Radar Banyuwangi | 16 Desember 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SELASA 16 DESEMBER TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Dua Meninggal Disambar Petir OBITUARI

Selamat Jalan Pak Mendes SRONO - Mantan Ketua Dewan Pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi, Mendes GS, berpulang. Mendes mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit NU Mangir, Kecamatan Rogojampi, Sabtu (13/12) pukul 20.30 kemarin. Semasa hidup, pria berusia 60 tahun itu cukup aktif menulis artikel di JP-RaBa. Dia begitu tekun mengamati perkembangan pendidikan, politik, dan olahraga di Bumi Blambangan. Pria DOK. RABA kelahiran Lumajang itu Mendes GS juga pernah memegang nakhoda ketua cabang olahraga Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) Banyuwangi ■ Baca Selamat...Hal 39

EKONOMI

SINGOJURUH - Hujan deras disertai petir makan korban jiwa di gubuk tengah sawah Dusun Pasinan Timur, Desa/Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, sore kemarin (15/12). Samabaran petir itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Selain itu, sambaran petir juga mengakibatkan seorang warga lain terluka dan dirawat di Puskesmas Singojuruh. Korban yang meninggal dunia adalah Suwandi, 60, warga Dusun Pasinan Timur, RT 01-RW 03, Desa/Kecamatan Singojuruh. Suwandi mengalami luka bakar dan bengkak pembuluh darah. Bagian pundak ke bawah tubuh korban tampak memar. Sementara itu, seorang lagi yang juga meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) adalah Pahing, 60, warga Dusun Pasinan Barat, RT 04- RW 03, Desa/Kecamatan Singojuruh. Pahing juga mengalami luka bakar dan bengkak pembuluh darah. Bagian tubuhnya juga tampak memar. Sekilas kondisi luka di

tubuh kedua korban, yakni Suwandi dan Paing, tampak mirip. Sementara itu, sambaran petir sore itu juga mengakibatkan Suli, 70, warga Dusun Pasinan Timur, Desa/Kecamatan Singojuruh, terluka. Suli mengalami luka di kedua matanya. Hingga berita ini ditulis tadi malam, Suli masih menjalani perawatan di Puskesmas Singojuruh. Kapolsek Singojuruh AKP Maspud mengatakan, musibah tersebut bermula ketika Suwandi, Pahing, dan Suli, bersama-sama menggembala bebek di sawah. Saat asyik angon bebek tiba-tiba hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Guyuran hujan itu disertai petir. Ketiga penggembala bebek itu pun memilih berteduh di sebuah gubuk di tengah sawah. “Namun, beberapa menit kemudian petir cukup keras menyambar lokasi tersebut dan mengenai ketiganya,” kata Kapolsek Maspud ■ Baca Dua...Hal 39 ■ Suwandi, Paing, dan Suli menggembala bebek di sawah. ■ Tiba-tiba hujan deras mengguyur disertai petir.

Kronologi Petaka Petir di Pasinan Pasinan

Petir di Petaka Kronologi

POLSEK SINGOJURUH FOR RABA

JALUR GLUDUG: Petugas mengecek gubuk tengah sawah tempat Suwandi tersambar petir di Dusun Pasinan Timur, Desa/Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, kemarin.

■ Tiga penggembala bebek berteduh di gubuk tepi sawah. ■ Petir menyambar mengenai Suwandi dan Paing.

■ Kedua korban meninggal di lokasi kejadian ■ Suli yang terluka berlari ke kampung, lalu pingsan. Dia dibawa ke Puskesmas Singojuruh.

■ Warga dan petugas mendatangi gubuk dan mengevakuasi dua jenazah korban.

Kurikulum 2013 Sudah Dijalankan 800 SD Kebijakan penerapan Kurikulum 2013 maupun KTSP diserahkan kepada pihak sekolah yang bersangkutan.” SULIHTIYONO Plt. Kadispendik Banyuwangi SHULHAN HADI/RABA

KE BALI: Pekerja menata janur pada bak pikap di Dusun Sumberagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, kemarin.

Disaingi Janur Jember TEGALSARI - Pengiriman janur kelapa asal Bumi Blambangan ke Pulau Dewata diperkirakan mulai merosot. Sebab, akhir-akhir ini kebutuhan atas janur di Pulau Bali ternyata juga dipasok pedagang dari Jember dan Lumajang. Bahkan, saat kebutuhan atas janur kian tinggi menjelang Galungan seperti saat ini, para pengepul janur dari Banyuwangi justru tidak melakukan pengiriman dalam jumlah besar ke Pulau Bali. Seperti diungkapkan Katino, 60, pengepul janur asal Dusun Sumberagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Dia tercatat hanya mengirimkan 2.000 ikat janur sore kemarin (15/12). Jika dibandingkan hari biasa, pengiriman janur yang dilakukan Katino sore itu terbilang biasa saja. “Biasanya kirim 1.500 ikat setiap hari,” ujarnya ■ Baca Disaingi...Hal 39

BAGAIMANA INI...

DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

TERTUTUP: Tanah bekas galian menumpuk di jalan Dusun Sukorejo, Desa Lemahbangkulon, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, kemarin.

Jalan Tertutup Sisa Tanah Galian Selokan SINGOJURUH - Puluhan warga Dusun Sukorejo, Desa Lemahbangkulon, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, mengaku resah. Sebab, sudah sepuluh hari ini jalan desa yang biasa mereka lewati sehari-hari tidak bisa dilalui. Gara-garanya, jalan tersebut tertutup sisa galian proyek selokan yang tidak kunjung diangkut penggarap. Harsono, salah seorang warga Dusun Sukorejo, mengaku pihaknya sedikit terganggu akibat jalan tertutup galian tanah itu. Tidak sedikit pedagang yang tidak bisa mengangkut dagangannya. Kemudian, warga memasang papan sindiran. “Dibuka lahan persawahan baru, yang berminat segera hubungi direktur,” demikian tulisan di papan tersebut ■ Baca Jalan...Hal 39 http://www.radarbanyuwangi.co.id

BANYUWANGI - Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi sedang melakukan pendataan sekolah yang akan tetap menggunakan Kurikulum 2013 (K-13). Didata pula sekolah-sekolah yang akan kembali menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Data tersebut akan diusulkan kepada Menteri Pendidikan. Sekadar di-

ketahui, selama satu semester ini sedikitnya 800 sekolah jenjang SD di Banyuwangi sudah menerapkan K-13. Selain itu, sebanyak 74 sekolah tingkat SMP, 18 SMA, dan 8 SMK, juga telah menerapkan K-2013 selama satu semester. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dispendik Banyuwangi, Sulihtiyono, mengakui

bahwa pihaknya belum mendapat kepastian apakah semua sekolah itu akan tetap menerapkan K-13 ataukah tidak. “Sekolah yang ingin kembali menggunakan kurikulum 2006 atau pun tetap melanjutkan K-13 diminta menulis surat permohonan kepada Dispendik setempat ■ Baca Kurikulum...Hal 39

Dapat Kiriman 56 Polwan Baru BANYUWANGI - Polres Banyuwangi mendapat suntikan tenaga baru. Sebanyak 56 personel yang semua polisi wanita (polwan) akan memulai masa tugas baru setelah menjalani masa pendidikan. Selama sepekan mereka akan mengikuti pelatihan kerja di Banyuwangi. Selama di Banyuwangi, puluhan polwan fresh graduate tersebut akan disebar di tiga kesatuan. Kesatuan tempat tugas mereka meliputi Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim), Satuan Lalu Lintas (Satlantas), dan Satuan Sabhara. “Mereka akan menjalani masa latihan kerja di Polres Banyuwangi selama sepekan,” beber Kepala Bagian Sumber Daya (Kabagsumda) Polres Banyuwangi, Kompol Mustakim, kemarin (15/12). Perwira yang tinggal di Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, itu menambahkan, pelatihan kerja para polwan baru itu merupakan bagian dari program Pusat Pendidikan Penugasan Umum. Puluhan polwan yang diterjunkan di Bumi Blambangan tersebut berasal dari sepuluh provinsi. Setelah mengikuti pendidikan secara khusus, mereka akan diperkenalkan dengan tugas nyata di lapangan. Di satuan Reserse Kriminal, mereka secara khusus akan dilibatkan di Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA). Selebihnya Mustakim menuturkan, dalam program seleksi penerimaan polwan, dari Banyuwangi berhasil lolos 54 orang. Namun, yang mengikuti pelatihan kerja di Banyuwangi hanya dua orang. ‘’Dari 56 polwan yang kini diterjunkan di Banyuwangi, hanya dua orang yang berasal dari Bumi Blambangan. Sisanya ditempatkan di daerah lain,” pungkasnya. (nic/c1/bay)

ISTIMEWA

PIALA TRANSMIGRASI: Wapres Jusuf Kalla menyerahkan piala kepada Bupati Abdullah Azwar Anas di Jakarta kemarin.

Banyuwangi Menyabet Transmigration Award

NIKLAAS ANDRIES/RABA

FRESH: Beberapa anggota Polwan di penjagaan Polres Banyuwangi kemarin.

JAKARTA - Kerja keras Pemkab Banyuwangi melakukan perbaikan kinerja di berbagai bidang kembali mendapat hasil menggembirakan. Yang terbaru, kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini mendapat penghargaan bidang transmigrasi dari pemerintah pusat, yakni Transmigration Award 2014. Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla kepada Bupati Abdullah Azwar Anas di Jakarta kemarin (15/12). Banyuwangi dino-

batkan sebagai Kabupaten Daerah Asal Transmigrasi Terbaik Nasional 2014. Penghargaan tersebut diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi RI. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat mengatakan, penghargaan tersebut menggambarkan Banyuwangi sebagai daerah asal transmigrasi yang paling sukses ■ Baca Banyuwangi...Hal 39

Vicky Hendri Kurniawan, Pembuat Film Dokumenter Tradisi Keboan

Setahun, Film Tumiran Menangi Dua Piala Vicky Hendri Kurniawan, 23, pemuda asal Desa Segobang, Kecamatan Licin, ini berhasil melahirkan film dokumenter tentang pelaku adat Keboan di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi. Yang membanggakan, film dokumenter itu sukses menyabet juara di berbagai ajang festival. CHIN JULLIEN, Banyuwangi ISTIMEWA

MALAM penganugerahan Festival Film Dokumenter (FFD) di Jogjakarta

JUARA 1: Vicky Hendri Kurniawan pada ajang Festival Film Documentary (FFD) di Jogjakarta Sabtu lalu (13/12).

Sabtu malam lalu (14/12) seolah jadi milik Vicky. Film dokumenter garapan Vicky yang berjudul “Tumiran” dinyatakan sebagai film terbaik untuk kategori film dokumenter panjang. Vicky bersaing dengan sepuluh finalis lain yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Rasa pesimis sempat hinggap ketika dia mengenali finalis lain yang memiliki pengalaman dan jam terbang lebih banyak. “Sempat pesimis juga karena ada salah satu finalis yang juga mengetuai asosiasi sutradara Indonesia,” terang Vicky kemarin (15/12). Sebulan sebelum wisuda pada September lalu, karyanya itu menyabet juara I dalam Denpasar Festival Film (DFF) yang diikuti 48 peserta dari seluruh Nusantara ■

Desember, pasien DBD meningkat Demam di Bulan Desember

Kurikulum 2013 sudah dijalankan di 800 SD Yang ingin mundur, berarti tidak (mau) maju

Baca Setahun,...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Selasa 16 Desember 2014

Pendataan Objek Pajak Dinilai Kurang Maksimal Penerimaan Hotel Bintang Dua Rp 25 Juta per Tahun

CHIN JULLIEN/RABA

MASIH SEGAR: Pedagang ikan menunggu dagangannya di Pasar Banyuwangi kemarin (15/12).

Harga Ikan Putihan Rp 40 per Kg BANYUWANGI - Cuaca buruk dan gelombang tinggi berdampak terhadap pasaran ikan laut. Selain harga naik, sejumlah ikan laut sekarang menjadi langka. Belakangan ini sejumlah pedagang ikan laut di Pasar Banyuwangi mengaku kesulitan memperoleh ikan. “Stok ikan laut saat ini menipis, karena suplai dari tengkulak terbatas,’’ tutur Siti Khotijah, 48, pedagang ikan di Pasar Banyuwangi, Senin (15/12) kemarin. Menurut Suyati, pasokan ikan laut sepekan ini sedikit sekali. Kondisi ini, menurut informasi yang dia terima, karena air laut pasang dan gelombang

laut tinggi. Itu menyebabkan nelayan takut melaut. “Nelayan yang biasanya dapat ikan satu kuintal kini hanya 40 kilogram. Ikan lemuru sekarang juga langka. Biasanya nelayan bisa dapat Rp 50 Kg, sekarang hanya dapat 4 Kg,” jelas wanita asal Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi, itu. Sri Hartati, 53, pedagang ikan lain, juga mengeluhkan hal yang sama. Saat ini dia hanya menjual dagangan ikan hasil budi daya air tawar. Sudah sepekan ini ia tak menerima setoran ikan laut. “Sekarang kiriman ikan laut langka. Jika ada barang, jumlahnya sangat

sedikit,” keluhnya. Menurut Sri Hartati, akibat ikan laut langka, harga ikan laut naik. ‘’Kenaikan harga terjadi pada jenis ikan putihan, banyar, dan mernying. Cumi-cumi relatif stabil,” tambah Hartati. Ikan putihan yang sebelumnya dijual Rp 36.000 per Kg sekarang dijual seharga Rp 40.000 per Kg. Ikan banyar yang biasanya dijual Rp 25.000 kini Rp 28.000 per Kg. Ikan mernying yang banyak diminati kini menjadi Rp 18.000 per Kg dari harga awal Rp 15.000. Harga ikan tawar, lanjut dia, masih dikategorikan stabil.(cin/c1/aif)

Pelatihan Kelas Inklusi Terpadu BANYUWANGI – Pendidikan inklusi adalah sistem pendidikan yang didesain mampu meniadakan kendala yang bisa menghalangi setiap anak untuk mengakses pendidikan. Inklusi sendiri tidak terlepas dari Anak Kebutuhan Khusus (ABK). Sedangkan ABK memiliki ciriciri yang berbeda dan sangat menonjol pada diri anak, yang dapat dikenali. Seperti hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan gerak, hambatan intelektual, hingga kesulitan belajar dan autisme. Kesemuanya itu membutuhkan penanganan khusus. Oleh sebab itu, Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi mengadakan program pelatihan guru kelas inklusif sejak 15 Desember hingga 18 Desember mendatang. Program pelatihan ini mengangkat tema Guru Kelas Terpadu untuk Acuan (KITA). Tempatnya di aula Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Giri. Kali ini Dispendik menggandeng Rajawali Foundation. Plt. Kepala Dispendik Banyuwangi, Sulihtiyono mengatakan, selama ini keberadaan sekolah khusus masih terbatas. Sebagian besar berada di pusat kota dan jauh dari tempat tinggal anak penyandang disabilitas. Banyuwangi sendiri memiliki 115 sekolah penyelenggara pendidikan inklusi. Melalui sekolahsekolah tersebut, idealnya penyandang disabilitas harus berkembang dengan pengasuh yang berbasis keluarga dan rehabilitasi berbasis masyarakat termasuk sekolah. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Program Rajawalai Foundation Agung Binantoro menuturkan, tujuan program ini adalah mengubah paradigma proses belajar mengajar di kelas inklusi. Pada hari pertama, peserta progam pelatihan mendapatkan teori tentang apa itu ABK termasuk jenisjenisnya serta bagaimana menangani setiap ABK tersebut. Hari ini, para guru inklusi akan langsung dibentuk kelompok dan implementasi dari program pelatihan pada hari sebelumnya. Rencananya, hari ini Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berkesempatan mengunjungi program KITA. Sebagai pilot project dari Gu-

ru KITA ini ada sembilan sekolah, yakni SDN 3 Karangrejo, SDN 1 Kalipuro, SDN 2 Boyolangu, SDN 2 Kemiren, SDN 1 Sumberkencono, SMPN 1 Kabat, SMPN 1 Giri, SMPN 2 Rogojampi dan SMPN 3 Banyuwangi. (*/aif)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

GERDA SUKARNO/RABA

INKLUSI TERPADU: Program Guru KITA bertujuan untuk meniadakan kendala yang menghalangi bagi ABK.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

BANYUWANGI - Menjelang tutup tahun 2014, kalangan wakil rakyat mengintensifkan rapat kerja (raker) bersama eksekutif. Kali ini giliran Komisi III DPRD menggelar raker bersama Dinas Pendapatan (Dispenda) Banyuwangi. Dalam raker yang digelar di ruang rapat Komisi III kemarin (15/12), para anggota komisi yang membidangi keuangan tersebut mendesak Dispenda

mengoptimalkan potensi pendapatan asli daerah (PAD). Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah melakukan pendataan objek pajak, khususnya hotel, restoran, dan tempat hiburan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Ketua Komisi III Basuki Rachmat mengatakan, sejauh ini pendataan hotel, restoran, dan tempat hiburan di Banyuwangi kurang maksimal. Itu diketahui dari banyaknya hotel dan restoran yang belum terdaftar di Dispenda. “Bahkan, ada beberapa kecamatan yang restorannya sama sekali tidak terdaftar, mis-

alnya di Kecamatan Muncar dan Purwoharjo,” ujarnya dikonfirmasi usai memimpin raker Komisi III dengan Dispenda kemarin. Selain persoalan hotel dan restoran yang belum terdaftar, Komisi III juga menyoroti estimasi pajak hotel dan restoran yang tertuang dalam APBD 2015. Basuki mencontohkan, penerimaan pajak hotel bintang dua diestimasi sebesar Rp 25 juta per tahun. Jika di-break down per bulan, setoran pajak hotel bintang dua di Bumi Blambangan ini hanya Rp 2,08 juta n Baca Pendataan...Hal 39

Tim Kreatif Solo Tertarik Produk IKM BANYUWANGI - Tim kreatif dan perajin asal Solo yang tergabung dalam Blontank Grup kemarin siang (15/12) datang ke Banyuwangi. Kedatangan mereka bertujuan mengetahui langsung potensi kerajinan dan produk-produk industri kecil menengah (IKM) di Banyuwangi. Ketua Blontank Group, Purwaka mengatakan, beberapa tahun terakhir nama Banyuwangi sangat tersohor di tanah air. Apalagi, sejumlah produk IKM Banyuwangi dinilai memiliki potensi yang sangat besar. Berawal dari penasaran itu, dia bersama beberapa perajin lain dari Solo ingin mengetahui persis kondisi IKM di Bumi Blambangan. “Saya bangga dan takjub melihat potensi yang ada di Banyuwangi,” pujinya seraya tersenyum. Sebagai tim kreatif di Solo, Blontank Group sukses mengantarkan dan menangani pengelolaan produk IKM dan fasili-

SINERGI: Blontank Group dari Solo berdiskusi dengan Kepala Disperindag Hari Cahy Purnomo di aula belakang gedung pamer Banyuwangi kemarin (15/12). DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

tator usaha di bidang ekonomi kreatif. Oleh karena itu, secara sukarela dia bersama tim siap membantu dan memfasilitasi potensi produk IKM Banyuwangi agar pasar IKM di Banyuwangi setara dengan Solo. Mendapat tawaran tersebut, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan, Hari Cahyo Purnomo, mengaku senang dan mengapresiasi niat Blontank Group tersebut. Disperindagtam langsung mempertemukan Blontank Group dengan pelaku IKM di Bany-

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

uwangi agar bersinergi. “Mereka sangat tertarik dan ingin melakukan pendampingan secara langsung kepada pelaku IKM di Banyuwangi secara sukarela,” ungkapnya. Wilayah Banyuwangi yang cukup luas menjadi daya tarik tersendiri bagi Blontank Grup. Dalam melakukan pendampingan pemanfaatan potensi lokal tersebut, Blontank Grup akan menggandeng sejumlah tenaga ahli yang didatangkan langsung dari Solo dan juga dari luar daerah. (ddy/c1/aif)

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SELASA 16 DESEMBER

PERBAIKAN Ralat Pengumuman Kelulusan CPNS Kabupaten Situbondo dari Formasi Umum Tahun 2014 Dalam edisi 15 Desember 2014 Radar Situbondo, tertulis: 22

ARSITEK

2

65103000315

SONYA AGUNG GATRA SUCIPTO, ST

353

Seharusnya:

22

ARSITEK

65103000623

DIAN AYU PARAMITA

361

65103000315

SONYA AGUNG GATRA SUCIPTO, ST

353

2

31

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

Mendatangi Mapolres Kembali Puluhan Simpatisan Kiai Kholil Kecewa karena Laporan Ditolak SITUBONDO – Puluhan warga yang mengatasnamakan simpatisan setia KHR Kholil Asad, kembali mendatangi Mapolres Situbondo, kemarin (15/12). Kedatangan mereka untuk membuktikan ancaman sebelumnya, yaitu melakukan laporan satu-persatu, terkait isi Short Message

Service (SMS) yang mereka anggap menghina Kiai Kholil. Sayang, keinginan para simpatisan ini tidak bisa diterima oleh polisi. Alasannya, masalah SMS yang konon dikirimkan oleh Khalilur R Abdullah Syahlawi itu sudah dilaporkan sebelumnya oleh orang lain. Lantaran itu, puluhan orang yang yang berasal dari Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Situbondo ini merasa kecewa n Baca Mendatangi...Hal 37

Alami Paceklik di Musim Penghujan

PANJI - Dibandingkan tahun 2013, kesulitan untuk mendapatkan air irigasi di sejumlah tempat di Kabupaten Situbondo tahun ini dinilai jauh lebih sulit. Ini terjadi karena adanya permainan baik dari oknum petugas pengairan maupun ulu-ulu air. Sebab itulah, para petani masih harus berusaha lagi mencari sumber air un-

Hafid Yusik Penuhi Panggilan SEMENTARA itu, Hafid Yusik, pengunggah Short Message Service (SMS) Khalilur R Abdullah Syahlawi, ke media sosial Facebook, memenuhi panggilan keduanya ke Mapolres Situbondo, kemarin (15/12). Pria 27 tahun itu dimintai keterangannya oleh polisi se-

tuk mengairi lahan pertanian mereka. “Jadi kita mengalami paceklik justru di musim hujan. Kenyataanya memang demikian,” kata Bambang AW, salah seorang petani di Kecamatan Panji. Bapak tiga anak ini menyebutkan, pada 2013 awal musim hujan di Situbondo terjadi pada 12 Nopember. Namun, tahun ini terjadi pada tanggal 10 Nopem-

bagai terlapor kasus dugaan pelanggaran Undang-undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Kedatangan Hafid ke ruang pidana umum Polres Situbondo, didampingi oleh kuasa hukumnya, Fathoel Bary n Baca Hafid...Hal 37

ber 2014. “Namun, yang jadi pertanyaan, mengapa pada tahun ini bahkan sudah memasuki pertengahan bulan Desember ini air irigasi tetap sulit dan kecil debit airnya,” tegas Bambang. Dia menyebutkan, permainan para petugas di lapangan bukanlah suatu hal yang rahasia di kalangan para petani n Baca Alami...Hal 37

PACEKLIK AIR: Meski hujan sudah turun beberapa minggu terakhir, namun Purwanto dan Pak Midun harus menggunakan pompa untuk mengairi sawahnya.

EDY S/JPRS

BERSAKSI: Hakim dari pengadilan agama mengambil sumpah saksi di hadapan pasangan yang mengikuti Isbat Nikah Masal di Kantor Kecamatan Asembagus, Kemarin (15/12)

KHUSNUL KHOTIMAH

Siap Dipecat ! KINERJA PNS (Pegawai Negeri Sipil) di mata sejumlah masyarakat masih jauh dari kata rajin. Bahkan, tidak sedikit diantaranya yang beranggapan PNS sering makan gaji buta. Namun, Khusnul Khotimah, 30, ingin menepis stigma tersebut. Apalagi saat ini dirinya tergabung ke dalam Bagian Organisasi Pemkab Situbondo. Perempuan berzodiak Leo ini mendukung program yang diterapkan Pemkab Situbondo n Ba-

FREDY RIZKI/JPRS

76 Pasutri Siri Isbat Nikah ASEMBAGUS – Pasangan suami istri yang melakukan nikah sirri dari Kecamatan Kapongan dan Kecamatan Arjasa, kemarin (12/15) memenuhi Pendopo Kecamatan Asembagus. Kedatangan mereka bertujuan untuk melegalkan pernikahannya dalam sidang isbat nikah masal yang diselenggarakan Pemkab Situbondo. Ada sekitar 76 pasutri yang sejak pagi sudah mendaftar untuk men-

gikuti sidang. Mereka mengantri untuk memperoleh urutan sidang. Dari setiap pasangan, masing-masing didampingi dua orang saksi dari kedua belah pihak keluarga. Sebagian besar dari peserta yang hadir berusia di atas 35 tahun. Kacung, 54, salah satu peserta sidang isbat nikah asal Desa Wonokoyo Kapongan, mengatakan jika dirinya senang dengan acara itu n Baca 76 Pasutri...Hal 37

Ternyata Patung Modern Diamankan Polisi, Dikira Benda Purbakala SITUBONDO – Diduga membawa benda-benda purbakala, sebuah truk pengangkut sepuluh patung Budha diamankan aparat kepolisian Polres Situbondo. Truk bernopol F 8715 L, yang disopiri Thamrin, warga asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah tersebut distop polisi di jalan Ahmad Yani. Menurut Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto, langkah mengamankan truk pengangkut patung awalnya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyelundupan benda purbakala. “Kita lakukan pemeriksaan. Kami juga dapat pelimpahan dari satuan fungsi yang lain,” katanya kepada sejumlah wartawan. Truk yang mengangkut patung-patung itu diamankan Minggu (14/12) sore lalu n Baca Ternyata...Hal 37

RENDRA KURNIA/JPRS

UKIRAN: Sejumlah patung yang terbuat dari batu asal Bali sempat diamankan di Mapolres Situbondo, kemarin (15/12).

ca Siap... Hal 37

Dilla dan Budilan, Pasutri Perawat Orgil yang Hamil

RENDRA KURNIA/JPRS

Turuti Semua Makanan yang Diinginkan Saat Ngidam

ILUSTRASI: FREDY/JPRS

Asik Nongkrong, Dikepruk Botol Bir PANARUKAN- Maunya menghabiskan malam minggu dengan kebahagiaan. Namun, malah berujung dengan kepala benjol n Baca Asik...Hal 37 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Hanya perasaan kasihan lah yang membuat Dilla dan Budilan memutuskan merawat perempuan hamil yang mengalami gangguan jiwa. Dengan penuh kasih sayang, pasangan suami istri (pasutri) ini merawatnya, hingga peremupan itu melahirkan. HABIBUL ADNAN, Situbondo. MELAKUKAN perbuatan baik tidak hanya dimonopoli oleh orang tertentu saja. Siapapun, dan dalam keadaan bagaimanapun, asal ada

HABIBUL ADNAN/JPRS

ANGGAP ANAK SENDIRI: Dilla dan Budilan mengapit anak angkat mereka yang tidak waras di RSUD Abdoer Rahem, kemarin.

niat, menolong bukan sesuatu yang mustahil dilakukan. Dilla,40 dan Budilan,45 salah satu contohnya. Pasutri tersebut selama lima bulan hidup dan tinggal bersama perempuan hamil yang mengalami gangguan mental. Keduanya merawatnya sampai melahirkan. ”Sudah saya anggap seperti anak sendiri,” Ujar Dilla kepada Jawa Pos Radar Situbondo kemarin (15/12). Ibu rumah tangga ini menceritakan, dia menemukan perempuan tidak waras tersebut di sebuah warung di desanya. Waktu itu, perempuan malang itu kelihatan sangat kotor. Rambutnya kusut. Pakaiannya compang-camping. Badannya bau. Akan tetapi, alangkah terkejutnya Dilla ketika mengetahui

perempuan tidak waras itu sedang hamil. Karena dirinya tahu kalau perempuan 28 tahun itu sedang mengandung jabang bayi, Dilla mengajaknya ke rumahnya. Diapun memastikan akan merawat perempuan yang tak dikenalnya tersebut. Selama hidup bersama, pasangan suami istri asal Dusun Karang Tengah, Desa Gebangan, Kecamatan Kapongan ini mengaku tidak pernah kesal kepada anggota keluarga barunya itu. Bahkan, mereka sudah menganggap perempuan itu sebagai anak sendiri. Jangankan meyuruh pergi, membentak saja tidak pernah. ”Apa artinya marah sama dia?” ujar Dilla n Baca Turuti...Hal 37 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR

32

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 16 Desember 2014

S I T U B O N D O

PARIWISATA

ISTIMEWA

TRADISI: Atraksi pencak silat di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih disaksikan oleh Kakang Embug Situbondo 2014, Kemarin (14/15).

Kakang-Embug Pelajari Budaya Desa Wonorejo BANYUPUTIH – Sebagai persiapan untuk membentuk duta wisata Situbondo, sekaligus persiapan launching Desa Kebangsaan Wonorejo, Kemarin (14/12) 20 finalis KakangEmbug Situbondo 2014 mengunjungi beberapa titik objek wisata di tempat itu. Didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Tulus Priatmadji, para finalis ini diperkenalkan untuk melihat lebih dalam situasi dari lokawisata tersebut. Sebelum masuk ke Desa Wonorejo, para finalis ini terlebih dahulu mengunjungi Taman Nasional Baluran. Mereka melihat beberapa destinasi wisata yang selama ini menjadi andalan. Misalnya, padang savanna yang banyak terdapat rusa dan Pantai Bama. Setelah beberapa lama di dua objek wisata tersebut, barulah mereka berpindah ke Desa Wonorejo. Di Balai Desa Wonorejo, mereka langsung disuguhi gelaran tradisional oleh warga setempat. Ada dua pagelaran yang disuguhkan. Yaitu, kuda kepang dan atraksi silat. Barulah setelah menikmati suguhan itu, para finalis ini mengunjungi tempat wisata lain di Desa Wonorejo. Yaitu kolam pancing, tempat perah susu, Pantai Pandean dan petilasan. Hingga hari mulai petang, para finalis ini baru selesai mengunjungi semua tempat wisata di Wonorejo. Kepala Disparbudpora,Tulus Priatmadji mengatakan, tujuan membawa para finalis Kakang Embug 2014 ini untuk memberikan pengetahuan kepada mereka mengenai objek wisata yang ada di Desa Wonorejo. “Mereka nanti akan mempromosikan, bisa sebagai pemandu wisata, jadi mereka harus tahu dulu seperti apa objek wisatanya, masa yang mau mempromosikan malah tidak tahu tempatnya,” terang Tulus. Kegiatan ini menurutnya akan diagendakan beberapa kali lagi sebelum Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo di launching pada tahun depan. Diharapkan para finalis ini dapat menguasai tempat wisata yang akan dipromosikan. Sebab, mereka nantinya akan dipencar di lokawisata yang ada. Selain tentang objek wisata, Tulus juga menjelaskan jika hal lain yang menarik dari Desa Wonorejo adalah kebudayaan masyarakat yang ada di dalamnya. Ada kebiasaan dalam kehidupan bermasyarakat yang membuat masyarakat ini rukun meski berbeda-beda. “Ada budaya adat petani sebelum menanam yang bibitnya didoakan dulu oleh pemuka dari lima agama, kebudayaan seperti ini harus dipelajari juga,” katanya n Baca Kakang...Hal 37

Tertib Berlalu Lintas, Dapat Helm SITUBONDO – Memasuki hari kelima Operasi Citra Semeru, sejumlah pengendara sepeda motor yang tertib berlalu lintas mendapatkan untung. Seperti yang terlihat di jalan raya A. Yani Situbondo, kemarin (15/12). Sejumlah orang memperoleh helm cuma-cuma yang dibagikan Satlantas Polres Situbondo. Operasi yang dipimpin Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo, berlangsung sejak pukul 14.00 hingga 16.00. Selama dua jam itu, aparat kepolisian polisi lebih banyak memberikan peringatan dan penjelasan kepada pengemudi yang

melanggar lalu-lintas. “Kalau tidak ada STNK atau SIM tetap kita tindak tegas. Tindakan dalam Operasi Citra ini hanya 20 persen, selebihnya adalah bentuk peringatan. Kalau pelanggarannya ringan kami beri peringatan. Jadi ini untuk memperbaiki Citra karena sebelumnya kami melakukan Operasi Zebra, yang sepenuhnya adalah tindakan tegas,” kata AKBP Hadi Utomo. Akan tetapi, dalam pelaksanaan operasi Satlantas yang melibatkan sejumlah polwan baru, terlihat ada yang berbeda. Seluruh pengendara sepeda

motor yang melintas distop dan diperiksa. Setelah pengendara diketahui tidak melanggar peraturan lalu-lintas, akan langsung mendapatkan helm. “Selain memberikan peringatan kepada pengendara yang melanggar lalu-lintas, Operasi Citra ini juga membagikan helem secara cuma-cuma kepada pengendara yang tertib berlalu-lintas. Bahkan, tadi ada sebagian helm yang tidak standart, langsung kami ganti,” terangnya. Ada puluhan helm yang dibagikan Satlantas kepada para pengendara n Baca Tertib...Hal 37

NUR HARIRI/JPRS

DAPAT UNTUNG: Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo, memasangkan helm baru kepada pengguna jalan yang tertib berlalu lintas, kemarin (15/12).

Terang Bulan, Harga Ikan Melonjak BANYUPUTIH – Tidak melautnya para nelayan akibat bulan purnama membuat jumlah ikan tangkapan di Pantai Pandean, Desa Wonorejo, berkurang. Akibatnya, harga ikan di daerah tersebut mulai meninggi. Para penjual ikan benar-benar menerapkan prinsip ekonomi. Yaitu, bila jumlah barang sedikit maka harganya menjadi mahal. “Saat terang bulan seperti ini, ikan-ikan kebanyakan masuk kelautan yang lebih dalam, jadi susah ditangkapnya,” kata Parno, 43, salah seorang nelayan setempat. Yang ada hanya ikan-ikan kecil seperti teri. Sehingga, kata Parno, dari pada rugi solar, banyak nelayan yang tidak melaut. “Jika sudah tidak terang bulan lagi, baru kita akan melaut lagi,” terang Parno. Kondisi ini menurutnya bisa berlangsung selama sepuluh hari, bahkan dua minggu. Sehingga, mereka lebih memilih menunggu. Ini agar bisa memperoleh ikan yang lebih banyak dan bermacam-macam je-

FREDY RZIKI/JPRS

DITIMBANG: Dua orang istri nelayan di TPI Pantai Pandean, Desa Wonorejo, Banyuputih menakar ikan teri yang di dapat, kemarin.

nisnya. “Nanti kalau sudah gelap baru kita turun lagi, banyak cumi-cumi dan udang kalau sudah gelap,” jelasnya. Namun, dampak dari tidak melautnya para nelayan ini membuat harga ikan yang ada menjadi mahal. Parlin, 54, salah satu pedagang ikan di Pantai Pandean

mengaku beberapa harga ikan laut menjadi mahal karena stok dari nelayan berkurang. Nelayan yang nekat melaut juga tidak mau ikannya dibeli dengan harga murah. Karena para nelayan yang tetap melaut hanya memperoleh hasil sedikit. Namun, mereka harus menge-

luarkan biaya solar yang sama. Untuk ikan tongkol dan layang yang harga biasanya Rp 8 ribu perkilogramnya, saat ini menurut Parlin menjadi Rp 12 ribu sampai Rp 15 ribu. Sedangkan untuk ikan seperti kerapu dan kakap merah harganya bisa sampai dua kali lipat. “Ikan pancingan seperti kakap merah bisa Rp 70 ribu perkilogramnya, padahal biasanya Cuma Rp 30 ribu, yang stabil cuma harga ikan teri, sekitar Rp 7 ribu perkilogramnya,” kata Parlin. Harga tinggi seperti saat ini, kata Parlin, tidak akan terlalu lama. Setelah bulan purnama, harga ikan bisa normal kembali. Bahkan, jika panen ikan sudah melimpah ruah, ditambah kedatangan nelayan luar daerah yang juga menjual ikan di Pandean, maka harganya bisa jatuh. “Kalau sudah musim angin barat, nelayan dari daerah lain semuanya ke sini. Harga teri yang sudah murah bisa jatuh samapi Rp 4 ribu perkilogramnya,” pungkasnya. (fre/pri)

STNK

TANAH

Hlg STNK P3320ES an Fera Asmiyana jl.Sucipto rt 01/02 Dawuhan Stb

Djl Tanah Kapling L.440m2 Blkg K.Dinsos Jl.Anggrek stb 170jt Hub.08563639318

RENDRA KURNIA/JPRS

RAPI: Pohon di Jalan Raya Pantura setelah dipangkas kemarin

Pohon di Jalur Pantura Dipangkas KAPONGAN –Hujan yang disertai angin beberapa hari terakhir ini, membuat sejumlah pihak mengambil sikap waspada. Salah satunya adalah memangkas dahan dan ranting pohon yang di pinggir jalan raya Pantura (Pantai Utara). Seperti yang terjadi kemarin (15/12). petugas yang mengaku mendapatkan perintah dari dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jawa Timur melakukan pemangkasan dahan pohon yang menjulur langsung ke jalan raya

di Kecamatan Kapongan. Di jalan pantura ini, semua dahan pohon dipangkas hingga sepanjang jalan kurang lebih satu kilometer. Salah satu petugas yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, pemangkasan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi bahaya angin. Menurutnya, pada musim penghujan, sangat berpotensi datangnya angin kencang. Sehingga, angin kencang yang datang secara tiba-tiba itu sangat membahayakan. Terutama bagi

pengguna jalan. ”Supaya tidak membahayakan, kita pangkas saja,” ujarnya. Dia menambahkan, pemangkasan dahan pohon itu tidak dilakukan di tempat itu saja. Akan tetapi akan dilakukan disepanjang Pantura di Jawa Timur. ”Pohon-pohon di Pantura yang dianggap membahayakan akan dipangkas,” terangnya. Bahkan, para petugas tersebut bukan hanya dilakukan pemangkasan saja n Baca Pohon...Hal 37


Jawa Pos

KESEHATAN

Selasa 16 Desember 2014

R A D A R

33

B A N Y U W A N G I

Desember, Pasien DBD Meningkat ISTIMEWA

HIDUP SEHAT: Petugas Puskesmas Tampo bersama pemerintah Kecamatan Cluring dan Desa Kaliploso kampanye ODF.

Warga Desa Kaliploso Kampanye ODF CLURING-Dalam rangka menyukseskan program Bupati Banyuwangi tentang Gemari Gunakan Jamban (GGJ) melalui Open Defecation Free (ODF)), lang sung direspon oleh Dinas Ke sehatan (Diskes) Kabupaten Banyuwangi dengan menargetkan pada tahun 2014, setiap Puskesmas memiliki satu desa ODF. Pada Jumat (12/12), kepala Desa (Kades) Kaliploso, Kecamatan Cluring, Warsito Hadi, bersama petugas kesehatan keliling Puskesmas Tampo, Nur Jaeni, mengajak seluruh masyarakat terutama dari kalangan perangkat desa, tokoh masyara-

kat, tokoh agama, Satgas Jeruk, karang taruna, babinsa, kantibmas, linmas, dan seluruh karyawan Puskesmas Tampo, dan kantor kecamatan mendukung kampanye Desa Kaliploso menjadi ODF. Dalam kampanye itu, mereka berjalan kaki di jalan protokol dengan membawa poster yang isinya mengajak masyarakat untuk menggunakan jamban sehat, serta meninggalkan kebiasaan buang air besar (BAB) di sembarang tempat. “Kampanye itu bertujuan agar seluruh masyarakat tidak ada lagi berperilaku BAB di sembarang tempat atau ODF),” ce-

tus Kades Kaliploso, Warsito Hadi. Menurut Warsito, saat ini di Desa Kaliploso sudah tidak ada masyarakat yang BAB sembarangan. Semua sudah menggunakan akses jamban sehat, baik yang sudah memiliki jamban sendiri atau pun menumpang pada tetangga. Oleh sebab itu, Desa Kaliploso siap dideklarasikan menjadi desa ODF akhir bulan Desember ini. Kepala Puskesmas Tampo, Kecamatan Cluring, Hj. Tatiek Setyaningsih, mengatakan hasil yang dicapai dengan membuat Desa Kaliploso menjadi ODF tidak lepas dari rangkaian kegiatan yang di-

lakukan oleh petugas sanitasi dan aparat desa, dalam melakukan pemicuan dan monitoring sejak awal tahun 2014. Pemicuan di Desa Kaliploso dilakukan pada malam hari, itu dilakukan agar tidak mengganggu kegiatan masyarakat dalam mencari nafkah. “Dalam pemicuan itu bapak Camat Cluring, Yoppy Bayu Irawan selalu hadir dan memberikan dukungan, semangat, serta memberi solusi kepada masyarakat,” katanya sambil mengungkap pada Senin (8/12) tim verifikasi dari Diskes menyatakan Desa Kaliploso siap di deklarasikan menjadi desa ODF. (*/abi)

Masyarakat Sempu Peduli HIV/AIDS SEMPU- Sejak April 1987 hingga September 2014, di Indonesia ditemukan 150.296 orang positif terjangkit HIV/AIDS. Dari jumlah itu, yang sudah meninggal mencapai 9.796 orang. Sedangkan di Kabupaten Banyuwangi, sampai akhir Nopember 2014 telah ditemukan 2.053 orang dengan HIV/ AIDS positif. Berangkat dari data itu, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Sempu dan para kepala desa (Kades) serta kepala UPTD Pendidikan, tergugah hatinya untuk bersama-sama mengambil langkah strategis dalam mengantisipasi penyebaran HIV/AIDS di

BANYUWANGI

ISTIMEWA

SOSIAL: Forpimka, kades, petugas Puskesmas Sempu, dan masyarakat usai diskusi HIV/AIDS.

wilayah Kecamatan Sempu. Pada Minggu (14/12) bertempat di pinggiran hutan dan di tepi

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Perum Permata Giri TANAH KEDAYUNAN 400M2 Jual Tanah L: 400m; Lebar 25X16 m SHM Lokasi Kedayunan Samoing Garasi Bis Midas Harga Rp. 1,3 M (Nego) Hub: 087857242646 Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

KABAT

Djl Rmh SHM 280m2 Fslts 3 Kmr Tidur,1 KM dlm, 1 KM luar, Garasi, Gudang, Dapur, Ruang Makan Lok. ±300m dr Hotel Santika, 325jt nego, daerah bbas banjir H: 081937676945, 085236556444

TOYOTA AVANZA

Segera pesan New All Avanza bunga 2,5 %, berlaku hingga akhir tahun 2014. Hubungi Agung AUTO 2000 081392190039

TOYOTA RUSH

Pendarungan

RUMAH SHM 280M2

sungai Setail, Dusun Purworejo, Desa Jambewangi berkumpul dengan dihadiri Forpimka, Kades

se-wilayah Kecamatan Sempu, para kepala dusun (Kadus) se-Desa Jambewangi, toma, toga, dan para pemuda untuk menyatukan niat dan langkah melalui acara Warga Peduli HIV/AIDS. Acara itu, merupakan bagian dari inovasi dan jihad melawan HIV/AIDS (JIMAD) yang ada di Puskesmas Sempu, sebagai Puskesmas berprestasi terbaik 1 tingkat Jawa Timur pada tahun 2014. Selama November 2014, Puskesmas Sempu mengadakan penyuluhan secara masif ke seluruh komponen masyarakat di Desa Jambewangi n Baca Masyarakat...Hal 39

BANYUWANGI TOYOTA HILUX

Promo akhir tahun!!!. Toyota Hilux. Proses mudah, cepat, tunai kredit ok. Hub Luluk AUTO 2000 081234513111

TOYOTA HIACE

G E N TE NG  Memasuki musim pancaroba, jumlah pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD) meningkat tajam. Peningkatan ini tampak dari jumlah penderita DBD yang dirawat di RS Al Huda (RSAH), Genteng. Dalam dua minggu di awal Desember saja, sudah ada 16 pasien yang dirawat dan dilaporkan menderita demam berdarah. Padahal, pada November hanya dua pasien, Oktober lima pasien, dan September hanya tujuh pasien. Ini berarti ada peningkatan 100 persen lebih. Jumlah pasien penyakit demam berdarah, biasanya memang meningkat setiap pergantian dari musim kemarau ISTIMEWA ke penghujan, atau sebaliknya. TROMBOSITOPENI: dr Tri Tapaningsih Sp.A sedang Seperti saat ini di Banyuwangi, memeriksa pasien anak yang mengalami demam dan khususnya di Genteng dan se- trombosit rendah (trombositopeni). kitarnya. “Dari 16 kasus yang dirawat, semuanya pulang dalam kondisi Pelayanan Medis RS Al Huda Genteng. baik dan sehat. Pasien itu dari Kecamatan Bahkan, jelas dia, ada pasien sepasang suaGenteng dan Cluring 19 persen, Kecamatan mi istri yang berasal dari kecamatan PurwoGambiran dan Bangorejo 12,5 persen. Selain harjo, dirawat hampir bersamaan di RSAH, itu, dari Kecamatan Tegaldlimo dan Muncar yaitu Nurul, 24, masuk rumah sakit pada 5 masing- masing 6 persen, dan yang terba- Desember 2014, sedangkan suaminya, Wira, nyak dari Kecamatan Purwoharjo mencapai 35, masuk rumah sakit keesokan harinya n 25 persen,” terang dr. Suryadinata, Manajer Baca Desember...Hal 39

STIKES Banyuwangi Dukung Program Desa Siaga

DOK.RaBa

Soekardjo

BANYUWANGI TOYOTA VIOS 2014

Promo akhir tahun Toyota Vios!! proses mudah, paket kredit spesial. Hub Icha Toyota 081252946789 PIN 7EBDD259. Ingat Toyota, Ingat Icha.

TOYOTA ALPHARD

BANYUWANGI - Pelaksanaan pendidikan profesi keperawatan untuk mendapatkan gelar ners di STIKES Banyuwangi, salah satunya adalah pelaksanaan praktik keperawatan komunitas di masyarakat. Mahasiswa angkatan III STIKES Banyuwangi, telah melaksanakan Praktik Keperawatan Ko munitas di Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, di bawah wilayah kerja Puskesmas Kedungwungu, Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Banyuwangi, mulai 20 Okto-

ber sampai 13 Desember 2014. Pelaksanaan praktek komunitas ini sangat mendukung pelaksanaan Desa Siaga di Kabupaten Banyuwangi. Ketua STIKES Banyuwangi, DR. Soekardjo, S.Kep,MM, mengatakan kegiatan ini diawali survey mawas diri untuk menggali masalah yang ada di masyarakat, bersama masyarakat, mahasiswa sebagai fasilitator mencari solusi sehingga masyarakat secara mandiri mampu mengenal dan menyelesaikan masalahnya n Baca Desember...Hal 39

BANYUWANGI

BANYUWANGI

TOYOTA NAV

Promo akhir tahun Toyota NAV. Beli cash/kredit, syarat mudah, DP ringan. Buktikan!!! Hub Ragun 081252510789. Siap dihubungi 24 jam

TOYOTA DYNA TRUK

P r o m o m e n a r i k To y o t a D y n a , chasis+karoseri DP Rp 40 jutaan. Lebih cepat angkut rejeki. Hub Kevin bisnis solution 08113786000

TOYOTA CAMRY

TOYOTA ALTIS

Djl Tnh L:2,2 ha + Sengon Lok Pendarungan Kabat H: 082217733353/085231080214 Dapatkan disini promo diskon menarik Toyota Rush, hrg terbaik plus hadiah. cash/kredit/ DP atau angsuran ringan. Hubungi Tono Toyota AUTO 2000 BWI. 085257211282

BANYUWANGI

TOYOTA AGYA

STNK

Butuh kendaraan untuk keluarga besar, bisa untuk travel atau bisnis lain. Toyota Hiace, Seat 15 s/d 19. Hubungi Oki Toyota AUTO 2000 BWI. 08123238335

TOYOTA INNOVA

Toyota Alphard gebyar akhir tahun. Dapatkan DP ringan atau bunga murah. Hanya berlaku diakhir tahun ini. Hubungi Mawan 081336046319

Toyota Camry. Banyak cash back diakhir thn. ARIE AUTO 2000 BWI siap memberi harga terbaik untuk anda . Hub 085230750349

TOYOTA FORTUNER

TOYOTA NEW YARIS

Promo akhir tahun 2014 Toyota Fortuner. Toyota cuci gudang, tunai/kredit, syrt mudah DP mulai Rp 35jutaan. Raditya solusinya. 085234840444 PIN BB 32601351

Toyota New Yaris Promo akhir tahun mudah menarik, paket kredit. DP ringan angs murah, pesan skr. Hub Wahid AUTO 2000 BWI 081234730670

Dapatkan harga dan angsuran terbaik Toyota Altis. Promo khusus akhir tahun 2014. Hub Bagus AUTO 2000 BWI. 081252732000 PIN BB: 22BA2B9

TOYOTA ETIOS

Hlg STNK P 6166 YE an Yuliana, Jl. RW. Mongonsidi RT. 3/2, Kel. Penganjuran

BANYUWANGI Pijat Kesehatan

Hlg STNK P 6726 WD an PT. BRI (Persero) Kantor Cab. Bwi Jl. A.Yani No.12

Buru Agya sekarang, mumpung akhir tahun cukup bayar Rp 78 ribuan. Info call Dika AUTO 2000 BWI 082301456634

Beli Innova bulan ini banyak untungnya. Buktikan saja! Hub Toni 081336236483 PIN BB 22483BC4

Nikmati promo hrg akhir tahun Etios akir tahun. dapatkan dg penawaran menarik. Hub konsultan Toyota anda. Andika 081233430664 PIN BB 74594424

Hlg STNK P 6742 WR an Hendro Prasetyo, Ngadimulyo RT3/1 Bulurejo

Panther LV ‘08

Pijat Kesehatan Tempat/Panggilan Hub: Imam 081236306006

BANYUWANGI

TOYOTA LAND CRUISER

Dijual Panther LV/N Higrade Th ‘08/’00 Slvr/ Hijau Hrg 145/95 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 081253453975

FREE SERVIS GRATIS

ALL NEW A X XENIA

Toyota Land Cruiser. Info harga & pemesanan. Hub Tobby Toyota 08113622200; 08197979688 PIN BB 33036962

Ready Stock Mega Cary, APV & Pick Up, Splash, Ertiga Laris DP 5 Juta/6x Free Angsuran Hubungi: 0818579057081216442144

Free Servis Gratis, harga 80-100 Jt.an Angsuran 2 Jt.an/DP Murah, Ready Stock Hub. Yaya 085334030737 Pin BB 7DC2C66B

All New Xenia mulai 125 Jt atau UM 20 Jt langsung bw pulang. Hub: HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555 (Caption Promo Akhir Tahun)

Nissan Grand Livina

Nissan Datsun

Honda Jazz ‘10

Toyota Avanza ‘11

Promo akhir thn Nissan.Dptkn bonus lgs utk G-Livina minggu ini. Show room even Jumat-Minggu. Hub Nissan BWI 03334460222

Christmas sale. Nissan-Datsun 12-14 Des’14. Cukup 15 jutaan lgs bw pulang. Free acessris, lucku dip, tkt nonton final UEFA. Hub Nissan BWI 03334460222

Dijual Honda Jazz RS/S ‘010 Htm/ Abu-abu Istmw Harga 175/155 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082285662524

Dijual Avanza 2011 G Silver Hrg 122 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb: 082142194111

Toyota Fortuner

Datsun Go+ Panca

Agen & Stockist Dcr Agen & Stokist Lionelli-Produk Fashion, Prlngkpn Bayi, Suplemen Kshatan,dll. Dftr Member 50.000 Disc 30% & Keuntungan Lainnya & Fee Tmbhn Utk Stokist Info Medya Rgjmpi Bwi 085236056502

READY STOCK SUZUKI

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000

PEMBERITAHUAN

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333 412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336960391 THOMY 081336287999 EKO

Dijual Toyota Fortuner Vnt Th ‘013 Putih KM 14 Rb, Istimewa Harga 357 Juta Nego, Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 081230685159

Woww Kini Dg DP 19 Jt.an Sdh Bs Bwa Plang Datsun Go+ Panca All Type Dg Mesin 1200 CC Free ACE Hnya Bln Desember Untk Pmsn: Reza 085330522444/081937628089

Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.


DAERAH SEKITAR

36

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 16 Desember 2014

B A N Y U W A N G I

Lima Kecamatan Rawan Longsor Pasang Tiga Pendeteksi Dini Pergerakan Tanah JEMBER – Hujan deras yang mulai mengguyur wilayah Jember dan sekitarnya membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember bersiap diri. Termasuk menghadapi bencana longsor, terlebih pasca banjir longsor di Banjarnegara Jawa Tengah. BPBD memprediksi ada lima kecamatan di Jember yang rawan bencana tanah longsor. Tiga diantaranya sudah dipasangi alat deteksi dini pergerakan tanah atau ekstensometer “Kabupaten Jember ini memiliki semua potensi bencana,”

kata Kepala BPBD Jember Suhanan kepada wartawan. Mulai dari banjir genangan, banjir bandang, tanah longsor, tsunami, gunung berapi hingga angin puting beliung pun ada. Sehingga BPBD Jember pun sudah melakukan pemetaan terhadap daerah di Jember yang dianggap berpotensi bencana. Termasuk untuk antisipasi daerah yang rawan longsor, terutama pasca kejadian longsor di Desa Badean, Bangsalsari yang merobohkan sedikitnya empat rumah. Pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk relawan dan pemangku kepentingan. Hasil pemetaan terhadap sejumlah kecamatan yang berpotensi terjadinya bencana tanah longsor dan banjir. “Sedikitnya ada lima

dari 31 kecamatan di Jember merupakan daerah rawan longsor,” tuturnya, kemarin. Diantaranya Kecamatan Arjasa, Silo, Patrang, Bangsalsari, dan Panti. Menurut dia, kecamatan tersebut berada di lereng Pegunungan Hyang Argopuro, sehingga masyarakat diminta waspada terhadap potensi tanah longsor di kawasan setempat. Apalagi, kejadian bencana longsor itu terjadi tiba-tiba sehingga kadang tidak sesuai dengan prediksi yang sudah dibuat oleh BPBD Jember saat ini. Sebenarnya, menurut dia, BPBD Jember memiliki sedikitnya tiga alat ekstensometer yang merupakan alat pendeteksi dini terhadap bahaya longsor yang dipasang di kecamatan Panti, Patrang, dan Silo. (ram/wah/jpnn/aif)

Sikat Aksi Balapan Motor Liar

HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN

BERAGAM: Salah seorang pembeli melihat-lihat pernik di salah satu toko untuk memeriahkan perayaan natal tahun ini.

Berburu Pernik-pernik Natal JEMBER - Natal sebentar lagi. Persiapan untuk merayakannya pun mulai dilakukan umat kristiani di Jember. Sejumlah toko pun mulai menyiapkan pernik untuk memeriahkan Natal tersebut. Dwi Fitri, seorang karyawan toko mengatakan semakin mendekati natal, pengunjung akan semakin banyak untuk berbelanja pernak-pernik natal. “Ke depan bisa dipastikan semakin ramai,” katanya kepada Radar Jember Jawa Pos kemarin (14/12). Menurut dia, beragam pernak-pernik seperti pohon cemara, water ball, ring, boneka santa claus dan lainnya banyak dijual di toko tempatnya bekerja. “Ada juga lampu hias,

semua yang berkaitan natal disediakan,” tambahnya. Dia menambahkan, harga dari perhiasan tersebut cukup beragam, mulai dari yang paling murah Rp 50 ribu sampai Rp 500 ribu. Namun, yang paling banyak membeli barang tersebut adalah gereja. “Sedangkan yang perorangan terkadang pembeliannya sebanyak Rp 500 ribu,” ungkapnya. Karena kalau tempat beribadah tersebut membeli, kata dia, langsung banyak, seperti pohon natal dan perhiasan lainnya. Jumlah pembeliannya bisa mencapai Rp 1 juta. “Kegiatan jual beli pernak-pernak berlangsung setiap tahun,” tambahnya.

Sementara itu, Christine, salah seorang pembeli mengatakan, belanja perlengkapan hari raya natal selalu menjadi rutinitas setiap tahun. Banyak hal yang dibeli, seperti lampu, bintang topi santa clause. Dia menambahkan, pembelian pernak-pernik persiapan hari raya natal tersebut menghabiskan Rp 1 juta. Hal itu jika ditotal dengan semua perhiasan yang telah dibeli. “Tahun lalu juga menghabiskan biaya begitu,” ungkapnya. Bagi Christine, ada berbagai cara untuk merayakan hari besar umat kristiani tersebut. Selain dengan menampilkan pernakpernik, juga dengan berkunjung ke tetangga atau keluarga. “Biasanya dengan tetangga juga

saling berkunjung,” tuturnya. Bahkan, lanjut dia, perayaan tersebut menjadi momentum berharga untuk berkumpul dengan keluarga lain yang ada di luar kota. Sebab, mereka saling berkunjung untuk melaksanakan ibadah bersama. “Begitu juga dengan umat non kristen, kami saling berkunjung. Kalau hari raya idul fitri, kami berkunjung ke mereka yang merayakan. Sedangkan kalau natal, mereka yang berkunjung ke kami,” terangnya. Dengan adanya perayaan tersebut, dia berharap agar kerukunan umat beragama terus bisa terjaga. Yakni dengan saling menghormati dan mengasihi satu sama lain. (gus/wah/jpnn/aif)

Botol Bekas Dimodifikasi Jadi Roket JEMBER – Botol bekas air mineral ternyata bisa dibuat roket dengan bahan bakar air dan angin. Tak hanya kalangan mahasiswa, para siswa SMA pun kini bisa membuatnya. Penyelenggaraan Mechanical Rocket Competition (MERCI) merupakan ajang kreatifitas bagi seluruh siswa di Jawa Timur yang diadakan oleh Himpunan mahasiswa mesin Unej. Lomba yang diselenggarakan di lapangan Unej kemarin (14/12) mendapat perhatian dari para pengunjung. Rizky Dwi, panitia lomba mengatakan, berbagai delegasi dari sejumlah SMA di Jawa timur berpartisipasi. Diantara mereka ada yang dari Kediri, Tuban, Sumenep, Probolingggo dan lainnya. “Yang ikut lomba ini ada sekitar 20 tim, setiap tim terdiri dari tiga orang,” kata dia. Dia menambahkan, MERCI tersebut dilakukan untuk sema-

BAGUS SUPRIADI/RADAR JEMBER/JPNN

BAKAN BAKAR AIR: Sejumlah roket air yang dibuat oleh para peserta Mechanical Rocket Competition sebelum di luncurkan, kemarin.

kin meningkatkan minat siswa pada pelajaran fisika. Sebab, dalam pembuatan roket air tersebut, menggunakan ilmu fisika. “Jadi dalam pembuatan-

nya ada hukum newton tiga, hukum bernoulli, hukum pascal dan lainnya,” terangnya. Menurutnya, pembuatan roket air tersebut bisa dilakukan paling

lama tiga hari, sebab, tidak terlalu sulit. Setelah selesai dirakit, kemudian diisi air dan angin lalu bisa dilepas. Lomba tersebut, kata dia, merupakan final dari beberapa tahapan yang sudah digelar sebelumnya. Seperti tes tulis pemahaman siswa tentang roket air. “Sehingga yang ikut final sekarang merupakan yang sudah lulus tes,” tambahnya. Diakuinya, ketika botol air mineral tersebut diisi dengan air dan angin. Maka gaya yang diberikan sama dengan gaya yang diterima. “Sehingga nanti akan ada gerak parabola ketika meluncur ke atas,” jelasnya. Penilaian roket air yang diluncurkan vertikal harus memasuki lobang. “Sedangkan yang horizontal, penilainnya dari jatuhnya roket pada garis lingkar yang telah disediakan oleh panitia,” ungkpanya. (gus/wah/jpnn/aif)

UMBULSARI - Banyaknya keluhan terkait balapan liar oleh anak-anak muda di beberapa tempat di Jember akhirnya disikapi tegas aparat kepolisian. Kapolres Jember, AKBP Sabilul Alif meminta seluruh polsek untuk bertindak tegas dan melakukan razia rutin. Langkah tegas itu menurut kapolres perlu dilakukan agar masyarakat setempat tidak terganggu oleh balapan kampungan yang berbahaya tersebut. “Kami sudah mengagendakan razia untuk menyikapi keluhan masyarakat tentang maraknya balapan liar yang menggunakan fasilitas umum,” tegasnya. Dia menambahkan akan memberikan sanksi tegas bagi pembalap liar yang sering membuat warga resah dengan mengamankan motor yang digunakan. Khususnya motor yang tidak memenuhi standart dan tidak memiliki surat-

JOHN SHOHIB/RADAR JEMBER/JPNN

SANGAT DIKELUHKAN: Aksi anak-anak muda yang bersiap balapan tanpa pengaman di jalan umum.

surat. “Bagi motor yang terjaring razia, kami akan tahan hingga satu bulan. Apabila setelah keluar masih tetap digunakan untuk balapan, sanksinya akan kami lipat gandakan,” katanya. Aksi balapan liar di beberapa daerah memang sangat meng-

ganggu masyarakat. Seperti balapan liar di Desa Tegalwangi Umbulsari yang rata-rata dilakukan oleh pelajar. Dalil, salah seorang warga mengatakan, aksi balapan di depan rumahnya itu tak dilakukan di malam hari. (jon/wah/jpnn/aif)

PORGU TK

SHULHAN HADI/RABA

PEDULI: Jajaran panitia dan pejabat pemerintahan dan dinas pendidikan berfoto bersama dengan anak yatim.

Diawali Kreasi Seni dan Santunan Anak Yatim PURWOHARJO – Suasana apel pembukaan Pekan Olahraga Guru (Porgu) Taman KanakKanak di lapangan Purwoharjo sore kemarin berlangsung meriah. Sekitar 5000 guru TK yang tergabung dalam atlet memadati lapangan tersebut. Sebelum apel pembukaan dimulai, masing-masing kontingen kecamatan menampilkan atraksi berupa kreasi kesenian daerah di depan panggung utama. Dalam sambutannya Bupati Banyuwangi yang diwakili Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra Wiyono menyampaikan kalau Bupati Aabdullah Azwar Anas tidak bisa menghadiri pembukaan karena masih berada di Jakarta. Dia juga menyatakan kekagumannya

terhadap kekompakan guru TK dalam menggelar acara yang cukup besar .“Swadaya guru TK luar biasa,” kata Wiyono diikuti riuh tepuk tangan peserta apel. Selain itu, dia juga menyinggung semangat dan tanggung jawab guru TK dalam mendidik anak-anak, meskipun di tengah kondisi kesejahteraan masih di bawah standar. Hal ini juga yang membuatnya memacu semua pihak untuk peduli. “ Ini yang perlu diperjuangkan,” imbaunya. Ketua panitia Tri Puji Lestari mengatakan, pelaksana Porgu kali ini lebih meriah dibanding tahun sebelumnya. Selain jumlah peserta yang bertambah, juga digelar pawai peserta dari kantor UPTD pendidikan menuju lapangan Purwoharjo.

Pawai ini menambah suasana menjadi semarak. “Pelaksanaannya dua tahun sekali, dan kali ini lebih meriah,” ujarnya. Terkait jumlah peserta yang banyak, panitia juga menyiapkan asrama bagi peserta. ”Semuanya sudah disiapkan, asrama termasuk bantalnya,’’ ujar perempuan yang juga ketua Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Banyuwangi itu. Dia menambahkan, usai apel pembukaan, kegiatan perlombaan langsung digelar. Tadi malam berlangsung lomba karaoke. Sementara pagi ini dua lomba tradisional berupa sodor dan balap terompah dipastikan akan menjadi lomba yang meriah. ”Besok lomba sodor dan balap terompah,” kata Tri Puji Lestari. (sli/adv/aif)

Heri Kokoh, Insaf setelah 15 tahun menjadi Pemakai Obat Terlarang

Sadar Karena Sayang Nyawa dan Keluarga Selama 15 tahun Hery Kokoh mengkonsumsi narkoba. Perbuatan yang mendatangkan penyakit itu baru berhenti dilakoninya sekitar setahun yang lalu. Itupun setelah dia diketahui terkena penyakit kanker perut. BAGUS SUPRIADI, Jember PRIA bertubuh tinggi itu berbagi cerita tentang perjalanan hidupnya mengkonsumi narkoba. Namun, dia memiliki prinsip untuk tak memberi tahu kawan lainnya yang mengkonsumi obat-obatan terlarang. Sehingga, memilih untuk memberikan pencegahan kepada generasi agar

tidak terjerumus. Setelah selesai berbagi cerita de ngan para dosen dalam acara workshop HIV dan Narkoba beberapa waktu lalu, Hery Kokoh, salah seorang pecandu narkoba yang telah taubat bersedia berbagi kisah dengan Jawa Pos Radar Jember. “Saya mulai memakai narkoba sejak umur 15 tahun, waktu masih SMP,” katanya. Awal mula terjerumus pada obat terlarang tersebut karena faktor rasa ingin tahu setelah pamannya membawa narkoba. Kemudian, percobaan tersebut menyebabkannya kecanduan. “Om saya itu yang membawa obat terlarang dari Bali, ketika tahu om memakai, saya juga ingin mencoba,” paparnya. Kokoh mengaku jika pertama obat terlarang yang dikonsumsi adalah ganja, heroin, putau kemudian sabu-sabu.

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

BERBAGI CERITA: Hery Kokoh saat berbagi cerita tentang perjalanannya mengkonsumsi narkoba.

Semua obat keras tersebut didapatkan dari pamannya yang bekerja di Bali. Kecanduan tersebut terus berlangsung hingga ke pendidikan selanjutnya, yakni di sekolah menengah atas (SMA). Sedangkan uang untuk membelinya dari orang tua. “Waktu itu masih di SMA, saya mengkonsuminya secara pribadi, tidak mengajak teman yang lain,” terangnya. Akibatnya, lanjut pria kelahiran 15 Januari 1972 itu, dirinya menghabiskan masa SMA selama enam tahun karena selalu berpindah sekolah. “Bahkan sekolah SMA saya tidak lulus,” tambahnya.Menurutnya, kegagalan pendidikan tersebut karena perilaku mengkonsumi narkoba. Jika sudah kecanduan, yang ada dalam pikiran hanya untuk memakai narkoba, tak ada waktu untuk belajar atau sekolah. “Jadi yang diingat hanya bagaimana caranya ada obat itu,” tegasnya.

Ayah dua anak tersebut menambahkan, mengkonsumi narkoba terus berlangsung meskipun sudah berkeluarga. Bahkan, yang ada dalam pikiran ketika mendapatkan uang, hanya untuk mendapatkan narkoba. “Itu efek dari kecanduan, sehingga tak peduli dengan yang lain,” ungkapnya. Diakui Kokoh, tak mudah untuk berhenti mengkonsumsi narkoba jika sudah kecanduan. Selama lima belas tahun memakainya, dirinya sadar setelah terkena penyakit kanker perut gara-gara narkoba. “Selain itu ekonomi juga ikut kacau karena narkoba,” ujarnya. Selain karena penyakit yang diderita tersebut, kedasarannya insyaf dari mengkonsumi narkoba juga karena ingat keluarga yang sudah punya dua anak serta masih ingin nyawanya tidak hilang. (wah/jpnn/aif)


Jawa Pos

Selasa 16 Desember 2014

SAMBUNGAN R A D A R

Kemarin Ada Enam Saksi yang Diperiksa n MENDATANGI... Sambungan dari Hal 31

Kepastian penolakan itu diterima setelah beberapa perwakilan mereka bertemu dengan Kasat Reskrim Polres Situbondo, Iptu Riyanto. Hasil pertemuan yang berlangsung secara tertutup tak lebih dari satu jam tersebut, disimpulkan oleh para simpatisan bahwa mereka tidak bisa melaporkan kasus tersebut. “Alasannya karena sudah ada warga yang melaporkan sebelumnya,” terang Budi, koordinator simpatisan Kiai Kholil. Menurut Budi, hingga kemarin (15/12) para simpatisan masih merasa tidak nyaman dengan isi SMS yang dikirim oleh Khalilur R Abdullah Syahlawi tersebut. Sebab, kalimat-kalimat yang ada di dalamnya dirasa tidak pantas ditujukan kepada Kiai Kholil. “Tadi kami datangi SPK (Sentra pelayanan Kepolisian), terus kami disarankan untuk berkoordinasi dengan Reskrim, karena ada yang laporan (dengan) bukti-bukti sama. Tetapi kami akan terus mengikuti perkembangan ini, jadi dalam waktu seminggu ini kami akan terus mengikuti perkembangan kasusnya,” kata Budi di tengah kerumunan puluhan simpatisan Kiai Kholil. Dia menyebutkan, saat bertemu dengan Kasatreskrim kemarin, Polres Situbondo berjanji untuk terus menindaklanjuti laporan isi SMS. Puluhan orang tersebut berharap, penegak hukum secepatnya menindak orang yang membuat dan mengirimkan SMS, karena dianggap meresahkan masyarakat. Rencananya, semua warga yang datang ke polres ingin melaporkan Khalilur atas tuduhan pelecehan terhadap Kiai Khalil,

37

S I T U B O N D 0

Suka Membaca Buku Fiksi n SIAP... Sambungan dari Hal 31

Program itu untuk melakukan reformasi birokrasi. Yaitu, dengan menata kinerja setiap individu pegawai. “Indikasi profesionalisme kerjanya dilihat dari SKP (Sasaran Kinerja Pegawai), mereka harus menjaga agar nilainya

bagus. Kalau rendah ya harus siap mendapat hukuman,” tegas Alumnus Statistik, ITS tahun 2009 itu. Meski dalam kesehariannya, perempuan kelahiran Solo ini lebih suka menghabiskan waktu luangnya dengan bacaan fiksi, namun untuk pekerjaan dia lebih memilih sebuah tindakan yang menjadi fakta. Ketika dit-

anya bagaimana jika nilai SKP miliknya rendah terus, Perempuan yang akrab dipanggil Cece itu mengaku siap jika harus diberhentikan. “Semuanya sudah punya tugas dan tanggung jawab, pemerintah juga tidak sembarangan merekrut PNS, jadi PNS harus profesional,” ujarnya. (fre/pri)

Melapor ke SPK Keesokan Hari n ASIK... Sambungan dari Hal 31

Kejadian apes itu menimpa Ahmad Busairi, 20, warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Sabtu malam (13/12) lalu. Saat itu dirinya dan temantemannya tengah asik menghab i s k a n ma l a m d e n ga n kongkow-kongkow di salah satu kafe di Jalan Tembus, Kecamatan Panarukan. Ketika sedang berbicara dengan temannya, tiba-tiba saja muncul seseorang yang tidak dikenal di sebelahnya. Tanpa alasan yang jelas orang tersebut langsung menghan-

RENDRA KURNIA/JPRS

BUBAR: Puluhan warga simpatisan Kiai Kholil meninggalkan Mapolres Situbondo, kemarin (15/11).

melalui SMS yang belakangan ramai tersebar di media sosial Facebook (FB). “Kedatangan kami tanpa dikomando, tetapi kami merasa guru kami dilecehkan jadi kami mau melaporkan Lilur. Yang jelas semua yang datang ini tahu masalah SMS itu setelah ramai diberitakan, termasuk saya tahunya juga dari media yang memberitakan masalah itu,” pungkas Budi. Salah satu sumber di polres menjelaskan, ditolaknya laporan simpatisan terkait SMS yang dinilai ada unsur penghinaan, itu karena yang melapor bukan korban langsung. Seharusnya, jika merasa dirugikan Kiai Kholil lah yang melakukan laporan ke Polres Situbondo. “Tapi orang yang bersangkutan

langsung, sampai hari ini kan tidak ada upaya menempuh jalur hukum. Misalnya kamu dijelek-jelekkan melalui SMS, terus orang lain yang laporan, kan secara hukum tidak bisa. Kecuali kamu yang laporan maka jelas akan diterima laporannya,” beber sumber yang namanya tidak mau disebutkan itu. Sementara itu, Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo menjelaskan, pihaknya akan terbuka menangani kasus tersebut. Dirinya mengakui sejauh ini tim penyidik sedang mengambil alat bukti yang diperlukan, terkait dugaan pelanggaran Informasi dan transaksi elektronik (ITE). “Proses penyidikan sedang berjalan, saya berharap rekanrekan mengawal jalannya penyi-

dikan, kalau tidak salah hari ini ada enam saksi yang kita mintai keterangan. Nanti pada saat gelar perkara pun kami akan informasikan kepada rekan-rekan,” tegas Hadi Utomo. Diberitakan sebelumnya, SMS dari Khalilur R Syahlawi, warga Desa Sokaan, Kecamatan Mangaran, disebar kepada beberapa orang sekitar satu setengah tahun yang lalu. Beberapa waktu kemudian, SMS itu diunggah ke Facebook oleh Hafid Yusik, warga Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan. Atas postingan itu sejumlah orang yang mengatasnamakan simpatisan Kiai Kholil merasa tersinggung dan mendatangi Mapolres Situbondo untuk melakukan klarifikasi. (rri/pri)

tamkan botol bir yang dibawanya ke arah kepala Busairi. Kontan saja Busairi langsung terhuyung-huyung mendapat serangan mendadak tersebut. Diperkirakan orang yang memukulnya dengan botol tersebut dalam pengaruh minuman keras. Setelah memukul, orang tidak bertanggung jawab itu langsung meninggalkan Busairi yang masih kesakitan. Karena takut memperparah kondisi, Busairi pun berinisitif untuk melaporkan saja kejadian yang baru dialaminya ke kantor Polisi. Esoknya bersama Deni, 25, salah satu rekan kerja-

nya, Busairi melaporkan penganiyayaan yang menimpanya ke SPK Polres Situbondo. “Saya tidak tahu salah apa, tiba-tiba dipukul kepala saya,” uajr Busairi sambil menunjukan benjolan di kepalanya kepada Penyidik. Kasubag Huma Polres Situbondo, AKP Wahyudi membenarkan adanya laporan penganiayaan tersebut. Saat ini kasus tersebut masih dalam proses lidik. “Pelapor diperiksa dulu, pasti masih kenal ciri-cirinya baru setelah itu kita cari terlapornya,” kata Wahyudi. (fre/pri)

Biaya Produksi Petani Meningkat n ALAMI... Sambungan dari Hal 31

Dengan kata lain, siapa yang berani bayar lebih maka dia akan menjadi prioritas untuk mendapat jatah air irigasi. “Petugas pemerintah yang seharusnya melayani masyarakat petani dengan sepenuh hati menjaga air irigasi di wilayah kecamatan, pada saat ini berubah bak penguasa yang kerjanya ngobrol di warung kopi menunggu upeti para ulu-ulu air,” ungkapnya.

Padahal, lanjut Bambang, tuhas mereka adalah mengontrol atau melaporkan kondisi riil di lapangan kepada atasan. Itu agar ada perbaikan atau memberikan solusi kesulitan pengairan para petani. “Jadi bagaimana pun sempurnanya para petani memilih bibit, perawatan dengan berbagai macam pupuk dan obat-obatannya sesuai anjuran dari Dinas Pertanian, jika tidak ditunjang oleh pengairan yang cukup bisa dipastikan akan gagal

panennya,” tandas Bambang. Dia menegaskan, tahun ini dan selanjutnya para petani di Situbondo tampaknya memang harus berpikir dan berusaha keras untuk bisa bertahan di tengah persaingan yang makin keras. “Belum lagi kalau bicara meningkatkan biaya produksi akibat kenaikan BBM dan perubahan pola pemupukan yang berdampak pada kesulitan para petani untuk mendapatkan pupuk Urea di kios-kios pertanian,” pungkasnya. (pri)

KURANG AIR: Kondisi salah satu sawah yang baru menanam padi namun sudah kering.

Tidak Ada Unsur untuk Adu Domba n HAFID... Sambungan dari Hal 31

Hafid masuk ke ruang penyidik sekitar pukul 10.00 dan menjalani beberapa pemeriksaan. Setelah memenuhi panggilan keduanya, pria tersebut tidak banyak memberikan keterangan kepada sejumlah awak media. “Saya hanya bilang, kalau SMS yang saya terima itu benar-benar utuh dan yang saya unggah ya SMS itu. Jadi kalau dibilang itu dipotong atau tidak utuh, itu bohong. Kalau pertanyaan lainnya, sudah kami serahkan ke pengacara yang mendampingi saya untuk memberikan jawaban. Silahkan teman-teman jurnalis konfirmasi langsung melalui pengacara saya,” terang Hafid Yusik. Kepada wartawan koran ini, Fathoel Bary menjelaskan, bahwa Hafid Yusik memang mengakui telah mengunggah SMS ke facebook. Meski demikian, dia menolak memberikan

NUR HARIRI/JPRS

DIPERIKSA: Hafid Yusik (pakai songkok) didampingi kuasa hukumnya di Mapolres Situbondo, kemarin (15/12).

penjelasan panjang lebar dengan alasan masih harus meminta keterangan dari Hafid Yusik. “Perlu teman-teman jurnalis ketahui, bahwa kami baru ditunjuk sebagai kuasa hukum terlapor, jadi terus terang untuk kronologis kejadiannya kami perlu mendalami dahulu. Saat ini kami masih mendampingi

saja. Dalam pertanyaan penyidik tadi, memang diakui bahwa terlapor (Hafid) yang memposting SMS di facebook,” jelasnya. Dia menambahkan, SMS yang diunggah ke media sosial itu memang tidak didapat langsung dari penyebar pertama, Khalilur R Abdullah Syahlawi. Akan tetapi dirinya men-

dapatkan SMS itu dari orang lain yang beredar banyak di masyarakat. “Nah, diunggah ke facebook group SO (Situbondo Optimis) itu tujuannya untuk meng-clear-kan. Benar apa tidak adanya SMS itu,” katanya. Fathoel mengaku, bahwa untuk pembelaannya nanti, pihaknya masih akan melakukan pendalaman terkait dugaan pelanggaran UU ITE. “Perlu mempelajari materinya dan bukti-buktinya seperti apa. Kami perlu mendalami lagi keterangan terlapor,” pungkasnya, sambil menyebut bahwa sejauh ini SMS yang diunggah Hafid ke Facebok, tidak ada unsur adu domba. Seperti diketahui, Hafid Yusik, warga asal Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan, dilaporkan oleh kubu Khalilur R Syahlawi, warga Desa Sokaan, Kecamatan Mangaran, karena telah mengunggah SMS ke facebook. Hafid dilaporkan atas dugaan pelanggaran UU ITE, karena dianggap mengadu domba. (rri/pri)

EDY S/JPRS

153 Pasutri Belum Punya Surat Nikah n 76 PASUTRI... Sambungan dari Hal 31

Sebab, dengan isbat nikah, dirinya bisa mendapat buku nikah secara cuma-Cuma. Selain itu, panitia juga menyediakan uang transport dan suvenir bagi peserta yang hadir. Kacung mengaku sudah sekitar 19 tahun menikah dan telah dikaruniai dua orang anak. Ketika ditanya mengapa baru meresmikan pernikahannya, Kacung menjawab jika dirinya tidak mempunyai biaya. “Kalau nikah siri kan enak, biaya-

nya murah, tinggal membayar kiainya, itu juga seikhlasnya,” terang Kacung. Camat Asembagus, Masyhari melalui Kasi Sosial, Rasidi menjelaskan jika acara isbat nikah masal ini diselenggarakan selama dua hari. Yaitu, Senin (15/12) dan Rabu (18/12). Untuk wilayah timur meliputi Kecamatan Kapongan, Arjasa, Jangkar, Asembagus dan Banyuputih dikonsentrasikan di kantor Kecamatan Asembagus. Dalam acara yang diadakan Pemkab Situbondo melalui Pengadilan Agama itu, Rasidi

menjelaskan bahwa total terdapat terdapat sekitar 153 pasangan suami istri yang belum menikah sah di wilayah timur. Data dari Pasutri itu menurutnya sudah dihimpun sejak satu bulan yang lalu. “Sebelumnya Pemkab mengirim surat ke masing-masing kecamatan. Lalu suratnya diteruskan ke desa-desa. Setelah itu dihasilkan data yang dihimpun dari setiap desa, kemudian disetorkan ke Pemkab dan diverifikasi di sana, sekarang kecamatan tinggal melayani yang sudah lolos verifikasi,” jelas Rasidi.(fre/pri)

Sopir Sudah Dilengkapi Surat Jalan Langkah Antisipasi Pohon Tumbang

n TRENYATA... Sambungan dari Hal 31

Dari hasil pemeriksaan polisi, truk yang juga mengangkut kayu ukir akhirnya dilepas. Riyanto menyebut seluruh patung serta kayu ukir bukan benda purbakala, melainkan hasil karya modern. “Kita periksa, ternyata surat jalan serta dokumen lainnya

ada dan jelas. Perusahaannya juga ada. Jadi patung-patung batu itu hasil ukiran orang sekarang, bukan benda purbakala. Sehingga, langsung kami lepaskan,” terang Riyanto. Sementara itu, Thamrin menyebut patung batu dan ukiran kayu sejenis kursi tersebut berasal dari Bali. Rencananya barang itu akan dikirim ke Jepa-

ra, Jawa Tengah. “Dikira benda purbakala. Padahal saya tahu sendiri waktu memahatnya. Kalau benda purbakala, saya tidak berani membawanya,” ujarnya. Kepada wartawan koran ini, Thamrin menjelaskan dirinya mengangkut patung-patung itu sudah dilengkapi surat jalan serta nama perusahaan. Selain itu alamat pengi-

rim dan pemesan juga sudah dijelaskan. Dari situ, dirinya kemudian dilepas oleh pihak kepolisian sebelum 2 x 24 jam. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, sekitar pukul 14.00 siang kemarin (15/12), Thamrin terlihat melanjutkan perjalanannya ke Jepara. “Pulang dulu, Mas. Sudah selesai (diperiksa),” pungkasnya. (rri/pri)

cam-macam. “Terkadang ingin makan itu, mau makan ini. Dan hal itu sangat saya pahami Sebagai perempuan yang pernah hamil ,” ujarnya. Sehingga, apapun yang diinginkan oleh perempuan tidak waras ini, Dilla dan suaminya selalu menurutinya. ”Kadangkadang mau makan mie, bakso, bubur. Saya belikan,” terang Dilla. Perhatian Dilla bersama suaminya kepada perempuan hamil tidak waras itu bukan hanya sebatas masalah urusan perut saja. Masalah kebersihan, anak angkatnya itu juga tak pernah lepas.”Saya sendiri yang memandikan. Mandi juga harus ti-

ga kali sehari,” ujar Dilla. Merawat orang yang tidak normal secara kejiwaan bukan sesuatu yang mudah. Membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Ketelatenan dan kesabaran ini juga dimiliki oleh Dilla dan Budilan. Pasangan suami istri ini tidak pernah lelah dalam merawat dan menjaga perempuan gelandangan tersebut. Misalnya dalam masalah penjagaan. Mereka menjaga secara bergiliran. ”Kalau istri saya yang ke sawah, saya yang jaga. Kalau saya yang ke sawah, istri saya yang diam di rumah. Pokoknya harus bergiliran,” ujar Budilan, suami Dilla.

Menurut Budilan, jika tidak dijaga, perempuan gelandangan itu selalu berusaha kabur. ”Sering kabur dari rumah. Akan tetapi kalau pergi, langsung kami mencarinya,” tambah Budilan. Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada Jum’at malam (12/12) lalu, salah seorang perempuan tidak waras melahirkan di salah satu ruang bersalin RSUD dr. Aboer Rahem, Situbondo sekitar pukul 23.00. Perempuan tidak waras yang hingga kini masih berada di RSUD Abdoer Rahem itu melahirkan bayi perempuan secara normal. Beratnya 3,1 kilogram. (pri)

n POHON...

Sambungan dari Hal 32

Akan tetapi juga sebagian pohon yang dianggap membahayakan akan ditebang. ”Bila perlu akan ditebang,” tambahnya. Rony, salah satu warga mengaku mengapresasi dengan dipangkasnya dahan-dahan pohon itu. Dia berpendapat, jika

dahan pohon itu dibiarkan, tentu akan sangat membahayakan. ”Bagaimana kalau pohonnya tumbang ke jalan. Saya kira akan sangat membahayakan. Makanya, hal ini sangat bagus sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan tumbangnya pohon,” terangnya. Diapun memastikan, dengan pemangkasan dahan pohon itu

akan mengurangi kemungkinan tumbangnya pohon. Sehingga, kecelakaan lalu lintas akibat angin kencang juga bisa diminimalisir. Selain masalah bahaya angin, menurut Rony, dengan pemangkasan dahan itu juga akan membuat pohon terlihat lebih rapi. ”Jalan raya juga akan terlihat lebih bagus,” pungkasnya. (bib/pri)

Berat Bayi Perempuan Mencapai 3,1 Kg Akan Di-launching Tahun Depan

n TURUTI... Sambungan dari Hal 31

Sehingga, tidak ada pilihan lain bagi Dilla dan Budilan, kecuali memberikan kasih sayang sepenuhnya bagi perempuann tidak waras itu. Menurut Dilla, perempuan tidak waras itu diberi makan tiga kali sehari. Bahkan, dia berkomitmen untuk tidak boleh lambat dalam memberinya makan. ”Mau makan apapun pasti dituruti.” ujar perempuan bertubuh gemuk itu. Meski tidak waras, perempuan yang mengalami gangguan jiwa itu juga ngidam. Dia menginginkan makanan yang ma-

n KAKANG...

Sambungan dari Hal 32

Sementara itu, Kabid Pariwisata dan Kebudayaan, Disporabudpar Situbondo, Jupri Setyo

menambahkan jika mulai tahun depan siswa sekolah akan agendakan untuk berkunjung ke Desa Wonorejo. “Sebelum dipromosikan lebih banyak ke luar, nanti siswa sekolah akan

dibawa ke Wonorejo sekali seminggu, ditemani kakang-embug, sekalian mengajari kakang embug mempromosikan sekalian memperkenalkan kepada para siswa,” kata Jupri.(fre/pri)

Dilaksanakan hingga 18 Desember n TERTIB... Sambungan dari Hal 32

Selain itu, pengendara juga diberi gantungan kunci. “Untuk minuman yang dibagikan, tujuannya agar mereka ingat akan waktu istirahat. Kalau capek tidak memaksakan per-

jalanan,” pungkasnya. Diberitakan beberapa waktu lalu, selang satu hari pelaksanaan Operasi Zebra berakhir, Satlantas Polres Situbondo langsung menggelar Operasi Citra Semeru 2014. Operasi itu dilaksanakan sejak tanggal 11 hingga 18 Desember men-

datang agar agar pengguna jalan raya sadar dan patuh peraturan lalu lintas. Fokus aparat, yaitu menindak pengendara sepeda motor yang tidak menyalakan lampu utama dan pengendara yang membonceng lebih dari satu orang. (rri/pri)


38

Jawa Pos R A D A R

Selasa 16 Desember 2014

B A N Y U W A N G I

Koleksi Finn Boutique Dari Shafira BANYUWANGI - Berbagai macam jenis pakaian, mulai dari pakaian untuk berbagai acara baik resmi, maupun santai bisa didapatkan di Finn Butik. Selain baju, terdapat juga jubah dari Madinah, jilbab, aneka aksesoris jilbab, sandal pesta, sandal santai, tas koper, dan kacamata. Tidak hanya itu saja, koleksi body shop import dari Singapura bisa didapatkan di Finn Boutique. Seperti merk Boss, Bulgari, Pollo, Lakuste, dan CH. “Semua produk yang dijual di Finn Boutique adalah koleksi terbaru,” ujar owner Fin Butik, Fifin. Fin Boutique ini hadir dalam

kelapangan ruang yang memudahkan Anda menikmati detail busana yang ditawarkan dalam setiap area sebelum menentukan pilihan. Koleksi musim semi terpampang menggoda, dengan display etalase yang mengundang setiap pasang mata. Mengusung konsep baru, nuansa butik ini didominasi sentuhan minimalis yang modern. Konsep ruang dioptimalkan dengan perabot yang simpel, memudahkan Anda mengeksplorasi setiap sudutnya lewat atmosfer mewah yang hangat menyambut setiap pengunjung. “Kami memberikan diskon hingga 50 persen,” ujarnya. (*/als)

MUSLIMAH: Koleksi baju merk Shafira juga bisa didapatkan di sini.

TOHA/RABA

LEBIH AMAN: Jangan salah pilih kaca film dan jangan remehkan manfaatnya. Pilih kaca film excellent untuk membuat berkendara Anda lebih nyaman. TOHA/RABA

Anak Makin Berkarakter Bersama Bina Vokalia BANYUWANGI – Banyak manfaat yang bisa didapat jika buah hati kita bergabung di Bina Vokalia. Seperti yang dialami oleh empat siswa SD Negeri 4 Penganjuran ini. Vania, 10, sebelum bergabung di Bina Vokalia, anak pasangan Imam dan Desi ini terkesan pemalu, tapi setelah bergabung di Bina Vokalia, Vania lebih pede, lincah, dan saat ini lebih menonjol jadi presenter. “Kalau Alesa memang bakat menyanyi. Awalnya orang tuanya memasukkannya di kelompok Kids. Sekarang kemampuan menyanyinya semakin luar biasa,” ujar Ine Suherman, owner Bina Vokalia. Berbeda dengan Tegar, 12, orang tuanya memasukkannya di Bina Vokalia untuk menghilangkan sifat pemalu anaknya itu. Setelah digembleng mental dan diasah bakatnya, kini Tegar kini

DIAN EFFENDI/JP-RABA

PEDE: Dari kiri ke kanan, Vania, Alesa, Tegar, Nabila, dan Aurel, salah satu kelompok junior di Bina Vokalia.

pandai menyanyi. Sedangkan Nabila, 7, setelah masuk di Bina Vokalia kini dia lebih menekuni bakat menjadi model. Bicaranya pun terdengar lebih be-

rani dan percaya diri. Kemampuan olah vokalnya pun luar biasa. “Kalau Aurel, dulunya juga pendiam. Tapi setelah gabung dengan teman-temannya di Ju-

nior Class, wah… sekarang Aurel jadi heboh,” pungkas Inne Suherman, sambil memuji anak pasangan Eric dan Kusuma Wardani ini. (*/als

Pecah Kaca Meningkat, Pilih Kaca Film Excellent KARENA perannya yang cukup penting, hampir seluruh mobil yang ditemui di jalan menggunakan kaca film. Selain melindungi penumpang dari silau dan terik sinar matahari, kaca film juga menyamarkan penglihatan akan seisi mobil dari luar. Karena itu, kita dijumpai beragam variasi dari kaca film mobil di pasaran. Ada yang sekedar menyamarkan dengan tingkat kegelapan yang berbeda, ataupun memantulkan bayangan seperti cermin. Ada juga ada yang melindungi dari panas dan sinar ultraviolet atau infra red yang dipancarkan matahari. Dan, bahkan beberapa di antaranya

juga memiliki fungsi lebih. Dalam pemilihannya, semua disesuaikan dengan kebutuhan dan tentunya anggaran. Setiap jenis kaca film memiliki fungsi, kualitas, dan harganya tersendiri. Namun telitilah sebelum membeli. Karena terdapat juga beberapa merk berkualitas yang dipalsukan dan ditawarkan dengan harga miring. Kaca film Excellent adalah salah satu kaca film terpercaya untuk melindungi Anda dari panas sinar matahari. Kaca film ini mampu melindungi kita dari pecahan kaca yang diakibatkan oleh benturan keras. Excellent juga dilengkapi lapisan

anti glare (anti silau) dan anti corrosion (anti korosi). “Tidak mudah luntur seperti kaca film anti gores biasa yang menggunakan teknologi lama sistem pencelupan warna, karena kaca film Excellent menggunakan teknologi terkini, yaitu sputter technology (penembakan ion) yang mampu menolak panas tinggi dalam waktu yang lama,” kata Sales Kaca Film Excellent, Adi. Segera dapatkan di Aguung Variasi Jalan A. Yani Nomor 84, (0333) 413226, Banyuwangi. Ganti kaca film lama Anda dengan kaca film Excellent dan buktikan dengan alat test digital dari Amerika. (adv/als)

Siswa SDN 4 Penganjuran Rutin Sedekah Tiap Senin BANYUWANGI - SDN 4 Penganjuran adalah satu sekolah yang hingga saat ini masih eksis menjalankan program Siswa Anak Asuh Sebaya (SAS). Setiap Senin usai upacara bendera, siswa-siswi SDN 4 Penganjuran secara aktif menjalankan tugasnya untuk mengumpulkan dana. Mereka tidak berkeliling antar teman, para guru pun juga dengan semangat memberikan kelebihan rezekinya untuk membantu siswa-siswinya yang kurang beruntung. Dengan dipandu dua guru pendamping, Mutamimah dan Dani, hasil sedekah ini selalu dihitung bersama-sama. Kepala SDN 4 Penganjuran Hj Setyaningsih mengatakan, petugas SAS yang terdiri dari siswa-siswi ini setiap Senin usai upacara bendera berkeliling untuk mengajak teman-temannya untuk menyisihkan uang sakunya untuk membantu temannya yang kurang beruntung. Bahkan, sejak program SAS diberlakukan tahun 2011 lalu, sekolah yang beralamat di Jalan A Yani Banyuwangi ini secara sistematis menyalurkan hasil sedekah bersama ini untuk membantu para siswa-siswi yang membutuhkan. “Untuk pelaporan hasil SAS itu kami juga menyampaikannya secara online. Ini

TOHA/RABA

KEBERSAMAAN: Siswa-siswi SDN 4 Penganjuran usai upacara langsung menyisihkan uang jajannya untuk membantu temannya yang kurang beruntung.

bentuk transparansi kemana saja bantuan itu diberikan,” kata Setyaningsih. Diakui, program SAS ini sangat mulia. Sebab, jika program ini berjalan kontinu, maka tidak alasan anak-anak usia sekolah tidak melanjutkan sekolahnya. Sebab, dengan sistem program SAS maka bentuk kepedulian para siswa sekolah untuk membantu teman-temannya yang kurang mampu bisa berjalan. “Program SAS ini dananya ya bersumber dari para siswa sendiri. Dikumpulkan lalu dikelola di

DARI SISWA UNTUK SISWA: Tim SAS SDN 4 Penganjuran menghitung hasil sedekah yang berhasil dikumpulkan kemarin.

sekolah masing-masing. Tujuannya untuk membantu teman-temannya yang kurang mampu. Selain menyalurkan ke internal SDN 4 Penganjuran, dana SAS yang terkumpul juga diberikan kepada sekolah yang berada di lingkungan gugus dan di luar Kecamatan,” kata Setyaningsih, saat ditemui usai upacara bendera Senin (14/12) kemarin. Sementara itu, Kasubag Penyusunan Program Dispendik Banyuwangi Hj. Sumiyati menerangkan, pengelolaan SAS

GEMBIRA: Ekspresi siswa SDN 4 Penganjuran untuk membantu antar temannya patut diberi apresiasi.

dilakukan dari siswa, oleh siswa, dan untuk siswa. “Jadi SAS ini bukan sekadar membantu siswa. Tapi lebih dari itu adalah membangun kepedulian di lingkungan generasi muda. Rasa peduli, care, ini yang kita tumbuhkan. Karena sudah mulai hilang di masyarakat,” katanya. Hj. Sumiyati mengatakan, diawal peluncuran gerakan SAS pada tahun 2011 terkumpul sumbangan sukarela senilai Rp 293 juta, di tahun 2012 menjadi Rp 1,050 miliar, tahun 2013 menjadi Rp. 2.208 miliar

dan di tahun 2014 hingga November ini mencapai Rp 2.024 miliar. “Data ini terus bergerak, kita targetkan diakhir Desember 2014 akan terkumpul Rp 2,5 miliar,” ujarnya. Ditambahkan, program SAS ini memberikan hasil yang sangat nyata untuk pembangunan manusia Banyuwangi. Seperti menurunnya angka putus sekolah, meningkatnya angka partisipan sekolah, dan meningkatnya angka melanjutkan. “Jadi program ini jelas-jelas memberikan manfaat,” katanya. (*/als)

Sari Agung Juara Umum, PU Bina Marga Curi Satu Emas BANYUWANGI - Rangkaian pertandingan Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Bulu Tangkis Banyuwangi resmi ditutup Minggu malam (14/12) lalu. Seperti diprediksi sebelumnya, PB Sari Agung Genteng sukses keluar sebagai juara umum dalam ajang yang digeber di lapangan indoor Universitas PGRI Banyuwangi itu. PB Sari Agung memang mendominasi pada partai puncak, khususnya di kelas usia dini hingga remaja. Pada kelas usia dini, Dafa keluar sebagai juara setelah mengalahkan rekan setimnya, Anas. Partai lain di kelas tunggal usia dini putri, Rani berhasil merebut medali emas setelah mengandaskan rekan setimnya dari PB Sari Agung, Eren. Hasil tersebut memaksa Eren harus puas meraih medali perak. Pada kelas anak-anak putri, Eriana akhirnya mampu menjadi pemenang setelah berduel sengit melawan Irine

ISTIMEWA

KAMPIUN: Para juara Kejurkab Bulu Tangkis usai menerima piagam dan hadiah pembinaan Minggu malam (14/12) lalu.

yang juga dari PB Sari Agung Genteng. Pada kelas ganda anak-anak putra, pasangan M Rendra-Danial menjadi juara setelah menaklukkan Andi KhKeni yang juga dari PB Sari Agung Genteng. Pasangan Irine-Eriyana juga harus bersua Bulan-Olivia di kelas ganda anak-anak putri. Dua pasangan dari

PB Sari Agung itu akhirnya dimenangkan Irine-Eriyana setelah pertarungan yang berlangsung sengit. Satria Yuda yang juga dari PB Sari Agung Genteng memaksa Ijat dari PB RRHS bertekuk lutut. Di partai final kelas tunggal pemula putra itu, Satria Yuda menang dan berhak atas medali emas.

Duel di partai final juga melibatkan tim dari PB Sari Agung di partai final. Kali ini terjadi di kelas pemula putri. Olivia berhak menyandang predikat terbaik setelah mengandaskan Sita Safila. Geolat memastikan diri keluar sebagai yang terbaik di kelas tunggal remaja putra. Pebulu tangkis dari PB

Sari Agung itu sukses mengalahkan Rama dari MAN Banyuwangi. PB Sari Agung hanya kecolongan di kelas tunggal anak-anak putra. M. Rendra yang diprediksi menang ternyata meleset. Juara bertahan tahun lalu itu takluk saat bertemu dengan Sodik dari PB Pemda. Kekalahan itu lantaran M. Rendra mengalami ce-

dera sehingga tidak optimal dan kalah dengan pertandingan tiga set. Pada bagian lain, PU Binamarga sukses mencuri satu medali emas di kelas ganda dewasa khusus. Pasangan Zaky-Zela membawa timnya menang saat bersua dengan pasangan WiratZulham dari PB Satya Karana. Pasangan Suyitno-Didik dari PB Rimba Raya Benculuk sukses menang melawan pasangan Yanto-Agus dari PB Umbaran di kelas ganda veteran atau 45 tahun ke atas. Pasangan Aditya-Allan membawa PB RRHS menjadi juara setelah menaklukkan pasangan Zaky-Bramantya dari PU Bina Marga di kelas ganda dewasa putra. Ganda remaja putra, pasangan RamaMarko menjadi juara setelah mampu mengalahkan pasangan Geolat-Habri. ‘’Sukses anak-anak sebagai juara umum merupakan bukti kerja keras, “ungkap pelatih PB Sari Agung Genteng, Zainul Arifin, kemarin. (ton/c1/als)


Jawa Pos

Selasa 16 Desember 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

39

S A M B U N G A N

Lari ke Kampung lalu Semaput ■ DUA...

Sambungan dari Hal 29

Listrik tegangan tinggi yang menyambar gubuk itu mengakibatkan luka bakar serius di tubuh Suwandi dan Paing. Kedua lelaki itu tak bisa diselamatkan dan mereka meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sementara itu, Suli juga kena imbas sambaran petir sore itu. Dia langsung berlari meninggalkan gubuk tersebut menuju perkampungan terdekat. Suli berteriak meminta pertolongan warga setempat. Begitu memberi tahu warga setempat, Suli langsung jatuh tak sadarkan diri. “Dia jalan saja sem-

poyongan. Begitu terjatuh, warga langsung membawanya ke puskesmas,” jelas Maspud. Setelah mendengar kabar dari Suli, warga dan perangkat desa serta jajaran Forum Pimpinan Kecamatan Singojuruh langsung mendatangi lokasi kejadian. Warga bersama petugas langsung mengevakuasi dua

jenazah korban ke rumah duka. Camat Singojuruh Nanik Machrufi mendatangi rumah duka. Dia berpesan agar masyarakat segera pulang ke rumah masing-masing begitu hujan deras disertai petir. “Jangan sampai berada di sawah dan gumuk (bukit) ketika hujan turun disertai petir,” ujarnya. (azi/c1/bay)

Dispendik Terus Kumpulkan Data ■ KURIKULUM...

Sambungan dari Hal 29

Kebijakan penerapan K-13 maupun KTSP itu diserahkan kepada pihak sekolah yang bersangkutan,” ujarnya. Sulihtiyono meminta agar persoalan kurikulum 2013 tidak

menjadi polemik. Sebab, sekolah harus bisa mengukur kemampuan yang ada di lingkungan sekolah. Jika memang buku dan guru dirasa sudah siap menjalankan K-13, sekolah dipersilakan menggunakan sistem tersebut. Jika sekolah belum siap, diperbolehkan menggunakan

sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). “Sekolah tidak usah terbebani dengan kebijakan ini,” imbuhnya. Secara umum, Dispendik telah mendapat petunjuk dan arahan langsung dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur terkait persoalan

tersebut. informasi tersebut sudah disampaikan kepada masing-masing sekolah se-Banyuwangi. Pihak sekolah diharapkan bisa mengukur dan menyesuaikan kemampuan dan kondisi yang ada. Sebab, tidak semua wilayah di Banyuwangi mampu menjalankan K-13. (ddy/c1/bay)

Distribusi SDM ke Daerah Tujuan ■ BANYUWANGI...

Sambungan dari Hal 29

Sebab, pemerintah daerah ujung timur Pulau Jawa ini membekali calon transmigran dengan beberapa keterampilan yang bisa langsung diterapkan di daerah tujuan. Beberapa contoh pembekalan keterampilan yang diberikan kepada calon transmigran itu, antara lain bercocok tanam atau membuat aneka makanan olahan. Pemkab juga memberikan pembekalan berupa pelatihan etos kerja yang tinggi kepada calon transmigran asal Bumi Blambangan.

Menurut Alam, pihaknya menyiapkan instruktur kompeten untuk melatih calon transmigran dengan berbagai ilmu dan keterampilan. “Selain pelatihan, kami juga memberi bantuan bibit, sehingga saat tiba di tujuan transmigrasi bisa langsung menggarap lahan yang diberikan pemerintah,” ujarnya. Alam menambahkan, sejumlah daerah tujuan transmigrasi mengaku senang ketika daerahnya menjadi tujuan transmigran asal Banyuwangi, seperti Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dan Kabupaten Halmahera, Kepulauan Maluku. Alam menambahkan, pada tahun

2012 Banyuwangi telah mengirimkan 140 kepala keluarga (KK) ke sejumlah daerah tujuan transmigrasi. Pada tahun 2013 jumlah transmigran yang dikirim sejumlah 120 KK. Di tahun 2014 warga Banyuwangi yang dikirim ke daerah tujuan transmigrasi sebanyak 45 KK. “Saat tiba di lahan transmigran, penduduk asal Banyuwangi itu langsung menggarap lahan yang telah disediakan pemerintah,” ujarnya. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, program transmigrasi harus didukung dan disinergikan dengan semua elemen, termasuk pemerintah

daerah. “Transmigrasi penting dalam konteks pemerataan pembangunan, khususnya di kawasan pedesaan. Transmigrasi juga penting agar beban tidak terlalu menumpuk di Pulau Jawa,” cetusnya. Anas juga memaknai transmigrasi sebagai upaya mendistribusikan peran sumber daya manusia (SDM) dalam membangun daerah. Bahkan, ke depan, para transmigran yang datang ke daerah tujuan transmigrasi itu diharapkan merupakan sarjana berkualitas dari Pulau Jawa. “Distribusi SDM ini menjadi solusi demi pemerataan pembangunan di Indonesia,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Meninggal Dunia di RSNU Mangir ■ SELAMAT...

Sambungan dari Hal 29

Selain aktif menulis, Mendes juga pernah menjabat sebagai Kepala Gudang (Kagud) Bulog Meneng, Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Sebelum bertugas di Banyuwangi, Mendes menjabat

Kagud Bulog di Arjasa, Situbondo. Selama bertugas di Kota Santri, Mendes cukup dekat dengan para petinggi Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa. Tak heran beberapa koleganya dari berbagai daerah ikut mengiring pemakaman Mendes di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sukonatar, Kecama-

tan Srono, Sabtu kemarin. ”Pak Mendes orangnya supel. Dia banyak teman. Dengan siapa saja bisa bergaul,’’ ujar Irwan Yulianto, teman mendiang dari Situbondo. Istri Mendes, Nita, benar-benar terpukul dengan kepergian suaminya. Sebelum mengembus-

kan napas terakhir, suaminya memang sempat ngamar di RS Yasmin dan RSI Fatimah. Selama empat hari opname, akhirnya dia dirujuk ke RSNU Mangir. ”Bapak cukup lama mengeluh sakit paru-paru. Dia juga sering keluar-masuk rumah sakit,” ujar Nita. (c1/aif)

Ada juga Kiriman Janur dari Madura ■ DISAINGI...

Sambungan dari Hal 29

Sementara itu, janur yang dikirim ke Gianyar tersebut dibanderol Rp 7.000 per ikat. “Kalau harganya biasa naik-turun” ujar Katino. Dia menambahkan, menurunnya pengiriman janur dari Bumi Blambangan itu tidak disebabkan turunnya permintaan dari Bali. Penuru-

nan pengiriman tersebut terjadi karena daerah lain, seperti Jember dan Lumajang, juga mengirim janur ke Pulau Dewata. Bahkan, janur dari Madura juga masuk pasar Bali. “Saat ini banyak daerah yang ikut mengirim janur ke Bali,” katanya. Katino menambahkan, stok janur dari Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, dan beberapa daerah di Banyuwangi Selatan masih sangat

melimpah. Meski stok janur melimpah, pengiriman daun muda pohon kelapa itu mengikuti permintaan pasar di Bali. “Ini kiriman terakhir sebelum halangan,” terangnya. Sementara itu, Riyanto, salah satu pekerja pengiriman janur mengatakan, kendala teknis saat musim hujan seperti ini adalah kondisi pohon kelapa yang licin. “Kalau sekarang cari janur agak susah,

karena pohon licin dan membahayakan pemanjat,” ujarnya. Selain Desa Karangdoro, beberapa sentra pemasok janur di Banyuwangi Selatan adalah Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, dan beberapa desa di Kecamatan Rogojampi. Pemasok janur di Banyuwangi Utara adalah Kecamatan Glagah, Kecamatan Licin, dan Kecamatan Kalipuro. (sli/c1/bay)

Pihak Desa Siap Menegur Pelaksana ■ JALAN...

Sambungan dari Hal 29

Papan protes tersebut ditancapkan warga di atas tanah bekas galian. “Seharusnya pihak pelaksana proyek segera mengangkut tanah bekas galian itu begitu selesai digali. Jangan dibiarkan be-

gitu saja,” tegas Harsono. Setelah hujan mengguyur Minggu malam (14/12), air hujan tidak bisa mengalir normal karena terhalang tumpukan tanah itu. Akibatnya, air hujan bercampur lumpur masuk ke rumah warga di tepi jalan desa tersebut. Karena air menggenangi ruang tamu, Harsono bersama

anaknya berinisiatif mengambil cangkul dan membuat jalur air yang terhalang tumpukan tanah itu. “Saya sudah adukan hal ini kepada kepala dusun agar segera dilakukan pembersihan,” ujarnya. Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Desa Lemahbangkulon, Yahamdi, sudah menerima infor-

masi tersebut dari kepala dusun. Dia berjanji, pihak desa akan segera menegur pelaksana proyek tersebut. “Sudah kami lakukan upaya agar tanah bekas galian tersebut segera diangkut dan dibersihkan. Sehingga, jalan desa itu bisa dilewati kendaraan lagi,” ujarnya. (ddy/c1/bay)

Membidik Festival Film di Belanda dan Korsel ■ SETAHUN,...

Sambungan dari Hal 29

Vicky mengatakan, juri terkagum dengan cara dirinya mengulas fakta di film buatannya. “Kata mereka, film Tumiran ini tidak seperti film dokumenter lainnya yang lebih bersifat ekspositoris. Akting Pak Tumiran juga dinilai sederhana dan apa adanya. Itu membuat penonton lebih dekat,” jelas Vicky. Pemuda yang sekarang menjadi pengajar di SMKN 1 Banyuwangi itu mengaku puas dengan award yang dia raih. Ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi di sela waktu mengajarnya kemarin, Vicky membagikan pengalamannya seputar pembuatan film Tumiran. Awalnya, film Tumiran merupakan proyek tugas akhir Vicky beberapa tahun silam. Dia mengaku sudah lama tertarik dengan ritual Keboan di Desa Aliyan. Karena itu, dia mencoba melakukan riset guna mendalami ritual Keboan tersebut. “Waktu itu masih SMA, cuma mau ambil foto ritual. Tetapi, ada kejadian yang menarik menurut saya, yaitu ada satu wartawan yang kesurupan. Semua peralatan dilempar, kemudian ya bertingkah layaknya orang tidak sadar,” kenang Vicky. Dia mengaku takjub terhadap ritual syukuran petani di Desa Aliyan tersebut. “Ternyata kesurupan itu real!” serunya. Dari situlah Vicky mencari literatur mengenai Keboan hingga terjun langsung ke masyarakat Desa Aliyan. Tidak ada yang istimewa selama dirinya melakukan riset sampai akhirnya ia bertemu keluarga Tumiran. Saat itu Tumiran tidak berada di tempat. Tumiran saat itu sedang berada di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut keluarganya, Tumiran yang berusia 63 tahun itu sudah 22 tahun menetap di Pulau Lombok. Yang menarik, Tumiran selalu menyempatkan diri pulang kampung ke Desa Aliyan setiap

ritual Keboan digelar. “Nah, ini cocok nih. Kebetulan dari awal juga saya mau angkat tema yang simple, tapi punya potensi konflik yang besar,” terang alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta itu. Sekitar sebulan kemudian Vicky bertemu Tumiran yang saat itu menjenguk ibunya yang sedang sakit. Kemudian dia meminta izin terhadap lelaki berprofesi sebagai nelayan tersebut agar menjadi pemeran utama dalam film dokumenter sebagai proyek tugas akhirnya itu. Bak gayung bersambut, Vicky diberikan ruang oleh Tumiran agar men-shoot kehidupannya. Bersama seorang kawan, Vicky ikut ke Pulau Lombok bersama Tumiran untuk melakukan pengambilan gambar. Sampai di sana Vicky trenyuh melihat keadaan ekonomi keluarga Tumiran. Tumiran yang bekerja sebagai nelayan tradisional itu harus menghidupi empat anaknya. Namun, di tengah keterbatasan ekonomi, Tumiran selalu menyempatkan diri pulang ke Banyuwangi, minimal setahun sekali, ketika ritual Keboan di Desa Aliyan digelar. “Padahal, pelaku ritual itu seharusnya petani, bukan nelayan. Tetapi, beliau merasa memiliki tanggung jawab besar sebagai orang yang memiliki garis keturunan pelaku Keboan,” terang Vicky. Dalam masa pengambilan gambar yang dilakukan selama dua pekan di Pulau Lombok, Vicky mengalami berbagai kendala yang berpotensi bisa membahayakan nyawanya. “Pertama datang, dia kesulitan beradaptasi dengan istri Pak Tumiran yang tertutup. Tetapi, setelah melakukan pendekatan, mulai bantu-bantu masak dan sebagainya, akhirnya ya lumer (mencair) juga,” cerita Vicky. Pernah juga ketika take adegan Tumiran pulang dari melaut, Vicky dihadang kawanan preman. “Jadi, setiap nelayan pulang kan ada yang menjaring ikan langka yang dilindungi. Di sekitar nelayan itu ada pre-

LUNAS: Silvia menunjukkan bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi, kemarin.

man-preman yang melindungi aktivitas mereka. Nah, saya dikira mata-mata karena bawa kamera,” lanjutnya. Padahal, kata Vicky, ia hanya fokus mengarahkan kamera kepada Tumiran. “Akhirnya setelah beberapa lama negosiasi, mereka mengerti dengan kegiatan saya,” tambahnya. Dalam melakukan pengambilan gambar, Vicky menggunakan peralatan sederhana, yakni dua kamera DSLR dan kamera Gopro, dan microphone kecil. Peralatan sederhana itu membantunya agar lebih mudah berbaur dengan lingkungan sekitar. “Karena ini film dokumenter, seluruh adegan tidak di-direct, tapi natural. Kami men-shoot adegan seadanya,” ujarnya. Oleh karena itu, pada adegan-adegan tertentu, misalnya saat Tumiran marah atau menerima telepon, Vicky lebih sering menunggu momen. Proses praproduksi hingga pascaproduksi film tersebut menghabiskan waktu satu tahun. Selama itu Vicky rela bolak-balik Banyuwangi-Lombok-Jogjakarta. Vicky tidak sendiri dalam membuat film tersebut. Dia bersama tujuh kawannya membantu proses pembuatan film itu mulai pengambilan gambar, mengisi soundtrack, hingga editing. Setelah menjadi juara satu di Denpasar Festival Film Agustus 2014 lalu, Vicky mencoba mengikutkan filmnya di berbagai ajang kompetisi atau festival film skala nasional dan internasional. “Rencananya Tumiran akan diikutkan Beeld Voor Beeld, ajang festival film di Belanda. Namun, sekarang masih tahap kurasi,” jelas Vicky. Kedatangannya di Jogjakarta untuk menerima award di Festival Documenter Film Sabtu lalu ternyata juga membawa berkah. Vicky ditawari tamu dari Korea Selatan untuk mengikutkan filmnya itu di DMZ International Documentary Film Festival. “Masih dalam tahap kurasi juga,” tutup Vicky. (c1/bay)

GALIH COKRO/RABA

Dispenda Siap Lakukan Inovasi ■ PENDATAAN... Sambungan dari Hal 30

Menurut Basuki, jika tarif pajak yang dikenakan sebesar sepuluh persen dari pendapatan suatu hotel, dengan estimasi pajak yang disetor senilai Rp 2,08 juta per bulan, maka pendapatan hotel tersebut hanya sekitar Rp 20,8 juta dalam sebulan. “Kami menilai itu tidak logis. Apakah dengan omzet sebesar Rp 20,8 juta per bulan hotel bintang dua bisa hidup,” cetus politikus Partai Hanura tersebut. Anehnya, imbuh Basuki, pada APBD 2015 tercantum pendapatan pajak dari hiburan yang belum tentu terlaksana tahun depan. Misalnya pajak hiburan sirkus yang diestimasi menyumbang PAD senilai Rp 10 juta. “Ini juga cukup aneh kan. Kalau seandainya yang

diestimasi menyumbang PAD kegiatan Banyuwangi Festival (B-Fest) masih masuk akal karena kegiatan B-Fest memang sudah diagendakan digelar tahun 2015,” tuturnya. Basuki berharap, pendataan objek pajak di Banyuwangi dilakukan dengan lebih cermat. Dengan demikian, potensi PAD bisa terserap secara optimal. “Ini semata-mata agar tidak terjadi potential lost pendapatan pajak di Banyuwangi. Jika PAD terserap optimal, rakyat Banyuwangi akan diuntungkan,” pungkasnya. Namun sayang, hingga berita ini ditulis sore kemarin, Kepala Dispenda Banyuwangi, Soedirman belum bisa dikonfirmasi. Mantan Sekretaris DPRD Banyuwangi tersebut mengaku tengah mengikuti rapat bersama Sekretaris Kabupaten

(Sekkab) Slamet Kariyono. Hanya saja, kesiapan mengoptimalkan sumber-sumber PAD tersebut sudah pernah diutarakan Soedirman kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi beberapa waktu lalu, yakni seusai mengikuti rapat kerja pembahasan APBD 2015 bersama DPRD. Dikatakan, pihaknya siap melakukan inovasi untuk meningkatkan PAD Banyuwangi. Dikatakan, pihaknya telah melangkah untuk mengoptimalkan sumber-sumber PAD yang selama ini lolos. Salah satu cara yang dilakukan untuk menggenjot PAD, yakni dengan memasang alat tertentu yang berfungsi mendeteksi pengunjung restoran dan hotel. “Kami akan berupaya keras mengoptimalkan sumber-sumber PAD,” terang Soedirman kala itu. (sgt/c1/aif)

Waspada bila Tiba-tiba Demam ■ DESEMBER... Sambungan dari Hal 33

“Saya memeriksakan diri karena merasakan keluhan demam yang sama dengan istri. Setelah melihat hasil laboratorium, dokter menyatakan kalau saya menderita DBD dan harus dirawat di RSAH seperti istri saya,” kata Wira yang juga tenaga paramedis yang bertugas di Puskesmas Tegaldlimo ini. Ditambahkan oleh dokter spesialis anak RSAH, dr. Tri Tapaningsing SpA, gejala penyakit DBD sampai sekarang memang tidak terduga. Penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti itu memiliki ciri seperti panas tinggi yang akut dan datang tiba tiba hingga dua hari sampai tujuh hari. “Gejala yang sama sering juga ditemukan pada penyakit infeksi lain,” terangnya.

Oleh sebab itu, lanjut dia, masyarakat harus lebih waspada, terutama bila saat demam disertai gejala lainnya, seperti sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot, nyeri tulang, ruam (bercak merah) di kulit, serta ada tanda pendarahan seperti mimisan. “Minimal ada dua gejala yang timbul, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium, itu untuk memastikan apakah demam berdarah atau bukan. Namun, kata kuncinya adalah demam tinggi yang muncul tiba-tiba,” ungkapnya. Pemeriksaan laboratorium, terang dia, sebaiknya dilakukan hari ketiga demam. “Jika baru satu hari demam, biasanya virus belum terdeteksi dan menimbulkan hasil negatif palsu. Hari ketiga merupakan awal fase kritis dimana biasanya akan muncul kebocoran plasma,” jelasnya. Kendati begitu, lanjut dia, ketika curiga terserang DBD, yang

harus dilakukan adalah minum sebanyak-banyaknya. Ini penting untuk mengatasi fase kritis, yaitu saat terjadinya kebocoran plasma pada sel pembuluh darah yang bisa menyebabkan kematian. “Jika dalam waktu tiga hari demam tidak turun atau malah naik, atau jika tidak bisa minum atau muntah terus menerus, harus segera dirawat di rumah sakit,” tegasnya sambil menyatakan tindakan itu agar penderita bisa diobservasi, dilakukan penegakan diagnosa, dan diberikan terapi cairan yang adequat, agar terhindar dari kondisi fatal. Untuk penegakan diagnosa demam berdarah, menurut dia, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium darah lengkap dan serologis dengue blood yang bisa dilakukan di Laboratorium RS Al Huda, Genteng, di Jalan Gambiran No. 225. (*/abi)

Kades Bentuk Forum Peduli HIV/AIDS ■ MASYARAKAT... Sambungan dari Hal 33

Dilanjutkan dengan pembentukan forum warga peduli HIV/ AIDS dan juga membentuk kelompok diskusi HIV/AIDS, di setiap dusun dengan tempat dan peserta yang berbeda. Kegiatan itu diharapkan warga mengerti betul tentang penyakit HIV/AIDS. Setelah diskusi, para peserta bisa membentuk forum diskusi di tempat lain. “Insya Allah dengan cara yang tidak terlalu formal begini, malah bisa mengenai sasaran,” kata Kepala Puskesmas Sempu, Hadi Kusairi seraya menyampaikan dalam diskusi itu dipim-

pin oleh konselor HIV/AID Puskesmas Sempu dana duta JIMAD. Kepala Desa (Kades) Jambewangi, Kecamatan Sempu, Suprayitno, mengatakan wilayahnya merupakan daerah rawan HIV/AIDS karena banyak warganya bekerja di luar pulau, terutama Bali. Sehingga, perlu adanya perhatian khusus dari Dinas Kesehatan (Diskes) terutama Puskesmas Sempu. Menurut Kades Jambewangi, pada tahun 2014 ini saja sudah ada yang meninggal tiga orang yang diduga kuat karena positif HIV/AIDS. Dan sekarang ini, jelas dia, masih ada beberapa orang dalam pemantauan tenaga medis. Camat Sempu, Akhmad Kholid

Askandar menekankan kepada seluruh kades yang ada di wilayah Kecamatan Sempu untuk segera membentuk forum warga peduli HIV/AIDS di setiap desanya. Selain itu, juga membentuk kelompok diskusi baik itu di tempat ibadah, kelompok pengajian, arisan, pendidikan, dan lainnya. Sehingga, terang dia, bisa mendorong percepatan dalam rangka menekan angka kesakitan maupun kematian akibat HIV/AIDS di wilayah Kecamatan Sempu. “Kerja keras dan cerdas dalam rangka menyelesaikan permasalahan kesehatan, merupakan kunci sukses agar masyarakat bisa sehat dan sejahtera,” katanya. (*/abi)

Mengadakan Penyuluhan untuk Masyarakat ■ DESEMBER... Sambungan dari Hal 33

Penyelesaian itu bisa melalui kegiatan musyawarah masyarakat desa (MMD). Berbagai masalah yang ditemukan seperti perilaku merokok, pengelolaan sampah, SPAL (saluran pembuangan air limbah), pemberantasan sarang nyamuk (PSN), penggunaan garam beryodium, ASI ekslusif dan penggunaan jamban sehat. Dalam kegiatan ini mahasiswa membantu masyarakat untuk pembentukan POKJAKES (kelompok kerja kesehatan) sebagai revitalisasi pelaksanaan Desa Siaga, sehingga secara mandiri masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan yang ada . Berbagai kegiatan telah dilaksanakan salah satunya adalah perbaikan PHBS (perilaku hidup bersih dan Sehat) dengan mengadakan penyuluhan sesuai dengan kegiatan yang ada di masya-

rakat, pembuatan percontohan jamban sehat, pembuatan SPAL percontohan, pemasangan stiker rumah bebas asap rokok, pemasangan poster kesehatan, pembuatan pesan-pesan kesehatan. Pelaksanaan semua kegiatan ini diharapkan masyarakat mendapatkan berbagai pengetahuan melalui kegiatan penyuluhan dan dengan pengetahuan masyarakat bisa merubah perilaku, yaitu perilaku hidup sehat. Selain kegiatan di masyarakat, mahasiswa juga melakukan pembinaan kelompok khusus, yaitu pembinaan ke sekolah dasar se-wilayah Desa Kedungasri dengan pendataan, musyawarah masyarakat sekolah, penyuluhan, gerakan sikat gigi, dan cuci tangan pakai sabun serta pelatihan dokter kecil. Dalam kegiatan penutupan perwakilan dari masyarakat mengucapkan terima kasih dengan terlaksananya praktik komunitas ini.

Harapannya, semua bentuk kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa bisa bermanfaat untuk masyarakat dan mewujudkan masyarakat Kedungasri sehat dan ber-PHBS. Serta terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya. Serangkaian kegiatan praktek komunitas masyarakat ini ditutup secara resmi oleh perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dan dihadiri oleh perwakilan Kecamatan Tegaldlimo, kepala Puskesmas Kedungungu, ketua STIKES Banyuwangi, semua tokoh masyarakat, dan perangkat Desa Kedungasri yang didahului oleh serangkaian acara jalan sehat bersama, pemaparan hasil kegiatan mahasiswa selama melaksanakan praktik komunitas, dan pemutaran film hasil karya mahasiswa yang bertema STIKES Banyuwangi Berbakti. (*/abi)

Korban sempat Menyalakan Lilin ■ TOKO... Sambungan dari Hal 40

Sujarno mengatakan, sebelum toko itu terbakar, dia tidak melihat ada tanda-tanda yang mencurigakan. “Di sekitar toko mulai sore itu sepi, jadi tidak terlihat ada tanda-tanda yang aneh,” katanya. Sementara itu, Siti Amanah, 39,

istri Purwohadi, menyampaikan bahwa sekitar pukul 19.00 hingga pukul 20.00 dia menyalakan lilin. Sebab, saat itu sedang ada pemadaman listrik PLN. “Listrik menyala, semua lilin saya padamkan,” ujarnya. Amanah mengaku, dalam kebakaran yang terjadi di tokonya, semua barang dagangan di tokonya

habis tidak tersisa. “Kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 juta,” ungkapnya. Kapolsek Sempu, AKP Jainur Holiq, mengatakan dari hasil penyelidikan yang dilakukan, dugaan kuat api yang membakar habis toko milik korban itu akibat korsleting listrik. “Diduga karena arus pendek,” katanya. (sli/c1/abi)


40

RADAR GENTENG R A D A R

B A N Y U W A N G I

Jawa Pos

Selasa 16 Desember 2014

Toko Habis Terbakar, Kerugian Rp 100 Juta SEMPU - Toko milik Purwodadi, 43, di Dusun Krajan, Desa Temuasri, Kecamatan Sempu, terbakar dini hari kemarin. Dalam kebakaran itu, semua barang di toko itu tidak ada yang berhasil diselamatkan. Beruntung, meski api yang

membakar toko itu sempat membesar, tapi tidak sampai menjalar ke perumahan penduduk. “Saat api membakar toko, lingkungan sedang sepi,” terang Sujarno, 40, warga yang tinggal di depan toko. Sujarno mengaku kaget sekitar

pukul 23.30 mendengar suara letupan dari depan rumahnya. Saat bangun dan keluar rumah, suara itu ternyata api yang telah membakar toko. “Ada suara tuk tuk, tapi tidak ada letusan,” katanya. Beberapa menit kemudian, warga yang tinggal di sekitar toko

berhamburan keluar dan membantu memadamkan api dengan alat seadanya. “Warga memban-

tu memadamkan api dengan air dari sungai,” terangnya n Baca Toko...Hal 39

SHULHAN HADI/RABA

HABIS: Toko milik Purwodadi habis terbakar dini hari kemarin.

Galian Kabel Makan Korban SRONO - Galian kabel di wilayah Banyuwangi Selatan selama ini banyak makan korban. Tidak sedikit kendaraan yang masuk lubang, terutama saat hujan deras yang sering turun akhir-akhir ini. Sebuah mobil boks bernomor polisi W 8441 NO yang mengangkut barang dagangan sepatu dan parkir di tepi jalan raya, masuk Desa Kebaman, Kecamatan Srono, terperosok ke galian kabel kemarin. Sebelumnya, motor masuk lubang galian di depan MTsN Srono. Mobil masuk ke galian kabel juga pernah terjadi di Desa Yo-

somulyo, Kecamatan Gambiran. Di tempat itu roda depan mobil Honda Jazz masuk ke lubang galian saat turun hujan deras. Sementara itu, mobil boks tersebut masuk ke galian kabel itu terjadi saat sopir hendak memarkir kendaraan itu di tepi jalan. Tiba-tiba roda belakang bagian kiri masuk ke bekas galian. Pikap yang digunakan menarik kendaraan boks tersebut tak kuat. “Sering kendaraan masuk ke galian, makanya para sopir harus berhati-hati,” cetus Kapolsek Srono, AKP Hery Subagio. (azi/c1/abi)

ABDUL AZIZ/RABA

MACET : Mobil boks masuk lumpur galian kabel di jalan raya Srono.

DWP Banyuwangi Gelar Peringatan HUT Dharma Wanita ke-15

Bersiap Menghadapi MEA 2015, Siap Dukung Kinerja Suami

FOTO: TOHA /RABA

BERBAGI CERITA: Peggy Melati Sukma dikerubuti anggota Dharma Wanita Banyuwangi di Gedung Wanita kemarin

FOTO: TOHA /RABA

POSE BERSAMA: Ny Dani Anas, (tiga dari kanan), Ketua DWP Ny Susi Slamet Kariyono (tiga dari kiri), Dra. Anna Nazili Hanim Mujiono (kanan) bersama Peggy Melatu Sukma

GALIH COKRO/RABA

TURUT HADIR: Sekda H Slamet Kariyono (dua dari kanan) serta Kepala BPP&KB M Pua Jiwa turut hadir dalam talkshow.

BANYUWANGI – Peringatan hari ulang tahun (HUT) Dharma Wanita ke-15 yang dilaksanakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Banyuwangi, dibumbui warna berbeda kemarin (15/12). Artis asal ibu kota, Peggy Melati Sukma, hadir dan membeber kisah-kisah inspiratif di hadapan para istri pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Peggy berbagi pengalaman batin hingga memutuskan hijrah dari seorang artis sekaligus pengusaha, menjadi seorang perempuan yang konsen pada aksi-aksi sosial dan kemanusiaan. Ya, artis yang beken dengan kata “Pusiiing” tersebut kini aktif dalam gerakan akhwat bergerak. Peggy mengatakan, saat ini dirinya sedang dalam proses belajar menyelami hakikat kehidupan sebagai manusia. Selama 22 tahun, dirinya berkecimpung di dunia hiburan tanah air, baik di depan layar maupun di belakang layar. Sebelumnya, Peggy juga seorang pengusaha sukses dengan memiliki enam perusahaan nasional. Belum lagi kiprahnya sebagai duta beberapa kementerian di tanah air, juru bicara world bank, hingga presiden salah satu badan kemanusiaan internasional. Dikatakan, puncak karir yang telah dicapai tersebut ternyata tidak membawa kepuasan batin. Hingga akhirnya, perjalanan batin menuntun dirinya pada tujuan hidup yang hakiki, yakni menjadi hamba Allah yang baik. Peggy pun dengan mantap berhijrah dari kehidupannya yang serba duniawi kepada penghambaan kepada Tuhan semata. “Pintu pertaubatan itu maha luas. Tidak ada kesalahan yang tidak diampuni, kecuali menduakan Allah, meski dalam bentuk sekecil-kecilnya atau syirik. Sekarang hanya Allah lah satu-satunya tujuan,” ujarnya. Pada kesempatan itu, Peggy juga menceritakan kiprahnya dalam berjuang membantu anak-anak korban perang di jalur Gaza, Palestina. Saat ini, melalui gerakan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Peggy tengah membangun gedung baru bagi yayasan anak-anak penyandang cacat dan korban perang di Gaza yang saat perang lalu diluluhlantakkan oleh rudal Israel. Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua Panitia HUT Dharma Wanita ke-15 DWP Banyuwangi, Dra. Anna Nazili Hanim Mujiono, mengatakan kegiatan itu diselenggarakan sebagai wahana memupuk dan mempererat tali silaturahmi antaranggota. Tujuan

lain, kegiatan tersebut digelar untuk memperkuat rasa kebersamaan dan bangga terhadap organisasi DWP. Menurut Dra. Anna Nazili Hanim Mujiono, sebelum puncak perayaan HUT Dharma Wanita ke-15 yang digelar kemarin, DWP Banyuwangi telah melaksanakan berbagai kegiatan, mulai doa bersama, hotmil quran, bakti sosial, lomba sudut baca, lomba Ketua Pelaksana: kreativitas, dan Anna Nazili HM inovasi minuman berbahan sayur, buah, dan biofarmaka (toga), silaturahmi ke mantan ketua DWP Banyuwangi, hingga bazar dan pameran hasil kerajinan. “Rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk partisipasi dan kontribusi terhadap program pembangunan,” ujar istri kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Banyuwangi, Mujiono tersebut. Ketua DWP Banyuwangi, Ny. Susi Slamet Kariyono, mengatakan DWP selalu melangkah penuh percaya diri untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. “Dharma Wanita tidak tinggal diam terhadap kemerosotan moral kalangan pemuda serta kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tegas istri Sekretaris Kabupaten (Sekkab), Slamet Kariyono tersebut. Dewan Penasihat DWP Banyuwangi, Ny. Dhani Abdullah Azwar Anas berpesan pada tahun 2015, Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) serta tenggat waktu Millenium Development Goals (MDG’s) akan segera berakhir. “Saya meminta ibu-ibu bergerak menghadapi itu semua. Istri-istri PNS harus mendukung bapak-bapaknya (suami),” kata dia. Dani menambahkan, DWP memiliki tanggung jawab terhadap pembinaan dan pemberdayaan keluarga. DWP juga bertanggung jawab terhadap maraknya perceraian di kalangan PNS, serta kenakalan remaja oleh anak-anak PNS. “Mari kita bergerak mengatasi itu semua,” cetus istri Bupati Abdullah Azwar Anas tersebut. Sementara itu, dalam sambutannya sebelum membuka acara, Sekkab Slamet Kariyono berharap,

DWP lebih profesional, lebih kompak, dan lebih baik. Menurut Sekkab Slamet, berdasar hasil survei Lingkaran Survey Indonesia (LSI), kinerja Pemkab Banyuwangi di tahun 2014 semakin baik dibandingkan tahun 2013. “Mudah-mudahan dukungan anggota DWP kepada suami terus ditingkatkan,” harapnya. Sekkab Slamet menambahkan, dirinya berharap peran anggota DWP untuk mendidik anak-anak menghindari penyalahgunaan narkoba, seks bebas, dan perilaku menyimpang yang lain. “Penderita HIV/AIDS di Banyuwangi sangat tinggi, yakni 2.158 orang. Maka peran ibu-ibu anggota DWP sangat penting mencegah peningkatan pengidap HIV/AIDS tersebut,” pungkasnya. Sekadar tahu, peringatan HUT Dharma Wanita ke-15 kali ini dihadiri Asisten Administrasi Pemerintahan, Choiril Ustadi; Administrasi Pembangunan dan Kesra, Wiyono; dan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB, M Pua Jiwa. Selain itu, acara kemarin dihadiri Ketua Bhayangkari Ny. Tri Bisono Soemiharso, Ketua Persatuan Istri TNI-AL (Jalasenastri) Ny. Edi Eka S; perwakilan Persatuan Istri Prajurit TNI-AD (Persit) dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Banyuwangi. (sgt/abi)

HIJRAH: Penampilan artis Peggy Melati Sukma saat dalam acara HUT DWP ke 15 kemarin di Gedung Wanita. GALIH COKRO/RABA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.