Radar Banyuwangi | 12 November 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

RABU 12 NOVEMBER TAHUN 2014

Syuting

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

BINTANG SINETRON: (Dari kiri) Fanny Ghasanny, Dea Lestari, Rully Fiss, dan Arthur Tobing, berdiskusi dengan kru redaksi di Seblang Room, Jawa Pos Radar Banyuwangi, tadi malam (11/11).

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 33

10 Hari di Banyuwangi

BANYUWANGI - Banyuwangi akan jadi tempat syuting film televisi (FTV). Empat artis pemeran FTV yang dikomandani artis kawakan, Arthur Tobing, berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi tadi malam (11/11). Rombongan artis tersebut disambut Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi, Rahman Bayu Saksono, bersama kru redaksi di Seblangroom. Dalam lawatannya ke Bumi Blambangan, empat artis tersebut; Arthur Tobing, Rully Fiss,

Dea Lestari, dan Fanny Ghasanny, datang dan didampingi produser kelahiran Banyuwangi, Alfin. Hadir pula casting director PH Indikreasi, Elhan Shaleh. Arthur Tobing mengatakan, rombongan mereka akan berada di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini selama sepuluh hari. Mereka akan syuting di beberapa tempat. Lokasi pertama yang akan menjadi tempat pengambilan gambar tersebut adalah Taman Nasional Alas Purwo

di Kecamatan Tegaldlimo. “Ada dua judul film yang akan syuting di Banyuwangi,” ujarnya. Dua judul film yang akan syuting di Banyuwangi itu bertema suspend dan drama hidayah yang mengangkat cerita tentang Banyuwangi. Film yang syuting di Alas Purwo itu menceritakan empat orang sedang dalam perjalanan ke Bali. Selanjutnya, mereka ‘’tersesat’’ dan kecantol di Banyuwangi ■ Baca Syuting...Hal 43

Gudang Distributor Elpiji Digerebek ’’Kencing’’ Solar Bersubsidi, Diduga Dijual Nonsubsidi KALIPURO - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Banyuwangi menggerebek sebuah gudang distributor Elpiji di Jalan Yos Sudarso 46, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, pukul 14.00 kemarin (11/11). Distributor elpiji bernama PT. Trigo Muncul Abadi tersebut digerebek karena terindikasi menyelewengkan solar bersubsidi. Bahan bakar subsidi tersebut diduga akan dijual lagi dengan harga nonsubsidi. Polisi langsung mengamankan sopir truk

tangki pengangkut solar itu. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, sopir tersebut bernama Saiful. ”Tadi polisi ke sini langsung mengamankan sopir. Saya enggak tahu kenapa. Yang jelas di sini memang distributor elpiji dan solar,” ujar Hariyadi, 49, salah satu penjaga gudang tersebut. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi sore kemarin, di dalam gudang tersebut banyak terdapat truk pengangkut elpiji dan tangki solar nonsubsidi. Informasi yang diperoleh, solar bersubsidi di dalam tangki truk elpiji tersebut disedot menggunakan pompa. Selanjutnya, solar tersebut dipindah ke sebuah tangki pengangkut solar nonsubsidi ■ Baca Gudang...Hal 43

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

SUBSIDI: Solar yang dibeli di SPBU dipompa dari truk lalu ditampung di gudang distributor Jalan Yos Sudarso 46, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin (kanan). Bagian luar gudang distributor elpiji tersebut (kiri).

Kernet Tergencet Truk dan Kapal BANYUWANGI - Nasib tragis dialami Ponco Suryadi, 16, warga Dusun Godek, Desa Genden, Kecamatan Ampel, Boyolali, Jawa Tengah. Remaja yang bekerja sebagai kernet truk itu menemui ajal setelah kepalanya tergencet bodi truk dan badan kapal di pelabuhan landing craft tank (LCT) pagi kemarin (11/11). Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong.

Insiden mengerikan itu terjadi sekitar pukul 06.00 pagi kemarin. Saat itu korban bersama pamannya, Nur Salam, 28, bermaksud mengirim besi dan barang rongsokan dari Denpasar menuju Surabaya. Selama pelayaran dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, rodaroda truk yang dikemudikan Nur Salam itu diganjal agar tidak bergerak selama di dalam kapal.

UPAYA: Tim medis memberikan pertolongan medis kepada Ponco di RSUD Blambangan kemarin. Sayang, korban tetap tidak bisa diselamatkan.

Saat akan turun dari kapal, Ponco bermaksud melepas pengganjal ban truk tersebut. Tiba-tiba saja, truk itu bergerak sendiri. Tak disangka, kepala pemuda itu terjepit truk dan bodi kapal. Kejadian itu langsung menarik perhatian pengguna kapal lain. Truk coba dihentikan, dan korban langsung dibebaskan dari posisi terjepit dengan bodi kapal ■ Baca Kernet...Hal 43

ISTIMEWA

LINGKUNGAN Pemain Kluncing, Musisi Triangle dalam Pertunjukan Gandrung

Tanpa Latihan, Kalimat Jenaka Muncul secara Spontan DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

PIALA: Beberapa pemenang ajang program Banyuwangi Hijau Bersih saat awarding di Ponpes Modern Al-Kautsar, Kecamatan Srono, kemarin.

Awarding Banyuwangi Hijau dan Bersih PUNCAK acara rangkaian program Banyuwangi Hijau dan Bersih 2014 dihelat di Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, kemarin (11/11). Dalam kesempatan itu, Bupati Abdullah Azwar Anas memberikan penghargaan kepada pondok pesantren, kampung berseri, penyelamat lingkungan, dan perintis lingkungan. (ddy/c1/bay)

Selengkapnya Baca Halaman 44

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Pertunjukan Gandrung tidak bisa dilepaskan dari tukang kluncing. Pemain musik triangle itu juga biasa disebut ”pengudang” para penari gandrung dalam pergelaran tari gandrung. TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi PEMUKUL alat musik triangle itu selalu memancarkan wajah yang ceria dan teriakan-teriakan yang jenaka selama pertunjukan. Namun, sosoknya juga berwibawa di hadapan penonton. Apalagi, bagi seluruh awak kesenian tersebut, musisi satu ini tampak disegani. Sebab, pemain kluncing hafal semua

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

PERAN VITAL: Arba’i memainkan triangle dalam pementasan tari gandrung.

gending-gending yang dinyanyikan penari gandrung. Bahkan, tukang kluncing juga hafal ketukan nada dan irama musik gandrung. Dia juga sebagai komando setiap langkah penari gandrung dan kecenderungan irama musik pengiring. Penampilan tukang klucing sangat menonjol, selain penari Gandrung itu sendiri. Dialah yang mengucapkan salam pembuka kepada penonton, undangan, dan tuan rumah, saat kesenian Gandrung melakukan pertunjukan. Segala sesuatunya dan aturan main dalam pertunjukan juga akan diungkapkan sang tukang kluncing. ”Yaaaak….., saiki persiapan, Doon. Ayo dipegang sampure, lempar ke muka, sekarang mulai berangkaaaaaaaat!!” ■

Dana Jasmas DPRD Rp 7 miliar tak terserap Apa pun itu, kunker jauh lebih nikmat

Gudang distributor elpiji digerebek Semoga kelanjutannya tidak cepat menguap seperti bahan bakar

Baca Tanpa...Hal 43

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


34

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Rabu 12 November 2014

Dana Jasmas DPRD Rp 7 M tak Terserap Hambat Pembahasan KUA PPAS APBD 2015 SIGIT HARIYADI/RABA

MINTA DIAUDIT: Bupati Anas memberikan pengarahan kepada PNS pada apel pagi yang digelar di halaman kantor Pemkab Banyuwangi kemarin.

Bupati Anas Undang BPK Turun Untuk Audit Program Pembangunan 2014 BANYUWANGI - Menjelang akhir tahun anggaran 2014, Bupati Abdullah Azwar Anas mengundang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) turun ke Banyuwangi untuk melakukan audit sejumlah program pembangunan. Dengan audit itu diharapkan menghasilkan rekomendasi agar tercipta kesesuaian antara kontrak kerja program pembangunan di Banyuwangi sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Bupati Anas saat mengung-

kapkan, sekitar 17 November mendatang, BPK akan turun ke Banyuwangi untuk melakukan audit program pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah pada tahun 2014. “Mulai dari pembangunan GOR Tawang Alun, stadion, wisma atlet, dan Bandara Blimbingsari,” ujar Bupati Anas saat memimpin apel pagi kemarin (11/11). Bupati Anas mengatakan, audit tersebut perlu dilakukan agar BPK bisa memberikan rekomendasi sebelum tahun anggaran berakhir. BPK bisa mengecek langsung kesesuaian antara spesifikasi bangunan yang tertuang dalam

kontrak kerja dan kondisi yang ada di lapangan. ”Kami ingin dapat masukan-masukan untuk perbaikan ke depan,” kata dia. Selain itu, Bupati Anas juga meminta kalangan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Banyuwangi segera menyelesaikan pekerjaan terkait administrasi keuangan. ”Kita telah peroleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) murni dari BPK untuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) selama dua tahun berturut-turut. Ini harus dipertanggungjawabkan dengan terus meningkatkan tata kelola keuangan daerah yang akunta-

bel, transparan, dan partisipatif. PNS perlu diingatkan agar tidak menumpuk pekerjaan di akhir tahun,” pintanya. Untuk diketahui, WTP murni merupakan level penilaian tertinggi dalam pelaporan keuangan pemerintah daerah. Pada tahuntahun sebelumnya, BPK pernah Menyatakan disclaimer alias tidak menyatakan pendapat terhadap laporan keuangan Pemkab Banyuwangi. Namun sejak dua tahun terakhir, BPK memberikan opini WTP terhadap laporan keuangan pemerintah kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. (sgt/c1/afi)

Produktivitas Pertanian Lampaui Nasional BANYUWANGI - Predikat yang disandang Banyuwangi sebagai lumbung pangan nasional tampaknya bukanlah sesuatu yang berlebihan. Kabupaten terluas di Jatim ini mampu menyuplai kebutuhan beras, sayuran, hingga buah-buahan ke wilayah timur Indonesia. Selain itu, produktivitas bahan pangan di Banyuwangi mampu melampaui rata-rata produktivitas tanaman pertanian nasio-

nal. Produktivitas padi misalnya, di Banyuwangi, setiap hektare (ha) lahan rata-rata mampu menghasilkan 65,86 kuintal, jauh melampaui rata-rata nasional yang hanya 59 kuintal per ha. Begitu pula dengan jagung dan kedelai. Produktivitas jagung mencapai 62,70 kuintal per ha, sedangkan rata-rata produktivitas nasional sebesar 60 kuintal per ha. Produktivitas kedelai di Banyuwangi sekitar 17,82

kuintal per ha, sedangkan rata-rata produktivitas kedelai nasional sebesar 12,9 kuintal per ha. Yang tidak kalah membanggakan, selama 2014 sektor pertanian, kehutanan, dan perkebunan di Bumi Blambangan sukses menggondol sepuluh penghargaan, baik tingkat provinsi hingga nasional. Pencapaian itu melampaui prestasi di bidang yang sama pada 2013 dengan mendapat delapan

AGENDA KOTA

Hadiri Kegiatan Rakor Tiga Pilar Hari ini Rabu (12/11) pukul 07.00 Bupati Abdullah Azwar Anas menjadi Inspektur Upacara Hari Kesehatan Nasional di depan Pemkab Banyuwangi. Setelah itu, pukul 09.00 menghadiri rapat koordinasi Sinergitas 3 Pilar di tempat Lapangan Tenis Indoor Gor Tawang Alun. (*)

penghargaan. n Baca Produktivitas...Hal 43

BANYUWANGI - Pembahasan Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2015 kembali terhenti. Itu terjadi karena belum ada kesepahaman antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) soal pundi-pundi jaring aspirasi masyarakat (Jasmas) anggota DPRD tahun 2014 yang belum terserap maksimal. Dua bulan menjelang berakhirnya tahun anggaran 2014, anggaran kegiatan Jasmas anggota dewan itu baru terserap kurang dari 30 persen. Wakil ketua DPRD, Joni Subagio mengatakan, tahap awal, pembahasan KUA-PPAS untuk menyamakan persepsi antara Banggar DPRD dan TAPD. Acuan yang digunakan Banggar dalam membahas dokumen APBD 2015 itu adalah rekomendasi komisi-komisi yang sebelumnya telah melakukan rapat koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Pada pembahasan tahap awal,

DOK.RABA

Joni Subagio

Banggar dan TAPD belum mencapai kesepahaman, salah satunya soal Jasmas anggota DPRD periode 2009-2014 yang lalu. “Ternyata untuk tahun anggaran 2014, Jasmas anggota dewan periode sebelumnya baru terserap sekitar dari 30 persen,” kata Joni. Pihak Banggar DPRD mempertanayakan anggaran Jasmas itu digunakan untuk apa dan bagaimana pula pertanggungjawabannya. Kalangan wakil rakyat tidak menghendaki setelah tutup tahun anggaran 2014, Jasmas anggota dewan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Joni berharap, jika tidak bisa

terserap pada tahun anggaran 2014 dengan alasan teknis, Jasmas anggota dewan periode 2009-2014 itu harus dialokasikan pada APBD 2015. “Nilai Jasmas yang belum terserap sekitar Rp 7 miliar dengan alasan teknis. Misal proposalnya belum ada, proposal salah, dan lain sebagainya,” kata pria yang juga ketua DPC PKB tersebut. Joni mengatakan, berdasar keterangan beberapa SKPD ada 264 proposal Jasmas yang belum masuk. Padahal berdasar versi anggota dewan periode 2009-2014, seluruh proposal Jasmas itu sudah terkirim ke masing-masing SKPD terkait. “Itu harus kita amankan. Ini hak teman-teman anggota dewan periode yang lalu. Padahal teman-teman anggota dewan periode 2009-2014 sudah melaksanakan kewajibannya dengan baik,” kata dia. Selaku anggota DPRD incumbent yang kini terpilih kembali, tambah Joni, pihaknya memiliki tanggung jawab moral untuk menyelamatkan dan mengamankan hak anggota dewan yang tidak terpilih kembali. “Toh nanti Jasmas tersebut kembali ke rakyat, bukan untuk teman-teman anggota dewan periode yang lalu,” tambahnya. (sgt/c1/afi)

Penilaian Adipura Fokus Titik Pantau BANYUWANGI - Titik pantau penilaian tim Adipura tersebar di berbagai lokasi. Beberapa titik pantau itu hasil kesepakatan rapat koordinasi Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD). Penetapan titik pantauan penilaian itu karena tidak semua wilayah Banyuwangi t dijadikan sebagai lokasi obyek penilaian. Ada beberapa kriteria dan indikator yang harus dipenuhi untuk dapat dijadikan sebagai obyek penilaian atau titik pantau Adipura. Ada lima kecamatan yangmenjadi fokus penilaian, yakni kecamatan Kabat, Giri, Glagah, Banyuwangi dan Kalipuro. Disetiap kecamatan terdapat titik fokus, diantaranya jalan arteri dan kolektor, perumahan menengah sederhana, Puskesmas dan rumah sakit, sekolah, perkantoran, pertokoan, pasar, taman dan hutan kota, perairan terbuka, pelabuhan dan stasiun terminal dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah. Dari titik pantau itu, ada yang tambahan baru ada pula yang menjadi titik pantau pada ditahun sebelumnya. Lima kecamatan yang ditunjuk sebagai titik pantau tersebut harus memiliki lingkungan yang baik dan sesuai syarat yang ditentukan. “Lingkungan yang baik ditunjukkan dengan adanya upaya pembersihan saluran drainase, membersihkan dan menjaga lingkungan sekitar, tidak membuang sampah sembarangan di jalan, sungai maupun jembatan, memilah sampah organik dan an organik, penanaman pohon dan pot bunga untuk penghijauan, tidak melakukan pembakaran sampah,” ungkap Plt Kepala BLH Chusnul

Hatimah. Untuk itu, pemerintah meningkatkan pembenahan pada titik pantau agar lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Peningkatan itu didasarkan pada hasil evaluasi dan temuan-temuan atau kekurangan yang dimiliki suatu lingkungan pada tahun sebelumnya. Tim teknis Adipura memberitahukan kepada pihak terkait yang memiliki kekurangan agar memperbaiki atau menambah sarana hingga memenuhi syarat penilaian. Tidak hanya itu, kata Chusnul, sebelum masa penilaian tahap pertama dilaksanakan pada Oktober hingga November. Pemkab Banyuwangi bersama pihak terkait juga sudah mempersiapkan jauh-jauh hari agar titik pantau kali ini lebih baik. Seperti memberikan bimbingan teknis kepada pihak-pihak terkait mengenai persyaratan adipura. Menyiapkan kader-kader peduli lingkungan di setiap desa. Mereka dididik dan dikukuhkan sebagai kader lingkungan agar memiliki motivasi besar untuk ikut membenahi lingkungannya dengan mengajak masyarakat sekitar. Selain itu, juga ada program kebersihan lingkungan, salah satu yang telah digagas pemerintah daerah adalah Program Banyuwangi Bersih dan Ramah (2BR) bekerjasama dengan media massa. Sebab, dengan dicanangkannya Program 2BR secara masal akan memacu motivasi masyarakat untuk berkompetisi dan lebih peduli terhadap lingkungannya. “Pemerintah daerah mengharapkan kesadaran dan partisipasi warga untuk menyambut penilaian Adipura,” tambah Chusnul (cin/afi) SIAP DINILAI: Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) siap mendukung penilaian Adipura 2014. CHIN JULLIEN/RABA

Titik Pantau Penilaian Piala Adipura PERUMAHAN MENENGAH SEDERHANA 1. Perumahan Kalirejo 2. Perumahan Griya Permata Husada 3. Perumahan Villa Bukit Mas 4. Perumahan Stendo 5. Perumahan Kebalenan Baru JALAN ARTERI DAN KOLEKTOR 1. Jalan Yos Sudarso 2. Jalan Adi Sucipto 3. Jalan Brawijaya 4. Jalan A. Yani 5. Jalan S.. parman 6. Jalan Gajah Mada 7. Jalan dr. Soetomo 8. Jalan DI. Panjaitan 9. Jalan Kapten Ilyas 10. Jalan Letkol Istiqlah 11. Jalan Wahid Hasyim 12. Jalan MT. Hariyono 13. Jalan Basuki Rahmat 14. Jalan Veteran 15. Jalan Jagung Suprapto 16. Jalan Sayuwiwit 17. Jalan Hos Cokroaminoto PASAR 1. Pasar Blambangan 2. Pasar Banyuwangi PERTOKOAN 1. Pertokoan Sudirman 2. Pertokoan Basuki Rachmat 3. Pertokoan Pierre Tendean PERKANTORAN 1. Sekretariat pemerintah kabupaten 2. Pendapo Sabha Swagatha 3. PDAM 4. PT. Pertamina 5. DPRD 6. Kantor camat banyuwangi SEKOLAH 1. SDN Kepatihan 2. SDN Penganjuran 4 3. SDN Mojopanggung 4. SDN Model 5. MTsN Banyuwangi 6. SMPN 1Banyuwangi 7. SMPN 1Glagah 8. SMPN 1 Giri 9. SMPN 1 Kabat 10. SMKN 1 Banyuwangi 11. SMKN Glagah 12. SMAN 1 Banyuwangi 13. SMAN 1 GIiri RUMAH SAKIT/ PUSKESMAS 1. 2. 3. 4.

RSUD BLAMBANGAN PUSKESMAS SOBO PUSKESMAS MOJOPANGGUNG PUSKESMAS KLATAK

SEJUK: SMPN 1 Kabat salah satu titik pantau penilaian tim Adipura.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


RABU 12 NOVEMBER

35

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

Perhutani Temui Jalan Buntu Pengukuran Hutan Lindung yang dikuasai Warga Gagal Dilaksanakan SUMBERMALANG – Hutan lindung di Desa Alas Tengah, Kecamatan Sumbermalang kondisinya betul-betul memprihatinkan. Bagaimana tidak, luas lahan hutan yang mencapai 900 hektare lebih ini sudah diakui oleh warga sekitar sebagai hak milik mereka. Sehingga, jangan heran jika masyarakat sampai saat ini merasa tidak bersalah saat menjarah di kawasan hutan lindung tersebut. Pemerintah melalui perhutani kini sedang beru-

Perhutani meminta warga untuk mengembalikan lahan di luar 300 hektare yang pernah dikelola leluhurnya, untuk kembali berfungsi sebagai hutan lindung. Karena yang namanya hutan lindung itu tidak boleh dibuka.” Rokimat Rahmat Mulya, Waka ADM Perhutani Bondowoso Utara, Wilayah Situbondo

saha untuk mengembalikan kembali kawasan itu fungsi hutan lindung. Wakil Kepala Administratur (Waka ADM) kantor pemangku hutan (KPH) Perhutani Bondowoso Utara, wilayah Situbondo, Rokimat Rahmat Mulya, memaparkan aksi warga mengelola lahan di hutan lindung tersebut lantaran beranggapan bahwa tanah tersebut masih milik mereka. Ini dimulai saat di zaman lampau, leluhur warga memiliki sekitar 300 hektare lahan diantara 900 hektare lahan yang kini

difungsikan sebagai hutan lindung. Hanya saja, pada perjalanannya sekitar 300 hektare lahan yang dikuasai oleh leluhur warga itu kemudian dijual kepada pemerintah Belanda. Oleh Pemerintah Belanda kawasan tersebut kemudian dikonversikan lagi menjadi hutan lindung. ”Inilah yang dituntut lagi oleh masyarakat. Namun, pada kenyataannya, warga kini tidak hanya mengelola lahan di kawasan yang 300 hektare tersebut n Baca Perhutani...Hal 41

HABIBUL ADNAN/JPRS

BAWA SENJATA: Anggota kepolisian Polsek Sumbermalang bersama polisi hutan menjaga keamanan di sekitar hutan lindung di Desa Alas Tengah kemarin

Berharap BBM Naik Saat Musim Hujan

Masa depan milik orang yang percaya indahnya mimpi mimpi yang dimiliki.” EDY S/JPRS

Moh. Misnadi

Cangker Lepek SHASA NATAYSA

Menarik Juga Berkesan SUKSESNYA Best Situbondo Carnival (BSC) salah satunya tak lepas dari peran Alfa Production sebagai event organizer. Meski dengan dana sangat minim, namun pagelaran festival kostum terbesar di Kota Santri ini tetap tergelar dengan menarik. Community And Manager Alfa Production, Shasa Natasya mengungkapkan, jika mengutamakan profit, pastilah dirinya tidak akan tertarik untuk melaksanakan acara tersebut. “Terus terang kita juga ingin n bersumbangsih b e rsumbangsih m e m b a n g u na n Situbondo, tentunya dengan kemampuan kita masingmasing,” terangnya, kemarin n

FREDY RIZKI/JPRS

PANARUKAN – Isu kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) yang akan digulirkan pemerintah dalam waktu dekat membuat sejumlah petani merasa gelisah. Pasalnya, dengan harga BBM yang sekarang saja, petani sudah sangat terbebani. Salah satu keadaan yang membuat petani sangat terbebani adalah musim kemarau panjang. Sehingga, harus mengeluarkan biaya membengkak. Misalnya saja, untuk mendapatkan air, mereka harus menggunakan pompa air. Untuk menggerakkan pompa air, mereka harus membeli BBM. Karena itu untuk menekan biaya, beberapa petani yang ada di desa Gelung, Kecamatan Panarukan berharap BBM tidak naik saat musim kemarau seperti saat ini n

MENGUCUR DERAS: Suplai air yang digunakan petani saat musim kemarau tergantung kepada BBM sebagai penggerak pompa air.

Baca Berharap...Hal 41

Baca Menarik... Hal 41

Buru Jaringan Pengedar Upal ke Surabaya

EDY SUPRIYONO/JPRS

LEGISLATIF RENDRA KURNIA/JPRS

DIINTEROGASI: Ismail (kiri), pengedar upal di wilayah Asembagus diamankan di Mapolres Situbondo.

SITUBONDO – Tertangkapnya Ismail, pengedar uang palsu (Upal) asal Jepara, Jawa Tengah, di Desa/ Kecamatan Asembagus, tidak lalu membuat pihak kepolisian Polres Situbondo berdiam diri. Sebaliknya, kini aparat terus mengembangkan kasus ini dengan memburu sindikat peredaran upal yang nyaris saja beredar di wilayah Situbondo. Berdasar pengakuannya, tersangka Ismail mendapatkan upal dari seseorang berinisial R saat berada di terminal Bungurasih, Surabaya. Dari sinilah polisi terus melakukan pengembangan dengan memburu pengedar upal hingga ke Surabaya. Kasatreskrim, AKP Riyanto menyebutkan, perburuan terhadap sindikat pengedar uang palsu tidak mudah. Tapi bila petunjuk dari tersangka benar, maka penangkapan terhadap R bisa dilakukan n Baca Buru...Hal 41

Sekolah China, Bangunan Bersejarah di Desa Trigonco

Jika Terawat Akan Semakin Melengkapi RTH Asembagus DOC.JPRS

Andi Handoko

Pengesahan APBD 2015 Terancam Molor SITUBONDO – Pengesahan APBD 2015 Kabupaten Situbondo terancam molor. Ini lantaran Dinas Pendidikan (Dispendik) sebagai SKPD (satuan kerja perangkat daerah terbesar) tidak pernah hadir dalam pelaksanaan rapat kerja dengan Komisi IV DPRD untuk melakukan pembahasan APBD 2015. Keadaan itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV, Andi Handoko, kemarin (11/11). “Sudah kita undang dua kali cuma tidak pernah hadir. Hari ini (kemarin), kita undang lagi untuk melakukan pembahasan APBD 2015, yang datang bukan Kepala Dinasnya n Baca Pengesahan...Hal 41 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Di sebelah selatan Alun-alun Asembagus ada sebuah gedung tua. Bagi masyarakat setempat, bangunan yang sudah berusia ratusan tahun tersebut memiliki nilai sejarah. HABIBUL ADNAN, Asembagus. KELIHATAN sekali jika bangunan tua berukuran 12 x 24 meter itu tidak terawat. Setidaknya itu terlihat dari tembok bangunan yang sebagian besar sudah retak. Begitu juga dengan atapnya yang sudah banyak bagian yang bolong-bolong. Meski begitu, bangunan tua yang

HABIBUL ADNAN/JPRS

GEDUNG BERSEJARAH: Bentuk bagian depan bangunan sekolah China di Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus.

dikenal warga dengan sebutan bangunan Sekolah China itu masih terlihat megah. Ini mengindikasikan jika pada zamannya, bangunan itu bukanlah bangunan biasa. Dari bentuknya, empat tiang penyangga bangunan jelas bukan bangunan masa sekarang. Empat tiang yang berdiri tegak itu sudah cukup sebagai bukti jika bangunan tersebut mengandung nilai sejarah. Bangunan tersebut berada di Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus. Tidak ada yang tahu kapan sekolah Cina itu dibangun. ”Kalau lihat dari bentuk bangunan, jelas dibangun dari zaman Belanda,” kata Mashura, salah satu warga. Dari keterangan Mashura, sebelum digunakan sebagai tem-

pat bersekolah bagi anak-anak orang China, bangunan tersebut awalnya menjadi kantor pegadaian milik Belanda. Kemudian dalam perkembangannya, Belanda menjual bangunan itu kepada salah seorang pengusaha kaya raya dari Arab. ”Terus tiba-tiba menjadi gedung sekolah,” kata lelaki berusia 80 tahun lebih itu. Kemudian sekitar tahun 1970, sekolah China tersebut berubah nama menjadi SDN 1 Trigonco. Sebab, waktu itu, kabanyakan muridnya sudah banyak anak-anak pribumi. Pada waktu menjadi gedung SDN 1 Trigonco ini, di dalam bangunan dibuat sekat-sekat menggunakan kayu triplek n Baca Jika...Hal 41 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR

36

R A D A R

Jawa Pos

Rabu 12 November 2014

S I T U B O N D O

KORUPSI BANPOL

Saksi Sunardi Capai 90 Orang SITUBONDO – Dugaan korupsi dana Bantuan Partai Politik (Banpol) Tahun 2012 lalu, dengan tersangka ketua DPC Partai Demokrat Situbondo, Sunardi, hingga kini belum dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Situbondo. Itu karena tim penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Situbondo, masih harus memintai keterangan saksi tambahan. Menurut Kasat Reskrim Polres Situbondo, Iptu Riyanto, tambahan saksi yang dimintai keterangan itu ada dua orang. Keduanya merupakan saksi dari internal partai Demokrat. “Saksi yang dimintai keterangan terdiri dari semua pihak yang terkait. Kemudian ada tambahan dua saksi. Kedua saksi tambahan ini dari internal partai (Demokrat). Jadi seluruh saksi yang dimintai keterangan dalam kasus dugaan korupsi ni berjumlah 90 orang,” kata Iptu Riyanto saat ditemui di ruang kerjanya siang kemarin (11/11). Dengan bertambahnya dua saksi itu, maka berkas yang disusun untuk dilimpahkan ke Kejari juga bertambah. “Penyusunan berkas tidak dilakukan dengan terburu-buru, agar berkas yang dilimpahkan nanti tidak keliru,” imbuh Kasatreskrim. Data yang berhasil dikumpulkan, dua saksi tambahan yang dimintai keterangannya seputar dugaan kasus korupsi dana Banpol itu merupakan orang struktural Partai Demokrat. Meski didesak, Kasatreskrim enggan membuka siapa dua saksi tersebut Sementara itu, kasus dugaan korupsi dengan tersangka Sunardi ini sempat menjadi bahan perbincangan warga, termasuk LSM yang mendesak agar Sunardi mundur dari anggota DPRD serta dipecat dari ketua partai Demokrat n Baca Saksi...Hal 41

KRIMINALITAS SUTHE ARWIJA FOR JPRS

HANCUR: Kondisi Rumah Hanafi setelah ledakan keras akibat bom ikan yang meledak. Dua penghuni rumah menjadi korban, tadi malam.

Bom Ikan Meledak, Rumah Hancur RENDRA KURNIA/JPRS

BERANTAKAN: Sejumlah pegawai kantor Kecamatan Bungatan menunjukkan lokasi perangkat komputer yang hilang digondol maling (10/11).

Dibobol Maling, Komputer Perekam e-KTP Ludes BUNGATAN – Kawanan maling semakin berani menggasak harta benda milik perkantoran. Seperti yang terjadi di kantor Kecamatan Bungatan. Dengan membobol jendela bagian belakang, para pencuri berhasil membawa kabur sejumlah alat rekam e-KTP () yang ada di kantor tersebut. Data yang berhasil dikumpulkan, pembobolan kantor Kecamatan Bungatan terjadi di ruang perekaman e-KTP yang terletak di bangunan bagian timur. Terjadinya pembobolan diketahui pertama kali oleh salah seorang pegawai kecamatan, Saiful. Senin pagi (10/11), pria ini masuk ke ruang perekaman eKTP dengan maksud untuk mengambil sepeda motornya yang ditaruh di dalam ruangan itu, sejak Jumat (7/11) sore lalu. Begitu pintu ruangan dibuka, Saiful langsung terkejut karena melihat ruangan tersebut berantakan. Begitu dipastikan, ternyata perangkat komputer hilang dari atas meja. Selain itu pria tersebut juga mengetahui adanya jendela belakang yang rusak dan terbuka. “Saya langsung lapor kepadsa pegawai lain, saya terkejut komputer sudah tidak ada,” katanya sambil menunjuk jendela yang dirusak kawanan maling. Masuknya maling ke kantor kecamatan itu masih belum dapat dipastikan kapan waktunya. Sebab, kondisi kantor kecamatan sudah mulai sepi sejak hari Jumat (7/11) sore lalu. Sejak Jumat hingga malam Senin (10/11) kemarin, diduga kawanan maling menjalankan aksinya n Baca Dibobol...Hal 41

Bapak-Anak Alami Luka Parah PANARUKAN –Masyarakat Panarukan di RT/RW 02, Dusun Kilen Selatan, Desa Kilensari dibuat geger, Selasa malam kemarin (11/11). Ini setelah sebelumnya terdengar ledakan keras yang memekakan telinga disertai getaran cukup hebat. Usut punya usut ledakan terse-

but berasal dari salah satu warga setempat, Hanafi, 42. Diduga kuat, suara dan getaran hebat tersebut akibat bom ikan yang tanpa dinyana-nyana meledak. Akibat ledakan tersebut rumah Hanafi yang berukuran 15 x 6 meter hancur di bagian sisi belakangnya. Sedangkan Hanafi sendiri keadaanya kritis dengan kondisi, tangan sebelah kanan putus dan wajah mengalami luka bakar. Dia dilarikan ke RS dr Abdoer Rahem Situbondo. Anak

Hanafi, Jasid, 19, juga menjadi korban dalam ledakan tersebut. Menurut Sumaryo, 45, tetangga korban, mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 19.00, atau tepatnya setelah Salat Isyak. Awalnya terjadi bunyi ledakan keras yang dibarengi dengan getaran yang cukup keras. Setelah bunyi ledakan tersebut, terdengar teriakan minta tolong yang diketahui berasal dari rumah milik Hanafi. Su-

maryo pun keluar rumah mencari sumber suara yang minta tolong. Dari dalam rumah Hanafi yang hancur, keluar Jasid, 19, yang tidak lain anak korban. Dia meminta tolong dengan keadaan luka di tangan sebelah kanannya. Sedangkan Hanafi masih tertimbun bagian rumah yang runtuh akibat ledakan tersebut. ”Saya lihat Hanafi tertimpa bangunan dengan posisi kepala di sebalah timur,” jelas ketua RT tersebut.

Sumaryo juga menambahkan, sesaat setelah ledakan terjadi, sempat ada kepulan asap yang membumbung tinggi di atap rumah milik Hanafi itu. Selain itu juga tercium bau belerang yang cukup menyengat dihidung. “Untungnya, rumah tersebut tidak sempat terbakar,” imbuhnya. Dari saking hebatnya, ledakan sampai terdengar hingga radius 500 meter dari tempat kejadian n Baca Bom...Hal 41

Satu Siswa SD, Satu Batu Bata Cara Unik Untuk Membangun TMP Asembagus ASEMBAGUS – Bertepatan dengan hari pahlawan, Senin (10/11) lalu, sejumlah siswasiswi sekolah dasar (SD) se Kecamatan Asembagus menyumbang seribu bata merah untuk taman makan pahlawan (TMP) Asembagus. Batu bata sumbangan itu akan dipergunakan untuk memperbaiki tembok TMP Asembagus yang sudah mulai rapuh.

Dalam aksi sosial tersebut, tampak juga jajaran pemerintah Kecamatan Asembagus dan para Kepala Desa se Kecamatan Asembagus. Acara bertajuk ziarah ke makam pahlawan itu dilaksanakan pada pukul 06.00 pagi. Seluruh siswa yang hadir dalam acara itu menyerahkan satu buah bata. Camat Asembagus, Masyhari mengatakan, sumbangan satu bata persiswa, kalau dilihat dari materi tidak seberapa. ”Akan tetapi dari segi kemanfaatan saya kira sangat besar,” imbuh mantan camat Arjasa itu.

Masyhari menambahkan, ziarah ke makam pahlawan dengan melibatkan siswa SMP itu bertujuan untuk membekali pemahaman sejak dini kepada para siswa akan makna perjuangan. ”Kalau mereka tahu bagaimana perjuangan pahlawan kita dulu, tentu mereka juga akan mengerti makna perjuangan itu,” katanya. Sehingga, para siswa ini diharapkan bisa menghargai jasa-jasa para pahlawan itu. ”Sehingga tumbuh di dalam sanubari mereka jiwa kepahlawanan,” katanya n Baca Satu...Hal 41

HABIBUL ADNAN/JPRS

HARI PAHLAWAN: Dua perwakilan siswa SD menyerahkan sumbangan batu bata kepada jajaran Muspika Asembagus.

Tiga Hektar Tanaman Tebu Terbakar

NUR HARIRI/JPRS

BERKOBAR: Si Jago Merah melalap tanaman tebu di Desa Olean, kemarin (10/11) malam.

SITUBONDO – Tanaman tebu sekitar tiga hektare di Desa Olean, Kecamatan Situbondo ludes terbakar, kemarin (10/11) malam. Meski tidak merenggut korban jiwa, namun peristiwa ini membuat pemiliknya harus mengalami kerugian yang tidak kecil. Data yang diperoleh wartawan koran ini, menyebutkan, lahan tebu seluas tiga hektare itu adalah milik H Taufik. Sebagian lagi milik H Mansur dan H Bur, warga Desa Olean. Selain itu, juga ada beberapa petani lain yang memilikinya. Kebakaran tanaman tebu di-

perkorakan terjadi sejak pukul 18.00. Saat itu seluruh petani telah pulang dari sawahnya. Api diduga muncul dari tanaman tebu milik Taufik. Kencangnya hembusan angin selanjutnya membuat api semakin ganas hingga menjalar dengan cepat ke sejumlah tanaman tebu di lahan sekitarnya. Dari tanaman tebu milik Taufik itu, api terus membakar tebu milik petani lain termasuk milik Mansur. Kobaran api di areal tebu terus membesar hingga mengundang kekhawatiran sejumlah warga sekitar.

IKLAN JITU TANAH Djl.Tnh,SHM,L250M.P125M Lok Strgs Sbl Istn Lele,Dp Prmhn ASMBGS HUB.082336093287

SEWA RUMAH Dsewakan rmh Jl. Kenangan Utra Stdion M.Sholeh cck.utk kntor Hub. Laundry Kenanga

Para petani pemilik kebun tebu, kemudian berusaha untuk memadamkan api. Tetapi usaha mereka sia-sia. Sebab, terjadinya kebakaran tidak hanya di pinggir sawah. Beberapa petani selanjutnya meminta bantuan dengan menghubungi pemadam kebakaran (PMK). Permintaan bantuan dari petani ini langsung direspon positif PMK dengan menerjunkan dua unit mobil damkar. Namun sayang, dua mobil damkar itu tidak mampu menjangkau ke tengah sawah karena medan yang tidak memungkinkan. Akibatnya,

api terus melalap tanaman tebu seluas tiga hektar tersebut. Menurut salah seorang petani, Mansur, mengatakan, dirinya pasti rugi besar karena rendemen tebu yang terbakar akan turun. “Kalau seperti ini saya bisa rugi, padahal tanaman tebu saya cukup bagus. Kalau terbakar rendemennya bisa turun drastis, harapan petani rendemennya tinggi,” kata Mansur, sambil menyebut bahwa sebelumnya dirinya sudah pernah meminta pihak PG Olean agar tebu miliknya segera ditebang n Baca Tiga...Hal 41


Jawa Pos

BERITA UTAMA

Rabu 12 November 2014

R A D A R

37

B A N Y U W A N G I

Realisasi Pajak Mineral Rp 1,3 M BANYUWANGI - Maraknya aktivitas penambangan pasir di Banyuwangi ternyata tidak berbanding lurus dengan penerimaan pajak mineral bukan logam dan batuan. Sektor ini dalam satu tahun hanya berkonstribusi sekitar Rp 1,307 miliar kepada pendapatan asli daerah (PAD). Walau konstribusinya cukup kecil, tapi realisasi penerimaan sektor tersebut sudah melampui target yang ditetapkan dalam APBD 2014. Dalam APBD, target penerimaan pajak mineral bukan logam dan batuan hanya Rp 1,305 miliar. Realisasinya sampai Oktober sudah mencapai Rp 1,307 miliar. Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Soedirman mengatakan, tahun 2013 lalu pemerintah daerah menar-

getkan penerimaan sektor pajak mineral bukan logam dan batuan sebesar Rp 465 juta. Sedangkan yang berhasil direalisasikan mencapai Rp 1,2 miliar. Realisasi target penerimaan karena Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang dikeluarkan tahun 2014 meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya SKP yang dikeluarkan Dispenda hanya 1.346, sedangkan tahun ini meningkat menjadi 1.467 SKP. Soedirman mengaku, jumlah usaha penggalian mineral bukan logam dan batuan lebih banyak dari SKP yang dikeluarkan. Namun sebagian banyak yang belum memiliki izin. “Dispenda tidak memungut pajak dari usaha galian mineral yang tidak memiliki izin,” jelasnya. (cin/c1/afi)

RUBRIK PAJAK DEDY JUMHARYANTO/RaBa

PERTANYAAN: Jenis industri apa sajakah yang diberikan pembebasan atau pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) Badan? Apakah kriterianya?

OBJEK PAJAK DAERAH: Kegiatan penambangan pasir salah penyuplai penerimaan pajak mineral bukan logam dan batu.

Garuda Tambah Penerbangan Sore BANYUWANGI - Rencana maskapai Garuda Indonesia menambah penerbangan dari dan menuju Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, tampaknya bukan sebatas wacana. Terbukti, maskapai papan atas tanah air tersebut sudah melayangkan izin prinsip kepada otoritas bandara kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan tersebut. Kepala Bandara Blimbingsari, Andy Hendra Suryaka mengatakan, izin prinsip dari bandara lokasi, dalam hal ini Bandara Blimbingsari diperlukan untuk mengurus izin rute dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub). “Pada prinsipnya, kami sudah mengizinkan (rencana penambahan jadwal terbang Garuda Indonesia di Bandara Blimbingsari, Red),” ujarnya kemarin (11/11). Menurut Andy, pihak Garuda Indonesia mengajukan rencana penambahan penerbangan pada hari Senin,

Selasa, Kamis, dan Sabtu untuk rute Su rabaya-Banyuwangi. Rencananya, kedatangan pesawat Garuda Indonesia di Bandara Blimbingsari untuk jadwal penerbangan kedua itu terjadi pada pukul 16.20. “Itu baru pengajuan. Nanti kalau sudah ada jadwal pasti, saya kabari,” janjinya. Terkait rencana penambahan penerbangan di Bandara Blimbingsari, kata Andy, pihak bandara tidak melakukan persiapan khusus. Sebab, penambahan terbang yang diajukan pihak Garuda Indonesia tersebut tidak berbarengan dengan aktivitas airlines lain di Bandara Blimbingsari. “Jadi, nyaman-nyaman saja,” cetusnya. Seperti diberitakan, penerbangan komersial dari dan menuju Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, segera bertambah. Setelah membuka penerbangan rute Denpasar-Banyuwangi-Surabaya pergi pulang (PP) sejak 1 Mei lalu, maskapai Garuda Indonesia kini berancang-

ancang menambah jadwal terbang ke kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Sebelumnya, maskapai papan atas tanah air tersebut melayani rute Denpasar-Banyuwangi PP dan BanyuwangiSurabaya PP sekali sehari. Nah, dalam waktu dekat, Garuda Indonesia melalui brand Garuda Indonesia Explore akan melayani rute Banyuwangi-Surabaya dua kali dalam sehari. Sedangkan rute Denpasar-Banyuwangi tetap dilayani sekali sehari. Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, penerbangan rute Banyuwangi-Surabaya dua kali dalam sehari itu akan dimulai 1 Desember mendatang. Dua kali flight Garuda itu dilakukan empat hari dalam sepekan. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Suprayogi melalui Sekretaris Dishubkoinfo Ali Ruchi tidak menampik rencana dua kali penerbangan rute Banyu-

wangi-Surabaya PP dalam sehari oleh maskapai Garuda Indonesia tersebut. “Izin dari Bandara Blimbingsari sudah turun,” ujarnya dikonfirmasi via sambungan telepon Senin (10/11). Ali Ruchi menambahkan, Garuda Indonesia berencana membuka rute penerbangan Banyuwangi-Surabaya PP dua kali dalam sehari mulai 1 Desember 2014. “Saat ini Garuda masih menunggu kru,” kata dia. Dikatakan, tambahan penerbangan maskapai pelat merah itu akan berlangsung empat kali dalam sepekan. Berbeda dengan Andy Hendra, Ali Ruchi mengatakan, Garuda Indonesia akan melayani rute Banyuwangi-Surabaya PP dua kali dalam sehari pada hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu. “Sedangkan untuk penerbangan rute DenpasarBanyuwangi PP dan Banyuwangi-Surabaya PP yang selama ini sudah berlangsung, tetap dilaksanakan tujuh hari dalam sepekan,” tuturnya. (sgt/c1/afi)

Cetak Wirausaha Muda, Gelar BIYEC BANYUWANGI - Untuk mencetak wirausaha muda, Pemkab Banyuwangi kembali menggelar entrepreneur week. Kegiatan itu akan diawali dengan workshop Banyuwangi Industrial Young Entrepreneur Competition (BIYEC) selama dua hari pada tanggal 15 dan 16 November. Dalam kegiatan itu, peserta akan diberikan motivasi serta

arahan teknis tentang pembuatan business plan. Peserta akan diberi waktu seminggu untuk membuat business plan, setelah itu peserta diberikan kesempatan untuk mempresentasikan business plan untuk dinilai. Peserta yang memiliki business plan terbaik akan diberikan award. Rangkaian acara dilanjutkan pada 5 hingga 9 Desem-

ber dengan agenda workshop of business development, entrepreneur speech contest, entrepreneur speech competition, entrepreneur motivation seminar, business dating and product package innovation competition. Pemkab akan mendatangkan motivator wirausaha kondang, Ippho Santosa. Seorang penulis, pembicara serta pengusaha muda kondang asal Riau. (cin/c1/afi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

STNK

Cetak Mesin 4 Warna

Tukang Jahit

Hlg STNK P 1708 SD an Dwi Agustin W Jl. Sriwijaya X Lik Kloncing RT. 3/3, Jember

Ongkos Cetak Mesin 4 wrna uk 74x52 Rp. 380 Rb & Uk 52x37 Rp. 190 rb lngkp plat tnpa ongkir (0341) 573712/340733/ (0333) 420888

BANYUWANGI

M2 Reflexy

Dicari Segera Tukang Jahit Pengalaman Untuk Garmen di Ubud-Bali, Fasilitas: Gaji Bagus + Rumah Kost + Biaya Tr a n s p o r t J a w a - B a l i . H u b u n g i : 081336992111

Hlg STNK P 2725 ZI an Nafisah Nuri 17 RT. 3/2 Kel. Pakis (11-13 Nov ‘14)

M2 Reflexy Kaki, Tgn, Kpla Full AC Ruko Karibis C5 081357629451 BB 22F5540C

Tenaga IT

Hlg STNK L 1245 MR an Fifin Mardiani, Gadung 2/9 RT. 8/2 Jagir, Wonokromo

Disewakan

Hlg STNK P 6091 YK an Sucik Hartini, Dsn. Bangorejo RT. 4/4, Ds. Bangorejo, Srono

Disewakan bangunan u/ Usaha/Kantor Strategis Jl. Raya Masjid Muncar ,Bwi H: 0811315512

Hlg STNK P 1673 JQ an Maria Enny I, Griya Kebraon Utra 2 Blok AA No.22, Karangpilang, Sby

BPKB Hlg BPKB L 1245 MR an Fifin Mardiani, Gadung 2/9 RT. 8/2 Jagir, Wonokromo

GENTENG Pijat Sehat

DISPERINDAGTAM FOR RABA

BIYEC TAHUN LALU: peserta mempresentasikan business plan mereka di depan juri.

BANYUWANGI

ALL NEW XENIA

Butuh Sales

Pijat Sehat Thai Massage Shiatsu Body Scrub Tng Pria Hub: 081236306006

Informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi dengan Account Representative Saudara di Kantor Pelayanan Pajak dimana Saudara terdaftar atau hubungi Kring Pajak (021) 500200. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

All New Xenia

Suzuki APV

Honda Jazz

Dijual All New Xenia/Tereos tahun 013/012 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual APV/Karimun estelo tahun 09/06 PMK htm hrg 95/86/76 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz/ strem tahun 013/03 PMK putih/htm hrg 178,5/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

All New Avanza

Honda CRV ‘01

Aveo

Dijual All New Avanza tahun 013/012 PMK slv/mrh hrg 147,5/119,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Djl Cpt Honda CR-V Th.2001 2.0 cc A/T HITAM Kondsi prima,Full Orisinil, Built Up, Pajak Panjang, bs lhat lngsung sndiri. Harga 95 Jt Nego, Serius Buyer Hub: 087 806 564 999

Dijual Aveo/Trajet tahun 05 htm PMK hrg 86,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Avanza 2011

Datsun

Inova 2017

Dijual Avanza 2011 Tipe G, Silver Hrg 124 Jt Nego, Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb: 082142194111

Dapatkan Harga Promo Akhir Thn Free Cover Jok, Body Cover, Karpet Set, Dll, Cash/Kredit, DP Ringan/Angsrn Ringan Hub: Faizal 085330522444/081937628099

Dijual Kjg Innova 2007 Bensin Hijau Mtl Hrg 142 Jt Nego Bisa Cash/Kredit Bisa Tukar Tambah Hb: 08123453975

Hny dg UM 23 Jt Bwa pulang All New Xenia VVT-i. Hub sgr HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

Dbthkn Tnaga IT U/ Dtmptkn di Bnyuwangi Syrt: Laki-laki, Max 35th, Llusan SLTA Diutamakn S1, Lmarn dpt dkirim Ke PT. Makmur Berkah Abadi Jl. Rajasanegara No. 3A, Kenanten, Puri, Mojokerto

Dbthkn Sales Bhn Bangunan Max 35 Th, Gaji + Insentive H: Handra 081224216830

JAWABAN: Terima kasih atas pertanyaan Saudara. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011 tanggal 15 Agustus 2011 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan • Wajib Pajak (WP) yang dapat diberikan fasilitas pembebasan atau pengurangan PPh badan adalah WP badan baru yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a. merupakan industri pionir yaitu industri yang memiliki keterkaitan yang luas, memberi nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi, memperkenalkan teknologi baru, dan memiliki nilai strategis bagi perekonomian nasional Jenis industrinya antara lain industri logam dasar, industri pengilangan minyak bumi dan/atau kimia dasar organik yang bersumber dari minyak bumi dan gas alam, industri permesinan, industri di bidang sumberdaya terbarukan dan/atau industri peralatan komunikasi b. mempunyai rencana penanaman modal baru yang telah mendapatkan pengesahan dari instansi yang berwenang paling sedikit sebesar Rp.1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) c. menempatkan dana di perbankan di Indonesia paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari total rencana penanaman modal sebagaimana dimaksud pada huruf b, dan tidak boleh ditarik sebelum saat dimulainya pelaksanaan realisasi penanaman modal; dan d. harus berstatus sebagai badan hukum Indonesia yang pengesahannya ditetapkan paling lama 12 (dua belas) bulan sebelum Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku atau pengesahannya ditetapkan sejak atau setelah berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini. • Fasilitas pembebasan atau pengurangan PPh badan dapat dimanfaatkan oleh WP, sepanjang memenuhi persyaratan: a. telah merealisasikan seluruh penanaman modalnya; dan b. telah berproduksi secara komersial. • Pembebasan PPh badan dapat diberikan untuk jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) Tahun Pajak dan paling singkat 5 (lima) Tahun Pajak, terhitung sejak Tahun Pajak dimulainya produksi komersial. • Setelah berakhirnya pemberian fasilitas pembebasan PPh badan, WP diberikan pengurangan PPh badan sebesar 50% (lima puluh persen) dari PPh terutang selama 2 (dua) Tahun Pajak. • Untuk memperoleh fasilitas pembebasan atau pengurangan PPh badan, WP menyampaikan permohonan kepada Menteri Perindustrian atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. • Usulan untuk memberikan fasilitas pembebasan atau pengurangan PPh badan harus diajukan oleh Menteri Perindustrian atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, paling lambat pada tanggal 15 Agustus 2015

BANYUWANGI Tanah Karangrejo Djl Tnh SHM, Luas 2704 M2 Lok. Karangrejo TP Hub: 081234636910

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.


DAERAH SEKITAR

40

R A D A R

Jawa Pos

Rabu 12 November 2014

B A N Y U W A N G I

HARI PAHLAWAN

Upacara dan Bersihkan Sungai JEMBER - Memperingati Hari Pahlawan dengan menggelar upacara di lapangan tentu sudah biasa. Namun, yang dilakukan para pelajar siswi SMKN 3 Jember kemarin (10/11) cukup unik. Mereka menggelar upacara di dalam Sungai Bedadung di Kelurahan Kepatihan, Kaliwates. Mereka menggelar upacara di dasar sungai yang mengering. Tidak hanya menggelar upacara, 800-an peserta upacara langsung bersih-bersih sungai terbesar di Jember itu sebagai wujud nyata peduli dengan lingkungan. Upacara di pinggiran sungai sekitar Gladak Kembar ini sempat mendapatkan perhatian dari warga sekitar dan pengendara yang lewat di atas jembatan. Tidak sedikit dari mereka mampir untuk melihat kegiatan yang cukup unik ini. Apalagi, semua peserta kemarin memakai dresscode layaknya pejuang. Ada yang memakai pakaian tentara, pejuang dan juga kebaya layaknya masyarakat zaman perjuangan mengusir penjajah. Sebelum upacara, diawali dengan aksi teatrikal yang dilakukan oleh siswa-siswi tentang sulitnya mengusir penjajah. Sementara, upacara diselenggarakan tidak layaknya seperti upacara rutin. Misalnya, tiang bendera terbuat dari bambu yang ditancapkan di dasar sungai. Juga ada pembacaan puisi-puisi perjuangan. Bahkan, upacara ditutup dengan orasi Bung Tomo saat membangkitkan semangat perjuangan arek-arek Suroboyo. Saat semua peserta bubar, mereka langsung mengambil sejumlah peralatan, seperti celurit, gancu, dan tas plastik. Mereka langsung membersihkan sungai yang dipenuhi sampah. Meskipun sudah berdandan rapi, namun ratusan pelajar bersama guru tidak canggung memilih dan mengambil sampah di aliran Sungai Bedadung. (ram/har/jpnn/aif)

Daftar Cabup, Diantar Cewek Kafe TABANAN – Ada pemandangan yang menarik dan unik saat hari terakhir pendaftaran calon bupati dan wakil bupati Tabanan di DPC PDIP, kemarin. Kalau sebelumnya para bakal calon datang membawa massa dan balaganjur serta mengaku didukung pengurus partai dan masyarakt, tidak demikian dengan I Made Supardi alias Reno, 48. Salah satu masyarakat umum asal Kediri, Tabanan datang mendaftar diantar belasan cewek kafe. ”Ini bukan lucu-lucuan dan bukan

CALON BUPATI: I Made Supardi alias Reno, 48 (depan) warga asal Kediri mendaftar sebagai calon bupati diantar belasan cewek kafe di Sekretariat DPC PDIP Tabanan, kemarin.

KECELAKAAN

Pelaku Tabrak Lari Diringkus

sensasi. Saya serius mau maju. Sekarang banyak yang bertopeng dan saya mau tampil apa adanya. Karena yang mengaku benar belum tentu benar dan yang tidaka benar bisa jadi benar,’’ ucap Reno yang juga manajer Kafe Planet di Kediri, Tabanan, dengan mimik serius. Reno datang ke kantor DPC PDIP di Jalan Yeh Gangga Gubug dengan menaiki Harley. Sementara di belakang diiringi oleh belasan cewek kafe dengan baju seragam warna merah yang juga naik sepeda motor. (gin/yes/jpnn/aif) RADAR BALI/JPNN

JEMBER - Pelaku tabrak lari terhadap Suparno, 68, warga Jl Letjen Suprapto Gang II/99 Sumbersari di Jl Ahmad Yani Senin (3/11) pagi akhirnya berhasil dibekuk. Polisi membekuk pengemudi tak bertanggung jawab itu saat bertandang ke rumah korban Sabtu (8/11). Fredy, 32 pengemudi mobil Agya L 1969 YK itu belakangan diketahui warga Dusun Trembelang, Desa/ Kecamatan Cluring ,Banyuwangi. Setelah menjalani menjalani pemeriksaan, Fredy akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. “Bahkan tersangka langsung kami tahan,” ungkap Kasat Lantas Polres Jember AKP Mario Prahatinto. Mario menjelaskan bahwa proses penangkapan tersangka melalui proses yang cukup panjang. Berawal dari keterangan saksi tentang ciri-ciri berikut nopol mobil pelaku dilanjutkan dengan pengecekan identitas pemilik mobil tersebut. “Saat kami cek di Samsat, ternyata mobil Nopol L 1969 YK, itu atas nama Willy Topan, warga Sawahan,Surabaya,” ungkapnya. Berbekal data itu, polisi langsung mendatangi rumah sesuai alamat dari identitas mobil tersebut. Namun tiba di sana, Willy Topan itu ternyata hanyalah karyawan tersangka. “Kalau mobilnya itu memang milik tersangka. Namun atas nama saat pengambilan mobil itu pakai nama Willy Topan,” terang Mario. (jum/wah/jpnn/aif)

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

TERSANGKA: Fredy sopir mobil Toyota Agya yang menabrak korban saat digelandang ke Mapolres Jember.

ADA APA LAGI

Pekerja Proyek Meninggal di Galian TANGGUL - Seorang pekerja proyek pemasangan kabel bisnet kemarin meregang nyawa di lubang galian yang baru saja digali, (11/11). Warga nahas itu adalah Basuko, warga Desa Langkap Bangsalsari. Berawal saat Basuki dan Junaidi, melakukan penggalian di pinggir jalan raya Tanggul tak jauh dari stasiun KA Tanggul. Menurut Junaidi, saat itu dia hanya berdua dengan korban melakukan penggalian dan korban mengeluh kalau penyakitnya sering kambuh. Namun, korban tetap bekerja meskipun dalam keadaan sakit. “Kalau sudah kambuh, pak Febri (sapaan akrab Basuki,Red) sering tidur terlentang di tempat kerja,” ujar Junaidi. Sekitar pukul 10.00, korban mengatakan sedang tidak enak badan. Pada saat itu, korban dengan Junaidi masih tetap bekerja. Setelah menaikkan tanah dari lubang yang mereka gali, Basuki kemudian menepi untuk meminum air dengan posisi duduk dan kemudian tidur terlentang. Tanpa curiga, Junaidi terus mengajak Basuki mengobrol. Namun, Junaidi curiga ketika obrolannya tak direspon oleh Basuki. Dengan sigap, Junaidi keluar dari lubang yang mereka gali untuk menghampiri Basuki yang sedang terlentang. Junaidi mencoba meneriksa denyut nadi Basuki dan ternyata sudah meninggal. Karena tidak percaya, dia kemudian memanggil beberapa warga tak jauh dari lokasi galian untuk meminta bantuan. “Saat saya periksa denyut nadinya, sudah tidak ada,” jelas Junaidi saat ditemui di kamar mayat Puskesmas Kecamatan Tanggul. (jon/wah/jpnn/aif)

SHOHIB/RADAR JEMBER/JPNN

LUBANG MAUT: Tempat pekerja proyek, Basuki, meregang nyawa diberi garis polisi.

Gedung Juang 45 Memprihatinkan BANYUWANGI – Gedung Juang 1945 yang berada di jalan veteran nomor 1 Banyuwangi, kini kondisinya kian memprihatinkan. Hampir separo lebih bagian atap bangunan di gedung yang direnovasi era Bupati Joko Supaat Slamet tersebut kini sudah banyak yang jebol. Parahnya, kondisi tersebut sudah pernah dikeluhkan oleh pengurus DPC Legiun Veteran Republik Indonesia, DHC 45 Banyuwangi, dan DPC Pepabri. Namun, hingga kini keluhan tersebut belum juga ada tandatanda kapan akan dilakukan perbaikan. Akibat banyaknya atap plafon yang jebol tersebut. Kayu-kayu penyangga otomatis banyak yang berjatuhan, dan sebagian juga nyaris menimpa para veteran yang akan masuk ke dalam ruangan tersebut. “Pernah hampir kejatuhan kayu, beruntung ada yang berteriak dan bisa menghindar,” ujar Serma (purn) Marhawan. Pensiunan TNI AD tersebut juga menjelaskan, kondisi bangunan gedung Juang 45 sudah waktunya direnovasi. Pasalnya, gedung yang dulu disebut gedung bola ini ketika musim hujan tiba, tidak hanya sekadar bocor. Melainkan hampir seluruh isi ruangan banjir tergenang air hujan langsung. Tak tanggungtanggung, jika hujan turun dengan deras, ketinggian air bisa mencapai betis orang dewasa. Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Sekretaris Dewan Harian Cabang Badan Penerus Pembudayaan Kejuangan 45 Banyuwangi, A.Touwil Firdaus. Kata dia, kondisi bangunan gedung juang sudah sangat memprihatinkan, dan harus

segera dibetulkan sebelum menimpa korban. Yang bikin miris lagi, sejak era pemerintahan Bupati Abdullah Azwar Anas, gedung juang yang berada di pusat kota sama sekali tidak tersentuh pembangunan. Padahal, kondisi bangunan sekelilingnya seperti Gesibu Blambangan, pendapa, dan Taman Blambangan sudah dilakukan pembenahan. “Ini hal serius yang harus segera mendapat perhatian dari pemkab,” pungkasnya. Seiring dengan mulai pesatnya perkembangan kabupaten di timur Pulau Jawa ini, pada 28 Oktober lalu, gedung juang ini dijadikan tempat Muscab Pepabri (Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri) dan Perip (Persatuan Istri Purnawirawan) yang dihadiri pengurus Provinsi Jawa Timur. “Kami malu melihat kondisi gedung jika masih seperti ini,” ujar Sukesi, 65, salah seorang anggota Perip. Rencananya, bulan April 2015 mendatang. Banyuwangi juga akan kembali menjadi tempat dilaksanakan hari ulang tahun persatuan istri purnawirawan (HUT Perip) Provinsi Jawa Timur. Karena kondisi gedung Juang 45 yang kini sangat memprihatinkan, para pengurus Perip Banyuwangi berencana mengalihkan tempat tersebut. “Semoga saja ada perhatian, dan segera dibetulkan,” imbuhnya. Dari hasil pengamatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, gedung yang bersebelahan dengan asrama kediaman Dandim dan Kapolres Banyuwangi tersebut, masih aktif digunakan untuk kantor dan pelayanan kesehatan purnawirawan. (ddy/aif)

DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

RUSAK PARAH: Kondisi teras depan gedung Juang 45 Banyuwangi sudah banyak yang jebol dan reot.

MENCERAHKAN: Ngaji Bareng bersama Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng memeriahkan ulang tahun ke50 Universitas Jember.

HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN

Cak Nun Segarkan Ultah Emas Unej JEMBER – Berbagai macam literatur yang seringkali dibaca oleh mahasiswa. Namun, belum tentu kebenarannya bertahan lama. Sebab, setiap zaman bersama teknologi terbarunya selalu berubah. Ironisnya, kitab suci yang kebenarannya tak perlu diragukan cenderung dinomorduakan. Hal itulah yang disampaikan oleh Emha Ainun Najib alias Cak Nun saat mengisi acara Ngaji Bareng bersama Kiai Kanjeng di kampus Universitas Jember (Unej), dalam rangka ulang tahun

ke-50 atau ultah emas Unej, Senin (10/11) malam. Kegiatan tersebut diikuti oleh ribuan orang, baik mahasiswa, dosen, karyawan, maupun masyarakat sekitar. Cak Nun mengajak para mahasiswa untuk berpikir tentang keislaman, keindonesiaan, maupun kepemimpinan negara. “Jangan terlalu mengandalkan literatur, tapi bacalah Alquran. Karena ia bukan karangan Nabi, tapi sabda Tuhan,” ujarnya. Namun, lanjut dia, membaca Alquran dengan buku masih tidak

sebanding. Padahal, kitab suci tersebut mengajarkan tentang nilai-nilai kehidupan yang akan menjadi pedoman dalam menjalani hidup. “Apa pun kitab suci dan agamanya,” tambah suami Novia Kolopaking tersebut. Pengajian yang dikemas dengan suasana seperti dialog tersebut mampu membuat masyarakat antusias. Sesekali, guyonan satir khas Cak Nun membuat acara tersebut cukup semarak. “Kita bicara demokrasi, tapi gak ngerti demokrasi,” kritiknya. (gus/har/jpnn/aif)

Ditargetkan Tersertifikasi Tahun Depan BONDOWOSO - Pascasukses pertanian organik murni di Desa Lombok Kulon, Wonosari, Pemkab kini mengembangkan kawasan lain untuk juga dikembangkan menjadi sentra pertanian organik. Salah satunya adalah di Desa Taal, Tepan. Diharapkan, dalam beberapa tahun ke depan, sejumlah kawasan di Bondowoso sudah menghasilkan beras tersertifikasi organik. Menurut Hindarto, kepala Dinas Pertanian Bondowoso, salah satu kawasan ada beberapa hektar lahan yang diujicobakan pertanian organik murni di desa Taal ini. “Kita kembangkan sekitar 25 hektare lahan,” ujarnya. diharapkan, khusus di desa Taal ini, pada 2015 hasil produksi petani sudah tersertifikasi. Menurutnya, upaya uji coba ini diharapkan menjadi stimulus bagi masyarakat untuk juga ikut mengembangkan pertanian organik murni. Hal itu mengingat nilai ekonomi beras organik, khususnya yang sudah tersertifikasi cukup tinggi. “Sekarang petani di desa Lombok Kulon sudah merasakan manfaatnya. Jadi kita akan terus support upaya pengembangan pertanian organik ini hingga menyebar ke berbagai kawasan di Bondowoso,” tukasnya. Seperti diketahui, Bondowoso kini telah memiliki beras organik murni yang sudah tersertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (Lesos) Indonesia. (esb/sh/jpnn/aif)


Jawa Pos

Rabu 12 November 2014

SAMBUNGAN R A D A R

41

S I T U B O N D 0

Jadi Media Promo Kabupaten n MENARIK... Sambungan dari Hal 35

Kata istri Salman Alfarudi tersebut, sejak lama dirinya memang ingin memiliki suatu tontonan yang bagus. Sebab, masyarakat Situbondo sangat haus akan hiburan yang berkualitas. “Makanya pemilihan Kakang

Embug, kita kemas berbeda dibanding sebelumnya. Meski dananya sangat minim, BSC juga kita gelar dengan tidak asalasalan,” imbuh Shasa. Mantan penyiar radio ini optimistis, jika sebuah even diselenggarakan dengan maksimal, maka akan menjadi tontonan yang menarik, menghibur dan memukau. “Namun, prinsip ki-

ta bagaimana tidak hanya menyuguhkan tontonan yang menarik, namun bagaimana juga bisa berkesan,” imbuh Shasa. Satu hal lagi keuntungan menggelar even yang bagus. Yakni, akan menjadi media promo gratis kabupaten ke luar daerah. “Makanya, sangat diperlukan dukungan pemerintah,” pungkasnya. (pri)

Dispendik Kelola Dana Rp 551 Miliar n PENGESAHAN... Sambungan dari Hal 35

HABIBUL ADNAN/JPRS

BERBARIS: Personil kepolisian dan perhutani mendengarkan arahan tentang rencana pengukuran lahan hutan lindung.

Hanya perwakilan, akhirnya kita minta pulang saja,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin. Kata politisi PDI Perjuangan tersebut, apa yang dilakukan Kadispendik tersebut sangat bertentangan dengan semangat Bupati Situbondo yang sebelumnya sudah mengirim surat kepada DPRD. Dalam surat tertanggal 07 November yang berisi tentang pembahasan Rancangan APBD 2015 tersebut, Bupati meminta agar para wakil rakyat melakukan percepatan pembahasan RAPBD 2015. Bahkan, Bupati memberikan dead line dengan menegaskan RAPBD 20 15 sudah harus disahkan paling lambat 30 No-

vember 2014. Jika sampai melewati waktu itu, maka akan berakibat adanya sanksi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan keuangan Pemkab Situbondo. “Jangan-jangan hak-hak DPRD juga akan terganggu dengan molornya penetapan APBD ini? Makanya, seharusnya Bupati bisa mengoreksi keadaan internalnya sendiri. Jangan asal mengirim surat desakan kepada DPRD, sementara ada SKPD yang masih belum mampu berjalan cepat bahkan menghambat dalam pembahasan RAPBD 2015,” tandas Andi. Meski demikian, bapak satu anak ini memastikan, DPRD Kabupaten Situbondo telah melakukan pembahasan RAPBD 2015 dengan AIPD di Malang, belum lama ini. Pembahasan juga sudah dilakukan

di internal Badan Anggaran. “Dengan keadaan yang seperti ini, Komisi IV merekomendasikan kepada pimpinan DPRD untuk mereview ulang pembahasan di tingkat Banggar dan Timgar,” imbuh Andi. Menurut Andi, dengan selalu tidak hadirnya Kepala Dispendik dalam rapat kerja dengan anggota Komisi IV, maka akan sangat berpotensi untuk menghambat kelancaran pengesahan APBD. Sebab, Dispendik merupakan SKPD terbesar di lingkungan Pemkab Situbondo yang mengelola dana hingga Rp 551 miliar. “Menurut saya Bupati Situbondo perlu memberikan perhatian khusus kepada Kadispendik agar memiliki itikad baik dalam pembahasan RAPBD 2015,” pungkas Andi. (pri)

miliknya serta milik petani lain di Desa Olean itu. Sebab terjadinya kebakaran tidak hanya sekali saja. Kebakaran rata-rata terjadi di atas pukul 18.00. “Anehnya kebakaran tersebut selalu di atas jam 18.00. Pagisiang tidak pernah ada kejadian tebu terbakar. Anehnya lagi, api muncul tidak pernah diketahui dari mana. Seperti sekarang, tahu-tahu sudah terbakar,” kata Bur. Kasubag Humas Polres Situ-

bondo, AKP Wahyudi membenarkan adanya kebakaran lahan tebu yang luasnya sekitar tiga hektar tersebut. Atas kejadian itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap apa yang menjadi pemicu kebakaran tanaman tebu milik beberapa petani tersebut. “Petugas masih melakukan penyelidikan, jadi belum bisa menyimpulkan apa penyebab kebakarannya,” kata Wahyudi. (rri/pri)

Petugas Hanya Kebakaran Dinilai Tidak Wajar Melakukan Sosialisasi n TIGA...

Sambungan dari Hal 35

n PERHUTANI... Sambungan dari Hal 35

Tapi sudah lebih dari seribu hektare yang dijamah,” kata Rokimat. Sebab itulah, lanjut dia, Perhutani meminta warga untuk mengembalikan lahan di luar 300 hektare yang pernah dikelola nenek moyangnya untuk kembali berfungsi sebagai hutan lindung. ”Karena hutan lindung itu tidak boleh dibuka. Sedangkan yang 300 hektare bisa dimusyawarahkan lagi

pengelolaannya ke depan seperti apa? ” imbuhnya. Rikimat mengakui, usaha mencabut lahan yang bertahun-tahun yang sudah terlanjur ditanami warga memang tidak akan berjalan mudah. Selama ini, warga selalu menolak dengan maksud baik yang ditawarkan pemerintah. Bahkan, untuk hanya bisa datang ke lahan hutan yang sudah ditanami Palawija, bukanlah pekerjaan mudah. Jika ada orang asing yang hendak datang ke lokasi hutan tersebut,

pasti akan dihalangi warga. Rikomat misalnya mencontohkan, beberapa waktu lalu anggota Polsek Sumbermalang pernah dihadang warga. Beberapa polisi ditodong senjata tajam ketika akan melihat hutan yang terbakar. ”Waktu itu, jalan ditutup menggunakan batu” kata Iptu Madya Wiraaji Kusuma, Kapolsek Sumbermalang. Begitu juga rencana Perhutani untuk melakukan pengukuran langsung lahan kemarin (11/11) juga tidak bisa dilaksa-

nakan. Padahal, pengukuran lahan oleh Perhutani kemarin sudah melibatkan aparat kepolisian dari Polda dan Muspika Kecamatan Sumbermalang. Warga tidak setuju petugas datang langsung ke lahan garapan mereka. Nah, karena pengukuran tidak jadi dilaksanakan, Perhutani kemarin hanya melaksanakan sosialisasi. ”Tapi ini (Sosialisasi) akan berlanjut. Bahkan mungkin ada pemanggilan kepada warga yang memang menjarah hutan lindung,” pungkas Rokimat. (bib/pri)

Percuma meski Harga Beras Naik n BERHARAP... Sambungan dari Hal 35

“Jika harga BBM naik pada saat musim hujan, itu akan sangat membantu kami,” terang Didi, 55, salah satu petani asal Desa Gelung, Kecamatan Panarukan. Dia bercerita, sudah lebih dari tiga bulan ini dirinya menggunakan mesin pompa air untuk

mengairi sawah. Pompa dengan ukuran pipa 6 dim itu kata Didi membutuhkan sekitar 10 liter solar perharinya. Dengan lahan seluas 400 meter persegi, pompa air tersebut menurut Didi bekerja lebih dari dua belas jam per harinya. “ Pompa dihidupkan dari jam 2 malam sampai jam 6 sore, kalau tidak begitu sawah bisa kekuran-

gan air, saluran irigasi yang dibuat pemerintah debit airnya sudah tidak cukup, apalagi saya menanam padi dan jagung,” jelas Didi. Selain biaya dari pompa air, Didi mengatakan bahwa untuk menanam padi dirinya harus menggunakan jasa buruh sekitar tiga orang perhari. Ongkos bekerja para buruh ini kata Didi mencapai Rp 50 ribu per orang.

Meski harga beras dan jagung sudah beranjak naik di pasaran, namun dia berharap jika harga BBM tidak naik saat musim kemarau seperti ini. Petani itu berpendapat percuma saja harga beras naik, namun biaya penanamannya juga ikut naik. Bahkan, malah melebihi harga jualnya. Apalagi hampir semua petani sekarang menggunakan pompa air. (fre/pri)

Upal 30 Juta Belum Beredar di Asembagus n BURU... Sambungan dari Hal 35

“Keterangan tersangka (Ismail) seperti itu. Susahnya dia hanya kenal dengan R di terminal,” ujarnya.

Riyanto menyebut, jaringan pengedar upal di wilayah Situbondo merupakan jaringan lama. Ismail sendiri diketahui adalah pelaku lama yang pernah ditangkap polisi dengan kasus yang sama. Beruntung upal

sebesar Rp 30.900.000 yang ada di tangannya belum beredar di Kecamatan Asembagus. Diberitakan sebelumnya, tim Resmob Polres Situbondo berhasil menangkap pengedar upal di Desa/Keca-

matan Asembagus. Tersangka yang diamankan beserta barang buktinya sebesar Rp 30.900.000 itu adalah Ismail, warga Desa Krasak Kecamatan Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah. (rri/pri)

Berencana Akan Menggeser Kantor Desa n JIKA... Sambungan dari Hal 35

Kayu-kayu triplek inilah yang memisahkan ruang kelas yang satu dengan kelas yang lain. Termasuk ruang guru. Sekitar puluhan tahun kemudian, SDN 1 Trigonco membangun sekolah sendiri di tempat yang lain. Sejak saat itulah, bangunan tersebut tidak lagi difungsikan hingga sekarang. ”Saya juga tidak

ingat tahun berapa itu, (SDN 1 Trigonco pindah),” kata Mashura Letak bangunan itu bersebelahan dengan Kantor Desa Trigonco. Balai Desa berada di sebelah utara, dan bangunan tua sekolah China itu di sebelah selatan. Sekitar 10 meter ke utara terdapat bangunan lokasi Alunalun atau ruang hijau terbuka (RTH) Asembagus. Sehingga, jika keadaannya terawat, gedung tua itu sudah

bisa dipastikan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi kecamatan yang akan dijadikan sebagai second city. ”Sehingga saya setuju jika kantor desa di geser ke sebelah barat bangunan sekolah China ini,” kata Kepala Desa Trigonco, Matrawi. Beberapa pihak, seperti Camat Asembagus dan LSM Wirhabumi, selaku pemerhati masalah benda atau bangunan masa lalu, memang berencana menggeser

bangunan kantor desa ke sebalah barat. Sebab, jika bangunan balai desa itu masih berada di tempatnya yang sekarang, otomatis bangunan sekolah China tidak akan terlihat dari Alun-alun, apalagi dari jalan raya. Akan tetapi sebaliknya, jika balai desa di geser, otomatis bangunan tersebut akan terlihat gagah dari simpang empat Asembagus. Bangunan bersejarah itu menghadap ke jalan raya. (pri)

Data yang berhasil dikumpulkan, pemicu kebakaran ini masih belum diketahui secara pasti. Sejumlah dugaan pun muncul, bisa karena putung rokok hingga dugaan yang lebih ekstrem yakni ada yang sengaja membakar. Petani lain H Bur, menduga ada yang tidak wajar dengan insiden kebakaran tanaman tebu

Kerugian Diperkirakan Rp 30 Juta n DIBOBOL... Sambungan dari Hal 36

“Waktunya tidak tahu pasti, diantara hari Sabtu sampai malam Senin. Penjaga ada tetapi di sebelah barat. Ini yang dibobol yang di ruang sebelah timur,” kata Sutrisno, Camat Bungatan, saat ditemui wartawan koran ini. Terjadinya pembobolan ruang rekam e-KTP tersebut selanjutnya dilaporkan kepada pihak kepolisian. Mendapat laporan itu, beberapa petugas dari Mapolsek Bungatan langsung melakukan olah TKP di sekitar

n SAKSI... Sambungan dari Hal 36

Dari polemik yang berkembang ini, pihak kepolisian tidak mau ikut campur dan lebih

fokus mengurus berkas hingga dinyatakan P.21. Diberitakan sebelumnya, tim penyidik tipikor Polres Situbondo sudah mulai menyusun berkas Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Sunardi

terkait dugaan korupsi dana Banpol tahun 2012 yang diduga merugikan negara sekitar Rp 70 juta. Setelah penyusunan BAP itu lengkap, tipikor akan menyerahkan kepada kejaksaan. (rri/pri)

Tercium Menyengat Bau Belerang n BOM... Sambungan dari Hal 36

Menurut Kapolsek Panarukan AKP. Supandi mengatakan, peristiwa tersebut mengakibatkan dua korban jiwa yang tidak lain

Hanafi dan Jasid. “Hanafi sedang kami rujuk ke RSUD, sedangkan anaknya mengalami luka ringan di sebelah kanan,” ucap Supandi pukul 19.00, tadi malam. Supadi juga menambahkan, dari olah tempat kejadian Per-

kara (TKP) menyimpulkan bahwa diduga ledakan tersebut disebabkan oleh bom ikan. “kami temukan barang bukti belerang di TKP dan itu adalah bahan baku pembuat bom ikan,”. imbuhnya. (*)

TMP Terkesan Tidak Terawat Sambungan dari Hal 36

Di lokasi TMP, rombongan peziarah mengadakan do’a bersama. Setelah berdo’a, mereka ju-

HABIBUL ADNAN/JPRS

kamera merek Canon juga berhasil dibawa kabur. “Dari olah TKP, para pencuri diketahui keluar dari jendela lain. Kemudian mereka lari ke samping kantor kecamatan dan membuang besi teralis di semaksemak. Akibat pembobolan itu kerugiannya diperkirakan Rp 30 juta,” terang Wahyudi. Ditegaskan, kasus pembobolan alat perekaman e-KTP di Kecamatan Bungatan masih diselidiki pihak kepolisian. Pihaknya berharap pelaku pembobolan bisa ditangkap. “Semoga pelakunya cepat terungkap,” pungkasnya. (rri/pri)

Penyidik Fokus Agar Segera P.21

n SATU...

TAK TERAWAT: Kondisi bagian samping bangunan yang pernah difungsikan sebagai sekolah China.

kantor kecamatan tersebut. Kapolsek Bungatan, AKP Sutrisno melalui Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengatakan, pelaku pembobolan diduga kuat dua orang lebih. “Dua orang atau lebih, itu dilihat dari banyaknya barang yang berhasil dibawa kabur,” katanya. Ditambahkan, kawanan maling masuk dengan mencongkel jendela serta merusak besi teralis yang ada di jendela ruangan rekam e-KTP. Di dalam ruang itu mereka menggasak dua CPU dan tiga monitor komputer merek Acer. Selain itu satu buah

ga menaburkan bunga sebagai tanda penghormatan kepada para pahlawan itu. Selain itu, Masyhari mengatakan, dirinya selaku pimpinan di kecamatan sudah beriktikad

untuk menjaga kebersihan TMP. Sebab, selama ini, TMP terkesan tidak terawat. ”Tadi sudah saya perintahkan kepada tukang kebersihan untuk tetap menyapu,” pungkasnya. (bib/pri)


RADAR GENTENG

42

R A D A R

Jawa Pos

Rabu 12 November 2014

B A N Y U W A N G I

OPO MANEH

Cabai Mahal, Petani Bisa Bayar Utang

ABDUL AZIZ/RABA

TERPAKSA: Pengemudi kendaraan roda dua terpaksa beli pertamax di SPBU Srono.

BBM Subsidi Telat, Terpaksa Beli Pertamax SRONO - Pengiriman bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di SPBU Desa Kebaman, Kecamatan Srono, mengalami keterlambatan kemarin (11/11). Akibatnya, banyak pengemudi kendaraan roda dan empat yang kecele ketika hendak membeli bensin di tempat tersebut. Sebagian dari para pengemudi kendaraan tersebut langsung balik kanan ketika melihat tulisan “bensin habis” di areal SPBU tersebut, namun sebagian lagi tetap masuk. Para pengemudi kendaraan khususnya roda dua yang tetap saja masuk ke areal SPBU meski ada tulisan “bensin habis” tersebut ternyata karena stok bensin di tangki motornya hampir habis. Sehingga, mereka tetap saja masuk ke areal SPBU dan mengisi bahan bakar kendaraannya dengan jenis pertamax. “Dari pada kehabisan di jalan,” kata Nardi, seorang pengemudi kendaraan roda dua yang terpaksa membeli pertamax kemarin. Selain khawatir kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan, Nardi juga khawatir habisnya stok bensin tersebut juga terjadi di SPBU lainnya. Sehingga dia tidak mau berspekulasi. “Telatnya bensin apa karena ada isu harganya mau dinaikkan ya,” duganya. Sementara itu, sejumlah pegawai SPBU menolak jika habisnya stok pengiriman bensin bersubsidi tersebut akibat akan adanya kenaikan harga oleh pemerintah pusat. Menurutnya, habisnya stok bensin tersebut terjadi karena pengirimannya memang mengalami keterlambatan sejak kemarin malam. “Mungkin nanti siang sudah datang,” kata seorang pegawai SPBU. (azi/c1/als)

ABDUL AZIZ/RABA

GAMBIRAN - Musim kemarau yang berlangsung selama beberapa bulan ini ternyata benar-benar membawa berkah bagi para petani cabai di wilayah Banyuwangi Selatan. Sebab, bersamaan dengan musim kemarau kali ini, ternyata banyak petani cabai yang panen dan harganya juga cukup mahal. Sehingga para petani benarbenar bangga. Harga cabai yang sebelumnya mencapai sekitar Rp 27 ribu per kilogram, sekarang sudah mencapai Rp 32 ribu per kilogram. Seperti diutarakan salah satu petani cabai, Supingi, 33. Menurut warga Dusun Sidorejokulon, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran itu, harga cabai besar konsumsi saat ini sudah mencapai Rp 32 ribu. “Harga yang cukup bagus sangat membantu para petani cabai menyicil utang ke juragan, Mas,” ujarnya. Supingi menjelaskan, bahwa dalam menanam dan mengelola tanamannya, para petani cabai kebanyakan dibiayai para pengepul. Sebab, mereka tidak memiliki modal sendiri. Makanya, dengan melambungnya harga cabai hingga tembus ke angka Rp 32 ribu per kilogram, para petani yang dulu masih punya utang sama juragannya sedikit bisa mengurangi tanggungannya. “Dulu, pernah harga Rp 2.500 per kilogram, dan saya juga bangkrut, Mas. Sekarang ini alhamdullilah harganya bisa naik. Mudah-mudahan bisa bertahan dengan harga Rp 32 ribu,” harap Supingi. (azi/c1/als)

MAHAL: Tanaman cabai milik Supingi siap panen kemarin (11/11).

Tertimpa Sengon, Sopir Tewas GLENMORE - Nasib malang menimpa Asnawi, 70, warga Perkebunan Glenfaloch, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore. Dia meninggal dunia karena tertimpa pohon sengon yang roboh kemarin pagi (11/11). Ceritanya, sekitar pukul 08.00 kemarin, Asnawi bekerja di kebun mengangkut kayu dengan membawa truk dari Gunung Menyan, Perkebunan Glenfaloch. Selain korban, menantunya, Hendri, 56, bersama istrinya, juga ikut mengangkut kayu. Namun dengan membawa kendaraan roda empat sendiri. Ketika sampai di Gunung Menyan, keduanya berhenti sambil menunggu kayu dinaikkan ke atas kendaraan masingmasing. Mereka juga turun dari atas kendaraan. Namun, saat menunggu tersebut di lereng gunung tersebut, mendadak ada sebuah pohon sengon yang

ABDUL AZIZ/RABA

BERDUKA: Keluarga korban di rumah duka kemarin.

sudah rapuh roboh, dan menimpa bagian kiri kepala Asnawi.

Saat itu juga, Asnawi jatuh tersungkur ke tanah dan tak sadarkan diri. Hendri

yang mengetahui kejadian tersebut langsung menolong mertuanya. Dia membawa Asnawi ke Rumah Sakit Bakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore, untuk mendapat pertolongan. Sayang, setelah mendapat pertolongan medis, sekitar pukul 10.30, Asnawi mengembuskan napas terakhir. “Beliau meninggal di rumah sakit,” kata Hendri, ditemui di rumah duka kemarin. Sementara itu, hingga kemarin siang, suasana duka masih terlihat di kediaman korban. Empat anak dan menantunya, serta sanak saudaranya semua berkumpul. Mereka seakan masih tak percaya jika orang tuanya bakal meninggal setelah tertimpa pohon. “Padahal baru kapan hari kelihatan sehat dan kuat bekerja, karena sebelumnya sempat sakit jantung,” ujar Hendri. (azi/c1/als)

OLAHRAGA Diprediksi Tensi Panas, Aturan Cabor Diperketat BANYUWANGI - Arena Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) KONI Banyuwangi diprediksi bakal berlangsung dengan tensi tinggi. Hal itu merujuk mencuatnya sejumlah kandidat yang bersaing untuk memperebutkan posisi sebagai ketua umum pasca Nurmansyah yang mengundurkan diri. Karena itulah, kalangan cabang olahraga (cabor) yang menjadi peserta bakal terpecah demi memenangkan calon yang diusung. Meski memicu ketegangan, namun para peserta diminta untuk tetap mempertahankan asas demokrasi. Sehingga, ajang pemilihan tersebut tetap dalam suasana kekeluargaan. Menyadari akan hal itu, panitia pun sudah siap menghadapi suasana heroik tersebut. Hanya

ALI NURFATONI/RABA

SAMA KUAT: Striker Putra Kali Setail, Ahmad Baidowi (kiri), mengontrol bola dikawal pemain Perintis Srono dalam pertandingan match day kedua.

Laju Putra Setail Terhenti SEMPU - Rangkaian pertandingan kompetisi Divisi Utama internal Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi masih terus berlangsung. Hingga kemarin (11/11) pertandingan sudah memasuki jordana kedua. Namun demikian, peta persaingan semakin sengit. Sebagaimana diketahui, kompetisi kasta tertinggi induk organisasi sepak bola di Banyuwangi itu diputar dalam dua zona. Pada zona selatan, diisi Stem Gendoh, Putra Kali Setail (PKS) Sempu, PSGS Sraten, Hoki Bayu, dan Pesawat Tegalwudi. Selain itu, juga ada Bintang Taruna Purwoharjo, Perintis Srono, dan Tunas Muda Genteng juga menjadi bagian grup yang

dipusatkan di lapangan Karangsari, Kecamatan Sempu itu. Empat tim terakhir adalah Virgo Karangdoro, Putra Candi Yosomulyo, dan Persik Keradenan. Sedangkan zona utara Zona utara diisi sembilan tim, yaitu Surya Kencana Wongsorejo, Remaja Kalipuro, PSG Kedung Gebang, Mitra Baresta, Tunas 92 Penataban, dan Galatasari Kertosari. Tiga tim lainnya adalah Bintang Yunior Muncar, Akor Jaya, serta Putra Samudra Bomo. Hingga pertandingan kedua, kualitas masing-masing tergolong merata. Hal itu mengacu pada hasil laga selama dua pertandingan yang sudah dilakoni. Hasilnya, masih belum ada tim yang menunjukkan kekuatan sebagai

jawara dalam musim ini. Seperti Putra Kali Setail (PKS). Selama dua kali laga, tim asal Kecamatan Sempu itu hanya mampu memetik empat poin hasil dari sekali menang dan sekali ditahan imbang. Jika sebelumnya mereka menang tipis atas Stem Gendoh, tapi hasil positif tersebut tidak berlanjut di jornada kedua. Laju PKS tertahan Perintis Srono yang memaksa hasil imbang dengan skor 2-2 dalam pertandingan yang digeber di Lapangan Karangsari, Kecamatan Sempu. Bagi Perintis Srono, hasil itu membuat mereka juga mengemas poin empat setelah menang atas Pesawat Tegalwudi. (ton/c1/als)

ALI NURFATONI/RABA

UPAYA PREVENTIF: Para pengurus menggelar rapat lanjutan di kantor KONI Banyuwangi kemarin (11/11).

saja, peserta diminta untuk mengedepankan prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menentukan sosok ketua yang baru. ‘’Utamakan musyawarah mufakat,” pinta sekretaris panitia Musorkablub, Abd. Rahman. Dia mengungkapkan, musyawarah mufakat memang harus dikedepankan dalam proses pemilihan. Jika memang harus diadakan voting, hal itu dianggap

lumrah. Sebab, memang ada beberapa kandidat yang bakal maju. “Voting menjadi jalan terakhir. Tapi, semua peserta pasti sudah tahu betul tentang sosok yang dipilih hanya semata-mata untuk prestasi olahraga Banyuwangi,” jelasnya. Hanya saja, panitia memberikan catatan bagi cabor yang bisa resmi menjadi peserta. Syarat menjadi peserta adalah cabor yang bersangkutan harus

bisa menunjukkan Surat Keputusan (SK) asli dan foto copy yang diteken langsung pengurus provinsi Jawa Timur. ‘’Wajib hukumnya bawa SK,’’ terang Dosen STAI Darussalam Blokang, Tegalsari, itu. Selain itu, para cabor harus bisa menyertakan surat mandat. Jika ternyata ketentuan itu tidak diindahkan, maka panitia melarang cabor tersebut untuk masuk ke arena Musorkablub. “Agar suasana tetap lancar dan kondusif,” harapnya. Sebagaimana diketahui, ada 29 cabor yang resmi terdata di bawah naungan KONI Banyuwangi. Kalangan cabor tersebut akan menentukan ketua umum KONI Banyuwangi 2014-2018 di Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi, tanggal 15 November mendatang. (ton/c1/als)

Tim Putri Juara, Kapolres Puas BANYUWANGI - Kejuaraan Nasional (kejurnas) Livoli Divisi satu musim 2014 yang digeber di Banyuwangi sukses digelar. Lebih gembira lagi, tim tuan rumah, Putri Banyuwangi, berhasil menjadi jawara dan memastikan diri promosi ke Divisi Utama musim depan. Tuan rumah memang sejak awal mengemban target khusus dalam ajang yang dimulai tanggal 2 hingga 9 November lalu itu. Misi sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi akhir benar-benar tercapai. Hal itu yang membuat publik tuan rumah sangat gembira dan semakin optimistis dalam menyongsong musim selanjutnya. Kapolres Banyuwangi, AKBP Tri Bisono Soemiharso adalah sosok yang paling girang dalam ajang kali ini. Bagaimana tidak, dia berhasil mencatatkan sejarah baru tim voli asal Banyuwangi yang promosi ke Divisi Satu ke Divisi Utama. Sebab, selama ini, tim voli kota Gandrung hanya

mentok di level dua. Dia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya sesaat setelah Putri Banyuwangi sukses melibas Vita Solo tiga set langsung dalam partai final di GOR Tawang Alun, Banyuwangi Minggu lalu. ‘’Kalau tanya perasaan saya saat ini. Saya sangat puas sekali,’’ ungkapnya. Dalam konferensi pers, perwira dengan dua melati di pundak itu menjelaskan, prestasi tersebut memang buah kerja keras bersama. Sejak awal, jelas dia, pihaknya memang menargetkan sukses sebagai tuan rumah dan sukses prestasi. ‘’Selaku ketua PBVSI Banyuwangi, saya mengucapkan banyak terima kasih,’’ tuturnya. Dia menyerukan kepada tim voli Banyuwangi untuk terus mempertahankan prestasi. Untuk itu, dibutuhkan kerja keras dan giat berlatih. ‘’Kami imbau agar anak-anak tetap gigih berlatih. Ke depan, prestasi lebih maju lagi,’’ tandasnya.(ton/c1/als)


Jawa Pos

Rabu 12 November 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

43

S A M B U N G A N

Rusunawa Rampung Akhir November KALIPURO - Pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, nyaris dapat dipastikan rampung sebelum akhir November. Progress terbaru, pembangunan proyek yang diperuntukkan keluarga miskin di Banyuwangi tersebut sudah mencapai 95 persen lebih. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bima Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (PU-BMCKTR) Banyuwangi, Mujiono mengatakan, saat ini proyek yang dibangun dengan dana APBN tahun 2013 dan 2014 senilai Rp 25 miliar tersebut sudah tinggal tahap pembersihan gedung. Jika pembangunan sudah tuntas dilaksanakan, rusunawa itu akan diserahkan kepada Pemkab Banyuwangi. Mujiono mengaku optimistis, penyerahan bisa dilakukan sesuai rencana yakni akhir November 2014 mendatang. “Karena pelaksanaan di lapangan sudah 95 persen lebih dan tinggal tahap pembersihan, kami optimistis penyerahan (dari pemerintah pusat kepada Pemkab Banyuwangi, Red) berjalan sesuai rencana, yakni akhir November,” ujarnya dikonfirmasi usai mengikuti rapat dengar pendapat (hearing) di kantor DPRD Banyuwangi Senin (10/11). Mujioni mengaku, hingga kini sudah banyak warga yang menyampaikan minat menyewa rumah susun tersebut. Namun, dia belum tahu prosedur penyewaan dan tarif yang dikenakan. “Dalam waktu dekat akan ada pertemuan dengan pemerintah pusat untuk menentukan mekanisme sewa, tarif, dan lain-lain,” cetusnya. Sekadar tahu, gedung rusunawa terdiri atas empat blok yang dengan jumlah kamar masingmasing blok mencapai 50 unit. Masing-masing blok terdiri dari empat lantai. Di lantai pertama terdapat kamar tipe 45, sedangkan sisanya kamar tipe 36. Sedangkan setiap kamar dilengkapi

MEGAH: Salah satu kompleks bangunan Rusunawa di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.

GALIH COKRO/RABA

fasilitas ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga, toilet, dan dapur. Fasilitas lain, ada ruang pertemuan di lantai bawah. Meski dibangun dengan biaya APBN, Pemkab Banyuwangi menyediakan lahan seluas lima hektare untuk rusunawa tersebut. Penyediaan lahan itu sudah melalui kesepakatan pemkab dan DPRD Banyuwangi.

Selain itu, Pemkab Banyuwangi kebagian jatah melengkapi infrastruktur rusunawa tersebut. karena itu, pemkab telah menggerojok dana APBD sebesar Rp 2 miliar untuk melengkapi infrastruktur bangunan yang diproyeksi disewakan bagi masyarakat berpenghasilan rendah tersebut. Dana sebesar Rp 2 miliar yang bersumber dari

APBD 2014 itu digunakan untuk membangun jalan akses masuk rusunawa, ruang terbuka hijau (RTH), sarana air bersih, dan sanitasi. “Tahun 2015 akan dilakukan penyambungan listrik,” terang Mujiono beberapa waktu lalu. Lebih jauh dikatakan, Kecamatan Kalipuro dipilih menjadi lokasi pembangunan rusunawa lantaran angka kemiskinan di wilayah tersebut

cukup tinggi. Nah, salah satu fungsi rusunawa tersebut untuk menyediakan tempat tinggal yang layak bagi warga berpenghasilan rendah, tepatnya mereka yang berpenghasilan di bawah Rp 500 ribu per bulan. “Masyarakat berpenghasilan rendah, contohnya pedagang asongan, nelayan, buruh, dan lain-lain bisa memanfaatkan rusunawa tersebut,” terang Mujiono. (sgt/c1/bay)

Manajer Pembobol BFI Finance Disidang

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

BANYAK KENDARAAN: Suasana di dalam gudang distributor Jalan Yos Sudarso 46, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.

Sehari Tiga Kali Keluar-Masuk Gudang ■ GUDANG...

Sambungan dari Hal 33

Nanti, setelah solar tersebut dipindahkan dari truk ke tangki, solar tersebut diduga dijual dengan harga nonsubsidi. Tentu saja harga solar tersebut menjadi jauh lebih mahal.

Keterangan Hariyadi, satu tangki truk tersebut berisi 150 liter solar. ”Enggak mesti, biasanya dua sampai tiga kali keluar masuk gudang, tergantung permintaan. Kalau selebihnya bagaimana, saya kurang tahu. Saya hanya penjaga di sini (gudang distributor PT. Trigo Muncul Abadi),” terang Hariyadi.

Sementara itu, dihubungi terkait penggerebekan gudang distributor elpiji tersebut, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi. Wakapolres Banyuwangi Kompol Yoga Putra Setya Prima mempersilakan wartawan menghubungi bagian reskrim. “Coba konfirmasi langsung ke reskrim,” ujarnya sore kemarin. (tfs/c1/nic)

Diharapkan Bisa Tayang Desember ■ SYUTING...

Sambungan dari Hal 33

Film yang kedua juga akan mengangkat cerita Banyuwangi. Di film kedua itu dikisahkan, Dea Lestari menjadi seorang yang

akan bunuh diri karena dituduh selingkuh oleh suaminya. Suaminya diperankan oleh Ryan Delon. Jika tempat dia terjun itu mengeluarkan bau wangi (harum), maka dia tidak selingkuh. Sebaliknya, jika yang muncul

bau tidak sedap (anyir) maka benar-benar selingkuh. “Kita juga akan angkat cerita Putri Sri Tanjung dari Banyuwangi ini,” imbuhnya. Sementara itu, saat ditanya kapan film tersebut tayang? Dengan tegas sang produser, Alfin, mengaku

semua hasil syuting di Banyuwangi tersebut akan tayang di TV pada Desember. “Secara kebetulan juga pas dengan Hari Jadi Banyuwangi. Semoga saja bisa memberikan kebanggaan untuk masyarakat Banyuwangi,” ujarnya. (ddy/c1/bay)

Dikenal sebagai Anak yang Rajin ■ KERNET...

Sambungan dari Hal 33

Korban segera diangkut menuju UGD RSUD Blambangan, Banyuwangi. Diagnosis medis, korban mengalami cedera kepala cukup parah. Sayang, pertolongan medis yang diberikan

tetap tidak menghasilkan banyak perubahan. Ponco akhirnya mengembuskan napas terakhir beberapa jam setelah dirawat di rumah sakit. Nur Salam menuturkan, dirinya tidak mengetahui keponakannya itu mengambil bantalan pengganjal roda truk. Dirinya belum memberikan perintah mengambil pengganjal ban

tersebut. “Saya belum bilang apa-apa ke dia (Ponco). Tapi dia sudah mengambil duluan,” tuturnya. Menurut Nur Salam, keponakannya itu memang dikenal sebagai anak yang rajin. Ponco memang baru dua bulan ikut dengannya sebagai kernet. (nic/c1/bay)

Butuh Generasi Penerus agar Tidak Punah ■ TANPA...

Sambungan dari Hal 33

Itulah teriakan tukang kluncing pertanda pementasan tari gandrung dimulai. Setelah teriakan tersebut berbunyi, seketika itu para penari gandrung mulai menari dan musik pengiring lain dimainkan. ”Tukang kluncing itu perannya vital dalam pertunjukan gandrung, semua apa kata tukang kluncing,” terang Arba’i, 64, musisi kluncing asal Lingkungan Cungking, Kecamatan Giri, Banyuwangi. Selain itu, tukang kluncing juga mengatur tata cara seorang penari undangan (paju) atau membeli gending (repenan). Dalam sambutan itulah, tecermin betapa vitalnya tugas seorang tukang kluncing dalam kesenian dan panjak yang mereka pimpin. Tidak ada seorang pun dalam pertunjukan seni tari gandrung yang akan melawan keputusan tukang kluncing. Termasuk para penari paju atau undangan yang biasa repenan. Seorang tukang kluncing adalah pemandu musik yang akan mengiringi gending-gending yang dinyanyikan gandrung. Alat musik yang mana harus diperkeras, dan juga bagaimana ritme ketukannya. Dia akan mengatur penari gandrung dalam mengawali gerakan-

nya melalui teriakan. Termasuk mengomando penari agar menggoyangkan pinggulnya. Tentu saja semua itu harus memenuhi etika yang berlaku. ”Tidak boleh terlalu vulgar goyangnya. Makanya kan saya mesti bilang, ayo tek garapan edeng-edengan byaen (Ayo dikerjakan pelan-pelan saja),” tambah pria yang akrab disapa Man Ba’i tersebut. Man Ba’i menambahkan, tukang kluncing memainkan perannya yang sangat kompleks itu dengan alat musik triangle. Segitiga logam itu tidak pernah lepas dan berhenti mengiringi bunyi kendang dan kempul. Semua jenis musik selalu kompak dalam setiap ketukan. Konon kluncing merupakan alat musik tertua di dunia. Bahkan, orkestra juga menggunakan tiangle. Beda triangle orkestra dan kluncing mungkin hanya cara memainkan. Sehingga, bunyi yang dihasilkan berbeda. Alat musik yang terbuat dari besi batangan kecil itu dibentuk segitiga dan pemukulnya juga menggunakan besi. ”Cara memukulnya, dipukul sisisisinya dengan digenggam kadang juga sesekali dilepas. Suaranya kurang lebih inil ipek – inil ipek,” tambah Man Ba’i. Selain bertugas sebagai pengatur jalannya pertunjukan tari gandrung, tukang kluncing juga harus bisa

menari. Karena pada saat penari gandrung bernyanyi bersama tamu, tukang kluncing yang bertindak sebagai penari di pementasan. ”Tukang kluncing harus bisa menyanyi, memainkan kluncing, juga harus bisa menari. Karena saya harus menari untuk mengisi kekosongan panggung saat penari gandrung sedang menyanyi bersama para tamu,” jelas Arba’i. Sementara itu, kata Arba’i, saat ini di Banyuwangi hanya terdapat tujuh tukang kluncing yang masih aktif di pementasan tari gandrung. Menurutnya, minat para pemuda berlatih kluncing sangat minim. Bahkan, nyaris tidak ada pemuda yang belajar memainkan triangle gandrung itu. ”Sekarang tidak ada yang minat berlatih bermain kluncing. Padahal isun iki wes kepingin istirahat Lek, tapi yo kelendi maning mageh durung ono hang ngganti. (Sebenarnya saya sudah ingin istirahat, tapi bagaimana lagi, masih belum ada penggantinya),” terang pria yang sudah memiliki cicit tersebut. Dengan minimnya populasi tukang kluncing, Arba’i mengaku sering disewa grup gandrung di luar kampungnya. Dia sering bermain sebagai tukang kluncing bon-bonan (sewaan). ”Saya sering dibon atau dimintai bantuan grup gandrung di Kecamatan Bangorejo

dan grup-grup lain. Karena memang sekarang jarang tukang kluncing,” ujarnya. Arba’i menambahkan, bermain kluncing seperti sudah mendarah daging pada dirinya. Diakuinya, teriakan-teriakan jenaka tersebut tidak perlu dihafalkan. Kalimatkalimat jenaka semacam itu biasanya keluar dengan sendirinya saat musik gandrung berbunyi. ”Tidak ada latihan sebelumnya. Itu keluar dengan sendirinya secara spontan,” tambah lelaki yang mulai main triangle sejak tahun 1976 itu. Meski dia tahu penghasilan sebagai tukang kluncing tidaklah terlalu banyak, Arba’i masih aktif jadi tukang kluncing sampai saat ini. ”Bayarane yo seng cukup Lek asline. Tapi isun dasare mulo demen nang seni, dibayar piro-piro yo karepe wes. (Honor sebagai tukang kluncing sebenarnya tidak cukup. Tapi pada dasarnya saya memang suka dengan kesenian. Dibayar berapa pun terserah),“ tutur Arbai. Dia mengaku ingin melatih pemuda-pemuda agar bisa memainkan kluncing di pementasan gandrung. ” Tapi sayang tidak ada yang minat berlatih bermain kluncing. Padahal, sebagai pemain kluncing tua seperti saya butuh penerus agar tukang kluncing tidak punah ditelan zaman,” terangnya. (c1/bay)

BANYUWANGI - Masih ingat kasus pembobolan kantor BFI Finance Banyuwangi? Terdakwanya adalah kepala operasional perusahaan leasing tersebut, Dedy Yusa Putra, 27, warga Pekanbaru, Riau, mulai disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin (11/11). Dedy menghadapi dakwaan jaksa dalam persidangan perdananya kemarin. Dalam berkas dakwaan yang dibacakan jaksa Gusti Lanang Suydayana, Dedy dikenai Pasal 363 KUHP. Bila terbukti bersalah, dia terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun. Setelah pembacaan dakwaan, majelis hakim langsung menunda sidang selama sepekan. Selanjutnya, sidang pekan depan akan digelar dengan agenda pemeriksaan saksi. Sekadar diketahui, Dedy merupakan penanggung jawab dan pemegang kunci enam brankas PT. BFI Finance di Banyuwangi. Terdakwa kerap mencuri uang dari brankas karena ketagihan mengikuti bisnis multi-level marketing (MLM) secara online. Dia berharap dapat mengembalikan uang curiannya bila bonus MLM tersebut keluar. Namun, ternyata dia gagal mengembalikan uang curian

yang ‘’diinvestasikan’’ tersebut. Lelaki asal Pekanbaru tersebut mencuri uang dari brankas tempatnya bekerja sebanyak Rp 182 juta saat kantor tutup. Dia merusak plafon dan tembok agar seolaholah terjadi perampokan. Aksinya terendus karena polisi menemukan banyak kejanggalan dalam kasus tersebut. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), aksi pembobolan kantor leasing BFI Finance di Jalan S. Parman 131DE Banyuwangi 25 Agustus 2014 lalu menunjukkan sarat rekayasa. Polisi mencurigai, aksi pembobolan tersebut sudah direncanakan. Itu artinya, polisi mengendus adanya dugaan keterlibatan orang dalam pada kasus tersebut. “Berdasar penyelidikan dan olah TKP polisi menyimpulkan sejumlah kejanggalan,” beber Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso melalui kasatreskrim saat itu. Kejanggalan pertama yang ditemukan polisi adalah tidak adanya kunci gembok terali penghubung lantai satu dan dua yang rusak. Fakta itu mengindikasikan pelaku sudah memiliki kunci atau gembok dalam keadaan tidak dalam dikunci. Kejanggalan lain, polisi tidak

menemukan kerusakan loker tempat penyimpanan uang. Indikasi itu memunculkan dugaan bahwa pelaku punya atau hafal nomor rahasia brankas tersebut. Atau untuk memuluskan aksi pelaku malam itu, ada kemungkinan brankas itu sengaja tidak dikunci. Kemudian, pelaku pura-pura bikin kerusakan kecil agar brankas seperti terlihat dicongkel. Kejanggalan lain, di dalam brankas itu ada enam loker. Anehnya pelaku hanya membobol empat loker. Dua loker lainnya dibiarkan utuh. Dugaan keterlibatan orang dalam menguat, karena dua loker yang tidak dibuka pelaku itu memang tidak berisi uang. Yang bikin polisi semakin yakin dengan hipotesis tersebut, pelaku hanya membawa kabur uang tunai pecahan Rp 100 ribuan. Sedangkan uang pecahan Rp 50 ribuan tidak dibawa. Masih seputar kejanggalan di TKP, pelaku leluasa beraksi karena kamera CCTV mati. Sebelumnya, tidak ada laporan di lokasi ada pemadaman listrik yang menyebabkan kamera tersebut mati. Itulah yang memunculkan indikasi bahwa orang dalam terlibat perkara pencurian tersebut. (nic/c1/bay)

Waspada Angin Kencang, Petir, dan Hujan Lebat BANYUWANGI - Musim kemarau panjang tampaknya sudah berakhir di Banyuwangi. Seperti perkiraan yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya, musim hujan akan turun mulai pertengahan November 2014 mendatang. Prakirawan stasiun BMKG Banyuwangi, Anjar Triono Hadi mengatakan, cuaca Banyuwangi saat ini umumnya cerah hingga berawan. Meski begitu, potensi hujan ringan turun tidak merata masih berpeluang terjadi. ”Hujan masih belum merata di Banyuwangi, karena letak topografi setiap wilayah di Banyuwangi berbeda-beda,” jelasnya. Anjar menambahkan, wilayah Banyuwangi yang saat ini sudah sering mengalami hujan adalah Banyuwangi tengah. Menurut Anjar, wilayah Banyuwangi tengah lebih sering terjadi hujan karena letak topografi di daerah tersebut lebih tinggi dari daerah lainnya. ”Daerah di Kecamatan Glenmore, Kecamatan Genteng, Kecamatan Singojuruh, Kecamatan Kalibaru dan daerah di lereng Gunung Ijen lebih cenderung hujan saat ini. Karena daerah tersebut berada di dataran yang lebih tinggi,’’ bebernya. Anjar mengakui, saat malam hari suhu udara cenderung panas di Banyuwangi dan sekitarnya saat ini. Fenomena tersebut, kata dia, disebabkan

Prakiraan Cuaca Hari Ini Arah angin : Tenggara dan Selatan Kecepatan Angin : 06-32 km/jam Temperatur Udara : 22-33˚ Kelembapan Udara : 60-92% Keadaan Cuaca : Berawan & berpeluang hujan Tinggi Gelombang Sig. Selat Bali : 0.3-0.8 m Tinggi Gelombang Max. Selat Bali : 0.5-1.3 m Pasang Air Laut Max : 70 cm jam 01.00 WIB Surut Air Laut Min : -100 cm jam 07.00 WIB SUMBER BMKG BANYUWANGI

pertumbuhan awan yang cenderung terjadi pada malam hari. Sementara itu pada siang hari, pertumbuhan awan nyaris tidak terjadi. ”Waktu malam hari cenderung panas karena pantulan matahari yang diserap bumi pada malam hari tidak bisa terpantul kembali ke atmosfer gara-gara terhalang awan,” terang Anjar. Sementara itu, dengan datangnya musim peralihan ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap petir, hujan lebat, dan angin kencang. ”Musim pancaroba ini cenderung terjadi petir, hujan lebat, dan angin kencang. Saya harap masyarakat tetap waspada,” pungkas Anjar. (tfs/c1/bay)

Banyuwangi 65 Kw, Nasional 59 Kw ■ PRODUKTIVITAS... Sambungan dari Hal 34

Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sepuluh penghargaan yang berhasil diraih Banyuwangi itu antara lain juara I lomba gerakan penanaman satu miliar pohon tingkat Jatim. Prestasi lain, Kelompok Tani (Poktan) Sumber Urip, Desa Watukebo, Rogojampi, menjadi jawara pertama lomba agribisnis padi tingkat Provinsi Jatim 2014. Selain itu, Poktan Ngudi Makmur, Desa Sidorejo, Purwoharjo menjadi juara I lomba agribisnis buah tingkat Provinsi Jatim. Kelompok Masyarakat (Pokmas) Lestari, Desa Gumuk, Licin, tak mau kalah mempersembahkan prestasi mentereng dengan menjuarai lomba Pokmas Anti

Properti Program (APP) Bidang Pertanian tingkat Jatim. Poktan Jaya Makmur, Desa Wringinagung, Gambiran juga mempersembahkan prestasi mentereng, yakni menjadi jawara I lomba Usaha Pelayanan Jasa Alsintan UPJA 2014 tingkat Jatim. Tidak hanya itu, Poktan Pipit, Desa Sambimulyo, Bangorejo menjadi juara III lomba kebun/ lahan GAP tingkat Jatim. Prestasi yang lain, Banyuwangi keluar sebagai juara I kontes buah kelompok tanaman pohon/perdu, yakni sawo tingkat Jatim. Banyuwangi juga keluar sebagai juara III tingkat Jatim pada kontes buah kelompok tanaman pohon/perdu untuk buah jeruk. Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Dispertahutbun) Ikrori Hudanto menga-

takan, banyaknya penghargaan dan juara yang berhasil diraih Banyuwangi tersebut menjadi cambuk untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. “Muara semua langkahlangkah itu adalah peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani,” ujarnya kemarin (11/11). Ikrori menambahkan, untuk mencapai peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani tersebut diperlukan revitalisasi pertanian, perkebunan, dan kehutanan secara berkelanjutan. Revitalisasi itu mencakup beberapa aspek, di antaranya, penggunaan benih atau bibit unggul besertifikat SNI; memfasilitasi sarana dan prasarana produksi; peningkatan sumber daya manusia (SDM) aparat, petani, dan kelembagaan petani. (sgt/c1/afi)


44

RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Rabu 12 November 2014

S E L A M AT: Ke t u a RT 0 3 / RW 0 3 Lingkungan Tamansari, Kelurahan Tamanbaru Kecamatan Banyuwangi m e n e r i m a p e n g h a rg a a n k a t e g o r i Kampung berseri.

Banyuwangi Hijau dan Bersih

Bidik Pesantren, Kampung Berseri, Penyelamat dan Perintis Lingkungan BLH Kabupaten Banyuwangi melalui Banyuwangi Hijau dan Bersih, terus melakukan terobosan. Kali ini, mereka membidik pondok pesantren, kampung berseri, penyelamat lingkungan dan perintis lingkungan.

SANG JAWARA: Juara satu pemenang lomba Banyuwangi Hijau dan Bersih untuk semua kategori bersama Bupati Anas, dan Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko

PRESTISIUS: Kelompok tani indah lestari Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Dwi Hari.S menerima penghargaan sebagai Kategori Pelestari Lingkungan

MEMBANGGAKAN: Direktur Ponpes Al Kautsar, Desa Sumbersari Kecamatan Srono, Ali Mansyur, menerima penghargaan sebagai kategori Pesantren berseri dari Bupati Anas.

SRONO - Program Banyuwangi Hijau Bersih yang digagas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Banyuwangi, mendapat apresiasi dari Bupati H. Abdullah Azwar Anas. BLH diminta untuk terus meningkatkan program tersebut dengan berbagai terobosan dan inovasi. Dalam lomba Banyuwangi Hijau dan Bersih tahun 2014 ini, BLH melakukan terobosan dengan memasukkan dua kategori tambahan, yakni penyelamat lingkungan, dan perintis lingkungan. Dua kategori itu merupakan bentuk apresiasi terhadap pelestari lingkungan di Banyuwangi. Plt. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi, Husnul Chotimah mengatakan konsentrasi dalam lomba Banyuwangi Hijau dan Bersih dua tahun terakhir adalah pondok pesantren dan kampung berseri. Untuk sekolah, sudah tidak lagi masuk dalam kriteria. Pasalnya, sekolah sudah ada cost program yang sama, yakni sekolah Adiwiyata atau sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. “Makanya fokus Banyuwangi Hijau dan Bersih (BHB) pada lingkungan pondok pesantren dan kampung berseri,” katanya. Husnul menambahkan, pondok pesantren dan kampung berseri memiliki daya dukung dan cakupan masyarakat yang sangat luas, dan itu harus menjadi titik pusat perhatian. Berdasar data dari Rabithah Ma’had Islam (RMI) atau Ikatan Pondok Pesantren Nahdatu Ulama, pon-

FOTO-FOTO: DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

KOMPAK : Puncak acara penganugerahan Banyuwangi Hijau dan Bersih dihadiri Kepala Desa, Kelurahan, Camat dan SKPD se Banyuwangi kemarin ( 11/11)

Plt. Kepala BLH, Husnul Chotimah

dok pesantren di Banyuwangi berjumlah 244. Dari jumlah tersebut, 22 pesantren

tidak memiliki asrama. Sisanya, ada 222 pondok pesantren berasrama yang menjadi perhatian bersama. “ Mereka bermukim di situ, dan pasti menimbulkan limbah. Baik limbah domestik MCK, dan limbah aktivitas konsumsi, “ katanya. Jika limbah-limbah tersebut tidak dikelola dengan baik, tentu akan timbul persoalan baru. Oleh karena itu, jelas dia, berkaca dari persoalan itulah, harus ada langkah konkret dalam mengatasi pengurangan limbah, timbunan sampah, dan meningkatkan peran serta masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan pelestarian lingkungan hijau dan bersih. Dari 222 pondok pesantren yang memiliki asrama tersebut, Husnul mengaku belum tahu persis data berapa jumlah penghuni atau santrinya. Yang jelas, kata dia, satu orang per hari terdapat 3,5 ons limbah yang dihasilkan mulai keperluan mandi, cuci piring, MCK, dan

lainnya. “Jika dihitung menggunakan rumus kementerian LH (Lingkungan Hidup), maka jumlah penghuni di pondok pesantren dikalikan 3,5 ons, hasilnya akan mencapai puluhan bahkan ratusan ton limbah per hari,” ungkapnya. Apalagi, lanjut dia, sebagian besar pondok pesantren di Banyuwangi pembuangan limbah langsung ke sungai. Dan itu sangat buruk bagi kelangsungan kesehatan dan pelestarian lingkungan. Sementara untuk kampung berseri, masih kata dia, tahun ini dikonsentrasikan di kelurahan yang ada di Kecamatan Giri dan Banyuwangi. Ini untuk mendukung program Kalilo Bersih, dan juga untuk memberikan kesadaran masyarakat yang tinggal di bantaran sungai di sepanjang Kalilo. “Masih belum maksimal memang, tapi ini terus akan menjadi titik fokus kami berikutnya,” terang Husnul Chotimah. (ddy/c1/abi)

SIMBOLIS: Pengasuh Ponpes. Al Kautsar, KH.Nurhamid Askandar menerima pohon trembesi dari Bupati Anas. WUJUD KEPEDULIAN: Ny. Dani Azwar Anas memberi santunan kepada anak yatim

SAMPAI JUMPA TAHUN DEPAN : Plt. Kepala BLH, Husnul Chotimah, bersama tim Banyuwangi Hijau dan Bersih usai acara kemarin (11/11)

Bupati Harap Pesantren Berbasis Lingkungan PERLU di CONTOH : Muhammad Jaiman Nur Khoifi menerima penghargaan sebagai penyelamat lingkungan di Banyuwangi kemarin (11/11)

Pemenang Lomba Banyuwangi Bersih Dan Hijau Tahun 2014

SRONO – Puncak acara Banyuwangi Hijau dan Bersih yang digagas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi, sukses dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Al Kautsar, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, Selasa (11/11). Dalam acara penganugerahan itu, Bupati Banyuwangi, H. Abdullah Azwar

Anas, hadir bersama wakil bupati (Wabup) Yusuf Widiyatmoko, Sekretaris kabupaten (Sekkab) Slamet Karyono, Forpimda, dan mantan wabupi, Yusuf Nur Iskandar. Kedatangan rombongan itu, disambut langsung oleh pengasuh Ponpes Modern Al Kautsar, KH. Nurhamid Askandar. Bupati Anas dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang digagas

oleh BLH Kabupaten Banyuwangi ini. Puncak kegiatan Banyuwangi Hijau dan Bersih, sengaja diletakkan di pondok pesantren, tidak di pendopo atau pun pemkab. Hal itu, jelas dia, sebagai bentuk penghargaan kepada pondok pesantren atas prestasi yang telah diraih. Selain itu, juga untuk mempererat silaturahmi.

Kategori Pelestari Lingkungan : n Kelompok Tani Indah Lestari, Dusun Krajan RT 02 RW 01. Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro.

Kategori Pesantren Berseri

Kategori Kampung Berseri

n Juara 1 :

n Juara 1:

Kategori Penyelamat Lingkungan :

n Juara 2:

n Muhammad Jaiman Nur Khoifi, Dusun Persen RT 24 RW 03, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo

n Juara 3:

Pondok Pesantren Modern Putri Al-Kautsar Desa Sumbersari Kecamatan Srono Pondok Pesantren Modern Al-Azhar Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar Pondok Pesantren Nurut Taqwa Dusun Cemoro Desa Balak Kecamatan Songgon

n Juara 2: n Juara 3:

Secara khusus, Bupati Anas mengapresiasi adanya kategori pelestari dan penyelamat lingkungan. Dengan demikian, ke depan akan muncul penggiat pelestari dan penyelamat lingkungan baru di Banyuwangi. “Saya harap kegiatan ini bisa terus ditingkatkan. Ke depan, pondok pesantren juga harus berbasis lingkungan,” harapnya.(ddy/abi)

RT 03 RW 03 Lingkungan Tamansari Kelurahan Tamanbaru, Kecamatan Banyuwangi. RW 02 Lingkungan Singo Wignyo (Cempaka Putih) Kelurahan Singotrunan Kecamatan Banyuwangi RW 01 dan RW 02 Lingkungan Kauman Kelurahan Kepatihan Kecamatan Banyuwangi.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.