RABU 11 DESEMBER
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2013
Eceran Rp 5.750
Banyuwangi United U-17 Selangkah Lagi
DPRD Situbondo Minta Dibangun Jembatan Alternatif
Bekuk Persekam Malang 3-1
LOMBA TTS
Kecamatan Genteng Kirim 500 Siswa
Buntut Putusnya Jembatan Limpas
Baca Radar Sport
Baca Radar Situbondo
Halaman 42
Halaman 44
Satu Jam Tilang 65 Pengendara
BANYUWANGI - Lomba Teka-teki Misteri Banyuwangi dipastikan akan berlangsung se marak. Jumlah pendaftar lomba yang dihelat 16 Desember 2013 mendatang itu diprediksi menembus angka 9.000 siswa. Para peserta lomba tersebut merupakan pela jar sekolah dasar (SD) kelas 4, 5, dan 6. Pada awal pendaftaran, Kecamatan Banyuwangi akan mengerahkan 6.100 siswa lebih untuk mengikuti acara yang diselenggarakan di sekitar Taman Blambangan tersebut. Selain itu, Kecamatan Glagah sudah menyatakan keikutsertaan 4.60 siswa dalam lomba tersebut. Perkembangan terakhir, Kecamatan Genteng akan mendatangkan 500 siswa guna memeriahkan acara yang dihelat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan, dan Dinas Pendidikan Banyuwangi itu. Acara ini didukung penuh Jawa Pos Radar Banyuwangi. (*/c1/bay)
Teka-teki
Misteri
Banyuwangi
PARIWISATA
Bantah Menelantarkan Turis, hanya Translator BANYUWANGI - Kasus penipuan yang menimpa tiga turis asal Argentina dan Prancis yang diduga dilakukan kakak-adik bernama Muhammad Jekson dan Muhammad Alfa Kino akhir bulan lalu coba diluruskan Jekson. Dalam kasus tersebut, Jekson yang asal Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, itu mengaku hanya berperan sebagai translator alias penerjemah bahasa. Saat berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi sore kemarin (10/12), Jekson menunjukkan surat pernyataan yang dibuat di depan aparat kepolisian. Jekson mengatakan, dalam kasus dugaan penipuan yang menimpa tiga turis tersebut, dia dan Alfa hanya bertindak sebagai translator. Oknum pekerja agen wisata yang membawa tiga turis tersebut adalah pria berinisial Y n Baca Bantah...Hal 43
ADA APA LAGI
33
SIGIT HARIYADI/RaBa
BANYUWANGI - Tingkat ke patuhan masyarakat Banyuwangi terhadap peraturan berlalu-lintas tampaknya masih minim. Setidaknya, hal itu terbukti dalam hasil razia yang digelar aparat Satuan Lalu-lintas (Satlantas) Polres Banyuwangi kemarin (10/12). Dalam razia yang berlangsung hanya sekitar satu jam di Jalan Adi Sucipto, Banyuwangi, itu petugas menjaring dan menjatuhkan sanksi tilang kepada 65 pengendara. Itu berarti, setiap satu menit ada satu pelanggar yang terjaring razia. Dalam razia yang dipimpin Kasatlantas AKP Gathut Bowo kali ini, polisi juga melibatkan hakim dan jaksa. Hakim Pengadilan Negeri (PN) dan jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi itu dihadirkan untuk mempermudah penyelesaian sanksi tilang yang dijatuhkan kepada pelanggar lalu-lintas tersebut. Ya, dalam razia tersebut, para pelanggar langsung menjalani sidang di tempat. Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) Polres Banyuwangi, AKP Bambang SP mengatakan, razia tersebut digelar dalam rangka Operasi Zebra Semeru 2013 yang berlangsung sejak 28 November hingga 11 Desember mendatang n Baca Satu...Hal 43
SIDANG DI TEMPAT: Pengendara kendaraan yang terjaring razia menjalani sidang di Jalan Adi Sucipto, Banyuwangi, kemarin.
Kepala Kemenag Peringatkan Penghulu BANYUWANGI - Dugaan pungutan liar (pungli) biaya nikah di Kantor Urusan Aga ma (KUA) Kecamatan Glenmore yang kini tengah diusut Kejaksaan Negeri (Kejari) Ba nyuwangi ternyata ditanggapi dingin pihak Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi. Penghulu di KUA Kecamatan Glenmore ternyata belum pernah dipanggil khusus se kadar menjelaskan kasus dugaan pungli tersebut. “Saya akhir-akhir ini
sibuk dan sering ke luar kota. Kadang ke Bandung, dan sekarang di Surabaya,” jelas Kepala Kemenag Banyuwangi, H. Santoso SAg, MPdI, kemarin (10/12). Santoso mengaku juga belum mendapat informasi yang pasti mengenai dugaan pungli biaya nikah di KUA Glenmore yang telah masuk ke Kejaksaan Negeri Banyuwangi itu. Hanya, dirinya sudah mendengar kasus tersebut dari sejumlah pegawai. “Dengar-dengar saja, tapi bagai-
Sesuai Perjanjian, Tiada Ganti Rugi
Penghulu mau atau tidak menikahkan di rumah pengantin, semua tergantung penghulu. Pernikahan seharusnya memang di kantor KUA.”
mana laporan dan penanganannya, saya belum tahu pasti,” ujarnya. Saat dikonfirmasi melalui ponsel tersebut, Santoso mengaku belum pernah memanggil secara khusus Kepala KUA Kecamatan Glenmore dan pegawainya terkait dugaan pungli biaya nikah itu. “Mungkin telah dipanggil oleh yang lain (kepala seksi, Red),” kata pejabat asal Kota Jember tersebut n
H. SANTOSO Kepala Kemenag Banyuwangi
Baca Kepala...Hal 43
BANYUWANGI - Pedagang Pasar Sobo, Kelurahan Sobo, Kecamatan Ba nyuwangi, diminta tidak terlalu reaktif menanggapi rencana pemkab mem bangun Terminal Wisata Terpadu (TW T) di pasar itu. Sebab, pembangunan TWT tersebut akan di-
lakukan secara terukur dan terencana tanpa merugikan pedagang. Para pedagang di Pasar Sobo juga diminta tidak perlu resah menghadapi rencana pembangunan terminal wisata tersebut n Baca Sesuai...Hal 43
LUAS: Pasar burung di bagian belakang kompleks Pasar Sobo, Banyuwangi.
SHULHAN HADI/Raba
LUCU: Kreasi boneka dari tanaman kaktus di arena pameran Banyuwangi Expo.
Boneka Kaktus Mini BANYUWANGI - Banyak hal menarik dalam pameran dan kontes tanaman hias di arena Banyuwangi Expo 2013 di Taman Blambangan. Selain memamerkan bonsai dan adenium, pengunjung juga bisa melihat puluhan stan tanaman hias. Berbagai tanaman hias daun dan tanaman hias bunga tersaji di sana, seperti tanaman hias jenis adiantum atau suplir, keladi red star, aglaonema, dieffenbachia, dan berbagai tanaman hias lain. Selain itu, juga ada begonia, african violets, kantong semar, dan masih banyak lagi. Yang tak kalah menarik adalah kreativitas Sahari, peserta pameran. Dengan bermodal kaktus berukuran mini, dia menambahkan beberapa hiasan di batang tanaman tersebut hingga menyerupai boneka n Baca Boneka...Hal 43
GALIH COKRO/RaBa
Kisah Korban Trafficking asal Jepara, Jawa Tengah
Ngaku Dijual Pacar, Nangis Disebut Cewek Panggilan DI, 21, rela menempuh perjalanan jauh dari Jepara, Jawa Tengah, ke Banyuwangi. Dia datang untuk memberi kesaksian di pengadilan atas kasus trafficking yang terjadi di lokalisasi Sumberloh, Kecamatan Singojuruh.
Bagitu baru benar !
SAKSI: DI memberikan keterangan di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.
AGUS BAIHAQI, Banyuwangi MENGENAKAN kaus warna putih motif bunga keemasan dengan setelan celana jins, DI tampak gugup memasuki ruang sidang di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi. Dari raut wajahnya, cewek tersebut terlihat ketakutan. Dia me mang sempat http://www.radarbanyuwangi.co.id
Raskin Bagito harus sesuai juknis
Kepala Kemenag sudah peringatkan para penghulu Saweran kantongi sendiri, risiko juga tanggung sendiri
AGUS BAIHAQI/RaBa
menggegerkan Bumi Blambangan karena mengaku telah dijual pacarnya, John alias Yoyok, kepada mucikari
Sumberloh, Mami Lisa Suparti. Kehadiran DI di PN Banyuwangi itu ditunggu majelis hakim yang dipimpin
Jamuji SH dengan anggota Imam Santoso SH dan Ketut Sumayasa SH n Baca Ngaku...Hal 43 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
34
Rabu 11 Desember 2013
CERMIN DIRI
Jangan Lengah dengan Flu Burung PENYAKIT kembali menyerang ternak unggas di Kabupaten Situbondo. Selama sepekan terakhir, ratusan unggas mati secara mendadak setiap hari. Unggas-unggas tersebut sakit dengan gejala mirip flu burung. Mata unggas memutih kebiruan. Selain itu, ternak tersebut mati dalam kondisi leher terpelintir. Lokasi yang dipantau pemerintah setempat adalah peternakan unggas di Desa Alasmalang, Kecamatan Panarukan. Di kandang ternak itu, unggas yang mati sudah mencapai 750 ekor. Data yang berhasil dikumpulkan Dinas Peternakan Situbondo, sampai saat ini suspect flu burung tersebut sudah menyerang sejumlah peternakan unggas di tiga wilayah, yakni Kecamatan Panarukan, Suboh, dan Banyuputih. Jika melihat lokasi penyebaran penyakit tersebut, Kabupaten Situbondo sepertinya perlu menetapkan status siaga. Sebab, lokasi penyebaran penyakit tersebut merata. Di perbatasan wilayah ujung timur Situbondo, yakni Kecamatan Banyuputih, sudah ditemui kasus semacam itu. Demikian pula dengan wilayah bagian barat Kabupaten Situbondo yang diwakili Kecamatan Suboh. Wilayah kota atau kawasan tengah Situbondo diwakili Kecamatan Panarukan. Sekilas penyakit tersebut hanya serangan rutin yang mungkin terjadi setiap memasuki pergantian musim dari masa kemarau ke musim hujan. Namun, perlu diingat, kalau nanti hasil uji laboratorium menunjukkan penyakit itu adalah flu burung, tentu perlu tindakan dan penanganan khusus. Sebab, flu burung disebabkan virus yang bisa bermutasi. Bila virus tersebut sudah bermutasi, maka akan lebih mudah menular dan menyerang manusia. Karena itu, kita semua perlu lebih waspada dengan gejala awal penyebaran penyakit tersebut. Beberapa tindakan harus dilakukan secara serentak dan masal di seluruh wilayah Situbondo. Paling tidak, perlu dilakukan tindakan awal, seperti pemberian disinfektan untuk seluruh kandang dan lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi media penyebaran flu burung. Tidak lupa, pengawasan distribusi unggas juga perlu diperketat. Yang tak kalah penting adalah menjaga kebersihan diri kita masingmasing dan menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar. (*)
Akademisi Lepaskan 9 Merpati BANYUWANGI - Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia yang jatuh setiap 10 Desember diperingati belasan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi dengan aksi simpatik kemarin (10/12). Dalam aksinya, mahasiswa melepaskan sembilan ekor burung merpati dan membagikan bunga kepada pengguna jalan yang melintas di Jalan Adi Sucipto, Banyuwangi, tepatnya di depan kampus “merah putih” tersebut. Pelepasan sembilan ekor merpati itu dilakukan sebagai simbol perdamaian dunia.
Pembagian bunga dilakukan sebagai bentuk ajakan dan seruan kepada segenap masyarakat agar terus menjunjung tinggi HAM yang merupakan hak dasar manusia. Setiap satu bunga yang dibagikan kepada pengguna jalan, terdapat pesan tentang pemenuhan HAM, seperti hak mendapatkan pendidikan dan lain-lain. Ketua BEM Untag Banyuwangi, Made Brian mengatakan, aksi damai tersebut dilakukan sebagai media pengingat masyarakat bahwa masih banyak pelanggaran HAM di Indonesia. “Kami membagi bunga kepada pengguna jalan agar mereka mengajak masyarakat lain men-
junjung tinggi HAM,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham) Untag Banyuwangi, DR. Didik Suhariyanto, SH. MH, yang kemarin bergabung bersama mahasiswa mengungkapkan, di Banyuwangi masih banyak kasus pelanggaran HAM. Pelanggaran HAM di Bumi Blambangan itu tidak hanya berupa kekerasan fisik, tapi juga pelanggaran HAM yang bersifat substansi. Dikatakan, upaya penegakan HAM diawali penandatanganan piagam Universal Declaration of Human Right pada 10 Desember 1948 silam n Baca Akademisi...Hal 43
SIGIT HARIYADI/RaBa
PEACE: Ketua Pusham Untag Banyuwangi didampingi sejumlah mahasiswa melepas merpati di Jalan Adi Sucipto, Banyuwangi, kemarin.
GALIH COKRO/RaBa
Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini: OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis. Naskah yang sudah dua minggu berada di redaksi dan tidak termuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.
PERINGATAN HAM: Aktivis mahasiswa menggelar aksi di depan kantor Pemkab Banyuwangi siang kemarin.
Mahasiswa Demo Jalan Mundur
SEMENTARA itu, Aksi damai memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia juga dilakukan puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banyuwangi kemarin (10/12). Kali ini massa PMII menggelar aksi jalan mundur di depan kantor Pemkab Banyuwangi. Para mahasiswa menuntut pengungkapan ka-
sus aktivis HAM Munir yang tewas saat menumpang pesawat terbang menuju Belanda tahun 2004 lalu. Ketua Pengurus Cabang (PC) PMII Banyuwangi, Bibit Ari Kuswanto, dalam orasinya mengatakan saat ini masih banyak kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang belum dituntaskan, termasuk kasus Munir. “Kami berharap hari ini
menjadi refleksi dan kami menuntut agar pemerintah mendesak penegak hukum menuntaskan kasus Munir,” ujarnya. Melalui aksi kali ini, para aktivis PMII tersebut mengutuk segala bentuk penindasan dan penganiayaan yang terjadi di Indonesia n Baca Mahasiswa...Hal 43
GALIH COKRO/RaBa
LARIS: Transaksi jual beli gas elpiji di kawasan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi, kemarin.
Stok Elpiji Aman hingga Akhir Tahun BANYUWANGI - Kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 Kilogram (Kg) yang diberlakukan pemerintah per 1 Desember lalu dikhawatirkan berdampak pada kelangkaan gas elpiji tabung 3 Kg di Banyuwangi. Sebab, kenaikan harga yang cukup signifikan itu tidak menutup kemungkinan pelaku industri yang selama ini menggunakan elpiji tabung 12 Kg beralih menggunakan elpiji tabung 3 Kg. Padahal, sesuai aturan, gas elpiji ukuran 3 Kg khusus rumah tangga kurang mampu.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo mengatakan, pasokan elpiji tabung 3 Kg di Banyuwangi sebenarnya aman hingga akhir tahun. Sebab, prognosis (jumlah yang disediakan) elpiji ukuran tabung 3 Kg di tahun 2013 jauh melampaui realisasi penggunaan elpiji tabung ukuran yang sama tahun 2012 lalu. Selama 2012, kebutuhan masyarakat Banyuwangi atas elpiji tabung 3 Kg sejumlah
10.404.520 tabung. Nah, prognosis elpiji tabung 3 Kg selama 2013 mencapai 11.953.333 tabung. Dikatakan, berdasar pengalaman tahun ke tahun, estimasi penggunaan elpiji naik 8 persen sampai 12 persen. Namun demikian, prognosis elpiji di tahun 2013 jauh lebih besar daripada estimasi tersebut, yakni 14,88 persen dibandingkan realisasi 2012. “Jadi, prognosis elpiji tabung 3 Kg melampaui estimasi tersebut,” ujarnya kemarin (9/12).(sgt/c1/bay)
Oknum PNS Sabu segera Disidang BANYUWANGI - Juru sita pengganti Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi, Suhaili, 54, yang ditangkap polisi karena membawa narkoba jenis sabu-sabu (SS) akan segera dilimpahkan ke pengadilan. Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi telah dinyatakan berkas kasus oknum pegawai negeri sipil (PNS) tersebut sempurna alias P-21. Berkas Suhaili juga sudah dilakukan tahap dua. Begitu juga dengan berkas milik Bambang Untoro, 49, rekan Suhaili asal Kampung Mandar, Kelurahan Mandar, Ke-
camatan Banyuwangi, yang diduga sebagai pengedar sabu. “Berkas Suhaili dan Bambang Untoro sudah dilakukan tahap dua,” terang Semu SH, jaksa yang akan menangani Suhaili. Jaksa Semu mengaku dalam perkara sabu tersebut, dirinya hanya menangani Suhaili. Tersangka Bambang Untoro akan ditangani Jaksa Amir Nurrahman SH. “Tahap dua sudah dilakukan Kamis (5/12) lalu,” katanya. Meski sudah menerima berkas dari Satreskoba Polres, Semu mengaku belum mendaftarkan ke PN untuk
penjadwalan persidangan. Rencananya, perkara SS dengan tersangka oknum pegawai PN itu akan dilakukan awal pekan depan. “Kalau tidak Kamis (12/12), ya awal pekan depan,” cetusnya. Menurut Semu, berkas milik Suhaili belum didaftarkan ke PN karena masih diperbaiki. “Saya masih menyempurnakan dakwaan, sehingga belum bisa mendaftarkan ke PN,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, polisi membekuk Suhaili, 54, dan Bambang Untoro, 49, di tempat terpisah akhir September lalu (30/9). (abi/c1/bay)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
35
Rabu 11 Desember 2013
2 Tahun Jadi Budak Nafsu Bapak Tiri
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
Sibuk Sambut Ultah Klenteng ROGOJAMPI - Puncak peringatan ulang tahun ke-98 Klenteng Tik Liong Tian Rogojampi bakal dilaksanakan sore ini. Serangkaian persiapan menuju proses upacara pun dipersiapkan penganut ajaran Tri Dharma tersebut. Lilin berukuran raksasa, lampion, dan deretan kue di altar, akan menjadi saksi perayaan hari jadi kelenteng tersebut. Sejak pagi puluhan orang memadati Klenteng Tik Liong Tian. Mereka secara bersama-sama melakukan persiapan menyambut hari jadi klenteng. Beberapa bagian klenteng pun dipercantik. Kesibukan tersebut mirip tradisi menyambut tahun baru China (Imlek). Lilin berukuran raksasa dibariskan secara rapi di samping altar. Di samping itu, hio lo (dupa) dinyalakan umat Tri Dharma. Itu membuat suasana di klenteng semakin khusyuk. Persiapan menyambut ulang tahun klenteng tersebut juga tampak di bagian dalam, khususnya altar Yang Mulia Kong Co Tan Hu Cin Jin, yang persis berada di pintu masuk utama tempat tersebut. Dijadwalkan, puncak ulang tahun
MIRIP IMLEK: Menjelang hari jadinya, Klenteng Tik Liong Tian Rogojampi mulai dipercantik (bawah). Sejumlah warga sedang melakukan sembahyang (atas). NIKLAAS ANDRIES/RaBa
akan dilaksanakan sekitar pukul 17.00. Seremoni itu akan ditandai dengan upacara bersama di klenteng tersebut bersama umat Tri Dharma. Beberapa tahap peringatan ulang tahun klenteng tersebut sudah dilakukan dengan menggelar serangkaian kegiatan. Kegiatan itu, di antaranya menggelar pertunjukan wayang kulit, bakti sosial, sembahyang di Watudodol,
dan membagikan sembako kepada masyarakat. “Upacara sebagai ritual puncak akan dilaksanakan besok (hari ini) pukul 17.00. Peringatan itu menandai bertakhtanya atau dimulainya persembahan kepada Yang Mulia Kong Co Tan Hu Cin Jin,” ujar Tommy Yong, aktivis Klenteng Tik Liong Tian Rogojampi. (nic/c1/aif)
Siang Bolong Embat Tablet Dua Pelaku Kabur, Tinggalkan Sandal GENTENG - Warga Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, heboh kemarin. Salah satu rumah warga di kawasan tersebut menjadi sasaran pencurian. Pencuri berjumlah dua orang dan berhasil membawa kabur sebuah tablet merek Samsung. Aksi pencurian itu berlangsung pukul 12.00. Korbannya adalah Ita, 35. Lokasi rumah yang digarong adalah di depan SMK Muhammadiyah Genteng. Pemilik rumah sudah curiga dengan gerak-gerik dua orang tak dikenal. Meski curiga, Ita yang berada di kamar tetap tenang.
SHULHAN HADI/RaBa
DATANGI LOKASI: Warga dan polisi bergerombol di rumah Ita, korban pencurian, di Desa Genteng Wetan. Pelaku tinggalkan sandal merek Pakalolo.
Kecurigaan semakin tak terbantahkan setelah orang tak dikenal itu nyelonong masuk ke dalam rumah. Sebuah tas yang berisi uang sekitar Rp 900 ribu sempat dibawa maling tersebut. Namun, aksi maling tersebut diketahui tetangga Ita. Begitu mendengar suara gaduh di luar, Ita langsung lari keluar dan berusaha meraih tas yang sudah telanjur dikuasai maling tersebut. Namun, satu buah Tablet Samsung yang sedang di-charge raib digondol maling tersebut. Aksi pencurian di siang bolong itu langsung mengundang perhatian warga dan para pemuda sekitar. Warga pun ramai-ramai mengejar pelaku n Baca Siang...Hal 43
SINGOJURUH - Sungguh bisemua pakaian. Saat itulah Asnawi adab perilaku Asnawi, 40, seorang melampiaskan nafsu bejatnya. ayah tiri asal Desa Sumberbaru, Parahnya, perbuatan tak pantas Kecamatan Singojuruh. Selama itu diulangi lagi keesokan harinya. dua tahun, dia tega menyetuBahkan, setelah itu, dia sering buhi anak tirinya sendiri sebut meminta ”jatah” kepada anaknya saja bernama Saritem, 17 (nama itu. Bila Saritem menolak, Asnawi samaran). langsung main tangan. Beberapa Diperoleh keterangan, kasus bulan kemudian, perbuatan Asbapak menyetubuhi anak tiri itu nawi yang sering masuk kamar sebenarnya terjadi sejak Novemkorban itu mengundang kecuber 2011 lalu. Ceritanya, pukul rigaan istrinya, Hartini, 38. 20.00 Asnawi masuk ke kamar Namun, ketika sang istri bertanya, korban dan mengatakan bahwa Asnawi langsung melayangkan boSaritem terkena guna-guna. gem mentah. “Sejak saat itu, Hartini Kejadiannya sudah tak lagi menanyakan mengapa suaUntuk mengobati agar pengaruh guna-guna tersebut hilang, lama. Tersangka kita minya sering masuk kamar Saritem,” Asnawi meminta Saritem mem- tangkap saat berada ungkap seorang warga yang nabuka semua pakaiannya. manya minta tidak dikorankan. di Riau. Tidak lama Permintaan itu ditolak korban. Sekitar Juni 2012, guna menutupi Tetapi, siapa sangka penolakan lagi kasusnya akan perbuatannya, Saritem akhirnya tersebut justru mengundang dinikahkan oleh orang tuanya denkita gelar” amarah Asnawi. Tanpa banyak gan seseorang. “Tapi meski korban bicara, pria tersebut langsung sudah menikah, Asnawi masih AKBP Yusuf menempelang Saritem. Anak kerap melakukan perbuatan tidak Kapolres Banyuwangi baru gede (ABG) itu pun langterpuji tersebut,” imbuh warga itu. sung ketakutan. Enam bulan setelah Saritem Karena ketakutan, dengan terpaksa Saritem menikah, perbuatan bejat Asnawi itu diketahui Baca 2 Tahun...Hal 43 menuruti kemauan ayah tirinya tersebut melepas menantunya n
36
Rabu 11 Desember 2013
Radar Banyuwangi mengundang warga Banyuwangi dan Situbondo yang berada di perantauan untuk menulis pengalamannya. Tulisan kirim ke radarbwi@gmail.com. Sertakan juga foto diri. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.
Menelaah Rahasia Waktu Ilahi KAMU gak percaya? Coba aja kamu praktekin. He he he. Emang praktek apa’an? Kok keliatannya asal gitu ya? Namanya praktek ilmu rahasia waktu. Biar agak serem dikit keliatannya. Tapi bukan ilmu mesin waktunya Doraemon lo, ha ha ha. Begini kisanak, mari kita coba babar sedikit demi sedikit. Coba Anda berangkat atau bepergian, baik itu dalam rangka sekedar silaturahmi, travelling, atau apalah itu namanya. Yang penting Anda beranjak pergi dari rumah atau tempat tinggal Anda, menuju ke sebuah tempat. Baik itu tempat yang belum pernah Anda kunjungi ataupun tempat yang sudah pernah Anda kunjungi sebelumnya. Rasakan nuansa perjalanannya hingga Anda sampai di tujuan. Dan setelah sampai di tujuan, silakan selesaikan niat awalnya tadi. Yang niat silaturahmi monggo silaturahmi, yang niat travelling monggo traveling, dll. Kalau sudah selesai, pastinya Anda akan beranjak pulang menuju tempat kediaman Anda atau rumah Anda lagi. Nikmati perjalanan pulang Anda dari tempat tujuan tadi. Loh, terus pembabaran ilmunya mana ini, Pak? Kok saya disuruh jalan-jalan terus. Ah, Bapak bohong ya? Qi qi qi sabar-sabar kisanak. Hikmah tidak akan turun pada orang yang sukanya tergesagesa. Nikmati prosesnya, he he he. Kembali ke perjalanan pulang tadi, saat Anda melakukan perjalanan pulang dan akan sampai OLEH: beberapa saat lagi atau beberapa ratus meter ke tempat tinggal Anda M.T Ridwan atau rumah Anda, Insya Allah hati Agoeng Assidiq Anda disadari ataupun tidak disadari akan berkata atau terdengar suara, “Wah, kok cepat perjalanan pulangnya ya dari pada berangkatnya?” Suara hati itu setidaknya pernah muncul dan saya yakin pernah dialami oleh sebagian besar manusia. Tetapi mereka yang mendengar suara itu sering menganggap hal biasa, remeh, dan angin lalu. Padahal, disitulah letak pembahasan kita kali ini. Bahwa Allah Swt telah mengirimkan sinyal, mengirimkan pesan kepada kita hambaNya, bahwa perjalanan pulang menuju ke haribaanNya akan berlangsung terasa cepat. Disadari tanpa disadari. Ya, perjalanan pulang akan terasa cepat. Karena itulah rahasia waktu. Dan, rahasia waktu hanya akan dirasakan oleh manusia yang sadar bahwa perjalanan pulangnya dari kehidupan di dunia terasa singkat. Bahkan kalo boleh jujur, banyak di antara kita yang kadang sering berkata, “Wah, sepertinya baru kemarin saya lulus SMU. Padahal lulusnya udah 10 tahun yang lalu,”...”Wah, kayaknya baru kemarin saya menikah. Padahal usia pernikahannya sudah 15 tahun, bahkan lebih,” dll. Itulah ilmu rahasia waktu, yang ilmu itu bisa didapatkan oleh siapa saja manusia yang mau sadar, yang mau merasakan akan hakikatnya hidup di dunia hanya sebentar. Untuk Anda yang beruban, untuk Anda yang berkulit kisut, keriput, dan tua renta, tiada kata terlambat untuk mempelajari ilmu rahasia waktu, sampai Sang Penjaga Waktu menjemput kita. Apalagi Anda yang masih energik, muda lebih mantab lagi. Kalo ingin punya ilmu itu, ya mari kita sama-sama sadar akan hakikat kita hidup di dunia. Mari kita benarbenar merasakan kehadiranNya dalam kehidupan kita. Mari kita maksimalkan sisa waktu yang kita punya untuk menuju kebaikan. Amin. Tulisan ini saya dedikasikan untuk Majlis Selawat Alhamidiyah, Ketapang, Banyuwangi, pimpinan Habib Faisal Ali Alhamid, juga kepada semua keluarga dan rekan rekan saya. Semoga bermanfaat. Amin. (ridwan_toriq@yahoo.co.id) *) Warga Banyuwangi, kini menetap di Lombok, NTB.
Banyuwangi Cocok untuk Padi si Denuk GENTENG – Sarasehan temu mitra pengguna varietas padi si denuk dan peran serta benih unggul hasil litbang dari Batan digelar di hall Graha Bakti Desa Setail, Kecamatan Genteng, kemarin (10/12). Acara yang dirangkai sosialisasi program ketersediaan benih nasional tersebut dibuka Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Banyuwangi, Ir. Ikrori Hudanto, yang di dampingi Ir. Palkoni deputi PHLPN Batan, Hendik Winarno peneliti dari kepala badan pusat teknologi pertanian, Ir Ferli permana MM. dari PKTN pusat kemitraan teknologi nuklir, dan perwakilan kelompok tani seluruh Kabupaten Banyuwangi. Pembukaan acara ditandai pemukulan gong oleh Ikrori Hudanto. Dalam sambutannya Deputi PHLPN Batan Ir. Palkoni mengatakan, hingga saat ini di litbang Iptek Batan telah menghasilkan 20 varietas unggul padi sawah, 1 varietas unggul padi gogo, 6 varietas unggul kedelai, 1 varietas unggul kacang hijau, dan 1 varietas unggul kapas. Semua varietas ini sudah disosialisasikan di 24 provinsi se-Indonesia. “Untuk Banyuwangi yang lebih cocok menggunakan varietas padi si denuk,“ tuturnya. Keunggulan si denuk yang diaplikasikan di Banyuwangi dinilai cocok karena
NUGROHO/RaBa
PEMBUKAAN: Kadis Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Banyuwangi Ir. Ikrori Hudanto membuka acara saresehan dengan pemukulan gong.
kondisi lahannya berada di dataran rendah dengan ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (DPL). Varietas ini tidak dianjurkan ditanam di daerah endemik. Namun, varietas di denuk tahan akan hama wereng coklat. “Varietas tersebut sudah dilepas untuk umum berdasarkan
SK Menteri Pertanian tanggal 12 Mei 2011,” tandasnya. Kadis Pertanian, Ikrori menjelaskan, dengan adanya varietas baru si denuk ini, pihaknya berharap banyak kepada para petani untuk mempelajari cara tanam dan perlakuan terhadap varietas baru
tersebut agar mampu meningkatkan hasil pertanian. Sehingga kesejahteraan petani di Banyuwangi kian meningkat. “Tentunya kita lihat perkembangan varietas si denok dulu karena sekarang banyak varietas baru yang muncul,“ pungkasnya. (adv/als)
Hujan Sulitkan Perajin Besek
NUGROHO/RaBa
AKSI SOSIAL: Anggota WCC foto bersama siswa SD Negeri 8 Gambiran usai penyerahan sejumlah alat tulis dan makanan ringan.
Anggota WCC Bagi-bagi Alat Tulis GAMBIRAN - Para penggemar mobil yang tergabung dalam White Car Community (WCC) atau komunitas pemilik mobil warna putih Banyuwangi, Minggu lalu (8/12) menggelar aksi sosial yang ditujukan kepada siswa sekolah dasar. Kegiatan sosial berupa pemberian bantuan alat tulis dan bingkisan makanan ringan kepada 90 siswa tersebut diberikan langsung kepada seluruh siswa kelas satu hingga siswa kelas enam SD Negeri 8 Gambiran yang terletak di Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran. Kontan saja, kedatangan puluhan pemilik mobil putih di Banyuwangi itu membuat suasana halaman sekolah men-
jadi ramai. Rombongan WCC diterima langsung Kepala SDN 8 Gambiran, Winarto, beserta staf dan guru di halaman sekolah tersebut. Ketua WCC, Tri Wahyudiono ST mengatakan, kedatangan rombongan penggemar mobil putih ke SDN 8 Gambiran tersebut semata-mata hanya untuk mengadakan kegiatan sosial berupa pemberian sumbangan alat tulis kepada seluruh siswa. Tujuannya agar mereka bisa menggunakan alat tulis itu untuk kepentingan belajar. “Harapanya mereka semakin giat belajar,“ tuturnya. Selain pemberian alat tulis, WCC yang memiliki sekretariat di Khevalindo Wash Car Jalan
Brawijaya no 67 Banyuwangi itu juga aktif di berbagai kegiatan sosial lainnya. Seperti donor darah, bedah rumah, dan aksi sosial yang lainnya. “Misi dan visi kami menjalin silahturahmi antar anggota, menambah persaudaraan, dan memajukan otomotif Banyuwangi, “ tandasnya. Ditambahkan pula oleh Burhan Ifan SE yang juga menjabat ketua II dalam komunitas mobil putih ini, bahwa ke depan dia bersama komunitasnya akan menggelar kegiatan safety riding, touring, gathering, sport, dan aksi-aksi sosial lainnya. “Rencananya pada tahun 2014 mendatang kita akan mengadakan Relly Wisata di Banyuwangi,” pungkasnya. (adv/als)
MUNCAR - Hujan yang turun belakangan ini ternyata juga berdampak kurang baik terhadap perekonomian masyarakat. Salah satu yang merasakan itu adalah perajin besek ikan pindang (gudhung) di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Hujan berimbas terhadap hasil produksi tempat kukus ikan tersebut. Ditemui di tempat usahanya, Untung mengaku hujan memang menyulitkan dirinya dalam membuat besekikan pindang. Sebab, sayatan bambu sebagai bahan utama pembuatan tempat ikan tersebut menjadi sangat sulit dikeringkan. “Setelah dikupas, sayatan bambu itu harus dijemur. Kalau nggak ada panas, ya repot,” akunya. Kekurangan sinar matahari juga berdampak terhadap besek yang sudah jadi. Bila sayatan bambu kurang kering, maka besek yang
dihasilkan berpotensi ditumbuhi jamur. Jika itu terjadi, besek tersebut harus dijemur kembali. Meski demikian, musim hujan kali ini masih bisa disiasati Untung, sehingga belum berpengaruh banyak terhadap produksi besek yang dia geluti. Apalagi, bambu sebagai pembuat dasar besek juga tidak sulit dicari. Dalam sehari, Untung bisa menghasilkan 100 besek seharga Rp 12 ribu. “Kalau pas ikan ramai, harganya bisa naik menjadi Rp 15 ribu per 100 besek,” ujar Supi, perajin besek lain. Supi yang menggeluti usaha tersebut sejak tahun 1972 menuturkan, besek buatannya banyak diminati masyarakat. Besek produksinya juga dikirim ke beberapa kota, seperti Situbondo dan Jember. (nic/c1/aif)
USAHA KECIL: Perajin besek asal Muncar, Untung, menunjukkan hasil karyanya.
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK P 3075 VZ, an. Asnuri Imam Muchtar, Tegalyasan 02/05 Tegalarum, Sempu
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Grand Panji •
• Ruko Pesanggaran •
New Launching, T100 dan T54, unit trbatas, Lok Strtgis, CCTV, Atap Galvalum, Genteng Beton, Drainase, Jln 8 m, One Gate System, Security, Hrg Promo, H: 085 236 828 956, 085 234 074 222.
Dkontrkn ruko 8x18m, d pasar, jantung kota Psanggaran, sblh bank mandiri , 70 jt/th (nego), IMB&SHM. Hb iin 0812164186333/ hardi 082332839591. iinsetyowati@yahoo.com
• Telkomvision • Telkomvision, 80+Chnel, gmbr jernih,one day service, info Reza 085231300123
SITUBONDO
Djl Rmh Kost&Isi LT/LB:178,9 kmr terisi 8.Hrg 325 Jt Ng Hub 082231281892
• Sertifikat •
JEMBER
Dijual Rmh Gardenia Estate LT 96 LB 55 Semi Furnish Hrg Nego Hub 082147026788
Jual Innova Solar G 2008 Abu2 Metalik, harga Rp. 187 juta nego Avanza ‘11 G, Silver, 140 juta nego Cash & Kredit, Tukar Tambah
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Dikontrakkan •
• Pulau Santen •
Dikontrakn 1 Toko, Bs utk Dealer, Sprmrkt, Gudang Lok.Sumberayu H:081231457220
Djl tanah sawah luas 10.715, cocok utk homestay, PP, wisata pulau santen, dll. Hrg Rp.200 ribu/meter. Hub: 0811354614
• Rumah & Ruko • Djl rmh di Bwi L+350m msk gang 100m SHM hrg 130jt. Ruko kuat+kokoh L+350m2 lok Benculuk msk gang 100m hrg 400jt Hb 087755630534
SITUBONDO • Jl. Argopuro • J. Tnh 9000m, Jl. Argopuro 15B 750 rb/m, 9600m Ry Lmgn Asb 200 rb/m 082333008871
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Body Kijang Kapsul •
• Innova G ‘05 •
Dijual Body Kijang Kapsul Lgx Hrg 20 Juta Nego Hb 082142194111
Honda Jazz ‘09 vs harga 179 juta, Panther lv ‘03 harga 125 juta Harga Nego. Cash, kredit, tukar tambah.
Hub: 082142194111
Hub: 082142194111
Dijual Innova G Bensin Tahun 2005 Warna Light Green, Harga Rp.138 Jt, Barang Istimewa, Hub: Abd Karim Hp. 08124950533, Ragun Sadewa HP. 081252510789
• Nissan •
• Hyundai Trajet ‘04 •
• Toyota Kijang LGX ‘02 •
Promo Nissan Akhir Tahun,DP Grand Livina 34 Juta&March 21 Juta,Diskon Besar untuk Semua Produk Nissan Hub Adzam 081232246632&087806542223
Dijual Hyundai Trajet G8 MT tahun 2004, abu-abu metalik, harga 91,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Kijang LGX LF 80 STD (solar) tahun 2002, merah metalik, harga 121,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Toyota Avanza ‘10 •
• GranMax PU ‘12 •
• Grand Livina ‘07 •
Dijual Toyota Avanza 1.3G F60 IRM tahun 2010, silver metalik, harga 131,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Daihatsu Gran Max pick-up S40 IRP tahun 2012, putih, harga 82,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Nissan Grand Livina XV 1.5 MT tahun 2007, abu-abu tua metalik, harga 141 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Jual Rumah Kos •
Hlg BPKB P 6401 YS, an. Istiyani, Dsn Krajan RT 01/03 Wringinputih, Muncar
Hlg Sertifikat ANKAPIN III No. 6200383141N9FV10, an. Aprekson Mangosa
Djl Perum Sobo Asri 2 Blok D10 Bwi LT 168 LB 45 Posisi Dpn H: 081235323199
• Gardenia Estate •
Hlng STNK P 3677 YQ an Sri Utami,ATM dan SIM an Aldo Zhurdansyah
• BPKB •
• Toyota Hiace ‘82 • Djl Toyota HIACE Th 1982 20 Jt Nego Hub 03338939244-03337770552 /08174745225
Dijual B.U Rmh Srtgs Jl. Jaksa Agung Suprapto 152 a, LT 450, LB 200 m Hrg 850 Jt Nego Lgs Pemilik 087738832093
Hlg STNK P 2573 WN, an. Hj Istiningsih, Jl Tunggul Ametung 23 RT 02/03 Kebalenan
BANYUWANGI
• Perum Sobo Asri •
• Jl. JA. Suprapto •
Hlg STNK P 2679 XJ, an. Rey Andrew Handoko, Perum Sobo Indah Permai A7 RT 01/02, Sobo
Hlg SIM A+STNK P 2623 XL, an. Rizal Prasendi, Pasinan Barat 03/03 Singojuruh, Singojuruh
BANYUWANGI
BANYUWANGI • Kepala Produksi • Dibthkn Kepala Produksi Pria Lulusan Min SMA/STM Mempunyai Semangat Kerja&Jujur Krm CV Ke Jl Ikan Wijinongko Perum Sobo Waterspring Blok A1/Kantor Pemasaran Perumahan H:082132212222
MOBIL ANDA BELUM LAKU? HUBUNGI: 0333412224
BALJEBOL
Rabu 11 Desember 2013
BALI
JEMBER
BONDOWOSO
41
LUMAJANG
ADA APA LAGI
Perempuan Aniaya Seorang Kakek BONDOWOSO-Maksud hati ingin melerai pertengkaran, namun Esin, 60, warga Desa Pakuwesi Kecamatan Curahdami malah dipukuli oleh tetangganya bernama Yemi, 40, warga Desa Pakuwesi Kecamatan Curahdami. Akibatnya, perbuatan tersebut masuk ke ranah hukum.”Saat ini, kasusnya sudah dilimpahkan ke Kantor Kejaksaan Negeri Bondowoso,” ungkap Syahrullah, 35, Kepala Desa Pakuwesi kepada Jawa Pos Radar Jember yang ditemui dilobi Kantor Kejaksaan Negeri Bondowoso, Selasa kemarin (10/12). Sebagai kepala desa awalnya Syahrullah ingin kasus itu diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, karena pihak keluarga korban sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Curahdami, akhirnya pihak desa memasrahkan kasus itu untuk diselesaikan secara hukum.”Kabarnya dalam waktu dekat ini, BAP nya akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Bondowoso,” tuturnya. Sedangkan, Esin mengatakan ia sebenarnya ingin melerai anaknya yang bertengkar dengan pelaku. Keduanya sudah sama-sama dewasa. “Namun, saat ada kerja bakti di desa, keduanya bertengkar dan akan berkelahi,” terangnya. Melihat hal itu, Esin langsung melerai keduanya. Apalagi, mereka sama-sama tetangga. Lebih baik hidup yang rukun.”Tetapi, Yemi ini malah memukul tepat mengenai wajah saya,” katanya. Kasi Pidum Purnomo yang ditemui Jawa Pos Radar Jember, membenarkan adanya kasus itu. Bahkan, pihaknya akan segera melimpahkan kasus itu ke Pengadilan Negeri Bondowoso.”Semoga sidangnya cepat dilaksanakan,” katanya. (eko/JPNN/aif)
JARING IKAN: Nelayan memilih menangkap ikan dengan jala. Ini dilakukan karena cuaca tidak mendukung untuk melaut.
HERU PUTRANTO/RJADAR JEMBER/JPNN
KECELAKAAN
Angin Kencang, Nelayan Pilih Menjala
TEMPUREJO - Angin kencang disertai gelombang laut tinggi, membuat sebagian besar nelayan enggan untuk melaut. Hal ini juga dilakukan para nelayan di Pantai Bandealit, Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo. Namun untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka memilih menyandarkan perahu dan menangkap ikan dengan jala. Paiman, salah satu nelayan di pantai Bandealit mengaku, sudah beberapa hari ini dirinya tidak melaut. Hal ini dilakukan karena angin di lautan ber-
hembus cukup kencang. Kemudian gelombang juga demikian. ‘’Saya tidak melaut karena angin sangat kencang. Tapi waktu seperti sekarang ini saya gunakan untuk mengecat dan merehab jukung,’’ kata Paiman. Sehingga ketika angin dan gelombang mulai normal, paiman bisa kembali melaut. Menangkap ikan dengan perahu yang sudah dibeprbaiki. Hasilnya pun bisa untuk memenuhi kebutuihan keluarga. Kapan cuaca bisa kembali normal,
Paiman menyatakan, biasanya memang bulan seperti ini angin dan gelombang di laut selatan sedang tinggi. Resiko yang diambil oleh nelayan pun juga tginggi. Cuaca kembali normal, itu biasanya terjadi pada bulan Februari nanti. Kondisi ini tampaknya cukup berat dirasakan oleh para nelayan. Betepa tidak, sebab mereka harus menunggu waktu sampai bulan Februari. Praktis mereka pun juga tidak memiliki penghasilan. (rid/JPNN/aif)
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
KORBAN SELAMAT: Holila, siswi 14 tahun ini selamat dari tabrakan maut. Sementara Yani, rekannya, tewas dalam perjalanan menuju Puskesmas Jenggawah, kemarin.
Tabrakan Maut, Satu Tewas JENGGAWAH – Kecelakaan maut kembali terjadi di jalan raya Desa Cangkring Kecamatan Jenggawah, antara truk dan motor Selasa (10/12) sekitar pukul 14.00 kemarin. Yani, pengendara sepeda motor jenis Honda Spacy nopol P 2240 NG ini tewas setelah motor yang dikendarainya tabrakan dengan truk jenis Dyna nopol DK 9333 EQ yang dikemudikan Rudi Hartono, 38, warga Desa Wonojati Jenggawah. Keterangan yang diperoleh di lapangan, sebelum terjadi kecelakaan maut itu, truk Dyna tersebut berusaha menyalip pengendara sepeda motor yang ada di depannya. Namun sebelum tuntas nyalip, truk berpapasan dengan pengendara motor yang dikemudikan Yani, 14, yang berboncengan dengan Holila, 14, keduanya warga Dusun Cangkring Baru Desa Cangkring Kecamatan Jenggawah. Rupanya, pengendara motor itu sulit menghindar ketika ada truk yang mendahului sepeda motor di depannya. Truk pun nyerempet Yani dan Holila. Dua korban pengendara sepeda motor ini terlempar ke jalan. Yani mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala, sementara Holila yang dibonceng hanya mengalami lukaluka lecet di bagian dahi dan kakinya. Suparman, saksi mata yang kebetulan naik motor di belakang korban mengatakan, dua korban anak remaja itu sempat kaget ketika melihat ada truk yang akan nyalip terlalu ke tengah. ”Pengendara sepeda motor sulit menghindar. Apalagi truk yang nyalip keluar marka jalan,” jelasnya. (jum/ram/hdi/JPNN/aif)
Pembunuhan Sadis Sembunyi di Gebang Korban Seorang Dancer Dengan 17 Tusukan JEMBER - Hampir sepekan ini, media nasional digemparkan dengan peristiwa pembunuhan seorang dancer cantik bernama Kokom Qomariyah alias Ira, 21, warga Sukmajaya, Depok – Jawa Barat. Ternyata, tersangka pembunuh Ira bersembunyi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Qodiri, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang. Hal ini terungkap setelah dua orang yakni AK dan JLT, 18, pasangan suami istri (pasutri) yang diduga pelaku pembunuhan yang warga Jalan Veteran, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara itu ditangkap aparat gabungan Polsek Sawah Besar dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Mereka ditangkap petugas di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Qodiri, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, pada Sabtu
(7/12) sore. Usai menjalani interogasi, keduanya langsung diboyong ke Jakarta guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Ira sendiri, ditemukan tewas dengan 23 tusukan di kamar kosnya, di Jalan Kelinci 2 nomor 18, Sawah Besar, Jakarta Pusat, oleh pembantu rumah tangga pemilik kos sekitar pukul 09.00 WIB, Selasa lalu (3/12) lalu. Sementara itu Pengasuh Ponpes AlQodiri KH Muzaki Syah, membenarkan bahwa ada Pasutri yang diduga melakukan pembunuhan ditangkap di ponpesnya. Menurutnya, Pasutri tersebut datang pada hari Kamis (5/12) siang. “Mereka datang bersamaan dengan orang-orang yang memang ada acara ke pondok ini,” ungkap KH Muzaki di kediamannya, kemarin. Pada hari itu, keduanya sempat menghadap kepada KH Muzaki bahwa keduanya berasal dari Jakarta. “Karena saat itu memang banyak orang, ya saya suruh mereka gabung sama yang lain.
Dan saya juga tidak tahu, mereka ini punya kasus, apa enggak,” ungkapnya. Selama sekitar dua hari lebih, pasutri itu menginap di ponpes ternama itu. Akhirnya pada hari Sabtu pagi (7/12), keduanya kembali menghadap ke KH Muzakki. Di depan kiai, AK, suami JLT mengaku bahwa istrinya JLT membunuh seseorang di Jakarta. Bahkan, AK menceritakan bahwa pembunuhnya adalah JLT. “Dia saat itu cerita kalau yang dibunuh ini ditusuk sekitar 17 tusukan,” jelasnya. Pembunuhan itu dilakukan lantaran keduanya kesal, karena korban (Ira, red) mengaku akan memberikan pekerjaan. Namun tak disangka, setelah menunggu sekian lama, pekerjaan yang dijanjikan tak kunjung ada. Karena kondisi keuangan yang semakin menipis, pelaku kemudian nekad membunuh korban. Tak hanya dibunuh, HP Blackberry dan uang Rp 500 ribu milik korban juga diambil. Atas pengakuan itu, KH Muzaki sempat kaget. “Kemu-
dian saya menyuruh mereka meyerah kepada polisi atau saya serahkan saja ke polisi,” ujar KH Muzaki. Keduanya pun saat itu memang mengaku akan menyerahkan diri kepada polisi. “Mereka ngaku akan pergi dari Ponpes setelah maghrib,” kata KH Muzaki. Namun sebelum keduanya pergi dari Ponpes itu, sore harinya keduanya sudah ditangkap oleh aparat Gabungan Polsek Sawah Besar dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. KH Muzaki juga menegaskan bahwa pihaknya tidak mengenal keduanya dan juga bukan alumni dari Ponpes tersebut. Kapolres Jember AKBP Awang Joko Rumitro, melalui Kasubag Humas AKP Edy Sudarto SH MH, juga membenarkan penangkapan itu. “Memang ada dua orang ditangkap di Ponpes Al-Qodiri oleh petugas dari Jakarta. Karena diduga telah melakukan pembunuhan di wilayah Jakarta,” kata Edy, saat diwawancara di ruangannya. (ram/jum/hdi/JPNN/aif)
Lagi, Mobil Tabrak Median Jalan
TEMUAN BAYI
RADAR JEMBER/JPNN
MASIH HIDUP: Temuan bayi mungil dirawat di RS Bhayangkara Lumajang.
Bayi Perempuan Dibuang Pinggir Jalan LUMAJANG – Kelakuan ibu dari bayi ini sungguh kelewatan. Tega-teganya dia membuang bayi perempuannya di pinggir jalan. Akibatnya, warga sekitar yang menemukan bayi ini langsung geger dan melapor ke polsek terdekat. Bayi ini dibuang tepat di pinggir jalan Perumahan Tukum Indah Kecamatan Tekung. Dibuang depan rumah Dasid blok B-17. Dalam kondisi hanya dibungkus selendang warna merah dan selimut biru muda yang basah. Bayi perempuan mungil ini berpakaian lengkap dan mengenakan kaus kaki. Pertama kali, bayi ini ditemukan oleh anak-anak yang hendak berangkat belajar kelompok Senin (9/12) malam jam 19.00. Kemudian salah seorang anak memanggil ibunya yang bernama Nunik yang rumahnya dekat dengan lokasi temuan bayi. “Anak saya pertama kali menemukan. Lalu saya datangi dan saya rawat dirumah,” ungkap Nunik. Sambil lalu, warga sekitar menghubungi polsek Tekung. Setelah beberapa saat menunggu, Kapolsek Tekung AKP Khusnul datang. Kapolsek perempuan ini langsung terenyuh dan menggendong bayi yang masih membiru itu. Untuk memastikan kondisi kesehatan si bayi, atas kesediaan warga sekitar dan Nunik, Kapolsek langsung membawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang. Kesehatan bayi mungil itu kemudian langsung diperiksa kesehatannya diruang bayi. Temuan ini, menurut AKP Khusnul masih dilakukan penyelidikan. “Kami masih memastikan kesehatannya dulu. Lalu kami selidiki,” terangnya kepada sejumlah wartawan. Pihaknya tidak serta merta bertindak sebelum ada hasil penyelidikan. Singgamata menjelaskan yang terpenting dilakukan adalah menyelamatkan nyawa si bayi. Karena saat ditemukan, bayi membiru karena kedinginan. (fid/JPNN/aif)
RADAR JEMBER/JPNN
BARU 75 PERSEN: Pembangunan stadion Jember Sport Garden ini diperkirakan tidak selesai akhir tahun ini.
Dewan Kecewa Pembangunan JSG JEMBER – Komisi C DPRD Jember kecewa dengan perkembangan proyek stadion di Jember Sport Garden (JSG). Kekecewaan itu diungkapkan Ketua Komisi C DPRD Jember Mohammad Asir setelah meninjau langsung pembangunan stadion bersama anggotanya kemarin (10/12). Komisi C kecewa dengan pembangunan stadion karena tidak bakal selesai akhir tahun ini. Mereka menganggap, perencanaan pembangunan stadion buruk. Saat ini komisi C mengkaji perpanjangan pembangunan agar tidak sampai menyalahi ketentuan yang berlaku. Asir menilai, pembangunan stadion masih jauh dari selesai. “Meskipun eksekutif mengatakan pembangunan sudah 82 persen, namun menurut kami pembangunannya baru 75 persen,” tegasnya. Sebab, kata dia, yang digarap baru konstruksi stadion dengan kapasitas sekitar 20 ribu penonton. Itu pun yang tampak hanya beton
tempat duduk penonton dan rumput lapangan. Sedangkan penutup tribun masih berupa kerangka besi baja yang belum dicat. “Yah kecewa lah kalau seperti ini,” akunya. Pasalnya, kata dia, pembangunan stadion sudah dianggarkan sejak 2012. Mestinya, harus selesai 31 Desember 2013. Menurut Asir, pelaksana kontraktor mengaku ada beberapa alasan mengapa pembangunan JSG tidak selesai tepat waktu. Antara lain, alat berat tidak tersedia, jumlah pekerja kurang, dan cuaca. Namun, dia menganggap, apa pun alasan yang dikemukan kontraktor, mestinya bisa diatasi dan proyek diselesaikan tepat waktu. Dia mengaku sudah mendapatkan informasi bahwa kontraktor mengajukan penundaan pengerjaan hingga 55 hari. “Namun, kami masih belum sepakat. Kami akan mencari formula terbaik untuk perpanjangan kontrak kerja itu,” tegasnya.
Asir mengaku, komisi C akan mengkaji lebih dalam mengenai mekanisme perpanjangan kontrak, termasuk belajar dari daerah lain. Yang jelas, sesuai kontrak dan Kepres 80, jika melebihi target, pihak kontraktor akan dikenakan sanksi. Dewan tidak ingin perpanjangan masa kerja itu berbuntut panjang. “Terutama jika harus berhubungan dengan hukum,” tegasnya. Masrur, anggota komisi C yang lain, menilai, pembangunan JSG dilakukan tanpa perencanaan yang baik. Seharusnya, hari ini proyek stadion tinggal finishing. Faktanya, hingga kemarin masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan kontraktor. Pembangunan tribun penonton, kata dia, diperkirakan akan selesai seminggu lagi. Itu pun harus berhati-hati dan mempedulikan kualitas bangunan. Sedangkan rumput di lapangan masih banyak yang belum tumbuh. (ram/har/JPNN/aif)
JEMBER – Median jalan di Jl Hayam Wuruk, Kaliwates, kembali memakan korban. Kali sebuah sedan yang dikendarai Hartawan, 62, warga Dusun Curah Banban Jatian, Desa Tanggul Wetan, Tanggul, menabrak median jalan. Diduga, kecelakaan itu disebabkan oleh kondisi jalan yang sempit dan minimnya penerangan jalan. Akibat kejadian tersebut, sedan nopol P 1909 PI yang dikendarai korban bersama istrinya itu rusak dan harus diderek ke bengkel. Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 19.00, Senin (9/12). Kecelakaan akibat median jalan ini menambah daftar panjang kecelakana kendaraan di kawasan itu. Informasi yang dihimpun, saat itu Hartawan dan istrinya baru pulang dari dokter gigi di Jl Kartini, Jember. “Saya baru pulang dari dokter gigi. Kemudian, mau mampir ke Carrefour, ternyata kebablas. Terus saya putar balik. Baru berjalan beberapa meter dari tempat putar sebelah lampu merah Mangli, kami menabrak tepi median dan akhirnya mobil berada di atas bahu median,” ungkap Ny Hartawan. (hud/ har/JPNN/aif )
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
SAMPAI KAPAN DIBIARKAN?: Meski median jalan di Jl Hayam Wuruk sudah berulang kali menjadi penyebab kecelakaan, Pemkab Jember tidak melakukan tindakan apa pun.
42
Rabu 11 Desember 2013
v
BU
PERSEKAM
Tinggal Butuh Seri BANYUWANGI - Banyuwangi United (BU) U-17 kembali menunjukkan taringnya dalam mach day kedua putaran kedua Liga Remaja Jawa Timur. Kali ini, Yoga Eka Yulianto dkk tampil trengginas. Yoga Eka Yulianto dkk melibas Persekam Kabupaten Malang dengan skor 3-1 di Stadion Diponegoro kemarin sore 910/12). Duet Diki Bastiar-Sukarno Andi Wijaya di sektor penyerang benar-benar menakutkan bagi tim tamu. Bagaimana tidak, semua gol tersebut diukir dua pemain tersebut. Diki Bastiar mencetak gol menit ke-8, sedangkan Sukarno Andi Wijaya mencetak dua gol di menit 55 dan 80. Seperti pada pertandingan perdana, BU U-17 menyerang sejak kick off. Laga baru berjalan tujuh menit, pergerakan Diki Bastiar di sektor kiri membuat pemain lawan terpaksa melakukan ganjalan demi menghentikan pemilik jersey nomor 10 itu. Akibatnya, wasit meniup peluit tanda pelanggaran. Tendangan bebas untuk tuan rumah.
KETAT: Sukarno Andi Wijaya (merah) ditempel ketat Ferdi Asami, Persekam, di Stadion Diponegoro kemarin sore (10/12).
KLASEMEN VII 1. BU 2. Persema 3. Persekam 4. Tripel Kediri
2 2 2 2
2 1 0 0
0 1 1 0
0 0 1 2
5-1 3-0 1-3 0-5
6 4 1 0
JADWAL PERTANDINGAN 12/12 13.00 Tripel v Persekam Stadion Diponegoro 12/12 15.00 BU v Persema Stadion Diponegoro
Diki Bastiar yang melakukan eksekusi. Nah, salah satu pemain lawan yang menjadi pagar hidup hands ball saat bola meluncur. Tanpa ampun wasit memberikan hadiah penalti untuk tim tuan rumah. Lagi-lagi Diki Bastiar yang maju sebagai eksekutor. Dia menjalankan tugas dengan baik dan mengubah skor menjadi satu kosong. Sepakan mendatar ke bagian kiri gawang itu tidak bisa diantisipasi Samsul Bastiar, kiper. Namun, keunggulan tuan rumah tidak sampai satu menit. Gol tersebut dibalas. Saat para pemain BU U-17 sedang melakukan selebrasi di dekat bens area sendiri, karena para
pemain dianggap sudah melewati garis tengah lapangan, wasit meniup peluit sebagai tanda pertandingan dilanjutkan. Tentu situasi itu dimanfaatkan dengan baik tim tamu. Pemain Persekam langsung memberikan passing melambung ke sisi kanan pertahanan tuan rumah yang sudah kosong. Tanpa pressing, pemain Persekam melepaskan umpan tarik ke mulut gawang, kemudian disambut Zainul Arifin. Pemain BU cukup frustrasi dengan gol akibat kesalahan sendiri itu. Namun demikian, Giman Abadi tetap menginstruksikan agar para pemain tetap all out. Namun, beberapa kali usaha untuk menambah
keunggulan belum berhasil hingga babak pertama selesai. Usai turun minum, pemain BU berusaha keras mencetak gol. Nah, usaha mengubah skor menjadi 2-1 itu akhirnya benarbenar terealisasi melalui kaki Sukarno Andi Wijaya. Gol itu bermula dari pergerakan apik Diki Bastiar dari sisi sayap kanan. Berhasil melewati dua pemain, dia melepaskan umpan terukur ke samping kiri gawang dan diterima Sukarno Andi Wijaya. Dengan lebih dulu mengecoh pemain lawan, Sukarno melepaskan tendangan keras dari jarak dekat dengan kaki kiri. Bola menghunjam deras ke jala gawang tim tamu. Ratusan pendukung tuan rumah pun bersorak menyambut gol tersebut. Lagi-lagi Sukarno Andi Wijaya menjadi momok bagi tim tamu. Kali ini dia mencetak gol spektakuler melalui tendangan salto saat pertandingan tinggal 10 menit. Padahal, saat itu dia dikawal ketat dua pemain lawan n Baca Tinggal...Hal 43
GALIH COKRO/RaBa
Binaraga Sabet Emas di Blitar BANYUWANGI - Atlet binaraga dari Persatuan Angkat Berat, Besi, dan Binaraga (PABBSI) Cabang Banyuwangi kembali meraih prestasi. Kali ini dalam ajang Kejuaraan Daerah (Kejurda) yang digelar di Blitar. Dalam ajang yang digeber tanggal 7-8 Desember itu, satu atlet binaraga Bumi Blambangan mampu menahbiskan diri sebagai terbaik di kelas 60 kilogram dan berhak merebut medali emas. Atlet binaraga yang membawa nama harum kabupaten paling timur pulau Jawa itu adalah Abdul Hadi. Setelah melalui serangkaian persaingan yang ketat, dia akhirnya
terpilih menjadi juara pertama. Tentu saja, prestasi tersebut semakin menambah pundipundi medali di lemari PABBSI Cabang Banyuwangi era Beni Hiar. ‘’Kita memang berambisi dapat emas,’’ ungkap Beni Hiar, ketua PABBSI Cabang Banyuwangi. Menurut dia, PABBSI Cabang Banyuwangi mengirimkan dua atlet binaraga dalam ajang tersebut. Namun, hanya satu atlet binaraga yang bisa unjuk gigi dan berhasil merebut emas. ‘’Satu atlet gagal lolos di kelas 65 Kilogram. Memang persaingannya sangat ketat. Kami rasa ini prestasi bagus,” tandasnya. (ton/c1/als)
PABBSI For RaBa
TERBAIK: Abdul Hadi berhasil naik podium dengan merebut emas di Kejurda Open di GOR Soekarno, Blitar.
BUPATI Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (kiri) berusaha mengembalikan shuttlecock dari lawannya di RaBa Badminton Airdrome, Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Senin malam (9/12). Pertandingan persahabatan ini diikuti anggota muspida, kalangan perbankan, sejumlah atlet badminton, dan awak redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi. (*) RAMADA KUSUMA/RaBa
PEROLEHAN SEMENTARA BALLOT TOKOH FAVORIT 2013 TAHAP 4
Andi Mulyo
Andriani, dr.
Irwan Setiawan
Mentik Rohimah
NO. 1 2 3 4
NAMA
HASIL (%)
Dadang Wigiarto Hadi Wijono Muslimin Fasyah Muh Hidayat, drs. H.
20,13 15,29 13,19 9,87
Arvy Rizaldy, SE Dadang Wigiarto
Muh Hidayat, Drs. H.
Muslimin Fasyah
NO. 5 6 7 8
NAMA
HASIL (%)
Umi Kulsum, SH Guntur Priambodo,DR. Ir. Arvy Rizaldy, SE Irwan Setiawan
8,83 7,68 7,29 6,57
NO. 9 10 11 12
NAMA Ficky Septa Linda Toni Hartono Teguh Sumarno Sri Utami Faktuningsih
Danny Farda M
Ficky Septa Linda
Guntur Priambodo, Dr. Ir. MM
Sri Utami Faktuningsih
Teguh Sumarno
Toni Hartono
Hadi Wijono
HASIL (%) 5,80 5,41 4,33 3,99
NO. 13 14 15 16
NAMA Wendriawanto Mentik Rohimah Ira Damayanti Andriani, dr.
I Made Cahyana
Ira Damayanti
Umi Kulsum, SH Wiwik Eko Lestari
Wendriawanto
HASIL (%) 3,66 3,50 2,00 1,81
NO. 17 18 19 20
NAMA Wiwik Eko Lestari Andi Mulyo Danny Farda M I Made Cahyana
HASIL (%) 0,34 0,22 0,15 0,07
BERITA UTAMA
Rabu 11 Desember 2013
43
HALAMAN SAMBUNGAN
Pemkab Siapkan Lahan Pengganti n SESUAI... Sambungan dari Hal 33
Walau TWT akan dibangun di Pasar Sobo, tapi pemkab tetap akan memperhatikan hak dan ke pentingan para pedagang yang mencari nafkah di pasar itu. “Kita akan menyiapkan lahan pengganti agar para pedagang tetap bisa berjualan setelah Pasar Sobo dibongkar,” ung kap Kepala Dinas Penda patan Daerah (Dispenda) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tan do Wicaksono, kemarin (10/12). Saat ini, kata Suyanto, pemkab
se dang mengkaji beberapa tempat alternatif bagi para pedagang Pasar Sobo. Yang jelas, setelah Pasar Sobo dibongkar, para pedagang tidak akan dibiarkan telantar. Pedagang akan disiapkan tempat baru agar bisa tetap berjualan. Suyanto mengungkapkan, Pasar Sobo memiliki fasilitas sekitar 85 kios, toko, dan los. Walau jumlah kios, toko, dan los mencapai 85 unit. Namun, pe dagang yang berjualan di pasar itu hanya sekitar 53 orang. Dari 53 pedagang itu, kata Suyanto, semua terikat surat perjanjian pemakaian toko, los,
dan kios dengan pemerintah daerah. Perjanjian pemakaian aset pasar itu diteken para pedagang di atas meterai. Menurut Suyanto, tidak semua 53 pedagang Pasar Sobo itu memiliki surat perjanjian yang masih berlaku. Sebagian besar surat perjanjian pedagang itu su dah tidak berlaku, karena mereka tidak memperpanjang. Hingga saat ini, pedagang yang mengantongi surat perjanjian yang masih berlaku hanya sekitar 19 pedagang. Sedangkan 34 surat perjanjian lain sudah tidak berlaku karena masa berlakunya sudah habis.
“Surat perjanjian pemakaian toko, kios, dan los masa berlakunya dua tahun. Setelah dua tahun harus diperpanjang lagi,” katanya. Suyanto menyebutkan, dalam perjanjian pedagang dan pemerintah daerah yang diwakili Kabid Pengelolaan Pasar Dispenda diatur secara detail hak dan kewajiban pedagang selama menggunakan aset milik pasar itu. Surat perjanjian itu juga mengatur tentang pembatalan surat perjanjian dan pemindahan pedagang pasar ke lokasi lain. Pada pasal 3 ayat (4) surat
Mayoritas Pelanggar Berstatus Pelajar n SATU... Sambungan dari Hal 33
“Operasi Zebra Semeru dilaksanakan guna menekan angka kecelakaan lalu-lintas, karena kecelakaan lalu-lintas selalu berawal dari pelanggaran (peraturan lalu-lintas),” ujarnya. Kasubag Humas Bambang menambahkan, dalam operasi kali
ini pihaknya memprioritaskan pelanggaran lalu-lintas yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu-lintas.Diantaranyapelanggaran rambu lalu-lintas, berboncengan tiga, mengendarai kendaraan bermotor di bawah umur, dan berkendara melebihi muatan. “Kami juga mengintensifkan sosialisasi, baik melalui media massa, ke sekolah-sekolah, maupun kepada
masyarakat umum,” tandasnya. Kasatlantas Gathut Bowo me nambahkan, dalam ra zia kemarin pihaknya menerapkan sanksi tilang kepada 65 pelanggar. Ironisnya, mayoritas pelanggar yang terjaring razia kemarin masih berstatus pelajar. “Hari ini (kemarin) dilakukan sidang di tempat untuk mempercepat penyelesaian sanksi
tilang,” tuturnya. Lebih jauh Gathut mengatakan, selama Operasi Zebra Semeru 2013, rata-rata dalam sehari pihaknya menjatuhkan seratus sanksi tilang kepada pelanggar lalu-lintas. “Pada pekan pertama Operasi Zebra Semeru 2013, kami menerapkan 1.140 sanksi tilang dan 1.400 teguran simpatik,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)
Dibawa Lelaki Berinisial Y n BANTAH... Sambungan dari Hal 33
Dalam surat pernyataan ter sebut dijelaskan, Jekson dan Alfa membawa tiga turis check in di Hotel Lingkar, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, pada 28 November 2013 lalu untuk tour ke Gunung Ijen, Bromo, dan Jogjakarta. Selan jutnya, Alfa mengatakan kepada tiga turis itu agar menyelesaikan administrasi. Setelah itu, ketiga turis menyerahkan uang senilai Rp 2.250.000 kepada seseorang berinisial Y. Alfa meminta kuitansi Hotel Lingkar kepada karyawan hotel. Setelah diberi kuitansi, Alfa menyerahkan kuitansi tersebut kepada Jekson agar diisi. Kuitansi pertama atas nama Maria Nazarena Sosa senilai Rp 1.500.000, dan kuitansi kedua atas nama Vincent Belmont se nilai Rp 750.000. Itu untuk biaya hotel, tiket, makan pagi, dan perjalanan Ijen, Bromo, Jogjakarta. Uang tersebut lantas diberikan kepada Y. Atas jasanya itu, Jek-
son dan Alfa diberi imbalan sebesar Rp 200 ribu oleh Y. Se telah itu, Jekson dan Alfa pu lang. Ketiga turis itu pun menjadi tanggungan Y. Sayang, sesampai di Probolinggo, Y diduga menelantarkan tiga turis tersebut. Akibatnya, tiga turis ter sebut komplain ke pihak Ho tel Lingkar karena dalam kuitansi tertulis Hotel Lingkar. Oleh pihak Hotel Lingkar, turis ter sebut sudah diberi ganti rugi Rp 2.250.000. Jekson dan Alfa pun sudah membayar uang senilai Rp 2.250.000 kepada pihak Hotel Lingkar. Dengan demikian, persoalan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. “Jadi, yang menelantarkan ketiga turis tersebut bukan saya dan Alfa,” jelas Jekson. Seperti pernah diberitakan, tiga wisatawan mancanegara melapor ke Sentra Pelayanan Ke polisian Terpadu (SPKT) Mapolres Banyuwangi kemarin (28/11). Ketiganya mengaku menjadi korban penipuan dua oknum pekerja agen wisata di
Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Bukan itu saja, oknum pekerja agen wisata tersebut juga menelantarkan tiga turis asal Argentina dan Prancis itu di Probolinggo. Peristiwa tersebut bermula ketika Maria Nazarena Sosa, 31, dan Mauro, 33 (keduanya asal Argentina), serta Vincent Belhont, 33 (asal Prancis), datang ke Banyuwangi Senin lalu (25/11). Ketiganya menginap di Hotel Lingkar, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Esok harinya, tak jauh dari hotel tempat mereka menginap, mereka bertemu dua orang yang menawari paket perjalanan wisata ke Gunung Ijen, Gunung Bromo (Probolinggo), dan Jogjakarta. Dua pria yang mengaku bernama Alfa dan Jackson itu menawarkan tarif Rp 750 ribu per orang. Tanpa curiga, ketiga turis itu menerima tawaran paket wisata tersebut. Apalagi, Alfa dan Jackson memberikan kuitansi bertulisan Hotel Lingkar. “Karena memberikan bukti (kuitansi) hotel
tempat kami menginap, kami mengira agen wisata itu satu paket dengan hotel,” ujar Maria. Singkat cerita, dua pria yang mengaku pekerja agen wisata itu membawa Maria, Mauro, dan Vincent, ke Gunung Ijen Selasa pagi (26/11). Usai menik mati panorama Gunung Ijen, mereka melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo. Sesampai di Probolinggo, tiga turis itu diantar ke salah satu pusat informasi wisata. Nah, di situlah dua oknum tidak ber tanggung jawab tersebut kabur dan menelantarkan tiga kliennya. Awalnya, Maria, Mauro, dan Vincent, tidak curiga. Mereka menduga pusat informasi wisata tersebut masih satu jaringan dengan agen wisata di Banyuwangi. Namun, saat ke tiganya bertanya kepada pe tugas, mereka baru sadar telah tertipu. “Ini yang perlu diluruskan, bukan saya dan Alfa yang membawa turis tersebut ke Ijen dan Probolinggo, tetapi Y,” pungkas Jekson kemarin. (sgt/c1/bay)
Asnawi Sempat Kabur ke Riau n 2 TAHUN... Sambungan dari Hal 35
Sejak itu, si suami memilih menceraikan Saritem. Parahnya, setelah sang suami memutuskan bercerai, Asnawi semakin merajalela. Dia semakin kerap meminta ”jatah” kepada gadis malang jebolan sebuah SMP di Singojuruh tersebut. Se mentara itu, korban tetap diam dan pasrah karena takut dengan ancaman pelaku.
Namun, ibarat pepatah, sepandai-pandai Asnawi menyimpan bangkai akhirnya tercium juga. Pada Agustus 2013 lalu perbuatannya itu mulai terdengar di lingkungan sekitar rumahnya. Sayang, belum sempat pelaku dihakimi massa, Asnawi memilih minggat ke Riau. Kasus itu terbongkar setelah korban merasa tak kuat menahan beban yang dialami selama ini. “Korban akhirnya cerita kepada ibunya mengenai apa
yang dilakukan ayah tirinya itu,” tandas sumber tersebut. Mendengar cerita anaknya, Hartini berniat langsung melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Singojuruh. Namun, kala itu dia justru ditakut-takuti oleh keluarga Asnawi. Tetapi, Hartini tetap nekat dan tak mempedulikan ancaman keluarga Asnawi. Kemudian, dia melaporkan ka sus tersebut ke Mapolsek Si ngojuruh. Laporan itu ditindaklanjuti petugas Reskrim
Polsek Singojuruh. Meski pelaku sudah di Riau, petugas terus berusaha menangkap Asnawi. “Polisi pun mencarinya ke Riau,” pungkas sumber tersebut. Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf membenarkan kabar kejadian tersebut. Tersangka saat ini ditahan di Mapolsek Singojuruh. “Kejadiannya sudah lama. Tersangka kita tangkap saat berada di Riau. Tidak lama lagi kasusnya akan kita gelar,” tandas Yusuf. (azi/c1/aif)
Kukuh di Puncak Klasemen
perjanjian itu disebutkan, perjanjian pemakaian toko, kios, dan los pasar daerah dinyatakan tidak berlaku apabila Pemkab Ba nyuwangi sebagai pihak ke satu menghendaki tempat dimaksud dibongkar, digunakan, dan atau dibangun kembali untuk kepentingan umum dan kepentingan dinas lain. Dengan adanya perjanjian itu, kata Suyanto, semua peda gang di Pasar Sobo tidak bo leh menolak dipindahkan ke tempat lain. Sebab, pemkab akan membangun tempat ter sebut untuk kepentingan umum lain. Suyanto berharap, pedagang Pasar Sobo konsisten dengan surat perjanjian yang telah diteken sendiri di atas meterai Rp 6000 itu. Dengan adanya surat perjanjian itu, maka secara otomatis semua pedagang pasar
harus bersedia dipindahkan ke tempat lain tanpa embel-embel apa pun. Sebab, lokasi itu dibutuhkan pemerintah daerah untuk kepentingan lain. Dalam pasal 4 ayat (3) surat per janjian juga disebutkan, atas pembatalan dan atau pencabutan perjanjian pemakaian, pemegang surat perjanjian tidak diberi ganti rugi dalam bentuk apa pun. Karena itu, pedagang tidak berhak meminta ganti rugi apa pun karena dalam perjanjian itu tidak ada ganti rugi apa pun yang disepakati. “Kesepakatan tidak ada ganti rugi apa pun dalam surat perjanjian itu, bukan keputusan sepihak pemerintah daerah, tapi keputusan bersama pedagang,” jelasnya. Karena sudah ada surat kesepakatan yang mengatur penggunaan aset pasar, maka pedagang harus tunduk terhadap
Tegaskan Biaya Nikah Rp 30 Ribu n KEPALA... Sambungan dari Hal 33
Hanya saja, lanjut Santoso, dirinya sudah mengingatkan para penghulu dan para kepala KUA se-Kabupaten Ba nyuwangi agar tidak melakukan pungli biaya pernikahan. “Semua kepala KUA sudah saya peringatkan,” sebutnya. Ditanya terkait biaya nikah
yang sebenarnya, Santoso menyebut sesuai ketentuan hanya Rp 30 ribu. Biaya senilai itu, terang dia, dengan syarat pernikahan dilakukan di kantor KUA. “Ketentuan biaya nikah itu Rp 30 ribu dan pernikahan di kantor KUA,” jelasnya. Pernikahan yang dilakukan di rumah pengantin, imbuh dia, tidak ada ketentuan. Ini, jelas dia, tergantung penghulu yang
Sambungan dari Hal 42
Gol tersebut membuat publik tuan rumah semakin di atas angin. Usaha pemain tamu mengejar ketertinggalan tidak membuahkan hasil. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tidak berubah.
Dengan hasil tersebut, BU kokoh di puncak klasemen grup VII dengan raihan 6 poin hasil dua kali menang. Sementara itu, Persekam tidak beranjak ke posisi tiga dengan poin satu. Posisi runner up menjadi milik Persema Malang dengan empat poin setelah mengalahkan Tripel Kediri 3-0 kemarin.
Manajer BU U-17, Miskawi, mengaku tidak bisa berkomentar banyak melihat aksi heroik timnya. Saat ini, semua tim anggota masih diselimuti euforia menyusul kemenangan tersebut. ‘’Saya masih menikmati perjuangan keras anak-anak,” ujar Kepala Desa Karang Harjo, Kecamatan Glenmore, itu.
Coach Persekam, Rudianto, menganggap hadiah penalti karena timnya melakukan hands ball itu tidak tepat. Namun demikian, dia masih berpeluang menjadi runner up terbaik agar lolos ke babak semifinal. ‘’Kita masih optimistis dan tetap all out pada pertandingan terakhir,” tegasnya. (ton/c1/als)
Kenal Yoyok saat Kerja SPG n NGAKU... Sambungan dari Hal 33
Apalagi, cewek berambut lurus setinggi leher itu selalu absen saat dimintai kesaksian dengan terdakwa Mami Lisa Suparti, mucikari yang diduga membelinya. Meski sempat grogi, DI ternyata cukup lancar menceritakan kronologi per jalanannya hingga ke Sumberloh. “Saya diajak Yoyok, katanya akan dicarikan pekerjaan di Bali dengan bayaran Rp 2 juta sebulan,” terangnya. DI menyebut, Yoyok adalah pacarnya yang dikenal di Semarang, Jawa Tengah. Dia kenal Yoyok saat dirinya bekerja menjadi sales promotion girl (SPG) salah satu produk kopi. “Yoyok asalnya juga dari Jepara, Jawa Tengah. Saya tidak curiga saat diajak ke Bali,” sebutnya. Sebelum tiba di Pulau Dewata, DI mengaku diajak ke lokalisasi Sumberloh dan dititipkan kepada Mami Lisa. Dirinya tidak tahu bahwa pacarnya itu ternyata sangat
akrab dengan mucikari tersebut. “Yoyok min ta agar saya pinjam uang kepada Mami sebesar Rp 6 juta, dan saya mau menyampaikannya,” jelasnya. Meski pinjam uang kepada perempuan itu, DI mengaku tidak tahu-menahu wujud uang tersebut. Hanya saja, saat menitipkan dirinya kepada Mami Lisa, Yoyok memberinya uang Rp 1 juta sebagai pegangan. “Yoyok katanya keluar dulu. Saya akan segera dijemput,” jelasnya. DI mengaku tiga hari tinggal di lokalisasi Sumberloh. Selama berada di tempat pelacuran tersebut, dia dibujuk melayani tamu. “Katanya Mami sudah membeli mahal. Uang Rp 6 juta diberikan kepada Yoyok,” sebutnya. Meski terus dirayu, DI mengaku tetap menolak melayani para tamu hidung bilang itu. Beberapa kali dirinya menyampaikan akan keluar dan pulang. Tetapi, keinginannya itu ditolak Mami Lisa karena dianggap punya utang Rp 6 juta. “Mulai hari pertama, saya sudah ingin pergi,” katanya.
Suasana persidangan yang mulanya tenang berubah gaduh saat Mami Lisa diberi waktu bertanya kepada saksi korban. Bahkan, perempuan yang selalu me ngenakan kerudung setiap menjalani persidangan itu beberapa kali menuding DI. “Tidak usah keras-keras, biasa saja, ya,” cetus ketua majelis hakim Jamuji SH mengingatkan Lisa. Mata DI mendadak memerah dan butiran air mata keluar dari kelopak matanya ketika Mami Lisa menyebut bahwa DI ini sebenarnya cewek panggilan dengan tarif Rp 750 ribu. “Kamu pernah telepon dan bilang tarifnya Rp 750 ribu, dan saya tidak berani menerima karena di sini (lokalisasi Sumberloh) tarifnya hanya Rp 150 ribu,” katanya dengan nada tinggi. Mami Lisa juga membeberkan bahwa DI yang minta uang sebesar Rp 6 juta, dan uang itu diberikan kepada Yoyok. Bahkan, mulanya malah minta uang Rp 10 juta. “Saya tidak punya uang sebanyak itu, lalu hand phone saya berikan kepada putri, anak buah saya,” ungkapnya. (c1/bay)
akan menikahkan. “Penghulu mau ataukah tidak menikahkan di rumah pengantin, semua tergantung penghulu,” sebutnya. Santoso menegaskan, biaya pernikahan yang dilakukan di rumah pengantin sebenarnya tidak ada aturan. Sebab, biaya pernikahan yang diatur hanya pernikahan di kantor KUA. “Per nikahan seharusnya memang di kantor KUA,” katanya. (abi/c1/bay)
Dipasang Ronce dan Kancing n BONEKA... Sambungan dari Hal 33
Tanaman itu sangat cocok sebagai hiasan meja tamu. Sahari pun menamai tanaman kreasinya itu “kaktus boneka”. Untuk mempercantik tampilan, digunakan sekam sebagai pengganti
tanah sebagai media tanam. Selain itu, kerikil dan beberapa batu hias sebagai penghias tanaman. Batang kaktus itu diberi pita dan kancing baju. Dipasang pula ronce agar boneka kaktus itu terlihat menarik. Harga boneka kaktus itu sangat terjangkau, yakni mulai Rp 10 ribu. (mg1/c1/ bay)
Banyak Kasus Warga Gantung Diri n AKADEMISI... Sambungan dari Hal 34
Nah, masing-masing negara harus mengadopsi piagam deklarasi itu melalui konstitusi. “Di Indonesia, piagam tersebut diadopsi dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sampai ke bijakan di tingkat daerah. “Tujuan aksi kali ini adalah seluruh aparatur pemerintahan, baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta segenap elemen masyarakat, harus menjunjung
tinggi pemenuhan hak dasar manusia,” kata dia. Khusus di Banyuwangi, imbuh Didik, pelanggaran HAM masih terjadi hingga saat ini, baik pelanggaran HAM berupa kekerasan fisik maupun pelanggaran HAM bersifat substansi. Pusham Untag mencatat hingga akhir 2013 ini terjadi 20-an kasus warga tewas gantung diri yang dipicu depresi akibat hak-hak dasarnya tidak terpenuhi. “Kita berjuang agar kasus serupa tidak
lagi terjadi,” cetusnya. Masih kata Didik, pihaknya mempersilakan masyarakat yang hak-hak dasarnya tidak terpenuhi melapor ke Pusham Untag. “Kekerasan HAM yang ber sifat substansi akan kita pertemukan dengan stake holder terkait. Kasus yang bersifat kekerasan akan kita bantu memfasilitasi hingga ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan lembaga peradilan umum,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)
Bakar Poster di Simpang Lima n MAHASISWA... Sambungan dari Hal 34
Tidak hanya itu, mahasiswa juga menyoroti pembatasan kebebasan menyampaikan pendapat. Penganiayaan terhadap aktivis yang terjadi
mulai tahun 1998 hingga sekarang seolah belum berhenti. “Kami menuntut penegakan hukum yang menghilangkan HAM dibumihanguskan,” teriak mahasiswa lain. Pu a s b e ro ra s i d i d e p a n kantor pemkab, para aktivis
mahasiswa melanjutkan perjalanan menuju Simpang Lima, Banyuwangi. Di jantung Kota Gandr ung tersebut, mahasiswa membakar poster bertulisan kecaman terhadap pelanggaran HAM. (sgt/c1/ bay)
Pelaku Tinggalkan Sandal n SIANG... Sambungan dari Hal 35
n TINGGAL...
kesepakatan yang telah dibuat bersama itu. Suyanto menyebutkan, awalnya surat perjanjian pemakaian toko, kios, dan los pasar, itu dibuat dalam bentuk surat perjanjian sewamenyewa. Namun, sejak tahun 2012 lalu, surat perjanjian sewamenyewa itu diganti dengan surat perjanjian pemakaian toko, kios, dan los. “Surat perjanjian itu harus diperpanjang sekurangkurangnya 30 hari sebelum masa berlaku habis,” katanya. Surat perjanjian itu tidak hanya berlaku pada pedagang Pasar Sobo. Semua pedagang yang menggunakan aset pasar daerah harus memiliki surat perjanjian itu. “Awalnya, surat perjanjian itu berlaku selama tiga tahun. Namun, sejak tahun 2012 berlakunya dikurangi menjadi dua tahun,” tambahnya. (afi/c1/bay)
Namun, pelaku beraksi begitu cepat. Warga mencatat nomor polisi kawanan pencuri itu, yakni Honda Beat bernopol 5513 XX. Itu merupakan motor baru. Pelaku juga meninggalkan sandal merek Pakalolo warna coklat,” ujar seorang warga kepada koran ini.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Polsek Genteng. Tak seberapa lama, polisi mendatangi tempat kejadian perkara dan memintai keterangan korban. Menurut keterangan Kanitrekrim Polsek Genteng Iptu Abdul Jabar, aksi yang dilakukan pelaku terbilang nekat. ”Selain dilakukan di siang bolong, kondisi rumah juga sangat ramai. Di ruang sebelah sedang berkumpul beberapa pemuda,” kata Jabar. (mg1/c1/aif)
Perbaikan Akan Diawasi secara Ketat n KOMISI... Sambungan dari Hal 44
Dia menegaskan, komisi III akan melakukan pengawasan ketat terhadap kelanjutan perbaikan pembangunan jembatan limpas. Itu agar kejadian serupa tak terjadi lagi di masa mendatang. Pasalnya, jembatan limpas di daerah lain di Ka bupaten Situbondo baikbaik saja. “Dana kegiatan itu
masih belum seluruhnya cair. Itu keterangan saya dapatkan dari kadis (Bina Marga dan Pengairan),” imbuh Joko. Diberitakan sebelumnya, jembatan limpas putus karena tergerus air besar kiriman sungaisungai di Bondowoso. Meski tak menimbulkan korban jiwa, ambrolnya jembatan lim pas tersebut memutus akses terdekat warga Desa Siliwung menuju Desa Kotakan dan pusat kota. Dengan
tidak adanya jembatan, guna mencapai kota, kini warga harus menempuh jarak cukup jauh. Sebelum dibangun jembatan, warga menggunakan perahu rakit untuk menyeberangi sungai. Jembatan limpas yang baru selesai dibangun itu menggunakan dana APBD 2013 senilai Rp 3,2 miliar. Volume keseluruhan jembatan mencapai hampir 150 meter. Ukuran antar bibir sungai mencapai 42 meter. (pri/c1/als)
Tegakkan Perda 27/2004 n GEREBEK... Sambungan dari Hal 44
Data yang berhasil dikumpulkan, dalam razia penegakan Perda Nomor 27 Tahun 2004 tersebut, petugas juga berhasil mengamankan satu PSK pendatang baru yang siap
beroperasi di wilayah Bandengan, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. PSK itu bernama Nartik, warga Desa Penang, Kecamatan Botolinggo, Bondowoso Menurut Agung, setelah dua pasum dan satu PSK itu diamankan di kantor Satpol PP,
mereka diberi pembinaan agar tidak mengulangi hal serupa. Pihaknya berharap masyarakat sa dar, sehingga tidak me lakukan hal serupa. “Razia seperti ini terus dilakukan pe tu gas. Harapannya, penyakit masyarakat itu tidak terjadi lagi,” pungkas Agung. (rri/c1/als)
44
Rabu 11 Desember 2013
Ratusan Unggas Diserang Flu Burung SITUBONDO - Sejumlah peternak unggas di Kabupaten Situbondo mulai resah. Pasalnya, akhir-akhir ini wabah penyakit yang diduga flu burung tiba-tiba menyerang ternak mereka. Bahkan, selama sepekan terakhir, setiap hari ratusan unggas mati secara mendadak. Semua memiliki gejala mirip flu burung. Banyaknya unggas yang mati mendadak itu membuat Dinas Peternakan (Disnak) Situbondo melakukan penyemprotan. Hal itu
dilakukan demi mencegah penyakit H5N1 itu menyebar ke unggas peternak lain. Selain melakukan penyemprotan, Disnak juga memantau peredaran penyakit yang menyerang unggas tersebut. Salah satu yang dipantau adalah unggas di peternakan Sujono, peternak asal Desa Alasmalang, Kecamatan Panarukan. Di kandang ternak milik Sujono itu, unggas yang mati sudah mencapai 750 ekor. “Saya khawatir sekali ter-
hadap kesehatan keluarga. Karena setiap hari ada seratusan yang mati,” terang Sujono kepada sejumlah wartawan. Sujono berharap, pemerintah serius memberantas wabah itu. Selain menyebabkan peternak unggas merugi, penyakit flu burung tersebut juga dikhawatirkan mengancam jiwa para peternak. Data yang berhasil dikumpulkan, berdasar data Disnak, sampai saat ini suspect flu burung tersebut sudah
menyerang sejumlah peternakan unggas di tiga kecamatan, yakni Panarukan, Suboh, dan Banyuputih. Di tiga kecamatan itu, ratusan unggas yang mati mendadak memiliki ciri-ciri mirip flu burung. Bagian mata unggas memutih kebiruan dan leher membuntir. “Secara klinis mirip flu burung. Tetapi, kepastiannya masih menunggu hasil laboratorium,” terang Pipin Arimbi, Kabid Kesehatan Hewan dan MV Dinas Peternakan Situbondo. (rri/c1/als)
MATI: Unggas Milik Sujono di Desa Alasmalang ini diduga diserang virus flu burung.
NUR HARIRI/RaBa
LALU LINTAS
NUR HARIRI/RaBa
DIPERIKSA: Petugas saat memeriksa kelengkapan suratsurat motor dalam Operasi Zebra kemarin (10/12).
Selama Operasi Zebra, Terjadi 20 Kecelakaan SITUBONDO - Sehari sebelum Operasi Zebra Semeru 2013 usai, petugas Lantas Polres Situbondo sedikitnya telah menilang 720 kendaraan. Bahkan, puluhan motor terpaksa diamankan karena sang pemilik tidak dapat menunjukkan kelengkapan surat-surat kendaraan. “Operasi Zebra terakhir besok (hari ini, Red). Sampai sore (10/12) ini ada 720 kendaraan yang ditilang petugas. Dari 720 kendaraan, ada puluhan kendaraan yang tidak hanya ditilang, tapi juga diamankan petugas,” ujar Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. Operasi Zebra yang dilakukan sejak 28 November hingga 11 Desember itu bertujuan cipta kondisi alias menekan angka kecelakaan. Sebab, para pengguna jalan raya di Situbondo masih banyak yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas. “Tujuannya, menekan angka kecelakaan,” katanya. Selain menekan angka kecelakaan, dampak positif Operasi Zebra adalah mempersempit tindak kejahatan, khususnya pencurian kendaraan bermotor. “Kendaraan curian bisa diketahui lewat operasi ini,” terang AKP Wahyudi. Pihaknya mengaku tidak tebang pilih dalam menindak pengendara yang melanggar lalu lintas. Warga sipil atau PNS yang melanggar akan langsung diberi surat tilang. “Khusus yang tidak bisa menunjukkan kelengkapan surat dan sepedanya protolan akan diamankan guna ditindak lebih lanjut,” katanya. Data yang berhasil dikumpulkan, selama operasi berlangsung, terjadi 20 kecelakaan di berbagai wilayah di Situbondo. Kecelakaan itu melibatkan berbagai jenis kendaraan. “Sejak Operasi Zebra dilaksanakan, kecelakaan mencapai 20 kejadian. Korbannya adalah pengendara motor, mobil, dan kendaraan besar,” terang Wahyudi. Wahyudi berharap, para pengendara yang melintas di jalan raya mematuhi peraturan lalu lintas. Dikatakan, sanksi oleh petugas itu bertujuan memberikan efek jera bagi pelanggar. Namun, semua itu akan lebih baik bila didasari kesadaran pengendaranya sendiri. “Kesadaran menaati peraturan itu lebih penting, misalnya jangan menerobos jika lampu merah, jangan terburu-buru, karena dapat menimbulkan kecelakaan,” pungkasnya. (rri/c1/als)
EDY SUPRIYONO/RaBa
PASCA DIHANTAM BANJIR: Kondisi jembatan limpas di Desa Siliwung, Kecamatan Panji, kemarin.
Komisi III Minta Dibangun Jembatan Alternatif Buntut Putusnya Jembatan Limpas SITUBONDO - Komisi III DPRD Kabupaten Situbondo meminta agar pemkab segera memikirkan pembangunan jembatan alternatif pasca putusnya jembatan limpas yang menghubungkan Desa Siliwung, Kecamatan Panji, dan Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo. Hal itu agar aktivitas warga tetap berjalan tanpa kendala. Wakil rakyat di komisi III memberikan rekomendasi semacam itu setelah datang ke lokasi. Ada beberapa anggota DPRD di komisi yang
membidangi pembangunan itu yang meninjau langsung proyek yang dikerjakan PT. Soekartono Adi Mulia itu. Ketua Komisi III DPRD Situbondo, Joko Purwono, enggan menyimpulkan dugaan penyebab putusnya jembatan limpas yang dibangun dengan anggaran Rp 3,2 miliar itu. “Masih kita pelajari dulu. Apalagi, pihak dinas masih melakukan evaluasi dan penilitian rekomendasi belum kita sampaikan secara formal,” katanya. Hanya saja, lanjut Joko, putusnya jembatan limpas yang baru terselesaikan tersebut sekilas akibat faktor kontur tanah. “Atau apakah kekurangmatangan perencanaan,
akan kita kaji dulu,” imbuhnya. Dugaan Joko bahwa penyebab putusnya jembatan limpas karena kondisi tanah yang labil setelah digerus banjir kiriman Bondowoso memang bukan tanpa alasan. Terbukti, kata dia, jembatan limpas bagian barat tidak rusak. “Di sebelah barat padas, sehingga meski dihantam air tidak apa-apa. Jadi, menurut kita, itu karena kontur tanah di sebelah timur yang labil. Sehingga, begitu air sungai besar, tanah mudah terkikis, jembatan yang di atasnya pun ambrol,” terang Joko. Menurut politisi asal Kecamatan Sumbermalang itu, kerusakan jem-
2014 Dana Bantuan Distribusi Raskin Tetap Rp 40/Kg
NUR HARIRI/RaBa
MALU: Dua pasangan mesum yang terjaring dalam razia pekat di kantor Pol PP Situbondo kemarin (10/12).
Gerebek Dua Pasum dan Seorang PSK
Baca Gerebek...Hal 43
Baca Komisi...Hal 43
Raskin Bagito Harus sesuai Juknis
PENYAKIT MASYARAKAT
SITUBONDO - Pelanggar Perda Nomor 27 Tahun 2004 tentang larangan prostitusi masih saja terjadi di Kota Santri. Hal itu dibuktikan dengan terjaringnya dua pasangan mesum (pasum) dan satu pekerja seks komersial (PSK) yang siap beroperasi. Razia rutin memberantas penyakit masyarakat yang dilakukan Satpol PP Situbondo itu berlangsung siang kemarin (10/12). Petugas melakukan penyisiran terhadap beberapa hotel dan sejumlah lokasi yang disinyalir digunakan sebagai tempat mesum. Salah satu hotel yang didatangi petugas adalah Hotel Surabaya yang terletak di Jalan Wijaya Kusuma, Situbondo. Di tempat tersebut, petugas memergoki dua pasum yang sedang berduaan di kamar hotel. Setelah diperiksa identitasnya, diketahui kedua pasangan itu menjalin hubungan di luar nikah. Pasum pertama adalah Israwan, 39, dan Susilowati, 30. Keduanya berasal dari Desa Alasmalang, Kecamatan Panarukan. Satu pasangan lagi sepasang anak muda yang konon sebelumnya berkenalan di dalam bus. Muda-mudi itu adalah Moh. Taufik, 19, warga Parung Kuningan, Jawa Barat, dan Septiyanti Fitriani Dewi, 17, warga Kelurahan Patokan, Kota Situbondo. “Empat orang itu diamankan saat berada di hotel,” kata Agung Wintoro, kepala Satpol PP Situbondo n
batan yang semua bagiannya beton bertulang itu masih sangat memungkinkan diperbaiki. “Wajib hukumnya (diperbaiki). Cuma dalam waktu dekat akan kita pikirkan nasib warga terkait akses,” imbuh Joko. Joko menyerahkan sepenuhnya tentang jembatan alternatif tersebut kepada pemda. Yang terpenting, kata dia, pemkab harus melakukan komunikasi dengan masyarakat sekitar. “Misalnya pakai bambu sebagai jembatan alternatif, ya silakan. Yang penting ada komunikasi dengan masyarakat, termasuk jaminan keamanannya. Ini langkah awal,” imbuhnya n
EDY SUPRIYONO/RaBa
BERBISIK: Dua Kades perempuan mengikuti rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan program raskin 2013 kemarin (10/12).
SITUBONDO - Kepala desa di sejumlah tempat mengusulkan agar ada penambahan jatah penerima beras orang miskin (raskin) di desa yang dipimpin. Sebab, jumlahnya tidak sesuai warga yang benarbenar membutuhkan beras bantuan pemerintah itu. Namun, menambah jumlah penerima raskin bukanlah perkara mudah. Sebab, hal itu terkait anggaran yang tersedia. Hingga kini penerima raskin di Kota Santri berjumlah 64.234 RTS (rumah tangga sasaran). Jumlah itu masih sama dengan tahun 2012. Keadaan itu membuat pihak desa harus kreatif dalam hal pendistribusian raskin demi menekan gejolak warga yang tidak kebagian raskin. Salah satu strategi yang digunakan adalah
menggunakan sistem raskin bagito alias bagi roto (bagi rata). Fenomena yang semacam itu menjadi perhatian khusus Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Syaifullah saat membuka rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan program Raskin 2013 di Kabupaten Situbondo kemarin (10/12). Dia menekankan jangan sampai niat baik pihak desa itu justru berbuah masalah di belakang hari. “Jika memang jumlah masyarakat miskin melebihi jumlah pagu penerima raskin, desa harus berpedoman kepada petunjuk teknis. Kalau petunjuk teknisnya harus dilakukan musyawarah, ya lakukan musyawarah dengan melibatkan masyarakat miskin,” saran sekda. Rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan program Raskin 2013 yang ditempatkan di aula lantai II Pemkab Situbondo itu juga melibatkan Bulog Sub Drive Bondowoso, polres, kejaksaan, dan seluruh kepala desa se-Situbondo. Dalam kesempatan kemarin juga dilaku-
kan pencairan dana operasional pendistribusian raskin selama Juli 2013–Desember 2013. Termasuk juga raskin 13, 14, dan 15. Pada 2013, dana bantuan biaya operasional pendistribusian raskin Rp 40 per kilogram. Nominal itu lebih besar dibandingkan tahuntahun sebelumnya. “Pada 2014 nanti bantuan operasional pendistribusian raskin tetap Rp 40 per kg. Itu disesuaikan kemampuan APBD,” terang Sekkab Syaifullah. Menurut dia, tujuan pemberian bantuan dana operasional itu agar penerima tidak perlu membayar uang operasional. Mereka bisa langsung menebus dengan harga yang sudah ditentukan, yakni Rp 1.600 per kg. “Jadi, tidak ada biaya tambahan lagi. Bulog hanya mengirim beras hingga titik pendistribusian, yakni di balai desa. Dari balai desa harus diantar ke dusun-dusun yang jaraknya tidak dekat. Masyarakat pun biasanya membayar biaya tambahan,” tegasnya. (pri/c1/als)