Radar Banyuwangi | 13 Mei 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SELASA 13 MEI TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

50 Caleg Resmi Masuk DPRD BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi menetapkan 50 calon anggota legislatif (caleg) terpilih hasil Pemilu 9 April 2014 di hall Hotel Ikhtiar Surya kemarin (12/5). Sebelum melakukan penetapan caleg terpilih, KPU menetapkan jumlah suara sah 12 partai politik (parpol) setiap daerah pemilihan (dapil) ■

PDI PERJUANGAN PKB PARTAI GOLKAR PARTAI DEMOKRAT PARTAI GERINDRA PPP Hasil 1. I Made Cahyana N. 1. Hj. Siti M. Ni’mah 1. Umi Kulsum , SH 1. Wendriawanto 1. Naufal Badri 1. H.Basir, S.Ag 12,28 6,04 2. Heksa Sudamadi, SH 2. A.Taufiq 2. Marifatul Kamilah, SH 2. Handoko 2. Limpat Prawiro 11,33 2.Drs.Syahroni Pileg 4 3.Hasanuddin 3. Salimi 3. H.M Joni Subagio, MH 3. Sofiandi Susiadi 3. Sri Utami 3. Suparman Edy Kursi % % Ali Mahrus, S.HI Andik Purwanto 4.Syamsul Arifin % 2014 10 4. Made Suwastiko 10 4.5. M. 7 4.5. Ismoko 5 Faktuningsih 5 4.5.Eko 5. Irianto SH H. Z. Arifin Salam Drs.Suyatno 4. Yusieni Susilo N. PARTAI HANURA Kursi Kursi Kursi Kursi 6. H.Ana Annisa,S.Pd 6. Ruliyono,SH 5. Gunawan di Kursi 6. Hery Sugiarto 1. Basuki Rachmad 7. H Sugirah S.Pd, Msi 7. H. A. Munib Syafaat 7. Muhammad Sahlan PAN NASDEM 2. Punjul Ismu W. 5,86 BWI 19,24 8. Eko Hariyono 18,28 8. H Susiyanto 12,63 4,93 4,36 3. Sugiyo 1.Sugiarto , SE 1. ALi Mustofa

Baca 50 Caleg...Hal 39

Suara

Suara

%

Suara

9. Ficky Septalinda 10. Sugeng Munarso

Tiga Incumbent KPU Kandas

%

%

SEMENTARA itu, tim seleksi (timsel) calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi menyelesaikan seleksi 20 nama besar kemarin (12/5). Dari 20 nama yang diumumkan timsel, dua calon incumbent Syamsul Arifin dan Suherman lolos masuk 20 besar.

2

Suara

4,22

%

Kursi

Suara

Suara

1

2

%

Kursi

Tiga calon incumbent yang lain, Irfan Hidayat, Atim Hariyadi, dan Hariyanto, kandas dalam penjaringan 20 besar. Dalam daftar 20 besar tersebut, ada dua nama anggota Panwaslu Banyuwangi, Rorry Desrino Purnama dan Lilikh Maslikah.

Kursi 2. Agung Setyo W.

%

4

Kursi

4. A. Masrohan

Mantan anggota Panwaslu, A. Holili, dan anggota Panwascam Kalipuro, Adrianus Yansem Pale, juga lolos menembus kursi 20 besar. Setelah menyelesaikan seleksi 20 besar, timsel akan menggelar seleksi wawancara dan klarifikasi tanggapan masyarakat pada

%

16 Mei 2014 mendatang. Ketua Timsel dr. Taufiq Hidayat SpAnd mengatakan, timsel mengundang masyarakat umum untuk memberikan masukan dan tanggapan terhadap 20 nama calon anggota KPU yang lolos ■ Baca Tiga...Hal 39

”Astronot” Siap Hadang MERS

PENDIDIKAN

GALIH COKRO/RABA

MIKIR: Siswa mengerjakan soal unas susulan di ruang rapat Dikmen kantor Dispendik Banyuwangi kemarin.

Unas Susulan di Dua Lokasi BANYUWANGI - Ujian Nasional 2014 jenjang SMP/sederajat memang telah berakhir Kamis pekan lalu (8/5). Namun, sedikitnya empat pelajar sekolah menengah pertama (SMP) baru menjalani ujian yang sangat menentukan kelulusan tersebut kemarin (12/5) ■ Baca Unas...Hal 39

SIGIT HARIYADI/RaBa

STERIL: Dua perawat menunjukkan pakaian khusus yang akan digunakan saat menangani pasien MERS di ruang isolasi RSUD Blambangan kemarin.

Tambah 600 WiFi BANYUWANGI - Predikat jawara pertama Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2014 memang telah berhasil direngkuh Kabupaten Banyuwangi. Namun, tampaknya pemerintah kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini belum berhenti berinovasi di bidang pemanfaatan digital society ■ Baca Tambah...Hal 39

LICIN - Ternyata tidak mudah membekuk FR, tersangka pembunuh sadis asal Desa Segobang, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Untuk memburu lelaki yang telah menghujani Ahmad Fathanul, 34, dengan tusukan itu, polisi mengerahkan tim Buru Sergap (Buser) Satreskrim Polres Banyuwangi. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi, FR langsung kabur ke luar kota

usai menghabisi Fathanul di hadapan banyak orang di Dusun Krajan Timur, Desa Segobang, Kecamatan Licin, Jumat (9/5) lalu. Karena itu, tim Buser Polres dikabarkan terus memburu pelaku hingga luar kota. Kapolsek Licin AKP Wan Sutanto menuturkan, pihaknya akan bekerja

unu emb h

sama dengan jajaran Satreskrim Polres Banyuwangi. Dukungan Polres Banyuwangi diharapkan bisa mengungkap keberadaan pelaku. “Kita siap cari pelaku dengan dukungan personel polres,” tuturnya kemarin (12/5). Terkait kota tujuan pelarian FR, Kapolsek Wan Sutanto tidak mau

an

GALIH COKRO/RABA

BROWSING: Warga memanfaatkan layanan WiFi internet di RTH Sayuwiwit depan Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Satria, Banyuwangi, sore kemarin.

BANYUWANGI - RSUD Blambangan Banyuwangi resmi memiliki ruang isolasi khusus pasien penderita penyakit MERS (middle east respiratory syndrome). Demi mengantisipasi kemungkinan ditemukan penyakit MERS di Bumi Blambangan, rumah sakit pelat merah tersebut telah menyiapkan satu ruang perawatan khusus. Direktur RSUD Blambangan, dr. Taufik Hidayat Sp And mengatakan, ruangan itu didesain khusus untuk merawat pasien penderita penyakit yang memerlukan isolasi. “Sementara ruangan ini kami isi dua bed (tempat tidur). Jika sewaktu-waktu dibutuhkan, bisa kami tambah bed,” ujarnya kemarin (12/5). Dikatakan, ruangan khusus tersebut dilengkapi peralatan canggih yang diperlukan dalam menunjang perawatan pasien penderita penyakit MERS. Peralatan canggih tersebut, antara lain DC Shock (alat pacu jantung), ventilator (mesin pembantu pernapasan), alat radiologi mobile, dan lain-lain ■ Baca “Astronot...Hal 39

Kejar Jagal Segobang Kerahkan Resmob P

DIGITAL SOCIETY

berspekulasi. Kota tujuan persembunyian pelaku bisa saja di Jawa, Madura, bisa pula di Bali. Polisi kini tengah mencari lokasi persembunyian pelaku berbekal keterangan saksi. Terkait kemungkinan adanya pelaku lain, polisi belum berani menyimpulkan. Ada seorang saksi yang sempat diperiksa karena diduga melerai saat penyerangan berlangsung ■ Baca Kejar...Hal 39

Riky Sadewa Bimantara, Rising Star Atlet Tenis Meja Banyuwangi

Sempat Hijrah Bela Denpasar untuk Juara Nasional Riky Sadewa Bimantara merupakan salah satu atlet cilik potensial yang dimiliki Banyuwangi. Di usianya yang baru 12 tahun, sederet trofi bergengsi di berbagai level berhasil diraih. Namun, siswa kelas enam SD itu terpaksa hijrah ke klub daerah lain demi mengikuti kejuaraan nasional. ALI NURFATONI, Genteng JARUM jam sudah menunjuk pukul 20.05. Arus lalu lintas di jalan-jalan sudah

http://www.radarbanyuwangi.co.id http://www.radarbanyuwangi.co.id

PKS 1. Neni Viantin Diyah M. 2. Drs. Sukarni

Suara

Suara

Suara

9. H.Khusnan Abadi 10. Atiqoh

Suara

mulai sepi. Apalagi, hujan terus mengguyur meski hanya rintik-rintik malam itu. Semilir angin malam semakin menambah warga memilih berlindung di dalam rumah. Namun, situasi malam itu tampaknya tidak berlaku di salah satu sudut perumahan GGM Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Sebab, setiap malam lokasi itu tidak pernah sepi. Ya, memang, salah satu sudut perumahan yang tak jauh dari jembatan yang dikenal sebagai Sasak Mayit itu selalu ramai karena aktivitas latihan tenis meja. Mulai dari kalangan muda hingga para sesepuh berlatih secara bergantian. Khusus junior, latihan tenis meja itu bukan sekadar untuk mencari keringat. Sebab, memang berlatih tenis meja itu

Tiga calon incumbent KPU kandas Tak hanya pemain, kursi wasit pun diperebutkan

POTENSIAL: Riky Sadewa Bimantara di rumahnya kemarin.

50 caleg resmi dinyatakan masuk DPRD Yang masuk lega, yang tak masuk kudu legawa

ALI NURFATONI/RaBa

dalam rangka murni mengejar prestasi. Sebaliknya, bagi orang tua, warga

setempat hanya meramaikan acara ■ Baca Sempat...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR GENTENG

30

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 13 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Turis Rusia dan Australia Banjiri Plengkung

AGENDA KOTA

M2C Bangkitkan Indra ke 6 METODE tercepat dunia dlm membangkitkan keajaiban spiritual dlm diri, optimalkan otak kanan, heart power, kuasai metafisika modern, pengaruhi orang lain jarak jauh, proteksi diri, sembuh dr berbagai penyakit, rahasia hypnosis ,menidurkan orang hanya dg pandangan mata, pelat tgl 18 mei 2014, banyuwangi pkl.09.00, situbondo pkl 15.00 ticket Rp. 250.000, info kata hati.081358110511. (*)

PERTANIAN

TEGALDLIMO - Ratusan wisatawan asing mulai membanjiri Pantai Plengkung yang ada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo. Kedatangan para wisatawan itu, untuk bermain selancar di pantai yang dikenal G-Land tersebut. Para wisatawan asing ini, berangkat ke pantai yang ada di tengah hutan itu umumnya dengan jalur laut melalui Pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. Selain itu, juga ada yang melalui darat melalui Desa Kalipahit dengan menjelajah hutan. Setiap harinya, wisatawan asing yang masuk sekitar 65 orang hingga 70 orang. “Mereka ini datang ke G-Land untuk main selancar,” terang Nory’s, salah satu fotografer asal Tegaldlimo yang biasa mangkal di Pantai Plengkung.

ABDUL AZIZ/RaBa

KOMPAK: Para petani dan petugas PPL serta TNI ikut serta melakukan gropyokan tikus kemarin.

Hama Tikus Menggila, Petani Gropyokan

Menurut Nory’s, wisatawan asing mulai membanjiri Pantai Plengkung ini sejak sepekan terakhir. Ini karena ombak di daerah pantai selatan itu mulai tinggi dan bagus dibuat selancar. “Setiap hari rata-rata 65 sampai 70 turis yang datang, mereka yang banyak dari Rusia dan Australia,” ungkapnya. Para turis asing ini, terang dia, biasanya menginap di Pantai Plengkung antara sepekan hingga dua pekan. Tapi, jelas dia, juga ada yang tinggal hingga sebulan. “Kalau ombaknya semakin bagus, mereka biasanya memperpanjang liburannya,” cetusnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Nory’s menyebut, gulungan ombak di Pantai Plengkung biasanya akan terus menunjukkan keindahannya. Itu mulai Mei hingga November. (azi/c1/abi)

SIGIT HARIYADI/RaBa

GAMBIRAN - Serangan tikus yang menggila hingga merusak tanaman membuat para petani di Dusun Sidomukti, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, merasa gerah. Mereka menggelar gropyokan tikus di persawahan di kampungnya kemarin. Sejumlah kelompok tani, petugas penyuluh lapangan (PPL), pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT), dan mantri tani menyatu memburu hama tikus. Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Disperhutbun) Banyuwangi, juga tidak ketinggalan demi menyukseskan gerakan pengendalian hama tanaman padi dan gerakan tanam padi SRI (System of Rice Intensification), pada tahun 2014. ”Kita juga kerja sama dengan Kodim 0825,” kata Kepala Disperhutbun Banyuwangi, Ikrori Hudanto melalui Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Tanaman Ilham Djuanda. Gropyokan tikus yang dilakukan bersama ini, terang dia, dalam rangka menjaga ketahanan pangan dan menjaga Kabupaten Banyuwangi sebagai daerah lumbung pangan. ”Pada tahun 2014 ini Disperhutbun akan mengembangkan penangkaran burung hantu (Tyto alba) sebagai predator (musuh alami) hama tikus ini,” ujarnya. Penangkaran burung hantu ini, terang dia, akan dilakukan oleh kelompok tani dengan pelatihan dan pendampingan dari Disperhutbun. Untuk penangkaran ini, akan dilakukan di lima kecamatan yaitu Kecamatan Glenmore, Gambiran, Sempu, Singojuruh, dan Rogojampi. ”Program penangkaran burung hantu ini, ditargetkan sudah terealisasi pada musim tanam ini,” ungkapnya. Menurut Ilham, tikus sawah merupakan salah satu jenis hama tanaman padi yang dapat mengakibatkan kerugian besar. Dalam catatannya, selama tahun 2013 persawahan milik petani yang diserang hama tikus itu mencapai 1.692,3 hektare n

DITERTIBKAN: Petugas Satpol PP mendata orgil dan gelandangan yang terjaring razia kemarin.

Satpol PP Sisir Gelandangan Diindikasi Berasal dari Luar Banyuwangi GENTENG - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar razia penyakit masyarakat (pekat) kemarin. Dalam operasi itu, petugas penertiban milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi itu berhasil menjaring belasan orang gila (orgil) dan gelandangan yang banyak berkeliaran di jalan. Wilayah yang dijadikan sasaran dalam razia tersebut adalah Kecamatan Genteng, Rogojampi, Giri, Glagah, dan Kalipuro. Di Kecamatan Genteng, petugas Satpol PP ber-

hasil menjaring dua orgil di Jalan KH. Wahid Hasyim dan Jalan KH. Hasyim Asyari. ”Kita sisir semua jalan di sekitar kota Genteng,” terang koordinator lapangan (Korlap) Satpol PP Kecamatan Genteng Rusmiadi. Menurut Rusmiadi, razia yang dilakukan pukul 10.00 hingga pukul 12.00 itu menyisir Jalan Gajah Mada, Jalan KH. Wahid Hasyim, Jalan KH. Hasyim Asy’ary, dan di Jalan Raya Kembiritan. “Dalam operasi ini ada dua orgil yang berhasil diamankan,” ungkapnya. Selanjutnya, kedua orgil yang terjaring razia itu, lanjut dia, diserahkan ke Satpol PP Banyuwangi, kemudian dikirim ke Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertran) Kabupaten Banyuwangi. “Ini

lanjutan penertiban pengamen. Semua yang melanggar ketertiban umum akan kita tertibkan,” cetusnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Razia serupa juga digelar Satpol PP di sejumlah kecamatan lain di Bumi Blambangan. Beberapa kecamatan yang menjadi sasaran adalah Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Giri, Glagah, dan Kalipuro. Hasilnya, petugas penertiban berhasil mengamankan sepuluh gelandangan dan orang gila (orgil). Kepala Bidang (Kabid) Ketenteraman dan Ketertiban (Trantib) Satpol PP Banyuwangi, Agus Wahyudi mengatakan, penertiban tersebut untuk menjaga kenyamanan, kebersihan, dan keindahan n

REKRUTMEN WARTAWAN/FOTOGRAFER SYARAT: - Lulusan S1 semua jurusan - Sehat jasmani dan rohani - Usia max 25 tahun per Juni 2014 - Sanggup bekerja keras - Bisa bekerja secara tim - Punya motor dan SIM C p - Foto berwarna satu badan penuh an C V ((Riwayat Riwaayat hidup) hidup) - Melampirkan CV Berkas Lamaran dikirim ke: Jawa Pos Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89-C Banyuwangi Atau email: beritaraba@gmail.com Paling lambat: 22 Mei 2014

Baca Satpol...Hal 39

Baca Hama...Hal 39

Petani Jeruk Bingung Pupuk CLURING - Kelangkaan pupuk tampaknya kembali terjadi. Para petani terutama jeruk, resah karena merasa kesulitan mendapatkan pupuk untuk tanamannya. Padahal, itu kebutuhan yang mendesak. Salah satu petani jeruk asal Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Cluring, Sutikno, 55, mengatakan pupuk yang susah didapat itu semua jenis pupuk yakni NPK, Phonska, dan ZA. “Mencari pupuk ZA paling sulit, yang kesulitan ini tidak hanya saya,” katanya. Menurut Sutikno, untuk tanaman jeruk usia setahun hingga 1,5 tahun itu sangat memerlukan pupuk tersebut. Sulitnya mencari pupuk, jelas dia, akhirnya diganti dengan pupuk kandang. “Kita ganti pupuk kandang, tapi tetap kurang marem,” ujarnya. Kelangkaan pupuk ini, jelas dia, sebenarnya sering terjadi. Dan ini membuat para petani banyak yang kebingungan. “Setiap tanya pada penyedia pupuk, jawabannya itu selalu pasokan telat,” cetusnya. Sutikno bersama petani lainnya berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan permasalahan kelangkaan pupuk ini. Apalagi, ini sudah sering terjadi. “Mohon pada pemerintah untuk segera melakukan tindakan,” pintanya. (sli/c1/abi) Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi Banyuwangi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Situbondo: Edy Supriyono (Kabiro), Nur Hariri Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim J

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, W. Nugroho (Genteng), Samsuri (Situbondo) Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Kasir: Widi Ukiyanti Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/ mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Banyuwangi Bersih & Ramah R A D A R

PT. Pabrik Kertas Basuki Rachmat

PT. Suri Tani Pemuka

Pemkab Banyuwangi

Jawa Pos

31 Selasa 13 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

PT. Banyuwangi Cannery Indonesia Ketapang

PT. Surya Adikumala Abadi

Badan Lingkungan Hidup Banyuwangi

Ekspedisi Sungai Kalilo dari Hulu hingga Hilir (4)

Tiga Mata Air Menyatu di Kali Jagir ALIRAN sungai ini berhulu langsung di pegunungan Ijen. Untuk sampai di Kalilo, aliran sungai ini melewati tiga kecamatan; Glagah, Giri, dan Banyuwangi. Saat memasuki Desa Wisata Osing Kemiren, sungai ini bercabang dua. Satu sungai bermuara di Sobo, satu sungai lagi bermuara di Kalilo. Debit air di sungai ini bisa dibilang paling besar dibanding aliran sungai lain yang bermuara di Kalilo. Pasalnya, sungai ini berasal dari tiga sumber mata air. Yaitu Sumber Jagir, Sumber Pawon dan Sumber Buyut Ijah yang berada di Desa Kampung Anyar. Di hulu aliran Sungai Kampung Anyar ini terdapat beberapa air ter-

jun yang cukup indah. Salah satunya adalah air terjun (waterfall) Bersaudara. Beberapa pihak ada yang menyebut air terjun Bidadari. Letak air terjun ini tak jauh dari Perkebunan Kalibendo. Untuk sampai di air terjun ini, dari Kota Banyuwangi hingga ke Kampung Anyar hanya butuh waktu sekitar 15 menit dengan perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Kondisi jalan sudah cukup bagus. Lokasinya cukup mudah dijangkau karena berada di tepi jalan. Begitu memasuki desa ini, pandangan kita akan dihadapkan dengan pepohonan dan sawah di sebelah kanan jalan. Dibatasi oleh jurang yang di bawahnya mengalir sungai dengan

air cukup jernih. Di antara tebing itulah, terdapat tiga air terjun Jarak ketiganya hanya beberapa meter saja. Karena itu, warga sekitar menyebutnya sebagai air terjun bersaudara. Tingginya sumber dan terjalnya cadas tebing membuat suara air menggerojog keras. Udara di sekitarnya pun terasa dingin oleh buih yang beterbangan terbawa angin. Selain Air Terjun Bersaudara, masih ada satu lagi air terjun yang tidak kalah eksotik dari Sungai Kampung Anyar tersebut. Letak air terjun ini lebih jauh ke arah hulu dari ketiga air terjun ini. Masyarakat sekitar menyebut air terjun ini dengan nama Kete-

gan. Untuk mencapainya, dari air terjun bersaudara langsung menyusuri aliran sungai menuju ke arah hulu. Menuju lokasi ini cukup menguras keringat. Namun jernihnya air dan rimbunnya dedaunan yang teduh akan melupakan setiap pengunjung yang ke sana terhadap rasa capek. Oleh masyarakat sekitar, secara gotong-royong tempat itu kini rutin dibersihkan dan dirapikan setiap akhir pekan. Untuk pengunjung umum sebenarnya tempat ini belum resmi dibuka. Untuk sementara, pengunjung yang ingin menikmati air terjun bisa menitipkan kendaraannya di rumah warga n

TAK JAUH DARI KALIBENDO: Penulis di depan air terjun bidadari di Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah.

Baca Tiga Mata...Hal 39 JP-RaBa PHOTO

TIM SELEKSI ANGGOTA KPU KABUPATEN BANYUWANGI Jl. KH Agus Salim No. 36 Banyuwangi PENGUMUMAN HASIL SELEKSI TERTULIS, TES KESEHATAN, DAN TES PSIKOLOGI CALON ANGGOTA KPU KABUPATEN BANYUWANGI Nomor: 15/TIMSEL.BWI/V/2014 Berdasarkan hasil seleksi tertulis, tes kesehatan, dan tes psikologi, dengan ini diumumkan nama–nama calon Anggota KPU Kabupaten Banyuwangi yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti seleksi wawancara sebagai berikut: NOMOR NO. PENURUT DAFTARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

24 30 23 19 10 13 09 14 45 39 33 25 01 14 04

NAMA CALON

JENIS PEKERJAAN KELAMIN

A. HOLILI, S.Pd.I ADRIANUS YANSEN PALE, S.T AHMAD YAHYA, S.E, AK ANY HAMIDATURROHMAH DARMA SETIAWAN, IR DWI ANGGRAINI R. EDI SAIFUL ANWAR, S.E JAMALUDIN, S.Pd.I LILIKH MASLIKAH KURNIA AZIZAH, S.Pd MOH. FIRDAUS Y. , S.H RORRY DESRINO PURNAMA, S.H SUHERMAN, S.E SYAMSUL ARIFIN ZAINAL ARIS M.

L L L P L P L L P P L L L L L

Swasta Panwascam Swasta Wiraswasta Wiraswasta Dosen Swasta Guru Panwas Guru Wartawan Panwas KPU KPU Guru

ALAMAT Bengkak Wongsorejo Sukowidi Kalipuro Kalibaru Kalibaru Sobo Banyuwangi Mojopanggung Giri Perum. Kalirejo Banyuwangi Bakungan Glagah Jajag Gambiran Genteng Wetan Genteng Tukangkayu Banyuwangi Tukangkayu Banyuwangi KarangRejo Banyuwangi Temuguruh Sempu Genteng Wetan Genteng Sari Mulyo Cluring

Pelaksanaan Seleksi Wawancara dan Klarifikasi Tanggapan Masyarakat akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Jum’at, 16 Mei 2014 s/d Selesai Waktu : 08.00 WIB Tempat : Hotel Ketapang Indah Jl. Yos Sudarso Kalipuro Banyuwangi Kepada masyarakat diharapkan untuk memberikan masukan dan tanggapan terhadap nama-nama Calon Anggota KPU Kabupaten Banyuwangi di atas. Masukan dan tanggapan tersebut disampaikan secara tertulis disertai dengan identitas yang jelas kepada Tim Seleksi Calon KPU Kabupaten Banyuwangi, dengan alamat Sekretariat Tim Seleksi Jl. K.H. Agus Salim No. 36 Banyuwangi. Atau melalui email: agusmursidi@yahoo.co.id / www.kpud-banyuwangikab.go.id selambat-lambatnya tanggal 15 Mei 2014. GERDA SUKARNO/RaBa

Seharusnya di Jamban SUNGAI Kalilo ternyata masih digunakan oleh warga sekitar sebagai tempat buang hajat. Seperti yang terlihat di Karangbaru, Kepatihan, ini. Dinas kesehatan sebaiknya terus menggalakkan sosialisasi akan pentingnya buang air besar (BAB) di jamban. Sebab, BAB di sungai

RTH Sebaiknya Dilengkapi Tanaman Langka BANYUWANGI - Kepala Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Hikmah Mandala Banyuwangi, Romo T. Catur Wibawa, adalah seorang yang mencintai keindahan dan kebersihan. Saat ini, lingkungan sekolahnya sudah menjadi sebuah tempat yang sejuk dan indah. Hal ini memang bisa dimaklumi. Karena SMAK Hikmah Mandala merupakan salah satu sekolah yang berwawasan lingkungan. Sebagai penggemar keindahan, Romo Catur berpendapat, Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang saat ini menyebar di berbagai daerah di Banyuwangi seharusnya bisa dimanfaatkan lebih. Pasalnya, saat ini RTH masih berfungsi secara umum. Yaitu sebagai tempat berkumpul dan bersantai. Ada pula RTH yang digunakan untuk ber-internet-an karena sudah dilengkapi Wi-Fi. “Namun, pemanfaatan edukasi masih sedikit sekali,” ujar Romo Catur. Mungkin, imbuhnya, dengan adanya program Banyuwangi Bersih dan Ramah (2BR), RTH yang ada, seperti Taman Sri Tanjung, Taman Makam Pahlawan atau yang lagi menghangat saat ini Pantai Boom, ditanami juga tanaman langka. Tanaman seperti Gaharu, Duwet, dan lainnya bisa ditanam di RTH n Baca RTH...Hal 39

menjadi salah satu penyebab timbulnya penyebaran beberapa penyakit, seperti diare. Apalagi, hingga saat ini di beberapa bagian Kalilo, masih ada sejumlah warga yang memanfaatkannya untuk mencuci pakaian, mandi, bahkan mencuci bahan makanan. (als)

Banyuwangi, 12 Mei 2014 TIM SELEKSI CALON ANGGOTA KPU KABUPATEN BANYUWANGI KETUA,

( dr. TAUFIQ HIDAYAT, SpAnd, M.Kes.) Catatan : 1. Di kantor Sekertariat TIM Seleksi Calon Anggota KPU Kab. Banyuwangi disediakan kotak masukan tanggapan masyarakat. 2. Tanggapan masyarakat dianggap sah apabila tercantum identitas lengkap (nama, alamat, nomor telepon.


KESEHATAN

32

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 13 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Lagi, RSI Fatimah Operasi Bisum Gratis

RS AL-HUDA

BANYUWANGI - Untuk ke-14 kalinya, Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi melaksanakan operasi bibir sumbing (bisum). Operasi kali ke-14 ini dilaksanakan Sabtu (10/5) lalu. Sebanyak 12 pasien telah melakukan operasi yang dipimpin oleh dua dokter spesialis bedah plastik, yakni dr. Rubiriana A, Sp.BP, Re dan dr. Radias, Sp.BP. Re. Usia mereka berkisar antara 5 bulan – 22 tahun. Secara teknis, sebelum dilakukannya operasi ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh pasien. Dr. Rusdi Dziban, Sp.B, FINACS sekaligus direktur RSI Fatimah Banyuwangi mengatakan, pasien bibir sumbing harus di-screening terlebih dahulu. Screening merupakan pemeriksaan awal bagi pasien, mulai dari pemeriksaan usia, berat badan, sampai kondisi bibir yang sumbing. Terkadang penderita tidak hanya mengalami sumbing saja, tetapi juga langit-langit. Menurut dr. Rusdi, apabila usia pasien sudah lebih dari 3 bulan dengan berat badan lebih dari 5 kg, sudah bisa dilakukan operasi. Namun apabila terdapat langi-langit, operasi akan dilakukan bertahap, setelah usia anak mencapai 8 bulan sampai 1 tahun. “Karena penderita sumbing dengan langit-langit harus sudah ditutup sebelum usia 2 tahun. Kalau tidak segera dioperasi suara penderita akan menjadi sengau. Apabila ada pasien langitlangit yang sudah berusia 5 tahun tapi langit-langit belum dioperasi (ditutup) maka suara sengau tidak akan bisa hilang,” katanya. Operasi gratis bisum ini merupakan kerjasama RSI Fatimah Banyuwangi dengan CLP (Cleft Lip and Palate) Centre Universitas Muhammadiyah Malang. Rusdi mengimbau pada masyarakat Banyuwangi. Apabila ada saudara atau kerabat yang menderita bibir sumbing segera mendaftar ke RSI Fatimah Banyuwangi, semua biaya gratis, dengan kisaran usia 4 bulan sampai 22 tahun. (*/als)

RS AL HUDA FOR RaBa

DETEKSI DINI: Dr. Yoan Affandy Sp, M sedang melakukan pemeriksaan terhadap pasien dengan keluhan gangguan penglihatan di klinik mata RS AL HUDA Genteng.

RS Al Huda Hadirkan Indirect Opthalmoscopy GENTENG – Kepedulian RS Al Huda terhadap perkembangan kesehatan mata ditunjukkan dengan dihadirkannya alat baru yang dinamakan Indirect Opthalmoscopy. Alat ini dapat mendeteksi secara dini adanya Retinopathy Diabetic (RD) atau gangguan penglihatan pada penderita diabetes mellitus (DM) atau kencing manis. Seperti disampaikan dokter spesialis mata di RS Al Huda Genteng, Dr. Yoan Affandy Sp,M, walaupun tidak ada keluhan pada penglihatan, penderita kencing manis sebaiknya rutin memeriksakan matanya, karena seringkali penderita tidak menyadari adanya kelainan pada mata. Gangguan penglihatan pada penderita kencing manis merupakan penyebab terbesar kebutaan permanen “Legal Blindness” pada usia 20-65 tahun. Durasi atau lamanya seseorang menderita kencing manis merupakan faktor resiko penting terjadinya Retinopathy Diabetic (RD). Insiden Retinopathy Diabetic (RD) pada penderita Diabetes yang terdiagnosa sejak 10 tahun yang lalu, adalah 50% pada usia kurang dari 30 tahun dan 90% pada usia lebih dari 30 tahun. Yoan memaparkan, penyebab kelainan RD adalah terjadinya kebocoran pembuluh darah kapiler retina mata, dan menebalnya dinding pembuluh darah yang mengakibatkan mengecilnya pembuluh darah kapiler bahkan dalam keadaan yang berat mengakibatkan pembuntuan pembuluh darah kapiler retina. “Hal ini menimbulkan hambatan aliran darah dan berkurangnya supply oksigen di retina mata yang akan mengakibatkan gangguan penglihatan bahkan kebutaan yang bersifat permanen yang tentunya mempunyai pengaruh besar terhadap kualitas hidup seseorang,” tegasnya. Lebih lanjut, Yoan menjelaskan, untuk mencegah gangguan penglihatan ini, seorang penderita kencing manis, sebaiknya rutin mengontrolkan kadar gula darah dan tekanan darah. Untuk konsultasi masalah gangguan penglihatan akibat penyakit kencing manis ataupun seputar kesehatan mata pada umumnya bisa langsung datang ke Klinik Mata Rumah Sakit Al Huda, Jalan Raya Gambiran nomor 225 Genteng setiap hari Senin sd Jumat jam 09.00-12.00 WIB. (*/als)

RSI FATIMAH FOR RABA

UNTUK SEMUA: Operasi gratis bisum hasil kerjasama antara RSI Fatimah dengan CLP Centre Universitas Muhammadiyah Malang ini digelar secara gratis.

Dikti Sosialisasi Peningkatan Mutu SDM PROMOSI WISATA: Pekan seni SMK Al-Azhar dimeriahkan penampilan band reggae dan ska.

ISTIMEWA

Band Indie Ramaikan Pensi SMK Al-Azhar ■ Launching Lagu The Sunrise of Java SEMPU – Selama tiga hari berturutturut, SMK Al-Azhar Sempu menggelar Pensi (Pekan Seni) dengan tema Indie Band Solidarity sekaligus me-launching hits lagu The Sunrise of Java. Acara yang dimulai pada hari Sabtu (10/5) itu diawali dengan pengajian oleh Ustadz H. Abdul Ghofar dari Rogojampi. Di hadapan siswa kelas XII Ghofar berpesan agar mereka yang sebentar lagi lulus harus siap menyongsong masa depan. “Salat lima waktu wajib ditegakkan, hormat kepada orang tua dan guru, tidak boleh berputus asa, dan harus selalu berdoa dan berusaha,” tegasnya. Kepala SMK Al-Azhar Sempu, Asnan

S.Pd, 60, dalam sambutannya berharap, siswa yang lulus nanti melanjutkan kuliahnya di Banyuwangi saja. “Di Banyuwangi telah berdiri perguruan tinggi negeri seperti Politeknik dan Unair. Saya menyarankan agar kalian kuliah di sini saja,” ujarnya. Pelaksanaan pensi yang digelar Minggu (11/5) kemarin semakin meriah dengan tampilnya band Reggae dan SKA. Suka ria tampak dari para siswa yang asyik bergoyang reggae. Menurut ketua panitia, Nurul Badriyah, 17, dirinya bersama panitia lain sengaja mengundang band Indie yang ada di Banyuwangi untuk meramaikan acara tersebut dengan tujuan menggairahkan kembali band indie yang vakum. Acara yang di dukung oleh Studio 13 Entertainment itu juga menampilkan

Kapal Tanah (sKaKING) sebagai bintang tamu. Band yang terdiri dari Iwey (Keyboard), Bembie (Bass), Ulix (Gitar), Anez (Drum), Veggra (Vocal) dan Riza (Vocal 2) itu cukup memukau penonton. Apalagi setelah Group Band tersebut menyanyikan lagu barunya yang berjudul The Sunrise Of Java. Iwey, 32, pemain keyboard yang juga guru seni dan budaya di SMK Al-Azhar mengatakan bahwa lagu The Sunrise Of Java dalah lagu yang mereka buat untuk membantu mempromosikan pariwisata Banyuwangi. Selain kegiatan musik acara tersebut juga diselingi kegiatan bazar dan lomba menciptakan karya seni dari barang bekas. Dengan kegiatan ini diharapkan bisa mengangkat citra sekolah dan mampu membangun kreativitas siswa. (*/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Tanah/Rumah •

• Rumah Walet+Seriti •

• Manager Store •

Djl Cpt Rmh Walet + Seriti & Tanah SHM 460m di Rogojampi Telp. 081913900030

Bth Mngr Store u/ Poultry Shopp di Bwi,2 Supir,3 Krywn Toko H: Bp Edi 08199977484

Dijual Tanah/Rumah L 375 m (12,5x30) Sblh Kantor Pos Ketapang. H: 081913965000

• Tanah Kapling •

• Kebalenan Indah •

• Salesman •

Jual Tanah Kapling, uk. 10x40m2 (2 kapling), SHM, Hrg 85 jt, H: 083847407631

Djl Cpt Rumah di Kebalenan Indah + Rumah di Kalipuro Asri Tlp. 081913900030

Dbthkan segera. Salesman bangunan berpengalaman. Min SMU, punya motor. Admnisitrasi penjualan, min SMA/wanita. Bisa Komputer. Krm ke Toko Timur Jaya Jl Yos Sudarso 65 BWI (Plg lambt 25/5)

BANYUWANGI-Perguruan tinggi yang baik selalu berupaya meningkatkan beberapa hal. Terutama berkaitan dengan evaluasi maupun persyaratan tentang sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan berlaku. Komitmen tersebut diutarakan Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi Drs. Tutut Hariyadi, MM saat menyampaikan kata sambutan, kemarin. Tutut menegaskan bahwa Untag Banyuwangi berkomitmen terhadap peningkatan SDM dan selalu mengikuti ketentuan perubahan yang berlaku di Dikti. Bertempat di kampus Untag Banyuwangi telah dilaksanakan pemantapan tentang Beban Kerja Dosen (BKD), Sistem Informasi Pengembangan Karir Dosen (SIPKD), dan Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT). Pemantapan tentang BKD, SIPKD, dan PDPT tersebut disampaikan oleh Prof. DR. Ir. Djoko Kustono. Djoko menjabat ketua Pengembangan Karir Dosen Direktorat Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dirjen Dikti Kementrian Pendidikan Republik Indonesia. Bukan rahasia lagi bahwa banyak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang masih menerapkan peraturan dengan setengah hati. Tak ayal, banyak PTS yang berada di wilayah Kopertis Wilayah VII mendapatkan status bina lingkungan. Pasalnya, ada indikasi PTS tersebut masih memanfaatkan SDM yang bekerja di

BANYUWANGI

ISTIMEWA

CINDERAMATA: Rektor Untag Tutut Hariyadi menyerahkan cinderamata kepada Prof. Dr. Ir. Djoko Kustono dari Dikti.

dua profesi, yakni sebagai dosen dan karyawan di lain. Padahal amanah undang-undang menyampaikan bahwa dosen tidak boleh merangkap. “Misalnya sebagai PNS, guru, pegawai BUMN, dan pensiunan,” sebut Tutut. Menurut Djoko, penataan sistem kepegawaian yang berada di Dikti, terutama tentang dosen, nantinya berkaitan dengan Sertifikasi kependidikan (Serdos). Selain itu, berkaitan dengan kenaikan pangkat dan akses untuk mendapat hibah penelitian dan pengabdian akan terintegrasi pada SIPKD dan PDPT. Djoko menambahkan, data dosen yang berkaitan dengan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) maupun NUPTK pada guru sudah terkoneksi. Dengan begitu, kata professor, akan

terlihat status dosen tersebut double record apa tidak. “Termasuk nantinya data dosen atau guru yang ada di Kemenag,” imbuhnya. Prof Djoko juga menyampaikan SIPKD merupakan lemari data yang harus diisi oleh semua dosen. Baik negeri atau swasta yang telah memiliki NIDN. Dia berharap, dengan mengisi data aktifitas Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen tersebut dapat mengakses Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. Selain itu, peningkatan jabatan akademik dan acuan untuk mendapatkan sertifikasi pendidik (Serdos). “Ke depan file data dari masing-masing dosen ini bisa menjadi media untuk meningkatkan jabatan akademik tanpa melalui data manual,” terang Djoko.(adv)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• KSU Metro •

• Katana+Jimni+Panther •

• Toyota Avanza •

• New Grand Livina •

Cbng Gladak Rgj Bth Accounting, Admin Kredit, Kasir Pend. SMA/SMK L/W Max 35 Th Pnmpln Mnrk Meng. Komputer, Bkrja Krs, Jjr; AO SMK (L) Bkrj dibwh Tkn, Cpt, Tlti, Jjr, Kend. Sndri, SIM C & OB (L) SMP Dmsli Rgj, Lmr: CV. KSU Metro Jl. Patimura No. 82 Spjg Glenmore Bwi Tlp. 0333-821381

Djl Katana Biru th ’93, Jimni 4x4 Pth th ’85, Phanter Royal Biru th ’99 H: 08123651374

Toyota Avanza Program Avanzanasian Pilih Salah Satu: Bunga 0% atau Free Asuransi atau FreeAksesoris.DapatkanHargaSpecialHanya Dibulan Ini Hub: Mawan 081336046319

NISSAN. Tukar tambah mobil lama anda dan langsung bawa pulang mobil Nissan. Harga khusus. Berlaku 23-25 Mei 2014 di Dealer Nissan BWI, Jl. Letjen S. Parman 147 Bwi. Hub 03334460222

• Suzuki APV •

• Isuzu Panther •

Dijual Suzuki APV 2010 sgx Luxury Hitam Rp. 122 Juta Nego, Cash & Kredit, Tukar Tambah Hb. 08123453975 - 081335897888

Dijual Panther LV 08/03 Silver Nego, Cash & Kredit, Tukar Tambah Hub. 082142194111 - 081335897888

• Honda Cielo 94/96 • Djl Honda Cielo 94/96 Hrg 64/76 Jt Nego Hub: 082141456178

• Promo Daihatsu Ayla • R-STOCK AYLA hrg mli 81 Jt, All New Xenia DP mli 25 Jt. Krdt bs 5 thn. Hub sgr HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• STNK •

• STNK •

Hlg STNK P 6278 WK an Suwasi, Kedunen RT. 05/01 Bomo, Rogojampi

Hlg STNK P 5474 TP an M. Saiful Bahri Dsn. Krajan RT 02/3 Dsn. Ringinsari

Hlg STNK P 3755 ZH an Aris Setyowati, Dsn. Umbulrejo RT. 01/04 Bagorejo, Srono

Hlg STNK P 0513 XA an RH. Hadi Djoko Suwarno, Perum Permata Giri II RT02/05

Terbit Hari Senin s/d Jumat 1kolom x 40mm; Rp. 88.000

Hlg STNK P 1497 VH an Slamet Sumarto, Perum Kebalenan Indah E.2 RT. 03/01

Hlg STNK P 3981 ZC an Fitriyah, Lingk. Krajan RT. 02/02, Ds. Penataban, Giri

Terbit Hari Sabtu 1kolom x 40mm; Rp. 165.000

Hlg STNK P 4034 ZF an Guntur Sugiantoro, Jl. Durian C.28 Kalipuro RT. 04/01

Hlg STNK P 3604 YA an Mila Puspita Sari, Krajan RT. 01/1 Kedayunan, Kabat

HUBUNGI: 0333-412224

Hlg STNK P 6944 ZI an Namaulloh, RT02/ II Dsn.Wijenan Kidul, Singolatren, Singojruh

Hlg STNK P 5273 YB an Nurul Laela, Perum Griya Giri Mulya Blok R.6

PROMO IKLAN LOWONGAN


Jawa Pos

BALJEBOL

Selasa 13 Mei 2014

R A D A R

37

B A N Y U W A N G I

LUMAJANG

Tiga Komisioner Gagal TIM seleksi (timsel) calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lumajang berhasil merampungkan salah satu tahapan seleksi. Sebanyak 20 orang dinyatakan berhak untuk mengikuti proses selanjutnya seleksi calon anggota KPU. Diantara 20 calon anggota KPU tersebut, tidak ada nama tiga komisioner KPU yang ikut seleksi di perioden ini. Nama Pudholi Sandra, Nur Ismandiana, dan Yuyun Baharita, yang sebelumnya dinyatakan lolos administrasi berasama dengan 57 calon lainnya, dinyatakan gugur. Sementara, mantan sekrataris KPU yang sudah pansiun Abdul Kohar justru masuk diantara 20 nama lain. Ketua Panitia Seleksi KPU Lumajang Abdul Fatah Ismail mengatakan, timsel hanya menjaring 20 orang dari 57 calon yang sudah dinyatakan lolos seleksi. Selanjutnya, berdasarkan dari hasil tes tulis, tes kesehatan, dan tes psikologi, timsel memilih dua nama yang dianggap layak untuk mengikuti proses selanjutnya. Fatah menjelaskan, timsel hanya melihat hasil tes tulis, yang semua soalnya disediakan oleh KPU. Selanjutnya, timsel melihat rekomendasi yang dikeluarkan rumah sakit berdasarkan hasil tes kesehatan serta melihat rekomendasi dari hasil tes psikologi yang dilakukan oleh perguruan tinggi. “Hanya sebatas itu saja yang dilakukan oleh timsel,” ungkapnya. Untuk tes kesehatan, kata dia, timsel mendapatkan tiga rekomendasi. Yakni, disarankan, dipertimbangkan, dan tidak disarankan. Sementara, untuk tes psikologi ada rekomendasi berupa tanda bintang. Tanda bintang tersebut merupakan penilaian dari lembaga independen yang melakukan tes psikologi terhadap calon anggota KPU. “Ada yang sama sekali tidak berbintang. Paling banyak empat bintang,” ungkapnya. Timsel, kata Fatah, lalu menyimpulkan tiga elemen tes yang sudah diikuti oleh calon anggota KPU. (wan/har/JPNN/aif)

GERDA SUKARNO/RaBa

KAMPANYE WISATA: Ketua DKB Samsudin Adlawi (pegang mik) didampingi Kadisbudpar Bramuda dan Ketua Ikawangi Dewata Bambang Sutiono (kanan) menjelaskan potensi pariwisata dan budaya Banyuwangi di hadapan pengurus Ikawangi Dewata Minggu kemarin (11/5).

Disbudpar Gencar Promosi Wisata ”Gempur” Bali, Gandeng Pengurus Ikawangi Dewata

JEMBER

BADUNG - Pasca kehadiran maskapai Garuda Indonesia dengan rute penerbangan Surabaya-DenpasarBanyuwangi, Pemkab Banyuwangi terus menggencarkan promosi wisata. Kali ini sasarannya adalah wisatawan mancanegara yang ada di Bali. Untuk menggaet turis-turis itu, pemkab menggandeng warga Banyuwangi yang tinggal di Bali. Minggu kemarin (11/5), Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) M. Yanuarto Bramuda menemui warga Banyuwangi yang tergabung dalam Ikawangi Dewata.

Kedatangan Bram—sapaan Bramuda—juga menggandeng Dewan Kesenian Blambangan (DKB). Ketua DKB Banyuwangi Samsudin Adlawi menemui langsung pengurus Ikawangi Dewata yang siang itu tengah menggelar rapat kerja (raker II) di kantor pusat Ikawangi Jalan Raya Tuban, Ruko Kuta B1-B2, Badung, Bali. Pertemuan tersebut juga dihadiri Corporate Manager Garuda Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, I Ketut Rudyarta dan Ketua Ikawangi Dewata Bambang Sutiono. ”Rute penerbangan Garuda Banyuwangi-Denpasar cukup bagus. Kemarin saja, jumlah penumpangnya sampai 48 orang. Yang kita garap sekarang adalah bagaimana turis-turis dari Bali bisa datang ke

Banyuwangi,’’ kata Bram di hadapan pengurus Ikawangi Dewata. Mantan Camat Pesanggaran itu juga sempat ”pamer” destinasi wisata baru yang dimiliki Banyuwangi. Mulai Pantai Boom, Teluk Ijo, hingga destinasi baru lainnya. ”Dari Bali ke Banyuwangi sekarang cukup 30 menit. Makanya kita gempur Bali agar turis-turis itu bisa berkunjung ke Banyuwangi,’’ tegas Bram. Manager Garuda Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, I Ketut Rudyarta menyambut positif langkah Pemkab Banyuwangi mempromosikan wisata ke Bali. Pada prinsipnya, Garuda akan memberikan kemudahan bagi para pelanggan, khususnya bagi warga Banyuwangi yang tinggal di Bali. ”Garuda akan

terus men-support langkah pemkab. Kita juga siap membantu menginformasikan tempat-tempat wisata di Banyuwangi. Garuda punya cabang di seluruh Indonesia,’’ tegas Ketut. Ketua Ikawangi Dewata Bambang Sutiono mengatakan, ribuan warga Banyuwangi kini bekerja di Bali. Mereka beragam latar belakang. Dengan kehadiran Garuda itu, pihaknya menyarankan anggota Ikawangi yang pulang kampung ke Banyuwangi tak segan-segan naik pesawat Garuda. ”Kita juga mati-matian ikut mempromosikan potensi wisata dan produk-produk Banyuwangi di Bali. Jangan khawatir Pak Bram, Ikawangi Dewata terus mensupport program pemkab,’’ tegas pemilik Spa Bali Ratu tersebut. (c1/aif)

HERU PUTRANTO/RJ

DIPERTANYAKAN: Warga mendatangi kantor Dispenda dan mempertanyakan surat tanda terima sementara pajak yang menurut mereka sudah dibayarkan.

Warga Pertanyakan Duit Pajak RATUSAN warga Desa Balung Lor, Balung kemarin (12/5) berbondong-bondong mendatangi kantor Dispenda dan gedung DPRD Jember. Mengatasnamakan masyarakat Balung Lor, mereka mendesak Bupati Jember untuk mendistribusikan Surat Tanda Terima Sementara (STTS) Pajak bagi masyarakat balung Lor. Ratusan warga yang datang di kantor Dispenda Jember sekitar pukul 10.30 itu menunmpang tiga truk. Begitu tiba, mereka langsung berorasi di depan pintu gerbang. “Kami menemukan kejanggalan pembayaran pajak. Banyak masyarakat yang sudah membayar pajak, namun ternyata saat diperiksan di direktorat pajak KPP Pratama, ada tiga tahun yang didapati keterangan belum terbayar,” tegas Sholehudin, salah seorang warga kemarin. Untuk itu, pihaknya menghadap ke Kepala Dinas Pendapatan untu meluruskan permasalahan ini. Sesaat melakukan aksi, petugas meminta beberapa perwakilan warga berdialog dengan Kepala Dinas Pendapatan Jember. Sementra, ratusan warga lainnya menunggu di depan pagar sambil melakukan orasi. Mediasi ruangan kepala dinas itu dilakkasecara tertutup. Selama kurang lebih 30 menit mediasi itu dilakukan. Usai mediasi, Solehuddin menjelaskan, pihaknya tetap ngotot agar bupati memberikan STTS tahun 2007, 2010, 2011 dan 2012 untuk dibagikan kepada masyarakat. “Kami meminta hal ini,” tegasnya. Sementara, Suprapto, Kepala Dinas Pendapatan Jember mengungkapkan, pihaknya tak bisa memberikan STTS pajak tersebut karena bukan kewenangannya. Sebab setiap Wajib Pajak (WP) yang melakukan pembayaran pajak, langsung melalui Bank Jatim. “Kalau sebelumnya sempat di Bank BRI,” paparnya. Mendengar hal itu, perwakilan kelompok warga lantas memilih untuk menerima penjelasan itu. Setelah dari kantor Dispenda, mereka langsung menuju ke Kantor DPRD Jember. Mereka menemui komisi B DPRD Jember untuk meneruska suara itu. (hud/ram/wah/jpnn/aif)

LARE USING: Hanya dalam tempo dua bulan latihan, anak-anak ini sudah mahir menari kuntulan.

GERDA SUKARNO/RaBa

Tari Kuntulan Meriahkan Raker SEMENTARA itu, kehadiran Ikatan Warga Banyuwangi (Ikawangi) Dewata di Bali semakin mendapat tempat bagi warga Bumi Blambangan yang tinggal di sana. Untuk menjalankan program-program itu, Minggu kemarin (11/5) mereka menggelar raker. Raker dihadiri tujuh ketua departemen. Mulai departemen sosial, budaya, pemuda dan olahraga, ekonomi, dan pemberdayaan perempuan. Untuk bidang budaya, ternyata kesenian Banyuwangi tumbuh subur di sana. Tak sedikit, anak-anak Banyuwangi belajar menari. Hasil latihan tari ini cukup bagus. Buktinya, hanya belajar selama dua bulan, 15 anak-anak sudah mahir menari kuntulan.

Di bawah pelatih Slamet Abadi, anak-anak itu cukup mahir menari. ”Mereka (anak-anak, Red) kerap ditanggap dalam acara sunatan maupun hajatan,’’ kata Slamet yang juga pemimpin sanggar tari Keplak 9 itu. Ada yang menarik dari acara dialog antara DKB, Disbudpar, dan Ikawangi Dewata, Minggu kemarin. Pengurus Ikawangi Dewata menginginkan adanya dukungan penuh dari DKB terkait budaya-budaya dan kesenian Banyuwangi di Bali. Untuk kemampuan kesenian itu, mereka butuh sarana untuk berkarya. Menanggapi usulan itu, Ketua DKB Samsudin Adlawi mengaku siap mendukung. Dia mengaku bangga kesenian

Banyuwangi tumbuh subur di Bali. Dalam kesempatan itu, Samsudin juga menegaskan bahwa DKB telah membentuk badan sensor lagu-lagu Using. Itu dilakukan bukan untuk membatasi kreativitas seniman, tapi lebih menjaga asas kesantunan dan kepatutan lirik-lirik lagu-lagu Using. ”Kami bangga anak-anak di sini (Bali, red) begitu lincah menari. Jika diperlukan, DKB siap membantu penuh. Soal bantuan alat kesenian bisa langsung ke Pak Bram (Kepala Disbudpar). Kalau demi kemajuan seni budaya, pasti disetujui,’’ tandas Samsudin yang disambut tepukan meriah dari pengurus Ikawangi Dewata. (c1/aif)

Warga Bubarkan Penambangan LUMAJANG – Persoalan tambang pasir di Lumajang terus bergejolak. Selain penambangan pasir besi, penambangan pasir pantai terus disorot masyarakat. Kemarin (12/5) puluhan warga Desa Dampar, Pasirian, membubarkan penambangan pasir yang diduga tidak sesuai aturan. Pantauan Jawa Pos Radar Jember, sejak pukul 09.00, ratusan warga berkumpul di pintu masuk lokasi penambangan di Dusun Dampar. Mereka menggelar orasi agar aktivitas penambangan dihentikan. “Kalau dibiarkan, lingkungan akan rusak. Kalau tidak percaya, kita lihat sekarang pantainya berantakan,” kata Sunaryo, salah seorang warga. Dalam aksi itu, ratusan warga juga dikawal aparat kepolisian. Bahkan, satuan polisi pamong praja (Satpol PP) menurunkan pula puluhan petugas untuk mengamankan aksi warga. Sejumlah anggota TNI juga terlihat di lokasi. Meski mendapat pengawalan puluhan aparat keamanan, petugas tidak kuasa membendung warga untuk tidak masuk kawasan tambang. Ketika warga menerobos masuk, aparat keamanan hanya bisa menghadang warga tidak sampai mendekati para penambang. Tujuannya agar tidak sampai terjadi bentrok fisik. Namun, warga sempat menghadang sejumlah truk yang hendak masuk ke lokasi. Bahkan, warga berupaya menumpahkan pasir yang hendak dibawa ke luar dari lokasi. Beruntungnya, aparat berhasil melerai, sehingga tidak sampai terjadi bentrok antara warga dengan sopir truk. Kepala Dusun Dampar Kasi mengatakan, pihaknya akan mengawasi aktivitas di tepi pantai Dampar itu. Sebab, pihaknya juga tidak ingin dirugikan dengan rusaknya kawasan pesisir. “Kami tidak ingin bernasib seperti Kajaran. Pantai di sana habis ditambang, lalu merambah ke kawasan kami,” katanya. (fid/har/JPNN/aif)

Menelusuri Kehidupan Gepeng dan PSK di Kampung Turis Kuta

Per Hari Dapat Rp 125 Ribu, Jadi Anak Emas Juragan Kos Sebagai destinasi utama pariwisata, Seminyak-LegianKuta atau yang biasa disebut kampung turis, rupanya menjadi lahan basah bagi para gelandangan dan pengemis (gepeng) serta wanita pekerja seks komersial (PSK). Berbekal belas kasihan orang lain, setiap hari mereka menghasilkan pundi-pundi uang hingga ratusan ribu. MAULANA SANDIJAYA, Kuta TIDAK sulit untuk menjumpai gepeng di wilayah Kuta. Hampir setiap ruas jalan protokol bisa dijumpai. Salah satu titik yang menjadi favorit para gepeng beroperasi ada di perbatasan Jalan Imam Bonjol, Denpasar Sunsetroad Kuta. Di tempat itu gepeng biasa beroperasi hingga larut malam. Khusus di simpang Imam BonjolSunsetroad, ini gepeng yang biasa

mangkal adalah ibu-ibu dan anak di bawah umur. Dengan pakaian dekil dan lusuh, gepeng menengadahkan tangan pada setiap kendaraan yang berhenti di traffic light. Meski sudah puluhan kali digaruk Satpol PP Kabupaten Badung, para gepeng ini tetap saja eksis. Bahkan, para gepeng dan Satpol PP kerap melakukan aksi kucing-kucingan. Koran ini penasaran kenapa para gepeng bisa bertahan meski sudah dipulangkan ke kampung halaman, mencoba mencari tahu. Dan koran ini bisa dibilang beruntung karena bertemu dengan seseorang yang biasa bersentuhan dengan para gepeng. Sesuai dengan perjanjian awal, sumber koran ini meminta tidak menyebut nama jelas atau asli. “Jangan tulis nama asli saya, kalau mau tulis, tulis saja nama saya Andre,” pinta pria berperawakan kekar ini. Andre inilah yang kemudian akan menceritakan rekam jejak operasional para gepeng dan PSK di kawasan kampung turis. Andre adalah mantan aparat desa di kampung turis yang sudah pensiun. Selama bertahun-tahun menjadi aparat

MIFTAHUDDIN/RADAR BALI

GEPENG MAPAN: Pengemis yang beroperasi di Sunsetroad Kuta, ini memiliki kehidupan yang cukup mapan karena biaya kosnya saja bisa Rp 500 ribu per bulan.

desa, Andre sangat sering bersentuhan dengan gepeng dan PSK. “Sebulan saya bisa dua sampai tiga kali bertemu mereka. Saking seringnya bertemu saya dan mereka sangat akrab, biasa curhat-curhatan” imbuh Andre lantas terkekeh. Lama berteman dengan gepeng

membuat Andre mengetahui selukbeluk kehidupan gepeng. Sepengetahuan Andre, yang biasa beroperasi di Kuta bukan gepeng sembarangan. Mereka yang terlihat kotor dan tak terawat sejatinya memiliki kehidupan yang sangat layak. Bagaimana tidak, mereka setiap hari minimal

mendapat uang Rp 125 ribu dari hasil mengemis. Yang menarik, uang Rp 125 ribu itu bukan pendapatan terbanyak. Itu adalah rata-rata penghasilan per hari. Jika sedang mujur, maka mereka bisa mendapatkan lebih. Mangsa utama para gepeng ini biasanya adalah para bule atau turis asing. “Kalau pas mau tahun baru mereka bisa dapat Rp 200 ribu lebih,” terang Andre. Untuk tempat menaruh uang cukup simpel. Mereka membawa gelas atau botol sisa minuman air mineral. Namun, setelah uang terkumpul kemudian ditaruh dalam kantong kain atau dompet. Uang biasanya disetor kepada gepeng dewasa yang berperan sebagai koordinator. Yang menarik, penghasilan gepeng tertinggi justru gepeng di bawah umur alias anak-anak. Sedangkan gepeng tua seperti ibu-ibu jarang mendapat banyak uang. Kata Andre, gepeng dewasa lebih berperan semacam koordinator gepeng anak-anak. Gepeng anak-anak ini usianya rata-rata enam hingga sembilan tahun. “Kalau yang bawa bayi itu biasanya dipakai kedok saja biar orang ka-

sihan. Memang sih anak mereka sendiri, tapi kadang yang diajak juga bukan anak kandung. Bisa keponakan atau anak orang lain,” imbuh pria asli Denpasar ini. Dengan penghasilan Rp 100 ribu per hari, kehidupan gepeng ini bisa dibilang nyaman. Jangan membayangkan mereka tidur di bawah kolong jembatan atau di tepi jalan atau sudut gang sempit. Jangan juga berpikir mereka makan makanan sisa yang dikorek dari tempat sampah. Mereka makan dan tidur dengan sangat nyaman. Untuk tempat tinggal, gepeng kos di wilayah Denpasar. Kebanyakan di seputaran Banjar Tegal Gede, Jalan Imam Bonjol, Denpasar Barat. Tempat kos yang mereka tempati juga tergolong elite untuk ukuran pekerja. Sebulan harga kos berkisar Rp 500 ribu. Untuk berangkat mengemis, mereka biasanya nyater angkutan umum mini bus jenis Isuzu. Mereka biasanya didrop di perbatasan Denpasar-Badung. Dari tempat itu baru mereka menyebar. Ada yang ke Kuta, Seminyak dan Legian. (yes/JPNN/aif)


OLAHRAGA

38

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 13 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Tahan Macan Sangar, Kukuh di Puncak JEMBER - Rekor tiga kemenangan beruntun Persewangi terhenti di jornada ke-5. Sebab, tim besutan Bagong Iswahyudi itu hanya meraih hasil imbang dengan skor 0-0 kala berhadapan tuan rumah, Persid Jember, di Stadion Notohadinegoro, Kreongan, Jember, kemarin sore (12/5). Dengan tambahan satu poin itu, tim berjuluk The Lasblang ini tetap menduduki puncak klasemen grup 7. Saat ini, Nanda Pradana dkk mengoleksi 11 poin dari tiga kali menang dan dua kali seri. Merah-hitam hanya unggul satu poin dari Persekam Metro FC dan Persebo Bondowoso yang masingmasing berhak di posisi kedua dan ketiga. Menilik dari daftar klasemen, maka peta persaingan grup 7 yang diisi tujuh tim semakin sengit hingga putaran kedua kompetisi Divisi Utama berakhir. Seperti diprediksi sebelumnya, beberapa pilar Persewangi duduk di bangku cadangan. Seperti Decky Rolias dan Anis Mujiono yang tidak masuk posisi line up. Bahkan, Febrian Sofyandi sama sekali tidak masuk dalam daftar komposisi pemain melawan klub tetangga itu. Bermain di kandang lawan, Persewangi tetap memiliki sejumlah peluang untuk mencetak gol. Namun, kiprah lini depan Persewangi masih tumpul dalam mengeksekusi bola. Karena itulah, tidak ada gol di sepanjang waktu

HASIL KEMARIN Persebo v Sumbawa Barat Persid v Persewangi

1-0 0-0

KLASEMEN SEMENTARA 1. Persewangi 5 3 2 0 5-2 2. Persekam 5 3 1 1 8-2 3. Persebo 6 3 1 2 6-5 4. Sumbawa 4 1 2 1 2-2 5. Persbul 5 1 2 2 5-5 6. Persigo 6 1 2 3 4-8 7. Persid * 5 0 2 3 1-8

11 10 10 5 5 5 -1

*) DIKURANGI 3 POIN DAN DIKALAHKAN 3-0 KARENA WO.

normal maupun babak tambahan. Dalam laga itu, Persewangi semakin banyak ditekan lawan. Meski begitu, lini pertahanan Persewangi yang digawangi M Jakfar-Peter Lipede disiplin menjaga area. Selain itu, penampilan Nanda Pradana di bawah mistar juga menjadi nilai plus Persewangi. Jika lini pertahanan solid, tapi Persewangi harus bisa mengimbangi dengan barisan depan. Tapi, yang terjadi saat ini tidak seimbang. Lini depan masih kurang tajam. Bayangkan, hingga match day kelima, tim kebanggaan rakyat Bumi Blambangan itu hanya bisa mendulang 5 gol. Itu saja, sebagian gol itu tidak melalui skema permainan apik. Dua gol lain justru datang via titik putih yang semuanya diukir di kandang sendiri, Stadion Diponegoro Banyuwangi, masingmasing saat meladeni Persekam Metro FC dan Persebo.

Melawan Macan Sangar, julukan Persid, di atas kertas Persewangi diprediksi bisa membawa poin maksimal. Sebab, sang lawan sedang terseok-seok sebagai juru kunci dengan koleksi minus dua poin. Namun, fakta di lapangan menunjukkan jika Persid cukup menyulitkan. Asisten pelatih Persewangi, Nasrul Hariyono mengaku puas dengan hasil seri itu. Menurut dia, permainan timnya sudah bagus. Tapi, kubu lawan juga trengginas dalam melancarkan serangan. ‘’Hasil ini patut kita syukuri,” katanya. Menurut dia, timnya tetap tidak mengubah strategi seperti di lagalaga sebelumnya. Namun, lawan juga menyulitkan dan lebih banyak peluang. ‘’Lini belakang kami patut diapresiasi,’’ katanya. Yang menggembirakan, perubahan rotasi pemain tidak membuat pola permainan Persewangi goyah. Sebab, kualitas pemain dinilai merata di berbagai posisi. ‘’Ini bisa mengangkat mental bertanding kami di laga kandang melawan PS Sumbawa Barat,’’ tandasnya. Di lain pihak, kubu Persid mengaku kecewa dengan hasil imbang tersebut. Padahal, Persid setidaknya memiliki sejumlah momen untuk mencetak gol. ‘’Kita kurang beruntung. Ada beberapa peluang, sayang anakanak kurang tenang,’’ keluh asisten pelatih Persid, Abdul Rahman, usai pertandingan. (ton/c1/als)

Persiapan Porprov, Perpani Genjot 12 Atlet

HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN

BELUM TAJAM: Striker Ibnu Syuhada dari Persid (kanan) sulit menembus pertahanan Persewangi yang digalang Pieter Lipede (kiri) dari Persewangi. Di laga kemarin, kedua tim main imbang 0-0.

50 Tim Ramaikan Liga Voli Pelajar BANYUWANGI - Liga Bola Voli Pelajar (Livope) se-Banyuwangi resmi dibuka kemarin (12/5). Semua peserta mengikuti upacara pembukaan yang dipusatkan di RTH Taman Blambangan, Banyuwangi, itu. Peserta Livope diikuti mulai siswa tingkat SD, SMP, hingga SMA kategori putra dan putri. Jumlah peserta yang memastikan ikut berjumlah 50 tim baik putra maupun putri. Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Ahmad Khoirullah mengungkapkan, jika ajang tersebut digelar dalam rangka mencari atlet berpotensi. Menurut dia, pemain yang bagus akan direkrut untuk menjadi bagian tim Banyuwangi dalam mengikuti berbagai even. Ajang tersebut merupakan edisi kedua. Pada tahun lalu, even tersebut sukses digelar. Tentu saja, prestasi atlet yang terbaik mampu menjadi juara. ‘’Begitu

GALIH COKRO/RABA

SEMANGAT: Pemain SMPN Cluring melakukan smash dalam laga pemuka Liga Bola Voli Pelajar di RTH Taman Blambanga, Banyuwangi, kemarin.

juga kali ini, jika berjuang keras, maka akan jadi juara,’’ terangnya. Dia mengingatkan, agar semua tim tetap menjunjung tinggi sportivitas. Sebab, prestasi itu sangat membanggakan jika diraih dengan kerja keras dan disiplin tinggi. ‘’Semangat bertanding itu penting. Silakan tunjukkan kemampuan kalian saat bertanding nanti,’’ paparnya. Dia berpesan, jika ajang tersebut memang sengaja digelar pada waktu musim libur sekolah. Menurut dia, kegiatan tersebut bisa menjadi alternatif bagi siswa untuk berlibur sekaligus menikmati pertandingan. ‘’Pesan Pak Bupati, kegiatan ini bisa menjadi tontonan yang mengasyikkan. Siswa tetap bisa melakukan aktivitas,’’ katanya. Sementara itu, sejumlah pertandingan langsung digelar di hari pertama Livope itu. tim putra SMPN 2 Purwoharjo menang mudah tiga set langsung kala meladeni tim putra SMPN 1 Rogojampi. Pada bagian putri, tim putri SMPN 2 Kalipuro berhasil memenangi laga derby melawan tim putri SMPN 3 Kalipuro juga dengan tiga set langsung. (ton/c1/als)

Pengurus IPSI Ancam Demo KONI BANYUWANGI - Bola panas masih terus menggelinding di tubuh KONI Banyuwangi. Hingga kemarin (12/5), kisruh di induk organisasi semua cabang olahraga itu masih belum selesai. Jelas, kondisi tersebut sangat mengganggu bagi kota Gandrung dalam menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2015 mendatang. Polemik itu bermula saat terjadi reshuffle pengurus. Padahal, masa kerja KONI masih beberapa bulan terakhir. Selain pergantian posisi, sejumlah nama juga dicoret dari struktural. Tidak tanggung-tanggung, pergeseran posisi itu menimpa sekretaris umum, M. Khoirul Abas yang pindah tugas sebagai bendahara umum. Sebaliknya, posisi mantan aktivis mahasiswa itu dipercayakan kepada Bambang Wahyudi, yang sebelumnya menjadi bendahara umum. Pada bagian lain, Guntur Priambodo juga terlempar dari dewan penasihat. Pencoretan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi itu terus menjadi konflik. Pengcab IPSI Banyuwangi pun tidak terima dengan kebijakan KONI Banyuwangi yang mencoret ketua umum mereka.

Sebagai bentuk protes, IPSI Banyuwangi melayangkan surat kepada KONI Banyuwangi. Isinya, induk organisasi perguruan silat di Bumi Blambangan itu minta klarifikasi terkait dengan digantinya Guntur Priambodo. Penjelasan itu dibutuhkan karena IPSI Banyuwangi tidak pernah diajak duduk bersama. Namun, justru sudah ada SK baru yang berisi tentang terjadinya reshuffle yang menimpa pria yang juga ketua ISSI Banyuwangi itu. ‘’Mulai masuk pengurus KONI, pak Guntur juga tidak pernah diajak bicara. Tahutahu kok ini sekarang diganti. Sangat lucu sekali,’’ cetus Bibit. Untuk itu, IPSI Banyuwangi mengirimkan surat yang ditujukan kepada ketua umum KONI Banyuwangi, Nurmansyah. Surat tersebut ternyata sudah dikirim per tanggal 16 April. Tapi, hingga kini, masih belum ada tanggapan. ‘’Kami minta jawaban paling lambat 23 April, sampai sekarang kita belum ada jawaban,’’ sesal pentolan IPSI Banyuwangi itu. Karena itu, jelas dia, IPSI Banyuwangi masih memberikan waktu agar KONI memberikan klarifikasi. Jika tidak, IPSI Banyu-

wangi mengancam akan turun jalan. ‘’Kalau masih tidak ada penjelasan, kami semua pendekar di Banyuwangi akan demo KONI,’’ ancamnya. IPSI Banyuwangi mengingatkan, jika aksi unjuk rasa itu akan tetap direalisasikan. Sebab itulah, silakan jika KONI Banyuwangi tidak menghiraukan warning tersebut. ‘’Silakan saja kalau enggak mau. Kita buktikan nanti. Ingat, KONI sekarang banyak penyimpangan,’’ tegasnya. Ketua umum KONI Banyuwangi,

Nurmansyah menunjuk sekretaris umum yang baru, Bambang Wahyudi untuk menanggapi masalah tersebut. ‘’Silakan konfirmasi ke sekum,’’ kata brigadir polisi itu. Sekretaris Umum KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi mengaku sudah membuat draf untuk menjawab surat dari Pengcab IPSI itu. Dalam waktu dekat, surat tersebut akan segera dikirim. ‘’Sudah dibuatkan drafnya,’’ ujarnya. (ton/c1/als)

SULHAN/RaBa

TANGKAS: Tiga atlet panahan sedang berlatih kelas compound di Lapangan Maron Genteng kemarin.

GENTENG - Persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim yang dihelat tahun depan dilakukan beberapa cabang olahraga, salah satunya cabang panahan. Sebagai tuan rumah, Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Banyuwangi menggalakkan latihan. Menurut Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Banyuwangi, Bonavita Budi Wijayanto, saat ini Perpani sedang intens melakukan pembinaan rutin di dua tempat. Ronde standart bow dipusatkan di daerah Licin. “Bow ada di Licin dibina Untung Santosa,” ujarnya. Sementara itu, latihan rutin kelas compound dilakukan di RTH Maron, Genteng. Saat ini atlet yang siap menjalani penggodokan berjumlah 12 orang. Mereka terdiri atas sepuluh atlet putra dan dua putri. Nanti mereka akan diambil tiga untuk compound dan tiga untuk bow. “Jadi kita

masih kekurangan atlet putri,” ujarnya. Dia menambahkan, mencari atlet sulit karena untuk kedua kelas itu seorang atlet harus memiliki fisik yang prima dan anatomi yang ideal. “Kelas compound itu butuh atlet yang pas, menyesuaikan busur,” ungkapnya. Dia menjelaskan, atlet panahan di Banyuwangi berjumlah sekitar 150-an. Mereka tersebar di 16 kecamatan. Meski banyak, tapi tidak serat merta pihaknya bisa memasukkan mereka ke TC. Hal itu karena jumlah atlet yang banyak tersebut masih duduk di bangku SD. Masuk di kelas compound, seorang atlet panahan harus memiliki kecakapan khusus. “Untuk compound, anatomi dan fisik atlet harus pas,” ungkapnya. Dia berharap, pada pekan olahraga tingkat SD mendatang akan muncul atlet-atlet baru yang unggul. (sli/c1/als)


Jawa Pos

BERITA UTAMA

Selasa 13 Mei 2014

R A D A R

39

B A N Y U W A N G I

Tinggal Menunggu Pengesahan Gubernur ■ 50 CALEG...

Sambungan dari Hal 29

Dapil I Banyuwangi total suara sah mencapai 177.117 suara, Dapil II Banyuwangi 142.999 suara, Dapil III Banyuwangi 177.041 suara, Dapil IV Banyuwangi 169.384 suara, dan Dapil V Banyuwangi 150.954. Setelah menetapkan perolehan suara setiap dapil, KPU menetapkan jumlah bilangan pembagi pemilih (BPP) atau harga kursi tiap dapil. Dapil I jumlah BPP 16.102 suara,

dapil II 17.875 suara, dapil III 16.095 suara, dapil IV 16.938 suara, dan dapil V 15.095 suara. Jumlah BPP Pemilu 2014 naik drastis dibandingkan BPP Pemilu 2009. Pada Pemilu 2009, BPP dapil I hanya 13.414 suara, dapil II 13.449 suara, dapil III 14.234 suara, dapil IV 14.459 suara, dan dapil V 14.253 suara. “Kursi paling mahal ada di dapil II, yakni 17.875 suara. Di samping karena kursinya berkurang, harga kursi mahal karena angka partisipasi politik masyarakat

meningkat tajam,” ungkap Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin. Setelah menetapkan jumlah suara sah dan angka BPP, KPU baru menetapkan caleg terpilih. Caleg terpilih yang ditetapkan sama persis seperti yang diberitakan Jawa Pos Radar Banyuwangi selama ini. (lihat grafis, Red). Setelah menetapkan caleg terpilih, KPU menetapkan alokasi perolehan kursi masing-masing parpol. PDIP memperoleh 10 kursi, PKB 10 kursi, Partai Golkar 7 kursi,

Partai Gerindra 5 kursi, Partai Demokrat 5 kursi, PPP 4 kursi, Partai Hanura 4 kursi, PKS 2 kursi, Partai Nasdem 2 kursi, dan Partai Amanat Nasional (PAN) satu kursi. Dalam kesempatan rapat pleno terbuka yang dihadiri semua parpol peserta pemilu itu, KPU mengumumkan persentase perolehan suara sah partai politik. Partai Nasdem 4,93 persen, PKB 18,28 persen, PKS 4,22 persen, PDI Perjuangan 19,24 persen, Partai Golkar 12,63 persen, Partai Gerindra 11,33

Tes Wawancara 16 Mei ■ TIGA...

Sambungan dari Hal 29

Masukan dan tanggapan hendaknya disampaikan secara tertulis dengan identitas yang jelas kepada timsel KPU Banyuwangi. Timsel KPU hanya akan menerima masukan dan tanggapan yang melampirkan

identitas jelas. Tanggapan yang tidak disertai identitas jelas, timsel akan mengabaikan. “Wawancara dan klarifikasi tanggapan akan digelar pada 16 Mei di Hotel Ketapang Indah,” ujar dr. Taufiq. Tes wawancara itu merupakan seleksi tahap akhir untuk menjaring 10 besar. Calon yang lolos

20 besar itu akan disaring menjadi 10 besar. Nama-nama yang lolos dalam 10 besar itu akan dikirim ke KPU Jatim untuk disaring kembali menjadi lima nama. Calon yang lolos lima nama itu akan ditetapkan sebagai anggota KPU Banyuwangi periode 20142019. Lima orang lain akan

menjadi calon cadangan jika lima calon terpilih berhalangan tetap. Untuk diketahui, masa jabatan anggota KPU periode 2009-2014 akan berakhir 12 Juni mendatang. Penetapan caleg terpilih kemarin tampaknya menjadi rapat pleno terakhir tahap pelaksanaan pemilu legislatif. (afi/c1/bay)

Pengujian Wajib dengan Tes Darah ■ “ASTRONOT...

Sambungan dari Hal 29

Tidak hanya peralatan penunjang, pihak RSUD Blambangan juga telah membentuk tim khusus penanggulangan MERS. Tim khusus untuk menanggulangi penyakit yang disebabkan virus corona, yakni middle east respiratory syndrome coronavirus (MERS-Cov), itu beranggota enam dokter dan sepuluh perawat. “Tim ini dipimpin dokter spesialis paru-paru, yakni dr. Ririek Parwitasari Sp.P,” terangnya.

Taufik menegaskan, pihaknya telah menyiapkan semua prasarana dan sarana yang dibutuhkan untuk menangani pasien MERS. Obatobatan hingga pakaian bagi dokter dan perawat yang menyerupai pakaian astronot juga telah disiapkan. Pakaian itu diperlukan untuk menghindari kontak langsung pasien dengan dokter dan perawat yang menangani. Sebab, virus penyebab MERS bisa menular lewat udara. Masih menurut Taufik, seluruh peralatan yang disiapkan di ruang

isolasi khusus MERS itu tidak boleh dibawa keluar. Itu dilakukan agar sewaktu-waktu dibutuhkan, peralatan tersebut tersedia. “Selain itu, jika setelah digunakan lantas dibawa ke luar, berpotensi menularkan virus kepada pasien lain,” tuturnya. Sementara itu, dr. Ririek menambahkan, gejala MERS mirip flu biasa, seperti batuk, meriang, dan pilek. Namun, jika seseorang terjangkit MERS, gejala-gejala tersebut akan berkembang lebih akut hingga bisa menyebabkan

gagal napas. “Virus ini bisa menular lewat udara,” kata dia. Ririek mengatakan, guna membuktikan seseorang positif ataukah negatif MERS, harus dilakukan uji darah. Uji darah itu memerlukan waktu cukup panjang karena darah pasien harus dikirim ke laboratorium di Jakarta. “Untuk mencegah lambat penanganan, pasien yang diindikasi terjangkit MERS akan langsung kami tangani. Namun demikian, mudah-mudahan kasus MERS tidak terjadi di Banyuwangi,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Tertunda karena Gegar Otak ■ UNAS...

Sambungan dari Hal 29

Diperoleh keterangan, unas susulan jenjang SMP kali ini digeber di dua lokasi berbeda. Satu pelajar mengikuti ujian di MTs Miftahul Arifin, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, dan tiga pelajar lain melaksanakan unas susulan di ruang rapat Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi. Selain itu, ada satu siswa lain yang dijadwalkan mengikuti unas susulan di kantor Dispendik Banyuwangi. Meski bertajuk unas susulan, pengamanan dan pengawasan ujian tersebut tidak berbeda jauh dengan unas reguler pekan lalu. Satu ruang ujian diawasi dua

pengawas. Selain itu, proses pengambilan naskah dari provinsi dan pengembalian lembar jawaban ujian nasional (LJUN) ke provinsi juga dikawal petugas kepolisian. “Yang membedakan adalah soal ujian. Soal yang diujikan pada unas susulan kali ini berbeda dengan paket soal yang diujikan pada unas reguler lalu,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Dwi Yanto, melalui Kepala Seksi (Kasi) SMP Anas Budihartono. Menurut Anas Budihartono, ratarata peserta unas susulan tersebut merupakan pelajar yang saat unas reguler digelar tengah sakit. “Tetapi, ada juga satu siswa yang dijadwalkan ikut unas susulan lantaran mengalami kecelakaan,” ungkapnya.

Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pelajar yang menggelar unas susulan MTs Miftahul Arifin, Wongsorejo, berasal dari MTs setempat, yakni Ani. Sementara itu, tiga siswa lain yang mengerjakan soal unas susulan di kantor Dispendik adalah M. Gufron asal MTs Nurus Saadah Kalipuro, M. Syaiful Rahman asal SMP Al-Qodiriyah Srono, dan Cery Aryant Corolina asal SMP AlIrsyad. Satu siswa yang dijadwalkan mengikuti unas susulan di lokasi tersebut berasal dari SMP Habibulloh Banyuwangi. Menurut Kasi SMP Anas Budihartono, pelajar asal SMP Habibulloh tersebut dijadwalkan mengikuti Unas susulan lantaran mengalami kecelakaan hingga mengalami gegar otak. “Pagi ini

(kemarin) siswa yang bersangkutan tengah dalam perjalanan dari RS di Jember. Akan kita cek, jika yang bersangkutan bisa mengikuti unas susulan, maka dia akan melaksanakan ujian susulan di kantor Dispendik. Jika tidak, yang bersangkutan akan diikutkan kejar paket “B” tahap berikutnya,” bebernya. Masih kata Anas, unas susulan hari kedua akan dilaksanakan pagi ini (13/5). Ada tiga siswa yang sedianya mengikuti ujian susulan kali ini. Satu siswa akan menjalani unas susulan di wilayah Kecamatan Kalibaru, dan dua siswa rencananya melaksanakan ujian susulan di kantor Dispendik Banyuwangi. “Unas susulan hari kedua dan ketiga akan diikuti dua siswa,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Lakukan Digitalisasi Kitab Kuning ■ TAMBAH...

Sambungan dari Hal 29

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya akan terus memperkuat inovasi penggunaan digital, misalnya dalam menunjang e-hospital, bayi lahir procot dapat akta, dan promosi wisata berbasis android. Selain itu, tahun ini juga akan ada penambahan 600 titik WiFi baru di seantero Bumi Blambangan. Dengan penambahan 600 titik WiFi tersebut, Banyuwangi akan memiliki sekitar 1.800 titik WiFi. Bupati Anas menambahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan inovasi baru sebagai andalan terkait program digital society tahun depan. Inovasi baru yang dimaksud adalah kitab kuning digital. “Saya

meminta PT. Telkom menyiapkan software digital-nya sekarang. Sehingga di pesantren tidak perlu ada majalah dinding (mading), cukup dengan layar touch screen,” ujarnya kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi Sabtu (10/5). Dikatakan, digital di dunia kampus sudah biasa. Tetapi, di dunia pesantren, program tersebut bisa menjadi pilot project. “Digitalisasi kitab kuning ini dapat mempermudah para santri. Para santri tidak harus membawa kitab sebanyak-banyaknya, cukup dengan software,” jelasnya. Sementara itu, Bupati Anas mengatakan, dengan digital society pihaknya ingin membantah image Banyuwangi sebagai kota klenik atau kota santet. Menurut dia, saat

ini Banyuwangi sudah berhasil menjadi kota digital. “Kalau ada yang bertanya kenapa Banyuwangi disebut kota digital, suruh datang dan main-main ke sini (Banyuwangi) untuk membuktikan sendiri,” cetusnya. Seperti diketahui, Kabupaten Banyuwangi meraih penghargaan sebagai juara pertama Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2014. Penghargaan diserahkan Menkominfo Tifatul Sembiring kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Jakarta Kamis malam (8/5). Banyuwangi menyabet IDSA 2014 untuk ajang overall society melampaui kabupaten lain seIndonesia. Indikator penilaiannya adalah pemanfaatan teknologi

digital untuk kegiatan operasional bidang pendidikan, kesehatan, UKM swasta, dan masyarakat. Survei dilakukan terhadap lembaga-lembaga pendidikan, kesehatan, UKM swasta, dan masyarakat dengan melibatkan 19.000 responden. Kriteria yang digunakan dalam ajang yang digelar MarkPlus dengan dukungan Kementerian Komunikasi dan Informatika itu adalah inisiatif daerah dalam mendorong digitalisasi, kemampuan kepemimpinan (leadership) daerah dalam mewujudkan rencana digitalisasi, tingkat penetrasi internet (usership), dan manfaat yang dinikmati publik atas adanya digitalisasi (benefit). (sgt/c1/bay)

Rutin Minum Susu untuk Jaga Stamina ■ SEMPAT...

Sambungan dari Hal 29

Khusus pada malam itu, sejumlah petenis kecil antusias berlatih. Apalagi, waktu itu mereka menerima ilmu langsung dari pelatih asal Surabaya. Kesempatan itu tidak disia-siakan empat petenis junior dari berbagai kelompok umur itu. Di sela-sela berlatih, sejumlah warga tampak menyaksikan dengan raut penuh ketegangan. Bahkan, sesekali dari sekumpulan warga itu geleng-geleng. Sebagian warga yang menonton sambil cangkruk minum kopi itu nyeletuk. ‘’Anak-anak bagus seperti ini kok dibiarkan,” seloroh warga kala itu. Memang, satu dari empat anak-anak itu memang sudah banyak menggondol medali di berbagai even. Bukan hanya level regional, melainkan sudah menembus skala nasional. Dia adalah Riky Sadewa Bimantara. Sudah banyak piala yang menjadi koleksi pribadi di rumahnya. Tak ayal, pamor siswa kelas enam SD itu sudah tidak terbantahkan di Bumi Blambangan. Keahliannya dalam

bermain bola pingpong di atas meja tidak diragukan lagi. Hasilnya, putra bungsu pasangan suami istri (Pasutri) Agus Nursalim, 41, Dewi Okta Indarsih, 37, itu tampil oke di berbagai kejuaraan, baik level lokal maupun nasional. Setiap mengikuti even kejuaraan, adik kandung Sultan Ali Sadewa itu nyaris tidak pernah gagal meraih juara. Selain mempunyai bakat sejak kecil, dia konsisten berlatih. Porsi latihan pun hingga larut malam.Latihan rutin itu bertujuan mengasah skill. Tapi ternyata latihan keras itu belum cukup. Sebab, dengan latihan berat, kondisi tubuh bisa kelelahan. Nah, untuk menjaga stamina agar tidak loyo saat pagi hari, maka dua saudara tersebut rutin mengonsumsi susu. Susu itu diminum pasca latihan. Semua itu jelas membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tetapi, segala pengorbanan itu tidak akan sia-sia. Pasalnya, segala kerja keras itu benarbenar membuahkan hasil. Prestasi itu jelas mengangkat nama harum Banyuwangi sebagai kota kelahirannya. Kiprah dia dalam dunia tenis meja memang moncer. Namun, siapa sangka, dia pernah

tidak membawa panji Banyuwangi dalam kejuaraan tingkat nasional. Dia memilih memperkuat PTM Rajawali, PTMSI Denpasar, Bali, dalam kejuaraan Tenis Meja Open SeIndonesia memperebutkan Piala Bupati Ke-15 yang digeber di Singaraja, Bali. Hasilnya, dia berhasil menjadi yang terbaik dalam even yang digelar beberapa waktu lalu. Dengan demikian, prestasi yang dia ukir jelas membawa nama harum Denpasar bukan Banyuwangi. Mengapa putra asli Kota Gandrung itu memilih membela daerah lain? Sebab, Banyuwangi absen dalam ajang itu. Padahal, even tersebut sangat berarti demi terus mengasah jam terbang. ‘’Karena Banyuwangi tidak ikut, anak saya ditawari Denpasar. Tanpa pikir panjang, saya ikutkan saja dan menang,” kata Agus Nursalim, orang tua Riky Sadewa Bimantara. Menurut dia, sebetulnya banyak atlet tenis meja potensial di Banyuwangi. Hanya saja, kiprah mereka tidak banyak diketahui. ‘’Banyuwangi itu gudangnya atlet. Emaneman kalau sampai mati suri,” pungkasnya. (c1/bay)

persen, Partai Demokrat 12,28 persen, Partai Amanat Nasional 4,23 persen, PPP 6,04 persen, dan Partai Hanura 5,86 persen. Syamsul mengatakan, dengan penetapan caleg terpilih itu, maka spekulasi terkait nama-nama caleg terpilih berakhir. Selama ini, Syamsul mengaku sering mendapat telepon dari sejumlah caleg apakah dirinya lolos ataukah tidak. Walau sering mendapat pertanyaan demikian, kata Syamsul,

pihaknya melarang semua anggota KPU menjawab siapa saja nama caleg terpilih sebelum rapat penetapan. Dengan ditetapkannya caleg terpilih, maka sudah jelas dan terang siapa saja caleg yang lolos dan siapa pula caleg yang gagal. “Proses penghitungan suara dan penetapan caleg terpilih hasil pemilu 9 April sudah tuntas,” katanya. Proses selanjutnya, kata Syamsul, menunggu proses pengesahan dari Gubernur Jatim. Dalam waktu

dekat pihaknya bersama sekretariat KPU dan sekretariat DPRD diundang Gubernur Jatim untuk mengikuti paparan juknis proses penerbitan SK pengesahan caleg terpilih menjadi anggota DPRD periode 2014-2019. Rapat pleno penetapan caleg kemarin dihadiri jajaran perwakilan forpimda, Panwaslu, PPK, dan parpol. Bupati Anas diwakili Kepala Bakesbangpol Banyuwangi Iskandar Azis. (afi/c1/bay)

Dicari hingga ke Luar Pulau ■ KEJAR...

Sambungan dari Hal 29

Polisi menyebut lelaki tersebut hanya sebagai saksi. Kapolsek Wan Sutanto menegaskan, pihaknya masih berkonsentrasi memburu pelaku berbekal keterangan saksi-saksi yang telah dimintai keterangan. “Pelaku tetap kami buru dengan bantuan polres,” tegasnya kemarin. Seperti diberitakan sebelumnya, Fathanul dihujani tusukan oleh tetangganya sendiri, FR, di Dusun Krajan Timur, Desa Segobang,

Kecamatan Licin, Jumat sekitar pukul 23.00 malam lalu (9/5). Duda satu anak itu tewas dengan sejumlah luka tusuk di tubuh. Awalnya, korban tengah berkumpul dengan temantemannya. Malam itu mereka menggelar bakarbakaran ubi. Tak lama berselang, tersangka FR muncul dan langsung menghujani tusukan ke tubuh korban. FR meneruskan aksinya hingga korban roboh, lalu kabur. Motif kasus pembunuhan Fathanul itu diduga asmara. Semasa lajang, korban pernah menjalin asmara dengan istri tersangka. (nic/c1/bay)

Empat Bupati Sepakat ■ SATPOL... Sambungan dari Hal 30

“Kalau orang gila dan gelandangan berkeliaran, tentu pemandangan menjadi kurang nyaman,” dalihnya. Menurut Agus, sepuluh gelandangan dan orgil yang terjaring razia tersebut diserahkan kepada pihak Dinsosnakertrans Banyuwangi. “Mereka kami serahkan kepada

Dinsosnakertrans agar dikirim ke pusat rehabilitasi,” katanya. Ditanya dari mana asal orgil dan gelandangan itu, Agus mengaku tidak bisa memastikan. Yang pasti, imbuhnya, pada tahun 2013 sudah ada kesepakatan bersama antara empat kepala Satpol PP, di antaranya Banyuwangi, Jember, Situbondo, dan Bondowoso. Empat kepala Satpol PP tersebut sepakat tidak

saling mengirim gelandangan dan orgil. Tidak hanya itu, Bupati Banyuwangi dan Bupati Jembrana, Bali, juga sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang salah satu isinya tidak saling mengirim gelandangan dan orgil. “Tetapi, dari logat bicaranya, orgil yang terjaring razia kali ini sepertinya berasal dari luar Banyuwangi,” pungkasnya. (azi/sgt/c1/abi)

Minta Bantuan Obat ■ HAMA... Sambungan dari Hal 30

”Ini meningkat tajam dibanding tahun 2012 yang hanya 165,74 hektare,” cetusnya. Meningkatnya serangan hama tikus ini, jelas dia, karena pola tanam petani yang menanam padi secara terus-menerus. Sehingga siklus hama tikus tidak terputus karena di lahan itu selalu tersedia “makanan”. Selain itu, lanjut dia, juga disebabkan tidak ada antisipasi

berupa gerakan masal intensif pembersihan lahan, dan pengemposan lubang-lubang tikus sebelum tanam. “Petani terburu menanam padi lagi tanpa memberi jeda waktu untuk gerakan masal,” jelasnya. Ilham berharap, para petani di semua kecamatan yang di Kabupaten Banyuwangi bisa menghubungi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan PPL setempat untuk minta bantuan Rodentisida dan teknis pengendalian hama tikus ini. “Silakan menghubungi BPP di kecamatan masing-masing,” pintanya. (azi/c1/abi)

Kemiringan 90 Derajat ■ TIGA MATA... Sambungan dari Hal 31

Jalan masuk menuju tempat ini pun masih menggunakan jalan setapak. Namun bukan berarti keindahan tempat ini berkurang. Jalan setapak yang berkelok-kelok juga cukup menghibur siapa saja yang melangkahkan kaki ke sana. Sucipto, salah seorang warga di sekitar lokasi air terjun menuturkan, sebenarnya tempat ini sudah ada sejak dulu. Sebelumnya, masyarakat sekitar hanya memanfaatkan sumber air di sini untuk keperluan sehari-hari. ”Upaya pengembangan lokasi air terjun tersebut sebenarnya sudah pernah dilakukan sejak tahun 1981,’’ ujar pria berusia 66 tahun itu. Saat itu, melalui Kelompencapir yang berasal dari masyarakat setempat, pernah dilakukan upaya membendung aliran sungai yang ada di situ. Pembendungan itu dimaksudkan untuk membuat kolam pemandian. Kurang lebih 500 sak pasir digunakan untuk membuat kolam tersebut. Gotong royong masyarakat itu pun menghasilkan kolam sesuai rencana. Kondisi ini tidak berlangsung lama. Banjir bandang melenyapkan bendungan yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat. “Rusak diterjang banjir

bandang,” kenang Sucipto. Kini, masyarakat sekitar mulai tergerak lagi untuk mengambil manfaat dari potensi yang tersimpan di aliran sungai tersebut. Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah membersihkan semakbelukar dan akar-akar yang menutupi tebing batu. Sucipto menambahkan, siapa pun bisa datang dan menikmati pemandangan air terjun Kampung Anyar. Namun, dia berpesan agar pengunjung bertanggung jawab dan menghormati norma setempat. Masyarakat sekitar sangat mewantiwanti pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, pengunjung dilarang mengeluarkan kata-kata kotor di tempat tersebut. Selain keindahan air terjun, potensi yang masih bisa dinikmati di sana adalah tebing batu. Tebing dengan kemiringan 90 derajat itu memiliki bentuk yang unik. Tonjolan-tonjolan batu prisma menyerupai serpihan intan. Tebing ini cukup menarik bagi para penggila olahraga ekstrem. Ketinggiannya cukup menantang untuk dijadikan tempat melakukan kegiatan rappelling. Slamet, salah seorang warga yang juga penggerak wisata di desa setempat mengatakan, kondisi tebing itu tertutup akar-akaran

yang besarnya mencapai lengan orang dewasa. Nyaris tidak ada orang yang percaya jika di balik belukar dedaunan itu ada bebatuan yang cukup indah. Untuk membuktikannya, Slamet bersama warga nekat membersihkan tebing itu dari semak belukar. Untuk membersihkan dibutuhkan kerja ekstra. Sebab, kemiringan tebing mencapai 90 derajat.“Saya memakai tali untuk membersihkannya,” ujarnya. Kini, setelah dibersihkan, gradasi pemandangan pun semakin terlihat bagus dan elok. Jika dilihat dari jalan desa, tekstur tebing berupa batu menyerupai serpihan patahan berlian itu tampak mengilap. Meski telah melakukan upaya pengembangan secara mandiri, masyarakat berharap kepada pihak berwenang agar membantu menguatkan potensi yang ada tersebut. Baik sumber daya manusia maupun sarana prasarana untuk pengembangan lokasi wisata tersebut. Ke depan, pengembangan ekowisata yang berlaku di sana juga berbasis masyarakat, sehingga kekuatan dan pemberdayaan masyarakat setempat bisa berjalan dan hasil yang didapat bisa kembali kepada masyarakat secara langsung. “Ke depan ekowisata ini harapannya berbasis masyarakat lokal,” harap Slamet. (sli/c1/als/bersambung)

CINTAI LINGKUNGAN: Kepala SMAK Hikmah Mandala Romo T. Catur Wibawa berpose di depan taman yang dipenuhi tanaman langka di sekitar sekolah binaannya.

GERDA SUKARNO/RABA

Bisa Menambah Ilmu ■ RTH... Sambungan dari Hal 31

Selain melestarikan tanaman langka, juga bisa dimanfaatkan sebagai media edukasi. Di sebelah tanaman diberi nama hingga kegunaannya. Sehingga, dengan berkunjung ke RTH, juga bisa menambah ilmu. “Terutama bagi siswa sekolah,” lanjut Romo Catur.

Salah satu hal agar RTH bisa menjadi sarana edukatif, imbuh Catur, dinas yang terkait dengan Bank Sampah juga sesekali mengadakan kegiatan yang melibatkan publik atau siswa sekolah. Mereka diberi wawasan dan keterampilan mengolah barang-barang bekas menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai ekonomis. “Contohnya, botol-botol bekas minuman kemasan bisa dikreasikan menjadi bentuk-bentuk yang menarik,” pungkasnya. (*/c1/als)


40

RADAR SITUBONDO R A D A R

Jawa Pos

Selasa 13 Mei 2014

B A N Y U W A N G I

Gerindra-PKS Bentuk Fraksi GIS SITUBONDO - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Situbondo dipastikan membentuk fraksi sendiri di DPRD periode 2014-2019. Itu setelah siang kemarin (12/5) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Situbondo resmi berkoalisi dengan Partai Gerindra. Partai Gerindra dan PKS memang tidak bisa membentuk fraksi sendiri. Sebab, Gerindra hanya memiliki tiga kursi dan PKS satu kursi. Dengan berkoalisi, mereka memenuhi persyaratan batas minimal membentuk fraksi. Keputusan berkoalisi itu dilakukan di depan notaris. Fraksi gabungan yang terbentuk nanti disepakati bernama Fraksi Gerakan Indonesia Sejahtera (GIS). “Meski hanya empat kursi, kita yakin mampu mewarnai

gedung DPRD Situbondo,” terang Sekretaris DPC Gerindra, Jainur Ridho. Dia mengaku sangat bersyukur dengan terbentuknya Fraksi GIS. Sebab, akan mampu memaksimalkan peran fraksi dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. GIS merupakan Fraksi pertama yang terbentuk menjelang dilantiknya caleg terpilih hasil Pileg 2014. “Fraksi ini terbentuk karena ada kesamaan visi- misi, makanya kita sepakat berkoalisi,” imbuh Jainur. Menurut dia, koalisi dibangun hingga lima tahun ke depan. Komitmen itu dilakukan atas kepentingan bersama dan dilandasi manajemen keterbukaan. Semua keputusan dibicarakan dan diputuskan bersama.“Jadi, tidak ada istilah “ada yang

diuntungkan dan dirugikan”. Semua sudah disepakati sejak awal. Misalnya saja dalam komposisi kepengurusan fraksi, ketua dari Partai Gerindra, sekretaris dari PKS,” jlentreh Jainur. Sementara itu, Ketua PKS Situbondo Imam Anshori mengatakan, keputusan dirinya berkoalisi dengan Gerindra karena ada kesamaan platform. Apalagi, PKS pusat juga sudah memberikan dukungan kepada Gerindra. “PKS hanya memiliki satu kursi di DPRD. Padahal, anggota DPRD harus memiliki fraksi. Makanya, kita memutuskan membentuk fraksi gabungan dengan Partai Gerindra. Semoga ini berdampak positif dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” harapnya. (pri/*/c1/als)

EDY SUPRIYONO/RaBa

BERSATU: Dari kiri ke kanan, Sekretaris DPC Gerindra, Jainur Ridho; Ketua PKS Situbondo, Imam Anshori; dan Ketua DPC Gerindra Situbondo, HZ. Abd. Rahman, di kantor DPC Gerindra kemarin.

Kecewa Laporan Dipingpong SITUBONDO - Dugaan pemalsuan tanda tangan laporan pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa (ADD) Palangan, Kecamatan Jangkar, kemarin (12/5) dilaporkan ke Polres Situbondo. Sayang, laporan itu belum bisa diterima penyidik karena sejumlah pertimbangan. Ada sejumlah warga Desa Palangan yang kemarin datang ke Mapolres Situbondo. Mereka didampingi pengacara Abdurahman Sale. “Saat melaporkan dugaan pemalsuan tanda tangan di SPK, kita masih diminta berkonsultasi dengan Kasatreskrim, karena pemalsuan tanda tangan ini terkait uang negara,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Nah, saat berkonsultasi dengan Kasatreskrim, Abdurachman masih disarankan berkonsultasi kepada kejaksaan. Penolakan secara halus kasatreskrim itu karena kerugian negara yang tidak mencapai seratus juta. “Kata kasatreskrim, kerugian minimal harus seratus juta. Itu terkait surat edaran dari Jaksa Agung, bahwa jika nilai kerugiannya

tidak mencapai seratus juta, maka tidak bisa ditindaklanjuti asalkan ada pengembalian keuangan kerugian negara,” papar pria asal Kecamatan Jangkar tersebut. Abdurahman dan sejumlah warga Desa Palangan pun berkonsultasi dengan kejaksaan. Meski demikian, mereka merasa dipingpong. “Menurut saya, bagaimana jika laporan ini dipersempit saja. Disidik delik pidana tentang pemalsuan tanda tangan. Itu saja, jadi tak perlu melebar ke masalah korupsi,” katanya. Kata dia, jika laporan pemalsuan tanda tangan semacam itu sangat sulit, maka akan menjadi preseden buruk. Keadaan semacam itu kemungkinan besar juga terjadi di desa lain. Oleh sebab itu, dia akan tetap melaporkan kasus itu secara tertulis kepada polres maupun Kejari Situbondo agar disidik. “Seharusnya laporan ini diterima dulu, karena setiap warga negara berhak melapor. Perkara nanti ada solusi lain atau pertimbangan lain dari kejaksaan, itu masalah lain,” cetus Abdurahman.

Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Sunarto membantah jika apa yang dilakukannya tersebut dinilai menolak. Sebab, kedatangan Abdurachman bukan untuk laporan tapi untuk berkonsultasi. “Ya saya sampaikan apa adanya. Tidak pernah ada penolakan laporan,” terangnya melalui telepon seluler. Kasatreskrim mengakui, Abdurahman memang akan melaporkan dugaan pemalsuan tanda tangan. Namun, yang menjadi pokok permasalahan adalah kerugian uang negara. “Makanya saya sarankan konsultasi kepada kejaksaan. Apalagi, dana yang diterima masih satu tahap, nilai kerugiannya sekitar Rp 6 juta,” katanya. Laporan yang dilakukan sejumlah warga Desa Palangan, Kecamatan Jangkar, berawal dari pemalsuan tanda tangan sejumlah perangkat desa dan BPD tentang penerimaan uang ADD. Selain itu, ada pengajian fiktif tahun 2009 yang dimasukkan dalam laporan SPJ ADD 2013 tahap pertama. Abdurahman memperkirakan kerugian sekitar Rp 38 juta. (pri/c1/als)

HABIBUL ADNAN/RaBa

KASIH BUNDA: Viara Hikmatunnisa berada dalam pelukan ibunya, Inwaningsih.

Dapat Donor dari Sang Ibu EDY SUPRIYONO/RaBa

ASEMBAGUS - Setelah sempat kesulitan mendapatkan donor darah, akhirnya Viara Hikmatunnisa memperoleh pendonor yang sama dengan golongan darahnya, yakni O. Pendonor tersebut ternyata tak jauh dari dirinya. Dia adalah Inwaningsih, yang tak lain ibunya sendiri. Kini setelah mendapatkan transfusi darah dari sang ibu pada Minggu (11/5) malam, penderita pelengketan usus buntu asal Asembagus itu terus membaik. “Kalau kondisinya sudah lebih baik, mungkin besok sore (hari ini) sudah diizinkan pulang,” terang Syaihul Hadi, ayah Viara. Saat ini bocah 10 tahun yang perutnya terpaksa

dilubangi untuk dipasangi kantong stokma itu masih tergolek lemas di salah satu kamar RSUD Abdurrahem Situbondo. Melalui koran ini, Syaihul meminta doa kepada masyarakat Kota Santri demi kesembuhan Viara. Menurut Syaihul, kesembuhan putrinya adalah hadiah yang sangat berharga bagi dirinya selaku orang tua Viara. Dikatakan, penyakit tersebut menjadi beban bagi sang anak, termasuk bagi keluarga. Viara seakan tak punya mimpi masa depan akibat sakit tersebut. “Setiap hari sejak 2011 lalu dia berada di tempat tidur,” kata Syaihul. Sejak anaknya menderita pelengketan usus buntu, kedua orang tuan-

ya tidak bisa berbuat banyak dalam mengembangkan usaha ekonomi. Dulu, keluarga Syaihul termasuk keluarga yang cukup mampu. Tetapi, kini diuji dengan biaya pengobatan sang anak dengan sangat besar. Sebuah mobil L 300 sudah dijual untuk pengobatan sang anak. Usaha foto kopi dan les komputer terpaksa ditutup karena alat-alat dan tempatnya dijual. Selama tiga tahun ini Syaihul dan istrinya menguras otak habishabisan agar mendapatkan uang untuk membiayai anaknya. Tetapi, usaha selama itu belum ada hasil pasti terkait kesembuhan Viara. (mg3/c1/als)

Sepuluh Jam Tujuh Kali Gempa Susulan ASEMBAGUS - Gempa bumi masih terus menghantui warga Dusun Bato Kodung, Desa Kedunglo, Kecamatan Asembagus. Terhitung sejak pukul 24.00 Minggu malam (12/5) hingga pukul 10.00 kemarin (12/5), setidaknya tercatat masih ada tujuh kali gempa susulan. Skala getarannya pun bervariasi. Gempa terbesar terjadi pukul 6.30 mencapai 3, 2 skala richter. “Meski intensitasnya mulai menurun, namun gempa susulan masih terus saja menghantui,” terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Situbondo, Zainul Arifin, kemarin (12/5). Zainul mengungkapkan, data yang disebutkan tersebut berdasar data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). “Jadi, sejak pukul 12 malam hingga pukul 10 pagi tadi (kemarin), tercatat ada tujuh kali gempa susulan yang makin membuat panik warga,” imbuhnya. Dia menyebutkan, aktivitas gempa sering terjadi di malam hari. Ini membuat warga setempat enggan tidur di dalam rumah. Mereka memilih tidur di tenda pengungsian yang disediakan BPBD. Padahal, sejumlah warga ada yang sudah mulai terserang penyakit semacam flu. “Saat ini kita bersama tim BMKG Tretes masih terus memantau perkembangan gempa di lokasi. Kita masih belum bisa

DOK JP-RaBa

Zainul Arifin

memprediksi kapan gempa akan berhenti,” terang mantan Sekretaris KPU tersebut. Kepala Desa Kedunglo, Aris Hadiyanto mengatakan, hingga saat ini sekitar 120 warganya sudah mulai beradaptasi den-

gan gempa. Mereka tidak terlalu panik begitu gempa susulan mengguncang tempat tinggalnya. “Warga mulai sedikit tenang karena selalu mendapatkan pengarahan petugas BMKG. Biasanya petugas BMKG yang berada di lokasi langsung memaparkan hasil analisis setiap kali terjadi gempa susulan,” paparnya. Aris menambahkan, hingga kini warganya memang masih khawatir beraktivitas di dalam rumah. Sebab, mereka takut terjadi gempa susulan dengan skala besar yang akan meruntuhkan bangunan rumah. Selain itu, para siswa SDN VI Kedunglo juga masih tetap belajar di tenda pengungsian. Ini dilakukan dengan pertimbangan utama keselamatan jiwa siswa. Para wali murid maupun dewan guru juga mengaku masih was-was jika harus belajar di dalam sekolah. “Sejauh ini penanganan warga di Dusun Bato Kodung sudah baik. Selain mendapatkan bantuan sembako BPBD, Dinas Kesehatan telah menerjunkan tim medis untuk memeriksa kesehatan warga,” imbuhnya. Diberitakan sebelumnya, sebanyak 120 warga Dusun Bato Kodung diguncang gempa sejak 05 Mei lalu. Selama sepekan lebih warga terus menerus dihantui gempa dengan skala fluktuatif. Gempa terbesar terjadi 09 Mei lalu hingga mencapai 4,3 skala richter. (pri/c1/als)

MELAPOR: Sejumlah warga Desa Palangan, Jangkar, bersama Abdurachman Shaleh (kanan) di halaman Mapolres Situbondo kemarin (12/5).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.