RABU 11 FEBRUARI
Rujukan Informasi Terkini
TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 25
EKO BUDIYONO/JPRG
JADI TONTONAN: Ribuan warga mendatangi rumah Misdiyanto untuk melihat genderuwo, Senin malam (9/2). WARGA BEREBUT BATU HITAM BACA RADAR GENTENG HALAMAN 32.
Teror Genderuwo Bikin Penasaran PURWOHARJO - Kabar genderuwo melempari rumah Misdiyanto, 47, warga Dusun Jatimulyo, RT 07, RW 02, Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, semakin ramai. Senin malam (9/2) ribuan warga dari berbagai daerah di wilayah Kabupaten Banyuwangi berdatangan untuk melihat makhluk halus tersebut. Banyaknya warga yang datang itu sampai
mirip penonton konser dangdut. Mulai simpang empat Pasar Jatirejo, Desa Glagahagung, hingga utara rumah Misdiyanto warga menyemut. Mereka penasaran dengan genderuwo yang melempari rumah milik Misdiyanto itu. Melihat warga terus berdatangan, sejumlah pemuda setempat sampai menyediakan lokasi parkir. Ada dua tempat parkir yang setiap
malam dipenuhi pengunjung. Selain itu, warga sekitar juga banyak yang berjualan. Dibanding hari-hari sebelumnya, pada hari keenam kemarin orang yang datang ke rumah Misdiyanto adalah yang paling banyak. Mereka datang mulai sekitar pukul 17.30 sampai dini hari n Baca Teror...Hal 35 GRAFIS:REZA/RABA
KUCUR
NGOPAI
SUHARTATIK
Jangan Lihat Masa Lalu BERANGKAT dari kegagalan dan tak ingin terpuruk, Suhartatik mencoba bangkit hidup lebih mandiri. Kegagalannya dijadikan cambuk untuk hidup lebih bersahaja. Kini dia menekuni dunia property. Rupanya nasib baik menghampiri bendahara Real Estate Indonesia (REI) Banyuwangi itu. Tekadnya berwiraswasta menuai hasil. Enam lokasi property di bawah bendera PT. Bintang Rajawali menjadi saksi kuatnya tekad Suhartatik. ”Seorang istri bisa kerja sendiri untuk membantu suami. Itulah cita-cita saya,” ujarnya. Wanita yang tinggal di Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, itu berpesan agar kita cepat bangkit dari keterpurukan usaha. “Salah satunya adalah fokus ke depan. Dengan begitu, kita bisa melangkah ke arah yang diinginkan dan jangan melihat masa lalu,” pungkasnya. (*/c1/aif)
Tikus Kapal Curi 1 Ton Solar Tangkap Tiga ABK dan Seorang Penadah KALIPURO - Aparat kepolisian Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi berhasil mengamankan tiga anak buah kapal (ABK) di dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi Selasa kemarin (10/2). Ketiganya diamankan polisi lantaran kedapatan mencuri solar dari Kapal Motor (KM ) Victoria Anugerah Abadi dan KM. Jawa Pos. Total bahan bakar solar yang dicuri satu ton lebih. Tidak hanya meringkus ’’tikus-tikus’’
kapal, polisi juga mengamankan seorang penadah solar hasil curian beberapa jam kemudian. Barang bukti berupa selang, pompa penyedot, uang penjualan solar senilai Rp 1 juta, dan sampan pengangkut solar, juga diamankan petugas. Sementara itu, solar sudah habis terjual. Penangkapan para tersangka berdasar laporan para pemilik kapal. Mereka mengaku solar kapal selalu berkurang sejak dua minggu lalu. Modusnya, para tersangka yang semua adalah ABK kapal tersebut menyedot solar menggunakan pompa dan selang saat bongkar-muat ikan selesai n
ANAK BUAH KAPAL: Tersangka pencurian solar dan barang buktinya diamankan di Polsek Kawasan Tanjung Wangi, Kecamatan Kalipuro, kemarin.
Baca Tikus...Hal 35 TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
Juragan Pelit, Solar Diembat
1 KM Victoria Anugerah Abadi dan KM. Jawa Pos sandar di dermaga pelabuhan Tanjung Wangi.
2
Setiap kali sandar, tiga ABK (Munawar alias Jebres, Sahrin alias Aril, dan Doni Silitonga) menyedot solar kapal pakai selang.
Fatrah Abal Berpulang
BANYUWANGI - Panitia bakti sosial cana Nasional (BPPKB) Banyuwangi; (baksos) yang diselenggarakan Lem- dan Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi, baga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LK- KH. Masykur Aly. Hadir pula donatur, NU) Banyuwangi terus memaseperti Bank Jatim dan Ketua tangkan langkah. Kemarin (9/2) PPNI Banyuwangi NS Supriyadi panitia menggelar rapat di kanBintoro. tor Sekretariat PCNU Banyuwangi Ketua panitia baksos LKNU di Jalan A. Yani. Banyuwangi, dr. H. Mufti Anam, Selain dihadiri panitia, rapat BAKTI SOSIAL KESEHATAN Dipl. Cibtac mengatakan, menkemarin juga dihadiri Ketua LKNU dekati H-4 seluruh panitia meLKNU Banyuwangi, dr. Ali Manmatangkan konsep kegiatan syur, Sp.B; Plt Kepala Dinas Baksos LKNU itu. Kegiatan terHa Lagi Ha Lag aggi Hari Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji sebut akan dimulai tanggal 16 Lestariono; Drs. Pua Jiwa selaku kepala Februari hingga 15 Maret 2015 n Baca Gus Hisyam...Hal 35 Badan Kependudukan Keluarga Beren-
4
TOHA/RABA
SIMBOLIS: Perwakilan Bank Jatim Rr. Saras Wulan memberikan bantuan baksos kepada dr. Mufti Anam disaksikan Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi, KH. Masykur Aly.
Hardiana, 30 Tahun Keliling Instansi Jualan Lontong Pecel
Sehari Habiskan Rp 20 Ribu untuk Ongkos Angkot Sosok Hardiana, 55, memang cukup fenomenal. Saat usianya sudah setengah abad lebih, perempuan yang satu ini masih sanggup mengangkat beban 50 kilogram (kg) di kepala keliling kota Banyuwangi. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi “SARAPAN, Mas?” tanya perempuan paro baya kepada salah satu staf Sekretariat DPRD Banyuwangi pagi itu (10/2). Pertanyaan yang dilontarkan perem-
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Ulah 3 ABK itu akhirnya tercium polisi. Mereka langsung ditangkap di atas kapal.
Gus Hisyam Apresiasi Baksos Kesehatan LKNU
OBITUARI
Baca Fatrah...Hal 35
Setelah terkumpul 5 banyak, solar itu diangkut perahu menuju pelabuhan Muncar.
GRAFIS:REZA/RABA
GALIH COKRO/RABA
BANYUWANGI - Banyuwangi kehilangan salah satu budayawan gaek. Genap berusia 83 tahun, pencipta lagu ”Gelang Alit” bernama lengkap Fathur Rachman Abu Ali itu mengembuskan napas terakhir pukul 06.00 Selasa kemarin (10/2) di RSUD Blambangan. Budayawan yang dalam dunia seni terkenal dengan nama Fatrah Abal tersebut meninggal lanGALIH COKRO/RABA taran sakit yang dia deFatrah Abal rita selama ini. Tiga tahun terakhir Fatrah Abal diserang tumor hidung n
3 Selanjutnya solar hasil curian itu ditampung dalam jeriken dan dijual ke seorang penadah 4 bernama Ribut Santoso.
puan yang belakangan diketahui bernama Hardiana itu bukan sekadar pertanyaan. Kalimat “Sarapan, Mas?” tersebut lebih tepat dikategorikan tawaran agar sang staf DPRD bersedia membeli pecel lontong dan aneka kue basah dagangannya. Ya, sehari-hari Hardiana berjualan pecel lontong keliling kantor sejumlah instansi di Banyuwangi. Salah satu kantor yang menjadi jujugan favorit perempuan berjilbab itu adalah kantor DPRD Banyuwangi. Hardiana bisa dikategorikan perempuan tangguh. Terbukti, saat menjajakan dagangan, tangan kanannya mengangkat keranjang berisi aneka kue basah. Tidak hanya tangan kanan, perempuan
asal Jalan Banterang, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Banyuwangi, itu juga mengangkat beban yang tampaknya sangat berat di kepala. Itu bisa terlihat dari ekspresi wajah Hardiana saat menurunkan keranjang warna hijau berukuran jumbo yang dia sunggi tersebut. Meski beban yang dia bawa sangat berat, Hardiana tetap berusaha menjadi pedagang yang baik. Dia sanggup melontarkan senyum meskipun orang yang dia tawari menolak tawaran tersebut. “Namanya juga orang berjualan. Kan tidak mungkin saya memaksa orang membeli dagangan saya,” ujarnya menjawab pertanyaan Jawa Pos Radar Banyuwangi n Baca Sehari...Hal 35
Teror genderuwo bikin penasaran warga Begitu ketangkap langsung gebuki bareng-bareng saja! Tikus kapal curi 1 ton solar Yang ini bukan lagi cindil, tapi tikus kakap!
SIGIT HARIYADI/RABA
JAJAKAN LONTONG: Hardiana menjajakan pecel lontong di kantor DPRD Banyuwangi kemarin. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
POLITIK & PEMERINTAHAN
26
Beber Kebijakan Penutupan Lokalisasi
CERMIN DIRI
Belum Saatnya UN Online
W
ACANA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menggelar ujian nasional (UN) secara online merupakan terobosan baru di bidang pendidikan. Kebijakan itu seyogianya harus didukung kalangan pendidikan. Pasalnya, terobosan baru itu menuntut siswa tidak gaptek alias gagap teknologi. Namun demikian, UN online belum saatnya diterapkan secara menyeluruh. Mengapa demikian? Berkaca dari “kegagalan” penerapan Kurikulum 2013 (K-13) lalu, hanya sekolah tertentu dari kota tertentu yang perlu diwajibkan menerapkan UN online. Selebihnya tetap memakai UN manual. Penyebabnya, bila tujuan UN hanya sekadar pemetaan kualitas pendidikan, semestinya tidak perlu dilakukan secara online. Banyak hal yang harus diperhatikan jika hendak menyelenggarakan UN secara online. Salah satunya kesiapan sekolah dan peserta didik dalam menghadapi kebijakan tersebut. Sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan UN online. Komputer yang digunakan harus cukup untuk semua peserta UN. Selain itu, juga harus dilengkapi jaringan internet yang memadai. Sudahkah internet tersedia di sekolah-sekolah seluruh Indonesia? Selain itu, siswa juga perlu dipersiapkan sejak dini. Bagi siswa SMK, MA, dan SMK, UN online mungkin tidak jadi persoalan. Namun, bagi siswa SMP dan SD, penguasaan komputer perlu diperdalam lagi. Jangan sampai ketika UN online benar-benar diterapkan, mereka justru tidak menguasai teknologi. Memang, rencana Kemendikbud terkait UN online bukan sekadar wacana. Ke depan, UN online memang harus diterapkan. Sudah saatnya online-isasi yang telah diterapkan dalam sistem penerimaan CPNS dan sertifikasi guru harus ditiru demi menyiapkan generasi muda. Itu agar kecurangan-kecurangan UN tidak semakin terbiasa dilakukan kalangan guru, siswa, dan broker UN. Namun demikian, langkah-langkah menuju online-isasi itu perlu dipersiapkan lebih dini. (*)
MUTASI PEJABAT
Jawa Pos Rabu 11 Februari 2015
SIGIT HARIYADI/RABA
MUSANCAB: Wakil Ketua DPC PDIP Khoirul Abas (kanan) memimpin Musancab PAC PDIP Giri di kompleks kediaman ketua PAC PDIP Giri periode 2010-2015, Soni Andika (kiri), kemarin.
Tiga PAC PDIP Gelar Musancab BANYUWANGI - Suksesi kepemimpinan di internal pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terus bergulir. Di tengah proses penjaringan calon ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Banyuwangi, parpol berlambang banteng moncong putih tersebut kini tengah melaksanakan suksesi kepemimpinan tingkat pengurus anak cabang (PAC) se-Banyuwangi. Tahap awal, tiga PAC melaksanakan musyawarah anak cabang (musancab) untuk melakukan musyawarah me-
nentukan ketua pengurus PDIP tingkat kecamatan kemarin (10/2). Ketiga PAC itu antara lain, PAC PDIP Giri, Kabat, dan Licin. Wakil Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga DPC PDIP Banyuwangi, Khoirul Abas mengatakan, musancab tersebut merupakan tindak lanjut rapat kerja cabang (rakercab) yang diperluas akhir Desember lalu. Dalam rakercab yang diperluas, pengurus ranting mengusulkan nama-nama calon ketua PAC di wilayah masing-masing. Mekanisme selanjutnya, na-
ma-nama calon ketua PAC PDIP tersebut diverifikasi dan disaring oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jatim. Setelah itu, DPD PDIP merekomendasikan masing-masing tiga nama untuk menjadi ketua PAC seBanyuwangi. “Tiga nama yang direkomendasi oleh DPD itu dipersilakan melakukan musyawarah untuk menentukan ketua PAC pada forum musancab,” ujarnya saat memimpin Musancab PAC PDIP Kecamatan Giri kemarin (10/2) n Baca Tiga PAC...Hal 35
YOGYAKARTA - Untuk yang kesekian kalinya Bupati Abdullah Azwar Anas tampil dalam forum nasional. Kali ini Bupati Anas menjadi narasumber pada acara Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) IV yang selenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Yogyakarta kemarin (10/2). Pada kesempatan itu, Bupati Anas membeberkan kebijakan penutupan lokalisasi dan pengendalian rumah karaoke yang
dilakukan Pemkab Banyuwangi. Menurut Anas, permasalahan yang dihadapi umat harus dicari solusinya dengan pendekatan kesejahteraan, bukan hanya dengan pendekatan moral. Penutupan lokalisasi tidak bisa hanya menganggap karena lokalisasi itu melanggar moral. “Kami di Banyuwangi menutup lokalisasi tidak dengan perda anti maksiat seperti daerah lain n Baca Beber...Hal 35
GALIH / RaBa
DILANTIK: Saifudin Zuhri saat dilantik menjadi wakil ketua Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.
Saifudin Resmi Gantikan Siyoto BANYUWANGI - Setelah kosong empat bulan, jabatan wakil ketua Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi akhirnya terisi. Ketua PN Bakri melantik Saifudin Zuhri sebagai wakil ketua PN menggantikan pejabat lama, Siyoto, kemarin (10/2). Sebelum menjabat wakil ketua PN, pria asal Tulungagung itu menjabat sebagai ketua PN Sampang, Madura. Prosesi pelantikan Saifudin Zuhri dilakukan di ruang sidang Garuda PN Banyuwangi. Pelantikan Saifudin dihadiri Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, dan jajaran anggota forpimda. Dalam sambutannya, Saifudin Zuhri berharap segera menyatu dengan seluruh komponen yang ada di PN Banyuwangi. Dia pun meminta dukungan kepada semua pihak agar bisa menjalankan tugas dengan baik. Hal senada diungkapkan Ketua PN, Bakri. Mantan wakil ketua Pengadilan Negeri Sungai Liat itu menyatakan, banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Hal itu tidak mungkin dilakukan seorang diri. Dia membutuhkan dukungan dan kerja sama semua pihak agar bisa menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut. “Masih banyak pekerjaan rumah di pengadilan ini. Kalau saya kuat, saya bisa pikul sendiri, tapi ini tidak. Untuk menyelesaikannya butuh kerja sama semua pihak,” katanya. (nic/c1/afi)
Woro-Woro Jawa Pos Radar Banyuwangi membuka rubrik baru tiap Kamis. Rubrik khusus kaum muda tersebut menerima tulisan para pembaca, khusus siswa SMP, SMA, dan mahasiswa.
.
Tema minggu ini adalah
“Valentine” Silakan kirim ke email: artikelradarbwi@gmail.com
Komentar dan Alasan Usul Bupati Idol 2015
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
: Ahmad Fauzan : Fauzi Boy : Rogojampi : Mantap semua program yang diusung untuk membangun Banyuwangi : Abdullah Azwar Anas : Subandrio : Blokagung : Dijamin 1000 persen, kalau dipegang P. Anas Banyuwangi semakin maju ju ju…
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
J Wartawan
: Syafaat, SH, MHi : Lestari : Sumberberas Muncar : Peduli kepada kemiskinan
Nama Calon : Heru Pratista Pengirim : Riska Indriya P Alamat : Bengkak Wongsorejo
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
: Basuki Rahmat : Melinda : Dadapan Kabat : Bisa dipercaya memikul semua amanat rakyat
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Alasan Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
: Punya Kapasitas dan kapabilitas tinggi
Alasan s Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
: Guntur Priambodo : Mudhofar : Pengantigan Banyuwangi : Byek percoyo isun, kadung dipimpin man Guntur, Banyuwangi selamet dunyo akherat
Nama Calon : Rindar Suhardiyansah Pengirim : Mumun Alamat : Bedewang, Kecamatan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Singojuruh, Banyuwangi : Niku tiyang sae, lahir dan batin. Tiyange amanah : Ficky Septalinda : Ahmad Taufik : Kalibaru Manis : Selain cantik parasnya, cantik pula program untuk membangun Banyuwangi, terutama untuk pembangunan desa dan pemberdayaan perempuan
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
RABU 11 FEBRUARI
27
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2015
Bentrok, 5 Nelayan Terluka
PERTANIAN
Diduga Dipicu Rebutan Wilayah Penangkapan Ikan HABIBUL ADNAN/JPRS
GABUNGAN: Anggota TNI dari Kodim 0823 dan kepolisian Polres Situbondo sidak di gudang pupuk kemarin.
Temukan Berat Pupuk Berkurang SITUBONDO - Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Situbondo, bersama jajaran Kodim 0823 dan Polres Kabupaten Situbondo, kemarin (10/02) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah gudang pupuk. Mereka memantau keberadaan pupuk di tingkat distributor dan agen n Baca Temukan...Hal 28
MANGARAN – Bentrok antar nelayan terjadi di kawasan perairan laut, Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, pagi kemarin (10/2). Satu kelompok nelayan berasal dari desa setempat. Sedangkan kelompok nelayan lain masih belum diketahui identitasnya. Data yang diterima Koran ini menyebutkan, peristiwa yang cukup menggemparkan tersebut bermula saat para nelayan dari Desa Tanjung Kamal berangkat melaut sekitar pukul 05.00 pagi. Mereka menggunakan perahu jenis payangan dengan jumlah anak buah kapal (ABK) lima orang. Sementara lawannya diketahui menggunakan kapal jenis gardan. Namun,
NUR HARIRI/JPRS
MEDIASI: Satpolair, DKP, TNI AL dan beberapa nelayan mendatangi nelayan gardan di Panarukan untuk mengantisipasi terjadinya konflik lanjutan antar nelayan.
tidak diketahui berapa jumlah ABK dan berasal dari mana. Sekitar pukul 08.00, perahu payangan dan kapal gardan ber-
temu di tengah laut. Diduga para nelayan berebut lokasi penangkapan ikan. Setelah beberapa saat mereka cekcok mulut, kedua ke-
lompok nelayan ini langsung terlibat bentrok. Jumlah nelayan perahu payangan lebih sedikit. Perahu mereka
juga tidak sebesar kapal gardan. Akibatnya, mereka tidak mempu menghalau serangan dari nelayan gardan. Lima nelayan asal Desa tanjung Kamal itupun terluka. Lima nelayan yang menjadi sasaran amukan nelayan kapal gardan langsung dievakuasi ke Puskesmas Mangaran. Mereka adalah Yudi, 38; dan Tuki, 48. keduanya mengalami luka memar di bagian dada kanannya. Sedangkan Sunanto, 37; Zaki, 19; serta Toto, 45, mengalami luka di bagian kaki kanan. Menurut Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyuddi, begitu pihaknya mendengar adanya laporan nelayan bentrok, sejumlah anggota Satpolair Polres Situbondo langsung mendatangi lokasi kejadian. Sejumlah aparat kemudian melakukan pengejaran terhadap nelayan yang menaiki kapal gardan n Baca Bentrok...Hal 28
NUR HARIRI/JPRS
GOTONG ROYONG: Sejumlah intansi dan relawan kompak menindak lanjuti relokasi enam rumah korban bencana longsor di Desa Taman.
Kompak Merelokasi Warga Desa Taman SUMBERMALANG - Tindak lanjut relokasi enam rumah warga di Dusun Taman, Desa Taman, Kecamatan Sumbermalang, terus dilakukan kemarin (10/2). Setelah lokasi ditentukan di tanah milik kas desa, rumah-rumah yang sebelumnya dihantam tanah longsor, itu kini sudah mulai dibangun. Pengerjaan relokasi rumah korban bencana longsor tersebut, dilakukan oleh sejumlah intansi pemerintah serta sejumlah rela-
Biaya relokasi warga dari swadaya masyarakat, ada juga dari para relawan. Sehingga dengan terkumpulnya dana-dana itu, relokasi bisa cepat dilaksanakan. Kami harap ke depan, kepedulian semacam ini bisa tetap terjaga.” Zainul, Kepala BPBD
wan. Diantara mereka yang turun ke lapangan, yakni dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kodim 0823 Si-
tubondo, Polres Situbondo, Dinas Sosial, Muspika, dan pemerintah desa setempat. Cepatnya tindak lanjut pada
korban bencana longsor di Dusun Taman ini, karena jumlah rumahnya tidak begitu banyak. Menurut Kepala BPBD Situbondo, Zainul Arifin, relokasi cepat dikerjakan karena adanya sejumlah bantuan dari relawan. “Biaya relokasi warga dari swadaya masyarakat, ada juga dari para relawan. Sehingga dengan terkumpulnya danadana itu, relokasi bisa cepat dilaksanakan n Baca Kompak...Hal 28
Khairul Imam, Penulis Puluhan Buku dengan Tulisan Tangan
Terinspirasi Para Ulama Salaf, Ingin Diterbitkan Penerbit Di tengah kecanggihan teknologi, menulis dengan tangan sudah jarang dilakukan. Namun, itu tidak terjadi bagi Khairul Imam. Puluhan buku karyanya semua ditulis tangan. ILUSTRASI: EDY S/JPRS
Dilaporkan Menipu saat Sudah di Dalam Penjara SITUBONDO – Polres Situbondo memang telah menangkap Agus Hermanto, 34, tersangka penipuan berkedok investasi online, beberapa waktu lalu. Korban warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Maesan, Bondowoso itu ternyata bukan hanya seorang n Baca Dilaporkan...Hal 28
HABIBUL ADNAN, Situbondo SEHARI-harinya aktifitas Khairul (panggilan Khairul Imam) menjadi guru ngaji di Musala dekat rumahnya. Pendidikan formalnya hanya sampai tingkat SMA. Meski demikian, dalam dunia tulis menulis, lelaki berjenggot tipis ini bisa disandingkan dengan sejumlah penulis yang telah memiliki karya. Sebab, lelaki yang tinggal di Gang Patimura, Jalan Merak, Kelurahan Patokan ini cukup eksis
KREATIF: Khairul Imam menunjukkan buku karyanya di rumahnya, kemarin.
pirasi dari ulama-ulama terdahulu. ”Ulama kita dulu menulis kitab menggunakan tangan. Itulah yang ingin saya lanjutkan,” ujar bapak dua anak itu. Menurutnya, menulis dengan menggunakan tangan akan mendapatlkan barokah dari para Ulama. Khairul yakin, apa yang dilakukannya itu juga sebagai bentuk pengabdiannya pada ulama. Dalam pandangannya, menulis adalah pekerjaan yang mulia. ”Menulis juga mujahadah. Lewat tulisan kita bisa introspeksi diri. Mengendalikan nafsu,” ujarnya. Kata Khairul, semua itu sudah dibuktikan oleh para Ulama. Kesibukan menulis membuat para ulama lebih dekat dengan Sang Pencipta. ”Banyak ulama besar karena sibuk menulis kitab-kitab,” kata Khairul. Menjadi seorang penulis bukan cita-cita Khairul n Baca Terinspirasi...Hal 28
HABIBUL ADNAN/JPRS
1. Nama Cabub Idol: Ir. H. Yoyok Mulyadi MSi Alasan: Bertaqwa Pengirim: Sutrisno Alamat: Desa Talempong Kec. Banyuglugur 2. Nama Cabub Idol: Ir. H. Yoyok Mulyadi MSi Alasan: Agar Situbondo jadi lebih maju seperti kabupaten lain Pengirim: Alif Dina Taufika Alamat: Wringin Anom http://www.radarbanyuwangi.co.id
menulis. Dia pun sudah memiliki beberapa karya buku. Sejak tahun 1996 lalu, sudah ada puluhan karya yang terbit dari goresan tangannya. Yang menarik, buku-buku karya Khairul semuanya ditulis tangan dan menggunakan tinta pena. Bukunya diterbitkan sendiri. Bukan terbitan penerbit. Semua karya Khairul adalah buku-buku religi. Karya pertamanya berjudul Dawuh Ulama Tasawuf. ”Dalam buku itu dijabarkan dawuh Rob’iah Al-Adawiyah, Al-Ghazali, AlFarobi, dan lain sebagainya,” ujar Khairul. Khairul menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa dirinya menulis dengan tulisan tangan. Salah satunya adalah karena terins-
3. Nama Cabub Idol: Dadang Wigiarto Alasan: Agar Situbondo Maju Pengirim: Badri Salam Alamat: Sletreng Situbondo
5. Nama Cabub Idol: Rachmad SH.M.Hum Alasan: Baik suka menolong Pengirim: Rayhan Alamat: Panji Situbondo
4. Nama Cabub Idol: Dadang Wigiarto Alasan: Baik dan Bijaksana Pengirim: Rahayu Alamat: Mangaran Situbondo
6. Nama Cabub Idol: Fathorrahman Alasan: Sederhana Pengirim: Andi Alamat: Situbondo
7. Nama Cabub Idol: Hadi Wijono Alasan: Tanggung Jawab Pengirim: Restu Alamat: Situbondo 8. Nama Cabub Idol: Ir. H. Yoyok Mulyadi MSi Alasan: Peduli semua golongan Pengirim: Devy Surya Alamat: Jl. G.Raung No. 5
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RABU 11 FEBRUARI
27
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2015
Bentrok, 5 Nelayan Terluka
PERTANIAN
Diduga Dipicu Rebutan Wilayah Penangkapan Ikan HABIBUL ADNAN/JPRS
GABUNGAN: Anggota TNI dari Kodim 0823 dan kepolisian Polres Situbondo sidak di gudang pupuk kemarin.
Temukan Berat Pupuk Berkurang SITUBONDO - Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Situbondo, bersama jajaran Kodim 0823 dan Polres Kabupaten Situbondo, kemarin (10/02) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah gudang pupuk. Mereka memantau keberadaan pupuk di tingkat distributor dan agen n Baca Temukan...Hal 28
MANGARAN – Bentrok antar nelayan terjadi di kawasan perairan laut, Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, pagi kemarin (10/2). Satu kelompok nelayan berasal dari desa setempat. Sedangkan kelompok nelayan lain masih belum diketahui identitasnya. Data yang diterima Koran ini menyebutkan, peristiwa yang cukup menggemparkan tersebut bermula saat para nelayan dari Desa Tanjung Kamal berangkat melaut sekitar pukul 05.00 pagi. Mereka menggunakan perahu jenis payangan dengan jumlah anak buah kapal (ABK) lima orang. Sementara lawannya diketahui menggunakan kapal jenis gardan. Namun,
NUR HARIRI/JPRS
MEDIASI: Satpolair, DKP, TNI AL dan beberapa nelayan mendatangi nelayan gardan di Panarukan untuk mengantisipasi terjadinya konflik lanjutan antar nelayan.
tidak diketahui berapa jumlah ABK dan berasal dari mana. Sekitar pukul 08.00, perahu payangan dan kapal gardan ber-
temu di tengah laut. Diduga para nelayan berebut lokasi penangkapan ikan. Setelah beberapa saat mereka cekcok mulut, kedua ke-
lompok nelayan ini langsung terlibat bentrok. Jumlah nelayan perahu payangan lebih sedikit. Perahu mereka
juga tidak sebesar kapal gardan. Akibatnya, mereka tidak mempu menghalau serangan dari nelayan gardan. Lima nelayan asal Desa tanjung Kamal itupun terluka. Lima nelayan yang menjadi sasaran amukan nelayan kapal gardan langsung dievakuasi ke Puskesmas Mangaran. Mereka adalah Yudi, 38; dan Tuki, 48. keduanya mengalami luka memar di bagian dada kanannya. Sedangkan Sunanto, 37; Zaki, 19; serta Toto, 45, mengalami luka di bagian kaki kanan. Menurut Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyuddi, begitu pihaknya mendengar adanya laporan nelayan bentrok, sejumlah anggota Satpolair Polres Situbondo langsung mendatangi lokasi kejadian. Sejumlah aparat kemudian melakukan pengejaran terhadap nelayan yang menaiki kapal gardan n Baca Bentrok...Hal 28
NUR HARIRI/JPRS
GOTONG ROYONG: Sejumlah intansi dan relawan kompak menindak lanjuti relokasi enam rumah korban bencana longsor di Desa Taman.
Kompak Merelokasi Warga Desa Taman SUMBERMALANG - Tindak lanjut relokasi enam rumah warga di Dusun Taman, Desa Taman, Kecamatan Sumbermalang, terus dilakukan kemarin (10/2). Setelah lokasi ditentukan di tanah milik kas desa, rumah-rumah yang sebelumnya dihantam tanah longsor, itu kini sudah mulai dibangun. Pengerjaan relokasi rumah korban bencana longsor tersebut, dilakukan oleh sejumlah intansi pemerintah serta sejumlah rela-
Biaya relokasi warga dari swadaya masyarakat, ada juga dari para relawan. Sehingga dengan terkumpulnya dana-dana itu, relokasi bisa cepat dilaksanakan. Kami harap ke depan, kepedulian semacam ini bisa tetap terjaga.” Zainul, Kepala BPBD
wan. Diantara mereka yang turun ke lapangan, yakni dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kodim 0823 Si-
tubondo, Polres Situbondo, Dinas Sosial, Muspika, dan pemerintah desa setempat. Cepatnya tindak lanjut pada
korban bencana longsor di Dusun Taman ini, karena jumlah rumahnya tidak begitu banyak. Menurut Kepala BPBD Situbondo, Zainul Arifin, relokasi cepat dikerjakan karena adanya sejumlah bantuan dari relawan. “Biaya relokasi warga dari swadaya masyarakat, ada juga dari para relawan. Sehingga dengan terkumpulnya danadana itu, relokasi bisa cepat dilaksanakan n Baca Kompak...Hal 28
Khairul Imam, Penulis Puluhan Buku dengan Tulisan Tangan
Terinspirasi Para Ulama Salaf, Ingin Diterbitkan Penerbit Di tengah kecanggihan teknologi, menulis dengan tangan sudah jarang dilakukan. Namun, itu tidak terjadi bagi Khairul Imam. Puluhan buku karyanya semua ditulis tangan. ILUSTRASI: EDY S/JPRS
Dilaporkan Menipu saat Sudah di Dalam Penjara SITUBONDO – Polres Situbondo memang telah menangkap Agus Hermanto, 34, tersangka penipuan berkedok investasi online, beberapa waktu lalu. Korban warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Maesan, Bondowoso itu ternyata bukan hanya seorang n Baca Dilaporkan...Hal 28
HABIBUL ADNAN, Situbondo SEHARI-harinya aktifitas Khairul (panggilan Khairul Imam) menjadi guru ngaji di Musala dekat rumahnya. Pendidikan formalnya hanya sampai tingkat SMA. Meski demikian, dalam dunia tulis menulis, lelaki berjenggot tipis ini bisa disandingkan dengan sejumlah penulis yang telah memiliki karya. Sebab, lelaki yang tinggal di Gang Patimura, Jalan Merak, Kelurahan Patokan ini cukup eksis
KREATIF: Khairul Imam menunjukkan buku karyanya di rumahnya, kemarin.
pirasi dari ulama-ulama terdahulu. ”Ulama kita dulu menulis kitab menggunakan tangan. Itulah yang ingin saya lanjutkan,” ujar bapak dua anak itu. Menurutnya, menulis dengan menggunakan tangan akan mendapatlkan barokah dari para Ulama. Khairul yakin, apa yang dilakukannya itu juga sebagai bentuk pengabdiannya pada ulama. Dalam pandangannya, menulis adalah pekerjaan yang mulia. ”Menulis juga mujahadah. Lewat tulisan kita bisa introspeksi diri. Mengendalikan nafsu,” ujarnya. Kata Khairul, semua itu sudah dibuktikan oleh para Ulama. Kesibukan menulis membuat para ulama lebih dekat dengan Sang Pencipta. ”Banyak ulama besar karena sibuk menulis kitab-kitab,” kata Khairul. Menjadi seorang penulis bukan cita-cita Khairul n Baca Terinspirasi...Hal 28
HABIBUL ADNAN/JPRS
1. Nama Cabub Idol: Ir. H. Yoyok Mulyadi MSi Alasan: Bertaqwa Pengirim: Sutrisno Alamat: Desa Talempong Kec. Banyuglugur 2. Nama Cabub Idol: Ir. H. Yoyok Mulyadi MSi Alasan: Agar Situbondo jadi lebih maju seperti kabupaten lain Pengirim: Alif Dina Taufika Alamat: Wringin Anom http://www.radarbanyuwangi.co.id
menulis. Dia pun sudah memiliki beberapa karya buku. Sejak tahun 1996 lalu, sudah ada puluhan karya yang terbit dari goresan tangannya. Yang menarik, buku-buku karya Khairul semuanya ditulis tangan dan menggunakan tinta pena. Bukunya diterbitkan sendiri. Bukan terbitan penerbit. Semua karya Khairul adalah buku-buku religi. Karya pertamanya berjudul Dawuh Ulama Tasawuf. ”Dalam buku itu dijabarkan dawuh Rob’iah Al-Adawiyah, Al-Ghazali, AlFarobi, dan lain sebagainya,” ujar Khairul. Khairul menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa dirinya menulis dengan tulisan tangan. Salah satunya adalah karena terins-
3. Nama Cabub Idol: Dadang Wigiarto Alasan: Agar Situbondo Maju Pengirim: Badri Salam Alamat: Sletreng Situbondo
5. Nama Cabub Idol: Rachmad SH.M.Hum Alasan: Baik suka menolong Pengirim: Rayhan Alamat: Panji Situbondo
4. Nama Cabub Idol: Dadang Wigiarto Alasan: Baik dan Bijaksana Pengirim: Rahayu Alamat: Mangaran Situbondo
6. Nama Cabub Idol: Fathorrahman Alasan: Sederhana Pengirim: Andi Alamat: Situbondo
7. Nama Cabub Idol: Hadi Wijono Alasan: Tanggung Jawab Pengirim: Restu Alamat: Situbondo 8. Nama Cabub Idol: Ir. H. Yoyok Mulyadi MSi Alasan: Peduli semua golongan Pengirim: Devy Surya Alamat: Jl. G.Raung No. 5
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
AFRICA VAN JAVA Ditabrak Motor Akibat Melawan Kunjungi KPU untuk Membuka Komunikasi 28
Jawa Pos
PANJI –Berkendaraan melawan arus lalu lintas bisa menjadi pemicu kecelakaan. Itu kemarin (10/02) terjadi di pertigaan jalan Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji. Gara-gara nyelonong melawan arus, sebuah sepeda motor dihantam sepeda motor lainnya. Kecelakaan yang terjadi di jalan Pemuda ini, terjadi ketika kondisi lalu lintas sedang padat kendaraan. Tidak disangka, jalan yang hanya memiliki satu arah dari timur ke barat tersebut, dilawan oleh Ilyas Gazali, pengendara sepeda motor Yamaha Vixion Nopol P 4986 EY. Pria 19 tahun asal Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa tersebut, melaju dengan melawan arus dari barat ke timur. Ketika dirinya hampir sampai di pertigaan dekat pertokoan New Delhi, diduga takut dengan aparat kepolisian yang sedang berjaga di timur pertigaan. Pria ini kemudian menepi di selatan jalan. Anehnya, setelah berhenti sebentar, Ilyas langsung tancap gas untuk menyeberang jalan ke arah utara. Ilyas diduga kurang hati-hati meski dirinya melawan arus. Akibat ulahnya itu, kendaraan Ilyas langsung dihantam sepeda motor Honda Vario Nopol N 4338 UI, yang dikemudikan Chairul Fadli, Desa Olean, Kota Situbondo. kedua kendaraan dan kedua korban pun
NUR HARIRI/JPRS
DIEVAKUASI: Choirul Fadli dimasukkan ke dalam mobil polisi untuk dibawa ke rumah sakit setelah mengalami kecelakaan.
langsung terkapar di pertigaan jalan Raya Argopuro. Pengamatan wartawan koran ini, sepeda motor Ilyas tidak terlalu rusak parah. Bahkan kondisi Ilyas hanya shock dan tidak mengalami luka-luka. Sementara sang penabrak yang datang dari timur, kondisinya terluka cukup serius di bagian pungung dan kepalanya. Selain itu, kondisi sepeda motor Vario milik korban rusak berat di bagian depan. Kecelakaan antara sepeda motor vs sepeda motor ini kemudian dikerumuni oleh puluhan warga. Mereka berusaha menolong korban dengan cara membawa mereka dari jalan raya ke trotoar. Selang beberapa saat kemudian, petugas unit Laka Lantas langsung menge-
vakuasi korban ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi menyebutkan, pihaknya masih menyelidiki kasus kecelakaan tersebut. “Masih diselidiki. Sementara untuk korban yang dibawa ke rumah sakit hanya satu orang. Karena pengendara yang melawan arus tidak terluka,” katanya kemarin (10/2). Wahyudi menambahkan, kecelakaan lalu lintas tersebut memang diduga kuat karena dipicu pengendara sepeda motor yang melawan arus. “Ini masih diselidiki. Dengan terjadinya kecelakaan ini, kami minta jangan sampai ada pengendara yang melawan arus, kalau ketahuan kita tilang,” pungkasnya. (rri/pri)
SITUBONDO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo kemarin (10/02) mendapat tamu istimewa. Mereka adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Kabupaten Situbondo, Syaifullah; Komandan Kodim (Dandim) 0823, Letkol Arm. Soegeng Riyadi, dan Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo. Ketiganya datang secara mendadak tanpa ada pemeberitahuan sebelumnya. Mereka datang untuk menanyakan persiapan KPU untuk pelaksanaan pilkada. Terutama yang berkaitan masalah keamanan. ”Sejauh mana pengamanan yang dibutuhkan,” kata Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Joedo Fadjar Riawan. Di hadapan ketiga tamu tersebut, Joedo juga menyampaikan teknis dari setiap tahapan Pilkada. Seperti teknis kampanye, teknis pencalonan, dan lain sebagainya. Dengan begitu, itu akan memudahkan koordinasi dengan kepolisian maupun TNI. KPU akan menginformasikan setiap perubahan tahapan. Itu juga tidak hanya dilakukan kepada bagian pengamanan saja. ”Memang setiap aturan itu harus di share ke publik,” imbuh pria asal Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan itu. Sementara itu, Dandim Soegeng Riyadi mengatakan, kedatangan kunjungan ke kantor yang beralamat di Jalan Cenderawasih itu dalam rangka membuka komunikasi dengan KPU. “Kelancaran tahapan
Rabu 11 Februari 2015
HABIBUL ADNAN/JPRS
KOMUNIKASI: Komisoner KPU menerima kunjungan Sekda, Dandim, dan Kapolres kemarin di kantor KPU Situbondo.
Pilkada sangat ditentukan dari pengamanan yang dilakukan. Oleh sebab itulah, komunikasi dengan KPU selaku penyelenggara harus dilakukakan,” terangnya. Dandi, mengatakan, kepolisian maupun TNI sudah memiliki bayangan cara pengamanan. Termasuk penempa-
tan anggota kepolisian maun TNI. ”Berapa personel yang dikerahkan sudah ada bayangan,” ujarnya Sebelumnya, KPU juga pernah mengunjungi Kodim maupun Malpores. Kunjungan tersebut dilakukan beberapa waktu yang lalu. (bib/pri)
Dana di APBD Rp 600 Juta n KOMPAK... Sambungan dari Hal 27
Kami harap ke depan, kepedulian semacam ini bisa tetap terjaga,” kata Zainul. Dijelaskan, relokasi untuk rumah warga di Desa Taman, kondisinya tidak sama dengan yang ada di Desa Mojodungkul, Kecamatan Suboh. Di Desa Taman jumlah rumah yang direlokasi hanya ada enam rumah. Sementara di Desa Mojodungkul yang lahannya retak dan amblas setahun yang lalu, ada sebanyak 298 kepala keluarga. Selain itu, keenam rumah di Desa Taman kondisinya juga sudah hancur. “Jadi bedanya, relokasi enam rumah di Dusun Taman cukup dengan bantuan tanggap bencana serta sumbangan dari relawan. Sedangkan untuk Mojodungkul harus menggunakan anggaran yang besar,” terangnya. Data yang diperoleh wartawan koran ini, untuk relokasi enam rumah warga di Desa Taman, hanya membutuhkan lahan sekitar seribu meter per-
Stok di Gudang Mencapai 1.357 Ton n TEMUKAN... Sambungan dari Hal 27
NUR HARIRIR/JPRS
SOSIAL: Personel TNI, Kepolisian, BPBD dan warga memasang batu pondasi untuk relokasi warga.
segi. Sementara untuk warga Desa Mojodungkul, membutuhkan lahan sekitar tiga hektar.
Sementara ini, dana yang dianggarkan di APBD Situbondo masih sekitar Rp 600 juta. Dana
sebesar itu disebut-sebut hanya mampu membeli setengah lahan yang dibutuhkan. (rri/pri)
Sesama Nelayan Seharusnya Akur n BENTROK... Sambungan dari Hal 27
“Setelah meminta keterangan dari para korban, aparat langsung melakukan pencarian terhadap kapal gardan yang terlibat bentrok,” katanya. Selain tiu, polisi beserta se-
jumlah TNI AL dan Dinas Kelautan dan Perikanan langsung menuju ke Panarukan. Langklah aparat ini dilakukan karena di Panarukan dikenal dengan banyaknya kapal gardan. “Ini untuk mengantisipasi agar bentrokan tidak membesar, aparat berserta instansi terkait
langsung melakukan mediasi dengan nelayan gardan di Panarukan,” kata Wahyudi. Mantan Kapolsek Mangaran itu berharap, insiden bentrokan antar nelayan tidak terulang lagi. Sebab, terjadinya bentrokan tidak akan menguntungkan pihak mana pun.
“Sesama nelayan jangan bertengkar, kami himbau agar kejadian ini tidak terjadi lagi,” pungkas Wahyudi, sambil menyebut bahwa kasus bentrokan antara nelayan perahu payangan dan nelayan kapal gardan masih dalam penyelidikan pihaknya. (rri/pri)
Yang Ingin Baca Bisa Photo Copy n TERINSPIRASI... Misalnya saja pada saat sekolah, Khairul paling tidak suka menulis. Apa lagi merangkai kata-kata. ”Pada saat ulangan dulu saya nyontek. Kemampuang mengarang itu tidak saya miliki,” ceritanya.
Akan tetapi seiring perjalanan waktu, tiba-tiba saja Khairul terinspirasi menjadi seorang penulis. Itu terjadi pada tahun 1996. Ketika dirinya sudah lulus SMA. Waktu itu, dia membaca salah satu surah yang ada dalam AlQur’an. Yaitu Surat Al-Qalam. Dalam surah tersebut lebih ba-
SITUBONDO
BANYUWANGI
TANAH
STNK
JUAL 1 lhn.tanah, sdh pagar keliling. LT.650.P.Pagar 180. Tinggo 3m lokasi pantai Pathek gumok Situbondo. cocok villa&pembenihan udang Hub.082315151405
Hlg STNK P9328VB an Yang Suharsono Dsn. krajan rt02/01 Rogojampi BWI
Sambungan dari Hal 27
nyak menjelaskan budi pekerti Nabi Muhammad SAW. ”Tiba-tiba saja saya ingin menulis keteladanan Nabi,” imbuhnya. Waktu itulah, dia terus menulis. Beberapa kisah keteladanan terus terbit hingga sekarang. Inspirasinya pun terus mengalir. Saat ini, sudah ada 40 buku yang terbit dengan judul yang berbeda. Jumlah tersebut tidak termasuk karyanya yang tergerus banjir pada tahun 2002 lalu. ”Belasan buku yang tergerus banjir bandang,” ujar lelaki yang hobi melukis itu. Alasan lain mengapa Khiarul
lebih senang menulis menggunakan tangan karena dia tidak memiliki keahlian dalam menggunkan komputer. ”Hingga saat ini saya tidak bisa ngetik di komputer,” tambahnya. Bagi Khairul, keinginan untuk menerbitkan karya-karyanya pada penerbit sangat tinggi. Sebab, dia sangat berharap karya-karyanya bisa dibaca banyak orang. Untuk saat ini, bagi yang ingin membaca buku Khairul bisa photo copy sendiri. ”Sudah ada yang baca. Tapi di-photo copy sendiri,” pungkasnya. (pri)
Ada dua gudang yang disidak. Yaitu gudang pupuk di Desa Kalibagor, Kecamatan Situbondo dan gudang pupuk di Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa. Kepala Disperta, Agus Fauzi mengatakan, sidak kali ini berkaitan dengan peningkatkan swasembada pangan di Kabupaten Situbondo. Sebab, hal itu berkaitan dengan masalah pupuk. Dia menambahkan, pihaknya belum menemukan adanya penyelewengan maupun adanya pupuk yang bermasalah. ”Hanya menemukan kondisi pupuk yang terbuka dan berat pupuk berkurang,” ujarnya Meski begitu, pengawasan
akan terus dilakukan. Itu dilakukan agar pupuk yang sampai ke petani tidak ada masalah apapun. Agus meminta kepada komisi pendistribusian pengawasan pupuk (KP3) agar lebih sering turun ke lapangan. Terutama di setiap gudang pupuk. ”Supaya bisa kita pastikan tidak ada penyimpangan dalam pendistribusian,” ujarnya Terkait dengan adanya pupuk yang terbuka dan memiliki berat yang kurang, Dahlan selaku kepala gudang pupuk Desa Kalibagor mengatakan, pihaknya akan memisahkan dengan pupuk yang lain. ”Dan selanjutnya akan dikoordinasikan ke pabrik,” ujar Dahlan. Dia menambahkan, pengiriman pupuk dari pabrik te-
rus meningkat. Setiap harinya stok pupuk yang ada di gudang mencapai 1.357 ton. Sejauh ini, gudang hanya melayani pembongkaran dan pemuatan pupuk yang akan disalurkan ke tingkat distibutor. Sedangkan untuk pengawasannya itu tanggungjawab asisten pengawas gudang. Asisten inilah yang akan mengawasi pendistribusian hingga ke distributor. Mereka akan mengawasi pendistribusian dua kali dalam satu minggu. Yakni pada Hari Senin dan Hari Kamis. Saat disinggung adanya kemungkinan praktek kecurangan, Arief menegaskan pihaknya sudah memberikan teguran kepada disitributor. (bib/pri)
Korban Sebelumnya Rugi Rp 10 Juta n DILAPORKAN... Sambungan dari Hal 27
Terbukti Sumartini, 54, korban Agus lainnya, melapor ke Polres Situbondo Senin (09/02), lalu. Kepada polisi, Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tinggal di Perumahan Paowan, Kecamatan Panarukan itu juga mengaku menjadi korban penipuan berkedok investasi online yang dijalankan Agus. Dalam laporannya, korban mengaku telah ditipu oleh Agus sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 29 juta lebih. Itu terjadi setelah dirinya menginvestasikan uangnya kepada pelaku. Saat itu, korban diiming-imingi oleh Agus untuk mengikuti program investasi Sukses Kaya Bersama (SKB). Dalam program SKB online ini, Agus menjanjikan kepada korban bahwa uang yang diinvestasikan akan mendapat keuntungan hingga seratus per-
sen. Tak hanya itu, uang milik korban juga dijanjikan akan bertambah 100 persen dalam waktu dua minggu. Karena tergiur dengan janji manis dari bisnis investasi online, korban akhirnya mendatangi mesin ATM Bank Mandiri Situbondo. Korban kemudian mentransferkan uang sebesar Rp 29.700.000 kepada rekening terlapor. Sayang, meski uang milik korban sudah dikirim, tetapi uangnya tidak juga bertambah 100 persen sebagaimana janji terlapor. Dari situlah, korban akhirnya melapor kepada polisi. “Korban yang satu ini mengaku rugi Rp 29 juta lebih. Jadi kita akan mintai keterangan lagi,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo. Wahyudi menyebut, orang yang dilaporkan oleh Sumartini memang sudah ditangkap polisi. Meski demikian, pihaknya juga tetap mela-
kukan penyelidikan guna mengungkap modus penipuan yang pasti.“Terlapor sudah ditangkap karena sebelumnya sudah dilaporkan oleh korban lain. Dengan adanya laporan baru ini, kami akan memintai keterangan saksi-saksi termasuk terlapor,,” imbuhnya. Diberitakan beberapa waktu lalu, tim Resmob Polres Situbondo berhasil menangkap Agus Hermanto di rumahnya, di Dusun Jatian, Desa Sumberanyar, Maesan, Bondowoso. Agus ditangkap beserta barang buktinya yang terdiri dari laptop, modem, empat buah Kartu ATM dan sejumlah buku catatan. Agus ini ditangkap karena menipu Mohammad Munir, warga Kelurahan Dawuhan, Kota Situbondo, hingga mengalami kerugian Rp 10 juta. (rri/pri)
RADAR SITUBONDO
AFRICA VAN JAVA Ditabrak Motor Akibat Melawan Kunjungi KPU untuk Membuka Komunikasi 28
Jawa Pos
PANJI –Berkendaraan melawan arus lalu lintas bisa menjadi pemicu kecelakaan. Itu kemarin (10/02) terjadi di pertigaan jalan Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji. Gara-gara nyelonong melawan arus, sebuah sepeda motor dihantam sepeda motor lainnya. Kecelakaan yang terjadi di jalan Pemuda ini, terjadi ketika kondisi lalu lintas sedang padat kendaraan. Tidak disangka, jalan yang hanya memiliki satu arah dari timur ke barat tersebut, dilawan oleh Ilyas Gazali, pengendara sepeda motor Yamaha Vixion Nopol P 4986 EY. Pria 19 tahun asal Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa tersebut, melaju dengan melawan arus dari barat ke timur. Ketika dirinya hampir sampai di pertigaan dekat pertokoan New Delhi, diduga takut dengan aparat kepolisian yang sedang berjaga di timur pertigaan. Pria ini kemudian menepi di selatan jalan. Anehnya, setelah berhenti sebentar, Ilyas langsung tancap gas untuk menyeberang jalan ke arah utara. Ilyas diduga kurang hati-hati meski dirinya melawan arus. Akibat ulahnya itu, kendaraan Ilyas langsung dihantam sepeda motor Honda Vario Nopol N 4338 UI, yang dikemudikan Chairul Fadli, Desa Olean, Kota Situbondo. kedua kendaraan dan kedua korban pun
NUR HARIRI/JPRS
DIEVAKUASI: Choirul Fadli dimasukkan ke dalam mobil polisi untuk dibawa ke rumah sakit setelah mengalami kecelakaan.
langsung terkapar di pertigaan jalan Raya Argopuro. Pengamatan wartawan koran ini, sepeda motor Ilyas tidak terlalu rusak parah. Bahkan kondisi Ilyas hanya shock dan tidak mengalami luka-luka. Sementara sang penabrak yang datang dari timur, kondisinya terluka cukup serius di bagian pungung dan kepalanya. Selain itu, kondisi sepeda motor Vario milik korban rusak berat di bagian depan. Kecelakaan antara sepeda motor vs sepeda motor ini kemudian dikerumuni oleh puluhan warga. Mereka berusaha menolong korban dengan cara membawa mereka dari jalan raya ke trotoar. Selang beberapa saat kemudian, petugas unit Laka Lantas langsung menge-
vakuasi korban ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi menyebutkan, pihaknya masih menyelidiki kasus kecelakaan tersebut. “Masih diselidiki. Sementara untuk korban yang dibawa ke rumah sakit hanya satu orang. Karena pengendara yang melawan arus tidak terluka,” katanya kemarin (10/2). Wahyudi menambahkan, kecelakaan lalu lintas tersebut memang diduga kuat karena dipicu pengendara sepeda motor yang melawan arus. “Ini masih diselidiki. Dengan terjadinya kecelakaan ini, kami minta jangan sampai ada pengendara yang melawan arus, kalau ketahuan kita tilang,” pungkasnya. (rri/pri)
SITUBONDO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo kemarin (10/02) mendapat tamu istimewa. Mereka adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Kabupaten Situbondo, Syaifullah; Komandan Kodim (Dandim) 0823, Letkol Arm. Soegeng Riyadi, dan Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo. Ketiganya datang secara mendadak tanpa ada pemeberitahuan sebelumnya. Mereka datang untuk menanyakan persiapan KPU untuk pelaksanaan pilkada. Terutama yang berkaitan masalah keamanan. ”Sejauh mana pengamanan yang dibutuhkan,” kata Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Joedo Fadjar Riawan. Di hadapan ketiga tamu tersebut, Joedo juga menyampaikan teknis dari setiap tahapan Pilkada. Seperti teknis kampanye, teknis pencalonan, dan lain sebagainya. Dengan begitu, itu akan memudahkan koordinasi dengan kepolisian maupun TNI. KPU akan menginformasikan setiap perubahan tahapan. Itu juga tidak hanya dilakukan kepada bagian pengamanan saja. ”Memang setiap aturan itu harus di share ke publik,” imbuh pria asal Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan itu. Sementara itu, Dandim Soegeng Riyadi mengatakan, kedatangan kunjungan ke kantor yang beralamat di Jalan Cenderawasih itu dalam rangka membuka komunikasi dengan KPU. “Kelancaran tahapan
Rabu 11 Februari 2015
HABIBUL ADNAN/JPRS
KOMUNIKASI: Komisoner KPU menerima kunjungan Sekda, Dandim, dan Kapolres kemarin di kantor KPU Situbondo.
Pilkada sangat ditentukan dari pengamanan yang dilakukan. Oleh sebab itulah, komunikasi dengan KPU selaku penyelenggara harus dilakukakan,” terangnya. Dandi, mengatakan, kepolisian maupun TNI sudah memiliki bayangan cara pengamanan. Termasuk penempa-
tan anggota kepolisian maun TNI. ”Berapa personel yang dikerahkan sudah ada bayangan,” ujarnya Sebelumnya, KPU juga pernah mengunjungi Kodim maupun Malpores. Kunjungan tersebut dilakukan beberapa waktu yang lalu. (bib/pri)
Dana di APBD Rp 600 Juta n KOMPAK... Sambungan dari Hal 27
Kami harap ke depan, kepedulian semacam ini bisa tetap terjaga,” kata Zainul. Dijelaskan, relokasi untuk rumah warga di Desa Taman, kondisinya tidak sama dengan yang ada di Desa Mojodungkul, Kecamatan Suboh. Di Desa Taman jumlah rumah yang direlokasi hanya ada enam rumah. Sementara di Desa Mojodungkul yang lahannya retak dan amblas setahun yang lalu, ada sebanyak 298 kepala keluarga. Selain itu, keenam rumah di Desa Taman kondisinya juga sudah hancur. “Jadi bedanya, relokasi enam rumah di Dusun Taman cukup dengan bantuan tanggap bencana serta sumbangan dari relawan. Sedangkan untuk Mojodungkul harus menggunakan anggaran yang besar,” terangnya. Data yang diperoleh wartawan koran ini, untuk relokasi enam rumah warga di Desa Taman, hanya membutuhkan lahan sekitar seribu meter per-
Stok di Gudang Mencapai 1.357 Ton n TEMUKAN... Sambungan dari Hal 27
NUR HARIRIR/JPRS
SOSIAL: Personel TNI, Kepolisian, BPBD dan warga memasang batu pondasi untuk relokasi warga.
segi. Sementara untuk warga Desa Mojodungkul, membutuhkan lahan sekitar tiga hektar.
Sementara ini, dana yang dianggarkan di APBD Situbondo masih sekitar Rp 600 juta. Dana
sebesar itu disebut-sebut hanya mampu membeli setengah lahan yang dibutuhkan. (rri/pri)
Sesama Nelayan Seharusnya Akur n BENTROK... Sambungan dari Hal 27
“Setelah meminta keterangan dari para korban, aparat langsung melakukan pencarian terhadap kapal gardan yang terlibat bentrok,” katanya. Selain tiu, polisi beserta se-
jumlah TNI AL dan Dinas Kelautan dan Perikanan langsung menuju ke Panarukan. Langklah aparat ini dilakukan karena di Panarukan dikenal dengan banyaknya kapal gardan. “Ini untuk mengantisipasi agar bentrokan tidak membesar, aparat berserta instansi terkait
langsung melakukan mediasi dengan nelayan gardan di Panarukan,” kata Wahyudi. Mantan Kapolsek Mangaran itu berharap, insiden bentrokan antar nelayan tidak terulang lagi. Sebab, terjadinya bentrokan tidak akan menguntungkan pihak mana pun.
“Sesama nelayan jangan bertengkar, kami himbau agar kejadian ini tidak terjadi lagi,” pungkas Wahyudi, sambil menyebut bahwa kasus bentrokan antara nelayan perahu payangan dan nelayan kapal gardan masih dalam penyelidikan pihaknya. (rri/pri)
Yang Ingin Baca Bisa Photo Copy n TERINSPIRASI... Misalnya saja pada saat sekolah, Khairul paling tidak suka menulis. Apa lagi merangkai kata-kata. ”Pada saat ulangan dulu saya nyontek. Kemampuang mengarang itu tidak saya miliki,” ceritanya.
Akan tetapi seiring perjalanan waktu, tiba-tiba saja Khairul terinspirasi menjadi seorang penulis. Itu terjadi pada tahun 1996. Ketika dirinya sudah lulus SMA. Waktu itu, dia membaca salah satu surah yang ada dalam AlQur’an. Yaitu Surat Al-Qalam. Dalam surah tersebut lebih ba-
SITUBONDO
BANYUWANGI
TANAH
STNK
JUAL 1 lhn.tanah, sdh pagar keliling. LT.650.P.Pagar 180. Tinggo 3m lokasi pantai Pathek gumok Situbondo. cocok villa&pembenihan udang Hub.082315151405
Hlg STNK P9328VB an Yang Suharsono Dsn. krajan rt02/01 Rogojampi BWI
Sambungan dari Hal 27
nyak menjelaskan budi pekerti Nabi Muhammad SAW. ”Tiba-tiba saja saya ingin menulis keteladanan Nabi,” imbuhnya. Waktu itulah, dia terus menulis. Beberapa kisah keteladanan terus terbit hingga sekarang. Inspirasinya pun terus mengalir. Saat ini, sudah ada 40 buku yang terbit dengan judul yang berbeda. Jumlah tersebut tidak termasuk karyanya yang tergerus banjir pada tahun 2002 lalu. ”Belasan buku yang tergerus banjir bandang,” ujar lelaki yang hobi melukis itu. Alasan lain mengapa Khiarul
lebih senang menulis menggunakan tangan karena dia tidak memiliki keahlian dalam menggunkan komputer. ”Hingga saat ini saya tidak bisa ngetik di komputer,” tambahnya. Bagi Khairul, keinginan untuk menerbitkan karya-karyanya pada penerbit sangat tinggi. Sebab, dia sangat berharap karya-karyanya bisa dibaca banyak orang. Untuk saat ini, bagi yang ingin membaca buku Khairul bisa photo copy sendiri. ”Sudah ada yang baca. Tapi di-photo copy sendiri,” pungkasnya. (pri)
Ada dua gudang yang disidak. Yaitu gudang pupuk di Desa Kalibagor, Kecamatan Situbondo dan gudang pupuk di Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa. Kepala Disperta, Agus Fauzi mengatakan, sidak kali ini berkaitan dengan peningkatkan swasembada pangan di Kabupaten Situbondo. Sebab, hal itu berkaitan dengan masalah pupuk. Dia menambahkan, pihaknya belum menemukan adanya penyelewengan maupun adanya pupuk yang bermasalah. ”Hanya menemukan kondisi pupuk yang terbuka dan berat pupuk berkurang,” ujarnya Meski begitu, pengawasan
akan terus dilakukan. Itu dilakukan agar pupuk yang sampai ke petani tidak ada masalah apapun. Agus meminta kepada komisi pendistribusian pengawasan pupuk (KP3) agar lebih sering turun ke lapangan. Terutama di setiap gudang pupuk. ”Supaya bisa kita pastikan tidak ada penyimpangan dalam pendistribusian,” ujarnya Terkait dengan adanya pupuk yang terbuka dan memiliki berat yang kurang, Dahlan selaku kepala gudang pupuk Desa Kalibagor mengatakan, pihaknya akan memisahkan dengan pupuk yang lain. ”Dan selanjutnya akan dikoordinasikan ke pabrik,” ujar Dahlan. Dia menambahkan, pengiriman pupuk dari pabrik te-
rus meningkat. Setiap harinya stok pupuk yang ada di gudang mencapai 1.357 ton. Sejauh ini, gudang hanya melayani pembongkaran dan pemuatan pupuk yang akan disalurkan ke tingkat distibutor. Sedangkan untuk pengawasannya itu tanggungjawab asisten pengawas gudang. Asisten inilah yang akan mengawasi pendistribusian hingga ke distributor. Mereka akan mengawasi pendistribusian dua kali dalam satu minggu. Yakni pada Hari Senin dan Hari Kamis. Saat disinggung adanya kemungkinan praktek kecurangan, Arief menegaskan pihaknya sudah memberikan teguran kepada disitributor. (bib/pri)
Korban Sebelumnya Rugi Rp 10 Juta n DILAPORKAN... Sambungan dari Hal 27
Terbukti Sumartini, 54, korban Agus lainnya, melapor ke Polres Situbondo Senin (09/02), lalu. Kepada polisi, Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tinggal di Perumahan Paowan, Kecamatan Panarukan itu juga mengaku menjadi korban penipuan berkedok investasi online yang dijalankan Agus. Dalam laporannya, korban mengaku telah ditipu oleh Agus sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 29 juta lebih. Itu terjadi setelah dirinya menginvestasikan uangnya kepada pelaku. Saat itu, korban diiming-imingi oleh Agus untuk mengikuti program investasi Sukses Kaya Bersama (SKB). Dalam program SKB online ini, Agus menjanjikan kepada korban bahwa uang yang diinvestasikan akan mendapat keuntungan hingga seratus per-
sen. Tak hanya itu, uang milik korban juga dijanjikan akan bertambah 100 persen dalam waktu dua minggu. Karena tergiur dengan janji manis dari bisnis investasi online, korban akhirnya mendatangi mesin ATM Bank Mandiri Situbondo. Korban kemudian mentransferkan uang sebesar Rp 29.700.000 kepada rekening terlapor. Sayang, meski uang milik korban sudah dikirim, tetapi uangnya tidak juga bertambah 100 persen sebagaimana janji terlapor. Dari situlah, korban akhirnya melapor kepada polisi. “Korban yang satu ini mengaku rugi Rp 29 juta lebih. Jadi kita akan mintai keterangan lagi,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo. Wahyudi menyebut, orang yang dilaporkan oleh Sumartini memang sudah ditangkap polisi. Meski demikian, pihaknya juga tetap mela-
kukan penyelidikan guna mengungkap modus penipuan yang pasti.“Terlapor sudah ditangkap karena sebelumnya sudah dilaporkan oleh korban lain. Dengan adanya laporan baru ini, kami akan memintai keterangan saksi-saksi termasuk terlapor,,” imbuhnya. Diberitakan beberapa waktu lalu, tim Resmob Polres Situbondo berhasil menangkap Agus Hermanto di rumahnya, di Dusun Jatian, Desa Sumberanyar, Maesan, Bondowoso. Agus ditangkap beserta barang buktinya yang terdiri dari laptop, modem, empat buah Kartu ATM dan sejumlah buku catatan. Agus ini ditangkap karena menipu Mohammad Munir, warga Kelurahan Dawuhan, Kota Situbondo, hingga mengalami kerugian Rp 10 juta. (rri/pri)
Jawa Pos
Rabu 11 Februari 2015
BERAS IR 64
GULA PASIR
0
MIGOR CURAH
0
9.500
DAGING SAPI
0
9.100
DAGING AYAM BROILER
0
10.800
B A N Y U W A N G I
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
400
200
100
400
200
104.000
28.800
19.800
9.600
8.800
19.200
9.800
Baca 70 Persen...Hal 33
ISTIMEWA
PASAR INTERNASIONAL: Petani sedang menjemur hasil panen kopi kemarin.
Hlg STNK P 4683 VK an Moh. Nahrawi Hajar, Dsn. Karanganyar RT. 1/2, Ds. Bajulmati Hlg STNK P 2167 XM an Surijati, Lingk. Klatakan RT. 1/4, Klatak, Kalipuro
BAWANG PUTIH
0
0
15.600
12.900
FASILITAS WISATA: Salah seorang karyawan hotel berbintang di Banyuwangi menata kamar untuk menyambut kedatangan tamu.
Tersedia 3.000 Kamar Hotel Bintang BANYUWANGI - Pada tahun 2015 ini jumlah kamar hotel bintang di Banyuwangi bertambah menjadi tiga ribu. Angka itu naik sekitar 600 kamar dari tahun 2014 yang hanya tersedia sekitar 2.400 kamar. Bertambahnya jumlah kamar itu disampaikan Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Muhammad Yanuar Bramuda. Jumlah tiga ribu kamar hotel itu sudah termasuk home stay. Tambahan kamar hotel berbintang itu, kata Bram, sangat mendukung pengembangan wisata Banyuwangi yang dilakukan pemerintah daerah. “Saya sangat optimistis, tahun ini
Hlg STNK P 2806 ZG an Siswanto Prihartono, Dsn. Krajan RT.1/9, ds. Ketapang
okupansi hotel akan meningkat. Biasanya pada Februari hunian hotel sepi. Tapi, mulai tahun ini pada Februari hunian hotel akan tinggi seiring rangkaian kegiatan Banyuwangi Festival 2015,” katanya. Apalagi, pada tahun 2015 ini, lanjut Bram, Banyuwangi akan menjadi tuan rumah bagi beberapa kegiatan tingkat provinsi, seperti Porprov, MTQ, dan HUT Satpol PP. Pihaknya berharap di Banyuwangi terus tumbuh hotel bintang seiring meningkatnya kunjungan wisata. Termasuk resort-resort yang bangunannya semi permanen. Pemkab Banyuwangi saat ini sedang
mendorong beberapa investor untuk membangun hotel bintang baru Banyuwangi. Selain mendorong investor baru, pemerintah juga mendorong pemilik hotel melati menaikkan kelas menjadi hotel berbintang. “Maksimal tahun ini akan dibangun resort di beberapa lokasi wisata, di antaranya di Pantai Mustika dan areal Grand Watu Dodol. Arsitek terkenal Andra Matin langsung turun sebagai konsultan untuk mendesain bangunan berkonsep ecotourism. Sementara untuk home stay tetap akan kami biarkan tumbuh agar ekonomi kreatif masyarakat pun terus tumbuh,” tambah Bram. (c1/afi)
GALIH COKRO/RABA
■ Jika Pemerintah Jadi Menghapus PBB dan BPHTB
Hlg BPKB P 3086 XU an Mansur, Dsn. Sepanjang Kulon RT. 2/6 Sepanjang, Glenmore
STNK
BAWANG MERAH
Rp 46 M Terancam Melayang
70 Persen Kopi Robusta untuk Ekspor BANYUWANGI - Produksi kopi Banyuwangi jenis robusta meningkat cukup signifikan. Tahun 2014 produksi kopi robusta naik menjadi 7.992 ton dari tahun sebelumnya yang hanya 7.815 ton. Peningkatkan produksi kopi robutsa meningkat sejak tahun 2012. Pada tahun 2012 tercatat 6.995 ton dan tahun 2013 naik menjadi 7.815 ton. Luas kebun kopi tercatat sekitar 8.298 hektare yang tersebar di delapan kecamatan, yakni Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Licin, Glagah, Songgon, Glenmore, Kalibaru, dan Pesanggaran. Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Perhutanan dan Perkebunan (Dispertahutbun), Mohammad Khoiri mengatakan, sebagian besar hasil produksi kopi robusta terserap pasar internasional. Sementara yang terserap pasar lokal hanya sekitar 30 persen. “Sekitar 70 persen produksi kopi kita diekspor untuk memenuhi kebutuhan pasar Internasional,” ungkap Khoiri. Walau sudah menyuplai kebutuhan pasar internasional, tapi kopi Banyuwangi belum bisa memasok langsung ke pasar. Ekspor kopi Banyuwangi ke Singapura melalui Dampit, Malang. Selama ini produksi kopi dari Jawa Timur diekspor ke Singapura melalui satu pintu, yakni Dampit. Khoiri mengatakan, kopi Banyuwangi tidak takut bersaing dengan wilayah lain, seperti Probolinggo, Malang, dan sekitarnya. Hasil survei yang dilakukan Pemkab Banyuwangi, permintaan atas kopi Banyuwangi lebih tinggi daripada wilayah lain. Produksi kopi hasil perkebunan di sekitar lereng Gunung Raung memiliki kualitas rasa lebih nikmat dibanding wilayah lain. “Perkebunan yang terletak di sekitar Gunung Raung, seperti Banyuwangi, Jember, dan Situbondo, memiliki kualitas rasa yang lebih nikmat,” ujarnya. Meski memiliki keunggulan tersendiri, Khoiri mengaku belum berani memastikan bahwa kopi Banyuwangi bisa bersaing dengan negara lain saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Saat ini Vietnam dan India merupakan pesaing berat kopi Banyuwangi. Dari jumlah produksi, potensi panen kopi Banyuwangi tidak jauh berbeda dengan kedua Negara tersebut. “Kalau dinilai dari kualitas, kita memang kalah. Tetapi, bukan berarti kita tidak bisa mengejar,” katanya ■
CABAI BIASA
200
PERTANIAN
BANYUWANGI
29
EKONOMI BISNIS R A D A R
BANYUWANGI - Wacana penghapusan pajak bumi dan bangunan (PBB) dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) yang digagas Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, Fery Mursidan Baldan, mengancam penerimaan pendapat asli daerah (PAD). Jika rencana itu diterapkan, Banyuwangi akan kehilangan sumber PAD sekitar Rp 46 miliar. Selama ini Pemkab Banyuwangi sudah menikmati sumber PAD dari PBB dan BPHTB. Pada APBD 2014 lalu setoran PBB mencapai Rp 26,5 miliar, dan penerimaan BPHTB senilai Rp 19,5 miliar. “Jika dikalkulasi, daerah akan kehilangan pendapatan sekitar Rp 46 miliar, atau sekitar 20 persen dari total keseluruhan PAD,” ungkap Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Soedirman, melalui Kepala Bidang PBB dan PBHTB, Gani Fianto. Gani mengatakan, jika dilihat dari persentase, nilainya cukup kecil, yakni hanya 20 persen. Namun, hilangannya potensi pendapatan 20 persen itu akan berdampak pada kestabilan pembangunan. “Pendapatan pajak itu juga untuk kita sendiri, untuk pembangunan terutama. Jika kehilangan sampai 20 persen, maka akan berpengaruh terhadap target penerimaan PAD,” ungkap Gani. Oleh karena itu, Gani mengaku tidak sepakat dengan rencana penghapusan PBB, NJOP, dan BPHTB, itu. Selama ini Dispenda kerja keras menggali potensi pajak di sektor PBB dan BPHTB cukup sulit. “Meningkatkan target setiap tahun kita sulit. Kalau benar dihapus, seperti sia-sia usaha pemerintah daerah,” tambahnya lagi. Dispenda cukup gembira realisasi PBB tahun ini melebihi target, demikian pula BPHTB. Tahun 2014 target penerimaan PBB senilai Rp 21 mili-
ar, dan terealisasi 26,5 miliar. Realisasi pendapatan BPHTB Rp 19,5 miliar. Targetnya hanya Rp 9 miliar. Tahun 2015 ini Dispenda meningkatkan target pendapatan dari dua sektor pajak tersebut. Sektor PBB ditargetkan Rp 22,5 miliar dan BPHTB ditarget Rp 13 miliar. Gani menyebutkan, Banyuwangi memiliki 800 ribu wajib pajak bumi dan bangunan (WP) dengan nilai potensi Rp 30 miliar. Selama ini penerimaan PBB tidak pernah sesuai potensi. Pemkab Banyuwangi masih menunggu kepastian penerapan kebijakan itu karena Kementerian Agraria dan Tata Ruang masih berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, sehingga kebijakan itu belum final. “Sekali lagi kami tidak setuju. Tapi kita wait and see saja,” pungkasnya. (cin/c1/afi)
CHIEN JULIEN/RABA
Sekali lagi kami tidak setuju. Tapi kita wait and see saja,” GANI FIANTO Kabid PBB dan BPHTB Dispenda
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Perum Permata Giri
Toyota Rush
Suzuki Ertiga
All New Avanza
Kijang Innova
Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP
Dijual Toyota Rush Manual, TRD, LTD Putih 2013 KM Sedikit Rp. 197,5 Juta Nego, Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082285662524
SUZUKI JATIM Ertiga DP 30 Jt, Karimun Wagon DP 25 Jt, Carry Pick Up DP 10 Jt, Splash DP 30 Jt. Info 081234017156
DIJUAL All New Avanza/LGX tahun 013/04/02 PMK htm/abu-abu hrg 146/110/105 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Innova tahun 011/06 PMK slor/bsn slv/bru hrg 187,5/143,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Hoda CRV ‘03
All New Xenia
Grand Livina/Evalia
Hlg STNK P 4717 YA an Suhartono, Dsn. Sumber Gondo RT. 8/3, Ds. Tulungrejo
Hlg STNK P 4023 YY an Mariyat, Spd Jl. Andalas RT. 8/3, Singotrunan Hlg STNK P 5253 ZJ an Achmad Taufik, Jl. Citarum 61 Banyuwangi Hlg STNK P 6444 XI an Feri Susanto, Jl. Airlangga No. 68 RT. 1/2, Kebalenan
BANYUWANGI Jl. Tunggul Ametung
Hlg STNK P 6562 YF an Rosita, Jl. Ikan Wijinongko Blok M17, Bwi Hlg STNK P 4761 VB an Chairomy Shefri, Jl. Mangga H 26 RW. 03/07, Ds. Kalirejo Hlg STNK P 2689 XN an Sugiono, Dsn. Karangrejo RT. 1/3, Glenmore Hlg BPKB P 2689 XN an Sugiono, Dsn. Karangrejo RT. 1/3, Glenmore
Nissan Grand Livina Dijual Rumah Jl. Tunggul Ametung gg IV (notog), SHM LT 200M2,LB 125M2,RT, RM, RK, Dpr, 2KM, 5 KT, Garasi Full Jati Berminat Hub: 082140326633
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN
• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000
Dijual Barang Langka Kijang Diesel Pick Up 2004 Hitam Istmewa,PS,VR,PW No. L Harga 90 Jt Nego Hub 081336666171
Djl Nissan Grand Livina XV 2014 (tangan I) Silver 5000 KM Hub. 087857210009 DIJUALErtiga/Estilo/Karimun tahun 013/011/10 PMK pth/htm hrg 146/90/85 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
JURNAL ILMIAH Cetak jurnal ilimiah ber-ISSN untuk kenaikan pangkat guru. Berminat hubungi 082331575640.
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
Toyota Kijang
BANYUWANGI
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Honda Jazz 09 Djl Honda Jazz Th 2009 RS, Warna Abu Tua Masih Standard, Barang Bagus Harga Rp. 162 Juta Nego, Jalan Kampar No. 9 Bwi Hub: 081336581680
DIJUAL All New Xenia tahun 013/010/06 PMK slv/htm hrg 136/102/81 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
NISSAN DATSUN GO
READY stok Datsun GO. Hanya di Datsun BWI. Angsuran hanya Rp 60 ribuan/hari. Hubungi Anam 082234831582
DIJUAL Grand livina/evalia tahun 013/011 PMK pth hrg 143,5/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Suzuki Ertiga
Nissan New Evalia NISSAN BWI promo Evalia, ready stok. Angsuran hanya Rp 100 ribua per hari. Hubungi Indra 085238484999
DIJUALErtiga/Estilo/Karimun tahun 013/011/10 PMK pth/htm hrg 146/90/85 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Mobil anda belum laku?
Hubungi: 0333-412224
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan ma kin marak nya aksi peni puan yang meman faat kan iklan jitu di Koran Radar Banyu wa ngi kami himbau kepada masya rakat teru ta ma pema sang iklan jitu di Radar Ba nyu wangi un tuk was pada dan ber hati-hati. Bila Anda menerima tele pon, SMS dengan mengatas nama kan pe tugas dari Radar Banyu wa ngi maka segera kon fir masi ke Radar Ba nyu wangi (0333) 412224. Ra dar Banyuwa ngi tidak ber tang gung ja wab atas semua transaksi yang ter jadi selain pema sa ngan iklan secara res mi di Radar Banyuwangi.
Nissan New March Ready stok Nissan March. Angsuran hanya Rp 100 ribuan perhari. Hubungi Indah 082231000940
NISSAN DATSUN GO +
DATSUN BWI. Ready stok Datsun, pilihan warna. Hubungi Grace 081330708681; 087854771811
Nissan Juke PROMO menarik, Nissan Juke. Angsuran Rp 160 ribuan/hari. Hubungi Herman 082230556703; 081252570500
NISSAN DATSUN GO +
Sambut Imlek, dptkan promo Datsun. DP Rp 22 jutaan, angsuran Rp 66 ribu/hari. Hubungi Agus 082131822216
Nissan Grand Livina NISSAN Banyuwangi promo All New Grand Livina. Cicilan per hari Rp 120 ribuan. Ready stok. Hubungi Ema 081358956733.
NISSAN DATSUN GO +
Khusus bulan ini, promo Datsun GO +, bisa pilih warna. Hubungi Dayat 08523073119
RABU 11 FEBRUARI TAHUN 2015
HALAMAN 32
Warga Berebut Batu Hitam Halus Mbah Suprat: Ini Ulah Orang, Bukan Genderuwo
PURWOHARJO - Batu yang digunakan genderuwo melempari rumah Misdiyanto, 47, di Dusun Jatimulyo, Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, kini menjadi rebutan warga. Para pengunjung banyak yang mencari batu tersebut dan dibawa pulang. Tidak jelas maksud warga yang memburu batu genderuwo itu. Sejumlah warga menyebut, batu yang digunakan genderuwo melempari rumah Misdiyanto itu dianggap aneh. Apalagi, batunya itu halus dan mengilap. “Ini unik dan antik, makanya saya bawa pulang untuk kenang-kenangan,” cetus Riaman, 49, warga Desa/Kecamatan Tegaldlimo. Akibat banyak warga yang memburu batu itu, keluarga korban bersama aparat kepolisian akhirnya memasang pagar bethek (anyaman bambu) keliling rumah menuju dapur dan menutup akses masuk menuju dapur rumahnya. “Kalau tidak seperti ini, banyak warga yang datang dan mengambil batu yang jatuh untuk dibawa pulang,” cetus Sri Puji Astutik, 43, istri Misdiyanto. Perempuan yang biasa disapa Tutik itu mengaku tidak tahu motif warga berebut batu tersebut. Yang pasti, ulah warga itu telah mengganggu ketenangan keluarganya. “Kalau tidak ditutup bethek, bisa terus-terusan diambil,” katanya. (ddy/c1/abi)
SEMENTARA itu, kabar ada genderuwo yang menyerang rumah warga memantik reaksi sejumlah paranormal. Mbah Suprat, salah satunya. Paranormal asal Dusun Persen, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, itu mendengar kabar itu dari mulut ke mulut. Bahkan, Mabh Suprat juga mendengar bahwa tuan rumah sudah mengundang pemuka agama untuk mengusir genderuwo tersebut. “Tapi saya ditolak oleh pemilik rumah untuk ritual di rumah itu,” katanya. Meski dilarang melakukan ritual, Mbah Suprat mengaku melakukan ritual di belakang rumah yang dikabarkan tempat genderuwo. “Saya mencoba komunikasi dengan roh halus, tapi kok tidak ada siapa-siapa. Genderuwo itu juga tidak ada,” ungkapnya. Jika memang ada roh halus, jelas dia, biasanya akan masuk dengan media manusia untuk sarana komunikasi. Bila ada yang menantang, biasanya roh halus itu akan langsung menyerang. “Menurut saya, ini tidak ada apa-apa. Bukan genderuwo atau roh halus, ini ulah orang yang tidak bertanggung jawab,” cetusnya. (ddy/c1/abi)
Suvenir dari ’’Genderuwo’’ Glagahagung ■ Jenis: batu ■ Warna: hitam mengilap ■ Tekstur: halus ■ Bentuk: cenderung bulat atau oval ■ History Value: Diduga digunakan untuk melempari rumah Misdiyanto di Dusun Jatimulyo, Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
EKO BUDIYONO/JPRG
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
MISTIS: Warga menunjukkan sebiji batu yang digunakan melempari rumah Misdiyanto di Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, kemarin (10/2).
BAGAIMANA INI...
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
RAWAN: Kabel telepon yang lepas dari tiang di Hutan Karetan, Kecamatan Purwoharjo, kemarin (10/2).
Kabel Telepon Rawan Pencurian PURWOHARJO - Kabel telepon milik PT. Telkom di pinggir jalan tengah Hutan Karetan, Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, cukup rentan. Sebab, kabel yang lepas dari tiangnya itu membentang cukup rendah dan mudah dijangkau. Beberapa tahun lalu di sekitar lokasi itu marak pencurian kawat telepon (curwatpon). Biasanya pelaku memotong kabel telepon, lalu membawanya ke tengah hutan. “Sudah lama kabel telepon itu ngelewer,” cetus Slamet, 45, warga sekitar Hutan Karetan. Kabel telepon yang lepas dari tiang hingga nyaris menyentuh tanah itu sangat mudah dijangkau orang, dan tentu rawan terjadi pencurian. “Mungkin itu ulah maling yang belum sempat memotong, karena kabel di lokasi itu sering dicuri,” ungkapnya. Jika kabel telepon tersebut dicuri, jelas dia, masyarakat dirugikan. Sejumlah pengguna jasa layanan komunikasi akan terganggu. “Telkom seharusnya segera memperbaiki itu,” harapnya. (ddy/c1/abi)
Mayat Membusuk di Tengah Hutan
Membaik, Mbok Boamin Diizinkan Rawat Jalan
PURWOHARJO - Warga Dusun Grajagan Pantai dan Dusun Kampung Baru, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, digegerkan dengan penemuan mayat membusuk di tengah hutan jati. Mayat tak dikenal itu tergolek di tepi sungai di areal Petak 85 RPH Curahjati, BKPH Curahjati, KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, Senin sore lalu (9/2). Mayat itu kali pertama ditemukan seorang pencari rumput asal Dusun Grajagan Pantai, Desa Grajagan. Pencari rumput tersebut mencium bau busuk. Penasaran dengan bau mirip bangkai itu, dia menariknya ■
Polisi Segera Periksa bila Kondisinya Sehat GLENMORE - Penyidik Polsek Glenmore masih belum bisa mengorek keterangan Ramdani alias Mbok Boamin alias Mak Irik, 55, hingga kemarin (10/2). Kondisi perempuan yang selamat setelah tragedi pembacokan di Dusun Sumbergondo, RT 9, RW 4, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, itu masih belum pulih. Sebelumnya, Mbok Boamin dirawat di RS Bhakti Husada, Krikilan, setelah dibacok Muhamad
Baca Mayat...Hal 33
Mr X di Hutan Jati Identitas: Belum dikenali Jenis Kelamin: Laki-laki Prediksi umur: lebih 25 Th Tinggi badan: 150 cm Kondisi: Membusuk, nyaris tinggal kerangka, diduga telanjang Lokasi Penemuan: Hutan Jati Petak 85 RPH Curahjati, BKPH Curahjati, KPH Perhutani Banyuwangi Selatan.
SHULHAN HADI, Glenmore UNTUK mencari rumah Muhamad Holil, 37, di Dusun Sumbergondo, RT 7, RW 3, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore,
Baca Membaik...Hal 33
GALIH COKRO/RABA
SHULHAN HADI/JPRG
TKP: Warga berkerumun di halaman rumah Boamin di Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, usai tragedi pembunuhan Jumat lalu (7/2).
Mengalami Depresi setelah Ditinggal Kabur Istri ternyata tidak sulit. Meski rumahnya agak menjorok ke dalam dengan jarak 100 meter dari jalan, tapi banyak warga yang sudah mengenalnya. Rumah Holil bercat putih, termasuk cukup bagus untuk ukuran di kampung. Di rumah yang berdekatan dengan para tetangga itu selama ini Holil tinggal berdua dengan putri tunggalnya yang masih berumur lima tahun. Saat ini rumah Holil ditempati Wagiman, ayah kandung Holil. Itu setelah pelaku pembunuhan dengan korban Boamin, 70, salah satu tetangganya, ditangkap polisi dan diamankan di ruang tahanan polres. “Orangnya ke Banyuwangi semua,” cetus Miari, 78, salah satu tetangga Holil. Miari yang rumahnya berdampingan dengan rumah Holil menyampaikan bahwa tetangganya itu sering berperilaku aneh. Holil sering marah-marah dan mengancam
Holil, 37, salah satu tetangganya, Jumat lalu (6/2). Setelah opname selama tiga hari, pihak rumah sakit mengizinkan nenek tersebut pulang kemarin. “Kita masih menunggu kondisi korban membaik,” cetus Kapolsek Glenmore, AKP Jodana Gunadi. Mbok Boamin sebenarnya juga dibantai oleh Holil. Namun, korban selamat. Nemun demikian, dia mengalami luka serius di kepala, dagu, dan bibir bagian bawah. Warga langsung melarikan nenek tersebut ke RS Bakti Husada untuk menjalani perawatan ■
TRAGIS: Petugas memasukkan jenazah korban ke lemari pendingin ruang IKK RSUD Blambangan kemarin (10/2).
Muhamad Holil, Si Jagal Glenmore Tersangka Pembantaian Pasutri
Muhamad Holil, 37, warga Dusun Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, bikin heboh warga Bumi Blambangan. Dia diduga membantai pasangan suami istri (pasutri) Boamin, 70, alias Ramdani dan Mbok Boamin alias Mak Irik, 55, yang juga tetangganya sendiri. Bagaimana sebenarnya sosok Holil?
PEMBATAS: Petugas memasang garis polisi di rumah Misdianto di Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi Senin malam lalu (9/2).
FOTO-FOTO: SHULHAN HADI/JPRG
TRAGEDI: Muhamad Holil. Sumur musala tempat yang pernah digunakan percobaan bunuh diri oleh Holil (foto kanan).
akan melukai saudaranya. “Saya pernah menegur Holil, tapi dia malah akan membunuh saya,” katanya. Warga memang menyayangkan peristiwa tragis pada Jumat (6/2) itu ■ Baca Mengalami...Hal 33
SAMBUNGAN
Jawa Pos
Rabu 11 Februari 2015
BLAMBANGAN RAYA
33
Puluhan Ekor Anjing Mati Mendadak BANGOREJO - Puluhan anjing peliharaan warga di Kecamatan Bangorejo dan Pesanggaran sepekan terakhir banyak yang mati mendadak. Anjing itu mati seperti ayam terkena virus flu burung. Anjing yang mati mendadak itu awalnya terjadi di Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo.
Kemudian, menyebar hingga wilayah Kecamatan Pesanggaran. “Tiga hari tiga anjing milik saya mati,” cetus Eko Prasetyo, 32, warga Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo. Menurut Eko, tiga anjing itu mati cukup aneh dan misterius karena mendadak. Salah satu
anjingnya tiba-tiba ambruk dan mati saat berjalan di halaman rumahnya. “Dua anaknya juga mati secara misterius,” ungkapnya. Anjing yang mati itu, jelas dia, mengeluarkan bau tidak sedap. Selain itu, dari mulutnya keluar darah merah kehitaman. “Saya pikir diracun orang,
tapi milik para tetangga juga sama,” cetusnya. Eko mencatat, di desanya sedikitnya 30 ekor anjing mati secara misterius. Tokoh pemuda Hindu itu menduga, matinya puluhan anjing piaraan itu akibat virus. “Sepertinya ini wabah penyakit,” ujarnya. Dugaan itu, jelas dia, semakin kuat setelah
mendapat informasi dari beberapa warga di daerah Kecamatan Pesanggaran. Anjing yang mati mendadak di Pesanggaran tidak beda dengan di daerahnya.“ Di Kecamatan Pesanggaran saya dengar ada sekitar 20 anjing mati mendadak,” terangnya. (ddy/c1/abi)
Kades Dihukum, Warga Blambangan Minta Hearing DIPERIKSA: Ketiga tersangka diperiksa penyidik Polsek Songgon kemarin (10/2).
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
Karyawan Kebun Mencuri Kambing SONGGON - Unit Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polsek Songgon bersama petugas keamanan Kebun Bumisari berhasil meringkus tiga kawanan pencuri spesialis ternak Senin malam (9/2). Ketiga tersangka itu adalah Ahmad Efendi, 36, Masruri, 32, dan Muhammad Kusni, 22, ketiganya warga Dusun Tegalrejo, Desa Bayu, Kecamatan Songgon. Ketiga tersangka sebenarnya karyawan perkebunan itu. Kapolsek Songgon AKP Abdul Jabar, melalui Kasi Humas, Aiptu H. Abdul Rachman, mengatakan penangkapan terhadap para pe-
laku itu, bermula dari laporan pemilik perkebunan Bumisari, Johan Sugondo. “Katanya sering kehilangan ternak kambing jenis Etawa,” katanya. Dari laporan itu, anggota reskrim polsek bersama petugas keamanan kebun, melakukan siasat penangkapan. Dan hasilnya, pada Senin malam (9/2) sekitar pukul 18.30, petugas menangkap Ahmad Efendi yang sedang membawa seekor kambing Etawa. “Dari inilah akhirnya kawanan ini terbongkar,” ujarnya. Dari keterangan Ahmad Efendi ini, polisi mendapat informasi
kalau komplotannya adalah Masruri dan Muhammad Kusni. “Mereka ini sudah profesional, saat aksi Ahmad bagian mengambil kambing, Masruri mengawasi sekitar kandang, sedang Kusni mengawasi di jalan,” ungkapnya. Dari hasil pemeriksaan, jelas dia, tersangka mengaku kalau selama ini telah tiga kali melakukan pencurian. Dalam setiap aksinya, mereka hanya mencuri satu ekor kambing agar tidak diketahui oleh kebun. “Jumlah hewan ternaknya memang banyak, jadi mereka mencuri satu ekor agar tidak terlihat,” jelasnya.
Kambing jenis Etawa yang dicuri para tersangka, itu kemudian dijual di pasar hewan Rogojampi dengan mengendarai motor. Uang hasil penjualan, dibagi-bagi oleh ketiga tersangka tersebut. “Uangnya untuk beli beras, dan kebutuhan sehari-hari,” ujar Ahmad Efendi salah seorang tersangka. Selain mengamankan ketiga tersangka, polisi juga mengamankan satu ekor kambing jenis Etawa. Untuk proses hukum, ketiga tersangka itu dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. (ddy/c1/abi)
Sopir Kencing, Mobil Dibawa Kabur TEGALDLIMO - Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga. Pepatah itu cocok untuk Wagimin, 30, warga Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi. Aksinya mencuri Toyota Avanza milik Mamad, 40, warga Jogjakarta, Oktober 2013 lalu, mengantarnya ke dalam sel tahanan Mapolres Banyuwangi kemarin. Cerita penangkapan Wagimin tergolong serba kebetulan. Saat itu warga Tegaldlimo ini sedang me-
numpang bus di wilayah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ). Tak dinyana, dalam perjalanan itu, Mamad juga menaiki bus yang sama. Nah, Mamad yang naik bus itu tidak dikenali Wagimin. Sebaliknya, Mamad masih mengenali wajah dan ciri pelaku asal Tegaldlimo itu. Diam-diam Mamad mendekati sopir bus. Dia meminta sopir bus menuju halaman Mapolres Kulon Progo. Tak pelak, banyak penumpang
bus, termasuk Wagimin, yang heran dengan rute bus yang ditumpangi. Setelah bus masuk ke halaman kantor polisi, Mamad segera meringkus dan menyerahkan Wagimin ke pos penjagaan. Setelah didesak, Wagimin akhirnya hanya pasrah. Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, warga Tegaldlimo itu dijemput tim penyidik Satreskrim Polres Banyuwangi. “Benar, dia ditangkap saat berada di Jogja-
karta,” beber Kasatreskrim AKP Wahyudin Latief bersama Kapolres AKBP Tri Bisono Soemiharso. Mobil milik Mamad dilarikan Wagimin saat berada di Kecamatan Srono dua tahun lalu. Saat itu pelaku berada di Jogjakarta pulang ke Banyuwangi dengan mencarter mobil korban. Saat itu Mamad yang menyetir mobilnya itu. Saat pemilik mobil yang juga sopir itu buang air kecil, mobil itu tiba-tiba dibawa kabur Wagimin. (nic/c1/bay)
Tersangka Pembunuhan Ditarik ke Polres ■ MEMBAIK...
Sambungan dari Hal 32
Sementara itu, suaminya, Boamin, meninggal di depan rumahnya karena luka parah di leher setelah dibabat Holil. Kapolsek Jodana mengaku, pihaknya sudah mendengar korban kini telah pulang. Tetapi, karena kondisinya masih belum pulih, nenek itu belum bisa dimintai
keterangan. “Luka di bagian mulut jadi sulit bicara. Mungkin tiga hari lagi akan kita periksa,” katanya. Secara terpisah, Direktur RS Bhakti Husada, Krikilan, dr. Zunita AKD mengatakan, pasien atas nama Mbok Boamin sudah pulang. “Sudah pulang siang tadi (kemarin siang),” ujarnya saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Genteng melalui ponsel sore kemarin. Saat Jawa Pos Radar Genteng
mendatangi lokasi, Mbok Boamin memang sudah ada di rumahnya. Salah satu anaknya terus mendampingi. “Maaf ya, jangan ditanya soal pembunuhan dulu. Anaknya belum tahu bahwa bapaknya meninggal karena dibunuh. Tahunnya kecelakaan,” pinta salah satu tetangga Mbok Boamin sambil mendampingi Jawa Pos Radar Genteng. Bagaimana dengan tersangka, Jodana kembali menegaskan bahwa
Holil itu normal. Pihaknya tidak bisa mempercayai langsung bahwa bapak satu anak itu mengalami gangguan jiwa. “Kalau gangguan jiwa, itu dasarnya apa,” sebutnya. Saat ini tersangka masih diamankan di ruang tahanan Polres Banyuwangi. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan seputar dugaan pembunuhan tersebut. “Tinggal memeriksa korban, kok,” tuturnya. (sli/c1/abi)
Sosok Lelaki Berumur 25 Tahun Lebih ■ MAYAT...
Sambungan dari Hal 32
Setelah menelusuri bau tersebut akhirnya ditemukan jasad manusia yang sudah membusuk. Jasad itu nyaris tinggal kerangka. Karena takut, pencari rumput itu langsung pulang dan mengabarkan kepada warga. Di antara warga ada yang melaporkan kejadian itu ke petugas Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Gaul. “Penemuannya sekitar pukul 17.00,” ujar Gofur Agustinus, 50, salah seorang
petugas TPK Gaul, Karetan, Kecamatan Purwoharjo. Mendapat laporan dari warga itu, jelas dia, pihaknya langsung melapor ke Polsek Purwoharjo. Karena cuaca hujan, anggota kepolisian bersama petugas dari KPH Perhutani Banyuwangi Selatan baru bisa meluncur ke lokasi penemuan mayat pukul 23.00. Sebelum diambil dan dievakuasi petugas kepolisian, Gofur bersama warga sempat mendatangi lokasi kejadian di tengah hutan tersebut. Saat itu kondisi jenazah
sudah tidak bisa dikenali karena tinggal tulang-belulang. “Bagian kaki dan kukunya masih utuh,” ungkapnya. Saat ditemukan, jelas dia, kondisi mayat itu telentang. Kepalanya berada di utara dan kakinya di selatan. Di sekitar semak-semak itu terdapat dedaunan yang hangus terbakar. “Ada kemungkinan korban ditelanjangi lalu dibakar,” cetusnya. Aparat kepolisian dengan membawa ambulans berhasil mengevakuasi sekitar pukul 23.00. Se-
lanjutnya, jasad itu dibawa ke RSUD Blambangan untuk diotopsi. “Tidak ditemukan identitas. Korban sepertinya telanjang,” kata Kapolsek Purwoharjo, AKP Ali Ashari. Hasil pemeriksaan yang diterima, jelas dia, korban yang tinggal kerangka itu berkelamin laki-laki dengan tinggi badan sekitar 150 centimeter. Terkait umur, berdasar keterangan petugas kesehatan, diperkirakan 25 tahun ke atas. “Kita tunggu hasil otopsi,” ujarnya. (ddy/c1/abi)
Anaknya Akan Diasuh Kerabat Sendiri ■ MENGALAMI...
Sambungan dari Hal 32
Apalagi, saat kejadian, anak Holil yang masih kecil diajak. Tentu hal itu akan menyebabkan trauma bagi si anak. “Holil memang ada kelainan jiwanya,” ujarnya. Para tetangga menganggap Holil mengalami gangguan mental. Apalagi, akhir-akhir ini dia sering menunjukkan kebiasaan tidak wajar. Beberapa kali warga dikagetkan dengan ulah ayah satu anak itu. “Pernah akan bunuh diri dengan menceburkan diri ke sumur di musala,”
terang Mohammad Hasan, 60, tetangga lain. Aksi nekat Holil mencebur ke sumur itu terjadi saat hari raya Idul Fitri lalu. Tidak jelas penyebabnya, tiba-tiba tetangganya itu melompat ke sumur. “Kalau tidak salah, itu terjadi pada Idul Fitri hari ketiga,” ungkap Hasan. Hasan dan tetangga lain mengaku heran dengan sikap Holil yang nekat itu. Apalagi, tetangganya itu setiap hari rajin salat berjamaah di musala. “Kalau waktu ke musala, Holil itu biasa,” cetusnya. Haji Mohammad Holil yang masih kerabat tersangka itu mengakui bahwa salah satu keponakannya itu mengalami depresi. Hal
itu karena istri yang dicintai tiba-tiba menghilang. “Holil depresi berat setelah istrinya kabur. Istrinya itu pergi tiga tahun lalu,” urainya. Kabar yang didapat, istri Holil itu kabur bersama kekasih gelapnya asal Kabupaten Situbondo. “Holil dengan istrinya itu belum cerai. Yang saya dengar istrinya sudah nikah lagi dengan orang Situbondo,” tuturnya. Mengenai anak Holil yang masih kecil, sementara tinggal bersama kakeknya. Tetapi, rencananya bocah tersebut akan diasuh salah satu kerabatnya. “Akan diasuh anak saya,” kata Haji Muhamad. (c1/abi)
MUNCAR- Puluhan warga Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, mendatangi kantor DPRD Banyuwangi kemarin (10/2). Mereka ingin meminta kejelasan status roda pemerintahan di desanya lantaran kepala desa (kades) setempat, yakni Purwanto, tengah menjalani hukuman penjara. Sebelum mendatangi kantor dewan, warga Desa Blambangan mengajukan permohonan rapat dengar pendapat (hearing). Permohonan hearing itu lantas dikabulkan DPRD Banyuwangi. Warga asal Desa Blambangan tersebut lantas ditemui Komisi I DPRD yang dipimpin langsung ketua komisi, yakni Ficky Septalinda. Selain menghadirkan warga, dewan juga mengundang Kepala bagian (Kabag) Pemerintahan, Anacleto Da Silva. Perwakilan warga, Sukmadian-
to mengatakan, pihaknya ingin meminta kejelasan terkait status Kades Blambangan. “Kami tidak datang ke DPRD Banyuwangi meminta kejelasan dari Pemkab mengenai proses hukum yang dijalani Kades (Blambangan). Karena kades kami ditahan, kami khawatir pemerintahan di desa kami lumpuh,” ujarnya. Perwakilan warga yang lain menuturkan, sudah sekitar delapan bulan ke belakang posisi Kades Blambangan kosong. Selain itu, Sekretaris Desa (Sekdes) setempat sudah pensiun. “Posisi sekdes diduduki Pelaksana Tugas (Plt),” cetusnya. Kabag Pemerintahan Anacleto Da Silva menjelaskan, pemerintah sudah menerapkan pemberhentian sementara Kades Blambangan. Jika hukuman pidana kades tersebut sudah memiliki kekuatan hukum tetap, yang bersangkutan akan diberhentikan
secara tetap,” terangnya. Anacleto menegaskan, pemerintahan Desa Blambangan terus berjalan meski kadesnya diberhentikan sementara. Sebab, saat kades diberhentikan sementara, tugas kades dijalankan oleh sekdes. Sementara itu, sumber lain menyebutkan, Kades Purwanto tersangkut kasus Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) 2011. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya memvonis pria tersebut dengan hukuman 1,5 tahun penjara. Pihak Purwanto lantas mengajukan banding atas vonis tersebut. Ketua Komisi I DPRD, Ficky Septalinda menuturkan, pihaknya hanya memfasilitasi hearing tersebut. Lantaran penjelasan dari Pemkab sudah klir, Ficky berharap situasi kondusif di Desa Blambangan tetap terjaga. (sgt/c1/bay)
PKL Jajag Akan Ditertibkan GAMBIRAN - Pedagang kaki lima (PKL) di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, tampaknya harus mulai memikirkan lokasi alternatif jika ingin tetap berjualan. Pasalnya, Pemerintah Kecamatan Gambiran akan segera menertibkan para PKL yang banyak bertebaran di sepanjang kota itu. Sejumlah anggota Satpol PP kemarin mulai mendata PKL di Jalan PB. Sudirman dan Jalan Yos Sudarso, Jajag. Dalam pendataan itu, mereka
juga menyampaikan PKL akan ditertibkan. “Kita sosialisasi,” cetus Camat Gambiran, Firman Sanyoto. Dalam kegiatan itu, tersebut, pihak kecamatan menyampaikan aturan jam penggunaan jalan protokol untuk PKL. Ke depan, PKL boleh jualan di jalur utama itu mulai pukul 15.00 hingga pukul 09.00. “Jadi pukul 3 sore sampai pagi pukul 9,” ungkapnya. Firman mengatakan, penertiban terhadap PKL ini akan dilakukan
secara persuasif dengan melibatkan paguyuban PKL yang ada. “Kita kirimkan suratnya, sekaligus kita jelaskan,” katanya. Mengenai alternatif tempat di luar jam yang telah ditentukan itu, Firman mengaku belum memberi alternatif. Pihaknya juga tidak tahu kabar kalau PKL itu akan dipusatkan di Jalan Juanda atau Ahmad Yani. “Kalau ingin jualan di luar jam itu, bisa di rumahnya masing-masing,” ujarnya. (sli/c1/abi)
Olah Basah Dihargai Rp 35 Ribu ■ 70 PERSEN...
Sambungan dari Hal 29
Khoiri berjanji akan memperbaiki kualitas kopi Banyuwangi dari segi olahan kopi. Petani kopi Banyuwangi masih banyak yang menggunakan sistem olah kering dalam memproduksi kopi. Meski relatif mudah, sistem olah kering tersebut tidak membantu meningkatkan kualitas biji kopi. Sistem olah basah ini memang sedikit rumit, dan membutuhkan waktu dan biaya operasional lebih tinggi karena menggunakan mesin tambahan. Namun, hasilnya
biji kopi akan berkualitas tinggi dan berdaya jual tinggi. Jika dilihat dari segi komersial, harga kopi yang diolah dengan sistem kering terpaut jauh dengan harga kopi yang diolah dengan sistem basah. Harga kopi yang menggunakan sistem olah kering hanya dihargai Rp 30.000 per kilogram, sedangkan yang menggunakan sistem olah basah dihargai Rp 35.000 per kilogram. Untuk menyukseskan peralihan sistem olah basah, tambah pihaknya terus melakukan penyuluhan pada kelompok petani kopi. Selain itu juga akan mem-
berikan bantuan berupa alat olah basah yakni pulper machine dengan kapasitas olah 1 ton per jam. Karena alat yang dibagikan t terbatas, Khoiri akan menjalin kemitraan dengan perkebunan besar untuk menggandeng petani-petani kopi kecil dalam melakukan olah basah. “Ada enam perkebunan kopi besar yang semuanya telah menggunakan sistem olah basah dan mempunyai mesin tersebut, diharapkan mereka bisa menggaet kelompok petani kopi kecil yang pastinya juga akan memperbaiki pendapatan petani kecil,” tandas Khoiri. (cin/c1/afi)
RADAR BANYUWANGI
OTOMOTIF
34
Jawa Pos
Rabu 11 Februari 2015
FOTO-FOTO: TOHA/RaBa
TAK ADA LAWAN: Truk dan L300 Mitsubishi masih menjadi idola pasar. Dan di tahun 2015 ini, Mitsubishi bergerak agresif dengan diperkenalkannya Mirage Sporty.
Mitsubishi Agresif Garap Passenger Car BANYUWANGI- Truck Mitsubishi sukses mempertahankan market sharenya. Bahkan, di kelas ini para pesaingnya tidak mampu menggoyang. Dan, di tahun 2015 ini, Mitsubishi bergerak agresif dengan diperkenalkannya Mirage Sporty. Kehadiran Mirage Sporty ini adalah langkah serius di segmen Passenger Car. Assistant Business Manager PT Mayangsari Berlian Motor (MBM) Banyuwangi, Soponyono mengatakan, di kelas Passenger Car Mitsubishi memiliki lima varian. Yaitu Mirage, Outlander, Pajero, dan Triton double cabin. Dari lima varian Passenger Car ini, market share Mitsubishi di sekitar 5-10 persen dari total merk Passenger Car. “Dan, Pajero adalah salah satu andalan di kelas ini,” kata Soponyono. Selama ini pertumbuhan pasar passenger car atau jenis mobil penumpang di Banyuwangi
cukup memuaskan. Dia melihat, pertumbuhan dan pembangunan di Banyuwangi sangat mendukung terus tumbuhnya pasar segmen komersil. Maka Mirage sporty serta varian lainnya akan melakukan penetrasi lebih intens ke konsumen besar, para kontraktor dan perusahaan angkutan,” ujarnya. Soponyono menambahkan, untuk passenger car secara nasional pertumbuhan Mitsubishi juga cukup mengkilap. Catatan di tahun 2014, penjualan city car Mitsubishi Mirage terus mengalami peningkatan. ‘’Kalau dulu kami dikenal di segmen mobil komersil seperti Colt Diesel dan Fuso yang sudah sangat terkenal, maka pada tahun ini Mitsubishi punya target mengimbanginya dengan segmen passenger car yang juga terus tumbuh. Mulai dari Mirage, Pajero Sport, Outlander Sport dan juga segmen niece MPV Sporty Mitsubishi Delica,’’ kata pria asal Rogojampi ini. (als)
City Car Mirage Sporty untuk Anak Muda
FOTO-FOTO: TOHA/RaBa
CITY CAR: Tahun 2015 Mitsubishi akan ikut meramaikan pasar passanger car. Salah satu andalannya Mirage Sport.
Komplotan Copet Ternyata Kru Bus JEMBER - Tiga pencopet spesialis bus, ditangkap petugas Polsek Rambipuji, Jember, Sabtu (7/2) dini hari lalu. Ironisnya, dua di antara tiga pelaku, diketahui sebagai kru bus. Bahkan, sang kondektur yang sempat kabur, terpaksa ditembak polisi di kaki kirinya. Kapolsek Rambipuji melalui Kanit Reskrim Aiptu Eko Yulianto mengungkapkan, tertangkapnya tiga pencopet itu setelah pihaknya mencegat bus Restu ber-Nopol N 7167 UG, di depan Mapolsek Rambipuji. “Bus Restu itu sengaja kami cegat. Karena sebelumnya, hampir setiap malam kami menerima laporan kecopetan di atas bus tersebut,” ungkapnya, kemarin. Namun sebelum mencegat, anggotanya yang ditugaskan berpura-pura menjadi penumpang, memastikan bahwa sudah ada korban pencopetan. “Setelah kami pastikan ada korban kecopetan, langsung kami lakukan penggeledahan,” katanya. Benar saja, HP milik korban yang diketahui bernama Erna
TERNYATA OH TERNYATA: Kondektur bus yang kedapatan mencopet terpaksa ditembak kakinya karena berusaha kabur.
RADAR JEMBER/JPNN
Dwi Anjarwati, warga asal Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Ponorogo, sudah berpindah tangan ke tas kondektur. “Setelah kami temukan HP korban, pelakunya akhirnya kabur. Tembakan peringatan tak dihiraukan, saya tembak saja pelakunya,” ujar petugas berpangkat
Ajun Inspektur Polisi Satu itu. Masih kata petugas Reserse Kriminal Polsek Rambipuji itu, pihaknya tak segan menembak pelaku pencopetan. “Meski pencopet, jika tidak jera akan kami tembak. Jika melawan, tembak mati sudah diintruksikan Kapolres pada kami,” tegasnya.
Kepada petugas, salah satu pencopet bernama Rahmadan alias Unyil mengaku, diajak kondektur yang mengaku Agus Sutiyono alias Ipung. “Saya awalnya pengamen. Karena diajari Ipung mencopet, saya akhirnya bisa menyilet tas penumpang,” aku remaja berumur 17 tahun itu. (rul/hdi/jpnn)
Angkot Belum Kompak Turunkan Tarif JEMBER – Turunnya Surat Keputusan (SK) Bupati Jember Nomor 10 Tahun 2015 pada 4 Februari lalu tentang tarif baru angkutan kota (angkot) atau lin sebagai dampak penurunan harga BBM, masih direspons beragam oleh para sopir angkot di Jember. Beberapa sopir angkot sudah menurunkan tarif penumpang, namun yang lainnya ada yang masih memberlakukan tarif lama. Imam, salah satu sopir angkot jurusan Arjasa-Patrang-Tawangalun mengatakan, bersama beberapa sopir angkot sudah menurunkan tarif baru sesuai SK Bupati Jember yang berlaku mulai 4 Februari 2015. ”Sekarang (kemarin, red), sudah banyak sopir angkot yang pakai tarif baru Rp 4 ribu untuk penumpang umum dan Rp 2 ribu untuk penumpang pelajar,” katanya. Heri, sopir angkot lain jurusan Tawangalun - Arjasa lewat Gebang dan Kreongan juga menyatakan, tiga hari setelah adanya SK Bupati Jember tentang turunnya tarif penumpang, sebagian sopir angkot sudah memberlakukan tarif penumpang yang baru. ”Sudah-sudah banyak angkot yang pakai tarif baru, Rp 4 ribu untuk penumpang umum dan Rp 2 ribu untuk pelajar,” ujarnya. Meski begitu, Heri mengakui, masih ada beberapa sopir angkot tetap memakai tarif lama. Hanya saja, tarif lama diberlakukan fleksibel oleh mereka. ”Setiap sopir angkot tidak bisa memaksakan harus cepat me-
makai tarif baru. Tapi, yang saya ketahui, angkot masih pakai tarif lama tidak kaku. Istilahnya, kalau penumpang minta susuk (uang kembalian, red) karena tarif sudah turun, ya angkot ikut saja,” katanya. (ido/hdi/jpnn) KURANG RESPONS: Meski secara resmi tarif angkot sudah harus turun, namun tak semua angkot mematuhi aturan itu. Beberapa masih mematok tarif lama. JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
SELAIN meluncurkan New Mirage awal tahun ini, Mitsubishi juga menambah varian baru, yaitu Mirage Sport. Sesuai namanya, varian baru city car ini menawarkan penampilan lebih sporty dengan beberapa detail ubahan baru. Soponyono mengatakan, Mirage Sport mengadaptasi karakter lebih muda dengan penambahan kelengkapan dan sentuhan balap pada desainnya. “Ada sembilan perubahan yang dilakukan pada Mirage Sport kalau dibandingkan versi standar,” ucapnya kemarin. Untuk menambah kesan sporty, bagian sisi bodi kini dilengkapi dengan
sentuhan stiker tiga warna. Mirage Sport diproduksi menggunakan basis varian GLS yang diperbarui. Dengan mengusung tagline baru sebagai “Sport Utility City Car” yang makin ingin menyasar pangsa pasar kaum muda, kini Mitsubishi tak lupa menghadirkan fitur baru pada Mirage facelift untuk keamanan dan kenyamanan berkendara seperti lampu bagasi, dual airbag di semua tipe, power retractable mirror dan lain sebagainya. “Edisi Mirage sporty ini sudah ada yang beli, yaitu pengusaha ikan hias dan pemilik rumah makan waroeng palembang,” ujarnya. (als)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 11 Februari 2015
BERITA UTAMA
35
Per Liter Solar Dijual Rp 1.500 n TIKUS... Sambungan dari Hal 25
”Para tersangka melakukan aksi saat pemilik kapal pulang,” terang Kapolsek Kawasan Tanjung Wangi, AKP Subandi. Subandi menambahkan, berdasar laporan pemilik kapal, polisi langsung melakukan pengejaran. Setelah beberapa lama, akhirnya ketiga tersangka berhasil ditemukan. Tiga ABK itu sedang berada di atas kapal yang sedang sandar di dermaga Tanjung Wangi. Mereka langsung diamankan di Polsek Kawasan Tanjung Wangi. ”Sekitar pukul 02.00 tiga ABK berhasil ditangkap. Beberapa jam kemudian penadahnya kita tangkap. Penadahnya orang Banyuwangi,”
tambah Subandi. Tiga ABK tersebut bernama Munawar alias Jebres, 39, warga Kencono Rejo, RT1/RW1, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang; Sahrin alias Aril, 32, warga Pasar Kemis, RT8/RW25, Kecamatan Manduamas, Tapanuli Tengah, dan Doni Silitonga, 36, warga Kampung Melayu, Kecamatan Siantar Timur, Pematang Siantar. Penadahnya bernama Ribut Santoso, 36, warga Dusun Krajan RT3/RW2 Desa Olehsari, Glagah, Banyuwangi. Tiga ABK itu melakukan aksi di kapal berbeda. Sahrin dan Munawar beraksi di KM. Victoria Anugerah Abadi milik Susanto Handoko, 47, warga Pekalongan, Jawa Tengah. Doni Silitonga beraksi di KM. Jawa Pos milik Tan
Kian Ey, 57, warga Kebon Jeruk, Jakarta. Para pelaku melakukan aksi dengan cara menyedot solar dari kapal majikannya itu. Menggunakan mesin pompa, solar tersebut dialirkan menggunakan selang ke jeriken yang sudah disiapkan. Selanjutnya, bahan bakar curian itu dijual ke penadah menggunakan sebuah sampan kecil ke Muncar. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, Doni Silitonga, 36, salah satu tersangka, berdalih nekat mencuri solar KM. Jawa Pos milik bosnya tersebut lantaran terdesak kebutuhan ekonomi. Gaji yang sangat minim menjadi alasan mengapa dia nekat mencuri solar tersebut. ”Bos saya pelit. Saya mau pinjam uang nggak
di kasih-kasih. Gaji saya cuma Rp 50.000 per hari. Belum buat keluarga saya di Sumatera, belum lagi buat makan dan rokok,” dalih Doni. Ribut Santoso, 36, penadah solar hasil curian, mengaku baru pertama kali ini membeli solar curian tersebut. Dirinya mengaku nekat membeli solar hasil curian ini lantaran tidak tega melihat para tersangka yang terdesak masalah ekonomi. ”Saya beli Rp 1.500 per liter kepada mereka. Solar saya jual lagi ke Muncar Rp 120.000 per jeriken. Keuntungannya sekitar Rp 1 juta,” ungkap penadah asal Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, itu. Atas perbuatannya itu, tersangka kini harus rela mendekam
Sejumlah Budayawan Ikut Melayat n FATRAH... Sambungan dari Hal 25
Akibat keterbatasan biaya, tumor yang dideritanya tersebut menjelma menjadi kanker hingga stadium lanjut. Fatrah Abal juga sempat dirujuk ke Rumah Sakit (RS) dr. Soetomo, Surabaya, beberapa waktu lalu. Fatrah Abal dibawa ke Surabaya menggunakan mobil ambulans Puskesmas Kertosari plus tenaga dan peralatan medis. Bupati Anas menginstruksikan jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) mengawal pengobatan seniman yang beralamat di Jalan Serayu, Lingkungan Wirodayan, Kelurahan Panderejo, Banyuwangi, tersebut. Fatrah Abal yang menjalani rawat jalan di rumahnya itu sempat dilarikan ke rumah sakit RSUD Blambangan karena kesehatannya menurun tiga hari lalu. Fatrah tidak sadarkan diri di rumah sejak pukul 13.00 Selasa lalu (3/2). ”Tiga hari lalu Bapak dibawa ke rumah sakit. Sabtu minta pulang ke rumah karena kangen cucu yang dari Australia. Selasa siang pukul 13.00 sudah tidak sadarkan diri. Pukul 06.00 tadi (kemarin) Bapak sudah tidak ada,” ujar Willy Ariska, 58, anak pertama Fatrah Abal. Siang kemarin sekitar pukul 14.00 prosesi pemakaman Fatrah Abal dilaksanakan di pemakaman keluarga Yik Ali, Lingkungan Wirodayah, Kelurahan Panderejo. ”Sebelum meninggal, Bapak pernah berpesan agar dimakamkan di samping makam ibunya,” ujar Insani, anak Fatrah lainnya. Beberapa budayawan, seperti Andang CY, Hasnan Singodimayan, Sahuni, dan pengurus Dewan Kesenian Banyuwangi (DKB), turut melayat. Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda dan Ketua DKB, Samsudin Adlawi, juga menghadiri prosesi pemakaman Fatrah Abal. Bramuda mewakili Bupati Anas yang tidak bisa hadir karena sedang di Jogjakarta mengatakan, Fatrah adalah aset Banyuwangi. ”Sepanjang lagulagu Pak Fat masih didengarkan sampai saat ini, sepanjang itulah amal beliau dicatat Tuhan Yang Mahaesa. Atas nama pemerintah daerah dan DKB kami mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pak Fat, dan semoga bagi yang ditinggalkan diberi kesabaran,” terang Bram.
Sambungan dari Hal 25
Penasaran dengan sosok Hardiana, saya lantas mencoba mengorek keterangan perempuan yang satu ini. Agar punya cukup waktu mewawancarai Hardiana, saya membeli dagangannya. “Bisa minta tolong bantu menurunkan dagangan saya, Mas,” ujarnya sembari setengah merunduk agar tangan saya dapat dengan mudah menjangkau keranjang yang dia sunggi tersebut. Dugaan saya terbukti benar. Saya merasakan sendiri betapa berat keranjang yang dia sunggi tersebut. Kira-kira berat keranjang berisi lontong, aneka sayuran, dan bumbu pecel, tersebut sekitar 50 Kilogram (Kg). “Berat ya, Mas? Terima kasih ya, saya sudah dibantu menurunkan dagangan saya ini,” kata dia. Hardiana mengaku sudah berjualan pecel lontong sejak 30 tahun lalu. Dia memasak sendiri lontong pecel yang dia jaja-
beda. ”Tiga ABK kita jerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian. Pembeli solar atau penadah kita jerat Pasal 480 KUHP tentang
tindak pidana penadahan. BB sampan kita titipkan di Polair Pantai Boom,” pungkas Subandi. (tfs/c1/aif)
Forpimka Sterilkan Rumah Misdiyanto n TEROR... Sambungan dari Hal 25
“Habis magrib sudah banyak yang datang,” cetus Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Glagahagung, Hadi Witoyo. Warga yang datang ke rumah Misdiyanto itu, terang dia, semakin hari semakin banyak. Senin malam (9/2) itu termasuk yang paling banyak. “Yang datang dari mana-mana. Banyak yang bawa mobil,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng kemarin. Hadi mengaku heran dengan kabar genderuwo yang melempari rumah Misdiyanto dengan batu itu. Bahkan, pada Sabtu malam (7/2) juga ada yang melempar menggunakan telur. “Malam Minggu kemarin (Sabtu malam) malah melempar dengan telur,” terangnya. Meski para normal sudah banyak didatangkan, lanjut dia, tapi genderuwo itu sepertinya tidak takut. Malahan, ulahnya semakin menjadi-jadi. “Ada yang menantang agar genderuwo itu menunjukkan wujud, genderuwonya itu malah marah dengan melempari batu,” ujarnya dengan geleng-geleng kepala. Beberapa warga menyebut, batu yang dilempar ke rumah
Misdiyanto itu tidak sebanyak hari pertama. Saat kali pertama pada Rabu malam (4/2), genderuwo melempar batu hingga ratusan kali. Itu menyebabkan korban ketakutan. “Awal-awal itu sampai ratusan kali. Tadi malam (kemarin malam) hanya sekitar 36 kali,” cetus salah satu tetangga Misdiyanto. Warga yang datang ke rumah Misdiyanto karena merasa penasaran itu ternyata tidak hanya pada malam hari. Pada siang hari ratusan warga juga berdatangan untuk melihat rumah yang dilempari batu oleh genderuwo tersebut. “Kok aneh ya,” celetuk salah satu warga. Akibat banyak warga yang berdatangan, samping rumah Misdiyanto yang sering diserbu genderuwo itu, diberi police line oleh polisi. Demi menjaga keamanan, warga dilarang mendekat ke lokasi yang sering dilempari batu itu. “Demi menjaga kemungkinan yang tidak kita inginkan,” kata Kapolsek Purwoharjo, AKP Ali Ashari. Salah satu warga asal Dusun Krajan, Dasa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, Yasin, 49, mengaku datang bersama istrinya untuk sekadar menyaksikan langsung peristiwa gaib tersebut. Dia mendengar kabar dari salah
satu temannya yang baru menyaksikan. “Saya penasaran saja dengar kabar ada genderuwo bisa melempari batu rumah warga,” katanya. Namun, Yasin mengaku tidak melihat sosok genderuwo yang dimaksud. Dirinya juga tidak bisa melihat secara langsung kondisi rumah yang telah dilempari batu itu. “Kabarnya genderuwo mengamuk dan membuat gaduh di dalam rumah,” ujarnya polos. Mengantisipasi maraknya warga yang datang, sejak Selasa siang (10/2) Forpimka Purwoharjo memutuskan menyeterilkan rumah Misdiyanto dan sekitarnya. Sekitar 30 personel dari polsek, Koramil, Satpol PP, dan Linmas, menutup akses jalan masuk. “Kita sepakat bersama RT dan RW menutup seluruh akses jalan masuk. Itu untuk menciptakan keamanan dan ketertiban,” dalih Kapolsek Purwoharjo, AKP Ali Ashari. Penutupan akses masuk itu, terang dia, juga untuk menyeleksi masyarakat yang datang ke lokasi sambil memantau perkembangan teror berupa pelemparan batu di rumah Misdiyanto tersebut. “ Ini ikhtiar untuk menghalau massa yang datang,” katanya. (ddy/c1/abi)
Perlu Penyadaran Hidup Sehat n GUS HISYAM... Sambungan dari Hal 25 GALIH COKRO/RABA
BERDUKA: Beberapa kolega Fatrah Abal ikut salat jenazah di kediaman almarhum di Jalan Serayu, Lingkungan Wirodayan, Kelurahan Panderejo, Banyuwangi, kemarin.
Di mata budayawan gaek lainnya, Andang CY, Fatrah Abal adalah sosok yang sangat menggemari kesenian gandrung. Tidak hanya menggemari, Fatrah juga lebih mengetahui tentang gandrung daripada yang lain. ”Selain beraktivitas sebagai pencipta lagu, dia lebih tahu sejarah gandrung dan semua yang menyangkut tentang kesenian gandrung,” terang Andang. Sebagai sahabatnya, Andang mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Fatrah. Dia pun mendoakan arwah Fatrah agar tenang di sisi Tuhan Yang Mahaesa. Dia juga berpesan kepada generasi muda agar berkaca terhadap perjuangan Fatrah Abal. ”Pesan saya, kepada generasi muda setidaknya berkaca pada sejarah Pak Fat dalam berusaha mengupayakan kesenian Banyuwangi menjadi lebih tenar,” pungkas Andang usai mengikuti prosesi pemakaman. Sekadar tahu, Fatrah Abal lahir di Banyuwangi pada 16 Agustus 1932. Pendidikan terakhirnya adalah Pendidikan Guru Agama (PGA) di Jember tahun 1954. Keterlibatannya dalam tulismenulis syair lagu Osing dilatarbelakangi semangatnya melestarikan bahasa Osing. Pak Fat, begitu dia akrab disapa, pernah bertemu seorang peneliti dari California bernama
Martha pada tahun 1972. Saat itu Martha mengatakan bahasa Osing suatu saat akan punah. Mendengar pernyataan peneliti asing itu, Fatrah terlecut membentengi bahasa Osing. Jalan yang ditempuh Fatrah adalah menciptakan syair lagu berbahasa Osing dan memperluas genre musik pengiring syair lagu tersebut. Awalnya Fatrah pesimistis bisa menciptakan gendinggending berbahasa Osing. Sebab, mengacu bentuk gendinggending Seblang, sajaknya relatif rumit. Apalagi, gendinggending Seblang mengandung makna mendalam di setiap katanya. Namun, setelah mendengar saran salah satu temanya sesama seniman, yakni H. Armaya, dia mulai mengalami perubahan sikap. Armaya merupakan penyair nasional yang biasa menggunakan bahasa Indonesia dalam berkarya. Namun, penyair itu ternyata berhasil menciptakan gending berjudul “Sing Ono Jodo”. Fatrah merasa yakin dirinya pun bisa. Tak lama dari itu, lahirlah karyanya berjudul “Tetak-tetak”. Sejak itu dia terus menulis lagu demi membentengi bahasa Osing dari kepunahan. Pada tahun 1973 Fatrah Abal pernah mengemukakan gagasannya kepada seniman-seniman senior Banyuwangi agar mem-
buat terobosan baru dalam memasyarakatkan gending-gending Banyuwangi. Saat itu gending Banyuwangi hanya diiringi musik gandrung, angklung, dan keroncong. Fatrah mengusulkan agar lagu Osing juga diiringi musik Melayu. Saat itu orkes Melayu disingkat OM. Ide Fatrah itu awalnya ditentang keras, karena dianggap merendahkan posisi gending Osing. Namun, Fatrah tetap yakin bahwa keinginannya itu demi memasyarakatkan bahasa Osing ke masyarakat yang suka orkes Melayu atau cikal bakal musik dangdut sekarang ini. Tema lagu-lagu Fatrah Abal memang kebanyakan tentang anak dan pendidikan moral. Ada juga tema sopan-santun dan cara beribadah. Itu bisa disadari karena latar belakang pendidikan Fat adalah guru agama. Tetapi, Fat sehari-hari sebagai kontraktor. Lagu Fat tentang pendidikan anak, seperti “Angen-angene Wong Tuwek, Nggolek Ilmu, Ojo Nangis” dan lain-lain. Di puncak kepengarangannya, salah satu karyanya menjadi populer hingga ke berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, lagu itu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan dinyanyikan penyanyi dangdut nasional, Ike Nurjanah, yaitu lagu berjudul “Gelang Alit”. (tfs/c1/aif)
Sebagian Pelanggannya Karyawan Kantor n SEHARI...
di balik jeruji besi Mapolsek Kawasan Tanjung Wangi. Tersangka dijerat pasal berbedabeda, karena perannya berbeda-
kan tersebut. Proses memasak pecel lontong itu dia lakukan sejak pukul 03.30. Selain pecel lontong masakannya sendiri, ibu tiga anak itu juga menjual kue basah titipan orang lain. Sekitar pukul 06.30, Hardiana mulai keluar rumah menuju kantor-kantor instansi pemerintah. Untuk mendatangi kantorkantor tersebut, dia bahkan harus merogoh kocek hingga puluhan ribu rupiah sekadar membayar angkutan kota (angkot). Namun Hardiana tentu tidak bisa melulu mengandalkan jasa angkot untuk mendatangi seluruh kantor yang dituju. Selain menggunakan angkot, dia harus rela berjalan kaki dari satu kantor ke kantor lain. “Kalau lokasi kantornya sangat jauh, baru saya naik angkot. Tapi kalau cukup dekat, misalnya dari kantor DPRD ke kantor Pemkab Banyuwangi atau ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), ya saya jalan kaki saja,” tuturnya. Dikatakan, dalam sehari rata-
rata dia harus naik angkot empat kali. Dalam sekali perjalanan, dia harus membayar Rp 5 ribu. Artinya, jumlah ongkos angkot yang dia keluarkan dalam sehari bisa mencapai Rp 20 ribu. “Makanya harus diselingi jalan kaki. Kalau naik angkot terus, bisa-bisa keuntungan jualan habis untuk membayar ongkos angkot,” ujar istri Boniran tersebut. Ya, kini Hardiana lebih sering menggunakan jasa angkot. Berbeda dengan beberapa tahun lalu, dia lebih sering berjualan diantar sang suami menggunakan becak. “Dulu lebih sering jualan diantar suami naik becak. Sekarang hanya waktu-waktu tertentu saja. Khususnya kalau suami saya tidak capai. Suami saya bekerja sebagai tukang becak,” kata dia. Masih kata Hardiana, setiap kali berjualan paling cepat dia pulang pukul 14.00. Namun, jika sedang sepi pembeli, dia harus melanjutkan berjualan ke
sejumlah perumahan di wilayah Kecamatan Banyuwangi dan sekitarnya. “Kalau berjualan hingga ke perumahan, biasanya saya baru pulang pukul 17.00,” cetusnya. Perempuan yang karib disapa Bu Nah itu menuturkan, lantaran sebagian besar pelanggannya adalah karyawan kantor, maka aktivitasnya berjualan disesuaikan hari kerja pegawai kantoran. Bu Nah hanya berjualan Senin sampai Jumat. Lantas, berapa omzet yang berhasil diraih setiap kali berjualan, Bu Nah mengaku, jika dagangannya habis terjual, ratarata dia mendapatkan uang Rp 200 ribu. Dari total omzet Rp 200 ribu tersebut, keuntungan bersih yang diraih Bu Nah sekitar Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu. “Penghasilannya bisa untuk membantu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Lagi pula saya sudah biasa bekerja. Tidak enak kalau menganggur di rumah,” pungkasnya. (c1/aif)
Kegiatan itu dibagi dalam lima zonasi, yaitu Wongsorejo, Songgon, Glenmore, Tegalsari, dan Muncar. Ada 10 kegiatan yang akan digelar, yaitu pengobatan gratis, penyuluhan reproduksi, penyuluhan HIV/AIDS, konseling pola hidup sehat, donor darah, khitanan masal, santunan anak yatim, dan sembako gratis. “Harapan kami kegiatan ini sukses,” tegas Anam kemarin. Sementara itu, dukungan baksos terus mengalir. Kemarin (10/3) Bank Jatim turut andil dalam kegiatan tersebut. Perwakilan Bank Jatim, Rr. Saras Wulan, langsung menyerahkan secara simbolis bantuan kepada Mufti Anam yang disaksikan Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi
Masykur Aly dan panitia lain. Disusul Dinas Kesehatan dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Banyuwangi. Bantuan-bantuan tersebut secara terusmenerus datang. “Saya mengucapkan terima kasih atas support-nya. Kami tidak mengira instansi, kelompok, dan pengusaha, antusias dalam kegiatan baksos ini. Sekali lagi terima kasih,” kata Anam. Bendahara bakti sosial LKNU Supriyadi menambahkan, pihaknya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan support berbagi kalangan. Dukungan itu tentu akan memberikan semangat kepada semua panitia bakti sosial. “Hingga saat ini panitia masih menerima partisipasi. Silakan langsung kirim ke sekretariat panitia di Kantor PCNU Jl. A. Yani, Banyuwangi, atau ditransfer ke rekening bendahara baksos di nomor re-
kening BCA 1809959595 atas nama Supriyadi,” kata owner Pesona Ijen Tour & Travel itu. Kegiatan yang dilaksanakan sebulan penuh itu diapresiasi Rais Syuriah PCNU KH. Hisyam Syafaat. Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Kecamatan Tegalsari, itu mengatakan, kegiatan itu bisa memberikan pendidikan kesehatan secara luas kepada lapisan masyarakat. Fenomena gunung es kasus penularan HIV/AIDS dari ibu kepada bayi di Banyuwangi juga menjadi alasan mengapa kegiatan baksos itu digelar. “Penyadaran hidup sehat masih perlu diberikan kepada semua lapisan masyarakat dan ini tanggung jawab kita semua, tidak hanya pemerintah,” tandas Gus Hisyam—panggilan akrab KH. Hisyam Syafaat. (tfs/c1/aif)
Gunakan Kebijakan Kesejahteraan n BEBER... Sambungan dari Hal 26
Yang ada Perda Tata Ruang yang mengatur bangunan rumah tidak boleh digunakan untuk usaha lokalisasi,” katanya. Sehingga, dasar penutupan lokalisasi, kata Anas, tidak menggunakan moral atau tidak bermoral sebagai ukurannya. Penutupan lokalisasi menggunakan pendekatan kesejahteraan berupa modal dan pelatihan bagi warga di lokalisasi agar bisa berdaya secara ekonomi, walau lokalisasi ditutup. Anas menyampaikan, perda anti maksiat tidak pernah ada di Banyuwangi karena selalu memancing pro dan kontra. Yang sama juga dilakukan dalam kebijakan pengendalian rumah karaoke. “Pendekatannya bukan
moral atau maksiat, tapi kami beberkan data intelijen bahwa peredaran narkoba dan perdagangan manusia banyak dilakukan di karaoke kawasan pesisir, seperti Banyuwangi,” jelasnya. Selain itu, lanjut Anas, Pemkab Banyuwangi meyakinkan bahwa pengembangan Banyuwangi ke depan adalah ekowisata berbasis alam dan budaya. Sehingga, tidak perlu banyak karaoke. “Sering saya sampaikan, kalau cari karaoke cukup datang ke kota lain. Tapi kalau cari suasana alam dan wisata budaya datang ke Banyuwangi,” jelasnya. Pendekatan kesejahteraan itu, kata Anas, terbukti berhasil membangkitkan pariwisata dan bisa berkontribusi pada ekonomi warga. Kebijakan yang diterapkan di Banyuwangi tidak
bisa berdasar moral, misalnya pemerintah meminggirkan kesenian atau tradisi lokal karena dinilai secara subjektif oleh pemimpinnya sebagai kesenian atau tradisi yang bertentangan nilai agama. Islam di Indonesia adalah Islam yang mempunyai ciri tersendiri karena berdampingan secara harmonis dengan kebudayaan dan kearifan lokal. “Ini yang harus kita jaga dalam kerangka kebhinekaan,” tuturnya. Di era kekinian, umat Islam perlu hidup selaras dengan teknologi dan sains. Teknologi informasi merupakan keniscayaan dan tak bisa ditolak. “Jangan takut pada internet dan sains. Justru dengan internet dan sains umat Islam bisa berkembang serta bermanfaat bagi seluruh alam,” tambah Anas. (c1/afi)
Pemilihan Ketua PAC Belum Diketahui n TIGA PAC... Sambungan dari Hal 26
Abas menambahkan, jika tiga calon ketua PAC yang mendapat rekomendasi DPD gagal mencapai kata mufakat menentukan siapa yang menduduki posisi ketua PAC, maka penentuan ketua PAC setempat akan dikembalikan pada forum musancab. Seluruh peserta musancab yang merupakan
utusan masing-masing pengurus ranting akan melakukan musyawarah mufakat menentukan ketua PAC. “Nama-nama yang mendapat rekomendasi dari DPD PDIP Jatim baru dikirim dalam amplop tertutup dan baru akan dibuka pada forum musancab,” kata dia. Jika forum musancab juga gagal mencapai kata mufakat, imbuh Abas, berarti para peserta musancab tersebut
gagal melaksanakan demokrasi Pancasila. “Maka penentuan ketua PAC akan dikembalikan kepada DPD Jatim,” cetus Abas. Hingga berita ini ditulis sore kemarin, belum diketahui siapa-siapa menduduki posisi ketua PAC PDIP Giri, Kabat, dan Licin. Pelaksanaan musancab tiga PAC sedang berlangsung dan belum sampai pada tahap penentuan ketua PAC. (sgt/c1/afi)
RADAR BANYUWANGI
OLAHRAGA
36
Jawa Pos
Rabu 11 Februari 2015
PORPROV V
Berebut 2.727 Keping Medali BANYUWANGI - Perburuan medali antar atlet dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V diprediksi berlangsung sengit. Bagaimana tidak, sekitar 8.000 atlet akan bersaing mengejar prestasi dalam ajang multi even itu. Bahkan, edisi kali ini dianggap lebih ketat jika dibandingkan even sebelumnya. Sebab, pada edisi tahun 2013 lalu yang dipertandingkan hanya 30 cabang olahraga (cabor). Edisi ke lima kali ini sebanyak 35 cabor. Maka dari itu, jumlah medali yang diperebutkan cukup banyak. Bayangkan, jumlah total medali yang disiapkan mencapai ribuan. Jumlah keping medali yang disiapkan 2.727 keping,” ungkap Ketua KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi. Jumlah keping itu terdiri atas medali emas, perak, dan perunggu. Semua keping itu juga mencakup atlet yang berlaga di kelas tunggal dan beregu, seperti cabang sepak bola. Namun demikian, jika dikalkulasikan, medali emas di setiap nomor lomba adalah 431. Itu terdiri atas lomba putra dan putri. Jika ditotal, maka ada 1.293 medali emas, perak, dan perunggu. Melihat banyaknya nomor lomba, maka Banyuwangi masih memiliki peluang meraih target lebih baik dibanding edisi sebelumnya. Prestasi terbaik hanya meraih 5 emas. (ton/c1/als)
GALIH COKRO/RaBa
DIPERCANTIK: Stadion Diponegoro, Banyuwangi, ini akan dilengkapi lampu penerangan pada tahun 2015 ini.
40 Rekanan Berebut Proyek Lampu
FUTSAL
TOHA/RaBa
BUAH GEMBLENGAN: Kepala SMPN 3 Banyuwangi Wahyu Handayani bersama tim futsal 3B dan M Salim Basulthana berpose dengan tropi dan hadiah utama satu sepeda motor.
SMPN 3 BWI Sabet Juara l BANYUWANGI - Tim futsal 3B SMPN 3 Banyuwangi berhasil menjadi juara pertama dalam pertandingan futsal se-Kabupaten Banyuwangi yang digelar Sabtu (7/2) di GOR Tawangalun, Banyuwangi. Siswa binaan Kepala Sekolah Wahyu Handayani itu berhasil menyisihkan tim futsal SMPN 1 Srono. Kiper SMPN 3 Banyuwangi, Zikri Robbani berhasil menjadi bintang dalam drama adu penalti dengan skor 3-2. Sengitnya pertandingan mengakibatkan kedua belah tim harus bermain adu penalti. “Untung saja kiper Zikri bisa menguasai emosionalnya. Sehingga dia berhasil tampil gemilang,” kata pembina tim futsal SMPN 3 Banyuwangi M Salim Basulthana kemarin. Kepala SMPN 3 Banyuwangi Wahyu Handayani memberikan apresiasi terhadap prestasi anak didiknya. Dalam pertandingan itu sebenarnya SMPN 3 Banyuwangi mengeluarkan dua tim, yaitu Tim Futsal 3A, namun tim ini terhenti langkahnya di 16 besar. “Basic anak-anak ini adalah pemain sepak bola. Sehingga mereka bisa tampil optimal dalam futsal kemarin,” katanya. Wahyu menjelaskan, potensi siswa-siswa SMPN 3 Banyuwangi ada di bidang non akademik. Selain seni gamelan, sepakbola/futsal menjadi salah satu andalan. Bahkan sebelumnya, mereka mendapat juara 3 di pertandingan futsal Scudetto. “Karena non akademik sudah baik, maka kami akan dorong akademiknya agar lebih seimbang, dan kami sudah memulai dengan peningkatan mutu. Seperti membentuk karakter building para siswa serta memberikan ekstra pembelajaran per bidang studi. Dan kami membangun SMPN 3 Banyuwangi agar sesuai dengan menjadi sekolah harapan masyarakat,” ujar istri dari Mohammad Rifai ini. (*/als)
BANYUWANGI - Proyek penerangan lampu Stadion Diponegoro, Banyuwangi, rencananya akan dikerjakan awal tahun 2015 ini. Proyek lampu stadion tersebut harus tuntas menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V yang digeber tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang. Meski begitu, belum ada tanda-tanda kapan mega proyek dengan anggaran Rp 9,9 miliar itu dimulai. Yang pasti, saat ini proyek skala besar itu masih dalam proses lelang terbuka melalui LPSE Banyuwangi. Dalam database terbuka, jumlah rekanan yang mengikuti lelang ternyata cukup besar. Bayangkan, hingga kemarin (10/2) rekanan yang mengikuti tender telah mencapai 40. Tak ayal, persaingan memenangkan tender akan ketat.
Tidak menutup kemungkinan jumlah rekanan akan bertambah. Sebab, durasi pendaftaran lelang masih akan dibuka hingga tanggal 18 Februari mendatang. Tentu saja, pemenang tender adalah yang memiliki penawaran terendah. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Banyuwangi, Arief Setiawan, mengakui proyek tersebut masih dalam proses lelang di LPSE Banyuwangi. Hanya saja, belum diputuskan tentang pemenang tender dalam proyek APBD tahun 2015 itu. ‘’Sudah proses lelang,’’ ujarnya. Dalam waktu dekat pemenang tender akan diumumkan. Seperti sebelumnya, target proyek lampu berstandar AFC itu harus tuntas menjelang ajang multieven itu digelar. ‘’Target akhir Mei sudah selesai,” kata
mantan humas Pemkab Banyuwangi itu. Sementara itu, 40 rekanan yang mengikuti lelang itu adalah PT. Citra Cahaya Trimanunggal, PT. Hariz Tiga Putra, PT. Revalino Agung Pratama, CV. Mawar Merah, dan Pancamanunggal Kapti Engineering. Selain itu, juga ada CV. Cipta Cakra Tridaya, PT. Gajah Putih, CV. Kobra Karya Nusantara, CV. Lubuk Bara, dan CV. Karsa Gemilang, juga ikut bersaing. CV. Kovasa Putra, PT. Antigo Agung Pamenang, dan PT. Multi Karya Pakemindo, juga berebut menjadi pemenang tender. PT. Analum Jior, PT. Canas Unggul, PT. Rimbun Sekawan Utama, PT. Indonesia Cahaya Semesta, serta CV Bumi Suci Pertiwi juga menjadi peserta lelang. Masih ada lagi, yaitu PT. Perwiramulti Jaya Kencana,
PT. Berkah Mulia Jaya, CV. Vrehatnala, CV. Surya Graha, dan CV. Concordia, serta CV. Dewi Sri, lalu PT. Fokus Indo Lighting, ikut meramaikan lelang. Peserta yang lain yakni PT. Cahaya Emisi Trimanunggal, PT. Duta Sinar Abadi, dan PT. Mustika Zidane Karya. Koe Sae Jaya, PT. Dhani Jaya, serta PT. Trijaya Adymix, KSO, CV. Tirta Marga juga mencari peruntungan untuk menjadi pemenang lelang. PT. Samaco, CV. Langgeng Joyo Rahayu, PT. Anindo Bertahannuts Perkasa, dan PT. Bentang Alam Nusantara, serta PT. Kahuripan Handal Solusi menjadi bagian dari peserta. Yang terbaru adalah PT. Sarana Dwi Makmur, Ananda Putera, CV. Gemilang Engineering, dam CV. Artha Mas Kayana. (ton/c1/als)
IPSI Bidik 3 Emas, ISSI Target 3 Emas BANYUWANGI - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V bakal menjadi pertaruhan bagi Banyuwangi. Bukan hanya sukses penyelenggaraan, tapi juga sebagai host. Kota Gandrung ingin mendulang prestasi lebih baik di kandang sendiri. Namun, hanya ada beberapa cabang olahraga (cabor) yang berpotensi meraih medali. Hal itu berkaca pada Porprov edisi sebelumnya yang digeber di Madiun tahun 2013 lalu. Salah satunya, cabang pencak silat dan balap sepeda. Dua cabang itu sukses menyumbangkan dua dari lima medali emas yang diraih kontingen Bumi Blambangan. Hal itu menunjukkan jika dua cabang itu diprediksi mampu mengulang
prestasi pada edisi yang digeber tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang itu. Bahkan, dua cabang itu mengusung target lebih dari edisi dua tahun silam. Bayangkan, cabang pencak silat membidik 3 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Sedangkan balap sepeda membidik 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Hal itu ditegaskan Guntur Priambodo yang merupakan ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banyuwangi kemarin. ‘’Prestasi kita sudah jelas. Target kita tidak muluk-muluk. IPSI dan ISSI harus lebih baik dari Porprov yang lalu,’’ tekadnya. Selama ini, tim silat dan tim balap sepeda terus melakukan pemusatan
ALI NURFATONI/RaBa
TARGET TINGGI: Guntur Priambodo diapit tim silat dan tim balap sepeda proyeksi Porprov Jatim V di kediamannya kemarin.
latihan. Program itu semata-mata ingin mendulang prestasi dalam ajang dua tahunan itu. ‘’Kita semua harus fokus prestasi,’’ terang kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi itu. Di hadapan atlet silat dan balap sepeda, dia berjanji akan memberikan bonus yang gede bagi atlet yang berhasil meraup medali dalam perhelatan paling akbar di
Jatim itu. ‘’Baik IPSI maupun ISSI, sudah saya siapkan bonus,’’ ujarnya mantap. Dia menyebut, satu medali emas akan diberikan Rp 10 juta, medali perak dapat jatah Rp 5 juta, dan Rp 2,5 juta untuk atlet yang meraih medali perunggu. ‘’Kalau 22 silat dapat emas semua, maka bonus bisa seharga dua mobil,’’ terangnya yang disambut ger-geran para atlet.(ton/c1/als)