Radar Banyuwangi | 16 November 2014

Page 1

16 NOVEMBER

TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Bambang Wahyudi Ketum KONI BANYUWANGI - Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi mencapai klimaks kemarin (15/11). Bambang Wahyudi akhirnya resmi dipercaya menggantikan Nurmansyah sebagai ketua umum KONI Banyuwangi periode 2013-2017. Bambang sukses mengantongi suara terbanyak dari peserta musyawarah di hall Hotel Ketapang Indah, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin. Pengawas PDAM Banyuwangi itu menjadi pemenang dengan perolehan suara cukup mencolok atas kandidat lain, Pebdi Arisdiawan. Dari 32 hak suara cabang olahraga (cabor), Bambang Wahyudi meraup 26 suara sah. Pebdi Arisdiawan hanya mengumpulkan 5 suara. Dengan demikian, Bambang Wahyudi unggul 21 suara. Sementara itu, satu pemilih menyatakan abstain. Munculnya nama Pebdi Arisdiawan sebagai kandidat ketua KONI kali ini cukup mengejutkan. Sebab, sebelumnya, mantan wakil ketua DPRD Banyuwangi itu tidak pernah disebut-sebut dalam bursa kandidat ketum KONI kali ini ■ Baca Bambang...Hal 35

Tradisi Ketum KONII B Banyuwangi anyu uwangi ’’Tak Tak Sam Sampai 5 Tahun’’ TERPILIH:

Abdul Kadir

M. Sunoto Bahtiar

Pebdi Arisdiawan

2002-2007 (mundur jelang ng masa jabatan habis)

2007 (Ketua harian meneruskan sisa jabatan Ketum)

2007-2009 (Aturan pejabat publik)

Anton Sunartono

Yusuf Widyatmoko

Nurmansyah

2009-2011 (Musorkablub)

2011-2013 (Aturan pejabat publik)

2013-2014 (Musorkablub)

Bambang Wahyudi menyampaikan visi-misi di arena musyawarah olahraga kabupaten luar biasa (musorkablub) di Hall Hotel Ketapang Indah, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.

Bambang Wahyudi 2014-2017 GALIH COKRO/RABA

KUCUR

NGOPAI

FANNY GHASSANI

Hobi Bela Diri Muaythai PENGGEMAR GG sin sinetron tentu tidak asing den ti dengan sosok Fanny Ghassa Ghassani. Menjelang syuting fi film televisi d Banyuwangi, di Banyuwang artis berhidung mancu mancung itu menyempatkan diri b ny berkunjung ke dapur redak redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi Ban beberapa hari lalu. Artis b berusia 23 tahun itu it berbagi cerita tentang te kesibukannya yang sibuka cukup menyita waktu. Untuk wak menjaga konme disi fisik tetap di bugar, dia b mengaku rutin olahraga. “Ha bis olahraga, badan terasa bugar,” je jelas mahasiswi Universitas Paramadina, Jaka karta, itu. Fanny meFa ngaku rutin m e l a ku k a n olahrraga Muaythai, seni bela diri dari Thaid land. ““Selain menguatkan tubuh, nguatk Muaythai juga efekMuaytha tif membakar mem lemak,” pungkasmak nya. (cin/c1/ ny bay) b TAUFIK T AUFIK F FERDIANSYAH/RABA

ADA APA LAGI

GALIH COKRO/RABA

TERUS DIKEBUT: Pembangunan ruang terbuka hijau di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, sudah mencapai 85 persen siang kemarin.

Sudah Kelihatan Hijau dan Cantik

BANYUWANGI - Pantai Boom terus bersolek. Hasil pembangunan dan penataan objek wisata yang berlokasi tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi itu semakin terlihat. Kawasan yang dulu terkesan kumuh itu pun berbalik 180 derajat. Pantai Boom kini menjelma menjadi kawasan

yang bersih dan memesona. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (15/11), sejumlah pohon kelapa ditanam rapi tepat menghadap selat Bali. Di bawah deretan pohon kelapa itu telah ditanam rumput yang semakin menambah kesan asri di kawasan yang dahulu dikenal

Segera Dandani Jukir Air Terjun Jagir SEMENTARA itu, upaya mendorong pengembangan sektor pariwisata kembali dilakukan Pemkab Banyuwangi. Setelah mempercantik Pantai Boom dan beberapa tempat lain, kini kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini membidik Air Terjun Jagir di Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah. Bupati Abdullah Azwar Anas meninjau destinasi wisata “baru” tersebut kemarin (15/11). Didampingi pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), M. Yanuarto Bramuda; Kabag Pembangunan Pemkab, Wawan Yadmadi; Camat Glagah, Setyo Puguh Widodo; dan Kabag Humas dan Protokol Juang Pribadi; Bupati Anas begitu menikmati sejuknya suasana di kawasan air terjun yang baru setahun terakhir populer tersebut. Selain menikmati keindahan air terjun, Bupati Anas juga terkesima dengan view dinding batu setinggi belasan meter di kawasan tersebut ■ Baca Segera...Hal 35

dengan sebutan Pelabuhan Lama tersebut. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, Arief Setiawan mengatakan, pada tahun 2014 ini pihak DKP kebagian dua kegiatan di pantai Boom tersebut ■ Baca Sudah...Hal 35

Tes CPN CPNS Banyuwangi 2014 Pendaftar awal : 1827 orang Lolos administrasi: 1194 orang Lowongan : 51 kursi Jenis ujian : tes online Lokasi ujian : Aula BKD Banyuwangi Waktu ujian : 18 Nov – 24 Nov 2014

Server untuk Tes CPNS Tiba Besok

SIGIT HARIYADI/RABA

ADEM: Bupati Abdullah Azwar Anas bersama pengunjung di kawasan air terjun Jagir, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin.

BANYUWANGI - Segala persiapan menyongsong pelaksanaan tes kompetensi dasar (TKD) bagi para pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) terus digeber Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi. Bukan hanya peranti computer assisted test (CAT) yang akan digunakan peserta tes calon abdi negara tersebut, ruang tunggu hingga area parkir kendaraan pun telah disiapkan demi menunjang kesuksesan seleksi CPNS 2014 tersebut. Berdasar Surat edaran Badan Kepegawaian Nasional (BKN), TKD

bagi para pendaftar CPNS di lingkungan Pemkab Banyuwangi akan digeber mulai Selasa (18/11) hingga Senin (24/11) mendatang. Dalam tempo tujuh hari tersebut sebanyak 1.194 pendaftar yang dinyatakan lolos seleksi administrasi akan menjalani tes untuk memperebutkan 51 formasi yang tersedia. Kepala BKD Banyuwangi, Sih Wahyudi, mengimbau para pendaftar CPNS yang akan menjalani TKD datang ke kantor BKD 30 menit sebelum tes dimulai ■ Baca Server...Hal 35

Yudi Kurnia Ivani, Pelantun Lagu Kendang Kempul Tahun 1980-an

Sebulan Pernah Laku 5.000 Keping Kaset DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

RAWAN LAKA: Pekerja memasang pagar pembatas jalan di dekat Jembatan Tambong, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, kemarin (15/11).

Pasang Pembatas Jembatan Tambong KABAT - Sudah sepekan terakhir jalan di sekitar Jembatan Tambong, Desa Kabat Mantren, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, dipasangi pagar pembatas jalan (gadril). Pemasangan tersebut seiring kawasan tersebut rawan kecelakaan lalu Baca Pasang...Hal 35 lintas ■ http://www.radarbanyuwangi.co.id

Nama Yudi Kurnia Ivani pernah populer sebagai pelantun lagu kendang kempul di tahun 1980-an. Bagaimana kabarnya kini?

Hati-hati, terlalu ngebut bisa celaka dan masuk UGD

KENANGAN: Yudi menunjukkan beberapa piagam lomba nyanyi yang pernah diikuti.

TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi Aduh man-eman.. grahono ulane.. Condro dewi alak emas ilang ayune.. Peteng jumpret sesawangan melas asih.. Susah seru bumi sak isine antenono sedelo byaen.. Senengono, tembangono, sang condro wes wutuh maning..

Perkasa RSUD Genteng jilid II dikebut

Harga sayuran mulai naik Vegetarian saatnya ketatkan ikat pinggang

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

ITULAH sedikit lirik lagu kendang kempul berjudul “Grahono” ciptaan Andang CY dan Basir Noerdian yang

dinyanyikan Yudi Kurnia Ivani. Di era 1980-an pria kelahiran Banyuwangi 4 April 1957 itu adalah salah satu su-

perstar musik daerah kendang kempul di kala itu ■ Baca Sebulan...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


Jawa Pos

Minggu 16 November 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

35

S A M B U N G A N

Struktur Kepengurusan tak Berubah ■ BAMBANG...

Sambungan dari Hal 29

Selain itu, dua kandidat lain, Guntur Priambodo (Ketua ISSI Jatim) dan Moch. Dimyati (Ketum Tarung Drajat Banyuwangi) yang sempat digadang-gadang bakal memanaskan persaingan ternyata berakhir anti klimaks. Cabor yang semula mengusung dua calon tersebut akhirnya terbelah. Sebagian cabor memutuskan memilih Bambang Wahyudi, dan calon lain mendukung Ketua Percasi

Banyuwangi, Pebdi Arisdiawan. Awalnya setiap cabor mengusulkan bakal calon ketua umum KONI Banyuwangi. Yang menarik, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) mengusung Bambang Wahyudi. Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) yang semula mendukung Guntur Priambodo justru mencalonkan Pebdi Arisdiawan sebagai bakal calon. Yang menarik, peserta hanya memunculkan dua kandidat. Bambang Wahyudi mendapatkan dukungan 26 suara. Ada enam

cabor yang memilih Pebdi Arisdiawan sebagai bakal calon. Rinciannya, 30 suara dari cabor, satu suara dari KONI Banyuwangi, dan satu suara KONI Jawa Timur. Dengan munculnya suara untuk dua bakal calon tersebut, akhirnya bisa diprediksi siapa yang bakal menang. Hal itu terbukti, meski voting dilakukan secara tertutup, Bambang Wahyudi tetap leading. Bahkan, satu suara yang semula memilih Pebdi Arisdiawan memutuskan pindah haluan dan memberikan suara kepada Bambang Wahyudi.

Sebelum voting berlangsung, pemimpin sidang pleno, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Edy Eka Susanto, memberikan waktu bagi kedua calon untuk menyampaikan visi-misi. Keduanya secara bergantian menyampaikan paparan tentang program jika terpilih menjadi ketua umum KONI Banyuwangi. Yang jelas, kedua kandidat memiliki kesamaan visi, yaitu memajukan olahraga Banyuwangi. Selain visi-misi, kedua calon tersebut juga mendapatkan kesempatan menjawab pertanyaan peserta. Ada

Bibir Dermaga Dipaving Tahun Depan ■ SUDAH...

Sambungan dari Hal 29

Yang pertama, DKP melakukan penataan jembatan masuk objek wisata tersebut. Kegiatan kedua, DKP melakukan penataan akses pejalan kaki (pedestrian) dan menata landscape kawasan Pantai Boom. Dikatakan, penataan jembatan masuk salah satu objek wisata unggulan Banyuwangi itu kini sudah tuntas. Sedangkan progress penataan akses pedestrian sepan-

jang 150 meter dan penataan landscape sudah mencapai 85 persen. “Insya Allah sebelum 20 November sudah tuntas. Saat ini tinggal menata lebih lanjut,” ujarnya dikonfirmasi via sambungan telepon tadi malam (15/11). Menurut Arief, pihaknya juga tengah melakukan penataan kawasan di sisi utara amphitheatre Pantai Boom. Sama seperti akses pedestrian, penataan sisi utara amphitheatre itu pun sudah mencapai 85 persen. “Di saat bersamaan,

perkembangan pembangunan amphitheatre yang dibangun dengan dana CSR PT Telkom juga sudah nyaris selesai,” kata dia. Tidak hanya itu, DKP juga melaksanakan penambahan lampu penerangan di kawasan Pantai Boom. “Kami berharap kegiatan-kegiatan ini bisa membangkitkan kebanggaan masyarakat Banyuwangi terhadap Pantai Boom,” harapnya. Selain rasa bangga, imbuh Arief, pihaknya juga berharap masyarakat bisa menyesuaikan dengan pem-

bangunan yang dilakukan di objek wisata tersebut. “Mudah-mudahan tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan ikut menjaga aset yang ada di Pantai Boom dengan baik,” cetusnya. Arief mengaku penataan kawasan Pantai Boom tidak berhenti di tahun 2014 ini. Tahun depan, Pemkab Banyuwangi akan melakukan pavingisasi bibir dermaga Pantai Boom, membangun toilet yang representatif, dan membangun musala. (sgt/c1/bay)

Mengais Uang Turis yang Tercecer ■ SEGERA...

Sambungan dari Hal 29

Bukan itu saja, Bupati Anas menyempatkan diri bercengkerama dengan masyarakat sekitar, termasuk para penggiat wisata di kawasan Air Terjun Jagir. Usai menikmati suasana di kawasan air terjun, Anas mengajak warga sekitar, perangkat desa, dan para penggiat wisata setempat berdialog. Dalam dialog tersebut, Anas menyampaikan gagasannya sekaligus menyerap masukan warga untuk mengembangkan potensi wisata tersebut. “Kalau ingin tempat wisata berkembang, masyarakat setempat harus ramah. Jangan sekali-kali ada barang milik pengunjung yang hilang. Di Kampung Anyar ini, saya melihat modal sosial tersebut sudah bagus. Masyarakatnya ramah, dan ini harus terus dijaga dan dikembangkan,” ujarnya. Selain masyarakat harus ramah, syarat lain yang harus dipenuhi

agar pariwisata berkembang adalah kebersihan lingkungan. Karena ini, para penjual makanan dan minuman di kawasan air terjun Jagir menyediakan tempat sampah khusus. “Stan dagangan itu sebaiknya dibuat dengan konsep alami. Atapnya boleh dari seng, tetapi harus dilapisi ilalang atau anyaman daun kelapa. Pengunjung pasti lebih tertarik,” imbaunya. Agar nuansa tradisional semakin menonjol, Anas menyarankan kaum laki-laki penggiat pariwisata di kawasan Air Terjun Jagir, termasuk tukang parkir untuk mengenakan pakaian hitam plus udeng khas Banyuwangi setiap akhir pekan. Para perempuan, disarankan menggunakan kain sewek dan pakaian warna gelap. “Kalau ini dilakukan, saya yakin para wisatawan semakin tertarik datang ke sini (Air Terjun Jagir). Banyak turis yang ingin berfotofoto bersama para penggiat wisata di tempat ini,” kata bupati berusia

41 tahun tersebut. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Bupati Anas mengatakan, untuk mengembangkan pariwisata di suatu destinasi wisata, modal awal yang diperlukan bukanlah pembangunan fisik. “Saya lihat modal sosial masyarakat di sini sudah bagus. Tradisi di Desa Kampung Anyar ini tidak boleh terkikis. Saran saya, rumah-rumah Osing di sini harus dipertahankan,” ujarnya. Anas menambahkan, pariwisata yang tidak berbasis masyarakat tidak akan bertahan lama. Karena itu, Anas menitikberatkan partisipasi masyarakat untuk mengembangkan pariwisata di kawasan Air terjun Jagir itu. “Saat dialog tadi ada warga yang menyampaikan di Desa Kampung Anyar ini ada mocopatan Madura, juga ada banyak kiling dan angklung paglak. “Kalau perlu angklung paglak itu dipasang di pinggir-pinggir jalan,” cetusnya. Sementara itu, Kadisbudpar Bra-

muda menambahkan, Air Terjun Jagir akan menjadi destinasi tambahan yang menghubungkan dengan Gunung Ijen. Destinasi wisata tersebut diproyeksi menjadi “penahan” wisatawan yang berkunjung ke Ijen agar tidak langsung pulang. Menurut Bramuda, selain Air Terjun Jagir, destinasi wisata lain “penghubung” Gunung Ijen adalah Perkebunan Kalibendo dengan pohon karet dan cokelatnya. Juga ada tracking sepeda di kawasan Jambu. “Konsep yang ditawarkan harus berbeda. Sehingga pengunjung punya banyak pilihan,” kata pria yang karib disapa Bram tersebut. Bram menambahkan, semakin lama wisatawan singgah di suatu daerah, maka manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar akan semakin besar. “Istilahnya ada uang “tercecer” yang bisa masuk ke kantong masyarakat. Misalnya wisatawan belanja oleh-oleh dan lain-lain,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

1.194 Peserta Berebut 51 Kursi CPNS ■ SERVER...

Sambungan dari Hal 29

Sebab, berdasar standar operating procedure (SOP) yang ditetapkan BKN, tidak ada toleransi bagi peserta yang terlambat mengikuti tes tersebut. “Kami telah menyiapkan ruang tunggu di kantor BKD. Area parkir kendaraan juga kami siapkan. Petugas khusus akan menjaga area parkir tersebut. Sehingga, peserta tes bisa nyaman menjalankan tes,” ujarnya. Sih Wahyudi menambahkan, pihaknya telah mengutus staf ke kantor BKN untuk mengirimkan server CAT tersebut, baik server inti maupun server cadangan. Masingmasing server tersebut akan diisi

software berisi puluhan ribu soal tes CPNS 2014. “Senin siang (17/11) BKN Surabaya akan datang langsung ke Banyuwangi untuk menyerahkan server yang telah kami kirim tersebut. Penyerahan itu ditandatangani pihak BKN, BKD, dan Inspektorat Pemkab Banyuwangi,” kata dia. Menurut Sih Wahyudi, tim BKN juga akan melakukan pengecekan menyeluruh persiapan pelaksanaan TKD CPNS di kantor BKD Banyuwangi. “Kita berupaya agar pelaksanaan tes CPNS 2014 berjalan lancar,” pungkasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, seleksi CPNS 2014 di lingkungan Pemkab Banyuwangi segera memasuki babak paling menentukan. Dari jumlah pendaftar mencapai

1.827 orang, kini telah terjaring 1.194 pendaftar yang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Nah, sebanyak 1.194 pendaftar yang lolos seleksi administrasi itu diwajibkan mengikuti tes kompetensi dasar (TKD) untuk memperebutkan 51 formasi yang tersedia. Tes bagi calon abdi negara tersebut dijadwalkan berlangsung mulai Selasa (18/11) sampai Senin (24/11) mendatang. Data yang dilansir Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi, kecuali hari Jumat (21/11), pelaksanaan TKD dengan menggunakan computer assisted test (CAT) itu akan dilakukan empat gelombang per hari. Khusus di hari Jumat, dalam sehari tes akan dilakukan sebanyak tiga gelombang.

Tes gelombang pertama dimulai pukul 07.30, disusul tes gelombang kedua yang dimulai tepat pukul 09.30. Setelah itu, tes dilanjutkan peserta yang masuk gelombang ketiga dan keempat yang dijadwalkan masing-masing berlangsung pukul 11.30 dan 13.30 per hari. Namun khusus di hari Jumat, tes gelombang pertama dimulai pada pukul 07.30, gelombang kedua pukul 09.30, dan gelombang ketiga dimulai pukul 13.30. Sementara itu, setiap gelombang tes diikuti sebanyak 45 peserta. Lantaran jumlah pendaftar CPNS 2014 yang lolos seleksi administrasi hanya sebanyak 1.194 orang, tes gelombang keempat di hari Senin hanya diikuti 24 orang. (sgt/c1/bay)

Bangga Musik Banyuwangi kian Berkembang ■ SEBULAN...

Sambungan dari Hal 29

Namanya dikenal bersama penyanyi kendang kempul lainnya, seperti Sumiyati, Yuliatin, Alip S., dan yang lain, suara khas Yudi pernah menghiasi belantika musik Bumi Blambangan. Tidak hanya lagu “Grahono”, Yudi juga terkenal dengan lagu yang dinyanyikan dengan judul “Kembang Pilihan”, “Silir-silir”, “Kembang Kirim”, dan lain sebagainya. Yudi saat ditemui di rumahnya di Lingkungan Krajan, RT 04/ RW 04, Kelurahan Lateng, Banyuwangi, menceritakan kesibukannya saat ini. Dia juga bercerita tentang perjalanan karirnya hingga menjadi penyanyi kendang kempul tenar kala itu. Perjalanan karirnya sebagai penyanyi profesional bermula dari seringnya dia mengikuti lomba-lomba menyanyi. Banyak gelar yang disabet pria yang kini memiliki dua cucu itu. Banyaknya juara yang disabet membuat beberapa produser musik meliriknya. ”Tahun 1980-an, saya lupa pastinya. Setelah menang juara satu lomba menyanyi Banyuwangenan, saya dilirik produser musik Aneka Safari Record dari Genteng,” cetus Yudi. Tawaran produser tersebut langsung dia terima. Pertama kali rekaman, Yudi yang juga ayah kandung fotografer Jawa Pos Radar

Situbondo, Rendra Des Kurnia, tersebut didaulat menyanyikan lagu “Kembang Pilihan”. Ternyata masyarakat menerima lagu yang dia nyanyikan tersebut. ”Waktu itu dalam satu bulan penjualan kaset lagu Kembang Pilihan tersebut mencapai 5.000 keping. Dulu masih menggunakan kaset pita, belum ada CD (compact disc),” ujar pria beranak dua tersebut. Berangkat dari situ, dia sering dilirik produser lain, misalnya diminta menyanyikan lagu “Silirsilir”, “Grahono”, “Kembang Kirim”,dan lain-lain. ”Waktu rekaman album pertama, tidak hanya saya yang menyanyi, ada Yuliatin juga. Lagu Grahono itu dirilis sekitar tahun 2000-an, tapi sudah menggunakan CD,” terangnya. Dia juga bercerita, pada tahun 80-an lagu kendang kempul bisa bersaing dengan musik dangdut yang kala itu penggemarnya juga banyak. Menurutnya, di Banyuwangi kendang kempul lebih diminati daripada musik dangdut. ”Pada tahun 1980-an kendang kempul lebih diminati daripada musik dangdut,“ jelasnya. Bahkan, lagu kendang kempul yang memiliki ciri khas tersendiri tersebut juga digemari masyarakat luar daerah. Banyaknya permintaan manggung di luar kota menjadi bukti bahwa lagu kendang kempul bisa dinikmati berbagai macam kalangan masyarakat. ”Kendang kempul dulu disegani masyarakat luar kota, seperti Lumajang, Malang, Bali, dan Lombok,”

tambahnya. Meski usianya sudah 57 tahun, saat ini Yudi masih aktif di dunia tarik suara. Saat ini dia mengaku masih sering diundang pada kegiatan hajatan warga. Dia pun kerap diminta menyanyikan lagu kendang kempul nostalgia yang dia nyanyikan dulu. Selain itu, dia juga masih aktif menciptakan lagu. ”Ada lima lagu yang baru saya ciptakan,” ujar Yudi. Ditanya mengenai perkembangan musik kendang kempul, dia sangat mengapresiasi dengan banyaknya penyanyi yang muncul. Hal tersebut merupakan tanda bahwa lagulagu Banyuwangi semakin diminati. ”Sekarang banyak penyanyi Banyuwangenan yang bermunculan. Saya sebagai penyanyi lawas senang melihatnya,” terang pria yang menggemari Suliyana tersebut. Lagu Banyuwangenan yang dinyanyikan penyanyi Banyuwangi saat ini sudah banyak yang dikemas menggunakan musik modern. Hal tersebut, menurut Yudi, tidak menjadi masalah dalam bermusik, asalkan ciri khas musik Banyuwangi, yaitu kendang kempul, tidak dihilangkan. ”Berarti sekarang sudah mengikuti perkembangan zaman. Akan tetapi, jangan sampai menghilangkan ciri khas kendang kempul. Kendang kempul adalah musik khas orang Banyuwangi,” harapnya. (c1/bay)

pertanyaan yang menarik dari sekian pertanyaan dari kalangan peserta untuk kandidat. Salah satunya, sikap ketua umum yang terpilih seandainya mendapatkan mosi tidak percaya? ‘’Saya berusaha agar mosi tidak percaya tidak sampai terjadi,’’ ujar Bambang Wahyudi yang langsung mendapatkan aplaus dari peserta. Usai dinyatakan terpilih, Bambang Wahyudi mengungkapkan bahwa KONI Banyuwangi memiliki tugas yang tidak mudah. Khususnya dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur Juni tahun depan. ‘’PR (pekerjaan rumah) kita masih banyak. Kita harus segera berbenah,’’ tuturnya. Dia juga menyinggung masalah

pendanaan setiap cabor yang kerap kali menimbulkan konflik. Yang jelas, KONI Banyuwangi akan memberikan dana untuk cabor dengan beberapa kriteria. ‘’Seperti jumlah atlet, prestasinya, dan rencana kegiatan. Jadi, distribusi dana tidak terkesan sama rata,” bebernya. Dengan kriteria itu, maka semua cabor akan berlomba-lomba berprestasi. Menurut dia, syarat tersebut sangat berdampak positif terhadap proses pembinaan atlet di Banyuwangi. “Kriteria itu sangat penting dijalankan,’’ terangnya. Bambang Wahyudi juga memiliki terobosan baru terkait program KONI Banyuwangi. Dia berpandangan, KONI Banyuwangi tidak

boleh hanya menunggu dana dari pemerintah, harus berusaha menggalang sponsor. ‘’Tidak hanya bertumpu pada ABPD. Kami akan berusaha menggaet sponsor,’’ tegasnya. Sementara itu, musorkablub tersebut hanya memilih ketua umum KONI Banyuwangi periode 2013-2017. Sebab itu, tidak ada perubahan periode. Sehingga, rencana membuat tim formatur juga ditiadakan. Dengan demikian, struktur kepengurusan KONI Banyuwangi sepeninggal Nurmansyah tidak berubah. Jika ada reshuffle kepengurusan, itu kewenangan ketua terpilih melalui rapat pengurus harian. (ton/c1/bay)

Dilanjutkan Pemasangan Mata Kucing ■ PASANG...

Sambungan dari Hal 29

Apalagi, jalan menanjak tersebut juga menikung, baik dari arah Rogojampi maupun dari arah Banyuwangi. Pagar pembatas jalan tersebut terpasang di sebelah selatan dan utara jembatan. Di sebelah selatan terpasang di sebelah timur jalan atau sisi kiri dari arah Banyuwangi. Di sebelah utara jembatan terpasang di sisi kanan atau sebelah kanan jika dari arah Banyuwangi. “Pemasangannya

sudah ditentukan berdasar rekayasa lalu lintas,” ujar Ghofur, salah seorang pengawas proyek. Salah seorang pekerja bernama Untung mengaku sangat kesulitan saat memasang pembatas jalan tersebut. Lantaran tanah yang harus digali guna memasang pembatas jalan tersebut rata-rata terdiri atas batuan rejeng. Apalagi, di sebelah utara jembatan-sisi barat jalan itu bekas jalan raya. Sehingga, pekerja butuh tenaga ekstra saat menggali tanah guna memasang gadril tersebut. “Lalu

lintasnya padat, kadang terpaksa harus kerja sampai malam hari,” terangnya. Pengerjaan pembatas jalan tersebut ditargetkan rampung pekan ini. Setelah terpasang, pagar pembatas jalan tersebut masih harus dipasangi mata kucing. Tujuan pemasangan mata kucing itu adalah agar pengendara lebih berhati-hati dan mengetahui bahwa lokasi tersebut merupakan tikungan tajam. “Semoga pemasangan rambu ini bisa menekan angka kecelakaan,” ujar Untung. (ddy/c1/bay)

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

PENGERINGAN: Batu bata ditumpuk dan dibiarkan terkena panas selama empat hari atau lebih.

Penjemuran Tergantung Intensitas Sinar Matahari ■ PEMBAKARAN... Sambungan dari Hal 36

Sekiranya sudah mengering 75 persen, batu bata setengah jadi tersebut masuk dalam proses selanjutnya yaitu proses perataan batu. ”Kalau sudah kering 75 persen, batu bata itu dirapikan, atau orang sini menyebutnya disisik bagian sisi-sisi batu bata tersebut biar rata menggunakan pisau,” terang Subani. Setelah itu, untuk menghemat tempat penjemuran, batu bata yang sudah dirapikan ditumpuk barisan dan dibiarkan terkena panas selama 4 hari atau lebih. ”Pen-

jemuran yang ini tergantung panas, kalau panas sekali cukup 4 hari saja cukup,” tutur Ansori, 53 pekerja lainnya. Setelah 4 hari dijemur, batu bata yang sudah disisik dan dijemur tersebut lalu memasuki tahap terakhir pada pembuatan bata, yaitu pada proses pembakaran di atas tungku buatan yang di desain khusus dari batu bata juga. Batu bata yang sebenarnya sudah kering tersebut tetap harus dibakar untuk mengurangi kadar air yang ada di dalam batu bata tersebut. “Terakhir, batu bata ini dibakar selama 2 hari 2 malam. Setelah dua hari dua malam dibakar, batu bata siap dipasarkan,” terang Ansori. (tfs/c1/als)

Dua Karyawan BPR Mahkota Jadi Tersangka BANYUWANGI - Masih ingat perkara penggelapan uang nasabah di PT. BPR Mahkota Resksaguna Arta atau Bank Mahkota? Kasus yang pernah menjerat Kholis Nurwulan Puspitasari, 41, itu rupanya terus berkembang. Kali ini kepolisian yang memeriksa perkara Bank Mahkota itu kembali menetapkan dua tersangka baru dalam kasus yang merugikan nasabah senilai Rp 3 miliar tersebut. Kedua tersangka baru itu adalah pegawai Bank Mahkota yakni Sari Indah Lestari, 37, dan Lailatul Siyami, 38. Pada perkembangan terbarunya, berkas perkaranya pun sudah dinyatakan lengkap (P21) oleh pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi dan siap untuk segera disidangkan. Meski sudah dinyatakan lengkap, kedua tersangka tersebut tidak sampai menjalani penahanan seperti dialami terpidana Kholis Nurwulan Puspitasari. Pertimbangan kemanusiaan yang diambil membuat dua perempuan ini hanya dikenai tahanan kota oleh Kejari Banyuwangi. Sekadar mengingatkan, kasus ini mulai mendapat atensi Polres Banyuwangi sekitar bulan Maret 2014 lalu. Dari pengungkapan pertama, polisi menetapkan Kholis Nurwulan Puspitasari sebagai tersangka. Bahkan dalam kelanjutan perkaranya, terdakwa perempuan itu akhirnya divonis Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi dengan hukuman 7 tahun penjara plus denda Rp 2 miliar. Kholis Nurwulan dianggap melanggar Pasal

49 ayat 1 UURI Nomor 10 Tahun 1998 dan UURI Nomor 7 Tahun 1992 junto Pasal 64 ayat 1 KUHP. Terdakwa ini diduga telah menggelapkan dana nasabah pada BPR senilai Rp 3 miliar. Dan merujuk putusan majelis hakim, barang bukti yang dijadikan bahan persidangan di pengadilan di kembalikan kepada penyidik untuk pengusutan lebih lanjut. Sementara itu, kini dua tersangka lagi yakni Sari Indah Lestari, 37, dan Lailatul Siyami, 38, menyusul status rekan sekantornya tersebut. Keduanya diduga sangat berperan dalam perkara yang cukup mencoreng citra perbankan di Banyuwangi tersebut. Dalam praktiknya keduanya diduga telah melakukan rekayasa dokumen perbankan untuk bisa mencairkan dana di tempatnya bekerja. Di sisi lain dihubungi Jawa Pos Radar Banyuwangi, kuasa hukum kedua tersangka, Eko Sutrisno mengatakan, pihaknya menghormati proses hukum yang berjalan. Termasuk dikenainya kliennya dengan tahanan kota menurutnya itu sudah tepat dan pas menurut asas hukum dan kemanusiaan. “Keduanya (tersangka) baru saja memiliki anak dalam waktu hampir bersamaan,” katanya. Soal peran Sari Indah Lestari, 37, dan Lailatul Siyami, 38, Eko mengaku keduanya tidak cukup signifikan dalam perkara ini. Perempuan yang menjabat sebagai bagian administrasi dan sales (pencari nasabah) ini hanya terkena imbas saja dari Nurwulan sebagai teller atau kasir di BPR yang terkena masalah tersebut. (nic/c1/bay)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.