13 JULI
TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
10 Jam Angkat 15 Truk
EVAKUASI: Crane di atas dek kapal LCT Trans Jawa mengangkat truk dari kapal LCT Pancar Indah yang karam di Selat Bali kemarin.
Terlalu Berat, Mobil Boks Berisi Keramik Belum Dievakuasi BANYUWANGI - Evakuasi truk yang terendam bersama kapal landing craft tank (LCT) Pancar Indah di Selat Bali akhirnya dimulai Sab-
tu pagi (12/7) kemarin. Evakuasi tersebut dimulai pukul 07.30 menggunakan alat berat crane yang memiliki daya angkat 55 ton. Ketua tim evakuasi kapal LCT Pancar Indah, Poniman, memperkirakan belasan truk tersebut sudah bisa diangkut menuju Pelabuhan Ketapang hari ini (13/7) ■ Baca 10 Jam...Hal 35
Ganti Rugi Belum Jelas SEMENTARA itu, sudah dua pekan kapal landing craft tank (LCT) Pancar Indah terendam di Selat Bali. Kapal milik PT. Makmur Bersama itu tenggelam di Selat Bali Rabu Malam lalu (2/7). Meski peristiwa tersebut sudah cukup lama, tapi sopir atau pemilik truk belum mendapat keje-
lasan terkait asuransi. Pembicaraan pemilik truk dan pihak asuransi juga belum dilakukan. Sebab, pihak asuransi belum memberikan penjelasan hingga kemarin (12/7). Pihak asuransi dan pemilik truk pun belum menemukan kata sepakat terkait ganti rugi ■ Baca Ganti...Hal 35
GALIH COKRO/RABA
Jadwal Imsakiah 1435H Imsak
Subuh
Magrib
Isya
04:07 04:17 17:21 18:34
Lepas Penyu sambil Nunggu Berbuka BANYUWANGI - Gelaran perdana “Ngabuburit Bareng Penyu” di Pantai Boom, Banyuwangi, berlangsung semarak sore kemarin (12/7). Puluhan warga ikut ambil bagian dalam ajang yang sekaligus bertujuan melestarikan penyu, khususnya di pantai timur Bumi Blambangan tersebut. Bukan hanya masyarakat umum, keluarga besar PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Cabang Tanjung Wangi, Banyuwangi, pun ikut andil dalam kegiatan yang terselenggara berkat kerja sama
Yayasan Penyu Banyuwangi alias Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) dan Jawa Pos Radar Banyuwangi tersebut. Ya, upaya pelestarian penyu yang dilakukan BSTF selama ini memang tidak terlepas dari peran PT. Pelindo. Institusi yang satu itu telah BSTF memberikan izin yayasan yang dipandegani Wiyanto Haditanojo tersebut mendirikan lokasi penetasan penyu alami di lahan milik Pelindo di kawasan Pantai Boom ■
PENDIDIKAN
Baca Lepas...Hal 35
PELESTARIAN: Warga bersama keluarga besar Pelindo III Cabang Tanjung Wangi melepaskan tukik di Pantai Boom, Banyuwangi, sore kemarin (12/7).
Tak Lolos PPDB, Wadul Dewan BANYUWANGI - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Banyuwangi menyisakan sedikit masalah. Salah satu yang dikeluhkan pendaftar adalah proses PPDB di SMKN 1 Tegalsari. Keluhan terkait PPDB di SMKN 1 Tegalsari itu bermula dari seorang peserta yang mendaftar melalui jalur online. Siswa berinisial DN mengaku lolos sampai hari penutupan pendaftaran, yakni tanggal 5 Juli 2014 ■ Baca Tak Lolos...Hal 35
KLENTENG
Kepengurusan Terbentuk, Klenteng Siap Dibenahi BANYUWANGI - Setelah terpilih menjadi ketua umum baru Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) pada Senin (30/6), Oei Sioe San dilantik Sabtu (12/7). Pelantikan tersebut dilakukan di kantor Klenteng Hoo Tong Bio, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. Usai membaca ikrar sebagai ketua, Oei Sioe San langsung memilih delapan pengurus yang akan mendampinginya dalam kepengurusan ■ Baca Kepengerusan...Hal 35
GERDA SUKARNO/RABA
NIKLAAS ANDRIES/RABA
PELAYANAN: Poslantas Karangente di Jalan S. Parman, Banyuwangi, akan dijadikan satu dari sembilan lokasi pengamanan dan pelayanan musim Lebaran.
Tugaskan Personil Polisi Bersenjata di Atas Feri BANYUWANGI - Momentum arus mudik dan arus balik Lebaran mendapat perhatian aparat kepolisian Bumi Blambangan. Demi menjaga kelancaran dan kenyamanan selama masa Idul Fitri, jajaran Polres Banyuwangi melakukan persiapan sejak dini. Selain akan membangun pos pelayanan dan pengaduan, sejumlah objek vital juga akan dijaga. Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso mengatakan, mendekati masa mudik Lebaran, pihaknya sudah menyusun sejumlah agenda. Di antaranya,
membangun dan memaksimalkan pos pengaduan dan pelayanan di sejumlah titik. Pos yang akan difungsikan diperkirakan berjumlah sembilan titik. Pos-pos itu tersebar dari Banyuwangi bagian utara hingga selatan. Guna mendukung kegiatan itu, rencananya Polres Banyuwangi akan dibantu personel Polda Jawa Timur. Sedikitnya dua kompi Sabhara Polda Jawa Timur akan mendukung pengamanan Banyuwangi selama masa mudik dan balik Lebaran ■ Baca Tugaskan...Hal 35
Mengikuti Pengajian Ramadan di Pesantren Darussalam, Blokagung
Tuntas Menyimak Buku Hadis 600 Halaman Pesantren Darussalam di Tegalsari, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, selalu membuka pintu lebar setiap Ramadan. Pengajian tidak hanya diikuti para santri pesantren tersebut, warga umum juga boleh ikut mengkaji kitab di tempat tersebut.
Ganti rugi truk yang tenggelam belum jelas Dapat berapa pun tetap rugi, namanya saja ganti rugi
PEREMPUAN: Santriwati menyimak sembari menerjemahkan kitab suci di Ponpes Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari.
SHULHAN HADI, Tegalsari
Tak lolos PPDB, wadul DPRD Yang diwaduli juga sebentar lagi diganti
SHULHAN HADI/RABA
SINAR Matahari baru merambat di cakrawala timur, bayangan pepohonan terlihat memanjang ke barat, seolah http://www.radarbanyuwangi.co.id
menempel di halaman Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro. Aktivitas seluruh penghu-
ni dan warga di sekitar pesantren sudah dimulai, bahkan jauh sebelum matahari menampakkan diri di langit timur.
Sejak pagi sebagian santri terlihat sibuk mempersiapkan kegiatan di gedung utama ■ Baca Tuntas...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR GENTENG
30
R A D A R
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
Minggu 13 Juli 2014
Terkena Hipnotis, Emas 50 Gram Amblas CLURING - Aksi kejahatan yang diduga dilakukan dengan cara hipnotis terjadi di Pasar Desa/Kecamatan Cluring Jumat siang (11/7). Korbannya Suratmi, 55, warga Dusun Krajan, Desa Cluring. Ibu paro baya yang setiap hari jualan kebutuhan dapur di Pasar Cluring itu mengaku perhiasan emas yang dipakai seberat sekitar 50 gram dibawa kabur pria yang menyaru
sebagai pembeli. “Orangnya masih muda,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Perhiasan yang dibawa kabur pelaku itu, jelas dia, berupa dua gelang emas dan sebuah kalung. Berat ketiga perhiasan itu sekitar 50 gram. “Gelang dan kalung beratnya 50 gram,” ujarnya. Mulanya, pelaku datang ke lapaknya di Pasar Cluring. Pria muda
yang datang naik Honda Beat warna biru itu berpura-pura membeli kebutuhan dapur. “Membeli bermacam-macam kebutuhan dapur,” ungkapnya. Saat belanja, jelas dia, pria yang tidak dikenal itu juga menanyakan perhiasan yang dipakai korban. Bahkan, pembeli itu sempat menyarankan korban menyimpan perhiasan itu. “Lalu, pemuda itu
melepas kalung dan gelang korban, juga mengambil sejumlah kebutuhan pokok,” urainya. Korban mengaku melihat saat pembelinya itu melepas kalung dan gelangnya. Bahkan, juga melihat saat pemuda itu mengambil sejumlah mi dan biskuit. “Orang itu bilang mi dan biskuit itu akan diberikan kepada orang miskin,” jelasnya. Meski melihat orang tidak dikenal
melepas perhiasan dan mengambil sejumlah kebutuhan pokok, korban seperti tidak sadar. Bahkan, korban masih sempat melayani pembeli lain. “Setelah melayani pembeli, orangnya sudah tidak, perhiasan saya juga tidak ada, baru sadar” katanya. Terkait kejadian itu, korban mengaku tidak melapor kepada polisi. Alasannya, agar musibah yang baru
menimpanya itu tidak berlarut-larut. “Saya tidak lapor polisi, biar tidak panjang-lebar,” dalihnya. Kap o l s e k C l u r i n g A K P Nyo man Suparta mengaku belum menerima laporan dari korban. Dia berharap, korban melapor agar kejadian itu bisa ditangani. “Kita belum menerima laporan, saya harap korban mau lapor,” harapnya. (sli/c1/abi)
EKO/RaBa
DILER IDEAL: Yamaha SIP Siaga Genteng menyiapkan mekanik selama lebaran
SIP Siaga Genteng Siapkan Bengkel Jaga GENTENG-Menjelang Lebaran, diler Yamaha SIP Siaga Genteng, menyiapkan pos servis jaga. Tujuannya untuk membantu pengendara motor, khususnya pengguna Yamaha selama melakukan perjalanan dengan menggunakan motor. Hal itu diakui Shop Manager SIP Siaga Genteng, Lukman Hadi. Menurut dia, bengkel jaga Yamaha ini digelar selama musim Lebaran berlangsung. Fasilitas servis jaga ini dibuka mulai pukul 08.00-17.00. Peralatan servis mulai tipe matic hingga manual pun disiapkan dengan maksimal. “Arus mudik Lebaran cukup tinggi, Yamaha akan selalu mengawal konsumen agar nyaman dalam berkendara dengan membuka pos jaga servis ini,” kata Lukman. Menurut Lukman, selama membuka pos jaga servis,
pihaknya akan menyediakan fasilitas dan mekanik yang sigap dan handal. Tim mekanik SIP Siaga Genteng, jelas dia, memiliki sertifikat nasional , dan berhasil memenangkan juara 3 lomba mekanik Yamaha di Jakarta. Dengan bekal sertifikat nasional itu, diler SIP Siaga Genteng optimis bisa melayani konsumen Yamaha dari berbagai pelosok saat Lebaran nanti. “Kami satu satunya diler Yamaha yang memiliki sertifikat mekanik tingkat nasional di Banyuwangi,” katanya. Tidak hanya itu, jelas dia, sebagai diler yang peduli terhadap kenyamanan konsumen, pihaknya juga memberi diskon spare part hingga 10 persen. “Insya Allah kami akan selalu membantu konsumen saat Lebaran nanti,” pungkasnya. (*/abi)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Helper + Waiter/SS
KPR Pasti Disetujui
Kami Brgerak di Bidang Resto, Mncari: 3 Orang Helper, 2 Orang Waiter/SS, Kirim Lamaran Ke Jl. PB. Sudirman 17, Bwi
PASTI DISETUJUI Perumahan Baru Green Sutawijaya, Konsep Kwsn Surabaya Khusus 10 Unit Saja, Fasilitas Lngkp, Hrg Perdana Mlai 185 Jt , Investasi Tinggi Bs Naik 50-100 Jt H: 081248099993
Asisten Unit Manager Sbuah Prsahaan Jsa Keuangan bth Asist. Unit Manager Usia 25-40 Th Berambisi Mau Income Lebih, Kebebasan Waktu, Bonus Jln2 Ke Luar Negeri Krm Lamaran Ke ferahartono@indo.net.id
BANYUWANGI
Jl. Anggur Djl Rmh Jl. Anggur III UV No. 19 L.8X12 SHM Hrg 140 Jt Nego. H: 082143538025
Jl. Mendut 13 No. 2
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Avanza ‘10
Honda Freed ‘10
Innova
Avanza
Djl Avanza 1,3 Th ‘10 Matic Wrn Merah, Pajak & Jok Baru H: 08123483073, 081235448898
Nissan Dijual Rumah Jl. Mendut 13 No. 2 SHM Harga 500 Jt Nego Luas 255 m2 Tanpa Perantara Hub: 081336790585
Promo Tukar Tmbah Nissan, Tukarkn Mobil Lama Anda Dgn Mobil Nissan Baru. Dptkn Bonus KF Vkool, Hrg Spesial, Hiburan. Promo Brlaku Khusus Tgl 11-13 Juli 2014 Nissan Bwi Jl. S. Parman 147 Bwi 0333 - 4460222
KIA Travello ‘08 Djl Cpt KIA Travello ‘08 Istmwa, Mesin Kering, Compresor AC Baru, H: 08174745166/03337744516 (Djamin Tdk Kecewa )
BANYUWANGI STNK
Dijual Honda Freed G 35 1.5E AT CKD tahun 2010 pmk hitam mutiara hrg 177,5 juta nego brg istimwa, bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Karimun Estillo
TOYOTA AGYA
Dijual all new Avanza/avanza tahun 012/07/05 pmk svr/br/ijo hrg 148/116/108 juta nego brg istimwa, bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Taruna
TOYOTA A G YA S i a p U / Lebaran, Syrt Mdh, Proses Cpt, Undian Travel Voucher AUTO 2000 0333-422000
SITUBONDO
Hlg STNK P 6496 ZK an Na’un, Dsn. Mondoluko RT. 01/02, Ds. Tamansuruh
Dijual Innova tahun 010/07 pmk svr/br/ htm slr/bsn hrg 199/147/131 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual karimun estilo/apv tahun 011/09 pmk htm/slv hrg 93/101 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Taruna/pik-up tahun 01/013/09 pmk hrg 95/86/77 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Nissan Grand Livina
LGX
Corolla Twincam ‘90
Hlg STNK P 3214 WK an Agus Suswati, Prm Sobo Indah Permai G.4 RT3/2, Sobo
PROMO IKLAN LOWONGAN Terbit Hari Senin s/d Jumat 1kolom x 40mm; Rp. 88.000 Terbit Hari Sabtu 1kolom x 40mm; Rp. 165.000
HUBUNGI: 0333-412224
Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi Banyuwangi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Situbondo: Edy Supriyono (Kabiro), Nur Hariri Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim J
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, W. Nugroho (Genteng), Samsuri (Situbondo) Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Dijual Corolla Twincam 1990 SE Limited, 1600 CC Abu2 Met, cat istw, body tdk kropos, mesin kering, AC dingin, Shockabsorber bru. Siap Pakai. Hrg 48jt nego tipis. H: 0813 3299 8704 (simpati); 0878 5775 0239 (xl)
Sambut Lebaran dan Mudik Anda Dgn mobil trbaik, Nissan Grand Livina Hadir Hnya dgn DP 36 Jt, Kredit smpai 7 thn & dptkn Bonus Asesoris Lgsg Info: Adzam 081232246632
Dijual Lgx 03/01, Bensin/Solar, Silver Hrg 125 Jt Nego Cash/Kredit, Tukar Tambah Hb. 082142194111, 081335897888
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: 0333412224
Kasir: Widi Ukiyanti Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 27.000/mmk, berwarna depan Rp 54.000/ mmk, berwarna belakang Rp 42.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 42.000/baris, Lowongan: Rp 53.500/baris, Sosial: Rp 24.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
MINGGU 13 JULI
TAHUN 2014
31
Koranna Oreng Kota Santri
Angin Kencang, Nelayan Absen Melaut BANYUPUTIH - Ratusan kapal nelayan bersandar di pesisir pantai Pelabuhan Mimbo, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, siang kemarin (12/7). Para nelayan itu sengaja tidak mencari ikan di laut karena angin cukup kencang. Salah seorang nelayan, Muhammad, mengaku sebagian besar nelayan di sekitar Pelabuhan Mimbo jarang melaut sejak 1 Juli 2014. Para nelayan takut melaut karena cuaca tidak mendukung.
“Tapi masih ada nelayan yang tetap mencari ikan,” kata Muhamad Pantauan Jawa Pos Radar Situbondo, hampir semua perahu dan kapal yang disandarkan di pesisir pantai itu melego jangkar. Setelah dipastikan aman, para nelayan pulang dan kerja serabutan. “Kalau begini banyak yang cari kerja sampingan,” ujarnya. Meski banyak nelayan yang tidak melaut, harga ikan masih relatif stabil. Jika ada
kenaikan harga ikan, itu bukan karena pengaruh tidak ada ikan. “Ikan lumayan dan harganya stabil. Kalau naik mungkin karena mendekati Idul Fitri,” terang Ilham, nelayan lain. Para nelayan di sekitar Pelabuhan Mimbo berharap, keadaan cuaca terutama angin tidak terus membesar. Bila tidak, ribuan nelayan dipastikan akan terus absen melaut. “Semoga tidak terus membesar, nanti kami kerja apa,” terang Ilham. (rri/c1/abi)
ANGIN KENCANG: Ratusan kapal nelayan d i Pe l a bu h a n M i m b o bersandar kemarin (12/7). NUR HARIRI/JPRS
KUE LEBARAN
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRS.JPG
JAJAKAN DAGANGAN: Ike melayani pembeli kue kering di lapak dagangannya kemarin.
Masih Sepi Pembeli ASEMBAGUS - Memasuki Ramadan ke-14, para pedagang kue Lebaran di Pasar Asembagus, Kecamatan Asembagus, mengaku masih sepi pembeli. Padahal, mendekati Lebaran, biasanya pembeli sudah banyak yang menyerbu. Salah satu penjual kue Lebaran, Ike, 33, mengatakan sejak awal Ramadan hingga pekan kedua Ramadan dagangannya masih sepi pembeli. “Minggu kedua Ramadan tahun lalu pembeli sudah ramai,” katanya. Ike mengaku belum tahu penyebab sepinya pembeli. Padahal, berdasar harga, tidak beda dengan tahun lalu. “Kalaupun ada kenaikan harga, paling cuma Rp 1.000,” cetus perempuan asal Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus, itu. Menurut Ike, biasanya setelah hari kelima belas Ramadan, pembeli kue Lebaran sudah mulai ramai. Yang paling banyak diburu adalah kue kering, seperti nastar, kue tomat, kue salju, Astor, dan aneka biscuit. “Saya tidak tahu apa penyebabnya,” ujarnya. Pedagang kue Lebaran lain, Farida, 38, mengatakan pembeli aneka biskuit dan jajan Lebaran masih tergolong sepi dibanding Ramadan tahun lalu. Penyebabnya, kata dia, saat ini banyak masyarakat yang membuat kue Lebaran sendiri. “Yang paling banyak laku sirup dan minuman,” sebutnya. (mg4/c1/abi)
Pedagang Kayu Tewas Tertimpa Pohon BANYUPUTIH - Satrawi, 58, warga Dusun Curahtemu, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, bernasib tragis kemarin pagi (12/7). Pedagang kayu itu tewas seketika dengan luka cukup serius di sekujur tubuh karena tertimpa pohon kelapa. Korban yang sudah meninggal itu, oleh warga sempat dibawa ke UGD Puskesmas Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih. Hasil pemeriksaan petugas medis, korban mengalami patah kaki dan luka di beberapa bagian tubuh hingga banyak mengeluarkan darah. “Tulang belakang dan kepala korban terluka,” terang salah satu petugas medis di Puskesmas Sumberanyar. Kecelakaan yang menimpa korban saat bekerja itu terjadi di Dusun Sukorejo, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih. Sekitar pukul 07.00, korban berangkat ke Dusun Sukorejo untuk memotong pohon loh yang baru beli kepada Sahlan, warga setempat. Korban ditemani dua pekerja bernama Koli dan Untung. Sesampai di lokasi pemotongan pohon loh, kedua pekerja itu langsung mengerjakan tugas. Untung menghidupkan chainsaw (gergaji mesin) dan memotong ranting-ranting pohon loh yang akan dipotong. Koli
NUR HARIRI/JPRS
HISTERIS: Mamat memeluk kaki orang tuanya, Satrawi, saat berada di halaman Puskesmas Sumberanyar kemarin (12/7).
mengawasi Untung. Pada saat pemotongan ranting pohon loh itu berlangsung, korban mengukur ranting pohon yang sudah dipotong Untung untuk kembali dipotong dijadikan balok. “Dia (korban) sedang mengukur kayu untuk dipotong jadi
beberapa bagian,” terang Eli, salah satu tetangga korban. Ketika Untung memotong ranting pohon loh yang menempel ke pohon kelapa, pohon kelapa itu ternyata ikut roboh bersama ranting pohon yang dipotong dan menimpa Satrawi yang
sedang mengukur potongan kayu loh. “Untung dan Koli sudah teriak-teriak agar Pak Satrawi lari, tapi dia tidak mendengar,” katanya. Kejadian nahas yang dialami pedagang kayu itu menyebabkan dua pekerjanya panik. Keduanya bergegas melepaskan juragannya dari impitan pohon kelapa dan ranting pohon loh. Akibat tertimpa pohon, korban mengalami luka parah di sekujur tubuh dan meninggal di lokasi kejadian. Pantauan Jawa Pos Radar Situbondo, saat jasad korban sampai di halaman puskesmas, salah satu putra korban, Mamat, tak kuat menahan sedih. Dia langsung menangis histeris. Setelah dilakukan pemeriksaan tim medis di UGD Puskesmas Sumberanyar, jasad korban dikirim ke rumah duka di Dusun Curahtemu, Desa Sumberanyar. Hujan tangis mewarnai kedatangan jasad korban. Istri korban langsung pingsan. “Langsung ngaji saja,” kata Tojari, salah satu keluarga korban. Kapolsek Banyuputih, Iptu Aryo Pandanaran, mengatakan korban tewas tertimpa pohon kelapa. Itu murni musibah. Oleh keluarga, korban langsung dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. “Murni kecelakaan kerja,” katanya. (rri/c1/abi)
Diiming-imingi Pekerjaan, Rp 12 Juta Amblas
DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRS.JPG
DIKERINGKAN: Asam jawa yang sudah dipisahkan dari kulit dijemur sebelum dijual.
Pengiriman Asam Jawa Meningkat JANGKAR - Home industry asam jawa yang banyak dilakukan warga Dusun Curahkalak Selatan, Desa Curahkalak, Kecamatan Jangkar, mengalami peningkatan tajam. Menjelang Lebaran, penjualan tembus hingga Jakarta, Sumatera, dan Kalimantan. Salah satu pemilik home industry asam jawa, Fitri, 23, mengatakan,
pengiriman menjelang Lebaran tahun ini meningkat drastis dibanding menjelang Lebaran tahun lalu. “Lebaran tahun lalu kirim hanya tiga sampai lima ton per minggu, sekarang sampai belasan ton,” katanya. Menurut Fitri, asam jawa dari Situbondo paling dicari dan diminati. Hal itu karena kualitasnya
bagus dan legit dibanding asam jawa kiriman selain Situbondo. Untuk mendapatkan asam jawa dengan kualitas bagus, Fitri biasanya membeli kepada para petani. “Satu kilogram asam jawa yang belum dikupas, saya beli seharga Rp 13 ribu per kilogram,” ujarnya. n Baca Pengiriman...Hal 35
SITUBONDO - Ini peringatan agar kita tidak gampang percaya kepada orang lain. Gara-gara kepincut iming-iming mendapat pekerjaan dengan mudah, pasangan suami istri (pasutri) Abdur Rahman, 23, dan Susriyati, 20, mengaku kehilangan Rp 12 juta. Merasa tertipu, warga Desa Kandang, Kecamatan Kapongan, itu melaporkan TS, 45, warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, ke polisi. “TS menjanjikan pekerjaan dengan mudah, tapi tidak terealisasi,” terang Kasubag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi. Dugaan penipuan dengan dalih memberi pekerjaan itu bermula pada Kamis 30 Mei 2013. Waktu itu korban bertemu TS di rumahnya. Dalam pertemuan itu, TS menjanjikan pekerjaan kepada pasutri itu di salah satu perusahaan swasta. “Tapi ada syaratnya,” terangnya. Di antara syarat yang harus dipenuhi korban, jelas dia, menyerahkan uang Rp 12 juta. Tetapi, setelah ditunggu lama, pasutri itu tetap tidak mendapat pekerjaan. “Korban minta uangnya dikembalikan, tapi juga tidak dikembalikan,” ungkapnya. Korban pun merasa tertipu dan melaporkan TS ke Polres Situbondo. “Masih dalam proses penyelidikan. Jika terbukti bersalah, bisa dijerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan,” jelasnya. (mg5/c1/abi)
BUDAYA
34
R A D A R
Jawa Pos
Minggu 13 Juli 2014
B A N Y U W A N G I
Terima Kasih Untuk Cintamu Oleh Ismanto*
“Inikah bukti cintamu? Sebesar apakah cintamu untukmu? Kenapa tak kau ceraikan saja aku? Atau bahkan memaduku?” teriakku dalam hati. Aku sadar betul dengan yang kulakukan dulu padamu. Ada goresan besar dalam hatiku saat mengingat semua itu. Goresan luka, luka saat mengingat betapa angkuhnya aku padamu. Semua menjadi luka untukmu. Namun tak pernah kau coba pergi dariku. Aku tak sanggup mengingat betapa jahatnya aku dulu. Wahai suamiku, apakah kau masih mengingatnya? Apa kau masih menyimpan luka itu? Apa kau benar-benar sudah melupakan betapa angkuhnya aku? Apa kau sudah menghapus tangismu di balik ketegaranmu? Apa kau benar-benar tidak menyimpan dendam padaku? Apakah kau baik-baik saja dengan diriku saat ini? Aku tak tahu lagi apa yang harus kukatakan dengan semua keadaan ini. Tidaklah dapat digambarkan bagaimana hebatnya laki-laki yang kini menjadi suamiku. Tidaklah mampu aku. Aku tidak mampu mengatakan apa pun padanya. Dia adalah laki-laki terhebat yang pernah kutemui dalam hidupku ini. Dia begitu sabar dan penuh perhatian. Dia bukan hanya itu. Dia mampu menegarkanku saat aku lemah. Dia membangkitkanku, membimbingku yang hampir seperti tak punya harapan. “Tidakkah kau menyesal sudah menikahiku?” tanyaku dalam hati saat aku melihat wajahnya yang selalu tersenyum menyapaku. Selelah apa pun dia bekerja, dia tetap tersenyum. Dia tak pernah mengeluh atas keadaanku ini. Sudah hampir tiga tahun ini aku menjadi beban untuknya. Aku tak bisa melakukan pekerjaan apa pun yang seharusnya dilakukan ibu rumah tangga. Aku hanya bisa duduk di kursi roda. Ya, kecelakaan itu telah membuat kakiku tak bisa digerakkan. Tak hanya kaki yang direngut dari peristiwa itu. Banyak luka di wajahku yang masih sangat membekas hingga saat ini. Kecantikan yang dulu kupunya sudah tak tampak lagi. Jauh dan sangat jauh dari wajahku yang dulu. Ya Allah, betapa beruntungnya aku ini. Suamiku, suamiku, suamiku, dia benar-benar laki-laki yang aku harapkan. Dia adalah jawaban atas segala doaku untuk jodohku. Dia adalah penuntunku. Dialah mutiara di balik kerang. Dialah permata dalam hidupku ini. Dia memang tidak memiliki fisik seperti yang sering kuharapkan dulu. Dia berwajah sedang. Dia tak kaya dan tak juga miskin. Dia tampak pendiam namun sangat pandai menghibur. Dia itu aneh, sangat berbeda. Setiap orang yang menatapnya pasti akan memiliki tanda tanya besar. Aku bahkan tak pernah menyangka jika dia yang dulunya sangat keras dan kasar bisa selembut ini. Semula aku sangat tak menyukainya. Dulu, empat belas tahun yang lalu saat pertama kali aku mengenalnya. Kami pertama kali bertemu saat memasuki usia SMP di salah satu sekolah favorit yang ada di Genteng. Dia dengan tanpa terduga mengatakan kekagumannya padaku. Entahlah apa yang dikaguminya. Padahal saat itu aku tampaklah gadis yang biasa-biasa saja. Dia begitu sering menggodaku. Menimbulkan secercah senyum di balik diriku yang pendiam. Dia berusaha untuk selalu membuatku tersenyum. Dia melakukan hal-hal yang aneh. Tak hanya aku saja yang mengatakan itu. hampir semua perempuan melihatnya aneh. Meski beberapa ada yang menganggapnya jahat, angkuh dan tak perlu dihiraukan. Dia sangat aneh. Mudah sekali meluapkan kemarahannnya. Namun dia juga mampu membuat orang-orang yang dekat dengannya merasa nyaman. Ada salah satu temanku yang dekat dengannya. Padahal saat itu tak ada satu pun teman-teman perempuan di kelasku yang
berani dekat-dekat apalagi menjadi temannya. Saat dia memandang, bukan hanya memandang tapi juga menatap. Itu juga membuat aku takut padanya. Tiga tahun akhirnya berlalu. Kami pun beranjak SMA. Sepertinya kami memang ditakdirkan. Kami kembali menjadi teman satu sekolah, meski tak lagi satu kelas. Di situlah baru aku sadar. Dia menyatakan perasaan cintanya padaku. Dia mencintaiku. Tapi aku tak pernah membalasnya. Aku anggap dia hanya teman, tidak lebih. Bahkan terkadang aku sangat tidak menyukainya. Apalagi banyak teman-teman yang tahu hal itu. Betapa malunya aku. Tak bisa dimungkiri saat itu aku memiliki wajah yang cantik. Banyak sudah laki-laki yang berusaha mendapatkanku. Mereka berusaha untuk meluluhkan hatiku dengan cara-cara seribu rayu untukku. Aku cukup senang dengan semua itu. Namun tidak dengan laki-laki yang kini menjadi suamiku. Caranya mendekatiku sangat membuatku tak nyaman. Terasa sangat mengganggu. Sampai akhirnya pada titik kesabaranku. Ya aku tidak segan-segan menghinanya baik secara langsung atau
pun sindiran. Tapi dia tetap tak mengerti. Aku tidak memiliki rasa apa pun untuknya saat itu. Bahkan aku cenderung muak dengan dirinya. Dia sangat jauh dari apa yang aku idam-idamkan dari seorang laki-laki. Kala itu aku begitu angkuh. Empat tahun sejak kelulusan SMA barulah untuk pertama kali aku bertemu dengannya. Dia masih seperti yang dulu, hanya saja pembawaannya lebih lembut dan murah senyum. Aku salut dengan hal itu. Perasaannya pun juga tak berubah padaku. Dia tetap mendambakanku. Aku tahu itu dari temanku. Temanku banyak bercerita tentangnya yang masih mencintaiku sekalipun empat tahun tak pernah bertemu. Betapa aku sangat salut dengan hal itu. Dia mampu menjaga perasaannya meskipun tak pernah bertemu sekalipun dalam empat tahun. Lambat laun aku mulai simpatik padanya. Aku mulai sering memikirkannya. Seperti sebuah batu. Tetesan air lambat-laun membelahnya. Seperti perasaanku ini. Dia mencoba meluluhkan hatiku selama sepuluh tahun. Itu benar-benar luar biasa, dia rela bersabar menanti jawaban cintaku untuknya. Baru aku tahu jika dia menyukaiku sejak sepuluh
tahun yang lalu. Mungkin karena keangkuhankulah yang membutakanku dengan ketulusan hatinya. Sekalipun penghinaan dan cacian terlontar dariku, tak sekalipun dia marah atau berusaha menghapusku. Dia rela menunggu dan menjagaku dari kejauhan saat pulang sekolah. Tapi aku tak memperhatikan itu. Aku hanya terus menjauh dan menghinanya. Betapa jahatnya aku terhadapnya. Hingga suatu hari tanpa ada kesepakatan bertemu, dia tiba-tiba datang ke rumahku untuk ketiga kalinya. Dia langsung bertanya apa aku mau menjadi istrinya. Ya, benar-benar sangat mengejutkan. Dan entah kenapa aku langsung menerimanya. Sampai akhirnya kami menikah. Aku sangat bahagia bersamanya. Hari-hariku begitu indah bersamanya. Dia mampu menjadi pasangan seperti yang selama ini aku impikan. Dia humoris dan sangat berhati-hati menjaga perasaanku. Dia juga menjadi panutan yang baik dalam keluarga kecil kami. Sikapnya yang penuh perhatian semakin membuatku begitu mencintainya. Orang yang dulu paling tidak aku suka. Sampailah pada kecelakaan fatal padaku. Kakiku utuh namun tak bisa digerakkan. Kecantikanku hilang tertelan banyaknya luka yang kuderita. Aku pun sempat menangis dan memberontak pada Tuhan. “Kenapa ini harus terjadi?” Di situlah aku mendapati rahasia itu. Rahasia kenapa kami dipertemukan dalam ikatan suci. Dia menegarkanku. Dia menjaga dan memuliakan diriku yang hampir tak berarti ini, seperti saat pertama kali kami menjadi pasangan hidup. Yang ada sekarang hanyalah rasa sesal yang tiada tara di hatiku saat aku mengingat keangkuhanku padanya. Saat aku mengacuhkan dan menghinanya dulu. Betapa hebatnya dia, kebesaran hatinya untuk mencintaiku yang selalu menyakitinya dulu membuat air mataku tak henti-hentinya mengalir. Sesal, haru dan bahagia di balik air mata yang menetes ini. “Sayang, untuk apa kau menangis?” sapanya sambil menyeka air mataku. “Apa kau tak menyesal menjadi suamiku? Aku sekarang bukanlah aku yang dulu. Aku tak lagi cantik. Aku tak lagi bisa menjadi istri yang bisa membantumu,” keluhku. “Tidak sedikit pun, Sayang. Aku mencintaimu bukan dari fisikmu saja. Aku merasakan ketenagan saat aku melihat wajahmu atau berada di dekatmu,” jawabnya. “Bukankah aku dulu sangat jahat padamu? Tentu kau tak lupa itu kan? Kenapa kau masih mencintaiku?” “Karena aku tahu kau tak sejahat itu, Sayang. Kau itu baik, itulah sebabnya aku sulit mencintai perempuan lain. Hanya dirimu yang aku cintai sebagai istriku, yang kuharap akan tetap mendampingiku sampai di surga nanti.” Keindahan cinta bukanlah ditentukan oleh fisik. Keindahan cinta itu dari hatinya. Dari ketulusannya mencintai. Dari kebesaran dan ketegaran hatinya untuk mendapatkan cinta dari orang yang dicintainya. Ketika ia berhasil mereguk cintamu yang teramat sulit untuknya maka dialah orang yang tulus mencintaimu. Itulah yang aku dapatkan dari dirinya saat ini. Suamiku, yang tiada tara kuucapkan syukur pada Tuhan atas hadiah terindah dalam hidupku ini. Menghadirkan dirimu sebagai pendampingku dalam keadaan apa pun diriku. “Terima kasih atas ketulasan cintamu,” ucapku padanya. Lalu dia memelukku dengan erat. Untuk pertama kalinya aku melihatnya menitikkan air mata. “Sayang, ketika kau menerima cintaku, betapa bersyukurnya aku saat itu. Anugerah itu telah kumiliki, setelah sepuluh tahun aku berdoa untuk menyandingmu. Aku tak akan pernah melepaskanmu apa pun keadaanmu. Aku mencintaimu, lillahi ta’ala.” *) Penulis novel fantasi Pedang Samudera dan masih aktif sebagai Mahasiswa UNIBA.
SAJAK-SAJAK
Pisau Capres diding pemerintahan retak mengukir dunia dalam sebuah bingkai pesona sosok pemuja tersirat wajah setan ataukah malaikat mulia hiruk pikuk masih bersenggama dengan dunia berusaha keluar menjalar melewati jalan hampa ancaman, siletan ,hujatan menjadi pisau duka yang siap menusuk calon khalifah bumi merdeka tak pandang mata pisau tetap berlandas dunia maya berjalan menyusur tanah coklat yang masih membuta hidup dunia di tangan lilitan pemegang pisau, saudara kadang tumpul akan kelalaian manusia tentang kehidupan nyata kadang berkarat sebab air liur khalifah tentang takhta
Pemenang Heboh Ala Samba 2014 n Handuk 1. Nonton sambil Roda - Ansori 2. Dukung Jerman - Sofyan Yudianto n Tempat Minum 1. “Anak Nobar” - Linda Novita 2. “Jerman Mania Cilik” - Indra Setyawan Hadiah harap diambil di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi, Jl Yos Sudarso 89 C Banyuwangi.
masalah saudara masing-masing pisau anda jangan sampai pisau itu menyakiti cucu adam sesama dan jangan saudara tumpulkan pisau sebab takhta atau harta
Di Atas Laut Biru Dalam senja kerikil berputar membiru Seonggok daun mulai tertiup angin lalu Di kala kabut belum berani muncul membalut dagu Sampan melayar terbuai sapu jagat hamparan biru Membawa bayang wajah sang kupu Tetap terukir pekat jidat ikan hiu Aku bersama sampan di peliuk bakau Melempar kail harapan ibu Biar mentari menutup waktu Dengan tangan bayang berliku Berharap bulan tak menyapa hantu Di sini kami berseru dalam belaian laut biru Tetap bersimpuh dalam kalbu Sang padang biru.
Kalian Kalian… Tinggalkan lempeng besi dan kayu bengkok itu Hari sudah mulai sore Kehidupan akan selesai
senyum itu?bukan mimpitapi aku melihatnya saat fajar. sangat membekasmeski setelah benar-benar kubuka mataku dia telah hilang tapi itu adalah pertama kalitapi...masihkah kan kulihat senyum itu???
Kalian… Pergilah ke surau putih itu Agar hidupmu damai di sana nanti
SEVGI AXTARAN. Mahasiswa STAI Darussalam.
Jilbab
Susah senang hal yang biasa Akankah menjadi kenangan terindah Yang selalu terpatri dalam sanubari Ogah remah jengah Nan elok menawan Antara nyata dan impian Rasa suara hati tanpa gundah Akan langkah menuju impian
Selubung wajah bercermin jiwa Kala sunyi, sepi, sedih jilbab selalu berseri Lailaha illalah Berpacu meniti rebana Muhammadar Rosullullah Jilbab Goresan Illahi pada kanvas suci adalah keindahan adalah keagungan adalah kasih saying dan keridaan Rahmat Illahi Pada umatnya Ketika hari kepanasan nan hitam Ketika jiwa-jiwa yang hampa kelaparan Ketika adap tak kenal akan biadap Ketika naluri lupa akan nurani Hanyalah jilbab Selubung wajah bercermin jiwa Dari pijar cahaya Illahi yang tak akan redup Selama bumi belum dibelah Selama langit belum digulung Jilbab tetap abadi
WIDI NUGRAHANI. Guru SMKN I Glagah.
A. NURHUDAH. Guru SMANGGAR.
INDANA MAULANA. Aktif di teater Saklar.
Sayonara
Senyum Itu
Ruang Tunggu, 2 Sudah berminggu-minggu aku berjalan di atas telapak batu menanggalkan angka-angka dari tubuh kalender: menjelma hujan-kemarau di keningmu selama bermusim-musim juga gempa yang meruntuhkan punggungmu hingga detik yang berdetak jatuh dari jam tangan biru milikmu Dan aku masih menyamun pilu bersama perih yang membatu : di ruang tunggu
Ruang Tunggu, 1 Dulu pernah ada tikunganberupa jalan sejengkal tak beraspaldi ujung pergelangan tanganmu sejak badai kugubah menjadi semacam dinding untuk menahan langkahmuyang memaksa pergi memaksa pergi
: meninggalkankuSementara, lihatlah di tepi pelipismu di tepi pelipis ituada sebanyak entah bekas jejak bibirkumengubah kulit sawo matangmu menjadi merah bercamur unguLalu di jingga matamumengalir sungai tak berhulu yang tiada seorang pun berani berperahu kecuali akukecuali aku Bahkan hingga kini kau tak mengakuinya : aku masih di sana
Sajak tak Perlu Tak perlu lagikita berada di antara puisi yang terpasung di bawah pohon camar m e nat a p i b a p a d a b a i t n ya d a n t i a da pernah membacaapalagi mencerna Sungguh tak perlu lagi rasanyabila tiada sejenak kita menyelamatkannya dari tangis yang memeras dada bidangnya Wahyu Hidayat. Mahasiswa STAI Darussalam Blokagung.
Penjaga gawang rubrik budaya Radar Ba nyuwangi siap me nerima tendangan kar ya Anda dalam bentuk gambar, sketsa, pui si, cerpen, apresiasi sastra, dan ar tikel bu daya (maksimal 10.000 characters with spaces). Silakan kirim ke budayaradarbwi@gmail.com.
Jawa Pos
BERITA UTAMA
Minggu 13 Juli 2014
H A L A M A N
Bagian Buritan Kapal Mengapung 25 Persen ■ 10 JAM...
Sambungan dari Hal 29
Sampai pukul 17.30 kemarin, dari 16 unit kendaraan, yang sudah terangkat 15 kendaraan. Satu kendaraan tidak bisa diangkat karena berisi keramik. ”Satu kendaraan tidak bisa diangkat karena terlalu berat. Satu-satunya cara, kita akan turunkan keramik itu dulu,” jelas Poniman. Kemarin, proses evakuasi satu
unit truk bisa memakan waktu sampai satu jam. Paling cepat 40 menit. Sebab, sebelum diangkat menggunakan crane, truk tersebut harus diikat terlebih dahulu menggunakan kawat baja atau seling (sling). Seling tersebut diikat melingkar di roda hingga bak truk. Ada dua seling yang dilingkarkan dari roda sampai bak truk. Setelah ikatan seling itu dirasa kuat, seling itu dicantolkan ke ujung hook block. Truk
pun siap diangkat. Proses pengangkatan truk tidak terlalu lama, hanya berlangsung 7 sampai 10 menit. Yang lama adalah proses pengikatan seling dari roda hingga bak truk. Proses pengikatan seling ke badan truk itu dilakukan empat tenaga orang. Empat orang itu harus menyelam agar bisa mengikatkan seling di bagian bawah truk. ”Mengikat seling ini yang lama, bisa sampai 40 menit,” ujar Poniman. Setelah diangkat semua, 15 truk
35
S A M B U N G A N
itu diseberangkan ke Pelabuhan Gilimanuk dan diserahkan kepada pihak asuransi. Sementara itu, meski satu unit kendaraan masih belum terangkat, tapi tadi tim evakuasi sudah memompa palka kapal. Pemompaan tersebut menggunakan 14 pompa alkon. Pemompaan palka kapal dimulai pukul 16.00 kemarin. Hasilnya, buritan kapal bagian belakang sudah mengapung 25 persen. (mg3/c1/bay)
Operasikan Sembilan Pos Pengamanan ■ TUGASKAN...
Sambungan dari Hal 29
“Saat datang ke sini, Kapolda Jatim sudah memberi sinyal akan menempatkan pasukan tambahan di Banyuwangi,” bebernya. Ditegaskan Kapolres Tri Bisono, personel dari polda itu akan membantu pengamanan di pelabuhan penyeberangan. Pasu-
kan tambahan itu nanti akan ditugaskan di atas kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Selain itu, mereka juga akan ditempatkan di sejumlah pos. Kapolres Tri Bisono mengatakan, berdasar pengalaman tahun sebelumnya, pelabuhan menjadi sentral keramaian dan kepadatan selama mudik dan balik. Kepolisian juga akan menyebar
anggota di titik vital lain, seperti stasiun, terminal, dan bandara. Guna mengurai potensi kemacetan, kepolisian akan menempatkan personel di sejumlah jalur yang tingkat kemacetannya tinggi, di antaranya jalur Rogojampi hingga Kalibaru. Tingkat kepadatan kendaraan di jalur tersebut cukup tinggi, apalagi jalannya cukup sempit. (nic/c1/bay)
Kerugian Truk Kosmetik Rp 1 Miliar ■ GANTI...
Sambungan dari Hal 29
Terkait ganti rugi kendaraan yang sudah rusak, misalnya, belum ada kejelasan. Informasi sementara yang didapat Jawa Pos Radar Banyuwangi, truk-truk tersebut akan diperbaiki di bengkel-bengkel di Banyuwangi. ”Keinginan pihak asuransi, semua kendaraan diperbaiki di Banyuwangi. Alasannya, spare part lebih mudah didapatkan di Banyuwangi,” ujar Poniman, ketua tim evakuasi LCT Pancar Indah. Keinginan pihak asuransi memperbaiki kendaraan yang ikut karam ternyata tidak diterima pemilik kendaraan. Menurut beberapa sopir, usaha memperbaiki kendaraan itu akan sia-sia. Dengan kondisi kendaraan yang sudah lama terendam, perbaikan yang dilaku-
kan tidak akan maksimal. ”Kalau diperbaiki di bengkel, semua sopir sepakat tidak mau,” ujar Agus Indra, pemilik truk bernopol DR 8908 AA. Menurut Agus Indra, para sopir sepakat semua kerugian, baik kerugian barang maupun kendaraan, diganti dalam bentuk uang. Belum ada kesepakatan antara pemilik kendaraan dan pihak asuransi karena kedua belah pihak belum bertemu. Menurut Agus, para pemilik kendaraan sebenarnya sudah menghubungi pihak asuransi, baik mendatangi langsung kantor Jasa Raharja maupun menghubungi melalui telepon. ”Saya datang ke kantornya tapi tidak ada. Saya juga telepon, tidak diangkat,” imbuh Agus. Hal senada diungkapkan Nanang Kurniawan, pemilik truk bernopol W 8296 NC. Menurut
pemilik kendaraan dari Perusahaan PT. Buana Trans Mandiri Semarang, Jawa Tengah, itu dirinya belum mendapatkan kepastian ganti rugi yang akan diberikan pihak asuransi. ”Masih belum jelas berapa ganti rugi yang akan diberikan,” ujarnya. Meski belum ada kejelasan, Nanang Kurniawan menaksir ganti rugi yang akan diberikan mencapai satu miliar. Sebab, sesuai list data barang dalam surat jalan, barang berupa kosmetik itu seharga Rp. 828 juta. ”Dengan kendaraannya, kami akan mengajukan satu miliar,” ujar Kurniawan. Saat Jawa Pos Radar Banyuwangi menghubungi pihak asuransi melalui pesan singkat, ternyata tidak ada tanggapan. Saat ditelepon langsung pukul 16.38 juga tidak diangkat. (mg3/c1/bay)
Berharap Bisa Kembali 20 Tahun Lagi ■ LEPAS...
Sambungan dari Hal 29
General Manager (GM) PT. Pelindo Cabang Tanjung Wangi, Bangun Swastanto mengatakan, pihaknya mendukung upaya pelestarian penyu yang dilakukan BSTF. “Pelindo mendukung pelestarian penyu yang notabene merupakan satwa liar dilindungi itu,” ujarnya. Dikatakan, saat ini PT. Pelindo dan Pemkab Banyuwangi tengah
menjalin kerja sama pengembangan pariwisata di kawasan Pantai Boom. Karena itu, pihaknya akan memadukan lokasi penetasan semi alami penyu itu dengan rencana pengembangan kawasan wisata di pantai yang berlokasi tak jauh dari pusat kota Banyuwangi tersebut. “Nanti kita carikan lokasi yang selaras dengan pengembangan wisata di Pantai Boom ini,” tuturnya. Bangun menambahkan, selain berfungsi sebagai upaya pe-
lestarian, keberadaan penyu mampu menggerakkan pariwisata di pantai yang juga dikenal dengan sebutan Pelabuhan Lama tersebut. “Penyu bisa menggerakkan pariwisata di Pantai Boom,” kata dia. Sementara itu, selain dari keluarga besar Pelindo, “Ngabuburit Bareng Penyu” di Pantai Boom sore kemarin juga diikuti masyarakat umum. Warga rela memberikan donasi demi ikut melepasliarkan anak penyu ke alam bebas.
Selanjutnya, peserta juga mendapat penjelasan singkat tentang penyu dan pola perkembangbiakan kura-kura laut tersebut oleh Pemimpin Redaksi (Pemred) Jawa Pos Radar Banyuwangi, Bayu Saksono. ‘’Tukik ini menetas dari kawasan Pantai Boom ini. Induknya juga bertelur di tempat ini. Mari kita lepaskan tukik ini ke laut. Semoga bisa bertahan hidup dan nanti dewasa bisa kembali bertelur di pantai ini 20 tahun lagi,” jelas Bayu. (sgt/c1/bay)
Data Kamis Diumumkan Jumat ■ TAK LOLOS...
Sambungan dari Hal 29
Di hari terakhir itu, posisi siswa asal Dusun Sumberrejo, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, tersebut di urutan 57 dari 58 pagu yang disediakan. Siswa lulusan SMPN 1 Gambiran itu mengumpulkan skor 753,8. Dia menceritakan, di hari terakhir namanya masih tercantum sebagai pendaftar yang diterima. Bahkan, pasca pendaftaran ditutup, namanya masih ada dalam daftar tersebut. ‘’Sabtu sore (5/7) saya lihat nama saya masih ada,” ujarnya didampingi kerabatnya saat menemui anggota DPRD
Banyuwangi kemarin. PPDB secara resmi diumumkan pada Senin (7/7). Nah, dalam daftar pengumuman hari Senin itu ternyata nama DN tidak ada. ‘’Padahal, Hari Minggu masih ada. Nama saya masih ada dalam daftar,” terang siswa itu polos. Salah satu paman DN, Lukman mengatakan, kejadian tersebut menyebabkan keponakannya frustrasi. Sebab, dia tidak bisa mendaftar lagi di sekolah negeri. ‘’Pulang dari pengumuman di sekolah, dia lemas tidak berdaya. Kasihan keponakan saya ini,” terangnya. Lukman sudah berupaya mencari tahu terkait peristiwa itu. Salah satunya, dengan cara me-
nemui guru di sekolah tersebut. Tetapi, hingga kini dia tidak pernah ditemui. ‘’Gak ada yang mau menemui. Terkesan saling lempar sana-sini,” sesalnya. Lukman ingin mengetahui kepastian peristiwa itu. Jika memang tidak diterima dan itu sesuai prosedur, maka dia akan menerima dengan legawa. Tetapi, jika ada yang tidak beres, dia meminta keponakannya diterima seperti semula. ‘’Makanya saya wadul dewan (DPRD) ini supaya masalah ini cepat selesai,” tandasnya. Sementara itu, secara terpisah Kepala SMKN 1 Tegalsari, Heri Nur Hadi, mengungkapkan bahwa sebelum pengumuman resmi
Sambungan dari Hal 29
Sebagian lagi beramai-ramai bersama kawan seasrama membersihkan mengecat pengecatan asrama.Memang, hiruk-pikuk dunia pesantren semakin semarak di bulan Ramadan. Selain sibuk mempersiapkan menyambut hari raya, para santri juga rutin melakukan pengajian dan mengkaji kitab. Mulai kajian tasawuf, tauhid, fikih terapan, muamalah (hubungan kemasyarakatan), hingga nasionalisme dalam bingkai agama, dikaji di pesantren tersebut. Meski pengajian di pesantren tersebut sudah menjadi keniscayaan, tapi selama Ramadan pelaksanaannya berbeda. Di bulan Ramadan, pengajian diselenggarakan secara khusus, bahkan sampai membentuk kepanitiaan khusus. Sebab, santri yang mengikuti pengajian beragam. Peserta pengajian tidak hanya santri yang mondok di pesantren tersebut, tapi juga santri pesantren lain. Santri yang demikian terkenal dengan istilah santri khuduran. Selain santri, juga banyak warga yang menyimak kegiatan itu. Keterangan Mohammad Dimyati, 25, bagian kurikulum, santri khuduran tahun ini ada yang berasal dari luar kota. “Yang terbanyak masih dari Kecamatan Genteng saja. Tapi yang dari Jogjakarta juga ada,” ungkapnya. Seperti pagi itu, puluhan santri berjejer di teras ndalem (rumah) KH. Mudlofar Sulthon. Dengan kitab di pangkuan, mereka serius menyimak pengajian kitab yang disampaikan KH. Mudlofar. Selain menyimak, santri-santri itu juga mencatat terjemahan KH. Mudlofar. Tidak tanggung-tanggung, kitab berisi hadis setebal 600 halaman harus diselesaikan selama Ramadan.
Meski serius, tidak jarang gelak tawa peserta meledak saat keterangan yang disampaikan KH. Mudlofar mengandung unsur humor. Selain itu, sudah menjadi kebiasaan, setiap kali sang kiai menyebut nama Rasulullah, secara serempak peserta pengajian membalas “allahumashallialaih” secara bersama-sama. “Agar dapat ganjaran sekaligus mengusir ngantuk,” ujar seorang santri. Seperti tidak ada ruang kosong, hampir semua sudut pesantren, lorong asrama, dan lantai dua masjid, menjadi majelis pengajian dengan tingkatkan berbeda-beda. Shidiq Purnomo, 19, salah seorang santri yang mengikuti pengajian kitab mengaku, dirinya memang sengaja memilih Shahih Bukhari karena kitab itu menjadi favorit di kalangan pesantren. Selain itu, hadisnya dinilai valid. “Saya tertarik, karena kitab ini salah satu master piece hadis,” ujarnya. Sementara itu, di saat bersamaan, tidak mau ketinggalan, musala di kompleks pesantren putri juga penuh sesak para peserta. Ratusan ibu-ibu dari sekitar pesantren mengikuti pengajian yang disampaikan Nyai Handariyatul Masruroh. Istirokhah, 36, warga yang bermukim di barat pesantren mengaku, dirinya sengaja mengikuti pengajian itu. Selain memang tidak ada aktivitas, juga karena ingin menambah pengetahuan. “Pagi itu kan ya tidak masak. Toko ramai juga agak siang, jadi ikut saja,” ujarnya. Ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi, salah seorang jajaran dewan Pengurus Pesantren Darussalam, KH. Aly Asyiqin, yang juga kepala madrasah diniyah menuturkan, tradisi pengajian setiap kali Ramadan memang selalu dilakukan. Kegiatan itu sudah menjadi kebiasaan di
Dikembalikan ke Bentuk Semula ■ KEPENGURUSAN...
Sambungan dari Hal 29
Dari delapan pengurus yang dipilih, empat di antaranya golongan muda. Hal itu sesuai yang disampaikan Oei Sioe San beberapa waktu lalu. Dia menyatakan, agar roda regenerasi berjalan baik, maka anak muda harus ikut menentukan kebijakan terkait TITD. Setelah pelantikan, pengurus melakukan sembahyang bersama para umat. Mereka memohon restu
Kongco Tan Hu Cin Jin. Saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi seusai acara, Oei Sioe San mengatakan bahwa secepatnya akan membentuk tim pembangunan klenteng. Setelah police line dilepas, pengurus dapat melakukan pembangunan. Dia mengatakan, sebelum direnovasi, akan ada tim yang mencari benda yang memiliki nilai historis dan mungkin masih bisa diselamatkan. Saat ditanya mengenai desain baru klenteng, Oei Sioe San mengatakan desain akan diusahakan semirip
mungkin dengan desain sebelum terbakar. “Ketua sebelumnya, Pak Bambang Witarsa, sudah membangun tempat ibadah ini menjadi lebih baik. Saya akan mencoba mengembalikan dan memperbaiki agar terlihat seperti semula,” jelas Oei Sioe San. Apalagi, tambah Oei Sioe San, Bupati Abdullah Azwar Anas juga meminta agar desain klenteng dibuat seperti semula. Oleh karena itu, sebelum renovasi dimulai, dia akan meminta pertimbangan Bupati Anas. (mg1/c1/bay)
Asam Jawa Juga Dikirim ke Pabrik ■ PENGIRIMAN... Sambungan dari Hal 31
Tetapi, bila asam itu sudah dikupas, terang dia, harganya bisa mencapai Rp15 ribu per kilogram. “ Tergantung kualitas juga. Kalau asam kering dan besar harganya mahal,” ungkapnya. Proses memproduksi asam jawa yang berkualitas, jelas dia, dengan cara mengumpulkan semua asam jawa lalu dijemur dan dikeluarkan bijinya. Selanjutnya, kembali
dijemur di bawah terik matahari agar kandungan airnya habis, tidak lengket, dan legit. “Kalau dijemur nanti rasanya akan lain, karena akan bertambah pekat,” imbuhnya. Asam jawa yang dikirim ke luar kota itu, masih kata Fitri, selain untuk menyuplai kebutuhan pasar di luar daerah, juga menyuplai pabrik sebagai bahan baku minuman rasa-rasa. Bila dikirim ke pabrik, harganya lain dibanding dikirim ke pasar. “Kalau masuk pabrik, asam jawa-nya harus bersih, bagus, dan legit,” sebutnya. (mg4/c1/abi)
hari Senin, ada pengumuman sementara yang dilakukan setiap hari. Pengumuman hari Jumat merupakan data pendaftar hari Kamis. Pengumuman hari Sabtu merupakan data pendaftar hari Jumat. “Pendaftar hari Sabtu tidak ada pengumuman sementaranya,” tegasnya kemarin. Menurut Kasek Heri, pendaftar hari Sabtu langsung diumumkan pada hari Senin. Pengumuman itu berdasar verifikasi data, kelengkapan berkas, dan sudah ditandatangani Dispendik. Jika belum ditandatangani Dispendik, berarti itu pengumuman pendaftar hari Jumat tanggal 4 Juli. (ton/c1/bay)
Ibu-ibu Ikut Pengajian Nyai Handariyatul Masruroh ■ TUNTAS...
FREDY RIZKI/RABA
MANDAT: Pengurus baru Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) dilantik di aula Klenteng Hoo Tong Bio, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, kemarin (12/7).
semua pesantren. Terkadang memang ada kitab yang tidak dikaji dan diganti kitab lain.”Trennya masih sama, tapi ada beberapa kitab yang tiap tahun diganti,” ujarnya. Dia menambahkan, khusus akhir-akhir ini, saat tiba Ramadan, di pesantren sedang marak dilakukan pengajian kitab-kitab yang mengusung nilai nasionalisme. Melalui upaya ini diharapkan pesantren bisa membangkitkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme para santri dan pesantren.”Pengajian di pesantren ada yang dilakukan untuk antisipasi paham yang merongrong nasionalisme santri,” ujar kepala Madrasah Diniyah Al-Amiriyah tersebut. Dia menambahkan, melalui kitab yang bermuatan ahlusunnah waljamaah santri yang mengikuti pengajian ini diharapkan bisa menelaah kajian yang bisa menguatkan jiwa nasionalisme.“Kitab-kitab dari Imam Asyari kita kaji untuk menguatkan nasionalisme,” ungkapnya. Hal ini sengaja dilakukan karena pesantren mempunyai tanggung jawab untuk menjaga keutuhan dan kesatuan negara dan bangsa.“Kita antisipasi paham-paham yang mengarah kepada terorisme itu melalui pengajian,” imbaunya. Sore menjelang, suasana semakin ramai. Usai kegiatan berbuka dan salat magrib, titik kerumunan bergeser ke sebelah utara masjid. Tepatnya di utara ndalem kasepuhan. Di depan rumah yang ditinggali KH. Hasyim Syafaat itulah, ratusan santri berjejer mendengarkan ulasan kitab Mukhtarul Hadist yang langsung dibacakan oleh pengasuh pesantren. Selain santri putra, para santri putri juga mengikuti jalannya pengajian melalui pengeras suara. “Ini waktu favorit mengikuti pengajian,” ucap Ali Mahsun, salah seorang santri. (c1/bay)
SIGIT HARIYADI/RABA
BERJAGA: Petugas Polsek Banyuwangi melaksanakan penjagaan kotak suara Pilpres 2014 di kantor Kecamatan Banyuwangi kemarin.
Rekap Kecamatan Dimulai Hari Ini BANYUWANGI - Tahap rekapitulasi perolehan suara Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 terus bergulir. Setelah rekapitulasi tingkat desa rampung dilaksanakan Panitia Pemungutan Suara (PPS), kini giliran Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) melaksanakan penghitungan suara di wilayah kerjanya. Meski PPK memiliki waktu selama tiga hari untuk merampungkan rekapitulasi suara, yakni mulai hari ini (13/7) hingga Selasa (15/7), mayoritas PPK se-Banyuwangi akan melangsungkan rapat pleno penghitungan suara pada jadwal hari pertama ini. Sedangkan satu PPK yang lain, yakni PPK Muncar, dijadwalkan menggelar rapat pleno penghitungan suara tingkat kecamatan Senin besok (14/7). Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, Syamsul Arifin mengatakan, KPU tidak mewajibkan PPK melaksanakan rekapitulasi perolehan suara hari ini. Hanya saja, imbuhnya, sesuai jadwal yang ditetapkan KPU pusat, PPK harus sudah merampungkan rekapitulasi perolehan suara Pilpres pada tanggal 15 Juli 2014.
Menurut Syamsul, berdasar informasi awal yang dia terima dari seluruh PPK se-Bumi Blambangan, sebanyak 23 PPK melakukan rekap perolehan suara pada hari ini. “Kecuali PPK Muncar, ada 23 PPK yang menggelar rapat pleno rekapitulasi perolehan suara besok (hari ini). Sedangkan PPK Muncar akan menggelar pleno perolehan suara Senin,” ujarnya. Pria yang juga mantan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi tersebut menambahkan, sama seperti pada proses rekapitulasi suara tingkat tempat pemungutan suara (TPS) dan PPS, pleno rekap perolehan suara tingkat PPK akan dilaksanakan secara terbuka. “Masyarakat silakan menyaksikan proses rekapitulasi suara tersebut,” cetusnya. Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, ada sembilan PPK yang melangsungkan pleno rekapitulasi suara mulai pukul 08.00 hari ini. Sembilan PPK tersebut masing-masing PPK Wongsorejo, PPK Banyuwangi, PPK Kabat, PPK Tegaldlimo, PPK Gambiran, PPK Cluring, PPK Glenmore, dan
PPK Pesanggaran. Selang satu jam kemudian, yakni mulai pukul 09.00, ada tujuh PPK yang dijadwalkan memulai rekapitulasi perolehan suara, yakni PPK Kalipuro, PPK Glagah, PPK Srono, PPK Purwoharjo, PPK Sempu, PPK Siliragung, dan PPK Bangorejo. Sedangkan jadwal rekapitulasi suara PPK Licin dan Singojuruh dijadwalkan berlangsung mulai pukul 10.00. Selanjutnya, PPK Kalibaru, PPK Giri, dan PPK Songgon masing-masing dijadwalkan mulai melaksanakan rekapitulasi suara pada pukul 13.00, pukul 14.00, dan pukul 15.00. Malam harinya, rekapitulasi suara dilaksanakan PPK Rogojampi dan PPK Gentang. PPK Rogojampi dijadwalkan memulai pleno rekapitulasi suara mulai pukul 19.30, sedangkan PPK Gentang dijadwalkan mulai menggelar rekap perolehan suara Pilpres 2014 mulai pukul 20.00. Sementara itu, PPK Muncar baru akan menggelar pleno penghitungan perolehan suara besok. Rekap perolehan suara di PPK yang satu ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 15.00. (sgt/bay)
36
Jawa Pos R A D A R
Minggu 13 Juli 2014
B A N Y U W A N G I
PILIH PEMIMPIN: Seorang kakek dibantu petugas TPS 1 Giri memasukkan surat suara ke dalam kotak suara.
TAUFIQ FERDIANSYAH/RABA
NUANSA PIALA DUNIA: Petugas TPS 1 Kelurahan Patokan, Situbondo, mengenakan jersey kebesaran timnas Jerman.
SHULHAN HADI/RABA
CINTA BATIK: Petugas TPS 26 Desa Kebaman, Srono, kompak memakai batik dan tongkosan warna kuning.
Jangan
Terpengaruh Hasil Quick Count
TELITI: Petugas TPS khusus Lapas Banyuwangi melakukan perhitungan suara pada pelaksanaan Pilpres 9 Juli lalu.
SIGIT HARIYADI/RABA
DEMI MASA DEPAN BANGSA: Seorang nenek memasukkan surat suara di TPS 10 Dusun Curahtemu, Sumberanyar, Banyuputih, Situbondo.
NUR HARIRI/RABA
GALIH COKRO/RABA
TARIK MINAT PEMILIH: Petugas di salah satu TPS di Penataran, Banyuwangi, memberikan bingkisan kepada pemilih beruntung.
PE MILIHAN presiden dan wakil presiden sudah selesai kita laksanakan 9 Juli lalu. Kita semua pantas lega karena pesta demokrasi itu telah selesai dengan aman. Bahkan, dua kandidat, Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla menyatakan terima kasih kepada rakyat Indonesia karena pilpres yang menghabiskan uang rakyat triliunan rupiah itu berlangsung lancar dan penuh dengan suasana kegembiraan. Sayangnya, suasana aman, damai, dan demokratis itu dirusak oleh hasil quick count yang berbeda-beda dari sejumlah lembaga survei. Satu pihak memenangkan PrabowoHatta, pihak lain memenangkan Jokowi-JK. Bahkan, masing-masing kubu sudah mengumumkan klaim kemenangan meski hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum keluar. Kondisi ini diperparah dengan penayangan hasil quick count secara ter us mener us yang dilakukan oleh stasiun televisi yang berafiliasi kepada dua kubu calon. Tak mengherankan, saat ini pendukung kedua kubu mulai meradang. Tak hanya di dunia nyata, di dunia maya juga terjadi saling klaim kemenangan berdasarkan hasil quick count lembaga-lembaga survei tersebut. Benih-benih kekisruhan pun kembali muncul. Sebagai rakyat, kita semua berharap agar pesta demokrasi lima tahunan ini dapat berjalan dengan aman hingga saat pelantikan capres dan cawapres terpilih pada 20 Oktober mendatang. Kedua
kubu, baik tim sukses, kedua kandidat, parpol pengusung, maupun pendukungnya, harus sama-sama lebih dewasa dalam menyikapi hasil quick count. Ingat, hasil yang mereka keluarkan hanya berdasarkan sampel. Dari jutaan TPS yang ada di seluruh Indonesia, mereka hanya mengambil ribuan TPS saja. Sehingga, hasil quick count lembaga-lembaga survei tersebut bisa salah, bisa juga benar. Mar i kita menunggu hasil penghitungan manual yang dilakukan KPU. Sebagai warga negara yang baik, kita harus ikut mengawal proses penghitungan di setiap tahapnya. Baik dari PPS ke PPK, kemudian tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat. Tahap demi tahap ini perlu dikawal ketat. Jangan sampai ada pihakpihak, baik penyelenggara pemilu maupun pihak lain, yang sengaja melakukan manipulasi data untuk memenangkan salah satu kubu. Jika praktik kecurangan ini terjadi, hal inilah yang dapat menimbulkan sesuatu yang tidak kita inginkan di kemudian hari. Berikut ini adalah suasana pencoblosan yang dilakukan masyarakat Banyuwangi dan Situbondo di sejumlah TPS. Meski mereka berbeda pilihan, tidak ada kesan permusuhan di wajah-wajah mereka. Bahkan, saat perhitungan suara berlangsung, mereka tetap bahagia meski calonnya kalah. Jangan sampai suasana adem ayem ini dirusak oleh lembaga survei dan televisi nasional yang menayangkan hasil quick count berbeda-beda. (c1/als)
GALIH COKRO/RABA
GALIH COKRO/RABA
TETAP NYOBLOS: Meski masih berbalut selang infus, pasien di RSUD Blambangan ini menyempatkan mencoblos di TPS keliling.