Radar Banyuwangi | 14 Oktober 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SELASA 14 OKTOBER TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

DPP PD Rekom Sri Utami Calon Wakil Ketua DPRD

GALIH COKRO/RABA

SELAMATAN DESA: Penari Seblang menari dalam kondisi tidak sadarkan diri di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Minggu malam lalu (12/10).

Penari Menopause Beraksi sambil Terpejam GLAGAH - Masyarakat Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, menggelar tradisi tahunan Seblang Bakungan Minggu malam lalu (12/10). Dalam tradisi yang lekat dengan aroma mistis tersebut, seorang penari yang sudah menopause (perempuan tua yang sudah tidak menstruasi) menari dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Tradisi Seblang Bakungan sejatinya digelar dalam rangka selamatan desa dan sebagai simbol tolak bala desa setempat. Seblang Bakungan dihelat malam hari tujuh hari setelah Hari Raya Idul Adha. Puncak acara tersebut dilaksanakan setelah salat Magrib. Namun, rangkaian acara Seblang Bakungan sudah berlangsung sejak pukul 14.00. Sang penari seblang dan

para pemangku adat diiringi perangkat desa mengawali kegiatan nyekar (ziarah) ke makam Mbah Kento. Figur Mabh Kento merupakan penari seblang pertama di Kelurahan Bakungan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan acara penari seblang dilungsur (dimandikan) di sumber Watu Ulo. Setelah dimandikan, penari seblang diarak keliling kampung be-

serta pemangku adat serta warga. Ketika salat Magrib usai, warga diwajibkan mematikan lampu. Warga kampung tersebut hanya diperbolehkan menggunakan obor yang diletakkan di halaman rumah masing-masing. Saat lampu dipadamkan, warga menggelar ider bumi sambil membawa oncor (obor) keliling kampung ■ Baca Penari...Hal 39

BANYUWANGI - Penantian panjang dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) memiliki pimpinan definitif tampaknya akan segera berakhir. Rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat (PD) tentang calon wakil ketua DPRD dari PD kini sudah turun. Selama ini rekomendasi DPP PD itu menjadi penyebab utama tertundanya pengesahan pimpinan dewan. Kabar tersebut disampaikan Ketua Fraksi PD DPRD, Wendriawanto alias Wewe, kemarin (13/10). Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Wewe mengaku rekomendasi DPP PD tersebut sudah berada di tangan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto. Dikatakan, Michael berangkat ke kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PD Jatim di Surabaya bersama Sekretaris DPC PD, Juliesetyo Puji Rahayu, Minggu lalu (12/10). Keduanya sengaja berangkat ke Ibu Kota Provinsi Jatim untuk mengambil reko-

GALIH COKRO/RABA

Sri Utami Faktuningsih

mendasi DPP PD terkait pimpinan DPRD Banyuwangi. “Rekomendasi itu saat ini (kemarin) sudah di tangan ketua dan sekretaris DPC PD Banyuwangi. Besok pagi (hari ini 14/10) rekomendasi itu sudah sampai di Banyuwangi,” ujarnya. Namun, Wewe mengaku tidak tahu siapa nama anggota dewan asal Fraksi PD yang dipercaya menempati posisi pimpinan definitif DPRD Banyuwangi tersebut. “Kalau njenengan (wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi) tanya siapa yang mendapat rekomendasi dari DPP, saya tidak tahu,” kata dia ■ Baca DPP...Hal 39

Di Pasar Kaget Rindu Kuliner Terlunasi JAMAAH haji Banyuwangi kini dirundung rindu. Dua rindu sekaligus: rindu keluarga dan rindu makanan khas kampung halaman. Rindu berat itu bersemi akibat sebulan tiga hari tinggal di Haramain. Dua bumi haram: Madinah dan Makkah. Dua kota yang benar-benar beda dengan suasana kampung halaman. Beda cuacanya. Beda budayanya. Beda makanannya. Rindu yang pertama tidak sampai membuat kepala pusing. Di zaman teknologi informa-

KEBAKARAN

si ini tidak ada lagi sekat. Tak ada lagi jarak. Semua terasa dekat. Rasa rindu keluarga di rumah denLaporan: gan mudah bisa diobati. SAMSUDIN ADLAWI Hanya dengan pencet Dari Makkah, HP langsung tersambung Arab Saudi ke sanak famili. Bisa ngobrol sepuasnya. Sepuluh menit. Lima belas. Bahkan berjam-jam. Tergantung tebal-tipisnya uang. Juga yang satu ini: daun telinga. Terlalu lama mendengarkan loudspeaker HP daun telinga terasa panas. Tebal ■

JAJANAN: Jamaah haji Banyuwangi membeli kue di Pasar Kaget di Makkah.

Baca Di Pasar...Hal 39

SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS

Perang Bangkat, Tradisi Perkawinan Suku Osing

Debat dengan Kalimat Puitis sekaligus Kocak GALIH COKRO/RABA

LUDES: Rumah Jaenab di Lingkungan Tembakon, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, nyaris rata tanah setelah dilalap api siang kemarin (13/10)

Ditinggal Melabot, Rumah Ludes GLAGAH - Ditinggal melabot (membantu, red) tetangga yang punya hajatan, rumah Jaenab, 70, janda yang tinggal di Lingkungan Tembakon, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, ludes dilalap api. Kebakaran yang terjadi pukul 10.30 tersebut diduga lantaran korsleting pendek arus Baca Ditinggal...Hal 39 listrik ■

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Tradisi pernikahan suku Osing yang berada di Banyuwangi sangat unik. Melamar mempelai wanita dilakukan dengan adu argumentasi dengan kosa kata ‘’sastra tinggi’’ yang dikemas secara kocak. Debat unik inilah yang dinamakan Perang Bangkat. TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

SUASANA pesta pernikahan di Lingkungan Pakis Jalio, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Banyuwangi, siang itu cukup meriah. Arak-arakan peng-

PERANG: Utusan kedua mempelai adu argumentasi jelang pesta pernikahan di Lingkungan Pakis Jalio, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Banyuwangi.

antin yang diikuti keluarga mempelai putra tampak mengular. Mereka juga

sambil membawa seserahan atau biasa disebut ubo rampe. Uniknya, pa-

ra keluarga yang ikut arak-arakan membawa perbekalan berupa bantal, guling yang diikat dalam tikar dan alat-alat dapur. Dan juga ayam, erus (sendok sayur), telur ayam kampung, kelapa, pisang, beras kuning, dan ubo rampe (perlengkapan) lainnya. Dengan membawa berbagai kebutuhan rumah tangga, iring-iringan rombongan mempelai pria tiba di tempat mempelai wanita. Mereka bermaksud meminang perempuan tersebut untuk dijadikan istri. Setiba di dekat rumah sang gadis, rombongan mempelai lelaki dihadang keluarga besar mempelai perempuan. Terpasang selembar kain yang diibaratkan sebagai gerbang yang membatasi kubu lelaki dan kubu perempuan ■

Pencari kerang hilang diseret ombak di Pantai Pancer Biasanya mencari, kini malah dicari

Banyuwangi masih perlu menata PKL Jangankan Banyuwangi, Indonesia juga masih perlu

Baca Debat...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Selasa 14 Oktober 2014

530 Orang Berebut THL Satpol PP BANYUWANGI - Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan seleksi tenaga harian lepas (THL) kemarin (13/10). Sekitar 530 pendaftar itu hanya akan dipilih sekitar 80 orang. Seleksi anggota baru Satpol PP itu diperkirakan akan berlangsung hingga Jumat (17/10). Dalam sehari, tim menyeleksi sekitar 100 orang calon. “Calon kita seleksi secara ketat sesuai standar yang telah ditetapkan,” ungkap Plt Kepala Satpol PP, Ahmad Nuril Falah, kemarin. Nuril mengungkapkan, tim seleksi berasal dari Lanal, Kodim, Polres, Inspektorat, dan Dinas Kesehatan. Pihaknya sengaja melibatkan tim secara lengkap

CHIN JULIEN/RABA

Ahmad Nuril Falah

untuk mencari figur calon anggota Satpol PP yang berkualitas. Penambahan THL Satpol PP, lanjut Nuril, dilakukan dalam

rangka memenuhi kebutuhan personel Satpol PP. “Kami membutuhkan 80 personel Satpol PP baru. Rincian 30 perempuan dan 50 pria,” ujar Nuril. Menurut dia, grade persyaratan pendaftar tahun ini lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. Syarat umur, pemerintah daerah membatasi minimal 18 tahun, maksimal 25 tahun, dan belum pernah menikah. “Kalau umur masih muda, baik jasmani maupun rohani lebih bagus. Sehingga lebih gesit melaksanakan tugas. Dengan status belum menikah, diharapkan honor yang terbatas bisa menghidupi diri personel,” beber mantan camat Muncar itu n Baca 530...Hal 39

SIGIT HARIADI/RABA

HEARING PUBLIK: Lintas elemen memberikan masukan untuk pembangunan Banyuwangi kepada para anggota DPRD di kantor dewan kemarin.

Desak DPRD Gugat Partai Demokrat Dinilai Hambat Pembangunan BANYUWANGI - Rencana DPRD menggelar pertanggungjawaban publik terealisasi kemarin (13/10). Di hadapan audient yang terdiri atas lintas kalangan, para anggota wakil rakyat membeber alasan mengapa setelah dilantik 21 Agustus lalu mereka belum bekerja secara optimal. Dari internal dewan, perwakilan tujuh fraksi di DPRD Banyuwangi hadir lengkap dalam pertemuan yang dipimpin Pimpinan Sementara DPRD, Joni Subagio tersebut. Sedangkan undangan yang hadir antara lain para camat, kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM), aktivis mahasiswa, hingga insan media. Joni Subagio mengatakan, meski telah dilantik sejak 21 Agustus, DPRD Banyuwangi hingga kemarin belum memiliki pimpinan definitif. Lembaga wakil rakyat tingkat kabupaten itu hanya memiliki dua pimpinan sementara yang kewenangannya terbatas. “Tugas pimpinan sementara hanya terbatas pada

pembentukan fraksi-fraksi dan membentuk panitia kerja (panja) tata tertib (tatib),” ujarnya. Karena tugas dan kewenangan sementara terbatas pada pembentukan fraksi dan panja tatib, lembaga DPRD Banyuwangi tidak bisa membentuk alat kelengkapan. Alat kelengkapan dewan tersebut antara lain Badan Musyawarah (Banmus), Badan Anggaran (Banggar), Badan Legislasi (Banleg), Badan Kehormatan (BK), dan komisi-komisi. Joni menambahkan, pembentukan alat-alat kelengkapan dewan baru bisa dilakukan jika pimpinan definitif sudah dilantik. Namun fakta di lapangan, DPRD Banyuwangi hingga kemarin belum memiliki pimpinan definitif. “Jadi kami belum bisa menanggapi permintaan hearing (rapat dengar pendapat, Red). Dan yang paling mendesak, kita belum bisa membahas Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran Se-

mentara (KUA-PPAS) 2015 yang merupakan cikal APBD tahun 2015,” kata politikus yang juga ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Banyuwangi tersebut. Menurut Joni, pihaknya tidak bisa menyalahkan eksekutif atas keterlambatan pembahasan KUAPPAS tersebut. Sebab, kalau pun eksekutif sudah memasukkan draf KUA-PPAS ke DPRD, pembahasan belum bisa dilakukan karena dewan belum bisa melakukan pembahasan karena memiliki alat kelengkapan. “Kalau dipaksakan, tidak ada legal standing-nya,” tutur Joni. Joni menegaskan, pihaknya tidak ingin menyudutkan salah satu pihak. Namun, demi keterbukaan, imbuhnya, pimpinan definitif DPRD belum bisa dilantik lantaran terkendala syarat administrasi calon pimpinan dari Partai Demokrat (PD) belum lengkap. “Rekomendasi DPP PD terhadap calon pimpinan DPRD Banyuwangi belum turun. Se-

hingga Gubernur Jatim belum menerbitkan Surat Keputusan (SK) pimpinan definitif dewan,” cetusnya. Masih kata Joni, jika pengesahan APBD terlambat, perputaran ekonomi di Bumi Blambangan juga akan terhambat. Efek negatif lain, potensi reward Rp 20 miliar atas opini wajar tanpa pengecualian (WTP) penuh dari BPK, seperti yang berhasil diraih Banyuwangi dalam dua tahun terakhir akan melayang. “Juga akan ada potongan anggaran dari pusat. Baik anggaran regular maupun anggaran berupa reward,” sesal Joni. Menanggapi hal itu, Ketua LSM Gerak Sulaiman Sabang mendesak PD segera menyelesaikan persoalan internal di tubuh parpol berlambang Bintang Mercy Merah Putih tersebut. “Kami meminta pimpinan sementara DPRD melayangkan surat teguran kepada PD n Baca Desak...Hal 39

AGENDA KOTA

Bupati Anas Jadi Irup Selasa (14/10) pukul 07.00 Bupati Abdullah Azwar Anas akan menjadi inspektur (Irup) upacara peringatan hari jadi ke 69 Propinsi Jawa Timur di Kantor Pemkab Banyuwangi (*)

LOWONGAN KEPALA SEKOLAH & GURU KELOMPOK BERMAIN (KB) DAN TK GURU SD, SMP, SMA (SEMUA BIDANG STUDI) STAFF ADMINISTRASI & UMUM Bersedia ditempatkan di: Batam - Pekanbaru - Medan Jakarta - Tanjung Pinang Persyaratan : - Minimal Sarjana S1 (Kepala Sekolah & Guru) - Bawa lamaran lengkap - Bawa ijazah asli - Bawa Surat Keterangan dari orang tua (diijinkan untuk bekerja di luar kota / pulau) - Untuk Staff Adm & Umum Dapat mengoperasikan komputer (Ms. Power Point & Corel Draw) Hari : Sabtu Tanggal : 18 Oktober 2014 Jam : 09.00-16.00 Tempat : H o t e l A g u n g Jaya Mahkota (AJM) Gandrung Lounge / Resto Mahkota. Jl. Raya Jember Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur

More Info: HUB : 0822 8504 7828 www.sekolahdjuwita.sch.id

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: 0333412224

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SELASA 14 OKTOBER

Ko-

TAHUN 2014

31

ranna

Fizky dan Adinda Kakang-Embug 2014

Suguhan Persembahan Alfa Production SITUBONDO – Perhelatan malam grand final pemilihan duta wisata Kakang-Embug Situbondo 2014 berlangsung meriah. Ribuan warga hadir ke Alun-alun Kota Situbondo untuk menyaksikan even spektakuler tersebut. Malam pemilihan Kakang Embug kali ini memang cukup istimewa. Baru tahun ini pelaksanaannya digelar di tempat terbuka. Kemasan yang lebih menarik dan fresh juga menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga wajar jika kemudian banyak pihak yang enggan untuk melewatkannya. Penonton yang hadir tidak hanya datang da-

ri Kabupaten Situbondo. Sejumlah h warga dari Kraksan, Probolinggo; o; Bondowoso dan Jember tak mau u ketinggalan ikut menyaksikan. Alfa Production sebagai Event Organizer (EO) acara tersebut, mengaku sengaja mengemas dan menata acara dengan spesial. “Bagi kami acara malam grand final Kakang Embug ini momentum yang sangat berharga n Baca Suguhan...Hal 37

Fizky Syahron

Adinda Karelina

S E M E N TA R A itu Fizky Syahroni dan Adinda Karelina S resmi menyandang predikat re Kakang – Embug Kabupaten Ka Situbondo 2014. Ini setelah keSit duanya terpilih dalam perheladu tan malam grand final pemilihan Duta Wisata Kakang Emha bug 2014 yang digelar minggu malam (12/10) lalu. Fizky dan Adinda mampu meyakinkan para juri untuk memeya

milih dirinya menyandang predikat duta wisata. Keduanya bisa menunjukkan bahwa dirinya yang terbaik diantara 18 Kakang-Embug yang lainnya n Baca Fizky...Hal 37

DUTA WISATA: Para pemenang Kakang-Embug menerima tropi penghargaan dan hadiah pada malam Grand final di Alun-alun Situbondo, minggu malam (12/10) lalu.

ISTIMEWA

LALU-LINTAS

Minta Perubahan Jalan Dikaji Ulang SITUBONDO – Uji coba perubahan jalan raya di Kabupaten Situbondo yang berlangsung beberapa hari terakhir, ternyata dikeluhkan sebagian warga. Salah satunya adalah sejumlah tukang becak, dengan mengadu ke Fraksi Gerakan Indonesia Sejahtera (GIS), DPRD Situbondo Menurut ketua Fraksi GIS, Jainur Ridho, ada beberapa abang becak yang mendatangi fraksinya dan berkeluh-kesah. Mereka mengaku keberatan dengan dirubahnya arus lalu-lintas karena beberapa alasan. “Mereka meminta dampak positif dan negatifnya juga dipertimbangkan,” kata Jainur, kemarin (13/19). Dijelaskan, perubahan jalan untuk melancarkan arus lalu-lintas memang langkah yang sangat baik. Lalu-lalang kendaraan tidak menjadi padat atau macet serta dapat memuluskan perjalanan para pengendara n

Enam Orang Pengeroyok Disel Melukai Dua Korban saat Berada di Alunalun Situbondo SITUBONDO – Sedikitnya enam pria asal Desa/Kecamatan Arjasa ditetapkan penyidik Polres Situbondo sebagai tersangka kasus pengeroyokan. Kemarin, para pemuda tersebut

dijebloskan ke sel tahanan Mapolres Situbondo. Enam pemuda itu, Febriyanto, 21; Ali Rinto Wahyudi, 22; Riko Setiadi, 16; Septa Ricko Prastikan, 22; Aulia Rahman, 27; serta Abdul Gafur, 24. Sedangkan Korbannya adalah Sukarwi dan Asun Hariyadi, warga Desa/Kecamatan jangkar. Keduanya mengalami luka akibat pengeroyokan tersebut. Awalnya, ada 13 pemuda yang dia-

Petugas sempat mengamankan 13 orang dan memintai keterangan. Namun, pelaku pengeroyokan terhadap Sukarwi dan Hariyadi hanya mengarah kepada enam pemuda, jadi tujuh orang lainnya diijinkan pulang,” AKP Wahyudi Kasubag Humas Polres Situbondo

mankan oleh tim Resmob Polres Situbondo. Mereka dijemput dari rumahnya masing-masing di Kecamatan Arjasa untuk dilakukan penyelidikan. Namun, setelah dimintai keterangan, hanya enam orang yang dinilai sebagai pelaku perbuatan criminal tersebut. “Petugas sempat mengamankan 13 orang dan memintai keterangan mereka terkait aksi pengeroyokan yang terjadi di alun-alun n Baca Enam...Hal 37

Komisi III Sidak Lokasi Tambang SITUBONDO – Aksi penambangan liar yang terus dilakukan di beberapa lokasi di Kota Santri menyita perhatian anggota DPRD Kabupaten Situbondo. terbukti, untuk menghentikan aktifitas ilegal tersebut, Komisi III DPRD Kabupaten Situ-

Baca Minta...Hal 37

bondo, kemarin (12/10) turun langsung ke lokasi. Sasaran sidak (inspeksi mendadak) tersebut adalah sejumlah lokasi penambangan yang ada di Kecamatan Banyuputih. Ada dua lokasi yang dikunjungi komisi yang mengurusi pemban-

gunan itu. Yakni, lokasi penambangan di Desa Sumberejo dan Desa Banyuputih. Komisi III melakukan sidak bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Ada juga dari KPPT Kabupaten Situbondo n Baca Komisi III...Hal 37

NUR HARIRI/JPRS

PULANG: Suasana pintu gerbang sekolah MAN 2 Situbondo, siang kemarin.

NUR HARIRI/JPRS

SATU JALUR: Suasana lalau lintas di Jalan Raya Basuki Rahmat setelah dirubah sejak 9 Oktober lalu.

KRIMINALITAS

Gondol Motor, Emas dan Uang Tunai SITUBONDO – Merasa menjadi korban penipuan pria yang baru dikenalnya, Artiningseh, warga Dusun Kampung Logundang Timur, Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SKPT) Polres Situbondo, kemarin. kejadian yang menimpa perempuan berumur 53 tahun tersebut terjadi pada Jumat (10/10). Awalnya, Ningsih melaporkan bahwa saat itu dirinya bertemu dengan seorang pria. Dia kemudian meminta Ningsih untuk diantarkan ke rumah pria tersebut. Anehnya saat itu meski tidak kenal dengan pria tersebut, Ningsih mau saja menuruti permintaaannya. Pria itu pun diboncengnya menggunakan sepeda motor. Sesampainya di tengah perjalanan, tiba-tiba saja pria tersebut meminta Ningseh untuk berhenti. Kemudian membawa sepeda motor Ningsih, dan meninggalkannya sendirian di tengah jalan. Awalnya korban tidak menyadari karena apa yang dilakukan pria tersebut nyaris tanpa ancaman. Baru beberapa saat kemudian dirinya sadar dan mendapati dirinya sudah berada di salah satu jalan di Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa n Baca Gondol...Hal 37 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Sapi Kurban MAN 2 Disoal Iuran Rp 38 Juta, Tapi Hanya Dapat Dua Ekor SITUBONDO - Penyembelihan hewan kurban di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Situbondo dalam perayaan Idul Adha memang sudah dilakukan. Namun, kegiatan itu menyisakan masalah. Ini setelah sejumlah wali murid menengarai kegiatan tersebut diduga hanya un-

tuk mencari keuntungan panitia. Pelaksanaan kurban di MAN 2 Situbondo telah digelar Senin (06/10) lalu. Ada dua ekor sapi betina yang dikurbankan. Dari sinilah awal kecurigaan tersebut. Sebab, dana yang terkumpul tidak sebanding dengan besarnya dua ekor sapi betina yang dibeli panitia. Menurut sumber yang namanya minta dirahasiakan, dana kurban di MAN 2 Rp 38.565.000 n Baca Sapi...Hal 37

HABIBUL ADNAN/JPRS

TIDAK BERIJIN: Satpol PP memasang papan larangan aktifitas penambangan di lokasi pertambangan di Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, kemarin.

Melihat Usaha Home Stay Warga Dusun Randu Agung, Banyuputih

Kini Tak Hanya Menggantungkan Tamu ke TN Baluran Orang asing (turis) menyukai hunian sederhana yang dekat dengan masyarakat, namun memiliki suasana tenang ditambah pelayanan yang ramah. Sejumlah warga di Dusun Randu Agung, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih memanfaatkan peluang usaha itu dengan mendirikan home stay.

USAHA MANDIRI: Home stay milik warga di Dusun Randu Agung, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih.

FREDY RIZKI, Banyuputih Awal mulanya, bagian koordinator Taman Nasional Baluran mulai merasa kewalahan dengan jumlah turis dan mahasiswa yang melakukan penelitian ke TN Baluran. Sebab itulah, sejak tahun 2011, pihak TN Baluran mengajak beberapa warga Dusun Randu

FREDY RIZKI/JPRS

Agung, Desa Wonorejo untuk mendirikan rumah tinggal (home stay) di wilayahnya. Imam,51, salah seorang warga Dusun

Randu Agung menceritakan, dialah yang awal mula ‘menyulap’ rumahnya menjadi home stay. Kemudian bersama enam orang

temannya yang lain, Totok, Sumardila, Kasman, Bakut, Rina dan Dimas, akhirnya sepakat membuat deretan rumah di Dusun tersebut menjadi home stay. Sejak pertama kali dibuka, home stay, kata Imam, hanya menerima tamu-tamu yang tidak mampu ditampung penginapan di TN Baluran. Selain menampung luapan tamu, home stay juga menampung tamu yang masuk terlalu malam. Sebab, penginapan di dalam TN Baluran hanya menerima tamu di antara pukul 08.00 hingga 16.00. Kondisi home stay milik Imam dan keenam temannya juga dibuat sangat sederhana. Tidak ada fasilitas AC atau Shower yang biasanya terdapat dipenginapan-penginapan yang di datangi turis asing. Namun, ternyata justru itulah yang membuat turis asing betah. Ini berdasarkan perbincangannya bersama salah seorang turis asal Jerman n Baca Kini...Hal 37 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR Dua Istri Sama-sama Ditinggal Suami 32

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 14 Oktober 2014

S I T U B O N D O

SITUBONDO –Kasus penelantaran dalam rumah tangga sepekan terakhir kembali marak. Setidaknya, ada dua ibu rumah tangga (IRT) yang melapor ke Mapolres Situbondo, karena ditinggal oleh suaminya tanpa sebab atau alasan yang jelas. Dua IRT tersebut, pertama adalah Yulia Anggraeni, 27, asal Desa Alasmalang, Kecamatan Panarukan. Korban penelantaran ini telah ditinggal suaminya bernama Eko Fernandes, 28, yang tak lain adalah seorang Pegawai Negeri Sipil. Sedangkan korban penelantaran kedua adalah Sulistiowati, 50, warga Desa Mlandingan Kulon, Kecamatan Mlandingan. Dirinya ditinggal suamninya Subur Handoyo, 46, asal Desa/Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, sekitar empat tahun yang lalu. “Korban dari istri PNS itu mengaku sudah ditinggal selama empat bulan terakhir ini. Sementara korban Sulistiyowati sudah empat tahun. Sampai sekarang keberadaan suami mereka tidak diketahui,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, kemarin (13/10). Data yang berhasil dikumpulkan, kasus penelantaran yang dialami Yulia Anggraeni, terjadi pada 5 Juni 2014 lalu n Baca Dua...Hal 37

Dishub Minta Bantuan Bina Marga

RENDRA KURNIA/JPRS

KEROPOS: Jembatan di Jalan Cendrawasih saat ini juga dilalui kendaraan berat akibat pengalihan arus lalu lintas.

PERUSDA

CERITA BERSAMBUNG

Banongan Minta Bupati dan DPRD Menjadi Penjamin

Surat Sang Pejuang

JANGKAR – Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo kemarin (12/10) mengunjungi Perusahaan Daerah (Perusda) Banongan. Kunjungan komisi II itu dalam rangka monitoring. ”Sebab, komisi II ini sebagai mitra dari Perusda,” ujar ketua komisi II, Janur Sastra Ananda. Janur mengatakan, komisi yang dipimpinnya itu mengunjungi Perusda Banongan karena perusda yang ada di Kecamatan Asembagus dan Jangkar itu terancam mengalami kerugian besar. Gula yang dari perkebunan Banongan bermasalah dalam hal produksi. ”Sedangkan untuk mendapatkan talangan dari Bank, Pabrik gula sudah tidak mau menjadi penjamin,” tambah Janur. Dalam kondisi itulah, kata Janur, Direksi Banongan meminta Bupati dan DPRD untuk ikut membahas masalah pelik tersebut. ”Sekarang mereka minta Bupati maupun DPRD menjadi penjamin ke Bank,” kata Janur lagi. Untuk memecahkan masalah tersebut, hari ini (13/10), pihak Perusda Banongan akan mengantarkan beberapa dokumen- ke komisi II. Dokumen itulah yang akan dipelajari komisi II. ”Tentu itu yang akan menjadi dasar kami dalam memberikan pertimbangan,” kata Janur. Informasi yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, Perusda yang terletak di Kecamatan Asembagus itu membutuhkan dana talangan yang cukup besar, yaitu mencapai Rp 2,5 Miliar. Dana itu bisa didapatkan jika mereka mendapatkan pinjaman dari bank. Sedangkan untuk mendapatkan pinjaman itu, Perusda Banongan juga kesulitan. Itu karena tidak ada yang mau menjadi penjamin. “Sebab, kalau tidak dapat dana talangan itu, Banongan akan tutup,” kata Politisi Partai Demokrat tersebut Pada monitoring kemarin, komisi II diterima jajaran direksi Perusda Banongan. Mereka melakukan dialog sekitar 30 menit. Direksi Banongan lebih banyak memaparkan tentang kondisi yang dialami perkebunan Banongan saat ini. (bib/pri)

Kiai As’ad kembali mengingatkan tentang strateginya. “Megek klemar aenga se tak lekkoa.” Pondok Pesantren Sukorejo MALAM makin menukik tajam. Ratusan santri sudah banyak yang terlelap. Untuk menyimpan energi demi rutinitas kegiatan pesantren saat tarhim nanti. Lampu-lampu sudah dipadamkan. Namun, suara-suara dan bayangan orang yang lebih gelap dari malam tampak di bawah langit bertabur bintang. Kiai As’ad dan Pelopor tengah berusaha menyusun taktik untuk menghadapi Belanda. Istilah Maduranya sep-sap.

Anggota Pelopor sudah berdatangan dan berkumpul seolah mendapat kabar tak kasat mata yang dihantarkan melalui angin malam. Mereka berpakaian seperti warga dusun biasa, didominasi hitam-hitam mirip telik sandi atau ninja. Remaja itu menghindar ketika melihat senjata tajam yang tersarung di balik pakaian mereka. Masing-masing Pelopor tampak membawa sebilah keris, belati, dan celurit yang menyembul dari balik jas hitam mereka. Kebanyakan dari mereka sudah berumur, namun mereka masih tampak tegap. Namun, ada juga yang masih yang berumur muda, pandangan mereka tajam menyelidik.

SITUBONDO – Salah satu imbas pengalihan arus kendaraan yang dilakukan pemerintah Kabupaten Situbondo, adalah terjadinya kenaikan intensitas kendaraan di beberapa jalan kecil. Beberapa jalan yang dulunya hanya berfungsi untuk menahan kendaraan pribadi dan kendaraan ringan, kini harus ikut menanggung beban dari kendaraan-kendaraan besar. Nah, untuk mengantisipasi kondisi infrastruktur, Dishubkominfo menempatkan beberapa petugas dari Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) untuk memantau kondisi jalan dan jembatan pasca pengalihan arus. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dishubkominfo, Lutfi Joko P saat dihubungi via telepon. Dia menjelaskan, pihaknya selalu memantau kondisi beberapa jalan dan jembatan setelah pengalihan arus. Menurutnya memang akan ada imbas dari kebijakan pengalihan arus kendaraan. Sehingga, dia berharap dengan ditempatkan petugas DBMP di jalan-jalan tersebut, akan memudahkan pemerintah untuk menangani jika ada kendala pada beberapa infrastruktur.

Kepulan asap putih beraroma tembakau keluar dari bibir mereka yang hitam. Bara api meretih membara dari lintingan tembakau yang digulung dengan kelobot . Aroma tembakau yang wangi dan manis semerbak tercium bersama harum pepohonan dari dalam hutan. Sikap dan cara bicara mereka kasar, jauh dari kesan pesantren. Mereka bisa masuk ke dalam lingkungan pesantren atas ijin Kiai As’ad. Karena tidak sembarang bromocorah yang dapat masuk ke dalam pesantren. Tak seorang pun yang berani mengijinkan bromocorah masuk ke lingkungan pesantren selain Kiai As’ad sendiri. (bersambung)

IKLAN JITU

SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 11 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN

Saat ini salah satu tempat yang menjadi perhatian adalah jembatan di Jalan Cendrawasih depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Situbondo. Jembatan dengan volume beban maksimal delapan ton tersebut akibat pengalihan arus kendaraan harus menanggung beban melebihi kapasitasnya. Sebab, kendaraan berat kemungkinan melebihi kekuatan jembatan. Ditambah lagi kondisi jembatan terlihat sudah mengalami keropos di beberapa sisi. Meski terlihat kokoh, namun jika terus menerus menanggung beban melebihi kapasitasnya kemungkinan jembatan juga akan mengalami kerusakan. Sebab, selama ini jembatan tersebut hanya menampung kendaraan kecil dan kendaraan roda empat pribadi. Lutfi mengaku pihaknya sangat memperhatikan ketahanan jembatan tersebut. Salah satunya dengan memfungsikan petugas Dishub dan Polisi untuk mengatur arus lalu lintas sehingga kendaraan besar dapat dipilah agar tidak berjalan bersamaan n Baca Dishub...Hal 37


Jawa Pos

KESEHATAN

Selasa 14 Oktober 2014

R A D A R

PERDANA; dr. Rameshdo Yuanda SpU melakukan operasi Trans Urethral Resection of the Prostate (TURP) untuk kali pertama di RS Al Huda Genteng.

RS AL HUDA FOR RaBa

RS Al Huda Layani Tur Prostate Operasi Tanpa Sayatan dan Minim Efek Samping GENTENG - Satu lagi layanan terbaru dari RS Al Huda Genteng, Banyuwangi, bisa dinikmati masyarakat, yakni berupa Trans Urethral Resection of the Prostate (TURP). Layanan ini diperuntukkan bagi pasien yang mengalami gangguan buang air kecil (BAK). Utamanya akibat pembesaran prostat atau Benign Prostat Hypertrophy (BPH). Menurut manajer pelayanan medis RS Al Huda, dr. Suryadinata, selama ini penanganan kasus BPH dengan TURP biasanya dirujuk ke Jember maupun ke RS di kota lain yang memiliki dokter spesialis urologi. Dengan adanya spesialis urologi per 1 Oktober 2014, kata dia, akan menjadi solusi terbaik bagi masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya yang mempunyai masalah urologi.

“Dan tentu saja ini akan mempercepat penanganan pasien dan bisa menekan biaya perawatan yang harus dikeluarkan,” katanya. Sementara itu, dr. Rameshdo Yuanda SpU, dokter spesialis urologi RS Al Huda menyampaikan TURP adalah suatu operasi pengangkatan jaringan prostat lewat uretra atau saluran kencing dengan menggunakan endoskopi. “Jadi melakukan operasi tertutup tanpa sayatan, aman dan efek samping minimal,” tuturnya. Dijelaskan, BPH sering kali memberikan gejala seperti memulai kencing yang lama dan sering kali disertai dengan mengejan. “Terputus-putusnya aliran kencing, rasa tidak puas setelah berakhirnya BAK, disertai perasaan ingin BAK yang sulit ditahan. BAK lebih sering dari biasanya dapat terjadi pada malam hari maupun siang hari. Hal ini tentu saja sangat mengganggu,” paparnya. Lebih lanjut dikatakan, sebena-

rnya selain BPH banyak penyebab gangguan BAK pada pria yang bisa ditangani dengan endoskopi, itu seperti stricture urethra, trauma urethra, batu buli, tumor buli maupun batu ureter kecil (ukuran<1,5 cm). Di samping operasi dengan cara ini lebih aman, lanjut dia, minim komplikasi juga masa opname dan pemulihan yang lebih cepat. “Sehingga biaya bisa ditekan dengan hasil lebih optimal,” tegas spesialis alumnus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu. Dia menambahkan, bagi yang mengalami masalah dan berkeinginan untuk konsultasi mengenai gangguan BAK, bisa datang ke klinik urologi RS Al Huda Genteng, setiap hari Senin dan Rabu mulai pukul 15.00 hingga pukul 17.00. Untuk informasi lebih lanjut tentang pelayanan klinik urologi dapat menghubungi langsung klinik urologi RS AlHuda di nomor telepon (0333) 842033 Ext. 317. (*/abi)

BPR Nusamba Serahkan Daging Qurban GENTENG - Hari raya Idul Adha, BPR Nusamba Genteng tidak mau ketinggalan. Untuk merayakannya, lembaga keuangan yang bergerak di bidang perbankan itu menyembelih dua ekor kambing yang dilaksanakan di kantor pusat BPR Nusamba Genteng di Jalan KH. Hasyim Asy’ari, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Sebelum acara pemotongan hewan qurban, semua karyawan BPR Nusamba Genteng mengikuti salat Idul Adha. Selanjutnya, semua karyawan kembali ke kantor untuk melaksanakan pemotongan hewan qurban. Semua karyawan hadir dalam penyembelihan hewan qurban itu. Bahkan, untuk membagi daging dengan memasukkan ke tas plastik dan dibagikan ke warga yang berhak menerima, dilakukan sendiri oleh para karyawan BPR Nusamba Genteng. Direktur BPR Nusamba, M. Toyib mengatakan kegiatan qurban itu

EKO/RaBa.

KOMPAK: Para karyawan BPR Nusamba Genteng membagi daging qurban.

sudah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan oleh BPR Nusamba. “Menyembelih hewan qurban ini rutin setiap tahun,” katanya. Pembagian dan penyerahan hewan qurban dengan melibatkan para

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Ruko Borobudur

Jl. Borobudur

karyawan, terang dia, diharapkan semua karyawan BPR Nusamba Genteng bisa mengambil hikmah dari kegiatan tersebut. “Banyak hikmah dari acara ini, semoga para karyawan bisa mengerti,” harapnya. (*/abi)

SEMPU

RUMAH LT 382M2 Jual Rumah LT 382m2, 3 Kamar Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 280 Jt Nego, Hub: 085233441946 Djl Ruko 2 lantai, SHM, ukuran 5x12m. Jl Borobudur (Blkng Pemda) tengah kota. Harga Rp. 450 Juta nego. Siapa cpt dpt. Beli 3 diskon banyak. Hub 08123473825

Ruko 2 lantai, lok strategis belakang Pemkab; Jl Borobudur SHM, ukrn 5x12m. Harga Rp. 450 Jt nego. Siapa cpt dpt. Beli 3 diskon banyak. Hub 08123473825

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Tanah Kapling

STNK

Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631

Hlg STNK P 5365 XF an Yustinus Haryadi, Lingk. Sukowidi RT. 01/02, Kel. Klatak

BD Tours

Hlg STNK P 5693 XL an Nanang Wahyono, Prum Kalirejo Permai No11 RT6/3 Kalirejo

Menjangan Wisata Snorkling Brngkt Tgl 19&26 Okt ‘14, Tempat Terbatas Hub. BD Tours 0333 - 426545 / Hp. 082141234572

Hlg STNK P 2031 VL an Kanthi Pangestuning Prapti, Jl. Ikan Banyar RT1/3 Kertosari

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BR KHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAM BAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000

• PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

pokok tersebut. Selain bumigasi, terang dia, ada perawatan lain yang dilakukan sebulan sekali, yakni spraying. Perawatan sebulan sekali itu adalah penyemprotan menggunakan insektisida. “Kita semprot pakai obat-obatan agar hama tidak hidup dan merusak kualitas beras,” ujarnya. ABDUL AZIZ/RABA Bambang mengaPERAWATAN: Petugas perawatan dari Surabaya menutup beras dengan plastik di gudang Bulog, Genteng. ku, bersama rekannya rutin melakukan benarnya cukup tujuh hari. Hanya perawatan di gudang Bulog Gensaja, agar lebih maksimal waktunya teng, dan gudang Bulog di Desa ditambah menjadi 10 hari. Dengan Wonosobo, Kecamatan Srono; Desa cara isolasi seperti itu, jelas dia, Lemahbang, Kecamatan Singojusemua jenis hama di gudang bisa ruh; dan di Ketapang, Kecamatan mati, sehingga tidak mengganggu Kalipuro. “Semua kita rawat seperti atau mengurangi kualitas makanan ini,” katanya. (azi/c1/abi)

GENTENG - Beras yang menumpuk di gudang Bulog hingga beberapa bulan membutuhkan perawatan agar tidak dimakan hama. Gudang Bulog di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, harus mendatangkan petugas perawatan beras dari Divre Bulog Surabaya. Cara merawat ribuan ton beras yang disimpan di gudang adalah ditutup rapat dengan plastik dan diberi obatobatan. Dengan cara itu, hama beras seperti cryptolestes dan tribolium bisa mati. “Beras dengan ditutup pakai plastik itu namanya bumigasi,” terang Bambang, 48, petugas perawatan kualitas beras dari Divre Jatim. Menurut Bambang, perawatan beras dengan bumigasi dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan jangka waktu 10 hari. “Selama sepuluh hari tumpukan beras ditutup rapat dengan plastik,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Perawatan beras semacam itu se-

PPNI Banyuwangi Menyelenggarakan BTCLS BANYUWANGI-Keadaan gawat darurat bisa terjadi kapan saja, siapa saja, dan di mana saja. Kondisi ini menuntut kesiapan petugas kesehatan untuk mengantisipasi kejadian itu. Bila kita cermati, kematian karena henti jantung dan henti nafas selama ini cukup banyak, khususnya pada area Prahospital (sebelum rumah sakit). Manajemen pertolongan keadaan gawat darurat pada area tersebut, sampai saat ini masih sangat menyedihkan. Banyak kematian di masyarakat yang mestinya bisa dicegah bila kita punya kepedulian terhadap masalah tersebut. Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) adalah tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan pada pasien yang mengalami keadaan yang mengancam nyawa (henti jantung-paru dan trauma). Perawat harus mempunyai keterampilan tentang hal itu. Kemampuan menanggulangi kegawatdaruratan ini sangat diperlukan, baik sebelum penderita sampai di rumah sakit maupun di rumah sakit. PPNI sebagai organisasi profesi perawat, saat ini juga mewajibkan setiap perawat agar mempunyai keterampilan penanggulangan gawat darurat. Karena itulah diperlukan suatu pelatihan yang berkelanjutan bagi para tenaga kesehatan, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan update perkembangan terbaru dalam ilmu kegawatdaruratan medis. PPNI bekerja sama dengan Tim Trauma Center RSU Haji Surabaya yang bertempat di Agrowisata Alam Indah Lestari (AIL) Rogojampi, Banyuwangi selama tiga hari pada tanggal 10 hingga 12 Oktober 2014 dengan materi penanganan kega-

watdaruratan, khususnya Basic Trauma and Cardiac Life Suport. Tujuan dari pelatihan itu adalah meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan, sehingga dapat menangani kasus-kasus dengan kegawatdaruratan medik secara terpadu, mempercepat response time kegawatdaruratan, dan untuk menghindari kematian dan cacat yang tidak perlu terISTIMEWA jadi. Materi meliputi menajemen ABC dan SERIUS: Para peserta dalam pelatihan BTCLS di terapi oksigen, mena- AIL Rogojampi. jemen circulation (RJP Dewasa, DC shock/AED dan wangi, Supriyadi Bintoro, S.Kep Ners Kegawatan lainnya), manajemen MM.Kes dalam sambutannya mePPGD, triage, manajemen luka dan nyampaikan pentingnya profesiontrauma, system transportasi kega- alitas perawat dan perlunya penguawatdaruratan. Selain itu juga ada saan skill kegawatdaruratan. “Denmateri skill station, ABC manajemen, gan adanya undang-undang keperRJP dewasa, dan DC shok, manaje- awatan, maka perawat diharapkan men kegawatdaruratan, transportasi menjadi semakin profesional dengan tupoksi yang jelas,” katanya. dan pembidanan. Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kegiatan ini diikuti oleh 81 peserta yang terdiri dari dokter, perawat, Kesehatan (Diskes) Kabupaten Banyubidan dan dinyatakan lulus semua. wangi, dr. Widji Lestariono, MM.Kes Kegiatan ini dengan kepanitiaan menyatakan penghargaannya atas Wawan Prayitno, S.Kep selaku ketua terselenggaranya acara pelatihan ini. panitia beranggotakan Heri Fir- Ke depan, pelatihan kegawatdarumansyah, S.Kep.Ners; Eva Sukma ratan ini diharapkan tidak hanya bagi Dewi,S,Kep.Ners; Eko Budi Cahyono, tenaga kesehatan, tapi melibatkan eleS.Kep.Ners; Abdul Karim,S.Kep.Ners; men masyarakat yang lain, mengingat Anistya Eva, S.Kep.Ners; Laili Dian tingginya angka kematian akibat penP,Amd. Kep, M Anas Fauzi,Amd.Kep; anganan kegawatdaruratan yang tidak sesuai, misalnya sopir ambulance, dan Indri Tri Astuti,S.Kep,Ners. Ketua PPNI Kabupaten Banyu- satuan keamanan dan lainnya.(*/abi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Tanah Kapling

All New Avanza

All New Xenia

Dijual All New Avanza tahun 013/012 PMK slv/mrh hrg 148,5/118,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual All New Xenia/Tereos tahun 013/012/012 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Truck Mitsubishi

Honda Jazz

Nissan Evalia

Dijual Truck Mts tahun 81/82/83/84 hrg 85/86/87/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz GE8 tahun 013 PMK putih/htm hrg 178,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Nissan Evalia/livina tahun 013/014 PMK putih hrg 139/149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Innova ‘10

Rumah & Ruko

Rumah Lugonto

Rumah Balak

Dijual Innova 2010 Solar, Silver Hrg 205 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111/081335897888

DIJUAL Rumah & Ruko L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi utara pbrik ES bisa dibeli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

DIJUAL Rumah lok kebalenan/lugonto di JL raya Rogojampi/Genteng L 10 x15 = 150m2 SHM bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

DIJUAL Tanah + bagunan L 4x8 =32M2 + 10x15=150M2 bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa, SHM Lok DS Balak hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

BANYUWANGI

RUMAH RP. 900.000/ BULAN Rp.900.000,-/bulan! Dijual Rumah Minimalis Type 36, 2Kamar Tidur, 1Kamar Mandi, R.Tamu, 900w, Sumur Bor +pompa Hub 0333 - 7744204

Djl Kijang LGX DSL Silver Th 2013/2014 Hrg 148 Jt Nego H: 085859510330

ALL NEW XENIA New Xenia Airbags DP 29 Juta, All New Xenia Baru 1300 CC, Dobel Blower AC. Info Cash / Kredit Hub: Yaya Daihatsu Bwi 085334030737, BB 7DC2C66B

Djl Rumah Jl.Tangkuban Perahu 1 bwi, Harga 850 jt, LT. 630 m2 LB.105m2,1 Lantai, 5 kamar tidur, 1kamar mandi, Listrik 1300 watt, PDAM , Telp. Hub. 0811308961 Oki

Kalipuro Asri Djl Segera Rumah Baru Lantai 2 140m2 (Kalipuro Asri) Tlp. 082232010444

Hlg STNK P 3170 WP an Pemkab Banyuwangi, Jl. AhmadYani 100, Tamanbaru

BANYUWANGI

10 Hari Isolasi Beras

Jl. Tangkuban Perahu

Hlg STNK P 5898 ZL an Samsul Hadi, Dsn. Salakan RT. 1/1, Banjar, Licin

Hlg STNK P 4280 ZG an Didin Indrawati, Dsn. Krajan RT. 06/01, Ds. Kaotan, Rgjmpi

33

B A N Y U W A N G I

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336960391 THOMY 081336287999 EKO

PROMO IKLAN LOWONGAN Terbit Hari Senin s/d Jumat 1kolom x 40mm; Rp. 88.000 Terbit Hari Sabtu 1kolom x 40mm; Rp. 165.000

HUBUNGI: 0333-412224


DAERAH SEKITAR

36

R A D A R

JJEBENG EBENG

HOBI bermain musik yang digeluti anak pasangan Agus Nugroho dan Subur Hariyati ini sukses mengantarkan menjadi sepuluh finalis thulik 2014. Meski dunia modeling, fashion, koreografi belum pernah dikenal sebelumnya, mahasiswa semester tiga Universitas Muhammadiyah Jember ini ingin membahagiakan dan membanggakan orang tuanya sesuai dengan kemampuan yang dia miliki. Pria kelahiran Banyuwangi 23

Desember 1994 ini mengaku akan berusaha semaksimal mungkin dalam pemilihan Jebeng-Thulik 2014. Kemampuan dan wawasan yang dia miliki akan dikerahkan untuk memajukan Kabupaten Banyuwangi dan membanggakan orang tuanya. “Rida Allah tergantung rida kedua orang tua. Karena itu saya akan bikin mereka bangga dan bahagia agar saya dapat ridaNya,” tutur remaja asal Kecamatan Cluring ini. (ddy/c1/aif)

Selasa S Se Sel ellasa e assa a sa 14 1 Oktober 2014

THULIK

ADI SETYA NUGRAHA

Ingin Banggakan Orang Tua

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

ALSYAHALLAH WINOZA

Tak Sia-siakan Kesempatan MENJADI desainer ternama adalah cita-cita yang ingin diraih dara kelahiran 23 Agustus 1997 ini. Masuk sepuluh finalis Jebeng Banyuwangi 2014, tak akan dilewatkan begitu saja putri pasangan Moch. Winarno dan Zuhroh Aziza ini. Menurutnya, kesempatan tak datang dua kali, sehingga setiap peluang dan kesempatan datang selalu dia manfaatkan dengan

sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Khusus untuk pemilihan Jebeng-Thulik 2014, dia tidak mempunyai persiapan khusus. Dia menganggap semua bisa dipersiapkan dengan sebaikbaiknya dengan seluruh kemampuan yang dimiliki. “Semua bisa dipelajari, selama mau berusaha pasti ada jalan yang terbuka,” ujar siswi SMAN 1 Genteng ini. (ddy/aif) FOTO-FOTO: GERDA/RaBa

JEMBER

HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN

HAK PEJALAN KAKI TERAMPAS: Para PKL di kampus memakai pedestrian sebagai tempat berjualan.

Saatnya Beralih ke PKL Kampus AGENDA penataan pedagang kaki lima (PKL) di Jember sudah harus beralih ke kawasan kampus Universitas Jember (Unej) dan sekitarnya. Sebab, keberadaan PKL di kawasan itu sudah sangat semrawut. Hampir tidak ada pedestrian jalan yang bebas dari PKL. Sehingga, para pejalan kaki yang kebanyakan mahasiswa Unej seringkali harus berjalan di bahu jalan untuk menghindari PKL. Hal itu sangat membahayakan keselamatan pejalan kaki karena arus kendaraan di Jl Jawa maupun Jl Kalimantan sangat padat. Menurut Agung Purwanto, kepala Humas Unej, PKL yang berjualan di pedestrian jalan menyalahi aturan. “Mereka selalu beranggapan rakyat kecil, namun diantara mereka ternyata mampu membeli mobil pribadi. Keberadaan PKL membuat jalan raya semakin sempit dan kumuh. Setelah ditelusuri, mereka tidak membayar pajak penyewaan tempat tersebut,” tuturnya. (mg1/har/JPNN/aif)

BONDOWOSO

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

MEROSOT-Petani tembakau terus dihadapkan dengan menurunnya harga tembakau.

Harga Tembakau Terus Merosot PARA petani tembakau sangat tergantung kepada kebijakan pabrik rokok. Berapapun harga yang ditawarkan oleh pabrik, petani hanya bisa pasrah. Seperti yang terjadi saat ini, petani tembakau hanya mampu menjual tembakaunya dengan harga yang terus merosot. Beberapa petani yang ditemui Jawa Pos Radar Jember mengatakan saat ini mereka hanya mampu menjual tembakau Rajang miliknya dengan harga Rp 2.600 per kilogramnya. “Beberapa waktu lalu, petani menjual tembakau dengan kisaran Rp 3.100 hingga Rp 3.200 per kilogramnya,” ujar Sucipto, 45, petani asal Desa Sumbersalam Kecamatan Tenggarang. Diakui oleh Sucipto, mereka akan tetap menjual tembakaunya asalkan harganya tidak terlalu merosot. (eko/sh/jpnn/aif)

20 Hektare Belum Dibebaskan Kelanjutan Mega Proyek JSG JEMBER – Harapan masyarakat Jember untuk bisa menikmati Jember Sport Garden (JSG) secara utuh sepertinya harus tertunda. Bukan hanya dari sisi stadion yang megah saja, namun sejumlah fasilitas lain seperti yang terpampang di halaman kantor PU Cipta Karya sepertinya belum bisa dinikmati tahun depan. Termasuk untuk pembebasan sisa lahan untuk melengkapi mega proyek tersebut. Disebutkan Bupati Jember MZA Djalal, masih ada sekitar 20 hektare tanah yang masih belum tuntas proses pembebasannya. “Untuk kelanjutan JSG, dari total 50 hektare, mungkin ada sekitar 20 hektare yang belum bisa dibebaskan,” kata Djalal, kemarin. Oleh karena itu, masih banyak PR yang nantinya digarap oleh penerus Djalal terhadap mimpi besar JSG itu. Pasalnya, untuk anggaran tahun depan masih belum ada kepastian apakah akan dianggarkan lagi untuk pembangunan lain di proyek JSG tersebut. Seperti dijelaskan oleh Djalal, penyelesaian pembangunan JSG akan dikerjakan secara bertahap. “Untuk saat ini pengerjaan JSG masih dikonsentrasikan untuk menyelesaikan stadion,” jelasnya. Sehingga, Bupati menjelaskan untuk di luar stadion pihaknya fokus untuk membebaskan lahan yang hingga kini masih menjadi kepemilikan masyarakat. Oleh karena itu, tahun depan sepertinya masih belum ada proyek pekerjaan tambahan di mega proyek JSG itu. Seperti dalam rencana nantinya di tanah 50 hehktare itu akan dijadikan sebagai senayan mini. Bukan hanya stadion utama JSG saja yang dibangun disana, namun juga akan dilengkapi sejumlah sarana lainnya.

Diantaranya kolam renang, jogging track, sirkuit, taman bermain, lapangan kecil mulai basket, tenis dan sebagainya. Masih banyak anggaran Pemda yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua mimpi itu sesuai dengan master plan yang ada di halaman Kantor PU Cipta Karya itu. Yang jelas, menurut Djalal, pihaknya memilih konsentrasi untuk penggarapan stadion utama dulu yang sempat mandek kurang lebih delapan bulan itu. “Jadi berharap agar stadion utama selesai dahulu,” ujarnya. Jika stadion sudah jadi, maka akan dapat berfikir untuk melaksanakan sejumlah program lainnya. Yang jelas, kabar digarapnya kembali JSG ini disambut baik oleh masyarakat Jember yang sudah lama menantikan rampungnya JSG yang menjadi ikon Jember. Diharapkan stadion bertaraf internasional ini bisa selesai di penghujung akhir tahun 2014, sehingga masyarkat dapat menggunakan fasilitas olahraga tadi. Untuk tambahan akhir september 2014 lalu mega proyek Stadion Utama Jember Sport Garden (JSG) di Ajung mulai digarap kembali. Namun, masyarakat masih belum melihat tahap-tahap pekerjaan hingga akhir september lalu. Padahal, pelaksanaan kelanjutan JSG ini sudah di setujui menggunakan anggaran P-APBD 2014 sebanyak RP 47 M, yakni dari Rp 28 M denda karena tidak selesai pada 20 Februari 2014 dan anggaran review design Rp 19,3 M. Bahkan, sesuai dengan keputusan BANI Surabaya itu seharusnya pembangunan stadion utama JSG itu selesai dalam waktu 120 hari yakni 31 Desember 2014 mendatang. Rahman Anda, PPK Stadion JSG sempat mengatakan bahwa sebenarnya pembangunan JSG sudah mulai dilanjutkan kembali pada 29 Agustus 2014 lalu. (ram/wah/jpnn/aif)

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

RAWAN MACET: Pengendara diharapkan lebih waspada saat berkendara di kawasan Jalan Hayam Wuruk yang tengah diperbaiki oleh PU Bina Marga Jember.

Alternatif Lewat Jurang Lemes Terus Dikebut, Hayam Wuruk Menyempit JEMBER – Pelaksanaan pengerjaan pembangunan drainase dan peningkatan status Jalan Hayam Wuruk di akui memang mengganggu pengendara baik yang masuk maupun yang keluar Jember. Pihak Dinas Perhubungan sendiri sudah bersiaga jika sewaktuwaktu terjadi kepadatan dapat

segera mengalihkan arus sehingga tidak menumpuk di Jalan Raya Hayam Wuruk. Salah satunya dengan mengoptimalisasi kendaraan ke jurang lemes Sukorambi. Pengerjaan dua proyek yang dilakukan di dua sisi Jalan Hayam Wuruk tersebut diakui atau tidak memang sedikit banyak mengganggu penguna jalan. Apalagi, ada alat berat yang bekerja untuk melakukan proyek peningkatan kualitas

jalan di selatan dan perbaikan drainase di utara jalan tersebut. Sehingga membuat jalan menjadi menyempit dan mengganggu arus jalan keluar masuk Jember. Kepadatan pun terjadi, terutama di jam-jam sibuk kantor. Seperti pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi kemarin siang, pengendara diharuskan untuk mengurangi kecepaan kendaraannya saat melewati jalan tersebut. (ram/wah/JPNN/aif)

Temukan Batu Kenong Terkecil JEMBER – Batu kenong terkecil ditemukan di Desa/ Kecamatan Arjasa, Jember, belum lama ini. Batu tersebut merupakan peninggalan era prasejarah yang hanya ada di Jember. Sebab, di daerah lain tidak ditemukan benda serupa karena memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Hal itu disampaikan oleh Didik Purbandrio, kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan di Jember. Penemuan batu kenong tersebut bermula ketika terjadi angin puting beliung yang merobohkan pohon. “Setelah roboh, ternyata ditemukan batu kenong,” ungkapnya. Menurut dia, batu kenong

HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN

LANGKA: Batu kenong terkecil yang ditemukan di Desa/ Kecamatan Arjasa merupakan satu-satunya di Indonesia. merupakan peninggalan masa prasejarah berupa batu berbentuk slinder dengan tonjolan di puncaknya. Batu tersebut ditemukan di Arjasa sekitar Januari 2014. “Yang menemukan ang-

gota kami,” ujarnya. Dia menambahkan, batu kenong merupakan batu persembahan kepada arwah atau roh orang yang sudah meninggal dunia. (gus/har/jpnn/aif)


Jawa Pos

Selasa 14 Oktober 2014

SAMBUNGAN R A D A R

Pelaku Menilai Korban Sok Jagoan n ENAM... Sambungan dari Hal 31

Namun, pelaku pengeroyokan terhadap Sukarwi dan Hariyadi hanya mengarah kepada enam pemuda tersebut, jadi tujuh orang lainnya diijinkan pulang,” ,” kata Kasubbag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. Tujuh pemuda yang sempat memberikan kesaksian itu adalah Aril Zainur, Dia Setiabudi, Ifan Bahari, Tio Wahyudiono, Dodi Ahsara Farizi, Didik Karyadi, dan Cicik Budi Haryadi.

Data yang berhasil diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, aksi pengeroyokan terjadi di Alun-alun Situbondo terjadi sepuluh hari yang lalu. Kala itu, segerombolan pemuda yang sedang mabuk dan teler terlihat menggoda wanita dan hendak menciumnya. Sukarwi dan Asun Hariyadi mengetahui bahwa wanita yang digoda para pemuda itu adalah istri temannya. Sehingga, mereka tidak tinggal diam. Keduanya berusaha menghalangi segerombol pemuda yang akan

berbuat asusila tersebut. Tetapi, tindakan menghalangi itu membuat para pemuda itu marah dan langsung mengeroyok keduanya. Sukarwi dan Asun Hariyadi dihajar dengan tangan kosong serta dipukul menggunakan batu-bata. Menurut Kanit Pidum Satreskrim Polres Situbondo, Ipda Sadali, motif pengeroyokan versi korban, dibantah oleh para tersangka. Keenam tersangka, melakukan pengeroyokan kepada dua korban karena menganggap mereka sok jagoan.

Kedua korban konon datang ke Alun-alun melabrak kelompok tersangka. Mereka sempat cekcok mulut dengan nada menantang. Sukarwi dan Asun Hariyadi konon ikut campur kelompok tersangka yang sedang teler. Keenam tersangka pun langsung mengeroyok kedua korban. “Jadi versi korban dan para tersangka masih berbeda, sehingga motif pengeroyokan yang pasti masih terus diselidiki,” kata Ipda Sadali, saat ditemui di kantornya. (rri/pri)

Hj Umi Kulsum Jadi Juri Kehormatan n SUGUHAN... Sambungan dari Hal 31

Sehingga, pelaksanaannya juga harus dilakukan dengan istimewa, tidak bisa hanya yang penting terlaksana,” terang Community and Manager Alfa Production, Shasa Natasya. Konsep panggung Out Door yang dihadirkan Alfa Production mampu mengusung kemegahan. Panggung raksasa ukuran 20 meter x 8 meter diletakkan tepat di tengah Alun-alun Situbondo dengan desain menawan. Performa panggung semakin

ciamik karena menampilkan latar perahu layar emas yang menjadi ikon Kabupaten Situbondo di Alun-alun Situbondo. Tidak cukup disitu, acara juga menjadi lebih hidup dengan tatanan lighting yang memukau plus dentuman sound system dengan kapasitas ribuan watt. Untuk hiburan, Alfa Production mengundang K2 Regae. Tak pelak Acara pun bertambah semarak. Saat acara akan berakhir, penonton enggan meninggalkan tempat. Mereka meminta penampilan grup musik yang berprestasi di Regae Fest

2013 di Jakarta itu dilanjutkan. Yang menarik, di tengah acara Wakil Bupati (Wabup) Rachmad didaulat vocalist K-2 Regae, Cipenk untuk beregae bersama. Pejabat yang memang hobby menyanyi itu pun langsung menyanggupi tantangan. “Ini merupakan bentuk pelayanan kami kepada Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) yang telah mempercayai kami untuk menangani malam puncak Kakang-Embug Situbondo 2014. Bagi kita ini sebuah kehormatan,” ujar

Shasa Natasya. Malam Grand Final pemilihan Duta wisata Kakang Embug dimulai pukul 19.30, baru berakhir pukul 23.00. Ada tiga dewan juri yang dihadirkan. Yakni, Asta Dewanti, Spi yang merupakan putri batik Asean dan juga finalis Putri Indonesia. Dua juri lainnya, Hedy W Saleh, SH, MBA.Msi PAR yang merupakan ketua lembaga pendidikan tinggi pariwisata Indonesia; serta Ny Hj Umi Kulsum Dadang Wigiarto yang bertindak sebagai juri kehormatan. (pri/*)

Dinilai Untungkan TokoTertentu n MINTA... Sambungan dari Hal 31

Akan tetapi, para abang becak meminta agar pemerintah tidak hanya melihat hal positifnya saja. Hal-hal buruk yang mungkin terjadi, diminta untuk dikaji kembali sebagai bahan pertimbangan untuk perubahan jalur lalu-lintas. “Dari sisi ekonomi di Situbondo masih banyak tukang becak dan ini harus dilindungi. Mereka mengeluh karena saat mengantar penumpang becak harus berputar dan menghabiskan bensin lebih banyak, sementara ongkos tetap. Ini perlu jadi pertimbangan,” terang pria yang juga menjabat sebagai sekretaris DPC Gerindra Situbondo itu. Selain dari sisi ekonomi, perubahan jalan raya menjadi satu jalur lintas diduga hanya akan menguntungkan pihak tertentu saja. Alasannya, di pinggir jalan Pantura, utamanya dari perempatan Alun-alun hingga pertigaan utara Pasar Panji, berdiri sejumlah pertokoan yang tidak dilengkapi tem-

n GONDOL... Sambungan dari Hal 31

Setelah menyadari sepeda motor yang dibawanya digondol orang yang tidak dikenal itulah, Ningsih merasa panik dan segera berusaha melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polisi.

HABIBUL ADNAN/JPRS

Ada Aturan Wilayah Pertambangan Sambungan dari Hal 31

Selain itu pemerintah Kecamatan Banyuputih. Setelah melihat langsung tanah yang terus dikeruk itu, ketua rombongan sidak, Zeiniye mengaku prihatin dengan kondisi tanah. ”Lihat sendiri keadaannya sekarang. Saya yakin ini rawan longsor,” ujar perempuan yang menjabat sebagai wakil Ketua DPRD Kabupaten Situbondo itu. Bagi Zainiye, tidak ada alasan untuk tidak menghentikan aktifitas penambangan. Dia mengatakan, jika pengerukan tanah terus dilakukan, bukan tidak

mungkin akan menimbulkan dampak yang sangat buruk terhadap lingkungan sekitar. ”Artinya, semua kita lindungi. Dampak lingkungn diantisipasi, kenyamanan warga juga diperhatikan,” imbuh Zeiniye. Meski demikian, ujar politisi asal Desa Sopet, Kecamatan Jangkar tersebut, monitoring yang dilakukan itu hanya sebatas testimoni saja. Komisi III tidak bisa langsung membuat keputusan. ”Berdasarkan temuan ini akan dijadikan dasar pembahasan di DPRD maupun pihak terkait,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Bidang perijinan KPPT Kabupaten Situbondo, Imam Santoso yang

ikut serta dalam rombongan sidak, berharap Raperda tentang pertambangan segera disahkan menjadi Perda. Sebab, dengan adanya Perda itu akan menjadi dasar KPPT untuk bisa menerbitkan ijin penambangan. Untuk saat ini, tambah Imam, tidak ada alasan yang bisa dibenarkan untuk melakukan penambangan. ”Ini sudah jelas melanggar Undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang minerba,” kata Imam. Menanggapi masalah Raperda yang saat ini yang masih menjadi inisiasi komisi III, Zeiniye mengatakan, meski sudah ada Perda, bukan berarti masyarakat akan bebas

melakukan aktifitas penambangan. Sebab, dalam Perda tersebut, sudah ada AD/ART yang mengatur tentang wilayah pertambangan. ”Setelah semua regulasi dibuat, kemudian ada penetapan wilayah pertambangan oleh Pemda yang diatur dalam AD/ ART, baru dilakukan pengkajian untuk proses penerbitan ijin,” jelas politisi berjilbab itu. Diberhentikannya sejumlah aktifitas penambangan liar di Banyuputih kemarin ditandai dengan pemasangan papan oleh Satpol PP dilokasi pertambangan. Dalam tulisan banner itu sudah jelas pertambangan diberhentikan. (bib/pri)

Diperoleh Dari Saran Mahasiswa ITB n KINI... Sambungan dari Hal 31

Home stay dengan kondisi seperti itu sangat terasa Indonesia-nya. Bahkan saking senangnya dengan suasana itu, ada turis dari Australia yang tinggal selama lima hari di salah satu home stay milik warga bernama Ririn. Turis tersebut selama lima hari hanya berdiam di rumah, hanya sesekali saja keluar melihat Baluran. Untuk harga, home stay yang dimiliki Imam dan teman-temannya memiliki standar yang sama dengan yang ditentukan pihak TN Baluran. Untuk umum kita tarif Rp 50 ribu perorang, sedangkan untuk orang asing tarif Rp 75 ribu perorang dengan tambahan minuman di pagi hari “Tapi, kita juga punya harga spesial untuk mahasiswa yang sedang penelitian, Rp 35 ribu per-orang untuk semalamnya,harga tersebut kita sesuaikan dengan ketentuan TN Baluran, tidak lebih dan tidak kurang” jelas Imam.

Saat ini, lanjut Imam, sudah ada sekitar sebelas home stay yang ada di Dusun Randu Agung. Meskipun Wonorejo memiliki empat dusun, tetapi hanya Randu Agung yang memiliki home stay karena lokasinya yang dekat dengan TN Baluran. Untuk perijinan pendirian home stay itu sendiri, tidak sulit, hanya perlu ijin dari dusun, desa, polsek, koramil dan TN Baluran. Imam menjelaskan, untuk pengadaan tamu masih sangat tergandung dengan limpahan tamu dari TN Baluran. Jika ada tamu yang melimpah, semua pelayanan mulai dari home stay, rental motor atau mobil serta layanan pemandu wisata (guide) diberikan kepada warga sekitar. Hal itu, terang Imam, menjadi simbiosis yang menguntungkan baik untuk TN Baluran dan warga sekitar. Tetapi jika musim pengunjung TN Baluran sepi, pengusaha home stay mulai kebingungan. Jika pada musim ramai Imam mengaku bisa memperoleh

uang antara Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per-bulan. Namun ketika sepi, untuk memperoleh uang Rp 500 ribu saja sangat sulit. Karena itu dia bersama teman-temannya lalu berinisiatif mempromosikan nomor Hand Phone-nya melalui dunia maya. Menurutnya awalnya gagasan tersebut diperoleh dari salah seorang mahasiswa ITB. Promosi lewat internet tersebut rupanya ampuh untuk tetap menghidupkan home stay di kala sepinya pengunjung TN Baluran. “Banyak dari orang asing dan mahasiswa yang tiba-tiba telepon saya minta kamar kosong. Jika punya saya penuh saya berikan ke teman-teman yang lain. Sejak dipromosikan di internet, meskipun tidak musim libur atau penelitian tetap saja ada yang menginap,” ujar Imam. Manfaat dari promosi itu juga dirasakan Ririn, 49, pengusaha yang memiliki home stay di gerbang Dusun Randu Agung. Dia mengatakan karena nomor Hpnya sudah tersebar, tak jarang

malam hari banyak pengunjung yang memesan kamar, entah itu turis asing atau lokal. “Kalau di penginapan milik TN Baluran kan ada jam malamnya, kalau kita 24 jam jadi bebas, tamu juga bisa sesuka mereka telpon untuk memesan,”jelas Ririn. Ke depan, para pengusaha home stay Dusun Randu Agung ini ingin tempat usaha mereka semakin berkembang. Meski berada di sisi paling jauh dari pusat Pemerintahan Kabupaten Situbondo, setidaknya mereka juga di kenal. Imam mengatakan bahwa sekarang sudah ada paguyuban dari pengusaha home stay. Setelah dibentuk beberapa waktu lalu, Imam mendengar bahwa kabarnya Dinas Pariwisata Situbondo akan melihat langsung usaha yang mereka miliki. “ Semoga bisa dipromosikan juga dalam program pemkab, jadi kita juga dikenal sebagai bagian wisata milik Situbondo,” kata Imam.(pri)

itu, Fraksi GIS meminta agar perubahan jalur dikaji ulang dengan pertimbangan yang matang dan tidak merugikan pihak tertentu seperti abang becak. “Jadi harapan kami perubahan jalan itu dikaji ulang lagi,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, perubahan arus lalu-lintas dimulai pada 9 Oktober yang lalu. Di antara arus yang dirubah adalah Jalan Ahmad Yani menjadi satu arah ke timur hingga pertigaan Tanjung Sari, Jalan Basuki Rahmat. Dari arah timur ke barat, Jalan Basuki Rahmat sampai sampai pertigaan Tanjung Sari belok kiri ke Jalan Madura. Jalan pemuda (simpang 3 Capore) satu arah ke barat sampai ke jalan Diponegoro. Jalan Irian Jaya dan jalan Jaksa Agung diberlakukan searah ke utara. Jalan Madura dan jalan Cenderawasih ke arah selatan. Sedangkan untuk jalan lingkar Alun-alun di balik dari sebelumnya, masuk dari arah timur hingga keluar di pertigaan pegadaian. (rri/pri)

Akibat penipuan tersebut, Ningseh mengalami kerugian sekitar Rp 30 juta. Pria tak dikenal itu tak hanya membawa kabur sepeda motor. Tapi juga emas seberat 65 gram dan uang tunai sejumlah Rp1 juta yang ada di jok motor. Disinyalir Ningsih menjadi

korban gendam karena tidak menyadari terjadinya proses penipuan tersebut. Sementara itu, Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi membenarkan adanya laporan tersebut. “ Saat ini terlapor sedang dalam proses penyelidikan,” ujarnya.(fre/pri)

Siswa Diberi Kebebasan Tidak Bayar Sambungan dari Hal 31

BERPARTISIPASI: Warga sekitar juga ikut mendampingi komisi III yang turun langsung meninjau lokasi penambangan

pat parkir yang memadahi. “Jadi dari Jalan Ahmad Yani sampai Basuki Rahmat muncul dugaan dari warga, bahwa pemberlakuan perubahan arus lalu lintas satu arah ini hanya menguntungkan pihak tertentu saja,” kata bapak empat anak tersebut. Dia menyebut, pada jalan itu banyak pertokoan yang selama ini tidak memiliki lahan parkir yang memadahi untuk para konsumen. Akibatnya, banyak kendaraan konsumen yang parkir sembarangan di bahu jalan raya. “Jalan raya itu milik umum, bukan untuk tempat parkir,” katanya. Karena itu, melalui Fraksi GIS sejumlah yukang becak meminta agar pemerintah lebih tegas dengan mengatur pertokoan yang ada untuk menyediakan lahan parkir. “Selama ini semuanya tahu, jadi jangan merugikan rakyat miskin. Kalau di kota lain, pertokoan atau mall harus buat parkir yang memadai, konsumennya tidak parkir di jalan raya,” tegasnya. Berdasar keluhan masyarakat

Total Kerugian Capai Rp 30 Juta

n SAPI ...

n KOMISI III...

37

S I T U B O N D 0

Namun, dari dana itu ternyata hanya mendapatkan dua sapi betina yang nilainya diperkirakan sangat tidak sebanding dengan uang yang terkumpul. “Seharusnya panitia bersikap terbuka agar tidak menimbulkan kecurigaan, jadi tidak ada salahnya menduga kalau begini,” katanya. Data yang berhasil dikumpulkan koran ini menyebutkan, dana Rp 38 juta yang digunakan untuk membeli hewan kurban diperoleh dari iuran wajib. Untuk kepentingan itu, sekolah menerbitkan surat edaran Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) untuk Hari Raya Idul Adha 1435 H, MAN 2 Situbondo. Salah satu isi surat edaran itu menyebut bahwa setiap siswa MAN 2 agar turut serta membayar iuran wajib sebesar Rp 35 ribu. Bagi guru, pimpinan dan karyawan yang PNS dikenai biaya sebesar Rp 50 ribu.

Sedangkan guru dan karyawan yang non PNS dikenai iuran sebesar Rp 35 ribu. “Siswa yang mendapatkan bantuan Bea Siswa Miskin (BSM) juga dikenakan Rp 35 ribu. Harusnya dibebaskan dari iuran, karena mereka itu sudah miskin. Jadi tidak usah lagi diminta iuran, malah seharusnya dapat daging kurban,” terang sumber tadi. Dari penarikan iuran itu, total dana yang terkumpul Rp 38.565.000. rinciannya, dari siswa Rp 35 ribu x 886 Siswa = Rp 31.010.000. Siswa yang mendapat BSM, Rp 35 ribu x 138 = Rp 4.830.000. Sedangkan untuk PNS Rp 50 ribu X 37 orang = Rp 1.850.000 dan yang non PNS Rp 35 ribu x 25 orang = Rp 875.000. Dengan jumlah Rp 38 juta lebih, pihak panitia dinilai sangat tidak layak jika hanya membeli dua ekor sapi. Apalagi belakangan, panitia disebut-sebut juga tidak pernah mengumumkan berapa harga setiap ekor sapi

yang disembelih untuk kurban. Dari situ kemudian ada beberapa wali murid yang mempersoalkannya. Namun, mereka tidak berani langsung bicara karena khawatir akan berpengaruh pada anak-anaknya yang sekolah di MAN 2. Dikonfirmasi, Kepala Sekolah MAN 2, H Halik Wijaya mengatakan, pihaknya selalu memberi keleluasaan bagi para siswa untuk tidak membayar iuran apabila tidak mampu. Masalah penyembelihan hewan kurban, dia mempersilahkan untuk bertanya langsung kepada panitia. “Kami sudah menyarankan kepada semua siswa, apabila ada siswa yang tidak mampu harus menghubungi panitia agar tidak dimintai iuran. Jadi kalau dipaksakan itu tidak benar, dan untuk lebih jelasnya silahkan hubungi panitia penyelenggara. Kalau yang disembelih itu sapi betina, itu kan hanya untuk praktik,” terang Halik Wijaya. (rri/pri)

Hanya Tampung Kendaraan Kecil n DISHUB... Sambungan dari Hal 32

Dengan menempatkan petugas Bina Marga, Dishub juga memantau ketahanan

jembatan. “ Na nt i n ya j i k a m e ma n g kondisi jembatan tidak mampu untuk menanggung beban kendaraan, kita akan alihkan jalur melalui alun-alun ke

barat dengan menghancurkan lingkaran pembatas yang ada di timur alun-alun tersebut agar kendaraan besar bisa melaju melalui jalan tersebut,” kata Lutfi.(fre

Alasan Antar Pimpinan ke Surabaya n DUA... Sambungan dari Hal 32

Kepada polisi, perempuan satu anak tersebut menjelaskan pada saat itu suaminya pamit ke Surabaya untuk mengantar pimpinannya. Namun, sejak saat itu Eko Fernandes tak kunjung pulang ke rumahnya. Karena merasa ada yang tidak beres, Yulia berusaha mencaricari keberadaan suaminya. Korban menghubungi terlapor melalui nomor telepon tetapi sudah tidak ada yang aktif lagi. Selain itu usaha pencariannya juga dengan mendatangi rumah asalnya, termasuk di kantor tempat bekerja suaminya. “Termasuk di tempat

kerjanya, korban juga mengaku tidak ada, tidak menemukan suaminya,” kata Wahyudi. Setelah empat bulan lamanya, korban berharap ada pihak yang membantu mencarinya, yakni aparat kepolisian. Sebab selama itu pula korban tidak mendapatkan nafkah lahir dan batin dan merasa ditelantarkan. Kasus serupa juga dialami Sulistiowati. Bedanya, ibu dua anak ini sudah ditinggal suaminya Subur Handoyo lebih lama yakni sejak tahun 2010 lalu. “Korban yang satu ini juga sudah berusaha mencari suaminya, tetapi tidak ketemu juga,” ujar Wahyudi. Sejak 2010 itu Sulistiowati hanya menjalani hidup bersama

dua anaknya. Selama empat tahun itu lah dirinya merasa kesepian dan harus menanggung hidup bersama anaknya. “Korban ini juga tidak mendapatkan nafkah lahir dan batin selama empat tahun, setelah korban merasa ditelantarkan, akhirnya melapor,” imbuhnya. Wahyudi menegaskan akan memproses kasus penelantaran dalam rumah tangga tersebut. Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat tidak mudah meninggalkan istrinya karena itu bertentangan dengan hukum. “Kita akan selidiki dulu. Kami himbau jangan main-main pada urusan keluarga,” pungkasnya. (rri)

Akan Terus Dilakukan Pembinaan n FIZKY... Sambungan dari Hal 31

Para finalis dicecar dengan banyak pertanyaan dari sejumlah bidang kehidupan. Namun, pertanyaan paling banyak seputar Pariwisata dan Kebudayaan. Ada empat juri yang dilibatkan. Tiga juri dari even organizer (EO) dan satu juri kehormatan. Selain memilih Kakang – Embug, malam grand final juga memilih Reyza Kandias menjadi wakil I Kakang dan M. Muhibbal sebagai wakil II Kakang. Untuk wakil I Embug disabet Citra Per-

mata Sari dan Fifin Dwi SP sebagai wakil II Embug. Sedangkan predikat Kakang Multi Talen disabet oleh Prayudi dan Aurum Korolla sebagai Embug multi talen. Selain menjadi Embug multi talen, Aurum juga berhak menjadi Embug Favorit setelah mendapatkan polling terbanyak melalui SMS (Short Massage Service). Sedangkan Kakang Favorit diraih oleh Reyza Kandias. Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora), Tulus Prijatmadji mengatakan, meski pemilihan Kakang Embug telah

selesai, namun pembinaan kepada 20 finalis akan terus dilakukan. Mereka akan tetap menjadi duta wisata. Ini agar mereka benar-benar bisa menjalankan tugas sebagai duta wisata. Kakang-Embug akan benar-benar dimaksimalkan untuk promosi potensi wisata Kota Santri. pembinaan awal yang akan dilakukan dengan cara memperkenalkan semua wisata yang ada di daerah. ”Mereka akan dikenalkan dengan dengan wisata Baluran, Air terjun. Dan lain sebagainya,” ujar Tulus kemarin. (bib/pri)


38

OLAHRAGA R A D A R

Jawa Pos

Selasa 14 Oktober 2014

B A N Y U W A N G I

Tim Futsal Banyak Catatan RESMI: Wakil Sekretaris KONI Banyuwangi, Edi Saiful Anwar (kanan), menerima mosi tidak percaya dari 22 cabor di sekretariat KONI Banyuwangi kemarin.

ALI NURFATONI/RABA

Posisi Nurmansyah Digoyang BANYUWANGI - Ketua umum KONI Banyuwangi, Nurmansyah sedang menghadapi masalah besar. Sebab, posisi dia sebagai ketua umum induk organisasi semua cabang olahraga (cabor) sedang digoyang. Tidak tanggungtanggung, mayoritas pengurus cabor menghendaki agar dia dilengserkan dan diganti dengan ketua yang baru. Kalangan pengurus cabor menghendaki agar Nurmansyah diganti. Hal itu dibuktikan dengan pernyataan mosi tidak percaya terhadap Nurmansyah sebagai ketua umum KONI Banyuwangi periode 2013-2017. Pernyataan sikap mosi tidak percaya itu dikirim ke kantor Sekretariat KONI Banyuwangi, kemarin sore (13/10). Tercatat ada 22 dari 29 cabor yang satu suara dalam pernyataan mosi tidak percaya tersebut. Dalam mosi tidak percaya itu disebutkan, para cabor mendesak kepada KONI Banyuwangi segera menggelar Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub). Paling lambat 14 hari setelah surat tersebut resmi dikirim. Pernyataan sikap mosi tidak percaya itu tidak lepas dari sikap Nurmansyah tidak mematuhi kaidah organisasi. Bahkan, kalangan cabor menilai jika Nurmansyah bertindak sewenangwenang dan tidak memperhatikan pengurus yang lain dalam memutuskan setiap kebijakan. Yang terbaru adalah upaya mengubah struktur kepengurusan KONI Banyuwangi. Padahal, reshuffle tersebut tidak pernah melalui rapat pengurus harian. Hingga kini, surat pengajuan reshuffle tersebut masih belum mendapatkan restu dari KONI Jawa Timur. Klimaksnya, ternyata Nurmansyah dinilai telah melakukan pembohongan publik. Bagaimana tidak, dia membantah jika ada upaya melakukan reshuffle. Setelah mencuat, dia akhirnya mengakui akan melakukan reshuffle dengan berbagai pertimbangan, salah satunya sebagian pengurus tidak aktif. ‘’Kami sudah tidak percaya lagi dengan ketua umum KONI Banyuwangi saat ini,’’ cetus Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Banyuwangi, Pelni Rompis. Karena itulah, kalangan cabor menghendaki agar Nurmansyah sebagai ketua umum KONI Banyuwangi diganti. Pihaknya menyarankan agar Nurmansyah bersedia mengundurkan diri. ‘’Jika mengundurkan diri, itu lebih baik,’’ tandasnya. Opsi itu dianggap sebagai keputusan yang elegan. Sebab, kalangan cabor mendesak agar KONI Banyuwangi segera melakukan musorkablub. ‘’Jika dalam waktu 14 hari tidak ada musorkablub, maka kami yang akan mengambil alih,’’ ujar sekretaris Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi, M Khoirul Abas. Pria yang juga sebagai bendahara umum KONI Banyuwangi itu memang tidak sejalan dengan Nurmansyah. Selain itu, Sekretaris umum KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi bersama pengurus harian setuju untuk menggelar musorkablub. Hal itu merujuk dari surat pengantar dalam mosi tidak percaya yang diteken para pengurus harian. Koordinator Forum Ketua Cabor (FKC) Banyuwangi, Yanuar Pribadi mengatakan, langkah untuk mengganti ketua umum KONI Banyuwangi memang sangat diperlukan. Sebab, saat ini, KONI Banyuwangi sedang

tidak kondusif. ‘’Perlu dicatat, banyak cabor yang menjadi pengurus KONI. Maka, tahu betul bagaimana kondisinya saat ini,’’ tandasnya. Sebetulnya, sudah terdengar beberapa hari terakhir jika kalangan pengurus cabor melayangkan surat pernyataan mosi tidak percaya terhadap ketua umum KONI Banyuwangi. Kebetulan, Nurmansyah angkat suara saat ditemui di pos penjagaan tahanan Polres Banyuwangi Jumat lalu. Disinggung mengenai mosi tidak percaya terhadap dirinya, dia tidak

terlalu menganggap serius dalam menanggapi mosi tidak percaya itu. Sebab, KONI Jawa Timur tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan. ‘’Saya kira, KONI Jatim tidak akan mudah mengambil langkah,’’ ungkapnya. Dia beralasan, selama ini, dirinya merasa tidak pernah melanggar ketentuan AD/ART organisasi KONI Banyuwangi. Bahkan, dia menyebut, tidak pernah melakukan pelanggaran yang melanggar ketentuan. ‘’Saya tidak pernah menyalahgunakan wewenang dan saya tidak pernah korupsi,’’ tegasnya.(ton/c1/als)

BANYUWANGI - Tim futsal Banyuwangi memiliki beberapa catatan dalam menyongsong Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Futsal Jawa Timur yang digeber mulai tanggal 21 hingga 26 Oktober mendatang. Catatan itu berdasar hasil uji coba segitiga melawan klub Divisi Utama. Dalam partai persahabatan itu, tim Futsal Banyuwangi dipaksa menyerah saat bersua dengan Banyuwangi Seleksi. Imam dkk tunduk dengan skor tipis 1-2

sepanjang 20 menit. Kekalahan itu bisa menjadi warning bagi skuad futsal Banyuwangi dalam menghadapi ketatnya persaingan dalam kejurprov. Sebetulnya, tim futsal Banyuwangi berhasil menang saat meladeni JKS di partai perdana. Melawan anak didik Aliong, tim asuhan Hadi “Iwan” Purwanto itu keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 4-2. Meski begitu, pada akhirnya, tim proyeksi Kejurprov harus puas di posisi

runner up di bawah Banyuwangi Seleksi di posisi puncak. Manajer tim futsal Banyuwangi, Boby Mulya Kusuma mengakui jika timnya masih butuh evaluasi jelang menghadapi Kejurprov. Menurut dia, hasil berbeda dari dua laga uji coba itu bisa dijadikan referensi agar tampil lebih baik pada hari H pelaksanaan. ‘’hasil ini membuat kami merasa masih banyak kekurangan,’’ tandasnya n Baca Tim...Hal 39


Jawa Pos

Selasa 14 Oktober 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

39

S A M B U N G A N

Banyuwangi masih Perlu Menata PKL BANYUWANGI - Sukses besar meraih empat penghargaan pada peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Timur (HUT Jatim) ke-69 Tahun 2014 tidak membuat Pemkab Banyuwangi terlena. Evaluasi akan terus dilakukan agar prestasi yang lebih mentereng berhasil direngkuh. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Banyuwangi, Mujiono mengatakan, predikat juara kedua tingkat Provinsi Jatim di bidang tertib pengelolaan dan pemanfaatan jalan justru menjadi pelecut jajarannya menjadi lebih baik. “Mudah-mudahan tahun depan kita bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi,” ujarnya kemarin (13/10). Dikatakan, penilaian lomba tertib pemanfaatan dan pengelolaan jalan itu meliputi berbagai indikator. Tidak hanya badan jalan, kondisi bahu jalan pun tak luput dari penilaian. Aspek penilaian bahu jalan meliputi kebersihan, keberadaan resapan air, hingga lebar badan jalan yang bisa dimanfaatkan untuk parkir kendaraan, resapan air, dan lainlain tersebut.

Penilaian selanjutnya adalah drainase jalan. Drainase yang harus mampu menampung air di badan jalan maupun bahu jalan. Penilaian lain yang tidak kalah penting adalah pemanfaatan trotoar, apakah sesuai fungsi ataukah tidak. “Fungsi trotoar untuk pejalan kaki, baik mereka yang memiliki kondisi fisik normal maupun kalangan difabel, bukan untuk lokasi pedagang kaki lima (PKL) berjualan,” kata Mujiono. Selain trotoar, kondisi lampu penerangan jalan umum (LPJU) juga menjadi titik penting penilaian. Jarak ideal antar LPJU harus 50 meter, LPJU yang digunakan jenis LED, sehingga lebih hemat energi, nyala LPJU berwarna kuning, dan sejumlah ketentuan yang lain. Bukan itu saja, median jalan, markah jalan, dan area parkir juga termasuk dalam penilaian. Bahkan, garis sepadan jalan, hingga pemasangan baliho dan spanduk juga menjadi kriteria penilaian tersendiri. “Baliho harus dipasang di luar daerah milik jalan, yakni harus di luar trotoar. Sedangkan spanduk tidak boleh dipasang melintang

di jalan,” paparnya. Nah, dari berbagai kriteria penilaian tersebut, imbuh Mujiono, Banyuwangi memiliki berbagai keunggulan. Keunggulan Banyuwangi terletak pada program inovasi yang tidak dilakukan kota atau kabupaten lain. “Misalnya meningkatkan peran serta publik dalam pembangunan jalan. Selain dibiayai APBD, pembangunan jalan di Banyuwangi juga melibatkan partisipasi masyarakat,” cetusnya. Pemkab Banyuwangi juga melaksanakan bantuan pavingisasi dengan melibatkan masyarakat. Pemkab menyediakan paving, sedangkan masyarakat menyediakan pasir dan tenaga. Pemasangan portal di sejumlah ruas jalan juga menjadi poin plus penilaian bagi kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. “Pemkab Banyuwangi juga eksis melaksanakan penertiban baliho maupun spanduk yang pemasangannya melanggar ketentuan,” terangnya. Masih menurut Mujiono, pada penilaian tahun ini Banyuwangi masih memiliki beberapa kekurangan, salah satunya masih banyak PKL yang berjualan di trotoar. PKL yang berjualan di

trotoar tersebut tersebar di ruas jalan Brigjen Katamso, Letjen Sutoyo, dan MT. Haryono. “Kita akan evaluasi untuk menata PKL tersebut,” tegasnya. Mujiono menambahkan, selain PKL, titik lemah penilaian yang lain adalah markah jalan, khususnya jalan di luar Kota Banyuwangi. “Kalau tidak ada markah jalan, di malam hari jalan tidak terlihat,” tandasnya. Sementara itu, penghargaan yang berhasil diraih Banyuwangi tahun lalu mengantarkan Bumi Blambangan mendapat reward berupa Bantuan Keuangan Khusus senilai Rp 7,5 miliar. Reward tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur publik di Banyuwangi. “Mudah-mudahan tahun ini reward yang kita terima lebih banyak lagi, sehingga manfaat yang dirasakan warga semakin besar,” pungkas Mujiono. Seperti diberitakan kemarin, Banyuwangi kembali berjaya. Kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini sukses menyabet empat penghargaan pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jatim ke-69 Tahun 2014. Keempat penghargaan tingkat

regional itu adalah juara I Penanaman Satu Miliar Pohon,

Juara II tertib pemanfaatan jalan, perpustakaan inovatif, dan kabu-

paten sehat di Jawa Timur. (sgt/ c1/bay)

Satpol PP Tertibkan Orgil dan Gepeng BANYUWANGI - Satuan Polisi Pamong Praja melakukan razia penertiban orang gila (orgil), gelandangan, dan pengemis (gepeng) di sekitar Taman Blambangan, Kecamatan Giri, dan Kalipuro, Sabtu malam kemarin (11/10). Dari razia tersebut, petugas berhasil mengamankan dua orang gila dan tiga pengemis. Petugas yang dipimpin langsung Kabid Trantib Umum, Agus Wahyudi, pertama kali melakukan razia dengan menyisir sekitar Taman Blambangan. Di tempat fasilitas umum tersebut setiap malam minggu berlangsung pertunjukan seni budaya. Tak pelak, tempat tersebut menjadi lahan basah para pengemis untuk menjalankan aksi. Dugaan petugas ternyata tak keliru. Di tempat tersebut petugas mendapati tiga pengemis yang sedang menjalankan aksi dan

meminta-minta sedekah kepada para penonton dan pengunjung Taman Blambangan. Lantaran dinilai mengganggu ketertiban dan kenyamanan lingkungan, kedua pengemis tersebut langsung diamankan. Kemudian, petugas melanjutkan razia ke sejumlah lokasi mulai Simpang Lima, Patung Kuda, lampu merah Cungking, dan Penataban. Hasilnya, petugas tidak menemukan orgil dan gepeng. Petugas melanjutkan penertiban ke Taman Sri Tanjung. Lokasi itu cukup steril dan tidak ditemukan seorang pun orgil dan gepeng. Dua unit mobil yang berisi sekitar empat puluh petugas Satpol PP yang melakukan operasi penertiban tidak putus asa. Mereka bergerak menuju Kecamatan Kalipuro. Yang menjadi sasaran petugas adalah Pelabuhan Ketapang. Di Kecamatan

Kalipuro, petugas berhasil merazia dua orang gila. Para orgil dan gepeng yang terjaring razia dibawa ke kantor Satpol PP. Khusus orgil yang terjaring, petugas menyerahkan mereka kepada petugas Dinas Sosial Banyuwangi. Sementara itu, pengemis diberi pembinaan dan dibuatkan surat pernyataan tidak mengulangi lagi. “Mereka wajah lama. Berdasar identitasnya, para pengemis itu bukan warga Banyuwangi. Mereka dari Kabupaten Jember dan Bondowoso,” ujar Agus Wahyudi. Penertiban tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap minggu untuk menjaga kamtibmas dan kenyamanan lingkungan, terutama di tempat fasilitas umum. Selain itu, juga untuk mempertahankan piala Adipura yang sudah diraih Kabupaten Banyuwangi. (ddy/c1/aif)

Demokrat Bantah Halangi Kinerja DPRD ■ DPP...

Sambungan dari Hal 29

Yang pasti, imbuh Wewe, rekomendasi DPP PD itu akan segera diteruskan ke DPRD Banyuwangi. “Kami tegaskan, PD tidak menghalangi tugas-tugas atau kinerja DPRD. Selama ini DPC PD terus

mengawal rekomendasi tersebut agar segera turun, sehingga pimpinan definitif dewan segera dilantik,” paparnya. Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris DPC PD Banyuwangi, Juliesetyo Puji Rahayu, membenarkan rekomendasi dari DPP PD tentang anggota dewan asal

Fraksi PD yang diutus menduduki kursi pimpinan dewan sudah turun. “Benar. Rekomendasi dari DPP PD sudah turun,” ujarnya via sambungan telepon. Sama seperti Wewe, Juliesetyo enggan membeber siapa kader PD yang direkomendasi menduduki jabatan empuk wakil ketua

DPRD tersebut. “Besok (hari ini) kita buka sama-sama,” kata dia. Sementara itu, sumber kuat Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, anggota Fraksi PD yang mendapat rekomendasi dari DPP PD untuk menduduki kursi pimpinan dewan adalah Sri Utami Faktuningsih. Rekomendasi DPP

Sibuk Layani Pembeli, tak Sempat Ngobrol ■ DI PASAR...

Sambungan dari Hal 29

Berkat kemajuan teknologi, melepas rindu dengan sanak keluarga tidak lagi hanya sekadar mendengarkan suara. Tapi juga bisa melihat langsung lawan bicara. Lewat fasilitas skype, kita tidak hanya bisa melihat gerak bibir lawan bicara. Melainkan semua aktivitasnya saat bicara. Tergantung posisi kamera HP-nya. Makin dekat makin close up gambar wajahnya. Tapi skype juga bisa bikin terkejut. Seperti dialami jamaah haji semaktab dengan saya. Ketika skype-an dengan anaknya, si buah cinta kaget bukan kepalang. Sebelum wukuf sampai tawaf

ifadah dan tahallul, si kepala sahabat tadi masih berambut. Tapi karena saking gembiranya, bakda tahallul total alias gundul dia langsung hidupkan HP. Skype-an dengan anak di rumah. Betapa terkejutnya si anak: “Ini siapa?” tanya si anak. “Ini bapak. Masak lupa.” “Bukan. Bapakku tidak gundul. Tidak plontos jelek,” sanggah sang anak. Ha ha ha... Selain homesick, jamaah saat ini dilanda kangen berat sama kuliner daerahnya. Tidak hanya jamaah Banyuwangi. Tapi semua jamaah Indonesia. Mereka kangen berat sama makanan daerah masing-masing. Kondisi itu dibaca dengan

cerdik oleh para TKI. Mereka menjual semua makanan dan jajanan khas Indonesia. Jualannya di sekitar maktab jamaah Indonesia. Termasuk maktab saya di Mahbas Jin. Puluhan TKI itu menggelar lapak usai salat Subuh. Tempatnya di sebelah terminal shuttle bus Mahbas Jin. Pilihan yang cerdik. Sebab, sepulang salat Subuh di Masjidilharam semua jamaah turun di terminal yang atapnya mencapai satu kilometer itu! Dalam sekejap, puluhan PKL itu sudah diserbu jamaah. Di pasar kaget itu kita bisa dapatkan semua makanan. Nasi pecel, nasi goreng, lontong soto, nasi pecel, dan lain sebagainya. Lauknya ada ikan laut, rempeyek, tempe, dan tahu. Nasi kuning juga ada lho.

Jajanannya tidak kalah komplet. Sangat komplet-plet. Ada kue hongkong alias weci, onde-onde, jemblem, donat, cenil, kelepon, jenang bedil, kucur, sampai jadah. Pokoknya banyak macamnya lah. Saking banyaknya saya sampai tidak tahu namanya. Kebanyakan yang jualan di pasar kaget adalah TKI/TKW dari Jawa Barat. Ada juga yang dari Jatim, seperti Surabaya dan Madura. Sulit sekali mengajak mereka ngobrol. Walau hanya sekejap. Bukan karena mereka tidak mau diajak bicara. Tapi karena sibuk melayani pembeli. Kata orang Banyuwangi: yang jual sampai tidak kelihatan bokongnya. Ha ha ha... (kaosing93@gmail.com)

Hanya 15 Menit Langsung Ludes ■ DITINGGAL...

Sambungan dari Hal 29

Pada saat kejadian berlangsung, janda tersebut tidak berada di dalam rumah. Dia sedang di rumah salah seorang tetangganya yang punya hajatan. Slamet, 49, salah seorang warga Lingkungan Tembakon mengaku tidak mengetahui persis kejadian tersebut. Saat itu dia tiba-tiba melihat api sudah mulai membesar dan melalap rumah berdinding gedek bambu itu. Spontan, melihat kejadian tersebut, Slamet berteriak minta tolong. Sebagian warga lain juga ada yang menghubungi petugas pemadam

kebakaran (damkar). Dengan menggunakan peralatan seadanya, warga setempat langsung bergegas memadamkan api agar tidak menjalar ke rumah warga lainnya. Setelah beberapa menit, satu unit mobil pemadam kebakaran langsung datang ke lokasi kejadian. Medan yang sempit masuk dalam gang membuat petugas pemadam kebakaran sempat kesulitan menghentikan amuk si jago merah. Setelah sekitar lima belas menit, api berhasil dikuasai dan padam. Sayang, barang-barang berharga di dalam rumah tersebut tidak ada yang bisa diselamatkan.

Seluruh peralatan elektronik, perabot rumah tangga, meja, kursi, lemari, pakaian, kasur, dan peralatan dapur, hangus terbakar. TV dan uang Rp 450.000 milik Jaenab juga terbakar. Praktis, tidak ada barang berharga satu pun yang dimiliki korban saat ini. “Total kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir sekitar Rp. 30 juta,” ujar Sugeng, petugas damkar Banyuwangi. Sementara itu, hasil olah TKP petugas Polsek Glagah. Kebakaran tersebut diduga kuat karena arus pendek listrik. Petugas tidak menemukan tanda-tanda rumah tersebut murni dibakar. Apalagi,

rumah milik korban juga terbuat dari kayu dan anyaman bambu, jadi sangat mudah terbakar. “Dugaan kami dari hasil olah TKP karena korsleting listrik,” tegas Kapolsek Glagah, AKP Jurpiyadi. Sementara itu, Jaenab diminta tinggal bersama adik sepupu yang tinggal tak jauh dari lokasi kebakaran. Secara khusus, Kapolsek Jupriyadi juga mengimbau agar pemasangan instalasi listrik memperhatikan kualitas kabel dan faktor keamanan dan keselamatan. Sehingga, bisa meminimalkan korsleting listrik yang berakibat kebakaran. (ddy/c1/bay)

Perang Diakhiri dengan Membuka Kain Batas ■ DEBAT...

Sambungan dari Hal 29

Ketika itu dalam bentuk drama, pengantin pria (raja) dan pengantin putri (ratu) duduk dengan dipisahkan selembar kain putih tersebut. Masing-masing didampingi seorang dalang yang akan mengadu pusaka mereka. Dalang juga menjadi juru bicara atau membawakan pesan moral. Disebut Perang Bangkat, karena kedua dalang harus berperang dengan beradu argumen. Dari dalam gerbang, salah satu keluarga mempelai wanita yang jadi penjaga gerbang menanyakan keperluan datangnya rombongan mempelai pria itu. Begitu dijawab bahwa maksud kedatangannya adalah melamar sang putri, penjaga gerbang itu langsung marah dan menolak mereka. ”Saiki isun kudu biso ngulihaken lare wadon ikau (Sekarang saya harus bisa mendapatkan perempuan itu),” tegas juru bicara rombongan pengantin putra karena merasa ditolak oleh mempelai wanita. Teriakan ketua rombongan pria tersebut terus dibalas oleh ketua atau jubir rombongan mempelai wanita juga dengan tegas, diplomatis, dan bersyarat. ”Isun gelem riko jalok, tapi kudu ono syarate (Saya mau kamu minta, tapi harus ada syaratnya),” balas jubir keluarga perempuan itu. Nah, sebagai syaratnya, ketua rombongan mempelai pria harus menyerahkan berbagai

”upeti” yang telah disiapkan tersebut, seperti kasur dan bantal, dan berbagai peralatan dapur yang telah di bawa oleh rombongan mempelai pria tersebut. ”Iki kabeh isun serahaken kanggo sang putri (ini semua saya serahkan kepada sang putri),” cetus ketua rombongan mempelai pria bermaksud menyerahkan syarat yang diminta rombongan mempelai wanita. Singkat cerita, ”perang argumentasi” yang penuh dialog kocak dan membuat semua penonton terpingkal-pingkal itu akhirnya usai. Penutupan debat itu ditandai dengan dibukanya selembar kain yang menjadi penghalang keluarga kedua mempelai. Saat itu juga, mempelai pria sudah boleh dipersilakan untuk melewati gerbang sehelai kain tersebut. ”Setelah perang usai, dan syarat-syarat telah dipenuhi. Kedua mempelai dipertemukan dan disatukan ibu jarinya sebagai tanda bahwa mereka sudah boleh bersatu,” ujar salah satu Budayawan Banyuwangi, Sambiyono. Itulah sekilas pelaksanaan Perang Bangkat, yang jadi tradisi khusus dalam suku Osing pada pernikahan. Dalam upacara itu, peran ketua rombongan dan penjaga gerbang dilakukan oleh sesepuh Suku Osing yang dianggap memiliki kelebihan tertentu. ”Perang Bangkat ini tradisi yang sudah berjalan turun temurun,” cetus pria yang masih aktif sebagai dalang Perang Bangkat itu. Ternyata, tradisi Perang Bangkat ini tidak harus dilaksanakan dalam semua pernikahan. Bila kedua pasangan pengantin itu sama-sama

anak sulung atau bungsu, maka Perang Bangkat harus dilaksanakan. ”Anak sulung dapat anak bungsu, ini juga harus dilakukan Perang Bangkat. Anak satu-satunya atau ondal-andil juga harus dilakukan Perang Bangkat, ” jelas Sambiyono Selain itu, Sambiyono menambahkan bahwa apabila anak bungsu mendapatkan anak sulung juga harus melakukan lokatan (ruwatan) terlebih dahulu. Dilaksanakan lokatan ini bertujuan agar perjalanan hidup kedua mempelai menjadi harmonis. ”Yang harus di ruwat ini ondal andil, sendang kapit pancuran (perempuan diapit kakak dan adik laki-laki), pancaran kapit sendang (laki-laki diapit kakak dan adik perempuan), dan tali mayit (jika semua saudara wanita semua atau laki-laki semua),” terang Sambiyono. Sambiyono mengatakan tradisi Perang Bangkat ini sudah menjadi tradisi dan berlangsung turun-temurun. ”Perang Bangkat ini dilaksanakan juga agar kehidupan rumah tangga mempelai harmonis. Kebanyakan yang tidak melakukan Perang Bangkat ini kehidupan rumah tangganya pasti tidak harmonis,” terang Sambiyono Akan tetapi, yang terpenting kata Sambiyono, adalah keunikan dari tradisi Perang Bangkat tersebut. Tradisi warisan nenek moyang itu, saat ini mungkin jarang dilakukan oleh pasangan yang menikah di Banyuwangi saat ini. ”Harapan saya tradisi Perang Bangkat ini tetap lestari, kalau bukan kita yang melestarikan tradisi ini terus siapa lagi,” ujar Sambiyono. (c1/bay)

PD itu tidak berbeda dengan rekomendasi dari DPD PD Jatim yang telah dilayangkan beberapa waktu lalu. Sekadar tahu, Gubernur Jatim hingga kemarin belum menerbitkan SK pengesahan pimpinan definitif DPRD. Dari empat nama yang diajukan, satu calon pimpinan dewan belum mengantongi rekomendasi induk partainya, yakni dari calon wakil ketua DPD dari PD. Dalam surat yang dikirim pimpinan sementara DPRD ke gubernur untuk mendapat surat kepu-

tusan pengangkatan, ada nama I Made Cahyana Negara (calon ketua/PDIP), Joni Subagio (calon wakil ketua DPRD/PKB), Ismoko (calon wakil ketua DPRD/ Golkar), dan Yusieni (calon wakil ketua DPRD/PD). DPC PD mengusulkan nama Yusieni tanpa mendapat rekomendasi dari DPP PD lantaran pengusulan yang disampaikan DPC PD Banyuwangi masih diproses di tingkat pusat. Di sisi lain, nama yang diusulkan DPC PD Banyuwangi itu

tidak sama dengan calon pimpinan dewan yang direkomendasikan DPD PD Jatim. DPD PD Jatim merekomendasikan nama Sri Utami Faktuningsih. DPC PD beralasan, sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PD, kewenangan menentukan pimpinan DPRD berada di tangan DPP. “Kami siap tunduk kepada DPP. Kita tunggu saja siapa yang akan mendapat rekomendasi DPP,” kata Juliesetyo beberapa waktu lalu. (sgt/c1/afi)

Bergoyang tanpa Sadar dan Angkat Keris ■ PENARI...

Sambungan dari Hal 29

Saat sebagian warga melakukan ider bumi, sebagian warga yang lain mempersiapkan hidangan untuk selamatan desa. Usai ider bumi, warga melakukan selamatan di tengah jalan utama Kelurahan Bakungan. Selamatan tersebut dimulai dengan pembacaan doa dan pemukulan kentongan. Saat kentongan ditabuh, seluruh warga diperbolehkan menghidupkan kembali lampu di rumah masing-masing dan dipersilakan menyantap hidangan khas pecel pitik yang telah disediakan. Selamatan tersebut dilanjutkan dengan pergelaran tari seblang. Dengan mata terus terpejam, kedua tangan penari seblang tampak memegang dua bilah keris dengan

diiringi gending Seblang Lukento. Perjalanan penari seblang menuju panggung pergelaran seblang tersebut pun mendapat pengawalan para sesepuh desa. Saat penari seblang duduk di singgasana yang berlokasi tepat di sisi barat panggung pertunjukan, dua laki–laki maju ke tengah lokasi pergelaran. Dua laki–laki tersebut membawa seekor ayam jantan yang lantas diadu. Ternyata aduan ayam tersebut merupakan salah satu syarat wajib dalam rangkaian pertunjukan Seblang Bakungan. Usai ritual adu ayam, penari seblang memainkan peran, dengan kondisi mata terpejam, nenek penari itu bergoyang mengikuti musik dan nyanyian oleh para wiyogo (pemain gamelan). Uniknya, mayoritas para wiyogo tersebut adalah perempuan. Di akhir acara, dengan dinyanyi-

kannya gending Sampun pertanda tarian seblang usai. Warga masyarakat yang datang berebut porobungkil di sekitar sanggar. Maknanya sebagai wujud rasa syukur atas nikmat Tuhan yang telah diberikan atas hasil bumi yang melimpah. Budayawan Banyuwangi, Sanusi menjelaskan, tradisi Seblang Bakungan merupakan simbol tolak bala dan selamatan bersih desa. ”Seblang itu dari kata seb dan lang. Seb itu artinya diam, lang itu langgeng. Artinya, kita dalam menjalani hidup itu tidak perlu neko-neko. Ada lagi, arti kata seblang itu adalah sengkolo, balak, belai, ilango. Jadi intinya, tradisi seblang ini untuk menolak bala dan agar masyarakat terhindar dari bencana,” jelas pria yang akrab disapa Kang Usik itu. (tfs/c1/bay)

Jika Dihambat Masyarakat Beraksi ■ DESAK... Sambungan dari Hal 30

Jika memungkinkan, layangkan gugatan kepada PD karena telah menghambat pembangunan di Banyuwangi,” serunya. Pernyataan senada dilontarkan aktivis LSM Pecari, Sigit Wahyu Widodo. Menurut dia, persoalan rekomendasi seharusnya bisa diselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Apalagi rekomendasi itu berkaitan dengan pembangunan Banyuwangi. “Saya

rasa rekomendasi tidak akan lama diselesaikan karena ini demi pembangunan Banyuwangi. Kecuali jika sengaja dihambat, maka masyarakat akan bereaksi,” kata dia. Sementara itu, sesuai rencana awal, pertemuan kemarin tidak hanya membahas persoalan keterlambatan pelantikan pengesahan pimpinan definitif dewan. Melalui forum tersebut, para anggota DPRD juga menyerap aspirasi dari lintas elemen demi kemajuan pembangunan di Ba-

nyuwangi. Kalangan dewan juga menyoroti beberapa hal yang dianggap kurang berpihak kepada rakyat kecil. Salah satunya program bayi lahir procot pulang bawa akta yang dinilai tidak bisa diterapkan dengan baik. Dewan juga menyoroti banyaknya pejabat yang masih berstatus Pelaksana Tugas (Plt) sehingga tidak bisa mengambil kebijakan strategis. “Kita jangan alergi untuk mengkritisi eksekutif,” kata anggota dewan asal Partai Golkar, Ruliyono. (sgt/c1/afi)

Hasil Seleksi Disebar ke Kecamatan ■ 530... Sambungan dari Hal 30

Personel Satpol PP yang baru akan ditempatkan di kecamatan. Saat ini jumlah personel Satpol PP di kecamatan masih kurang. Masing-masing kecamatan hanya memiliki tiga anggota. Idealnya, setiap kecamatan kecil memiliki lima personel Satpol PP. Kecamatan besar, seperti Kecamatan Genteng, Muncar, dan

Rogojampi, minimal memiliki 10 personel Satpol PP. “Saat ini baru Kecamatan Rogojampi yang memiliki 10 personel. Itu pun merupakan perbantuan dari Satpol PP kabupaten,” jelasnya. Nuril menambahkan, camat memiliki kewenangan memberi tugas tambahan pada staf kecamatan bila membutuhkan tenaga satpol PP. “Apabila dalam keadaan genting, camat bisa memberikan tugas tambahan

kepada staf kecamatan untuk menjadi Satpol PP dengan memberikan seragam Satpol PP. Hal itu agar ketika personel kurang, kekurangan itu bisa dipenuhi,” kata Ahmad Nuril. Kinerja Satpol PP di kecamatan selama ini dinilai lamban dalam mengatasi masalah tingkat kecamatan. Selain karena jumlah personel sangat terbatas, juga karena kualitas Pol PP kurang. (cin/c1/afi)

Kurang Tenang Penyelesaian Akhir ■ TIM... Sambungan dari Hal 38

Menurut dia, sebetulnya, timnya tidak bermain jelek dalam laga yang digeber di lapangan futsal Scudetto Banyuwangi pada Minggu lalu itu. Sebab, sepanjang pertandingan, timnya terus menekan

lawan. ‘’Hanya anak-anak masih kurang tenang dalam penyelesaian akhir,’’ tandasnya. Dia menyebut, kekalahan atas Banyuwangi Seleksi memang tidak lepas dari faktor stamina. Dia mengatakan, jika stamina pemain terkuras habis setelah pertandingan pertama. “Tapi,

pasti ini akan membawa hasil pada kejurprov nanti,” tandasnya. Sementara itu, opening ceremony Kejurprov Futsal Jawa timur akan digelar pada tanggal 21 Oktober mendatang. Pembukaan tersebut akan dimulai pada pukul 18.00 di lapangan Scudetto Futsal Banyuwangi. (ton/c1/als)


40

RADAR GENTENG R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Selasa 14 Oktober 2014

Kecewa Festival Anak Yatim Dibatalkan BANGOREJO - Aneka lomba dalam Festival Anak Yatim yang seharusnya dimulai kemarin mendadak dibatalkan. Tentu itu membuat puluhan anak yatim dan pengurus panti asuhan dari beberapa daerah di Kabupaten Banyuwangi kecewa berat. Para anak yatim itu merasa kecewa karena selama ini sudah melakukan persiapan. Berita pembatalan itu diterima saat akan berangkat. “Ya kecewa sudah latihan tapi tidak jadi,” keluh Fatmawati, 12, dari Panti Asuhan Bumi Istighfar, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo. Salah satu pengurus panti asuhan, Nurul Alifah Rojan, 32, mengaku kaget dengan informasi pembatalan lomba Festival Anak Yatim itu. “ Katanya tadi malam (Kemarin malam) Kemenag memberi pem-

KECEWA: Para anak yatim yang gagal berangkat mengikuti rangkaian lomba dalam Festival Anak Yatim.

SHULHAN HADI/RABA

beritahuan melalui SMS (short service message), tapi kami menerimanya baru pagi tadi (kemarin pagi,” katanya. Meski telah menerima pemberitahuan, Alifah mengaku tetap sia-sia. Sebab, panti asuhan sudah telanjur menyewa ken-

daraan dan mengusahakan izin bagi anak asuhnya untuk tidak sekolah. “Sudah telanjur izin dan menyewa travel, jelas kami kecewa, akhirnya kami tetap berangkat tapi tujuannya berubah silaturahmi dan bermain, kasihan anak-anak,” katanya.

Padahal, jelas dia, pada H-2 masih belum ada perubahan. Aneka lomba antar anak yatim yang akan dilaksanakan selama tiga hari akan tetap dilaksanakan. “H-2 kita rapat di rumah Pak Budi dari Panti Al-Irsyad, jadwalnya masih sama,” ungkapnya. Sementara itu, ketua Asosiasi Panti Asuhan Kabupaten Banyuwangi, Budi, saat dikonfirmasi melalui hand phone membenarkan adanya pembatalan lomba antar anak yatim itu. “Karena tempatnya di Kemenag sedang dipakai acara lain,” katanya. Menurut Budi, pemberitahuan tentang lomba anak yatim ini dibatalkan dilakukan melalui SMS. “Tadi malam (kemarin malam) pukul 24.00 saya dapat SMS kalau lomba diundur, dan saya baru tahu pagi,” dalihnya. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/RABA

MENUNGGU: Keluarga korban menunggu kabar di rumahnya.

Pencari Kerang Hilang Dilaut PESANGGARAN - Satu lagi kecelakaan laut terjadi. Kali ini menimpa Agus Deni Kurniawan, 28. Pencari kerang asal Kampung Umpang Karang, Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, itu hilang saat mencari kerang di perairan Cempaluk, selatan Pantai Pancer, Desa Sumberagung, pagi kemarin. Saat kejadian, korban sedang mencari kerang bersama Mayar, tetangganya. “Saat berangkat bersama Mayar,” terang Sumono, 40, salah seorang tetangga korban. Ketika sedang mencari kerang di sela-sela batu karang, tiba-tiba ada ombak besar datang dan menghantam korban. Naas, saat itu korban tidak mengenakan kelengkapan keamanan seperti pelampung.

“Deni jatuh ke laut saat kena ombak besar itu,” terangnya. Menurut Sumono, mencari kerang itu risikonya memang cukup tinggi. Apalagi, lokasi batu karang berhadapan dengan datangnya ombak. “Saat kenduri di tetangga sudah saya ingatkan, agar berhati-hati,” ungkapnya. Sementara itu, Mayar bersama beberapa warga hingga kemarin masih terus melakukan pencarian di lokasi kejadian. “Kalau Mayar dan orangorang sekarang di laut untuk melakukan pencarian,” ungkap Sumono pada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Setelah ada kabar Deni hilang diterjang ombak, terang dia, para tetangga dibantu nelayan terus melakukan pencarian.

Tapi sayang, nasib korban masih belum diketahui. “Kita berharap korban bisa segera ditemukan,” harapnya. Komandan Pos TNI AL Pancer, Pelda Marinir Poniran melalui salah satu anggota piket, Serma MM Boimen mengatakan kondisi air laut saat ini memang cukup berbahaya. “Ombaknya memang cukup besar,” ujarnya. Kapolsek Pesanggaran, AKP Supriyadi, mengaku belum menerima informasi mengenai kecelakaan laut hingga menyebabkan satu warga hilang itu. Dia berharap tetangga atau kerabat korban bisa melapor ke kepolisian. “ Belum ada laporan, dari intel juga belum ada, mestinya segera dilaporkan,” ujarnya. (sli/c1/abi)

Ulang Tahun Pertama, NRC Santuni Anak Yatim GENTENG – Klub sepeda motor tidak selalu identik dengan kumpulan penghobi kendaraan dan touring menyusuri jalan raya. Misi lain dari keberadaan mereka diperlihatkan dengan menggelar serangkaian kegiatan bertema sosial. Seperti dilakukan komunitas Ninja Rides Club (NRC) Banyuwangi yang satu ini kemarin. Mengusung spirit berbagi dengan nasib dan empati sosial akan nasib sesama, puluhan anggota penggemar sepeda motor Kawasaki ini menggelar santunan anak yatim. Kegiatan yang dipusatkan di Sun East Mall Genteng itu, dihadiri sekitar 50 anak yatim yang berasal dari Yayasan Al Ikhlas, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Pangky Sugiharto salah satu pendiri sekaligus ketua NRC Banyuwangi menjelaskan, kegiatan bakti sosial ini menjadi kegiatan sekaligus agenda rutin tahunan dari organisasi yang dipimpin. Di sisi lain, terselenggaranya acara itu merupakan satu rangkaian dengan perayaan satu tahun NRC Banyuwangi. “Agenda ini menjadi kehormatan, sekaligus kebanggaan untuk seluruh anggota klub. Ke depan acara ini juga

SAFETY RIDING : Komunitas NRC saat akan konvoi di sejumlah kota di Banyuwangi. NIKLAAS ANDRIES / RABA

akan kami gelar kembali di tempat lain di Banyuwangi. Ke depan NRC lebih solid dan lebih seduluran,” ujarnya. Pangky Sugiharto berharap, acara bakti sosial seperti santunan anak yatim ini dapat menjadi cerminan baik, khususnya bagi club-club motor yang ada di Banyuwangi. Selain sebagai sarana menyalurkan hobi dan berkumpul bersama. Kegiatan itu bisa menjadi alat untuk berbagi dengan sesama, khususnya kepada mereka yang membutuhkan seperti anak yatim. “Marilah kita bersama-sama memperhatikan adik-adik dari kalangan anak yatim. Dengan kegiatan ini diharapkan bisa membantu meringankan beban mereka,” katanya. Sementara itu kegiatan santunan anak

yatim yang dilaksanakan di Sun East Mall Genteng kemarin, juga ditandai dengan hadirnya motor jenis Kawasaki Ninja dari seluruh Banyuwangi. Mereka secara khusus melaksanakan touring dalam memperingati hari jadi NRC Banyuwangi yang pertama. Ini sekaligus menjadi kampanye keselamatan berkendara di jalan raya. Dalam kegiatan itu, total ada Rp 16,3 juta bantuan yang disalurkan NRC Banyuwangi dalam kegiatan santunan anak yatim kali ini. Seluruh kegiatan ulang tahun NRC itu juga didukung dengan gelaran pertunjukan musik. Beberapa mitra klub motor di Banyuwangi di antaranya D’Laros, BMC, HMPC, Matic Genteng, dan CB Genteng tampak hadir menyemarakkan kegiatan ini. (adv/nic/abi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.