Radar Banyuwangi | 13 Desember 2013

Page 1

JUMAT 13 DESEMBER

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Eceran Rp 5.750

33

Poliwangi Dikucuri Rp 65 M dari Pusat n Untuk Bangun Gedung Kuliah dan Laboratorium GALIH COKRO/RaBa

HANGUS: Kondisi ruang finishing mebel untuk ekspor PT. Warisan di Jalan Argopuro, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.

Pabrik Mebel untuk Ekspor Terbakar KALIPURO - Kebakaran hebat terjadi di Jalan Argopuro, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Rabu malam (11/12) lalu. Pabrik mebel PT. Warisan yang dikelola Paul Ma t t h e w a s a l Prancis itu ludes di lahap si jago merah. Belum dike tahui kerugian akibat kebakaran tersebut, tapi diduga mencapai ratusan juta rupiah. Polisi masih menyelidiki asal api yang meluluhlantakkan pabrik mebel untuk ekspor tersebut hingga kemarin (12/12) n

Gudang Mebel Dilalap Api 1

Pukul 20.30 Cuaca sedang hujan di lokasi kejadian

2

Petugas sempat melihat percikan api dari bagian atas ruang finishing,

Api membesar dan membakar ruang finishing

4

Ruang produksi dan ruang penyimpanan ikut terbakar 3

Percikan api jatuh ke kaleng thinner

Pukul 23.00 Damkar berhasil memadamkan api

Baca Pabrik...Hal 43 GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

1. Kec. Banyuwangi 2. Kec. Glagah 3. Kec. Kalipuro 4. Kec. Wongsorejo 5. Kec. Giri Parkir 6. Kec. Licin Inggrisan 7. Kec. Kabat 8. Kec. Rogojampi 9. Kec. Songgon 10. Kec. Singojuruh 11. Kec. Genteng 12. Kec. Sempu

2 3-6

Kantor Pos

Baca Kubur...Hal 43

12-15

11

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Mobil Peserta Ditempeli Nama Kontingen BANYUWANGI - Persiapan pe laksanaan Lomba Teka-teki Misteri Banyuwangi yang digelar Senin depan (16/12), terus dimatangkan. Segenap instansi terkait siap mengerahkan personel untuk menyukseskan lomba yang

Teka-teki

Misteri

Banyuwangi

diprakarsai Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Banyuwangi, Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, UPTD Pendidikan, dan didukung Jawa Pos Radar Banyuwangi, tersebut n Baca Mobil...Hal 43

Kabar kucuran dana pengembangan Poliwangi itu diperoleh Bupati Abdullah Azwar Anas dari Sekretaris Dirjen Dikti Kemendikbud Dr. Ir. Patdono Suwignjo saat bertemu di kantor Kemendikbud Rabu (11/12) lalu. Dalam pertemuan tersebut, Pa t d o n o m e n y a m p a i k a n beberapa program Kemendikbud yang akan dilakukan pada tahun 2014 di Poliwangi. “Pak Dirjen me nyampaikan, Poliwangi mendapat kucuran dana lebih besar karena pemerintah daerah dinilai lebih agresif mengembangkan politeknik,” ujar Bupati Anas. Salah satu nilai plus yang dinilai Kemendikbud, kata Bupati Anas, adalah pembangunan aula Poliwangi yang menggunakan basis arsitektur lokal Banyuwangi. Beberapa kampus lain di Indonesia berlomba membangun gedung kampus menggunakan arsitektur modern n Baca Poliwangi...Hal 43

Seribu Peserta Ikuti Festival Kuwung BANYUWANGI - Rangkaian aca ra Banyuwangi Festival (B-Fest) tersisa tiga kegiatan lagi. Kegiatan B-Fest 2013 akan di tutup pengajian renungan akhir tahun bersama Pengasuh Pondok Pesantren Darul Quran Jakarta, KH. Yusuf Mansur, pada 31 Desember 2013 mendatang. Sebelum kegiatan pemungkas itu, ada dua acara yang digelar pada pengujung tahun 2013 ini. Dua acara itu adalah Festival Ku wung (FKW) dan malam puncak hari ulang tahun Banyuwangi ke-242 pada 21 Desember mendatang. Festival Kuwung akan digelar Sabtu besok (14/12). Kegiatan yang sudah menjadi tradisi tahunan dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) tersebut dikemas lebih meriah dari tahun sebelumnya. Plt Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda meng ung kapkan, Festival Kuwung yang akan diikuti lebih dari seribu peserta itu di-setting sebagai wadah mengekspresikan kekayaan seni dan budaya daerah. Selain itu,

Semua penampilan parade tersebut dikemas dalam bentuk tarian dan teatrikal. Selain itu, juga ada kendaraan hias yang akan menambah maraknya kegiatan.’’ M. YANUARTO BRAMUDA Plt Kadisbudpar Banyuwangi

festival tersebut juga akan menampilkan penggalan sejarah Banyuwangi, potensi daerah baik industri maupun kekayaan wisata. “Festival Kuwung akan menampilkan budaya, seni, dan potensi Banyuwangi secara asli,” ujar Bramuda. Rangkaian acara Festival Kuwung tahun ini akan dimulai dengan opening tari-tarian n Baca Seribu...Hal 43

Viki Armando, Putra Bungsu Ribut Santoso yang Jadi Pilar Banyuwangi United

Mungil dan Lincah, Populer Dipanggil Kancil Permainan Banyuwangi United (BU) U-17 secara umum cukup moncer di Liga Remaja regional Jawa Timur 2013. Tim besutan Giman Abadi itu sulit lepas dari peran Viki ‘’Kancil’’ Armando. Siapa dia? ALI NURFATONI, Banyuwangi TIM Banyuwangi United sangat beruntung bisa memiliki Viki ‘’Kancil’’Armando. Sebab, peran dia cukup sentral bagi tim besutan coach Giman Abadi itu. Pemain kelahiran Banyuwangi 11 November 1997 itu, merupakan penguasa lini tengah tim. Meski berpostur mungil, tapi putra bungsu Ribut Santoso, pelatih Per-

http://www.radarbanyuwangi.co.id

16-19

13. Kec. Tegalsari 14. Kec. Glenmore 15. Kec. Kalibaru 16. Kec. Srono 17. Kec. Muncar 18. Kec. Tegaldlimo 19. Kec. Purwoharjo 20. Kec. Cluring 21. Kec. Gambiran 22. Kec. Bangorejo 23. Kec. Siliragung 24. Kec. Pesanggaran

Parkir eks Hotel Banyuwangi

ADA APA LAGI

BANYUWANGI - Karsini, 42, yang ditangkap polisi karena diduga telah mengubur bayi yang baru di lahirkan pertengahan Juli lalu (17/7) tampaknya masih beruntung. Jaksa penuntut umum (JPU) Heru Sandika T. SH dan Ari Dewanto SH tidak menuntutnya dengan pasal perlindungan anak. Jaksa hanya menuntut AGUS BAIHAQI/RaBa pe rempuan asal Karsini Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, itu tiga tahun penjara n

Kodim

1

Baca Pengganti...Hal 43

Kubur Bayi Sendiri, Dituntut Tiga Tahun

SDN Kepatihan

7-10

BANYUWANGI - Bayang-bayang pergantian antar waktu (PAW) seolah belum mau berhenti menyelimuti internal DPRD Banyuwangi. Kini, “pelengseran” posisi wakil rakyat itu siap menerpa anggota dewan asal Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (F-Gerindra), Nur Moch. Ridwan. Dikonfirmasi di kantor DPRD Banyuwangi kemarin (12/12), Ketua F-Gerindra Sri Hartatik mengatakan, Surat Keputusan (SK) Gubernur Jatim tentang PAW Ridwan telah turun sejak 2 Desember lalu. “(SK) PAW Saudara Ridwan alhamdulillah su dah turun. SK tersebut ditandatangani Gu bernur Jatim tanggal 2 Desember dan sudah diterima Bagian Risalah dan Persidangan (Risdang) DPRD Banyuwangi 9 Desember lalu,” ujarnya n

Parkir Gd. Juang

23,24

Pengganti Ridwan Dilantik Pekan Depan

Penempatan Peserta Lomba TTS

20-22

LEGISLATIF

BANYUWANGI - Pemerintah pusat memberikan perhatian besar untuk pengembangan kampus Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi). Kucuran dana besar akan diberikan untuk pengembangan perguruan tinggi negeri yang berlokasi di Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, itu. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI akan mengucurkan dana pengembangan Poliwangi sebesar Rp 65 miliar. Dana yang dikucurkan Kemendikbud untuk Poliwangi tersebut merupakan kucuran dana terbesar yang diterima politeknik se-Indonesia. Puluhan po liteknik lain di Indonesia sama-sama menerima kucuran dana pengembangan dari Kemendikbud, tapi nominalnya tidak sebesar yang diterima Poliwangi.

sewangi musim lalu, itu tidak kikuk saat menghadapi lawan. Berposisi sebagai gelandang, si Kancil itu terbilang cerdik mengatur ritme permainan. Dia termasuk pemain yang genius. Dia tahu betul kapan harus menyerang dan kapan waktu bertahan membantu lini belakang agar terhindar dari ancaman kebobolan. Berkat aksi dan umpan matangnya, acapkali gol tercipta. Lini depan yang diisi duet striker Diki Bastiar-Sukarno Andi Wijaya semakin dimanjakan berkat umpan terukur yang Kancil lepaskan. Passing-passing pendek menjadi an dalan Kancil selama bermain. Selain itu, siswa asal Desa Sraten, Kecamatan Cluring, itu juga memberikan long passing, baik ke sisi kanan maupun ke sisi kiri demi mengatur keseimbangan tim n Baca Mungil...Hal 43

Poliwangi dikucuri Rp 65 miliar dari pusat Seperti Bandara Blimbingsari yang kini maju, selalu ada saja tumbalnya

Target DPRD selesaikan 21 raperda, yang tuntas hanya 11 raperda Bayaran penuh, kerjaan tuntas separo lebih sedikit

GALIH COKRO/RaBa

BERBAKAT: Viki Armando di Stadion Diponegoro. Ribut Santoso (kanan). email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


34

Jumat 13 Desember 2013

Target 21 Raperda, Tuntas 11 Raperda GALIH COKRO/RaBa

SANGAT LANCAR: Suasana lalu lintas dermaga mobile bridge di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Jelang Natal masih Sepi

KALIPURO - Dua pekan jelang liburan Natal dan Tahun Baru 2014, aktivitas kapal penyeberangan di Pelabuhan Ketapang masih relatif sepi kemarin (12/12). Pemandangan itu kontras dengan pemandangan

akhir tahun 2012 lalu. Pada tahun 2012 lalu dua bulan jelang pergantian Tahun Baru 2013, penumpang sudah bergeliat naik signifikan. Tetapi, yang terjadi tahun 2013 ini, dua pekan menjelang pergantian tahun, jum-

lah penumpang cenderung sepi dan anjlok drastis. Hingga kemarin, pergerakan wisatawan yang akan menikmati perayaan pergantian tahun baru di Bali belum terlihat n Baca Jelang...Hal 43

Asal Sabu-sabu 19 Gram masih Misterius BANYUWANGI - Satuan Reserse dan Narkoba (Satreskoba) Polres Banyuwangi tampaknya harus kerja ekstra keras demi mengungkap asal sabu-sabu (SS) dengan berat kotor 19,50 gram (berat bersih 18,64 gram) yang dibawa pasangan kekasih Aditya Agatha Kurnia, 19, dan Dewi Suwarsih, 25, asal Dusun Krajan, Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar. Aditya yang mengaku dititipi kurir atas suruhan Riya Riyan yang disebut sebagai penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi, ternyata nama itu tidak ditemukan. “Di lapas tidak ada yang namanya Riya Riyan,” terang Kasatreskoba Polres Banyuwangi AKP Agung Setyobudi kemarin (12/12). Selain mencari sosok Riya Riyan, Kasatreskoba Agung juga sudah memeriksa Joni, kenalan Aditya yang kini masih ditahan di ruang tahanan polres karena kasus peredaran narkoba. “Aditya mengaku ditelepon Joni

dan akan dititipi barang yang diduga berisi sabu itu,” kata AKP Agung. Saat diperiksa, jelas Agung, Joni membantah menghubungi Aditya melalui ponsel. Tersangka narkoba berstatus pegawai negeri sipil (PNS) itu juga membantah telah menitipkan barang berisi SS kepada pasangan kekasih tersebut. “Kita ingin membongkar jaringan ini,” ujarnya. Kasatreskoba Agung menyebut, bukti SS yang dibawa Aditya dan Dewi tergolong besar. Karena itu, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan demi mengungkap jaringan narkoba tersebut. “Kita akan terus melakukan penyelidikan,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Seperti diberitakan sebelumnya, diduga akan mengedarkan narkoba, Aditya Agatha Kurnia, 19, bersama pacarnya, Dewi Suwarsih, 25, ditangkap polisi di sebuah rumah Dusun Kepatihan, Desa/Kecamatan Cluring, Jumat

BANYAK: Bermacam barang bukti yang diamankan polisi dari pasangan kekasih Aditya Agatha dan Dewi Suwarsih.

GALIH COKRO/RaBa

(6/12) pekan lalu. Dari tangan tersangka, polisi berhasil mendapatkan narkoba jenis sabu dengan berat kotor 19,50 gram, atau berat bersih 18,64 gram, timbangan elektrik, 17 klip plastik kecil, dua in-

sulin atau alat suntik, dan empat serok dari sedotan. Bukti lain satu potongan pipet, satu hand phone (HP) merek Nokia, satu HP BlackBerry, dua korek gas, dan motor Honda Beat bernopol P 6566 X. (abi/c1/bay)

BANYUWANGI - Kinerja DPRD Banyuwangi di tahun 2013 tampaknya patut dipertanyakan. Bayangkan, ketika tutup tahun tinggal menyisakan hitungan hari, para wakil rakyat yang terhormat tersebut baru menuntaskan 52,38 persen program legislasi daerah (prolegda). Dari total 21 prolegda yang diagendakan pada tahun 2013, DPRD Banyuwangi hanya merampungkan 11 rancangan peraturan daerah (raperda) hingga kemarin. Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, berdasar nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara eksekutif dan legislatif, jumlah prolegda tahun 2013 mencapai 21 raperda. Dua raperda merupakan inisiatif anggota DPRD, dan sisanya merupakan pengajuan eksekutif. Catatan wartawan, sepuluh prolegda yang sampai saat ini masih dibahas, antara lain raperda tentang tanggung jawab sosial perusahaan dan raperda tentang cagar budaya. Keduanya merupakan raperda inisiatif anggota dewan. Raperda pengajuan eksekutif yang masih dibahas, antara lain raperda tentang administrasi kependudukan, raperda tentang pengendalian tempat hiburan, dan raperda tantang APBD 2014. Bahkan, hingga saat ini masih

Kami di DPRD Banyuwangi, khususnya di Balegda, dari MoU 2013, ada 21 prolegda. Tetapi memohon maaf, nyatanya di tahun anggaran 2013 ini, kami baru menyelesaikan 11 perda.” Handoko Ketua Balegda DPRD Banyuwangi

ada sejumlah raperda yang sama sekali belum dibahas, yakni tiga raperda inisiatif anggota dewan tentang pelayanan kesehatan reproduksi, perlindungan komoditas jagung dan kedelai, pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Raperda pengajuan eksekutif yang belum dibahas adalah raperda tentang rencana detail tata kelola ruang (RDTKR) Kecamatan Wongsorejo dan raperda tentang RDTKR Kecamatan Banyuwangi. Sementara itu, dari sebelas raperda yang sudah tuntas, dua di antaranya merupakan inisiatif anggota dewan, yakni raperda tentang penyelenggaraan usaha pemondokan dan raperda tentang pengelolaan sampah n Baca Target...Hal 43

AGENDA KOTA

Rapat Paripurna Prolegda dan RAPBD BUPATI Abdullah Azwar Anas dijadwalkan menghadiri rapat paripurna Prolegda tahun 2014 digelar pukul 09.00 hari ini (13/12). Selanjutnya, rapat paripurna kembali digelar untuk pengambilan keputusan terhadap Rancangan Anggaran Perubahan Belanja Daerah (RAPBD) 2014 pukul 19.00 malam ini. (*/bay)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


35

Jumat 13 Desember 2013

Wacanakan Pendirian Pasar Pujasera GENTENG - Perwajahan Kecamatan Genteng terus dipercantik. Selain sejumlah fasilitas umum dibenahi, kini muncul wacana melokalisasi pedagang kaki lima (PKL) yang tersebar di sejumlah ruas jalan ke sebuah pasar pujasera (pusat jajan serba ada). Terkait rencana relokasi PKL di wilayah Genteng itu, sejumlah lahan dan aset pemerintah daerah yang mangkrak alias tidak terpakai akan dimanfaatkan. Selain menjadi solusi atas maraknya PKL di pinggir jalan juga sebagai solusi atas bangunan dan tanah milik pemerintah agar berguna bagi masyarakat. Usul pendirian pujasera bagi pedagang kecil itu disuarakan Rudi Hartono, ketua BPD Desa Genteng Kulon, kemarin. Penataan PKL Kecamatan Genteng sangat penting karena mereka memang memerlukan lokasi yang representatif. “Salah satu pemberdayaan ekonomi kerakyatan adalah dengan menata

mereka,” ujarnya. Sebagai langkah awal, pihak kecamatan, desa, dan pedagang, melakukan pertemuan. Hal itu sudah dilakukan. Beberapa keputusan yang disepakati dalam pertemuan itu, di antaranya pedagang mendukung penuh rencana tersebut. Selain itu, pedagang juga sepakat tidak menggunakan trotoar sebagai lokasi berjualan. Khusus pedagang yang berjualan siang hari, mereka siap masuk ke area pasar dan jalan alternatif hingga pihak desa dan pemerintah daerah menyediakan lokasi yang layak untuk mereka berjualan. Sementara PKL akan berjualan di satu sisi jalan. “Untuk menyetop mereka berjualan tidak mungkin. Solusi tengah-tengahnya, ya menunggu pujasera tadi. Kini mereka berjualan di separo badan jalan dan tidak menutup trotoar,” cetus Rudi Hartono. (nic/c1/aif )

ABDUL AZIZ/RaBa

KUNKER: Bupati Anas meninjau jembatan Terminal Wiroguno kemarin. Jembatan yang menghubungkan Gambiran-Tegalsari menghabiskan anggaran Rp 5 miliar.

Jembatan Wiroguno Selesai Tahun Ini Pembebasan Lahan Tergantung Warga

NIKLAAS ANDRIES /RaBa

TARGET PKL: Laboratorium pertanian di Desa Genteng Kulon menjadi bidikan untuk digunakan sebagai sentra pedagang.

GAMBIRAN - Harapan masyarakat Banyuwangi Barat agar ada jalan tembus dari Terminal Wiroguno Genteng menuju Kecamatan Tegalsari dan Gambiran semakin mendekati kenyataan. Tahun ini jembatan besar yang menghubungkan Gambiran dan Tegalsari yang menghabiskan anggaran Rp 5 miliar itu ditargetkan selesai. Hal itu disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat meninjau jembatan penghubung dua kecamatan tersebut kemarin pagi. Dalam kunjungan tersebut bupati didampingi Kepala

Partai Demokrat Dorong Peningkatan Layanan Publik Perjuangkan Kenaikan Insentif RT/RW ROGOJAMPI – Peningkatan pelayanan umum ada masyarakat mulai tingkat rukun tetangga (RT) dan warga (RW) mendapat perhatian khusus dari Partai Demokrat. Untuk mendorong kinerja dan peningkatan pelayanan publik tersebut, partai bernomor urut tujuh dalam pemilu 2014 mendatang ini siap memberikan prioritas utama dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPDB) 2014. Di antaranya dengan meningkatkan insentif kepada RT/RW yang tersebar di penjuru Banyuwangi. Besaranya pun terbilang cukup besar. Alokasi yang diperjuangkan oleh Partai Demokrat besarnya dua kali lipat dari insentif yang diterima oleh ujung tombak pelayanan publik tersebut. Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Sunarko Wijaya mengatakan, partainya bersama fraksi di parlemen

DOK.RaBa

Sunarko Wijaya akan all out untuk memperjuangkan peningkatan insentif bagi RT/RW. Langkah ini tentu bukan tanpa alasan mengingat tugas yang mereka

pikul langsung bersentuhan dengan masyarakat secara riil di lapangan. `Keberadaan mereka sebagai langkah pertama dalam pelayanan publik membuat mereka menjadi bagian penting yang harus diperhatikan. Setidaknya peningkatan insentif ini bisa menjadi motivasi dan spirit untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih baik lagi. “Insenfif ini semata-mata untuk peningkatan kinerja dalam pelayanan kepada masyarakat,” bebernya. Sebagai gambaran peningkatan insentif tersebut bila sebelumnya RT/RW, menerima Rp 600 ribu per tahunnya. Maka kini tunjangan mereka yang akan diterima dalam usulan draft RAPBD 2014 menjadi Rp 1,2 juta per tahunnya. Angka itu saja belum ideal untuk sebuah pengabdian bagi pelayanan publik. Namun setidaknya peningkatan ini bisa menjadi dorongan agar kinerja RT/RW dapat terus ditingkatkan. “Bukan mustahil bila tren kepuasan meningkat anggaran untuk insentif ini bisa ditambah dalam alokasi APBD berikutnya,” cetusnya. (nic/aif/*)

Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya (PU BMCK) Mujiono; Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo; Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono; Plt. Asisten Sosial Ekonomi Wawan Yadmadi; Kabag Protokol Juang Pribadi, dan jajaran Forum Pimpinan Kecamatan Gambiran. Anas mengatakan, pembangunan jembatan tersebut ditargetkan selesai tahun ini. “Tahun depan tinggal memasang kerangka baja. Mudah-mudahan segera selesai,” tuturnya. Orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi itu berharap, selesainya jembatan tersebut bisa diikuti proses pembebasan lahan dari Kecamatan Tegalsari menuju Terminal Wiroguno di Desa Setail, Kecamatan

Genteng. Sehingga, ketika proses pembebasan lahan selesai, pembangunan jalan tembus menuju Terminal Wiroguno, Kecamatan Genteng bisa langsung dilakukan. “Anggarannya sudah kita siapkan. Tergantung warga pembebasan lahannya bagaimana. Kalau cepat selesai, ya segera dimulai,” tuturnya. Lebih jauh bupati menjelaskan, jika Terminal Wiroguno bisa beroperasi, masyarakat berharap kepadatan arus lalu lintas di Banyuwangi Barat khususnya Kota Genteng bisa terurai. Selain itu, pengembangan kota bisa menular ke Kecamatan Tegalsari dan Gambiran, serta wilayah selatan. “Itu yang menjadi harapan masyarakat

selama ini, yaitu kepadatan kendaraan di Kota Genteng bisa terkurangi,” jelasnya. Sementara itu, kunjungan bupati ke lokasi jembatan Wiroguno kemarin mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat sekitar. Secara spontan, mulai anak-anak remaja hingga orang tua beramai-ramai menemui bupati. Kebanyakan mereka ingin bersalaman dan menyapa bupati. Seakan tak mau menyia-nyiakan kesempatan, bupati langsung menanyakan pendapat warga mengenai pembangunan jembatan tersebut. “Pripun dibangun jembatan niki, Bu? Seneng nopo mboten,” tanya bupati. “Seneng, Pak,” jawab ibu-ibu kompak. (azi/c1/aif)

Perlu Peningkatan Partisipasi Politik BANYUWANGI-Bangsa Indonesia sedang mengalami krisis figur tokoh politik. Untuk itu harus dipikirkan bagaimana cara mendongkrak partisipasi politik. Salah satunya melalui diseminasi dan komunikasi politik kepada pemilih pemula. Pemikiran itu disampaikan Drs. Subur Bahri, MSi, Pembantu Rektor III Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, kemarin (12/12). Dalam acara Sarasehan Organisasi Kemasyarakatan yang digelar Badan Kesbangpol Banyuwangi, Subur mengatakan, keteladanan figur akan terjadi manakala bersikap memanusiakan manusia lain. “Konflik terjadi karena dikhianatinya kesepakatan bersama bangsa,” cetus Subur dalam sarasehan bertema “Sinergitas Peran Pilar Demokrasi (Pemilu, Orkemas, Parpol, Media Massa/Wartawan) Dalam Menghadapi Pemilu 2014 Dengan Menciptakan Suasana Kondusif di Kabupaten Banyuwangi”. Menurut Subur, pilar-pilar demokrasi adalah parpol dan ormas. Untuk itu, parpol maupun ormas harus bersinergi dalam menjaga

GALIH COKRO/RaBa

SARASEHAN: Kompol Agus Dwi Jatmiko memaparkan Harkamtibmas disaksikan moderator Iqbal Baraas dan Subur Bahri (kanan).

kondusivitas. “Banyuwangi milik kita bersama. Sense of belonging diartikulasikan dalam bentuk kebersamaan untuk berpartisipasi dalam politik dan demokrasi,” imbuhnya. Sementara itu, narasumber dari Polres Banyuwangi Kompol Agus Dwi Jatmiko, SH mengatakan, konflik politik akan selalu terjadi. Politisi harus mengemas konflik sebagai peluang, sehingga tidak perlu berkepanjangan. “Beda pandangan boleh-boleh saja,” ujarnya. Upaya-upaya penanganan konflik, lanjut kabag rent itu, bisa dilakukan

dengan meredam potensi konflik. Selain itu, upaya lainnya adalah melokalisasi isu atau kejadian. “Upaya cegah dengan kemampuan berimbang,” tambahnya. Dalam sambutan pembukaan, Kepala Bakesbangpol Banyuwangi Iskandar Aziz, SH, MM menegaskan bahwa mulai Januari 2014 kebersamaan orkesmas dan parpol perlu ditingkatkan. Hal yang perlu dilakukan, ungkap dia, bagaimana meningkatkan partisipasi politik di Banyuwangi. “Kalau bisa jangan 60 persen tetapi bisa lebih,” harapnya. (adv/aif)


36

Jumat 13 Desember 2013

ADA APA LAGI

Kasus Penganiayaan Pelajar Terus Diproses ASEMBAGUS - Kasus dugaan penganiayaan yang dialami pelajar setingkat SMA, Kholilur Rahman, 17, Desa Sopet, Kecamatan Jangkar, terus diproses pihak kepolisian Polres Situbondo. Sebelumnya, orang tua korban, Angwari, 38, melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Situbondo pada 9 Desember 2013 lalu. “Sampai saat ini laporan penganiayaan yang dialami pelajar tersebut masih terus diselidiki. Saat ini petugas memintai keterangan korban dan nanti akan memanggil terlapor guna dimintai keterangan,” terang AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. Data yang berhasil dikumpulkan, Kholilur Rahman sempat terlibat salah paham dengan seorang pemuda lain berinisial Q, warga Desa Gudang, Kecamatan Asembagus. Tidak diketahui jelas karena apa, terlapor langsung melakukan pemukulan terhadap korban dengan menggunakan benda tumpul. Akibat pemukulan tersebut, korban mengalami luka pada bagian pelipis, serta di bagian kepala belakangnya juga terluka. Lantaran itulah, pria 18 tahun tersebut dilaporkan oleh orang tua korban. Sementara itu, sebelum terjadi penganiayaan, korban dan terlapor sempat adu mulut. Diduga kuat karena terjadi salah paham antar keduanya. Emosi remaja berinisial Q tersebut memuncak lalu memukul korban. Beruntung saat terjadi penganiayaan, banyak warga sekitar yang berada di lokasi. Sehingga dalam waktu yang tidak begitu lama, korban dan terlapor langsung dilerai oleh warga. Korban, selanjutnya pulang ke rumah dan menceritakan tentang yang dialaminya kepada orang tuan korban. “Dari keterangan pelapor, kasus penganiayaan tersebut diawali karena ada salah paham. Tetapi untuk memastikan itu, petugas masih memeriksa sejumlah saksi termasuk terlapor juga akan dipanggil,” kata Wahyudi. (rri/c1/aif)

PERJUDIAN

ABDUL AZIZ/RABA

TERSANGKA TOGEL: Kedua tersangka diamankan Mapolsek Genteng kemarin.

Tangkap Dua Pemain Togel GENTENG - Dua pejudi toto gelap (togel) yang biasa mangkal di Pasar Genteng 1 ditangkap tim buru sergap (buser) Polsek Genteng, kemarin. Mereka dibekuk di tempat berbeda. Tersangka pertama adalah Sutrisno, 45, warga Dusun Krajan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng. Dia ditangkap di Pasar Genteng 1 ketika baru saja melakukan transaksi dengan bosnya bernama Saiful, juga warga Kota Genteng. Dari tangan Sutrisno, polisi mengamankan barang bukti berupa selember kertas bertuliskan rekapan nomor togel dan sebuah bulpoin. Sedang satu tersangka lagi, yaitu Holik, 46, warga Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Dia ditangkap di rumahnya ketika melakukan transkasi nomor togel via ponsel. Dari tangan tersangka Holik, polisi mengamankan barang bukti sebuah HP berisi rekapan nomor togel dan uang Rp 36 ribu. “Keduanya sekarang masih menjalani proses penyidikan,” kata Kapolsek Genteng Kompol Riamun melalui Kanitreksrim Iptu. Abdul Jabar. (azi/aif)

KAGUM HUTAN BANYUWANGI: Seorang mahasiswa asing belajar menderes getah pohon pinus di kawasan hutan Glenmore.

ISTIMEWA

Mahasiswa Asing Belajar Pengelolaan Hutan GLENMORE – Indonesia dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia. Ini artinya Indonesia memiliki hutan yang sangat luas dan masih terjaga kelestariannya. Karena itu banyak negara ingin belajar dari pengelolaan hutan yang ada di Indonesia. Sejak Selasa (10/12) lalu, sebanyak 19 mahasiswa program master dan tiga dosen dari Swedish University of Agricultureral Sciensce (SUL) yang berasal dari berbagai negara bertandang ke Banyuwangi. Ada Swedia, Portugal,Ethopia, United Kingdom, Polandia, Lithuania, dan Latvia. Mereka melihat secara langsung kelestarian hutan di wilayah Banyuwangi, terutama hutan di bawah tanggung jawab

Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat. Sebab, hutan di kawasan ini fungsinya tidak hanya sebagai penyangga ekosistem saja. Tempat petama yang dikunjungi adalah hutan di kawasan Glenmore. Di sana, dengan mayoritas pohon pinus terdapat situs yang disucikan oleh umat Hindu. Hampir setiap minggu, anantaboga dijadikan tujuan wisata hingga ibadah. Hal inilah yang menarik bagi mahasiswa tersebut bahwa salah satu fungsi hutan tidak hanya sebagai tempat wisata namun juga religi. Setelah mengupas habis tentang pinus hingga produksinya, rombongan mahasiswa melanjutkan tujuan ke petak 10, Pletaran, Desa Bayu, Kecamatan

GAMBIRAN – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas akhirnya angkat bicara terkait penolakan sejumlah warga terkait pembangunan terminal wisata terpadu (TWT) di Kelurahan Sobo. Anas menegaskan, pemkab tak ada niat untuk melakukan penggusuran apalagi menyusahkan masyarakat terkait pembangunan TWT tersebut. Sebaliknya, pembangunan TWT justru untuk memberikan fasilitas yang lebih baik kepada masyarakat. “Dengan dibangun terminal wisata, masyarakat bisa memperoleh manfaat banyak,” tuturnya. Misalnya, harga tanah di sekitar TWT jelas akan naik drastis. Selain itu, warga yang kemalaman juga disediakan tempat penginapan di terminal. “Jika tempat penginapan di TWT nggak cukup, warga sekitar nantinya juga bisa membuka home stay,” sebutnya. Dengan demikian, pembangunan TWT juga bisa menambah pendapatan masyarakat sekitar. “Jadi pembangunan

SITUBONDO

BANYUWANGI

• Pulau Santen •

• Grand Panji •

• Ruko Pesanggaran •

Djl tanah sawah luas 10.715, cocok utk homestay, PP, wisata pulau santen, dll. Hrg Rp.200 ribu/meter. Hub: 0811354614

TWT bukan agenda bupati, bukan juga agenda untuk pemkab, tapi agenda untuk rakyat,” tandasnya. Hanya saja, lanjut Anas, meski pembangunan TWT dimaksudkan untuk rakyat dan memberikan manfaat besar untuk masyarakat, dalam proses sosialisasinya memang mengalami kendala. Hal ini terjadi karena ada proses komunikasi yang kurang lancar antar beberapa pihak. Sehingga pembangunan TWT yang dimaksudkan untuk masyarakat, justru oleh sebagian warga ditolak. Untuk itu, Pemkab Banyuwangi akan terus berusaha memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat sehingga maksud dan niat baik agenda untuk kepentingan rakyat tersebut bisa diterima. Namun, bila niat baik ini pada akhirnya tetap ditolak oleh masyarakat, pemkab tidak akan memaksakan. “Prinsipnya, pemkab tidak akan memaksakan kalau rakyat tidak mau,” pungkasnya. (azi/aif)

BANYUWANGI

• Toyota Hiace ‘82 •

• Body Kijang Kapsul •

Djl Toyota HIACE Th 1982 20 Jt Nego Hub 03338939244-03337770552 /08174745225

Dijual Body Kijang Kapsul Lgx Hrg 20 Juta Nego Hb 082142194111

SITUBONDO • Jual Rumah Kos • Djl Rmh Kost&Isi LT/LB:178,9 kmr terisi 8.Hrg 325 Jt Ng Hub 082231281892

• Innova G ‘05 •

MOBIL ANDA BELUM LAKU? HUBUNGI: 0333-412224 Jual Innova Solar G 2008 Abu2 Metalik, harga Rp. 187 juta nego Avanza ‘11 G, Silver, 140 juta nego Cash & Kredit, Tukar Tambah

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Suzuki Arena ‘08 •

• Jl. Argopuro •

• Dikontrakkan •

BANYUWANGI

PT. BFI Finance 0333-415959 Penawaran Atas 1 Unit Suzuki Arena GX 1,5MT 2008 L1976CC

J. Tnh 9000m, Jl. Argopuro 15B 750 rb/m, 9600m Ry Lmgn Asb 200 rb/m 082333008871

Dikontrakn 1 Toko, Bs utk Dealer, Sprmrkt, Gudang Lok.Sumberayu H:081231457220

BANYUWANGI

• Perum Sobo Asri •

Dijual B.U Rmh Srtgs Jl. Jaksa Agung Suprapto 152 a, LT 450, LB 200 m Hrg 850 Jt Nego Lgs Pemilik 087738832093

Dkontrkn ruko 8x18m, d pasar, jantung kota Psanggaran, sblh bank mandiri , 70 jt/th (nego), IMB&SHM. Hb iin 0812164186333/ hardi 082332839591. iinsetyowati@yahoo.com

GALIH/RaBa

MASIH PRO KONTRA: Kawasan Pasar Sobo ini akan dijadikan terminal wisata terpadu.

Djl Perum Sobo Asri 2 Blok D10 Bwi LT 168 LB 45 Posisi Dpn H: 081235323199

• Jl. JA. Suprapto •

SITUBONDO

BANYUWANGI

bisa dipanen sendiri oleh masyarakat lokal. Dan masyarakat lokal bisa bekerja menyadap getah dan mendapat upah berupa sharing product dengan KPH Banyuwangi Barat. Di hari kedua kemarin (11/12) rombongan mahasiswa berkesempatan menikmati indahnya kawah ijen dengan blue fire yang sangat tersohor. Administratur KPH Banyuwangi Barat, Adi Winarno, Shut, MM mengatakan, pihaknya merasa bangga, ternyata hutan yang mereka kelola terkenal hingga Benua Eropa, bahkan mahasiswa di sana ingin melihat secara langsung dan ingin belajar langsung tentang kehutanan. “Sebuah kesempatan langka dan sangat membanggakan,” ujar Adi Winarno. (adv/aif)

Pembangunan TWT Agenda Rakyat

BANYUWANGI

NewLaunching,T100danT54,unittrbatas,Lok Strtgis, CCTV, Atap Galvalum, Genteng Beton, Drainase, Jln 8 m, One Gate System, Security, HrgPromo,H:085236828956,085234074222.

Songgon. Dengan dibantu seorang penerjemah, KPH Banyuwangi Barat menerangkan hasil hutan dari pohon damar. Namun mahasiswa-mahasiswa terlihat sangat antusias bertanya saat penjelasan kerjasama antara KPH Banyuwangi Barat, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dengan masyarakat lokal. Melalui kerjasama yang saling menguntungkan tersebut, hutan di wilayah KPH Banyuwangi Barat akan terjaga, baik kelestariannya, ekosistemnya, hingga keamanannya. Sebab, penduduk sekitar hutan tergantung dari hutan tersebut. Mereka boleh menanam tanaman yang diperbolehkan di bawah tegakan, sedangkan pohon yang tumbuh liar semacam pisang masih

Honda Jazz ‘09 vs harga 179 juta, Panther lv ‘03 harga 125 juta Harga Nego. Cash, kredit, tukar tambah.

Hub: 082142194111

Hub: 082142194111

Dijual Innova G Bensin Tahun 2005 Warna Light Green, Harga Rp.138 Jt, Barang Istimewa, Hub: Abd Karim Hp. 08124950533, Ragun Sadewa HP. 081252510789

• Nissan •

• Toyota Avanza ‘04 •

• Honda Stream ‘02 •

Promo Nissan Akhir Tahun,DP Grand Livina 34 Juta&March 21 Juta,Diskon Besar untuk Semua Produk Nissan Hub Adzam 081232246632&087806542223

Dijual Toyota Avanza 1.3 F60 IRM-GMMEJ tahun 2004 hijau mtl hrg 110 juta nego barang istimewa. Bisa cash/kredit hub (0333) 631526-63176,0811351148

Dijual Honda Stream S7A 1.7 AT tahun 2002 hitam hrg 135 juta nego, barang istimewa. Bisa cash/kredit hub (0333) 631526-63176,0811351148

• Isuzu Panther ‘07 •

• Daihatsu Terios ‘11 •

• Daihatsu Xenia ‘11 •

Dijual Isuzu Panther TBR 54F Turbo LM tahun 2007 hitam hrg 132,5 juta nego barang istimewa. Bisa cash/kredit hub (0333) 631526-63176,0811351148

Dijual Daihatsu Terios F700 RG TS Tahun 2011 hitam mtl hrg 145,5 juta nego barang istimewa. Bisa cash/kredit hub (0333) 631526-63176,0811351148

Dijual Daihatsu Xenia ALL New GMDFJ 4x2 MT tahun 2011 silver mtl hrg 125 juta nego barang istimewa. Bisa cash/kredit hub (0333) 631526-63176,0811351148

• Rumah & Ruko • Djl rmh di Bwi L+350m msk gang 100m SHM hrg 130jt. Ruko kuat+kokoh L+350m2 lok Benculuk msk gang 100m hrg 400jt Hb 087755630534

BANYUWANGI • Kepala Produksi • Dibthkn Kepala Produksi Pria Lulusan Min SMA/STM Mempunyai Semangat Kerja&Jujur Krm CV Ke Jl Ikan Wijinongko Perum Sobo Waterspring Blok A1/Kantor Pemasaran Perumahan H:082132212222

ANDA INGIN PASANG IKLAN? HUBUNGI: 0333-412224

• Bwi Sehat • Jrwt Flek Kutil Vaginal Ozone Facial Mrh BWI SEHAT Jm 14.00-17.00 H:Finda 082337342698

BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK B 1971 NVH Hub : 0818372123 Menemukan / Imbalan Hlg STNK P 5968 ZM, an. Nastain Spd, Dsn Jurangjeru RT 2/2 Kalirejo, Kabat Hlg STNK P 2546 ZF, an. Dulgani, Dsn Krajan RT 04/01 Ds Tamansari Kec Licin

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK P 6520 ER, an. Erna, H.AMAPD, Jl. Wijaya Kusuma 01/02 Dawuhan


41

OPINI

Jumat 13 Desember 2013

ADA APA LAGI

Oh... Jembatanku JUMAI/RADAR JEMBER

GEGERKAN WARGA: Mayat bayi perempuan tanpa kepala dan tangan menggegerkan warga sekitar dusun Krajan desa/kecamatan Ajung.

Tanpa Kepala, Dimakan Biawak AJUNG – Warga Dusun Klanceng Desa Ajung digemparkan dengan penemuan mayat jenis perempuan. Sosok mayat bayi tanpa kepala dan tangan ini ditemukan seorang warga di sekitar aliran Sungai Bedadung Lingkungan Klanceng, Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Ajung, Kamis (12/12) sekitar pukul 10.00 Wib. Pertama kali, mayat bayi berjenis kelamin perempuan, ini ditemukan oleh Hariyadi, 21, warga setempat. Menurut saksi yang akrab disapa Yadi ini, seperti biasa dia hari itu menyusuri pinggiran sungai Kali Bedadung untuk mencari nyambik atau biawak. “Hampir tiap hari saya mencari binatang ini untuk dijual sebagai obat,” ungkap Yadi, di lokasi kejadian. Saat menyusuri lubang-lubang di pinggiran sungai yang saat itu berarus deras, Yadi melihat ada dua ekor biawak makan bayi tersebut. “Yang satu ekor kabur ke sungai, sementara yang satunya naik ke pinggiran sungai,” jelasnya. Biawak yang naik ke pinggiran sungai inilah, menurut Yadi yang membawa mayat bayi tersebut. “Bayinya digigit. Setelah saya semakin dekat, Biawaknya langsung kabur,” terangnya. Alangkah kagetnya Yadi, begitu melihat benda yang digigit biawak ternyata mayat bayi yang sudah dalam kondisi membusuk. (jum/hud/hdi/JPNN)

TEMUAN MAYAT

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

DIEVAKUASI: Setelah dicek beberapa saat oleh petugas medis, mayat perempuan yang ternyata bernama Sumiyati itu dikirim ke RSD Dr Soebandi Jember.

Mayat Mengambang Itu Sumiyati MUMBULSARI - Identitas mayat perempuan yang ditemukan hanyut di Dam Talang, Dusun Talang, Desa/ Kecamatan Jenggawah, Rabu (11/12) sekitar pukul 11.00 wib, akhirnya terungkap. Korban diketahui bernama Sumiyati, 28, warga Dusun Sumberejo, Desa Pondokrejo, Kecamatan Tempurejo. Namun selama ini, korban tinggal bersama suaminya di Dusun Renes, Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung. Hingga siang kemarin, mayat Sumiyati masih diotopsi di kamar mayat RSD dr Soebandi Jember guna mengetahui penyebab kematiannya. Rencananya, Jumat ini mayat korban akan dimakamkan di Dusun Sumberejo, Desa Pondokrejo, Kecamatan Tempurejo. Menurut Hori, 30 suami korban, Sumiyati diketahui meninggalkan rumah sejak (10/12) atau sehari sebelum ditemukan tewas, sekitar pukul 13.00 wib. Hori menceritakan, dia saat itu baru saja pulang kerja. Sementara istrinya (korban, red) habis mencuci pakaian. “Setelah itu saya masuk kamar dan langsung istirahat,” kata Hori saat ditemui di kamar mayat kemarin. (jum/ram/hdi/JPNN/aif)

PENGHIJAUAN

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

GERAKAN MENANAM: Bupati Amin dan Kepala Dishutbun Matsakur saat menanam bibit pohon di Tegalampel.

Lahan Kritis Terus Berkurang BONDOWOSO – Lahan kritis di Bondowoso yang sejak tahun 2008 berjumlah sekitar 30 ribu haktare, pada 2013 ini lahan kritis menyusut sekitar 11 ribu hektare. Hal itu, karena Pemkab melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) yang bekerjasama dengan Perhutani Bondowoso dan BP DAS (Daerah Aliran Sungai) Sampean terus melakukan penanaman di kawasan hutan dan di luar kawasan hutan. “Sejak saya menjabat sebagai bupati pada 2008, hingga saat ini, sudah banyak lahan kritis yang berubah menjadi produktif,” ungkap Bupati Amin Said Husni, dalam acara Gerakan Menanam Satu Miliar Pohon di Tegalampel Bondowoso, kemarin(12/12). Amin menambahkan, hutan dan isinya bukanlah warisan dari nenek moyang namun titipan anak cucu yang harus dijaga dan dilestarikan.”Jadi, kita semua wajib untuk melakukan penanaman pohon, baik di kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan,” terangnya. Namun begitu, Amin memuji sikap masyarakat Bondowoso yang sejak lima tahun terakhir ini banyak yang sadar untuk menanami lahannya dengan tanaman sengon dan sejenisnya. (eko/wah/JPNN/aif)

HARI Senin sore 9 Desemeber 2013 bertepatan dengan Hari Anti Korupsi Sedunia, warga Situbondo dikejutkan dengan robohnya jembatan limpas di Sungai Sampean yang menghubungkan Desa Sliwung, Kecamatan Panji, dan Desa Kalibagor, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo. Jembatan limpas kedua tersebut dibangun dengan biaya Rp 3,2 M. Jembatan limpas pertama berada di Desa Dawuhan, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo. Peresmian jembatan limpas kedua tersebut dipadukan dengan acara fun bike dalam rangka memperingati Hari Pekerjaan Umum RI di Kabupaten Situbondo pada tanggal 1 Desember 2013. Pembangunan jembatan dengan niat agar aktivitas perekonomian, pendidikan, dan sosial, warga kedua desa tersebut semakin mudah dan lancar menjadi gagal. Robohnya sang jembatan disebabkan derasnya air hujan di Kabupaten Bondowoso yang tumpah ke Sungai Sampean. Jembatan yang seharusnya menjadi “tuntunan” untuk

membangun desa malah menjadi “tontonan” di sore itu. Warga dari segala penjuru beramairamai datang hanya sekadar ingin tahu apa yang terjadi. Fungsi Pemerintah Kabupaten Situbondo menyediakan fasilitas publik berupa jembatan limpas yang melintasi Sungai Sampean tersebut gagal. Hal itu menjadi catatan sejarah yang kedua setelah bangunan los Pasar Panji di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, juga roboh. Robohnya jembatan tersebut perlu dikaji secara cermat, apakah termasuk kategori bencana alam, rendahnya kelayakan perencanaan, ataukah pelampauan kewenangan (abuse of discretion). Kajian pertama, di era otonomi daerah banyak kewenangan yang dilimpahkan kepada daerah kabupaten atau kota. Jika dilihat dari posisi Sungai Sampean yang berada di dua kabupaten, yakni Bondowoso dan Situbondo, berarti kewenangannya berada di tangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu, bila Pemerintah Kabupaten Situbondo

O l e h

Drs. Achmad, M.Si * ingin membangun fasilitas umum (menambah atau mengubah prasarana bangunan) di atas Sungai Sampean, seyogianya meminta rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Jika belum ada rekomendasi dan tetap dilakukan, maka tersebut pelampauan kewenangan. Kajian kedua adalah kelayakan perencanaan. Sungai Sampean mempunyai karakter khusus di musim hujan dan kemarau. Di musim hujan debit air melimpah dan mempunyai kekuatan

arus yang kuat dan menakutkan, sehingga bisa menjadi tontonan dan sekaligus menggelisahkan warga sekitar bantaran sungai tersebut. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan sungai, seperti pembangunan jembatan limpas, harus didahului studi kelayakan dalam perencanaan. Hasil studi kelayakan tersebut akan memberikan beberapa rekomendasi atas bentuk pembangunan fasilitas umum yang berada di atas Sungai Sampean. Fasilitas yang dibangun tidak harus dalam bentuk jembatan limpas. Perlu diketahui bahwa jembatan limpas tersebut sebagai pengganti jembatan gantung yang roboh karena banjir yang terjadi beberapa tahun lalu. Kajian ketiga, hujan pada hari Senin sore 9 Desember 2013 di beberapa kecamatan di Kabupaten Bondowoso berdampak terhadap meluap dan derasnya air Sungai Sampean. Namun, jika dilihat berdasar rambu-rambu yang ada di sungai tersebut, air belum sampai pada posisi bahaya. Jika dihubungkan dengan robohnya jembatan limpas, maka perlu

dikaji secara cermat apakah itu termasuk kategori bencana alam ataukah tidak. Hasil kerja lembaga yang berkompeten menjadi taruhan. Sebab, mereka harus menyediakan beberapa opsi sebagai pilihan kebijakan selanjutnya. Atas robohnya jembatan limpas tersebut, maka aset Pemerintah Kabupaten Situbondo yang berupa jembatan limpas guna memenuhi kebutuhan masyarakat melalui ABBD tahun 2013 gagal total dan akan menambah permasalahan atas kinerja pemerintah daerah di mata pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kiranya, alasan apa yang tepat guna memperoleh dana serupa melalui program DAK, hal tersebut juga merupakan permasalahan pengadaan barang/jasa serta menambah deretan permasalahan pada laporan keuangan APBD tahun anggaran 2013, khususnya pada CaLK (Catatan Laporan Keuangan). *) Pemerhati kebijakan publik di Situbondo.

Antara Pendidikan dan Museum SEKALIPUN masih berupa sebuah rencana, angan-angan membangun Museum di Banyuwangi patut mendapat apresiasi. Ide yang luar biasa. Selama ini banyak para pemimpin yang kurang, bahkan hampir tak pernah menaruh perhatian terhadap bendabenda bernilai sejarah tinggi dalam sebuah bangunan yang layak. Oleh karena itu, betapa banyak bangunan museum di negeri ini yang tidak atau kurang terawat. Padahal, betapa pentingnya museum karena terpaut erat dengan dunia pendidikan. Keberadaan bangunan museum di kota Banyuwangi bukan suatu yang berlebih, bahkan merupakan sebuah keniscayaan mengingat Banyuwangi merupakan daerah yang kaya budaya, seni dan memiliki rangkaian sejarah yang panjang dari sebuah jejak kolosal sejarah negeri ini dari zaman batu hingga zaman modern. Sementara ini museum yang kita punya hanya dirawat sekadarnya dan nyelempit di ketiak bangunan Dispar. Kekayaan benda-benda bernilai sejarah tinggi yang kita miliki luar biasa banyak dan

belum terurus dengan baik. Kita memiliki situs sejarah manusia purba di Kecamatan Glenmore, Kalibaru, Sempu, Songgon. Semua itu belum kita optimalisasi dalam sebuah proyek ekskavasi arkeologi yang mumpuni. Benda-benda sisa-sisa kehidupan purba banyak ditemukan di beberapa kawasan Banyuwangi, mulai lithic (benda-benda dari batu), artefak, perhiasan, hingga alatalat kehidupan lain. Peninggalan jejak-jejak sejarah pada zaman Hindu-Buddha, Islam, masa kolonial, masa perang kemerdekaan, dan awal pemerintahan republik dengan segala liku-liku problematika, sampai akhir gerakan reformasi, cukup komplet bahkan dalam konstelasi sejarah nasional. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sambutan pembukaan pameran di Taman Blambangan pada Senin 9 Desember 2013 mengatakan bahwa Pemerintah daerah Banyuwangi akan membangun sebuah museum. Suatu pemikiran yang langka dan luhur , yang belum pernah terlintas di kebanyakan benak para petinggi Banyuwangi.

O l e h

MOCHAMMAD RIFAI * Sepintas orang mungkin memandang remeh pembangunan museum. Untuk apa barang-barang kuno dirawat dan dipelihara dengan biaya mahal. Padahal, yang tersembunyi dalam sebuah museum adalah untaian nilai-nilai sejarah perjalanan kehidupan yang sangat penting dan tidak hanya sekadar tontonan melainkan juga media pembelajaran yang konkret dan kontekstual. Memang tidak persis sama dengan pembelajaran di seko-

lah, karena tidak ada tujuan instruksional, buku teks, peringkat, maupun ujian untuk menggambarkan maupun mengevaluasi pengalaman belajar. Namun, museum sering memberi impact besar kepada para pengunjung dan mampu menggerakkan minat yang dapat mengarah pada self instructional (pendidikan diri yang sebenarnya). T.L. Low dalam The Museum as a Social Instrument menyatakan bahwa satu-satunya tujuan museum adalah pendidikan dalam segala aspek. Museum menjalankan fungsi sebagai lembaga pendidikan nonformal dan tidak berarti mengambil alih peran dan fungsi guru. Mengunjungi museum lebih dari sekadar mendapatkan hiburan. Jika kita memasuki sebuah museum, maka kita akan melihat benda-benda bersejarah yang seolah bercerita tentang kehidupan dan makna sebuah pengetahuan dan masa lalu. Selain itu, museum juga sebagai sumber pembelajaran yang inspiratif. Kekaguman, keheranan, dan berbagai pertanyaan akan muncul saat memperhatikan benda-benda

dan budaya masa lalu. Itu artinya, ada sambung rasa dengan generasi silam. Rasa bersyukur akan mendorong rasa cinta yang mampu membentuk karakter berkhazanah nasionalisme, heroisme, dan jiwa positif lain, dari hasil interaksi internal yang disebut sebagai kesadaran sejarah. Jauh dari prasangka apakah itu sebuah proyek prestisius bagi seorang pemimpin ataukah tidak, secara objektif, pembangunan museum akan melengkapi kedahsyatan pembangunan di Banyuwangi yang tidak hanya berorientasi mendongkrak PAD dan simbol-simbol kehidupan sekuler lain. Publik Banyuwangi akan menunggu realisasi bangunan penuh makna itu sebagai bagian dari wujud jargon I Love Banyuwangi, sekaligus untuk menguatkan kembali citra Banyuwangi yang populer dengan sebutan sebagai negeri kaya raya yang tak pernah melupakan sejarah. Semoga segera terwujud! *) Kepala SMA Negeri 2 Genteng, juga anggota Masyarakat Sejarah Indonesia.

Siaga Bencana Berbasis Masyarakat Banyuwangi kulon gunung wetan segoro Lor lan kidul alas angker Keliwat-liwat SEBAIT syair lagu “UmbulUmbul Blambangan” mengingatkan kita terhadap indahnya alam Kabupaten Banyuwangi. Wilayah Kabupaten Banyuwangi secara geografis terdiri atas pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, hutan, dan pantai yang membentang dari selatan ke utara. Kondisi alam semacam itu berpotensi mendatangkan keuntungan, juga berpotensi merugikan, karena rawan bencana alam. Bencana-bencana yang pernah terjadi, di antaranya bencana tanah longsor, banjir, kebakaran, kekeringan, angin puting beliung, gelombang tsunami, dan letusan gunung berapi. Manajemen penanggulangan bencana akhir-akhir ini hanya terfokus pada upaya bantuan, upaya penyelamatan masyarakat yang terkena dampak bencana, dan rehabilitasi & rekonstruksi yang tentu membutuhkan biaya yang sangat mahal. Cara-cara itu terus-menerus dilakukan tanpa ada langkahlangkah mengurangi dampak bencana dan tingkat risiko kerusakan akibat bencana. Pencegahan, mitigasi, dan penanggulangan seyogianya lebih difokuskan pada pemberdayaan dan penyadaran daripada pembangunan fisik semata. Perencanaan tidak

boleh diarahkan hanya pada upaya solusi teknologi. Lebih dari itu, perencanaan harus lebih menekankan pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan proaktif bukan reaktif, lebih bersifat internal bukan eksternal, dan menggunakan pendekatan bottom up bukan top down. Sejak lama masyarakat memiliki cara-cara sendiri dalam merespons bencana, seperti pemahaman, ramalan, peringatan, dan cara-cara tradisional lain. Tetapi, cara-cara itu banyak yang tidak dapat dijelaskan secara rasional bila tidak mau disebut takhayul. Dengan mengintegrasikan kepercayaan masyarakat dan teknik mitigasi modern, maka masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana akan memiliki saham dan dapat berperan langsung sebagai penolong terdekat, tercepat, dan tepat, bagi keluarga dan masyarakat lain di lokasi bencana. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya sebagai objek tapi juga subjek utama terkait bencana di daerahnya. Dengan perspektif penanganan bencana seperti itu, maka partisipasi aktif masyarakat mutlak diperlukan. Jika sebelumnya masyarakat korban bencana hanya pasrah, pasif, dan sangat tergantung kepada pemberi bantuan, sekarang mereka harus lebih aktif dalam proses penanganan bencana, mulai perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, hingga evaluasi.

O l e h

EDY HERMANTO *

Mampukah pemerintah kabupaten menciptakan desa tangguh bencana dalam waktu cepat” Tanggap darurat tetap diperlukan, terutama saat terjadi bencana. Namun, upaya mitigasi untuk mengurangi kerentanan struktural masyarakat harus terus digalakkan. Kapasitas masyarakat yang hidup di daerah rawan bencana harus ditingkatkan. Mereka tidak boleh hanya berserah kepada nasib dan takdir. Mereka harus didorong agar berupaya optimal. Membentuk Tim Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) di tiap desa atau kelurahan sangat penting. Tujuannya, agar masyarakat terlatih, mampu mengidentifikasi ancaman, bahaya, dan kerentanan di lingkungannya. Sehingga, mereka bisa menggerakkan masyarakat lain agar meningkatkan kapasitas dalam upaya kesiapsiagaan

dan pengurangan risiko atas dampak bencana. Dengan pendekatan bottom up, keberhasilan pelaksanaan program Sibat sangat bertumpu pada swadaya masyarakat. Sebab, sumber daya, potensi, dan komponen-komponen yang digunakan adalah masyarakat murni. Partisipasi masyarakat harus diberikan ruang, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, hingga evaluasi. Peran pihak eksternal hanya bersifat memfasilitasi dan menambahkan sumber-sumber yang belum ada. Pengelolaan sumber-sumber yang ditambahkan itu kelak harus diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat. Program Sibat tidak hanya berorientasi terhadap kebutuhan jangka pendek, tapi berorientasi terhadap kebutuhan jangka panjang. Hasil-hasil yang dicapai, elemen-elemen yang mendukung, dan strategi, pendekatan, model instrumen, dan metode yang digunakan, harus dilembagakan agar bisa digunakan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sementara itu, dalam menjaga kelangsungan dan terlembaganya program Sibat itu ke dalam pola dan tatanan kehidupan masyarakat, diperlukan sebuah landasan hukum yang dituangkan dalam rencana pembangunan desa. Di sisi lain, Pemkab Banyuwangi berencana melaksanakan program Desa Tangguh, yakni desa yang siap

menghadapi bencana. Dengan 189 desa dan 28 kelurahan yang tersebar di seantero Kabupaten Banyuwangi, mampukah pemerintah kabupaten menciptakan desa tangguh bencana dalam waktu cepat tanpa melibatkan relawan yang sudah ada? Jawabnya adalah terlalu lama dan terlalu banyak biaya yang harus dikeluarkan Pemkab Banyuwangi jika harus mempersiapkan tim pelatih baru dalam menjalankan kegiatan mitigasi bencana di desa. Para relawan bencana di Kabupaten Banyuwangi merupakan modal dasar untuk mengembangkan Tim Sibat tingkat desa. Kantong-kantong relawan, KSR PMI, KSR Perguruan tinggi, FPBI, dan Tagana, merupakan aset yang sangat bernilai. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Banyuwangi hanya perlu melakukan standardisasi dan sertifikasi pelatih Sibat tanpa harus membentuk kelompok relawan baru. Dengan demikian, asas efektif dan efisien bisa diterapkan. Sementara itu, potensi-potensi masyarakat yang sudah melembaga di desa siap digarap menjadi relawan Tim Sibat tingkat desa, antara lain kades Linmas, kader Penggerak Desa Siaga, kader Posyandu, kader Desa Tangguh, dan lain-lain. Tinggal kemauan kita bagaimana. *) Pengurus PMI Banyuwangi.


42

Jumat 13 Desember 2013

v

BU

0

PERSEMA

KLASEMEN VII

3

1. Persema 2. BU 3. Persekam 4. Tripel Kediri

3 3 3 3

2 2 1 0

1 0 1 0

0 1 1 3

6-0 5-4 2-3 0-6

7 6 4 0

Tripel Kediri Juru Kunci

GALIH COKRO/RaBa

TANPA KAWALAN: Striker Persema Malang U-17 Gufron Al-Ma’ruf (kanan) mencetak gol cepat di menit pertama di Stadion Diponegoro kemarin.

Gol Cepat Bikin Frustasi BANYUWANGI - Hanya butuh hasil seri, Banyuwangi United (BU) U-17 justru tumbang di laga pemungkas putaran kedua Liga Remaja Jawa Timur grup VII kemarin (12/12). Anak asuh Giman Abadi itu bertekuk lutut dengan skor 0-3 saat meladeni Persema Malang di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, sore kemarin. Dengan hasil itu, Yoga Eka Yulianto dkk terpaksa menjadi runner up dengan koleksi 6 poin. Tentu, ambisi lolos ke babak semifinal yang hanya tinggal selangkah kandas. Tim asal Bumi Blambangan itu harus merelakan tiket ke semifinal kepada Persema sebagai juara grup dengan raihan 7 poin. Para pendukung tim tuan rumah terdiam saat gol cepat diciptakan tim tamu. Pada menit pertama, Gufron Al-Makruf memanfaatkan kesalahan lini belakang tuan rumah. Striker tersebut menerima umpan silang dan mampu meloloskan diri. Berhadapan dengan kiper Hasta Pitaloka, dengan dingin Gufron melepaskan tendangan kaki kiri dan gol. Skor berubah. Tim tamu unggul. Gol cepat itu membuat pemain tuan rumah frustrasi. Instruksi pelatih di bench tidak berjalan dengan sempurna. Apalagi, beberapa peluang manis tidak berbuah gol. Setidaknya, dua peluang manis Diki Bastiar dan tendangan Zainul ‘’Octo’’ Muttaqin tidak bisa menyamakan kedudukan. Para pemain BU semakin frustrasi menyusul keputusan wasit. Para pemain BU menuntut tendangan penalti menyusul handballs pemain tamu di kotak sendiri. Namun, pengadil lapangan tidak meniup peluit tanda tidak ada pelanggaran. Pemain BU kembali melakukan protes kepada wasit beberapa menit setelah klaim handballs tidak digubris. Kali ini BU menganggap gol melalui kaki Riki Pratama tidak sah.

Sebelum diblok kiper, tendangan kaki pemain kidal itu lewat sepak pojok sudah melewati garis gawang. Tetapi, hakim garis tidak mengangkat bendera tanda masuk. Sukarno Andi Wijaya yang menjadi pahlawan dalam dua

PEROLEHAN SEMENTARA BALLOT TOKOH FAVORIT 2013 TAHAP 4

Andi Mulyo

Andriani

Irwan Setiawan

Mentik Rohimah

NO. 1 2 3 4 5

NAMA

pertandingan sebelumnya nyaris tidak berkutik. Sepanjang babak pertama, pemilik jersey nomor 9 itu nyaris tanpa peluang akibat pressing ketat kubu tamu. Hingga babak pertama berakhir, papan skor masih belum berubah.

HASIL (%)

Dadang Wigiarto Muslimin Fasyah Ficky Septa Linda Hadi Wijono

30.63 11.37 10.52 10.23

NO. 6 7 8 9 10

NAMA

SEMENTARA itu, Banyuw a n g i U n i t e d ( BU ) U - 1 7 harus mengakui keunggulan Pe rsema Ma lang. S e cara keseluruhan, tim lawan memang lebih baik dalam penguasaan bola. Performa apik dan penuh determinasi tinggi pada dua laga sebelumnya nyaris tidak terlihat di match day terakhir di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, kemarin (12/12). Pemain sering melakukan kesalahan fatal yang berujung kebobolan. Tiga kali kebobolan murni kesalahan lini belakang. Gol pertama karena Febri Febriawan tidak sigap mengantisipasi passing pemain lawan. Akibatnya, Gufron Al-Makruf dengan mudah menjebloskan bola tanpa kawalan. Gol kedua terjadi akibat kesalahan Hasta Pitaloka, kiper BU. Seharusnya dia bergerak menangkap bola hasil ten-

dangan bebas. Akibatnya, bola yang semestinya bisa diamankan itu di-heading Arif Tri Wicaksono dan berbuah gol. Gol ketiga dampak lemahnya jantung pertahanan tuan rumah dalam menghalau bola. Sehingga, Gufron Al-Makruf dengan mudah merobek jala tuan rumah. Kekalahan itu diakui pelatih BU, Giman Abadi, usai pertandingan. Saat tim bermain jelek, suporter tuan rumah, Laros, pun kesal. Suporter yang memberikan yel-yel dengan menabuh drum di tribun juga tidak puas dengan permainan BU. Di laga lain, Persekam Kabupaten Malang unggul tipis saat melawan Tripel Kediri dengan skor 1-0. Dengan hasil itu, Persekam tetap tidak beranjak dari posisi ketiga dengan raihan empat poin. Sementara itu, Tripel Kediri terbenam di posisi juru kunci tanpa poin. (ton/c1/bay)

Usai turun minum, permainan BU belum maksimal. Celakanya, dalam usaha menyamakan ketertinggalan, BU harus kehilangan Viki ‘’Kancil’’ Armando karena mengalami cedera. Praktis, BU kocar-kacir n Baca Gol...Hal 43

HASIL (%)

Arvy Rizaldy Guntur Priambodo Muhammad Hidayat Umi Kulsum

9.48 8.93 8.56 7.83

NO. 11 12 13 14 15

NAMA Toni Hartono Wendriawanto Irwan Setiawan Mentik Rohimah

HASIL (%) 7.58 7.37 4.86 4.42

NO. 16 17 18 19 20

NAMA Teguh Sumarno Ira Damayanti Andriani Sri Utami Faktuningsih

Arvy Rizaldy

Dadang Wigiarto

Danny Farda M

Ficky Septa Linda

Guntur Priambodo

Hadi Wijono

I Made Cahyana

Ira Damayanti

Muhammad Hidayat

Muslimin Fasyah

Sri Utami Faktuningsih

Teguh Sumarno

Toni Hartono

Umi Kulsum

Wiwik Eko Lestari

Wendriawanto

HASIL (%) 4.14 1.48 1.34 1.32

NO.

NAMA Wiwik Eko Lestari Andi Mulyo Danny Farda M I Made Cahyana

HASIL (%) 0.25 0.16 0.11 0.05


BERITA UTAMA

Jumat 13 Desember 2013

43

HALAMAN SAMBUNGAN

Bikin Aula Berciri Khas Banyuwangi n POLIWANGI... Sambungan dari Hal 33

Tetapi, yang dilakukan Banyuwangi berbeda dengan kampus lain. Poliwangi mem-

pra karsai pembangunan gedungnya menggunakan arsitektur modern berbasis potensi lokal. “Poliwangi yang pertama di Indonesia. Belum ada kampus yang merancang

bangunan gedungnya menggunakan arsitektur modern berbasis potensi lokal, kecuali Poliwangi,” ungkap Bupati Anas. Karena jadi kampus pertama yang memprakarsai peng-

gabungan arsitektur modern dengan arsitektur lokal, maka Ke mendikbud memberikan bo nus kucuran dana lebih be sar daripada daerah lain. Dana APBN Rp 65 miliar yang

Api Dijinakkan dalam Waktu Tiga Jam n PABRIK... Sambungan dari Hal 33

“Penyebab api belum tahu, tapi diduga akibat korsleting listrik,” terang Kapolsek Kalipuro AKP Sudarsono kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Ditanya mengenai kerugian akibat kebakaran tersebut, Kapolsek Sudarsono mengaku belum mendapatkan laporan. Pemilik pabrik mebel ternyata juga belum tahu jumlah kerugian pasti. “Kerugiannya belum tahu, tapi mebeler dan gudang ludes terbakar,” terang kapolsek. Kebakaran yang menimpa pabrik mebel PT. Warisan itu

terjadi sekitar pukul 20.30. Saat ke jadian, kondisi di sekitar lokasi sedang diguyur hujan. Sejumlah petugas keamanan pa brik sempat melihat percikan api di bagian atas. “Ada percikan api di bagian atas ruang finishing,” terang Ikhwan Hadi, 45, salah satu petugas keamanan pabrik mebel tersebut. Percikan api itu, jelas dia, jatuh ke tumpukan thinner. Dugaan se mentara, api menyambar kaleng thinner itu dan akhirnya membakar seisi gudang hingga habis. “Kejadiannya sangat cepat. Tidak terlalu lama api sudah membesar,” terangnya. Sejumlah pegawai yang ke-

betulan berada di lokasi berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Tetapi, api semakin membesar dan akhirnya membakar semua mebeler yang ada. “Di ruang finishing itu memang banyak thinner,” sebut Hadi Santoso, 38, petugas keamanan pabrik. Api yang membesar itu bukan hanya membakar ruang finishing, ruang produksi dan ruang penyimpanan mebeler yang sudah siap diekspor juga habis terbakar. “Gudang besar ini untuk produksi, finishing, dan menyimpan mebeler. Semua terbakar,” ungkapnya. Petugas pemadam kebakaran

(damkar) Kabupaten Banyuwangi yang datang ke lokasi se kitar 30 menit setelah api me lahap gudang kewalahan meng hadapi amukan si jago merah. Mereka terus berusaha menjinakkan api dengan mendatangkan tiga mobil damkar. Api yang meluluhlantahkan gudang dan barang di dalamnya itu baru berhasil dijinakkan sekitar pukul 23.00 atau tiga jam lebih setelah kebakaran terjadi. “Pabrik mebel yang terbakar ini besar. Barang-ba rangnya diekspor,” sebut Camat Kalipuro, Nur Hadi, saat memantau kebakaran di wi layahnya itu kemarin. (abi/c1/bay)

mengucur pada tahun 2014 akan difokuskan pada dua kegiatan, yakni pembangunan gedung perkuliahan dan pengembang laboratorium. Pemkab akan mendorong pem bangunan gedung baru di Banyuwangi menggunakan

ciri khas Banyuwangi. Selain kampus, Poliwangi, pemkab, bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, akan membangun terminal penumpang Bandara Blimbingsari. Konsep bangunan terminal itu juga menggunakan arsitektur

modern berciri khas budaya lokal Banyuwangi. “Hotel Santika yang akan berdiri di Banyuwangi akan berbeda dengan Hotel Santika di kota lain. Interior hotel di desain menggunakan ciri khas Banyuwangi,” ungkap Bupati Anas. (afi/c1/bay)

Pekan Depan Pembelaan Terdakwa n KUBUR... Sambungan dari Hal 33

Dalam sidang lanjutan dengan agenda pembacaan tuntutan, jaksa menyebut berdasar fakta-fakta dalam persidangan, ter dakwa dianggap terbukti ber salah melanggar Pasal 341 KUHP. “Seorang ibu yang karena takut ketahuan melahirkan anak, pada saat anak di lahirkan atau tidak lama ke mudian, dengan sengaja me rampas nyawa anaknya, di ancam karena membunuh anak sendiri,” terang jaksa Ari De wanto saat membacakan

tuntutannya kemarin (12/12). Dalam perkara ini, selain memasang Pasal 341 KUHP, jaksa se benarnya juga memasang Pasal 80 ayat 3 Undang-Undang (UU) RI No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak (PA). Tetapi, setelah mendengar keterangan para saksi, termasuk pengakuan terdakwa dalam persidangan, yang dianggap pas adalah Pasal 341 KUHP. “Tidak ada unsur kekerasan dan penganiayaan terhadap anak,” jelas jaksa. Jaksa yang memasang Pasal 341 KUHP, tentu cukup menguntungkan bagi terdakwa.

Bila jaksa menuntut terdakwa dengan Pasal 80 ayat 3 UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang PA, maka terdakwa bisa terancam hukuman hingga sepuluh tahun penjara. Usai mendengarkan tuntutan jaksa, majelis hakim yang dipimpin Jamuji SH dengan anggota Imam Santoso SH dan Ketut Somanasa SH memberi kesempatan kepada terdakwa melakukan pembelaan. Terkait pembelaan, majelis hakim memberi waktu hingga pekan depan. “Sidang ditunda satu pekan untuk pembelaan terdakwa,” sebut Jamuji SH. (abi/c1/bay)

Parkir di Jalan dr Soetomo dan Jalan Nusantara Prolegda Tercapai hanya 52,38 Persen n MOBIL... Sambungan dari Hal 33

Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), misalnya, siap mengerahkan tim pembersih dan tempat sampah di sekitar lokasi acara yang dipusatkan di kawasan Taman Blambangan, Banyuwangi. Selain itu, Polres Banyuwangi dan Dinas Perhubungan, Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dis-

hubkominfo) siap menerjunkan petugas pengatur lalu-lintas. Di samping tiga instansi tersebut, demi menyukseskan acara yang dihelat Senin mendatang (16/12) tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi akan mengerahkan tim penertiban pedagang kaki lima (PKL). Itu terungkap dalam rapat koordinasi yang dihelat di kantor Dispendik Banyuwangi kemarin (12/12).

Sementara itu, panitia telah menetapkan lokasi parkir bagi kendaraan pengantar peserta asal luar Banyuwangi. Khusus motor, parkir bisa dilakukan di eks Hotel Banyuwangi, Jalan Wahidin Sudirohusodo, sebelah timur Bank Mandiri; Kompleks Inggrisan, jalan Diponegoro; dan Gedung Juang, Jalan Diponegoro. Mobil bisa diparkir di separo badan Jalan dr. Soetomo, Jalan Nusantara, dan sebagian Jalan Veteran.

Nah, demi memudahkan mobil yang mengangkut rombongan peserta menuju lokasi lomba, kendaraantersebutharusdipasangi tulisan “Kontingen Kecamatan” sesuai daerah asalnya. Acara yang digelardalamrangkamemperingati Hari Jadi ke-242 Banyuwangi ini didukung Murahkom, kaus Osing Deles, Mie Sedap, Vionata, Adira Finance, Banyuwangi Motor, Aquase, BNI Syariah, Bank Mandiri, dan Cleo. (sgt/c1/bay)

Kabupaten Tetangga Ikut Serta n SERIBU... Sambungan dari Hal 33

Tarian pertama akan menam pilkan “Sampur Jingga Blam bangan”. Tari tersebut mengisahkan gandrung yang kemunculannya didahului tari seblang, gandrung lanang, dan tari gandrung wadon. Rangkaian opening ceremony itu disusul atraksi drum band. “Setelah opening dilanjutkan tari-tarian dari kabupaten/kota tetangga,” kata Bramuda. Daerah tetangga yang sudah memastikan ikut serta dalam rangkaian kegiatan Festival Kuwung adalah Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Ponorogo. Usai opening, pertunjukan inti dimulai dengan

pawai enam defile, yakni tema sejarah, industri kreatif, seni, adat tradisi, agro wisata, dan objek wisata. Tema sejarah mengangkat lakon “Agul-agule Wong Agung Wilis” akan diiringi musik janger. Lakon tersebut mengisahkan kegigihan perjuangan Wong Agung Wilis dalam menentang kehadiran VOC di Bumi Blambangan, khususnya di Kutho Lateng. Selanjutnya, barisan industri kreatif menyajikan “Dudu Jajang Kambang”, mengangkat berbagai potensi bambu mulai industri kerajinan bambu, seperti perabot rumah tangga hin gga aksesori interior dan permainan khas bambu, salah satunya egrang. Pertunjukan seni yang menggunakan bambu sebagai alat

musik juga dimunculkan, seperti angklung paglak, angklung caruk, dan patrol. Barisan adat tra disi menampilkan Arakarakan Kemanten Banyuwangi yang diiringi musik kuntulan. Selain kemanten adat Osing, arak-arakan seni dan budaya juga menampilkan ber ba gai adat kemanten di tengah masyarakat, seperti ke manten Jawa dan Madura. Sedangkan defile agrowisata menampilkan “Pesisir Manis Wetan”, yang menyampaikan informasi tentang ma syarakat pesisir. Di mu lai dengan ritual mohon doa keselamatan, berlayar di laut, pulang membawa ikan, kemudian bersyukur atas ikan yang diperoleh. Barisan objek wisata menampilkan pesona keindahan Pulau Merah lengkap kuliner

dan olahraga laut yang khas (surfing). Barisan penutup akan diisi penampilan barong ider bumi. Itu defile yang merepresentasikan salah satu adat budaya Banyuwangi. Barisan tersebut akan dilengkapi barong cokot, barong prejeng, dan gebyar barong. “Semua penampilan parade tersebut dikemas dalam bentuk tarian dan teatrikal. Selain itu, juga ada kendaraan hias yang akan menambah maraknya kegiatan,” jelas Bramuda. Pertunjukan Festival Kuwung akan dimulai pukul 12.00 Sabtu besok. Seluruh defile akan melintas di sepanjang cat walk jalan raya dengan rute Jalan A. Yani (depan Pemkab Banyuwangi), Jalan PB. Sudirman, Jalan Satsuit Tubun, dan finis di Gesibu Blambangan. (afi/c1/bay)

Digantikan oleh Lismiyana n PENGGANTI... Sambungan dari Hal 33

Menurut politikus perempuan yang satu itu, berdasar hasil rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Banyuwangi, paripurna istimewa pelantikan anggota dewan pengganti antar waktu atas Ridwan akan digelar Se nin mendatang (16/12). “Peng ganti Saudara Ridwan adalah Lismiyana,” kata dia. Dikonfirmasi terpisah, Ridwan mengaku legawa atas PAW terhadap dirinya. Sebaliknya,

dengan lengsernya dia dari posisi anggota DPRD Banyuwangi, Ridwan mengaku akan lebih leluasa mem persiapkan diri mengikuti pertarungan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014. Ridwan yang hingga kemarin ngantor di gedung DPRD Banyuwangi berharap orang yang menggantikan dirinya akan mampu mengemban amanat sebagai wakil rakyat lebih baik daripada dirinya. “Yang pasti, dengan adanya PAW, saya akan naik pangkat dari wakil rakyat menjadi rakyat,” pungkas

menantu mantan bupati Samsul Hadi tersebut seraya tersenyum. Sekadar mengingatkan, pada Pileg 2009, Ridwan maju dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banyuwangi I yang meliputi Kecamatan Banyuwangi, Kalipuro, Giri, Glagah, Licin, dan Wongsorejo. Kala itu Ridwan memperoleh dukungan 1.629 suara. Perolehan suara sebanyak itu mengantarkan Ridwan duduk di kursi DPRD Banyuwangi. Namun, belakangan Ridwan memilih bergabung dengan

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk bertarung memperebutkan kursi DPRD provinsi dari Dapil Jatim III. Karena itu, Partai Gerindra mengajukan berkas PAW kepada pimpinan DPRD Banyuwangi. Nah, orang yang berhak menggantikan posisi Ridwan di DPRD Banyuwangi adalah Lismiyana. Pasalnya, pada Pileg 2009, Lismiyana menjadi caleg Gerindra Dapil Banyuwangi I dengan perolehan suara kedua di bawah Ridwan, yakni sebanyak 723 suara. (sgt/c1/bay)

Cedera, Tim Langsung Kalah Telak n MUNGIL... Sambungan dari Hal 33

Saat membantu pertahanan, Viki sama sekali tidak grogi jika harus mengawal pemain lawan yang berpostur tinggi sekalipun. Karena itu, mobilitas dia sepanjang pertandingan sangat tinggi dibandingkan pemain lain. Siswa kelas XII jurusan Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) SMAN I Srono itu memiliki skill dengan kualitas oke. Penguasaan bola dan dribble bagus menjadi salah satu keistimewaan pemain yang mulai berkiprah di Sekolah Sepak Bola (SSB) PSGS Genting, Desa Sraten, Kecamatan Cluring, itu. Dia cukup piawai dalam mengolah si kulit bundar. Meski hanya memiliki postur 159 centimeter, tapi pergerakan Viki selama di lapangan layak diacungi jempol. Para penonton yang menyaksikan permainan menawan dia sering geleng-geleng kepala. Apalagi, ketika dia mengelabui pemain lawan. Ya, permainan apik sebuah tim memang tidak lepas dari aksi lini tengah alias gelandang. Sebab, gelandang memang merupakan kunci permainan sebuah tim. Jika gelandang tidak maksimal, maka permainan tim secara keseluruhan akan morat-marit. Namun, tugas berat itu mampu dijalankan dengan baik oleh pemain yang

mengidolakan Madrid, Spanyol, itu. Berposisi sebagai gelandang, adik kandung Ladi Santoso itu tidak termasuk pemain egois yang ingin selalu mencetak gol. Dia lebih memilih memberi umpan kepada pemain lain yang dianggap memiliki peluang besar menjaringkan bola ke jala gawang lawan. Karena itu, dia belum mencatatkan namanya di papan skor selama berkiprah di kompetisi liga remaja Jawa timur mulai putaran pertama hingga putaran kedua. Sayang, Viki tidak bisa bermain penuh dalam laga krusial menghadapi Persema kemarin (12/12). Sebab, pemilik jersey nomor 7 itu mengalami cedera. Dia terpaksa ditarik keluar lapangan beberapa menit setelah babak kedua digulirkan. Tak pelak, motor serangan BU tumpul dan mengakibatkan BU harus bertekuk lutut melawan tim tamu dengan skor 0-3. Postur kecil tapi lincah membuat dia dijuluki si Kancil. Sejak kecil, sebutan itu sudah populer. Bahkan, panggilan akrab itu tidak hanya diberikan teman-teman sebayanya, gurunya juga memanggil dia dengan julukan Kancil. Sebutan itu dia terima sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Hingga kini sebutan itu masih melekat erat di pundaknya. Dia merupakan siswa yang paling disukai guru bidang studi olahraga. Tentu,

prestasinya di bidang olahraga yang menjadi alasannya. ‘’Kalau guru olahraga, saya jadi anak kesayangannya,’’ tukas dia lantas tertawa. Viki mengaku berlatih sepak bola sejak sekolah dasar. Dia berlatih bukan hanya saat latihan bersama tim. Ayahnya, Ribut Santoso, selalu mewantiwanti agar dia bersungguh-sungguh meretas jalan menggapai prestasi di dunia olahraga sepak bola. Setidaknya, ada beberapa pantangan yang harus dijauhi, yaitu merokok dan minum-minuman keras. Dengan latihan sungguh-sungguh, prestasi manis di masa depan bakal terwujud. ‘’Saya support terus. Asal jangan sampai merokok, mabuk, dan nyabu,” ujar Ribut Santoso. Karena keinginan kuat sang anak, Ribut Santoso memberikan dukungan total agar putranya itu bisa mengikuti jejaknya di masa lalu. Tentu, latihan keras harus dijalankan sebaik mungkin. ‘’Kalau di rumah, latihan sprint (lari cepat) supaya kondisi stamina terus baik dan berkembang,” terang suami Mudaiyah itu. Ribut mengakui, bakatnya bermain bola memang sudah mulai terlihat sejak Viki kecil. Namun demikian, dia tetap memberikan beberapa pilihan kepada putranya itu. ‘’Anak saya pilih sepak bola. Karena itu, harus kerja keras dengan latihan sungguh-sungguh,” harapnya. (c1/bay)

n TARGET... Sambungan dari Hal 34

Raperda usulan eksekutif yang sudah disahkan, antara lain raperda tentang tanggung jawab sosial perusahaan; raperda prosedur penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas dari pengembang kepada pemerintah daerah (pemda); raperda tentang perubahan ke empat Perda Nomor 13 Tahun 2007 tentang penyertaan modal daerah kepada pihak ketiga; dan raperda tentang perubahan Perda Nomor 12 Tahun 2011 tentang retribusi jasa umum. Raperda pengajuan eksekutif lain yang sudah disahkan adalah raperda tentang bantuan hu kum kepada masyarakat miskin; raperda tentang pemberdayaan koperasi dan usaha ke cil mikro dan menengah (UMKM); raperda tentang penanggulangan bencana; dan raperda tentang laporan pertanggungjawaban bupati tahun

ang garan 2012. Selanjutnya, ra perda tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) tahun 2013; dan raperda tentang izin penggunaan dan pemanfaatan tanah. Dikonfirmasi di kantor DPRD Banyuwangi kemarin, Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD Banyuwangi Handoko tidak menampik bahwa sampai saat ini DPRD Banyuwangi baru menuntaskan pembahasan sebelas raperda tersebut. “Kami di DPRD Banyuwangi, khususnya di Balegda, dari MoU 2013, ada 21 prolegda. Tetapi, memohon maaf nyatanya di tahun anggaran 2013 ini kami baru me nye lesaikan sebelas perda,” ujarnya. Namun demikian, Handoko me ngaku optimistis dalam waktu dekat DPRD Banyuwangi akan menuntaskan satu raperda lain, yakni raperda tentang APBD Tahun 2014. “Insya Allah sebentar lagi kami akan

menyelesaikan raperda tentang APBD 2014, jadi total yang kami tuntaskan sebanyak 12 prolegda,” imbuhnya. Di sisi lain, Handoko mengatakan pihaknya telah menerima pe masukan raperda tahun 2014 dari eksekutif. Dikatakan, jum lah raperda usulan dari ek sekutif itu mencapai 30an judul. Itu pun belum termasuk raperda inisiatif dewan yang hingga saat ini be lum dibahas yang secara oto matis akan dimasukkan da lam prolegda 2014, yakni raperda pelayanan kesehatan reproduksi, perlindungan komoditas jagung dan kedelai, pem bentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). “Sudah kami koordinasikan de ngan eksekutif. Kami tidak memprioritaskan terlalu banyak raperda daripada mubazir. Harapan kami, prolegda sedikit yang penting bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Handoko. (sgt/c1/bay)

Dipengaruhi Kondisi Cuaca Hujan n JELANG... Sambungan dari Hal 34

Aktivitas penyeberangan masih didominasi penumpang reguler, seperti penumpang bus umum antar-provinsi dan penumpang angkutan barang di pelabuhan landing craft machine (LCM) Ketapang. Di dermaga pelabuhan LCM Ketapang, aktivitas penumpang kendaraan barang yang akan

menyeberang ke Bali terlihat ramai sepanjang hari kemarin. Sementara itu, aktivitas penyeberangan ponton dan MB justru terlihat lengang. “Belum ada peningkatan sama sekali. Pe labuhan masih sepi,” ujar Manager Operasional PT. ASDP Indonesia Ferry (IF) Ketapang, Saharuddin Koto. Pihak PT. ASDP IF Ketapang tidak bisa memprediksi kapan p e n i n g k at a n p e nu m p a n g

akan terjadi. Sebab, prediksi fe nomena menjelang tahun baru di Pelabuhan Ketapang ternyata meleset dari tradisi tahun-tahun sebelumnya. Beberapa tahun sebelumnya, penumpang di Pelabuhan Ketapang selalu naik drastis jelang liburan tahun baru. Yang terjadi saat ini malah sebaliknya. “Hujan juga mempengaruhi sepinya aktivitas Pelabuhan Ketapang,” ujar Saharuddin. (afi/c1/bay)

Diki Diganjar Kartu Merah n GOL... Sambungan dari Hal 42

Ritme permainan BU pun tidak sesuai harapan. BU semakin sulit menyusul gol tambahan tim tamu yang dicetak Arif Tri Wicaksono di menit 49 melalui heading. Gol itu lahir akibat ketidakdisiplinan barisan pertahanan BU dalam mengantisipasi tendangan bebas tim tamu. BU semakin terbenam dengan gol ketiga tim tamu. Gol ketiga itu kembali diukir Gu fron Al-Makruf di menit 61. Publik tuan rumah sontak

terdiam dengan gol tersebut. Giman Abadi mengganti sejumlah pemain. Striker pun ditambah. Tetapi, usaha itu tidak berbuah manis. Bahkan, beberapa menit sebelum laga usai, BU harus bermain dengan 10 pemain menyusul diusirnya Diki Bastiar setelah mendapatkan kartu merah. Hingga peluit panjang dibunyikan tanda pertandingan selesai, skor tidak berubah untuk kemenangan tim tamu. Harapan BU lolos sebagai runner up terbaik pun kandas setelah kalah selisih gol dengan tim lain di grup lain meski mengemas

poin sama. Coach BU, Giman Abadi menyadar i anak asuhnya tidak bermain sesuai instruksi. Selain itu, dia kecewa dengan kepemimpinan wasit. ‘’Anakanak bermain tidak disiplin dan wasit membuat kita gagal,’’ sesalnya. Di lain pihak, pelatih Persema, Amin Zakaria, mengaku senang d e n ga n ha s i l i t u . S eb a b, kemenangan itu membuat timnya lolos. ‘’Anak-anak sudah main bagus dan fight sepanjang laga. Saya rasa wasit sudah memimpin bagus,” ujarnya diplomatis. (ton/c1/bay)

Tidak Ada Papan Proyek n DPRD... Sambungan dari Hal 44

“Ya jelas banyak warga yang terjatuh, karena masih ada gundukan tanah di sepanjang bekas galian pemasangan pipa. Seharusnya usai memasang pipa penambahan jaringan PDAM, pihak pelaksana langsung meratakan kembali tanahnya, bukan membiarkan begitu saja. ujar Aswari, wakil ketua Komisi

II DPRD Situbondo, usai sidak di lokasi proyek. Selain mengetahui pengerjaan proyek galian pipa PDAM yang terkesan dikerjakan asal-asalan. komisi II juga menilai dan menuding PDAM mengerjakan proyek siluman. Sebab, di sepanjang proyek pengerjaan pemasangan jaringan pipa, tidak ditemukan adanya papan proyek. Padahal proyek tersebut nilainya sangat besar.

Bahkan, para wakil rakyat baru mengetahui ada penambahan jaringan pipa milik PDAM. Itu pun setelah adanya keluhan dari warga Desa/Kecamatan Mangaran yang mengeluhkan p roy e k ga l i a n p i p a y a n g dinilai dikerjakan secara asalasalan. “Karena itulah, kami meminta kepada pelaksana proyek agar segera memasang papan nama proyek,” pintanya. (rri/c1/aif)


44

Jumat 13 Desember 2013

Brankas Dispendik Dibobol Maling Rusak Jendela, Uang Rp 136 Juta Amblas SITUBONDO - Dua brankas berisi uang tunai di Ruang Keuangan, Dinas Pendidikan (Dispendik) Situbondo, dibobol maling dini hari kemarin (12/12). Akibatnya, uang milik beberapa pegawai negeri sipil (PNS) yang akan disetorkan ke bank ludes digondol kawanan penjahat. Dari dua brankas yang menjadi sasaran penjahat itu, satu brankas berisi uang tunai Rp 136 juta dan berhasil dibobol maling. Satu brankas lagi kondisinya masih utuh dan diketahui masih berisi uang Rp 96, 646 juta. “Yang hilang bukan 200 juta lebih. Hasil olah TKP, satu brankas berisi Rp 136 juta hilang dibobol maling. Satu brankas lagi tidak sampai dibuka pelaku, dan uangnya masih utuh sekitar 96 juta,” terang AKP Sunarto,

Kasatreskim Polres Situbondo, kepada koran ini kemarin (12/12). Brankas yang dibobol berada di ruang keuangan, sebelah utara kantor Dispendik. Kawanan penjahat masuk dengan cara merusak jendela sebelah selatan menggunakan dua linggis berwarna biru. “Jika dilihat dari alat yang digunakan, pelaku lebih dari dua orang. Kami belum bisa menyimpulkan kasus ini. yang jelas ini curat (pencurian disertai pemberatan),” papar Sunarto. Setelah berhasil mencongkel jendela, mereka masuk ke ruang brankas tempat penyimpanan uang. Kawanan penjahat langsung membobol brankas berisi uang tunai. Mereka berhasil membongkar satu brankas yang isinya Rp 136 juta. “Uang Rp 236 juta itu berdasar keterangan pegawai dinas pendidikan,” kata Sunarto. Berhasil menggondol uang, kawanan penjahat itu kabur melalui

NUR HARIRI/RaBa

BERANTAKAN: Kondisi Ruang Keuangan Dinas Pendidikan Situbondo usai dibobol maling kemarin (12/12).

jendela yang sama. Tetapi anehnya, hingga berita ini di tulis, belum diketahui jelas masuknya kawanan penjahat ke lingkungan kantor dinas

itu dari mana. “Masuk ke ruang dari jendela. Tetapi, masuk ke sekitar kantor ini belum diketahui. Terkait kaburnya mereka hanya ada satu

tanda di sebelah selatan, yaitu bekas kaki satu orang,” kata Sunarto sambil melakukan penyelidikan. Menurut keterangan Buridin Eksan Sugito, Kabid PNF Dinas Pendidikan, di ruang keuangan sebenarnya ada empat brankas. Namun, kawanan penjahat hanya membobol dua brankas dan mereka berhasil membongkar satu brankas. “Dua brankas lain memang kosong karena tidak dipakai. Dua brankas yang berisi uang itu yang diotak-atik pelaku,” kata Buridin. Data yang berhasil dikumpulkan, pada malam hari ada lima cleaning service yang lembur hingga pukul 00.30. Bahkan, penjaga malam kantor dinas juga piket dan baru pulang sekitar pukul 05.00. “Tadi malam, ada lima orang yang lembur di TKP atau di ruang keuangan sampai pukul 00.30. Selain itu juga ada penjaga malam,” kata Buridin didampingi Dwi Totok Iriyanto, Kabid Dikmen

Dinas Pendidikan Situbondo. Pagi harinya, pembobolan brankas di ruang keuangan tersebut diketahui pertama kali sekitar pukul 06.30 oleh Ibu Endang, seorang staf di Dispendik. Disusul kemudian oleh Junaidi seorang cleaning service dan beberapa saat kemudian diketahui banyak PNS. “Setelah Ibu Endang, kemudian Junaidi, setelah itu saya dan pegawai lain. Kami pun langsung melaporkan kasus ini kepada polisi,” terang Buridin. Berdasar keterangan itu, pihak kepolisian mengaku terus melakukan penyelidikan demi mengungkap kasus pembobolan brankas di dinas tersebut. Pihak kepolisian mengaku tidak akan menduga yang bukanbukan. “Kami tidak bisa menduga apakah ada keterlibatan orang dalam ataukah tidak. Tetapi, hasil olah TKP sementara, pelaku diduga orang luar,” tegas Sunarto. (rri/c1/aif)

Betor pun Kena Razia

NUR HARIRI/RaBa

DILENGKAPI SURAT-SURAT: Anggota Satlantas Polres Situbondo memeriksa surat-surat kendaraan betor yang melintas di jalan raya kemarin.

SITUBONDO - Becak motor (betor) yang lalu lalang di jalanan ternyata juga menjadi sasaran razia petugas lalu lintas Polres Situbondo. Razia kali ini dalam rangka cipta kondisi menghadapi Natal dan Tahun Baru 2014. “Yang dirazia semua kendaraan, termasuk betor. Sebenarnya razia ini dilakukan pada 11 Desember di akhir operasi zebra. Tujuannya agar pemilik betor juga menaati peraturan lalu lintas termasuk melengkapi surat kendaraannya,” kata AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. Selama ini sasaran razia yang dilakukan petugas memang jarang terhadap pemilik betor. Namun, untuk mengurangi angka kecelakaan dan mempersempit tindak pencurian sepeda motor, maka pihaknya juga merazia betor. “Bisa saja motor yang disambungkan dengan becak adalah barang curian, sehingga betor juga menjadi target operasi. Apalagi, masih banyak betor yang terkadang menerobos lampu merah, makanya mereka diberi pengarahan,” terang Wahyudi. Data yang berhasil dikumpulkan, dari puluhan betor yang dicegat polisi, ternyata pemiliknya banyak yang mematuhi peraturan dengan mengantongi surat-menyurat yang lengkap. “Pemilik betor sangat minim yang kena tilang. Karena saat dioperasi suratmenyurat mereka lengkap,” katanya. Selama ini pelanggar lalu lintas terbanyak diraih oleh kalangan muda termasuk para pelajar. Dikatakan Wahyudi, hal yang paling banyak dilanggar yakni seorang anak yang masih belum cukup umur ternyata sudah mengendarai motor. “Kebanyakan para pelajar tidak punya SIM karena umurnya kurang,” terangnya.(rri/c1/aif )

Beredar Video Porno Berbahasa Madura

APA POLEH

NUR HARIRI/RaBa

DIPERIKSA: Imam (kanan), tersangka kasus penipuan dan penggelapan, saat diperiksa petugas.

Polisi Bekuk Pelaku Penggelapan Mobil SITUBONDO - Imam, warga Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji, berhasil dibekuk aparat kepolisian kemarin. Pria berusia 30 tahun itu dilaporkan melakukan penggelapan dan penipuan terhadap beberapa orang yang semua memiliki mobil. “Korban yang melaporkan pria itu tidak hanya satu. Rata-rata korbannya adalah pemilik mobil yang sebelumnya di sewa oleh tersangka,” terang AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. Atas banyaknya laporan dari korban, pihaknya langsung melakukan pengejaran kepada tersangka Imam yang saat ini sudah mendekam di tahanan mapolres Situbondo. “Petugas langsung melakukan pengejaran dan menangkapnya,” kata Wahyudi. Baru-baru ini, pria tersebut juga dilaporkan oleh korbannya, yakni Dewi Kartika, warga Alasmalang, Kecamatan Panarukan. Perempuan 22 tahun ini, sebelumnya menyewakan mobil Xenia warna Putih bernopol P 1124 EA kepada tersangka. Dalam kesepakatannya, tersangka ini memberikan harga sewa sebesar Rp 250 per hari. Tersangka menyewa mobil milik wanita berambut emas tersebut selama satu bulan. Namun, setelah jatuh tempo, ternyata mobil yang disewa itu tidak dikembalikan kepada pemiliknya. “Baru dibayar setengah, yaitu Rp 3 juta. Ternyata setelah lewat satu bulan mobil itu tidak dikembalikan,” kata Dewi Kartika kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi saat berada di ruang penyidik. Mengetahui ada yang kurang beres, korban pun berusaha mencari keberadaan mobil miliknya. Namun hingga berhari-hari dicari, ternyata mobil miliknya yang disewa tersangka Imam, telah dipindahtangankan kepada orang lain. “kerugiannya kira-kira Rp 190 juta, makanya saya laporkan. Ini dia orangnya,” katanya. Kasubag Humas Wahyudi menegaskan, pria yang diduga melakukan penipuan dan penggelapan mobil tersebut, dilakukan sudah berulang kali. (rri/c1/aif)

SITUBONDO - Beredarnya video mesum berbahasa Madura membuat gempar warga Situbondo. Pasalnya, video dengan latar belakang pinggir sungai tersebut sudah beredar sepekan terakhir. Video mesum yang berdurasi 3 menit 3 detik tersebut itu menampilkan adegan tak senonoh di pinggir sungai. Kedua pelaku menggunakan alas karung plastik. “Informasi yang beredar, video itu diperankan warga Situbondo. Tapi masih kami selidiki kepastiannya. Kami juga akan mencari siapa pelaku penyebaran,” terang AKP Wahyudi, Kasubbag Humas Polres Situbondo. Data yang berhasil dikumpulkan, video berbahasa Madura itu diduga kuat direkam oleh pemeran pria menggunakan ponsel. Dalam adegan itu, bahasa yang digunakan sangat jelas bahasa Madura, “Geliyek, (geli),” begitu

salah satu kata yang terucap dari sang wanita dalam video tersebut. Dalam video tersebut, wajah pemeran wanitanya terlihat dengan jelas. Wajah wanita tersebut hanya terlihat beberapa detik. Jika video tersebut di-pause, maka wajah sang perempuan akan terlihat jelas. Ciri-cirinya memiliki tahi lalat di bawah bibir. Konon, aktor perempuan dalam video mesum di pinggir sungai itu adalah warga Situbondo. Bahkan, beberapa warga menyebut pelaku perempuan itu adalah seorang janda dua anak. Sang lelaki, konon merupakan seorang karyawan salah satu koperasi. Namun, setelah video tersebut tersebar di sejumlah wilayah di Situbondo, sang perempuan dan pemeran lakilakinya tidak diketahui keberadaannya. Informasi yang berkembang, sang wanita pergi ke Bali dan yang lelaki tidak diketahui dengan jelas.

BEREBUT NONTON: Video porno berbahasa Madura beredar melalui telepon seluler kemarin (12/12).

NUR HARIRI/RaBa

Petugas kepolisian terus mencari keberadaan mereka guna melakukan tindakan tegas. Hingga kini keberadaan

aktor dan aktris tersebut belum diketahui. “Petugas terus menyelidikinya,” tegas Wahyudi. (rri/c1/aif)

DPRD Sidak Galian Pipa PDAM

NUR HARIRI/RaBa

BANYAK KEJANGGALAN: Aswari meminta agar papan nama proyek galian pipa dipasang.

SITUBONDO - Komisi II DPRD Situbondo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah proyek pengerjaan galian pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Situbondo, kemarin. Itu dilakukan setelah para wakil rakyat mendapat keluhan terkait banyaknya warga yang terjatuh saat melintas pada gundukan ta-

nah bekas galian proyek pengerjaan pipa milik PDAM. Bahkan, saat anggota Komisi II DPRD melakukan sidak ke lokasi pengerjaan proyek galian pipa di Desa/Kecamataan Mangaran, mobil yang ditumpangi rombongan wakil rakyat itu sempat terperosok pada gundukan tanah bekas galian pipa milik PDAM tersebut.

Saat sidak, wakil rakyat sempat dibuat geregetan dengan kondisi proyek galian pipa tersebut. Sebab, pada sepanjang pengerjaan proyek galian pipa milik PDAM, masih ditemukan adanya gundukan tanah yang mengakibatkan warga terperosok dan terjatuh saat melintas di bekas galian pipa PDAM n Baca DPRD...Hal 43


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.