ego manusia yang menciptakan kasta. Ketika cacing dihilangkan dari ekosistem, maka rantai makanan akan berantakan dan semua yang bernama makhluk hidup pemakan tumbuhan dan hewan akan pelan-pelan musnah. Itu ibarat jantung yang tidak mendapat pasokan oksigen. Seluruh organ tubuh akan mengalami kelumpuhan dan mati seiring kurangnya pasokan oksigen itu. Jika manusia tidak ada, maka ekosistem tidak merasa kehilangan. Ekosistem tanpa manusia malah lebih aman. Itu kira-kira kalau di lihat dari sudut pandang keseimbangan alam.” Manusia merasa dirinya penting hanya sebuah ego yang tidak dibarengi fakta nyata di alam ini. Ego adalah simbol keserakahan yang memuncak menjadi tabiat, yang akhirnya mendarah daging dan menjadi sebuah nilai hidup. Manusia akan sangat marah kalau dirinya dimaki dengan katakata “dasar cacing” atau “dasar cicak”. Walaupun fakta empiris memang manusia dan cacing, atau bakteri sekalipun, adalah sejajar atau sama. Lalu, kenapa kita marah kalau di katakan sebagai cacing. Di situlah yang namanya ego yang sifatnya maya menguasai sesuatu yang riil dalam hidup. Ketersinggungan dalam interaksi antar manusia lebih banyak dipengaruhi ego dibanding fakta empiris. Pilbup Hari Rabu 9 Desember 2015 lalu warga Banyuwangi memilih wakil terbaiknya. Satu kepala

OLEH AGUS SUBALI *

satu suara. Itu mekanisme demokrasi. Demokrasi hakikatnya adalah penghormatan tertinggi untuk menempatkan manusia sejajar dengan manusia lain. Orang yang berpendidikan; TK, SD, SMP, SMA, PTN, bahkan profesor, punya suara yang sama untuk ikut memikirkan masa depan Banyuwangi. Bukankah itu keindahan kita sebagai manusia dengan menghilangkan kasta yang melekat pada diri. Hal itu menunjukkan, baik yang mencalonkan diri maupun yang memilih, sama-sama penting. Tidak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi. Bagaimana mungkin seorang calon bupati terpilih tanpa ada yang memilih. Bagaimana pula masyarakat pemilih tanpa ada pilihan. Seperti roda bagian atas dan bawah, semua semu. Tidak ada bagian atas dan tidak ada bagian bawah. Yang ada adalah kebersamaan menggapai tujuan bersama, yakni Banyuwangi yang lebih bermartabat dan pembangunan yang lebih berkeadilan. Pemimpin seyogianya adalah wakil rakyat. Namanya wakil itu identik dengan apa kehendak rakyat. Jika rakyat tidak suka

kebijakan pemimpin, maka tugas pemimpin adalah tunduk kepada keputusan rakyat. Itulah pemimpin yang hakiki. Itulah keindahan antara yang dipimpin dan yang memimpin. Memang akan sangat sulit menyatukan ratusan ribu bahkan jutaan keinginan rakyat. Namun, pemimpin dipilih untuk mengelola perbedaan itu sebagai energi pendorong sebuah pembangunan. Jika tidak bisa, maka dengan bijak saja mengundurkan diri sebagai pemimpin. Jangan sampai pemimpin terkenal karena ambisi megalomania-nya. Siapa yang tidak mengenal tembok raksasa China atau piramida di Mesir? Semua orang yang sekolah pasti tahu kemegahan bangunan itu. Namun, siapa yang sadar pada pembangunan kemegahan bangunan simbol peradaban itu terjadi tragedi kemanusiaan yang mengerikan. Berapa ribu nyawa melayang hanya demi membangun sebuah tumpukan batu yang megah itu. Ambisi megalomania pemimpin yang ingin mencatatkan namanya abadi sepanjang sejarah peradaban manusia menyebabkan dirinya belepotan darah dan menyengsarakan rakyatnya sendiri. Pemimpin Banyuwangi tentu tidak semacam itu. Pemimpin Banyuwangi adalah pemimpin yang mengedepankan nilai kemanusiaan di atas segalanya. Pemimpin yang mampu mendengar suara hati rakyat, pemimpin yang bisa tersenyum ketika rakyat menghujatnya, pemimpin yang mampu merangkul lawan politiknya, pemimpin yang mampu menghibur rakyat di tengah tekanan sistem kapitalisme yang menjadikan manusia sebagai alat produksi, pemimpin yang berani mengalah, pe-

Sabtu 30 Januari 2016

mimpin yang mencintai rakyat tanpa syarat, dan pemimpin yang berani mati demi memperjuangkan kepentingan rakyat. Pemimpin Amanah Betapa banyak pemimpin di dunia ini memulai dengan keagungan, dengan dukungan rakyat yang begitu luar biasa. Namun, ketika dirinya merasa sangat penting, di situlah dia memancing kemarahan rakyat. Saddam Husein, Moammar Khadaffy, Hitler, Mussolini, hanyalah sederet nama pemimpin yang kekuasaannya mengambil alih rakyat. Pemimpin harus sempurna, tidak boleh punya kesalahan sekecil apa pun. Sebab, salah sedikit saja bisa menyebabkan ribuan atau bahkan jutaan nyawa melayang. Itu berbeda dengan tukang tambal ban. Kesalahan menambal akan berakibat satu orang “menuntun” sepedanya kembali. Tidak ada alasan pemimpin boleh berbuat salah. Seperti yang disuarakan Iwan Fals; pemimpin harus manusia setengah dewa. Maka setiap pemimpin harus seperti ahli ekosistem. Dia harus meyakini betul filosofis cacing dan manusia adalah sejajar. Memimpin itu amanah, bukan untuk gagah-gagahan. Semua harus dipertanggungjawabkan kepada yang memilih dan yang terpenting kepada yang Menciptakan. Tuhan yang Mahaesa. Allah. Itulah sang pemimpin sejati. Itulah harapan rakyat Banyuwangi. Semoga Banyuwangi semakin sejahtera dan bahagia. Siapa pun yang memimpin harus kita dukung sepenuh hati. Kalau salah kita ingatkan bukan sebagai musuh, tapi sebagai saudara. Selamat berjuang pemimpin, salam cinta dari kami semua. *) Warga Banyuwangi.

Tantangan Pendidikan Menghadapi MEA 2015 GAUNG pasar tunggal ASEAN 2015 (MEA) telah menggema, meskipun belum diterima sepenuhnya oleh seluruh masyarakat. MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang akan dilaunching pada 31 Desember 2015 memunculkan sejumlah kekhawatiran tentang tenaga profesional ASEAN yang akan membanjiri pasar tenaga kerja Indonesia. Kondisi itu tidak luput dari masih rendahnya daya saing nasional dibanding dengan negara ASEAN lain. Hal tersebut ditambah lagi dengan rendahnya tingkat kewirausahaan dan kesiapan teknologi nasional yang masih jauh dibanding negara ASEAN lain. Kesiapan menghadapi tantangan di era MEA tidak luput dari peran pendidik profesional (guru dan dosen) sebagai pencetak para sumber daya manusia yang kelak akan menjadi pelaku di era MEA. Integrasi ASEAN menjadi isu penting yang tidak bisa diabaikan begitu saja, khususnya oleh negara Indonesia. Sebab, untuk menghadapi MEA, Indonesia harus meningkatkan kualitas dan mutu dari berbagai aspek, terutama pendidikan. Tenaga pendidik dan yang dididik harus berusaha menjadikan Indonesia tidak tertinggal dalam MEA. Indonesia harus bisa membuktikan bahwa kita merupakan negara berkembang yang patut disejajarkan dengan negara berkembang lain. Menurut saya, ada beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan. Pertama, potensi guru. Dalam

menghadapi MEA, guru perlu mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang baik, terutama untuk menyiapkan kualitas siswa yang baik. Dalam menghadapi MEA, tentu nanti banyak tantangan yang dihadapi dunia pendidikan, sehingga sejak awal sudah harus mempersiapkan diri, terutama para guru. Para guru harus mempunyai kualitas dan kapabilitas, bukan sebatas regional tapi sampai tingkat nasional. Para guru diharapkan tidak sekadar duduk dan diam, tapi harus berpikir bahwa ke depan persaingan semakin ketat. Oleh karena itu, potensi yang ada pada guru harus dikembangkan (upgrade) dengan tidak pernah puas pada ilmu yang dimiliki. Guru harus terus belajar dan terus mengembangkan kompetensi demi masa depan anak didik di sekolah. Guru sebagai pendidik memiliki posisi strategis dalam membangun sebuah peradaban. Sebab, peradaban terbangun dari pendidikan. Pendidikan yang maju akan turut memajukan sebuah negara. Begitu pula sebuah negara dengan pendidikan yang minim, dapat diprediksi kekuatan negara tersebut dalam mengikuti persaingan global tidak akan kompetitif. Kedua, siswa terampil. Hal paling penting adalah menyiapkan generasi muda atau peserta didik untuk menghadapi kenyataan itu. Setidaknya, ada beberapa hal yang perlu dimiliki generasi muda Indonesia dalam turut serta di ekonomi global tingkat ASEAN tersebut. Pengembangan

OLEH AJI JATMIKO *

konsep ekonomi kreatif dan jiwa wirausaha adalah satu hal penting sebagai muatan pembelajaran di sekolah atau kampus. Tanpa jiwa wira usaha yang memadai, bagaimana mungkin kita bisa menjadi juragan. Oleh sebab itu, membekali peserta didik jiwa usaha dan mengenalkan mereka pada ekonomi kreatif sangat penting. Dengan bekal tersebut, pendidikan tidak sekadar mengantarkan mereka pada taraf turut memeriahkan tapi turut memimpin Masyarakat Ekonomi ASEAN. Pendidikan tidak sekadar mengarahkan peserta didik pada learning to do, tapi juga learning to live together. Generasi muda Indonesia dalam hal ini adalah peserta didik perlu dibekali retorika berkomunikasi dengan baik. Cara berkomunikasi mereka akan menentukan arah keberhasilan bangsa ini. Komunikasi mereka tidak lagi berskala

regional atau nasional. Mereka juga dituntut mumpuni berkomunikasi dengan skala internasional. Terdapat dua sikap penting yang menjadi keistimewaan pembelajaran Kurikulum 2013. Dua sikap tersebut adalah sikap religius dan sikap sosial. Kaitannya dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN, pendidik perlu menanamkan satu karakter atau mental kepada peserta didik. Dengan memupuk mental juara yang tinggi pada setiap pemuda, Indonesia akan memberi warna, bahkan menjadi top leader dalam percaturan ekonomi tingkat Asia Tenggara. Tanpa mental juara yang tinggi, pemuda-pemuda Indonesia tidak akan memiliki motivasi mengembangkan diri. Ketiga, pemerintah sebagai stake holder. Pemerintah Indonesia, khususnya kementerian pendidikan, sudah seharusnya meningkatkan mutu pendidik agar dapat mencetak para lulusan yang berkualitas, bisa diandalkan dalam dunia lapangan kerja, dan tidak kalah bersaing dengan para lulusan dari lembaga pendidikan negara ASEAN lain. Usaha itu bisa dilakukan dengan memajukan lembagalembaga pendidikan mulai tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi dengan menyediakan berbagai fasilitas pendidikan, termasuk kesejahteraan para tenaga pendidik. Pemerintah harus menyiapkan sekolah-sekolah khusus yang sesuai kebutuhan di lapangan kerja, misalnya sekolah-sekolah

bidang pertanian, peternakan, perikanan, teknik mesin, teknik bangunan, dan sebagainya. Sekolah-sekolah tersebut harus benar-benar membekali kompetensi siswa dalam berinovasi dan membangun jaringan. Kompetensi berinovasi dapat dilakukan dengan peningkatan berbagai keterampilan, seperti inovasi pembudidayaan, desain produk, strategi pemasaran, penggunaan teknologi, dan penguasaan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi. Kesimpulannya, menyiapkan sumber daya manusia memang bukan pekerjaan mudah dan bisa dilakukan secara instan. Akan tetapi, apabila pendidikan kita (guru dan sekolah) bisa membekali siswa dengan keterampilan tersebut, lulusan pendidikan kita akan memiliki rasa percaya diri dan motivasi untuk mengembangkan diri secara optimal sehingga mampu bersaing secara global. Mampukah perangkat pendidikan kita melakukan itu? Jika tidak, pemerintah harus memberikan regulasi-regulasi yang mempermudah masyarakat membuka lembaga/kursus pelatihan keterampilan, penguasaan teknologi, dan kemampuan membangun jaringan sesuai kebutuhan kerja. Dengan demikian pendidikan kita akan memiliki andil besar dalam menyiapkan sumber daya yang siap menghadapi MEA dan persaingan global. Selamat datang era MEA 2015! *) Guru SMPN 1 Suboh.

Pasangan Suami Istri Dihabisi di Rumahnya KENCONG – Pasangan suami istri (pasutri) di Kencong ini kemarin (29/1) dinihari menjemput ajalnya dengan tragis. Moh. Imam Subiantoro alias H. Dodik, 46, dan Hj. Aljannati, 40, istrinya, tewas di rumahnya dengan luka parah akibat senjata tajam. Informasi Jawa Pos Radar Jember di lapangan, malam itu pasutri tersebut menonton TV bersama anaknya, Lia, 13, hingga sekitar pukul 24.00. Di tengah menonton TV itu, H. Dodik menerima SMS dari seseorang yang diduga kuat pelaku. Tetapi, hingga kini polisi belum mengungkapkan apa isi SMS tersebut. Setelah menerima SMS itu, H. Dodik membawa Lia masuk ke dalam kamar

dan mengunci pintunya dari luar. Setelah itu, H. Dodik masuk kamar belakang untuk tidur. Sementara, Hj Aljannati masih menonton TV sendirian. Entah apa yang terjadi di rumah tersebut, dua tetangga korban, Sukirman dan Warno, mendengar teriakan minta tolong dari Hj. Aljannati. Keduanya lantas bergegas menuju rumah korban. Tiba di rumah tersebut, dari dalam rumah muncul Muhammad Masnuril alias Dimas. Saat Sukirman melihat Dimas keluar rumah, Dimas nyaris mengeluarkan senjata tajam untuk menyerang kedua tetangga tersebut. Namun, selanjutnya Dimas malah angkat tangan sambil meminta maaf serta bilang

menyerah.“Saya tidak mau melawan dan saya akan menyerahkan diri. Tolong segera cari mobil untuk membawa keduanya (korban, Red) ke rumah sakit,” ungkap Sukirman, menirukan ucapan Dimas. Selanjutnya, Dimas masuk ke dalam rumah. Sedangkan Sukirman mencari pertolongan. Namun saat warga berdatangan ke rumah korban, Dimas sudah tidak ada di lokasi. Begitu masuk rumah, warga terperanjat saat melihat Aljannati tewas di ruang tamu dengan posisi kepala menyandar di kursi. Korban terluka cukup parah di leher sebelah kiri yang diduga akibat sabetan senjata tajam. Setelah memeriksa kamar belakang,

warga kembali terkejut karena melihat H. Dodik dalam kondisi sekarat dengan beberapa luka akibat senjata tajam di kepala. Karena masih hidup, warga sempat bertanya siapa pelaku tindakan keji itu. Saat itulah korban menyebut Dimas. Sayang, dalam perjalanan menuju puskesmas setempat, nyawa H. Dodik tidak tertolong. Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sejumlah saksi dimintai keterangan, salah satunya adalah Lia. Dugaan sementara, pembunuhan ini bermotif asmara. “Keterangan warga dan orang-orang terdekat korban, Hj. Aljannati pernah menjalin hubungan khusus dengan Dimas,” ungkap seorang polisi. (jum/har/jpg)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 30 Januari 2016

BERITA UTAMA

39

Tunggu Satu Tahun, Izin Belum Keluar n PT GMM... Sambungan dari Hal 29

Razia yang dimulai pukul 09.00 tersebut dimulai dari galian C yang berada di wilayah pabrik pengolahan aspal, PT. GMM milik Sutrisno di Dusun Krajan RT 3/ RW 2, Desa Kelir. Perusahaan itu memproduksi asphalt mixing plant (AMP) atau pabrik pembuatan aspal hotmix. Sudah cukup lama PT. GMM memproduksi hotmix. Di tempat tersebut tim gabungan yang dipimpin Kapolsek Wongsorejo,

AKP Mulyono, menemukan adanya galian batu di belakang pabrik. Namun, saat mereka ke sana, tidak ada aktivitas penambangan. Tim gabungan memasang police line di sekitar galian C agar tidak dilakukan pengerukan. Awalnya, petugas gabungan meminta surat izin pengolahan batu dan aspal yang dilakukan PT. GMM. Namun, surat yang ditunjukkan adalah izin lama, sehingga petugas sempat menyegel mesin dan alat pabrik. Tetapi, tidak lama kemudian

pemilik PT GMM, Sutrisno, menunjukkan surat izin yang masih aktif, sehingga aktivitas pabrik bisa dilanjutkan. Setelah itu, tim gabungan memeriksa galian C berupa tambang batu di belakang Balai Desa Kelir. Tambang tersebut rupanya masih belum memiliki izin. Alasannya, mereka masih menunggu proses perizinan yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Karena dianggap ilegal, petugas langsung memasang police line di tambang yang menjadi milik

Sofiyah, warga Kelurahan Kampung Mandar. Lokasi terakhir yang dirazia petugas adalah galian C milik Eko Wijono di Lingkungan Klatakan, Kelurahan Klatak. Sama seperti tambang milik Sofiyah, Eko mengatakan dirinya masih menunggu izin yang dikeluarkan Pemprov Jatim. Karena sejak UU 23 Tahun 2014 diberlakukan, izin eksplorasi tingkat kabupaten diubah menjadi izin dari provinsi. “Kami sudah menunggu satu tahun, tapi izinnya belum keluar,” ujar Eko.

Dijerat UU Pertambangan dan Lingkungan n PEMILIK... Sambungan dari Hal 29

Itu khusus galian yang aktif tapi tidak melengkapi izin usaha produksi (IUP). Kedua menggunakan Undang-Undang Lingkungan Hidup. Itu khusus galian yang sudah berhenti tapi tidak direklamasi. “Ada sebagian pengusaha tambang yang memang mengurus izin di BPPT Banyuwangi, tapi dibiarkan dan tidak dilengkapi izin lain sampai tingkat provinsi. Itu termasuk melanggar dan ditertibkan hingga masuk ranah hukum,” tegas Kapolres Kapolres Bastoni usai gowes bersama kru Jawa Pos Radar Banyuwangi pagi kemarin. Dalam kesempatan bincang santai itu, kapolres menjelaskan seluruh tambang yang ditutup itu tidak memiliki izin. Penutupan itu sudah menjadi kesepakatan para penambang saat dikumpulkan di Gedung Wanita Paramitha Kencana beberapa bulan lalu. untuk memberikan kelonggaran bagi pengusaha tambang galian C agar mengurus izin, kapolres memberikan toleransi. “Kita juga akan merazia tambang yang memiliki IUP tapi lokasinya berbeda dengan yang tertuang dalam izin. Tolong informasikan, kalau ada akan kita razia,’’ tegas Bastoni. Sementara itu, Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Stevie

Arnold Rampengan, menegaskan pihaknya tidak akan kompromi dalam menindak pelaku galian C ilegal. “Yang tidak berizin akan kami tutup dan ditindaklanjuti dengan proses hukum,” tegasnya. Stevie mengatakan, bila diketahui ada tambang pasir dan batu ilegal yang diam-diam beroperasi, pihaknya akan menerapkan pasal lebih berat. Pengusaha dan pemilik tambang bisa dikenai pidana sesuai Undang-Undang Minerba. Khusus tambang yang sudah tidak beroperasi lagi dan kini sudah ditutup, Stevie juga akan memberlakukan hal yang sama. Sebab, mereka memiliki kewajiban melakukan reklamasi. Bila hal itu tidak diindahkan, maka mereka diancam dipidanakan sesuai Undang-Undang Lingkungan Hidup. “Jadi kalau masih beroperasi bisa kena aturan minerba. Kalau tidak direklamasi bisa dijerat aturan lingkungan hidup,” katanya. Perwira berdarah Manado itu menegaskan, jajarannya akan terus giat melakukan razia dan penutupan tambang ilegal. Demi memasifkan razia, Polres Banyuwangi akan memberi kewenangan polsek melakukan razia dan penutupan. Selain akan lebih menjangkau ke pelosok, upaya itu dipandang lebih sederhana. Saat ini Polres Banyuwangi lebih-kurang sudah menutup

30 tambang pasir dan batu ilegal di seluruh Banyuwangi. Untuk mengusut pelanggaran oleh pemilik dan pengusaha tambang, kepolisian telah menyita sejumlah barang bukti. Barang bukti yang diamankan, di antaranya backhoe, eksavator, dan dump truck. Khusus truk yang diamankan kini sudah dikembalikan kepada pemilik. Itu disebabkan dugaan sebagai penadah (340 KUHP) barang kejahatan tidak terbukti. Selain itu, kata Stevei, truk itu bukan milik pemilik atau pengusaha tambang. Truk itu milik perorangan. “Jadi dump truck saat dirazia belum bermuatan pasir. Di pidana tidak ada pasal percobaan penadah barang kejahatan. Jadi, hanya sopirnya dimintai kesaksian dan dump truck-nya dikembalikan,” terangnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Satpol PP Banyuwangi, Polres Banyuwangi, dan TNI, kembali menutup sejumlah lokasi tambang pasir yang tidak mengantongi izin alias ilegal. Galian C di tiga kecamatan, yakni di Kecamatan Singojuruh, Songgon, dan Sempu, ditutup. Operasi gabungan di lokasi penambangan pasir itu merupakan lanjutan operasi yang pernah dilakukan sebelumnya. Petugas gabungan menutup tempat galian C di Dusun Patoman, Desa Watukebo, dan Desa

Karangrejo, Kecamatan Rogojampi, serta di Dusun Plembangrejo, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono. Penutupan tambang pasir dilakukan petugas gabungan Polres Banyuwangi dan dibantu Polsek Singojuruh, Songgon, dan Sempu, Satpol PP Banyuwangi, dan TNI. Selanjutnya, razia dilakukan di Kecamatan Songgon dan Sempu. Di tiga kecamatan itu ada lima tambang pasir yang ditutup dan diberi garis polisi. Lima lokasi tambang pasir yang ditutup petugas gabungan itu termasuk yang paling besar. Dua di antaranya berada di Kecamatan Singojuruh, dua lainnya di Kecamatan Songgon, dan satu lagi di Kecamatan Sempu. Dua lokasi galian C yang ditutup di Kecamatan Singojuruh itu milik H. Glundung di Dusun Wijenan, Desa Singolatren, dan milik H. Masjoyo di Desa Cantuk. “Saat kita datang tidak ada aktivitas, tapi tetap kita tutup dengan garis polisi,” ujar Kapolsek Singojuruh, AKP Priono. Dari Kecamatan Singojuruh itu tim gabungan langsung meluncur ke Kecamatan Songgon. Di daerah itu dua tambang pasir ditutup karena belum berizin. Keduanya milik H. Sanuri di Dusun Balak Kidul, Desa Balak, dan milik Sopyan di Dusun Tegalwudi, Desa Bedewang. (nic/c1/aif)

Otaknya tak Bisa Tumbuh Lagi n DIAH... Sambungan dari Hal 29

“Tidurnya juga sudah mulai lancar dan teratur. Kepalanya juga sudah dicukur semua, tinggal nunggu luka-lukanya kering baru dipasangi selang,” kata Ponijah sambil menunjuk luka di kepala cucunya. Sementara itu, dr. Firman A. Sanjaya, dokter spesialis saraf yang menangani Diah, mengatakan

dirinya belum dapat menentukan kapan pemasangan selang dapat dilakukan. Sebab, dirinya masih menunggu kulit-kulit lunak di kepala Diah dan tampak seperti luka tersebut mengering. “Kita tunggu dulu bagaimana perkembangannya, tergantung nutrisi yang diterima. Kalau bagus, ya bisa cepat kering,” ujar dokter spesialis bedah tersebut. Firman menambahkan, tinda-

kan medis yang dilakukan nanti difungsikan untuk mengurangi cairan di dalam tempurung kepala Diah. Dia menambahkan, tulang kepala Diah sudah membesar seiring bertambahnya cairan yang memenuhi kepalanya. Yang mungkin dapat dilakukan adalah mengurangi lingkar kepala Diah yang awalnya 78 centimeter menjadi 50 centimeter. Saat ditanya kemungkinan dapat

kembali normal, Firman menyebut hal tersebut sulit dilakukan karena otak Diah sudah tidak tumbuh lagi. Yang memungkinkan adalah mengurangi ukuran lingkar kepala, sehingga memudahkan keluarga merawat balita tersebut. “Mungkin bisa dilakukan pemotongan tulang, tapi nanti tergantung keluarga. Fokus kita hanya mengurangi cairan supaya keluarga mudah merawat,” kata dr. Firman. (fre/c1/aif)

Ditangkap Bersama Hamdan dan Joko n RIO... Sambungan dari Hal 29

Menanggapi putusan itu, Rio yang didampingi kuasa hukumnya langsung menerima. Itu artinya bukan kali ini saja Rio tersangkut masalah hukum. Beberapa tahun lalu Rio juga pernah berurusan dengan hukum karena kasus yang sama. Tahun 2004 dan 2010 dia pernah mendekam di sel tahanan. Status sebagai residivis dalam perkara

narkoba itu disebut majelis hakim dalam pertimbangan putusan. Pertimbangan yang memberatkan adalah Rio pernah dihukum atas kasus narkoba dan tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan narkoba. Adapun pertimbangan yang meringankan, terdakwa mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi. Atas keterangan saksi dan alat bukti yang terungkap di persidangan, majelis hakim sepakat menjatuhkan pidana empat tahun

delapan bulan plus denda Rp 800 juta subsider satu bulan kurungan. Vonis yang dijatuhkan hakim itu lebih ringan daripada tuntutan yang dibacakan jaksa penuntut umum (JPU). Dalam amar tuntutannya, jaksa menuntut Rio dengan hukuman tujuh tahun penjara dan denda Rp 800 juta subsider tiga bulan kurungan. Rio ditangkap Satuan Resnarkoba Polres Banyuwangi atas dugaan kepemilikan paket sabu seberat 1,3 gram dan ganja

kering seberat 4,7 gram. Dalam penangkapan yang dilakukan di rumahnya di Desa Kenjo, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, pada 19 September 2015 lalu, pria berusia 56 tahun itu tidak sendiri. Polisi juga berhasil menciduk dua pelaku lain. Ada anak pengusaha ternama Banyuwangi, yakni Muhamad Hamdan, 35, warga Desa Paspan, Kecamatan Glagah, dan Joko Prayitno, 29, warga Desa Kenjo, Kecamatan Licin. (nic/c1/aif)

Jamin Bebas dari Bahan Kimia n STANDBY... Sambungan dari Hal 29

Tidak jauh dari poskamling itu terdapat lima nampan bambu berisi ikan yang ditata rapi di tepi jalan tanah tersebut. Pemandangan serupa juga terlihat di seberang jalan, yakni di atas plengsengan hulu sungai. Pria yang belakangan diketahui bernama Tahir, 65, itu rupanya pemilik ikan yang tengah diproses menjadi ikan asin tersebut. Tahir duduk di poskamling itu bukan dalam rangka bermalas-malasan. Hal itu dia lakukan dalam rangka mengantisipasi jika sewaktuwaktu hujan turun. Dikatakan, pada musim hujan seperti saat ini proses pembuatan ikan asin jauh lebih ribet dibandingkan pada musim kemarau. Pada musim kemarau proses pengeringan ikan hanya membutuhkan waktu satu hari. Saat musim hujan pengeringan ikan bisa memakan waktu dua sampai tiga hari. Selain memerlukan waktu lebih

lama, dia juga harus rela standby di sekitar lokasi penjemuran. “Jadi, jika mendung pekat atau mulai gerimis, ikan asin setengah jadi ini bisa langsung saya pindah ke atas plengsengan dan ditutup terpal. Apalagi, tidak jarang hujan datang secara tiba-tiba. Jika tidak cepat-cepat ditutup terpal, bisabisa ikan yang sudah hampir kering menjadi basah lagi,” ujarnya. Bukan itu saja, menurut Tahir, proses pembuatan yang lebih lama juga mengakibatkan kualitas ikan asin turun. Sebab, daging ikan yang tidak lekas kering akan berubah kemerahan. “Kalau sudah kemerahan, harga jual ikan asin akan turun. Maka dari itu, saat musim hujan, saya tidak berani memproduksi ikan asin dalam jumlah banyak, hanya sekitar 20 kg setiap kali produksi. Saat kemarau, sekali produksi bisa mencapai 100 Kg,” kata pria yang mengaku bekerja sebagai pembuat ikan asin dua tahun terakhir tersebut. Tahir mengaku bahan baku ikan asin dia beli kepada nelayan

atau pedagang ikan di kawasan Pantai Boom. Ikan asin yang dia produksi kemarin menggunakan bahan baku ikan marnying dan sempenit. Bahan baku ikan marnying dia beli seharga Rp 10 ribu per kilogram (kg), sedangkan ikan sempenit segar dibeli seharga Rp 8 ribu per kg. “Nah, kalau ikan asin yang saya produksi kualitasnya bagus, baik ikan marnying asin maupun sempenit asing, harga jualnya bisa mencapai Rp 20 ribu per kg. Tetapi, jika kurang baik, harganya bisa turun menjadi Rp 15 ribu per kg,” bebernya. Meski kualitas ikan asin berpotensi turun, Tahir mengklaim tidak menggunakan obat kimia, khususnya pestisida, demi ikan asin tidak dirubung lalat atau dimakan ulat seperti yang dipraktikkan pembuat ikan asin “nakal”. Sebab, dia mengaku kerap mengonsumsi sendiri ikan asin produksinya tersebut. “Kalau menggunakan obat-obat kimia, sama saja meracuni diri sendiri dan keluarga saya,” ujar suami

Atun, 64, tersebut. Masih menurut Tahir, ikan asin yang diproduksi menggunakan obat kimia ataukah tidak sebetulnya bisa dibedakan dengan kasat mata. Salah satunya, dengan melihat langsung apakah ada lalat yang mendekat ataukah tidak. “Kalau ada lalat yang mendekat atau menempel, berarti ikan asin itu bebas obat kimia,” tuturnya. Selain untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu hujan turun, Tahir memilih standby di dekat lokasi menjemur ikan untuk mengusir lalat agar tidak menempel di ikan asin yang dia produksi tersebut. “Lebih baik diusir secara manual daripada menggunakan obat kimia. Kalau membuat ikan asin dengan obat kimia, sama saja kita meracuni konsumen,” cetusnya. Tahir menambahkan, mayoritas ikan asin hasil produksinya dijual ke Pasar Banyuwangi oleh sang istri. Selain itu, tidak jarang ada warga yang datang ke rumahnya untuk membeli ikan asin tersebut. (c1/aif)

Ketiga pemilik galian C tersebut diperiksa di Polsek Kalipuro terkait operasi tambang yang mereka lakukan. Kapolsek Kalipuro, AKP Supriyadi, mengatakan perintah penertiban galian C sudah dikeluarkan Polres Ba-

nyuwangi sejak Kamis (28/1). Ketiga pemilik tambang tersebut akan tetap diproses dengan diperiksa dan dimintai keterangan terkait izin dan aktivitas mereka. “Yang jelas ketiga tambang tersebut kita hentikan aktivi-

tasnya, karena ketiganya tidak memiliki izin. Selanjutnya, kita tunggu perkembangannya. Di wilayah Kalipuro sementara ini pantauan kita hanya ada tiga tempat ini,” ujar AKP Supriyadi. (fre/c1/aif)

Galian C yang Ditutup Rayon 8 (Bangorejo, Siliragung dan Pesanggaran) Q Menutup enam galian C Q Tiga lokasi tambang itu berada di Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung. Di antaranya milik Sukari, Andri dan Rohman. Sedangkan 3 lokasi lainnya berada di Blok Wolu, Dusun Mulyoasri, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran. Pemilik tambang itu adalah Supriyadi, Sukijo dan Soni.

Rayon 7 (Genteng dan Glenmore) Q Menutup 5 lokasi galian. Empat lokasi tambang ditemukan pernah beroperasi di wilayah Desa Genteng Kulon dan Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng. Sementara satu lokasi ditemukan aparat di Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore.

Sekali Datang Kita Bersaudara n FALSAFAH... Sambungan dari Hal 29

Kalimat itu menandakan bahwa orang-orang Desa Kemiren memiliki sifat jujur dan terbuka kepada siapa saja yang ingin berkunjung ke Kemiren. “Melalui

even Banyuwangi Festival, kita ingin menunjukkan kepada orang luar bahwa masyarakat Banyuwangi sangat terbuka kepada siapa saja yang ingin berkunjung di Kota Kopi,’’ kata ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi itu.

Orang luar yang berkunjung ke Banyuwangi akan disambut dengan sifat khas masyarakat Oseng yang dikenal sangat ramah dan hangat. “Sekali datang kita menjadi saudara,” ujar pria yang pernah menjadi penjabat (Pj) Bupati Banyuwangi itu. (tfs/c1/aif)

Khawatir Bakal Ditiru Desa Lain n ANEH... Sambungan dari Hal 29

“Saya lihat dulu perdesnya seperti apa. Sejauh ini saya belum tahu penarikan retribusi tersebut untuk kendaraan jenis apa saja,” ujarnya dikonfirmasi melalui sambungan telepon Kamis (28/1). Sayang, saat Jawa Pos Radar Banyuwangi mencoba menghubungi kembali nomor telepon seluler Anacleto sore kemarin (29/1), nomor yang bersangkutan tidak aktif. Sementara itu, penarikan retribusi yang dilakukan di Desa Tamansari tersebut disikapi serius DPRD Banyuwangi. Kalangan dewan berencana berkunjung ke Desa Tamansari, Kecamatan Licin, untuk mengetahui lebih detail permasalahan tersebut. Sumber kuat di Pemkab Banyuwangi mengungkapkan, pembahasan perdes itu berlangsung alot. Sejumlah instansi sempat memberikan masukan agar perdes desa wisata itu ditolak. Perdebatan itu terkait jalan negara yang akan digunakan lokasi penarikan retribusi. “Perdebatannya sangat seru. Kami sudah memberikan masukan agar perdes tersebut tidak diberlakukan, tapi akhirnya tetap disahkan. Kami pun tak berdaya,’’ ujar sumber kuat Jawa Pos Radar Banyuwangi. Sumber tersebut juga mengungkapkan, dulu di pintu keluar PT. ASDP Ketapang dilakukan penarikan retribusi untuk semua kendaraan yang keluar dari pelabuhan. Dalam perjalanannya, kebijakan itu dicabut setelah ditegur Badan Pengawas Keuangan (BPK). “Pintu keluar pelabuhan itu masuk jalan negara, jadi nggak boleh ada penarikan retribusi dalam bentuk apa pun,’’ kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu. Sekadar diketahui, jalan jurusan Ijen yang melintasi Desa Tamansari merupakan jalan provinsi. Selain merupakan akses ke Ijen, jalan raya tersebut menghubungkan dua wilayah, yakni Banyuwangi dan Bondowoso. Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi, Ficky Septalinda, mengaku baru mendapat informasi soal retribusi dewa wisata tersebut kemarin (29/1). Menurut dia, sesuai regulasi, pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus dipayungi peraturan desa (perdes). “Tetapi, kalau unit usaha di dalamnya ada penarikan kegiatan wisata kunjungan, perlu kita tinjau dan kaji lagi,” ujarnya dikonfirmasi melalui sambungan telepon. Menurut Ficky, klausul unitunit usaha yang bisa didirikan dalam suatu BUMDes diatur dalam Peraturan Pemerintah

(PP) Nomor 43 Tahun 2014. “Sepengetahuan kami, unit usaha penarikan retribusi seperti itu (retribusi desa wisata di Desa Tamansari) tidak ada. Tetapi, sekali lagi kami perlu melakukan kajian lebih lanjut. Sementara ini kami belum bisa mengeluarkan statemen apakah perdes tersebut benar ataukah salah,” kata politikus PDIP tersebut. Sementara itu, merujuk Pasal 137 ayat (1) PP Nomor 43 Tahun 2014, dalam rangka pengembangan usaha, BUMDes dapat menerima pinjaman dan/atau bantuan yang sah dari pihak lain. Selain itu, BUMDes bisa mendirikan unit usaha. Pada Pasal 137 ayat (3) disebutkan, pendirian, pengurusan, dan pengelolaan unit usaha BUMDes dilaksanakan sesuai perundang-undangan. Di sisi lain, berdasar PP Nomor 97 Tahun 2012 tentang retribusi pengendalian lalu-lintas dan retribusi perpanjangan izin mempekerjakan tenaga kerja asing, khususnya Pasal 2 ayat (2), disebutkan pungutan retribusi pengendalian lalu-lintas dilakukan pemerintah provinsi (pemprov) pada ruas jalan provinsi dan pemerintah kabupaten/ kota pada ruas jalan kabupaten/ kota. Pro-kontra pemberlakuan retribusi di jalan negara Desa Tamansari itu mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Salah seorang warga, Mandiri Ratu Warang Agung, merasa prihatin dengan adanya pos penarikan retribusi tersebut. Dikatakan, seandainya semua kebutuhan desa bisa dicukupi oleh pemkab, seharusnya tidak harus “ngecer” seperti itu. Menurut Agung, pemerintah desa tidak salah karena kebijakan itu memang ada payung hukumnya. “Terus terang sing nemen ini pemkab. Pertama kok sik tegone masih minta jatah dari pungutan retribusi yang diambil pemerintah desa,’’ kata politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut. Kedua, lanjut Agung, adanya retribusi di jalan provinsi itu akan merusak citra Banyuwangi. Sesuatu yang sudah dibangun banyak pihak dengan susah payah akan hancur lebur hanya karena pungutan yang mungkin tidak terlalu besar jumlahnya bagi pemkab. “Efek tidak langsungnya akan menghantam balik masyarakat karena kunjungan wisata yang berkurang,’’ tandasnya. Agung mengusulkan agar lebih kreatif dalam mencari sumber lain dibandingkan harus memungut dana di jalanan. Sepengetahuan Agung, kawasan Ijen tidak masuk wilayah Desa Tamansari. Itu adalah kawasan

taman nasional atau cagar alam. “Saya tidak hafal tepatnya. Lha kalau ini dibiarkan, sangat tidak salah bila di sepanjang jalur menuju Ijen nanti pemerintah desa masing-masing akan memberlakukan hal serupa. Desa Banjarsari, Desa Olehsari, Desa Glagah, Desa Kenjo, Desa Paspan, Desa Jelun, Desa Licin, dan desa lain, akan membuka pos retribusi desa wisata,’’ tandas Agung. Diberitakan sebelumnya, pengunjung Gunung Ijen harus menyiapkan uang tambahan jika ingin ke Ijen. Selain harus bayar tiket di pintu masuk Paltuding, pengunjung kini harus membayar retribusi Rp 3.000 per orang di pos pungutan. Pos pungutan retribusi itu berdiri di dekat lapangan Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Pos tersebut dijaga Linnas secara bergiliran dan sejumlah aparat keamanan. Rupanya, kewajiban bayar retribusi itu sudah berlaku sejak Desember 2015 lalu. Pungutan retribusi itu sangat dikeluhkan pengunjung. Tak sedikit pengunjung yang kecewa karena harus bayar dobel meski nilainya tak seberapa. Pemberlakuan tiket masuk itu sesuai Peraturan Desa No. 1 Tahun 2015 tentang bumdes yang berisi tentang pengelolaan kawasan desa wisata. Tiket itu berlaku bagi siapa saja yang hendak menuju ke kawasan wisata Kawah Ijen. Sementara itu, terkait retribusi desa wisata di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi menyatakan hal tersebut legal secara hukum. Apalagi, dari penarikan retribusi tersebut ada pembagian ke pemerintah daerah yang nanti untuk pengembangan lokasi sekitar desa wisata. Plt. Kepala Disbudpar Banyuwangi, MY. Bramuda, mengatakan tindakan yang dilakukan masyarakat Desa Tamansari itu sah-sah saja selama dilakukan dengan cara yang benar dan tidak mengganggu kenya manan wisatawan. Selain itu, penarikan retribusi itu sesuai perdes yang tentu sudah disahkan pemerintah daerah. Penarikan semacam itu, kata Bramuda, boleh dilakukan desa yang kebetulan memiliki objek wisata. Dalam hal ini Kawah Ijen berada di wilayah Desa Tamansari. Bram mencontohkan, bisa juga nanti Desa Sumberagung di Pesanggaran menarik retribusi yang sama dengan Desa Tamansari. Apalagi, jika pengelola Pulau Merah tidak bisa memberikan dampak bagi Desa Sumberagung. (sgt/c1/aif)


PEMERINTAHAN RADAR BANYUWANGI

40

Jawa Pos

Sabtu 30 Januari 2016

Rp 275 Miliar untuk Perbaiki Jalan Rusak

DOK.RaBa

TARGET BEBAS JALAN RUSAK: Selain menggenjot perbaikan jalan kabupaten, Pemkab Banyuwangi juga aktif melakukan lobi ke pemerintah pusat untuk memperbaiki jalan nasional di Banyuwangi.

BANYUWANGI - Untuk memenuhi harapan masyarakat, Pemkab Banyuwangi terus memacu kinerja pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan. Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 pemerintah daerah menyiapkan anggaran sekitar Rp 275 miliar. Kepala Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR), Mujiono, menjelaskan anggaran Rp 275 miliar itu akan dialokasikan untuk kegiatan pembangunan dan pemeliharaan jalan rusak. Tahun ini Dinas PU BMCKTR membangun dan melakukan pemeliharaan jalan sepanjang 750 hingga 800 kilometer. Kegiatan pembangunan dan pemeliharaan jalan itu, kata Mujiono, tersebar di 24 Kecamatan. Kegiatan perbaikan jalan itu difokuskan pada perbaikan jalan dengan kerusakan berat, sedang dan ringan. “Jalan rusak berat menjadi prioritas utama. Kita menargetkan Banyuwangi bebas dari jalan rusak,” ujar Mujiono tadi malam. Untuk membebaskan Banyuwangi dari jalan rusak, Pemkab Banyuwangi membutuhkan waktu dan banyak anggaran. Walau tidak bisa dituntaskan dalam waktu singkat, namun pemerintah daerah terus meningkatkan panjang dan anggaran. “Panjang jalan yang kita bangun dan kita perbaiki setiap tahun meningkat,” kata Mujiono. Lalu kapan kegiatan pembangunan jalan dimulai? Saat ini, kata Mujiono, pihaknya sedang mempersiapkan teknis pelaksa-

naan. Selain melakukan persiapan teknis, pihaknya juga sedang melakukan evaluasi perencanaan mulai dari survei, gambar, rencana anggaran belanja (RAB) dan dokumen tender. Mujiono mengungkapkan, minggu kedua bulan Februari, proses tender kegiatan pembangunan dan pemeliharaan jalan secara bertahap sudah dimulai. Tidak hanya kegiatan pembangunan harus melalui tender, kegiatan non tender juga akan dilakukan secara bertahap mulai Februari. Proses kegiatan tender kegiatan pembangunan, akan dilakukan secara bertahap. Sebab, tidak semua kegiatan pembangunan yang ada di lingkungan Dinas BCKTR dilakukan secara bersamaan, karena jumlahnya cukup banyak. Selain jumlah kegiatan yang banyak, jumlah tenaga pengadaan juga sangat terbatas. “Karena itu, proses tender kegiatan di lingkungan Dinas PU Bina Marga dilakukan secara bertahap. Target kita Februari harus mulai star tender agar pelaksanaan kegiatan bisa dilakukan lebih cepat,” harap Mujiono. Untuk diketahui, hasil survei yang dilakukan Pemkab Banyuwangi pada bulan November lalu, sekitar 90 persen warga Banyuwangi menghendaki perbaikan jalan rusak. Harapan warga untuk memperbaiki jalan rusak meningkat tajam pada survei akhir tahun lalu, ketimbang survei yang digelar awal tahun 2015 lalu. (c1/afi)

Sumantri Belum Juga Comeback DPD Golkar Jatim Sanggah Instruksi DPP BANYUWANGI - Walau DPP Partai Golkar sudah mengeluarkan instruksi pembatalan pencopotan Sumantri Soedomo dari jabatan sebagai ketua DPD Golkar Banyuwangi, tapi DPD Golkar Jatim masih mokong terhadap instruksi induk partainya itu. DPD Golkar Jatim malah balik melayangkan surat ke DPP Golkar untuk mempertahankan keputusan pencopotan Sumantri. Instruksi DPP Partai Golkar itu tertuang dalam Surat Nomor B-235/GOLKAR/I/2016 kepada DPD Golkar Jatim tentang mencabut SK penonaktifan Sumantri. Meski sudah ada surat DPP Golkar, tapi surat tersebut tidak serta-merta dapat dijadikan dasar bagi Sumantri untuk kembali menduduki posisi yang dia tempati sejak 2010 tersebut. Seperti diketahui, DPD Golkar Jatim menerbitkan surat keputusan (SK) penonaktifan Sumantri sebagai ketua DPD Golkar Banyuwangi pada 15 Desember lalu. Melalui SK Nomor KEP.30/DPD/PG/XII/2015 tersebut, DPD Golkar Jatim menunjuk Semara Duran sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua DPD Golkar Banyuwangi. Namun, belakangan DPP Gol-

kar mengirimkan Surat Nomor B-235/GOLKAR/I/2016 kepada DPP Golkar Jatim untuk mencabut SK penonaktifan Sumantri. Surat permintaan pencabutan penonaktifan Sumantri tertanggal 18 Januari itu ditandatangani langsung Ketua Umum ARB dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Idrus Marham. Sekretaris DPD Golkar Banyuwangi, Ismoko, mengatakan pihaknya sudah mengetahui DPP mengirimkan surat kepada DPD Golkar Jatim tersebut. “Isi surat DPP itu permintaan pencabutan SK DPD Golkar Jatim dan pemulihan hak ketua DPD Golkar di lima daerah di Jatim, termasuk Banyuwangi,” ujarnya kemarin (29/1). Hanya saja, kata Ismoko, DPD Golkar Jatim masih menanggapi surat DPP tersebut. Tanggapan atas surat DPP itu dilakukan DPD Jatim dengan mengirimkan Surat Nomor 04/B.3/DPD I/PG/2016 tertanggal 20 Januari 2016. “DPD Golkar Jatim masih memberikan sanggahan. DPD Jatim mengeluarkan surat penonaktifan ketua DPD di lima kabupaten. Dasarnya adalah surat dari DPP. Jadi belum final. Artinya, surat pengangkatan Plt ketua DPD Golkar Banyuwangi sampai detik ini (kemarin) belum dicabut,” tutur wakil ketua DPRD tersebut. Selain itu, kata Ismoko, pencabutan SK juga harus dilakukan dengan SK. Sampai kemarin DPD Golkar Jatim belum mener-

DOK.RaBa

Sumantri Soedomo

bitkan SK tentang pencabutan SK penonaktifan Sumantri dari posisi ketua DPD Golkar Banyuwangi. “Jadi, menurut pemahaman saya, Pak Semara Duran masih tetap Plt ketua DPD Golkar Banyuwangi,” kata dia. Apalagi, imbuh Ismoko, DPP tidak mencabut SK DPD Golkar Banyuwangi. Dijelaskan, DPP hanya meminta DPD Jatim mengaktifkan kembali Sumantri sebagai ketua DPD Golkar Banyuwangi. “Yang berhak mengeluarkan SK dan mencabut SK adalah pengurus satu tingkat di atasnya. Kalau DPD kabupaten/ kota, yang menerbitkan SK DPD provinsi. Di sisi lain, surat permintaan pencabutan SK tersebut masih disanggah DPD Golkar Jatim,” jelasnya. DPD Golkar Jatim mengeluarkan surat penonaktifan

Sumantri dengan berbagai pertimbangan, termasuk instruksi DPP Golkar. Khusus kasus menonaktifkan Sumantri, kata Ismoko, DPD beralasan setidaktidaknya sejak awal Oktober 2015 Sumantri telah menyerahkan kantor Golkar Banyuwangi kepada ketua DPD Golkar kubu Agung Laksono (AL). Selain itu, Sumantri dinilai telah membiarkan kantor DPD Golkar Banyuwangi dipasangi spanduk bergambar AL dan ketua DPD Golkar Banyuwangi kubu AL, yakni Muhammad Hidayat. Dalam surat sanggahan yang dikirim ke DPP, pihak DPD Golkar Jatim juga menjelaskan bahwa pesan singkat (SMS) sekretaris DPD Golkar Jatim kepada Sumantri untuk menanyakan kebenaran kantor DPD Golkar Banyuwangi dipasangi gambar AL tidak dibalas. “Menurut pemahaman kami, Pak Sumantri diingatkan melalui SMS atau telepon tidak diindahkan,” kata dia. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Banyuwangi kubu Aburizal Bakrie (ARB) menyatakan siap tunduk pada keputusan partai. Termasuk jika DPD Golkar Jatim mencabut kembali penonaktifan Sumantri Soedomo dari posisi ketua DPD. Ismoko mengatakan, sebagai kader partai yang baik, seluruh struktur kepengurusan DPD parpol berlogo pohon beringin tersebut siap tunduk dan melaksanakan keputusan partai. (sgt/c1/afi)

FREDY RIZKI/RaBa

MASIH CUKUP: Petugas Unit Donor Darah PMI Banyuwangi menunjukkan ketersediaan whole blood di kotak blood bank kemarin (29/1).

Permintaan Darah Meningkat Jumlah Pasien DB Meningkat BANYUWANGI - Meningkatnya jumlah penderita demam berdarah (DB) berdampak pada permintaan darah di kantor Unit Donor Darah (UDD) PMI Banyuwangi. Dibandingkan bulan Desember 2015, permintaan liquid plasma (LP) dan trombosit (TC) meningkat dua kali lipat. Berdasar data UDDD PMI Banyuwangi, permintaan LP meningkat dari 30 kantong menjadi 63 kantong pada Januari 2016. Permintaan TC meningkat dari 6 kantong menjadi 34 kantong. Jumlah tersebut mengikuti peningkatan jumlah penderita DB Desember yang terdaftar hanya 10 orang menjadi 87 orang sampai tanggal 27 Januari 2016. Direktur UDD PMI Banyuwangi, dr. Rezekiyanti, mengatakan jika melihat data tersebut,

jumlah permintaan darah memang meningkat cukup tinggi pada Januari guna melayani permintaan pasien DB yang membutuhkan plasma darah atau trombosit. Jenis darah yang dibutuhkan pasien DB menurutnya tidak sama. Dalam beberapa kasus pasien terkadang hanya membutuhkan plasma darah, atau bahkan sel darah merah atau eritrosit utuh. “Semua tergantung pemeriksaan dokter di rumah sakit. Nanti hasil analisis bisa dilihat pasien membutuhkan darah apa untuk pengobatannya. Ada yang membutuhkan liquid plasma dan ada yang hanya butuh trombosit saja tapi dalam jumlah banyak,” terang dr Yanti. Terkait ketersediaan stok, LP masih cukup untuk memenuhi kebutuhan. LP memiliki masa penyimpanan sekitar 30 hari. “Yang susah adalah trombosit. Memperoleh trombosit diperlu-

kan proses yang lebih rumit daripada darah biasa,” kata dr. Yanti. Darah yang dibutuhkan untuk memperoleh trombosit, kata Yanti, harus berasal dari donor baru yang mendonorkan diri di kantor UDD PMI. Waktu prosesnya harus cepat. Empat jam setelah donor darah harus segera diproses. “Kalau trombosit butuh tiga tahap. Jadi, dipisah 3 kali, dari whole blood menjadi LP, lalu dari LP jadi trombosit,” jelasnya. Untuk memenuhi kebutuhan trombosit, ada beberapa darah yang disimpan dan dapat digunakan sewaktu waktu. Tetapi, jika kebutuhan mendadak dapat digunakan donor luar yang berasal dari keluarga. “Trombosit ini masa aktifnya hanya lima hari, setelah itu tidak bisa dipakai. Jika stoknya tidak ada kita bisa pakai keluarga, tapi ya tetap haru menunggu minimal satu jam untuk prosesnya,” tambah. (fre/c1/afi)

Simpati Eks Gafatar Terus Berdatangan BANYUWANGI - Mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Banyuwangi yang ditampung di gedung Loka Bina Karya (LBK) sejak Selasa (26/1) lalu mengundang banyak simpati dari berbagai elemen masyarakat. Dalam tiga hari ini bantuan kemanusiaan terus mengalir dari berbagai kalangan, baik instansi pemerintah maupun swasta. Beberapa bantuan yang mengalir seperti pakaian, makanan, mainan anak-anak, hingga bantuan berupa uang

cash. “peristiwa yang dialami 18 warga Banyuwangi yang pernah menjadi anggota Gafatar merupakan bencana kemanusiaan sehingga banyak pihak yang bersimpati untuk memberikan bantuan,” ungkap Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Tranmigrasi (Dinsosnakertrans), Syaiful Alam Sudrajat. Selain memberikan bantuan berupa fisik, sejumlah lembaga kemanusiaan juga sukarela memberikan bantuan berupa konseling dan motivasi pada

eks anggota Gafatar. Tindakan tersebut, kata Alam, membantu melupakan trauma yang mereka alami saat kerusuhan di Kecamatan Antibar, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan, beberapa waktu lalu. Sekadar informasi, 26 Januari lalu, 18 eks anggota Gafatar yang berdomisili asal Kecamatan Muncar dan Pesanggaran tiba di Banyuwangi. Mereka terdiri dari tiga kepala keluarga yang terdiri dari 12 anak-anak dan enam orang dewasa. (cin/c1/afi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.