KAMIS 12 FEBRUARI
Rujukan Informasi Terkini
TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 25
Lesus Menyapu Banyuwangi n Kejadian : Pukul 14.00-15.00 n Lokasi : Hampir seluruh wilayah BWI n Kecepatan angin darat : 19 knot n Kecepatan angin laut : 60,5 km/jam n Kota BWI: Titik bencana: -Papan iklan rontok n Gambiran: Rumah tertimpa pohon - Pohon depan Dispenda roboh n Licin: Pohon besar tumbang -Kaca MOST pecah n Gladag: Tiang telepon roboh -Pohon di Licin tumbang
SHULHAN HADI/JPRG
TINGGAL PUING: Rumah Mbok Umprek di Desa Yusomulyo, Kecamatan Gambiran porak-poranda setelah tertimpa pohon sono keeling Rabu sore kemarin (11/2).
Satu Jam Digoyang Lesus Pohon Tumbang, Rumah Janda Roboh BANYUWANGI - Bencana puting beliung melanda wilayah Banyuwangi sore kemarin. Hampir seluruh wilayah Banyuwangi kena ”goyangan” angin kencang tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam insiden yang berlangsung selama setengah jam tersebut. Beberapa fasilitas umum roboh. Sejumlah pohon besar juga tumbang akibat diempas lesus tersebut. Tiang telepon di Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, ambruk dan melintang di jalan raya. Akibatnya, arus lalu lintas terganggu beberapa saat. n Baca Satu...Hal 35
Shubuh Dzuhur Ashar
Penyeberangan Ketapang Tutup
GALIH COKRO/RABA
DIPANTAU SATPOL PP: Papan reklame di depan Stasiun Kereta Api Lama di Jalan Kapten Piere Tendean ini roboh setelah disapu puting beliung.
Maghrib Isya
NGOPAI
LILIK MANDARANI SUPARTI
Carikan Pekerjaan Siswa SEBUAH pekerjaan akan menjadi maksimal jika diisi orang yang tepat di bidangnya. Lilik Mandarani Suparti, 55, berusaha menjalani pekerjaan sesuai pendidikan yang dimiliki. Wanita kelahiran hiran Kediri itu masih terus berkutat rkutat di pendidikan khusus us sejak 31 tahun silam. Saat aat ini lulusan Sekolah Pendidikan Guru Luar Biasa sa (SPGLB) Jogjakarta itu mengabdikan diri sebagai kepala SMPLB Banyuwangi. wangi. Lilik berupaya paya agar para siswa wa inklusif dapat bermanfaat setelah lah memperoleh pendidikan di SLB. Sering kali ali Lilik melobi bi k e na l a n n ya a yang membutuhkan pekerjaan. (fre/c1/aif) FREDY RIZKI/RABA
GALIH/RABA
KALIPURO - Setelah ditahan selama sehari di Polsek Kawasan Tanjung Wangi, tiga Anak Buah Kapal (ABK) dan seorang penadah solar curian langsung dilimpahkan ke Polres Banyuwangi Selasa malam kemarin (10/2) n Baca Tersangka...Hal 35
Baca Jelang...Hal 35
Bos Sumberyala Sumbang Rp 25 Juta BANYUWANGI - Panitia Bakti Sosial (Baksos) yang digelar Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Banyuwangi terus mendapatkan dukungan. Kali ini dukungan datang dari David Wijaya Tjoek. Tak tanggung-tanggung, pengusaha cold storage PT. Sumberyala Samudera, Muncar, itu menyumbang uang tunai Rp 25 juta. Bantuan itu langsung diserahkan David di Sekretariat Baksos LKNU di kantor PCNU Banyuwangi kemarin n Baca Bos...Hal 35
DUKUNGAN: David Wijaya Tjoek saat memberikan support dana kepada panitia Baksos LKNU di Sekretariat Kantor PCNU Banyuwangi kemarin.
BAKTI SOSIAL KESEHATAN
LKNU
3
Ha Lagi Ha Lag aggi Hari GALIH COKRO/RABA
Perjuangan Agus Kariyadi ”Menghidupi” Mantan Penghuni Padang Bulan
Buka Lahan Pekerjaan Baru Jualan Kacamata Langkah Kepala Dusun (Kadus) Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, ini patut diapresiasi. Atas inisiatifnya sendiri, ia sengaja membuka lapangan pekerjaan yang diproyeksikan untuk eks penghuni lokalisasi Sumberloh. CHIN JULLIEN, Singojuruh SEJAK resmi ditutup Mei 2014 lalu, geliat lokalisasi Sumberloh yang terletak di Dusun Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, itu benar-benar redup. Tempat pro-
http://www.radarbanyuwangi.co.id
BANYUWANGI - Peredaran uang palsu (upal) di Banyuwangi tergolong tinggi. Masyarakat pun diimbau waspada. Sasaran empuk peredaran upal itu adalah toko pracangan di pelosok desa. Terkait maraknya peredaran upal itu, kemarin (11/2) Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Banyuwangi meringkus seorang pelaku. Dia adalah Rudi alias Jito, 31, warga Desa Temas, Kecamatan/Kota Batu. Dari tangannya, polisi berhasil mengamankan uang palsu pecahan Rp 100 ribu senilai Rp 18,2 juta. Rudi kini mendekam di sel tahanan Mapolres Banyuwangi. “Uangnya memang saya belanjakan di warung-warung kecil biar tidak ketahuan. Uang itu saya gunakan beli rokok,” aku Rudi di hadapan polisi kemariN n
MIRIP UANG ASLI: Kapolres Tri Bisono Soemiharso menunjukkan upal yang disita dari sindikat Rudi alias Jito, warga Batu.
PENCURIAN SOLAR
Tersangka Doni Hendak Kabur
Baca Penyeberangan...Hal 35
Jelang Pilkada Peredaran Upal Marak
04:13 11:45 14:59 17:57 19:09
KUCUR
ANGIN kencang juga berdampak terhadap kelancaran arus penyeberangan ASDP Ketapang. Gara-gara cuaca buruk tersebut, penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ditutup sementara. Jalur laut yang menghubungkan Jawa-Bali itu ditutup selama satu jam lantaran kecepatan angin di Selat Bali mencapai 35 knot. Manajer Operasional PT. Indonesia Ferry (IF) ASDP Ketapang, Saharrudin Koto, membenarkan hal tersebut. Penutupan jalur penyeberangan laut Ketapang-Gilimanuk tersebut disebabkan cuaca ekstrem yang terjadi tiba-tiba di Selat Bali n
CHIN JULLIEN/RABA
BISNIS BARU: Agus Kariyadi bersama istrinya, Eni Ernawati, di toko kacamata miliknya di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh.
stitusi itu tak lagi menjadi gantungan hidup warga yang tinggal di kawasan tersebut. Kondisi itu mengundang perhatian kepala dusun setempat, Agus Kariyadi, 37. Sebagai pegawai negeri sipil (PNS), Agus terketuk hatinya membantu warga yang tinggal di Padang Bulan. Dia pun berusaha mencarikan lahan pekerjaan baru bagi warga sekitar. Ide mendirikan sebuah usaha jual kacamata terlintas di benaknya saat itu. Usaha jual kacamata tersebut ia proyeksikan sebagai wadah pengganti mata pencarian eks penghuni Padang Bulan. “Melihat kondisi itu, saya mempercepat untuk mengurus izin usaha agar segera bisa beroperasi,” ujar Agus saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi di rumahnya tiga hari lalu n
Khawatir kabur, tersangka solar dilimpahkan ke Polres Mudah-mudahan jadi perkara sungguhan! Jelang Pilkada, peredaran upal marak Semarak janji palsu para bakal calon bupati!
Baca Buka...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
26
POLITIK & PEMERINTAHAN CERMIN DIRI
Mewaspadai Mafia BBM di Laut
P
olisi Kawasan Tanjung Wangi baru saja menangkap empat tersangka pencurian solar di kapal motor yang sandar di dermaga Tanjung Wangi. Seorang penadahnya turut digelandang ke kantor polisi. Mereka tertangkap tangan saat beraksi di atas kapal dengan cara menyedot solar. Bukan sekali ini saja polisi dapat tangkapan kasus solar. Bahkan, jauh sebelumnya, korps Bhayangkara itu juga pernah meringkus beberapa penimbun solar ilegal. Sayang, sampai sekarang ending kasusnya tidak jelas. Kasus bahan bakar minyak (BBM) ilegal menjadi atensi perintah dalam penegakan supremasi hukum. Karena itu, jangan main-main dengan BBM. Entah itu menimbun ataukah melakukan transaksi jual-beli BBM ilegal, sebaiknya dihindari. Kapal-kapal besar yang sandar di tengah laut berpeluang ”kencing”. Selanjutnya, “kencing”-nya itu didatangi kapal-kapal kecil. Modus seperti itu kerap dilakukan para mafia BBM. Mereka begitu leluasa ”bermain” BBM ilegal karena ada ”orang kuat” di belakangnya. Modus-modus kejahatan seperti itu harus ditumpas habis. Jangan beri peluang para mafia solar itu menjalankan bisnis ilegal di atas laut. Pihak-pihak yang punya wewenang di laut diharapkan bisa lebih responsif terhadap kejahatan seperti itu. Patroli rutin harus terus diintensifkan demi mengawasi kapal-kapal yang sembarangan ”kencing” di laut. Kasus hukum yang menimpa empat pencuri solar itu harus terus dikawal. Siapa tahu dalam perjalanannya, kasus itu lenyap seperti di telan bumi. Publik, LSM, dan media, harus terus mengawal proses penyidikan hingga dilimpahkan ke kejaksaan dan persidangan nanti. Harapan kami, aparat penegak hukum memberikan hukuman yang setimpal kepada para mafia BBM. Kita tunggu saja. (*)
INFO SUARA PEMBACA Anda punya permasalahan dengan pelayanan publik? Silakan tulis uneg-uneg melalui suara pembaca Radar Banyuwangi di email artikelradarbwi@gmail.com
O O
AGENDA KOTA
Ungkap Rahasia Adakan Pelatihan Psychomagnetic MENGUNGKAP rahasia kekuatan pikiran, sukses dalam bisnis, meningkatkan omzet, pengaruhi orang lain jarak jauh, menangkan tender, percepatan rezeki dalam hitungan hari, meningkatkan daya ingat, teknik dapat nilai A dalm ujian bagi pelajar, sembuh dari penyakit dan lainnya. Pelatihan tanggal 15 Februari 2015, di Genteng Banyuwangi pukul 09.00 Situbondo pukul 16.00. Tiket umum Rp. 200.000, pelajar Rp. 150.000 hubungi KATA HATI 082338870040,081358110511. (*)
Jawa Pos Kamis 12 Februari 2015
Potensi Pajak Daerah Bocor Dispenda Bentuk Tim Validasi Objek Pajak BANYUWANGI - Upaya mendorong optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) terus dilakukan Komisi III DPRD Banyuwangi. Menindaklanjuti hasil tinjau lapangan ke sejumlah hotel, restoran, dan tempat hiburan, komisi keuangan mengundang Dinas Pendapatan (Dispenda) untuk melakukan rapat kerja di kantor di kantor dewan kemarin (11/2). Pada pertemuan yang dilangsungkan di ruang rapat Komisi III, anggota dewan mengklarifikasi temuan di lapangan terkait potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak hotel, restoran, dan tempat hiburan. Saat menyisir hotel, restoran, dan tempat hiburan beberapa waktu lalu, Komisi III menemukan ketidaksesuaian antara potensi pajak yang
ada di lapangan dengan realisasi pajak yang masuk ke kas daerah. Temuan lain, Komisi III mendapati jumlah objek pajak restoran dengan jumlah restoran yang ada di lapangan tidak sesuai. Tidak hanya itu, anggota dewan juga mendapati ketidaksesuaian jumlah pengunjung hotel antara kenyataan dengan yang dilaporkan, sehingga berdampak pada setoran pajak hotel. Ketua Komisi III, Basuki Rachmat mengatakan, pada pertemuan tersebut pihaknya mengklarifikasi pihak Dispenda mengenai temuan di lapangan. “Pada pertemuan tadi (kemarin) jajaran Dispenda mengakui kemungkinan kinerjanya kurang optimal dan ke depan akan diperbaiki,” ujarnya. Menurut Basuki, secara prinsip, pihaknya mendapati indikasi ketidaksesuaian jumlah pendapatan pajak dari hotel, restoran, dan tempat hiburan.
Dispenda menjelaskan, ketika potensi pendapatan tersebut tidak terserap, maka itu bisa dikategorikan kebocoran. “Misalnya ketika air yang seharusnya mengalir ke tandon tetapi tidak mengalir ke tandon tersebut, berarti bocor. Ketika itu kita sampaikan kepada Dispenda, pihak Dispenda menerima,” kata Basuki. Basuki menegaskan, pendataan dan penarikan pajak daerah menjadi kewenangan Dispenda. Karena itu, jika ada objek pajak yang tidak terdata atau ketidaksesuaian setoran pajak dengan kondisi riil di lapangan, berarti kesalahan ada di pihak Dispenda. “Jika ada objek pajak yang tidak terdata atau pajak yang tidak dapat ditarik secara optimal, kami menegur Dispenda karena Dispenda ujungnya,” tegasnya. Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Soedirman mengatakan, pihaknya akan melakukan crosscheck
saran dari Komisi III tersebut. Termasuk menyangkut pendataan yang dinilai perlu lebih akurat lagi. Soedirman mengaku meminta waktu kepada dewan untuk melakukan pendataan rumah makan dan objek pajak lainnya. “Ketidaksesuaian data itu yang dimaksud kebocoran oleh Komisi III. Bukan kebocoran lantaran dikorupsi. Kami akan membentuk tim untuk mendata objek pajak tersebut” beber mantan Sekretaris DPRD Banyuwangi ini. Selain itu, Soedirman mengaku akan berupaya memberikan pemahaman kepada para wajib pajak untuk taat pajak. Sebab, dia menengarai ada beberapa rumah makan dan hotel yang setoran pajaknya tidak sesuai dengan pendapatan riil rumah makan dan hotel tersebut. “Ini yang perlu kita kaji ulang sehingga pendapatan pajak kita bisa optimal,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
Sabet Penghargaan Kendali Obat Tradisional JAKARTA - Satu lagi penghargaan tingkat nasional berhasil diraih Pemkab Banyuwangi. Di awal tahun 2015, kabupaten bertajuk The Sunrise of Java ini mendapat penghargaan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebagai daerah paling aktif dalam penanggulangan obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Widji Lestariono, menerima secara langsung penghargaan tingkat nasional tersebut di Jakarta kemarin (11/2). Penyerahan penghargaan dilakukan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, bersama Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek. Puan mengatakan, pengawasan dan pengamanan terhadap keamanan pangan dan jamu tradisional yang mengandung bahan kimia harus terus ditingkatkan. Terutama, mengawasi jajan yang dijual di sekolah-sekolah. “Anak-anak merupakan aset negara. Kalau sejak muda sudah diracuni bahan kimia, bisa menurunkan kualitas anak. Banyuwangi cukup bagus dalam menjalankan program tersebut,” ujarnya saat
memberikan penghargaan. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) POM RI Roy A. Sparingga, Banyuwangi merupakan kabupaten yang memiliki atensi tinggi terhadap pengawasan obat dan makanan. Selama mendapat pengawasan Badan POM, dalam hal ini Balai Besar POM Surabaya, Pemkab Banyuwangi sangat aktif melakukan pengawasan makanan. Misalnya, pengawasan rutin di sekolah-sekolah, pasar, dan toko jamu tradisional untuk melihat keamanan pangan dan produksinya. “Bukan jumlah yang menjadi poin penilaian dari Balai Besar Surabaya. Tetapi, dukungan dan kerja sama yang ditunjukkan pemerintah daerah,” ujar Roy A. Sparingga. Plt kepala Dinkes Widji Lestariono mengatakan, seluruh puskesmas di Banyuwangi mengambil sampel jajan anak sekolah yang ada di wilayah kerjanya setiap tiga bulan sekali. Pria yang karib disapa Rio tersebut mengaku, seluruh puskesmas di Bumi Blambangan telah memiliki sarana untuk menguji jajan sekolah, tepatnya pengujian kandungan zat kimia berbahaya, seperti rhodamin, boraks, formalin, dan methylene yellow. “Kita rutin gelar pengawasan dan uji sampling jajan
ISTIMEWA
SEMRINGAH: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyerahkan piagam penghargaan kepada Plt Kepala Dinkes Widji Lestariono di Jakarta kemarin.
anak-anak di sekolah. Hasilnya, pada akhir tahun 2014 kemarin seluruh puskesmas melaporkan tidak ditemukan kandungan berbahaya pada jajan anak di
sekolah itu,” terangnya. Tidak hanya itu, pemkab juga rutin tiga bulan sekali mengambil sampling sejumlah makanan di pasar tradisional untuk diuji
di laboratorium BPOM Surabaya. “Dari uji ini pernah ditemukan terasi dan krupuk yang mengandung pewarna tekstil n Baca Sabet...Hal 33
Musancab PDIP Giri Gagal Pilih Ketua BANYUWANGI - Musyawarah Anak Cabang (Musancab) PDIP Kecamatan Giri yang berlangsung Selasa lalu (10/2) gagal mencapai masyawarah mufakat untuk memilih ketua PAC setempat. Karena gagal mencapai mufakat, maka pemilihan ketua PAC diserahkan pada keputusan DPD PDIP Jatim untuk menentukan. Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, mufakat gagal diraih tiga calon ketua PAC PDIP Giri yang mendapat rekomendasi Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDIP Jatim, termasuk Ketua PAC Giri incumbent Soni Andika. Padahal, sesuai Surat Ketetapan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Nomor 066 dan Nomor 067, penentuan ketua PAC, DPC, dan DPD PDIP harus dilakukan melalui musy-
Komentar dan Alasan Usul Bupati Idol 2015
awarah mufakat. Sementara itu, pelaksanaan musancab PDIP di dua kecamatan lain yang digelar di hari yang sama, yakni PAC PDIP Kabat dan PAC PDIP Licin, berlangsung lancar. Para calon ketua PAC Licin dan Kabat berhasil mencapai kata sepakat menentukan figur ketua PAC PDIP setempat. Sekretaris DPC PDIP Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, tidak menampik Musancab PDIP Giri gagal mencapai mufakat. Dikatakan, karena kata mufakat tidak tercapai, DPC PDIP Banyuwangi akan melapor kepada DPD PDIP Jatim. “Penentuan ketua PAC akan diambil alih DPD,” ujarnya kemarin (11/2). Berbeda dengan Musancab PDIP Giri, forum serupa yang digelar PAC PDIP Kabat dan Li-
DOK.RaBa
Made Cahyana Negara
cin berjalan lancar. Made mengungkapkan, para calon ketua PAC di dua kecamatan tersebut berhasil mencapai mufakat dan mempercayakan ketua PAC masing-masing kepada ketua PAC
Nama Calon : Zainal Arifin Salam Pengirim : Baihaqi Alamat : Cluring Alasan : Sejak dulu selalu peduli sama pendidikan, suka merangkul kaum marginal Nama Calon : Saiful Bahri Pengirim : Sofia Alamat : Jl. Ciliwung Banyuwangi Alasan : Berpengalaman di bidang kontraktor dan pengembangan usaha
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
Nama Calon : Joko Santoso Pengirim : Fikhri Alamat : Penataban Banyuwangi Alasan : Mewakili kelompok pengembang, supaya masyarakat Banyuwangi bisa mendapatkan rumah yang layak dan asri Nama Calon : Tony Hartono Pengirim : Bambang Alamat : Paliran Ketapang Alasan : Ibarat semut, kecil namun bisa membawa beban berat. Walau
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
incumbent. “Ketua PAC PDIP Kabat tetap dipercayakan kepada Khoirum, sedangkan ketua PAC PDIP Licin tetap diduduki Dadang,” sebutnya. Terkait Ketua PAC PDIP Rogojampi Made Suwastiko sebagai calon ketua PAC dan calon ketua DPC PDI Banyuwangi, Made Cahyana menjelaskan, Made Suwastiko sudah memilih menjadi calon ketua DPC PDIP. “Jadi, pencalonan sebagai ketua PAC gugur,” cetusnya. Dikonfirmasi terpisah, Made Suwastiko membenarkan dirinya sudah tidak lagi berstatus calon ketua PAC PDIP Rogojampi. “Saya dipercaya teman-teman ikut pencalonan ketua DPC PDIP Banyuwangi, ya saya ikuti. Posisi ketua PAC Rogojampi harus kami serahkan kepada kader partai yang lain,” ujarnya. (sgt/c1/afi)
J Wartawan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
KAMIS 12 FEBRUARI
NINGSIH MS.
Yakin Bisa Amanah SITUBONDO - Tugas berat ada di pundak Ningsih MS. Sebagai salah satu wakil rakyat di gedung DPRD Situbondo, banyak sekali harapan rakyat yang tertumpu kepada perempuan 32 tahun ini n Baca Yakin...Hal 28
27
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2015
Warga Miskin Surati Jokowi PANARUKAN – Pasangan suami istri (Pasutri) Soekarto, 72, dan Suciati, 65, nekat mengirim surat kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dalam suratnya, Pasutri yang tinggal di Dusun Tanah Anyar, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan menyampaikan keluh kesahnya, terutama tentang kemiskinannya. Surat tertanggal 1 Januari 2015 tersebut, oleh Soekarto dilayangkan kepada orang nomor satu negeri ini via pos. Dia mengkonsep suratnya sendiri, menulis tangan, dan menyerahkan pengetikannya kepada orang lain. “Saya kirim surat ke presiden bukan maksud apa-apa, melainkan hanya mau minta bantuan dana,’ kata Soekarto, kemarin (11/2) n Baca Warga...Hal 28 MISKIN: Soekarto berbincang dengan petugas Dinas Sosial di rumahnya, Dusun Tanah Anyar, Desa Kilensari, kemarin (11/2). NUR HARIRI/JPRS
Lilur dan Hafid Bisa Jadi TSK Dalam Kasus Dugaan Pelanggaran UU ITE SITUBONDO - Kasus dugaan pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) makin menjadi
perhatian warga di Kabupaten Situbondo. Apalagi, sebelumnya ribuan orang menggelar aksi demo terkait dengan kasus tersebut. Perkembangan terbaru, proses hukum yang dilakukan Polres sudah selangkah lebih maju. Sebab, penyidik sudah menetapkan tersangka. Yang menarik, dua orang
yang saling melaporkan kasus ITE ke Mapolres, kemungkinan akan sama-sama menjadi tersangka. Yakni, Khalilur R Abdullah Syahlawi dan Hafid Yusik. Meski demikian, Kasat reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto, masih enggan menyebutkan siapa yang akan menjadi tersangka
kasus ITE ini. Akan tetapi dia tidak mengelak jika kedua orang tersebut sama-sama terancam UU ITE dengan pasal yang berbeda. “Tidak menutup kemungkinan keduanya (jadi) tersangka dalam kasus yang sama, tapi laporan yang berbeda n Baca Lilur...Hal 28
HABIBUL ADNAN/JPRS
http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
28
AFRICA VAN JAVA Kecelakaan, Siswa SMA Nyaris Tewas Jawa Pos
ADA APA LAGI
PANJI – Seorang pelajar SMA, Elisa Rahmawati, mengalami kecelakaan tragis di pertigaan jalan raya Cappore, Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji, kemarin (11/2). Siswi 16 tahun asal Jalan Gunung Raung, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji tersebut nyaris tewas setelah terlindas truk tronton. Kecelakaan mengerikan ini terjadi saat korban hendak berangkat ke sekolahnya, sekitar pukul 06.30 pagi. Elisa menaiki sepeda motor Honda Beat Nopol P 6286 FD, dari arah utara ke selatan. Di jalan Argopuro
NUR HARIRI/JPRS
TELANJANG: Iwan seorang pemulung asal Banyuwangi dievakuasi usai ditemukan tewas di sungai Patokan, kemarin
Pemulung Ditemukan Tewas di Sungai SITUBONDO – Seorang pemulung ditemukan tewas saat mandi di sungai Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota Situbondo, pagi kemarin (11/2). Pemulung tersebut bernama Iwan, 24, warga asal Kabupaten Banyuwangi. Korban tewas ditemukan dalam kondisi tertelungkup. Kondisinya telanjang di aliran sungai. Jasad pria ini ditemukan pertama kali oleh Tolak Itmo, 53, petugas ulu-ulu air yang sedang mengairi sawah petani. Menurut Tolak, begitu dirinya menemukan jasad korban, langsung melapor kepada kepala desa setempat. “Saya takut akhirnya langsung melaporkan ke kades dan langsung dilaporkan kepada polisi,” katanya kepada sejumlah wartawan. Mendapat laporan adanya penemuan mayat, pihak Polsek Kota dan anggota identifikasi Polres Situbondo langsung mendatangi lokasi kejadian. Setelah dilakukan olah TKP, korban selanjutnya dievakuasi ke ruang mayat RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Pada saat polisi melakukan olah TKP, aparat menemukan uang sebesar Rp 27 ribu. Uang tersebut di diduga hasil penjualan rongsokan. “Pemulung itu sudah biasa mandi di sekitar sini, sabun mandinya masih ada,” kata warga lainnya. Kapolsek Kota, AKP I Wayan Karba mengatakan, pemulung yang hidupnya sebatang kara tersebut, diduga tewas akibat penyakit epilepsi. Sehingga, pada saat mandi di disungai, penyakit epilepsi pria itu diduga kambuh. “Tadi petugas langsung olah TKP dan korban diotopsi di rumah sakit. Hasilnya, korban murni tewas karena penyakit epilepsinya kambuh saat mandi. Pada saat ditemukan, dari hidungnya mengeluarkan lendir,” ujar AKP I Wayan Karba. (rri/pri)
tersebut, korban melaju di jalur paling kiri. Saat bersamaan, terdapat sebuah truk tronton Nopol L 8245 UD yang juga dari utara melaju ke selatan. Truk yang dikemudikan Hamil, 38, warga Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Probolinggo, posisinya sejajar dengan laju sepeda motor korban. Truk tronton dan sepeda motor korban terrus melaju sampai keduanya sama-sama berhenti di lampu merah pertigaan Cappore. Truk berhenti di posisi kanan, sedangkan korban
berhenti di sisi kiri truk tronton. Begitu lampu hijau menyala kedua kendaraan pun samasama melaju. Tidak disangka, Elisa yang posisinya berada di sebelah kiri tiba-tiba berbelok ke kanan,. Sementara truk tronton melaju lurus ke arah selatan. Nah, akibat memotong jalan itulah sepeda motor korban langsung dicium moncong truk. Korban dan sepeda motornya kemudian terjatuh. Targisnya, siswi yang sudah terkapar dengan cepat terlindas ban truk di kedua kakinya. Akibatnya, paha siswi SMA tersebut remuk
hingga sampai ke alat kelaminnya. Peristiwa kecelakaan ini kontan membuat puluhan warga yang berada di sekitar lokasi berteriak. Sebagian dari mereka langsung menghampiri korban dan menginformasikan kejadian itu kepada polisi. Setelah petugas laka lantas Polres Situbondo tiba di lokasi kejadian, korban yang mengalami luka berat langsung dilarikan ke RSUD dr. Abdoer Rachem Situbondo. Hingga berita ini ditulis, korban masih menjalani perawatan intensif oleh tim medis.
Kamis 12 Februari 2015
Kanit Laka Polres Situbondo Ipda Sutanto mengatakan, saat terjadi insiden kecelakaan itu, pihaknya langsung fokus mengevakuasi korban. Setelah selesai membawa korban ke rumah sakit, petugas laka langsung melakukan olah TKP. “Penyebab pasti kecelakaan masih diselidiki. Tadi kami melakukan olah TKP dan perlu memintai keterangan saksisaksi. Guna kepentingan penyelidikan, kedua kendaraan truk dan sepeda motor, sudah kami amankan,” terang Ipda Sutanto. (rri/pri)
Seratus Lebih Petani Ikuti Sosialisasi P2BN BESUKI – UPTD Dinas Pertanian, Kecamata Besuki bersama Koramil Besuki, kemarin (11/02) menggelar sosialisasi Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). Ada sekitar seratus lebih kelompok tani yang menghadiri acara tersebut. Anggota Tim Teknis Pertanian Kecamatan Besuki, Sugiarto mengatakan, sosialisasi tersebut dilaksanakan sebagai salah satu bentuk peningkatan swasembada pangan. ”Sehingga target sepuluh persen bisa tercapai,” ujarnya.Sugiarto menambahkan, untuk mencapai target tersebut harus bisa terpenuhi terlebih dahulu beberapa hal. Seperti pemenuhan air di lahan-lahan petani. ”Selain air, pupuk juga harus terpenuhi,” ujarnya. Sehingga, dalam sosialisasi tersebut, Dinas Pertanian lebih banyak menyampaikan kepada para petani tentang pengolahan air. Termasuk juga cara penggunaan pupuk pada setiap jenis pertanian. Dalam pemenuhan kedua hal tersebut, pihaknya berkomitmen untuk memenuhinya. Sehingga, ke depan tidak akan ada petani yang mengeluh kekurangan air maupun pupuk. Selain kedua hal ini, mengatasi hama juga menjadi salah satu yang menjadi prioritas. Sebab, selama ini petani sering kewa-
HABIBUL ADNAN/JPRS
MENYIMAK: Peserta sosialisasi P2BN menyimak pemaparan Narasumber, di Koramil 0823/11 Besuki, kemarin.
lahan dalam mengatasi berbagai jenis hama. Komandan Koramil (Danramil) Besuki, Kapten Sukoanoto mengatakan, untuk penanganan lahan pertanian di Kecamatan Besuki dan Banyuglugur, Koramil Besuki sudah siap bekerja sama dengan pelaku pertanian. Khu-
susnya dalam mengatasi setiap hambatan pertanian. Termasuk, akan bergandengan langsung dengan petani. Mantan Danramil Panarukan itu menambahkan, jika ada hambatan maupun kendala yang dialami petani, pihaknya akan segara berkoordinasi den-
gan pihak-pihak terkait. ”Sehingga kami segera mengambil langkah,” ujarnya. Dengan adanya kerja sama tersebut, Sukoanoto sangat yakin masalah yang sering dialami petani bisa teratasi. Baik masalah air, pupuk, maupun hama, bukan lagi menjadi sesuatu
yang menakutkan bagi petani. Selain diikuti oleh kelompok tani, acara sosialisasi kemarin juga dihadiri pemilik kios pupuk, distributor di Kecamatan Besuki dan Kecamatan Banyuglugur. Camat dan para kepala desa di dua kecamatan bertetangga ini juga terlihat hadir. (bib/pri)
Kasus Sudah Dilimpahkan ke Kejari n LILUR... Sambungan dari Hal 27
Keduanya saling melapor, jadi posisi masing-masing samasama sebagai pelapor dan ter-
lapor,” kata AKP Riyanto. Hafid Yusik terancam dijerat dengan pasal 29 UU ITE. Hafid diketahui dilaporkan oleh Lilur (Panggilan Khalilur). Laporan itu melalui Musram Doso den-
gan tuduhan telah mengunggah short message service (SMS) ke sebuah grup yang ada di media sosial facebook. Dengan diunggahnya SMS tersebut, Lilur merasa tidak te-
rima karena menilai ada niat mengadu domba dengan KHR Kholil Asad. Ketidakterimaan Lilur menurutnya karena SMS yang diunggah sudah pernah diklarifikasi dan diluruskan.
Pengaduan Jangan Langsung ke Presiden n WARGA... Sambungan dari Hal 27
Permintaan yang disampaikan dalam suratnya, hanya untuk memperbaiki rumah yang sudah mulai reyot. Rumah yang dia tempati terbuat dari anyaman bambu dan kondisinya sudah memperihatinkan. Bahkan, karena tak ada uang, dinding anyaman bambu dirumahnya SITUBONDO TANAH JUAL 1 lhn.tanah, sdh pagar keliling. LT.650.P.Pagar 180. Tinggo 3m lokasi pantai Pathek gumok Situbondo. cocok villa&pembenihan udang Hub.082315151405
banyak yang berlubang. Selain itu, Sukarto juga menyampaikan bahwa dirinya ingin berobat karena matanya mulai katarak. Di usianya yang sudah lanjut, pasutri itu tetap berusaha bertahan hidup di bangunan rumah ukuran 3 X 4 meter. Tanah rumah itu menyewa pada pelabuhan. Sukarto menyebutkan, sebelum berkirim surat kepada presiden, dirinya sudah pernah melayangkan surat kepada Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto. Surat yang dikirim kepada pemerintah daerah tertanggal 1 Desember 2014 lalu. Sayang, suratnya tidak ada tanggapan dan tindak ada lanjut dari pemerintah ka-
bupaten. “Makanya saya kirim ke Presiden. Saya tidak berniat mengadu instansi, tapi saya memang butuh bantuan,” katanya. Dikatakan, selama hidup bersama Suciati, dirinya hanya mengandalkan hidup dari penghasilannya sebagai petugas keamanan di kantor Bea dan Cukai. Sayangnya, sampai dirinya pensiun tetap tidak dapat membeli tanah sendiri. “Sampai sekarang masih menyewa,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemkab Situbondo, Basuki membenarkan adanya warga Panarukan yang mengirim surat ke Presiden Jokowi. Menurutnya, pihaknya telah menin-
1. Nama Cabub Idol : Ir. H. Yoyok Mulyadi MSi Alasan: Putra Daerah Pengirim: Shafa Ardani Alamat: Klatakan kec. Kendit 2. Nama Cabub Idol : Ir. H. Yoyok Mulyadi MSi Alasan: Dermawan Pengirim: Alif Nurhamdani Alamat: Bugeman kendit
daklanjuti setelah mendapat surat dari pusat ke Bupati dan Dinas Sosial. “Bantuan itu sudah kita diserahkan kepada warga yang tidak mampu. Bagaimana pun tetap kita memperhatikan nasib mereka,” katanya. Basuki menghimbau, agar masyarakat tidak langsung disampaikan ke Presiden. Sebab, di daerah masih memiliki pemerintah desa, kecamatan, dan pemerintah kabupaten. “Kita di sini bisa menangani kalau cuman urusan itu. Jangan langsung ke presiden karena masih banyak yang bisa dilalui. Padahal, setiap saat kita memperhatikan masyarakat,” pungkasnya. (rri/pri)
Sementara untuk Lilur, juga terancam dijerat pasal 28 UU ITE. Lilur ini dilaporkan oleh Hafid Yusik, atas tuduhan ancaman pembunuhan setelah dirinya mengunggah SMS Lilur ke facebook. Karena Hafid Yusik merasa terancam, akhirnya juga melaporkan Lilur kepada polisi. Saat itu, Hafid mengaku bahwa dirinya sengaja men-
gunggah ke sebuah group facebook, untuk menanyakan benar tidaknya isi SMS. Kasat Reskrim Riyanto menjelaskan, berkas kasus dugaan pelanggaran ITE antara Hafid Yusik dan Lilur, sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Situbondo. Pelimpahan berkas tersebut masih dalam tahap awal. “Berkas sudah kami limpahkan, (selanjutnya) menunggu petun-
juk dari kejaksaan,” tegas Riyanto. Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan pelanggaran ITE ini terus mendapat sorotan sejumlah pihak. Yang terbaru, ribuan simpatisan Hafid Yusik mengepung Polres untuk mendesak agar Lilur di jadikan tersangka dan ditahan agar Lilur. Desakan massa itu tetap ditanggapi secara profesional oleh kepolisian dan kasus ITE terus diproses. (rri/pri)
Anggota DPRD dua Periode n YAKIN... Sambungan dari Hal 27
”Namun saya sangat yakin bisa menyelesaikan tugas-tugas saya. Yang penting amanah, semuanya akan bisa teratasi,” ujar ketua Komisi III DPRD Kabupaten Situbondo itu Anak tunggal dari pasangan Mukhlis Siddiq dan Erwana itu mengatakan, jujur adalah salah satu kunci kesuksesan dalam memegang amanah. Se-
berat apapun tugas yang diemban, asalkan jujur pasti bisa diselesaikan dengan baik. ”Kuncinya itu, harus jujur dan amanah,” ujarnya. Termasuk dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. Jika tetap jujur, rakyat pasti akan mempercayakan dalam mengemban amanah. ”Dan itulah yang selalu saya pegang teguh,” kata warga Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus itu. Dalam pandangannya, men-
jadi anggota DPRD adalah tugas yang mulai. Oleh karena itulah, selama menjadi wakil rakyat, tugas tersebut harus dijalani dengan sebaik-baiknya. Ningsih adalah wakil rakyat dua periode. Politisi berjilbab itu melenggang mulus di gedung dewan yang beralamat di Jalan Kenanga itu melalui PDI Perjuangan. (bib/pri)
3.Nama Cabub Idol : Dadang Wigiarto Alasan: Baik pada semua Pengirim: Edi Santoso Alamat: Situbondo
5.Nama Cabub Idol : Rachmad SH.M.Hum Alasan: Putra Daerah Pengirim: Rezkyana Alamat: Situbondo
7.Nama Cabub Idol : Hadi Wijono Alasan: Berwibawa Pengirim: Noviana Alamat: Situbondo
4.Nama Cabub Idol : Dadang Wigiarto Alasan: Disiplin dan tegas Pengirim: Ahmad Fajri Alamat: Situbondo
6.Nama Cabub Idol: Fathorrahman Alasan: Bijaksana Pengirim: Yubi riski Alamat: Situbondo
8.Nama Cabub Idol : Ir. H. Yoyok Mulyadi MSi Alasan: Pengalaman di Pemda Pengirim: Wahyuni Alamat: Banyuputih
Jawa Pos
BERAS IR 64
Kamis 12 Februari 2015
GULA PASIR
0
9.500
29
EKONOMI BISNIS R A D A R
MIGOR CURAH
0
DAGING SAPI
0
9.100
DAGING AYAM BROILER
0
10.800
0
104.000
28.800
B A N Y U W A N G I
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
0
KACANG KEDELAI LOKAL
0
19.800
CABAI RAWIT 800
0
9.600
8.800
18.400
CABAI BIASA
BAWANG MERAH
0
BAWANG PUTIH
0
9.800
INDUSTRI GULA
0
15.600
12.900
Musnahkan Satu Hektare Tanaman Padi
GERDA SUKARNO/RABA
PANEN: Buruh potong tebu sedang melakukan aktivitasnya di lahan tebu, Dusun Bejong, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Tambah Area Tanaman Tebu 6.000 Hektare BANYUWANGI - Pemerintah daerah akan memperluas area lahan tanaman tebu menjadi 6.000 hektare dari sebelumnya 5.021 hekatare. Untuk menambah luas area tanaman tebu, pemerintah daerah akan melakukan pengalihan lahan komoditas kakao dan karet. Kebijakan itu diambil untuk menyambut segera beroperasinya Pabrik Gula Glenmore (PGG) pada tahun 2016 mendatang. Saat ini luas lahan tebu 5.021 hektare itu tersebar di sebelas kecamatan. “Kalau PPG sudah beroperasi, Banyuwangi dituntut untuk meningkatkan produksi tebu,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (PKP), Mohammad Khoiri. Khoiri mengungkapkan, luas perkebunan karet dan kokao di Banyuwangi saat ini mencapai seluas 6.909 hektare yang tersebar di Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Glagah, Glenmore, Kalibaru, Pesanggaran, Songgon, dan Sempu. Peralihan lahan kakao dan karet itu tidak akan dilakukan dengan cara sporadis tapi akan dipilih berdasar potensi perkebunan dan kriteria tertentu. Dalam dua tahun ini, produksi komoditas tebu mengalami peningkatan. Data yang tercatat pada Dinas PKP tahun 2013 produksi tebu 240.602 ton, tahun 2014 meningkat menjadi 424.833 ton. Peningkatan produksi tersebut didukung dengan kegiatan perluasan areal perkebunan tebu. “Tebu merupakan salah satu komoditas penunjang swasembada nasional, dan Banyuwangi cukup menggeliat perkembangannya,” terang Khoiri. Khoiri mengatakan, dibangunnya PGG akan mendatangkan tambahan income masyarakat Banyuwangi. “Petani tebu asli Banyuwangi tidak lagi jauh-jauh mengirim hasil tani mereka ke daerah lain, cukup di Banyuwangi saja,” tambahnya. (cin/c1/afi)
FREDY RIZKI/RABA
POTONG PADI: Dandim 0825 Letkol Inf. Mangapul Hutajulu dan Kepala Dinas PKP Ikrori Hudanto ikut turun sawa memotong batang padi dalam kegiatan pemberantasan hama wereng di Dusun Karanganyar, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, kemarin.
ROGOJAMPI - Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (PKP) bersama Kodim 0825 memusnahkan satu hektare tanaman padi yang kena serangan hama wereng cokelat di Dusun Karanganyar, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, kemarin (11/2). Pemusnahan itu dilakukan demi mencegah meluasnya serangan hama tanaman padi petani lain. Aksi pencegahan serangan hama wereng itu dipimpin langsung Kepala Dinas PKP Ikrori Hudanto dan Dandim 0825 Letkol Inf. Mangapul Hutajulu. Pemusnahan lahan padi itu dilakukan dengan cara memotong batang padi oleh ratusan anggota TNI, petani, dan petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL). Setelah batang padi dipotong, petugas langsung membakar batang padi yang hampir panen itu. Dandim 0825 Mangapul Hutajulu mengatakan, serangan hama merupakan salah satu faktor yang menghambat target produksi pangan. Hama jenis wereng cokelat ini muncul pada musim tanam pertama ini banyak ditemui di Kecamatan Rogojampi, Kabat, Singojuruh dan Sempu. “Kita mengerahkan sekitar 100 anggota TNI AD untuk ikut memberantas hama wereng. Ini menjadi komitmen kita selain pengecekan irigasi dan pola tanam dalam ketahanan pangan, jika ada kasus serupa kita juga akan bergerak,” kata Hutajulu ■ Baca Musnahkan...Hal 33
Produksi Beras Anjlok 48.177 Ton BANYUWANGI - Produksi beras Banyuwangi tahun 2014 turun drastis dibanding produksi tahun 2013. Pada tahun 2013 produksi beras tercatat 536. 206 ton. Pada tahun 2014 hanya bisa produksi 488.029 ton atau minus sekitar 48.177 ton dari tahun sebelumnya. Dua tahun belakangan produksi beras Banyuwangi terus naik dan hanya tahun 2014 yang anjlok. Tahun 2012 produksi beras tercatat 504.873 ton dan tahun 2013 meroket menjadi 536.206 ton. Walau produksi beras belum stabil, tapi Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Banyuwangi optimistis bisa mewujudkan target swasembada beras pada tahun 2017 yang ditargetkan Presiden Joko Widodo. Produksi beras tahun 2014 memang turun, tapi tidak akan berdampak pada kebutuhan pangan Banyuwangi. Sebab, rasio ketersediaan beras selalu melebihi angka swasembada. Produksi bisa di-
DOK. RABA
STOK AMAN: Walau produksi turun, namun tidak berpengaruh pada stok ketersediaan pangan.
sebut swasembada jika rasionya mencapai 1,00 hingga 1,14. Angka rasio ketersediaan beras Banyuwangi yang tercatat di KKP Bany-
uwangi di atas rasio swasembada atau surplus. Kepala KKP, Dewa Made Wicaksana mengatakan, konsumsi beras masyarakat Banyuwangi hanya
sekitar 11 hingga 13 ribu ton setiap bulan. “Dari 1.568.868 jiwa penduduk Banyuwangi, hanya membutuhkan 11 hingga 13 ribu ton. Jika dibandingkan dengan jumlah produksi beras, kebutuhannya hanya 50 persen saja,” ungkap Made. Made menjelaskan, Banyuwangi saat ini sedang berupaya untuk mencapai sukses swasembada pangan di empat komoditas pertanian. Yakni, beras, kedelai, jagung dan daging sapi. Berikutnya adalah peningkatan diversifikasi makanan pokok. “Kami berupaya mengubah pola pikir masyarakat untuk bergantung pada satu bahan pokok saja,” ungkap Made. Kata Made, masyarakat memang tidak bisa terlepas dari beras untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Padahal, komoditas bahan pangan lainnya juga mengandung gizi setara dengan beras. Diakui cukup sulit untuk mengubah pola pikir yang telah mengakar di masyarakat. (cin/c1/afi)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Jl. Tunggul Ametung
Nissan Grand Livina
Toyota Rush
Suzuki Ertiga
All New Avanza
Kijang Innova
Dijual Toyota Rush Manual, TRD, LTD Putih 2013 KM Sedikit Rp. 197,5 Juta Nego, Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082285662524
SUZUKI JATIM Ertiga DP 30 Jt, Karimun Wagon DP 25 Jt, Carry Pick Up DP 10 Jt, Splash DP 30 Jt. Info 081234017156
DIJUALAll New Avanza/LGX tahun 013/04/02 PMK htm/abu-abu hrg 146/110/105 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Innova tahun 011/06 PMK slor/bsn slv/bru hrg 187,5/143,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Hoda CRV ‘03
All New Xenia
Grand Livina/Evalia
Suzuki Ertiga
DIJUALErtiga/Estilo/Karimun tahun 013/011/10 PMK pth/htm hrg 146/90/85 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Xenia tahun 013/010/06 PMK slv/htm hrg 136/102/81 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Grand livina/evalia tahun 013/011 PMK pth hrg 143,5/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (p0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUALErtiga/Estilo/Karimun tahun 013/011/10 PMK pth/htm hrg 146/90/85 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Djl Nissan Grand Livina XV 2014 (tangan I) Silver 5000 KM Hub. 087857210009
Valentine With Daihatsu VALENTINE WITH DAIHATSU Beli Xenia Gratis AYLA. Buruan Hub HADI 081 233 432 555. Gran Max PU Ready Stock!! Dijual Rumah Jl. Tunggul Ametung gg IV (notog), SHM LT 200M2,LB 125M2,RT, RM, RK, Dpr, 2KM, 5 KT, Garasi Full Jati Berminat Hub: 082140326633
Perum Permata Giri
JURNAL ILMIAH Cetak jurnal ilimiah ber-ISSN untuk kenaikan pangkat guru. Berminat hubungi 082331575640.
Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN
• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
BANYUWANGI STNK Hlg STNK P 2806 ZG an Siswanto Prihartono, Dsn. Krajan RT.1/9, ds. Ketapang
Toyota Avanza
Honda Jazz 09 Djl Honda Jazz Th 2009 RS, Warna Abu Tua Masih Standard, Barang Bagus Harga Rp. 162 Juta Nego, Jalan Kampar No. 9 Bwi Hub: 081336581680
Mobil anda belum laku? Dijual Avanza G VVT-I Th 2009 Siap Pakai Plat P Harga 118 Juta (Warna Silver) dan Mitsubishi Pick Up 120 TS Warna Hitam Th 2012 Plat P Hrg Rp 70 Jt Hub. 082143257648
Hubungi: 0333-412224
P E M B E R I T A H U A N
Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konÀrmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
NISSAN DATSUN GO
READY stok Datsun GO. Hanya di Datsun BWI. Angsuran hanya Rp 60 ribuan/hari. Hubungi Anam 082234831582
Nissan New March Ready stok Nissan March. Angsuran hanya Rp 100 ribuan perhari. Hubungi Indah 082231000940
NISSAN DATSUN GO +
DATSUN BWI. Ready stok Datsun, pilihan warna. Hubungi Grace 081330708681; 087854771811
Nissan New Evalia NISSAN BWI promo Evalia, ready stok. Angsuran hanya Rp 100 ribua per hari. Hubungi Indra 085238484999
Nissan Juke PROMO menarik, Nissan Juke. Angsuran Rp 160 ribuan/hari. Hubungi Herman 082230556703; 081252570500
NISSAN DATSUN GO +
Sambut Imlek, dptkan promo Datsun. DP Rp 22 jutaan, angsuran Rp 66 ribu/hari. Hubungi Agus 082131822216
Toyota Kijang Dijual Barang Langka Kijang Diesel Pick Up 2004 Hitam Istmewa,PS,VR,PW No. L Harga 90 Jt Nego Hub 081336666171
Nissan Grand Livina NISSAN Banyuwangi promo All New Grand Livina. Cicilan per hari Rp 120 ribuan. Ready stok. Hubungi Ema 081358956733.
NISSAN DATSUN GO +
Khusus bulan ini, promo Datsun GO +, bisa pilih warna. Hubungi Dayat 08523073119
KAMIS 12 FEBRUARI TAHUN 2015
HALAMAN 32
ADA APA LAGI
POLSEK PURWOHARJO FOR JPRG
OLAH TKP: Kapolsek Purwoharjo AKP Ali Ashari mengevakuasi jenazah korban di tengah hutan di Desa Grajagan Senin malam lalu (9/2).
Identitas Mr X masih Misterius
Baca Indentitas...Hal 33
BAGAIMANA INI...
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
TERKUAK: Petugas mengamankan ketapel dan batu yang digunakan bocah yang melakukan pelemparan batu di rumah Misdiyanto di Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
”Genderuwo” Ternyata Bocah 12 Tahun Lontarkan Batu dengan Ketapel PURWOHARJO - Misteri ‘’genderuwo’’ yang melempari rumah Misdiyanto, 47, warga Dusun Jatimulyo, RT 7, RW 2, Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, akhirnya berhasil dibongkar polisi Selasa malam (10/2).
Setelah menyanggong hingga 3,5 jam, anggota Polsek Purwoharjo bersama warga berhasil menangkap “genderuwo” yang melempari rumah korban. “Bukan genderuwo kok,” cetus Kapolsek Purwoharjo, AKP Ali Ashari. Kapolsek Ali menyebut, yang melempari rumah Midiyanto setiap malam itu adalah AS, 12 ■
Kronologi Teror Genderuwo Palsu 1 Misdiyanto lapor polisi karena rumahnya dilempari batu.
Baca ”Genderuwo”...Hal 33
3 Warga mendatangi 4 Petugas memasang police line, lokasi rumah Misdiyanto. 5 Serangan batu Serangan batu terus menjadi steril. 2 Pol Polisi berasal dari berlanjut. me merumah tetangga. lak lakukan Pelakunya bocah ola olah 12 tahun dengan TK TKP. ketapel. GRAFIS: REZA/RABA
RAZIA: Puluhan pelajar diberi pembinaan oleh Kapolsek AKP Hery Purnomo di Polsek Tegaldlimo kemarin (11/2).
SHULHAN HADI/JPRG
RAWAN: Pengendara motor terjungkal saat melintasi jalan berlubang di Dusun Jenisari, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, kemarin (11/2).
Lubang Jalan Genteng Kulon Bikin Celaka GENTENG - Jalan raya dari simpang tiga Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, tepatnya kampus STAI Ibrahimy hingga simpang empat Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, kini penuh lubang. Kondisi itu sangat membahayakan warga yang melintas. Jalan penuh berlubang itu selama ini sudah sering memakan korban. Warga yang tidak tahu ada lubang, motornya terperosok dan jatuh. Yang terbaru Rabu siang (11/2), Heri, salah satu pengendara motor terjatuh saat roda motornya masuk ke lubang jalan. Malam sebelumnya, kecelakaan juga menimpa pengendara motor. Akibat kecelakaan karena jalan penuh lubang itu, pengendara motor mengalami luka lecet. Setiap hari jalan ini ramai dilewati kendaraan karena termasuk jalur utama jurusan Banyuwangi-Jember. “Kalau tidak lekas diperbaiki, jalan bisa semakin rusak,” cetus Muzaki, 43, salah satu warga Dusun Jenisari, Desa Genteng Kulon. (sli/c1/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
Puluhan Pelajar Terjaring Razia TEGALDLIMO - Aparat Polsek Tegaldlimo menggelar razia kendaraan bermotor di jalan raya kemarin (11/2). Kegiatan yang digelar di depan mapolsek itu berhasil merazia puluhan pelajar SMP dan SMA yang tidak mengenakan helm saat naik motor. Kapolsek Tegaldlimo, AKP Hery Purnomo, mengatakan dalam razia yang dilakukan itu berhasil menjaring puluhan pengendara motor yang tidak mengenakan helm dan tidak menyalakan lampu utama di siang hari. “Hampir semua yang terkena razia ini adalah pelajar,” katanya. Berdasar data yang ada, jelas dia, pelajar yang terjaring razia tersebut sebanyak 25 pelajar. Semua motor yang terjaring razia itu sementara diamankan di polsek. Sementara itu, para pelajar itu diberi pembinaan. “Kalian adalah kaum terpelajar, patuhi tata tertib berlalu lintas dan jangan ugal-ugalan di jalan raya,” pinta Kapolsek Hery kepada para pelajar. Usai dibina, para pelajar itu didata; mulai nama, alamat, asal sekolah, hingga kelas sesuai data di kartu pelajar. Kemudian, mereka diperbolehkan berangkat ke sekolah. “Kami minta mereka tidak melanggar lagi,” ujarnya.
Razia Motor Pelajar Lokasi: Jalan depan Polsek Tegaldlimo Sasaran: Pelajar pengendara motor Terjaring: 25 unit motor Jenis Pelanggaran: Tidak mengenakan helm Tidak menyalakan lampu Sanksi: ■ Pembinaan ■ Surat teguran
Para pelajar yang terjaring razia itu, tidak dihukum atau pun diberi sanksi. Hanya, pihak polsek akan mengirim surat kepada pihak sekolah agar membina siswa. “Sekolah yang siswanya terjaring razia ini kita kirimi surat,” katanya. Kegiatan penertiban lalu lintas itu akan terus diintensifkan. Selain untuk sosialisasi pentingnya tertib dalam berlalu lintas, juga untuk mencegah terjadinya kematian akibat kecelakaan di jalan raya. “Tahap awal ini akan kami bina dan tegur sekolahnya,” cetusnya. (ddy/c1/abi)
Melihat Budi Daya Bebek di Desa Sukorejo, Bangorejo
Dipelihara di Sungai, Omzet Sebulan Tembus Rp 30 Juta Usaha budi daya bebek ternyata cukup menjanjikan. Seperti yang dilakoni Mad Effendi, 60, warga Dusun Sukomukti, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo. Bebek ternyata bukan hanya dijual dagingnya, tapi juga dijual telurnya dan dalam bentuk meri (anak bebek). SHULHAN HADI, Bangorejo DUSUN Sukomukti, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, memiliki warga yang menjalankan home industry budi daya bebek. Dalam usaha ini, mereka tidak hanya memelihara untuk diambil
SHULHAN HADI/JPRG
PENETASAN: Mad Effendi melihat telur di dalam kotak penetasan di Desa Sukorejo kemarin (11/2).
telurnya, tapi juga meri dan dagingnya. Usaha yang banyak dilakoni warga itu memanfaatkan sungai di kampungnya.
Mereka memelihara bebek di sungai. Promosi usaha tersebut juga tidak sulit. Sebab, sungai itu berada di pinggir jalan raya juru-
san Kecamatan Gambiran-Kecamatan Pesanggaran. “Hasilnya lumayan,” cetus Mad Effendi, 60, salah satu peternak bebek. Rumah Effendi yang berhadapan dengan jalan raya dan sungai itu menguntungkan dalam usaha tersebut. Dia cukup membuat kombong (rumah bebek) di samping sungai. “Bebek yang siap telur kita lepas di kombong itu,” katanya. Selain memelihara bebek di aliran sungai, Effendi juga membuat tempat khusus di belakang rumahnya. Sejumlah kotak yang diberi lampu 24 jam, dibuat untuk penetasan telur. “Di antara telur dari bebek itu, kita lakukan penetasan sendiri,” terangnya. Untuk sekali penetasan, mampu menghasilkan 2.000 ekor meri. Cuaca dan alam yang mendukung, membuat tingkat keberhasilan penetasan cukup tinggi. “Kalau di sini hampir 90 persen berhasil,” ujarnya ■ Baca Dipelihara...Hal 33
MEGAH: Gate Imlek di lantai satu Sun East Mall Genteng.
Lomba Imlek Rebut Jutaan Rupiah GENTENG - Lomba menyambut tahun baru Imlek 2566 K yang di laksanakan Sun East Mall Genteng, tinggal beberapa hari lagi. Untuk itu, bagi siapa yang ingin mengikuti lomba tersebut, buruan daftar sesuai dengan kategori lomba yang ada. Acara yang akan dilaksanakan pada 15 Februari 2015, itu panitia akan menggelar aneka lomba dengan hadiah puluhan juta rupiah. Selain itu, panitia juga menyediakan trophy bagi para pemenang. “Lombanya pasti menari,” cetus panitia pelaksana Yayah Oktavia. Lomba yang akan dilaksanakan dalam tahun baru Imlek itu, jelas dia, lomba fashion show dengan ketentuan semua peserta mulai kategori A sampai C, diharuskan memakai baju yang bertema Imlek. Untuk lomba ini, pelaksanaannya mulai pukul 14.00 dengan biaya pendaftaran Rp 75 ribu. Untuk lomba reading teks English, semua telah disediakan lima teks untuk di pilih peserta. Teks tersebut bisa di dapat pada H-2 di tempat informa-
si lantai satu Sun East Mall Genteng untuk tahap belajar. Bagi peserta yang berdomisili jauh dari Sun East Mall, teks bisa didapat di posting face book sun east mall. System lomba, peserta mengambil nomor undian untuk menentukan nomor teks yang akan dibaca pada saat lomba sesuai dengan contoh yang sudah diambil pada H-2. Lomba reading English ini biaya pendaftaran Rp 20 ribu. Sedangkan untuk lomba foto selfie atau groovy, peserta di kenakan biaya sebesar Rp 20 ribu. Peserta lomba foto selfie harus menyerahkan hasil foto selfie dengan lokasi gate Imlek depan informasi Sun East Mall. Untuk lomba foto groovy, setiap peserta minimal dua orang. “Jika peserta mencetak hasil fotonya di Studio 27 open booth foto Sun East Mall lantai satu, akan mendapatkan diskon 50 persen,” kata panitia lainnya Koko Hendra. Untuk itu buruan daftar untuk mengikuti lomba dalam rangka menyambut tahun baru Imlek 2566 K hanya di Sun East Mall Genteng. (*/abi)
EKO BUDIYONO/JPRG
PURWOHARJO - Identitas jenazah sesosok lelaki yang telah ditemukan warga Dusun Grajagan Pantai dan Dusun Kampung Baru, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Senin petang (9/2) ternyata masih belum diketahui hingga kemarin (11/2). Aparat Polsek Purwoharjo yang menangani perkara itu masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan Unit Instalasi Kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan. “Saya masih belum mengetahui bagaimana hasilnya (otopsi), apakah ada dugaan kekerasan ataukah tidak,” kata Kapolsek Purwoharjo, AKP Ali Ashari, kemarin. Kapolsek Ali mengaku, pihaknya juga belum mengetahui identitas jenazah yang ditemukan nyaris tinggal kerangka itu. Yang pasti, jelas dia, saat ditemukan di hutan Petak 85 RPH Curahjati, BKPH Curahjati, KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, itu tidak ada kartu identitas. “Kami telah menyebarkan kabar penemuan mayat ini kepada masyarakat, tapi belum ada yang mengaku kehilangan anggota keluarga,” ujarnya ■
SAMBUNGAN
Jawa Pos
Kamis 12 Februari 2015
BLAMBANGAN RAYA
Kakek Dilempar Batu hingga Kelenger TEGALSARI - Sutariyanto, 45, warga Dusun Tugurejo, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, sementara harus mau menginap di ruang tahanan Polsek Tegalsari. Itu setelah dilaporkan menganiaya Mustalim, 65, tetangganya, pada Sabtu lalu (7/2). Dugaan penganiayaan yang terjadi pada Sabtu pagi itu berawal saat Mustalim mencari ramban di kebun milik orang tua tersangka. “Mustalim cari ramban sambil ngomel,” terang Sutariyanto. Meski sudah diingatkan, jelas dia, korban yang masih kerabatnya itu tidak mau diam. Malahan, dia mengomel semakin parah. Situasi itu membuat Sutariyanto merasa tidak nyaman. “Pagi-pagi sudah ramai dan ngomel mem-
bicarakan orang, saya lempar batu,” ujar Sutariyanto. Tersangka mengaku tidak punya niat melukai korban. Saat melempar batu, itu dilakukan secara spontan. Akibat perbuatannya itu, kakek itu terjatuh dan terluka di pelipis kiri. “Saya melihat dia jatuh juga ikut lemas, lalu saya masuk ke rumah dan tidur,” terangnya. Kapolsek Tegalsari AKP Suhardi, melalui Kanitreskrim Aiptu Agus Rachmad, mengatakan pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi sudah selesai. Polisi juga telah menyita barang bukti (BB) berupa batu seukuran kepalan tangan orang dewasa. “Sudah kita periksa, tinggal menunggu dibawa ke Banyuwangi,” ujarnya. (sli/c1/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
MENYESAL: Sutariyanto diamankan di Polsek Tegalsari Selasa (10/2).
33
Kecamatan Bangorejo Launching Program PMKS BANGOREJO - Yang dilakukan Pemerintah Kecamatan Bangorejo ini patut diacungi jempol. Untuk menjaga kesehatan balita dan ibu hamil, mereka me-launching program Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Acara yang digagas oleh Camat Bangorejo Hardiono itu untuk mendampingi balita maupun ibu hamil yang selama ini masih memerlukan asupan gizi tambahan. Meski dari Puskesmas telah memberikan Penambahan Makanan Tambahan (PMT), tapi melalui program PMKS ini bisa semakin maksimal dalam pemantauan bagi warga yang sangat membutuhkan tambahan gizi. Launching PMKS yang dilaksanakan di kantor kecamatan, di hadiri oleh siswa Taman Kanak-kanak (TK) Taman Indria. Para siswa itu diajak makan bersama dan minum susu segar. Dan acara tersebut, mendapat sambutan luar biasa dari wali murid yang mendampingi anaknya. Menurut Camat Hardiono, launching program PMKS ini di dukung oleh UPTD Puskesmas Bangorejo. Selain itu, dukungan juga di berikan oleh semua kepala desa yang berada di wilayah Kecamatan Bangorejo. “Dengan program ini semua yang terkait dengan warga masyarakat, terutama yang kekurangan asupan gizi, bisa terpantau dengan mudah dan bisa secepat mengambil tindakan,” katanya. Hardiono mengaku telah memegang warga di Kecamatan Bangorejo yang membutuhkan asupan gizi tersebut. “Data yang saya pegang ada 47 anak balita dan satu bumil (ibu hamil) yang perlu mendapatkan asupan gizi,” ujarnya. Dari jumlah itu, jelas dia, semuanya telah di tangani. Petugas telah melakukan kunjungan setiap satu minggu sekali dengan di damping oleh bidan ahli gizi. Dalam kunjungan itu, juga vitamin, sembako, susu, dan beberapa keperluan untuk menunjang penambahan gizi. “Semuanya dari keluarga kurang mampu,” ungkapnya. Melalui program tersebut, Hardiono berharap pada
EKO BUDIYONO/JPRG
SERIUS: Camat Hardiono memberi sambutan didampingi ketua MWC NU Kecamatan Bangorejo, H. Hasan kemarin (11/2). pemerintah desa bisa mendirikan komite PMKS. Apalagi, di desa telah kendaraan berupa mobil sehat. Bukan itu saja, dalam kegiatan itu juga untuk melakukan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS, trafficking, dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). “Saya berharap program ini bisa di tindak lanjuti oleh pemerintah desa, serta bisa berkesinambungan,” harapnya. Dengan program itu, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Bangorejo. “Kami juga mendukung program Pemkab Banyuwangi Harga PAS dan Anak Tokcer,” cetusnya. (adv/abi)
Simpan Kayu Jati Digerebek Polisi SILIRAGUNG - Nasib apes menimpa Umar Abdul Jabar, 38. Warga Dusun Sumberurip, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung. Lelaki itu ditangkap anggota polsek setempat karena tidak bisa menunjukkan surat gelondongan kayu jati yang ada di rumahnya kemarin (11/2). Untuk keperluan pemeriksaan, Umar harus tinggal di ruang tahanan polsek. Sebanyak 22 gelondong kayu yang ada di rumahnya, oleh polisi juga disita untuk
dibuat barang bukti (BB). “Saya membeli kayu itu Rp 200 ribu,” cetus tersangka. Tersangka di tangkap di rumahnya sekitar pukul 09.00. Sebelumnya, polisi mendapat informasi dari warga kalau Umar memiliki kayu yang tidak ada suratnya. Dari laporan itu, polisi langsung melakukan penyelidikan. “Umar masih kita periksa,” cetus Kapolsek Siliragung, AKP Bakin, melalui Kaniterskrim Aipda Sutomo. (sli/c1/abi)
ILEGAL: Tersangka bersama gelondongan kayu jati diamankan di Polsek Siliragung kemarin (11/2). SHULHAN HADI/JPRG
Pengunjung Tetap Membeludak ■ “GENDERUWO”...
Sambungan dari Hal 32
Bocah itu tercatat sebagai salah satu siswa madrasah ibtidaiah (MI) di Kecamatan Purwoharjo. “Pelakunya itu siswa kelas enam, bukan genderuwo seperti yang dikabarkan itu,” kata Kapolsek Ali. Menurut Kapolsek, AS adalah tetangga korban. Pelakunya disergap sekitar pukul 20.30 saat melempari rumah korban menggunakan ketapel. “Kita tangkap saat di melemparkan batu menggunakan ketapel dari dalam rumahnya,” ungkapnya kemarin. Keperluan pemeriksaan, jelas dia, bocah “bandel” itu dibawa ke polsek. Sayang, polisi enggan membeber hasil pemeriksaan bocah itu. Malahan, keberadaan siswa itu disembunyikan. “Pelaku masih anak-anak,” cetus kapolsek seraya menolak membeber hasil pemeriksaan pelaku. Hanya, Kapolsek Ali menyampa-
ikan bahwa pelaku mengaku dirinya yang melempari rumah Misdiyanto menggunakan batu. “Anaknya bilang tidak punya niat meneror, tapi hanya menembak tokek menggunakan ketapel,” katanya. Kapolsek mengaku masih akan menggali informasi mendalam terkait pelemparan batu yang menghebohkan warga Bumi Blambangan tersebut. “Ulahnya bikin resah. Setelah tertangkap, kok ternyata masih anak-anak,” ujarnya sambil geleng-geleng kepala. Terbongkarnya isu genderuwo yang melempari rumah warga itu berkat kerja keras aparat kepolisian yang siaga sepanjang malam sejak Jumat lalu (6/2). Berbagai cara dilakukan untuk mengungkap misteri genderuwo yang telah menghebohkan itu. Tetapi, berbagai upaya yang telah dilakukan belum membuahkan hasil. Baru pada Selasa malam (10/2) anggota polsek dibantu anggota koramil, Satpol PP, dan Linmas
desa sepakat, menutup seluruh akses jalan masuk ke rumah Misdiyanto. Setelah itu, petugas fokus mengungkap kasus pelemparan batu itu. “Biar tidak ada gangguan masyarakat, jadi lokasi sengaja kita sterilkan,” jelas Kapolsek Ali. Upaya petugas itu ternyata berhasil, sekitar pukul 20.30 mereka mencurigai pelemparan batu itu berasal dari rumah salah satu tetangga korban. Perhatian akhirnya difokuskan pada rumah tetangga tersebut. Saat petugas keamanan mengamati dapur rumah tetangga korban, AS terlihat sedang beraksi menggunakan ketapel. Setelah bocah itu beberapa kali memainkan ketapelnya dengan sasaran rumah korban, petugas langsung masuk dan mengamankannya. “Di rumah itu ada kolam yang banyak bebatuan, dan batu kolam itu yang digunakan pelaku,” terang salah satu anggota polsek yang minta namanya tidak dikorankan.
Sejak pelaku berhasil ditangkap Selasa malam (10/2), aksi pelemparan batu itu sudah tidak terjadi lagi. “Alhamdulillah, kami sudah tenang dan bisa istirahat,” kata Sri Pujiastuti, 43, istri Misdiyanto. Sejak aksi pelemparan batu itu terjadi, keluarga korban tidak bisa istirahat dengan tenang. Selain karena teror pelemparan batu itu, juga karena banyaknya warga yang datang. “Kami senang semua selesai,” ujar Misdiyanto. Pada Selasa malam (10/2) warga yang datang untuk melihat genderuwo masih cukup banyak. Tetapi, petugas keamanan menutup akses masuk ke rumah korban. Warga yang menyemut itu tidak tahu bahwa pelaku telah ditangkap. Oleh polisi, AS langsung dimasukkan ke mobil dan dibawa ke polsek. Pada Rabu siang kemarin (11/2) warga yang datang juga masih banyak. Pagar bethek yang berada di samping rumah korban sudah dibuka. (ddy/c1/abi)
Tak Ada yang Kehilangan Anggota Keluarga ■ IDENTITAS...
Sambungan dari Hal 32
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Dusun Grajagan Pantai dan Dusun Kampung Baru, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, digegerkan dengan penemuan mayat yang sudah membusuk di tengah hutan jati, tepatnya tepi sungai di areal Petak 85 RPH
Curahjati, BKPH Curahjati, KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, Senin petang (9/2). Mayat yang hampir tinggal kerangka itu kali pertama ditemukan seorang pencari rumput asal Dusun Grajagan Pantai, Desa Grajagan. Saat itu pencari rumput tersebut mencium bau busuk. Penasaran dengan bau mirip bangkai itu, kemudian dicari.
Setelah menelusuri bau tersebut, akhirnya ditemukan jasad manusia yang sudah membusuk. Jenazah itu sudah nyaris tinggal kerangka. Karena takut, pencari rumput itu langsung pulang dan mengabarkan kepada warga. Di antara warga ada yang melapor ke petugas Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Gaul. “Penemuannya sekitar pukul 17.00,” ujar Gofur
Agustinus, 50, salah seorang petugas TPK Gaul, Karetan, Kecamatan Purwoharjo. Mendapat laporan dari warga, jelas dia, pihaknya langsung melapor ke Polsek Purwoharjo. Karena cuaca hujan, anggota kepolisian bersama petugas dari KPH Perhutani Banyuwangi Selatan baru bisa meluncur ke lokasi pukul 23.00. (ddy/c1/abi)
Stop Bertelur karena Diberi Pakan Nasi Aking ■ DIPELIHARA...
Sambungan dari Hal 32
Telur bebek yang baru menetas, itu sudah banyak yang memburu. Para peternak dari berbagai daerah di Kabupaten Banyuwangi, banyak yang berdatangan. “Dari Mojokerto juga banyak yang membeli meri ke sini,” terangnya. Setiap meri yang berumur hingga lima hari, harga yang dibanderol Rp 5.500 per ekor. Biasanya, para pembeli itu membeli paling sedikit 500 ekor. “Usaha penetasan ini, setiap lima hari sekali sudah menetas, sekali sekitar 2.000 ekor,” ungkapnya. Bila meri ini tidak sampai terjual, biasanya
sengaja dipelihara hingga berumur sebulan. Baru pada umur sekitar 45 hari, para penjual bebek goreng dan lalapan sudah banyak yang berdatangan. “Pemilik warung biasanya suka bebek yang masih umur 45 hari,” jelasnya. Untuk bebek yang dicari oleh penjual bebek goreng, harganya pun cukup lumayan. Untuk satu ekor, harganya telah ditetapkan sebesar Rp 25 ribu. “Kalau umurnya baru 45 hari, dagingnya itu masih lembut dan empuk,” ujarnya. Bagaimana kalau bebek yang sudah siap telur? Harganya ternyata cukup fantastis. Untuk satu ekor, itu telah dibanderol sekitar Rp 75 ribu. “Kendala budi daya telur itu tidak
ada, bila listrik mati dalam satu hari, tidak pengaruh pada penetasan, asal listrik jangan sampai mati dua hari, lho,” tuturnya. Mengenai bebek yang bertelur itu, biasanya bebek yang telah dibeli warga itu bisa berhenti bertelur dalam jangka waktu sampai 20 hari. Hal itu terjadi kalau pakan yang diberikan kualitasnya lebih rendah dari sebelumnya. “Kalau diberi karak (nasi aking) bisa berhenti bertelur, tapi nanti bertelur lagi,” katanya. Dari budi daya bebek ini, Effendi mengaku omzet yang dihasilkan cukup lumayan. Untuk satu bulan, bisa mencapai Rp 30 juta. “Kalau usahanya besar, omzet juga akan semakin besar,” ujarnya. (c1/abi)
Rutin Lakukan Pembinaan Produsen Jamu ■ SABET... Sambungan dari Hal 26
Kami pun langsung memberikan pemahaman dan meminta penjual dan produsennya menarik semua produk yang telah beredar,” cetus Rio. Sementara itu, terkait pengawa-
san jamu tradisional, lanjut Rio, Dinkes bersama BPOM melakukan pengawasan langsung ke produsen jamu. Meski pengawasan obat di bawah kendali BPOM, pemkab juga rutin melakukan pembinaan pada produsen obat tradisional. Di Banyuwangi, lanjut dia, terdapat 36 industri kecil
obat tradisional. Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga memfasilitasi sejumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bidang makanan untuk melakukan uji laboratorium standarisasi secara gratis. Pemkab Banyuwangi juga memfasilitasi sertifikasi halal dari
Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Dengan bekerja sama lintas dinas, kami juga melakukan inspeksi ke warung-warung. Kami memberikan bantuan peralatan yang higienis untuk warungwarung kecil agar makin bersih, sehingga dipercaya pembeli,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
Petani Harus Memahami Pola Tanam ■ MUSNAHKAN...
Sambungan dari Hal 29
Kepala Dinas PKP Ikrori Hudanto menambahkan, faktor utama serangan hama itu karena pola tanam yang belum teratur. Dari usia
tanaman padi yang kena serangan hama hampir panen, sementara di sekitarnya ada yang baru di tanam. “Setiap tahun, 30 persen produksi hilang karena hama, terutama di wilayah yang menjadi potensi tanaman padi. Saya meminta PPL
untuk segera memberantas untuk memutus rantai serangan hama,” ujar Ikrori. Petugas PPL Rogojampi, Bambang mengatakan hama tersebut sering kalidatangsaatmusimhujan.Mencegahnya, kata Bambang, petani harus
memahamipolatanamdanmenggunakan varietas yang toleran terhadap hama.“Adabeberapabenihyangcukup tahan. Sebenarnya petani juga tahu, tapi kadang mereka tergiur dengan padiberhargajualmahal,”terangBambang. (fre/c1/afi)
GALIH COKRO/RABA
CURANMOR: Tersangka pencuri mobil Wagimin dan tersangka penadah, Rofik, diamankan di Polres Banyuwangi kemarin. Mobil Toyota Avanza warna silver juga diamankan sebagai barang bukti (kiri).
Penadah Avanza ’ Sopir Kencing’’ Diamankan TEGALDLIMO - Pengungkapan kasus mobil rental dicuri penyewa saat sopirnya kencing di Kecamatan Srono dua tahun silam akhirnya dirilis petugas di Mapolres Banyuwangi kemarin (11/2). Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso membeberkan tersangka Wagimin, 30, warga Kecamatan Tegaldlimo, dan barang bukti mobil Toyota Avanza warna silver. Selain itu, petugas juga berhasil menciduk Rofik, 35, warga Kecamatan Sempolan, Jember. Pria itu diduga sebagai penadah barang hasil kejahatan Wagimin. Seperti diberitakan sebelumnya, Wagimin, 30, warga Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, ditangkap polisi. Dia nekat mencuri Toyota Avanza milik Mamad, 40, warga Jogjakarta, Oktober 2013 lalu. Akhirnya, petugas menyerahkan
warga Tegaldlimo itu ke Polres Banyuwangi. Cerita penangkapan Wagimin tergolong serba kebetulan. Saat itu warga Tegaldlimo ini sedang menumpang bus di wilayah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ). Tak dinyana, dalam perjalanan itu, Mamad juga menaiki bus yang sama. Nah, Mamad yang naik bus itu tidak dikenali Wagimin. Sebaliknya, Mamad masih mengenali wajah dan ciri pelaku asal Tegaldlimo itu. Diam-diam Mamad mendekati sopir bus. Dia meminta sopir bus menuju halaman Mapolres Kulon Progo. Tak pelak, banyak penumpang bus, termasuk Wagimin, yang heran dengan rute bus yang ditumpangi. Setelah bus masuk ke halaman kantor polisi, Mamad
segera meringkus dan menyerahkan Wagimin ke pos penjagaan. Setelah didesak, Wagimin akhirnya hanya pasrah. Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, warga Tegaldlimo itu dijemput tim penyidik Satreskrim Polres Banyuwangi. “Benar, dia ditangkap saat berada di Jogjakarta,” beber Kasatreskrim AKP Wahyudin Latief bersama Kapolres AKBP Tri Bisono Soemiharso. Mobil milik Mamad dilarikan Wagimin saat berada di Kecamatan Srono dua tahun lalu. Saat itu pelaku berada di Jogjakarta pulang ke Banyuwangi dengan mencarter mobil korban. Saat itu Mamad yang menyetir mobilnya itu. Saat pemilik mobil yang juga sopir itu buang air kecil, mobil itu tiba-tiba dibawa kabur Wagimin. (nic/ c1/bay)
Ada Apa Minggu Depan?
34
Met Valentine gays! Eh, masih dua hari lagi ya? Gak apa-apa lah, Si Ged mendahului. He he he. Hari ini kita ngebahas masalah Valentine. Hari yang konon buat ngerayain kasih sayang. So, nikmati persembahan Si Ged edisi pertama ini. Trus, Minggu depan apa ya? Si Ged ngecoba ngebahas masalah jeding di sekolah sekolah. Ada yang masih jorok gak ya?
Ge
RADAR BANYUWANGI
G en e ras i M u d a - mud i
gu Gaul
Valentine
Days
Ruang Ekspresi Remaja Semua budaya barat berisiko baik positif maupun negative. Jadi kita harus bijaksana agar tetap bisa memberikan ruang ekspresi bagi remaja. Momen ini gak perlu di besar-besarkan. Kalau bias, dirayakan di keluarga saja. Biar momennya menjadi lebih baik. Semoga anak-anak tidak terdorong mengikuti budaya hedonis saat merayakan Valentine.” Mochammad Rifai, 53, (Kepala SMAN 1 Giri)
Arep Touring Bareng Valentine day iku dino dinggo remaja seluruh dunia. Soale akeh sing nunggu iso nglewatno dino iki bareng karo wong sing dianggap special, keluarga, konco, pacar, selingkuhan atau gebetan. Akeh sing nglarang soale dikaitno karo seks bebas. Tapi selama cara merayakanone bener gak masalah, sesuk Valentine arep touring bareng.” Resa Hardodianto, 17, (Kelas 11 MIA, SMAN 1 Giri)
Pengin Dapet Coklat Hari Valentine ini dirayakan banyak orang di seluruh dunia. Bakal bisa jadi momen menyenangkan kalau bisa bareng orang-orang yang kita saying. Kumpul menghabiskan hari ini. Intinya ya gak masalah asal bisa ngerayainnya dengan positif. Pengin sih dapet coklat buat Valentine tahun ini,” Aulia Tri Sativa, 16, (Kelas 11 MIA, SMAN 1 Giri)
Jangan Sampe Berlebihan Saya gak pernah ngerayain. Rasanya gak pas juga kalau hari kasih sayang cuma dirayain sehari. Tapi ya terserah buat yang ngerayain. Kan ini masih masanya buat anak muda. Yang penting jangan sampe berlebihan aja.” Maul Dwi M, 17, (Kelas 11 MIA, SMAN 1 Giri)
Dilarang, Tapi…
Jawa Pos
M
Kamis 12 Februari 2015
ESKI banyak larangan bagi mereka yang ingin merayakan Hari Valentine, masih banyak orang yang menanggapi berbeda larangan tersebut. Terutama bagi anak-anak muda yang merasa jika momen Valentine menjadi saat bagi mereka untuk dapat mengekspresikan rasa sayang kepada orang-orang yang mereka anggap penting. Yang tidak setuju dengan perayaan Valentine berpendapat jika rasa sayang tidak mesti dirayakan satu hari. Selain itu sudah jelas-jelas dilarang karena sejarah perayaan tersebut. Sedangkan yang setuju berpendapat asalkan dirayakan dengan cara yang benar, maka perayaan Valentine sah-sah saja dilakukan. Seperti yang diucapkan beberapa siswa kelas 11 di SMAN 1 Giri Banyuwangi, Resa Hardodianto, 17, mengatakan bahwa Valentine menjadi waktu baginya untuk berbagi kebahagiaan dengan orang dekat. Dengan adanya momen tersebut, para remaja di seluruh dunia bisa mengungkapkan kasih sayang dengan berbagai kegiatan. “Selama tidak melakukan hal negatif seperti yang paling ekstrem free sex, ya gak masalah,” ujar remaja tersebut. Lain lagi dengan yang diungkapkan Maul Dwi, 17, dia berargumen tidak adil rasanya hanya satu hari itu yang digunakan untuk mengekspresikan kasih sayang. Padahal rasa kasih sayang itu anugerah dan seharusnya bisa diungkapkan setiap waktu. Kepala SMAN 1 Giri, Banyuwangi, Mochammad Rifai, 53, menanggapinya dengan lebih santai. “Asal tidak berlebihan tidak apa-apa, lagi pula momen ini tidak perlu dibesar-besarkan, kita harus bijaksana memberi anak muda ini ruang untuk berekspresi,” ujarnya. Peran media, toko-toko, dan jejaring sosial juga menjadi salah satu faktor yang membuat perayaan Valentine masih tetap digemari hingga saat ini. Jadi, meskipun banyak yang melarang, anak muda ini tetap melanjutkan apa yang mereka lakukan sesuai masanya. Karena mungkin saat semakin dewasa nanti, anak muda ini akan berhenti merayakan valentine dan menjadikannya sebagai kenangan. (fre/c1/als)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Kamis 12 Februari 2015
BERITA UTAMA
35
Reklame Depan Stasiun Lama Rontok n SATU... Sambungan dari Hal 25
Kondisi paling parah menimpa rumah milik Mbok Umprek, 70, di Dusun Sidotentrem, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. Rumah berdinding tembok tersebut rata tanah setelah tertimpa pohon berukuran besar. Untung Mbok Umprek selamat. Ketika pohon besar menindih rumahnya, wanita yang tinggal sendirian di rumah tersebut sedang berada di dapur mengemasi pakaian yang baru dijemur. “Saya mendengar gemuruh. Saya kira itu gempa, ternyata malah rumah saya tertimpa pohon,” kata Mbok Umprek. Bencana yang menimpa rumah milik janda itu terjadi sekitar pukul 14.30. Saat itu di daerah tersebut tengah turun hujan deras disertai angin kencang.
Saking kerasnya angin, banyak pohon yang ambruk. Di antara pohon yang tumbang itu adalah seno keling yang sudah berumur puluhan tahun. Pohon milik Parni, 72, salah satu tetangga korban, itu ambruk dan menimpa rumah Mbok Umprek. “Untung saya berada di dapur,” katanya. Akibat tertimpa pohon cukup besar itu, bangunan rumah utama milik korban roboh total. Perabotan yang ada di dalam rumah rusak semua. Melihat rumahnya ambruk, Mbok Umprek keluar rumah dan lari sambil teriak minta tolong. “Warga pun berdatangan dan membantu membersihkan pohon dan bangunan yang ambruk,” cetusnya. Atas kejadian itu, Mbok Umprek mengaku bangunan rumahnya sudah tidak bisa digunakan lagi. Kerugian akibat bencana itu
diperkirakan mencapai Rp 30 juta. Sementara dirinya akan menumpang di rumah keponakannya. “Saya siap bertanggung jawab,” ujar Parni, pemilik pohon seno keling. Rumah milik Mbok Umprek yang ambruk itu langsung mendapat perhatian Forpimka Kecamatan Gambiran dan Pemerintah Desa Yosomulyo. Sekretaris Kecamatan Gambiran, Budi Sugianto, datang ke lokasi kejadian. “Pemerintah akan membantu renovasi rumah korban,” cetus Budi Sugianto. Terkait perbaikan rumah korban yang rusak parah ini, Budi menyebut pemerintah akan membantu material. Badan Amil Zakat (BAZ) Kecamatan Gambiran juga sudah memberi santunan kepada korban. “BAZ langsung memberi bantuan,” ungkapnya. Sementara itu, angin kencang juga merobohkan pohon besar
di Jalan Jaksa Agung Suprapto, tepatnya di depan kantor Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Banyuwangi. Akibatnya, batang pohon tersebut tumbang ke jalan hingga menutup jalan raya. Pohon tumbang juga terjadi di Jalan Licin, tepatnya di barat Desa Paspan, Kecamatan Glagah. ”Akibat angin kencang tiba-tiba pohon roboh. Pohon itu roboh menutup jalan. Akibatnya banyak kendaraan yang putar balik,” terang Munif Alkatiri, salah seorang pengendara yang melintas. Di kawasan kota Banyuwangi, reklame baru yang terpasang di depan Stasiun Lama jatuh. Kacakaca di Mall off Sri Tanjung (MOST) juga pecah akibat diempas angin. Jalanan kota Banyuwangi terlihat lebih kotor karena dipenuhi daun yang jatuh akibat angin kencang tersebut. (sli/tfs/abi/c1/aif)
Bentuknya Mirip Uang Asli n JELANG... Sambungan dari Hal 25
Dari mana asal upal itu? Rudi mengaku dari seseorang bernama Eko, warga Pamekasan, Madura. Upal tersebut dibeli seharga Rp 400 ribu. Dengan uang asli sejumlah itu Rudi mendapatkan upal senilai Rp 1,5 juta. Keuntungan mengedarkan upal dibagi dua dengan perbandingan 60:40. Dari Madura, upal dikirim menggunakan jasa ekspedisi. Demi menghindari kecurigaan, bungkusan uang itu ditaruh di
dalam kerupuk. Paket uang itu diambil pelaku di salah satu rumah keluarganya di Perumahan Kelir, Kecamatan Kalipuro. Total Rudi menerima kiriman upal Rp 20 juta pecahan Rp 100 ribu. Setelah paketan dibuka, barulah Rudi membelanjakan upal tersebut. Targetnya adalah warungwarung kecil di pedesaan. Ada tiga warung yang menjadi sasaran Rudi, yaitu di Desa Grogol, Kecamatan Giri. Di tempat itulah Rudi diringkus polisi. Saat dibekuk, Rudi baru saja membeli rokok. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan uang Rp 158
ribu dan tiga bungkus rokok. Total uang palsu yang baru dibelanjakan Rp 200 ribu. Keberhasilan pelaku memperdayai korban tidak lepas dari bentuk uang palsu yang mendekati asli. Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso menuturkan, uang palsu yang diedarkan Rudi memang mirip uang asli. Logo air dalam uang meski tidak jelas tapi masih dapat dilihat. Selain itu ada juga hologramnya. “Uangnya memang benar-benar mirip asli,” kata kapolres.
Mengenai motif penyebaran uang palsu itu, Kapolres menduga baru sebatas motif ekonomi. Pihaknya akan terus mengintensifkan pengawasan terhadap peredaran uang palsu, khususnya menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada). Dia menduga motif ke sana cukup kuat. “Kami akan koordinasi dengan jajaran lain yang juga mengungkap kasus sama. Mungkin ada juga kemungkinan pelaku memanfaatkan momentum mendekati pilkada untuk memuluskan aksinya,” tandasnya. (nic/c1/aif )
Baksos Dibagi Lima Zonasi n BOS...
Awan Tebal Menyelimuti Pelabuhan n PENYEBERANGAN... Sambungan dari Hal 25
”Karena angin kencang, pukul 13.50 penyeberangan kita tutup. Pukul 14.50 kita buka lagi karena angin berangsur normal,” terang Saharrudin ditemui di ruang kerjanya kemarin. Normalnya kecepatan angin di Selat Bali untuk jalur penyeberangan adalah di bawah 10 knot. Yang terjadi saat penutupan kemarin, kecepatan angin mencapai 30-35 knot. ”Demi keselamatan penumpang, penyeberangan kita tutup sementara. Kita tetap waspada. Kita berla-
BENCANA puting beliung yang melanda Banyuwangi kemarin mendapat pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi. BMKG mencatat kecepatan angin di darat mencapai 19 knot. Prakirawan BMKG Banyuwangi Yustoto Windiarto membenarkan hal tersebut. Menurutnya, angin kencang sesaat itu disebabkan banyaknya pertumbuhan awan di langit Banyuwangi. pertumbuhan awan itu sudah terjadi mulai pagi sampai siang kemarin. ”Pertumbuhan awan yang terus-menerus itu menimbulkan awan cumulonimbus (cb) yang menyebabkan angin ini terjadi. Kecepatan angin mak-
CHIEN JULIENT/RABA
Nahdlatul Ulama (PCNU), tidak terkecuali GP Ansor. “Maka kami akan mendukung kegiatan ini. Ansor dan Banser akan membantu all out,” tegasnya. Ketua Panitia Baksos LKNU dr. H. Mufti Anam, Dipl. Cibtac mengatakan, mendekati H-3 ini bantuan dari berbagai lapisan masyarakat terus mengalir. Tingginya animo masyarakat itu di luar prediksi panitia. Bahkan, Mufti merencanakan kegiatan
serupa akan digelar enam bulan lagi. “Itu wacana teman-teman pengurus, masih kita pertimbangkan,” ujarnya. Saat ini panitia sedang konsentrasi mematangkan konsep kegiatan baksos. Mendekati tanggal pelaksanaan, yakni tanggal 16 Februari hingga 15 Maret 2015, panitia dituntut mengaplikasikan program yang menjadi target baksos. Ragam program pengobatan gratis akan dilaku-
kan, yakni penyuluhan reproduksi, penyuluhan HIV/AIDS, konseling pola hidup sehat, donor darah, khitanan masal, santunan anak yatim, dan sembako gratis. “Dalam kurun sebulan, baksos dibagi dalam lima zonasi, yaitu Wongsorejo, Songgon, Glenmore, Tegalsari, dan Muncar. Baksos ini untuk masyarakat umum, tidak memandang agama,” tegas Mufti kemarin. (cin/c1/aif)
Kaum Wanita Beralih Profesi Cari Rongsokan n BUKA... Sambungan dari Hal 25
Memang, usahanya yang berbentuk CV tersebut tidak mampu menampung seluruh mantan pekerja di lokalisasi tersebut. Agus mengaku saat ini hanya mampu menampung 14 orang untuk dijadikan karyawan. Empat belas orang tersebut tadi ada yang bekerja sebagai mucikari, operator musik, dan tukang parkir. Mereka direkrut menjadi marketing kacamata dan ditempatkan di Mamuju, Sulawesi Selatan. “Ya karena selain punya koneksi di Mamuju, pesaing bisnis kacamata di sana belum ada,” cerita Agus. Ia bersyukur niatnya disambut baik empat belas orang tersebut. “Ketika ditawari, mereka semua mengaku siap berangkat ke tanah perantauan,” kata Agus. Awalnya Agus merasa ragu bisa mempekerjakan mereka.
Sebelum berangkat, mereka dibekali keterampilan marketing oleh Agus dan istrinya. Yang paling sulit adalah ketika memberikan arahan jika berhadapan dengan konsumen. Lama tinggal di lingkup prostitusi, mereka cukup sulit berinteraksi dengan orang baru. Setelah pembekalan dirasa cukup, Agus bersama empat belas orang itu berangkat menuju Sulawesi. Dari Banyuwangi menuju Pelabuhan Surabaya mengendarai motor rombongan. Ya, mereka memang memilih menggunakan angkutan darat untuk menghemat biaya. Seluruh biaya perjalanan empat belas orang itu ditanggung Agus. Ia memfasilitasi dua motor untuk empat orang karyawannya yang tidak memiliki kendaraan sendiri. Agus mengaku sempat meminjam dana ke bank demi mencukupi dana perjalanan itu. Di Sulawesi Agus menyewa
satu rumah sebagai tempat tinggal karyawan baru itu. Meski sederhana, tapi rumah tersebut layak ditinggali 14 orang. Dua bulan sekali Agus bertolak ke Sulawesi untuk mengecek kinerja mereka. Keraguan Agus bahwa mereka tidak bisa bekerja ternyata salah. Empat belas pegawainya tersebut ternyata lihai menjalankan bisnis jual kacamata. Tidak heran, untung bersih mereka per orang rata-rata mencapai Rp 3 juta per bulan. Pendapatan tersebut lumayan bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga di tanah kelahiran. Memang, seluruh orang yang dipekerjakan Agus adalah lakilaki yang menjadi tulang punggung keluarga di Dusun Padang Bulan. “Bersyukur pendapatan mereka bisa digunakan menghidupi diri mereka selama di sana dan juga bisa mengirimi keluarga yang di sini,” kata Agus.
Perilaku mereka juga berubah. Jika semula terbiasa hidup santai, sekarang kerja keras. Penuh rasa syukur Agus mengungkapkan, pandangan buruk masyarakat terhadap mereka berangsur hilang. Agus berharap, pemerintah mengganti pekerjaan mereka yang hilang akibat lokalisasi Padang Bulan ditutup. Tidak hanya pelatihan-pelatihan saja, tapi juga memberikan rujukan lapangan pekerjaan baru yang lebih layak. “Mudah-mudahan pemerintah mempunyai solusi yang nyata, karena masih banyak mereka yang telantar akibat ditutupnya lokalisasi ini,” ungkapnya. Misalnya, perempuan-perempuan yang semua menggantungkan hidup dengan membuka usaha laundry di kawasan lokalisasi, kini beralih menjadi pekerja rongsokan di sekitar Desa Benelan Kidul. (c1/aif)
simal di darat mencapai 19 knot. Selain itu, adanya tekanan rendah di selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) juga menjadi penyebab,” terang Yustoto. Dia menambahkan, angin kencang bisa saja sewaktu-waktu terjadi pada musim hujan seperti ini. Pertumbuhan awan yang masih tinggi menjadi salah satu penyebab munculnya angin kencang. Pihak BMKG telah mengeluarkan warning kepada masyarakat apabila melihat awan dengan warna hitam pekat, terutama di wilayah perairan, agar berhati-hati. Sekitar pukul 14.20 kemarin angin di laut mencapai kecepatan 60,5 km/jam. Menurut
Yustoto, kecepatan tersebut bisa dikatakan sangat kencang. ”Kondisi tekanan udara di laut lebih tinggi, jadi angin di laut lebih kencang,” tambahnya. Pihak BMKG memprediksi hari ini angin kencang sesaat masih berpotensi terjadi mengingat pola tekanan udara masih berbeda. Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada, karena angin kenang akan kembali terjadi sewaktu-waktu. ”Hari ini kemungkinan masih akan terjadi angin kencang. Angin kencang itu hampir rata terjadi di seluruh wilayah Banyuwangi. Masyarakat tetap harus waspada,” pungkas Yustoto. (tfs/c1/aif )
Penadah Untung Rp 1 Juta n TERSANGKA... Sambungan dari Hal 25
LINTAS AGAMA: FX Wawan Slamet Riyadi (kiri), perwakilan pemuda Katolik Banyuwangi, menyerahkan bantuan untuk Baksos LKNU.
hitam dan tebal menyelimuti langit Ketapang. Angin yang berembus di pelabuhan cukup kencang. Andi Muhammad, 35, salah satu sopir truk yang mengantre di halaman parkir pelabuhan mengatakan, dengan penutupan itu, pengiriman barang agak terlambat sampai ke tempat tujuan. Dia bisa memaklumi karena penutupan jalur penyeberangan itu akibat cuaca buruk. ”Agak sedikit terlambat ini kiriman barang saya, tapi untung cuma satu jam penutupannya,” tukas sopir asal Pekalongan itu. (tfs/c1/aif)
Hari Ini Berpotensi Angin Kencang Lagi
Sambungan dari Hal 25
Kedatangan putra ketiga pengusaha Tjipta Sudjarwo Tjoek itu langsung disambut ketua panitia Baksos LKNU dr. H. Mufti Anam, Cibtac beserta pengurus lain. Saat dijumpai usai memberikan bantuan, David mengatakan, konsep baksos yang digelar LKNU hampir tidak pernah dilakukan organisasi lain secara masif. Agar kegiatan itu tidak sia-sia, harus didukung secara maksimal. “Namanya saja bakti sosial, harus menjadi tanggung jawab kita bersama. Jika mengandalkan bantuan pemerintah, juga tidak adil. Kami hanya bisa membantu material agar bisa digunakan dengan baik,” kata pengusaha muda itu. Selain dari Sumberyala, dukungan juga mengalir dari Pemuda Katolik Banyuwangi. Dipimpin FX. Wawan Slamet Riyadi, pemuda Katolik siap menyukseskan pelaksanaan baksos itu. Wawan mengatakan, masyarakat yang membutuhkan uluran tangan masih sangat banyak. “Ketika ada kegiatan Baksos LKNU seperti ini, kami ingin ambil bagian di dalamnya,” kata Wawan kemarin. Badan Otonom NU, yakni Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banyuwangi pimpinan Syukran Makmun Hidayat mengatakan, baksos yang digelar LKNU itu merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan seperti itu, lanjut Syukran, menjadi tanggung jawab Pengurus Cabang
kukan sistem buka-tutup lagi kalau cuaca tidak memungkinkan,” ujar pejabat pelabuhan yang hobi gowes tersebut. Sementara itu, penutupan jalur penyeberangan itu menyebabkan beberapa kendaraan terhenti di areal Pelabuhan ASDP Ketapang kemarin. Truk-truk pengangkut sembako, bus, mobil pribadi, dan kendaraan roda dua, menumpuk di areal parkir pelabuhan. Namun, penumpukan kendaraan itu tidak terlalu banyak karena penutupan penyeberangan hanya satu jam. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, awan
Kapolsek Kawasan Tanjung Wangi AKP Subandi membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, pemindahan tahanan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kaburnya keempat tersangka. ”Selasa malam semua tersangka kita limpahkan ke polres. Ada gerakgerik mencurigakan. Tersangka Doni Silitonga mau kabur,” terang Subandi. Ditanya terkait pengakuan salah satu tersangka penadah, Ribut Santoso, yang mengatakan bahwa solar yang dia beli dari tiga ABK tersebut dijual ke Muncar, pihak kepolisian masih melakukan pengembangan terkait hal tersebut. ”Iya, kita masih melakukan pengembangan ke sana. Masih kita lakukan pengejaran,” tegas Subandi. Seperti diberitakan sebelumnya, aparat kepolisian Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi berhasil mengamankan tiga anak buah kapal (ABK) di dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi Selasa kemarin (10/2). Ketiganya diamankan polisi lantaran kedapatan mencuri solar dari Kapal Motor (KM)Victoria Anugerah Abadi dan KM. Jawa Pos. Total bahan bakar solar yang dicuri satu ton lebih. Tidak hanya meringkus tiga ABK, polisi juga mengamankan seorang penadah solar hasil curian itu beberapa jam kemudian. Barang bukti berupa selang,
pompa penyedot, uang penjualan solar senilai Rp 1 juta, dan sampan pengangkut solar, juga diamankan petugas. Sementara itu, solar sudah habis terjual. Penangkapan para tersangka berdasar laporan para pemilik kapal. Mereka mengaku solar kapal selalu berkurang sejak dua minggu lalu. Modusnya, para tersangka yang semua adalah ABK kapal tersebut menyedot solar menggunakan pompa dan selang saat bongkar-muat ikan selesai. Berdasar laporan pemilik kapal, polisi langsung melakukan pengejaran. Setelah beberapa lama, akhirnya ketiga tersangka berhasil ditemukan. Tiga ABK itu sedang berada di atas kapal yang sedang sandar di dermaga Tanjung Wangi. Mereka langsung diamankan di Polsek Kawasan Tanjung Wangi. Tiga ABK tersebut bernama Munawar alias Jebres, 39, warga Kencono Rejo, RT1/RW1, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang; Sahrin alias Aril, 32, warga Pasar Kemis, RT8/RW25, Kecamatan Manduamas, Tapanuli Tengah; dan Doni Silitonga, 36, warga Kampung Melayu, Kecamatan Siantar Timur, Pematang Siantar. Penadahnya bernama Ribut Santoso, 36, warga Dusun Krajan RT3/RW2, Desa Olehsari, Glagah, Banyuwangi. Tiga ABK itu melakukan aksi di kapal berbeda. Sahrin dan Munawar beraksi di KM. Victoria Anugerah Abadi milik Susanto Handoko, 47, warga Pe-
kalongan, Jawa Tengah. Doni Silitonga beraksi di KM. Jawa Pos milik Tan Kian Ey, 57, warga Kebon Jeruk, Jakarta. Para pelaku melakukan aksi dengan cara menyedot solar dari kapal majikannya itu. Menggunakan mesin pompa, solar tersebut dialirkan menggunakan selang ke jeriken yang sudah disiapkan. Selanjutnya, bahan bakar curian itu dijual ke penadah menggunakan sebuah sampan kecil ke Muncar. Doni Silitonga, 36, salah satu tersangka, mengaku nekat mencuri solar KM. Jawa Pos milik bosnya tersebut lantaran terdesak kebutuhan ekonomi. Gaji yang sangat minim menjadi alasan mengapa dia nekat mencuri solar tersebut. ”Bos saya pelit. Saya mau pinjam uang nggak di kasih. Gaji saya cuma Rp 50.000 per hari. Belum buat keluarga saya di Sumatera, belum lagi buat makan dan rokok,” dalih Doni. Ribut Santoso, 36, penadah solar hasil curian, mengaku baru pertama kali ini membeli solar curian tersebut. Dirinya mengaku nekat membeli solar hasil curian ini lantaran tidak tega melihat para tersangka yang terdesak masalah ekonomi. ”Saya beli Rp 1.500 per liter kepada mereka. Solar saya jual lagi ke Muncar Rp 120.000 per jeriken. Keuntungannya sekitar Rp 1 juta,” ungkap penadah asal Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, itu. (tfs/c1/aif)
Peringati HPN, Seminar Anti Narkoba BANYUWANGI-Hari Pers Nasional (HPN) ke-69 diperingati oleh wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Banyuwangi dengan mengadakan seminar anti narkoba dan balapan liar. Sebanyak seratus pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SLTA dan mahasiswa diundang dalam kegiatan yang akan dihelat di kampus Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) Bumi Kertosari pada Sabtu (14/2) tersebut. Ketua Panitia Peringatan HPN di Banyuwangi, Choiri Kurnianto mengatakan, seminar mengangkat tema “Mengawal Generasi Smart Tanpa Narkoba dan Taat Berlalu Lintas”. Narasumber yang diundang adalah Kasat Narkoba dan Kasat Lantas Polres Banyuwangi, serta pengurus Dewan Kesenian Blambangan (DKB). “Bupati juga kami minta untuk membuka seminar tersebut,” jelas Sekretaris PWI Cabang Banyuwangi itu, kemarin. Jurnalis yang akrab disapa Coi
itu menambahkan, dalam seminar yang diadakan secara gratis itu juga dilakukan sosialisasi cirri-ciri keaslian uang rupiah dan Gerakan Nasional Non Tunai oleh Bank Indonesia Jember. “Seminar serupa juga akan diadakan di kampus Universitas Bhakti Indonesia (UBI) bagi pelajar SLTA dan mahasiswa di wilayah Banyuwangi Selatan pada Sabtu, 28 Februari 2015,” tuturnya. Tak hanya itu, rangkaian kegiatan peringatan HPN juga dimeriahkan dengan futsal jago kapuk di lapangan River Side Griya Dadapan Indah. Laga persahabatan antara wartawan dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kabupaten Banyuwangi itu diagendakan pada Jumat (27/2). “PWI juga menyelenggarakan workshop jurnalistik untuk perwira polisi dan wartawan di aula Mapolres Banyuwangi pada 18 Februari 2015. “Narasumber berkompeten dari Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi Samsudin Adlawi dan Ketua PWI Banyuwangi Choliq Baya,”
ungkapnya. Puncak peringatan HPN ditandai dengan even olahraga funbike dengan tagline “Sepeda Sehat Wisata Menggeliat”. Kegiatan yang akan melibatkan para pecinta olahraga gowes dan klub-klub sepeda itu dijadwalkan pada Minggu, 8 Maret 2015. Start dari depan kantor PWI di Gesibu Blambangan dan finish di Pantai Boom. “Di garis finish juga kami adakan bakti sosial donor darah dan santunan 50 anak yatim,” imbuh Coi. Coi berharap, rangkaian kegiatan untuk memperingati HPN itu bisa menjadi momentum untuk mensolidkan visi wartawan dalam membangun Banyuwangi. Diharapkan, cetus dia, insan pers Banyuwangi mampu mewujudukan visi sesuai tema peringatan HPN 2015, yakni “Pers Sehat, Negara Hebat”. “Mari kita sukseskan rangkaian kegiatan HPN di Banyuwangi. Terima kasih atas dukungan dan sponsorship dari banyak pihak,” pungkasnya.(*)
RADAR BANYUWANGI
OLAHRAGA
36
Jawa Pos
Kamis 12 Februari 2015
PORPROV V
POBSI Terbentuk, Langsung Geber Seleksi Atlet Biliar BANYUWANGI - Geliat olahraga di Banyuwangi semakin subur menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V tahun 2015. Hal itu mengacu berdirinya banyak cabang olahraga (cabor) baru. Yang terbaru adalah Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI). Terbentuknya POBSI itu berdasar hasil musyawarah perdana yang digelar belum lama ini. Musyawarah itu memutuskan Marsindi sebagai ketua umum POBSI Banyuwangi periode 2015-2019. Selain memilih ketua, dalam pembahasan itu juga disusun komposisi kepengurusan. Tri Sudaryono terpilih menjadi sekretaris umum. Posisi bendahara umum dipegang Hariyanto. Marsindi akan dibantu beberapa ketua. Ketua I diamanatkan kepada Kompol Putra Prima Setia, ketua II dipegang AKP Hariwiyono, ketua III dipercayakan kepada Singgih, dan ketua IV menjadi milik Edi Syaiful Anwar dan Anom Basori sebagai ketua V. Posisi wakil sekretaris diisi Andrie Eko Yudhi Arinto. Novike Nurul Wahyuni yang mengemban amanah sebagai wakil sekretaris II. Setyo Riny dan Eni Susanti masing-masing mengemban tugas sebagai wakil bendahara I dan II. Setelah struktural terbentuk, POBSI langsung mengirimkan surat pengajuan diri kepada KONI Banyuwangi. Tujuannya, agar induk organisasi biliar itu disetujui dan direkomendasi menjadi cabor resmi. ‘’Kami sudah mengajukan ke KONI,” ungkap Sekretaris Umum POBSI Banyuwangi, Tri Sudaryono. Dia mengatakan, keberadaan POBSI di Banyuwangi sangat vital bagi kemajuan olahraga. Apalagi, cabang biliar dipertandingkan dalam Porprov yang digeber tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang. ‘’Kita langsung bergerak,’’ tandasnya. Maka dari itu, POBSI Banyuwangi langsung melakukan seleksi atlet dalam rangka menatap ajang multieven itu. Seleksi atlet itu dibungkus dalam wadah Wabup CUP yang digeber tanggal 16 Februari mendatang. ‘’Potensi atlet biliar di Banyuwangi tidak perlu diragukan,” pungkasnya. (ton/c1/als)
ISTIMEWA
SUDAH TERWADAHI: Olahraga biliar kini menjadi salah satu cabang olahraga di bawah naungan KONI Banyuwangi.
ALI NURFATONI/RaBa
TANPA TARGET: Atlet Wushu Sanda saat berlaga dalam kejuaraan beberapa waktu lalu. Cabang Wushu realistis menghadapi Porprov mendatang.
Wushu Anulir Target Medali Gara-gara Dana Hibah Tidak Kunjung Cair BANYUWANGI - Mayoritas cabang olahraga (cabor) pusing tujuh keliling dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V tahun 2015. Gara-garanya, hingga kemarin (11/2) dana pembinaan belum cair. Akibatnya, program training center (TC) amburadul. Kondisi itu yang dirasakan cabang wushu Banyuwangi. Sampai saat ini atlet wushu terpaksa belum bisa menggelar pemusatan latihan. ‘’Terpaksa
atlet kami belum TC karena dana belum cair,” sesal Ketua Wushu Indonesia (WI) Banyuwangi, Suhadak. Dia menyebut, pendanaan sangat urgen bagi kelangsungan TC. Sebab, tanpa dana, program yang sudah dirancang akan meleset. ‘’Atlet kami masih berlatih secara intens. Cuma di daerah sendirisendiri,’’ ujar mantan pengurus KONI Banyuwangi era Nurmansyah itu. Dia menyebut, para atlet yang berlatih itu tersebar di dua titik di Banyuwangi, yaitu Banyuwangi utara dan selatan. Meski berlatih, tapi pihaknya belum bisa memastikan tentang perkembangan atlet yang bersangkutan. ‘’Kalau dana
CatAtaN
Persewangi, Banting Sandal!!! INGIN sekali marah. Tapi, kepada siapa? Lalu, saya harus bagaimana? Saya menyadari jika emosi tidak ada gunanya. Tapi, kadangkadang marah itu membawa nikmat. Mencak-mencak juga kadang diperlukan di saat genting apalagi demi kebaikan. Tepok jidat lalu banting sandal. Itulah gerakan refleks ketika membahas dengan tema Persewangi. Bayangkan, tim pujaan rakyat Banyuwangi itu dilanda badai krisis keuangan. Bahkan, kondisi finansial itu sudah menjadi penyakit akut dalam beberapa tahun terakhir. Sebenarnya, tidak susah-susah amat mencari dana. Kuncinya, pemerintah daerah turun tangan. Bupati tinggal tunjuk hidung kepada para pengusaha. Apalagi, perkembangan investasi di Bumi Blambangan luar biasa. Bim salabim, Persewangi jaya. Tapi, pertanyaannya, mengapa bupati tidak mau cawe-cawe soal Persewangi? Padahal, Persewangi itu merupakan aset ‘’asli’’ Banyuwangi yang lahir dan besar di Banyuwangi. Artinya, tim ini bukan milik orang lain. Yang perlu dicatat, tim berjuluk The Lasblang (Laskar Blambangan) itu bukan milik pribadi. Saya sedikit tahu soal Persewangi, setidaknya pada musim lalu. Gaji telat, mogok latihan, hingga aksi ancaman mogok bertanding sudah biasa. Bahkan, selalu terjadi ‘’pertikaian’’ ketika pemain menagih gaji. Ya, itu semua sudah menjadi kebiasaan. Saya prihatin dan benar-benar prihatin. Bukan pamer, gaya,
yakin dan sulit untuk atau sok pahlawan, meyakinkan. saya kadang-kadang Dari pengalaman ajak pemain maitulah, saya bisa sekan-makan yang dikit menggambarkan enak-enak hehehe. alasan bupati tidak Ya, meski duit dalam mau turun tangan. dompet cukup tipis Sebab, orang-orang he hehe. Tapi, cudi tubuh Persewangi kup lah kalau hanya mungkin dianggap makan bersama. tidak profesional. TiSusah seneng didak semuanya sih, songgo bareng. OLEH tapi ulah oknum. Sedih rasanya meAli Nurfatoni Bisa jadi, kalau pun lihat nasib pemain support itu bisa jadi waktu itu. Gara-gara gaji telat, sebagian pemain memilih muncul kalimat ‘Semua soal Perseutang ke sana kemarin, termasuk wangi, saya yang membiayai’’ Ora kepada saya. Padahal, saya bukan umum hehehe. Tiba-tiba saya teringat ucapan pengurus Persewangi. Ketika mereka menerima gaji, saya pun tidak dari salah satu pengusaha di Banyutega untuk menagih utang. Saya wangi. Dia bilang begini, Perseikhlas kok. Saya menyadari kalau wangi tidak akan maju kalau begitu mereka sangat membutuhkan itu caranya. Sampean lihat orang-orang yang menghuni Persewangi. Samuntuk kebutuhan keluarga. Karena bukan pengurus, saya pean bisa menilai sendiri, kapasitas juga tidak tahu soal keuangan. mereka seperti apa. Sebetulnya tidak perlu orang Apakah itu dibiayai pribadi atau berkat bantuan pihak ketiga. Saya kaya untuk menjadi nakhoda juga tidak tahu. Selama ini, semua Persewangi. Lanjut dia, yang pentitu tidak pernah dibeber ke publik. ing adalah orang yang memiliki Sehingga, pemasukan dan penge- kapasitas. Bisa membangun komunikasi yang baik dengan pemerluaran juga tidak jelas. Hanya saja, ada dana subsidi dari intah daerah dan lintas sektoral. PT Liga Indonesia. Tapi, nilainya Tapi, masalahnya, kalau manajeberapa. Lagi-lagi, saya tidak tahu. men seperti ini, orang takut akan Sama seperti saya, publik juga tidak membantu atau menaruh saham akan tahu. Ayo berani taruhan??? di Persewangi. Begitulah pesan Kalau itu dibeber, maka tidak pengusaha itu kepada saya. Jujur, saya tidak ingin nasib Perseada yang sok menjadi pahlawan. Misalnya dengan kalimat seperti wangi seperti tahun lalu. Gaji telat ini ‘’Saya sendiri yang membiayai dan seabrek masalah yang lain. Persewangi’’. Pertanyaannya, apa Cuma, saya tidak bisa berbuat banbenar itu? Tapi, kali ini, saya tidak yak. Sebab, ada yang mengklaim
Persewangi milik pribadi yang sudah berbadan hukum. Tapi, saya masih bertanya tentang keabsahan status hukum itu. Apakah sudah terdaftar dari Kemenkumham atau tidak. Sebab, selama ini tidak pernah dibeber ke publik. Meski Persewangi kini berubah menjadi tim profesional. Tapi, pengelolaanmasihamatir.RakyatBanyuwangi menginginkan perubahan besarterhadapmanajemen.Tapi,para ‘’penghuni’’-nya menolak mundur dengan alasan tim sudah profesional. Padahal, sebagai catatan, sejak berkiprah di Divisi Utama, ‘’penghuni’’ itu dipilih atas mandat dari klub-klub anggota. Sangat mungkin, klub-klub itu akan mencabut mandat kembali. Kita tunggu saja. Entah sampai kapan terus menunggu. Tahu tidak. Meski kondisi finansial tak jelas, tapi proses seleksi masih berlanjut. Mereka belum mendapatkan kejelasan soal direkrut atau tidak. Syukur kalau digaet, tapi apakah pemain itu mendapatkan jaminan masa depan? Sebaliknya, bagaimana nasib pemain yang dicoret. Peluang untuk mencari tim lain juga kecil. Jangan telantarkan pemain. Jujur. Saya tidak ingin skuad Persewangi asal-asalan. Saya rasa, publik Banyuwangi juga sependapat dengan itu. Sebab, dengan pemain ala kadarnya, Persewangi diyakini sulit bersaing. Persewangi jangan sampai seperti Persid Jember yang sudah menjadi legenda di pentas nasional terkubur dalam-dalam. Save Persewangi! (nurfatoni. raba@gmail.com)
MUSIK
Cita Citata Goyang Banyuwangi Bareng XL XL mengadakan pesta goyang anak muda dengan bintang tamu Cita Citata. Pemilik Goyang Dumang yang sukses dengan lagunya “Sakitnya Tuh Di Sini” akan tampil di Gelanggang GESIBU Blambangan, Jalan Diponegoro Banyuwangi, Jumat (13/2) besok mulai jam 18.30 sampai jam 22.30 WIB. Untuk mendapatkan tiket masuknya, dengan membeli kartu internet XL bertanda khusus di konter-konter Sawerigading terdekat, dan outlet-outlet yang sudah ditunjuk atau melalui Café Karunia. Hanya Rp 10 ribu, sudah termasuk total pulsa 8.000 dan paket internet Hotrod 3G XL, pelanggan akan mendapat gratis undangan nonton Goyang Dumang Bareng Cita Citata. Pembelian kartu internet XL Goyang Dumang Bareng Cita Citata ini bisa didapat di konter Sawerigading Sobo, Jalan S. Parman No.16 Sobo Banyuwangi, Sawerigading Service Jalan Kepiting No. 7 Banyuwangi, Sawerigading Kota Jalan PB Sudirman No.57 Banyuwangi, Sawerigading Ketapang Jalan Gatot Soebroto No.165 Ketapang Banyuwangi, Sawerigading
MULAI DIBURU: Cukup membeli kartu internet XL bertanda khusus, sudah bisa menyaksikan Goyang Dumang-nya Cita Citata.
ISTIMEWA
Rogojampi Jalan Raya Rogojampi No. 157 Rogojampi, Sawerigading Muncar Jalan Brawijaya Muncar dan Café Karunia Jalan Brawijaya (Samping Bengkel AHASS Restu Agung Jaya Motor) Banyuwangi. Acara ini juga dimeriahkan oleh artis lokal Banyuwangi, Wandra, dengan OM
One Nada. Acara ini merupakan salah satu bentuk apresiasi XL kepada pelanggan di Banyuwangi. Dengan Goyang Dumang bareng Cita Citata ini diharapkan akan menggoyang kota Banyuwangi dengan heboh. Ayo, segera beli kartu internet XL di konter-konter yang sudah ditunjuk. (*/als)
segera cair, program TC pasti akan jalan,” tandasnya. Gara-gara dana tak kunjung cair itu, WI Banyuwangi menganulir target dalam ajang multi even itu. Kali ini induk organisasi wushu itu memilih realistis karena keadaan. ‘’Dulu kita target 5 emas, tapi sekarang kita belum miliki target khusus,” akunya diplomatis. Dia menyebut, WI Banyuwangi siap menyukseskan ajang dua tahunan itu. Bahkan, WI tidak kekurangan atlet alias komplet. ‘’Kita fix komplet. Kita sudah punya atlet semua yang diturunkan dalam Porprov nanti,” tukasnya. Ada 18 kelas yang dipertandingkan
dalam cabang wushu, yaitu tingkat putra terdiri atas sanda kelas 45 Kg, sanda kelas 48 Kg , sanda kelas 52 Kg, dan sanda kelas 56 Kg. Selain itu, ada sanda kelas 60 Kg, sanda kelas 65 Kg, sanda kelas 70 Kg, dan 8 sanda kelas 75 Kg. Dua lainnya, yaitu taolu taiji quan 42 + taiji jian 42, dan18 taolu dullian/berpasangan. Tingkat putri, yaitu sanda kelas 45 Kg, sanda kelas 48 Kg, dan sanda kelas 52 Kg. Sanda kelas 56 Kg, sanda kelas 60 Kg, dan sanda kelas 65 Kg menjadi bagian kelas yang dipertandingkan. Dua lainnya adalah taolu taiji quan 42 + taiji jian 42, dan taolu dullian/ berpasangan. (ton/c1/als)