Pendorong Perubahan dan Pembaruan
KAMIS 16 OKTOBER TAHUN 2014
OBITUARI
Gus Ishom Tutup Usia GLENMORE - Warga Nahdlatul Ulama (NU) Banyuwangi kembali berduka. Salah satu putra terbaik yang juga pengasuh Pondok Pesantren Kanzul Makarim, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, KH. Ishomudin Dimyati, meninggal dunia karena stroke kemarin sore. Sebelum mengembuskan napas terakhir, mantan Ketua Dewan Syuro, DPC PKB Banyuwangi, itu meninggal setelah beberapa hari menjalani perawatan inDOK. RABA tensif di ICU Rumah KH. Ishomudin Dimyati Sakit (RS) Bakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore. Gus Ishom—sapaan akrabnya—selama beberapa tahun belakangan memang menderita penyakit stroke. Beberapa kali keluar-masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan ■
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25
Peni Diperiksa 8 Jam ■ Statusnya Tetap sebagai Saksi BANYUWANGI - Mantan Kepala Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Desa (BPM-PD), Peni Handayani, bisa bernapas
lega setelah menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi kemarin (15/10). Perempuan yang kini menjabat sebagai sekretaris DPRD Banyuwangi (Sekwan) itu diperiksa lebih-kurang delapan jam dalam perkara dugaan
korupsi program Bedah Rumah di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah. Tidak seperti bawahannya di BPMPD, Kabid Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (PEM) Anggrid Murjoko yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara
BANYUWANGI - Rangkaian kegiatan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITBI) dimulai di Taman Blambangan tadi malam (15/10). Seluruh peserta dan ofisial mengikuti jamuan makan malam sekaligus international tour de o p e n i n g ceremony. Opening ceremony di Taman Blambangan tersebut juga sebagai ajang perkenalan masing-masing personel tim. Masing-masing tim akan memperkenalkan nama-nama pembalap dan negara asalnya. Mereka juga akan menyapa masyarakat yang hadir sekaligus menyaksikan atraksi kesenian dan budaya khas Bumi Blambangan. Selanjutnya, seluruh peserta langsung menjalani balapan etape I pagi ini (16/10) ■
POLITIK
Dewan Langsung Kirim Usul ke Gubernur
ADA APA LAGI
Baca Peni...Hal 35
Tadi Malam Perkenalan, Pagi Balapan
Baca Gus Ishom...Hal 35
BANYUWANGI - setelah menerima surat dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Banyuwangi, lembaga dewan langsung menggelar rapat paripurna internal kemarin (14/10). Tidak tanggung-tanggung, rapat paripurna yang dimulai sekitar pukul 13.00 itu digelar dengan dua agenda sekaligus. Pimpinan sementara DPRD Banyuwangi, Joni Subagio mengatakan, agenda pertama rapat paripurna tersebut adalah membacakan surat masuk dari DPC PD. Surat masuk dari DPC PD itu berisi rekomendasi dari DPP PD yang merekomendasikan Sri Utami Faktuningsih alias Uut menempati “kursi” wakil ketua dewan periode 2014-2019 ■ Baca Dewan...Hal 35
Bedah Rumah tersebut, Peni masih bisa sedikit santai. Sebab, status saksi masih melekat pada dirinya selepas pemeriksaan di Kejari kemarin. Dalam pemeriksaan itu, penyidik memfokuskan pada petunjuk pelaksanaan dan teknis program Bedah Rumah tersebut ■
Baca Tadi Malam...Hal 35 PEMANASAN: Tim Singha Infinite Cycling Team dari Thailand berlatih di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, siang kemarin. GALIH COKRO/RABA
Nekat Bawa Zamzam Dalam Tas Tenteng JAMAAH haji Banyuwangi sedang galau. Penyebab utamanya satu: zamzam. Beredar informasi sekarang sulit membawa pulang zamzam. Informasi itu menyebar begitu cepat. Merebak bak virus. Menembus pintu-pintu kamar jamaah. Memenuhi telinga semua jamaah. Maktab pun heboh. Dalam beberapa hari terakhir zamzam jadi topik utama. Setiap bertemu jamaah lain yang dibahas
Laporan: SAMSUDIN ADLAWI Dari Makkah, Arab Saudi
selalu zamzam. Andai ada bayi lahir saat ini pasti akan dinamakan zamzam. Ha ha ha...
KEMASI ZAMZAM: Jamaah haji Kloter 27 mengisi botolbotol bekas air mineral dengan air zamzam.
Informasi tentang koper jamaah haji Solo yang dibongkar petugas di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, betul-betul membuat shock jamaah. Rombongan jamaah haji Solo (kloter 9) pulang tanggal 11 Oktober kemarin. Diam-diam banyak jamaah yang membawa zamzam dalam koper. Zamzam itu dikemas dalam botol dan jeriken lima liter ■ Baca Nekat...Hal 35
SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS
Pelesir ke Thailand Bersama Agen Koran Jawa Pos Radar Banyuwangi yang Beruntung (2)
Kaget karena Berpapasan Pesawat Tempur TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
BIKIN MABUK: Petugas Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi menghitung arak bali kemarin (15/10).
Sita 1.260 Liter Arak di Pelabuhan LCM KALIPURO - Pengiriman ribuan minuman keras (miras) jenis arak yang hendak dipasarkan di Banyuwangi berhasil digagalkan aparat Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi di Pelabuhan Landing Craft Machine (LCM) Ketapang, Kecamatan Kalipuro, pukul 20.00 Selasa malam lalu (14/10) ■ Baca Sita...Hal 35
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Kejutan dirasakan rombongan Agen koran Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) saat berkunjung ke Negeri Gajah Putih yang difasilitasi Pesona Ijen Tour & Travel. Berikut catatan perjalanan karyawan JPRaBa, BENNY SISWANTO. PEMANDANGAN cakrawala langit terasa menakjubkan pada penerbangan senja itu. Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 252 itu take off dari Jakarta pada pukul 16.45 dan dijadwalkan landing di Bandara Don Muang, Bangkok, pukul 20.00 (waktu
DOK. BENNY SISWANTO/RABA
BERSEJARAH: Rombongan di halaman kompleks Wat Po Temple di Bangkok.
Bangkok sama seperti waktu Indonesia Barat). Dari kaca jendela pesawat, saya sangat menikmati view awan dan garis cakrawala. Terasa luar biasa. Meski saya sedikit tegang, tapi rasanya asyik juga. Di tengah perjalanan, pesawat mengalami beberapa kali guncangan. Apalagi, ketika pesawat menembus awan tebal dan hujan yang sempat turun. Yang lebih menegangkan, ketika pesawat yang saya tumpangi ‘’berpapasan’’ di udara sejajar dengan sebuah pesawat tempur. Meski jarak pesawat kami dengan pesawat tempur itu sekian kilometer, tapi rasanya dekat sekali. Saya bisa lihat pesawat tempur itu dengan jelas setelah tiga jam penerbangan dari Jakarta ■
Harga kedelai turun, permintaan tahu merosot Sudah biasa, tahu sama tahu kan?
Forum honorer K2 desak Menpan-RB angkat honorer Menterinya saja mikir jabatan yang akan berakhir 3 hari
Baca Kaget...Hal 35
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
26
POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
Kamis 16 Oktober 2014
Banyuwangi Masuk Program RPI
AGENDA KOTA
Test Toefl Internasional Kemanapun pergi-nya , TOEFL is your passport to study abroad. Ayo ikuti Kursus dan Test TOEFL ITP bersama Desy Education Test Center pada tanggal 24, 25 dan 26 Oktober 2014 , Jadwal bisa Pagi, Sore dan Malam hari, bertempat di TOEFL ITP Test Center, Jl. Hayam Wuruk 75 – 77 Giri, Banyuwangi. Peserta memperoleh Test taker handbook, modul dan Sertifikat TOEFL langsung dari ETS , New Jersey, Amerika Serikat. Sertifikat berlaku di seluruh Dunia. Free TOEFL Preparation. Untuk pendaftaran hubungi TOEFL ITP TEST CENTER, Telp (0333) 424476 HP. 085258036777, PIN BB 740EB849, email : desy.education@ yahoo.co.id , Segera daftar kuota terbatas. Discount 25 persen khusus bagi Pendaftar hari ini
JAKARTA - Pemerintah meluncurkan Rencana Pitalebar Indonesia (RPI) atau Indonesia Broadband Plan 2014-2019 di Ruang Serba Guna, Bappenas, Jakarta, Rabu kemarin (15/10). Bupati Abdullah Azwar Anas merupakan satu-satunya kepala daerah di Indonesia yang mendapat undangan untuk menerima buku RPI dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Program RPI yang diluncurkan Kementerian PPN/Bappenas itu merupakan pembangunan “jalan tol” internet untuk data dan informasi. Pemanfaatan akses internet berkecepatan tinggi melalui pengembangan pitalebar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan daya saing bangsa sehingga diyakini akan mempercepat transformasi ekonomi. Pitalebar dalam dokumen RPI didefinisikan sebagai akses internet dengan jaminan konektivitas selalu tersambung (always on) dan memiliki kemampuan mengirim suara, gambar, dan data dalam satu waktu (triple-play) dengan kecepatan minimal 2 Mbps untuk akses tetap (fixed) dan 1 Mbps untuk akses bergerak (mobile). “ Sebuah kehormatan bagi
HONORER K2
CHIN JULLIEN/RABA
BERDOA BERSAMA: Anggota Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) berdoa bersama di Perumahan Sutri Selasa kemarin (14/10). Mereka berdoa agar seluruh tenaga honorer K2 diangkat menjadi CPNS.
FHK2I Desak Menpan
ISTIMEWA
KEHORMATAN: Bupati Anas menerima dokumen RPI dari Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana, kemarin ( 15/10)
kami, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa diundang untuk menerima dokumen RPI. Ini jadi sinyal bahwa Banyuwangi masuk radar pengembangan broadband nasional ini, ” ujar Bupati Anas. Banyuwangi merupakan satu-satunya daerah yang diberi kesempatan menerima buku RPI sebagai representasi daerah yang dinilai menaruh perhatian serius pada pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Bupati Anas menyata-
kan siap dijadikan daerah yang akan diintervensi oleh program pemerintah pusat, dan perusahaan telekomunikasi untuk dijadikan model pengembangan TIK dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Anas mengatakan, Banyuwangi terus menjajaki pengembangan TIK dengan menjalin mitra bersama dunia usaha dan pemerintah pusat. Kementerian PPN/ Bappenas diketahui mempunyai program
pengembangan internet berkecepatan tinggi, di mana Banyuwangi ingin ikut mendapat intervensi program dari pemerintah pusat. “ Kalau sudah keroyokan banyak pihak, pengembangan TIK pasti lebih mudah dilakukan,” paparnya. Anas menambahkan, pengembangan TIK tentu tak bisa bersandar pada APBD semata. Dalam hal ini, diperlukan jaringan dan fleksibilitas untuk mengajak banyak pihak, mulai dari dunia usaha seperti PT Telkom sampai melobi pemerintah pusat, agar Banyuwangi menjadi salah satu prioritas pengembangan TIK. Di Banyuwangi telah dipasang sedikitnya 1.200 titik WiFi. Jumlah pengakses WiFi pun tercatat sudah mencapai 164.372 per bulan pada kuartal pertama 2014, meningkat dibanding rata-rata tahun lalu sebesar 97.957 pengguna per bulan. Sementara itu, dalam RPI, terdapat lima prioritas pembangunan TIK, yaitu e-pemerintah, e-kesehatan, e-pendidikan, e-logistik, dan e-pengadaan. Banyuwangi sendiri sudah menerapkan TIK untuk menunjang pelayanan publik, baik untuk kesehatan, pendidikan, pengadaan barang dan jasa, maupun administrasi kependudukan. (ddy/c1/afi)
Seleksi Calon THL Satpol PP tak Dipungut Biaya
BANYUWANGI - Ratusan anggota Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Banyuwangi menggelar istighotsah bersama di Perumahan Sutri, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, Selasa kemarin (14/10). Para honorer K2 tersebut berdoa dipimpin KH. Burhan Al-Banani, pengasuh Pondok Pesantren Al-Maghfiroh, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi, M. Yamin. Sekretaris FHK2I Siswaji mengatakan, dalam istighotsah itu anggota FHK2I berdoa agar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrat (Menpan-RB) memenuhi janjinya untuk segera mengangkat honorer K2 Tahun 2013 menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). “Sampai saat ini SK tenaga honorer K2 belum turun,” ujar Siswaji. Selain itu, kata Siswaji, informasi yang beredar, pemerintah akan meniadakan perekrutan tenaga honorer tahun 2014. Padahal, menurut Siswaji, sesuai PP No. 56 Tahun 2012 tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS, disebutkan tenaga honorer bisa mengisi formasi tahun 2012, 2013, hingga 2014. Selain istighotsah, FHK2I Banyuwangi membentuk tim untuk berangkat ke Jakarta guna melakukan audiensi dengan Menpan-RB terkait pengangkatan honorer menjadi CPNS dan klarifikasi terkait peniadaan perekrutan honorer 2014. “Harapannya, audiensi itu bisa mendesak Menpan-RB mengangkat honorer 2013 menjadi CPNS,” ujar Siswaji. Upaya itu, kata Siswaji, bukan tanpa alasan. Langkah itu dilakukan untuk memperjuangkan kepentingan umum. Apalagi, Banyuwangi masih kekurangan tenaga pengajar, terutama guru SD. (cin/c1/afi)
BANYUWANGI - Pelaksanaan seleksi tenaga harian lepas (THL) anggota Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP) diterpa isu tidak sedap berupa pungutan liar. Namun Plt Kepala Satpol Ahmad Nuril Falah, menjamin tidak ada pungutan biaya untuk bisa lolos menjadi THL Satpol PP. Karena itu, Ahmad Nuril menyerukan peserta seleksi dan orang tua peserta tidak perlu khawatir dengan isu yang beredar. “Seluruh kegiatan seleksi dibiayai APBD. Tidak ada serupiah pun biaya yang dikeluarkan dari peserta untuk diterima oleh Satpol PP,” tegas Nuril. Selain itu, Nuril juga berharap peserta tidak perlu cemas dan takut tak lulus jika tidak memiliki orang dalam. Seleksi THL Satpol dilakukan secara independen sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah daerah. Untuk memenuhi kebutuhan THL personel Satpol PP, pemerintah daerah membuka pendaftaran bagi masyarakat untuk mendaftar pada tanggal 29 September hingga 9 Oktober. Hingga pendaftaran di tutup, ada 530 peserta yang akan
AJARKAN DISIPLIN: Pendaftar Satpol PP mendapatkan arahan sebelum tes kesehatan dan tes wawasan kebangsaan oleh personel Satpol PP di halaman belakang kantor Satpol PP kemarin (15/10).
GALIH COKRO/RABA
mengikuti tahap seleksi. Satpol PP membutuhkan 80 THL dengan rincian 50 Satpol PP laki-laki dan 30 Satpol PP perempuan.
Minggu ini mulai Senin (13/10) lalu, secara bertahap seluruh pendaftar melakukan tahap seleksi kesehatan dan wawasan kebangsaan. Minggu depan, di-
mulai akan dilakukan seleksi pendidikan jasmani selama satu minggu. Tahap selanjutnya adalah diklat latihan dasar kedisiplinan. (cin/c1/afi)
LOWONGAN KEPALA SEKOLAH & GURU KELOMPOK BERMAIN (KB) DAN TK GURU SD, SMP, SMA (SEMUA BIDANG STUDI) STAFF ADMINISTRASI & UMUM Bersedia ditempatkan di: Batam - Pekanbaru - Medan Jakarta - Tanjung Pinang Persyaratan : - Minimal Sarjana S1 (Kepala Sekolah & Guru) - Bawa lamaran lengkap - Bawa ijazah asli - Bawa Surat Keterangan dari orang tua (diijinkan untuk bekerja di luar kota / pulau) - Untuk Staff Adm & Umum Dapat mengoperasikan komputer (Ms. Power Point & Corel Draw) Hari : Sabtu Tanggal : 18 Oktober 2014 Jam : 09.00-16.00 Tempat : H o t e l A g u n g Jaya Mahkota (AJM) Gandrung Lounge / Resto Mahkota. Jl. Raya Jember Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur
More Info: HUB : 0822 8504 7828 www.sekolahdjuwita.sch.id
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
S 16 6O O KAMIS OKTOBER
Hidup Ini Bagaikan Kopi, akan terasa pahit jika tidak tahu cara menikmati” EDY S/JPRS
Apriyanto
MINORITAS
Waria Dilatih Tata Rias KENDIT – Sekitar 23 waria (wanita-pria) kemarin (15/10) berkumpul di Puskesmas Kecamatan Kendit. Mereka mengikuti workshop tata rias. Acara tersebut dilaksanakan Paguyuban Dewa-dewi (nama paguyuban waria di Kecamatan Kendit). Ketua paguyuban Dewa-dewi, Waita Sagita mengatakan, acara pelatihan tersebut sebagai tindak lanjut program dari paguyuban yang didirikan tahun 2012 silam. Dia mengatakan, banyak kegiatan yang canangkan oleh paguyubannya itu. ”Ada juga pembukaan salon. Akan tetapi masih menunggu turunnya usulan,” ujarnya Dalam workshop tata rias itu, peserta pelatihan diberikan materi tentang make up pengantin muslim dengan make up minimalis. ”Hanya dasar-dasar tata rias saja yang diberikan dulu,” kata waria yang memiliki nama asli Wahid itu. Kepala Puskesmas Kendit, Dina Fitria mengatakan, dilaksanakan acara tersebut merupakan salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan pihak Puskesmas n
27
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2 2014
Gedung DPRD Kosong Giliran Komisi II dan III Kunker ke Bekasi dan Jakarta SITUBONDO – Setelah komisi 1 dan IV melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar kota di luar provinsi, kini giliran komisi II dan III yang juga melakukan hal serupa. Akibatnya, tidak satu pun wakil rakyat yang terlihat ngantor di gedung DPRD Kabupaten Situbondo, seharian kemarin (15/10). Rombongan berangkat sekitar pukul 06.00 pagi kemarin (15/10) n Baca Gedung...Hal 33
Sering Kunker = Prilaku Koruptif
SEMENTARA itu langkah DPRD Situbondo melakukan ‘bedol desa’ ke Jawa Barat lewat kegiatan kunjungan kerja (kunker) menuai sorotan tajam dari banyak pihak. Ada yang menilai meski aktifitas para wakil rakyat tersebut legal, namun sangat jauh dari azas kepatutan n Baca Sering...Hal 33
Baca Waria...Hal 33 RENDRA KURNIA/JPRS
LENGANG: Suasana kantor DPRD Kabupaten Situbondo terlihat sepi, siang kemarin (15/10), karena ditinggal melakukan oleh anggota-anggotanya.
Normalisasi atau Penambangan ? SITUBONDO - Penambangan pasir dan batu di aliran sungai Kali Basian, Desa Jatibanteng/ Kecamatan Jatibanteng disoal warga sekitar. Meski aktifitas pengerukan tersebut beralibi untuk normalisasi sungai, namun warga sekitar masih terus melakukan protes. Beberapa warga berpenda-
pat, kegiatan pengerukan limbah sungai dalam bentuk pasir dan batu (sirtu) tidak ubahnya seperti aktifitas penambangan liar. ”Kegiatan normalisasi hanya dijadikan modus operandi. Padahal kenyataannya sebagai bentuk penambangan,” ujar Rudi Bagas, salah satu warga n Baca Normalisasi...Hal 33
DOK/JPRS
Ahmad Yulianto Kepala BKD Situbondo
Tes CPNS 2014 sudah tidak ada lagi bahasa yang lolos hanya orang dekat, atau mereka yang dititipkan. Sebab, setelah tes materi CPNS, maka setiap peserta akan dapat melihat langsung hasil tes.”
100 Soal Harus Selesai 90 Menit
HABIBUL ADNAN/JPRS
TATA RIAS: Waria di Kecamatan Kendit mengadakan pelatihan tata rias, kemarin.
Tes CPNS Digelar Dua Pekan Lagi
Cangker Lepek AGUS TRIONO
Arahkan Pemuda Jadi Pribadi Kratif MELIHAT Situbondo sebagai sebuah kabupaten penuh potensi, Ketua LDII, Agus Triono menyayangkan saat keadaan tersebut tidak dikelola secara maksimal. Ada beberapa hal yang dicontohkan. Misalnya yang berkaitan dengan potensi ekonomi. Agus menyoroti tentang buah mangga yang banyak terdapat di Situbondo. Kota Santri mampu menghasilkan mangga-mangga termanis. Namun kenapa malah Probolinggo yang terkenal dengan buah mangganya. Selanjutnya Agus juga mencontohkan mengenai kerajinan kerang yang banyak diproduksi secara home industry di Situbondo. Dia malah menemukan seorang pedagang di area Senayan, Jakarta yang menjual hasil kerajinan kerang dari Situbondo, tetapi mereknya sudah diganti. Orang tidak mengira jika hasil kerajinan tersebut adalah buah tangan dari istriistri nelayan di Situbondo. Hilangnya kesempatan pengelolaan potensi bagi Agus semuanya bermuara bagaimana pendidikan dapat dikelola dengan baik n Baca Arahkan...Hal 33 EDY SUPRIYONO/JPRS
http://www.radarbanyuwangi.co.id
HABIBUL ADNAN/JPRS
DISOAL: Lokasi penambangan di sungai Kali Basian, Desa/ Kecamatan Jatibanteng yang terus dilakukan warga.
SITUBONDO – Pelaksanaan tes materi untuk pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Situbondo, tinggal dua pekan lagi. Sebanyak 1.331 peserta yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi, nantinya harus bersaing untuk memperebutkan 58 forcara mengerjakan matemasi, dengan den sebanyak 100 soal. ri seban Materi yang diujikan, akan dikerMater jakan o oleh semua peserta tes CPNS menggunakan menggunakan men sistem Computer Assisted Test sist (CAT) dari Badan Kepegawa(C ian Nasional (BKN). Dari seratus soal tersebut harus sudah ratu selesai seles dikerjakan dengan waktu 90 menit, atau satu setengah jam. m “Ada seratus soal yang harus dikerjakan melalui komputer. Soal-soal itu dijawab menggunakan sistem CAT, sesuai yang direncanakan sebelumnya oleh BKN,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Situbondo, Ahmad Yulianto, kemarin. Dia menyebutkan, selama waktu 90 menit tersebut tidak ada waktu bagi peserta CPNS yang sedang melaksanakan tes untuk bermain-main n
NUR HARIRI/JPRS
RAIB: Baterai tower milik Telkomsel di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji ini dicuri maling.
Delapan Baterai Tower Telkomsel Dicuri Maling PANJI – Sebanyak delapan baterai tower milik PT Telkomsel yang berdiri di sekitar Perumahan Ayuban, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, hilang dicuri maling. Motifnya belum diketahui pasti dan akan digunakan untuk apa barang tersebut sehingga diincar oleh kawanan pencuri n
Baca 100 Soal...Hal 33
Baca Delapan...Hal 33
Ipung Aliudin, Juri Kunci Kantor DPRD Kabupaten Situbondo
Datang Sebelum Jam 6, Pulang Bisa Pukul 1 Malam Datang paling awal, pulang paling akhir. Itu sudah menjadi keharusan bagi petugas pembawa kunci kantor alias kunci kantor. Dan, itulah yang dilakukan Ipung, pembawa juru kunci DPRD Kabupaten Situbondo setiap harinya. HABIBUL ADNAN, Situbondo SEHARIHARI dia akrab dengan panggilan Ipung. Nama lengkapnya adalah Ipung Aliudin, 38. Warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan itu sudah mengabdi selama tujuh belas ta-
HABIBUL ADNAN/JPRS
JURI KUNCI: Ipung menunjukkan banyaknya kunci kantor DPRD Kabupaten Situbondo yang harus dibawanya.
hun di gedung dewan yang berlokasi di jalan Kenanga 01. Seluruh kunci pintu gedung dewan ada di genggaman Ipung. Sebelum menjadi juri kunci, Ipung bertugas di salah satu instansi pemerintahan. Waktu itu, bapak dua anak ini bekerja pada bagian paskat (membersihkan sampah di selokan-selokan). Akan tetapi karena merasa kebutuhan sehari-harinya tidak tercukupi dengan pekerjaan itu, dia kemudian pindah kerja di DPRD Kabupaten Situbondo. ”Gaji waktu kerja di bagian kebersihan itu Rp 15 ribu per bulan,” ujarnya. Pada awal masa kerjanya di DPRD, Ipung ditugaskan sebagai Cleaning Service. Sebagai tukang bersih gedung wakil rakyat, Ipung
menerima bayaran Rp 75 ribu. Gaji tersebut jelas lebih membuat Ipung tergiur. Dan dia pun pindah kerja ke kantor DPRD. Tidak lama sebagai cleaning service, Ipung dipercaya sebagai tukang kunci. ”Mungkin karena dilihat bagaimana kinerja, saya diminta pegang semua kunci,” kata lelaki yang lahir pada tanggal 20 Juli 1976 itu. Sebagai pembawa kunci, otomatis Ipung harus datang lebih awal dari pada pegawai-pegawai yang lain. Termasuk juga dengan anggota DPRD. ”Paling lambat pukul 05.55 saya sudah datang,” kata Ipung. Selain harus memastikan semua pintu terbuka, dia juga harus menghidupkan semua AC yang ada n Baca Datang...Hal 33 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
SITUBONDO SEKITAR Pemda Tidak Bisa Pantau CSR
28
Jawa Pos
R A D A R
FREDY RIZKI/JPRS
KEPALA DPKD: Tri Cahya Setia Ningsih, di kantornya kemarin.
SITUBONDO - Cukup banyaknya perusahaan di Kabupaten Situbondo, baik BUMN (Badan Usaha Milik Daerah) atau Swasta belum memberikan kontribusi yang jelas bagi pembangunan Situbondo. Pemkab Situbondo belum bisa memanfaatkan dengan maksimal program Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social
Kamis 16 Oktober 2014
S I T U B O N D O
Responsibility (CSR). Ini karena hingga kini Pemkab Situbondo belum mengatur tentang CSR perusahaan. Padahal, beberapa perusahaan yang berada di suatu lingkungan memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi terhadap pembangunan lingkungan tersebut. Kepastian itu disampaikan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan Dan Aset Daerah, Tri Cahya Setia Ningsih. “Pemerintah kabupaten belum sampai mengatur masalah CSR dari perusahaan,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS) saat ditemui di kantornya, kemarin (15/10). Tri menyampaikan bahwa Pemkab tidak memiliki dasar hokum, yaitu Perda untuk dapat
mengontrol bagaimana pengelolaan dana CSR. Termasuk, perusahaan mana saja yang harus mengeluarkan dana itu. Selama ini, kata dia, perusahaan hanya melaporkan pendanaan baik sebuah kegiatan sosial maupun pengadaan beberapa barang untuk kabupaten. Namun itu belum jelas apakah yang dikeluarkan
tersebut dana sosial, promosi ataukan dana CSR. Tanpa adanya perda, wewenang Pemkab untuk mengetahui dana CSR hanya sebatas memantau. Pemkab tidak pernah mengatur atau mengetahui mengenai besaran dana, arahnya kemana, atau dalam bentuk seperti apa n Baca Pemda...Hal 33
KRIMINALITS
5 Hari 3 Sepeda Motor Raib SITUBONDO –Aksi pencurian kendaraan bermotor kian merajalela di Kota Situbondo. Bagaimana tidak, selama lima hari saja, sedikitnya tiga sepeda motor raib digondol maling. Ironisnya, dari sekian banyak kejadian tersebut, kepolisian belum berhasil mengungkap apalagi menangkap pelakunya. Tiga sepeda motor yang raib, dua di antaranya hilang secara bersamaan di Desa/Kecamatan Jangkar. Korbannya adalah Abdurrahman, 16, serta seorang remaja lain bernama Hakim, 19. Keduanya sama-sama berasal dari Desa Sopet, Kecamatan Jangkar. Kedua remaja ini sebelumnya datang ke sebuah konser dangdut di Desa Jangkar. Keduanya memarkir sepeda motornya di utara acara konser dengan jarak sekitar 500 meter. “Mereka tidak curiga sehingga sepedanya ditinggal setelah di parkir,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. Hakim memarkir sepeda Yamaha Vixionnya nopol P 48 53 EW dengan dikunci setir. Korban satunya, Abdurrahman juga memarkir sepedanya di lokasi yang jaraknya berdekatan. Para remaja ini selanjutnya menonton konser dangdut hingga tengah malam. Nahas, begitu mereka hendak pulang, tepatnya pukul 00.20 ternyata sepeda motornya telah raib digondol kawanan penjahat. “Dua korban ini sama-sama hilang pada dini hari 14 Oktober,” kata Wahyudi, kemarin (15/10). Pada saat mengetahui sepeda motornya hilang, dua korban ini sempat mencari-cari sepedanya. Sayang, usaha mereka sia-sia. Hingga pagi hari pun sepeda dua korban tidak ditemukan. Akibat kehilangan sepeda motor itu, Hakim mengalami kerugian sebesar Rp 18 juta, sedangkan Abdurrahman merugi Rp 9 juta. Sementara itu, empat hari sebelum hilangnya dua sepeda motor di jangkar ini, pencurian sepeda motor (curanmor) juga terjadi di Di Jalan Desa/Kecamatan Kapongan. Korban seorang pelajar bernama Fatur Bari, 17, Desa Gebang, Kecamatan Kapongan n Baca 5 Hari...Hal 33
FREDY RIZKI/JPRS
UNTUK KESELAMATAN: Papan peringatan di pasang di Jalan Merak untuk mengatur kecepatan kendaraan yang melewati lokasi tersebut.
Dishub Putuskan untuk Kurangi Jumlah Petugas Karena Masyarakat Sudah Mengerti SITUBONDO – Setelah lebih dari lima hari pemberlakuan pengalihan jalur satu arah dalam Kota Situbondo, sejak Ke-
marin (15/10) Dinas Perhubungan (Dishub) mulai mengurangi petugas yang berjaga di jalan raya. Ini dilakukan karena pengendara dinilai sudah banyak yang tahu terhadap kebijakan baru tersebut. Pantauan koran ini, jika pada hari pertama sampai hari keli-
ma, petugas Dishub dan Polisi terlihat banyak berjaga, namun pada hari keenam kemarin, tak nampak jumlah petugas sebanyak hari pertama. Menurut Kepala Dishubkominfo Lutfi Joko Prihatin, jumlah dari petugas memang dikurangi. Ini seiring dengan masyarakat
yang sudah dapat menyesuaikan dengan kondisi. Setelah berjalan lima hari, Lutfi menganggap masyarakat sudah dapat memahami mengenai titik-titik yang sudah dialihkan. “Jadi pengamanan di beberapa titik jalan itu hanya diberlakukan lima hari sejak perubahan arus,”
terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin. Kata dia, hanya ada beberapa titik tertentu saja yang masih dijaga oleh aparat gabungan Polres dan Dishub. Terutama ruas jalan raya yang masih dilalui kendaraan bersar n Baca Dishub...Hal 33
Kuota Peserta BSC Hampir Penuh SITUBONDO - Sejumlah peserta yang telah mendaftar untuk mengikuti festival kostum Best Situbondo Karnival (BSC) Kemarin (15/10) memenuhi Alun-Alun Situbondo. Ini untuk mendapatkan nomor urut sesuai dengan kategori yang diikutinya. Dari delapan kategori lomba, total keseluruhan kuota peserta yang disediakan Disparbudpora adalah 250 orang. Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan, Jupri Setyo U mengatakan bahwa dari ketujuh kategori hampir semuanya penuh. Hanya tinggal satu kategori, yaitu dengan tema Perkembangan Islam di China yang masih belum terisi semuanya. Dia menjelaskan, bahwa un-
tuk kategori Perkembangan Islam di China memang diperuntukkan untuk umum. Sedangkan sisanya tujuh kategori lain diisi oleh peserta dari SKPD dan perwakilan sekolah. Untuk kuota dari ketujuh kategori yang telah diisi SKPD dan Sekolah itu menurutnya sudah hampir semuanya terpenuhi, hanya beberapa saja yang masih belum terdaftar. Sedangkan untuk kategori yang diisi peserta umum yang kuotanya berjumlah 40 peserta saat ini menurut Jupri sudah lebih dari dua puluh orang yang mendaftar. Dengan kata lain, semua kuota dari peserta BSC sudah hampir terisi pada pertengahan bulan Oktober ini. Sehingga pada saat dikumpulkan di
Alun-alun Situbondo, panitia dari BSC dapat memperkirakan formasi dan susunan peserta yang akan tampil pada acara festival kostum tersebut. “Hari ini (kemarin) ada briefing terakhir terkait kostum peserta, jika ada kesulitan baik mengenai desain serta bahan maka akan kita bantu, kemudian hari ini juga ada latihan koreografi yang diiringi musik. Sehingga, mereka dapat merasakan suasana seolah olah pada hari h pelaksanaan,” ujar Jupri. Suasana pemberian nomor peserta di Alun-alun Situbondo berjalan tertib. Beberapa peserta yang sudah mendapatkan nomor, langsung menuju ke tengah lapangan Alun-alun n
RENDRA KURNIA/JPRS
MATANGKAN PERSIAPAN: Sejumlah peserta BSC yang sudah mendapatkan nomor berlatih di Alun-alun Kota Situbondo, kemarin.
CERITA BERSAMBUNG
Baca Kuota...Hal 33
IKLAN JITU
Mengirim Surat Untuk Para Kiai dan Para Pelopor “Sini, Cong! Jangan takut,” ujar seorang Pelopor seraya melambai ke arah remaja itu.
SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 13 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN
AWALNYA remaja itu ragu, namun melihat Kiai As’ad yang ikut bergabung bersama Pelopor membuatnya memberanikan diri. Remaja itu heran melihat sikap Kiai As’ad yang begitu mudah berbaur bersama para bromocorah itu. “Apa benar surat ini datang dari pejuang di Panarukan?” tanya Kiai Chudlory, pengurus pesantren Sukorejo. Padahal Kiai As’ad yang juga duduk di sampingnya sudah tidak meragukan lagi informasi itu. Apalagi dengan kemampuan clairvoyance yang dimilikinya, dapat melihat masa depan atas ijin Allah. Tapi Kiai As’ad bukan kahin atau tukang ramal. Memang sebelumnya banyak informasi dari mata-mata Belanda yang hendak memperkeruh keadaan. Perang urat syaraf, perang psikologis atau psy war untuk menurunkan moral pejuangpejuang Indonesia. Mata-mata Belanda banyak dari bangsa Indonesia yang berkhianat. Jika keadaan makin keruh,
maka para pejuang yang akan kerepotan. Selain berhadapan dengan bangsa sendiri juga diserbu pasukan Belanda. “Jadi benar Belanda mendarat di Pasir Putih?” ulang Kiai Chudlory. Ia masih tak percaya Belanda berada makin dekat. Ia masih belum mengetahui tujuan Belanda untuk merebut lumbung beras, pabrik gula, dan perkebunan di Jawa Timur. Remaja itu hanya mengangguk. Setelah dilarang ikut ke medan perang oleh orang tuanya, remaja itu menjadi kurir pengantar surat-surat dari mata-mata pejuang. Termasuk penghubung antara Pelopor dan Kiai As’ad di pondok. Banyk Pelopor yang menjadi intel untuk memberikan informasi kepada Kiai As’ad. “Bisa-bisa Belanda masuk ke pesantren!” ujar Kiai As’ad. Beliau menatap wajah Kiai Chudlory yang pucat pasi. “Segera kirim surat untuk para Kiai dan para Pelopor. Ini surat rahasia. Jangan sampai bocor!” (bersambung)
Jawa Pos
Kamis 16 Oktober 2014
KOMUNIKASI BISNIS R A D A R
RSUD Latih Bidan dan Perawat Untuk Meningkatkan Pelayanan Profesional BANYUWANGI - Empat puluh bidan dan perawat yang bekerja di lingkungan RSUD Blambangan Banyuwangi, kemarin ( 15/10) mengikuti pelatihan manajemen bangsal (ruang perawatan pasien). Kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari berturutturut tersebut dimulai tanggal 15 hingga 18 Oktober. Pelatihan dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Slamet Karyono. Turut mendampingi Sekda adalah Direktur RSUD Blambangan, dr. Taufik Hidayat, Sp.And. Mkes. Slamet Karyono berharap, kegiatan pelatihan tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terutama di RSUD Blambangan. Sehingga ke depan, imej masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit umum secara bertahap akan lebih baik. “Kalau pelayanan RSUD memuaskan, tidak ada komplain maka masyarakat akan lebih percaya, aman, nyaman berobat di RSUD,” kata Slamet. Pelatihan dinilai sangat sejalan dengan program Pemkab Banyuwangi. Di mana secara fisik bangunan RSUD Blambangan sudah ada perubahan. Tentu perubahan fisik tersebut harus dibarengi dengan perubahan sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik pula. Pemkab juga tengah berupaya meningkatkan pelayanan den-
ISTIMEWA
SIMBOLIS: Sekretaris Daerah Banyuwangi Slamet Karyono mengalungkan tanda peserta sebagai dimulainya pelatihan, Rabu kemarin (15/10).
pasien hanya beberapa menit bertemu dengan dokter. Selebihnya paling banyak pasien dan keluarga pasien akan bertatap muka dengan perawat. Karena itu, perawat-perawat dituntut harus lebih profesional dalam memberikan pelayanan. “Agar lebih profesional, kita berikan latihan ini,” tuturnya. Beberapa perubahan yang tengah dilakukan sejak dua tahun lalu di RSUD Blambangan antara lain mewajibkan setiap bidan dan perawat menjalankan RSSS (ramah, salam, senyum, dan santun) sebelum berinteriksi dengan pasien dan keluarga pasien. Selain itu juga mencanangkan, KISS (kasih, ikhlas, santun dan sabar). Dengan program yang dicanangkan tersebut, pasien dan keluarga pasien akan
lebih merasa nyaman. Hasil dari pelatihan tersebut, ke depan pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja perawat dan bidan. “Sampai akhir tahun ini masa transisi, mulai Januari 2015 nanti kita akan berikan reward bagi bidan dan perawat yang berkinerja baik,” imbuhnya. Taufik optimistis dengan pelatihan tersebut nantinya akan bisa membawa perubahan yang signifikan di RSUD Blambangan. Sesuai dengan komitmen pegawai yakni bekerja profesional, jujur, teliti, kerjasama, terbuka dan peduli demi keselamatan dan kesembuhan pasien. “Kita sedang berupaya melakukan perubahan, mohon doanya. Semoga pelayanan RSUD bisa lebih baik lagi,” pungkasnya. (ddy/adv)
BANGOREJO – Pembangunan gedung Sekolah Luar Biasa (SLB) PGRI yang terletak di Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, pada Sabtu (11/10) mendapat dukungan dari pemerintah desa dan warga. Bahkan, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi juga mendukung penuh. Dalam peletakan batu pertama kemarin, hadir Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan TK/SD, Dispendik Banyuwangi, Hamami; Sekretaris PGRI Banyuwangi, Siswaji; Forpimka Bangorejo, dan kepala UPTD Kecamatan Bangorejo, Sukiman. Ketua PGRI Bangorejo, R. Eko Wiyono mengatakan pembangunan gedung sekolah SLB PGRI ini karena untuk wilayah Kecamatan Bangorejo jumlah
anak yang berkebutuhan khusus jumlahnya banyak. Jumlah siswa yang ada sekarang adalah 30 siswa yang terdiri 23 siswa
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Ruko Borobudur
Jl. Borobudur
SEMPU
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Kalipuro Asri
Kijang LGX
All New Avanza
All New Xenia
Djl Segera Rumah Baru Lantai 2 140m2 (Kalipuro Asri) Tlp. 082232010444
Djl Kijang LGX DSL Silver Th 2013/2014 Hrg 148 Jt Nego H: 085859510330
Dijual All New Avanza tahun 013/012 PMK slv/mrh hrg 148,5/118,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual All New Xenia/Tereos tahun 013/012/012 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Truck Mitsubishi
Honda Jazz
Nissan Evalia
Dijual Truck Mts tahun 81/82/83/84 hrg 85/86/87/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz GE8 tahun 013 PMK putih/htm hrg 178,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Nissan Evalia/livina tahun 013/014 PMK putih hrg 139/149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
RUMAH LT 382M2 Jual Rumah LT 382m2, 3 Kamar Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 280 Jt Nego, Hub: 085233441946
BANYUWANGI
Tanah Kapling
STNK
Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631
Hlg STNK P 5476 XP an Titik Setyaningsih, Dsn. Sumber Agung RT. 5/3, Srono
BANYUWANGI BD Tours
Terbit Hari Senin s/d Jumat 1kolom x 40mm; Rp. 88.000
Menjangan Wisata Snorkling Brngkt Tgl 19&26 Okt ‘14, Tempat Terbatas Hub. BD Tours 0333 - 426545 / Hp. 082141234572
Terbit Hari Sabtu 1kolom x 40mm; Rp. 165.000
HUBUNGI: 0333-412224 VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BR KHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAM BAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000
• PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
Rumah & Ruko
DIJUAL Rumah & Ruko L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi utara pbrik ES bisa dibeli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
Hlg STNK P 5898 ZL an Samsul Hadi, Dsn. Salakan RT. 1/1, Banjar, Licin
PROMO IKLAN LOWONGAN
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Suyanto Raih Penghargaan Balai Bahasa
SD, dan 7 siswa SMP. Sedangkan jumlah guru ada 7 orang yang setiap hari mengajar anakanak di SLB PGRI Bangorejo.
EKO/RaBa
BANYUWANGI
sedikit dari masyarakat yang menyelenggarakan hajatan seperti perkawinan dan khitanan. “Justru sekarang itu banyak dipesan oleh yang mau punya hajatan,” cetusnya. Dalam sepekan, jelas dia, home industri tahu di tempatnya bekerja, bisa melayani permintaan pesanan tahu untuk orang punya hajatan antara tiga sampai empat orang. Untuk orang yang punya hajatan ini, mereka biasanya memesan minimal satu minggu sebelum kegiatan berlangsung. Pesanan itu tidak hanya datang dari Kecamatan Rogojampi, tapi juga dari daerah lain. (ddy/c1/abi)
Pembangunan gedung SLB PGRI itu mendapat dukungan dari swadaya wali murid, masyarakat, dan anggota PGRI dengan anggaran Rp 125 juta. Lahan yang di tempati gedung tersebut merupakan tanah kas desa yang di berikan izin dan MoU untuk di gunakan sebagai gedung SLB. Dalam peletakan batu pertama itu, Hamami menyatakan Dispendik Banyuwangi sangat mendukung dengan berdirinya gedung SLB di Bangorejo itu. “Kami mewakili Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi sangat mendukung pembangunan gedung SLB ini, dan saya akan selalu membantu teman-teman yang telah berjuang demi anak-anak yang berkebutuhan khusus,” janjinya.(*/abi)
BATU PERTAMA: Hamami bersama kepala UPTD Bangorejo, Ketua PGRI Bangorejo dalam peletakan batu pertama.
Ruko 2 lantai, lok strategis belakang Pemkab; Jl Borobudur SHM, ukrn 5x12m. Harga Rp. 450 Jt nego. Siapa cpt dpt. Beli 3 diskon banyak. Hub 08123473825
ROGOJAMPI - Para pelaku usaha industri rumahan tahu dan tempe di Dusun Krajan, Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, kini mulai semringah menyusul turunnya harga kedelai di pasaran. Sayang, turunnya harga kedelai itu tidak dibarengi permintaan produksi yang tinggi. Rohmat, salah seorang pekerja industri rumahan tahu di Dusun Krajan, Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, mengaku turunnya harga kedelai sudah terjadi sejak sepekan lalu. Jika
sebelumnya harga kedelai Rp 8.500 per kilogram, kini hanya sekitar Rp 8.000 per kilogram. Dalam sehari, terang dia, sekali produksi tahu dan tempe bisa menghabiskan empat sampai lima kuintal kedelai. Sayangnya, produksi sekarang sedang lesu lantaran banyaknya masyarakat yang mengonsumsi daging saat bulan Idul Adha ini. “Sepekan terakhir hanya produksi tiga kuintal, itu saja kadang masih tersisa,” katanya. Selama bulan haji ini, terang dia, permintaan dari pedagang yang dijual langsung ke pasar dan keliling berkurang drastis. Maklum, pada bulan ini tidak
GENTENG – Dunia pendidikan Banyuwangi kembali menorehkan prestasi. Kali ini berupa penghargaan dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur kepada Suyanto, S.Pd, M.Si, 46, guru bahasa dan sastra. Penyerahan penghargaan yang dilakukan di Balai Bahasa Surabaya, itu diberikan atas kiprah dan dedikasinya dalam pengembangan dan memperjuangkan sastra di Jawa Timur. Bersama empat guru dari kabupaten lain, Suyanto memperoleh penghargaan itu sebagai penerima pertama untuk kategori guru. Sebelumnya penghargaan ini hanya diberikan kepada satrawan atau pemilik sanggar saja. Saat ditemui di rumahnya di Jalan Garuda, IV/24, RT 04, RW01, Dusun Krajan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, pria yang aktif menulis buku dan esai di surat kabar itu mengaku prihatin karena meski meraih penghargaan secara pribadi, namun di lapangan banyak guru sastra yang masih kurang dalam melakukan kegiatan kesastraan. “Sudah saatnya berkarya dan mengadu karya, saat ini masih sedang,” ujar guru bahasa dan sastra di berbagai lembaga pendidikan itu. Dia menambahkan, rekan sesama guru agar terlecut dengan penghargaan yang telah diterima. Hal ini karena semua guru sangat berpotensi untuk meraih lebih dari apa yang telah didapatkan. Dia juga mengimbau khusus kepada para pengampu bidang sastra, untuk
Bangun Gedung SLB di Kebondalem
Djl Ruko 2 lantai, SHM, ukuran 5x12m. Jl Borobudur (Blkng Pemda) tengah kota. Harga Rp. 450 Juta nego. Siapa cpt dpt. Beli 3 diskon banyak. Hub 08123473825
Harga Kedelai Turun Permintaan Tahu Malah Menurun
gan mencukupi peralatan medis yang dibutuhkan di RSUD. ”Jika seluruh pegawai mulai dokter, perawat dan bidannya bekerja dengan ikhlas, InsyaAllah kualitas pelayanan akan semakin baik,” harapnya. Dalam pelatihan tersebut, pihak RSUD Blambangan juga mengundang sejumlah narasumber. Mereka adalah Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SPD( K) dan Direktur Poltekes Kemenkes Malang, Budi Susatja. Skp.Mkes. Dengan dilatih nara sumber ahli tersebut diharapkan, para peserta dapat menyerap seluruh ilmu dan menerapkannya secara langsung dalam melayani pasien di RSUD. Direktur RSUD Blambangan Taufik Hidayat mengatakan, selama menjalani rawat inap,
29
B A N Y U W A N G I
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO
Rumah Lugonto
meningkatkan hobi membaca. “Kalau membaca malas, menulis jelas malas, bagaimana mau berkarya,” katanya. Selain itu, dia juga berharap guru yang telah sertifikasi bisa meningkatkan kemampuan untuk menunjang kapasitasnya di disiplin ilmu masing-masing. Hal ini agar tunjangan dari pemerintah bisa sesuai dengan tujuan awal. Mengingat, saat ini semakin banyak guru yang mengantongi sertifikat namun masih terkesan irit dalam pe ningkatan belanja untuk menunjang kinerjanya. “Sertifikasi guru ternyata belum berbanding lurus dengan budaya literasi di kalangan guru,” ungkapnya. Menanggapi penghargaan yang diterima Suyanto itu, mendapat apresiasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi. Melalui Kepala Bidang
(Kabid) Pendidikan Menengah Suratno, menyatakan apresiasi atas capaian ini. “Selamat kepada Pak Yanto, sahabat kami yang komit dalam menggerakkan sastra di Banyuwangi,” ujarnya. Dia berharap, prestasi ini bisa menjadi pemacu bagi kalangan akademisi serta siswa dan pemerhati sastra di Banyuwangi untuk meningkatkan prestasi. “Semoga menjadi inspirasi para guru bahasa dan anak didik,” ujarnya. Terkait minimnya karya dan kebiasaan literasi di kalangan guru, Suratno mengungkapkan hal itu merupakan persoalan nasional. Dia berharap kalangan guru bisa bersinergi dengan semua pihak untuk melakukan hal tersebut. “Itu menjadi masalah sendiri di Indonesia, guru harus mencari terobosan bersama,” katanya. (sli/abi)
ALL NEW XENIA New Xenia Airbags DP 29 Juta, All New Xenia Baru 1300 CC, Dobel Blower AC. Info Cash / Kredit Hub: Yaya Daihatsu Bwi 085334030737, BB 7DC2C66B
DIJUAL Rumah lok kebalenan/lugonto di JL raya Rogojampi/Genteng L 10 x15 = 150m2 SHM bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
Rumah Balak
BUTUH SEGERA Dibutuhkan Segera !! Senior Cook Western, Senior Cook C h i n e s e , B a r i s t a , Wa i t e r / Wa i t r e s s , S t e w a r d . Wa l k i n Interview Coffe Housa & Resto, Jl. Yos Sudarso, Jajag/Samping Bank Mandiri Jajag
SUYANTO for RABA
PRESTASI: Kepala balai bahasa Jawa Timur Drs. Amir Mahmud, menyerahkan piagam penghargaan kepada Suyanto.
DIJUAL Tanah + bagunan L 4x8 =32M2 + 10x15=150M2 bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa, SHM Lok DS Balak hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
DAERAH SEKITAR
32
R A D A R
JEBENG
Kamis 16 Oktober 2014
THULIK K
GILANG DWI GALIH.P
TAMARA MUTHIA PRAMESWARI
Gerakkan Budaya Sadar Wisataa G MENJADI bagian dalam pembanM gunan gun perkembangan kebudayaan dan dunia pariwisata, adalah sebuah bua panggilan jiwa. Hal itulah yang mendasari anak kedua pasangan me Marsuki dan Yeni Ratnawati ini ikut Ma dalam ajang bergengsi pemilihan dal Jebeng-Th ulik 2014. Alumni InstiJeb tut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta ini siap menyumbangkan idenya membangun pariwisata di Bumi me Blambangan. Bla
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
Promosi Lewat Media Sosial P
Jika terpilih menjadi duta wisataa Banyuwangi, Gilang akan menga-jak masyarakat menggerakkan bu-daya sadar wisata. Sebelum men-gajak orang lain, dia akan mem-persiapkan diri untuk sadar wisata.. Salah satunya menguasai bahasaa asing dan mengenal lebih dalam m destinasi pariwisata Banyuwangi.. ”Selain bisa bahasa Osing, jugaa harus bisa bahasa asing,” cetus priaa asal Purwoharjo, itu. (ddy/c1/aif))
BANYUWANGI Digital Society B dengan seribu titik Wifi, tidak de akan disia-siakan begitu saja ak oleh jebeng kelahiran Denpasar ole 17 November 1996 ini. Putri pasangan M. Sukriyanto dan pa Dally Indah. K ini bertekad akan Da manfaatkan teknologi internet ma dan media sosial sebagai bada gian mempromosikan dunia gia pariwisata di Banyuwangi. pa Dara yang masih berstatus D
pelajar SMAN 1 Glagah ini tidak akan tinggal diam jika terpilih menjadi jebeng 2014. Tamara akan mempromosikan pariwisata melalui visualisasi audio dan video. Dia juga akan menyosialisasikan pada kalangan muda dan pelajar. Menurutnya, pada usia-usia itulah, mereka sedang mencari jati diri dan banyak berinteraksi dengan dunia luar. (ddy/c1/aif)
FOTO-FOTO: GERDA/RaBa
Sopir Lin Tertangkap Nyabu
BONDOWOSO
Tersangka Berdalih Agar Tubuh Lebih Fit
EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN
ALTERNATIF: Petugas kesehatan melakukan pengobatan alternatif terhadap sejumlah pasien.
RSD Koesnadi Tawarkan Pengobatan Alternatif MEREBAKNYA berbagai macam jenis penyakit, dicoba untuk diatasi oleh RSD Dr Koesnadi Bondowoso. Bukan hanya fokus pada pengobatan medis, pihak RSD mengobati pasien dengan pengobatan komplementer alternatif. Yakni meliputi akupresure (pijat), akupunktur (tusuk jarum), herbal, bahkan bekam. Bahkan manajemen RSD menyeediakan ruangan poli komplementer di dalam nya.. Menurut dr Agus Suwardjito, direktur RSU Dr Koesnadi Bondowoso, tidak banyak RSD di Jawa Timur yang mendirikan poli komplementer alternatif. ”Mungkin baru di RSD Bondowoso yang berani membuka poli komplementer alternatif,” katanya, kemarin. Oleh karena itu, dia berani melatih dokter dan paramedis untuk belajar ilmu pengobatan komplementer alternatif ke Surabaya. Bahkan, dia rela mendirikan poli komplementer untuk melayani kesehatan masyarakat. Apalagi, kata dia, banyak pasien yang mengeluhkan sakit vertigo, insomnia, migrain, mual akibat kehamilan, memperlancar persalinan, diabetes, stroke, datang ke poli komplementer RS. (eko/sh/jpnn/aif)
JEMBER
JEMBER- Narkoba benar-benar sudah merambah semua kalangan. Tak hanya pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, sopir lin pun ikut menjadi pemakai barang haram tersebut. Yang terbaru, polisi berhasil meringkus Purwanto,47, warga Dusun Krajan, Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa. Dia ditangkap di rumahnya dan kedapatan mengkonsumsi SS, dini hari kemarin. Selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya sebuah pipet kaca berisi SS, alat hisab alias bong, serta SS seberat 0,3 gram. Setelah menjalani pemeriksaan, tersangka langsung dijebloskan ke dalam sel tahanan. Berdasarkan pengakuan tersangka, dirinya mengkonsumsi SS sekitar 2 bulanan. Awalnya, tersangka mengenal ‘serbuk setan’ tersebut dari temannya di Surabaya. “Diajari nyabu sama teman di Surabaya. Setelah itu saya ketagihan,” ungkap tersangka, yang menjadi sopir Lyn dengan trayek Tawangalun – Arjasa. Tersangka sendiri berdalih bahwa dia mengkonsumsi SS tersebut agar tubuhnya fit. “Karena setiap habis nyabu, tubuh saya selalu segar,” kilahnya. Selama ini, SS itu dia peroleh dari seorang temannya berinisial Mhs, warga Baratan, Patrang. Setiap butuh, tersangka cukup menghubungi temannya tersebut melalui telpon. “Begitu barangnya ada, saya langsung ambil SS-nya ke rumahnya,” jelasnya. Lebih lanjut tersangka mengatakan,
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
BERDALIH BIAR FIT: Tersangka Purwanto saat dimintai keterangan di ruang Reskoba Polres Jember, kemarin.
bahwa dia tak pernah membeli banyak. “Paling saya beli Rp 300 ribu,” ungkapnya. Dengan membeli Rp 300 ribu, dia mendapat SS seberat se-
35,97 %
35,97 %
kan sekaligus mengejar pelaku yang memasok SS kepada tersangka. “Identitasnya sudah kami kantongi dan masih kami kejar,” tegas Sukari. (jum/wah/jpnn/aif)
Ditambal Plus Dipertebal
Pita Kejut Sementara Distop PEMASANGAN pita kejut di sejumlah titik kota Jember diakui Dishub Jember masih menimbulkan pro dan kontra. Untuk itu, Dishub Jember untuk sementara menghentikan kelanjutan pembangunan pita kejut itu. Meskipun diakui di lain pihak Dishub kebanjiran proposal permintaan untuk pemasangan pita kejut di sejumlah titik di jember. Hal ini terungkap saat diadakan rapat dengar pendapat antara Dishub Jember dengan Komisi C DPRD Jember. Sejumlah anggota dewan sempat mengungkapkan banyak keluhan masyaraat terkait dengan pemasangan pita kejut di sejumlah jalan di Jember. “Penjual telur yang banyak mengeluh. Karena di bagian bawah telurnya remuk,” ujar Bambang, anggota Komisi C kemarin. Gatot Triyono, Kabid Lalu Lintas Dishub Jember mengatakan bahwa memang ada pro kontra masalah pita kejut ini. Meskipun sejumlah pengendara ada yang kontra, diakui Gatot, sejauh ini juga banyak masyarakat Jember yang merespon positif. Bahkan, dirinya mengakui ada banyak pengajuan dari sejumlah instansi yang mengajukan pemasangan pita kejut di daerahnya. “Sejauh ini ada 16 proposal yang meminta pita kejut. Tapi yang via sms dan telepon juga banyak,” jelas Gatot. Rata-rata adalah instansi, perumahan dan lembaga pendidikan. (ram/wah/jpnn/aif)
perempat gram. “Dan itu habis selama 2 hari,” tegasnya. Kasatreskoba AKP Sukari mengatakan sejauh ini pihaknya masih mengembang-
Kerusakan Jalan Gambirono-Kasian
JOHN SHOHIB/RADAR JEMBER/JPNN
DIKEBUT: Proses perbaikan jalan di sepanjang Gambirono-Kasian, Kecamatan Bangsalsari, Jember yang rusak parah.
BANGSALSARI - Jalan hancur yang menghubungkan Gambirono-Kasian yang berbulan-bulan dikeluhkan masyarkaat akhirnya diperbaiki juga. Tak hanya di tambal, jalan yang sempat dikritisi masyarakat trseut juga digenjot habis-habisan proses pengaspalannya. Salah seorang petugas UPTD Bina Marga bahwa proses pengaspalan di jalan Gambirono-Kasian itu memang sangat diprioritaskan. Karena, titik tersebut merupakan jalur yang paling parah tingkat kerusakannya. Kondisi ini diakibatkan lamanya perbaikan jalan dan sering dilewati oleh kendaraan bermuatan berat. “Bukan ditambal saja, tapi juga dilapisi dengan aspal yang baru agar lebih tahan lama,” ujarnya. Dengan
mengerahkan alat berat dalam pelaksanaan renovasinya, diperkirakan minggu depan jalan tersebut bisa digunakan dengan lancar. Hal itu mengingat, jalur tersebut sebagai jalur yang padat kendaraan. “Jadi tidak mengganggu proses yang dilakukan setiap perusahaan yang menggunakan alat kendaraan muatan berat sebagai aktifitas industrinya,” imbuhnya. Warga yang melihat proses perbaikan tersebut mengaku senang karena keinginan perbaikan jalan yang setiap tahunnya selalu mendapatkan keluhan tersebut bisa terlaksana. Seperti yang diungkapkan oleh Anwari, warga Gambirono yang bertempat tinggal di pinggir jalan tersebut. “Tak menimbulkan polusi berlebihan lagi saat musim kemarau, dan tak becek saat musim hujan. Jadi bisa nyaman bagi pengguna jalan,” ungkapnya.(jon/ wah/jpnn/aif)
2,16 %
25,90 %
Jawa Pos
Kamis 16 Oktober 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Kunker DPRD akan Dilaksanakan Dua Hari n GEDUNG... Sambungan dari Hal 27
Komisi III, diagendakan melakukan study banding ke kantor DPRD Kota Bekasi. Kepada wartawan koran ini, ketua komisi III, Ningsih, menyebut tujuan ke DPRD Bekasi untuk memperdalam peningkatan kapasitas pengawasan DPRD. “Kita mau membuat raperda inisiatif tentang pertambangan bukan mineral. Sehingga perlu ada peningkatan kapasitas pengawasan DPRD. Tujuan ke DPRD Kota Bekasi,” kata Ningsih saat dihubungi mela-
lui telepon selulernya, kemarin. Sedangkan komisi II DPRD Situbondo, menuju ke Jakarta untuk ke BUMN dan Kementerian Perdagangan. Tujuannya melakukan konsultasi pengelolaan gula. “Komisi II tujuannya ke BUMN dan Kementerian Perdagangan,” kata ketua DPRD Situbondo, Bashori Shanhaji. Meski begitu, tidak semua anggota DPRD yang ikut melakukan kunker. Hal itu karena ada beberapa anggota dewan yang sedang sakit dan ada yang ijin. “Ada anggota yang tidak ikut karena sakit dan ijin,” katanya. Data yang berhasil dikumpul-
kan, sejak ditinggalnya komisi II dan III itu, kantor DPRD terlihat kosong dari anggota DPRD. Yang terlihat bekerja di gedung jalan Kenanga nomor 1 itu, hanya beberapa staf DPRD saja. Menurut ketua DPRD, kosongnya anggota dewan di gedung DPRD itu terjadi secara otomatis karena sedang melaksanakan tugas. “(Komisi I dan IV) sekarang (kemarin) sudah datang, tadi otomastis kosong karena (Komisi I dan IV) masih di jalan,” terangnya petang kemarin (15/10). Rencananya, komisi II dan III akan menjalani kunker hingga
lusa atau selama dua hari. Kunker diikuti oleh ketua DPRD Situbondo, Bashori Shanhaji, serta wakil ketua Zeiniye. Bahkan, Sekretaris Dewan (Sekwan) Sofwan Hadi dan sejumlah stafnya juga ikut. Akibatnya, seharian kemarin (15/10) kantor DPRD Situbondo sepi dan kosong anggota dewan. Hal itu terjadi karena sebelumnya, komisi I dan IV DPRD Situbondo telah melakukan kunker ke Kabupaten Bogor dan Depok, Jawa Barat. Sebelum mereka tiba di Situbondo, komisi II dan IV berangkat ke Jakarta sekitar pukul 06.00 pagi kemarin. (rri/pri)
Minta Anggota DPRD Lebih Beretika n SERING... Sambungan dari Hal 27
Seperti yang disampaikan oleh Direktur LBH Nusantara, Jayadi. Kata dia, prilaku anggota DPRD Situbondo dengan kerap melakukan kunjungan ke luar daerah sangat tampak prilaku koruptifnya. Sebab itulah, kunker seharusnya bisa diminimalisir jika tidak mungkin untuk dihentikan. “Hanya saja mereka (anggota DPRD) tidak bisa kita katakan melakukan korupsi dengan jeratan undang-undang karena memiliki dasar aturan yang jelas. Ya prilakunya saja yang koruptif karena hanya menguntungkan dirinya sendiri,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin. Menurut bapak satu anak ter-
sebut, jika dibandingkan sisi positif dan negatifnya aktifitas kunker yang dilakukan anggota DPRD, maka akan lebih banyak sisi negatifnya. Sebab studi banding ke daerah lain bahkan ke luar pulau bisa jadi hanya merupakan kedok untuk mendapatkan uang perjalanan dinas. “Coba saya ingin tahu, apa hasil dari kunker DPRD Situbondo yang sudah diterapkan di Kabupaten ini? Hampir tidak ada, kecuali kegiatan kunker itu dalam setiap tahunnya menghabiskan uang rakyat hingga miliaran rupiah. Jadi yang untung hanya dirinya sendiri atau kelompok mereka, apa tidak berprilaku koruptif kalau seperti itu?” kata Jayadi. Menurut dia, meski telah dicaci oleh seluruh masyarakat Si-
tubondo, anggota DPRD tidak akan pernah mampu menghentikan aktifitas kunkernya. Sebab, hanya dengan jalan inilah mereka mampu menambah pundi-pundi kekayaannya dari jalan yang aman dari masalah hukum. “Saya sadar, saya ngomong begini ini pasti hanya dianggap angin lalu. Tapi minimal masyarakat tahu, sehingga mereka makin dewasa dengan prilaku anggota DPRD ini,” kata mantan Ketua Lakumham PKB tersebut. Sementara itu, Cipno salah satu warga di Kecamatan Panji juga mengaku menyesalkan dengan prilaku anggota DPRD yang gemar melakukan perjalanan ke luar daerah. Dia menyangsikan jika tujuan utama anggota DPRD melakukan kunker adalah melakukan studi banding
atau mempelajari kebijakan pemerintahan di daerah lain. Cipno mengatakan, unsur untuk mencari keuntungan materi di luar gaji bulanan, tampak lebih mendominasi. Sebab itulah, ke depan DPRD Kabupaten Situbondo seharusnya lebih beretika lagi menggunakan uang rakyat. Dia meminta, jangan mentang-mentang DPRD memiliki fungsi budgeting kemudian seenaknya menggunakan anggaran. “Kalau hanya mau membuat peraturan atau yang lain, kan bisa minta petunjuk via email. Jaman sekarang ini sudah canggih ada internet, di internet itu apa saja bisa dicari perbandingannya. Jangan suka menghambur-hamburkan biaya,” kata Cipno. (rri/pri)
Penjaga Tower akan Dimintai Keterangan n DELAPAN... Sambungan dari Hal 27
Hilangnya baterai tower BTS bermerek Fian dengan warna biru ini, baru diketahui oleh salah seorang pegawai pada hari Selasa (14/10) lalu. Selanjutnya, karyawan PT Telkomsel, Rudy Alfan, 34, melaporkan kasus pencurian itu ke Mapolsek Panji. Data yang berhasil dikumpulkan, baterai yang menempel pada rak BTS di tower itu terdapat beberapa unit. Kondisi
di sekitar tower dikelilingi dengan pagar besi kawat, dengan satu pintu masuk yang setiap harinya selalu dikunci gembok. Namun, pada hari Selasa itu, pintu masuk ke dalam tower Telkomsel tidak terkunci gembok lagi. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata sebanyak delapan baterai tower BTS raib. Diduga kuat, aksi pencurian oleh kawanan maling dilakukan pada Senin (13/10) malam atau beberapa hari sebelumnya. Melihat kejadian itu, karya-
wan PT Telkomsel bagian mentenil tersebut langsung mengambil langkah hukum dan menyerahkan kasus tersebut ke Mapolsek Panji. “Keterangan dari pelapor, saat itu kondisi pintu tower tidak terkunci lagi. Laporan baru diterima oleh petugas dan akan diselidiki lebih lanjut,” kata Kapolsek Panji, Mas Akhmad Sujalmo. Setelah mendapat laporan, petugas Polsek Panji langsung melakukan olah TKP di lokasi pencurian baterai. Guna mem-
buru pencuri baterai tower itu, petugas akan terus melakukan penyelidikan, termasuk meminta keterangan dari sejumlah saksi. “Penjaga tower Telkomsel itu juga akan dipanggil untuk dimintai keterangannya,” terang Kapolsek Panji. Akibat hilangnya delapan beterai tower BTS itu, PT Telkomsel mengalami kerugian sekitar Rp 80 juta. Sebab, harga setiap unit baterai tower BTS milik PT Telkomsel itu mencapai sekitar Rp 10 juta. (rri/pri)
Peserta Bisa Lihat Langsung Nilai n 100 SOAL... Sambungan dari Hal 27
“Di sini membuktikan tidak adanya celah untuk berlehaleha. Peserta tes harus konsentrasi betul. Bisa saja kalau terlalu santai dari 100 soal yang dikerjakan itu ada yang tidak selesai,” katanya sambil menghimbau agar peserta tes terus mengasah kemampuan dirinya. Data yang berhasil dikumpulkan, tes CPNS dengan sistem CAT-BKN ini rencananya
akan digelar di Surabaya dengan beberapa sesi. Setiap sesi akan diikuti oleh sebanyak 200 peserta, sesuai nomor urut. “Selalu kami sampaikan agar mereka (peserta CPNS) harus pro-aktif mengikuti perkembangan seleksi. Bisa bertanya langsung ke BKD atau dengan melihat web BKD,” imbuhnya. Yuli menerangkan, tes CPNS di tahun 2014 sudah tidak ada lagi bahasa miring, misalnya yang lolos hanya orang dekat, atau mereka yang dititipkan. Sebab, setelah tes materi CPNS
selama 90 menit tersebut selesai dikerjakan, maka setiap peserta akan dapat melihat langsung hasil tes yang mereka ikuti. “Hasil tes materi bisa dilihat oleh masing-masing peserta, nilainya akan langsung terlihat karena ini sistem CAT,” katanya kemarin (15/10). Selain itu, ada hal-hal penting yang menjadi persyaratan untuk bisa mengikuti tes CPNS di Surabaya nanti. Setiap peserta wajib membawa Tanda Peserta Ujian (TPU) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Men-
33
S I T U B O N D 0
gikuti pengesahan TPU. Mengenakan baju atas putih dan bawahan warna hitam, serta tidak boleh terlambat. “Kalau telat mengikuti tes langsung dianggap gugur. Jadi semua persiapan jangan sampai ketinggalan,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, sebanyak 1331 pendaftar yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi, telah dikirimi surat oleh BKD Situbondo melalui kantor pos. Surat yang dikirim itu salah satunya berisi nomor urut tes CPNS. (rri/pri)
Juga Rutin Periksa Kesahatan n WARIA... Sambungan dari Hal 27
Menurut dokter berjilbab itu, pihak Puskesmas selama ini memang terus melakukan pembinaan keterampilan kepada waria. Selain pembinaan pemberian keterampilan, Puskesmas juga secara rutin memeriksa kesehatan para laki-laki yang lebih suka berperan sebagai perempuan itu. Untuk pemeriksaan kesehatan dilakukan sekali dalam dua bulan.
Selain itu, ada juga pemeriksaan darah. Ini dilakukan enam bulan sekali. ”Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui apakah ada yang terkena HIV/AIDS atau tidak,” ujar Dina. Dina mengaku, dari pemeriksaan darah yang dilakukan, sudah ada dua waria yang terindikasi terkena penyakit berbahaya tersebut. ”Untuk identitasnya tidak bisa disebutkan. Mereka sendiri juga tidak tahu kalau kena” imbuh dokter gigi tersebut.
Bentuk pengobatan yang dilakukan kepada mereka yang terkena HIV/AIDS ini dengan diberikan obat Anti Retro Viral (ARV). ”Dengan ARV ini, HIV menjadi tidak tumbuh dan tidak berkembang,” kata Dina. Obat ARV baru ada di Situbondo sekitar dua tahunan. Sebelumnya, hanya disediakan di kota-kota besar. Untuk wilayah tapal kuda, Kabupaten Jember adalah kabupaten pertama yang menyediakan obat ARV. (bib/pri)
Jangan Terpaku Gemerlap Dunia n ARAHKAN... Sambungan dari Hal 27
Dia berpendapat, jika generasi muda mampu diberdayakan dengan baik, maka potensi-potensi yang ada tersebut akan dapat tercover dengan SDM yang berkualitas.
“Generasi muda di Situbondo perlu diarahkan menjadi pribadi yang kreatif, berilmu, berakhlak dan memiliki inovasi dalam kehidupan, sehingga tidak selalu terpaku kepada gemerlap materi dan kegelamoran dunia,” kata Agus. Dengan digalakannya kegiatan kepemudaan seperti karang
taruna, lanjut Agus, dapat menjadi salah satu faktor penunjang bagi kemajuan generasi muda di Situbondo. Selain itu, juga masalah ketertiban dan kebersihan di sepanjang jalan pantura yang juga dapat mempengaruhi Situbondo menjadi kabupaten yang lebih baik. (fre/pri)
Dishub Akan Tambah Rambu Jalan n DISHUB... Sambungan dari Hal 28
Ini akan dilakukan dalam waktu yang belum ditentukan hingga saat ini. Selanjutnya, pengamanan sejumlah titik jalan yang mengalami perubahan secera resmi di tutup oleh Forum Lalu Lintas. Beberapa titik saja yang masih dilakukan penga-
manan misalnya di pertigaan jalan PB Sudirman menuju pengadilan agama, pertigaan jalan Basuki Rahmat menuju jalan Madura dan pertigaan jalan Basuki Rahmat menuju jalan Argopuro. Meski sempat mengalami pro kontra terkait kesiapan jalan-jalan yang menerima imbas pengalihan arus, namun hal tersebut tidak serta merta membu-
at kebijakan tersebut berubah. Arus di beberapa jalan tersebut tetap berjalan sesuai ketetapan yang berlaku sejak tanggal 9 Oktober. Dishub berjanji akan mencoba menerapkan beberapa cara untuk memepermudah masyarakat pengguna jalan. Seperti memberikan penambahan rambu dan marka jalan supaya arus jalan di jalur-jalur tersebut.(fre/pri)
Perbankan Sering Bekerjasama n PEMDA... Sambungan dari Hal 28
Sebab, semua kebijakan CSR masih menjadi urusan kebijakan perusahaan. “Untuk dana CSR Pemda masih belum bisa mengawasi karena tidak ada Perda, tetapi untuk masalah CSR sudah menjadi raperda inisiatif di DPRD. Kemungkinan tahun 2015 nanti sudah dapat dibahas untuk menjadi perda,” kata perempuan berkacamata itu. Saat disinggung mengenai manfaat besar yang dapat diperoleh Pemkab jika dapat men-
gelola CSR, Tri mengatakan bahwa dirinya memahaminya. Tri mengatakan, meski secara tidak langsung berupa pemasukan kepada kabupaten, namun keberadaan CSR dapat membantu kelancaran program pemerintah terutama di beberapa lokasi yang berdekatan dengan perusahaan. “Dengan kata lain perusahaan dapat membantu pembangunan di sekitar wilayahnya. Oleh karena itu, makanya pemerintah hanya dapat menghimbau kepada beberapa perusahaan untuk membantu pembangunan di sekitar wilayahnya,” paparnya.
Ketika ditanya berapa perusahaan yang selama ini terdaftar sebagai penyumbang CSR, Tri mengatakan dia tidak hafal detail karena data berada di Bappeda. Tetapi, kata dia, yang paling sering bekerjasama adalah perusahaan perbankan. “Detailnya ada di Bappeda, tetapi selama ini perbankan yang sering terlibat dalam program sosial seperti renovasi RTLH, operasi katarak dan penyedia lokasi bermain di alun-alun, sisanya biasanya memiliki program sendiri yang tidak diketahui pemerintah,” ujar Tri.(fre/pri)
Aksi Pencuri Memang Makan Hati n 5 HARI... Sambungan dari Hal 28
Korban sebelumnya masuk ke sekolah dan memarkir sepeda motor Smash Nopol P 2034 EA di luar pagar depan sekolahnya. Korban baru mengetahui sepedanya digasak maling saat hendak pulang ke rumahnya. Akibatnya, korban mengalami
kerugian sebesar Rp 6,5 juta. Maraknya aksi curanmor ini membuat polisi harus kerja extra. Sebab, selain tidak sepeda motor yang hilang ini, juga masih banyak sepeda motor lain yang hilang dicuri dan belum ditemukan. “Kita akan selidiki terus. Mengungkap kasus curanmor tidak mudah, mudah-mudahan pelakunya ter-
tangkap,” terang Wahyudi. Pihaknya menghimbau, agar masyarakat selalu berhati-hati agar tidak terulang kejadian serupa. Wahyudi mengaku, aksi kawanan pencuri memang makan hati dan tidak bisa dibiarkan. “Mari jaga keamanan bersama, kalau pelakunya ketemu pasti ditangkap,” pungkasnya. (rri/pri)
Latihan Koreografi Diiringi Musik n KUOTA... Sambungan dari Hal 28
Ini untuk mendapat bimbingan dari koreografrer. Selanjutnya mereka berger-
ak sesuai dengan iringan musik yang mengiringi langkah mereka. Untuk kategori tema perkembangan Islam di wilayah timur tengah, alunan musik gambus di putar melalui sound yang
ada di sisi utara lapangan. Sesuai jadwal para peserta ini akan melakukan gladi kotor pada tanggal 8 November, tepat satu hari sebelum dilaksanakannya BSC.(fre/pri)
Pengerukan untuk Normalisasi Sungai n NORMALISASI... Sambungan dari Hal 27
Bagi Rudi, dirinya sangat mendukung dilakukannya normalisasi di Kali Basian jika dilakukan dengan tepat. Sebab, normalisasi sungai merupakan langkah komprehenship dari berbagai aspek yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum. ”Juga bisa dipertanggungjawabkan lingkungan, konstruksi dan aspek lain yang ada aturan resminya,” ujarnya. Akan tetapi, kata Rudi, dalam aktifitas itu, ada indikasi yang lebih dominan. Yaitu, hanya
bersifat mencari keuntungan sepihak. ”Itu namanya sudah menyalahi aturan,” tegasnya. Dia berpendapat, sungai merupakan kawasan milik negara yang penanganannya harus sesuai aturan atau hukum negara. ”Jadi bila ada warga masyarakat yang menambang sirtu secara ilegal di sungai dengan dalih untuk menormalisasi sungai, jelas tak bisa dibenarkan karena mereka tak berwenang melakukannya,” tandasnya. Faktanya, ujar Rudi, sungai menjadi lebih lebar karena dilakukan pengerukan dengan tidak beraturan. Akibat terburuk
dari hal itu, tambah Rudi, Desa Jatibanteng akan rawan banjir. Dengan dasar itulah, Rudi sama sekali tidak membenarkan pengerukan dengan modus normalisasi. Dia meminta kepada pemerintah untuk bertindak tegas dengan pengerukan sungai itu. ”Selama ini, penutupan penambangan tebang pilih,” kata Rudi. Musyawir selaku pengelola penambangan justru berpendapat lain. Menurutnya, apa yang dilakukannnya itu benarbenar bentuk normalisasi. ”Kami kembali melaksanakan ini atas pertimbangan keinginan
warga,” tandasnya. Musyawir berpendapat, kondisi sungai yang dangkal dan sempit justru akan lebih rawan terjadinya banjir harus cepat dilakukan normalisasi dengan cara dilebarkan. Lebar dan kedalaman sungai Kali Basian, katanya, saat ini jauh dari ideal. ”Jika hujan deras, Kali Basian sering tidak mampu menampung debit air yang begitu tinggi. Beberapa titik tanggul menjadi pintu luapan, sampai mengalir dan merusak lahan pertanian. Bahkan perkampungan warga juga tergenang,” pungkasnya. (bib/pri)
Sebulan Ipung Digaji Rp 200 Ribu n DATANG... Sambungan dari Hal 27
Lampu-lampu juga harus menyala. Setelah itu, dia baru bisa duduk. Akan tetapi bukan berarti tugas Ipung sudah selesai. Dia tidak boleh pulang walaupun semua pintu sudah terbuka. Sebab, tidak jarang Ipung sering diberikan tugas tambahan yang lain. Seperti disuruh beli
rokok, kopi, dan lain sebagainya. ”Saya terkadang pulang sampai malam. Sebab, kalau ada acara malam, saya kan harus menunggu acara selesai. Kalau pulang malam, terkadang sampai jam satu mas,” ujar lelaki yang pernah menjadi pengayuh becak itu. Saat ditanya tentang suka-duka sebagai juri kunci, dengan nada tegas Ipung mengatakan, semua pekerjaan pasti memili-
ki suka maupun duka. ”Apapun pekerjaan, saya kira ada enak dan tidak enaknya” imbuhnya. Akan tetapi, kata Ipung, dengan diberikan kepercayaan oleh orang lain itu sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagi dirinya. Dia mengaku sangat menikmati kepercayaan tersebut. ”Makanya, dalam keadaan bagaimanapun, saya akan berusaha untuk selalu jujur,” kata Ipung lagi.
Gaji Ipung sebagai Juri kunci gedung dewan tidak seberapa. Tiap bulannya dia mendapatkan Rp 200 ribu. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar tiga tahun lalu. Sebelumnya, Ipung hanya mendapatkan Rp100 ribu. Ipung memiliki dua putri. Anak pertama sudah duduk di bangku SMA kelas III. Sedangkan anaknya yang kedua masih kelas lima SD. (pri)
NUR HARIRI/JPRS
PANTAU: Koreografer melatih gerakan-gerakan peserta BSC yang akan tampil 8 Nopember 2014.
OLAHRAGA
34
R A D A R
Jawa Pos
Kamis 16 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
KONI Jatim Akan Turun ke Banyuwangi
ALI NURFATONI/JP-RABA
HARUS TERTIB: Tindakan sejumlah oknum suporter yang tidak simpatik saat menonton pertandingan berakibat sanksi bagi Persewangi.
Skuad Persewangi Didenda Rp 90 Juta Butut Suporter Berulah dan WO vs Persigubin BANYUWANGI - Musim Persewangi memang sudah berakhir. Tetapi, The Lasblang (Laskar Blambangan), julukan Persewangi, masih menanggung banyak masalah. Hingga kemarin (15/10) persoalan tersebut masih belum klir. Kali ini manajemen Tim MerahHitam menanggung beban berat selama berkiprah di Kompetisi Divisi Utama pada musim 2014. Lolos ke babak 16 besar justru membuat manajemen semakin sengsara. Bagaimana tidak, utang terus menumpuk. Hingga kemarin, tanggungan itu masih belum dibayar. Manajemen Persewangi kali ini harus menerima kenyataan pahit. Sebab, manajemen juga dijatuhi sanksi dari PT. Liga Indonesia. Sanksi tersebut berupa denda puluhan juta rupiah. Selain memberikan sanksi kepada manajemen Persewangi, PT. Liga Indonesia juga menja-
tuhkan denda kepada panitia pelaksana (panpel) pertandingan kandang Persewangi. Bahkan, denda untuk panpel lebih besar daripada denda manajemen. Denda yang dijatuhkan untuk manajemen itu hanya Rp 35 juta. Denda untuk panpel Persewangi lebih besar, yaitu Rp 60 juta. Dengan demikian, total tanggungan senilai Rp 95 juta. Manajemen Persewangi dijatuhi sanksi saat laga away melawan PSS Sleman. Denda berupa materi itu akibat kartu kuning yang diterima pemain Persewangi. ‘’Denda akibat kartu melawan PSS Sleman adalah Rp 10 juta,” ungkap manajer Persewangi, Hari Wijaya, kemarin. Ditanya jumlah kartu yang diterima pemain kala itu, Hari Wijaya tidak mengetahui secara rinci. Hanya saja, surat dari PT. Liga Indonesia menyebutkan, manajemen dijatuhi sanksi Rp 10 juta. ‘’Pokok kami kena denda Rp 10 juta gara-gara kena kartu,” bebernya. Selain itu, manajemen Persewangi juga terkena hukuman denda atas keputusan tidak
melakoni laga away melawan Persigubin, Gunung Bintang, Papua, dalam babak 16 besar. “Kami kena denda Rp 25 juta karena tidak berangkat,” terang pria asal Genteng itu. Sementara itu, panpel Persewangi juga dijatuhi denda. Panpel didenda akibat pendukung Persewangi berulah, yakni saat menjadi tuan rumah melawan Persekam Metro FC dan PSS Sleman. Hanya, nominal denda tiap pertandingan berbeda. Khusus melawan PSS Sleman, Panpel Persewangi dijatuhi denda Rp 35 juta. Pemicunya, pendukung Persewangi bentrok. Saat melawan Persekam Metro FC, panpel disanksi Rp 25 juta gara-gara pendukung Persewangi menyalakan flyer saat pertandingan berlangsung. ‘’Panpel juga kena denda garagara itu,” ujar Ketua Panpel Persewangi, Eko Priyono, kemarin. Hingga kemarin manajemen dan panpel masih belum menyelesaikan sanksi tersebut. Sebab, keduanya tidak memiliki uang untuk membayar sanksi tersebut. (ton/c1/als)
FKTI Banyuwangi Sukses Besar BANYUWANGI - Tim karateka Banyuwangi sukses besar dalam mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI). Bagaimana tidak, FKTI Banyuwangi keluar sebagai juara umum dalam ajang memperebutkan Piala Menpora Cup 2014 yang digeber di Dinning Hall, Jakabaring Sport City, Palembang. Tim karateka Banyuwangi bertindak mewakili kontingen Jawa Timur. Sebab, dalam ajang tingkat provinsi beberapa waktu lalu, semua atlet dari FKTI Banyuwangi memborong semua medali. Sukses tersebut berlanjut ke level nasional.
ALI NURFATONI/RABA
PRESTASI EMAS: 11 karate FKTI Banyuwangi menunjukkan medali hasil Kejurnas Piala Menpora kemarin.
Yang membanggakan, tidak ada satu pun atlet Banyuwangi yang gagal dalam ajang tersebut. Total 11 atlet yang dikirim, masingmasing sukses membawa pulang medali. Total medali yang dipersembahkan adalah 21 medali
dengan rincian, 15 medali emas, dan 5 perak, dan 1 perunggu. Sukses besar itu di tingkat junior. Sebab itulah, FKTI Banyuwangi berhak mendapatkan piala bergilir Bimasakti V n Baca FKTI...Hal 35
BANYUWANGI - Posisi Nurmansyah sebagai ketua umum KONI Banyuwangi semakin diujung tanduk. Sebab, mayoritas cabang olahraga (cabor) telah menyampaikan mosi tidak percaya kepada kepemimpinan induk organisasi semua cabor periode 2013-2017. Tercatat ada 22 dari 29 cabor yang sepakat agar Nurmansyah dilengserkan dan memilih ketua yang baru melalui Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub). Bahkan, kalangan pengurus cabor yang tergabung dalam Forum Ketua Cabor (FKC) hanya memberikan tenggang waktu 14 hari sejak pernyataan sikap tersebut dilayangkan pada Senin lalu. Upaya FKC untuk melengserkan Nurmansyah dianggap final. FKC semakin kuat setelah mendapatkan dukungan penuh dari para pengurus harian. Bagaimana tidak, sekretaris umum, Bambang Wahyudi; Bendahara umum, M. Khoirul Abas dan para wakil ketua kompak langkah FKC berkaitan dengan mosi tidak percaya tersebut.
FKC menyebut, upaya untuk melengserkan Nurmansyah tidak bisa diganggu gugat. Sebab, situasi KONI Banyuwangi saat ini dalam kondisi mengkhawatirkan. Bahkan, FKC menganggap roda organisasi KONI Banyuwangi sedang vakum. ‘’KONI sudah tidak jalan,’’ ungkap koordinator FKC Banyuwangi, Yanuar Pribadi, kemarin. Langkah FKC memang didasari dengan tujuan mulia. Salah satunya untuk menyelamatkan prestasi olahraga Banyuwangi dalam perhelatan akbar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur tahun depan. ‘’Kalau situasinya tidak kondusif, bagaimana bisa sukses,’’ terang pria yang juga sebagai ketua taekwondo Indonesia (TI) Banyuwangi itu. Agar hajatan even dua tahunan itu sukses, maka FKC memutuskan satu opsi, yaitu mengganti ketua umum KONI Banyuwangi, Nurmansyah. Menurut dia, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk era baru KONI Banyuwangi. ‘’Hasrat kami para ketua cabor tidak terbendung,’’ tandasnya.
Apakah langkah tersebut tidak berisiko dan mengganggu kesiapan Banyuwangi dalam menyambut ajang multi even yang digelar Juni tahun depan? Menurut dia, justru pergantian posisi ketua itu bisa membuat persiapan Banyuwangi semakin matang dalam ajang dua tahunan itu. ‘’Tidak terlambat, lebih cepat lebih baik,” tukasnya. Bendahara umum KONI Banyuwangi, M. Khoirul Abas menambahkan, jika surat mosi tidak percaya itu juga telah dikirim ke KONI Jawa Timur. Dalam waktu dekat, KONI Jatim akan turun ke Banyuwangi terkait dengan polemik yang terjadi di tubuh KONI Banyuwangi. ‘’Mosi sudah kirim ke KONI Jatim. Kami telah mendapatkan kepastian jika KONI Jatim akan datang ke Banyuwangi,’’ jelasnya. Dia optimistis KONI Jatim akan mengabulkan desakan untuk melakukan musorkablub. Sebab, kondisi saat ini sangat genting. ‘’Secepatnya akan ditindaklanjuti. Dan, kami yakin KONI Jatim akan mengabulkan,’’ tandas pria yang juga sebagai sekretaris
Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi itu. Sementara itu, ketua umum KONI Banyuwangi, Nurmansyah telah mengisyaratkan dirinya tidak melanggar ketentuan AD/ART Organisasi. Karena itulah, KONI Jatim tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan. ‘’Tetap, saya percaya KONI Jatim dalam mengambil segala keputusan,’’ ungkapnya kemarin. Perlu dicatat, dia telah menelusuri adanya mosi tidak percaya tersebut. Dia mengaku ada beberapa cabor yang merasa mendapatkan intimidasi. Sebab itulah, KONI Jatim akan mengecek tentang mosi tidak percaya itu. ‘’Perlu dicek, apakah cabor-cabor itu menyatakan sikap mosi itu berdasar pertimbangan sendiri atau karena dapat intimidasi dan hasutan-hasutan,’’ bebernya. Namun demikian, dia pergantian pemimpin itu wajar dalam setiap organisasi. Meski begitu, dia kembali menegaskan, jika selama ini dirinya tidak pernah melanggar ketentuan organisasi. “Itu yang perlu digarisbawahi,’’ pungkasnya. (ton/c1/als)
Jawa Pos
Kamis 16 Oktober 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
S A M B U N G A N
35
Bikin Surat Kuasa sejak Februari 2013 ■ PENI...
Sambungan dari Hal 25
Penyidik Kejari juga memberondong Peni Handayani dengan sejumlah pertanyaan seputar
pertanggungjawaban program Bedah Rumah tersebut. Hasilnya, Kasi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Banyuwangi Paulus Agung Widaryanto membeberkan status Peni Handayani masih belum
meningkat. “Statusnya masih saksi dalam perkara ini,” bebernya. Menurut Kasi Pidsus Paulus, dalam pemeriksaan tersebut, penyidik mendapatkan alat bukti baru berupa surat kuasa dari Peni
Handayani kepada Anggrid Murjoko. Dalam surat itu, Anggrid diberikan kuasa untuk melaksanakan pengawasan teknis bedah rumah. Selain itu, dalam surat itu disebutkan bahwa Anggrid wajib
Sore Ini Finis di Pantai Pulau Merah ■ TADI MALAM...
Sambungan dari Hal 25
Ajang balap sepeda kelas dunia itu diprediksi akan berlangsung semarak. Sebab, tim-tim nasional dan internasional memastikan tampil dalam ajang yang digeber selama empat hari itu. Sebagaimana diketahui, ITBI kali ini akan menempuh empat etape dengan total rute sejauh 622 kilometer (Km). Hanya saja, jumlah tim yang berlaga hanya 17 tim, dengan rinciannya 10 tim luar negeri dan 7 tim dalam negeri. Tiga tim asal luar negeri terpaksa ditinggal karena mereka mengalami gangguan teknis. Sebetulnya, perhelatan event sport tourism tersebut akan dibuka Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) RI, Roy Suryo. Namun, kabar terbaru, pejabat asal Jogjakarta itu batal ke Banyuwangi. Meski begitu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas; Ketua Harian KONI Jawa timur, Dhimam Abror Djuraid; Ketua ISSI Jatim, Guntur Priambodo, beserta muspida dan para pembalap akan menjajal rute etape pertama dengan gowes bareng mengelilingi ruas jalan kota Banyuwangi. Gowes bareng itu akan dimulai dari pendapa menuju Jalan PB. Sudirman dan kembali ke pendapa. “Istilahnya menjajal start semu,” kata Kabag Humas Protokol, Juang Pribadi, kemarin. Sementara itu, seluruh tim yang akan bertanding di even kelas dunia itu telah merapat ke Bumi Blambangan, baik tim continental maupun tim nasional. Tim continental dari luar negeri yang siap bertarung di even balap
sepeda UCI 2.2 itu adalah Aisan Racing Team (Jepang), Tabriz Petrochemical Team (Iran), Pishgaman Yazd Cycling Team (Iran), TSR Continental Team (Iran), Singha Infinite Cycling Team (Thailand), dan Team 7 Eleven Roadbike Philippines (T7E). Selain itu, tim luar negeri lain yang juga siap adalah Matrix Powertag (Jepang) dan Kelantan Cycling Team (Malaysia). Tim nasional yang ikut bertanding, salah satunya Denmark National Team (Denmark). Adapun tim lokal dari dalam negeri yang akan ikut berlaga adalah Pegasus Continental Cycling, Polygon Sweet Nice Team, Custom Cycling Club (CCC), BBC Pessel (Sumatra Barat), Team Jatim, United Bike Kencana (UBK), dan Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) Banyuwangi. Nama-nama pembalap sepeda, seperti Gadher Mizbani, Mirsamad Pourseyedi Golakoir, dan pembalap terbaik Asia dari Iran, serta Oscar Pujol Munoz asal Spanyol, siap menaklukkan kemiringan lereng Gunung Ijen yang mencapai 45 derajat. Dalam ITBI kali ini para rider akan berlomba mengelilingi 23 kecamatan dengan jarak sejauh 622 kilometer. Etape pertama sepanjang 180,78 km dengan start di pendapa Banyuwangi dan finis di Pulau Merah dengan melewati 16 kecamatan. Banyuwangi–Giri–Glagah–Licin– Kabat–Rogojampi–Singojuruh–Sempu– Purwoharjo–Tegaldlimo–SiliragungPesanggaran, dan finis di Pulau Merah. Etape kedua dimulai pukul 13.30 Jumat (17/10). Peserta akan start di Terminal Jajag, Kecamatan Gambiran, dan finis di lapangan
Maron Genteng dengan jarak 100 km. Mereka akan gowes ke pertigaan lampu merah Genteng Kulon dan belok ke arah barat menuju Setail. Dari pertigaan Setail, pembalap akan menuju arah Dasri hingga tembus ke Karangdoro, KB VI, Perempatan Bangorejo, Bulurejo, hingga Pasar Purwoharjo, dan menuju Benculuk hingga Srono. Setelah itu, pembalap akan melewati jalur poros menuju Rogojampi. Selanjutnya, para peserta akan diajak menikmati jalan menanjak menuju Songgon, kemudian ke Desa Sragi hingga Pasar Gendoh. Melewati Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, dan finis di lapangan Maron Genteng. Sementara itu, etape ketiga dimulai pukul 09.30 dari Desa Sumberbesar, Kecamatan Muncar, dan finis di Paltuding, Gunung Ijen. Pada etape ketiga para peserta akan melewati ruas jalan sepanjang 201,7 Km. Etape tiga akan melewati Desa Tampo, Benculuk, Jajag, hingga Tegalsari. Berikutnya, ke Stembel, Setail, KDS, Genteng, hingga Karangsari dan Gendoh. Dari sana, peserta diajak kembali ke Sukonatar, Kecamatan Srono, lalu menuju Muncar. Setelah itu, peserta akan menuju Gumuk Kantong, Sumbersewu, Kemendung, Labanasem, Gombolirang, Macan Putih, hingga Licin. Glagah menjadi jujukan lanjutan. Lalu, ke Banjarsari, Pendarungan, Banyuwangi kota, Patung Barong, Kemiren, Olehsari, Glagah, dan finis di Paltuding. Etape keempat dilakukan Minggu (19/10) pukul 12.30 WIB. Start di Kalibaru dan finis di depan kantor Pemkab Banyuwangi sejauh 140,5 km. Setelah finis, para pembalap melanjutkan criterum race sejauh lima kilometer dengan lima putaran. (ton/c1/bay)
Botol Masuk Lipatan Celana Jins ■ NEKAT...
Sambungan dari Hal 25
Juga ada yang sampai sepuluh liter. Sebetulnya mereka sudah berupaya mengelabui mata pindai X-Ray bandara. Caranya: membungkus botol dan jeriken dengan lakban cokelat. Berlapis-lapis. Meski warna lambannya sudah gelap, botol dan jeriken masih dibungkus lagi dengan kertas. Bahkan sobekan kardus. Ada yang lebih kreatif: memasukkan botol-jeriken ke dalam lipatan celana jins. Cerdik juga mereka. Sayang, mereka tidak tahu kecanggihan mata pindai X-Ray. Jangankan di dalam tas, hati dalam dada kita tidak bisa lepas dari pindai mata X-Ray. Kenapa koper jamaah sampai dibongkar paksa? Jawabnya singkat: waktu. Masuk bandara sampai take
off jamaah hanya punya waktu sekitar empat jam. Kalau molor bisa enam jam. Yang lama justru proses administrasi. Salah satunya pemeriksaan barang bawaan jamaah. Salah satunya koper. Pengamanan koper jamaah bukan main. Selain digembok, juga diamankan dengan jaring tali tampar. Membuka jaring tampar itu tidak mudah. Butuh waktu minimal seperempat jam. Belum lagi gemboknya. Bisa tambah lama kalau si empunya koper lupa kode gemboknya. Atau kuncinya ketlisut. Karena panik bisa lupa di mana menaruh kunci kopernya. Kalau sudah begitu kondisinya, petugas hanya punya satu solusi: koper disobek pakai pisau. Isinya diaduk-aduk. Itulah yang dialami jamaah haji Solo Sabtu lalu. Kejadian itu dengan cepat me-
nyebar ke maktab para jamaah. Mereka melakukan antisipasi. Tidak lagi memasukkan zamzam ke dalam koper. Tapi dalam tas tenteng (travel bag). Air zamzam yang diambil dari sumur aslinya dimasukkan dalam botol-botol bekas air mineral. Botol-botol tersebut ditaruh dalam tas tenteng. Otomatis mengurangi kapasitas tas tenteng. Rata-rata jamaah akan bawa 10 botol ukuran 600 ml. Kalau 10 botol total sudah enam liter. Berarti harus ada yang dikalahkan: pakaian. Ada dua alternatif: ditinggal di maktab atau dipakai. Beberapa jamaah memilih yang kedua. Dipakai. Satu orang memakai empat sampai lima baju. Jadinya yang semula kerempeng berubah jadi gemuk. Aboh. Di dalam pesawat lapisan-lapisan baju tersebut dicopoti. Dimasukkan kresek yang sudah disiapkan.
Kiat yang cerdik. Akankah berhasil? Masih harus dibuktikan pada 20 Oktober nanti. Saat rombongan kloter kami (Kloter 27) pulang lewat bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Kalaupun ketahuan dan dipaksa harus diturunkan, jamaah pasrah. “Tidak pulang bawa zamzam tidak apa-apa. Yang penting tas kami tidak sampai diedel-edel seperti jamaah Solo,” tutur H. Khusairi yang sesampai di Banyuwangi langsung berkantor di SMKN Glagah sebagai kasek. Memang jamaah tidak perlu sedih. Sebab, setiap jamaah masih mendapat jatah lima liter dari maskapai. “Kalau tidak cukup nanti kita bilang apa adanya kepada para tamu. Zamzamnya habis karena dibatasi dengan ketat oleh pemerintah Saudi,” ujar H. Dwi Yanto, plt Kadisdikbud Banyuwangi. (kaosing93@gmail.com)
Yusieni Jadi Sekretaris Fraksi ■ DEWAN...
Sambungan dari Hal 25
Agenda kedua, imbuh Joni, pada paripurna internal kemarin dibacakan surat masuk dari DPC PD tentang perubahan komposisi pimpinan Fraksi PD. Sebelumnya, anggota yang dipercaya menduduki kursi Sekretaris Fraksi PD adalah Uut. “Melalui surat yang baru kami terima, posisi Uut sebagai sekretaris Fraksi PD digantikan Yusieni. Sebab, Uut digeser menjadi pimpinan dewan,” ujarnya dikonfirmasi usai memimpin rapat paripurna internal dewan kemarin. Setelah menggelar rapat paripurna internal, lembaga DPRD Banyuwangi langsung mengirim utusan ke kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Utusan
tersebut dikirim untuk menyongsong surat keputusan (SK) Gubernur Soekarwo tentang pengesahan pimpinan definitif dewan. “Kami mengirim surat usulan pimpinan dewan kepada gubernur melalui bupati. Tetapi, kita juga aktif menyongsong agar SK gubernur tentang pimpinan definitif dewan segera turun,” beber politikus PKB tersebut. Joni berharap, SK pimpinan definitif dewan segera turun. Dengan demikian, ikrar sumpah/ janji pimpinan DPRD Banyuwangi bisa segera dilakukan. “Hari ini (kemarin) kita melayangkan dua surat kepada gubernur. Surat pertama mencabut usul pimpinan definitif dewan yang kita kirim sebelumnya. Surat kedua mengusulkan pimpinan definitif dewan yang baru,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, DPRD Banyuwangi beberapa waktu lalu telah mengirim surat usulan pimpinan dewan kepada Gubernur Soekarwo. Dalam surat tersebut, ada empat nama yang diusulkan menempati pos pimpinan dewan. Empat calon pimpinan dewan itu adalah I Made Cahyana Negara (calon ketua DPRD dari PDIP), Joni Subagio (calon wakil ketua DPRD dari PKB), Ismoko (calon wakil ketua dari Golkar), dan Yusieni (calon wakil ketua dari PD). Nama Yusieni diusulkan lembaga DPRD berdasar surat usulan yang dilayangkan DPC PD Banyuwangi. Namun, usul pimpinan dewan yang dikirim DPC PD Banyuwangi itu tidak dilengkapi rekomendasi DPP PD. Selain itu, usulan DPC PD tersebut itu tidak sesuai rekomendasi Dewan Pimpinan Daerah
(DPD) PD Jatim. DPD Jatim mengusulkan Sri Utami Faktuningsih menempati “jatah” wakil ketua DPRD Banyuwangi. Belakangan, Gubernur Jatim mengembalikan surat usulan paket pimpinan definitif DPRD Banyuwangi tersebut. Gubernur meminta lembaga dewan melengkapi usulan nama-nama pimpinan dewan itu dengan rekomendasi dari induk partai masing-masing. Sementara itu, DPC PD berdalih mengusulkan nama yang berbeda dengan rekomendasi DPD PD Jatim lantaran rekomendasi dari DPP PD belum turun. Sebab, sesuai AD/ART PD, pihak yang berwenang menentukan pimpinan DPRD adalah DPP. Di sisi lain, saat itu DPC PD dikejar deadline yang ditentukan DPRD Banyuwangi. (sgt/c1/bay)
Tersesat, Dibantu Cewek sedang Browsing ■ KAGET...
Sambungan dari Hal 25
Dalam hati, saya sempat bertanya, kok bisa pesawat tempur sejajar dengan pesawat komersial. Akhirnya, setelah hampir empat jam penerbangan dari Jakarta, pada pukul 20.00 pesawat mendarat mulus di Bandara Don Muang, Bangkok. Saya lihat landasan pacu masih basah akibat hujan yang baru saja turun. Setelah turun dari pesawat, kami langsung menuju keimigrasian di Bandara Don Muang dan menyiapkan paspor. Waktu itu antrean cukup panjang, karena setiap penumpang diperiksa satu per satu oleh petugas imigrasi. Selesai itu, kami langsung menuju tempat pengambilan bagasi. Setelah tas ketemu, petugas menunjukkan arah pintu keluar bandara. Di ujung pintu Bandara Don Muang, ada seorang pria yang membawa tulisan nama saya beserta rombongan. Petugas travel itu bernama Worawoot. Lelaki yang akrab disapa Woody itu bertugas menjemput kami dan mengantar ke Hotel Miramar di Bangkok. Sekitar 15 menit perjalanan, mobil yang kami naiki tiba di Hotel Miramar, hotel bintang empat di Mahachai Road, Wangburaphapirom,
Phanakorn, China Town, Bangkok. Sebelum check in, Woody menjelaskan bahwa besok pagi setelah sarapan di hotel, kami akan dipandu Chalermwat berkeliling Bangkok. Karena dalam paket tur hari pertama kami tidak ada mendapat makan malam, maka kami minta informasi kepada Woody tempat makan terdekat. Kami diarahkan ke kawasan Chinatown yang kira-kira jaraknya satu kilometer. Karena mobil penjemput tersebut pulangnya searah dengan kawasan Chinatown, kami pun menumpang mobil penjemput itu. Kembali ke Hotel Miramar kami berjalan kaki karena tidak jauh. Setelah tiba di kawasan Chinatown, tampak penjual makanan dan minuman berjajar rapi. Chinatown mirip Kya-Kya di Surabaya. Lumayan ramai. Aroma makanan sangat khas tercium oleh kami. Namun, kami masih bingung mau makan apa? Aroma pork (maaf, saya ngeri dengan aroma daging babi) akhirnya membikin selera makan saya hilang. Kami tidak jadi makan. Kami hanya membeli air mineral dan segera pulang berjalan kaki menuju Hotel Miramar. Setelah berjalan kaki kira-kira hampir satu
jam, ternyata hotel yang kami tuju tidak ketemu. Berbekal bahasa Inggris pas-pasan, kami bertanya ke beberapa orang di tepi jalan. Ironisnya, taksi yang akan kami tumpangi mengaku tidak tahu lokasi Hotel Miramar. Bingung dan lelah melanda kami, karena rata-rata orang yang kami temui tidak tahu lokasi hotel yang kami maksud. Intinya, kami tersesat dan biar pikiran jernih, akhirnya kami istirahat di sebuah halte bus sambil mengingatingat panduan arah yang diberikan Worawoot. Setelah itu, kami cegat lagi taksi, dan kami minta mengantar ke Hotel Miramar. Lagi-lagi sopir taksi itu tidak tahu posisi hotel yang kami maksud. Sopir itu berinisiatif menjalankan mobilnya menuju kerumunan beberapa gadis muda yang lagi browsing. Setelah kami sampaikan kita ‘’tersesat’’, akhirnya thai girls tersebut browsing dan mencarikan lokasi Hotel Miramar. Alhamdulillah, setelah browsing, gadis itu menemukan lokasi Hotel Miramar. Gadis itu pun menjelaskan lokasi hotel yang kami maksud. Kami segera meluncur ke Hotel Miramar, dan hanya dalam waktu 10 menit. Oalahhh… pengalaman yang luar biasa, baru tiba di Bangkok sudah tersesat gara-gara salah memahami arah. (c1/bay/bersambung)
melaporkan program tersebut kepada atasannya. Tetapi, praktiknya, kata Paulus, Peni tidak mendapatkan apa yang semestinya diterima dalam surat itu. Keterangan itu berbeda dengan pengakuan Anggrid dalam pemeriksaan sebelumnya. Saat itu Anggrid menyatakan telah melaporkan tugasnya kepada atasannya. Untuk mengetahui kebenarannya, kejaksaan berencana melakukan konfrontasi keterangan Peni dan Anggrid. Lebih lanjut, Kasi Pidsus Paulus menuturkan, surat kuasa itu dikeluarkan Peni sekitar Februari 2013 lalu, atau sembilan bulan sebelum pelaksanaan program Bedah Rumah. Selanjutnya, untuk mendalami perkara itu, kejaksaan akan memeriksa kepala Unit Bank BRI Glagah. Itu dilakukan untuk men-
cari alur keuangan dalam program tersebut. “Kami akan periksa kepala unit BRI Glagah untuk pemeriksaan lanjutan. Nanti kita akan tahu aliran uang program ini ke mana saja,” ujarnya. Sementara itu, Peni Handayani ditemui usai pemeriksaan menegaskan, BPMPD tidak cawe-cawe dalam pencairan dana bedah rumah. Dirinya hanya memiliki kewajiban mengevaluasi dan memonitor. Tugas itu sudah dilakukan dengan meninjau proyek Bedah Rumah yang sedang dikerjakan. Proyek itu didanai sepenuhnya APBN dan dikendalikan langsung Kementerian Perumahan Rakyat (Kenmenpera). Dana yang diterima dari APBN langsung masuk ke rekening bank, kemudian disalurkan ke rekening penerima bantuan.
Dari penerima bantuan, dana disetorkan ke pemilik toko material. Dari sana tim pendamping masyarakat (TPM) membelanjakan kebutuhan material untuk melakukan rehabilitasi dan pembangunan rumah untuk rakyat miskin. Artinya, BPM-PD tidak masuk dalam jalur penyaluran uang dari APBN hingga ke penerima. Seperti diberitakan sebelumnya, Kabid PEM di BPMPD Banyuwangi, Anggrid Mardjoko, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Bedah Rumah di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah. Sebelumnya, jaksa telah menetapkan Suliyono, tim pendamping masyarakat sebagai tersangka dalam perkara dugaan korupsi program Bedah Rumah yang didanai APBN 2013 senilai Rp 900 juta lebih. (nic/c1/bay)
Dimakamkan Pukul 08.00 ■ GUS ISHOM...
Sambungan dari Hal 25
Setelah beberapa hari sempat istirahat di rumah, tubuhnya mendadak lemas, kaki kanannya tidak bisa digerakkan. Pihak keluarga sempat kontak RS Krikilan agar segera mengirim ambulans. Saat mobil ambulans masih dalam perjalanan, mendadak
kondisi Gus Ishom kritis. Malam itu Gus Ishom dibawa ke RS Krikilan. Selama dalam perawatan, kondisi kesehatannya tidak stabil. “Dokter menyarankan keluarga tabah,” terang Kiai Ali Mahfud, salah satu kerabat Gus Ishom. Menurut Kiai Ali, Gus Ishom meninggal sekitar pukul 17.00. Kiai yang pernah menjadi ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Banyuwangi itu meninggalkan
seorang istri, Ny. Hj. Sholehah Mansyur, dan dua putra bernama Nailin dan Ainun Naim. Hasil rapat keluarga, almarhum akan dimakamkan pagi ini pukul 08.00 di kompleks pemakaman Pondok Pesantren Matlau Falah, Dusun Sepanjang Kulon, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore. “Insya Allah dimakamkan besok pagi (pagi ini) jam 08.00,” ungkapnya. (azi/c1/abi)
Baru Percaya setelah Ditodong Pistol ■ SITA...
Sambungan dari Hal 25
Truk warna kuning bernopol P 9289 UX diamankan polisi karena membawa 1.260 liter arak bali. Dicurigai, ribuan liter arak tersebut milik seseorang pengepul arak di Kecamatan Banyuwangi. Truk yang disopiri Abdul Matfuh, 43, warga Dusun Krajan, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, itu memuat arak dari Banjar Merita, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali. Selanjutnya, truk tersebut akan membawa arak itu ke Banyuwangi. Namun, begitu kapal yang membawanya merapat di Pelabuhan LCM Ketapang, polisi mencegatnya. Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi, AKP Subandiyang, berpakaian preman langsung menghadang truk tersebut. Merasa dihalangi, sopir truk yang juga ditemani seorang pengawal truk bernama Joni, 52, warga Dusun Kalibendo, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, itu menghentikan laju kendaraannya. Tanpa basa-basi, sopir dan pengawal tersebut langsung diamankan ke kantor Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi untuk dimintai keterangan. Selanjutnya, truk dan barang bukti 1.260 liter arak bali diamankan petugas. Kapolsek Subandi mengatakan, hasil pemeriksaan terhadap sopir, ribuan liter miras tersebut tidak hanya akan dipasarkan di Banyuwangi. Miras tersebut juga akan dijual kepada Yanti, warga Jalan Sumatera, Kelurahan Tegalboto, Jember. ”Arak ini didapat dari Karangasem, Bali. Harganya Rp 400 ribu per jeriken. Mereka akan menjual kepada Yanti di Jember seharga Rp 800 ribu per
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
KENA: Sopir truk, Abdul Matfuh, 43 (kanan), dan pengawalnya, Joni, 52, diamankan di Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi kemarin.
jeriken. Sopir mengaku sudah 2 kali melakukan pengiriman ke sana. Dia mengaku dibayar Rp 1 juta untuk pengiriman miras itu,” jelas AKP Subandi. Setelah ditelusuri, arak tersebut ternyata milik orang Banyuwangi. Hasil pemeriksaan telepon genggam milik sopir, ada seseorang yang minta bertemu dengan sopir di depan Hotel Ikhtiar Surya, Banyuwangi. ”Kami sudah mengantongi nama pemilik ribuan liter arak ini. Inisialnya RK, warga Banyuwangi. Dia pemain besar di Banyuwangi. Sebab, 1.260 liter arak itu diduga miliknya sendiri. Pengawal truk yang bernama Joni tersebut adalah paman RK,” jelas Subandi. Sampai berita ini ditulis tadi malam, sopir dan pengawal truk tersebut masih diamankan di Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi. Truk yang berisi ribuan liter arak masih parkir di halaman polsek. ”Sopir dan pengawal masih kita tahan sampai pemilik arak datang ke kantor. Sementara kedua orang itu akan kita kenakan wajib lapor. Nanti pemilik ribuan liter itu akan kita kenakan tindak pidana ringan,” terang kapolsek yang pernah berdinas di Papua selama 20 tahun itu.
Subandi menambahkan, saat penangkapan Selasa malam lalu, awalnya dia mendapat informasi dari informan bahwa truk yang membawa arak sudah berangkat dari Karangasem. Mengetahui informasi itu, Subandi yang berpakaian preman langsung nyanggong di warung kopi di Pelabuhan LCM Ketapang. Setelah lima jam menunggu di warung kopi tersebut, akhirnya truk yang membawa arak tersebut keluar dari kapal. Seketika Subandi menghentikan laju truk tersebut. Ternyata, sopir truk sempat tidak mengindahkan perintah Subandi menghentikan kendaraannya. ”Awalnya sopir tidak percaya saya polisi. Setelah saya keluarkan pistol dan saya bilang saya polisi akhirnya dia angkat tangan dan menyerah,” ujar perwira polisi yang hobi bermain bulu tangkis itu. Subandi mengakui, penangkapan sendirian itu semata untuk mengurangi tingkat kebocoran informasi. Sebab, di sekitar pelabuhan tersebut, para pemilik arak memiliki banyak mata-mata. Dengan begitu, apabila ada aparat mengintai di pelabuhan, besar kemungkinan pemilik arak dan jaringannya akan mengetahui. (tfs/c1/bay)
Berlaga di Kelas Junior Usia 9-18 ■ FKTI... Sambungan dari Hal 34
Atas keberhasilan itu, FKTI Banyuwangi mampu mempertahankan trofi bergengsi selama empat kali berturut-turut. ‘’Mulai 2008 kami mampu mempertahankan juara umum. Ini sejarah bagi Banyuwangi,’’ ujar ketua umum FKTI Banyuwangi, Joko Triadni, kemarin. Dia menjelaskan, keberhasilan tersebut berkat kerja keras. Sebab, prestasi tidak akan bisa diraih tanpa perjuangan ekstra. FKTI Banyuwangi tetap menunjukkan
prestasi meski tanpa sokongan APBD. ‘’Meski kami tidak ada bantuan, tapi kami bisa buktikan bisa bawa prestasi,” tandasnya. Sekadar tahu, 11 atlet itu terdiri atas 5 atlet pria dan 6 atlet putri. 5 Atlet pria itu, antara lain Riyan Muhamad Akbar, Mileningga Cakranata Marhenta Jaya, Nur Muhamad Arifiyanto, Sugeng Kurniawan, dan Chairul Alam. Enam atlet putri bernama Syafrina Arsiyunita, Dian Wulan Vallentina, Athaya Widadrina Roshikah, dan Annisa Shobaro Rohima. Dua lainnya, yaitu Elisa Shabastia Lubis dan Almira Rahmanita S.
Para atlet tersebut berlaga di kelas junior di kelompok umur mulai usia 9 hingga 18 tahun. Semua medali itu diborong dari kategori kata, kumite dan fukugo. ‘’Kami akan terus pertahankan prestasi ini sebaik-baiknya,’’ pungkas Joko. Sementara itu, kontingen yang berlaga dalam ajang yang berakhir Minggu lalu (12/10) itu ada 11 provinsi, yakni Sumatera Selatan sebagai tuan rumah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jogjakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Batam, Riau, dan Sumatera Utara. (ton/c1/als)
Sopir Grand Max hanya Luka Lecet ■ GRAND MAX... Sambungan dari Hal 36
Kecelakaan yang menyebabkan jalur Banyuwangi-Jember itu macet terjadi sekitar pukul 21.30. Awalnya, mobil Grand Max warna biru melaju dengan kecepatan tinggi dari arah barat. Setiba di lokasi kejadian, tiba-tiba mobil yang sopirnya belum diketahui identitasnya itu oleng ke kanan dan menabrak pot bunga di pembatas double way. “Sampai melompat pembatas double way,” kata salah
satu saksi di lokasi kejadian. Saat Gran Max itu menabrak dan melompati pembatas double way, dari arah berlawanan meluncur bus Dahlia dengan nomor polisi AG 7511 UR. Bus itu berkecepatan sedang karena baru menurunkan penumpang di Terminal Genteng. Karena jarak terlalu dekat, tabrakan tidak bisa dihindari. Gran Max yang berhenti di tengah jalan itu langsung ditabrak bus hingga posisi mobil pikap itu berbalik ke arah barat. Kapolsek Genteng, Kompol
Riamun, ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Banyuwangi mengaku masih belum bisa menjelaskan secara rinci. Sebab, kecelakaan yang terjadi di wilayahnya pada Selasa (14/10) malam itu masih ditangani anggotanya di unit lantas Polsek Genteng. Sayang, Kanitlantas Genteng, Yoni, belum bisa dikonfirmasi. Beberapa kali wartawan koran ini menghubungi ponselnya, tapi tidak diangkat. Dihubungi melalui pesan singkat, juga tidak dibalas. (azi/c1/abi)
36
RADAR GENTENG R A D A R
B A N Y U W A N G I
Jawa Pos
Kamis 16 Oktober 2014
Gran Max Hancur Diseruduk Bus Sebelumnya, Gran Max Tabrak Pembatas Double Way GENTENG - Tabrakan hebat bus Dahlia jurusan Bali-Tulungagung dengan pikap Gran Max terjadi di Jalan Gajah Mada, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, kemarin malam. Meski tidak sampai menelan korban jiwa, tapi akibat tabrakan itu bagian depan pikap bernopol W 9796 ND itu hancur. Bus ha-
RINGSEK: Mobil Gran Max hancur di bagian depan setelah ditabrak bus Dahlia kemarin malam. ABDUL AZIZ/RABA
nya mengalami pecah lampu depan bagian kanan. “Sopir Gran Max mengalami luka lecet dan
dibawa ke rumah sakit,” terang Emy Subarno, warga sekitar n Baca Gran Max...Hal 35
Limited Edition International Tour de Banyuwangi Ijen
SHULHAN HADI/RABA
LUDES: Rumah milik Enis Indayani di bagian belakang habis terbakar kemarin pagi.
Ditinggal Mengajar, Rumah Terbakar GAMBIRAN - Rumah milik Enis Indayani di Dusun Bulusari, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, sekitar pukul 09.30 terbakar. Beruntung, para tetangga segera membantu memadamkan api yang mulai membara tersebut. Meski api berhasil dijinakkan dalam waktu cepat dan tidak ada korban jiwa, tapi si jago merah telah membakar habis bagian belakang rumah. Selain atap, dua buah laptop, satu tempat tidur, dan lemari, habis terbakar. Pemilik rumah, Enis Indayani, yang berprofesi sebagai guru, saat kejadian sedang mengajar
di SDN 1 Jajag, Kecamatan Gambiran. “Pemiliknya tadi di sekolah sedang mengajar di SDN 1 Jajag,” ujar Fredi, 27, salah satu keponakan korban. Menurut Fredi, kebakaran yang menimpa rumah saudaranya itu diduga karena korsleting listrik. Sejak kemarin malam aliran listrik di lingkungan itu sedang mengalami gangguan. “Kemungkinan besar penyebabnya korsleting listrik. Sekring terbakar dan api dari atas,” katanya. Sementara itu, Enis Indayani, yang langsung pulang setelah diberi tahu bahwa rumahnya terbakar tampak shock. Hingga
kemarin korban belum bisa dimintai keterangan. “Masih shock dan belum bisa diajak bicara,” cetus Fredy. Warga di lokasi kebakaran sempat kecewa dengan petugas pemadam kebakaran dari kantor Kecamatan Gambiran yang telat datang. Mereka datang setelah api berhasil dipadamkan. “Jaraknya dekat kok bisa telat,” kata warga sekitar. Salah satu petugas pemadam kebakaran, Hanapi, saat mendapat laporan ada rumah kebakaran, dirinya sedang meluncur ke Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung. Di desa tersebut ada
informasi selep terbakar. “Kita masih berada di Buluagung,” dalihnya. Menurut Hanapi, armada pemadam kebakaran di wilayah Banyuwangi Selatan itu sangat terbatas. Selain di kantor Kecamatan Gambiran, hanya ada di kantor Kecamatan Genteng. “Jangkauannya sangat luas. Armada perlu ditambah,” katanya. Kapolsek Gambiran, AKP M. Ibnu Masud, saat dikonfirmasi mengatakan kerugian akibat kebakaran di rumah korban itu sekitar Rp 45 juta. “Diduga, penyebab kebakaran itu arus pendek listrik,” ujarnya. (sli/c1/abi)
Ferdy – Maya, Pertalian Cinta Dua Budaya BANYUWANGI-BAK pepatah, garam di laut, asam di gunung bertemu di meja resto. Begitulah perjalanan kisah sejoli, Ferdy – Maya. Pertemuan mereka berlangsung setelah melalui nuansa berliku, terkadang terjal, sekali waktu melandai, namun pada akhirnya segera bertemu di pelaminan. Ferdy Elfian, SE, putra pengusaha sukses, H. Haris Yudi Helmi, putra minang yang separuh jiwanya telah mengakar di Banyuwangi, karena setengah umurnya itu telah dipersembahkan pada kabupaten berjuluk Sunrise Of Java, akhirnya bersanding dengan belahan jiwanya, Maya Widiana, SE, putri asli Osing Banyuwangi. Pertalian dua budaya, Minang dan Osing, akan terwujud dalam sebuah prosesi sakral pernikahan menjadi event memorable sekaligus monumental. Keduanya, bukanlah baru saling mengenal. Mereka telah dipertemukan sejak masa
DOA BERSAMA: Ratusan masyarakat Penataban menggelar istighosah dan ceramah agama oleh, KH Drs Mukhlisin Dawam Abdillah dari Solo, Jumat (3/10) ISTIMEWA
kanak-kanak, tepatnya pada saat masih di bangku SMP, yakni di SMP Negeri 1 Banyuwangi. Keduanya mempunyai hobi yang sama, seni. Ferdy menyukai bidang seni music, Maya menyukai bidang seni tari etnik. Namun demikian, kesamaan hobi tersebut tidak menggiring rasa makin jauh “Maklumlah saat itu, kami masih kanak-kanak,” kata Ferdy. Kebersamaan terus berlanjut, mereka memasuki bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) yang sama, SMA Negeri 1 Glagah Banyuwangi. Di masa remaja inilah, keduanya mulai saling
terpaut, namun kecocokan tersebut tidak terjadi begitu saja. Pada awalnya, Maya mencoba mengenalkan teman wanitanya kepada Ferdy, karena tidak ada kecocokan perkenalan tersebut tidak berlangsung lama “Sejak saat Itu justru kami semakin sering bercerita satu sama lain, berawal dari sini perasaan saling menyukai makin berkembang,” kata Ferdy yang tinggal di Jalan Letkol Istiqlah Banyuwangi. Pada episode menuju dewasa, dinamika cinta dimulai. Mereka berkeputusan berbeda di dalam mempersiapkan masa depannya. Ferdy melanjutkan
kuliah di Universitas Bina Nusantara Jakarta, Maya melanjutkan kuliah di Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Surabaya. Perjalanan cinta jarak jauh pun terjalin, walau pernah putus nyambung karena perbedaan ruang dan waktu, pada akhirnya bak pepatah ‘Jika Jodoh Tak Lari Kemana’, terbukti benar. Selepas mereka memperoleh gelar sarjana, kebersamaan mereka semakin dekat, intensif dan tentunya makin dewasa hingga mereka memutuskan untuk membangun mahligai rumah tangga dengan dua pilar budaya yang berbeda, Minang dan Osing dalam ikatan akad nikah yang akan dilangsungkan pada Jumat 17 Oktober 2014. (*/abi) Selamat berbahagia sang pengantin. Sakinah, Mawaddah, Warrahmah. Sesungguhnya setiap pasangan makhluk diciptakan untuk saling membahagiakan pasangannya.
INTERNATIONAL Tour de Banyuwangi-Ijen (ITBI) merupakan event besar. Momen langka itu harus diabadikan dengan baik. KaOsing sebagai bagian dari Banyuwangi, merasa berkewajiban mengabaikannya. Bukan lewat foto. Melainkan lewat kaus. KaOsing merilis kaus ITBI. Bukan hanya edisi khusus. Tapi limited edition. Tim kreatif produsen kaus khas Bumi Blambangan mencetak dalam jumlah terbatas. Saat dirilis secara resmi kemarin, 50 pengoleksi kaus KaOsing langsung memborongnya. Mereka menyukai desain kaus ITBI. “Keren sekali. Berani sekali desainnya. Goresan gambar seorang pembalap. Sepeda yang sedang beraksi sangat halus. Dipadu dengan latar gunung Ijen. Serasi dan padu sekali,” papar Jiwo, salah satu pelanggan
GALIH COKRO/RABA
LIMITED EDITION: Kaus KaOsing edisi ITBI sudah banyak diborong oleh para pengoleksi.
KaOsing. Kaus eksklusif ITdBI sejak kemarin sudah terdisplay di outlet KaOsing, Jalan Ahmad Yani 93C Banyuwangi, 50 meter arah selatan kantor pemkab/persis depan kantor Pengadilan Agama Banyuwangi. Selain ITdBI, tim kreatif KaOsing juga sudah
menyiapkan beberapa desain kaus edisi khusus. Seperti apa bentuknya masih dirahasiakan. “Tunggu tanggal mainnya. Sebagai bocoran, kami juga sudah menyiapkan kaus special editon Seblang. Akan kami rilis saat BEC nanti,” tutur Tasya Madina, pengelola outlet KaOsing.(*/abi)
Wujudkan Impian Umroh Bersama PT TRIAAA BANYUWANGI-Berangkat ke tanah suci merupakan impian setiap muslim yang beriman kepada Allah. Untuk menggapai impian ibadah umrah yang mabrurah itu sebenarnya juga sangat sangat mudah. PT TRIAAA (Amin, Amanah, Alhamdulillah) akan membantu perjalanan rohani Anda ke tanah suci. Bahkan, Anda pun tidak perlu bingung mengenai biaya, cukup dengan setoran awal Rp 2.500.000, Anda sudah terdaftar sebagai calon jamaah umrah. Komisaris Utama PT. TRIAAA (Trijaya Grup) HM. Hendri Supriyadi, SH menjelaskan umrah bersama PT TRIAAA, Anda banyak memiliki keuntungan. Seperti tabungan umrah dan langsung terdaftar menjadi calon jamaah umrah di PT TRIAAA. Melalui talangan umrah ini, jamaah yang berkeinginan berangkat
ISTIMEWA
POSE BERSAMA: HM. Hendri Supriyadi bersama jamaah umrah PT TRIAAA
umrah tetapi keuangan belum mencukupi PT TRIAAA siap membantu pemberangkatan Anda dengan talangan umrah. H. Hendri mengatakan, keberangkatan jamaah umrah PT TRIAAA di mulai dari Banyuwangi, pesawat dari Surabaya langsung terbang ke Madinah tanpa transit. “Kami menggunakan pesawat Fly Nas Airbus 330, tidak transit namun langsung ke Madinah. Anda juga dibimbing langsung oleh kiai-kiai Banyuwangi dan pengurus PT TRIAAA. Fasilitas
jamaah umrah PT TRIAAA, seperti hotel juga sangat dekat dengan masjidil haram dan Masjid Nabawi,” cetusnya. Daftar segera hanya di PT TRIAAA tour and travel umrah, dan dapatkan banyak keuntungannya. Pemberangkatan dimulai bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, dan Juni terdapat perjalanan 11 hari, perjalanan 13 hari, dan perjalanan 14 hari. PT TRIAAA Tour and Travel beralamat di Jalan Yos Sudarso No. 60 Sukowidi Banyuwangi, Telepon (0333) 411737, 0333 417707. (*/abi)