Radar Banyuwangi 17 Oktober 2013

Page 1

KAMIS 17 OKTOBER

DAERAH KEPALA

PROVINSI

JAWA

TIMUR

DAN TAHUNJAWA TIMURWAKIL 2013

UMUM

KEPALA DAERAH PROVINSI

Diduga kepanasan dan ikatan talinya lepas, kerbau meloncat turun dari truk.

UMUM TIMUR

PEMILIHAN

L

IH

M

SURAT

Kejadian berawal saat Burawi mengangkut kerbau menuju Pasar Hewan Rogojampi.

JAWA

U

AN KOMISI U PEMILIHAN PROVINSI

M

SUARA

Kronologi Kebo Ketaton di Rogojampi PEMI

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Kerbau mengamuk dan berlari di seputar Pasar Hewan Rogojampi. Kerbau merusak 3 unit sepeda motor.

Mengamuk, Kerbau Didor n Melukai Warga, Merusak Mobil dan 3 Sepeda Motor ROGOJAMPI - Suasana Pasar Hewan Rogojampi, Banyuwangi, mendadak gaduh. Gara-garanya, seekor kerbau mengamuk di sekitar kawasan tersebut siang kemarin (16/10). Hewan bertanduk berkulit hitam itu tidak hanya menyebabkan satu unit mobil dan tiga motor rusak. Lebih dari itu, kebo ketaton tersebut juga melukai seorang warga.

Kerbau menyeruduk 1 unit mobil yang lewat.

Burawi berusaha menangkap kerbau itu dibantu warga. Sialnya, kerbau justru menyeruduk Burawi hingga tersungkur dan bersimbah darah.

Korban serangan kerbau itu bernama Burawi, 45, warga Dusun Krajan Barat, Desa/Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Burawi mengalami luka serius di kaki. Pria yang juga sebagai sopir truk pengangkut ternak itu diseruduk kerbau. Serudukan ternak tersebut menyebabkan kakinya terluka hingga harus mendapat jahitan tim medis rumah sakit PKU Muhammadiyah Rogojampi. Amuk ternak pembajak sawah itu akhirnya harus diatasi aparat. Petugas Polsek Rogojampi terpaksa memuntahkan timah panas demi menghentikan amuk kerbau tersebut n Baca Mengamuk...Hal 35

Warga membawa Burawi ke RS PKU Muhammadiyah Rogojampi.

Karena membahayakan keselamatan warga, polisi menembak paha kerbau itu hingga jatuh tersungkur. Kerbau langsung disembelih. GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Getaran Terasa hingga Banyuwangi BANYUWANGI - Warga Banyuwangi sempat dihebohkan gempa bumi Selasa malam (15/10) lalu. Getaran cukup kuat terutama dirasakan warga yang berada di wilayah Bumi Blambangan bagian selatan selama sekitar sepuluh detik. Meski tidak terlalu kuat, warga yang tinggal di pusat Kota Gandrung juga merasakan gempa tersebut. Walaupun gempa yang terjadi tepat di

Hari Raya Idul Adha tersebut tidak sampai me nimbulkan kerusakan, fenomena alam itu sempat membuat warga cemas. Bahkan, dalam waktu singkat, gempa bumi tersebut menjadi perbincangan hangat warga di situs jejaring sosial. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melansir, pusat gempa yang terjadi tepat pukul 19.49 Selasa tersebut berlokasi di 174 Kilometer (Km) barat daya

Denpasar, Bali. “Pusat gempa berada di koordinat 9,88 Lintang Selatan (LS) dan 114 Bujur Timur (BT), tepatnya 174 barat daya Denpasar,” ujar prakirawan Stasiun Meteorologi Banyuwangi, Gigik Nurbaskoro, kemarin (16/10). Menurut Gigik, magnitude gempa tersebut mencapai 5,0 skala Richter (SR) dengan kedalaman 10 Km di bawah permukaan laut n Baca Getaran...Hal 35

HAJI

Baca Masih...Hal 35

ADA APA LAGI

derajat Bujurr Timu Timur T im r (BT) Magnitude : 5,0 Skala Richter (SR) Kedalaman pusat gempa: 10Kmdibawahpermukaanlaut. Dampak : tidak berpotensi Tsunami

SUMBER: STASIUN BMKG BANYUWANGI

Arus Balik Diprediksi Akhir Pekan Ini

Masih Tinggal di Mina PELAYANAN yang diterima jamaah haji yang saat ini berada di Mina dinilai sudah cukup baik. Mu lai distribusi Laporan dari Makkah nasi kotak yang layak makan dan tepat waktu hingga kondisi ten da tempat penginapan sementara selama di Mina dinilai lumayan. P ro s e s p e l a ksa naan lempar jum rah pun relatif lancar. Meski diimbau melempar jumrah Oleh pada jam tertentu, H. Latief Harun tapi beberapa jaPembimbing KBIH maah justru meSabilillah lempar jumrah di luar jam imbauan itu n

Gempa di Bali Barat Daya Hari/Tanggal nggal : Selasa, 15 Oktober 2013 Pukul : 19:49 Durasi gempa: 10 detik Lokasi : 174 Km barat daya Denpasar, Bali Koordinat :9,88derajat Lintang Selatan (LS) & 114

BANYUWANGI - Setelah sempat mengalami lonjakan penumpang cukup signifikan akhir pekan lalu, aktivitas penyeberangan Ketapang-Gilima nuk terpantau normal sejak Se lasa (15/10) lalu. Pihak PT. ASDP Indonesia Ferr y (IF) Cabang Ketapang memprediksi pun cak arus balik penumpang akan terjadi akhir pekan ini.

Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di pelabuhan ke banggaan ma sya rakat Banyuwangi tersebut, antrean kendaraan ti dak terlihat di ha la man parkir Pe la buhan Ke tapang. Kendaraan yang hendak menyeberang ke Pulau Dewata bisa langsung naik ke kapal yang siap berlayar ke Bali n Baca Arus...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

PENGHALANG: Hanya kendaraan kecil yang bisa melewati portal di jalan Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, siang kemarin. Truk berukuran besar tidak bisa melewati jalan tersebut.

Target 100, Dibangun 40 Portal BANYUWANGI - Kebijakan pembangunan portal di jalan kelas III berdampak positif terhadap ketahanan kualitas jalan. Sejumlah ruas jalan yang dipasangi portal hingga saat ini kualitasnya masih bagus dan terhindar dari kerusakan. Sebaliknya, beberapa ruas jalan kelas III yang tidak dipasangi portal, as palnya mulai mengelupas. Itu

disebabkan jalan tersebut sering dilewati kendaraan berbobot lebih dari delapan ton. “Jalan kelas III ha nya bisa dilewati kendaraan ber muatan maksimal delapan ton,” ungkap Kepala Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Banyuwangi, Mujiono. Mujiono mengatakan, jika hanya dilewati kendaraan bermuatan de-

lapan ton, kualitas jalan kelas III akan bertahan hingga lima tahun. Sebaliknya, kalau jalan kelas III sering dilewati kendaraan berbobot lebih dari delapan ton, jalan tersebut akan hancur dalam tempo setahun. “Coba sekarang lihat dan bandingkan jalan yang diberi portal dengan jalan yang tidak diberi portal,” cetusnya n Baca Target...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

LANCAR: Kendaraan memasuki dermaga mobile bridge (MB) di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, kemarin.

Ridwan, Pandai Besi Serbabisa dari Srono

Sering Ikuti Festival Tingkat Nasional

AGUS BAIHAQI/RaBa

MENUMPUK: Kulit sapi dan kambing ditumpuk di tepi Jalan Basuki Rahmat, Banyuwangi.

Kirim Kulit ke Lumajang BANYUWANGI - Para pedagang kulit ternak mendapat berkah pada Hari Raya Idul Adha. Mereka mendapat pasokan kulit ternak dari warga cukup melimpah. Salah satu pengumpul kulit dan kepala ternak kurban adalah Riza, 40, warga Jalan Karimunjawa, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi n Baca Kirim...Hal 35

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Banyak pandai besi di Bumi Blambangan. Namun, pandai besi yang telaten membuat gamelan sekaligus piawai memainkan alat musik tradisional mungkin hanya Ridwan.

Bikin saja pasar hewan bintang 4, lengkap dengan kolam lumpur PERASAAN: Ridwan mengecek nada yang dihasilkan gamelan buatannya.

SHULHAN HADI, Srono SUARA gemerincing dan bunyi perkusi terdengar di rumah Ridwan, 32, di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Rumah itu tak ha nya dijadikan tempat tinggal. Bangunan seluas enam meter kali sepuluh meter itu ternyata juga berfungsi sebagai bengkel pandai besi. Seolah berjodoh, rumah sekaligus workshop (bengkel) milik Ridwan ter-

Mengamuk di pasar hewan, kerbau ditembak polisi

Pemkab target bangun 100 portal, dibangun 40 portal Kalau perlu bikin seribu portal, biar masuk MURI

SHULHAN HADI/RaBa

sebut ternyata tak jauh dari situs Watu Gong. Rumah produksi gamelan dan gong itu ternyata dekat dengan situs

nenek moyang yang berbentuk seperti gong itu. Sungguh berjodoh. Setelah melihat lebih dalam, di

bengkel itu ada beberapa pekerja tengah melakukan finishing n Baca Sering...Hal 35

Hotel

Santika

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


27

Kamis 17 Oktober 2013

Jeruk Rusak, Beralih Kedelai

TEGALDLIMO - Nasib para petani jeruk pecel di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, tak menentu. Saat tanaman mereka bagus, harganya justru jatuh. Nah, ketika harga jeruk pecel melambung tinggi, tanaman mereka justru rusak. Tak ingin terus berspekulasi,

para petani jeruk pecel memilih membabat tanaman mereka dan beralih ke tanaman lain, seperti kedelai dan padi. Irfan Rifa’i, salah satu petani jeruk pecel di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, mengatakan, beberapa waktu lalu harga jeruk pecel memang turun. Namun, saat ini harga

jeruk nipis tersebut mencapai Rp 9.000 per kilogram. Sayang, saat bersamaan tanaman jeruk mereka banyak yang rusak, sehingga tak ada buahnya. Makanya para petani, termasuk dirinya, memilih membersihkan tanaman jeruk pecel tersebut, karena tak ingin terusmenerus rugi. (azi/c1/aif)

ABDUL AZIZ/RaBa

DITEBANG: Irfan memilih memotong tanaman jeruk pecel meski harganya melambung tinggi.

Tersinggung, Hajar Mantan Istri MUNCAR - Keinginan Sofie membeli nasi goreng akhirnya berbuah petaka. Bukan hanya nasi goreng yang didapat, wanita berusia 26 tahun itu juga menerima ”bonus” bogem mentah dari mantan suaminya, Syaiful Rahmat, 27. Ternyata bukan hanya bogem mentah, Sofie juga mendapat “bonus” tambahan lemparan batu bata di wajahnya. Akibat lembaran batu itu, wajah Sofie memar. Tak terima dengan perlakuan mantan suaminya, ibu satu anak itu pun melapor ke Mapolsek Muncar. Kasus penganiayaan itu kini dalam proses penyidikan Polsek Muncar. Sofie sudah dimintai keterangan penyidik. ”Tinggal Syaiful yang akan kita korek keterangannya. Yang pasti, kasus ini kita tangani serius,” kata Kapolsek Muncar, AKP Ary Murtini. Kisah pilu yang dialami Sofie itu terjadi ketika wanita itu membelikan nasi goreng di sebuah warung di Dusun Kalimoro, Desa Tembokrejo, Muncar. Sedianya, nasi goreng

Cepat pulang, anakmu menunggu di rumah.

Ampun mas bro... jangan siksa aku

Empat Ekor Bebek Antar ke Penjara SEMPU - Gara-gara tak punya uang untuk membeli rokok, dua lelaki nekat mencuri. Mereka pun harus berurusan dengan polisi. Keduanya dijebloskan ke tahanan Mapolsek Sempu karena kepergok mencuri empat ekor bebek. Mereka adalah Santoso, 41, warga Dusun Tugung, Desa/Kecamatan Sempu, dan Misbahun, 22, warga Dusun Wadung Pal, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore. Diperoleh keterangan, keduanya tertangkap basah ketika mencuri bebek milik Wijiyanto, 42, yang sedang digembala di sawah Dusun Tugung, Desa/Kecamatan Sempu. Ceritanya, pukul 10.00, Wijiyanto, warga Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng, sedang menggembala seratus ekor bebek . Saat unggas peliharaannya itu cari makan di sawah, Wijiyanto istirahat di rumah saudaranya di Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu. Saat itu, dia minta tolong temannya, Nurhadi, menunggui bebeknya di sawah. Baru sampai di sawah, Nurhadi

sung datang dan mengejar kedua pelaku. Tak lama kemudian, Santoso dan Misbahun berhasil ditangkap warga, lalu diserahkan ke Mapolsek Sempu. Selain kedua pelaku, warga juga menyerahkan barang bukti berupa empat ekor bebek, sebuah motor yang dibawa ABDUL AZIZ/RABA kedua pelaku, NYOLONG: Kedua pelaku dan barang bukti sebuah sebuah kanmotor diamankan di Mapolsek Sempu kemarin. tong plastik yang hendak melihat dua pelaku menggiring digunakan wadah bebek, dan seempat bebek milik Wijiyan- buah tali rafia ukuran satu meter. Saat diperiksa penyidik, kedua to. Melihat itu, Nurhadi langsung berteriak maling. Kontan, pelaku mengaku nekat mencuri teriakan Nurhadi itu mengun- bebek karena tak punya uang untuk dang perhatian warga yang ada membeli rokok. “Hanya ingin beli di sawah. Beberapa orang lang- rokok,” aku keduanya. (azi/c1/aif)

itu untuk anaknya di rumah. Tak disangka, Sofie bertemu Syaiful, mantan suaminya. Kala itu, Syaiful asyik minum tuak bersama teman-temannya tak jauh dari warung nasi goreng itu. Celakanya nasi goreng yang diinginkan Sofie habis. Saiful menyarankan Sofie membeli mi di dekat pantai. Sofie pun minta Syaiful menemaninya membeli mi goreng sesuai sarannya itu. Usai membeli mi yang diinginkan, Syaiful meminta Sofie segera pulang. Ternyata permintaan itu membuat Sofie muntab. Emosi Sofie langsung membara. ”Tersangka (Syaiful) ngomong agar Sofie cepat pulang karena ditunggu anaknya di rumah. Korban bilang itu khan juga anakmu,” kata Kapolsek menirukan ucapan Sofie. Syaiful langsung menampar dan memukul wajah perempuan yang pernah dinikahinya tersebut. Ternyata itu belum cukup. Pria yang berprofesi sebagai nelayan ini juga melemparkan batu-bata ke wajah korban hingga memar. Aksi brutal itu baru berhenti setelah warga melerai memegangi Syaiful. (nic/c1/aif)

HERU/RABA

Petani Kalipahit Kurang Air TEGALDLIMO - Para petani di Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo, resah. Bersamaan dengan musim tanam sekarang ini, mereka justru kekurangan air untuk mengaliri sawahnya. Suswadi, 43, seorang petani menuturkan, saat ini usia tanaman padinya sudah mencapai dua bulan dan membutuhkan air. “Saat ini lahan sawahnya kering. Sehingga tanaman padi terancam puso alias banyak bulir padi yang gabuk,” ujarnya. Sedang untuk kebutuhan air, dia harus mengambil melalui pompa air. Sewa per jam Rp 25 ribu. Sedangkan untuk luas lahan seperempat hektare membutuhkan waktu rata-rata sekitar enam jam n Baca Petani...Hal 35 KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Rakorsus Evaluasi dan Penguatan Layanan Pendidikan Dasar Berkualitas (2-habis)

UPTD Harus Mampu Ciptakan Lingkungan Siswa Berakhlaq Mulia Para era Bupati Ratna Ani Lestari, unit pelaksana teknis dinas (UPTD) Pendidikan sempat dilikuidasi dan digabung dengan kantor kecamatan. Sedangkan para era Bupati Abdullah Azwas Anas, UPTD kembali dihidupkan untuk memperkuat layanan pendidikan pada masyarakat. PADA kesempatan rakorsus dengan kepala UPTD, Bupati Anas menyampaikan harapan besarnya terhadap UPTD. Kepala UPTD diminta dapat bekerja sungguh-sungguh, bukan hanya mendorong proses pendidikan dan pengajaran di sekolah berlangsung dengan baik namun bagaimana mendorong lingkungan sekolah dan lingkungan luar sekolah juga mampu berbuat baik. Peserta didik di luar lingkungan sekolah, mampu menjauhkan diri dari pergaulan be-

bas, narkotika, dan minuman keras (Miras). Kepala UPTD diminta tidak hanya berfikir peserta didiknya baik di lingkungan sekolah, namun harus bisa menyusun sistem agar peserta didik juga baik di lingkungan luar sekolah. Bupati Anas menyampaikan, ke depan prestasi sekolah bukan diukur dari indeks nilai siswa, dan bukan pula berapa banyak juara yang diperoleh dalam kompetisi sekolah. Lebih dari itu, prestasi sekolah juga harus diukur sejauh mana lingkungan sekolah mampu membentuk pribadi siswa yang mandiri, dan berakhlaq mulia. “Cita-cita besar itu, memerlukan kerja keras dari semua stakeholder. Orang tua, kepala sekolah, guru, pengawas sekolah, kepala UPTD dan masyarakat umum harus memiliki komitmen bersama dan mau kerja keras,” katanya. Pada rakorsus itu, Bupati Anas menekankan agar para kepala UPTD secara rutin melaksanakan rapat kerja (raker) teknis minimal satu bulan sekali dan dua bulan sekali dengan Bupati. Raker teknis itu dalam

BINA AKHLAQ: Bupati Anas bersama tokoh masyarakat saat menghadiri acara pengajian di SMAN 1 Glagah beberapa waktu lalu. DOK.RaBa

rangka untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program yang telah dicanangkan. Pada kesempatan itu, Bupati Anas juga menyampaikan, kepala UPTD wajib memahami aturan kepegawaian yang baru. Tujuannya agar kepala UPTD bisa menjelaskan secara

tuntas setiap ada perubahan aturan kepegawaian kepada kepala sekolah dan jajaran guru di lingkungan tanggung jawabnya. Kepala UPTD diminta tidak hanya mendengarkan aspirasi saja, namun tidak memahami dan tidak bisa menjelaskan kebijakan

perubahan tersebut. Karena itu, setiap ada perubahan peraturan, kepala UPTD harus pro aktif untuk mencari dan jangan hanya menunggu saja. Bupati Anas mengingatkan agar kepala UPTD meminimalisasi adanya miskomunikasi soal aturan kepegawaian baru yang diakibatkan karena kurang memahami dan tidak paham. Jika terjadi miskomunikasi soal aturan kepegawaian, kepala UPTD tidak perlu membawanya sampai pada kepala Dinas Pendidikan. “Apalagi sampai ke Bupati, selesaikan sendiri dengan cara memahami aturan baru itu,” pintanya. Selama ini, sering terjadi miskomunikasi di kalangan guru soal aturan kepegawaian. Salah satunya, aturan baru soal kenaikan pangkat sehingga bisa dihindari ada kesan proses rumit dalam proses kenaikan pangkat. “Kepala UPTD harus menjelaskan secara detail aturan baru soal proses dan prosedur kenaikan pangkat kepada kalangan guru. Proses kenaikan pangkat tidak rumit, memang aturannya seperti itu,” jelasnya. (afi/aif)


28

Kamis 17 Oktober 2013

Pengemis Tidak Dapat Jatah Kurban

BANYUWANGI - Sekitar dua pekan lagi, pameran UMKM dan Bank E xpo ber tajuk “Banyuwangi Inovatif” segera digelar. Pameran yang mengambil tema perbankan dan UMKM itu mendapat sambutan yang besar dari masyarakat umum, khususnya masyarakat perbankan dan dunia usaha. Tercatat, sudah ada 84 unit stand akan ditampilkan dalam Pameran Banyuwangi Inovatif ini. Terlebih lagi, momen pameran yang bertepatan dengan pencanangan Gerakan Ekonomi Syariah atau disingkat GRES! ini semakin meriah karena support dari Bank In-

donesia dan masyarakat Ekonomi Syariah. Oleh karena itu, pembukaan pameran Banyuwangi Inovatif akan ditandai dengan jalan sehat bersama bupati dan seluruh masyarakat Banyuwangi. Dengan kemasan pameran yang modern, Banyuwangi Inovatif akan menghadirkan banyak informasi baru dan menarik tentang perbankan dan UMKM. Bahkan, untuk lebih memeriahkan acara, panitia penyelenggara, Top Nine Production yang bekerjasama dengan Jawa Pos Radar area Tapal Kuda akan menggelar berbagai acara di dalamnya.

Sebut saja, lomba melukis kaus untuk umum, lomba melukis celengan untuk TK-SD, seminar “Entrepreneur Mindset Building”, seminar “Bagaiamana Memulai Bisnis”, seminar “Ekonomi Syariah”, dan masih banyak lagi seminar-seminar lain yang menarik untuk masyarakat umum. Di hari pertama pendaftaran, panitia telah banyak menerima peserta lomba maupun seminar. Bahkan informasi dari jaringan Jawa Pos Radar area Tapal Kuda, peserta tidak hanya datang ke cover area Radar Banyuwangi dan JTV Banyuwangi, tapi juga

berduyun-duyun datang ke kantor-kantor Jawa Pos radar yang di luar kota, seperti Radar Jember dan Temprina Jember. “Acara ini kami persembahkan untuk memajukan perekonomian Banyuwangi khususnya, dan area Tapal Kuda Jawa Timur pada umumnya,” demikian penjelasan Taufik Ardi Nugroho, ST, ketua panitia pameran Banyuwangin Inovatif. Dengan tampilan dan pengelolaan pameran yang lebih modern, panitia yakin dapat memberikan suguhan hiburan yang bermutu, positif dan mendidik kepada masyarakat Banyuwangi. (*/als)

SITUBONDO - Kesenjangan sosial di Kabupaten Situbondo nampaknya masih terjadi, khususnya bagi kalangan pengemis. Buktinya, hari pertama maupun hari kedua Idul Adha kemarin (16/10) belasan pengemis yang biasa mangkal di sejumlah sudut kota Situbondo tidak mendapat bagian daging kurban. Padahal, belasan pengemis ini sudah berpindah-pindah dari sejumlah tempat pemotongan hewan kurban. Namun, karena mereka tidak memiliki kupon, para pengemis ini harus gigit jari dan kembali mengemis di jalanan tanpa menerima jatah daging kurban. Menurut salah seorang pengemis, Sufiyah, jatah daging kurban di beberapa tempat berkurban memang diberikan kepada warga yang memiliki kupon. Akibatnya, meski berpindah-pindah lokasi, dia dan sejumlah rekannya tetap tidak mendapat bagian daging kurban dari panitia. “Saya kemarin (15/10) sudah ke masjid-masjid dan ke kantor pemkab. Tapi tetap tidak diberi. Tidak seorang pun yang memberikan daging kurban,” kata Sufiyah, salah satu pengemis yang sering mangkal di perempatan Alunalun Situbondo. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, di hari pertama penyembelihan kurban Selasa (15/10) lalu, belasan pengemis sempat antre hingga dua jam di halaman belakang pemkab.

BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Lingkar Ketapang •

• Toko Strategis •

• Tanah Dadapan •

• Security •

• Body Kijang Kapsul •

Djl tnh 2530 M2 Jl. Lingkar Ketapang Bwi, blh diambil sbgian. H. 082141046676

Djl Toko Pst Kota strategis Jl A.Yani 106 A, STB H 081233770294/0338-671304

Dijual Tanah (Ada bangunan) Lok Secawan Dadapan; Ruko 2 Lt lok blkg UNTAG Bwi Hub Anugerah Fotocopy Jl Agus Salim Banyuwangi Tlp (0333) 42 7190/081233669969/085335115873

Butuh Security syarat berpengalaman, disiplin, Usia max 40 tahun, lamaran lengkap kirim ke Toko Moro Seneng Gendoh, Banyuwangi

Dijual body kijang kapsul 22 juta nego Hubungi 08242194111

• Staff Accounting •

• Tanah & Ruko •

Prshn manufacture bth Staff Accounting. Syrt P/W, max 30thn, min D3 Accounting, ulet, bisa Ms Office. Yg brminat, lgsg dtg jam 16.00-18.00. HRD PT. Timur Putra Sentosa Jl. Ry Jember KM 11 No.8, Pakistaji Kabat

TOP NINE FOR RaBa

LUAR KOTA: Peserta lomba melukis kaus mendaftar di kantor Temprina Jember kemarin (16/10).

Lomba Melukis Kaus Diikuti Peserta Luar Banyuwangi

NUR HARIRI/RaBa

TAK PUNYA KUPON: Meski sudah ikut antre, sejumlah pengemis tidak mendapat jatah daging kurban di hari pertama maupun hari kedua Idul Adha.

Tetapi, lantaran tidak memiliki kupon, mereka pun tidak mendapat jatah daging kurban. Tidak hanya itu, para pengemis ini sebelum dan sesudah dari pemkab juga terus berkeliling agar mendapat jatah daging kurban. Namun, tidak ada panitia kurban yang mereka

datangi memberikan daging. “Gak ada yang memberi, katanya harus punya kupon,” imbuh Sufiyah. Bahkan, beberapa pengemis juga sempat mendatangi salah satu partai politik yang menyembelih hewan ternak. Tetapi, dengan alasan yang sama, mereka juga ditolak. (rri/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Avanza ‘09 •

• Suzuki Satria ‘12 •

• Daihatsu Ayla •

Djl Avanza 09 htm G.L300.08. Apv,GA ptih, Yaris 08 E mrh, Inova 04 slr. Hb 082142194111

Dijual Suzuki Satria th 2012, barang bagus terawat Hubungi 081358334934

R-Stock Xenia UM 26 jt, Ayla hrga mulai 81 jt, krdit bs 6 thn, Hub. Hadi 08113541818 / 081559705555

Jual Xenia 05li tahun 1997, harga 97,5 juta nego

Honda CRV ‘05 Matic (Hitam) 146 Juta nego

• Nissan • Nissan Bwi year n promo dptkn undn 5 pkt trip ntn P.D Brazil,2 Nissan ElGrand, 3 Nisan Teana, 2 Grand Livina stp test drv/pmblan Nissan Hub Jl. Letj S Parman 147 Tlpon 0333-4460222

Yaris 08 merah harga 132 juta nego

Cash / Credit Tukar Tambah

Erwin 08242194111

Hub: 082142194111 / 081335897888

• Suzuki Baleno ‘00 •

• Toyota Innova ‘10 •

• Toyota Kijang LGX ‘02 •

Dijual Suzuki Baleno 1,5 tahun 2000 warna silver, ban baru, jarang pakai. Barang istimewa, harga 76,5 nego, TP. 082334144656, 081336395725

Dijual Toyota Kijang Innova E XS41 ( solar) tahun 2010 silver, harga 197,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang LGX LF 80 STD (solar) tahun 2002, merah metalik, harga 122,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Rumah Sempu •

• Toyota Avanza ‘10 •

• Isuzu Panther ‘05 •

• Nissan X-Trail ‘05 •

Dijual Rumah Luas Rumah + Tanah 600 M2. Paras Tembok RT02/02 Jambewangi, Sempu. H: 081 937 651 676 / 082 232 539 847 / 081 238 709 020. Hrga 600 Juta Nego

Dijual Toyota Avanza 1.3 G F601 RM GMMFJJ tahun 2010 silver metalik, harga 133,5 juta nego, brg istimw, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Isuzu Panther TBR 541 LS25 MT tahun 2005 hitam, harga 149 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Nissan Xtrail 2.5 ST AT tahun 2005 abu-abu metalik, harga 132,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI Dijual tanah & ruko, LT 300 M2, luas ruko 8x18 m, 2 lantai, SHM & IMB, lok di jantung kota Pesanggaran, sblh Bbank mandiri, HP 081216418633, iinsetyowati44@yahoo.com

• Perum AA Regency • Djl rmh di Perum AA Regency Blok F no 14-15 Kedungrejo Muncar, TP. Hub. 081336722345.

• Oper Kredit Rumah • Jual rmh oper kredit Perum Mendut Hijau Blok H No.2 Bwi LT146 m2, LB 36m2 sdh ada tmbahanny H: 081234948529 Pasang iklan di wilayah Situbondo dan sekitarnya, Hub: 0338 - 671982

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhatihati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.


BALJEBOL

Kamis 17 Oktober 2013

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

Awas, Calo CPNS Mulai Gentayangan

IDUL ADHA

Hewan Kurban Mencapai 2.707 Ekor LUMAJANG – Hari Raya Qurban kemarin juga menjadi perhatian aparat TNI. Semua jajaran diwajibkan memantau potensi kerawanan pembagian daging kurban. Monitoring juga menemukan total hewan kurban yang disembelih mencapai 2.707 ekor. Data tersebut dirilis oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 0821 Lumajang. Yang bersumber dari seluruh Babinmas se-kabupaten Lumajang. Pada sore kemarin, semua data titik penyembelihan kurban terkumpul. Letkol Kav Akhyari, Dandim 0821 Lumajang, mengatakan pihaknya memang melakukan monitoring terhadap semua titik penyembelihan qurban. Mulai dari masjid, musala, maupun kelompok kurban RT-RW yang ada di Lumajang. Bahkan di sejumlah dusun terpencil dipantau oleh anggotanya di lapangan. Caranya, Kodim mengerahkan seluruh babinmas di semua koramil. Yang bergerak mendatangi lokasi-lokasi penyembelihan hewan kurban di semua areanya masing-masing. Selain itu, Akhyari menjelaskan langkah tersebut juga untuk mengantisipasi adanya antrean distribusi daging kurban. Yang dapat berakibat munculnya potensi kerawanan berdesak-desakan atau berebut. “Tapi semuanya berlangsung aman dan lancar,” terang Akhyari.(fid/sh/jpnn/aif)

Dilakukan Orang yang Mengaku Dekat Men-PAN JEMBER – Mendekati musim penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bulan November 2013 nanti, calo jabatan mulai gentayangan. Bukan hanya masyarakat yang mendaftar yang menjadi sasaran penipuan, namun ternyata pejabat Pemkab Jember pun sempat menjadi sasaran aksi penipuan ini yakni dengan menawarkan penambahan kuota CPNS Kabupaten Jember. Tidak tanggung-tanggung, yang menjadi sasaran ini oleh orang yang mengaku sebagai kerabat dekat Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan) adalah Sekda Pemkab Jember dengan BKD Jember. Namun, berhasil diantisipasi karena mengetahui jika ini hanya aksi penipuan orang yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut diungkapkan Kepala BKD Jember Miati Alvin di sela-sela pertemuan dengan Komisi A DPRD Jember kemarin siang (17/10) terkait dengan pelaksanaan CPNS yang dilakukan 3 November 2013 mendatang. Un-

HAFID ASNAN/RADAR JEMBER/JPNN

SEMANGAT: Panitia Idul Adha menyiapkan hewan kurban untuk disalurkan kepada yang berhak.

PENDIDIKAN

tuk tahun ini, Pemkab Jember memang mendapatkan jatah formasi CPNS jalur umum sebanyak 72 orang. Jumlah ini memang dirasakan cukup sedikit jika dibandingkan dengan kebutuhan Pemkab Jember. Oleh karena itu, per surat Pemkab Jember pun mengajukan penambahan kuota penerimaan CPNS 2013. Tetapi, permintaan untuk penambahan itu secara surat juga sudah ditolak oleh MenPAN. Namun, tiba-tiba beberapa waktu yang lalu ada orang laki-laki yang mendatangi Sekkab Jember Sugiarto. Orang tersebut menambahi tambahan kuota formasi CPNS di Jember. “Namun, oleh Pak Sekkab tidak ditanggapi dan melimpahkannya kepada kami,” ujar Miati Alvin kemarin. Pria tersebut pun dengan santai menghadap Miati Alvin dan mengungkapkan maksud adanya peluang penambahan kuota CPNS. Namun, pria tersebut mengaku bahwa ada imbalan yang harus dibayarkan oleh Pemkab jika ingin ada penambahan kuota CPNS. Karena penasaran dengan modus orang tersebut, Miati pun mengorek lebih jauh bagaimana penipuan itu dilakukan. (ram/jpnn/aif)

Urunan Enam Tahun SILO – Upaya ratusan siswa SDN Sumberjati 01 Desa Sumberjati, Silo ini patut dicontoh. Selama enam tahun, mereka menyisihkan uang saku. Hasilnya, mereka bisa memiliki dua ruang kelas baru dan satu bangunan musala. Selain uang saku dari ratusan siswa, juga dari hasil sumbangan dari para guru dan Komite Sekolah. Total untuk dua ruang kelas dan musala menghabiskan dana sebesar Rp 250 juta. Peresmian ruang kelas hasil swadaya siswa dan para guru plus komite sekolah itu dilakukan Kadinas Pendidikan Jember Bambang Hariono (16/10). Suprayoko, Ketua Komite SDN Sumberjati 01 mengatakan, dari jumlah 274 siswa ini, setiap hari menyisihkan uang saku yang diberi otang tuanya untuk diserahkan kepada guru masing-masing kelas. ”Kegiatan mengumpulkan uang sangu dari seluruh siswa ini sudah berjalan enam tahun,” katanya. Infak siswa tiap hari ini tanpa ada paksaan. Mulai dari Rp 200, Rp 300, hingga Rp 500. Dan selama enam tahun, uang dari siswa tersebut terkumpul Rp 175 juta. Sementara sisanya juga dikumpulkan dari para guru SDN Sumberjati 01 dan Komite dengan anggotanya. ”Pembangunan dua ruang kelas dan musala tersebut selama tiga bulan,” katanya. Bahkan untuk memberi makan para pekerja yang mengerjakan sekolah, para orang tua setiap hari bergantian memberi konsumsi. Sementara M Husen Kepala UPT Silo mengatakan, di wilayah UPT Silo ini ada 45 lembaga. Namun, dari jumlah tersebut hanya SDN Sumberjadi 01 yang bisa membangun ruang kelas dari swadaya. (jum/hdi/jpnn/aif)

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

SEKOLAH SWADAYA: Bambang Hariono Kadiknas Pendidikan Jember saat melihat bangunan ruang kelas di SDN Sumberjari 01 Silo.

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

LUKA BERAT: Abdul Azis saat mendapat perawatan di IGD dr Koesnadi. Siramah kuah bakso membuat sebagian tubuhnya melepuh dan harus mendapatkan perawatan intensif.

SHOLIKHUL HUDA/RADAR JEMBER/JPNN

MENILIK TEMBAKAU: Imam Syafii salah seorang petani tembakau di Desa Kesilir, Wuluhan Jember di gudang miliknya.

Harga Tembakau Merangkak Naik WULUHAN - Ratusan petani tembakau di Jember bagian selatan bisa tersenyum. Pasalnya pada penanaman kedua musim ini, harga pasaran tembakau semakin bagus. Jika musim lalu harga maksimal hanya mencapai Rp 5 juta per kuintal. Namun kali ini bisa mencapai Rp 9 juta per kuintal. Bagusnya harga tembakau pada musim ini, tidak lain karena cuaca yang sangat mendukung. Sinaran panas yang sempurna, membuat tanaman petani tumbuh dengan bagus. Tidak heran jika di wulayah Desa Kesilir, banyak bertebaran spanduk dengan tulisan ‘Tembakau lebih berharga daripada emas’. “Daerah Kesilir merupakan penghasil tembakau na-ougst yang sudah terkenal kualitasnya. Dari itu mayoritas masyarakat sini banyak yang bertani tembakau,” terang Imam Syafii, petani asal Kesilir.

Dijelaskan, walau kebanyakan petani hanya mengandalkan kemampuan otodidak, namun tidak lantas kualitasnya menurun. “Kami juga menjaga tembakau dari NTRM yang sangat dilarang oleh para eksportis,” terang Imam. Kisaran harga tembakau yang cukup memuaskan tersebut, membuat banyak petani menambah tanamannya dengan memborong tembakau yang masih di sawah. Walau pilihan untuk ‘nebas tembakau’ atau memborong membutuhkan spekulasi, namun harga tembakau yang bertengger di kisaran Rp 8 juta per kuintal, membuat petani untung. “Sebenarnya petani harus berspekulasi, karena ketika memborong daun masih di sawah dan masih harus melakukan pengeringan di gudang. Jika beruntung, kualitasnya bagus,” terang Imam. (hud/hdi/jpnn/aif)

Kena Kuah Bakso, Kakek Melepuh BONDOWOSO - Niatnya ingin berjualan bakso namun malah kena tumpahan kuah bakso yang sedang mendidih. Itulah yang dialami Abdul Azis, 65, warga Desa/Kecamatan Tamankrocok, kemarin (16/10). Korban yang pekerjaan sehariharinya sebagai penjual bakso, saat itu tengah memasak kuah bakso di dapur rumahnya. Saat kuah mendidih itulah, panci yang berisi kuah panas itu tersenggol hingga tumpah dan mengenai badannya. Tak ayal, badan korban melepuh akibat air panas itu dan harus dibawa ke IGD dr Koesnadi Bondowoso. Dr Rasmono, petugas kesehatan di IGD dr Koesnadi, menjelaskan luka yang dialami korban tersebut cukup parah

bahkan luka bakarnya masuk ke stadium dua.”Sehingga, kami berusaha menutupi luka pasien dengan obat-obatan luka bakar,” katanya. Sedangkan keterangan dari pihak keluarga itu, penyebab kejadian tersebut karena pasiennya menyenggol panci besar berisi kuah bakso yang mendidih.”Katanya saat kedapur, pasien ini menyenggol panci kuah yang tengah mendidih. Lalu, sebagian kuah panas itu tumpah mengenai badannya,” katanya. Tentu saja pasien yang sudah sepuh itu menjerit kesakitan. Apalagi, bagian badan dan kakinya luka akibat suhu air yang panas. Selanjutnya, pihak keluarga membawa korban itu ke IGD dr Koesnadi. (eko/wah/jpnn/aif)

Distira, Komunitas Pemuda yang Gemar Kegiatan Sosial

Galang Iuran Anggota, Bikin Program Bedah Rumah Berawal dari kegemaran berdiskusi ilmiah, para pemuda yang mayoritas adalah mahasiswa ini kemudian membentuk komunitas Diskusi Tiang Bendera (Distira). Namun karena tak ingin hanya tenggelam dalam diskusidiskusi sematan, mereka mengambil peran dalam kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat. EKO SETIA BUDI, Bondowoso BU TUM, 70, warga dusun Gentong, desa/kecamatan Tlogosari tak bisa menyembunyikan kebahagiannya. Rumah janda yang tinggal seorang diri ini sedang diperbaiki oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam komunitas Distira. Tak lama

lagi, dia akan memiliki rumah yang lebih layak untuk ditinggali. Selama ini, perempuan yang biasa dipanggil Bu Tum ini tinggal di rumah yang sangat tidak layak untuk hunian. Ukuran rumahnya tak besar. Sekitar 5 x 5 meter. Sebagian tiang penyangga rumah yang terbuat dari kayu sudah reot. Atap gentingnya sudah banyak berlubang. Sementara lantai tanah di rumah itu juga tak tinggi. Sehingga ketika hujan turun, air dari luar rumah seringkali masuk ke dalam. Selain rumah yang tidak layak huni itu, Bu Tum juga hidup serba kekurangan. Untuk makan seharihari saja sangat sulit. Mengais sisasisa padi hasil panen di sawah adalah pekerjaan yang sering dia lakukan selama ini. Terkadang untuk makan dia harus mengandalkan pemberian dari para tetangganya. Meski hidup dalam kondisi serba terbatas di rumah yang tak layak huni itu, namun Bu Tum belum terakomodir dalam program-program pemerintah. Misalnya program

perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilakukan oleh Pemkab Bondowoso. “Karena itulah, bersama dengan teman-teman yang lain, kita membantu memperbaiki rumah Bu Tum ini,” ujar Nasrul, Koordinator Bedah Rumah Distira. Biaya program bedah rumah tersebut adalah hasil dari iuran anggota. Sudah sekitar dua bulan terakhir ini anggota dari Distira yang kini sudah berjumlah sekitar 300 orang menggalang iuran. Hasil iuran yang berjumlah sekitar Rp 2 juta tersebut dibelikan bahan-bahan bangunan dan untuk membayar tukang. Sebagian dari anggota juga membantu tukang untuk memperbaiki rumah Bu Tum. Selain Bu Tum, Distira mencatat masih banyak rumah-rumah milik warga miskin lain yang masih tidak layak huni. Untuk itulah, kegiatan bedah rumah ini masih akan terus dilakukan dalam beberapa waktu kedepan. Selain mengandalkan iuran anggota, Distira juga menerima bantuan dari dermawan lain yang

RADAR JEMBER/JPNN

MISI SOSIAL: Anggota cewek pun tak canggung membantu bedah rumah seperti kuli bangunan.

sifatnya tidak mengikat. Sejak didirikan pada 2009, Distira mulai berfokus pada kegiatan-kegiatan sosial. Misalnya ketika terjadi

putting Beliung di Cremee pada 2010, para anggota Distira tak ragu untuk turun jalan menggalang dana dari para pengendara yang lewat.

Hasilnya langsung disalurkan pada para korban putting beliung waktu itu dalam bentuk makanan siap saji. Kegiatan-kegiatan sosial itu diharapkan meningkatkan kepekaan sosial terhadap para anggota. Selain itu, juga mengajak masyarakat banyak untuk bisa berbagi. “tentu kita tidak bisa mengandalkan hanya pada program-progam pemerintah saja. Masyarakat juga harus berbuat. Solidaritas sosial harus terus ditumbuhkan,” ujar Hamdun RA, salah satu pendiri Distira. Selain kegiatan-kegiatan sosial itu, Distira juga masih tetap menjalankan program rutin mereka yaitu diskusi. Diskusi rutin itu dinamai Sekolah Distira. Ada berbagai kelas yang diterapkan dalam Sekolah Distira tersebut. Misalnya kelas Filsafat, kelas Studi Kultur, kelas Sosiologi hingga kelas Jurnalistik. Tutornya dari berbagai kalangan, mulai dari dosen seperti M Syaiful Bahar MSi, hingga tokoh ulama seperti Kyai Khalid M.Hum. (jpnn)


34

Kamis 17 Oktober 2013

GALIH COKRO/RaBa

KELAS DUNIA: Peserta Banyuwangi Tour de Ijen (BTDI) musim lalu saat melintas di jalanan Kota Genteng. Tahun ini, peserta balapan diklaim lebih berkualitas dan jumlahnya lebih banyak.

Juara Asia Pastikan Tampil Banyuwangi Tour de Ijen 2013 BANYUWANGI - Pembalap kelas dunia dipastikan unjuk gigi dalam even Internasional Banyuwangi Tour de Ijen (BTDI) Tahun 2013 ini. Sejumlah pembalap terbaik sudah memastikan kesiapannya untuk menjajal even akbar yang dihelat 2-5 November mendatang itu. Dari sekian banyak pembalap kelas dunia itu, ada nama Gadhel Misbani. Dia adalah pembalap asal Iran yang tercatat sebagai juara

Asia pada tahun 2013. Di arena BTDI nanti, Gadhel tergabung dalam Tabriz Petro Chemicel. Pembalap nasional, Hari Fitriyanto, dipastikan kembali tampil seperti tahun lalu. Namun, kali ini pembalap terbaik BTDI tahun lalu itu akan menjadi bagian team CCM Brunei. Ketua Pengcab Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banyuwangi, Guntur Priambodo menu-

turkan, persaingan team maupun pembalap di ajang BTDI nanti dipastikan berlangsung seru. “Para pembalap nasional akan menguji kemampuan dengan pembalap kelas dunia,’’ terangnya dalam rilis yang diterima koran ini kemarin. Guntur menyebut, sudah ada 16 tim dari luar negeri yang akan tampil untuk menaklukkan rute di empat etape yang direncanakan. ‘’Kita juga masih menunggu satu tim dari luar negeri,

yaitu Thailand National Team. Hari ini (kemarin) kita tunggu konfirmasinya,’’ terang pria yang juga ketua Pengprov ISSI Jawa Timur. Jika batas akhir tidak ada konfirmasi lebih lanjut, jelas dia, maka pihaknya sudah mempunyai tim cadangan. Meski begitu, tim cadangan tersebut juga berkelas. ‘’Satu tim cadangan sudah kita pasang, yaitu Binong Baru Passel Sumatera Barat,’’ papar pria yang juga kepala dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Banyuwangi itu. Sejumlah tim asal Indonesia juga memastikan berkiprah di

ajang tersebut. Antara lain, Indonesia National Team, KFC Jakarta, United Bike Kencana Malang,, Custom Cyling Club Jakarta, Putra Perjuangan Bandung, dan tuan rumah BRCC Banyuwangi Team. Sebenarnya, masih kata Gunt u t, b a n ya k t i m d a r i d a l a m maupun luar negeri yang ingin tampil. Namun, pihaknya hanya mener ima team yang sudah mempunyai kualitas kelas dunia. ‘’Kualitas pembalap yang ikut kali ini jauh lebih baik jika dibanding even serupa tahun lalu,’’ tandasnya. (ton/als)

PESERTA TOUR DE IJEN 2013 1. Univega Team Jerman 2. Tabriz Petrochemical Iran 3. RTS Santic Team Cina Taipe 4. 7-Eleven Road Bike Pilipina 5. Japan National Team Jepang 6. Matrix Powertag Jepang 7. Arsan Racing Team Jepang 8. Terengganu Cyling Team Malaysia 9. Ayandeh Team Iran 10. OCBC Cyling Team Singapura 11. Polygon Sweet Nice Team Irlandia 12. CCM Bruney Brunei Darussalam 13. Eddy Holand Australia 14. Malaysia National Team Malaysia 15. Uzbekistan National Team Uzbekistan 16. Danies District Team Denmark 17. Indonesia National Team Indonesia 18. KFC Jakarta Indonesia 19. United Bike Kencana Malang Indonesia 20. Custom Cyling Club Jakarta Indonesia 21. BRCC Banyuwangi Team Indonesia 22. Putra Perjuangan Bandung Indonesia 23. Thailand National Team Thailand* 24. Binong Baru Pessel Sumbar Indonesia** *) Masih dikonfirmasi **) Tim cadangan

Masalah Utang Persewangi Beres

ALI NURFATONI/RaBa

LUNAS: Hari Wijaya (kiri) berjabat tangan dengan Ocha Pamucha dalam pertemuan di Hotel Kumala, Banyuwangi, kemarin.

Bidik Deltras dan Persid Rencana Uji Coba Persewangi Proyeksi Piala Gubernur BANYUWANGI - Piala Gubernur Jatim menjadi ajang perdana yang bakal dilakoni Persewangi sebelum berkiprah di pentas kompetisi divisi utama Liga Indonesia musim depan. Untuk mematangkan laga yang direncanakan ditabuh pada November itu, Nur Cahyo dkk berencana melakukan uji coba dengan klub lain. Dua klub yang menjadi bidikan untuk laga pemanasan itu adalah Persid Jember dan Deltras Sidoarjo. Dua klub anggota Divisi Utama tersebut dinilai bisa menjadi tolok ukur skuad Persewangi sebelum memulai Piala Gubernur dan kompetisi reguler musim depan. Manajer Persewangi, Andik

Purwanto mengungkapkan, pihaknya sudah merencanakan laga persahabatan dengan dua tim tersebut. “Di laga pramusim, kita akan berencana menjajal Deltras dan Persid Jember,” kata Andik kemarin (16/10). Menurut dia, kalau tidak ada halangan berarti, rencananya, laga persahabatan itu digelar akhir Oktober nanti. Namun, bisa juga dilaksanakan November. ‘’Kita masih melakukan komunikasi dengan dua tim tersebut,” terang Andik. Sampai saat ini, imbuhnya, skuad Persewangi proyeksi Piala Gubernur diisi pemain lokal yang sudah malangmelintang di dunia persepakbolaan tanah air. Nur Cahyo ditunjuk sebagai kapten. ‘’Laga persahabatan itu kita gelar di Banyuwangi,’’ katanya. Ditanya mengenai venue pertandingan, Andik mengungkapkan, Stadion Diponegoro

saat ini masih dalam proses perbaikan tribun selatan. Karena itu, laga persahabatan tersebut akan ditempatkan di lapangan AIL Rogojampi. “Opsi kedua adalah lapangan AIL,” tandasnya. (ton/c1/als)

BANYUWANGI - Polemik seputar utang yang melilit Persewangi resmi berakhir. Kemarin (16/10) manajemen The Lasblang sudah menyelesaikan masalah tersebut dengan pihak Hotel Kumala. Ketua Persewangi, Hari Wijaya, mendatangi Hotel Kumala dengan niat menyelesaikan masalah siang kemarin. Kedatangannya itu diterima dengan baik oleh owner hotel itu, Ocha Pamucha. Kedua orang itu memang baru pertama kali bertemu. Meski baru bertatap muka, keduanya terlihat akrab dan bersahabat. Tidak ada pembicaraan serius mengenai

utang yang belakangan sempat mencuat. Hari menjelaskan, kedatangan dirinya itu murni untuk menyelesaikan masalah. Menurut dia, utang itu memang harus diselesaikan segera. ‘’Saya datang ke sini hanya untuk menyelesaikan masalah tersebut,” terangnya. Dia mengaku memang baru pertama kali bertemu pihak hotel. Karena itu, dia menjelaskan secara rinci mengenai kondisi Persewangi. ‘’Sepertinya tidak cocok kalau dibilang utang. Kita membantu pemain yang tidak bayar di sini (hotel, red),” terang Hari. Menurut dia, masalah yang

dihadapi Persewangi memang kompleks. Yang cukup klasik adalah masalah dana. ‘’Persewangi butuh kepedulian berbagai pihak. Kalau tidak ada yang peduli dan dibiarkan, Persewangi bisa mati. Masyarakat Banyuwangi tentu akan rugi,” katanya. Oleh karena itu, masyarakat Bumi Blambangan harus ikut memberi sumbangsih kepada Persewangi. Sebab, mau tidak mau klub profesional yang berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia itu merupakan tim kebanggaan rakyat Banyuwangi. ‘’Itu yang harus kita pikirkan demi kemajuan sepak bola Banyuwangi,’’ harapnya.

Setelah mendengarkan p e n j e l a s a n Ha r i Wi jay a, Owner Hotel Ocha Pamucha m e n g e t a hu i s e c a ra r i n c i seputar masalah tersebut. Menur utnya, Persewangi sudah lama menjalin kerja sama dengan hotel. ‘’Saya terima kasih sudah dapat gambaran mengenai Persewangi,” terangnya. Dia juga tidak membantah bahwa uang yang dia terima itu bukan sebagai pembayaran utang. Yang jelas, uang yang sudah dia terima senilai Rp 3 juta. ‘’Masalah sudah selesai. Kita ingin terus menjalin kerja sama dengan Persewangi,” tandasnya. (ton/c1/als)


BERITA UTAMA

Kamis 17 Oktober 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Diduga Kepanasan dan Lepas Talinya n MENGAMUK... Sambungan dari Hal 25

Tembakan senjata api petugas itu akhirnya menghentikan petualangan kerbau tersebut. Dooorr…!! Kerbau itu langsung roboh setelah peluru menembus pahanya. Kerbau mengamuk itu terjadi sekitar pukul 11.00 kemarin. Saat itu Burawi bermaksud mengangkut kerbau itu menuju pasar hewan dekat terminal bus Rogojampi. Sesampai di lokasi, entah apa sebabnya, kerbau itu tiba-toba mengamuk. Kerbau itu langsung meloncat dari bak truk. Selanjutnya, kerbau itu berlari dan mengamuk di sekitar Pasar Hewan Rogojampi. Burawi dibantu warga sekitar pun berusaha meringkus ternak bertanduk itu. Namun, amuk kerbau itu justru semakin menggila. Yang bikin miris, kerbau tersebut sempat masuk se ko lah yang tidak jauh dari Pasar Hewan Rogojampi itu. Selama berputar-putar dan mengamuk di sekitar Pasar Hewan Rogojampi, kerbau itu merusak tiga unit motor. Bahkan, ternak tersebut juga menyeruduk mobil yang kebe-

Sambungan dari Hal 25

“Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami,” terangnya. Gigik tidak menampik gempa

n ARUS... Sambungan dari Hal 25

Manager Operasional PT. ASDP IF Cabang Ketapang, Saharuddin Koto mengatakan, arus lalu-lintas penyeberangan trans Jawa-Bali di Pelabuhan Ketapang berlangsung normal hingga kemarin (16/10). “Kepadatan arus balik Idul Adha sampai hari ini (kemarin) belum terlihat,” ujarnya. Saharuddin memprediksi puncak arus balik Idul Adha, ba lik dari arah Banyuwangi maupun sebaliknya, akan berlangsung akhir pekan ini. Sebab, sebagian besar warga yang berkunjung ke Bali pada libur panjang kali ini adalah

wisatawan yang tidak terikat ika tan dinas. Pun demikian dengan warga Pulau Jawa yang mudik ke daerah asalnya. Selain itu, masyarakat Bali juga menghadapi Hari Raya Galungan. “Jadi, prediksi kami puncak arus balik akan berlangsung akhir pekan ini,” kata dia. Seperti diberitakan sebelumnya, aktivitas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk melonjak drastis sejak Jumat (11/10) hingga Sabtu (12/10). Warga Jawa yang tinggal di Bali ramai-ramai mudik untuk merayakan Hari Raya Idul Adha di kampung ha laman. Sebaliknya, warga Jawa yang tidak merayakan Hari Raya Idul Adha ternyata juga ramai-ramai liburan ke Bali.

Walau sama-sama me ngalami peningkatan jumlah, tapi penumpang dari Bali mendominasi aktivitas penye berangan. Peningkatan terjadi mulai Jumat malam (11/10), ribuan kendaraan memadati Pelabuhan Penyeberangan Ketapang. Pada Jumat malam sempat terjadi antrean kendaraan roda empat hingga Sabtu pagi (12/10). Namun, antrean itu tidak berlangsung lama. Pada Sabtu siang, kendaraan yang antre berhasil menyeberang ke Pulau Dewata. Pada hari Minggu (13/10), antrean kendaraan wisatawan tidak terlihat lagi. Pelabuhan terlihat lengang dan hanya terjadi an trean saat kapal bongkar muatan. (sgt/c1/bay)

Lebih Memilih Nafar Awal n MASIH... Sambungan dari Hal 25

NIKLAAS ANDRIES / RaBa

PARAH: Burawi mendapat perawatan tim medis RS PKU Muhammadiyah Rogojampi kemarin.

tulan parkir di sekitar lokasi. Upaya Burawi meringkus hewan itu pun berujung petaka. Lantaran tali yang dipasang kurang kuat, kerbau tersebut malah menyeruduk sopir tersebut hingga berlumuran darah. “Kerbau sudah diikat tali, tapi meleset,” ujar Brigadir Donny Yanuar, anggota Polsek Rogojampi.

Melihat Burawi tersungkur bersimbah darah, warga segera melarikannya ke rumah sakit terdekat. Sementara itu, amuk kerbau semakin liar. Hal itu memaksa polisi bertindak tegas. Hewan itu terpaksa ditembak petugas karena mengancam keselamatan warga. Sementara itu, penyebab ker-

bau tersebut mengamuk masih belum diketahui dengan pasti. Dugaan awal, panasnya cuaca menyebabkan kerbau itu menjadi stres, kemudian beringas dan tidak terkendali. “Mungkin karena kepanasan. Saat di truk, kerbau itu juga tidak diikat,” ujar seorang pengunjung Pasar Hewan Rogojampi kemarin. (nic/c1/bay)

Kekuatan Gempa Sekitar 5 SR n GETARAN...

Warga Bali Menyambut Galungan

tersebut dirasakan warga Banyuwangi. Dikatakan, getaran yang dirasakan warga Bumi Blambangan berkisar pada skala 1 sampai 2 Modified Mercally Intensity (MMI). Getaran yang

dirasakan warga Banyuwangi itu jauh lebih lemah dibandingkan getaran yang dirasakan warga Den pa sar dan sekitarnya. Sebab, getaran yang dirasakan warga Denpasar mencapai 3

MMI sampai 4 MMI. “Gempa memang dirasakan warga Banyuwangi, baik di wilayah selatan maupun di pusat kota. Getaran berlangsung sekitar se puluh detik,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Lancarnya arus menuju Jamarat (tempat lempar jumrah) disebabkan sempurnanya pembangunan Jamarat yang saat ini berlantai lima. Menuju Jamarat pun tidak repot. Sebab, tiap jalan yang tersedia langsung menuju salah satu lantai Jamarat tertentu pula.

Sementara itu, hingga kemarin jamaah haji Banyuwangi masih ada yang melaksanakan lempar jumrah. Sebelumnya hanya melempar jumrah Aqabah, dan pada Rabu (16/10) jamaah haji Banyuwangi melempar tiga jumrah sekaligus. Diperkirakan, sebagian jamaah haji Banyuwangi akan memilih nafar awal (meninggalkan Mina lebih awal) hingga tanggal 12 Zulhijah atau tepat 17 Oktober 2013 sebelum matahari terbenam. (*/c1/bay)

Sapi Bali Lebih Murah n KIRIM... Sambungan dari Hal 25

Dia mengaku sudah menekuni bisnis kulit dan kepala ternak kurban sejak tiga tahun lalu. “Se karang tahun ketiga,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dalam usaha jual-beli kulit dan kepala kurban itu, Riza mengaku dibantu 12 personel. Anak buahnya bertugas mendatangi para pemotong ternak dan panitia kurban. “Tenaga peluncur itu yang mencari kulit atau kepala hewan ke tukang jagal kurban,” katanya.

Harga kulit ternak, jelas dia, bervariasi. Kulit kambing biasanya dihargai Rp 30 ribu hingga Rp 37 ribu. Khusus kulit sapi, harganya berdasar bobot. “Kulit kambing dibeli per lembar dan kulit sapi per kilogram,” ujarnya. Terkait kulit sapi, Riza hanya mau membeli kulit sapi jawa dan bali. Kulit sapi jawa dibeli seharga Rp 17 ribu per Kg dan harga kulit sapi bali lebih rendah. “Harga kulit sapi bali Rp 14 ribu per Kg,” jelasnya. Selain kulit hewan kurban, Riza juga membeli kepala hewan kurban. Namun, dia hanya

mau membeli kepala sapi, yakni seharga Rp 150 ribu per kepala. Selanjutnya, kulit dan kepala ternak kurban itu dijual ke pengepul di Kabupaten Lumajang. “Hasilnya lumayan lah,” ujarnya. Dia mengaku, Idul Adha tahun lalu mendapat sekitar 200 lembar kulit sapi dan 500 lembar kulit kambing. “Sekarang sudah terkumpul 200 lembar kulit kambing dan sapi,” cetusnya sambil menunjukkan tumpukan kulit kambing di tepi Jalan Basuki Rahmat, Banyuwangi. (abi/c1/bay)

Swasta Boleh Bantu Bikin Portal n TARGET... Sambungan dari Hal 25

Dalam rentang waktu dua tahun ini, Mujiono mengaku su dah mem bangun sekitar 40 portal di jalan kelas III. Hampir semua jalan kelas III yang dipasangi portal masih mu lus dan tidak berlubang. “Kalaupun ada kerusakan, itu kerusakan kecil,” katanya. Pemasangan portal di 40 jalan kelas III itu, lanjut Mujiono, belum memenuhi target yang ditetapkan. Dinas PU menargetkan membangun 100 portal

di jalan kelas III. Dari target 100 portal itu, kata Mujiono, masih tersisa 60 jalan yang belum dipasangi. Itu akan dipasang secara bertahap pada tahun 2014 hingga 2015. “Dalam pembangunan portal itu, kita menyesuaikan kemampuan anggaran APBD,” katanya. Pembangunan portal itu diprioritaskan di jalan poros yang menghubungkan kecamatan dengan kecamatan dan kecamatan dengan desa. Target 100 titik itu mengacu jumlah ruas jalan poros yang menjadi infrastruktur pendukung utama

kegiatan ekonomi masyarakat. Selama ini, kata Mujiono, portal jalan dibangun menggunakan anggaran APBD murni. Wa lau demikian, pihaknya tidak menutup diri terhadap partisipasi masyarakat. Jika ada masyarakat atau perusahaan yang berniat membangun portal jalan, Di nas PU BMCKTR bersedia memfasilitasi. Saat ini, ungkap dia, sudah ada dua portal yang dibangun murni menggunakan dana partisipasi masyarakat. Karena itu, jika ada pe rusa haan swasta atau BUMN

yang berminat, Mujiono mempersilakan. Namun, sebelum membangun, hendaknya berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas PU BMCKTR untuk me nentukan titik pendirian portal tersebut. Pembangunan portal itu juga harus menyesuaikan kualitas dan gambar yang ditetapkan Pemkab Banyuwangi. “Warga dan perusahaan kapan saja bisa membangun portal di jalan kelas III. Tujuannya, menertibkan penggunaan jalan sesuai kualitas agar awet,” tambahnya. (afi/c1/bay)

Karyanya Dipesan Beberapa Universitas n SERING... Sambungan dari Hal 25

Ada yang mengecat, ada pula yang membentuk besi. Sementara itu, Ridwan, sang pemilik bengkel, terlihat duduk sambil memainkan keyboard dan tuner. Tepat di sebelahnya terdapat alat musik tradisional saron. Sekilas, cara kerja suami Ari Eniyati tak jauh beda dengan pandai besi lain. Pria berkacamata itu cukup mahir membuat seperangkat gamelan dan angklung. Dengan sentuhannya, batangan baja bisa disulap menjadi berbagai bentuk gamelan, seperti gong, kemung, saron, peking, dan lain-lain. Tidak hanya itu, dia juga mahir memainkan alat musik tradisional Jawa tersebut. Selain membuat bermacam alat musik tradisional, dia juga piawai memainkan bermacam alat musik tersebut. Bakat dan kelebihan bermain itu terasah sejak Ridwan kecil. Sejak kecil dia gemar memainkan alat musik bersama teman sebayanya. Saking gandrungnya bermain klotekan, dia dulu pernah mendirikan grup patrol bersama teman sepermainan. Grup yang terdiri atas teman-teman itu biasanya berlatih musik usai mengaji di musala. “Semua alatnya berasal dari bambu,” tutur lelaki kelahiran 29 Agustus itu mengenang masa kecilnya. Besar sebagai anak seorang pandai besi, praktis ayah tiga anak ini terbiasa melihat proses pembuatan berbagai alat dari logam. Kata pepatah; buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Ridwan pun mewarisi keahlian orang tuanya. Sejak kecil, Ridwan sudah belajar menempa besi dan baja menjadi alat pertanian, seperti sabit dan parang. Setelah benar-benar menguasai ilmu menempa logam, dia iseng membuat sesuatu yang berbeda. Secara iseng, dia mencoba membuat salah satu alat musik, yakni saron. Tanpa diduga, saron buatannya tidak mengecewakan. Nah, sejak tahun 2003 lalu dia benar–benar serius menggarap alat musik itu. Awalnya, dia membuat gamelan hanya untuk sanggar seni di lingkungannya. Melihat karyanya lumayan bagus, kini laki-laki yang pernah tampil live di stasiun TVRI Surabaya itu pun kebanjiran order. Be-

berapa lembaga pendidikan yang pernah memesan gamelan made in Ridwan, an tara lain Universitas Negeri Jember (Unej), Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW), dan Universitas Brawijaya Malang. Dalam menjalankan aktivitasnya itu, Ridwan dibantu empat karyawan. Mereka bisa menyelesaikan satu set gamelan lengkap dalam waktu satu bulan. Namun, jika pemesan hanya menginginkan wilahan (batangan) tanpa rancak (dudukan), mereka bisa menuntaskan dalam tempo dua minggu. Sementara itu, alat musik angklung bisa diselesaikan hanya dalam waktu tiga hari. Dengan catatan, bambu bahan baku angklung itu sudah siap. Namun, jika bambu bahan bakunya masih harus menebang pohon bambu, maka dibutuhkan waktu sebulan. Yang butuh waktu lama adalah pengeringan bambu secara alami. Dalam membuat gamelan dan angklung, Ridwan biasanya melakukannya bersama karyawan. Hanya seorang asisten khusus yang diberi tugas membuat dudukan. Pekerja lain ditugasi membuat wilahan. Setelah semua bahan (dudukan dan wilahan) siap, tugas terakhir adalah menyelaraskan nada. Terkait tugas ini Ridwan tidak mau kompromi. Dengan tekun dan teliti, dia sendiri yang mengecek nada. Selain mengandalkan pendengaran, Ridwan juga menggunakan keyboard dan alat khusus pengukur nada (tuner). Proses inilah yang menurutnya gampang-gampang sulit. ”Ya harus telaten. Apalagi, kalau pas barengan suara bising tetangga; ada suara chainsaw (gergaji mesin), itu menyulitkan,” kata Ridwan. Harga yang dia patok untuk satu gamelan bervariasi, mulai Rp 10 juta sampai Rp 30 juta. Harga angklung ukuran anak-anak bisa dipesan mulai harga Rp 300 ribu. Semua itu bergantung bahan dasar dan model ukiran pada rancak. “Harga sesuai bahan. Kalau ditambah ukiran, ya tambah sedikit,” jelas ayah Irma Ikaning Damayanti, Yesinta Erika Putri, dan Wisnu Aji Saputra, itu. Sementara itu, gamelan ‘’made in Srono’’ tersebut ternyata sudah menembus luar Jawa. “Pesanan dari Sumatera dan Kalimantan pernah ada. Bahkan, dari Irian Jaya juga pernah,” ujarnya. Bahkan, Ridwan baru saja menyelesaikan

seperangkat angklung pesanan kerabat dekat Menko Polhukam Djoko Suyanto. Beberapa bulan lalu seorang seniman indie dari Jepang, Takeshi Kubodera, juga datang ke kediamannya dan belajar membuat gamelan kepada Ridwan. Selain itu, Takeshi juga mengomparasikan alat musik dari Jepang, Salytery (alat musik petik mirip siter Jawa), dengan gamelan buatan Ridwan. Saat itu, kebetulan sedang akan dilaksanakan lomba cipta tari di Gesibu Banyuwangi. Kesempatan itu tak disia-siakan Ridwan dan kawan–kawannya untuk unjuk kebolehan bersama Takeshi. Dari usahanya ini, omzet yang dihasilkan Ridwan mencapai Rp 50 juta per bulan. Penghasilan yang dia peroleh itu digunakan menggaji karyawan dan menghidupi keluarganya. Dengan penghasilan sejumlah tersebut, Ridwan mampu menyekolahkan anak-anaknya. Anak sulung Ridwan kini sedang menempuh pendidikan di Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Jember. Anak kedua Ridwan tercatat sebagai siswa kelas VII di SMPN 1 Srono. Terakhir, si bungsu, masih duduk di bangku kelas 1 SDN 1 Wonosobo. Selain membuat gamelan, Ridwan juga sering tampil di luar daerah. Beberapa pertunjukan yang pernah dia ikuti adalah pe rayaan HUT Kemerdekaan RI tahun 2009 bersama Sanggar Seni Jingo Sobo di Istana Negara, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Ridwan dkk berhasil menyabet gelar penyaji terbaik defile Jawa Timur. Di tahun yang sama, mereka juga mentas di Kuta Carnival 2009. Lagi-lagi mereka mendapat gelar penyaji terbaik. Kemudian, pada tahun 2010, Ridwan kembali dipercaya Sanggar Seni Jinggo Sobo ikut Solo International Contemporary Ethnic Music (SIEM). Konser musik di kota Solo itu melibatkan peserta dari 20 negara. Akhir-akhir ini Ridwan rutin berlatih dengan para seniman di Blambangan Art School. Latihan itu sebagai persiapan rencana pementasan di Australia pada November tahun ini. “S ebenarnya musik di Banyuwangi ini khas. Alangkah baiknya jika pemerintah memiliki pusat pendidikan musik Banyuwangi agar musik Banyuwangi semakin jaya dan lestari,” pungkasnya. (c1/bay)

ABDUL AZIZ/RaBa

KEKERINGAN: Untuk mendapatkan air, petani menyewa mesin pompa.

Untungkan Pemilik Sumur Bor n PETANI... Sambungan dari Hal 27

Tentu dengan adanya biaya tambahan untuk menyewa mesin pompa tersebut, semakin menambah ongkos pengelolaan petani padi. “Namun kalau ti_ dak pakai pompa air juga nggak bisa masuk. Sebab air dari sungai nggak bisa diandalkan,” tandasnya. Pihaknya berharap, Pemkab Banyuwangi bisa mende-

ngarkan keluhan para petani di Desa Kalipahit tersebut. Sehingga kekeringan yang selama ini terjadi segera teratasi. Pasalnya saat ini tidak hanya Suswadi yang menanam padi, namun petani lain yang menanam tanaman jenis lain, seperti jeruk, jagung dan tanaman lainnya juga membutuhkan air. Terlebih di desa tersebut belum terdapat bantuan pembangunan sumur buatan khusus untuk

pengairan sawah petani. Sementra dengan kondisi sawah petani yang sudah mulai mengering, situasi menguntungkan datang bagi pemilik sumur bor di Desa Kalipait. Kondisi tersebut dialami Sadili, 33 salah satu pemilik sumur bor di desa setempat. Saat kondisi panas seperti ini, memang menjadi momen panen bagi dirinya. Pasalnya saat ini banyak petani yang memiliki sawah membutuhkan bantuan pompa air dari sumur miliknya. (azi/aif)

Diekspor ke Manca Negara n MANGGA... Sambungan dari Hal 36

“Golek Rp 5 ribu, dan mangga telor harganya Rp 4 ribu sekilo,” terang Darsono. Pantauan koran ini, stok beberapa jenis mangga melimpah di setiap tempat mangkal para pedagang. Kebanyakan dari mereka langsung mengirim mangga-mangga itu ke Bali, Jogja, Semarang, dan Jakarta. “Ngirim ke Situbondo juga ada. Tetapi,

permintaan dalam kota saat ini minim. Jadi, banyak ke luar kota,” kata Sutar, pedagang lain. Selain ke kota-kota besar, mangga Situbondo juga dikirim ke mancanegara. Saat ini, setidaknya sudah lima negara yang menjadi target ekspor mangga, khususnya mangga madu, gadung, dan manalagi. Kelima negara itu adalah Ma laysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Abu Dhabi. Hal tersebut sinergis dengan kerja sama yang dilakukan Di-

nas Pertanian Pemkab Si tubondo beberapa waktu lalu. Dinas Pertanian Pemkab Situbondo bekerja sama dengan pihak ketiga agar mengekspor mangga ke luar negeri. Tujuannya, mempertahankan harga mangga agar tidak anjlok. “Saat ini sudah 26 kelompok petani mangga yang bekerja sama dengan PT. Alamanda, Bandung (pihak eksporter),” kata Muhammad Sifa, kepala Dinas Per tanian Pemkab Situbondo. (rri/c1/als)

KPU Segera Lakukan Koordinasi n BALIHO... Sambungan dari Hal 36

Disebutkan, caleg tidak diperbolehkan memasang baliho sendiri-sendiri dan harus bersama caleg lain dari satu partai di daerah pemilihan yang sama. Terkait maraknya baliho caleg yang tidak sesuai aturan PKPU 15, Welly mengaku sudah melakukan koordinasi dengan

pihak-pihak terkait. Menurut Welly, pencopotan alat peraga pileg merupakan rekomendasi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) kepada Satpol PP dan KPUD. Selanjutnya, akan dilakukan penindakan oleh Satpol PP. “Jadi, action-nya nanti menunggu rekomendasi Panwaslu Kabupaten. Eksekusinya tetap Satpol PP. Yang jelas, KPUD,

Panwas, dan Satpol PP, merupakan satu kesatuan dalam penertiban alat peraga yang dianggap melanggar,” tegas Welly. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sejumlah baliho caleg yang tidak sesuai PKPU 15 masih banyak terpampang di sejumlah kecamatan, bahkan di desadesa. Sementara itu, di wilayah kota seperti di sekitar Alun-alun sudah bersih. (rri/c1/als)


36

Kamis 17 Oktober 2013

IDUL ADHA

Mangga Madu dan Gadung Bersaing

Edy Supriyono/RaBa

TRADISI: Penyembelihan hewan kurban di kantor DPD Partai Golkar Situbondo kemarin.

Golkar Sembelih 3 Ekor Sapi dan 5 Kambing SITUBONDO - Perayaan Idul Adha tidak dilewatkan begitu saja oleh pengurus DPD Partai Golkar Situbondo. Partai yang dikomandoi Rachmad ini menyembelih hewan kurban sebagai salah satu bentuk komunikasi dan berbagi terhadap sesama. Penyembelihan hewan kurban DPD Partai Golkar ini sekaligus untuk meneguhkan tradisi tahunan setiap Idul Adha yang sudah menjadi tradisi. Kali ini, hewan kurban yang disembelih terdiri dari tiga ekor sapi dan lima ekor kambing. “Alhamdulillah tahun ini kita diberikan kekuatan menyembelih hewan kurban lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Ini suatu kebahagiaan tersendiri. Tahun kemarin kita menyembelih dua ekor sapi dan empat ekor kambing,” kata Ketua DPD Partai Golkar Situbondo, Rachmad. Penyembelihan hewan kurban dilakukan di halaman Kantor DPD Partai Golkar di Jalan PB Sudirman. Acara tersebut dihadiri Ketua DPD DPD Golkar Situbondo, Rachmad, Wantimbang, pengurus pleno DPD, ormas Hasta karya dan seluruh calon legislatif (caleg) partai berlambang pohon beringin ini. Daging kurban langsung didistribusikan kepada masyarakat dengan menggunakan dua mobil DPD Partai Golkar. “Total ada 420 bungkus, itu kita bagi rata di 17 kecamatan. Semoga tahun depan kita bisa lebih baik lagi dalam berkurban, baik dari segi kualitas maupun kuantitas,” ujar Rachmad. Ada yang istimewa dalam penyembelihan hewan kurban DPD Partai Golkar kali ini. Sebab, selain untuk memperingati Idul Adha, sekaligus juga sebagai rangkaian pertama HUT Partai Golkar 2013 yang jatuh pada 20 Oktober nanti. “Pada 20 Oktober nanti acara akan kita awali dengan ziarah ke TMP Situbondo, tasyakuran, dan temu generasi Partai Golkar Situbondo,” imbuh Rachmad. (pri/adv/als)

NUR HARIRI/RaBa

STOK MELIMPAH: Beberapa pedagang memilah mangga di Jalan Basuki Rahmat kemarin (16/10).

ASEMBAGUS - Kebakaran hebat menghanguskan dua rumah warga di Dusun Tengah, Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus, kemarin (16/10). Dua rumah yang ludes terbakar itu milik Santoso, 58, dan adiknya bernama Pujiyanto, 42. Diduga, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 11.00 itu disebabkan aliran listrik di rumah Santoso korslet. Sebelum kejadian, keluarga Santoso mengadakan selametan dan mengundang beberapa warga sekitar. Beberapa menit setelah selametan, api muncul di pojok dapur rumah Santoso. Saat api membakar beberapa bagian dapur, Santoso dan istrinya, Khorida, belum tahu. Mereka masih fokus menyalami warga yang hendak pulang. Setelah api membesar, seorang sopir truk bernama Kholik yang melintas tak jauh dari lokasi kebakaran menghentikan

HANGUS: Warga berusaha memadamkan kebakaran di Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus, kemarin (16/10).

NUR HARIRI/RaBa

truknya dan langsung berteriak kebakaran. “Saya tahu api itu sudah besar, dan saya langsung berhenti,” kata Kholik.

Mendengar teriakan sopir truk, Santoso dan puluhan warga lain langsung berusaha memadamkan api dengan alat

Peraturan KPU No 15 Belum Jalan

ISTIMEWA

Rabithah Al-Awiyah Potong 15 Kambing SITUBONDO - Yayasan Rabithah Al-Awiyah Kabupaten Situbondo melakukan pemotongan 15 ekor kambing, kemarin (16/10). Kegiatan yang digelar di Jalan Cendrawasih, Kelurahan/Kecamatan Situbondo ini seiring datangnya hari raya Idul Adha 1434 Hijriah. Daging kurban diserahkan ke rumah-rumah warga yang berhak menerima oleh panitia kurban. Kegiatan semacam ini sudah terbiasa dilakukan oleh yayasan yang didirikan kalangan habaib ini. Yayasan Rabithah Al-Awiyah tak hanya bergerak di bidang dakwah saja. Tapi juga bergerak dalam kegiatan sosial. Yayasan ini telah memberikan bantuan beasiswa, bedah rumah, uang kematian, pernikahan, bantuan biaya pengobatan, dan sejumlah kegiatan sosial lainnya. “Termasuk pembagian sembako setiap dua atau tiga bulan sekali kepada masyarakat yang kurang mampu,” ungkab Humas Yayasan Rabithah Al-Awiyah, Salim Hadun. Kegiatan semacam itu rutin dilakukan sejak berdirinya yayasan Rabithah Al-Awiyah sekitar sepuluh tahun silam. Salim berharap, bantuan yang diberikan memberikan manfaat kepada anak bangsa dan masyarakat. Minimal meringankan beban masyarakat yang tidak mampu. “Minimal kita berbuat kebaikan terhadap kabupaten tercinta ini,” imbuhnya. Salim juga berharap semua pengurus dan anggota dapat ikut berpartisipasi dan mendukung semua kegiatan Yayasan Rabithah Al-Awiyah. Demikian juga seluruh masyarakat Kabupaten Situbondo. Sebab, tanpa ada dukungan dari semua pihak tidak akan berjalan sukses. “Contohnya kegiatan sekarang ini. Semua dana dan hewan yang dipotong ini adalah murni hasil dari gotong royong para pengurus dan anggota,” ujarnya. Program Yayasan Rabithah Al-Awiyah ke depan akan membuka usaha baru. Itu nantinya akan dikembangkan untuk kegiatan-kegiatan kemaslahatan umat di Kota Santri. Saat ini Yayasan Rabithah Al-Awiyah menempati kantor di Jalan Madura, tepatnya di belakang kantor Dinas Pendidikan. (pri/adv/als)

Baca Mangga...Hal 35

Korsleting, Dua Rumah Ludes

Baliho Caleg masih Bertebaran

KOMPAK: Pengurus dan anggotaYayasan Rabithah Al-Awiyah memotong 15 ekor kambing di Jl Cendrawasih, kemarin.

SITUBONDO - Mangga adalah salah satu komoditas pertanian utama sebagian warga Kota Santri. Tidak heran di musim mangga seperti ini banyak pedagang yang mangkal di sepanjang jalan Kota Situbondo. Meski pertengahan Oktober ini mangga berbagai jenis sudah melimpah, tapi harga mangga di Situbondo masih relatif mahal. Hal itu dipengaruhi banyaknya permintaan dari luar kota, bahkan mancanegara. Bahkan, meski saat ini masih dalam suasana Idul Adha, harga mangga tidak terpengaruh dengan harga kebutuhan pokok lain. Padahal, jika dilihat dari melimpahnya stok mangga, seharusnya harganya turun. Data yang berhasil dikumpulkan, ada dua jenis mangga yang harganya bersaing ketat. Itu adalah mangga madu dan gadung. Saat ini, harga rata-rata dua jenis mangga itu Rp 15 ribu per kilogram. “Harga mangga arumanis (madu) dan gadung bersaing. Mangga gadung naik sedikit,” kata Darsono, salah satu pedagang asal Panji. Tidak hanya itu, beberapa jenis mangga yang biasanya cukup sulit didapat sejak awal bulan ini stoknya melimpah. Mangga yang dimaksud adalah mangga golek dan mangga telor yang harganya juga cukup mahal n

SITUBONDO - Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 Tahun 2013 hingga kini ternyata belum diterapkan di Kabupaten Situbondo. Akibatnya, hingga kini masih banyak baliho calon legislatif (caleg) yang bertebaran. Seperti di pertigaan Jalan Wijaya Kusuma, Situbondo, kemarin (16/10). Divisi Hukum KPUD Situbondo, Welly Kurniawan mengakui, sejauh ini pembahasan PKPU tersebut sudah final. Hanya saja, masih menunggu tanda tangan Surat Keputusan Bersama (SKB). “Tinggal tanda tangan, Mas. Pertemuan Jumat (11/10) lalu itu membahas SKB. Ada perubahan dan harus direvisi. Dalam dua

NUR HARIRI/RaBa

BELUM TERSENTUH: Sejumlah baliho calon anggota legislatif masih nampang di pertigaan Jalan Wijaya Kusuma kemarin (16/10)

hari ini akan rampung dan segera ditandatangani,” terang Welly kepada sejumlah wartawan kemarin (16/10). Padahal, dalam PKPU Nomor

15 Tahun 2013 itu, di Pasal 17 ayat 1 huruf b poin 1, telah diatur secara jelas terkait alat peraga pileg n Baca Baliho...Hal 35

seadanya. Mereka mengalami kesulitan lantaran api sudah cukup besar dan sudah melalap sebagian rumah korban. Kepanikan warga yang ikut memadamkan api itu bertambah angin berembus kencang. Akibatnya, api semakin besar. Tidak lama kemudian, api menjalar ke rumah pasangan Pujiyanto-Sumarni yang tak lain adalah adik Santoso. Karena yang terbakar dua rumah, warga kian kesulitan memadamkan api. Beberapa saat kemudian, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi. Setelah tiga truk tangki dikerahkan, sekitar satu jam kemudian api berhasil dipadamkan. Tetapi, seisi rumah hangus. Korban hanya sempat menyelamatkan satu motor Supra. “Kerugiannya ditaksir sekitar Rp 90 juta,” kata AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo.(rri/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.