16 FEBRUARI
TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750
29
AGUS BAIHAQI/RaBa
LANCAR: Aktivitas pesawat latih sekolah pilot di Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.
Wings masih Stop Terbang n Pesawat Latih Pilot tak Terganggu BANYUWANGI - Pembatalan penerbangan pesawat komersial di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, masih terus berlanjut. Setelah erupsi Gunung Kelud Kamis ma lam lalu (13/2), maskapai yang melayani rute BanyuwangiSu rabaya pergi pulang (PP), yakni Wings Air, belum membuka kembali penerbangan dari dan menuju Bumi Blambangan hingga kemarin (15/2).
Pembatalan penerbangan di bandara kebanggaan masyarakat Ba nyuwangi itu terjadi akibat lumpuhnya Bandara Juanda, Surabaya. Bandara internasional di Surabaya itu sempat ditutup total dari aktivitas penerbangan lantaran diselimuti abu vulkanik material letusan Gunung Kelud. Puluhan penerbangan dibatalkan, termasuk yang ke Banyuwangi n Baca Wings...Hal 35
ICHSAN RASYID/RaBa
BELAJAR: Suasana ruang simulator Sekolah Pilot Negeri di kawasan Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.
Retakan Bukit makin Lebar 165 Warga Justru Balik ke Kawasan Berbahaya HARI KANKER
SITUBONDO - Retakan tanah pada bukit di lereng Gunung Argopuro kembali terjadi di sekitar permukiman warga Dusun Kidul Gunung, Desa Mojodungkul, Kecamatan Suboh, Situbondo, kemarin (15/2). Ironisnya, di tengah ancaman terjadinya tanah longsor tersebut, sekitar 165 jiwa justru nekat kembali ke rumah masingmasing di kawasan berbahaya tersebut. Retakan tanah terbaru ditemukan petugas
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo. Panjangnya sekitar 30 centimeter (cm) dengan lebar 20 cm. kedalamannya mencapai sekitar 180 cm atau nyaris mendekati dua meter. Hal itu terungkap setelah petugas melakukan pengecekan dan mengukur retakan yang baru ditemukan itu. Terjadinya retakan baru tersebut semakin menguatkan kemungkinan besar terjadinya tanah longsor. Apalagi, sekitar sepuluh hari terakhir hujan di Situbondo tidak terus mengguyur seperti retakan yang terjadi kali pertama n Baca Retakan...Hal 35
BERBAHAYA: Retakan tanah pada bukit di Desa Mojodungkul, Kecamatan Suboh, Situbondo, semakin melebar kemarin (15/2).
NUR HARIRI/RaBa
Dilantik, DKB Langsung Tancap Gas Tersedak Biji Rambutan, SIGIT HARIYADI/RaBa
PASIEN: Anak-anak penderita kanker darah bergoyang Caisar bersama badut dalam acara peringatan Hari Kanker Anak Sedunia di RSUD Blambangan kemarin.
Anak-anak Penderita Kanker Joget Bareng BANYUWANGI - RSUD Blambangan Banyuwangi punya fasilitas baru. Sejak 1 Februari 2014 lalu, rumah sakit (RS) pelat merah tersebut mengoperasikan dua kamar khusus anak penderita kanker darah. Direktur RSUD Blambangan, dr. Taufik Hidayat SP And mengatakan, pengoperasian dua kamar khusus anak penderita kanker darah itu didasari beberapa pertimbangan. Salah satunya, selama ini anak-anak penderita kanker darah di Banyuwangi selalu dikirim ke Surabaya untuk mendapat perawatan medis n Baca Anak-anak...Hal 35
BANYUWANGI - Bupati Abdullah Azwar melantik pengurus Dewan Kesenian Blambangan (DKB) di Pendapa Sabha Swagata Blambangan kemarin (16/2). Ketua DKB Sam sudin Adlawi dan kabinetnya akan bekerja untuk masa bakti 2014 hingga 2018 mendatang. Setelah resmi dilantik, kepengurusan DKB tersebut langsung tancap gas. Samsudin ber ancang-ancang membuat gebrakan dengan membentuk lembaga sensor lagu. Lembaga tersebut nanti bertugas menyaring lagu-lagu Banyuwangi yang akan diedarkan di pasaran. Yang mendasari pembentukan lembaga sensor itu, karena tidak sedikit lagu Banyuwangi yang dinilai melanggar norma, baik lirik maupun visual. Jika hal itu dibiarkan, dikhawatirkan berpotensi merusak moral generasi muda Banyuwangi. “Kita akan bentuk lembaga sensor untuk lagulagu dan musik Banyuwangi,” ujar Ketua DKB Samsudin Adlawi saat pidato pelantikan kemarin n Baca Dilantik...Hal 35
Siswa TK Meninggal
SHULHAN HADI/Raba
DILANTIK: Dari kiri Samsudin Adlawi, Hasan Basri, Bambang Lukito, dan Minhajul Qowim, saat dilantik sebagai pengurus DKB di Pendapa Sabha Swagata Banyuwangi kemarin.
GLAGAH - Ini peringatan bagi siapa saja agar mengawasi anaknya yang masih kecil saat me reka mengonsumsi buah rambutan. Karena bila tersedak biji buah tersebut, bisa fatal akibatnya. Seperti yang dialami Fandi In dramayu, 7, siswa taman kanak-kanak (TK) yang tinggal di Dusun Watu Ulo, Desa Rejosari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Fandi meninggal dunia setelah tersedak saat makan buah rambutan di sekolahnya pagi kemarin (15/2). Meski sudah dilarikan ke unit gawat darurat (UGD) RSUD Blam bangan Banyuwangi, nyawa bocah tersebut tak tertolong. Dia meninggal dunia diduga akibat kleleken biji
rambutan. “Korban meninggal saat perjalanan menuju RSUD Blambangan,” terang Kapolres B a n y u w a n g i A K B P Yu s u f melalui Kapolsek Glagah AKP Jupriyadi. Sebelum dibawa ke rumah RSUD Blambangan, korban sempat dirawat petugas medis di puskesmas. Karena tidak mam pu menangani, bocah itu langsung dirujuk ke RSUD Blambangan. “Dugaan karena kleleken biji rambutan,” kata Kapolsek Jupriyadi. Makan buah rambutan berakhir maut itu terjadi sekitar pukul 09.00. Sebelum kejadian, Fandi diantar saudaranya ke sekolah di sebuah TK di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah n Baca Tersedak...Hal 35
Suka-duka Menjadi Petugas Kamar Mayat RSUD Situbondo
Urusan Bau Busuk, Hidung Seolah Mati Rasa PELANGGAN KORAN
Besok Terakhir Kirim Ballot JAWA POS Radar Banyuwangi ingin berbagi dengan para pelanggan setia. Untuk itu, Jawa Pos Radar Banyuwangi mengadakan program berbagi dengan hadiah utama 1 unit motor Honda Beat dan dua paket wisata ke Thailand. Sementara itu, puluhan bingkisan berupa dua unit televisi, empat hand phone, dan aneka merchandise cantik turut menemani program berbagi kali ini. Tahap I, pengundian pelanggan setia yang beruntung akan dilaksanakan Selasa (18/2) mendatang n Baca Besok...Hal 35
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Tidak semua orang mampu bertugas mengurus mayat. Apalagi, mayat itu adalah jasad seseorang yang tidak pernah dikenal. Seperti yang dilakoni Suwarso, petugas kamar mayat RSUD Situbondo.
Apalagi pesawat simulator, dijamin bebas kecelakaan TUGAS: Suwarso di kamar mayat RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.
NUR HARIRI, Situbondo KAMAR mayat identik dengan ceritacerita hantu. Inilah yang terjadi di kamar mayat halaman belakang RUSD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Kata hantu memang sering dikaitkan dengan arwah orang yang sudah meninggal dunia. Alasan itu selalu mengemuka, sehingga banyak orang yang enggan bertugas mengurus jenazah. Apalagi, jenazah tersebut dulu semasa hidupnya dikenal sebagai orang jahat, usil, dan
Pesawat latih pilot tak terganggu abu Gunung Kelud
Anak-anak penderita kanker diajak joget bareng Yang mengajak joget juga sering menderita ‘’kantong kering’’
NUR HARIRI/RaBa
sering mengganggu. Namun, tidak demikian bagi para pe tugas kamar mayat di RSUD dr.
Abdoer Rahem Situbondo. Mereka sudah terbiasa menangani jenazah di ruang khusus. Ruangan mayat di RSUD
tersebut hanya dilengkapi satu meja berlapis porselen di tengah ruangan n Baca Urusan...Hal 35
email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com
30
Minggu 16 Februari 2014
Pelaku Mengaku Suka Sama Suka SONGGON - Aparat Polsek Songgon terus mendalami kasus dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan Zaenal Arifin alias Arif, warga Dusun Tegalpakis, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru. Selain mengamankan barang bukti berupa kutang, celana dalam, dan kaus kuning milik korban Endeliawati (nama samaran), 17, polisi juga mengorek keterangan langsung dari pelaku untuk mendalami perkara itu. Dalam pemeriksaan diketahui motif pelaku mencabuli korban karena pelaku cinta terhadap dara asal Dusun Cemoro, Desa Balak, Kecamatan Songgon, tersebut. ”Saya benar-benar sayang sama dia,” akunya di hadapan polisi. Arif pun menegaskan, dirinya siap menikahi wanita pujaan yang dikenalnya lewat situs jejaring sosial Facebook itu. Dia mengaku perbuatan layaknya suami istri itu dilakukannya bersama korban atas dasar suka sama suka. Dia pun tidak berniat untuk lepas tanggung jawab usai mengajak kabur ke Bali beberapa waktu lalu. Sayangnya, niat baik pelaku kalah cepat dengan proses hukum yang dijalaninya kini. Orang tua korban yang tidak
terima anak gadisnya diperlakukan tidak senonoh melaporkan Arif ke polisi. Selain membawa kabur korban, pria yang kos di Jalan Pulau Kawe, Denpasar, Bali, ini juga diduga telah melakukan pencabulan terhadap korban. Kapolsek Songgon AKP Ali Ashari melalui Kasi Humas Aiptu Abdur Rahman mengatakan, pelaku telah mengakui menggagahi korban sebanyak empat kali. Tiga di antaranya dilakukan saat pelaku mengajak korban ke Bali. “Di sana korban juga digauli,” ujar pria berstatus haji ini. Pelaku dan korban kenal melalui situs sosial Facebook. Dari sana keduanya bertukar nomor hand phone. Perkenalan lewat hand phone inilah yang menjadi awal petaka bagi gadis yang diketahui masih berstatus santri ini. Akibat bujuk manis dan rayuan pelaku, korban akhirnya kehilangan kegadisannya. Pelaku kini mendekam di sel tahanan Mapolsek Songgon. Dia terancam hukuman minimal empat tahun penjara. Pasal 81 atau 82 undang-undang tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi dasar polisi untuk mengirimkan ke hotel prodeo. (nic/c1/als)
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
DIPERIKSA: Tersangka Arif saat diperiksa di Mapolsek Songgon kemarin (15/2).
BANYUWANGI
SITUBONDO
SITUBONDO
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Jl. Raya Kepiting •
• Grand Panji •
• Mits. Triton Exsit ‘08 •
• Honda Jazz RS ‘12 •
• Ford Ranger ‘09 •
• New Grand Livina •
• Grand Livina ‘12 •
Dijual Cepat Toko Luas 108m2 SHM Jl Raya Kepiting No 60 A Banyuwangi Telpon 081316405310
NewLaunching,T100danT54,unittrbatas,Lok Strtgis, CCTV, Atap Galvalum, Genteng Beton, Drainase, Jln 8 m, One Gate System, Security, HrgPromo,H:085236828956,085234074222.
Dijual, mitsubishi Triton Exsit double cabin full variasi th 2008, warna grey metallik barang jarang pakai. Berminat hub 082315151405. Tanpa Perantara.
Dijual Jazz rs 2012 putih manual Rp 210 Jut Nego cash & credit tukar tambah Hb 08123453975
Dijual Ford Ranger dobel kabin asli Bojonegoro silver 2009 nego cash & credit tukar tambah hb 082142194111
PROMO Feb.Dptkn hdh lgs, lucky Dip Valentine:Emas batangan 10gr,samsung GalaxyNoteIII,travel voucher Rp5jt,Vouc Shoping Rp5jt.Nissan 03334460222
Dijual Grand Livina 012 putih manual cash/ kredit Hub Nusantara Mobil Srono (0333)394423
• Ertiga ‘13 •
• Avanza 10, 11,12, 13 •
• L300 ‘11 •
• Hyundai Gets ‘03 •
Dijual Ertiga GX 013 silver cash/kredit Hub Nusantara Mobil Srono (0333)394423
Dijual Avanza 10, 11, 12, 13, putih manual cash/kredit Hub Nusantara Mobil Srono (0333)394423
Dijual L300 th 011 cahs/kredit Hub Nusantara Mobil Srono (0333)3961423
Dijual Hyundai Gets 03 hitam manual cash/ kredit Hub Nusantara Mobil Srono (0333)394423
BANYUWANGI
BANYUWANGI
SITUBONDO
• Fotografer •
• STNK •
• STNK •
Dibutuhkan segera Fotografer L/P Umur 25-40 Th Punya Kamera Digital + Motor Dpt Gaji Bulanan + Komisi Harian Hubungi Denic Foto Studio : 081330542121 / 081330546423
Hlg STNK P 5752 YY, an. I Wayan Sudiama, Jl. Ikan Lele 32 RT 02/04, Tkngkayu
Hlg STNK P 5477 EO, an. H.Moh Hardiyono, Jl. Seruni Dsn Sltn 1/5 Perante, Asmbgs
Hlg STNK P 4660 YY, an. I Wayan Sudiama, Jl. Ikan Lele 32 RT 02/04, Tkngkayu
Hlg STNK P 4217 EO an Tomin almt Ardirejo RT 05/03 Panji Stb
• Ganesha Operation •
Hlg STNK P 2635 VX, an. Untung Susilo, Purworejo 014/02 Ds Kalipait, Tegaldlimo
Dibthkan Sgr Pengajar Semua Mapel Unt SD,SMP,SMA Penempatan Ganesha Operation Rogojampi,S1 PTN Lamkir Jl Brawijaya No 8 (0333) 410880 Bwi, Jl Wahid Hasim No.70 (0333) 873423 Genteng
• Body Kijang LGX • BANYUWANGI
• Honda Jazz ‘08 •
Dijual body kijang lgx Rp 12 Jut Nego. Hubungi 082142194111.
• Innova ‘05 •
BANYUWANGI
• Tanah & Rumah •
• Percetakan •
Dijual cepat 2 unit tanah & rumah Jl Bromo 43/45 Gtng Hb 0818587895
BANYUWANGI
Cetak mug pin kaos utk souv nikah promo caleg murah 417992-081913906633
• Tanah Kavling •
• Les Privat SD •
SITUBONDO
Dijual Tanah Kaplingan belakang Polsek Glagah Hub 085230764536
Dgn 27jt bw plg All New Xenia bs krdt 5th. READY Terios Luxio Ayla. Sgr hub HADI 0815 5970 5555 / 081 233 432 555
Terima les privat utk SD kelas 4,5,6 dlm kota bwi Hub Abi 082232813139
• Agen Koran •
• Tanah Kavling •
• Grand Civic ‘91 •
Famous B.Rach Stb 0338-671572 maj koran JP 121.000 Kp 100.000 Surya 30.000/bln
Djl BU T.Kav 20x20 Kalipuro, Prmhan V8 GGM SHM Renov 90 Jt H: 081336349287
Dijual Grand Civic 1991 Hijau Muda Harga Nego Hub: 081358039153
• Grand Livina‘08/13 •
• Suzuki APV ‘09/10 •
• Toyota Rush‘07 •
• Honda Jazz ‘13 •
• Xenia ‘12•
DijualNissanGrandLivinaXV1.5mt/evaliatahun 08/013abu-abutuamtl/putihhrg139/159jutanego barangistimewabisacash/kredithub(0333)631526635176,081135114,081135114,0811351148
DijualSuzukiGC415VAPVdlxtahun09/010hitam mtl/merah maron pmk hrg 109/112,5 juta nego barangistimewabisacash/kredithub(0333)631526635176,081135114,081135114,0811351148
Dijual Toyota Rush 1.5G MT /tereos tahun 2007/ 08,010silvermtl/merahpmkhrg129/139/149juta negobarangistimewabisacash/kredithub(0333) 631526-635176,081135114,081135114,0811351148
DijualHondaJazzGE81.5SMTCkdtahun2013 putih mutiara/merah pmk hrg 186/109 juta nego barangistimewabisacash/kredithub(0333)631526635176,081135114,081135114,0811351148
Dijual Daihatsu xenia f651kv 4x2mt tahun 2012 hitammtl/silverpmkhrg138/139jutanegobarang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526635176,081135114,081135114,0811351148
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Oper Kredit Innova 2005 Tipe G Bensin + Asuransi All Rais H: 085204035666
• Promo Daihatsu •
Dijual Honda Jazz 08,10,12 putih manual cash/kredit Hub Nusantara Mobil Srono (0333)394423
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
INSPIRASI Kecil Dulu Besar Kemudian
Minggu 16 Februari 2014
31
Bambang Sutiyono Owner Bali Ratu Spa and Relaxation
Pelajari Kisah Sukses Orang Ngetop saat Jadi Loper Di mana ada kemauan di sana pasti ada jalan. Spirit dan semboyan itulah yang seolah menjadi gambaran bagi Sutiyono atau yang akrab disapa dengan sebutan Pak Bambang ini.
KELUARGA BESAR: Staf dan karyawan Bali Ratu
K
HARMONIS: Sutiyono (kiri) bersama istri tercinta Dian Novita.
LEBARKAN SAYAP: Sutiyono (tengah) merambah bisnis tour and travel.
ERJA keras dan semangatnya untuk berubah, mampu mengubah jalan hidupnya menjadi seperti saat ini. Selain dikenal sebagai pemilik spa ternama di Bali, dia juga memiliki ladang usaha baru di bidang jasa tour and travel. Tapi siapa sangka, bila dulu Sutiyono hanyalah anak orang biasa saja dengan standar ekonomi paspasan. Ekonomi keluarga ditopang dari keseharian orang tuanya yang bekerja sebagai sopir angkutan jurusan Rogojampi-Songgon. Semangatnya untuk mengubah nasib dirinya dan keluarga membuatnya hijrah ke Pulau Dewata, Bali. Perjalanan itu dimulai sekitar tahun 1992 silam. Bermodal semangat dan kemampuan bahasa Inggris dan Jepang yang dikuasainya, Sutiyono muda mulai berusaha menaklukkan Bali sebagai kiblat pariwisata nasional dan internasional. Namun, siapa sangka impian yang dibayangkan tidak semulus kenyataan di lapangan. Kali pertama menginjakkan kaki di Bali, Sutiyono menggantungkan hidupnya dengan berjualan sebagai pedagang kaki lima di kawasan Jalan Poppies II Legian. Produk kerajinan khas Banyuwangi coba ditawarkan sebagai daya tarik dan magnet bagi wisatawan di sana. Usaha ini rupanya belum berjodoh dengan dirinya. Enam bulan menjalani profesi sebagai pedagang kaki lima, Sutiyono gulung tikar. Barang dagangannya kurang bisa terjual secara maksimal. Imbasnya, dia pun merugi dan kehabisan modal. Tidak menyerah dengan kondisi yang dialaminya, ayah dua anak ini pun banting setir dengan menjadi loper koran. “Jualan koran di Simpang Siur (Under Pass) yang ada di Kota Denpasar, waktu itu,” kenangnya.
MOTIVATOR: Sutiyono (kiri) menjadi pembicara dalam sebuah acara.
Kelabakan Gara-gara Bom Bali CERITA sukses Sutiyono bukan seperti skenario dalam dongeng Cinderella. Dalam perjalanan membangun usahanya kini, suami Dian Novita Anggraeni ini banyak mengalami pasang surut dalam berkarya. Di antaranya yang cukup membuat perjalanan usahanya limbung adalah saat tragedi bom Bali I dan bom Bali II. Mungkin sama yang dialami pelaku usaha lainnya di Bali, Sutiyono mengalami imbas dari keberadaan bom yang menewaskan ratusan orang tersebut. Simak saja, bagaimana usaha ini mencoba bertahan usai Bali digoyang Bom I tahun 2002 silam. Padahal saat itu Bali Ratu Spa and Relaxation yang diprakarsai itu baru berdiri sekitar enam bulan. “Dampak tentu saja ada. Pengunjung ke Bali jadi sepi dan ini berimbas pada omzet spa yang dibukanya. Namun kita coba bertahan dan akhirnya bisa,” ujarnya. Selepas dari bencana kemanusiaan pertama itulah, Sutiyono mampu bertahan dengan kondisi yang ada. Hingga kemudian dibuka cabang kedua di Ubud setahun kemudian. Bali yang mulai menemukan gairahnya kembali membuatnya membuka cabang ketiga tahun 2005. Ujian kembali menghampirinya dengan ledakan
Data Diri Bambang Sutiyono Nama Panggilan Lahir Alamat Istri Anak Pendidikan
Usaha
Organisasi
: Sutiyono : Bambang : Banyuwangi 17 Mei 1973 : Dusun Jagalan Desa/Kecamatan Rogojampi : Dian Novita Anggraeni : 1. Aqeela Ammara Pasha 2. Keisha Zahra Khairunnisa : 1. SDN 1 Gitik 2. SMPN 1 Rogojampi 3. SMA 1 Rogojampi 4.Undiknas Denpasar jurusan Ekonomi Manajemen : PT. Bali Ratu Spa PT. Mas Wangi Tour and Travel UD. Wangi Ratu Spa Product : Ketua Ikawangi Dewata
bom Bali II persis dua hari setelah grand opening. Situasi keamanan yang kurang kondusif ini membuatnya sempat kelabakan dalam mengurus usahanya. Demi menyelamatkan usahanya, dia pun terpaksa menggadaikan mobil pribadinya untuk menggaji karyawannya. Beruntung, keamanan segera pulih. Dia pun mulai bangkit dan berkonsentrasi dalam membesarkan usahanya tersebut. Setidaknya ini ditandai dengan pulihnya kepercayaan dunia internasional terhadap Bali dan kunjungan konsumennya ke outlet Bali Ratu Spa and Relaxation. Tidak hanya konsumen lokal, Bali Ratu juga mampu menarik bagi kalangan
pejabat, konjen, konsulat dan kedubes negara sahabat, artis hingga menteri. Jalan mulus usaha Sutiyono ini juga ditandai dengan dijualnya beberapa produk kecantikan berupa Wangi Spa produk seperti minyak, lulur, scrub, hingga produk lainnya. Dan, untuk menjaring tingginya animo wisatawan ke Bali, dia juga merancang usaha bisnis perjalanan dan wisata. Ini dituangkannya dengan pendirian PT Mas Wangi tour and travel. “Rutenya baru sebatas DenpasarBanyuwangi. Nantinya kita akan kembangkan ke jalur lainnya, kami juga melayani penjualan tiket pesawat, voucher hotel dan lain-lain ” ujar Ketua Ikawangi Dewata Bali ini. (nic/als)
spa and relaxation foto bersama dalam rangka memeriahkan ulang tahunnya yang ke-11.
SILATURAHMI: Sutiyono (kiri) dalam acara halal bihalal Ikawangi Dewata.
Dari pekerjaan sebagai tukang jualan koran inilah, wawasannya tentang dunia dan peluang usaha di Bali mulai terbuka. Beberapa profil orang ngetop dan sukses banyak dipelajari lewat media cetak ini. “Lewat koran ini saya banyak dapat inspirasi. Saat nganggur setelah bekerja, saya banyak membaca koran,” tuturnya. Selepas menjadi loper koran selama enam bulan, Sutiyono mencoba peruntungan lain dengan bekerja di
kapal pesiar antar pulau. Lagi-lagi pekerjaan ini hanya dilakoninya selama enam bulan. Monoton dan membosankan menjadi alasannya cabut dari pekerjaan di kapal. Hingga akhirnya, dia kemudian mulai memasuki dunia lain, yakni perhotelan. Mirip di pekerjaan lainnya, di sesi pekerjaan ini dia hanya bertahan selama enam bulan bekerja sebagai room boy di Hotel Niko Denpasar. Perjalanan sukses Sutiyono dimulainya saat bekerja sebagai pelayan
di supermarket Gelael Dewata. Pertemuannya dengan seorang warga negara Jepang bernama Mr. Kunitoshi Tsuboi menjadi titik balik perjalanan hidupnya. Melihat spirit pantang menyerah dan potensi yang dimiliki Sutiyono, pria asal Negeri Sakura ini memintanya untuk join dalam membuka usaha dan bisnis di Bali. Maka, persis 10 tahun dirinya merantau ke Bali, atau tepatnya pada 2002, kerja samanya dengan pria Jepang tersebut dan beberapa rekannya yang memiliki basic di bisnis ini, berdirilah sebuah spa and relaxation yang diberi nama Bali Ratu Spa di di Jalan Ciung Wanara No.2 Kuta, Bali. Sambutan hangat atas berdirinya tempat ini ditandai dengan dibukanya cabang Bali Ratu di Jalan Raya Pengosekan (Artini Cottages 3) Ubud, Bali. Dua tahun berselang, persisnya 2005, Bali Ratu kian berkibar dengan dibukanya cabang ketiga sekaligus menjadi Head Office di Tiara Jalan Kartika Plaza No.18 Kuta. “Kami ingin bisa menjadi ratu (penguasa) spa dan relaksasi yang ada di Bali. Makanya namanya kami pakai Bali Ratu,” bebernya. (nic/als)
34
kisan? Kirim ke , puisi, atau lu akan menerPunya cerpen i m ail.com. Ka radarbwi@gm man ini. Maaf, kami tidak la ha t. bitkannya di ah yang dimua balan bagi nask menyediakan im
BUDAYA
Minggu 16 Februari 2014
Kembang Mawar Oleh Vijreihe Magdareza M*
T
eka njero montoré Saman ndeleng emak ngadeg nang ngarepé lawang. Antarané Saman ambi emak hing kari adoh. Sakdurungé montor mandheg temenan, Saman sak klerepan ndeleng tingkahé emak, kayané emak mula sengaja ngantèni tekané Saman. Saman magih nyekel kontak ambi ngènget-ngènget, kaya ana kepentingan keluarga hang dilalèkaken, tapi kayané hing ana. Sak wetara Saman ambegan gedhi terus metu teka njero montoré lan melaku mareki emak. Saman munyik ambi nyapa emak, laréné rada kagèt ndeleng peraupané emak kaya hang nulihi awaké. Malah emak melèngos ambi rupa mendhung kaya ana hang dipendhem nang atiné. Saman dadi serba salah ndeleng ulaté emak kaya gedigu. Hing suwi emak terus menjero nang ruang tengah. Laku sikilé digejlogaken rada anter nang ndhuwuré pelèsteran keramik, Saman atiné saya ciut kaya bekicot ketètèsan banyu. Saman nang njeroné umah nulihi emak lungguh nang pelungguhané dhèwèk. Matané mendelik nang Saman. Ambi ambegan dawa Saman mara nang emak. “Sakbeneré Tianah ana hubungan paran ambi Sira?” emak langsung ndhedhes. Saman kagèt lan getun setengah mati. Magih durung ilang getuné, Saman mikir ana paran emak kok takon gedigu? Mara-mara bain nakokaken hubunganisun ambi Tianah. Saman ngerapèk emak supaya hing salah sangka. “Mak, apuwa sih Ndika takèn hubungan kula ambi Tianah?” omongé Saman ati-ati. “Saman! Emak iki takon nang sira! Kok malah balik takon nang Emak? Kelendi sih sira iki?” jawabé Emak geregeten. “Mangkané niku Mak, supaya Saman jelas, napuwa Emak takèn kaya ngoten,” jawabé Saman kalem. Deriji sikilé Saman mulai geringgingen, tapi Saman tetep milih ngadeg. Saman tambah bingung ndeleng Emak hing ngerèken awaké, malah petenggengen mata walangen. Hing enak ati Saman mutusaken lungguh nang ngarepé emak. Tas cemeng hang biasa digawa ngalor ngidul didèlèh èdhèng-èdhèng nang mèja parek lungguhé emak. Saman sabar ngantèni mudhuné bangkelé atiné emak. “Kadhung Saman ulih weruh, napa sebabé sampèk Emak ngamuk ngoten?” Saman takon èdhèng-èdhèng. “Emak iku kagèt Saman. Kagèté masaalah! Sakweruhé Emak sira ambi Tianah ana hubungan parek, taping mau Emak rungu kabar wektu arisan kadhung Tianah arep lamaran minggu ngarep iki. Kelendi sih Man?” ujaré Emak bingung. “Hing ana hang salah kan Mak? Kabar apik kadhung Tianah wis ketemu ambi jodoné,” ujaré Saman kaya sing ana beban. “Terus sira dhèwèk kelendi?” matané Emak kaya arep ngeleg Saman. “Apuwa ambi kula Mak?” Takoné Saman tandhes. “Sira aja ngapusi Emak, Man! Emak paham kadhung sira dhemen ambi Tianah. Emak hing kepingin sira lara ati nang mburiné,” abeté emak hing terima. S a m a n m u n y i k- m u n y i k dhèwèk, kabèh rasa kerantaranta atiné hang dikubur sakdawané dalan pirang-pirangané dina lawasé wis bisa diraksa. Saman dhèwèk héran apuwa kari gampang nutupi kembangé ati hang ilang. Tapi kabèh dilakoni iki karepé aja sampèk emak milu keranta-ranta mikiraken awaké. “Emak percaya ambi Saman kan? Kabèh iku mau hing kira kedaden, kerana kula kalih Tiana niku seduluran mawon. Saman hing ana rasa lebih kok Mak,” Saman ndeleng emak ngeyakinaken. “Kadhung gedigu gawanen meréné calon rabinira supaya emak percaya ambi omonganira,” ujar emak teges, atiné durung percaya ambi omongané Saman. “Sakbeneré minggu kepengker kula ajengé ngomong teng emak kadhung minggu ngajeng niki kula kepingin mbeta Komariah ketemu emak,” abeté Saman ati-ati. “Komariah?” emak mendelik hing percaya. “Nggih Mak, Komariah,” Saman mbalèni ngeyakinaken. Wektu iku langit mendhung peteng, hing antarané suwi udané patiné arep teka seru deresé. Gelungané méga wis kaya mer-
engkel-merengkelé banyu hang gampang ancur. Saman agé-agé menjero nggawani kembangkembang dhemenané nang mburiné umah. Nang mburiné umah ana sisa latar kosong, saking dhemené nang tandur-tandur lan kepinginé gedhi nang asilé kembangkembang hang éndah lan asri, mbuh iku hasil silangan utawa hasil cangkokan, latar iku dienggo Saman kanggo panggonan ngembangaken kekarepané nang penggawéan tandur. Saman ndèlèh jèjèr apik kembang-kembang nang andhaandha kayu hang wis dipolah. Salah siji kembang kesayangané yaiku kembang mawar. Saman munyik dhèwèk hing sengaja ndeleng kembang mawar hang rong werna, abang ambi putih, ayu nggemesaken. Tianah seru dhemené nang kembang mawar hang kelir putih. Saman magih ènget kembang mawar putih iku mula khusus kanggo Tianah, wujud putihé tandha seru welas atiné nang perawan kuning langsep iku. Wektu kembang mawar wis katon mekar, keloron mesti methik kembang ayu lan arum gandané. Saman sempat getun wektu kembang mawar abang rontok, taping kisuké hang kudup mulai mekar, werna putih katon asri nang undha-undhiné godhong cilik-cilik hang ana eriné. Rikala iku pisan Saman nggolèti Tianah arep nyampèkaken kabar hang nyenengaken. Taping sampèk surup Tianah hing ana katon. Saman kelayung-layung, pikirané bingung mendhem rasa kangen. Sampèk rong dina kepungkur Tianah nekani Saman lan kembang mawar iku hing dadi perhatiané maning. “Isun kepingin nguwèni kabar nang rika Man,” sapa Tianah teka mburi boyoké. Saman hing ngerèken, awaké magih ènget rong dina kepungkur, diarep-arep hing ana teka. Saman ketungkul nang tandurané. “Héh! Rika hing kepingin ng-
erungokena kabarisun? Yara wis!” abeté Tianah rada nyengit nggodha. Saman ngadeg jejeg, kala Tianah arep ngadoh, Tianah arep mulih. Kari téga mentala, Tianah hing ngerumangsani diarep-arep wis rong dina kesiksa kangen. Saman tetep wangkot hing mbalikaken awaké lan kepingin weruh paran sakbeneré kekarepané kudangané ati. Saman rada lega kala ngerungokena langkah sikilé Tianah mandheg, sepi sak wetara. “Saman, isun wis nerima lamarané wong liya sorèn bengi. Ulan ngarep isun nikah. Isun girang kerana wis bisa mutusi kanggo nikah,” ujaré Tianah jelas. Lemah hang diidek Saman kaya arep nguntal awaké kabèh. Saman langsung ngubetaken awaké, mung kudangané ati wis hing ana kelébaté. Hing terima agagé Saman nguber Tianah. “Tianah!” celuké ambi mandeng getun. “Paran maksudé rika arep nikah ulan ngarep?.” Tianah mandhegaken jangkahé sampèk rainé keloron tampesan. “Nikah Saman, isun arep nikah ulan ngarep!” suwara ambegané keloron ngos-ngosan katon abot. “Terus kelendi ambi isun? Ceritané hubungané awak dhèwèk kelendi? Rika anggep paran isun saksuwéné iki?” abeté Saman hing terima atiné, tangané nyengkerem ugel-ugelan tangané Tianah. “Mung seduluran Saman, seduluran! Hun dhemen nang Rika taping isun hing kepingin nikah ambi Rika. Hing ana tantangan hang hun arepna sak suwéné ambi Rika. Kadhung ambi Rika isun keseron ngerasa adhem. Isun butuh tantangan lan ambi Rika hing hun temokaken nang pribadiné Rika.” “Isun butuh tantangan Saman!” ujaré Tianah dibalèni maning. Rada suwi wong loro pandengpandengan, Saman ngomplong ngerungokena omongé Tianah
hing percaya. Rasané kaya ngimpi. Tianah ngiplas tangané hang dicengkerem Saman lan langsung ngetepeng ninggalaken Saman. Tianah hing ngerèken melung-melungé Saman nyeluk arané. Gadug lawang pager umahé Saman, Tianah papasan ambi Komariah. Kari abot tulihané, Tianah hing kethip menthelengi Komariah. Hing suwi, aju nerusaken jangkah sikilé ambi keranta-ranta atiné. “Tianah!” Saman magih nguber Tianah ambi melung-melung nyeluk arané. “Kang Saman, enggo paran Rika ngejer Tianah? Makené wis!” Komariah ngalangi jangkahé Saman. “Tapi hing bisa gedigu! Tianah kudu nguwèni penjelasan perkara iki kabèh!” “Percuma Kang. Rika ngerti dhèwèk, Tianah kepingin ngadohi Rika. Paran maning udané arep teka Kang. Hing ana hasilé kadhung meksa, entènana atiné adhem ulung,” ujaré Komariah alus. Saman kaya nang sasak hang arep rubuh, atiné kelayunglayung bingung. Tangané Komariah ngèrèt ngejaki melebu nang umah nyadaraken Saman. “Ayo menjero Kang.” Ajakané Komariah alus. Udané wis teka, kaya dom hang temancep nang dhadhané Saman. Komariah ngunci lawang sengker. Bungah atiné Komariah, ambi unyiké hang jenggi kebeg rasa menang. Tianah gemigil kadhemen ambi derèdèsan eluh. Keranta-ranta nyangga rasa hang kudu dipatèni nang jero dhadha. Iki kabèh dilakoni kanggo ngelunasi utangé keluarga hang gedhi nang apaké Komariah. Tianah ikhlas nerima, kanggo bekti nang wong tuwèk. *) Cerpenis.
PENERUS: Ketua DPW LDII Jatim, H.Ir. Chriswanto Santoso, Msc (kiri) menyerahkan panji DPD LDII Banyuwangi kepada Ketua terpilih Suryono, SPd, MM.
LDII BANYUWANGI FOR RaBa
Suryono Pimpin LDII Banyuwangi GAMBIRAN - Setelah sempat kosong pasca wafatnya Drs Suprayaka, jabatan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Banyuwangi akhirnya terisi. Dalam musyawarah daerah luar biasa (musdalub) Kamis (13/2) lalu, Suryono SPd, MM akhirnya terpilih sebagai ketua LDII Banyuwangi. Suryono menjabat sebagai ketua melanjutkan kepemimpinan Suprayaka periode 2010 hingga 2015 mendatang. Musdalub yang digelar di Aula Ar Royan Jajag, Kecamatan Gambiran, itu dihadiri seluruh Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII se-Banyuwangi. Selain itu acara tersebut juga dihadiri sejumlah kiai, ustadz, serta ulama LDII sebanyak lebih kurang 250 orang. “Musdalub bertujuan memilih ketua DPD antar waktu dengan
masa bakti sampai tahun 2015, sebagai pengganti Bapak Suprayaka yang telah wafat,” ujar tutur H. Hariadji Sugito, Ketua Dewan Penasehat DPD LDII Banyuwangi. Menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi itu, untuk menghadapi pengaruh global yang berdampak pada semua sisi kehidupan manusia, terutama moral dan etika, diperlukan pimpinan yang berwawasan luas dalam mem bimbing umat. Indikator keberhasilan dalam membimbing umat yang ditetapkan oleh LDII, di antaranya pengusaan Ilmu dan pemahaman yang mendalam tentang agama (‘Alim Faqih), akhlaqul karimah dan kemandirian menuju kesejahteraan hidup Fiddunya Wal Aakhiroh,” ungkap Hariadji. Pelaksanaan musdalub dipimpin Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)
LDII Provinsi Jawa Timur, H.Ir. Chriswanto Santoso, Msc. Dalam sambutannya, Chriswanto menekankan urgensi kepimpinan yang merujuk kepada Sabda Rasulullah SAW, bahwa pemimpin yang bijak (Hulama’) dengan sifat yang adil, rofiq, muhsin, dan haris sangat diperlukan untuk kebaikan umat. “Oleh karena itu semua peserta musdalub agar benar-benar selektif dan dengan hati yang ridlo dalam menentukan figur seorang pemimpin,” kata Chriswanto. Setelah dilakukan pemilihan melalui formatur yang disepakati peserta musdalub, menghasilkan ketua terpilih adalah Suryono, SPd, MM untuk melanjutkan kepengurusan DPD LDII Banyuwangi masa bakti 2010-2015. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pembacaan sumpah/janji dan pelantikan. (adv/als)
BERITA UTAMA
Minggu 16 Februari 2014
35
HALAMAN SAMBUNGAN
Ada Bantuan Pengobatan Gratis n RETAKAN... Sambungan dari Hal 29
“Dalamnya sekitar 180 centi meter. Memang masih ada hujan, tapi tidak sebesar awal Fe bruari lalu,” kata Zainul Arifin, kepala BPBD Situbondo. Dijelaskan, kondisi re takan tanah di lereng Gu nung Argopuro semakin mem bahayakan karena terus bertambah. “Selain retakan meningkat, juga sudah ada tanah yang ambles dan menjadi lumpur. Sebagian dari retakan itu
ada yang menjadi sumber mata air,” terangnya. Rencana relokasi ratusan war ga Dusun Kidul Gunung hingga saat ini masih digodok. “Relokasi sudah direncanakan. Hanya saja masih menunggu surat resmi tim Geologi ESDM Jawa Timur,” tegas Zainul Arifin saat berada di Posko BPBD Situbondo. Data yang berhasil di kumpulkan, sebanyak 574 jiwa dari 232 KK memilih bertahan di lokasi pengungsian hingga kemarin. Ratusan pengungsi itu
bertahan di Posko SDN 1 Mojodungkul sebanyak 166 KK. Di permukiman warga Desa Mojodungkul sebanyak 110 KK dan di Desa Cemara 14 KK. “Di Desa Suboh dan Desa Sumbermalang masing-masing satu KK,” katanya. Sejumlah bantuan masih terus datang dari berbagai kalangan untuk ratusan pengungsi tersebut. “Ada yayasan dari Surabaya memberikan pengobatan gratis. Hingga sore ini sudah diikuti sebanyak 197 pengungsi,” imbuh Zainul Arifin.
Sementara itu, sebagian warga yang mencapai 66 KK malah nekat kembali ke rumahnya. Mereka enggan tinggal di pengungsian yang telah disiapkan petugas. Mereka memilih bertahan di rumah masing-masing. “Hari ini ada 165 jiwa dari 66 KK yang masih bertahan di lokasi. BPBD dan muspika setempat terus meminta warga agar meninggalkan rumahnya dan sementara tinggal di pengungsian,” terang Zainul Arifin. (rri/c1/bay)
Menunggu Bandara Juanda Pulih n WINGS... Sambungan dari Hal 29
Kepala Bandara Blimbingsari, Andi Hendra Suryaka mengatakan, berdasar informasi terbaru yang dia terima pagi kemarin, Bandara Juanda belum bisa beroperasi. “Pembersihan Bandara Juanda sudah dilakukan sejak kemarin (Jumat 14/2). Saat ini (kemarin) finalisasi pembersihan,” ujarnya. Karena hingga pagi ke marin Bandara Juanda be lum beroperasi, seluruh penerbangan dari dan menuju bandara dibatalkan. Termasuk penerbangan rute SurabayaBanyuwangi. “Wings Air masih membatalkan seluruh penerbangan dari dan ke bandara Juanda, termasuk rute SurabayaBanyuwangi,” cetusnya. Andi menambahkan, karena pembatalan penerbangan tersebut terjadi akibat force majeure (keadaan darurat), pihak maskapai siap mengembalikan
uang tiket calon penumpang secara penuh. “Maskapai tidak melakukan pemotongan apa pun,” tegasnya. Sementara itu, Andi mene gaskan, erupsi Gunung Ke lud tidak mengakibatkan pe nutupan Bandara Blimbingsari. Karena itu, aktivitas pesawat latih Sekolah Pilot Negeri Banyuwangi tetap berjalan normal. Seperti diberitakan ke marin, erupsi Gunung Kelud menyebabkan aktivitas pe nerbangan pesawat komersial di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jumat (14/2) dibatalkan. Pembatalan penerbangan pesawat Wings Air jurusan Surabaya-Ba nyuwangi pergi-pulang (PP), itu merupakan dampak terganggunya aktivitas Bandara Juanda, Surabaya. Kepala Bandara Blimbingsari, Andi Hendra Suryaka mengatakan, pembatalan penerbangan pesawat Wings Air itu dilakukan
lantaran Bandara Juanda tidak bisa beroperasi secara normal. Itu terjadi karena Bandara Juanda diliputi abu vulkanik yang merupakan material letusan gunung di perbatasan Kediri dan Blitar tersebut. Akibatnya, seluruh jadwal penerbangan dari dan menuju bandara internasional Juanda terdampak. Bahkan, rute penerbangan jurusan SurabayaBanyuwangi PP yang kini dilayani WinsAirterpaksadibatalkan.“Baru saja kami mendapat informasi dari pihak Wings Air. Diputuskan, penerbangan Surabaya-Banyuwangi dibatalkan karena Bandara Juanda belum memungkinkan,” ujarnya dikonfirmasi via sambungan telepon Jumat. Andi menambahkan, berdasar informasi yang dia terima dari pihak Wings Air, sedianya penerbangan pesawat Wings Air dari Banyuwangi menuju Surabaya full kapasitas. Sebab, ada 72 calon penumpang yang akan menggunakan jasa
penerbangan maskapai tersebut. “Tetapi, pembatalan ter sebut sudah disampaikan pi hak maskapai kepada masing-masing calon penumpang. Pihak maskapai juga siap mengembalikan uang tiket kepada seluruh calon penumpang yang gagal berangkat,” terangnya. Andi mengaku tidak tahu persis sampai kapan pembatalan penerbangan pe sawat Wings Air jurusan SurabayaBanyuwangi PP itu diberlakukan. Dia menegaskan, pembatalan penerbangan pesawat Wings Air itu bukan karena ada dampak langsung letusan Gunung Kelud di Bandara Blimbingsari. Hanya saja, lantaran pesawat Wings Air berangkat dari Bandara Juanda, pihaknya masih menunggu kepastian pihak Bandara Juanda. “Harapan kami, erupsi Gunung Kelud tidak berkelanjutan, sehingga pe nerbangan bisa segera berjalan normal,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)
Anak-anak Penderita Kanker Joget Caisar n ANAK-ANAK... Sambungan dari Hal 29
Dengan pengoperasian kamar khusus anak penderita kanker darah di RSUD Blambangan, anak-anak kurang beruntung penderita kanker darah tersebut bisa ditangani di Banyuwangi. “Kalau bisa ditangani, kenapa tidak ditangani di Banyuwangi. Untuk itu, sejak 1 Februari kita tidak perlu lagi mengirim pasien anak penderita kanker darah ke Surabaya,” ujar nya saat dikonfirmasi usai mengikuti peringatan Hari Kanker Anak Sedunia yang digelar Paguyuban Kanker Anak Jatim (PKAJ) Cabang Banyuwangi di halaman depan RSUD Blambangan kemarin (15/2). Dikatakan, sejak dioperasikan, ruang “Donald Duck” yang merupakan ruang khusus anak penderita kanker darah itu sudah dimanfaatkan belasan pasien. Untuk menangani pasien anak penderita kanker darah itu, pihak RSUD Blambangan sudah menyiapkan satu dokter
spesialis anak plus sejumlah perawat. “Kami siapkan satu dokter spesialis anak, yakni dr. Sri Redjeki, yang juga telah memperdalam penanganan kanker darah,” cetusnya. Menurut Taufik, kecuali diagnosis pertama dan ke moterapi, anak penderita kanker darah bisa ditangani di RSUD Blambangan. Dikonfirmasi di lokasi yang sama, dr. Sri Redjeki mengatakan, kanker darah bisa disebabkan beberapa faktor. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan kanker darah, antara lain genetik, radiasi bahan radio aktif, dan konsumsi bahan pangan yang mengandung pestisida. “Tetapi, selama ini yang paling dominan menyebabkan kanker darah adalah faktor genetik,” pungkasnya di acara peringatan Hari Kanker Anak Sedunia kemarin. Kabar baiknya lagi, anak penderita kanker asal Banyuwa ngi yang akan menjalani pe meriksaan di RS dr. Soetomo, Surabaya, kini bisa
mengakses rumah singgah yang disediakan Yayasan Kasih Kanker Anak Jatim (YKKAJ). Pengawas YKKAJ, Annisa Harun mengatakan, rumah singgah anak penderita kanker darah asal Banyuwangi yang akan berobat ke Surabaya bisa mengakses rumah singgah tersebut. Dia mengungkapkan, rumah singgah bernama “Rumah Kita” yang berlokasi di Jalan Karang Menjangan 5 Surabaya itu memiliki dua kamar plus satu kamar isolasi. Kamar isolasi tersebut khusus menampung anak penderita kanker yang juga menderita penyakit menular, misal TBC dan lain-lain. “Pasien dan dua pendamping bisa memanfaatkan rumah singgah tersebut. Kami sediakan kamar, makan, susu, dan popok gratis,” ungkapnya. Sementara itu, peringatan Hari Kanker Anak Sedunia di Banyuwangi berlangsung meriah kemarin. Puluhan anak penderita kanker darah asal seantero Banyuwangi berkumpul di depan RSUD Blam-
bangan, Jalan Letkol Istiqlah, Banyuwangi. Penyakit yang mereka derita tampaknya tak membuat anak-anak tersebut berkecil hati. Bocah-bocah tersebut tampak antusias mengikuti lomba goyang Caisar. Bukan itu saja, dalam acara yang dihadiri Ny. Ipuk Festiandani Anas tersebut, mereka pamer kebolehan bernyanyi lagu berjudul “Jangan Menyerah” yang dipopulerkan grup band d’Massiv. Satu anak lain menunjukkan kepiawaian membaca puisi di hadapan hadirin. Dalam sambutannya, Ketua Tim Penggerak PKK Ba nyuwangi, Ipuk Festiandani Anas, mengimbau warga agar selalu menjaga kesehatan diri dan orang-orang tercinta. Salah satu cara yang bisa ditempuh ada lah tidak merokok. “Selain membahayakan diri sendiri, merokok juga dapat menyebabkan berbagai penyakit bagi orang-orang di sekeliling perokok tersebut,” ujar perempuan yang akrab disapa Dani Anas tersebut. (sgt/c1/bay)
Saat Pertama Bertugas Sering Muntah n URUSAN... Sambungan dari Hal 29
Meja yang berbahan dasar beton itu tak per nah menolak jenis kelamin sang mayat. Mereka yang meninggal dan dikirim ke RSUD nyaris akan mampir ke meja itu un tuk dimandikan agar siap dipulangkan ke rumah duka. Meja putih itu tak bisa di pindah dan tak akan pernah bicara ke pada siapa pun. Meja beton itu hanya men jadi saksi bisu atas ribuan jasad yang mampir sebelum dikubur. RSUD Situbondo memiliki dua petugas yang sudah belasan tahun mengurusi mayat. Petugas pengurus jenazah itu adalah Suwarso, 53, warga Alasmalang Timur, dan seniornya bernama Subhan, warga Karangasem, Ke camatan Pana rukan. “Tiga petugas baru juga ada, yaitu Eko, Bagong, dan Beri,” kata Suwarso di ruang kerjanya kemarin. Bagi mereka, semua jenazah itu sama. Mayat yang ditangani tidak mengenal golongan yang unggul, diprioritaskan, atau mayat yang ber kelas. Di mata petugas ter sebut, semua adalah sama dan tidak ada perbedaan mayat yang baik dan yang jahat. “Saya sudah belasan ta hun me ngurus mayat. Saya dulu diajak Pak Su bhan,” kata Suwarso. Menangani jenazah secara sama juga ber laku bagi mayat laki-laki dan pe rempuan. Ba h kan, bila ada sesosok mayat
pe rempuan yang cantik sekali pun, petugas tidak akan pernah membedakan pe nanganannya. “Kalau su dah mati, yang cantik sekalipun sama per lakuannya, karena sudah jadi mayat. Jadi, kami hanya berpikir bagaimana caranya tugas kita cepat selesai. Itu saja,” tegas Suwarso. Dikatakan, penanganan sesosok mayat seluruhnya akan dikomunikasikan terlebih da hulu dengan pihak keluarga. Bila tidak ada pihak keluarga, atau kedatangan keluarganya cukup lama, maka petugas akan memandikan mayat setelah identifikasi jenazah dilakukan oleh pihak berwajib. “Sesuai permintaan keluarga. Kalau mayatnya dimandikan di sini oke, kalau dibawa pulang juga oke,” tuturnya. Suwarso mengaku, awal-awal bertugas menjadi petugas mayat dirinya sering mun tah. Itu karena mayat yang diurus bukan hanya mayat yang baru meninggal dunia. Terkadang mayat yang ditangani sudah berhari-hari bahkan berbulanb u l a n m e n i n g g a l d u n ia . “ D u l u saya sering muntah, karena mayat yang ke sini macam-macam. Ada yang wangi, bau obat karena sakit, dan jasad yang sudah rusak juga masuk ke sini. Jadi semua harus ditangani kapan pun waktunya, dan tidak mengenal libur hari besar, seperti Lebaran,” kata Suwarso. Jasad orang meninggal yang masuk ke ka mar mayat ada yang langsung di-
bawa pulang ke rumah duka oleh keluarganya. Tetapi, juga banyak mayat yang belum diketahui iden titasnya, terpaksa menginap di peti jenazah di sebelah ruang pemandian. “Paling lama tiga sampai enam hari. Kalau belum ada ke luar ganya, ya harus dikubur,” katanya. Jasad yang belum diketahui identitasnya inil ah yang terkadang memberi kesan paling me nancap di hati Suwarso. Sebab, bila ke luarganya sudah datang dan jasad sudah dikubur, maka banyak keluarga yang meminta kuburannya dibongkar. “Yang paling berkesan waktu pembongkaran kuburan. Selain itu, mayat-mayat yang sudah lama meninggal dan ditemukan itu juga berkesan,” katanya. Meski harus bergelut dengan bau amis, aroma busuk yang menyengat, dan bau yang tidak karuan, Suwarso dan keempat temannya seakan sudah tahan banting. Mereka tidak pe duli bagaimanapun kondisi dan bau mayat tersebut. Hidung mereka seperti sudah kebal dan mati rasa untuk segala aroma busuk. Mereka terus melaksanakan tugasnya untuk mengurus mayat yang mampir di meja beton itu. “Saya sarankan kepada keluarga yang saudaranya meninggal dan menjenguk ke kamar mayat ini agar memakai masker. Khususnya bila kondisi mayat su d a h l a m a m e n i n g g a l . Ka l a u k a m i sudah terbiasa tidak pakai tutup hidung,” tuturnya. (c1/bay)
Segera Bentuk Lembaga Sensor Lagu n DILANTIK... Sambungan dari Hal 29
Samsudin menambahkan, tugas DKB adalah melestarikan kekayaan seni budaya Banyuwangi, baik bahasa, kesenian, maupun adat-istiadat. DKB juga akan berupaya menyempurnakan ejaan bahasa Osing. Upaya itu didasarkan pada kesulitan siswa sekolah dasar dalam mempelajari muatan lokal (mulok) bahasa Osing. Mereka mengeluhkan perbedaan antara tulisan dan cara baca dalam bahasa Osing. Jika dibiarkan,
gejala itu akan menimbulkan antipati generasi muda terhadap bahasa Osing. “Banyak siswa SD yang mengikuti mulok bahasa Osing mengeluh,” ujarnya. Penyempurnaan ejaan bahasa Osing itu nanti akan melibatkan beberapa ahli bahasa dan pemerhati bahasa di internal DKB. Sementara itu, pelantikan pengurus DKB siang itu berjalan lancar. Pelantikan tersebut dihadiri Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Banyuwangi dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). (mg1/c1/bay)
Diduga Makan sambil Tiduran n TERSEDAK... Sambungan dari Hal 29
“(Korban berangkat) ke sekolah diantar kakaknya,” ujar Kapolsek Jupriyadi. Saat berada di sekolah, lanjut kapolsek, salah satu wali murid membawa buah rambutan, dan korban oleh orang tua siswa itu diberi beberapa biji. “Sebelum dimakan, kakaknya mengupas kulit rambutan itu,” urainya. Tanpa sepengetahuan kakaknya, bocah itu makan buah rambutan yang masih ada bijinya sambil tiduran. Tidak lama, bocah itu terbangun
sambil matanya melotot seperti kesakitan. “Saat bangun dari tiduran, mata korban mendelikmendelik (melotot),” jelas Kapolsek Jupriyadi. Melihat korban kesakitan dengan mata melotot, warga di TK tersebut langsung panik. Selanjutnya, bocah itu dibawa ke puskesmas terdekat. “Sempat dibawa ke puskesmas, lalu dilarikan ke RSUD Blambangan,” bebernya. Malang, korban akhirnya mengembuskan napas terakhir saat perjalanan menuju RSUD Blambangan. Setelah diperiksa, jenazah korban dibawa pulang keluarganya untuk dimakamkan. “Dugaan kuat karena biji rambutan tertelan,” pungkasnya. (abi/c1/bay)
Agen Koran Diundang Selasa Besok n BESOK... Sambungan dari Hal 29
Karena itu, pelanggan setia Jawa Pos Radar Banyuwangi segera mengirimkan kuitansi berlangganan asli koran Jawa Pos Radar Banyuwangi disertai ballot yang sudah diisi data lengkap. Selanjutnya, kirim ballot dan kuitansi asli berlangganan koran itu ke kantor Jawa Pos Ra dar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89C Banyuwangi. ‘’Besok sore (Senin 17 Februari
2014) batas akhir memasukkan ballot tersebut,” ujar Gerda Sukarno Prayudha, panitia program berbagi untuk pelanggan koran Jawa Pos Radar Banyuwangi. Selain itu, Jawa Pos Radar Ba nyuwangi juga ingin berbagi dengan agen koran yang sudah bermitra un tuk mendis tribusikan koran hingga ke para pelanggan seantero Ba nyuwangi dan Situbondo. Para agen koran Jawa Pos Radar Banyuwangi berpeluang memenangkan paket liburan
ke Thailand. Selain itu. agen koran yang beruntung juga berpeluang mendapatkan BlackBerry dan merchandise lain. Pengundian tahap pertama pelanggan setia dan agen koran akan dilaksanakan di Jawa Pos Radar Banyuwangi Selasa mendatang (18/2). ‘’Kami turut mengundang pemilik keagenan koran Jawa Pos Radar Banyuwangi untuk menyaksikan secara langsung pengundian ballot tersebut,” ujar Gerda. (*/c1/bay)
Sersan Dua TNI AU n PUBLIK... Sambungan dari Hal 36
Penampilannya di atas lapangan acapkali membuat kalangan penonton bersorak senang. Berposisi sebagai open spike, smash dia acapkali tidak menerobos blok lawan. Sri Lestasi termasuk tinggal di daerah pedesaan. Pemain berusia 21 tahun itu tinggal di Dusun Sumber Agung, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon. Dengan demikian, tempat tinggal dia berada di kawasan
dataran tinggi Gunung Raung. Putri pasangan suami-istri Suwarto dan Saniyem itu mulai berkarir di dunia bola voli profesional pada tahun 2010. Pertama, dia direkrut Gresik Petrokimia. Pada tahun ini, dia membela panji-panji kebesaran Papua Valeria Papua Barat. Pada kompetisi sebelumnya, dia membela Mabes TNI AU. Tapi, pada Proliga tahun ini, timnya tidak absen. Namun, dia dikontrak tim lain dalam rentang waktu satu musim. Selama bertanding di Ba-
nyuwangi, timnya sukses merengkuh dua kemenangan. Tentu saja, raihan hasil positif itu membuat dia merasa sangat puas. Mengingat, pertandingan tersebut digelar di kampung halaman sendiri. Sri Lestari merupakan anggota TNI AU. Saat ini, dara manis itu berpangkat sersan II. Sebagai seorang anggota keamanan, tentu menjadi kebanggaan. Apalagi, bisa menorehkan prestasi dalam dunia olahraga. ‘’Saya ingin sukses, Mas,” ucap dia dengan santun. (ton/c1/als)
Ladeni Foto Bersama Penggemar n PEDE... Sambungan dari Hal 36
Selama bertanding seri kedua di Banyuwangi, timnya tetap tampil dengan mengalahkan Gresik Petrokimia dan Jakarta BNI 46, masing-masing dengan tiga set langsung. Tentu saja, hasil positif itu membuat dia senang bukan kepalang. Sebab, kemenangan memang menjadi target utama dalam bertanding. Hasil tersebut membuat pemakai nomor jersey 1 merasa benar-benar
bangga bisa berbuat banyak di depan tanah kelahiran sendiri. Selama bertanding di Banyuwangi, keluarga, kerabat, guru dan teman-teman dia bisa menyaksikan langsung dirinya bertanding. Bermain di kandang sendiri membuat dia bisa reuni dengan temanteman tempo doeloe. Rasa bahagia pun mewarnai saat bertemu dengan sahabat. Dalamsuatukesempatanusaipertandingan, dia diminta untuk foto bersama dengan beberapa anak. Meskiterlihatletih,tapiibusatuanak
itu justru bahagia. Beberapa kalimat yang terucap dari kalangan orangorang itu membuat dia merasa terkesan. ‘’Biar seperti Mbak Indah,’’ cetus seorang pria paro baya yang putrinya sedang berfoto dengan Indah. Indah mengatakan, mempunyai spirit lebih ketika bertanding di Banyuwangi. Menurut dia, penampilan dirinya bermain di kampung halaman sendiri seolaholah bertambah. ‘’Senang sekali rasanya. Puas bisa menang dua kali selama di sini,’’ katanya usai laga. (ton/c1/als)
Merasa Tidak Muda Lagi n BODY... Sambungan dari Hal 36
Selain itu, bodinya yang kuat membuat dia disegani lawan. Sehingga, pemain binaan PBVSI Banyuwangi itu pun mampu merengkuh sukses di berbagai level kompetisi liga profesional. Sebagai pemain senior, dia sudah matang dalam berkarir di dunia bola voli profesional. Pada awalnya, dia direkrut Gresik Petrokimia pada tahun
2004. Selama empat tahun, dia mam pu mempersembahkan berbagai trofi bergengsi. Selanjutnya, dia direkrut Bank Jatim pada tahun 2008. Setelah itu dia pindah bergabung dengan Jakarta Elektrik PLN. Pada tahun ini, ibu satu anak itu memperkuat Jakarta Pertamina Energi. Dia mengaku ingin terus mengejar prestasi. Saat ini, usianya sudah tidak muda lagi dengan kepala tiga. Namun, usia tidak membuat dia menyurutkan se-
mangatnya. Justru dengan segudang pengalaman, dia merasa banyak prestasi yang belum diraih. Selama berkarir di dunia bola voli profesional, dia sudah sering bertanding di kampung halaman. Nyaris setiap tahun kompetisi digulirkan, dia selalu tampil di Banyuwangi dengan kostum tim yang berbeda. ‘’Senang dan lega rasanya bisa main bagus di sini,’’ kata dia yang kini menetap di Lumajang bersama suaminya itu. (ton/c1/als)
Hasil Buruk Tetap Semangat n RAMBUT... Sambungan dari Hal 36
Tapi, dia bertekad akan tampil garang saat bermain di kandang sendiri, Gresik, yang dimulai tanggal 14 hingga 16 Februari ini. Timnya akan menjamu juru kunci Jakarta Bank DKI dan kedua akan bertemu dengan Jakarta BNI 46. Meski sudah tak lagi memburu tiket final four, namun para pemain Petrokimia tetap bertekad untuk memberikan hasil yang terbaik bagi pencinta bola voli Gresik dalam dua pertan dingan terakhir tersebut. Dia mengakui, jika prestasi timnya pada musim ini memang buruk. Tapi, hasil tersebut men-
jadi bahan evaluasi untuk menatap kompetisi pada musim men datang. “Banyak faktor yang membuat kami gagal. Tapi,
saya tetap merasa kembali ke Banyuwangi dengan penuh suka cita,’’ kata perempuan kelahiran 12 April 1991 itu. (ton/c1/als)
MINGGU l 16 FEBRUARI 2014 l HALAMAN 36
Menengok Kiprah Pebola Voli Putri Banyuwangi di Ajang Proliga
Dini Indah Sari
Jadi Andalan saat Timnya Bertanding PERTANDINGAN bola voli Proliga seri kedua tahun 2014 yang digeber di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, selama tiga hari berakhir sukses. Tercatat, ada 12 partai sejak dimulai pada tanggal 7 hingga 9 Februari itu. Ada 13 tim yang berlaga dalam kompetisi kasta teratas bola voli di Indonesia itu. Rinciannya, 6 tim putra dan 7 tim putri. Setiap tim melakoni dua pertandingan selama berada di Bumi Blambangan. Tim putra diisi Surabaya Samator sebagai tuan rumah, kemudian Jakarta Elektric PLN, dan Jakarta Pertamina. Tiga lainnya adalah Palem-
bang Bank Sumsel Babel, Solo Bank Jateng dan Jakarta BNI 46. Sedangkan untuk tim putri yang berlaga, antara lain Jakarta Pertamina Energi, Jakarta PGN Popsivo, Manokwari Valeria Papua Barat dan Jakarta Elektrik PLN. Tiga lainnya yaitu Gresik Petrokimia, Jakarta BNI 46 dan Jakarta Bank DKI. Dari sekian tim itu, ternyata sebagian di antaranya diperkuat pemain asal Banyuwangi. Ada lima pemain yang mengharumkan nama Banyuwangi dalam kompetisi bola voli kasta teratas di Indonesia itu. Empat putri dan satu putra. Siapa saja mereka?
Pede Tampil di Kandang Sendiri
Body Kuat Bikin Disegani PEMAIN asli Banyuwangi lainnya yang tampil dalam Proliga seri kedua di Banyuwangi adalah Dini Indah Sari. Pemain berpostur 175 itu merupakan pilar penting kesuksesan Jakarta Pertamina Energi dalam kompetisi bola voli kasta teratas di Indonesia itu. Dengan postur tinggi, dia tampil trengginas selama melakoni laga. Smash dia kerap kali be-
rujung poin untuk timnya. Bersama dengan Yulis Indah Yani, pemain asli Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, itu saling bahu membahu untuk mengejar kemenangan. Pemain yang berposisi sebagai open spike tersebut sering jatuh bangun untuk mengamankan bola n Baca Body...Hal 35
Aprilia Maharani Rambut Cepak kian Lincah SATU lagi binaan PBVSI Banyuwangi yang tampil di ajang Proliga tahun 2014. Dia adalah Aprilia Maharani yang berposisi sebagai tosser untuk tim putri Gresik Petrokimia. Diamerupakan pemaindengandandanannyentrik. Dengan rambut cepak, dia tampil bak seperti pria. Bodinya yang kurus membuat dia tampak lincah. Selama bertanding di Ba-
nyuwangi, dia bersama rekanrekannya tampil habis-habisan untuk memenangkan pertandingan. Sayang, usaha untuk mengukir kemenangan gagal. Selama dua kali bertanding di Banyuwangi, timnya menelan dua kali kekalahan. Hasil negatif itu membuat timnya gagal lolos ke final four n
Sri Lestari Miliki Smash Menawan PUBLIK Banyuwangi khususnya PBVSI di bawah komando Kapolres Banyuwangi, AKBP Yusuf, patut berbangga dengan gelaran Proliga seri kedua tahun 2014 yang berlangsung di GOR Tawang Alun selama tiga hari itu. Mengingat, sederet pemain asli Banyuwangi tampil dalam ajang tersebut. Setidaknya, satu nama lagi yang tampil moncer adalah Sri Lestari. Pemain berpostur 170 itu tampil menawan membela timnya Manokwari Valeria Papua Barat n Baca Publik...Hal 35
Baca Rambut...Hal 35 FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa
SALAH satu pemain andalan asal Banyuwangi adalah Yulis Indah Sari. Selama tiga tahun te rakhir, pe main asal Desa Wo nosobo, Kecamatan Srono, itu memperkuat Pertamina Energi. Tampil di kandang sendiri membuat dia lebih percaya diri. Spirit bertanding di kampung halaman pun kian bertambah. Selama dua kali turun gelanggang di Banyuwangi, dia tampil ciamik sepanjang pertandingan. Alumnus SMK Giri tahun 2008 itu tampaknya menjadi salah satu kunci sukses timnya mencatatkan rekor tidak pernah kalah selama 10 kali main sejak putaran pertama n Baca Pede...Hal 35
Yulis Indah Sari