15 SEPTEMBER
29
TAHUN 2013
TOKOH FAVORIT
Tokoh Situbondo Bermunculan BANYUWANGI - Nama-nama tokoh favorit 2013 yang diusulkan pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi tidak hanya berlaku untuk wilayah Kabupaten Banyuwangi. Tokoh favorit juga berlaku bagi warga Kabupaten Situbondo. Kali ini usul nama dari Situbondo mulai masuk ke meja panitia. Nama Dadang Wigiarto yang menjabat Bupati Situbondo diusulkan Zakaria yang beralamat di Banyuglugur, Situbondo. Menurutnya, selama menjabat, Bupati Dadang dinilai berhasil membawa kemajuan Kota Santri. Selain itu, Dadang juga dianggap jujur dalam memimpin. Nama lain yang muncul pada tahap usul adalah Hadi Widjono. Hadi Widjono merupakan rektor Universitas Abduraachman Wahid Situbondo. Dia diusulkan Fariz asal Talkandang Situbondo. Alasan, Hadi merupakan sosok rektor yang bijak dan bisa mewarnai Situbondo. Pengirim lain, Maria Ulfa, warga Kecamatan Mangaran. Dia menyatakan, sosok Hadi Widjono sukses menjadi Bapak Unars. Perlu diketahui, tahap pertama merupakan tahap usul dari pembaca. Tahap selanjutnya adalah menjaring 100 nama dengan dukungan terbanyak. (*/c1/bay)
AGUS BAIHAQI/RaBa
DEMO KONTES MISS WORLD: Anggota FPI berunjuk rasa di depan kawasan Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, siang kemarin.
Dihadang Polisi, FPI Gagal ke Bali HUKUM
Intrepid Banding, Pemkab Optimistis BANYUWANGI - Walau pihak penggugat, Intrepid Mines, langsung menyatakan banding atas putusan majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya, tapi Pemkab Banyuwangi tetap optimistis menang di tingkat banding. Optimisme pihak pemkab itu bukan tanpa alasan. Sebab, penerbitan SK Bupati Banyuwangi Nomor: 188/709/KEP/429.011/2012, dan SK Bupati Nomor: 188/555/KEP/429.011/2012 sudah sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. Anggota Tim Kuasa Hukum Pemkab Banyuwangi, Muchammad Fahim SH mengatakan, tidak ada dalih hukum apa pun yang da pat menyangkal keabsahan penerbitan dua SK bupati yang dipersoalkan perusahaan tambang emas asal Australia itu. Karena itu, Fahim mengaku optimistis majelis hakim di tingkat banding juga akan menolak gugatan Intrepid Mines n
BANYUWANGI - Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) gagal menyeberang ke Bali siang kemarin (14/9). Rencana FPI memprotes perhelatan Miss World di Pulau Dewata itu kandas setelah polisi menghadang mereka di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin. Massa FPI juga berencana akan memprotes Gubernur Bali I Gede Mangku Pastika dan ke lompok keamanan adat. “Kami akan ke Bali un tuk menunjukkan bahwa umat Islam tidak takut dengan tantangannya,” ujar pimpinan DPD FPI Jawa Timur, Habib Haedar Al-Hamid n Baca Dihadang...Hal 35
Bikin Macet Jalur Ketapang
AGUS BAIHAQI/RaBa
ANTRE: Water canon Polda Jatim di antara tumpukan kendaraan di depan Pelabuhan Ketapang siang kemarin.
SEMENTARA itu, aksi demo yang dilakukan massa FPI sempat membuat jalan raya di se kitar Pelabuhan PT. ASDP In donesia Ferry Ketapang ma cet total kemarin (14/9). Se bab, jalan utama jurusan Ba nyuwangi-Situbondo itu terpaksa ditutup selama demo berlangsung. Antrean kendaraan sempat mengular selama jalan ditutup.
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono me nga kui, kegiatan demo yang di laksanakan FPI itu se benarnya tidak diizinkan. Meski demikian, Polri bersama TNI AD, TNI AL, dan Satpol PP Kabupaten Banyuwangi, tetap me ngawal dan menjaga aksi demo itu hingga selesai n Baca Bikin...Hal 35
Terluka, Delapan TKI Belum Bisa Pulang Empat Jenazah TKI dalam Perjalanan
Baca Intrepid...Hal 31
RELIGI ISTIMEWA
PAPARAN: Para finalis pemilihan jebeng-thulik mengikuti pembekalan di Pelinggihan Disbudpar Banyuwangi kemarin.
Finalis Dibekali Ilmu Perhotelan BANYUWANGI - Sepuluh pasang finalis Pemilihan Jebeng-Thulik Banyuwangi 2013 terus dibekali ilmu bi dang kepariwisataan kemarin (14/9). Mereka memperoleh pembekalan materi dari praktisi perhotelan dan pariwisata. Bukan sekadar pamer potensi wisata dan budaya Banyuwangi, pembekalan itu bertujuan agar para calon jebeng dan thulik mampu memperkenalkan potensi wisata dan budaya Banyuwangi kepada dunia.
Praktisi perhotelan dan pariwisata yang didaulat menjadi narasumber pada acara yang berlangsung di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pa riwisata (Disbudpar) tersebut adalah Bachtiar Djanan. Menurut
dia, potensi wisata dan budaya Banyuwangi sangat besar. Nah, untuk mengoptimalkan potensi yang sangat besar tersebut tidak hanya membutuhkan peran pemerintah. Masyarakat juga perlu memiliki greget yang sama guna menjual potensi wisata yang dimiliki Bumi Blambangan tersebut. “Sebagai duta wisata, jebeng dan thulik punya kewajiban lebih untuk mempromosikan potensi wisata dan budaya,” ujarnya n Baca Finalis...Hal 35
KALIBARU - Delapan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kalibaru, Banyuwangi, yang mengalami luka-luka dalam kecelakaan di Se rawak, Malaysia, belum bisa dipulangkan ke kampung halaman. Mereka harus menjalani perawatan di Negeri Jiran, Malaysia, hingga lukanya pulih. Sementara itu, jenazah empat TKI asal Kalibaru belum tiba di rumah duka masing-masing. Hingga siang kemarin (14/9), keempat jenazah pahlawan devisa itu masih dalam perjalanan. Seperti diketahui, empat TKI yang meninggal dunia itu adalah Rofik, 27, Munawar, 25, dan Zainal Abidin. Ketiga korban tercatat tinggal di Dusun Barurejo, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Seorang lagi TKI yang kehilangan nyawa adalah Imron, warga Dusun Terongan, Desa Kebunrejo, Kecamatan Kalibaru. Empat korban tersebut meninggal dunia setelah kendaraan yang mereka tumpangi
Duka Menerpa Pahlawan Devisa Korban tewas: 1. Rofik, 27, warga Dusun Barurejo, Kalibaru Manis 2. Munawar, 25, warga Dsn Barurejo, Kalibaru Manis 3. Zainal Abidin, 27, warga Dsn Barurejo, Kalibaru Manis 4. Imron, warga Dusun Terongan, Desa Kabunrejo 5. Surahman, warga Jember
mengalami kecelakaan di Km 52, Jalan Raya Bintulu-Miri, Serawak, Malaysia, pada Rabu dini hari lalu (11/9). ‘’Jadwalnya hari ini (kemarin, Red) tiba di rumah duka. Tapi, sampai sekarang belum datang,” kata Kapolsek Kalibaru, AKP Suwanto Barri, siang kemarin. Kapolsek Suwanto mengungkapkan, hanya empat korban yang meninggal dunia yang dipulangkan ke Indonesia n Baca Terluka,...Hal 35
Pengalaman Siswa Situbondo di ASEAN Vocational Camp GALIH COKRO/RaBa
DOA: Warga berzikir bersama di ruas Jalan A. Yani, Banyuwangi, Jumat malam lalu (13/9).
Zikir Akbar Doakan Banyuwangi Maju BANYUWANGI - Bupati Abdullah Azwar Anas dan Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko bersama ribuan warga menggelar zikir akbar di halaman kantor Pemkab Banyuwangi Jumat malam (13/9). Zikir akbar itu dipimpin pengasuh Pondok Pesantren Al-Qodiri Jember, KH. Muzakki Syah. Hadir pula Sekkab Slamet Kariyono dan forum pimpinan daerah (forpimda) di acara tersebut. Para pejabat teras daerah itu tidak hadir sendiri melainkan mengajak istri dan keluarga. Sebelum zikir akbar dimulai, Ny. Hj. Halimah Muzakki Syah terlebih dahulu memberikan ceramah agama. Dia mengajak warga Banyuwangi meningkatkan ketakwaan kepada Allah n Baca Zikir...Hal 35
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Tampilkan Joget Caisar, Semua Peserta Ikut Goyang Dua siswi SMKN 1 Panji Situbondo, Siti Nur Khofifah dan Juwita Khoirun Nisa, terpilih tanpa seleksi sebagai peserta ASEAN Vocational Camp 2013. Inilah cerita mereka setelah mengikuti kegiatan bergengsi selama lima hari di Thailand tersebut. EDY SUPRIYONO, Situbondo JIKA sedang browsing youtube, cobalah ketik “Cesar Style On ASEAN Vocational Camp”. Di video tersebut dapat dilihat penampilan Juwita (mengenakan pakaian merah) dan Khofifah (mengenakan baju kuning) bersama kontingen Indonesia dalam acara penutupan ASEAN Vocational Camp.
ISTIMEWA
DUTA INDONESIA: Siti Nur Khofifah dan Juwita Khoirun Nisa (merah) di acara ASEAN Vocational Camp Agustus 2013 lalu.
Juwita di barisan terdepan tampak sangat total membawakan goyang yang kini sedang booming di Indonesia itu. Dia juga sangat
me nguasai goyangan lagu “Buka Sitik Joss” itu dibandingkan peserta lain. “Teman-teman spontan saja sebenarnya, persiapannya tak sampai se-
puluh menit,” jelas Juwita kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (14/9). Menurut cewek asal Desa Buge man, Kecamatan Kendit, Situbondo tersebut, goyang Caisar tak pernah ada rencana ditampilkan da lam ASEAN Vocational Camp. Namun, saat penutupan acara, ada permintaan panitia agar setiap negara membawakan tarian tradisional dan modern. “Setelah berpikir bersama, tarian modern diputuskan goyang Caisar saja. Sebab, hampir semua peserta yang dari Indonesia sudah tahu, sehingga sangat mudah beradaptasi. Ya, akhirnya goyangan Caisar yang ditampilkan,” papar Juwita. Di luar dugaan, goyang Caisar men dapat sambutan luar biasa semua peserta dari negara-negara ASEAN yang hadir n
Intrepid banding, kubu Pemkab Banyuwangi optimistis Siap selalu, dan kantor pemkab tidak akan lari ke mana pun
Protes pilkades, warga Banyuanyar mendirikan tenda Mendirikan rumah makan mungkin lebih menguntungkan
Baca Tampilkan...Hal 35
email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com
30
Minggu 15 September 2013
Redam Harga, Mutu Kedelai Dibakukan ISTIMEWA
UNTUK PENGENDARA: Petugas membagikan flyer yang bisa ditukar dengan souvenir di diler Yamaha.
Peringati Hari Pelanggan, Yamaha Bagi Doorprize JEMBER - Yamaha merayakan hari pelanggan yang jatuh pada 4 September 2013 lalu. Berbagai fasilitas diberikan kepada pelanggannya. Branch Manager PT Rodasakti Suryaraya, Bambang Setiabudi mengatakan memperingati hari pelanggan ini sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih atas loyalitas dan dukungan konsumen terhadap Yamaha. “Dan terjalin kedekatan yang lebih erat antara konsumen dengan Yamaha,” kata Bambang. Terima kasih pelanggan Yamaha ini, kata dia, dilakukan serentak di seluruh Indonesia dengan beberapa kegiatan. Untuk wilayah eks-Karesidenan Besuki, Yamaha memberikan suvenir kepada konsumen yang saat itu melakukan service motor di diler
BANYUWANGI • Villa Kalibaru •
Dijual cepat villa, ada kolam renang L 2275m2 persegi . Lokasi Kalibaru pinggir jalan raya, SHM. Harga Rp. 1,25 Milyar. Minat hubungi 085853954222
resmi Yamaha (3S). Selain itu, Yamaha juga membagikan suvenir berupa ballpoint dan flyer yang dapat ditukarkan dengan Yamalube Carbon Cleaner di diler Yamaha kepada pengendara Yamaha yang kebetulan melintas di jalan. “Pengendara Yamaha yang melintasi di depan diler Sentral Yamaha, SIP Kebonsari, SIP Rambipuji mendapat flyer yang dapat ditukar dengan Yamalube Carbon Cleaner,” ujarnya. Tidak hanya itu, Yamaha juga mengirim SMS blast to customer sebagai wujud apresiasi kepada konsumen loyal Yamaha. Konsumen yang memperoleh SMS dapat mengambil hadiah Yamalube Carbon Cleaner dengan menunjukkan bukti SMS yang dikirim oleh Yamaha. (*/bay)
BANYUWANGI
BANYUWANGI - Demi meredam gejolak harga kedelai, Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Dispertahutbun) dan Perum Bulog melakukan program stabilitas harga kedelai. Disperta dan Perum Bulog melakukan road show ke sejumlah kelompok tani untuk menstabilkan harga kedelai. Kepala Dispertahutbun Banyuwangi, Ikrori Hudanto mengatakan, dalam program stabilisasi harga kedelai, pihaknya bersama Bulog menyampaikan harga resmi kedelai yang ditetapkan pemerintah. Harga resmi kedelai yang ditetapkan berdasar Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor: 25/M-DAG/ PER/6/2013 telah ditetapkan harga pembelian kedelai petani sebesar Rp 7.000 per kilogram. Dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI itu juga diatur secara detail harga penjualan kedelai di tingkat perajin tahu/tempe sebesar Rp 7.450 per Kg. Pembelian kedelai dari kelompok tani atau gabungan kelompok tani, utamanya pada panen raya kedelai, harus memenuhi standar mutu kedelai konsumsi sesuai SNI 01-3922-1995. Standar SNI itu, ungkap Ikrori, harus memenuhi beberapa hal. Kadar air paling banyak 14 persen, butir belah paling banyak tiga persen, dan kotoran maksimal dua persen. Selain mengatur harga kedelai, permendag itu juga mengatur standar mutu produksi kedelai. “Sayang, peraturan menteri perdagangan itu hanya berlaku sampai September
SITUBONDO
Harga kedelai yang sempat menembus harga Rp 10 ribu mestinya menyebabkan petani senang. Tetapi, tidak semua petani dapat menikmati harga itu. Pada bulan Juli 2013 lalu, tambah Ikrori, harga kedelai terjun bebas hingga mencapai Rp 5.000 per Kg. Sehingga, petani banyak yang rugi dan banting setir menanam komoditas lain. (afi/c1/bay)
AGENDA KOTA
Seminar Bongkar Rahasia Usaha Umrah
GALIH COKRO/RaBa
MAHAL: Pembuat tahu merendam kedelai sebelum dimasak.
2013. Mestinya permendag itu berlaku selama satu tahun demi stabilisasi harga kedelai,” katanya. Ikrori mengungkapkan, Banyuwangi merupakan penghasil kedelai terbesar di Jatim. Pada tahun 2010 produksi kedelai Banyuwangi mencapai 64.857 ton dan pada tahun 2011 66.094 ton. Pada tahun 2012 produksinya turun menjadi hanya 53.648 ton. “Selama tiga tahun terakhir provitas kedelai terus meningkat hingga mencapai 19,68 kuintal per
BANYUWANGI
hektare. Angka itu merupakan provitas tertinggi di Jatim,” jelas Ikrori. Ikrori mengungkapkan, salah satu penyebab turunnya produksi kedelai adalah terjadinya penurunan areal tanam kedelai. Menurunnya luas lahan pertanian kedelai itu dipicu harga kedelai yang tidak berpihak kepada petani. Karena harga kedelai anjlok, petani beralih ke tanam jagung atau jeruk yang jauh lebih menguntungkan.
BANYUWANGI
PERWAKILAN Perusahaan Travel Umrah/ Haji Plus Terbesar No.1 di Indonesia mengundang Anda untuk menghadiri Seminar Mikro “Membongkar Rahasia Usaha Travel Umroh/ Haji’’ pada Rabu (18/9), Kamis (19/9), sesi pukul 12.15 dan pukul 15.15. Tempat di Jalan Gajah Mada 33, Banyuwangi. Pembicara Dosen PTS Banyuwangi, Manager Perwakilan Travel Umrah/Haji Plus. Hubungi: 085851583548. (adv)
Pengajian Ad Dhuha MAB MASJID Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi menggelar pengajian Ad Dhuha mulai pukul 07.00 pagi ini (15/9). Panitia menghadirkan pembicara KH. M. Nur Khozin Romli dari Pasuruan. Acara pengajian dilanjutkan dengan santunan yatim piatu dari Kecamatan Giri. (*)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Rumah Kos •
• Tanah Sangat Murah •
• Kebun Gintangan •
• Innova ‘04 •
• Prima Mobil •
• Tes Drive Nissan •
Djl rmh kos LT1100 m bntk paviliun, 10 KT(kmr mnd dlm,tv,almari,springbed,AC)Mushola,R.Tamu,prkr luassbgndiswtower.Jl.IkanLayurSobo08123217389
Dijual sangat murah tnh Luas 4,5 Ha, lok Ds. Ketowan Arjasa, mobil bs langsung k lokasi. Per Ha 65 jt. Hub: 08179622454
Jual kebun di Gintangan RGJ L 3,3 Ha harga Rp 30 rb/m pas (murah sekali siapa cepat dapat hub 081333678910
Djl Innova 2004 G Solar Silver,170 jt ngo csh &krdt tkr tbh 082142194111/081335897888
• Dikontrakkan •
• Jl. Anggrek •
• Jl. Yos Sudarso •
PU T120SS, PU G.max, PUL300,PU futura, Xenia'06'011, Avanza '06'08'09, Espass'95'96'07, stw Futura'03, Kjg Krista'03, Inova dsl'08'12, Inova bnsn'08, Spark, Grandis'09, Merzy ne320'96, Escudo'98,Rush'08.H.0333-411655hp0811301676
Hadiri testdrive day Nissan 13-14 Sept di Mendut Sport Centre,G-prize 2 G.Livina. Pmrn Sun East 7-21 Sept, dan dealer Nissan Bwi slama bln Septmbr. 0333-4460111, Jl. S.Parman 147 Bwi buka tiap hari 08.30-17.00
Dikntrakn rmh nyaman 2 lnt 200LT, 200LB 4kt 3 km 20jt Jl Let. Sulaiman IIi/37 Sobo, Bwangi. Hub. Bagus 08123475668
Dijual tnah Jl.Anggrek Gg 1 RT 1/04 Stb Luas 180 m2 hub 081336751668
Djl Cpt tnh Jl. Yos Sudarso no 5-9 Bwi SHM LT. 1082 m2 HUB : 081330053988
PROBOLINGGO
• Tanah Kapling Dadapan •
• Tanah L2300m2 •
Dijual tanah kapling (SHM) 1040M ada bangunan rumh lok.Secawan Dadapanbwi, hub 08123669969, 085335115873
• Lemahbang Kulon • Dijual rumah Lemahbang Kulon no,or 51, Luas Tanah 700m2, Luas bangunan 180m2. Hub: 081217106757 Boentoyo
Dijual tanah Lt2300 m2 Jl. Raya Pajarakan dpn pabrik sasa gending Pobolinggo hub 087791344411 / 0333420858/ 081336618649
• Promo Daihatsu AYLA• Sgr miliki Daihatsu AYLA mli 80 jt-an, All New Terios AirBag mli 170 jt. Hub: HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555
Mobil Anda Belum Laku? Hubungi: 0333412224
• Yaris type E •
• Bodi Kijang LGX •
DjlYaris tpe E Manual mrah, 135 jt ngo cash&/ crdt, tkar tmbh 082142194111/081335897888
Dijual body kijang kapsul Lgx Hrg 25 jt nego Hub 082142194111
• Open Indent Avanza •
• Innova ‘10 & Accord ‘01 •
OpenIndentAvanzaDPmin/prsaman&cpt/krdbs 5th/%ringan.Toni081336236483/081938221499
Djl Innova 010 tpe V,abu2 mtl, istw, 225jt ngo. New Accord01,bru,95jt,cash&credit.Tkrtmbh.082142194111
• G. Vitara ‘07 & H. City ‘07 •
• Honda Jazz RS ‘09 •
Djl G.Vitara 2007 samsat baru, Honda New City 2007 Silver stone. H. 081558101028.
Djl Jazz RS 09 hitam pjk bru 182 jt nego cash/ krdt,tkrtmbh.H.082142194111-081335897888
• Daihatsu Xenia ‘10 •
• Toyota Avanza ‘07 •
• Suzuki Splash ‘10 •
Dijual Daihatsu Xenia F60IRV-GMDFJJ tahun 2010 silver metalikXI deluxe, harga 116 juta nego brg istmw, bisa cash /kredit, hub (0333) 631526, 635176, 0811351148
Dijual Toyota Avanza 1.3G F60 IRM GMMFJJ tahun 2007, biru metalik, harga 116 juta nego brg istmwa, bisa cash /kredit, hub (0333) 631526, 635176, 0811351148
Dijual Suzuki Splash YV4 1.2 RHD MT tahun 2010 coklat metalik, harga 122,5 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148
• Nissan Xtrail ‘05 •
• Honda Jazz ‘04 •
• Grand Livina ‘08 •
Dijual Nissan Xtrail 2.5 ST AT tahun 2005 abu-abu metalik, harga 136,5 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz GD3 1.5 IDSI AT tahun 2004 coklat muda metalik, harga 110 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148
Dijual Grand Livina XV manual th 2008 (plat P) Pajak Baru, silver, istimewa H:139 juta NEGO, bisa bantu kredit. Hubungi: 0852 5920 3299
BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK P 5633 VI, an. Jumali, Dsn Srono 02/08 Kebaman, Srono, Bwi Hlg STNK P 5074 XT, an. Busro, Barurejo RT 02/04 Kalibaru Manis, Kalibaru Hlg STNK P 6673 ZK, an. Andriani Indah Budi Astuti. Jl.Gowa 7A Ling.Tamnsari,Tamanbaru Hlg STNk P 4932 VC, an. Suderman, Dsn Tegalwero Ds Blimbingsari Kec Rogojampi
BANYUWANGI • Dikontrakkan • Dikontrakkan rumah +toko L:497m2, tmpt strtgis, dpn toko Mitra Rgjampi. Hub: 081913935209
Ingin pasang Iklan? Hubungi: 0333412224
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
31
Minggu 15 September 2013
ADA APA LAGI
Antar Cucu Sekolah, Nenek Kena Gendam SITUBONDO - Suhaini, 60, warga Situbondo, ini kehilangan uang dan perhiasannya pagi kemarin (14/9). Saat mengantar cucunya sekolah, secara tidak sadar dia menyerahkan hartanya kepada orang tak dikenal. Dugaan kasus gendam itu terjadi usai korban mengantar cucunya ke SDN 3 Patokan, Situbondo. Begitu korban menapaki Jalan PB. Sudirman, Situbondo, mobil Toyota Avanza berwarna putih menghampirinya. Di jalan tersebut, salah satu pelaku turun dari mobil dan berpura-pura menanyakan alamat. Dalam waktu singkat, pelaku lain turun dan meminta Suhaini masuk ke dalam mobil. Rupanya, korban menurut saat diajak masuk mobil. Selama berada di dalam mobil, para pelaku meminta perhiasan dan uang. “Ada orang tanya alamat rumah, terus saya tidak tahu, lupa,” Suhaini. Karena sang nenek tidak sadar, dia memberikan cincin emas 18 gram dan uang tunai Rp 3 juta. “Saya tidak sadar. Saya baru ingat setelah mobilnya hilang,” kata Suhaini. Mengetahui telah digendam seseorang, nenek itu di Jalan PB. Sudirman, Situbondo, langsung berteriak. Namun, warga yang saat itu berada di lokasi tidak memperhatikan mobil putih yang dikendarai pelaku. “Saat itu tidak ada yang tahu,” katanya saat melapor ke Mapolres Situbondo kemarin. Kasubag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi membenarkan adanya laporan terkait gendam tersebut. Menurutnya, kejahatan di jalanan bisa terjadi kapan saja. Karena itu, pihaknya mengimbau agar warga berhati-hati terhadap orang yang baru dikenal. “Begitu mendapat laporan, petugas Satreskrim Polres Situbondo langsung melakukan pengejaran. Saat ini kasus itu terus diselidiki,” terang AKP Wahyudi. (rri/c1/bay)
LALU LINTAS
ALI NURFATONI/RaBa
MENUMPUK: Kendaraan memadati jalan raya di Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, kemarin.
Genteng Macet Lagi GENTENG - Arus lalu lintas di Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, kembali mengalami kemacetan luar biasa kemarin (14/9). Ratusan kendaraan terlihat menumpuk di jalur poros jurusan BanyuwangiJember itu. Kemacetan tersebut dipicu ditutupnya separo jalan di depan Gereja Genteng. Separo jalan tersebut terpaksa ditutup karena sedang digelar pawai Agustusan tingkat pelajar SMA. Karena separo jalan ditutup, kendaraan harus antre. Tak pelak, kendaraan mengular hingga ratusan meter. Kondisi itu diperparah dengan banyaknya kendaraan yang belok kanan menuju gang kecil. Kemacetan kali ini lebih parah dibandingkan kemacetan saat karnaval SMP beberapa hari lalu. Tidak ada petugas yang menertibkan lalu lintas di kemacetan di depan gereja itu. (ton/c1/bay)
Butuh Seminggu Pelajari Putusan n INTREPID... Sambungan dari Hal 29
Selain penerbitan dua SK Bupati Banyuwangi sudah sesuai ketentuan, kata Fahim, penggugat tidak mempunyai legal standing untuk mengajukan gugatan terhadap Bupati Banyuwangi. Selama ini, pemkab dan Bupati Banyuwangi tidak pernah memiliki hubungan hukum apa pun dengan pihak penggugat. Walau merasa dirugikan dengan SK persetujuan pengalihan izin usaha pertambangan (IUP) dari PT. Indo Multi Niaga (IMN) kepada PT. Bumi Suksesindo, tapi pihak penggugat selama ini tidak memiliki hubungan hukum apa pun dengan Pemkab Banyuwangi. Karena itu, bagaimana mungkin tergugat dapat menimbulkan ke putusan tata usaha negara (TUN) yang merugikan penggugat, padahal tergugat sama sekali tidak pernah mengenal dan tidak pernah melakukan hubungan hukum dengan penggugat. Selama ini, jelas Fahim, pemkab selaku tergugat dalam setiap hubungan dengan PT. IMN tidak pernah sekalipun menerima informasi mengenai keterlibatan penggugat. Selama ini, penggugat mengklaim memiliki hak eksklusif untuk memperoleh saham sebesar 80 persen di PT. IMN. Hanya, lanjut Fahim, Pemkab Banyuwangi selaku tergugat tidak pernah mengetahui adanya perjanjian yang pernah diteken PT. IMN dan penggugat. “Sejak tahun 2006 lalu hingga sekarang Pemkab Banyuwangi hanya memiliki hubungan hukum dengan PT. IMN dan PT. Bumi Suksesindo, dan sama sekali tidak mengenal maupun mengetahui penggugat,” jelasnya.
Meski penggugat sudah memutuskan banding, tapi Pemkab Banyuwangi hingga kemarin (14/9) belum mengambil sikap. Tim kuasa hukum masih menunggu salinan putusan majelis hakim Pengadilan TUN Surabaya. Tim kuasa hukum, kata Fahim, masih akan mempelajari bersama Pemkab Banyuwangi terkait putusan PTUN itu. “Setelah mempelajari dan mengkaji, baru kita ambil sikap menerima ataukah banding,” katanya. Untuk mempelajari dan melakukan kajian hukum, tim kuasa hukum masih menunggu turunnya salinan putusan PTUN. “Putusannya setebal 450 halaman. Insyaallah dalam waktu seminggu setelah putusan dibacakan, salinan putusan akan turun,” tambah Fahim. Untuk diketahui, PTUN Surabaya menolak gugatan yang diajukan Intrepid Mines terhadap Bupati Banyuwangi. Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terbelah dalam mengambil putusan perkara gugatan Intrepid Mines Ltd terhadap Bupati Banyuwangi terkait pengalihan IUP tambang Tujuh Bukit, Tumpang Pitu, di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Hakim Ketua Dani Elpah dan anggota majelis Hakim II Indariyadi dalam sidang putusan perkara No. 48/G/2013/PTUN Surabaya pada Kamis (12/9) menyatakan gugatan Emperor Mines yang mewakili Intrepid tidak memiliki legal standing yang cukup. Karena itu, keduanya menolak mengadili pokok perkara terkait pelanggaran UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang mineral dan batu bara yang dilakukan Bupati Banyuwangi.(afi/c1/bay)
AKSI PROTES: Puluhan warga mendirikan tenda di sekitar kantor Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, kemarin.
NUR HARIRI/RaBa
Warga Mendirikan Tenda Desak Pilkades Ulang, Ancam Segel Kantor Desa BANYUPUTIH - Desakan dilakukan pilkades ulang di Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, terus berlangsung hingga kemarin (14/9). Bahkan, puluhan pendukung calon kepala desa nomor 3, Kusnul Khotimah, itu sempat mendirikan tenda di sekitar kantor desa. Aksi lanjutan itu dilakukan warga dengan alasan menunggu keputusan panitia. Jika tuntutan mereka tidak ditanggapi panitia, mereka mengancam
akan mengerahkan massa yang lebih banyak. Bahkan, mereka juga mengancam akan menyegel kantor desa. Saat aksi berlangsung, puluhan warga juga tetap menunjukkan beberapa bukti dugaan kecurangan panitia. Bukti tersebut berupa foto yang menyatakan bahwa anak di bawah umur ikut pencoblosan. Anak di bawah yang sempat tertangkap setidaknya delapan anak. Rata-rata mereka masih berusia sekitar 14 hingga 16 tahun. “Warga tidak terima. Karena sesuai kesepakatan semua calon kades, pondok pesantren tidak boleh mengerahkan santri. Jika itu dilakukan, maka akan didiskualifikasi,” terang Jauzi, seorang warga Sumberanyar. Dari delapan anak tersebut, tiga anak
sebenarnya sudah tertangkap basah oleh tim dua calon kepala desa. Oleh tim pendukung cakades nomor urut 2 dan 3, Irhamni dan Husnul Khotimah, tiga anak tersebut sudah diserahkan kepada panitia sebagai bukti pelanggaran. Namun, oleh panitia mereka dipulangkan. Nah, banyak warga yang menduga ada kecurangan. Tiga pemilih yang masih di bawah umur itu belakangan diketahui bernama M. Asmito dan Subairi. Keduanya berasal dari Raas, Madura. Satu anak lain, Ilham Wahyudi, berasal dari Singaraja, Bali. Data yang berhasil dikumpulkan, cakades nomor 1 bernama Subaidi mendapat suara terbanyak, yakni 3.035 su-
ara. Nomor urut 2, Irhamni, mendapat 2.802 suara. Cakades nomor 3, Kusnul Khotimah, mendapatkan 2.876 suara. Kapolsek Banyuputih AKP Suyitno mengatakan, pihaknya tidak akan mengintervensi para pendukung salah satu cakades. Ditegaskan, tugas kepolisian adalah menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). “Kami fokus pada kamtibmas dan tidak akan masuk ke kasus itu,” kata AKP Suyitno. Pihaknya menyarankan, sengketa pilkades di Desa Sumberanyar diselesaikan dengan baik-baik tanpa kekerasan. “Peraturannya kan sudah ada. Jadi, bisa diselesaikan dengan aturan yang berlaku,” tegas AKP Suyitno. (rri/c1/bay)
34
Minggu 15 September 2013
UNTUK PEREMPUAN
Ginjal untuk Kakakku
KHOMSATUN
Ikhlas Lestarikan Budaya BANYUWANGI sangat kaya budaya. Begitu kata orang. Iya memang. Tapi, di tengah gempuran budaya Barat, budaya Banyuwangi kini semakin tersisih dan mulai ditinggalkan. Celakanya, sedikit sekali yang peduli dan mau mempertahankannya, apalagi mau menjadi pelestari budaya Banyuwangi. Rasanya seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Sejak dulu hanya orang itu-itu saja. Terkesan tidak ada penerus, sehingga tidak ada regenerasi. Padahal, mereka itu sudah tua-tua dan harus ada penerusnya. Itulah kegelisahan Khomsatun di sela-sela mengajar di SMA 17 Agustus Banyuwangi kemarin (14/11). Menjadi pelestari budaya bagi perempuan-perempuan Banyuwangi memang terkesan kurang menarik. Selain tidak dibayar, juga terkesan tidak ada gunanya mempertahankan budaya. Atau mungkin ada yang berpendapat, itu urusan laki-laki. Tetapi, pendapat Khomsatun berbeda. Perempuan yang berprofesi sebagai guru tersebut mengaku sangat tertarik dengan budaya dan siap melestarikannya sampai kapan pun. Perempuan yang juga mengajar di SMPN 3 Banyuwangi itu mengaku hanya tertarik kepada kebudayaan Oseng. “Saya orang Oseng asli, jadi sangat lucu kalau tidak mencintai budaya sendiri,” kata perempuan yang setiap hari berbahasa Oseng itu. Perempuan yang hobi membaca itu mengatakan, men menjadi pelestari budaya tidaklah sulit, hanya han butuh keikhlasan. Selain itu, juga butuh b ketelatenan dan banyak membaca memba buku, juga harus banyak melakuk melakukan penelitian. “Kalau hanya diam dan banyak ngobos, saya rasa itu bukan pe pelestari budaya,” seloroh perempuan berjilbab tersebut. Menurutnya, ssedikit sekali perempuan yang mau menjadi pelestari budaya. Sebab, d di Banyuwangi, pelestari budaya yang biasa disebut budayawan itu masih didominasi kaum pria. Sehingga, kaum perempua perempuan pasti memiliki rasa canggun canggung untuk bergabung. Padaha mungkin di hati Padahal, m kecil mereka ada keinginan menj pelestari budaya. menjadi D Dalam melestarikan bu budaya, Khomsatun pu punya komunitas. Kom munitas itu bernama L i nt a n g Ku w u n g . Komunitas tersebut t tempat berkumpuln pelestari budaya, nya kh khususnya bahasa Osen “Kami juga pereng. na menggagas kongres nah bah bahasa Oseng di Jawa Pos Radar Banyuwangi beb beberapa waktu lalu. Kam hanya pelestari buKami daya bukan budayawan,” daya, pung pungkas penyuka rujak t soto tersebut. (c1)
SAJAK SAJAK
Daun Jatuh Menari Utuh Daun jatuh menari utuh Menari, melenggok, membelai Terbawa angin lari pagi Sebelum jatuh ke bumi. Daun jatuh menari utuh Lebarkan gerak terakhir Sementara sejarah telah terukir Di ujung sendi pikir. Daun jatuh menari utuh Menyentuh angin Terbawa angin Berkawan angin dan hujan. Daun jatuh menari utuh Sentuh bumi Gapai suci Sampai hari Peluk iman pada Ilahi. Arti Prihatini. Mahasiswi FKIP-Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Raksi kau kantongi seperangkat asa yang mengudara di separuh perjalanan waktu dan kini kau simpan entah dimana... rasaku dua ruang juga dua waktu berjalan pada dua roda menggulirkan sederet lika liku laku bersiap katalinaku segera ingin terbang di perhentian udara pijakmu kutunggu raihlah satu tangga dari cahaya yang kau sandarkan rentangkan kedua sayap ini agar terjawab titilasiku tentang raga pita pelangi yang kau rinaikan sulamku nawala patra untuk dirimu yang menjelma menjadi tanda tanya tetapi balasmu terka teka teki namun kuharap sampailah getar nafiriku itu raksi puji katawi melesat bersama jejaring asa maka dengarlah... jika perahumu sudah siap melajulah dimana katalinaku bersandar safi pada segenap nawala patramu kan kubaca karena suaramu telah mengembun pagi ini Artina Artie. Penyuka puisi.
Pe njaga gawang rubrik bu daya Radar Banyuwangi siap menerima tendangan karya Anda dalam bentuk gambar, sketsa, puisi, cerpen, apresiasi sastra, dan artikel budaya (maksimal 10.000 characters with spaces). Silakan kirim ke budayaradarbwi@gmail.com.
Oleh Reray Aris*
S
eperti biasa, pagi itu tukang sayur yang sering melintas di lingkungan perumahan membunyikan klakson motornya keras-keras. Ibu-ibu yang sudah lama menunggu, segera berhamburan bagai semut menemukan manisan. Banyak yang dari mereka masih belum mandi, hanya cuci muka dan menyisir rambut. Tapi ada juga yang sudah siap-siap mau berangkat kerja, menyempatkan berbelanja untuk nanti dimasak sang pembantu. Tidak ketinggalan sebuah keluarga kecil bahagia yang terdiri dari ayah ibu dan dua anak. Pagi itu juga, sang ibu juga berhambur mendekati tukang sayur. Berbagai lauk dan sayuran dibeli. Sementara sang anak, Nina dan adiknya, Tika telah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Nina adalah anak kelas 3 SMP. Ia dikenal di sekolah sebagai anak yang pintar, rajin, baik, cantik pula. Tapi sayang, di balik kelebihan itu tersimpan kesedihan yang mendalam di dalam hati Nina. Ia mempunyai penyakit yang sangat tragis bila dibayangkan dan dirasakan. Kadang ia iri pada Tika yang sehat dan bisa melakukan kegiatan apa pun tanpa terbebani. Kadang pula ia juga tak kuat bila dokter sering berkata bahwa ia mempunyai satu ginjal yang tak dapat berfungsi, yang dideritanya sejak lahir. Lain lagi dengan Tika. Sang adik ini masih duduk di kelas 1 SMP. Umurnya berbeda dua tahun dengan Nina. Di sekolah ia dikenal sebagai anak yang aktif dalam bidang olah raga. Anaknya baik walaupun agak nakal. Ia sangat sayang pada kakaknya, Nina. Tapi sayang ia tak tahu bahwa Nina mengidap penyakit yang sangat menyedihkan. Jika Nina iri pada Tika, lain lagi dengan Tika. Ia malah iri pada Nina yang lebih diperhatikan dan disayang orang tuanya. Nina dan Tika pagi itu tidak seperti biasanya. Wajah mereka ditekuk dan terlihat kecewa. Mobil orang tuanya, yang biasa mengantar ke sekolah ternyata mengalami kerusakan mendadak. Bengkel juga belum mulai buka sepagi itu. Tika dan Nina pun bingung mau naik apa ke sekolah. Lalu secara tiba-tiba, Tika mengajak Nina untuk berlari ke sekolah. “Kak daripada kita diam saja di sini, mending kita lari saja ke sekolah. Kita balapan. Siapa dulu yang sampai di sekolah, itu pemenangnya,” ucap Tika. “Tidak, nanti kita kecapaian lagi,” jawab Nina. “Kan sekolah kita dekat. Lagian kita juga satu sekolah kan. Masak kamu takut sih,” ajak Tika dengan nada sedikit menantang. Dengan terpaksa Nina pun menerima tantangan Tika. Tanpa sepengetahuan orang tuanya, mereka segera berlari menuju ke sekolah. Tentu saja Tika yang kondisi badannya sehat, datang duluan di sekolah. Disusul oleh Nina yang dalam kondisi terengah-engah. Tepat di gerbang sekolah, Nina tergeletak pingsan. Tika terkejut melihat kakaknya pingsan. Tanpa pikir panjang, Tika pun meminta satpam sekolah untuk segera menelepon rumah sakit. Tak lama kemudian, suara sirine ambulance sudah meraung-raung mendekati sekolah. Satpam dan beberapa orang guru segera menaikkan Nina yang dalam kondisi tak sadarkan diri ke dalam ambulance. Tika pun ikut naik. Sesampai di rumah sakit, Nina langsung dibawa ke UGD dan diperiksa dokter jaga. Dokter jaga menyatakan Nina mengalami koma. Dengan rasa bersalah dan ketakutan, Tika memberanikan diri menghubungi orang tuanya agar segera menyusul ke rumah sakit Pertiwi. Dan Tika pun menceritakan asal muasal kejadiannya. “Tika, kenapa kamu mengajak kakakmu untuk berlari?” tanya Mamanya dengan nada marah. “Tapi kan hanya lari. Masak kakak langsung pingsan. Aku saja tidak apaapa,” jawab Tika sedikit menentang. “Kan kamu tahu sendiri, kakak kamu itu kan punya …” seketika mamanya menghentikan kata-katanya. Mamanya hampir keceplosan soal penyakit Nina yang disembunyikan sejak dulu dari Tika, adiknya. “Punya…, punya apa?” Tika berusaha untuk bertanya karena penasaran. “U … u … udahlah, kamu juga tidak akan tahu,” ucap mamanya dengan gugup. Mama Tika cukup lama menunggu di ruang tunggu UGD. Beberapa perawat dan dokter hilir mudik di depan mereka. Tidak ketinggalan beberapa keluarga pasien yang bertanya ke sana-kemari, kebingungan mencari kamar keluarganya yang dirawat di rumah sakit itu. Waktu terus berjalan, lima jam tak terasa. Tiba-tiba seorang perawat keluar dari ruangan dan memanggil mereka. “Keluarga Nina tolong segera masuk, ditunggu dokter,” ucap perawat itu. Seketika Mama Tika masuk ke dalam dan menemui dokter jaga di ruangannya. Dokter jaga menyatakan bahwa penyakit Nina sudah semakin parah dan harus segera mendapatkan donor ginjal. Berita yang sebenarnya sudah diduga-duga itu, ternyata tetap saja menampar hati orang tua yang sangat menyayangi kedua putrinya itu. Wajah wanita paro baya itu terlihat sedih. Tanpa diketahui orang tua itu, Tika ternyata mengintip dan menguping dari celah-celah pintu. Mendengar apa yang dikatakan dokter, Tika terkejut. Dan Tika mulai memahami
mengapa mamanya lebih menyayangi dan memperhatikan kakaknya, dibanding dirinya. *** Pagi hari itu suasana rumah Tika tidak seperti biasanya. Tika mengawali harinya tanpa kehadiran anggota keluarga yang lain. Mama dan Papanya tidak ada di rumah. Keduanya berada di rumah sakit, menjaga Tika yang masih dalam kondisi koma. Dengan taksi, Tika berangkat ke sekolah. Dengan wajah sedih Tika memasuki gerbang sekolah. Hal itu membuat heran teman-teman sekolahnya. Tika yang biasanya ceria, tiba-tiba tidak banyak omong. Kesedihan di wajahnya juga terlihat jelas oleh teman-temannya. Untuk mengobati rasa herannya, teman dekat Tika yang bernama Lala menghampiri dan menanyakan apa yang terjadi dengan Tika. Setelah Lala bertanya apa penyebab Tika murung, ia pun mendapat jawabannya, yaitu karena kakaknya, Nina masuk rumah sakit. Lala pun membujuk Tika untuk tetap bersabar dan tegar menghadapi itu semua. *** Nina masih koma dan tertidur di bangsalnya. Di sebelahnya, perempuan paro baya semakin terlihat keriput wajahnya. Pikirannya melayang bersama heningnya suasana rumah sakit. Matanya terus memandangi wajah putrinya yang tak berdaya. Sesekali tangannya menyeka air mata yang tak bisa dibendungnya. Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam pikirannya. “Ya Tuhan, berilah kemudahan kami untuk mendapatkan donor ginjal secepatnya. Kami tidak tega melihat putri terbaring tanpa daya seperti ini,” keluh wanita paro baya itu sambil menahan tangis. Pikiran itu tiba-tiba terputus oleh suara perawat yang memanggil wanita itu. “Bu mohon segera ke ruang dokter, ada yang akan disampaikan oleh dokter sehubungan dengan penyakit putri ibu,” tutur perawat dengan nada pelan. Ia tidak ingin mengejutkan ibu yang sedang bersedih karena putrinya mengalami koma. Kabar dari dokter ternyata sudah diduga sebelumnya. Hingga saat ini pihak rumah sakit masih mengalami kesulitan mencari pendonor ginjal, padahal Nina harus segera menjalani operasi cangkok ginjal. Bertepatan dengan itu pula, Tika pulang dari sekolah dan langsung menuju rumah sakit untuk menjenguk sang kakak tercinta. Di perjalanan menuju kamar Nina, Tika bertemu dengan mamanya keluar dari ruang dokter. Mamanya terlihat menangis dan dibujuk oleh papanya. Karena rasa penasaran, Tika seketika menuju ke ruang dokter dan menanyakan kondisi kakaknya. “Silakan masuk dan silakan duduk,” kata dokter setelah mendengar pintu ruangannya diketuk dari luar oleh Tika. “Kamu adiknya Nina kan. Ada apa kamu ke sini?” kembali dokter mengawali pembicaraannya dengan Tika. “Ya Dok, saya ke sini untuk menanyakan kenapa mama saya menangis saat keluar dari ruang ini?” tanya Tika polos. Seketika dokter menceritakan riwayat penyakit Nina, sampai pada soal kesulitan mencari pendonor ginjal. Mendengar cerita itu, Tika yang sudah mengetahui tentang penyakit kakaknya berjanji pada dokter untuk ikut berusaha mencarikan pendonor ginjal untuk kakak tersayang. Keluar dari ruang dokter, Tika langsung menuju masjid yang ada di bagian belakang rumah sakit. Dia pun salat dan meminta petunjuk demi kesembuhan Nina. Janji Tika untuk mencarikan pendonor ginjal ternyata bukan cuma janji kosong. Saat itu juga Tika menyusuri beberapa rumah sakit yang ada di Jakarta untuk menanyakan kemungkinan adanya pendonor ginjal. Tanpa terasa malam pun datang dan Nina pun pulang ke rumah.
Kembali sepulang dari sekolah keesokan harinya, Tika menyusuri rumah sakit berbeda untuk menanyakan hal yang sama soal pendonor ginjal. Lagi-lagi hasilnya masih nihil. Mencari pendonor ginjal ternyata tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya. Dengan tangan hampa, sore itu Tika menjenguk kakaknya. Di tengah perjalanannya ke ruangan kakaknya, Tika melihat seorang ibu menangis karena kehilangan anaknya. “Ibu, kenapa dengan ibu?” tanya Tika. “Saya kehilangan anak saya. Saya menyesal, karena saat anak saya sakit, tidak mendapatkan donor ginjal. Karena ginjal anak saya sudah tidak berfungsi,” jawab ibu itu di selasela tangisnya. “Kenapa ibu harus menyesal? Mungkin itu semua sudah takdir,” Tika sempat membujuk ibu itu agar tidak lagi menangis, walaupun hatinya saat itu juga tidak berbeda dengan ibu itu.. “Ibu menyesal, kenapa tidak ibu saja yang mendonorkan ginjal untuk anak ibu,” sesal wanita itu dengan masih terus menangis. Mendengar itu, Tika terharu dan tanpa terasa air matanya menetes dari matanya yang indah itu. Pagi harinya, berhubung Tika libur sekolah, ia pun langsung ke rumah sakit untuk melihat kondisi Nina. Setiba di rumah sakit, Tika langsung duduk di kursi dekat tempat tidur Nina. Perkataan ibu yang semalam masih terus terngiang di telinganya. “Apakah aku harus mendonorkan ginjalku?” itu kalimat yang terus terngiang dan ada dalam pikirannya. Setelah direnungkan cukup lama, akhirnya Tika mengambil keputusan yang cukup mengejutkan. Ia memutuskan untuk mendonorkan satu ginjalnya kepada sang kakak.
“Silakan masuk. Ada apa Tika? tanya dokter. “Saya ingin memberitahukan kalau saya sudah menemukan pendonor ginjal untuk kakak,” jawab Tika yang disambut gembira oleh dokter. “Alhamdulillah. Siapa orangnya?” tanya dokter lagi. “Saya sendiri dok,” jawab Tika enteng. “Kamu yakin? Risikonya sangat besar,” dokter berusaha untuk meyakinkan Tika. “Saya sudah yakin dok tapi dengan satu syarat, saya tidak ingin orang tua saya tahu soal ini,” tantang Tika pula. “Baiklah kalau kamu sudah benarbenar yakin, besok pagi jam 8 kamu datang untuk melakukan pemeriksaan awal. Kalau memang ginjal kamu cocok, maka operasi cangkok ginjal bisa dilaksanakan,” ujar dokter. “Baik dok,” jawab Tika. Setelah menjalani pemeriksaan awal, ternyata kondisi Tika benarbenar sehat. Dan ginjalnya dinyatakan cocok dengan Nina. Tanpa menyebut siapa pendonornya, dokter pun menyampaikan kabar gembira ini kepada orang tua Nina. Kabar itu disambut dengan gembira. Kesedihan yang sudah beberapa hari terlihat di wajah mereka, seketika pudar. Mereka pun menyempatkan pulang ke rumah yang sudah beberapa hari ini ditinggalkan. Di sebuah kamar yang terlihat bersih, Tika merenung sendiri untuk mencari alasan agar operasi esok tak diketahui oleh orang tuanya. Tidak lama kemudian Tika mendapatkan alasan, dan ia pun langsung berjalan ke kamar orang tuanya meminta izin untuk mengikuti study tour ke Singapura selama 1 minggu. “Ma … Pa … aku mau minta izin untuk mengikuti study tour ke Singapura. Biayanya ditanggung oleh
sekolah,” izin Tika. “Tapi kakak kamu kan sedang sakit, kamu malah senang-senang. Tapi terserah kamu kalau kamu mau ikut,” jawab mamanya sedikit kecewa. Keesokan harinya Tika langsung pergi ke rumah sakit. Pagi itu Tika menjalani operasi pendonoran ginjal tanpa diketahui orang tuanya. Ketika orang tuanya sampai di rumah sakit, ternyata pelaksanaan operasi sudah berjalan. Bahagia dan cemas saling bergumul dalam hati kedua orang tua itu. Beberapa jam berlalu, operasi pun selesai. Satu ginjal Tika telah dipindahkan ke tubuh Nina. Setelah pelaksanaan operasi cangkok ginjal, selama satu minggu pula Tika menginap di rumah Lala. Hal itu dilakukannya karena kebohongannya soal study tour di Singapura. Sepulang dari rumah Lala, Tika pura-pura tidak tahu kesembuhan kakaknya, Nina. “Dik, kamu sudah pulang. Dari mana saja kamu?” tanya Nina. “Kakak sudah sembuh? Selamat ya, Kak,” ucap Tika memberi selamat kakaknya. “Ya, sama-sama. Kamu belum jawab pertanyaan kakak,” tanya Nina. “Aku dari Singapura, Kak,” jawab Tika. “Kenapa kamu terlihat lemas,” tanya Nina sedikit heran. “Mungkin kecapaian dari perjalanan tadi,” jawab Tika sekenanya. Setelah kira-kira sepuluh menit Nina melakukan percakapan dengan Tika, tiba-tiba mamanya datang dengan membawa berita penting. Mamanya memberi tahu ada lomba olah raga lari. Dan mama mengusulkan agar Tika mengikutinya. Karena Tika tidak mau mengecewakan mamanya, Tika bersedia ikut walaupun merasa kesehatannya belum pulih benar sehabis operasi cangkok ginjal seminggu lalu. Saat matahari terbit dari timur dan saat itu keluarga Tika akan mengantar dan menyemangati Tika untuk mengikuti lomba lari. Sesampainya di lapangan, ternyata nama Tika telah dipanggil. Belum sempat duduk, Tika pun langsung ke lapangan dan bertanding. Tiba-tiba, saat setengah perjalanan lari, Tika tergeletak pingsan, sama seperti yang dialami Nina di gerbang sekolah. Tanpa pikir panjang, orang tua Tika pun langsung membawa Tika ke rumah sakit. Selama kurang lebih satu jam diperiksa, ternyata nyawa Tika pun tak terselamatkan. Dan dokter pun menceritakan kepada orang tua Tika kalau Tika telah mendonorkan ginjalnya untuk Nina. Mendengar berita itu, Mama Tika merasa bersalah dan Nina sangat berterima kasih pada malaikat kecilnya itu. Kematian Tika ternyata sangat memukul hati mamanya. Hampir setiap malam mamanya memamggimanggil nama Tika. Mama Tika mengalami depresi berat akibat kematian Tika. Melihat kondisi mamanya semakin parah, Papa Tika membawa mamanya ke rumah sakit jiwa untuk menjalani perawatan. Nina sedih melihat keadaan mamanya. “Papa, kapan mama sembuh?” tanya Nina sambil menangis. “Sabar ya Nin, mama pasti sembuh,” bujuk papa. Setahun kemudian, ternyata kondisi kejiwaan Mama Nina dapat disembuhkan walau tidak seratus persen. Tapi papa tetap menemani mama dengan setia sampai akhir hayat. Dan keluarga Nina pun bahagia walau tanpa Tika. *) Siswa SMA Negeri 1 Banyuwangi (Smanta).
BERITA UTAMA
Minggu 15 September 2013
35
HALAMAN SAMBUNGAN
Negosiasi 30 Menit, kemudian Pulang n DIHADANG... Sambungan dari Hal 29
Sebelum akan berangkat ke Bali, massa FPI itu sempat meng gelar istighotsah di lapa ngan Stasiun Kereta Api (KA) Ba nyuwangi Baru yang berjarak sekitar 300 meter dari Pelabuhan Ke ta pang. Mereka juga mengumandangkan selawat dan nya nyian perjuangan untuk ji had. “Kami menyesalkan pernyataan Gubernur Bali yang mendiskreditkan Islam,” kata Habib Haedar Al-Hamid. Habib Haedar menambahkan, Miss World 2013 yang sedang digelar di Bali itu melanggar
perundang-undangan. Karena itu, sejak awal Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang melarang kegiatan tersebut. “Fatwa MUI ini harus dikawal,” tegasnya. Tokoh FPI lain, KH. Dhofir, dalam orasinya mengajak semua umat Islam kembali ke ajaran Islam. Saat ini, banyak pimpinan negara yang sudah keluar dari ajaran Islam dengan melakukan korupsi dan perbuatan terlarang lain. Dia menyebut, Miss World 2013 yang dilaksanakan di Bali adalah salah satu bentuk perbuatan keluar dari ajaran agama. Itu harus dilawan karena telah merendahkan agama. “Apa takut kalau berangkat ke Bali
untuk mem protes bersama,” tanya Kiai Dhofir yang disambut takbir massa FPI. Usai menggelar orasi sekitar satu jam di lapangan depan Stasiun KA Banyuwangi Baru, massa FPI bergerak menuju Pelabuhan Ketapang yang berjarak sekitar 300 meter. Sambil melantunkan takbir dan selawat, mereka terus bergerak dari halaman stasiun KA. Sebelum tiba di pintu keluar stasiun, rombongan tersebut dihentikan Kabag Ops Polres Banyuwangi Kompol Sujarwo dan Wakapolres Kompol Agus Widodo. Tidak lama, Kadiv Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Awi Setiyono ikut menemui
anggota FPI. “Kami bawa KTP dan uang. Kami ingin ke Bali,” cetus Habib Haedar Al-Hamid kepada pimpinan polisi. Upaya negosiasi FPI dan aparat kepolisian sempat alot. FPI ngotot akan menyeberang ke Bali untuk memprotes Gubernur Bali dan kelompok ke amanan adat di Pulau Dewata itu. Setelah negosiasi sekitar 30 menit, FPI akhirnya mengalah. Mereka membatalkan niat ke Bali setelah pimpinan kepolisian berjanji akan menyampaikan protes mereka. “Karena niat kita sudah akan disampaikan oleh pimpinan polisi, sekarang kita pulang saja,” ajak Habib Haedar kepada anggotanya. (abi/c1/bay)
Sebenarnya Tidak Berikan Izin Demo n BIKIN... Sambungan dari Hal 29
“Seperti yang kita lihat bersama, acara teman-teman FPI berjalan lancar,” kata Kombes Setiyono usai acara. Sesuai janjinya saat menemui anggota FPI, Kombes Setiyono akan menyampaikan aspirasi FPI terkait kegiatan Miss World 2013 di Bali kepada kapolda dan
kapolri. “Kita sampaikan kepada pimpinan,” ujarnya. Mengenai temuan anggota FPI yang menyebut Miss World 2013 telah disebar ke internet dengan pakaian yang kurang patut, Setiyono menyarankan itu ditempuh melalui jalur hukum saja. “Kalau memang dianggap tidak benar, tempuh melalui jalur yang benar,” tuturnya. Meski aksi protes yang dilaksa-
nakan FPI itu berlangsung aman, aparat kepolisian akan tetap siaga di sekitar Pelabuhan Ketapang. Pengamanan dilakukan sampai kondisi Banyuwangi benar-benar aman. “Anggota tetap kita siagakan di pelabuhan,” kata Kadiv Humas Polda Jawa Timur. Anggota disiagakan di pelabuhan, masih kata dia, juga demi peningkatan pengamanan karena akhir-akhir ini banyak
teror. “Ada perintah peningkatan pengamanan, karena aksi tembak terhadap anggota polisi marak,” ungkapnya. Dalam peningkatan keamanan itu juga akan dilakukan pemeriksaan pada setiap warga yang akan menyeberang ke Bali. Semua itu dilakukan demi antisipasi keamanan. “Peningkatan pemeriksaan warga yang akan berangkat ke Bali,” cetusnya. (abi/c1/bay)
Perlu Lomba Promosi di Internet n FINALIS... Sambungan dari Hal 29
Dikatakan, potensi pariwisata yang sangat besar itu sebenarnya sudah di du kung banyaknya warga yang memiliki kepiawaian “menjual” pariwisata. Warga
yang memiliki kemampuan pemasaran secara online pun sudah ada. “Potensi tersebut perlu terus dirajut,” kata dia. Bachtiar mencontohkan, untuk menjual objek wisata, pemerintah bisa me li batkan ma s y a ra k at u nt u k m e m -
promosikan. “Misalnya pemerintah memfasilitasi dengan cara membikin lomba promosi wisata di jejaring sosial,” cetusnya. Sementara itu, Ricard Firman, salah satu finalis asal Kecamatan Rogojampi menuturkan, dari pemaparan
pemateri, dia menyadari Banyuwangi memiliki banyak potensi yang bisa dieksplorasi dan diperkenalkan kepada dunia. “Kita harus percaya diri, Banyuwangi memiliki potensi pariwisata dan budaya yang sangat besar,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)
Menjalani Perawatan di Malaysia n TERLUKA,... Sambungan dari Hal 29
Delapan TKI yang terluka sementara masih dirawat di rumah sakit di Malaysia. “Hanya korban yang meninggal dunia yang dipulangkan,” terangnya. Mengenai status para TKI legal ataukah tidak, Kapolsek Suwanto mengaku belum mengetahui secara pasti. ‘’Mengenai kejelasannya (berangkat se cara ilegal ataukah tidak) belum tahu persis,’’ paparnya. Musibah yang dialami 14 TKI asal Kalibaru dan Jember itu direspons Serikat Buruh Migran
Indonesia (SBMI) Banyuwangi. Mereka mendesak pemerintah memperhatikan keluarga para TKI yang meninggal dunia. “Asuransi layak diberikan kepada mereka,” tegas Ketua SBMI Banyuwangi, Kadir, kemarin. Menurut Kadir, asuransi sudah menjadi kewajiban pemerintah dalam memberikan pendampingan terhadap warga negara yang sedang bekerja di luar negeri. ‘’Selain itu, bila ada gaji mereka yang belum dibayar juga harus segera dibayarkan,” terangnya. Jika para TKI yang meninggal itu ketika bekerja melalui PT
penyalur tenaga kerja, maka PT yang bersangkutan harus memberikan kewajiban asuransi. Itu sudah diatur dalam UndangUn dang Nomor 39 Tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan tenaga ker ja Indonesia ke luar negeri. ‘’Kalau tidak, pemerintah harus menuntut,” desaknya. Selain itu, kewajiban lain adalah biaya pemulangan ke kampung halaman semua ditanggung PT. Karena itu, tidak dibenarkan jika biaya pemulangan jenazah TKI tersebut harus ditanggung pihak keluarga. ‘’Itu sudah menjadi hak TKI yang bekerja di luar negeri,”
tandasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut menimpa kendaraan yang mengangkut 14 TKI saat pulang kerja dari Salamaju, Serawak, Malaysia, Rabu lalu. Lima TKI meninggal dunia. Empat orang berasal dari Kalibaru, dan satu korban lagi warga Kecamatan Kalisat, Jember. Kecelakaan kendaraan roda empat itu juga mengakibatkan delapan penumpang lain mengalami luka. Delapan orang yang semua warga Kecamatan Kalibaru itu adalah Bahrudin, Paidi, Supri, Baihaqi, Sofyan, Junaidi, Usman, dan Haris. (ton/c1/bay)
Jalan Ditutup hingga Tengah Malam n ZIKIR... Sambungan dari Hal 29
Jika warga Banyuwangi selalu dekat dengan Allah, insyaallah Ba nyuwangi akan sejahtera, aman, damai, dan tenteram. Di sela-sela ceramah, Ny. Halimah mengajak warga yang hadir berselawat kepada Nabi Muhammad SAW. Zikir akbar yang dilaksanakan Pemkab Ba-
nyuwangi itu mendapat perhatian luas warga. Ribuan warga dari beberapa kecamatan hadir dan mengikuti zikir akbar itu. Karena warga yang datang banyak, halaman kantor Pemkab Banyuwangi tidak cukup. Jalan A. Yani, depan kantor Pemkab Banyuwangi, pun terpaksa ditutup selama acara berlangsung hingga larut malam. Walau berlangsung hingga pukul 24.00, tapi warga
tidak ada yang beranjak dari tempat duduk hingga acara selesai dan ditutup doa yang dipimpin KH. Muzakki Syah. Bupati Anas selaku tuan rumah menyampaikan sambutan singkat. Anas mengatakan, pada era ke pemimpinannya bersama Wa bup Yusuf Widyatmoko, kegiatan zikir akbar itu digelar secara rutin oleh pemkab. Salah satu tujuannya, berharap
mendapatkan berkah dari Allah SWT. Pada kesempatan itu, Bupati Anas menyampaikan permintaan khusus kepada KH. Muzakki Syah dan kepada warga yang mengikuti zikir agar mendoakan Banyuwangi lebih dari sebelumnya. “Saya mohon doanya agar Allah memudahkan semua pekerjaan dan urusan dalam membangun Banyuwangi yang lebih baik,” harapnya. (afi/c1/bay)
Sempat Kerepotan Urusan Makanan n TAMPILKAN... Sambungan dari Hal 29
Suasana yang sebelumnya kaku langsung mencair dengan berkumandangnya musik “Buka Sitik Joss” diikuti goyangan ala Caisar. Bahkan, peserta dari negara lain ikut melakukan Caisar Style di panggung. Dalam acara yang digelar 18-23 Agustus tersebut, Juwita menampilkan tarian Paraben Pandelungan. Sedangkan Siti Nur Khofifah menampilkan tarian Merak Panderek. “Bangga sekali rasanya bisa mewakili Bangsa Indonesia, lebih khusus lagi menampilkan tarian budaya Situbondo hingga ke luar negeri. Di hari pertama saya menggunakan batik Situbondo. Ini tak akan pernah terlupakan seumur-umur,” tutur Khofifah. Kata dia, dengan berkumpul dengan siswa dari negara lain, dirinya bisa membandingkan budaya masing-masing negara. Khofifah merasa Indonesia lebih memiliki identitas terkait budaya. Sebab itulah, dia
merasa sangat bangga. Khofifah dan Juwita memiliki pengalaman menarik selama di Thailand. Keduanya ternyata sulit beradaptasi terkait makanan di Negara Gajah Putih itu. “Bumbu makanan di Thailand terasa lebih tajam, lebih menyengat di lidah. Masakan cenderung asin dan asam,” imbuh Khofifah. Dia juga merasa terganggu dengan cara penyajiannya. “Buncis itu tidak dipotongpotong. Dihidangkan apa adanya. Saya cukup terganggu dengan pemandangan itu,” katanya sambil tertawa. Diceritakan, ASEAN Vocational Camp dimulai dengan acara berkenalan. Itu disampaikan dengan bahasa Inggris dan bahasa negaranya masing-masing. Keesokan harinya, semua peserta diberi kesempatan mengunjungi pusat kerajinan anak-anak SMK di Ayutthaya, Thailand. Dalam acara itu, siswa SMK kian meneguhkan keyakinan bahwa mereka memiliki kelebihan. Di tempat yang tak ubahnya pa meran tersebut, semua siswa diberi
kesempatan melihat hasil keterampilan siswa SMK yang layak dikomersilkan dan menjadi ciri khas Thailand itu. Selanjutnya, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian diberi selembar kertas manila. Di kertas tersebut mereka diminta menumpahkan pemikiran untuk ASEAN di masa mendatang. Malam harinya, tiap kelompok disuruh membuat semacam rekaman kegiatan. Tidak pernah terbayang di benak Khofifah dan Juwita sampai di luar negeri. Keduanya mengira hobinya di dunia tari paling jauh hanya akan mengantarkannya ke Jakarta atau ke daerah lain di dalam negeri. Namun, di luar dugaan, SMKN 1 Panji menunjuk dirinya mengikuti ASEAN Youth Camp 2013. “Saya pilih keduanya, karena di ASEAN Youth Camp 2013 salah satu acaranya adalah ASIAN cultural talent show. Makanya saya pilih Siti Nur Khofifah dan Juwita Khoirun Nisa,” terang Retno HB, guru bahasa Inggris SMKN 1 Panji. (c1/bay)
Beton dan Dindingnya Sangat Tebal n ADA... Sambungan dari Hal 36
Hingga kini, bangunan peninggalan Jepang dalam menerapkan pertahanan laut di kawasan itu masih bisa dilihat. Setidaknya ada sekitar 30 bungker bala tentara Jepang masih dapat dilihat bekasnya di seputar Semenanjung Sembulungan. Bentuk dan ukuran bungker peninggalan Jepang itu pun bermacam-macam. Ada yang berada tepat di garis pantai, ada pula yang lokasinya di atas bukit. Selain itu, ada beberapa bungker pertahanan yang terhubung satu sama lain dengan sistem parit pertahanan.
“Ada lebih se puluh bungker dan dua meriam peninggalan Jepang di Sembulungan,’’ ujar Lugi Hartanto Shut, kepala Seksi Pengelolaan TN Wilayah II Muncar, Taman Nasional Alas Purwo. Yang menarik, salah satu bungker peninggalan Jepang itu ada yang dilengkapi meriam jarak jauh perusak kapal musuh. Panjang meriam berbahan besi itu mencapai lebih dari tujuh meter. Bobot satu unit meriam di atas bukit itu mencapai 4008 Kilogram (Kg). Tentu saja, butuh kerja keras dan teknik khusus untuk menempatkan meriam sebesar itu di lokasi yang lumayan sulit dijangkau. ‘’Bagaimana ya caranya mengangkut meriam
berbobot 4 ton lebih ke atas bukit ini?” tutur Malik Eko, warga Desa Blambangan, Kecamatan Muncar. S ementara itu, puluhan bung ker tersebut umumnya dibangun dari susunan batu dan beton (khusus yang di atas bukit). Ada pula bagian bungker yang tersusun dari batu bata (khusus bungker-bungker yang dekat garis pantai). Yang jelas sebagian besar bung ker tersebut sengaja didesain dengan konstruksi yang kuat dan tahan lama. Lapisan beton yang tebal dan dinding batu yang tebal diduga digunakan untuk melindungi serdadu Jepang dari ancaman bom tentara sekutu. (c1/bay)
Dinamai Makam Keramat Mbah Agung Kalong n BANYAK... Sambungan dari Hal 36
Namun, lantaran tidak ada juru kunci yang merawat makam tersebut, kawasan tersebut terkesan kurang bersih. ‘’Memang tidak ada juru kuncinya. Hanya sesekali saja kalau kebetulan ke sini, kami yang menyapu dan membersihkan,’’ ujar Sunamin, seorang nelayan asal pesisir Tratas, Kecamatan Muncar. Tepat di tengah bangunan itu terdapat tirai putih, semacam kain kafan, yang mengelilingi sekaligus menutup makam. Jarak kain pembatas dengan makam sekitar 1,5 meter. Kain itu dipasang mirip seperti penutup dipan (tempat tidur) kuno yang berfungsi sebagai pelindung nyamuk. Ketika tirai tersebut dibuka, terlihat dua makam yang posisinya berdampingan. Dilihat dari bentuk dan jenis nisannya, makam tersebut diperkirakan
sudah berumur puluhan hingga ratusan tahun. Namun, sejarah asal-muasal makam tersebut masih belum begitu jelas. Itu lantaran banyak versi yang berkembang di masyarakat terkait sosok tokoh yang dimakamkan di lokasi tersebut. Salah satu versi yang beredar di masyarakat Muncar, makam ter sebut merupakan makam se pasang penari gandrung di masa lalu. Konon, saat itu tengah digelar upacara tradisi petik laut di Perairan Muncar. Lantaran sesaji yang diberikan dalam tradisi itu kurang lengkap, muncullah petaka di tengah laut. Sepasang penari gandrung itu meninggal dunia saat upacara petik laut itu. Selanjutnya, jenazahnya dimakamkan di Tanjung Sembulungan tak jauh dari lokasi pembuangan sesaji Petik Laut. Karena itu, ada warga yang menyebut makam tersebut merupakan makam Mbah Gandrung. Sementara itu, versi lain me-
nyebutkan, makam tersebut merupakan makam Sayid Yusuf. Sayid Yusuf dikenal sebagai te tua nelayan Muncar. Pada setiap kegiatan petik laut Muncar selalu diadakan ziarah ke ma kam tersebut. Pada masa hidupnya, Sayid Yusuf sangat menyukai Gandrung, sehingga kuburannya disebut dengan makam gandrung. Bahkan, setiap petik laut, kesenian Gandrung dipentaskan di sekitar makam. Itu untuk menghormati sang tetua. Versi lain menyebutkan, kompleks tersebut adalah makam Mbah Kalong. Namun, referensi yang menyebutkan ten tang figur Mbah Kalong itu sangat minim. Biasanya, warga Banyuwangi, Situbondo, dan sekitarnya, yang berziarah ke lokasi itu menyebut makam itu sebagai tempat peristirahatan yang terakhir Mbah Kalong. Ada pula yang menyebut makam ini sebagai makam keramat Mbah Agung Kalong. (c1/bay)
Dihuni Ular Berukuran Besar n AIR... Sambungan dari Hal 36
Warga sekitar menduga pintu gua yang satu ini awalnya mungkin tidak ada. Ada yang berspekulasi bahwa lubang itu terjadi lantaran tanah ambrol akibat peristiwa alam. Ada juga spekulasi yang berkembang bahwa lubang itu diperkirakan akibat bom tentara sekutu yang mengenai atap bungker serdadu Jepang itu. Jadi, pintu gua di sisi barat merupakan
pintu yang asli, sedangkan lubang gua sisi atas yang berjarak tiga meter dari pintu bungker itu merupakan lubang akibat bom tentara sekutu. Terlepas dari bermacam spe kulasi yang berkembang, yang jelas lubang tersebut kini menjadi sarang ribuan kelelawar. Selain itu, di gua tersebut terdapat seekor ular berukuran besar. Menurut warga Muncar dan sekitarnya, ular tersebut biasanya makan ke-
lelawar, lalu tidur lagi selama beberapa bulan. Yang menarik, gua di atas tebing itu tersambung langsung ke pantai yang berjarak ratusan meter di bawahnya. Ada pintu lain gua tersebut di sisi pantai. Namun, pintu gua di pantai itu tidak bisa terlihat setiap saat. Hanya saat air laut surut pintu gua itu terlihat. Kelelawar pun leluasa keluar-masuk lewat pintu gua di sisi pantai tersebut pada saat air laut surut. (c1/bay)
Warganya Berasal dari Berbagai Etnis n KAWASAN... Sambungan dari Hal 36
Selain itu, kawasan tersebut kaya hasil laut, sehingga mendorong pedagang Inggris membuat pusat perdagangan di kawasan tersebut. Sejak dikuasai pedagang Inggris, Pelabuhan Ulupampang me nyebabkan Blambangan maju pesat menjadi pusat perdagangan yang cukup ramai. Tempat itu juga berkembang men jadi pusat perdagangan rempah-rempah antara pihak Nusantara dan Inggris. Tak heran bila kawasan Pelabuhan Ulumpampang atau Muncar dijadikan pusat perdagangan orangorang Inggris. Bahkan, tahun 1600-an Ulupampang mampu mengekspor sarang burung walet dan beras ke mancanegara. Sejak sekitar tahun 1760, Pelabuhan Ulupampang berkembang se-
bagai pusat perdagangan. Namun, kemajuan Pelabuhan Ulupampang atas kontribusi para pedagang Inggris itu membuat VOC Belanda merasa tersaingi. VOC berusaha merebut Pelabuhan Ulupampang karena kawasan Ulupampang saat itu merupakan bagian wilayah VOC. Terlebih lagi, Ulupampang kaya hasil bumi. Tak lama kemudian, setelah Perang Puputan Bayu, VOC memindahkan ibu kota Blambangan ke Wilayah Muncar mengingat letaknya strategis dan berdekatan dengan pelabuhan Ulupampang. Selain itu, Belanda lebih mudah mengawasi Kerajaan Mengwi yang berniat ingin menguasai kembali Blambangan. Setelah VOC berhasil merebut Pe labuhan Ulupampang, di kawasan itu dibangun pusat militer dan benteng Van Rijcke sebagai pertahanan dari serbuan
atau serangan musuh. Saat itulah Kerajaan Blambangan bercorak Islam dimulai. Se jak ibu kota Blambangan berpindah tempat ke Muncar, Islam berkembang cepat di Blambangan. Sebagian warga Hin du ada yang pindah ke Pulau Bali dan ada pula yang membangun permukiman di kawasan Alas Purwo. Di abad 17-18, Pelabuhan Muncar telah menjadi pusat militer VOC. VOC mengangkat kepala Pelabuhan Muncar dari keturunan Tionghoa. Sejak itu Pelabuhan Muncar ramai pedagang dari beberapa negara, sehingga di sekitar pelabuhan berkembang permukiman baru berbagai etnis. Kini ratusan tahun sudah Pelabuhan Ulupampang berdiri, tapi pelabuhan yang berganti nama menjadi Pelabuhan Muncar itu kini tetap berfungsi dengan baik. (c1/bay)
Makan 0,5 Kg Menu Ikan Laut n BERDAYAKAN... Sambungan dari Hal 36
Eko mengakui, rencana tersebut dilandasi pemikiran banyak kapal yang nganggur saat musim paceklik ikan. Nelayan juga sepi penghasilan di masa paceklik. Karena itu, akan berdampak positif
bila kapal nelayan dimanfaatkan untuk mengantar wisatawan ke Blok Sembulungan. Menurut Eko, tarifnya sangat murah dengan standar jumlah pengunjung minimal lima orang setiap rombongan. ‘’Rencana kami, cukup bayar Rp 80 ribu per orang untuk ongkos berlayar
Muncar-Sembulungan pulangpergi. Mereka langsung dipandu guide untuk mengunjungi meriam, Gua Lawa, bungker Jepang, dan makam gandrung. Itu sudah termasuk fasilitas air minum, air tawar, dan makan siang dengan jatah 0,5 Kg menu ikan laut per orang,” jelasnya. (c1/bay)
Disarankan Mengenakan Sepatu n RIBUAN... Sambungan dari Hal 36
Tanaman itu memiliki semacam duri di setiap buku-buku ruasnya. Apalagi, selain batangnya yang tumbuh ke atas, juga ba-
nyak ranting yang menjulur ke samping dan ke bawah hingga ke tanah. Tak pelak, juluran bambu berduri itu bisa menggores kulit siapa saja yang melintasi kawasan hutan bambu tersebut. Karena itu, siapa saja yang berniat me-
ngunjungi hutan bambu di kawasan Taman Nasional Alas Pur wo tersebut disarankan memakai sepatu. ‘’Duri bambu bisa melukai kaki bila tak mengenakan alas kaki,” tutur Robert, seorang warga Muncar. (c1/bay)
MINGGU l 15 SEPTEMBER 2013 l HALAMAN 36
SISI DARAT: Pintu masuk gua kelelawar di bukit Sembulungan.
BAYU SAKSONO/RaB
GERDA SUKARNO/RaBa
a
Berdayakan dan warga
Nelayan
Sekitar BANYAK potensi wisata yang menjanjikan di Blok Sembulungan. Namun, akses menuju lokasi tersebut masih sangat terbatas. Lewat jalur darat, butuh perjuangan berat jika hanya dengan kendaraan roda dua untuk mencapai lokasi tersebut. yang paling cepat menuju ke kawasan itu adalah melalui jalur laut dari Pelabuhan Muncar. Perkembangan terbaru, kalangan nelayan Muncar siap memfasilitasi warga yang ingin mengunjungi Blok Sembulungan. Sekelompok nelayan bersama warga Muncar berencana membuka jalur wisata menggunakan perahu ke wilayah Sembulungan. ‘’Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Taman Nasional Alas Purwo. Sepertinya hampir ada ‘lampu hijau’ untuk itu,’’ ujar H. Eko Sujarno, agen tiket Sehati Sinergy, Muncar. Bila itu terwujud, kata Eko, pengunjung bisa menggunakan jasa perahu nelayan ke Sembulungan. Selain bisa mendongkrak kunjungan ke kawasan taman nasional, rencana itu juga memiliki misi pemberdayaan nelayan dan warga sekitar n Baca Berdayakan...Hal 35
GERDA SUKARNO/RaBa
RIMBUN: Tanaman bambu mendominasi vegetasi yang tumbuh di Semenanjung Sembulungan, Banyuwangi.
LUAS: View sepanjang pesisir timur Pulau Jawa dapat dipantau dari atas bukit Semenanjung Sembulungan, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi. Lantaran posisi strategis tersebut, tentara Jepang membangun banyak bungker pertanahan di Sembulungan di masa Perang Dunia II lalu.
Semenanjung ”Bungker” Sembulungan
Ada Meriam Berbobot 4 Ton di Atas Bukit BANYUWANGI - Posisi Semenanjung Sembulungan memang lebih dekat dengan Pelabuhan Muncar, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Menuju tanjung di ujung tenggara Pulau Jawa tersebut, warga bisa mencapainya menggunakan kapal nelayan selama 45 menit. Namun, dari sisi administrasi pemerintahan, kawasan semenanjung itu merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Tegadlimo, Banyuwangi. Mencapainya melalui jalur darat, pengunjung bisa masuk kawasan hutan menuju pantai tersebut melewati jalan di Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo. Dari sisi kewenangan pengelolaan, kawasan tersebut sepenuhnya merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Tentu saja wilayah semenanjung tersebut termasuk kawasan yang dilindungi. Yang menarik, Semenanjung itu tak
hanya menyimpan kekayaan sumber daya alam hayati yang dilindungi. Tempat tersebut ternyata juga menyimpan banyak memori yang menghiasi perjalanan sejarah perjuangan Indonesia. Banyak peninggalan sejarah sejak zaman Kerajaan Blambangan hingga zaman pendudukan Jepang menjelang kemerdekaan Republik Indonesia. Posisi Semenanjung Sembulungan yangg strategis menyebabkan para penguasa di setiap era sejarah menjadikan kawasan itu sebagai pos penting untuk perdagangan hingga pos pertahanan wilayah. Menurut warga sekitar, di sekitar puncak bukitt Sembulungan terdapat semacam artefak k yang diduga bekas lokasi pandai besi di masa Kerajaan Blambangan. Namun, isu artefakk itu masih perlu diuji kembali kebenarannya melalui penelitian dan kajian ilmiah. Selain itu, yang tak kalah pentingnya,
a
GERDA SUKARNO/RaB
wi layah Semenanjung Sembulungan me miliki arti strategis dalam sistem pertahanan laut. Hal itu sudah dibuktikan
Jepang saat menduduki Indonesia selama 3,5 tahun hingga tahun 1945 silam n
Baca Ada...Hal 35
Air Surut, Pintu Gua Terbuka
Banyak versi Kisah Makam Gandrung SEBUAH kompleks makam tua terdapat di tepi pantai Semenanjung Sembulungan. Bangunan tersebut terlihat cukup menonjol di antara gubuk-gubuk lain di pantai berpasir putih tersebut. Kompleks makam itu juga dikelilingi pagar tembok. Gerbangnya juga lumayan kokoh dengan tulisan “Selamat Datang” di bagian atasnya. Tepat pada sisi utara kompleks tersebut ada makam. Bangunan inti makam itu dikelilingi tembok dan ditutup atap genting. Lantai bangunan dilapisi keramik warna putih n
BESAR: Meriam sepanjang 7 meter dan berbobot 4008 Kg i tergolek dengan posis ng terbalik di Semenanju Sembulungan, Banyuwangi.
MISTERI: Kompleks bangunan makam Mbah Gandrung di tepi pantai Sembulungan.
SEBUAH gua panjang berliku terdapat di kawasan Tanjung Sembulungan. Tempat tersebut sudah lama dihuni ribuan kelelawar. Karena itu, masyarakat setempat menamai tempat tersebut sebagai Gua Lawa (gua kelelawar). Untuk mencapai lokasi gua tersebut, warga bisa berjalan kaki dari pos petugas Taman Nasional Alas Purwo di Pantai Sembulungan. Jaraknya pun tidak terlalu jauh, hanya butuh waktu sekitar 30 menit berjalan kaki melintasi hutan bambu. Sudah tersedia jalan setapak di hutan bambu tersebut. Selain itu, papan penunjuk arah sederhana menuju Gua Lawa juga sudah tersedia di sana. Satu tips untuk warga yang akan berkunjung ke sana, sebaiknya Anda
membawa sapu tangan atau masker penutup hidung. Sebab, di radius 50 meter dari gua, aroma amoniak dari kotoran kelelawar penghuni gua tersebut sudah terasa. Semakin mendekati pintu gua, aroma amoniak kian menyengat hidung. Lubang masuk gua tersebut dua buah. Satu lubang berbentuk seperti pintu bungker peninggalan Jepang. Di lantainya terdapat tangga masuk ke bawah dan dindingnya tersusun dari batu bata. Atapnya seperti tersusun dari beton serta kombinasi semen dan batu alam. Posisi tangga menurun dan berkelok-kelok ke kiri dan ke kanan. Sementara itu, lubang satunya lagi bentuknya tidak beraturan n
Ribuan Hektare Hutan Bambu Kawasan Ulupampang Pernah Jadi Ibukota Kerajaan Baca Banyak...Hal 35
DARI kejauhan, Semenanjung Sembulungan terlihat seperti gunung berwarna hijau. Kawasan hijau itu dikelilingi laut dan langit yang didominasi warna biru. Begitu kita mendekati bukit tersebut, warna hijau yang merata bak karpet itu akan terlihat kian tidak heterogen. Detail warna penyusun bukit hijau itu pun sedikit mengalami “separasi warna” menjadi bergaris-garis jelas warna hijau tua, hijau muda, dan kuning. Bermacam warna itu merupakan warna asli vegetasi yang tumbuh di bukit tersebut. Dari seluruh luas daratan Semenanjung Sembulungan, sebagian besar ternyata ditumbuhi tanaman bambu. “Dari ribuan hektare luas kawasan itu, mayoritas merupakan tanaman bambu,” jelas Pramuji, salah satu petugas jagawana Balai Taman Nasional Alas Purwo. Diperkirakan, luas hutan bambu di kawasan Semenajung Sembulungan sekitar 6700 ha. Paling banyak tumbuh adalah bambu yang oleh warga setempat disebut sebagai “pring ori” n Baca Ribuan...Hal 35
SEMENANJUNG Sembulungan memiliki teluk sempit yang menjorok sangat dalam bernama teluk Pangpang atau juga biasa disebut teluk Pampang. Pada salah satu sudut teluk Pangpang terdapat Pelabuhan Muncar. Kini, Muncar tersohor sebagai salah satu pelabuhan ikan terbesar di Indonesia. Di masa lalu, Pelabuhan Muncar bernama Pelabuhan Ulupampang. Terletak dekat Selat Bali, Pelabuhan Ulupampang mulai dibangun tahun 1576 oleh Raja Blambangan, Prabu Tawang Alun. Ketika itu, Blambangan dibawah pengaruh kerajaan Mengwi dari Bali.
BAYU SAKSONO/RaBa
Baca Air...Hal 35
GERDA SUKARNO/RaBa
BLOK BERSEJARAH: Semenanjung Sembulungan dipotret dari Selat Bali. Sebelah barat tanjung tersebut terdapat Teluk Pangpang, tempat bersejarah yang merupakan kawasan aman dari ombak.
Pelabuhan Ulupampang dibangun Tawang Alun sebagai pengganti Pelabuhan Panarukan yang kala itu
mulai ditinggalkan pelaut Portugis. Pelabuhan Ulupampang didirikan Tawang Alun dikawasan Muncar
dengan pertimbangan tempatnya strategis dan aman dari serangan musuh n Baca Kawasan...Hal 35