Radar Banyuwangi | 10 Februari 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SENIN 10 FEBRUARI TAHUN 2015

CATATAN

Terpotong Justru Lebih Untung NGERI. Itulah yang dirasakan setelah mengetahui ibu kota Jakarta ternyata adalah kota paling macet sedunia. Lalu lintasnya paling buruk sejagat. Versi pelumas Castrol, setiap mobil di Jakarta start-stop 33.240 kali dalam setahun. Dampaknya paling mengerikan terhadap mesin dan komponen kendaraan. Juga paling rawan terjadinya kecelakaan. Paling membahayakan pula. Ya, mengerikan. OLEH Tak jauh dari Jakarta, ada SuraBAYU SAKSONO baya, kota terbesar kedua di Indonesia. Situasinya Kota Pahlawan ini pun idem ditto dengan Jakarta n

BANYUWANGI - Mekanisme internal partai dalam menentukan calon ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Banyuwangi terus bergulir. Seleksi di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (DPD) PDIP Jatim telah menentukan lima nama yang bakal melenggang menuju seleksi di tingkat dewan pimpinan pusat (DPP). Lima nama calon ketua DPC PDIP Banyuwangi yang lolos seleksi tingkat DPW itu

Jagal Glenmore Langsung Diamankan di Polres GLENMORE - Aparat kepolisian masih terus menyelidiki pembunuhan dengan korban pasangan suami istri (pasutri) Boamin, 70, dan Ramdani alias Mbok Boamin alias Mak Irik, 65, warga Dusun Sumbergondo, RT 9, RW 4, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore.

Serasa Naik Helikopter Sendiri

ADA APA LAGI

NIKLAAS ANDRIES / RABA

MENUNGGU PUTUSAN: Keempat nelayan yang didakwa menggunakan bom saat mencari ikan.

Pengebom Ikan Terancam 6 Tahun BANYUWANGI - Empat nelayan yang kedapatan menggunakan bom ikan (bondet) di perairan Muncar akhirnya diajukan ke meja hijau. Mereka adalah Rusdi, 50, warga Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, Jatim, 37, Waki, 30, dan Tarmuji, 51, warga Muncar. Untuk kali pertama keempatnya menjalani persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Banyuwangi, kemarin. Komplotan itu ditangkap Satpolair Polres Banyuwangi akhir Desember 2014 lalu. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa empat buah bondet aktif, sebuah perahu payang, dua kilogram ikan, satu kompresor, dan tiga jaring penangkap ikan n Baca Pengebom...Hal 35

Baca Hermanto...Hal 35

Berebut Kursi Ketua DPC PDIP Yang diusulkan forum Rakercab: Q 17 orang Dasar Aturan: Q SK DPP PDIP Nomor 066 dan Nomor 067

Kejiwaan Muhamad Holil, 37, salah satu tetangga korban yang diduga sebagai pelaku pembunuhan itu diduga kuat normal. Tersangka yang kini diamankan di ruang tahanan Polres Banyuwangi itu telah diperiksakan ke RSUD Blambangan. “Tersangka normal, kok,” cetus Kapolsek Glenmore, AKP Jodana Gunadi, melalui Kanitres- krim Ipda Sajad. Aksi pembunuhan yang dilakukan tersangka itu terjadi sekitar

Yang tidak Lolos: Q Hermanto (mantan ketua DPRD) Q Wiwik Pujianti Q Marsindi Q Ficky Septalinda Tes tulis dan wawancara bagi lima calon berlangsung di Surabaya, Jumat lalu (6/2)

pukul 13.30 pada Jumat (6/2). Dalam kejadian itu, Boamin meninggal di lokasi kejadian dengan luka cukup serius di leher. Istrinya, Mbok Boamin, mengalami luka cukup serius di kepala, dagu, dan bibir bagian bawah. Gina mengungkap aksi sadis itu, Sajad mengaku telah memeriksa sejumlah saksi. Keterangan yang diperoleh, aksi pembunuhan dan penganiayaan itu diduga kuat telah direncanakan n Baca Kondisi...Hal 35

SHULHAN HADI/RABA

MASIH OPNAME: Kondisi korban pembunuhan, Mbok Boamin alias Mak Irik, hingga kemarin masih lemas. Perempuan berusia 65 tahun itu dirawat di RS Krikilan.

Kasek SMKN 1 Glagah Minta Maaf

Kamar Mandi Sekolah Belum Berfungsi

GLAGAH - Pasca kejadian pelemparan batu yang dilakukan suporter futsal tim SMKN 1 Glagah pada Sabtu malam lalu, kemarin (9/2) pihak SMKN 1 Glagah langsung menemui pihak Polsek Kota Banyuwangi dan SMAN 1 Banyuwangi. Kepada Awalnya anak SMKN 1 dua pihak terGlagah aman-aman sebut Kepala SMK 1 Glagah, saja waktu konvoi. Achmad Chusairi meminta Karena ada yang dan bermengompori berubah maaf janji akan melajadi anarkis” kukan tindakan preventif suAchmad Chusairi paya kejadian Kasek SMKN 1 Glagah tersebut tidak terulang lagi. Chusairi menegaskan, tahun ini pihaknya tidak akan mengikuti LPI (Liga Pendidikan Indonesia) sebagai pelajaran kepada siswanya agar dapat menjaga sportivitas saat bertanding. Terkait beberapa bagian sekolah rusak karena peristiwa tersebut, Chusairi berjanji akan memperbaiki kerusakan tersebut. “Setelah dari polsek, saya dan wakasek kesiswaan langsung ke SMAN 1 Banyuwangi untuk melihat kondisi sekaligus menawarkan perbaikan kerusakan,” kata Chusairi n

KALIPURO - Gerakan ”Rijig Jeding” di beberapa sekolah ternyata belum berjalan seperti yang diharapkan Pemkab Banyuwangi. Kondisi kamar mandi yang seharusnya menjadi prioritas kebersihan ternyata belum tersentuh. Hal itu bisa dilihat di sejumlah sekolah yang rata-rata berada di pedesaan n Baca Kamar...Hal 35

Kondisi Kamar Mandi Sekolah SDN 1 Gombengsari: n Lima kamar mandi tak berfungsi n Pernah digunakan, tapi bocor n Akibatnya siswa buang air ke sungai SDN 1 Bulusan: n Punya tiga kamar mandi utnuk 203 siswa n Kondisinya kumuh n Kebersihan diserahkan penjaga sekolah SMPN 1 Giri n Jumlah kamar mandi 35 buah n Untuk memenuhi kebutuhan 24 kelas siswa dan guru n Kebersihan menjadi tanggung jawab penjaga sekolah. Anggaran Rehab Kamar Mandi 2015 n Setiap kamar mandi dapat bantuan Rp 9 juta n Pembangunan kamar mandi dapat bantuan Rp 18 juta- Rp 20 juta. n Bulan Maret semua proyek bisa dijalankan.

Baca Kasek...Hal 35 BELUM DIPERBAIKI: Kaca jendela SMAN 1 Banyuwangi rusak setelah dilempari suporter futsal SMKN 1 Glagah. GALIH COKRO/RABA

Minimnya Sarana Pendukung Unit Laka Lantas Polres Banyuwangi

Kendaraan Sudah Uzur, Kerap Ngadat di Jalan Kecelakaan di jalan raya membuat aparat kepolisian sibuk. Salah satu yang sibuk adalah Unit Laka Lantas Polres Banyuwangi. Unit tersebut bertugas menangani insiden di jalan raya. Menggunakan dua unit kendaraan, polisi berusaha memberikan layanan maksimal kepada masyarakat.

SERING MACET: Inilah mobil ambulans yang dimiliki Unit Laka Lantas Polres Banyuwangi. Kondisi mobil tersebut sudah tidak layak untuk mengangkut korban kecelakaan.

MARKAS Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Laka) Polres Banyuwangi

Kondisi kejiwaan Holil dinyatakan normal Artinya, ketika membunuh pura-pura edan! Muridnya bikin ulah, Kasek SMKN 1 Glagah minta maaf Harap maklum, bukan anak STM kalau tidak norak!

MAAF

NIKLAAS ANDRIES, Banyuwangi

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Lima nama yang lolos: Q Yusuf Widyatmoko (Ketua DPC PDIP) Q Made Cahyana Negara (Sekretaris DPC PDIP) Q Sugirah (Anggota Fraksi PDIP) Q Made Suwastiko (Anggota Fraksi PDIP) Q Kondang Suryaningrat

Jodona: Kondisi Kejiwaan Holil Normal

David Wijaya Tjoek

GALIH COKRO/RABA

adalah ketua DPC PDIP saat ini, Yusuf Widyatmoko; Sekretaris DPC PDIP, I Made Cahyana Negara; dua anggota Fraksi PDIP DPRD Banyuwangi, Sugirah dan Made Suwastiko; serta Kondang Suryaningrat. Sebelumnya, melalui forum Rapat Kerja Cabang (Rakercab) yang diperluas beberapa waktu lalu, DPC PDIP Bumi Blambangan telah mengusulkan 17 calon ketua pengurus PDIP tingkat kabupaten n

GRAFIS:REZA/RABA

NGOPAI

BERMAIN multi copters bagi David Wijaya Tjoek dapat mengusir bosan. Pengusaha muda cold storage berbendera PT. Sumberyala Samudra, Muncar, itu mengaku setahun ini menggeluti hobi barunya bermain multi copters. Di sela kesibukannya mengurus usahanya itu, putra bungsu Tjipta Sudjarwo Tjoek itu selalu merekam perjalanan yang ditempuh. Dia pun punya foto dan film yang dihasilkan dari ketinggian yang sulit dijangkau. “Biasanya saya ambil foto laut dan hutan. Ada kepuasan tersendiri saat bermain multi copters ini. Seakan-akan naik helikopter sendiri,” kata David kemarin. (*/ c1/aif)

HALAMAN 25

Hermanto masih Berpeluang

Baca Terpotong...Hal 35

KUCUR

Eceran Rp.5.750

NIKLAAS ANDRIES/RABA

tampak sibuk siang kemarin. Beberapa orang tampak keluar-masuk di kantor yang beralamat di Jalan Lest-

kol Istiqlah, Banyuwangi, tersebut. Namanya petugas yang menangani kecelakaan, sejumlah kendaraan yang

parkir di teras dan halaman depan, bentuknya hampir semua tidak beraturan n Baca Kendaraan...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

POLITIK & PEMERINTAHAN

26

CERMIN DIRI

Tantangan Ungkap Kasus Teror ‘’Genderuwo’’

I

NI mungkin kasus yang unik sekaligus langka. Warga Dusun Jatimulyo, Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, melaporkan kasus teror ke polisi. Warga tersebut tidak nyaman lantaran rumahnya kerap dilempari batu hingga mengakibatkan kerusakan. Yang membikin menarik, pelaku yang diduga melakukan aksi teror pelemparan batu secara berulang-ulang itu adalah genderuwo. Padahal, genderuwo menurut masyarakat Jawa merupakan sosok makhluk halus. Dia bukan makhluk nyata, melainkan makhluk gaib. Tentu saja, alam tempat hidup makhluk gaib berbeda dengan alam nyata tempat kita hidup. Kalau kita punya problem yang membikin gusar, kita bisa mengadu ke polisi. Karena polisi biasanya selalu siap melayani dan mengayomi. Manusia hidup bermasyarakat memang tidak selalu mulus. Ada saja yang terkadang berselisih. Manusia yang merasa tersakiti bisa saja lapor polisi demi mendapatkan keadilan. Manusia yang menyakiti bisa diproses hukum dan akan mendapat hukuman setimpal, sesuai perbuatannya sesuai hukum yang berlaku. Yang memproses adalah polisi manusia, yang mendakwa dan menuntut adalah jaksa manusia, yang menjatuhkan vonis adalah hakim manusia di pengadilan alam nyata. Namun, dalam kasus teror pelemparan batu di Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, ini yang dilaporkan menyebar teror adalah makhluk gaib. Logikanya, produk hukum kasus pidana manusia mestinya tidak berlaku untuk makhluk gaib. Kalau memang tersangka nanti terbukti melakukan pelemparan batu dan perusakan rumah, bagaimana menangkapnya? Bagaimana pula mendakwa dan menuntutnya? Bagaimana pula menjatuhkan hukuman nanti? Karena belum pernah ada amar putusan yang berbunyi, ‘’Terdakwa dihukum kurungan dalam botol selama sekian ribu tahun’’. Oh, semua itu terlalu jauh dari nalar. Sementara dalam kasus teror Glagahagung ini, polisi sudah mengumpulkan barang bukti berupa beberapa batu besar yang digunakan melempari rumah korban. Polisi juga sudah memintai keterangan para saksi. Artinya, dua unsur yakni alat bukti dan saksi sudah memenuhi. Apalagi, alat bukti itu adalah benda nyata bukan benda gaib. Saksinya juga manusia nyata. Karena itu, masih ada harapan bahwa kasus teror pelemparan ini masih berpeluang diungkap sesuai nalar manusia. Terkait pelakunya nanti manusia ataukah genderuwo, itu menjadi tugas polisi mengungkapnya. Memang tidak mudah mengusut kasus ini. Tetapi, yang tak kalah penting adalah menyadarkan masyarakat agar lebih mengedepankan berpikir logis. Jangan sampai hanyut dalam isu yang meresahkan. Sesuai pesan pak polisi, sebaiknya kita meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing. Kalau warga sekitar lokasi berduyun-duyun ke tempat kejadian ‘’genderuwo teroris’’ di malam hari itu, rumah warga malah banyak yang kosong dan justru memberi peluang pelaku kriminal yang sebenarnya. Waspadalah, waspadalah! (*)

Woro-Woro Jawa Pos Radar Banyuwangi membuka rubrik baru tiap Kamis. Rubrik khusus kaum muda tersebut menerima tulisan para pembaca, khusus siswa SMP, SMA, dan mahasiswa.

.

Tema minggu ini adalah

“Valentine” Silakan kirim ke email: artikelradarbwi@gmail.com

Jawa Pos Selasa 10 Februari 2015

Dokter Wajib Beri Senyum pada Pasien BANYUWANGI - Sebanyak 27 dokter yang mengabdi di Banyuwangi mendapat kesempatan spesial diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tanpa melalui tes. Hal itu terjadi seiring upaya Bupati Abdullah Azwar Anas mengirim surat kepada pemerintah pusat untuk mengangkat 32 dokter honorer yang selama ini menjadi tenaga honorer kesehatan di Bumi Blambangan menjadi PNS. Dari 27 dokter yang diangkat menjadi PNS tersebut, enam di antaranya merupakan dokter spesialis. Selain itu, dua di antaranya merupakan dokter gigi dan 19 orang merupakan dokter umum. Dengan pengangkatan 27 PNS dokter tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan layanan kesehatan kepada masyarakat Bumi Blambangan. Terlebih, Pemkab Banyuwangi terus memperbaiki kualitas layanan rumah sakit (RS) milik pemerintah, baik melalui perbaikan manajemen maupun perbaikan infrastruktur RS tersebut. Para dokter yang diangkat menjadi PNS tersebut mendapat pembekalan dari Bupati Anas kemarin (9/2). Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko dan Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD), Sih Wahyudi, juga hadir dalam acara yang dihelat di aula Rempeg Jogopati,

GALIH COKRO/RABA

SELINGAN: Bupati Anas mengajak para PNS dokter baru dengarkan lagu Rhoma Irama di sela-sela acara pengarahan kemarin.

kantor Pemkab Banyuwangi, tersebut. Kesempatan itu dimanfaatkan Bupati Anas untuk memberikan motivasi bagi para dokter yang akan ditempatkan di puskesmas dan RS di Bumi Blambangan tersebut. “Ini (menjadi PNS) soal kehormatan, bukan sekadar soal gaji. Karena itu, kesempatan menjadi PNS ini harus dimanfaatkan dengan baik. Performa yang sudah bagus selama ini harus terus ditingkatkan,” ujarnya. Anas berharap, PNS dokter yang baru diangkat tersebut mampu menjadi motivator kesembuhan bagi masyarakat.

Mereka diminta tidak hanya berusaha menyembuhkan pasien melalui obat, tetapi juga melalui suntikan motivasi dan komunikasi yang baik dan nyaman. Bupati Anas juga meminta para PNS dokter tersebut murah senyum kepada pasien. Sebab, aura senyuman itu bisa mendorong pasien merasa nyaman, senang, dan optimistis. Jika pasien yang datang untuk berobat merasa senang dan nyaman, maka efek obat yang disuntikkan atau diberikan kepada pasien tersebut akan bekerja optimal. “Kalau PNS dokter tidak senyum, akan saya

beri seragam Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP),” kata Anas disambut gerrr peserta pengarahan. Dikonfirmasi usai memberi pembekalan, Anas mengatakan, ke 27 dokter yang sudah di angkat menjadi PNS secara otomatis tersebut, sebagian akan di tempatkan di sejumlah puskesmas dan sisanya akan di kembalikan ke rumah sakit milik pemerintah daerah. Anas juga mengaku pihaknya telah menandatangani berkas pengajuan dokter yang akan diangkat sebagai dokter spesialis. (sgt/c1/afi)

Koalisi Parpol Munculkan Cabup Alternatif Lima Bacabup Sudah Mengincar BANYUWANGI - Kesepakatan tujuh pimpinan parpol menjalin koalisi tampaknya bakal menghadirkan calon bupati (cabup) alternatif di luar bakal cabup yang sudah mendaftar di PDIP dan PKB. Dengan kekuatan 23 kursi di DPRD, koalisi tersebut sudah berhasil melampaui ambang batas minimal syarat mengusung cabup pada pemilihan bupati (pilbup) mendatang. Melalui pertemuan yang berlangsung di Rumah Makan Cengkir Gading, Jalan Brawijaya, Banyuwangi, pimpinan tujuh parpol telah sepakat menjalin koalisi dalam rangka pilbup. Tujuh parpol tersebut adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Demokrat (PD), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Lantaran jalinan koalisi tersebut baru sebatas kesepakatan pengurus tingkat kabupaten, masing-masing parpol peserta koalisi masih harus menunggu rekomendasi dari pengurus di

atasnya, baik pengurus tingkat provinsi dan pengur us pusat. “Ketika sudah men dapat restu dari pimpinan provinsi SIGIT/RaBa atau pengSyamsul Arifin urus pusat, maka partai-partai yang ada akan membangun koalisi yang diformalkan,” ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PPP, Syamsul Arifin, kemarin (9/2). Kesepakatan koalisi secara formal itu akan dihadiri ketua dan sekretaris masing-masing pengurus parpol tingkat kabupaten. Surat kesepakatan koalisi juga akan ditandatangani plus stempel basah masing-masing parpol pengurus tingkat kabupaten. “Kesepakatan itu juga akan disampaikan kepada pimpinan di atasnya, yakni ke pengurus provinsi atau pengurus pusat,” beber politikus asal Kecamatan Kalibaru tersebut. Menurut Syamsul, jika ketujuh parpol tersebut positif berkoalisi, maka akan memiliki kekuatan yang luar biasa besar untuk menghadapi pilbup. Dengan

kekuatan yang sangat besar itu, parpol yang punya stok cabup akan dimunculkan. “Sehingga jika komparasi dengan cabup yang sudah muncul, calon yang kita usung bisa menang,” kata anggota DPRD itu. Ditanya siapa saja calon yang berpotensi diusung koalisi tujuh parpol itu, Syamsul menjawab diplomatis. Menurut dia, sejauh ini sudah ada lima orang yang berkomunikasi dengan parpolparpol peserta koalisi. “Tetapi nama-nama tersebut belum saatnya kita munculkan,” pungkasnya.

Seperti diberitakan kemarin, ini perkembangan terbaru terkait koalisi partai politik dalam rangka menyongsong pilbup Banyuwangi mendatang. Setelah empat parpol sepakat berkoalisi, kini kekuatan penyeimbang di luar parpol yang telah memenuhi ambang batas electoral pencalonan bupati tersebut bertambah tiga parpol. Gerindra, Hanura, PPP, dan NasDem, meneken kesepakatan koalisi akhir bulan lalu (25/1). Meski kesepakatan koalisi telah ditandatangani, empat parpol tersebut

terus menjalin komunikasi dengan parpol-parpol lain. Hasilnya, ada tiga parpol lain yang ikut bergabung dalam koalisi tersebut. Tiga parpol yang menyusul masuk gerbong koalisi Gerindra, Hanura, PPP, dan NasDem, itu adalah PD, PKS, dan PAN. Jika dikalkulasi, jumlah kursi dewan yang diperoleh tujuh parpol peserta koalisi ini mencapai 23 kursi. Kursi hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 tingkat lokal, itu nyaris separo dari keseluruhan kursi dewan, yakni 50 kursi. (sgt/c1/afi)

UNTAG 1945 BANYUWANGI

Seminarkan Kiat Jitu Hadapi Unas BANYUWANGI-Sebanyak 382 siswa kelas XII tingkat SLTA dari seluruh wilayah Kabupaten banyuwangi mengikuti seminar dengan tema “Kiat Jitu Taklukkan Unas 2015”. Seminar menarik itu digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi pada Minggu (8/2) lalu. Seminar di auditorium Untag Banyuwangi itu berlangsung gayeng. Hadir dalam pembukaan acara seminar sekaligus memberikan sambutan, Dekan FISIP Untag Banyuwangi Dra Sri Wilujeng, MSi. “Maksud dan tujuan dilaksanakan seminar pelajar ini adalah diharapkan agar para pelajar yang akan menghadapi Unas 2015 dapat mempersiapkan diri dengan baik dan penuh keyakinan dalam menyelesaikan soalsoal Unas,” harap Sri dalam sambutannya.

UNTAG FOR JP-RaBa

SEMINAR:Dekan FISIP Untag Sri Wilujeng memberikan sambutan pembukaan di kampus Untag.

Sri juga mengharapkan agar para siswa dapat meraih prestasi semaksimal mungkin. Baik di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan harapannya tingkat nasional. “Hal ini menjadi harapan bersama, baik masyarakat maupun pemerintah dan FISIP Untag Banyuwangi juga turut perduli terhadap keberhasilan

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

para siswa-siswa pelajar SLTA di Kabupaten Banyuwangi untuk meningkatkan prestasi dalam meraih kesuksesan di Unas 2015,” cetusnya. Sementara itu, narasumber Kasi SMA Bidang Pendidikan Menengah Sinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Drs Sutikno, MPd menyampaikan

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

materi tentang motivasi dan solusi taklukkan Unas. Dalam materi motivasinya, Sutikno membeberkan faktor-faktor keberhasilan untuk meraih sukses dalam Unas. “Antara lain; memiliki mindset juara, hancurkan penghambat diri, disiplin dalam belajar, mampu memenej waktu , serta meningkatkan ibadah, dan berdoa kepada Tuhan YME,” sebutnya. Narasumber kedua adalah Imam Jauhari, STP, MM dari Primagama Surabaya. Jauhari memaparkan materi tentang “Cara Belajar Efektif dan Strategi Jitu dalam Menghadapi Unas”. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 itu diikuti oleh peserta dengan antusias dan penuh semangat sampai acara berakhir pukul 13.00. Banyak siswa yang melakukan tanya jawab kepada narasumber terkait masalah yang dihadapi siswa. Peserta seminar terlihat puas terhadap paparan kedua pemateri. (*)

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SELASA 10 FEBRUARI

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Menimbang-Nimbang Balon Parpol Besar Maupun Parpol Kecil Masih Wait and See Jika tidak ada perubahan lagi, Pilkada Situbondo akan dilaksanakan Februari 2016. Meski demikian, parpol sudah mulai memanasi ‘mesin’-nya untuk menyambut pesta demokrasi tersebut. Mereka mulai memilah dan memilih siapa saja figur yang layak dijadikan bakal calon (balon) Bupati Situbondo.

SITUBONDO - Sebagian besar partai politik (Parpol) di Kabupaten Situbondo belum memastikan arah politiknya pada perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang. Satu-satunya parpol yang telah memastikan berkoalisasi adalah Partai Golkar, Partai Keadilan sejahtera dan

Partai Gerakan Indonesia Raya. Sementara yang lain, jangankan melakukan penjajakan terhadap tokoh yang akan diusung, kemungkinan berkoalisi dengan Parpol lain juga masih belum pasti. Seperti yang diakui oleh pengurus DPC Partai Hanura Kabupaten Situbondo.

Hingga saat ini, partai yang didirikan oleh Wiranto ini masih belum memastikan akan berkoalisi dengan parpol yang mana. Hanya saja, DPC Hanura mengaku sudah mulai membangun komunikasi dengan partai lain n Baca Menimbang...Hal 28

PKB Belum Tentu Usung Dadang PARTAI Kebangkitan Bangsa (PKB) Situbondo hingga kini masih belum menentukan siapa calon bupati (Cabup) yang akan diusungnya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang. Termasuk kepastian pengusungan kembali Dadang Wigiarto. Iya, pria yang kini menjabat sebagai Bupati Situbondo itu memang paling santer disebut-sebut akan berangkat atau diberangkatkan PKB, partai yang pada pemilu 2010 silam sukses mengantarkannya ke pendapa kabupaten. Apalagi, diantara sejumlah bakal calon lainnya, dialah yang dinilai paling dekat dengan sejumlah tokoh sentral yang menjadi kekuatan DPC PKB Situbondo n Baca PKB...Hal 28

Rachmad Pastikan Diusung Tiga Parpol

EDY S/JPRS

SEMENTARA Koalisi antara Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang fokus melakukan penjaringan calon Bupati. Ketua DPD Partai Golkar Situbondo Rahmad SH. M.hum yang kini menjabat Wakil Bupati (wabup) memiliki kans paling terbesar menjadi calon bupati. Sekretaris DPC Partai Gerindra, Jainur Ridho, mengatakan untuk Pilkada tahun ini ketiga partai memang sepakat berkoalisasi mengusung Calon Bupati sendiri. Kata dia, koalisasi tiga partai ini menyepakati wakil bupatinya akan dijaring melalui Partai Gerindra n Baca Rachmad...Hal 28

SIAPA CABUP 2016: Dua warga di depan kantor KPU mengamati perolehan suara yang tertempel di atas poster calon Bupati Situbondo 2010 silam.

LAKA LANTAS

Terpaksa Dikosongkan Paksa

Tabrak Truk, Anggota DPRD Patah Tulang SITUBONDO  Kecelakaan menimpa anggota DPRD Situbondo, Jaenur Ridho. Pria asal Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo mengalami patah tulang paha kaki kiri, setelah sepeda motornya menabrak sebuah truk yang diduga memotong jalan, di jalan Raya Desa Kalibagor, Kota Situbondo. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, pada Minggu (8/2) malam, politisi Partai Gerindra itu hendak pulang usai berbelanja di BondowoDOK. JPRS so. Jaenur pulang Jainur Ridho mengendarai sepeda motor jenis Honda Nopol P 3511 FG. Pada saat anggota komisi III tersebut melaju dengan kecepatan sedang dari selatan ke arah utara tidak disangka ada sebuah truk. Kendaraan bernopol Nopol M 9330 VA yang dikemudikan Firman Efendi, 26, warga Desa Ramban Kulon, Kecamatan Cerme, Bondowoso itu memotong jalur Jainur. Diduga, Firman tidak memperhatikan arus kendaraan yang datang dari arah selatan. Jarak yang terlalu dekat membuat sepeda motor Jaenur menabrak ban truk bagian depan sebelah kanan n Baca Tabrak...Hal 28

MANGARAN - Perumahan milik Pabrik Gula (PG) Pandjie, di Dusun Tanjungsari, Desa Tanjungkamal, Kecamatan Mangaran dikosongkan paksa, kemarin (9/2). Baskoro, salah satu penghuni rumah sempat melakukan penolakan keras kepada petugas. Pria berumur 60 tahun tersebut merupakan pensiunan karyawan PG Pandjie tahun 2008 silam. Baskoro menempati rumah itu

Rumah ini dikosongkan karena akan dijadikan kantor pembibitan. Pihak manajemen akan memberikan uang Rp 1,5 juta kepada Pak Baskoro untuk mengontrak rumah lain. Jadi sudah cukup manusiawi.” Sarwono, Humas PG Pandjie

sekitar delapan bulan yang lalu. Karena tak mau pindah, Baskoro pun berusaha mempertahankan

diri agar tetap bisa tinggal di rumah PG Pandjie tersebut n Baca Terpaksa...Hal 28

RENDRA KURNIA/JPRS

TERBALIK: Kondisi mobil Avanza usai mengalami kecelakaan di jalan Raya Pantura, Kecamatan Banyuputih, kemarin (9/2).

Terguling Tiga Kali, Sopir Avanza Selamat BANYUPUTIH - Kecelakaan tunggal terjadi di jalan Raya Pantura, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, pagi kemarin (9/2). Sebuah mobil Toyota Avanza AE 1818 K terguling hingga tiga kali. Hebatnya, sang pengemudi, Herman, asal Desa Wonorejo, Kecamatan setempat masih selamat. Insiden mengerikan ini terjadi di KM 228 arah Surabaya. Saat itu Her-

man mengendarai dengan kecepatan tinggi dari arah barat ke timur. Begitu korban sampai di sekitar lokasi, tiba-tiba ada pengemudi sepeda motor yang menyeberang jalan. Mengetahui ada kendaraan memotong jalan raya, Herman yang mengendarai mobil sendirian langsung berusaha menghindar n Baca Terguling...Hal 28

NUR HARIRI/JPRS

DIKOSONGKAN: Sejumlah orang yang dikawal Polri dan TNI terlihat mengeluarkan barang-barang dari dalam perumahan di Desa Tanjung Kamal, kemarin (9/2).

Mengunjungi Dukuh Pariopo, Asembagus, Pemegang Teguh Ritual Hodo

Sepakat Identifikasikan Diri Sebagai Suku Hodo

ILUSTRASI: EDY S/JPRS

Akan Dipukul dengan Besi Berduri SITUBONDO – Mengancam yang dinilai akan mengganggu keselamatan seseorang, bisa berujung di kepolisian. Apalagi mengancamnya dengan menggunakan senjata tajam. Seperti yang dilakukan pria berinisial SH, 46, asal Kelurahan Patokan, Kota Situbondo n Baca Akan...Hal 28 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Warga Dukuh Pariopo, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus memiliki ritual khas dalam meminta hujan. Ketika kemarau berkepanjangan, warga melakukan ritual Hodo. Tidak hanya itu, saat ini mereka sudah tergabung dalam lembaga adat suku Hodo HABIBUL ADNAN, Asembagus RITUAL Hodo yang dilakukan oleh warga Dukuh Pariopo, Dusun Selatan, Desa Bantal diakui dalam pelaksanaanya masih murni. Sete-

HABIBUL ADNAN/JPRS

BUDAYA: Warga Dukuh Pariopo, Desa Bantal melakukan pemilihan Ketua Adat suku Hodo, kemarin.

lah dilakukan penelitian oleh ahli, prosesi ritual Hodo di tempat tersebut masih tetap dalam pakem aslinya alias tidak dimodifikasi dengan hal-hal baru. Itulah yang menjadi kebanggan warga yang tinggal di dusun yang berjarak sekitar sepuluh kilometer dari Kantor Kecamatan Asembagus ini. Nah, untuk tetap menjaga kekhasan itu, mereka menyepakati pembentukan lembaga adat suku hodo. Hal itu ditandai dengan terbentuknya struktur lembaga tersebut, kemarin (09/02). Terpilih sebagai Ketua Adat adalah Ki Absu. Lelaki 70 tahun ini akan menjadi orang nomor satu di lingkungan kelompok etnik yang selama ini meme-

gang teguh ritual meminta hujan dengan ritual Hodo. Kini, dengan dibentuknya lembaga adat ini, warga yang tinggal di Dukuh Pariopo mengidentifikasikan diri sebagai Suku Hodo. Salah satu budayawan sepuh Kabupaten Situbondo, Imam Kutunok mengatakan, dengan adanya lembaga adat tersebut, Hodo ke depan tidak hanya sebatas pada pelaksanaan ritual saja. ”Akan ada aktifitas budaya lain, seperti mamaca dan lain sebagainya,” ujar pria berkaca mata itu. Menurutnya, suku ini sekarang membutuhkan pengakuan, sebagai sebuah suku. Yaitu pengakuan dari semua elemen masyarakat n Baca Sepakat...Hal 28 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA Hanya Dua Sekolah yang Siap UN Online 28

Jawa Pos

Selasa 10 Februari 2015

NUR FAJRIYAH

Cerminkan Akhlak dan Perilaku Remaja Muslim

SITUBONDO – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) online di Situbondo hanya diterapkan di dua sekolah. Kedua lembaga pendidikan ini dianggap sudah sanggup melaksanakan ujian dengan cara tidak manual. Hal itu disampaikan langsung Kabid pendidikan menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Situbondo, Agus H.P. kemarin (09/02). ”Kedua sekolah ini mengaku siap menerapkan Ujian Nasional secara online,” ujarnya. Sekolah ini adalah SMAN 1 Situbondo dan SMKN 1 Panji. Agus mengatakan, mereka sudah memenuhi beberapa kriteria sebagai sekolah yang menerapkan UN online.

UN MANUAL: Sejumlah siswa SMA di Kabupaten Situbondo mengikuti pelaksanaan UN, 2013 silam.

DOK. JPRS

Meski begitu, Dispendik sendiri masih akan melakukan evaluasi terkait kesiapan dua lembaga tersebut. Seperti akan dievaluasi kesiapan perangkat, maupun kesiapan jaringan. ”Sudah sejauh mana kesia-

pannya,” tambah Agus Hal yang tak kalah penting juga dipersiapkan masalah Sumber Daya Manusia (SDM). Sebab, dalam pelaksanaan UN online ini, kata Agus, SDM menjadi hal utama yang harus di-

persiapkan. ”Seperti akan dilakukan pelatihan dan bimbingan teknis online,” imbuhnya. Agus mengaku, sebelumnya ada tiga sekolah di Kabupaten Situbondo yang dipersiapkan untuk UN online. Akan tetapi karena ketersediaan perangkat yang tidak terpenuhi, satu lembaga tersebut tidak jadi melaksanakan UN online. ”Maka hanya dua sekolah yang di setujui menerapkan UN secara online,” imbuh dia. Dengan begitu, pelaksanaan UN di Kabupaten Situbondo akan diterapkan dengan dua cara. Yaitu UN Online dan UN Manual. Untuk pelaksanaannya, UN secara serentak dilaksanakan pada April 2015 mendatang. (bib/pri)

BAGI Nur Fajriyah, Kabupaten Situbondo terlanjur disebut sebagai Kota Santri. Sebab itulah, warga Kabupaten yang kini dipimpin oleh Bupati Dadang Wigiarto ini harus mengedepankan akhlak dan perilaku terpuji. Bagi mahasiswi Fakultas Dakwan IAII Sukorejo ini, akhlak terpuji tersebut harus tercermin dalam diri warga Situbondo. ”Terutama para remajanya. Harus berperilaku seperti remaja muslim,” ujar perempuan yang bercita-cita sebagai entrepreneur itu. Dalam mencerminkan akhlak dan perilaku remaja muslim itu, salah satunya bisa teraplikasikan dalam ketaatan dalam beragama. Dengan begitu, Situbondo akan lebih terlihat seperti Kota Santri. Nur Fajriyah memandang, akhlak yang terpuji yang ditunjukkan oleh seseorang membuat orang tersebut tidak mudah terpengaruh oleh perubahan zaman yang merusak moral. ”Akhlak itu sebagai benteng diri,” ujarnya. Selama ini, remaja Situbondo masih belum bisa menampakkan kondisi Kota Santri yang sebenarnya. Itu terlihat dari cara berpakaian muda-mudi yang cenderung memamerkan aurat. ”Sebab, cara berpakaian itu juga mencerminkan perilaku,” pungkasnya. (bib/pri)

DOK. JPRS

Diberi Mandat oleh Nasdem n MENIMBANG... Sambungan dari Hal 27

”Masih dalam proses pembicaraan lintas partai,” ujar Muhammad Nizar, sekretaris DPC Hanura Kabupaten Situbondo. Dia mengaku, partainya sudah bergerilya membangun komunikasi dengan parpol lain. “Sudah ada Parpol yang intens komunikasi dengan kita,” terangnya.

Parpol yang dimaksud Nizar adalah Partai NasDem dan Partai Demokrat. Bernaung dalam Fraksi Hanas di gedung dewan, tentu saja Hanura dan NasDem akan tetap menjaga kebersamaannya dalam Pilkada nanti. ”Oleh Nasdem saya diberi mandat untuk mencari koalisi. Sedangkan dengan Partai Demokrat intens melakukan komunikasi. Yang lain belum ada,” imbuh salah satu anggota DPRD

Kabupaten Situbondo itu. Hal serupa juga dialami oleh PDI Perjuangan. Partai berlambang Banteng Moncong Putih ini masih disibukkan dengan Konferensi cabang (Konfercab) yang akan dilakukan akhir bulan ini. ”Setelah konfercab baru kita penjaringan,” ujar Didit Subagiyo. Dia juga mengaku, hingga saat ini belum ada partai lain yang memberikan sinyal koalisi. Menurutnya, komunika-

si yang dilakukan hanya sebatas komunikasi personal saja. ”Masih fokus dengan konsolidasi partai,” pungkasnya. Pengurus DPC Partai Demokrat Janur Sasra Ananda mengatakan, dari DPW Jatim sebenarnya sudah ada intruksi, dengan partai mana Demokrat harus berkoalisasi. “Tapi sampai sekarang kita masih terus saling menjajaki,” terang Ketua Komisi II tersebut. (bib/pri)

DPC PKB Bentuk Desk Pilkada n PKB... Sambungan dari Hal 27

Kepastian bahwa DPC PKB Situbondo masih belum memiliki calon yang akan diberangkatkan dalam pilkada Situbondo tersebut disampaikan oleh Sekretaris DPC PKB, Munigi EP. ”Siapa yang akan kita usung, masih belum pasti,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS). Meski demikian, dalam waktu yang tidak terlalu lama, Muni-

gi memastikan partainya sudah bisa menentukan calon yang akan diusung pada pesta demokrasi yang akan digelar serentak pada Februari 2016 tersebut. “Yang pasti, ketika pendaftaran dibuka oleh KPU nanti, partai sudah memiliki calon,” terangnya. Menurutnya, partainya tidak mau menyebutkan salah satu tokoh. Apalagi segera menentukan tokoh yang akan diusung sebagi Cabup. ”Kami tidak mau terburu-buru,” ujarnya singkat

Dia menambahkan, pengurus DPC partai berlambang bola dunia itu memilih melakukan penjaringan dalam menentukan calon yang akan diusung. Menurutnya, sistem penjaringan akan lebih efektif untuk menentukan calon yang akan diusung. Salah satu langkah yang dilakukan adalah membentuk Desk Pilkada. Melalui itu, penjaringan akan terus dilakukan. Terutama untuk para kader PKB sendiri. ”Artinya, kami mem-

berikan kesempatan yang sama secara terbuka bagi seluruh kader,” ujarnya. Desk Pilkada beranggotakan sembilan orang. Merekalah yang akan melakukan verifikasi terhadap calon yang sudah daftar. Munigi menambahkan, tim sudah menyiapkan persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh kader. ”Tim ini kepanjangan tangan partai. Mereka juga yang akan melakukan uji pablik kepada para calon,” terangnya. (bib/pri)

Mobil Menghindari Sepeda Menyeberang n TERGULING... Sambungan dari Hal 27

Dirinya membanting setir mobilnya ke kiri. Sayang, karena kecepatan mobilnya cukup tinggi, upaya menghindari sepeda motor yang menyeberang jalan justru kebablasan. Mobil Avanza putih yang dikemudikan Herman kontan terguling. Menurut sejumlah saksi mata, mobil korban terguling hingga tiga kali. Mobil yang

mengalami kecelakaan tunggal itu akhirnya berhenti sekitar 30 meter dari jarak lokasi tergulingnya kali pertama. Sejumlah warga yang melihat insiden tersebut langsung berteriak minta tolong. Begitu melihat mobil Avanza terbalik arahnya kembali menghadap ke barat, sejumlah warga baru mengerumuni mobil korban untuk menolongnya. “Saya tidak tahu awalnya. Saya tahunnya mobil sudah terguling

dan saya lihat sampai tiga kali,” kata salah seorang warga, Karnadi, di lokasi kejadian. Akibat kecelakaan, mobil Avanza rusak parah. Sejumlah body mobil ringsek, kaca hamper di semua bagian mobil pecah, serta as roda depan mobil patah. Namun untungnya, sopir mobil masih selamat dari maut. Herman hanya mengalami luka memar dan benjol di bagian dahinya. “Saya banting setir karena di depan mendadak ada pe-

nyeberang jalan,” kata Herman, sopir Toyota Avanza. Atas insiden kecelakaan tunggal tersebut, Kanit Pos Lantas Baluran, Ipda Suratman mengatakan, mobil itu memang terguling sendiri saat berusaha menghindari penyeberang jalan. “Tidak ada korban jiwa dan untuk mobil yang kecelakaan sudah dievakuasi ke pinggir jalan agar tidak mengganggu lalu-lintas,” kata Suratman. (rri/pri)

Akui Semacam Rekontruksi Budaya n SEPAKAT... ”Saat ini kan hanya diakui oleh beberapa aktifis budaya saja, Karakter khas dari adat Suku Hodo agar benar-benar dapat menjadi warisan yang berpotensi untuk dikaji makna filosofinya secara tepat,” kata Imam. Ketua LSM Wirabhumi, R. Dian mengatakan, pembentukan lembaga adat tersebut diha-

HLNG STNK P9294E an.Siti Amina. Almt Jl.Semeru 25 Mimbaan Panji-STB.

“Meski demikian, tak secara langsung juga bahwa calon Bupati yang diusung nanti berasal dari Partai Golkar. Wa-

laupun harus kita akui, bapak Rahmad SH. M. Hum memiliki peluang besar menjadi calon bupati dari koaliasi tiga partai ini,” tegasnya, belum lama ini. Jainur menambahkan, untuk posisi calon wakil bupati, par-

tainya tidak hanya akan menjaring dari internal partai. Melainkan bisa berasal dari luar partai. Sebab, Partai Gerindra sangat terbuka bagi siapa pun yang akan masuk menjadi calon wakil Bupati. (pri)

Duga Pengosongan karena Dendam n TERPAKSA... Sambungan dari Hal 27

Namun, upaya Baskoro tak berhasil. Dia akhirnya bersedia pindah setelah dilakukan dinegosiasi antara PG Panji dan keluarga Baskoro. Mediasi berjalan aman dengan pengawalan aparat kepolisian dan TNI. Begitu keluarga Baskoro dinyatakan harus pindah, para keluarganya hanya menangis melihat barang-barang dalam rumah. “Rumah ini dikosongkan karena akan dijadikan kantor pembibitan. Pihak manajemen akan memberikan uang Rp 1,5 juta kepada Pak Baskoro untuk mengontrak rumah lain. Jadi sudah cukup manusiawi,” kata Sarwono, Humas PG Pandjie, kepada sejumlah wartawan. Data yang berhasil dikum-

pulkan, Baskoro yang sudah pensiun tahun 2008 lalu, tetap tinggal di perum milik PG Pandjie. Baskoro berinisiatif tinggal di rumah itu dengan sistem sewa. Sayang, Baskoro konon hanya membayar uang sewa selama satu tahun. Padahal, dia tinggal sudah sekitar delapan tahunan. Sehingga, sampailah pada waktunya Baskoro harus mengosongkan rumah tersebut. Sebelum dilakukan pengosongan, pihak PG beberapa kali memberikan peringatan agar Baskoro segera pindah dari perumahan yang ditempatinya. Akan tetapi, peringatan itu tidak digubris. Sehingga, diputuskan dilakukan pengosongan paksa. “Kami curiga pengosongan ini juga bermuatan motif dendam, karena sekarang pak Baskoro lagi getol menyoroti dugaan pe-

nyimpangan dana pensiunan di PG Panjie,” kata Kusnadi, 42, keponakan Baskoro. Mengenai tudingan tersebut, Sarwono tidak mau mengomentarinya. Dikatakan, dia tidak memiliki kewenangan untuk mengomentari tudingan itu. Sarwono mengaku hanya menjalankan tugas manajemen PG untuk mengosongkan perumahan tersebut. Sementara itu, Kapolsek Mangaran Iptu Hasanuddin menyebut, pihaknya berada di lokasi hanya menjaga keamanan untuk menghindari kemungkinan buruk. “Yang jelas, polisi hanya bertugas membantu menjaga keamanan saja. Sebelumnya sudah membantu melakukan mediasi, tapi tidak ada titik temu. Yang melaksanakan pengosongan tetap PG Pandjie,” tegasnya. (rri/pri)

Polisi Masih Menyelidiki n TABRAK... Sambungan dari Hal 27

Akibatnya, Jaenur mengalami luka luka robek cukup parah dan mengalami patah tulang kaki kiri. Malam itu juga, korban dievakuasi ke RSUD dr.

Sambungan dari Hal 27

HABIBUL ADNAN/JPRS

BERKUMPUL: Beberapa Aktifis budaya dan budayawan hadir di Dukuh Pariopo.

STNK

Sambungan dari Hal 27

n AKAN...

SITUBONDO

JUAL 1 lhn.tanah, sdh pagar keliling. LT.650.P.Pagar 180. Tinggo 3m lokasi pantai Pathek gumok Situbondo. cocok villa&pembenihan udang Hub.082315151405

n RACHMAD...

Abdoer Rahem Situbondo. Namun, untuk mendapat perawatan yang lebih intensif, dia dilarikan ke RS di Jember. Kanit Laka Lantas Polres Situbondo, Ipda Sutanto, membenarkan adanya kecelakaan yang melibatkan salah satu

anggota DPRD Situbondo tersebut. “Saat ini penyebab pastinya masih diselidiki dan korban luka langsung dirujuk ke Jember. Selain itu dua kendaraan kita amankan guna penyelidikan lebih lanjut,” katanya. (rri/pri)

Dua Warga Sempat Halangi Terlapor

Sambungan dari Hal 27

TANAH

Partai Gerindra Terbuka

rapkan akan semakin memperkuat pakem dan upaya pelestarian adat dan budaya Suku Hodo. ”Ini adalah rekonstruksi budaya yang dapat kita perkuat dengan adanya sinergisitas masyarakat lokal dengan stake holder yang bisa saling mendu-

kung,” ujarnya. Yang menarik, pembetukan lembaga adat suku Hodo ini adalah pertama kali dibentuk dalam sejarah Kabupaten Situbondo. Sebelumnya Hodo adalah nama sebuah ritual meminta hujan. Namun dalam perkemban-

gannya masyarakat bersama sejumlah pegiat budaya mengidentifikasi sebagai sebuah suku atau kelompok etnik yang secara kontinyu tetap melakukan aktifitas budaya khasnya. “Jadi sekali lagi, ini semacam rekonstruksi budaya,” tegas Dian. (pri)

Karena mengancam akan memukul seseorang dengan besi berduri, dia dilaporkan ke Mapolres Situbondo. Korban yang diancam akan dipukul SH adalah Budiyono, 42, Warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Pria ini sebelumnya pergi dari rumahnya untuk mengunjungi rumah salah satu warga di Kelurahan Patokan. Tidak disangka, Budiyono mendapatkan sikap kasar dari SH. Korban mengungkapkan, tanpa ada sebab yang jelas terlapor langsung marah-marah. Itu terjadi sekitar pukul 19.30,

Jumat (6/2) lalu. Tidak hanya itu, pada saat korban mendekati SH, ternyata terlapor langsung mengancam akan memukul korban menggunakan sebatang besi berduri. Khawatir terkena pukulan, korban berusaha menghindar dari pelaku dengan cara berlari. Di saat bersamaan, ada dua warga yang sempat berusaha menghalangi agar terlapor tidak melakukan aksi pemukulan. Sayang, keduanya juga diancam akan dipukul dengan besi berduri. Kedua warga yang menghalangi SH akhirnya berlari juga karena takut dipukul.

Akibat insiden ini, Budiono merasa terancam keselamatannya. Korban pun kemudian melapor SH ke Mapolres Situbondo, dengan dugaan perbuatan tidak menyenangkan sesuai pasal 335 KUHP. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi membenarkan adanya laporan kasus ancaman yang membuat korban tidak merasa nyaman tersebut. “Sudah kami terima dan pelapor sudah dimintai keterangannya. Kasus ini masih diselidiki petugas,” katanya. (rri/pri)


Jawa Pos

BERAS IR 64

Selasa 10 Februari 2015

GULA PASIR

0

9.500

29

EKONOMI BISNIS R A D A R

MIGOR CURAH

0

DAGING SAPI

0

9.100

DAGING AYAM BROILER

0

10.800

200

104.000

28.800

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

0

20.200

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

100

100

1600

9.800

8.900

19.600

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

400

0

100

10.000

15.600

12.900

PAKAIAN IMPOR

GALIH COKRO/RABA

BEKAS BERKELAS: Toko babebo di Jalan Ahmad Yani menjadi jujugan remaja mencari pakaian merek terkenal.

Pedagang Babebo Yakin Aman dari Virus BANYUWANGI - Pengusaha baju bekas bos (babebo) yang menjual baju impor bekas di Banyuwangi menampik adanya virus berbahaya dan bisa menularkan penyakit berbahaya. Selama ini belum ada komplain dari konsumen yang tertular penyakit tertentu karena menggunakan pakaian babebo. Menurut salah satu pemilik toko babebo di Jalan A. Yani mengatakan, sebelum menjual baju bekas ini ia terlebih dahulu mencuci baju secara bersih. “Kami tidak asal menjual ya, kami cuci dulu baju untuk memastikan kebersihan,” terang pemilik toko babebo yang enggan disebutkan namanya ini sembari menunjukkan nota pembayaran laundry. Dia meyakinkan, baju-baju bekas yang banyak diambil dari Korea ini tidak semua pakaian bekas. sebagian baju yang diimpor ini merupakan baju yang tidak laku dan belum pernah digunakan. “Walaupun demikian, tetap kami cuci juga,” ucapnya. Meski terbilang bekas, baju ini banyak diminati kawula muda. Bagaimana tidak, dengan harga terjangkau, pembeli bisa mendapatkan beberapa potong pakaian dengan brand berkelas. “Sekarang memang sedang trennya begitu, masyarakat lebih percaya diri mengenakan pakaian dengan merek terkenal, apalagi anak muda yang bisa dibilang belum berpenghasilan,” katanya. Pakaian sekelas Dior, Gucci dan sejenisnya dijual dengan harga Rp 60.000 hingga Rp 80.000 per potong. Harga itu masih bisa ditawar. Selain itu, pakaian yang dijual memiliki banyak pilihan mode. Terkait rencana pemerintah melarang menjual pakaian impor bekas, perempuan asal Riau ini berpendapat sebagai upaya untuk menekan pedagang barang bekas yang kini banyak peminatnya. “Mungkin karena banyak pabrik garmen yang tersaingi dengan para pedagang barang bekas impor,” ujarnya. Dia juga tidak sepakat dengan rencana pemerintah melarang penjualan baju impor bekas diterapkan. Sebab, banyak orang menggantungkan hidupnya melalui penjualan baju impor bekas ini. “Untuk kawasan kota memang baru sedikit yang menjual baju impor bekas ini, paling banyak di wilayah Banyuwangi Selatan,” terangnya. (cin/c1/afi)

CHIN JULLIEN/RABA

SENTRA BORDIR: Hampir seluruh wanita di Desa Gambor, Kecamatan Singojuruh, bekerja sebagai pekerja bordir pakaian kebaya dari Bali.

Tampung 1.150 Orang Pekerja Home Industry Bordir Desa Gambor Berkembang Pesat SINGOJURUH - Kegiatan home industry bordir di Desa Gambor, Kecamatan Singojuruh, dalam empat tahun belakang berkembang pesat. Pada tahun 2011 pelaku home industry bordir hanya tujuh unit saja dan kini meningkat menjadi 23 unit dengan jumlah total pekerja 1.150 orang. Jumlah pelaku usaha rumahan pakaian bordir atau biasa disebut pengepul itu terbagi menjadi pengepul kecil dan pengepul besar. Pengepul kecil dengan order dibawa 400 lembar, sedangkan pengepul besar dengan order 400 hingga 700 lembar dalam sebulan.

Selama ini, permintaan bordir terbanyak datang dari Bali dengan persentase 90 persen. Sisanya, datang dari wilayah Madiun dan beberapa daerah lain. Pengepul besar dalam satu bulan memiliki hasil bersih sekitar Rp 4 juta. Kepala Desa Gambor, Saiful Badari mengungkapkan, jasa tukang bordir dihargai Rp 150 ribu setiap satu pakaian. Hasil bordir itu dijual ke Bali dengan harga Rp 160 ribu hingga Rp 170 ribu. Sehingga pengepul besar dalam satu bulan memiliki omzet sekitar Rp 11, 9 juta. Pengepul besar membawahi 20 hingga 30 pengepul kecil. Sedangkan tiap pengepul kecil mampu mempekerjakan maksimal 50 orang tukang bordir. Bisnis bordir pakaian ini tidak hanya mampu menyerap tenaga kerja dari wi-

layah Desa Gambor saja, tapi telah menyebar di seluruh wilayah Kecamatan Singojuruh. Masamah, 43, Salah satu pemilik home industry mengatakan, tukang bordir tidak hanya melibatkan warga Kecamatan Singojuruh saja namun berasal Kecamatan Rogojampi dan Kecamatan Sempu. Selama ini, aktivitas perempuan usia produktif Desa Gambor menekuni keterampilan bordir. Selama ini, kegiatan bordir pakaian sebagai mata pencarian warga. “Ada yang sudah menjadikan sebagai mata pencarian utama ada pula hanya sampingan,” terang Saiful. Camat Singojuruh Nanik Machrufi mengatakan, kegiatan industri rumahan bordir pakaian di Desa Gambor mampu membantu menurunkan

angka pengangguran. “Dari 3019 penduduk Gambor usia produktif, hampir tidak ada lagi yang menganggur,” terang Nanik. Warga Desa Gambor telah menurunkan keterampilan membordir kepada anak-anak wanitanya. Bahkan hampir setiap KK memiliki satu mesin jahit untuk bordir. Sayangnya, potensi bordir masyarakat Gambor ini tidak dibarengi dengan penyertaan hak cipta pelaku industri. “Paling tidak, ada label dari kita, agar pamor dan produksi dikenal,” terang Nanik. Untuk mengembangkan kegiatan home industri itu, Nanik mengaku telah melakukan pembinaan. Harapannya, kegiatan warga itu terus berkembang pesat pada tahun-tahun mendatang. (cin/c1/afi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Jl. Tunggul Ametung

Nissan Grand Livina

Administrasi

Suzuki Ertiga

All New Avanza

Kijang Innova

Djl Nissan Grand Livina XV 2014 (tangan I) Silver 5000 KM Hub. 087857210009

Prsh IT brkmbng Cab. Lombok, mmbthkan adm (D3/S1), Mktg dstrbsi&retail, teknisi. pnmptn di Lombok. Min Peng 1 Th/ SMA sdrjt, kndrn sndri SimC gaji + insentive. Krm CV Jl. Palapa 1 No 8 Mataram - NTB

SUZUKI JATIM Ertiga DP 30 Jt, Karimun Wagon DP 25 Jt, Carry Pick Up DP 10 Jt, Splash DP 30 Jt. Info 081234017156

DIJUAL All New Avanza/LGX tahun 013/04/02 PMK htm/abu-abu hrg 146/110/105 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Innova tahun 011/06 PMK slor/bsn slv/bru hrg 187,5/143,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

All New Xenia

Grand Livina/Evalia

Dokter Umum & Dokter Gigi Dijual Rumah Jl. Tunggul Ametung gg IV (notog), SHM LT 200M2,LB 125M2,RT, RM, RK, Dpr, 2KM, 5 KT, Garasi Full Jati Berminat Hub: 082140326633

JURNAL ILMIAH Cetak jurnal ilimiah ber-ISSN untuk kenaikan pangkat guru. Berminat hubungi 082331575640.

RS di Jombang Bth Cpt Dokter Umum, Dokter Gigi, Ka. Keperawatan, D3 Rekam Medis Hub: 081238316523

Perum Permata Giri

Toyota Kijang BANYUWANGI Dijual Barang Langka Kijang Diesel Pick Up 2004 Hitam Istmewa,PS,VR,PW No. L Harga 90 Jt Nego Hub 081336666171

Toyota Rush Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

DIJUAL All New Xenia tahun 013/010/06 PMK slv/htm hrg 136/102/81 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

Dijual Toyota Rush Manual, TRD, LTD Putih 2013 KM Sedikit Rp. 197,5 Juta Nego, Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082285662524

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Hoda CRV ‘03

Hubungi: 0333-412224

Sehubungan dengan ma kin marak nya aksi peni puan yang meman faat kan iklan jitu di Koran Radar Banyu wa ngi kami himbau kepada masya rakat teru ta ma pema sang iklan jitu di Radar Ba nyu wangi un tuk was pada dan ber hati-hati. Bila Anda me nerima tele pon, SMS dengan mengatas nama kan pe tugas dari Radar Banyu wa ngi maka segera kon fir masi ke Radar Ba nyu wangi (0333) 412224. Ra dar Banyuwa ngi tidak ber tang gung ja wab atas semua transaksi yang ter jadi selain pema sa ngan iklan secara res mi di Radar Banyuwangi.

READY stok Datsun GO. Hanya di Datsun BWI. Angsuran hanya Rp 60 ribuan/hari. Hubungi Anam 082234831582

Nissan New March

Mobil anda belum laku?

PEMBERITAHUAN

NISSAN DATSUN GO

DIJUALErtiga/Estilo/Karimun tahun 013/011/10 PMK pth/htm hrg 146/90/85 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Honda Jazz 09 Djl Honda Jazz Th 2009 RS, Warna Abu Tua Masih Standard, Barang Bagus Harga Rp. 162 Juta Nego, Jalan Kampar No. 9 Bwi Hub: 081336581680

Ready stok Nissan March. Angsuran hanya Rp 100 ribuan perhari. Hubungi Indah 082231000940

NISSAN DATSUN GO +

DATSUN BWI. Ready stok Datsun, pilihan warna. Hubungi Grace 081330708681; 087854771811

DIJUAL Grand livina/evalia tahun 013/011 PMK pth hrg 143,5/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Suzuki Ertiga

Nissan New Evalia NISSAN BWI promo Evalia, ready stok. Angsuran hanya Rp 100 ribua per hari. Hubungi Indra 085238484999

Nissan Juke PROMO menarik, Nissan Juke. Angsuran Rp 160 ribuan/hari. Hubungi Herman 082230556703; 081252570500

NISSAN DATSUN GO +

Sambut Imlek, dptkan promo Datsun. DP Rp 22 jutaan, angsuran Rp 66 ribu/hari. Hubungi Agus 082131822216

DIJUALErtiga/Estilo/Karimun tahun 013/011/10 PMK pth/htm hrg 146/90/85 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Nissan Grand Livina NISSAN Banyuwangi promo All New Grand Livina. Cicilan per hari Rp 120 ribuan. Ready stok. Hubungi Ema 081358956733.

NISSAN DATSUN GO +

Khusus bulan ini, promo Datsun GO +, bisa pilih warna. Hubungi Dayat 08523073119


SELASA 10 FEBRUARI TAHUN 2015 SE

HALAMAN 32 2

HEBOH GENDERUWO LEMPARI RUMAH WARGA PURWOHARJO - Warga Dusun Jatimulyo, Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi beberapa hari ini digegerkan dengan kabar ada genderuwo mengamuk. Makhluk halus itu melempari rumah Misdiyanto, 47, dan Sri Puji Astuti, 43, dengan batu. Akibat lemparan itu, atap rumah Misdiyanto yang berbahan asbes tersebut banyak yang bolong dan rusak. “Kita tidak tahu siapa yang melemparkan batu sampai asbes rumah bolong semua,” terang Sri Puji Astuti kepada Jawa Pos Radar Genteng Senin kemarin (9/2). Belum diketahui pasti pelaku pelemparan batu ke rumah Misdiyanto. Padahal, aksi

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

SELIDIKI: Kapolsek AKP Ali Ashari melakukan olah TKP di rumah korban kemarin (9/2).

Batu Dijadikan Bukti, Polisi Periksa Saksi

pelemparan batu yang selalu terjadi pada malam hari itu sudah terjadi sejak Rabu malam (4/2). Pada Minggu (9/2) rumah korban masih ada yang melempari batu. “Warga banyak yang ikut jaga,” terang perempuan yang biasa di sapa Tutik itu. Menurut Tutik, aksi pelemparan batu yang terjadi di rumahnya itu biasanya mulai terjadi pukul 18.30 hingga pukul 02.00 dini hari. Banyaknya batu yang dilemparkan, atap rumahnya banyak yang bocor. “Awalnya kita biarkan,” ujarnya. Mulanya, jelas dia, batu yang dilempar ke rumahnya berukuran kecil. Pada Jumat (6/2) batunya mulai agak besar ■ Baca Heboh...Hal 33

SEMENTARA itu, guna mengungkap pelaku teror pelemparan batu ke rumah Misdiyanto, 47, di Dusun Jatimulyo, Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, aparat kepolisian dari Polsek Purwoharjo langsung tancap gas. Guna mengungkap pelaku pelemparan batu yang dikabarkan dilakukan genderuwo itu, Misdiyanto dipanggil ke polsek untuk dimintai keterangan pada Senin (9/2) ■ Baca Batu...Hal 33

Kasus Pelemparan dalam Kemasan Isu Genderuwo TKP: Rumah Misdiyanto, Dusun Jatimulyo, Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo. Waktu Kejadian: Malam hari Bukti: Beberapa biji batu Langkah polisi: ■ Memeriksa saksi ■ Mengumpulkan bukti ■ Melakukan olah TKP

APA

FOTO-ILUSTRASI: DEDY JUMHARDIYANTO-REZA/JPRG

DIPERIKSA: (Foto kanan) Misdiyanto, 47, dimintai keterangan di Polsek Purwoharjo pada Senin (9/2). Beberapa batu yang digunakan melempar rumah korban diamankan di Polsek Purwoharjo Minggu lalu (9/2).

kata MEREKAA

Ban di Buah Naga Sarang Nyamuk

HA. RODLI

Harus Tunjukkan Kemampuan PEGAWAI negeri sipil (PNS) banyak yang merasa kikuk dengan teman satu kantor yang kepangkatannya jauh lebih tinggi. Padahal, tentang kemampuan tidak ada hubungannya dengan kepangkatan. “Itu yang membuat orang tidak bisa maju,” cetus Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Gambiran, HA. Rodli. Rodli mengaku sering memberi semangat karyawan UPTD Pendidikan atau guru di wilayahnya agar menunjukkan kemampuan. “Merasa golongan dan kepangkatannya masih rendah lalu minder kepada yang sudah senior. Seperti itu masih ada,” katanya. Dalam membangun pendidikan, prestasi dan kemampuan sangat penting. Dirinya akan memberikan apresiasi kepada pegawai yang memiliki kreativitas tinggi. (c1/abi)

GALIH COKRO/RABA

tersebut. Apalagi, dugaan itu diperkuat dengan banyaknya penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Tegaldlimo, Bangorejo, dan Purwoharjo, yang dikenal sebagai daerah penghasil buah naga. “Ban penyangga buah naga memang terisi air kalau hujan,” terang Tarmijan, 51, ketua Gapoktan Berkah Naga, Dusun Kedungagung, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo ■ Baca Ban...Hal 33

LANGSUNG TUNAI: Dirut BPR Ady Ahmad Syaifuddin (kiri) memberikan bantuan operasional untuk Baksos LKNU di Kantor PCNU Banyuwangi kemarin.

Baca Iklan Baksos, BPR Ady Bantu Rp 25 Juta BANYUWANGI - Bakti Sosial (Baksos) Kesehatan yang diselenggarakan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Banyuwangi akan dimulai lima hari mendatang. Dukungan dari berbagai kalangan pun terus mengalir. Kemarin (9/2), giliran BPR Ady menyumbang Rp 25 juta untuk baksos yang akan digelar pada tanggal 16 Februari hingga 16 Maret 2015 tersebut. Sumbangan yang diberikan langsung oleh Direktur Utama BPR Ady Ahmad Syaifuddin itu diterima oleh Sekretaris Baksos LKNU Fandi Ahmad Joko dan disaksikan oleh Bendahara Supriyadi dan pengurus lainnya.

BAKTI SOSIAL KESEHATAN

LKNU

5

Hari Lagi

Dalam jumpa persnya, Direktur Utama BPR Ady Ahmad Syaifuddin mengatakan saat membaca iklan di Jawa Pos Radar Banyuwangi tentang Baksos LKNU ini, pihaknya langsung ikut bergabung dalam menyukseskan kegiatan ini. “BPR Ady mendukung kegiatan baksos yang digelar LKNU Banyuwangi ini. Bahkan saya berharap kegiatan serupa rutin digelar setiap tahun. Insyaallah kami akan ikut berpartisipasi lagi,” kata Syaifuddin kemarin (9/2). Sementara itu, Sekretaris Baksos LKNU Fandi Ahmad Joko menyampaikan terima kasih atas dukungan dari BPR Ady ■ Baca Baca Iklan...Hal 33

AGUS BAIHAQI/JPRG

Menengok Galeri Lukisan di Desa Sembulung, Cluring

Rumah Penuh Lukisan, Seminggu Belum Tentu Laku Belum ada pasar seni di Kabupaten Banyuwangi membuat sejumlah seniman dan perajin menyulap rumahnya menjadi galeri pribadi. Seperti yang dilakukan Suyitno, 35, seniman lukis asal Dusun Krajan, Desa Sembulung, Kecamatan Cluring. DEDY JUMHARDIYANTO, Cluring RUMAH milik Suyitno di pinggir jalan raya Dusun Krajan, Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, sering mencuri perhatian warga yang melintas di jalur jurusan Kecamatan Cluring-Kecamatan Purwoharjo itu. Rumah dengan ukuran delapan

SRONO S O O - Penggunaan ban bekas sebagai penyangga tanaman buah naga ditengarai sebagai tempat berkembangnya nyamuk aedes aegypti. Sebab, pada musim hujan seperti saat ini, air banyak yang menggenang di ban tersebut. Meski belum ada penelitian dan kajian dari dinas atau pun lembaga pertanian, sejumlah gabungan kelompok tani (gapoktan) buah naga mulai membuang ban bekas

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

NEKAT: Suyitno di rumah sekaligus galeri lukisan di Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin (9/2).

meter kali 12 meter itu di bagian depan berjejer lukisan.

Bukan hanya di bagian depan, di dalam rumah ternyata juga penuh lukisan. Bany-

aknya lukisan yang dipajang, di rumah itu mirip pameran. Sedikitnya ada 50 lukisan yang dipajang di rumah tersebut. Jumlah itu termasuk lukisan bunga, kuda, dan ikan koi, yang ada di teras. Rumah milik Suyitno yang disulap seperti arena pameran lukisan itu masih belum rampung digarap. Dinding yang masih belum dilepo dan lantai juga belum dikeramik ternyata malah menambah nilai artistik. Di rumah itu terlihat ada peralatan lukis, seperti kuas dan tempat campuran cat. “Di sini saya tiap hari mengerjakan lukisan hanya sekadar melemaskan tangan,” cetus Suyitno. Awal merintis galeri rumah lukis, itu bermula dari keinginannya untuk mempunyai tempat pemasaran hasil karya lukis di wilayah Banyuwangi Selatan, seperti Kecamatan Cluring, Gambiran, Purwoharjo, Pesanggaran, dan Siliragung ■ Baca Rumah...Hal 33

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

TERINDIKASI: Ban bekas penyangga buah naga yang masih digunakan petani di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Banyuwangi, Minggu (8/2).


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Selasa 10 Februari 2015

BLAMBANGAN RAYA

Pulau Merah Ramai, Warga Buka Lapak PESANGGARAN - Pengunjung yang banyak berdatangan ke pantai Pulau Merah, di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, ternyata dimanfaatkan oleh warga untuk membuka lapak di tepi jalan menuju lokasi wisata tersebut. Deretan lapak baru dengan menjual buah naga, terlihat berjejer di sepanjang jalan raya Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran. Jalan itu, memang jalur ke lokasi wisata pantai Pulau Merah. “Saya jualan sudah dua minggu,” terang Sumiyati, 70, warga Desa Sumbermulyo. Sumiyati mengaku buah naga yang dijual itu, hasil dari tanamannya sendiri. Dirinya sengaja membuat lapak di pinggir jalan, dengan harapan bisa dibeli oleh para pengunjung pantai Pulau Merah. “Lumayan ramai, sehari saya biasanya habis satu kuintal,” katanya. Buah naga yang dijual ini, jelas dia, harganya beragam. Untuk yang agak kecil, dijual dengan

Maling Motor Dihajar Massa BANGOREJO - Diduga akan mencuri motor, Mashuri, 34, asal Kabupaten Bondowoso, ditangkap warga karena diduga akan mencuri motor Honda Grand milik Muhajir, 45, warga Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Bangorejo. Tersangka yang ditangkap warga di jalan raya tidak jauh dari rumah korban, sempat dihajar massa. Untungnya, aparat kepolisian segera datang ke lokasi dan tersangka dibawa ke polsek setempat. “Tersangka kita amankan di polsek,” cetus Kapolsek Bangorejo, Iptu Ali Masduki, melalui Kanitreskrim Aiptu Kardjono. Aparat kepolisian ternyata belum bisa memeriksa tersangka. Saat berada di polsek, pelaku ternyata menunjukkan sikap yang aneh. Keterangannya berubah-ubah mirip seperti orang yang terganggu jiwanya.

SHULHAN HADI/JPRG

GILA: Mashuri diamankan di ruang tahanan Polsek Bangorejo kemarin (9/2).

“Tidak bisa diperiksa,” katanya. Untuk mengetahui kondisi kejiwaan tersangka, polisi akan memeriksakan kejiwaan tersangka ke RSUD Blambangan. “Dia (tersangka) belum kita periksa, seperti orang gila, besok (hari ini) akan kita bawa ke RSUD

Blambangan,” ujarnya. Untuk barang bukti (BB) berupa motorHondaGrand,jelasdia,saatini dititipkanpadapemilikkarenadigunakanuntukpekerjaansehari-hari.“Barangbuktikitatitipkankepadapemilik,” ujarnya. (sli/c1/abi)

Sadaponline Gelar Khitanan Masal SHULHAN HADI/JPRG

LARIS: Pengunjung Pulau Merah banyak yang tertarik membeli buah naga di pinggir jalan Minggu lalu (8/2).

harga Rp 6.000 per kilogram. Sedang yang berukuran besar, dijual Rp 7.000 per kilogramnya. “Harga juga dipengaruhi kualitas,”

ungkapnya. Salah satu pembeli asal Negara, Bali, Miswad, 45, mengaku tertarik membeli buah naga yang dijual

warga di pinggir jalan karena harganya relatif murah. “Kita juga bisa melihat pohonnya,” katanya. (sli/c1/abi)

Jakarta Banjir, Harga Semangka Anjlok TEGALSARI - Para petani semangka kini banyak yang mengeluh. Saat musim panen, harga semangka malah anjlok. Apalagi, Jakarta yang menjadi tempat penjualan juga dilanda banjir. Harga semangka, saat ini hanya Rp 1.000 per Kilogram (Kg). Padahal pada Rabu (4/2), harganya masih Rp 1.200 per kilogram. “Sekarang malah cuma Rp 1000

33

per Kg,” ujar Sunar, 37, salah satu petani semangka asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari. Menurut Sunar, harga semangka menurun karena di antaranya karena musim panen yang bersamaan di berbagai tempat, seperti di Jember, Glenmore, dan daerah Tegaldlimo. “Sekarang ini semua panen,” katanya. Selain itu, jelas dia, penyebab

turunnya harga semangka ini karena banjir yang melanda daerah Jakarta. Sebab, di ibu kota itu menjadi penampung utama semangka. “Karena Jakarta banjir, angkutan tidak bisa masuk,” ungkapnya. Pedagang buah asal Purwoharjo, Suyoto, 60, mengungkapkan pengaruh utama menurunnya harga semangka bukan karena banjir di Jakarta. Tapi, saat ini

bersamaan dengan panen semangka di Lampung. “Saya kirim ke Bandung juga sepi,” ungkapnya. Sementara itu, harga semangka yang merosot ini membuat penjual eceran kelabakan. Untuk menghindari kerugian, mereka banyak yang menjual per biji. “Satu biji kita jual Rp 2.000 hingga Rp 4.000 ribu per Kg. Kalau kiloan kita rugi,” katanya. (sli/c1/abi)

GAMBIRAN - Bertepatan dengan launching kantor baru di Dusun Sidorejo Kulon, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Media Sadaponline menggelar bakti sosial di kantornya itu pada Sabtu (7/2). Dalam kegiatan sosial tersebut, mereka mengadakan santunan kepada anak yatim. Selain itu, juga menggelar khitan masal yang diikuti 20 anak. Direktur Sadaponline, H. Yusuf Hidayat, mengatakan acara ini digelar dalam rangka syukuran Sadaponline atas kantor barunya. Selain itu, juga untuk memperingati Hari Pers Nasional (HPN) yang jatuh pada 9 Februari 2015. “Santunan ini akan kita gelar setiap tahun, kali ini juga dalam rangka HPN,” ujarnya. Yusuf berharap keberadaan media pers itu selain bisa menjadi kontrol sosial dan kebijakan, juga mampu memberi manfaat kepada masyarakat sekitar.

SHULHAN HADI/JPRG

SINERGI: Kru Media Sadaponline dalam santunan anak yatim Sabtu lalu (7/2).

“Kita harus bisa memberi manfaat kepada warga sekitar,” katanya. Dalam bakti sosial ini, juga dilaksanakan pengajian dan tumpangan. Meski hujan deras, tapi acara berlangsung meriah dengan dihadiri para pejabat setempat dan para jurnalis dari berbagai media. (sli/c1/abi)

KOMPAK: Para pekerja bersama Kades Dodik, Babinsa, Camat Hardiono, dan Kasek Sulaiman di SMP PGRI 1 Bangorejo kemarin (9/2).

Polisi Berusaha Ungkap Kasus Teror ■ HEBOH...

Sambungan dari Hal 32

Itu menyebabkan atap rumahnya banyak yang pecah dan rusak. “Saya sampai tidak bisa tidur. Batunya besar-besar,” jelasnya. Karena dianggap sudah mengganggu ketenangan keluarga, pada Sabtu (7/2) Misdiyanto melapor ke polsek setempat. Sejak ada laporan itu, anggota polsek ikut jaga di rumah korban bersama warga. “Warga yang datang banyak sekali,” ungkapnya. Aksi pelemparan batu ke arah rumah Misdiyanto yang tidak lekas terungkap akhirnya melahirkan kabar bahwa pelakunya ada-

lah genderuwo.”Untuk mencari orang yang telah melempari batu, warga memasang lampu di sejumlah titik. Saya malah naik ke atas genting, tapi tidak ketemu,” cetusnya. Warga yang banyak berkerumun di rumahnya ada yang iseng dengan menantang genderuwo tersebut. Anehnya, saat ditantang itu, lemparan batu ke rumah Misdiyanto semakin banyak. “Kalau ditantang, genderuwonya semakin mengamuk dan terus melemparkan batu,” katanya. Karena penasaran dengan pelaku pelemparan batu, di antara warga ada yang mengelilingi rumah korban. Malahan, juga ada yang

nekat memanjat pohon di sekitar rumahnya. Tetapi, upaya melihat pelaku belum berhasil. “Pelakunya tidak terlihat,” ungkapnya. Sebagai bentuk keprihatinan terkait aksi teror itu, pihak keluarga dan sejumlah warga mendatangkan paranormal. Tetapi, upaya itu belum berhasil. Lemparan batu ke rumah korban masih terjadi. “Kita sudah mengaji bersama, tapi masih dilempari batu,” ujarnya. Kapolsek Purwoharjo, AKP Ali Ashari, yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi. Beberapa anggota langsung disiapkan untuk melakukan pengamanan. “Kami masih melakukan

penyelidikan,” ungkapnya. Kepada Jawa Pos Radar Genteng, kapolsek akan berupaya mengungkap pelaku teror tersebut. Apalagi, yang menjadi sasaran hanya satu rumah. “Soal pelaku genderuwo ataukah bukan, kita tidak tahu. Yang pasti kami akan berupaya mengungkap kasus ini,” cetusnya. Kapolsek khawatir aksi teror itu sebagai upaya mengalihkan perhatian masyarakat. Dengan teror tersebut, rumah penduduk banyak yang kosong karena ramai-ramai berkumpul di rumah korban. “Kita tidak ingin terpancing persoalan ini. Kewaspadaan akan terus kita tingkatkan,” paparnya. (ddy/c1/abi)

Atap Dapur Bolong-bolong ■ BATU...

Sambungan dari Hal 32

Sri Puji Astuti, 43, istri Misdiyanto, juga dimintai keterangan. Dalam keterangannya kepada polisi, pasangan suami-istri itu menyampaikan aksi teror di rumahnya itu mulai terjadi Rabu malam (4/2). “Awalnya itu hanya beberapa kali saja, lama-lama sering dan kami terganggu,” cetus Sri Puji Astuti alias Tutik.

Karena rumahnya terus kena teror itu, keluarga tidak bisa tenang. Malahan, anaknya yang masih berumur dua tahun sampai tidak bisa tidur. “Anak saya sampai ketakutan, semalaman tidak bisa tidur,” katanya. Pada polisi, Tutik mengungkapkan atap rumah yang sering dilempari batu itu pada bagian dapur. Di dapur itu, atapnya berasal dari asbes. “Karena terus dilempari batu, asbes banyak yang pecah dan bolong,” ungkapnya. Kapolsek Purwoharjo, AKP Ali Ashari, meng-

atakan pihaknya masih mengumpulkan data. Untuk sementara, korban Misdiyanto dan istrinya yang dipanggil untuk dimintai keterangan. “Kita amankan beberapa batu yang diduga dibuat untuk melempar rumah korban,” jelasnya. Ditanya materi pemeriksaan saksi, Kapolsek enggan untuk membeber. Hanya, pihaknya ingin mengorek keterangan seputar keluarga dan lingkungannya. “Kita ingin tahu korban ini punya musuh atau punya masalah dalam keluarga,” katanya. (ddy/c1/abi)

Kalangan Pengembang Ikut Membantu ■ BACA IKLAN...

Sambungan dari Hal 32

Kepercayaan untuk ikut berpartisipasi dalam baksos ini tidak akan disia-siakan panitia untuk menyalurkannya kepada yang berhak mendapatkan. “Kegiatan ini murni kegiatan sosial. Ada 10 kegiatan yang akan digelar, yaitu pengobatan

gratis, penyuluhan reproduksi, penyuluhan HIV/AIDS, konseling pola hidup sehat, donor darah, khitanan masal, santunan anak yatim, dan sembako gratis,” ujarnya. Hal senada juga dikatakan oleh Bendahara Baksos LKNU Supriyadi. Menurut dia, mendekati pelaksanaan baksos, bantuan dari berbagai kalangan terus menga-

lir. Seperti dari Bank Jatim, PDAM, RSUD Blambangan, BKKBN. Selain itu, pengembang perumahan PT. Diraya Anggun Persada Genteng, KSP Milan, Catering Anugerah Boga, Vionata, dan Nanang Perum Kalirejo. “Alhamdulillah semakin banyak yang mendukung baksos ini, kami juga masih membuka kesempatan

untuk Anda yang ingin bergabung dalam baksos ini. Partisipasi dapat langsung dikirim ke sekretariat panitia di Kantor PCNU Jalan A. Yani Banyuwangi, atau ditransfer ke rekening bendahara baksos, dengan nomor rekening BCA 1809959595 atas nama Supriyadi,” kata owner Pesona Ijen Tour & Travel itu. (sgt/c1/bay)

Dianggap Kurang Maksimal Menyangga Batang ■ BAN...

Sambungan dari Hal 32

Menurut Tarmijan, kebanyakan petani buah naga pemula memang menggunakan ban bekas sepeda motor untuk menyangga buah naga. Saat musim hujan seperti

saat ini, bagian tengah ban tergenang air dan menjadi sarang jentik nyamuk untuk berkembang biak. “Ban kalau hujan mesti digenangi air dan ada jentik nyamuk,” katanya. Penggunaan ban bekas sebagai penyangga buah naga, terang dia,

sebenarnya juga tidak bagus. Sebab, bila sudah berbuah tidak mampu menyangga tanamannya. “ Kalau buah naga sudah besar, ban tidak kuat dan melorot,” ujarnya. Petani buah naga asal Desa/ Kecamatan Purwoharjo, Widodo, 49, mengatakan penggunaan ban

bekas sebagai penyangga buah naga, dinilai tidak efektif dan justru muspro. Karena penggunaan ban bekas itu hanya menambah biaya dan tidak bisa maksimal menyangga batang buah naga. “Bisa menjadi sarang jentik nyamuk,” sebutnya. (ddy/c1/abi)

Tak Kecil Hati meski Tinggal di Desa ■ RUMAH...

Sambungan dari Hal 32

“Saya hanya punya rumah ini, ya saya buat untuk memajang lukisan,” katanya. Lelaki berambut gondrong ini, menggunakan rumah barunya sebagai tempat pengembangan seni lukis, sekaligus menjadi tempat bertemunya para seniman lukis Banyuwangi, terutama yang ada di Banyuwangi Selatan. “Di sini kadang tempat ngobrol dan diskusi sesama seniman lukis di Banyuwangi Selatan,” ujarnya. Meski terbilang asal-asalan, beberapa lukisannya sudah banyak yang dibeli oleh masyarakat. Selain melukis dari hasil inspirasi, di

rumah itu juga melayani pemesanan lukisan. “Semuanya saya kerjakan sendiri, termasuk pemasangan pigura,” jelasnya. Untuk harga lukisan yang ada di rumahnya, Suyitno menyebut paling murah Rp 200 ribu dan ada yang dijual Rp 5 juta. Harga lukisan itu, berdasar aliran lukisan, dan besar kecil ukuran lukisan. “Semakin besar dan piguranya bagus, biasanya semakin mahal,” ungkapnya. Penggemar dan penikmat lukisan di Banyuwangi, sampai saat ini masih sangat minim. Apalagi, image yang selama ini terbentuk di masyarakat, harga sebuah lukisan juga terbilang tidak murah. Sehingga, banyak yang enggan untuk membeli. “Kalau lukisan itu tergantung

orangnya, kalau memang hobi dan suka ya dibeli,” jelasnya. Berdirinya galeri rumah lukis yang dirintis setahun lalu itu, telah banyak dikenal masyarakat. Walau tinggal di sudut pedesaan, dirinya tidak berkecil hati untuk terus berkarya. Goresan cat di atas kanvas, terus ditorehkan dengan telaten. Sebuah karya lukis, itu tidak pernah ada akhir dan putusnya. Jika orang awam menilai lukisan itu sudah jadi dan bagus, bagi seniman lukis itu masih terus disempurnakan sesuai imajinasi alam pikiran pelukis. “Jadi lukisan yang sudah jadi masih terus diubah, dan ditambah warna sampai betul-betul pas sesuai keinginan sang pelukis,” ungkapnya. (c1/abi)

EKO BUDIYONO/JPRG

Swadaya Bangun Tempat Parkir Sekolah BANGOREJO - Pemerintah Desa Ringin Telu, Kecamatan Bangorejo, bersama Pemerintah Kecamatan Bangorejo, memprakarsai pembangunan tempat parkir sepeda di SMP PGRI 1 yang ada di desanya kemarin (9/2). Pembangunan tempat parkir secara swadaya itu, untuk menindaklanjuti keluhan para wali murid soal parkir sepeda. Karena selama ini, para siswa memarkir kendaraannya di halaman sekolah. Kepala Desa (Kades) Ringin Telu, Dodik Hari Susianto, bersama Camat Bangorejo, Hardiono, meninjau langsung pengerjaan bangunan tempat parkir dengan dana swadaya tersebut. “Ini dananya swadaya dari desa dan sumbangan pribadi pak camat,” cetus Kades Dodik. Dengan didampingi Camat Hardiono, kades mengatakan kalau selama ini SMP PGRI 1 Bangorejo itu memang membutuhkan dukungan dari pemerin-

tah. Sebab, sekolah yang di bangun pada tahun 1977 itu juga pernah mengalami kejayaan. “Karena kita merasa memiliki sekolah ini, maka saya bersama pak camat akan terus memperbaiki infrastruktur sekolah agar bisa eksis seperti tahun-tahun yang lalu,” harapnya. Kepala sekolah (Kasek) SMP PGRI 1 Bangorejo, Mohamad Sulaiman, mengatakan sangat terbantu dengan dibangunnya tempat parkir sepeda di sekolahnya ini. “Alhamdullilah, berkat kepedulian pemerintah Desa Ringin Telu dan dukungan dari pemerintah Kecamatan Bangorejo, tempat parkir yang selama ini belum ada , sekarang bisa terwujud,” katanya. Menurut Kasek, dengan adanya tempat parkir ini kendaraan siswa tidak lagi diparkir sembarang di halaman sekolah. “Nanti parkirnya biar tidak semrawut lagi, dan sudah tidak khawatir akan hilang,” ungkapnya.(adv/abi)


RADAR BANYUWANGI

KESEHATAN

34

ISTIMEWA

TABUH GONG: Puskesmas Wonosobo melaunching kelompok masyarakat peduli kesehatan.

perti KUA dan Ka UPTD Diknas Kecamatan Srono, serta 3 kepala desa yang berada di wilayah Kerja Puskesmas Wonosobo. Dalam kesempatan itu Ka Dinkes Banyuwangi dr Widji Lestariono M.Mkes menyampaikan kebanggaannya terhadap terobosan inovasi yang dilakukan Puskesmas Wonosobo. Ini sejalan dengan program-program yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Seperti Srikandi yang berperan untuk ikut serta dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi, Gesibu Damar Wulan berkontribusi dalam peningkatan cakupan ASI eksklusif, Mata Hati kelompok yang ikut andil dalam menurunkan angka penderita HIV/AIDS dan Senjata Pamungkas yang mempunyai Laskar Sanitasi guna mensukseskan 5 pilar STBM. Dalam acara tersebut banyak masyarakt yang ikut hadir menyaksikan kegiatan yang dimeriahkan oleh penyanyi Banyuwangi

Wandra yang masih termasuk anggota keluarga besar Puskesmas Wonosobo. Harapannya, semua inovasi ini mampu meningkatkan derajat kemandirian masyarakat di bidang kesehatan d wilayah kerja Puskesmas wonosobo. “Dinkes Banyuwangi akan terus mengawal dan menjadi fasilitator bagi kelompok-kelompok peduli kesehatan masyarakat yang dibentuk,” kata dr Widji Lestariyono M.Mkes. Bahkan, sebagai bentuk perhatian dari Bapak Camat Srono Bapak Nafiul Huda, S Sos, Msi memberi singkatan Sriwulan Mesem. “Pada akhirnya kelompok-kelompok peduli masyarakat ini akan terus berkembang dengan harapan akan menjadi mitra kerja bagi Puskesmas Wonosobo sebagai ujung tombak terutama menunjang program-program puskesmas,” ujar H Tusiana SKM,M.Mkes selaku Kepala Puskesmas Wonosobo. (*/als)

RS Al Huda Miliki Alat Spirometri Ukur Kemampuan Paru dan Jantung Lebih Akurat GENTENG - RS Al Huda (RSAH) Genteng punya alat canggih Spirometri, yang mampu mengukur kemampuan paru. Alat ini juga digunakan sebagai screening awal untuk mendeteksi penyakit obstruksi menahun atau penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) pada perokok. Menurut dr. Soegeng HP MMRS, Manajer Instalasi Rawat Jalan RSAH, kasus PPOK merupakan penyakit paru yang ditandai dengan batuk berdahak yang sering kumat. “Semakin lama akan diikuti gejala sesak nafas yang menetap dan progresif dan bisa menyebabkan kematian,” ujarnya. Dengan hadirnya alat Spirometri di Klinik Paru RSAH, lanjut dia, diharapkan bisa membantu pasien yang membutuhkan pemeriksaan dan penanganan kasus penyakit paru agar bisa lebih sempurna lagi hasil pemeriksaannya. Sementara itu, dr Ririk SpP menjelaskan, selain digunakan sebagai screening awal untuk mendeteksi PPOK pada perokok, Spirometri bisa digunakan untuk diagnosis dan pemeriksaan penyakit asma. Ditambahkan, pada umumnya pemeriksaan spirometri rutin digunakan di rumah sakit dengan pasien penyakit paru dan jantung. Karena alat ini, kata dia, selain digunakan untuk

Selasa 10 Februari 2015

PMT Pemulihan untuk Ibu Hamil KEK

Launching Masyarakat Peduli Kesehatan SALAH satu indikator keberhasilan dan kemajuan sebuah negara sangat ditentukan oleh derajat kesehatan masyarakatnya. Guna mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut dibutuhkan adanya informasi yang akurat bagi proses pengambilan keputusan dan perencanaan program. Karena dengan informasi yang akurat, maka keputusan dan perencanaan yang dibuat juga menghasilkan dampak yang baik. Masyarakat merupakan sasaran yang sangat berperan penting dalam meningkatkan derajat kesehatannya sendiri. Untuk mencapai tujuan tersebut, puskesmas bekerjasama dengan berbagai pihak membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang peduli kesehatan. Dengan terbentuknya kelompok-kelompok masyarakat peduli kesehatan ini harapannya dapat memantau dan memberikan data serta informasi yang akurat tentang kesehatan masyarakat di wilayahnya masing-masing. Beberapa kelompok masyarakat peduli kesehatan yang sudah dibentuk dan dibina oleh kecamatan dan Puskesmas Wonosobo antara lain Srikandi, Gesibu Damar Wulan, Mata Hati, dan Senjata Pamungkas. Senin (2/2) lalu, Puskesmas Wonosobo me-launching kelompok masyarakat peduli kesehatan. Acara tersebut dihadiri beberapa pejabat. Antara lain Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi beserta jajarannya, Camat Srono beserta jajarannya, dan lintas sektor se-

Jawa Pos

mengevaluasi dan memonitor penyakit yang berhubungan dengan penyakit paru, juga bisa untuk mengevaluasi penyakit yang berkaitan dengan jantung,” paparnya Dijelaskan, selain untuk diagnosa, alat Spirometri bisa digunakan untuk mengukur efek penyakit terhadap fungsi paru, screening risiko penyakit paru, serta menilai risiko sebelum pembedahan dll. “Terlebih lagi alat ini bisa menilai status kesehatan seseorang sebelum masuk program dengan aktivitas fisik berat, seperti masuk POLRI, TNI Militer atau olah ragawan. Sehingga bisa menghindarkan diri dari risiko fatal,” ungkapnya. Sama halnya dengan alat pemeriksaan paru yang lain, lanjut dia, dalam kerjanya, spirometri tidak menimbulkan radiasi dan tidak ada efek samping. Untuk pemeriksaan pun tidak memerlukan persiapan khusus. Sehingga bisa dilakukan kapan saja, dan bisa pada siapa saja mulai anak anak hingga orang tua. “Asalkan kondisi kooperatif,” ujar dr Ririk. Masih menurut dr Ririk, karena penyakit paru ini sangat berbahaya dan mengganggu aktivitas pasien, maka perlu dilakukan pemeriksaan Spirometri di klinik paru RS AlHuda. Pemeriksaan ini bisa dilakukan setiap hari mulai pukul 12.00. Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi nomor teleponp (0333) 842033 ext 317. (*/als)

ISTIMEWA:

SPIROMETRI: dr Ririk SpP melakukan pemeriksaan kapasitas paru pasien dengan alat spirometri di klinik paru RSAH Genteng.

MELAHIRKAN mudah dan memiliki bayi yang sehat adalah hal yang diinginkan oleh setiap ibu hamil. Namun, bagaimana pun juga tidak semua proses kehamilan berjalan dengan baik. Berbagai masalah sering mucul pada saat kehamilan. Salah satunya adalah kekurangan energy kronis (KEK) pada ibu hamil. Bila ibu hamil menderita KEK dapat meningkatkan resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Di Indonesia, penentuan ibu hamil dengan KEK dilakukan dengan mengukur lingkar lengan atas (LILA). Ibu hamil dengan ukuran lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm dinyatakan sebagai ibu hamil dengan KEK. Kondisi tersebut harus segera ditindaklanjuti sebelum usia kehamilan mencapai 16 minggu. Senin, 2 Februari lalu, Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) cabang banyuwangi bekerja sama dengan TP PKK Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan bakti sosial pemberian

ISTIMEWA

SERAHKAN BANTUAN: Ibu-ibu hamil penerima bantuan dari IIDI yang bekerja sama dengan PKK Banyuwangi foto bersama.

makanan tambahan pada ibu hamil dan ibu menyusui di Posyandu Cumi-Cumi Desa Ketapang, Kecamatan kalipuro. Sedangkan di Posyandu Sunan Muria di Desa Alas Rejo, Kecamatan Wongsorejo, diserahkan pada hari Rabu 4 Februari. Ketua panitia yang juga ketua IIDI Banyuwangi Ny Dini Wahyu Hartono menyampaikan akan menyalurkan bantuan dari Kementerian Kesehatan RI melalui IIDI pusat

berupa 1667 kardus biskuit atau senilai kurang lebih Rp 160.750.000 yang diperuntukkan bagi ibu hamil dan ibu menyusui yang mengalami KEK. Setiap ibu hamil akan menerima 90 hari makanan tambahan yang penyalurannya melalui posyandu/puskesmas di masing-masing wilayah. Bantuan ini berupa upaya promotif mungkin masih kurang juka dibandingkan dengan jumlah kebutuhan dari ibu-ibu hamil. (*/als)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Senin 10 Februari 2015

BERITA UTAMA

35

Tidak Terkait Penjaringan Cabup n HERMANTO...

lon ketua DPC parpol berlambang banteng moncong putih tersebut. Dikatakan, tes yang diikuti para kandidat ketua DPC PDIP Banyuwangi meliputi pengetahuan umum, pengetahuan kepartaian, wawancara, dan psikotes. “DPD PDIP Jatim menggandeng lembaga independen dalam melaksanakan psikotes tersebut,” ujarnya dikonfirmasi melalui sambungan telepon kemarin (8/2). Yusuf menambahkan, DPC PDIP Banyuwangi hanya melaksanakan penjaringan nama-nama calon ketua DPC. Penjaringan namanama calon yang diusulkan DPC PDIP Banyuwangi menjadi kewenangan DPD. “Penentuan lima nama yang terjaring ini menjadi ranah DPD,” kata pria yang juga menjabat wakil bupati (wabup) Banyuwangi tersebut. Sebelumnya, bursa calon ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Banyuwangi semakin mengerucut. Melalui forum Rapat Kerja Cabang (Rakercab) PDIP yang diperluas yang berlangsung mulai Sabtu (6/12) hingga Minggu malam (7/12), pengurus ranting (tingkat desa) dan pengurus tingkat kecamatan, yakni pengurus anak cabang (PAC) mulai setor nama-nama calon ketua pengurus PDIP ting-

kat kabupaten tersebut. Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, ada beberapa nama yang dimunculkan untuk menempati posisi ketua DPC PDIP Banyuwangi. Sesuai prediksi, nama ketua DPC PDIP Banyuwangi saat ini, yakni Yusuf Widyatmoko, kembali dijagokan menduduki posisi orang nomor satu di kepengurusan

Pelebaran Lintas Timur Jadi Solusi Alternatif

Sambungan dari Hal 25

Sambungan dari Hal 25

Sebanyak 17 nama tersebut merupakan usul pengurus ranting dan Pimpinan Anak Cabang PDIP se-Banyuwangi. Di sisi lain, penjaringan nama calon ketua DPC PDIP Banyuwangi itu bergulir di waktu yang nyaris berbarengan dengan proses penyaringan calon bupati (cabup) Banyuwangi yang dilakukan DPP PDIP. Hingga kini DPP PDIP masih menggodok nama pendaftar bakal calon bupati (bacabup) PDIP, yakni Yusuf Widyatmoko, Hermanto, Wiwik Pujiyanti, dan Abdullah Azwar Anas, untuk diusung menjadi cabup pada pemilu kepala daerah (pemilukada) Banyuwangi mendatang. Sayang, Hermanto dan Wiwik yang juga diusulkan PAC dan ranting PDIP agar menduduki posisi ketua DPC PDIP Banyuwangi ternyata tidak lolos penjaringan calon ketua DPC yang dilakukan DPD PDIP Jatim. Meski tidak mendapat rekomendasi DPD PDIP Jatim untuk menjadi ketua DPC PDIP Banyuwangi, peluang Hermanto dan Wiwik untuk diusung menjadi cabup parpol dengan warna kebesaran merah itu belum tertutup.

n TERPOTONG... Sambungan dari Hal 25

Situasi jalanan dan lalu lintas Surabaya nyaris sama semrawutnya dengan Jakarta. Kalau Jakarta semrawut dan macet nomor Wahid sedunia, Surabaya termasuk nomor Arba’atun alias nomor empat sedunia. Setiap mobil di Surabaya start-stop 29.880 kali dalam setahun. Nah, Jakarta dulu jauh dengan Banyuwangi. Sekarang, Jakarta sudah tak lagi terasa jauh. Kalau dulu butuh perjalanan sehari semalam ke ibu kota, kini dari Bumi Blambangan bisa ditempuh hanya dua jam penerbangan. Surabaya pun dulu terasa jauh dengan Banyuwangi. Tapi kini terasa tak jauh lagi. Hanya 45 menit penerbangan dari Kota Penyu ke Kota Pahlawan. Lalu, situasi jalanan Jakarta dan Surabaya yang semrawut, semestinya juga tak lagi jauh dengan Banyuwangi. Semestinya pula, kondisi jalanan Banyuwangi juga akan semakin dekat dengan kesemrawutan seperti yang sudah terjadi di dua kota metropolitan itu. Pertanda sudah dekatnya kesemrawutan jalanan di Kota Penyu ini mulai terasa. Lihat saja data di Kantor Samsat Bersama Banyuwangi, berapa kendaraan baru yang siap mengaspal di jalanan Bumi Blambangan. Untuk jenis sepeda motor saja, jumlah kendaraan baru bisa mencapai sekitar 6.000 unit yang terdaftar setiap bulan. Belum lagi kendaraan roda empat yang baru dibeli masy-

Sekretaris DPC PDIP Banyuwangi, I Made Cahyana Negara mengatakan, rekomendasi dari DPD Jatim tentang calon ketua DPC PDIP tersebut tidak terkait pendaftaran dan penjaringan cabup PDIP. Dikatakan, penjaringan dan penyaringan ketua DPC PDIP dilakukan berdasar Surat Ketetapan (SK) DPP PDIP Nomor 066 dan Nomor 067 tentang mekanisme penjaringan dan penyaringan ketua PAC, DPC, dan DPD PDIP. Dasar pendaftaran dan penyaringan cabup PDIP adalah SK DPP Nomor 031-A. “Jadi, tidak ada korelasi antara rekomendasi calon ketua DPC dengan siapa yang akan direkomendasi sebagai cabup,” ujarnya kemarin (9/2). Made menegaskan, para pendaftar cabup yang sekaligus diusulkan PAC dan ranting untuk menjadi calon ketua DPC PDIP tapi tidak mendapat rekomendasi DPD PDIP Jatim masih berpeluang mendapat rekomendasi sebagai cabup PDIP. Seperti diberitakan kemarin, suksesi kepemimpinan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Banyuwangi segera bergulir. Dewan Pimpinan Daerah

arakat Banyuwangi. Besarnya potensi pasar itu membuat pabrikan mobil berlomba membangun diler di Bumi Blambangan. Mitsubishi sudah lama eksis memiliki diler di Banyuwangi. Kemudian, Suzuki mobil memperbarui dan memperbesar diler penjualannya. Belakangan menyusul NissanDatsun membuka diler di Banyuwangi. Yang paling anyar, Toyota membuka Auto 2000 baru di Jalan S.Parman, dan pabrikan mobil India ‘’Tata’’ membuka diler di Jalan A. Yani. Dalam waktu dekat, diler mobil Honda bakal hadir di Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat. Catatan penjualan kendaraan roda empat ini juga terus menunjukkan tren peningkatan. Demikian juga dengan penjualan sepeda motor. Padahal, volume jalan raya relatif tetap di Bumi Blambangan. Mengingat luas wilayah yang luar biasa,--Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur--, butuh dana sangat-sangat besar hanya untuk sekadar memperbaiki jalan yang sudah ada. Kesimpulannya, jalanan Banyuwangi sudah semakin dekat dengan kondisi jalanan Surabaya yang semrawut. Untuk menormalkan kondisi jalan Jakarta yang semrawut, paling tidak dibutuhkan upaya keras memperbaiki semua komponen infrastruktur lalu-lintas selama 40 tahun. Pun demikian Surabaya, untuk pembebasan lahan yang diperuntukkan bagi pelebaran jalan sejauh 5 Kilometer (Km) saja, Surabaya bisa butuh waktu 10 tahun. Atau ba-

(DPD) PDIP Jatim telah menjaring lima orang di antara 17 calon ketua DPC PDIP yang diajukan pimpinan anak cabang (PAC) se-Bumi Blambangan dalam Forum Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Yang Diperluas beberapa waktu lalu. Lima calon ketua DPC PDIP yang telah terjaring di tingkat DPD tersebut telah menjalani tes tulis dan wawancara. Mereka adalah ketua DPC PDIP saat ini, Yusuf Widyatmoko; Sekretaris DPC PDIP, I Made Cahyana Negara; dua anggota Fraksi PDIP DPRD Banyuwangi, Sugirah dan Made Suwastiko; serta Kondang Suryaningrat. Diperoleh keterangan, tes tulis dan wawancara bagi lima calon ketua DPC PDIP Banyuwangi tersebut dilangsungkan di Surabaya Jumat lalu (6/2). Setelah itu, DPD PDIP Jatim akan mengajukan lima nama tersebut kepada DPP PDIP. Selanjutnya, DPP PDIP akan menyaring kembali lima nama tersebut menjadi tiga nama. Ketua DPC PDIP Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, membenarkan DPD sudah menjaring 17 nama calon ketua DPC PDIP Banyuwangi menjadi lima nama. Dia juga tidak menampik DPD PDIP Jatim telah menyelenggarakan tes bagi lima nama ca-

hkan lebih. Lagi-lagi, Banyuwangi sudah dekat dengan Surabaya. Ngeri saja rasanya kalau Banyuwangi tidak berbuat apa-apa. Harus ada langkah antisipasi sejak sekarang. Ya, harus mulai sekarang juga! Kalau ditunda-tunda, akibatnya bisa ngeri… ngeri… ngeri pokoknya. Kalau Surabaya–Banyuwangi hanya 45 menit, coba bandingkan dengan menempuh jarak Banyuwangi-Rogojampi yang hanya 13,7 Kilometer (Km) itu. Saya menyetir dari pusat kota Banyuwangi menuju Pasar Rogojampi pada jam sibuk, (dan tentu saja tanpa kawalan patwal), bisa nyampek dalam waktu satu jam alias 60 menit. Oh, oh, oh… ternyata Surabaya itu lebih dekat daripada Rogojampi. Hehehe… Karena itu, mumpung belum kita semua dibilang keblinger, masih ada cara untuk mengantisipasinya. Memang jalur utama Banyuwangi-Rogojampi itu merupakan kelas jalan nasional. Yang berwenang adalah pemerintah pusat. Kalau yang di pusat sono lagi merem, ya kita tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi kita masih punya rute alternatif di lintas timur. Jalanan ini merupakan jalan daerah yang kewenangannya di pemerintah daerah. Rutenya mulai Klenteng Hoo Tong Bio, Karangrejo, Keramat Kertosari, Pakir Rowo, Pondok Nongko, Sukojati, Badean, sampai Blimbingsari, hingga Patoman, di Rogojampi. Bahkan, bisa lebih dari itu, jalanan lintas timur yang masih sempit itu juga bisa tembus

hingga Kecamatan Muncar. Andai saja rute Eastway itu diperlebar, paling tidak meredam booming semrawutnya lalu lintas Banyuwangi. Memang tidak mudah melebarkan jalanan tersebut. Butuh banyak pengorbanan, tak hanya dari kalangan pemerintahan, pihak berwenang, dan tentu saja warga di sepanjang rute lintas timur tersebut. Biasanya, kendala paling utama adalah pembebasan lahan. Pemilik tanah biasanya mengambil jurus aji mumpung, dengan memberikan banderol harga lahan yang tinggi. Namun, jalan adalah fasilitas publik, dan pemerintah bisa saja membeli dengan cara lebih ‘’tegas’’. Tetapi, langkah kompromi tetap merupakan jalan terbaik. Menyadarkan para pemilik tanah itu rasanya jauh lebih baik. Jika mereka sadar melepas lahan miliknya dengan harga normal, demi pelebaran jalan, ini artinya langkah mereka sudah logis. Lagi pula, pemilik lahan di tepi jalan tersebut sebenarnya yang diuntungkan bila jalan itu dilebarkan. Tak masalah jika luas lahan sedikit menyusut kena kepras dua meter hingga lima meter dimakan pelebaran jalan. Tapi kalau jalan jadi lebih lebar, tentu kelas lahan otomatis akan meningkat. Kelas lahan naik, harga tanah juga otomatis terkerek naik berlipat. Tak apa-apa lahan dikepras untuk jalan, tapi sebenarnya pemilik lahan justru lebih diuntungkan. Ya, ini memang sebatas asumsi. Kira-kira begitu, semoga saja asumsi ini benar. (bay11saksono@gmail.com)

Kerap Diganggu Makhluk Halus n KENDARAAN... Sambungan dari Hal 25

Di sisi barat halaman kantor itu, barisan kendaraan roda menumpuk. Sepeda motor itu merupakan barang bukti kecelakaan yang diamankan petugas. Bentuknya pun sebagian tidak utuh. Ada bagian kendaraan yang rusak mulai bagian roda depan, lampu, hingga bodi kendaraan yang sudah hancur karena insiden di jalan raya. Pemandangan serupa juga tampak di bagian luar halaman kantor Unit Laka Lantas ini. Sejumlah kendaraan roda empat tampak parkir di tepi jalan. Kondisinya nyaris sama seperti kendaraan roda dua. Ada bagian kendaraan yang rusak karena kejadian kecelakaan. Bahkan, beberapa di antaranya terpaksa ditutupi terpal agar tidak rusak. “Semua barang bukti kecelakaan ini disimpan di sini. Kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan karena untuk kebutuhan proses hukum,” ujar Iptu Soemono, Kanit Laka Lantas Polres Banyuwangi. Unit Laka Lantas ini menempati bekas rumah dinas Wakapolres. Bangunan ini berada persis di sisi timur Lapas Banyuwangi. Bangunan tua tetapi masih digunakan hingga kini.

Ada lebih kurang 10 personel laka yang bertugas secara bergantian. Personel yang menangani kecelakaan harus paham dan kenal seluk-beluk kecelakaan. Unit ini sangat bergantung pada dua kendaraan operasional yang telah disediakan. Dua kendaraan itu berupa satu unit ambulans dan satu unit kendaraan pengangkut. Dua kendaraan inilah yang menjadi kepanjangan tangan petugas dalam memberikan pelayanan kejadian kecelakaan. Kondisi dua kendaraan itu kini cukup memprihatinkan. Mobil pengangkut ini kondisinya sudah uzur. Padahal mobil ini diharapkan bisa menjangkau semua wilayah di penjuru Banyuwangi. Kemampuan daya angkutnya sangat dibutuhkan untuk mengangkut barang bukti kecelakaan seperti sepeda motor. Hal yang sama juga tampak dari mobil ambulans. Mobil yang identik dengan warna pleret merah dan lampu rotator di atasnya ini juga sudah dimakan umur. Beberapa bagian cat kendaraan sudah mengelupas. Belum lagi ada bagian bodi kendaraan yang sudah berkarat. Belum lagi, kendaraan ini juga harus mendapat perhatian khusus. Meski rajin masuk bengkel, mesin ambulans ini rupanya kerap kali ngadat. Tak heran, petugas

yang membawanya harus mendorong kendaraan tersebut untuk bisa berjalan. Belepotan oli atau masuk bengkel kerap dirasakan petugas saat menjalankan mobil ambulans ini. Mobil ambulans ini sudah menyusuri sejumlah penjuru Banyuwangi sejak tahun 1996. Meski tua, mobil ambulans ini tidak tergantikan. “Untungnya saat menangani korban laka mobil ini nggak pernah macet,” beber Soemono yang juga mantan Kanit Laka Polsek Genteng ini. Usia tua, mobil ini rupanya tidak hanya digunakan untuk mengangkut korban kecelakaan saja. Satuan lain di Polres Banyuwangi kerap menggunakan mobil ini untuk berbagai keperluan. Di antaranya untuk mengangkut korban tindak pidana seperti pembunuhan maupun mayat orang tidak dikenal yang ditemukan di jalanan. Trayek yang padat tentu saja membuat petugas yang mengoperasikan mobil ambulans sering kali mendapat barang dan temuan yang tidak terduga di dalam mobil. Ketika petugas yang membersihkan kendaraan, sering menemukan bagian tubuh manusia yang masih tertinggal di dalam mobil. Bagi polisi baru bertugas di Unit Laka, temuan itu tidak jarang membuat perut mual. Sampai

di rumah, mereka tidak doyan makan hingga satu pekan lebih. Tetapi, lambat laun bau anyir darah hingga potongan tubuh menjadi hal biasa. “Pernah ada sisa bagian otak korban laka yang masih tertinggal di dalam,” kata Soemono. Sebagai kendaraan yang berhubungan dengan korban laka lantas, banyak petugas yang kemudian enggan membawa mobil ini pulang ke rumah. Mereka takut karena kerap diganggu makhluk halus yang konon berada di dalam mobil ambulans. Tidak heran, usai bertugas mobil itu ditinggal di depan kantor Unit Laka Lantas. Brigadir Dewa, salah seorang petugas yang pernah memiliki pengalaman khusus mengendarai mobil ambulans menuturkan, kendaraan ini memang spesial. Ada aroma wangi maupun anyir yang sering tercium dari dalam mobil. Bahkan bila ada firasat kejadian kecelakaan, biasanya mobil ambulans atau barang bukti kecelakaan lainnya sering terlihat bergoyang sendiri. “Barang bukti kecelakaan memang sering dianggap mengerikan. Ada kru bus kecelakaan yang pernah pindah tidur karena takut tidur di dalam bus. Katanya seperti ada orang ngesot di lantas bus,” kenang Dewa. (c1/aif )

partai berlambang banteng moncong putih tingkat Banyuwangi tersebut. Selain Yusuf yang juga menjabat wakil bupati (wabup) Banyuwangi periode 2010-2015, salah satu calon kuat lain ditempati sekretaris DPC PDIP sekaligus ketua DPRD Banyuwangi periode, I Made Cahyana Negara. Kandidat lain yang muncul ke

permukaan adalah mantan ketua DPRD Banyuwangi periode 2009-2014, Hermanto. Sejumlah kader PDIP lain, di antaranya Wiwik Pujianti, Sugirah, Marsindi, Ficky Septalinda, dan Made Suwastiko, juga diusulkan pengurus ranting dan PAC untuk bersaing menduduki kursi ketua DPC PDIP Banyuwangi. (sgt/c1/aif)

Polair Temukan Empat Bondet n PENGEBOM... Sambungan dari Hal 25

Sebagian barang bukti itu dihadirkan di persidangan. Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) I Gusti Lanang Suyadnyana tersebut, keempat terdakwa melanggar Pasal 84 ayat 2 UndangUndang Nomor 31 Tahun 2004 sebagaimana diubah dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang perikanan. Bila terbukti bersalah, mereka

terancam hukuman hingga enam tahun penjara. Selain membacakan dakwaan, sidang yang diketuai majelis hakim Achmad Rasjid itu juga memeriksa keterangan saksi. Saksi yang dihadirkan, di antaranya dari pihak kepolisian. Kesaksiannya, kala itu polisi menerima laporan dari masyarakat tentang aksi pengeboman ikan di sekitar perairan Muncar. Sekitar pukul 06.30 terdakwa sedang mencari ikan. Warga yang mengetahui aktivitas pengebo-

man ikan itu langsung memberikan informasi kepada kepolisian terdekat. “Kami sewa kapal untuk menangkap mereka,” ujar Herman, anggota Satpolair Banyuwangi. Kedatangan polisi itu rupanya membuat keempat nelayan tersebut tidak berkutik. Apalagi, saat polisi menemukan empat bondet yang digunakan pelaku. Saat beraksi, mereka berbagi peran. Dua orang menunggu di atas kapal dan sisanya menangkap ikan di laut. (nic/c1/aif)

Chusairi Sebut Ada yang Ngompori n KASEK... Menurut dia, kejadian tersebut tidak mempengaruhi hubungan baik kedua sekolah. Bahkan, setelah bertemu bersama orang tua siswa, kepala SMAN 1 Banyuwangi, dan panitia liga futsal, mereka menyempatkan diri berfoto bersama. Meski begitu, dirinya akan terus berupaya agar kerukunan siswa kedua sekolah dapat dipulihkan pasca kejadian tersebut. Sementara itu, ketiga siswa

SMKN 1 Glagah yang sempat diamankan di Polsek Banyuwangi sudah dilepaskan pada Minggu (8/2) pagi. Bahkan, Kapolsek Banyuwangi, AKP Ketut Redana, menegaskan permasalahan sudah diselesaikan. Karena menyangkut anak-anak, maka penyelesaiannya adalah pembinaan kepada mereka. Ketiga anak yang disebut-sebut sebagai dalang perusakan itu dibebaskan dengan syarat tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Chusairi menambahkan,

berdasar pengamatan di lapangan, ada beberapa siswa yang notabene bukan dari SMKN 1 Glagah ikut dalam keributan tersebut. Mereka yang kemungkinan memperkeruh situasi. “Awalnya anak SMKN 1 Glagah aman-aman saja waktu konvoi. Karena ada yang mengompori berubah jadi anarkis. Kapolsek Banyuwangi juga meminta kejadian semacam itu tidak terulang lagi, apalagi ada pihak yang menunggangi,” tandas Chusairi. (fre/c1/aif)

Mak Irik Belum Bisa Dimintai Keterangan n KONDISI... Sambungan dari Hal 25

“Ini masuk kategori pembunuhan perencanaan,” terangnya. Berdasar keterangan sejumlah saksi, jelas dia, ada yang melihat pelaku berada di rumah korban bersama anaknya yang masih berumur lima tahun. “Tersangka sempat pulang dan kembali lagi. Diduga, saat pulang itu dia mengambil pisau,” ungkapnya. Sayang, Sajad enggan memberi keterangan seputar pemeriksaan tersangka. Hanya saja, pria yang telah menggegerkan kampungnya itu telah diperiksakan kejiwaannya dan dinyatakan normal. “Tersangka akan kita periksa lagi,” cetusnya. Sajad menyebut, Mbok Boamin

hingga kemarin masih belum bisa dimintai keterangan. Kondisi korban masih lemah dan dirawat di RS Bhakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore. “Korban masih belum bisa dimintai keterangan,” katanya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, pasangan suami istri (pasutri) Boamin, 70, dan Ramdani alias Mbok Boamin alias Mak Irik, 55, warga Dusun Sumbergondo, RT 9, RW 4, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, dibantai di rumahnya oleh Muhamad Holil, 37, salah satu tetangganya, pada Jumat (6/2). Dalam peristiwa itu, Boamin meninggal seketika dengan luka cukup parah di leher. Istrinya, Mbok Boamin, kritis dengan luka cukup serius di kepala,

dagu, dan bibir bagian bawah. Kedua korban dilarikan ke RS Bhakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore, oleh warga. Pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 13.30. Saat kejadian, tidak ada warga yang mengetahui. Para tetangga mengetahui saat pasutri itu sudah terkapar di depan pintu rumah dengan tubuh berdarah. Pelaku masih berada di lokasi kejadian. “Mbok Boamin teriak-teriak,” terang Togiman, 52, salah satu tetangga korban. Mendengar teriakan itu, warga banyak yang datang. Saat itu Boamin sedang meregang nyawa dan akhirnya meninggal di lokasi kejadian. “Kakek Boamin saat kita datang masih hidup. Tubuhnya sempat gerak-gerak,” terangnya. (sli/c1/abi)

Anggaran Rehab Kamar Mandi Rp 8 Juta n KAMAR... Sambungan dari Hal 25

Meski kondisinya tidak kotor, tapi banyak kamar mandi yang belum berfungsi maksimal. Seperti yang terlihat di SDN 1 Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, kemarin. Ada lima kamar mandi di sekolah itu yang tidak bisa digunakan. Menurut keterangan penjaga sekolah, Darmawan, 51, semua kamar mandi sering bocor saat digunakan, sehingga sekolah terpaksa menutupnya. Akibatnya, para siswa harus pergi ke sungai jika ingin ke kamar mandi. “Sudah sering dibetulkan, tapi bocor terus. Tidak tahu kenapa. Kapan hari ada konsultan dari dinas pendidikan yang ke sini, katanya survei untuk direhab,” jelas pria yang akrab dipanggil Dar itu. Lain halnya di SDN 1 Bulusan. Ada tiga kamar mandi yang tersedia di sekolah tersebut yang digunakan 203 siswa. Ketiga kamar mandi tersebut terlihat kumuh. Indah, 46, salah satu

guru setempat menuturkan, kebersihan kamar mandi diserahkan kepada penjaga sekolah. “Masih belum ada gerakan apaapa untuk kamar mandi. Paling seminggu sekali siswa yang olah raga beramai-ramai membersihkan kamar mandi. Kita juga sudah disurvei Dinas Pendidikan,” ungkap Indah. Sedangkan di SMPN 1 Giri, jumlah fasilitas kamar mandi berjumlah 35 buah untuk memenuhi kebutuhan 24 kelas siswa dan guru. Kepala SMPN 1 Giri, Sulhan mengatakan, kebersihan masih menjadi tanggung jawab penjaga sekolah. Meski begitu, dalam waktu dekat setiap kelas akan diberi kewajiban untuk menjaga kamar mandi. “Jadi nanti kita beri bagian sendiri-sendiri untuk tiap kelasnya supaya mau menjaga kebersihan kamar mandi. Sekalian kita lombakan antar kelas biar mereka semangat,” jelas Sulhan. Sementara itu, Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno mengatakan, berdasar musrenbang (musya-

warah rencana pembangunan) dari tingkat desa, kecamatan sampai kabupaten di tahun 2014, pembuatan dan rehab toilet menjadi salah satu prioritas. Hal ini klop dengan program ”Jeding Rijig” yang dicanangkan Bupati Abdullah Azwar Anas. Sehingga beberapa fasilitas toilet termasuk yang ada di sekolah pada tahun ini akan mendapatkan bantuan pembangunan baru atau rehab yang dapat mendukung kondisi toilet yang representatif. “Nantinya sekolah yang sudah mengajukan akan disurvei sesuai dengan kebutuhan. Ada yang direhab dan dibuatkan kamar mandi baru,” jelas Suratno. Untuk rehab, setiap kamar mandi akan mendapat bantuan sekitar Rp 9 juta. Sedangkan pembangunan kamar mandi mendapat bantuan antara Rp 18 juta sampai Rp 20 juta. Targetnya pada bulan Maret tahun ini semua proyek sudah bisa dijalankan sehingga pada tengah tahun semua toilet di sekolah yang mengajukan kondisinya baik. (fre/c1/aif)

Hari Wijaya Tak Mau Mundur n PUBLIK... Sambungan dari Hal 36

Sehingga, minim dukungan dari berbagai pihak. ‘’Persewangi harus diselamatkan,’’ tekadnya. Ketua Putra Candi, Heri Wijatmoko mengatakan, masalah krisis finansial yang melanda Persewangi itu harus segera disikapi. Dia berpandangan, agar Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi segera bertindak. ‘’Minta keterangan seputar Per-

sewangi, lalu beber ke publik, undang klub untuk mencari solusi,’’ katanya. Eks pemain Persewangi, Zainal Ikhwan juga merasa prihatin tentang kondisi Persewangi saat ini. Jika memang dibutuhkan perubahan, klub-klub pemilik mandat yang bisa melengserkan. ‘’Atau boikot yang berbau Hari Wijaya,’’ tukas Zainal. Sementara itu, Hari Wijaya belum bisa dikonfirmasi terkait dengan desakan mundur

itu. Hanya saja, sekretaris Persewangi, Andik Purwanto mengakui jika Hari Wijaya tidak mau mundur. ‘’Pak Hari tetap tidak mau mundur,’’ katanya kemarin. Hanya saja, ada tanda-tanda positif terkait dengan perkembangan Persewangi. Menurut dia, pihaknya telah mendapatkan respons positif dari Pemkab Banyuwangi untuk mengatasi kemelut di Persewangi. ‘’Sudah ada perkembangan bagus, kita tunggu saja,’ tandas anggota DPRD Banyuwangi itu. (ton/c1/als)


RADAR BANYUWANGI

OLAHRAGA

36

Jawa Pos

Selasa 10 Februari 2015

Publik Desak Hari Mundur BANYUWANGI - Apa jadinya jika Persewangi berlaga di liga amatir musim depan, sementara Stadion Diponegoro sudah megah? Peluang itu sangat terbuka lebar. Sebab, The Lasblang (Laskar Blambangan), julukan Persewangi, saat ini masih mengalami krisis finansial. Tentu saja, ancaman itu mengundang reaksi berbagai kalangan. Sorotan tajam yang ditujukan kepada pengurus Persewangi terus mengalir. Pengurus dianggap tidak becus mengelola tim kebanggaan rakyat Banyuwangi itu. Meski kondisi pendanaan terpuruk, Hari Wijaya tetap bertahan menjadi ketua Persewangi. Alasannya, Persewangi merupakan tim profesional yang telah berbadan hukum. Sehingga, siapa pun tidak bisa mengganti dirinya. Dengan demikian, Persewangi dianggap milik pribadi. Padahal, Tim Merah-Hitam merupakan aset asli milik Pemkab

GALIH COKRO/RaBa

TAKLUK: Pemain tim SMAN 1 Banyuwangi (kiri) saat berduel dengan tim SMAN 1 Purwoharjo dalam laga uji coba di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, kemarin sore.

Juara Bertahan LPI Tumbang BANYUWANGI - Tim SMAN 1 Purwoharjo menjadi penantang serius dalam perburuan titel kompetisi sepak bola antar pelajar bertajuk Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi tahun ini. Bagaimana tidak, tim asuhan Budi itu melibas juara bertahan, tim SMAN 1 Banyuwangi, dengan skor 2-0. Dua gol itu tercipta via Bintang pada babak pertama. Mereka kembali menambah keunggulan di babak kedua melalui kaki Gading dalam laga uji coba yang digeber di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, kemarin sore. Dalam laga itu, tim SMAN 1 Purwoharjo terlihat tertekan di awal-awal laga. Tapi, pertahanan mereka terlalu tangguh bagi juara bertahan. Kukuhnya

pertahanan itu membuat juara bertahan frustrasi. Sebaliknya, momentum itu dimanfaatkan tim SMAN Purwoharjo untuk melancarkan serangan balik. Dengan pola permainan apik, Bintang lolos dari jebakan offside. Tinggal berhadapan dengan kiper, dia mencongkel bola yang tidak bisa dijangkau penjaga gawang juara bertahan. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum. Memasuki babak kedua, juara bertahan tampaknya tidak ingin malu di kandang sendiri. Tim asuhan Roni Nurdiansyah itu mengganti pemain yang dianggap lemah. Tapi, sayang pergantian itu tidak membuahkan hasil. Justru, tim SMAN 1 Purwoharjo menambah keunggulan

menjadi 2-0. Hingga laga berakhir, tim SMAN 1 Banyuwangi gagal menciptakan gol. Pelatih tim SMAN 1 Banyuwangi, Roni Nurdiansyah mengaku jika timnya kelelahan setelah sehari sebelumnya menjuarai futsal antar pelajar. Tetapi, dia tetap melakukan evaluasi atas kekalahan itu. ‘’Masih ada waktu untuk mengoreksi tim,’’ katanya. Pelatih tim SMAN 1 Purwoharjo, Budi menyambut gembira atas capaian itu. Menurut dia, hasil tersebut mengangkat moral bertanding timnya jelang kick off LPI Banyuwangi yang digeber tanggal 12 Februari mendatang. “Kita optimistis bisa meraih hasil lebih baik dari tahun lalu,” tandasnya. (ton/c1/als)

ALI NURFATONI/RaBa

TERANCAM: Jika kondisi finansial tetap bermasalah, Persewangi akan dihuni pemain muda.

Banyuwangi. Sebab, sejak awal berdiri, tim itu mendapat suplai dana dari APBD. Sejak Divisi III hingga Divisi I, Persewangi dibiayai APBD. Baru setelah lolos ke Divisi Utama, Persewangi dilarang memakai dana yang bersumber dari APBD. Suara lantang pun mengalir dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari dedengkot Laros Jenggirat, Ahmad Mustain.

‘’Kalau Persewangi dianggap milik pribadi itu adalah kebodohan yang maksimal,” sorotnya. Ada indikasi Persewangi hanya dijadikan alat mencari hidup. Sebab, selama ini masalah keluar-masuknya anggaran tidak dibeber ke publik. Padahal, subsidi dari PT. liga Indonesia sudah jelas. ‘’Merasa nikmat hidup di Persewangi,” seloroh Yusuf, pengamat olahraga asal

Blokagung. Kritik tajam juga disuarakan Nursyamsi, ketua PS Badean. Menurut dia, jika tidak sanggup mengelola Persewangi, semestinya Hari Wijaya mundur. ‘’Harus legowo-lah kalau sudah tidak sanggup,’’ katanya. Hal itu semata-mata demi menyelamatkan Persewangi dari jurang kehancuran. Dia mengulas sejarah terpilihnya Hari Wijaya sebagai ketua Persewangi. ‘’Dia dulu dipilih klub-klub anggota. Jadi, Persewangi milik rakyat Banyuwangi. Mundur lebih baik sebelum klub-klub bertindak,” ancamnya. Kalangan suporter Laros Jenggirat pun mendesak agar Hari Wijaya mundur. Sebab, rakyat Banyuwangi menginginkan Persewangi berubah. ‘’Rakyat menginginkan perubahan,” desaknya. Ketua Pesawat Tegalwudi, Heru Viktor menyebut, jika pengurus Persewangi memang tidak memiliki power n Baca Publik...Hal 35


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.