Radar Banyuwangi | 14 April 2014

Page 1

SENIN 14 APRIL TAHUN 2014

KUCUR

NGOPAI

SYAMSUL ARIFIN

Dibelani Turu Kantor PELAKSANAAN coblosan 9 April 2014 lalu, benar-benar menguras waktu dan energi komisioner KPU Banyuwangi. Sampai-sampai Ketua KPU Syamsul Arifin bersama komisioner lainnya terpaksa ”indekos” di kantor selama beberapa hari. Pada hari H pemilu legislatif, lima anggota KPU keliling Banyuwangi memantau pelaksanaan coblosan. Meski waktunya habis untuk melakukan pemantauan, mereka tidak langsung pulang n Baca Dibelani...Hal 39

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

Sekali Terbang Tuntas Tiga Misi Sekaligus JUMAT kemarin saya menjalankan tiga misi sekaligus. Tiga-tiganya misi penting. Misi pertama, mengawal seniman sepuh Banyuwangi, Hasnam Singodimayan dan Andang Chotib Yusuf (CY), terbang dari Bandara Blimbingsari menuju bandara Juanda. Bagi beliau berdua, itu merupakan pengalaman terbang pertama dari Blimbingsari ke Juanda. Boleh dibilang itu misi khusus. Disebut khusus karena penerbangan perdana Pak Hasnan dan Pak Andang

itu merupakan bentuk pelunasan janji. Janji Bupati Abdullah Azwar Anas ketika menerima rombongan panitia musda Dewan Kesenian Blambangan (DKB) dan pengurus demisioner DKB, awal tahun lalu. Janji itu sendiri sebagai bentuk apresiasi. Penghargaan kepada para sesepuh atas dukungan mereka terhadap program pembangunan yang dilakukan pemerintah. Tidak hanya di bidang seni budaya. Tapi lebih khusus lagi, pembangunan Bandara

Blimbingsari. Sejak awal proses pengoperasian Bandara Blimbingsari, para seniman-budayawan memang aktif memberi dukungan. Menyampaikan sumbangan pandangan dan pertimbangan dari perspektif budaya. Misal, untuk pengembangan bandara, kalangan seniman-budayawan mengusulkan agar bangunannya tidak meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal n

SIGIT HARIYADI/RaBa

BERALAS PASIR: Jajaran pejabat Pemkab Banyuwangi bermain voli di Pantai Boom.

Main Voli Dilanjutkan Bersih-bersih Boom BANYUWANGI - Lagi-lagi soal sampah. Lagi-lagi pula tentang rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan. Itu tergambar dari kondisi Pantai Boom, Banyuwangi, pagi kemarin (13/4). Baru beberapa hari lalu ribuan orang melakukan bersih-bersih massal di lokasi itu, kini sampah kembali berserakan di objek wisata yang berlokasi tak jauh dari pusat Kota Kopi tersebut. Bahkan, Bupati Abdullah Azwar Anas yang pagi kemarin datang ke Pantai Boom bersama istri, Dani Abdullah Azwar Anas dan para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) “dipaksa” turun tanga memungut sampah yang berserakan di bibir pantai tersebut. Ironisnya, ribuan warga yang tahu kepala daerahnya memunguti sampah, itu justru berpangku tangan. Mereka asyik menikmati betapa nyamannya suasana Pantai Boom di pagi hari, tanpa memperdulikan kebersihan lingkungan. Ya, pagi kemarin Bupati Anas dan rombongan sengaja datang ke Pantai Boom untuk berolah raga bola voli n Baca Main Voli...Hal 39

SIGIT HARIYADI/RaBa

Baca 16 Ribu...Hal 39

DIJAMIN TIDAK BOCOR: Perwakilan dari sub rayon mengambil soal unas yang diamankan di Mapolres Banyuwangi.

PDIP Berjaya di Kota Banyuwangi Heksa, Made, dan Minuk Bersaing Ketat BANYUWANGI - Sepak terjang calon anggota legislatif (caleg) pendatang baru tampaknya benar-benar tak bisa dipandang sebelah mata. Berdasar hasil rekapitulasi suara sementara di matan tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Banyuwangi kemarin (13/4), perolehan suara sejumlah caleg pendatang baru, ternyata jauh melampaui dukungan yang berhasil didulang caleg incumbent. Yang lebih mengejutkan, caleg newcomers yang bersinar, itu ternyata tidak hanya berasal dari satu parpol. Di internal PKB, ada dua caleg baru yang sukses meraup dukungan cukup besar. Masing-masing Siti Mafrochatin Ni’mah dengan dukungan sebanyak 490 suara, dan Virda Damayanti (Maya) sebesar 1.339 suara. Perolehan suara Siti Masfrochatin Ni’mah dan Maya, itu jauh melampaui caleg PKB incumbent, A. Taufik, yang hanya mendapat 35 suara. Persaingan caleg pendatang baru dan incumbent

juga terjadi di caleg internal PDIP. Parpol berlambang banteng moncong putih ini, menempatkan tiga nama dengan perolehan suara teratas. Perolehan suara Minuk Uliawati yang baru kali ini ikut bertarung memperebutkan kursi wakil rakyat, diapit oleh dua caleg PDIP incumbent, yakni Heksa Sudarmadi dan I Made Cahyana Negara. Heksa mendapat dukungan terbanyak pertama, yakni sebesar 1.214; Minuk mendulang 821 suara; dan Made memperoleh 362 suara. Tren serupa terjadi pada peta persaingan internal caleg Partai Demokrat. Suara yang berhasil diraup dua caleg incumbent partai berlambang mercy, Tituk Indar Isworowati (198 suara) dan Verdiayanto Wellya (145 suara) kalah banyak dibandingkan dengan caleg pendatang baru Danny Farda Mihmidati yang sukses meraih 272 suara. Selain itu, caleg incumbent PAN, Juwaini juga dipaksa melayani perlawanan sengit caleg pendatang baru dari partai yang sama, yakni Sugiarto n Baca PDIP Berjaya...Hal 39

Perolehan Suara Parpol Kecamatan Banyuwangi

Nasdem: 889

PKB: 3.128

PKS: 1.222

PDIP: 4.418

Golkar: 1.098

Gerindra: 1.835

Demokrat: 2.074

PAN: 1.921

PPP: 1.065

Hanura: 2.331

PBB: 655

PKPI: 127

Perolehan Suara Caleg Tertinggi NASDEM Nano Hermawan

:

268

PKB Virda Damayanti Siti Mafrochatin N A. Taufik

GOLKAR Umi Kulsum

:

209

: 1.339 : 490 : 35

GERINDRA Naufal Badri

:

342

DEMOKRAT Danny Farda M : Tituk Indar I : Verdiyanto Wellya :

272 198 145

PAN Sugiarto Juwaini

792 275

I Made Cahyana N :

PKS Neni Viantin Diyah : M. R. Warang A : PDIP Heksa Sudarmadi Minuk Uliawati

547 171

: 1.214 : 821

: :

362

PPP Basir

:

HANURA Basuki Rachmad

: 1.382

302

KETERANGAN: Data masuk dari delapan di antara 18 Kelurahan seKecamatan Banyuwangi (Pakis, Kebalenan, Penganjuran, Kertosari, Kampung Melayu, Lateng, Singotrunan, Temenggungan).

Menengok Sentra Produsen Kangkung di Penataban, Giri

Bisa Dikreasi Jadi Brownies, Mi, dan Dawet Sebagian besar warga menganggap kangkung sekadar sayuran yang hanya pas dimasak tumis atau lalapan. Namun di tangan Heni Wahyuti, 34, sayuran berharga murah-meriah itu mampu disulap menjadi cake, mi, hingga dawet. SIGIT HARIYADI, Giri KANGKUNG. Siapa yang tak kenal dengan sayuran yang satu ini. Diakui atau tidak, kangkung merupakan salah satu jenis sayur yang paling populer di mata masyarakat. Mulai mereka yang tinggal di desa terpencil, hingga warga yang hidup di tengah kota, hampir dapat dipastikan pernah menyantap

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Samsudin Adlawi *

BANYUWANGI - Pagi ini, sebanyak 16.068 siswa SMA/sederajat akan bertarung menghadapi Ujian Nasional (Unas) 2014. Pengamanan ketat pun telah disiapkan aparat kepolisian. Sebanyak 487 personel korps baju cokelat, itu akan diterjunkan mengamankan pelaksanaan ujian yang sangat menentukan kelulusan siswa tersebut. Kapolres Banyuwangi, AKBP Yusuf mengatakan, pihaknya menyiapkan 487 personel untuk mengamankan pelaksanaan unas tingkat SMA. Setiap satuan pendidikan penyelenggara unas akan dijaga sekitar sepuluh personel. “Personel yang akan bertugas melakukan pengamanan unas sudah kita siapkan. Setiap petugas kepolisian yang masuk ke lingkungan sekolah, tidak boleh mengenakan seragam dinas,” ujarnya. Sementara itu, segala persiapan pelaksanaan Unas 2014 terus digeber. Naskah soal unas yang sejak beberapa hari lalu diamankan di ruangan khusus Mapolres Banyuwangi, kemarin didistribusikan ke masing-masing polsek. Sebelum pendistribusian dilakukan, tiga pihak pemegang kunci gembok ruangan khusus tempat soal unas, itu disimpan secara bersama-sama melakukan pembukaan gembok tersebut n

Pusat Hibahkan Wisata Ponton senilai Rp 10 M

PANTAI BOOM

OLEH:

16 Ribu Siswa Ikuti Unas

BANTUAN KELAUTAN

Baca Pusat...Hal 39

CATATAN

Baca Sekali Terbang...Hal 39

GALIH COKRO/RaBa

WONGSOREJO - Status Banyuwangi sebagai salah satu kota wisata bakal semakin lengkap. Itu menyusul rencana bantuan pemerintah pusat dalam bentuk fasilitas wisata ponton di ujung timur Pulau Jawa tahun ini. Bantuan itu merupakan hibah langsung senilai Rp 10 miliar dari melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Secara nasional, bantuan itu akan tersebar di lima lokasi di seluruh Indonesia, yakni Sulawesi, Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Di wilayah Jawa, Banyuwangi patut merasa beruntung karena wisata ponton itu akan ditempatkan di Bumi Blambangan. Kabar akan diterimanya bantuan wisata ponton itu akan disampaikan Ketua Kelompok Nelayan Bangsring, Ikhwan Arief, kemarin (12/4) n

29

Eceran Rp 5.750

SIGIT HARIYADI/RaBa

MENGGUGAH SELERA: Aneka hidangan berbahan baku kangkung kreasi Heni (kanan) dipamerkan di hadapan Lurah Penataban.

kangkung atau sekadar mendengar nama sayuran tersebut. Ya, harganya yang tergolong murahmeriah membuat kangkung menjadi salah satu sayuran yang dapat dijangkau dan dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Ironisnya, tanaman kangkung yang harganya sangat murah, itu justru menjadi salah satu sumber penghasilan utama masyarakat Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri. Bayangkan, rata-rata produksi kangkung Kelurahan penataban mencapai 20 ribu ikat per hari. Puluhan ribu ikat kangkung segar, itu pun tidak hanya diserap pasar lokal Banyuwangi. Kangkung Penataban juga sukses merambah pasar Pulau Dewata, Bali. Di sisi lain, puluhan atau bahkan ratusan warga setempat menggantungkan penghasilan dari sayuran yang satu ini n

Hari Ini, 16 ribu siswa ikuti unas Belajar, berdoa, dan jangan nyontek!

Digerebek, oknum polisi kabur lewat genting Wah, kayak penjahat dikejar-kejar polisi!

Baca Bisa Dikreasi...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com/beritaraba@gmail.com ba@gm


30

Senin 14 April 2014

Overload, Lelang Lukisan Dipending

AGENDA KOTA

Bupati Anas Tinjau Unas HARI ini, Senin (14/4) Bupati Abdullah Azwar Anas meninjau ujian nasional (unas) di SMA Negeri 1 Banyuwnagi (SMANTA) pukul 07.00 WIB. Setelah itu, bupati akan menerima peserta Tim OL diklat pimpinan IV angkatan I pola baru pukul 09.00 di ruang Rempeg Jagapati Pemkab. (*)

PENDIDIKAN

ABDUL AZIZ/RABA

DIBANJIRI PENGUNJUNG: Suasana lelang lukisan di Sun East Mall Genteng kemarin malam.

GENTENG – Pameran lukisan oleh para seniman Kota Genteng di Sun East Mall selama beberapa hari belakangan ini semakin banyak mengundang perhatian para pengunjung. Kemarin malam, ratusan warga banyak yang mengunjungi pameran lukisan tersebut. Mereka kebanyakan merasa kagum dengan hasil karya seni para seniman tersebut. Yang menarik, memasuki hari yang kesebelas kemarin, panitia juga mengadakan lelang terbuka bagi para undangan sekaligus pengunjung yang menyaksikan pameran tersebut. Ada sepuluh lukisan karya para seniman yang dilelang. Di antaranya lukisan bunga dan kucing, lukisan kuda dan abstrak serta beberapa lukisan lainnya. Dari sepuluh lukisan yang dilelang tersebut, para seniman manargetkan maksimal tiga di antaranya bisa laku. “Tapi ternyata baru dibuka sudah ada empat lukisan yang laku, makanya langsung kami pending,” kata Sekretaris Kelompok Seniman dan Pelukis Genteng (KPSG), Bara. Bara menuturkan, untuk melanjutkan lelang, KPSG masih menunggu kelanjutan transaksi antar seniman. “Setelah rembukan itu, baru akan lakukan lelang lagi,” tandasnya. (azi/aif)

ABDUL AZIZ/RABA

KERJASAMA: Para Kepala SDN se-Kecamatan Glenmore saat menyaksikan penandatangan program Banyuwangi cerdas.

Perajin Genting Galau

SD Se-Glenmore Ikut Program BWI Cerdas GLENMORE - Sejak awal bulan ini SDN se-Kecamatan Glenmore mulai mengikuti program Banyuwangi Cerdas yang bekerjasama dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi. Penandatangan kerjasama tersebut dilakukan oleh Kepala UPTD Pendidikan TK/SD Edy Purwanto, MM dan dan kepala kantor biro Radar Genteng Abdul Aziz di aula UPTD TK/SD Glenmore. Melalui program Banyuwangi Cerdas tersebut, pihak sekolah bisa mengirimkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pihak guru maupun murid ke harian pagi Jawa Pos Radar Banyuwangi secara gratis. “Tidak dipungut biaya sedikitpun,” kata Abdul Aziz. Kepala UPTD TK/SD Edy Purwanto mengaku senang mengikuti program Banyuwangi Cerdas. Sebab, berbagai kegiatan pendidikan di Glenmore akan bisa diangkat ke permukaan melalui media Jawa Pos Radar Banyuwangi. Edy juga berharap program Banyuwangi Cerdas akan mempercepat pemberantasan buta aksara yang ada di Kecamatan Glenmore. “Kita sudah punya terobosan untuk memberantas buta aksara di Glenmore, sehingga buta aksara di Glenmore bisa terus dikurangi,” harapnya. (azi/aif)

TEGAlDLIMO - Majunya pertanian hortikultura di Banyuwangi ternyata membuahkan kecemasan bagi para pengusaha genting. Hal ini dikarenakan sawah yang menjadi sumber bahan baku pembuatan genting semakin sempit. Biasanya para perajin genting memanfaatkan tanah sisa tanaman. Tanaman seperti padi dan tanaman musiman memiliki rentan waktu sekitar tiga bulan. Seperti diungkapkan Siswanto, pria yang tainggal di Dusun Ringin Anom Desa Ringin Pitu ini. Dia mengaku sedikit kesulitan mencari bahan baku tanah. Hal ini dikarenakan banyak lahan ditanami buah naga. Sumber bahan baku itu dikhawatirkan menjadi berkurang. “Kita sekarang kesulitan bahan baku,” ujarnya. Di samping menyempitnya lahan, persaingan dengan perajin batu bata juga menjadi hambatan tersendiri. Dilema yang dialami perajin genting adalah tanah yang akan dibuat bahan baku genting harus benar-benar bagus. Hal ini yang menyulitkan mereka untuk

OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis.

mencari sembarang tanah. Berbeda dengan batu-bata yang bisa dibuat dari tanah apapun, untuk bahan baku genting mereka harus “berebut” tanah. “Tanah yang kita ambil harus bagus kualitasnya,” ungkapnya. Selain itu, persoalan harga juga menjadi perhitungan. Biasanya, satu grandong tanah seharga Rp. 150 ribu untuk tanah yang diambil di sekitar daerahnya. Jika nanti harus mengambil dari luar daerah mereka takut harga yang dipatok tidak sesuai. “Standarnya Rp 150 ribu per grandong, kalau dari luar nanti apa ya kuat?,” kata Siswanto. Perajin lain, Hudi Hariyanto, 35 mengatakan, saat ini pasaran genting dianggap sedang sepi karena bukan musim proyek. Apalagi tren di beberapa kalangan masyarakat mulai menggunakan genting sintesis. Akhirakhir ini dirinya mulai merasakan bahan baku produksi sedikit mengalami hambatan. Salah satunya pada bahan bakar, sepet (serabut kelapa). Sepet banyak yang masuk ke pabrik sepon di Rogojampi.

Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi Banyuwangi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Situbondo: Edy Supriyono (Kabiro), Nur Hariri Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim J

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, W. Nugroho (Genteng), Samsuri (Situbondo) Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

SHULHAN HADI/RaBa

BAHAN BAKU: Pekerja produksi genting sedang istirahat setelah bekerja keras.

“Sepet kadang agak sulit setelah ada pabri ke sepon,” ujarnya. Saat ini,para perajin genting bertahan dengan mengandalkan pesanan dari per orangan. Genting yang ma-

Kasir: Widi Ukiyanti Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

sih banyak dicari penduduk adalah model Karangpilang dengan harga Rp 1,2 juta per 1000 biji. Dan model mantili mulai harga 1,6 juta per seribu biji. (sli/aif )

Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/ mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Jumat 7 Maret 2014 Senin 14 April 2014

/'07,7 2#4.'/'0

35 31

Adukan Politik Uang Caleg Partai Golkar BANYUWANGI- Tiga hari setelah coblosan 9 April 2014 lalu, pengaduaan dugaan adanya praktik politik uang yang dilakukan caleg terus membanjiri kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Banyuwangi. Yang terbaru, empat warga Desa Sumbersari, Kecamatan Srono mengadukan dugaan praktik politik yang dilakukan caleg DPR RI dan caleg DPRD Jatim dari Partai Golkar Sabtu (12/4) lalu.

Empat warga itu mengadukan adanya praktik uang yang dilakukan caleg yang bersangkutan. Empat warga itu datang sebagai saksi penerima politik uang, sedangkan pelapornya adalah Zamroni, salah seorang relawan pengawas independen Pemilu 2014. Selain membawa empat saksi itu, Zamroni juga membawa barang bukti tiga amplop putih berisi masing-masing uang cash sebesar Rp 20 ribu seban-

yak dua amplop, satu ampolop berisi uang Rp 40 ribu. Selain itu, bukti lain yang mereka bawa adalah kartu pintar caleg yang dilampiri uang sebesar Rp 60 ribu. “Kita bawa empat saksi, dan empat barang bukti untuk memudahkan kerja Panwaslu,” ujar Zamroni. Bukti adanya dugaan politik

itu, diterima warga sehari sebelum pelaksanaan coblosan 9 April 2014 lalu. Modus pemberian politik uang itu, beber Zamroni, bermacammacam. Ada yang diserahkan langsung kepada warga, ada pula yang diserahkan melalui bawa pintu. Zamroni berharap, Panwaslu mengusut dugaan adanya poli-

tik itu. Selama ini, Panwaslu beralasan belum bisa memproses pengaduan warga karena belum ada saksi. “Sekarang kita bawa saksi dan barang bukti. Kita ingin Pemilu 2014 tidak ternodai adanya praktik politik uang,” katanya. Dugaan praktik politik ini, beber Zamroni, tidak hanya terjadi di Kecamatan Srono saja melainkan di beberapa kecamatan lain. Informasi yang diterima Zamroni, ada

beberapa warga di kecamatan lain yang mengadukan hal yang sama kepada Panwaslu. “Ini sangat masif mas. Penyelenggara pemilu harus konsisten penegakkan aturan main,” tegasnya. Kedatangan Zamroni dan empat warga Desa Sumbersari, Kecamatan Srono itu diterima langsung Ketua Panwaslu

Rorry Desrino Purnama. Rorry berjanji untuk memproses pengaduan warga itu sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Empat warga Desa Sumbersari, Kecamatan Srono itu datang mengadukan dugaan praktik politik uang yang dilakukan salah seorang caleg. Kita akan proses sesuai prosedur yang ada,” kata Rorry. (afi)

Beda Isi Form C1, Saksi PKB Protes GAMBIRAN – Setelah proses rekapitulasi di tingkat panitia pemungutan suara (PPS) rampung, kemarin (13/4) proses rekapitulasi dilanjutkan ditingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Sejumlah PPK sudah melakukan rekapitulasi hasil coblosan suara 9 April 2014, namun hingga berita ini ditulis tadi malam (20.00) proses rekapitulasi belum rampung. Sejumlah PPK di daerah pemilihan (dapil) I Banyuwangi sudah menggelar pleno rekapitulasi kemarin. Hanya PPK Giri dan Wongsorejo saja yang belum menggelar rekapitulasi. Dua kecamatan itu, rencana akan melakukan rekap hari ini (14/4). Proses rekapitulasi juga dilakukan di Kecamtan Gambiran. Meski berjalan lancar, proses pembacaan hasil perolehan suara sempat terjadi insiden kecil. Joko Sumo saksi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melakukan interupsi dan protes kepada PPK. Protes itu dipicu karena form yang dia bawa tidak sama dengan form yang dibacakan oleh pihak PPS. Ketidaksamaan itu terletak pada kolom pengisisan pemilih yang

perolehan suara di PPS Wringing Agung dan dilanjutkan dengan PPS lainnya. Hingga berita ini diturunkan

proses penghitungan masih berlangsung dan belum diketahui parpol mana yang unggul di Kecamatan Gambiran. (sli/afi)

SHULHAN HADI/RaBa

INTERUPSI : Pembacaan perolehan suara sempat terhenti sejenak saat ada saksi melakukan interupsi.

menggunakan KTP. Pada form yang dibawa Joko, kolom tersebut masih kosong. Sedangkan form yang dimiliki PPS sudah terisi. Padahal, form yang dimiliki Joko juga sudah tertera stempel dan tanda tangan petugas PPS. Ketua PPS Wringin Agung Ijudin menjelaskan, kemungkinan perbedaan itu bisa terjadi karena saksi yang ada di lapangan kurang cermat. Namun Joko menyanggahnya dengan alasan adanya stempel di form yang dia bawa. “Di sini legalitasnya sudah jelas, ada tanda tangan dan ada

stempel,” tegas Joko. Ijudin menjelaskan, sebenarnya yang berhak memproleh form C1 adalah saksi desa. Sementara saksi kecamatan memperolehnya dari PPK. “C1 ini haknya (saksi) desa,” jelas Ijudin. Menanggapi penjelasan Ijudin itu, Joko membeberkan bahwa form yang dibawanya berasal dari saksi desa. “Ini C1 diberikan kordes kami,” terang Joko. Setelah terjadinya silang pendapat cukup alot, akhirnya pimpinan sidang memutuskan untuk menskors pembacaan

INCAR 103 JUTA PENGGUNA INTERNET

RILIS APLIKASI WISATA BERBASIS ANDROID

Gandeng Telkomsel

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

KERJA SAMA: Bupati Anas meneken kerjsama dengan Executive VP Telkomsel Jawa Bali Yetty Kusumawati Jumat lalu.

Pemkab Banyuwangi melaunching program dan inovasi pemasaran wisata melalui aplikasi berbasis Android. Langkah ini diambil untuk mendongkrak kinerja sektor wisata di kabupaten berjuluk the sunrise of Java ini PELUNCURAN aplikasi tersebut digelar di Taman Budaya Jawa Timur di Surabaya, Jumat (11/4). Hari itu juga ditandatangani nota kesepahaman memorandum of understanding (MoU) antara Pemkab Banyuwangi dan Telkomsel untuk mendorong promosi wisata daerah, baik melalui sarana teknologi informasi maupun pemasaran luar ruang. Pihak Telkomsel diwakili oleh Executive VP Telkomsel Jawa Bali Yetty Kusumawati. Sedangkan Pemkab Banyuwangi dilakukan langsung Bupati Abdullah Azwar Anas. Bupati Anas mengatakan, pendekatan promosi wisata harus selalu relevan dengan perilaku pasar. Saat ini, Indonesia tercatat sebagai negara kelima terbesar pengguna telepon pintar (smartphone). Mengutip riset Yahoo dan Mindshare, pengguna smartphone di Indonesia mencapai 41 juta pada pertengahan 2013 dan akan menjadi 103,7 juta pengguna dalam tiga tahun mendatang. ”Penetrasi penggunaan smartphone dipre-

KOMUNIKASI WISATA

JELASKAN: Bupati Anas didampingi sejumlah budayawan Kota Gandrung menjelaskan potensi wisata Banyuwangi saat launching aplikasi wisata berbasis android.

diksi akan terus naik, termasuk yang berbasis sistem operasi Android. Sistem operasi Android sedang melejit mengalahkan sistem operasi yang lainnya. Karena itu, kami meluncurkan aplikasi wisata berbasis Android,” ujar Bupati Anas. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS),

pengguna internet di Indonesia hingga akhir 2013 sudah mencapai 71,19 juta orang. Mayoritas di antaranya mengakses internet melalui ponsel. Pasar itulah yang sedang dibidik Banyuwangi untuk mempromosikan pariwisata. ”Hampir setengah dari para pengguna internet adalah kaum muda yang

bisa dikategorikan sebagai kelas menengah. Mereka adalah penggerak pasar sektor pariwisata,” tutur Anas. Bupati Anas mengungkapkan, saat ini konsumen pariwisata meminta lebih. Mereka tidak hanya ingin datang ke obyek wisata alam maupun wisata budaya, namun juga sangat memperhatikan kenyamanan dalam memperoleh informasi. Salah satu sumber rujukan informasi utama adalah internet. Informasi itu tidak hanya dari satu sumber sepihak dari pengelola tempat wisata dan pemerintah daerah, tapi juga dari pihak lain seperti blogger maupun rekomendasi teman. Karena itulah, pemasaran wisata Banyuwangi dilakukan secara terintegrasi. Secara berkala, Banyuwangi akan mengundang media massa, blogger, dan tokoh-tokoh berpengaruh untuk datang. ”Dari sanalah informasi menyebar. Kami mengoptimalkan media konvensional dan social media, mulai dari Twitter, Facebook, Youtube, Path, dan Instagram,” bebernya. Dengan berbagai promosi itu, sektor pariwisata di Banyuawangi diharapakan terus bergeliat menjadi penopang ekonomi masyarakat setelah sektor pertanian dan industri pengolahan. Berdasarkan survei tim independen, belanja wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi rata-rata mencapai Rp 1,9 juta per orang dengan masa tinggal di daerah tersebut selama dua hari. ”Saat ini kami terus memperluas destination life-cycle sehingga

TERKAIT kerja sama dengan Telkomsel, Bupati Anas menyampaikan apresiasi peran serta operator Telekomunikasi dalam memajukan daerah. ”Tentu pemerintah daerah tidak bisa bergerak sendirian. Telkomsel sebagai operator milik pemerintah Indonesia sangat berperan ikut membantu kami,” ujarnya. Sejumlah kerja sama yang dilakukan antara lain dalam bentuk location based advertising. Melalui program ini, semua pengguna Telkomsel yang memasuki Banyuwangi akan menerima SMS tentang daerah-daerah wisata yang ada di Banyuwangi. ”Kalau Anda lewat Banyuwangi, akan menerima SMS tempat-tempat wisata Banyuwangi. Dari sana informasi itu bisa didapatkan, selain dari saluran media lain seperti aplikasi Android, media massa, dan sebagainya,” tutur Bupati Anas. Bupati Anas menambahkan promosi ini tidak akan berhenti pada android saja. Kami akan merambah ke sistem berbasis IOS dan BB. (afi)

daerah tidak hanya dikenal melalui satu atau dua destinasi wisata. Semakin banyak yang dikunjungi tentu makin banyak duit yang berputar. Saat ini kita kembangkan Pantai Pulau Merah, Pantai Boom, dan Teluk Ijo. Secara bertahap, nanti digarap obyek wisata alam dan budaya yang lain,” jelasnya. Sektor industri kreatif yang berbasis pariwisata, kata Bupati Anas, kinerja meningkat tajam. Misalnya, sektor jasa hiburan kebudayaan. Mengacu pada data BPS, dalam setahun terjadi nilai tambah dari Rp 22,3 miliar pada 2011 naik menjadi Rp 26,2 miliar pada 2012. Sektor kuliner terepresentasi dari nilai tambah restoran yang meningkat dari Rp.560,5 miliar menjadi Rp. 654,4 miliar. Adapun sektor perhotelan tumbuh menjadi Rp 341,8 miliar dari sebelumnya Rp.286,6 miliar. Sektor tekstil, barang kulit, dan alas kaki yang lekat dengan kerajinan rakyat, sepanjang tahun 2012 menghasilkan transaksi Rp.4,7 miliar atau tumbuh Rp.4 miliar dari tahun sebelumnya. Sedangkan sektor kertas dan barang cetakan naik dari Rp.155,2 menjadi Rp.175,1 miliar. Industri berbasis wisata tersebut selaras dengan pertumbuhan sektor pertanian juga meningkat dari Rp.12 triliun menjadi Rp.13,9 triliun. ”Ini bukti bahwa integrasi sektor primer (pertanian) ke sektor sekunder (industri pengolahan) dan tersier (jasa, termasuk wisata), berlangsung dengan baik. Sehingga pertumbuhan ekonomi merata,” kata Bupati Anas. (afi)


32

Senin 14 April 2014

EKO BUDIYONO/RaBa

GUYUB: Jajaran Forfimka Genteng bersama berbagai elemen masyarakat melakukan bersih-bersih, Jumat (11/4) lalu.

Forfimka Genteng Bersihkan RTH Maron GENTENG - Guna menciptakan lingkungan bersih dan nyaman, Forpimka Genteng bersama dinas terkait melakukan Gerakan Genteng Bersih, Ramah, dan sehat, Jumat (11/4) lalu. Sebelum acara launching program tersebut, terlebih dulu dilaksanakan senam bersama. Acara yang dibuka langsung oleh Camat Genteng, Yusdi Irawan, di Ruang Hijau Terbuka (RTH) Maron dilanjutkan kegiatan bersih-bersih itu melibatkan semua elemen masyarakat. Mulai forpimka, perbankan, semua sekolah yang ada di Kecamatan Genteng, UPTD Pendidikan, UPTD Kesehatan, serta sejumlah intansi lainnya. Sasaran bersih-bersih adalah di sepanjang Jalan Wahid Hasim, RTH Maron, Jalan Gajah Mada, dalam pasar, Jalan KH. Hasim Ashari, dan sungai yang ada di wilayah Genteng.

Menurut Yusdi Irawan, kegiatan bersih-bersih tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi kepada masyarakat agar sedini mungkin peduli terhadap lingkungan bersih dan sehat. “Caranya dengan berpola hidup sehat dan bersih, selalu menjaga lingkungan, dan menjaga sungai dengan cara tidak membuang sampah di aliran sungai,” kata Yusdi. Maka, dengan adanya kegiatan Jumat bersih ini, Yusdi sangat berharap masyarakat akan sadar dengan menjaga dan menciptakan lingkungan bersih, agar tercipta Kota Genteng yang aman bersih dan sehat. “Guna mendukung acara ini, Forpimka juga telah menanam 300 bibit pohon trembesi di sepanjang jalan Wahid Hasim Genteng untuk mendukung program sedekah oksigen,” pungkas Yusdi. (*/als)

GERDA SUKARNO/RaBa

20 MENIT: Peserta kreasi jilbab dibatasi waktu dalam mengkreasikan jilbab dengan tema pesta.

Sambut Hari Kartini, Gelar Lomba Jilbab Kreasi BANYUWANGI – Bulan April selalu dikaitkan dengan peringatan hari lahirnya RA Kartini. Pahlawan nasional yang memperjuangkan emansipasi wanita agar sejajar dengan kaum pria. Hari Kartini memang jatuh pada 21 April nanti, namun gaungnya sudah terasa dari sekarang. Di kalangan Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Pendidikan Kecamatan Banyuwangi, mungkin yang pertama dalam melaksanakan kegiatan dalam memperingati Hari Kartini. Sabtu (11/4) lalu, dilaksanakan kegiatan yang

kesemuanya emelibatkan kaum hawa. Mulai dari panitia, juri, pembawa acara, pembawa doa, hingga peserta, semuanya adalah kaum perempuan. Peringatan Hari Kartini ini ditempatkan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tukang Kayu. Acara ini adalah lomba kreasi jilbab yang pesertanya adalah guru Taman Kanak-kanak (TK), guru SD, dan Dharma Wanita UPTD seKecamatan Banyuwangi. Dalam lomba tersebut, seluruh peserta diwajibkan mengenakan dan mengkreasi jilbabnya dengan waktu 20 menit.

Semakin sedikit jarum penthul atau peniti yang digunakan, maka poin yang didapat akan semakin tinggi. Setelah proses pengkreasikan jilbab selesai, semua peserta akan berlenggak-lenggok di depan juri. Dengan mengangkat tema hijab pesta, maka kreasi jilbab peserta harus disesuaikan dengan pakainnya serta dandanannya. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Banyuwangi, Drs Nurhamim MSi tampak bersemangat menghadiri kegiatan lomba ini. Selain seru, karena masing-masing peserta membawa

suporter untuk penyemangat, juga hal semacam ini bisa mempererat hubungan keluarga besar UPTD Pendidikan Kecamatan Banyuwangi. “Kalau berbicara kedinasan, hubungan struktural antara UPTD dan kepala-kepala sekolah sudah terjalin dengan baik dan tersistematis,” ujar Nurhamim. Nah, untuk lebih mempererat keluarga besar, maka kegiatan yang melibatkan guru dan Dharma Wanita ini, maka harmonisasi di UPTD pendidikan Kecamatan Banyuwangi semakin erat. (*/als)

Wakili BWI ke Tingkat Nasional GENTENG – Untuk kali kesekian, Moch. Rendra Budi Utama, siswa kelas V SD Negeri 1 Genteng ini kembali menjadi duta Kabupaten Banyuwangi dalam kejuaraan bulu tangkis tingkat nasional. Terkait hal itu, pihak sekolah bersama para guru, kasek, dan pengawas menggelar acara pelepasan, serta doa bersama untuk mengantarkan keberangkatan Rendra ke Jakarta Sabtu lalu (12/4). Menurut kepala SDN 1 Genteng H. Hanafi. MPd, sesuai rencana, Rendra akan bertanding dalam drand final SIDU (Sinar Dunia) Cup Super Series 2014. Even tersebut akan digelar di GOR Asia-Afrika Senayan, Jakarta, pada 14-19 April ini. “Semua keperluan, termasuk surat dispensasi untuk Rendra, dari Dinas Pendidikan sudah turun, dan kini tinggal

NUGROHO/RaBa

TALENTA MUDA: Rendra Budi Utama (tengah) diapit guru, kasek, dan kepala UPTD Genteng.

berangkat,” tandasnya. Ditambahkan oleh Hanafi, jika usai

mengikuti kejuaraan bulu tangkis SIDU Cup yang hanya digelar di sepu-

luh kota besar se-Indonesia tersebut, Rendra akan langsung mengikuti kejuaraan O2SN di Surabaya yang akan dilaksanakan pada tanggal 21-23 mendatang. “Untuk itu kita mengadakan doa bersama agar Rendra bisa menjadi juara.” harapnya. Sementara itu, kepala UPTD Genteng Sugiono MPd, yang turut hadir dalam acara pelepasan dan doa bersama tersebut menambahkan bahwa selama ini prestasi yang diraih oleh para siswa-siswi SDN 1 Genteng, baik sebagai juara umum maupun juara biasa adalah salah satu wujud penanganan yang serius di bidang akademik maupun non akademik, dari seluruh guru dan kepala sekolah. “Semoga prestasi yang sudah diraih ini akan membawa nama Banyuwangi ke kancah internasional,” pungkasnya. (*/als)

Operator Harus Bisa Kerja Sama GLENMORE - UP TD Pendidikan Kecamatan Glenmore yang bekerja sama dengan Pengurus K3S SD menggelar pelatihan operator Dapodik SD se-Kecamatan Glenmore. Acara yang digelar di Aula UPTD Pendidikan kecamatan Glenmore itu digelar Kamis (10/4) lalu. Ketua K3S Glenmore Drs Tukiran Iboni M.Pd mengatakan, pelatihan operator ini sangat penting. Karena itu, dia meminta kepada semua peserta agar bersunguhsungguh dalam mengikuti pelatihan ini.

“Apabila ada permasalahan di sekolah, segera berkoordinasi dengan operator kecamatan. Bila perlu, bisa dengan operator kabupaten. Sehingga permasalahan segera diatasi,” kata Tukiran. Sementara, Kepala UPTD Pendidikan Glenmore, Drs HM Edy Purwanto MM mengaku berterima kasih kepada nara sumber dari Dinas Pendidikan. Mereka adalah Imam Wahyudi, Fatoni, dan Sudarmoko. “Keberadaan operator Dapodik perannya sangat penting. Karena itu, sebagai operator harus bisa

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jalan Lingkar Ketapang•

• Promo Nissan •

Dijual Tanah 2530M2 Jl. Lingkar Utama Ketapang Bwi Hub. 0821 4104 6676

Brhdiah llgs Iphone 5S, Ipad Mini, Camera Canon, Vouch blj 500rb u/ pmblian Nissan dibln April. Showroom buka tiap hari 08.3019.00. Bengkel bka 08.30-19.30 (SninJum’at), 08.30-15.00 (Sbtu). 0333 4460222

• Ketapang • Djl Tnh 2 Lksi 320 m SHM Blkg Ktr Pos Ktpng & 245 m Dpn Lanal H: 081336528447

• Tanah Kapling • Jual Tanah Kapling, uk. 10x40m2 (2 kapling), SHM, Hrg 85 jt, H: 083847407631

• Yaris-Freed-Brio • Dijual New Yaris E 12 Matic, Freed PSD 13 AC Double, Brio E Matic 13, Hub: 081357396860

SITUBONDO

BANYUWANGI

• Kota Pancaroba •

• STNK •

Djl Cpt Rmh Tgh. Kota Pancaroba L5 190 m2 Situbondo SHM Hub. 081336078507

Hlg STNK P 6945 ZG an Setyo Amin. Mojoroto RT 01/01 Mojopanggung, Giri

bekerja sama dengan pihak sekolah. Utamanya kepala sekolah,” kata Edy. Selain itu, Edy Purwanto berharap k e p a d a s e mu a o p e rato r D a p o d i k agar bekerja dengan hati. “Jangan sampai menyembunyikan kegagalan dalam bertugas. Sebaliknya, jika ada masalah, harus segera dicari jalan keluarya. Sebab, keberadaan operator diharapkan bisa membidani lahirnya administrasi kepegawaian, keuangan dan lain-lain, yang berbasis IT,” pungkasnya. (*/als)

ISTIMEWA

BERBASIS IT: Dari kanan ke kiri, Drs. Sutrisno M.Pd, Drs. Tukiran Iboni M.Pd, Imam Wahyudi, Fatoni, dan Sudarmoko.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Truk Fighter ‘96/’98 •

• Isuzu Elf Box ‘10 •

• Nissan •

• Grand Livina •

• Daihatsu Xenia •

LOWONGAN

Dijual Isuzu Elf Box Putih Istimewa 2010 130 Jt Nego, Hub: 085234622754

BUTUH TENAGA PENGAJAR L/P D3/S1 Bahasa Inggris & Komputer

April Sensation With Nissan, Heboh !! G. Livina DP 39 Jt, March 34 Jt, Bonus Aksesoris + Kredit 5 th. Hub: Indra Nissan Bwi 085238484999

Dijual Nissan Grand Livina SLV tahun 012/08 (pmk) abu2 mtl hrg 143,5/138,5 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu New Xenia F 650 RV tahun 013/011 slv (pmk) hrg 128,5/106,5 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Daihatsu Luxio ‘13 •

• Toyota Avanza •

• Daihatsu Terios/Rush •

• Honda CRV •

Dijual Daihatsu Luxio 1.5 mt tahun 013 silver mtl hrg 106,5 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual New Avanza 3E mt tahun 013/07 abu2 mtl (pmk) hrg 138,5/108,5 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Terios/Rush F700RG IS tahun 011/08 hitam mtl (pmk) hrg 143,5/138,5 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual CRV Matic Hitam 140 Jt Nego Cash/ Kredit Tukar Tambah Hb: 082142194111

Djual Cpt Truck Fighter 96&98 350 Jt Rogojampi Hub: 088803266664 - 633439

• Body Kijang • Dijual Body Kijang Lgx Hrg 7 Jt Nego Hb: 082142194111

Kirim ke Magistra Utama Jl. Letkol Istiqlah 2, Banyuwangi

DIBUTUHKAN PT MANDIRI CIPTA HARMONI Dibutuhkan cepat dengan posisi: 1. SPG/SPB 2. Marketing 3. Administrasi 4. Accounting 5. Staf Gudang Min. SMK/Sederajad, S1. Income 1.200.000 - 2.500.000 Krm CV Ke Jl. Hos Cokroaminoto No. 81, Bwi ( Depan SMAN 1 Giri )

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: 0333412224


BALJEBOL

Senin 14 April 2014

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

37

LUMAJANG

Jember-Lumajang Macet 8 Jam Takut Meledak, Evakuasi Truk Terpaksa Teknisi dari Pasuruan JEMBER - Sebuah truk pengangkut elpiji terguling di Jalan Raya Dusun Krajan Desa Pondokdalem, Semboro, Jember, Sabtu malam (12/4). Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun tergulingnya truk elpiji tersebut membuat arus lalu lintas Jember- Lumajang maupun sebaliknya terganggu hingga sekitar 8 jam lamanya. Pasalnya, truk tersebut terguling dan melintang di tengah jalur provinsi. Informasi yang berhasil dihimpun, kecelakaan bermula saat truk W 9089 UP yang dikemudikan Baderi, 41 warga Kelurahan Keper Krembung Sidoarjo melaju dengan ke-

cepatan tinggi dari arah Lumajang memasuki Jember. Menurut sopir, ratusan elpiji itu diambil dari Sidoarjo dan akan dikirim ke pabrik gondorukem Perhutani di Desa Garahan Silo Jember. “Ini tak sama dengan elpiji rumahan, ini gas khusus pabrik sehingga antara tabung yang satu dengan lainnya masing masing ada pipanya,” ungkapnya. Namun ketika sampai di lokasi kejadian, tiba-tiba di depan truk ini ada pengendara motor yang terjatuh setelah mendahului dari sebelah kiri. Melihat motor terjatuh, , sopir truk langsung mengurangi kecepatan dengan cara mengerem mendadak. “Bahkan saya nginjek rem sampek berdiri. Soalnya jarak motor yang jatuh di depannya dengan truk saya ini sudah sangat dekat,” terangnya. Truk tersebut memang berhasil menghindari kecelakaan dengan pengendara motor yang belum

Jumai/RADAR JEMBER/JPNN

MELINTANG: Truk sarat muatan elpiji yang terguling di jalan umum Desa Pondokdalem Semboro Sabtu sore. Karena harus mendatangkan teknisi dari Pasuruan, evakuasi baru selesai dinihari kemarin.

diketahui identitasnya. Namun nahas, setelah berhasil menghindari kecelakaan, justru truk langsung

berbalik arah dan terguling apalagi jalan licin setelah hujan deras. Beruntung sopir dan kernet

truk selamat dari kecelakaan itu. Tak lama kemudian, petugas Polantas dari Polsek Tanggul turun ke lokasi setelah menerima laporan dari warga. Akibat kejadian itu, puluhan truk gandeng yang sudah terjebak masuk di jalur tersebut harus antri hingga berjam-jam. Sementara truk yang melintang ditengah jalan, memacetkan kendaraan besar utamanya truk gendeng dari kedua arah. Sedangkan bus dan roda empat lainnya masih bisa melintas setelah petugas Polantas Tanggul dan Polantas Polres Jember memberlakukan sistem buka tutup. Untuk mengevakuasi truk elpiji yang melintang di tengah jalan itu, selanjutnya didatangkan alat derek milik PU Biana Marga. Namun, petugas derek tidak berani beretindak, karena tabung gas yang diangkut truk masing masing ada rangkaiannya, sehingga petugas derek yang didatangkan dari Jember

UNAS 2014

tak berani mengevakuasi. Bahkan untuk mengevakuasi truk itu harus didatangkan teknisi dari Pasuruan. Saat menunggu tim teknisi dari Pasuruan antrian yang panjang truk gandengan yang sarat dengan muatan baik yang dari arah Jember maupun sebaliknya tak terhindarkan. Sementara truk yang tak mau antri memilih melewati jalur alternatif dengan lewati Pasar Batuurip dan tembus di SPBU Yosorati. Proses evakuasi truk elpiji yang terguling itu baru bisa dilakukan sekitar pukul 22.30 hingga dinihari kemarin. Barus sekitar pukul 00.30 dinihari kemarin, jalur Jember – Lumajang yang merupakan jalur provinsi kembali normal. Menurut Samroni, 50 sopir kontainer yang mengaku terjebak setelah truk ekpiji itu terguling. ‘’Truk elpiji itu baru saja terguling, saya sudah masuk ake jalur ini, sehingga harus menunggu berjamjam,’’katanya..(jum/wah/jpnn)

Persid Akhirnya Ikut Kompetisi

RADAR JEMBER/JPNN

BUKA GEMBOK: Naskah unas diamankan di tiap-tiap mapolsek kemarin (13/4). Hari ini naskah tersebut didistribusikan ke sekolah-sekolah.

Sekolah Siap Laksanakan JEMBER – Soal ujian nasional (unas) SMA/SMK/MA dan Paket C di Jember mulai kemarin (12/4) didistribusikan dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember ke subrayon penyelenggara unas. Dari Dispendik Jember, soal unas dikawal ke mapolsek yang terdekat dengan penyelenggara unas. Distribusi soal ditandai dengan pembukaan gembok oleh tiga elemen yang selama ini mengawal soal unas. Yaitu, Kepala Dispendik Jember Bambang Hariono, Kasat Binmas Polres Jember AKP Ni Luh, dan Kosala Dwidja Purnama, pemantau indepeden dari Universitas Jember (Unej). Sebelum pembukaan pintu gudang penyimpan unas yang berlapis dua, panitia sub rayon penyelenggara unas mendapat pengarahan di Aula Badan Diklat di belakang kantor Dispendik Jember. Mereka diberi pemaparan tentang teknis distribusi sampai pengamanan soal unas di mapolsek. Bambang menjelaskan, soal unas yang diamankan di salah satu gedung di belakang Dispendik Jember dijaga selama 24 jam. “Soal yang di sini dijaga ketat selama 24 jam oleh aparat kepolisian. Kami ucapkan terima kasih kepada aparat kepolisian dari Polres Jember selama menjaga soal ujian nasional,” katanya. Menurut dia, panitia penyelenggara unas sudah siap di masing-masing subrayon dan sekolah penyelenggara. “Intinya kami siap menyelengarakan unas. Selama ini semua dikoordinasi dinas pendidikan dengan aparat kepolisian serta tim independen,” ungkapnya. Dia menjamin soal unas tidak bocor. Sebab, untuk mengantisipasi kebocoran soal, kunci dari tiga gembok tidak berada di Jember. Tiga kunci gembok dibawa lagi ke Surabaya oleh tim independen Jatim dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Kunci baru diserahkan ke Jember setelah melalui rapat sembilan perguruan tinggi yang masuk dalam Tim Pengawas Independen (TPI) di Surabaya yang baru dilakukan pekan depan. “Jadi kemungkinan kecil bisa dibuka sebelum waktunya,” tegas Bambang. Pendistribusian soal unas dilakukan setelah kunci gembok gudang diberikan kepada TPI di Jember. “Soal unas baru akan dibagikan saat ujian nasional 14 April 2014,” imbuhnya. Jadwal unas SMA/MA/SMK serta Paket C diselenggarakan pada 14-16 April 2014. Ujian susulan bagi siswa yang memiliki halangan mengikuti ujian utama akan menyusul pada 22-24 April 2014. Pengumuman hasil unas paling lambat 20 Mei 2014. (aro/har/jpnn)

FOTO-FOTO: KADEK MERTAWAN/RADAR BALI/JPNN

KHUSYUK: Menjelang Ida Bhatara turun Kabeh, umat Hindu melasti ke Tegal Suci, Desa Adat Tegenan, rendang, Karangasem, Sabtu (12/4) lalu.

Melasti Jelang Ida Bhatara Turun Kabeh KARANGASEM - Ribuan umat Hindu mengikuti upacara melasti ke Tegal Suci, Desa Adat Tegenan, Rendang, Karangasem, Bali, Sabtu (12/4) lalu. Upacara melasti yang pada kesempatan tersebut dipuput Ida Pedanda Gede Putra Tembau, dari gria Aan, Klungkung, merupakan rangkaian upacara Ida Bhatara Turun Kabeh, di Pura Besakih, yang puncak upacaranya dilangsungkan Senin siang ini (14/4). Ketua panitia upacara Wayan Gunatra menegaskan, setiap upacara Ida Bhatara Turun Kabeh dilakukan upacara melasti terlebih dulu. Selain merupakan rangkaian upacara, melasti itu sendiri untuk menyucikan peranti-peranti upacara. Hanya saja, tempat melasti itu tidak memargi ke Tegal Suci. Bisa saja, melasti ke Toya Sah di Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karanggasem. Lokasi melasti ini ada kaitannya dengan tahun dilaksanakannya upacara Ida Bhatara Turun Kabeh itu. Jika tahunnya ganjil, seperti 2013 lalu, melasti ke Toya Sah. Namun, ketika upacara Ida Bhatara Turun Kabeh, tepat di tahun genap seperti tahun ini, 2014, maka upa-

JALAN KAKI: Ribuan umat Hindu berjalan sejauh 4,5 kilometer dari Pura Besakih menuju Tegal Suci.

cara melasti dilakukan di Tegal Suci. Sedangkan saat upacara Tawur Panca Wali Krama, yang dirangkai dengan Ida Bhatara Turun Kabeh, maka pelaksanaan upacara melasti ke segara Watu Klotok di Klungkung. Pada Prosesi upacara Sabtu (12/4) lalu, sedikitnya ada 32 jempana, seperti 4 catur lawa, 19 pralingga puri agung besakih, serta 9 pedarman yang ada di Pura Besakih.

dalam upacara melasti Sabtu lalu, ribuan umat Hindu start dari Pura Besakih sekitar pukul 10.30 WITA berjalan kaki menuju Tegal Suci yang jaraknya sekitar 4,5 kilometer dari Pura Besakih. Mereka menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam. “Jangankan ke Tegal Suci yang termasuk dekat, ke Klotok (Klungkung) saja, jalan kaki,” jelas Wayan Gunatra. (wan/djo/jpnn)

JEMBER – Mirip di dalam pertandingan sepak bola di atas lapangan, konflik yang meruncing antara manajemen lawan pengurus Persid ditentukan di saat-saat terakhir pertandingan atau injury time. Sabtu (12/4) lalu, Sunardi sebagai ketua umum sekaligus ketua Yayasan Persid resmi mengundurkan diri, yang berimbas pada batalnya pengunduran diri Persid dari kompetisi. Sepekan sebeRADAR JEMBER/JPNN lumnya, manajeSunardi men Persid yang dipimpin duet Saptafani Alamsyah dengan Agus Rizki sempat muntab seiring dengan sikap pengurus Persid yang terkesan tak sepenuh hati menyerahkan manajemen Persid lama ke yang baru. Puncaknya adalah saat technical meeting pada 1 April lalu. Diam-diam dan tanpa sepengetahuan manajemen Persid, Sunardi atas nama pengurus Persid berangkat ke Jakarta untuk mengikuti manager meeting bersama dua pengurus Persid lainnya yakni Yoyok Agus dengan Saiful Bahri. Inilah yang memicu perselisihan antara manajemen dengan pengurus. Manajemen Persid merasa ditelikung. Manajemen yang dimotori Agus Rizki (asisten manajer Persid) mengancam tak mendaftarkan pemain. Mereka pun memberikan deadline hingga Sabtu (12/4) kemarin pada Sunardi, untuk menyelesaikan konflik. Jika dalam rentang waktu tersebut masalah belum tuntas (rekonsiliasi), maka Persid dipastikan gagal ikut kompetisi. Untungnya, di saat-saat terakhir kemarin Sunardi secara legowo mengirim surat pengunduran diri di atas kertas bermaterai yang dikirim ke Agus Rizki, asisten manajer Persid. Surat itu dikirim pukul 08.30, atau tepat di detik terakhir deadline yang diberikan kalangan manajemen. Sunardi mundur karena kesibukan. Dia lantas menyerahkan (mengembalikan) jabatan itu ke Diponegoro, ketua umum PSSI Jember. ”Ini seperti drama. Seperti drama pertandingan sepak bola di dalam lapangan saja. Ada psywar dan dan gol penentu,” celetuk Jefry, salah satu suporter dengan gembira. Sementara Agus Rizki, asisten manajer Persid sekaligus ketua umum Berni (kelompok suporter Jember Brani), memberikan apresiasi pada sikap legawa Sunardi, mantan ketua umum dan ketua Yayasan Persid tersebut. ”Kami sebagai pengurus Berni dan manajemen mengucapkan terima kasih pada Bapak Sunardi karena dengan besar hati bersedia mengundurkan diri demi kebesaran Persid,” katanya. (rid/hdi/als)

Perjuangan Sutrimo, Puluhan Tahun Menggeluti Mebel Jepara Made In Jember

Bangkrut di Konveksi, Bangkit, Kini Punya Belasan Karyawan JANGAN pernah berhenti untuk berusaha dan berkarya. Itulah yang dilakaukan Sutrimo yang selama 24 tahun menggeluti usaha mebel di Kencong Jember. Pernah bangkrut saat bisnis konveksi, dia berusaha bangkit dan kini mampu memberi pekerjaan bagi belasan karyawannya. MA. SHOHIB Jember DAFTAR nama-nama itu masih tersimpan rapi dalam empat buku penjualan lengkap dengan harganya. Sejak tahun 1991, buku tersebut disimpan sebagai saksi sejarah sekaligus tanda bukti semua aktivitas di mebel tersebut. Termasuk, jika ada pelanggannya datang untuk menukarkan atau mengembalikan barang yang pernah dibeli darinya. Itulah ‘’manajemen’’ yang dilakukan Sutrimo untuk melayani dan mempertahankan pembelinya. Meski usianya sudah mendekati

angka 70 tahun, namun dia begitu cekatan jika ada pembeli yang datang untuk mencari kursi, lemari atau perabot rumah lainnya. Dia begitu lugas menjelaskan jenis dan macam perabotan yang bagus dan kuat untuk menghias ruangan di rumah pelanggannya itu. Sehari-hari, dia ditemani Suharmi, istrinya yang sekaligus bertindak sebagai kasir serta 12 karyawan. Sejak puluhan tahun silam, Sutrimo mengembangkan mebel Jepara di Jember “Meubel ini sudah saya kelola sejak tahun 1990, dengan modal yang saya dapat dari pinjaman saudara saya, dan juga dari hasil menjual sepeda motor,” katanya. Dengan uang Rp 5,6 juta. Sutrimo membuka meubel tersebut, atas saran dari saudaranya yang berada di Jepara. “Saya asli Jepara, ke Kencong ini saya merantau. Dan meubel ini saya buka juga atas saran dari adik saya di Jepara,” jelasnya. Perabotan yang dia jual berbeda dengan perabotan lain yang ada di pasaran. Dia membedakan antara tradisi leluhurnya, karena perabotan

RADAR JEMBER/JPNN

BANGKIT LAGI: Tidak berhasil dengan usaha konveksi, Sutrimo lalu menggeluti mebel Jepara.

yang dijualnya berbahan kayu dari Jepara, yang memiliki 3 meja untuk satu set kursi. “Jika di Jepara, satu set kursi beserta mejanya itu pasti memiliki tiga meja. Beda dengan meubel lain yang menggunakan nama Jepara, tapi bukan tradisi Jepara yang digunakan,” katanya. Tidak hanya itu, sebagai keturunan asli Jepara, dia juga menjelaskan jika

perbedaan kursi yang menggunakan bahan kayu dari Jepara. Tak memiliki potongan atau sambungan, dikarenakan, kursi yang berbahan kayu asli Jepara, langsung bersambung tanpa ada potongan dari bahan kayunya. “Jika kayu Jepara seperti itu,” imbuhnya. Sutrimo yang selalu mencatat namanama pembeli serta barang yang

dibeli dari meubelnya. Pembeli yang dicatatnya mulai tahun 1991 hingga saat ini, rata-rata adalah orang yang berpenghasilan menengah ke atas, seperti camat dan pengusaha. “Banyak yang dari Jemmber, dan ada juga yang dari luar kabupaten sperti Lumajang,” katanya sembari menunjukkan nama-nama pembelinya. Berbeda dengan meubel lainnya, meubel yang dimiliki Sutrimo tersebut juga memiliki garansi yang memperbolehkan pembeli menukarkan perabot yang dibelinya dengan perabot lain. Selain itu, perabotan yang dibeli oleh pelanggannya, bisa dikembalikan meski dalam waktu bertahun-tahun dengan catatan, kayunya tak rusak termakan rayap, dan uang yang digunakan untuk membeli perabotan darinya, dikembalikan 50 persen. “Garansinya bermacam-macam, selama kayunya tidak rusak, bisa ditukar dengan perabotan lain, contohnya jika membeli lemari, bisa ditukar dengan satu set kursi dengan harga yang sama,’’katanya. Selain itu, selama perabotan yang dibeli kayunya tidak rusak, jika ingin

dikembalikan tidak apa-apa, namun uangnya dikembalikan sebagian dengan catatan kayunya tidak rusak. Dari usaha meubel yang sudah berjalan selama 24 tahun tersebut, sudah mampu membiayai pendidikan ketiga anaknya. “Anak pertama saya sudah kuliah di Jember, ke dua sekarang sudah SMA dan yang ke tiga masih SD,” katanya. Dia yang menikah dengan Suharmi setelah sebelumnya pernah menikah dan tidak dikaruniai anak. Di usia yang relatif senja, Sutrimo tetap bersemangat berkarya dan menjalani hidupnya. Dengan penghasilan, Sutrimo yang merasa dirinya sudah tua hanya bisa mengatakan jika dirinya bekerja dan berusaha untuk masa depan ketiga orang anaknya. Karena, menurut pria yang pernah bangkrut saat masih berdagang konveksi itu, mendedikasikan hidup dan pekerjaan yang ditekuninya, hanya untuk membahagiakan keluarganya. “Meskipun saya sudah tua dan usia saya sudah hampir 70 tahun, semangat saya untuk membahagiakan ketiga anak saya dan juga istri saya, haruslah tetap muda,” katanya.(wah/jpnn)


38

Senin 14 April 2014

Dua Pemain Asing Dicoret BANYUWANGI – Detik-detik menje lang bergulirnya kompetisi Divisi Utama besok (15/4), manajemen Persewangi terpaksa mencoret dua pemain asing yang mengikuti seleksi. Dua pemain itu adalah Mohamed Lamine Fofana asal Guenea dan Efosa Gif Obasuyi asal Nigeria. Pencoretan dua legiun asing itu dengan alasan yang berbeda. Mohamed Lamime Fofana akhirnya tidak bisa bergabung bersama Persewangi untuk kali kedua lantaran Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) bakal habis dalam

KITAS HABIS: Mohamed Lamime Fofana terpaksa tidak rekrut karena izin tinggalnya di Indonesia sebulan lagi habis

satu bulan ke depan. Tentu saja, manajemen Persewangi tidak mau beresiko dengan mengikat pemain tersebut. Sebab, PSSI melalui PT Liga Indonesia sangat ketat terhadap regulasi terhadap pemain asing yang merumput di Indonesia. ‘’Kita tidak ingin beresiko,’’ ujar Manajer Persewangi, Hari Wijaya. Manajemen Persewangi sebetulnya berhasrat untuk mengikat pemain tersebut. Sebab, kualitas pemain tersebut sudah terlihat kala membela tim berjuluk The Lasblang pada

musim lalu yang akhirnya bisa bertahan di Divisi Utama pada musim ini. ‘’Kita butuh dia, tapi KITAS dia hampir habis,’’ jelasnya. Sedangkan Efosa Gift Obasuyi dipulangkan lantaran pemain tersebut masih minim pengalaman bermain di Indonesia. Kualitas pemain tersebut juga dinilai biasa-biasa saja dan sama dengan pemain lokal. ‘’Dia kita pulangkan,’’ terangnya. Dengan kepulangan dua pemain itu menambah daftar panjang pemain asing yang gagal merumput bersama

Persewangi. Sebelumnya ada dua pemain asing yang dipulangkan, yaitu Umar Sakono asal Senegal dan Ononino Paul Martial dari Kamerun. Praktis, Persewangi kini hanya memiliki Nelson Caparo asal Paraguay. Pemain satu ini cukup lama tinggal di Indonesia. Pada musim ini, dia menjadi tumpuan Persewangi di lini tengah. Namun, saat kompetisi memasuki putaran kedua, Capro dicoret karena tidak memiliki kontribusi besar dalam mengatur ritme permainan dan pengatur serangan. (ton/als)

Jainal Akhirnya Ditinggal SEMENTARA itu, Persewangi akhirnya tidak punya pilihan lain terhadap status Jainal Ikhwan. Kapten The Lasblang musim lalu itu terpaksa tidak dibawa dalam lawatan di Pulau Sulawesi. Sebab, manajemen Persewangi keberatan dengan nilai gaji yang disodorkan pemain tersebut. Nominal gaji memang tidak disebutkan manajemen Persewangi. Yang jelas, permintaan pemain yang bersangkutan terlalu tinggi. Sehingga, proses negosiasi yang berlangsung alot menemui jalan buntu. Sebetulnya, manajemen merahhitam sudah menawar angka lebih rendah dari permintaan eks pemain timnas itu. Hanya saja, pemain yang bersangkutan tetap bertahan. Padahal, jika ada kata deal, pemain satu ini tercatat sebagai pemain termahal

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

Persewangi pada musim ini. Bahkan, bukan hanya pemain dengan gaji tertinggi untuk pemain lokal. Dia juga mencatatkan diri sebagai pemain gaji terbesar di atas pemain asing. Tapi, pada akhirnya, kedua belah pihak tidak ada kata sepakat. Manajer Persewangi, Hari Wijaya menjelaskan, pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan gaji Jainal Ikhwan. Karena itulah, dia tidak disertakan dalam skuad dalam melakoni laga tandang melawan Persigo Gorontalo dan Persbul Buol masing-masing tanggal 15 dan 19 April mendatang. ‘’Kita tidak bisa penuhi gaji dia yang cukup besar,’’ katanya. Permintaan gaji pemain tersebut sebetulnya lebih rendah jika dibandingkan musim lalu. Hanya saja, manajemen Persewangi sedang menghitung ulang pembiayaan untuk pengeluaran khusus gaji pemain. ‘’Gaji pemain sudah kita atur, untuk gaji total pemain tidak sampai lebih dari Rp 100 juta,’’ sebutnya. Menurut dia, Persewangi sebetulnya

GALIH COKRO/RaBa

MINTA TINGGI: Jainal Ikhwan (kanan) usai mencetak gol ke gawang Persik Kediri dalam kompetisi Divisi Utama musim lalu.

membutuhkan tenaga pemain tersebut. Sebab, pemain satu ini memiliki kualitas dan berpengalaman dalam dunia

persepakbolaan di tanah air. ‘’Kita butuh dia, tapi anggaran tidak cukup,’’ paparnya. (ton/als)


Senin 14 April 2014

Ruangan Khusus Digembok Rangkap Tiga n 16 RIBU... Sambungan dari Hal 29

Tiga pemegang kunci gembok itu masing-masing Pelaksana Tugas (Plt) kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Dwi Yanto; Kapolres Yusuf; dan koordinator pengawas unas unsur perguruan tinggi (PT) asal Universitas Jember (Unej). Kapolres Yusuf menambahkan, pihaknya selalu melaksanakan pengawalan pada

setiap tahap pendistribusian soal unas. Baik pada saat pengambilan soal di Surabaya ke Banyuwangi, pendistribusian ke dari Mapolres Banyuwangi ke masing-masing polsek kemarin, maupun saat soal tersebut didistribusikan dari polsek ke masing-masing sekolah mulai pagi ini. Lebih jauh dikatakan, penyimpanan soal selama berada di mapolsek, pengamanan ketat juga diberlakukan. Sama

seperti saat soal unas disimpan di mapolres, ruangan khusus mapolsek yang digunakan menyimpan dokumen negara yang bersifat sangat rahasia, itu akan digembok rangkap tiga. “Setiap pihak yang terkait, baik kapolsek, pengawas, dan pihak dispendik masing-masing memegang satu kunci. Jadi, pintu ruang khusus itu hanya bisa dibuka jika ketiga pihak tersebut membuka secara bersamasama,” paparnya.

Sementara itu, Plt. Kadispendik Dwi Yanto mengatakan, soal unas yang disimpan di masing-masing polsek, selanjutnya akan didistribusikan ke sekolah penyelenggara unas setiap pagi sesuai mata pelajaran yang diujikan. “Setiap pagi soal diambil oleh ketua sub rayon untuk disalurkan ke masing-masing satuan pendidikan dengan pengamanan petugas kepolisian dan pengawasan PT,” pungkasnya. (sgt/aif)

Jangan Malu Kenakan Identitas Asli Banyuwangi n SEKALI TERBANG... Sambungan dari Hal 29

Bukan sekadar ornamen bangunannya, tapi juga bentuk arsitekturnya. Dan, masukan itu rupanya didengarkan oleh Bupati Anas. Terbukti, desain bangunan bandara yang baru kelak mengambil filosofi rumah khas Osing di Desa Kemiren, terutama yang berada di Sanggar Genjah Arum milik Setiawan Subekti. Seperti apa bentuknya, mudah-mudahan dalam waktu secepatnya bisa di-publish oleh pemkab. S e s a a t s e t e l a h p e s aw a t Wings Air take off dari Bandara Blimbingsari, tebersit dalam pikiran saya sosok Achmad Sutedjo Hanafi. Ya, Haji Tedjo (panggilan karib maestro angklung Banyuwangi itu) keburu berpulang sebelum terbang bersama Hasnan dan Andang. Seniman 65 tahun itu wafat 24 Februari lalu. Padahal, usul untuk terbang dari Blimbingsari ke Juanda pulang pergi itu kali pertama dilontarkan Haji Tedjo dan langsung diiyakan oleh bupati Anas. ’’Pak Haji Tedjo, Pak Andang, Pak Hasnan mohon diagendakan untuk bisa terbang dari Blimbingsari ke Juanda,’’ pinta bupati Anas, saat itu, kepada Puguh dari Dinas Pariwisata yang mendampingi rombongan DKB. Misi kedua saya juga tidak kalah pentingnya. Penting ka-

rena terkait dengan keputusan yang sudah diambil DKB bersama Dinas Pariwisata sebagai representasi pemkab. Yakni soal pakaian khas Banyuwangi (adat Osing). Untuk pakaian warnanya hitam. Bentuknya ada dua: untuk acara resmi berkerah Shanghaian, untuk sehari-hari tidak pakai kerah. Mirip kaus dibelah dua. Pemilihan bentu dan warna pakaian khas Banyuwangi itu didasarkan pada hasil riset terhadap pakaian yang dikenakan para pemuka dan pejabat serta petani Bumi Blambangan di masa lampau. Saat pembahasan dalam beberapa kali rapat, tim DKB dan Dinas Pariwisata sangat terbantu oleh foto-foto kuno yang dibawa Kang Purwanto, tokoh adat Kemiren. Keputusan ditetapkan untuk dijalankan. Karena itu, sejak keputusan itu keluar saya dan pengurus jajaran DKB sepakat untuk secara konsisten menjalankannya. Maka, setiap menghadiri acara senibudaya di kabupaten sunrise of Java, saya selalu memakai baju hitam khas Osing dipadu dengan udeng di kepala. Khusus untuk udeng, saya mewajibkan setiap rapat mingguan DKB maupun rapat lainnya, seluruh pengurus DKB yang laki-laki mengenakan udeng. Pertimbangan saya sederhana saja: sebagai lembaga resmi yang membidangi dan membidani segala aktivitas

seni budaya di Banyuwangi, DKB harus memberi teladan terhadap semua hal yang terkait dengan seni budaya. Atas dua pertimbangan itu, saya bersama Pak Hasnan dan Pak Andang sepakat saat terbang menuju Surabaya membawa dan memakai baju hitam dan undeng. Memang kelihatan aneh. Dan, saat di bandara (Blimbingsari maupun Juanda) kami jadi perhatian banyak orang. Dalam hati saya berdoa, mudahmudahan perhatian itu bisa menggerakkan hati mereka untuk melakukan hal yang sama dengan kami. Khususnya bagi warga Banyuwangi. Jangan malu untuk mengenakan identitas aslinya. Kalau belum bisa pakai baju hitam dan udeng, untuk tahap awal pakai udeng sudah cukup. Percayalah, ternyata pakai udeng itu keren. Apalagi kalau lengkap dengan baju hitamnya. Saya yakin, pakai baju hitam (terutama yang model untuk sehari-hari) dan udeng akan menjadi tren di Banyuwangi. Baik saat ngantor atau sedang kongkowkongkow. Misi terakhir yang saya emban Jumat lalu adalah menyaksikan Gebyar Seni Banyuwagi Taman Budaya Jawa Timur (TBJT). Kehadiran saya bersama Pak Hasnan dan Pak Andang ternyata menjadi vitamin bagi Subari Sofyan dan dkk. Terbukti, me-

reka tampil all out sehingga mendapat apresiasi dari ratusan penonton yang hadir. Atraksi seni yang ditampilkan Subari dkk mampu menghipnotis penonton. Tidak hanya masyarakat Banyuwangi di Surabaya –dari mahasiswa sampai mereka yang bekerja di Surabaya, tetapi juga Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. Tepat pukul 23.00 ketiga misi saya tuntas, seiring dengan selesainya pergelaran Gebyar Seni Banyuwangi di pentas Cak Durasim itu. Tapi, misi-misi DKB ke depan masih banyak. Terutama terus menghidupkan gairah berkesenian yang sejak saya menjadi ketua DKB gairahnya mulai tampak. Terakhir, tepatnya dua minggu lalu saya bersama sekretaris DKB Bambang Lukito dan Dewan Pleno DKB Hasnan Singodimayan menunggui sampai selesai festival seni tari di Gesibu. Dari 16 sanggar yang tampil, terpancar jelas semangat kebangkitan seni di Banyuwangi. Dari 16 peserta, tidak ada yang jelek. Sampai-sampai juri (dewan pemerhati) dari provinsi, Sukatno, menegaskan karya keenam belas peserta layak jual. Mudah-mudahan pujian itu menjadi pelecut pengurus DKB dan seniman Banyuwangi umumnya. Selamat berkarya, berkarya, dan berkarya! (kaosing93@ gmail.com)

Basuki Rahmad Tertinggi di Hanura n PDIP BERJAYA... Sambungan dari Hal 29

Saat Juwaini yang juga ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN baru mendapat dukungan 275 suara, Sugiarto sudah berhasil mengumpulkan dukungan sebanyak 792 suara. Sementara itu, persaingan di antara sesama caleg Partai Hanura yang seluruhnya diisi muka-muka baru, untuk sementara berhasil “dimenangkan” Basuki Rahmad. Perolehan suara caleg yang juga ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Banyuwangi, ini pun cukup fantastis, tepatnya sebanyak

39

HALAMAN SAMBUNGAN

1.382 suara. Namun demikian, perolehan suara hasil rekapitulasi sementara PPS Banyuwangi, ini tidak bisa dijadikan patokan untuk menentukan siapa saja yang berhasil menduduki kursi DPRD. Menarik ditunggu bagaimana hasil rekapitulasi suara secara keseluruhan di PPK Banyuwangi tersebut. Selain itu, siapa saja yang berhak menduduki kursi wakil rakyat dari Dapil I Banyuwangi, juga ditentukan perolehan suara di Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Glagah, Giri, dan Licin. Sementara itu, peta persain-

gan antar parpol pun tidak kalah seru. Kejar-kejaran perolehan suara terjadi antara PKB, PDIP, Demokrat dan Hanura. Masih berdasar rekapitulasi sementara tersebut, PDIP keluar sebagai jawara di Kota Banyuwangi dengan 4.418 suara, disusul PKB dengan 3.128 suara. Menyusul kemudian Hanura dengan dukungan sebanyak 2.331 dan Partai Demokrat dengan raihan suara sebesar 2.074 suara. “Proses rekapitulasi suara dari TPS sedang berlangsung. Hasil sementara, PDIP InsyaAllah unggul,” ujar Ketua PAC PDIP Banyuwangi, Heksa Su-

darmadi. Sementara itu, caleg dari Partai Hanura nomor urut 1 dapil I (Wongsorejo, Kalipuro, Banyuwangi, Glagah, dan Licin) Basuki Rahmad semakin optimistis lolos ke gedung DPRD. Hingga tadi malam perolehan suaranya cukup signifikan, yakni 4.895 suara. Suara yang masuk itu dari 590 TPS dari jumlah 729 TPS di dapil I. Sedangkan suara parpol Hanura yang masuk mencapai 2793 suara. Sehingga jika dijumlahkan mencapai 7.688 suara. “InsyaaAllah saya bisa lolos. Doakan saja,’’ kata Basuki dihubungi tadi malam. (sgt/afi/aif)

Terpaksa Tidur di Kursi Tamu n DIBELANI... Sambungan dari Hal 29

Para komisioner itu tetap ngantor untuk memantau perkembangan proses penghitungan hasil coblosan. Meski idak ada fasilitas tem-

pat tidur, mereka begadang sampai pagi. Untuk menghilangkan kepenatan, Syamsul bersama teman-temannya terpaksa harus tidur di lantai beralaskan karpet tipis seadanya. Bagi yang tidak kebagian

tempat, komisioner terpaksa harus tidur di kursi tamu yang ada di ruang kerja ketua KPU. ”Bagaimana lagi, agar tetap bisa memantau perkembangan pelaksanaan coblosan kita harus tidur di kantor,’’ ujar Syamsul. (afi/aif)

Bangsring Masuk Kawasan Konservasi n PUSAT... Sambungan dari Hal 29

Dia menuturkan, Banyuwangi menjadi salah satu kota yang beruntung karena menerima bantuan fasilitas wisata ponton dari pemerintah pusat. “Bentuknya hibah dari pusat senilai Rp 10 miliar,” bebernya. Dia menambahkan, objek wisata tersebut sejauh ini memang belum terlalu dikenal di Indonesia. Sebab, keberadaannya masih jarang. Kini wisata jenis itu hanya ada satu, yakni di Nusa Penida, Bali, dengan pengelolaan pihak swasta.

Bantuan itu nanti direncanakan akan diletakkan di sekitar perairan Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Ini bukan tanpa alasan. Sebab, wilayah yang mendapat bantuan wisata ponton memiliki sejumlah syarat atau kriteria. Di antaranya, akses menuju lokasi mudah, dekat pantai, didukung kelompok nelayan, dan ada kelengkapan biota karang di dalamnya. “Karena itu, wilayah Bangsring yang memiliki konservasi terumbu karang seluas 5 hektare itu dipandang layak mendapatkan bantuan wisata ponton. Semo-

ga tahun ini bantuan itu bisa direalisasikan,” harapnya. Wisata ponton itu nanti diharapkan bisa mendukung potensi wisata di Banyuwangi. Calon wisatawan bisa menikmati serunya berwisata seperti di wahana air umumnya. Tidak hanya bermain air, wisatawan juga bisa diving sembari menikmati keindahan bawah air. Itu yang menjadi syarat. Wisata ponton harus ditempatkan di lokasi konservasi terumbu karang. Bangsring dikenal sebagai salah satu sentra konservasi terumbu karang di wilayah Banyuwangi Utara. (nic/c1/bay)

Tak Perlu Menunggu Kerja Bakti n MAIN VOLI... Sambungan dari Hal 29

Maklum, setelah melakukan penataan kawasan wisata yang juga dikenal dengan sebutan pelabuhan lama itu, pemkab kini membuat sedikitnya lima lapangan bola voli di atas pasir pantai yang landai nan indah tersebut. Usai berolah raga bola voli, Anas bersama istri dan kepala SKPD lantas menyusuri bibir Pantai Boom. Tanpa basa-basi, orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi, itu langsung memungut sampah yang berserakan. “Ternyata rakyat tidak cukup hanya diberi imbauan. Kami tidak hanya bisa berpidato mengajak masyarakat menjaga kebersihan. Karena itu, di depan pengunjung Pantai Boom, ini kita bersih-bersih,” ujar Anas. Anas menambahkan, rakyat butuh keteladanan. Karena itu, dia mengimbau seluruh pegawai pemkab untuk langsung mengambil sampah jika mendapati sampah berserakan. “Tidak perlu menunggu kerja bakti,” pintanya. Setelah Pantai Boom ditata, pengunjung semakin banyak

SIGIT HARIYADI/RaBa

BERSIH-BERSIH: Bupati Anas didampingi istri memunguti sampah yang mengotori Pantai Boom, pagi kemarin.

yang datang ke objek wisata yang satu ini. Banyaknya pengunjung yang datang, itu juga menarik para pedagang untuk menjajakan barang dagangannya di tempat itu. “Pengunjung dan pedagang semakin banyak. Tetapi sayang, kesadaran mereka terhadap kebersihan masih rendah. Kesadaran ini yang perlu kita bangun bersama. Sebab, jika Pantai Boom semakin tertata, semakin rapi, dan semakin bersih,

ekonomi masyarakat semakin meningkat,” paparnya. Sementara itu, Bupati Anas menyinggung keberadaan sarana olah raga bola voli yang baru didirikan di Pantai Boom. Menurut dia, begitu sarana olah raga tersebut didirikan, masyarakat yang datang mau berolah raga. “Maka selain perlu ditambah sarana rekreasi, perlu ditambah sarana olah raga. Bola dan netnya kita siapkan,” pungkasnya. (sgt/aif)

Hanura Perebutkan Sisa Suara n PKB... Sambungan dari Hal 40

dapil II, 3.100 suara; dapil III, 3088 suara, dapil IV 4.850 suara; Dapil V, 6.900 suara; dapil VI, 4.100 suara. Mohammad Nizar, caleg yang juga anggota DPRD Situbondo dari Partai Hanura mengungkapkan, kemungkinan besar, jumlah kursi Hanura di dewan juga akan bertambah. Jika sebelumnya Hanura mendapatkan kursi di dapil IV dan dapil V, maka tahun ini akan bertambah di dapil I dan II. “Untuk perolehan suara partai totalnya 37 ribu. Yang pasti dapat kursi di dapil VI, untuk dapil I dan II kemungkinan

besar juga mendapatkan kursi karena setelah dihitung-hitung kita memang memperebutkan sisa suara,” terangnya melalui telepon seluler, sore kemarin. Sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sama-sama optimistis bisa mengamankan perolehan kursi sebagaimana hasil Pemilihan legislatif (pileg) 2009. PPP yakin bertahan di sebelas kursi dan PDIP di enam kursi. Ketua DPC PPP Situbondo, Muhyiddin Khatib mengungkapkan, total suara yang dikumpulkan parpol dan caleg PPP Situbondo berada di kisaran 83.500 suara. Dapil I PPP mendapatkan 8000 suara. Di

dapil II, 31.000 suara; Dapil III, 15.600 suara; Dapil IV 8.000 suara; dapil V, 9.900 suara dan dapil IV, 11.000 suara. Ketua DPC PDI Perjuangan, Didit Subagyo mengakui hal serupa. Dia memprediksikan partai yang dipimpinnya tetap mampu mendapatkan enam kursi di DPRD Situbondo. Pada pileg 2006, DPC PDIP Situbondo mendapatkan satu kursi di masing-masing dapil. “Tetap bertahan (enam kursi). Tapi tidak lagi satu dapil satu kursi. Di dapil I kita bisa mendapatkan dua kursi. Di dapil II, cukup berat untuk bisa mendapatkan satu kursi. Jadi dapil II yang hilang,” terangnya. (pri/als)

Selalu Pesan Makanan Berbahan Kangkung Kasusnya Masih Ditangani Polisi n BERUSAHA...

n BISA DIKREASI... Sambungan dari Hal 29

Bahkan, lantaran tak ada pekerjaan lain, tidak sedikit perempuan berusia lanjut di kelurahan yang berlokasi tak jauh dari pusat Kota Kopi, ini terpaksa menjadi buruh ikat kangkung dengan penghasilan yang tidak seberapa. Bayangkan saja, upah mengikat kangkung itu hanya sebesar Rp 150 per sepuluh ikat. Jadi, jika dalam sehari nenek-nenek itu mampu menyelesaikan 200 ikat kangkung, mereka hanya mendapat upah sebesar Rp 3 ribu. Prihatin dengan kondisi tersebut, Heni Wahyuti, 34, warga Lingkungan I, RT 03/ RW 01, Kelurahan Penataban, mencoba mencari terobosan untuk mengoptimalkan potensi sayuran yang menjadi sumber mata pencarian utama sebagian masyarakat Kelurahan Penataban tersebut. Tujuannya, nilai ekonomis kangkung meningkat. Jika nilai jual kangkung meningkat, penghasilan mereka yang bekerja sektor tersebut ikut terkerek naik. Singkat cerita, sekitar tahun 2010, Heni menemukan ide mengkreasi beberapa masakan berbahan dasar sayuran yang biasanya hanya dijadikan bahan baku tumis, cah, atau sayur

lalapan tersebut. Mulai brownies, cake, mi, bakpao, nasi goreng, hingga dawet berhasil dia buat dari bahan kangkung. Bahkan bukan hanya makanan “basah”, di tangan Heni, kangkung pun berhasil dikreasi menjadi makanan kering seperti bagiak dan kerupuk. Nah, Jumat lalu (11/4), wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi berkesempatan mencicipi beberapa macam makanan berbahan kangkung tersebut. Usai mengikuti kerja bakti bersih-bersih sungai jurusan Kalilo, kami dipersilakan mampir ke kantor Kelurahan Penataban untuk mencicipi hidangan berupa cake, mi, dan dawet kangkung karya Heni. Rasanya? jangan ditanya. Cake-nya lembut dan legit. Sedangkan mienya berasa gurih. Dawetnya lembut dan dingin saat ditelan. Pokoknya enak. Saking lezatnya, saya habiskan dua potong cake, setengah mangkuk mi, dan segelas dawet kangkung. Belakangan diketahui, Heni ternyata merupakan sekretaris Kelompok Wanita Tani (KWT) Kangkung Setingkes sekaligus pengelola Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK Kelurahan Penataban. Tak heran, begitu berhasil menemukan resep beragam makanan lezat berbahan kangkung,

Heni langsung mendapat gerojokan dana sebesar Rp 500 ribu dari UP2K untuk mengembangkan “temuannya” tersebut. Dia lantas bekerja sama dengan KWT Kangkung Setingkes untuk memasarkan makanan berbahan kangkung hasil kreasinya tersebut. Ironisnya, hingga kini pemasaran brownies, cake, mi, dawet, dan beragam makanan berbahan kangkung, itu seolah jalan di tempat. “Terus terang, kami butuh pelatihan cara produksi agar menghasilkan produk yang baik dan cara pemasaran yang baik pula. Sebab, baik proses produksi maupun pemasaran, semua kami lakukan secara tradisional,” ujarnya. Perempuan berjilbab ini menambahkan, dia juga perlu mendapat pelatihan dan pengetahuan cara mengemas produk yang dihasilkan tersebut dengan baik. Sebab Heni sadar, seenak apa pun produk makanan, jika kemasan maupun tampilan produk makanan tersebut kurang menarik, maka tidak akan “dilirik” konsumen. “Mungkin karena tampilannya kurang menarik, pemasaran makanan karya kami selama ini baru di seputar Kota Banyuwangi. Itu pun tidak setiap hari kami produksi karena kami hanya berproduksi jika

ada pesanan,” ungkapnya. Sementara itu, kenyataan cukup mengejutkan terungkap menjelang akhir pembicaraan kami dengan Heni. Usut-punya usut, Wilujeng Esti Utami yang baru beberapa bulan lalu menjabat sebagai Lurah Penataban, ternyata sudah lama menjadi pelanggan makanan berbahan kangkung karya Heni. Tepatnya, sejak Lurah Wilujeng masih bertugas di Kelurahan Sobo. “Bu Lurah (Wilujeng) sering pesan makanan berbahan kangkung buatan saya sejak beliau masih menjabat Lurah Sobo dulu. Nyaris setiap ada kegiatan di Kelurahan Sobo yang membutuhkan hidangan untuk undangan, beliau selalu pesan makanan berbahan kangkung kepada saya,” cetus Heni. Kepada wartawan, lurah yang karib disapa Bunda, itu menganggap perpindahan tugas dari Sobo ke Penataban bukan sekadar kebetulan. “Mungkin ini takdir Allah. Dari dulu saya sangat ingin membantu mengembangkan produk makanan berbahan kangkung ini. Makanya, saat ditugaskan di Penataban, saya ingin menggandeng instansi terkait untuk memberi pelatihan agar produk ini terus berkembang yang ujungujungnya dapat meningkatkan kesejahteraan warga kami,” bebernya. (aif)

Sambungan dari Hal 40

Dirinya diberi tambahan sanksi yakni kurungan selama 7 hari. Sementara itu, hingga kemarin belum ada kepastian apakah kasus mesum oknum polisi dan siswi SMK itu terus

dilanjutkan atau tidak. Sebab, AKH yang masih duduk di kelas satu ini masih berusia 16 tahun. “Petugas masih menyelidiki kasus itu lebih dalam. Jika nanti ada, maka oknum polisi itu akan ditindak lebih lanjut,” kata AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. Diberitakan sebelumnya, di

tengah kesibukan aparat kepolisian mensukseskan Pileg 2014, seorang oknum polisi berinisial IS yang bertugas di Kendit digerebek warga saat berduaan bersama siswi berinisial AKH, 16, di sebuah rumah di Jalan Argopuro, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. (rri/als)

Motor Seruduk Carry, Hidung Retak PANARUKAN - Nasib apes dialami Fany Wahyu, 17, seorang pemuda asal Kota Situbondo. Pemuda ini mengemudikan sepeda motor Nopol P 3531 EN dan menabrak mobil Suzuki Carry bernopol P 1804 ZO, di Jalan Tembus Lama, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo. Akibatnya, pemuda asal Desa Paowan, Kecamatan Panarukan itu mengalami luka berat. Wajahnya dialiri darah karena mengalami retak tulang hidung. Bahkan, korban yang sebelumnya dilarikan ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo langsung dirujuk ke RS dr Soebandi, Jember. Tabrakan yang terjadi sekitar pukul 07.00 di Jalan Tembus Lama bermula pada saat korban yang mengendarai sepeda motor melaju dari arah timur

menuju ke barat. Meski dengan kecepatan sedang, korban berusaha mendahului kedaraan yang ada di depannya. Sayang, kondisi jalan tembus yang dilaluinya kemudian menikung tajam. Sehingga korban tidak dapat memperhatikan kendaraan yang melaju dari arah berlawanan. Tiba-tiba muncul mobil Suzuki Carry Nopol P 1804 ZO yang dikemudikan A Homaedi, 40, warga Desa Paowan, Kecamatan Panarukan. Karena kondisi jalan menikung tajam dan di areal itu jalannya tidak begitu lebar, korban yang berusaha mendahului kendaraan di depannya langsung menabrak mobil dari arah berlawanan. Korban akhirnya terpental bersama sepeda motornya hingga mengakibatkan korban mengalami luka parah. Kasubag Humas Polres Si-

tubondo AKP Wahyudi membenarkan kecelakaan antara sepeda motor dengan mobil Suzuki Carry. Sementara ini, insiden tersebut akibat akibat pengendara motor yang kurang hati-hati. “Berdasar keterangan sejumlah saksi pengendara motor itu mendahului kendaraan yang di depannya tanpa memperhatikan kendaraan yang melaju dari berlawanan,” kata AKP Wahyudi. Apalagi, kondisi jalan tembus yang dilaluinya sudah diketahui menikung. Pihaknya meminta agar masyarakat tidak menyalip saat ditikungan atau mendahului pandangan mata. “Menyalip di tikungan tidak boleh, itu pastinya mendahului pandangan. Dan sekarang korban sudah di rumah sakit, kasusnya masih kami dalami,” pungkasnya. (rri/als)


44

Senin 14 April 2014

PKB, Golkar dan Hanura Klaim Kursi di DPRD Bertambah PPP-PDIP Yakin Pertahankan Dominasi

NUR HARIRI/RaBa

DISTRIBUSI: Naskah unas yang disimpan di Mapolres Situbondo kemarin dikirim ke polsek-polsek. Pagi ini, dari polsek langsung dikirim ke sekolah-sekolah

7.346 Siswa Berjuang di Unas SITUBONDO – Pagi ini, sebanyak 7.346 siswa akan mengikuti ujian nasional (unas) SMA/sederajat. Rinciannya, peserta SMK sebanyak 2.739 siswa, SMA sebanyak 2.581 siswa, sedangkan peserta dari Madrasah Aliyah Negeri maupun swasta sebanyak 2.026 siswa. Sabtu (12/4) lalu, ribuan naskah unas yang disimpan di ruangan khusus Mapolres Situbondo didistribusikan ke sejumlah mapolsek. Pendistribusian soal dan lembaran jawaban kosong untuk siswa tersebut akan disimpan terlebih dahulu. Rencananya, pagi ini (14/4) naskah unas itu akan didistribusikan ke sekolahsekolah dengan pengawalan ketat pihak kepolisian. Naskah unas yang didistribusikan masing-masing untuk siswa SMA, SMK, dan sederajat. Berikutnya soal unas yang diikuti peserta kejar paket C, serta soal unas untuk siswa SLB. “Untuk pendistribusiannya langsung ke polsek-polsek dengan pengawalan

petugas kepolisian,” kata AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. Hal serupa juga disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen), Dinas Pendidikan Nasional (Dispendik) Kabupaten Situbondo, Agus Hadi Prayitno. Menurutnya, naskah unas disimpan terlebih dahulu di polsek hingga hari pelaksanaan unas. Naskah baru dikirim dari mapolsek ke sekolah-sekolah pagi ini sesuai mata pelajaran yang akan diujikan. Pada hari pertama pelaksanaan unas, siswa SMA/MA jurusan IPS akan mengerjakan dua mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia dan Biologi. Sedangkan siswa jurusan IPA akan melaksanakan unas dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Geografi. “Peserta unas dari SMK hanya ada satu mata pelajaran di hari pertama, yaitu Bahasa Indonesia,” imbuh Agus. “Demi menjaga kerahasian soal unas sekolah SMA dan sederajat, serta soal unas paket C, dan SLB. Soal unas

terlebih dahulu disimpan di polsek dan pada hari Senin (14/4) naskah langsung didistribusikan ke sejumlah sekolah,” terang Agus. Pihaknya menegaskan dan menjamin penyelenggaraan unas tidak akan ada kebocoran soal. Sebab, sejak datangnya naskah dari Jawa Timur ke kabupaten, polsek-polsek, hingga ke masing-masing sekolah mendapat pengawalan dan pengawasan ketat dari pihak kepolisian. “Selain itu juga ada pengawas satuan pendidikan (PSP) dari unsur perguruan tinggi,” imbuhnya. PSP yang dahulu disebut sebagai tim independen yang mengawasi ujian. Pada tahun 2014 ini melibatkan sedikitnya 139 petugas. Mereka terdiri dari sejumlah dosen Universitas Jember serta akademisi yang ada di Situbondo. “Pengawas satuan pendidikan akan terus mengawal akan terus mengawasi pelasanaan ujian sampai selesai,” ujar Syaiful Buhori, Sekretaris PSP. (rri/als)

Berusaha Kabur Lewat Genting Kasus Mesum Oknum Polisi dan Siswa SMK PANJI – Oknum anggota Polsek Kendit berinisial IS yang digerebek di sebuah rumah nampaknya sudah lama kenal dengan pasangan mesumnya, AKH, gadis 16 tahun yang masih duduk di bangku SMK kelas satu. Yang menarik, pada saat penggerebekan terjadi, oknum polisi tersebut sempat mencoba kabur dengan menjebol atap rumah dan berusaha lewat genting atas. Kedua pasangan ini tiba di rumah milik Supartiningsih, 33, warga RT 2 RW 6, Jalan Argopuro, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, sekitar pukul 07.00. Saat itu juga, sang pemilik rumah langsung keluar rumah dengan mengunci pintu dari luar. Modus itu diduga sengaja dilakukan Supartiningsih agar

NUR HARIRI/RaBa

SEPI: Rumah warga yang diduga disewa kos kan kepada oknum polisi yang digerebbek warga di Jalan Argopuro.

masyarakat sekitar mengira bahwa rumah tersebut sedang kosong dan pemiliknya tidak ada di rumah. “Pada saat keduanya masuk rumah dan pintunya dikunci dari luar, kebetulan saat itu ada warga yang tahu,” kata Syaiful, ketua RT setempat.

Setelah satu jam lamanya, barulah warga sekitar merasa curiga ada kejadian aneh. Warga pun mengadukan itu kepada RT setempat. Saat oknum polisi dan siswi SMK tersebut digerebek warga, semua pintu dalam keadaan terkunci. “Sudah saya gedor-

gedor, tapi tidak ada respons dari orang yang ada di dalam,” katanya. Karena itu, warga melapor kepada Polsek Panji. Beberapa saat kemudian, ternyata warga mengetahui IS hendak kabur melewati genting atas rumah yang diduga memang disewakan oleh sang pemilik rumah kepada pasangan mesum tersebut. “Dia sempat menjebol plafon rumah dan berusaha keluar dari atas genting. Untungnya ada yang tahu, dan warga melempari oknum itu sambil teriak maling. Dan dia kembbali lagi ke dalam. Setelah ditangkap, oknum penegak hukum itu diserahkan kepada provost Polres Situbondo untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Oknum polisi berpangkat Aiptu itu melakukan pelanggaran disiplin pasal 3 huruf g dan pasal 5 huruf a Jo pasal 10 ayat (1) ayat (2) huruf b dan huruf c PPRI nomor 02 tahun 2003 n Baca Berusaha...Hal 39

SITUBONDO – Prediksi banyak kalangan yang menempatkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai pengumpul suara terbanyak dalam pemilihan legislatif (pileg) 2014 di Situbondo membuat partai ini kian percaya diri. Parpol yang didukung sejumlah tokoh kultural di Kota Santri ini memprediksikan kursinya di DPRD Situbondo akan bertambah satu hingga tiga kursi. Sikap optimistis itu disampaikan Ketua Tim Etik, DPC PKB Situbondo, H Masrur Syam, sore kemarin (13/4). “Insyaallah bertambah satu sampai dua bahkan tiga kursi. Karena suara kita ini kan kombinasi suara PKNU dengan PKB, menjadi satu dalam Pileg ini,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, sore kemarin. Pria yang akrab dipanggil Ra Malung ini menerangkan,

pada Pileg 2009, PKNU memiliki sepuluh kursi. Sedangkan PKB memiliki empat kursi. “Sampai hari ini (kemarin) kita masih memimpin perolehan suara. Data memang masih belum masuk semua,” imbuhnya. Malung menyebutkan, untuk suara PKB dan caleg di daerah pemilihan (dapil) I (Situbondo, Panji) sebanyak 16.533 suara. Di dapil II (Kapongan, Arjasa, Mangaran, Jangkar) sebanyak 32.257; dapil III (Asembagus, Banyuputih), sebanyak 12.732 suara; dapil IV (Besuki, Jatibanteng, Banyuglugur) 11.199 suara; dapil V (Suboh, Bungatan, Mlandingan) 5.215 suara dan dapil IV (Panarukan Kendit), 10.492 suara. Dia memprediksi kursi PKB akan bertambah di dapil III. Jika sebelumnya hanya mendapatkan satu kursi, maka

tahun ini akan mendapatkan dua kursi. Demikian juga di dapil VI. “Di dapil IV atau V kita juga punya harapan untuk bisa nambah kursi, kita tunggu saja,” terangnya. Sikap optimistis juga ditunjukkan Partai Golkar. Parpol yang dipimpin Rachmad ini memprediksikan akan mendapatkan tambahan dua kursi. Pada pileg lima tahun sebelumnya, Partai Golkar mendapatkan jatah lima kursi. “Kalau melihat data yang ada, karena belum semuanya masuk kita optimistis bisa tujuh kursi. Di dapil I, Rachmad memprediksi Partai Golkar akan mendapatkan dua kursi. Di dapil II hingga VI masingmasing satu kursi,” paparnya. Jainur Ridho, Sekretaris DPC Gerindra Situbondo menerangkan, jika parpolnya pada pileg ini optimistis akan memiliki dua kursi di dapil I dan dapil V. Dari rekapitulasi perolehan sementara yang dimiliki, terungkap di dapil I Partai Gerindra mendapatkan 6.500 suara; n Baca PKB...Hal 39

RAMPUNG: PPS Desa Tanjung Glugur menyelesaikan rekapitulasi hasil pemilu kemarin (13/4).

NUR HARIRI/RaBa

Giliran PPK Rekap Hasil Pemilu SITUBONDO – Tahapan panjang pemilu legislatif, khususnya rekapitulasi hasil suara, sudah hampir rampung. Mulai hari ini (14/4), sebagian Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mulai merekap hasil pemilu legislatif. Sebagian lagi dimulai Selasa besok (15/4) dan Rabu (16/4). Perbedaan dimulainya rekapitulasi hasil suara di tingkatan PPK itu disesuaikan dengan keadaan, hambatan, dan persoalan yang terjadi di masing-masing PPS. Hingga sore kemarin (13/4), sudah banyak PPS yang menyelesaikan perhitungan suara dan diamankan di kantor kecamatan masing-masing. Di sisi lain, juga masih ada PPS yang belum kelar merekap hasil suara. Diprediksi rekap suara hasil pemilu di tingkat PPS akan selesai secara keseluruhan pada sore ini (14/4). “Hampir semua PPS sudah menyele-

saikan rekapitulasi hasil pemilu, dan sekarang sudah lebih dari 70 persen PPS telah mengirim ke petugas PPK,” kata Baino Ali Imron, ketua KPUD Situbondo, kemarin (13/4). Menurutnya, perbedaan dimulainya rekapitulasi hasil pemilu di tingkat PPK tidak menjadi masalah. Asalkan penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan dapat menyelesaikan rekapitulasi sesuai dengan jadwal yang telah diatur yakni harus rampung pada tanggal 17 April 2014. “Ada juga PPK yang merekap hasil suara pada hari Selasa dan Rabu besok. Itu tidak ada masalah karena sesuai jadwal. Kemudian untuk PPK sendiri, paling akhir merekap hasil pemilu yaitu tanggal 17 mendatang,” terang Baino. Sejauh ini, kendala di lapangan yang banyak ditemukan. Yakni adanya kekeliruan

dalam pengisian formulir C-1. Hal itu mayoritas dipengaruhi karena terjadinya human error para petugas, salah satunya karena mengantuk. Tetapi persoalan yang sempat hambatan rekapitulasi itu, sudah diselesaikan pada tingkatan PPS. “Sampai sekarang, tidak ada persoalan yang menonjol. Kami harap sampai selesai rekap nanti tidak ada masalah serius,” harap Baino. Sementara itu, selama rekapitulasi hasil pemilu dilakukan. Pihaknya meminta kepada seluruh warga yang terlibat sebagai petugas penyelenggara pemilu agar lebih berhati-hati dalam mengisi formulir. Tujuannya, bila pengisian dilakukan secara tepat dan benar, maka panitia juga tidak bekerja dua kali yang membutuhkan waktu lebih lama. “Tetap teliti dan sabar, agar tidak terjadi kesalahan,” pungkas Baino. (rri/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.