Radar Banyuwangi | 13 April 2014

Page 1

13 APRIL

TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750

Utamakan Pengerjaan Jujur BANYUWANGI - Menjelang pelak sanaan try out ujian nasional SMP se-Kabupaten Banyuwangi, panitia menggelar rapat koordinasi di aula SMPN 1 Banyuwangi kemarin (12/4). Semua perwakilan sekolah menyatakan siap menyukseskan try out yang dihelat 19 April mendatang. Bahkan, mereka juga sepakat menggarap soal try out tersebut secara jujur.

Rapat tersebut dihadiri Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Dwi Yanto dan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP se-Banyuwangi Supriyadi. Hadir pula Sekretaris MKKS SMP Sahroni, Bendahara MKKS Wiwik Susilo, para ketua wilayah kerja (wilker), dan Ketua PGRI Banyuwangi Husin Matamim n Baca Utamakan...Hal 31

GERDA SUKARNO/RaBa

25

RAPAT: Dari kiri Ketua MKKS SMP Supriyadi, Plt Kadispendik Dwi Yanto, Sekretaris MKKS Sahroni, Ketua PGRI Husin Matamin, dan Kepala SMPN 3 Banyuwangi Wiwik Susilo di aula SMPN 1 Banyuwangi kemarin.

Pendatang Baru Salip Incumbent GALIH COKRO/RaBa

PEDULI LINGKUNGAN: Kalangan mahasiswa membersihkan sampah di kawasan pantai Pulau Santen, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi, kemarin.

Mahasiswa Bersih-bersih, Warga Menonton BANYUWANGI - Apa yang dilakukan komunitas mahasiswa Banyuwangi yang kuliah di luar daerah ini patut dijadikan “tamparan keras” bagi segenap elemen masyarakat Ba-

nyuwangi. Betapa tidak, di sela libur kuliah yang semestinya dimanfaatkan untuk bersantai melepas penat, mereka justru tergerak membersihkan kawasan pantai Pu lau Santen, Kelurahan

Karangrejo, Banyuwangi. Ironisnya, saat para mahasiswa memungut sampah yang bertebaran di pasir pantai Pulau Santen, sejumlah warga sekitar yang tengah berada di lokasi

malah berpangku tangan. Warga yang seharusnya memikul tanggung jawab membersihkan lingkungan sekitarnya itu terkesan tidak peduli n Baca Mahasiswa...Hal 31

Uji Coba Satu Jalur 10 Hari BANYUWANGI - Uji coba penerapan lalu-lintas satu arah di Jalan Pierre Tendean, Banyuwangi, berlanjut kemarin (12/4). Rencananya, uji coba tersebut dilakukan selama sepekan hingga sepuluh hari. Setelah itu, Pemkab Banyuwangi akan melakukan evaluasi untuk menghitung dampak positif dan negatif penataan arus lalu-lintas di ruas jalan yang melintasi Pasar Pujasera, Banyuwangi, tersebut. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi

di hari kedua uji coba kemarin, tugas para personel gabungan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo), Polres Banyuwangi, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang menjaga setiap persimpangan di sekitar Jalan Pierre Tendean, terutama di sekitar simpang empat Hotel Slamet, cenderung lebih ringan dibanding pada hari pertama uji coba Jumat lalu (11/4) n Baca Uji...Hal 31

UNAS

Besok 16.068 Siswa Siap ”Tempur” BANYUWANGI - Genderang Ujian Nasional (Unas) 2014 tingkat sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) siap ditabuh besok (14/4). Di Banyuwangi, belasan ribu siswa SMA, MA, SMK, dan SMALB, dinyatakan siap bertarung meng hadapi soalsoal ujian yang sangat menentukan kelulusan siswa tersebut. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Di nas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Dwi Yanto, 16.068 siswa tingkat SLTA baik negeri maupun swasta se-Banyuwangi telah masuk dalam daftar nominasi tetap (DNT) peserta Unas 2014. Rinciannya, siswa SMK sebanyak 7.845 orang, siswa SMA sebanyak 5.851 orang, siswa MA sebanyak 2.372 orang, dan siswa SMA Luar Biasa (LB) sebanyak 7 orang. Dwi Yanto menambahkan, hingga kini pihaknya belum mendapat laporan siswa yang telah terdaftar dalam DNT Unas 2014 berhalangan mengikuti ujian tersebut, misalnya lantaran sakit, mengalami kecelakaan, dan lain-lain n Baca Besok...Hal 31

ANYAR: Ramburambu lalu lintas terbaru sudah terpasang di Jalan Piere Tendean dan Jalan Imam Bonjol, Banyuwangi, kemarin.

tung cepat (quick count) hasil pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Data rekapitulasi suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pun belum dapat diketahui. Hampir seluruh PPK di Bumi Blambangan cen derung berhati-hati mengeluarkan data. Sebab, rapat pleno hasil penghitungan suara yang disetor masing-masing Panitia Pemungutan Suara (PPS) rencananya baru digelar mulai hari ini (13/4) n Baca Pendatang...Hal 31

Perolehan Suara ‘Sementara’ Caleg Kecamatan Sempu

* Keterangan: Perhitungan masih 6 PPS dari total 18 PPS

Nasdem Hj. Ratih Nur Hayati Wawan Sutejo PKB Ahmad Turmuzdi Purnomo MSi Khusnan Abadi PKS Sri Wahyuni Farid Syuaidi PDIP Sugeng Munarso Ficky Septa Linda Buasan Golkar Ruliyono Nur Hayatin Gerindra Eko Susilo Nurhidayat Achmad Sumadi Sastro Demokrat Gunawan Yudhipramono PAN Taslim PPP Rudi Darmawan Hanura Ahmad Masrohan

Rekap Sementara Suara DPRD Banyuwangi

Rekap Sementara Suara DPRD Banyuwangi

Di Kecamatan Banyuwangi

Di Kecamatan SEMPU

TOTAL SUARA RA PARTAI 557 7 Nasdem PKB 1.897 PKS 544 2.998 8 PDIP 641 Golkar 64 Gerindra 1.464 438 8 Demokrat 1.438 82 PAN 1.582 973 PPP .229 Hanura 2.229 642 PBB 94 PKPI

TOTAL SUARA RA PARTAI 2.031 Nasdem PKB 7.837 PKS 2.296 .086 PDIP 8.086 488 Golkar 4.488 054 Gerindra 5.054 805 5 Demokrat 3.805 727 PAN .175 PPP 1.175 .231 Hanura 1.231 148 PBB 225 PKPI

Perolehan Suara ’Sementara’ Caleg Kecamatan Banyuwangi PKB Siti Mafrohatin Ni’mah 325 Virda Damayanti 701 PKS MR Warang Agung: 58 PDIP I Made Cahyana Negara 381 Heksa Sudarmadi 674 Minuk Uliawati 501 Golkar Umi Kulsum 154 Gerindra Naufal Badri 255 Demokrat Tituk Indar Isworowati 154 Verdiyanto Wellya 74 Wendriawanto 172 Hanura Basuki Rahmad 1.172

802 284 2527 1432 695 895 426 1786 1319 766 1858 767 2828 432 1727 310 269 399 505

GALIH COKRO/RaBa

Jumratun, Staf Kecamatan Mangaran yang Aktif Sukseskan Pemilu

Demi Pemilu, Siap Bantu sejak Pagi hingga Dini Hari Tak sedikit warga mengeluh karena beratnya pekerjaan terkait pemilu legislatif. Tetapi, di Kecamatan Mangaran, Situbondo, seorang pegawai justru tak kenal lelah membantu menyukseskan pemilu. NUR HARIRI, Mangaran BARU saja suara azan Asar selesai, sebuah mobil pikap tua pengangkut kotak suara yang dikawal polisi masuk ke halaman kantor Kecamatan Mangaran. Karena waktu sudah sore, keadaan kantor kecamatan tersebut terlihat sepi. Apalagi, kantor libur pada hari Sabtu. Tiba-tiba seorang lelaki muncul dan bergegas lari menghampiri mobil pikap yang sudah parkir. Dia datang

http://www.radarbanyuwangi.co.id

BANYUWANGI - Peta persaingan memperebutkan kursi DPRD Banyuwangi semakin seru. Para calon anggota legislatif (caleg) kini tengah sibuk berhitung peluang duduk di kursi wakil rakyat Bumi Blambangan. Uniknya, persaingan sengit bukan hanya terjadi di antara caleg beda parpol, per saingan antar-caleg yang terjun dari parpol yang sama pun tidak kalah sengit. Sayang, hingga berita ini ditulis tadi malam (12/4) atau tiga hari pasca pencoblosan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, siapa saja yang diprediksi melenggang ke kursi DPRD Banyuwangi masih sangat buram. Sebab, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi tidak menggelar hi-

dari sudut timur kantor Kecamatan Mangaran membawa banyak kunci di tangan. Lelaki itu langsung menyapa sopir pikap dan petugas polisi yang mengawal dokumen pemilu. Seketika lelaki itu mengarahkan mo bil pikap agar pindah parkir. “Di sini saja. Ruangan di sana tidak cukup,” kata pegawai kantor kecamatan tersebut. Begitu pintu ruangan terbuka, seorang staf di Kecamatan Mangaran itu tidak spontan ikut mengangkut kotak suara dari atas pikap tersebut. Pegawai itu bernama Jumratun, warga asli Desa/Kecamatan Mangaran. Dia telah delapan tahun mengabdi menjadi pegawai negeri sipil. Ternyata yang dilakukan bapak dua anak itu tidak hanya membantu mengangkut kotak suara hasil rekapitulasi yang masuk ke PPK dari PPS n Baca Demi...Hal 31

Suara pendatang baru salip caleg incumbent Mesin baru bensin dikit lebih kencang, daripada mesin lama bensin banyak

Oknum polisi digerebek warga Polisi juga manusia

NUR HARIRI/RaBa

MENGABDI: Jumratun mengangkat kotak suara pemilu di Kecamatan Mangaran, Situbondo. email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


26

Minggu 13 April 2014

Oknum Polisi Digerebek Warga Berduaan di Kamar Kos dengan Siswi SMK SHULHAN HADI/RaBA

SARANG NYAMUK: Tempat wudhu harus sering dibersihkan agar tidak menjadi sarang nyamuk.

Pesantren Rawan Serangan Malaria TEGALSARI - Kejadian luar biasa chikungunya di Lingkungan Solong, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, mendapat perhatian serius kepala Puskesmas Kecamatan Tegalsari, dr. Asiyah Aswin. Dia minta masyarakat waspada. Asiyah mengaku, di Kecamatan Tegalsari juga pernah ada warga yang terserang chi-

kungunya. Bahkan, jumlahnya juga tidak sedikit. “Kita akan sosialisasi lagi kepada warga mengenai chikungunya,” cetusnya. Di antara sasaran dalam sosialisasi tersebut, terang dia, adalah sekitar pondok pesantren. Kebersihan lingkungan pesantren yang memiliki banyak penghuni harus

dijaga lebih serius. “Semua berpotensi, dan pesantren harus lebih waspada,” sarannya. Menurut Asiyah, cara yang efektif untuk melakukan pencegahan adalah berupa menutup tempat penampungan air, menguras secara berkala, dan mencegah nyamuk tidak bertelur di sekitar rumah. (sli/c1/abi)

SITUBONDO - Oknum anggota polisi satu ini tidak bisa dijadikan contoh. Di tengah kesibukan menjaga keamanan pemilihan legislatif (pileg), dia malah asyik berduaan dengan salah satu siswi SMK di kamar kos Jalan Argopuro, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo. Polisi nakal itu akhirnya digerebek warga kemarin pagi. Meski oknum polisi itu berdalih tidak melakukan apa-apa di kamar kos, warga yang didampingi anggota Polsek Panji bergeming. Aiptu IS bersama siswi SMK berinisial AK yang masih berumur 16 tahun itu dibawa ke Polsek

KKBS dan KPA Beserta Relawan Peduli Aids Bagikan Sembako SONGGON –Relawan peduli Aids dari Kelompok Kerja Bina Sehat (KKBS), Komisi Penanggulangan Aids (KPA), Kelompok Pemuda Peduli Masyarakat (KPPM), dan Banyuwangi Community Support (BCS) menggelar up grading di pusat outbound KARO Adventure Songgon kemarin. Dalam acara yang berlangsung sehari itu, mereka menggelar pertemuan untuk peningkatan komunikasi antarlembaga dan personal melalui berbagai game dan outbond. Tidak hanya itu, juga ada kegiatan sosial berupa pemberian paket sembako kepada sejumlah warga yang kurang mampu. Direktur program KKBS M. Khoiron mengatakan, acara ini sengaja digelar untuk meningkatkan komunikasi antara personalia. Selain itu, juga merupakan ajang rekreasi. Karena diakui, beban kerja petugas lapangan (PL) dalam mendampingi maupun melakukan pencegahan HIV/Aids sangat tinggi. “Acara ini untuk mematangkan komunikasi, sekaligus pengabdian kepada masyarakat dengan pemberian sembako,” katanya.

• Kota Pancaroba • Djl Cpt Rmh Tgh. Kota Pancaroba L5 190 m2 Situbondo SHM Hub. 081336078507

PEMBERITAHUAN S e h u bu n g a n d e n g a n m a kin marak nya aksi peni puan yang meman faat kan iklan jitu di Koran Radar Banyu wa ngi kami himbau kepada masyara k a t t e r u t a m a p e m a s a n g iklan jitu di Radar Ba nyuwangi un tuk was pada dan ber hati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatas nama kan pe tugas dari Radar Banyu wa ngi maka segera kon fir masi ke Radar Ba nyu wangi (0333) 412224. Ra dar Banyuwa ngi tidak bertang gung ja wab atas semua transaksi yang ter jadi selain p e m a s a n g a n i k l a n s e c a ra res mi di Radar Banyuwangi.

Senada dengan Khoiron, pengurus KPA Kabupaten Banyuwangi Erna Agustina menyambut baik inisiatif kegiatan ini. Hal ini, sebut dia, sangat perlu untuk menyegarkan energi dan kekompakan para PL agar kedepan kinerjanya lebih bagus. “ Bagus, kita menyambut baik acara ini,” ujarnya. Sementara itu, direktur KARO Adventure Yusuf mengatakan,

• Promo Nissan • Brhdiah llgs Iphone 5S, Ipad Mini, Camera Canon, Vouch blj 500rb u/ pmblian Nissan dibln April. Showroom buka tiap hari 08.3019.00. Bengkel bka 08.30-19.30 (SninJum’at), 08.30-15.00 (Sbtu). 0333 4460222

• Yaris-Freed-Brio • Dijual New Yaris E 12 Matic, Freed PSD 13 AC Double, Brio E Matic 13, Hub: 081357396860

PPRI Nomor 2 Tahun 2003. “Oknum anggota itu tidak taat peraturan perundangundangan yang berlaku, baik yang berhubungan dengan tugas kedinasan maupun yang berlaku secara umum,” cetusnya. Dugaan perbuatan mesum yang melibatkan anggota polisi dengan siswa SMK itu, terang dia, dapat menurunkan kehormatan dan martabat kepolisian dan pemerintah. “Kita bertindak cepat dan memprosesnya,” ungkapnya. Karena saat ini kepolisian masih menjalankan tugas operasi khusus pengamanan pemilu, IS akan diberi sangsi tambahan yakni dengan dikurung selama tujuh hari. “Penambahan sanksi itu karena saat ini sedang ada operasi khusus,” tegas AKP Wahyudi. (rri/c1/abi)

Beli New Fino, Bonus Helm Retro BANYUWANGI—Yamaha merilis banyak varian terbarunya. Selain yang sudah diperkenalkan ke publik, pada tahun 2014 ini Yamaha Fino Fuel Injection (FI) juga diperkenalkan kepasaran untuk menyapa para pencinta motor matic. Supervisor Promotion PT Rodasakti Suryaraya Jember, Yudi Ramadhani mengatakan seperti namanya New Fino Fi ini dilengkapi teknologi injeksi dengan beberapa kelebihan, salah satunya menggunakan diacyl cylinder. Tampilan body New Fino Fi

ini lebih menarik dari varian sebelumnya, seperti tampilan lebih ramping. Dan satu lagi, perbedaan yang nampak pada New Yamaha Fino Fi pada bagian lampu depan yang berbentuk seperti diamond. Menurut Yudi, New Fino Fi ini tampil juga dengan fitur yang diklaim pertama untuk motor matic bermesin kecil Asean, yaitu ”answer-back”. Fitur Answer-back yang dimiliki New Fino Fi ini merupakan sistem alarm yang akan menjadikan anak kuncinya sebagai remote

kontrol multi fungsi. New Fino Fi juga akan menggunakan pelek yang akan memuat New Fino Fi lebih keren, yang mana motor ini memakai casting wheels. Saluran udara New Yamaha Fino Fi terbaru 2014 ini juga akan dipindahkan kebagian atas kotak CVT. Hal ini akan berarti batang lebih luas dan berdampak pada ukuran bagasi menjadi 7.2 liter. “Dalam program promosi ini setiap pembelian New Fino Fi pada bulan April 2014 ini, mendapat helm retro spesial edition (SE),” katanya. (*/abi)

LEBIH KEREN: Yamaha menelorkan produk matic terbarunya, kali ini dikelas Fino FI diluncurkan di Banyuwangi. Beli dapat helm retro spesial edition

SHULHAN HADI/RaBa

kegiatan yang digelar para relawan penanggulanagan Aids ini sengaja disinergikan antara game outbond, dan pelibatan masyarakat sekitar lokasi. Dia juga menambahkan, pihak KARO siap mewadahi kegiatan sosial seperti ini. “ Kita adakan pelatihan untuk menjaga kekompakan dan bisa lebih dekat dengan masyarakat,” pungkasnya.(sli/adv/abi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Truk Fighter ‘96/’98 •

• Isuzu Elf Box ‘10 •

• Nissan •

• Grand Livina •

• Daihatsu Xenia •

Dijual Isuzu Elf Box Putih Istimewa 2010 130 Jt Nego, Hub: 085234622754

April Sensation With Nissan, Heboh !! G. Livina DP 39 Jt, March 34 Jt, Bonus Aksesoris + Kredit 5 th. Hub: Indra Nissan Bwi 085238484999

Dijual Nissan Grand Livina SLV tahun 012/08 (pmk) abu2 mtl hrg 143,5/138,5 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu New Xenia F 650 RV tahun 013/011 slv (pmk) hrg 128,5/106,5 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Daihatsu Luxio ‘13 •

• Toyota Avanza •

• Daihatsu Terios/Rush •

• Honda CRV •

Dijual Daihatsu Luxio 1.5 mt tahun 013 silver mtl hrg 106,5 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual New Avanza 3E mt tahun 013/07 abu2 mtl (pmk) hrg 138,5/108,5 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Terios/Rush F700RG IS tahun 011/08 hitam mtl (pmk) hrg 143,5/138,5 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual CRV Matic Hitam 140 Jt Nego Cash/ Kredit Tukar Tambah Hb: 082142194111

Djual Cpt Truck Fighter 96&98 350 Jt Rogojampi Hub: 088803266664 633439

• Body Kijang • Dijual Body Kijang Lgx Hrg 7 Jt Nego Hb: 082142194111

BANYUWANGI • Jalan Lingkar Ketapang• BANYUWANGI

Dijual Tanah 2530M2 Jl. Lingkar Utama Ketapang Bwi Hub. 0821 4104 6676

• STNK • Hlg STNK P 6945 ZG an Setyo Amin. Mojoroto RT 01/01 Mojopanggung, Giri Hlg STNK P 6044 XG an Katirin Dsn. Krajan RT 01/II Ds. Wongsorejo, Bwi

• Ketapang • Djl Tnh 2 Lksi 320 m SHM Blkg Ktr Pos Ktpng & 245 m Dpn Lanal H: 081336528447

• Tanah Kapling • Jual Tanah Kapling, uk. 10x40m2 (2 kapling), SHM, Hrg 85 jt, H: 083847407631

Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi Banyuwangi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Situbondo: Edy Supriyono (Kabiro), Nur Hariri Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim J

Dari polsek, Aiptu IS dikirim ke Provost Polres Situbondo. Kasubag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi s a a t dikonfirmasi menga ku i ada anggotanya yang ditangkap warga karena diduga berbuat mesum. Anggota nakal itu, terang dia, kini tengah menjalani pemeriksaan Provost. “Sedang kita periksa,” katanya. Wahyudi menyebut, pelanggaran yang dilakukan anggotanya itu masuk kategori pelanggaran disiplin, yakni melanggar Pasal 3 huruf g, Pasal 5 huruf a, jo Pasal 10 ayat 1 dan ayat 2 huruf b, c,

SEMBAKO : Direktur program KKBS M. Khoiron, anggota KPA, dan relawan bagi-bagi sembako

BANYUWANGI SITUBONDO

Panji untuk diperiksa. Aksi penggerebekan yang dilakukan warga itu terjadi sekitar pukul 07.00. Sebelumnya, ada warga yang melihat oknum polisi yang bertugas di Polsek Kendit itu masuk ke kamar kos di Jalan Argopuro bersama AK yang masih duduk di kelas X SMK. Karena curiga, warga itu memberi tahu warga lain dan melapor ke Polsek Panji. Dengan didampingi dua anggota Polsek Panji Aiptu Sunaryo dan Aiptu Marsoyo, belasan warga mendatangi tempat kos tersebut. Kedatangan warga itu sempat membuat oknum anggota polisi tersebut kelabakan. IS berusaha meyakinkan warga bahwa dirinya tidak melakukan perbuatan asusila. Warga tidak mau tahu dan membawanya ke Polsek Panji.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, W. Nugroho (Genteng), Samsuri (Situbondo) Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Kasir: Widi Ukiyanti Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/ mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


INSPIRASI Kecil Dulu Besar Kemudian

Minggu 13 April 2014

27

Helmi Udayani Pengusaha Kerang Beromset Satu Miliar Pertahun

Bermodal Sejuta, Kini Pekerjakan Warga Setengah Kampung Siapa sangka, pengusaha kerang asal Situbondo ini mampu menghasilkan uang satu miliar pertahun. Pengusaha itu adalah Helmi Udayani, perempuan 40 tahun yang tinggal di Dusun Pandansari, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan. IBU satu anak ini mulai merintis bisnis kerang dengan almarhum suaminya, Didik Supriyanto, pada tahun 1994 silam. Seperti warga lainnya, dia membuka lapak di warung berukuran 3x4 meter di pinggir Jalan Raya Kecamatan Bungatan. Sejak 1994 itu, tidak banyak pengusaha kerang yang mampu bertahan. Itu karena kerang bukan merupakan kebutuhan pokok yang dapat dibeli oleh seseorang setiap hari. Meski hasil penjualan kerang pada saat itu tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya, Helmi tetap tekun membuka jualan kerang di pinggir jalan. Selama satu tahun pertama, sepinya pembeli sudah dirasakan oleh Helmi dan almarhum suaminya. Namun, modal awal sebesar Rp 1 juta sudah kadung dibelikan kerang-kerang. Sehingga memaksa dirinya tetap berjualan dengan sabar. “Saat itu jangan tanya berapa hasilnya. Kurang. Karena modalnya hanya Rp 1 juta dan saya buka di warung lapak ukuran 3 x 4 meter,” kata Helmi. Memasuki tahun kedua, Helmi dan Didik tetap berusaha tekun dengan pekerjaannya berjualan kerang hias itu. Suatu ketika, warung kecilnya didatangi oleh

orang asing yang berasal dari Hongkong. Saat itulah dirinya mendapat pesanan pembeli yang cukup besar. “Saya tidak menduga karena warung saya kecil sekali. Warungnya itu berjejer-jejer dengan warga yang lain. Dan orang Hongkong itu yang pertama beli banyak,” katanya. Sebelum kerang yang dibeli orang asing itu diangkut ke luar negeri, dirinya mendapat masukan positif dari orang yang mampir ke warungnya tersebut. “Dia bilang, harus punya kerang yang jenisnya berbeda dengan yang lain. Jadi, agar kerang yang saya jual ada yang khas,” ujar Helmi. Berawal dari masukan pembeli besar pertamanya itulah, Helmi dan almarhum suaminya berdiskusi dan memutar otak agar kerang yang dijual dirinya bisa berkembang. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mencari kerang-kerang baru di manapun berada. “Semua kerang berasal dari Indonesia. Tetapi, setiap pulau memiliki ciri khas kerang yang berbeda,” terang Helmi, sambil menunjukkan beberapa macam kerang. “Jenisnya, antara lain Badak yang dalam bahasa Latin disebut Setrombus Lentiginsus. Ada juga Kempang, latinnya disebut Lambes Chiragga-Chiragga, dan Bidung yang disebut Lampes-lampes,” imbuh Helmi yang sudah mahir menghapal beberapa jenis keras. Setelah mendapat beberapa macam kerang, mereka berusaha memasarkannya di Pulau Dewata, Bali. Saat itu mereka memiliki customer asal Hongkong dan Spanyol. “Tetapi, setelah ada tragedi bom Bali, customer kami pada lari. Untungnya kerang yang belum dibayar mereka tinggal. Jadi kami jual lagi,” terangnya yang mengaku

tragedi bom Bali memutus bisnisnya dengan dunia luar. Paska bom Bali, beberapa tahun terkhir tidak satu pun pengusaha kerang yang datang. Karena sempat macet dan tidak ada pembeli termasuk dari Hongkong dan Spanyol. Ia pun memilih untuk mencari pembeli lainnya. “Saya terpaksa ke Jakarta mencari customer lain, dan alhamdulillah ada pengusaha dari Tiongkok dan Tunisia yang memesan. Dan sampai sekarang sudah 6 tahun masih lancar,” katanya tersenyum. Selama enam tahun berturutturut, perempuan ini terus mengirim kerang dalam jumlah besar. Setiap pengiriman ke luar negeri (Tiongkok dan Tunisia), dirinya mengirim paling tidak satu kontainer kerang berbagai jenis. “Satu pengiriman satu kontainer, hasil bersih Rp 200 jutaan,” katanya yang menyebut dalam setahun dirinya pasti bisa mengirim 4 kontainer atau lebih. Kesuksesan pengusaha yang memutar uang miliaran rupian di barat Wisata Pantai Pasir Putih ini, ternyata tidak hanya dirasakan oleh keluarganya saja. Bahkan para ibuibu yang jumlahnya setengah kampung di Dusun Kem-

bangsambi, Desa Pasir Putih, juga merasakan keuntungan tersendiri setelah mengerjakan kerang yang akan di kirim ke luar negeri. “Dulu, hanya punya 15 pekerja. Dan, setelah suami saya meninggal, kerang yang akan dikirim keluar negeri digarap (dibersihkan dan dihaluskan) oleh ratusan warga atau setengah kampung di Kesambian. Sampai sekarang setiap kerang mau dikirim, mereka yang bekerja” katanya. Tidak hanya itu, beberapa kerang yang harus dirangkai, misalnya menjadi hiasan lampu, gorden dan sebagainya, dirinya juga sudah memilih langganan yang mampu membuatnya dengan baik. Mereka yang pandai membuat hiasan dari kerang berada di Blitok dan Selowogo, Kecamatan Bungatan. “Jadi ada kerang yang dijual bijian, atau sudah dalam bentuk jadi. Dulu, suami saya juga menemukan kerang yang di dunia ini belum ada namanya. Tetapi saat itu kami belum paham, dan tetap dijual,” pungkas wanita yang nama almarhum suaminya masuk sebagai kolektor kerang dalam buku Indonesian Shells, karya Bunjamin Dharma. (rri/als)

NUR HARIRI/RaBa

TEKUN: Helmi Udayani memilah kerang yang hendak dijual di tokonya Desa Pasir Putih.

Awalnya 0,5 Ha, Kini Konservasi Terumbu Karang Mencapai 5 Ha memprakarsai penanaman kembali terumbu karang yang pernah rusak akibat usaha penangkapan ikan yang salah. Di antaranya menggunakan potas. Dia memulai niatan ini dengan mengembangkan wilayah laut seluas setengah hektare saja. Namun usahanya ini tidak sia-sia. Merasa yakin usahanya mulai membuahkan hasil, dia pun memperluas cakupan wilayah konservasi terumbu karangnya menjadi lima hektare. “Namanya zona perlindungan hingga mencapai luas lima hektare,” tuturnya. Dikatakannya, dari keberadaan konservasi terumbu karang ini kondisi laut di sana langsung

Terlahir dari keluarga nelayan, Ikhwan Arief, terketuk hatinya saat melihat para nelayan di lingkungannya dengan sembarangan menangkap ikan dengan cara tidak ramah lingkungan. Kini, perjuangannya selama enam tahun mengedukasi para nelayan membuahkan hasil. Bagaimana ceritanya? Laut menjadi salah satu rumah bagi ribuan hingga jutaan spesies ikan. Banyak pihak yang kemudian sangat menggantungkan hidup dan penghasilannya dari laut. Namun tidak jarang dalam mengekploitsasinya tanpa sadar tidak memperhatikan kondisi dan keseimbangan alam. Pengeboman hingga penggunaan zat terlarang seperti potasium turut

memberikan andil dalam merusak lingkungan. Imbasnya saat laut mulai enggan untuk memenuhi kebutuhan jutaan harapan manusia. Ribuan orang turut terkena dampaknya hingga mereka kemudian mengalami kesulitan dalam mengatur roda perekonomiannya. Kondisi itulah yang memaksa Ikhwan Arief, pemuda asal Desa

ISTIMEWA

TRANSPALANSI: Salah satu budidaya terumbu karang dengan media tanam membentuk persegi panjang.

Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, tergerak untuk melakukan perubahan. Sejak 2008, dia mulai melakukan kegiatan mengembalikan ke-

beradaan terumbu karang. Usaha ini dilakukannya dengan membentuk zona konservasi di wilayah perairan Bangsring. Ikhwan inilah tokoh yang

berubah cepat. Bila sebelumnya tingkat kerusakan mencapai 82 persen. Kini kondisi tersebut berubah dimana wilayah yang mulai menunjukkan perkembangan sebagai terumbu karang mencapai 78 persen. Indikator ini ditandai dengan keberadaan sejumlah ikan. Beberapa ikan yang sulit ditemukan nelayan seperti jenis clown fish atau nemo kembali berenang di perairan Bangsring. Situasi ini secara tidak langsung memberi efek langsung kepada nelayan. Selain roda kehidupan di Bangsring mulai pulih seiring perbaikan lingkungan n Baca Awalnya...Hal 31


BUDAYA

30

Minggu 13 April 2014

SAJAK- SAJAK

BURUNG DALAM SANGKAR KACA (tuk Ustadz Kali Tong: 2. Sentot Hariyanto 9)

lewat sayap burung ku kumpulkan jutaan bintang dan kubingkai di sisi purnama persis di tengah gapura perbatasan waktu malam dan pagi esok tatkala mentari geser purnama di belahan bumi sana burung-burung tak lagi berkicau mungkin tenaga dan jiwanya telah terkuras tadi malam namun burung yang satu itu tetap mendekam dalam sangkar kaca tetap memainkan sayapnya tetap berlompatan mengukir angan aku berusaha menghalau dengan menutup seluruh celah rupanya waktu terus berputar bersamanya semoga yang di sebelahku tetap tak mengerti tentang burung dalam sangkar kaca itu Puisi-puisi Abdullah Fauzi. Anggota DKB komisi sastra.

Kirim ke atau lukisan? i, is pu , en rp i akan mePunya ce mail.com. Kam mi tidak g i@ w b ar ad budayar aaf, ka halaman ini. M nerbitkannya di lan bagi naskah yang dimuat. ba menyediakan im

Beternak Domba FARAH RIZKA - SDN Model

Menjelang Dini Hari di Bulan Purnama Oleh Imam Suwandi* Kusebut malam itu dingin, jika tak ada purnama yang menyelimuti hutan. Kusebut malam itu sunyi, jika tak ada jerit ketakutan para penimba kehidupan. Dan kusebut malam itu gelap, jika masih ada orang yang merajut kebersamaan. Genderuwo. Begitu orang-orang menyebutku, karena bulu hitam kemerah-merahan tumbuh panjang di sekujur tubuhku. Seolah hendak menyapu bersih sampah-sampah bertebaran sepanjang jalan yang aku lewati. Mataku merah, sebesar bola ping-pong dan dialiri darah yang terus mengalir membasahi pipi hingga bermuara sebagai pelumas gigi-gigi taringku yang tajam. Jemariku kekar berhiaskan kuku-kuku yang panjang. Bangkit dari gundukan tanah, tempat dimana aku tinggal bersama kerakusan ulat tanah yang menggerogoti mayatku, dan belatung yang selalu bersemayam dalam tubuhku yang telah terbujur kaku. Seakan sudah telah menjadi rutinitas dalam deretan malam yang sedang terlelap. Lalu aku akan mencari anak gadis yang masih saja sibuk dengan pekerjaannya. Sementara kedua orang tuanya sudah tidak sadar bahwa mereka sedang merajut bunga tidur yang begitu wangi. Tetapi, anak gadisnya sedang aku amati, seperti putri salju yang sedang menunggu pangeran tampan yang akan mencium bibirnya hingga timbul rona merah jambu di kedua pipi mungilnya. Dan pangeran tampan itu adalah aku, hanya saja aku memiliki banyak bulu dan taring yang mengilap oleh darah. Aku akan menyusup dari celah jendela, mendekatinya dari belakang lalu membiusnya hingga ia tidak sadarkan diri. Kubawa ia ke dalam hutan, kubaringkan tubuhnya di atas dahan pohon yang sangat lebar. Kupandangi anggun wajah gadis itu yang polos. Kulihat senyumnya yang masih merekah. Wanginya pun menyerbak bak kasturi yang meracuniku sampai aku melayang entah ke mana. Kubelai wajahnya dengan jemariku, namun aku harus hati-hati, karena aku tak mau membuatnya terbangun apalagi melukai wajahnya yang cantik. Secara perlahan, kudekati ia dan kecup keningnya. Kupeluk mesra dalam pejaman mataku yang mulai meneteskan darah. Sayang, taukah kau bahwa aku hanya ingin melepaskan rindu? *** Purnama mulai menggantung di langit dengan anggun. Malam begitu sunyi dengan dentuman kodok yang saling sahut-sahutan dan hewan malam yang sedang menggelar pesta dalam rimbun belukar sepanjang hamparan hutan. Sepoi angin pun menambah keharmonisan di antara roh-roh hitam yang mulai berlesatan menyapu pori-pori udara. Bukan karena sibuk mencari kampung halaman, tetapi mereka sedang mencari tubuh lelaki yang tampan, yang bisa dijadikan alasan, tempat melakukan apa yang menjadi keinginan mereka. Ketika mencium hawa raga yang pas, roh hitam itu akan menerobos ke dalam kamar lelaki yang sedang terlelap. Ia akan masuk ke dalam tidur lelaki itu dengan mimpi indah dan membiusnya dengan aroma surga malam sehingga tak sadar bahwa ia sedang digiring semakin dalam menuju dasar alam bawah sadarnya. Lalu roh itu keluar dari mimpi lelaki itu dan berubah bentuk menjadi sosok serupa dengan lelaki yang telah ia lelapkan. Roh hitam itu menganggap bahwa ia sudah hidup kembali layaknya manusia. Sebagaimana manusia, lelaki jelmaan roh hitam itu akan berkeliaran mencari mangsa untuk memuaskan keinginannya. Jika ia menjadi lelaki yang telah memiliki kekasih, maka gadis itulah yang menjadi korban kebiadaban atas perlakuan yang tak manusiawi itu. Seperti telah dimabuk akan surga duniawi, mereka akan bercinta dan memuaskan nafsu satu sama lain tanpa harus memikirkan wejangan orang-orang dahulu bahwa seorang gadis tidak boleh ternoda dan harus tetap perawan sebelum ia menikah. Sedang bagi mereka yang telah bersuami jangan sesekali berselingkuh, karena perempuan harus berbakti kepada suaminya. Tapi siapa sangka, saat semua itu telah ditindih oleh nafsu yang telah menemukan tempat berlabuh. Mereka akan menuntaskan apa yang mereka ingin tanpa harus pikir panjang apa yang akan terjadi ke depan. Setelah bercinta, gadis itu akan terbangun dari lelah dan akan merasakan sesal yang tiada henti. Beberapa minggu setelah itu sang gadis akan merasa mual dan merasa ada yang mengganjal di pangkal tenggorokannya. Tamu bulanan pun terlambat hadir. Ketika ia telah memeriksa keadaan dirinya, maka telah jelas bahwa janin telah tumbuh dalam rahimnya. Ia akan merasa terlaknat dengan keadaannya saat itu. Jika semua warga tahu tentang apa yang ia alami dan kemungkinan ia akan diusir, bahkan di cerca sebagai wanita murahan dan tak lebih dari seekor binatang. Maka, gadis itu akan nekat pergi ke dukun beranak dan menggugurkan janin yang telah ia kandung lalu membuangnya jauh ke tempat yang tidak orang ketahui. Saat itulah ia menyadari bahwa janin yang ia kandung selama ini, bukan janin manusia. Melainkan janin hasil kebiadaban bersama genderuwo. Aku bangkit dari tempatku bersemayam bukan untuk melampiaskan hasratku seperti roh-roh hitam biadab itu. Tetapi aku datang untuk sebuah kerinduan. Rasanya sudah penat pikiranku dan bosan tinggal dalam liang lahat bersama belatung dan cacing tanah yang selalu memberontak menggerogoti jasadku yang hampir menjadi abu. Sebagai gantinya, beberapa hari terakhir ini aku bersembunyi dari terik mentari di pinggir sungai di bawah batu yang sangat besar. Tempat yang menyerupai gua, namun sedikit kecil. Di situlah tanpa sengaja aku bertemu dengan orang tua yang bermata sakti. Dia merasakan kehadiranku yang tidak menapak ke tanah. Orang tua setengah mati, yang merajut kesendirian dan kesunyian

dari kesendirian yang ia alami. Tulang pipinya menonjol menghias di wajahnya yang keriput. Kedua bola matanya pun mencuat seperti hendak melompat dan berkejar-kejaran mencari kehangatan dalam keramaian. Punggungnya pungguk dengan tulang yang menonjol di mana-mana. Rambutnya putih dan hanya tinggal satu-satu. Aku menatapnya dari jauh dan mencoba mendekatinya. “Jangan ganggu aku!”, dengan mata tetap terpejam dalam tapanya ia menegurku. “Saya tidak bermaksud mengganggu tapa kamu, saya hanya bersembunyi untuk menanti datangnya senja”, jawabku padanya. Seperti teman lama yang tidak bertemu lalu dipertemukan dalam sebuah kesempatan yang tanpa disengaja. Aku pun mencoba memulai perbincangan, walau pada awalnya kami agak risi karena kami berasal dari dunia yang berbeda. Aku dari dunia makhluk halus, sementara ia manusia setengah mati yang menghabiskan sisa hidupnya. Dari perbincangan itulah aku mengetahui bahwa ia memiliki nasib yang sama sepertiku. Terbuang dari kehidupan yang tenteram dan berkelana mencari kedamaian dalam kesendirian. Aku pun menjelaskan padanya apa yang tengah aku alami sehingga aku selayak saat ini. Aku dapat merasakan pedih dari sayatan yang ia alami dalam hidupnya. “Aku pun sama sepertimu, berkawan dengan kesendirian. Namun aku menanti datangnya senja, hanya untuk melepas kerinduanku kepada kekasihku yang tak sempat kusanding dulu”, kupandangi wajahnya dalam-dalam. “Jangan kau urungkan niat baikmu itu, kejarlah cintamu, temui kekasihmu dan tetap jaga dia dalam lantunan senandung rindumu”. Tatapannya penuh arti, seolah aku menangkapnya kosong. Kemudian ia kembali merapikan duduknya di atas batu. Seekor kalong melesat diatas kepalanya. “Pergilah, senja telah menggelar jubahnya. Jangan buat kekasihmu menunggu”, tambahnya sembari ia mulai memejamkan mata dan melanjutkan tapanya itu. Kami adalah dua lelaki yang kehilangan darah daging kami. Menjahit kesendirian dalam kesepian tiap waktu. Sesekali kudaratkan pandanganku sambil kutinggalkan dia dalam gua kecil itu. Debar dalam dada seolah ingin mencuat. Kebahagiaan yang selama ini kudamba akan menjadi nyata. Iya, aku akan bertemu dengan kekasihku. Senja telah berlalu, aku ingin segera bertemu Vanda, Kekasihku. Kulesatkan tubuhku menyapu daratan sepanjang hutan menuju gubuk kecil di mana Vanda tinggal. Tetap dalam diamku, aku bersembunyi dibalik pohon di samping kamarnya. Masih ada suara gaduh di situ, rupanya kedua orang tuanya masih saja sibuk bercengkerama di ruang tengah sembari menonton televisi. Namun Vanda begitu anggun. Ia sedang berias di depan cermin dengan baju terusan. Dipegangnya sisir, dimanjakan rambut indahnya yang tergerai sepanjang bahunya. Rupanya ia sedang bersiap untuk tidur. Aku terpanah, membuat mataku terpejam menikmati aroma tubuhnya yang disiram dengan sari-sari bunga yang ia semprotkan di leher. Semakin pula kelanaku menjadi-jadi akan dirinya. *** Aku teringat, kau merias dirimu seindah mungkin seperti malam ini. Hal itu pernah kau lakukan untukku saat kau menanti pinanganku. Kau adalah anak satu-satunya dalam keluargamu. Tak heran jika orang tuamu selalu memanjakanmu dan selalu menjagamu

dengan keadaan apa pun. Bahkan saat kau telah cukup umur untuk d i p i na n g , o ra n g tuamu telah menyiapkan lelaki pilihan mereka untukmu. Tetapi lelaki itu bukanlah diriku. Desus itu kita dengar, dan membuat batin kita berkecamuk. Bagaimana kau bisa menerima lelaki yang tak pernah kau kenal, apalagi harus mencintainya dalam segala keterpaksaan. Memang benar, sudah menjadi adat orangorang desa jika anak gadis hanya bisa diam dan menanti dirinya dipinang oleh seorang anak adam yang telah dipilih kedua orang tuanya. Bahkan jika ada orang yang hendak meminangnya, yang menentukan pilihan itu tak lain adalah orang tuanya sendiri. Bahkan seorang gadis tidak diperkenankan untuk mengetahui seperti apa wajah lelaki pilihan orang tuanya itu. Tak peduli apakah anaknya mencintai lelaki yang dipilih orang tuanya atau tidak. Sayang, kita telah lama menjalin kisah kasih. Kita rajut benangbenang cinta semenjak kita baru menginjak usia belasan tahun. Aku telah yakin, bahwa kamulah yang dituliskan Tuhan dalam buku takdirku. Kamulah itu, igaku yang pernah patah. Sampai saat di mana kau telah siap dan mengiyakan permintaanku untuk meminangmu. Di situlah permasalahan mulai menggenangi bahtera yang baru saja akan kita bangun. Ayahmu menolakku karena aku tak punya apa-apa. Karena aku tak lebih hanya sebatas anak tukang sayur keliling yang berusaha mencari kebahagiaan lewat dirimu. “Vanda, anak perempuan satu-satunya yang kumiliki dan tak akan kubiarkan ia menikah dengan orang yang tak punya apa-apa. Aku ingin mengangkat derajatnya di atas apa yang kupikul saat ini. Aku adalah orang terpandang di desa ini. Setidaknya, lelaki itu juga memiliki derajat yang tinggi dan sama denganku agar aku tak malu jika dipandang oleh orang-orang.” Kalimat itu yang kudengar dari ayahmu katika aku membicarakan rencanaku menikahimu. Aku sudah tak berdaya menahan kakiku untuk mundur dan membiarkan ayahmu memilihkan jalan untukmu. Tapi kau malah bersih keras untuk tetap mempertahankan cinta kita. Sempat kuteteskan air mata ini dalam pejamanku memeluk bayangmu. Aku kagum padamu. Cintamu begitu besar padaku. Sampai kau nekat malakukan hal yang tak seharusnya kau lakukan. Kau menggenggam silet, hendak menyayat pergelangan tanganmu. Dan kau sengaja melakukan itu didepan ayahmu. “Jangan kau lakukan itu sayang! Ayah mencintaimu.” Gemetar ayahmu mencegahmu sambil perlahan menghampirimu. “Jangan dekati aku atau silet ini akan kuhunjamkan ke tanganku!” Ancammu seolah kau yang memiliki kuasa saat itu. “Ayah mohon, jangan kau lukai dirimu. Kau sayangi nyawamu Nak! Ayah akan menuruti apa yang kau pinta asal kau jangan mengakhiri hidupmu.” Timpal ayahmu lagi. “Vanda tidak mau yah dijodohkan dengan lelaki yang tidak Vanda cintai. Vanda sudah mencintai lelaki yang Vanda pilih.” Kau menyebut namaku dalam tetesan air matamu agar ayahmu yakin bahwa kau memilih lelaki yang tepat untuk hidupmu. Demi keselamatan dan kemauanmu, dengan terpaksa ayahmu setuju kau memilihku untuk menjadi pendamping hidupmu. Walau kulihat, masih ada rasa dendam di wajah ayahmu saat menatapku. Tak menunggu lama, kabar baik itu telah direncanakan. Tepat tanggal sakral pilihan ayahmu. Aku diharap melamarmu berdasarkan adat. Kita tidak diperbolehkan bertemu sebelum prosesi lamaranku terhadapmu selesai. Tapi siapa sangka, kita benar-benar tidak diperbolehkan untuk bertemu lagi selamanya. Aku dibunuh oleh orang tidak dikenal saat perjalanan menuju rumahmu, yang tak lain untuk melamarmu, sayang. Saat itulah aku mengembuskan napas terakhirku. Kubawa cinta tak bertepi ini bersama nafas terakhirku. Mengingat hari itu, air mataku tak kuasa kubendung. Kau yang menungguku dengan anggun dalam kamarmu dan sesekali kau menengok ke jendela. Tapi hanya tinggal namaku yang menghampirimu dalam lamaran itu. Rohku melihat gundahmu, rasanya aku ingin memelukmu untuk yang terakhir kalinya, namun ayahmu keburu memeluk dirimu. Rupanya ia menggelar tangis palsu di hadapanmu. Beberapa minggu setelah itu, ayahmu telah merencanakan pernikahanmu diam-diam tanpa sepengetahuanmu. Dipilihnya seorang

lelaki yang mencoba melamarmu. Ia adalah orang kaya raya. Siapa yang tak kenal dengan Husdy, juragan sayur yang memiliki sawah di mana-mana. Ibuku pun adalah salah seorang pegawainya. Tapi siapa bilang ia adalah seorang bujang. Istrinya sudah ada tiga dengan lima orang anak. Ayahmu tak memandang itu, hanya uang dan kekayaan yang membuat ayahmu tergila-gila ingin mendapatkan menantu yang kaya raya. Tak ada anak gadis yang menolak jika harus menikah dengan orang yang bergelimang harta, namun gadis mana pula yang mau jika harus menjadi istri yang kesekian, semua wanita pasti ingin dialah satu-satunya yang menjadi bidadari dalam rumah tangga. Apalagi tanpa dasar cinta secuil pun. *** Malam demi malam aku selalu menjahit kesunyian seorang diri. Dan tahukah kamu, selama ini aku selalu resah memikirkanmu. Rinduku ini selalu menggebu ingin memelukmu. Jika rinduku ini sudah tidak dapat terbendung lagi, aku akan menguntit anak gadis seumuranmu, mengamatinya dari jauh dan bahkan aku akan membiusnya lalu membawanya pergi ke tengah hutan hanya sekadar membelai wajahnya untuk melepas rinduku. Menjadi diriku tak mudah, apalagi harus memikul rasa yang semakin hari semakin kuat. Aku begitu tulus mencintaimu. *** Kulihat anggun wajahmu yang sudah terlelap tidur. Aku tak ingin membuatmu terbangun dan mengganggu mimpi indahmu. Aku tak mau kau ketakutan melihat sosokku yang seperti ini. Aku tak ingin menyakitimu sayang, dan aku tak ingin kau mengalami hal yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya. Menjalani rumah tangga itu sulit, apalagi harus menjadi istri keempat. Sungguh tidak pernah kubayangkan hal itu terjadi padamu. Kemudian, aku tak lagi mendengar suara televisi di ruang tengah rumahmu, pertanda telah dimatikan oleh ayahmu. Namun aku terkejut mendengar suara pintu kamarmu yang dibuka. Aku bergegas menyusup dibalik tirai yang menutup jendela. Kulihat ibumu merebahkan tubuhnya di sampingmu. Perlahan ia mulai terlelap di sampingmu. Lalu secara lembut kurengkuh tubuhmu dan kubawa kau menembus dinginnya malam. Tenang ya, sayang. Aku tak akan mengganggu tidurmu. Te t a p l a h t e r l e l a p d a l a m d a m a i m u . Ja n g a n g a d u h . Aku tak ingin ibumu bangun dan terkaget-kaget melihat anaknya digendong oleh makhluk bertubuh besar dan berbulu. Aku masih memiliki perasaan, sama seperti ibumu yang selalu menjagamu, walau saat ini aku hanyalah setan genderuwo. *** Di dalam hutan yang rimbun, kutimang kau bersama embusan angin yang masih saja menyapu dedaunan. Layakya seorang ibu yang menggendong anaknya. Kurangkul tubuhmu dengan erat, tak akan kubiarkan dingin menggerayangimu. Kudengar ada suara berisik dalam belukar, kutolehkan pandanganku ke arah di mana suara itu datang. Aku melihat sesosok wanita yang sedang asyik menyusui anaknya dengan wajah lebam di pipi. Seperti seorang ibu yang habis mati dipukuli oleh suaminya saat hendak melahirkan anaknya. Baju putihnya berkibaran diempas angin dengan cacing dan segerombolan belatung yang masih menggeliat di sepanjang tubuhnya. Dia melihat ke arahku, seolah ia melihatku sinis. Aku mendengar rintihnya memecah keheningan malam. Saat sosok itu berlalu, aku merasakan makhluk-makhluk hitam yang lain mulai melesatan, mereka mungkin belum menemukan mangsa atau bahkan mereka belum puas dengan apa yang telah mereka perbuat malam ini. Salah satu diantara mereka terbang melintas di atas kepalaku dan akhirnya menembus rimbun pohon yang menjulang tinggi dan ia menghilang di situ. Namun waktu tak pernah bisa dikendalikan, malam semakin tergelincir. Sebentar lagi subuh akan tiba. aku harus mengembalikanmu sebelum ibumu tahu bahwa kau sedang aku pinjam untuk sementara waktu. Aku bangkit dan kau masih dalam pelukanku. Tetapi, seketika kuurungkan niatku untuk mengembalikanmu. Aku teringat akan kisahmu, kau akan dijadikan istri keempat oleh Husdy, lelaki yang hanya mementingkan keinginan pribadinya saja. Juga ayahmu yang hanya memandang kekayaan sebagai sebuah kejayaan dan ketenaran. Tak kuasa kuteteskan air mata ini membasahi rambutmu. Tak akan lagi kubiarkan kau tersakiti oleh orang-orang yang tak tahu diri selayak mereka itu. Maukah kau menemaniku dan tinggal bersamaku di sini selamanya? Mau ya, sayang? Kupandangi lelapmu yang teduh. Kubelai lagi rambutmu yang anggun dengan lehermu yang jenjang dan putih. Kucium pipimu lalu turun kebawah, gigiku yang sudah kulumuri dengan darah telah siap untuk merobek kulitmu lehermu. Namun aku tak mau menyiksamu. Maafkan aku sayang, aku hanya ingin membuatmu bahagia bersamaku. Setelah ini kau akan merajut kebahagiaan yang abadi bersamaku di sini. Kita akan membangun istana kita sendiri. Kutekan gigiku ke lehermu, seperti orang kelaparan yang mengudap makanan di depannya. Kutekan lagi sampai dalam, hingga darah segar muncrat membasahi wajahku dan membanjiri mulutku. Kau meronta kesakitan, rupanya mimpi indahmu terganggu ya, sayang. Maafkan aku ya. Kutarik gigiku dari lehermu, darah segar terus mengalir layaknya parit membasahi pakaianmu. Kurasakan masih ada daging yang tersangkut di sela-sela gigiku. Kudengar raungan tangismu lambat laun mulai enyah. Napasmu tersengal tinggal satu-satu dan pada akhirnya lenyap. Vanda, sayangku. Kau telah berhasil melewati kesakitan ini. Jangan khawatir, setelah ini kau akan selalu bersamaku di sini. Menjalin cinta dan merajutnya bersamaku dalam bahtera kita. Ya, selalu bersama. . . Sampai kapan pun. . . *) Cerpenis muda asal Situbondo.


BERITA UTAMA

Minggu 13 April 2014

31

HALAMAN SAMBUNGAN

PPP dan PDIP Optimistis Bertahan SITUBONDO - Partai Persatuan Pem bangunan (PPP) Situbondo dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Situbondo samasama optimistis bisa mengamankan perolehan kursi sebagaimana hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2009. PPP bertahan dengan sebelas kursi dan PDIP enam kursi. Ketua DPC PPP Situbondo, Muhyi-

ddin Khatib mengungkapkan, total suara yang dikumpulkan parpol dan caleg PPP Situbondo hingga pukul 09.00 kemarin (12/4) berada di angka 83.500. “Data ini kita peroleh dari hasil rekap sementara, dan masih ada sejumlah TPS yang belum direkap,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi sore kemarin. Lebih jauh dia menjelaskan, di dapil

I (Situbondo, Panji) PPP men dapatkan 8.000 suara. Di dapil II (Kapongan, Arjasa, Mangaran, Jangkar), 31.000 suara; Dapil III (Asembagus, Banyuputih), 15.600 suara; Dapil IV (Besuki, Jatibanteng, Banyuglugur), 8.000 suara; dapil V (Suboh, Bungatan, Mlandingan) 9.900 suara, dan dapil IV (Kendit, Panarukan) 11.000 suara. Menurut Muhyiddin, dengan pe-

rolehan suara sebanyak itu, dirinya optimistis tetap bisa mempertahankan kursi PPP di parlemen sebanyak 11 kursi. “Bahkan, bisa jadi kita mendapatkan 12 kursi dengan sisa suara yang masih besar di dapil tertentu,” ungkapnya. Ketua DPC PDI Perjuangan Situbondo, Didit Subagyo, mengakui hal serupa. Meski hingga tadi malam dia

mengaku belum menerima data yang pasti, tapi dia memprediksikan partai yang dipimpinnya tetap mampu mendapatkan enam kursi di DPRD Situbondo. Pada Pileg 2006, DPC PDIP Situbondo mendapatkan satu kursi di masing-masing dapil. “Tetap bertahan (enam kursi). Tapi tidak lagi satu dapil satu kursi. Di dapil I kita

bisa mendapatkan dua kursi,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi tadi malam. Di dapil II, Didiet mengaku berat untuk bisa mendapatkan satu kursi. “Jadi, dapil II yang hilang, tapi dapil I kita bisa mendapatkan dua kursi. Dapil VI memang agak berat, makanya kepastiannya kita tunggu saja besok,” terangnya. (pri/c1/bay)

Menunggu Hasil Penghitungan di 12 Kelurahan n PENDATANG... Sambungan dari Hal 25

Meski demikian, sedikit gambaran tentang siapa saja yang berpeluang mendapat kursi

di DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 berhasil dikumpulkan tim Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dari enam di antara 18 kelurahan se-Kecamatan Banyuwangi, perolehan suara caleg maupun

parpol menunjukkan sejumlah kejutan. Meski belum separo penghi tungan, beberapa caleg kuda hitam yang bertarung di daerah pemilihan (dapil) Ba-

nyuwangi I berlari kencang. Para caleg “newcomers” itu me nyalip perolehan suara caleg incumbent. Mereka antara lain caleg nomor urut 2 PKB, Virda Damayanti (Maya); caleg

Orang Lain Lebih Peduli Lingkungan n MAHASISWA... Sambungan dari Hal 25

Mereka hanya meninton gerakan kebersihan yang dilakukan para mahasiswa tersebut. Risti Dirni Andriani, 19, koordinator mahasiswa mengatakan, ide melakukan kegiatan bersih-bersih pantai Pu lau Santen itu berawal dari keprihatinan. Pasalnya, saat melakukan hunting foto di lo kasi tersebut beberapa waktu lalu, dia mendapati banyak sampah berserakan di bibir pantai. “Sayang sekali, padahal view pantai Pulau Santen ini

sangat indah. Pantainya sejuk sehingga nyaman dikunjungi. Tetapi, karena banyak sampah, pe ngunjung enggan datang ke sini (Pulau Santen),” ujar ma hasiswa asal Banyuwangi yang kini menempuh studi semester IV jurusan Kesehatan Masyarakat di Universitas Jember (Unej) tersebut. Karena itu, Risti merasa tergerak membersihkan sampah yang berserakan di bibir pantai tersebut. Lantas, dia menga jak rekan-rekannya sesama mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat Unej asal Banyuwangi bergerak bersama membersihkan Pulau Santen.

Tidak hanya mahasiswa Unej, komunitas tersebut itu menggalang dukungan dengan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi. “Kami bersama rekan-rekan Stikes Banyuwangi melakukan bersih-bersih hari ini (kemarin). Karena setelah saya lihat, ternyata kawasan Pulau Santen ini merupakan pantai yang paling kotor di antara pantai-pantai lain di sekitar kota Banyuwangi,” cetusnya. Bak gayung bersambut, langkah mahasiswa tersebut juga mendapat dukungan komunitas fotografi Banyuwangi, yakni Banyuwangi Photography Com-

munity (BPC). “Kami prihatin banyak limbah plastik di lokasi ini. Limbah plastik akan sangat sulit terurai secara alami,” tandas Agus Rahmatulloh John, ketua BPC. John mengaku prihatin dengan sambutan warga sekitar. Sebab, ketika para mahasiswa me lakukan gerakan bersihbersih kawasan pantai Pulau Santen, warga setempat justru berpangku tangan. “Seharusnya masyarakat sekitar yang menjadi ujung tombak menjaga kebersihan lingkungannya. Orang luar saja peduli, masak penduduk sekitar tidak. Itu kan terbalik,” jlentrehnya. (sgt/c1/bay)

Tidak Banyak yang Nyelonong n UJI... Sambungan dari Hal 25

Sebab, sudah banyak pengguna jalan yang tahu bahwa Jalan Pierre Tendean kini hanya bisa dilalui kendaraan yang melintas dari arah utara. Sehingga, mereka yang hendak nyelonong melintas dari arah selatan sudah berkurang dibandingkan sehari sebelumnya. Kepala Dishubkominfo Banyuwangi, Suprayogi mengatakan, uji coba penerapan lalulintas di Jalan Pierre Tendean itu akan dilakukan sekitar sepe kan hingga sepuluh hari. Se telah itu, pihaknya akan melakukan evaluasi sebelum me mutuskan pemberlakuan penuh arus lalu-lintas satu jalur di ruas jalan tersebut. Dikatakan, evaluasi di perlukan untuk mengetahui sejauh mana dampak penataan lalulintas tersebut. Di antaranya, kelancaran lalu-lintas, ketertiban pengguna jalan, hingga dampak ekonomi bagi masyarakat. “Setelah kita evaluasi, akan diketahui apakah lalulin tas menjadi lebih lancar atau kah tidak, apakah lebih

tertib ataukah tidak, maupun bagaimana dampak terhadap ekonomi masyarakat. Ini bukan semata-mata demi kelancaran dan ketertiban lalu-lintas. Tetapi, ada sisi-sisi lain yang juga dipertimbangkan, termasuk perekonomian masyarakat,” ujarnya. Seperti diberitakan kemarin, rencana pemkab melakukan penataan lalu-lintas lanjutan di pusat kota Banyuwangi mulai diuji coba Jumat pagi (11/4). Tepat pukul 08.00, arus lalulintas satu arah di Jalan Pierre Tendean diberlakukan. Jika sebelumnya kendaraan dari arah utara dan selatan bebas melintas di jalan tersebut, sejak Jumat pagi ruas jalan yang melintasi Pasar Pujasera, Banyuwangi, itu hanya bisa dilalui kendaraan yang melintas dari arah utara. Itu artinya, pengendara kendaraan yang melintas dari Jalan MT. Haryono (arah selatan) tidak bisa lagi berbelok ke kanan melalui Jalan Pierre Tendean. Agar bisa melanjutkan perjalanan ke arah utara, kendaraan dari Jalan MT. Haryono bisa berjalan lurus hingga simpang tiga Hotel Baru.

Dari simpang tiga terusan Jalan MT. Haryono depan Hotel Baru tersebut, pengguna jalan yang hendak menuju utara bisa berbelok ke kanan melalui Jalan Imam Bonjol dan tembus perempatan Pecinan. Dari perempatan Pecinan, kendaraan bisa berbelok ke kiri menuju arah utara menuju Taman Blambangan atau belok kanan menuju Pasar Pujasera (arah selatan). Pun demikian dengan pengguna jalan yang melintas dari Jalan Wahid Hasyim. Kendaraan yang melintas dari arah Simpang Lima, Banyuwangi, itu tidak bisa meneruskan perjalanan lurus menuju Jalan Pierre Tendean. Kendaraan dari Jalan Wahid Hasyim yang hendak menuju utara harus berbelok ke kiri melalui jalan terusan Jalan MT. Haryono depan Hotel Baru. Sementara itu, arus lalu-lintas di terusan Jalan MT Haryono depan Hotel Baru yang semula bisa dilalui kendaraan dari dua arah kini juga diberlakukan arus lalu-lintas searah. Ya, jalan yang cukup sempit tersebut hanya bisa dilalui kendaraan dari arah selatan. Sejak uji coba dilakukan Jumat

pagi, plang logo “stop” telah terpasang di perempatan Jalan Pierre Tendean, Jalan Wahid Hasyim, dan Jalan MT. Haryono, tepatnya di depan Hotel Slamet, Banyuwangi. Meski demikian, tidak sedikit pengguna jalan yang nyaris “tersesat”. Beruntung, petugas gabungan dari unsur Dishubkominfo, Polres Banyuwangi, dan Satpol PP, sigap mengarahkan para pengendara kendaraan tersebut menuju arah yang benar. Tidak hanya itu, di saat bersamaan, Pemkab Banyuwangi juga menerapkan penataan parkir kendaraan di Jalan Pierre Tendean, Jalan Sayu Wiwit, dan Jalan DI. Panjaitan. Di masingmasing ruas jalan tersebut, parkir kendaraan yang semula bisa dilakukan di kedua sisi jalan, kini hanya bisa dilakukan di sisi kiri jalan. Itu artinya, parkir kendaraan di Jalan Pierre Tendean hanya bisa dilakukan di sebelah timur. Sedangkan parkir kendaraan di jalan satu arah menuju utara, yakni Jalan Sayu Wiwit, dilakukan di sisi barat, dan parkir di DI. Panjaitan hanya bisa dilakukan di sisi selatan. (sgt/c1/bay)

Hari Ini Distribusi Soal ke Polsek n BESOK... Sambungan dari Hal 25

“Kepastian berapa siswa yang berhalangan mengikuti unas baru bisa diketahui pada hari “H”. Namun, kami berharap, seluruh siswa dapat me ngikuti unas

sesuai jadwal, tidak ada satu pun siswa yang berhalangan,” ujarnya Jumat (11/4). Sementara itu, pada pelaksanaan Unas 2014 kali ini, seluruh sekolah penyelenggara ujian dikelompokkan ke dalam 25 sub rayon, yakni 16 sub rayon

SMA, lima sub rayon SMK, dan empat sub rayon MA. Jika sesuai rencana, pengiriman soal unas dari Mapolres Banyuwangi ke masing-masing polsek hari ini (13/4). D wi Yanto menegaskan, pada setiap tahap pendistri-

bu sian soal unas dila ku kan pengawalan oleh petugas kepolisian dan unsur perguruan tinggi (PT). “Mari kita berdoa agar pelaksanaan Unas 2014 berjalan lancar, suk ses, dan mendapat hasil yang memuaskan,” ajaknya. (sgt/c1/bay)

Sudah Merasa Beruntung Diangkat Jadi PNS n DEMI... Sambungan dari Hal 25

Sejak kali pertama kotak suara tiba di kantor tersebut, jauh hari sebelum pemilu digelar, dia sudah terlibat membantu pekerjaan-pekerjaan kasar. Bahkan, tak jarang dia ikut kerja lembur nonstop menuntaskan pekerjaan terkait pemilu. “Tadi malam, saya juga ikut ngangkut kotak suara jam setengah tiga (pukul 02.30 dini hari),” kata pria yang disapa akrab Bang Jujum itu. Pekerjaan lembur diakuinya sering dilakukan, terutama pada saat pemilu. Bahkan, tidak sedikit anggota PPS atau saksi yang dijemput dirinya karena ada semacam kesalahan terkait pengisian formulir C1. “Kalau PPK bilang ada yang salah dan butuh tanda tangan orang, malam itu juga ya saya jemput. Biar cepat selesai,” kata pria yang matanya terlihat masih bengkak karena kurang tidur itu. Bagi penyelenggara pemilu, KPPS, PPS,

PPK, dan sejumlah lembaga terkait, pekerjaan lembur semacam itu menjadi hal biasa. Sebab, pekerjaan terkait pemilu semacam itu memang tugas pokok lembaga tersebut. Apalagi, penyelenggara pemilu itu sudah mendapat gaji. Tetapi, Bang Jujum tidak mempedulikan itu semua. Dia mengaku memang berniat membantu menyukseskan pemilu di wilayahnya. Bahkan, para saksi yang seakan-akan muntah melototi formulir C1 juga tidak berpengaruh terhadap Bang Jujum. Kadang-kadang dia mendatangi desa-desa untuk melihat langsung proses rekapitulasi suara hasil pemilu. Bila ada sesuatu yang membutuhkan bantuan, pria itu siap membantu dengan tangan terbuka. Dari semua kerja pemilu yang menguras tenaga dan pikiran itu, Jujum tidak peduli apakah ada bayaran ataukah tidak. Bahkan, oleh Petugas PPK Kecamatan Mangaran, Jujum hanya diberi uang rokok sekadarnya. “Seingat saya, pernah diberi uang Rp 200

ribu oleh PPK. Kata mereka, uang itu iuran lima petugas PPK untuk saya,” selorohnya. Meski tidak mendapat uang dari pelaksanaan pemilu, Jujum tetap sabar membantu pekerjaan pemilu yang melelahkan itu. Sikapnya yang peduli dan tidak apatis membuat banyak penyelenggara pemilu merasa senang. Sementara itu, staf kantor Kecamatan Mangaran itu merasa dirinya cukup beruntung. Dia diangkat menjadi PNS berangkat dari tugas seorang penjaga malam di kantor kecamatan. Karena pengabdiannya tulus, Jujum masuk database honorer dan diangkat menjadi PNS pada 2006 silam. Hingga kini Jumratun masih akan terus membantu penyelesaian hasil pemilu hingga rekapitulasi di tingkat PPK selesai. “Bang Jujum itu tidak diragukan lagi. Dia kerja tanpa pamrih. Dia selalu membantu semua pekerjaan bila ada kekurangan,” kata Saipul Badri, ketua PPK Mangaran. (c1/bay)

nomor urut 3 PDIP, Minuk Uliawati (MU); dan caleg nomor 1 Hanura, Basuki Rahmad. Maya memperoleh du kungan sebanyak 701 suara, MU mendulang 501 suara, dan Basuki ketua Hanura mengantongi 1.172 suara. Coba bandingkan dengan perolehan suara beberapa caleg incumbent, seperti I Made Cahyana Negara. Tokoh muda dari Ketapang (PDIP) itu hanya mendapat dukungan 381 suara, Umi Kulsum (Golkar) 154 suara,

dan duet caleg incumbent Partai De mokrat (PD), yakni Tituk Indar Isworowati, mendapat 154 suara dan Verdiyanto Wellya (Very) dengan dukungan sebanyak 74 suara. Bahkan, perolehan suara duet caleg incumbent (PD) itu masih kalah dengan perolehan su ara caleg pendatang baru dari sesama partai ber lambang Mercy tersebut, yakni Wendriawanto (Wewe) dengan dukungan 172 suara. (Selengkapnya lihat grafis)

Meski demikian, perolehan suara di enam PPS di antara 18 kelurahan se-Kecamatan Ba nyuwangi itu belum bisa dijadikan patokan menentukan siapa saja yang berhasil menduduki kursi DPRD. Sebab, selain harus menunggu hasil penghitungan di 12 kelurahan lain, caleg Dapil Banyuwangi I yang berhak melenggang ke gedung dewan juga ditentukan perolehan suara di Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Glagah, Giri, dan Licin. (sgt/c1/bay)

Seratus Soal Empat Mata Pelajaran n UTAMAKAN... Sambungan dari Hal 25

Rapat tersebut membahas persiapan akhir pelaksanaan try out yang digelar Sabtu mendatang (19/4). Persiapan tersebut meliputi teknis pelaksanaan, pendistribusian soal, dan LJK, serta jumlah peserta try out. Plt Kadispendik Banyuwangi, Dwi Yanto, mengajak semua elemen satuan pendidikan mulai kepala sekolah, guru, dan pegawai, untuk mengawal pelaksanaan try out kali ini dengan baik dan benar. Dia mengharap agar peserta mengerjakan soal try out seperti menghadapi ujian sesungguhnya. “Kerjakan dengan jujur dan jangan bermain curang, misalnya guru memberikan jawaban kepada

siswa. Curang akan membuat mental siswa jelek, dan siswa akan mengingat perbuatan tersebut hingga dia dewasa nanti,” jelas Dwi Yanto. Menurut Dwi Yanto, dengan kita jujur, maka akan memperoleh nilai yang jujur juga. Try out merupakan pelatihan sis wa dalam menghadapi uji an nasional, bukan untuk kompetisi atau pun mengejar hadiah. “Karena prestasi sekolah saat ini tidak hanya diukur dari perolehan nilai UN atau jum lah kelulusan. Prestasi siswa, baik akademik maupun nonakademik, juga ditentukan prestasi sekolah,” ujarnya. Sementara itu, panitia try out dari Jawa Pos Radar Banyuwangi, Benny Siswanto menjelaskan,

soal try out yang harus dikerjakan sebanyak 100 soal. Soal tersebut meliputi empat mata pelajaran, yakni bahasa Indonesia, bahasa Ing gris, ilmu pengetahuan alam, dan matematika. “Soal ini telah disesuaikan kisi-kisi ujian nasional, sehingga tepat men jadi media berlatih dan mengukur kemampuan siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi UN,” tuturnya. Try out ini merupakan kerja bareng Jawa Pos Radar Banyuwangi dengan Dispendik Banyuwangi bersama MKKS SMP se-Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan ini juga didukung Lembaga Bimbingan Belajar Sony Sugema College (SSC) Banyuwangi, Bank Muamalat Banyuwangi, Treq, dan Murahkom Genteng. (*/c1/bay)

Pilih Selat Bali karena Terumbu Karang Rusak Berat n AWALNYA... Sambungan dari Hal 27

Kondisi itu juga membuat tingkat perekonomian masyarakat di sana meningkat drastis. Bila se belumnya nelayan hanya bisa membawa pulang Rp 300 ribu dalam sepekan, kini perbaikan lingkungan turut membuat kesejehteraan mereka me ningkat. Rata-rata dalam sepekan mereka bisa membawa pulang hasil Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta dalam sepekan. Situasi ini tentu saja menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat. Untuk tetap bertahan di butuhkan sinergi dengan semua elemen. Di antaranya pe ngawasan langsung oleh masyarakat. Peran ini semakin dilengakpi dengan adanya peraturan desa yang mengatur kegiatan nelayan di sepanjang pantai Bangsring. “Sanksinya bisa didenda kalau melanggar,” tegasnya. Atas usahanya ini, selain

mem bawa efek perubahan bagi nelayan di Bangsring, Ikhwan Arief juga mendapat kehormatan menerima beragam penghargaan dari pemerintah pusat maupun provinsi. “Prestasi ini untuk masyarakat Bangsring dan Banyuwangi,” ujar pria yang pernah mendapat penghargaan sebagai pemuda pelopor dari Kemenpora itu. Ketua Kelompok Nelayan Ikan Hias Samudera Bakti Desa Bangsring ini menambahkan untuk menyelamatkan terumbu karang di selat Bali ini, pihaknya menjalin kerjasama dengan berbagai instansi. Salah satunya adalah Dinas Perikanan dan Kelautan (Periklut) Banyuwangi dan Provinsi Jawa Timur dengan melakukan transplantasi terumbu karang di perairan selat Bali. Sedikitnya, ada sekitar 30 jenis terumbu karang yang ditanam. Bibit terumbu karang yang digunakan nelayan adalah hasil dari budidaya dengan

media tanam yang terbuat dari jaring nelayan dan pipa plastik membentuk persegi panjang. Media ini dibuat agar terumbu karang yang hendak di tanam tidak hilang terseret arus. Bibit terumbu karang tersebut ditanam di bawah laut dengan kedalaman 7 hingga 18 meter. Agar upaya konservasi ini tidak sia-sia, sebelum penanaman terumbu karang para nelayan diajarkan cara melakukan transplantasi terumbu kurang oleh pihak yang berkompeten di bidangnya. Perairan selat Bali sendiri dipilih sebagai lokasi karena kritisnya kondisi terumbu karang di sepanjang pantai akibat akitivitas ilegal. Seperti perburuan ikan dengan menggu nakan bom ikan demi kepentingan bisnis semata. Data terakhir menyebutkan, sete lah dilakukan rehabilitasi terumbu karang di sepanjang garis pantai Selat Bali sudah mencapai 78 persen membaik. (nic/*/als)

Tidak Perlu Meniru Daerah Lain n JADI... Sambungan dari Hal 32

Karena itulah, setiap ada momen-momen yang berskala nasional, Perusda Pasir Putih tak lupa menampilkan perlombaan ayam sap-sap. “Jadi di samping parade karnaval perahu layar dan perahu hias, kita juga menyandingkan dengan perlombaan ayam sapsap. Sehingga, lambat laun namun pasti, ketika mengingat lomba ayam sap-sap, warga di luar Situbondo ingatannya akan langsung tertuju kepada Pasir Putih Situbondo,” papar Danial. Menurut Danial, dalam setahun minimal ada lomba ayam sap-sap dua kali di Perusda Pasir Putih. Biasanya, ini dilakukan pada musim liburan se kolah maupun hari raya. Langkah tersebut juga sebagai langkah pembinaan kepada komunitas ayam sap-sap. Sehingga, Pasir Putih dan budaya lomba ayam sap-sap bisa sama-sama menopang mem-

berikan manfaat. Saat sudah sama-sama memberikan manfaat, maka akan bisa tumbuh bersama. Saat ini, lanjut Danial, Perusda Pasir Putih sedang meru muskan sebuah kegiatan yang memadukan antara perahu layar, ayam sap-sap dan pe rahu hias. Sehingga, akan kian memberikan daya tarik tersendiri bagi dunia pariwisata di Pasir Putih.

“Makanya saya ingin menjadikan Pasir Putih menjadi dirinya sendiri dengan berbagai ke unikan yang dimilikinya. Ti dak perlu meniru tempat pa riwisata lainnya. Justru ba gaimana tempat lain saja yang mengikuti Pasir Putih di Situbondo ini, wa laupun kita sadari masih banyak halhal yang perlu dibenahi dan ditambahi,” terang bapak tiga anak ini. (pri/c1/als)

Ayam yang Menang Dapat Uang Banyak n MENYULAP... Sambungan dari Hal 32

Dari sanalah ayam dilepas ke udara. Mereka beradu cepat untuk lebih dulu sampai ke darat,” paparnya. Bagi ayam yang mampu terbang jauh, akan mengangkat namanya dan mendatangkan

berkah bagi pemiliknya. Selain mendapatkan hadiah saat memenangi perlombaan, saat dijual ayam tersebut juga akan ditawar dengan harga mahal. “Kalau even kontes ayam sap-sap yang diselenggarakan Perusda Pasir Putih hadiah nomor satu Rp 750 ribu, kedua Rp 500 ribu dan ketiga Rp 250 ribu,” ungkap Syakur. (pri/c1/als)


MINGGU l 13 APRIL 2014 l HALAMAN MAN 32

Menyulap Agar

Ayam

Terbang Jauh Tradisi lomba ayam sap-sap (ayam terbang) sangat lekat dengan masyarakat Kota Santri, khususnya di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Situbondo. Hanya di tempat itulah yang memang sering digelar perlombaan tradisional yang mampu menyuguhkan hiburan tersendiri kepada masyarakat ini.

FOTO-FOTO: EDY SUPRIYONO/RaBa

TERBANG: Ayam peserta kompetisi terbang (ayam sap-sap) dilepaskan sang pemilik sekitar satu kilometer dari bibir pantai.

Indukan Juara Telurkan Anak Andal AYAM yang diikutkan kontes ayam sap-sap adalah ayam dengan jenis khusus. Artinya, memang ayam khusus untuk lomba ayam sap-sap, bukan ayam-ayam kampung pada umumnya. Salah satu cirinya, bentuk fisiknya mungil dan lebih ringan. Sulaiman, pemilik ayam sap-sap lainnya mengungkapkan, jika ada ayam sap-sap yang sukses menjuarai sejumlah kontes, biasanya akan dijadikan in dukan untuk menelurkan anakanak ayam yang juga bisa diandalkan pada pertandingan-pertandingan selanjutnya. Ayam sap-sap butuh latihan khusus

dan disiplin. Meski dari indukan yang berprestasi, tapi jika tak dilatih dengan baik tak akan mampu terbang jauh. “Biasanya tiap hari kita latih terbang, karena itulah yang paling utama. Setelah itu kita jaga pertumbuhannya agar jangan sampai melar. Jika kegemukan akan menjadi penghalang saat terbang,” papar Sulaiman. Kata dia, saat pertandingan memang tidak menutup kemungkinan terjadi kecelakaan pada ayam sap-sap. Itu bisa diakibatkan karena stres atau takut kepada orang yang ada di depannya saat terbang. “Makanya saat pertandingan orang yang menonton

jangan sampai ada di arena yang menjadi tempat mendarat ayam, karena bisa takut sehingga ayam men ceburkan diri ke laut,” jlentrehnya. Lebih jauh dia mengungkapkan, ayam yang dilombakan biasanya ayam betina dan berumur setahun. Ciri-cirinya, bulunya rapat, halus dan bersih. Sayap ayam juga lebih panjang menjuntai dengan ekor yang juga panjang. Untuk makanan ayam sap-sap, diberikan beras jagung yang digoreng dengan takaran yang tidak berlebihan agar ayam tidak terlalu gemuk yang justru akan mengganggu kemampuan terbangnya. (pri/c1/als)

cvfb;l,’[l

JENIS KHUSUS: Tidak sembarang ayam bisa diikutkan dalam kompetisi. Yang dipilih hanya yang mungil dan ringan.

Rekor Terlama hanya 13 Detik

BERSIAP: Pemilik ayam menaiki perahu yang akan membawanya ke tengah laut.

Jadi Ikon Wisata Pasir Putih PERUSAHAAN Daerah (Perusda) Pasir Putih begitu menghargai tradisi ayam sap-sap yang dipelihara secara turun temurun oleh warga sekitar. Ayam sap-sap dinilai kekayaan tersendiri bagi Situbondo, khususnya bagi perusda yang ada di Kecamatan Bungatan ini. Direktur Perusda Pasir Putih, Danial Maulana menegaskan, tradisi lomba ayam sapsap hanya dimiliki oleh Pasir Putih. “Ayam sap-sap tidak dimiliki tempat wisata lainnya. Makanya, akan terus kita pelihara, terus kita budayakan,” terangnya, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (12/4). Bukan hanya memelihara, kata Danial, Perusda Pasir Putih juga mengupayakan untuk mengembangkannya. Minimal, ayam sap-sap dikenal hingga tingkat nasional, bahkan menjadi salah satu ikon pariwisata nasional n Baca Jadi...Hal 31

cvfb;l,’[l

REGISTRASI: Ayam yang akan diikutkan lomba didata terlebih dulu.

cvfb;l,’[l

SIAP BERTANDING: Dengan menaiki perahu, pemilik ayam berlayar ke tengah laut untuk melepaskan ayam terbang.

Hingga saat ini belum ada ayam yang terbang terus menerus di udara. Rekor ayam terbang terlama tercatat pada tahun 2012 lalu. Rekor ayam terbang terlama dengan selang waktu 13 detik yang berasal dari Negara Nebraska. Ayam ini tercatat dalam kontes ayam terbang di negara bagian Wayne, Amerika Serikat. Ribuan orang menyaksikan kontes yang diadakan setiap 1 tahun sekali ini. Pertanyaannya, mengapa ayam tidak bisa terbang terus menerus seperti burung lainnya? Seperti dilansir Rajawali Color News Daily, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab ayam tidak bisa terbang. Yaitu, dipandang dari segi aerodinamika, postur tubuh ayam tidak memungkinkan untuk melakukan take off seperti layaknya unggas lain. Memang, ayam sama halnya seperti burung, yaitu memiliki sayap. Tetapi ayam memiliki sayap yang lebih kecil dibandingkan burung. Ditambah dengan bulu-bulunya yang jauh berbeda. Bulu ayam bertekstur kasar sedangkan burung memiliki bulu bertekstur halus. Coba bentangkan sayap ayam, bentangan sayap ayam tersebut lebih kecil dibandingkan bentangan sayap burung yang melebar. Sayap burung lebih tersusun rapi dan dinamis, sehingga memungkinkan burung untuk terbang dengan mudah. (*/c1/als)

SEJUMLAH sumber yang ditemui koran ini menyebutkan, tidak bisa memastikan kapan kali pertama lomba ayam sap-sap digelar. Yang pasti, sejumlah orang yang saat ini berusia antara 30 - 40 tahunan, saat masa kanak-kanak, mereka mengaku sudah menjumpai jenis perlombaan tersebut. “Bisa jadi saat bapak atau ibu kami masih kanak-kanak, juga sudah ada perlombaan ayam sap-sap ini. Ada yang bilang ayam sap-sap ini mengadopsi kegiatan yang tak jauh beda dari kepulauan di Madura,” terang Umaryanto, 33, salah satu penggemar ayam sap-sap di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan. Lomba ayam sap-sap memiliki keunikan. Sebab, memosisikan ayam tak ubahnya burung yang bisa terbang. Ayam-ayam yang ikut kompetisi di bawa ke tengah laut oleh para peserta. Sampai di tengah laut ayam-ayam itu dilempar ke atas agar terbang jauh

menuju ke pantai. “Sesuai namanya, ayam sap-sap berasal dari Bahasa Madura, yang da lam Bahasa Indonesia berarti ayam terbang atau ayam yang dilesatkan. Semakin cepat dan jauh ayam itu terbang, maka itulah adalah pemenangnya,” terang Fendi, penggemar ayam sap-sap kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kata dia, tidak sembarang ayam yang bisa ikut kontes ayam sap-sap. Jenis unggas yang dipilih adalah ayam pilihan yang sudah benar-benar dipersiapkan. Sepintas, tidak ada yang berbeda dengan jenis ayam sap-sap. Namun jika benar-be nar diperhatikan, fisiknya jauh lebih mungil dan ringan, meski tak semungil ayam hutan. Bentuk yang seperti itu akan sangat mendukung terhadap kelincahannya. Ayam sap-sap dipelihara untuk di ambil manfaat kemampuannya terbang. Meski tak memiliki sayap yang benar-benar berfungsi untuk ter bang layaknya burung, namun berkat pemeliharaan dan latihan yang diberikan sang empunya, ayam sap-sap mampu terbang cukup jauh. Syakur, pemilik ayam sap-sap di Desa Pasir Putih mengatakan, kemampuan ayam sap-sap memang menjadi pertaruhan hidup mati. Sebab, jika tak mampu terbang jauh, ia akan mendarat di laut yang bisa me nenggelamkannya. “Pada saat kontes, ayam di bawa ke tengah laut kira-kira 1 km dari pantai n Baca Menyulap...Hal 31


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.