Radar Banyuwangi | 12 Maret 2013

Page 1

SELASA 12 MARET

21

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

PADAT: Antrean kendaraan memadati Pelabuhan Gilimanuk sejak Minggu malam lalu (10/3).

DWI K. FOR RaBa

Waspadai Antrean Besok Pagi Objek Vital Dijaga 900 Personel

n Pelabuhan Tutup selama 24 Jam BANYUWANGI - Pelabuhan Ketapang resmi ditutup sejak pukul 23.00 dini hari tadi (11/3). Dalam rangka Hari Raya Nyepi, lintas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk berhenti beroperasi selama 24 jam. Nah, yang perlu diwaspadai adalah antrean ken daraan saat pelabuhan dibuka besok (13/3). Sebab, biasanya, truk ekspedisi berebut men dapatkan posisi antre terdepan pada penyeberangan pertama besok. Sementara itu, sehari menjelang libur Hari Raya Nyepi kemarin (11/3), tidak tampak lonjakan arus penyeberangan di Pelabuhan ASDP Indonesia Ferry (IF) Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Penumpang kapal dari arah Gilimanuk menuju Ketapang tampak ramai normal. Kondisi itu berbeda jauh dengan sehari sebelumnya yang sempat mengalami kenaikan hingga 78 persen. Warga asal Jawa yang ada di Bali ramai-ramai pulang kampung sejak Minggu lalu. “Hari ini (kemarin, Red) penyeberangan Gilimanuk-Ketapang sepi,” cetus Manajer Operasional Pelabuhan ASDP Indonesia Ferry Ketapang Saharuddin Koto. Saharuddin sempat memprediksi bakal terjadi lonjakan penumpang pada H-1 Nyepi. Tetapi, hingga sore kemarin tanda-tanda akan ada lonjakan penumpang tidak terlihat sama sekali. “Berarti puncak penyeberangan adalah kemarin (hari Minggu lalu),” katanya n Baca Waspadai...Hal 27

GALIH COKRO/RaBa

Naskah Siap pada H-1 BANYUWANGI - Jawa Pos Radar Banyuwangi bersama Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kabupaten Banyuwangi akan menggelar try out sekolah dasar (SD) pada Kamis 21 Maret 2013 mendatang. Agar pelaksanaan try out tahun ini berlangsung lancar, segala persiapan telah dilakukan panitia. Mengantisipasi keterlambatan pengiriman naskah soal, tahun ini naskah soal try out sudah berada di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan di masing-masing kecamatan sehari sebelum pelaksanaan (H-1) n

Baca Objek...Hal 27

LIBUR NYEPI: Penumpang dan kendaraan terus mengalir menuju Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, siang kemarin.

Stok Bawang Putih Riskan

TRY OUT SD

SEMENTARA itu, aparat keamanan bertekad mengamankan wilayah Bumi Blambangan selama Hari Raya Nyepi. Sedikitnya 900 personel akan disiagakan di sekitar Pelabuhan ASDP Indonesia Ferry (PT IF) Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, dan sejumlah tempat vital lain. Jaminan keamanan itu disampaikan Wakapolres Banyuwangi Kompol Agus Widodo saat memimpin gelar pasukan dalam rangka persiapan pengamanan Hari Raya Nyepi di Pelabuhan Ketapang kemarin (11/3). “Pengamanan mulai hari ini (kemarin),” kata Kompol Agus. Untuk pengamanan Nyepi tahun ini, jelas Agus, Polres Banyuwangi menerjunkan 716 personel. Jumlah pasukan sebanyak itu akan ditambah 200 personel TNI AD dan 50 personel TNI AL. “Pengamanan dilakukan bersama-sama,” ujarnya. Kompol Agus menambahkan, jumlah personel tersebut masih akan ditambah petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Banyuwangi. “Pengamanan tidak hanya di pelabuhan,” ujarnya n

B A N Y U WA N G I - L o n j a k a n har ga bawang terus berlanjut di Banyuwangi hingga kemarin (11/3). Jika pada Minggu (10/3) para pedagang di Pasar Banyuwangi menjual bawang putih seharga Rp 60 ribu per Kilogram (Kg), komoditas yang satu ini dijual ke tangan konsumen seharga Rp 65 sampai Rp 70 ribu per Kg kemarin. Hal yang sama juga terjadi pada bawang merah yang meningkat dari Rp 45 ribu per Kg menjadi Rp 47 ribu sampai Rp 50 ribu per Kg. “Jika dalam tempo sepuluh hari mendatang stok bawang putih tidak datang, harga di pasaran kami prediksi bisa menembus Rp 100 ribu per Kg,” duga Sandi, 30, seorang pedagang. Nah, lonjakan harga bawang tersebut rupanya mengundang atensi Bupati Abdullah Azwar Anas. Orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi itu langsung memantau harga bawang di Pasar Banyuwangi kemarin. “Pemerintah tidak bisa intervensi banyak karena peningkatan harga bawang terjadi akibat tidak seimbangnya supply (penawaran atau stok) dan demand (permintaan). Pemerintah hanya bisa mendorong agar stok bawang segera meningkat

SIGIT HARIYADI/RaBa

LANGKA: Pedagang menimbang bawang di Pasar Banyuwangi.

agar harganya tidak membumbung tinggi seperti saat ini,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi, Hari Cahyo Purnomo,

yang juga turun ke Pasar Banyuwangi mengungkapkan, sebenarnya pekan lalu harga bawang putih di pasaran masih Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per Kg n Baca Stok...Hal 27

Dua Bulan Stroke, Nekat Minum Racun GIRI - Diduga frustasi karena menderita stro ke dan tidak kunjung sembuh, Muhtapin, 50, warga Jalan Indragiri, Kelurahan Pe nataban, Kecamatan Giri, nekat minum racun se rangga kemarin (11/3). Lantaran kon disinya me lemah, korban pun dibawa ke RSUD Blam bangan. Sebelum dirawat di rumah sakit, korban yang pernah bekerja di Perumahan Mendut, Banyuwangi, itu tidak sadarkan diri. Sebagai penawar racun, pihak keluarga dibantu para tetangga memberi minum Muhtapin air degan (ke la pa muda). “Diberi degan, kondisi nya te tap tidak membaik,” terang Kapolsek Giri AKP Adi Wiyanto. Aksi nekat minum racun itu ter jadi sekitar pukul 11.00. Sebelum itu, korban pergi ke sawah untuk mengobati tanamannya. “Sepulang dari sawah,

korban duduk-duduk bersama istrinya di teras rumah,” jelas Kapolsek Adi. Saat duduk di teras rumah itu, korban yang sudah dua bulan stroke ringan mengeluh kepada istrinya. Kepada istrinya, korban menyampaikan akan bunuh diri karena sakitnya tidak kunjung sembuh. “Istrinya tidak menanggapi serius. Itu dikira hanya guyon,” kata kapolsek. Tidak lama kemudian, istri korban masuk rumah dan meninggalkan suaminya di teras. Beberapa menit kemudian, istri korban terkejut melihat orang yang dicintainya itu sudah tergeletak di teras rumahnya. “Korban minum racun serangga yang dibawa dari sawah,” kata Kapolsek Adi. Dibantu para tetangga, korban dibawa ke dalam rumah n Baca Dua...Hal 27

Baca Naskah...Hal 27

Sugianto, Napi Penulis Mushaf Alquran Raksasa di Lapas Banyuwangi

PEMILU

Habiskan 149 Spidol Hitam dan 130 Spidol Emas GALIH COKRO/RaBa

LANTIK: Anggota panwascam disumpah saat pelantikan di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, kemarin.

Puluhan Anggota Panwascam Dilantik BANYUWANGI - Sebanyak 72 anggota panitia pengawas kecamatan (panwascam) dilantik di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, kemarin (11/3). Pasca pelantikan, para anggota panwascam memiliki tanggung jawab besar dalam mengawal proses demokratisasi sejak proses Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2013 hingga putusan akhir hasil pesta demokrasi lima tahunan tersebut n Baca Puluhan...Hal 27

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Sugianto, 32, warga Desa Kebunrejo, Kecamatan Wongsorejo, tidak menyangka dirinya mampu menulis kaligrafi. Pergaulannya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi tampaknya mengubah jalan hidupnya. AGUS BAIHAQI, Banyuwangi MENGENAKAN pakaian serba putih lengkap kopiah putih, Sugianto du duk di depan Alquran raksasa yang dia tulis. Setelah memperbaiki posisi duduk, alunan ayat-ayat suci me luncur dari mulutnya. Bagai terhipnotis, suara gemuruh di aula Lapas Banyuwangi mendadak hilang

dan berubah menjadi sunyi. Ayat-ayat suci Alquran yang dibaca Sugianto itu ternyata membuat ratusan narapidana (napi) yang berkumpul di aula itu tertunduk. Sebagian ada yang melotot dengan raut wajah penuh kekaguman. Malahan, di antara napi perempuan ada yang berkaca-kaca. “Alhamdulillah, sudah selesai penulisannya,” ujar Sugianto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi saat acara pertobatan masal di Lapas Banyuwangi pekan lalu. Sugianto bukan tipe orang yang suka mengumbar suara. Bila tidak ditanya, lajang asal Desa Kebunrejo itu cenderung diam. Bila diajak ngobrol, dia akan menjawab meski dengan suara lirih. Senyum khasnya selalu menghiasi setiap bertemu orang. Sejumlah napi di Lapas Banyuwangi menyebut, Sugianto kini berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya. Saat awal masuk ke la-

Kiai sepuh tolak kepala Kemenag baru Perlu lebih ikhlas beramal

Anggota Panwascam resmi dilantik Resmi jadi orang yang Paling Waspada dengan anCAMan

AGUS BAIHAQI/RaBa

TELADAN: Sugianto menerima hadiah dari Dirjen Pemasyarakatan M. Sueb.

pas sekitar 20 bulan lalu, terpidana yang divonis enam tahun dalam kasus Perlindungan Anak (PA) itu

terkesan sangar karena tubuhnya penuh tato n

Baca Habiskan...Hal 27 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


KESEHATAN

22

Selasa 12 Maret 2013

Jasa Raharja Gelar Pengobatan Gratis PKMS SEMPU FOR RaBa

GARAM YODIUM: Penyuluhan Persagi dan ibu-ibu PKK tentang makanan bergizi.

Gebyar Gizi di Taman Posyandu SEMPU-Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Cabang Banyuwangi memperingati Hari Gizi Nasional dengan Tema “Mewujudkan Gizi Seimbang Untuk Mengatasi Masalah Gizi Ganda”, pada 25 Januari 2013. Rangkaian peringatan kembali dilanjutkan pada Rabu, 6 Maret 2013. Kali ini, Persagi mengadakan bakti sosial di wilayah kerja Puskesmas Sempu. Acara dipusatkan di Taman Posyandu Mawar Biru dan PAUD Mutiara Hati Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu asuhan Ahmad Turmudi, anggota DPRD Banyuwangi. Dipilihnya Sempu menjadi pusat kegiatan Hari Gizi Nasional, karena menurut Ketua Persagi Kabupaten Banyuwangi Sri Sapto Wibowo, Amd.G, melihat kekompakan dari semua unsur yang ada di Sempu. Mulai Muspika, Puskesmas, UPTD Pendidikan, dan lintas sektor lain. “Kekompakan itu bisa menjadi jaminan kesuksesan acara bakti sosial tersebut,” kata Sapto sewaktu audensi dengan Kepala Puskesmas Sempu Hadi Kusairi, SKM, M.Mkes; Camat Sempu Drs. Lukman Hakim, MSi; dan Ketua PKK Kecamatan Sempu Dra. Nur Latifa Qomariyati. Acara yang dimulai jam 09.00 itu dihadiri Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi dr. Rio. WL, M.MKes, Muspika, dan ibu-ibu PKK se Kecamatan Sempu. Kepala UPTD Pendidikan, para kades se Kecamatan Sempu, Muslimat dan Fatayat NU, Ai-

syiah, serta kader posyandu, tampak hadir. Bahkan, 130 balita sekaligus 130 ibu balita sebagai sasaran kegiatan. Tak ketinggalan, seluruh anggota Persagi se Kabupaten Banyuwangi dan Kepala Puskesmas di sekitar Kecamatan Sempu. “Total yang hadir 350 orang, tidak ketinggalan Kalbe Nutritions dan SGM sebagai sponsor,” papar Hadi, kepala Puskesmas Sempu. Kegiatan yang dilakukan Persagi dan ibu-ibu PKK meliputi penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), gizi dan permasalahannya, pemberian paket makan tambahan (PMT), demo masak, dan tes garam beryodium. Di samping itu, kegiatan posyandu rutin serta pemeriksaan gigi pada balita oleh drg. Sugeng Dwi Wignyo. Pemaparan masalah gizi ganda, yaitu gizi kurang dan gizi lebih oleh ahli gizi Puskesmas Sempu Fani Yudiarti. Dalam arahannya, Kepala Dinkes Rio memberikan apresiasi kepada Persagi dan ibu-ibu PKK Sempu yang telah mengadakan kegiatan demi menunjang tercapainya target MDG`s tahun 2015. Rio merasa bangga dengan terwujudnya Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) di Sempu. “Semua ini bisa terwujud tidak lepas dari peran Kepala Puskesmas Sempu dan Muspika dengan jajarannya, dalam mendorong masyarakat untuk selalu sinergi dalam pembangunan di bidang kesehatan,” kata Rio bangganya. (*/irw)

BANYUWANGI

SITUBONDO

• Puri Mendut •

• Ruko Jl. Sucipto 36 •

BANYUWANGI—Jasa Raharja menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat. Kali ini, pengobatan gratis digelar di Kantor Samsat Banyuwangi, Senin (11/3) kemarin. Pengobatan gratis itu diperuntukkan bagi masyarakat yang saat itu lagi mengurus surat kendaraan bermotor. Penanggung Jawab Jasa Raharja Samsat Banyuwangi Dwi Yustiadi mengatakan, kegiatan itu merupakan kegiatan rutin per setengah semester. Biasanya, acara seperti itu digelar di beberapa tempat pelayanan publik, seperti terminal, pelabuhan ASDP, dan stasiun. Namun saat ini, pelaksanaan kegiatan pengobatan gratis ini digelar di Kantor Samsat Banyuwangi. “Pelaksanaan pengobatan gratis ini digelar selama dua, yakni hari ini (kemarin,

Red) di Kantor Samsat Banyuwangi dan Rabu digelar di Kantor Samsat Benculuk,” jelasnya kemarin. Dikatakan, pengobatan gratis semacam itu merupakan salah satu bentuk pengabdian dan komitmen terhadap peran sosial yang diemban Jasa Raharja. Tentunya, selain menjalankan tugas pokoknya. Kedatangan tim medis dari RS Fatimah rupanya disambut baik oleh pengguna jasa Samsat. Ada yang hanya melakukan konsultasi kesehatan, namun ada pula yang melakukan pemeriksaan diri. Semua yang melakukan pemeriksaan kesehatan mendapat obat dari Jasa Raharja. “Mudah-mudahan, ini akan menjadikan Jasa Raharja semakin dekat dengan masyarakat khususnya pengguna jasa Samsat,” harapnya. (adv)

TOHA/RaBa

KONSULTASI KESEHATAN: Seorang pengguna jasa Samsat memeriksakan diri kepada dokter Jasa Raharja, kemarin. Dua dari kanan, penanggung jawab Jasa Raharja Samsat Banyuwangi, Dwi Yustiadi.

Usai Operasi Sumbing, Sering Adzan Kisah bahagia di balik “Aksi Kemanusiaan Operasi Gratis bagi 1000 Duafa” mewarnai perjalanan kegiatan aksi kemanusiaan ini. Salah satunya dialami Anggi Enggarsari, 14, peserta yang telah menjalani operasi polidactili (jari lebih) di RS Bina Sehat Jember, 18 Februari 2013 lalu. Sesaat setelah menjalani operasi, dengan penuh rasa haru Sugiarsih, ibu Anggi mengisahkan bahwa sebelum menjalani operasi polidactili, putrinya sering minder dan malu ketika bergaul dengan teman sebayanya. Hal itu juga terjadi di sekolah. “Setiap harinya ketika bergaul dengan orang, dia memiliki kebiasaan memasukkan tangannya yang ada jari lebihnya ke saku,” kata Sugiarsih. Kenyataan itu membuat Ibu Anggi bersedih. Apalagi ketika pelajar SMPN 2 Genteng itu mengaku malu dengan kondisinya, bagaimana ketika besar nanti. Namun setelah menjalani operasi, sekarang keadaannya berbeda dan jauh lebih baik. Putri pasangan Sugiono dan Sugiarsih itu tidak

RSAH For RaBa

SENYUM BARU: Ardiansyah Pratama Putra pre dan pascaoperasi.

dapat menyembunyikan kebahagiaannya. Bahkan, dia sudah tidak sabar lagi masuk sekolah, karena tangannya sudah sempurna, dan jadi lebih percaya diri. Ada lagi kisah Abdul Rohim, 15, peserta operasi bibir sumbing di RS Bina Sehat Jember, 17 Februari 2013 lalu. Parino Hidayat, S.Pd, Kepala SMP Al Hikmah Srono yang mengantar operasi menuturkan bahwa Rohim adalah anak didiknya. “Sehari-hari di sekolah dia tampak minder dan sering diolok-olok teman-temannya, karena suaranya cenderung agak sengau (bindeng),” kisahnya.

ruari 2013 lalu, operasinya ditunda. Pasalnya, saat itu lekositnya tinggi. Namun, Faizen tetap semangat untuk mengikuti operasi. Setelah mendapat terapi secara teratur dari RS Al Huda Gambiran selama beberapa minRSAH For RaBa GRATIS: Tim medis sedang melakukan operasi bibir ggu, kondisi Faizen memsumbing di RS Bina Sehat Jember. baik. KondisinTetapi, lanjut Pariono, setelah ya memungkinkan dioperasi pada dioperasi, Rohim sekarang tampak 9 Maret 2013 lalu. Kini dia tidak sumringah karena suaranya sudah sumbing lagi, bahkan sudah bisa tidak seperti dulu lagi. “Rohim bermain dengan teman-teman sekarang tampak bahagia dan sebayanya. “Atas nama keluarga, percaya diri. Hal ini tercermin dari kami mengucapkan terima kasih seringnya dia didaulat untuk adzan kepada RS Al Huda yang telah mengoperasi Faizen, sehingga di sekolah,” tambahnya. Sementara itu, Faizen, 5, asal kondisinya menjadi baik seperti Muncar, pada jadwal awal 8 Feb- sekarang,” Iin, bibi Faizen.(*/irw)

BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• STNK •

• Honda City ‘01 •

• Kijang Krista ‘03 •

• Suzuki Aerio ‘03 •

• Toyota Avanza ‘07 •

HondaCity‘01,MT,silver,PS/PW/EM/ACdingin/ Audio, BBM irit, shockbreaker 4 bh baru, ori luar dlm,catutuhtdklecet,siappakai,platDKDenpasar, 95jtnego,bisaa/nPembeli.085854304697(Stbd)

Dijual Kijang Krista 03, hitam metalik, P Banyuwangi, pajak 1 tahun utuh, istimewa, yang serius, hubungi 0813366109999, no SMS

Dijual Suzuki Aerio DR MT tahun 2003, abu-abu metalik, harga 87,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.3G F60IRM tahun 2007, biru metalik, harga 127,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• Toyota (Jeep) ‘77 •

• Suzuki Splash ‘10 •

• Daihatsu Terios ‘07 •

Dijual Toyota ( Jeep ) FJ 40RV Tahun 1977, Nebula Green hrg 85 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki YV4 1.2 RHD Splash GL tahun 2010, abu-abu metalik, harga 118,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu Terios F700RG TS tahun 2007, silver metalik, harga 133,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Hlg STNK Nopol P 2861 WZ, an. Wahidah, Karangsari 01/04 Kedaleman, Rogojampi Hlg STNK Nopol P 3128 VE, an. Bastian, Perum Permata Giri 05/03 Giri Hlg STNK Nopol P 4535 VI, an. Abdul Manan, Lingk. Krajan 04/01 Giri Hlg STNK Nopol P 5916 XD, an.Agus Pramono. Klatakan 02/02 Singojuruh Singojuruh Rumah siap huni di Puri Mendut, Jl. Mendut 88 Banyuwangi (100m dari Kantor Pemda), cash/kredit, bunga ringan. 081336143490, cepetan sisa hanya 5 unit.

Djl Ruko Jl. Sucipto 36 Talkandang Timur Stb. LT 480m2, full bangunan, fas lngkap, lokasi pinggir Jl. Raya, kond bgs, tnp prantara. H: Budianto 085234890808, 087857570577

Hlg STNK Nopol P 2824 XF, an. DM Erwin P Saputra.Sawahan04/04GentengKulon,Genteng

SITUBONDO • Belakang Pemda •

• STNK •

Dijual rumah murah siap huni tngah kota belakang Pemda, L+400, H: 085236168779

Hlg STNK Nopol P 2949 EV, an. Mulyo Ariyanto, Jl. Merak 100 Stb

• Tanah & Rumah • Djl tanah & rumah 355m2, Geladag Rgojampi, sblh Bimantara, tnp prntra 08133633898

• Rumah Tengah Kota • Jual cepat murah rumah tengah kota Jl.letjen Sutoyo 087851295602

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Lovebird •

• Kijang Innova ‘10 •

Grosir / eceran Lovebird, Jl. Ciliwung 5 Banyuwangi, 085334845244

BANYUWANGI

Dl Kijang Innova Diesel 2010 hitam type G, super istmw, km23000. H:08123268826

• Pengepul Karet Alam •

• Lemahbangdewo •

• Toyota Starlet ‘94 •

Dicari Petani/Pengepul karet alam. Hubungi 082338833778/0321 513700

Dijual tanah di Lemahbangdewo Rogojampi, LT 920m2. H: 081235320800

Dijual 1 unit Toyota Starlet ‘94 merah metalik Rp 53,5 Juta Hub: 085646477168

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, Mega Dwi P. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/ mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


23

Selasa 12 Maret 2013

ADA APA LAGI

Kiai Sepuh Tolak Kepala Kemenag yang Baru BANYUWANGI - Jabatan kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Banyuwangi yang sebelumnya sempat kosong akhirnya terisi sejak beberapa hari lalu. Mantan Kasi Mapenda Kemenag Jember, Santoso, S.Ag, dilantik menjadi Kepala Kemenag Banyuwangi. Santoso menggantikan pendahulunya yang sudah pensiun, Hosnan. Sayang, dilantiknya Santoso justru menjadi masalah baru bagi para kiai di Bumi Blambangan. Penolakan dilontarkan Mustasyar PCNU Banyuwangi, KH. Suyuti Toha. Menurutnya, ditunjuknya Santoso sebagai Kepala Kemenag Banyuwangi adalah wujud arogansi kepala Kemenag Jatim. Sebab, pelantikan Santoso sama halnya dengan tidak mendengarkan aspirasi mayoritas para kiai di Banyuwangi. “Kami dari Banyuwangi sudah mengusulkan supaya Qosim (Kepala Madrasah Kami dari Aliyah Negeri, Genteng-Red) Banyuwangi sudah yang ditunjuk menjadi kepala Kemenag Banyuwangi, mengusulkan tapi justru orang lain yang supaya Qosim yang dilantik,” tegas Suyuti Toha kepada Jawa Pos Radar ditunjuk menjadi Banyuwangi kemarin. kepala Kemenag Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan PemBanyuwangi” bangunan Banyuwangi itu menuturkan, diusulkannya KH. Suyuti Toha Qosim sebagai kepala KeMustasyar PCNU Banyuwangi menag Banyuwangi bukan tanpa alasan. Sebab, pihak Kemenag Jakarta dan Kemenag Jawa Timur meminta para kiai menyampaikan usul mengenai sosok pengganti Hosnan. Untuk menindaklanjuti permintaan tersebut, Suyuti Toha dan sejumlah kiai melakukan penjaringan dan terpilihlah Qosim sebagai orang yang cocok. Dari sisi kepangkatan, Qosim yang juga mantan Kasi Mapenda Kemenag Banyuwangi itu dianggap memenuhi syarat dan mampu menduduki posisi sebagai kepala Kemenag Banyuwangi. “Qosim juga orang asli Banyuwangi yang paham Banyuwangi,” tandasnya. Anehnya, lanjut salah satu kiai sepuh Banyuwangi tersebut, setelah usul dan komunikasi dilakukan secara intens, baik dengan kepala Kemenag Jatim dan Kamenag Jakarta, ternyata yang dilantik justru orang lain. “Yang dilantik malah orang lain. Namanya Santoso dan saya nggak kenal siapa Santoso,” ujar Suyuti. Atas kejadian tersebut, kiai karismatis asal Kecamatan Tegaldlimo itu mengaku tidak akan tinggal diam. Dia akan memperjuangkan aspirasi para kiai ke Kemenag Jatim dan pusat. (azi/c1/aif )

Ogoh-ogoh Diarak Keliling Kampung

SIMBOL ANGKARA MURKA: Umat Hindu mengarak ogoh-ogoh saat melintas di perempatan Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, kemarin.

MUNCAR - Puluhan ogoh-ogoh diarak menggunakan mobil di ruas jalan Kecamatan Muncar dan Srono kemarin pagi. Pawai tersebut diikuti ratusan umat Hindu. Acara itu dalam rangka memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1935. Peserta pawai berangkat dari lapangan Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, pukul 08.40. Selanjutnya, iring-iringan pawai itu melintasi Desa Tembokrejo, Blambangan, Wonosobo, Rejoagung, dan finis di lapangan Desa Sumbersewu n Baca Ogoh-ogoh...Hal 27

ALI NURFATONI/RaBa

Cangkruk, Mabuk, Diciduk Polisi ROGOJAMPI - Aparat Polsek Rogojampi terpaksa mengamankan delapan pemuda yang sedang menggelar pesta minuman keras (miras) di Jalan Raya Songgon, masuk Dusun Cangkring, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, kemarin malam. Selain mengamankan delapan pemuda pengangguran, polisi juga menyita barang bukti beberapa botol berisi miras yang dicampur minuman suplemen. Kapolsek Rogojampi Kompol Bagio SP mengatakan, penangkapan delapan pemuda pengangguran tersebut bermula dari laporan warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Kepada polisi, warga mengaku resah. Sebab, sejak sore

delapan pemuda tersebut cangkruk di tepi jalan sambil menggelar pesta miras. “Atas laporan itu, petugas meluncur ke TKP dan mengamankan para pemuda tersebut,” kata Bagio kemarin. Delapan pemuda yang diamankan di Mapolsek Rogojampi tersebut, keesokan paginya langsung dikirim ke Pengadilan Negeri Banyuwangi untuk menjalani sidang tindak pidana ringan (tipiring). Bagio menuturkan, perang terhadap miras tersebut akan terus dilakukan di wilayah tugasnya. “Sebab, fakta di lapangan, banyak sekali perbuatan kriminal berawal dari miras. Makanya kita perang terhadap miras,” tandasnya. (azi/c1/aif)

RESAHKAN MASYARAKAT: Delapan pemuda pengangguran diamankan di Mapolsek Rogojampi kemarin malam.

ABDUL AZIZ/RaBa

Prestasi Gemilang Jose Endragon Chiuputra, Siswa SMPK Santo Yusuf Banyuwangi

Selalu Raih Juara, Ingin Jadi Guru Bahasa Inggris Internasional BANYUWANGI – Di usianya yang tergolong masih kecil, bakat yang ditunjukkan Jose Endragon Chiuputra, 13, sungguh menakjubkan. Siswa kelas VII SMPK Santo Yusuf ini berhasil menyabet juara I English Olympic of SMKN 1 Banyuwangi pada 10 Maret 2013 lalu. Selain berhasil menyisihkan teman-temannya satu sekolah, bocah yang hobi membaca komik ini juga berhasil menyisihkan peserta lain. Berbekal kepercayaan diri dan pengalamannya, akhirnya Jose berhasil tampil yang terbaik. Sesungguhnya kompetisi semacam ini tidak terlalu sulit bagi Jose. Saat koran ini datang di rumahnya yang asri di Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, rentetan piala berjajar rapi di samping buffet. Ruang tamu yang luas dan menjadi satu dengan ruang keluarga menunjukkan jika seisi rumah ini begitu ramah dengan tamu yang hadir. Bagi siapapun yang bertandang di rumahnya akan merasa takjub melihat begitu banyaknya piala yang disabet Jose. Apalagi disitu ada tropi setinggi pundak orang dewasa. “Semuanya ini adalah hasil kompetisi bahasa Inggris yang dilakoni Jose,” kata ibu kandung Jose, Dewi Made Wati, kemarin. Setidaknya, koran ini mencatat beberapa prestasi yang diraih dalam kompetisi bahasa level internasional itu. Misalnya, juara harapan satu English Olympiade in National Jogjakarta 2012, The First Ranking SD kategori a class 6 and tahun 2012. Selain itu, Jose juga pernah tampil memukau dengan menyabet tropi juara satu olimpiade Bahasa Inggris yang digelar BEM FKIP Untag tahun 2012. Pernah juga meraih juara harapan satu

POSE BERSAMA: Jose foto bersama dengan Kepala Sekolah SMPK Santo Yusuf Romo T Catur Wibawa, Pr, kemarin.

story telling contest 2012. Di Bustanul Makmur, Jose juga menjadi juara satu English Olympiad 2012, serta juara tiga dalam kompetisi dare to try and compete 2013; the king or the queen election di Diknas tahun 2012. Jose mengaku kesukaannya terhadap bahasa asing ini dimulai sejak kelas V SD. Untuk menguasai Bahasa Inggris ini, dia sudah berganti empat lembaga pendidikan Bahasa Inggris. Dia mengakui tertarik menggeluti Bahasa Inggris karena ingin menjadi guru

ernasional. Yang bahasa Inggris tingkat internasional. gajar di Australia. dipilih adalah ingin mengajar gris karena ingin “Saya tertarik bahasa Inggris rnasional di Ausmenjadi guru tingkat internasional tralia. Mengapa Australia?? Karena bahasa Inggrisnya unik,” kata anakk pasangan Alex dewati itu. Chiuputra dan Dewi Madewati silan Jose dalam Sementara itu, keberhasilan mpic off SMKN N menjuarai English Olympic asi oleh Kepalaa 1 Banyuwangi diapresiasi uf, Romo T Catu urr u Sekolah SMPK Santo Yusuf, Catur ditunjukka kkaan Wibawa, Pr. Keberhasilan yang ditunjukkan akan bakat yya ang ng oleh siswanya ini merupakan yang aik oleh sekolah. seko ollaah h.. harus dikelola dengan baik h satu keberhas sii“Setidaknya ini adalah salah keberhasilan bakat Jose yang haruss dipertahankan. Dan saya mengapresiasi atas prestasinya. da para guru atas Sekali terima kasih kepada keberhasilan prestasi ini.i. Ini salah satu ri yang dilakukan bukti jika pengajaran materi epada para siswa oleh guru pembimbing kepada atur. berhasil,” terang Romo Catur. paikan oleh guru Hal senada juga disampaikan gris SMPK Santo pembimbing Bahasa Inggris ariyanto. Dalam Yusuf, Slamet Rahmat Hariyanto. KN 1 Banyuwangi lomba yang digelar di SMKN ang harus dilalui itu ada empat kategori yang semua peserta, yaitu multiple choice, ral presentation. listening, easy writing, oral umayan, namun “Tingkat kesulitannya lumayan, si dengan melatih kami sudah mengantisipasi ingkatkan porsi para siswa dengan meningkatkan mi ajarkan sudah belajar. Materi yang kami setingkat materi kuliah. Seperti TOEFL, elum melalui tes TOEIC, IELTS. Meski belum ihatnya jika nilai TOEFL, namun saya melihatnya 50,” ungkap pria TOEFL Jose di antara 450,” yang oleh siswanya akrab dipanggil Brother Mothy itu. (adv) BAHAGIA BERSAMA: Jose bersama teman-temannya ditemani guru pembimbing Bahasa Inggrisnya, Brother Mothy sesaat setelah lomba.

SELAMAT YA: Jose menerima hadiah dari panitia English Olympic of SMKN 1 Banyuwangi pada 10 Maret 2013 lalu.

FOTO-TOHA/RaBa

SEABREK TROPI: Jose Endragon Chiuputra bersama tropi yang diraihnya dalam berbagai kompetisi Bahasa Inggris di berbagai wilayah.


26

Selasa 12 Maret 2013

Sabet 16 Medali, Sodok Lima Besar Kejuaraan Renang di Gresik BANYUWANGI - Perenang Banyuwangi tampil moncer dalam kejuaraan renang antar klub yang digelar di Gresik 9-10 Maret lalu. Menurunkan perenang muda, Pengkab PRSI Banyuwangi yang diwakili SBSC berhasil menyodok ke posisi lima klasemen perolehan medali. Di ajang tersebut, kontingen Banyuwangi mendulang tujuh medali emas, enam perak, dan tiga perunggu. Namun, dari beberapa perenang yang dikirim, hanya tiga perenang yang menjadi pengepul medali terbanyak.

Di bagian putra, Jeremy menjadi lumbung medali bagi kontingen Banyuwangi. Dia mampu menyabet medali emas di nomor 50 dan 100 meter gaya punggung, dan 100 meter gaya bebas. Medali perak dia sumbang dari nomor 50 dan 100 meter gaya kupu-kupu dan gaya ganti perorangan 200 meter. Di bagian putri, Mariesca Regina mengikuti jejak Jeremy. Dia menyumbangkan medali emas dari 50 meter gaya dada. Catatan tersebut dilengkapi penampilan Arin Nahda Safira. Perenang muda Banyuwangi itu mendulang medali emas dari nomor 200 meter gaya bebas, 50 meter gaya dada, dan 50

meter gaya kupu-kupu. Di nomor estafet, Arin juga menyumbangkan medali perak dari nomor 50 meter gaya punggung. Hasil itu setidaknya membuat Pengkab PRSI bisa sedikit bernapas lega. Selain berhasil mendulang medali, para perenang Banyuwangi juga memastikan diri menjadi perenang terbaik. Ketua PRSI Banyuwangi, Joko Triyadni mengatakan, keluarnya Arin Nahda Syafira memang di luar prediksi. Sebab, beberapa kontingen dari klub yang turut serta juga banyak yang baik. “Kita syukuri Arin mendapat gelar sebagai perenang terbaik,” ujarnya. (nic/c1/als)

Usul 1 Juni Harlah Pancasila Target Lolos, Silat Langsung TC BANYUWANGI - Babak kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IV Madiun untuk cabang pencak silat masih akan digelar Mei mendatang. Namun, hal itu tidak mengurangi semangat cabang tersebut untuk mulai menata diri. Salah satunya dengan mempersiapkan pemusatan latihan dalam waktu dekat. Pelatih silat tim porprov Banyuwangi, Bambang Wahyuono mengatakan, telah terjaring 16 pesilat. Mereka inilah yang akan menjadi

bagian tim pencak silat Banyuwangi di kualifikasi porprov. “Mereka terbagi di kelas tanding, tunggal, ganda, dan beregu,” ujarnya. Bambang mengaku, masih banyak waktu dalam mempersiapkan diri jelang turun di ajang kualifikasi dua tahunan tersebut. Namun, hal itu tidak membuatnya bersama tim pelatih berleha-leha. Demi memaksimalkan persiapan, Pengkab IPSI berencana menggelar pemusatan latihan dalam waktu dekat.

Dengan konsep pemusatan latihan berjenjang, Bambang menjadwalkan training bagi 16 pendekar itu dimulai pekan depan. Kawasan GOR Tawang Alun masih menjadi tempat favorit bagi skuad porprov Banyuwangi untuk menempa diri. “Target kami jelas, yakni ingin lolos ke babak utama dan mempertahankan tradisi mendulang medali. Latihan lebih awal diharapkan bisa mempersiapkan atlet lebih baik,” bebernya. (nic/c1/als)

HELMI FOR RaBa

MAKSIMAL: Atlet silat saat mengikuti seleksi skuad pra-Porprov di GOR Tawangalun pekan lalu.

Melihat Aktivitas Produsen Telur Asin di Wonosobo, Srono

Permintaan Tinggi, Dikirim ke Surabaya dan Bali SRONO – Produsen telur asin di Banyuwangi tampaknya terus berkembang. Alasannya, harga pasar telur asin tersebut tergolong paling stabil. Seperti yang dilakukan produsen telur asin di Dusun Komis Wetan, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono kemarin. Harga telur asin siap saji rata-rata dijual Rp 1.500 per butir. Yang lebih menjanjikan, telur asin yang sudah masak itu didistribusikan di pasar lokal Banyuwangi. ‘’Tapi, lebih banyak kirim ke luar daerah,’’ ungkap Sugito, produsen telur asin ditemui di rumahnya kemarin. Sejauh ini, telur tersebut dikirim ke Surabaya dan Bali. Untuk saat ini, menjelang hari raya Nyepi permintaan cukup tinggi. ‘’Tapi, harga masih standar,’’ katanya. Proses pembuatan telur asin membutuhkan waktu sepekan. Artinya, telur itik itu direndam dengan air garam dan dilumuri batu bata. ‘’Kalau sudah seminggu, baru bisa jadi telur asin,’’ terangnya.

ALI NURFATONI/RaBa

MENUMPUK: Ratusan telur asin di rumah Sugito Dusun Komis Wetan, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono kemarin.

Meski begitu, lanjutnya, selama sehari dirinya mampu membuat telur asin hingga ratusan butir. Sampai saat ini, telur tersebut sudah ada yang mengambil. ‘’Jadi tidak susah kalau mau memasarkan. Sehari bisa mencapai 400 butir

telur asin.’’ terangnya. Meski begitu, jelas dia, jumlah tersebut tergantung permintaan. Jika pelanggan menghendaki jumlah besar, maka dirinya tinggal menyiapkan sesuai kebutuhan. ‘’Tapi, kita hitung tetap rata-rata,’’ tandasnya. (ton/aif)

Untag Gelar Diskusi Panel Supersemar BANYUWANGI-Tanggal 1 Juni diusulkan sebagai tanggal resmi hari lahirnya Pancasila. Usulan tersebut disampaikan dalam acara Diskusi Panel Supersemar Kajian Yuridis dan Politis di kampus lantai II Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, kemarin (11/3). Diskusi yang digelar oleh Untag itu menghadirkan narasumber Dr. Agus Suseno, dosen Universitas Negeri Jember dan Dr. Didik Suhariyanto, SH, MH, wakil Dekan Fakultas Hukum Untag. Selain itu, para tokoh marhaen juga menjadi narasumber, yakni Toeloes Soedjianto dan Swandoko Swan-

UNTAG For RaBa

DISKUSI: Dari kiri: Rektor Untag Tutut Harijadi,Toeloes, Dr. Didik, ketua Perpenas Waridjan, Swandoko, dan Dr. Agus Suseno.

dono. Diskusi yang dipandu Miskawi, dosen sejarah FKIP Untag itu berlangsung gayeng. Sebelumnya, Rektor Drs. Tutut Harijadi, MSi dan Ketua Perpenas Drs. Waridjan sempat memaparkan pandangannya tentang sejarah Supersemar dalam kata sambutannya. “Supersemar sebagai surat perintah atasan kepada bawahan, yakni Soeharto, bukan mengambil alih kekuasan,”

kata Swandoko. Swandoko menambahkan, MPRS membuat Tap MPR Tahun 1966, karena orang-orang MPR yang sepaham Soekarno dihilangkan. Akibatnya, Tap MPR itu berpihak pada kepentingan Soeharto. “Bung Karno dianggap melanggar haluan negara, tapi tidak terbukti secara yuridis,” ungkapnya seraya menegaskan bahwa Nekolim sangat lihai.(irw/*)


BERITA UTAMA

Selasa 12 Maret 2013

27

HALAMAN SAMBUNGAN

Semua Kapal Tidak Beroperasi n WASPADAI... Sambungan dari Hal 21

Ditanya terkait jumlah penum pang kapal dari Bali ke Jawa pada H-1, Saharuddin me ngaku belum tahu pasti. Jika dilihat daftar penumpang kapal hingga siang kemarin, diperkirakan kendaraan roda dua (R2) yang menuju Jawa hanya sekitar 1.500 unit. “Roda empat (R4) antara 750 unit hingga 1.000 unit,” tuturnya. Penumpang kapal dengan tujuan Gilimanuk, Bali, terlihat

sangat sepi kemarin. Kondisi i n i ha m p i r s a ma d e n ga n hari sebelumnya. Kapal yang akan me nyeberang ke Bali rata-rata diisi penumpang b e rk e n d a raa n R 4 ku ra n g dari lima unit. Kendaraan R2 tampak hanya be lasan unit. “Yang akan ke Bali memang sepi,” cetusnya. Menurut Saharuddin, selama Nyepi, penyeberangan di Pelabuhan Ketapang akan ditutup total. Penutupan akan dimulai pukul 23.00 WIB tadi malam (11/3). Di Pelabuhan Gi-

limanuk, penutupan pelabuhan dimulai hari ini (12/3) pukul 05.05 WITA. Dia menambahkan, Pe labuhan Ketapang akan dibuka lagi pukul 05.00 besok (13/3). Di Pelabuhan Gilimanuk, jadwal pembukaan akan menyesuaikan kedatangan kapal dari Ketapang. “Pelabuhan Gilimanuk melihat kondisi. Yang pasti, hari Rabu mendatang sudah dibuka,” jelasnya. Selama pelabuhan penyeberangan ditutup, sebut Sa haruddin, semua kapal tidak boleh

beroperasi. Kapal yang setiap hari melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk akan sandar di pelabuhan. “Ada yang bersandar di Ketapang, juga ada yang sandar di Gilimanuk,” sebutnya. Saharuddin menyebut, saat ini jumlah kapal yang beroperasi di Selat Bali 32 unit. Dari jumlah itu, 20 unit berupa kapal motor penumpang (KMP) dan 12 unit kapal jenis landing craft tank (LCT). “Selama Nyepi, 32 unit kapal itu akan bersandar di pelabuhan,” cetusnya. (abi/c1/bay)

JAGA: Polisi lalu lintas siaga di Pelabuhan Ketapang kemarin.

GALIH COKRO/RaBa

Kondisi Korban masih Kritis n DUA... Sambungan dari Hal 21

Selanjutnya, tetangga mencarikan air kelapa muda untuk me nawarkan racun. Sayang,

upaya itu tidak membuahkan hasil. “Kondisinya terus melemah, akhirnya dibawa ke RSUD Blambangan,” ujarnya. Menurut Kapolsek Adi, korban yang dirawat di UGD RSUD

Blam bangan itu kondisinya masih kritis. Dia harus rawat inap. “Diduga minum racun karena frustrasi. Sementara korban harus dirawat di rumah sakit,” ungkapnya. (abi/c1/bay)

Soal Sesuai Kisi-kisi n NASKAH... Sambungan dari Hal 21

”Pe serta try out bisa ambil nas kah dan lembar jawaban komputer (LJK) di UPTD masing-masing,” kata panitia try out, Iwan Setiono. Sementara itu, Kepala Dinas

Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono melalui Kabid TK/ SD, Hamami, menyambut baik pelaksanaan try out yang digelar Jawa Pos Radar Banyuwangi ini. Sebab, try out ter sebut bertujuan menguji kemampuan siswa kelas VI dan se kaligus sebagai

persiapan ujian akhir nasional (unas). Naskah soal digarap Koordiantor Pengawas Dinas Pendidikan Banyuwangi dan telah disesuaikan kisi-kisi. ”Sekolah bisa memanfaatkan try out ini sebagai sarana berlatih,” ujar Hamami. (*/c1/bay)

Diminta Koordinasi dengan Panwaslu n PULUHAN... Sambungan dari Hal 21

Sementara itu, pelantikan panwascam yang dipimpin ketua Panitia Pengawas Pe mi lihan Umum (Panwaslu) Banyuwangi, Rorry De srino Pur nama, itu dihadiri Bupati Abdullah Azwar Anas; Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ba nyuwangi Syamsul Arifin; Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Adil Achmadiono; dan para camat. Ketua Panwaslu Banyuwangi Rorry mengatakan, untuk menjalankan tugas dan fungsinya, ang gota panwascam harus me ngetahui visi dan misi lembaga pengawas pemilu, di antaranya me mastikan p e n y e l e n g g a ra a n p e m i l u berjalan secara taat asas dan taat aturan, memperkuat integritas pengawas pemilu, dan mengawal integritas pe-

negakan hukum pemilu. “Anggota panwascam juga harus meningkatkan kapasitas kelembagaan pengawas pemilu dan mendorong pengawasan berbasis masyarakat sipil,” ujarnya. Menurut Rorry, dilantiknya anggota Panwascam se-Banyuwangi itu diharapkan mampu mengawal proses demokratisasi dengan cara meningkatkan tugas dan fungsi pengawasan penyelenggaraan pemilu sampai putusan akhir hasil pemilu tersebut. “Sehingga, apa yang menjadi tujuan demokrasi dapat terwujud,” harapnya. Rorry menambahkan, anggota panwascam harus sesegera mungkin melakukan koordinasi dengan Panwaslu Banyuwangi terkait langkah teknis yang perlu dilakukan. Sementara itu, Bupati Anas berpesan kepada anggota panwascam yang baru dilantik

agar meningkatkan koordinasi dengan pemerintah, dalam hal ini para camat. “Jika koordinasi dilakukan dengan baik, insyaallah konflik saat pemilu akan berkurang,” cetusnya. Anas mengaku, pemkab siap men jadi supporting system dalam upaya pelaksanaan pemilu menjadi lebih baik. Dia mengingatkan, pada pemilu mendatang, jumlah pemilih rasional akan meningkat. Seluruh penyelenggara pemilu juga harus mewaspadai tren pemilih yang tidak meng guna kan hak pilihnya. “Dalam Pilgub Jawa Barat (Jabar) dan Sumatera Utara (Sumut), begitu besar jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya. Itu menjadi tantangan demokrasi di masa mendatang. Karena itu, pendidikan politik sejak dini mutlak diperlukan,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

terbebas dari penyakit dan marabahaya. ‘’Tradisi ini kita gelar rutin setiap tahun,” tuturnya. Semua umat Hindu akan melaksanakan empat catur brata penyepian dalam memperingati Hari Raya Nyepi, yaitu amati geni, amati karya, amati lelungan, dan amati lelalungan. “Berarti tidak menyalakan api, tidak beraktivitas, tidak bepergian, dan tidak senang-senang,” paparnya. Catur brata itu, jelas dia, akan dilaksanakan selama 24 jam,

di mulai Selasa (12/3) pukul 24.00 hingga Rabu (13/3) pukul 24.00. “Umat Hindu akan puasa sehari-semalam,” jelas warga Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, itu. Dia menambahkan, umat Hindu yang mengikuti acara tersebut tersebar di Kecamatan Muncar dan Srono. Para pecalang (keamanan adat) masingmasing pura juga ikut. “Nanti malam (kemarin, Red) atraksi ogoh-ogoh, kemudian dibakar,” tandasnya. (ton/c1/aif)

Dibantu TNI, Satpol PP, dan Dishub Semua Pura Dijaga Pecalang

n OBJEK...

Sambungan dari Hal 21

Selama Nyepi, lanjut Agus, petugas keamanan akan disebar di sejumlah tempat yang dianggap vital, seperti tempat ibadah, pu sat perbelanjaan, dan sekitar perumahan warga yang melaksanakan Nyepi. “Petugas

akan kita sebar,” imbuhnya. Menurut Kompol Agus, di Pelabuhan Ketapang akan disiagakan 90 personel. Para petugas diminta memperketat pe ngamanan kendaraanyangakanmenyeberang ke Bali. “Semua kendaraan barang dan penumpang akan diperiksa ketat,” katanya. Perintah memperketat penja-

gaan sehari menjelang Nyepi itu demi mengantisipasi masuknya teroris ke Pulau Dewata. Selain itu, juga untuk menjaga ketenangan masyarakat Bali yang melaksanakan Nyepi. Wakapolres Agus menyebut, pe ningkatan penjagaan keamanan dalam rangka Hari Raya Nyepi tersebut akan di-

laksanakan hingga Kamis mendatang (14/3). Penjagaan objek vital akan dilakukan selama 24 jam. “Pengamanan ini kita siagakan selama 24 jam,” katanya. Sementara itu, upacara gelar pasukan di Pelabuhan Ke tapang akan diikuti polisi, TNI AD, TNI AL, Satpol PP, dan Dishubkominfo. (abi/c1/bay)

Permintaan tak Imbang dengan Stok n STOK... Sambungan dari Hal 21

“Tetapi, saat ini harga bawang putih mencapai Rp 65 ribu,” tuturnya. Hari menjelaskan, peningkatan harga bawang putih yang gila-gilaan itu ditengarai terjadi akibat dua hal, yakni pembatasan kuota impor di tingkat pusat dan penurunan produktivitas tanaman bawang lantaran faktor cuaca. Menurut Hari, pembatasan kuota di tingkat pusat di lakukan karena kehati-hatian

pemerintah dalam melindungi produksi petani lokal. “Tetapi, ternyata produktivitas petani di daerah sentra penghasil bawang putih menurun akibat cuaca buruk,” paparnya. Kepada sejumlah wartawan, Hari menegaskan tidak ada pihak-pihak yang menimbun ba wang merah dan bawang putih di Banyuwangi. Dia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim terkait peningkatan harga bawang tersebut. “Stok bawang putih di Banyuwangi memang riskan.

Permintaan dan ketersediaan stok tidak seimbang,” kata dia. Seperti diberitakan kemarin, tren peningkatan harga bawang berlanjut. Perlahan tapi pasti harga komoditas pertanian tersebut merangkak naik. Bahkan, tren peningkatan harga bawang yang terjadi sejak awal tahun 2013 itu belum menunjukkan tan da-tanda akan berakhir hingga menjelang berakhirnya triwulan pertama. Minggu (10/3) para pedagang di Pasar Banyuwangi menjual bawang merah kepada konsumen seharga Rp 45 ribu per Ki-

logram (Kg). Harga setinggi itu melonjak signifikan dibanding dua hari sebelumnya yang hanya Rp 30 ribu per Kg. Peningkatan harga yang lebih ekstrem terjadi pada bawang putih. Betapa tidak, sejak kemarin pedagang melego bawang putih seharga Rp 60 ribu per Kg. Sebelumnya, konsumen bisa membeli sekilogram bawang putih dengan harga Rp 40 ribu. “Beberapa tahun terakhir harga bawang putih tidak semahal saat ini,” gumam Ayu, 39, pedagang bumbu di pasar tradisional tersebut. (sgt/c1/bay)

Ideologi Tanpa Aksi tak Masalah n AWAS... Sambungan dari Hal 28

Dia mengaku optimistis cara se macam itu cukup ampuh dalam melawan kebangkitan komunisme. Kata dia, memang harus ada toleransi dan rekonsiliasi, tapi juga harus ada kewaspadaan. “Kita harus menutup semua konflik-konflik yang telah lalu. Tapi, kan selalu ada saja, satu

dua orang yang ingin melakukan sebuah re-ideologi, dan ini harus diketahui oleh kiai. Kalau tidak diketahui nanti yang berbahaya adalah umat. Tetapi, secara umum konflikkonflik di masa lalu harus ditutup,” tegasnya. Sementara itu, Pengasuh P2S2 KHR. Achmad Azaim Ibrahimy me ng ungkapkan, pesantren yang dia pimpin merasa sangat terhormat bisa menjadi tuan

ru mah sarasehan nasional masalah komunisme. Apalagi, pesantren adalah benteng akidah umat Islam dalam melawan komunisme. “Sampai kapan pun komunisme adalah aki dah yang harus dilawan dan diperangi. Sebenarnya ini adalah perang tanding yang abadi antara pengikutnya,” ungkapnya kepada wartawan. Kata dia, sejak lama tokohtokoh pesantren sudah me-

me rangi ideologi komunis. “Ide ologi tanpa aksi politik se benarnya tidak masalah. Sebab, itu hanya menjadi sebuah sistem pemikiran. Namun, jika sudah menjadi aksi politik, itu yang harus di lawan karena berpotensi menimbulkan ketidakamanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pun bisa terjadi per pecahan,” ungkap suami Ning Sari itu. (pri/c1/als)

Ingin Kumpul Keluarga, Berharap Cepat Bebas n HABISKAN... Sambungan dari Hal 21

“Saat pertama masuk seperti preman, tubuhnya penuh tato,” sebut Kepala Seksi Pembinaan Lapas Banyuwangi, Sunaryo. Saat kali pertama masuk lapas, Sugianto ti dak mengerti huruf Hijaiyah. Setelah kenalan dengan Mahmud, napi lain, bujangan itu berubah total seperti saat ini. “Diajari ngaji oleh Pak Mahmud, termasuk belajar kaligrafi yang menjadi keahlian Pak Mahmud,” jelasnya. Berkat ketelatenan dan keseriusannya, dalam waktu yang tidak terlalu lama Sugianto sudah mengenali huruf-huruf Arab. Bahkan, mampu membaca Alquran dengan lancar dan menulis kaligrafi yang cukup indah. Saat kepala Lapas Banyuwangi yang saat itu masih dijabat Krismono menawarinya menulis Alquran raksasa, Sugianto langsung

menyanggupi. “Tapi tetap dibimbing Pak Mahmud,” kata Sunaryo. Sugianto memulai menulis ayat-ayat Allah hingga terkumpul menjadi Alquran sejak 7 Maret 2012. Penulisan ini baru rampung sembilan bulan kemudian, atau tepatnya pada 23 November 2012. “Akhir November 2012 sebenarnya sudah selesai, tapi masih perlu perbaikan,” terangnya. Sebelum di-launching, Alquran karya Sugianto itu diperiksa KH. Mubarok, seorang hafidz (hafal Alquran) asal Kecamatan Bangorejo. Selain itu, ayat-ayat dalam Alquran itu juga diteliti oleh H. Yusuf Nur Iskandar dari Pondok Pesantren Manbaul Ulum, Mbrasan, Kecamatan Muncar. Menulis Alquran dengan ukuran 110 centimeter kali 80 centimeter dan tebal 13 centimeter itu menghabiskan spidol hitam 149 buah, dan spidol warna emas 130 buah. “Jumlah kertasnya lupa, karena belinya

tidak langsung,” terangnya. Dengan suara lirih, Sugianto mengaku lega bisa menulis Alquran berukuran raksasa tersebut. Padahal, mulanya tidak mengerti dengan huruf-huruf Hijaiyah. “Saya merasa ada hikmahnya masuk ke tempat ini (lapas). Kalau tidak, mungkin masih tidak bias baca Alquran,” katanya seraya menarik napas panjang. Sugianto mampu menunjukkan kemampuannyadalamsenikaligrafi.Alquranyangditulis seorang napi yang tidak mengerti huruf Hijaiyah saat masuk ke penjara, ternyata itu yang pertama di Indonesia. “Saya berharap bisa cepat keluar,” sebut Sugianto saat ditanya harapannya. Dengan vonis enam tahun penjara, Sugianto yang telah melakoni 20 bulan penjara itu memang masih akan lama mejadi tahanan. Tetapi, dirinya selalu berdoa agar bisa segera berkumpul keluarganya. “Saya ingin segera menikah,” ungkapnya seraya senyum. (c1/bay)

n OGOH-OGOH... Sambungan dari Hal 23

Ketua panitia, Bisowarno mengungkapkan, ogoh-ogoh me lambangkan sifat ke angkaramurkaan. Misalnya, sifat ingin menguasai, iri, dan dengki. ‘’Makanya penggambaran itu nanti malam dimusnahkan,” jelasnya. Menurut dia, pawai ogohogoh tersebut bertujuan memo hon kepada Tuhan agar lingkungan kita aman dan tenteram. Selain itu, juga agar

Dicegat di Pertigaan Karang Tekok n AMANKAN... Sambungan dari Hal 28

Selesai bertransaksi, SS menaikkan kayu tersebut ke pikap Gran Max yang dia disewa. Kemudian, dia membawa pulang kayu tersebut. Namun, dalam perjalanan, SS dicegat anggota Polisi Hutan di perti-

gaan Karang Tekok, Desa Sumberwaru. Untuk membuktikan bahwa kayu itu ilegal atau bukan, pihak PHPA membawa SS dan mobil sewaannya ke kantornya di Karang Tekok, Desa Sumberwaru, Banyuputih. Kasubag Humas Polres Situ bondo, AKP Wahyudi me-

ngatakan, terkait dugaan kayu ilegal itu, petugas masih melakukan penyelidikan. “Jika nanti terbukti melakukan pe langgaran hukum, maka pelaku akan diproses lebih lanjut. Sebaliknya, jika kayu itu tidak ile gal, maka akan langsung dilepaskan,” kata AKP Wahyudi. (rri/c1/als)

Jenazah Korban sudah Dipulangkan ke Karawang n SEMPAT... Sambungan dari Hal 28

Tidak lama kemudian, tepatnya 15 menit setelah turun dari Gunung Argopuro, korban mengembuskan napas terakhir. “Kami tidak menyangka itu akan terjadi. Sebab, saat akan naik, dia terlihat ceria,” kata Rahmayanti, mahasiswa lain. Ketua BPBD Situbondo Zainul Arifin mengatakan, para

mahasiswa Universitas Singaprabangsa itu sebenarnya mendaki Gunung Argopuro untuk melakukan pelatihan lanjutan dasar Mapalaska. Namun, sebelum sampai di Ciksur, ternyata di antara mereka sudah ada yang kedinginan. “Dari 24 mahasiswa, satu meninggal. Semua mahasiswa itu kita evakuasi ke Kecamatan Sumbermalang,” kata Zainul. Sementara itu, setelah pi-

hak keluarga dan pihak kampus dihubungi, mereka menyarankan agar jasad korban pulangkan ke Karawang. “Malam ini juga, jenazah korban akan kita kirim menggunakan ambulans ke Karawang,” imbuh Zainul. Pihak BPBD mengimbau para pendaki dan masyarakat, khususnya pencinta alam, tidak mendaki Gunung Argopuro. Sebab, saat ini masih dalam cuaca ekstrem. (rri/c1/als)

Lembur 16 Jam Menyeleksi PPK BANYUWANGI - Uji ke layakan dan kepatutan (fit and proper test) calon anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) tampaknya benar-benar menguras energi lima anggota Ko misi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi. Bayangkan, pada proses seleksi tahap akhir tersebut, para komisioner KPU Banyuwangi harus bekerja selama kurang-lebih 16 jam dalam sehari. Maklum, para komisioner KPU tersebut “hanya” memi liki waktu tiga hari untuk menyeleksi 240 calon anggota PPK asal 24 kecamatan di Bumi Blambangan, yakni sejak Sabtu (9/3) hingga kemarin (11/3). “Jadi, dalam sehari kita harus me laksanakan uji kelayakan dan kepatutan terhadap 80 calon anggota PPK,” ujar Ketua KPU Banyuwangi Syamsul Arifin melalui Ketua Kelompok

SIGIT HARIYADI/RaBa

SELEKSI: Seorang calon anggota PPK menjalani fit and proper test di kantor KPU Banyuwangi kemarin.

Kerja (Pokja) Seleksi PPK dan Pa nitia Pemilihan Setampat (PPS) KPU Banyuwangi Hariyanto kemarin (11/3). Nah, para calon anggota PPK yang menjalani fit and proper test itu rata-rata membutuhkan waktu sepuluh menit per orang. Masing-masing peserta seleksi harus berhadapan dengan lima komisioner KPU Banyuwangi. “Saking banyaknya peserta,

pada Sabtu (9/3) dan Minggu (10/3) kami melakukan seleksi mulai pukul 08.00 sampai sekitar pukul 24.00,” paparnya. Hariyanto menambahkan, 240 peserta fit and proper test itu akan dipilih lima terbaik di masing-masing kecamatan untuk ditetapkan menjadi anggota PPK. Pengumuman hasil fit and proper test akan dilakukan Kamis mendatang (14/3). (sgt/c1/bay)


28

Selasa 12 Maret 2013

Sopir Tewas Dalam Mobil

PENDAKI TEWAS

NUR HARIRI/RaBa

KEDINGINAN: Beberapa teman korban yang masih kedinginan saat berada di Posko Baderan Sabtu malam (9/3) lalu.

Sempat Dilarang Nenek Tua SITUBONDO - Kematian Fery Susanto, Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Singaprabangsa, Karawang, saat mendaki Gunung Argopuro, Sumbermalang, menyisakan kisah mendalam bagi rekan-rekannya sesama pendaki. Sebab, sebelum rombongan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Singaprabangsa, Karawang, dan mahasiswa Panca Marga, Probolinggo, itu mendaki puncak Gunung Argopuro, mereka didatangi dan dilarang seorang nenek tunawicara di Posko Balai Konservasi sumber Daya Alam (BKDSA) Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang. Salah seorang mahasiswa bernama Riski mengatakan, rombongannya tiba di Posko KSDA Desa Baderan pada Jumat (8/3). Pada malam itu, rombongan mahasiswa itu didatangi seorang wanita tua tunawicara. “Nenek itu menggunakan bahasa isyarat. Intinya, dia melarang kami dan menarik baju teman saya agar mengurungkan pendakian. Bahkan, sampai tiga kali melarangnya,” ujar Riski, pencinta alam senior dari Unsika. Namun, niat baik sang nenek bisu tersebut kurang dipahami para mahasiswa yang berjumlah 24 orang itu. Sehingga, mereka tetap mendaki Gunung Argopuro di Kecamatan Sumbermalang itu. Meski upayanya mencegah tidak digubris, menurut Riski, sang nenek itu tetap memberi isyarat sambil menghela napas panjang. “Saya berkali-kali meminta agar setiap pendakian jangan melakukan hal yang anehaneh. Saya baru sadar, isyarat nenek menarik napas panjang itu sebagai isyarat ada teman kami yang akan meninggal,” paparnya. Di perjalanan, kata Riski, keadaan alam di gunung tersebut sudah terlihat menyeramkan. Beberapa temannya banyak mendengar suara-suara tidak lazim. Bahkan, di antara mereka ada yang melihat bayangan hitam melintas di jalan setapak di depan mereka. “Sewaktu saya membasuh muka, saya melihat bayangan hitam melintas di tengah jalan,” kata mahasiswa lain saat menunggu di warung depan wisma Camat Sumbermalang. Setelah perjalanan empat kilometer, seorang mahasiswa bernama Fery Susanto tiba-tiba mengalami hipotermia. Dia menggigil dan mengigau seperti orang kesurupan. Beberapa kali dia memanggil nama ibunya n Baca Sempat...Hal 27

PENGANIAYAAN

Tendang Pengendara Motor, Debt Collector Dipolisikan BANYUPUTIH - Sial menimpa Mulyono, 30. Warga Dusun Pandean, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, itu terjatuh dari motornya gara-gara ulah debt collector di jalan Desa Wonorejo. Mulyono jatuh s epulang memb eli dua tabung gas elpiji seberat 3 kilogram di sebuah toko di dusunnya. Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba dirinya dihentikan empat debt collector. Lantaran tidak kenal dengan keempat orang tersebut, korban tidak mau berhenti NUR HARIRI/RaBa meski keempat orang Mulyono tersebut memaksa. Lantaran korban tidak mau berhenti, salah seorang kawanan debt collector itu menendang Mulyono hingga jatuh. Akibatnya, dahi korban mengalami luka. Melihat korban terkapar bahkan sempat pingsan, keempat debt collector itu hendak kabur. Beruntung, saat itu korban sadar dan langsung meminta agar mereka mengantarkannya ke rumah sakit. “Jangan lari, antarkan saya dulu ke puskesmas,” kata korban kepada pelaku. Mendengar per mintaan tersebut, keempat lelaki itu tidak menghiraukan dan tetap melarikan diri. Pasalnya, saat kejadian, ada warga yang mengetahui perbuatan kawanan debt collector tersebut. Sementara itu, warga sekitar yang melihat kejadian tersebut hanya bisa menolong korban dengan mengantarnya ke Puskesmas Banyuputih. Setelah lukanya dijahit dan dibalut perban, korban melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Banyuputih. Kapolsek Banyuputih, AKP Suyitno, membenarkan adanya laporan tersebut. “Yang melapor adalah korban langsung. Saat ini kasus tersebut dalam penyelidikan petugas,” tegas AKP Suyitno kepada wartawan. (rri/c1/als)

EDY SUPRIYONO/RaBa

PENUH SAMPAH: Kondisi sungai di utara Jembatan Macan, Dusun Curahjeru Barat, Desa Curahjeru, Kecamatan Panji, sore kemarin.

Sampah Bikin Kali Kotor SITUBONDO - Satgas yang bertugas menjaga kebersihan sungai dalam program Kali Bersih tampaknya perlu dievaluasi. Pasalnya, sungai di tengah kota masih sering kotor. Seperti pemandangan sore kemarin. Sungai di utara Jembatan Macan, Dusun Curahjeru Barat, Desa Curahjeru, Kecamatan Panji, itu dipenuhi sampah plastik. Tampaknya ada sejumlah warga yang sengaja membuang sampah-sampah tersebut di sana. Namun demikian, sejumlah

warga yang menggunakan sungai untuk kegiatan MCK (mandi, cuci, kakus) tenangtenang saja dengan keadaan tersebut. Kondisi sungai yang kotor itu tentu bertolak belakang dengan program Kali Bersih yang dicanangkan Bupati Dadang Wigiarto. Riyo Kampala, warga setempat, mempertanyakan keberadaan satgas Kali Bersih. Sebab, mereka setiap bulan mendapat honor meski tak seberapa. “Sampahnya sangat banyak. Kalau sedikit bisa

PANARUKAN - Puluhan warga Dusun Bukolan, Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, dikejutkan dengan meninggalnya sopir bernama Sasmito, asal Desa Tanah Merah, Kecamatan Saronggi, Sumenep, di dalam mobil APV bernopol M 674 FC Minggu (10/3). Korban tewas dalam perjalanan bersama rombongan dari Desa Tanah Merah melayat ke rumah saudaranya di Panarukan. Sesampai di Dusun Bukolan, korban memarkir mobilnya di halaman rumah H. Abu Bakar. Saat rombongan masuk ke rumah saudaranya itu, kor-

ban memilih berdiam diri di dalam mobil dan katanya akan menyusul. Dua jam kemudian, pihak keluarga memanggil korban untuk diajak makan. “Ternyata korban sudah meninggal,” kata AKP Supadi, Kapolsek Panarukan. Mengetahui korban meninggal secara mendadak, warga sekitar pun panik. Korban langsung diperiksa untuk mengetahui penyebab kematian korban. “Setelah diperiksa tim medis, tidak ada tandatanda kekerasan. Jadi, meninggalnya korban murni karena meninggal sendiri,” papar AKP Supadi. (rri/c1/als)

dimaklumi. Kalau banyak, seharusnya satgas bertindak,” ujarnya. Kepala Dinas Cipta Karya, Sumadin mengatakan, satgas Kali Bersih sudah bertugas sejak Oktober 2012. Mereka bertugas membersihkan sampah di titiktitik yang telah ditentukan. “Tiap bulan hanya mendapat uang lelah Rp 200 ribu. Satgas tersebut sebenarnya dibentuk untuk merangsang masyarakat agar peduli terhadap kebersihan sungai,” imbuh Sumadin. (pri/c1/als) NUR HARIRI/RaBA

DIAMANKAN: Pikap yang mengangkut kayu diamankan di Polsek Banyuputih Minggu malam.

Amankan Satu Pikap Kayu Jati EDY SUPRIYONO/RaBa

NARASUMBER: (Ki-ka) KH. Khafifuddin Muhajjir, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy, KH. Hasyim Muzadi; Kivlan Zein, dan Dr. Anton Tabah, dalam sarasehan kemarin.

Awas Kebangkitan Komunisme BANYUPUTIH - Kebangkitan komunisme di Indonesia harus terus diwaspadai. Sebab, sejumlah gejala yang masih samar dan yang nyata sudah terlihat. Itu diungkap dalam sarasehan nasional bertema Mewaspadai Kebangkitan Komunisme di Indonesia. Hadir sebagai pembicara Ketua PBNU, KH. Hasyim Muzadi; Staf Ahli Kapolri, Dr. Anton Tabah; Mantan Kepala Staf Kostrad, Letjen Purn Kivlan Zein dan KH. Khafifuddin Muhajjir, pengajar di Ma’had Aly, Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah (P2S2) Sukorejo. Dalam acara yang digelar di aula P2S2 Sukorejo tersebut, para narasumber mengupas tentang komunisme dari sudut pandang masing-masing. Acara yang dimulai sekitar pukul 09.00 itu baru selesai pukul

13.30. Pesertanya, selain masyarakat pesantren juga masyarakat umum. Usai acara, Hasyim Muzadi mengungkapkan kepada wartawan bahwa saat ini sedang terjadi disorientasi ideologi. Sehingga, gerakan mewaspadai kebangkitan komunisme di Indonesia harus terus dilakukan. Presiden ICIS

itu mengaku tidak bisa menggunakan media-media umum dalam melakukan itu. “Makanya harus dengan silaturahim seperti ini. Kalau tidak seperti ini lalu dengan media apa? Radio dan TV kan ndak mungkin. Gerakan semacam ini akan terus kita lakukan,” terang Hasyim n Baca Awas...Hal 27

BANYUPUTIH - Beberapa potong kayu jati milik Rahnawi, 50, warga Dusun Sidomulyo, Kecamatan Bayuputih, yang dibeli pria berinisial SS, 28, warga Banyuputih, diduga ilegal. Sehingga, petugas PHPA Banyuputih terpaksa mengamankan pengiriman kayu tersebut di Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih. Penangkapan itu terjadi sekitar pukul 16.00 saat kayu tersebut dikirim ke rumah SS. Lantaran tidak bisa menunjukkan surat izin resmi, akhirnya petugas mengamankan sopir pikap beserta barang bukti kayu jati. Pemilik kayu, Rahnawi mengatakan, kayu jati tersebut dia beli kepada salah satu

pedagang di Karang Tekok, Desa Sumberwaru. Dia yakin kayu tersebut legal. Sebab, saat membeli, dia mendapat kuitansi pembelian dari pemilik sebelumnya bernama Pak Aguk. “Saya juga mendapat kopian Surat Keterangan Sah Kayu Bulat (SKSKB) dengan nomor 04/15/1510/sbg/ SKSKB-KR,” kata Rahnawi. Kemudian, Rahnawi menjual kayu miliknya itu kepada SS, 28, seharga Rp 4.850.000. Karena sang pembeli tergolong saudaranya dan dirasa bahwa kayu tersebut aman karena dilengkapi dokumen, mereka pun sepakat melakukan jualbeli kayu n Baca Amankan...Hal 27


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.