Radar Banyuwangi | 17 September 2014

Page 1

15 Tahun

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

RABU 17 SEPTEMBER TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Kang Samsul Hadi Berpulang BANYUWANGI - Masyarakat Banyuwangi berduka. Ir. H. Samsul Hadi, mantan orang nomor satu di kabupaten ujung timur tanah Jawa ini, telah berpulang untuk selamanya dini hari kemarin (16/9). Bupati Banyuwangi periode 2000-2005 yang dikenal visioner tersebut meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Blambangam, Banyuwangi, sejak Minggu malam. Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsul dilarikan ke rumah sakit (RS) pelat merah itu sekitar pukul 21.30 Minggu. Sesaat sebelumnya, pria yang tengah menjalani masa penahanan tersebut terjatuh di kamar mandi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi ■ Baca Kang...Hal 39

Dimakamkan di Kompleks Makam Bupati SEMENTARA itu, setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah mantan Bupati Samsul Hadi disalatkan di Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi sekitar pukul 15.00 kemarin (16/9). Ribuan warga ikut menyalatkan bupati yang menjabat periode 2000-2005 tersebut. Bukan hanya pihak keluarga besar dan masyarakat umum, Bupati Abdullah Azwar Anas beserta sejumlah pejabat Pemkab Banyuwangi juga ikut menyalatkan almarhum Samsul Hadi. Tidak ketinggalan para tokoh ulama ikut menyalatkan mantan bupati yang dikenal sangat dekat dengan rakyat tersebut ■

DOK. RABA

BERPULANG: Alm. Ir. H. Samsul Hadi (atas). Warga menyalatkan jenazah mantan Bupati Samsul Hadi di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi sore kemarin (kanan).

Baca Dimakamkan...Hal 39

GALIH COKRO/RABA

Mbah Muhibbin Sempat Hilang Dua Hari

KORUPSI

Pungli Terjadi sejak Pengajuan Proposal BANYUWANGI - Sedikitnya sepuluh kepala sekolah dasar (kasek SD) penerima dana Bantuan Sosial Pendidikan 2014 memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Negeri Banyuwangi kemarin. Mereka dipanggil penyidik pidana khusus (pidsus) terkait kasus dugaan pungutan liar (pungli) dana bansos yang telah mereka terima ■ Baca Pungli...Hal 39

SATU kegiatan rutin baru caSubuh. Penceramahnya pilihan. lon jamaah haji (CJH) BanyAda beberapa. Mereka para maLaporan: uwangi Kloter 26, 27, dan 28 hasiswa Indonesia yang sedang SAMSUDIN ini: mendengar kultum (kuliah kuliah atau mondok di Madinah ADLAWI tujuh menit). Istilah itu saya Al-Munawarah. Cara mengetahui Dari Madinah, gampang. Dalam ceramah meambil untuk mempermudah Arab Saudi penyebutan saja. Praktiknya, reka sering menyebut: menurut materi yang disampaikan para para guru kami di sini.... penceramah lebih dari tujuh menit. Bahkan, Kebiasaan di Masjid Nabawi, kultum dilakukan sulit menentukan ukuran lamanya. begitu imam masjid mengucapkan salam. Jamaah Yang paling mudah menghitungnya begini: langsung semburat mencari tempat pengajian ceramah dimulai bakda (setelah) salat Duhur dadakan itu sesuai asal negaranya. Tapi masih sampai menjelang Asar. Bakda salat Asar sam- di dalam masjid. Tinggal pilih. Ada yang menggunapai menjelang Magrib. Setelah Magrib sampai kan bahasa India, Inggris, Afrika, Arab. Dan tenmuazin mengumandangkan azan Isya. tunya Indonesia juga ■ Baca Mbah...Hal 39 Setelah salat Isya dimulai lagi. Juga bakda salat

TAMBAH ILMU: Suasana pengajian kultum khusus jamaah haji Indonesia di dalam Masjid Nabawi.

SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS

Ekspedisi Tim DKB dan JP-RaBa ke Situs Watu Ulo, Dusun Seruni, Desa Bunder (2-Habis)

Diduga Tempat Peribadatan Zaman Macan Putih Ada bekas kaki binatang berkuku dua di cadas bagian timur. Berdasar bekasnya yang tidak terlalu besar dan bentuk kukunya yang lancip, diduga itu bekas kaki kijang.

Kepala daerah sejuta umat BARU: Musala Dusun Seruni yang dibangun di puncak bukit Watu Ulo.

MH. QOWIM, Kabat TIM ekspedisi Dewan Kesenian Blambangan (DKB) dan Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) terus mengamati batu mirip ular dan cadas yang cukup lebar di pucuk bukit tersebut. Jika diamati dari selatan, ketinggian bukit tersebut tidak begitu mencolok. Tetapi, jika dilihat dari utara, sangat tampak lokasi batu mirip ular itu bera-

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Mobil dinas Bupati Anas ganti Avanza

Biaya nikah di luar KUA Rp 600 ribu Masuk kas negara, sah!

JOHN RAHMATULLOH

da di pucuk bukit. Bahkan, bukit itu cukup tinggi dengan lereng cukup curam. Tampaklah batu mirip ular dan cadas itu berada di puncak.

Tim ekspedisi tidak ingin tergesa-gesa pulang. Rombongan ekspedisi yang di antaranya, Yons DD, Fatah Yasin Noor, Hasan Basri, dan Agus John Rahmatu-

loah itu, terus mengamati bagian demi bagian. Termasuk lereng bagian utara yang sulit dilalui manusia ■ Baca Diduga...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

POLITIK & PEMERINTAHAN Jawa Pos

R A D A R

Rabu 17 September 2014

B A N Y U W A N G I

Nikah di Luar KUA Rp 600 Ribu

EKSEKUTIF

KALIPURO - Ini kabar gembira bagi para calon pengantin. Pemerintah membebaskan seluruh biaya calon pasangan suami istri yang melangsungkan akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA). Bagi pengantin yang melangsungkan akad nikah di luar KUA, dikenakan biaya senilai Rp 600 ribu. Ketentuan baru biaya akad nikah itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2014. Ketentuan PP itu mulai disosialisasikan kepada jajaran kepala desa dan lurah di Kecamatan Kalipuro kemarin (16/9). Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kalipuro mengundang lurah dan kepala desa se-Kecamatan Kalipuro. Selain itu, modin dan tokoh masyarakat di Kecamatan Kalipuro juga diundang dalam sosialisasi tersebut. Dalam kesempatan itu, Camat Kalipuro Nurhadi menyampaikan, Kecamatan Kalipuro menempati urutan kedua setelah Kecamatan Wongsorejo yang tingkat perceraiannya paling tinggi.

ISTIMEWA

GANTI: Bupati Anas bersama istri, Ny. Ipuk, menggunakan kendaraan dinas P 1 VP merek New Avanza saat takziah ke rumah mantan Bupati Samsul Hadi kemarin.

Mobdin Bupati Anas Ganti New Avanza BANYUWANGI - Di saat pemerintah pusat masih ribut soal pengadaan mobil Mercy untuk calon menteri kabinet presiden terpilih Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, Bupati Abdullah Azwar Anas sudah ganti mobil dinas. Bedanya, kalau calon menteri disiapkan mobil Mercy, sedangkan Bupati Anas mengganti mobil dinasnya dengan kendaraan yang lebih murah dibanding kendaraan dinas sebelumnya. Sebelumnya, Bupati Anas menggunakan mobil dinas bermerek Toyota Kijang Innova berkapasitas 2700 cc. Namun, beberapa hari ini mantan anggota DPR RI itu menggunakan kendaraan dinas merek New Avanza berkapasitas 1500 cc. Ada alasan kenapa Bupati Anas mengganti kendaraan dinasnya. Dia mengaku, dalam beberapa bulan ini Banyuwangi akan kedatangan beberapa tamu khusus yang ingin menyaksikan rangkaian kegiatan Banyuwangi Festival. Dalam menyambut tamu khusus itu, Pemkab Banyuwangi membutuhkan banyak kendaraan. Selama ini beberapa tamu VVIP Pemkab Banyuwangi dilayani kendaraan Toyota Camry. “Karena banyak tamu yang akan datang, kendaraan dinas Innova disiapkan untuk tamu-tamu khusus pemerintah daerah itu,” ungkap Bupati Anas kemarin (16/9). Agar kegiatan tetap berlangsung, Bupati Anas memilih kendaraan dinas lain. “Ternyata enak juga pakai Avanza; irit dan lincah,” ujarnya. (sgt/c1/afi)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

SOSIALISASI: Para lurah dan kepala desa se-Kecamatan Kalipuro mendengarkan sosialisasi di Kantor Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.

”Angka perceraian di sini terbesar nomor dua sekabupaten,” ungkap Nurhadi. Kasi Bimas Islam Kementerian Agama Banyuwangi, Muklis mengungkapkan, dalam PP 48 Tahun 2014 disebutkan, pernikahan yang dilangsungkan di KUA tidak dipungut biaya sepeser pun. Semua perangkat KUA, kepala desa, para penghulu, kepala dusun, dan pembantu pegawai pencatat nikah (P3N) wajib menaati dan mengikuti aturan itu.

Muklis mengatakan, pernikahan dan rujuk yang dilakukan di luar KUA oleh warga miskin juga tidak dikenakan biaya alias gratis. Hanya saja, pemohon harus melampirkan surat keterangan miskin dari lurah atau kepala desa setempat. “Biaya Rp 600 ribu atas pernikahan di luar KUA itu langsung disetor ke rekening Kemenag Pusat oleh calon pengantin.” Ketentuan itu berlaku merata secara nasional. Intinya, sekarang nikah harus

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

datang ke KUA. Kalau terpaksa mendatangkan pihak KUA ke rumah mempelai, maka harus membayar Rp 600 ribu melalui bank,” jelas Muklis. Muklis mengungkapkan, biaya Rp 600 ribu itu tidak boleh dibayarkan kepada petugas, melainkan harus disetor ke bank yang telah ditentukan. ”Jadi, mempelai yang mau menikah cukup menunjukkan bukti pembayaran di bank,” jelasnya. Muklis berharap, setelah PP 48 Tahun 2014 terbit tidak ada lagi pungutan yang dilakukan pihak KUA. ”KUA tidak menerima uang, hanya menerima bukti pembayaran biaya yang disetor mempelai,” pungkasnya. Kepala KUA Kecamatan Kalipuro, Ahmad Sakur mengatakan, sosialisasi itu disampaikan kepada lurah dan kepala desa maupun tokoh masyarakat agar lurah dan kepala desa menyampaikan PP 48 Tahun 2014 kepada masyarakat.” Ini kita lakukan agar kepala desa bisa menyosialisasikan kepada masyarakat secara luas,” ujar Kepala KUA Kalipuro, Ahmad Sakur. (tfs/c1/afi)

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 53493115, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


RABU 17 SEPTEMBER

31

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

RESAHKAN WARGA: Jajaran Muspika Kecamatan Asembagus memutuskan menyegel Kafe Nia yang ada di Desa Wringin Anom.

RENDRA KURNIA/JPRS

Resahkan Warga, Kafe Nia Disegel Diduga Kuat Jadi Tempat Mabukmabukan dan Perrempuan Nakal Perempuan

ASEMBAGUS – Diduga kuat sering digunakan untuk tempat maksiat, Kafe Nia yang ada di jalan raya Desa Wringin Anom, Kecamatan Asembagus kemarin nyaris dibongkar warga. Beruntung sebelum tindakan anarkis Beruntu terjadi, Muspika setempat bertindak

cepat. Tempat hiburan yang ada di pinggir jalur pantura ini kemudian diputuskan untuk disegel dan dilarang beroperasi kembali. Informasi yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, rencana aksi pembongkaran yang akan dilakukan

warga merupakan puncak kekesalan. Sebab, mereka sering melihat Kafe Nia digunakan sebagai tempat penjualan minuman keras. Yang paling membuat warga geram, tempat itu juga sering terlihat keluar masuk perempuan nakal. Rustam, 44, salh satu warga men-

gungkapkan, warga sekitar selama ini sangat resah dengan aktifitas kafe tersebut. Awalnya, rumah tersebut sebenarnya hanya warung biasa. Namun kemudian beroperasi lagi menjadi kafe tertutup yang dijadikan tempat maksiat oleh pengunjungnya.

“Warga sering melihat banyak orang membawa minuman keras dari tempat itu. Apalagi kalau malam minggu, banyak cewek-cewek yang keluarmasuk ke tempat itu,” jelas Rustam kepada Jawa Pos Radar Situbondo n Baca Resahkan...Hal 37

Ditahan Karena Cabuli Tunangan Empat Kali JJangan Pernah berhenti mengejar m mimpi, karena mimpi adalah tujuan Tri Mustika Ariani

EDY S/JPRS

SITUBONDO – Taufik Hidayat, remaja asal Dusun Cottek, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, diamankan polisi siang kemarin (16/9). Pria 19 tahun ini ditangkap petugas setelah dilaporkan mantan tunangannya AM, 15, yang mengaku telah dicabuli. Pria protolan SD itu melakukan persetubuhan layaknya suami-istri dengan tunangannya disebut-sebut hingga empat kali. Melalui ibunya Suhartima, korban mengaku tidak

dapat menolak karena diancam akan dibunuh. Korban merasa takut pada saat pelaku menyetubuhinya. “Kejadiannya itu waktu anak saya menginap dua hari di rumah dia. Waktu itu dirumah tunangannya sedang membetulkan rumah dan anak saya diminta bantu-bantu memasak untuk tukang yang kerja,” kata ibu korban, Suhartima, saat memberikan keterangan kepada polisi n Baca Ditahan...Hal 37

LEGISLATIF

Separuh Anggota DPRD Gadaikan SK SITUBONDO – Lebih dari separuh wakil rakyat mulai menjaminkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan dirinya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kepada lembaga perbankan. Penjaminan SK tersebut untuk memperoleh pinjaman kredit. Nominal pengajuan pinjaman berbedabeda. Digadaikannya SK sejumlah anggota legislatif itu konon untuk mengembalikan ongkos politik mereka saat pemilihan 09 April 2014 silam. Tidak jarang, untuk biaya politik tersebut mereka memang harus meminjam kesana-kemari. Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Situbondo sementara Bashori Shanhaji menganggapnya sebagai hal yang wajar n Baca Separuh...Hal 37

PENIPUAN

NUR HARIRI/JPRS

MENUNDUK: Taufik Hidayat, pelaku pencabulan mantan tunangannya, AM diperiksa petugas PPA Polres Situbondo, kemarin (16/9).

Ingin Adakan Program Sambungan Air Murah

SITUBONDO – Burina, warga Kelurahan Patokan, Kota Situbondo menjadi korban penipuan transaksi penjualan sapi. Binatang ternak yang telah dirawatnya cukup lama itu dibawa seseorang dengan dalih akan dibeli. Namun, setelah lama ditunggu, uang tersebut tak kunjung diterimanya. Karena kesabarannya sudah habis, Byrina kemarin memilih melapor ke Polres Situbondo. Atas peristiwa itu, dia merasa dirugikan hingga Rp 14 juta. “Padahal, sapi saya itu tidak mau dijual pak, tapi dia memaksa,” kata Burina, saat diperiksa polisi n

SITUBONDO – Kebutuhan masyarakat Kabupaten Situbondo terhadap air bersih meningkat dari tahun ke tahun. Meski demikian, keadaan tersebut hanya terkonsentrasi di beberapa kecamatan yang dekat dengan kota. Sebab itulah, Direktur PDAM Situbondo Ir. Jamal berharap Pemkab dan DPRD bisa menyetujui pemberian program untuk sambungan air murah. Langkah ini juga dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jamal menjelaskan, sejak tahun 2011, setoran PAD PDAM ke kasda terus mengalami peningkatan. Mulai dari Rp 350 juta, Rp 469 juta dan Rp 649 juta. “Peningkatan ini agar terus terpelihara tentu membutuhkan sebuah inovasi baik dari pengembangan jaringan maupun pengembangan pelanggan,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin. Jamal menjelaskan, pengembangan jaringan tidak hanya bisa terfokus kepada penambahan jumlah pelanggan baru di sebuah wilayah yang sudah banyak memiliki pelanggan. Sebab, yang lebih penting adalah penambahan pelanggan baru di tempat yang belum terpasang instalasi. Langkah ini akan semakin memperbesar jumlah jaringan n

Baca Jual...Hal 37

Baca Ingin...Hal 37

Seasi NUR HARIRI/JPRS

SEDIH: Korban penipuan (kanan) memberi keterangan di Polres Situbondo, kemarin.

Jual Sapi, Korban Tidak Terima Uang

http://www.radarbanyuwangi.co.id

EDY SUPRIYONO/JPRS

“Peningkatan ini agar terus terpelihara tentu membutuhkan sebuah inovasi baik dari pengembangan jaringan maupun pengembangan pelanggan,” Ir Jamal Direktur PDAM Situbondo email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR Jaenuri Akhirnya Dimutasi Jadi Guru Biasa 32

Jawa Pos

R A D A R

Jaenuri sendiri adalah sosok guru yang memiliki ide dan kreatifitas yang cukup baik. Namun, sistem komunikasi yang buruk, membuat Jaenuri terlihat kurang baik.” Fathor Rakhman Kadispendik

Kadispendik Luruskan Rencana Demo Murid SMA Negeri 1 Panji SITUBONDO – Kabar kepindahan mantan Kepala SMAN 1 Panarukan, Jaenuri ke SMAN 1 Panji, membuat beberapa siswa dan wali murid sekolah setempat

Rabu 17 September 2014

S I T U B O N D O

berniat melakukan demonstrasi. Mereka menolak kepala sekolah yang disebut-sebut berprilaku keras tersebut menjadi pemimpin di SMAN 1 Panji. Mendengar kabar tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Fathor Rakhman berusaha meluruskan kesalahpahaman tersebut. Jaenuri yang sebelumnya menjabat kepala SMAN 1 Panarukan, kata dia, tidak kembali di tempatkan sebagai kepala sekolah di SMAN 1 Panji. Jaenuri

kini menjadi guru biasa. “Kekhawatiran yang diungkapkan siswa dan wali murid adalah jika Jaenuri kembali menjabat kepala sekolah. Saya telah berkomunikasi kepada perwakilan wali murid SMAN 1 Panji agar tidak mengkhawatirkan permasalahan tersebut,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin. Fathor Rakhman mengatakan bahwa Dinas Pendidikan berusaha memberikan posisi terbaik bagi

sekolah dan Jaenuri. Dia menambahkan bahwa Jaenuri sendiri adalah sosok guru yang memiliki ide dan kreatifitas yang cukup baik. Namun, sistem komunikasi yang buruk, kata Fathor Rakhman membuat Jaenuri terlihat kurang baik. “Kita mencoba menempatkan situasi yang membantu Pak Jaenuri agar kembali bisa menjadi sosok yang lebih baik, serta membuat Pak Jaenuri memperbaiki agar lingkungan mempercayainya,”

jelas Fathor Rakhman. Selanjutnya, ke depan dia menyarankan agar para pelaku pendidikan tidak mudah terprovokasi. Sehingga, keharmionisan dunia civitas akademik di Kabupaten Situbondo bisa tercipta. Fathor Rakhman berpesan agar semua guru dan kepala sekolah dapat bertugas dengan baik. Dia menjanjikan sebuah reward bagi para guru yang dapat menjadi teladan di dalam tugasnya. (fre/pri)

KENDIT

HABIBUL ADNAN/JPRS

KERJA: Anggota kepolisian Polsek Kendit meratakan tanah di depan pos pantau

Polsek Kendit Buat Pos Pantau UNTUK mengurangi tingkat kecelakaan dan antisipasi aksi bajing loncat di jalan utama Pantura Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Polsek Kendit membuat pos pantau baru. Diprediksi, sejak pekan depan, pos pantau ini sudah bisa dioperasikan. Kapolsek Kendit melalui Kasi Humas, Aiptu Sugianto mengatakan, pendirian pos pantau dilakukan sejak senin pagi (16/9) lalu. “Minggu depan anggota kita akan langsung shif di pos baru ini,” terangnya, kemarin. Dengan adanya pos pantau, lanjut Sugianto, juga akan membantu dan mempermudah kerja polisi. ”Sebab pelayanan kepada masyarakat akan lebih cepat, tepat dan maksimal,” ujar perwira polisi dengan kumis tebal itu n Baca Polsek...Hal 37

ASEMBAGUS RENDRA KURNIA/JPRS

REMUK : Truk bermuatan kardus dari arah Situbondo menghantam truk bermuatan keramik dari arah berlawanan di jalan Pantura KM 168.

Hindari Motor Jatuh, Truk Tabrak Truk HABIBUL ADNAN/JPRS

TAHAP PEMBENAHAN: Pekerja melakukan tebang angkut tebu di lahan Perusda Banongan

Pembenahan Perkebunan Banongan Dinilai Sia-sia

BUNGATAN – Akibat menghindari motor yang jatuh di depannya, sebuah truk bermuatan kardus menabrak truk lain dari arah berlawanan, kemarin (16/9) pagi. Peristiwa yang terjadi di kilometer 168 Pantura, Kecamatan Bungatan ini, sempat menyebabkan kemacetan tiga kilometer. Ini karena truk bermuatan kardus tersebut langsung berhenti

di tengah jalan pasca mengalami kecelakaan. Seorang saksi mata, Yanti, 32, menceritakan, awalnya truk bernopol L 9858 UM yang melaju dari arah timur ke barat berusaha menghindari pengendara motor yang jatuh tepat di depannya. Karena di sisi kiri jalan terdapat bagian yang cukup curam, akhirnya sopir membanting stir ke arah kanan yang lebih lapang.

Gerakan spontan yang dilakukan sopir yang diketahui bernama Samsul, 32, memang mampu menyelamatkannya dari menabrak pengendara motor dan terjatuh ke tempat yang curam. Sayang, saat itu dari arah berlawanan muncul truk bermuatan keramik dengan nopol L 8135 UD tidak bisa menghindar. Sehingga tabrakan tak bisa dihindari.

PEMBENAHAN tanah perkebunan Perusahaan Daerah (Perusda) Banongan yang dilakukan manajemen saat ini dinilai akan sia-sia. Termasuk strategi penanganan dengan cara bongkar ratun, juga tidak akan banyak membuahkan hasil. Terbukti, hasil produksi tebu di Perusda Banongan tidak mengalami peningkatan signifikan. Pernyataan tersebut disampaikan Fahmi Abrori, mantan anggota Badan Pengawas (BP) Perusda Banongan. “Dengan hasil produksi 149. 757 kwintal dari luas areal perkebunan Banongan 262. 148 hektare pada 2013, itu tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan saat bongkar ratun,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin. Dia menjelaskan, produksi tebu dengan jumlah sebesar itu, berarti masih bisa menghasilkan produksi 500 kwintal perhektare. Padahal, seharusnya, sudah bisa menghasilkan produksi 800-1000 kwintal perhektare. ”Biaya bongkar ratun yang mencapai Rp 14 juta lebih tidak sesui dengan produksi tebu. Jadi langkah Perusda bongkar ratoon itu penanganan yang salah,” ujar Fahmi Abrori. Menurut lelaki asal Desa/Kecamatan Jangkar itu, dari hasil penelitian pakar terhadap tanah Banongan, penanganganan yang seharusnya dilakukan ialah dengan cara pengapuran, bukan bongkar ratoon. ”Dr. Gamal (ahli pertanahan) sudah meneliti tanah Banongan. Dia menyarankan agar dilakukan pengapuran. Akan tetapi saran itu tidak dilaksanakan,” katanya n Baca Pembenahan...Hal 37

RENDRA KURNIA/JPRS

TABRAK POHON: Kecelakaan yang mengakibatkan kemacetan juga menjadi tontonan warga, kemarin.

KOTA

Empat Korban Penipuan Kompak Lapor Polisi KASUS penipuan dengan kedok menjanjikan korbannya bisa menjadi pegawai perusahaan daerah (Perusda) kembali muncul di Situbondo. Kali ini ada empat warga yang menjadi korban. Kemarin, mereka kompak melaporkan pelaku penipuan, TS, warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota ke Mapolres Situbondo. Para korban itu adalah Umar bin Khottob, 25, warga Desa Sletreng, Kecamatan Kapongan dan Ahmad Fausi, 22, Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa. Keduanya sama sama mengaku tertipu sebesar Rp 6 juta. Sementara dua korban lain mengaku tertipu sebesar Rp 7 juta. Yakni, Misnatun, 26, warga Desa Sempol, Kecamatan Prajekan, Bondowoso dan Fauzi, 25, warga Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa. “Mereka datang ke Polres jam 10.00 tadi (kemarin) untuk bersama-sama melaporkan pelaku penipuan,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin n Baca Empat...Hal 37

RUKO Djl Cpt Ruko LB=177m2. Harga 1,2M Nego Jl Wijaya Kusuma Hub. 081336940000

TANAH Dijual Tanah 370m2 Jl.Melati gg.6 Bisa Bayar Cicil Hub.082121957957 Djl Tnh.LT.627m2 LB.64m2,L 900W.250Jt nego.C.Jeru.Slt.BD.Tenggir H.085292229680

Akhirnya, truk bermuatan keramik tersebut terseret hingga bibir jalan dan baru berhenti setelah menabrak sebuah pohon. “Truk yang dari timur kaget karena ada sepeda motor yang jatuh di depannya, langsung banting setir ke kanan kemudian menabrak truk yang melaju dari depan,” jelas Yanti. Kondisi dari truk bermuatan keramik sendiri terlihat paling

parah. Bagian depan dari kendaraan tersebut ringsek tepat di tempat duduk sopir. Seluruh kaca di bagian depan truk tersebut habis tidak tersisa. Namun sopir truk tersebut, Chandra,30, tidak mengalami luka berarti. Saat dimintai keterangan, dirinya mengatakan terkejut ketika melihat truk dari arah depannya tiba-tiba mengambil jalannya n Baca Hindari...Hal 37


Jawa Pos

Rabu 17 September 2014

RADAR GENTENG R A D A R

33

B A N Y U W A N G I

Perempuan Tewas Disambar Kereta Api

OPO MANEH

ABDUL AZIZ/RaBa

HARAM: Puluhan botol berisi miras diamankan di Mapolsek Bangorejo.

Sita 53 Botol Miras

PT. BSI FOR RaBa.

NARASUMBER: Ketua Tanfidziah PC NU Banyuwangi, KH. Masykur Ali, saat mengisi pelatihan.

BSI Gandeng PC NU Berdayakan Takmir

BANGOREJO - Toko milik Sariono di Dusun Kedungrejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, digeledah anggota polsek setempat kemarin. Dalam operasi itu, polisi menemukan puluhan botol minuman keras (miras) beraneka merek. Puluhan botol miras itu langsung dibawa ke polsek untuk diamankan. Oleh polisi, pemilik toko diajukan dalam sidang tindak pidana ringan (tipiring). “Kita sita miras sebanyak 53 botol,” terang Kapolsek Iptu Ali Masduki melalui Kanitreskrim Aiptu Karjono. Menurut Karjono, 53 botol berisi miras yang disita dari toko itu, di antaranya anggur merah besar sebanyak 17 botol, Black Jek 10 botol, anggur merah botol kecil 18 botol, dan 9 botol mereka New Port. “Semua miras itu ada di dalam toko,” terangnya. Menurut Karjono, toko milik Sariono di barat jalan simpang empat itu selama ini dalam pengawasan. Selama ini toko itu diberi police line karena diduga menyimpan narkoba. “Kita akan membuka police line, tapi dapat informasi ada miras,” ungkapnya. (azi/c1/abi)

PESANGGARAN - Puluhan pengurus takmir masjid dan khotib se-Kecamatan Pesanggaran berkumpul di Masjid Baitul Falah, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Sabtu (13/9). Mereka mengikuti kegiatan pelatihan manajemen pengelolaan masjid dan pembekalan khotib yang diselenggarakan PT. Bumi Suksesindo (BSI) bekerja sama dengan Pengurus Cabang

Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Banyuwangi. Dalam kesempatan itu ketua Tanfidziah PC NU Banyuwangi, KH. Masykur Ali, meminta para peserta agar menjadi ujung tombak perjuangan mempertahankan paham Islam yang moderat, Islam yang rahmatan lil alamin. “Radikalisme Islam saat ini sedang berseliweran mendatangi masjidmasjid kita. Pengurus takmir

dan para khotib harus mampu menangkal paham yang mereka sebarkan,” katanya. Masykur melihat pengurus takmir dan para khotib memiliki peran yang strategis dalam menyerukan ajaran Islam yang moderat. Sebab, merekalah yang langsung bersinergi dengan jamaah. “Para dai radikalisme rajin mendatangi masjid-masjid n Baca BSI Gandeng...Hal 39

PENDIDIKAN

Tubuh Hancur, Belum Diketahui Identitasnya KALIBARU - Seorang perempuan tanpa identitas alias Mrs X ditemukan warga tewas dengan tubuh penuh luka di tepi rel kereta api (KA) wilayah Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru, kemarin malam. Dugaan kuat, perempuan bernasib malang itu meninggal karena ditabrak KA. Korban yang diperkirakan berusia 55 tahun itu kali pertama diketahui sekitar pukul 21.00 oleh seorang masinis KA saat melintas di lokasi kejadian. “Yang tahu masinis yang akan ke Jember,” terang Kapolsek Kalibaru, AKP Suwanto Bari. Menurut kapolsek, saat melintas di lokasi, masinis melihat mayat perempuan tergeletak di selatan rel KA. Sehingga, begitu sampai di Stasiun Kalisat, Jember, masinis itu mengabarkan kepada petugas Stasiun Kalisat dan diteruskan ke Stasiun Kalibaru. “Petugas stasiun lapor ke

polsek, lalu kita cek ke lokasi kejadian,” katanya. Setelah menelusuri rel KA bersama petugas Stasiun Kalibaru, terang dia, akhirnya mayat perempuan ditemukan di tepi rel dengan kondisi penuh luka. Kepalanya pecah, kedua pahanya robek, dan tangan kanannya putus. Malam itu juga korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore. Menurut kapolsek, korban yang meninggal mengenaskan itu tidak membawa identitas. Hingga kemarin siang belum ada yang mengaku kehilangan anggota keluarga. “Ada orang Muncar yang mengaku anggota keluarganya tidak pulang dua hari, tapi belum ada anggota keluarga yang datang,” ungkapnya. Ditanya terkait penyebab meninggalnya korban, kapolsek mengaku belum mengetahui pasti. Tetapi, dilihat dari luka yang diderita korban, dugaan sementara Mrs X itu meninggal karena ditabrak KA. “Sepur mana yang menabrak, kita belum tahu,” katanya. (azi/c1/abi)

ISTIMEWA

BERBARIS : Deretan siswa berprestasi SDN Model Banyuwangi bersama para guru.

ISTIMEWA

SERIUS: Kepala UPTD, ketua PGRI, Pengawas, dan TU UPTD Pendidikan dalam pembinaan di SDN 2 Sepanjang.

UPTD Pendidikan Glenmore Sambut Kurikulum 2013 GLENMORE – Dalam rangka meningkatkan profesionalitas para guru dan kepala sekolah (Kasek) se Gugus II Sepanjang dan Margomulyo, Kecamatan Glenmore, pada Sabtu(13/9) diadakan pembinaan KKG/ KKKS. Acara itu bertempat di SDN 2 Sepanjang di Jalan Patimura, 08, Desa Sepanjang. Dalam acara itu Kasek SDN 2 Sepanjang, Drs.Tukiran mengatakan jumlah siswanya ada 237 orang, sedang guru pengajarnya ada 11 orang. Dari 11 guru pengajar itu, enam guru berstatus PNS sedang lima guru lainnya Baca UPTD...Hal 39 guru tidak tetap (GTT) n

BANYUWANGI

RUMAH LT 382M2 Ju a l R u m a h LT 3 8 2 m 2 , 3 K a m a r Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 350 Jt Nego, Hub: 081289447925,085233441946

Tiga Bulan SDN Model Raih 10 Piala BANYUWANGI – Mengoleksi piala dan mengharumkan nama sekolah, sudah menjadi tekad dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Model Banyuwangi. Pada tiga bulan (tri wulan) terakhir, 10 piala berhasil menjadi koleksi dengan sederet juara. Bahkan, delapan piala sekaligus diborong oleh SDN Model Banyuwangi dalam satu event, yakni Indonesia Berbakat. “Dalam Indonesia Berbakat Road Show di 20 kota se Jatim, ada empat kategori yang dilombakan, yakni Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, sains, dan foto kalender,” kata kepala sekolah

BANYUWANGI

Punya Lahan & Anda Ingin Jdi Developer Tapi Tidak Tahu Caranya. Kami Bantu Untk Proyek Tsb, Untung Besar Dijadikan Proyek Daripada Jual Lahan Kosong Min 500 m2 s/d 20 ha. Hub: 0818643194

Rumah Cantik Rumah Cantik Baru Perum Griya Wiyata, Jaminan Uang Kembali 100%, Cicilan Tanpa Bunga. Sertifikat Sudah Dipecah Langsung Balik Nama Hubungi: 081248099993

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Jl. Letkol Istiqlah

Daihatsu Ceria ‘02

All New Xenia

All New Avanza

Honda Jazz

Dijual B.U, Daihatsu Ceria KX 2002, Istmw Terawat, Pjk Baru, Pw, Ac, Plat Dk, Vlg Racing, Silver Metalik, Hrg 39 Juta, Hub: 081234668569 (Gtg)

Dijual All new Xenia/ taruna tahun 014/013 pmk pth/slv hrg 141/139juta nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual All new avanza/Innova tahun 012/010/05 pmk slv/htm hrg 147/177/137 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz/strem tahun 013/03 pmk pth/htm hrg 179/127 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Truck Fuso

Fortuner

LGX

Dijual Truck fusso tahun 81/82/83/84 hrg 85/86/87/89 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Fortuner tahun 08 M/T solar pmk htm/slv hrg 233 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual LGX tahun 01/03 solar/bsn hrg 122,5 juta nego cash/kredit atau tukar tambah hub 082142194111 - 081335897888

Suzuki Baleno ‘97

Honda Jazz ‘03

Nissan Datsun

Djl Baleno Mulus Th 1997 P 1861 VD Srt Lngkp Hrg 75 Jt Nego. H: 085336112515

Djl Honda Jazz/Fit Built Up 2003 Silver, Matic Plat L 92 Jt Nego 082143942893

Perum Karangrejo Regen

Tanah Kapling

GENTENG

Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631

KABAT Kebun Sengon Djl Kebon Sengon Siap Tebang 4.900m2, 19.000m2, 14.700m2 di Kabat H: 08179622454

BANYUWANGI STNK Hlg STNK P 4532 WB an A.Dahlan YG, SAg, Krajan Timur RT3/2 Labanasem

ABDUL AZIZ/RaBa

BANYUWANGI

Djl Rmh Baru Perum Kr. Rejo Regen (Dpn Pbrk Es) LT 168 LB 115 4 KT 2 KM H: 081913906633

Djl Perum Baru Gntng Strtgs DP 0%, Bnga 0%, Ccln Lama Libur Byr Hrg Prdn Djmn Mrh Hrg Naik 35% saat Jd Hub:08124985882

berhasil meraih juara harapan III,” jelasnya dengan bangga. Di lomba lain, SDN Model Banyuwangi yang beralamat di Jalan Ikan Tengiri itu tidak hanya berkiprah di tingkat Jawa Timur saja, tetapi juga tingkat nasional. Dua siswa asuhan Suhernik ini berhasil meraih Juara I Lomba tenis junior tahun 2014 di Surabaya, yakni Rafael Marcello Daryadika. Untuk M Hisbullah Fachri Akbar meraih Juara III Sains Kuark tingkat Nasional di Jakarta. “Sungguh ini prestasi luar biasa dan menjadi kebanggaan bagi SDN Model,” terangnya.(*/abi)

TKP: Warga menunjukkan lokasi korban disambar kereta api.

Djl Tanah Hak Milik Luas 7500, Jl. Letkol Istiqlah No. 88 Hub: 081216449057

Perum Baru Untung Besar

(Kasek) SDN Model, Hj Suhernik. Di semua kategori itu, para siswa SDN Model Banyuwangi menunjukkan kualitasnya. Pada lomba Matematika, Hissela Moranika meraih juara I, sedangkan M Tamam Fikri berhasil bertengger di nomor II dan M Jhody Pratama pada Harapan II. Sementara di Bahasa Inggris, Liestya Andini Wijaya meraih Juara II, Aneira Taqi R meraih Juara III, dan Charisa Martha Deana meraih Juara harapan I. “Untuk Nabillah Bilqis di lomba Sains meraih peringkat I. Dan di lomba foto kalender, Maura Alifia Berliana

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Dapatkan Harga Promo Nissan Datsun, DP 30 Jt.an Angsrn 2 Jt.an, Cash, Kredit, 99% ACC Leasing Hub: Reza 085330522444/081937628089

NEW AVANZA 2014 Beli A Avanza an a Gratis Angs Angsuran 3x Syarat & Ketentuan Berlaku Bisa Cash & Kredit Hub: Toni AUTO 2000 081336236483 BB 22483BC4


DAERAH SEKITAR

36

R A D A R

Jawa Pos

JEMBER

Perubahan Sesuai Kajian Unej

Kepepet Hutang, Jualan Trex MERASA tak punya cara lagi untuk membayar hutang, Reki Rudianto, 28, warga Rowogebang, Desa Sumberejo, Ambulu nekat jualan pil trex. Resikonya, Reki harus berurusan dengan polisi dan digiring ke kantor polisi karena menjual obat keras berbahaya tanpa rsep dokter itu. Berdasarkan informasi, pelaku diamankan saat melalukan transaksi di rumahnya dengan petugas yang menyamar sebagai pembeli. Selain mengamankan Reki, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya Pil Trihexipenidhyl alias Trex sebanyak 160 butir, Pil Dextro sebanyak 182 butir, serta uang tunai sebesar Rp 50 ribu. Berdasarkan pengakuan tersangka, bisnis terlarang itu sudah dijalani sekitar 2 bulanan. “Tepatnya bulan puasa lalu, saya mengawali bisnis seperti ini,” ungkapnya. Selama ini, kata tersangka, barang tersebut diperoleh dari seorang warga Rambipuji. Saat barang habis, tersangka tinggal menghubungi Dn kemudian dia mengambilnya dirumah Dn. “Tapi terkadang kami ketemuan di luar,” jelasnya. Selama ini, para pembeli pil berbahaya itu adalah kalangan teman sendiri. Bahkan tersangka mengaku, bahwa dirinya tidak pernah menjual kepada kalangan pelajar. Untuk 1 box pil trex berisi 100 butir, tersangka membeli dengan harga Rp 130 ribu. Terkadang jika ada yang pesan, tersangka kembali menjual 1 Box Pil Trex tersebut dengan harga Rp 250 ribu. Dengan begitu, dia memperoleh keuntungan Rp 120 ribu. Namun jika tidak ada yang membeli sebanyak itu, tersangka biasanya menjual eceran. Untuk 1 klip berisi 25 butir, tersangka menjualnya dengan harga Rp 25 ribu. Sementara untuk Pil Dextro, tersangka mengemasnya dalam plastik Klip berisi 13 butir, dengan harga Rp 10 ribu. “Kalau Dextro harganya memang lebih murah,” sambungnya. Tersangka sendiri mengaku terpaksa berbisnis seperti itu karena alasan ekonomi. “Saya hanya bekerja sebagai petani dengan penghasilan pas-pasan,” katanya. Keadaan semakin buruk lantaran tersangka memiliki tanggungan hutang kepada koperasi. Setiap bulan, dirinya memiliki cicilan ke koperasi. Belum lagi biaya hidup anak istri. Kasat Reskoba AKP Sukari, membenarkan penangkapan itu. Sejauh ini, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap orang yang memasok pil berbahaya itu kepada tersangka. (jum/wah/jpnn/aif)

JUMAI/RJ

BERBAHAYA: Tersangka Reki dengan beberapa obat keras yang dijualnya. Dia mengaku kulakan obat berbahaya itu kepada seseorang di Rambipuji.

Rabu 17 September 2014

B A N Y U W A N G I

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

UJI COBA : Sejumlah pekerja dini hari kemarin dikerahkan untuk menyelesaikan pembuatan marka jalan di sekitar Pasar Tanjung.

JEMBER – Dinas Perhubungan akan melakukan rekayasa lalu lintas dengan perubahan arus di Jalan Samanhudi Pasar Tanjung Jember. Rencana ini sebenarnya sudah sesuai dengan kajian akademis Laboratorium Transportasi Fakultas Teknik Unej sejak 2010 lalu. Perubahan ini diprediksi akan sesuai dan mampu untuk menghadapi ledakan transportasi untuk minimal selama 10 tahun mendatang. Hal ini diungkapkan oleh Sonya Sulistyo, Kepala Lab Transportasi FT Unej kemarin. Sonya mengatakan, rekayasa lalu lintas ini sebenarnya sudah menjadi usulan dari pihaknya sejak 2010 lalu saat dilakukan rekayasa besar-besaran arus lalu lintas di Jember tahun 2010 lalu. Yakni saat Pemkab dan Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan merubah Jalan Sultan Agung menjadi satu arah. “Konsep sekarang ini sudah sesuai pembahasan ideal yang pernah dilakukan FLLAJ tahun 2010 silam,” tutur Sonya. (ram/wah/jpnn/aif)

Parkiran Stasiun Digarap Akhir Tahun Besok PT. KAI akan Kumpulkan Penghuni JEMBER – Rencana penertiban yang dilakukan PT KAI Daops 9 Jember terhadap aset-aset yang ditempati masyarakat sepertinya sudah harga mati. Termasuk, penertiban untuk membuat lahan parkir Stasiun Jember yang sudah tak muat menampung kendaraan masyarakat yang menggunakan jasa KA. Rencana pembuatan parkir itu dilakukan akhir tahun ini. Total akan ada 14 bangunan rumah dinas dan 41 bangunan rumah warga yang ada di atas lahan PT. KAI yang akan ditertibkan. Untuk itu, PT. KAI Daop 9 Jember akan kembali melakukan pendekataan persuasif terhadap warga terkait rencana penertiban Aset Internal PT

KAI di depan area stasiun Jember. “Rencananya sosialisasi ini akan dilakukan rabu besok (18/9) dengan mengundang seluruh warga yang menghuni,” jelas Manager Humas Daop 9 Jember Sugeng Turnianto, kemarin. Pihaknya pun berharap agar seluruh warga hadir sehingga mendapatkan penjelasan yang runtut dan jelas dari pihak PT. KAI. Yang jelas, kata Sugeng, rencana ini seiring dengan tuntutan kebutuhan perluasan area lahan parkir yang lebih memadai di Stasiun Jember. “Ini juga atas saran Pemkab Jember maupun masyarakat umum pengguna jasa PT. KAI,” katanya. Dari hasil audensi pada 8 Juli 2014 bersama Bupati Jember dan masukan masyarakat bahwa lokasi parkir kendaraan harus diperluas.

MENDESAK: Beberapa rumah yang menempati lahan PT KAI yang akan digunakan untuk parkiran. JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

Ini sebagai upaya untuk terus meningkatkan mutu layanan stasiun Jember yang bersih, aman dan nyaman. Sehingga di-

perlukan perluasan lahan parkir yang lebih memadai bagi pengguna jasa kereta api. “Untuk saat ini kondisi eksisting lokasi

parkir di depan stasiun Jember sudah tidak mampu menampung kapasitas kendaraan yang keluar masuk di kawasan stasiun Jember,” jelasnya. Terutama untuk parkir menginap yang layak sehingga tidak terkesan kumuh di depan stasiun Jember. Atas dasar tersebut, PT KAI telah melakukan sosialisasi tahap pertama terhadap warga yang masih mendiami bangunan rumah yang berada di atas aset PT KAI. (ram/wah/jpnn/aif)


Jawa Pos

Rabu 17 September 2014

SAMBUNGAN R A D A R

Menyangkal Tuduhan Warga n RESAHKAN... Sambungan da ri Hal 31

Dia menjelaskan, yang paling diresahkan warga adalah situasi di sekitar kafe yang terdapat banyak pesantren. Sehingga, aktifitas kotor itu tentu saja akan mencemari kesucian wilayah tersebut. “Apalagi setahu saya tidak ada izin bagi pendirian kafe di wilayah Situbondo. makanya, mewakili warga Wringin Anom, saya ingin agar bangunan kafe tersebut dibongkar,” tegasnya. Usai penyegelan kafe, Camat Asembagus, Masyhari men-

gatakan bahwa dirinya dan Muspika sedang berusaha menengahi permasalahan tersebut. Kata dia, kafe Nia sendiri memang telah habis masa ijin usahanya pada tahun 2012. “Tetapi ijin usaha itu bukan kafe, namun hanya warung,” terangnya. Sebab itulah, dirinya bersama Muspika kemudian berkomunikasi dengan pemilik warung, Suniati. Dalam pembicaraan itu, perempuan 43 tahun itu bersedia usahanya di segel sampai dia memperoleh ijin usahanya kembali. Namun Masyhari menyangsikan bahwa

ijin tersebut dapat dikeluarkan pemerintah kabupaten, apalagi untuk pendirian kafe. “Kafe Nia berdiri di atas tanah Dinas Pengairan, ijinnya sudah mati sejak tahun 2012. Yang saya permasalahkan itu ijinnya, kenapa masih berani membuka usaha saat ijinnya habis,” ujar Masyhari. Tuntutan dari warga Wringin Anom sendiri menurut Masyhari adalah dilakukan pembongkaran terhadap Kafe Nia. Sebab itulah, pada hari ini (17/9) Masyhari bersama Muspika akan berusaha mengkomunikasikan kembali kepada

kedua belah pihak mengenai tuntutan masyarakat tersebut. Pemilik kafe Nia, Suniati,43, saat dikonfirmasi via telepon menyangkal tuduhan warga tersebut. Dia mengatakan bahwa selama ini tidak ada bukti jika tempatnya digunakan sebagai tempat ngamar, apalagi di kafenya tersebut memang tidak ada fasilitas tidur. “Kalau masalah miras, di Indomaret sama Alfamart juga jual bir. Jadi tidak masalah kalau kita jual, kenapa harus dilarang,” tandasnya dengan nada kecewa. (fre/pri)

Pelaku Akui Suka Sama Suka n DITAHAN... Sambungan da ri Hal 31

Kasus pencabulan tersebut akhirnya terbongkar, setelah hubungan pertunangan keduanya putus. Gagalnya hubungan pertunangan keduanya, karena keluarga Taufik terburu-buru untuk menikahkan sang anak dengan AM. Padahal, korban usianya masih di bawah usia 17 tahun. Korban semakin marah, merasa malu karena calon mertuanya memutus hubungan pertunangan mereka. Puncaknya, AM merasa sangat dipermalukan saat calon mertuanya

meminta kembali pemberian perhiasan emas, cincin dan kalung. Korban sakit hati karena aksi itu dilakukan di jalan desa pada saat korban hendak membeli bedak di toko. AM pun korban bergegas pulang mengadukan persoalan yang dialaminya ke orang tuanya. Selain itu, korban juga menceritakan kasus pencabulan yang terjadi pada saat status mereka masih bertunangan sekitar Bulan Juni 2014 lalu. Setelah diamankan polisi, pelaku mengakui tuduhan kasus pencabulan sebanyak empat kali. Saat ini pelaku masih di-

periksa penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Situbondo. Dia menjelaskan, perbuatan layaknya suami-istri itu dilakukan di dalam kamar rumahnya saat korban menginap. Meski demikian, Taufik membantah jika dirinya melakukan hal itu dengan memaksa korban. Pelaku juga mengaku tidak mengancam korbannya. “Itu tidak betul, Pak. Kami melakukan itu karena sama-sama mau. Saya sangat menyesal mau memutuskan dia. Saya sebenarnya mau menikahi dia, karena saya masih sayang,” kata

Taufik sambil menunduk. Dikonfirmasi, Kasubbag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengatakan kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur masih ditangani unit PPA. Petugas masih memeriksa pelaku serta memintai keterangan sejumlah saksi. “Pelaku sementara ini diamankan. Kalau nanti terbukti melakukan pencabulan, maka bisa dijerat pasal 81 ayat 1 sub pasal 82 UU nomor 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak,” terang Wahyudi yang menyebut ancaman hukumannya 13 tahun kurungan penjara. (rri/pri)

Sopir Alamai Luka Tak Berarti n HINDARI... Sambungan da ri Hal 32

“Jaraknya sudah tinggal dua meter, saya tidak dapat menghindar jadi setelah sempat bertabrakan truk saya menabrak pohon dan warung,” ujar Chandra. Kejadian yang terjadi sekitar pukul 06.45 tersebut cukup membuat arus lalu lin-

tas terganggu. Kemacetan panjang kendaraan terjadi sampai pertigaan Bungatan. Truk bermuatan kardus yang awalnya melintang di tengah jalan bisa kemudian bisa di tarik sedikit ke pinggir jalan pada pukul 09.00. Polisi yang ada di TKP kemudian berusaha mengalirkan lalu lintas dengan sistem buka

tutup. Baru pada pukul 11.00 truk yang mengalami macet perseneling dapat diderek hingga ke sisi lain dari jalan yang agak jauh dari tempat kecelakaan. Setelah itu Arus lalu lintas pun dapat menjadi lancar kembali. Sementara itu, Kapolsek Bungatan AKP Karyoto mengatakan bahwa pihaknya dan satu-

an lalu lintas dari Pasir Putih bekerja sama menangani kecelakaan tersebut. sehingga kemacetan bisa segera ditangani. “Untuk korban luka terutama pengendara motor yang jatuh sudah ditangani ke puskesmas Bungatan, satu orang dilarikan ke RS Jember karena mengalami luka yang cukup parah,” jelas Karyoto. (fre/pri)

Sebelumnya 3 Korban Melapor ke Polisi n EMPAT... Sambungan da ri Hal 32

Aksi penipuan terhadap empat korban terjadi dalam waktu yang berbeda. Umar tertipu pada Juli 2013. Ahmad tertipu pada bulan April 2013. Sedangkan dua korban lagi Fausi dan Misnatun sama-sama tertipu di bulan Oktober 2013. Kasus penipuan ini bermula pada saat keempat korban sedang bingung mencari lowongan pekerjaan. Tidak disangka, mereka bertemu dengan TS

dan dijanjikan pekerjaan pada sebuah Perusda di Situbondo. Karena yakin dengan janji pelaku, mereka pun diminta datang ke rumah terlapor di Jalan Wijaya Kusuma, Situbondo. Di rumah terlapor itulah, mereka dimintai uang dengan janji akan dimasukkan pada Perusda. “Pengakuan para korban, mereka serahkan uang itu di rumah terlapor,” imbuh Wahyudi. Setelah uang diserahkan, para korban ini hanya menunggu panggilan pelaku untuk bekerja

pada perusahaan yang dimaksud. Tetapi beberapa bulan berlalu, para korban baru merasa bahwa mereka tertipu. Kini kasus dugaan penipuan tersebut ditangani pihak kepolisian. Petugas masih akan memeriksa sejumlah saksi termasuk orang yang dilaporkan. “Saksi-saki akan dimintai keterangannya termasuk terlapor akan dipanggil juga,” katanya. Beberapa waktu lalu juga pernah diberitakan ada tiga orang korban dijanjikan menjadi

37

S I T U B O N D 0

karyawan di Perusahaan Daerah (Perusda) Perkebunan di Situbondo. Pelakunya pun juga mengarah pada orang yang sama yakni TS, warga Jalan Wijaya Kusuma, Situbondo. Tiga warga yang sebelumnya sudah melapor kepada polisi adalah Fendi Irawan, 29, warga Desa Trigonco Kecamatan Asembagus, Muzammil, 35, dan Silsilatil, 30, warga Desa Tenggir Kecamatan Panji. Para korban ini tertipu sebesar Rp 7 juta, pada Oktober 2013 lalu. (rri/pri)

Harus Melalui Persetujuan Ketua Partai n SEPARUH... Sambungan da ri Hal 31

Sebab, sudah bukan rahasia lagi pada saat kampanye pileg, tidak sedikit anggota DPRD yang kemungkinan besar meminjam dana kemana-mana. Dijelaskan, pengajuan untuk memperoleh kredit pada lembaga perbankan harus mendapatkan persetujuan dari ketua partai yang mengusungnya. Selain itu, juga harus mendapat persetujuan dari ketua DPRD serta dari bank yang bersangkutan. “Dari bank yang pro-aktif menawarkan kepada yang ber-

sangkutan agar segera mengajukan permohonan untuk kemudian disetujui oleh pimpinan partainya masing- masing. Kemudian disetujui oleh saya selaku Ketua DPRD sementara Situbondo yang akan menandatanganinya,” terang Bashori Shanhaji kepada sejumlah wartawan, kemarin (16/9). Politisi asal PKB ini menambahkan, khusus untuk anggota DPRD yang saat ini menjadi tersangka, diserahkan kepada otoritas masing-masing lembaga. Dia menilai urusan tersandung sebuah kasus atau tidak merupakan persoalan pribadi seseorang.

“Sepanjang ini kami memang tidak tahu tentang soal itu, karena masing-masing institusi, baik partai maupun lembaga dewan, ataupun lembaga keuangan seperti perbankan, itu memiliki prosedur dan persyaratan masing-masing. Tanyakan saja langsung ke bank yang bersangkutan,” terangnya. Sementara itu, pihaknya mengaku mengapresiasi adanya pengawasan dari masyarakat umum terhadap kinerja DPRD. Sebab, hal itu akan semakin memperbaiki kinerja para wakil rakyat. “Kita sebagai anggota dewan memang perlu diawasi oleh masyarakat,” pungkasnya. (rri/pri)

Sebelum Kabur, Perbaiki Motor n JUAL... Sambungan da ri Hal 31

Kasus penipuan ini sebenarnya terjadi pada 23 Agustus 2014 lalu. Saat itu, seorang pria bernama Sutris alias Pak Elsa yang mengontrak rumah tepat di belakang rumah korban, menawar sapi yang dipeliharanya. Karena sapi itu tidak dijual, korban pun enggan menerima tawaran dari pelaku. Tetapi pelaku terus-terusan mendesak untuk membelinya. Usaha sang penipu ini tidak berhenti hanya sampai di situ. Pelaku kemudian datang kembali menawar sapi milik korban yang kali ini dengan membawa tumpukan uang di saku kanan-kirinya. “Waktu itu disepakati akan dibeli seharga rp 14 juta. Sapinya dibawa tapi uangnya tidak diberikan. Saya minta uangnya, tapi dia janji tanggal 27 Agustus.

Waktu itu saya percaya saja,” terang korban. Keesokan harinya, pelaku masih terlihat berada di rumah kontrakan. Setiap bertemu pelaku, korban kembali mengingatkan agar uang pembelian sapi segera dibayar. Sayang, sebelum tanggal 27 Agustus, pelaku kabur meninggalkan rumah kontrakannya. “Saya percaya karena dia sudah enam bulan ngontrak rumah di belakang rumah saya. Tidak tahunya dia menghilang, barang-barang di rumah kontrakannya sudah tidak ada. Tidak ada orang yang tahu kapan dia pindah,” ujar korban sambil menyebut nomor telepon pelaku yang sudah tidak aktif lagi. Setelah merasa dirinya menjadi korban penipuan, Burina meminta tolong kepada saudaranya untuk mengantar ke kantor polisi. “Saudara saya minta

diantarkan, jadi baru laporan. Kejadiannya akhir Agustus lalu dan sekarang pelakunya sudah menghilang,” kata Tolak Imam Riyanto, 37, saudara korban. Data yang berhasil dikumpulkan, sebelum kabur dari rumah yang dikontraknya, pelaku sempat memperbaiki motor Honda Beat Nopol B 5636 UV warna hijau putih. “Sebelum kabur, Sutris itu sempat ganti ban sepeda motor. Semoga cepat ditangkap,” paparnya. Berdasar laporan itu, pihak kepolisian masih memintai keterangan saksi. Selain itu, pelaku penipuan juga akan diburu polisi. “Kalau Nopol sepeda motor itu benar milik pelaku, bisa dengan mudah pelakunya ditemukan. Tetapi bisa saja Nopolnya palsu. Jadi kasus ini masih dilakukan penyelidikan,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. (rri/pri)

Banyak Belum Terlayani PDAM n INGIN... Sambungan da ri Hal 31

Jamal mencontohkan selama ini peningkatan jaringan hanya berada di Kecamatan Panji, Panarukan, Asembagus

dan Jangkar. Wilayah-wilayah itu notabene memang banyak pembangunan. Namun, banyak masyarakat di wilayah kecamatan lain seperti Mangaran dan Banyuglugur yang belum tersentuh layanan PDAM.

“Melihat peningkatan PAD dari PDAM saya harap nanti ada program sambungan air yang murah untuk rumah-rumah, sehingga masyarakat yang belum memiliki instalasi air dapat menjangkaunya,” jelas Jamal.(fre/pri)

Menempati Bekas Pos Kamling n POLSEK... Sambungan da ri Hal 32

Sugianto menambahkan, Polsek Kendit sengaja membuat pos pantau di tempat tersebut karena sering terjadi Laka. Dengan adanya pos pantau, diharapkan kecelakaan bisa diminimalisir. ”Kalau lihat ada pos, pengendara biasanya akan

lebih berhati-hati,” imbuhnya. Begitu juga dengan tingkat kejahatan, seperti bajing loncat. Pelaku kejahatan di jalan utama pantura, terang Sugianto, juga jelas akan bisa dikurangi. ”Jadi kita berusaha melakukan langkah-langkah preventif. Segala kemungkinan-kemungkinan akan dicegah. Itulah fungsi pos pantau,” pungkasnya.

Kemarin, anggota kepolisian Polsek Kendit tampak sedang bahu-membahu membuat pos pantau tersebut. Sedangkan pos yang digunakan adalah bekas pos Kamling Desa Klatakan. Pos tersebut sudah tidak digunakan oleh masyarakat. ”Pos ini akan kita bersihkan. Catnya akan diperbaharui,” pungkas Sugianto. (bib/pri)

Penanganan Seharusnya Dengan Pengapuran n PEMBENAHAN... Sambungan da ri Hal 32

Dampaknya, perkebunan potensial itu tidak akan pernah meningkat hasil produksinya. Sementara anggaran yang digunakan juga akan selalu membengkak. Berkaca pada hasil produksi tahun 2013, Fahmi mengaku yakin produksi perkebunan Banongan tidak akan men-

galami peningkatan pada tahun berikutnya. Hal itu disebabkan karena keprasan yang pertama tidak mengalami peningkatan. ”Kalau keprasan yang pertama tidak meningkat produksinya, maka keprasan yang kedua akan sama dengan keprasan yang kedua atau akan lebih kecil,” imbuh mantan Anggota DPRD periode 2004-2009 itu.

Fahmi menambahkan, selain masalah bongkar ratun, tanah Banongan juga bermasalah dengan penggunaan bibit. Bibit tebu yang digunakan selama ini adalah bibit lokal. ”Kalau bongkar Ratun harus bibit unggul yang di pesan langsung di P2GI (Pusat pengembangan gula Indonesia,)” ujarnya. Sebagai mantan BP Perusda Banongan, Fahmi berharap

agar penangan Banongan lebih serius lagi dari para pengelola, terutama pimpinan. Lelaki bertubuh gempal itu meminta pimpinan Perusda Banongan tidak mengambil kebijakan yang salah. “Mereka seharusnya menerima saran dari semua pihak, termasuk saran dari petani tebu yang sudah mengerti banyak tentang tebu,” pungkasnya. (bib/pri)

SINERGI PROBOLINGGO

Berdebu, Jalan Pantura Disiram PERBAIKAN Jalan Pantura Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, mulai dikeluhkan warga. Selain kondisi jalan yang tak mulus, debu yang beterbangan dari proyek ini, mengganggu para pengendara. Kondisi ini pun mendapatkan perhatian Pemkab Probolinggo. Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat pun langsung berkoordinasi dengan pihak rekanan pelaksana proyek untuk menyiram sepanjang jalan yang tengah diperbaiki itu. Kepala BLH Kabupaten Probolinggo Donny Adianto melalui Kasubid Pengelolaan Pertamanan Bedjo Rijanto mengatakan, penyiraman itu untuk mencegah debu yang membahayakan para pengguna jalan raya itu, beterbangan. “Memang sengaja disiram, supaya debu di jalan yang tengah diperbaiki itu tak mengganggu pengguna jalan. Karena jalanan yang belum diaspal itu ternyata debunya kena angin,” ujarnya. Bedjo menegaskan, penyiraman jalan raya itu tak membebani keuangan daerah. Sebab, biaya operasional penyiraman itu ditanggung rekanan pelaksana proyek. Pihaknya hanya membantu menyiapkan kendaraan berupa truk tangki air. “Perbaikan Jalan Pantura ini dilakukan oleh pemerintah provinsi. Tapi, pemerintah daerah ikut turun menyiram karena warga terganggu,” jelasnya. Sehari, kata Bedjo, penyiraman dilakukan dua sampai tiga kali. Tergantung kondisi jalan raya, cepat kering atau tidak. Sepanjang jalan yang tengah diperbaiki, diperkirakan membutuhkan tiga tangki. (mas/rud/jpnn)

Kantongi Identitas Pemilik Pupuk Ilegal KRAKSAAN- Setengah bulan menyelidiki kasus dugaan penyelundupan pupuk bersubsidi, jajaran Polres Probolinggo belum berhasil menetapkan tersangkanya. Sejauh ini, polres mengaku baru mengantongi identitas pemesan atau pemilik 25 ton pupuk bersubsidi itu. Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro melalui Kasat Reskrim AKP Roy Aquary Prawirosastro mengatakan, penyelidikan terhadap kasus pengiriman pupuk bersubsidi tanpa dokumen itu masih terus dilakukan. “Kami sudah memiliki identitas orang yang ditengarai sebagai pemilik pupuk bersubsidi itu,” ujarnya, kemarin. Katanya, sudah banyak saksi yang dimintai keterangan. Mulai dari lima sopir dan empat kernet truk, serta pemilik truk atau pemilik jasa transport. Ada juga saksi dari dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo. “Kami mendapatkan identitas pemilik

ARIF MASHUDI/RADAR BROMO

ILEGAL: Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro menunjukkan barang bukti puluhan ton pupuk bersubsidi, pasca penyitaan.

pupuk ini dari pemilik jasa transport yang digunakan mengangkut pupuk itu. Dari sana kami mengantongi identitas

pemilik pupuk yang menjadi calon tersangka,” jelasnya. Sayang, Roy enggan menyebutkan

identitas pemilik pupuk itu. Pihaknya pun masih menelusuri kebenaran identitas pemesan untuk dipanggil guna diperiksa terkait kasus tersebut. Sedangkan, barang bukti berupa lima truk dan sekitar 25 ton pupuk itu disimpan di Rumah Penyimpanan Barang Sitaan Negara (Rupbasan) Probolinggo. Itu, dilakukan demi keamanan dan keberlangsungan proses penyelidikan. “Sudah kami titipkan ke Rupbasan, beberapa hari setelah penyitaan,” ujarnya. Diketahui, Minggu (31/8) sekitar pukul 23.00 WIB, jajaran polres mengamankan dua truk bermuatan pupuk bersubsidi di Jalan Panturan, dekat Pantai Wisata Bentar, Kecamatan Gending. Dan, Senin (1/9) pukul 02.00 WIB, juga menghadang tiga truk lainnya di depan mapolres setempat. Kelima truk bermuatan 25 ton pupuk bersubsidi jenis Urea dan ZA itu, kini diamankan Polres Probolinggo. Namun, sejauh ini polisi belum menetapkan siapa tersangka kasus ini. (mas/rud/jpnn)


38

OLAHRAGA R A D A R

B A N Y U W A N G I

Jawa Pos

Rabu 17 September 2014

Tim Putra Juara Tiga BANYUWANGI - Peluang tim bola voli putra Banyuwangi bertemu Surabaya di partai puncak gagal terwujud. Pasalnya, Victor dkk dipaksa menyerah kala bersua Sidoarjo di laga semifinal dengan pertandingan 4 set yang berlangsung di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin pagi. Meski begitu, tim asuhan Bambang itu berhasil menjadi juara ketiga dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Bola Voli Indoor dan Bola Voli Pantai Jawa Timur Tahun 2014. Itu menyusul kemenangan atas Tulungagung dengan skor 3-1 pada laga perebutan juara tiga dan empat pada sore kemarin. Sementara itu, tim putri Kota Kediri berhasil menjadi juara pertama dalam ajang tersebut. Sebab, tim tersebut mampu menang saat bersua Kota Blitar. Otomatis Kota Blitar menjadi runner up. Tim putri Sidoarjo mengisi tempat ketiga. Yang menarik, hasil itu dipetik saat bertemu Surabaya. Duel Sidoarjo versus Surabaya juga tersaji di kategori putra. Hanya saja kali ini bentrok kedua tim terjadi di partai final. Sidoarjo berhak melenggang ke partai final setelah mengalahkan tuan rumah di semifinal. Surabaya memastikan diri menembus final setelah mengalahkan Tulungagung. Hasilnya, tim putra Surabaya berhasil menaklukkan Sidoarjo dalam pertandingan 3 set langs-

ALI NURFATONI/JP-RABA

JUARA 3:Tim Putra Banyuwangi (hitam) saat pertandingan merebut tempat ketiga melawan Tulungagung di GOR Tawang Alun, kemarin.

ung dalam pertandingan yang berakhir tadi malam (16/9). Skor akhir, yaitu 25-13, 25-18, dan 25-18. Atas hasil itu, prediksi Surabaya menjadi yang terbaik dalam ajang tersebut menjadi kenyataan. Sementara itu, jika tim bola voli putri Banyuwangi gagal menembus empat besar, tapi berjaya pada kategori bola voli pantai. Bagaimana tidak, tim bola voli pantai putri berhasil menjadi juara satu. Yang menggembirakan, prestasi hebat tersebut disabet setelah mengalahkan Surabaya di partai final kemarin.

Selain itu, satu tim putri yang lain sanggup menjadi juara ketiga. Sukses ganda itu setelah pada perebutan tempat ketiga, tuan rumah mampu mengandaskan Kabupaten Malang dalam laga yang digeber di Pantai Boom, Banyuwangi, kemarin itu. Tim bola voli pantai putra Banyuwangi gagal bersaing dengan kontestan lain. Juara pertama direbut Pamekasan. Posisi runner up menjadi milik Sumenep. Kota Malang mengisi tempat ketiga. Juara keempat diisi Sumenep lagi. (ton/c1/als)


Jawa Pos

BERITA UTAMA

Rabu 17 September 2014

H A L A M A N

S A M B U N G A N

39

Terakhir Kali Mengeluh Sesak Napas ■ KANG...

Sambungan dari Hal 29

Keterangan yang dihimpun wartawan dari berbagai sumber, mantan bupati yang berperan besar merintis pembangunan Bandara Blimbingsari itu menderita komplikasi penyakit sejak beberapa tahun terakhir. Selain menderita tekanan darah tinggi, Samsul ju-

ga mengalami diabetes dan kerap mengeluh sesak napas. Oleh karena itu, meski tengah menjalani masa tahanan akibat tersandung kasus korupsi, Samsul rutin menjalani cek kesehatan di RS sepekan sekali, tepatnya setiap Senin. “Saat sakit terakhir beliau (Samsul) mengeluh sesak napas. Beliau masuk RS pada Minggu malam.

Setelah sehari dirawat, beliau wafat,” jelas adik kandung Samsul, Naufal Badri, dikonfirmasi di rumah duka di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, pagi kemarin. Naufal menambahkan, atas nama keluarga, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Banyuwangi apabila semasa hidup, Samsul

melakukan kesalahan. “Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendoakan almarhum (Samsul),” kata dia. Sementara itu, Kepala Lapas Banyuwangi, Marlik Subianto, membenarkan Samsul Hadi masuk RS sejak Minggu malam. Dikatakan, mantan bupati yang memopulerkan slogan “Bany-

Bangga Programnya Dilanjutkan Anas ■ DIMAKAMKAN...

Sambungan dari Hal 29

Usai disalatkan, jenazah Samsul Hadi dikebumikan di kompleks Makam Bupati Banyuwangi yang berlokasi di belakang MAB. Sebenarnya pihak keluarga ingin memakamkan jenazah mantan Bupati Samsul di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Setropenganten, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi. Sebab, mendiang Samsul pernah berpesan jika dirinya meninggal ingin dimakamkan di dekat makam ayahnya di TPU Setropenganten. Namun, mengingat jasa besar Samsul Hadi terhadap pembangunan Banyuwangi selama menjabat bupati, Paguyuban Keluarga Besar Tawang Alun menghendaki mantan bupati yang juga dikenal dekat dengan kalangan ulama itu dimakamkan di kompleks Makam Bupati Banyuwangi. Pertimbangan lain, Samsul termasuk dalam keluarga besar Tawang Alun dari sang ibunda. “Mulai saat ini mantan bupati yang meninggal dunia bisa dimakamkan di pemakaman ini,” cetus Mas Soeroso, perwakilan Paguyuban Keluarga Besar Tawang Alun. Sama seperti halnya saat salat jenazah, ri-

buan warga tampak mengantarkan jenazah mantan Bupati Samsul Hadi. “Kita merasa kehilangan. Beliau (Samsul) telah menanam banyak kebaikan bagi masyarakat Banyuwangi,” ujar Rais Suriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Banyuwangi, Kiai Hisyam Syafaat, di kompleks makam bupati di sebelah barat Masjid Agung Baiturrahman. Dikonfirmasi usai menghadiri pemakaman Samsul Hadi, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, semasa hidup mantan Bupati Samsul telah mengambil sikap atas apa yang diperlukan daerah dan rakyat Banyuwangi. Anas pun mengaku menghargai keputusan “seniornya” tersebut. Menurut Bupati Anas, saat ini pihaknya melanjutkan program-program yang baik di masa kepemimpinan lelaki yang akrab disapa Kang Samsul itu. Salah satunya pembangunan Bandara Blimbingsari. “Maka, ketika bandara pertama kali kita operasikan, saya mengundang Pak Samsul dan kami memberikan penghargaan kepada beliau,” kata Anas. Bupati Anas mengaku, saat peresmian Bandara Blimbingsari, Samsul Hadi menepuk pundaknya. Saat itu, Kang Samsul menyampaikan terima kasih kepada Anas karena

bandara telah beroperasi. Selain bandara, imbuh Anas, pihaknya juga meneruskan ide pembangunan waduk Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, yang menjadi program Samsul Hadi semasa menjabat Bupati Banyuwangi. “Program pembangunan waduk tersebut berhenti karena ada beberapa kendala. Saat ini kami melanjutkan pembangunan waduk tersebut. Pak Samsul senang program-programnya kami lanjutkan,” imbuhnya. Bukan itu saja, Anas mengaku pihaknya melanjutkan ide tentang pengembangan kebudayaan Banyuwangi yang diprogramkan Kang Samsul. Menurut Anas, Samsul pernah menyampaikan terima kasih dan rasa senang ketika Pemkab Banyuwangi menyelenggarakan even Gandrung Sewu, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), dan lain-lain. “Bahkan beliau pernah SMS kepada saya. Beliau bangga kesenian daerah telah diberi panggung terhormat di Banyuwangi,” ungkapnya. Bupati Anas mengajak masyarakat berdoa agar mendiang Samsul Hadi diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Sebab, sebagai manusia biasa, mantan Bupati Samsul tak luput dari salah dan khilaf. (sgt/c1/bay)

Fee 4 Persen Mengalir ke Konsultan ■ PUNGLI...

Sambungan dari Hal 29

Dalam pemeriksaan maraton kemarin, penyidik korps Adhyaksa menemukan indikasi pungli terhadap kepala sekolah. Indikasi pungli terjadi sejak pengajuan proposal bantuan dari APBN lewat Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi. Pada tahap pengajuan proposal, sekolah sudah dipaksa membuat kesepakatan terkait fee atas nominal bantuan yang akan diterima. Bahkan, berdasar kesaksian para kepala sekolah, permintaan itu disertai ancaman agar sekolah menyanggupi permintaan fee tersebut. “Ada permintaan fee sejak pengajuan proposal. Bila sekolah tidak mau, dinas mengancam tidak akan mencairkan dana bansos,” beber Paulus Agung W., Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Banyuwangi, saat ditemui usai memeriksa saksi kemarin. Siapa yang dimaksud dinas tersebut? Jaksa asal Jogjakarta itu belum berani bicara banyak. Dia masih akan menggali keterangan dari sejumlah saksi yang akan

Sekolah S k l h yang Di Diperiksa ik Sebagai g Saksi: 1.SDN 4 Kalibaru Wetan 2. SDN 3 Kalibaru Manis 3. SDN 7 Kalibaru Manis 4. SDI Al Imarah Bajulmati 5. SDN 4 Gombengsari 6. SDN 1 Banjar, Licin 7. SDN 2 Sidowangi 8. SDN 8 Pesanggaran 9. SDN 8 Tegalharjo 10. SDN 5 Kandangan

dilakukan Rabu hari ini (17/9). Rencananya ada sepuluh kepala sekolah lagi yang bakal dimintai keterangan. Dalam pemeriksaan saksi tahap pertama kemarin, kejaksaan memanggil sedikitnya 10 kepala sekolah dari 20 sekolah yang akan dimintai keterangan. Selain meminta keterangan kasek, penyidik juga mengumpulkan alat bukti lain, di antaranya buku rekening sekolah. Lebih lanjut Agung menuturkan, dana bansos itu sebetulnya sudah cair 3 September 2014 lalu. Nilai bantuan yang diterima tiap sekolah berbeda. Bahkan, ada sekolah yang menerima bantuan lebih

besar daripada pengajuan yang diajukan lewat proposal. Terkait permintaan fee yang diminta dinas, kejaksaan telah mengorek keterangan seorang tersangka, yaitu Ririn Puji Lestari, 45. Perempuan yang juga staf UPTD Dinas Pendidikan Kalibaru itu berperan sebagai negosiator fee. Besarnya fee tiap sekolah berdasar nominal bantuan yang diterima. Besarnya fee beragam, mulai 9 hingga 10 persen. Kemudian, fee yang terkumpul dibagi berdasar persentase. Ada tiga pihak yang kecipratan dana bansos yang bersumber dari APBN tersebut. Agung membeberkan, fee sebesar 4 persen rencananya akan diberikan kepada konsultan. Sedangkan 5 persen akan diberikan kepada Dinas Pendidikan. Terakhir, fee satu persennya untuk UPTD Dinas Pendidikan Kalibaru. Sementara itu, dalam pemeriksaan kemarin para kasek didampingi penasihat hukumnya, yaitu Ribut Puryadi. Pengacara asal Rogojampi itu mengatakan, materi pemeriksaan masih seputar peran tersangka, kronologis perkara, hingga pemberian fee oleh para kepala

sekolah. Ribut membenarkan bahwa kliennya merasa ditekan saat menerima bantuan tersebut. Apalagi, permintaan fee tersebut lebih bersifat paksaan yang dilakukan dinas pendidikan. “Memang ada paksaan. Kalau tidak diberikan, diancam akan tidak diberikan dananya,” kata Ribut. Seperti diberitakan sebelumnya, kejaksaan terus melakukan pemeriksaan serius atas tiga tersangka pungli proyek dana hibah pendidikan 2014. Mereka adalah Ahmad Munir, 55, yang sehari-harinya sebagai Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kalibaru; Ahmad Farid alias Mamak, 50, seorang LSM pendamping; dan Ririn Puji Lestari, 48, staf UPTD Kalibaru yang juga kepala SDN Kalibaru Wetan. Sejak Rabu (10/9) pukul 00.15 ketiganya diinapkan di Lapas Banyuwangi. Mereka diduga melakukan tindak pidana pungli ke sekolah penerima bantuan rehabilitasi sekolah. Jumlah pungli bervariasi mulai Rp 129 juta hingga Rp 170 juta. Uang yang diduga hasil pungli senilai Rp 211 juta diamankan sebagai barang bukti. (nic/c1/aif)

Jazirah Macan Putih Menyimpan Seribu Misteri ■ DIDUGA...

Sambungan dari Hal 29

Ada beberapa temuan menarik yang disaksikan tim ekspedisi. Pertama, cadas rapuh atau yang biasa disebut paras gambir itu cukup luas menutupi pucuk bukit. Bahkan, hingga ke bawah rumah penduduk. “Lihaten rumah orang-orang itu, semua berdiri di atas batu cadas,” ungkap Yons DD. Tetapi, cadas di pucuk bukit itu merupakan satu kesatuan, dan tidak ditemukan cadas serupa di sekelilingnya. Di sebelah selatan situs batu mirip ular itu, tidak begitu jauh, merupakan persawahan produktif yang tidak mengandung cadas sama sekali. “Tetapi, bisa jadi dulu ada cadasnya, kemudian diratakan. Karena saya lihat tidak sedikit penduduk yang meratakan cadas di depan rumahnya,” kata John Rahmatulloh. Nah, yang mengejutkan, di sebelah timur bagian selatan tim ekspedisi menemukan bekas kaki binatang berkuku (tulang) dua. Ukurannya tidak begitu besar, seukuran kambing. Dua kuku itu terlihat ramping dan sedikit runcing. “Berdasar bentuknya, kayaknya ini bekas kaki kijang,” duga Hasan Basri. Pertanyaan yang muncul, bagaimana mungkin ada bekas kaki kijang di cadas tersebut? Bisa jadi itu pahatan manusia. Tetapi, melihat bentuknya yang halus dan menyerupai aslinya, kecil kemungkinan itu buatan manusia. “Apalagi, bekas ujung kukunya menjorok ke dalam, cukup sulit dibuat oleh manusia tanpa merusak cadasnya. Tetapi, ini baru dugaan dan harus dilakukan penelitian lebih lanjut,” kata Hasan Basri. Setelah melakukan pengamatan cukup lama, tim ekspedisi menyampaikan temuan dan dugaan masing-masing. Menurut John Rahmatullah, batu mirip ular itu bukan buatan tangan manusia. Itu terbentuk dari proses alam. Korosi atau pelapukan cadas, menurutnya, adalah proses alam yang lumrah terjadi di mana saja. Cadas yang lebih muda akan mudah lapuk setelah bertahun-tahun tersengat sinar matahari. Nah, di saat hujan, batuan yang lupuk itu akan tergerus air, sehingga akan tercipta lakukan atau cekungan. Akibatnya, bagian cadas yang lebih kuat terlihat

lebih menonjol dan terlihat seperti sisik ular. “Ini proses korosif yang biasa terjadi,” tegas John. Terkait legenda yang berkembang di tengah masyarakat, menurutnya, itu hanya sebuah legenda yang sulit dibuktikan akal. “Tapi kita tidak perlu meributkan legenda itu. Justru harus dilestarikan sebagai khazanah kesusastraan lisan Banyuwangi. Petiklah amanat dalam legenda itu,” tambah fotografer kenamaan Banyuwangi itu. Sependapat dengan John, Yons DD menyebut Watu Ulo tersebut terbentuk dari proses alam. “Berdasar bentuk sisiknya yang tidak teratur seperti ini, kecil kemungkinan ini buatan manusia. Ini alam yang mengukirnya,” kata musisi Banyuwangi itu. Namun demikian, Yons DD menyarankan dilakukan penelitian lebih mendalam. Sebab, lokasinya yang tidak jauh dari Keraton Macan Putih, bisa jadi situs Watu Ulo itu ada kaitannya dengan Prabu Tawang Alun. Meskipun menurut warga sekitar lokasinya berada di luar pagar keraton, tapi Yons DD menduga sangat tidak mungkin jika situs itu tidak ada kaitannya dengan Prabu Tawang Alun. Berbeda dengan kedua pendapat sebelumnya, menurut Hasan Basri, berdasar lokasinya yang lebih tinggi daripada lokasi di sekelilingnya, Watu Ulo tersebut diduga sebagai tempat peribadatan manusia di zaman dulu. Itu berdasar bukti sejarah dan kebiasaan masyarakat zaman dulu yang kerap membangun tempat pemujaan di atas bukit. Apalagi, dilihat dari bahan pembentuknya, yakni paras gambir, bisa jadi itu benar-benar buatan manusia. Sebab, paras gambir adalah cadas rapuh berwarna cokelat yang banyak mengandung unsur tanah liat. “Ditambah lagi, Mas Qowim melihat di dalam cadas itu ada taburan pasir yang teratur. Bisa jadi itu tanah liat yang diaduk dengan pasir, lalu dipadatkan sedemikian rupa dengan bahan-bahan tertentu,” kata Hasan Basri. Hasan Basri memperkuat dugaannya dengan mengatakan; ular di zaman dulu dianggap sebagai simbol kekuatan di luar kekuatan manusia. Ahli botani asal Jerman bernama Johannes Muller pada tahun 1800-an pernah singgah ke reruntuhan Keraton Macan Putih.

Dalam kunjungannya itu, dia melihat dua patung ular bermahkota. Dia pun melukisnya. Namun, hingga kini lokasi Johannes Muller melihat dan melukis patung ular itu tidak diketahui dengan jelas. “Yang jelas ular sebagai simbol sakral itu sudah berkembang sejak zaman dulu,” katanya. Dikaitkan dengan kepercayaan masyarakat zaman dulu bahwa ular sebagai satu simbol sakral, kuat dugaan bahwa Watu Ulo itu merupakan buatan manusia. Apalagi, Dusun Seruni tidak jauh dari pusat Keraton Macan Putih. Bisa jadi Watu Ulo merupakan tempat ibadah raja atau para pejabat keraton. Di tambah lagi, di salah satu hamparan cadas itu terdapat bekas kaki binatang sejenis kijang. “Mungkin dulu sebelum cadas ini kering, ada binatang yang menginjaknya,” katanya. Terkait legenda yang menyebut itu dulu ular hidup, Fatah Yasin Noor, menyebut itu satu bentuk upaya masyarakat tempo dulu menjaga kelestarian alam. Jika tidak ada mitos itu, Fatah Yasin yakin batu mirip ular itu sudah dirusak orang sejak dulu. “Karena ada mitos, orang takut merusaknya. Itu merupakan cara orang zaman dulu menumbuhkan image. Sebab, mitos itu diciptakan dengan tujuan tertentu. Jadi, tujuan itu yang harus kita gali dan petik hikmahnya,” katanya. Terkait dugaan Hasan Basri, Fatah Yasin menyebut, jika dugaan itu benar, maka ahli tanah harus segera melakukan penelitian. Sebab, perlu diketahui bagaimana cara masyarakat zaman dulu membuat adonan tanah hingga menjadi cadas yang kuat. Sastrawan Banyuwangi tersebut mencontohkan, China membangun tembok besar menggunakan adonan gamping dicampur bubur ketan. Sungguh di luar nalar manusia, tapi kekuatannya sangat luar biasa. “Nah, kita juga perlu mengetahui bahan apa yang digunakan nenek moyang kita membangun situs ini hingga sekuat batu. Itu kalau dugaan Hasan Basri itu benar,” katanya. Yang jelas, menurutnya, jazirah Macan Putih menyimpan seribu misteri yang harus diungkap. “DKB akan berusaha mengungkapnya satu per satu. Tetapi, kita ini hanya sekadar ekspedisi. Perlu ditindaklanjuti penelitian oleh para ahli,” pungkasnya. (habis)

uwangi Jenggirat Tangi” itu sehari-hari harus didampingi warga binaan yang lain, khususnya saat akan berdiri dan beraktivitas, termasuk saat ke kamar mandi. Sesaat sebelum dilarikan ke RS, mantan Bupati Samsul terjatuh di kamar mandi lapas. Sejurus kemudian, Samsul dievakuasi ke RSUD Blambangan untuk mendapat perawatan medis. “Beliau (Samsul) orangnya seolah tidak terlalu merasakan sakit yang diderita. Beliau selalu ingin tampak sehat,” kenang Marlik. Kalapas Marlik menambahkan, Samdul Hadi menjalani masa

tahanan di Lapas Banyuwangi sejak tahun 2007. Dari tiga kasus pidana yang menjeratnya, akumulasi pidana yang harus dijalani mantan bupati yang dikenal sangat merakyat tersebut mencapai 20 tahun. Lantaran sejak awal masuk Lapas Syamsul sudah menderita diabetes, imbuh Marlik, maka Samsul tetap ditahan di Lapas Banyuwangi. Dia tidak dipindahkan ke Lapas Sukamiskin seperti halnya terpidana kasus korupsi lain. “Itu rasa kemanusiaan pihak lapas. Apalagi, sakit yang diderita beliau bersifat permanen. Jadi agar

dekat dengan keluarga, beliau tetap ditahan di Banyuwangi. Kami juga sudah lapor ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) bahwa beliau sakit,” cetus Marlik. Sekadar tahu, mantan Bupati Samsul Hadi meninggal dunia pada usia 65 tahun. Pria kelahiran 23 April 1959 itu meninggalkan satu istri, yakni Erna Padmi Andajaningrum, dan tiga anak bernama Safrina, M. Nur Utama, dan Tholib. Samsul juga meninggalkan seorang cucu hasil pernikahan Safrina dan Nur M. Ridwan. (sgt/c1/bay)

Suhu Madinah Sangat Panas ■ MBAH...

Sambungan dari Hal 29

Jamaah pengajian kultum berbahasa Indonesia paling banyak. Hampir tiga sampai lima kali lipat negara yang lain. Ini menunjukkan jamaah haji Indonesia paling banyak. Apalagi seperti sekarang, ratusan ribu jamaah dari seluruh dunia mulai tumplek blek di Masjid Nabawi. Padahal, tiga hari lalu saat kami datang, Masjid Nabawi masih nggelondang. Tidak umpek-umpekan seperti sekarang. Untuk berjalan menuju gate (pintu keluar) saja, sekarang butuh kesabaran yang ekstra. Bisa dibayangkan ratusan ribu orang keluar dari masjid secara bersama-sama. Masjid Nabawi yang luasnya satu kilometer persegi tampak sumpek. Lalu-lalang jamaah seperti dawet yang diaduk. Dalam kondisi seperti ini wajar jika ada beberapa jamaah yang “hilang”. Terpisah dari regunya. Terutama

jamaah yang sepuh. Salah satu jamaah asal Banyuwangi Kloter 27 tiga hari lalu sempat hilang dua hari. Namanya Mbah Muhibbin. Ternyata dia sempat dibawa petugas ke rumah sakit untuk dirawat. Lalu dibawa ke hotel Burj al-Hakim 4 tempat sebagian rombongan 1 Kloter 27. Akhirnya, Mbah Muhibbin bisa berkumpul lagi dengan regunya setelah ziarah ke Masjid Quba dua hari lalu. Adapun materi kultum seputar haji dan umrah. Di akhir ceramah, jamaah dipersilakan menyampaikan pertanyaan lewat tulisan. Selain untuk mempermudah, metode itu untuk mencegah kegaduhan dalam masjid. Jamaah boleh bertanya apa saja. Tapi lebih utama bertanya tentang ibadah haji dan umrah. “Lumayan untuk tambahan ilmu tentang haji dan umrah,” kata seorang jamaah berlogat Jakarta yang duduk di samping saya.

Hingga kemarin, kondisi kesehatan jamaah haji Banyuwangi secara keseluruhan masih baik. Memang ada beberapa orang yang butuh perhatian. “Tapi setelah kami beri obat secara rutin, alhamdulillah kondisinya mulai membaik,” kata dr. Budi K, dokter pendamping Kloter 27. KH. Latif Harun sebagai ketua rombongan jamaah haji KBIH Sabilillah selalu mengingatkan agar para jamaah haji Banyuwangi tidak memforsir tenaga demi mengejar salat jamaah di Nabawi. Kalau memang kondisinya sedang drop, lebih baik istirahat. Apalagi saat ini cuaca di Madinah sangat panas. Rata-rata 40 derajat Celcius. Di kepala rasanya menusuk panasnya. “Harus diingat perjalanan ibadah haji masih jauh. Dan ibadah utamanya, yakni wuquf di Arafah, membutuhkan energi ekstra. Jadi harus bisa mengatur waktu sekarang,” ucap kiai Latif. (*)

Pentingnya Fungsi dan Peran Masjid ■ BSI GANDENG... Sambungan dari Hal 33

Mereka tinggal di dalamnya untuk beberapa waktu dan mengajarkan pahamnya,” ujarnya. Sementara itu, Department Head of CSR PT. Bumi Suksesindo, Musmin Nuryandi, mengingatkan pentingnya fungsi dan peran masjid bagi pembangunan masy-

arakat. Masjid seharusnya menjadi pusat kegiatan umat. Ada kebersamaan yang harus tetap dijaga. Tidak hanya aspek ritual keagamaan tapi juga sisi sosialnya. “Jika semua itu kita lakukan secara konsisten, Insya Allah masyarakat akan lebih merasakan manfaatnya,” cetus Musmin. Menanggapi kegiatan pelatihan itu, Nur Khoiri, pengurus takmir

salah satu masjid di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, menyebut kegiatan itu sangat positif. Dia pun berterima kasih kepada PT. Bumi Suksesindo dan PCNU yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut. “Semoga di masa mendatang program peningkatan kapasitas masyarakat seperti ini ditingkatkan dengan materi dan tema yang lain,” harapnya. (azi/c1/abi)

Akan Gelar Kemah Idul Adha ■ UPTD... Sambungan dari Hal 33

Dalam sambutannya, Tukiran mengatakan gedung SDN 2 Sepanjang yang berada di bagian selatan, kini kondisinya sangat memprihatinkan karena banyak yang bocor. “Saya mengusulkan gedung yang rusak itu untuk direhab agar bisa dipakai,” katanya. Ketua KKG Gugus II Sepanjang dan Margomulyo, Hariyanto, S,Pd, dalam acara yang dihadiri oleh 62 guru itu menyampaikan pertemuan itu menyamakan persepsi pembuatan RPP Kurikulum 2013. Dan kegiatan KKG itu, dilaksanakan setiap satu minggu sekali. “Kita laksanakan setiap Sabtu, waktunya pukul 12.00,” ujarnya. Untuk program KKKS, jelas dia,

akan diadakan perkemahan yang dilaksanakan menyambut hari raya Idul Adha 1435 H. Perkemahan itu akan dilaksanakan pada tanggal 4 hingga 5 Oktober 2014 dengan peserta siswa SD se Gugus II Sepanjang dan Margomulyo. Menurut Hariyanto, saat kemah menyambut hari raya Idul Adha itu akan diadakan perlombaan di antaranya lomba tahfidul quran, kuliah tujuh menit (kultum) tentang kisah keteladanan Rasulullah, serta rangkaian kegiatan lain seperti takbir keliling, dan salat Idul Adha. Selain itu, pada pagi harinya juga dilaksanakan pemotongan hewan korban. “da satu ekor sapi dan beberapa ekor kambing yang kita potong,” ungkapnya. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Glenmore, Drs.HM.

EdyPurwanto, dalam kegiatan itu menyatakan mendukung penuh program dari gugus, terutama dalam mengadakan perkemahan IdulAdha. “Tujuannya baik dan itu harus dilaksanakan dengan baik pula, sehingga bermanfaat bagi siswa,” katanya. Edy berharap untuk pelaksanaan kurikulum 2013 harus benar-benar disiapkan oleh para dewan guru. “RPP itu harus benar-benar dibuat sendiri, sehingga sesuai dengan kondisi lembaga masing-masing,” harapnya. Kurikulum 2013, terang dia, itu ibarat bayi baru lahir. Sehingga bila dalam pelaksanaan masih ada kendala, itu harus disikapi dengan baik. “Jangan sampai kepala sekolah itu ada yang tidak melaksanakan kurikulum 2013, selamat bekerja semoga sukses,” cetusnya. (*/abi)

Antisipasi Banjir, Box Culvert Payaman Dilebarkan GIRI - Gara-gara Jembatan Payaman sering tergenang akibat banjir di musim hujan, PT. KAI melakukan langkah antisipasi. PT. KAI Daop IX Jember sedang mengganti tipikal jembatan di jalan pintu lintasan Jalan Raden Wijaya, Lingkungan Payaman, Kelurahan Giri, Kecamatan Giri, dari saluran aremco ke saluran box culvert. Peningkatan saluran baru tersebut lebih luas dan lebar pada penampang basah sisi jembatan. Peningkatan tipikal jembatan tersebut merupakan langkah antisipasi menjelang musim hujan. Jembatan baru tersebut diprediksi mampu menampung debit air lebih banyak. Jika ada sampah, saluran ini diprediksi tidak akan tersumbat. Sugiyanto, salah seorang pekerja, mengaku sudah mengerjakan proyek jembatan box culvert tersebut sejak 20 hari lalu. Perbaikan tersebut dilakukan pada sisi jembatan. Pekerja terlihat masih fokus mengeruk tanah bagian bawah rel KA untuk kemudian dipasang fondasi. Pekerjaan tersebut diperkirakan akan rampung akhir September mendatang. Pengerjaan proyek tersebut dirasa cukup rumit. Pasalnya, para pekerja harus memberi penahan rel kereta api terlebih dahulu. Sebelum melakukan pengerukan

DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

DIKEBUT: Pekerja menunggu lokomotif yang sedang melintas di proyek perbaikan Jembatan Payaman, Kelurahan/Kecamatan Giri, Banyuwangi, kemarin.

tanah di bawah rel kereta api, pekerja harus memasang penahan bantalan rel KA dengan karung berisi batu. “Harus ekstra hati-hati saat mengerjakan, karena kereta api juga sering melintas sewaktu-waktu,” ujarnya. Sementara itu, dikonfirmasi melalui telepon seluler, Humas Daops IX PT. KAI Jember, Sugeng Trianto mengatakan, jalur rawan KA area Jember di musim penghujan nanti ada di enam titik, yakni jalur Kecamatan Rambipuji, jalur Kota Jember menuju Arjasa, dan jalur Ledokombo, Sem-

polan, dan Mrawan. Sementara itu, titik rawan banjir dan longsor dari Kalibaru sampai Banyuwangi, yakni di Glenmore, Rogojampi-Karangasaem, dan Argopuro. Khusus di JPL 17 Jalan Raden Wijaya, Payaman, Kecamatan Giri, tersebut dilakukan perbaikan. Sebab, di daerah tersebut juga sering terjadi banjir akibat saluran drainase tersumbat. Sehingga, sangat rawan terjadi gangguan di musim penghujan. “Ini bagian untuk peningkatan pelayanan sarana-prasarana,” pungkasnya. (ddy/c1/bay)


40

Jawa Pos Rabu 17 September 2014


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.