Radar Banyuwangi | 11 November 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SELASA 11 NOVEMBER TAHUN 2014

Pesawat Garuda Masuk Banyuwangi Mulai beroperasi Jenis Pesawat Kapasitas Rute

: 1 Mei 2014 : ATR 72-600 : 70 penumpang : ■ Denpasar-Banyuwangi (pp) 1 x sehari ■ Banyuwangi-Surabaya (pp) 1 x sehari Tambahan Flight Mulai 1 Desember Denpasar-Banyuwangi (pp) 1 x sehari Banyuwangi-Surabaya (pp) 2 x sehari: Selasa, Kamis, Sabtu, Minggu

OBITUARI

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Garuda Terbang 2 Kali Sehari ■ Empat Hari dalam Sepekan mulai Bulan Depan

Ayah Ketua Dewan Meninggal Dunia

BANYUWANGI - Penerbangan komersial dari dan menuju Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, segera bertambah. Setelah membuka penerbangan rute Denpasar-Banyuwangi-Surabaya pergi pulang (PP) sejak 1 Mei 2014 lalu, maskapai Garuda Indonesia kini berancang-ancang

BANYUWANGI - Keluarga besar DPRD Banyuwangi berduka. Ayahanda ketua dewan, I Made Cahyana Negara, yakni I Wayan Suantha Negara, meninggal dunia Minggu petang lalu (9/11). Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Wayan Suantha meninggal dunia selepas Magrib saat dalam perjalanan menuju Surabaya untuk menjalani pengobatan di ibu kota Provinsi Jatim tersebut. Sebelumnya, Wayan sempat menjalani perawatan di RS Yasmin Banyuwangi akhir bulan lalu. Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Sri Utami Faktuningsih mengatakan, dirinya turut berbelasungkawa atas kepergian Wayan. “Kami turut berbelasungkawa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujarnya. (sgt/c1/bay)

menambah jadwal terbang ke kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Sebelumnya, maskapai papan atas tanah air tersebut melayani rute Denpasar-Banyuwangi PP dan Banyuwangi-Surabaya PP sekali sehari ■ Baca Garuda...Hal 39

HARI PAHLAWAN

GALIH COKRO/RABA

SEMAKIN RAMAI: Pesawat Garuda Indonesia menurunkan penumpang di Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, beberapa waktu lalu.

SIGIT HARIYADI/RABA

VETERAN: Kajari Made Parma didampingi Wabup Yusuf Widyatmoko menyerahkan dana hibah kepada Ny. Chasiastuti Soeherman di Taman Blambangan, Banyuwangi, kemarin.

Organisasi Istri Veteran Dapat Hibah Rp 20 Juta BANYUWANGI - Upacara bendera yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Pahlawan 2014 berlangsung khidmat di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, kemarin (10/11). Nuansa perjuangan pun terasa pada upacara yang diikuti pelajar, mahasiswa, organisasi kepemudaan, TNI/Polri, Korpri, paskibra dan Korps Musik (Korsik) Sekretariat Kabupaten Banyuwangi tersebut ■ Baca Organinasi...Hal 39

BAGAIMANA INI...

Proyek Air Bersih Sumber Kucur Dilanjutkan BANYUWANGI - Polemik pembangunan sarana dan prasarana air bersih yang bersumber di Sumber Kucur, Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, berakhir antiklimaks kemarin (10/11). Saat menggelar rapat dengar pendapat (hearing) dengan petani yang tergabung dalam Federasi Himpunan Petani Pemakai Air (F-HIPPA) Banyuwangi, para anggota dewan menyatakan pembangunan sarana air bersih yang dibiayai APBD 2014 itu harus dilanjutkan sampai tuntas. Hanya saja, lembaga dewan akan membentuk tim bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait ■ Baca Proyek...Hal 39

Hearing Nihil Warga Sempu

SIGIT HARIYADI/RABA

WADUL DEWAN: Para petani bersiap memasuki ruang rapat khusus kantor DPRD Banyuwangi kemarin. Mereka mengadu kepada wakil rakyat terkait proyek pembangunan sarana air bersih di Desa Kaligondo, Genteng.

DENGAR pendapat (hearing) yang membahas permasalahan dan keberatan warga terkait Sumber Kucur ternyata minim diikuti warga Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. Bahkan, Kapolsek Sempu AKP Jainur Holiq mengklaim bahwa warga Kecamatan Sempu justru tidak mengikuti aksi tersebut. “Itu orang Sempu justru tidak ada (yang ikut hearing),” ujarnya kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (10/11) ■ Baca Hearing...Hal 39

Mengunjungi Kampung Pesisir di Pulau Santen, Banyuwangi

Biaya Listrik Ditanggung Bersama Warga Satu RT NIKLAAS ANDRIES/RABA

RAWAN LAKA: Kondisi jalan menikung depan Mapolres Banyuwangi.

Tikungan Jalur Cepat KONDISI Jalan Brawijaya persis di depan gerbang Mapolres Banyuwangi menikung. Tepat di ujung tikungan ada gerbang pintu masuk dan keluar menuju kantor kepolisian. Kondisi ini cukup berpotensi menimbulkan laka lantas. Oleh karena itu, demi mereduksi musibah yang tidak diinginkan, perlu solusi khusus seperti pemasangan pita kejut jelang gerbang mapolres tersebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Banyuwangi, Mujiono mengaku, pihaknya akan mempelajari dulu kemungkinan pita kejut dipasang di depan Mapolres Banyuwangi itu. (nic/c1/bay)

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Meski tampak menyatu dengan daratan Pulau Jawa, kampung Pulau Santen merupakan pulau tersendiri di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. Bagaimana kehidupan 90 kepala keluarga yang tinggal di pulau tersebut? CHIEN JULLIEN, Banyuwangi CHIN JULLIEN/RABA

PULAU Santen di Lingkungan Karang Anom, Kelurahan Karangrejo, hanya dipisahkan rawa dengan Pulau Jawa. Kalau air laut surut, kawasan tersebut pun menyatu dengan Jawa.

KOMPAK: Sekelompok nelayan memperbaiki jaring yang rusak di kampung Pulau Santen, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi.

Beberapa tahun lalu, Pulau Santen pernah populer sebagai objek wisata lokal. Tempat tersebut pernah mengalami

masa keemasan dan jadi jujugan masyarakat Banyuwangi. Namun, akhirakhir ini pamor Pulau Santen sebagai

tempat wisata kian meredup. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kondisi Pulau Santen semakin membuat prihatin. Jembatan yang menghubungkan Pulau Santen dengan daratan utama, kini banyak yang berlubang. Jembatan yang dibangun melalui kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa tahun 2000 lalu memang sudah beberapa kali mengalami renovasi. Setelah diperbaiki beberapa kali, kali ini material kayu yang dijadikan jembatan itu kembali lapuk. Beberapa titik jembatan itu sudah kembali berlubang dan membahayakan warga yang menyeberang. Sementara itu, setelah menyeberangi jembatan kayu, pengunjung akan sampai di pantai. Namun, pemandangan kurang sedap kembali tersaji di pantai tersebut ■

Garuda siap terbang 2 kali sehari di Banyuwangi Ibarat makan, normalnya sehari 3 kali biar kenyang

Petani semangka diuntungkan kemarau Kalau panas berkepanjangan, nasi bisa diganti ‘’water melon’’

Baca Biaya...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Selasa 11 November 2014

Bacabup Wajib Ikut Uji Publik

LAYANAN PUBLIK

BANYUWANGI - Sertifikat uji publik wajib dimiliki semua bakal calon bupati (bacabup) yang akan mendaftar sebagai calon bupati (cabup) di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Agar mendapatkan sertifikat uji publik itu, bacabup harus mendaftar enam bulan sebelum pendaftaran calon dibuka. Sebelum pendaftaran, bakal calon yang diusulkan parpol itu akan diumumkan kepada publik agar mendapatkan tanggapan. Selain itu, bakal calon juga harus mengenalkan dirinya kepada masyarakat. “ Ini amanah Pasal 37 Perppu 1 Tahun 2014 tentang pendaf-

taran bakal calon,” kata Ketua KPU, Syamsul Arifin. Kapan pendaftaran bakal calon dibuka? KPU Banyuwangi masih menunggu kepastian seluruh tahap itu dari KPU pusat dan provinsi. Pada pelaksanaan pemilihan calon bupati (pilbup) tahun 2015, kata Syamsul, ada wacana akan digelar serentak. “Wacana yang berkembang, pemilu serentak akan digelar pada bulan September 2015,” ujar Syamsul. Syamsul mengatakan, bacabup yang

diusulkan partai politik, gabungan partai politik, dan calon independen, wajib mengikuti uji publik. Dalam tahap uji publik, satu parpol dapat mengusulkan bacabup lebih dari satu. Terkait siapa yang melakukan uji publik, Syamsul menegaskan, uji publik akan dilakukan panitia khusus. Dalam Pasal 38 ayat 4 Perppu disebutkan, panitia uji publik berjumlah lima orang yang terdiri atas dua unsur akademisi, dua unsur tokoh masyarakat, dan satu unsur KPU.

Hanya, siapa yang berwenang membentuk panitia, lanjut Syamsul, KPU masih menunggu terbitnya peraturan KPU yang akan mengatur tahap pemilu bupati. “Apakah panitia uji publik tersebut ditunjuk langsung KPU ataukah melalui panitia seleksi (pansel), kita masih belum jelas,” ujar Syamsul. Syamsul menambahkan, uji publik dilaksanakan secara terbuka paling lambat tiga bulan sebelum pendaftaran calon bupati dilakukan. “Uji publik tersebut setidaknya dapat mencegah calon dengan integritas buruk dan kemampuan rendah,” pungkasnya. (ddy/c1/afi)

Ganggu Kenyamanan Warga Berobat KEGIATAN pemasangan paving halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan dikeluhkan pengunjung rumah sakit. Debu yang bertebaran akibat kegiatan pekerjaan proyek penataan wajah RSUD itu dinilai mengganggu kenyamanan warga yang sedang berobat dan masyarakat umum. Bagaimana ini? (ddy/c1/afi)

EKONOMI

ISTIMEWA

OBJEK PAJAK: Salah satu objek penerimaan pajak parkir kendaraan salah satu pusat perbelanjaan di Banyuwangi.

Pajak Parkir Lampaui Target APBD BANYUWANGI - Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) sukses merealisasikan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dari pajak parkir kendaraan melampaui target. Hingga Oktober, penerimaan pajak parkir sudah terlampaui sekitar 114 persen atau setara dengan Rp 180 juta di atas target Rp 160 juta. Kepala Bidang Pendapatan dan Penetapan Dispenda Banyuwangi, Edy Siswanto mengatakan, realisasi pajak parkir

CHIN JULLIEN/RABA

MAHAL: Atas, kacang lokal naik dari Rp 15.000 menjadi Rp 17.000.

Satu Biji Mentimun Dijual Rp 2.000 BANYUWANGI - Dalam sepekan, harga kebutuhan pangan di pasar tradisional mulai merangkak naik. Setelah harga beras dan cabai naik, kini giliran komoditas sayuran merangkak naik. Beberapa pedagang Pasar Banyuwangi menuturkan, harga sayur sawi hijau kini Rp 2.000 per ikat. Sebelumnya hanya Rp 500 hingga Rp 1.000 saja. Kenaikan juga dialami sayuran jenis mentimun. Satu biji mentimun kini dijual Rp 2.000. Harga kacang tanah yang sebelumnya Rp 15.000 kini naik menjadi Rp 17.000. Harga kacang tanah impor masih belum beranjak naik Rp 17.000 hingga Rp 18.000. Kenaikan paling signifikan terjadi pada kemiri. Harga merica sebulan yang lalu masih Rp 160.000, kini pedagang menjual dengan harga rata-rata Rp 180.000 setiap satu kilogram. “Dari sana sudah naik, kami ikut menaikkan harga juga,” terang salah satu pedagang, Misnawati. Pedagang memperkirakan, komoditas lain juga akan mengikuti lonjakan harga dalam waktu dekat. Selain menyambut Natal dan tahun baru, bulan ini pemerintah akan menaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. (cin/c1/afi)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

tahun 2014 meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 158 juta. Naiknya target pajak parkir kendaraan karena bertambahnya jumlah objek parkir yang mencapai 220 Surat Ketetapan Pajak (SKP). Objek pajak parkir yang dikelola Dispenda, antara lain objek pajak, seperti mal, rumah sakit, perkantoran, hotel, minimarket dan objek wisata. Selain itu, bertambahnya destinasi

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

wisata juga mempengaruhi penerimaan pajak parkir. “Pajak parkir memiliki korelasi dengan pajak hotel, restoran dan hiburan. Jika pengunjung ramai, maka pendapatan pajak parkir juga naik,” jelas Edy. Selain pajak parkir, Edy juga memaparkan realisasi sektor lain yang melejit dari target, yakni pajak air tanah. Pada Oktober lalu pajak air tanah terealisasi 205 persen atau senilai Rp 1,43 miliar dari

target Rp 700 juta. Membeludaknya penerimaan pajak itu disebabkan beberapa faktor, yakni peningkatan kinerja pemerintah, peningkatan kesadaran wajib pajak (WP), dan naiknya tarif pajak air tanah. Sejak pajak air dan tanah dialihkan ke daerah, kenaikan tarif juga diberlakukan. “Dulu pajak air tanah domain provinsi. Besaran pungutan masih berdasar Perda Provinsi Nomor 16 Tahun

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

2001. Setelah dialihkan ke daerah, ada penyesuaian tarif yang dijalankan berdasar perbup,” terang Edy. Penyesuaian tersebut menyebabkan kenaikan tarif kuranglebih 90 persen dibanding tarif semula. Yang paling dominan menyumbang pajak air tanah adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). “PDAM memberi kontribusi sekitar 20 persen dari nilai perolehan air tanah (NPA),” ujar Edy. (cin/c1/afi)

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SELASA 11 NOVEMBER

31

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

BSC Jadi Daya Tarik Situbondo BEST Situbondo Carnival (BSC) yang digelar Pemkab Situbondo, Minggu (10/11) lalu diikuti sekitar 200 peserta. Acara pagelaran lomba fashion terbesar di Kota Bumi Selawat ini mengambil tema Kejayaan Is-

lam. Mulai dari masa Perang Badar, Kejayaan Islam masa Nabi Sulaiman, masa Nabi Musa, Kejayaan Islam di India, Eropa, China, Indonesia, dan di Turki. Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, berharap BSC akan menjadi

salah satu daya tarik Situbondo. Sebab itulah, ke depan pelaksanaannya perlu terus dibenahi dan ditingkatkan. Nah, Bagi yang penasaran ingin mengetahui sang pemenang, inilah diantara sejumlah juaranya. (pri/*)

Juara 1, Juara Kategori China

Juara 2, Juara The Best Performance, Juara Kategori India

Juara 3

Juara 4, Juara Kategori Turki

Juara 4, Juara Kategori Turki

Juara 5

Juara Kategori Eropa

Juara Kategori Nabi Musa

Juara Kategori Indonesia

The Most Unique

Juara The Best Design, The Best Costume Material

Juara Kategori Indonesia

RENDRA KURNIA/JPRS

BEDA WARNA: Kumpulan wadah kecil yang berisikan urine polisi kemarin menjadi pusat perhatian bersama.

Polisi Dites Urine SITUBONDO – Untuk mengantisipasi penggunaan narkoba di jajaran Polres Situbondo, sebanyak 26 perwira di Polres Situbondo menjalani tes urine, Kemarin (10/11). Mereka terdiri dari 17 orang Kapolsek, enam orang Kepala Satuan (Kasat), dan tiga orang

Kepala Bagian. Selain diikuti jajaran perwira polisi, ada sekitar 125 anggota yang juga ikut. Tes urine yang bertujuan melihat keberadaan zat narkotika di dalam tubuh anggota Polisi ini, dipusatkan di gedung olah raga belakang M Mapolres Situbondo. Saat tes be berlangsung, terlihat para anggo anggota polisi mengan-

tre untuk memperoleh giliran memeriksakan sampel urinenya. Kasi Propam Polres Situbondo, Iptu H Sugiono mengatakan jika pada tes ini melibatkan tiga orang dari bidang Dokkes Polda Jawa Timur. Di beberapa wilayah Polres lain, kata dia, terkadang juga dilibatkan anggota dari BNN (Ba-

dan Narkotika Nasional). “Tes ini rutin dilakukan tiap enam bulan. Anggotanya pun dipilih acak, bergantian tiap tes urine. Yang terbukti positif, nanti kita sanksi lewat sidang disiplin,” papar Iptu Sugiono. Pemilihan anggota yang akan mengikuti tes urine ditentukan acak n Baca Polisi...Hal 37

Semarakkan Dies Natalis 30 Datang tepat waktu berarti terlambat, datang lebih awal berarti tepat waktu.” EDY S/JPRS

SUBOH – SMAN 1 Suboh (SMANIS) kemarin merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke-30. Sejumlah kegiatan memeriahkan momentum penting di lembaga pendidikan yang

dipimpin oleh Sugeng Ali Fatah, SPd ini. Tidak hanya kalangan siswa, kalangan guru pun ikut berpartisipasi meramaikannya n Baca Semarakkan...Hal 37

Erlin T. Sandriyani

BSC 2014

Tampil sebagai Ratu Bilqis SITUBONDO – Diantara ratusan peserta yang tampil dalam Best Situbondo Carnival (BSC) 2014, Minggu (09/11) lalu, ada nama Adinda Jannatri Arifah. Siswa kelas III SMP tersebut merupakan utusan Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Pemkab Situbondo. Adinda mengenakan kostum masa kejayaan Islam Nabi Sulaiman. Didominasi warna hijau dia menampilkan fashion yang didesain menawan, megah, dan elegan. Maklum, dia sedang memerankan diri sebagai seorang Ratu Bilqis n Baca Tampil...Hal 37

ISTIMEWA

HUT KE-30: Peserta BSC dari SMPN 1 Suboh kemarin ikut tampil dalam lomba fashion yang digelar di internal sekolahnya.

Menjadi Sekolah Unggulan PANJI – Kedatangan tanggal 10 November kemarin benar-benar menjadi momentum istimewa bagi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Mimbaan,

Kecamatan Panji. Sebab, tidak hanya bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan n Baca Menjadi...Hal 37

ISTIMEWA

PRESTASI: Acara pengukuhan SDN 1 Mimbaan Sebagai Sekolah Program Unggulan.

UNARS Situbondo Terus Memacu Prestasi Mahasiswa U

Ciptakan Iklim PT yang Dinamis Dari tahun ke tahun, Universitas Abdurachman Saleh (Unars) Situbondo terus berupaya untuk menjadi unggul. Ini sesuai dengan visinya, yakni to be excellent. Menjadi Universitas yang unggul dalam bidang Pendidikan, penelitian dan pengabdian berbasis

EDY SUPRIYONO/JPRS

MEGAH: Penampilan Adinda Jannatri Arifah dalam Best Situbondo Carnival (BSC) 2014, Minggu (09/11), lalu. http://www.radarbanyuwangi.co.id

P E M B E R D AYA A N ma syarakat. Unggul dalam bidang pendidikan diwujudkan denggan membangun suasana akademik yang kondusif mendukung proses belajar untuk men pembinaan individu, dan mengajar, p pengembangan karakter. Selain itu, pengemba mendorong upaya peningkajuga mend tan kualitas kualita sumber daya manusia, baik mahasiswa, dosen dan karyawan, dengan melalui proses pendidikan berkelanjutan.

Sementara di bidang penelitian, diterjemahkan dalam upaya mendorong tumbuhnya kreatifitas untuk menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Unggul dalam bidang pengabdian diwujudkan dengan upaya melaksanakan pengabdian kepada masyarakat secara profesional dengan mengaplikasiakan keahlian di berbagai bidang. “Sehingga manfaatnya dapat langsung dinikmati masyarakat. Unars juga secara terus menerus melaksanakan pembinaan terhadap civitas

akademika dan mendorong terciptanya hubungan yang erat dan baik dengan lingkungan,” terang Rektor Unars Situbondo, Hadi Wijono. Pencapaian Unars merupakan sebuah perjalanan panjang. Terlebih, dengan perkembangan Unars menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik di wilayah Besuki Raya. Hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari prestasiprestasi yang ditorehkan oleh Mahasiswa Unars dalam berbagai bidang sepanjang tahun 2013 hingga tahun 2014 n Baca Ciptakan...Hal 37

ISTIMEWA

DUTA WISATA: Dua mahasiswa Unars Situbondo yang masuk dalam Finalis Kakang-Embug Situbondo 2014. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR

32

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 11 November 2014

S I T U B O N D O

HARI PAHLAWAN

NUR HARIRI/JPRS

JADUL: seorang polisi mengenakan pakaian tempo dulu untuk memperingati hari pahlawan, kemarin.

Polisi Berpakaian Jadul SITUBONDO – Sejumlah polisi dari Satlantas Polres Situbondo tampak mengenakan seragam polisi dan pejuang, pagi kemarin (10/11). Pakaian jadul yang mereka kenakan itu tidak lain untuk memperingati hari pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 Nopember. Dengan semangat, aparat lalu lintas ini mengatur kendaraan yang melintas di perempatan Alun-alun Situbondo. Sesekali mereka memberikan peringatan kepada warga yang membawa anak kecil serta mereka melanggar lalu-lintas. Dari teguran itu, para pengendara bukannya takut, tetapi mereka justru tertawa melihat keunikan pakaian yang dipakai petugas. “Sabuk pengaman itu harus tetap dipakai, jangan sampai lepas selama perjalanan,” kata salah seorang petugas memperingati sopir pikap. Peringatan dari petugas kepada sopir pikap ini juga disambut oleh tawa sejumlah pengendara lain yang melihatnya. Menurut Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Budi Handoko, pemakaian seragam polisi tempo dulu itu bertujuan agar masyarakat umum bisa mengingat sejarah perjuangan yang diabdikan para pahlawan n Baca Polisi...Hal 37

Bekuk Pengedar Uang Palsu Rp 30 Juta

NUR HARIRI/JPRS

SITUBONDO –Ismail warga Desa Kerasak, Kecamatan Pecangan, Kabupaten Jepara, ditangkap Polres Situbondo, siang kemarin (10/11). Penyebabnya, pria 34 tahun tersebut mengedarkan uang palsu di Kecamatan Asembagus. Apa yang dilakukan Ismail ini sungguh keterlaluan. Sebab, sekitar sebulan yang lalu dia baru saja keluar dari penjara akibat kasus yang sama. Kini dia harus kembali meringkuk di sel tahanan Mapolres Situbondo akibat ulahnya yang tak kenal kapok. Informasi yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, Ismail ditangkap tim Resmob Polres Situbondo di salah satu rumah warga di Kecamatan Asembagus. Sebelum ditangkap, sekitar sepuluh hari yang lalu, keberadaan Ismail tercium petugas. Keberadaan Ismail terus dipantau oleh aparat karena kha-

watir dia mengulangi lagi perbuatannya. Sebab, dalam kasus sebelumnya, dia telah ditangkap dengan barang bukti yang lebih besar. Atas aksi kejahatannya itu, dia dijatuhi hukuman penjara 18 bulan. Ternyata benar, Ismail hendak mengedarkan upal di sekitar Kecamatan Asembagus. Sayang, pada saat akan beroperasi kembali, pria ini diciduk polisi. Dari tangan tersangka, tim resmob berhasil menyita barang bukti (BB) berupa upal pecahan Rp 100 ribu. Jumlahnya mencapai sekitar Rp 30 juta. “Keluar dari penjara saya pulang sebentar (ke rumahnya di Jepara). Saya di sini (Situbondo) sekitar sepuluh hari,” kata Ismail kepada wartawan koran ini kemarin (10/11). Transaksi upal yang diedarkan Ismail empat banding

satu (4 : 1). Sehingga, jika seseorang ingin menukar uang palsu sebesar Rp 400 ribu kepada Ismail, maka dia cukup membayar uang asli sebesar Rp 100 ribu. “Saya dapat upal puluhan juta itu dari Surabaya,” kata Ismail. Sebelum dijebloskan ke dalam tahanan Mapolres Situbondo, petang kemarin, polisi sempat menggeledah tempat kos pelaku, di Jalan Diponegoro. Hanya saja, polisi tidak menemukan apa di tempat yang tepat berada di belakang kantor BCA Situbondo itu. Kapolres Situbondo AKBP Hadi Utomo membenarkan penangkapan Ismail kepada sejumlah wartawan yang berada di Mapolres Situbondi. “Betul, (Ismail) baru saja ditangkap. Sekarang anggota masih mengembangkan,” katanya. (rri/pri)

DIKELER: Ismail, pengedar uang palsu digelandang dari tempat kosnya di belakang BCA ke Mapolres Situbondo, kemarin (10/11).

ADA APA LAGI

Forjasi Ancam Polisikan Kelompok Pengacau SITUBONDO - Forum Jasa Konstruksi (Forjasi) Situbondo mendesak kepolisian bersikap tegas terhadap kelompokkelompok di Kota Santri yang merusak kondufitas pembangunan daerah. Apalagi, aksi kelompok-kelompok tersebut kian hari dirasa kian merasahkan banyak kalangan. Sebab itulah, Ketua Forjasi, Amiruddin mengaku sudah mempersiapkan data untuk melaporkan kelompok gerakan yang dinilainya tidak bertanggungjawab tersebut kepada polisi. Pria yang akrab dipanggil Amir tersebut mengaku sangat menyesalkan karena hanya membuat kekacauan. “Gerakan itu selalu menghina dan melakukan fitnah terhadap simbol Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo. Baik kepada Bupati maupun sejumlah SKPD, semua dicaci maki tanpa bukti yang jelas. Makanya, kita akan segera melapor kepada polisi,” Jelas Amiruddin. Bukan hanya kepada bupati dan SKPD, hujatan dan kritikan juga ditujukan terhadap kegiatan Proyek APBD. Namun yang menjengkelkan, semua itu dilakukan tanpa ada bukti yang jelas. “Seharusnya didasari bukti-bukti dan tidak hanya main tuding dengan opini yang berlebihan. Kami sangat mendukung adanya kritikan dan sorotan dari sebuah gerakan, tetapi jangan selalu membuat fitnah dalam opini yang berlebihan,” jelasnya n Baca Forjasi...Hal 37

CERITA BERSAMBUNG

Bertekad Mengusir Belanda dari Tanah Air “Semoga kita mengikuti jejaknya,” ujar seorang Pelopor, lirih. Ia masih ingat ucapan Kiai As’ad. “Perang itu, harus niat menegakkan agama dan arebbuk negere, merebut negara, jangan hanya arebbuk negere! Kalau hanya arebbuk negere, hanya mengejar dunia, akhiratnya hilang! Niatlah menegakkan agama dan membela negara, sehingga kalau kalian mati, akan mati syahid dan masuk surga!” Malam itu perasaan Kiai As’ad dan anggota Pelopor campur aduk. Di sisi lain telah berhasil mencuri senjata Belanda, di sisi lain seorang pejuang remaja telah gugur. Hari itu Kiai As’ad sege-

ra memakamkan mayat Yusuf beserta bajunya yang masih bersimbah darah. Yusuf telah menyusul teman-temannya, yang berjuang dengan ikhlas tanpa upah, tanpa pamrih, dari sekian ratus pemuda tanpa nama yang gugur tanpa diketahui makamnya demi kemerdekaan bangsa ini. Maka anggota Pelopor bertekad untuk mengusir Belandari dari tanah air. Di desa Pangarangan itulah pasukan Pelopor mengalami peperangan sengit. Meski baru berlatih beberapa hari memakai senjata api, namun mereka lebih tangguh dari pasukan Belanda. Meski jumlah mereka tidak sebanding. Pasukan Belanda lebih banyak dan terlatih didatangkan dari luar kota. Peperangan merambat ke berbagai daerah.

Warga di beberapa desa yang pernah dilewati Kiai As’ad ikut mengangkat senjata. Pasukan Pelopor tidak percaya jika warga bersatu padu membantu mereka. Karena tambahan kekuatan tidak terduga dari warga desa, akhirnya pasukan Belanda kewalahan dan memilih mundur dan keluar dari Bondowoso. Namun, perjuangan masih amat panjang demi Indonesia merdeka. Jalur perjuangan ke desa Dabasah yang dilewati Kiai As’ad bersama pasukan Sang Pelopor kini dijadikan even napak tilas. Agar generasi muda khususnya para santri di pondok pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukerejo yang didirikan Kiai As’ad dapat mewarisi semangat beliau. (SELESAI)

IKLAN JITU TANAH Djl.Tnh,SHM,L250M.P125M Lok Strgs Sbl Istn Lele,Dp Prmhn ASMBGS HUB.082336093287

SEWA RUMAH Dsewakan rmh Jl. Kenangan Utra Stdion M.Sholeh cck.utk kntor Hub. Laundry Kenanga

STNK Hlg STNK P9834K an DInas Kesehatan stb Jl. PB.Sudirman Rt 01/01 STB

BPKB Hlg BPKB P2006EP an Dinas Kesehatan stb Jl PB SUdirman Rt 01/01 Stb

SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 35 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN


Jawa Pos

Selasa 11 November 2014

RADAR GENTENG R A D A R

Hutan Jati Karetan Terbakar PURWOHARJO - Sekitar delapan hektare lahan hutan di Petak 68, Badan Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Karetan, Resor Polisi Hutan (RPH) Karetan, Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Banyuwangi Selatan, masuk wilayah Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, kebakaran kemarin. Saat kebakaran terjadi, angin

berembus kencang. Api pun sulit dipadamkan dan terus meluas. Titik api banyak sehingga sulit dijangkau petugas. Akibatnya, ribuan pohon jati hangus. Mantri BKPH Karetan, RPH Karetan, Jarwanto, mengatakan hutan di wilayahnya selama dua bulan ini sudah dua kali terbakar. Kebakaran pertama, terang dia, menghanguskan

tiga hektare lahan. Kebakaran yang kedua kali ini menghanguskan lima hektare lahan. Untungnya, jarak titik api itu jauh dari pemukiman warga sehingga tidak berakibat fatal. Api hanya membakar pepohonan di sekitar hutan yang dikelola Perhutani. Mengenai penyebab kebakaran, pihaknya belum berani memastikan. “Kemungkinan

ada orang gila atau ada orang iseng membuang batang rokok, akhirnya mengakibatkan kebakaran,” katanya. Menurut Jarwanto, kebakaran hutan di lahan Perhutani di BKPH Karetan itu kemungkinan akan segera pulih setelah turun hujan. “Kalau nanti terkena hujan, semua pohon jati akan kembali seperti semula,” ujarnya. (azi/c1/abi)

Operasi Ganti Sendi Tidak Perlu ke Luar Negeri THR Bisa Dilakukan di RS Al Huda Genteng GENTENG  Satu lagi tindakan canggih bisa dilayani Rumah sakit Al Huda (RSAH) Genteng, yaitu Total HIP Replacement (THR) atau operasi penggantian sendi panggul. Operasi yang selama ini hanya bisa dikerjakan di kota besar dan luar negeri, sekarang sudah bisa dikerjakan di RSAH, Genteng. Menurut dr. Antony Yusbida, SpOT, dokter spesialis Ortopedi RSAH, operasi penggantian sendi adalah mengganti sendi yang rusak dengan sendi buatan. Langkah tersebut sering dilakukan pada sendi lutut dan panggul yang mengalami pengapuran stadium berat. “Pengapuran sendi atau osteo-artritis adalah penyakit pada sendi di mana terjadi penipisan atau kerusakan pada tulang rawan sendi. Ini mengakibatkan reaksi peradangan di dalam sendi,” ujar dokter anggota Indonesian Hip & Knee Society (IHKS) ini sambil menyampaikan akibat pengapuran sendi itu penderita mengalami nyeri, kekakuan sendi, pembengkakan, dan gangguan

struktur sendi yang kemudian menimbulkan kelainan bentuk sendi serta terganggunya fungsi sendi. ”Tulang rawan berfungsi seperti bantalan untuk mencegah kedua ujung tulang pembentuk sendi saling bergesekan secara langsung. Jika tulang rawan menipis, aus, atau hilang sama sekali, ujungnya akan bergesekan dan menimbulkan rasa sakit terutama saat jongkok, berdiri dari posisi duduk, dan berjalan,” ungkap alumni Fakultas Kedokteran, Unair Surabaya itu. Ditambahkan, stadium pengapuran ditentukan berdasar derajat penyempitan celah sendi. Pengapuran stadium ringan dapat diobati dengan obat anti nyeri, glukosamin, dan suntikan nutrisi ke tulang rawan dalam sendi serta fisioterapi. Tetapi pada pengapuran sendi stadium berat yang sulit disembuhkan dengan obat dan fisioterapi, perlu dipertimbangkan untuk dilakukan operasi penggantian sendi. “Terutama bagi penderita yang masih memiliki mobilitas tinggi,” katanya. Ini pula sempat dialami Marsiyam, 66, pasien yang sempat dirawat di RSAH beberapa waktu lalu n Baca Operasi...Hal 39

BANYUWANGI

ISTIMEWA

BEBAS NYERI: Marsiyam latihan jalan tanpa merasakan nyeri yang selama ini dideritanya pada hari keempat pasca operasi ganti sendi panggul di RSAH Genteng.

EKO/RaBa

NASIONALISME: Siswa SMAN 1 Gambiran perang gerilya dalam menyambut Hari Pahlawan kemarin.

EKO/RaBa

SEHAT: Kasek SMAN 1 Gambiran Imam Suudi melepas sepeda santai.

BANYUWANGI

Aksi yang ditampilkan oleh para siswa ini, mendapat aplaus dari para siswa dan dewan guru. Mereka, terkesima menyaksikan gambaran perjuangan dalam melawan penjajah Belanda. “Saya sangat mendukung kegiatan yang digagas oleh OSIS dalam memperingati hari pahlawan ini, dikemas dengan menarik dan bagus,” kata Kasek SMAN 1 Gambiran, Drs. Imam Suudi. Kasek Imam berharap dengan kegiatan seperti ini para siswa bisa lebih menghayati dan mencintai bangsa, serta bisa menghargai arti dan makna Hari Pahlawan. “Dengan kegiatan seperti ini anak-anak bisa kerja sama yang baik dan menjadi orang yang terbaik,” harapnya. Ketua OSIS SMAN 1 Gambiran, Damai Fisulton menjelaskan kegiatan menyambut Hari Pahlawan dengan dikemas seperti ini, sempat mendapat kecaman dari para siswa. Tapi setelah diberi penjelasan, akhirnya bisa diterima. “Sempat di protes mas, tapi setelah melihat kegiatannya, mereka mengacungkan jempol,” katanya. (adv/abi)

BANYUWANGI

STNK

Tukang Jahit

Hlg STNK P 1708 SD an Dwi Agustin W Jl. Sriwijaya X Lik Kloncing RT. 3/3, Jember

Dicari Segera Tukang Jahit Pengalaman Untuk Garmen di Ubud-Bali, Fasilitas: Gaji Bagus + Rumah Kost + Biaya Tr a n s p o r t J a w a - B a l i . H u b u n g i : 081336992111

Hlg STNK P 1673 JQ an Maria Enny I, Griya Kebraon Utra 2 Blok AA No.22, Karangpilang, Sby Hlg STNK P 6987 X an Ita Pramudyani, Perum GGM Blok B2 RT 01/05 Kel. Klatak Hlg STNK P 2725 ZI an Nafisah Nuri 17 RT. 3/2 Kel. Pakis (11-13 Nov ‘14)

Hari Pahlawan, Mahasiswa UNAIR Donor Darah BANYUWANGI – Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Banyuwangi menggelar aksi donor darah masal kemarin. Kegiatan sosial itu, dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Selain itu, juga merayakan Dies Natalis Unair yang ke-60. Selain mahasiswa, donor darah tersebut juga diikuti kalangan dosen dan karyawan kampus negeri tersebut. Dalam kegiatan donor ini, puluhan kantong darah berhasil terkumpul. Semua kantong darah itu ditampung oleh PMI Banyuwangi. Aksi sosial lain yang dilakukan oleh mahasiswa Unair Banyuwangi adalah bakti sosial. Kali ini, mereka melakukan bersih-bersih sampah di sepanjang aliran sungai Lingkungan Sukorejo, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah hingga Lingkungan Gaplek, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah. Selama kegiatan berlangsung, kalangan mahasiswa juga dibantu oleh masyarakat sekitar. Rangkaian kegiatan tersebut dimotori mahasiswa, khu-

ALI NURFATONI/RaBa

SOSIAL: Mahasiswa UNAIR antre untuk donor darah di mobil PMI Banyuwangi kemarin.

susnya penerima beasiswa bidik misi dengan ketua Lutfil Hakim. ‘’Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar. Semoga kegiatan ini bermanfaat,’’ ungkap ketua Keluarga Mahasiswa (KM) Unair Banyuwangi, Achmad Hastian Fauzi didampingi ketua panitia, Hefinka Anevia kemarin.

Administrasi kemahasiswaan Unair Banyuwangi, Setyo Agung Wahyudi mengatakan kegiatan tersebut merupakan gagasan mahasiswa bidik misi. Dan kegiatan itu, dinilai sangat positif. “Kami akan dorong terus agar para mahasiswa menggelar kegiatan serupa,’’ katanya. (ton/adv/abi)

Untag Jawara Posdaya Jatim

SMAN 1 Gambiran Lawan Penjajah Belanda GAMBIRAN - SMAN 1 Gambiran punya cara sendiri dalam memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November kemarin. Sekolah itu menggelar sepeda santai dan fragmen perjuangan melawan penjajah Belanda. Dalam acara itu, bukan hanya para siswa yang terlibat. Para guru dan karyawan SMAN 1 Gambiran, semuanya turun lapangan. Sepeda santai dengan pakaian adat dan pejuang ini start dan finish di kampus SMAN 1 Gambiran dengan keliling Kota Jajag, Kecamatan Gambiran, secara resmi dilepas oleh kepala sekolah (Kasek) SMAN 1 Gambiran Imam Suudi. Usai sepeda santai, para siswa berkumpul di tanah lapang yang ada di tengah gedung sekolah. Di tempat ini, dengan penuh penghayatan sejumlah siswa menampilkan atraksi kepahlawanan arek-arek Suroboyo dalam melawan penjajah Belanda. Tidak ketinggalan, pekik takbir yang sering disampaikan oleh Bung Tomo juga dikumandangkan.

33

B A N Y U W A N G I

Tenaga IT Dbthkn Tnaga IT U/ Dtmptkn di Bnyuwangi Syrt: Laki-laki, Max 35th, Llusan SLTA Diutamakn S1, Lmarn dpt dkirim Ke PT. Makmur Berkah Abadi Jl. Rajasanegara No. 3A, Kenanten, Puri, Mojokerto

BANYUWANGI

ALL NEW XENIA

BANYUWANGI-Pengabdian kepada masyarakat telah dibuktikan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi melalui kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) Tematik Program Pemberdayaan Masyarakat (Posdaya). Bahkan, prestasi gemilang diraih Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Untag bersama masyarakat. Juara lomba posdaya se Jatim dan se eks Karesidenan Besuki Raya pun diborongnya. Untag meraih Juara I Perguruan Tinggi Pelaksana Posdaya se Jatim. Prestasi juara I itu diraih Posdaya Tamansuruh yang dibina mahasiswa KKN Untag sejak 2013. Juara II dan Juara V Lomba Posdaya se eks Karesidenan Besuki Raya juga direngkuh oleh Kelompok Posdaya Alpokat dari Lingkungan Secang, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro dan Kelompok Posdaya Sari Murni Desa Taman Sari, Kecamatan Licin. Untag Banyuwangi bekerja sama dengan Yayasan Damandiri yang dipimpin oleh Prof. Haryono Suyono, membina pemberdayaan masyarakat melalui posdaya. Bersama dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di seluruh Indonesia, Yayasan Damandiri mengupayakan peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat

UNTAG FOR JP-RaBa

POSDAYA: Rektor Untag (tengah) menandatangani perjanjian kerjasama dengan Yayasan Damandiri di kampus Unej, Jumat (7/11).

melalui program posdaya. Melalui posdaya, masyarakat akan dapat mengangkat harkat dan martabatnya sebagai masyarakat sejahtera secara mandiri. Perjanjian kerjsama dengan Yayasan Damandiri telah ditandatangani Rektor Untag Banyuwangi Drs Tutut Hariyadi, MSi di Universitas Negeri Jember, pada Jumat (7/11) lalu. Rektor Untag dampingi ketua P3M dan beberapa dosen pembimbing lapangan yang mendampingi program kegiatan KKN Posdaya. Tutut menyampaikan bahwa melalui kerjasama itu, Untag akan dapat lebih memfasilitasi masyarakat dalam meraih kesejahteraan. Melalui posdaya, mahasiswa dan masyarakat dapat mengem-

bangkan empat bidang utama. “Yaitu meliputi pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, dan bina lingkungan secara mandiri. Diversifikasi dan intensifikasi programprogram posdaya akan mengarahkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dengan mudah,” paparnya. Masyarakat merasa terbantu setelah pemberdayaan keluarga mandiri itu dicanangkan sebagai materi KKN Tematik di Untag. Stimulasi modal, pemasaran, dan wadah program-program mandiri semakin mantap menuju masyarakat sejahtera. “Itu karena sinergi antara Yayasan Damandiri, lembaga pemerintah, penyedia modal, perguruan tinggi, dan masyarakat,” pungkas rektor. (*)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

All New Xenia

Suzuki APV

Honda Jazz

Dijual All New Xenia/Tereos tahun 013/012 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual APV/Karimun estelo tahun 09/06 PMK htm hrg 95/86/76 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz/ strem tahun 013/03 PMK putih/htm hrg 178,5/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

All New Avanza

Honda CRV ‘01

Aveo

Dijual All New Avanza tahun 013/012 PMK slv/mrh hrg 147,5/119,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Djl Cpt Honda CR-V Th.2001 2.0 cc A/T HITAM Kondsi prima,Full Orisinil, Built Up, Pajak Panjang, bs lhat lngsung sndiri. Harga 95 Jt Nego, Serius Buyer Hub: 087 806 564 999

Dijual Aveo/Trajet tahun 05 htm PMK hrg 86,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Hny dg UM 23 Jt Bwa pulang All New Xenia VVT-i. Hub sgr HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

Avanza 2011

BANYUWANGI Cetak Mesin 4 Warna

BANYUWANGI

Ongkos Cetak Mesin 4 wrna uk 74x52 Rp. 380 Rb & Uk 52x37 Rp. 190 rb lngkp plat tnpa ongkir (0341) 573712/340733/ (0333) 420888

Tanah Karangrejo

M2 Reflexy

Djl Tnh SHM, Luas 2704 M2 Lok. Karangrejo TP Hub: 081234636910

M2 Reflexy Kaki, Tgn, Kpla Full AC Ruko Karibis C5 081357629451 BB 22F5540C

Disewakan

Dijual Avanza 2011 Tipe G, Silver Hrg 124 Jt Nego, Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb: 082142194111

Inova 2017

Disewakan bangunan u/ Usaha/Kantor Strategis Jl. Raya Masjid Muncar ,Bwi H: 0811315512

GENTENG Pijat Sehat Pijat Sehat Thai Massage Shiatsu Body Scrub Tng Pria Hub: 081236306006

Dijual Kjg Innova 2007 Bensin Hijau Mtl Hrg 142 Jt Nego Bisa Cash/Kredit Bisa Tukar Tambah Hb: 08123453975


DAERAH SEKITAR

36

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 11 November 2014

B A N Y U W A N G I

PERISTIWA

Dua Bus Akas Berciuman SILO – Kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan jurusan Jember – Banyuwangi tak juah dari Cafe Gumitir Desa Sidmulyo, Kecamatan Silo akhir pekan kemarin. Bus Akas Asri bernopol N 7457 UR dikemudikan Juri, 47 warga Jalan Baiturohaman 54 Mangunharjo, Probolinggo bertabrakan dengan Bus Akas NR Pariwisata N 7476 US yang dikemudikan Ali Endi, 42, warga Wonoayu, Ranoyoso , Lumajang. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya saja sopir bus Akas NR Pariwisata Ali Endi mengalami luka di kaki. Ini setelah bagian bus yang dikemudikannya adu moncong di jalan menikung. Bahkan Endi sempat terjepit selama beberapa puluh menit. Setelah ditolong oleh warga sopir bus pariwisata itu akhirnya bisa dikeluarkan dan dilarikan ke Puskesmas Silo 1. Informasi yang berhasil dihimpundi TKP, bus Akas Pariwisata yang dalam kondisi kosong itu berusaha mendahului di depannya. Sesampai di jalan yang menikung, bus tersebut berpapasan dengan Bus Akas Asri yang disopiri Juri dari arah Jember. (jum/JPNN/aif)

RENANG

Sabet Emas dan Dua Perak BANYUWANGI – Satu atlet renang Banyuwangi sukses besar dalam mengikuti kejuaraan renang antar perkumpulan (KRAPDA) Jawa Timur. Bagaimana tidak, atlet satu ini mampu menggondol tiga medali sekaligus dalam ajang yang digeber di kolam renang KONI Jawa Timur itu. Dia adalah Arin yang berlaga di kelas KU IV. Siswa kelas V Sekolah Dasar (SD) itu menyabet satu medali emas dan dua perak. Rinciannya, medali emas sukses diraih pada kategori 100 meter gaya kupu-kupu. Dua medali perak diukir di nomor lomba 200 meter gaya bebas dan 100 meter gaya bebas. Arin mempersembahkan, medali emas di nomor lomba 100 meter gaya kupu-kupu dengan catatan waktu 1 menit 17,23 detik. Sedangkan, catatan waktu di nomor lomba 200 meter gaya bebas adalah 2 menit 30,58 detik. Sementara 1 meISTIMEWA SUKSES BESAR: Atlet nit 10,53 detik adalah catatan renang Banyuwangi, Arin waktu di nomor lomba 100 memamerkan tiga medali meter gaya bebas. hasil kejuaraan KPAPDA Sebetulnya, Persatuan ReJawa Timur. nang Seluruh Indonesia (PRSI) Banyuwangi mengirimkan dua atlet dalam ajang yang dihelat tanggal 7 hingga 9 November lalu itu. Sayang, satu atlet lain yaitu Andi Rifki Ardiyansyah yang turun di KU 1 Senior kalah bersaing dan hanya finis di posisi lima besar. Atlet yang masih duduk di bangku SMP itu kandas di empat nomor lomba. Masing-masing 1500 meter, 800 meter, 400 meter dan 100 meter gaya kupu-kupu. Sayang, dia gagal mempersembahkan prestasi dalam ajang tersebut. Ketua PRSI Banyuwangi, I Gede Eka Darmayasa mengakui jika satu atlet memang tidak bisa mempersembahkan medali untuk Banyuwangi. Menurut dia, memang persaingan cukup sengit. ‘’Tapi, kami bangga satu dari dua atlet yang kami kirim sukses membawa tiga medali,’’ katanya. Dia menjelaskan, melihat prestasi itu, maka PRSI Banyuwangi sudah menyiapkan Arin untuk tampil di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa timur tahun 2015 mendatang. Apakah tidak terlalu dini untuk tampil di ajang multi even itu? ‘’Yang dilihat bukan umurnya, tapi catatan waktunya,’’ tandasnya. (ton/als)

SHULHAN HADI/RABA

HEROIK: Kelompok pantomime yang memerankan pejuang sedang membawa bendera merah putih setelah merobek kain biru pada prinsenvlag (bendera Belanda).

Santri Blokagung Pentaskan 10 November TEGALSARI - Suara raungan sirine terdengar beberapa kali di sekitar area Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Seluruh warga pesantren -- baik santri, siswa maupun mahasiswa -- tumplek blek di halaman dalam gedung induk pesantren. Mereka menyaksikan fragmen heroik pertempuran 10 November 1945 yang disuguhkan oleh para santri dan siswa. Dalam pertunjukan tersebut, adegan perobekan bendera Belanda oleh para pemuda surabaya di Hotel Yamato menjadi salah satu poin pertunjukan. Selain itu, suara pidato Bung Tomo saat

membakar semangat Arek-Arek Suroboyo yang diputar semakin menambah suasana menjadi semakin menggelora. Kegiatan yang berlangsung hingga tengah hari itu diikuti seluruh siswa dan santri yang berasal dari unit SMA Darussalam, SMK Darussalam, MA Alamiriyah, dan juga para punggawa teater DAS 51 STAI Darussalam. Menurut koordiantor acara, Munawar, pementasan ini sengaja untuk memperingati Hari Pahlawan. Selain itu, dalam pementasan ini panitia juga menyelipkan pesan bahwa meletusnya pertempuran yang dipicu tewasnya Brigadir Jenderal

Aubertin Walter Sothern (AWS) Mallaby tersebut tidak lepas dari peran serta kalangan pesantren melalui resolusi jihad yang dikumandangkan oleh KH. Hasyim Asyari. “ Ini kita bikin memperingati 10 November, sekaligus agar teman-teman ingat. Dunia pesantren punya andil besar dalam peristiwa bersejarah tersebut,” ujar pria yang juga tenaga pendidik di yayasan tersebut. Sementara itu, Hasan Muarif, ketua panitia acara menjelaskan, kegiatan ini memang sengaja melibatkan seluruh unit yang ada di dalam naungan pesantren. “Seluruh unit, semua sekolah

Wakil Rakyat Kantongi Bukti Pungli Soal Kenaikan Pangkat PNS

KONI

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

HANCUR: Kondisi Isuzu Elf dan Avanza yang hancur setelah kecelakaan di Arjasa, Jember, kemarin.

Kejar-Kejaran, Wuss... Braakk... Korban Kejar Mobil yang Dicuri ALI NURFATONI/RaBa

MANTAPKAN PERSIAPAN: (Kiri-kanan) Anton Sunartono, Ayub Hidayat dan Yanuar Pribadi berdiskusi kecil dalam rapat di kantor KONI Banyuwangi kemarin.

Musorkablub Pindah ke Ketapang Indah BANYUWANGI – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi sudah mengagendakan rencana Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) pada tanggal 15 November mendatang. Namun demikian, tempat ajang untuk memilih ketua yang baru sebagai pengganti Nurmansyah yang mengundurkan diri itu terpaksa dipindah. Jika sebelumnya lokasi Musorkablub akan dihelat di Wisma Atlet Gelora, Banyuwangi. Tapi, KONI Banyuwangi akhirnya menganulir tempat tersebut. Keputusan itu berdasar dengan berbagai pertimbangan yang matang. Penggantinya, lokasi yang dipilih adalah Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi. Sebagaimana diketahui, Wisma Atlet Gelora Banyuwangi adalah milik Moch Dimiyati. Ketua Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Banyuwangi itu merupakan salah satu kandidat untuk menduduki kursi KONI Banyuwangi periode 2014-2018. Karena itulah, rencana di Wisma Atlet Gelora Banyuwangi terpaksa dibatalkan. Hotel Ketapang Indah dianggap sebagai tempat yang netral untuk dijadikan tempat Musorkablub. ‘’Untuk mengantisipasi saja. Mengapa dipindah supaya netral,’’ ungkap wakil ketua bidang Humas KONI Banyuwangi, Joko Purnomo. Dia mengatakan, rencananya agenda Musorkablub dijadwalkan akan digelar di Wisma Atlet Gelora Banyuwangi. Tapi, belakangan diketahui, owner gedung tersebut bakal maju untuk menuju KONI satu. ‘’Karena itu, maka tempat dipindah,’’ tandas Joko di sela-sela rapat di kantor KONI Banyuwangi kemarin. Terkait pemindahan itu, owner Wisma Atlet Gelora Banyuwangi, Moch Dimiyati mengaku tidak masalah jika tempat musorkablub sebelumnya dianulir. Meskipun, dia memastikan jika agenda tersebut akan berlangsung aman tanpa kendala. ‘’Kami sudah menyiapkan barisan pengawal keamanan. Tapi, gak apa-apa jika memang itu keputusan panitia,’’ tandasnya. (ton/als)

dan unit teater Staida terlibat,” ujarnya. Sahrul, salah seorang siswa yang menjadi penonton mengaku senang dengan pertunjukan itu. Selain mendengra suara bung tomo, unsur pertunjukan yang ditampilkan juga menarik. “Baru tahu suara Bung Tomo. Pantomin dan adegannya ada yang lucu dan juga dramatis,” ujarnya. Uniknya, meski menggambarkan suasana pertempuran, suasana seram juga parodi ditampilkan bergantian. Pelibatan berbagai unsur seni pertunjukan, seperti pantomime, deklamasi menjadikan membuat ritme pertunjukan menjadi hidup. (sli/aif)

ARJASA – Peristiwa dramatik bak film Hollywood terjadi di Arjasa, kemarin (10/11), usai salat Subuh. Sebuah Avanza dan Elf terlibat kecelakaan di Jalan Raya Arjasa, tepatnya di utara Terminal Arjasa, sekitar pukul 04.00. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Jember, peristiwa itu bermula dari pencurian mobil Isuzu Elf nopol W 7541 NA milik Yakub Priyanto, 55, warga Jl Mastrip 36 Kelurahan/ Kecamatan Sumbersari. Tetapi, aksi pencurian mobil yang di-

lakukan oleh dua orang pelaku dipergoki korban. Setelah dua pelaku melarikan Elf tersebut, korban bersama anaknya berusaha mengejar pelaku menggunakan mobilnya yang lain Avanza nopol P 1023 TL. Dari Jl Mastrip, pelaku kabur ke Jl Slamet Riyadi atau ke arah Bondowoso. Kejar-kejaran seperti adegan film antara kedua mobil itu terjadi cukup dramatik. Di jalanan yang masih sepi, kedua mobil melaju dengan kecepatan sangat tinggi. Setiba di depan Mapolsek Arjasa, atau sekitar 12 km dari rumah korban, Yakub menurunkan anaknya agar bisa melapor ke anggota polsek. Selan-

jutnya, korban mengejar Elf sendirian yang terus melaju ke arah Bondowoso. Tidak ingin buruannya kabur, di sekitar Terminal Arjasa korban berhasil mendahului Elf yang dibawa lari pelaku. Selanjutnya, korban memotong laju Elf dengan Avanza yang dikemudikannya. Laju Avanza sempat oleng dan menyenggol pohon asam di depan rumah Sutrisno Wijaya, 55, warga setempat. Karena jarak dua kendaraan itu terlalu dekat dan masih melaju dengan kecepatan tinggi, Elf menyeruduk Avanza korban. Kedua mobil langsung mencelat ke arah pedestrian jalan. (jum/har/JPNN/aif)

JEMBER – Kalangan DPRD Jember bersikukuh meminta dugaan pungutan liar (pungli) kenaikan pangkat PNS, khususnya di lingkungan Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember. Pemkab Jember dan dispendik sendiri sudah membantah adanya pungli itu, walaupun berjanji akan melakukan pengecekan di bawah. Legislator di komisi A mengaku memiliki bukti tertulis dan identitas korban maupun pelaku pungli. Semua bukti tersebut sudah diserahkan ke Inspektorat Kabupaten Jember dan BKD Jember, pekan lalu. “Semua bukti nama baik korban maupun pelaku sudah kami serahkan semua. Ada kuitansinya juga,” kata David Handoko Seto, anggota komisi A, kemarin (10/11). Dia menuturkan, dalam berkas bukti yang disampaikan komisi A pekan lalu terdapat enam korban. “Juga dua orang pelaku dari UPTD Pendidikan Wuluhan dan Ambulu yang

kami sampaikan,” ungkapnya. Diakui dia, dewan baru memiliki bukti untuk enam korban itu. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan praktik pungli di tingkat UPTD pendidikan juga di kecamatankecamatan lain. Hanya, lanjut David, masih banyak guru yang takut untuk melapor. Untuk itu, komisinya A juga memberikan penguatan dan meyakinkan para guru untuk tidak takut melapor. “Bisa disampaikan langsung ke inspektorat atau melalui komisi A,” katanya. Komisi A, sambung dia, akan memantau dan menunggu laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh inspektorat. Kabarnya, kemarin beberapa orang korban dan seorang pelaku menjalani pemeriksaan di inspektorat. Terkait hasil pemeriksaannya, dia mengaku, masih menunggu laporan dari inspektorat. Jika dalam penyelidikan kedua oknum pelaku terbukti melakukan pelanggaran disiplin dan penyalahgunaan wewenang dan jabatannya untuk memperkaya diri sendiri, harus ada sanksi tegas terhadap oknum tersebut. (ram/har/jpnn/aif)

Mayat Adi Satriyo Ketemu setelah Tiga Hari Buruh yang Terseret Ombak di Pantai Lebih, Gianyar AMLAPURA - Warga kawasan obyek wisata Candidasa, Karamgasem kemarin heboh temuan mayat mengambang di pantai. Mayat laki-laki dengan tato di bagian punggung itu ternyata Adi Satriyo, 34, seorang buruh bangunan yang tenggelam di Pantai Lebih Gianyar, Jumat malam lalu (7/11). ”Kami sudah koordinasi dengan Polair Polres Gianyar. Mayat yang ditemukan di Candidasa memang yang tenggelam di Gianyar. Saya juga sudah juga sudah sempat bertemu keluarga korban,’’ jelas Kasat Polair POlres Karangasem AKP Made Wartama sesaat setelah evakuasi mayat itu. Informasi yang dirangkum koran ini, mayat itu pertama kali ditemukan seorang pemandu wisatawan I Nyoman Puduh, asal Dusun Samuh, Desa Bugbug, Karangasem. Saat itu sekitar pukul 12.00, Punduh usai mengajak

TEMUAN MAYAT DI CANDISA

RADAR BALI/JPNN

empat orang wisatawan asal Australia, berwisata snorkeling di wilayah perairan di Manggis, Karangasem. Betapa kagetnya, saat melintas di kawasan Sengkidu, Kecamatan Manggis, dia melihat jasad korban mengambang dengan posisi tertelungkup. Dia juga melihat mayat itu sudah tidak pakai baju. Hanya mengunakan celana jins hitam. Melihat mayat itu, Punduh berniat melakukan evakuasi supaya mayat itu tak terombang ambing di laut hingga

akhirnya menghilang. Namun, niat baik itu akhirnya tak dilakukan lantaran keempat wisatawan yang ada di boat, itu marah-marah. Melihat jenazah mengambang di laut, wisatawan itu sempat tak mau membayar biaya snorkeling. ”Mungkin di marah, karena tak jauh dari lokasi snorkeling melihat ada mayat,’’ jelas Punduh. Setelah mengantar wisatawan, itu barulah dia melapor ke Polair Polres Karangasem di Candidasa. Ternyata mayat yang awalnya dilihat di

kawasan Pantai Sengkidu, terseret arus hingga di kawasan Candidasa. Sehingga, petugas tak perlu ke Sengkidu. ”Setelah sempat dilihat di kawasan Sengkidu, mayatnya terseret ke wilayah Candidasa,’’ tandas Wartama. Adi terseret arus saat mandi di Pantai Lebih, Gianyar Jumat (7/11) sekitar pukul 18.50. Saat itu korban datang ke Pantai Lebih, bersama tiga orang rekannya masing-masing Wito, Arif, dan Faris. (wan/wid/pit/jpnn/aif)


Jawa Pos

Selasa 11 November 2014

SAMBUNGAN R A D A R

Tes Dilakukan Mendadak n POLISI... Sambungan dari Hal 31

Sugiono menambahkan jika Kebanyakan anggota yang dipilih adalah mereka yang bertugas di lapangan. Anggotaanggota ini dipilih karena dinilai lebih rentan terhadap penyalah gunaan narkotika. Meski rutin, jadwal dari tes urine ini juga dilakukan mendadak agar tidak bisa dihindari anggota yang nakal. (fre/pri)

KEJUTAN: Tes urine yang digelar Polres situbondo digelar mendadak

Penampilan Adinda menjadi salah satu daya tarik tersendiri, khususnya bagi para fotografer. Sebab itulah, tidak sedikit yang menjadikan putri pasangan M Yazid dan Tri Cahya

Setya Ningsih ini, sebagai bidikan kamera. Menurut Adinda, tampil dalam pegalaran lomba fashion di BSC bukanlah yang kali pertama bagi dirinya. Sebelumnya, siswa SMPN 1 Situbondo ini sudah sering ditunjuk oleh sekolahnya untuk tampil dalam

even-even serupa. “Meski tidak juara saya senang, karena bisa tampil maksimal, bisa ikut memeriahkan even pagelaran fashion terbesar di Kabupaten Situbondo. Semoga ke depan, ini bisa terus digelar dan ditingkatkan,” harap Adinda. (pri)

Dukung Apapun Langkah Bupati soalan ini tidak kunjung ada solusi yang jelas,” imbuhnya. Amir mempersilahkan, siapa saja melakukan kritikan maupun aksi untuk menyoroti jalannya pemerintahan. Sebab, itu diatur dalam undang-undang. Namun jika tidak ada solusi dan hanya membabi buta, Amir menilai itu sebagai gerakan yang seenaknya. “Gerakan yang semacam itu hanya merusak jalannya pembangunan. Kritik itu yang membangun, bukan menjatuhkan. Makanya, kita meminta kepada pihak Kepolisian Resor Situbondo untuk mengambil sikap tegas, terhadap adanya ge-

rakan membabi buta yang justru mengancam kondisifitas pembangunan di Kabupaten Situbondo,” cetusnya. Selain itu, pria asal Mangaran ini juga mendukung langkah Pemkab untuk segara bertindak menyikapi persoalan dunia konstruksi yang terancam macet saat ini. “Apapun langkah Bupati Situbondo sebagai simbol Kabupaten ini, kami dukung sepenuhnya untuk segera mengambil sikap tegas dalam menjalankan roda pemerintahan. Terlebih, urusan dunia konstruksi segera ada jalan keluar agar tidak berlarut-larut,” tutup Amiruddin. (pri)

Agar Ada Nuansa yang Berbeda n POLISI... Sambungan dari Hal 32

ISTIMEWA

MEMUKAU: Penampilan dua siswa SMAN 1 Suboh dalam acara lomba Fashion berbahan daur ulang.

prestasi akademik yang didapatkan. “Ke depan dengan terus bertambahnya usia, prestasi ini tentu harus ditingkatkan oleh SMPN 1 Suboh,” terangnya. Sementara itu, peringatan HUT ke-30 bagi SMAN 1 Suboh menjadi momentum untuk unjuk kebolehan. Misalnya saja, untuk memeriahkan acara Dies natalis, digelar sejumlah lomba. Diantaranya, lomba Cerdas Cermat, lomba Ka-

raoke, lomba Fashion Adiwiyata (Daur Ulang) dan bazar ramah lingkungan. Selain itu juga ada penampilan dari beberapa ekstrakurikuler seperti musik, dance, pencak silat, panjat tebing, dan penampilan fashion dari guru. Sementara itu, Kepala SMPN 1 Suboh, Sugeng Ali Fatah berharap, dengan bertambahnya umur lembaga pendidikan yang dipimpinnya, maka

akan diiringi dengan semakin dewasanya sikap dan prilaku masyarakat pendidikan di sekolah yang dimpimpinnya. “Misalnya ada perubahan dari siswa agar lebih disiplin, demikian juga dari dewan gurunnya, lebih disiplin lagi dengan tidak malas mengajar. Intinya ke depan bagaimana kita bisa semakin baik dan maju,” tegasnya. (bib/pri)

Dibentuk Tim Akademik dan Non Akademik Namun, juga bersamaan dengan pengukuhannya sebagai sekolah program unggulan oleh Dinas Pendidikan. Iya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, Dr Fathor Rakhman kemarin memang menetapkan lembaga pendidikan yang dikepala Supari tersebut sebagai sekolah program unggulan. Penetapan dilakukan di halaman sekolah setempat. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, Dr Fathor Rakhman, mengatakan, pencanangan SDN 1 Mimbaan sebagai program unggulan untuk kian memacu prestasi yang diharapkan oleh sekolah maupun komite sekolah. Prestasiprestasi yang diinginkan pada program unggulan itu meliputi prestasi akademik maupun prestasi non akademik. Prestasi akademik adalah prestasi yang berkaitan den-

Sambungan dari Hal 31

Salah satu gerakan yang tak kalah meresahkan dari sejumlah kelompok tidak bertanggungjawab itu, adalah broadcast (BC) yang tidak terkontrol dan justru menjadi fitnah dimana-mana. Sebagai mitra pemkab dan warga Situbondo, Amir mengaku sangat terganggu. Apalagi saat menyoal tambang galian C yang kini telah ditutup oleh aparat kepolisian dan Satpol PP. “Terus terang, ini sangat mengganggu kegiatan proyek yang sedang berlangsung. Makanya, kita sangat jengkel jika per-

Sambungan dari Hal 31

Sambungan dari Hal 31

n TAMPIL...

Sambungan dari Hal 32

n SEMARAKKAN...

n MENJADI...

Sering Tampil di Lomba Fashion

n FORJASI...

Ada Lomba Fashion Adiwiyata Dies Natalis ke-30 lembaga pendidikan yang memiliki motto ‘Saling Bertaqtikdaya’ ini mengambil tema, SMA Negeri 1 Suboh siap menjawab tantangan masa depan, Bersama kita bisa, Bersatu kita hebat di tahun 2014. Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pendidikan, dr Fathor Rakhman dan Sekretaris Dinas, Samsul Arifin. Acara dimulai dengan pembacaan Selawat Nariyah dan doa bersama dalam peringatan Hari Pahlawan. Kadispendik Fathor Rakhman mengungkapkan, salah satu prestasi yang telah diraih oleh SMAN 1 Suboh adalah penobatan sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Timur. Saat ini, SMAN 1 Suboh sedang memasuki tingkat nasional. “Sekarang dalam proses verifikasi dan penilaian dari tingkat Nasional. Ini harus kita dukung bersama karena akan membawa nama Kabupaten Situbondo di tingkat nasional,” imbuh Fathor Rakhman. Kata dia, terpilihnya SMA 1 Suboh menjadi sekolah Adiwiyata tidak hanya karena pada ruang lingkungan yang bagus. Namun, juga karena banyaknya

37

S I T U B O N D 0

gan sebuah proses pembelajaran yang diikuti oleh seluruh siswa pada seluruh mata pelajaran. Sedangkan prestasi non akademik meliputi prestasi di luar pembelajaran, seperti bidang seni maupun hal-hal lain di luar pembelajaran. “Contohnya kemarin SDN Mimbaan 1 memperoleh juara satu lomba lampion. Itu bagian dari contoh prestasi yang diraih diluar non akademik,” terang Fathor Rakhman. Sedangkan prestasi akademisnya, diantaranya adalah pernah menjuarai lomba pada salah satu mata pelajaran yang diajarkan, misalnya matematika. Yang menarik, adalah prestasi non akademik yang diperoleh siswa dengan dukungan wali murid melalui dana jimpitan sekolah. Langkah tersebut merupakan bukti nyata SDN 1 Mimbaan sudah mampu berbuat hal yang bersifat social. Termasuk juga dalam membangun sebuah musala. “Da-

na Jimpitan itu merupakan hasil uang saku dari siswa yang di kumpulkan setiap hari,” imbuh Fathor Rakhman. Dana yang dikumpulkan dari dana jimpitan setiap harinya, rata-rata Rp 200 ribu. Sehingga, jika satu bulan bisa memperoleh Rp 6 juta sampai Rp 7 juta. Selain itu ada juga sumbangan dari wali murid. “Dana itu kemudian diwujudkan dalam bentuk pembangunan musala yang ada di halaman SDN 1 Mimbaan,” terangnya. Kepala SDN 1 Mimbaan, Supari, S.Pd, mengungkapkan, dalam upaya mencapai visi dan misi SDN 1 Mimbaan agar bisa sukses dan tercapai, maka telah dibentuk tim-tim akademik dan non akademik. “Baik itu tim keseniaan, olah raga, keagamaan, sekolah dasar bersih dan sehat (SDBS) serta tim – tim lainnya yang berkaitan langsung dengan program sekolah ungggulan yang baru saja dikukuhkan ini,” ungkap Supari.

Menuut Supari, Tim-tim yang dibentuk ini nantinya akan bergerak sesuai dengan keahliannya masing-masing. Tujuannya agar bisa mencapai prestasi yang maksimal, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi maupun nasional. “Ini adalah mimpi yang harus kita capai, insyaallah dengan kekuatan sebanyak 49 guru dan 474 siswa kita merasa optimistis. Dengan keadaan ini kita sudah memiliki modal dasar untuk mencapai kesuksesan,” imbuhnya. Diakui oleh Supari, mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah, meski sudah mempunyai dasar dengan beberapa prestasi yang telah diraih baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Masih diperlukan kebersamaan serta dukungan dari semua pihak. “Mulai dari guru, wali murid, komite, UPTD, maupun pemerintah kabupaten, yakni Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo,” terang Supari. (pri)

Harapannya jiwa patriot setiap orang bisa tumbuh sehingga bisa saling menghormati satu sama lain. Dengan begitu, nilai perjuangan dimasa sekarang ini bisa dituangkan dalam arti lain yang

lebih luas lagi. “Jadi pelopor keselamatan berkendara juga baik. Bisa jadi pahlawan kalau berkendara tidak ugal-ugalan. Mari kita isi kemerdekaan ini dengan menjalankan cita-citanya,” pungkasnya. Sementara pemandangan sebuah kantor yang mengenakan pakaian pejuang terlihat di

Samsat Situbondo. Pakaian sejumlah pekerja itu menarik perhatian masyarakat yang akan mengurus surat-surat kendaraan mereka. “Agar ada nuansa baru dengan berpakaian berbeda seperti ini. Selain itu untuk mengenang para pahlawan,” kata salah seorang petugas di Samsat Situbondo. (rri/pri)

Tak Lihat Tiang, Pengendara Motor Terpelanting SITBONDO – Tak sadar dengan tiang stage yang masih berdiri di depan Mapolres Situbondo, seorang pemuda bersama istrinya terpelanting hingga terjatuh saat mengendarai sepeda motor. Pemuda yang diketahui bernama Halili,23, warga desa Patokan, Kecamatan Situbondo itu mengaku tidak melihat keberadaan tiang-tiang tersebut. Karena selama ini memang tidak ada tiang di lokasi tersebut, Halili pun dengan dengan tenang berjalan agak ke pinggir saat melewati depan kantor Mapolres. “ Saya dari rumah teman tadi, biasanya ju-

ga tidak ada apa-apa di depan Polres, waktu saya jalan seperti ada yang menyalip dari pinggir kanan jadi saya minggir ke kiri, tiba-tiba saja saya sudah jatuh, saya nggak tahu kalau ada tiang,” jelas Halili. Akibat kejadian itu Halili hanya mengalami lecet-lecet di siku dan lutut kakinya. Sedangkan istrinya, Ita,19, yang saat itu tengah hamil muda terlihat diam saja. Tidak diketahui ada luka atau tidak ditubuhnya. Kendaraan yang digunakan kedua orang itu yaitu sebuah Yamaha Mio juga tampak tidak mengalami ke-

rusakan parah. Beberapa anggota Polres yang ada dilokasi beberapa kali menawarkan bantuan untuk mengantar korban ke rumahnya. Namun Halili menolak dengan alasan akan ada saudara yang datang menjemput. Aiptu Iwan S, salah satu anggota Polres yang ada di tempat kejadian mengatakan jika kemungkinan pengendara motor tidak melihat adanya tiang. “ Kondisinya juga gelap, jadi mungkin tidak terlihat, seharusnya tiangnya bisa segera di bereskan seusai acara,” kata Iwan.(fre)

Lebih Memacu Semangat Mahasiswa n CIPTAKAN... Sambungan dari Hal 31

Torehan prestasi mahasiswa Unars, menjadi pemicu untuk terus mengembangkan prestasi mahasiswa yang lain. Sehingga, diharapkan menjadi sebuah iklim perguruan tinggi yang dinamis. Dian Maya Kurnia, SPd. MPd. Selaku Kepala Bagian Kemahasiswaan UNARS mengatakan, Unars terus memberikan dukungan kepada mahasiswa yang ingin berprestasi lebih. “Salah satunya adalah mendorong partisipasi mahasiswa untuk terus berpartisipasi dalam berbagai

ajang kegiatan,” katanya. Dalam bidang penelitian baru-baru ini, Unars berhasil meraih juara II dalam Lomba Penulisan Artikel antar perguruan tinggi se Besuki Raya. Di wilayah Jawa Timur berhasil meraih prestasi dalam Lomba Penulisan Karya Ilmiah Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem yang diselenggarakan Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur. Tidak hanya itu, dalam eventevent yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah, Unars juga berani unjuk prestasi. “Menamg atau kalah itu urusan ke dua,” ta-

gas Dian Maya Kurnia, SPd. MPd. Dalam Pemilihan Duta Wisata 2014, misalnya. Unars mengirimkan 14 kandidat. Bahkan lima orang diantaranya berhasil masuk nominasi 20 besar. Pada akhirnya, perwakilan Unars berhasil menyabet gelar wakil II kakang dan embug 2014 atas nama Muhibal Hadi dan Fifin Dwi Sheptia Putri. Sedangkan, kakang Prayudi berhasil maraih gelar Kakang Multi Talenta 2014. Pada kesempatan lainnya, dalam peringatan 1 Muharram lalu, Unars juga ikut memeriahkan pesta lampion yang diselenggaran Pemerintah

Daerah Kabupaten Situbondo. Alhasil, mahasiswa Unars berhasil, dan meraih juara 1 kategori umum. Lebih memacu semangat mahasiswa, Unars juga men e r i ma ma ha s i s w a l e w at program Beasiswa Situbondo Unggul. Program ini telah berlaku tahun akademik 2013/2014. Yakni, program Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui Dinas Pendidikan, dengan memberikan bantuan beasiswa calon mahasiswa yang berprestasi tetapi kurang mampu untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1. (pri)

AKTIF: Mahasiswa dan mahasiswi Unars berpartisipasi dalam Pawai Lampion yang digelar Pemkab Situbondo beberapa waktu lalu

FREDY BRIZKI/JPRS

LEMAS : Pengendara motor yang terjatuh usai menabrak tiang stage di depan Mapolres Situbondo Kemarin (9/11) malam saat dimintai keterangan oleh anggota Polisi.


38

KOMUNIKASI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

Selasa 11 November 2014

B A N Y U W A N G I

Beri Penghargaan Siswa di Hari Pahlawan BANYUWANGI – Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November merupakan hari untuk mengenang perjuangan Arek-Arek Suroboyo dalam melawan penjajah Belanda. Saat ini, cukup memperingati jasa para pahlawan dengan mengisi sesuatu yang positif dan membangun. Seperti yang telah dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Banyuwangi Senin (10/11) kemarin bertepatan dengan peringatan hari pahlawan. Di akhir

upacara, di depan barisan peserta ada beberapa siswa SMPN 5 Banyuwangi sudah berjajar rapi. Mereka akan menerima penghargaan dan sebagian lain menerima bantuan. Penghargaan dan bantuan itu diserahkan langsung oleh Kepala SMPN 5 Banyuwangi, Wiwik Susilo, MPd. Ada enam siswa yang mendapatkan penghargaan karena telah mengharumkan nama sekolah di bidang olahraga n Baca Beri...Hal 39

ISTIMEWA

TALI ASIH: Kepala SMPN 5 Banyuwangi, Wiwik Susilo, memberikan penghargaan dan bantuan kepada siswa kemarin.

Banyuwangi Bersih & Ramah PT IROHA SIDAT INDONESIA

Pengurus RT dan Warga Harus Kompak

FOTO-FOTO BENNY SISWANTO/RABA

TEPI JALAN: Bangunan MCK umum milik warga tepat berada di atas aliran air sungai, bahkan ada yang gandeng dengan rumah warga. SOLUSI TEPAT: Adanya MCK umum dapat membantu dan mengedukasi warga untuk tidak melakukan kegiatan mandi, mencuci dan buang besar di sepanjang aliran sungai.

BANYUWANGI-Aliran sungai bukan tempat untuk aktivitas kegiatan mandi, cuci, kakus (MCK). Selain kotor dan tidak higienis juga dapat bisa menjadi sumber berkembangbiaknya penyakit. Jika lingkungan tersebut belum memiliki MCK umum, maka solusinya pengurus RT dapat melakukan pengajuan bantuan ke beberapa instansi terkait. Ketika tim juri kampung berseri melakukan penilaian di beberapa titik lokasi yang dilombakan, masih banyak warga yang memanfaatkan aliran sungai yang dijadikan aktivitas MCK. Ada juga yang bangunan semi permanen MCK dibangun di atas aliran air sungai, bahkan menempel dengan rumah warga yang ada disampingnya. Hal ini hendaknya tidak terjadi demikian, karena lingkungan akhirnya terkesan kotor dan kumuh meskipun aliran air ini sangat baik dan lancar. Apalagi banyak anak kecil yang sering

MASUKKAN NILAI: Dimyati, juri kampung berseri, langsung memasukkan nilai di form penjurian lomba kampung berseri.

mempergunakan aliran tersebut menjadi tempat bermain mereka setiap hari. Benny Siswanto, juri kampung berseri mengatakan, solusi permasalahan di atas adalah perlu dibuatnya MCK umum buat warga lingkungan RT tersebut baik yang berada di bantaran aliran sungai maupun tidak berada di bantaran aliran sungai. “Lingkungan jangan sampai terkesan kumuh dan kotor, dan tinggalkan kebiasaan melakukan kegiatan MCK di sungai atau di

sembarang tempat,” jelas Benny. Sementara itu, Zainal Aris Masruchi, salah satu juri kampung berseri mengungkapkan, keberhasilan kampung berseri adalah ketika terwujudnya lingkungan rukun tetangga (RT) yang asri, bersih, dan kekompakan warga yang ikut menjaga lingkungannya dengan baik. “Peran pengurus lingkungan rukun tetangga (RT) dan kesadaran warga, ikut ambil bagian dalam terciptanya kampung berseri,” ungkap Zainal. Zainal menambahkan, pembagian tugas yang telah disusun oleh ketua RT dan pengurus harian di lingkungan RT hendaknya didukung seluruh warga. Tugas beberapa seksi yang ada di lingkungan RT membantu bekerjanya tugas-tugas dengan baik. “Kekompakan, keaktifan dan kesadaran warga adalah modal utama keberhasilan dapat berjalan suksesnya kegiatan di lingkungan RT itu sendiri,” ungkap Zainal. (*/als)


Jawa Pos

Selasa 11 November 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

39

S A M B U N G A N

Jadwal Terbang mulai 1 Desember ■ GARUDA...

Sambungan dari Hal 29

Nah, dalam waktu dekat, Garuda Indonesia melalui brand Garuda Indonesia Explore akan melayani

rute Banyuwangi-Surabaya dua kali dalam sehari. Rute DenpasarBanyuwangi tetap dilayani sekali sehari. Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar

Banyuwangi, penerbangan rute Banyuwangi-Surabaya dua kali dalam sehari itu akan dimulai 1 Desember mendatang. Dua kali flight Garuda itu dilakukan empat hari dalam sepekan.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Banyuwangi, Suprayogi, melalui Sekretaris Dishubkominfo, Ali Ruchi, mengakui rencana dua kali pener-

Setuju Menyelesaikan secara Komprehensif ■ PROYEK...

Sambungan dari Hal 29

Dewan juga melibatkan perwakilan petani dalam tim itu, untuk menentukan bagaimana kelanjutan proyek tersebut. Tim khusus itu akan menelaah dampak pembangunan sarana dan prasarana air bersih tersebut. Misalnya, apakah jika sebagian air Sumber Kucur yang selama ini digunakan untuk irigasi dimanfaatkan sebagai air bersih akan menyebabkan lahan pertanian warga kekurangan air ataukah tidak. Anggota dewan asal lintas komisi hadir dalam hearing yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Joni Subagio tersebut. Selain para wakil rakyat, rapat mendengar aspirasi para petani asal sembilan kecamatan yang memanfaatkan air irigasi dari Sumber Kucur itu juga dihadiri pejabat lintas instansi, di antaranya Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (PU-BMCKTR) Mujiono; perwakilan Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Dispertahutbun); Dinas PU Pengairan, dan beberapa instansi terkait lain. Wakil Ketua Induk HIPPA Kecamatan Genteng, Z. Ahmadi mengatakan, pihaknya keberatan jika air Sumber Kucur digunakan untuk keperluan air bersih. Sebab, lima sumber lain yang berada di satu kawasan dengan sumber itu juga sudah diambil untuk air bersih oleh

PDAM dan Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM). Padahal, sejak dahulu sumbersumber tersebut sudah digunakan untuk irigasi lahan pertanian warga. “Jika Sumbet Kucur juga diambil untuk air minum, lahan-lahan kami akan semakin kekurangan air,” ujar Ahmadi. Padahal, luas lahan yang bergantung pada irigasi yang bersumber dari Sumber Kucur dan beberapa sumber lain di atas sumber tersebut mencapai 14 ribu hektare (Ha). Belasan ribu hektare lahan pertanian itu tersebar di sembilan kecamatan, yakni Kecamatan Sempu, Genteng, Tegalsari, Gambiran, Srono, Muncar, Tegaldlimo, dan Purwoharjo. Ketua F-HIPPA Banyuwangi, Sunoto menambahkan, kalangan petani sepakat mendesak dibatalkannya pembangunan sarana dan prasarana air bersih di Sumber Kucur tersebut. “Kami juga menuntut pemerintah melaksanakan program-program yang pro petani,” cetusnya. Sunoto menambahkan, kekurangan air yang dirasakan para petani tersebut diperparah dengan kerusakan sumber-sumber air di wilayah hulu. Itu terjadi akibat maraknya penebangan pohon di hutan. “Konservasi akan membutuhkan waktu bertahun-tahun, sedangkan kebutuhan air petani tidak bisa ditunda. Karena itu, kami ingin Pemkab Banyuwangi

membangun tampungan air sebanyak-banyaknya,” imbuhnya. Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Dispertahutbun Banyuwangi, Gunawan mengatakan, air merupakan salah satu komponen produksi. Jika air tidak tercukupi, produksi akan turun. “Ke depan, penghijauan perlu diintensifkan dengan menanam tanaman penahan air di daerah aliran sungai, misalnya tanaman bambu dan bendo,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas PU-BMCKTR Mujiono menjelaskan, sebelum membangun sarana dan prasarana air bersih di Desa Jambewangi tersebut, pihaknya sudah melaksanakan tahap perencanaan dengan baik; mulai pengajuan, memasukkan ke Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2014, hingga masuk APBD 2014. Menurut Mujiono, sebelum pembangunan dilakukan, Perum Perhutani mengarahkan agar memanfaatkan Sumber Kucur. “Saat ini kami sudah melaksanakan kegiatan (pembangunan) di lapangan. Pembangunan fisik sudah mencapai 90 persen,” kata dia. Mujiono menampik kekurangan air yang kini dirasakan petani diakibatkan program air bersih tersebut. Sebab, hingga kini sarana dan prasarana air bersih itu belum setetes pun dialiri air. “Yang perlu

diluruskan, sampai saat ini sarana dan prasarana air bersih itu belum dialiri air setetes pun. Kami tidak ingin ada anggapan krisis air yang terjadi saat ini diakibatkan proyek tersebut,” tegasnya. Namun demikian, Mujiono mengaku siap melaksanakan sinkronisasi dengan instansi terkait. Termasuk dengan Dispertahutbun, PU Pengairan, dan Badan Lingkungan Hidup (BLH). “Ayo kita selesaikan secara komprehensif,” tandasnya. Mendengar penjelasan Mujiono, Wakil Ketua Dewan Joni Subagio mengatakan, jika proyek tersebut belum dialiri air, maka kekhawatiran petani bahwa akan terjadi krisis air irigasi hanya sebatas kekhawatiran. Joni juga mengaku setuju dengan Mujiono untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara komprehensif. Menurut Joni, DPRD Banyuwangi akan membentuk tim guna menindaklanjuti pengaduan para petani tersebut. “DPRD akan membentuk tim bersama pemerintah dan perwakilan petani. Yang pasti, bangunan yang sekarang berjalan tidak bisa dihentikan karena berkaitan dengan APBD 2014. Tim akan mengkaji apakah setelah selesai, sarana air bersih itu dialiri dari Sumber Kucur ataukah ada alternatif sumber lain. Kalau perlu dialiri air dari sumur bor. Yang pasti, dewan akan berpihak kepada petani,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

bangan rute Banyuwangi-Surabaya PP dalam sehari oleh maskapai Garuda Indonesia tersebut. “Izin dari Bandara Blimbingsari sudah turun,” ujarnya dikonfirmasi via sambungan telepon kemarin (10/11). Ali Ruchi menambahkan, Garuda Indonesia berencana membuka rute penerbangan BanyuwangiSurabaya PP dua kali dalam sehari mulai 1 Desember 2014. “Saat ini Garuda masih menunggu kru,” kata dia.

Dikatakan, tambahan penerbangan maskapai pelat merah itu akan berlangsung empat kali dalam sepekan. Garuda Indonesia akan melayani rute BanyuwangiSurabaya PP dua kali dalam sehari pada Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu. “Penerbangan rute Denpasar-Banyuwangi PP dan Banyuwangi-Surabaya PP yang selama ini sudah berlangsung tetap dilakukan tujuh hari dalam sepekan,” tuturnya. Sekadar tahu, Garuda Indonesia

membuka penerbangan komersial reguler sejak 1 Mei 2014. Garuda menerbangi langit Banyuwangi menggunakan pesawat ATR 72600 berkapasitas 70 penumpang. Selain Garuda Indonesia, ada satu maskapai penerbangan lain yang membuka rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi, yakni Wings Air. Bahkan, Wings air telah lebih dulu membuka rute penerbangan dari dan menuju Bumi Blambangan, tepatnya sejak 20 September 2012. (sgt/c1/bay)

Diawali Ziarah dan Tabur Bunga ■ ORGANISASI...

Sambungan dari Hal 29

Di awal upacara yang dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko itu, dibacakan pesanpesan perjuangan para pahlawan nasional. Pesan beberapa pahlawan yang dimaksud, antara lain Jenderal Soedirman, Prof. M. Yamin, Supriyadi, Teuku Nyak Arif, Abdul Muis, Pangeran Sambernyowo, dan Nyi Ageng Serang. Salah satu pesan Abdul Muis adalah “Jika orang lain bisa, saya juga bisa. Mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang”. Wabup Yusuf yang bertindak selaku inspektur upacara mengatakan, sejarah bangsa dan negara Indonesia mencatat bahwa perjuangan merebut kemerdekaan dan mendirikan NKRI membutuhkan ikatan persatuan dan kesatuan yang kuat. Karena itu, dia mengajak seluruh elemen masyarakat terus bersatu. “Dengan bersatu, akan lahir sikap kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial agar berani bertindak nyata dalam melawan penjajahan dan ketertindasan, sebagaimana komitmen para pejuang dalam mempersatukan bangsa,” ujarnya. Sementara itu, setelah upacara, dilakukan penyerahan bantuan dana hibah APBD 2014 kepada organisasi Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Cabang Banyu-

SIGIT HARIYADI/RABA

BARIS: Personel Linmas, Satpol PP, polisi, dan TNI, mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan di lapangan Taman Blambangan pagi kemarin (10/11).

wangi. Hibah senilai Rp 20 juta itu diberikan sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bukan hanya LVRI, bantuan serupa juga diberikan kepada Persatuan Istri Veteran dan Persatuan Purnawirawan. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada Warakawuri TNI/Polri, Persatuan Istri Purnawirawan, dan Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi. Moestari, perwakilan veteran yang menerima penghargaan tersebut, menyampaikan terima kasih kepada pemkab. “Saya berterima kasih kepada Pemkab Banyuwangi atas perhatiannya kepada kami,” ujar veteran berusia 72 tahun itu. Moestari yang menjadi tentara sejak tahun 1960-an itu juga me-

nitipkan pesan kepada pemerintah daerah agar terus siaga dan meningkatkan kewaspadaan nasional. Sebab, ancaman atas ketertiban dan keamanan sewaktu-waktu bisa terjadi tanpa diduga. Sementara itu, peringatan Hari Pahlawan kali ini bertema “Pahlawanku Idolaku”. Tema tersebut dipilih demi menggugah semangat kepahlawanan dan menjadikan para pahlawan sebagai panutan atau idola. Diharapkan, tema tersebut bisa menginspirasi generasi penerus untuk terus berjuang menyukseskan pembangunan. Sebelum upacara, rangkaian peringatan Hari Pahlawan 2014 diawali dengan ziarah nasional di Taman Makam Pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria di Jalan A. Yani, dan TMP 0032 di Pantai Boom, serta kegiatan tabur bunga di laut. (sgt/c1/bay)

Hari Keempat Bisa Latihan Jalan ■ OPERASI... Sambungan dari Hal 33

“Berbulan-bulan, saya merasakan nyeri yang amat sangat pada pinggul bila kaki digerakkan atau dibuat jalan. Padahal, saya ini orangnya tidak bisa diam. Jadi amat tersiksa rasanya melihat orang berseliweran di sekitar saya,” ujar pemilik warung makanan dan penggilingan beras

di Tanah Merah perbatasan Irian Papua itu. Dijelaskan oleh dokter di Merauke, jelas dia, disarankan operasi untuk ganti sendi di rumah sakit yang ada fasilitas untuk itu. “Keluarga di Jawa membawa saya untuk konsultasi dengan dr. Antony di RS Al Huda. Dan ternyata bisa. Alhamdulillah, setelah operasi hari ketiga nyeri yang

biasa saya rasakan saat berubah posisi sudah jauh berkurang. Saya sudah bisa duduk sendiri,” ungkapnya. Sedangkan hari keempat, lanjut dia, bisa latihan jalan dengan alat bantu/walker. “Hari kelima setelah operasi, saya sudah bisa pulang. Mudah-mudahan, saya bisa segera melakukan aktivitas seperti semula,” cetusnya. (*/abi)

Hasil Sumbangan 40 Siswa ALI NURFATONI/RABA

DERAS: Air mengalir di Sumber Kucur, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi.

Bantah Terkait Laporan Polisi ■ HEARING...

Sambungan dari Hal 29

Padahal, seperti diberitakan sebelumnya, warga Jambewangi ramai menolak proyek pengadaan air bersih dari Sumber Kucur. Bahkan, ada warga yang diduga menghambat kinerja peralatan proyek tersebut. Namun, setelah masalah itu mengalir dan berlanjut

hingga laporan polisi, desakan warga Jambewangi menolak proyek pengadaan air bersih itu pun reda. Sementara itu, saat disinggung terkait isu pelaporan Kepala Desa (Kades) Jambewangi Suprayitno atas perusakan yang dilakukan warga saat demo beberapa waktu lalu, Kapolsek Jainur menegaskan bahwa hal itu sudah selesai sejak lama. “Itu sudah selesai,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Eksploitasi Air Irigasi wilayah Genteng, Sis, mengaku mengerti tentang hearing. Namun, terkait masalah lain, dia menyatakan tidak mengerti. “Tahu hearing-nya, tapi masalah lainnya tidak tahu,” tuturnya. Sis menambahkan, sebelum aksi hearing itu digelar di DPRD, dia hanya menerima pertanyaan mengenai kondisi air. “Masukan saja

dari warga. Kalau air itu diambil bisa berkurang atau tidak,” terangnya. Dia menambahkan, irigasi di wilayah Kecamatan Tegaldlimo dan kawasan sekitarnya, selain mengambil sumber air di Jambewangi, petani juga mengambil sumber dari wilayah Kecamatan Glenmore. ”Itu sumbernya, tapi tidak semua. Sumber dari Glenmore juga ada,” katanya. (sli/c1/bay)

■ BERI... Sambungan dari Hal 38

Seperti Alfan Hidayat, kelas 9E yang menjadi juara I taekwondo tingkat kabupaten. Untuk tingkat Provinsi Jawa Timur, ada Wildan Arifianto, kelas 8C lewat bulutangkis, Ni made Okta Miantini, 8B dan Ifan Himmatul Urfa, 7D lewat Atletik. Tidak cukup di situ, nama SMPN 5 Banyuwangi juga sudah bertengger di tingkat Nasional. Danang Dwi laksono sebagai juara I selam tingkat Nasional yang saat ini masih berada di Jakarta untuk pelatihan, sedangkan Dedi Irawan juga Juara I lompat Galah tingkat Nasional. Sebagai apresiasi sekolah, keenam

siswa tersebut mendapatkan bantuan biaya sekolah. Bersamaan dengan itu, juga diserahkan Bantuan Pemerintah melalui program BSM untuk 8 siswa. Untuk Bantuan Biaya Sekolah dari peran serta masyarakat, tahun ini ada 50 siswa yang mendapatkan bantuan. Program Siswa Asuh Sebaya (SAS) telah diberikan kepada 88 siswa dan santunan Yatim Piatu yang merupakan sumbangan dari keluarga besar SMPN 5 Banyuwangi sebanyak 40 siswa. Wiwik Susilo menuturkan, enam siswa tersebut bisa menjadi contoh siswa yang lain untuk berprestasi. “Sedangkan siswa yang menerima bantuan, semoga bisa diperuntukkan untuk hal yang bermanfaat,” ujar Wiwik. (*/als)

Hanya Ada Tiga Kamar Mandi Umum ■ BIAYA...

Sambungan dari Hal 29

Sampah berserakan di pantai yang dulu dikenal dengan sebutan Pantai Gerangan itu. Kekumuhan akibat sampah di pantai itu akhirnya jadi menu sehari-hari. Sejumlah lembaga pemerintah dan nonpemerintah sejatinya sering melakukan kerja bakti memungut sampah yang berserakan di pulau tersebut. Namun, usaha berbagai kelompok masyarakat tersebut hanya berhasil sementara. Warga Pulau Santen mengakui, masalah sampah di sekitar tempat tinggalnya memang sulit diatasi. “Nanti kalau permukaan air naik, sampah ya muncul lagi di tepi,” ujar Selamuh, 62, salah satu warga Pulau Santen. Menurut Selamuh, masalah sampah di Pulau Santen bukan disebabkan faktor warga setempat. Sebagian besar sampah itu, kata dia, datang akibat faktor alam. ‘’Sampah itu bukan dari kita, tapi dari laut,” tambah Selamuh. Walaupun keadaannya demikian, harus diakui bahwa minat masyarakat Banyuwangi berkunjung Pulau Santen relatif masih tinggi. Kunjungan warga ke Pulau Santen meningkat tiap akhir pekan. “Ya masih sama seperti sebelumnya, terutama Sabtu-Minggu. Tiap sore juga banyak pengunjung,” ujar Anto Ma’gah Nurdin, lelaki berdarah Bugis yang juga mantan ketua RT di Pulau Santen itu. Anto memprediksi, suasana yang rindang karena banyak pohon santen itu menjadi daya

tarik tersendiri bagi pengunjung. “Utara (Pantai Boom) sana ramai sekarang, tapi masuk saja bayar. Kalau di sini (Pulau Santen) kan cuma bayar parkir, masuknya gratis,” jelas Anto. Ramainya pengunjung, terutama setiap akhir pekan, tidak memberi pengaruh terhadap peningkatan perekonomian warga Pulau Santen. Anto mengaku, saat ini kuranglebih ada 90 kepala keluarga yang tinggal di Pulau Santen. Penduduk pulau tersebut, kata Anto, banyak yang hidup dalam kemiskinan. Hal itu bisa dinilai dari hanya tiga kamar mandi yang digunakan 90 kepala keluarga untuk mandi cuci kakus (MCK). Tiga bangunan kamar mandi tersebut tersebar di dua titik, satu di sebelah utara. Dua kamar mandi umum sisanya terletak si sebelah selatan pulau. Warga pun harus antre untuk menggunakan kamar mandi di Pulau Santen tersebut. Setiap bulan setiap kepala KK membayar iuran kas air Rp 3.000. Kebersamaan juga ditunjukkan warga Pulau Santen dalam persoalan membayar tagihan listrik. Beberapa tahun silam warga Pulau Santen mendapatkan bantuan listrik dari pemerintah sebesar 6.600 Watt yang digunakan seluruh warga. Setiap bulan, kata Anto, setiap KK dibebani iuran sesuai konsumsi listrik di rumahnya. “Setiap bulan total pembayaran listrik minimal Rp 2 juta. Lampu 5 Watt ditarget 8 ribu per bulan dan pesawat televisi 14 inci dipungut 16 ribu per bulan. Iuran listrik untuk pesawat TV 20 inci hingga 21 inci sebesar 18

ribu per bulan,” terangnya. Namun demikian, Anto mengakui, masih banyak warga Pulau Santen yang kesulitan membayar iuran tersebut. Hampir seluruh bantuan yang datang dari pemerintah diakui tidak pernah berfungsi maksimal. Anto mengakui, bukan karena jumlah bantuan yang diterima, tapi kurangnya pendampingan pemerintah terkait cara memanfaatkan bantuan yang diberikan itu. Rendahnya pendidikan yang dimiliki mayoritas penduduk di sana mempengaruhi mereka dalam mengelola bantuan yang diterima. “Sudah berapa kali Dinas Perikanan dan Kelautan memberikan bantuan perahu kepada kelompok-kelompok nelayan. Bukannya dimanfaatkan seperti semestinya malah dijual oleh oknum kelompok nelayan,” jelas Anto. Dia mengatakan, kegiatan kelompok nelayan tidak produktif. “Hanya nama saja. Kelompok nelayan hanya aktif ketika mendapatkan bantuan,” tambahnya. Oleh karena itu, selain memperbaiki infrastruktur di Pulau Santen, Anto dan segenap warga juga berharap pemerintah memberikan pendampingan kepada penduduk Pulau Santen. Anto percaya, jika ada pihak yang membantu mengelola Pulau Santen dengan serius, maka pulau tersebut bisa menjadi tempat wisata kebanggaan. “Maklumlah, pendidikan kami yang di bawah rata-rata terkadang menjadi penghambat kami sendiri untuk maju. Kami ingin pemerintah memberikan perhatian kepada kami,” tutup pria lulusan SMP itu. (c1/bay)

NIKLAAS ANDRIES/RABA

SEDIKIT AIR: Petani mengecek kondisi tanaman semangka miliknya di Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin.

Petani Semangka Diuntungkan Kemarau BANYUWANGI - Tidak semua petani cemberut menghadapi musim kemarau yang panjang. Petani buah semangka, misalnya. Panasnya sengatan sinar matahari rupanya justru membawa harapan atas harga komoditas buah tersebut. Kualitas buah semangka yang diharapkan petani pun diprediksi bakal sesuai harapan. Salah satu petani semangka di Kecamatan Muncar, Agus Sugiharto, menuturkan cuaca panas memang menguntungkan dalam budi daya buah semangka. Dengan tipikal

tanaman yang tidak terlalu banyak mengandalkan air, kemarau justru membuat kualitas buah itu bakal sesuai harapan petani. “Cuaca panas seperti ini memang baik untuk budi daya buah semangka. Apalagi untuk tanaman ini tidak membutuhkan banyak air,” ujar Agus. Saat panas ini, kualitas semangka memang lagi baik-baiknya. Rasanya lebih segar dan warnanya lebih ngejreng. Inilah yang membuat petani sangat berharap hasil panen kali ini lebih baik dibandingkan sebelumnya. Harga buah ini di

pasaran pun sejauh ini cukup baik. Buah semangka di tingkat petani diperjualbelikan dengan harga Rp 3.000 per kilogram (Kg). Meski tidak terlalu banyak menghadapi masalah, Agus mengakui sejauh ini gangguan virus maupun hama relatif tidak terlalu mempersulit petani. Hanya, petani masih menghadapi masalah lainnya jelang panen yakni kemungkinan anjloknya harga buah ini di pasaran. “Lebih baik anjlok sekarang harganya ketimbang saat panen nanti,” ujarnya. (nic/c1/bay)


40

RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Selasa 11 November 2014

SMAN 1 Genteng Peringati Hari Pahlawan

Gelar Konser Peduli Pejuang, Undang Para Veteran GENTENG-Memperingati Hari Pahlawan pada 10 Nopember 2014 kemarin, SMAN 1 Genteng kembali menggelar Konser Peduli Pejuang (KPP). Acara yang sudah dilaksanakan yang ke-13 itu, mengundang para veteran pejuang kemerdekaan se-Kabupaten Banyuwangi, Forpimka Genteng, dan komite sekolah. Kegiatan yang di lakasanakna di halaman SMAN 1 Genteng itu, juga mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi. Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen), Suratno hadir mewakili Plt. Kepala Dispendik, Sulihtiyono. KPP yang digelar para siswa SMAN 1 Genteng, itu juga di ikuti kegiatan lain seperti lomba SMANSA Social Leangue (S2L). Lomba S2L itu digelar pada Minggu (9/11) dan diik-

ALLAHU AKBAR: Kasek Mujib semangat dalam memberi sambutan peringatan Hari Pahlawan kemarin

FOTO-FOTO: EKO /RABA

JAWARA: Kabid Dikmen, Suratno dan Kasek Mujib menyerahkan tropi pada siswa SMPN 1 Cluring sebagai juara umum S2L

uti oleh siswa SMPN se-Kabupaten Banyuwangi. Dalam lomba S2L, para siswa yang meraih juara akan mendapatkan piagam. Untuk juara 1 sampai juara 3, selain mendapat

piagam juga di berikan uang pembinaan. Ketua panitia KPP, Tri Rahayu mengatakan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mempering-

ati Hari Pahlawan itu dilaksanakan setiap tahun sekali. Ide kegiatan datang dari para siswa jurusan IPS. “Kegiatan ini ide dari siswa jurusan IPS, dan kegiatan seperti ini pas

dengan kelas IPS. Kalau jurusan IPA juga ada kegiatan lain, tapi ini di ikuti oleh semua siswa SMAN 1 Genteng,” ungkapnya. Dalam KPP yang di hadiri oleh ketua LVRI Banyuwangi, H.Suminto itu, sebagai bentuk kepedulian para siswa SMAN 1 Genteng juga menyerahkan souvenir kepada para veteran pejuang kemerdekaan. Di sela-sela kegiatan KPP, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan aula SMAN 1 Genteng yang di lakukan oleh Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 1 Genteng, Mujib dengan disaksikan komite sekolah, Forpimka, dan dari Dispendik Banyuwangi. Sedang para siswa, menggelar fragmen yang bertema perjuangan arek-arek

Suroboyo dalam mengusir penjajah Belanda. Kasek SMAN 1 Genteng, Mujib mendukung kegiatan KPP yang digagas oleh para siswa itu. Dengan adanya KPP ini, mampu menginspirasi warga sekolah, terutama para siswa untuk peduli kepada para pejuang. “Tanpa perjuangan dan pengorbanan para pahlawan, NKRI tidak mungkin terwujud seperti yang kita rasakan saat ini,” katanya. Kabid Dikmen, Dispendik Banyuwangi, Suratno mengatakan mendukung dengan kegiatan yang digelar oleh SMAN 1 Genteng. “Ini bukti atau realisasi Pahlawanku Idolaku. Sangat bagus, kami berharap ini menjadi inspirasi sekolah lain,” harapnya.(adv/abi)

TELADAN: Foto bersama dengan para anggota veteran pejuang kemerdekaan

SYUKUR: Dispendik, Kasek SMAN 1 Genteng, Forpimka, dan guru doa bersama dalam peletakan batu pertama pembangunan aula.

PENGHARGAAN: Kasek Mujib menyerahkan piagam purna tugas pada ILMIAH: Pembukaan S2L yang diikuti SMPN se-Kabupaten Banyuwangi. salah satu guru

Satlantas Polres Banyuwangi Layani SIM Komunitas Pesantren

Jemput Bola untuk Pembuatan SIM di Pondok Pesantren TEGALSARI - Untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat, khususnya kalangan pondok pesantren (Ponpes), Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Banyuwangi melakukan terobosan dalam pelayanan pembuatan surat izin mengemudi (SIM). Pada Minggu (9/11), Satlantas Polres Banyuwangi jemput bola untuk pembuatan SIM dengan meluncurkan program SIM Komunitas Pesantren. Dalam program itu, yang mendapat giliran pertama adalah para santri di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Tidak tanggung-tanggung, acara yang mendapat sambutan hangat dari pengasuh Ponpes dan para santri tersebut, dihadiri langsung Kapolres Banyuwangi, AKBP. Tri Bisono Soemiharso dan Kasatlantas, AKP Amar Hadi dan jajaran satlantas. Saat acara seremonial yang dipusatkan di masjid ponpes, pengasuh Ponpes Darussalam, KH. Achmad Hisyam Syafaat, sempat memberikan tausiah kepada para santri terkait pentingnya pengetahuan dalam berlalu lintas. Termasuk pentingnya mengenakan kelengkapan seperti helm dan sabuk pengaman bagi pengemudi dan penumpang mobil, karena semuanya itu untuk keselamatan selama perjalanan. Gus Hisyam-sapaan akrab KH. Achmad Hisyam Syafaat memberi apresiasi terhadap kegiatan yang dilakukan Satlantas Polres Banyuwangi tersebut. “Kami berterima kasih kepada Kapolres Banyuwangi dan Kasatlantas karena telah melaksanakan kegiatan ini di pesantren kami,” katanya. Kapolres Banyuwangi, AKBP Tri Bisono Soemiharso yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut sempat memberi pem-

FOTO-FOTO: ABDUL AZIZ/RABA

KOMPAK: KH. Hisyam Syafa’at, anggota DPRD KH. Munif Syafaat; Kapolres Banyuwangi, AKBP. Tri Bisono Soemiharso; Kasatlantas, AKP Amar Hadi dan jajaran Satlantas

bekalan kepada para santri yang akan membuat SIM. Kegiatan SIM Komunitas Pesantren, terang kapolres, selain untuk melayani pembuatan SIM bagi para santri dan pengurus Ponpes juga untuk sosialisasi kepada santri agar lebih mengetahui bagaimana berkendara yang baik dan benar. “Dengan mengetahui bagaimana berkendara yang baik dan benar, kita harapkan dapat mencegah terjadinya kecelakaan,” ungkapnya. Dalam kesempatan yang sama, Kasatlantas, AKP Amar Hadi Susilo menyatakan program SIM Komunitas Pesantren ini dilaksanakan untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, khususnya di kalangan Ponpes. Dalam kegiatan ini, pihaknya

APRESIASI : Pengasuh Ponpes Darussalam, KH. Hisyam Syafaat menyambut baik program SIM Komunitas Pesantren.

memberi pengetahuan tentang lalu lintas, baik secara teori maupun praktik. Pria asal Kalibaru itu mengatakan, SIM Komunitas Pesantren memberi kesempatan bagi santri dan pengurus pesantren untuk membuat SIM di tempat. Untuk mengakomodasi itu, pihaknya mengajak petugas pelayanan SIM serta kelengkapan yang diperlukan untuk pembuatan SIM, baik itu materi ujian teori maupun untuk ujian praktik. Santri yang dinyatakan lulus ujian, jelas dia, tinggal melakukan foto dan pencetakan SIM di Polres Banyuwangi. “Untuk pembuatan SIM, proses ujian teori maupun praktik dilaksanakan di sini (pesantren,), ” katanya di sela-sela pelaksanaan kegiatan tersebut.

SAMBUTAN: Kapolres Banyuwangi, AKBP Tri Bisono Soemiharso memberi pengarahan kepada para santri.

Pelaksanaan kegiatan SIM Komunitas Pesantren ini menurutnya sudah digelar sejak 4 November lalu, dan akan dilaksanakan hingga 11 November 2014. Beberapa pondok pesantren sudah dikunjungi dan mendapat-

kan sambutan yang sangat baik. Hal itu terbukti dengan banyaknya santri yang ikut dalam pembuatan SIM di setiap pesantren. Amar menyatakan kegiatan ini akan dilanjutkan ke pondok pesantren lainnya. Sementara itu, Minggi (9/11) sejak pukul 09.00 WIB, halaman Ponpes Darussalam yang memiliki ribuan santri itu disulap menjadi tempat ujian praktik pembuatan SIM. Bukan hanya para santri, para pengurus pesantren ikut serta dalam kegiatan itu. Apalagi, untuk mendapatkan SIM mereka tidak harus datang ke Polres Banyuwangi. Faisal Akbar,20, salah satu santri yang ikut dalam pembuatan SIM di Ponpes Darussalam mengaku sangat senang dengan adanya program ini. Dirinya memang ingin memiliki SIM C karena sering keluar dari pesantren untuk berbagai urusan. “Alhamdulillah saya lulus, kebetulan saya memang sering diutus ustad ataupun kiai untuk berbagai urusan di luar pesantren,” kata santri yang sudah empat tahun menimba ilmu ini. (adv/abi)

PRAKTIK : Seorang santri menjalani ujian praktik SIM di halaman pesantren.

BERDO’A: Usai acara seremonial acara ditutup dengan doa.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.