Pendorong Perubahan dan Pembaruan
RABU 15 OKTOBER TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
Demokrat Cabut Nama Yusieni ALI NURFATONI/RABA
KONSISTEN: Tiga pembalap BRCC dari kiri Agung Ali Syahbana, M. Taufik, dan Timbul Kurniawan, berlatih di Jalan Kepiting, Banyuwangi, kemarin.
Besok Pagi Jalan dalam Kota Ditutup BANYUWANGI - Ajang balap sepeda internasional bertajuk Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITBI) diprediksi akan dimulai besok pagi (16/10). Pada etape pertama ini, peserta akan start di Pendapa Banyuwangi pukul 09.30. Selanjutnya, peserta akan melewati jalanan
kota Banyuwangi dan sekitarnya. Karena itu, beberapa ruas jalan di Kota Penyu ini besok pagi akan ditutup. Ruas jalan yang dilewati, antara lain Jalan Adi Sucipto, Jalan Brawijaya, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, dan Jalan MH. Thamrin ■
Ketinggian Rute Etape I ITBI Start Banyuwangi-Finis Pulau Merah
Baca Besok...Hal 39
Ganti Usulkan Uut sebagai Wakil Ketua DPRD BANYUWANGI - Kabar yang menyebut Sri Utami Faktuningsih mendapat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat (PD) untuk menduduki kursi wakil ketua DPRD Banyuwangi ternyata bukan isapan jempol. Kemarin (14/10) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD Banyuwangi langsung meneruskan rekomendasi tersebut ke DPRD untuk ditindaklanjuti. Selain itu, DPC PD Banyuwangi mencabut usul pimpinan yang mereka ajukan ke DPRD Banyuwangi beberapa waktu lalu. Sebab, sebelumnya, DPC PD Banyuwangi mengusulkan
anggota dewan asal PD yang lain, yakni Yusieni, untuk menduduki kursi wakil ketua dewan. Ketua Fraksi PD DPRD Banyuwangi, Wendriawanto alias Wewe, membenarkan pihaknya telah mengantongi rekomendasi pimpinan dewan dari DPP PD. “Rekomendasi ini akan saya teruskan ke DPRD untuk ditindaklanjuti. Tugas saya hanya mengantar rekomendasi ini ke DPRD. Langkah selanjutnya menjadi ranah DPRD,” ujarnya kemarin. Sekretaris DPC PD Banyuwangi, Juliesetyo Puji Rahayu menambahkan, melalui surat Nomor 251/SK/DPP PD/2014 tertanggal 9 Oktober 2014, DPP PD menetapkan Sri Utami Faktuningsih menempati “jatah” wakil ketua dewan ■ Baca Demokrat...Hal 39
Nikmati Cokelat Pasir, Tawaf di Zamzam Tower Hotel
SERIUS: Yerimianto didampingi kuasa hukumnya saat sidang di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.
KASUS B BE BEDAH EDA DAH RUMAH NIKLAAS ANDRIES/RABA
Membunuh karena Istri Diganggu Mantan BANYUWANGI - Kasus pembunuhan Ahmad Fatanul, 34, di rumahnya sendiri di Desa Segobang, Kecamatan Licin, Banyuwangi, disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin (14/10). Terdakwa kasus pembunuhan itu adalah Yerimianto, 32, warga Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi.
Jaksa Ari Dewanto yang menangani perkara itu mendakwa Yerimianto dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ancaman hukuman pasal tersebut sangat berat, yakni hukuman mati, atau penjara seumur hidup, atau penjara selama waktu tertentu maksimal 20 tahun ■ Baca Membunuh...Hal 33
MAKKAH tak berbeda dengan kota lain di dunia. Utamanya kota-kota di Indonesia. Di tanah air banyak pasar grosir dan pasar kaget. Di Makkah juga ada. Pun pertokoan modern atau mal. Di Makkah bahkan ada beberapa kawasan yang menjual barangbarang branded. Kemarin saya keliling ke kawasan itu. Diantar Zulqarnain. Mukimin asal belakang (eks) Wijaya Mal Banyuwangi. Dia akrab dipanggil Kang Zul. Sudah mukim di Arab Saudi sejak 1992. “Sejak Perang Teluk (Irak versus Iran) saya sudah di sini,” tuturnya sambil
Laporan: SAMSUDIN ADLAWI Dari Makkah, Arab Saudi
nyetir mobil Toyota jenis sedan. Sejak bakda Duhur sampai menjelang Magrib kami susuri jalanan kota Makkah. Khususnya distrik Aziziyah. Menyusuri kawasan Mina. Lokasi mabid jamaah haji selama masa melempar jamrah: 10-13 Zulhijah ■ Baca Nikmati...Hal 39
Pelesir ke Thailand Bersama Agen Koran Jawa Pos Radar Banyuwangi yang Beruntung (1) DOK. RABA
Saya sudah terima surat panggilan dari kejaksaan. Saya akan datang dan menyiapkan bukti-bukti.’’ PENI HANDAYANI Mantan Kepala BPMPD Banyuwangi
Peni Dimintai Keterangan Hari Ini BANYUWANGI - Penyidik Kejaksaan Negeri Banyuwangi pagi ini berencana memeriksa satu lagi saksi dalam perkara dugaan korupsi Bedah Rumah di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah. Saksi yang akan dimintai keterangan hari ini (15/10) adalah mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan (BPM-PD) Peni Handayani ■ Baca Peni...Hal 39
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Tetap Berangkat meski Hanya Satu Penumpang Agen koran Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) di Asembagus, Rukun Jaya, beruntung mendapatkan hadiah jalan-jalan ke Thailand. Berikut catatan perjalanannya yang ditulis bagian even JP-RaBa, BENNY SISWANTO. INI pertama kali saya berkunjung ke Thailand yang difasilitasi Pesona Ijen Tour dan Travel. Tujuannya Bangkok dan Pattaya. Saya tidak berangkat sendirian, tapi bersama agen koran JP-RaBa di Asembagus, Christian Karmelianto. Karena masih berusia muda, Chris juga
DOK. BENNY SISWANTO/RABA
BUDDHA TIDUR: Rombongan di kompleks Wat Pho Temple, Bangkok.
didampingi keluarganya, yakni pasangan Gelar Kawoto Supardi dan Sri Idayati. Kami dijadwalkan empat hari tiga malam di Negeri Gajah Putih tersebut. Di sana kami mengunjungi beberapa tujuan wisata. Perjalanan diawali dengan menumpang mobil travel dari Banyuwangi. Ternyata penumpang mobil travel yang disopiri Pak Har malam itu hanya satu orang, yakni saya sendiri. Salut buat agen travel waktu itu meski cuma satu penumpang, dia tetap berangkat hingga tujuan. Drivernya ramah dan nyetirnya tidak ngebut. Selama perjalanan, saya putuskan tidak tidur. Walau sebenarnya kondisi badan kurang fit karena agak flu, saya putuskan menemani driver. Mungkin saja sakit flu yang saya alami lantaran kaget baru pertama kali bepergian ke luar negeri ■
Warga Kalibaru Kulon bingung air bersih Masak kalah dengan Arab Saudi, tak punya hutan tapi kelebihan air
Parpol diminta segera ajukan bantuan Lumayan, bisa dipakai bayar utang di masa kampanye
Baca Tetap...Hal 39
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
30
POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
Rabu 15 Oktober 2014
Di Balik Keikutsertaan Bupati Abdullah Azwar Anas dalam SEALLF di Jogjakarta
Tak Bergantung SDA, Kembangkan Sektor Pariwisata Dalam membangun perekonomian daerah, Pemkab Banyuwangi tidak hanya mengandalkan industri ekstraktif berbasis sumber daya alam (SDA). Kabupaten berjuluk Sunrise of Java, ini kini berupaya mengoptimalkan sektor ekonomi berbasis pariwisata. KEBIJAKAN itu diungkapkan Bupati Abdullah Azwar Anas dalam forum yang diikuti sejumlah kepala daerah se-Asia Tenggara, yakni South East Asia Local Leader Forum (SEALLF). Forum tersebut diselenggarakan di Jogjakarta, Senin (13/10). SEALLF digagas Jurusan Politik dan Pemerintahan, Fisipol, Universitas
Gadjah Mada (UGM), Jogjakarta. Forum tersebut digelar sebagai sarana berbagi pengalaman dan komitmen dalam pengelolaan industri ekstraktif di ASEAN. Dalam forum tersebut Bupati Anas membeber perjuangan Pemkab Banyuwangi memilih jalur negosiasi dalam memperjuangkan hak daerah dalam manajemen pengelolaan industri ekstraktif, khususnya pertambangan emas di Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi menempuh jalur perbaikan regulasi sehingga kegiatan pertambangan bisa lebih berpihak ke daerah. Bupati Anas mengatakan, awalnya langkah Pemkab Banyuwangi itu sempat dipandang sinis berbagai kalangan. Namun, pemkab terus berkomitmen negosiasi itu dilakukan demi masa depan rakyat Banyuwangi yang lebih baik. “Sampai akhirnya
DANA BANPOL
Pemkab Banyuwangi berhasil merevisi isi perjanjian hibah saham menjadi hibah saham non-dilusi. Daerah tidak boleh menyerah meskipun saat ini Undang-undang Miner-
ba yang ada belum memihak,” ujarnya. Menurut Anas, pengelolaan sektor tambang di Indonesia memang belum berpihak kepada daerah. Royalti tambang yang diberikan sangat rendah,
dilusi,” kata dia. Untuk menjamin transparansi, sudah ada regulasi yang mengontrolnya. Golden share tersebut tidak akan terusik, siapa pun bupati yang memimpin Banyuwangi kelak. “Benar-benar untuk Banyuwangi. Kalau saya berpikir untuk diri saya sendiri, tentu saya tidak akan ngotot minta saham sepuluh persen untuk pemerintah daerah. Dengan dana dari keuntungan berdasar saham yang dimiliki pemkab, pembangunan Banyuwangi bisa makin kencang, bisa menyekolahkan anak-anak sampai doktor ke luar negeri, puskesmas-puskesmas makin modern dan sebagainya,” paparnya. Meskipun potensi tambang cukup besar, lanjut Anas, Banyuwangi tidak bergantung pada hasil tambang tersebut. Sejumlah sektor ekonomi terus digerakkan n Baca Tak...Hal 39
Minta DPD Tinjau Kepengurusan DPC
Parpol Diminta segera Ajukan Bantuan
BANYUWANGI - Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Banyuwangi “digoyang”. Sejumlah pimpinan anak cabang (PAC) meminta Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PD Jatim turun ke Banyuwangi untuk meninjau ulang kepemimpinan Ketua DPC PD Michael Edy Hariyanto. Ketua PAC PD Kecamatan Genteng, Budi Winoto mengatakan, dia dan beberapa pengurus PAC PD yang lain telah mengirim surat kepada DPD PD Jatim. Selain untuk meminta DPD PD meninjau kepemimpinan Michael, dirinya juga menanyakan surat keputusan (SK) PAC PD yang belum turun. Padahal, PAC sudah melaksanakan musyawarah anak cabang (musancab) pada 23 Maret 2013 lalu. “Kami meminta SK yang asli segera diterbitkan DPC PD Banyuwangi,” ujarnya didampingi PAC PD Sempu, Bambang Irawan, saat berada di kantor DPRD Banyuwangi kemarin (13/10). Budi menambahkan, dirinya bersama ketua PAC PD Sempu dan ketua PAC Glenmore mendapat surat peringatan I dari DPC PD Banyuwangi tanpa mengetahui kesalahan yang mereka
BANYUWANGI - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi berharap pengurus parpol segera mengirimkan pengajuan pencairan dana bantuan politik sebelum akhir tahun anggaran 2014. Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Bakesbangpol Banyuwangi, Djafri Yusuf, usai menggelar bimbingan teknis (bimtek) kepada pengurus parpol pemenang pemilu di Banyuwangi Senin (13/10) kemaTotal dana yang rin. Dalam bimtek tersebut, didapat tiap parpol ketua, sekretaris, dan bendihitung dari dahara partai politik pemeakumulasi jumlah nang pemilu diberi penjelasan terkait mekanisme suara sah yang pencairan dana banpol 2014. didapat tiap parSelain pencairan dana banpol, pengurus partai diberi pol saat pileg 9 tahu aturan penggunaan dan April lalu” mekanisme pertanggungjawaban dana. “Yang jelas, 60 Djafri Yusuf persen dana digunakan unKepala Bakesbangpol tuk biaya pendidikan politik, Banyuwangi sisanya untuk biaya operasional partai,” jelas Djafri. Selanjutnya, tiga pengurus harian dari sepuluh parpol yang hadir diminta segera mengirimkan pengajuan dana banpol kepada bupati melalui kantor Bakesbangpol. Persyaratannya, di antaranya pengesahan kepengurusan partai di tingkat pusat dan hasil verifikasi pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bagi parpol yang tahun sebelumnya mendapat dana banpol. Djafri berharap seluruh pengurus parpol bisa segera mengajukan pencairan dana banpol paling lambat sebelum 20 Desember atau sebelum akhir tahun anggaran 2014. Besarnya dana banpol yang akan diterima sesuai perolehan suara pada Pemilu Legislatif 2014. “Total dana yang didapat tiap parpol dihitung berdasar akumulasi jumlah suara sah yang didapat tiap parpol saat Pileg 9 April lalu. Berdasar kalkulasi KPU, setiap satu suara dinilai Rp 1.995,” beber Djafri. Parpol yang akan menerima bantuan akan dibagi menjadi dua bagian. Parpol peserta Pemilu 2009-2014 akan mendapat bantuan terhitung sejak bulan Januari hingga dilantiknya DPRD Agustus lalu. Parpol peserta Pemilu 2014-2019 dihitung sejak dilantik bulan Agustus 2014 lalu hingga Desember 2014. ”PKNU dan Partai Republikan meski pada Pileg 2014 lalu tidak mengikuti pemilu, tapi masih tetap mendapatkan banpol yang terhitung sejak Januari hingga Agustus 2014,” tandas Djafri. (cin/c1/aif)
lakukan. Pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ ART) PD, kader atau pengurus yang melakukan kesalahan, ada prosedur yang harus dilalui misalnya pembinaan atau teguran. “Jangan tiba-tiba mengeluarkan SP seperti ini,” kata dia seraya menunjukkan SP yang ditandatangani Ketua DPC PD Michael Edy Haryanto dan Sekretaris DPC PD Juliesetyo Puji Rahayu. Terlebih, imbuh Budi, setelah menerima SP I dari DPC PD Banyuwangi tertanggal 3 Juli 2014 tersebut, pihaknya tidak pernah diundang dalam kegiatan DPC PD. Akibatnya, kebijakan DPC PD tidak bisa terdistribusi ke tingkat ranting. “Saya menjadi ketua PAC PD sudah tiga periode atau sejak Demokrat berdiri. Baru kali ini PD seperti ini. PD dipimpin layaknya perusahaan, bukan dipimpin layaknya partai politik,” jlentrehnya. Masih menurut Budi, pihaknya berkirim surat ke DPD Jatim agar DPD parpol yang dibidani Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu turun ke Banyuwangi meninjau ulang kepemimpinan Michael n Baca Minta...Hal 39
SIGIT HARIYADI/RABA
WADUL DPD: Ketua PAC PD Genteng Budi Winoto didampingi Ketua PAC PD Sempu Bambang Irawan memberikan penjelasan kepada sejumlah wartawan usai mengikuti sosialisasi lembaga DPRD Banyuwangi di kantor dewan kemarin.
RUBRIK PAJAK
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: 0333412224
LOWONGAN KEPALA SEKOLAH & GURU KELOMPOK BERMAIN (KB) DAN TK GURU SD, SMP, SMA (SEMUA BIDANG STUDI) STAFF ADMINISTRASI & UMUM Bersedia ditempatkan di: Batam - Pekanbaru - Medan Jakarta - Tanjung Pinang
Pertanyaan :Apakah barang hasil pertanian dikenakan PPN? Jawaban :Terima kasih atas pertanyaan Saudara. Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-24/PJ/2014 tanggal 25 Juli 2014 tentang Pelaksanaan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 70P/HUM/2013 Mengenai Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Hasil Pertanian yang Dihasilkan dari Kegiatan Usaha di Bidang Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Sebagaimana Diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2007. • Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung tersebut, maka implikasi perpajakannya adalah sebagai berikut: a.Barang hasil pertanian berupa buah-buahan dan sayur-sayuran sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran PP Nomor 31 Tahun 2007 termasuk barang yang tidak dikenakan PPN (Bukan Barang Kena Pajak) sesuai Pasal 4A ayat (2) huruf b Undang-Undang PPN sehingga atas penyerahan, impor, maupun ekspornya tidak dikenai PPN. b. Barang hasil pertanian lain yang tidak ditetapkan dalam Lampiran PP Nomor 31 Tahun 2007, yaitu beras, gabah, jagung, sagu dan kedelai adalah barang yang tidak dikenakan PPN (Bukan Barang Kena Pajak) sesuai Pasal 4A ayat (2) huruf b Undang-Undang PPN sehingga atas penyerahan, impor, maupun ekspornya tidak dikenai PPN. c.Barang hasil pertanian yang merupakan hasil perkebunan, tanaman hias dan obat, tanaman pangan, dan hasil hutan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan PP 31 Tahun 2007 yang semula dibebaskan dari pengenaan PPN berubah menjadi dikenakan PPN sehingga atas penyerahan dan impornya dikenai PPN dengan tarif 10%, sedangkan atas ekspornya dikenai PPN dengan tarif 0%. d.Pengusaha (orang pribadi maupun badan) yang melakukan penyerahan barang hasil pertanian tersebut wajib memungut PPN dan untuk itu wajib dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, kecuali pengusaha yang termasuk pengusaha kecil dengan omzet sampai dengan Rp 4,8 milyar per tahun sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 197/PMK.03/2013. • Komoditi yang atas proses dan jenis barangnya termasuk Barang Kena Pajak yang dikenai PPN:
Persyaratan : - Minimal Sarjana S1 (Kepala Sekolah & Guru) - Bawa lamaran lengkap - Bawa ijazah asli - Bawa Surat Keterangan dari orang tua (diijinkan untuk bekerja di luar kota / pulau) - Untuk Staff Adm & Umum Dapat mengoperasikan komputer (Ms. Power Point & Corel Draw) Hari : Sabtu Tanggal : 18 Oktober 2014 Jam : 09.00-16.00 Tempat : H o t e l A g u n g Jaya Mahkota (AJM) Gandrung Lounge / Resto Mahkota. Jl. Raya Jember Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur
More Info: HUB : 0822 8504 7828 www.sekolahdjuwita.sch.id
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
HUMAS PEMKAB BWI FOR RABA
PAPARKAN KEBIJAKAN: Bupati Abdullah Azwar Anas berbicara pada forum SEALLF di Jogjakarta Senin (13/10).
sehingga dampak tambang bagi kesejahteraan rakyat sangat minim. Banyuwangi pun merintis usaha untuk mendapatkan saham cuma-cuma alias golden share. Pemkab Banyuwangi meminta masukan dari sejumlah lembaga penasihat keuangan dan ahli hukum pertambangan. Konsultasi juga dilakukan rutin dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Golden share ini perjuangan kita. Setelah negosiasi yang cukup alot sekarang Banyuwangi berhasil memperoleh golden share 10 persen nondilusi,” tandasnya. Kelak, keuntungan dari kepemilikan saham tersebut akan langsung masuk ke daerah melalui APBD. “Saya sengaja tidak bikin BUMD untuk menutup celah penyimpangan, juga agar kelak saham pemerintah daerah tidak ter-
Komoditi Hortikultura Tanaman Pangan
Perkebunan •Kakao,Kopi,Kelapa Sawit, Jambu Mete (untuk maka nan ternak bebas PPN) •Aren,Lada,Pala,Cengkeh, Karet,Teh,Tembakau,Tebu, Kapas,Kapuk,Rami, Rosella,Jute,Kayumanis, Kina,Panili,Nilam,Jarak Pagar,Sereh,Atsiri,Kelapa •Tanaman Perkebunan dan Sejenisnya
•Tanaman Hias danObat: •Tanaman hias •Tanaman potong •Tanaman obat
•Padi •Jagung •Kacang Tanah •Ubi Kayu •Ubi Jalar •Kacang hijau, gude, dan kacang lainnya •Talas, Garut, gembili dan umbi lainnya
Hasil Hutan Hasil Hutan Kayu: • Kayu • Kelapa Sawit • Karet • Bambu Hasil Hutan Bukan Kayu: •Rotan •Gaharu •Agathis •Shorea •Kemiri •Tengkawang
Informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi dengan Account Representative Saudara di Kantor Pelayanan Pajak dimana Saudara terdaftar atau hubungi Kring Pajak (021) 500200. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
RABU 15 OKTOBER
Jangan pernah Takut Untuk Mencoba, Tapi Beranilah Untuk Bekerja” Andiyono EDY S/JPRS
KOTA
Dishub Merencanakan Bongkar Double Way MASIH banyak hal yang harus dilakukan Dinas Perhubungan untuk mendukung pengalihan arus satu jalur di sejumlah ruas jalan dalam kota Situbondo. Apalagi, setelah hearing dengan anggota DPRD Situbondo, banyak atensi dari para wakil rakyat. Anggota DPRD menginginkan adanya penyempurnaan. Misalnya, penambahan rambu lalu lintas dan papan informasi pengalihan arus. “Kita masih akan melakukan penyesuaian agar kebijakan perubahan arus ini bermanfaat bagi masyarakat,” terang Lutfi kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS). Salah satunya, selain menambah rambu dan penanda jalan, pihaknya juga akan melakukan pembongkaran fasilitas yang mengganggu pengendara. Diantaranya adalah beberapa double way, serta bangunan bundaran di sejumlah jalan yang dirasa menghalagi kelancaran arus jalan. Saat ditanya mengenai beberapa pihak yang merasa perubahan arus tidak efektif, Lutfi mengatakan itu sudah biasa adanya pro kontra dalam kebijakan. Yang terpenting pihaknya akan mengusahakan agar kebijakan tersebut lebih efektif. Seperti saat adanya keluhan mengenai jembatan Cendrawasih yang dianggap menahan beban terlalu berat, Lutfi mengatakan bahwa dirinya sudah memerintahkan petugas untuk memantau jembatan tersebut dua kali dalam sehari. “Sejauh ini kondisi jembatannya masih aman kok, kita juga melakukan pengecekan dua kali sehari, pagi dan sore,” jelas Lutfi n
31
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2014
Asyik…. Pulang Kunker Dapat Rp 4 Juta SITUBONDO- Anggota DPRD Situbondo periode 2010 – 2015 belum tiga bulan dilantik. Namun, kegemaran mereka melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar daerah tak pernah terbelenggu oleh waktu. Seperti yang dilakukan Komisi I dan IV. Dua alat kelengkapan DPRD Kabupaten Situbondo tersebut saat ini sedang melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Provinsi Jawa Barat, tepatnya di Kota Depok dan Bogor. Tidak tanggungtanggung mereka mengagendakan kegiatan ini selama empat hari. Komisi I dan IV berangkat kunker pada Minggu (12/10) lalu. Dari kantor DPRD Kabupaten Situbondo no 01 mereka diangkut menggunakan bus menuju bandara Juanda. Baru dari sana para wakil rakyat tersebut menggunakan pesawat terbang untuk sampai ke Jawa Barat. ‘Hobbi’ anggota DPRD Kabupaten Situbondo melakukan kunker ke luar daerah hingga ke luar pulau ini sebenarnya sudah menjadi sorotan banyak pihak sejak lama. Sebab, aktifitas mereka hanya dinilai membo-
roskan keuangan Negara. Ada yang menilai, Kegiatan kunker dinilai hanya kemasan untuk mengeruk keuntungan pribadi. Namun, ibarat pepatah mengatakan, Meski anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Meski banyak cemoohan, kunker atau studi banding jalan terus n Baca
GRAFIS: EDY SUPRIYONO
Studi Banding BPJS dan Rekrutmen CPNS
Kunker... Hal 37
Mengapa Anggota DPRD Hobbi Kunker?
SEMENTARA itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Situbondo, Rudi Afiyanto menerangkan, tujuannya melakukan kunker karena memang ada hal penting yang perlu dilakukan. Dia men-
contohkan, wakil rakyat rombongannya melakukan studi banding tentang BPJS. “Selama ini kan pelaksanaan BPJS dihubungkan dengan pelaksanaan Jamkesda n Baca Studi...Hal 37
Makin Sering Kunker Makin Sering dapat Dana Perjalanan Dinas Makin Jauh Kunker, MakinBesar uang perjalanan dinas Perjalanan Dinas ke wilayah Jabodetabek. Misalnya: Rp 1,2 juta (pimpinan) dan Rp 1 Juta (anggota)/orang/hari Menginap di Hotel Bintang Empat (Deluxe) Pelesir di sela-sela waktu senggang Kunker
EDY SUPRIYONO/JPRS
STAND BY: Bus yang akan mengangkut anggota komisi I dan IV DPRD Situbondo ke Bandara Juanda.
Baca Dishub...Hal 37
Tak Kunjung Sembuh, Kakek Bunuh Diri
Borong 3 Penghargaan Peternakan Sekaligus SITUBONDO – Kabupaten Situbondo kembali sukses menorehkan prestasi di Bidang Peternakan. Kabupaten berjuluk Bumi Selawat Nariyah ini me-
RENDRA KURNIA/JPRS
DOUBLE WAY: Pembatas jalur dua arah di perempatan Alun-alun Situbondo akan dihancurkan untuk kelancaran arus lalu lintas.
PANJI
Petani Nyaris Duel Akibat Rebutan Air TERJADINYA kemarau panjang di Kabupaten Situbondo, menyebabkan debit air sungai untuk menyuplai lahan pertanian berkurang. Hal ini membuat para petani saling berebut air. Ironisnya, ini memicu ketegangan antara petani dan petugas ulu-ulu air. Seperti yang terjadi di Desa Panji Lor, Kecamatan Panji, pagi kemarin (14/10). Seorang petani bernama Sirat, 57, dan petugas ulu-ulu air Abdul Asis, 55, terlibat cekcok dan nyaris duel. Perselisihan persoalan air tersebut membuat Sirat harus dilarikan ke RSUD Abdoer Rahem Situbondo, karena hidungnya mengeluarkan darah akibat terkena pukulan. Kasus yang dipicu masalah air sawah ini bermula, saat korban membuka saluran air untuk mengaliri sawahnya. Saat membuka air di sebuah tempat pembagian air tepatnya di Dusun Talang, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, ternyata dirinya kepergok oleh Abdul Asis, yang tak lain adalah petugas ulu-ulu air. Karena tanpa ada ijin mengalirkan air ke sawahnya, Abdul Asis sempat menegur korban. Mendengar teguran itu, Sirat merasa tersinggung dan sempat terjadi cokcok antar keduanya. Beberapa saat kemudian Sirat memegang dan berusaha mencekik leher Abdul Asis n Baca Petani...Hal 37
KAPONGAN – Mistar, 71, ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di salah satu bukit di Dusun Sumber Wringin, Desa Curah Cotok, Kecamatan Kapongan Selasa (14/10) pagi pukul 05.00. Saat ditemukan oleh pencari kayu bakar, Niweh, 45, dan Sutani,70, kondisi korban masih dalam kondisi sekarat n Baca Tak Kunjung...Hal 37
ISTIMEWA
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Baca Borong...Hal 37
Setelah juara I nasional lomba Medik Veteriner berprestasi, sekarang kita meraih juara II di kategori petugas IB berprestasi, optimalisasi dokter hewan puskeswan dan juara II kios ASUH,” Drs Aris Marhaento, MP.d Kepala Disnak FREDI/JPRS
TALI TAMPAR: Anggota Polsek Kapongan bersama warga melakukan olah TKP gantung diri di Dusun Sumber Wringin, Desa Curah Cotok, Kapongan.
Rp 38 Juta untuk Semua Kegiatan Panitia Klarifikasi Persoalan Dana Iuran Idul Adha
ISTIMEWA
Mohammad Hanif
PANJI – Dana iuran Hari Raya Idul Adha di MAN 2 Situbondo yang terkumpul Rp 38 juta lebih, tidak hanya digunakan untuk membeli dua ekor sapi saja. Namun, biaya semua rangkaian kegiatan acara Idul Adha yang dilaksanakan di lembaga pendidikan yang ada di Jalan Argopuro tersebut juga di-
ambilkan dari dana tersebut. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Muhammad Hanif, selaku ketua Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), untuk Hari Raya Idul Adha 1435 H, MAN 2 Situbondo. “Berita kalau wali murid mempersoalkan tidak benar, karena sampai hari ini tidak ada satu pun wali murid yang mempersoalkan ke panitia,” katanya, kemarin (14/10) kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin n Baca Rp 38 Juta...Hal 37
SYAMSURI/RABA
BANGGA: Kadisnak Aris Marhaento (kanan) bersama peraih penghargaan di Kantor Disnak Situbondo, kemarin.
H. Syarif, Juru Kunci Petilasan Syekh Maulana Ishaq di Pantai Tampora
Mengaku Sering Mendengar Suara dan Bisikan Gaib Sudah 52 tahun H. Syarif mengabdikan diri sebagai penjaga petilasan Syekh Maulana Ishaq di Bukit Tampora, Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur. Lelaki 65 tahun ini adalah generasi keempat juri kunci petilasan yang banyak dikunjungi masyarakt di waktu-waktu tertentu itu.
JURI KUNCI: H. Syarif di lokasi petilasan Syekh Maulana Ishaq, Banyuglugur.
HABIBUL ADNAN, Banyuglugur
NYARIS DUEL: Petugas Mapolsek Panji memintai keterangan petani yang nyaris duell dengan ulu-ulu air, kemarin (14/10).
nyabet tiga penghargaan sekaligus pada peringatan Hari Ulang (HUT) Provinsi Jawa Timur ke– 69 Tahun 2014 n
PENJAGA pertama petilasan Syekh Maulana Ishaq bernama Ibu Rum. Juru kunci perempuan ini menjadi penjaga petilasan antara tahun 1908 - 1921. Setelah ibu Rum, petilasan yang bersebelahan dengan wisata Pantai Putih, Desa Kalianget, Kecama-
HABIBUL ADNAN/JPRS
tan Banyuglugur itu dijaga oleh Muhammad sampai tahun 1949. Kemudian dilanjutkan oleh Gasinten
pada tahun 1949-1956. “Kemudian, pada tahun 1956 – 1962, sebagai juru kuncinya adalah nenek saya yang bernama ibu
Sukarjo,” ujar H Syarif saat ditemui Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS). Dari pengakuan H. Syarif, dirinya menjadi juri kunci petilasan Syekh Maulana Ishaq sejak tahun 1962. ”Saya tidak tahu sampai kapan saya di tempat ini”. Ujar lelaki yang hamper tak pernah melepaskan surban di lehernya itu. Tentu, dalam kurun waktu puluhan tahun itu, pria yang lahir pada tahun 1949 tersebut mengalami banyak pengalaman. Baik pengalaman yang menyenangkan, bahkan pengalaman yang tidak menyenangkan. Pengalaman yang paling berkesan, ungkap H Syarif adalah ketika bermimpi bertemu langsung dengan Syekh Maulana Ishaq. Selain berkesan, pengalaman tersebut sekaligus menegangkan. ”Saya bertemu beliau lewat mimpi terjadi hampir setiap tahun,” ujarnya. Mimpi yang dialaminya itu datang dengan berbagai macam cara dan berbagai bentuk n Baca Mengaku...Hal 37 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
SITUBONDO SEKITAR
32
R A D A R
Jawa Pos
Rabu 15 Oktober 2014
S I T U B O N D O
OLAH RAGA
Tetap Meriah di Malam ke-4
PANARUKAN- Hari ke empat perayaan petik laut di Dusun Pesisir, Desa Kilansari, Kecamatan Panarukan Senin (13/10) malam berlangsung meriah. Puluhan orang hadir menyaksikan panggung gembira dengan iringan musik gambus. Beberapa kapal yang ada di tepi pantai juga terlihat masih menyala dengan lampu-lampu hias warnawarni. Pemandangan tersebut kian menambah semarak suasana tepi pantai. (fre/pri)
RENDRA KURNIA/JPRS
UMBAR KAMBING : Kondisi Stadion Sepak Bola Mohamad Saleh Situbondo, ketika tidak ada kompetisi yang berjalan.
SK Kepengurusan PSSI Baru Turun Sepekan Lalu SITUBONDO – Vakumnya kegiatan kompetisi sepak bila di Kota Santri disebabkan masalah legal standing. Yaitu, SK Kepengurusan PSSI Situbondo yang baru dikeluarkan seminggu lalu. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua PSSI Situbondo, Zainul Arifin melalui Sekretaris PSSI, Dedy F.Y Katili menjelaskan, jika PSSI tidak dapat menjalankan aktifitas kegiatan, itu karena secara kepengurusan belum mendapatkan bukti sah dari pengurus provinsi. “Paska muscab PSSI dan perubahan nama dari Pengurus Cabang (Pengcab) Paska muscab PSSI menjadi Asisten Cabang dan perubahan (Ascab) praktis kegiatan nama dari Pengurus PSSI Situbondo tidak berjalan kerena menunggu adaCabang (Pengcab) nya legalitas pengurus,” temenjadi Asisten rangnya kepada Jawa Pos Cabang (Ascab) Radar Situbondo, kemarin. Padahal untuk programpraktis kegiatan program kerja PSSI, sudah PSSI Situbondo tidak siap untuk dijalankan. Namun, keberadaan SK penberjalan kerena gurus menjadi hambatan menunggu adanya pelaksanaan kegiatan-kelegalitas pengurus,” giatan. “Minggu lalu SK sudah jadi, jadi tinggal kiDedy F.Y Katili ta sertakan bersama proSekretaris PSSI gram-program yang telah kita susun. Kemungkinan pertengahan bulan ini atau maksimal akhir bulan, kompetisi Sepak Bola sudah mulai berjalan,” ujar Dedy. Vakumnya kegiatan PSSI di dalam Kabupaten Situbondo menurut Dedy tidak serta merta membuat PSSI tanpa aktifitas. Selagi menunggu adanya SK, Dedy mengatakan selama ini kegiatan yang dilakukan adalah pendelegasian ke luar kota, misalnya dalam even sepak bola remaja dan futsal. Termasuk juga kegiatan dari klub PSSS Situbondo yang tetap melakukan eksebisi saat ada kejuaraan insidensial. Oleh karena itu, Dedy menjelaskan seusai persyaratan legalitas tersebut yaitu SK pengurus PSSI Situbondo sudah terpenuhi, selanjutnya tinggal menjalankan programprogram baik kompetisi maupun pembinaan untuk pengembangan sepak bola. Karena salah satu penunjang program untuk olahraga populer tersebut, yaitu dana dari KONI yang baru dapat dicairkan setelah adanya SK pengurus. Sementara itu, Ketua KONI Situbondo, Rahmad Ongkowijoyo mengatakan, bahwa selama ini tidak ada masalah terkait PSSI. Namun, dia mengaku pihaknya memang menunggu adanya SK Pengurus PSSI Situbondo dari Pengprov untuk dapat mencairkan dana untuk program-programnya. “Dana sejumlah Rp 1,6 Milyar untuk seluruh cabang olahraga sudah kita siapkan dari APBD. Selanjutnya tinggal disesuaikan dengan kebutuhan beberapa cabor, mana yang bisa diprioritaskan dan tidak, khusus untuk PSSI kita menunggu legalitas pengurus mereka, baru dana untuk program mereka bisa dicairkan,” jelas Rahmad.(fre/pri)
APA POLE
Diduga Bunuh Diri, Warga Tewas Terlindas Truk BUNGATAN – Satu lagi korban tewas akibat terlindas truk. Namun, kecelakaan yang merenggut korban jiwa kali ini diduga kuat bukan karena tabrakan. Tetapi karena bunuh diri dengan menabrakkan tubuhnya kepada truk yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Korban tewas adalah Saipul Rahman, 33, warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo. Insiden mengerikan ini terjadi sekitar pukul 11.00, siang kemarin (14/10) di jalan Raya Pantura, Dusun Karangmayit, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan. Sebelumnya, korban yang tidak diketahui maksudnya, mampir ke sebuah masjid di dekat lokasi dan menyumbangkan uang sebesar Rp 600 ribu. Begitu selesai menyumbangkan uang ke masjid, salah seorang warga sekitar ada yang sempat melihat Saipul berjalan menuju pantai di utara jalan Pantura untuk mandi di laut. “Di sana ada sepeda motor Nopol P 3709 EM yang di parkir. Diduga sepeda ini milik korban karena tidak ada yang mengakuinya,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi kepada sejumlah wartawan yang menemuinya. Setelah mandi di laut, batang hidung pria tersebut tidak diketahui lagi oleh warga. Beberapa saat kemudian, warga sekitar dikejutkan dengan suara benturan keras yang bersumber dari truk Nopol S 9737 JC yang dikemudikan Kasbun, 50, warga Desa Karangtinggil, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Ternyata, suara keras yang tepat berada di sebuah tikungan itu menewaskan Saipul Rahman. Data yang berhasil dikumpulkan, selain membuat Saipul Rahman tewas. Truk yang disopiri Kasbun juga terlibat kecelakaan dengan sepeda motor Nopol P 6360 ED, yang dikemudikan Misto, 20, warga Dusun Kembangsambi, Desa Pasir Putih. Motor Misto terserempet bak truk hingga dirinya terjatuh. Korban ini beruntung hanya mengalami luka lecet pada bagian tangan dan kakinya. “Menurut keterangan saksi, korban sempat menyumbang uang ke masjid dan mandi di laut. Jadi bukan sepeda korban yang tabrakan, karena saat itu sepeda motor korban diparkir. Kasus ini bisa tabrak lari karena menyebrang atau yang lain. Sementara yang terlibat kecelakaan juga ada sepeda motor lainnya,” terang Wahyudi. Akibat kejadian ini, petugas kepolisian langsung mengevakuasi korban tewas ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. Korban selanjutnya dibawa pulang oleh keluarganya untuk dimakamkan. “Kita masih akan menyelidiki kasus ini. Kedua kendaraan termasuk sepeda yang diparkir yang diduga milik korban juga diamankan. Kita akan memintai keterangan sejumlah saksi,” pungkasnya. (rri/pri)
FREDY/JPRS
Memberatkan, RAKS Dikeluhkan Wali Murid
NUR HARIRI/JPRS
TIDAK MEMBERATKAN: Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Situbondo, Tatik Krisnawati memperlihatkan surat pernyataan tidak mampu dari salah satu wali murid.
SITUBONDO – Sejumlah wali murid SMPN 1 Situbondo mengeluhkan mahalnya biaya yang harus ditanggung oleh siswa. Keadaan itu tertuang dalam rencana kerja dan anggaran sekolah (RAKS). Bahkan, saking besarnya, biaya yang harus ditanggung siswa itu justru lebih besar hingga tiga kali lipat dibandingkan biaya SPP yang sebelumnya pernah ada. Dalam RAKS yang disebarkan kepada wali murid, terungkap jika pihak sekolah menganggarkan dana pembelian sejumlah barang. Diantaranya berupa kursi guru, AC, LCD, galon air, pengadaan CCTV, meja-kursi, pengadaan buku kelas VII dan pengadaan lemari kelas. Anggarann untuk memenuhi itu disebut mencapai sebesar Rp 70 juta lebih.
“Sejumlah alat-alat dan kebutuhan itu dianggarkan di RAKS tahun 2014-2015. Padahal masih banyak alat yang sebelumnya masih layak,” begitu salah satu tulisan yang ada dalam selebaran yang hanya mengatasnamakan wali murid. Beberapa biaya yang dinilai tidak masuk akal, juga terjadi pada biaya jaringan listrik kelas yang dianggarkan sebesar Rp 22 juta. Dana itu disebut diambil dari dana BOS sebesar Rp 2 juta dan diambil dari iuran PSM/Komite sebesar Rp 20 juta. “sangat tidak masuk akal,” tulisnya. Untuk biaya honor GTT/PTT dan petugas kebersihan mencapai Rp 202.840.000. Dana itu diambil dari BOS sebesar Rp 95.880.000 dan dari APBD sebesar Rp 23.400.000 dan dari iuran
PSM/Komite Rp 83.560.000. Bila dilihat di RAKS pada honorarium PTT SK sekolah justru terjadi anggaran dobel. Itu karena diambilkan dari dana BOS mulai dari bulan Juli hingga Agustus 2014 sebanyak 13 orang. “Satunya lagi diambil dari iuran PSM/komite sebesar Rp 41 juta dan orangnya juga sama yakni 13 orang, jadi keseluruhan mencapai Rp 89 juta lebih. Sementara untuk guru GTT yang bersekolah hanya 12 orang yang dianggarkan Rp 47.880.000. “Biaya-biaya yang keluar itu kami rasa tidak masuk akal jika kita hitung-hitung,” terang tulisan lainnya dalam selebaran itu. Seluruh wali murid kelas VII memang diajak musyawarah membahas RAKS tahun pelajaran 2014-2015 Baca Memberatkan...Hal 37
CERITA BERSAMBUNG LANGGANAN RADAR SITUBONDO
Hubungi:
0338 671982 SITUBONDO STNK HLG STNK P 3154 EG an Zulkarnain A. Sp. Bukolan-Paowan 16 Pank. Situbondo
Kiai As’ad Seperti Ikut Abejing Remaja itu melongo heran melihat Kiai As’ad dengan mudah berbaur bersama Pelopor yang kebanyakan dari kalangan bajingan. Sikap Kiai As’ad seperti sahabat karib daripada seorang tokoh ulama besar. Bahkan cara bicara beliau berubah. Kiai As’ad seperti ikut abejing . Kiai As’ad mampu menguasai bahasa kaum cendekiawan maupun awam, bahasa santri maupun kaum abangan . Kepiawaian berkomunikasi ini yang membuat beliau disegani. Begitu pula misi Nabi Muhammad dalam hadis: Khutbahilah masyarakat itu sesuai dengan taraf pemikirannya, apakah kau ingin Allah dan Rasul-Nya didustakan orang? “Beremma kaberre? ” tanya Kiai
As’ad lalu sedikit guyon. “Kamu inii paggun kelihatan kumal.” “Beres… sae, Kae Rato!!” Walau u berwajah angker dan bertubuh tinggi besar, namun Pelopor itu merunduk dan mencium tangan Kiai As’ad d yang lebih pendek. “Walau kumall begini, banyak uangnya, Yai. Maaf, cangkolang .” “Banyak istrinya juga!!” celetuk k rekannya. “Berhenti berbuat kriminal, carii rezeki halal,” dawuh Kiai As’ad. “Saya berhenti maling sapi. Alhamdulillah bisnis tembakau lancar.” “Tembakau milik siapa?” “Menanam sendiri… ajer .” Kiai As’ad hanya mengangguk-angguk.
IKLAN JITU
SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 12 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN
Jawa Pos
EKONOMI BISNIS
Rabu 15 Oktober 2014
R A D A R
33
B A N Y U W A N G I
BERAS IR 64
GULA PASIR LOKAL
MINYAK GORENG CURAH
DAGING SAPI
DAGING AYAM BROILER
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
KACANG KEDELAI LOKAL
CABE RAWIT
CABE BIASA
BAWANG MERAH
BAWANG PUTIH
14 Oktober 2014
14 Oktober 2014
14 Oktober 2014
14 Oktober 2014
14 Oktober 2014
14 Oktober 2014
14 Oktober 2014
14 Oktober 2014
14 Oktober 2014
14 Oktober 2014
14 Oktober 2014
14 Oktober 2014
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 8.700
Rp 10.000
Rp 11.000
Rp 100.000
Rp 26.000
Rp 17.500
Rp 8.500
Rp 8.000
Rp 10.000
Rp 17.000
Rp 15.000
Rp 11.000
r HARGA PER KILOGRAM
Harga Rempah-rempah Naik hingga 15 Persen BANYUWANGI - Musim kemarau banyak memberikan kerugian bagi komoditas pertanian. Hasil panen pertanian sektor rempah-rempah dibilang menurun. Akibatnya, pasokan yang masuk ke pasaran minim. Akibat pasokan rempahrempah ke pasar minim, harga rempah-rempah yang dijual di pasaran cenderung naik. Malahan, kenaikan harga itu berkisar 2 persen hingga 15 persen. Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi, harga kunyit yang mulanya Rp 3.000 per kilogram, naik dua kali lipat menjadi Rp 6.000 per kilogram. Jahe yang kini Rp 20 ribu per kilogram, sebelumnya hanya Rp 12 ribu per kilogram. Untuk harga kencur yang semula Rp 7.000 per kilogram menjadi Rp 10 ribu. Harga kemiri naik menjadi Rp 30 per kilogram dari harga semula Rp 25 ribu per kilogram. “Untuk merica naik sampai Rp 30 ribu per kilogram, mulanya merica itu hanya Rp 130 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 160 ribu per kilogram. Kalau kayu manis hanya naik Rp 2.000 per kilogram,” ungkap Nasrudin, 45, salah satu pedagang di Pasar
Banyuwangi sambil menyebut harga kayu manis yang mulanya Rp 18 ribu per kilogram menjadi Rp 20 ribu per kilogram. Menurut Nasrudin, 45, stok yang didapat dari distributor semakin menyusut. Untuk jahe yang biasanya mendapat jatah dari distributor sebanyak 1,5 kuintal, kini hanya diberi 50 kilogram. Menurut informasi yang diterima dari distributor, terang dia, jatah jahe dikurangi cukup besar itu karena stok yang terbatas akibat hasil panen petani menurun selama musim panas berlangsung. Hal yang sama diungkapkan oleh pedagang lain, Misnati, stok rempah-rempah yang didapat berkurang dari biasanya. “Saya itu biasanya ambil rempah-rempah minimal satu kuintal, namun kini oleh distributor dikurangi, katanya hasil panen banyak yang rusak,” terang Misnati. Sementara itu, konsumen banyak yang mengeluhkan kenaikan harga rempah-rempah itu. “sempat kaget rata-rata harga yang naik sangat tinggi, mau bagaimana lagi, saya butuh untuk bumbu,” ujar Ida, 54,
r SUMBER DISPERINDAGTAM KABUPTEN BANYUWANGI
Sun East Mall Gelar Pemilihan Model GENTENG – Lomba pencarian bakat model dengan tema cardinal art and culture competition, di laksanakan di lantai satu Sun East Mall Genteng bekerja sama dengan salah satu produk jean dan pakaian Cardinal. Dalam acara tersebut di ikuti oleh puluhan peserta dari usia 14 tahun sampai berumur 25 tahun. Selain lomba model, Sun East Mall juga menggelar lomba band kemarin. Pemilihan model dan lomba band itu, banyak mengundang perhatian pengunjung Sun East Mall. Apalagi, dalam acara itu juga di hadiri salah satu DJ dari kota Bandung, dan langsung sebagai pengiring musik dalam ajang pencarian audisi model tersebut. Puncak acara pemilihan audisi model kemarin, berhasil menjaring para juara untuk model cewek dan cowok. Peserta yang menjadi
ISTIMEWA
MEWAH: Para peserta audisi model di lantai dasar Sun East Mall, Genteng.
juara yaitu Evira indah, Firsta Yuki Amarta, dan Rachel Ratih Ayu. Untuk finalis cewek di raih oleh Funky Sepia Ayu, Ni Made Rischa. Sedang finalis cowok diraih oleh Erlangga dan Moh. Risky Pratama. Sedangkan juara dancer kolaborasi b2sc ( Big Boom Street
Crew ) from Genteng. Untuk para finalis berhak maju ke babak final di Jatim Expo yang akan di laksanakan pada tanggal 16 Oktober 2014. Acara itu di akhiri dengan pesta musik. Para pengunjung Sun East Mall terlihat membaur untuk menikmati musik. (*/abi)
Sempat Kabur ke Luar Daerah n MEMBUNUH... Sambungan dari Hal 29 CHIN JULLIEN/RABA
dan Fatanul kembali menjalin hubungan. Jalinan asmara Ririn dengan ‘’sang mantan’’ itu tentu saja tanpa sepengetahuan Yerimianto. Hubungan asmara Ririn dan korban berlangsung sekitar empat bulan. Guna memuluskan perceraian Ririn dengan suaminya, Fatanul pernah memberikan uang Rp 1 juta untuk membiayai perkaranya. Tetapi, uang yang telah diberikan kepada Ririn sempat diminta kembali oleh korban. Garagaranya, hubungan Ririn dan suaminya ternyata membaik. Sementara itu, kasus pembunuhan itu berawal dari pesan singkat Fatanul. Pesan singkat itu diperlihatkan suaminya lewat hand phone Ririn di Pantai Boom. “Nomor hand phone suami saya diminta tanpa
sepengetahuan saya oleh Fatanul. Dia sempat minta, tapi tidak saya berikan,” tutur Ririn. Setelah Ririn memberikan keterangan, majelis hakim menunda sidang kasus pembunuhan itu hingga pekan depan. Agenda sidang pekan depan adalah pemeriksaan Yerimianto. Seperti diberitakan sebelumnya, Fatanul tewas mengenaskan di rumahnya sendiri di Desa Segobang pada Mei 2014 lalu. Dia dihabisi seseorang yang merupakan suami mantan kekasihnya dengan senjata tajam. Setelah membunuh korban, terdakwa dengan tenang pergi meninggalkan rumah korban. Sejak saat itu, Yerimianto kabur ke luar daerah. Setelah beberapa waktu menghilang, akhirnya terdakwa menyerah. (nic/c1/bay)
BANYUWANGI - Musim panas yang cukup menyengat akhir-akhir ini ternyata menjadi berkah bagi para pedagang buah. Hanya saja, tidak semua jenis buah itu diminati para pembeli. “Musim panas ini, penghasilan pedagang buah bisa dibilang meningkat,” ujar Sugiyarto, 45, salah satu pedagang buah di Pasar Banyuwangi kemarin. Menurut Sugiyarto, mayori-
tas konsumen memilih buah yang banyak mengandung air dan harganya ekonomis. Buah semangka dan buah pepaya merupakan yang paling banyak dicari konsumen. Dua komoditas itu, terang dia, memang memiliki harga lebih murah dibanding buah jenis lain. Harga pepaya dipatok Rp 5 ribu per buah. Buah semangka harganya Rp 5 ribu per kilogram. “Musim panas ini
buah lokal yang sedang bagus panen memang pepaya dan semangka. Coba ada rambutan atau salak, mungkin konsumen akan beralih ke yang lain,” tambah Sugiyarto. Dengan hasil panen yang bagus, Sugiyarto bisa mengambil stok semangka dan pepaya lebih banyak dari biasa. Seminggu rutin mengambil stok dari distributor sebanyak satu ton semangka dan 200 biji pepaya.
Hal yang sama diungkapkan Tri, 54. Pedagang buah asal Kedayunan itu mengatakan buah dagangannya yang paling laku selama musim panas ini adalah pepaya dan semangka. Dengan alasan yang sama, buah itu banyak diminati karena segar dan harganya murah. “Buah jeruk lokal yang sempat melonjak hingga Rp 14 ribu pada September 2014 masih belum turun,” katanya. (cin/c1/abi)
Usai pembacaan dakwaan, sidang dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi. Kali ini jaksa menghadirkan istri terdakwa Yerimianto yang bernama Ririn. Di hadapan majelis hakim, Ririn berterus terang bahwa dirinya pernah menjalin asmara dengan Fatanul. Hubungan asmara Ririn dan korban berlangsung sebelum perempuan itu menikah dengan Yerimianto. Namun, bahtera keluarga Yerimianto dan Ririn sempat goyah. Hubungan pasangan suami istri tersebut sempat renggang. Persisnya bulan Oktober 2013 lalu, Ririn kembali bertemu Fatanul. Tak dinyana, pertemuan kembali itu membuat Ririn
BANYUWANGI
BANYUWANGI
SEMPU
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Ruko Borobudur
Jl. Borobudur
Tanah Kapling
All New Avanza
All New Xenia
Dijual All New Avanza tahun 013/012 PMK slv/mrh hrg 148,5/118,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual All New Xenia/Tereos tahun 013/012/012 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Truck Mitsubishi
Honda Jazz
Nissan Evalia
Dijual Truck Mts tahun 81/82/83/84 hrg 85/86/87/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz GE8 tahun 013 PMK putih/htm hrg 178,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Nissan Evalia/livina tahun 013/014 PMK putih hrg 139/149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Innova ‘10
Rumah Lugonto
Rumah Balak
Dijual Innova 2010 Solar, Silver Hrg 205 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111/081335897888
DIJUAL Rumah lok kebalenan/lugonto di JL raya Rogojampi/Genteng L 10 x15 = 150m2 SHM bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
DIJUAL Tanah + bagunan L 4x8 =32M2 + 10x15=150M2 bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa, SHM Lok DS Balak hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
TUANG JAHE: Pedagang menambah stok jahe di kios dagangannya di Pasar Banyuwangi.
Semangka dan Pepaya Laris Manis
RUMAH LT 382M2 Jual Rumah LT 382m2, 3 Kamar Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 280 Jt Nego, Hub: 085233441946 Djl Ruko 2 lantai, SHM, ukuran 5x12m. Jl Borobudur (Blkng Pemda) tengah kota. Harga Rp. 450 Juta nego. Siapa cpt dpt. Beli 3 diskon banyak. Hub 08123473825
Ruko 2 lantai, lok strategis belakang Pemkab; Jl Borobudur SHM, ukrn 5x12m. Harga Rp. 450 Jt nego. Siapa cpt dpt. Beli 3 diskon banyak. Hub 08123473825
RUMAH RP. 900.000/ BULAN
BANYUWANGI
Tanah Kapling
STNK
Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631
Hlg STNK P 5476 XP an Titik Setyaningsih, Dsn. Sumber Agung RT. 5/3, Srono
ALL NEW XENIA
Rp.900.000,-/bulan! Dijual Rumah Minimalis Type 36, 2Kamar Tidur, 1Kamar Mandi, R.Tamu, 900w, Sumur Bor +pompa Hub 0333 - 7744204
Kalipuro Asri Djl Segera Rumah Baru Lantai 2 140m2 (Kalipuro Asri) Tlp. 082232010444
BANYUWANGI
Djl Kijang LGX DSL Silver Th 2013/2014 Hrg 148 Jt Nego H: 085859510330
New Xenia Airbags DP 29 Juta, All New Xenia Baru 1300 CC, Dobel Blower AC. Info Cash / Kredit Hub: Yaya Daihatsu Bwi 085334030737, BB 7DC2C66B
BUTUH SEGERA
Hlg STNK P 4233 XE an Adi Purwanto, Dsn. Andelan, Ds. Smbrkencono, Wongsorejo Hlg STNK P 5365 XF an Yustinus Haryadi, Lingk. Sukowidi RT. 01/02, Kel. Klatak Hlg STNK P 5898 ZL an Samsul Hadi, Dsn. Salakan RT. 1/1, Banjar, Licin
BANYUWANGI BD Tours Menjangan Wisata Snorkling Brngkt Tgl 19&26 Okt ‘14, Tempat Terbatas Hub. BD Tours 0333 - 426545 / Hp. 082141234572
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BR KHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAM BAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000
BUTUH SEGERA Dibutuhkan Segera !! Senior Cook Western, Senior Cook C h i n e s e , B a r i s t a , Wa i t e r / Wa i t r e s s , S t e w a r d . Wa l k i n Interview Coffe Housa & Resto, Jl. Yos Sudarso, Jajag/Samping Bank Mandiri Jajag
Rumah & Ruko
• PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
Dbthkn Kryawan untk Perusahaan Dalam Kaleng di Kab. Banyuwangi u n t k Po s i s i 1 . S u p e r v i s o r Produksi, 2. Supervisor Mekanik, 3. Supervisor Pelistrikan. Syrt: Lulusan S1, Bs Komputer, Usia 2440 Th Lamrn Krm Ke PO BOX 225
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
DIJUAL Rumah & Ruko L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi utara pbrik ES bisa dibeli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
DAERAH SEKITAR
36
R A D A R
Jawa Pos
Rabu 15 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
JEBENG
THULIK K
FAUZAN HAFIDH
ZAHRA AMALIA ACHSANI
JJadi Manusia yang Bermanfaat
Tidak Pernah Mengeluh T
TERLAHIR di Kalipuro dan berasal dari keluarga yang b ssederhana, membentuk karakkter kepribadiannya lebih dewasa. Putra pasangan Gatot w Supriyadi dan Endang SadriS yyanti ini ingin membentuk wawasan kepribadian lebih w matang lagi dalam ajang pem milihan Jebeng-Thulik 2014. m Dengan kepiawaiannya bermain gitar dan bernyanyi, pem
HIDUP bagaikan proses H kepompong menjadi kupuke kupu. Itulah yang menjadi ku motivasi gadis kelahiran m Banyuwangi 16 Desember Ba 1996 ini. Finalis jebeng no19 mor urut lima ini bertekad m konsisten terhadap tanggung ko jawabnya sebagai seorang jaw duta wisata dan budaya daedu rah jika kelak terpilih menra jadi Jebeng 2014. jad
lajar SMAN 1 Glagah ini ingin menjadikan dirinya sebagai orang yang berkarakter lebih baik. Selain itu, Fauzan ingin bisa bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan. ”Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain, maka dari itu hidup sekali harus bermanfaat,” pungkasnya. (ddy/aif)
Putri pasangan Pujianto dan Rohayani Munawaroh ini mengaku berusaha untuk tidak mengeluh dengan kondisi yang ada. Selain itu, dia juga berupaya mau menerima dengan apapun yang telah dia punya. ”Sesuatu hasil yang baik pasti akan dihargai,” ujar dara asal Tembokrejo, Muncar ini. (ddy/aif)
FOTO-FOTO: GERDA/RaBa
Kios Tutup, Masih Disubsidi Tindak Tegas Pelanggar Pupuk Bersubsidi BONDOWOSO – Di saat masih sering terjadi kelangkaan pupuk di kalangan petani, ternyata masih ada pelanggaran penyaluran pupuk bersubsidi. Salah satunya adalah pengiriman pupuk bersubsidi kepada sejumlah kios meski kios itu sudah tutup. Untuk itulah, perlu ada ketegasan dan pihak terkait terhadap pelanggaran tersebut. Adanya pengiriman pupuk ke kios yang sudah tutup itu diungkapkan oleh Agus Sugiarto dari LSM Jack Centre. Dalam investigasi yang dilakukan, ada kios yang dalam beberapa bulan terkahir ini sudah tutup tetapi tetap mendapatkan jatah pengiriman pupuk bersubsidi. “Berdasarkan pantauan kita, kios yang ada di Desa Tanggul Angin ini sudah tutup sekitar enam bulan lalu. Tapi anehnya di daftar DO masih ada pengiriman,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Jember kemarin. Harusnya, ketika sudah tutup, maka pihak distributor melakukan laporan ke pihak produsen sehingga tidak lagi dilakukan pengiriman. Dari data yang dia dapatkan, kios tersebut per dua bulan
mendapatkan jatah pengiriman hingga sekitar 27 ton. Jika dalam enam bulan tetntu sudah mencapai hamper sekitar seratus ton. Dia sangat menyesalkan kondisi tersebut. Mengingat selama ini masih sering terjadi keluhan di tingkat petani terkait dengan langkanya ketersediaan pupuk bersubsidi. Selain di Tanggul Angin tersebut, lanjut dia, diduga ada juga penyalahgunaan distribusi pupuk bersubsidi ke sejumlah kios lain. Misalnya salah satu kios di desa Karanganyar, Tegalampel yang juga sudah tutup tetapi juga masih tetap terdaftar dalam DO perusahaan. Jika melihat kondisi tersebut, Agus menegaskan sudah sangat jelas ada prosedur yang dilanggar. Sesuai dengan konsekuensi, lanjut dia, barang bersubsidi dalam pengawasan. “Kalau memang sudah tutup, tetapi tetap mendapatkan jatah pengiriman, terus pupuk itu dikirim ke mana. Kalau ada penyalahgunaan dalam hal ini tentu harus dilakukan tindakan tegas,” ujarnya. Dia manambahkan, pihaknya sudah melaporkan hal itu secara resmi ke
perwakilan pupuk kaltim Jatim sebagai produsen. “Tetapi pihak pupuk Kaltim masih menunggu laporan dari Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Bondowoso. Kalau memang terbukti ada pelanggaran, tentu pihak distributor akan ditindak tegas,” ungkapnya. Sebelumnya, Dinas Pertanian kabupaten Bondowoso melakukan rekonsiliasi dengan mempertemukan distributor pupuk, pemilik kios, tim verifikasi, dan produsen pupuk di Bondowoso. Kegiatan tersebut sebagai evaluasi distribusi pupuk bersubsidi sesuai dengan kebutuhan petani. Hindarto, Kepala Dinas Pertanian Bondowoso menjelaskan, kegiatan rekonsiliasi tersebut untuk mencocokkan penyaluran pupuk bersubsidi dari distributor ke masing-masing kios. Termasuk juga penyaluran kios ke petani. Dia menjelaskan, secara teori diatas kertas, pupuk bersubsidi di Bondowoso tidak mengalami kekurangan hingga akhir tahun 2014. Kurangnya pupuk juga dimungkinkan adanya penyelewengan pupuk bersubsidi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. (esb/sh/ jpnn/aif)
SwanjayaYuliana Putra-Putri Tuna Rungu DENPASAR – I Kadek Swanjaya asal Karangasem dan Yuliana asal Kota Denpasar akhirnya berhasil melengserkan para kontestan lainnya pada malam grandfinal pemilihan Putra-Putri Tuna Rungu 2014 di Lapangan Puputan Badung, Minggu malam (12/10). Swanjaya dan Yuliana telah resmi dinobatkan menjadi Putra-Putri Tuna Rungu tahun 2014. Runner up I diraih Luh Yuniastini asal Singaraja dan Achmad Buhari asal Kota Denpasar. Sedangkan ru7nner up II diraih pasangan Rai Ariesta Wandasari asal Kabupaten Badung dan AA Gede Wahyu Ningrat asal Jembrana. Kegiatan ini dilaksanakn DPD Gerakan un-
50 %
50 %
ISTIMEWA
DAPAT WAWASAN BARU: Finalis Jebeng-Thulik mendapat penjelasan dari petugas bandara Blimbingsari, kemarin.
Sepuluh Finalis JebengThulik Diajak City Tour BANYUWANGI – Sepuluh pasang finalis jebeng dan thulik Banyuwangi mendapatkan wawasan baru, kemarin. Mereka diajak mengunjungi beberapa tempat yang dinilai menorehkan sejumlah prestasi di Banyuwangi. Acara ini dikemas dalam kegiatan bertajuk city tour. Sepuluh finalis jebeng dan thulik tersebut berangkat bersama dengan naik bus dari kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Banyuwangi menuju gedung Inggrisan. Setelah keliling melihat langsung tempat bersejarah di Banyuwangi tersebut, para finalis kemudian diajak ke kantor Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan.
Selama berada di tempat itu, mereka ditemui langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan Hari Cahyo Purnomo. Mereka juga diberikan materi sejumlah produk unggulan UKM, seperti batik, serta produkproduk lainnya. Setelah dari Disperindagtam, calon duta wisata ini kemudian berkunjung ke Bandara Udara Blimbingsari dan sekolah pilot. Para finalis diberikan pengetahuan tentang segala hal tentang penerbangan, mulai dari operator, ruang tunggu VIP. Mereka juga diajak naik langsung ke tower bandara. Puas berada di Bandara Blimbingsari, para finalis kemudian
diajak ke Mako Lanal Banyuwangi. Rombongan diterima langsung oleh Danlanal Kapten Laut (P) Edi Eka Susanto. Hampir tiga jam para finalis diberikan pengetahuan seputar kepemimpinan langsung oleh Danlanal. Menjelang sore hari, rombongan finalis di bawah bimbingan langsung paguyuban jebeng- thulik Banyuwangi diajak mengunjungi kantor Dinas kebersihan dan Pertamanan. Di instansi ini, mereka disambut oleh Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Arief Setyawan. Para finalis banyak berdialog seputar penghargaan piala adipura yang diperoleh Banyuwangi selama dua tahun
berturut-turut. Tidak hanya itu, mereka juga menanyakan seputar keberadaan dan fungsi ruang terbuka hijau (RTH) yang tersebar dibeberapa kecamatan di Banyuwangi. Acara city tour tersebut merupakan bagian dari pengenalan calon duta wisata terhadap sejumlah penghargaan yang diterima Kabupaten Banyuwangi. “Tema kita tahun ini, semebrung arume blambangan. Dengan tema ini para finalis kita kenalkan langsung agar lebih mengerti dan kita sinergikan dengan prestasi dan program Pemkab Banyuwangi, ” ujar Ardian Fanani, Ketua Paguyuban Jebeng-Thulik Banyuwangi. (ddy/aif)
Hantam Truk Parkir, Pengendara Motor Tewas RADAR BALI/JPNN
JUARA: Swanjaya (kiri) dan Yuliana terpilih sebagai Putra-Putri Tuna Rungu 2014 pada malam grandfinal di Lapangan Puputan Badung, Minggu (12/10).
tuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gergatin) Kota Denpasar bersinergi dengan Koor-
dinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar. (dwi/yes/jpnn/aif)
BANGSALSARI - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya di Dusun Krajan, Desa Gambirono, Bangsalsari akhir pekan kemarin. Seorang pengendara motor tewas seketika setelah menabrak truk nge-ban pukul 23.15, kemarin. pengendara motor, Agus Yahya, 48, warga Perum Istana Bestari AC/08, Kecamatan Pakujen – Pasuruan tewas akibat
mengalami luka di kepala. Data yang dihimpun, kecelakaan bermula saat truk P 9210 UZ yang dikemudikan Imam Sanusi, 37, warga Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, berhenti karena mengalami pecah ban. Saat mengganti ban itulah sopir tidak memasang ramburambu yang jelas. Sementara jalan lokasi truk berhenti, kondis-
inya cukup gelap. Pada saat yang bersamaan, muncul pengendara motor N 2459 WD yang dikendarai korban melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Jember. Akibat tak melihat ada kendaraan parkir di depannya, motor tersebut langsung menghantam truk tersebut. Akibat peristiwa itu, korban
tewas seketika di lokasi kejadian dengan luka cukup parah di kepala, leher, dan tanganya. Melihat kejadian itu, warga sekitar lokasi langsung memberikan pertolongan. Kanit Laka Polres Jember Ipda Suyitno mengatakan kecelakaan itu terjadi akibat sopir truk kurang hati-hati saat parkir kendaraannya. (jum/wah/jpnn/aif)
Jawa Pos
Rabu 15 Oktober 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Menginap di Hotel Bintang Empat n KUNKER... Sambungan dari Hal 31
Informasi yang dikumpulkan Koran ini menyebutkan, kegemaran anggota DPRD melakukan studi banding ke tempat yang jauh, sangat erat kaitannya dengan uang perjalanan dinas yang akan mereka terima. Semakin sering mereka melakukan kunker, maka semakin sering pula mendapatkan uang saku. Semakin jauh mereka melakukan kunker atau studi banding, maka semakin besar uang saku yang akan mereka terima. Dalam kegiatan yang dilakukan Komisi I dan Komisi IV, misalnya. Setelah mengakhiri
kegiatan kunker, mereka nanti mereka akan mendapatkan SPPD Rp 4 juta tiap orang. Jumlah yang lumayan besar. Sebab, mereka mampu mendapatkan uang tersebut hanya dalam waktu empat hari. Iya, mendapat uang saku Rp 4 juta itu bagi anggota DPRD memang tidak melanggar aturan. Sebab, itu sudah diatur dalam peraturan Bupati yang berdasar kepada Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Untuk uang perjalanan dinas ke wilayah Jabodetabek dan Bali, maka SPPD perhari untuk tiap orang Rp 1.000.000. Sedangkan SPPD untuk pimpinan mencapai Rp 1.200.000.
Sehingga, mereka tentu merasa sah-sah saja mendapatkan dana segar yang akan kian mempertebal kantongnya tersebut. “Tapi ini tentu sangat bertentangan dengan keadaan masyarakat Situbondo. Lihat saja masyarakat Situbondo yang bekerja, dalam waktu sebulan jangankan Rp 4 juta, dapat Rp 1 juta untung-untungan. Lah anggota DPRD, hanya empat hari kunker sudah dapat Rp 4 juta lebih. Semua itu dibiayai oleh uang rakyat. Rakyatnya sendiri miskin dan menderita,” terang sumber koran ini yang meminta namanya tidak dikorankan. Selain uang saku, selama melakukan kunker anggota DPRD
juga mendapatkan fasilitas penginapan tiap satu anggota DPRD satu kamar. Penginapannya pun tak boleh sembarangan, tapi minimal harus bintang empat (deluxe). Dalam perbup harga kamar permalam dijatah tidak boleh lebih dari Rp 1 juta. Di sela-sela melakukan kunker, anggota dewan biasanya juga difasilitasi oleh rekanan yang menanggung biaya akomodasi pelaksanaan kunker untuk jalan-jalan ke tempat-tempat kawasan tertentu. “Istilahnya city tour. Tapi yang ditanggung rekanan hanya transportasi saja, kalau belanja ya bayar sendiri,” imbuhnya. (pri)
Prosedur di Depok Lebih Sederhana n STUDI... Sambungan dari Hal 31
Jadi yang kita peroleh di Kota Depok ini pelaksanaan jamkesda lebih sederhana, tidak serumit yang di Kabupaten kita. Karena di Depok ada perda mengenai jamkesda. Di Situbondo sudah lama sebenarnya di usul-
kan bagaimana pengurusannya tidak perlu sampai ke meja bupati,” paparnya. Dengan sederhannya prosedur di Kota Depok, maka pengurusan administrasi sehari bisa selesai. Di Depok, khusus BPJS atau jamkesda sudah ada UPTD khusus yang menangani. “Mulai dari lurah hingga ke
semacam UPT Jamkesda kalau di Depok,” jelas Rudi. Kata politisi PDI Perjuangan itu, walaupun masyarakat miskin, tetap dilayani meski tidak ada jaminan. Sedangkan di Kabupaten Situbondo masih harus menggunakan jaminan. “Di depok juga ada jamkesda peralihan untuk antisipasi ada orang yang miskin
mendadak, yang belum tercover di SK walikota,” imbuh Rudi. Selain tentang masalah BPJS, Komisi I dan Komisi IV juga studi banding tentang rekrutemen CPNS yang di Depok dari pendaftaran hingga pelaksanaan sudah menggunakan system online. Ada juga penyediaan pendidikan untuk siswa berprestasi. (pri)
Jasad Korban Diotopsi di Rumah n TAK KUNJUNG... Sambungan dari Hal 31
Setelah melihat ada orang yang tergantung di atas pohon, spontan kedua wanita itu pun berteriak hingga mengagetkan warga kampung. Beberapa warga yang sejak Senin (12/10) memang mencari Mistar, langsung menuju lokasi teriakan berasal. Hasyim Asyari, 37, salah satu menantu korban yang turut dalam rombongan warga tersebut berusaha mengangkat kaki Mistar agar tidak menggangtung. Namun ternyata usahanya tidak mudah. Sebab, selain lokasi pohon yang cukup tinggi dan kondisi tanah yang miring, itu membuatnya kesulitan menahan keseimbangan. Setelah semakin banyak warga yang membantu, kemudian
dirinya berhasil memotong tali yang menggantung korban. Tetapi sayang sekali nyawa Mistari tidak bisa diselamatkan. Saat berhasil diturunkan, kondisi korban sudah lemas tak bernyawa. Hasyim bersama beberapa warga pun segera membawa jasad Mistari menuju kediamannya. Setelah pihak dari polsek datang dan memeriksa kondisi mayat, pihak keluarga pun langsung segera memakamkan Mistari. Ditemui seusai acara pemakaman, Hasym menceritakan bahwa sejak Senin (13/10) malam, korban tidak pulang ke rumah. Terakhir menurut Hasyim ada salah satu warga yang bertemu Mistari pada sore harinya. Setelah itu Mistari tidak segera kembali ke rumah. Hasyim pun mengatakan ke-
pada warga jika sampai pukul 12 malam Mistari tidak kembali, maka mereka akan mencari berkeliling desa. Setelah dicari beberapa lama, ternyata Mistari masih belum kembali. Sampai kemudian pagi harinya ketika Hasyim berencana mencari keberadaan mertuanya kembali, terdengar teriakan dua orang wanita itu. “Saya sudah berniat mencari keberadaan bapak mertua saya itu pagi harinya, tepat sebelum saya berangkat sudah ada yang berteriak minta tolong, saya bersama delapan warga langsung menuju lokasi,” ujar Hasyim. Saat ditanya tentang alasan korban melakukan bunuh diri, Hasyim mengatakan dirinya tidak mengetahui. Namun, dia mengatakan kemungkinan karena masalah penyakit
37
S I T U B O N D 0
yang sudah lama diderita dan beban ekonomi. Sebab, menurutnya beberapa hari sebelumnya korban sempat mengeluh masalah ekonomi dan meminta Hasyim untuk menjual harta milik Mistari seperti sapi dan tanah. Sementara itu, Kapolsek Kapongan, Iptu Baktiar Teguh mengatakan bahwa kemungkinan korban meninggal dikarenakan sakit yang dideritanya. “Korban kemungkinan menderita penyakit yang tidak sembuh-sembuh sehingga tidak kuat dan melakukan bunuh diri, visum dilakukan di tempat oleh tim kesehatan, karena tidak ditemukan adanya tindak kekerasan, sesuai permintaan keluarga jasad korban langsung dikubur”. ujar Baktiar kepada Jawa Pos Radar Situbondo.(fre/pri)
Bangun Marka Motor dan Becak n DISHUB... Sambungan dari Hal 31
Sementara itu, Mantan Kepala BKD itu juga menambahkan, untuk mengatasi kelancaran arus di Jalan A. Yani, Dishub bersama Forum Lalu Lintas akan mem-
bangun lahan parkir roda empat dan dua yang akan memanfaatkan ruas kiri badan jalan. Selain itu, untuk memperlancar pembenahan di sepanjang jalur yang kini menjadi satu arah tersebut juga akan ditambah marka khusus untuk roda dua. “Selain
itu kami juga akan menambah marka khusus kendaraan roda dua dan becak, sehingga nantinya dua kendaraan ini bisa lebih aman melintas, sementara marka jalan untuk roda empat nantinya ada disisi kanan,” tambahnya lebih lanjut. (fre/pri)
Polsek Pelajari Masalah Dulu n PETANI... Sambungan dari Hal 31
Merasa terancam, Abdul Asis sempat meronta dan secara reflek berusahan melepaskan cekikan tangan Sirat. Saat tangannya terlepas, tangan korban Sirat mengenai hidungnya hingga mengeluarkan darah. Beruntung, dua warga yang rumahnya berdekatan di Desa
Panji Lor ini tidak meneruskan duel tersebut. keduanya memilih menyelesaikan kasus tersebut ke Mapolsek Panji. “Kasus ini masih akan kita selidiki dulu. Sementara korban sedang dimintakan visum ke rumah sakit. Selain korban Sirat, sepertinya terlapor Abdul Asis juga akan melapor. Tetapi ini akan kami pelajari dulu duduk masalahnya,” kata Kapolsek Panji, AKP
Mas Akhmad Sujalmo. Dia menegaskan, kasus perselisihan antara petani dan petugas ulu-ulu air yang ditangani petugas Polsek Panji bukanlah carok pada umumnya. “Ini bukan carok, mereka sempat bersitegang karena urusan air sawah. Jadi kita dalami dulu dengan meminta keterangan dari keduanya,” pungkas Mas Akhmad. (rri/pri)
Miliki Predikat Lumbung Ternak n BORONG... Sambungan dari Hal 31
Ketiga penghargaan tingkat regional tersebut adalah Juara II Petugas Inseminasi Buatan (IB) Berprestasi, Juara II Optimalisasi Dokter Hewan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dan Juara II Kios Daging yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). Penyerahan penghargaan telah dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Gedung Grahadi Surabaya, Minggu (12/10). Tiga penghargaan itu diraih oleh Muhammad As’adi Ridha, S.Pt, Drh.Melati Muhammad As’adi Ridha, S.Pt adalah seorang Sarjana Peternakan alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) yang meraih Juara II dalam Lomba Petugas Inseminasi Buatan (Ib) Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Timur. Dia bertugas sebagai Inseminator di wilayah kerja SPIB Kendit III dan masih berstatus tenaga honorer. Meskipun demikian dedikasi dan loyalitasnya untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui ketersediaan ternak jenis unggul tidak bisa diragukan lagi. Drh.Melati meraih Juara II dalam Lomba Optimalisasi Dokter Hewan Pusat Kesehatan Hewan Tingkat Provinsi Jawa Timur. Dia adalah seorang dokter hewan alumnus Universitas
Udayana yang sehari-harinya bertugas di Puskeswan Paowan dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Kendit, Kecamatan Panarukan dan Kecamatan Situbondo. Sehari-harinya dia adalah Tenaga Harian Lepas yang mengabdikan diri di Kabupaten Situbondo sejak tahun 2009 hingga sekarang. Visi dokter hewan Melati terwujudnya status kesehatan hewan yang ideal melalui pembangunan kesehatan hewan yang maju, efektif dan efisien. Dia juga berharap, ke depan semakin ada perhatian dari Pemerintah untuk peningkatan kesejahteraan para petugas Inseminator dan petugas Puskeswan yang telah mengabdi di Kabupaten Situbondo. Pembinaan secara rutin dan koordinasi yang baik yang telah dilaksanakan oleh Pemkab Situbondo dengan instansi terkait kepada para penyedia daging sapi di pasar tradisional. Langkah ini telah membuahkan hasil yang sangat nyata. Ini terbukti dengan telah diraihnya penghargaan sebagai Juara II Lomba Kios Daging Yang Asuh di Pasar Tradisional Tingkat Provinsi Jawa Timur. Dalam lomba ini diwakili oleh Pasar Mimbaan Baru. Kemenangan ini diharapkan akan semakin memacu semangat para penyedia daging sapi di Kabupaten Situbondo dalam penyediaan daging yang ASUH.
Sehingga, konsumen merasa semakin aman dan terlindungi. Yang tak kalah pentingnya adalah terlaksananya Undang Undang Peternakan No. 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Kadisnak Aris Marhaento mengatakan, keberhasilan Kabupaten Situbondo meraih penghargaan di bidang peternakan ini merupakan hasil sinergi yang baik antara Pemerintah, para pelaku usaha peternakan dan masyarakat. Dia berharap, keberhasilan akan lebih memacu semangat masyarakat peternakan untuk bersama-sama memajukan dunia peternakan di Kabupaten Situbondo. “Minimal kita tetap mempertahankan Situbondo sebagai salah satu lumbung ternak di Provinsi Jawa Timur,” terangnya, kemarin. Dia menyebutkan, Populasi ternak di Kabupaten Situbondo hingga triwulan II Tahun 2014, yaitu sapi potong: 163.364 ekor; sapi perah: 96 ekor; kerbau: 183 ekor; kuda:188 ekor; kambing: 47.930 ekor; domba: 62.616 ekor; ayam ras pedaging: 102.142 ekor, ayam ras petelur: 37.250 ekor, ayam buras: 427.020 ekor; itik: 48.972 ekor; entok: 8.553 ekor. Dengan dukungan masyarakat Situbondo yang gemar beternak, lanjut Aries, maka bukanlah hal yang mustahil untuk bisa tetap terus mempertahankannya. (pri)
Bantah Pengelolaan Dana Tak Transparan Bisa Ajukan Keringanan ke Komite n RP 38 JUTA... Sambungan dari Hal 31
Dijelaskan, penarikan iuran untuk Idul Adha ini sebenarnya sudah diumumkan agar siswa yang tidak mampu memberitahu agar mendapat bantuan. “Ada sejumlah siswa yang memang menyatakan tidak mampu, dan sudah kita bantu dengan dana GNOTA (Gerakan Orang Tua Asuh),” imbuh Hanif. Lebih jauh dirinya menjelaskan, bahwa kegiatan Idul Adha tidak hanya satu kegiatan praktik kurban, yang diwujudkan dengan membeli dua ekor sapi saja. Tetapi dana se-
besar Rp 38 juta tersebut masih digunakan untuk serangkaian kegiatan lainnya. “Ada kegiatan malam takbiran dan salat idul adha, semua itu membutuhkan biaya baik perlengkapan, konsumsi, transportasi honor khotib/imam. Ada juga untuk akomodasi, sound sistem, serta yang lain, jadi banyak rangkaian acaranya,” paparnya. Selain itu, kaitannya dengan praktik kurban, biaya yang dibutuhkan juga banyak. Misalnya biaya transportasi beli angkut sapi, biaya perawatan sapi sampai hari pelaksanaan, tukang jagal, konsumsi dan perlengkapan lainnya. “Untuk da-
ging korbannya langsung didistribusikan kepada fakir miskin, sebagian masyarakat sekitar, serta siswa MAN 2 yang tidak mampu,” katanya. Sementara itu, dugaan terhadap panitia yang tidak transparan juga dibantah dan dinyatakan tidak benar oleh Hanif. “Setiap kesempatan dan rapat dinas selalu ada pelaporan kegiatan, termasuk soal dana,” tegasnya. Berkaitan dengan laporan panitia yang belum mempertanggung jawabkan serangkaian kegiatan, dijelaskan untuk saat ini masih dalam tahap penyelesaian. Hal itu karena masih ada kegiatan sekolah yang
tidak dapat ditinggalkan. “Belum mempertanggungjawabkan, itu karena kegiatan ini baru selesai dan keesokan harinya disambung dengan kegiatan ujian mid semester, tapi sampai hari ini panitia sedang finising penyusunan laporan pertanggung jawaban,” pungkasnya. Sebelumnya sempat diberitakan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di MAN 2 sempat dipertanyakan karena dana sebesar Rp 38 juta hanya mengorbankan dua sapi. Dana itu diambil dari iuran siswa, pimpinan, guru dan karyawan PNS, serta guru dan karyawan yang non PNS. (rri/pri)
Suara Orang Berdzikir di Jumat Manis n MENGAKU... Sambungan dari Hal 31
Terkadang hanya mendengar suara aneh tanpa wujud. Terkadang bertemu langsung dengan seseorang. “Kalau hanya mendengarkan
suara, suasananya sangat tenang. Tiba-tiba terdengar suara orang, tapi tidak menampakkan wujudnya,” katanya. Fenomena mistis tersebut bukan hanya terjadi lewat alam mimpi. Sebab, dalam keadaan sadar, H. Syarif sering menden-
gar suara orang yang sedang berdzikir dan mengaji. Suara orang yang sedang berzikir itu biasanya terjadi Jumat legi (Jumat Manis). Sementara itu, bukit Tampora adalah salah satu dari tiga tempat yang dikenal sebagai petila-
n MEMBERATKAN... Sambungan dari Hal 32
Namun dari pembahasan itu, wali murid yang diundang tidak mendapat kesempatan untuk mempelajari isi buku RAKS yang dibahas. Itu karena banyak materi RAKS yang tidak memungkinkan dipelajari hanya dengan waktu dua setengah jam. Dikonfirmasi atas keluhan ini, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Situbondo, Tatik Krisnawati mengatakan, pihaknya tidak pernah memberatkan para wali murid. “Tidak benar sama sekali kalau pihak SMP Negeri 1 telah memberatkan para wali murid,” katanya. Terkait RAKS, ditambahkan
bahwa itu semua ditangani oleh Komite Sokolah. Bahkan, semua wali murid juga sudah diundang dan diajak membahas persoalan tersebut. “Sudah dimusyawarahkan dengan wali murid. Jadi RAKS itu tidak mengada-ngada, tetapi memang untuk memenuhi kebutuhan dan fasilitas yang ada,” katanya. Dia mencontohkan beberapa fasilitas untuk siswa dan hal-hal lain termasuk untuk PTT sebanyak 32 serta GTT sebanyak 16 orang. “Setiap kelas juga ada AC, ada satpam, penjaga malam, serta yang lain. Sekarang ini sekolah juga sedang membangun masjid yang membutuhkan dana Rp 250 juta. Biaya listrik saja perbulannya minimal Rp 18 juta, karena listriknya
92 ribu volt,” pungkas Tatik. Dari banyaknya kebutuhan dan pembiayaan itu, semua dana yang masuk langsung ke rekening komite. “Jadi dananya di Bank BRI dipegang komite,” katanya sambil menyebut di SMPN 1 juga ada pelajaran tambahan. Karena itu, bagi siswa yang tidak mampu atau miskin dan keberatan dengan adanya dana RAKS tersebut, bisa mengajukan keringanan dana kepada komite. “Ada puluhan wali murid yang sudah mengajukan keringanan biaya RAKS. Kita juga sudah mengumumkannya. Jadia kalau ada siswa kurang mampu bisa mengajukankan kepada komite,” pungkas Tatik. (rri/pri)
san Syekh Maulana Ishaq di Kabupaten Situbondo. Petilasan lain yang disebut-sebut sebagai petilasan Syekh Maulana Ishaq ada di bukit Pecaron, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan dan di Bantongan, Desa Sumber Kolak, Kecamatan Panarukan. (pri)
Motor Hantam Truk GEMPOL–Gara-gara ugalugalan di jalan, Kasman, 40, warga Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Bangil, kemarin (14/10) siang tergeletak tak sadarkan diri di tepi Jalan Raya Legok, Gempol. Itu, setelah motor protolan yang dikemudikannya menabrak truk di jalan raya setempat kemarin. Dari informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 13.30 siang. “Pengendara motor terluka cukup parah,” terang Kanitlantas Polsek Gempol Iptu Dony Dwija Romansa.
Saat itu Kasman melajukan motor protolannya tanpa nopol dengan kecepatan tinggi dari arah timur ke barat. Menurut keterangan sejumlah saksi, Kasman melajukan motornya dengan zig-zag. Saat sampai di lokasi kejadian, Kasman rupanya hendak menyalip kendaraan yang ada di depannya. Namun, tanpa ia sadari, ia tak mengetahui keberadaan truk dari arah berlawanan bernopol AG 8432 UE yang dikemudikan Karmuji, 55, asal Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Tabrakan pun akhirnya tak bisa dihindari. Kasman pun langsung terpental. Melihat pengendara motor terjatuh, truk pun kemarin langsung menghentikan lajunya. Tak berselang lama, petugas satlantas Polsek Gempol mendatangi lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban. “Dari hasil olah TKP dan keterangan sejumlah saksi yang ada, posisi pengendara motor kurang menguntungkan. Korban melaju zig-zag dan tidak memperhatikan kondisi jalan di depannya, sehingga tertabrak truk dari
arah berlawanan,” kata Dony. Korban yang mengalami luka kepala robek dan lecet pada kedua kakinya langsung dievakuasi ke RS Bhayangkari Porong, untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara, sopir truk beserta truk dan motor yang terlibat kecelakaan langsung diamankan ke poslantas setempat. “Penanganan perkara lakanya masih dalam proses petugas poslantas. Sekaligus melaporkannya peristiwa tersebut ke unit laka Satlantas Polres Pasuruan,” jelas Dony. (zal/mie)
RADAR BROMO/JPNN
EVAKUASI: Petugas poslantas saat hendak mengevakuasi korban Kasman usai menabrak truk.
OLAHRAGA
38
R A D A R
Jawa Pos
Rabu 15 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
Sejumlah Pembalap Sudah Merapat BANYUWANGI - Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITBI) akan dimulai Kamis besok (16/10). Pada stage pertama, para pembalap akan mengawali start di depan Pendapa Shaba Swagata Blambangan dan finis di Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, dengan jarak tempuh 180,78 kilometer (km). Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas akan memberikan penghormatan kepada para peserta ajang balap sepeda internasional tersebut. Bersama dengan forum pimpinan daerah (forpimda), orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi itu akan melepas para peserta ITBI pada pukul 09.00. Hingga kemarin, para pembalap mulai merapat di Bumi Blambangan. Tercatat ada beberapa tim yang sudah tiba di Kota Gandrung, antara lain Aisan Racing Team Jepang, Matrix Powertag Jepang, dan Pegasus Continental Jakarta. Diprediksi, semua pembalap akan tiba di Banyuwangi hari ini (15/10). Bahkan, para pembalap sudah melakukan latihan sepanjang hari kemarin. Aisan Racing Team tampak melakukan latihan hingga sore kemarin. Mereka menyusuri ruas jalan kota Banyuwangi. Sebagai catatan, ITBI kali ini menempuh empat etape dengan total panjang rute sejauh 622 Km yang melewati 24 kecamatan
di Banyuwangi. Event balap sepeda yang sudah masuk agenda rutin Persatuan Balap Sepeda Internasional atau Union Cycliste Internationale (UCI). Ajang tersebut diikuti para pebalap dari 14 negara, yaitu Prancis, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Iran, Spanyol, Malaysia, Filipina, Australia, Belanda, Brunei Darussalam, Denmark, dan Indonesia. Mereka tergabung ke dalam 20 tim yang terdiri atas 14 tim luar negeri dan 6 tim dalam negeri. Tim continental yang akan berkompetisi di ajang ini di antaranya adalah Aisan Racing Team (Jepang), Tabriz Petrochemical Team, Pishgaman Yazd Cycling Team (Iran), Matrix Powertag (Jepang), Singha Infinite Cycling Team (Thailand), TSR Continental Team (Iran), Pegasus Continental Cycling (Indonesia), dan Team 7 Eleven Road Bike Philippines (Filipina). Timnas negara lain yang turut bertanding antara lain Malaysia National Team dan Denmark National Team. Adapun enam tim lokal Indonesia yang akan bertanding antara lain, Banyuwangi Road Cycling Club (BRR), Pengprov ISSI Jatim, Indonesia Nasional Team, BBC Pessel, Polygon Sweet Nice, dan United Bike Kencana (UBK). Nama-nama punggawa balap sepeda seperti Gader Mizbhani, Mirsamad Pourseyedigolakhoir, pembalap terbaik Asia dari Iran
serta Oscar Pujol Munoz asal Spanyol semua menyatakan siap beradu pancal menaklukkan kemiringan lereng Gunung Ijen yang mencapai 45 derajat. Rute yang akan dilalui pada etape pertama ini cukup menarik. Sepanjang jalan ada hamparan sawah dan pertanian yang cukup luas, dan finis di Pantai Pulau Merah. Pantai Pulau Merah, sebuah pantai indah dengan hamparan pasir putih dan ombak menawan. Pantai tersebut menjadi destinasi andalan Banyuwangi dan rutin dijadikan tempat kompetisi selancar internasional. Rute pertama dianggap sebagai rute pemanasan. Mengawali balapan dengan rute flat, para pembalap di rute ini juga akan melewati sejumlah tanjakan di kawasan kaki Gunung Ijen. Mulai dari Kemiren, Kalibendo, Jambu, Licin, hingga Pakel. Lalu mereka akan menempuh rute flat yang cukup panjang hingga Pulau Merah. ‘’Etape pertama adalah pemanasan bagi pembalap,’’ ungkap chairman ITBI, Guntur Priambodo kemarin. Sementara itu, ITBI akan memperebutkan hadiah Rp 700 juta dengan beberapa kategori. Klasemen umum individu (yellow jersey), green jersey (best sprint classification), white jersey (best Indonesian rider), dan red jersey untuk juara umum tanjakan (best KOM). (ton/c1/als)
GALIH COKRO/RABA
BELUM SELESAI: Sejumlah kendaraan operasional yang digunakan peserta ITBI masih di-branding kemarin.
Hanya Bawa Pulang Perunggu BANYUWANGI - Tim bulu tangkis Banyuwangi gagal meraih hasil positif dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurpov) Bulu Tangkis Jawa Timur. Bagaimana tidak, tim di bawah binaan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Banyuwangi itu hanya mampu meraih satu medali perunggu dalam ajang yang dihelat selama empat hari itu. Hasil tersebut memang telah diprediksi sebelumnya. Sebab, tim bulu tangkis Banyuwangi tidak menurunkan skuad komplet dalam ajang yang dipusatkan di GOR Ahmad Yani, Kota Probolinggo, itu. Bahkan, PBSI Banyuwangi hanya menurunkan
total 11 atlet dalam even dua tahunan itu. Dari 11 atlet itu, ada beberapa yang turun di nomor lomba yang sama. Padahal, ada 15 nomor lomba dari tiga kelas yang diperebutkan dalam ajang tersebut. Rinciannya, lima nomor di kelas pemula, lima nomor di kelas remaja dan lima nomor di kelas taruna.
Setiap kelas ada lima nomor yang dilombakan, yaitu tunggal putraputri, ganda putra-putri dan ganda campuran. Sebab itulah, sejak awal, tim bulu tangkis dipastikan kehilangan beberapa nomor lomba tanpa harus bertanding. Dan, peluang untuk menjadi juara umum tertutup rapat. Sekretaris PBSI Banyuwangi, Dedi Susanto mengungkapkan, jika timnya telah melakukan perjuangan untuk meraih hasil positif dalam ajang tersebut. Hanya saja, persaingan memang ketat. ‘’Pertandingan sulit diprediksi,’’ katanya kemarin. Dia menyebut, jika semua pebulu tangkis Banyuwangi lolos
dari fase penyisihan. Hanya saja, setelah melewati persaingan yang sengit, timnya hanya mampu bertahan hingga babak delapan besar. ‘’Semua lolos ke babak 8 besar, tapi cuma satu yang lolos ke semifinal,’’ bebernya. Dan, pada akhirnya, satu pebulu tangkis Banyuwangi yang turun di kelas pemula putri berhasil meraih juara ketiga. Meski begitu, jelas dia, PBSI Banyuwangi bisa melihat kekuatan kontingen lain dalam menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur Juni tahun depan. ‘’Kita tahu sedikit kekuatan calon lawan pada Porprov nanti,’’ tandasnya. (ton/c1/als)
Sapu Pasir di Sepanjang Jalur ITBI TEGALSARI - Persiapan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITBI) pada 16 hingga 19 Oktober nanti terus dimatangkan. Termasuk memastikan rute yang dilalui aman bagi para peserta. Seperti terlihat kemarin siang, sejumlah petugas tenaga harian lepas (THL) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (BMCKR) Banyuwangi membersihkan pasir di sepanjang jalur ITBI. Semua pasir di tengah dan tepi jalan mulai Kecamatan Genteng, Tegalsari, Bangorejo, hingga Pesanggaran, disapu petugas THL Dinas PU BMCKR tersebut. Kepala UPT Dinas PU BMCKR Genteng, Sudirman mengatakan, pembersihan pasir di sepanjang jalur ITBI tersebut dilakukan agar para peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri itu lebih terjamin keselamatannya. “Kalau tidak dibersihkan, pasir itu bisa mengganggu,” katanya. Dirman menuturkan, selain membersihkan pasir dan debu di sepanjang rute ITBI tersebut, Dinas PU BMCKR juga telah melakukan penambalan dan perbaikan jalan di semua jalur. Sehingga, saat ini kondisi semua jalan yang akan dilalui para peserta ITBI bisa dibilang telah siap. “Besok waktu pelaksanaan, kondisi jalan sudah nggak ada yang berlubang dan tidak ada pasir yang mengganggu,” pungkasnya. (azi/c1/als)
ABDUL AZIZ/RABA
PERSIAPAN ITBI: Petugas Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Banyuwangi menyapu pasir di perempatan Desa/Kecamatan Gambiran yang menjadi salah satu jalur ITBI kemarin.
Jawa Pos
Rabu 15 Oktober 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
39
S A M B U N G A N
Belum Bisa Membahas KUA-PPAS ■ DEMOKRAT...
Sambungan dari Hal 29
“Dengan adanya rekomendasi tersebut, pagi ini (kemarin, Red) DPC PD Banyuwangi langsung menindaklanjuti dengan mengirim surat kepada DPRD,” kata dia dikonfirmasi saat berada di kantor DPC PD, Jalan S. Parman, Banyuwangi. Menurut Juliesetyo, selain meneruskan rekomendasi DPP PD, pihaknya juga mengirim surat pencabutan pengusulan nama wakil ketua yang dikirim DPC PD
kepada DPRD Banyuwangi beberapa waktu lalu. Kala itu DPC PD mengusulkan Yusieni menduduki kursi pimpinan dewan. Karena seusai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PD, ketika ada dua nama yang diusulkan menempati posisi pimpinan dewan, maka yang dipakai adalah nama yang mendapat rekomendasi DPP. Masih menurut Juliesetyo, DPC PD Banyuwangi mengusulkan tiga nama kepada DPP untuk menduduki pimpinan dewan dan pimpinan Fraksi PD di DPRD. Dari
tiga nama yang diusulkan, peringkat pertama diduduki Yusieni, peringkat kedua Sri Utami Faktuningsih alias Uut, dan Wendriawanto alias Wewe. Nah, berdasar hasil rapat pengurus harian DPC PD, para pengurus DPC PD berharap Yusieni yang menduduki wakil ketua DPRD Banyuwangi. “Tetapi, DPP punya pertimbangan lain. Setelah kita tanyakan, pertimbangannya hanya peraih suara terbanyak. Karena itu, Uut yang mendapat rekomendasi. Sesuai AD/ART, kami harus menindaklanjuti rekomendasi DPP ter-
sebut,” jelasnya. Sekadar diketahui, pada “pertarungan” Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014, Sri Utami Faktuningsih maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) PD di Daerah Pemilihan (Dapil) Banyuwangi 3. Di dapil yang meliputi Kecamatan Tegaldlimo, Muncar, Cluring, dan Srono tersebut, Uut berhasil mendapat dukungan sebanyak 4.768 suara. Sementara itu, Yusieni bertarung sebagai caleg PD dari Dapil Banyuwangi 4. Yusieni berhasil mendapat dukungan masyarakat
Banyak Dihuni Jamaah Haji Plus ■ NIKMATI...
Sambungan dari Hal 29
Ribuan tenda putih tampak larut dalam sunyi. Tak berpenghuni. Dipeluk sepi. Sangat kontras dengan saat masa melempar jamrah 5 sampai 10 Oktober lalu. Dari kawasan Mina meluncur ke Pasar Alsalam. Namanya saja pasar. Tapi barang yang dijual rata-rata bermerek. Pasar itu didominasi kain. Mulai yang lembut sampai wool. Mereknya macam-macam. Ada yang dari India, Bangladesh, juga Indonesia. Salah satunya merek yang cukup terkenal di Indonesia: Eratex. Di antara toko-toko kain, ada mal sangat besar. Khusus menjual barang-barang branded. Jam tangan berbagai merek kelas dunia tersaji dalam berbagai outlet. Bajubaju wanita juga banyak. Parfum dan elektronik tinggal pilih. Sesuai selera. Parfum yang biasa saya pakai juga ada. Di blok outlet sepatu di-display merek-merek internasional, seperti Adidas, Nike, Puma, Reebok, dll.
SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS
COKELAT PASIR: Outlet Alnukaly jadi jujugan jamaah haji penyuka cokelat.
Sampai di kawasan Aziziyah rugi bila tidak mampir ke Alnukaly. Outlet cokelat ternama dari Arab. Yang berdiri sejak tahun 1932. Beragam kreasi cokelat dijual di sana. Salah
satunya ini: cokelat pasir. Cokelat ini sangat populer di Indonesia. Banyak kerabat dan teman jamaah haji pesan oleh-oleh cokelat pasir. Penasaran? Silakan telepon/SMS/ BBM famili/teman Anda yang sedang berhaji. Biar tidak ngiler. He he he... Barang-barang branded di Makkah juga bisa dijumpai di Hotel Hilton dan Zamzam Royal (Tower). Di dua hotel-mal itu malah lebih komplet. Banderol harganya juga lumayan mahal. Maklum, ongkos sewa tenant di dua hotel yang lantainya langsung nyambung ke Masjidilharam itu pasti lebih mahal. Tapi bagi penggila merek-merek top, banderol tidak terlalu penting. Berapa pun harganya akan dibeli asal cocok dengan selera. Barang kali itu alasan utama kenapa jamaah haji plus banyak diinapkan di sana. Selera belanja jamaah haji plus memang tidak sama dengan haji reguler. Muncullah joke: jamaah haji reguler banyak tawaf mengelilingi Kakbah. Sementara haji plus rajin tawaf di dalam Zamzam Tower dan Hotel Hilton. Ha he ha... (kaosing93@gmail.com)
Finis di Pulau Merah Sore Hari ■ BESOK...
Sambungan dari Hal 29
Selanjutnya, peserta akan bergerak ke utara melewati Jalan Gatot Subroto, Jalan Yos Sudarso, Lingkar Ketapang, hingga melewati ruas jalan depan pelabuhan Ketapang. Kemudian, setelah puas menjelajah Ketapang di sisi utara kota,
peserta akan putar arah dan kembali ke selatan. Setelah itu, peserta akan berpersiap menuju ruas jalan yang menanjak di Desa Kemiren hingga Perkebunan Kalibendo. Setelah itu, mereka bergerak ke Jambu, Licin, Desa Segobang, hingga Desa Pakel. Setelah itu, peserta menuju Rogojampi dan terus melewati jalanan Singojuruh hingga tembus
Desa Gendoh, Kecamatan Sempu. Begitu sampai di perempatan Karangsari Sempu, peserta akan belok kiri menuju Desa Parijatah Kulon hingga tembus ke pertigaan Srono. Dari Srono, peserta akan menuju perempatan Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, dan berlanjut ke selatan hingga Kecamatan Tegaldlimo. Kemudian, bergerak terus ke Kecamatan Ba-
ngorejo. Peserta masih terus bergerak menuju Siliragung, hingga berada di Pasar Pesanggaran, terus ke Desa Sumberagung, dan finis pukul 15.00 di Pulau Merah. Selama rombongan peserta melintas, ruas jalan bakal dikosongkan. ‘’Kami yakin sambutan masyarakat pada even kali ini lebih meriah,” ungkap Chairman ITBI Guntur Priambodo kemarin. (ton/c1/bay)
Urusan Teknis Ditangani Konsultan ■ PENI...
Sambungan dari Hal 29
Perempuan yang kini menjabat sebagai sekretaris DPRD (Sekwan) tersebut akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai penanggung jawab program tersebut semasa menjabat kepala BPM PD tahun lalu. Pemeriksaan itu bisa berdampak pada status Peni dalam perkara tersebut. Bukan mustahil statusnya bisa berubah bila penyidik Kejari menemukan alat bukti baru dalam kasus itu. Sebab, sebelumnya, Kejari menaikkan status Anggrid Murjoko, Kabid Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, dari saksi menjadi tersangka pada pemeriksaan sebelumnya. “Ya, benar Peni Handayani akan kami mintai sebagai saksi dalam kasus ini. Soal kemungkinan statusnya kami masih menunggu hasil penyelidikan yang akan dilakukan oleh penyidik nanti,” beber Paulus Agung W., Kasi Pidana Khusus Kejari Banyuwangi di ruang kerjanya kemarin (14/10). Kasi Pidsus Paulus menambahkan, Peni akan dimintai keterangan karena kapasitasnya sebagai penanggung jawab dalam proyek bedah rumah ini. Tentunya, penanggung jawab mendapat laporan segala sesuatu terkait proyek tersebut di lapangan. Termasuk di antaranya terkait usahanya dalam mengevaluasi pelaksanaan program
tersebut seperti turun langsung ke lapangan. Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, Peni semasa menjabat sebagai Kepala BPMPD tidak pernah turun ke lapangan untuk mengkroscek hasil pelaksanaan bedah rumah. Termasuk adanya pelimpahan kewenangan dirinya kepada Anggrid, Kejari akan melakukan kroscek dengan sejumlah alat bukti yang sudah ada. Selain itu, penyidik juga tengah berkonsentrasi menguak peran Peni dalam program bedah rumah mulai awal hingga akhir. Kasi Pidsus Paulus menuturkan, sejatinya pihaknya sudah pernah melayangkan panggilan kepadanya di awal kasus ini. Hanya, yang bersangkutan dia sering kali berhalangan dari panggilan penyidik dengan berbagai alasan. “Dia sudah pernah kami panggil, tetapi terus mangkir karena alasan tugas dan lainnya. Tapi untuk pemeriksaan besok (hari ini, Red) sudah kami layangkan,” tegasnya. Sementara itu Senin lalu (13/10), Peni Handayani saat ditemui di gedung DPRD mengakui sudah menerima surat panggilan dari kejari. “Saya sudah terima surat panggilan dari kejaksaan. Saya akan datang dan menyiapkan bukti-bukti,’’ kata Peni. Menurut Peni, program bedah rumah merupakan kegiatan ber-
sama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dan TNI. Dalam proses pengusulan, Peni sebatas memfasilitasi sesuai dengan masukan dari desa. Dia juga sudah mengecek langsung ke lapangan bersama pihak Kodim. Terkait anggaran, Peni membeberkan dana itu dicairkan dari APBN langsung masuk ke rekening penerima bantuan. Dari penerima bantuan, selanjutnya dana tersebut disetorkan ke pemilik toko material. Dari sana, tim pendamping masyarakat (TPM) membelanjakan kebutuhan material untuk melakukan rehabilitasi dan pembangunan rumah untuk rakyat miskin. Artinya, BPM-PD tidak masuk dalam jalur penyaluran uang dari APBN hingga ke penerima. “Jadi tidak ada satu rupiah pun yang masuk ke BPM-PD. Sebab, alur pencairan tidak lewat instansi yang saya pimpin dulu. Kalau pun ada mungkin di luar mekanisme yang semestinya,” jelas perempuan yang kini menjabat Sekretaris DPRD Banyuwangi itu. Makanya, ketika Anggrid Marjoko kemudian ditetapkan tersangka bedah rumah oleh kejaksaan, Peni mengaku heran dan tidak tahu kenapa mantan anak buahnya itu diduga terlibat dalam masalah ini. Sebab, untuk mengkaji apakah sesuai dengan teknis hasil rehab dan pembangunan rumah bukan menjadi kewenangan BPM-PD. Menurut Peni, soal teknis sepe-
nuhnya menjadi urusan konsultan. Dalam pengerjaannya konsultan memiliki spesifikasi untuk teknis dan manajemen yang semuanya ditunjuk oleh Kemenpera. Dalam hal ini BPM-PD hanya bertugas sebagai sosialisasi, pembinaan, dan monitoring serta evaluasi. Semua itu, kata Peni, sudah dilakukan sesuai aturan. Dia mengaku sudah melakukan itu secara acak atau sampling. Sedangkan untuk keseluruhannya, dia menyerahkan kepada Kabid Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Anggrid Marjoko. Di sisi lain, Peni juga menyebutkan ada lebih kurang 600 rumah di enam kecamatan yang mendapat bantuan dari APBN. Di mana setiap rumah mendapat bantuan sebesar Rp 7,5 juta hingga Rp 15 juta. Seperti diberitakan sebelumnya, Kabid PEM BPMPD Banyuwangi, Anggrid Mardjoko, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi bedah rumah di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah. Sebelumnya, jaksa juga telah menetapkan Suliyono, tim pendamping masyarakat sebagai tersangka dalam perkara dugaan korupsi program bedah rumah di Kelurahan Banjarsari tersebut. Program bedah rumah untuk rakyat miskin di Kelurahan Banjarsari yang bersumber dari dana APBN 2013 senilai lebih Rp 900 juta itu diduga ‘’bocor’ hampir separo dari nilai proyek. (nic/c1/bay)
Nikmati Pemandangan dari Jendela Pesawat ■ TETAP...
Sambungan dari Hal 29
Apalagi, rekan-rekan di kantor JP-RaBa sempat menakut-nakuti saya dengan bermacam cerita miris saat naik pesawat. Ada yang bilang agar saya hati-hati nanti pesawatnya oleng karena saya termasuk warga ‘’berbobot’’. Ada juga yang bilang, awas kursinya tidak muat karena badan saya termasuk big size. Hehehe… Saat itu, jarum jam menunjukkan pukul 03.15. Mobil travel yang saya tumpangi dari Banyuwangi akhirnya masuk kawasan Bandara Internasional Juanda, Surabaya, di terminal keberangkatan Domestik (Juanda Lama). Suasana Bandara masih sepi, banyak warga yang tertidur pulas di tempat duduk ruang tunggu penumpang. Mungkin mereka adalah penumpang pesawat yang akan terbang di pemberangkatan pertama pagi itu. Lantaran masih ngantuk dan tidak tidur selama perjalanan dari Banyuwangi ke Surabaya, saya putuskan jalan-jalan di terminal penumpang. Apalagi, saat itu tidak terlihat tempat duduk yang kosong di ruang tunggu. Sambil menunggu konter penjualan tiket
pesawat buka, saya meregangkan otot-otot sambil berjalan kaki di area terminal penumpang. Akhirnya, tepat pukul 05.30, agen koran JPRaBa di Asembagus, Chris, bersama keluarga Gelar Kawoto Supardi dan Sri Idayati bertemu saya di Bandara Juanda. Rombongan kecil inilah yang berangkat untuk menikmati liburan selama empat hari tiga malam di Bangkok dan Pattaya. Dalam paket tur wisata ini, peserta tur disediakan mobil ber-AC yang akan mengantar ke beberapa tujuan wisata. Kami juga diantar ke beberapa pusat perbelanjaan di Bangkok. Tidak ketinggalan, kami juga dipandu guide yang fasih berbahasa Indonesia. Sementara itu, tepat pukul 06.00, penumpang Lion Air JT 597 tujuan Surabaya ke Jakarta diinformasikan agar segera check-in. Kami segera memasukkan barang bawaan, seperti tas, dompet, sabuk, dan lain-lain ke alat sinar X. Petugas juga memeriksa satu per satu penumpang dengan metal detektor. Setelah pemeriksaan selesai, kami diarahkan menunjukkan paspor dan tiket penerbangan. Setelah itu, kami diwajibkan membayar airport tax. Kemudian, kami diarahkan masuk gate
ruang persiapan penerbangan. Barang bawaan kami diperiksa kembali lewat alat X-ray dan diingatkan kembali bahwa tidak diperkenankan membawa cairan ke pesawat. Sayang, pesawat yang akan kami tumpangi ternyata tidak langsung menuju Bangkok. Rupanya, kami transit terlebih dulu di Jakarta, baru kemudian terbang menuju Don Muang Airport, Bangkok. Lion Air JT 597 dijadwalkan flight dari Surabaya pukul 07.15 dan tiba di Jakarta pukul 08.40. Dari Jakarta, kami naik Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 252 pada pukul 16.45. Kami sampai di Bandara Don Muang, Bangkok, pukul 20.00 (waktu Bangkok sama seperti waktu Indonesia Barat). Ketika naik pesawat dari Jakarta tujuan Bangkok, alhamdulillah saya mendapat tempat duduk di dekat jendela. Sehingga, saya bisa menikmati pemandangan di luar jendela. Ternyata naik pesawat mengasyikkan. Benar cerita teman-teman kantor yang pernah naik pesawat, yang mendebarkan adalah ketika pesawat mau take off dan landing. Meski saya sedikit tegang, tapi rasanya asyik juga sebagai pengalaman pertama naik pesawat (c1/bay/bersambung)
sebanyak 4.051 suara di dapil yang meliputi Kecamatan Pesanggaran, Bangorejo, Purwoharjo, Gambiran, Siliragung, dan Tegalsari tersebut. Lantaran persoalan internal di tubuh PD, pelantikan pimpinan definitif DPRD Banyuwangi tidak bisa dilakukan. Efek lebih lanjut, pembentukan alat-alat kelengkapan dewan tidak bisa dilakukan. Karena tidak memiliki alat kelengkapan, para anggota DPRD tidak bisa menjalankan tugas dan fungsi secara optimal. Selain tidak bisa menindaklanjuti permintaan rapat dengar pendapat (hearing) dari masyarakat, para wakil rakyat
juga tidak bisa melakukan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2015 yang merupakan cikal APBD tahun 2015. Akibatnya, pimpinan sementara DPRD Banyuwangi, Joni Subagio mengatakan, pihaknya tidak bisa menyalahkan eksekutif atas keterlambatan pembahasan KUAPPAS tersebut. Sebab, kalaupun eksekutif sudah memasukkan draf KUA-PPAS ke DPRD Banyuwangi, pembahasan belum bisa dilakukan karena lembaga dewan belum bisa melakukan pembahasan karena DPRD belum punya alat
kelengkapan. Kalau dipaksakan, tidak ada legal standing-nya,” tuturnya dalam forum pertanggungjawaban publik DPRD Banyuwangi Senin lalu (13/10). Masih kata Joni, jika pengesahan APBD terlambat, perputaran ekonomi di Bumi Blambangan juga akan terhambat. Efek negatif lain, potensi reward Rp 20 miliar atas opini wajar tanpa pengecualian (WTP) penuh dari BPK, seperti yang berhasil diraih Banyuwangi dalam dua tahun terakhir akan melayang. “Juga akan ada potongan anggaran dari pusat. Baik anggaran regular maupun anggaran berupa reward,” ujarnya. (sgt/c1/bay)
Sektor Perhotelan Tumbuh 18 Persen ■ TAK... Sambungan dari Hal 30
Salah satunya sektor industri kreatif berbasis pariwisata. Pengembangan destinasi wisata di Banyuwangi terus dilakukan. Salah satunya, Pantai Pulau Merah yang bersebelahan dengan lokasi penambangan terus dikembangkan. Pulau Merah yang dahulu relatif tak terawat dan sepi, kini sangat “cantik”. Destinasi wisata tersebut dilengkapi payung wisata, lokasinya bersih. Pengunjung pun semakin ramai. “Tiap tahun digelar kompetisi selancar internasional di tempat itu (Pulau Merah). Masyarakat setempat membuka gerai makanan, suvenir, menyewakan home stay, dan membuat kerajinan untuk buah tangan wisatawan,” tuturnya. Selain itu, masyarakat sekitar Pulau Merah yang lolos seleksi disekolahkan ke sejumlah hotel dan restoran untuk berguru ma-
najemen home stay serta cara penyajian makanan yang memikat wisatawan. Termasuk ada yang dikirim ke restoran ikan bakar untuk belajar cara membakar ikan yang pas. Anas juga memacu pengembangan sektor wisata dengan mengemasnya melalui berbagai program pariwisata even (event tourism) bertajuk “Banyuwangi Festival”. Berbagai even digelar, mulai dari Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), Festival Gandrung Sewu, Banyuwangi Batik Festival (BBF), Festival Rujak Soto, International Tour de Banyuwangi Ijen, sampai Banyuwangi Beach Jazz. “Event tourism ini penting untuk memperpanjang siklus destinasi. Wisatawan datang untuk saksikan even sekaligus berkunjung ke destinasi wisata lainnya, sehingga perputaran uang yang masuk ke masyarakat lebih besar,” kata dia. Berkat berbagai pengembangan
itu, sektor ekonomi berbasis pariwisata terus tumbuh. Kenaikan sektor kerajinan (tekstil, kerajinan berbasis kayu dan rotan, serta barang kulit), misalnya, pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banyuwangi naik hampir 75 persen. Sektor restoran (industri kuliner) naik 12 persen, sektor perhotelan tumbuh 18 persen, dan sektor jasa hiburan kebudayaan naik 38 persen. Kenaikan beberapa sektor industri kreatif itu melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang sebesar 7 persen. “Pariwisata dan industri kreatif ini memang berjalan beriringan. Pariwisata dan industri kreatif adalah sektor yang nyaris tak pernah surut, pertumbuhannya selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi. Maka ke depan sektor ini bakal jadi salah satu tumpuan ekonomi Banyuwangi,” pungkas Anas. (sgt/c1/aif)
Tiga Ketua PAC Langgar AD/ART ■ MINTA... Sambungan dari Hal 30
“Michael memprovokasi PACPAC se-Banyuwangi untuk menentang keputusan DPD dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terkait rekomendasi pimpinan DPRD Banyuwangi,” tandasnya. Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris DPC PD Banyuwangi, Juliesetyo Puji Rahayu, mengaku enggan menanggapi “manuver” ketiga ketua PAC PD tersebut. “Se-Banyuwangi, PAC kami (PD) ada 24. Kalau ada pihak yang tidak sepakat (dengan kepemimpinan Michael), sesuai AD/ART keberatan harus diajukan 50 persen plus satu DPC. Ini kok hanya tiga PAC yang keberatan,” sindirnya. Menurut Juliesetyo, apa yang dilakukan tiga ketua PAC PD tersebut sudah jelas melanggar AD/ART PD. Dia menambahkan,
justru lucu jika tiga ketua PAC tersebut mengajukan keberatan atas kepengurusan DPC PD ke DPD Jatim. Sebab, struktur PAC, tepatnya pengurus ranting di masing-masing PAC, tidak valid. “Mereka juga sudah diberi SP 1. Surat peringatan itu dilayangkan bukan keputusan satu atau dua orang, tapi dilakukan berdasar hasil evaluasi tim yang menilai kinerja masing-masing PAC,” beber politikus yang karib disapa Julies tersebut. Dijelaskan, berdasar hasil evaluasi, ketiga ketua PAC tersebut melakukan kegiatan yang melanggar kode etik PD. Misalnya, saat diberi tugas mengumpulkan formulir C1 saksi pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 lalu, mereka tidak mengumpulkan formulir tersebut sampai batas waktu yang ditetapkan DPC PD. Selain itu, saat diberi tugas menggelar
musyawarah ranting, mereka tidak jalan. Julies menambahkan, soal SK, sebetulnya hal itu sudah dikomunikasikan dengan seluruh pengurus PAC se-Banyuwangi. “SK yang asli disimpan di kantor DPC. Fotokopi SK sudah dikirim ke masing-masing PAC. SK itu bisa dibawa kalau memang ada persoalan PAC. Tetapi, PAC hendaknya berkomunikasi dengan DPC, bukan mengadu ke pihak lain,” sesalnya. Masih kata Julies, DPC PD akan menggelar rapat pleno menentukan sikap terhadap langkah tiga PAC PD tersebut Rabu ini (15/10). “Meski kita tahu, kita tidak akan membeber keburukan mereka di media. Mereka anakanak kita yang harus dibina. Tetapi, jika ternyata tidak bisa dibina, ya akan kami beri tindakan tegas,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)
Serahkan Identitas Pelaku Ke Polisi ■ PEMBOBOL... Sambungan dari Hal 40
Menurut Bambang, brankas miliknya yang dibobol oleh maling itu cukup berat. Dan itu, tidak mudah untuk diangkat hanya oleh dua orang. “Brankas itu sangat berat, kalau hanya dua orang tidak mungkin bisa mengangkat,” ungkapnya. Bambang menyatakan kecurigaan terhadap tiga orang yang telah dikenal sebagai pelakunya. Identitas ketiga orang itu, sudah dilaporkan pada aparat kepolisian. “Tapi hingga saat
ini belum ada informasi,” katanya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, masyarakat kembali resah atas maraknya aksi kejahatan. Kali ini kawanan pencuri beraksi di kantor PT. Blambangan Peroli, depan Balai Desa Wonosobo, Kecamatan Srono. Saat beraksi di kantor agen penjualan gas elpiji tersebut, pelaku membobol brankas berisi uang sekitar Rp 100 juta. Bukan hanya itu, penjahat itu juga menggasak dua unit laptop, sebuah televisi layar datar, receiver, dan senter.
Pencuri juga membawa kabur dokumen perusahaan. Hendrik, 27, salah seorang karyawan PT. Blambangan Peroli menceritakan, dirinya baru mengetahui kantornya kemalingan pagi hari setelah melihat pintu gerbang rusak. ”Saya buka, jendelanya sudah lepas,” ujarnya. Malam sebelumnya Hendrik berada di kantor tersebut hingga sekitar pukul 21.00. Setelah itu dirinya pulang. “Saya di sini kurang-lebih sampai pukul 21.00,” imbuhnya. (azi/c1/abi)
Buat Tandon Senilai Rp 730 Juta ■ 10 TAHUN... Sambungan dari Hal 40
Beberapa tahun lalu, warga sedikit lega karena ada yang berusaha membuka usaha air bersih dengan membuat sumur dan ternyata mengalir. Sehingga warga berbondong-bondong langganan air bersih kepada pemilik usaha pribadi tersebut. “Tapi belakangan ini, airnya sudah tidak lancar, sebulan hanya mengalir dua kali,” terangnya. Akibatnya tersendatnya aliran air itu, dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk minum, memasak, dan mandi, warga haru rela pergi ke sumber yang jaraknya sekitar dua kilometer. Di antara warga, juga
ada nekat minta air ke Mapolsek Kalibaru. “Kebetulan di polsek airnya agak lancar,” jelasnya. Belakangan ini, keresahan warga akibat kekurangan air bersih itu terobati. Itu menyusul adanya program pengadaan air bersih yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (Dis PU BM, CK, TR) Kabupaten Banyuwangi. Program dengan anggaran dari APBD 2014 sebesar Rp 730 juta itu, saat ini sedang dalam proses pembangunan tandon air. “Warga berharap pekerjaan ini segera tuntas, dan airnya bisa mengalir ke rumahrumah warga,” harap Mohammad Taufan, warga setempat.
Taufan berharap, proyek air bersih melalui APBD 2014 ini tidak sampai tersendat. Bahkan, dalam jangka panjang tidak mengecewakan warga setempat, misalnya aliran air macet dan sebagainya. “Sudah lama warga berharap air bersih mengalir di rumah-rumah, jangan sampai mengecewakan,” katanya. Di sisi lain, Ifan—sapaan akrabnya—juga menyampaikan sulitnya air bersih di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Kulon, itu tak lepas dari kondisi tanahnya yang berada di dataran tinggi. “Meskipun Kalibaru dikenal daerah pegunungan dan banyak sumbernya, tapi kalau di dataran tinggi ya begini,” cetusnya. (azi/c1/abi)
Minta Nama Negara yang Resmi ■ ASKAB... Sambungan dari Hal 40
“Kita tidak tahu negara tujuan TKI itu punya hubungan kerja sama dengan Indonesia ataukah tidak,” kata Kades Sraten, Kecamatan Cluring, itu. Makanya, Rahman minta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Banyuwangi merinci negara-negara
yang menjadi jujugan para TKI Banyuwangi. “Dinsosnakertrans seharusnya menyampaikan kepada pemerintah desa terkait nama negara yang resmi sebagai tujuan TKI,” ungkapnya. Berdasar daftar nama negara itu, terang dia, jika ada warga yang akan menjadi TKI di negara yang belum terdaftar, seperti 26 CTKI itu, akan ditolak. “Agar bisa diantisipasi kalau negara tujuan tidak jelas,” dalihnya. (sli/c1/abi)
RADAR GENTENG
40
R A D A R
OPO MANEH
B A N Y U W A N G I
Jawa Pos
Rabu 15 Oktober 2014
Senggol Vario, Pelajar SMA Tewas Korban Menabrak Motor Supra X
ABDUL AZIZ/RABA
BERAWAL DARI MIMPI: Pohon pisang milik Mulyani tergolong aneh dengan berbuah dua tandan.
Satu Pohon Dua Tandan GAMBIRAN - Pohon pisang jenis berlin milik Mulyani, 55, warga Dusun Sumberjaya, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, ini menjadi pusat perhatian warga sekitar. Salah satu pohon pisang yang tumbuh di belakang rumahnya berbuah dua tandan. Pemilik buah pisang mengaku sempat terkejut saat melihat keanehan pohon pisang itu. Sebab, baru kali ini bisa bercabang dengan buah dua tandan. “sebelum berbuah, saya pernah bermimpi bertemu sosok pria tua dan berjenggot,” kata Mulyani. Belum sempat bertanya pada orang tua itu, Mulyani mengaku keburu terbangun lantaran dikejutkan oleh seekor kucing yang jatuh menimpa tubuhnya. Malam berikutnya, kembali bermimpi bertemu dengan seorang pria tua berpakaian serba putih dan meminta untuk merawat pohon pisang yang ada di belakang rumahnya. “Sejak itu saya merawat pohon pisang dengan baik, awalnya tidak ada yang aneh,” terangnya. Bari 15 hari kemudian, Mulyani melihat ada yang aneh dengan pohon pisang di belakang rumahnya. Tiba-tiba buahnya terbelah menjadi dua bagian dan tampak kurang sehat. “Saya kira apa kena virus,” ujar Mulyani. Tapi karena masih penasaran dengan mimpinya, Mulyani membiarkan pohon pisang miliknya yang terlihat seperti kena virus itu. “Tidak tahunnya bisa berbuah dua tandan,” katanya. (azi/c1/abi)
ASKAB
Minta Daftar Tujuan TKI CLURING - Pengiriman calon tenaga kerja Indonesia (CTKI) ke Negara Gabon di Benua Afrika yang berhasil digagalkan aparat kepolisian karena diduga ilegal mendapat perhatian serius Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (Askab). Apalagi, para CTKI itu diduga sudah mengantongi surat pengantar dari kantor desa. “Para kepala desa (kades) sering tidak tahu negara tujuan calon TKI itu benar ataukah tidak,” terang sekretaris Askab, Arif Rahman Mulyadi. Menurut Rahman, para kades itu ingin selalu memberi pelayanan terbaik kepada warga. Bila ada yang ingin mencari surat pengantar menjadi TKI, biasanya langsung diproses. n Baca Askab...Hal 39
MUNCAR - Kecelakaan yang menyebabkan seorang pelajar SMAN 1 Muncar meninggal dengan luka cukup parah di bagian kepala dan satu pelajar lain luka terjadi di Jalan Kosgoro, Dusun Krajan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, kemarin siang. Korban yang meninggal saat dilarikan ke Muncar Medical Centre (MMC) itu adalah Ipan Dwi Afani, 17. Temannya yang terluka bernama Birawang, 17. Keduanya
berstatus pelajar SMAN I Muncar. “Korban meninggal karena luka parah di kepala,” terang Kapolsek Moncar, Kompol Ary Murtini, melalui Kanitlantas Ipda Kateno. Kecelakaan yang menyebabkan satu nyawa melayang itu terjadi sekitar pukul 14.00. Saat kejadian, kedua korban yang masih berseragam sekolah itu akan pulang. “Dua pelajar itu naik motor Honda Beat boncengan,” terang Kateno. Keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian, lanjut Kateno, kedua pelajar dengan joki Birawang itu naik motor Honda Beat bernomor polisi P 6004 X dengan kecepatan cukup tinggi. “Motor
korban dari arah barat dengan kecepatan tinggi,” jelasnya. Setiba di lokasi kejadian, lanjut dia, Birawan bermaksud mendahului motor Supra X bernopol DK 4435 GM yang dinaiki H. Badena, warga Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Saat akan menyalip itu, dari arah berlawanan motor Honda Vario warna biru yang belum diketahui identitasnya. “Motor korban bersenggolan dengan motor Honda Vario,” katanya. Saat bersenggolan itu, masih kata Kateno, motor Honda Beat yang dinaiki korban oleng dan menabrak motor Supra X di depannya itu. “Menabrak motor di
Pembobol Agen Elpiji masih Gelap
10 Tahun Kebingungan Air Bersih KALIBARU - Meski berada di daerah pegunungan dan cuaca yang cukup dingin, tapi sebagian wilayah di Kecamatan Kalibaru ternyata ada yang kekurangan air bersih. Selama 10 tahun terakhir mereka memimpikan sumber air untuk kebutuhan rumah tangga. Daerah yang kekurangan air bersih itu, salah satunya kampung di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru. Daerah yang membutuhkan air bersih itu dihuni sekitar 200 kepala keluarga (KK). Satu-satunya sumur bor milik salah satu warga di kampung itu, belakangan ini alirannya juga kurang normal. “Satu bulan itu airnya mengalir hanya sekitar dua kali saja,” kata Suyono, 48, warga setempat, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Menurut Suyono, sudah sepuluh tahun ini warga kesulitan mendapatkan air bersih. Upaya warga dengan menggali sumur dan membuat sumur bor, ternyata juga tidak membuahkan hasil. Meski sudah digali dan dibor sangat dalam, ternyata air tetap saja belum mengalir. “Pernah dibor sampai 22 meter, air tetap tidak keluar, tukang sumur bor sampai menyerah,” ungkapnya n Baca 10 Tahun...Hal 39
depannya, korban jatuh membentur aspal,” ungkapnya. Korban dengan luka cukup parah di bagian kepala, oleh warga ditolong dan dilarikan ke klinik Medical Center (MMC) Muncar untuk mendapatkan perawatan. Karena luka cukup parah, Ipan akhirnya meninggal. Sementara itu, Birawang, temannya, mengalami luka berat. Badenan hanya mengalami luka lecet di beberapa bagian tubuhnya. “Kedua motor (Honda Beat dan Supra X) sementara kami amankan. Pengendara Honda Vario kabur,” katanya. (azi/c1/abi)
SRONO - Aksi pembobolan agen elpiji PT. Blambangan Peroli Utama yang beralamat di depan kantor Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, awal pekan lalu ternyata hingga kemarin masih gelap. Polsek Srono yang menangani kasus ini menyatakan masih melakukan penyelidikan. Kapolsek Srono, AKP Hery Subagio melalui, Kanitreskrim Ipda Karyadi mengungkapkan, minimnya saksi kejadian tersebut menjadi salah satu kendala penyelidikan. “Kita masih melakukan penyelidikan. Saksi sangat minim,” dalihnya. Ditanya dugaan keterlibatan orang dalam, Karyadi menolak untuk menyampaikan. Sebab, semuanya itu masih perlu dibuktikan. “Tidak berani menyebut, tapi masih dalam penyelidikan,” katanya. Pemilik agen elpiji PT. Blambangan Peroli Utama, Bambang Suhermanto, meyakini pelaku yang telah membobol brankas berisi uang Rp 100 juta, dua unit laptop, sebuah televisi layar datar, receiver, senter, dan dokumen perusahaan, itu lebih dari dua orang dan melibatkan orang dalam. “Pencuri berkelompok dengan dasar bisa mengangkat brankas, selain itu di tembok ada jejak sepatu, sandal, dan kaki,” urainya n Baca Pembobol...Hal 39
ABDUL AZIZ/RABA
KOSONG: Kamar mandi milik Suyono tampak kosong dan air juga tidak mengalir.
SHULHAN HADI/RABA
DIBOBOL: Agen Elpiji PT. Blambangan Peroli Utama yang dibobol maling pekan lalu.
MERIAH: Penampilan artisartis Banyuwangi turur memeriahkan malam Pesta Rakyat Simpedes Sabtu (11/10) di Taman Blambangan
SIMBOLIS: Dari kiri, Pinca BRI IGM Oka Wiraman, Ismail, Suminah (pemenang dua mobil) didampingi Manager Bisnis Mikro BRI, Sjafril
BRI Serahkan Dua Mobil dan Puluhan Motor Hasil Undian Pesta Rakyat Simpedes BANYUWANGI—Penyerahan hadiah utama Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI berupa dua mobil diserahkan, Selasa (14/10) kemarin. Bertempat di lantai 3 BRI Cabang Banyuwangi, dua nasabah yang ketiban rezeki itu langsung mendapat kunci mobil yang secara simbolis diserahkan oleh Pemimpin Cabang (Pincab) BRI Banyuwangi, IGM Oka Wirawan. Selain dua mobil, puluhan sepeda motor juga diserahkan pada saat itu. Dua nasabah BRI yang mendapat mobil itu adalah Suminah nasabah BRI dari Cabang Pembantu Karangharjo, Banyuwangi dengan mendapat mobil Nissan Evalia. Sedang yang beruntung mendapatkan Suzuki APV GL, Ismail
nasabah BRI dari Cabang Pembantu Songgon. “Saya mengucapkan selamat kepada pemenang, ini membuktikan jika semua nasabah bisa menang dan tidak bergantung pada berapa jumlah saldo, semuanya memiliki kesempatan yang sama,” kata pria yang sebelumnya memimpin BRI cabang Magetan itu. Oka mengatakan konsep yang diangkat dalam PRS ini adalah bagaimana menunjukkan eksistensi BRI sampai ke masyarakat menengah ke bawah. Menunjukkan BRI dekat dengan rakyat, dan satu-satunya bank yang dekat langsung dengan rakyat. PRS ini dihelat dari pagi hingga malam, dan diramaikan dengan berbagai hiburan rakyat. “Di PRS ini juga tersedia aneka kuliner dan pakaian yang didagangkan kepada warga yang mampir di PRS. Mayoritas pedagang itu adalah nasabah kami yang menerima program KUR untuk
usaha mereka,” jelas Oka. Dikatakan, saat ini BRI Cabang Banyuwangi memiliki beberapa kantor dan fasilitas ATM yang tersebar di beberapa titik. Saat ini BRI memiliki dua kantor cabang, tiga kantor cabang pembantu, 43 BRI Unit, 1 kantor kas, dan 94 mesin ATM. “Untuk jaringan bank yang bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat hingga pelosok desa hanya BRI,” katanya. Jumlah fasilitas yang ada di BRI Cabang Banyuwangi juga terbukti meningkatkan kinerja. Di mana jumlah Simpanan Pedesaan (Simpedes) BRI Cabang Banyuwangi mengalami kenaikan. Dari tahun 2013 hingga September 2014, posisi Simpedes mengalami kenaikan sebesar Rp 109.858 juta atau naik sebesar 14,30 persen. Kenaikan Simpedes ini juga berbanding lurus dengan simpanan mikro, di mana
SIAP DIBAWA PULANG: Motor Suzuki milik nasabah BRI hasil ketiban rejeki Pesta Rakyat BRI
posisi hingga September 2014 mencapai 264.860 orang atau senilai Rp 1.084,7 miliar. BRI Cabang Banyuwangi juga sudah menyalurkan kredit KUR Mikro di mana secara kumulatif dari tahun 2008 hingga September 2014, BRI Banyuwangi sudah menyalurkan Rp 9796.7 miliar atau 106.473 orang. Untuk ritel sebanyak 167 orang dengan nilai Rp 1 miliar. “Total kredit kumulatif KUR Cabang Banyuwangi mencapai 106.640 atau sebesar 1.004,8 miliar,” kata pria yang akrab dipanggil Oka itu. “Masih ada kesempatan untuk mendapatkan hadiah-hadiah ini di periode semester II tahun 2014, jadi silahkan tingkatkan saldo Anda dan bagi yang belum menabung di BRI silahkan datang dan menjadi nasabah baru BRI,” pungkas Oka yang pernah bertugas di Poso itu. (*/abi)
UNDANGAN: Ratusan nasabah BRI saat menghadiri Pesta Rakyat BRI Sabtu (11/10) di Taman Blambangan
TERBUKA: Pengundian hadiah Pesta Rakyat Simpedes dilakukan secara transparan dihadapan ratusan nasabah BRI
MASIH ADA KESEMPATAN: Nasabah BRI bisa mendapatkan hadiah-hadiah ini di periode semester II tahun 2014