SELASA 17 FEBRUARI
Shubuh Dzuhur Ashar
Maghrib Isya
04:14 11:45 14:56 17:58 19:08
KUCUR
Rujukan Informasi Terkini
TAHUN 2015
NGOPAI
Ajak Staf Main Futsal
1
Pukul 07.00 seorang pemilik toko, Fakhrudin, menemukan bercak darah. Setelah ditelusuri ternyata sosok mayat perempuan tengkurap di parit.
3
Dalam sekejab, lokasi penemuan mayat jadi tontonan warga. Aparat kepolisian akhirnya memasang police line.
DIREKTUR BPR Willis Banyuwangi, Sutikno Santoso, memiliki cara jitu dalam melakukan pendekatan kepada karyawan. Pria yang lahir tanggal 27 September itu mengajak para karyawan bermain futsal n Baca Ajak...Hal 39
HALAMAN 29
Heboh Mayat Hamil 8 Bulan Pembunuhan Dekat Koramil Srono
SUTIKNO SANTOSO
Eceran Rp.5.750
2
Warga menduga, kematian Mrs. Y berusia 30 tahun itu akibat dihantam benda tumpul. Usai dihabisi, korban lantas dibuang ke selokan.
SRONO - Aksi pembunuhan kembali terjadi kemarin. Kali ini korbannya adalah seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya atau Mrs. Y. Kali pertama ditemukan warga, korban sudah tidak bernyawa dengan posisi tengkurap di salah satu parit di Dusun Sukorejo, RT 4/ RW 1, Desa Sukomaju, Kecamatan Srono, tepatnya di depan Makoramil Srono, Senin pagi kemarin (16/2). Saat ditemukan warga, korban yang mengenakan kaus merah motif polkadot kombinasi warna hitam dan celana leging warna hitam itu separo dari tubuhnya terendam air. Wajah perempuan yang sedang hamil delapan bulan itu terlihat rusak akibat benturan dengan benda tumpul n
4
Baca Heboh...Hal 39
Korban akhirnya dievakuasi ke Puskesmas Kebaman, Srono. Untuk kepentingan otopsi, mayat Mrs. Y tersebut dibawa ke RSUD Blambangan.
AMBULANCE
Tengkurap di Parit Dekat Makoramil Srono
Pembunuhan Dalam Dua Pekan Ini Jumat (6/2), pembunuhan di Dusun Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Glenmore. Muhamad Holil, 37, tega membantai Boamin dan istrinya, Ramdani alias Mak Irik. Beruntung, meski terluka parah, Mak Irik selamat dari maut. Sabtu (14/2), pembunuhan di Dusun Glowong, Desa Wringinagung, Gambiran. Korbannya adalah ibu dan anak bernama Nani Ferani dan Aska. Meski terluka parah, keduanya selamat. Senin (16/2), pembunuhan Mrs. Y di Desa Sukonatar, Kecamatan Srono. Korban tewas diduga dihantam benda tumpul.
CHIN JULLIEN/RABA
BANOM NU
DEDY JUMHARDIYANTO/RABA
GRAFIS:REZA/RABA
EVAKUASI: Korban saat akan dibawa ke RSUD Blambangan pada Senin (16/2).
Korban Bernama Purwati Warga Curahkrakal ISTIMEWA
SILATURAHMI: Bupati Anas didampingi Ketua PCNU Masykur Aly dan Ketua GP Ansor Syukron Makmun Hidayat di Balai Diklat Licin, Sabtu lalu (14/2).
Anas Minta Ansor Jadi Energi Positif BANYUWANGI - Sebagai organisasi di bawah naungan organisasi keagamaan terbesar di tanah air, Nahdlatul Ulama (NU), Gerakan Pemuda (GP) Ansor diharapkan mampu melindungi kelompok minoritas. Salah satu badan otonom (banom) NU itu juga diharapkan bisa bekerja sama lintas agama dan menjadi energi positif dalam membangun Banyuwangi ke depan n
HINGGA pukul 19.30 tadi malam identitas Mrs. Y akhirnya terkuak. Wanita yang hamil delapan bulan itu tercatat sebagai warga Dusun Curahkrakal, Desa Tambakrejo, Kecamatan Muncar. Korban bernama Purwati. Kematian korban yang begitu tragis itu langsung menjadi perbincangan warga Curahkrakal. ”Di sini sudah ramai, Mas, bahwa mayat yang ditemukan di Srono adalah Purwati,’’ ujar Anis, seorang warga Muncar yang men-
ghubungi Jawa Pos Radar Banyuwangi, tadi malam. Purwati yang ditemukan meninggal di sebuah parit di Dusun Sukorejo, Desa Sukamaju, Srono, tepatnya depan Makoramil Srono, pada Senin (16/2) itu ternyata tengah hamil n Baca Korban...Hal 39 JADI TONTONAN: Warga memadati lokasi penemuan mayat di dekat Makoramil Srono, pagi kemarin.
SIAP TEMBAK: Satuan Reskrim Polres Banyuwangi siap memburu pelaku kejahatan.
Baca Anas...Hal 39
PERUMAHAN
GALIH/RABA
SIGIT HARIYADI/RABA
MINTA KEJELASAN: Warga Perum Alam Pesona Kertosari meminta pengembang menyediakan fasilitas umum.
Desak Pengembang Sediakan Fasum BANYUWANGI - Warga Perum Alam Pesona Kertosari, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi, ramai-ramai mendatangi kantor pengembang perumahan, yakni PT. Sobo Asri, kemarin (16/2). Mereka menuntut pihak developer memenuhi kewajiban menyediakan fasilitas umum (fasum), seperti musala dan pos kamling n Baca Desak...Hal 39
Mobil Kabag Hukum Digondol Maling
BANYUWANGI - Keamanan dan kenyamanan menjadi harga mati bagi aparat kepolisian dalam pelaksanaan Operasi Sikat Semeru 2014 tahun ini. Sejumlah potensi tindak pidana
dan kejahatan, seperti premanisme, pencurian, dan kejahatan modus pecah kaca, menjadi perhatian pihak kepolisian. Guna mendukung operasi tersebut, kepolisian akan melibatkan
Baca Mobil...Hal 39
Perjalanan Fathur Rohman dari Pelari hingga Jadi Ajudan Bupati
Pernah Jadi Tukang Sapu di Taman Blambangan Dari sekian banyak mantan atlet, tak semua memiliki nasib beruntung. Banyak yang harus banting tulang guna memenuhi hajat hidupnya. Fathur Rohman, 39, menjadi salah satu yang beruntung hingga bisa menjadi ajudan Bupati Abdullah Azwar Anas. FREDY RIZKI, Banyuwangi SEBELUM menjadi ajudan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Fathur Rohman, 39, adalah seorang atlet cabang lari. Tak tanggung-tanggung, berbagai event kelas interna-
http://www.radarbanyuwangi.co.id
semua komponen dan kesatuan di internal Polres Banyuwangi. Tidak hanya polisi berseragam, polres juga menerjunkan tim siluman yang menggunakan pakaian preman n
GALIH COKRO/RABA
SANG AJUDAN: Fathur Rohman saat mendampingi Bupati Anas di Java Banana Ijen-Cafe & Gallery di Desa Tamansari, Licin, Sabtu lalu (14/2).
sional, seperti Sea Games, Asean School, dan Golden Mail, pernah dia rasakan. Fathur pernah memecahkan rekor lari sejauh 10 Km dengan waktu 29,52 detik dalam event Kasogi Surabaya pada tahun 1997. Sampai saat ini rekor tersebut belum terpecahkan atlet lain. Kesulitan hidup adalah hal pertama yang memperkenalkan Fathur ke dunia olahraga atletik. Saat itu sulung dari empat bersaudara itu mengikuti salah satu lomba lari yang diadakan dalam memperingati Hari Jadi Kabupaten Banyuwangi (Harjaba) tahun 1989. Entah karena faktor keberuntungan ataukah apa, Fathur yang sebenarnya lebih menyukai olahraga sepak bola itu meraih juara 4 n
Konfercab PDIP berpotensi molor Dan juga berpotensi saling seruduk! Mayat wanita hamil hebohkan Srono Masih kalah heboh dengan Genderuwo Purwoharjo!
Baca Pernah...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
30
POLITIK & PEMERINTAHAN
Konfercab PDIP Bisa Molor
CERMIN DIRI
Ada Apa dengan Warga Banyuwangi?
S
EJUMLAH kasus pembunuhan akhir-akhir ini marak terjadi di wilayah Banyuwangi Selatan. Yang pertama terjadi di Dusun Sumbergondo, RT 9, RW 4, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore. Muhamad Holil, 37, tega membantai Boamin dan istrinya, Ramdani alias Mak Irik, Jumat lalu (6/2). Beruntung, meski terluka parah, Mak Irik selamat dalam peristiwa tersebut. Upaya pembunuhan lain terjadi di Dusun Glowong, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, 14 Februari lalu. Korbannya adalah ibu dan anak bernama Nani Ferani dan Aska. Untungnya, meski terluka parah, keduanya selamat. Belum terungkap dua peristiwa tersebut, kemarin (16) muncul kabar pembunuhan lagi di Desa Sukonatar, Kecamatan Srono. Kali ini menimpa seorang perempuan bernama Purwati yang sedang hamil 8 bulan. Mayat Purwati itu ditemukan tengkurap di selokan. Dugaan mengarah ke pembunuhan karena di kepala korban ditemukan luka-luka. Apa yang sebenarnya terjadi dengan fenomena pembunuhan itu? Mengapa masyarakat kita begitu mudahnya menghilangnya nyawa tetangganya? Dalam sebuah analisis kriminologi, maraknya peristiwa pembunuhan setidaknya dilatarbelakangi empat motif, yaitu masalah harta benda atau ekonomi, kekuasaan, asmara, dan hubungan sosial. Satu motif saja berpeluang menjadi alasan bagi pelaku untuk melakukan pembunuhan. Pembunuhan bisa saja disebabkan oleh hal-hal yang ringan dan spontanitas. Seperti yang terjadi pada peristiwa pembunuhan yang dilakukan Holil terhadap Boamin. Holil melakukan pembunuhan karena emosinya terpancing gara-gara sang anak bertengkar dengan anak Boamin. Saat mendatangi korban untuk klarifikasi, diduga emosi Holil sedemikian tinggi sehingga ia gelap mata dan melakukan pembunuhan. Maraknya kasus pembunuhan itu seolah membuat nyawa manusia terkesan murah. Orang bisa dengan mudah menghilangkan nyawa orang lain. Bahkan, dengan alasan tak masuk akal sekalipun. Sebab utama maraknya pembunuhan terjadi karena perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat. Kondisi itu ditambah arus globalisasi yang dipicu teknologi informasi yang begitu mudah diperoleh. Itulah yang mempengaruhi perubahan nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat. Saat ini ada kecenderungan sebagian orang tidak lagi mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Terkadang, perilaku yang buruk dianggap sebagai hal yang biasa dan perilaku baik dianggap sesuatu yang kuno dan tidak sesuai perkembangan zaman. Akibatnya, orang akan menjadi egois dan berorientasi harta benda. Orang akan jadi egois demi mendapatkan sesuatu. Mudah sekali mengorbankan orang lain. Hal lain yang tak kalah penting dari rentetan peristiwa pembunuhan adalah merosotnya nilai moral dan agama. Belum lagi persoalan hukum yang lemah penegakannya. Inilah yang harus menjadi cermin bagi semua pihak untuk mengambil pelajaran agar hal serupa tidak terulang lagi di kemudian hari. (*)
Woro-Woro Jawa Pos Radar Banyuwangi membuka rubrik baru tiap Kamis. Rubrik khusus kaum muda tersebut menerima tulisan para pembaca, khusus siswa SMP, SMA, dan mahasiswa.
. “Jeding Rijig” Tema minggu ini adalah
Silakan kirim ke email: artikelradarbwi@gmail.com
Jawa Pos Selasa 17 Februari 2015
21 PAC Belum Gelar Musancab
MUKLIS/RaB
HITUNG: Kru Jawa Pos Radar Banyuwangi menghitung ballot harian yang masuk tadi malam.
Pengiriman Ballot Tinggal 4 Hari Lagi BANYUWANGI - Program Bupati Idol 2015 tahap pertama mendapat respons pembaca setia Jawa Pos Radar Banyuwangi. Ratusan pembaca mengusulkan puluhan nama tokoh dari lintas profesi yang dianggap layak memimpin Banyuwangi. Walau tidak terkait pemilihan Bupati Banyuwangi yang akan dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), tapi tidak menghalangi antusias pembaca untuk mengusulkan figur calon pemimpin Banyuwangi. Selain mengusulkan nama tokoh yang beken, pembaca juga banyak mengirim
nama tokoh-tokoh muda yang selama ini tidak banyak dikenal publik Kota Gandrung. Puluhan nama tokoh sudah masuk, tapi kesempatan pembaca mengirim nama tokoh lebih banyak lagi masih terbuka lebar. “Ayo kirim nama tokoh pilihan pembaca melalui ballot yang kita sediakan,” ujar Gerda Sukarno Prayuda, penanggung jawab program Bupati Idol. Ballot setiap hari tersedia di koran Jawa Pos Radar Banyuwangi. Pembaca bisa mengirimkan nama yang dinilai layak memimpin Banyuwangi seban-
yak-banyaknya. Boleh politikus, pengusaha, tokoh pemuda, dan latar belakang profesi lain boleh diusulkan menjadi peserta Bupati Idol 2015. Batas pengiriman ballot pada tahap I atau tahap penjaringan akan berakhir pada Sabtu 21 Februari 2015 mendatang. Jadi, masih ada waktu empat hari lagi untuk mengirim nama calon yang dianggap layak. Selanjutnya, di tahap II akan dicari 50 nama dengan pendukung terbanyak menuju tahap berikutnya. Hal itu didasarkan jumlah ballot terbanyak yang diterima Jawa Pos Radar Banyuwangi. (c1/afi)
BANYUWANGI - Suksesi kepemimpinan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) semakin dekat. Sesuai instruksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Konferensi Cabang (Konfercab) untuk memilih ketua DPC PDIP Bumi Blambangan bakal dihelat Maret mendatang. Walau DPP PDIP menginstruksikan konfercab digelar pada Maret, tapi forum tertinggi musyawarah cabang itu berpotensi molor dari jadwal. Hingga saat ini baru tiga PAC dari 24 PAC yang sudah menyelenggarakan musyawarah anak cabang (musancab). Bahkan, satu di antara tiga PAC yang telah menyelenggarakan musancab, yakni PAC Giri, gagal memilih ketua PAC. Pada forum musancab Selasa lalu (10/2) tiga calon ketua PAC Giri yang mendapat rekomendasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jatim gagal mencapai kata sepakat menentukan ketua
PAC setempat. Wa k i l Ke t u a D P C P D I P Banyuwangi Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga, M. Khoirul Abas mengatakan, soal kelanjutan musancab, pihaknya masih menunggu instruksi lebih lanjut dari DPD PDIP Jatim. “Karena DPD PDIP Jatim memang baru menurunkan surat untuk melakukan musancab di tiga PAC, yakni Giri, Kabat, dan Licin,” ujarnya kemarin (16/2). Menurut Abas, Konfercab PDIP Banyuwangi baru akan digeber jika musancab telah rampung dilaksanakan tiga 24 PAC PDIP se-Banyuwangi. Sebab, utusan yang hadir pada forum konfercab adalah perwakilan PAC hasil musancab. “Sehingga, jika musancab belum selesai, secara otomatis konfercab tidak bisa dilaksanakan,” kata dia. Abas menambahkan, jika mengacu instruksi DPP PDIP, musancab harus tuntas pekan pertama bulan Maret. “Selanjutnya, konfercab akan dilaksanakan paling lambat pekan keempat Maret,” cetusnya n Baca Konfercab...Hal 39
AGENDA KOTA
Buka Fasilitasi HUT Satpol PP HARI ini Selasa (16/2) pukul 07.00 Bupati Abdullah Azwar Anas menjadi inspektur upacara Hari Kesadaran Nasional dirangkai dengan penandatanganan kesepakatan bersama Pemkab dan KODIM 0825 tentang potensi daerah bidang Pertanian, Peternakan dan wawasan kebangsaan. Setelah itu pukul 08.00 membuka rapat fasilitasi HUT Satpol PP dan Satlinmas se-Jatim di Aula Rempeg Jogopati. Sementara itu pukul 12.00 Bupati Anas menghadiri sarasehan revitalisasi nilai Pancasila di SMAN 2 Genteng. Pukul 15.00 membuka LPI piala Bupati di stadion Maron Genteng dan menerima audiensi pimpinan cabang BPR UMKM Jatim di Pendapa Swagata Blambangan. (*)
DESY EDUCATION
Desy Buka Kelas Hotel dan Restoran BANYUWANGI - Dalam rangka memasuki kompetisi global pada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), para pelaku bisnis dituntut untuk memiliki SDM profesional yang mampu menangkap peluang pergerakan saat ini dan masa mendatang. Skill, knowledge dan attitude memegang peran penting dalam menghadapi perkembangan dunia kerja saat ini. Desy Education sebagai tempat penyelenggara kursus profesi yang fokus pada bidang Perhotelan dan Pariwisata berusaha membantu menciptakan profesional untuk memiliki kemampuan manajerial, keterampilan kerja, kecakapan bahasa asing dan kepribadian yang baik. Direktur Desy Education, Handoyo Saputro, M.Si,M.MPd mengatakan, pihaknya telah ditunjuk Lembaga Sertifikasi Kompetensi Perhotelan Indonesia (LSK PI) Jakarta sebagai satu-satunya penyelenggara uji kompetensi perhotelan Indonesia di Jawa
Komentar dan Alasan Usul Bupati Idol 2015
ISTIMEWA
CETAK PROFESIONAL : Handoyo bersama peserta didiknya ketika di Eaton Hotel Hongkong.
Timur, sehingga lulusannya benar-benar bersaing dan memiliki kompetensi yang siap kerja. Handoyo yang juga Asesor Akreditasi BAN PNF Kemdikbud R.I Jakarta itu menambahkan, untuk menunjang proses belajar mengajar, Desy Education juga menyediakan beasiswa Desy Foundation yang diberi-
Nama Calon : Abdullah Azwar Anas Pengirim : M Faizin Alamat : Lingk Rowo RT 2 RW II Kel Pakis Banyuwangi Alasan : Selalu memperkenalkan Pesona Pariwisata Banyuwangi ke masyarakat luas
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
: Eko Joko Santoso : Zaelani : Villa Bukit Mas Giri : Sebentar lagi pasti menjadikan Banyuwangi lebih maju, perumahan murah yang merata untuk rakyat
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
: Arifin Salam : Wahyu N : Genteng Wetan : Khas dengan songkoknya, melambangkan orang yang khas dengan visi misi untuk bangun Banyuwangi
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
: Basuki Rahmat : Susan : Dam pitu Tegaldlimo : Sebagai simpatisan partai, saya mendukung penuh Pak Basuki Rahmat maju menjadi P1
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
: Toni Hartono : Bondan : Lincing Rogojampi : Raja KSP yang sukses
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
kan penuh 100 persen kepada masyarakat khususnya bagi pemuda produktif (usia 18-40 tahun) dan memberikan apresiasi kepada para mahasiswa, karyawan berprestasi untuk meningkatkan kompetensi di bidang Perhotelan, Pariwisata dan Bahasa Inggris. Pelatihan ini diberikan secara
singkat dan padat selama satu bulan penuh dimulai tanggal 1 Maret dan akan berakhir 1 April 2015. Semua peserta harus mengikuti uji kompetensi perhotelan pada Hari Minggu, tanggal 12 April di Hotel Santika Banyuwangi yang meliputi 3 Kompetensi yaitu : Front Office, Table Manner dan House Keeping. “ Selesai Pendidikan di Desy Education peserta akan mendapatkan sertifikat kompetensi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan R.I di Jakarta. Dan bagi peserta yang ingin langsung bekerja pihaknya telah menyiapkan Job Order dari mitra kerja Desy Education. Masa pendaftaran hanya tujuh hari, terhitung dari 18 hingga 24 Februari 2015 mendatang. Bagi yang berminat bisa menghubungi Desy Education, Ruko Karibia Center, Jl. Jaksa Agung Suprapto 39 Banyuwangi atau Jl . Hayam Wuruk 75-77 Giri, Telp. (0333) 424476 atau HP. 085258036777. (*)
: Juliesetyo Puji Rahayu : Rara : Wonosobo : Tegas, tidak bertele-tele dan orangnya intelektual
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
: Ahmad Fauzan : Harjo : jl. A Yani Banyuwangi : Dengan keyakinan dan penuh semangat saya memilih beliau sebagai calon bupati
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
: Wahyudi,SE : Adi R : Villa Sukowidi II Klatak : Lincah, pintar dan cekatan cocok menjadi pemimpin Banyuwangi
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
31
Koranna Oreng Situbendeh
FE EB BR RU UA AR RII TA SELASA 17 F FEBRUARI TAHUN T AH HU UN 2 20 2015 0 015
‘PATEN’ Sabet Penghargaan Mendagri S Se-Indonesia Hanya Empat Kabupaten yang terpilih K SITUBONDO – Sistem Pelayanan Terpadu Administrasi Kecamatan (PATEN) yang digagas Bupati n Dadang Wigiarto untuk diterapkan di kantor-kantor kecamatan Kabupaten Situbondo mampu mengantarkannya meraih prestasi bergengsi. Atas inovasinya itu, Bupati Situbondo mampu meraih penghargaan dari Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia. Siang kemarin, Bupati Dadang Wigiarto secara khusus memperlihatkan tropi yang diserahkan oleh Mendagri, Cahyo Kumulo itu, usai acara di Rumah Pemulihan Gizi (RPG) Dinas Kesehatan. Sekedar hanya ada empat Kabupaten yang tahu, se-Indonesia, s semacam itu. menerima penghargaan pen Dadang Wigiarto menerima penghargaan tersebut kaBupati Dadan konsistensinya dalam melaksankan program yang memberena konsistens dalam pelayanan administrasi kepada masyarakat ri kemudahan d lewat “PATEN” n Baca PATEN...Hal 32
Ba separuh (menerapkan PATEN), Baru se separuhnya lagi wajib menerapkan PATEN tahu tahun ini. Jadi (camat) sebagai seorang leader, jika belum siap (menerapkan PATEN), ya jabatan jabatannya akan kita evaluasi.” Dadang Wigiarto, Bupati Situbondo
ISTIMEWA
BEGINI LOH!: Mr Machida (berbatik) menyontohkan latihan fisik yang harus disiapkan siswa SMKN 1 Banyuputih Assalam sebelum berangkat ke Jepang, kemarin.
Siswa SMKN 1 Banyuputih Assalam Akan Magang ke Jepang BANYUPUTIH – SMK Negeri 1 Banyuputih Assalam membuat gebrakan untuk meningkatkan kompetensi siswa terutama kompetensi keahlian TKPI (Teknika Kapal Penangkap Ikan) dan TPHP (Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian). Lembaga pendidi-
kan yang dikomando Mohammad Muzammil, M.MPd ini melakukan MoU dengan PT Tee Kay Corporation Japan. Momentum penting ini dilaksanakan kemarin (16/02) di SMK Negeri 1 Banyuputih Assalam, dengan disaksikan langsung para siswa, wali murid, komite seko-
lah dan pengurus Pesantren Assalam. Dari PT Tee Kay Corporation Japan, diwakili Mr Nobuhiro Machida, yang menjabat sebagai Asisten Manager. Nobuhiro didampingi Anam dari PT LPK Semesta Indah Indonesia (SEII) Tangerang n Baca Siswa...Hal 32
Telat Perpanjang SIM, Wajib Tes Lagi Batas Toleransi Perpanjangan Hanya Tiga Bulan
SITUBONDO – Ini peringatan bagi warga Kabupaten Situbondo yang sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), namun sudah tiba waktunya untuk diperpanjang. Sebab, batas
toleransi perpanjangan SIM kini mengalami perubahan. Dari yang sebelumnya bisa dilakukan kapan saja, namun kini hanya dibatasi tiga bulan n Baca Telat...Hal 32
Teruslah melangkah, karena langkahmu menentukan tempatmu.” Puja Bintu Nadar
APA POLE
Edi Santoso Lapor Balik SITUBONDO – Kasus dugaan penipuan bermodus cek kosong yang dilaporkan Fadli, 46, warga Desa Tenggir, Kecamatan Panji, menjadi bumerang. Sebab, Edi Susanto, 47, warga Desa Curahjeru, Kecamatan Panji yang dilaporkannya, memilih melapor balik ke Mapolres Situbondo, karena merasa dirugikan. Langkah Edi Santoso dilakukan siang kemarin (16/2), dengan diantar beberapa kuasa hukumnya. Edi melaporkan Fadli dengan tuduhan pencemaran nama baik n Baca Edi...Hal 32
NUR HARIRI/JPRS
TERBONGKAR: Tiga tersangka dan barang bukti sejumlah mebeler diamankan di Mapolres Situbondo, kemarin (16/2).
Kalah Judi, Penjaga Ruko Jual Mebel Majikan Polisi Juga Tangkap Perantara dan Penadah
NUR HARIRI/JPRS
LAPORAN BALIK: Kuasa hukum Edi Santoso usai melaporkan pencemaran nama baik atas dugaan penipuan cek kosong ke Mapolres.
Ngaku TNI, Tipu Warga Rp 12 Juta PANJI – Seorang pria nekat mengaku sebagai perwira TNI berpangkat kapten, hanya untuk melancarkan aksi penipuan. Dia adalah Hendro Hadi Prasetyo, 30, warga Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus n Baca Ngaku...Hal 32
PANJI – Seorang penjaga rumah toko (Ruko), Syaiful Rahman alias Ipung, 41, dibekuk tim Resmob Polres Situbondo, siang kemarin (16/2). Pria asal lingkungan Ayuban, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji itu ditangkap, karena menjual perabotan mebel milik Afan, yang tak lain adalah majikannya sendiri. Selain menangkap Ipung, polisi juga membekuk dua lelaki asal Kecama-
tan Panji, karena terlibat kasus penjualan mebel. Mereka adalah Rika, 33, perantara penjualan mebel dan Supandi, 38, sebagai penadah perabotan mebel. Sejumlah barang mebel milik Afan yang dijual Ipung, kini sudah diamankan di Mapolres Situbondo. Diantara barang bukti (BB) itu adalah dua set dipan (tempat kasur), Spring bed, satu set kursi, dua meja, satu almari plastik, serta sebuah sofa. Kasus pencurian dengan modus menjual barang milik bos ini, sebenarnya sudah terjadi sekitar dua minggu yang lalu n Baca Kalah...Hal 32
Terjalnya Jalan Darat Menuju Pantai Shejile dan Pantai Bilik, Banyuputih
Jika Musim Hujan, Hanya Bisa Dilewati dari Jalur Laut Wartawan Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS) mengikuti komunitas Indonesia Green, Kabupaten Situbondo berkunjung ke dua pantai yang terkenal di Indah di Dusun Merak, Situbondo melalui jalur darat. Namun, medan yang berat membuat rombongan harus balik kanan. HABIBUL ADNAN, Banyuputih
NUR HARIRI/JPRS
DIAMANKAN: Hendro Hadi Prasetyo diperiksa di Mapolsek Panji, Minggu (15/2) malam. http://www.radarbanyuwangi.co.id
PERSIAPAN dan rencana yang telah cukup matang, harus buyar seketika. ”Syahwat” yang sudah memuncak teman-teman dari
HABIBUL ADNAN/JPRS
PULANG: Rombongan terpaksa balik kanan karena beratnya medan.
Indonesia green untuk mempromosikan wisata Kabupaten situbondo harus dibendung dulu. ”Mau tidak mau, kita harus pulang. Akan tetapi kita harus segera menyusun rencana yang lebih matang. Kita jadwalkan kembali ekspedisi dengan perencanaan yang lebih matang,” ujar Agung Hariyanto, ketua rombongan. Setelah menemukan kata sepakat, kami akhirnya balik arah. Ekspedisi ke wisata Shejile dan Bilik di Dusun Merak, Kecamatan Banyuputih, digagalkan pada minggu (15/02) lalu. Kekecewaan terlihat jelas diraut muka rombongan ekspedisi. Termasuk wartawan koran ini yang sangat penasaran dengan kedua wisata pantai yang ada di
Kecamatan Banyuputih itu. Iya, kami start perjalanan ekspedisi pukul 06.00. Pagi-pagi buta bekal sudah disiapkan. Nasi bungkus, aneka camilan, dan air kemasan sudah ada di dalam tas. Sepeda motor yang kami gunakan membelah pagi terus melaju ke arah timur. Sampai di perkampungan Karang Tekok, Desa Sumberwaru kami berbelok ke arah utara. Jalan sudah mulai sempit. Sekitar satu kilometer perjalanan, kami tiba di Dusun Sidodadi. Di perkamupungan padat penduduk ini, sepeda motor berbelok ke arah timur. Di Kanan kiri jalan pemandangan terlihat hijau ranau. Hanya ladang dan persawahan yang ada n Baca Jika...Hal 32 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
AFRICA VAN JAVA Masih Akan Dikonsultasikan ke Menpan
32
Jawa Pos
n PATEN... Sambungan dari Hal 31
“Dengan hanya empat Kabupaten/Kota se-Indonesia
yang mendapatkan penghargaan, ini menunjukkan bahwa inovasi Situbondo sudah tumbuh kuat,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo,
kemarin. Prestasi ini, kata Bupati, akan kian menjadi pintu masuk bagi kemudahan perizinan-perizinan yang selama ini dira-
sakan oleh masyarakat terlalu jauh dan sulit. “Lewat PATEN, perizinan tertentu yang dilimpahkan kekecamatan bisa didekatkan kepada masyarakat.
Sempat Berikan Contoh Latihan Fisik n SISWA... Sambungan dari Hal 31
Dia juga bertindak sebagai penerjemah.Dengan MOU yang terjalin, maka siswa SMKN 1 Banyuputih Assalam dipastikan akan melakukan magang ke Jepang. Untuk sejumlah waktu mereka akan melakukan praktik kerja di perusahaan yang di Negeri Sakura tersebut beralamat di 6F Toshinkanda BLDG 14 Kanda Higashi Matsushita Chiyoda-KU Tokyo, 1010042. Pesantren Assalam mendukung penuh MOU ini. Dalam sambutannya, Kepala SMKN 1 Banyuputih Assalam, Mohammad Muzammil berharap agar siswa sejak saat ini sudah mempersiapkan diri, terutama fisik, kompetensi dan etika yang baik. “Kita berharap wali murid untuk memberikan dukungan moril dan materiil untuk program magang ke Jepang ini,” katanya. Menurut pria yang akrab dipanggil Moezhya ini, MOU dengan PT Tee Kay Corporation Japan merupakan peluang besar. Sebab, masyarakat di lingkungan sekolah rata-rata bermata
ISTIMEWA
BERI SAMBUTAN: Kepala SMKN 1 Banyuputih Assalam, Mohammad Muzammil (tengah).
pencaharian sebagai nelayan (penangkap ikan). Dengan melakukan magang di sebuah perusahaan di Jepang tersebut, kata Moezhya, maka para siswa akan memiliki ilmu dan pengalaman yang akan sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, setelah pulang nanti. Pesantren Assalam juga telah mendukung penuh MOU tersebut. “Seperti yang di sampaikan Mr Nobuhiro Machida, perusahaannya membutuhkan tenagatenaga yang profesional yang memiliki kompetensi, dedikasi yang tinggi, kedisiplinan dan moralitas yang baik,” imbuhnya.
Dalam pertemuan itu, Mr Machida sempat memberikan contoh latihan fisik yang harus disiapkan oleh siswa sebelum berangkat ke Jepang. Para siswa tampak begitu memperhatikan peragaan itu. Sekedar tahu, SMK Negeri 1 Banyuputih Assalam merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di ujung timur Kabupaten Situbondo. Lembaga pendidikan yang berada dalam lingkungan pondok Pesantren ini berada di tengahtengah masyarakat nelayan. Keadaan tersebut dijadikan sebagai modal awal untuk mengembangkan program keahlian
Pelayaran kompetensi keahlian (TKPI). Di samping itu SMK Negeri 1 Banyuputih Assalam memiliki Program Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian, Busana Butik, Teknik Komputer Jaringan, dan Akuntansi. Sekolah. Alamatnya di Jalan KH. Ahmad Zaini Dahlan Bindung Sumberanyar Banyuputih Situbondo, Telp. 0338 – 452041, Kode Pos 68374, email: smknbanyuputih@yahoo.co.id. SMKN 1 Banyuputih Assalam merupakan sekolah yang telah terakreditasi dan menjalankan sistem manajemen mutu ISO 9001;2008 dari PT SAI Global Jakarta. (pri/*)
Agar Segera Mengurus Permohonan n TELAT... Sambungan dari Hal 31
Ini menyusul perubahan peraturan pemerintah (PP), tentang SIM. Dalam aturan baru itu, SIM yang mati hingga melebihi waktu tuga bulan, maka pemohon diwajibkan membuat SIM baru. Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Budi Handoko mengungkapkan, perubahan tentang peraturan SIM terletak pada batas toleransi perpanjangan SIM. Tahun-tahun sebelumnya, per-
panjangan SIM bisa dilakukan meski sudah telat sampai satu tahun sekalipun. “Namun, sejak Pebruari 2015 ini, batas toleransi perpanjangan SIM hanya tiga bulan,” terangnya, kemarin. Dia mengatakan, jika ada warga yang belum mengurus perpanjangan SIM lebih dari tiga bulan, maka orang yang bersangkutan wajib membuat SIM baru. “Jika lebih dari tiga bulan, maka untuk mendapatkan SIM kembali, harus mengikuti proses penerbitan SIM baru, seperti
layaknya orang-orang yang belum memiliki SIM,” paparnya. Misalnya, harus mengisi formulir, mengikuti ujian praktek, teori dan prosedur lainnya. Ini berlaku untuk semua golongan SIM. Bahkan, sesuai dengan PP nomor 50 tahun 2010, orang yang mengajukan SIM baru, harus membayar penerbitan SIM baru. “Makanya, warga yang memiliki SIM jangan sampai terlewat dari batas waktu tiga bulan yang telah ditetapkan,” terangnya. Budi menjelaskan, peraturan
baru ini berdasarkan telegram dari Kapolda Jawa Timur Nomor: ST/368/II/2015/Ditlantas, tertanggal 11 Pebruari Tahun 2015. Yaitu, telegram tentang pelaksanaan perpanjangan SIM. Pihaknya menghimbau warga Situbondo agar segera mengurus permohonan SIM, sebelum lewat dari batas toleransi tiga bulan. “Lebih baik pro aktif. Jika SIM sudah hampir habis sebaiknya mengurus permohonan SIM sesuai golongan,” imbaunya. (rri/pri)
Tempuh Jalur Laut hanya Satu jam n JIKA... Sambungan dari Hal 31
Tidak ada perkampungan. Meski rute yang ditempuh sangat sempit, kami terus tancap gas sepeda motor. Bebatuan jalanan yang tajam membuat laju kendaraan menjadi pelan. Perjalanan sudah ditempuh sekitar lima kilometer. Persisnya, kami sudah sampai di perkampungan Sidomulyo. Jarum jam waktu itu sudah diangka delapan. Di depan mata ada jalan sempit yang becek dan licin. Rombongan berhenti melihat jalan itu. Anehnya, tidak ada satupun rombongan yang mengusul-
SITUBONDO TANAH Djl Tanah 2 kapling L.440m2 Blkg K. Dinsos Jl. Anggrek Stb. 170jt Hub. 08563639318
kan untuk menggagalkan perjalanan. ”Ini tantangan pertama. Ayo lanjut!,” ujar Irwan Rakhday, salah satu anggota rombongan sembari meyakinkan rombongan yang lain. Kepada rombongan, dia mengatakan, jalan becek tersebut hanya sedikit. Selebihnya, jalan tetap sempit. Akan tetapi tidak separah jalan di depan mata itu. Perjalanan dilanjutkan. Jalan yang lebarnya tidak sampai satu meter itu ternyata sangat menantang. Roda sepeda motor berlumur tanah. Hingga tidak bisa digerakkan. Terpaksa, kendaraan didorong. Meski demikian, melakukannya bukanlah pekerjaan
mudah. Sulitnya setengah mati. Belum sampai seratus meter, kami sudah bermandi keringat. “Kita istirahat sebentar untuk mengambil napas,” perintah Agung Hariyanto selaku ketua rombongan.Pada saat berhenti itu, kami membersihkan roda kendaraan. Tanah yang sudah memenuhi roda dibersihkan menggunakan kayu. Sekitar dua menit berhenti, kami bertemu salah satu warga yang sedang mencari rumput. Ibu Ro’is namanya. Kami menyempatkan bertanya rute yang akan ditempuh. “Kalau menurut saya, lebih baik balik saja. Seharian kalian tidak akan sampai. Orang Me-
rak (warga yang tinggal di Merak) saja kalau musim hujan tidak berani lewat sini,” katanya panjang lebar. Dia mengatakan, ada tiga alternatif jalan yang bisa dilewati. Alternatif pertama adalah jalan yang kami lewati ini. Dan itu sangat tidak mungkin. Alternatif berikutnya adalah jalur laut. Melewati jalur laut ditempuh hanya satu jam melalui Laut Mimbo atau di Dusun Sidodadi. Alternatif terakhir melewati taman Baluran. Menyusuri pesisir pantai Bama. Akan tetapi jaraknya bisa tiga kali lipat dari rute alternatif pertama. Harus balik dan harus segera mengambil keputusan. Okey, rombongan sepakat menggunakan perahu. Kendaraan balik menuju dusun Sidodadi untuk melewati jalur laut. tempat penyeberangan ini oleh warga sekitar dikenal dengan Pelabuhan Ketapang. Sesampainya di pelabuhan, rombongan bertanya kepada warga. “Nanti ada penyeberangan pukul 14.00,” ujar Marno, salah satu warga. Resikonya, kalau menunggu perahu, harus nginep. Sebab, tidak ada perahu yang mau mengantar pulang. Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan, ekspedisi gagal. Keinginan untuk menyaksikan keindahan terumbu karang dan pasir putih di pantai Shejile harus dilupakan. Bayangan keindahan terik mentari di pantai Bilik sirna. Tapi, kami sepakat untuk sampai di tempat itu. Kapan? “Insya Allah, dua minggu lagi,” kata Agung dihadapan anggota rombongan. (pri)
Alhamdulillah, inovasi ini telah diakui oleh pemerintah pusat sebagai sebuah terobosan,” terang Bupati. Prestasi tersebut, kian menyemangati Bupati untuk terus mencicil bagaimana seluruh kecamatan di Kabupaten Situbondo bisa menerapkan PATEN. Diakui, hingga saat ini, kantor kecamatan belum seratus persen yang menerapkan sistim PATEN. “Baru separuh (menerapkan PATEN), dan separuhnya lagi kita harapkan selesai seluruhnya di tahun ini. Semua kecamatan wajib menerapkan PATEN. Jadi (camat) sebagai seorang leader, jika belum siap (menerapkan PATEN), ya jabatannya akan kita evaluasi,” tegas Bupati. Dia menerangkan, di Tahun 2016 Pemkab Situbondo menargetkan pelayanan kepen-
dudukan, dokumen kependudukan basisnya sudah dimemulai dari desa, walaupun belum bisa seratus persen. Uji coba program tersebut akan dilakukan tahun ini. “Sehingga harapan saya, orang mau ngurusin KTP, atau akta kelahiran, kemudian kartu keluarga dan dokumen-dokumen kependudukan yang lainnya, melalui sistim model PATEN, sudah bisa dilakukan di desa,” paparnya. Untuk mensukseskan itu, tentu akan menggunakan program IT. persyaratan-persyaratan permohonan bisa discaner. “Untuk dokumen aslinya mau disimpan dimana, masih kita atur. Supaya nanti ada SOP yang kita buat, begitu discaner dimasukkan di program yang telah kita sediakan itu. Maka Dinas Kepedudukan
Selasa 17 Februari 2015
Dan Catatan Sipin akan mendapat kode bahwa ada pemohon yang memasukkan permohonan untuk diproses,” papar Bupati. Pemrosesan itu selanjutnya diverifikasi oleh petugas di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Cara memverifikasinya juga melalui komputer. Jika sudah memenuhi, ini sudah menjadi otoritas kepala dinas untuk menentukan perintah di-print. “Hanya dengan perintah kadis itu nantinya desa bisa mencetak. Setelah dicetak, maka dokumen itu bisa diberikan. Hanya saja pertanyaannya adalah, bagaimana standarasisasi, stempel, tandatangan di cetakan itu? Nah ini yang masih akan kami konsultasikan ke Menpan,” pungkas Bupati. (pri/*)
Proses Laporan yang lebih Dulu n EDI... Sambungan dari Hal 31
Sebab, dirinya dituding pinjam uang dan membayar dengan cek kosong. “Saya laporan balik karena dituduh melakukan penipuan (cek kosong),” kata Edi. Dia menjelaskan, selama ini belum pernah menerima pinjaman uang dari Fadli, yang berprofesi sebagai PNS tersebut. Edi menyebut bahwa Fadli masih berjanji akan menyerahkan uangnya pinjaman kepada dirinya. “Terus terang, saya memang pernah mendatangi rumah terlapor dengan tujuan mau pinjam uang. Tetapi saya belum pernah menerima uang pinjaman dari terlapor, bahkan terlapor masih berjanji untuk memberikan uang pinjaman,” katanya. Tidak menyangka, Edi justru dilaporkan kepada polisi
dengan dugaan telah menerima uang pinjaman dari Fadli. Bahkan, dirinya juga disebut Fadli telah menjaminkan sebuah cek kosong kepada Fadli. “Saya tidak pernah menerima uang, apalagi Rp 115 juta saya tidak pernah terima,” imbuhnya. Mengenai dugaan pembayaran menggunakan cek kosong yang telah dijaminkan kepada Fadli, Edi mengaku dirinya tidak tahu-menahu adanya cek tersebut. “Saya tegaskan, saya tidak pernah merima uang pinjaman dan tidak pernah memberikan cek kepada terlapor (Fadli) dengan nilai Rp 115 juta. Makanya saya laporan balik karena nama baik saya dicemarkan,” katanya. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, membenarkan adanya laporan balik terhadap Fadli dengan dugaan pencemaran nama baik. “La-
porannya baru kami terima. Jadi akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” katanya. Wahyudi menyebut, kasus dugaan penipuan dan kasus dugaan pencemaran nama baik akan sama-sama diproses. Meski begitu, pihaknya akan memproses laporan yang lebih dulu masuk ke meja polisi. “Kalau laporan kasus penipuan tidak terbukti, baru kita akan proses dugaan pencemaran nama baiknya. Jadi diproses sesuai dengan peraturan yang ada,” tegas Wahyudi. Sebelumnya sempat diberitakan bahwa Fadli melaporkan dugaan kasus penipuan ke Mapolres Situbondo. Fadli menuding Edi Santoso telah meminjam uang kepada dirinya sebesar Rp 115 juta dan membayarnya dengan menjaminkan cek kosong. (rri/pri)
Ditangkap Minta Uang Tambahan n NGAKU... Sambungan dari Hal 31
Hendro dibekuk aparat saat memeras korbannya, Supriyadi, 41, warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Dalam menjalankan aksinya, pelaku mengelabui putra Supriyadi, Ahmad Zainuri, 19. Remaja ini diiming-imingi akan dimasukkan Akademi Militer (Akmil) TNI AD, dengan syarat menyerahkan sejumlah uang pelicin. Mengetahui tawaran yang menggiurkan itu, orang tua Zainuri berusaha mencari uang. Setelah uang terkumpul, korban pun menyerahkan uang pelicin tersebut kepada pelaku. “Bapak sudah bayar Rp 12,8 juta, tapi sama uang bensinnya jadi Rp 13,8 juta. Itu semua bapak dapat dari pinjam. Kami percaya karena dia pakai kalung TNI,” kata Ahmad Zainuri. Meski uang sudah dibayarkan,
namun keinginan Supriyadi melihat sang anak menjadi tentara berubah menjadi kekecewaan. Sebab, Hendra hanya melakukan penipuan bermodus menjadi perwira TNI. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, pelaku berhasil ditangkap pada saat meminta uang yang kedua kalinya. Berawal dari permintaan uang kedua inilah, korban yang sudah menyetor uang sebesar Rp 12.8 juta mulai curiga. Kecurigaan korban terus bertambah ketika perwira TNI gadungan ini mengajak Zainuri, keliling ke sejumlah kota. Hasilnya tidak ada tanda-tanda bahwa Zainuri akan dimasukkan pada Akmil TNI AD. “Katanya (Hendra) mau minta tanda tangan Panglima TNI. Saya sempat diajak ke Jember dan Pasuruan untuk mengambil formulir. Ternyata formulir yang disebut-sebut tidak pernah ada,” terang Zainuri. Dari dua alasan itulah, keluar-
ga korban akhirnya melaporkan pelaku. Korban mencoba untuk menyanggupi permintaan uang tambahan sebesar Rp 10 juta. Namun, begitu pelaku datang ke rumah korban, polisi langsung menggerebeknya. Kapolsek Panji Mas Akhmad Sujalmo menyebutkan, pelaku penipuan yang mengaku anggota TNI tersebut ditangkap saat meminta uang tambahan. “Pelaku mengaku dirinya punya dua jatah untuk masuk di akademi militer. Saat pelaku meminta uang tambahan petugas menangkapnya di rumah korban,” katanya. Ditambahkan, terkait kasus penipuan ini pihaknya masih akan mengembangkannya. Sujalmo menghimbau apabila ada warga lain yang menjadi korban penipuan dengan modus yang sama, agar segera melapor kepada polisi. “Kasus ini masih kita dalami dan akan kita kembangkan,” pungkasnya. (rri/pri)
Barang Dibeli Seharga Rp 4.675.000 n KALAH... Sambungan dari Hal 31
Saat itu, Afan yang merupakan majikan Ipung (panggilan untuk Syaiful Rahman), sedang pulang ke rumah orang tuanya di Kecamatan Sumbermalang. Nah, berawal dari kosongnya Ruko itulah, Ipung kemudian mengaku bahwa Ruko mebel di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji tersebut adalah miliknya. Ipung berusaha mencari seseorang untuk menjadi perantara penjualan mebel. Ipung kemudian menjadikan Rika Sawung, warga asal Perumahan Panji Mulya, Kecamatan Panji, sebagai perantara. Pria 33 tahun ini langsung diminta untuk mencari seorang pembeli mebel. “Dia mengaku
pemilik Ruko mebel, saya percaya dan saya carikan pembeli,” kata Rika kepada wartawan koran ini. Sejak itulah, Rika mencari seorang pembeli. Rika menawarkan perabotan rumah tangga kepada Supandi. “Saya tawarkan ke Pak Supandi karena saya kos di sana, jadi saya tawarkan,” imbuh Rika. Dari beberapa barang yang yang akan dijual, seluruhnya ditawarkan dengan harga sebesar Rp 5,5 juta. Namun harga itu tidak disepakati, karena Supandi tidak memiliki uang. “Perabotan semuanya saya beli Rp 4.675.000. Saya beli karena memang mencari kursi dan perantaranya adalah Rika yang kos di tempat saya,” terang Supandi, seraya mengaku bahwa
dirinya tidak mengenal Ipung. Sementara itu, Ipung mengaku mencuri dan menjual perabotan milik majikannya karena terpaksa. Pria yang pernah masuk penjara karena kasus pembobolan toko ini juga mengaku, bahwa dirinya kalah main judi sehingga terbelit hutang. “Uangnya saya bayarkan hutang,” katanya. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap tiga tersangka. “Kita lakukan penyidikan dulu. Sementara petugas masih mendalami motif dan peran mereka masing-masing,” katanya. (rri/pri)
Jawa Pos
BERAS IR 64 0
9.500
Selasa 17 Februari 2015
GULA PASIR 42
MIGOR CURAH
DAGING SAPI
0
9.125
33
EKONOMI BISNIS R A D A R
11.000
TELUR AYAM RAS
DAGING AYAM BROILER
0
105.000
B A N Y U W A N G I
KACANG KEDELAI IMPOR
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
CABAI BIASA
BAWANG MERAH
BAWANG PUTIH
333
1000
167
83
583
250
542
458
29.000
19.000
9.500
8.750
13.250
11.250
14.375
12.625
Kredit BPR Didominasi Sektor Perdagangan Nasabah Terbanyak Asal Wongsorejo CHIN JULLIEN/RABA
LAYANAN PRIMA: Karyawan BPR Willis Putra sedang melayani nasabah sektor perdagangan kemarin.
BANYUWANGI - Penyaluran kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Willis Putra Banyuwangi masih didominasi sektor perdagangan. Pada tahun 2014 lalu BPR Wilis Putra menyalurkan kredit sektor perdagangan mencapai Rp 27 miliar. Realisasi kredit itu turun sekitar 4,97 persen dari realisasi tahun 2013 yang mencapai Rp 30 miliar. Plafon pinjaman mereka beragam
antara Rp 1,5 juta hingga Rp 50 juta. “Rata-rata pinjaman sebesar Rp 20 juta per debitur,” ungkap Direktur BPR Wilis Putra Banyuwangi, Tikno Santoso. Tikno mengungkapkan, dari 3.890 debitur yang tersebar di Banyuwangi, paling banyak berasal Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo. “Ada sekitar 1.000 lebih debitur mikro kita dari Kecamatan Wongsorejo,” sebut Tikno BPR cenderung memilih nasabah sektor perdagangan karena relatif memiliki risiko gagal bayar rendah. Pada tahun 2014 lalu BPR sedikit menahan penyaluran kredit di sektor jasa dan tani.
Pada tahun 2014 dua sektor itu memiliki risiko gagal bayar karena kondisi pertanian buruk akibat faktor cuaca ekstrem. “Tahun kemarin iklim kurang bagus untuk pertanian. Dilihat dari hasil pertanian yang menurun, tidak bisa menjamin debitur sektor tani mengembalikan pinjaman,” ucapnya. Karena menekan dua sektor tersebut, kata Tikno, BPR Wilis menggenjot nasabah di sektor konsumsi. “Sebagian besar nasabahnya berprofesi sebagai pegawai, jadi risiko gagal bayar cenderung rendah,” pungkasnya. Sementara itu, sektor ekonomi jasa yang didominasi bidang trans-
portasi umum juga ditekan karena kondisi transportasi umum di Banyuwangi dinilai tidak prospektif. Sektor jasa dan tani menempati urutan kedua dan ketiga. Penyaluran kredit di sektor jasa pada tahun 2014 mencapai Rp 15 miliar atau menurun 1,96 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 16 miliar. Sektor tani pada tahun 2014 mencapai Rp 12,6 miliar. Sektor konsumsi berada di peringkat terakhir dengan nominal penyaluran dana Rp 18 miliar. Jumlah ini meningkat 8,08 persen dari tahun 2013 yang hanya Rp 12 miliar. (cin/c1/afi)
BERGEMBIRA: Suasana jumpa fans bersama Cita Citata Sabtu (14/2) di RM Plengkung.
RENDRA/RABA
Goyang Dumang Cita Citata Sukses Goyang Banyuwangi XL Sukses mengadakan konser goyang dumang Cita Citata pada tanggal 13 Februari 2015 di Banyuwangi. Antusias anak muda di Banyuwangi terhadap lagu-lagu dangdut sungguh luar biasa, ini terbukti dengan membludaknya penonton yang hadir saat Konser Cita Citata dimana pemilik Goyang Dumang yang sukses dengan lagunya “Sakitnya tuh di Sini” sanggup menyita perhatian sekitar 5000 warga Banyuwangi.
Bertempat di Lapangan Barat Stadion Diponegoro Jalan Jaksa Agung Suprapto, warga Banyuwangi hadir dan bergoyang dumang bersama Cita Citata dan XL. Selain itu warga Banyuwangi juga ditunjukkan dengan live testimony tarif murah AXIS, di mana MC mengajak penonton untuk mencoba murahnya telepon menggunakan Axis baik ke sesama nomor Axis maupun ke nomor XL hanya Rp.1.500 Gratis 200 Menit seharian.
Salah satu magnet yang menarik warga Banyuwangi untuk hadir di konser ini adalah artis lokal Wandra lengkap dengan orkes melayu one nada. Saat ini Wandra sedang naik daun dengan lagu-lagu osing khas Banyuwangi. Kesuksesan konser Cita Citata di Banyuwangi ini tidak lepas dari dukungan semua pihak, sehingga semua proses persiapan dan pelaksanaan konser bisa maksimal. (*)
GKR Harga Perumahan Terjangkau MELIHAT kebutuhan perumahan saat ini, khususnya di kawasan kota Banyuwangi, Gedong Kertosari Risidence (GKR) menawarkan harga perumahan terjangkau tipe 36/60. Perumahan yang letaknya strategis di lingkungan yang asri akan memberikan kemudahan penghuninya karena dekat dengan pusat kota dan lembaga pendidikan, salah satunya SMA N 1 Banyuwangi atau UNIBA. Dengan letak yang strategis, perumahan GKR juga didukung spesifikasi perumahan dengan fondasi batu gunung, konstruksi beton bertulang, dinding bata, plester-acifinihing cat, rangka atap baja ringan, penutup atap genteng beton, lantai keramik 30x30, WC kloset jongkok, dan kusen menggunakan kayu kamper. Selain itu, juga ada fasilitas penunjang seperti, air bersih PDAM/sumur bor, listrik dengan 900w, sedang untuk jalan lingkungan menggunakan paving blok. Yang lebih menarik lagi, perumahan GKR untuk DP bisa kerja sama dengan BPJS ketenagakerjaan untuk informasi lebih bisa menghubungi 0333416623, 082145368344, 085333470353, 081338179472, 081338179472, 085792869115. (*)
THOMY SILA/RABA
HUNIAN ASRI: Dengan konsep hunian nyaman dan harga perumahan terjangkau.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Valentine With Daihatsu
Perum Permata Giri
Wisma Mukti Regency
Suzuki Ertiga
Suzuki APV/Karimun
Toyota Avanza
Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP
Dijual Rmh Komplek Wisma Mukti Regency Blok B 10 Sobo. Lt: 157 M2; LB 144 M2. Fas 2 KT, R Klrg, Dapur, Musholla, Gudang. Rp 320 Juta. Rendra 082143050610
SUZUKI JATIM Ertiga DP 30 Jt, Karimun Wagon DP 25 Jt, Carry Pick Up DP 10 Jt, Splash DP 30 Jt. Info 081234017156
DIJUAL Suzuki APV/Karimun tahun 013/06 PMK pth/htm hrg 119/82,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Avanza G VVT-I Th 2009 Siap Pakai Plat P Harga 118 Juta (Warna Silver) dan Mitsubishi Pick Up 120 TS Warna Hitam Th 2012 Plat P Hrg Rp 70 Jt Hub. 082143257648
All New Avanza/Innova
Xenia Li Duluxe ‘05
Honda Freed/Aveo
DIJUAL All New Avanza/innova tahun 013/011 PMK htm hrg 146/189 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Xenia Li Duluxe tahun 05 akhir coklat Md Mtl hrg 87 juta nego hub 082140701344
DIJUAL Honda Freed/Aveo tahun 012/06 PMK Htm hrg 166/86 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
All New Xenia/Ayla
Grand Livina/Evalia
VALENTINE WITH DAIHATSU Beli Xenia Gratis AYLA. Buruan Hub HADI 081 233 432 555. Gran Max PU Ready Stock!!
Aneka Mobil Dijual Murah Travelo, Pregio, Bis, Serius Hub. 081216866602 No SMS
STNK Hlg STNK P 3229 ZE an Agus Sufyan, Dsn. Krajan RT. 5/8, Wongsorejo
BANYUWANGI Djl Rumah Type 45 LT 200 m2 Lokasi Perum Ktpng Asri Blok C4 Hrg 400 Jt Cicil 2 Th Tanpa Bunga, Libur Bayar 2 Th Siap Disewa 5 Th, Garansi 5 Th, Uang Kembali 100% Hub: 087755678670 Gratis AC
BANYUWANGI Djl Rmh LT 96 Lok. Perum Sobo Kartika Blok G4 Hrg 160 Jt Nego H: 082232221899
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN
• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Datsun
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
DIJUAL All New Xenia/ayla tahun 013 PMK slv hrg 136/96,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Grand livina/evalia tahun 011/013 PMK htm/pth hrg 147 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dapatkan Harga Spesial di Bulan Spesial Dgn DP 25 Jt Sudah Bisa Bawa Pulang Datsun Type Apa Saja Hubungi Reza 085330522444/081937628089
SELASA 17 FEBRUARI TAHUN 2015
HALAMAN 36
Alm. KH. Hasan Dailami Ahmad DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
PENGHORMATAN: Massa mengusung keranda jenazah KH. Hasan Dailami Ahmad di depan Ponpes Nurul Huda menuju pemakaman di Desa Badean, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, pagi kemarin (16/2).
Kiai Hasan Dailami Berpulang KABAT - Satu lagi ulama berpengaruh di Kabupaten Banyuwangi berpulang. Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda, Dusun Krajan, Desa Badean, Kecamatan Kabat, KH. Hasan Dailami Ahmad, 80, meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSNU Mangir, Kecamatan Rogojampi, sekitar pukul
APA
18.30 Minggu kemarin (15/2). Sebelum meninggal dunia, Kiai Dailami masuk ke rumah sakit milik umat Nahdliyin itu sejak Sabtu sore (14/2). Saat itu almarhum yang terus buang air besar itu mengeluh sakit perut. “Almarhum memiliki riwayat sakit lambung,” cetus
kata MEREKA DWIANTO BUDHIONO
Kerja Itu Ibadah DWIANTO Budianto memang belum lama menjadi kepala SMAN 1 Bagorejo. Di tempat baru itu dia tidak merasa canggung. Baginya, tugas di mana saja sama dan enak kalau dilakukan dengan ikhlas dan penuh syukur. Sejak diangkat menjadi PNS dan bertugas menjadi pengajar bahasa Inggris di SMAN 1 Genteng, Dwianto bertekad selalu mengabdi kepada masyarakat. “Saya selalu menikmati dengan yang ada,” kata lelaki murah senyum itu. Dia juga merasa bisa bekerja dengan tenang. Selama ini program yang dicanangkan pun selalu berjalan dengan baik. “Bagi saya bekerja itu ibadah, dan itu yang membuat saya selalu bersemangat,” ujarnya. (c1/abi) EKO BUDIYONO/JPRG
Agus Aly Suratman, salah satu menantu KH. Hasan Dailami Ahmad. Menurut Gus Aly, panggilan Aly Suratman, Sabtu pagi almarhum tampak masih sehat. Malahan, masih salat subuh berjamaah dan memimpin pengajian. Baru pada sore hari tiba-ti-
ba kondisinya drop dan minta diantar ke RSNU Mangir. “Almarhum kalau sakit dan harus rawat inap, selalu minta di RSNU Mangir,” katanya. Pada Minggu sore (15/2), jelas Gus Aly, almarhum masih terlihat baik. Usai salat Magrib, malah sempat istighotsah di rumah sakit. “Setelah
istighotsah baca doa, dan setelah itu meninggal,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Masih menurut Gus Aly, sebelum meninggal, almarhum berwasiat kepada anak dan keluarganya ■ Baca Kiai...Hal 37
Balapan Liar masih Marak GAMABIRAN - Meski sudah berulang kali dirazia aparat kepolisian, para pelaku balap liar masih belum kapok. Hingga Minggu malam lalu (15/2) sejumlah anak muda masih sering menggelar balapan liar di jalan raya Desa/ Kecamatan Gambiran, tepatnya di jalan depan Rumah Sakit (RS) Al-Huda ■ Baca Balapan...Hal 37
SIRKUIT: Jalan raya di Desa Gambiran ini masih dijadikan arena balap liar hampir setiap malam. SHULHAN HADI/JPRG
SAMBUNGAN
Jawa Pos
Selasa 17 Februari 2015
BLAMBANGAN RAYA
37
Berangkat Sekolah Diseruduk Motor GAMBIRAN - Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar terjadi di jalan raya Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Senin kemarin (16/2). Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu. Tetapi, salah satu pelajar mengalami luka robek pada pelipis dan lecet pada tangan. Pelajar yang malang itu bernama Dimas Ageng, 17, warga Dusun Sukomukti, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo. Korban yang naik motor Honda Vario itu oleh warga sempat dilarikan ke RS Al-Huda, Kecamatan Gambiran. Tabrakan yang sempat membuat macet jalan raya jurusan Banyuwangi-Jember itu terjadi sekitar pukul 06.00. Saat kejadian, Dimas naik motor Honda Vario bernomor polisi
P 5088 XX melaju dari arah timur. Setiba di lokasi kejadian, motor Honda Supra bernomor polisi P 6571 XD yang dinaiki Rahmat, 48, asal Dusun Sumbersari, Desa Sragi, Kecamatan Songgon, yang ada di depannya tiba-tiba belok ke kanan. “Dimas di belakang kaget motor di depannya belok kanan,” terang Kapolsek Gambiran, AKP Suwanto Bari, melalui Kanitreskrim Ipda Dalyono. Karena jarak sudah dekat, Dimas yang saat itu membonceng Tarista Proboningsih, 17, temannya satu sekolah, tidak bisa mengendalikan motor dan akirnya terjadilah kecelakaan. “Karena jarak sudah dekat, motor Vario itu langsung menabrak motor Supra yang belok itu,” ungkapnya. (sli/c1/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
DIGUNAKAN: Jembatan Wiroguno sudah dibuka warga usai dilakukan selamatan di Desa/Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, kemarin (16/2).
Belum Diresmikan, Jembatan Wiroguna Dibuka untuk Umum EKO BUDIYONO/JPRG
LUKA: Motor Honda Vario milik Dimas rusak setelah menabrak motor Honda Supra di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, kemarin (16/2).
Sudah Berulang Kali Dirazia Polisi ■ BALAPAN...
Sambungan dari Hal 36
Salah satu warga, Nurohman, 27, mengaku saat menjenguk keluarganya di RS Al-Huda, dia melihat ada sejumlah anak muda menggelar balapan liar di jalan utama jurusan BanyuwangiJember itu. “Semalam (kemarin
malam, Red) balapan liar masih ada,” cetus warga Desa/Kecamatan Pesanggaran itu. Nurrahman mengaku terganggu dengan maraknya balap liar itu. Selain suaranya memekakkan telinga, lalu lintas juga menjadi rawan kecelakaan. Sebab, mereka mengendarai motor dengan kecepatan tinggi di jalan umum. “Itu berbahaya
bagi orang lain,” katanya. Kapolsek Gambiran AKP Suwanto Barri melalui Kanitlantas Ipda Dalyono mengatakan, pihaknya masih melakukan patroli kemarin malam. Sampai pukul 23.30 tidak ada tanda-tanda ada kegiatan balap liar di lokasi tersebut. “Semalam (kemarin malam) kita ke sana (jalan raya Desa Gambiran)
dan tidak ada,” ujarnya. Kepada masyarakat yang mengetahui ada aksi balap liar, Dalyono meminta warga segera melapor. Bila memang ada, pihaknya segera menindaklanjuti dengan melakukan merazia. “Kalau mengetahui ada balapan liar, mohon segera lapor ke polsek. Kita akan tindak!” tegasnya. (sli/c1/abi)
Panutan Berorganisasi, Visioner, dan Istikamah ■ KIAI...
Sambungan dari Hal 36
Di antara isi wasiatnya, sepeninggalnya nanti, mereka diharapkan melanjutkan perjuangan di pondok pesantren agar santri tetap aktif belajar dan mengaji. Keluarga diminta rukun dan saling bersilaturahmi. “Itu pesan yang almarhum sampaikan sebelum wafat,” cetusnya. Selama hidup, almarhum dua kali menikah. Yang pertama dengan almarhumah Ny. Hj. Husniah dan dikaruniai enam anak dan 17 cucu. Pernikahan yang kedua dengan Ny. Hj. Muayanah belum dikaruniai anak. Meninggalnya Kiai Dailami Ahmad mengundang duka mendalam bagi warga NU dan umat muslim di Kabupaten Banyuwangi. Ribuan warga berjubel di sekitar kompleks pondok pesantren di Desa Badean, Kecamatan Kabat, tersebut. Almarhum pernah menjadi PNS di Kementerian Agama (Kemenag), termasuk penggagas RSNU di Mangir, Kecamatan Rogojampi. Selain itu, juga pendiri DPC PKB Banyuwangi dan pernah menjadi ketua Dewan Syuro DPC PKB Banyuwangi. Mundur dari dunia politik, Kiai Dailami Ahmad menjadi ketua MUI Kabupaten Banyuwangi untuk periode 2001-2012. Di sela-sela kesibukannya, Kiai Dailami masih aktif menjadi staf pengajar di STAI Ibrahimy, Genteng. Hingga kini dia masih tercatat sebagai staf pengajar di IAIDA Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. “Kiai Dailami itu mustasyar PCNU Banyuwangi,” cetus Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi, KH. Masykur Ali, kemarin (16/2). Meninggalnya Kiai Dailami, lanjut dia, menjadi kesedihan mendalam bagi warga NU. Kiai yang dikenal ahli fikih itu selama ini menjadi panutan dan rujukan warga NU. “Kiai Dailami itu sangat ikhlas,” katanya. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, saat memberi penghormatan kepada almarhum mengaku sangat kehilangan sosok yang istikamah menyampaikan ilmunya untuk generasi penerus bangsa. “Jika PNS pensiun, banyak gantinya. Tapi jika kiai wafat, penggantinya sangat sulit. Dari seratus santri belum tentu satu menjadi kiai,” ujarnya. Almarhum itu, jelas dia, merupakan sosok yang konsisten dan tidak pernah terlibat langsung dalam berbagai peristiwa politik praktis di Banyuwangi. Bahkan, tidak pernah terlibat secara langsung dengan frontal. Fatwa-fatwanya secara istikamah terus disampaikan. Selain itu, almarhum juga terkenal sebagai ulama yang ringan kaki dan tidak pernah memilah kegiatan. “Semoga ringannya kaki beliau itu menjadi jalan penerang di alam barzah,” ucapnya diamini seluruh hadirin. Sementara itu, Wakil Ketua MUI Banyuwangi, H. Nur Khozin, yang telah sebelas tahun mendampingi almarhum di MUI Banyuwangi mengaku mempunyai pengalaman yang dalam dengan almarhum. “Almarhum itu sosok panutan dan
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
BERI PENGHORMATAN: Bupati Abdullah Azwar Anas (kiri) memberikan sambutan sebelum pemberangkatan jenazah KH Hasan Dailami Ahmad di Desa Badean, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, pagi kemarin (16/2).
teladan bagi umat,” katanya. Selama menjadi ketua MUI Banyuwangi, Kiai Dailami adalah sosok
konseptor yang andal dalam pemikiran dan pemecahan masalah umat. “Wawasan beliau luar biasa,
keteladanan dalam berorganisasi, visioner, terpelajar, dan istikamah,” kenangnya. (ddy/c1/abi)
GAMBIRAN - Jembatan Wiroguno di Desa/Kecamatan Gambiran, sudah dibuka untuk umum sejak kemarin (16/2). Pagar penghalang yang selama ini dipasang di jembatan itu ternyata telah dibuka warga setempat. Dengan dibukanya pembatas pada jembatan sepanjang 60 meter itu, kini jalan itu bisa dilalui semua jenis kendaraan. Bahkan, kendaraan besar seperti truk juga sudah bisa melintasi jembatan
itu. “Dibuka agar bisa dilalui semua kendaraan,” cetus Agus, 50, penanggung jawab lapangan proyek. Pagar jembatan itu dibuka, jelas Agus, juga dalam rangka uji coba kekuatan jembatan, meski sampai saat ini pengoperasian jembatan itu belum diresmikan. “Warga sejak dulu ingin jembatan bisa segera dilalui,” katanya. Dengan dibukanya jembatan ini, kata Agus, semoga warga me-
manfaatkan dengan baik. “Kalau ada mobil berat lewat malah bisa jadi ukuran,” tuturnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (PU BM,CK,TR) Banyuwangi, Mujiono mengatakan, jembatan tersebut memang sudah bisa dilalui kendaraan. Terkait peresmian, Dinas PU tidak bisa mengagendakan. “Peresmian masih menunggu jadwal bupati,” ujarnya. (sli/c1/abi)
Joni mulai Rapatkan Barisan ROGOJAMPI - Pemilihan bupati (pilbup) Banyuwangi masih belum ditetapkan jadwalnya. Bakal calon bupati (bacabup) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), HM. Joni Subagio, sudah mulai ancang-ancang. Ketua DPC PKB Banyuwangi itu mengadakan silaturahmi politik di kantor MWCNU Kecamatan Rogojampi kemarin (16/2). Dalam acara itu, para pengurus PKB mulai tingkat ranting hingga pengurus anak cabang (DPAC) dikumpulkan. Dalam sambutannya, Joni Subagio, mengatakan dalam pencalonannya sebagai bupati Banyuwangi periode 2015-2020, itu bukan atas kehendak pribadinya. Tapi, itu atas kehendak dari para ulama NU, dan suara masyarakat, terutama pengurus ranting PKB, DPAC PKB, dan sepuluh anggota fraksi PKB di DPRD Banyuwangi. “Ini murni atas keinginan dan amanah dari kiai-kiai NU dan pengurus PKB,” katanya. Selama ini, terang dia, dirinya telah melakukan komunikasi intensif dengan masyarakat bawah. Dan itu, jelas dia, dilakukan tidak hanya di wilayah Kecamatan Rogojampi, tetapi juga mulai dari Kecamatan Kalibaru hingga Wongsorejo. Mengenai visi dan misi sebagai calon bupati, Joni masih enggan berkomentar banyak. “Saya sudah silaturahmi ke kiai-kiai NU, habaib, dan tokoh masyarakat Banyuwangi,” cetusnya.
Dalam pertemuan itu, ketua MWCNU Rogojampi, H. Nanang Nur Achmadi yang didapuk menjadi tim pemenangan Joni Subagio, mengatakan, sosok HM Joni Subagio itu adalah figur yang tegas, visioner, dan memiliki kepedulian terhadap NU. Dia juga mengajak seluruh warga Nahdliyin agar merapatkan barisan dan memilih kader NU yang sudah terbukti dan teruji. “Bapak Haji Joni berhasil memajukan PKB dari 5 kursi dan kini menjadi 10 kursi, ini sejarah penting yang harus dicatat,” ungkapnya. Dengan keberhasilan mengem-
ban amanah partai dan kembali meraih kejayaan PKB, lanjut dia, itu berarti kemampuan Joni dalam berpolitik sudah tidak bisa diragukan lagi. Apalagi, kader PKB asal Banyuwangi itu juga berhasil meraih di kursi DPRD Provinsi dan DPR RI. Jika dukungan dalam pilbup nanti bisa saat pemilihan legislatif (pileg), maka tidak mustahil akan ada sejarah dan perubahan besar di Banyuwangi. “Ini penting dan harus ada dukungan yang kompak dari seluruh jajaran mesin partai mulai ranting hingga cabang,” katanya. (ddy/c1/abi)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Selasa 17 Februari 2015
BERITA UTAMA
39
Diduga Dihantam Benda Tumpul n JUDUL... Sambungan dari Hal 25
Di sekitar lokasi penuh bercak darah. Korban yang diduga dibunuh itu kali pertama diketahui oleh Fakhrudin, pemilik toko di lokasi kejadian. Sekitar pukul 07.00, saksi mata itu akan membuka toko. “Fakhrudin akan membuka tokonya,” cetus Kapolsek Srono, AKP Hery Subagio.
Saat akan membuka toko itu, jelas kapolsek, Fakhrudin melihat ada bercak darah di samping tokonya. Karena curiga, darah itu akhirnya ditelusuri. “Ternyata ada perempuan di parit belakang tokonya, dan perempuan itu sudah meninggal,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng kemarin. Kapolsek mengaku baru mendapat laporan ada dugaan pembunuhan
itu sekitar pukul 08.00. Saat baru menggelar apel pagi, ada warga yang melaporkan adanya dugaan pembunuhan di Desa Sukamaju tersebut. “Kita langsung meluncur ke lokasi,” ujarnya. Saat tiba di lokasi kejadian, terang dia, ternyata sudah banyak warga. Untuk mengamankan lokasi, akhirnya diberi police line. Untuk keperluan pemeriksaan, korban dibawa ke Pus-
kesmas Kebaman, Kecamatan Srono. “Kita periksa di Puskesmas Srono,” terangnya. Kapolsek mengaku belum tahu identitas korban. Sebab, di tubuh korban tidak ditemukan selembar kartu identitas pun. Hanya saja, sejumlah barang berharga masih utuh, seperti anting, cincin, dan jam tangan. “Di lokasi juga ada sandal milik korban,” katanya.
Menurut kapolsek, korban berkelamin perempuan itu memiliki ciri-ciri tinggi badan sekitar 150 centimeter, rambut hitam panjang sebahu, dan kulit sawo matang. “Gigi korban copot dua,” ungkapnya. Ditanya penyebab meninggalnya korban, kapolsek menyebut hasil pemeriksaan petugas kesehatan di Puskesmas Srono, ada tanda bekas penganiayaan benda tumpul di bagian
wajah korban. “Ada luka bekas benturan benda tumpul di wajah. Diduga kuat itu korban penganiayaan hingga meninggal,” jelasnya. Berdasar kondisi darah yang masih segar, kapolsek menyebut berdasar keterangan tim medis, penganiayaan yang menimpa korban itu belum lama terjadi. “Untuk pemeriksaan dalam, korban kita kirim ke RSUD Blambangan,” cetusnya. (ddy/c1/abi)
Warga Mendengar Suara Bacokan Komunikasi di Lapangan Lebih Ampuh n KORBAN... Sambungan dari Hal 25
Dugaan itu berdasar pemeriksaan petugas medis di Puskesmas Desa Kebaman, Kecamatan Srono. “Ada kekerasan pada bagian wajah korban, sepertinya trauma benda tumpul,” cetus dr. Lukman Harun, 27, petugas medis Puskesmas Kebaman, kemarin. Hasil pemeriksaan yang dilakukan, jelas dia, luka pada
korban itu hanya di bagian wajah. Pada bagian tubuh lainnya tidak ada bekas penganiayaan. “Semua kondisi tubuh baik, kecuali bagian wajah,” ungkapnya. Lukman mengaku, saat memeriksa korban dia melihat badan perempuan tanpa identitas itu besar seperti buncit. “Kalau melihat perutnya, korban ini seperti hamil tujuh atau delapan bulan,” cetusnya. Sementara itu, penemuan
mayat Purwati di parit Dusun Sukorejo, Desa Sukamaju, itu langsung menggegerkan warga. “Saya kira itu orang gila sedang tidur, tapi kok ada bercak darah,” terang Khoirul Anam, 21, warga sekitar. Warga lain, Roliah, 70, mengaku pada dini hari dia mendengar suara motor di lokasi kejadian. Selain itu, dirinya juga mendengar seperti ada orang yang sedang membabat sesuatu. “Seperti orang yang
sedang membacok-bacok,” ungkapnya. Hampir sama dengan Roliah, warga lain bernama Solikin, 45, mengaku sekitar pukul 03.00 melihat seorang laki-laki mengenakan kaus warna hijau berambut pendek. Orang itu, jelas dia, naik motor Yamaha Vixion yang diparkir di depan toko batu. “Di depan toko ada orang, dan di seberang ada motor,” katanya. (ddy/sli/abi)
Masuk Rumah Lewat Jendela n MOBIL... Sambungan dari Hal 29
“Semua potensi kejahatan bisa dicegah dan bila terjadi harus ditindak,” tegas Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso saat apel personel pengamanan Operasi Sikat Semeru belum lama ini. Seperti diketahui, sejumlah
kejahatan di wilayah hukum Polres Banyuwangi diwarnai sejumlah aksi kejahatan. Terbaru, setelah hilangnya mobil Toyota Inova milik Kabag Hukum Pemkab Banyuwangi, Kunto Prastowo, Selasa pekan lalu (10/2). Mobil tersebut hilang saat parkir di halaman rumahnya di kawasan Perumahan Banyuwangi Baru pukul 02.45.
Diduga, pelaku masuk ke rumah korban setelah mencongkel jendela. Selanjutnya, penjahat itu meraih kunci rumah. Sebelum menggondol mobil, pelaku menggondol sejumlah barang berharga milik korban, termasuk kunci mobil. Dengan bekal kunci di tangan, maling itu mengunci pintu rumah dari luar. Maling itu pun
leluasa menggondol mobil berwarna grey bernomor polisi P 579 YA itu. Kasus pencurian mobil tersebut kini tengah ditangani tim Reskrim Polres Banyuwangi. Petugas sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Akibat kejadian itu, korban menderita kerugian ratusan juta rupiah. (nic/c1/aif)
Banyuwangi Mengispirasi Indonesia n ANAS... Sambungan dari Hal 29
Hal itu disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas ketika menghadiri ajang silaturahmi dan orientasi pimpinan cabang GP Ansor Banyuwangi Sabtu (14/2). Silaturahmi dan orientasi tersebut diselenggarakan di Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Licin. Bupati Anas juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bagi-bagi pengetahuan tentang filosofi Jawa. Kepada ratusan kader GP Ansor Banyuwangi, Anas mengatakan filosofi Jawa mengajarkan hidup positif yang mencerminkan keindonesiaan. “Ada empat rumusan. Jika dipakai Insya Allah kita akan tangguh dan tidak putus asa,” ujarnya. Empat rumusan yang dimaksud Anas tersebut dikutip dari Kuntowijoyo. Rumusan pertama, ojo dumeh alias jangan sombong. Dikatakan, manusia hakikatnya
tidak boleh sombong, selalu berbagi kepada sesama, dan saling mencintai. Kebencian dan kesombongan membuat manusia semakin jatuh. Kedua, imbuh Anas, ojo gumunan alias larangan tidak mudah kagum melihat keadaan atau peristiwa yang bersifat keduniawian semata. Ia mendorong para pemuda Ansor selalu memperbaiki dan menyesuaikan diri dengan keadaan, bukan sekadar menjadi penonton. “Jangan mudah silau melihat harta benda orang lain. Karena bisa menyebabkan kita minder,” ujarnya. Rumusan ketiga adalah ojo gunggungan alias bekerja hanya ketika ingin mendapatkan pujian orang lain. Keempat, ojo mutungan alias jangan mudah putus asa tatkala menghadapi persoalan berat. Menurut Anas, hakikat kerja bukan mendapat pujian semata. Kerja harus berdasar ketulu-
san mendapat prestasi demi kemaslahatan manusia. Kader Ansor juga diminta bisa memosisikan diri saat menjadi atasan dan bawahan. “Sikap menentukan rezeki,” cetusnya. Bupati Anas berharap, para pemuda GP Ansor menjaga doktrin yang telah digariskan sekaligus bisa bekerja sama dengan lintas agama, mampu melindungi kelompok minoritas, dan membangun sistem kebangsaan. “Ansor harus menjadi energi positif bagi perubahan di Banyuwangi. Kita harus berpikir out of the box. Saya minta para kader Ansor berprestasi di segala bidang,” pintanya. Ketua PCNU Banyuwangi, Masykur Ali mengatakan, GP Ansor salah satu organisasi kepemudaan dan kader yang menjadi ujung tombak NU. Menurut Masykur, ada tiga peristiwa penting yang mewarnai sejarah perjalanan NU dan GP Ansor di Bumi Blambangan.
Itu sebabnya, Banyuwangi memiliki ikatan emosional dengan NU dan GP Ansor. Peristiwa penting pertama adalah muktamar NU ke-8 pada 1934. Kedua, GP Ansor lahir di Banyuwangi. Ketiga, Selawat Badar disusun oleh Ali Mansur, mantan ketua PCNU Banyuwangi tahun 1964. “Baiktidaknya GP Ansor ditentukan GP Ansor Cabang Banyuwangi. Begitu pula Selawat Badar bukan asal Mesir atau pesantren besar, tapi disusun oleh Ali Mansur,” kata Masykur Ali. Sementara itu, Ketua GP Ansor Banyuwangi, Syukron Makmun Hidayat menuturkan, GP Ansor terus mendorong pola kepemimpinan dengan hati untuk menginspirasi perubahan ke arah yang lebih baik. “Selama hampir lima tahun ini Banyuwangi berhasil menginspirasi Indonesia. Silakan siapa saja yang terbaik untuk memimpin,” ujarnya. (sgt/c1/aif )
Kondisi Atlet Sekarang Sudah Baik n PERNAH... Sambungan dari Hal 29
Atas prestasinya tersebut, Fathur memperoleh uang pembinaan Rp 150 ribu. Dari situ dirinya merasa yang telah dia lakukan itu dapat melepaskan keluarga dari jeratan ekonomi. Sejak saat itu, sang ayah, Mustafa, 59, mengizinkan Fathur menekuni olahraga lari. “Awalnya sembunyi-sembunyi, karena bapak lebih suka anaknya ikut sepak bola. Setelah dapat hadiah, bapak memberi restu dan mengatakan mungkin rezeki saya dari sini,” kenang Fathur. Setelah mendapat restu, Fathur pun berangkat berlatih. Dengan polesan pelatih pertamanya, Marzuki, Fathur mulai aktif di beberapa kejuaraan lari level Banyuwangi. Tak butuh waktu lama, Fathur kerap mewakili Banyuwangi di Porseni Jatim. Tak hanya menjadi partisipan, Fathur banyak menggondol juara di nomor junior yang diikutinya. Melihat prestasi Fathur yang begitu moncer, Pemkab Banyuwangi akhirnya mengangkatnya sebagai honorer daerah. Tugas pertamanya adalah menjadi tukang sapu di Taman Blambangan. ”Jadi tukang sapu saya jalani pada tahun 1997,” ujarnya. Merasa diperhatikan, Fathur pun tetap berlatih demi kemenangannya yang bisa mengangkat nama Banyuwangi. Medali perak di PON tahun 2000 dan peringkat 9 dunia di kejuaraan Golden Mail, Hongkong, pada tahun 2002 menjadi bukti bahwa Fathur masih kon-
sisten sebagai atlet. Dengan torehan prestasi yang terus berkembang, pemkab kembali menaikkan jabatan Fathur. Jika semula tukang sapu, akhirnya dia naik pangkat jadi tukang meracik teh di kantor Pemkab Banyuwangi. Meski bertugas sebagai pembuat teh, Fathur tak berdiam diri. Di waktu senggang, dia mempelajari cara menggunakan mesin ketik. Setelah mahir mengetik, jabatan Fathur naik menjadi juru ketik di kantor Dinas Sosial. Pada tahun 2008 atas rekomendasi Gubernur Jawa Timur saat itu, Imam Utomo, Fathur diangkat menjadi PNS dan langsung bertugas di perpustakaan. Tak hanya diangkat menjadi PNS, Sang Gubenur juga memberikan dispensasi khusus kepada Fathur agar tetap berlatih dan mengikuti kejuaraan lari. Kesempatan itu tak disia-siakan sampai akhirnya Fathur mengikuti kejuaraan lari pada akhir tahun 2008. Setelah itu, pria yang dibesarkan di kawasan Penataban, Kecamatan Giri, itu pindah tugas ke Bagian Protokol pada zaman Bupati Ratna Ani Lestari, lalu beralih menjadi ajudan Bupati Abdullah Azwar Anas. Cukup panjang perjalanan yang dilalui Fathur. Dari yang dulu tidak bisa membeli sepeda pancal, sekarang sudah bisa membeli rumah dan mobil. ”Yang lebih utama bagi saya adalah bisa membantu membiayai sekolah adik-adik,” terang Fathur. Fathur seringkali mengunjungi
tempat pelatihan atlet lari untuk men-support junior-juniornya agar tetap bersemangat berlatih. Dibandingkan kondisinya saat itu, kondisi atlet sekarang sudah lebih baik. Namun, hanya dengan tekad yang keras barulah keinginan dan prestasi dapat tercapai. “Saya masih sering mengunjungi junior. Yang selalu saya tekankan adalah jangan selalu berpikir menjadi PNS. Tapi bagaimana memanfaatkan waktu dan bonus yang ada agar bisa jadi bekal. Saya yakin pemerintah tidak pernah diam jika atlet bersungguh sungguh,” ujarnya. Selain perjalanan karirnya penuh rintangan, Fathur menceritakan dua pengalaman yang menurutnya cukup menarik saat dirinya menjadi atlet. Yang pertama ketika dia kali pertama datang ke Jakarta mewakili Pengprov Jatim. Saat itu dirinya yang bisa dibilang orang desa bingung menemukan alamat yang dituju. Sampai kemudian ada seorang preman yang menodongnya dan memintanya menyerahkan barang berharga. Melihat situasi terdesak, Fathur pun mencoba bernegosiasi dengan preman yang memalaknya itu. Dengan keberanian yang tersisa, Fathur mengatakan kepada preman tersebut bahwa dirinya berasal dari Banyuwangi. Jika preman tersebut berniat melanjutkan aksinya, Fathur mengancam bisa memasukkan kulkas ke dalam perut si preman itu. Lalu, preman yang awalnya terlihat sangar itu langsung ciut
nyali. Apalagi, di zaman itu Kabupaten Banyuwangi sedang populer dengan isu ilmu hitamnya. Tak jadi memalak Fathur, preman itu justru memperkenalkan diri kepadanya. Preman itu bernama Suhaili, warga Pasuruan. “Ternyata sama-sama orang Jawa Timur, lalu tidak jadi malak. Malah saya dilindungi kemana pun saya berada. Jadi, selama di Jakarta saya aman. Begitu ada barang hilang, saya langsung menghubungi Suhaili,” terang Fathur. Yang paling membuatnya teringat adalah pengalamannya saat mengikuti PON tahun 2004 di Palembang. Berkat pertandingan di tempat itu Fathur bisa merasakan bahwa unsur magic itu benar-benar ada. Saat akan bertanding cuaca menjadi aneh, di luar stadion hujan sangat deras, tapi di dalam stadion cuaca sangat terik. “Waktu lari pandangan saya seolah kabur, lalu tiba-tiba muncul bengkak di pergelangan kaki yang sebelumnya tidak ada. Bahkan, pelatih mengatakan saya tidak akan mendapatkan apa-apa melihat kondisi itu,” cerita Fathur, Sampai akhirnya Fathur tetap memperoleh medali perunggu di kejuaraan itu. Secara mengejutkan bengkak di kakinya itu hilang seketika dirinya keluar lapangan. Dari situlah Fathur memahami bahwa ada banyak hal gaib dan keajaiban di sekitarnya. ”Termasuk sebuah perubahan nasib yang baik untuk orang yang mempercayai kekuasaan Tuhan yang tidak ada batasnya,” tandasnya. (fre/c1/aif)
n AJAK... Sambungan dari Hal 25
Dalam enam hari berada di Banyuwangi, Sutikno selalu meluangkan waktu bermain futsal dengan para karyawan. “Kita main futsal setiap hari Selasa,” ungkap pria yang memiliki anak kembar itu. Menurutnya, main futsal ber-
sama karyawan adalah salah satu cara agar lebih dekat dengan karyawan. “Karena komunikasi di lapangan lebih ampuh untuk mengetahui aspirasi atau kendala yang timbul di suatu organisasi. Saya kebetulan suka futsal, ya sudah saya jadikan wadah komunikasi sekalian,” ungkapnya.
Dengan bermain futsal, karyawan yang tadinya hanya melakukan komunikasi formal-formal, bebas meluapkan apa yang mereka alami selama bekerja. “Ya dari situ saya tahu kendalakendala apa yang dialami anak buah ketika bekerja, kemudian kita cari solusi bersama-sama,” pungkasnya. (cin/c1/aif)
Konfercab Tunggu Musancab Selesai n KONFERCAB... Sambungan dari Hal 30
Disinggung mengenai Musancab PAC PDIP Giri yang gagal mencapai kata sepakat untuk menentukan ketua PAC setempat, Abas menegaskan hal itu sudah dilaporkan kepada DPD. Dia menambahkan, penentuan ketua PAC PDIP Giri akan diambil alih DPD PDIP Jatim. “Kita tunggu instruksi selanjutnya. Yang pasti ini akan menunggu
selesainya musancab se-Banyuwangi,” pungkasnya. Seperti diberitakan, mekanisme internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menentukan ketua pengurus anak cabang (PAC) seBanyuwangi diwarnai deadlock. Forum Musyawarah Anak Cabang (Musancab) PDIP Kecamatan Giri Selasa sore (10/2) gagal mencapai mufakat menentukan siapa yang ditunjuk menduduki ketua PAC setempat.
Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, kata mufakat gagal diraih tiga calon ketua PAC PDIP Giri yang mendapat rekom Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDIP Jatim, termasuk ketua PAC Giri incumbent Soni Andika. Padahal, sesuai Surat Ketetapan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Nomor 066 dan Nomor 067, penentuan ketua PAC, DPC, dan DPD PDIP, harus dilakukan melalui musyawarah mufakat. (sgt/c1/afi)
Galakkan Gemar Membaca n BUKA... Sambungan dari Hal 38
Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat yang ingin memberikan sumbangan berupa buku untuk melengkapi perpustakaan sudut baca Cica Puskesmas wonosobo. Tujuan dari adanya sudut baca CICA ini di samping memberikan kenyamanan kepada pengunjung, juga mencerdaskan masyarakat lewat membaca. Khusus untuk para ibu hamil,
ibu meneteki, dan ibu balita sudut baca Cica memberikan pelayananan kegiatan mengkaji buku KIA bersama-sama dipandu oleh Bidan Puskesmas Wonosobo yang di laksanakan setiap buka layanan KIA (Selasa dan Kamis). Dengan layanan ini diharapkan pengetahuan ibu-ibu tentang kesehatan ibu dan Anak semakin meningkat, sekaligus sebagai media konseling dan bertukar informasi seputar kesehatan ibu dan anak.
Membaca jelas sekali banyak manfaatnya dan tidak ada kerugiannya. Dengan hal yang sangat kecil dan sederhana, membaca mampu merubah wawasan dan pengetahuan seseorang. Puskesmas Wonosobo akan terus bertekad memberikan yang pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. “Mari kita galakkan gemar membaca untuk membuka dunia,” ungkap H Tusiana SKM, Kepala Puskesmas Wonosobo. (*/als)
Sanggupi Pembangunan Musala dan Got n DESAK... Sambungan dari Hal 29
Sedikitnya sepuluh perwakilan warga mendatangi kantor pemasaran PT. Sobo Asri yang berlokasi di Perum Pesona Karangrejo. Pada kesempatan tersebut, warga juga mendesak pihak pengembang membangun got yang lebih representatif. Pasalnya, di musim hujan seperti saat ini Perum Alam Pesona Indah kerap dilanda banjir hingga di atas mata kaki orang dewasa lantaran got tidak mampu menampung debit air. Tidak hanya itu, warga juga mempertanyakan sertifikat rumah tersebut. Sebab, kasuk-kusuk yang berkembang, sertifikat tanah perumahan tersebut belum dipecah-pecah per rumah. Karena itu, pihak Bank Tabungan Negara (BTN) selaku pemberi kredit juga hadir dalam pertemuan kemarin. Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, aksi warga kemarin dipicu pembongkaran pos kamling oleh pihak pengembang. Padahal, pos kamling tersebut dibangun dengan dana swadaya masyarakat setempat. Pihak pengembang beralasan,
pembongkaran dilakukan lantaran pos kamling tersebut terkesan mengganggu pemandangan. Selain itu, sebelum mendirikan pos kamling tersebut, warga tidak berkonsultasi kepada pengembang. Yono, salah satu warga mengatakan, Perum Alam Pesona Kertosari sudah beroperasi sejak 2009. Namun, sampai kini pihak pengembang belum membangun fasilitas umum di perumahan yang kini ditempati sekitar 40 kepala keluarga (KK) tersebut. “Kami meminta pengembang menyediakan fasilitas umum, seperti musala, pos kamling, dan tempat olah raga,” ujarnya. Selain itu, kata Yono warga juga meminta pihak pengembang membangun got. Sebab, kedalaman got yang ada saat ini tidak memadai. “Akibatnya, perumahan kami kerap banjir. Kami juga meminta kejelasan soal sertifikat rumah dan akta jual beli (AJB). Sudah empat kali ini kami menggelar pertemuan dengan pihak pengembang,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BTN Banyuwangi, Yanita Ristia Rini menjelaskan, soal sertifikat, pihak BTN pasti tidak akan men-
ghilangkan sertifikat tersebut. Hanya saja, BTN hanya menyimpan sertifikat atas nama debitur (pihak yang mengambil utang alias kredit). “Meskipun rumah dipindahtangankan, nama yang tercantum di sertifikat tetap atas nama debitur,” tegasnya. Pihak pengembang Perum Alam Pesona Kertosari, H. Sulistiono mengatakan, persoalan tersebut mencuat lantaran kesalahpahaman. “Sertifikat sudah ada semua kan,” ujarnya dikonfirmasi usai pertemuan dengan warga. Terkait permintaan warga agar pihak pengembang membangun got dan musala, Sulistiono menyanggupi permintaan tersebut. “Secepatnya akan kita bangun. Mudah-mudahan tiga bulan ke depan sudah selesai,” ucapnya. Lantas, mengapa musala baru dibangun saat perumahan sudah berdiri sejak 2009? Sulistiono menegaskan, jika musala dibuat sedangkan penghuni perumahan masih sedikit, dia khawatir musala tersebut tidak ada yang memanfaatkan. “Kalau kita bikin tapi tidak ada yang menggunakan kan eman. Kalau sudah banyak yang menempati, akan kita bangun,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)
Warga Sumberejo Minta Gorong-gorong BANYUWANGI - Musim hujan dan banjir ibarat dua sisi koin yang tidak bisa dipisahkan. Hal itulah yang kini dikhawatirkan sebagian besar warga di Kelurahan Sumberejo, Banyuwangi. Ancaman air meluap dan banjir akibat hujan menjadi keresahan yang paling dirasakan saat ini. Keresahan tersebut tidak berlebihan bila melihat kondisi dan fasilitas drainase di sana. Goronggorong yang diharapkan bisa menjadi saluran air ternyata tidak maksimal saluran air. Imbasnya, air gagal mengalir hingga ke tempat pembuangan. Salah satu yang menyuarakan keresahan itu adalah Soemono, warga setempat. Dia menilai, sudah saatnya di Kelurahan Sumberejo dibangun saluran air
LANGGANAN BANJIR: Kawasan Jalan Sutawijaya, Banyuwangi, ini menjadi langganan banjir saat musim hujan
NIKLAAS ANDRIES/RABA
yang memadai. Sebab, di sepanjang Jalan Sutawijaya hanya sebagian got saja yang bisa mengalirkan air dengan baik. “Kalau hujan turun deras, maka bisa terjadi banjir dan air menggenang. Tentu itu membuat warga tidak nyaman,” bebernya.
Soemono berharap saluran air yang bisa mengalirkan air hujan segera dibangun. Salah satu cara yang bisa dilakukan, meneruskan got yang terputus. Dengan penyambungan itu, air hujan diharapkan tidak meluap dan tidak menggenang. (nic/c1/aif )
RADAR BANYUWANGI
KESEHATAN
38
Operasi Ambeien dengan Metode Stapler Kurangi Rasa Nyeri Tanpa Sayatan GENTENG – Rumah Sakit Al Huda Genteng memberikan layanan maksimal pada pasien penderita ambeien dengan operasi menggunakan metode stapler. Menurut Manajer Pelayanan Medis RS Al Huda Genteng dr. Suryadinata, sampai saat ini masih banyak penderita yang merasa takut untuk melakukan operasi ambeien karena merasa operasi ambeien sangat sakit. Walaupun ambeien sudah sangat parah, tetapi masih mencari obat-obatan lainnya agar tidak perlu operasi. “Operasi ambeien memang paling sakit jika dibanding operasi yang lain. Setelah operasi pun penderita masih merasakan sakit. Penderita takut buang air besar, takut jalan, takut duduk, dan hanya berbaring saja. Penderita tidak bisa beraktivitas apa-apa, karena merasakan sakitnya,” ujarnya. Surya menambahkan, metode operasi selama ini memang kurang nyaman. Karena di samping sakit, penyembuhannya juga cukup lama hingga 2 minggu. Un-
TANPA SAYATAN: dr. I Nyoman Wira SpB menjelaskan langkahlangkah operasi ambeien dengan metode stapler di Klinik Bedah RS Al Huda Genteng.
ISTIMEWA
tuk penderita yang bekerja aktif akan cukup lama meninggalkan pekerjaannya. Senada dengan hal itu, dr. I Nyoman Wira SpB, dokter RSAH menyampaikan, solusinya adalah operasi dengan menggunakan teknik stapler. “Teknik stapler ini memang masih baru,” kata dokter spesialis bedah yang praktek di poli bedah RS Al Huda Genteng itu. Teknik ini lebih nyaman dibanding operasi konvensional. Karena operasinya lebih cepat dan tidak banyak membuang jaringan sehat. “Pasca operasi
ISTIMEWA
BANYAK MANFAAT: Beragam jenis buku disediakan bagi pengunjung Puskesmas Wonosobo.
Buka Wawasan dengan Pojok Baca Cica MEMBACA adalah jendela dunia. Dengan membaca, ilmu bertambah dan khasanah kita terhadap informasi pun berubah. Bahkan, menurut penelitian para ahli, memperoleh informasi lewat membaca lebih menguntungkan dari pada memperoleh informasi lewat televisi. Dengan membaca pun kita bisa memperoleh informasi sesuai kebutuhan. Untuk itu Puskesmas Wonosobo membuat terobosan dengan memberikan fasilitas kepada masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas dengan menyediakan tempat yang diberi nama Pojok Baca Cica (Cinta Membaca) mengajak mereka untuk memanfaatkan waktu pada saat menunggu pelayanan di Puskesmas dengan membaca. Meskipun pojok (sudut) baca berada di ruang tunggu Puskesmas, tetapi antusiame pengunjung sangat tinggi terbukti setiap harinya sudut baca Cica ini sering dimanfaatkan oleh para pengunjung. Buku-buku yang tersedia di sudut baca Cica tidak hanya berkisar tentang buku kesehatan, tetapi segala buku yang sekiranya bisa me-
nambah Ilmu pengetahuan. Pembendaharaan buku di sudut baca Cica berasal dari sumbangan karyawan-karyawati Puskesmas Wonosobo n Baca Buka...Hal 39
pasien juga merasa lebih nyaman,” paparnya.. Lebih lanjut, Nyoman Wira menyampaikan, dengan metode operasi stapler ini, pasien cukup rawat inap selama 1-3 hari. “Setelah pulang dari rumah sakit pasien dapat bekerja kembali seperti biasa,” jelasnya. Kendati demikian, kata dia, tidak semua ambeien bisa dilakukan dengan
metode stapler. “Metode ini butuh operator yang betul-betul bisa melakukan teknik ini,” ujar dr. I Nyoman Wira SpB. Bagi yang mengalami masalah ambeien dan takut operasi dapat berkonsultasi di Poli Bedah RS Al Huda Genteng setiap Senin-Jumat pukul 17.00 sampai selesai. Atau bisa menghubungi nomor telepon 0333-842033. ext 317. (*/als)
Jawa Pos
Selasa 17 Februari 2015
RADAR BANYUWANGI
OLAHRAGA
40
Jawa Pos
Selasa 17 Februari 2015
Launching Maskot Porprov Jawa Timur V tahun 2015
Semoga Jadi Awal Kesuksesan Maskot memegang obor di tangan kiri. Sama halnya api, ini menandakan semangat yang tak pernah redup dan pantang menyerah.
Maskot memakai Udeng BatihkGajah Oling yang melambangkan ciri khas pakaian adat Suku Osing di Banyuwangi. Udengn berwarna orange memberi arti antusias dalam menyambut pagelaran Porprov Jatim V.
Maskot memakai kaus, bukan kemeja. Ini menandakan olahraga adalah sebuah event santai yang menghibur. Kaus berwana hitam (sesuai pakaian adat Osing) dengan aksen Batik Gajah Oling yang merupakan batik khas Bumi Blambangan.
Banyuwangi bakal menorehkan sejarah hebat dalam perhelatan akbar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V tahun ini. Bagaimana tidak, Kota Gandrung dipastikan menjadi host tunggal dalam ajang multi even itu. SIKAP optimistis tinggi tuan rumah mulai menggebu-gebu. Apalagi, Si Tukik yang menjadi maskot Porprov resmi di-launching di Pendapa Shaba Swagata Blambangan, Banyuwangi, kemarin (16/2). Bupati Abdullah Azwar Anas didampingi ketua umum KONI Banyuwangi Bambang Wahyudi memperkenalkan maskot hasil karya Andrew William Putra, pemenang sayembara beberapa waktu lalu. Sebagaimana diketahui, pemenang asal Jombang itu berhak mendapatkan hadiah uang Rp 5 juta dan piagam penghargaan. Dalam acara launching itu juga dihadiri para kepala dinas, para camat, para pengurus cabang olahraga, dan ratusan atlet. Selain launching, acara itu juga dibarengi dengan pemberian penghargaan kepada 285 atlet dan 54 pelatih berprestasi. Bupati Anas menuturkan, Banyuwangi sangat siap menjadi tuan rumah dalam ajang yang digeber tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang. Dia mengatakan, ikhtiar penuh ekstra sudah dilakukan dalam upaya menjadi tuan rumah dalam ajang dua tahunan itu. ‘’Ini kerja keras kita bersama,’’ ungkapnya. Dalam kesempatan itu, dia
FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa
OPTIMISTIS: Sejumlah atlet dan pengurus cabor ikut hadir dalam launching maskot Porprov di pendapa kemarin.
mengaku semua yang berkaitan dengan Porprov dilengkapi. Semua fasilitas yang belum tercover pada tahun lalu akan dikerjakan pada tahun ini. ‘’Tahun ini kita selesaikan semuanya,’’ paparnya. Bupati Anas mengingatkan agar semua atlet fokus untuk prestasi. Dia mengajak kepada semua atlet terus berpacu dengan berlatih disiplin agar bisa meraih hasil maksimal. ‘’Daerah lain tentu sudah siap-siap. Kita sebagai tuan rumah harus berpacu dengan disiplin berlatih,’’ serunya. Dia juga mengajak kepada semua olahragawan di Banyuwangi untuk menunjukkan sikap optimistis dalam menghadapi hajatan tersebut. Menurut dia, sikap optimistis itu sangat penting bagi suksesnya Banyu-
Gestur tangan kanan terlihat terbuka. Hal ini menunjukkan ucapan selamat datang kepada semua peserta Porprov Jatim V di Banyuwangi.
Tukik merupakan hewan khas Banyuwangi. Ada beberapa pantai yang menjadi jujugan penyu untuk bertelur. Yaitu Pantai Sukamade, Pantai Ngagelan, Pantai Boom dan Pulau Santen. Dari 7 jenis penyu yang ada di dunia, 4 di antaranya bertelur di Banyuwangi. MASKOT RESMI: Bupati Anas (kiri), Bambang Wahyudi (tengah) beserta pengurus KONI lainnya mengangkat maskot Porprov Jatim V usai dilaunching kemarin.
wangi pada Porprov mendatang. ‘’Mari kita semuanya penuh optimisme tinggi agar Porprov sukses,’’ terangnya. Ketua KONI Banyuwangi Bambang Wahyudi menegaskan, pihaknya all out untuk menyukseskan Porprov. Dia bertekad agar prestasi Banyuwangi lebih baik daripada edisi sebelumnya. ‘’Kalau sebelumnya kita masuk 11 besar. Sebagai tuan rumah target kita masuk lima besar,’’ tekadnya yang mendapatkan aplaus dari para hadirin. Sementara itu, acara seremonial itu juga diselingi santunan anak yatim piatu. Selain itu, Bupati Anas juga memperkenalkan video discover Banyuwangi. Acara tersebut benar-benar gayeng dan membangkitkan semangat baru. (*/ton/als)