Pendorong Perubahan dan Pembaruan
SENIN 12 MEI TAHUN 2014
KUCUR
Eceran Rp 5.750
NGOPAI
Nurhamim
Emmy Tri Astuti
Kuat Nyanyi Tiga Jam
Senang Buka-bukaan
HAMPIR setiap pagi, Kepala Unit PelaksaH na Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan K Kecamatan Banyuwangi, Nurhamim biasanya sudah berkeliling. Dia memang rutin keliling mengunjungi sekolah dasar (SD) di pusat Kota Kopi ini. Setelah menjalani rutinitas kerja yang cukup menguras tenaga dan pikiran, Nurhamim punya jurus jitu
untuk mengusir rasa penat pikir dan lelah fisik. Bersama sang istri di rumah, dia biasanya menyanyi. ‘’Kalau hari libur, terkadang bisa menyanyi bersama istri di rumah hingga tiga jam. Selain pikiran kembali fresh, sekaligus mengasah talenta,’’ ujar lelaki peraih gelar juara satu lomba nyanyi Hardiknas Kabupaten Banyuwangi 2014 itu.(*/bay)
KESEHARIANNYA adalah kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Pakis. Selain itu, kesibukan Emmy Tri Astuti adalah sebagai panitia di beberapa kegiatan di Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, mulai tingkat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) kecamatan hingga Disepndik tingkat kabupaten.
puan yang Dalam kepanitiaan, perempuan gemar mengkoleksi tas itu mengaku h kesuka buka-bukaan. Sebuah kan putusan dan sebuah tindakan adalam kegiatan, kata dia, harus dicatat dan bisa dipertanggungjawabkan kepada seluruh panitia n Baca Senang...Hal 39
GERDA/RaBa
GERDA/RaBa
Enam Saksi Diperiksa Penyidik
Satsuit Tubun Steril dari PKL BANYUWANGI - Upaya penertiban pedagang Pasar Banyuwangi mencapai klimaks. Sejak Minggu dini hari kemarin (11/5), tepatnya mulai pukul 00.00 hingga seterusnya, tidak boleh ada lagi pedagang yang mendirikan lapak dagangan di luar pasar. Setiap hari selama 24 jam penuh, ruas jalan Satsuit Tubun depan Pasar Banyuwangi dan jalan Diponegoro di sebelah timur pasar tersebut harus steril dari lapak pedagang. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan, petugas gabungan unsur TNI, Polri, Dinas Pendapatan (Dispenda), serta Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Banyuwangi diterjunkan untuk mengawal penertiban yang dilakukan personel Satuan Pamong Praja (Satpol PP) dini hari itu. Penertiban dilakukan agar pasar induk Kota Banyuwangi itu berfungsi secara optimal dan arus lalu-lintas di jalan Satsuit Tubun serta jalan Diponegoro tidak tersendat. Kabar yang cukup melegakan, bayang-bayang kericuhan mewarnai proses penertiban pedagang ternyata tidak terbukti. Sebaliknya, sejak sore hari, sejumlah pedagang yang mangkal di tepi jalan telah berinisiatif memindahkan lapak dagangan mereka ke dalam area para tradisional tersebut. Camat Banyuwangi, Abdul Aziz Hamidi mengatakan, penertiban tersebut merupakan program Pemkab Banyuwangi. Penataan dilakukan dengan tujuan pasar benar-benar berfungsi sebagai pasar, dan jalan berfungsi optimal sebagai jalan n Baca Satsuit...Hal 39
Pembunuh Fathanul Kabur ke Luar Kota
GALIH COKRO/RaBa
SIGIT HARIYADI/RaBa
BEBAS PKL: Kondisi jalan Satsuit Tubun Banyuwangi pukul 15.00 sore kemarin (11/5).
SWEEPING: Petugas mengangkut lapak pedagang yang berjualan di tepi Jalan Satsuit Tubun Banyuwangi pukul 00.00 dini hari kemarin (11/5).
CATATAN
Mimpi Punya Museum Penyu Pertama di Dunia SATU lagi tag line untuk Banyuwangi: Kota Penyu. Sebutan lama tapi baru. Lama karena memang sudah lawas kabupaten ujung paling timur Jawa Timur ini memiliki wisata penyu. Bahkan sudah kesohor. Tidak hanya seantero Nusantara. Tapi, sampai ke negara manca. Wisata penyu itu ada di Sukomade. Lokasinya jauh. Sekitar empat sampai lima jam perjalanan OLEH: dari ibu kota Banyuwangi. Kalau lancar. Itu pun Samsudin Adlawi * masih butuh perjuangan ekstra untuk sampai ke sana. Tidak semua jalannya mulus. Di beberapa lokasi, pengunjung harus menjalani ritual khusus. Terutama dari Teluk Ijo menuju Sukomade (19 km?) n Baca Mimpi...Hal 39
BANYUWANGI - Aparat kepolisian terus mendalami kasus pembunuhan yang menimpa Ahmad Fathanul, 34, warga Dusun Krajan Timur, Desa Segobang, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Hingga kemarin (11/5), polisi terus memburu pelaku pembunuhan sadis yang terjadi sekitar pukul 23.00 Jumat malam lalu (9/5) tersebut. Kapolsek Licin AKP Wan Soetanto mengatakan, pihaknya sudah memintai keterangan enam saksi dalam kasus tersebut kemarin. Selain beberapa teman korban yang saat kejadian berada di sekitar tempat kejadian perkara, yakni tepat di depan rumah Fathanul, keterangan juga digali dari ke-
luarga korban yang berstatus duda beranak satu tersebut. Menurut Kapolsek Wan Soetanto, pihaknya juga sudah mengantongi identitas pelaku. “Sampai saat ini (kemarin), kami terus melakukan pengejaran,” tegasnya dikonfirmasi via sambungan telepon. Namun sayang, Kapolsek Soetanto enggan membeber identitas pelaku pembunuhan sadis dengan “menghujani” tubuh korban dengan tusukan hingga usus korban terburai keluar tersebut. “Yang pasti kami terus melakukan pengejaran. Korban kami indikasi kabur ke luar kota,” ungkapnya. Seperti diberitakan kemarin, nasib tragis menimpa Ahmad Fathanul, 34, warga Dusun Krajan Timur, Desa Segobang, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Pria berstatus duda satu anak itu tewas akibat tusukan senjata tajam n Baca Enam Saksi...Hal 39
Jaring 12 Pengunjung Warung Remang KALIPURO - Operasi penertiban warung remang-remang di tepi jalan raya BanyuwangiSitubondo, tepatnya di kawasan Warung Panjang, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Minggu malam (10/5), diwarnai aksi kucing-kucingan. Betapa tidak, ketika petugas gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI, dan kepolisian tiba di deretan warung yang berdiri di atas lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut, nyaris semua warung tampak tutup.
Saat petugas yang dipimpin Camat Kalipuro, Nurhadi dan Kapolsek Kalipuro AKP Sudarsono datang sekitar pukul 21.30, suara sound system yang biasanya terdengar nyaring, tidak lagi terdengar. Beberapa pria yang kala itu berada di kawasan tersebut, tampak asyik bermain bola biliar. Mendapati hal itu, petugas lantas berinisiatif mengumpulkan pengelola warung yang telah berubah menjadi tempat karaoke tersebut n Baca Jaring...Hal 39
SIGIT HARIYADI/RaBa
WARNING: Camat Kalipuro bersama Satpol PP memperingatkan para pemilik Warung Panjang di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Sabtu malam lalu (10/5).
Mengunjungi Karoseri Mobil Kayu Made In Curahjati
Tulisan 400 PS Berarti Harganya Rp 400 Ribu Karoseri mobil sudah biasa. Tapi karoseri yang dikelola Hartaman, 60, warga Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi ini bukan karoseri biasa. Dia adalah tukang bikin mobil mini dari bahan potongan kayu yang tak terpakai. SHULHAN HADI, Purwoharjo LOKASI workshop mobil mini dari bahan kayu itu persis bersebelahan di sisi barat dengan rumah pemiliknya. Lokasi di selatan jalan tersebut lumayan strategis sebagai ruang pamer, karena berada di
http://www.radarbanyuwangi.co.id
HALAMAN 29
perempatan jalan. Setiap hari, di depan bengkel tersebut tampak berjajar beberapa truk mini dengan rapi. Mobil yang terlihat garang itu rata-rata berjenis Fuso keluaran Mitsubishi. Uniknya, mobil itu tidak menggunakan BBM untuk mesinnya. Karena mobil-mobil itu memang bukan mobil sungguhan, namun hanya mobil mainan mini. Meski begitu, bentuknya sangat detail sangat mirip dengan aslinya. Yang tidak kalah mengesankan, mobil tersebut terbuat dari limbah kayu yang tidak terpakai lagi. Hartaman, ayah dari lima anak perempuan sekaligus pemilik “karoseri” truk mini itu mengaku, usaha pembuatan truk berbahan limbah kayu sudah ditekuni sejak sepuluh tahun lalu. “Saya sudah bikin truk sejak sepuluh tahun
Persewangi mendadak diguncang masalah Masalahnya klasik, munculnya baru sekarang
900 crosser lintasi Tumpang Pitu Hati-hati berkendara, jangan sampai kecemplung sumur emas
SHULHAN HADI/RaBa
KREATIF: Hartaman bersama sepeda kayu dan truk kayu karyanya.
lalu,” ujar kakek dua cucu itu. Awalnya, dia membuat berbagai macam kerajinan kriya serta mebel.
Mulai dari kursi, alat musik seperti biola, gitar, ketipung, sampai rebana n Baca Tulisan...Hal 39
email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id
RADAR GENTENG
30
R A D A R
Jawa Pos
Senin 12 Mei 2014
B A N Y U W A N G I
ILLEGAL LOGGING
ABDUL AZIZ/RaBa
KAYU ILEGAL: Barang bukti kayu jati yang berhasil diamankan Polhut dan Polsek Siliragung.
Polhut Grebek Kayu Illegal SILIRAGUNG - Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani Banyuwangi Selatan bersama Polsek Silirangung mengamankan satu unit truk bermuatan kayu jati illegal, kemarin (11/5). Sopir dan pemilik kayu bodong di rumah salah seorang warga Dusun Karangharjo, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung itu berhasil melarikan diri. Penangkapan kayu hasil pembalakan liar itu dipimpin Komandan Regu (Danru) Polisi Hutan (Polmob) KPH Banyuwangi selatan, Yudho Pinanggih. Keterangan yang diiperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, terungkapnya kasus tersebut berawal dari pengintaian yang dilakukan petugas KPH dan polisi terhadap truk dengan nomor polisi DK 8214 BW yang sedang menurunkan muatan kayu jati di belakang rumah warga itu. Jumlah kayu yang berhasil diamankan ada 16 gelondong. Saat disergap petugas, delapan gelondong telah diturunkan dari atas truk. “Kayu yang telah diturunkan itu kembali kita naikkan ke atas truk untuk disita. Barang bukti kayu kita amankan di penampungan kayu Gaul, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. Sedangkan truknya dititipkan di Mapolsek Siliragung,” ungkap Yudho Pinanggih. Identitas pemilik kayu dan truk itu hingga kemarin, belum diketahui petugas. Sedangkan BD, dugaan sementara aparat sebagai pemesan saja. “Ada dugaan kayu gelondongan itu dibalak dari wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Karangharjo, Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Genteng,” terang Yudho.(azi/afi)
ABDUL AZIZ/RaBa
BERSARUNG: Ratusan crosser dilepas oleh Gus Basir di garis start di Lapangan Pesantren Darussalam Blokagung kemarin.
900 Crosser Lintasi Tumpang Pitu TEGALSARI – Sebanyak 900 crosser mengikuti mengikuti Darussalam Adventure Trail (DAT) 2014 yang diselenggarakan keluarga besar Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari kemarin. Ratusan crosser itu berasal dari Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso,
Probolinggo, Malang, Bali, dan Jawa Tengah. Kegiatan adventure tersebut dilepas oleh Gus Basir, perwakilan dari keluarga pesantren di lapangan selatan Pondok Pesantren Darussalam. Rute yang dilalui para peserta yaitu mengelilingi hutan dan pegunungan di wilayah Banyuwangi Selatan, yakni hutan
Baong, Kecamatan Siliragung, kawasan Perhutani Bangorejo, Silirbaru, dan Gunung Tumpang Pitu, Pesanggaran. Selain di rute hutan dan pegunungan, para peserta juga melintasi rute kawasan pesiri, Pantai Pancer dan Pulau Merah, kemudian kembali lagi ke garis finish yaitu di lapangan selatan Pondok
Pesantren Darussalam, Blokagung. Zidni, panitia penyelenggara mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka haul pendiri dan pengasuh pesantren Darussalam, Blokagung. “Sekaligus untuk mengenalkan pondok pesantren kepada para crosser dan pencinta cross,” tuturnya. (azi/afi)
Warga Desak Tuntaskan Aspal Jalan Tembus
LATSITARDA
TEGALSARI – Jalan tembus dari Desa/Kecamatan Tegalsari menuju Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo yang dirintis pada era Bupati Ratna Ani Lestari kini memasuki babak baru. Jalan tembus yang direncamakan menjadi jalur alternatif masyarakat Banyuwangi selatan menuju Kota Genteng itu sudah rampung diaspal sepanjang lima kilometer. Sedangkan jalan yang belum diaspal hingga saat ini tersisa dua kilometer lebih.
SHULHAN HADI/RaBa
RAPAT: Para peserta Latsitarda melakukan musyawarah di Pendapa Balai Desa Jajag.
Peserta Latsitarda Lakukan Orientasi GAMBIRAN - Sehari setelah resmi dibuka, peserta Latsitarda nusantara langsung melakukan action. Lokasi kompi latihan D yang dipilih adalah Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. Peserta kompi latihan D terdiri dari 24 Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), 5 mahasiswa, 5 Karbol Akademi Angkatan Udara (AAU), 4 Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) dan 15 Taruna Akademi Militer (Akmil) pada hari pertama melakukan persiapan kegiatan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan salah satu ruangan di Balai Desa Jajag sebagai Posko informasi. Selain itu, para peserta Latsitarda bersama Camat Gambiran Firman Sanyoto melakukan tinjau lokasi tempat sosialisasi jamban. “Kita akan ke Gembolo untuk tinjau lokasi sosialisasi Jamban,” ujar Firman. Camat Muncar, Nuril Falah pada hari pertama para peserta memanfaatkan waktu untuk melakukan orientasi pengenalan lingkungan.Untuk kegiatan resminya baru akan dilakukan hari (12/5). Selain kegiatan bersama masyarakat, kegiatan Latsitarda ini juga akan melakukan promosi di sekolah menengah atas mengenai profil masing-masing lembaga pendidikan.(sli/afi)
Meski pengaspalan jalan tembus itu belum rampung namun arus kendaraan dari arah Banyuwangi Selatan dari Kecamatan Bangorejo, Siliragung dan Pesanggaran banyak yang melintasi jalur tersebut. Warga memilih jalur yang melintasi areal pesawahan tersebut karena bisa lebih menghemat waktu. “Melintasi jalur ini tidak terlalu padat dan berebut dengan kendaraan besar,” kata Hidayat, warga Kecamatan Tegalsari.
Jalan tembus tersebut bisa mengurangi kepadatan arus lalu lintas yang selama ini melintasi dua jalur di sisi timur yang sudah ada. Apalagi dua jalur besar yang selama ini sering dilalui kendaraan besar pengangkut kayu dan tebu dari perkebunan. “Sekarang dengan adanya jalur baru ini, kepadatan kendaraan bisa berkurang,” tutur Hidayat. Dayat dan warga yang lainnya berharap agar jalan yang belum diaspal segera dituntaskan tahun 2014 ini. Apalagi sisa yang belum diaspal tersisa dua kilometer saja. (azi/afi)
ABDUL AZIZ/RaBa
KURANG DUA KM: Jalan tembus Kecamatan Tegalsari menuju Kecamatan Bangorejo.
REKRUTMEN
WARTAWAN/FOTOGRAFER SYARAT: - Lulusan S1 semua jurusan - Sehat jasmani dan rohani - Usia max 25 tahun per Juni 2014 - Sanggup bekerja keras - Bisa bekerja secara tim - Punya motor dan SIM C p - Foto berwarna satu badan penuh an C V ((Riwayat Riwaayat hidup) hidup) - Melampirkan CV Berkas Lamaran dikirim ke: Jawa Pos Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89-C Banyuwangi Atau email: beritaraba@gmail.com Paling lambat: 22 Mei 2014
PEMERINTAHAN KABUPATEN BANYUWANGI DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 GLAGAH Jalan Melati No.1 Telp/Fax (0333) 421357 Banyuwangi 68432 Email: smanglagah_bwi@yahoo.co.id Website: www.sman1glagah.sch.id
1. PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU PROGRAM AK SELERASI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SMA NEGERI 1 GLAGAH TANGGAL : 12, 13, 14 MEI 2014 (LEBIH LENGKAP DAPAT DILIHAT DI WEBSITE: www.sman1glagah.sch.id.) 2. PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU ONLINE DAN MANDIRI MENGIKUTI JADWAL DARI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI. Banyuwangi, Mei 2014 Kepala SMAN 1 Glagah Drs. HERU MUHARDI, M.Pd, NIP. 19570916 198103 1 009
Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi Banyuwangi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Situbondo: Edy Supriyono (Kabiro), Nur Hariri Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim J
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, W. Nugroho (Genteng), Samsuri (Situbondo) Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Kasir: Widi Ukiyanti Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/ mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Banyuwangi Bersih & Ramah R A D A R
Jawa Pos
31 Senin 12 Mei 2014
B A N Y U W A N G I
Ekspedisi Sungai Kalilo dari Hulu hingga ke Hilir (3)
Aliran Menghilang, Sungai Dijuluki Mailang HULU sungai Kalilo lainya Sungai Mailang. Mata air sungai ini berada di Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro. Terletak di curah (jurang) sisi selatan jalan poros Desa Pesucen. Atau sekitar 100 meter dari sisi timur Pasar Selosoan. Sumber air Sungai Mailang ini benarbenar berasal dari dalam tanah. Air keluar dari sebuah gundukan yang terletak di sisi utara jurang tersebut. Debit air yang keluar cukup deras. Jika semuanya dialirkan melalui pipa, maka air dari sumber ini bisa dipakai sekitar 100 penduduk. Oleh warga setempat, di sekitar mata air ini dibangun kolam ukuran 1 x 2 meter. Warga yang memiliki kebun di sekitar sumber ini memanfaatkan air ini untuk mandi dan minum. Sekitar satu meter di sisi selatan mata air ini terdapat aliran air yang bersumber dari limbah warga yang tinggal di sekitar Pasar Selosoan. Air ini kemudian menyatu sekitar dua meter ke arah timur dari sumber mata air tersebut. Sehingga, debit air Sungai Mailang bertambah banyak. Di sekitar sumber ini ditumbuhi semak belukar, bambu, pisang, kopi, pala, cengkih, mahoni, bendo, hingga durian. Semakin ke timur, aliran air semakin tampak besar. Maklum, hampir di sepanjang jalur sungai ini terdapat tanaman bambu. Tanaman dari jenis rerumputan dengan rongga dan ruas di batangnya ini diyakini mampu menghasilkan air. Hasil studi dari Akademi Beijing dan Xu Xiaoging, tanaman bambu yang ditanam
di sepanjang daerah aliran sungai, ternyata mampu menambah 240 persen air bawah tanah lebih besar dibandingkan pohon pinus. Selain itu, akar dari bambu ini sangat kuat dalam menjaga tanah dari erosi. Akar dari tanaman bambu yang ditebang pun masih dapat berfungsi mencegah pengikisan. Bahkan, tanaman bambu menghasilkan 35 persen lebih banyak oksigen daripada tanaman lain pada umumnya. Sebelum mencapai Kalilo, Sungai Mailang harus melewati beberapa desa. Mulai Pesucen, Dusun Kelirpuan di Desa Kelir; Kecamatan Kalipuro; kemudian membelah Desa Grogol di Kecamatan Giri. Dari Grogol inilah, sungai ini mengalir hingga ke selatan Masjid Giri, lalu terus ke timur melewati Perumahan Villa PT. PABRIK KERTAS BASUKI RACHMAD
PEMKAB BANYUWANGI
BADAN LINGKUNGAN HIDUP BANYUWANGI
ALI SODIQIN/RaBa
JERNIH: Mata air Sungai Mailang ini terletak di jurang sisi selatan jalan poros Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro. Sekitar 100 meter dari sisi timur Pasar Selosoan.
Bukit Mas hingga di timur pekuburan Bendo, Singotrunan, letak sungai Kalilo berawal. Ada yang menarik dari keberadaan Sungai Mailang. Menurut warga Pesucen, disebut Mailang karena aliran air Sungai Mailang ini sering hilang di tengah jalan. “Coba kamu telusuri dari sini (Pesucen) hingga ke Giri. Di beberapa tempat, aliran air dari sungai ini tidak ada. Lalu, tiba-tiba muncul di tempat lain,” ujar Achrori, 46, warga Pesucen. Achrori tidak tahu pasti mengapa air yang mengalir di Sungai Mailang ini tiba-tiba menghilang. “Bahkan hilangnya tidak melulu di tempat tersebut. Tapi sering berpindah. Karena itu, warga di sini menyebut sungai ini sebagai Sungai Mailang. Karena sering hilang itu,” katanya n Baca Aliran...Hal 39 PT. Banyuwangi Cannery Indonesia Ketapang
PT. Suri Tani Pemuka
PT. SURYA ADIKUMALA ABADI
SMK 17 Agustus 1945 Cluring
Sekolah Bantu Siswa Cari Pekerjaan CLURING-Sebanyak 589 siswa klas XII SMK hanya memiliki ilmu dan keterampilan, tapi 17 Agustus 1945 Cluring, Kamis (8/5) men- juga perilaku dan karakter yang baik. “Sekolah jalani proses diwisuda. Kegiatan itu dipimpin akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,” cetusnya. langsung oleh kepala sekolah Dengan bangga Widodo (Kasek) Widodo SE dengan dimenyampaikan, yang tidak dampingi beberapa wakil kedimiliki oleh sekolah lain adapala sekolah (wakasek). lah SMK 17 Agustus 1945 CluProsesi wisuda ini, ditandai denring membantu penuh pada gan pengalungan plakat sekolah lulusannya dalam mencari dan penyerahan sertifikat pada pekerjaan. “Sekarang ini ada setiap siswa yang telah menhotel yang sudah minta 30 gakhiri masa belajarnya. “Wisuda tenaga kerja, yang lain juga ini akhir dari kegiatan para siswa banyak. Bagi yang belum di sekolah,” cetus Kepala Sekolah dapat pekerjaan, alumni bisa (Kasek) SMK 17 Agustus 1945 kordinasi dengan sekolah,” Cluring, Widodo SE. ungkapnya. Widodo menyebut sekoSelama ini sekolah telah lahnya yang telah Terakredimenjalin kerja sama yang tasi dengan nilai A ini, termasuk baik dengan instansi pemersekolah terbesar di Kabupaten Kasek Widodo SE intah dan dunia usaha, baik Banyuwangi dari segi jumlah untuk kepentingan praktek siswanya. Ini menunjukkan, keberadaan SMK 17 Agustus 1945 Cluring sangat kerja industri (Prakerin) atau on the job. “Dunia dipercaya oleh masyarakat. “Dari segi kualitas, usaha sering minta tenaga kerja sekolah, ini SMK 17 Agustus 1945 Cluring juga bersaing karena kualitas siswa sudah diakui,” cetusnya. Sementara wakil kepala sekolah (Wakasek) dengan sekolah negeri. Prestasi bukan hanya tingkat Banyuwangi, tapi juga tingkat nasional,” bidang kesiswaan SMK 17 Agustus 1945 Cluring Bibit Kuswinarno SH menyampaikan, sekokatanya dengan bangga. Kualitas yang tinggi ini, jelas dia, ditunjang lahnya sangat mengapresiasi bakat seni pada dengan fasilitas sekolah yang memadai. Dari para siswa. “Kita setiap tahun menggelar pentas tujuh program studi yang ada, telah memiliki seni, juga event-event yang lain,” katanya. Bukan hanya bidang seni, sekolah juga menfasilitas praktikum yang lengkap. “Peningkatan kualitas guru juga dilakukan dengan mengikut- dukung penuh kegiatan ektrakurikuler yang menjadi kesenangan dan bakat para siswa. “Pekan berbagai diklat,” ujarnya. Menurut Widodo, pembelajaran karakter ningkatan bidang akademik dan nonakademik sangat ditekankan di sekolahnya. Sehingga, kita dorong, ini untuk menambah pengetahuan bila para siswa ini telah lulus nantinya tidak dan keterampilan para siswa,” sebutnya.(abi)
Kompetensi Keahlian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Administrasi Perkantoran (APk) Akutansi (AK) Pemasaran (Pm) Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Akomodasi Perhotelan (APh) Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
PROSESI: Kasek Widodo memimpin acara wisuda siswa Klas XII.
FOTO-FOTO: AGUS BAIHAQI/RaBa
FASILITAS PENDIDIKAN 1. Gedung Bertingkat Milik Sendiri 2. Ruang Kelas Dilengkapi Sistem Audio 3. BLK yang representatif berupa : - Laboratorium Komputer - Laboratorium Bahasa - Bengkel Sofware - Bank Mini - Hotel Merdeka - Toko Sekolah
4. 5. 6. 7. 8.
- Mini Bus-Trans Wisata - Ruang Receptionist - Perkantoran - Bengkel Otomotif Bursa Kerja Khusus Perpustakan Sekolah Sarana Olahraga Sarana Apresiasi dan Kreasi Seni Mushola, Cafetaria, dan Tempat Parkir
Pendaftaran PPDB SMK 17 Agustus 45 Cluring MEGAH: Semua gedung di SMK 17 Agustus 1945 Cluring berlantai dua.
PERSYARATAN: a. Mengisi Formulir Pendaftaran b. Memiliki Ijazah (STTB) SMP/MTs c. Membayar uang pendaftaran Rp 40 ribu d. Menyerahkan : - 2 (dua) lembar foto copy Ijazah yang dilegalisir - 2 (dua) lembar foto copy NEM dilegalisir - 2 (dua) lembar foto ukuran 3X4 cm hitam putih e. Waktu Pendaftaran - Gelombang I : Tanggal 19 Mei 2014 hingga 21 Juni 2014 - Gelombang II : Tanggal 23 Juni 2014 hingga 05 Juni 2014 f. Masa Orientasi Sekolah : Tanggal 07 hingga 12 Juli 2014 g. Kegiatan Belajar Mengajar di mulai 14 Juli 2014
LULUSAN TERBAIK: Siswa lulusan terbaik menerima piagam penghargaan berfoto bersama.
LULUS : Sebanyak 589 siswa Klas XII dilepas melalui wisuda.
Jawa Pos
BERITA UTAMA
Senin 12 Mei 2014
R A D A R
37
B A N Y U W A N G I
Pemeriksaan Dugaan Pidana Pemilu Dihentikan NUR HARIRI/RaBa
DROP: Karena kondisi Viara terus melemah, sejak Sabtu malam dia langsung dilarikan ke rumah sakit.
HB Rendah, Viara Butuh Darah O ASEMBAGUS - Viara Hikmatunnisa’, Sabtu malam (10/5) terpaksa dibawa ke RSUD Abdurrahem Situbondo. Penyebabnya, kondisi bocah penderita pelengketan usus itu drop. Setiba di RSUD, Viara langsung ditangani dokter spesialis anak. Dari hasil pemeriksaan, HB alias hemoglobin (suatu protein yang berada di dalamdarah)Viarasangatrendah.Karena kondisinya itu, Viara diharuskan men-
jalani rawat inap dan transfusi darah. Syaikhul Hadi, orang tua Viara, kemudian langsung mencari darah ke PMI. Golongan darah Viara adalah golongan darah O. Sayang, golongan darah tersebut sedang kosong di PMI. ”Lagi kosong di PMI. Makanya masih cari pendonor,” ujar Syaihul kepada koran ini kemarin (11/5). Sementara itu, kondisi bocah 10 tahun itu saat ini masih sangat lemas.
Viara merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Dia juga mengeluh karena sering pusing. ”Organ tubuhnya lemas,” kata Syaikhul. Harapan Syaikhul, golongan darah yang sama dengan anaknya itu segera bisa ditemukan. Syaikhul juga berharap, kondisi buah hatinya itu segera membaik. ”Semoga cepat sembuh, minta doanya,” ujarnya. (*/als)
SITUBONDO – Pemeriksaan kasus dugaan pelanggaran tindak pidana pemilu yang terjadi di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) akhirnya dihentikan oleh pihak Mapolres Situbondo. Penghentian pemeriksaan tersebut dilakukan karena polisi tidak menemukan adanya indikasi tindak pidana pelanggaran pemilu. Pemeriksaan yang digentikan itu usai menindaklanjuti rekomendasi yang disampaikan Panwaslu Situbondo terkait dugaan adanya pelanggaran pidana di dua TPS. Kedua TPS yang dimaksud adalah TPS 17 Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, serta TPS 11 yang ada di Dusun Rabesan, Desa Kertosari, Kecamatan Asembagus. Setelah melakukan serang-
kaian penyidikan, Polres Situbondo akhirnya mengeluarkan Surat Penghentian Pemeriksaan (SP3). “Hasil dari gelar perkara tidak ditemukan dua alat bukti yang cukup, baik itu di TPS 11 atau di TPS 17,” kata AKP Sunarto, Kasat Reskrim Polres Situbondo. Selain karena kurangnya alat bukti tersebut, dua orang saksi yang diajukan menjadi saksi oleg pelapor juga tidak pernah memenuhi panggilan polisi. Apalagi disebutkan bahwa yang bersangkutan sudah pulang ke luar kota, yakni ke Jogjakarta. Data yang berhasil dikumpulkan, dari hasil pemeriksaan tujuh orang, yang merupaksa warga Dusun Rabesen yang dilaporkan. Ternyata mereka semuanya datang ke TPS dan mencoblos. “Untuk satu
orang pemilih memang tidak mencoblos di TPS 11, karena namanya tidak masuk di DPT di TPS tersebut,” terangnya. Pihaknya menegaskan, setelah penghentian dua kasus itu, dugaan pelanggaran lain juga tidak ada lagi. Sehingga pada pemilu 9 April 2014 lalu, tidak ada pelanggaran pidana yang dapat dibuktikan. “Untuk ke Mapolres sudah clear tidak ada,” pungkasnya. Diberitakan beberapa waktu lalu, Panwaslu merekomendasikan dua TPS yang disinyalir ada tindak pidana pemilu, kepada pihak kepolisian. Rekomendasi yang disampaikan Panwaslu kepada polisi berdasar adanya laporan dari lembaga kemasyarakatan yang melapor ke pihak Panwas. (rri/als)
BALJEBOL BALI
GUNUNG SEMERU
JEMBER
BONDOWOSO
LUMAJANG
Dua Kapal Pemkab Jembrana Raib Pengontrak Tolak Bayar Ganti Rugi JEMBRANA – Pemkab Jembrana, Bali, kehilangan aset berharga. Pasalnya, pihak ketiga yang mengontrak dua kapal Jimbarsegara menolak membayar ganti rugi, setelah dua kapal yakni Jimbarsegara 01 dan 04, raib tanpa bekas. Sebelumnya dua kapal yang dibeli Pemkab Jembrana dengan aggaran miliaran rupiah tersebut di kontrak oleh pihak ketiga dan dioperasikan di perairan Indonesia timur. Aset bergerak yang
dikelola Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Pemkab Jembrana itu yang dikontrakan. Yakni, Jimbarsegara 01 dan 04 sementara sisanya masih terongok di muara Perancak. Namun saat dioperasikan untuk menangkap ikan kapal Jimbarsegara 01 karam di perairan Australia. Kapal itu ditinggalkan di tengah laut lepas karena melanggar zona tangkap di perairan Negara lain. Pihak kemanan Australia kemudian memulangkan awak kapal ke Indonesia dan kapal dibiarkan ditengah laut. Karamnya kapal Jimbarsegara 01 ini
baru dilaporkan oleh pihak ketiga yang mengontrak, tahun 2013 lalu. Sedangkan Jimbarsegara 04 karam di laut NTT karena mengalami kebocoran tahun 2010. Karena kedua kapal itu karam dan sampai saat ini tidak jelas rimbanya, Pemkab Jembrana selaku pemilik kapal semestinya mendapat ganti rugi. Namun hingga kini ganti rugi terhadap dua unit kapal ikan yang dibeli dengan APBD miliaran rupiah tersebut tidak kunjung datang. Kepala Dinas Kelautan, Made Maharimbawa membenarkan dua aset kapal yang karam belum diganti rugi lantaran
terganjal dengan nilai aset tersebut. Menurutnya harus ada pihak yang berwenang menilai aset kedua kapal itu. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Jembrana, Made Gede Budhiarta, Rabu (7/5) lalu mengaku tidak mudah melakukan penghapusan aset kedua kapal yang raib tersebut. “Untuk penghapusan aset ada prosesnya. Kalau diganti tentu menjadi tanggung jawab pihak ketiga yang mengontrak. Nati kita akan koordinasikan dengan inspektorat,” ungkapnya. (nom/rid/JPNN/als)
AKMAD RIDWAN/RADAR JEMBER/JPNN
MENDAKI: Ratusan pendaki terlihat sedang melalui jalur pendakian menuju Kalimati. Pendaki dilarang terus ke arah puncak Mahameru, apalagi sampai ke kawah Jungringsaloka.
Sehari Maksimal 500 Pendaki LUMAJANG-Setelah dibuka 5 Mei 2014 Gunung Semeru dibanjiri pendaki. Selama sepekan pasca dibuka, ratusan pendaki yang melakukan pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Karen pendaki terus bertambah, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) membatasi jumlah pendaki. Sehari maksimal hanya 500 pendaki yang boleh naik Gunung Semeru. Kepala TNBTS Dewi Ayu Utari kepada koran ini mengakui pendaki yang ingin menikmati keindahan alam Gunung Semeru terus berdatangan ke Semeru. Setiap hari, puluhan hingga ratusan pendaki yang melakukan pendakian. “Sejak hari pertama, sudah banyak yang mendaki,” ungkapnya. Dia menambahkan, selama dibuka sudah ratusan orang yang melakukan pendakian. Karena itu, pendakian Semeru dibatasi. Setiap hari, hanya diperbolehkan 500 pendaki saja yang diperbolehkan. Lebih dari itu, pendaki tidak diperbolehkan melakukan pendakian dan harus menunggu esok harinya. “Biar jalurnya tidak sesak,” ungkapnya. Hingga sepakan terakhir, jumlah pendaki dalam sehari tidak ada uyang tembus 500. Para pendaki, kata dia masih dibawah angka 500 pendaki. “Masih jauh dari angka 500 pendaki setiap harinya,” ungkapnya. Biasanya, pendakian Semeru ramai ketika memasuki libur panjang. Dikatakan Ayu, meskipun sejumlah gunung merapi mengalami peningkatan aktifitas. Namun dipastikan tidak ada peningkatan status Gunung Semeru. Itu, kata dia sesuai dengan rekomendasi pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi (PVMBG). Meski jalur sudah dibersihkan sebelum pendakian di buka, namun Ayu meminta agar para pendaki tetap waspada. Sebab, bisa saja sewaktuwaktu ada pohon tumbang atau bahkan longsor. Yang paling diwanti-wanti oleh Ayu adalah larangan untuk medekati puncak Mahameru. Dia mengatakan, pendakian tetap dibatasi hingga Kalimati. Dia mengingatkan jangan sekali-kali para melanggar larangan tersebut. (wan/aro/JPNN/als)
ANOM SUARDANA/RADAR BALI/JPNN
LENYAP: Kapal Jimbarsegara saat tambat dan belum hilang.
Minum Bersama, Polisi Dikeroyok Tiga Pemuda JEMBRANA – Diduga lantaran salah paham, tiga pemuda nekat mengeroyok seorang anggota polisi hingga babak belur. Peristiwa terjadi di sebuah warung, kawasan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Rabu (7/5) dini hari lalu. Padahal konon, polisi ini juga sahabat para pelaku. Informasi yang berhasil dihimpun koran ini menyebutkan, Selasa (6/5) malam, sekelompok pemuda mendatangi Warung Bahari di Gilimanuk. Dalam rombongan tersebut ada Putu Agus Mst alias Dek Cong, 24, asal Dusun Sumbersari, Desa Melaya, Kadek Stk alias Oleh, 32, dari Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo dan Putu Drms alias Cebol, 27, asal Sumbersari, Kecamatan Melaya. Mereka datang bersama dengan sekitar delapan orang temannya. Pada saat yang sama datang oknum petugas, Briptu SP, 28, bersama rekanrekannya. Namun setelah beberapa lama bersama di dalam warung tersebut, kelompok SP lantas pulang. Mengingat kelompok Dek Cong, Oleh dan Cebol adalah teman baik, SP kembali lagi ke wa-
DONATUS OPENG/BALI EXPRESS/JPNN
KEROYOK TEMAN: Tiga tersangka pengeroyokan (membelakangi kamera bertopeng) saat diciduk dan diaman kan petugas di mapolres Jembrana, kemarin.
rung tersebut. Karena sudah berteman baik dan SP merasa nyaman bersama rekan-rekannya di warung tersebut. Sekitar pukul 00.30 semua pengunjung terlihat asyik di tempat nogkrong
milik Agus S tersebut. Ketika sedang asik minum, korban secara tidak sengaja menyenggol gelas dan jatuh. Lantaran sama-sama dalam kondisi sensitif, para tersangka tersinggung dan
ikut membanting gelas. Bahkan ada juga yang membanting botol minuman sehingga menyebabkan pengunjung lain panik. “Dalam kondisi seperti itu, beberapa pengunjung mencoba meninggalkan tempat nongkrong tersebut lewat pintu keluar yang sempit. Melihat pengunjung berusaha keluar, pengunjung lain ikut-ikutan keluar sehingga terjadi desak-desakan di pintu keluar warung tersebut,” terang seorang saksi di lokasi kejadian. Disaat yang sama, para pelaku dan korban ikut meninggalkan warung tersebut bersama pengunjung lainnya. Namun sial, sampai di pintu keluar, Oleh menendang pinggang korban. Sementara Cebol mendorong korban sehingga kepalanya terbentur pada dinding dekat pintu sehingga mengeluarkan darah. Sementara Dek Cong sempat menginjak-injak korban yang terjatuh. Setelah kejadian tersebut, ketiga pelaku yang masih teman korban sempat melarikan diri. Aparat kepolisian dari Polres Jembrana, kemudian datang ke TKP dan melakukan pengamanan. (don/rid/JPNN/als)
BANYUWANGI CERDAS
32
R A D A R
Jawa Pos
Senin 12 Mei 2014
B A N Y U W A N G I
Lestarikan Budaya, Sekolah Pakai Udeng
DIAN CREASI/RaBa
WAKAF: Ketua KUA Rogojampi H. Parlan, SH disaksikan H. Nanang Nur Ahmadi saat membacakan ikrar wakaf tanah kepada perwakilan keluarga.
Masjid Gintangan Terima Wakaf Sawah Berasal dari Warga Arab Saudi ROGOJAMPI - Rabu malam lalu (7/5) dilangsungkan ikrar wakaf tanah sawah seluas 2.146 m2 dari seorang warga Arab Saudi kepada pengurus takmir Masjid NU Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi. Dalam ikrar tersebut, pihak penyumbang yang namanya minta tidak disebutkan itu diwakili oleh Ahmaki, 53, warga Dusun Kedungbaru, Desa Gintangan. Dia melaksanakan ikrar wakaf di hadapan Ketua KUA Kecamatan Rogojampi, H. Parlan SH, 51, yang disaksikan Ketua MWC NU Rogojampi, H. Nanang Nur Ahmadi. Serah terima yang dilaksanakan di serambi masjid NU Gintangan
tersebut juga dihadiri Pengurus NU, Pengurus Muslimat, Fatayat dan Banom NU se Desa Gintangan. Dalam sambutannya, Kepala Desa Gintangan, Rusdianah, 46, menjelaskan bagaimana proses hibah terjadi. “Adik saya, Sri Kusnantin, yang kerja di Arab Saudi menghubungi saya dan menyatakan bahwa ada warga Arab Saudi yang ingin jariyah untuk kesejahteraan masjid. Dengan itu saya langsung menyambut baik dan saya koordinasikan kepada takmir masjid dan sepakat untuk menerima sumbangan tersebut,” ungkap Rusdianah. Dia berharap, tanah sawah tersebut dikelola sebaik-baiknya untuk kepentingan masjid dan warga NU Desa Gintangan. Ketua Takmir Masjid NU Desa Gintangan, Suhairi, 68, menyatakan
bahwa dia bersama pengurus takmir lainnya siap untuk mengelola sawah tersebut agar bermanfaat untuk masjid dan kegiatan keagamaan lainnya. Dia menceritakan, sejak berdiri pada tahun 1992, faktor dana me,ang menjadi kendala untuk melakukan perawatan bangunan masjid secara rutin. “Namun dengan adanya hibah sawah ini, saya yakin kendala tersebut dapat teratasi,” ujarnya. Saat ini di komplek masjid ini juga berdiri TK Muslimat dan TPQ, ke depannya pengurus takmir dan Pemerintah Desa Gintangan berencana mengoptimalkan peran masjid bagi masyarakat seperti akan dibangunnya lembaga pendidikan non formal lainnya dan membentuk lembaga pengembangan ekonomi masyarakat NU. (*/als)
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN GLENMORE
Hardiknas Harus Jadi Milik Semua Orang GLENMORE - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) setiap tanggal 2 Mei sejatinya tidak hanya melibatkan kalangan di pendidikan, seperti siswa dan guru saja. Melainkan, Hardiknas harus menjadi milik semua orang. Pernyataan itu disampaikan Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Glenmore, Drs. H.M. Edy Purwanto M.M. Menurut dia, Hardiknas hendaknya dirayakan oleh semua elemen masyarakat. Karena itu, UPTD Pendidikan Glenmore menggelar peringatan Hardiknas dengan melibatkan semua komponen masyarakat di Kecamatan Glenmore. Mulai siswa SD, guru, hingga kelompok belajar masyarakat (KBM).
BANYUWANGI
II atletik putri Dewi Arista (SDN 1 Sumbergondo, juara III atletik putra Danil (SDN 1 Sumbergondo). “Sedangkan SDN II Tulungrejo berhasil meraih predikat sebagai SD berkarakter. Kepala SDN I Karangharjo Sutrisno, M.Pd mengatakan, bahwa SD yang dipimpinnya berhasil mendapat banyak juara di bidang non akademik. Hal itu karena setiap har i siswanya mengikuti ekskul sesuai dengan minat dan bakatnya. Dikatakan, SD yang beralamat di Jl dr. Sutomo no 26 Telp (0333) 822275 Karangharjo, Glenmore, ini memiliki murid sebanyak
350 siswa yang terdiri dari 12 rombel. “Untuk lomba Perpustakaan, kami bisa menjadi juara berkat kerja keras pustakawan, Yulis Setyaningsih dengan Kepala Perpustakaan Puguh Hartono, M.Pd yang dibantu semua guru SDN I Karangharjo,” ungkap Sutrisno. Yang menarik, Fatimatus Zahro siswa kelas V SDN 1 Karangharjo ditunjuk oleh Dinas Pendidikan untu kmewakili Banyuwangi ke tingkat provinsi dalam lomba lukis cerita. Acara tersebut akan digelar 21 Mei mendatang di Surabaya. “Saya mohon doanya semoga menang,” pungkasnya. (*/als)
ISTIMEWA
BANGGA: Kepala dan sejumlah guru SDN I Karangharjo foto bersama Kepala UPTD Glenmore, dan penilik.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Toyota Avanza •
• New Grand Livina •
• Suzuki APV •
Toyota Avanza Program Avanzanasian Pilih Salah Satu: Bunga 0% atau Free Asuransi atau FreeAksesoris.DapatkanHargaSpecialHanya Dibulan Ini Hub: Mawan 081336046319
NISSANprogramtukartambah.Tukarkanmobilamaanda,dan langsungbawapulangmobiNi l ssan.Dapatkan:Hargakhusus,bonus, hadiahlangsung.ProgramhanyaberlakuTgl23-25Mei2014diDealer NissanBanyuwangi,Jl.LetjenS.Parman147Bwi.Hub03334460222
Dijual Suzuki APV 2010 sgx Luxury Hitam Rp. 122 Juta Nego, Cash & Kredit, Tukar Tambah Hb. 08123453975 - 081335897888
• Isuzu Panther •
• Honda Jazz •
• Nissan Evalia ‘12 •
Dijual Panther LV 08/03 Silver Nego, Cash & Kredit, Tukar Tambah Hub. 082142194111 - 081335897888
Dijual Honda Jazz/strem GE8 1.5 SMT tahun 012/03 putih mutiara hrg 185/115 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Nissan Evalia 1.5 4x2 MT tahun 012 putih hrg 156 juta nego brg istw , Bisa cash/ kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Kijang Innova •
• Nissan Grand Livina •
• Toyota Avanza •
Dijual Kjg Innova EXW41 tahun 05/08/010 silver mtl hrg 126/176/198 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Grand Livina SV tahun 013/08/011 putih/silver hrg 136/142,5/155 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual New Avanza 1.3E MT tahun 010/04 abu2 mtl hrg 107,5/111,5/137,5 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Katana+Jimni+Panther • Djl Katana Biru th ’93, Jimni 4x4 Pth th ’85, Phanter Royal Biru th ’99 H: 08123651374
• Honda Cielo 94/96 • Djl Honda Cielo 94/96 Hrg 64/76 Jt Nego Hub: 082141456178
• Promo Daihatsu Ayla • R-STOCK AYLA hrg mli 81 Jt, All New Xenia DP mli 25 Jt. Krdt bs 5 thn. Hub sgr HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555
BANYUWANGI
PROMO IKLAN LOWONGAN
• Rumah Walet+Seriti •
Terbit Hari Senin s/d Jumat 1kolom x 40mm; Rp. 88.000
• Kebalenan Indah •
GLENMORE - Beragam kegiatan digelar oleh keluarga besar UPTD Pendidikan Kecamatan Glenmore untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei lalu. Kegiatan itu antara lain, pagelaran wayang kulit, penyerahan SUKMA kepada warga belajar yang telah dinyatakan lulus, dan menggelar sejumlah lomba-lomba yang digelar di tempat lain. Menurut Ketua Porseni Glenmore, Sulistiyono SPd, beragam gelar juara berhasil diraih siswa dari sekolah di bawah UPTD Pendidikan Glenmore. Yaitu juara 1 lomba Pusat Sumber Belajar atau Perpustakaan disabet SDN 1 Karangharjo. Kemudian juara 1 lomba lukis cerita disabet siswa SDN 1 Karangharjo atas nama Fatimatus Zuhro. “Sedangkan senam ceria juga disaber siswa SDN 1 Karangharjo atas nama Dyah, Intan, Galuh, dan Kalista,” ungkap Sulistiyono Sedangkan juara II lomba tenis meja disabet M Salehudin (SDN 8 Tegalharjo, juara
BANYUWANGI
• Salesman •
Djl Cpt Rumah di Kebalenan Indah + Rumah di Kalipuro Asri Tlp. 081913900030
Juara Lomba Perpustakaan
BANYUWANGI
Dbthkan segera. Salesman bangunan berpengalaman. Min SMU, punya motor. Admnisitrasi penjualan, min SMA/wanita. Bisa Komputer. Krm ke Toko Timur Jaya Jl Yos Sudarso 65 BWI (Plg lambt 25/5)
Djl Cpt Rmh Walet + Seriti & Tanah SHM 460m di Rogojampi Telp. 081913900030
SDN 1 KARANGHARJO
BANYUWANGI • KSU Metro •
• Tanah Kapling •
tersebut mengapresiasi himbauan dariBupatiBanyuwangiagarselalu menggunakan ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Mekipun SDN 1 Yosomulyo jauh dari ibu kota Banyuwangi, namun tidak mengendurkan semangat untuk ikut serta mensukseskan program pemerintah daerah tentu disesuaikan dengan kemampuan, situasi serta kondisi di mana lingkungan lembaga tersebut berada. (*/als)
tuk memeriahkan Hardiknas, UPTD Pendidikan Glenmore menggelar sejumlah lomba. Mulai lomba lukis, pengelolaan perpustakaan, lombalomba olahraga, hingga lomba SD berkarakter. Sedangkan puncak acara digelar page-
Cbng Gladak Rgj Bth Accounting, Admin Kredit, Kasir Pend. SMA/SMK L/W Max 35 Th Pnmpln Mnrk Meng. Komputer, Bkrja Krs, Jjr; AO SMK (L) Bkrj dibwh Tkn, Cpt, Tlti, Jjr, Kend. Sndri, SIM C & OB (L) SMP Dmsli Rgj, Lmr: CV. KSU Metro Jl. Patimura No. 82 Spjg Glenmore Bwi Tlp. 0333-821381
Jual Tanah Kapling, uk. 10x40m2 (2 kapling), SHM, Hrg 85 jt, H: 083847407631
siswi. Sehingga pada waktu siswa-siswi mengenakan pakaian tersebut telah memahami makna yang tersirat dari seragam mereka. Sehingga mereka percaya diri dan bangga terhadap seragam batik beserta udeng yang dikenakannya. Untuk memberikan semangat dan memotivasi para siswasiswinya, semua dewan guru pun juga memberikan contoh dengan memakai udeng khas Banyuwangi tersebut. Kebijakan kepala sekolah
“Harapan Saya, kegiatan gebyar Hardiknas menjadi acara rutinitas. Sehingga Hardiknas benarbenar menjadi milik kita semua masyarakat Glenmore. Bukan warga pendidik saja,” ujar Edy Purwanto. Tak tanggung-tanggung, un-
ISTIMEWA
Dari kiri ke kanan, Plt. Kepala Dispendik Drs. Dwi Yanto, Sanida, Kodirun, Surip, Tumini, Holifah, Misnadin (warga belajar yang telah lulus mendapatkan SUKMA), Ka. UPTD Pendidikan Glenmore Drs. H.M. Edy Purwanto M.M., dan Camat Glenmore Drs. Danisworo, M.Si.
• Tanah/Rumah •
• Tanah Kapling Rogojampi •
ISTIMEWA
SERAGAM: Siswa SDN 1 Yosomulyo, Gambiran, melaksanakan apel pagi memakai udeng khas Banyuwangi.
laran wayang kulit yang mendatangkan dalang Ki Eddy Siswanto MC dari Ambulu, Jember. Ki Eddy membawakan lakon Babad Alas Wonomarto. Selain itu, sejak Februari lalu, UPTD Pendidikan Glenmore juga menggelar program sedekah ilmu yang bertujuan memberantas buta aksara. Selanjutnya, digelar juga santunan kepada 100 siswa kelas VI yang akan mengikuti Ujian Sekolah, upacara bendera di RTH Glenmore, serta jalan sehat yang diikuti seluruh siswa SD, SMP, dan SMA se-Kecamatan Glenmore. “Terakhir, kami memberikan SUKMA bagi warga belajar yang berprestasi,” pungkas Edy Purwanto. (*/als)
Dijual Tanah/Rumah L 375 m (12,5x30) Sblh Kantor Pos Ketapang. H: 081913965000
Djl Tnh Kavling Murah Bs Kredit Strtgis Rogojampi & Singojuruh 081335555573
GAMBIRAN - SDN 1 Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, yang dipimpin oleh kepala sekolah Ririh Kartini Asih mempunyai visi misi untuk melestarikan dan mencintai budaya asli daerah Banyuwangi. Langkah awal untuk mewujudkan visi misi tersebut, sekolah sebagai salah satu lembaga cagar pelestarian budaya, maka mengambil langkah untuk mengganti seragam batik yang sudah ada disesuaikan visi misi di atas. Baik dari warna, corak, dan model pakaian. Khusus siswa laki-laki menggunakan udeng khas Banyuwangi. Pakaian seragam batik khas Banyuwangi tersebut warna baju diganti warna hijau (menyesuaikan dengan program green and clean). Untuk siswa wanita pada bagian rok diberi ikat pinggang bernuansa batik khas Banyuwangi, yang dibentuk seperti pita sebagai simbol sebong. Sebelum kebijakan tersebut diputuskan kepala sekolah mensosialisasikanya kepada dewan guru, komite, paguyupan kelas, wali murid pada umumnya dan kepada siswa-
Terbit Hari Sabtu 1kolom x 40mm; Rp. 165.000
HUBUNGI: 0333-412224
OLAHRAGA
38
R A D A R
B A N Y U W A N G I
Jawa Pos Senin 12 Mei 2014
MULTI FUNGSI: Anis Mujiono (kanan) berebut bola dengan pemain Persebo 8 Mei lalu. Anis menjadi tulang punggung Persewangi dalam mendobrak pertahanan Persid melalui sayap kiri, sekaligus membendung serangan sayap kanan Persid.
RAMADA KUSUMA/RaBa
Persid
Persewangi
Haram Meremehkan
JEMBER – Kiprah Persewangi dalam kompetisi Divisi Utama pada musim terbilang apik. Hingga jornada ke-4, tim berjuluk The Lasblang (Laskar Blambangan) ini belum tersentuh kekalahan. Hingga kemarin (11/5), Nanda Pradana dkk masih bertengger di puncak klasemen grup 7. Merah-hitam masih mengoleksi 10 poin dari tiga kali menang dan sekali seri. Poin yang diraih Persewangi sama dengan Persekam Metro FC yang sudah melakoni lima laga. Tapi, tim pujaan publik Bumi Blambangan itu menang head to head dari tim asal Kabupaten Malang itu dan berhak menjadi pemimpin klasemen. Tim besutan Bagong Iswahyudi itu akan semakin tak terkejar dari riva-rivalnya jika tidak terpeleset di laga lanjutan, termasuk melawan Persid Jember. Untuk itu, Persewangi dituntut untuk tetap konsisten dalam laga tandang yang digeber di Stadion Notohadinegoro, Kreongan, Jember, sore ini (12/5). Perbedaan kedua tim cukup timpang jika melihat posisi dalam klasemen. Bagaimana tidak, Persewangi nangkring di pucuk klasemen grup 7 yang diisi 7 tim. Sebaliknya,
sang kubu lawan terseok-seok sebagai juru kunci. Bahkan, catatan apik lawan hanya sekali seri saat menjamu Persebo Bondowoso. Sedangkan tiga lain- nya berujung kekalahan. Termasuk dikurangi tiga poin karena absen kala bertand dang ke kandang Pe Persbul, Buol. Secara historis, Persewangi selalu tampil perkasa kala bertemu tim tetangga itu. Namun, Persewangi tidak boleh terlena dengan rekor pertemuan itu. Setidaknya, Persewangi harus terus fokus untuk bisa mengejar misi sukses di akhir musim. Misi mencuri tiga poin di kandang lawan tidak mudah. Waktu istirahat yang hanya empat hari mepet membuat kebugaran fisik pemain belum pulih. Bandingkan dengan sang lawan, recovery pemain Persid dinilai lebih baik setelah memiliki waktu istirahat cukup panjang setelah terakhir kali menjamu Persebo sepekan lalu. Sadar akan hal itu, Pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi tampaknya akan mengistirahatkan sejumlah pemain dalam pertandingan tersebut. Menurut dia, sejumlah pe-
Mendadak Diguncang Masalah SEMENTARA itu, Persewangi sedang diguncang masalah pasca pertandingan melawan Persebo Bondowoso, Kamis lalu (8/5). Bahkan, masalah yang melilit The Lasblang bukan hanya satu, melainkan cukup beragam. Pemicu awal yang paling mengemuka adalah masalah gaji pemain yang telat terbayar. Honor untuk skuad merahhitam harus terbayar sebelum laga melawan Persid. Namun, hingga kemarin (11/5), honor yang menjadi hak pemain masih belum dipenuhi manajemen. Selain gaji, masalah bonus juga menjadi problem. Untuk masalah ini, para pemain menagih bonus yang dijanjikan setelah meraih empat poin dalam laga tandang melawan Persigo Gorontalo dan Persbul Buol, April lalu. Sedangkan dua kali kemenangan kandang melawan Persekam Metro FC dan Persebo Bondowo, semua pemain sudah menerima bonus. Hanya saja, bonus yang diterima sangat minim. Bayangkan, paling besar pemain
hanya menerima bonus Rp 250 ribu. Bahkan, setiap pemain tidak menerima bonus dengan nominal yang sama. Rinciannya, pemain inti mendapatkan Rp 250 ribu, pemain cadangan terima Rp 150 ribu. Sedangkan, pemain yang tidak duduk di bench hanya dapat jatah Rp 100 ribu. Selain itu, pemain merasa kurang diperhatikan setiap kali bertanding. Misalnya, usai kemenangan melawan Persebo Kamis lalu. Para pemain terkesan dibiarkan saat berada di ruang ganti. ‘’Kasihan anakanak Mas, pengurus gak ada yang perhatian,’’ sebut salah satu pemain kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Yang mengejutkan, pemain asing asal Paraguay, Nelson Caparo menyatakan mundur sesaat setelah pertandingan. Usut punya usut, pemain tersebut tidak terima saat ditarik keluar oleh Pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi,dan digantikan Cholil pada babak kedua. Bahkan, dia langsung masuk ke ruang ganti setelah diganti n Baca Mendadak...Hal 39
main akan dirotasi dan memberikan kesempatan kepada pemain yang lain. ‘’Ada sedikit rotasi,’’ ujarnya kemarin. Dia menegaskan, jika rotasi sangat dibutuhkan untuk menjaga kebugaran fisik pemain. Bahkan, kata dia, setiap kali bertanding, timnya selalu melakukan pergantian posisi line up. ‘’Khusus laga ini, ada dua sampai tiga pemain yang kita rotasi,’’ terangnya. Dia menyangkal jika rotasi itu dalam rangka untuk merendahkan lawan. Sebab, menurutnya, semua lawan harus diwaspadai. ‘’Tidak ada istilah meremehkan lawan. Toh, semua pemain kami memiliki kualitas yang merata,’’
tandasnya. Justru, jelas dia, Persid sedang berjuang untuk mengejar ketertinggalan poin. Karena itu, semangat tempur tuan rumah bisa berlipat. Apalagi, mereka bermain di kandang sendiri dengan dukungan penuh suporter. ‘’Musim ini masih panjang, tidak bisa dinilai sekarang,’’ katanya. Maka dari itu, bagi Persewangi, papar dia, setiap pertandingan adalah final. Begitu juga sebaliknya, ulas dia, lawan juga menganggap laga nanti sangat penting untuk dimenangkan. ‘’Target kami bisa mencuri poin. Tentu, kami berharap mengakhiri laga nanti dengan kemenangan,’’ pungkasnya. (ton/als)
BERITA UTAMA 39 Polisi Terus Lakukan Pengejaran
Jawa Pos
Senin 12 Mei 2014
R A D A R
n ENAM SAKSI... Sambungan dari Hal 29
Aksi sadis itu terjadi persis di depan rumah korban sekitar pukul 23.00 Jumat malam lalu (9/5). Korban tewas dengan sejumlah luka tusuk di tubuh. Melihat serangan tiba-tiba itu, teman-teman korban yang berada di lokasi kejadian segera memberikan pertolongan. Korban segera dibawa ke rumah sakit. Sayang, di perjalanan, korban mengembuskan napas terakhir.
Diduga, korban kehabisan darah akibat luka yang diderita. Hasil otopsi yang dilakukan pihak Instalasi Kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan, diketahui ada empat bekas luka tusuk di tubuh korban. Luka-luka itu ada di dada atas bagian kiri, di dada kanan, perut bagian kiri, dan pinggang bagian kiri. “Luka terakhir menyebabkan usus korban terburai. Selain itu, ada pula bekas luka tusuk benda tajam dan luka robek,” beber
Yudi, petugas kamar mayat RSUD Blambangan. Aksi pembunuhan tersebut berlangsung cepat. Saat kejadian, korban tengah berkumpul dengan teman-temannya. Malam itu mereka sedang menggelar acara bakar-bakaran ubi. Tak lama berselang, pelaku muncul dan menghampiri korban. Tanpa basa-basi, pelaku langsung menghunjamkan pisau ke tubuh korban. Diserang bertubi-tubi, korban tidak bisa berbuat banyak. Itu membuat
B A N Y U W A N G I
pelaku leluasa meneruskan aksinya hingga korban roboh. Puas menuntaskan aksi, pelaku langsung kabur. Rekan korban berupaya memberikan pertolongan. Namun apa daya, korban meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Usai diperiksa dan diotopsi, jasad korban kemarin langsung dibawa pulang pihak keluarga untuk dimakamkan. Sementara itu, pelaku penusukan, FR, 30, yang tidak lain tetangga korban, kini masih diburu po-
Segera Sosialisasi ke Sekolah-sekolah n MIMPI... Sambungan dari Hal 29
Pengunjung akan terus-terusan “goyang Inul” di dalam mobil. Selain Sukomade, juga ada Ngagelan. Sama jauh lokasinya. Tapi jalan ke Ngagelan lebih mulus. Tanpa “goyang Inul”. Kedua destinasi penyu itu kurang beruntung. Mereka tidak bebas menerima tamu. Karena samasama di wilayah taman nasional. Sukomade berada di wilayah kekuasaan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB). Ngagelan masuk wilayah Taman Nasional Alas Purwo (TNAP). Sudah jadi rahasia khalayak, yang namanya taman nasional punya banyak aturan. Bahkan terlalu banyak. Akibat aturan yang ketat (dan kadang bertel-tele) dari taman nasional, banyak daerah kesulitan sinergi membangun objek wisata yang secara geografis masuk daerahnya, tapi secara de jure masuk wilayah taman nasional. C.q. kementerian kehutanan. Contoh, banyak pengunjung kawah Ijen mengeluhkan akses telekomunikasi. Mereka kesulitan mencari signal. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut tidak perlu dimintakan kepada cerdik cendekia. Para awam bisa memberi solusi dengan cepat: harus didirikan tower. Tapi untuk sekadar mendirikan tower di wilayah taman nasional ternyata tidak mudah. Mekanismenya puuaanjang. Harus mengajukan izin ke Menhut segala. Bayangkan, jelas-jelas untuk kepentingan umum saja sulitnya minta ampun. Bandingkan dengan pembiaran pembalakan liar di sejumlah hutan—sebagian ada yang masuk kategori hutan lindung dan taman nasional—yang marak belakangan. Akal sehat sulit menerimanya, bukan? Tapi Allah Mahaadil. Tuhan memberi jalan keluar. Pengunjung yang ingin berwisata penyu tidak perlu jauh-jauh ke Sukomade dan Ngagelan. Cukup datang ke Pantai Boom. Satu-satunya pantai di Jawa Timur yang terletak di kota. Selain bisa melihat penyu sedang bertelur, pengunjung juga bisa melihat penangkaran penyu—meski cukup sederhana “kandangnya”. Ya, beberapa malam terakhir, sejumlah penyu mendarat di Pantai Boom. Mereka bertelur.
Pendaratan penyu di pantai legendaris itu memecahkan dua mitos sekaligus. Konon, penyu takut sama manusia (makhluk lain) saat hendak mendarat untuk bertelur. Disebutkan juga, penyu bertelur hanya di atas pukul 24.00. Di Pantai Boom penyu bertelur ketika malam baru tergelar. Jumat malam kemarin ia bertelur sekitar pukul 19.30. Penyu di Pantai Boom tidak takut manusia. Mereka cuek. Tetap merayap santai di samping muda-mudi yang asyik pacaran di hamparan pasir. Cari tempat yang aman dan nyaman untuk mengeluarkan ratusan telurnya. Belakangan diketahui, bukan hanya di Boom. Ternyata sepanjang pesisir pantai belakang hotel Ketapang Indah, Pantai Boom, pantai Pulau Santen, sampai pantai Pakis Rowo selama ini sudah menjadi “rumah” penyu. Di musim angin timur seperti sekarang ratusan penyu biasanya akan mendarat di sepanjang garis pantai tadi. Populasi kura-kura laut itu akan terus berdatangan sampai Juli mendatang. Bisa jadi akan lebih banyak lagi penyu yang akan mendarat dibanding sebelum-sebelumnya. Sekarang mereka bisa bertelur dengan aman dan nyaman. Tidak perlu was-was telurnya akan hilang. Sebab, mereka yang dulu sering mengambil telur sudah bertobat. Sebagai bentuk pertobatan, kini mereka menjadi relawan penyelamat penyu. Mereka yang memberi tahu kepada petugas saat mencium kedatangan penyu. Orang-orang itu cukup unik. Hidungnya seperti radar. Bisa mencium kedatangan penyu meski si penyu masih belum sampai di bibir pantai. Mereka pula yang kini aktif menjaga kandang penangkaran penyu di pantai Boom. Mereka pula yang akan menjadi ‘bidan’ kelahiran penyu-penyu yang sedangkan ditangkarkan. Informasinya dalam pekan ini bayi-bayi penyu perdana di Boom itu akan lahir. Muncul dari dalam pasir. Penasaran? Ingin tahu kapan peristiwa langka itu akan terjadi? Ikuti terus pemberitaan koran ini. Ya, Jawa Pos Radar Banyuwangi (JPRB) sudah berkomitmen mendukung program penyelamatan penyu di Bumi Blambangan. Tepatnya sejak pembina Banyuwangi Sea
Turtle Foundation (BSTF)/ Yayasan Penyu Banyuwangi Wiyanto Haditanojo (Wiwit) didampingi penasihat BSTF Kuswaya curhat di ruang kerja saya beberapa waktu lalu. Saat itu pula saya putuskan JPRB siap membantu. Saya minta Pemred JPRB Bayu Saksono dan Manajer Event Benny Siswanto serta Gerda Sukarno untuk langsung action. Hasilnya, sudah berkali-kali koran ini mem-blow up semua aktivitas BSTF, seperti penangkaran penyu di Pantai Boom dan menulis kisah para mantan “pemburu” telur penyu. Banyuwangi harus berterima kasih kepada Wiwit dan Kuswaya. Selama ini mereka telah mendedikasikan dirinya untuk pelestarian penyu di Banyuwangi. Tidak hanya melakukan penangkaran. Mereka dengan sabar telah berhasil menyadarkan para ‘pemburu’ telur penyu untuk ikut melestarikan binatang yang dilindungi oleh negara itu. Tahun lalu, Wiwit sebenarnya berhasil melakukan pembesaran tukik (anak penyu). Tapi, karena biayanya lumayan banyak akhirnya dia menyerah. Untuk biaya listriknya saja setiap bulan Wiwit harus merogoh kocek Rp 8 jutaan. Itu belum biaya makan tukik. Total, sudah ratusan juta rupiah dari kocek pribadi Wiwit yang keluar. Sementara founding yang dia harapkan tidak kunjung ada. Akhirnya, dia jebol juga. Dan, dia angkat tangan. Meski melempar handuk putih, Wiwit tetap tambeng. Kecintaannya kepada penyu tidak bisa dibendung. Dia bersama Kuswaya tetap melakukan pendataan dan perlindungan terhadap penyu. Terutama yang mendarat di wilayah kerjanya: mulai belakang hotel Ketapang Indah sampai pantai Pakis Rowo. Karena tidak ada dana, mereka membuat tempat penangkaran secara sederhana di pantai Boom. Hanya dipagar keliling dengan bambu. Untuk menjaganya mereka dibantu Lurah Kampung Mandar Bambang “Sumber” Purwanto dan sejumlah relawan. Wiwit juga rajin blusukan ke Pasar Banyuwangi nyaris setiap hari. Bila ada pedagang yang menjual telur penyu, dia langsung menghampiri. Kalau telur penyu yang dijual pedagang itu masih baru (belum 24
jam), Wiwit ‘’terpaksa’’ membelinya. Selanjutnya, telur itu ditanam di sarang pasir dalam timba di halaman rumahnya. Barang kali saja, telur-telur itu bisa menetas. Sementara itu, koran ini sendiri punya tugas-tugas khusus: sosialisasi. Lewat tulisan maupun mengisi acara di sekolah dan tempat lainnya. Untuk yang terakhir itu, tim dari koran ini sekarang mulai ‘sekolah’ kepada Wiwit. Wiwit seperti kamus hidup penyu. Hanya saja, dia mengaku kurang pede bicara di depan umum. Itu saja kekurangannya. Tapi soal ilmu penyunya tidak perlu diragukan. Dia sudah melakukan penelitian proses kelahiran sampai penyu besar. Datanya komplet plet. Ngalah-ngalahi penelitian program doktoral. Seandainya pemkab Banyuwangi berhasrat membuat museum penyu, cukup Wiwit seorang sudah bisa memenuhi isi museum itu. Dia sudah membuat replika penyu dari bahan resin. Bukan hanya satu jenis, tapi empat. Bukan hanya penyu besar. Tapi, penyu kecil sampai besar. Dia juga sudah membuat gambar visualisasi tentang penyu. Dari Wiwt-lah saya jadi tahu kalau di dunia ada tujuh jenis penyu. Dari tujuh itu enam hidup di Indonesia. Dari enam itu, yang empat hidup di Banyuwangi. Yakni penyu hijau (Chelonia mydas), penyu blimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricate), dan penyu lekang (Lepidochelys olivace). Fakta itu sudah cukup untuk mengukuhkan Banyuwangi sebagai kota penyu. Dan, jika digarap dengan baik dan benar, dalam waktu yang tidak lama bukan tidak mungkin akan banyak wisatawan yang datang ke daerah The Sunrise of Java ini untuk melihat aktivitas penyu. Mereka juga berkesempatan melepas tukik. Sebuah pengalaman yang mengasyikkan. Dan, untuk melakukan itu tidak perlu jauh-jauh ke Sukomade dan Ngagelan. Cukup di Pantai Boom. Apalagi kalau di Pantai Boom dibangun museum penyu. Makin komplet pengalaman yang dibawa pulang wisatawan. Mereka pasti senang bisa mengunjungi museum penyu pertama di Indonesia. Bahkan, pertama di dunia. He he.. (kaosing93@gmail.com)
Produknya Menyebar ke Sumatera hingga Papua n TULISAN... Sambungan dari Hal 29
Dia juga mengaku bisa membuat wayang kulit, namun usaha yang terakhir ini sudah lama tidak dia jalani karena sepinya peminat. Di rumahnya tampak banyak hiasan yang menempel pada daun pintu. Hiasan itu berupa pahatan wayang karakter Prabu Kresna. Selain itu, di dinding ruang tamu juga terpajang gitar dan sebuah biola yang juga dia buat. “ Ini biola yang buat juga saya, tapi saya tidak bisa bermain musik,” ungkapnya. Di salah satu sisi ruang tamu, juga terdapat sebuah kapal slerek yang setiap bagian pada kondisi aslinya terdapat di sana. Selain itu, beberapa biola kondisi setengah jadi terlihat menumpuk. Meski mahir membuat alat musik, pria yang pernah menjadi pelatih angklung saat muda itu justru tidak bisa memainkan alat musik buatannya. “Saya bisanya ya hanya seperti ini,” tuturnya sambil menggesek biola sekenanya. Saat di ruang tamu tersebut, Hartaman banyak menceritakan mengenai proses pembuatan truk yang ditekuni. Menurutnya, dia mampu membuat berbagai sebuah truk dalam jangka waktu tiga
hari. “Semuanya saya kerjakan tiga hari,” tegasnya. Meski bisa membuat berbagai karya seni dari kayu, untuk saat ini dia lebih menyukai membuat truk. Selain alasan teknis pembuatan lebih mudah, peminat yang ingin memilikinya juga banyak. “Kalau membuat truk itu yang beli banyak, sementara kalau wayang lama habisnya lama,” tutur suami Siti Sumarliyah itu. Selama proses pembuatan truk, dia mengaku tidak memiliki kesulitan yang berarti. Namun dia mengaku, bagian dari truk yang memiliki tingkat kerumitan paling tinggi adalah bagian kabin (kepala) truk. “Kepalanya itu yang paling sulit, njelimet,” ujarnya. Untuk menyelesaikan satu buah truk, Hartaman mengerjakan seorang diri. Mulai dari pembentukan bagian roda, bodi hingga kabin. Terkecuali untuk pengecatan, biasanya dia memakai kejelian sang istri. “Semua saya yang bikin, kalau ngecatnya istri,” tandasnya. Saat ini, obsesinya adalah membuat mobil jenis SUV yang meniru rancang bangun jip. Mobil itu nantinya akan didesain bisa dikendarai dengan tenaga pendorong berupa pedal. “Nanti kalau yang itu sudah selesai, saya mau membuat jeep,” harapnya.
Mengenai ukuran mobil mainan yang pernah dia buat, Hartaman mengaku pernah membuat truk dengan panjang 2,5 meter. Tidak hanya mobil, ruparupanya pria yang menamatkan pendidikan hingga Sekolah Rakyat (SR) ini juga tergolong canggih di zamannya. Pemilik Call Sign YD3DIT ini bahkan pernah ditugaskan sebagai relawan bantuan komunikasi saat gunung Galunggung meletus. “ Saya dulu ditugaskan di Galunggung selama seminggu,” ungkapnya. Sementara itu untuk pemasaran produknya, Hartaman mengaku tidak memiliki kiat khusus. Salah satu cara yang dia gunakan cukup konvensional. Yakni, truk- truknya yang sudah jadi dia parkir di depan bengkel. Dari situ, pelanggan yang datang tidak hanya orang Banyuwangi. Bahkan pembeli dari Papua dan Sumatera juga pernah datang ke tempatnya. “Yang beli dari Papua juga ada,” tegasnya. Untuk patokan harga, Hartaman sudah membanderol sesuai tulisan yang tertera di depan kabin. Dia memakai kode PS sebagai ganti kata Rupiah. “Jika tertulis 400 PS artinya harga Rp 400 ribu,” terangnya. Meski patokan harga sudah jelas, namun Hartaman mengaku tidak bisa menghitung total uang yang dia dapat da-
lam satu bulan. Hal ini karena seluruh kegiatannya bertumpu pada hasil penjualan tersebut. “Dapat uang ya buat bayar listrik, sekolah cucu, dan kebutuhan lain-lain. Laris tapi nggak mengumpul,’ ujarnya sembari terkekeh. Yang menarik, Hartaman pernah menjual truk buatannya dengan sistem barter. Saat itu, kebetulan ada seorang ibu dan anaknya yang melintas di depan showroom. Si anak ternyata sangat tertarik dengan truk itu. Namun saat itu orang tuanya sedang tidak memiliki uang. “Saat itu ada anak ingin punya, tapi ibunya nggak punya uang,” kenangnya. Jalan tengah pun diambil, Hartaman menawarkan kepada orang tua anak agar mengganti truk tersebut dengan kayu yang dia punya. ”Akhirnya saat itu truknya saya suruh mengganti dengan kayu,” cetusnya saat itu. Menurut pengakuan Hartaman, truk-truknya tersebut sering dipinjam oleh anak sekolah saat ada acara semacam pameran. Dia berharap bisa ikut memamerkan produknya di gedung pamer milik pemerintah yang ada di Kota Banyuwangi. “ Kalau bisa dipamerkan di sana saya senang, tapi saya tidak punya motor untuk ke sana,” harapnya.(bay)
lisi. Motif di balik penusukan Ahmad Fathanul itu hingga kini masih dalam penyelidikan aparat Polsek Licin. Berdasar keterangan bebera-
pa saksi mata di sekitar tempat tinggal korban, aksi nekat pelaku diduga bermotif asmara. Itu didasari beberapa keterangan bahwa rumah tangga pelaku
dalam guncangan. Diduga, korban yang pernah menjalin asmara dengan istri pelaku semasa lajang kembali menjalin komunikasi. (sgt/bay)
Siapkan Tiga Tempat Penampungan n SATSUIT... Sambungan dari Hal 29
“Ke depan diharapkan Pasar Banyuwangi lebih tertata dan lebih bersih. Sedangkan jalan berfungsi secara optimal, arus lalu-lintas tidak terganggu oleh lapak-lapak pedagang,” ujarnya dikonfirmasi saat berada di lokasi penertiban. Dikatakan, sterilisasi ruas jalan di sekitar pasar induk Kota Kopi itu merupakan hasil kesepakatan antara instansi terkait dengan para pedagang yang diwakili paguyuban pedagang pasar Banyuwangi. Mereka menyepakati bahwa terhitung tanggal 11 Mei pukul 00.00 dan seterusnya, tidak ada lagi pedagang yang berjualan di luar pasar. Itu artinya, aturan pemberlakuan jam khusus bagi pedagang
untuk bisa menggelar dagangan di tepi jalan sudah tidak berlaku. Sebelumnya, para pedagang bisa berjualan di luar pasar antara pukul 15.00 sampai pukul 07.00 keesokan harinya. “Jadi, terhitung sejak saat ini (Minggu dini hari) dan seterusnya, tidak ada lagi aturan jam pedagang boleh berjualan di luar pasar. Selama 24 jam, pedagang harus masuk ke area pasar ,” tegasnya. Camat Aziz Hamidi menambahkan, Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan tiga tempat relokasi bagi pedagang yang selama ini berjualan di luar Pasar Banyuwangi. Selain di dalam Pasar Banyuwangi, ada dua alternatif tempat relokasi lain, yakni Pasar Segitiga Berlian di Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan, dan Pasar Blambangan. “Menurut kepala
Pasar Blambangan, di pasar tersebut ada seratus stan yang bisa ditempati pedagang asal Pasar Banyuwangi,” tuturnya. Dikonfirmasi di lokasi yang sama, Sekretaris Dispenda Banyuwangi, Juang Pribadi mengatakan, sebelum penertiban dilakukan, sudah tercapai kesepakatan antara para pedagang pasar yang diwakili pihak paguyuban pedagang. Inti kesepakatan tersebut, sejak 11 Mei 2014, para pedagang siap berjualan di dalam Pasar Banyuwangi. Menurut Juang, selama ini ada sekitar 200 pedagang yang berjualan di tepi jalan kawasan Pasar Banyuwangi. Untuk itu, pihaknya sudah menyiapkan tiga tempat relokasi, yakni di dalam Pasar Banyuwangi, Pasar Segitiga Berlian, dan Pasar Blambangan. (sgt/bay)
Mohon Sewa Lahan tak Diperpanjang n JARING... Sambungan dari Hal 29
Setelah memberi pengertian bahwa suara keras musik dari warung-warung itu mengganggu warga, petugas bergeser ke kawasan Pelabuhan Landing Craft Machine (LCM) Ketapang untuk melakukan razia di warung remangremang di sekitar pelabuhan tersebut. Hasilnya sama. Tidak ada temuan signifikan. Camat Kalipuro, Nurhadi mengatakan, operasi penertiban warung remang-remang itu dilakukan sebagai bentuk komitmen menghentikan aktivitas prostitusi di Banyuwangi. Namun sayang, berkali-kali operasi dilakukan, berkali-kali itu pula tidak ada hasil. Sejurus kemudian, yakni sekitar pukul 23.30, petugas gabungan diam-diam kem-
bali bergerak ke kawasan Warung Panjang. Uniknya, kali ini kondisi warung remangremang tersebut sudah berbalik 180 derajat. Jika dua jam sebelumnya warung remang tersebut sangat sepi, namun kali ini terlihat “wajah asli” lokasi tersebut. Selain alunan musik yang diputar cukup keras, petugas juga mendapati laki-laki dan perempuan asyik berkaraoke dengan ditemani minuman bir dan bir hitam. Sebanyak 12 orang terjaring dalam razia gelombang kedua ini. Rinciannya, empat laki-laki dan delapan perempuan. Mereka dijaring dari tiga warung berbeda. Selain diberi pembinaan, kartu identitas alias KTP mereka langsung diamankan petugas Satpol PP untuk memberikan efek jera. Disinggung tentang suara musik yang kerap kali menuai kebe-
ratan warga, Nurhadi mengaku pihaknya sudah sering mengingatkan agar pengelola warung tidak memutar musik dengan suara keras. “Kali ini kami memberi deadline satu pekan. Jika sepekan ke depan tidak ada perubahan, kami meminta Satpol PP Kabupaten yang memiliki kewenangan untuk mengamankan amplifier sound system tersebut. Sebab banyak warga yang keberatan dan mengeluh kepada kami,” bebernya. Tidak hanya itu, Camat Nurhadi menyatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan Wakil Kepala Stasiun KA Banyuwangi Baru. Dikatakan, pihaknya berharap jika penggunaan lahan tidak sesuai dengan kontrak, maka pihaknya memohon pihak PT KAI tidak memperpanjang kontrak dengan pemilik warung remangremang tersebut. (sgt/bay)
Langganan Jadi Bendahara n SENANG... Sambungan dari Hal 29
Karena itu, dia selalu membawa sebuah agenda ke mana pun pergi. Dalam agenda tersebut terdapat catatan terperinci
terkait keputusan, perhitungan, dan berbagai aspek lain. Bahkan, dia masih menyimpan catatan keputusan sebuah rapat yang dilaksanakan 2012 lalu dalam buku agenda tersebut. Lantaran dikenal suka blak-
blakan, dia sering dipercaya menjadi bendahara dalam sebuah kepanitiaan. Bahkan, Emmy masih dipercaya sebagai bendahara K3S Kecamatan Banyuwangi sekaligus merangkap K3S Kabupaten Banyuwangi. (*/c1/bay)
Debit Airnya Lumayan Kecil n ALIRAN... Sambungan dari Hal 31
Pria yang juga pengurus HIPPAM (Himpunan Pemakai Air Minum) di Desa Pesucen ini menduga, aliran air dari Sungai Mailang ini sebetulnya sudah habis karena digunakan untuk irigasi lahan pertanian di wilayah desanya maupun Desa Grogol dan Giri. Selain
itu juga digunakan untuk HIPPAM yang mengalir ke rumahrumah penduduk. “Karena itu, air yang sampai ke Kalilo itu sebetulnya tidak murni dari sumber mata air di Pesucen, tapi sudah bercampur dengan sumber-sumber lain, serta air limbah dari lahan pertanian yang berada di bawah Sungai Mailang ini,’’ duga Kang Orik, sapaan karib Achrori.
Jika ditelusuri dari Pesucen hingga Kelirpuan, debit air Sungai Mailang ini memang cukup kecil. Namun, setelah memasuki Grogol, debit air sungai Mailang cukup besar, namun mengecil lagi saat melewati Giri hingga ke Kalilo. Karena itu, anggapan habis karena dipakai untuk lahan pertanian menjadi tak terbantahkan. (c1/als)
Akan Dibayar Jelang Laga n MENDADAK... Sambungan dari Hal 38
Namun, masalah tersebut akhirnya klir. Yang bersangkutan sudah melakukan pertemuan dengan manajemen maupun pelatih Persewangi. Sehingga, pernyataan mundur secara lisan itu dicabut. ‘’Aku berangkat ke Jember, Pak. Beres masalah,’’ kata Caparo melalui pesan singkat. Semula, sejumlah pemain tidak mau bertanding melawan
Persid jika bonus dari lawatan di Sulawesi tidak terbayar. Namun, niatan tersebut gagal terwujud. Mengingat, semua pemain akhirnya menerima bonus masing-masing senilai Rp 500 ribu sebelum berangkat ke Jember kemarin siang (11/5). ‘’Kalau bonus gak dibayarkan, saya gak berangkat. Alhamdulillah sudah dibayar,’’ cetus kapten Persewangi, Nanda Pradana. Pada bagian lain, pemain menuntut masalah pembayaran
gaji. Setelah pembicaraan dengan manajemen, akhirnya gaji dipastikan akan dibayarkan pada tanggal 15 Mei mendatang. ‘’Gaji disepakati tanggal 15 Mei,’’ kata Nanda. Manajer Persewangi, Hari Wijaya membantah jika gaji pemain akan dibayarkan sebelum melawan Persid. Berdasarkan klausul kontrak, gaji pemain akan terbayar per-tanggal 15 setiap bulan. ‘’Gaji besok tanggal 15 Mei sesuai dengan kontrak,’’ katanya.(ton/als)
Menambah Ruangan Baru n MEMPERSIAPKAN... Sambungan dari Hal 40
Unars juga aktif dalam melakukan pengembangan karir mahasiswa. Pengembangan itu berupa pengembangan karir akademik maupun pengembangan potensi diri. Misalnya, kemampuan memimpin, kemampuan memahami dan kritis terhadap realitas sosial dan masyarakat. Kegiatan tersebut diwadahi dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Mahasiswa dapat memilih sesuai dengan minat
dan bakatnya. Ada bidang penalaran, Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam (Himapali), Bidang Seni dan Budaya (Bengkel Seni), Paduan Suara (Swara Persada), Pramuka, Selam, LDK, Minat Olahraga dan Resimen Mahasiswa. Unars menyadari sarana prasarana merupakan aspek penting dalam proses belajar mengajar. Sebab itulah, Unars Situbondo terus meningkatkan sarana prasarana proses belajar mengajar. Setahun terakhir, Unars telah menambah delapan ruang baru. Dari delapan
ruang tersebut, dua ruangan diantaranya dipergunakan untuk laboratorium bahasa dan laboratorium komputer yang merupakan program hibah pembinaan perguruan tinggi swasta dari Dirjen Dikti Tahun 2011. “Perkembangan jumlah mahasiswa juga mengharuskan kita segera mengembangkan sarana dan prasarana. Saat ini delapan ruang kelas sudah dioperasikan di kampus II, di kawasan perbukitan jalan tembus, Desa Sumber Kolak, Situbondo,” terang Hadi. (pri/als/bersambung)
RADAR SITUBONDO
40
R A D A R
Jawa Pos
Senin 12 Mei 2014
B A N Y U W A N G I
Gempa Berada di Kedalaman 4-9 Kilometer Edy Supriyono/RaBa
KUPON GRATIS: Ribuan peserta mengikuti jalan sehat memperingati Hardiknas yang digelar Dinas Pendidikan.
Ribuan Warga Meriahkan Jalan Sehat Hardiknas SITUBONDO – Ribuan siswa SD, SMP, SMA/SMK negeri maupun swasta serta masyarakat umum dan pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Situbondo mengikuti jalan sehat. Acara ini digelar Dinas Pendidikan untuk memeriahkan peringatan Hari Pendidikan Nasional. Kupon kegiatan yang dilepas
Bupati Dadang Wigiarto ini diberikan secara gratis. Start dimulai dari Jalan Kartini, menuju Jalan Dipenogoro, Jalan Irian Jaya, Jalan Ahmad Yani dan kembali ke Jalan Kartini. Bupati dan Istri ikut berbaur bersama peserta berjalan dari start hingga finish. Meski kupon diberikan gratis, namun hadiah yang disediah-
kan panitia cukup membanggakan. Ada sepeda motor, tiga unit sepeda gunung, 3 unit televise 20 inch, tiga buah Mejikom, dua buah kipas, serta puluhan door prize menarik lainnya. “Ini agar peserta tetap bersemangat dan bergembira,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, Dr. Fathorrahman
Selain jalan sehat, kegiatan peringatan hari pendidikan nasional 2014, juga dimeriahkan dengan senam bersama mulai dari tingkat SD sampai masyarakat umum. Ada juga lomba lukis atau mewarnai dari tingkat TK dan SD, tarik tambang, panjat pinang untuk masyarakat umum. (pri/als)
Ingin Situbondo Juga Jadi Kota Kerapu Bupati Buka Lomba Memasak Ikan Kerapu Diikuti 136 desa SEBANYAK 136 peserta perwakilan desa se-Kabupaten Situbondo pagi kemarin mengikuti lomba memasak Ikan kerapu. Kegiatan yang digelar Dinas Perikanan dan Kelautan Pemkab Situbondo bekerjasama dengan TP PKK Kabupaten ini dalam rangka promosi gerakan gemar makan ikan. Pemilihan ikan kerapu sebagai objek lomba memasak bukan tanpa alasan. Sebab, sejak tahun 2012, ikan kerapu sudah menjadi ikon Situbondo dalam bidang perikanan. Kabupaten Situbondo merupakan kabupaten dengan produksi ikan kerapu budi daya terbesar se-Indonesia. Lomba memasak ik an kerapu ditempatk an di depan Pendapa rumah dinas Bupati Situbondo. Dalam sambutannya Bupati Situbondo,Dadang Wigiarto berharap, acara lomba memasak Ikan Kerapu dapat mengangkat dan memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomiaan masyarakat Situbondo. “Sebab kita tahu kalau ini terus kita kembangkan dan ditindaklanjuti, Kita optimistis masyarakat Kota Santri akan dapat mengangkat perekonomiannya d e n g a n I k a n K e r a p u, k h u s u ny a masyarakat yang berada di dekat laut,“ terang Bupati. Sebab itulah, Bupati berharap kepada SKPD terkait bisa terus memfasilitasi pengembangan usaha budidaya Ikan kerapu. Misalnya, dengan penyediaan sarana dan prasarananya. Sehingga, potensi penghasil ikan kerapu budidaya terus dipertahankan. “Selain sebagai Bumi Seklawat Nariyah, Kabupaten Situbondo akan dikenal juga dengan julukan Bumi Ikan Kerapu,” terangnya.
ASEMBAGUS – Gempa bumi yang terjadi di Dusun Beto Kodung, Desa Kedunglo, Kecamatan Asembagus, belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. Data terbaru yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dari Tretes, Malang, menyebutkan titik gempa terjadi di kedalaman 4 sampai 9 kilometer (KM) di bawah permukaan tanah. Pada titik gempa, diduga kuat ada patahan lempengan. Lempengan yang juga diduga berbahan kapur itulah yang pecah dan membuat terjadinya gempa lokal dan hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang jaraknya paling jauh mencapai lima kilometer dari Dusun Beto Kodung. “Sampai sekarang gempa masih terjadi, tetapi kekuatannya kecil. Dari hasil penelitian tim BMKG, gempa lokal ini terjadi karena di kedalaman 4 sampai 9 kilometer ada pecahan lempengan,” terang Zainul Arifin, Kepala Badan Penaggulangan Bencara Daerah (BPBD) Situbondo. Anehnya, gempa di daerah pegunungan selatan Kecamatan Asembagus ini terjadi secara fluktuatif. Sehingga
ISTIMEWA
DARURAT: Bupati Dadang Wigiarto melihat siswa SDN 6 Kedunglo yang belajar di tenda darurat di lokasi gempa di Desa Kedunglo.
untuk memprediksi kapan selesainya gempa lokal itu cukup sulit. “Keterangan BMKG, biasanya gempa itu terjadi dari besar. Gempa susulan itu mengecil, kecil, dan terus mengecil. Baru kemudian hilang. Tetapi yang terjadi di dusun itu naik turun. Kadang agak besar, turun, besar lagi. Jadi fluktuatif,” papar Zainul. Sementara itu, ratusan warga yang berada di lokasi masih khawatir akan gempa susulan yang mungkin terjadi. Untuk
menghindari kemungkinan terjelek, warga dihimbau untuk bertahan di luar rumah. Hal itu juga dilakukan anakanak SDN 6 Kedunglo yang belajar-mengajar dilakukan di tenda darurat dan sempat dipantau langsung oleh Bupati Dadang Wigiarto. “Bila masih terjadi gempa, besok (hari ini) anak-anak sekolah masih belajar di tenda. Tetapi kami dan tim BMKG masih tetap memantau dan standby di lokasi,” katanya.(rri/als)
TIM SELEKSI CALON ANGGOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SITUBONDO Jl. Basuki Rahmat No. 123 Kabupaten Situbondo Telp. 085258569166
PENGUMUMAN HASIL SELEKSI TERTULIS, TES KESEHATAN, DAN TES PSIKOLOGI CALON ANGGOTA KPU KABUPATEN SITUBONDO
Syamsuri/RaBa
DIIKUTI 136 DESA: Bupati Dadang Wigiarto (kanan) bersama Sekkab Syaifullah dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Eko Prajoedi meninjau pelaksanaan lomba memasak ikan kerapu.
Usai membuka lomba, Bupati bersama Ketua TP PKK Kabupaten, Hj Umi Kulsum serta dewan juri meninjau langsung stand secara bergiliran. Mereka juga berdiskusi langsung kepada peserta. Sementara itu, pada Sabtu malam (09/05) Bupati Dadang Wigiarto melepas mahasiswa taruna dari Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Darat, mahasiswa IPDN, dan mahasiswa Universitas Abdurachman Soleh (Unars) Situbondo untuk melaksanakan bakti sosial di empat kecamatan. Mereka akan melaksanakan Latihan Sinergitas Reda Nusantara ke-34 (LASITARDA). Empat kecamatan yang akan ditempati
kegiatan ini adalah Kecamatan Kapongan, Mangaran, Mlandingan dan Kecamatan Panji. Pelepasan dilakukan di pendapa Kabupaten. Hadir dalam acara ini, Dandim 0823 Situbondo, Kapolres Situbondo, Ketua Pengadilan Negeri, Wakil Bupati Situbondo serta sejumlah pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Situbondo . “Kita berharap kegiatan Lasitarda dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Dengan bekal ilmu pengetahuannya, para mahasiswa dapat ikut membangun Kabupaten Situbondo. Misalnya, dengan ikut menggali potensi-potensi yang ada di Kabupaten Situbondo,” kata bupati. (pri/*/als)
Nomor : 10/Timsel/V/2014
Berdasarkan hasil seleksi tertulis, tes kesehatan, dan tes psikologi, dengan ini diumumkan nama-nama calon Anggota Kabupaten Situbondo yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti seleksi wawancara sebagai berikut : NO URUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
NO PENDAFTARAN 024 001 058 057 023 067 037 040 072 035 042 013 046 070 061 060 053 002
/TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014 /TIMSEL/IV/2014
NAMA CALON A. Dewi Tridian Pertiwi, SH Agus Tjahjono Basoeki, SH, M Hum Badrus, SH Drs. Ec. Catur Setio Sudarsono Dini Noor Aini, S. sos, Msi Drs. Moh. Fachry Soefyan, Msi Gatot Adi Wibowo Iwan Suryadi, SH Joedo Fadjar Riawan Junaedi Salat Khoirul Anwar, SH Luluk Maktumah, MPdI Marwoto, SE Muhammad Mahrus, S.sos I Mursidi Nasar, SPd Novandri Sasongko, SE Yunita Iswari, SH
JENIS KELAMIN Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan
PEKERJAAN Swasta Pensiunan PNS Wiraswasta Petani Dosen Dosen Wiraswasta Wiraswasta Karyawan Petani Advokat Wiraswasta Guru Dosen Swasta Guru Wiraswasta Advokat
ALAMAT Perum Panorama Indah P 1 Sumber Kolak Situbondo Jl. Irian Jaya RT 07 RW 01 Panji Situbondo Jl. Irian Jaya IV / 37 Mimbaan Panji Situbondo Kp. Krajan RT 01 RW 01 Juglangan Panji Situbondo Jl. PB Sudirman VI / 5 Situbondo Jl. Basuki Rahmat Gg. BLK No. 35 Mimbaan Panji Situbondo Ds. Timur RT 03 Rw 04 Curah Jeru Panji Situbondo Kp. Krajan RT 01 RW 04 Jangkar Situbondo Jl. Cempaka II / 8 Situbondo Kp. Nyamplung RT 02 RW 03 Sumber anyar Banyu Putih Situbondo Kp. Masjid RT 02 RW 01 Jangkar Situbondo Kp. Krajan RT 01 Rw 04 Sumberejo Banyuputih Situbondo Ds Pesisir Tengah Gg. V RT 02 RW 01 Kilensari Panarukan Situbondo Jl. Sucipto RT 04 RW 04 Dawuhan Situbondo Kp. Wringin Anom Timur RT 01 RW 03 Panarukan Situbondo RT 02 RW 10 Mimbaan Panji Situbondo Kp. Sumber Gayam RT 02 RW 05 Curah Cottok Kapongan Situbondo Ds. Timur RT 03 Rw 04 Curah Jeru Panji Situbondo
Pelaksanaan Seleksi Wawancara dan Klarifikasi Tanggapan Masyarakat akan dilaksanakan pada : a. Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014 b. Waktu : 07.00 WIB s/d selesai c. Tempat : Hotel Rosali Jl. PB. Sudirman Kabupaten Situbondo Kepada masyarakat diharapkan untuk memberikan masukan dan tanggapan terhadap namanama Calon Anggota KPU Kabupaten Situbondo diatas ini, Masukan dan tanggapan tersebut disampaikan secara tertulis disertai dengan identitas yang jelas kepada Tim Seleksi Calon KPU Kabupaten Situbondo dengan alamat Jl. Basuki Rahmat No. 123 Situbondo Telp. 085258569166 atau melalui email : budistb2@yahoo.co.id selambat-lambatnya tanggal 16 Mei 2014. Situbondo, Tgl. 12 Mei 2014
LASITARDA: Bupati Dadang Wigiarto (kanan) dalam acara pelepasan mahasiswa taruna dari Angkatan Udara, Laut, Darat, mahasiswa IPDN, dan mahasiswa Unars Situbondo melaksanakan bakti sosial di empat kecamatan.
Catatan : 1. Di Kantor Sekretariat Tim Seleksi Calon Anggota KPU Kab. Situbondo disediakan kotak masukan dan tanggapan masyarakat 2. Tanggapan masyarakat dianggap sah apabila identitas lengkap (nama, alamat dan No. Telpon)
32 Tahun Kiprah Universitas Abdurachman Saleh (Unars) Situbondo (1)
Mempersiapkan Diri Menjadi Universitas Teknologi Membangun sebuah komunitas dan institusi akademik tentu bukan pekerjaan mudah. Butuh waktu panjang dan menempuh jalan berliku. Seperti perjalanan 32 Tahun berdirinya Universitas Abdurachman Saleh (UNARS) Situbondo. Langkah-langkah yang dilalui tidak di lajurlajur yang licin dan bebas hambatan. UNARS Situbondo didirikan di Situbondo pada 15 Agustus 1981. Kala itu baru tiga fakultas. Yaitu Fakultas Hukum dengan Program
Studi Ilmu Hukum; Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Program Studi Ilmu Administrasi Negara, dan Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen. Pada tahun 1983 menyusul Fakultas Pertanian dengan Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian. Kemudian pada 2006, berdiri Fakultas Sastra, Program Studi Sastra Inggris, dengan nomor izin dari Dikti: 1657/D/T/2006 Unars, tepatnya 08 Mei 2006. Empat tahun kemudian, Unars membuka Program Strata Satu (S.1) PGSD, berdasarkan ijin operasonal Dirjen Dikti Nomor: 594/D1.3/TK/2010. Langkah yang dilakukan Unars ini seiring kebutuhan masyarakat yang terus mengalami peningkatan, terutama dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan mengemban
EDY SUPRIYONO/RaBa
PENGEMBANGAN KAMPUS: Kampus Unars II di kawasan perbukitan jalan tembus, Desa Sumber Kolak, Situbondo.
cita-cita menjadi Entrepreneurial University, Unars berkomitmen bisa mensejajarkan diri dengan
perguruan tinggi di daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur). “Mensejajarkan diri yang kita
maksud, tentu dari segi mutu, proses penyelenggaraan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat maupun lulusan,” terang Rektor Unars Situbondo, Hadi Wijono. Dengan memiliki enam fakultas dan enam program studi, Unars mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat Kabupaten Situbondo dan sekitarnya. Sehingga, semakin hari, jumlah mahasiswa semakin banyak. Pada tahun 2010, mahasiswa Unars masih 1.702 orang, pada 2011 meningkat menjadi 2020 oraang, dan pada tahun 2013 student body Unars mencapai 3.275 orang. Pada tiga tahun terakhir ini, Unars juga menunjukkan jumlah lulusan lebih dari 479 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan > 3 dengan lama studi
rata-rata empat tahun. Keadaan tersebut memungkinkan lulusan S.1 Unars Situbondo dapat bersaing memasuki pasar kerja yang cukup tinggi dan variatif. Hadi Wijono mengakui, tantangan era globalisasi menuntut Unars Situbondo memacu diri untuk mensejajarkan diri dengan peguruan tinggi besar. Ini agar mampu bersaing penuh. “Kita belum puas dengan kepemilikan enam program studi yang telah ada. Makanya, saat ini kita sedang memproses beberapa prodi baru. Diantaranya, Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Matematika. Kita sedang menyiapkan diri menjadi Universitas Teknologi dengan empat Program Studi,”terang Hadi n Baca Mempersiapkan...Hal 39