24 HARI LAGI
PILEG 2014 16 MARET
TAHUN 20 2014
Eceran Rp 5.750
29
GALIH COKRO/RaBa
DEKLARASI: Para pimpinan parpol, KPU, forpimda, dan Panwaslu bergandengan tangan usai menandatangani kesepakatan pemilu damai di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, pagi kemarin (15/3).
Sepakat Pemilu tanpa Gejolak Di Situbondo Tempuh Rute 100 Kilometer
n Deklarasi Damai lalu Konvoi Keliling Kota
FemalE
Bangga Mendapat Request Lagu Osing TERKEJUT sekaligus bangga campur aduk di benak Nova Azmara, 19, ketika menyanyi di luar daerah. Betapa tidak, dia itu kerap mendapat request menyanyikan lagu Osing saat manggung di luar kota n Baca Bangga... Hal 35
BANYUWANGI - Seluruh partai po litik (parpol) peserta Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 di Banyuwangi menandatangani deklarasi damai di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, pagi kemarin (15/3). Dengan ada nya komitmen damai se luruh parpol tersebut, diharapkan pelaksanaan pemilu di Bumi Blambangan nihil gejolak. Ada empat poin penting deklarasi damai tersebut, di antaranya dewan pengurus parpol peserta Pileg 2014 bersepakat melaksanakan Pileg 2014 secara jujur, adil, santun, dan bermartabat n Baca Sepakat...Hal 35
NUR HARIRI/RaBa
KIRAB DAMAI: Mobil peserta pawai pemilu damai siap di depan Pendapa Kabupaten Situbondo kemarin.
SEMENTARA itu, pelaksanaan kam panye pemilu terbuka di Situbondo juga diawali kirab damai 12 partai politik (parpol) peserta pemilu kemarin (14/3). Pawai bersama 12 parpol itu sengaja digelar sekaligus sebagai sosialisasi pemilu kepada masyarakat Kabupaten Situbondo. Dalam kirab damai yang berlangsung sejak pukul 08.00 tersebut, setidaknya ada 90 mobil
dari 12 parpol berbaris di sepanjang Alun-alun Situbondo. Sesuai ke tentuan KPUD Situbondo, jum lah maksimal mobil yang boleh digunakan setiap parpol hanya enam unit. Guna menjaga keselamatan para peserta pawai, masing-masing parpol tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan bak terbuka, seperti pikap dan truk n Baca Di Situbondo...Hal 35
Kawanan Pengamen Kuras Kotak Amal KALIPURO - Dua dari empat kawanan pengamen ditangkap aparat kepolisian di Bumi Blambangan pagi kemarin (15/3). Mereka diduga telah membobol kotak amal musala Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Untuk pemeriksaan, kedua tersangka itu dijebloskan ke ruang tahanan Polsek Kalipuro. Kedua pengamen yang dibekuk di utara simpang tiga Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, itu adalah Joko Ardiansyah, 28, asal Kapongan, Kabupaten Situbondo, dan Fauzi Muhamad, 18, warga Tanggul, Kabupaten Jember. “Tersangka kita periksa di polsek,” cetus Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kapolsek Kalipuro AKP Sudarsono.
Aksi pencurian kotak amal yang dilakukan kawanan pengamen itu diperkirakan terjadi pukul 07.00. Sebelum beraksi, mereka beristirahat di musala di depan Kantor Pegadaian Ketapang. “Para pelaku beristirahat di musala,” katanya. Saat beristirahat di musala itu, para pengamen itu membongkar kotak amal dan menguras seluruh uangnya. Selanjutnya, uang hasil kejahatan itu dibagi dan digunakan untuk makan. “Sebelum pergi dari musala, kotak amal (oleh pelaku) ditutupi sarung,” terangnya. Terungkapnya aksi pencurian itu bermula saat penjaga musala Muhamad Hasan, 50, akan membersihkan tempat ibadah tersebut n
PENGAMEN LUAR KOTA: Joko Ardiansyah dan Fauzi Muhamad diamankan di Polsek Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.
Baca Kawanan...Hal 35
SULTAN ANSHORI/RaBa
Para Relawan Tanggap Darurat Bukit Retak di Mojodungkul
Hampir Dua Bulan Jadi Pelayan Pengungsi
GALIH COKRO/RaBa
Sejak bukit di kampungnya retak 2 Februari 2014 lalu, warga Desa Mojodungkul, Kecamatan Suboh, Situbondo, harus mengungsi. Selama warga tinggal di pengungsian, seluruh kegiatan penunjang dibantu para relawan. Seperti apakah keseharian para relawan itu?
Bukan Siswa Asuh Sebaya (SAS), tapi Siapkan Ahok Sekarang KEMANUSIAAN: Para relawan memasak ransum untuk pengungsi tanah retak di Desa Mojodungkul, Kecamatan Suboh, Situbondo.
SHULHAN HADI, Suboh SEJAK bukit retak dan khawatir longsor, sebagian warga Desa Mojodungkul tidak lagi tinggal di rumah masing-masing. Kenyamanan mereka terusik dengan adanya fenomena tanah merekah yang ditemukan di sekitar rumah mereka itu.
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Program SAS dilirik Pemprov DKI
Semua parpol sepakat pemilu tanpa gejolak Artinya: menang tidak congkak, kalah tidak ngamuk
SHULHAN HADI/RaBa
Demi keselamatan, mereka yang se belumnya mendiami rumah di lereng perbukitan itu harus tinggal
di tenda pengungsian. Tidak jelas sampai kapan mereka harus menetap di pengungsian. Bahkan, jika
kondisinya memang memaksa, mereka harus hijrah ke tempat baru n Baca Hampir...Hal 35
email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com
30
Minggu 16 Maret 2014
Pelumas dan Ban Naik Paling Banter SRONO - Pemilik kendaraan bermotor sepertinya harus mulai menyisihkan dana lebih untuk perawatan tunggangannya. Pasalnya, dalam sepekan terakhir beberapa spare part kendaraan mengalami kenaikan harga lumayan tinggi. Kenaikan terbesar adalah pelumas mesin kendaraan dan ban. Hal itu diungkapkan salah seorang pemilik counter spare part dan suku cadang kendaraan, Fathurohman. Dia menuturkan, kenaikan harga suku cadang bervariasi. Kisarannya mulai 10 hingga 20 persen. “Paling besar sebetulnya kenaikan harga pelumas,” ujarnya. Pelumas kendaraan mengalami kenaikan harga paling tinggi dibandingkan lain. Harga pelumas impor lebih gila lagi daripada pelumas produksi dalam negeri. Hal itu membuat permintaan oli dalam negeri lebih tinggi dibandingkan oli impor yang biasa digunakan konsumen.
NUR HARIRI/RaBa
KERJA BAKTI: Beberapa pedagang burung membuat tempat jualan di pasar lama Kecamatan Panji Jumat (14/3).
Sepi Pembeli, Pedagang Balik Kucing PANJI - Fasilitas yang baik bukan jaminan akan mendongkrak penjualan suatu barang. Itulah yang dirasakan sejumlah pedagang burung yang biasa mangkal di Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji. Karena itu, sebagian pedagang burung memilih meninggalkan pasar hewan yang baru itu dan kembali ke pasar lama. Pasar hewan yang terletak di sebelah selatan Kantor Kelurahan Panji itu memang memiliki fasilitas bangunan yang cukup bagus. Bisa membuat pedagang lebih santai, tidak kepanasan, dan pedagang tidak
perlu pindah tatkala hujan. Kenyamanan berjualan semacam itu memang diakui beberapa pedagang hewan. Anehnya, sejumlah pedagang burung justru mengaku rugi karena pembeli sepi. “Kami (pedagang burung) kembali ke pasar asal ini bukan tidak mau diberi fasilitas. Tetapi, di pasar yang baru itu sepi pembeli,” kata Yanto, salah seorang pedagang burung. Sepinya pembeli itu membuat para pedagang rugi. Sebab, mereka harus tetap merawat dan memberi pakan burung dengan harga pakan yang relatif mahal. “Jadi,
pindahnya warga ke pasar lama ini bukan karena paksaan atau diminta seseorang. Warga pindah atas kesadaran sendiri. Sepi pembeli, itu alasannya,” tutur Yanto. Pantauan koran ini, untuk memulai jualan burung di pasar lama, tepatnya di sebelah kantor Kecamatan Panji, para pedagang melakukan kerja bakti membuat tempat berjualan burung Jumat (14/3)lalu. Selanjutnya, kemarin (15/3) mereka memulai berdagang di pasar lama tersebut. “Sudah jualan, karena buka setiap Sabtu,” kata Agus, seorang pedagang burung. (rri/c1/als)
(MDGs) dengan Wakil Presiden (Wapres) Boediono di Istana Negara. Banyuwangi menjadi nominator penerima MDGs Award karena dinilai berprestasi di bidang pendidikan n Baca Program...Hal 35 AKRAB: Bupati Anas dan Wagub DKI Jakarta, Ahok, di Balai Kota Jakarta kemarin (14/3). ISTIMEWA
SITUBONDO
BANYUWANGI
Baca Ditinggal...Hal 35
BANYUWANGI
• Daihatsu Terios ‘09 •
• Honda Jazz ‘12 •
• Toyota Avanza ‘13/’14 •
• Honda Jazz ‘13/’06 •
Dijual Terios tx elegent 2009 silver Rp 152 juta nego,Cash & credit Tukar tambah Hb 082142194111
Dijual Jazz rs 2012 putih 207,5 juta nego Cash & Credit Tukar tambah Hb 08123453975
Dijual Toyota Avanza 1.3E MT tahun 013/ 014 velos, abu-abu mtl hrg 138,5/166 juta nego barang istmewa bisa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jas GEB SMT tahun 013/06 putih/merah hrg 185/109 juta nego barang istimewa bisa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Body Kijang LGX •
• Evalia/Livina ‘13/’08 •
• Mitsubishi Pajero ‘10 •
• Daihatsu Terios ‘11/’10 •
Dijual Nissan Evalia/livina 1.5 4x3 MT tahun 013/08 putih/abu-abu hrg 159/139 juta nego barang istimewa bisa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual MTS Pajero SPR 2 SD GLS (jeep) tahun 2010 hitam/mika hrg 292,5 juta nego barang istimewa bisa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Daihatsu Terios F700 RG TS tahun 011/010 hitam/merah hrg 146,5 juta nego barang istimewa bisa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Nissan •
• BMW 318i‘92 •
• Toyota Agya •
Promo diskon heboh,Promo Bonus Hanya di bln ini Untk Setiap Pembelian Mobil Nissan Info Lebih Lanjut Hub: Frengki Setiawan 081333210583/087857733083
Djl BMW 318i tahun ’92, Silver metalik, full variasi audio dan video,pwr stering, AC,ada kamera parkir, istmw dan terawat. Pajak baru. Hrg 55 Jt. Hub: ARI 081214709144
Open Inden Toyota Agya Proses Mudah & Angsuran Ringan Kredit s/d 5 Th Hub: Toni 081336236483 BB 22483BC4
• Koor. Marketing • Dcr Koor Marketing In House Pnglmn u/ Prdk Properti di Bwi, Dtg Lgsg Bw Lmrn Lgkp Ke The Lagoon Jl Yos Sudarso 60A Bwi Tgl 18 Maret ’14 Pkl 09.00-14.00 WIB
• Perum Karangrejo •
diterima petugas n
BANYUWANGI
• Percetakan •
Dijual rumah Perum Kr Rejo H3-4 Lt 168,4KT,2KM. Hub: 081913906633
menunaikan ibadah salat. “Laporan korban sudah
BANYUWANGI
Cetak mug pin kaos utk souv nikah promo caleg murah 417992-081913906633
• Drum + Backsound •
SITUBONDO-Kawananpencuri motorkembalimenghantuitempat peribadatan di Situbondo. Seperti yang terjadi kemarin (15/3), motor bernopol P 5703 EL milik Ustad Syafi’i hilang saat melaksanakan salat duhur di Masjid Baiturrahim, Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran. Hilangnya motor milik pria yang tinggal di Dusun Trebungan Selatan di halaman Masjid Baiturrahim itu mengejutkan sejumlah jamaah yang salat di masjid tersebut. Apalagi, motor itu juga diparkir bersama motor jamaah lain. Korban memarkir motornya seperti biasa. Karena sangat jarang ada motor hilang di masjid tersebut, korban tidak berprasangka buruk. Pada saat jamaah berlangsung itulah, diduga kuat pelaku pencurian beraksi dan merusak kunci setir motor korban. Setelah berhasil merusak kontak motor, pelaku selanjutnya membawa kabur sepeda motor Supra Fit. Sementara, korban dan warga lainnya masih
BANYUWANGI
• Jl. Anggrek •
Jual Murah Drum + Backsond 1 Set Griya Pesona Karangrejo Blok I No 12 Bwi Hub: 081999971676
rata naik, permintaan belum terganggu. Selain pasokan dari produsen lancar, kenaikan harga komponen kendaraan itu masih dianggap wajar. “Ya mungkin masih wajar dan konsumen bisa menjangkaunya,” tandasnya. (nic/c1/aif)
BANYUWANGI
Djl Rmh LT 420 m2 SHM Bs utk srn Usaha K.T 5, KM 3 Jl Anggrek IV No.1,Stb
BANYUWANGI
Pria yang tinggal di Desa Blambangan, Muncar, itu menambahkan, komponen lain juga mengalami kenaikan harga tapi tidak seberapa. Selain pelumas kendaraan, ban juga mengalami kenaikan harga. Beruntung, meski rata-
Ditinggal Salat, Motor Hilang
Program SAS Dilirik Pemprov DKI JAKARTA - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bertemu Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, kemarin (14/3). Keduanya bertemu usai menghadiri audiensi finalis Indonesia Millennium Development Goals
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
MASIH WAJAR: Suku cadang kendaraan turut naik terkena imbas fluktuasi harga dolar.
• Mekanik Mesin • Bth Sgr: Mekanik Msn Genset/Listrik (PLN) di Tmbk Udg Jujur,Tanggung Jwb,Totalitas Gaji + Bonus Krm CV Lgs Ke KSP Modern Jl PB. Sudirman 99-101 Bwi Telp 0333-413322
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: 0333-412224
Dijual Body Kijang Lgx Rp 10 juta nego Hb 082142194111
• Promo Nissan • Promo Nissan Bwi. Hdh lgs Iphone 5S,Ipad Mini, Camera Canon, voucher belanja 500rb utk pmblian nissan di bln Maret. Showroom buka 08.30-19.00. Bengkel 08.30-16.30(SeninJumat).08.30-15.00(Sabtu). 03334460222
• Honda Jazz ‘10 • Dijual Jazz RS 2010 AT Putih 185 Jt Bisa Cash / Kredit Hub: 08123547729
• Toyota Avanza ‘06 • Djl Cpt Avanza '06 VVTi,Biru mtlk, Plat W,110 jt Hub: 08124984910
PROMO IKLAN LOWONGAN Terbit Hari Senin s/d Jumat 1kolom x 40mm; Rp. 88.000 Terbit Hari Sabtu 1kolom x 40mm; Rp. 165.000
SITUBONDO • Jl. Wijaya Kusuma •
HUBUNGI: 0333-412224
Djl Ruko L. Strategis LB 155m2 SHM Jl Wijaya Kusuma STB mnt H: 081336940000
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Event: Benny Siswanto. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/ mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
INSPIRASI
31
Kecil Dulu Besar Kemudian
Minggu 16 Maret 2014
Hadi Wijono Rektor Universitas Abdurrahman Saleh Situbondo
Pemimpin Harus Berani, Tak Boleh Ragu Membangun sebuah komunitas dan institusi akademik tentu bukan pekerjaan mudah. Butuh waktu, dan keberanian dalam menempuh jalan panjang berliku. Seperti perjalanan 32 tahun berdirinya Universitas Abdurachman Saleh (Unars) Situbondo. UNARS didirikan pada tanggal 15 Agustus 1981. Awalnya, hanya terdiri dari tiga fakultas. Yaitu Fakultas Hukum Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Negara, dan Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen. Dua tahun kemudian, menyusul Fakultas Pertanian dengan Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian. Dalam perjalanannya, Unars juga mengalami pasang surut dalam membuktikan eksistensi dirinya sebagai lembaga pendidikan tinggi di Kota Santri. Bahkan, pada masamasa awal, tidak sedikit yang memandang sebelah mata terhadap universitas yang terletak di Jalan
PB Sudirman tersebut. Namun, keadaan itu tak membuat pengelola Unars surut melangkah. Sebaliknya, Unars menjawab kegamangan masyarakat dengan bukti. Salah satunya dengan terus memenuhi prodi yang menjadi kebutuhan masyarakat. Pada 2006, dengan Izin Dikti Nomor : 1657/D/T/2006 Unars membuka Fakultas Sastra, dengan Program Studi sastra Inggris. Puncak kebangkitan Unars saat kepemimpinan dipegang Hadi Wijono. Mantan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Situbondo ini mampu merubah wajah Unars menjadi lembaga pendidikan tinggi yang kian diperhitungkan. “Waktu saya menjabat sebagai rektor, tepatnya Oktober 2007, total mahasiswa Unars kala itu masih sekitar 300 orang,” terang Hadi Wijono. Begitu dipercaya memimpin Unars, hanya satu keinginan Hadi, yaitu bagaimana menjadikan Unars besar. Sebab, dia yakin itu bukanlah hal yang mustahil diraih. “Saya yakin, semua kalau dimenejemeni dengan bagus, maka akan terus berkembang,” terang mantan Kabag Humas Pemkab Situbondo itu.
ISTIMEWA
BERFIKIR KREATIF: Hadi Wijono (kiri) usai penandatanganan kerja sama integrasi data dan informasi entrepreneurial education dengan Universitas Ciputra (UC) beberapa waktu lalu.
Satu hal lagi, lanjut Hadi, dalam menggapai obsesi tidak boleh ada keraguan. Seorang pemimpin harus berani, berfikir kreatif, inofatif, dan jangan berfikir negatif. Misalnya, menumbuhsuburkan perasaan bahwa mahasiswa Unars akan turun. “Yang harus dipikir
Partai Demokrat Siap Berjuang Bersama Rakyat GENTENG – Kampanye damai jelang Pemilu 2014 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi menjadi agenda tersendiri bagi Partai Demokrat. Partai bernomor urut tujuh dalam pemilihan calon anggota legislatif ini secara prinsip siap untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Dalam kampanye damai yang dimulai dari Taman Blambangan hingga Lapangan Maron, Genteng, kemarin (15/3) Partai Demokrat all out dalam kegiatan ini. Seluruh komponen partai, mulai caleg hingga fungisonaris partai, kompak hadir bersama untuk mengikuti konvoi bersama partai lain itu. Satu tekad bagi mereka, berbenah, maju, dan berbuat untuk kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi Michael Edi Hariyanto mengucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan masyarakat untuk tetap memilih Partai Demokrat. Dengan segenap hati, dia mohon maaf bila ada kekurangan dan kesalahan yang telah dilakukan dalam menjalankan amanat dan kepercayaan masyarakat ini. “Jangan pilih saya karena bukan caleg. Tapi pilihlah Partai Demokrat. Karena saya sudah mempersiapkan calegcaleg yang siap untuk berjuang bersama memberikan kesejahteraan untuk masyarakat Banyuwangi,” bebernya. Michael berharap, kebersamaan masyarakat dengan Partai Demokrat bisa berlanjut di pemilu yang akan digelar 9 April mendatang. Secara khusus dia meminta doa restu dan dukungan untuk memberikan kesempatan kembali kepada Partai Demokrat untuk membantu dan melaksanakan program kerakyatan. Caranya dengan mencoblos Partai Demokrat di urutan nomor tujuh. Owner AIL ini menegaskan partainya berkomitmen dan siap untuk menjalankan amanat rakyat. Ini sesuai spirit yang ada
justru bagaimana terus meningkat. Membuat jumlah mahasiswa terus meningkat,” papar Hadi Wijono. Langkah pertama yang ditempuh Hadi Wijono untuk mengembangkan Unars adalah menjalin kemitraan dengan kepala SMA, MA, dan SMK se-Kabupaten Situbondo.
Strategi itu membuahkan hasil. Saat dilakukan pertemuan, Unars meminta sumbang saran kepada mereka tentang kelemahan Unars. Itulah yang diprioritaskan untuk dibenahi. Awalnya, mahasiswa Unars hanya berasal dari Kota Santri saja. Namun, setelah itu, mahasiswa Unars berkembang dari Bondowoso dan sebagian Probolinggo serta sebagian Banyuwangi. Unars berusaha untuk terus memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengalami peningkatan, terutama dalam penyelenggaraan pendidikan. Sehingga, wajar jika universitas ini kian mendapatkan hati di tengah-tengah masyarakat. Pada 2010, Unars membuka Program S1 PGSD berdasarkan izin operasonal Dirjen Dikti Nomor: 594/D1.3/TK/2010. Jumlah mahasiswa pun kian tak terbendung. Pada 2010, jumlah mahasiswa Unars mencapai 1.702 orang. Pada tahun 2011 meningkat menjadi 2020. Pada 2013 student body dengan empat program studi, mahasiswa mencapai 3.275 orang. Unars kini juga berusaha memenuhi jumlah ideal dosen berkualitas di tengah kian mem-
beludaknya jumlah mahasiswa. Saat ini, Unars sedang memproses pendirian beberapa prodi baru. Di antaranya, prodi Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Matematika. Unars juga sedang menyiapkan diri menjadi Universitas Teknologi dengan empat program studi. Sarana prasarana merupakan aspek penting dalam proses belajar mengajar. Kleh karena itu Unars terus meningkatkan pembangunan sarana prasarana untuk kepentingan proses belajar mengajar. Setahun terakhir, telah ada tambahan delapan ruang baru. Dari delapan ruang tersebut, dua ruangan di antaranya dipergunakan untuk laboratorium bahasa dan laboratorium komputer yang merupakan program hibah pembinaan perguruan tinggi swasta dari Dirjen Dikti Tahun 2011. “Perkembangan jumlah mahasiswa juga mengharuskan Unars segera mengembangkan sarana dan prasarana. Saat ini delapan ruang kelas sudah dioperasikan di kampus II Unars, yakn di kawasan perbukitan jalan tembus Desa Sumber Kolak Situbondo,” pungkas Hadi Wijono. (pri/als)
Ikan Tangkapan Sepi, Solar Meluber MUNCAR - Pelabuhan bongkarmuat di Kecamatan Muncar dipenuhi barisan kapal nelayan. Kehadiran mereka bukan lantaran hendak melaut. Perahu itu berbaris lantaran musim ikan mulai berakhir.
Beberapa jenis ikan yang menjadi andalan nelayan setempat, seperti lemuru, mulai sulit diperoleh. Bahkan, sejumlah nelayan yang biasa mendapatkan ikan jenis lain, seperti tongkol, kini juga sulit di-
dapat. Kondisi itu disebut nelayan sebagai hal biasa. “Ini siklus saja. Nanti bulan delapan atau sembilan ada lagi ikan,” ujar Yudi, nelayan setempat n Baca Ikan...Hal 35
GALIH/RaBa
KOMITMEN: Ketua DPD Partai Demokrat Banyuwangi Michael Edi Hariyanto menandatangani kesepakatan pemilu damai.
bahwa Partai Demokrat saat ini telah berbenah, maju, dan berbuat untuk kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.
Soal target pemilu, Partai Demokrat bertekad menambah setengah kursi dari kursi yang ada di parlemen saat ini. (nic/*/als)
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
DIPARKIR: Kapal nelayan diparkir lantaran saat ini sepi ikan.
BUDAYA Lintrik
34
Oleh Dyah Agustin Wulandari*
D
ALAM kesunyian malam, Nono masih tetap merenung meratapi hidupnya. Suasana di luar masih dapat dilihat oleh kedua bola matanya, yang terus berputar-putar was-was melihat di balik kaca jendela. Pikirnya pun melayang-layang di luar kaca jendela. Masih dapat didengar suara rintihan jangkrik berlomba untuk mengadu. Kepak-kepakan daun saling bersentuhan menciptakan suara gaduh oleh angin malam. Malam itu angin sangat beringas, tidak seperti malam-malam sebelumnya. Tubuh Nono semakin lemah dan tak berdaya. Dalam diamnya dia teringat akan kepiluan hidupnya pada masa lalu silam. Ayah dari kedua anak itu duduk menatap bingung, yang teringat akan kepiluan hidupnya tiga tahun silam. Nono bingung, bimbang, dan di penuhi keganjalan. Kepada siapa ia akan mengadu semua masalah yang menimpanya itu. Hanya orang-orang terdekatnya yang tau akan semua itu. Dia hanya kasihan kepada istrinya, kepada anak-anaknya, dan kepada dirinya sendiri. Dalam diamnya dia bertanya apa salahnya sehingga menyiksa batin orang-orang terdekatnya. Awal rumah tangganya sangat harmonis, yang mana semuanya disibukkan oleh pekerjaan masing-masing. Nono sangat menikmati kesibukannya itu, begitu pula Wiwik istrinya. Keduanya sangat sibuk oleh orang-orang lain yang tiap hari datang silih bergantian di rumah yang besar itu. Mereka semua menemui Nono dan Wiwik, karena orang yang datang bukan hanya dari kampung sekitar melainkan juga orang jauh. Karena keahlian yang di miliki keduanya itu dapat membantu dan menyelamatkan jiwa seseorang dari bahaya penyakit yang menimpanya. Jarum suntik, obat-obatan, dan segala peralatan medis selalu ia hadapi dalam kesehariannya. Sebut saja keduanya seorang Dokter dan Bidan. *** Suatu ketika entah kenapa semuanya berubah. Tidak ada angin, tak ada hujan namun semuanya berubah begitu saja. Bahtera rumah tangganya semakin hancur begitu saja. Tidak sejalan dan seharmonis seperti awal mereka berumah tangga. Nono menatap pantulan wajahnya di cermin kamarnya. Lagi-lagi ia muak melihat wajahnya. Tak pernah ia hiraukan, mulai dari ujung kakinya hingga ujung kepalanya. Jangankan badannya, keluarganya saja tak pernah ia hiraukan lagi. Rumahnya saja hanya dia anggap seperti layaknya pos, pulang Cuma untuk mengenyangkan perutnya, mandi , dan pergi lagi. Nono sering kali pergi dengan alasan yang tak jelas kepada istrinya. Urusan untuk memulai bisnisnya yang ia buat sebagai alasan kepada Wiwik. Tapi itu hanya akal akalan Nono saja. akal-akalan Lambat. Waktu terasa lambat sekali, ketika Nono berada di rumahnya dia menganggap hawa rumahnya itu seperti neraka, yang tak ada anginnya. Seperti rumah yang banyak aura negatifnya. Sehingga Nono tiba-tiba tidak betah berada di tempat tinggalnya itu. Nono pun bingung ada apa sebenarnya. Padahal Nono awalnya sibuk dengan pasiennya. Namun sekarang pasiennya ia tinggal begitu saja. Banyak orang-orang mencari Dokter Nono itu, dia selalu saja beralasan kepada istrinya kalau sementara ini dia akan fokus sama bisnis barunya. Istrinya pun nurut padanya. Tiap kali di tanya sama pasiennya pasti alasan yang selalu sama Wiwik lontarkan dari mulut manisnya itu. Dalam hati kecilnya aslinya Nono ingin sekali membantu istrinya yang tiap hari selalu ramai dengan pasiennya. Tapi apa daya, selalu saja rasa malas dan bingung meracuni tubuhnya yang tinggi dan perkasa itu. Hanya diam, tak banyak bicara, dan keluhan pusing selalu menghampirnya. Pusing, pusing, dan pusing yang Nono rasakan dalam hidupnya. Entah kenapa tiba-tiba dia teringat sosok wanita lain yang baru saja ia kenalnya. Tiap kali jauh dari wanita yang berada di pikirannya itu, kepalanya semakin pusing sekali. Dan rasanya ingin bertemu dengannya lebih lama lagi. Namun jika berada di dekat sosok wanita yang ada di pikirannya itu, Nono merasa nyaman sekali tak ingin pisah lagi rasanya. Di dalam pikirannya selalu ingin bersama setiap detik, menit, dan jam. ***
Di remang senja, angin pasang menyergap. Tubuhnya kedinginan seakan terbawa angin yang semakin kencang. Tidak seperti hari-hari sebelumnya. Angin, hujan menjadi satu dalam malam itu. Pikir Nono pun tambah semakin tak karuan. Dalam hawa yang semakin tak enak itu dia memutuskan untuk tidur di sofanya. Tiba-tiba dalam pikirnya hanya tertuju satu nama wanita yang ada dalam benaknya. “ Yanti..... yanti .... yanti .....” Nama itulah tiba-tiba muncul dalam pikirannya. Entah kenapa nama itu tiba-tiba muncul di pikiran Nono. Rasa ingin bertemu, gelisah, dan bimbang yang kini ia rasakan. Segeralah ia menemui wanita itu, tanpa mengenal waktu entah malam sekalian ia tak hiraukan. Dalam dirinya asalkan dapat bertemu dengan wanita itu segala cara akan Nono lakukan. Perkenalan itu berawal ketika Nono sebelum memiliki tempat medis sendiri, keduanya berkenalan di tempat Nono dines yaitu Rumah Sakit Bakti Husada yang letaknya agak jauh dari tempat tinggalnya. Keduanya akhirnya bertemu. Nono semakin bingung dengan sendirinya, kenapa di setiap bertemu dengan wanita tersebut dia merasa senang, dan bahagia sekali. Ada apa sebenarnya dia hanya menjalani semuanya seperti tak ada beban dalam hidupnya. Acapkali berada di samping Yanti, rasa pusingnya semakin terasa hilang dan ringan rasanya. Jika keduanya saling berjauhan pusing di kepala Nono sangat terasa berat dan pusing yang ia rasakan semakin menggila. Nono tak pernah lagi memikirkan keluarganya sejak dengan wanita itu. Kesenangan dirinya lah yang hanya ia cari. Tempat tinggalnya sudah Nono lupakan. Seperti layaknya kacang lupa pada kulitnya. Seminggu sekali jika dia ingat pada keluarganya ia pulang. Lantas jika tak ingat Nono tak pulang sama sekali. *** Suasana agak tenang, walaupun di rumah Wiwik istri Nono masih ramai di penuhi pasien. Tak lama kemudian entah kena angin apa Nono tiba-tiba pulang ke rumahnya. Seperti anak ayam kehilangan induknya. Layaknya orang kebingungan. Gerak-geriknya semakin ketahuan oleh istrinya. Wiwik semakin bingung apa yang sebenarnya terjadi pada lelaki pujaannya itu. Tidak biasa suaminya itu seperti orang yang tak punya tujuan hidup. Hanya berdiam diri, jarang berbicara, bercanda, dan tingkahnya pun berubah total. Wajahnya saja seperti kelihatan orang yang sudah tua banget, dan tidak seperti biasanya. Begitulah yang Wiwik rasakan. Setiap kali berada di rumahnya Nono selalu bertengkar dengan istrinya. Ia tak ingin rasanya melihat muka istrinya. Jika melihatnya maka timbullah rasa marah dan ingin menampar muka Wiwik. Tapi Nono masih bisa mengendalikan emosinya itu. (seakan mengenang) “Kenapa ayah seperti orang kebingungan dan tidak seperti biasabiasanya! Jarang pulang rumah pula!” (dengan mata menantang) Nono menjawab, “Tidak ada apa-apa Bu, hanya ayah bingung mengurusi bisnis baru ayah. Selain itu ayah juga butuh dana agar bisnis lancar.” (dengan hati ikhlas dan berikan senyuman) Wiwik membalas, “Ambilah uang tabungan saja jika ayah membutuhkan, asal ayah menggantinya jika sudah sukses bisnis barunya.” “ (tersenyum) Pasti i t u
Bu!” Jawab Nono. Padahal semua itu akal-akalan Nono agar di beri uang sehingga istrinya percaya akan bisnisnya itu. Tapi Wiwik juga percaya dengan akal-akalan Nono. *** Pusing di kepala Nono muncul lagi. Tiba-tiba ia teringat dengan sosok wanita yang bernama Yanti itu. Semakin tak betah Nono berada di rumahnya. Aura di otaknya hanya ingin marah kepada istrinya. Tiap pulang entah tak tahu pusingnya itu semakin kuat. Seperti orang yang lepas dari kesadarannya. Di ambillah uang dari tabungannya. Hanya untuk memenuhi keinginan Yanti seorang. Tiap kali bertemu, Nono mengeluarkan uang untuknya. Apa pun caranya ia hanya ingin memenuhi keinginan Yanti. Ia tak peduli walaupun itu hasil dari kerja istrinya juga. Sampaisampai Nono tak sadar pengeluaran untuk Yanti sudah puluhan Juta. Hari semakin hari, pikiran Nono tentang wanita itu semakin kuat. Semakin melanda dan menyebar luas dalam pikirannya. Ia juga sangat lupa tidak ingat lagi sama keluarga kecilnya. Pulang pun juga tak pernah. Anak kesayangannya minta uang kepadanya tak pernah ia beri. Nono semakin seperti orang bodoh, yang nurut kepada wanita biadab itu. Semua keinginannya ia turuti begitu saja, sampai-sampai mobil pun ia jual hanya untuk menuruti keinginannya itu. *** Sementara di rumahnya, Wiwik menunggu kehadiran Nono suaminya. Sudah berminggu-minggu tak kunjung pulang. Rasa khawatir, cemas, dan curiga selalu menghantui di pikiran Wiwik. Semakin kuat rasa curiganya itu sehingga ia hanya bisa berdoa dan menantinya. Nomor hand phone pun sulit ia hubungi. Tak pernah ada jawaban dai Nono setiap kali Wiwik SMS ataupun telepon. Secangkir teh dan anak perempuannya yang selalu menemani kegalauan ibunya itu. Rasa curiga juga dirasakan oleh anaknya. Sedangkan anak pertamanya merantau di luar kota untuk menuntut ilmu di perkuliahannya. Hari demi hari berikutnya Wiwik menjalani hidupnya dengan sendirian. Kesabaran Wiwik sudah mulai habis. Ia seakan-akan tersadar dari tidurnya, kalau selama ini sudah dibohongi oleh Nono suaminya. Entah apa yang sudah dilakukan Nono di belakangnya, Wiwik tak pernah tau. Lalu dilihatnya tabungan karena dia semakin curiga dan penasaran. Terkejutlah Wiwik, hanya sisa 10 juta yang ada di tabungannya itu. Semakin marah dia kepada Nono. Kemarahannya masih belum bisa ia lampiaskan. Di pendamlah dulu semua kemarahan itu dalam dirinya. Esoknya pagi-pagi buta Wiwik berangkat ke suatu tempat. Ia menemui Kiai yang sudah terkenal di kampungnya itu. Suara lembut dan penuh arti itu terlintas di telinga Wiwik. Terkejutlah ia ketika Kiai menyapanya dari belakang Wiwik secara tiba-tiba itu. Assalamualaikum... Ada ke“Assalamualaikum... pentingan apa bu bidan ke mari ? begitulah sapaan Kiai kepada wanita yang juga terkenal di kampung halamannya itu.” “Wa..wa…waalaikumsalam...” Seolaholah lidahnya kelu. “Begini Kiai, saya ada ke-
Minggu 16 Maret 2014
pentingan pada Pak Kiai mengenai suami saya Yai…” “Baiklah bu bidan, kalau begitu ikut saya. Jawab Pak Kiai tersebut.” Lalu Wiwik disuruh masuk ke suatu ruangan khusus di kediaman Pak Kiai itu. Di jelaskanlah semua masalah yang Wiwik hadapi. Wiwik bercerita dengan apa adanya pada Pak Kiai. Suaminya yang tak pernah pulang ke rumahnya, seperti orang yang kebingungan, dengan alasan bisnis barunya, dan tak pernah peduli lagi dengan istri dan anak-anaknya itu. Keduanya lalu terdiam. Dengan membacakan bacaan sesuatu Pak Kiai dengan fokusnya sambil memejamkan kedua bola matanya. Berusaha menerawang apa yang sebenarnya menimpa suami Wiwik tersebut. setelah selesai Pak Kiai pun mempersilakan Wiwik untuk santai duduk di ruang tamunya. Terkejutlah Wiwik ketika Pak Kiai memberi tahu kepadanya, jika suaminya sudah terkena lintrik dengan wanita yang bernama Yanti itu. Hancurlah hati Wiwik ketika mendengar semua itu. Pak Kiai menganjurkan pada Wiwik agar sabar dan banyak mendekatkan diri untuk berdoa kepada Allah SWT agar lintrik suaminya cepat luntur. Diterima bungkusan yang isinya gula dari Pak Kiai untuk dicampurkan ke minuman Nono kelak dia pulang di rumahnya. Entah itu syarat apa, Wiwik hanya menjalankan amanat Pak Kyai itu. Sebelum pulang Pak Kyai berkata padanya, “Sebentar lagi pasti akan luntur lintrik suami bu bidan ini, jika Nono sudah tidak ada uang lagi, dia akan meninggalkan suami bu bidan dengan begitu saja. Sejak itu dia akan tiba-tiba sadar dan ingat pada keluarganya lagi jika nanti sudah luntur lintrik tersebut. pantas saja keluarga bu bidan selama ini di sia-sia, karena wanita yang bernama Yanti itu hanya menguras harta suami bu bidan.” Begitulah ucapan dari Pak Kiai yang sudah terkenal ampuhnya itu. *** “Bangsat..... dasar wanita biadab” kata itu tibatiba muncul dari mulut istri Nono itu. Wiwik menangis sejadi-jadinya. Menangisi kesakitan hatinya. “Ayah... ayah.. ayah...”Wiwik merindukan suaminya. Dengan wajah yang tampan juga lelaki berkarir itu. Ia memang marah kepada Nono, tetapi jauh di lubuk hatinya, Wiwik menyayangi suaminya, lelaki yang menyebalkan itu. Air mata berurai di pipi Wiwik. Ia mencemaskan suaminya. Wiwik berkata sendiri dengan suara tersendat “ Aku merindukan ayah, sampai kapan semua ini akan berakhir. Aku sudah tak tahan lagi Ayah. Sekarang uang sudah kau habiskan begitu saja.” Peristiwa yang dialami Nono bak virus menyebar menghancurkan biduk rumah tangga yang satu dan yang lainnya di kampung tersebut. Kejahatan lintrik seolaholah menjadi jalan pintas bagi perempuan yang haus gairah akan kekayaan dan kesenangan semata. Setelah korban jatuh ke pelukan dan hartanya habis dikuras maka mencari lelaki lainnya yang lebih menjanjikan. *** Ucapan Pak Kiai itu ternyata benar-benar terjadi. Sekian lamanya Wiwik menunggu, akhirnya suaminya pulang ke rumahnya. Nono baru sadar setelah ia ditinggal begitu saja oleh wanita yang bernama Yanti itu. setelah dia bangkrut, sampai-sampai ia juga lalai kepada keluarganya dia baru tersadar akan hal itu. Tiba-tiba Nono langsung menciumi istrinya, dicarinya kedua anaknya. Ucapan yang pertama ia katakan aku kangen kepada anak-anakku dan istriku. Berpelukan semuanya sampai tak sadar air mata yang menetes membasahi lantai rumahnya. “Ayah! nyebut, yah, nyebut. Wiwik memegang kedua tangan Nono. Jangan pernah tinggalkan kewajibanmu sebagai orang muslim yah! kita harus memulainya dari awal lagi, harta masih bisa dicari, kecuali keluarga, karena keluarga adalah jalan pulang bagi cinta yang tersesat. Aku tak peduli apa pun yang pernah ayah lakukan di belakangku asalkan ayah bisa kembali seperti dulu, karena di sini aku mencintai ayah dengan setulus hati. ”Wajah Nono pucat pasi, hatinya bergetar setelah mendengar kata-kata istrinya bakudara dingin yang mengalir di aortanya. Bulir-bulir embun pun membasahi kelopak mata Nono, sedangkan tangannya yang gemetar perlahan memeluk istrinya. Dan degup jantung sepasang kekasih yang terpisah cukup lama, beradu dalam erat pelukan rindu yang biru. *) Cerpenis muda Banyuwangi dan mahasiswa PBSI FKIP UNEJ
PUISI-PUISI RIZQA UMI N
Matarai Matarai ... Hati mulai tertutup Tak terdengar lagi Nyanyian kecil menis sang mega Memerah, karena... Puing Tercampakkan oleh butanya napi Nodai dengan tangan tak bertulang Hingga sulit tuk berpijak Pijakan untaian asa penuh harapan terang Pecah.. Menggundah gulanakan patikan jatuh Secercah anakan cumbuan masa depan Tergerus generasi Terkucilkan oleh lampu yang tak begitu terang Redup... Hingga tak lama mati.
Neon Berpujangga Menari engkau... Di atas Berdansa dengan cumbuan melodi cinta Berbisik halus Bersinambung temui massa Di ujung kau bergelora Untaian manis neon berpujangga....
Teguhkan Kedudukan Hujan, menjadi titik tetes adanya kehidupan Pemecah awan dalam naungan Menjadi fondasi merangkai hujan Bermekaran dalam selimut air kehidupan Yang kemudian tumbuh dan berkembang Dari sebuah bambu hingga mulai rapuh Dalam rangkaian tak luput mata Menjelajahi, menghadapi, memberi Meneguhkan kedudukan tak tergoncang Beratap, mempertahankan diri Dari batu kecil yang mudah sekali Menggoncang dalam sajadah bumi Terurai, tapi tak secepat kilat Hanya terserambah melalui udara Tak goyah, tak hidup Tapi tak jua mati Mengerti dan mulai tahu Keyakinan dalam kepastian Daloma pemerhati Seruan terdengar Memanggil bak menyeruak Dekatkan diri Terselesaikan dalam pujian Kembali tegaskan Keyakinan teguhkan kedudukan
Tinta Putih Kabut menggulung menyelimuti
Ayunan pohon terabaikan Menggeluti daun yang mulai berguguran Tidaklah nyaman dipandang mata Merambah ketika kertas berlubang terlubangi Bak bulu memutih berhamburan Menjalar ke urat nadi Terasa... Waktu menancap menambah duri memerah Terkena darah dari rembulan yang menari Menyimpan dari tengah bara api Tapi,.. Salju menjadi arus, arus air yang mengalir deras Tiupan angin menemani Kesendirian untuk mencari Hitam berulung putihan Seraya kastil terlukis di atas awan Menjadi naungan kehidupan Mulai bisa terjamah dengan tinta Dalam putih yang tak terlihat Burung berkicau menari-nari Mulai melayang jauh nan tinggi Walau desir angin ingin menari Meletakkan telur bagai berlian Nyaring terdengar Dalam lautan tak bertepi Menjelajahi samudera
Hiasan Tabir Engkau ... yang bermata satu Tapi di berbagai tempat
Untuk bertepi menjual Kau tetap indahkan mata itu.... Namun jauh di pelupuk matamu tertuju Rasa tulus tuk mengindah hiasan tabir Tuk menghalau hati yang berpijar Terang nan benderang Pada pijakan kaki yang terpilih Temui hati.. Hinggga jatuh, Tersungkur Melunak... Tak berpijak...
Coretan tinta tak hitam Tak salah, namun aku salah Menanam benih tak menuai hasil Memupuk tapi tak subur Hanya bergulat pada tanah yang kering Menyirami tapi tak tumbuh daun Adakah yang salah denganku? Kucoba hitung kaki seribu Letih, berkeringat Tak jemu Berganti hari di kemudian Mencari hal baru tapi tak ada yang di tuju Mengguluti pikiran hati yang enggan Enggan bercumbu cinta sang mentari Menanti kecerahan abadi Tapimencobakembalipadapikiranyangenggan
Meneruskan cumbuan cinta di laut lepas Bersama sehelai kain yang terbentang Menemui hulu, mendesir pasir Kecil tak terasa Merasakan kepedihan dalam kesendirian Bulatan tekad kepalkan ke dua tangan Berhenti dan tak akan mati Membusuk? berdarah? Atau gelap? Tetap terukir coretan tinta tak hitam
Duri senja hari
Pupuk memupuk keheningan Merambah merasuk tubuh Terbujur kaku Mengerat, tergerat dingin mengikat Terselimuti di bawah naungan diri Jadi tak tentu arah pasti Pelopak dari mata aku berbicara Mengais tempurung kegelapan Menusuk duri serambahi Di senja hari.... Mulai datang beberapa koloni Menangis sesaat untuk bertepi Memberi sedikit makna pasti Membentuk lukisan hati Tersayat duri Ku awali... *) siswa Madrasah Aliyah Darussalam, Blokagung, Banyuwangi.
MINGGU l 16 MARET 2014 l HALAMAN MAN 36
SULTAN ANSHORI/RaBa
TINGGAL KENANGAN: Di sinilah letak dermaga (tanggek) sepanjang 500 meter dengan lebar 9 meter yang dibongkar karena sudah lapuk.
Melihat Sisa-sisa Peninggalan Belanda di Pelabuhan Panarukan
Dermaga Selebar 9 Meter itu Tinggal Kenangan Peninggalan Belanda masih tersisa di Kota Santri, tepatnya di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Daerah itu dahulu pernah menjadi pintu masuk perdagangan dunia. Di tempat inilah terdapat satusatunya pelabuhan internasional pada masa itu.
xcvblmkpl
KERAMAT: Petilasan Jug Lanceng ini terletak di dalam area Pelabuhan Panarukan.
Misteri Makam di Belakang Kantor Administrator SELAIN peninggalan kolonial, di kawasan Pelabuhan Panarukan juga terdapat makam Mbah Agung Prawirokromo Purbosari dan Juk Lanceng. Keduanya merupakan penyebar Islam sekaligus pembabat pertama daerah Panarukan. Dulu wilayah Panarukan dan sekitarnya merupakan hutan yang lumayan lebat. Masyarakat setempat meyakini, makam tersebut sudah ada sebelum Belanda menjajah Bumi Pertiwi, atau sebelum Pelabuhan Panarukan dibangun pada masa kolonial. Warga menyebut makam yang terletak di belakang kantor Administrator Pelabuhan Panarukan tersebut sebagai jug lanceng. Setiap Jumat, makam tersebut selalu ramai didatangi para peziarah dari berbagai daerah. Rata-rata warga yang datang ke tempat tersebut bertujuan mencari berkah dan meminta sambungan doa dan sebagai napak tilas di makam salah satu penyebar agama Islam di Pulau Jawa bagian Timur itu. Menurut penuturan Afandi, juru kunci makam tersebut, dahulu ketika penjajah Belanda ingin membangun kawasan pelabuhan di sekitar tempat tersebut, Belanda sempat ingin membongkar makam itu. Namun, berbagai cara yang dilakukan bangsa asing itu tetap saja gagal. Bahkan, pernah suatu ketika, Belanda menggunakan kekuatan pesawat terbangnya untuk mengebom makam tersebut. Namun saat tiba di atas makam, bom yang dijatuhkan tidak berhasil meledak. “Dulu, Belanda ingin menghancurkan makam ini,� ujar pria yang menjadi juru kunci sejak 20 tahun lalu tersebut. (mg2/c1/als)
SELAIN dikenal sebagai Kota Santri, Situbondo ternyata juga menjadi bagian dari cerita panjang zaman penjajahan Belanda. Banyak peninggalan kolonial be rupa gedung, pabrik gula, hingga benteng yang tersebar dari Kecamatan Besuki hingga Kecamatan Asembagus. Di Desa Kilensari terdapat pelabuhan barang berkelas internasional. Tempat itu dulu merupakan dermaga yang menjadi pintu masuk perdagangan dari berbagai penjuru dunia. Sebagian bangunan di Pelabuhan Panarukan masih bisa dilihat hingga sekarang. Namun, ada sebagian dari sisa peninggalan sejarah tersebut yang sudah dibongkar atau hancur termakan usia. Menurut cerita masyarakat Panarukan, pelabuhan tersebut dibangun oleh Belanda pada tahun 1890-an. Di pelabuhan tersebut dulu terdapat dermaga dengan
1.
TIDAK TERAWAT: Bangunan gudang peninggalan Belanda yang masih tersisa di Pelabuhan Panarukan.
panjang mencapai kurang lebih sekitar 500 meter dengan lebar 9 meter. Dermaga itu terbuat dari kayu trembesi tua yang berasal dari Kalimantan. Sedangkan untuk penyanggah terbuat dari besi beton. Selain itu, di samping dermaga juga terdapat rel yang berfungsi sebagai jalan untuk mengangkut barang ke kapal-kapal milik Belanda.
Namun sayang, saat ini bagian dari sejarah tersebut sudah tidak ada. Karena sudah dibongkar oleh otoritas pelabuhan setempat. Menurut warga setempat, ketika dermaga itu masih ada, tempat tersebut dijadikan warga sebagai tempat untuk aktivitas para nelayan sekitar. Ada yang mengaitkan perahu me reka ke dermaga, membersihkan
atau memperbaiki jaring yang rusak, atau menjadi tempat untuk sekadar menikmati keindahan pantai pesisir Panarukan di sore hari. “Akibat tanggek (dermaga) itu tidak ada, sekarang masyarakat bingung mengikat perahunya di mana,� tutur Deden, nelayan setempat n Baca Dermaga...Hal 35
Lapuk, Dermaga Terpaksa Dibongkar
3.
LAPUK: Kondisi pintu gerbang di salah satu gudang peninggalan zaman kolonial.
ADANYA Pelabuhan Panarukan seolah menceritakan betapa ramainya Panarukan pada masa itu. Maklum, Pelabuhan Panarukan merupakan pintu masuk perdagangan dunia. Banyak pedagang yang datang ke pelabuhan yang terletak di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, tersebut. Mereka berasal dari China dan Arab. Oleh karena itu, Pemerintah Kolonial sengaja membangun gedung dan fasilitas lain. Tujuannya, mendukung kelancaran aktivitas perdagangan di pelabuhan kala itu. Sayang, saat ini beberapa bangunan tua itu kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Bahkan, sebagian bangunan bersejarah itu sengaja dibongkar pihak pelabuhan untuk menjaga dari hal-hal
yang tidak diinginkan. Contoh seperti dermaga (tanggek) yang sengaja dibongkar oleh pihak pelabuhan, karena kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Dermaga itu terbuat dari kayu trembesi tua yang berasal dari Kalimantan. Sedangkan penyanggahnya terbuat dari beton. Panjang dermaga itu mencapai kurang-lebih sekitar 500 meter dengan lebar 9 meter. Selain itu, di samping dermaga juga terdapat rel yang berfungsi sebagai jalan untuk mengangkut rempah-rempah dan hasil bumi lain ke kapal-kapal milik Belanda. Menurut salah satu pegawai Pelabuhan Panarukan Lukman mengatakan, pembongkaran dermaga itu terpaksa dilakukan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan n Baca Lapuk,...Hal 35