15 Tahun
14 SEPTEMBER
TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25
Tiga Tersangka Diproteksi Kejari ■ Mayoritas Kasek Kompak Bungkam BANYUWANGI - Pengungkapan kasus pungutan liar (pungli) selain fee proyek 10 persen atas rehabilitasi bangunan fisik sekolah pada hibah dana bansos APBN 2014 semakin memperpanjang ketidakberesan dalam pelaksanaan program tersebut. Meski kejaksaan menyatakan bahwa pihak sekolah men-
Ikut Terjun Jadi Kuli
jadi korban dalam kasus tersebut, nyatanya tidak sedikit sekolah yang menerima bantuan itu memilih bungkam. Beberapa kepala sekolah yang ditemui dan dihubungi lewat telepon memilih tidak berkomentar terkait masalah itu ■
DIREHAB: Kondisi bangunan SDN 2 Labanasem, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, kemarin (13/9).
SEMENTARA itu, dana bantuan hibah APBN yang menyeret oknum kepala sekolah (kasek) dan kepala Unit Pelaksana teknis daerah (UPTD) Pendidikan Kecamatan Kalibaru mulai menimbulkan kecemasan tersendiri bagi sejumlah kasek penerima bantuan tersebut ■ Baca Ikut...Hal 31
Baca Tiga...Hal 31 DEDY JUMHARDIYANTO/RABA
Pulau Tabuhan Makin Ramai WONGSOREJO - Pulau Tabuhan yang masuk wilayah Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, semakin berkilau sebagai salah satu tujuan wisata di Banyuwangi. Pulau terluar di pesisir utara Bumi Blambangan itu pun semakin dibanjiri wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Banyaknya wisatawan itu salah satunya tidak lepas dari adanya spot tambahan untuk menuju pulau yang tidak berpenghuni tersebut. Wisatawan biasanya memanfaatkan Pantai Kampe sebagai spot pemberangkatan menuju Pulau Tabuhan. Namun, akhir-akhir ini pengunjung bisa menyeberang ke Pulau Tabuhan melalui spot lain, yakni Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo ■
SPORT
Baca Pulau...Hal 31
GALIH COKRO/RABA
BLOCK: Pemain tim putri Gresik menahan smash pemain Kabupaten Blitar di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin.
Tim Putri Banyuwangi Lolos Babak 16 Besar BANYUWANGI - Tim Bola Voli Putri Banyuwangi berhasil lolos ke babak 16 besar dalam ajang Kejuaraan Provinsi (Kejuprov) Bola Voli Indoor dan Bola Voli Pantai Junior Jawa Timur. Anak asuh pelatih Rusmiyati itu menang mudah atas lawannya, Kota Batu, dengan skor telak 3-0 dalam laga di GOR Tawang Alun kemarin (13/9) ■ Baca Tim...Hal 31
MUTASI
GALIH COKRO/RABA
MUTASI: Kompol Suyono menjabat tangan Kompol Yoga Putra Prima Setya di Polres Banyuwangi kemarin (13/9).
GERDA SUKARNO/RABA
POPULER: Turis asing bermain kite surfing di perairan Pulau Tabuhan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, siang kemarin (13/9).
Take Off Menuju Madinah
Kompol Yoga Wakapolres BANYUWANGI - Sederet perwira anyar mengisi pos di Polres Banyuwangi. Dalam prosesi serah-terima jabatan yang digelar di ruang Rupatama Mapolres Banyuwangi, tiga posisi yakni Wakapolres, Kasatreskrim, dan Polsek Wongsorejo, diisi pejabat baru sejak kemarin (13/9) ■ Baca Kompol...Hal 31
SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS
Bripka Donny Ariyadi, Juara Gerak Jalan Tradisional 45 Km
Rutin Ikut sejak 2003, Lima Kali Naik Podium Bripka Donny Ariyadi SH dinobatkan sebagai juara pertama Gerak Jalan Tradisional 45 Km kategori tunggal putra usia di bawah 40 tahun. Ternyata prestasi itu bukan hal baru yang diraih warga Perumahan Villa Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, itu. ALI NURFATONI, Banyuwangi PRIA satu itu dikenal sebagai
http://www.radarbanyuwangi.co.id
TERDEPAN: Jamaah KBIH Sabilillah mendapat tempat duduk kursi paling depan, di belakang kabin pilot pesawat Saudi Arabia Air, jelang berangkat di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, kemarin.
CJH (calon jamaah haji) Banyuwangi living cost (biaya hidup) selama di TaKloter 27 sangat bersemangat kemarin nah Suci. Jumlah biaya hidup yang (13/9). Rombongan yang berjumlah 445 diberikan 1.500 real (sekitar Rp 1.475.000). jamaah itu bangun pagi sekali. Sebelum Proses itu memakan waktu sekitar dua Subuh, mereka sudah jam. Begitu keluar dari mandi dan berpakaian hall Mina (tempat pemeLaporan: rapi. Selain untuk persiariksaan akhir), jamaah SAMSUDIN pan, salat Subuh di maslangsung berseru alhamADLAWI jid Asrama Haji Sukolilo, dulillah.Lantasmerekamasuk Dari Madinah, ke bus masing-masing. mereka juga mengemasi Arab Saudi barang bawaan untuk Lancarnya pemeriksaan dimasukkan ke tas tenitu disebabkan kesadaran para jamaah. Jamaah tidak banyak memtengan (travel bag) dan tas paspor. Semangat mereka makin menggelo- bawa barang-barang yang dilarang, seperra mendekati pukul 05.20. Memasuki ti pisau, air, dan lain-lain. Memang ada momen terpenting: pemeriksaan barang barang bawaan yang disita petugas ■ Baca Take...Hal 31 bawaan dan penyerahan paspor, serta
seorang polisi biasa. Saat ini dia bertugas di kantor Samsat Bersama Banyuwangi. Bapak dua anak itu pun harus melayani masyarakat sepenuh hati terkait pembayaran pajak kendaraan bermotor di wilayah Bumi Blambangan. Donny menyadari tugas polisi yang harus melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat itu. Teladan seorang Korps Bhayangkara patut dijaga. Bukan hanya saat dinas, tapi juga saat di luar jam dinas. Nilai-nilai keteladanan harus terus diperlihatkan meski tidak menggunakan seragam, salah satunya melalui dunia olahraga. Selama ini, pria yang tinggal di Perum Vila Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Ba-
ALI NURFATONI/RABA
JURUS: Bripka Donny Ariyadi di kantor Samsat Banyuwangi.
nyuwangi, itu rutin mengikuti berbagai even olahraga. Salah satunya menjadi kontestan gerak jalan tradisional perorangan kategori 45 kilometer (Km). Tujuannya tidak lain hanya berpartisipasi dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI). Meski seorang polisi, dia tidak canggung mengikuti acara yang digagas Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi itu. Sebab, menurutnya, mengikuti ajang tahunan itu sebagai satu wujud terima kasih atas pengorbanan para pahlawan melawan penjajah hingga merdeka 17 Agustus 1945 ■
Rute International Tour de Banyuwangi Ijen mulai diperbaiki Balap sepeda terbukti bisa bikin jalan mulus
Pulau Tabuhan makin ramai Namanya saja tabuhan, tabuhtabuh bikin gaduh (ramai)
Baca Rutin...Hal 31
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
Jawa Pos
Minggu 14 September 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
31
S A M B U N G A N
Ingin Ketemu Tersangka Harus Izin Kejari ■ TIGA...
Sambungan dari Hal 25
Bahkan, di antara mereka ada yang memilih mematikan telepon sejak penangkapan tiga pelaku pungutan liar oleh kejaksaan itu. Juga ada yang menghindar dari wartawan saat berkunjung ke sekolahnya. Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Paulus Agung Widaryanto menyatakan, tahap pemeriksaan tetap akan berjalan seperti biasa. Pihaknya dalam waktu dekat berencana akan memanggil sejumlah saksi yang ber-
kaitan dengan kasus tersebut. Namun, dia belum memastikan kapan pemanggilan itu akan dilayangkan. “Secepatnya saksi akan kami panggil,” tegasnya. Di sisi lain, Kejaksaan Negeri Banyuwangi rupanya berupaya keras mendalami kasus dugaan pungutan liar (pungli) yang melibatkan oknum kepala UPTD Kalibaru, kepala sekolah, dan LSM, itu. Selain berencana akan memeriksa saksi, pihak Korps Adhyaksa juga akan memproteksi para tersangka dari dunia luar. Selain menitipkan ketiga tersangka di Lapas Banyuwangi, kejaksaan juga mewajibkan kelu-
arga atau siapa pun yang ingin bertemu ketiga tersangka terlebih dulu izin kepada pihak kejaksaan. “Tanpa terkecuali semua wajib lapor dan memberi tahu ke kejaksaan bila mau membesuk,” ujar Kasi Pidsus Kejari, Paulus Agung Widaryanto. Agung menuturkan, itu merupakan aturan baku dan sudah diatur dalam undang-undang. Seseorang yang masih berstatus tahanan kejaksaan dilarang bertemu siapa pun tanpa izin kejaksaan. Disinggung tentang alasan proteksi ketiga tersangka dengan dunia luar terkait “nyanyian” Kasek Ririn, jaksa asal Jogjakarta ini
membantah. Lebih lanjut dia menjelaskan, Kejari hanya ingin menerapkan aturan yang ada. Itu semata-mata demi kelangsungan penyelidikan dan hak tersangka. Kalaupun ada yang ingin berkunjung, sudah sewajarnya izin ke kejaksaan dulu. Sekadar mengingatkan, kejaksaan mendapat temuan baru terkait kasus tersebut, di antaranya adanya dugaan pungutan liar yang dilakukan tersangka bersama oknum Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi. Dugaan pungli itu untuk biaya akomodasi pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) program bansos di Su-
Dapat Panggilan sebagai Saksi ■ IKUT...
Sambungan dari Hal 25
Sebanyak 21 SDN penerima dana tersebut melakukan rehabilitasi gedung yang dikerjakan swakelola. Satu di antara sekian penerima dana tersebut adalah SDN 2 Labanasem, Kecamatan Kabat. Dilihat dari jumlah muridnya, sekolah yang terletak di Dusun Kawang, Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, itu memang cukup memprihatinkan. Betapa tidak, murid di sekolah itu jauh berbeda jika dibandingkan SDN di perkotaan. Jumlah semua siswanya mulai kelas 1 sampai 6 hanya 48 siswa. Hampir semua siswanya adalah anak warga yang tinggal di Dusun Kawang, Desa Labanasem, Kecamatan Kabat. Sekolah yang didirikan tahun 1975 itu kini kondisinya cukup memprihatinkan. Beberapa bagian kelas banyak yang rusak dan boleh dikatakan tidak layak. Kusen keropos dan daun jendela mulai lapuk. Ironisnya, kusen yang keropos tersebut baru dipasang tahun 2009
lalu. “ Dulu yang ngerjakan CV bukan swakelola, jadinya seperti ini kualitasnya,” ujar Wakidi, salah seorang guru SDN 2 Labanasem. Menurut Wakidi, letak SDN 2 Labanasem tersebut jauh dari permukiman dusun krajan. Meski dalam lingkup Desa Labanasem, Dusun Kawang terletak hampir satu kilometer dari pusat pemerintahan desa, dengan akses jalan berdebu, dan melintasi persawahan. Apalagi, ke desa tetangga juga lumayan cukup jauh. Tak heran jika sekolah tersebut tetap dipertahankan meski jumlah muridnya hanya 48 anak. “Kalau sekolah ini di-regroup, bagaimana dengan anak-cucu kami ke depan,” ujarnya. Sementara itu, Kepala SDN 2 Labanasem, Siswanto mengaku, dirinya memimpin sekolah itu sejak Mei 2014. Beberapa bulan kemudian, sekolah tersebut mendapat bantuan APBN senilai Rp 194 juta. Dana sebesar itu digunakan untuk rehab bangunan fisik dan pengadaan meja dan kursi. Sesuai RAB, anggaran sebanyak itu akan digunakan rehab tiga ruang
kelas. Namun, atas permintaan dan kesepakatan dengan komite sekolah, anggaran tersebut juga akan digunakan mengembangkan satu ruang kelas tambahan. ‘’Jadi, total empat lokal yang akan kita rehab. Khusus satu lokal akan direhab genting dan lantainya saja. Satu deret bangunan, jumlahnya empat lokal. Kalau yang diperbaiki hanya tiga lokal, satu lokal akan terlihat timpang,” jelasnya. Anggaran Rp.194 juta tersebut, kata Siswanto, tidak hanya dihabiskan untuk rehab bangunan fisik sekolah. Anggaran pengadaan mebeler termasuk di dalamnya, yang meliputi meja dan kursi siswa. Rehab empat lokal ruang kelas tersebut yakni meliputi dinding tembok ditinggikan satu meter, ganti atap plafon dengan galvalum, genting baru karang pilang, dan lantai keramik. “Pokoknya kami tidak berani mengubah spek, harus sesuai RAB. Kalau bisa kita tingkatkan spek yang lebih bagus,” imbuhnya. Untuk menjaga kualitas bangunan, dan memantau pengerjaan proyek
tersebut. Sejak dikerjakan pekan lalu (4/9), Kasek Siswanto sudah menggelar pertemuan dengan komite sekolah dan orang tua/wali murid. Bahkan tak jarang, Kasek Siswanto juga ikut bekerja jadi kuli bersama masyarakat sembari membantu tukang yang mengerjakan proyek tersebut. “Jika sesuai jadwal, lama masa pengerjaannya 105 hari kalender,” terangnya. Sejak ramai pemberitaan di media massa, sejumlah kepala sekolah mengaku ketar-ketir. Apalagi, saat wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi mendatangi sekolah tersebut siang kemarin (13/9), mendapati salah seorang petugas Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi mengantarkan surat kepada kasek SDN 2 Labanasem. Isi surat tersebut, yakni agar penerima bantuan hibah APBN, diminta hadir ke kantor Kejari Banyuwangi untuk dimintai keterangan sebagai saksi. “Kalaupun diperiksa sebagai saksi, saya akan katakan apa yang saya ketahui, dengan tidak mengurangi dan menambahi,” pungkasnya. (ddy/c1/bay)
Turis Asing Main Kite Surfing ■ PULAU...
Sambungan dari Hal 25
Jarak Pantai Bangsring lebih dekat karena berhadapan langsung dengan Pulau Tabuhan yang berpasir putih tersebut. Meski merupakan spot baru menuju Pulau Tabuhan, Pantai Bangsring ternyata juga memiliki kesiapan yang memadai.
Selain didukung fasilitas tempat berteduh berupa gazebo, para nelayan juga sudah menyediakan perahu yang bisa disewa menuju Pulau Tabuhan. “Perahunya siap setiap saat mengangkut wisatawan ke Tabuhan,” beber Ikhwan Arief, salah satu penggagas wisatawan bahari di Pantai Bangsring. Selain menyediakan perahu,
Pantai Bangsring juga bisa menjadi objek wisata alternatif. Pantai Bangsring cocok untuk menggelar olahraga diving (menyelam) dan snorkeling. Apalagi, terumbu karang di perairan Bangsring cukup menarik. Sejauh ini, kelompok nelayan dan masyarakat Pantai Bangsring juga melakukan penanaman artificial reef (terumbu karang buatan)
di perairan tersebut. Ikhwan menuturkan, pengunjung bisa memilih berolahraga selam di Pantai Bangsring dan Pulau Tabuhan. Menjelang akhir pekan, kata dia, Pulau Tabuhan kian ramai dikunjungi wisatawan. Tidak sekadar berkunjung, beberapa turis asing juga melakukan olahraga air yang sedang populer, yakni kite surfing. (nic/c1/bay)
Suyono Pimpin Penyidik Premanisme ■ KOMPOL...
GERBONG MUTASI POLRES BANYUWANGI Sambungan dari Hal 25
Wakapolres Polres Banyuwangi lama, Kompol Suyono, digantikan Kompol Yoga Putra Prima Setya. Sebelumnya, Yoga menjabat sebagai Wakapolres Probolinggo. Kompol Suyono akan menempati pos baru sebagai Kanit IV Penyidik Premanisme Polda Jawa Timur. Mutasi juga menjalar ke satuan reserse kriminal (satreskrim). Pejabat lama AKP Nandu Dyananta dipindahkantugaskan sebagai Kasatreskrim Polres Kediri. Gantinya, AKP Mohamad Wahyudin Latief yang sebelumnya menjabat sebagai Pama Ro SDM Polda Jawa Timur akan mengisi pos yang ditinggalkan Nandu.
NAMA
JOB LAMA
JOB BARU
Kompol Suyono
Wakapolres BWI
Kanit IV Penyidik Polda Jatim
AKP Nandu Dyananta
Kasatreskrim Polres BWI Kasatreskrim Polres Kediri
Iptu Edi Purwanto
Kapolsek Wongsorejo
Kanit II Tol Satelit Polda Jatim
AKP Mulyono
Kapolsek Mlandingan
Kapolsek Wongsorejo
AKP M Wahyudin Latif
Pama Ro-SDM Polda Jatim Kasatreskrim Polres Bwi
Kompol Yoga Putra PS Wakapolres Probolinggo Wakapolres BWI
Dijajaran polsek, Iptu Edi Purwanto yang menjabat sebagai Kapolsek Wongsorejo akan menempati pos barunya sebagai Kanit II Tol Satelit Polda Jawa Timur. Gantinya, Kapolsek Mlandingan-Situbondo AKP Mulyono akan mengisi posisi yang ditinggalkan Edi di Wongsorejo itu.
Prosesi serah-terima jabatan itu dipimpin Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso. Pelaksanaan sertijab dilaksanakan secara terpisah. Pertama sertijab jabatan kasatreskrim dan kapolsek. Sertijab pergantian wakapolres dilaksanakan sesudahnya. (nic/c1/bay)
Kagumi Jurus Pencak Silat Asli Indonesia ■ RUTIN...
Sambungan dari Hal 25
Dia pun nyaris tidak pernah absen mengikuti ajang tersebut. Tercatat dia berpartisipasi sejak tahun 2003. Hasilnya, dia beberapa kali masuk nominasi peserta terbaik. Padahal, tidak pernah terbesit dalam benaknya mendapat penghargaan dan hadiah dalam kegiatan itu. Sejak tahun 2003, Donny tercatat ‘’naik podium’’ sebanyak lima kali dalam ajang gerak tradisional dari Lapangan Jajag hingga Taman Blambangan, Banyuwangi, itu. Rinciannya, menjadi juara 3 pada tahun 2003, dan meraih juara harapan 2 tahun 2007. Setahun kemudian, dia kembali menyabet juara 2. Nah, pada tahun 2012 dia menjadi peserta terbaik. Pada tahun berikutnya, polisi yang pernah bertugas di Timor Timur itu menyabet juara kedua. Nah, pada tahun 2004 ini dia kembali berjaya dengan meraih prestasi terbaik kategori tunggal pria usia di bawah 40 tahun. Tahun ini dia memiliki catatan waktu sekitar 7 jam. Start dibuka Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, di muka Kantor Kecamatan Gambiran pada pukul 16.00. Dia sampai di garis finis di Gesibu Blambangan, Banyuwangi, sekitar pukul 23.00. Dunia olahraga memang sudah melekat pada diri suami Poppy itu. Lebih khusus, olahraga martial art atau bela diri. Prestasi yang telah diukir cukup gemilang. Rentetan prestasi manis dalam tanding di atas gelanggang telah disandang kala menjadi pesilat tradisional. Yang istimewa, prestasi juga diukir saat dirinya sudah menyandang predikat sebagai polisi. Donny terjun ke gelanggang silat pada tahun 2005. Saat itu dia terjun ke gelanggang pada kategori tanding tunggal putra kelas F putra
Kejurkab pencak silat Banyuwangi. Prestasinya lumayan. Dia berhasil meraih juara tiga dan berhak atas penghargaan medali perunggu. Pada tahun berikutnya, Donny mengikuti lomba kategori satu tingkat lebih tinggi. Jika sebelumnya bertanding di kelas F, kali ini dia tampil di kelas G. Hasilnya luar biasa, dia berhasil merebut medali emas karena menang dalam partai final. Prestasi itu membuat dia didelegasikan menjadi salah satu perwakilan Banyuwangi ke level yang lebih tinggi. Seperti biasa, IPSI selalu menggelar training center (TC) untuk atlet potensial. Hingga akhirnya dia mengikuti seleksi pra-PON Jawa Timur yang digeber di Surabaya pada 2007. Namun, dia kurang beruntung. Dia tidak masuk skuad PON Jatim meski tinggal selangkah. Pada partai penentuan, dia kalah dengan kontingen Malang. Meski tidak lolos, tapi Donny merupakan pesilat yang memiliki ciri khas dalam setiap pertandingan. Gerakan-gerakan tendangan maupun pukulan yang diperagakan, memiliki nilai seni yang luar biasa. Cepat dalam menyerang dan kuat dalam pertahanan. Itulah yang menjadi ciri ilmu silat asli Indonesia. Bagi Donny, pesilat tradisional asli Indonesia memang sangat disegani bagi dunia internasional. Sebab, gerakan-gerakan maupun jurus yang diciptakan pada guru pada era terdahulu memang memiliki tujuan khusus. Silat mencari ciri khas Indonesia. Negara lain tidak bisa mencontoh dengan gerakan-gerakan silat yang lahir di tanah air. Memang, kini pertandingan silat di gelanggang memang nyaris serupa dengan ilmu bela diri yang lain. Nyaris tidak ada gerakan yang bernilai seni tinggi. Bagi sebagian kalangan, gerakan-gerakan silat tradisional dianggap kuno. Padahal, jurus-jurus itu men-
jadi sangat sulit untuk dikalahkan. Pertahanan rapat, kuat, dan menyerang juga cepat sekaligus mematikan. Dia menilai, jika pesilat Indonesia terdahulu tersohor di muka bumi. Pesilat asli tanah air sulit dikalahkan. Namun belakangan, justru pesilat dari barat menjadi juara dunia. ‘’Pesilat dari Jerman kok bisa menjadi juara, saya heran. Padahal, silat itu asli dari Indonesia,’’ terangnya pria yang genap berulang tahun di usia 37 tahun kemarin. Menurut Donny, negara lain memang berusaha mengadopsi cara bermain silat asli Indonesia. Bukan hanya mengadopsi semata, tapi berbagai negara berusaha untuk merusak nilai-nilai silat asli Indonesia, dengan cara memasukkan gerakan-gerakan ilmu bela diri dari negara asalnya. ‘’Ini yang harus kita waspadai,’’ katanya. Dia mengaku sudah menjajal cara bertanding dengan metode gerakan asli silat tradisional dengan silat yang meniru gerakan bela diri lain. Dia menjajal dengan temannya yang menggeluti ilmu bela diri, selain silat. ‘’Pertama saya pakai gerakan biasa, saya kalah. Selanjutnya, saya menggunakan gerakan-gerakan silat asli. Teman saya sulit mencari celah untuk menyerang. Katanya, mau menyerang bagaimana, karena pertahanan kamu sulit ditembus,’’ jelasnya. Oleh karena itu, Donny mengimbau kepada para segenap generasi muda Banyuwangi untuk mempertahankan ciri asli silat Indonesia. Jika itu dipertahankan, maka tidak menutup kemungkinan, pesilat Banyuwangi bisa berjaya di pentas dunia. ‘’Saya sudah pensiun (pencak silat), tapi saya tetap rajin berolahraga. Karena olahraga menyehatkan,’’ pungkas bapak Akbar Maulana Ilman dan Bella Safryna Cahyani itu. (c1/bay)
rabaya. Disebut-sebut dalam kegiatan itu pihak sekolah juga dipungut iuran. Biaya akomodasi perwakilan Dinas Pendidikan di acara itu dibebankan kepada pihak sekolah sama rata. Tiap sekolah yang mendapat bantuan dari APBN itu dipungut Rp 100 ribu. Ternyata itu bukan satu-satunya pungutan yang dibebankan kepada pihak sekolah. Selepas acara, pihak sekolah masih dibebani biaya Rp 200 ribu. Konon, uang itu akan diberikan kepada pemateri bimtek yang akan dirupakan kenang-kenangan. Hanya saja tidak disebutkan bentuk kenang-kenangan yang diberikan kepada pemateri tersebut. Seperti diberitakan sebelumnya, penyidik kejaksaan terus melakukan
pemeriksaan serius terhadap tiga tersangka pungli proyek Dana Bansos Pendidikan 2014. Tiga tersangka itu adalah Ahmad Munir, 55, yang sehari-hari sebagai kepala UPTD Dinas Pendidikan Kalibaru; Ahmad Farid alias Mamak, 50, seorang oknum LSM pendamping; dan Ririn Puji Lestari, 48, Kepala SDN Kalibaru Wetan. Dari balik jeruji besi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi, Ririn dan Munir sempat ”bernyanyi”. Keduanya mendesak kejaksaan memeriksa seluruh kepala sekolah penerima bantuan dana hibah pendidikan tersebut. Kasek Ririn juga meminta agar kejaksaan memeriksa 20 kepala SDN yang menerima bantuan sosial dari APBN bersama dirinya.
Menurut Ririn, pemberian fee 5 persen yang rencananya akan diserahkan kepada atasannya dan ”orang pusat” tersebut juga atas kesepakatan semua penerima bansos se-Jatim. Ririn menuturkan, tiga hari lalu ketika dirinya ditangkap kejaksaan, dia sedang berkumpul dengan para kepala sekolah penerima bansos tersebut. Mereka berkumpul di SDN 2 Tampo, Kecamatan Cluring, dan mengumpulkan sendiri uang yang katanya diperuntukkan atasannya dan ”orang pusat” itu. “Saya tidak pernah minta. Mereka sendiri yang mengumpulkan uangnya dan menulis di kertas,” kata Ririn ketika menghubungi Jawa Pos Radar Banyuwangi beberapa hari lalu. (nic/c1/bay)
Langsung Menjalankan Arbain ■ TAKE...
Sambungan dari Hal 25
Tetapi, jumlahnya tidak banyak. Barang yang disita itu, seperti troli yang dipasang di tas tentengan. “Alhamdulillah, barang milik jamaah KBIH Sabilillah lolos semua,” kata KH. Abdul Latif Harun, karom CJH Sablilillah. Tepat pukul 07.50, CJH Kloter 27 berangkat menuju Bandara Internasional Juanda. Tepat pukul 10.20 rombongan take off dari Juanda menuju bandara Madinah. Sejam kemudian, pukul 11.20, giliran CJH Banyuwangi Kloter 28 yang terbang menuju Madinah. Kloter 26 sudah terbang lebih dulu, pukul 06.20. Sementara itu, sebelum berangkat dari Asrama Haji Sukolilo, jamaah Kloter 27 dan 28 dikunjungi Kepala Kemenag Banyuwangi, Santoso. “Alhamdulillah, persiapan CJH Banyuwangi tahun ini cukup baik, sehingga mulai persiapan sampai hari ini (keberangkatan dari Asrama Haji Sukolilo) berjalan lancar,” ujarnya seraya meminta keluarga CJH yang di rumah terus mendoakan. Jamaah Ba-
SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS
KUNJUNGAN: Kepala Kemenag Banyuwangi Santoso bersama Plt Kadispendik Dwi Yanto jelang berangkat ke Juanda pagi kemarin (13/9).
nyuwangi mulai sore kemarin menjalankan rangkaian ibadah
haji mulai Arbain (salat 40 waktu) di Masjid Nabawi. (*)
Derby Madura Sengit di Kelas Putra ■ TIM...
Sambungan dari Hal 25
Pada set pertama, Kinanti Seta dkk mendapat perlawanan sengit dari tim putri Kota Batu. Umpan bola-bola tinggi beberapa kali berhasil diblok dan dibaca arahnya oleh tim lawan. Tetapi, di set pertama itu tim putri Banyuwangi tetap menang dengan skor (24-21). Baru diset kedua dan ketiga anak asuh Rusmiyati itu berhasil membaca strategi dan pergerakan arah bola tim lawan. Kemenangan pun diraih dengan mudah, dengan skor (24-13), dan (24-18). Setelah lolos 16 besar, pelatih Rusmiyati mengaku terus akan berkonsentrasi memberikan suntikan semangat dan motivasi, agar mental bertanding anak asuhnya tetap stabil. Apalagi lawan-lawan yang akan dihadapi pada babak selanjutnya akan bertambah be-
rat. “ Kalau fisik pemain sudah siap, yang sering trouble yakni masalah mental bertanding, maklum usia mereka masih muda jadi sering labil,” katanya. Pada Kejuaraan Provinsi (Kejuprov) Bola Voli Indoor dan Bola Voli Pantai Junior Jawa timur. Tim Putri Banyuwangi tidak pasang target muluk-muluk. Tim pelatih memasang target lolos 4 besar. “ Semua lawan kita anggap berat, tapi kita akan mewaspadai saat melawan Surabaya. Karena mereka mempunyai pemain dengan postur tinggi mumpuni, dan kualitas pemainnya juga di atas rata-rata,” ujarnya Pertandingan lain yang tak kalah seru pada Sabtu, (13/9) yakni bertemunya tim putra Kabupaten Lamongan melawan Kabupaten Situbondo. Dalam pertandingan yang digelar di lapangan 1 tersebut, tim kota
santri menang telak 3 set langsung 0-3, ( 22-25,21-25,16-25). Sementara itu, derby Madura antara Tim putra Kabupaten Pamekasan melawan Kabupaten Bangkalan. Derby sengit tersebut berlangsung menarik, kedua tim saling adu serangan hingga beberapa kali deuce. Kemenangan pun diraih tim putra Kabupaten Pamekasan dengan skor 3-2 ( 2624, 25-27, 27-29, 25-17, dan 15-9). Pertandingan putri lainnya yakni Kabupaten Gresik vs Kabupaten Blitar. Tim Gresik menang mudah 3 set berturut-turut dengan skor (25-14,26-24,25-14). Perhelatan Kejuaraan Provinsi (Kejuprov) Bola Voli Indoor dan Bola Voli Pantai Junior Jawa timur, masih akan berlangsung beberapa pertandingan. Minggu (14/9), Tim putra Banyuwangi akan bertanding melawan Kabupaten Jember. (ddy/c1/bay)
Harga Sewa Perahu mulai Rp 100 Ribu ■ AKSES... Sambungan dari Hal 32
Perahu-perahu nelayan ini disandarkan tidak jauh dari Kantor Resort Tanjung Pasir. Untuk menuju lokasi perahu ini, pengunjung dari semua arah bisa menuju balai Desa Wringin Putih. Lokasi balai desa cukup mudah ditemukan. Dari perempatan patok 11, pengunjung bisa mengikuti jalan beraspal yang lurus ke timur hingga akhirnya menemukan kantor desa ini.
Sampai di sini, pengunjung bisa meminta bantuan aparat setempat untuk menjadi guide menuju lokasi tersebut. Jejeran pohon kelapa dengan buah yang bergelantungan akan menjadi teman selama perjalanan dari balai desa menuju lokasi kantor resort. Untuk menikmati perjalanan laut mengelilingi Teluk Pangpang, pengunjung bisa menyewa perahu warga. Harga yang dipatok pun cukup terjangkau. Mulai Rp. 100 ribu untuk perahu kapasitas 4 orang. Kemudian perahu besar yang bisa memuat banyak penumpang. (sli/c1/als)
Motor Razia Balap Liar Diambil Sebagian BANYUWANGI - Puluhan motor hasil razia balap liar yang digelar Satlantas Polres Banyuwangi Sabtu lalu (6/9) ternyata masih menumpuk di halaman timur Mapolres Banyuwangi hingga kemarin (10/9). Aneka jenis kendaraan roda dua itu masih belum diambil pemiliknya. Tetapi, tidak sedikit pemilik kendaraan yang belum mengambil kembali motor yang terjaring razia tersebut. Dari 77 motor yang diamankan, sekitar 25 unit motor di antaranya sudah diambil pemiliknya. Motor yang diambil tersebut rata-rata masuk kategori pelanggaran ringan. Misalnya, spion hingga aksesori pendukung lain tidak standar. Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Amar Hadi mengatakan, motor yang dirazia itu bisa diambil dengan beberapa syarat. Selain sudah melalui tahap sidang tilang, motor itu bisa diambil dengan syarat pemiliknya harus memasang kelengkapan kendaraan. “Yang roda kecil harus diganti roda ukuran standar. Termasuk knalpot juga harus standar. Bila ada knalpot brong, akan disita petugas,” tegas AKP Amar. (nic/c1/bay)
NIKLAAS ANDRIES/RABA
BALAP LIAR: Deretan kendaraan roda dua menumpuk di halaman parkir timur Mapolres Banyuwangi kemarin.
32
Jawa Pos R A D A R
Minggu 14 September 2014
B A N Y U W A N G I
Menikmati Liburan di
Teluk Pangpang TELUK Pangpang, kawasan dengan luas mencapai 2.926,6 ha berisi hutan mangrove serta luas perairan mencapai 3.000 ha ini telah ditetapkan sebagai ekosistem esensial yang berada di Jawa Timur. Ekosistem esensial sendiri mempunyai arti kawasan atau wilayah yang merupakan ekosistem alami atau buatan, berfungsi sebagai sistem penyangga kehidupan yang memiliki keunikan dan atau fungsi penting dari habitat danatau jenis yang berada di luar Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA). Dengan demikian, kawasan Teluk Pangpang selain memiliki sumber daya alam. Kawasan ini juga memiliki modal berupa sumber daya manusia berupa warga sekitar. Hal ini merupakan satu kelebihan Teluk Pangpamg dibanding dengan kawasan serupa seperti Bedul. Masyarakat di sekitar Teluk Pangpang bisa berperan lebih dalam pengembangan dan peningkatan potensi yang ada di kawasan tersebut. Seperti diungkapkan Dirman, 43, ketua dari Model Masyarakat Konservasi (MDK). Anggota MDK dengan jumlah aktif sekitar dua puluh orang siap menjadi pemandu bagi warga yang akan mengunjungi Tekuk Pangpang melalui Desa Wringinputih. “Kita siap memandu, anggotanya sudah siap,” ujar Dirman. Dia menambahkan, keberadaan MDK siap untuk diajak dalam pengembangan kawasan Teluk Pangpang. Saat ini MDK sudah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak seperti para nelayan dari luar kawasan yang memarkir perahu di sana. Harapannya, dengan adanya kerja sama seperti ini bisa memudahkan apabila ada pengunjung yang akan menikmati keelo-
MAKAM GANDRUNG: Makam Mbah Agung Kalong berada pesisir sisi timur Teluk Pangpang.
kan kawasan Teluk Pangpang. “Kalau banyak, kita bisa pakai perahu nelayan juga, kita sudah didukung,” ujarnya. Pengelolaan kawasan menjadi objek wisata tidaklah mengherankan, kondisi alam Teluk Pangpang yang kaya dengan aneka jenis tanaman bakau dan jenis burung bisa menjadi modal untuk menarik masyarakat untuk hadir dan berkunjung di tempat ini. Hutan mangrove di kawasan Teluk Pangpang merupakan salah satu hutan mangrove yang tersisa dengan luasan yang cukup besar. Selain itu, adanya kanal-kanal alam yang membelah kawasan hutan bisa dijadikan objek wisata. Rencananya, saluran seperti celah selokan yang masuk seperti terusan di dalam hutan mangrove tersebut akan dijadikan wisata andalan di sini.
Jika pengunjung memiliki kesempatan yang tepat untuk menikmati celah ini, tentu akan menjadi paket yang lengkap dengan menyaksikan kegiatan masyarakat nelayan memasang jaring saat air laut sedang surut. Tidak hanya itu, pengunjung yang beruntung juga akan menyaksikan dan mengalami gerombolan ikan blanak yang berlompatan hingga ke dalam perahu saat perahu berpapasan dengannya. Selain itu, pengunjung juga bisa menyeberang ke Semenanjung Sembulungan. Di tempat itu, selain Terdapat Makam Gandrung, juga banyak terdapat situs peninggalan Jepang di era perang. Tidak hanya itu, di beberapa tempat juga diyakini ada situs yang berasal dari zaman Kerajaan Blambangan. (sli/c1/als)
Akan Tanam Mangrove Jenis Baru UPAYA promosi dan pengembangan kawasan Teluk Pangpang sudah dilakukan pihak LPPM Universitas 17 Agustus Banyuwangi. Kegiatan ini juga mendapat perhatian dari banyak pemerhati mangrove baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satu pemberdayaan yang akan dilakukan adalah dengan pembibitan jenis mangrove yang tidak ada di kawasan tersebut namun bisa digunakan dan dimanfaatkan warga sekitar. “Bulan depan akan kita lakukan pembibitan jenis Sonneratia yang bisa untuk dibuat sirup dan jenis lainnya,” ujar Ervina S. Wahyu, akademisi Untag Banyuwangi. Dia menambahkan, pihaknya bersama RAMSAR dari Korea,
TERTANGKAP: Ikan blanak yang berlompatan ke dalam perahu.
BKSDA Jatim, dan MDK serta komponen Desa Wringinputih
juga akan melakukan kampanye peduli mangrove kepada
generasi muda bahkan dimulai dari anak-anak. Program yang akan dinamakan “Mangrove For Children” ini rencananya sudah akan dimulai bulan depan bersamaan dengan pembibitan. “Kita kenalkan mangrove kepada anak-anak. Biar mereka mengerti dan bisa tergugah sejak dini,” cetusnya. Akhir dari rencana pengembangan wisata di kawasan Teluk Pangpang ini dalam waktu dekat adalah dengan melakukan desain track kawasan tersebut. Harapanya, pengunjung bisa memanfaatkan waktu dalam menikmati kawasan ini secara efektif dan rekreatif. “Desain track secepatnya akan kita garap, MDK juga dilibatkan,” pungkas istri Rorry Desrino Purnama itu. (sli/c1/als)
PULAU POHON: Tanaman mangrove (bakau) banyak tumbuh jauh dari bibir pantai. Sehingga menyerupai pulau.
RYANTO FOR
KA FOTO-FOTO: TRI
N HADI/JP-RaBa
RaBa & SHULHA
LEBAT:Terdapat banyak celah seperti terusan yang membelah mangrove di kawasan Teluk Pangpang.
Akses ke Lokasi Cukup Mudah MENGUNJUNGI Teluk Pangpang bisa dilakukan dari dua tempat. Yang pertama menggunakan perahu dari pelabuhan ikan Muncar. Kemudian yang kedua dari Wringinputih. Keduanya berada di Muncar. Masing-masing pilihan memiliki keunikan tersendiri. Jika memilih menuju Teluk Pangpang melalui Muncar, pengunjung akan menikmati keramaian suasana pelabuhan ikan dengan deretan ratusan perahu milik nelayan. Sebaliknya, jika memilih melalui Wringinputih, suasana relatif tenang bisa dirasakan sejak balai Desa Wringinputih. Jika boleh menyarankan, masuk Teluk Pangpang via Desa Wringinputih menjadi alternatif yang bisa dilakukan.
TERJANGKAU: Menuju ke lokasi bisa menaiki perahu milik warga.
Alasan pertama adalah agar suasana teluk dengan pemandangan rimbunan bakau bisa disaksikan sejak awal.
Pengunjung bisa menggunakan jasa warga sekitar untuk menyewa perahu n Baca akses...Hal 31