26 HARI LAGI
PILEG 2014 JUMAT 14 MARET
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2014 TAH
Eceran Rp 5.750
33
TKI Sumberagung Tewas Ditembak n Terlibat Bentrok dengan Polisi Diraja Malaysia
Butuh Izin Keluarga untuk Pulangkan Uul
PESANGGARAN - Kabar duka kembali menerpa tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Banyuwangi yang bekerja di Malaysia. TKI nahas itu adalah Yohan Aang Agus Prasteyo, 27, warga Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Anak kandung pasangan suami istri (pasutri) Suprapto dan (alm) Titik itu meninggal dunia di Negeri Jiran setelah terlibat perkelahian dengan polisi Diraja Malaysia. Menurut keterangan seorang temannya yang juga bekerja di Malaysia, Moh. Koim, meninggalnya Yohan dipicu pertengkaran n
SEMENTARA itu, keinginan orang tua memulangkan Siha tul Alfiyah alias Uul yang su dah enam bulan koma di Taiwan tampaknya tidak bisa direalisasikan saat ini. Sebab, keinginan pasangan Tukiman, 55, dan Sutiah, 50, itu belum tertuang dalam sikap resmi keluarga secara tertulis. Sekadar diketahui, untuk memulangkan TKI asal Dusun Rumping, Desa Plampangrejo, Ke camatan Cluring, Banyuwangi, itu pemerintah Taiwan me minta sikap resmi secara tertulis dari keluarga TKI yang bersangkutan. Tanpa ada surat resmi dari keluarga, maka akan kesulitan memulangkan Uul ke Ba nyuwangi. “Memulangkan Uul ke Indonesia dari Taiwan itu risikonya tinggi. Karena itu, sikap resmi keluarga secara tertulis sangat diperlukan,” ungkap Bupati Abdullah Azwar Anas. Kalau pihak keluarga setuju dan ingin Uul dipulangkan ke Indonesia, maka harus ada surat tertulis yang memiliki kekuatan hukum. Tanpa ada surat
Baca TKI...Hal 43
ISTIMEWA
Sihatul Alfiyah
res mi, Pemkab Banyuwangi dan pemerintah pusat melalui BNP2TKI akan kesulitan memproses. Untuk memulangkan Uul ke Indonesia, lanjut Bupati Anas, tidak bisa dilakukan se perti halnya orang sehat n Baca Butuh...Hal 43
Uul Bisa Pulang Asalkan … n Alat medis harus terpasang sepanjang perjalanan n Perjalanan tanpa alat berisiko fatal n Perjalanan dengan alat medis pun tetap berisiko n Pemerintah butuh surat persetujuan keluarga atas segala risiko di perjalanan
Kondisi Uul saat ini : ABDUL AZIZ/RaBa
BERPULANG: Jenazah Yohan (kiri) ketika akan dikebumikan di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi kemarin.
n Kerusakan otak n Tidak sadar selama 6 bulan
n Mata tertutup n Wajah terlihat segar
Dua Bulan Bekuk 136 Tersangka Seragam Linmas TPS Belum Tuntas BANYUWANGI - Polres Banyuwangi dapat tangkapan besar selama periode Januari dan Februari 2014 ini. Sebanyak 136 pelaku kejahatan yang beraksi di Kota Gandrung berhasil diringkus anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) dan Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba). Keberhasilan polisi dalam menangkap tersangka itu
dipamerkan kepada para wartawan melalui ekspose di Mapolres Banyuwangi siang kemarin (13/3). “Para tersangka yang ditangkap itu hasil operasi sikat yang kita gelar,” cetus Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf kepada para wartawan n Baca Dua...Hal 43
TRY OUT
PANEN TANGKAPAN: Beberapa tersangka dipamerkan kepada wartawan di Polres Banyuwangi kemarin.
Sabtu Siang Layanan Pendaftaran Ditutup BANYUWANGI - Try out ujian sekolah (US) untuk siswa sekolah dasar (SD) sederajat juga bisa diikuti siswa madrasah ibtidaiah (MI) di wilayah Banyuwangi dan Situ bondo. Cara nya mudah, cukup mendaftar ke panitia di kantor biro Jawa Pos Ra dar Banyuwangi terdekat. Pendaftaran calon peserta try out dari Situbondo dan pendaftar dari kalangan MI dilayani paling akhir Sabtu besok (15/3). Di wilayah Banyuwangi, MI yang sudah menyatakan ikut try out US adalah MI Miftahul Mukhtadin, Desa Sumber Beras, Kecamatan Muncar n Baca Sabtu...Hal 43
GALIH COKRO/RaBa
Sampai sekarang, proses tendernya belum selesai. Masih dilakukan uji laboratorium sampel kain.” CHAIRIL USTADI Asmin Pemkab Banyuwangi
bidang Administrasi (Asmin), Chairil Ustadi. Proses uji laboratorium sampel kain itu membutuhkan waktu n
Baca Seragam...Hal 43
Imelda, Penyanyi Kafe yang Terjebak Kasus Narkoba
Suami Meninggal Dunia, Tiga Anak Dititipkan Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi mengganjar Imelda, 31, dengan hukuman satu tahun delapan bulan penjara karena terbukti memiliki sabu-sabu. Bagaimana sampai penyanyi yang tinggal di Jalan Anusapati, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, itu terjebak narkoba? AGUS BAIHAQI, Banyuwangi IMELDA yang duduk di kursi pesakitan mendadak tegang dengan raut wajah memerah. Kedua matanya berkaca-kaca begitu majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi
http://www.radarbanyuwangi.co.id
BANYUWANGI - Pengadaan seragam petugas Linmas senilai Rp 5 miliar tampaknya tidak bisa digunakan untuk pengamanan tem pat pemungutan suara (TPS) pada pemilu 9 April 2014 mendatang. Hingga kemarin (13/3) proses tender pengadaan seragam Linmas yang dibiayai APBD 2014 itu belum clear. Karena proses tender belum clear, maka dapat dipastikan pe tugas Linmas akan menggu nakan seragam lama saat bertugas pada pemilu 9 April 2014. “Sampai sekarang proses tendernya belum selesai. Masih dilakukan uji laboratorium sampel kain,” tegas Asisten Sekkab
menyatakan dirinya bersalah dan menghukum setahun delapan bulan penjara. Dengan tatapan mata yang kosong, perempuan muda yang berprofesi sebagai penyanyi kafe itu menyatakan dengan suara berat menerima putusan majelis hakim yang dipimpin Bawono Effendi SH d e ngan anggota Ibnu Rasyidi SH dan Ketut Somanasa SH itu. “Saya menerima putusan itu, Yang Mulia,” tutur Imelda. Sikap pasrah yang ditunjukkan ibu muda itu jauh berbeda dengan kesehariannya. Perempuan itu dikenal sangat kuat dan tabah. Bahkan, juga dikenal sebagai periang dengan gaya bicara yang ceplas-ceplos. Sambil menunggu sidang putusan dimulai, Imelda malah ngobrol dengan staf pengadilan dan wartawan sambil tertawa lepas n Baca Suami...Hal 43
Seragam Linmas TPS belum tuntas Pakai batik lebih elegan, tapi kurang sangar
DKP warning parpol agar tidak merusak RTH Parpol pasti patuh, kalau massa gimana?
AGUS BAIHAQI/RaBa
SEDIH: Imelda menjalani sidang di PN Banyuwangi. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
34
Jumat 14 Maret 2014
Budi Daya Bebek Pedaging Makin Diminati SEMPU - Prospek usaha bebek daging semakin mendapat peluang. Pangsa pasar yang luas membuat sektor budi daya unggas itu semakin digemari. Selain permintaannya tinggi, harga jual hewan tersebut juga menggiurkan. Salah satu peternak bebek, Luluk menuturkan, saat ini ada perubahan pola usaha di kalangan pelaku usaha. Bila sebelumnya pengusaha hanya mengambil telurnya,
kini jangkauan mereka lebih luas lagi. “Tidak hanya telur, daging bebek kini juga dicari,” ujar pria asal Dusun Genitri, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, itu. Berkembangnya budi daya bebek pedaging memang sesuai permintaan. Banyak konsumen yang mencari daging bebek untuk ragam kuliner. Kini pun permintaan di beberapa kota, seperti Denpasar, Surabaya, dan Malang, cukup tinggi.
Harga bebek saat ini menggiurkan, yakni di kisaran Rp 60 ribu per ekor. Apalagi, masa perawatan bebek cukup singkat, yakni lebih-kurang 1,5 bulan hingga panen. Telur bebek saat ini diperdagangkan di kisaran Rp 1.500 per butir. Angka-angka tersebut membuat beberapa petani ingin mengubah usaha bebek-petelur menuju bebek-pedaging. Hanya saja, tidak sedikit modal yang harus mereka keluarkan. (nic/c1/aif)
ABDUL AZIZ/RaBa
MEGA PROYEK: Proses pembangunan Pabrik Gula Glenmore di Perkebunan Kalirejo, Kecamatan Glenmore.
Pembangunan Pabrik Gula Terus Dikebut GLENMORE - Pembangunan Pabrik Gula Glenmore (PGG) yang merupakan konsorsium PTPN XI dan PTPN XI di Perkebunan Kalirejo, Kecamatan Glenmore, memasuki tahap baru. Pembangunan pabrik seluas 100 hektare tersebut kini mulai tahap meratakan lahan.
Dump truck pengangkut material berupa pasir dan batu hilirmudik ke lokasi. Pembangunan fondasi dan pagar di tepi lokasi sudah selesai dilakukan. Setiap hari para pekerja bangunan tampak melakukan aktivitas dengan baik. Sayang, belum ada penjela-
san apa pun dari pihak terkait perihal proses pembangunan pabrik gula tersebut. Direktur Utama PGG, Ade Hidayat, kemarin masih berada di Jakarta. Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, dia enggan menjawab. “Saat ini yang berwenang terhadap pembangunan adalah
pemborong,” ujarnya. Sebagaimana Ade, perwakilan pihak pemborong, yaitu PT. Rekayasa Industri, Dudi Gunardi, juga belum bisa dimintai konfirmasi. Beberapa kali ponselnya dihubungi, selalu tidak diangkat meskipun nada sambung terdengar masuk. (azi/c1/aif)
Mantan Mucikari Klopoan Jadi Ustad BPM Kembali Data Eks Lokalisasi SEMPU - Para mucikari dan wanita pekerja seks komersial (WPS) eks lokalisasi Klopoan, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, tampaknya kini mulai bisa menjalani kehidupan normal sebagaimana masyarakat umum. Untuk memenuhi kehidupan keluarga seharihari, sebagian dari mereka membuka usaha kecil. Ada yang jualan pisang goreng, jasa potong rambut, dan ada pula yang berjualan kopi. Bukan hanya itu, sebagian mucikari kini ada yang menjadi ustad di musala setempat. Abdi Rohim misalnya. Sebelum Lokalisasi Klopoan ditututup, dia adalah salah satu mucikari di
ABDUL AZIZ/RaBa
SOSIALISASI: Rombongan pejabat BPM dan Muspika sempu ketika mendatangi eks lokalisasi Klopoan kemarin.
lembah hitam tersebut. Namun, saat ini dia fokus bekerja sebagai tukang cukur dan penjual kopi keliling. Bermodal peralatan seadanya, motor, dan tobos, setiap hari dia mencari nafkah dengan cara yang halal tersebut.
“Setiap hari ya keliling begini. Melayani cukur dan pesanan
kopi,” tuturnya. Dirinya merasa nyaman dengan apa yang dijalani saat ini kendati untuk mengembangkan usahanya tersebut masih kekurangan modal. Dia berharap Pemkab Banyuwangi memberikan tambahan bantuan modal untuk usahanya tersebut. “Biar usahanya tambah lancar,” tandasnya. Hal sama juga dijalani Jumari. Pria kelahiran 1955 yang dulu memiliki rumah kontrakan untuk kegiatan para WPS tersebut kini sudah menjalani aktivitas sebagai ustad di eks lokalisasi tersebut n Baca Mantan...Hal 43
AGENDA KOTA
Bupati Anas Hadiri Audiensi Finalis MDG’s BUPATI Abdullah Azwar Anas, hari ini pukul 07.30 menghadiri audiensi finalis Indonesia MDG’s Award bersama Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka. (*)
Wabup Kunker ke Wongsorejo HARI ini, pukul 05.30 Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko akan bersepeda sehat keliling kota Banyuwangi. Setelah itu, Wabup Yusuf akan melakukan kunjungan kerja (kunker) di Desa Sidodadi dan Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo. (*)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti . Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Jumat 14 Maret 2014
MENUJU
PERNIK PEMILU
Tiga Parpol Absen Kampanye Hari Pertama BANYUWANGI - Empat partai politik (parpol) yang mendapat jatah kampanye terbuka pada hari pertama pada Minggu (16/3) dipastikan tidak bisa mengerahkan massa. Hanya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sudah memastikan menggelar kampanye dengan pengerahan massa. Tiga partai lain, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan Persatuan (PKP) Indonesia, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), tidak mengambil jatah kampanye akbar tersebut. Ketiga partai itu hanya akan melakukan kampanye keliling kecamatan di dapil masing-masing. PKP Indonesia mendapat jatah kampanye di dapil II yang meliputi Kecamatan Kabat, Rogojampi, Songgon, dan Singojuruh. “Jika waktunya cukup, seDOK.RaBa mua kecamatan di daSyamsul Arifin pil II kita datangi untuk mengenalkan partai kita kepada masyarakat,” ungkap Ketua DPC PKPI Banyuwangi, Didie Nurhadi Saleh. PBB memilih melakukan silaturahmi politik ke rumahrumah warga di dapil IV. Silaturahmi politik itu akan dilakukan caleg dan pengurus partai. Ketua PBB Banyuwangi, Agus Iskandar, mengakui partainya ingin menggelar kampanye terbuka dengan pengerahan massa. Hanya, kata Agus, partai yang dia pimpinan tidak memiliki dana untuk menggelar kampanye akbar. Karena dananya terbatas, PBB memilih cara kampanye terbuka dengan melakukan silaturahmi politik ke rumahrumah warga di dapil IV. “Partai kecil tidak punya kepeng untuk menggelar kampanye terbuka,” ujar Agus n Baca Tiga...Hal 43
PARLEMEN
35
DKP Warning Parpol Tidak Rusak RTH BANYUWANGI - Ruang terbuka hijau (RTH) sudah dinyatakan legal sebagai lokasi kampanye. Meski demikian, partai politik (parpol) pengguna ruang publik tersebut harus ekstra hatihati agar fasilitas di RTH tidak rusak. Pemkab Banyuwangi tak segan lapor ke KPU untuk memberi tindakan tegas terhadap parpol penyelenggara kampanye yang menyebabkan kerusakan fasilitas umum. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, Arief Setiawan mengatakan, beberapa bulan sebelum pelaksanaan kampanye, KPU, Panwaslu, pimpinan parpol, dan Pemkab Banyuwang, sudah menandatangani nota kesepahaman pemasangan atribut kampanye. Memorandum of understanding (MoU) itu mengatur lokasi mana saja yang boleh dipasangi atribut kampanye dan zona-zona terlarang pemasangan atribut kampanye. Arief menjelaskan, RTH memang termasuk kategori lokasi yang tidak boleh dipasangi atribut kampanye. Tetapi, larangan dimaksud adalah memasang atribut kampanye di jalur hijau. “Memasang atribut kampanye di jalur hijau memang tidak boleh, tapi kampanye di lapangan RTH, seperti di lapangan Taman Blambangan, itu boleh,” ujarnya kemarin (13/3). Menurut Arief, kerusakan rumput pasca dijadikan lokasi kampanye memang sulit dihindarkan. Hanya saja, menurut dia kerusakan rumput tersebut tidak menjadi masalah besar. Sebab, setelah tersiram air hujan, rumput tersebut akan kembali tumbuh. “Kalau
DOK.RaBa
AREA TERLARANG: Salah satu RTH di Kecamatan Singojuruh yang tidak boleh dimasuki massa kampanye partai politik.
kerusakan rumput saya rasa tidak terlalu masalah. Dengan catatan peserta kampanye tidak boleh merusak pohon dan fasilitas umum (fasum), khususnya di kawasan RTH tersebut,” terangnya. Guna mencegah kerusakan pohon dan fasum di kawasan RTH, DKP Banyuwangi akan menempatkan personel saat kampanye berlangsung. Personel tersebut mengawasi dan mengimbau simpatisan dan penyelenggara kampanye tidak memasang atribut kampanye di pohon, fasum,
dan mengimbau agar tidak merusak pohon. Bagaimana jika ada pohon atau fasum yang rusak? Arief menegaskan, pihaknya akan lapor kepada KPU dan Panwaslu sebagai pihak penyelenggara pemilu. “KPU yang akan komplain ke parpol. Yang jelas, mereka (parpol) harus bertanggung jawab,” pungkasnya. Seperti diberitakan, rencana KPU Banyuwangi menjadikan ruang terbuka hijau (RTH) sebagai lokasi kampanye terbuka partai politik mendapat lampu
hijau pemerintah daerah. Beberapa RTH yang tersebar di beberapa kecamatan boleh digunakan jika mendapat izin penggunaan dari pemerintah daerah sebagai pengelola. Meski boleh digunakan sebagai lokasi kampanye, tapi tetap tidak boleh memasang atribut kampanye di kawasan RTH. Sesuai kesepakatan yang dibuat KPU bersama partai politik dan pemerintah daerah, RTH ditetapkan sebagai area yang bersih dari atribut kampanye partai dan caleg. (sgt/c1/afi)
INFO CALEG
Realisasi Bantuan Sesuai Kebutuhan Riil
PERSIAPAN: Ratusan kotak suara pemilu 9 April di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Situbondo dinaikkan ke truk kemarin siang (13/3).
NUR HARIRI/RaBa
7.016 Kotak Suara Didistribusikan SITUBONDO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Situbondo akan mendistribusikan logistik pemilu 9 April 2014 ke masingmasing panitia pemilihan kecamatan (PPK) mulai hari ini (14/3). Logistik yang akan didistribusikan meliputi kotak suara, tinta, bantalan, alat coblos, kalkulator, dan beberapa logistik lain. Menurut Baino Ali Imron, ketua KPU Situbondo, kotak suara pemilu tersebut didistribusikan ke seluruh PPK di seluruh kecamatan di Situbondo. Pendistribusian dilakukan sesuai jadwal dengan mempertimbangkan medan dan jarak
tempuh tujuan. “Hari ini kita persiapkan dan besok (hari ini) didistribusikan ke kecamatan,” kata Baino saat ditemui di kantornya kemarin (13/3). Selain itu, kotak suara dan alat peraga pemilu juga dikirim. Yang belum dikirim t i n g ga l s u rat s u a ra s aja. Surat suara akan kirim pada H-7 pemilu. Kotak suara yang dikirim ke 17 kecamatan itu untuk memenuhi kebutuhan logistik seluruh TPS. Jumlah TPS di Situbondo sebanyak 1.754 titik. Sehingga, total kotak suara yang didistribusikan mencapai 7.016 unit. “Setiap TPS
mendapat jatah empat kotak suara untuk DPR, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Situbonodo,” ungkap Baino. Kondisi kotak suara yang selama ini disimpan di gudang KPU dalam kategori baik dan bisa digunakan. KPU Kota Santri tidak perlu mencari kotak suara pengganti berbahan kardus yang disiapkan KPU pusat, karena kondisi kotak suara yang ada masih baik dan layak digunakan menyimpan hasil pemungutan suara. Guna mempercepat pendistribusian, beberapa truk mulai kemarin sudah diisi kotak suara. Pagi ini semua truk akan
diberangkatkan bersama-sama menuju 17 kecamatan dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Petugas KPU bekerja keras memetakan beberapa lokasi yang jauh dan medannya berat. Hasil pemetaan itu, ada dua tempat yang membutuhkan perhatian ekstra, yakni Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, dan beberapa desa di Kecamatan Sumbermalang. “Merak jadi perhatian kita, karena tidak bisa dijangkau kendaraan bermotor dan harus menggunakan transportasi kuda,” kata Baino. (rri/c1/afi)
Selama menjabat sebagai anggota DPR RI, Zaini Rahman secara konsisten memperjuangkan aspirasi konstituennya di daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur III (Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi). Program-program pembangunan yang terealisasi melalui aspirasi Zaini Rahman selama ini selalu terkait dengan kebutuhan riil masyarakat. Kebutuhan riil itu baik dalam kerangka pengembangan ekonomi, sosial, pendidikan dan keagamaan. Sebut saja misalnya program bantuan bagi lembaga mandiri yang mengakar di masyarakat. Program yang akrab disebut LM3 ini menyasar pesantren-pesantren di Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi. “Program ini berdampak pada penguatan pesantren dalam pengembangan usaha yang diharapkan sebagai investasi jangka panjang demi mendukung kebutuhan operasional pesantren,” terang politisi yang dekat dengan (Alm) KHR. Ahmad Fawaid As’ad ini. Demikian pula dengan program pengembangan agribisnis pedesaan (PUAP) yang diperuntukkan bagi gabungan kelompok tani (gapoktan) di tingkatan desa. Tentu saja bantuan modal
Dok.RaBa
Zaini Rachman ini sangat berarti bagi petani untuk mengembangkan usaha pertanian mereka. Selain itu, bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) juga menjadi bagian program yang telah teralisasi. Realisasi bantuan program lembaga mandiri yang mengakar di masyarakat (LM3) Kementerian Pertanian RI di Bondowoso ada enam penerima. Di Situbondo ada empat penerima dan di Banyuwangi tiga penerima. Sedangkan realisasi bantuan kebun bibit rakyat ada 30 poktan dan pokmas yang menerima. Untuk Realiasi Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Bondowoso ada 36 penerima. Di Situbondo 38 penerima dan di Banyuwangi ada 21 penerima. Realisasi usaha budidaya ikan Kementerian Kelautan dan
Perikanan ada dua pokdakan di Situbondo yang menerima. Sedangkan program UPPO ada dua penerima. Zaini Rachman juga menyalurkan bantuan CSR Bank Indonesia berupa dana rehabilitasi lokasi tahun 2012. Ada lima pondok pesantren yang menerimanya. Sedangkan bantuan CSR Bank Mandiri berupa komputer pada 2011 disalurkan kepada lima lembaga pendidikan. Bantuan pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) 2012 dari Kementerian Perumahan Rakyat di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, Jawa Timur. Bantuan pengembangan unit sekolah SMP di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo dari Kementerian Agama RI. CSR Bank Indonesia untuk Ponpes Tahsinul Akhlak Kalibagor Situbondo, Ponpes Miftahul Ulum Wonorejo Banyuputih. Beberapa program di atas merupakan bagian dari sekian banyak item bantuan, dalam beberapa jenis dengan sasaran yang berbeda. Tidak hanya program yang bersumber dari APBN, tapi ada juga program bantuan yang berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) di dunia perbankan. (pri/aif)
36
Jumat 14 Maret 2014
BEM Untag Demo Menolak Unair
ADA APA LAGI
Korek Api Dikira Senpi GENTENG - Ada-ada saja apa yang dilakukan Rahmatullah, 48, warga Jalan Radio 1 Martadinata, RT 26/ RW 01, Desa Rimba Jaya, Kecamatan Merauke, Papua. Dia bikin heboh warga yang sedang melintas di perempatan lampu merah, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, kemarin malam. saat mondar-mandir di tepi jalan raya tersebut, Rahmat sesekali memamerkan korek api miliknya yang mirip senjata api (senpi). Kontan, ulah Rahmat itu membuat beberapa warga curiga sekaligus khawatir. Kemudian, ada seseorang yang melaporkan hal itu ke Mapolsek Genteng. Mendapat laporan bahwa ada seorang yang memamerkan senpi di dekat lampu merah, beberapa polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkaABDUL AZIZ/RaBa PISTOL MAINAN: Senjata mainan ra (TKP). Sesampai di berupa korek api diamankan di TKP, polisi langsung Mapolsek Genteng. mendekati Rahmat dan menanyakan barang yang dia pegang. “Ketika kami lihat, ternyata bukan senpi, tapi korek api,” kata Kapolsek Genteng Kompol Riamun melalui Kanitreskrim AKP Abdul Jabar. Meski demikian, Rahmat tetap dibawa ke Mapolsek Genteng untuk dimintai keterangan. “Korek apinya kita amankan, orangnya kita lepas,” tuturnya. (azi/c1/aif)
Wiyono: Universitas Negeri Cita-cita Lama BANYUWANGI - Puluhan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi berunjuk rasa menolak rencana pendirian Universitas Airlangga (Unair) Surabaya di Bumi Blambangan kemarin (13/3). Demonstran beranggapan rencana pendirian Unair di Banyuwangi merupakan bentuk komersialisasi pendidikan. Seraya membentangkan spanduk bertulisan “Tolak Komersialisasi Pendidikan”, demonstran asal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Untag melakukan long march dari kampus Untag menuju kantor Pemkab Banyuwangi. Di depan kantor pemkab, mahasiswa menggelar aksi teatrikal dan orasi menentang rencana pendirian kampus Unair di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Made Brian, salah satu demonstran mengatakan, mahasiswa menolak Unair berdiri di Banyuwangi karena miris melihat pro dan kontra yang berkepanjangan. Selain itu, rencana pendirian kampus Unair di Banyuwangi secara yuridis melanggar Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 20 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan program studi (prodi) di
BAGAIMANA INI
luar domisili perguruan tinggi. “Jarak Surabaya-Banyuwangi terlalu jauh. Rencana strategis (renstra) Unair masuk ke Banyuwangi belum ada. Jadi, kami minta kejelasan lagi. Pemda harus memperhatikan otonomi daerah. Kalau secara yuridis pendirian Unair di Banyuwangi benar, kita siap mendukung,” ujarnya. Menurut Made Brian, pendirian kampus Unair di Banyuwangi hanya menjual nama besar universitas negeri papan atas tanah air tersebut. “Ini bentuk komersialisasi pendidikan. Hanya menjual nama Unair dan pembodohan terhadap masyarakat. Rencana awalnya Unair akan berdiri di Pasuruan atau Sidoarjo, tapi kenapa sekarang di Banyuwangi?” tanya dia. Sementara itu, perwakilan demonstran yang didampingi pakar hukum tata negara Untag, DR. Didik Suhariyanto, dan sejumlah aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) diterima Asisten Sekkab bidang Sosial Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat (Asosek Kesra) Wiyono dan Asisten Administrasi Umum (Asmin) Sulihtiyono di kantor Pemkab Banyuwangi. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Dwi Yanto juga hadir dalam pertemuan tersebut n Baca BEM Untag...Hal 43
Tiduri Pacar Diganjar 2,5 Tahun
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
RAWAN BANJIR: Pemandangan di badan sungai di Desa Sarimulyo, Kecamatan Srono, dipenuhi sampah.
SUDAH SIAP: Salah satu ogoh-ogoh siap menyambut Hari Raya Nyepi yang jatuh pada akhir Maret.
Sampah Menumpuk di Pinggir Sungai Sarimulyo
Jelang Nyepi, Ogoh-Ogoh Bermunculan
SRONO - Sampah rupanya masih menjadi permasalahan akut hingga saat ini. Setidaknya kebiasaan masyarakat hidup bersih dan sehat tanpa sampah masih perlu ditanamankan lebih dalam lagi. Tujuannya, agar limbah tidak seenaknya dibuang sembarangan. Pemandangan itu terekam jelas di bibir sungai di Desa Sarimulyo, Kecamatan Srono, kemarin. Tumpukan sampah yang terbungkus dalam tas plastik menumpuk di pinggir sungai. Ironisnya, pemandangan tidak sedap itu letaknya di pinggir jalan poros utama yang menghubungkan Srono dengan Cluring. Sampah ini seolah dibiarkan menggunung. Melihat bentuknya adalah sampah dari limbah rumah tangga. Itu terlihat dengan banyaknya sisa-sisa pemakaian produk makanan dan minuman yang terbuang di pinggir sungai. Adanya sampah di sana memang cukup riskan. Bila saja sampah itu menumpuk hingga menyumbat saluran air, tentu saja dampaknya bisa akan dirasakan. Selain berpeluang menjadi sarang penyakit, sampah itu juga berpotensi menyebabkan banjir. Bagaimana ini. (nic/c1/aif)
SITUBONDO
BANYUWANGI
SRONO - Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu masih sekitar dua pekan lagi. Namun, tahap menuju upacara untuk menyucikan diri dan alam tersebut mulai dilakukan. Salah satu persiapan menuju prosesi perayaan itu adalah membuat patung ogoh-ogoh. Seperti tampak di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, kemarin. Sebuah patung ogoh-ogoh tinggi 5 meter dan berat lebih-kurang 20 kilogram rampung dibuat. Sang kreator, Eko Susanto, membuat patung yang akan digunakan untuk prosesi jelang Nyepi itu selama 15 hari. “Ya tidak ada tema khusus. Bikin langsung sesuai keinginan saja. Hasilnya begini ini, sangar. Ini menggambarkan kepribadian betara kala,”
BANYUWANGI
bebernya. Menjelang Nyepi, tepatnya pada senja hari, ogoh-ogoh tersebut akan diarak ramai-ramai keliling desa. Eko menambahkan, dalam membuat ogoh-ogoh, dia membutuhkan beberapa bahan, seperti gabus, kertas, kayu, dan besi. Ogoh-ogoh ini akan diarak di Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar. Di sana beberapa ogoh-ogoh tengah dalam masa pengerjaan. Inilah yang menjadi awal persiapan menuju Hari Raya Nyepi. Biaya pembuatan satu ogoh-ogoh bervariasi. Eko menghabiskan dana lebih-kurang Rp 4,5 juta hingga Rp 5 juta. Dana itu berasal dari urunan beberapa orang. (nic/c1/aif)
pada pacarnya yang tercatat sebagai pelajar SMP tersebut. Perbuatan asusila dilakukan 3 Desember 2013 pukul 13.30 di rumah orang tua terdakwa. “Perbuatan hanya sekali,” terang majelis hakim. Kala itu terdakwa menghubungi korban melalui handphone (HP) agar datang ke rumahnya. Selanjutnya terdakwa dan korban sempat ngobrol di ruang tamu. Semakin malam, terdakwa mengajak pacarnya masuk ke kamar dengan pintu terkunci. (abi/aif)
AGUS BAIHAQI/RaBa
LEMAS: YN sempat tegang saat mendengar amar putusan yang dibacakan majelis hakim PN Banyuwangi, kemarin.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Toyota Avanza ‘13/’14 •
• Evalia/Livina ‘13/’08 •
• Honda Jazz ‘13/’06 •
Dijual Toyota Avanza 1.3E MT tahun 013/ 014 velos, abu-abu mtl hrg 138,5/166 juta nego barang istmewa bisa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Nissan Evalia/livina 1.5 4x3 MT tahun 013/08 putih/abu-abu hrg 159/139 juta nego barang istimewa bisa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jas GEB SMT tahun 013/06 putih/merah hrg 185/109 juta nego barang istimewa bisa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Mitsubishi Pajero ‘10 •
• Daihatsu Terios ‘11/’10 •
• Nissan •
Dijual MTS Pajero SPR 2 SD GLS (jeep) tahun 2010 hitam/mika hrg 292,5 juta nego barang istimewa bisa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Daihatsu Terios F700 RG TS tahun 011/010 hitam/merah hrg 146,5 juta nego barang istimewa bisa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Promo diskon heboh,Promo Bonus Hanya di bln ini Untk Setiap Pembelian Mobil Nissan Info Lebih Lanjut Hub: Frengki Setiawan 081333210583/087857733083
• BMW 318i‘92 •
• Toyota Agya •
• Nissan •
Djl BMW 318i tahun ’92, Silver metalik, full variasi audio dan video,pwr stering, AC,ada kamera parkir, istmw dan terawat. Pajak baru. Hrg 55 Jt. Hub: ARI 081214709144
Open Inden Toyota Agya Proses Mudah & Angsuran Ringan Kredit s/d 5 Th Hub: Toni 081336236483 BB 22483BC4
All New March Harga Mulai 141 Jt / DP 29 Jtan & Dapatkan Hadiah Langsung Iphone SS, Ipad Mini,Digital Camera Voucher Info Hub Adwar Nissan Bwi 081259550876
• Jl. Anggrek •
• STNK •
• Percetakan •
• Promo Nissan •
Djl Rmh LT 420 m2 SHM Bs utk srn Usaha K.T 5, KM 3 Jl Anggrek IV No.1,Stb
Hlg STNK P 6514 YZ an Marsuto, Sumber Kencono RT 2/3 Wongsorejo, Bwi
Cetak mug pin kaos utk souv nikah promo caleg murah 417992-081913906633
BANYUWANGI
SITUBONDO
• Drum + Backsound •
• Perum Karangrejo •
• STNK •
Dijual rumah Perum Kr Rejo H3-4 Lt 168,4KT,2KM. Hub: 081913906633
Hlg KTP, SIM A & SIM C an Ardiyanto Jl. Hasan Asgaf RT 04/03 Kel. Dawuhan, Stb
Jual Murah Drum + Backsond 1 Set Griya Pesona Karangrejo Blok I No 12 Bwi Hub: 081999971676
Promo Nissan Bwi. Hdh lgs Iphone 5S,Ipad Mini, Camera Canon, voucher belanja 500rb utk pmblian nissan di bln Maret. Showroom buka 08.30-19.00. Bengkel 08.30-16.30(SeninJumat).08.30-15.00(Sabtu). 03334460222
PROMO IKLAN LOWONGAN
BANYUWANGI - YN, 17, warga Dusun Krajan, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo terbukti bersalah melakukan pencabulan terhadap pacarnya, DN, 13. Atas perbuatan itu, terdakwa dihukum dua tahun enam bulan atau 2,5 tahun penjara. Sidang dengan agenda pembacaan putusan itu dipimpin ketua majelis hakim Gusti Ayu Susilawati dengan anggota Tenny Erma Suryathi dan Achmad Rasyid. Dalam amar putusannya, terdakwa diwajibkan membayar denda Rp 60 juta subsider dua bulan kurungan. “Terdakwa terbukti bersalah dan dihukum dua tahun enam bulan penjara potong masa tahanan,” tegas ketua majelis hakim Gusti Ayu Susilawati. Terdakwa dianggap terbuksi bersalah melakukan pidana dengan melanggar Pasal 81 ayat 2 Undang-undang (UU) RI nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (PA). “Majelis hakim sependapat dengan jaksa penuntut umum, terdakwa terbukti bersalah,” kata Gusti. Putusan 2,5 tahun penjara dari majelis hakim ini, lebih ringan 1,5 tahun dari tuntutan yang disampaikan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sugiharto. Dalam tuntutannya, jaksa menyebut terdakwa melanggar Pasal 81 ayat 2 UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang PA. “Mohon pada majelis hakim untuk menghukum terdakwa empat tahun penjara,” tuntut JPU. Sebelum membacakan putusannya, majelis hakim sempat membeber tindakan asusila yang dilakukan terdakwa
• Honda Jazz ‘10 • Dijual Jazz RS 2010 AT Putih 185 Jt Bisa Cash / Kredit Hub: 08123547729
• Toyota Avanza ‘06 • Djl Cpt Avanza '06 VVTi,Biru mtlk, Plat W,110 jt Hub: 08124984910
• Corona Ex Saloon ‘90 • Dijual Corona Ex Saloon 1990, hitam, Istimewa, Eks dokter Hub 081250500897
Terbit Hari Senin s/d Jumat 1kolom x 40mm; Rp. 88.000 Terbit Hari Sabtu 1kolom x 40mm; Rp. 165.000
HUBUNGI: 0333-412224
BANYUWANGI • Karyawati Salon • Dcr Krywti Salon yg Brpnglmn / Krj Sama bg Hsil H: 081234889378 / 087802168315
• Mekanik Mesin • Bth Sgr: Mekanik Msn Genset/Listrik (PLN) di Tmbk Udg Jujur,Tanggung Jwb,Totalitas Gaji + Bonus Krm CV Lgs Ke KSP Modern Jl PB. Sudirman 99-101 Bwi Telp 0333-413322
BANYUWANGI • Dicari Lahan •
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: 0333-412224
Dicari Lahan u/ Perkebunan Mnml Luas 500 ha Daerah Jatim H: Edi 031-71711717
41
OPINI
Jumat 14 Maret 2014
PENIPUAN
Universitas Negeri, Perlukah?
ARIMACS WILANDER/RADAR JEMBER/JPNN
TUNGGU PEMERIKSAAN : Para pemuda berambut cepak yang diduga korban penipuan melakukan aktivitas di aula kodim 0824 Jember, kemarin.
Subdenpom Ambil Alih Penyidikan JEMBER – Pemeriksaan terhadap 35 pemuda berambut cepak yang diduga korban penipuan masuk pendidikan Secaba TNI tanpa jalur resmi terus dilakukan. Setelah dimintai keterangan oleh petugas Kodim 0824 Jember, para pemuda yang mengaku berasal dari Palembang dan Lampung itu dimintai keterangan oleh subdenpom Jember. Pelimpahan pemeriksaan ke Subdenpom itu dilakukan, karena dalam pemeriksaan awal oleh kodim, ada kesaksian yang menyebutkan keterlibatan oknum yang diduga anggota TNI Seharian kemarin, para pemuda yang kebanyakan baru lulus SMA itu menjalani pemeriksaan oleh penyidik subdenpom secara maraton. Secara bergiliran, lima pemuda dibawa ke subdenpom untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bahkan, kelima pemuda itu tampak tenang saat dibawa ke Denpom Jember. Dandim Letkol Arh Wirawan Yanuarto membenarkan saat dikonfirmasi terkait dengan pemeriksaan lanjutan ke Subdenpom Jember. “Sebenarnya kodim ini hanya mencari keterangan awal,” jelas Wirawan. Pasalnya, memang sejak awal kebetulan pihaknya yang mengamankan para pemuda itu. Dari keterangan awal inilah pihaknya mendapatkan informasi dari para pemuda yang diamankan. Hasil pengumpulan data awal penyelidikan inilah yang kemudian menjadi dasar pihak kodim untuk menyerahkan proses lebih lanjut ke subdenpom. “Dari keterangan awal diperoleh didalamnya ada keterlibatan oknum yang diduga anggota TNI. Jadi Belum tentu anggota TNI,” tegas dandim kepada wartawan kemarin. Jadi, keterangan inilah yang ditemukan dari 35 pemuda itu. Makanya, pihak Kodim pun menyerahkan pemeriksaan lebih lanjut ke kepada penyidik subdenpom Jember untuk mengungkap kasus ini. (ram/wah/jpnn/aif)
CUACA BURUK
RADAR JEMBER/JPNN
DARURAT: Helikopter milik TNI AL mendarat di Stadion PG Jatiroto Lumajang kemarin.
Helikopter TNI Mendarat Darurat LUMAJANG – Sebuah helikopter TNI AL mendarat darurat di Stadion PG Jatiroto, Lumajang, sekitar pukul 13.30 kemarin (13/3). Pendaratan darurat itu dilakukan karena cuaca buruk. Di dalam heli tersebut ada seorang perwira tinggi (pati) dari jajaran Mabes TNI. Sebelum melakukan pendaratan darurat, warga Jatiroto sempat dibuat heran dengan helikopter yang berputarputar di atas mereka. Tidak lama kemudian, helikopter tersebut mendarat di tengah lapangan Stadion PG Jatiroto. Warga lantas berusaha melihat dari dekat pendaratan heli tersebut. Pendaratan darurat itu mengejutkan warga karena biasanya jika ada pejabat yang datang dengan heli dan mendarat di lokasi tersebut, sebelumnya sudah banyak aparat yang siaga. Kejadian langka itu dimanfaatkan warga untuk berfoto dengan latar heli milik TNI AL tersebut. Tak lama kemudian, aparat TNI datang ke lokasi dan melarang warga untuk mengambil gambar heli militer tersebut. Wartawan yang datang pun harus kucing-kucingan dengan aparat TNI untuk bisa mengambil gambar. Co pilot heli yang bernama Rohmat menjelaskan, pilot melakukan pendaratan darurat karena cuaca buruk. “Kami tidak mau berspekulasi,” katanya saat ditemui di lokasi. Apalagi, lanjut dia, belakangan ini sedang hangat informasi mengenai hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS). Sehingga, dia bersama enam awak lainnya memutuskan untuk mendaratkan burung besi itu di Stadion PG Jatiroto. (fid/ har/JPNN/aif)
PEMANCING HILANG
Basarnas Lakukan Pencarian AMBULU – Pencairan terhadap Sodiq Efariyanto, 35, warga Dusun Watukebo Desa Andongrejo Ambulu saat memancing di sebelah barat Gunung Suroyo Pantai Payangan Ambulu terus dilakukan.Memasuki hari ketiga kemarin, pencarian selain melibatkan Satpolair, SAR Lokal, dan nelayan juga melibatkan Badan SAR Nasional. Mereka melakukan pencarian di sekitar lokasi hilangnya korban yang terseret ikan hingga terjatuh dan digulung ombak tersebut.Untuk memudahkan pencarian, basarnas kemarin menggunakan peralatan yang dilengkapi dengan perlengkapn selam. Pencarian dilakukan sekitar pukul 12.00 dengan menyisir sekitar lokasi jatuhnya korban saat mancing bersama Katijan, 44,tetangganya. Selain menyisir di sekitar lokasi jatuhnya korban, tim SAR gabungan melanjutkan pencarian di tempat lain. Aipda D. Mardi Sucipto, Kanit Gakkum Satpol Air Polres Jember mengatakan, dalam pencarian di hari ketiga kemarin, pihaknya langsung menyisir sekitar lokasi jatuhnya korban saat berusaha menarik ikan. Namun, pencarian yang dilakuakan secara bersamnasama ini beluma membuahkan hasil. Namaun, meski demikian kata Mardi, pihaknya akan melanjutkan pencarian di hari keempat, hari ini. Karena alat pancaing milik korban juga ditemukan dilokasi saat korban terjatuh. Pancing milik korban sendiri berhasil ditemukan di dasar laut dengan kedalaman sekitar 60 meter. ‘’Selain menemukan pancing, petugas gabungan juga menemukan alat-alat lain selain pancing, ‘’kata Mardi. (jum/wah/JPNN/aif)
PENDIRIAN sebuah kampus perguruan tinggi negeri (PTN) di Banyuwangi yang selama ini sebatas discourse di tataran elite kita dan hanya sebuah angan-angan bagi masyarakat awam, dalam waktu tidak lama akan menjadi sebuah kenyataan. Sungguh itu sebuah berita yang amat mencengangkan sekaligus menegangkan. Mempertimbangkan berbagai aspek, khususnya aspek strategis dan kebutuhan masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya, bukan sebagai hal yang “mewah” sebuah universitas negeri sekelas Unair (Universitas Airlangga) Surabaya membuka kampus di tlatah Blambangan. Benar-benar langkah “gila” Bupati Anas. Padahal, baru “kemarin” Politeknik Negeri (Poliwangi) dan Sekolah Penerbang (Pilot) Negeri di Blimbingsari didirikan. Ambisi mendirikan PTN di Banyuwangi adalah sesuatu yang logis mengingat sekitar sepuluh ribu lulusan sekolah menengah atas di Banyuwan-
gi setiap tahun harus berburu “tiket” masuk PTN. Sementara itu, yang terserap PTN lebih-kurang hanya 20% dari keseluruhan peminat. Jumlah itu tentu sangat tidak ideal. Sebagai pilihan alternatif, sebagian dari mereka masuk ke PTS, sebagian lain memilih menunda tahun depan atau bekerja. Memperhatikan angka partisipasi kasar (APK) jenjang pendidikan tinggi di Kabupaten Banyuwangi dan animo permintaan yang tidak sepadan, suatu yang sangat diharapkan adalah adanya perguruan tinggi/universitas negeri di Banyuwangi dengan berbagai prodi. Tentu hal itu akan menarik peminat tidak hanya dari peserta didik lokal Banyuwangi, pasti juga akan menjadi perhatian peserta didik dari berbagai daerah secara nasional. Efek domino jangka panjang dari pendirian sebuah universitas (negeri) sangat luar biasa terhadap masyarakat sekitar. Selain dapat mendongkrak
O l e h
MOCHAMMAD RIFAI * akselerasi pertumbuhan ekonomi, juga akan mempengaruhi daya nalar dan mindset yang memang sudah waktunya mendapatkan perhatian agar tidak terlampau tertinggal jauh dari pertumbuhan dan kemajuan negara tetangga. Masyarakat pendidikan di Banyuwangi sangat bersyukur
sebagai bentuk ungkapan dukungan terhadap rencana pemerintah kabupaten bekerja sama Universitas Airlangga membuka kampus di Banyuwangi. Potensi keterpelajaran masyarakat Banyuwangi akan menjadi icon dan sekaligus menggeser paradigm lama yang telah bertahun-tahun menjadi mitos bahwa memperdalam ilmu harus ke arah “barat” dan ke “timur” untuk mendapatkan bekal materi. Kesan lain Banyuwangi sebagai gudang ilmu “santet dan teluh” otomatis akan tergerus dengan pandangan baru bahwa Banyuwangi kota pelajar juga kota santri. Bersamaan dengan upaya pemerintah mengoptimalkan eksplorasi sumber daya mineral di Gunung Tumpang Pitu dengan menyertakan modal kepada PT. BS dengan komitmen golden share 10%, pasti akan berlimpah ruah rupiah mengalir ke kas daerah. Pokoknya masyarakat Banyuwangi dilarang miskin. Gen-
erasi muda Banyuwangi harus berpendidikan setaraf akademi. Babak baru, babak enlightenment, dari gagasan seorang pemimpin yang cerdas demi kemajuan dan kemakmuran rakyat, jauh lebih riil daripada janji politiknya, hal yang amat langka di negeri mana pun. Hadirnya Universitas Airlangga bukanlah suatu yang berlebih jika dibandingkan dengan kondisi riil masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya. Bahkan, hadirnya Universitas Airlangga dan bermitra dengan PTS yang telah ada akan memperkukuh citra dan khazanah prospektif menuju Banyuwangi baldatun toyibatun, tanpa kemiskinan, tanpa kebodohan, dan lebih penting lagi Banyuwangi tanpa prostitusi dan tanpa korupsi. Wah, mewakili siapa mereka yang dengan egois menolak hadirnya universitas negeri di Banyuwangi? *) Kepala SMAN 2 Genteng dan dosen STAI Ibrahimy.
Menimbang Untung-rugi Unair Di Banyuwangi SEKELAS Universitas Airlangga (Unair) yang masuk deretan perguruan tinggi ternama dunia seakan tak percaya kalau akan menapakkan kaki di Banyuwangi. Sambutan hangat pun bermunculan. “Alhamdulillahparek”, “Poco-o yo”, “enak-kadung ketrimo sing kathik kos”, “Terus Kelendi almamater isun?”, “Bwi mane tambah rame…”. Begitu ragam ungkapan masyarakat terkait berdirinya Unair di Bumi Blambangan. Mengacu Permendiknas 20/2011 terkait membuka prodi di luar domisili, prasyarat dalam pasal 3 agaknya relatif dapat dipenuhi oleh Unair atau setidak-tidaknya pada pasal 4 terkait otoritasnya Mendikbud sangat jelas untuk pendirian Unair di Bumi Blambangan. Di sisi lain, dengan terbitnya Undang-Undang (UU) No. 12 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan perguruan tinggi, klausul dalam konsiderannya menjadi roh (semangat) untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi di segala bidang. Kehadiran Unair sebagai hal yang menambah deretan panjang keberhasilan Banyuwangi, tentu saja akan memunculkan cakrawala baru, harapan baru, sosiologi dan budaya ilmiah baru. Hal ini semata untuk mewujudkan Banyuwangi menjadi lebih baik. Hakikatnya masyarakat awam hingga intelektual senantiasa mendambakan adanya nilainilai dari sebuah refleksi hasil pengelolaan pemerintahan
yang menghasilkan nilai tambah bagi diri dan masyarakat. Nah, kehadiran Unair di Banyuwangi merupakan bagian dari keputusan pengelolaan pemerintahan dalam proses menghasilkan nilai tambah. Ini sebuah dinamika menuju unggul dan memerlukan komitmen kita bersama. Apakah dengan kehadiran Unair akan menghasilkan nilai tambah ataukah memunculkan persoalan baru?. Argumennya ada pada komitmen kesepakatan kita terlebih dulu, yakni sepakat bahwa kata “Bersama Banyuwangi”. Di dalamnya meliputi pemkab, DPRD, PTN/PTS, komponen masyarakat, dan calon mahasiswa asal Banyuwangi. Logika Sederhana Untung-rugi Untuk melogikakan, ada beberapa sisi yang menjadi pilihan titik tekan analisis. Pertama, dari sisi bertambahnya sumber daya pendidikan. Dengan hadirnya Unair relatif kita memperoleh sesuatu yang bernilai, baik yang bersifat materi maupun non materi berupa perangkat utama dan penunjang kelembagaan pendidikan tinggi, sarana prasarana, SDM, Program Studi dan Substansi Akademik. Apalagi program studi (prodi) yang ditawarkan Unair kelak bersifat progresif sesuai kebutuhan tuntutan perkembangan pembangunan Banyuwangi dan Indonesia masa depan, tentu akan mengenakkan para calon mahasiswa. Sebab, banyak pilihan yang berdam-
O l e h
Drs. SUNARI, MM * pak pada banyaknya peluang dan munculnya varian profesi baru sesuai dengan latar belakang beragamnya prodi bermutu yang ditawarkan. Di sisi lain, kebutuhan pembangunan akan lebih dapat terbantu, baik dari sisi konsep teoritis-akademik maupun aplikasi hasil tercetaknya SDM ahli-terampil untuk berbakti di beberapa bidang pembangunan. Kedua, dari sisi bertambahnya daya dukung pertumbuhan ekonomi Banyuwangi, meski kehadiran kelembagaan Unair bukan merupakan variabel langsung dari nilai pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, dengan berdomisilinya filial Unair di Banyuwangi, maka akan memacu terjadinya arus orang (dosen-tenaga ahli, mahasiswa luar Banyuwangi dan variabel penyertanya). Ketiga, percepatan perkem-
bangan IPTEK dan budaya ilmiah, sekian digit perkembangan IPTEK dan budaya ilmiah akan relatif disumbang oleh Unair di samping PTS/ PTN lain yang selama ini sudah cukup berjasa dan berkontribusi pada perkembangan IPTEK di Banyuwangi. Unair akan all out komitmen pada pengembangan IPTEK dan ini dari beberapa sisi sangat menguntungkan Banyuwangi dan daerah lainnya, karena IPTEK merupakan peranti penting bagi proses pencerahan pembangunan di segala bidang. Kemudian dari sisi calon mahasiswa baru, apakah akan berpengaruh bagi PTS di Banyuwangi? Dalam UU No. 12 Tahun 2012 menyebutkan : “PTN Wajib mencari dan menjaring calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik tinggi, ..” bahwa secara realita segmen calon mahasiswa Unair berbeda dengan segmen calon mahasiswa PTS yang ada, kalaupun ada kesamaan segmen, persentasenya relatif kecil. Karena kalau dianalogikan dengan teori ekonomi marketing bahwa kalau segmen pasarnya berbeda, maka institusi ekonomi yang satu dengan yang lainnya bukan merupakan competitor. Bahkan kalau diibaratkan barang ekonomi justru prodi dan produk Unair serta PTS menjadi barang komplementer. Dalam konteks melayani anak bangsa untuk dapat menimba ilmu kuliah dengan varian pilihan mutu dan prodi beragam, memang bisa jadi
suatu ketika prodi yang ditawarkan Unair ada yang sama dengan prodi yang selama ini sudah digeluti PTS yang ada. Lagi-lagi tetap bahwa sebagian besar segmen pasarnya berbeda anatara unair dan PTS yang ada. Sehingga hadirnya Unair bukan merupakan kompetitor, akan tetapi menjadi mitra dalam proses layanan pendidikan tinggi dan pengembangan IPTEK. Agaknya Sumber daya Unair yang berkelas dunia akan lebih mudah dialihkan dan sangat efektif diterapkan di Banyuwangi dari pada proses membangun dan mengumpulkan sumber daya baru hingga mencapai standar mutu terukur melalui proses pendirian lembaga Pendidikan Tinggi Negeri baru. Efektif cepat dari sisi waktu tercapainya mutu adalah sesuatu yang begitu bernilainya dalam sesegera mungkin memberi kesempatan generasi kita untuk tidak harus mencari mutu di Unair Surabaya dan luar Banyuwangi lainnya di samping merupakan bentuk percepatan terbangunnya Banyuwangi di banyak sektor. Hal yang begitu urgen adalah bagaimana ada tambahan nilai tambah di kabupaten kita, salah satunya kalau cukup dan bisa serta ada pilihan prodi dan mutu di Kabupaten kita, kenapa tidak, potensi anakanak kita atas anugerah-Nya akan semakin bernilai kalau kita bisa memfasilitasinya. (*) *) Anggota Pol PP Seksi Bina Potensi Masyarakat.
Anak Nakal, Siapa yang Salah? ANAK adalah aset berharga bagi orang tua. Anak juga investasi terbesar sekaligus mata rantai kehidupan orang tua. Ada kalanya anak bisa menolong orang tua menuju surga yang dijanjikan Tuhan, tapi tidak jarang pula anak justru mengantarkan dan menyeret orang tua ke neraka. Semua orang tua berharap dikaruniai anak yang mempunyai kepribadian mulia, saleh dan menjadi penyejuk mata. Dalam bahasa Al-Qur’an itu disebut qurrah a’yun. Tidak ada orang tua yang ingin anaknya hanya sebagai hiasan, fitnah, lebih-lebih sebagai musuh. Lantas seperti apa anakanak kita nanti, tentu bergantung pada proses pendidikan yang didapatkan anak dari orang tuanya. Selain itu, juga banyak dipengaruhi lingkungan sekitar. Saat yang terbaik stimulasi pendidikan diberikan sejak anak terlahir dari rahim ibu. Bahkan, sebaiknya pendidikan diberikan sejak anak masih dalam kandungan. Sikap orang tua sejak anak dalam kandungan hingga dewasa menjadi dasar pendidikan bagi anak. Banyak pakar mengatakan bahwa perilaku anak adalah cermin perilaku orang tua. Karena orang tua yang menjadi model bagi anak-anak. Dalam salah satu hadis, Rasulullah memberikan sebuah konsep perubahan perilaku yang sangat bergantung pada perkembangan yang terjadi di lingkungan anak, terutama orang tua yang memiliki peran besar dalam perubahan
perilaku tersebut. Dengan kata lain, baik dan buruknya anak sangat bergantung pada perilaku orang tuanya. “Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci, maka orang tualah yang menjadikan Nasrani, Yahudi, atau Majusi.” Sabda Rasulullah itu menjadi bahan introspeksi bagi kita sebagai orang tua. Baikburuknya anak tidak lepas dari sikap dan perilaku orang tua. Sebab, setiap anak terlahir dalam keadaan suci. Seiring perjalanan hidup, mereka memiliki tingkah laku yang berbeda sebagai hasil dari proses perkembangan yang terjadi di lingkungannya. Tepat-tidaknya pola pendidikan yang diterapkan oleh orang tua sangat menentukan perkembangan anak. Karena itu, kita sebagai orang tua perlu tahu dan belajar serta membekali diri dengan ilmu. Dalam hadis lain, Rasul berkata, “Hormatilah anak-anakmu dan didiklah mereka, Allah memberi rohmat kepada seseorang yang membantu anaknya sehingga sang anak dapat berbakti kepada Allah”. Sahabat nabi pernah bertanya, “Bagaimana cara membantunya?”. Rasulullah menjawab, “Menerima usahanya walaupun kecil, memaafkan kekurangannya, tidak membebankannya dengan beban yang berat dan tidak pula memakinya dengan makian yang melukai hatinya”. Merujuk hadis tersebut, betapa besarnya peran orang tua terhadap pendidikan buah hatinya. Pendidikan yang di-
O l e h
Drs. QORIATUL ADAWIYAH * berikan orang tua sangat dominan bagi tumbuh-kembang anak. Orang tua tidak boleh memaksakan anak secara berlebihan, tidak memberikan label yang kurang baik, tidak membanding-bandingkan dengan yang lain. Justru kita harus selalu memberi pujian dan penghargaan serta dorongan kepada anak. Jika anak banyak dipuji, ia akan terbiasa percaya diri. Begitu juga sebaliknya, jika anak selalu dicacimaki, diolok-olok, dan dimusuhi, maka anak akan terbiasa menentang dan minder. Orang tua harus menerima anak apa adanya. Karena anak membawa potensi alamiah yang telah dimilikinya sejak dini. Potensi itu yang perlu digali dan dikembangkan secara terus-menerus oleh orang tua. Untuk membangun potensi anak, perlu dibangun secara seimbang tiga kecerdasan
yang dimiliki, yaitu IQ (intelligent quotient), EQ (emotional quotient), SQ (spiritual quotient). Dalam sebuah penelitian, Daniel Goelman menyimpulkan bahwa kecerdasan intelektual (IQ) menentukan kesuksesan seseorang hanya sebesar 20%, sedangkan kecerdasan emosional (SE) dan kecerdasan spiritual (SQ) memberikan kontribusi sebesar 80%. Berarti kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual menjadi landasan utama dalam kehidupan. Dengan demikian, IQ bukanlah satusatunya modal untuk meraih kesuksesan masa depan yang cerah. Ada kecerdasan lain yang perlu dikembangkan, yaitu kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Orang tua yang memiliki anak dengan IQ biasa-biasa saja tidak perlu cemas. Jangan merasa masa depan anaknya suram. Banyak yang beranggapan bahwa kecerdasan anak hanya berupa nilai prestasi di bangku sekolah. Yakini bahwa anak memiliki masa depan yang cerah dengan terus mengembangkan potensi dirinya. Peran keluarga dalam tumbuh-kembang anak tidak bisa diabaikan karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam memenuhi kebutuhan asuh, asih, dan asah anak. Orang tua harus mengajarkan ilmu sebagai landasan dan sedini mungkin menanamkan fondasi, terutama fondasi agama. Mengandalkan stimulasi dari lembaga pendidikan saja, tida-
klah itu cukup baik dari segi kualitas dan kuantitas. Hal yang sangat mungkin terjadi adalah stimulasi yang diterima anak ketika di rumah tidak sejalan (bertentangan) dengan stimulasi yang diberikan di lembaga pendidikan, karena ketidakpahaman orang tua tentang hal-hal yang penting bagi optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan anak. Agar tercipta keterpaduan antara stimulasi di lembaga pendidikan oleh pendidik dan stimulasi di rumah oleh orang tua, maka perlu dilakukan parenting education (pendidikan mengasuh). Nah, melalui parenting education, orang tua akan mendapatkan ilmu dan bisa belajar tentang bagaimana cara memberikan stimulasi dan layanan tumbuh kembang yang baik bagi anak usia dini; meliputi bagaimana memberikan gizi, pelayanan kesehatan, memberikan stimulasi pendidikan, pengasuhan yang benar, memberikan perlindungan, memberikan kasih sayang, dan lain-lain. Melalui parenting education akan tercipta kesepahaman dan keterpaduan antara stimulasi yang diberikan di lembaga oleh pendidik dengan stimulasi yang diberikan di rumah oleh orang tua. Dengan stimulasi yang maksimal, maka tumbuh-kembang anak akan optimal dan melahirkan generasi yang baik, berkualitas, dan berkarakter. *) Penilik PNFI dan anggota TP PKK Kabupaten Banyuwangi.
42
Jumat 14 Maret 2014
Tiga Pemain Pilih Hengkang BANYUWANGI - Rentetan masalah masih terus menerpa Persewangi. Setelah sejumlah pengurus The Lasblang, julukan Persewangi, pecah kongsi menyusul terbentuknya manajemen tanpa pembahasan, kini persoalan datang dari pemain. Sebagaimana diketahui, sejumlah pengurus Merah-Hitam mengancam mundur dari struktural. Hal itu berkaitan
ALI NURFATONI/RaBa
KETAT: Anggi (kiri) dari SMPN 1 Rogojampi berebut bola dengan Adam dari SMPN 1 Siliragung di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, sore kemarin (13/3).
SMPN 1 Rogojampi Susul Saudara Tua BANYUWANGI - Tim SMPN 1 Rogojampi mengikuti jejak saudara tua, tim SMAN 1 Rogojampi, dengan memetik kemenangan dalam babak delapan besar Liga Pelajar Indonesia (LPI). Raka Pedro dkk meraih hasil absolut dengan mengandaskan tim SMPN 1 Siliragung dengan skor 2-0 di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, sore kemarin (13/3). Dua gol kemenangan pasukan Jumadi itu ditorehkan Zarkasi ketika pertandingan baru berjalan 11 menit. Gol tersebut diukir via tendangan penalti. Gol kedua disumbangkan striker mungil mereka, Andi, pada menit ke-24. Tim SMPN 1 Rogojampi lebih menguasai bola sejak awal laga. Mereka lebih banyak peluang mencetak gol jika dibandingkan kubu lawan. Terus menekan, akhirnya skuad yang menggunakan
jersey putih kombinasi merah itu akhirnya memecah kebuntuan melalui sepakan 12 pas. Tendangan penalti itu diberikan menyusul pelanggaran yang dilakukan pemain belakang lawan terhadap Andi di area terlarang. Kesempatan itu tidak disia-siakan tim SMPN 1 Rogojampi untuk leading. Zarkasi yang ditunjuk sebagai algojo menceploskan bola ke pojok kanan gawang tanpa mampu dijangkau Ardi yang berada di bawah mistar gawang SMPN 1 Siliragung. Pasca gol tersebut, mereka tidak menghentikan serangan. Beberapa kali serangan mengobrak-abrik lini belakang lawan. Strategi ofensif tersebut membuahkan hasil setelah gol kedua tercipta. Gol itu bermula dari skema apik di jantung kiri pertahanan lawan. Ainul memberi umpan melambung ke mu-
lut gawang. Andi yang tidak terkawal memanfaatkan peluang tersebut menjadi gol. Dia menjebloskan bola via sundulan kepala. Gol tersebut membuat tim SMPN 1 Siliragung semakin tertekan. Marcelino dkk sering kali melakukan kesalahan. Mereka lebih banyak kehilangan bola. Meski terus digempur, mereka sering melakukan serangan balik. Namun, usaha membalas tidak berhasil. Hingga 2 x 30 menit skor untuk keunggulan tim SMPN 1 Rogojampi tidak berubah. Dengan hasil itu, Raka Pedro dkk menduduki puncak klasemen grup B. tim SMPN 1 Siliragung menjadi juri kunci dengan poin nol. Daftar klasemen tersebut masih bisa berubah. Mengingat, dua tim masih belum bertanding. Mereka adalah tim SMPN 2 Genteng dan MTsN Wongsorejo. (ton/c1/bay)
Hanya Menang Tipis SEMENTARA itu, di atas kertas tim SMAN 1 Srono lebih dijagokan menang besar saat bersua tim SMAN Purwoharjo pada babak delapan besar Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi. Faktanya, Lutfi dkk hanya mampu menang tipis dengan skor 1-0 dalam laga yang digeber di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, sore kemarin (13/3). Kualitas kedua tim memang sudah terlihat dalam laga di grup B itu. Pasukan Nasrul Hariyono itu lebih banyak menguasai ball position sejak kick off. Selain lebih banyak menguasai bola, mereka juga banyak melepaskan tendangan tepat sasaran. Hanya saja, arah bola sebagian menerpa mistar gawang. Selain itu, kiper lawan, Reza Gus, tampil ciamik dengan menggagalkan sejumlah peluang emas tim SMAN 1 Srono. Sepanjang babak pertama, gawang tim SMAN Purwoharjo aman dari kebobolan meski terus digempur. Memasuki babak kedua, tim SMAN 1 Srono masih mendominasi jalannya laga. Namun, Dewi Fortuna tampaknya masih berpihak di kubu lawan. Namun, terus mereka akhirnya kebobolan pada menit-menit
ALI NURFATONI/RaBa
FAIR PLAY: Pemain SMAN Purwoharjo (merah) berjabat tangan dengan para pemain SMAN 1 Srono sebelum berlaga di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, sore kemarin.
akhir babak kedua usai. Kurniawan Dwi Yulianto menjadi pahlawan untuk kemenangan timnya. Sebab, dia berhasil mengonversi menjadi gol setelah menerima umpan crossing. Para pendukung yang berada di tribun penonton pun bersorak menyambut gol tersebut. Tidak lama setelah itu, pertandingan berakhir.
Dengan hasil itu, tim SMAN 1 Srono menduduki posisi puncak dalam klasemen grup B. Sedangkan, tim SMAN Purwoharjo berada di posisi juri kunci dengan raihan nol. Klasemen masih bisa berubah. Sebab, dua tim lain masih akan bertanding yaitu tim SMA Muhammadiyah 2 Genteng dan tim SMAN 1 Banyuwangi. (ton/c1/bay)
Ngluruk Sekolah usai Laga LPI Terluka, Tiga Siswa Masuk Rumah Sakit SEMENTARA itu, kisruh dalam turnamen sepak bola antarpelajar bertajuk Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi tahun lalu kembali terulang. Kali ini dilakukan oknum pelajar SMK Muhammadiyah 2 Genteng. Diperoleh keterangan, tim SMK Muhammadiyah 2 Genteng menelan kekalahan saat bersua tim SMAN 2 Genteng di Stadion Maron, Genteng, beberapa waktu lalu. Diduga, kekalahan itu menyebabkan mereka tidak terima dan bertindak anarkis. Usai laga, oknum masa pendukung tim SMK Muhammadiyah 2 Genteng tanpa diduga menyerang SMAN 2 Genteng. Selain menyerbu, mereka juga bertindak brutal dengan mengeroyok beberapa siswa SMAN 2 Genteng. Akibatnya, tiga siswa SMAN 2 Genteng mengalami luka. Bahkan,
siswa tersebut harus dilarikan ke rumah sakit. “Terkait kerusuhan itu, kita akan berikan sanksi untuk SMK Muhammadiyah 2 Genteng,” ujar Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Setio Utomo, kemarin (13/3). Sesuai ketentuan, sanksi yang bakal dijatuhkan untuk tim STM/SMK Mu ha m ma d i yah 2 Genteng adalah dilarang mengikuti ajang ser upa tahun depan. Hal itu jelas sangat merugikan sekolah tersebut. ‘’Sanksinya tidak boleh ikut LPI tahun depan,” terangnya. Ternyata
bukan hanya satu sekolah yang mendapatkan sanksi serupa. Sebab, ada sejumlah sekolah yang menyalahi prosedur yang ditetapkan panitia pelaksana. ‘’Ada dua sekolah yang memalsukan data pemain,’’ sebut Setuo Utomo.(ton/c1/bay)
SKUAD PERSEWANGI YANG HIJRAH n Iwan Sampurno ke Persid Jember n Yanu Mahendra ke Persid Jember n Khusedya Hari Yudo ke PS Badung, Bali
dengan keputusan sepihak terbentuknya manajer tim dan asisten manajer. Ketua Persewangi, Hari Wijaya, secara mengejutkan merangkap jabatan menjadi manajer. Andik Purwanto selaku sekretaris Persewangi diplot mendampingi Hari Wijaya sebagai asisten manajer. Khusus Andik Purwanto, dia turun dari posisi sebelumnya. Pria asal Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, itu musim lalu menjadi manajer Persewangi. Hingga kemarin (13/3) persoalan tersebut masih kencang berembus. Situasi tersebut jelas sangat berdampak buruk terhadap perjalanan Persewangi musim ini. Mengingat, kompetisi divisi utama tinggal sebulan, yaitu ditabuh 15 April 2014 mendatang. Polemik itu yang membuat para pemain terancam kocar-kacir. Bahkan, sejumlah pemain sudah memutuskan hengkang. Padahal, mereka yang memutuskan angkat
HIJRAH: Iwan Sampurno saat tampil melawan timnas U-19 di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, tanggal 3 Maret lalu. ALI NURFATONI/RaBa
koper itu sudah teken kontrak dengan Persewangi satu musim ke depan. Tercatat ada tiga pemain yang memutuskan berlabuh ke klub lain. Dua di antaranya bergabung dengan klub tetangga, Persid Jember. Mereka adalah Iwan Sampurno dan Yanu Mahendra. Satu pemain lain memilih terbang ke Bali dan bergabung ke PS Badung, Bali. Dia adalah Khusedya Hari Yudo. Hengkangnya sejumlah pemain tersebut jelas sangat merugikan Persewangi. Apalagi, salah satu dari mereka, yaitu Iwan Sampurno, tampil ciamik di lini tengah saat menghadapi timnas U-19 di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, pada 3 Maret 2014 lalu. Ada beberapa alasan yang membuat ketiga pemain tersebut memilih meninggalkan Persewangi. Namun, setidaknya keputusan mereka dianggap merupakan keputusan terbaik. Bergabung ke Persid Jember memang tidak bisa ditolak bagi Iwan dan Yanu. Mengingat, Persid Jember lebih menjanjikan. Sebab, saat ini klub tersebut ditangani langsung keluarga Bupati Jember, MZA Djalal. ‘’Dulu saya gabung ke Persewangi karena Persid dipegang orang Bondowoso, dan kita ada kesempatan main di luar. Tapi dalam perkembangannya, orang tersebut tidak mampu dan diambil alih oleh pemerintah melalui anak bupati langsung,’’ beber Yanu n Baca Tiga...Hal 43
BERITA UTAMA
Jumat 17 Maret 2014
43
HALAMAN SAMBUNGAN
Dibiayai Paguyuban Arek Banyuwangi n TKI... Sambungan dari Hal 33
Dua belas hari lalu Yohan bertengkar dengan polisi Malaysia. Saat itu Yohan membela teman wanitanya yang samasama menjadi TKI. “Teman wanitanya hendak ditangkap po lisi karena tidak memiliki paspor,” tutur Koim ditemui di rumah dua kemarin. Sikap keras Yohan membela teman wanitanya itu memancing amarah polisi Malaysia. Kontan, polisi tadi langsung memukul korban. Melihat Yohan dihajar,
beberapa rekannya berusaha membantu. Tak pelak, Yohan bersama lima temannya bentrok dengan dua polisi Malaysia tersebut. Pertarungan pun berjalan tidak berimbang. Bahkan, Yohan sempat merampas pistol polisi tersebut tapi tidak berhasil menembaknya. Ka rena pistolnya tidak bisa di gunakan, Yohan akhirnya menikam tubuh salah seorang polisi tersebut menggunakan senjata tajam hingga tewas dan yang satunya kritis. Tak lama kemudian, datang beberapa anggota polisi dan
langsung menembak dagu dan dada Yohan. Yohan pun terkapar bersimbah darah dan akhirnya menemui ajal. “Selain Yohan, ada lagi temannya yang juga meninggal, tapi saya tidak tahu identitasnya,” kata Koim. Proses kepulangan Yohan terbilang sulit karena tergolong TKI illegal. Selain itu, dia dianggap bermasalah dengan pihak kepolisian Malaysia. Beruntung, berkat kekompakan teman-temannya di Malaysia dan bantuan pihak KBRI, jenazah Yohan akhirnya bisa dipulangkan ke Indonesia.
Jenazah Yohan sampai di rumah duka di Desa Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, pukul 01.30 kemarin. Itu setelah pihak keluarga menjemput jenazah di Bandara Juanda, Surabaya. Sementara itu, orang tua Yohan, Suprapto, berterima kasih atas kepedulian teman-teman anaknya sehingga jenazah Yohan bisa dipulangkan ke Indonesia. “Semua biaya pemu langan jenazah Yohan di tanggung Paguyuban Arek Banyuwangi di Malaysia,” kata Suprapto. (azi/c1/aif)
Dipastikan Beres saat Pilpres n SERAGAM... Sambungan dari Hal 33
Karena uji laboratorium itu harus dikirim ke Bandung. Hingga saat ini, di Jawa Timur belum ada laboratorium tekstil. Hanya ada di Bandung dan Solo. Kalaupun proses tendernya sudah selesai, pengadaan seragam itu tidak akan tuntas dikerjakan bulan ini. Seragam
Linmas yang dibutuhkan mencapai 6.818 potong dengan asumsi setiap TPS dijaga dua petugas Linmas. Jumlah TPS yang tersebar di Banyuwangi mencapai 3.409 tempat. Jatah seragam itu belum termasuk untuk petugas Linmas yang bertugas di posko desa dan kelurahan. “Pengadaan seragam lengkap de ngan sepatu dan kaus.
Waktu satu bulan ini tidak memungkinkan menyelesaikan ribuan kaus itu,” tegas Ustadi. Karena tidak memungkinkan digunakan pada pemilu 9 April 2014, maka seragam Linmas itu akan dibagikan pada saat pemilu presiden dan wakil presiden mendatang. Saat pemilu presiden dipastikan sudah beres karena waktunya masih panjang. (afi/c1/bay)
LJK dan Soal Dibagikan mulai Selasa n SABTU... Sambungan dari Hal 33
Sebanyak 40 siswa kelas 6 MI Miftahul Mukhtadin sudah menyatakan ikut try out Rabu mendatang (19/3). Sementara itu, panitia akan membagikan lembar jawaban komputer (LJK) beserta soal satu hari sebelum try out berlangsung. Koordinator Even Jawa Pos Radar Banyuwangi, Benny Sis-
wanto menjelaskan, LJK dan soal akan dikirim ke kantor Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Pendidikan masing-masing kecamatan. Proses distribusi akan ditangani tim UTPD Pendidikan di masing-masing kecamatan. Try out US kali ini merupakan kerja bareng Jawa Pos Radar Banyuwangi dengan Dispendik Banyuwangi. Kegiatan ini juga didukung penuh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), UPTD Pendidikan, Bank Mandiri, dan Bank UMKM Jatim. (*/c1/bay)
19 Orang Ajukan Proposal Alat Medis Harus Melekat selama Pemulangan n MANTAN...
n BUTUH... Sambungan dari Hal 33
Pemulangan Uul ke Indonesia harus dilakukan dengan perlakuan khusus. Uul harus dibawa bersama peralatan medis yang digunakan selama ini di rumah sakit di Taipei itu. “Kondisi sakit Uul cukup memprihatinkan. Ada kerusakan otak dan membutuhkan stimulan khusus untuk menyembuhkan sel-sel otaknya yang rusak,” jelas Bupati Anas. Salah satu stimulan yang dianjurkan dokter yang merawat Uul adalah melalui perabaan, dicium, dan dielus-elus oleh orang-orang terdekat. Selama
ini, stimulan itu sudah di lakukan teman-teman sesama TKI yang bekerja di Taiwan. Secara rutin, teman-teman Uul datang ke rumah sakit tem pat Uul dirawat untuk memberikan stimulan. Hanya, hasilnya sejauh ini belum maksimal. “Solidaritas TKI di Taiwan terhadap Uul sangat tinggi. Mereka bergantian men jaga Uul di sela-sela libur kerja,” ujar Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Kadinsos Nakertrans) Banyuwangi, Alam Sudrajat. Untuk memastikan sikap resmi keluarga Uul, siang kemarin (13/3) tim Pemkab Banyuwangi yang dipimpin Alam
mendatangi rumah orang tua Uul. Kunjungan itu dilakukan untuk mengetahui sikap resmi pihak keluarga tentang proses perawatan Uul selanjutnya. Kalau pihak keluarga sudah mem bikin surat pernyataan resmi untuk memulangkan Uul, maka pemerintah daerah akan koordinasi dengan BNP2TKI dan KDI di Taiwan untuk memproses pemulangan. Se lama belum ada surat resmi tertulis, pemerintah tidak akan memproses. “Surat resmi itu akan digunakan sebagai dasar koordinasi dengan BNP2TKI, KDI, dan pihak majikan di Taiwan,” kata Alam. Jika diputuskan dipulangkan
ke Indonesia, kata Alam, maka seluruh hak-hak Uul se la ma bekerja di Taiwan harus diberikan. Selain itu, Uul juga harus mendapat cover asuransi dari perusahaan tempat dia bekerja untuk melanjutkan perawatan di Indonesia. “Saat ini kita belum memulai proses itu karena belum memiliki dasar hukum berupa sikap resmi tertulis dari keluarga,” tegasnya. Yang pasti, walau kondisi mata tertutup, saat dikunjungi Bupati Anas di Taipei, wajah Uul terlihat segar dan tidak ada tanda-tanda seperti orang sakit. Walau wajahnya terlihat segar, tapi fisik Uul sama sekali tidak berdaya. (afi/c1/bay)
Amankan 8 Ponsel dan 16 Gitar n DUA... Sambungan dari Hal 33
Dari 136 tersangka yang ditangkap, terang kapolres, sembilan tersangka ditangkap anggota Satreskoba. Selebihnya, 127 tersangka, diringkus anggota Sat reskrim. Tersangka yang dibekuk Satreskoba itu diduga terlibat perkara peredaran narkoba jenis sabu-sabu (SS) dan pil trihexypenidhyl alias trex. “Ada tujuh kasus narkoba dengan sembilan tersangka,” sebut kapolres. Dari tangan para tersangka yang terlibat peredaran narkoba itu, sebut kapolres, berhasil disita 12 paket SS seberat 18.18 gram, lima bungkus ganja, sebuah timbangan elektrik, tiga buah bong atau alat isap, 2.344 butir pil trex, dan delapan telepon seluler (ponsel) beraneka merek. “Tersangka dan BB kita amankan di polres,” katanya. Sembilan tersangka yang ditangkap karena narkoba itu, jelas kapolres, adalah Ga luh Nugroho Prambudi, 30, warga Dusun Pasinan, Desa/Kecamatan Singojuruh; Muhamad Gofur, 31, asal Jalan Kenanga, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Jember; Sandi Suwardi, 35, warga Desa/ Kecamatan Rogojampi; Usman Effendi, 33, warga Lingkungan Kra jan, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro; dan Hari Budiyono, 58, asal Jalan Opak, Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Banyuwangi. Tersangka lain adalah Miftahul Huda, 21, warga Du-
sun Sumbergroto, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono; Suhardiyanto, 45, asal Dusun Krajan, Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi; Hendri Kariyadi, 37, warga Dusun Krajan, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah; dan Eka Aditya Dikmantara, 20, warga Dusun Sumberjati, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari. “Dari sembilan tersangka itu, Miftahul Huda dan Eka Aditya pengedar pil trex. Lainnya pengedar sabu,” jelas kapolres. Sementara itu, 127 tersangka yang ditangkap satreskrim, kata kapolres, terlibat kasus pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), dan pen curian kendaraan bermotor (curanmor). Mereka juga terlibat kasus pencurian hewan (curwan), premanisme, senjata tajam (sajam), mucikari, dan prostitusi. Lokasi kejahatan yang dila kukan para tersangka ini umumnya berada di pusat Kota Gandrung. Tetapi, sebut dia, juga ada yang berlokasi di wilayah Kecamatan Srono, Pur woharjo, Rogojampi, dan wilayah Kecamatan Wongsorejo. “Tersangka beraksi di Banyuwangi kota dan beberapa daerah,” cetusnya. Dalam perkara kejahatan yang ditangani satreskrim ini, lanjut kapolres, berhasil disita sejumlah barang bukti berupa 3 unit motor, 8 ponsel, 16 gitar, dan 126 botol minuman keras (miras). “BB lain juga banyak seperti tiga laptop, satu tablet, sajam, dan lain-lain,” urainya. (abi/c1/bay)
Sambungan dari Hal 33
Imelda yang menjadi terdakwa kasus narkoba itu sepertinya tidak menyangka akan mendapat hukuman lumayan berat. Dirinya sadar jaksa penuntut umum (JPU) yang menangani perkaranya telah menuntut 2,5 tahun penjara. Dalam persidangan, ibu muda itu mengakui dirinya sering mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu (SS). “Saya sering diberi tamu, tapi juga pernah membeli sendiri,” katanya. Bagi Imelda, mengonsumsi SS bukan untuk foya-foya atau menghilangkan stres. Itu terpaksa dilakukan agar tubuhnya tetap segar dan kuat bekerja hingga larut malam. “Saya sering menemani tamu sampai malam. Dengan mengonsumsi barang ini, bisa kuat,” jelasnya. Bukan hanya untuk kekuatan tubuh,
Dia rutin mengajak warga setempat mengikuti pengajian rutin yang sudah lama digelar di tempat tersebut. “Sejak lokalisasi ada, pengajian rutin ini sebenarnya juga sudah ada,” tuturnya. Dulu ketika masih buka, Jumari mengaku sering mengajak para WPS dan mucikari berdoa agar kelak kehidupan mereka berubah lebih baik. “Dulu sering
saya sampaikan, meskipun kehidupan kita seperti ini, tapi kita harus tetap berdoa agar kelak ada perubahan yang lebih baik. Alhamdulillah mungkin sekarang ini jawabannya,” ujar Jumari di hadapan Kepala Badan Pemberdayaan Ma syarakat Banyuwangi Peni Handayani dan Camat Sempu Lukman Hakim. Peni menuturkan, ke data ngannya bersama Camat Sempu, Lukman, ke lokalisasi tersebut untuk melakukan so-
sialisasi kepada para penghuni eks lokalisasi agar mengajukan bantuan modal ke pemerintah. Sebab, sesuai janji Bupati Banyu wangi Abdullah Azwar Anas, penutupan sejumlah lo kalisasi tersebut harus diba rengi dengan solusi yang memanusiakan manusia. “Kita sediakan anggaran buat para penghuni eks lokalisasi untuk membuka usaha. Sekarang sudah ada 19 eks Klopoan yang mengajukan,” tandasnya. (azi/c1/aif)
Datangkan Kiai Mas Subadar n TIGA... Sambungan dari Hal 35
Partai Hanura memutuskan tidak menggelar kampanye karena waktunya mepet dan tidak memiliki persiapan yang me madai untuk menggelar kampanye terbuka pada hari pertama. Saat ini Partai Hanura sedang konsentrasi mempersiapkan pelaksanaan kampanye tahap berikutnya pada tanggal 20 Maret 2014 di dapil IV. “Karena belum me mi liki persiapan yang cukup, kampanye
hari pertama Partai Ha nu ra tidak mengambilnya,” ujar Ketua Bappilu Partai Hanura, Prajitno Soejono. Sementara itu, dua partai lain, PPP dan Hanura, memastikan menggelar kampanye terbuka dengan mengerahkan massa pendukung. PPP akan mengge lar kampanye pada hari pertama di lapangan Desa Kabunrejo, Kecamatan Kalibaru. Di hari pertama kampanye, PPP berencana mendatangkan para kiai sepuh yang tergabung dalam majelis pertimbangan partai
(MPP) dan majelis syariah partai. Panitia kampanye PPP merencanakan menghadirkan KH. Mas Subadar dari Pasuruan dan KH. Syamsul Arifin dari Banyuasin, Pemekasan, Madura, sebagai juru kampanye. Selain dua kiai sepuh itu, PPP juga akan menghadirkan caleg DPR RI, caleg Provinsi Jatim, dan semua caleg DPRD dapil V. “Hari pertama PPP hanya akan meng hadirkan jurkam dari MPP dan majelis syariah,” ujar Se kretaris PPP Banyuwangi, Syamsul Arifin. (afi/c1/aif)
ICHSAN RASYID/RaBa
PRO-KONTRA UNAIR: Suasana dialog BEM Untag di kantor Pemkab Banyuwangi kemarin.
Kos-kosan semakin Ramai n BEM UNTAG... Sambungan dari Hal 36
GALIH COKRO/RaBa
MENUMPUK: Barang bukti kasus narkoba berupa ganja, sabu, obat daftar G, dan ponsel, juga di-ekspose di Polres Banyuwangi kemarin.
Awalnya Coba-coba untuk Tingkatkan Stamina n SUAMI...
Sambungan dari Hal 34
dengan mengonsumsi barang haram itu, dia juga mengaku akan lebih percaya diri terhadap tamu. Selain itu, suaranya saat bernyanyi juga lebih bagus. “Suara bisa lebih bagus setelah memakai (narkoba),” cetus Imelda saat di persidangan. Dengan suara lirih, Imelda menyampaikan ingin mencari pekerjaan lain. Tetapi, saat ini tidak mudah mendapatkan pekerjaan yang bisa menghidupi tiga anaknya. “Saya janda karena suami meninggal dunia. Anak saya tiga. Semua kehidupannya tergantung saya,” katanya dengan nada memelas. Menkonsumsi sabu dia lakukan sejak mengenal kehidupan malam. Mulanya dia hanya mencoba-coba karena diberi salah satu tamu. Tidak sedikit dari tamu yang mem-booking dirinya minta ditemani saat mereka mengisap kristal putih haram tersebut. “Mulanya itu coba-coba, lama-lama seperti ketagihan, apalagi pekerjaan saya
seperti ini,” dalihnya. Beban berat yang harus dia sandang menyebabkan perempuan muda itu terjerumus ke kehidupan malam. Apalagi, kedua orang tuanya sudah tidak ada. Selama menjalani hukuman, dua anaknya yang masih berumur 12 tahun dan 8 tahun dirawat mertuanya. Anak bungsunya yang masih berumur enam tahun dititipkan kepada salah satu tetangganya. “Mertuanya tinggal bapaknya saja. Ibu mertua sudah meninggal,” jelas penasihat hukum Imelda, H. Tomi Yudianto SH. Bagi Tomi, kliennya yang baru diputus 1 tahun 8 bulan penjara karena dinyatakan terbukti memiliki SS dengan berat bersih 0,17 gram itu sebenarnya menjadi korban. Dalam persidangan, Imelda berjanji akan tobat dan tidak akan mengulangi perbuatannya. “Kami berharap ada yang mau membantu nasib Imelda setelah bebas nanti,” harapnya. (c1/bay)
Didik mengatakan, Un tag menolak Unair di Banyuwangi karena melanggar Per mendiknas Nomor 20 Tahun 2011. Selain itu, pendirian Unair di Ba nyuwangi melanggar Undang-Undang (UU) 32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah. Sementara itu, Asisten Bidang Ekonomi dan Kesra Pemkab Banyuwangi Wiyono menjelaskan, pendirian universitas negeri di Banyuwangi merupakan cita-cita masyarakat sejak era kepemimpinan Bupati Joko Supaat Slamet di awal Orde Baru (Orba) lalu. Selain masyarakat, kata Wiyono, saat itu bupati juga menunjukkan keinginan serupa. Terbukti, dalam seja rah, Banyuwangi memiliki Uni versitas Tawang Alun. “Ka rena Banyuwangi tidak bisa memenuhi fasilitas yang di butuhkan, Universitas Tawang Alun dipindah ke Jember dan menjadi cikal-bakal Universitas Jember (Unej) saat ini,” jelasnya. Menurut Wiyono, bupati setelah era Joko Supaat Slamet
juga gigih memperjuangkan pendirian perguruan tinggi negeri di Banyuwangi. Di masa kepemimpinan Bupati Purnomo Sidik, didirikan Akademi Manajemen Koperasi (Akop). Selain itu, pemkab mendorong didirikannya Akademi Keperawatan Ke se hatan (Akper). “Jadi, pendirian universitas negeri di Ba nyuwangi merupakan cita-cita lama yang saat ini direspons pemerintah pusat,” paparnya. Lebih lanjut dikatakan, pemerintah daerah tidak punya kewenangan mendirikan atau mengelola perguruan tinggi. Rencana pendirian Unair di Banyuwangi bukan kebijakan Bupati Abdullah Azwar Anas melainkan ke bi jakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. “Unair diberi mandat membuka prodi di Banyuwangi,” kata dia. Wi y o n o m e n a m b a h k a n , kondisi riil di lapangan, pergu ruan tinggi swasta (PTS) di Banyuwangi tidak mampu menampung siswa lokal berprestasi sesuai bakat dan minat. Terbukti, 90 persen siswa Banyuwangi yang berprestasi me-
milih melanjutkan studi strata satu (S-1) di luar daerah. Masih kata Wiyono, kehadiran Unair di Banyuwangi di harapkan menjadi daya dorong dan daya tarik kemajuan pembangunan di berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Wiyono berharap PTS lokal ti dak perlu khawatir dalam menyikapi rencana pendirian kampus Unair di Banyuwangi. Sebaliknya, PTS lokal di sarankan menjalin simbiosis mutualisme dengan Unair. “Di kota yang memiliki universitas negeri, PTS-nya justru ikut berkembang,” cetusnya. Selain itu, Unair tidak hanya menerima mahasiswa lokal Banyuwangi. Dalam penerimaan mahasiswa baru, Unair melakukan seleksi secara nasional. Dengan demikian, mahasiswa asal luar daerah akan berdatangan ke Ba nyuwangi. “Dampaknya, secara otomatis hal itu akan berpengaruh positif terhadap pe rekonomian masyarakat. Kos-kosan semakin ramai. Pasar bagi industri kecil dan me nengah semakin besar,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)
Sulit Menolak Perintah Atasan n TIGA PEMAIN... Sambungan dari Hal 42
Dia mengaku kembali bergabung ke Persid Jember atas dasar perintah atasan di tempatnya bekerja. Sejauh ini, dia memang bekerja di perusahaan daerah milik Pemkab Jember. ‘’Saya diperintahkan langsung dari big
bos kantor, jadi saya nggak bisa menolak,’’ tandasnya. Perlu dicatat, gaji yang diterima dua pemain tersebut jauh lebih kecil dibandingkan saat kontrak bersama Persewangi. Hanya saja, kedua pemain tersebut tercatat sebagai karyawan di salah satu perusahaan asli milik Pemkab Jember. ‘’Semoga teman-teman
di Persewangi sukses,” harap Yanu. Sementara itu, Khusedya Hari Yudo memilih terbang ke Bali untuk memperkuat PS Badung. Bergabungnya dia ke klub Divisi I itu karena sudah teken kontrak dua musim. ‘’Kontrak saya belum habis dari musim lalu sampai sekarang,’’ kata Yudo, pemain gelandang itu. (ton/c1/bay)
44
Jumat 14 Maret 2014
Permintaan Batu Kali Agak Sepi SUBOH - Aktivitas penambangan batu kali di kawasan pintu Dam Nangger, Desa Gunungmalang, Kecamatan Suboh, tetap berjalan meski sedikit sepi. Salah satu penambang, Saiful, mengatakan setiap hari dirinya tetap mencari batu meski permintaan sedikit sepi. Dalam sehari, Saiful mampu mengumpulkan 200 sampai 300 buah batu. Sepinya permintaan batu itu disebabkan sekarang belum musim pembangunan. Batu-batu itu dikirim hingga Bondowoso. Pada bulan empat biasanya permintaan batu banyak. “Bulan empat akan ramai,” uja pria berusia 54 tahun itu. Normalnya harga batu kali adalah Rp 250 per buah. Namun, jika dijual kepada pelangsir (penambang batu diberi uang dulu oleh tengkulak batu), harganya hanya Rp 150 per buah. Kendala yang sering dialami penambang batu adalah banjir. Tidak jarang batu yang telah terkumpul lenyap tersapu banjir bandang. “Kalau ada banjir batu-batu ini bisa hilang,” ujarnya. (mg1/c1/aif)
BENCANA ALAM
Retakan Tanah Tambah Lebar SUBOH - Fenomena tanah retak di Desa Mojodungkul, Kecamatan Suboh, belum tertangani. Semakin hari tanah yang retak semakin meluas, tepatnya di depan rumah Rusdi, warga setempat. Jika semula lebar retakan 5 cm, kini menjadi 10 cm. Kedalaman awal 40 cm, kini menjadi 50 cm. Sementara itu, panjang rekahan tetap, yaitu 80 cm. Ipung, salah satu petugas BPBD Situbondo mengatakan, pengungsi mulai terlihat biasa dengan kondisi yang berbahaya itu. Mereka seolah mulai mengabaikan imbauan yang telah disampaikan pemerintah. “Sepertinya mulai terbiasa dan seperti kurang waspada,” ujar Ipung. Dia menambahkan, kebanyakan pengungsi juga kurang membiasakan hidup bersih. “Seolah mereka menganggap ini main-main,” tegasnya. Kepala pelaksana BPBD Situbondo, Zainul Arifin mengatakan, pihaknya tetap bertanggung jawab terhadap para pengungsi, termasuk menyuplai logistik dan kebutuhan pengungsi. Terkait status rekahan, pihak Kodim 0823 yang lebih berwenang memberikan keterangan. Pihak Kodim melalui Koramil Suboh telah mengimbau masyarakat agar segera menuju lokasi pengungsian bila terjadi hujan dan situasi dirasa membahayakan. “Masyarakat selalu kita imbau waspada dan segera ke pengungsian jika hujan,” ujar Danramil Suboh Kapten (Inf ) Kardiman. (mg1/c1/aif)
SHULHAN HADI/RABA
MENGGUNUNG: Tumpukan batu kali milik salah satu penambang di kawasan Dam Nangger, Desa Gunung Malang, Suboh.
Mantan Kades Panji Lor Dipolisikan
SHULHAN HADI/RaBa
BERTAMBAH: Petugas BPBD Situbondo mengecek titiktitik tanah retak di Desa Mojodungkul, Kecamatan Suboh.
APA POLEH
Nelayan Tewas di Atas Perahu JANGKAR - Misnawi, warga Dusun Mimbo, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, ditemukan tewas dini hari (13/3) kemarin. Nelayan berusia 65 tahun itu ditemukan meninggal dunia saat dirinya menjaring ikan di perairan Kecamatan Jangkar. Penemuan mayat sang kakek itu kali pertama ditemukan warga yang juga berprofesi sebagai nelayan. Sekitar pukul 03.30, ada nelayan yang melihat perahu yang tidak ada orangnya terombang-ambing di perairan Jangkar. Karena curiga dan khawatir SITUBONDO – Perjuangan SMPN 3 Situbondo untuk menada perahu milik nelayan lain jadi sekolah adiwiyata selangkah yang lepas-sandar, nelayan lebih maju. Lembaga pendidikan tersebut menghampiri dan yang dikepalai Achmad Soerjadi, memastikannya. “Saat diteM.Pd itu kini maju dalam tahamukan warga, perahu korban pan penilaian sekolah adiwiyata dilihat dari jauh tidak ada tingkat Provinsi Jawa Timur. orangnya, jadi dihampiri oleh Seluruh Situbondo sebenarnya ada 15 sekolah yang ditunjuk nelayan lain,” kata AKP Wauntuk menjadi sekolah adiwiyata. hyudi, Kasubag Humas Polres Namun, setelah melalui penilaian, Situbondo. hanya tiga sekolah yang dinSetelah mendekat, nelayan yatakan layak mengikuti penilaian lain itu sangat terkejut. Sesekolah adiwiyata tingkat Provinsi bab, ada mayat yang tergeleJawa Timur. Salah satunya adalah tak di kapal ukuran 5 meter SMPN 3 Situbondo. kali 1 meter itu. “Sewaktu Kepala SMPN 3 Situbondo, Achmad Soerjadi mengungkapdilihat ternyata korban sukan, untuk masuk dalam penilaian dah meninggal dunia,” kata sekolah adiwiyata tingkat provinsi Wahyudi. maupun nasional bukan pekerjaan Sang nelayan yang engmudah. Sebab, proses penilaian di gan disebutkan namanya tiap tahapan sangat ketat. kontan berusaha mengikat “Namun kami keluarga besar perahu milik korban perahu SMPN 3 Situbondo optimistis akan masuk sekolah adiwiyata miliknya. Penemuan mayat mewakili Kabupaten Situbondo. seorang kakek itu selanjutKami telah melakukan persianya diberitahukan kepada pan-persiapan cukup matang. w a r ga s e k i t a r d a n p i ha k Salah satunya bermitra dengan berwajib setiba di pinggir sekolah-sekolah yang sudah pantai. menjadi sekolah adiwiyata nasiKabar penemuan mayat sang onal maupun adiwiyata mandiri,” kakek itu kontan membuat terang Soerjadi. Selain itu, SMPN 3 Situbondo warga di sekitar perairan Jangjuga menggandeng pihak-pihak kar berkerumun. Mereka ingin terkait untuk meminta bimbinmemastikan apakah itu keluargan dan petunjuk tehnis. Salah ganya ataukah bukan. Belakansatu yang diajak bermitra yakni gan, korban diketahui bernama SMAN 2 Situbondo, SMKN 1 Panji Misnawi, nelayan asal Mimbo, serta kantor Lingkungan Hidup Desa Sumberanyar. dan Dinas Pendidikan. “Yang tak kalah pentingnya tentu persiapan Tak lama kemudian, petugas dari sekolah intern SMPN 3 Situmembawanya ke rumah sakit bondo sendiri,” imbuhnya. untuk dilakukan penyelidikan Soerjadi bersyukur karena keterlebih lanjut. Hasil pemeriklibatan dan dukungan serta kebersaan petugas kepolisian dan samaan seluruh komponen mulai hasil visum tim dokter, korban dari siswa, dewan guru, staf, komite meninggal dunia secara alami sekolah, wali murid serta pihakdan tidak ada tanda-tanda pihak terkait lainnya membuahkan hasil. Hari ini (Jumat/14/3) tim yang mencurigakan yang disepenilai adiwiyata tingkat provinsi babkan orang lain. “Setelah akan melakukukan penilaian di dilakukan serangkaian pemerSMPN 3 Situbondo. iksaan termasuk visum, tidak Kriteria penilaian lomba meliada tanda-tanda penganiayaan puti komponen kebijakan berdari orang lain,” terang Wawawasan lingkungan. Yaitu, visi hyudi.(rri/c1/aif)
SITUBONDO - Meski telah lengser dari jabatannya, mantan kepala Desa Panji Lor masih meninggalkan persoalan bagi warganya. Salah satunya adalah pembuatan akta tanah yang tak kunjung selesai meski sudah dua tahun lalu. Gara-gara akta tanah inilah, mantan kades yang diketahui bernama Usman itu dilaporkan atas dugaan kasus 378 KUHP atau 372 KUHP tentang tindak pidana penipuan dan penggelapan. Beberapa warga yang merasa kesal dan melaporkan mantan Kades Panji Lor itu adalah Kipyani dan Misnati warga Desa Panji Lor. Satu warga lain yang juga melapor adalah Karto yang juga mengaku telah tertipu karena akta tanah yang dibuatnya tak kunjung selesai. Beberapa korban menyebut, pembayaran pengurusan akta tanah yang mereka lakukan nominalnya bervariasi. Ada yang Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta. “Saya sudah bayar Rp 3 juta di rumahnya dan pada saat itu Pak Usman berjanji paling lama 3 bulan akta tanahnya sudah selesai. Tapi sampai sekarang belum selesai padahal sudah 2 tahun,” ungkap Kipyani. Kerugian dengan nominal Rp 3 juta
NUR HARIRI/RaBa
TUNGGU PEMERIKSAAN: Korban dugaan penipuan akta tanah melaporkan mantan kadesnya di Mapolres Situbondo kemarin (13/3).
juga dialami Misnati. Dirinya mengaku membayar uang untuk pengurusan akta tersebut dilakukan di kantor Desa Panji Lor. “Kalau saya sudah bayar ke pak Usman, tapi di kantor desa bukan di rumahnya. Karena katanya mau
INFO PENDIDIKAN
Hari ini Penilaian Adiwiyata Tingkat Provinsi
ISTIMEWA
BERPRESTASI: Kepala SMPN 3 Situbondo, Achmad Soerjadi menyerahkan bendera hijau kepada perwakilan siswa, yang peduli dan berbudaya lingkungan di kelas.
KOMPAK: Siswa-siswi SMPN 3 Situbondo melakukan kerja bakti masal bersama masyarakat dan jajaran Muspika. misi sekolah dan tujuan sekolah, komponen kegiatan kurikulum berbasis lingkungan anatar lain RPP, silabus, KKM dan evaluasi. Selain itu, penilaian terhadap komponen kegiatan lingkungan berbasis partisipatif seperti keterlibatan masyarakat, dinasdinas terkait, dan membangun kemitraan dengan pihak-pihak sekolah yang telah menyandang predikat sekolah adiwiyata. Persiapan yang sudah dilakukan untuk menghadapi penilaian, di antaranya pembuatan mars adiwiyata, tari adiwiyata serta membenahi komponen pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Yakni, dengan membuat green house (tempat pembibitan), kebun toga, RTH, taman kelas atau sekolah, biopori, kolam sekolah, kebun lidah buaya, pembuatan tempat
sampah terpisah, kantin ramah lingkungan di sekolah. “Kita juga sudah membuat bank sampah yang dimotori siswa siswi SMPN 3 Situbondo sebanyak 28 siswa. Mereka membentuk tim spaga hijau yang dijadikan panutan. Sebab, dari 28 siswa dan siswi tersebut sangat peduli terhadap lingkungan,” papar Soerjadi. Salah satu tugas spaga hijau adalah melakukan pengumpulan dan pencatatan sampah non organik dari tiap-tiap kelas. Bagi siswa yang aktif dalam pengumpulan sampah organik akan mendapatkan poin dalam lomba kebersihan kelas. Soerjadi berharap, hasil penilaian SMPN 3 Situbondo akan menggembirakan. “Yakni, berhasil mengantarkan SMPN 3 Situbondo menuju sekolah adiwiyata tingkat nasional,” imbuhnya. (pri/aif)
langsung dibawa ke kecamatan, saya juga bayar Rp 3 juta biar cepat selesai katanya,” ujar Misnati. Sedangkan satu korban lagi, Karto yang juga tinggal di Desa Panji Lor, mengaku telah membayar Rp 2,5 juta
untuk pengurusan akta. Hanya, pria 45 tahun ini menyerahkan uang kepada seseorang yang menurutnya berinisial PP. “Akta saya juga belum selesai dan tidak jelas sampai sekarang,” katanya. Ketiga warga ini akhirnya melaporkan dugaan kasus penipuan dan penggelapan tersebut ke Mapolres Situbondo. Konon, pembayaran yang semuanya diatur oleh mantan kades itu juga disertai dengan adanya bukti pembayaran berupa kuitansi. “Sementara yang lapor yang ada kuitansinya saja,” kata Kipyani. Kasubag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi membenarkan adanya beberapa warga Panji Lor yang melaporkan mantan kadesnya terkait dugaan kasus 378 atau 372 terkait pembuatan akta tanah yang tak kunjung selesai. Atas laporan itu, pihaknya mengaku akan langsung mendalami kasus tersebut dan segera melakukan penyelidikan. “Ada tiga warga yang lapor. Saat ini mereka masih dimintai keterangan oleh petugas penyidik. Yang jelas terlapor juga akan dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi seputar laporan yang dimaksud oleh ketiga pelapor,” tegas Wahyudi. (rri/c1/aif)