Radar Banyuwangi | 10 September 2014

Page 1

15 Tahun

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

RABU 10 SEPTEMBER TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Kejari Bekuk Sindikat Pungli DAK ■ Pelakunya Kepala UPTD dan Kasek, Sita Uang Rp 211,6 Juta BANYUWANGI - Petugas Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi menangkap tiga orang sindikat pungutan liar (pungli) terkait proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan 2014. Yang mengejutkan, dua dari tiga anggota sindikat itu tercatat sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Seorang lagi disebut-se-

but sebagai pengurus lembaga swadaya masyarakat (LSM). Dari tangan sindikat itu, petugas mengamankan tas kresek berisi uang Rp 211.642.000. Diduga, uang itu berasal dari pungutan liar (pungli) di 21 sekolah dasar (SD) penerima DAK di seluruh Banyuwangi ■ Baca Kejari...Hal 39

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RABA

TANGKAP TANGAN: Kepala UPTD Kalibaru Ahmad Munir (baju cokelat) dan oknum LSM A. Farid alias Mamak (baju hitam) dimintai keterangan usai ditangkap petugas Kejaksaan Negeri Banyuwangi tadi malam. 3 Sore kemarin (9/9), petugas kejaksaan Kronologi Tertangkapnya 1 Awalnya kejaksaan menerima Sindikat Pungli DAK informasi dari sekolah penerima proyek meringkus Munir, Ririn, dan Farid alias DAK Pendidikan 2014. Masing-masing Mamak. Ketiganya dibekuk saat melakukan sekolah dipungli 10 persen. transaksi di SDN 2 Tampo, Cluring.

Selasa

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RABA

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RABA

KENA: Ririn Puji Lestari, Kepala SDN Kalibaru Wetan digiring petugas di Kejaksaan Negeri Banyuwangi tadi malam.

BUKTI: Uang ratusan juta rupiah yang diduga hasil pemerasan kelompok Munir dkk diamankan di kantor Kejari Banyuwangi tadi malam.

9

4

ber 201

Septem

2 Kejaksaan turun tangan dan 4 Dari sindikat ini, petugas mengamankan memang benar terjadi pungli DAK yang uang Rp 211.642.000. Uang itu berasal dari dilakukan oleh sindikat Munir Cs. pungli 21 sekolah penerima DAK.

Koper Ditandai Macam-macam BANYUWANGI - Koper calon jamaah haji (CJH) mulai terkumpul di aula kantor Kementrian Agama (Kemenag) Banyuwangi mulai kemarin (9/9). Pengumpulan koper tersebut dilakukan secara berkelompok dan personel dimulai sejak pukul 08.00. Sebelum menyerahkan koper,

LALU LINTAS

Banyuwangi Raih Penghargaan WTN BANYUWANGI - Satu lagi penghargaan prestisius berhasil diraih Pemkab Banyuwangi. Kali ini pemerintah kabupaten ujung timur tanah Jawa ini sukses merengkuh penghargaan di bidang ketertiban lalu-lintas, yakni Wahana Tata Nugraha (WTN). Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, penghargaan WTN 2014 akan diterima Bupati Abdullah Azwar Anas hari ini (10/9). Penyerahan penghargaan tersebut akan dilaksanakan di Gedung Smesco, Jakarta ■

setiap CJH diminta menyerahkan surat pernyataan mengumpulkan koper. Surat tersebut diserahkan

HARI INI TERAKHIR: Calon jamaah haji mengumpulkan koper di aula kantor Kemenag Banyuwangi kemarin.

ke urusan haji dan umrah Kemenag Banyuwangi. Petugas memberi toleransi batas akhir pengumpulan koper hingga hari ini. Kemenag mengerahkan empat orang untuk mengangkut, menata, dan mendata koper CJH yang terkumpul ■ Baca Koper...Hal 39

GALIH COKRO/RABA

Dibagi Tiga Sub Tema

Anas Anggap Aspirasi Warga NU Terlalu Dini

BANYUWANGI - Seluruh peserta event akbar Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) edisi tahun 2014 dikumpulkan di aula Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi siang kemarin (9/9) ■

GALIH COKRO/RABA

BANYUWANGI - Rekam aspirasi Calon Bupati Banyuwangi 2015-2020 yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi Senin lalu (8/9) langsung direspons Bupati Abdullah Azwar Anas. Saat dikonfirmasi, Anas mengakui bahwa rekam aspirasi tersebut terlalu dini diumumkan. Seharusnya, kata dia, rekam aspirasi tersebut diumumkan bulan Februari 2015 mendatang. “Ini terlalu terburu-buru. Saya sebetulnya tidak ingin datang di acara Senin kemarin (8/9). Karena ada desakan dari para kiai, dengan terpaksa saya harus hadir,” ujarnya ■

Peserta BEC mengikuti pembekalan di Pelinggihan Disbudpar Banyuwangi kemarin.

Baca Anas...Hal 39

Baca Dibagi...Hal 39

Baca Banyuwangi...Hal 39

ADA APA LAGI

NIKLAAS ANDRIES/RABA

KENA: Ridwan dan dua sangkar burung diamankan di Mapolsek Banyuwangi kemarin.

Badan Babak Belur Gara-gara Burung BANYUWANGI - Membawa burung di malam hari memang termasuk aktivitas yang tidak lumrah. Itulah yang dilakukan Ahmad Ridwan, 20, warga Jalan Ikan Kembang, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi ■ Baca Badan...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Mengintip Aktivitas Mahasiswa Pendatang di Kampus Unair Banyuwangi

Kerasan karena Living Cost Murah, Keluhkan Angkot Minim Meski baru dua hari menjalani perkuliahan di kampus Banyuwangi, sebagian mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) dari luar daerah mengaku terpesona dengan kabupaten berjuluk The Sunrise Of Java ini. Seperti apa aktivitasnya? DEDY JUMHARDIYANTO, Giri UNIVERSITAS Airlangga Surabaya resmi memulai perkuliahan perdana untuk kampus Banyuwangi Senin lalu (8/9). Sedikitnya 153 mahasiswa yang menim-

DEDY JUMHARDIYANTO/ RABA

DISKUSI: Mahasiswa Fakultas Kesehatan Hewan berdiskusi di halaman kampus.

ba ilmu di kampus di Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan Giri, Banyuwangi, itu.

Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia. Ada mahasiswa yang berasal

dari Jakarta, Papua, Pontianak, Jambi, Lampung, Makassar, Flores, Kupang, Bali, Cilacap, Surabaya, Bojonegoro, Kediri, Probolinggo, dan Jember. Meski baru dua hari menjalani perkuliahan di kampus Banyuwangi, beberapa mahasiswa mengaku sangat terkesan dengan kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini. Mereka sangat senang bisa menimba ilmu dan tinggal di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Beberapa hal yang menurut mereka senang, salah satunya adalah keramahan masyarakat Bumi Blambangan. Warga Kota Penyu ini dikenal mudah akrab dan sangat menjunjung adat ketimuran. “Satu pekan di sini saya merasakan ada keluarga baru, dan mereka sangat dekat ■

Krisis akut, Persewangi WO Kalau endingnya begini, kenapa tidak dari dulu “mengalah”

Oknum kepala UPTD dan kasek tertangkap tangan Terancam sekolah lagi di depan SMP 4 BWI

Baca Kerasan...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

POLITIK & PEMERINTAHAN Jawa Pos

R A D A R

PEMILU

Rabu 10 September 2014

B A N Y U W A N G I

DPRD Deadline Demokrat

SK Pemecatan Rorry dan Totok Belum Turun

Untuk Serahkan Calon Wakil Ketua DPRD

BANYUWANGI - Surat Keputusan (SK) pemberhentian dua anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Rorry Desrino Purnama dan Totok Hariyanto, hingga kini belum diterima keduanya. Walau SK belum diterima, tapi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta sudah mengeluarkan surat pengesahan pemberhentian seperti yang diputuskan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Anggota Panwaslu, Lilikh Maslikha mengungkapkan, Bawaslu telah menerbitkan SK pemberhentian tertanggal 23 Agustus 2014 lalu. Namun, hingga saat ini hard copy SK itu belum sampai ke Panwaslu Banyuwangi. “Hingga saat ini kami masih menunggu hard copy SK pemberhentian dari DKPP. SK akan dikirim CHIN JULIEN/RABA via Pos,” ujar Lilikh Senin Lilikh Maslikha lalu (8/9). Dengan pemberhentian dua anggota Panwaslu tersebut, tersisa satu anggota saja, yakni Lilik Maslikha. Dia akan mengendalikan Panwaslu Banyuwangi hingga akhir jabatan Desember 2014. Selain memberhentikan Rorry dan Totok, Bawaslu juga menunjuk Lilik sebagai ketua Panwaslu Kota Gandrung. Walau sudah ditunjuk sebagai ketua Panwaslu menggantikan Rorry, Lilik mengaku belum menerima SK pengangkatan. “SK pengangkatan ketua sudah diterbitkan dan akan dikirim bersamaan SK pemberhentian Pak Rorry dan Pak Totok,” kata Lilikh. Sekadar diketahui, sesuai UU masa jabatan anggota Panwaslu akan berakhir tiga bulan setelah pelantikan presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla. Dengan demikian, maka jabatan anggota Panwaslu baru akan berakhir pada Desember mendatang. (cin/c1/afi)

BANYUWANGI - Hingga kemarin (9/9) rekomendasi calon wakil ketua DPRD dari Partai Demokrat (PD) belum juga masuk ke sekretariat dewan. Pimpinan sementara DPRD mengeluarkan deadline kepada Partai Demokrat agar menyerahkan surat rekomendasi calon hari ini (10/9). Jika hari ini Partai Demokrat tidak menyerahkan surat rekomendasi calon wakil ketua DPRD, pimpinan sementara mengancam segera menggelar rapat paripurna pengesahan pimpinan DPRD

definitif tanpa calon wakil ketua dari Partai Demokrat. “Kita tidak mau kepentingan masyarakat Banyuwangi terhambat karena persoalan pimpinan DPRD belum definitif dan persoalan politik partai tertentu yang belum beres,” Wakil Ketua DPRD sementara, HM. Joni Subagiyo, kemarin (9/9). Joni menjelaskan, jika PD belum mengajukan pimpinan definitif hari ini, maka pimpinan dewan asal tiga partai politik (parpol) yang lain, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Golongan Karya (Golkar) yang sudah masuk akan ditetapkan lebih dulu melalui rapat paripurna dewan.

“Pimpinan asal PD akan ditetapkan pada paripurna lanjutan,” cetus politikus PKB tersebut. Menurut Joni, DPRD Banyuwangi harus segera memiliki pimpinan definitif. Dengan demikian, program-program dewan bisa berjalan secara optimal dan memiliki kekuatan hukum. “DPRD Banyuwangi punya jadwal. Agenda kerja DPRD masa transisi ini sesuai kesepakatan bersama. jika sudah memiliki pimpinan definitif, agenda kerja dewan ditetapkan melalui Badan Musyawarah (Banmus),” terangnya. Sekadar tahu, selain PD, saat ini tiga parpol peraih suara terbesar Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 Banyuwangi sudah

mengirimkan rekomendasi calon pimpinan dewan kepada Sekretariat DPRD Banyuwangi. PDIP menetapkan I Made Cahyana Negara; PKB menunjuk Joni Subagio, dan Golkar merekomendasikan Ismoko. Sementara itu, satu parpol lain yang memiliki jatah kursi wakil ketua DPRD, yakni PD belum mengirimkan surat rekomendasi calon. “Tinggal rekomendasi dari Partai Demokrat yang belum kami terima. Pimpinan Sementara DPRD Banyuwangi men-deadline surat rekomendasi tersebut sampai 10 September,” ungkapnya Sekretaris DPRD Soedirman Senin (8/9) n Baca DPRD...Hal 39

PAKAR PEMASARAN: Hermawan Kartajaya menyampaikan materi dalam seminar Growth With Character di hadapan Bupati Anas dan pimpinan sementara dewan di ruang rapat paripurna DPRD Banyuwangi kemarin

GALIH COKRO/RABA

STUDI BANDING

Hermawan Puji Tagline Sunrise of Java BANYUWANGI - Para pegawai di lingkungan Pemkab Banyuwangi mendapat pengetahuan berharga dari pakar pemasaran tingkat internasional, Hermawan Kartajaya, kemarin (9/9). Pria yang menjabat Presiden Markplus & Co, perusahaan konsultan manajemen yang berbasis di Asia tersebut, sengaja didatangkan ke Bumi Blambangan menjadi pembicara seminar bertema “Growth With Character” bagi para pegawai pemerin-

GALIH COKRO/RABA

BELAJAR: Sekkab Sumenep membeber alasan memilih Banyuwangi sebagai lokasi Diklat di hadapan Bupati Anas di halaman belakang pendapa Shaba Swagata Blambangan.

Jadi Benchmark Daerah Lain BANYUWANGI - Keberhasilan Banyuwangi menekan angka kemiskinan menuai apresiasi positif daerah lain. Kali ini apresiasi disampaikan delegasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa barat (Jabar) yang melakukan studi banding di Bumi Blambangan Senin lalu (8/9). Kunjungan sekitar 60 pejabat Pemprov Jabar itu dipimpin Staf Ahli Gubernur Jabar Bidang Pemerintahan Daud Achmad. Rombongan pejabat Pemprov Jabar itu sengaja memilih Banyuwangi sebagai lokasi diklat kepemimpinan pejabat eselon III. Beberapa pertimbangannya, antara lain perkembangan Banyuwangi yang sangat pesat selama tiga tahun terakhir. Daud mengatakan, salah satu keberhasilan Pemkab Banyuwangi yang sangat menonjol adalah perencanaan dan pemberdayaan masyarakat. Bahkan, karena perencanaan dan pemberdayaan masyarakat yang sangat bagus tersebut, angka kemiskinan Banyuwangi turun drastis dari dua digit menjadi satu digit, yakni 9 persen. “Best practices yang dilakukan Banyuwangi akan jadi benchmark bagi para eselon III ini,” ujar Daud saat memberikan sambutan di Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Selain angka kemiskinan, kata Daud, Jabar ingin menggali semua proses pembangunan di Banyuwangi. Misalnya, pengembangan pariwisata atau cara mengelola tata ruang kota dan publik. “Termasuk cara menata birokrasi, memotivasi kerja birokrasi agar bisa kreatif, dan bagaimana pemerintahan daerah bisa meningkatkan perekonomian lokal dengan memproteksi buah lokal. Ini unik sekali,” kata Daud. Banyuwangi memang dikenal serius mengembangkan komoditas hortikultura lokal, terutama buah. Pemkab Banyuwangi juga memproteksi buah lokal dengan melarang penyajian buah impor di setiap acara resmi pemerintahan, mulai tingkat RT sampai tingkat kabupaten n Baca jadi...Hal 39

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

tah kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Seminar yang diselenggarakan Pemkab Banyuwangi itu berlangsung di ruang rapat paripurna DPRD. Tidak hanya para pegawai pemkab, seminar itu juga diikuti Bupati Abdullah Azwar Anas beserta istri; Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko beserta istri, Sekkab Slamet Karyono, hingga Pembantu Rektor 1 Unair Prof. Dr. Achmad Syahrani MS. Tidak hanya itu, sejum-

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

lah pejabat komponen Pemkab Sumenep yang tengah mendampingi peserta Diklatpim di Banyuwangi dan Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi Samsudin Adlawi juga hadir dalam acara tersebut. Bupati Anas mengatakan, sebelum menghadirkan Hermawan Kartajaya, Pemkab Banyuwangi telah mendatangkan sejumlah pakar di bidang spiritual, di antaranya KH. Abdullah Gymnastiar (AA Gym) dan Ustad Yusuf

Mansur ke kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. “Kali ini kami mengundang Pak Hermawan Kartajaya untuk memberikan pengetahuan baru kepada para pegawai Pemkab Banyuwangi,” ujarnya. Dikatakan, komunikasi memegang peran penting di bidang pembangunan. Menurut dia, kemajuan Banyuwangi selama tiga tahun terakhir bukan terjadi karena pemimpinnya hebat, tapi karena mendapat dukungan rakyat.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Bupati Anas mengaku pihaknya ingin Hermawan Kartajaya membantu mem-branding Banyuwangi. Dia ingin membuat positioning terkait pembangunan yang dilakukan di Banyuwangi. “Kita tidak ingin meniru Surabaya atau Malang. Landscape Banyuwangi sangat beragam. Banyuwangi diapit gunung dan taman nasional. Maka tema yang kita angkat adalah discover dan exploring Banyuwangi,” cetusnya n Baca Hermawan...Hal 39

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 53493115, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Jawa Pos

BERITA UTAMA

Rabu 10 September 2014

R A D A R

33

B A N Y U W A N G I

Pembangunan Gedung Diler Kembali Dihentikan GENTENG - Meski pernah diberi peringatan dan dihentikan proses pembangunannya karena izin belum lengkap, tapi pemilik bangunan Banyuwangi Motor di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, tetap nekat. Diam-diam pemilik diler motor itu melanjutkan pembangunan gedung di selatan jalan raya tersebut. Tentu itu menyebabkan anggota Satpol PP berang dan langsung menghentikan proses pembangunan itu kemarin. “Izinnya belum lengkap, pembangunan kita hentikan,” cetus koordinator lapangan (korlap) Satpol PP Genteng, Rusmiyadi.

Proses penghentian pembangunan tersebut berlangsung lancar. Sebelum memasang papan nama berisi penghentian proses pembangunan, petugas penertiban sudah memberi tahu pemiliknya. “Pembangunan belum mengantongi IMB (izin mendirikan bangunan),” katanya. Menurut Rusmiyadi, penghentian proses pembangunan gedung tersebut dilakukan karena hingga kini pihak Banyuwangi Motor belum mengantongi IMB. Pihak Banyuwangi Motor, terang dia, mengaku sudah mengurus sejumlah surat perizinan, seperti IPPT dan HO. “Namun, hingga saat ini IMB belum ada,” ungkapnya. (azi/c1/abi)

ABDUL AZIZ/RaBa

KORBAN TEWAS DI TKP: Truk Fuso yang ditabrak korban diamankan di Pos Lantas Jajag, Kecamatan Gambiran.

Berangkat Sekolah, Tewas Menabrak Truk BANGOREJO - Kecelakaan yang menyebabkan seorang pelajar meninggal di lokasi kejadian dengan luka cukup parah di tubuhnya terjadi di jalan raya Dusun Kedungrejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, kemarin pagi. Korban yang bernasib malang itu adalah Muhamad Ikhwanudin, 18, salah satu siswa SMAN Purwoharjo yang tinggal di Dusun Silirkrombang, Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung. “Korban meninggal di lokasi kejadian,” terang Kanitlan-

tas Gambiran, Ipda Dalyono. Kecelakaan yang terjadi pukul 06.00 itu berawal saat Ikhwanudin yang akan berangkat sekolah mengendarai motor Yamaha Jupiter bernomor polisi P 2071 VN melaju dengan kecepatan tinggi dari arah barat. “Korban akan berangkat sekolah,” kata Dalyono. Setiba di lokasi kejadian, korban menyalip salah satu motor. Bersamaan dengan itu, dari arah timur meluncur truk Fuso bernomor polisi E 9875 B yang di-

sopiri Sutrisno, 42, warga Dusun Semalang, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono. Karena jaraknya sudah dekat, tabrakan tidak bisa dihindari. Motor korban menghantam truk sisi kanan. Saat motornya menghantam truk itu, korban terjatuh dan terseret sejauh 35 meter. Motor baru terhenti setelah menabrak pagar rumah milik warga dan tubuh korban terlempar ke selokan. Akibat kejadian itu, korban meninggal di lokasi kejadian dengan lengan kanan

patah, bahu depan robek terbuka, mulut dan telinganya mengeluarkan darah. “Pengendara motor itu tidak memperhatikan kondisi dan situasi jalan yang ramai, sehingga motornya menabrak truk Fuso,” cetus Ipda Dalyono. Menurut Dalyono, korban yang sudah meninggal itu sempat dibawa ke Puskesmas Kedungrejo untuk diperiksa. Motor dan truk Fuso dibawa ke Pos Lantas Jajag. “Sopir truk kita bawa ke pos lantas,” katanya. (azi/c1/abi)

BPBD dan BMKG Simulasi Tsunami BANYUWANGI-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi bersama Badan Meteorologi Klimatogi dan Geofisika (BMKG) menggelar simulasi peringatan dini gempa yang berpotensi tsunami, kemarin (9/9). Kegiatan yang dipusatkan di ruang Pusdal Ops BPBD tersebut dilakukan serentak mulai pukul 07.00 WIB di beberapa negara dan wilayah di Indonesia. Dadang Permana, kepala Stasiun Geofisika Tretes mengatakan, kegiatan yang dikomandoi Unesco tersebut dilakukan serentak di 24 negara di kawasan Samudera Hindia. Di Indonesia, beber dia, kegiatan yang diberi nama Indian Ocean Waves Tsunami Exercise tersebut dilaksanakan di enam tempat. Selain di BPBD Banyuwangi, juga digelar di BPBD Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Pacitan, BPBD Kabupaten Bantul, BPBD Kabupaten Gunung

IRWAN/JP-RaBa

LATIHAN: Kalak BPBD Kusiyadi (kanan) bersama jajaran BMKG memantau simulasi peringatan dini tsunami di Pusdal Ops BPBD Banyuwangi kemarin (9/9).

Kidul, dan BPBD Kabupaten Kulonprogo. “Simulasi serupa juga diadakan di negara-negara yang pernah dilanda tsunami, seperti Thailand, Malaysia, dan negaranegara di kawasan Samudera Hindia lainnya,” terang Dadang

yang turut memantau simulasi di BPBD Banyuwangi, kemarin. Dadang menambahkan, Unesco ingin melihat sekaligus mengevaluasi sejauh mana kesiapan negara-negara di kawasan Samudera Hindia terhadap gempa

yang berpotensi tsunami. Tujuan lainnya, imbuh dia, menguji SOP (standar operasi dan prosedur). “Bisa saja SOP harus diubah setelah kegiatan simulasi dan evaluasi,” ujarnya. Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi Drs. Kusiyadi menjelaskan bahwa kegiatan simulasi itu dilakukan untuk koordinasi personal, fungsi, dan kewenangan. Simulasi dilakukan BPBD bersama BMKG. “Acara ini dalam rangka meningkatkan kapasitas BPBD,” tegasnya. Kepala BMKG Banyuwangi Supriyono turut memantau simulasi kemarin, Skenarionya mensimulasikan gempa bumi berkekuatan 8,8 Skala Richter (SR) di selatan Jawa, Indonesia pada pukul 07.00 WIB. Dari skenario tersebut akan menghasilkan simulasi perjalanan tsunami di seluruh Samudera Hindia dan negara-negara yang terlibat simulasi secara real time. (*)

ABDUL AZIZ/RaBa

STOP: Petugas Satpol PP Genteng menghentikan pembangunan gedung Banyuwangi Motor di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.

Dua Warung Jualan Miras Polisi Temukan 43 Miras Merek TM dan Arak GENTENG - Diduga menjual minuman keras (miras), dua warung digerebek anggota Polsek Genteng kemarin. Kedua warung itu milik Ari Bagus Setiawan, 26, di Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, dan warung milik Didik S, 42, di Dusun Kopen, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Dari warung milik Ari Bagus, polisi berhasil mengamankan 22 botol miras jenis topi miring (TM). Di warung milik Didik, ditemukan 21 botol miras

jenis arak bali. “Semua botol miras kita amankan di polsek, pemilik warung kita tipiring,” terang Kapolsek Genteng, Kompol Riamun, melalui Kanitreskrim AKP Abdul Jabar. Menurut kanitreskrim, ada dugaan kedua warung itu sudah lama jualan miras. Makanya, pihaknya melakukan penyelidikan dan menggerebek kedua warung itu. “Operasi miras ini untuk menjaga wilayah agar tetap kondusif,” katanya. Selama ini, lanjut dia, sudah menjadi rahasia umum bahwa kejahatan anak muda diawali dari pesta miras. “Maka dari itu, operasi terhadap peredaran miras akan terus kita giat kan,” tandasnya. (azi/c1/abi)

ABDUL AZIZ/RaBa

MEMABUKKAN: Puluhan botol berisi miras diamankan di Mapolsek Genteng.

MUNCAR

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Toko Dikontrakkan

Banyuwangi

Balak

Kebalenan/Lugonto

BANYUWANGI Nissan

RUMAH LT 382M2

Dkntrakkan Toko Sumberayu Jln Raya, dpn Pasar Sapi Sumberayu, Bs utk Showroom, Bank, Toko H: 081231457220

Jl. Raya Rogojampi Dijual Rumah & Ruko L 10X15 = 150M2 lok Bwi utara pbrik ES bs dbeli dg kash /kredit & jg bs dsewa hrg nego. H:(0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Tanah+bagunan L 4x8 =32M2 + 10x15=150M2 bisa dbeli dg kash/kredit & jg bsa dsewa, SHM Lok Ds Balak hrg nego. H: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Rumah lok kbalenan/lugonto di JL raya Rogojampi/Genteng L 10 x15 = 150m2 SHM bs dbeli dg kash/kredit & jg bs dsewa hrg nego. H: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Rumah Cantik Rumah Cantik Baru Perum Griya Wiyata, Jaminan Uang Kembali 100%, Cicilan Tanpa Bunga. Sertifikat Sudah Dipecah Langsung Balik Nama Hubungi: 081248099993

BANYUWANGI Sekretaris PT. PP (Persero), Tbk Bth Skretaris Syrt: Wanita Blm Menikah, Usia Max 30 Th, Min D3/S1, Mampu Brkmunikasi B. Inggris, Lisan/Tulisan, Penampilan Rapi&Ramah. Krm lam ke email:sdm. pplpgbwi@gmail.com

Ju a l R u m a h LT 3 8 2 m 2 , 3 K a m a r Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 350 Jt Nego, Hub: 081289447925,085233441946

ROGOJAMPI

Djl Ruko 2 Lt Lksi Strtgs, Jl. Raya Rogojampi 217 (Sltn Kntr Pos/Utra Jmbtn), SHM, Nego, Tnp Prantara H: 081324519642

BANYUWANGI

Bagian Staff Promo Nissan Bwi, Dptkn Hrga Spesial, bsa Cash&Kredit, Angsuran Ringan & Bnyak Bonus Lainnya: Juke, Grand Livina, March, Evalia. Info Andi 081359944425 PIN:2881226A

Nissan Datsun

Prshn Dstrbtor Bth Sgr U/ Bag, Staff (Adm, Recept, Gdg) & Mngement Min Lls SMA/ Sdrjt-S1, Pglmn tdk diutamakn, Gj UMR2 Jt, krm CV lgs ke PT. Mandiri CH, Jl. HOS Cokroaminoto 81 (087761811351)

Untung Besar Punya Lahan & Anda Ingin Jdi Developer Tapi Tidak Tahu Caranya. Kami Bantu Untk Proyek Tsb, Untung Besar Dijadikan Proyek Daripada Jual Lahan Kosong Min 500 m2 s/d 20 ha. Hub: 0818643194

Ketapang Djl Rmh Lantai 2 di Dpn Pintu Masuk ASDP Ketapang L 11 m, P 16,5 m, SHM, IMB Harga 1,2 M Nego Utara Alfa Hub: 081336159705

Depan Pintu Masuk ASDP Dijual Rumah Luas 150m, Depan Pintu Masuk ASDP Hub: 08123353502

BANYUWANGI STNK

Dapatkan Harga Promo Nissan Datsun, DP 30 Jt.an Angsrn 2 Jt.an, Cash, Kredit, 99% ACC Leasing Hub: Reza 085330522444/081937628089

Hlg STNK P 3061 ZI an Sarjan, Jl. Ikan Cakalang RT 2/1 Kel. Kepatihan

Suzuki Baleno ‘97

Hlg STNK P 4607 TI a/n Suryo, Dsn. Jagalan RT1/5 Ds. Rogojampi

Djl Baleno Mulus Th 1997 P 1861 VD Srt Lngkp Hrg 75 Jt Nego. H: 085336112515

Honda Jazz ‘03 Djl Honda Jazz/Fit Built Up 2003 Silver, Matic Plat L 92 Jt Nego 082143942893

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333 412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO


DAERAH SEKITAR

36

R A D A R

DAUN RUPIAH: Tembakau yang baru diangkut dari lahan diturunkan untuk dijemur dan selanjutnya dibeli oleh gudang. Banyak petani lebih memilih menanam tembakau karena hasilnya lebih banyak.

BAGUS SUPRIADI/RADAR JEMBER/JPNN

Tembakau Lebih Menggiurkan PAKUSARI – Masa panen tembakau sudah mulai dilakukan oleh sejumlah petani di Kecamatan di Jember. Tembaku tersebut menjadi harapan mendapatkan hasil yang banyak. Sebab, bila dibanding dengan tanaman padi, hasil tanaman tembakau lebih menggiurkan. Darmin, salah seorang petani tembakau di Pakusari mengatakan, ketika musim

tembakau tiba dia lebih memilih menanam tembakau daripada padi. Sebab, hasil yang didapatkan lebih banyak. “Namun, biaya yang digunakan juga lebih banyak,” katanya. Panen kali ini, kata dia, cukup memberikan harapan. Meskipun ada sebagian tanaman tembakau milik petani lainnya rusak. “Kalau saya tanam tujuh ribu, anak saya sepuluh ribu,” ujarnya.

Dia menambahkan, harga tembakau bisa diharapkan dimana perkuintalnya bisa mencapai sekitar Rp 4 juta. Tembakau tersebut merupakan tembakau lokal yang langsung didatangi oleh gudang. “ Jadi dipilih dari sini oleh pihak gudang, kemudian dibeli dan dibawa,” tambahnya. Menurutnya, penghasilan yang diperoleh dari tembakau lebih banyak dibanding tana-

man padi. “Kalau padi hasilnya 25 persen, tembakau bisa mencapai 75 persen,” jelasnya. Tembakau tersebut, kata dia, selain membutuhkan perawatan yang ekstra, juga membutuhkan biaya dan tenaga yang tak sedikit. Sehingga, hasilnya sesuai dengan apa yang dikerjakan. “Karena kalau padi tidak seruwet tembakau perawatannya,” tandasnya. (mg2/wah/jpnn/aif)

Siswa MTs Al Qohiriyah Belajar di Teras Masjid MAYANG- Sejumlah siswa di MTS Al Qohiriah Mayang melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di masjid. Hal itu dikarenakan masih belum ada fasilitas ruang kelas. Namun, para siswa tersebut terlihat semangat mengikuti pelajaran. Ahmad Fatoni, 25, pembina yayasan mengatakan, lembaga tersebut baru didirikan pada tahun 2013 lalu. Sampai saat ini, sekolah swasta tempatnya mengajar tersebut sudah mempunyai dua angkatan, yakni kelas satu dan dua. “Kalau siswa kelas VIII, numpang

ke kelasnya MI,” katanya. Diakuinya, antusiasme warga untuk mengenyam pendidikan di sekolah tersebut cukup baik. Sehingga, untuk menfasilitasi anak-anak agar tidak putus sekolah, didirikanlah MTs. “Ini sekarang masih nyabang ke Al-Islah. Bahkan siswanya ada yang dari Bondowoso sambil mondok,” tambahnya. Dia menambahkan, MTs tersebut masih belum memiliki izin operasional sekolah. Sebab, untuk mendapatkan izin tersebut, sekolah maksimal harus menjalankan pen-

didikannya selama dua tahun. “Sekarang tambah lama, kalau dulu hanya setahun,” ucapnya. Untuk saat ini, lanjut dia, pendanaan yang digunakan dalam mengelola sekolah swasta tersebut dengan mencari donatur. Bahkan, dana untuk melanjutkan lembaga sebagian diambilkan dari dana MI. “Jadi untuk sementara, kami cari donatur untuk membantu pengembangan sekolah ini,” jelasnya. Donatur tersebut, kata dia, dilakukan agar sarana dan prasana di lembaga bisa terpenuhi.

Jawa Pos

Rabu 10 September 2014

B A N Y U W A N G I

Sebab, selain ruang kelas, juga membutuhkan papan tulis maupun kelengkapan lainnya. “Sekarang sebagian masih pakai papan tulis dengan menggunakan kapur,” tambahnya. Dia berharap agar proses pengembangan sekolah swasta tersebut bisa berjalan lancer, sehingga para siswa bisa belajar dengan suasana yang nyaman. “Harapan kami semoga lembaga ini bisa bermanfaat bagi masyarakat, karena tujuan utama sebagai sarana agar siswa terus bersekolah,” pungkasnya. (mg2/wah/jpnn/aif)

Puluhan Siswa SMP Keracunan Setelah Makan di Kantin Sekolah MELAYA – Sebanyak 21 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Melaya, diduga keracunan makanan yang dibeli di kantin sekolah setempat, kemarin. Para siswa tersebut mengalami mual, muntah, dan pusing sehingga harus dilarikan ke RSUD Negara. Sembilan siswa harus menjalani perawatan intensif dan rawat inap, sedangkan korban lain hanya mendapat perawatan jalan. Informasi yang berhasil dihimpun, para siswa tersebut mengaku mual dan muntahmuntah setelah makan nasi bungkus sekitar pukul 09.00. Rata-rata siswa mengalami pusing dan muntah-muntah antara pukul 07.00 sampai 09.00. ”Saya makanya pagi, waktu mau istirahat pertama pusing dan muntah,’’ kata Ni Luh Eka Susilawati, 14, siswi kelas IX saat dalam perawatan di UGD Negara. Semua siswa yang dibawa ke rumah sakit mengakui hal yang sama. Mereka makan nasi berisi lauk mi dan ayam goreng. Awalnya, saat makan mereka tidak merasakan keanehan pada makanan. Namun, beberapa menit setelahnya, mereka mulai mengalami pusing, mual dan muntah-muntah. ”Saya makanya jam istirahat pertama sekitar pukul 09.00. Setelah selesai makan pusing dan mual,’’ tambah Adi Merta Utama, siswa kelas VIII. Sementara itu, Ni Putu Sari-

RADAR BALI/JPNN

KORBAN KERACUNAN: Beberapa korban keracunan mendapat perawatan UGD RSUD Negara, kemarin.

ani pemilik kantin tiga tempat para siswa makan masih tidak tahu menahu makanan yang dijual menyebabkan siswa keracunan. ”Di sini ada tiga kantin. Semuanya jual nasi,’’ jelasnya ditemui di SMP 3 Melaya saat dimintai keterangan petugas dari Polsek Meolaya dan Dinas Kesehatan Pemkab Jembrana. Menurut Sariani, dia menjual 250 bungkus nasi yang dijual setiap bungkus seharga Rp 2 ribu. Semua makann tersebut habis saat jam istirahat pertama, sekitar pukul 09.00. Dia yakin makanan yang dijual tidak mengandung racun karena semuanya dia olah sendiri . Kecuali abon yang dia beli di pasar.

Namun, pernyataan Sariani dibantah Juni Murtianti, salah satu siswa yang mengalami keracunan setelah makan di kantinnya. Juni mengaku makan di kantin sekitar pukul 11.00 dan langsung mual-mual. ”Memang makan di akntin ibu ini (Sariani),’’ ungkapnya sambil menunjuk Sariani. Saat siswa mual, pusing dan muntah-muntah pihak sekolah langsung membawa mereka ke rumah sakit. Bahlan, salah satu siswa I putu Adi Antara, sempat pingsan. Sedangkan empat orang siswa lansgung dibawa pulang. Total siswa yang tercatat mengalmi keracunan sebanyak 21 siswa. (bas/yes/jpnn/aif)

RADAR SPORT Berambisi Juarai Kejurprov Jatim BANYUWANGI - Tuan rumah Banyuwangi tampaknya serius dalam menghadapi Kejuaraan Provinsi bola voli indoor dan bola voli pantai junior Jawa Timur. Bagaimana tidak, target yang ingin diraih adalah menjadi juara dalam ajang yang digeber mulai tanggal 11 hingga 16 September itu. Segala persiapan terus dimatangkan untuk meraih ambisi besar itu. Sejauh ini, tuan rumah sedang berlatih keras dengan mengikuti training center (TC) di SMK PGRI 2 Giri. Pemusatan latihan tersebut berlangsung selama beberapa pekan terakhir. PBVSI Banyuwangi di bawah komando Kapolres Banyuwangi, AKBP Tri Bisono Soemiharso, komplet menerjunkan tim baik putra maupun putri dengan empat nomor. Rinciannya, tim putra dan bola voli indoor serta tim putra dan putri pantai. Pelatih tim putri bola voli indoor Banyuwangi, Rusmiyati mengatakan, saat ini timnya terus melakukan persiapan dalam menghadapi ajang tersebut. Menurut dia, kualitas pemain cukup merata di berbagai lini. Karena itulah, timnya bisa bersaing dengan kontingen lain dalam perhelatan tersebut n Baca Berambisi...Hal 39

RUBRIK PAJAK

PERTANYAAN: Apakah hak dan kewajiban Wajib Pajak pada saat dilakukan penagihan pajak atas pajak yang belum dibayar atau dilunasi?

ALI NURFATONI/JP-RaBa

KERJA KERAS: Tim bola voli putri sedang berlatih di SMK PGRI 2 Giri kemarin sore.

BULUTANGKIS

Krisis Akut, Persewangi WO RAMADA KUSUMA/JP-RaBa

PERSAHABATAN: Peserta turnamen PB PAM Cup foto bersama usai pertandingan.

Dayat/Ketut Juara PAM Cup PASANGAN Dayat/Ketut berhasil keluar sebagai juara pertama dalam turnamen bulu tangkis PB PAN Cup memperingati HUT RI ke-69. Kepastian tersebut diperoleh setelah di laga final pasangan Dayat/Ketut berhasil menyudahi permainan pasangan Agung/Imam dalam skor 30-24 di JP-RaBa Badminton Airdrome Minggu malam (7/9). Sedangkan peringkat ketiga berhasil diraih pasangan Wawan/Gatot tanpa perlu bertanding. Sebab, lawannya, pasangan Kelik/Wheru dinyatakan WO karena tidak hadir di arena pertandingan. “Digelarnya turnamen ini bertujuan sebagai ajang silaturrahmi,” ujar AKP Subandi, ketua panitia turnamen. (*/als)

Sore Ini Hadapi Persigubin, Pemain Tidak Berangkat BANYUWANGI - Kabar pahit datang dari Persewangi di babak 16 besar Kompetisi Divisi Utama musim ini. Bagaimana tidak, The Lasblang (Laskar Blambangan) dipastikan tidak melakoni laga ketiga melawan tuan rumah Persigubin Gunung Bintang, Papua, yang sedianya akan digeber sore ini (10/9). Tanda-tanda Tim Merah-Hitam tidak bersinar itu sudah terlihat berdasar undian yang dirilis PT. Liga Indonesia pada babak 16

besar. Masuk di grup L, tim asuhan Bagong Iswahyudi itu harus bertemu dua tim asal luar Jawa, yaitu Martapura FC, Kalimantan Selatan; dan Persigubin Gunung Bintang, Papua. Satu tim lain adalah PSS Sleman. Sebetulnya, Persewangi juga sudah bertemu tim luar Jawa pada fase penyisihan grup 7, yaitu PS Sumbawa Barat, Persigo Gorontalo, dan Persbul Buol, Sulawesi Tengah. Namun, Nanda Pradana dkk mampu melakoni pertandingan tersebut meski dengan dana cekak. Namun, kali ini situasinya berbeda. Pada fase penyisihan Persewangi mampu meraih empat poin dalam lawatan ke

Sulawesi melawan tuan rumah Persigo Gorontalo dan Persbul Buol. Sehingga, hasrat untuk memburu poin sangat besar dan berbuah manis dengan mengakhiri pertandingan sebagai pemuncak klasemen grup 7 yang diisi tujuh tim. Sebaliknya, Persewangi menelan pil pahit dalam dua laga awal pada babak 16 besar. Celakanya, kekalahan itu diderita saat bertemu dengan tim asal Jawa, yaitu PSS Sleman pada laga tandang. Yang lebih menyakitkan, Persewangi justru tumbang saat bermain di kandang sendiri melawan Martapura FC pada Sabtu lalu (6/9) n Baca Krisis...Hal 39

JAWABAN: Terima kasih atas pertanyaan Saudara. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa. • Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita. r Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. r Penagihan Seketika dan Sekaligus adalah tindakan penagihan pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, Masa Pajak, dan Tahun Pajak. r Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak. r Pencegahan adalah larangan yang bersifat sementara terhadap Penanggung Pajak tertentu untuk keluar dari wilayah Negara Republik Indonesia berdasarkan alasan tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. r Penyitaan adalah tindakan Jurusita Pajak untuk menguasai barang Penanggung Pajak, guna dijadikan jaminan untuk melunasi utang pajak menurut peraturan perundang-undangan. r Penyanderaan adalah pengekangan sementara waktu kebebasan Penanggung Pajak dengan menempatkannya di tempat tertentu. • Hak Wajib Pajak dalam hal pelaksanaan penagihan pajak berlangsung adalah: 1. Mengajukan permohonan untuk mengangsur pembayaran utang pajak. 2. Mengajukan permohonan untuk menunda pembayaran utang pajak. 3. Mengajukan gugatan atas pelaksanaan penagihan pajak serta penyampaian Surat Paksa, Penyitaan, dan Lelang. 4. Melakukan sanggahan dari pihak ketiga atas kepemilikan barang yang disita. 5. Mengajukan keberatan atau pengurangan/penghapusan sanksi atau pengurangan/pembatalan atas ketetapan pajak. 6. Mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. • Kewajiban Wajib Pajak dalam tahapan penagihan pajak adalah: 1. Melakukan pembayaran utang pajak sebelum jatuh tempo sesuai ketentuan perpajakan. 2. Memenuhi komitmen dalam keputusan angsuran/ penundaan pembayaran pajak. 3. Kooperatif dalam tindakan penagihan pajak. 4. Tidak melakukan hal-hal yang melanggar UndangUndang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa yang berakibat pada tindakan pidana.

Informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi dengan Account Representative Saudara di Kantor Pelayanan Pajak dimana Saudara terdaftar atau hubungi Kring Pajak (021) 500200. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III.


PENDIDIKAN

38

R A D A R

Jawa Pos

Rabu 10 September 2014

B A N Y U W A N G I

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

TENAGA PENGAJAR: Jajaran Guru SMK PGRI 1 Giri, Banyuwangi, siap mengantar para siswa ke gerbang kesuksesan.

LEPAS BALON: Acara Dies Natalis ke 30 SMK PGRI 1 Giri diawali lepas balon ke udara. GREEN: Pemilihan putri lingkungan dari siswi SMK PGRI 1 Giri.

SMK PGRI 1 GIRI BANYUWANGI

Kedepankan Mutu, Utamakan Penyerapan Lulusan PANUTAN: Di tangan Drs Achmad Soedarto MM, SMK PGRI 1 Giri mampu menjadi sekolah mandiri dan meraih banyak prestasi.

Tularkan Hobi Membaca kepada Warga Sekolah SEJAK menjadi Kepala SMK PGRI 1 Giri pada tahun 2006, banyak kebijakan popular yang diterapkan oleh Drs Achmad Soedarto MM untuk membawa sekolah ini mampu bersaing dengan sekolah yang lain. Berkat kepemimpinannya yang mengedepankan prinsip kekeluargaan, akhirnya program-program sekolah mampu dijalankan dengan baik oleh seluruh warga sekolah. Seperti program gemar membaca yang dia canangkan beberapa tahun terakhir dapat terlaksana dengan baik. “Saya memang hobi membaca, dan hobi itu coba saya terapkan kepada seluruh warga sekolah. Awalnya sederhana saja, saya instruksikan kepada semua guru untuk giat membaca, terutama

membaca koran untuk menambah wawasan. Setelah itu, baru saya instruksikan kepada siswa untuk gemar membaca,” ujar pria kelahiran Surabaya, 46 tahun silam ini. Menurutnya, dengan keberhasilan program gemar membaca yang dia canangkan, banyak manfaat yang dirasakan oleh SMK PGRI 1 Giri. Salah satunya adalah para guru selalu update informasi. “Jangan sampai guru telat informasi dibandingkan siswa, karena akses informasi sudah begitu luas dengan adanya internet,” tegas Soedarto. Selain itu, banyak perkembangan terbaru dunia pendidikan yang harus diketahui, agar setiap kebijakan sekolah tidak sampai ketinggalan dengan sekolah lainnya. (*/als)

di Dunia Kerja S

iapa yang tidak kenal dengan SMK PGRI 1 Giri? Sekolah yang berdiri sejak tahun 1984 ini mampu menunjukkan eksistensinya sebagai sekolah yang mandiri dan berkualitas yang berhasil mencetak siswa-siswi berprestasi. Tak jarang, banyak lulusan SMK ini berhasil menduduki jabatan penting di instansi pemerintahan maupun instansi swasta. Tidak sedikit pula yang berhasil menjadi wirausaha sukses. Semua ini sesuai dengan visi dan misi SMK PGRI 1 Giri yang tertuang dalam kebijakan mutu sekolah. Visi SMK PGRI 1 Giri Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang terampil di bidang bisnis dan manajemen, pariwisata dan teknologi informatika yang mampu mengembangkan dirinya serta dilandasi dengan iman dan takwa dalam rangka memasuki era kompetitif (pasar global). Misi SMK PGRI 1 Giri a. Melaksanakan sistem pendidikan dan pelatihan menengah kejuruan yang adab, takwa, dan ber wawasan global

b. Mengintegrasikan pendidikan dan pelatihan me nengah kejuruan yang berwawasan keunggulan, mempunyai etos kerja, professional dan berorien tasi masa depan. c. Mewujudkan layanan prima dalam upaya pember dayaan sekolah dan masyarakat. d. Mengembangkan iklim belajar yang berakar pada norma dan nilai budaya Bangsa Indonesia. e. Meningkatkan daya serap tamatan di dunia usaha/ dunia industri dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. f. Mengupayakan penataan administrasi manajemen sekolah yang mengarah program ISO 9001:2008. Dalam setiap aktivitas dan kebijakannya, SMK PGRI 1 Giri senantiasa menerapkan budaya mutu sebagai berikut: a. Learning without practicing is nothing. b. Perubahan itu masa depan. c. Service is investment. d. Quality is our komitmen.

KUMPUL MANING: Alumni SMK PGRI 1 Giri Banyuwangi hadir dalam Dies Natalis ke-30.

Dalam setiap akhir tahun pelajaran sasaran penyempurnaan mutu SMK PGRI 1 Giri adalah: a. Tingkat kelulusan mencapai 100 persen. b. Nilai rata-rata mata pelajaran ujian nasional (ma tematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris) adalah 7.00. c. Nilai rata-rata uji kompetensi 8.00 d. Nilai rata-rata ujian sekolah 7.50 e. Tingkat pelanggaran peserta didik maksimal 3 persen f. Ketersediaan alat praktek terpenuhi dalam proses pembelajaran g. Lulusan dapat terserap kerja di dunia usaha/industri dalam negeri h. 100 persen menempatkan siswa melaksanakan praktik kerja industri (Prakerin) di dunia usaha/ dunia industri. Dengan komitmen yang dibangun bersama antara kepala sekolah, komite sekolah, dewan guru, siswa, dan wali murid menjadikan SMK PGRI 1 Giri Banyuwangi selalu menjadi sekolah kejuruan terbaik di bumi Banyuwangi. (*/als)

BERBAGI: Kegiatan santunan anak yatim rutin digelar di SMK PGRI 1 Giri.

MERIAH: Acara Dies Natalis ke 30 SMK PGRI 1 Giri bersama artis Suliyana.

Ultah ke 30, Umrahkan Dua Guru Teladan Mia KDI

Ahmad Sholihin

Bangga Jadi Alumni

Tak Lupa Jati Diri

SMK PGRI 1 Giri-lah yang membuat saya seperti sekarang ini. Saya banyak mendapatkan ilmu di sini. Terima kasih kepada bapak ibu guru yang selalu membimbing saya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Untuk adik-adik saya yang masih menuntut ilmu di sekolah ini, teruslah semangat. Jangan pernah minder dan harus giat belajar.” (penyanyi, guru)

“Di sekolah ini saya dilatih disiplin. Di SMK PGRI 1 Giri saya banyak mendapatkan bekal masa depan. Saya menjadi ajudan Bupati Banyuwangi, salah satunya karena saya mendapat ridho dari guru-guru yang mendidik saya selama belajar di SMK PGRI 1 Giri ini. Oleh karenanya saja tidak boleh lupa akan jati diri.” (Staf Protokol Pemkab Banyuwangi)

TEPAT 20 Agustus 2014 lalu, SMK PGRI 1 Giri Banyuwangi menggelar rangkaian kegiatan Dies Natalis (ulang tahun) ke-30 yang digelar dengan beragam kegiatan yang melibatkan siswa, guru, dan karyawan sekolah. Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan untuk memeriahkan dies natalis tersebut. Di antaranya perlombaan antar siswa, pemilihan putri lingkungan hijau, jalan sehat, bazar, santunan anak yatim, pentas seni

siswa, dan pengundian ibadah umrah bagi guru teladan SMK PGRI 1 Giri Banyuwangi. Perlombaan siswa dalam dies natalis tahun ini banyak diisi game-game lucu yang mengedepankan kerja sama tim. Hampir seluruh siswa terlibat dalam permainan ini. Tak terkecuali para wali kelas turut ambil bagian dalam perlombaan ini. Yang lebih menarik adalah pemilihan putri lingkungan hijau, dari puluhan kontestan,

akhirnya Maulidha Maghfiroh, siswa kelas XII B berhasil menjadi juara putri lingkungan. Dengan kontes ini, diharapkan SMK PGRI 1 Giri Banyuwangi tetap menjadi sekolah yang Green and Clean. Selain itu, kegiatan santunan anak yatim selalu dilaksanakan rutin setiap tahunnya. Dalam agenda dies natalis tahun ini ada sedikitnya 80 anak yatim di lingkungan sekitar SMK PGRI 1 Giri Banyuwangi yang menerima

santunan dari pihak sekolah. Untuk menambah kemeriahan acara, dilaksanakan pentas seni oleh siswa SMK PGRI 1 Giri Banyuwangi. Acara semakin semarak dan gegap gempita setelah artis kondang Banyuwangi, Suliyana turut hadir meramaikan acara dies natalis ini. Ribuan siswa tampak bergoyang riang bersama Suliyana. Dan, sebagai penutup rangkaian kegiatan dies natalis SMK PGRI 1 Giri Banyuwangi yang

ke 30 tahun ini, sekolah ini memberikan penghargaan kepada guru teladan dengan memberikan hadiah umrah gratis ke tanah suci Mekah. Tahun ini yang beruntung adalah Drs Eko Listiwikono MM, Guru Matematika dan Drs Sunawan, Guru IPS. “Umrah Gratis ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT Tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah kepada SMK ini,” ujar Drs Achnad Soedarto MM. Kepala SMK PGRI 1 Giri. (*/als)

Miliki 5 Program Keahlian, Praktik Kerja Hingga Malaysia SMK PGRI 1 Giri memang fokus terhadap penyerapan lulusannya ke dunia kerja. Oleh karenanya, sekolah yang memiliki sekitar 1000 siswa ini mempunyai jurusan yang betul-betul dibutuhkan oleh dunia industri dan dunia usaha saat ini. Sekolah ini mempunyai tiga bidang keahlian dengan lima program keahlian, yaitu: 1. Bidang keahlian bisnis manajenem a. Administrasi perkantoran Terdiri dari 2 ruang kelas, prake-

rin di Bank Jatim, BRI, Kantor Pemda, Dinas Pendidikan dan instansi lainnya. b. Akuntansi Memiliki 2 ruang kelas, prakerin di Bank Jatim, BRI, Kantor Pemda, Dinas Pendidikan dan instansi lainnya. c. Pemasaran Terdapat 2 ruang kelas, prakerin di Ramayana Mall, Roxy Supermarket, Giant Banyuwangi 2. Bidang keahlian pariwisata Jasa Boga 1 kelas, prakerin di hotel berbin-

tang Malaysia, Ijen Resort, Hotel Ketapang Indah, Mirah Hotel, Hotel Mahkota Plengkung. 3.Bidang keahlian teknik informasi dan komunikasi Teknik Komputer dan Jaringan 2 kelas, prakerin di Bismart Surabaya, Poliwangi, Kontor Dirjen Pajak Banyuwangi, dan Stikom Banyuwangi Setelah melaksanakan prakerin banyak siswa SMK PGRI 1 Giri Banyuwangi yang langsung diminta bekerja di tempat prakerin terse- PRAKTIK: Siswa jurusan Tata Boga melaksanakan praktik menghidangkan makanan. but. (*/als)


Jawa Pos

Rabu 10 September 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

Tiap Sekolah Dimintai Fee Sekitar 10 Persen ■ KEJARI...

Sambungan dari Hal 29

Hingga berita ini ditulis, ketiga orang itu masih menjalani pemeriksaan intensif di ruang Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Banyuwangi. Dua oknum PNS yang ditangkap tersebut adalah Munir, 55, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Siliragung, dan Ririn Puji Lestari, 48, warga Dusun Krajan, Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru. Munir sehari-harinya menjabat sebagai kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Kalibaru. Ririn tercatat sebagai kepala Sekolah SDN Kalibaru Wetan. Semen-

tara itu, oknum LSM yang ikut ditangkap adalah A. Farid alias Mamak, 50, warga RT03/RW01, Dusun Krajan, Desa Licin, Kecamatan Licin. Ketiganya ditangkap petugas kejaksaan ketika mengambil uang pungli DAK di SDN 2 Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, sore kemarin (9/9). ”Ketiganya kita tangkap saat melakukan transaksi di SDN 2 Tampo, Kecamatan Cluring. Dari tangan ketiganya kita sita barang bukti uang senilai Rp 211.642.000,” terang Kasi Pidsus Kejari Banyuwangi, Agung Widaryanto. Diperoleh keterangan, tiga anggo-

ta sindikat itu mempunyai peran berbeda dalam menjalankan tugas. Munir dan Ririn sebagai koordinator lapangan (korlap) berperan mengambil pungli DAK ke sekolah-sekolah. Hingga ketiganya ditangkap, sudah terkumpul uang pungli Rp 211.642.000. Uang tersebut didapatkan dari 21 sekolah penerima DAK. Masing-masing sekolah dimintai fee 10 persen. Besarnya proyek DAK nilainya minimal Rp 129 juta. Begitu ditangkap di SDN 2 Tampo, ketiganya langsung dibawa ke kantor Kejari Banyuwangi menggunakan mobil berbeda. Ririn datang lebih awal, yakni pukul

17.30. Kasi Pidsus Agung Widaryanto menjelaskan, Ririn ditangkap karena sebagai koordinator sekolah-sekolah agar menyetorkan uang pungli DAK. Selanjutnya, uang tersebut diserahkan Kepala UPTD Kalibaru, Ahmad Munir. Sementara itu, peran Farid alias Mamak adalah menakuti-nakuti kepala sekolah penerima DAK. ”Kasus ini bisa berkembang. Sementara itu, masih 21 sekolah yang menyerahkan uang kepada tiga orang tersebut. Dalam kasus ini pasal yang kita terapkan adalah gratifikasi atau pungli,” tegas Agung. (tsf/c1/aif)

Pasang Potret Diri di Koper ■ KOPER...

Sambungan dari Hal 29

Setiap koper yang diturunkan langsung dicocokkan dengan daftar calon haji yang sudah dipisahkan sesuai kloter masing-masing. Petugas pendataan koper haji, Joko mengatakan, sudah terkumpul 400 koper hingga pukul 13.00 kemarin. Kemenag akan menerima pengumpulan koper hing-

ga pukul 15.00. Hari ini merupakan hari terakhir jamaah mengumpulkan koper. Diperkirakan, aula Kemenag akan dipenuhi 1.068 koper milik CJH. Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Mukhlis, mengatakan semua koper maksimal dikirim ke embarkasi enam jam sebelum keberangkatan rombongan calon jamaah haji. Pemeriksaan jenis barang bawaan dan penimbangan

berat koper merupakan kewenangan pihak bea cukai saat koper sudah sampai di Embarkasi Surabaya. Sementara itu, demi memudahkan dalam mencari koper, CJH memberikan identitas khusus pada koper masing-masing. Ada yang diberi tanda berupa bola kasti, kain handuk, gayung, medali, bahkan ada yang memasang foto. Tanda khusus tersebut ada yang berdasar instruksi Kelompok Bim-

bingan Ibadah Haji (KBIH) dan secara individu. Seperti koper milik Zainurrita calon haji asal Kelurahan Giri. Dia sengaja menempelkan potret diri dan anakanaknya di koper itu untuk mengobati kerinduan dengan keluarga saat di Tanah Suci. Sekadar informasi, calon jamaah haji akan berangkat ke Embarkasi Surabaya tanggal 11 September mendatang. (cin/c1/bay)

Acungi Jempol Kontrak Jamiyah ■ ANAS...

Sambungan dari Hal 29

Di sisi lain, Anas mengaku sangat senang dan mengapresiasi adanya rekam aspirasi NU tersebut. Apalagi, dalam acara yang digelar di halaman SMK Ibnu Sina, Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng tersebut, seluruh warga NU datang secara sukarela. Yang hadir mulai pengurus ranting, majelis wakil cabang (MWC) tingkat kecamatan, hingga badan otonom (banom) NU.

Rekam aspirasi yang dilakukan PCNU tersebut dinilai bentuk ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan dari warga dan pengurus NU di Banyuwangi. Kekhawatiran mereka kian memuncak ketika beredar kabar Anas digadang menjadi menteri di kabinet presiden terpilih Jokowi. “Saya mengapresiasi warga NU yang menulis saya tidak pindah ke daerah lain. Ada ketakutan jika saya ditarik ke Jakarta. Padahal, takut keduluan apa, saya masih di Banyuwangi,” ujarnya dengan tersenyum.

Apresiasi lain yang dilontarkan Anas, yakni rekam aspirasi NU tersebut selalu dibarengi dengan kontrak jamiyah. Menariknya, kontrak jamiyah tersebut tidak murni kepentingan NU, melainkan kepentingan publik. “Setidaknya ada harapan tertentu, apalagi dibarengi kontrak jamiyah normatif untuk publik, misal menjaga kerukunan antar umat beragama, meminta membangun komunikasi dengan umat lain. Bagusnya di situ, kontrak jamiyah NU ini,” jelasnya. Lebih lanjut, Anas mengaku

kontrak jamiyah NU pada saat dirinya terpilih 2010 silam mengamanatkan agar kemaksiatan dikendalikan dengan cara-cara santun dan mendirikan universitas negeri di Banyuwangi. “Kontrak jamiyah ini bagian dari merepresentasikan warga NU yang jumlahnya 85 persen di Banyuwangi. Sehingga, apa yang saya kerjakan ada legitimasi publik, tidak kemudian ujug-ujug (secara tiba-tiba). Jadi, saya tidak pernah membuat program yang ujug-ujug,” tandasnya. (ddy/c1/bay)

Siapkan Kantong Parkir Taman Blambangan ■ BANYUWANGI...

Sambungan dari Hal 29

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Banyuwangi, Suprayogi, mengakui kabar tersebut. Banyuwangi, kata dia, akan mendapat penghargaan WTN Tahun 2014 kategori kota sedang. “Penghargaan WTN sudah lama tidak kita dapat. Baru tahun ini berhasil kita raih lagi,” ujarnya kemarin (9/9). Suprayogi menambahkan, penilaian WTN dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pusat. Objek penilaian meliputi sarana dan prasarana lalu-lintas serta ketertiban berlalu-lintas. “Dengan diraihnya WTN tahun ini, tentu ke depan kita harus melakukan peningkatan ketertiban lalu-lintas,” katanya. Oleh karena itu, Suprayogi mengaku pihaknya telah beker-

Sambungan dari Hal 29

Akibat membawa hewan berbulu di dalam sangkar, pemuda itu jadi bulan-bulanan warga. Dua burung dalam sangkar yang dia bawa ternyata memang hasil curian. Binatang bersuara merdu itu diambil pemuda tersebut dari rumah Bambang Suyono di Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi. Sayang,

■ DIBAGI...

Sambungan dari Hal 29

Pengumpulan seluruh anggota BEC kali ini untuk membagi kontingen masing-masing sub tema. Perlu diketahui, BEC kali ini bertema Seblang. Kemudian, dari 150 peserta akan dibagi menjadi tiga sub tema. Rinciannya, sub tema Seblang Olehsari, sub tema Seblang Bakungan, dan sub tema Poro Bungkil. ”150 peserta BEC itu nanti akan dibagi tiga, masing-masing 50 orang,” ujar Kepala Disbudpar, M. Yanuarto Bramuda. Rencananya, setelah peserta

sudah terbagi dalam masing-masing sub tema, mereka akan memasuki tahap kedua, yakni workshop. Nah, workshop tersebut akan berlangsung di BPPP Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, 17 September 2014 hingga 25 September 2014 mendatang. Nah, guna menghadapi kegiatan tersebut, mereka sudah dibekali pengetahuan tentang barang apa saja yang akan dibawa saat workshop di BPPP Bangsring. Misalnya, sub tema Seblang Olehsari diwajibkan membawa make up dengan warna dominan hijau, kuning, dan merah. Warna tata rias itu menyesuaikan

warna asli Seblang Olehsari. Sementara itu, peserta sub tema Seblang Bakungan, para peserta juga harus membawa selendang berwarna merah dan harus menyediakan kain kafan sebagai selendang. Peserta sub tema Poro Bungkil, mereka wajib membawa make up berwarna cokelat. Hal itu disebabkan poro bungkil adalah kekayaan bumi di setiap suatu desa. Sementara itu, poro bungkil berasal dari tanah. Maka dari itu, untuk peserta sub tema poro bungkil harus menggunakan make up dengan warna cokelat. (tfs/c1/bay)

Kewenangan Sekretaris DPC ■ DPRD... Sambungan dari Hal 30

Soedirman berharap, surat rekomendasi pimpinan dewan dari Demokrat tersebut segera dikirim. Setelah empat calon pimpinan dewan mendapat pengesahan dari rapat paripurna DPRD, imbuh Soedirman, pihaknya akan mengirim usul nama-nama pimpinan DPRD Banyuwangi pada Gubernur Jatim untuk mendapat SK pengesahan sebagai pimpinan

DPRD definitif. Dikonfirmasi usai mengikuti rapat panitia khusus (pansus) tata-tertib (tatib) DPRD Banyuwangi kemarin, Ketua Fraksi PD Wendriawanto alias Wewe mengaku tidak memiliki wewenang menjelaskan kapan rekomendasi pimpinan dewan dari PD turun. “Saya tidak punya kewenangan untuk menjelaskan hal itu. Silakan konfirmasi ke Mbak Yulis (Sekretaris DPC PD Banyuwangi Julisetyo Puji Rahayu, Red),” kata dia.

Namun sayang, hingga berita ini ditulis sore kemarin, wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi belum mendapat konfirmasi dari jajaran pengurus DPC PD Banyuwangi. Dua kali wartawan koran ini sudah menghubungi ponsel Julisetyo namun tidal aktif dan dialihkan ke kotak pesan suara. Selain menghubungi Julisetyo, koran ini juga mencoba menghubungi nomor ponsel Ketua DPC PD Banyuwangi, Michael Edy Haryanto, namun tidak diangkat. (sgt/c1/afi)

Rancang Marketing Pulau Merah ■ HERMAWAN... Sambungan dari Hal 30

Sementara itu, Hermawan Kartajaya mengatakan, marketing memang bukan hanya soal komunikasi. Namun, menurut dia, komunikasi memegang peran yang sangat penting. Dia juga memuji tagline Sunrise of Java yang diusung Pemkab Banyuwangi. “Tagline itu

menunjukkan keunikan,” pujinya. Pria yang kini sedang merancang strategi marketing Pantai Pulau Merah, Banyuwangi, itu memaparkan, konsep tourism, trade, and investment (TTI). “Yang pertama memang tourism. Tidak mungkin orang akan berinvestasi di suatu daerah jika tidak kenal dulu dengan daerah itu,” terangnya.

Hemawan menekankan, pengembangan daerah harus fokus, misalnya memilih tiga sektor yang difokuskan. Jika daerah hanya memilih tiga sektor yang difokuskan, investor bisa lebih gampang mengerti apa yang diinginkan daerah itu. SKPD boleh banyak, tetapi harus fokus ke tiga sektor tersebut, yang lain sebagai penunjang,” bebernya. (sgt/c1/afi)

Menjadi Spirit Staf Pemkab ■ JADI... Sambungan dari Hal 30

Yang lebih membanggakan, rombongan peserta diklat itu bukan hanya berasal dari Pemprov Jabar. Pada hari yang sama, ada sekitar 40 pejabat eselon IV dari Pemkab Sumenep, Madura. Rombongan itu dipimpin langsung Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Sumenep, Hadi Sutarto. Senada dengan Daud, Hadi Sutarto juga menyampaikan kekaguman atas beberapa prestasi yang dicapai Banyuwangi. “Penataan ruang publiknya saya pikir bagus. Itu tecermin dari Pendapa

■ KRISIS... Sambungan dari Hal 36

SIGIT HARIYADI/RABA

PENATAAN: Petugas Dishub memasang larangan parkir di Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo, Banyuwangi, kemarin.

ja sama dengan kepolisian untuk melakukan sosialisasi dan pembinaan ketertiban berlalu-lintas. Bahkan jika perlu, imbuhnya, dilakukan penindakan kepada

para pelanggar lalu-lintas, terutama di kawasan tertib lalu-lintas dan ruas jalan di kawasan ruang terbuka hijau (RTH). “Saat ini kita tengah melaksanakan

sosialisasi larangan parkir di kawasan Taman Blambangan. Tentu kita harus menyiapkan kantong-kantong parkir,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

saat akan membawa satwa colongan itu, Ridwan tepergok warga. Pemuda itu pun babak belur dihajar warga. Dua sangkar burung dan isinya, sebuah motor Suzuki Satria-FU bernopol P 5745 WG, dan sebuah kayu pengait, diamankan sebagai barang bukti. “Dia kita kenakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan,” beber Kapolsek Banyuwangi, AKP Ketut Redana. Cerita pencurian burung itu

terjadi sekitar pukul 01.00. Saat itu, Ridwan bersama temannya sedang mengincar dua burung milik Bambang. Begitu dapat, mereka bergegas pergi naik motor. Namun, warga yang curiga atas barang bawaan pemuda itu berusaha menghentikan. Lantaran panik, mereka tidak menghiraukan peringatan warga. Imbasnya, pemuda itu dikejar hingga terjatuh dari motor. Satu

pelaku berhasil kabur, sedangkan Ridwan diamuk warga. Kemudian, dia diserahkan ke polsek untuk kepentingan penyelidikan. Di hadapan polisi, Ridwan mengaku baru dua kali nyolong burung. Lokasinya di Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi dan Desa Pendarungan, Kecamatan Kabat. Barang curian itu dijual dengan harga bervariasi. “Pengakuannya dijual,” beber AKP Ketut. (nic/c1/bay)

Penasaran Agenda Banyuwangi Festival ■ KERASAN...

Poro Bungkil Dominan Warna Cokelat

Banyuwangi yang asri ini, bahkan sampai dimuat Jawa Pos dua hari berturut-turut. Yang terpenting, kami ingin belajar khusus tentang cara membuat sebuah festival, seperti Banyuwangi Festival ini,” ujar Hadi. Sebelum Pemprov Jabar dan Pemkab Sumenep, sejumlah Pemerintah Kota (Pemkot) dan Pemkab dari berbagai daerah di Indonesia juga mengunjungi Banyuwangi untuk studi banding. Bupati Abdullah Azwar Anas menyatakan, kedatangan beberapa tamu dari berbagai daerah untuk belajar ke Banyuwangi itu menjadi motivasi untuk terus

berbuat yang terbaik bagi warga Banyuwangi. “Dijadikan benchmark justru menjadi tanggung jawab yang berat bagi Banyuwangi. Karena dengan di-benchmark, berarti harus konsisten dan terus melakukan perbaikan,” kata Anas. Di satu sisi, kata Anas, kedatangan pejabat dari daerah lain itu juga bisa menjadi spirit bagi staf Pemkab Banyuwangi untuk terus belajar. “Karena, saat staf kami diminta menjelaskan kiat-kiatnya oleh daerah lain, otomatis akan tumbuh semangat untuk terus memperbaiki kinerja. Masa, didatangi tamu tidak tampil lebih baik,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

18 Tiket Senilai Rp 116 Juta

Mengaku Dua Kali Nyolong Burung ■ BADAN...

39

S A M B U N G A N

Sambungan dari Hal 29

Sopan, ramah dan murah senyum,” ujar Siti Komariyah, 18, mahasiswi asal Surabaya. Komariyah mengaku senang bisa tinggal di Banyuwangi. Selain keramahan, murah senyum, dan kesopanan warga, suhu di Banyuwangi dirasakan sangat nyaman dibandingkan kota kelahirannya. Tidak hanya itu, dia mengakui living cost di Banyuwangi jauh lebih murah jika dibanding dengan kota lain. “Pertama kali masuk Banyuwangi itu kotanya bersih, hijau, dingin, dan sepi,” kesan itu sangat dirasakan Tri Lestari, 18, mahasiswi fakultas kedokteran hewan. Tri mengaku, banyak perbedaan mencolok antara Banyuwangi dengan kota kelahirannya Pontianak di Kalimantan Barat. Dia mengakui jika taraf kehidupan di Banyuwangi sangat murah dibanding tempat kelahirannya, Pontianak. “ Kalau di sana (Pontianak) satu kali makan bisa habis Rp 25 ribu. Kalau di sini Rp

7.000 sudah dapat makan dan minumnya, murah banget bagi ukuran mahasiswa,” ujarnya. Selain itu, untuk kebutuhan hidup seorang mahasiswi. Dia juga mengaku sangat terbantu dengan adanya jasa cuci pakaian (laundry) yang banyak tersedia di Banyuwangi. “ Di sini jasa laundry murah hanya Rp 3.000 per kilogram. Itu pun sudah termasuk setrika dan diantar. Sementara jasa laundry di Pontianak Rp 7 ribu per Kg, hanya cuci kering belum termasuk setrika,” jelasnya. Sayangnya, yang sering menjadi kendala bersama tiga orang temannya yakni, tidak adanya akomodasi angkutan umum yang memadai di malam hari. Sehingga saat akan berjalan-jalan di malam hari, mereka mengaku kesulitan. Tak pelak, dia tidak bisa menikmati suasana malam Banyuwangi di malam hari. “Di sini habis Magrib tak ada angkot yang jalan, kami harus jalan kaki untuk ke pusat keramaian, seperti ke Taman Blambangan dan Taman Sri tanjung. Apalagi, di

Banyuwangi juga belum ada bioskop,” tandas mahasiswa yang mengaku sudah dua minggu di Banyuwangi ini. Sementara itu, melihat beberapa keluhan teman satu fakultas, Rizki Putrianirma, alumnus SMAN 1 Purwoharjo yang kost satu lokasi langsung memberikan sejumlah referensi. Dia mengajak teman satu cost tersebut jalan-jalan mengenalkan budaya dan pariwisata Banyuwangi. “Sementara ini masih jalan-jalan yang dekat-dekat seperti di Taman Sri Tanjung dan Pantai Boom,” katanya. Sementara itu, sebagian besar mahasiswa Unair kampus Banyuwangi juga penasaran dengan agenda Banyuwangi Festival. Mereka penasaran, setelah membaca beberapa reklame yang tersebar di hampir seluruh penjuru kota. “Kami berencana juga ingin ikut dan terlibat dalam kegiatan tersebut, seperti batik festival, dan Banyuwangi Ethno Carnival. Kami juga penasaran dengan kemeriahan pesta akbar tahunan tersebut,” pungkas Tri. (c1/bay)

Dua kekalahan itu sontak membuat peluang untuk lolos ke babak 8 besar semakin menipis. Meskipun, harapan untuk lolos sepenuhnya masih ada dengan masih menyisakan empat laga, yaitu dua partai kandang dua partai tandang. Hanya saja, dua laga away yang tersisa cukup berat. Bagaimana tidak, Persewangi harus melakoni partai tandang melawan Persigubin pada tanggal 10 September. 10 hari berselang atau tanggal 20 September, tim pujaan rakyat Banyuwangi harus bersua dengan tuan rumah Martapura FC. Persewangi diprediksi gagal memetik poin di kandang lawan. Berdasar data statistik, Persewangi sudah kalah dengan Martapura FC di kandang sendiri. Padahal, Persigubin berhasil menahan imbang pada laga away melawan Martapura FC dengan skor 1-1. Selain itu, Persigubin juga berhasil menaklukkan PSS Sleman dengan skor akhir 1-0. Sebaliknya, Persewangi takluk di tangan tim asal Jogjakarta itu dengan skor akhir 2-0. Dengan demikian, Persigubin saat ini dinilai tim yang paling tangguh ketika bermain di kandang maupun tandang. Andai Persewangi berhasil memetik poin di dua laga awal, kemungkinan untuk terus melakoni dua laga away ke Kalimantan dan Papua masih terjaga. Sebab, hasrat untuk mencuri poin di kandang lawan masih tinggi. Absen di partai resmi membuat Persewangi harus siap-siap me-

nuai sanksi. Sanksi pertama adalah pengurangan tiga poin dan dikalahkan 3-0 oleh lawannya. Padahal, Persewangi belum mengantongi poin. Dengan demikian, nilai Persewangi menjadi minus 3. Selain itu, Persewangi akan dijatuhi hukuman dengan sanksi administrasi. Mengenai nominal, belum diketahui secara rinci biaya yang harus ditanggung Persewangi pada babak 16 besar. Sebagai perbandingan, pada babak penyisihan lalu, PT Liga Indonesia memberikan sanksi hukuman sebesar Rp 25 juta bagi tim yang WO. Kegagalan Persewangi melakoni partai tandang itu menyusul tim tetangga Persid Jember. Saat itu, Persid Jember tidak bertanding melawan Persbul Buol di laga perdana. Kini, tim Macan Sangar itu degradasi ke level amatir Liga Nusantara pada musim depan. Nasib Persewangi yang tidak bisa melanjutkan pertandingan ke Papua sepenuhnya menjadi tanggung jawab manajemen. Sebab, manajemen dinilai sudah tidak sanggup mengelola tim secara profesional. Padahal, tim tersebut merupakan kebanggaan rakyat Bumi Blambangan. Dengan demikian, manajemen tidak perlu memaksa untuk tetap bertahan dalam kompetisi musim depan. Pasalnya, jika tetap bertahan, maka situasinya nyaris tidak akan jauh berbeda dengan apa yang sedang dialami pada musim ini. Semua rakyat Banyuwangi jelas akan mengenang pengorbanan, jasa, dan pengabdian yang dilakukan manajemen untuk

membesarkan Persewangi. Ketua Persewangi, Hari Wijaya, mengaku timnya tidak bermaksud untuk tidak melakoni pertandingan. Sebab, persiapan dalam tur ke Papua sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. ‘’Saya sudah pesan tiket,’’ dalihnya kemarin (9/9). Menurut dia, tiket yang dipesan untuk penerbangan ke Jayapura, Papua, itu untuk kuota 18 orang dengan dana Rp 116 juta pulang pergi (PP). Hanya saja, tiket tersebut tidak mampu dibayar sampai hari H. ‘’Sebenarnya tinggal membayar. Cuma, tidak ada dana untuk membayar,’’ terang Hari. Meski pada akhirnya tidak berangkat karena faktor finansial, dia mengutarakan tidak akan menyalahkan siapa-siapa. Sebab, selama ini, hanya dirinya yang berjuang sendiri dalam mengelola dan menghidupi Persewangi. ‘’Kemampuan saya terbatas,’’ akunya. Bagaimana jika mundur dari Persewangi jika tidak mampu? Dia menegaskan, tidak masalah jika ada orang yang siap mengganti dirinya. Hanya saja, ada beberapa regulasi untuk menggantikan dirinya. Sebab, Persewangi merupakan klub profesional. ‘’Saya diganti gak apa-apa. Asal, itungane jelas sesuai dengan regulasi,’’ katanya. Dia mengklaim, ada yang mau masuk menangani Persewangi pada musim depan. Tapi, dia masih belum menjawab ya atau tidak. ‘’Ada yang mau masuk tahun 2015. Tapi, saya belum mengiyakan,’’ kata pria yang dikenal sebagai kontraktor itu. (ton/c1/als)

Ban Kapten Dipegang Teta ■ BERAMBISI... Sambungan dari Hal 36

Dia menyebut, jika materi pemain itu jebolan dari skuad Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) beberapa waktu lalu. Sehingga, pemain sudah saling mengenal satu sama lain dan kompak. ‘’Kami jelas ingin meraih target juara,’’ kata Rusmiyati saat memimpin anak buahnya berlatih. Ketua Harian Persatuan Bola Voli Seluruh Indo-

nesia (PBVSI) Banyuwangi, Ayub Hidayat menuturkan, empat tim disiapkan terus hingga matang. Hingga kini semua pemain all out dalam usaha mengejar prestasi terbaik level Jawa Timur. ‘’Persaingan memang ketat. Tapi, kami yakin anak-anak bisa melakukan yang terbaik,’’ tandasnya. Dalam skuad tim putri bola voli indoor Banyuwangi, kapten tim dipercayakan kepada Kinanti Seta alias Teta. Sementara, Rusmiyati sebagai pelatih dibantu dengan Eni dan Budi dalam latihan. (ton/c1/als)


40

Jawa Pos Rabu 10 Sepetmber 2014


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.