17 NOVEMBER
29
TAHUN 2013
Tiket untuk Bedah Rumah
GALIH COKRO/RaBa
BANYUWANGI - Banyuwangi Beach Jazz Festival (BBJF) di Pantai Boom, Banyuwangi, terbagi dalam dua segmen. Pada sore hari, penyelenggara membuat pentas terbuka di sisi timur Pantai Boom untuk menyisir kalangan umum. Panggung sore itu memang gratis untuk semua warga. Pentas utama di sisi uta ra Pantai Boom, panitia memberlakukan tiket ma suk. Pentas uta ma yang meng ha dirkan Tompi, Glenn Fredly, dan Sandi Sandoro, itu digeber malam hari. Nah, sebelum tampil, musisi papan atas tersebut melakukan konferensi pers di halaman bela kang Pendapa Sabha Swagata Blambangan sore kemarin. Selain ketiga penyanyi tersebut, pembawa acara Gading Martin juga terlihat bersama mereka n Baca Tiket...Hal 35
TEPI PANTAI: Band Project LM memainkan musik jazz di panggung khusus sisi timur Pantai Boom, Banyuwangi, sore kemarin.
Temukan Kerangka di Bandara KESEHATAN
KABAT - Pengerukan drainase di areal Bandara Blimbingsari mendadak dihentikan sekitar pukul 09.00 kemarin (16/11). Gara-garanya, sebuah backhoe yang sedang melakukan pengerukan drainase di lokasi itu tanpa sengaja menggaruk sebuah kerangka manusia. Lokasi penemuan kerangka tersebut berada di utara kawasan Bandara Blimbingsari, masuk wilayah Desa Badean, Kecamatan Kabat. Sayang, tidak ada petunjuk berarti terkait identitas korban. Selain sudah berbentuk tulang-belulang, petugas hanya menemukan petunjuk berupa pakaian yang diduga pernah dipakai korban n
Kerangka di Proyek Bandara 1 Backhoe
mengeruk lahan untuk drainase di sisi utara Bandara Blimbingsari.
Baca Temukan...Hal 35
2
Saat tanah dikeruk, tanpa sengaja ditemukan kerangka manusia.
5 Kerangka dibawa ke
RSUD Blambangan untuk diperiksa lebih lanjut.
4 Petugas Polsek
Kabat dan Polsek Rogojampi melakukan olah TKP. 3
Proyek pembangunan drainase bandara distop sementara.
INTA NG MEL DILARA OSS POLISI
NG DILARA
DO NOT
S S POLI S GARI E LINE POLIC
CR
GARIS LINE INTAS POLICE NG MEL
IN NG MEL
INTA NG MEL DILARA OSS
SI S POLI S GARI E LINE ELINTA POLIC
DO NOT
SI S POLI S GARI POLICE
DILARA OSS NOT CR
TAS GA
LI RIS PO POLICE
SI
DILARA OSS NOT CR DO
LINE
DO
LINE
CR
M
GRAFIS: ZAKARIA/RaBa
Penutupan PKP Super Heboh
EDY SUPRIYONO/RaBa
MENUNGGU OPERASI: Salah satu penderita bibir sumbing di RSUD Besuki disapa istri Bupati Situbondo, Ny. Hj. Umi Kulsum Dadang Wigiarto, kemarin.
Puluhan Warga Butuh Operasi BESUKI - Penderita bibir sumbing di Kabupaten Situbondo masih cukup banyak. Hingga kini, sedikitnya 80 warga menderita kelainan yang sebagian besar merupakan bawaan sejak lahir tersebut. Sebanyak 16 orang di antaranya kemarin telah menjalani operasi gratis di RSUD Besuki. Salah satunya adalah balita berumur lima bulan. Ada juga penderita bibir sumbing akibat kecelakaan lalu lintas n Baca Puluhan...Hal 35
GALIH COKRO/RaBa
SERU: Para pelajar menari saat penutupan Pekan Kreativitas Pelajar (PKP) 2013 di Auditorium Untag Banyuwangi kemarin.
Baca Penutupan...Hal 35
Kisah Anak Yatim Piatu Berakhir Gantung Diri
Jadi Pengamen dan Tinggal di Terminal Aksi Hendri, 24, mengakhiri hidup dengan cara gantung diri menggemparkan warga Desa Kotakan, Situbondo. Bagaimana sosok pengamen yatim piatu itu di mata teman-temannya? NUR HARIRI, Situbondo. KABAR meninggalnya Hendri, pemuda asal Desa Kotakan, Situbondo, itu tidak hanya menggemparkan warga sekitar lokasi kejadian. Puluhan pengamen yang sering beroperasi di Situbondo juga tak kalah kaget atas kejadian itu. Di kalangan para pengamen Situ bondo, Hendri adalah sesosok pemuda yang baik. Dia tidak pernah bertengkar, terlebih dengan sesama pengamen. Dia dikenal banyak pe-
http://www.radarbanyuwangi.co.id
BANYUWANGI - Puncak perhelatan Pekan Kreativitas Pelajar (PKP) 2013 berlangsung meriah pagi kemarin (16/11). Arena awarding lomba adu kreatif para A pelajar tingkat SMP dan SMA/sederajat itu dibanjiri ratusan siswa asal seantero Banyuwangi dan sekitarnya. Maklum, pemenang seluruh kategori lom ba dalam ajang PKP 2013, yakni l lomba majalah dinding dua dimensi lo (mading 2D), majalah dinding tiga dimensi (m (mading 3D), dan student journalist (SJ), diumumkan dalam awarding tersebut n
ngamen, karena dia menjadi anak jalanan (anjal) sudah bertahun-tahun. Sebelum menjadi pengamen, Hendri sama seperti anak-anak lain yang memiliki sejuta harapan. Tetapi, dirinya dilahirkan dari keluarga yang serba pas-pasan dan bisa dikatakan kurang mampu. Jalan hidup Hendri seakan sudah digariskan Yang Maha Kuasa untuk menjadi seorang anak yang hidup tanpa orang tua. Pada saat usianya dua tahun, ayah Hendri meninggal dunia. “Bapaknya sudah meninggal lama. Dia tidak pernah tau bapaknya,� kata Bu Nini, 50, bersama Makwi, 71, kerabat Hendri, saat menyiapkan selametan kematian kemarin (16/11). Sepeninggal bapaknya, Hendri menjalani hidup bersama ibu kandungnya, Suti n Baca Jadi...Hal 35
Hasil penjualan tiket jazz untuk bedah rumah Benar-benar cara berbagi yang berkelas
Kemarau, produksi susu di Licin anjlok Ambing sapinya juga minta hujan
NUR HARIRI/RaBa
ANJAL: Sejumlah pengamen menunjukkan gitar milik Hendri di Terminal Situbondo kemarin (16/11).
email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com
30
Minggu 17 November 2013
KRIMINALITAS
Tersangka Curanmor Sewa Kamar di Ketapang BANYUWANGI - Imam Syafii, 37, tersangka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang bikin heboh warga Kota Gandrung Kamis malam lalu (14/11), ternyata adalah seorang residivis yang sudah menjadi target operasi (TO) polisi. Lelaki yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, itu sengaja datang ke Banyuwangi untuk melakukan tindak kejahatan. “Tersangka datang ke Banyuwangi kayaknya untuk berbuat kriminal,” cetus KBO Satreskrim Polres Banyuwangi Iptu Ali Masduki kemarin (16/11). Menurut Iptu Masduki, tersangka Imam yang masih diamankan di ruang tahanan polres itu saat ini masih menjalani pemeriksaan penyidik satreskrim. Dalam pemeriksaan, banyak pengakuan yang disampaikan. “Kasus curanmor ini akan kita kembangkan,” katanya. Dalam keterangannya, jelas Masduki, tersangka mengaku menyewa kamar di salah satu tempat kos di dekat Pelabuhan PT. ASDP Indonesia Ferry, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. “Kita sudah cek tempat kosnya di daerah Ketapang,” ungkapnya. Hasil penggeledahan yang dilakukan di rumah kos tersebut, sebut Masduki, ditemukan cutter atau alat pemotong logam berukuran besar n Baca Tersangka...Hal 35
PEMILU
NUR HARIRI/RaBa
Parpol Anggap Belum Ada Kesepakatan BANYUWANGI - Rencana penertiban atribut partai politik (parpol) yang akan dilakukan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banyuwangi tampaknya tidak akan berjalan mulus. Sejumlah parpol menyebut, belum menyetujui kesepakatan untuk menurunkan atribut partai seperti yang disarankan Peraturan KPU No. 15 Tahun 2013. “PDIP Banyuwangi belum menandatangani kesepakatan soal pemasangan atribut partai,” cetus Sekretaris DPC PDIP Banyuwangi, Made Cahyana Negara. Menurut Made, soal penertiban atribut partai tersebut, partainya masih akan menggelar rapat pengurus DPC PDIP Banyuwangi. Hanya saja, jadwal untuk rapat pengurus itu belum tahu kapan. “Kita (DPC PDIP) belum bersikap terkait aturan pemasangan atribut partai,” katanya. Made mengakui, atribut milik partainya banyak yang dipasang di sejumlah pohon. Pemasangan itu, sebut dia, banyak dilakukan para kader yang tersebar di Kota Gandrung. “Bendera PDIP banyak yang berkibar di pohon dan kita belum bersikap soal itu,” sebutnya. Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Golkar Banyuwangi, Ismoko menyebut, partainya kecewa dengan aturan yang mengatur pemasangan atribut partai. “Kami sangat prihatin,” katanya n Baca Parpol...Hal 35
HISTERIS: Seorang warga menangis saat memeluk keluarganya di halaman kantor Pemkab Situbondo kemarin (16/11).
Jamaah Disambut Isak Tangis SITUBONDO - Kedatangan jamaah haji sebanyak 177 orang di Kabupaten Situbondo di hari kedua diwarnai isak tangis jamaah dan ratusan keluarga. Jamaah haji yang tiba sore kemarin (16/11) di halaman Pemkab Situbondo adalah kelompok terbang (kloter) 58. Ratusan keluarga sudah menunggu
jamaah sekitar pukul 11.00. Mereka lebih tertib daripada hari sebelumnya, karena jumlah jamaah haji kemarin lebih sedikit. Jamaah haji tiba di halaman pemkab sekitar pukul 15.00. Begitu bus pengangkut jamaah haji tiba di depan pemkab, isak tangis keluarga yang menyambut jamaah mulai
terdengar. Bahkan, beberapa jamaah juga menangis saat memeluk kerabatnya di Situbondo. “Alhamdulillah, cucu saya sehat semua,” kata salah seorang jamaah haji begitu keluar dari bus. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, pihak keluarga yang diperbolehkan masuk ke
halaman pemkab adalah mereka yang mendapat kartu kuning. Dengan cara itu, keluarga penjemput yang diperbolehkan masuk hanya beberapa orang. Namun, setelah mereka keluar dari pintu gerbang, jamaah langsung berdesakan dengan ratusan warga yang sudah menunggu n Baca Disambut...Hal 35
Langsung Dapat Akta Kelahiran ROGOJAMPI - Kabupaten Banyuwangi kembali menelurkan inovasi di bidang pelayanan. Salah satunya adalah program layanan Lahir Procot Pulang Bawa Akta. Program tersebut kemarin di-launching Wakil Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Wamenpan dan RB) Eko Prasojo di Puskesmas Gitik, Kecamatan Rogojampi. Sebelum launching dilakukan, wakil menteri yang juga “teman” Bupati Banyuwangi saat pendidikan di Harvad University itu meninjau alat dan petugas. Wamen juga melakukan tanya jawab dengan petugas yang ada di sana. Melalui program tersebut, diharapkan nanti setiap bayi yang lahir akan langsung mendapat akta kelahiran. Dengan catatan, syaratnya telah lengkap, yaitu KTP, kartu
SHULHAN HADI/RaBa
CEPAT: Warga memamerkan akta kelahiran putranya yang baru lahir di Puskesmas Gitik, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
SITUBONDO
SITUBONDO
• Desa Balak •
• Kebalenan/Lugonto •
• Jl. Basuki Rahmat •
• Wisma Anggrek •
keluarga, dan nama bayi tersebut. Launching kemarin berlangsung meriah. Panitia juga menghadirkan tari gandrung beserta panjak yang disajikan siswa-siswi sekolah. Selain itu, di sisi pentas juga ada ibuibu dengan balutan busana khas Banyuwangi memainkan lesung. Hiburan itu membuat para tamu undangan terkesima. Tempat persalinan yang akan melayani program tersebut adalah seluruh puskesmas di Banyuwangi (45 unit), rumah sakit pemerintah, dan lima RS swasta yang telah bekerja sama dengan pemerintah daerah. Lima rumah sakit swasta tersebut adalah RS PKNU Rogojampi, RS Islam Fatimah, RS Islam Banyuwangi, RS Islam Al-Huda di Gambiran, dan RS Bhakti Husada Krikilan di Glenmore. (mg1/c1/bay)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Daihatsu Promo •
• Nissan •
• Grand Livina ‘07 •
Promo Nissan Akhir Tahun DP Murah Grand Livina 34 Jt & March 21 Jt Dapatkan Penawaran Khusus Utk Mobil Perusahaan Hub Adwar 081259550876/087851707706
Dijual Nissan Grand Livina XV 1.5 MT tahun 2007 abu-abu tua metalik, harga 142,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash / kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148
• Toyota Avanza ‘10 •
• Daihatsu Xenia ‘10 •
Miliki All New Xenia UM 27 Jt bs krdt 5 thn, Ayla cm 80 Jt-an, Terios, Sirion Disc GEDE Hub Hadi 08113541818/081559705555
• Toyota Yaris ‘12 • Toyota Yaris Tipe E matic th 2012, silver, milik dokter, tangan pertama, Hub 081336654004
• Kredit Motor Honda • Dijual Tnh+bangunan L4x8=32M2 + 10x15=150M2 bsa dbeli dg cash/ kredit &jga bsa disewa, SHM Lok Ds Balak, hrg nego. H: (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
Dijual rmh lok Kebalenan/Lugonto di Jl raya Rogojampi/Genteng L 10 x15 = 150m2 SHM bs dbeli dgn cash/kredit & jg bs dsewa hrg nego. H: (0333) 631526-635176 , 0811351148
Rmh Djl L600m2, LB 400m2, 2 Lt, 9 KT, 3 KM, Listrik, PDAM, SHM, Lok Jl Basuki Rahmat Stb (Blkg Kntor Kejaksaan Baru STB) Hub. 081 358 057 388. Tanpa Perantara
Dijual rumah perum wisma anggrek mas B1 LT 120 LB 95,Stb hub andika 082140814554
Kredit Spd Motor Baru HONDA Proses Cpat,Bs Tukar Tambah. H: 085228657846
• Civic Ferio • Civic Ferio 96, mulus, mesin sehat, suku cadang ori, kaki baru, AC dingin,plat bru ganti sept. Hub 081249975047
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
• Kijang Innova ‘05 • BANYUWANGI
Dijual Kijang Innova G dsl 05 A/T htm (L) kon istw H:085330007053
• Tanah Sawah • Djl Tnh Swh L 14.000 M2 SHM Glenmore Tepi Jln propinsi, Dkt Kmpus,RS, cocok prumahan Hrg 200 rb/m2 0333-821443
• Tanah Kapling • Tnh kapling 135m, cash/krdt. 28jt-34jt, utr pabrik AvilaMuncar.H:085236058438,082143955993
• Tanah & Gudang • TnhRgjL.9600m2Kebalen,L.23500m2,Pancoran Tnh L1150m2, Mendut, L.5000m2, Meneng L.10650m2, L.7000m2 dpn SG. Dswkn Gdg L.200m2+hlmBwiKota,GdgL.2100m2+hlm.3000m2 Srono.H:0811301322/081703130988.
Dijual Toyota Avanza 1.3 G F60IRM GMMFJJ tahun 2010 silver metalik, harga 135 juta nego, brg istimwa, bisa cash /redit, hub (0333) 631526, 635176, 0811351148
BALI
Dijual Daihatsu Xenia F60IRV-GMDFJJ tahun 2010, silver metalik, harga 117,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash / kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148
• Waiters • Restoran di Kuta Bali Membutuhkan Waitress, Transpor t ke Bali akan ditanggung dan Ada Bantuan Akomodasi Berminat Hubungi 081294100961/ 03614739360
• Panter Turbo ‘07 •
• Honda Stream ‘02 •
Dijual Isuzu Panther Turbo TBR 54F LM tahun 2007 hitam, harga 137,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash / kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148
Dijual Honda Stream S7A 1.7 AT tahun 2002 hitam, harga 135 juta nego, barang istimewa, bisa cash / kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148
• Tanah Dalam Kota • Djl L 553m2 600jt,372m2 300 jt Nego dlm Kota tepi jln bisa kredit Hub 085232205666
SITUBONDO
SITUBONDO
• Jln Tembus Baru •
• Ruko Strategis •
Djl Cpt Tanah Tepi Jalan Almt Jln Tembus Baru 2300 m2 SHM Hub 085258796775
Djl Ruko Pusat Kota Jl. Ahmad Yani 106 A Stb Hub 081233770294/0338-671304
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
31
Minggu 17 November 2013
PETERNAKAN
Kemarau, Produksi Susu Anjlok BANYUWANGI - Produksi susu sapi perah peternak di Kecamatan Licin, Banyuwangi, anjlok drastis dalam beberapa bulan ini. Awalnya, peternak sapi di wilayah Licin mampu mengirim sekitar 4.000 liter susu segar ke produsen susu Nestle dua hari sekali. Namun, produksi susu kini anjlok menjadi hanya 1.800 liter setiap kali pengiriman. Peternak sapi perah mengirim hasil produksinya setiap dua hari sekali. “Anjloknya produksi susu peternak sapi perah Kecamatan Licin dipicu banyak hal,” ungkap Kepala Dinas Peternakan, Heru Santoso. Produksi 4.000 liter susu segar setiap kali pengiriman itu, kata Heru, bertahan hingga satu tahun lebih. Namun, dalam beberapa bulan ini produksinya anjlok drastis. Salah satu pemicunya adalah musim kemarau. Musim kemarau menyebabkan kualitas hijauan pakan sapi menurun. Selain itu, kata dia, jumlah sapi yang berproduksi menyusut tajam. Selama 12 bulan, masa produksi sapi perah hanya sekitar tujuh bulan. Lima bulan lainnya merupakan masa kering atau tidak berproduksi. Dalam kasus peternak sapi perah di Kecamatan Licin, ungkap Heru, musim produksi dan musim keringnya hampir bersamaan. Musim kering bersamaan, karena saat pengadaan dulu, sebagian besar sapi sudah siap produksi. Sehingga, pada waktu yang bersamaan, produksi susu dari Kecamatan Licin naik drastis hingga 4.000 liter dalam dua hari sekali. Dampak negatifnya, musim keringnya juga bersamaan sehingga menyebabkan tingkat produksi menurun drastis. Tidak hanya itu, anjloknya produksi susu peternak Kecamatan Licin juga dipicu menyusutnya jumlah populasi ternak sapi perah di kecamatan tersebut. Pada saat awal pengadaan sapi perah, jumlah populasi sapi perah mencapai 426 ekor n Baca Kemarau...Hal 35
NUR HARIRI/RaBa
HANGUS: Kondisi mobil Toyota Kijang milik Dodik usai di bakar orang tak dikenal di Desa Duwet kemarin (16/11).
Mobil Tim Sukses Cakades Hangus
ADA APA LAGI
Temukan Jeriken dan Bekas Minyak
SULHAN/RaBa
ANTISIPASI BANJIR: Sumur resapan di depan kantor Pemkab Banyuwangi kemarin.
Sumur Resapan Diperbanyak BANYUWANGI - Menghadapi musim hujan, Pemkab Banyuwangi membangun puluhan sumur resapan di sepanjang jalan poros. Pembuatan sumur resapan itu dilakukan demi mengurangi banjir di beberapa titik. Pembuatan sumur resapan itu dilakukan di Jalan A. Yani (depan kantor pemkab) dan sepanjang Jalan Brawijaya. Di Jalan A. Yani ada sekitar lima titik sumur resapan yang sedang dibangun. Setiap turun hujan, Jalan A. Yani atau depan kantor Pemkab Banyuwangi selalu langganan banjir. Sumur resapan di depan kantor Pemkab Banyuwangi dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Di Jalan Brawijaya, pembangunannya dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). “Di Jalan Brawijaya, kita bangun sumur resapan di 30 titik,” ungkap Kepala DKP, Arief Setiawan. Arief mengatakan, saluran drainase di Jalan A. Yani dan Jalan Brawijaya sudah tidak bisa menampung air hujan. Hal itu menyebabkan genangan air pada saat hujan. Membangun drainase baru, kata Arief, tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat. Langkah yang memungkinkan dilakukan adalah pembuatan sumur resapan agar tidak terjadi genangan yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat. Di Jalan Brawijaya, jelas Arief, drainase tidak mampu menampung air hujan karena banyak lahan yang sejatinya lahan resapan air beralih fungsi menjadi hunian. Akibatnya, air hujan langsung masuk ke drainase. Itu menyebabkan genangan. Beberapa tahun silam, kata Arief, sepanjang Jalan Brawijaya jarang sekali terjadi genangan. Namun, saat ini genangan air pasti terlihat saat musim hujan. “Penyebabnya, lahan resapan berkurang sangat besar. Lahan yang dulu jadi lahan resapan, kini berganti menjadi lahan penampung air hujan yang kemudian di buang ke drainase,” katanya. Resapan air terus berkurang, sedangkan drainase belum ada pengembangan. Karena debit air bertambah, maka secara otomatis drainase tidak mampu menampung air yang datang, sehingga terjadi genangan. Selain itu, sumur resapan itu akan menjadi lokasi penampung sedimen. Pembersihan sedimen bisa dilakukan melalui sumur resapan tersebut. “Dengan membuat sumur resapan itu, genangan air saat musim hujan dapat berkurang,” harap Arief. (afi/c1/bay)
PANARUKAN - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, Situbondo, sudah berakhir sembilan hari lalu. Namun, kondisi politik diduga masih memanas hingga kemarin (16/11). Itu setelah ada pembakaran mobil Toyota Kijang P 1330 E milik H Dodik, warga setempat. Aksi pembakaran mobil warna silver itu terjadi sekitar pukul 01.30 dini hari kemarin (16/11). Korban baru mengeta-
hui setelah ada suara ledakan ban mobil bagian belakang sebelah kanan. “Saya baru tahu setelah mendengar ledakan ban sekitar jam dua. Begitu saya keluar, ternyata api sudah besar,” terang Dodik. Melihat mobilnya terbakar, Dodik beserta keluarga dan beberapa tetangga sekitar kontan berusaha memadamkan api. Beruntung, api yang membakar mobil yang berada di garasi rumahnya itu segera berhasil dipadamkan. “Garasi memang terbuka, jadi saya dan tetangga berusaha memadamkan,” imbuhnya. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, selain mengakibatkan satu ban me-
ledak. Api juga membakar bodi mobil samping kanan dan kap mobil. Bagian atap juga gosong terlalap api. Api juga menghanguskan tembok garasi mobil. Kebakaran mobil di Desa Duwet itu diduga sengaja dibakar seseorang. Hal itu dibuktikan dengan adanya bekas jeriken dan bau minyak tanah. “Hasil olah TKP, petugas menemukan bekas jeriken yang terbakar di atas mobil. Sehingga diduga kuat mobil milik korban tersebut sengaja dibakar seseorang,” kata AKP Wahyudi Kasubag Humas Polres Situbondo. Data yang berhasil dikumpulkan, pembakaran mobil itu konon akibat
kondisi politik tingkat desa yang masih memanas. Sebab, Dodik merupakan tim sukses calon kepala desa yang dinyatakan terpilih, yakni Nurasiyati. “Mungkin, tapi sulit karena calonnya ada enam,” kata pria berumur 31 tahun itu. Meski begitu, petugas kepolisian tidak menyimpulkan motif pembakaran akibat hal yang bukan-bukan. Yang jelas, terbakarnya mobil keluaran tahun 2000-an tersebut di duga kuat dibakar seseorang. “Petugas masih melakukan penyelidikan. Kami belum bisa menyimpulkan motifnya,” pungkas Wahyudi. (rri/c1/bay)
34
Minggu 17 November 2013
Oleh Suyanto*
W
oro-woro satu: dari pengeras suara milik warga kampung “Innalillahi wainnailahi raziun, telah meninggal dunia nama Mbah Sukariyah umur 70 tahun, keluarga dari Bapak Syukri Adnan, alamat Jalan Garuda RT.04 RW.01 Gentengkulon. Meninggal pada sore ini sekitar pukul 16.25, jenazah akan dimakamkan besuk siang setelah salat duhur di pemakaman Lidah-Gambiran. Kepada segenap kaum muslimin dan handaitaulan mohon maklum dengan adanya berita duka ini”. Berita duka di musala kedua: “Assalamu’alaikum Wr.wb. Innalillahi wainnailaihi raziun, telah berpulang ke hadirat Allah SWT, nama Mbah Sukariyah umur 70 tahun, keluarga dari Bapak Syukri Adnan, alamat Jalan Garuda RT.04 RW.01 Gentengkulon. Meninggal pada sore ini pukul 16.25 di Rumah Sakit Al-Huda, Genteng. Jenazah akan dikebumikan pada besuk setelah salat duhur di pemakaman Lidah-Gambiran. Kepada handaitaulan dan sanak family diharap maklum dengan adanya berita duka ini. Lelayu di Masjid tua ketiga: “Innalillahi wainnailahi raziun, telah meninggal dunia nama Mbah Sukariyah, umur 70 tahun, keluarga dari Bapak Syukri, alamat Jalan Garuda RT.04 RW.01 Krajan-Gentengkulon. Jenazah akan dikebumikan besuk siang selepas salat duhur di TPU Lidah-Gambiran. Kepada handaitaulan dan sanak famili diharap maklum dengan adanya berita duka ini, wasssalamu’alaikum Wr.wb”. “Ya Allah sungguh hambaMu adalah lemah dan tentu suatu ketika atau kapan pun pasti akan kembali lagi padaMu. Berikan tempat yang layak di sisi-Mu untuk almarhumah, karena beliau temanku ngaji sejak muda dulu. Aku tidak tahu sakit apa, walau rumahku satu erwe tetapi miskin silaturahmiku dengannya. Ringankan urusannnya besuk siang setelah resmi menghadap-Mu”, demikian doa dari Nur Hayati, perempuan kerabat almarhumah pada malam selepas Isak. Aku menyesal tidak bisa lama-lama mengoyak masa lalu yang indah dengannya melalui tawa dan canda. Aku hanya bisa diam, ketika subuh-
Keranda Berwisata Kota
Mu Kau lemparkan pada masjid tua itu, lalu aku menghampiri rumah terakhirnya dengan jamaah subuh kemudian membuka jarit yang menutupi wajah cantiknya di masa lalu. Aku terus mengingat-Mu, akan kematianku yang antre dan memastikanku menjadi manusia pasti yang calon mati. Pagi itu kaum muda Kampung Garuda sibuk dengan urusan sigap yang masih berkait dengan kipayah. Aku sangat salut dengan peradaban yang masih kuat di sini. Apa pun urusannya, tidak saja kematian yang sudah pasti itu. Budaya pedesaan masih kental dan terasa kuat mencengkeram peradaban kota atap yang terus mengejar prestasi itu. Ada dari mereka membawa drum dari plastik bentuk bulat, ada yang membawa sebungkah kain kafan, beberapa meter kayu mangga yang telah diiris-iris dengan rapi, beberapa selang plastik, spidol hitam dengan papan pengumuman, dan kotak amal. Sementara kaum perempuan dengan menyiapkan bunga-bunga kenangan yang dibuat menyerupai rantai. Lalu mereka beranjak pergi menyelesaikan urusan yang lebih pokok dari urusan kifayah, kemudian siang datang lagi. Aku di antara yang ikut terlibat dalam keramaian kampong itu. Sesekali aku pamit untuk memberi tugas kelas untuk anak-anak yang menjadi kewajibanku pada negeri ini. Kembali lagi, pergi lagi, kembali lagi, pergi lagi, hingga berhenti setelah duhur dikumandangkan. Kesemrawutanku mondar-mandir adalah peradaban yang terpatri di kotaku yang telah terbentuk sejak dulu, bukan keterpaksaan yang dipaksa-paksa. Yang lebih aneh dan mewujud sejak bulan April tahun 1996, ketika aku resmi menjadi warga baru di Kampung Garuda, kematian demi kematian terus bersambung. Setiap ada kematian tujuh orang sambung bersambung dalam beberapa hari, lalu berhenti dua sampai tiga bulan. Berikutnya muncul lagi kematian-kematian itu tanpa berhenti hingga hari ini. Mbah Sukariah adalah urutan siaran keempat dalam bulan ini, lantas siapa tiga orang berikutnya di bulan ini yang akan disiarkan kepastian
PEROLEHAN SEMENTARA BALLOT TOKOH FAVORIT 2013 TAHAP 4
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NAMA
kematiannya? seraya dalam kerahasiaan-Nya. Aku terus membayangkan kematian dalam seuntaian pikiranku. Yang kuingat adalah pengadilan yang paling adil, ketika kebohongan telah kuberikan pada anak-anakku, maka yang kuterima kelak adalah pengadilan kebohongan. Jika rezeki haram yang kuberikan pada anak-anakku di rumah, tentu pengadilanku kelak akan mengurus barangbarang haram itu, dan mulutku ternganga tak bisa bicara lagi kecuali ujung-ujung jari yang akan sejujurnya menjawab pertanyaan Tuhan tanpa henti. Ya, aku terus membayangkan dunia pengadilan yang benar-benar adil itu tetapi tidak memusingkan kepala, hingga aku lupa harus membuat soal untuk anak-anakku di kelasku. Lantas aku terdiam, ketika seorang siswa mencoba mengacungkan jari padaku dari arah sudut itu. “Materi apa yang keluar untuk ujian Desember nanti Pak?” “Psikologi kematian,” jawabku. “Lho Bapak bukan guru agama kan?” siswa itu balik bertanya. “Betul aku bukan gur u agama, tetapi berkewajiban mengingatkan siapa saja akan kematian yang tentu pasti itu,” jawabku enteng. “Baiklah Pak, jadi merinding bulu kudukku ketika mendengar nama manusia yang tinggal namanya itu.” Lalu siswa itu diam dan tertidur dengan kepala menjorong di atas mejanya kemudian terbangun dan mengajak diskusi teman-teman di sebelahnya. Ini pukul dua belas lebih sepuluh menit. Tiga siaran dari tempat yang berbeda mengingatkan lagi kepada manusiamanusia yang masih hidup di sekitar erwe satu Jalan Garuda. Bahwa pemakaman akan segera diberangkatkan tidak bisa ditunda-tunda, karena Malaikat penjaga kubur sudah siaga di lubang tanah yang bakal bertanda itu. Sementara itu, kicauan burung dan aroma bunga kamboja putih sangat rindu dengan kehadirannya. Sebuah pemandangan indah dan menyegarkan di TPU Lidah-Gambiran. Sedangkan gemericik Kali Setail di sebelah baratnya juga merindukan tetes keringat para penghuni
HASIL (%)
Dadang Wigiarto Yoyok Mulyadi, Ir Guntur Priambodo,DR. Ir. Eko Susilo Nur Hidayat Muh Hidayat, drs. H. Muslimin Fasyah Arvy Rizaldy, SE Ficky Septa Linda Fatchan Himami Hasan Ira Damayanti
22,19 7,27 6,26 6,19 5,22 4,26 3,86 2,89 2,70 2,70
Abdullah Azwar Anas
Achmad Musta’in
Agung Setyo Wibowo
Andi Mulyo
Eko Susilo Nur Hidayat
Eva Hesty
Faida, dr
Fatchan Himami Hasan
Ira Damayanti
Ira Stephani Rawung
Irma Noervadila
Irwan Setiawan
Muslimin Fasyah Nanang Masbudi
Novita Ratnan- R Bomba Sugiarto ingtyas
Sumantri Soedomo Taufik Hidayat, dr. Teguh Sumarno
Toni Hartono
NO. 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
NAMA
makam. Modin Shobirin sudah siap sejak tadi. Ia akan segera memimpin sholat jenazah dengan khusyuknya, lalu memberikan sambutan mewakili keluarga. Dengan nada keras dan menyentuh itu. Pak Shobirin mencoba mengingatkan peziarah dengan kematian yang tentu akan dipastikan Tuhan. “Saudara-saudara kita telah ditinggalkan oleh Mbah Syukariyah, perempuan dan seorang ibu guru ngaji yang sangat lama menghidupi musala ini tanpa keluhan apa pun. Anak-anak kita juga akan ditinggalkan terlalu lama, pengganti tentu sangat diharapkan agar pendidikan agama terus berlanjut di tempat ini. Kita yakin, almarhumah adalah orang yang baik, saleha dan muslimat yang sempurna. Jika sekiranya ada kewajiban beliau kepada handaitaulan, baik berupa utang-piutang maupun soal yang lain, mohon diselesaikan dengan keluarganya. Siang ini beliau sudah ditunggutunggu oleh utusan Tuhan di alam sana, empat kilo meter dari sini. Sebuah tempat istirahat terakhir yang tentu akan terang benderang sampai kapan pun, karena amal salehnya telah menjadi lampu jariyah yang sangat kokoh di alam barzah. Terima kasih selamat jalan dan wassalamu’alaikum wr.wb. Allahummasholli ala Muhammad. Keranda itu diarak oleh empat peziarah yang tingginya sama dan ratusan peziarah lainnya di belakangnya. Pembawa bendera, payung mutho, dan setoples bunga wangi itu terus mengawal keberangkatan almarhumah melalui jantung kota. Polisi di perempatan itu juga siaga tanpa ada perintah dari Pak Riamun, kapolseknya. Sementara tukang parkir dan orang-orang berkendara dari arah yang berlawanan juga memberikan selembar demi lembar uang rupiah, beberapa yang lain memberi logam rupiah. Pemilik toko juga tidak sedikit yang lari mendekat keranda untuk sekadar membantu memikulnya dalam beberapa jangkah, lalu menjorongkan lembaran rupiah kepada pembawa bendera kematian itu pada bekas kardus air kemasan gelas. Keranda itu terus diajak menyusuri keramaian kota. Dengan cuaca panas yang menyengat tak dirasa oleh para peziarah HASIL (%)
Irwan Setiawan Wendriawanto Wiwik Eko Lestari Umi Kulsum Anton Sunartono Handoyo Saputro Faida, dr Sofia Cholisa Mentik Rohimah Hadi Wijono
Andriani, dr.
2,70 2,70 2,70 2,58 2,33 2,31 2,26 2,08 2,02 1,91
NO. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
karena sawer amalan yang terus mengalir sepanjang perjalanan pulang siang itu. Ya, wisata kota oleh sekeranda mayat itu menarik untuk diabadikan, lalu disimpan dalam angan oleh masyarakat luas. Wisata keranda telah menjadi peringatan akan kematian bagi warga kota dan warga desa yang kebetulan saba ke kota siang itu. “Kematian ter us mengabarkan akan kepastian. Dan kepastian itulah yang ditunggu-tunggu oleh manusia di dunia ini tanpa kecuali”, kata Pak Shobir dengan nada meyakinkan sementara air peluhnya terus menggoresi kening dan wajahnya yang mulai keriput
NAMA
HASIL (%)
Teguh Sumarno Taufik Hidayat, dr. Kelik Dwi Kuncoro Achmad Musta’in Andriani, dr. Bintari Wuryaningsih, dr. Nanang Masbudi Novita Ratnaningtyas Rusdi Dziban, dr. SPb Samsul Hadi, Ir.
Anton Sunartono
Arvy Rizaldy, SE
Bintari Wuryaningsih, dr.
Ficky Septa Linda
Guntur Priambodo, Dr. Ir. MM
Hadi Wijono
Handoyo Saputro
Iwan Aziz Siswanto, Ir.
Joko Triatni
Rusdi Dziban, dr. SPb
Samsul Hadi, Ir.
Soekardjo
Sofia Cholisa
Umi Kulsum
Virda Damayanti
Waridjan, drs
Wendriawanto
Kelik Dwi Kuncoro Mahmudi, MPdI, Drs
1,66 1,62 1,54 1,46 1,08 0,81 0,69 0,56 0,50 0,48
NO. 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
itu. Aku berjalan membelakangi modin Shobir, seraya menyerap informasi akan kematian-kematian yang lain. Ketika kematian itu mencoba membuka cakrawala pada bukit, gunung, laut, dan sungai. Aku yakin seyakin-yakinnya, bahwa Shobir pun akan mati suatu ketika, demikian juga aku. Karena itu aku harus diskusi dengan diriku sendiri tentang bekal, pertobatan, dan cinta kasih yang sejati pada Illahi. Aku mencoba menggulung siang, ketika almarhumah sudah beristirahat yang sebanar-benarnya di tempat peristirahatannya yang sudah pasti itu. Ya, Mbah Syukariyah
NAMA Joko Triatni Ira Stephani Rawung Toni Hartono Iwan Aziz Siswanto, Ir. Eva Hesty I Made Cahyana Soekardjo Irma Noervadila Abdullah Azwar Anas Danny Farda M
Dadang Wigiarto Danny Farda M
Heru Pratista
I Made Cahyana
Mentik Rohimah
Muh Hidayat, Drs. H.
Sri Suryani, SE
Sri Utami Faktuningsih
Wiwik Eko Lestari Yoyok Mulyadi, Ir
HASIL (%) 0,48 0,48 0,48 0,27 0,19 0,19 0,17 0,12 0,06 0,02
NO. 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
telah benar-benar pergi dan tak akan kembali. Ia tidak akan menemani cucu-cucunya, apalagi anak semata wayangnya. Ia telah menyelesaikan perjalanan panjang dalam hidup. Penuh liku, bengkok, dan lurusnya zaman yang 70 tahun ia alami. Ia adalah guru kematian bagi orang-orang lain, kawan berdagang bagi sesama bakul di pasar Genteng satu, dan nenek bagi cucunya yang pertama itu. Ia merelakan semua dan meninggalkan mereka untuk selamanya. *) Guru sastra Indonesia di SMPN 1 Genteng.
NAMA Andi Mulyo Agung Setyo Wibowo Heru Pratista Mahmudi, MPDi,drs R Bomba Sugiarto Sri Suryani, SE Sri Utami Faktuningsih Sumantri Soedomo Virda Damayanti Waridjan, drs
HASIL (%) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
BERITA UTAMA
Minggu 17 November 2013
35
HALAMAN SAMBUNGAN
Temukan Seragam Linmas di Lokasi n TEMUKAN...
Sambungan dari Hal 29
Pemenang beberapa perlombaan lain, yakni lomba baca berita, baca puisi, dan telling story, juga diumumkan pada awarding yang dihelat di auditorium kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi tersebut. Kemeriahan semakin terasa karena orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi datang. Ya, di tengah jadwal padat sebagai kepala daerah, Bupati Abdullah Azwar Anas menyempatkan diri ha dir di arena PKP 2013. Itu dilakukan untuk memberikan suntikan motivasi sekaligus memberikan penghargaan kepada para pelajar yang telah berkompetisi secara sehat dalam ajang PKP 2013. Bupati Anas datang ke arena PKP 2013 didampingi kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Sulihtityono, dan sejumlah pejabat satuan kerja perangkat dae rah (SKPD), serta kepala sekolah (kasek). Dari pihak penyelenggara, direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, A. Choliq Baya hadir di lokasi. Ti dak hanya itu, rektor Untag Banyuwangi, Tutut Hariyadi, juga hadir dan menambah meriah suasana awarding PKP 2013.
Sambungan dari Hal 29
Pelaksanaan operasi bibir sumbing di RSUD Besuki itu bisa dikatakan istimewa. Pasalnya, sebelumnya tidak pernah dilaksanakan di Kabupaten Situbondo. Acara yang dibuka Bupati Dadang Wigiarto itu bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi Unair Surabaya. “Kita biasanya ngirim pasien ke Jember atau ke Surabaya. Nah,
Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan bahwa penjualan tiket festival jazz sudah berdasar mekanisme yang dikonsultasikan kepada BPK. Seluruh hasil penjualan nanti akan dimasukkan ke APBD terlebih dahulu. ‘’Misalnya, hasil tiket jazz itu mencapai setengah miliar rupiah. Nanti akan dimasukkan ke kas
Sambungan dari Hal 30
Bahkan, beberapa jamaah ada yang harus berpelukan dari dalam dan luar pagar yang tingginya satu meter. Akibatnya, aksi saling dorong sempat tak terelakkan, karena ratusan warga memaksa masuk ke dalam gedung untuk bertemu keluarganya. Beruntung, warga yang berkerumun itu mendapat pengawalan ketat petugas, sehingga aksi saling dorong tidak terjadi lama. “Kami sengaja memperketat NIKLAAS ANDRIES/RaBa
TULANG: Petugas Polsek Rogojampi dan Kabat melakukan olah tempat kejadian perkara di kawasan Bandara Blimbingsari kemarin.
Kades Ikhsan menambahkan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus penemuan ke-
rangka manusia itu kepada pihak kepolisian. Hasil visum di rumah sakit nanti diharapkan
bisa menjadi petunjuk terkait identitas dan penyebab kematian korban. (nic/c1/bay)
Dalam sambutannya, Choliq Baya mengatakan, PKP merupakan agenda tahunan yang digelar untuk memacu dan memotivasi pelajar di Banyuwangi. “Harapan kami, ada kompetisi yang sehat di kalangan pelajar. Para peserta PKP 2013 juga kami harapkan mampu berkompetisi di jenjang yang lebih tinggi,” harapnya. Choliq menyampaikan apresiasi kepada kasek dan guru pembimbing yang telah memfasilitasi siswa mengikuti berbagai perlombaan dalam PKP 2013. “Kami berharap, para kasek dan guru pembimbing semakin memfasilitasi siswa di bidang tulis-menulis,” tuturnya. Usai sambutan direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, satuper satu pemenang berbagai kategori lomba diumumkan. Sorak-sorai peserta lomba dan para supporter langsung membahana tatkala nama-nama tim pemenang lomba mading 2D, mading 3D, dan SJ diumumkan. Pun demikian ketika master of ceremony (MC) membacakan nama-nama juara I, juara II, dan juara III, lomba baca berita, lomba telling story, dan lomba baca puisi (selengkapnya lihat grafis). Dalam sambutannya pasca menyerahkan hadiah kepada
tim pemenang lomba mading 3D, Bupati Anas menyampaikan penghargaan atas konsistensi Jawa Pos Radar Banyuwangi yang tiap tahun menggelar PKP. “Ke depan, PKP diharapkan bisa ber sinergi dengan programprogram pemerintah,” ujarnya. Bupati Anas berpesan agar ajang PKP terus dilanjutkan di tahuntahun selanjutnya. “Kreativitas merupakan kata kunci yang luar biasa. Kegiatan ini (PKP) perlu dilanjutkan,” cetusnya. Ditegaskan, kreativitas pelajar perlu didorong. Salah satu yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan bera gam even yang digelar Pemkab Banyuwangi untuk me ma sarkan hasil kreasi siswa melalui wadah koperasi sekolah. “Misalnya para siswa mengkreasi kaus I Love Banyuwangi, lalu dipasarkan di arena Banyuwangi Beach Jazz Festival atau eveneven lain. Dengan demikian, selain mampu memberikan keuntungan ekonomi, juga melatih jiwa entrepreneurship siswa,” paparnya. Pa ra p e n g u n ju n g a re na awarding PKP 2013 kemarin di suguhi beragam hiburan, mulai tari jejer gandrung hingga musik organ tunggal persembahan SMA 17 Agustus 1945 Banyuwangi. Kemeriahan
suasana semakin terasa lanta ran panitia membagikan puluhan kaus Osing Deles kepada pengunjung yang bisa menjawab pertanyaan seputar pelaksanaan PKP 2013 tersebut. Arena PKP 2013 sempat diwarnai ger-geran saat para peserta quiz yang bisa menjawab per tanyaan tersebut diminta me nari ala Caisar. Bahkan, rektor Untag Tutut Hariyadi, sempat tersenyum lebar saat diminta menentukan lima pemenang yang berhak menerima kaus berkualitas tersebut. Setelah pengumuman seluruh pemenang dan bagi-bagi kaus Osing Deles rampung, tiba saatnya penutupan acara. “Secara resmi PKP 2013 kami tutup. Kita bertemu lagi tahun depan,” cetus rektor Tutut. Sementara itu, panitia PKP 2013, Benny Siswanto, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung ajang adu kreatif pelajar se-Banyuwangi dan sekitarnya tersebut. “Kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dispendik Banyuwangi, Untag Banyuwangi, MPM Honda, Bank Muamalat, Bank Mandiri, PDAM Banyuwangi, dan Desy Education, yang telah mendukung PKP 2013 ini,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)
Minder Berinteraksi dengan Masyarakat n PULUHAN...
Sambungan dari Hal 29
n DISAMBUT...
Bagikan T-Shirt Osing Deles n PENUTUPAN...
n TIKET...
APBD. Setelah itu, uang tersebut digunakan untuk program rehab rumah warga miskin. Kalau satu rumah dibantu Rp 10 juta, sudah banyak masyarakat miskin yang dibantu,’’ jelasnya. Sesi berikutnya, para musisi diberi kesempatan menyampaikan komentar seputar festival jazz tepi pantai tersebut. Suara tawa pecah saat Gading Martin menyebut Glen itu juga seorang bupati. “Glen itu bupati; bujangan kepala tiga,” sontak joke itu mengundang tawa. (mg1/c1/bay)
Semua Pulang dengan Selamat
Sambungan dari Hal 29
Sebuah baju Linmas dan sarung turut diamankan dari lokasi penemuan. Demi kepentingan penyelidikan, warga dan aparat kepolisian setempat segera mengevakuasi kerangka itu menuju RSUD Blambangan. Belum bisa di pastikan apa kah kerangka manusia itu merupakan korban kejahatan ataukah tidak. “Untuk kepentingan penyelidikan, kita mintakan visum et repertum ke rumah sakit,” ujar Imron, petugas Polsek Kabat. Sementara itu, Kepala Desa Badean, Mohamad Ikhsan mengatakan, sejauh ini belum ada laporan terkait warga yang kehilangan anggota keluarga. Dia memperkirakan, korban sudah lama meninggal dunia. “Sejauh ini tidak ada laporan warga kami dan anggota Linmas yang hilang,” ujarnya kepada sejumlah wartawan kemarin.
Pentas Gratis Sore Hari
baru sekarang kita laksanakan di sini. Ini juga bagian dari program Second City untuk penguatan pelayanan kesehatan. Sisanya akan kita tangani secara bertahap dalam program lanjutan,” terang Direktur RSUD Besuki, dr. Budiono. Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Situbondo, Abu Bakar Abdi mengungkapkan, mencari pasien penderita bibir sumbing yang bersedia dioperasi gampanggampang susah. Pasalnya, ada yang mengalami trauma karena
gagal saat dikirim dioperasi ke daerah lain.“Yang tidak berhasil itu kemudian ngomong ke temantemannya. Sehingga, saat mau dioperasi, mereka biasanya menghindar. Di Daerah Atas (sebutan untuk pegunungan) ada sepuluh orang yang menolak saat ditawari operasi bibir sumbing gratis ini,” terang Abu Bakar. Menurut dia, menangani para penderita bibir sumbing menjadi salah satu perhatian Dinas Kesehatan. Sebab, bi bir
sumbing membuat penderitanya mengalami minder sehingga kualitas hidupnya rendah. “Nah, operasi ini adalah salah satu cara menumbuhkan kembali kepercayaan diri mereka, sehingga kembali berinteraksi dengan normal di tengah-tengah masyarakat. Selama ini yang biasanya mengalami minder adalah siswa bibir sumbing. Padahal, usia mereka adalah usia emas. Mereka tidak boleh minder,” ungkapnya. (pri/c1/bay)
Pernah Minum Racun Tikus n JADI... Sambungan dari Hal 29
Namun, sebelum dirinya masuk ke dunia pendidikan tingkat dasar, ibu Hendri juga meninggal dunia yang konon karena menderita kanker. Hendri pun menjadi anak yatim piatu dan harus tinggal bersama nenek dan beberapa kerabat lain. Namun, karena faktor ekonomi kurang mendukung, Hendri terpaksa mencari sesuap nasi dan harus lepas dari pendidikan SD-nya. Sejak itu, Hendri terjun sebagai anjal dan hidup dengan mengamen. “Dia bilang tidak ada yang lain, makanya dia mengamen,” kata Bibit, salah seorang pengamen di Terminal Situbondo. Selama menjadi pengamen, Hendri merupakan seseorang yang tidak pernah absen berada di Terminal Situbondo. Seakan dia ingin bekerja keras. Dia ingin berubah. Namun, uang
receh yang ia kumpulkan selama mengamen tidak cukup. “Dia punya keinginan keras. Dia selalu bilang hidup jangan seperti ini terus,” terang Tirto, salah seorang teman Hendri. Namun, di balik keinginan itu, Hendri sering menyendiri dan berbicara tentang Tuhan dan meminta agar dirinya bisa berubah dan lepas dari hidup yang ia jalani. “Kalau duduknya dibarengi, dia itu pindah. Dia sering minta agar dirinya bisa berubah. Dan dia sering menanyakan kenapa hidup saya seperti ini, ya Allah?” terang Tirto. Rasa gelisah yang demikian sudah terlihat di mata teman-teman Hendri beberapa tahun terakhir. Namun, usaha anak yatim piatu itu berubah agar hidup lebih baik belum pernah kesampaian. “Dia kadang menangis. Sampai orangnya itu terlihat stres. Dia mengeluh karena tidak ada orang tua. Tetapi, keinginannya besar,” katanya. Keinginan berubah dari hidupnya itu se-
akan menghantui perjalanan hidup pemuda tersebut. Bahkan, dirinya beberapa kali mencoba mengakhiri hidup dengan berbagai cara. “Dia pernah minum racun tikus, karena ingin mati. Dia selalu bilang kenapa hidup sendiri,” ujar Tirto meyakinkan. Selain tekanan batin tidak mempunyai orang tua sejak kecil, keadaan ekonominya juga membuat pikirannya semakin kalut. “Jam sepuluh malam, dia masih ngobrol dengan pengamen di terminal ini. Tetapi, ada satu hal yang dia sampaikan, dan kami kira bercanda. Dia bilang, ini gitar saya, saya ingin mati duluan,” terang Bibit sambil memegang gitar milik Hendri. Keesokan harinya, para pengamen yang tinggal di Terminal Situbondo terkejut mendengar temannya meninggal gantung diri. “Semua pengamen langsung ke rumahnya. Hanya gitar ini yang ditinggal di terminal,” pungkas Tirto. (c1/bay)
penjagaan yang melibatkan Polres, Kodim 0823, dan Satpol PP. Itu dilakukan dengan tu juan mengantisipasi kehi langan barang bawaan jamaah,” terang H. Moh. Bakri, ke pala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Situbondo. Data yang berhasil di kumpulkan, jamaah haji yang tergabung dalam kloter 58 Situbondo itu sebanyak 177 orang. Ratusan jamaah haji itu diangkut 4 bus dari Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. “Sebanyak dua buss berhenti di Besuki,
dan satu bus langsung menuju Ponpes Nurul Huda, Desa Paowan, Panarukan, dan yang satu lagi di kantor pemkab,” terang Moh. Bakri. Sementara itu, jamaah yang tiba kemarin dan tergabung dalam kloter 56 dan 58 semua se lamat sampai Situbondo. Ti dak satu pun jamaah haji yang meninggal dunia. “Alhamdulillah pada musim haji tahun 2013 ini semua jamaah haji pulang dengan selamat. Jadi, jumlah jamaah haji sebanyak 623 orang,” pungkasnya. (rri/ c1/bay)
Polisi Temukan Pemotong Besi n TERSANGKA... Sambungan dari Hal 30
Diduga, alat pemotong itu akan digunakan memotong kawat, besi, atau gembok, saat beraksi. “Cutter kita sita sebagai BB (barang bukti),” sebutnya. Berdasar keterangan pemilik rumah kos, Imam adalah penghuni baru. Rumah kos di Desa Ketapang itu rencananya akan digunakan tempattinggalImamselamaberada di Bumi Blambangan.
Seperti diberitakan se belum nya, Imam menggondol motor Yamaha Jupiter di Lingku ngan Gaplek, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, sekitar pukul 20.00 Kamis lalu. Bersama temannya yang kini masih buron, dia mengambil Yamaha Jupiter bernopol P 5038 UN milik Saptono. Aksinya itu diketahui warga dan terjadilah aksi kejar-kejaran yang melibatkan ratusan massa. Imam dan motor curiannya
sempat jatuh di depan kantor Pengadilan Negeri Banyuwangi. Dia juga menyandera seorang perempuan dengan celurit. Setelah tangan Imam dilempar ember oleh warga, sandera tersebut terlepas dan berhasil lari. Kemudian, Imam kabur di sekitar kawasan Jati Rimba. Selanjutnya, dia ditemukan di kamar mandi kantor KPPN di Jalan Adisucipto, Banyuwangi. Karena melawan saat ditangkap, polisi menembak kakinya. (abi/c1/bay)
AGUS BAIHAQI/RaBa
PELANGGARAN: Parpol masih memasang bendera di pepohonan tepi jalan di Banyuwangi kemarin.
Panwaslu Diminta Tidak Tebang Pilih n PARPOL... Sambungan dari Hal 30
Pengaturan pemasangan atribut partai, sebut Ismoko, itu sebenarnya membatasi par tai dan calon anggota legislatif (caleg) yang akan ikut menyosialisasikan pelaksanaan pemilu. “Pemasangan atribut partai itu untuk memberi semangat pada warga yang akan memilih,” dalihnya. Ismoko menuding, Panwaslu sebenarnya tidak tegas dalam rencana penertiban atribut partai. Sampai saat ini, batas toleransi untuk bisa memasang atribut juga tidak pernah diumumkan. “Kapan akan me-
lakukan penertiban, sampai saat ini tidak jelas,” tudingnya. Meski dengan berat hati, masih kata dia, partainya akan tetap menaati semua aturan yang akan diberlakukan dalam Pemilu. Hanya saja, semuanya harus dilakukan secara transparan. “Kami prihatin dengan aturannya, tapi kami akan tetap menaati,” sebutnya. Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Banyuwangi Juliesetyo Puji Rahayu. “Bagi kami tidak masalah dengan atu ran pemasangan atribut, dan kami akan melaksanakan,” katanya pada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.
Julies mengaku partainya sepakat dengan Panwaslu yang akan menertibkan alat peraga yang dianggap melanggar. Namun, pihaknya minta tidak ada tebang pilih dalam penertiban ini. “Kalau Panwaslu akan menertibkan, semuanya juga harus ditertibkan,” harapnya. Untuk kader dan caleg dari Par tai Demokrat, lanjut dia, sudah diinstruksikan agar menaati aturan dan ketentuan yang ada. Dalam pemasangan alat peraga seperti baliho, spanduk, dan bendera untuk tidak melanggar peraturan yang sudah ditetapkan. “Partai Demokrat siap dengan aturan main,” cetusnya. (abi/c1/bay)
Kualitas Hijauan Pakan Menurun n KEMARAU... Sambungan dari Hal 31
Dalam perjalanannya, ungkap Heru, jumlah sapi perah tinggal 314 ekor. Dari 314 ekor itu, yang produksi hanya sekitar 60 persen atau sekitar 202 ekor. “Sisanya merupakan anak sapi yang belum produksi,” katanya. Menyusutnya jumlah populasi sapi perah itu, tambah dia, karena ada sebagian peternak yang berhenti beternak sapi perah. Beberapa peternak memutuskan menjual sapi perah karena berbagai alasan. “Kita sedang berjuang keras mengembalikan populasi sapi pe-
rah di Kecamatan Licin,” janjinya. Berbeda dengan produksi susu di Kecamatan Licin, produksi susu segar di Kecamatan Purwoharjo malah meningkat ta jam. Awalnya, peternak sapi perah di Kecamatan Purwoharjo hanya mampu memproduksi susu segar sekitar 1.800 liter setiap dua hari. Namun, saat ini jumlah produksinya meningkat menjadi 3.000 liter susu. Saat ini populasi sapi perah di Kecamatan Purwoharjo mencapai 500 ekor. Saat peternak Kecamatan Licin mampu memproduksi 4.000 liter, peternak Kecamatan Purwoharjo hanya mampu memproduksi
1.800 liter setiap dua hari. Saat ini, jumlah produksi susu segara di dua kecamatan itu berubah. Produksi susu peternak sapi Kecamatan Licin anjlok menjadi 1.800 liter, dan peternak Kecamatan Purwoharjo meroket menjadi Rp 3.000 liter. “Tren produksi susu di Kecamatan Purwoharjo terus naik. Sayang, harga jual susu tidak naik,” sebutnya. Saat ini susu hasil peternak Banyuwangi hanya dibeli oleh Nestle Rp 4.700 per liter. Itu pun tidak diterima para peternak 100 persen. Peternak hanya menerima hasil penjualan sekitar Rp 3.400. (afi/c1/bay)
36
Minggu 17 November 2013
PEKAN KREATIVITAS PELAJAR 11-16 NOVEMBER . KAMPUS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI
Sampai Jumpa Tahun Depan PEKAN Kreativitas Pelajar (PKP) 2013 resmi berakhir kemarin (16/11). Sama seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, PKP 2013 menyuguhkan berbagai perlombaan yang berfungsi merangsang dan meningkatkan kreativitas kalangan pelajar tingkat SMP dan SMA/sederajat. Lomba majalah dinding tiga dimensi (mading 3D), majalah dinding dua dimensi (mading 2D), dan student journalist (SJ), menjadi “menu� utama PKP kali ini. Karya masing-masing tim peserta tiga jenis perlombaan, itu telah dipamerkan di auditorium kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi sejak Senin (11/11) hingga kemarin. Selama sepekan itu pula, arena pameran PKP 2013 menjadi jujugan kalangan siswa asal seantero Bumi Blambangan. Bukan sekadar melihat-lihat karya masing-masing tim peserta, tidak sedikit pula pengunjung yang menjadikan karya masing-masing peserta tersebut sebagai referensi dalam pembuatan majalah dinding atau majalah sekolah. Sebagai wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan, khususnya pengembangan kreativitas pelajar, Jawa Pos Radar Banyuwangi bertekad melanjutkan program PKP tersebut di tahun mendatang. Sampai jumpa pada PKP 2014! (sgt/c1/bay)
FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa
APRESIASI: Pemenang kategori isi terbaik lomba mading 3D asal SMA 17 Agustus 1945 Banyuwangi menerima piala dari Bupati Abdullah Azwar Anas.
Pemenang Lomba-lomba PKP 2013 Mading 3D Isi Terbaik 17 High School (SMA 17 Agustus 1945 Banyuwangi) Desain Terbaik Semegah Construction (SMKN 1 Glagah) Terunik S3B (MAN Banyuwangi)
Mading 2D Isi Terbaik Laskar Muhammad (SMP Muhammadiyah 3 Banyuwangi) Desain Terbaik Sanyu 2 (SMPK Santo Yusuf Banyuwangi) Terunik Sanyu 1 (SMPK Santo Yusuf Banyuwangi)
Student Journalist Juara I Screed 4 (SMAN Pesanggaran) Juara II Mata Pena 2(SMAK Hikmah Mandala Banyuwangi) Juara III Van Wenner (SMKN 1 Glagah)
Lomba Telling Story Juara I : Widya Anggareni (SMAN 1 Pesanggaran) Juara II : Naelil Magfiroh (SMAN 1 Pesanggaran) Juara III : Dilla Crisvianti Dewi (SMAN 1 Genteng)
Lomba Baca Puisi Tingkat SMP Juara I : Moh Ainur Rofik (SMP Bustanul Makmur) Juara II : Shinta Mufti K (MTsN Banyuwangi) Juara III : Alissa Shafa El Shaqilla (SMP Bustanul Makmur)
1
2
Lomba Baca Puisi Tingkat SMA Juara I : Eldiani Aulis (SMAN 1 Cluring) Juara II : Erise Profita (SMAN 1 Cluring) Juara III: Sena Adji Ramanda (SMAN 1 Banyuwangi)
1. BUAH KREATIVITAS: Direktur JP RaBa Choliq Baya menyerahkan piala kepada pemenang kategori desain terbaik lomba mading 3D.
Lomba Baca Berita
2. BERTALENTA: Pemimpin Redaksi JP RaBa Bayu Saksono menyerahkan piala kepada Jejak Istiqomah, juara lomba baca berita PKP 2013.
Juara I : Jejak Istiqomah (MAN Srono) Juara II : Rosyidatul Liqoil (MA Al Amiriyyah Blokagung) Juara III : Ita'ul Masruroh (SMAN 1 Pesanggaran)
3
3. BERUNTUNG: Pengunjung yang berhasil menjawab pertanyaan quiz mendapat kaus Osing Deles.
ZAKARIA/RaBa
TAMPIL: Para penari gandrung dari SMA 17 Agustus 1945 Banyuwangi unjuk kebolehan.
WARTAWAN SEKOLAH: Rektor Untag Banyuwangi, Tutut Hariyadi menyerahkan piala untuk pemenang lomba Student Journalist.
JAGO PUISI: Para pemenang lomba baca puisi tingkat SEMRINGAH: Pemenang kategori desain terbaik, isi SEMRINGAH: Bella dari Desy Education (dua dari kanan) BERGENGSI: Kepala SMAN 1 Giri Mujiono menyerahkan SMP menerima piala dari Kepala SMA 17 Agustus 1945 terbaik, dan kategori paling unik lomba mading 2D berfoto berfoto usai penyerahan piala kepada juara I, juara II, dan piala pemenang lomba puisi tingkat SMA. Banyuwangi Anton Sunartono. bersama perwakilan MPM Honda Motor. juara III lomba telling story PKP 2013.