Radar Banyuwangi | 16 Februari 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SENIN 16 FEBRUARI TAHUN 2015

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 49

Berburu Berkah Tuan Rumah Tunggal Porprov 2015 PENUNJUKAN Banyuwangi sebagai tuan rumah tunggal Porprov (Pekan Olah Raga Provinsi) Jatim cukup berliku. Sempat ragu karena persiapan sejumlah venue dan penginapan kurang meyakinkan, ditambah Jember yang ngotot jadi host bersama gelaran Porprov sempat ditinjau tim dari Pemprov bersama KONI Jatim survei ke Jember, tapi akhirnya

Banyuwangi jualah yang ditetapkan sebagai tuan rumah tunggal Porprov V. Jember pun ngaplo. Harus mengubur dalam-dalam ambisinya menjadi tuan rumah bersama Banyuwangi. Bravo Banyuwangi. Hidup Bumi Blambangan! Perjuangan keras tim pokja Porprov Banyuwangi patut diacungi jempol. Mereka telah menorehkan

MAN NAHNU Oleh: SAMSUDIN ADLAWI (2)

tinta emas. Bukan hanya bagi Banyuwangi. Tapi juga bagi sejarah Porprov sendiri. Dalam sejarah, event yang diikuti atlet terbaik dari 38 kota/kabupaten se Jatim itu selalu digelar oleh tuan rumah bersama. Misal, Porprov IV tahun 2013 digelar bersama oleh Madiun dan empat kabupaten penyanggah di sekitar Kota Brem itu. Pun Porprov-Por-

prov sebelumnya. Selalu digelar bersama oleh beberapa kabuapten/kota. Maka,sekalilagi,sangatberalasanjikakepercayaanyang diberikan kepada Banyuwangi sebagai tuan rumah tunggalPorprovpatutdirayakanolehseluruhrakyat.Banyuwangi sudah mendapat kemenangan besar sebelum event Porprov dimulai ■ Baca Berburu...Hal 59

Kapal Motor Nyaris Celaka KALIPURO – Kapal Motor Penumpang (KMP) Cemerlang Nomor 55 yang mengangkut beberapa penumpang dan kendaraan terombang-ambing di laut selama 1,5 jam, Sabtu sore kemarin (14/2). Musibah terjadi karena kapal tujuan

Gilimanuk itu mengalami troubel pada kemudi. Akibatnya, kapal tidak bisa melanjutkan perjalanan. Akhirnya diputuskan untuk menarik kapal ke pelabuhan Ketapang menggunakan tugboat ■ Baca Kapal...Hal 59

Mati Kemudi di Tengah Laut 1 Pukul 13.02, KMP Cemerlang berangkat dari ASDP Ketapang menuju Gilimanuk.

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RABA

VIEW IJEN: Java Banana Ijen-Cafe & Gallery di Desa Tamansari, Licin ini menonjolkan konsep etnik Osing (bawah). Maestro gandrung Banyuwangi, Temuk, ikut meramaikan soft launching kafe, Sabtu sore kemarin (14/2).

CAFE & GALLERY DI LERENG IJEN LICIN – Geliat wisata Banyuwangi terus mengundang daya tarik investor. Orangorang berduit dari Ibu Kota Jakarta semakin enjoy menanamkan investasi di bumi berjuluk Sunrise of Java tersebut. Ada yang membangun hotel, resort, rumah makan, dan sarana penunjang wisata lainnya. Yang terbaru adalah hadirnya Java Banana Ijen-Cafe & Gallery yang berlokasi di lereng Gunung Ijen, tepatnya di Desa Tamansari, Kecamatan Licin ■

2 Sampai di tengah perjalanan (pukul 15.00), tiba-tiba kemudi kapal macet.

3 Kapal pun terombang-ambing di laut selama 1,5 jam. 4 Pihak ASDP akhirnya menarik KMP Cemerlang menggunakan tugboat menuju dermaga Ketapang

Baca Cafe...Hal 59

■ Menikmati Panorama Empat Gunung Baca halaman 60

KUCUR

NGOPAI

CITA CITATA

PPelor Pel elor di Mobil DI tengah kesibukan sebagai penyanyi, Cita Citata mem punyai cara ampuh untuk menjaga stamina. Tidak hanya mengonsumsi makanan alami, pelantun Sakitnya Tuh Di Sini itu selalu menyempatkan diri untuk tidur. ”Jika ada kesempatan tidur, ya saya gunakan untuk tidur untuk menjaga stamina ■ Baca Pelor... Hal 59

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Dibuka Bupati Anas, Pengunjung Melebihi Target Bak LKNU Baksos Pu Putaran Pertama di R RTH Glenmore GLENMORE-Bakti sosial (BakGLE sos) Kesehatan K yang dilaksanakan oleh Lembaga Kesehatan Nahdlatul U Ulama (LKNU) Banyuwangi, berlangsung semarak, kemarin. berla Acara yang dipusatkan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa KarangTerbu harjo, Kecamatan Glenmore, itu harjo melayani pemeriksaan dan pengmelay obatan, kitanan, donor darah, obata

pemeriksaan gigi, dan pembagian sembako. Selain itu dalam kegiaBAKTI SOSIAL KESEHATAN tan ini juga LKNU dilakukan penyuluhan HIV/AIDS, penyuluhan kandungan, dan penyuluhan pola hidup sehat. Selain bisa mendapat layanan kesehatan secara gratis, warga yang datang juga dihibur live musik dari Forsa Banyuwangi dan AIL ■

TINJAU: Bupati Anas didampingi Masykur Ali dan Mufti Anam meninjau layanan kesehatan arena Bakti Sosial Kesehatan LKNU di RTH Karangharjo, Minggu siang kemarin (15/2).

Baca Dibuka...Hal 59

SHULHAN HADI/RABA

Umi Kulsum, 50 Tahun Menekuni Seni Merajut

Dapat Keahlian dari Ibunya, Lalu Terbiasa dan Bisa Seni merajut pakaian tidak banyak dimiliki banyak orang. Keahlian merajut butuh ketelatenan m dan ketelitian. Di tengah banyaknya mode pakaian, Umi Kulsum, 74, tetap melestarikan seni merajut. CHIN JULLIEN, Banyuwangi SIANG kemarin (15/2) cuaca di Banyuwangi sangat panas. Kendaraan yang melintas di sekitar lampu merah Lateng menimbulkan kebisingan. Pemandangan tersebut tentunya tidak menyenangkan bagi siapapun yang beraktivitas di pinggir jalan tersebut.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

CHIN JULLIEN/RABA

AKTIF DI USIA SENJA: Umi Kulsum ditemani anak sulungnya, Hidayah, sedang merajut pakain di rumahnya Kelurahan Lateng, Banyuwangi.

Hal itu tidak berlaku bagi Umi Kulsum, di depan rumahnya yang berhadapan langsung dengan jalan raya tersebut. Ia duduk di kursi usang sembari merajut berbagai macam pakaian. Di sampingnya tampak sekeranjang benang berwarna-warni yang ia gunakan untuk merajut. Tanpa menggunakan alat bantu penglihatan, kedua tangannya begitu lincah menggerakkan jarum dan benang yang terulur dari keranjang berisi puluhan benang tersebut. Padahal usianya sudah begitu senja, yakni hampir 74 tahun. Bagi usia sekian, masih bisa mengerjakan sesuatu yang rumit tanpa menggunakan kacamata. Seperti jemuran, pakaian berwarna-warni hasil rajutannya ia gantungkan di tali yang diikat pada kedua tiang penyangga ■

Jaga stamina, Cita Citata tidur di mobil Dan tidurnya kerap ngorok!

Pengunjung baksos LKNU melebihi target Cukup untuk menggalang dukungan 2015!

zz

zz

Baca Dapat...Hal 59 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

50

POLITIK & PEMERINTAHAN CERMIN DIRI

Jangan Ganggu Investor

B

ANYUWANGI terus bersolek. Porsi pembangunan infrastruktur jalan terus ditambah. Ini semata untuk memudahkan akses distribusi hasil ekonomi masyarakat. Selain itu, sarana transportasi berupa jalan itu untuk memudahkan akses menuju tempat wisata yang dimiliki Banyuwangi saat ini. Dengan kondisi jalan yang mulus, wisatawan akan kerasan datang ke Banyuwangi. Investor akan semakin tertarik membangun sarana penunjang wisata di bumi berjuluk Sunrise Java tersebut. Terbaru adalah hadirnya Java Banana Ijen-Cafe & Gallery yang berlokasi di lereng Gunung Ijen, tepatnya di Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Kafe berkonsep etnik Osing ini menawarkan hunian baru bagi wisatawan yang melancong ke Ijen. Ada kafe, galeri foto, vila, dan ruang meeting. Sentuhan seni kelas menengah mewarnai hadirnya kafe yang diusung bankir nasional, Sigit Pramono tersebut. Sebagai warga Banyuwangi kita patut mendukung sentuhan tangan dingin Sigit Pramono tersebut. Tidak mungkin seorang Sigit akan begitu mudah membangun kafe dan vila di Banyuwangi. Tentunya ada perjalanan panjang yang menyertai Sigit begitu tergiur menanamkan investasi di Bumi Blambangan. Yang pasti, di mata Sigit Pramono, Banyuwangi cukup prospektif untuk mengembangkan bisnis hotel maupun vila untuk saat ini atau tahun-tahun mendatang. Harapan kami, dengan hadirnya Banana Cafe & Gallery tersebut, akan mengundang investor lain untuk berpacu menanamkan investasinya di Banyuwangi. Selagi itu bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah daerah harus memberikan kemudahan bagi investor. Untuk saat ini, pemerintah daerah sudah memberikan akses seluas-luasnya bagi investor. Tapi, yang menjadi ganjalan justru ulah segilintir LSM. Mereka menakut-nakuti investor dengan dalih ancaman kasus hukum. Tak mau berurusan panjang dengan LSM, pihak investor akhinya ”takluk” di tangan LSM setelah memberi sejumlah uang. Perilaku LSM seperti ini benar-benar mencoreng citra Banyuwangi di mata investor. Kita tak ingin ada LSM yang ujung-ujungnya minta duit hanya gara-gara menyoal pembangunan sarana penunjang wisata. Investor harus kita beri tempat yang seluas-luasnya selagi memberikan kesejahteraan pada warga sekitar. Kita patut menyesalkan ulah segelintir LSM yang menghalang-halangi minat investor yang menanamkan duitnya ke kota ini. (*)

AGENDA KOTA

Launching Maskot Porprov SENIN (16/2) pukul 09.00 Bupati Abdullah Azwar Anas akan melaunching maskot Porprov Jatim V 2015 dan pemberian penghargaan kepada atlit berprestasi dan pelatih di Pendapa Sabha Swagata Blambangan. (*)

Jawa Pos Senin 16 Februari 2015

Bedah 221 Rumah Gakin Undang Kepedulian Warga Tajir Ikut Berpartisipasi BANYUWANGI – Rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) 2015 berlanjut. Setelah me-launching gerakan Toilet Bersih Jeding Rijig, agenda B-Fest akan dilanjutkan dengan kegiatan Festival Bedah Rumah warga miskin (Gakin). Festival Bedah Rumah tersebut bakal diluncurkan Rabu (18/2) mendatang. Berbeda dengan festival pada umumnya yang hanya bersifat perayaan atau senang-senang, Festival Bedah Rumah yang akan dilaksanakan Pemkab Banyuwangi kali ini akan mengusung spirit kemanusiaan. Berbeda dengan program bedah rumah yang menggunakan dana APBN atau APBD, rumah warga miskin yang akan dipugar melalui Festival Bedah Rumah kali ini menggunakan dana partisipasi masyarakat. Program bedah rumah yang

gatakan, B-Fest 2015 bukan hanya menampilkan seni budaya dan kreativitas. “Ajang B-Fest sekaligus sebagai ajang memupuk kepedulian terhadap sesama melalui semangat gotong royong,” ujarnya. Festival Bedah Rumah yang kali pertama digeber tahun 2015 ini akan melibatkan partisipasi dari para stakeholder. Kepedulian korporasi, perbankan, warga kaya (tajir) dan kelompok warga akan diketuk untuk ikut membiayai pemugaran rumah warga miskin di Bumi Blambangan. “Biayanya murni partisipasi para donatur. Ini karena persyaratan rumah yang akan kita bangun berbeda dengan bedah rumah versi pemerintah, yang lahannya harus milik pribadi,” kata Bupati Anas. Bedah rumah warga miskin yang didanai APBN maupun APBD mensyaratkan DOK/RaBa LEBIH LAYAK: Salah satu rumah warga miskin penerima program bedah rumah di rumah yang akan diperbaiki harus Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah yang menggunakan biaya APBD 2013. berdiri di lahan milik pribadi. Padahal banyak rumah warga miskin yang status dibiayai APBN dan APBD khusus untuk tival Bedah Rumah tersebut diprioritaskan tanahnya sewa atau menempati lahan rumah dengan sertifikat hak milik, sedang- untuk rumah bukan hak milik. milik orang lain n Bupati Abdullah Azwar Anas menkan rumah yang akan dipugar melalui Fes Baca Bedah...Hal 59

Lepas Isolasi, Kembangkan Wisata DPRD Bangkalan Belajar Perubahan BANYUWANGI - Pemkab Bangkalan, Madura, berencana mengembangkan ekonomi daerah melalui pengembangan potensi pariwisata. Guna menyukseskan rencana itu, Pemkab Bangkalan menjadikan Banyuwangi sebagai benchmark pengembangan ekonomi daerah itu. Untuk mengetahui lebih jauh konsep pengembangan ekonomi Banyuwangi, anggota Komisi D DPRD Bangkalan melakukan studi banding ke Kota Gandrung kemarin (13/2). Kedatangan anggota wakil rakyat Bangkalan itu diterima Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Wiyono di Aula Minak Jinggo. Dalam kesempatan itu, Wiyono menjelaskan panjang-lebar

konsep pengembangan potensi pariwisata Banyuwangi. Mantan anggota DPRD pada Orde Baru itu menjelaskan, ekonomi dan pariwisata Banyuwangi bangkit setelah Bupati Abdullah Azwar Anas sukses melepaskan diri sebagai daerah terisolasi di Jatim. “Banyuwangi daerah yang dikelilingi gunung, hutan, dan laut. Dulu benarbenar terisolasi dan sangat sulit menarik wisatawan datang ke Banyuwangi,” kata Wiyono. Namun, setelah Bupati Anas berhasil mengoperasikan Bandara Blimbingsari, lanjut Wiyono, Banyuwangi berhasil melepaskan diri isolasi yang sudah berlangsung beberapa tahun. Setelah tidak terisolasi, kondisi alam yang mengisolasi Banyuwangi disulap menjadi potensi unggulan pariwisata. “Banyuwangi mengusung konsep ecotourism berciri keunggulan alam,” beber Wiyono.

Dalam mengembangkan wisata alam, Pemkab Banyuwangi tidak sendirian melainkan melibatkan pihak swasta melalui konsep private partnership. Pemerintah daerah melibatkan swasta karena anggaran APBD sangat terbatas pariwisata di tengah keterbatasan dana APBD n Baca Lepas...Hal 59

ISTIMEWA

BELAJAR: Ketua Komisi D DPRD Bangkalan menyerahkan kenangkenangan kepada Asisten Kesra Pemkab Banyuwangi Wiyono.

SMK SRITANJUNG BANYUWANGI

Cita Citata Kunjungi SMK Sritanjung BANYUWANGI-Sabtu (14/2) menjadi hari special bagi fans berat penyanyi yang sedang naik daun dengan lagu “Sakitnya Tuh di Sini”. Acara yang dikemas jumpa fans dengan siswa-siswi SMK Sritanjung Banyuwangi tersebut dihadiri perwakilan beberapa pengurus OSIS SMP Negeri dan swasta di wilayah Kota Banyuwangi. Kepala SMK Sritanjung, Sri Suryaningsih, SPd mengatakan, acara tersebut sengaja digelar untuk memberikan hiburan kepada siswa-siswi SMK Sritanjung. Selain itu juga dijadikan media promosi keberadaan sekolah yang terletak di Jalan Adi Sucipto No 26 tersebut. “Berkat kerjasama yang baik pihak sekolah dengan salah satu provider skala nasional, kami berhasil menghadirkan artis yang sekarang sedang naik daun,” tuturnya. Sebelum penampilan bintang tamu, panitia menampilkan beberapa acara. Selain menampilkan penyanyi andalan sekolah, juga unjuk gelar masing-

Komentar dan Alasan Usul Bupati Idol 2015

ISTIMEWA

FOTO BERSAMA: Cita Citata berfoto dengan peserta fashion dari jurusan tata kecantikan SMK Sritanjung Banyuwangi.

masing kompetensi keahlian. Seperti kompetensi keahlian busana butik, tata kecantikan rambut, akuntansi, dan kompetensi jasa boga. Panitia juga membuka bazaar hasil olahan siswa SMK Sritanjung. Acara yang ditampilkan meliputi penyanyi siswa, penampilan rias dan fashion

kecantikan. Ada juga atraksi memasak dari jasa boga. Penampilan dance yang meraih juara pertama pada lomba dance yang diselenggarakan panitia konser CIta CItata di Lapangan Stadion Diponegoro, Jumat (13/2) lalu. Selain itu, game dan membagikan door prize bagi undangan.

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: Toni Hartono : Naima : Muncar : Orangnya cool abis

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: Arvy Rizaldy : Rivia : Jl. Agus Salim Banyuwangi : Arvy itu selain keren dan pinter

Nama Calon : Umi Kulsum Pengirim : Murtaza Alamat : Rogojampi

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Alasan

: Bu Umi adalah politikus sejati

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: Agung Mandiri : Ghani : Jl. Kalilo Banyuwangi : Agung memimpin Banyuwangi Adil Sejahtera

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: Saiful Bahri : Khotim : Cungking Banyurangi : Wis pokok aku meleh pak Saiful

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

SMK Sritanjung di bawah naungan Perkumpulan Gema Pendidikan (Perpenas) 17 Agustus 1945 Banyuwangi berusaha menjadikan sekolah sebagai pencetak bibit potensial yang siap kerja profesional, mandiri, inovatif, dan kreatif. “Guna mempersiapkan menuju ASEAN Economic Global,” tegas Sri.(*)

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: Neni Viantin : Ineke : Dam limo tegaldlimo : Banyak pilihan, namun pilihanku pada Neni seorang yang layak pimpin Banyuwangi

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: Achmad Wahyudi : Rendi : Singonegaran Banyuwangi : Beliau pinter di segala bidang, mulai dakwah, seni, politikus dan hukum

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: Teguh Sumarno : Eni : Lugonto Rogojampi : Orang pendidikan yang pandai dalam politik

Nama Calon Pengirim Alamat Alasan

: Sugihartoyo : Juwarno : jl. Sekardalu : Tidak ada yang menyamai rekor p. sugihartoyo dalam memajukan dunia pendidikan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SENIN 16 FEBRUARI

51

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Lagi Chikungunya Serang Mangaran Sudah lima hari ini saya tidak bisa berjalan. Rasanya kaki saya kaku tidak bisa digerakkan. Jadi kalau ke kamar mandi ya harus ngesot,” Subawe, Penderita

“Ada sekitar 25 orang yang kena,” kata Subawe, 52, salah seorang warga yang juga menderita chikungunya. Bagi keluarga yang terkena Chikungunya hanya satu atau dua orang, mereka masih bisa dibantu bila hendak makan atau buang air ke kamar mandi. Akan tetapi bagi keluarga yang seluruhnya terjangkit Chikungunya, maka harus berusaha keras sendiri untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari n

MANGARAN - Puluhan warga Dusun Timur Pasar RT 1 RW 9, Desa/Kecamatan Mangaran terjangkit penyakit chikungunya, kemarin (15/2). Akibatnya, mereka mengalami kelumpuhan sementara. Meski demikian, keadaan tersebut membuatnya tidak bisa beraktifitas. Data yang diperoleh wartawan Koran ini, gigitan nyamuk Albopictus selama sepekan terakhir membuat sebanyak 25 warga terjangkit Chikungunya.

TIDAK BERAKTIFITAS: Sejumlah warga di Desa Mangaran terserang chikungunga.

Baca Lagi...Hal 52 NUR HARIRI/JPRS

Hari Ini Akan Kunjungi Tiga Sekolah Mitra SITUBONDO - Direktur Program USAID-PRIORITAS (United State Agency for International Development - Prioritizing Reform Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators and Students), Stuart Weston, datang ke Situbondo, sore kemarin. Hari ini, pria berkebangsaan Inggris itu durencanakan akan mengunjungi sejumlah sekolah di Kota Santri yang selama beberapa tahun terakhir menjadi mitranya. Stuart Weston yang kemarin didampingi Koordinator USAID PRIORITAS Jatim, Silvina Erlina, serta Koordinator Distrik Situbondo-Banyuwangi, Vita Novianti. Mereka diterima oleh Sekretaris Daerah, Syaifullah; Kadispendik, Fathor Rakman; Asisten Bupati, Ahmad Sugiharto, serta Sekertaris Dispendik, Syamsul Arifin. Kepala Dispendik, Fathor Rakhman mengungkapkan, Stuart Weston rencananya akan ditemui Bupati langsung di Hotel Rosali n Baca Hari...Hal 52

BERBINCANG-BINCANG: Stuart Weston (empat dari kanan); Sekda Syaifullah (tiga dari kanan) dan Kadispendik, Fathor Rakhman (dua dari kanan) di Hotel Rosali, petang kemarin. ISTIMEWA

KRIMINALITAS DIEVAKUSI: Aparat dan warga menutup jasad korban tabrak lari, Munawiyanto yang tewas kecelakaan di Pasir Putih. NUR HARIRI/JPRS

PECAH KACA: Toko Komputer ‘Hartono’ di jalan Ahmad Yani, Situbondo, dibobol maling, dini hari kemarin (15/2).

Pecah Kaca, Toko Komputer Dimaling SITUBONDO –Toko Komputer ‘Hartono’ dibobol kawanan maling, dini hari kemarin (15/2). Pelaku masuk ke dalam bangunan yang terletak di jalan Ahmad Yani tersebut dengan cara memecah kaca bagian depan yang juga berfungsi sebagai etalase n Baca Pecah...Hal 52

R. GHINA SORAYA F.

Dakwah Keliling Dunia MENJADI pendakwah bukan hanya tugas segelintir orang. Setiap manusia berkewajiban menyampaikan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. ”Itu sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an,” ujar R. Ghina Soraya Fauziyah.Dan kewajiban tersebut melekat kepada semua orang n Baca Dakwah... Hal 52

Meriah Adu Lomba Kompak Siswa, Guru dan Karyawan Di Peringatan Puncak HUT SMADA ke-38 SITUBONDO – Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) SMA Negeri 2 (Smada) Situbondo ke-38 digelar Sabtu (14/02), lalu. Selain pemotongan tumpeng serta melepas balon dan merpati ke

udara, di hari spesial ini juga diisi berbagai lomba yang pesertanya diikuti internal sekolah baik guru, karyawan dan siswa. Kepala SMAN 2 Situbondo, Endang Wiji Lestari mengatakan, lomba tersebut bukan bertujuan untuk mencari pemenang. Tapi, sekedar untuk kian memperkuat tali kekeluargaan n Baca Meriah...Hal 52

RENDRA KURNIA/JPRS

Disenggol Truk Pemotor Tewas BUNGATAN – Kecelakaan tragis yang menewaskan seorang pengendara motor terjadi di jalan raya Pantura, Dusun Kembangsambi, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan. Korban tewas adalah Munawiyanto, 53, warga Kampung Singoatmojo RT 2 RW 3, Desa/ Kecamatan Arjasa. Insiden nahas tersebut terjadi sekitar pukul 16.30, saat korban mengendarai sepeda motor Mio J Nopol P 2470 F. Munawiyanto baru saja dari rumah seorang warga yang dikunjunginya. Saat kejadian dia hendak pulang ke rumahnya. Korban mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan cukup tinggi, dari arah barat ke timur. Korban terus melaju hingga melintas di KM 175.2 arah Surabaya. Tidak disangka, dari arah berlawanan juga melaju sebuah truk yang juga melaju demham kecepa-

Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Untuk korban diserahkan kepada keluarganya dan truk yang menabrak masih kita kejar.” IPDA Sutanto, Kanit Laka

tan tinggi. Celakanya, truk itu berjalan terlalu ke kanan jalan. Kondisi di sekitar lokasi yang sedang sepi, diduga membuat sopir truk tanpa identitas tersebut tidak memperhatikan kendaraan yang datang dari depan. Sehingga, kecelakaan pun tidak bisa dihindari n Baca Disenggol...Hal 52

ISTIMEWA

AWAS JATUH: Salah satu diantara lomba kekompakan yang digelar untuk memeriahkan HUT SMADA ke-38, sabtu (14/02).

Mengenal Ki Absu, Ketua Lembaga Adat Suku Hodo Dukuh Pariopo, Asembagus

Memiliki Kecintaan yang Sangat Kepada Ritual Hodo Meski sudah puluhan tahun berlalu, Ki Absu masih begitu ingat saat dirinya masih anak-anak. Kala itu, dia sering diajak menyaksikan ritual minta hujan, Hodo, oleh ayahnya. Kini, kakek 70 tahun itu dipercaya menjadi ketua adat suku Hodo HABIBUL ADNAN, Asembagus ”BULE pon molae ghi’ bhuru ajhar ajhalan eajhak bhi’ mama’ kaangghuy noro’ nengghu Hodo (Saya sejak masih belajar berjalan telah diajak oleh ayah untuk ikut nonton Hodo),” ujarnya mengawali pembicaraan dengan Jawa Pos

HABIBUL ADNAN/JPRS

KHAS: Ki Absu mengenakan tasbih yang biasa digunakan dalam ritual Hodo.

Radar Situbondo (JPRS) Iya, kakek 70 tahun itu memang tidak bisa diajak berbahasa Indonesia. Setiap kali wartawan Koran ini mengajukan pertanyaan dengan Bahasa Indonesia, dia selalu menjawab dengan Bahasa Madura. Satu-satunya bahasa yang dia bisa. Orang di lingkungannya, biasa memanggilnya dengan Ki Absu. Dia adalah ketua lembaga adat pertama suku Hodo. Lembaga adat satu-satunya yang ada di Kota Santri. Pada pemilihan ketua adat Suku Hodo, Dukuh Pariopo, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus belum lama ini, Ki Absu dipercaya sebagai pimpinan. Mayoritas warga setuju Ki Absu menjadi ketua adat. Ki Absu memang sosok yang tidak asing dengan ritual Hodo. Sesuai pengakuannya, sejak kecil dirinya telah hapal dengan baik tata cara melakukan ri-

tual minta hujan tersebut. ”Sejak saat itu saya sering menyaksikan Ritual Hodo dan saya mendapat pengajaran cara ritual,” katanya. Sejak mengetahui pelaksanaan ritual Hodo itulah, lelaki asli Dukuh Pariopo, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus itu kagum dengan ritual Hodo. Sehingga tidak berlebihan jika dia mengaku merasa terhormat menjadi ketua adat suku hodo. Dia mengaku tidak pernah menyangka akan dinobatkan sebagai pimpinan ritual yang begitu dikaguminya itu. Baginya, Hodo adalah ritual yang sakral. Yaitu ritual yang harus tetap dijaga dan dikembangkan. ”Ini bagian dari warisan nenek moyang kita. Dan, saya sangat cinta dengan ritual ini,” ujarnya, lagi-lagi dalam Bahasa Madura n Baca Memiliki...Hal 52

HABIBUL ADNAN/JPRS

http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA

52

Jawa Pos

Senin 16 Februari 2015

TKP Dipasangi Police Line n PECAH... Sambungan dari Hal 51

EDY S. JPRS

Renungan Malam Untuk Peringati HPN Forum Silaturahmi Jurnalis Harian Situbondo (Rumah Satu) menggelar renungan malam untuk memperingati hari pers nasional belum lama ini. Acara yang ditempatkan di Sekretariat Rumah Satu, di Jalan Merak tersebut dihadiri perwakilan masingmasing media. Sebelumnya, dilakukan diskusi. “Kita melakukan perenungan terhadap fungsi dan tugas wartawan di Situbondo selama ini. Semoga ke depan kita bisa memberikan manfaat kepada kehidupan,” terang Ketua Rumah satu, Zaini Zain. (pri)

Polisi Mencari Truk Penabrak Korban n DISENGGOL... Sambungan dari Hal 51

Setir sepeda motor korban tersenggol kabin truk sebelah kanan. Kerasnya benturan membuat sepeda motor melesat dan Munawiyanto ikut terlempar di jalan raya. Korban yang terlempar, jatuh dengan kepala kali pertama menyentuh aspal. Akibatnya, korban terkapar di jalanan dengan luka parah di

kepala. Aliran darah segar keluar dari kepala korban. Munawiyanto yang sehari-harinya menjadi petani itu tewas di lokasi kejadian. Sementara kendaraan truk yang menabrak korban hingga kini belum diketahui. Sebab, usai menabrak korban sopir truk bukannyanya menolong, tetapi terus kabur ke arah barat dan menghilang. Tak lama kemudian, kecelakaan ini diketahui oleh pen-

gedara lain yang melintas di lokasi. Puluhan orang pengendara lain kemudian berhenti berusaha menolong korban. Tetapi sayang, kondisi Munawiyanto sudah tewas. Warga pun hanya bisa mengabarkan kecelakaan tersebut kepada polisi. Polisi yang tiba menggunakan mobil patroli kemudian mengevakuasi jasad korban yang sudah ditutupi daun pisang dan plastik terpal tersebut. Dengan dibantu warga, jasad Munawiyanto ak-

hirnya dibawa ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Kanit Laka Lantas Polres Situbondo, Ipda Sutanto membenarkan kecelakaan tragis tersebut. Menurutnya, setelah mengevakuasi korban, pihaknya terus melakukan pencarian terhadap truk yang kabur ke arah barat itu. “Kami sudah lakukan olah TKP. Untuk korban diserahkan kepada keluarganya dan truk yang menabrak masih kita kejar,” katanya. (rri/pri)

Ingin Melihat Dampak Secara Langsung n HARI... Sambungan dari Hal 51

Namun, karena bupati ada acara di tempat lain, sehingga didelegasikan kepada Sekda, Syaifullah dan Kadispendik. “Tadi ada beberapa hal yang

dibicarakan, diantaranya tentang program selanjutnya di Situbondo. Apalagi, direncanakan tahun ini akan ada dana sharing dari APBD kaitannya dengan program USAID PRIORITAS. Hanya saja yang menjadi sasarannya adalah seko-

lah non mitra, di luar yang telah bina selama ini,” terang Kadispendik. Lebih jauh Fathor Rakhman mengungkapkan, sekolah yang akan dikunjungi Stuart Weston hari ini adalah SMPN 3 Panarukan, SDN 3 Besuki, MI

Darul Hikmah “Yang ingin dilihat adalah dampak program secara langsung kaitannya dengan proses pembelajaran dan menejemen, karena USAID PRIORITAS sejak 2012 sudah ada di Situbondo,” imbuhnya. (pri)

Warga Berharap Nyamuk Dimusnahkan n LAGI... Sambungan dari Hal 51

“Sudah lima hari ini saya tidak bisa berjalan. Rasanya kaki saya kaku tidak bisa digerakkan. Jadi kalau ke ka-

mar mandi ya harus ngesot,” terangnya, sambil menyebutkan bahwa selama lima hari ini makanan yang dikonsumsi keluarganya dipenuhi oleh adiknya. Atas mewabahnya nyamuk Al-

bopictus, warga berharap ada tindakan untuk segera memusnahkan nyamuk jahat tersebut. Warga tak ingin penyakit Chikunguna terus meluas. Sejumlah warga yang masih menderita Chikungunya di-

antaranya adalah Subawe , Bu Nafiya, Bu Didi, Komariyah, Siti Ama, Sugiono, Maisyaro, Khunul, Fitriyah, Suidah, Bu Saedah, Bu Sagina, B Su. Mereka ini tinggal di Desa/Kecamatan Mangaran. (rri/pri)

Mantra yang Diucapkan Banyak Asma Allah n MEMILIKI... Sambungan dari Hal 51

Mungkin dengan alasan inilah, warga dukuh Pariopo memercayai Ki Absu sebagai ketua

SITUBONDO TANAH Djl Tanah 2 kapling L.440m2 Blkg K. Dinsos Jl. Anggrek Stb. 170jt Hub. 08563639318

adat. Selain karena cukup sepuh dan paling paham dengan ritual Hodo, Ki Absu memiliki kecintaan yang sangat dengan ritual yang satu ini. Lebih jauh, Ki Absu menga-

takan, dalam pelaksanaannya, ritual Hodo saat ini sudah banyak mengalami perubahan. Terutama pada mantra-mantra yang diucapkan. Mantramantra yang diucapkan kini le-

bih banyak penyebutan Asma Allah. Sebab semua pelaku ritual telah beragama Islam. Akan tetapi, kata Ki Absu, hal itu tidak mengurangi kesakralan ritual. Karena pada dasarnya, keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa yang dapat mengabulkan permohonan tersebut. ”Artinya, yang penting kami tetap menjalankan semua demi menghidupi tanah pertanian serta kehidupan warga. Hodo ini untuk keselamatan kami,” kata Ki Absu. D a h u l u , t e m p a t- t e m p a t angker menjadi pilihan dalam melakukan ritual. Ritual yang dilakukan setiap kali kemarau berkepanjangan itu dilakukan di tempat yang diercaya memiliki nilai mistis. Seperti di Asta Cangkreng, Asta Ghunong Bhata, dan lain sebagainya. Sebelum ke tempattempat tersebut, biasanya dilakukan semedi. Gerakan hodo sangat sederhana. Tangan digerak-gerakkan dan diangkat seperti sedang berdo’a. Itu dilakukan sembari meneriakkan kata ”Hodo”. Terciptalah harmonisasi bunyi-bunyian di sela-sela olah vokal dari pembaca mantra utama.(pri)

Data yang diperoleh wartawan Ko ra n i n i m e n y e b u t k a n , pembobolan toko yang berada di sebelah timur kantor Pemkab Situbondo tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari. Kala itu, bangunan dalam kondisi kosong. Sebab, pemiliknya, Bambang Priyo Nugroho, 41, pulang ke rumahnya di Desa Talkandang, Kecamatan Kota Situbondo. Kawanan pencuri memecah kaca depan toko menggunakan batu cor, yang biasa digunakan untuk menanam tiang bendera. Saat kaca dipecahkan, sebenarnya sempat terdengar cukup keras, hingga pecahan kacanya berantakan di trotoar depan toko. Sayang, warga sekitar tidak keluar rumah karena tidak menduga suara pecahan kaca tersebut akibat aksi kejahatan. “Kami kira ledakan ban kendaraan, jadi tidak curiga,” kata salah seorang warga sekitar. Setelah kaca dipecah, pelaku yang hingga kini belum diketahui identitasnya berhasil menggasak sejumlah barang. Diantaranya dua buah laptop, tiga unit VGA, serta power suply. Insiden pembobolan toko komputer ini baru diketahui oleh pemiliknya sekitar pukul 05.00 pagi. “Baru tahu jam 05.00 tadi pagi. Saya tahunya

NUR HARIRI/JPRS

TEWAS: Jenazah korban laka menjadi tontonan warga.

setelah ditelepon warga sekitar yang menyebutkan kaca depan toko saya pecah,” kata Bambang Priyo Nugroho. Setelah melihat keadaan toko dan menghitung jumlah kerugian, Bambang memilih langsung melapor ke Polres Situbondo. Bambang tidak mengira, para pelaku akan memecah kaca tokonya. Sebab, ukuran kaca tersebut cukup tebal, yakni 1,2 centimeter. “Barang yang diambil di etalase dekat kaca pecah, pasti ngambilnya dari luar. Jadi pelaku kemungkinan tidak sampai masuk ke dalam,” imbuhnya.

Pagi itu juga, sejumlah aparat kepolisian mendatangi lokasi kejadian. Saat dilakukan olah TKP, polisi menemukan Barang Bukti (BB) berupa sebuah topi di dekat pecahan kaca. Topi tersebut diduga milik salah seorang pelaku yang tertinggal. “Kasus ini masih diselidiki. Tadi sudah dilakukan olah TKP dan pelakunya diperkirakan dua orang lebih. Guna kepentingan penyelidikan kami pasang police line di TKP. Semoga pelakunya tertangkap,” kata Kasubbag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. (rri/pri)

Berharap Kian Cinta Almamater n MERIAH... Sambungan dari Hal 51

Selain itu, juga untuk menghangatkan komunikasi semua elemen di sekolah. “Bahkan, untuk finalnya, karyawan harus bertanding dengan siswa,” terang perempuan yang juga tak mau ketinggalan ikut sejumlah lomba tersebut. Puncak rangkaian peringatan HUT SMADA ke-38 diawali dengan apel pagi. Dalam acara ini dilakukan pemberian hadiah untuk lomba yang diikuti peserta dari luar sekolah. Selanjutnya, diberikan penghargaan dari sekolah kepada guru maupun karyawan yang memiliki kinerja baik. “Yang kita berikan penghargaan terdiri dari tujuh pengurus komite, lima guru terbaik penilaian siswa, tiga orang guru terbaik penilaian sekolah, karyawan tata usaha terbaik, serta peramu kebun terbaik. Kita juga mengundang para kepala SMAN 2 Situbondo, sebelum saya,” imbuh Endang. Usai apel, acara dilanjutkan dengan pelaksanaan fun bike. Selanjutnya, siswa, karyawan dan guru kembali ke sekolah untuk melakukan sejumlah perlombaan, ada tarik tambang, klompen panjang, dan

balap karung. Selain itu, siswa juga diberi panggung khusus untuk menampilkan bakat yang dimiliki. Mulai dari musik, menari hingga karate, dan lain sebagainya. Acara yang berlangsung super meriah ini baru selesai pukul 13.30. Sehari sebelumnya, Jum’at (13/02, Smada juga melangsungkan kegiatan yang masih merupakan rangkaian peringatan HUT Smada yang ke-38. Diawali dengan pemutaran film berisi tentang kekayaan alam Indonesia dan film surat dari manusia yang hidup di tahun 2070. “Tahun 2070 itu saat dimana kita sudah krisis air. Makanya, sambil menonton film itu, siswa diberi tugas untuk meresensi film, kemudian membuat kesimpulan dan analisa apa yang harus mereka lakukan untuk mengantisipasi agar keadaan tahun 2070 tidak terjadi. Setelah pemutaran film, dilanjutkan istigotsah,” imbuh Endang Wiji Lestari. Kegiatan peringatan HUT Smada ke-38 digelar selama satu pekan. Diawali sejak Senin (09/02). Saat itu ada acara sosialisasi dari sejumlah lembaga di SMAN 2 Situbondo yang dilakukan secara maraton. Misalnya dari Dinas Kesehatan, BRI, Bimbingan Belajar, Polres dan Ko-

dim. Keesokan harinya (Selasa, 10/02) dilakukan kerja bakti. Kemudian di hari Rabu dan Kamis ada perlombaan yang melibatkan peserta dari luar sekolah. Diantaranya ada lomba fashion daur ulang, lomba pengetahuan lingkungan hidup (PLH), lomba menulis esai dan lomba cipta dan baca puisi. “Kita mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh warga Smada yang terlibat sebagai panitia dan peserta HUT SMADA ke-38. Termasuk juga sekolah-sekolah mitra adiwiyata yang ikut berpartisipasi, maupun kepada komite dan para sponsor pendukung,” kata Kepala Smada. Kata Endang, sebagai sekolah Adiwiyata, Smada sengaja menggelar kegiatan-kegiatan bertema lingkungan. Tujuannya, menanamkan rasa cinta lingkungan kepada warga Smada maupun mitra sekolah adiwiyata. “Dengan bertambahnya usia Smada, kita berharap, semua elemen di Smada kian cinta almamater, terus menjalin kekompakan, persaudaraan. Mudah-mudahan kegiatan yang kita lakukan bermanfaat untyk smada dan sekolah mitra, Situbondo khususnya, dan bumi pada umumnya,” pungkas Endang. (pri/*)

ISTIMEWA

RELIGI: Jum’at (13/02), Smada juga melangsungkan kegiatan Istigotsah di Aula sekolah.

Kagum Dakwah Rhoma Irama n DAKWAH... Sambungan dari Hal 51

Tanpa mengenal jenis kelamin, lelaki maupun perempuan. ”Berdakwah itu wajib bagi siapa saja,” ujar gadis yang lahir pada tangg 21 Oktober 1994 itu. Dengan alasan itulah wanita yang memiliki hobi membaca dan menulis itu berkeinginan

mengelilingi dunia. ”Keliling dunia untuk berdakwah. Bukan untuk yang lain,” ujarnya. Berdakwah tidak hanya diatas panggung saja. Akan tetapi banyak cara yang bisa dilakukan. ”Menyampaikan pesan-pesan melalui lagu itu termasuk berdakwah,” tambahnya. Dan itulah yang membuat Dhina suka dengan Rhoma Irama.

Bagi Dhina, sang Raja Dangdut itu termasuk pendakwah yang luar biasa. ”Saya melihat, kemampuan Rhoma Irama dalam berdakwah sangat bagus. Tidak semua orang bisa seperti itu,” pungkas cewek yang fobia sama kecoak itu. (bib/pri)


Jawa Pos

BERAS IR 64

Senin 16 Februari 2015

GULA PASIR

MIGOR CURAH

DAGING SAPI

9.500

67

200

9.167

11.000

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS

DAGING AYAM BROILER

KACANG KEDELAI IMPOR

1800

333

0

53

EKONOMI BISNIS R A D A R

267

133

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

2533

BAWANG PUTIH

1267

333

13.833

12.167

400

105.000

28.667

18.000

9.333

8667

12.667

11.000

Wisatawan Ijen Dipalak Rp 400 Ribu

Pasokan Lancar, Harga Sayur Anjlok BANYUWANGI – Harga sayur mayur di pasar tradisional mulai turun dalam dua pekan ini. Penurunan berkisar antara Rp 2000 hingga Rp 4000 dalam satu kilogram. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (15/2) harga sayur kubis dijual Rp 4000 dari harga semula Rp 6000 per kilogram. Harga tomat turun menjadi Rp 4000 dari harga Rp 8000. Wortel yang sempat langka beberapa waktu lalu, kini anjlok menjadi Rp 10 ribu dari harga sebelumnya Rp 20 ribu. “Rata-rata turun, hanya harga cabai sekarang naik lagi, tapi hanya sedikit,” ungkap Misnawati,52, pedagang sayuran di Pasar Banyuwangi. Harga cabai dalam dua hari ini naik. Pedagang menaikkan harga cabai karena harga jual di tingkat pengepul juga naik. “Kami ambil Rp 10.000 per kilogram, lalu kami jual Rp 12.000, sekarang dari pengepul naik jadi Rp 12.000 kami ecer Rp 16 ribu,” jelas Misnawati. Ruspandi, pedagang Pasar Blambangan mengungkapkan, bahwa harga sayuran mengalami penurunan disebabkan panen petani cukup melimpah. Apalagi cuaca dan masa tanam cukup bagus. “Pasokan lagi banyak, jadi harga juga turun, memang kemarin sempat tinggi,” urai Ruspandi. Turunnya harga sayuran ini tidak diikuti dengan meningkatnya pembelian dari konsumen. “Saat ini pembeli hanya membeli sayur dalam jumlah kecil, padahal harga sayur lagi murah, tapi permintaan minim,” tambahnya. (cin/afi)

GALIH COKRO/RABA

GALIH COKRO/RABA

MASIH MAHAL: Pedagang memotong daging ayam di Pasar Banyuwangi kemarin (15/2).

NAIK LAGI: Pedagang menunjukkan beras kualitas pertama di Pasar Banyuwangi kemarin.

BANYUWANGI – Meski momen Maulid Nabi sudah berakhir, namun harga daging ayam broiler belum kembali pada harga normal. Saat ini daging ayam potong dijual Rp. 30 ribu. Harga Rp 30 ribu dinilai para pedagang masih mahal. Dua pekan lalu, harga ayam sempat turun dalam kisaran Rp 27 ribu hingga Rp 28 ribu, namun akhir pekan lalu naik lagi menjadi Rp 30 ribu. Sebagian pedagang menganggap harga tersebut sudah normal namun ada juga yang menilai harga itu terlalu mahal sehingga berdampak pada berkurangnya omzet penjualan. “Harga sudah standar. Biasanya Rp 35.000 lebih pada hari-hari besar, namun pada bulan Maulid tidak sampai Rp. 35 ribu,” ungkap salah seorang pedagang, Ripa. Pedagang lainnya di Pasar Pangklang, Ruliansyah mengaku harga itu mahal. “Normalnya, harga daging ayam Rp 25.000 hingga Rp 27.000 per kilogram,” ungkap Ruli. Menurut Ruli, harga Rp 30 ribu akan bertahan jika permintaan masih tinggi. Hingga saat ini permintaan daging ayam masih cukup tinggi. Dalam sehari, pedagang bisa menjual daging ayam hingga dua kuintal. Pada hari-hari biasa, paling banyak setengah hingga satu kuintal saja. (cin/afi)

CABAI RAWIT

1000

SEMBAKO

Permintaan Tinggi, Daging Ayam Bertahan Rp 30 Ribu

KACANG KEDELAI LOKAL

Harga Beras Naik Rp 11 Ribu BANYUWANGI - Kenaikan harga beras di Banyuwangi masih berlanjut hingga kemarin (15/2). Sejak November 2014, setidaknya sudah dua kali terjadi kenaikan. Beras kualitas pertama awalnya dijual Rp 9500 kemudian naik menjadi Rp 10 ribu. Pada awal tahun ini, harga beras bergerak lagi menjadi Rp 11 ribu dalam setiap satu kilogram. Walau harga BBM sudah turun dua kali, namun harga beras tidak ikut turun. Sebaliknya, harga beras malah naik dalam dalam beberapa hari belakangan in. Di tingkat pengecer, harga beras kualitas pertama dijual dengan harga Rp 11.500 hingga Rp 12.000. Beras kualitas kedua yang awalnya hanya Rp 9000 kini naik menjadi Rp 9500. Sedangkan beras kualitas ketiga naik jadi Rp 8500 dari sebelumnya Rp 8000. Romlah, 52 pedagang kebutuhan pokok di Pasar Banyuwangi mengatakan, kenaikan harga beras di tingkat pedagang disebabkan harga beras tingkat pengepul dinaikkan. “Kita ambil dari pengepul sekarang Rp 10.700 per kilogram dari sebelumnya Rp 9500,” ungkap Romlah.

BANYUWANGI Valentine With Daihatsu

Saat ini, para pedagang menjual beras dengan harga Rp 11.500 atau mendapat untung sekitar Rp 800 per kilogramnya. “Nggak tega mau jual lebih tinggi, harga itu saja sudah mahal, tapi ada menjual hingga Rp 12.000,” katanya. Misnawati, pedagang lainnya mengungkapkan, harga beras mulai naik sejak dua hari lalu. Walau sudah naik, namun Misnawati mengaku menjual beras dengan harga lama karena belum mengambil beras dengan harga baru. “Saya menyesal tidak ambil stok sebanyak-banyaknya kemarin-kemarin, sekarang harganya sudah naik, belinya mahal,” katanya. Menurut pedagang, kenaikan harga beras ini tidak ada hubungannya dengan harga BBM. “Tidak ada hubungannya, buktinya harganya tidak berubah ketika harga BBM turun. Harga beras naik sebelum harga BBM naik,” papar Misnawati. Pedagang yakin naiknya harga beras ini disebabkan karena panen turun. Para pedagang mengaku was-was jika harga beras akan terus naik. “Harga beras sudah cukup mahal jika dijual di atas Rp 10 ribu,” (cin/afi)

LICIN – Aksi pemalakan yang dilakukan oknum tertentu mulai menganggu kenyamanan dan keamanan wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi. Beberapa rombongan wisatawan yang akan mengunjungi kawah Gunung Ijen mengaku sering mendapat perlakuan kasar dan diminta membayar sejumlah uang saat akan naik ke gunung Ijen. Beberapa rombongan wisatawan Gunung Ijen akhir-akhir ini mengaku tidak nyaman karena sering dipalak oknum tertentu di pertigaan Jambu, Desa Tamansari pada malam hari. Modusnya, beberapa orang tidak dikenal menghentikan kendaraan wisatawan yang akan naik Gunung Ijen dan memaksa membayar sejumlah uang serta menggunakan mobil sewaan dari mereka. Rombongan Ida Sofi Andriana dari Travel Garuda Indonesia Holiday menjadi salah satu korban aksi pemalakan itu. Sofi mengaku sudah dua kali mengalami aksi pemalakan itu. Orang tidak dikenal tersebut biasa beraksi pada malam hari. Mereka memaksa Sofi yang saat itu membawa rombongan wisatawan untuk turun dari kendaraan dan naik ke mobil yang mereka sediakan. ”Dua kali saya mengalami, kejadian seperti itu pada malam hari. Ada sekitar 15 orang yang memaksa kami turun dan memaksa agar penumpang saya naik ke mobil mereka dengan biaya Rp 400 ribu untuk satu mobil,” jelas Sofi. Selain itu, Sofi juga mangaku menerima ancaman apabila tidak mau menurunkan penumpang, para pelaku mengancam akan menggembosi roda ken-

DOK. RABA

Terakhir kita dapat laporan, ada tamu dari Jakarta sekitar lima hari lalu mengalami hal yang sama. Kita masih belum tahu siapa pelakunya,” M YANUAR BRAMUDA Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi

daraan saat parkir di Paltuding. ”Ban kendaraan kami diancam untuk digembosi. Akhirnya saya bayar, karena saya enggak enak dengan tamu saya. Tapi tamu saya tetap naik mobil saya, mereka juga ikuti kita dengan mobil lain,” tambah Sofi. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Banyuwangi, M Yanuar Bramuda juga membenarkan adanya aksi pemalakan itu. Menurut Bram, banyak wisatawan yang mengadu pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melalui

website kalau sering dimintai uang dan diancam roda kendaraan akan digembosi apabila tidak menuruti permintaan orang tertentu. ”Iya kita memang menerima laporan itu. Kita sebelumnya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Muspika Licin dan para pemilik trooper di Ijen. Tapi ada lagi laporan seperti ini,” ujar Bram. Bram mengaku sampai saat ini belum mengetahui secara persis siapa sebenarnya pelaku yang melakukan pemalakan para wisatawan tersebut. ”Terakhir ada laporan tamu dari Jakarta sekitar lima hari yang lalu mengalami kejadian yang sama. Kita masih belum tahu siapa yang melakukan itu. Kalau tertangkap tangan akan kami proses, ini sudah masuk kriminal,” jelas Bram. Bram berharap pihak Desa Tamansari dan para pemilik trooper untuk ikut menjaga keamanan pengunjung wisatawan yang akan naik ke menuju Gunung Ijen. Semua pihak, kata Bram, harus bisa menjaga kenyamanan dan keamanan wisatawan agar tidak lari dari Banyuwangi. Kalau para wisawatan merasa tidak nyaman dan aman saat berada di Banyuwangi, maka mereka tidak akan datang lagi ke Banyuwangi. Kalau wisatawan Ijen memutuskan naik tidak melalui Banyuwangi, maka rakyat juga yang akan dirugikan. Pihaknya berencana akan membangun rest area di areal perkebunan Licin tepatnya di barat penangkaran madu. ”Rest area ini juga merupakan salah satu langkah untuk mengantisipasi terjadinya tindakan-tindakan yang tidak kita inginkan seperti pemalakan dan sebagainya,” pungkas Bram. (tfs/afi)

Tawarkan Rumah Subsidi Type 36/60 PT. Putra Pande Rijasa, pengembang Gedong Kertosari Residence (GKR) menawarkan rumah hunian bersubsidi dengan desain minimalis type 36/60. Dengan DP terjangkau yaitu sebesar 10.500.000 dan angsuran Rp. 797.550 setiap bulan dengan waktu 20 tahun. Dengan letak yang strategis di tengah kota Banyuwangi, memiliki rumah di GKR mau ke tujuan mana pun mudah, baik menuju pertokoan, tempat Sekolah serta rumah sakit dan kantor instansi yang lain cukup di tempuh lima menit saja. Hal itu jarang ditemui di perumahan yang lain yang ada di kota Banyuwangi. Dengan fasilitas penunjang seperti, air bersih PDAM / sumur bor, listrik dengan 900w, sedang untuk jalan lingkungan menggunakan paving blok. Selain sudah berpengalaman membangun perumahan khususnya di kota Dewata Bali, pengembang GKR menggunakan konsep hunian yang nyaman dan aman. Hasilnya adalah konsep rumah minimalis dengan sentuhan desain arsitektur rumah sehat bagi keluarga. Untuk lebih jelasnya konsumen bisa menghubungi marketing office 0333416623,

THOMY SILA/RABA

HUNIAN ASRI : Dengan konsep hunian nyaman dan nilai investasi tinggi.

082145368344, 085333470353, 081338179472, 081338179472, 085792869115. (*)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Perum Permata Giri

All New Xenia/Ayla

Suzuki Ertiga

Honda CRV ‘03

Toyota Avanza

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

DIJUAL All New Xenia/ayla tahun 013 PMK slv hrg 136/96,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

SUZUKI JATIM Ertiga DP 30 Jt, Karimun Wagon DP 25 Jt, Carry Pick Up DP 10 Jt, Splash DP 30 Jt. Info 081234017156

Djl Honda CRV Th 2003 Matic, Hitam Hrg 115 Jt Nego Bisa Cash, Kredit atau Tukar Tambah Hub: 08123453975

Dijual Avanza G VVT-I Th 2009 Siap Pakai Plat P Harga 118 Juta (Warna Silver) dan Mitsubishi Pick Up 120 TS Warna Hitam Th 2012 Plat P Hrg Rp 70 Jt Hub. 082143257648

Wisma Mukti Regency

Grand Livina/Evalia

All New Avanza/Innova

Suzuki APV/Karimun

Honda Freed/Aveo

Dijual Rmh Komplek Wisma Mukti Regency Blok B 10 Sobo. Lt: 157 M2; LB 144 M2. Fas 2 KT, R Klrg, Dapur, Musholla, Gudang. Rp 320 Juta. Rendra 082143050610

DIJUAL Grand livina/evalia tahun 011/013 PMK htm/pth hrg 147 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Avanza/innova tahun 013/011 PMK htm hrg 146/189 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki APV/Karimun tahun 013/06 PMK pth/htm hrg 119/82,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Honda Freed/Aveo tahun 012/06 PMK Htm hrg 166/86 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

VALENTINE WITH DAIHATSU Beli Xenia Gratis AYLA. Buruan Hub HADI 081 233 432 555. Gran Max PU Ready Stock!!

JURNAL ILMIAH Cetak jurnal ilimiah ber-ISSN untuk kenaikan pangkat guru. Berminat hubungi 082331575640.

BANYUWANGI Djl Rumah Type 45 LT 200 m2 Lokasi Perum Ktpng Asri Blok C4 Hrg 400 Jt Cicil 2 Th Tanpa Bunga, Libur Bayar 2 Th Siap Disewa 5 Th, Garansi 5 Th, Uang Kembali 100% Hub: 087755678670 Gratis AC

BANYUWANGI Djl Rmh LT 96 Lok. Perum Sobo Kartika Blok G4 Hrg 160 Jt Nego H: 082232221899

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Xenia Li Duluxe ‘05

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Honda Jazz 09 Djl Honda Jazz Th 2009 RS, Warna Abu Tua Masih Standard, Barang Bagus Harga Rp. 162 Juta Nego, Jalan Kampar No. 9 Bwi Hub: 081336581680

Datsun

Dapatkan Harga Spesial di Bulan Spesial Dgn DP 25 Jt Sudah Bisa Bawa Pulang Datsun Type Apa Saja Hubungi Reza 085330522444/081937628089

DIJUAL Xenia Li Duluxe tahun 05 akhir coklat Md Mtl hrg 87 juta nego hub 082140701344


HALAMAN 56

SENIN 16 FEBRUARI

TAHUN 2015

Pelaku masih Misterius

APA POLEH

Dua Korban Jalani Operasi di RS Al Huda

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

TAK TERAWAT: Sampah banyak berserakan di Pantai Blibis, Desa Patoman, Minggu (15/2).

Pantai Blibis Semakin Kotor ROGOJAMPI-Program Jeding Rijig dan Green and Clean yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi, tampaknya belum sepenuhnya menyentuh ke masyarakat bawah. Buktinya, kawasan Pantai Blibis, Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi, kondisinya memprihatinkan. Pantai yang bersebelahan dengan sentra ikan bakar, Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, itu sangat jauh dari terawat. Padahal, setiap hari pantai yang menyuguhkan panorama pantai yang elok itu banyak dikunjungi warga. Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, kemarin (15/2), sampah rumah tangga banyak yang berserakan di sepanjang bibir pantai. Para pengunjung, tentu mengeluhkan pemandangan yang kurang sedap dipandang mata tersebut. “Kecewa kalau melihat pantai yang kotor,” cetus Sahrul, 49, pengunjung asal Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh n Baca Pantai Blibis...Hal 57

GAMBIRAN-Dua korban percobaan pembunuhan, Nani Ferani alias Nina, 45, dan putrinya, Aska Ratri Wijaya, 17, asal Dusun Glowong, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, hingga kemarin masih menjalani perawatan intensif di RS Al Huda, Genteng. Nina yang mengalami luka bacok di bagian kepala dan jari tangan, sekitar pukul 14.00, menjalani operasi. “Pasien Nina luka di kepala dan itu membuat gegar otak ringan, baru selesai menjalani operasi,” cetus Hospital Liaison Officer (HLO) RS Al Huda, dr. Sugeng Hery Priyatno. Hingga berita ini ditulis tadi malam, korban ini masih dirawat di ruang khusus. Petugas medis, juga terus memantau kondisi kesehatan korban. “Luka tebas di kepala memang serius, di jari tangan juga parah,” ungkapnya. Berbeda dengan Nina, kondisi putrinya Aska Ratri Wijaya, ternyata sudah membaik. Malahan, korban ini sudah bisa komunikasi dengan keluarga. “Saya tidak terlalu banyak tahu, kondisi gelap dan saya juga baru bangun,” terang Aska pada Jawa Pos Radar Genteng. Aska menyebut saat malam kejadian itu seperti mimpi. Saat terbangun karena seperti ada keributan di rumahnya, dirinya terbangun dan keluar kamar n Baca Pelaku...Hal 57

SHULHAN HADI/JPRG

TERBARING: Aska dengan luka diwajah masih masih menjalani perawatan di RS Al Huda, Genteng, Minggu (15/2).

SELAMATAN

Vario Tabrak Beat, Satu Nyawa Melayang

Jembatan Gambiran Rampung GEMBIRAN-Warga Desa/Kecamatan Gambiran, menggelar selamatan jembatan Wiroguno yang telah selesai pembangunannya, Minggu sore (15/2). Dengan suka rela, warga membawa tumpeng dan melaksanakan santunan kepada anak yatim yang dipusatkan di sisi timur jembatan. Salah satu warga Desa Gambiran, Agus, 50, mengatakan selamatan ini dilakukan karena jembatan tersebut oleh warga sudah dijadikan sarana beraktivitas. “Jembatan sudah dipakai, meski belum diresmikan, ya kita adakan selamatan tradisi,” katanya. Selamatan yang dilakukan itu, jelas dia, hanya diikuti oleh warga yang ada di timur sungai n Baca Jembatan...Hal 57

BANGOREJO-Tabrakan antara motor Honda Vario dengan motor Honda Beat, terjadi di jalan raya Dusun Kedungrejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, terjadi pada Sabtu sore (14/2). Dalam kecelakaan itu, satu korban meninggal dan dua lainnya kritis. Korban yang meninggal dengan luka cukup parah di bagian kepala itu adalah Anwar Sidik, 34, warga Dusun Selorejo, Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo. Sedang dua korban yang luka, Fatimatuz Zahro, 23, istri Anwar Sidiq, dan Darmaji, 30, warga Dusun Selorejo, Desa Temurejo n Baca Vario Tabrak...Hal 57

BAGAIMANA INI

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

MARAK: Alat berat melakukan aktivitas penambangan pasir di persawahan Desa Kemiri, Singojuruh, Minggu (15/2).

Galian C di Areal Sawah Produktif

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

MEMBAHAYAKAN: Jembatan di simpang tiga lapangan Desa Kemiri, ini sudah lama berlubang, Minggu (15/2).

Jembatan Penghubung Jebol SINGOJURUH-Jembatan di jalan simpang Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, menuju Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, dan Desa Bedewang Kecamatan Songgon, itu banyak dikeluhkan warga. Gorong-gorong pada jembatan yang setiap hari ramai dilewati kendaraan itu, sudah lama bolong. Selama ini, warga sudah banyak yang mengalami kecelakaan saat melintas di jembatan itu. “Sering kecelakaan di sini, terutama pada malam hari,” cetus Rita, 29, salah seorang warga setempat. Menurut Rita, gorong-gorong yang sudah lama jebol itu, kini mulai merembet. Bila tidak lekas diperbaiki, itu akan mengancam jembatan. “Sudah lama rusak, tapi juga tidak segera diperbaiki,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng. Jalan simpang tiga di dekat lapangan Desa Kemiri, itu akses jalan menuju ke Desa Cantuk dan Desa Bedewang. Sehingga, arus lalu lintas di jembatan itu cukup padat. “Jembatan itu sangat membahayakan,” terang Asih, 32, warga lainnya. (ddy/abi)

SINGOJURUH-Penambangan pasir galian C yang diduga ilegal, kini semakin marak di wilayah Banyuwangi Selatan. Malahan, para pengusaha itu tampaknya semakin nekat. Persawahan produktif yang berada di pinggir jalan raya, dikeruk dengan menggunakan mesin berat. Penambangan pasir itu, seperti yang terlihat di areal persawahan barat rel kereta api (KA) Dusun Tegalmojo, Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh. Sebuah mesin berat, dari jalan raya terlihat bekerja mengeruk lahan persawahan untuk diambil pasirnya. Aktivitas penambangan pasir itu, menjadi sorotan warga dan pengendara kendaraan yang melintas di jalan raya simpang tiga Dusun

Tegalmojo, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, dan Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh. “Di pinggir jalan raya berani pakai mesin berat,” cetus warga sekitar lokasi penambangan pasir. Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng di lokasi galian C, pengusaha yang mengeruk pasir di persawahan Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, itu menggunakan satu alat berat berupa backhoe. Informasi dari masyarakat sekitar, penambangan itu sudah berlangsung sekitar sepekan. Setiap hari, puluhan dump truck datang untuk mengangkut pasir. “Penambangan pasir itu sudah seminggu,” terang Wijaya, 34, salah satu warga sekitar. Wijaya mengaku tidak tahu galian C itu ada izinnya apa tidak. Yang pasti,

dirinya tidak pernah diminta persetujuan untuk penambangan pasir itu. “Cuma lokasinya itu di pinggir jalan raya, kok dibiarkan,” katanya. Warga sekitar, ejlas dia, sebenarnya sangat menyayangkan aktivitas penambangan pasir itu karena menggunakan alat berat. Apalagi, persawahan yang dikeruk itu kategori sawah produktif kelas satu. “Tapi kalau yang punya tanah itu mau, kita tidak bisa berbuat apaapa,” sahut warga lainnya. Warga juga mengeluhkan damp truck yang keluar dan masuk penambangan pasir, itu dikhawatirkan bisa merusak jalan. “Damp truck mengangkut pasir, air berceceran di jalan, kalau kena panas berdebu hujan becek,” ujarnya. (ddy/abi)

EKO BUDI/JPRG

DBD: Petugas melakukan pengasapan di sekitar perumahan warga Desa Karangmulyo, Minggu (15/2).

Warga Ramai-ramai Minta Fogging TEGALSARI-Penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banyuwangi, ternyata membuat warga yang tinggal di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Tegalsari, merasa ketakutan tertular. Warga berharap Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Banyuwangi melakukan pengasapan untuk daerahnya. Warga yang tinggal di pedesaan itu, menganggap hanya fogging yang bisa mengatasi penyebaran DBD n Baca Warga...Hal 57

EKO BUDIYONO/JPRG

JUARA: Para juara lomba Imlek mendapat tropi, piagam, dan uang pembinaan, Minggu (15/2).

Lomba Imlek Sun East Mall Dibanjiri Peserta

GENTENG-Lomba menyambut tahun baru Imlek 2566 K yang dilaksanakan di lantai satu pusat perbelanjaan terbesar dan terlengkap Sun East Mall Genteng, berlangsung cukup meriah, Minggu pagi (15/2). Ratusan peserta mengikuti terlihat antusias dalam mengikuti berbagai lomba seperti fashion show, reading English, dan lomba foto selfi. Untuk lomba reading English, panitia mengambil juara untuk kategori A dan kategori B. Untuk para pemenang dalam lomba kategori A dan B itu, masing-masing kategori oleh panitia mengambil enam juara yakni juara I, II, III, dan harapan I, II, dan III. Mereka itu mendapatkan piagam, tropi, dan uang

http://www.radarbanyuwangi.co.id

pembinaan dari Sun East Mall Genteng. Sedang lomba fashion yang banyak diikuti oleh peserta dari luar Kabupaten Banyuwangi, panitia juga memberlakukan tiga kategori lomba. Untuk setiap kategori, diambil juara I, II, III, dan harapan I, II, dan III. “Untuk para pemenang, kita beri uang pembinaan,” cetus Direktur Sun East Mall Genteng, Feryanto. Menurut Feryanto, lomba yang dilaksanakan ini untuk meningkatkan bakat dan prestasi para siswa. Selain itu, juga untuk menjaring bibit muda yang ada di Banyuwangi. “Untuk menjaring bakat anak-anak di Banyuwangi, ke depan kita berencana mengadakan lomba bahasa Using,” ungkapnya. (*/abi)

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


RADAR GENTENG

Jawa Pos

Senin 16 Februari 2015

BLAMBANGAN RAYA

57

Gandeng Gapoktan, Bulog Optimistis Capai Target Untuk Pengadaan Beras dan Gabah SRONO – Untuk lebih mengoptimalkan penyerapan gabah dan beras petani, Bulog Subdivre Banyuwangi bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (PKP) melaksanakan sosialisasi dan sinergitas kemitraan pengadaan beras/gabah dalam negeri tahun 2015. Acara yang berlangsung di gudang Bulog Wonosobo, Kecamatan Srono, pada Kamis (12/2) itu dihadiri oleh 29 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Perum Bulog Subdivre Banyuwangi. Dengan penandatanganan MoU tersebut, Bulog Subdivre Banyuwangi akan melaksanakan kebijakan pembelian gabah/beras sesuai ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP) kepada petani. Selain itu, kerjasama ini juga berfungsi untuk menjaga stabilitas harga ditingkat petani dan untuk memenuhi kecukupan stok cadangan pangan. Kepala Bulog Subdivre Banyuwangi, Sopran Kenedi, menjelaskan, tujuan pengadaan gabah/beras dalam negeri adalah untuk memperkuat pilar ketahanan pangan dari aspek stabilisasi harga dan ketersediaan stok cadangan pangan nasional, dan mampu mendorong pembangunan perdesaan melalui

Terjual 1.600 Unit, Mio M3 Yakinkan Pasar DIAN EFFENDI/JP-RABA

SEMANGAT: Kepala Bulog Subdivre Banyuwangi, Sopran Kenedi (kiri) didampingi Kadis PKP Ir Ikrori Hudanto saat memaparkan program kerjasama dengan Gapoktan di Gudang Bulog, Wonosobo, Srono, Kamis (12/2) lalu.

peningkatan pendapatan petani dan perluasan lapangan kerja di bidang pertanian. “Tahun ini, Bulog Subdivre Banyuwangi menargetkan penyerapan 50.000 ton beras/gabah. Melalui kerjasama on farm dengan 29 Gapoktan dengan luas areal sawah 13.358 Hektar, diharapkan dapat membantu meningkatkan serapan pengadaan gabah/beras Bulog, “ ujar Kenedi. Sementara itu, Kepala Kadis PKP Banyuwangi, Ir Ikrori Hudanto mengapresiasi langkah Bulog yang telah

menjalin kerjasama dengan Gapoktan binaannya. Kedepan, dia berharap banyak Gapoktan yang bermitra dengan Bulog. Menurutnya, bermitra dengan Bulog, petani tidak perlu risau bila harga gabah / beras anjlok. Karena Bulog tetap akan membeli dengan harga sesuai HPP. “Bila harga dipasaran umum lebih tinggi dari HPP, petani bisa menjual ke pasar, karena Bulog juga punya tugas menjaga kestabilan harga, jadi petani sangat diuntungkan dengan kerjasama ini,“ pungkas Ikrori. (*/als)

BANYUWANGI- Sepeda motor Yamaha Mio sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kini, Yamaha Indonesia telah merilis motor mio terbarunya yang diberi nama Mio M3 125 Blue Core yang hadir dengan konsep «Tanpa Kompromi» dalam hal desain dan performa mesin. «Semenjak di luncurkan pada Desember 2014 hingga bulan Februari 2015 sudah terjual 1600 unit. Hal ini membuktikan produk baru Mio M3 ini sangat diterima masyarakat Banyuwangi. Kami optimis Mio generasi ketiga ini sudah mulai melanjutkan kejayaan brand legendaris Mio yang melekat erat di hati konsumen,» ujar Yudi Ramadani, Supervisor PT. Roda Sakti Surya Raya Jember. Produk ini memiliki banyak keunggulan seperti desainnya yang sporty, warna colourfull, berteknologi Blue Core yang membuatnya Efisien - Bertenaga - Handal. Mio M3 lebih irit 50 % dibandingkan

model generasi awal yang bermesin karburator, namun tenaga dan torsinya lebih besar. Bahkan memiliki speedometer yang dilengkapi Eco Indicator yang berfungsi untuk memberitahu pengendara ketika melaju pada kondisi performa mesin yang paling optimal, sehingga bahan bakar dapat dihemat hingga 60%. «Desain tanpa kompromi menggabungkan komposisi ideal antara desain yang sporty dan trendy. Dengan fungsi yang optimal seperti bagasi luas, jok luas, tangki bahan bakar berkapasitas besar, yang dibalut dengan desain yang ramping dan compact sehingga lincah dan mudah dikendarai. Begitu pula dengan mesin yang dirancang Tanpa Kompromi. Serta disempurnakan dengan teknologi Blue Core yang Efisien - Bertenaga - Handal,” papar Yudi. Desain sporty tampak dari jok & handle seat, “M” style handle seat, “M” style handle

bar, smokey tail lamp, motif carbon dan lampu depannya yang berkararakter unik. Mesin New Mio M3 125 berkapasitas 125 cc, tenaga maksimalnya 9,52 PS/8.000 rpm, torsi maksimalnya 9,6 Nm/5.500 rpm dan berat mesin 32,6 kg. Mesinnya berpendingin udara dan ISTIMEWA menggunakan settingan CVT terbaru. Berkat penggunaan mesin Blue Core, berat mesin menjadi paling ringan di kelasnya. Khusus di bulan Februari dalam rangka menyambut hari Valentine dan Imlek, Yamaha memberikan promo sepesial. Yamaha New Mio 125 M3 bisa didapatkan dengan uang muka Rp 1,9 juta dengan angsuran Rp 570.000. Sedangkan DP untuk tipe New Soul GT 125 Eagle Eye mulai Rp 700 ribu hingga 3x potongan angsuran. Untuk informasi lebih lanjut bisa langsung menuju dealer-dealer resmi Yamaha terdekat di kota Anda. (*/als)

KOMPETENSI: Ketua DPD AGPAII, Imam Najeh (paling kanan) dan Alvian Lubis (nomor dua dari kiri) dalam dialog interaktif, Minggu (15/2).

Polisi Terjunkan Tim Khusus n PELAKU... Sambungan dari Hal 56

“Sayadiamsebentar,inimimpiapa nyata, terus dipukul,” ungkapnya. Selama melakukan penganiayaan di rumahnya itu, pelaku tidak mengeluarkan kata-kata sama sekali. Dan dirinya, jelas dia, juga tidak bisa mengenali ciri-cirinya. “Orang berapa dan kayak apa, saya tidak tahu, karena gelap sekali,” cetusnya. Menurut Aska, yang diingat itu usai magrib di rumahnya ada tamu perempuan yang tidak

dikenal. Yang diketahui, orang itu sudah dua kali datang ke rumahnya. “Temannya ibu, tapi juga baru kenal,” jelasnya. Sementara itu, polisi tampaknya harus kerja ekstra keras untuk mengungkap pelaku pembacokan dengan korban ibu dan putrinya itu. Sampai saat ini, mereka ternyata masih belum berhasil menemukan petunjuk pelaku. “Kita masih melakukan penyelidikan,” cetus Kapolsek Gambiran, AKP Suwanto Barri, melalui Kanirreskrim, Iptu Subagyo. Untuk mengungkap kasus ini,

Pengasapan Disambut Gembira n WARGA... Sambungan dari Hal 56

“Pengasapan untuk antisipasi menyebarnya serangan nyamuk DBD,” cetus Kepala Dusun Sumber Kembang, Desa Karangmulyo, Waris Andrianto. Menurut Waris, di kampungnya sudah ada dua warga yang diduga terkena DBD. Makanya, warga takut nyamuk aedes aegypti akan menyerang warga lainnya. “Warga banyak yang takut dan minta pengasapan,” katanya. Pengasapan yang kini dilakukan di Dusun Sumber Kembang, disambut gembira oleh warga. Mereka berharap, pengasapan itu bisa mengusir nyamuk penyebab DBD. “Mudah-mudahan dengan di semprot ini, serangan DBD tidak ada lagi,” ujar Wagimin, 56, warga Dusun Sumber Kembang, Desa Karangmulyo. Kepala Puskesmas Tegalsari, dr. Asiyah Aswin, mengatakan saat ini memang banyak masyarakat yang minta dilakukan fogging. Mereka beranggapan fogging itu satu-satunya jalan untuk mengatasi DBD. “ Seka-

Bayar Rp 2 Ribu tanpa Karcis n PANTAI BLIBIS... Sambungan dari Hal 56

Apalagi, jelas dia, untuk masuk ke lokasi wisata itu, semua pengunjung ditarik retribusi. Meski retribusi itu murah, tapi fasilitas yang ada sangat mengecewakan. “Saya naik motor bersama istri dan anak ditarik Rp 2000, tapi tidak diberi karcis,” ungkapnya. Sahrul menyebut, pemandangan di Pantai Blibis itu sebenarnya cukup bagus. Tapi, karena kondisi pantai yang penuh dengan sampah, membuat tempat wisata itu menjadi tidak menarik. “Harusnya warga atau pemerintah desa mengajak gotong royong, terus uang dari retribusi itu larinya kemana,” katanya. Pengunjung lain, Sai’in, 52, dari Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi, mengaku setiap libur dan hari minggu rutin memancing di sekitar pantai, termasuk di Pantai Blibis. “Saya sudah mancing di banyak pantai, Pantai Blibis ini terkotor di Banyuwangi,” ungkapnya.(ddy/abi)

rang ini hampir semua desa di Kecamatan Tegalsari ini minta di fogging,” ujarnya. Untuk kondisi seperti ini, jelas dia, pihaknya hanya bisa mengiyakan. Itu dilakukan dari pada warga meminta bantuan pada pihak lain yang belum jelas kapasitasnya. Permintaan fogging karena ada salah satu warga dikabarkan terkena DBD. Setelah dibawa ke RS ternyata sakit kencing manis. (sli/abi)

jelas dia, polisi telah menerjunkan tim khusus di lapangan. Tim yang sudah dibentuk itu, untuk memburu keberadaan pelaku yang telah berbuat sadis tersebut. “Kami akan berupaya untuk segera menangkap pelaku,” katanya. Subagyo menyebut telah men-

gambil satu saksi yang dianggap mengetahui kejadian itu. Saksi berinisial SK asal Kecamatan Bangorejo, itu juga telah dimintai keterangan di polsek. “Belum ada keterangan yang mengarah, tapi saksi itu akan kita panggil lagi,” ungkapnya.(sli/abi)

Korban Meninggal di Puskesmas n VARIO TABRAK... Sambungan dari Hal 56

Anwar meninggal setelah sempat menjalani perawatan di UGD Puskesmas Kedungrejo. Korban itu, mengalami luka robek pada dahi, patah tulang pada dagu, dan mengalami pendarahan pada telinga dan hidung. “Korban meninggal di Puskesmas Kedungrejo,” terang Kanitlantas Polsek Gambiran, Ipda Dalyono. Kecelakaan yang menimpa korban ini, terjadi sekitar pukul 16.00. Saat kejadian, korban bersama istrinya, Fatimatuz Zahro mengendarai motor Honda Beat dengan nomor polisi P 4813 XO, melaju dari arah barat.

Setiba di lokasi kejadian, dari arah timur meluncur motor Honda Vario dengan nomor polisi P 6352 VO yang dinaiki Darmaji dengan kecepatan agak tinggi. Belum diketahui penyebabnya, toba-tiba motor ini nyeleret ke arah kanan dan menabrak motor Honda Beat. Tiga pengendara motor itu oleh warga ditolong dengan dilarikan ke UGD Puskesmas Kedungrejo. Anwar yang menderita luka serius di kepala, akhirnya meninggal. Sedang istrinya, Fatimatuz Zahro, yang luka patah tulang pada kaki kanan, akhirnya dirujuk ke ke RS Al Huda, Genteng. Sedang Darmaji, hanya luka lecet pada kaki kanan dan dahi. (abi)

WAHYU NUGROHO/JPRG.

DPD AGPAII Gelar Dialog Interaktid GENTENG-Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kabupaten Banyuwangi, menggelar dialog interaktif yang bertempat di aula SMA Negeri 2 Genteng, Minggu pagi (15/2). Ratusan guru agama Islam dari tingkat SD, SMP, dan SMA, seKabupaten Banyuwangi, terlihat serius mengikuti acara dialog yang mengambil tema tunjangan profesi pendidikan, antara harapan dan kenyataan. Hadir sebagai narasumber dalam acara itu Kepala Sub Di-

rektorat (Ksubdit) SD Kementerian Agama (Kemenag) RI, Dr. H. Alvian Lubis dan Kepala Sub (Kasub) SMA Kemenag Jawa Timur, Dr. Triyanto. “Kita juga mengundang bapak kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi dan Kemenag Banyuwangi,” cetus ketua DPD AGPAII Banyuwangi, Imam Najeh, MPd. Menurut Najeh, acara yang digelar sehari itu bertujuan membangun silaturahmi antara GPAI, dan memberikan pencerahan tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh anggota serta alur tunjangan profesi pendidikan

GPAI. Semuanya itu, agar tidak ada kesalahpahaman dalam masalah pencairan. “Semua anggota biar jelas dan bisa bertanya langsung kepada para narasumber,” katanya. Sementara itu, Alvin Lubis dalam paparannya mengingatkan kepada para guru untuk lebih mementingkan peningkatan intelektual, terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana pembelajaran. “Guru Agama harus bisa mengoperasikan komputer dan kalau bisa punya laptop sendiri,” ujarnya. (adv/abi)

Agar Selamat dan Sejahtera n JEMBATAN... Sambungan dari Hal 56

Rencananya, warga yang ada di barat sungai juga akan mengge-

lar selamat sendiri. “Selamatan ini hanya orang sini saja (timur jembatan),” ujarnya. Melalui doa bersama itu, lanjut dia, jembatan Wiroguno di Desa

Gambiran ini bisa menjadi sarana meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan selalu diberkahi. “Biar selamat, biar sejahtera,” harapnya.(sli/abi)


RADAR BANYUWANGI

OLAHRAGA

58

Jawa Pos

Senin 16 Februari 2015

Bidik Calon Pelatih Syarat Pengalaman BANYUWANGI – Tim sepak bola Banyuwangi tampaknya masih santai dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V tahun 2015 mendatang. Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda seleksi pemain akan dimulai. Padahal, persiapan itu sangat penting dalam ambisi meraih medali dalam ajang multi even itu. Masalah pendanaan yang tampaknya memicu program seleksi terhambat. Maka dari itu, dana hibah untuk pembinaan cabang olahraga (cabor) itu sangat ditunggu pencairannya. Bukan hanya PSSI, tapi semua cabor pasti tengah menunggu realisasi pencairan. Meski belum menggelar seleksi gara-gara pendanaan, tapi ban-

GALIH COKRO/RaBa

DIPERCANTIK: Proyek landscape halaman Stadion Diponegoro, Banyuwangi, segera dikerjakan.

Stadion Kembali Digerojok Rp 900 Juta BANYUWANGI – Stadion Diponegoro, Banyuwangi, tampaknya bakal semakin megah. Hal itu semata-mata untuk menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Poprov) Jawa Timur V yang digeber tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang. Hal itu mengacu pada rencana pengerjaan proyek pada APBD tahun 2015 ini. Selain pengerjaan penerangan lampu, stadion kebanggaan rakyat Banyuwangi itu juga ada pengerjaan lain. Sampai saat ini, mega proyek lampu dengan anggaran Rp 9,9 Miliar masih dalam tahap lelang. Proyek itu di bawah satuan tugas Dinas Kebersihan dan

Pertamanan (DKP) Banyuwangi. Selain itu, stadion tersebut juga akan digerojok proyek yang lain. Kali ini di bawah tugas Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPUBCTR), Banyuwangi. Bahkan, bukan hanya ada satu paket pekerjaan dalam proyek di satu titik itu. Rinciannya, pemeliharaan tribun sisi barat dan rumput lapangan. Selain itu juga ada pekerjaan untuk

landscape halaman, saluran drainase, dan jalan akses masuk sisi barat. Setiap pekerjaan itu, DPUBCTR mengalokasikan anggaran masing-masing Rp 200 juta. Dengan nilai itu, maka pekerjaan itu berupa Penunjukan Langsung (PL). Hingga kemarin, titik proyek itu masih belum dikerjakan. Namun sesuai komitmen sebelumnya, semua proyek itu harus tuntas menjelang ajang multi even. Sehingga, saat hari H, stadion tersebut sudah ready

dan siap digunakan. ‘’Target akhir April harus selesai,’’ ungkap kepala DPUBCTKR Banyuwangi, Mujiono. Dia mengakui jika stadion memang akan digenjot demi menyukseskan Porprov. Dia menyebut, stadion itu juga akan diberi papan skor. ‘’Khusus Scoring Board atas bantuan CSR dengan alokasi anggaran mencapai Rp 100 juta,’’ sebutnya. Dengan adanya nilai tambahan itu, maka tercatat ada lima titik pekerjaan. Jika dikalkulasikan, maka dana yang akan dikucurkan senilai total Rp 900 juta. (ton/als)

Pengelolaan Keuangan Masih Amatir BANYUWANGI – Kemelut di tubuh Persewangi masih belum berakhir. Hingga kemarin, tim berjuluk The Lasblang (Laskar Blambangan) itu masih terbelit masalah keuangan. Tak ayal, gelombang protes terhadap pengelola klub terus berlanjut. Bayangkan, sampai saat ini Tim Merah-Hitam tidak memiliki duit. Anehnya, meski tidak memiliki saldo, tapi pengelola tim masih bertahan alias tidak mau mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Padahal, publik Banyuwangi menginginkan perubahan besar di tubuh tim kebanggaan rakyat Banyuwangi itu. Tujuannya adalah ingin menyelamatkan Persewangi dari jurang kehancuran. Sebab, pengurus Persewangi dianggap tidak becus mengelola tim. Padahal, Persewangi sangat memiliki potensi untuk menjadi tim besar yang syarat prestasi. Peluang itu akan terbuka jika tim benar-benar dikelola secara profesional. Sebab, sejak berkip-

rah di Divisi Utama, pengelolaan Persewangi masih amatir. Jika tim profesional, tentu Persewangi memiliki perusahaan yang jelas. Karena profesional, setidaknya ada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dari situlah, maka bisa dilihat kondisi keuangan klub sehat atau tidak. Anehnya lagi, Persewangi ternyata belum memiliki AD/ ART. Sehingga, arah Persewangi semakin tidak jelas. Hal itu diakui eks Panpel Persewangi pada musim 2013, Sunjoyo Hadi, kemarin. Dia mengatakan, dalam struktur kepengurusan Persewangi memang masih rancu. Dia juga menyebut, masa jabatan kepengurusan di Persewangi juga tidak ada. ‘’Memang tidak ada masa periodenya. Saya pikir, kalau tidak kuat, ya mundur,’’ desaknya. Sebab, jelas dia, banyak orang yang siap mengelola Persewangi. Cuma, seperti Agung Setio

Wibisono, lanjut dia, Persewangi harus ada reformasi. ‘’Jangan hanya mementingkan pribadi atau kelompok dengan mengorbankan pencinta olahraga Banyuwangi,’’ seloroh ketua Putra Kali Setail itu. Dia mengaku tahu betul kondisi Persewangi, atau sejak era Divisi Utama. Menurut dia,

kala itu, semua klub memberikan mandat kepada pengurus untuk mengelola tim dengan baik. ‘’Tapi, saya melihat ini kok Persewangi sekarang diklaim milik orang per orang,’’ sesalnya. Dia mengaku telah berkomunikasi dengan banyak pencinta bola di Banyuwangi n Baca Pengelolaan...Hal 59

yak yang ingin menangani tim sepak bola Porprov Banyuwangi sebagai pelatih. Sampai saat ini, Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi masih menggodok beberapa nama yang layak dijadikan pertimbangan. Setidaknya tercatat ada delapan kandidat yang masuk daftar list sebagai calon pelatih. Mereka adalah Ribut Santoso, Giman Abadi, Imam Hambali, dan Nasrul ‘’Kripik’’ Hariyono. Empat lainnya adalah Abdul Muin, Abdul Karim, Rony Nurdiansyah dan Mustain. Namun, perkembangan terbaru, delapan calon kandidat itu telah menyusut. Kini, calon kandidat sudah mengerucut menjadi enam nama. Hal itu diakui ketua Asskab

Banyuwangi, Muhamad Kayun Rosyid Sholeh, kemarin. Hanya saja, dia enggan menyebut nama-nama yang lolos dalam pantauan tahap pertama. Hanya saja, dia menegaskan, track record yang menjadi salah satu pertimbangan tentang pelatih yang akan direkrut. ‘’Pengalaman sebagai pelatih harus teruji,’’ katanya. Meski begitu, jelas dia, sampai saat ini Asskab Banyuwangi masih belum memutuskan secara resmi tentang calon pelatih. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan. Salah satunya mengenai honor. ‘’Bisa jadi, pelatih yang sudah kita bidik ternyata minta gaji tinggi. Kalau begitu, kita cari alternatif lain,’’ pungkasnya. (ton/als)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Senin 16 Februari 2015

BERITA UTAMA

59

Docking di Dermaga TNI AL ■ KAPAL...

Sambungan dari Hal 49

Diperoleh keterangan, kapal nahas itu bertolak dari Pelabuhan ASDP Ketapang pada Sabtu (14/2) pukul 13.02 dengan tujuan ke Pelabuhan ASDP Gilimanuk, Bali. ”Dalam perjalaan tiba-tiba kemudi kapal mengalami masalah sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan,” ujar Manajer

Operasional PT. Indonesia Ferry (IF) Ketapang, Saharudin Koto. Kejadian itu kontan menimbulkan kepanikan penumpang. Kapten kapal segera menghubungi pihak pelabuhan untuk penanganan lebih lanjut. KMP Cemerlang Nomor 55 tersebut tiba-tiba macet kemudi pukul 15.00 kemarin. Hampir 1,5 jam lamanya penumpang terombang-ambing di perairan Selat Bali.

Selain mengangkut penumpang, kapal tersebut juga mengangkut bus, truk, dan sepeda motor. ”Dengar kabar ada kendala pada kapal, kita langsung putuskan untuk menarik kapal tersebut,’’ kata Saharudin. KMP Cemerlang Nomor 55 terapung di sebelah barat lampu merah Pelabuhan Gilimanuk dalam kondisi mati kemudi. Kapal tersebut membawa muatan 2 truk

besar, 5 truk sedang, 1 tronton, 1 bus sedang, 1 bus besar, 1 pikap, 7 kendaraan kecil, 6 penumpang, dan 18 kendaraan roda dua. Sehari setelah mengalami kendala kemudi, kapal tersebut langsung menjalani perbaikan. Kapal akhirnya docking di dermaga TNI AL bersama kapal lain yang menjalani perbaikan. ”Saat ini kapal sedang diperbaiki dan sandar di dermaga TNI AL,” pungkas Saharudin. (tfs/aif)

Rejeki Tiban Bagi Pemilik Rumah Makan ■ BERBURU...

Sambungan dari Hal 49

Kemenangan pertama dan paling utama. Nilainya mengalahkan medali emas yang akan diraih para atlet daerah The Sunrise Java di arena Porprov Juni mendatang. Begitu pentingnya Porprov sehingga Banyuwangi mati-matian berjuang menjadi tuan rumah tunggal? Bukan hanya penting. Tapi, puuueeenntiiiiing. Untuk apa? Banyak untuknya. Pertama, untuk lebih mengenalkan Banyuwangi kepada warga Jatim. Sangat sulit mengumpulkan banyak orang dari seluruh kota/kabupaten di Jatim. Apalagi dalam satu event. Kalau tidak percaya silakan coba! Sekadar tahu, gelaran Porprov awal pekan Juni akan mendatangkan 9.000 lebih atlet plus ofisial tim ke Bumi Blambangan. Mereka akan tinggal tujuh sampai 10 hari di Kota Gandrung. Saking banyaknya tamu istimewa itu sampai-sampai kamar hotel dan penginapan yang ada di Banyuwangi tidak mampu menampungnya. Panitia terpaksa harus mencari kamar tambahan. Maka kos-kosan, rumah-rumah yang nganggur di perumahan, serta rumah penduduk yang layak akan disulap jadi penginapan bagi atlet. Pokoknya, saat Porprov mendatang semua hotel dan penginapan panen raya. Tidak sehari, tapi minimal seminggu mereka tidak membu-

tuhkan tamu. Sebab, sudah dipenuhi oleh para atlet Porprov. Itu namanya rejeki nomplok. Tidak dinyana dan disangka. Dan, yang terpenting ini: tidak perlu promosi tapi kedatangan tamu tak diundang. Kalau saya menjadi pemilik hotel/ penginapan maka akan saya servis para atlet Porprov yang menginap di tempat saya. Kalau menginap seminggu, mereka akan saya beri sarapan gratis dua kali sehingga hanya membayar untuk lima kali sarapan. Sesekali mereka akan saya jamu dengan makan siang dan malam bersama. Juga gratis tentunya. Kalau di tempat saya ada fasilitas olah raga akan saya suruh mereka pakai. Gratis alias free. Itu saya loh. Gak tahu yang lain. Kayaknya mereka akan member insentif dari yang saya berikan. Tapi, kayaknya juga ada yang tidak akan memberi insentif apa-apa. Samar-samar saya mendengar, katanya ada hotel yang aula layak dijadikan salah satu venue Porprov. Bukannya digratiskan, aula yang sudah lengkap dengan alat salah satu cabor itu dipatok dengan tarif yang mahal. Melebihi standar budjet dari panitia. Padahal, semua kamar hotel tersebut dipakai untuk penginapan para atlet. Para atlet dan ofisial tim yang menginap di sana pasti juga akan makan siang atau malam di hotel itu. Tapi, setiap orang pasti punya pemikiran dan perhitungan sendiri dalam berbisnis. Tidak memberi insetif

dalam bisnis bukan merupakan kesalahan. Hanya kurang etis saja. Andai ada banyak alternatif dengan kualitas yang sama denganhotel itu, saya yakin panitia tidak akan memakaihoteltersebut.Tapiyasudahlah. Panitiaharusmenerimanasib:sudah kepepet masih digenjet pula. Multiplier effect menjadi host Porprov tidak hanya akan dinikmati para pengusaha hotel dan penginapan. Melainkan juga oleh para pemilik rent car dan travel agen. Konon, untuk transportasi dan distribusi atlet dari penginapan ke venue membutuhkan ratusan kendaraan. Panitia terpaksa mencari kendaraan sampai keluar kota. Stok kendaraan sewaaan di Banyuwangi tidak cukup. Selama Porprov para pemandu wisata pasti akan bisa istirahat. Mereka akan sibuk memandu rombongan atlet dan ofisial yang sedang off bertanding ke sejumlah destinasi wisata di Banyuwangi. Ini kesempatan emas untuk memromosikan kedahsyatan wisata Banyuwangi kepada para tamu Porprov. Tentu saja, travel, pemandu wisata, dan dinas pariwisataharusbergandengtangan.Bersatu hati menjadi marketer yang baik. Rejeki tiban juga akan dirasakan oleh para pemilik restoran dan rumah makan. Bukan hanya yang ada di Banyuwangi kota. Tapi hampir di seluruh ibu kota kecamatan. Sebab, venue Porprov tersebar merata di hampir seluruh kecama-

tan. Menu-menu trandsional khas Banyuwangi akan diburu oleh para atlet dan ofisial mereka. Rujak-soto, sega tempong, pecel-rawon dan makanan-makanan khas Banyuwangen akan jadi makanan favorit. Ribuan atlet yang akan datang ke sini Juni mendatang selama ini penasaran. Hanya mendengar tapi belum pernah melihat kuliner khas Blambangan. Apalagi merasakannya. Pasti mereka saat ini sudah membuat list kuliner Banyuwangi. Begitu berada di Banyuwangi mereka akan lampiaskan rasa penasarannya tadi. Satu lagi yang bakal mendapat berkah tuan rumah Porprov. Yakni, industri kreatif. Para pelaku UMKMIKM akan merasakan panen dengan produk-produk andalannya. Khususnya yang terkait dengan Porprov. Mulai kaus hingga suvenir lainnya. Termasuk jajanan. Para atlet pasti ingin membawa oleh-oleh khas Kota Kopi Banyuwangi. Jika semua itu berjalan sesuai prediksi, maka tidak rugi pemkab Banyuwangi ngotot menjadi tuan rumah tunggal Porprov. Dan, sudah menjadi tugas utama pemerintah untuk menyejahterakan rakyatnya. Salah satu upaya yang cerdas dan efektif untuk memutar roda ekonomi dan memperbanyak perputaran uang adalah lewat pergelaran event-event. Porprov adalah contoh nyatanya. (kaosing93@gmail.com)

Tonjolkan Konsep Etnik Osing ■ CAFE...

Sambungan dari Hal 49

Soft launching kafe dan galeri sekaligus perkenalan Jiwa Jawa Resort Ijen itu dibuka langsung oleh Bupati Abdullah Azwar Anas, Sabtu sore kemarin (14/2). Soft launching disaksikan oleh owner Java Banana Ijen, Sigit Pramono dan pengusaha papan atas Banyuwangi. Di antara nama-nama pengusaha yang hadir adalah Tjipto Sudjarwo Tjoek (PT. Sumberyala Samudera),

Ahay (Mendut Recency), dan Michael Edy Hariyanto (owner AIL Rogojampi), dan sejumlah pengusaha papan atas Banyuwangi lainnya. Java Banana Kafe menonjolkan etnik Osing. Bangunan ini berdiri di lereng Gunung Ijen. View dari tempat ini benar-benar eksotik karena menonjolkan empat gunung, yaitu Gunung Ijen, Gunung Raung, Gunung Ranti, dan Gunung Suket. Bagi Anda yang ingin menikmati karya seni kontemporer sembari ditemani minum kopi panas, di sinilah tempatnya.

Akses menuju Banana Kafe tidaklah sulit. Pemkab Banyuwangi telah membangun jalan berpaving sepanjang 1 Kilometer. Kanan-kiri menuju lokasi, wisatawan bisa menikmati pemandangan kebun kopi dan bangunan rumah khas Osing. ”Konsep yang kita terapkan tempat ini mengadopsi Hotel Java Banana di Gunung Bromo. Bedanya untuk Banana Cafe & Gallery brandingnya 100 persen Banyuwangi,’’ ujar owner Banana Cafe & Gallery Sigit Pramono. Bupati Abdullah Azwar Anas mengapresiasi langkah prestisius

yang dilakukan bankir papan atas nasional, Sigit Pramono tersebut. ”Tempat ini paling Indah. Saya berterima kasih kepada Pak Sigit yang telah membangun tempat semegah ini,’’ puji Anas. Sigit Pramono mengatakan, untuk mewujudkan kafe dan galeri ini butuh perjuangan panjang. Semula, jalan menuju lokasi tergolong sulit. Namun, setelah dipasang paving, akses menuju lokasi cukup mudah. ”Semua ini berkat dorongan pak Bupati Anas,’’ kata Sigit. (aif)

Anak Muda Diarahkan Penyuluhan HIV/AIDS ■ DIBUKA...

Sambungan dari Hal 49

Baksos LKNU untuk kegiatan pertama dari lima kegiatan yang telah direncanakan, berlangsung sangat meriah. Ribuan warga Kecamatan Glenmore dan daerah sekitarnya, sejak pukul 08.30 terlihat sudah tumplek blek di lokasi acara. Sedikitnya 50 dokter dan tenaga medis, juga sudah siap di tempat pelayanan. Kegiatan sosial terbesar di Kota Gandrung ini, dibuka oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Para petinggi PCNU Banyuwangi, terlihat kompak hadir seperti Rais Syuriah, KH Achmad Hisyam Syafaat dan ketua tanfidiziyah, KH. Masykur Ali. Para pimpinan badan otonom NU, seperti GP Ansor, Fa-

tayat NU, Muslimat NU, IPNU dan IPPNU juga hadir. “Saya mengapresiasi kegiatan bakti sosial ini,” cetus Bupati Anas. Apalagi, jelas bupati, kegiatan sosial ini akan berlangsung di beberapa titik dan melibatkan banyak instansi dan masyarakat banyak. “Kegiatan seperti ini perlu di support, apalagi banyak melibatkan lembaga dan organisasi sosial,” katanya. Yang membanggakan lagi, cetus dia, kegiatan yang telah mampu mendatangkan orang banyak ini bisa berjalan dengan baik tanpa membebankan anggaran kepada pemerintah daerah. “Tanpa bantuan dari APBD tetapi bisa bersinergi dengan banyak pihak,” ungkapnya. Bupati juga menyampaikan pesan kepada masyarakat, bahwa

pelaksanaan acara seperti ini, bisa berjalan dan mendapat dukungan dari berbagai kalangan, kalau panitia mau terbuka terhadap publik. “Kuncinya akuntabilitas, orang akan senang membantu kalau akuntabel,” ucapnya. Model pelaksanaan acara yang menyediakan pelayanan pengobatan kesehatan dan penyuluhan, jelas dia, juga menjadi nilai lebih dari acara itu. “Ini bagus karena gabungan, selain pengobatan juga ada penyuluhan,” ujarnya. Ketua panitia, dr. H. Mufti Anam, mengatakan dari hasil evaluasi kegiatan yang pertama ini cukup baik. Salah satunya terlihat dari kuota peserta yang melebihi dari perkiraan panitia. “Bagus sekali, warga yang datang untuk berobat melebihi dari tar-

get panitia,” cetusnya. Meski demikian, pihaknya akan lebih memaksimalkan acara ini pada Baksos LKNU yang ke dua di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Salah satunya mengoptimalkan layanan penyuluhan yang telah disediakan, karena warga masih kurang tertarik dengan layanan ini. “Penyuluhan kurang diminati, masyarakat kurang sadar,” katanya. Pada Baksos selanjutnya, pihaknya akan memaksimalkan peran panitia yang akan mengarahkan pengunjung agar bisa mengunjungi posko layanan sesuai dengan kebutuhkan. “Akan kita bagi, anak muda mungkin kita arahkan ke penyuluhan HIV/ AIDS,” ujarnya. (sli/abi)

Punya Keahlian Merajut Sejak Usia 20 Tahun ■ DAPAT...

Sambungan dari Hal 49

Meski penataannya jauh berbeda dengan orang yang berniat untuk berniaga, tapi pakaian tersebut memang untuk dikomersilkan. Tidak banyak yang dipajang, hanya sekitar belasan saja. Pakaian-pakaian tersebut terdiri dari rok, atasan, dress, syal, topi dan taplak meja. Pakaian tersebut tidak dilapisi plastik pelindung debu atau di pajang semenarik mungkin, warna warni yang cerah tersebut sudah cukup untuk memancing pandangan mata orang yang lihat. Sudah dua tahun belakangan ini, Umi menghabiskan waktu senjanya dengan menjajakan pakaian hasil rajutnya di depan rumahnya. Wanita yang masih sanggup membaca Alquran tanpa menggunakan kacamata ini mengaku melakukan ini untuk mengisi waktu kosongnya. “Saya kan sudah tua, tidak ada kegiatan lagi, katanya kalau banyak diamnya, orang akan mudah sakit,” terang wanita yang memiliki 18 cicit ini. Tubuhnya yang semakin renta membatasi aktivitas hidupnya. Anak-anaknya melarang dirinya untuk melakukan rutinitas sebelumnya seperti memasak, mencuci dan ngemong cucu. Memang benar, kekuatan tubuhnya semakin

menurun. Melakukan kewajiban ibadah salat saja ia harus jalani dengan selonjor. “Saya tidak bisa salat berdiri, sudah tidak kuat berdiri lama-lama, tapi Alhamdulillah masih bisa membaca alquran tanpa pakai kacamata,” selorohnya. Umi Kulsum tidak hanya sendiri melakukan usaha ini. Ia dibantu anak sulungnya dan seorang cucunya. Perlu diketahui, keahlian merajut yang ia tekuni sejak usia 20 tahun ini diturunkan kepada anak dan cucu-cucunya.“Hanya anak saya yang pertama ini yang benar-benar bisa, tiga anaknya juga bisa,” ujar Umi sembari menunjuk anak sulungnya, Hidayah, 53, yang sedang duduk di sampingnya. Umi sendiri mendapatkan keahlian merajut ketika usia sekitar 20 tahunan. Kalau dihitung sampai sekarang, sudah 50 tahun Umi menekuni seni merajut pakaian. “Saya hanya sering lihat ibu saya sedang merajut, lalu terbiasa dan bisa. Orang jaman dulu itu memang mahir-mahir merajut manual menggunakan hakpen (sejenis jarum untuk marajut),” kenangnya. Setelah mahir, seni merajut menjadi hobinya. Sebagai ibu rumah tangga yang bersuamikan petani, Umi tidak memiliki kesibukan berarti. Waktu luangnya tersebut ia pergunakan untuk merajut. Setelah suaminya meninggal, ia me-

nikah dengan seorang pedagang asal Madura. Umi akhirnya turut hijrah ke Bali menemani suaminya menjalankan usaha rumah makan. Hobinya tidak pernah ia tinggalkan meski memiliki kesibukan membantu suaminya berdagang. “Ketika masih rutin merajut di Bali, turis-turis menanyakan pakaian rajutan saya. How much how much,” Kenang Umi menirukan turis yang menanyakan baju rajutnya ketika di Bali. Umi tidak pernah berniat menjual baju rajutnya hingga dua tahun belakangan ini. Lima belas tahun silam, suami keduanya meninggal. Umi akhirnya disusul Hidayah dan mengajaknya untuk tinggal bersama di Lateng, Banyuwangi. “Baru dua tahun kemarin saya niat untuk menjual hasil karya saya,” ungkapnya. Ia mengatakan hasil penjualan rajutan bisa membantu untuk menambal kebutuhan sehari-hari keluarganya. Suami Hidayah hanya seorang sopir angkot. Bersyukur, pakaian rajut yang dijajakan tersebut laku minimal satu buah. “Rata-rata laku satu hingga dua baju per hari,” ungkapnya. Harga pakaian dijual bervariasi tergantung kerumitan dan ukuran pakaian. Paling murah dijual denganhargaRp35.000danpalingmahalRp150.000. Ia juga melayani pesanan. “Topi bisa, selimut, sepatu bayi, bisa saya buat,” imbuhnya. (aif)

PEMILIK KIOS: Anggota Kodim 0825 menangkap pembawa pupuk bersubsidi tanpa dokumen di Perempatan Lampu Merah Srono, Sabtu malam kemarin (14/2). FREDY RIZKI/RABA

Dandim 0825 Gagalkan Penyelundupan Pupuk SRONO – Sebuah mobil pikap pengangkut pupuk bersubsidi jenis ZA tak berizin, Sabtu (14/2) malam ditangkap petugas dari Kodim 0825 Banyuwangi. Pikap tersebut dihentikan di Perempatan Lampu Merah Kecamatan Srono. Penangkapan yang dipimpin langsung oleh Dandim 0825 Letkol (Inf) Mangapul Hutajulu tersebut berhasil mengamankan pupuk bersubsidi seberat 2,5 ton yang rencananya akan dikirim ke salah satu lokasi di Cluring. Pemilik dari pupuk tersebut Solihin, 45, warga Desa Paspan, Kecamatan Glagah saat diperiksa tidak dapat menunjukkan dokumen lengkap terkait status pupuk yang dibawanya. Pria yang juga merupakan pemilik kios bersubsidi itu mengakui pupuk ZA tersebut tanpa RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan kelompok) yang jelas. Setelah diperiksa, mobil pikap bernopol P 8786 RU beserta 50 karung pupuk yang ada di dalamnya langsung dibawa ke Polsek Srono. Mangapul Hutajulu mengatakan, jika penangkapan mobil pikap tersebut dilakukan atas laporan anggotanya yang berada di Koramil Glagah. Setelah diamati sejak pukul 17.00, dua orang anggota dari Koramil Glagah, yaitu Koptu Supriyanto dan Serda Sugeng kemudian membuntuti kendaraan yang mengangkut pupuk bersubsidi tersebut. Di tengah perjalanan, dua orang anggota tersebut menghubungi petugas di Kodim dan lang-

sung di respons dengan mengirim beberapa anggota yang dipimpinnya sendiri untuk untuk mengejar dan mencegat mobil pikap tersebut. Benar saja, saat diperiksa pikap tersebut penuh dengan muatan pupuk ZA yang ditutupi terpal. “Kelangkaan pupuk sudah saya telusuri dari tingkat produsen dan kios. Di produsen bilang lancer, tapi di kios mereka bilang terlambat. Jadi kita terus menyelidiki kemana sebenarnya hilangnya pupuk ini. Saya juga sudah mengamati pergerakan distributor, jika terlihat mereka menyelewengkan pupuk bersubsidi ini langsung kita amankan. Nanti kepolisian yang melanjutkan perkara ini,” kata Hutajulu. Terkait penyelewengan pupuk tersebut, Dandim mengatakan, jika dirinya sudah memerintahkan anggotanya untuk mengamati di mana saja pergerakan penyimpangan pupuk. Pihaknya bertindak tegas supaya faktor yang menjadi salah satu penghambat program ketahanan pangan bisa di hilangkan. Kapolsek Srono AKP Heri Subagio membenarkan adanya penangkapan terhadap pelaku penyelewengan pupuk bersubsidi di wilayahnya. Selanjutnya barang bukti beserta dua orang, yaitu . Solihin, 45, selaku pemilik pupuk dan Kodri, 35, sopir dari pick up pembawa pupuk. “Pelaku sudah dibawa ke Polres. Berkas juga kita limpahkan ke Polres untuk proses hukum selanjutnya,” tandas Heri. (fre/aif)

Jangan Pernah Takut Gagal ■ PELOR...

Sambungan dari Hal 49

Kadang di dalam mobil saya pelor (nempel molor),” ujar wanita kelahiran Bandung, 14 Agustus 1994 itu. Banyaknya ragam budaya yang dimiliki Banyuwangi menjadi daya tarik bagi Cita Citata. Dia ingin kembali lagi ke Banyuwangi jika ada kesempatan. ”Di Banyuwangi kesan seninya be-

nar-benar lengket. Saya senang kesenian. Mudah-mudahan Cita bisa balik lagi ke Banyuwangi,” harap penyanyi berbibir sensual ini. Penyanyi yang kini sedang naik daun itu juga berbagi kiat sukses. Menurut Cita, untuk meraih sesuatu yang diinginkan haruslah didasari usaha dan semangat yang tinggi. ”Yang pasti apa pun yang kita jalani harus dilakukan dengan ikhlas. Terus berusaha dan tetap semangat. Jangan pernah takut gagal,” pungkasnya. (tfs/aif)

Donatur Bisa Tunjuk Pemborong ■ BEDAH... Sambungan dari Hal 50

“Ini untuk mengakomodasi mereka yang rumahnya di atas lahan sewa atau pinjaman. Namun kami juga mensyaratkan bahwa rumah yang akan diperbaiki juga harus ada persetujuan tertulis dari pemiliknya,” ungkap Anas. Selain persyaratan status tanah, warga yang berhak dipugar rumahnya adalah tergolong masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR), yakni berkisar Rp 850 ribu per bulan. Festival Bedah rumah akan dilaunching di salah satu rumah warga di Lingkungan Gareng, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Di lingkungan tersebut ada empat rumah warga yang akan dibangun.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM Pemdes), Suyanto Waspo Tondo Wicaksono mengatakan, berdasar data dari seluruh kecamatan, sedikitnya 221 rumah siap dipugar melalui Festival Bedah Rumah. Biaya pemugaran masing-masing rumah diestimasi sebesar Rp 7,5 juta sampai Rp 10 juta. “Spesifikasi rumah yang akan dibangun lantainya akan di semen, dan menggunakan fondasi dari batu bata yang bisa dibongkar. Temboknya akan menggunakan kalsiboard. Ini memudahkan mereka jika akan pindah, rumahnya bisa diusung,” kata pria yang akrab disapa Yayan tersebut. Bagaimana mekanisme pelaksanaan bedah rumah ini? Yayan menjelaskan para donatur akan diberi daftar rumah yang siap

dipugar. Mereka diberi keleluasaan apakah akan langsung memberikan kepada pemilik rumah, bisa lewat kelompok masyarakat. Donatur juga bisa menunjuk pihak pemborong untuk membedah rumah warga tersebut. “Para donatur bisa memulai pelaksanaannya sejak di-launching. Kami targetkan paling lambat Mei sudah rampung,” kata Yayan. Pemkab membuka kesempatan bagi masyarakat umum dan korporasi yang ingin menyalurkan dananya untuk berpartisipasi dalam program ini. “Silakan kontak kami atau panitia Banyuwangi Festival yang akan berpartisipasi. Siapa pun yang menyumbang, perusahaan atau masyarakat akan kami tampilkan secara detail di sub-domain bedah rumah di situs resmi pemkab,” pungkasnya. (sgt/afi)

Bangkalan Kurang Serius Garap Wisata ■ LEPAS... Sambungan dari Hal 50

Konsep private partnership ini, kata Wiyono, terbukti manjur mendongkrak arus kunjungan wisatawan sekaligus branding Banyuwangi. Selain itu, Wiyono juga membeberkan, program cyber village dengan 1.500 titik WiFi di pelosok desa agar lebih mudah membuka diri ke dunia luar. Upaya ini, Banyuwangi mendapat predikat sebagai kabupaten digital society pertama di Indonesia. Pengembangan pariwisata juga dipahami sebagai ajang konsolidasi budaya dan infrastruktur. Ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Hosyan Mohammad, meng-

aku sangat tertarik dengan konsep pembangunan wisata yang dilakukan Banyuwangi. Hosyan mengaku tidak rugi memilih Banyuwangi sebagai tujuan studi banding. “Saya trenyuh mendengar paparan Pak Wiyono. Perjuangan begitu hebat untuk keluar dari keterisolasian yang lama. Tidak salah kami memilih Banyuwangi untuk studi banding,” kata Hosyan. Anggota Komisi D lainnya, Moh. Holifi mengatakan, Pemkab Bangkalan kurang serius menggarap potensi pariwisata di daerah lumbung migas tersebut. Padahal jika dikelola, kata dia, banyak potensi pariwisata di Bangkalan yang bisa digali untuk mendongkrak PAD daerah. Potensi terdiri atas pariwisata bu-

daya, alam, dan religi. Gunung Geger dan Pantai Rongkang, misalnya. “Mungkin terlalu berharap di sektor migas saja. Kami ingin pariwisata Bangkalan lebih dioptimalkan setelah studi banding ke Banyuwangi,” ujarnya. Selain anggota dewan, rombongan juga diikuti empat camat Bangkalan yang memiliki potensi pariwisata. Mereka terdiri atas perwakilan Kecamatan Kuanyar, Labang, Kamal, dan Arosbaya. “Para camat kita minta menyampaikan langsung kepada Bupati Bangkalan tentang keberhasilan Banyuwangi mengembangkan potensi pariwisata. Kami bawa ke sini karena empat kecamatan itu memiliki potensi untuk dikembangkan,” kata Hosyan. (sgt/c1/afi)

Jangan Pernah Takut Gagal ■ PENGELOLAAN... Sambungan dari Hal 60

Mereka itu siap menaruh saham di Persewangi asalkan ada perombakan besar di tubuh Persewangi. ‘’Kalau gak ada, ya percuma. Pengelolaan keuangan tidak jelas arahnya,’’ tandasnya. Pengurus Persewangi Muda, Heriyanto alias Aliong mengatakan, jika Persewangi tetap akan kesulitan masalah pendanaan. Bahkan, dia menyebut, pengurus enggan mundur dan justru mencari sosok calon manajer. ‘’Cari manajer yang punya duit gede, sedangkan pen-

gurus gak mau ngeluarin duit. Kan lucu,’’ tandasnya. Seperti diketahui, status pemain yang bakal bergabung dengan Persewangi belum jelas. Kondisi itu membuat pemain resah. Apalagi, pendaftaran pemain sudah semakin dekat. Masalah finansial yang memang menjadi pemicu Persewangi. Sekadar tahu, persaingan dalam Kompetisi Divisi Utama pada musim 2015 jauh lebih ketat jika dibandingkan musim sebelumnya. Sebab, sebanyak 30 dari 60 tim dipastikan akan terdegradasi ke level amatir dan harus turun kasta mengikuti Liga Nusantara pada musim berikutnya. (ton/als)


RESTO CAFÉ RADAR BANYUWANGI

60

Jawa Pos

Senin 16 Februari 2015

Java Banana Ijen (Resort, Cafe‘ and Gallery)

Menikmati

Panorama

4

Gunung Sebuah resort berkonsep Ethnic Modern telah diresmikan Sabtu (15/2) malam lalu. Resort yang bernama Jiwa Jawa Resort Ijen ini berada di kawasan lereng Gunung Ijen Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi.

RESMI: Bupati Anas di dampingi Sigit Pramono memotong bunga tanda pembukaan Java Banana Ijen.

KELILING: Bupati Anas di dampingi Sigit Pramono berkeliling lokasi cafe dan resto Java Banana Ijen (Jiwa Jawa Resort Ijen).

RESORT ini milik investor Sigit Pramono, seorang bankir nasional ternama. Pria yang dikenal kalem dan memiliki hobi fotografi itu mampu menciptakan sebuah konsep menjadi kawasan resort yang menawarkan tempat untuk menginap dengan fasilitas khusus. Sekaligus menikmati sajian pemandangan keindahan alam sekitar resort. Contoh saja, saat mata memandang ke arah barat, terlihat deretan empat gunung di kawasan Gunung Ijen yang menjulang tinggi seakan-akan ingin menunjukkan kegagahannya. Di bawahnya, pepohonan yang beraneka macam, namun memiliki satu warna hijau itu terasa menyejukkan mata dan pikiran bagi siapa saja yang memandangnya. Belum puas memandang dedaunan yang hijau itu, gumpalan puluhan kabut yang berada di atas pepohonan itu menambah indah pemandangan. Saat hujan turun, pelangi muncul dengan tujuh warnanya yang malu-malu. Dan, ini hanya bisa dinikmati di Jiwa Jawa Resot Ijen. Untuk menuju kesana pun sangat mudah, akses jalan yang sudah dibangun sangat memudahkan bagi siapa saja yang ingin menikmati sajian alam pegunungan Ijen. Pengelola tampaknya paham betul, menjadikan kawasan ini tidak hanya digunakan sebagai hunian belaka, maka di area ini juga terdapat Java Banana Ijen Café and Gallery. Konsep bangunan Java Banana Ijen ini be-

ETHNIC MODERN: Pengunjung berkeliling di ruang gallery Jiwa Jawa Resort Ijen.

lum pernah ada di Banyuwangi. Berbagai ornamen tradisional berbahan kayu mendominasi interior Java Banana Ijen. Selain itu penggunaan material alam seperti batu kerikil dan batu andesit, menghiasi ekterior bangunan. Unsur-unsur modern dijumpai dari desain arsitektur yang mengusung langgam minimalis dan perpaduan material kayu dan marmer. Dengan bangunan bergaya minimalis, konsep tata ruang dirancang agar dapat mengakomodasi berbagai macam keperluan bagi siapapun yang singgah di Java Banana Ijen ini. Pengelola membangun tata ruang yang baik untuk menciptakan suasana hommy dan cozy. Pemilihan furnitur juga menyesuaikan

konsep bangunan. Saat kita melangkah di dalam Java Banana Ijen Café and Gallery ini maka terdapat ruang yang luas. Di dalam ruangan ini pengelola memberikan space galeri yang berisi macam hasil kreasi maupun hasil kesenian. Misalnya, di dalam galeri ini ada hasil jepretan owner Java Banana Ijen Café and Gallery, Sigit Pramono. Hasil jepretan yang disuguhkan ini tematik. Kebetulan saat pengenalan galeri Sabtu (14/2) lalu, tema yang diusung adalah gandrung hitam putih. Akhirnya, dengan pengenalan Java Banana Ijen, Resort Café and Gallery ini akan menjadi tempat alternatif wisata mancanegara maupun wisata domestik dalam berkunjung ke Banyuwangi. (als)

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa

HIJAU DAN BERKABUT: Di sebelah barat Java Banana Ijen, terlihat jelas pemandangan empat gunung di kawasan pegunungan Ijen.

(Café and Gallery)

(Café and Gallery)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.