Rujukan Informasi Terkini
RABU 18 FEBRUARI TAHUN 2015
Memburu Pembunuh Puryanti Shubuh Dzuhur Ashar
Maghrib Isya
04:14 11:45 14:56 17:56 19:07
KUCUR
NGOPAI
TITIN AGUSTIN
Facial Door to Door SELAIN menjadi instruktur senam aerobik, perempuan berusia 32 tahun ini memiliki kesibukan unik, yakni nyalon door to door n Baca Facial...Hal 39
1
Senin (16/2) pukul 19.00, Intel Polres dan Kodim 0825 mendatangi rumah pelaku di Desa Tembokrejo, Muncar. Hasilnya nihil.
2
Eceran Rp.5.750
3
Senin (16/2) pukul 21.00), petugas kepolisian dibantu personel Kodim 0825 mendatangi rumah orang tua pelaku di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono. Lagi-lagi, hasilnya nihil.
Senin (16/2) pukul 23.00, aparat gabungan mendatangi arena tambak di Gumuk Kantong. Desa Kumendung, Muncar. Kali ini hasilnya juga nihil.
4
EKONOMI BISNIS HET Elpiji 3 Kg 2013 – 2015 Pergub Jatim 64 Tahun 2013 n Harga Agen ke Pangkalan/Sub Penyalur Rp12.700 n Margin Pangkalan/Sub Penyalur:Rp1.300 n HET: Rp 14.000 Pergub Jatim 6 Tahun 2015 n Harga Agen ke Pangkalan/Sub Penyalur: Rp 14.500 n Margin Pangkalan/Sub Penyalur: Rp1.500 n HET: Rp 16.000 per tabung Faktor pemicu Biaya operasional distribusi elpiji tabung tiga kg yang disebabkan peningkatan harga BBM, khususnya solar dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
HET Elpiji 3 Kg Naik Rp 2 Ribu BANYUWANGI - Warga Banyuwangi harus ancang-ancang terkait penyesuaian harga elpiji tabung tiga kilogram (Kg). Harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji tabung “melon” tersebut akan naik Rp 2 ribu per tabung mulai hari ini. Penyesuaian harga elpiji tabung tiga Kg itu dilakukan sebagai tindak lanjut Peraturan Gubernur (Pergub) Jatim Nomor 6 Tahun 2015. Pergub tentang HET elpiji tabung tiga Kg di Jatim tersebut sudah ditandatangani Gubernur Jatim, Soekarwo, pada 28 Januari lalu n Baca Het...Hal 39
DAI KAMTIBMAS
Selasa (17/2), warga menemukan sepeda motor Vixion nopol DK 5478 UC di jurang dekat tambak Kumendung. Sepeda motor diduga milik pelaku pembunuhan.
GRAFIS:REZA/RABA
Pelaku Diduga Oknum Babinsa Jasad Korban Dikubur Bersama Jabang Bayinya
Aparat Gabungan Buru Pembunuh Puryanti
CHIN JULLIEN/RABA
HALAMAN 29
MUNCAR - Otak pelaku pembunuhan tragis terhadap Puryanti, 34, di selokan Desa Sukomaju, Kecamatan Srono, Senin pagi kemarin (16/2) sedikit terkuak. Pelaku disebut-sebut sebagai oknum TNI yang sehari-hari berdinas di Makoramil Muncar. Aparat gabungan itu kini tengah memburu jejak oknum tentara berpangkat Sersan Dua tersebut. Pencarian itu melibatkan aparat gabungan dari Intel Polres Banyuwangi, Kodam V Brawijaya, dan Intel Kodim 0825. Pihak Sub Detasemen Polisi Militer (Sub Denpom) 533 Banyuwangi juga membantu mencari keberadaan oknum TNI AD tersebut n Baca Pelaku...Hal 39
n Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Mati Baca Halaman Radar Genteng Hal 36
IDENTITAS korban pembunuhan di depan Makoramil Srono, Dusun Sukorejo RT 4/RW 01, Desa Sukomaju, Kecamatan Srono, Senin (16/2) kemarin sudah terkuak. Korban diketahui bernama Puryanti, 34, warga Dusun Curahkrakal, RT 2, RW 6, Desa Tambakrejo, Kecamatan Muncar. Identitas korban terungkap saat petugas Resmob dan Intelkam Polres Banyuwangi melakukan penyelidikan dugaan kasus pembunuhan tersebut. Kapolsek Srono AKP Heri Subagio mengatakan, identitas korban diketahui berdasar lidik petugas di sebuah reception Hotel Indah Srono, Desa Kebaman, Kecamatan Srono. Sebelum korban dihabisi pelaku, perempuan satu anak itu menginap di Hotel Indah Srono n
DEDY JUMHARDIYANTO/RABA
DIMAKAMKAN: Jenazah korban pembunuhan, Puryanti, dibawa menuju pemakaman umum desa Tambakrejo, Muncar, kemarin (17/2).
Baca Jasad...Hal 39
Mercy Dikepruk, USD 8.000 Amblas Sehari Dua Kejadian Pecah Kaca Mobil BANYUWANGI - Aksi kejahatan dengan modus memecah kaca mobil kembali memakan korban. sehari kemarin tercatat dua kejadian pecah kaca mobil dengan pola yang sama. Dua kejadian pecah kaca itu menambah skor penjahat atas polisi. Jika sebelumnya skor penjahat 17. Dengan kejadian kemarin, skornya bertambah menjadi 19. Artinya, dari sembilan belas kejadian itu, baru satu pelaku yang ditangkap. Itu berdasar data yang terekam litbang Jawa Pos Radar Banyuwangi selama November 2014 hingga pertengahan bulan ini. Total kerugian akibat kejadian tersebut mencapai puluhan juta rupiah. Kejadian pecah kaca pertama Selasa kemarin (17/2) terjadi di depan sebuah masjid di Desa Dadapan, Kecamatan Kabat n
19 Penjahat
1 Polisi
NIKLAAS ANDRIES/RABA
JALIN SILATURAHMI: Kapolres Tri Bisono memasangkan jaket untuk dai di wilayah hukum Polres Banyuwangi.
Baca Mercy...Hal 39
Sepakat Tolak Terorisme BANYUWANGI - Paham radikalisme dan kekerasan masih menjadi isu hangat dalam forum silaturahmi kepolisian bersama ormas dan sejumlah tokoh agama yang digelar di Polres Banyuwangi kemarin. Acara yang dikemas dalam bentuk dialog santai itu membahas sejumlah potensi kerawanan dan bahaya isu agama. Kegiatan yang dibuka Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso tersebut dihadiri sejumlah perwakilan organisasi n Baca Sepakat...Hal 39
NIKLAAS ANDRIES/RABA
PECAH SAMPING: Mobil korban saat diamankan di Mapolres Banyuwangi kemarin.
Persiapan Perayaan Imlek di Klenteng Hoo Tong Bio
Siapkan Mie Panjang Umur untuk Jamaah Nanti malam warga Tionghoa akan menggelar sembahyang di Klenteng Hoo Tong Bio, Jalan Ikan Gurami No. 54, Banyuwangi. Sembahyang tersebut dalam rangka menyambut tahun baru Imlek 2566. Selain diadakan sembahyang, acara yang dimulai pukul 20.00 tersebut juga diramaikan atraksi barongsai dan liang-liong. TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
TAHUN ini pengurus klenteng mengemas perayaan Imlek cukup sederhana. http://www.radarbanyuwangi.co.id
BIAR KINCLONG: Pekerja sedang membersihkan salah satu patung di Klenteng Hoo Tong Bio, Banyuwangi, kemarin.
Maklum tempat ibadah tersebut baru saja dilanda kebakaran 13 Juni 2014 lalu. Puing-puing reruntuhan akibat kebakaran sudah dibersihkan. Pihak klenteng kini tengah mengebut renovasi tempat ibadah yang dibangun pada tahun 1784 tersebut. Meski kebakaran sudah cukup lama terjadi, tapi suasana duka masih membekas di hati jamaah. Kondisi itu diungkapkan Ketua Umum Klenteng Hoo Tong Bio, Oei Sioe San. Klenteng Hoo Tong Bio saat ini masih dalam tahap pembangunan pasca terbakar beberapa waktu lalu. ”Tahun ini Imlek sederhana saja. Nanti ruang kantor yang akan kita gunakan sembahyang, karena tempat sembahyang di depan memang masih dalam tahap pembangunan,” ujar Sioe San n
Kaca Mercy dikepruk, USD 8.000 amblas Penjahatnya ternyata doyan juga uang dolar! Empat nelayan bondet dihukum 6 bulan Putusan nggak bikin kapok!
Baca Siapkan...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
POLITIK & PEMERINTAHAN
30
Jawa Pos Rabu 18 Februari 2015
CERMIN DIRI
Data Usang Bikin Gakin Cemburu
W
ARGA miskin (gakin) di Bumi Blambangan mulai menerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Penyaluran dana tersebut lumayan membantu masyarakat yang membutuhkan. Namun, di beberapa lokasi ada sedikit rasa yang kurang nyaman dengan penyaluran dana kompensasi kenaikan bahan bakar minyak itu. Seperti yang terlihat di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Ada beberapa warga miskin yang tidak masuk daftar penerima dana tersebut. Namun, sebagian warga yang sudah lama meninggal dunia ternyata masih masuk dalam data penerima bantuan. Dari ratusan warga penerima program kompensasi itu, belasan di antaranya sudah meninggal dunia. Belasan almarhum itu masih menerima dana Rp 400 ribu. ISTIMEWA
SAMBUT : Wabup Yusuf Widyatmoko menyalami salah seorang kepala Satpol PP Kabupaten Tuban saat rapat fasilitasi HUT Satpol PP ke 65 di Hall Java Banana Gallery and Restaurant, Licin kemarin.
Satpol PP Bedah Tiga Rumah Gakin Hasil Urunan 38 Kepala Satpol Se-Jatim Sementara itu, petugas tidak berani mengalihkan begitu saja dana untuk warga yang sudah meninggal dunia itu kepada warga miskin lain yang masih hidup. Apalagi, kartu PSKS itu sudah dikirim petugas pos ke alamat yang bersangkutan sesuai data dari pemerintah pusat. Nah, penggunaan data yang tidak valid itu tentu berdampak besar di daerah. Tentu saja terjadi kecemburuan sesama warga. Gakin yang masih bugar dan butuh makan cemburu kepada almarhum gakin yang hanya butuh kiriman doa. Bukan hanya itu, gara-gara data yang kurang valid itu, staf desa dan perangkat desa sering menjadi sasaran kemarahan masyarakat yang telanjur cemburu. Padahal, aparat desa mungkin telah melakukan perbaikan data dan mengirim data terbaru kepada pemerintah pusat melalui pemkab dan pemprov. Pada satu sisi, penyaluran bantuan itu dirasakan cukup membantu warga yang membutuhkan. Namun, di sisi lain, penyaluran bantuan tersebut justru semakin membikin nelangsa sebagian warga miskin yang tidak masuk data penerima. Sakitnya tuh di sini, pun terasa berlipat-lipat sakitnya. Sungguh mubazir karena saat warga bersangkutan membutuhkan, justru dana itu terdata untuk orang yang sudah meninggal dunia. Tentu saja orang yang meninggal dunia tidak bisa mencairkan, apalagi menikmati dana tersebut. Problem itu dapat terselesaikan bila data penerima bantuan di-update dengan data terkini yang sesuai kondisi riil. Namun, update data itu tidak bisa dilakukan dengan cepat karena prosedur yang lumayan panjang di pusat. Andai saja update data bisa dilakukan di tingkat daerah, tentu akan lebih cepat mereduksi kecemburuan yang terjadi di masyarakat. Yang paling penting, semakin cepat update data itu dilakukan, kian cepat pula mengurangi rasa nelangsa kaum papa. Lebih cepat diperbarui datanya, tentu lebih baik. (*)
LICIN - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) asal kabupaten/ kota se-Jatim berkumpul di Banyuwangi di Hall Java Banana Gallery and Restaurant, Kecamatan Licin, kemarin (17/2).
Mereka melakukan rapat fasilitasi peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Satpol PP Jatim ke-65 yang akan diselenggarakan di Banyuwangi pada 11 Maret 2015 mendatang. Rapat tersebut dibuka Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko. Dalam sambutannya, Wabup Yusuf mengatakan, selain dipercaya menjadi tuan rumah
HUT Satpol PP Jatim, tahun ini Banyuwangi juga memiliki sejumlah agenda akbar tingkat Jatim yang lain. Beberapa agenda tersebut, antara lain Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Jatim dan Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jatim ke-V. “Tidak hanya itu, Banyuwangi juga akan menggelar 38 kegiatan dalam rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest)
2015,” ujarnya. Menurut Wabup Yusuf, dengan pengalaman menyelenggarakan berbagai kegiatan akbar pada B-Fest edisi sebelumnya, para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sudah terbiasa menyelenggarakan kegiatan besar layaknya event organizer (EO) n Baca Satpol PP...Hal 39
Revisi Tatib, Pansus Melancong ke Bali BANYUWANGI - Revisi tata tertib (tatib) DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 yang kini tengah digodok panitia khusus (pansus) bakal segera tuntas. Jika tidak ada halangan, pansus tatib hasil revisi tersebut akan disahkan dalam rapat paripurna dewan pekan depan. Guna memantapkan hasil pembahasan, pansus telah melakukan konsultasi ke Biro Hukum Pemprov Jatim beberapa waktu lalu. Setelah berkonsultasi, pansus melakukan studi banding ke beberapa daerah lain yang telah merampungkan revisi tatib. Para anggota pansus tatib dewan berangkat ke Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, Bali, untuk melakukan studi banding Senin malam (16/2).
Ketua Pansus Tatib Syamsul Arifin mengatakan, Kabupaten Badung dan Kota Denpasar dipilih sebagai jujugan studi banding lantaran penyempurnaan tatib DPRD dua daerah tersebut telah rampung dilakukan. “Kami melakukan studi banding selama dua hari,” ujarnya dikonfirmasi melalui telepon kemarin (17/2). Beberapa pasal krusial yang sempat menjadi perdebatan di internal pansus sudah dikonsultasikan ke Biro Hukum Pemprov Jatim. Hal itu rupanya sejalan dengan yang terjadi di Badung. “Sehingga kita perlu memperhatikan saran dan masukan Biro Hukum Pemprov Jatim seraya memperhatikan apa yang kami dapat saat studi banding di Badung kali ini,” tutur
politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut. Syamsul menambahkan, setelah melakukan studi banding ke Badung, lawatan akan dilanjutkan ke Kota Denpasar DOK/RaBa hari ini (18/2). Syamsul Arifin “Besok (hari ini) kami akan melakukan studi banding ke Kota Denpasar,” kata dia. Syamsul menambahkan, beberapa hal
yang sempat menjadi perdebatan internal pansus kini sudah nyaris mencapai kata sepakat. Misalnya, terkait kerja sama daerah dengan daerah lain atau pihak ketiga, pandangan umum (pu) dan pandangan akhir (pa) fraksi, keanggotaan badan musyawarah (banmus), badan anggaran (banggar), dan beberapa hal lain. Masih menurut Syamsul, hasil kajian, pembahasan, dan konsultasi, serta studi banding, tersebut akan segera dilaporkan kepada pimpinan dewan. Dia optimistis tatib hasil revisi bisa disahkan pekan depan. “Kalau sudah kami laporkan, banmus tinggal melakukan penjadwalan rapat paripurna pengesahan tatib,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
INFO SUARA PEMBACA Anda punya permasalahan dengan pelayanan publik? Silakan tulis uneg-uneg melalui suara pembaca Radar Banyuwangi di email artikelradarbwi@gmail.com
O O
AGENDA KOTA
Launching Program Bedah Rumah PADA jam 07.00 wib, Bupati Abdullah Azwar Anas menghadiri acara launching festival bedah rumah di Lingkungan Gareng, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Pada pukul 09.00 akan menghadiri peresmian kantor Bank UMKM Jatim Banyuwangi di Jalan Letkol Istiqlah Banyuwangi. (*)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
RABU 18 FEBRUARI
31
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2015
Pungli di Pasar Mimbaan HABIBUL ADNAN/JPRS
TURBA: Komisi II DPRD bersama Diseperindag Sidak di pasar Mimbaan kemarin.
SITUBONDO – Pemisahan kewenangan penanganan pasar antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dipsperindang) dengan Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), membuat kondisi pasar semakin sulit diatur. Sebab, di lapangan kemudian muncual dualisme penanganan.
Seperti yang terjadi di pasar Mimbaan, Situbondo. Hubungan emosional pedagang yang sudah terbina kembali terputus. Muncul kecemburuan sosial. ”Banyak pendatang baru (pedagang) yang tiba-tiba membuka lapak,” ujar Ibrahim, Ketua Paguyuban pasar Mimbaan. Ibrahim mengatakan, pedagang baru sema-
kin menjamur. Itulah yang membuat pedagang lain geram. ”Dengan dualisme penanganan, pedagang semakin susah diatur,” ujarnya Yang parah, ditemukan juga pungutan liar (Pungli) di pasar sebelah barat terminal tersebut. Itu dialami oleh pedagang yang berjualan di luar area pasar. Tepatnya di trotoar parkir sebelah timur dan selatan
bangunan pasar. Penemuan adanya Pungli itu diketahui saat Sidak komisi II DPRD Kabupaten Situbondo bersama Disperindag Kabupaten Situbondo kemarin (17/02). ”Setelah kita tanya, banyak pedagang yang dimintai uang,” ujar ketua komisi II, Janur Sasra Ananda n Baca Pungli...Hal 32
Optimislah menjalani hidup. Sebab, dengan Optimis kita sudah menang 50%.” Rowinada Dwi K.
SITI FAIQOTUR ROHIMAH
Waktu Tak Pernah Menunggu BANYUPUTIH - Waktu adalah pedang. Jika tidak bisa menggunakan waktu dengan baik, maka anda sendiri yang akan menjadi korban. Pepatah inilah yang selalu dicamkan Siti Faiqatur Rohimah dalam hidupnya. Bagi dia, sang waktu harus dimaksimalkan. Jangan sampai disia-siakan. ”Ukuran sukses itu tergantung cara kita menggunakan waktu,” ujarnya Perempuan yang akrab dengan panggilan Fika itu mengatakan, hidup itu dikejar oleh waktu. Jika waktu tidak digunakan, maka akan terlewat begitu saja. ”Karena waktu tak pernah menunggu,” kata gadis kelahiran 19 Januari 1995 itu n
RENDRA KURNIA/JPRS
EVAKUASI: Tim gabungan dari Pusdalops BPBD, Tagana Dinsos, TNI, Polri, membawa jasad mr. X di Pelabuhan Kalbut, Kecamatan Mangaran, kemarin.
Mayat Lelaki Bertato Mengapung di Laut
Di Dada Kanan Ada Tato “M Fajar D” MANGARAN – Ratusan warga heboh dengan penemuan mayat yang men-
gapung di laut utara Pelabuhan Kalbut, Kecamatan Mangaran, kemarin (16/2). Hingga berita ini ditulis, identitas korban masih misterius. Meski demikian, ada ciri-ciri yang cukup jelas. Salah satunya adalah tato bertuliskan “M Fajar
Baca Waktu..Hal 32 USAI ACARA: Kepala Dinkop dan UKM, Syaifullah (baju merah) bersama pendiri, pengurus dan pengawas Koperasi MAS.
LDII Kembangkan Ekonomi Syariah SITUBONDO - Sektor ekonomi mikro informal sangat besar perannya dalam memainkan aktivitas ekonomi di negara berkembang. Sementara keterpurukan ekonomi di negara berkembang diantaranya disebabkan oleh ketidakmampuan untuk menumbuhkan lembaga permodalan yang khas bagi masyarakatnya yang mayoritas pengusaha kecil/mikro.
Masyarakat yang membutuhkan modal kerja untuk peningkatan usaha ekonomi dari waktu ke waktu semakin banyak. Maka, usaha mikro kecil dan sektor informal adalah pilihan usaha yang paling mudah & fleksibel. Akan tetapi, hingga saat ini yang menjadi kendala utamanya adalah di sisi akses permodalan. Bank tidak mungkin menyentuh usaha mikro
D” di dada bagian kanan korban. Jasad pria tersebut kali pertama ditemukan nelayan yang sedang melaut. Mengetahui ada mayat terapung, para nelayan langsung mengabarkannya ke darat n Baca Mayat...Hal 32
Calon Independen Mulai Merapat ke KPU SITUBONDO–Undang-undang (UU) Pilkada yang memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara untuk menjadi calon kepala daerah disambut baik oleh warga Kabupaten Situbondo. Setidaknya ini terlihat dari munculnya sejumlah nama pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Situbondo
yang memastikan akan maju melalui jalur independen. Ketua Komisi Pemiliah Umum (KPU) Kabupaten Situbondo, Joedo Fadjar Riawan mengatakan, nama-nama tersebut sudah mulai berkomunikasi dengan KPU. ”Mereka datang langsung ke kantor KPU,” ujarnya n Baca Calon...Hal 32
informal di tingkat grassroot, apalagi munculnya dugaan adanya “missi” penyimpangan ideologi di daerah kantong kemiskinan. Maka mutlak perlu adanya fasilitasi “kelembagaan keuangan mikro” yang sesuai dg karakteristik masyarakat setempat yang mampu menjangkau mereka secara berkelanjutan n Baca LDII...Hal 32
HABIBUL ADNAN/JPRS
Tertinggal, HP Dicuri, Terekam CCTV PANJI – Jangan sampai ada barang yang tertinggal setelah melakukan transaksi di mesin ATM. Sebab, Apa yang dialami Andiya Rahman ini bisa terulang. Handphone (HP) dia tertinggal di mesin ATM. Namun, orang yang menemukan bukan mengembalikan, tapi malah mengambilnya. Itu terlihat dalam rekaman CCTV. Kasus yang dialami pria asal Desa Kotakan, Kecamatan Kota Situbondo ini sebenarnya terjadi pada 3 Pebruari lalu. Hanya saja dirinya baru melaporkan kasusnya ke Mapolres, setelah mengetahui bahwa Hand Phone-nya dicuri orang, dari CCTV. Data yang diperoleh wartawan koran ini, pencurian HP yang ketinggalan di Mesin ATM tersebut, terjadi di Jalan Madura, Kelurahan Mimbaan, Panji n Baca Tertinggal...Hal 32 http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
32
AFRICA VAN JAVA Anak Muda Sering Hura-Hura Komisi II Terbitkan Dua Rekomendasi Jawa Pos
n WAKTU...
Sambungan dari Hal 31
Dia sendiri menyadari kalau belum bisa menggunakan waktu dengan baik. Banyak waktu yang terlewati begitu saja
n PUNGLI... Sambungan dari Hal 31
Dia mengatakan, pungutan tersebut tidak disertai dengan bukti pembayaran. Seperti karcis atau bukti pembayaran resmi lainnya. ”Berarti ini jelas pungli,” terang politisi Partai Demokrat itu. Hal itu berbanding terbalik dengan pungutan yang dikenakan terhadap pedagang yang berjualan di dalam pasar. Retre-
busi yang diserahkan kepada petugas disertai karcis sebagai tanda pembayaran. Musawir, 45, salah satu pedagang membenarkan adanya pungli tersebut. Dia mengaku, setiap hari dirinya dikenai retrebusi sebesar Rp 4 ribu. ”Saya tidak terima karcis,” terangnya. Hal yang sama juga diakui Edy, pedagang yang lain. Bahkan, dari tiga rombong jualan yang dimilikinya dia harus membayar hingga Rp 9 ribu
perhari. Selain sebagai konpensasi terhadap lapak pedagang, mereka juga dikenai biaya listrik. Setiap harinya ada pedagang yang merogoh kocek Rp 5 ribu. ”Saya tahu nama petugasnya,” terang Edy. Menanggapi Pungli, kepala Disperindag, Tutik Margianti mengaku bukan kewenangannya. Sebab sasaran Pungli adalah pedagang yang berada di luar pasar itu. ”Di luar pasar bukan kewenangan kami,” imbuh Tutik.
Akan tetapi, kata Tutik, pihaknya akan terus melakukan evaluasi. ”Akan di evaluasi infrastruktur yang ada. Seperti, los kios, maupun sarana prasarana lingkungan pasar,” ujarnya. Sementara itu, ada dua rekomendasi komisi II pada Sidak kemarin. Pertama harus ada penataan kepada pedagang yang membuka lapak di luar area pasar. Rekomendasi kedua ialah penertiban pungutan tanpa karcis. (bib/pri)
Tinggi Korban Sekitar 170 Centimeter n MAYAT... Sambungan dari Hal 31
“Mayatnya ditemukan di dekat kapal LPG yang besar itu, sekarang masih di sana,” kata salah seorang warga yang menunggu di Pelabuhan Kalbut. Kabar penemuan mayat kemudian sampai pada tim SAR gabungan. Tim yang terdiri dari dari Pusdalops BPBD, Tagana Dinsos, TNI, Polri, serta sejumlah instansi dan relawan lain langsung bergerak untuk menjemput jasad mr. X. Tim gabungan yang sudah berkumpul sekitar pukul 11.00 kemudian berangkat menggunakan perahu karet. Sayang, upaya menjemput korban sempat terganggu karena perseneleng mesin perahu karet patah. Dengan cepat petugas langsung mencari mesin baru. Menurut Kepala BPBD Situbondo, Zainul Arifin, perjalanan untuk sampai ke lokasi setidaknya membutuh waktu satu jam. Tim SAR gabungan berangkat sekitar pukul 12.00 dan tiba kembali di pelabuhan Kalbut sekitar pukul 14.30. “Jasad korban ditemukan pada jarak antara 4 sampai 5 mil dari bi-
bir pantai,” katanya. Pengamatan wartawan koran ini, begitu perahu karet terlihat kembali ke pelabuhan Kalbut, ratusan warga langsung berkerumun di sekitar dermaga untuk melihatnya. Mengantisipasi sulitnya evakuasi, lokasi sandar perahu karet langsung diberi garis police line oleh polisi. Setelah perahu karet bersandar, bau anyir mayat yang sudah membusuk menusuk hidung seluruh warga yang melihat proses evakuasi. Tanpa banyak basa-basi, petugas langsung memasukkan jasad pria tersebut ke mobil ambulan yang telah disediakan sebelumnya. Dengan sendirinya ratusan warga kemudian membubarkan diri dari pelabuhan Kalbut. Sambil berjalan kaki mereka terlihat masih penasaran, ingin tahu siapa jasad pria yang sudah dibawa ambulan milik Dinas Kesehatan, ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, selain tato bertuliskan “M Fajar D,” korban juga memiliki sejumlah tato lain. Diantaranya, di bahu kiri terdapat tato bergambar hati atau love dengan
variasi bunga dipinggirnya. Sedangkan di bahu kanan, ada tato hati bersayap dan di tengahnya ada huruf D. “Di dada kanan terdapat tato M Fajar D. Tato di dada kiri ada lima huruf tapi tidak bisa dibaca. Sedangkan untuk di bagian belakang terdapat tato bertuliskan huruf IL. Korban ini ditemukan nelayan dengan kondisi tanpa baju dan mengenakan celana jeans merek Lois,” terang Zainul, sambil menyebut bahwa jasad korban sudah diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut. Sementara itu, Kasat Polair Polres Situbondo, AKP Basori Alwi mengatakan, di kamar mayat tersebut jasad korban langsung diidentifikasi. Hasil sementara, di tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. “Tidak ada tandatanda penganiayaan, tetapi ini akan terus diperiksa,” katanya. Basori menjelaskan, selain ciri-ciri di bagian luar, polisi juga menemukan ciri-ciri lain di bagian dalam. Diantaranya, korban mengenakan celana dalam warna krem dan membawa sapu tangan kombinasi warna oranye, kuning, dan
biru. “Tinggi korban 170 centi meter,” jelasnya. Kabar penemuan jasad mr. X ini sempat heboh karena diduga sebagai orang asing. Dugaan itu sempat muncul karena kulit korban yang sebagian besar sudah mengelupas berwarna putih. “Setelah diperiksa, dugaan orang asing sepertinya bukan. Karena jasad korban ini kondisinya sudah sunat (khitan),” kata Basori. Ciri lain yang mungkin mudah dikenali oleh pihak keluarga korban, yakni di bagian gigi. Korban diketahui sudah ompong, dengan jumlah gigi hanya tersisa sebanyak sembilan gigi. Di mulut atas sebelah kiri hanya ada satu gigi dan sebelah kanan ada empat. Sedangkan di mulut bawah, sebelah kiri hanya satu gigi dan di kanan tersisa tiga gigi geraham. “Untuk seluruh sidik jari korban sudah rusak, karena tubuh jari-jarinya sudah mengelupas. Kami himbau kepada warga, apabila memiliki anggota keluarga yang hilang dengan ciri-ciri tersebut (diatas), bisa langsung melapor dan menghubungi petugas,” pungkas Basori Alwi. (rri/pri)
Ekonomi Islam Rahmat Seluruh Alam n LDII... Sambungan dari Hal 31
Atas dasar pemikian itu LDII Kabupaten Situbondo melalui Bagian Koperasi, Wira Usaha Dan Tenaga Kerja, telah merintis Program Ekonomi Syariah dengan mendirikan Koperasi Simpan Pinjam Mansyurin Amanah Syariah (KSP-MAS) yang beranggotakan 93 orang. Modal awalnya 93 juta. Melalui KSP MAS ini, maka kebutuhan semua anggota yang berniat untuk merintis usaha-usaha ekonomi dengan modal terbatas dapat terpenuhi. Nah, sebagai bukti keberadaan Koperasi Syariah ini, maka pada Sabtu (14/02) lalu, KSP MAS menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang dihadiri oleh para Pendiri, Pengurus dan Pengawas. Hadir sebagai pemateri Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Situbondo, Drs. Syaifullah, MM. Dalam sambutannya, dia mengungkapkan bahwa akhir-akhir ini pemerintah sedang gencar-gencarnya mengembangkan koperasi yang berbasis Syariah. “Di Situbondo sendiri dari 360 unit koperasi yang ada baru terealisasi sekitar 20 unit yang berbasiskan syariah. Terma-
NUR HARIRI/JPRS
tanpa menimbulkan manfaat. Dalam pandangan gadis penikmat nasi goreng itu, saat ini banyak orang yang tidak terlalu menghiraukan waktu. Terutama anak muda. ”Padahal, masa muda itu
Rabu 18 Februari 2015
adalah masa-masa yang tepat untuk memaksimalkan setiap waktu. Akan tetapi justru anak muda menggunakan waktu untuk hura-hura,” pungkas wanita yang berharap menikah dengan seniman itu. (bib/pri)
Laporan Menunggu Rekaman CCTV n TERTINGGAL... Sambungan dari Hal 31
Sekitar pukul 22.00 malam, Andiya datang ke mesin ATM untuk melakukan transaksi perbankan.Sebelum transaksi, Rahman terlebih dahulu meletakkan HP miliknya di mesin ATM. Sayang, setelah transaksi uang selesai, pria ini lupa membawa HP-nya dan langsung meninggalkan mesin ATM. Sesampainya di rumah, kor-
ban baru sadar bahwa HP-nya ketinggalan di mesin ATM. Korban sempat kembali untuk mengambil HP-nya. Akan tetapi, HP seharga Rp 2,6 juta tersebut sudah raib diambil orang. Karena meyakini bahwa HP miliknya tertinggal di mesin ATM, korban meminta agar diputarkan rekaman CCTV yang terpasang. Benar saja, setelah korban pergi meninggalkan mesin ATM ada seorang pria yang datang dan mengambil HP kor-
ban. Meski demikian, tidak ada yang mengenali siapa pria itu. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, mengatakan jika laporan korban baru diterimanya. Disebutkan, korban sebelumnya memang tidak langsung melapor setelah kejadian. “Setelah korban tahu dari rekaman CCTV, korban baru melaporkan kasusnya,” kata Wahyudi, sambil menyebut laporan korban akan diselidiki. (rri/pri)
NUR HARIRI/JPRS
LOKASI KEJADIAN: Sebuah HP milik Andiya Rahman tertinggal dan dicuri seseorang di mesin ATM di Alfamart, Kecamatan Panji.
Baru Dua Orang yang Pastikan Maju n CALON... Sambungan dari Hal 31
Kandidat calon independen ini datang ke KPU langsung membawa berkas-berkas persyaratan. Mereka juga ditemani sejumlah pendukungnya. ”Artinya, mereka sangat serius untuk maju pada Pilkada nanti,” terang Joedo. Kedatangan mereka ke kantor yang berlokasi di Jalan Cenderawasih itu untuk memastikan pencalonannya dari jalur independent. Mereka juga menanyakan persyaratan
pencalonan.Joedo mengaku, sudah ada dua nama yang memastikan pencalonannya melalui jalur independen. Akan tetapi Joedo sendiri enggan menyebut siapa saja keduanya. Dia menambahkan, selain kedua orang tersebut, ada juga nama-nama yang lain. Akan tetapi mereka masih belum memastikan akan maju dalam perebutan orang nomor satu di Pemkab Kabupaten Situbondo. “Jadi baru dua orang yang memastikan akan maju melalui jalur independen,” tegasnya.
Sedangkan sisanya, hanya sebatas komunikasi biasa. Belum pada ranah kepastian mencalonkan. ”Tapi besar kemungkinan akan mendaftar juga,” kata Joedo kembali. Dengan munculnya calon independen tersebut, secara kelembagaan KPU sangat mengapresiasinya. Sebab, hal itu sudah menjadi amanah undang-udang. ”Sehingga siapa saja boleh ikut bursa pencalonan kepala dearah. Negara telah membuka kesempatan kepada seluruh warga Negara,” imbuh Joedo. (bib/pri)
SITUBONDO
MUSYAWARAH: Suasana rapat anggota tahunan (RAT) Koperasi MAS LDII Situbondo.
suk salah satunya adalah KSP MAS,” ungkap mantan Kepala Kantor KB tersebut. Lebih lanjut pria yang terkenal sangat dekat dengan masyarakat bawah ini menjelaskan, bahwa agar usaha-uasa kita selalu dijaga oleh Allah dan hasilnya penuh dengan barokah, maka kegiatan-kegiatan usaha yang digarap diupayakan berlandaskan syariah. Agus Triono, salah satu pengawas Koperasi Syariah menerangkan, koperasi yang berbasiskan syariah ini didirikan untuk menjalankan kegiatan ekonominya. Sebab, ajaran Islam menuntun umat agar terhindar
dari kegiatan yang berbau riba. “Ini sebagaimana tercantum dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 275 yang menyebutkan bahwa Orang-orang yang memakan (mengambil) riba maka tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” terang Agus. Lebih jauh dia menegaskan, dalam laporan di RAT, ekono-
mi syariah mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Selain itu, bahwa nilai Islam bukan hanya untuk kehidupan muslim saja. Tetapi, juga bagi seluruh mahluk hidup di muka bumi. “Esensi proses ekonomi syariah adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Ini untuk mencapai tujuan agama. Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya dan politik dari bangsa dan mampu menangkap nilainilai fenomena masyarakat,” pungkasnya. (pri/*)
TANAH Djl Tanah 2 kapling L.440m2 Blkg K. Dinsos Jl. Anggrek Stb. 170jt Hub. 08563639318
JIBER
Dijual Panther Sporty LS 2008. Warna Metallic, Kondisi Mulus, Harga Nego. Hubungi 081 7933 7300
1. Nama Cabub Idol: Ir. H. Yoyok Mulyadi MSi Alasan: Suka Menolong Pengirim: H. Abd. Karim Alamat: Desa Talempong Banyuglugur
3. Nama Cabub Idol: Ir. H. Yoyok Mulyadi MSi Alasan: Agamis Pengirim: Edi Haryanto Alamat: Desa Banyuputih
5. Nama Cabub Idol: Rachmad SH.M.Hum Alasan: Suka Menolong Pengirim : Rahmat Hidayat Alamat: Situbondo
2. Nama Cabub Idol: Ir. H. Yoyok Mulyadi MSi Alasan: Bertaqwa Pengirim: Samsudin Alamat : Ds. Tanjung j g Sari Mangaran g
4. Nama Cabub Idol: H. Dadang Wigiarto SH Alasan: Amanah, fatonah, Shiddiq, dan Disiplin Pengirim g : Yuke Devi Wijayanti j y SH Alamat: Kesambirampak Kapongan
6. Nama Cabub Idol: Fathorrahman Alasan: Baik dan Suka Menolong Pengirim: Sundari Alamat: Situbondo
7. Nama Cabub Idol: Hadi Wijono Alasan: Berwibawa Pengirim: Junaedi Alamat: Situbondo 8. Nama Cabub Idol: H. Dadang Wigiarto SH Alasan: Situbondo dapat lebih makmur dan sejahtera Pengirim: Kusuma Ramadhoni SH Alamat: Kapongan p g
Jawa Pos
BERAS IR 64
Rabu 18 Februari 2015
GULA PASIR
MIGOR CURAH
25
DAGING SAPI 1000
200
9.100
10.800
SEMBAKO
B A N Y U W A N G I
TELUR AYAM RAS
DAGING AYAM BROILER
KACANG KEDELAI IMPOR
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
400
104.000
CABAI BIASA
BAWANG MERAH
BAWANG PUTIH
650
600
10.100
33
EKONOMI BISNIS R A D A R
28.600
600
100
50
19.600
9.600
8.800
125
12.600
750
325
12.000
14.700
12.500
Percontohan Bayar Tiket Nontunai ASDP Targetkan 2015 Berjalan Maksimal
GALIH COKRO/RABA
MAHAL: Pedagang beras di Pasar Banyuwangi sedang melayani pembeli.
Cuaca Ekstrem Picu Beras Mahal BANYUWANGI - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi menilai kenaikan harga beras masih dalam batas wajar. Kenaikan harga beras itu disebabkan cuaca ekstrem yang berdampak pada distribusi beras. Kepala Disperindagtam, Hary Cahyo Purnomo mengungkapkan, kenaikan harga beras itu terjadi mulai pekan lalu. Kenaikan semua jenis beras sekitar Rp 1.000 atau sekitar 10,53 persen. “Kenaikan itu karena banyak faktor, sehingga pedagang harus menaikkan harga,” ungkap Hary Salah satu penyebabnya, kata Hary, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan proses pengeringan gabah membutuhkan biaya lebih banyak daripada biasa. “Petani yang biasanya bergantung pada panas matahari untuk mengeringkan padi kini harus menggunakan jasa mesin pengering. Tentu itu membutuhkan biaya tambahan,” jelas Hary. Intensitas hujan yang tinggi tersebut juga menyebabkan biaya angkut meningkat. Tingkat kesulitan berkendara saat hujan juga bisa menambah ongkos angkut yang kemudian berpengaruh pada harga komoditas yang diangkut. Kata Hary, beberapa daerah di Banyuwangi telah melewati musim panen. Banyuwangi wilayah utara dan wilayah barat telah melewati musim panen. Di wilayah selatan musim panen terjadi mulai Maret. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, beras dijual dengan harga bervariasi. Beras premium dijual seharga Rp 10.500 hingga Rp 11.000 per kilogram. Harga sebelumnya Rp 9.500 dan Rp 10.000. Jenis itu paling banyak dikonsumsi semua lapisan warga. Beras kualitas tingkat pertama dijual seharga Rp 12.000 per kilogram. Namun, beras kualitas pertama itu mulai sulit dijumpai. Sementara itu, harga cabai menurun drastis. Penurunan harga cabai terjadi sekitar 6,69 persen. Cabai besar yang sebelumnya dijual seharga Rp 14 ribu per kilogram kini hanya dijual Rp 12 ribu. Harga cabai rawit turun menjadi Rp 14 ribu per kilogram dari Rp 16 ribu. Turunnya harga cabai itu karena cabai dari luar daerah melimpah. “Distributor yang biasanya menjual ke luar daerah kini menahan diri karena banyak daerah tujuan yang dilanda banjir. Jadi, hasil panen banyak yang tertahan di Banyuwangi,” tambah Hary. (cin/c1/afi)
KALIPURO - Guna memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa penyeberangan, PT. ASDP Indonesia Ferry (IF) Ketapang meluncurkan pembayaran tiket nontunai. Walau sudah sejak tahun 2013 diluncurkan, tapi fasilitas itu belum berjalan maksimal. Selama ini pengguna jasa lebih banyak menggunakan uang tunai untuk membeli tiket kapal penyeberangan. Padahal, pembayaran tiket nontunai itu lebih praktis dan lebih cepat ketimbang membayar tunai. Manajer Operasional PT. ASDP IF Ketapang, Saharrudin Koto mengatakan, belum maksimalnya pembayaran nontunai itu karena masyarakat belum banyak mengetahui hal tersebut. Selain itu, pihak ASDP belum melakukan sosialisasi penggunaan fasilitas tersebut. ”Iya, masih belum maksimal. Pihak vendor penyedia fasilitas itu belum melakukan sosialisasi,” ujar Saharrudin. Selain itu, pembayaran nontunai di loket sejak diluncurkan masih dalam proses uji coba. Pihaknya juga akan melakukan evaluasi kembali terkait pembayaran nontunai tersebut. ”Insya Allah tahun 2015 ini harus mulai jalan. Tapi masih belum tahu kapan persisnya,” terang Saharrudin. Pembayaran non tunai dengan sistem Brizzi milik salah satu Bank BUMN itu beda dengan pembayaran nontunai ATM biasanya. Bedanya, dalam pembayaran nontunai Brizzi, masyarakat tidak perlu memasukkan pin kartu saat melakukan transaksi. ”Kartu itu bisa dikatakan uang juga. Jadi masyarakat yang menggunakan kartu itu nanti tinggal menempelkan begitu saja. Tidak perlu memasukkan pin kartu. Saldo di dalam kartu itu maksimal Rp 1 juta, tidak boleh lebih,” jelas pejabat pelabuhan yang hobi gowes itu. Menurut Saharrudin, dengan adanya pembayaran nontunai itu, pelayanan di ASDP akan lebih maksimal. Rencana ke depan, pembayaran tunai akan dihapus demi mempercepat layanan loket di ASDP Ketapang. ”Rencana ke depan, kalau bisa seluruh pembayaran mela-
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
BELUM MAKSIMAL: Petugas loket PT ASDP Indonesia Feri (IF) Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk menunjukkan alat pembayaran nontunai kemarin.
lui sistem. Jadi, masyarakat dan pegawai loket tidak lagi disibukkan dengan masalah uang kembalian pembelian tiket,” tutur Saharrudin. Saharuudin menambahkan, layanan pem-
bayaran nontunai itu memang belum diterapkan di seluruh ASDP di Indonesia. Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk merupakan pelabuhan penyeberangan yang dijadikan percontohan
pembayaran nontunai. ”Yang sudah ada alat ini masih pelabuhan Ketapang–Gilimanuk dan pelabuhan Merak–Bakauheni,” pungkas Saharrudin. (tfs/c1/afi)
Perumahan GKR Makin Diminati
CHIN JULLIEN/RABA
TIDAK ADA AKTIVITAS EKONOMI: Salah satu rumah toko (ruko) di Jalan Kepiting, Sobo, Banyuwangi, belum beroperasi.
Sepi Peminat, Banyak Ruko Mangkrak BANYUWANGI - Meroketnya pertumbuhan ekonomi Banyuwangi tiga tahun ini mendorong tumbuhnya rumah toko (ruko) baru. Berdasar Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) yang dikeluarkan Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BPPT), sejak tahun 2013 ada sekitar 176 lokasi ruko baru ■ Baca Sepi...Hal 39
PENAWARAN eksklusif untuk masa depan lebik di Perumahan Gedong Kertosari Residence (GKR) masih menjadi favorit pencarian rumah di wilayah Banyuwangi kota. Jarak yang relatif dekat dengan pusat kota menjadi alasan konsumen. Akses transportasi perumahan mudah dijangkaumembuat perumahan GKR makin banyak diminati masyarakat. Hal ini seiring dengan tumbuhnya masyarakat kalangan menengah di kota Banyuwangi. pesatnya pertumbuhan masyarakat menengah berpengaruh ISTIMEWA positif terhadap permintaan akan HUNIAN ASRI: dengan konsep hunian nyaman dan nilai investasi tinggi. rumah dengan skala type 36/60. taan minimal 1 tahun. kenapa tidak mencoba Selain itu perumahan GKR juga memberikan kemudahan bagi konsumen, selain memilikinya? Segera minta informasi lebih lanjt untuk DP yang sangat ringan, konsumen bisa ker- ke marketing office 0333416623, 082145368344, ja sama dengan BPJS ketenagakerjaan, di biayai 085333470353, 081338179472, 081338179472, maksimal Rp 20 juta dengan sarat lama keanggo- 085792869115. (*)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Valentine With Daihatsu
Perum Permata Giri
Wisma Mukti Regency
Suzuki Ertiga
Suzuki APV/Karimun
Toyota Avanza
Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP
Dijual Rmh Komplek Wisma Mukti Regency Blok B 10 Sobo. Lt: 157 M2; LB 144 M2. Fas 2 KT, R Klrg, Dapur, Musholla, Gudang. Rp 320 Juta. Rendra 082143050610
SUZUKI JATIM Ertiga DP 30 Jt, Karimun Wagon DP 25 Jt, Carry Pick Up DP 10 Jt, Splash DP 30 Jt. Info 081234017156
DIJUAL Suzuki APV/Karimun tahun 013/06 PMK pth/htm hrg 119/82,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Avanza G VVT-I Th 2009 Siap Pakai Plat P Harga 118 Juta (Warna Silver) dan Mitsubishi Pick Up 120 TS Warna Hitam Th 2012 Plat P Hrg Rp 70 Jt Hub. 082143257648
Toyota Rush TRD
All New Avanza/Innova
Xenia Li Duluxe ‘05
Honda Freed/Aveo
Dijual Toyota Rush TRD, LTD Th 2013 Manual, Putih, Istimewa Rp. 194 Juta Nego, Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111
DIJUAL All New Avanza/innova tahun 013/011 PMK htm hrg 146/189 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Xenia Li Duluxe tahun 05 akhir coklat Md Mtl hrg 87 juta nego hub 082140701344
DIJUAL Honda Freed/Aveo tahun 012/06 PMK Htm hrg 166/86 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
All New Xenia/Ayla
Grand Livina/Evalia
DIJUAL All New Xenia/ayla tahun 013 PMK slv hrg 136/96,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Grand livina/evalia tahun 011/013 PMK htm/pth hrg 147 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
VALENTINE WITH DAIHATSU Beli Xenia Gratis AYLA. Buruan Hub HADI 081 233 432 555. Gran Max PU Ready Stock!!
Aneka Mobil Dijual Murah Travelo, Pregio, Bis, Serius Hub. 081216866602 No SMS
PERUM KTPNG ASRI Djl Rumah Type 45 LT 200 m2 Lokasi Perum Ktpng Asri Blok C4 Hrg 400 Jt Cicil 2 Th Tanpa Bunga, Libur Bayar 2 Th Siap Disewa 5 Th, Garansi 5 Th, Uang Kembali 100% Hub: 087755678670 Gratis AC
PERUM SOBO KARTIKA Djl Rmh LT 96 Lok. Perum Sobo Kartika Blok G4 Hrg 160 Jt Nego H: 082232221899
Datsun
Dapatkan Harga Spesial di Bulan Spesial Dgn DP 25 Jt Sudah Bisa Bawa Pulang Datsun Type Apa Saja Hubungi Reza 085330522444/081937628089
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN
• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan ma kin marak nya aksi peni puan yang meman faatkan iklan jitu di Koran Radar Banyu wa ngi kami himbau kepada masya rakat terutama pema sang iklan jitu di Radar Ba nyu wangi un tuk waspada dan ber hati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan pe tugas dari Radar Banyu wa ngi maka segera kon fir masi ke Radar Ba nyu wangi (0333) 412224. Ra dar Banyuwa ngi tidak ber tang gung ja wab atas semua transaksi yang ter jadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
RABU 18 FEBRUARI TAHUN 2015
HALAMAN 36
MONAS BALOKAN
Dibangun Jadi Balai Dusun
TEGALSARI - Rumah antik milik almarhum Mbah Darji di Dusun Balokan, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, kini dibongkar. Meski begitu, bangunan gapura dengan tugu yang menyerupai monumen nasional (monas) di bagian depan itu akan tetap dipertahankan.
Bangunan yang identik dengan sosok almarhum Mbah Darji itu kini hanya menyisakan gapura depan, sumur, dan tugu monas. Rumah kecil yang menjadi tempat tinggal almarhum bersama istrinya sudah rata tanah kemarin (17/2) ■ Baca Monas...Hal 37
Keluarga Puryanti Minta Pelaku Dihukum Mati MUNCAR - Aksi pembunuhan dengan korban Puryanti, 34, dan bayi yang masih berumur delapan bulan dalam kandungannya, warga Dusun Curahkrakal, RT 2, RW 6, Desa Tambakrejo, Kecamatan Muncar, membawa duka mendalam bagi keluarga. Apalagi, pada saat bersamaan, Wagiran, 58, ayah korban yang sakit dan tengah dirawat di RS Al-Huda, Genteng, juga meninggal dunia. Wagini, 55, ibu korban, terlihat shock dan terus menangis saat tahu orang-orang yang dicintainya
DIPERTAHANKAN: Gapura dan Tugu Monas yang dibangun almarhum Mbah Darji di Dusun Balokan, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, kemarin (17/2). SHULHAN HADI/JPRG
ADA APA LAGI Perayaan HUT ke-25 BPR Nusamba Genteng
Gelar Baksos Bantu Warga Sekitar GENTENG - Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-25, BPR Nusamba Genteng menggelar bakti sosial (Baksos) dengan berbagai kegiatan Senin lalu (16/2). Acara itu dilaksanakan di kantor pusat BPR Genteng di Jalan KH Hasyim Asyari, Kecamatan Genteng.
Dalam kegiatan sosial itu, diawali dengan pembagian 110 paket sembako, donor darah, dan di akhiri dengan pengajian. Pada pembagian paket sembako itu, BPR Nusamba mengundang warga sekitar kantor ■ Baca Gelar...Hal 37
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
TEGAS: Polisi mengawasi pemasangan onderdil motor yang sesuai standar di Polsek Srono kemarin (17/2).
Knalpot Brong Disikat SRONO - Polsek Srono menggelar razia sepeda motor berknalpot bising dan onderdil yang tidak sesuai standar Senin malam (16/2). Operasi yang dilaksanakan di depan polsek itu hanya berhasil mengamankan satu unit motor ■ Baca Knalpot...Hal 37
APA
kata MEREKA
ANGKA WIJAYA IRAWAN
Ingat Pesan Ortu BEKERJA dan berpikir untuk orang lain. Itulah salah satu prinsip yang dipegang Ketua Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Milan, Angka Wijaya Irawan, 46. Prinsip itu selama ini diterapkan di kantor pusat dan di kantor cabang KSP yang dia pimpin. Bekerja memang harus mendapatkan hasil dan keuntungan ■
EKO BUDIYONO/ JPRG
BERBAGI: Direktur BPR Nusamba Genteng, Muslim Toyib menyerahkan sembako pada warga sekitar Senin lalu (16/2).
Empat Nelayan Bondet Dihukum Enam Bulan MUNCAR - Vonis penjara enam bulan diberikan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi) kepada Rusdi, 50, warga Desa Bomo, Rogojampi, Jatim, 37, Muhamad Waki, 34, dan Tarmudi, ketiganya warga Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Keempat terdakwa tersebut dianggap bersalah melanggar Pasal 84 ayat 1 Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang perikanan. Keempat terdakwa yang merupakan nelayan itu terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penangkapan ikan menggunakan bom ikan. Selain pidana penjara, terdakwa juga dikenai denda Rp 1 juta subsider dua bulan kurungan. Putusan yang didok
Ketua Majelis Achmad Rasyid itu lebih ringan daripada tuntutan jaksa. Sebelumnya, jaksa penuntut umum meminta keempat terdakwa diganjar hukuman sembilan bulan penjara dan denda Rp 1 juta subsider tiga bulan kurungan. Menanggapi putusan tersebut, keempat terdakwa langsung menerima hukuman yang dijatuhkan itu. Dalam amar putusannya, majelis hakim mengemukakan sejumlah pertimbangan yang meringankan dan memberatkan. Yang meringankan, terdakwa berterus terang, tidak pernah dihukum, menyesali perbuatannya, dan merupakan tulang punggung keluarga ■ Baca Empat...Hal 37
Baca Ingat... Hal 37 DIVONIS: Para terdakwa kasus pengeboman ikan menjalani sidang di Pengadilan Negeri Banyuwangi.
THOMY SILA/JPRG
NIKLAAS ANDRIES/RABA
itu meninggalkannya. Wagiran, yang masuk RS Al-Huda sejak Sabtu (14/2) karena terserang stroke itu meninggal dunia Senin sore (16/2). “Ini kesedihan yang menumpuk,” cetus Trubus, 51, paman korban yang juga adik kandung Wagini. Wagiran meninggal dunia setelah putri sulungnya, Puryanti, ditemukan warga tidak bernyawa dengan posisi tengkurap di salah satu parit di Dusun Sukorejo, Desa Sukamaju, Kecamatan Srono, Senin pagi (16/2) ■ Baca Keluarga...Hal 37
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
BERDAMPINGAN: Puryanti dikubur bersama jenazah bayinya di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Curahkrakal, Desa Tambakrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (17/2).
SAMBUNGAN
Jawa Pos
Rabu 18 Februari 2015
BLAMBANGAN RAYA
37
Sudah Meninggal, Masuk Daftar Penerima PSKS SRONO - Data penerima bantuan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di De-
sa Sumbersari, Kecamatan Srono, tampaknya kurang valid. Banyak warga miskin di desa itu tidak
masuk daftar penerima. Anehnya, warga yang sudah lama meninggal dunia ternyata masuk dalam
data penerima bantuan itu. Kepala Dusun Semalang, Desa Sumbersari, Kecamatan Sro-
no, Tekat Raharjo, 50, mengatakan dari 235 warganya yang menerima program kompensasi atas kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi itu, ada belasan warga yang sudah meninggal dunia dan masih menerima dana PSKS. Tekat Raharjo menduga, data yang digunakan pemerintah adalah data lama, yakni data tahun 2010. Tidak hanya warganya yang sudah meninggal, warga yang sudah mampu juga ada yang menerima dana bantuan Rp 400 ribu tersebut. “Saya tidak hafal jumlahnya, tapi ada warga miskin sekali tapi tidak menerima dana bantuan PSKS,” ujarnya. Gara-gara data kurang valid itu, staf desa dan perangkat desa sering menjadi sasaran amarah masya-
rakat. Padahal, pihak desa telah berulang kali melakukan perbaikan data dan mengirim ke pemerintah pusat melalui pemkab dan pemprov. “Tapi nyatanya masih saja keliru dan tidak valid,” terangnya. Sebagai kepala dusun, dia tidak berani mengalihkan dana bantuan dari warga yang mampu kepada warga yang tidak mampu. Apalagi, kartu PSKS itu sudah dikirim petugas pos ke alamat yang bersangkutan. “Kami sering mendapat komplain dari masyarakat, tapi kita jelaskan sesuai fakta yang ada saja,” cetus Kepala Desa Sumbersari, Hamdan. Menurut Hamdan, penerima dana PSKS di Desa Sumbersari sekitar 884 rumah tangga sangat miskin (RTSM). Mereka merupa-
kan pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang telah dibagikan pada tahun 2013. 884 RTSM penerima tersebut tersebar di lima dusun, yakni Dusun Semalang, Krajan, Sewaloh, Pekiringan, dan Rimpis. Pembagian dana program kompensasi atas kenaikan BBM bersubsidi itu dilakukan di kantor desa dengan pengawalan ketat petugas Polsek Srono. Sejak pagi ratusan masyarakat berjubel dan rela mengantre demi mendapatkan kucuran uang segar Rp 400 ribu tersebut. Hampir sebagian penerima PSKS datang ke kantor desa mengendarai motor. Di antara mereka banyak yang mengenakan perhiasan, seperti kalung, gelang, dan cincin emas. (ddy/c1/abi)
Bupati Motivasi Siswa SMAN 2 Genteng DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
BERSABAR: Warga harus antre mendapatkan kucuran dana PSKS di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, Banyuwangi, kemarin (17/2).
Ayahnya Meninggal Dunia Senin Sore ■ KELUARGA...
Sambungan dari Hal 36
Korban yang tengah hamil delapan bulan itu diduga sengaja dibunuh. Kematian Puryanti dengan cara yang tidak wajar itu membuat keluarga tidak terima. Aparat kepolisian diminta bertindak tegas dan menangkap pelaku yang telah berbuat sadis kepada korban. “Pelaku harus ditangkap dan dihukum berat sesuai hukum yang berlaku. Kalau perlu dihukum mati,” ujarnya ditemui Jawa Pos
Radar Genteng di rumah duka Selasa (17/2). Di mata keluarga, jelas dia, Puryanti adalah sosok pendiam dan tidak pernah bertingkah. Untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga, korban sudah dua kali ke luar negeri menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). “Setahu kami korban ada di penampungan. Katanya akan berangkat ke Taiwan untuk kali ketiga,” ungkapnya. Menurut Trubus, keluarga kaget saat mendapat kabar dari kepo-
lisian bahwa Puryanti menjadi korban pembunuhan di Srono. Apalagi, kondisi keluarga pada saat itu, Senin (16/2), sedang kalut. Ayah korban, Wagiran, sedang kritis akibat serangan stroke berat dan tengah dirawat di RS Al-Huda, Genteng. “Senin kemarin (16/2) keluarga benar-benar kacau dengan dua kabar duka secara bersamaan itu,” terangnya. Mengenai siapa pelaku pembunuhan, keluarga tidak tahu persis. Sebab, sepengetahuan keluarga, korban sudah seminggu pergi da-
ri rumah. Kabarnya, posisinya sudah berada di penampungan. Sejak bercerai dengan suaminya dua tahun lalu, korban mempunyai anak yang kini berumur 14 tahun dan masih duduk di kelas VIII SMP. Korban adalah anak pertama dari lima bersaudara pasangan almarhum Wagiran dan Wagini. Adik kandung korban, Edi Santoso, 28, adalah anggota TNI AD aktif yang berdinas di Subang, Jawa Barat. “Korban itu tulang punggung keluarga,” cetusnya. (ddy/c1/abi)
Mempererat Hubungan dengan Nasabah ■ GELAR...
Sambungan dari Hal 36
Untuk pembagian ini, secara simbolis dilakukan oleh Direktur BPR Nusamba, Muslim Toyib. Menurut Toyib, kegiatan sosial itu rutin dilaksanakan oleh
BPR Nusamba. Ini bukan hanya untuk menyambut ulang tahun BPR Nusamba, namun juga di laksanakan ketika menjelang hari raya Idul Fitri. “Kita selalu melaksanakan kegiatan seperti ini setiap satu tahun sekali, semua itu untuk mempererat si-
laturahmi kepada warga sekitar,” katanya. Toyib untuk menyambut HUT BPR Nusamba yang ke-25, ini akan dilanjutkan dengan family gathering, literasi dan edukasi kepada nasabah yang di laksanakan pada Kamis (19/2), di
Hotel Mahkota Genteng. Dalam acara itu, pihaknya akan mengundang semua karyawan dan nasabah prioritas. “Semua acara ini untuk mempererat BPR Nusamba dengan para nasabah dan keluarga karyawan,” ujarnya. (adv/abi)
Warga Mengeluhkan Suara Bising ■ KNALPOT...
Sambungan dari Hal 36
Satu motor yang terjaring razia itu milik Andri, 16, warga Desa Sraten, Kecamatan Cluring. Motor yang onderdilnya tidak standar itu diamankan di polsek. “Motor tidak standar dan knalpotnya bising akan kita amankan,” terang Kapolsek Srono, AKP Hery Subagio.
Nyaman Bekerja ■ INGAT...
Sambungan dari Hal 36
Tetapi, harus diingat bahwa keuntungan itu tidak bisa dinikmati sendiri. Harus juga dipikirkan nasib sesama. “Harus bisa membagi mana untuk pengembangan kantor, mana untuk karyawan, dan mana untuk masyarakat,” katanya. Dengan berprinsip itu, Angka menjamin, bekerja akan membawa ketenangan. Selain itu, juga bisa mendapat banyak kemudahan. “Kita akan bekerja dengan nyaman. Itu pesan yang sering disampaikan orang tua kami,” cetus warga Jalan KH. Wahid Hasyim, Genteng, itu. (c1/abi)
Menerima Putusan ■ EMPAT...
Sambungan dari Hal 36
Yang memberatkan, perbuatan terdakwa merusak lingkungan. Selain menjatuhkan pidana penjara dan denda, majelis hakim juga menyita sejumlah barang bukti yang digunakan terdakwa. Barang bukti yang disita, di antaranya satu unit perahu dengan mesin tempel, kompresor, dan dayung. Sekadar mengingatkan, kelompok Rusdi ditangkap Satpolair Polres Banyuwangi akhir Desember 2014 lalu. Mereka ditangkap saat menangkap ikan menggunakan bom di sekitar perairan Muncar. Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya bom ikan dan peralatan pendukung lain. (nic/c1/bay)
Motor berknalpot brong dan onderdil tidak standar itu, jelas dia, selama ini meresahkan warga. Apalagi, mereka melaju di jalan dengan kecepatan tinggi. “Kami sering menerima pengaduan masyarakat,” katanya. Motor yang terjaring razia itu, jelas dia, bisa diambil pemiliknya asal onderdilnya diganti dengan yang standar. Selain itu, pemilik juga harus bisa menunjukkan
surat kelengkapan kendaraan. “Diganti onderdil yang standar. Yang tidak standar harus ditinggal di polsek,” ujarnya. Pemilik motor, Andri,16, asal Desa Sraten, Kecamatan Cluring, mengaku mengganti knalpot agar suaranya lebih nyaring dan gaul. Tetapi, dirinya sudah kapok dan tidak akan mengulangi lagi. “Saya pasang lagi yang asli daripada tidak ada kendaraan untuk seko-
lah,” dalihnya. Di daerah Kecamatan Srono selama ini banyak warga yang resah dengan knalpot brong. Apalagi, di malam hari motor berknalpot brong sering mondar-mandir di jalanan. “Operasi harus terus dilakukan karena mereka mengganggu ketenangan,” cetus Sugiono, 45, warga Desa Kebaman, Kecamatan Srono. (ddy/c1/abi)
GENTENG - Ratusan pengurus OSIS SMA negeri dan swasta di Bumi Blambangan berkumpul di aula SMAN 2 Genteng kemarin (17/2). Mereka mengikuti sarasehan ‘’Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila Melalui Revolusi Mental’’ yang diadakan Badan Kesatuan Bangsa Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi. Bupati Abdullah Azwar Anas hadir untuk membuka sarasehan ini. Dalam sambutannya, bupati minta para siswa mempersiapkan diri dalam menghadapi semua tantangan di era mendatang. “Anak-anak muda sekarang tantangannya lebih keras, makanya anakanak harus bisa selektif dalam memilih teman, apalagi dalam mengakses IT,” kata bupati. Bupati Anas juga mendorong siswa untuk belajar
HUMAS PEMKAB FOR JPRG
AKRAB: Bupati Anas bersama Kasek SMAN 2 Genteng, Istu Handono disambut para siswa, Selasa (17/2).
berempati kepada teman di sekolah yang kurang mampu dengan cara saling berbagi dengan temannya, melalui gerakan Siswa Asuh Sebaya (SAS). “Karena kita tidak tahu, sukses kita nanti bisa jadi berkat doa teman yang kita bantu,” ungkapnya. (sli/abi)
Jembatan Jalur Alternatif Berlubang TEGALSARI - Akses jalan petani di persawahan Dusun Mojosari, Desa/Kecamatan Tegalsari, itu perlu mendapat perhatian. Salah satu jembatan yang menghubungkan Dusun Tanjungrejo dan Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, itu sudah lama rusak dan berlubang. Gara-gara jembatan rusak itu, kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Padahal, jalan itu merupakan jalur alternatif dan banyak dilewati warga demi menghemat waktu tempuh. “Jembatan itu sudah lama jebol,” cetus Malik,
45, petani yang tinggal di Dusun Mojosari, Desa Tegalsari. Malik yang biasa mengangkut pupuk ke sawah menggunakan mobil itu kini terpaksa harus memutar ke jalan yang lebih tahu, bahkan hingga wilayah Kecamatan Bangorejo. “Saya harus memutar,” katanya. Camat Tegalsari, Hariono, mengatakan jembatan itu memang rusak akibat dilalui kendaraan yang melebihi muatan. Banyak kendaraan angkutan yang melebihi tonase lewat di jembatan hingga akhirnya ambrol. “Rusaknya karena dilalui
kendaraan berat,” terangnya. Jembatan yang rusak itu, jelas dia, Pemerintah Kecamatan Tegalsari sudah melapor ke Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (PU BM, CK, TR) Kabupaten Banyuwangi. Pemerintah Desa Tegalsari awalnya mau swadaya. Tetapi, setelah pemerintah kecamatan melapor kepada Pemkab Banyuwangi, Dinas PU BM, CK, TR Banyuwangi berjanji akan memperbaiki. “Desa sudah mempersiapkan material,” ungkapnya.(sli/c1/abi)
Mbah Darji Sosok yang Nasionalis ■ MONAS...
Sambungan dari Hal 36
Kepala Desa (Kades) Dasri, Juandi mengatakan, di lahan peninggalan almarhum Mbah Darji itu akan dibangun kantor kepala dusun. “Akan dijadikan Balai Dusun Balokan,“ katanya. Terkait rencana pembangunan itu, Kades Juandi menyebut tidak akan merusak gapura dan tugu yang menyerupai monas itu. Pihaknya berharap pembangunan kantor dusun itu dilakukan secepatnya. “Akan segera kita bangun,” ujarnya.
Salah satu tokoh pemuda Kecamatan Tegalsari, Subhan, 30, mengatakan, bangunan milik Mbah Darji itu cukup legendaris. Sebab, semasa almarhum hidup, rumah itu banyak didatangi para tokoh nasional. “Mbah Darji itu cukup dekat dengan tokoh-tokoh politik,” ungkapnya. Jika bangunan itu sudah jadi, harap Subhan, cerita dan sejarah mengenai asal mula bangunan dan pemiliknya bisa didokumentasikan. Hal itu demi kepentingan sejarah untuk generasi muda. “Cerita mengenai bangunan dan sosok Mbah Darji yang nasionalis, saya rasa bagus jika ditulis di gedung itu,” cetusnya. (sli/c1/abi)
RADAR BANYUWANGI
DAERAH SEKITAR
38
Jawa Pos
Rabu 18 Februari 2015
Ngaku Sayat Kulit Pakai Kuku
BANGLI
Terdakwa Narkoba yang Coba Bunuh Diri
ANOM SUARDANA/RADAR BALI/JPNN
RETAK: Sederan di jalan menuju Pura Segara Ulundanu Songan, Kintamani, yang mulai amblas.
Senderan Pura Ulundanu Amblas DIDUGA karena pemadatan tanah urug, membuat senderan yang baru dibangunm di jalan menuju Pura Segara Ulundanu Songan, Kintamani, amblas. Amblasnya senderan yang baru selesai dikerjakan tidak lebih dari dua bulan ini membuat areal parkir terancam ambrol. Pemangku Pura Ulundanu Songan Jero Mangku Ariana mengatakan, senderan itu dibangun untuk tempat parkir itu baru selesai dikerjakan. Namun karena terus diguyur hujan deras tanahnya menjadi amblas. Diduga amblasnya tanah senderan itu karena pemadatan kurang. Senderan itu nyaris ambrol cukup panjang. Bahkan sebagian lainnya retak-retak. “Kalau tidak kelihatan dan pemedek yang tidak tahu bisa terperosok,” ujarnya. Jero Gede Tindih, tokoh masyarakat lainnya mengatakan, amblasnya senderan itu karena kualitasnya kurang bagus. “Karena kualitasnya kurang, maka baru diguyur hujan beberapa jam saja sudah amblas,” tukas dia. (nom/gup/jpnn)
JEMBER
Pemandian Patemon Kurang Terawat PEMANDIAN Patemon di Tanggul seperti “sapi perah”. Betapa tidak, pemerintah menetapkan target pendapatan asli daerah (PAD) hingga lebih Rp 500 juta. Namun, sejumlah fasilitas buruk karena tak kunjung diperbaiki. Alasannya, karena tak ada anggaran. Temuan buruknya fasilitas di pemandian alam terbesar di Jember itu, setelah anggota Komisi C DPRD menggelar inspeksi mendadak, kemarin. Bahkan, sejumlah anggota dewan menemukan permainan anak yang rusak dan tak terurus. “Padahal permainan anak bagian dari daya tarik pengunjung,” kata Winti Isnaini, salah seorang anggota dewan. Dia menilai, jika tidak ada pembenahan sistem dan manajerial di wahana wisata milik Pemkab Jember, maka eksistensinya akan semakin terancam. Terlebih, sudah mulai bermunculan kolam renang milik swasta yang tak mau kalah bersaing. “Jika dibiarkan, nama besar pemandian Patemon ini hanya akan tinggal sejarah saja,” yakinnya. Politisi Partai Nasdem itu menilai butuh keseriusan, politik anggaran untuk pemandian yang masih menjadi salah satu pemasok PAD Jember yang cukup tinggi. “Bahkan seharusnya, jika target PAD pemandian Patemon terpenuhi, maka wajib kiranya Pemkab memberikan reward untuk pembenahannya. Jadi tidak hanya menjadi sapi perah,” sarannya. Sejumlah pengelola pemandian Patemon menyambut kedatangan wakil rakyat itu dengan apresiasi. Sebab mereka menilai, para anggota dewan tak hanya mengkritisi melainkan juga memberi solusi. “Jika demikian, kami siap bekerja keras untuk mencapai target PAD agar pemandian ini bisa lebih baik,” kata Dedy, kepala UPT pemandian Patemon. Sebelumnya, rombongan anggota dewan itu sempat mendatangi kantor PDAM Tanggul. (rul/hdi/jpnn)
JEMBER – Bagus Widyatmoko (bukan Widianto seperti berita kemarin, Red), terdakwa kasus narkoba yang mencoba bunuh diri usai sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jember, Senin (16/2), benarbenar selamat. Dia kemarin (17/2) sudah berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A Jember lagi. Pria 44 tahun tersebut selamat karena mengaku hanya menyayat kulit di lengannya dengan kuku. Karena itu, urat nadinya tidak sampai putus. Dia juga membantah menggunakan pelat tipis mirip silet untuk melukai dirinya sendiri. Peristiwa tersebut menjadi atensi Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif. Orang nomor satu di Korps Bhayangkara Jember itu kemarin bertemu dengan Bagus di lapas. Lalu, Kapolres meninjau sejumlah sel. Kapolres sempat dialog dengan Bagus yang untuk sementara menempati sel khusus. Kondisi Bagus sendniri sudah terlihat sehat. Meski demikian, dia masih mendapatkan pengawasan khusus dari lapas. Kepada Sabilul, Bagus sempat curhat terkait aksi nekatnya. “Saya kecewa divonis lima tahun penjara,” akunya. Sebab, dirinya hanya menjadi pengguna narkoba, bukan pengedar seperti yang dituduhkan. Dia mengaku salah dan bersedia menjalani hukuman penjara. Namun, dia kecewa ketika dianggap sebagai pengedar. Karena itu, dia nekat bunuh diri saat mendengar vonis hakim yang dianggapnya tidak adil. Bagus berdalih, dirinya hanya pedagang kain. Sehingga, tidak mungkin memiliki uang banyak untuk menjadi pengedar sabu-sabu. “Saya ini hanya pedagang kain keliling. Tidak mungkin
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
BIKIN HEBOH: Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif berdialog dengan Bagus Widyatmoko yang ditempatkan di sel khusus di Lapas Kelas 2A Jember kemarin (17/2).
bisa mengedarkan sabu-sabu,” katanya, sambil sesekali memegangi tangan kirinya yang ada bekas jahitan. Bagus mengaku, dirinya melukai tangan kirinya tanpa menggunakan alat. “Saya pakai kuku, saya tajamkan. Saya gores-goreskan ke lengan kiri,” akunya. Soal temuan petugas berupa pelat tipis seperti silet dibantah Bagus. Alat itu
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
PRAKTEK DULU: Nullah, ahli bikin nomor mesin baru disuruh mempraktekkan cara menghapus dan membikin angka baru.
Berikan Home Schooling bagi Anak Jalanan “Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik. Tuhan pasti akan menunjukkan kebesaran dan kuasanya, bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa”. JOHN SHOHIB, Jember
RADAR JEMBER/JPNN
TANGGUH: Hari Kurniawan mampu menginspirasi semua orang. Termasuk yang non difabel sekalipun.
difabel. Tidak hanya itu, Dia juga sering memberikan pelatihan terhadap pengacara dan hakim di seluruh Indonesia. Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Whawha karena seorang difabel juga bisa menjadi inspirator bagi orang non difabel. Selain sebagai Wakil Sekjen, dirinya juga menjadi anggota Divisi Advokasi di Serikat Buruh Malang. Kal tersebut masihlah sangat sederhana baginya, karena semua orang bisa menjadi advokat. Namun bagi seorang difabel, hal itu sangatlah luar biasa. Apalagi tidak hanya dalam ruang lingkup pulau Jawa saja, akan tetapi sudah merambah ke pulau lainnya. “Seperti mengisi acara advokasi di Nias, Makassar dan kotakota besar lain,” kata pria yang pernah menjadi Wakil Menteri di BEM UB Malang di bidang SDM tersebut. Masyarakat difabel yang sering
sejumlah blok di lapas. Sabilul juga tertarik dengan hasil kerajinan para warga binaan. Diakui dia, kunjungannya merupakan langkah antisipasi dan pemeriksaan agar para tahanan maupun napi tidak menyimpan barang-barang yang dilarang. Kunjungan itu juga dalam rangka mengantisipasi keributan maupun kerusuhan-kerusuhan para tahanan. (ram/jum/har/jpnn)
Spesialis Ubah Nomor Mesin Ditangkap
Hari Kurniawan (Whawha), Difabel yang Tak Mau Menyerah pada Nasib
LIRIK lagu D’Masiv ini sangat pas bagi pengalaman hidup yang dijalani oleh Hari Kurniawan. Difabel yang biasa dipanggil Whawha ini tak mau menyerah pada nasib. Dan dia konsisten mengabdikan dirinya sebagai aktivis kemanusiaan. Pendidikannya pun tak mainmain. Whawha adalah jebolan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang. Yang mengagumkan, meski menderita difabel, ternyata dia mampu menginspirasi semua orang, termasuk yang non difabel sekalipun. Semasa kuliahnya, Whawha dikenal sebagai aktivis kampus. Kekurangan fisik yang dimilikinya tak menyurutkan semangat Whawha pada saat semester 2 di kampusnya sebagai koordinator aksi. “Saya juga sering ikut aksi demo, bahkan menjadi seorang orator di aksi yang diikuti oleh ratusan mahasiswa,” ucapnya. Saat ini, Whawha yang menjadi Wakil Sekjen di Presidium Jaringan Advokasi Disabilitas Indonesia tersebut, masih tetap mewarnai harinya dengan melakukan advokasi bagi para
bukan miliknya. Usai mendengarkan cerita Bagus, Kapolres mengatakan, pihaknya masih akan memeriksa kembali proses pemberkasan tersangka selama ditangani penyidik Polres Jember. Baik barang bukti dan dasar-dasar lainnya hingga penyidik menyangka Bagus sebagai pengedar narkoba. Setelah itu, Sabilul sempat berkeliling ke
menjadi korban diskriminasi, menurut Whawha seharusnya memiliki tempat yang sama di masyarakat. Karena, meskipun terlahir sebagai difabel, banyak orang sepertinya mempunyai kelebihan yang tak dimiliki oleh orang non difabel. Sehingga dirinya berusaha untuk melakukan pendampingan dengan cara membuat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) khusus difabel. “Di Malang sudah ada Raperdanya untuk para difabel. Draftnya pun saya yang membuatnya,” paparnya. Sementara itu Jember yang masyarakatnya sebanyak 10 persen adalah seorang difabel (hasil estimasi WHO), belum memiliki Perda. Padahal, 10 persen merupakan jumlah yang besar untuk wilayah sekelas Jember. Sehingga dengan adanya Perda khusus difabel, para difabel tidak lagi mendapatkan diskriminasi. Kelemahan pemerintah di Jem-
ber, menurutnya juga terletak pada tidak adanya pendataan masyarakat difabel. Sehingga, untuk mengumpulkan para difabel dalam sebuah acara, baik pelatihan maupun advokasi, sulit terlaksana dengan maksimal. Akibatnya, Whawha sebagai aktivis difabel melakukan pendataan sendiri dengan langsung mendatangi para difabel di rumahnya masing-masing. “Seandainya ada data tentang difabel, kami tidak kelimpungan untuk mengumpulkan mereka,” tambahnya. Para difabel yang pernah mengikuti pelatihan dan advokasi yang pernah dilakukannya. Saat ini sudah terbilang banyak yang sukses. Karena, tidak hanya dibekalinya dengan suntikan moral, pelatihan yang dilakukannya terhadap para difabel tersebut juga dibekali dengan keterampilan berusaha. Pria yang saat ini masih lajang tersebut, juga sering memberikan home schooling terhadap anakanak jalanan dan pengangguran agar mampu membuka lapangan pekerjaan sendiri. Meskipun tidak secara keseluruhan, dari orang-orang yang diadvokasinya berakhir baik. Namun, dari hal tersebut, Whawha mulai banyak melakukan evaluasi agar para difabel ataupun anak jalanan dan pengangguran, tidak hanya sekedar berdiam diri. “Tapi beberapa dari orang yang pernah saya advokasi, sudah bisa membuka lapangan kerja sendiri dengan keterampilan yang didapatnya dari pelatihan,” ujar pria yang sering menjadi relawan bencana seperti meletusnya Gunung Merapi dan gempa di Pangandaran itu. (hdi/jpnn)
JEMBER – Sepak terjang Nullah, warga Dusun Sagaran, Desa Jamintoro, Kecamatan Sumberbaru, Jember, harus berhenti di tahanan polisi. Pria 32 tahun yang berprofesi sebagai karyawan perkebunan itu diciduk Unit Reskrim Polsek Sumberbaru karena diduga sering memalsukan (merubah) nomor mesin (nosin) dan nomor rangka (noka) pada kendaraan bermotor. Polisi menyita sejumlah barang bukti seperti 1 unit sepeda motor Honda Beat tanpa nopol yang sudah dirubah noka dan nosinnya. Lalu, alat-alat yang digunakan untuk meraksi seperti ampelas, obeng tajam, sebuah potongan kikir, STNK, serta sebuah palu ikut disita. Nullah mengaku, aksi merubah noka dan nosin itu baru sekali ini dia lakukan. Itupun karena disuruh seseorang berinisial RH, warga Jatiroto, Lumajang. “Jadi, sepeda motor Beat ini punya RH, termasuk STNK-nya. Saya hanya disuruh
ganti noka dan nosinnya,” katanya. Atas jasanya itu, Nullah dibayar Rp 200 ribu. “Tapi uangnya mau dikasih setelah saya menyelesaikan pekerjaan,” sambungnya. Tersangka menceritakan, keahliannya merubah noka dan nosin dia dapatkan dari kakak iparnya. Nullah sendiri saat diminta mempraktekkan aksinya di depan petugas, terlihat begitu lihai memahat setiap garis untuk mengubah angka pada mesin. Pertamatama, nosin asli digosok dengan ampelas sampai hilang. Setelah itu ditandai dengan pulpen untuk membuat angka dan huruf nosin baru, sesuai STNK. Barulah, Nullah memahat dengan menggunakan potongan obeng yang sudah dibentuk. “Saya ketok pakai palu, agar memahatnya tidak terlalu dalam,” ujarnya. Agar aksinya tak diketahui, tersangka sengaja melakukannya di dalam dapur saat kondisi rumah sedang sepi. (jum/hdi/jpnn)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 18 Februari 2015
BERITA UTAMA
39
Keduanya sempat Menginap di Hotel n PELAKU... Sambungan dari Hal 29
Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan, begitu identitas pelaku pembunuhan terkuak, Intel Polres dan Resmob bergerak cepat melacak jejak oknum TNI AD yang sehari-hari sebagai Babinsa di Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, itu. Sasaran pertama penggerebekan adalah rumah oknum TNI tersebut di Desa Tembokrejo, Muncar. Selasa (17/2) pukul 19.00 aparat gabungan menggeledah rumah tersebut. Sayang, orang yang dicari-cari tidak ada. Selanjutnya, sekitar pukul 21.00, petugas kepolisian yang dibantu personel Kodim 0825 mendatangi rumah orang tua pelaku
di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono. Lagi-lagi oknum tentara berusia 44 tahun itu tidak ditemukan. Ada dugaan pelaku sudah lebih dulu kabur. Seolah tak pernah putus asa, perburuan dilanjutkan ke arena tambak di Gumuk Kantong, Desa Kumendung, Muncar. Ternyata, selain sebagai tentara, pelaku juga bekerja menjadi penjaga tambak pada malam hari. Sayang, pencarian pukul 23.00 itu belum membuahkan hasil. ”Kita cari sampai ke tiga tempat, pelaku belum kita temukan,” ujar seorang anggota polisi yang enggan disebut namanya. Baru pada Selasa (17/2) pagi pukul 08.00 warga menemukan motor Yamaha Vixion bernopol DK 5478 UC di sebuah jurang dekat tambak Desa Kumendung.
Sepeda motor tersebut diduga milik pelaku pembunuhan. Sebab, di motor tersebut terdapat bercak darah. Benarkah pelaku pembunuhan itu melibatkan seorang tentara? Ketika dikonfirmasi koran ini, Dandim 0825 Letkol (Inf.) Mangapul Hutajulu tidak banyak bicara. Dia hanya membenarkan bahwa informasi dari kepolisian pelakunya diduga oknum TNI. ”Informasi dari kepolisian begitu,” kata Dandim dikonfirmasi via ponsel tadi malam. Terkait informasi itu, pihaknya juga mengerahkan anggotanya untuk mencari pelaku. Kodam V, lanjut Mangapul, juga membantu mencari pelaku yang diduga oknum TNI tersebut. ”Anggota masih melakukan penyisiran,” tandasnya.
Kapolsek Srono AKP Hery Subagio tidak berani mengomentari siapa pelaku pembunuhan sadis di wilayah hukumnya tersebut. ”Kalau masalah pelaku, silakan tanyakan langsung ke polres. Karena kasus ini sekarang sudah langsung ditekel Polres Banyuwangi,” pinta Heri Subagio. Sementara itu, Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiarso juga enggan memberikan keterangan terkait pelaku pembunuhan yang disebut-sebut melibatkan oknum tentara tersebut. Diberitakan sebelumnya, pembunuhan sadis menggegerkan warga Desa Sukomaju, Kecamatan Srono. Korban bernama Puryanti, 34, meninggal cukup tragis setelah dihantam benda tumpul oleh pelaku. Mayat wa-
Ayah Puryanti juga Meninggal n JASAD... Sambungan dari Hal 29
Identitas yang digunakan saat check in di hotel tersebut adalah KTP korban yang masih ditinggal di hotel. Dari situ, polisi mengetahui identitas korban dan langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menangkap pelaku berdasar rekaman CCTV yang dipasang pengelola hotel. Saat diperiksa, kamar hotel yang ditempati korban dalam keadaan tidak terkunci. Berbekal identitas milik korban dan rekaman CCTV di hotel itu,
polisi memburu pelaku pembunuhan. Sementara itu, Selasa pagi kemarin (17/2) jenazah Puryanti langsung dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Ratusan keluarga, saudara, kerabat, dan tetangga, berdatangan ke rumah duka. Tidak sedikit warga yang takjiyah mengecam perbuatan yang dilakukan pelaku. “Ini sangat kejam. Pelaku harus dihukum mati. Nyawa dibayar nyawa,” ujar Suhaimin, 52, salah seorang warga. Sementara itu, Kepala Dusun Curahkrakal, Suharto, 58, menga-
ku sudah mendengar kabar tewasnya korban sejak Senin (16/2) pukul 10.00. Saat itu dia dihubungi petugas Polsek Muncar. Petugas itu menanyakan identitas korban. “Saya tidak tahu Puryanti meninggal dunia karena menjadi korban pembunuhan,” terangnya. Kata Dia, pada Senin sore (16/2) ayah korban, Wagiran, 58, meninggal dunia akibat stroke. Sejak Sabtu Sore (15/2) Wagiran menjalani rawat inap di RS. Al– Huda, Genteng. “Maunya akan dikubur bersamaan dengan jenazah Puryanti. Karena beber-
apa pertimbangan, ayahnya Senin sore (16/2) langsung dikebumikan,” jelasnya. Korban dikebumikan di kuburan desa setempat. Jenazah Puryanti dikubur dalam satu liang lahat bersama Purwanti, anak korban yang telah dibedah dan dikeluarkan oleh tim otopsi RSUD Blambangan. Semasa hidup, korban memiliki satu anak berumur 14 tahun. Itu hasil pernikahannya dengan suaminya yang sudah bercerai sekitar dua tahun lalu. Sejak bercerai, korban hidup menjanda. (ddy/c1/aif)
Perhiasan Emas Ikut Hilang n MERCY... Sambungan dari Hal 29
Sebuah mobil Daihatsu Xenia silver bernopol N 472 CW menjadi target. Sekitar pukul 14.00 pelaku berhasil menggondol sebuah tas ransel. Tas itu berisi uang Rp 200 ribu dan dokumen penting lain. Pelaku berhasil menjarah tas yang tersimpan di dalam mobil
itu. Caranya, pelaku terlebih dahulu memecah kaca mobil warna perak tersebut. Selang 15 menit kemudian, pelaku menjarah korban lain. Kali ini korbannya adalah Julius. Korban saat itu sedang makan di warung Pecel Ayu di Jalan Adi Sucipto, Banyuwangi. Dari sebuah mobil Mercedes milik korban, pelaku berhasil menggondol perhiasan plus
uang tunai USD 8.000 atau senilai Rp 96 juta (nilai kurs Rp 12 ribu). Modus pelaku mengambil barang dari mobil mewah bernopol B 18 SYS itu awalnya memecah kaca mobil bagian kiri. Aksi pelaku nyaris tidak terduga. Sebab, posisi mobil hanya berjarak lebih-kurang 10 meter dari warung tersebut. Pelaku memecah kaca mobil
itu nyaris tanpa suara. “Ada bekas cukitan di sisi kaca. Mungkin itu yang menyebabkan tidak ada suara saat dipecah,” ujar salah seorang anggota polisi. Mengetahui mobilnya menjadi target aksi kejahatan, korban segera melaporkan kejadian tersebut ke Polres Banyuwangi. Kasus itu kini masih dalam penyelidikan Satuan Reskrim Polres Banyuwangi. (nic/c1/aif)
Penambahan Biaya Angkut Harus Rasional n HET... Sambungan dari Hal 29
Sebelum penyesuaian HET elpiji tabung tiga Kg diterapkan di Bumi Blambangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Dispeindagtam) Banyuwangi, memanggil pengurus Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Banyuwangi dan Sales Executive (SE) Pertamina Divisi Elpiji Tiga Kg kemarin (17/2). “Kami mengundang pihak Hiswana Migas dan SE Pertamina Divisi Elpiji Tiga Kg dalam rangka persiapan pelaksanaan Pergub Jatim Nomor 6 Tahun 2015,” ujar Kepala Disperindagtam Hary Cahyo Purnomo. Hary menjelaskan, Pergub Nomor 6 Tahun 2015 merupakan
perubahan atas Pergub Jatim Nomor 64 Tahun 2013 tentang HET elpiji tiga Kg di Jatim. Pergub Nomor 6 perlu diterbitkan dalam rangka menjamin kelancaran pasokan elpiji untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha mikro. “Hal itu merupakan penyesuaian terhadap fluktuasi biaya distribusi yang terkait harga bahan bakar minyak (BBM), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dan lain-lain. Penyesuaian harga elpiji tabung tiga Kg belum pernah dilakukan sejak tahun 2013 lalu,” kata dia. Menurut Hary, pada Pergub Jatim Nomor 64 Tahun 2013, HET elpiji tabung tiga Kg seharga Rp 14 ribu per tabung. Nah, pada Pergub Nomor 6 Tahun 2015 yang diterbitkan 28 Januari 2015 lalu
HET elpiji tabung warna hijau tersebut disesuaikan menjadi Rp 16 ribu per Kg. Beberapa daerah di Jatim telah melakukan penyesuaian harga elpiji tabung tiga Kg tersebut, di antaranya Madiun, Pacitan dan Tulungagung. “Di wilayah Banyuwangi penyesuaian HET elpiji tabung tiga Kg diterapkan mulai besok (hari ini),” cetus Hary. Hary menambahkan, HET elpiji tabung tiga Kg sebesar Rp 16 ribu per tabung itu tidak termasuk daerah di luar jangkauan 60 Kilometer (Km) dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), Stasiun Pengelolaan Bahan Bakar Elpiji (SPBBE), atau stasiun pengisian (filling station) elpiji yang ditunjuk Pertamina. Daerah di luar radius 60 Km dari SPBE, SPBBE atau filling station
tersebut, harga jual elpiji di tingkat pengecer bisa ditambah biaya angkutan yang disesuaikan kondisi yang ada. “Tetapi, penambahan biaya angkutan tersebut harus rasional, tidak boleh mengada-ada,” tegasnya. Sementara itu, sejumlah perwakilan pengurus Hiswana Migas Banyuwangi hadir pada pertemuan di kantor Disperindagtam tersebut. Pertemuan itu juga dihadiri SE Divisi Elpiji Tiga Kg Pertamina, Andi. Kabar baiknya, meski HET elpiji tiga Kg akan disesuaikan mulai hari ini, ketersediaan salah satu jenis bahan bakar tersebut, khususnya di wilayah Banyuwangi, dinyatakan aman. “Pihak Pertamina menyampaikan, pasokan elpiji tiga Kg di wilayah Banyuwangi aman,” pungkas Hary. (sgt/c1/aif)
Polisi Siap Menjadi Filter n SEPAKAT... Sambungan dari Hal 29
Tampak di antaranya Kementerian Agama Banyuwangi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan sejumlah kiai dari penjuru Banyuwangi. Dalam acara itu, mereka secara kompak menolak masuknya paham kekerasan dan terorisme
di Banyuwangi. Sebagai wujud kerukunan dan kekompakan antar umat beragama, forum itu juga menghasilkan rekomendasi. Salah satunya, merekomendasikan pembangunan sarana semua agama yang diakui pemerintah di satu tempat. “Kalau perlu dibangun tempat ibadah semua agama di satu tempat,” usul salah seorang peserta dialog. Lokasi yang menjadi sarana
pembangunan sudah dipikirkan. Kawasan Watudodol dinilai paling pas didirikan tempat ibadah semua agama itu. Keberadaannya nanti akan menjadi sarana dan simbol kerukunan antarumat beragama di Banyuwangi. Selain usul pembangunan tempat ibadah bersama, forum itu juga tidak setuju dengan adanya paham kekerasan. Salah satu yang tengah tren saat ini adalah ISIS (Negara Islam Iraq dan
Suriah). Demi membentengi diri, polisi bersama pimpinan lintas agama siap menjadi filter atas bahaya laten tersebut. “Untuk bisa menciptakan kerukunan dan kebersamaan diperlukan dukungan semua pihak, termasuk MUI, Kementerian Agama, kiai, dan tokoh agama. ”Keamanan merupakan tanggung jawab kita semua, termasuk kepolisian,” tandas Kapolres Tri Bisono. (nic/c1/aif)
Ramalkan Indonesia Penuh Tantangan n SIAPKAN... Sambungan dari Hal 29
Panitia juga telah menyiapkan mi panjang umur untuk jamaah yang sembahyang di klenteng. ”Setiap Imlek pasti disiapkan mi panjang umur itu. Nanti malam juga akan kami siapkan,” imbuh Sioe San. Mi panjang umur tersebut selalu diberikan kepada jamaah pada saat Imlek karena mempunyai filosofi agar kita semua diberi panjang umur. ”Minya nggak boleh dipotong, harus dibiarkan panjang. Filosofinya begitu, agar kita semua diberi umur panjang,” tambah Sioe San.
Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, tidak ada persiapan dalam menyambut Imlek di klenteng yang beralamat di kawasan Pecinan, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi, itu. Hanya ada beberapa pekerja yang sedang membersihkan salah satu patung di klenteng tersebut. Para pekerja bangunan tampak sibuk menyelesaikan beberapa bangunan yang sedang direnovasi. ”Patung itu dibersihkan untuk persiapan ulang tahun klenteng,” ujar Sioe San. Tahun baru Imlek 2015 ini bertepatan dengan hari Kamis Wage, yaitu 19 Februari 2015.
Tahun ini merupakan tahun kambing logam. Menurut juru kunci klenteng, Bio Kong Sutrisno, Indonesia akan dipenuhi tantangan tapi akan meraih masa depan yang cerah. ”Para pimpinan di Indonesia harus lebih tegas kembali dan harus lebih tabah. Ekonomi Indonesia juga akan penuh harapan,” pungkas Sutrisno. Sekadar tahu, tanggal 13 Juni 21014 lalu Klenteng Hoo Tong Bio ludes terbakar. Klenteng yang dibangun pada tahun 1784 itu mengalami kerusakan nyaris 90 persen. Kerusakan terparah terjadi di ruang sembahyang di bagian tengah klenteng.
Beberapa barang peninggalan leluhur tidak bisa diselamatkan. Dari ratusan patung yang ada, hanya empat patung leluhur yang bisa diselamatkan. Selain kismin (istilah patung yang disembahyangi) Tri Dharma yang terdiri atas patung Buddha, Kong Hu Cu, dan Tao, sebuah patung kayu kecil Dewa Kongco Tan Hu Cin Jin berhasil diselamatkan. Kismin Dewa Kongco Tan Hu Cin Jin merupakan salah satu patung yang berusia sangat tua. Ada sebuah prasasti kayu bersejarah peninggalan Qian Long Jian Cheng yang tidak berhasil diselamatkan. (c1/aif)
nita yang hamil delapan bulan itu kali pertama ditemukan warga setempat. Kepalanya terbenam di parit dengan kondisi berlumuran darah. Korban yang diduga dibunuh itu kali pertama diketahui Fakhrudin, pemilik toko di lokasi kejadian. Sekitar pukul 07.00 saksi mata akan membuka toko.
Saat akan membuka toko, Fakhrudin melihat ada bercak darah di samping tokonya. Karena curiga, darah itu ditelusuri. Setelah ditelusuri ternyata ada mayat perempuan di parit belakang tokonya. Apa motif pembunuhan wanita hamil delapan bulan itu? Berdasar penelusuran koran ini,
korban diduga sebagai wanita idaman lain (WIL) oknum TNI AD tersebut. Sebelum kejadian korban dan oknum tersebut menginap di Hotel Srono Indah. Diduga menolak bertanggung jawab atas kehamilan si wanita. Setelah itu, pelaku kalap dan menghabisi nyawa korban di dekat Makoramil Srono. (c1/aif)
Aktif Bergerak, Badan Jadi Sehat n FACIAL... Sambungan dari Hal 29
Ya, wanita yang memiliki hobi ngemil dan senam ini seharihari mengisi waktu luang dengan memberikan pelayanan salon dari pintu ke pintu. “Facial, khususnya,” ungkap Titin usai memandu senam di
kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi Jumat lalu (13/2). Pelanggannya kebanyakan adalah teman-temannya. Aktivitas itu sudah ia lakukan sekitar satu tahun terakhir. Keahlian facial itu ia dapatkan saat menjadi sales promotion girl (SPG) kecantikan di Surabaya beberapa waktu lalu.
Bagi Titin, senam merupakan kegiatan utama. Wanita bertubuh ramping itu mengaku rutin melakukan senam setiap hari. Dengan aktif senam, badan terasa bugar dan terhindar dari penyakit. “Aktif bergerak maka badan jadi sehat. Banyak orang sekarang melupakan kebutuhan tubuh yang satu ini,” pungkasnya. (cin/c1/aif)
Banyuwangi Tuan Rumah HUT Satpol PP n SATPOL PP... Sambungan dari Hal 30
“Insyallah pada peringatan HUT Satpol PP tahun ini temanteman SKPD siap mem-back up,” ujarnya. Wabup menambahkan, di bawah kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas, Banyuwangi empat tahun terakhir melejit. Kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini semakin menjadi perhatian di tingkat nasional bahkan internasional. “Bupati Anas yang muda, energik, dan cerdas, telah mengangkat martabat Banyuwangi yang sebenarnya sudah ada sejak jadi impian rakyat,” cetusnya disambut tepuk tangan peserta rapat. Sementara itu, Kepala Satpol PP Pemprov Jatim, Sutartib mengatakan, Banyuwangi dipilih sebagai tuan rumah HUT Satpol PP Tahun 2015 karena menjadi pemenang lomba defile pada
perayaan HUT Satpol PP tahun lalu. Selain itu, pemilihan Banyuwangi sebagai tuan rumah kegiatan akbar tersebut didasari rekomendasi Gubernur Soekarwo. Menurut Sutartib, Banyuwangi merupakan daerah yang sangat menarik. Selain berada di ujung timur Pulau Jawa dan berbatasan langsung dengan Bali, kabupaten terluas se-Jatim ini juga memiliki banyak objek wisata alam yang indah. “Karena itulah Pak Gubernur mendukung. Beliau ingin menunjukkan potensi Banyuwangi ke lingkup regional,” cetusnya. Sutartib menyebut, pada HUT Satpol PP Jatim ke-65 akan ada beberapa kegiatan. Kegiatan pertama adalah upacara di Taman Blambangan yang diikuti 2.000 peserta. Mereka terdiri atas perwakilan Satpol PP dari 38 kabupaten dan kota se-Jatim, unsur TNI dan POLRI, dan KORPRI.
Upacara tersebut juga akan dimeriahkan defile Satpol PP dari seluruh kabupaten/kota. “Kami juga akan mengundang 38 bupati dan wali kota se-Jatim,” ujar Sutartib. Selain upacara, HUT Satpol PP juga diisi pembekalan tanggap bencana bagi anggota Satpol PP oleh Badan SAR Nasional (Basarnas). Para anggota Satpol PP akan dilatih keterampilan menghadapi bencana dan cara mengevakuasi korban. Tidak hanya itu, peringatan HUT Satpol PP ke-65 juga akan dimanfaatkan sebagai momentum memupuk kepedulian para anggota Satpol PP. Kepedulian itu akan diwujudkan dalam program bedah rumah warga Bumi Blambangan. “Ada tiga rumah warga Banyuwangi yang akan kami bedah. Bedah rumah ini atas partisipasi para kepala Satpol PP se-Jatim,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
Bangunan Ruko 125 Lokasi n SEPI... Sambungan dari Hal 33
Rinciannya, pada tahun 2013 BPPT mengeluarkan IMB ruko sekitar 125 lokasi dan pada tahun 2014 mengeluarkan IMB ruko sekitar 51 ruko. “Pada tahun 2014 pembangunan ruko turun dibanding tahun 2013. Di kawasan Banyuwangi kota hanya diterbitkan dua IMB ruko. Sementara itu, pada tahun 2013 ada sekitar 22 IMB ruko yang diterbitkan,” ungkap Kepala BPPT Abdul Kadir melalui Kabid Pelayanan Perizinan, Trisetia Supriyanto. Walau pertumbuhan pembangu-
nan ruko cukup besar, tapi belum berbanding lurus dengan kebutuhan konsumen ruko. Akibatnya, banyak bangunan ruko yang mangkrak tidak dioperasikan. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, di Jalan Kepiting, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, ada sekitar lima lokasi ruko yang sudah rampung dibangun tapi belum beroperasi maksimal. Dari beberapa titik ruko di lokasi itu, hanya ada beberapa unit ruko yang beroperasi. Sebagian besar belum beroperasi. Demikian juga ruko yang berada di Jalan Gajah Mada, tepat
di depan pom bensin Penataban. Ruko berlantai dua itu belum difungsikan sama sekali. Terlihat tulisan “Dijual atau Disewakan” di depan pintunya. Bangunan ruko yang mangkrak itu baru yang terpantau di Kecamatan Banyuwangi, belum yang berada di luar Kecamatan Kota. Beberapa waktu lalu Pemkab Banyuwangi pernah berencana melakukan moratorium izin mendirikan bangunan ruko. Namun, sampai sekarang rencana itu belum ada kabar apakah kebijakan itu sudah dilaksanakan ataukah masih sebatas rencana. (cin/c1/afi)
Camat Licin: Laporkan ke Polsek jika Ada Pemalakan LICIN - Aksi pemalakan yang dilakukan oknum tertentu beberapa waktu lalu membuat sebagian wisatawan yang hendak menuju Gunung Ijen sedikit resah. Apabila kejadian tersebut terulang, pihak Kecamatan Licin mengimbau masyarakat atau wisatawan melapor ke pihak kepolisian terdekat. Hal itu ditegaskan Camat Licin, Muhammad Lutfi, menanggapi aksi pemalakan kepada para wisatawan. Pihaknya mengaku telah mendengar kabar tersebut. Dia juga mengimbau pihak penyedia trooper hendaknya bersabar dahulu menunggu peraturan desa (perdes) yang masih diverifikasi berlaku. ”Iya, perdes itu nanti mengatur bahwa ke wisata Ijen akan melewati satu pintu saja. Di sana juga disebutkan berapa-berapa tarifnya,” jelas Lutfi. Hendaknya pihak penyedia trooper menunggu terlebih dahulu perdes tersebut turun. ”Sudah pernah kami kampulkan semua pemilik trooper waktu itu dan kita juga sudah sepakat menunggu perdes itu turun dulu. Kalau yang kemarin terjadi, mungkin itu ulah oknum pemilik trooper yang tidak mengikuti rapat,” terang Lutfi. Dia mengatakan, apabila memang terjadi lagi sebelum perdes tersebut turun, para wisatawan dan masyarakat yang mengalami hal itu diimbau segera melapor ke polsek terdekat. ”Kalau ada lagi kejadian seperti itu, sebaiknya langsung lapor ke polsek. Jangan lupa catat pelat mobil tersebut,” tutur Lutfi. Sementara itu, Kapolsek Licin AKP Jupriyadi, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan resmi terkait hal tersebut. ”Belum ada laporan kepada kita,” ujar Jupriyadi. Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa rombongan wisatawan Gunung Ijen akhirakhir ini mengaku tidak nyaman karena sering
dipalak oknum tertentu di pertigaan Jambu, Desa Tamansari, pada malam hari. Modusnya beberapa orang tidak dikenal menghentikan kendaraan wisatawan yang akan naik ke Gunung Ijen dan memaksa mereka membayar sejumlah uang dan menggunakan mobil yang mereka sewakan. Rombongan Ida Sofi Andriana dari Travel Garuda Indonesia Holiday menjadi salah satu korban aksi pemalakan itu. Sofi mengaku sudah dua kali mengalami aksi pemalakan itu. Orang tidak dikenal tersebut biasa beraksi pada malam hari. Mereka memaksa Sofi yang saat itu membawa rombongan wisatawan turun dari kendaraan dan naik mobil yang mereka sediakan. ”Dua kali saya mengalami kejadian seperti itu pada malam hari. Ada sekitar 15 orang yang memaksa kami turun dan memaksa penumpang saya naik ke mobil mereka dengan biaya Rp 400 ribu per mobil,” jelas Sofi kala itu. Selain itu, Sofi juga mangaku menerima ancaman apabila tidak mau menurunkan penumpang. Para pelaku mengancam akan menggembosi roda kendaraan saat parkir di Paltuding. ”Ban kendaraan kami diancam akan digembosi. Akhirnya saya bayar, karena saya enggak enak dengan tamu saya. Tetapi, tamu saya tetap naik mobil saya. Mereka juga ikuti kita dengan mobil lain,” tambah Sofi. Plt. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda, membenarkan kabar aksi pemalakan itu. Menurut Bram, banyak wisatawan yang mengadu kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi melalui website. Wisatawan itu mengaku sering dimintai uang dan diancam roda kendaraannya akan digembosi apabila tidak menuruti permintaan orang tertentu itu. (tfs/c1/aif)
RADAR BANYUWANGI
OLAHRAGA
40
Jawa Pos
Rabu 18 Februari 2015
ITdBI IV Digeber Jelang Porprov Sesuai Kalender Tetap UCI
ALI NURFATONI/RaBa
SENGIT: Tim SMPN 3 Genteng (biru) terlibat duel dengan tim SMPN 1 Glenmore di lapangan Maron, Genteng, kemarin.
Dibuka Bupati, 151 Tim Ramaikan LPI GENTENG - Kompetisi sepak bola antar pelajar bertajuk Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi resmi dimulai kemarin. Hal itu ditandai dalam opening ceremony yang dipusatkan di Lapangan Maron, Kecamatan Genteng, kemarin sore. Berbeda dengan edisi sebelumnya, Bupati Banyuwangi Abdullah Abdullah Azwar Anas kali ini datang langsung membuka acara. Bahkan, dia juga mengajak wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko. Tentu saja, kehadiran dua pejabat itu membuat acara seremonial itu berlangsung semarak. Selain itu, unsur pimpinan muspida, mulai kapolres, dandim, dan danlanal, juga kompak hadir dalam momen tersebut. Kalangan satuan kerja perangkat daerah dan para camat juga ha-
dir dalam momen tersebut. Ketua Umum KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi, mengajak rombongan pengurus untuk menghormati acara tersebut. Acara pembukaan itu ditandai dengan pelepasan balon ke udara. Setelah itu, Bupati Anas bersama pimpinan muspida memencet tombol untuk membuka baliho pelaksanaan LPI Banyuwangi edisi tahun 2015. Bupati Anas menuturkan, ajang tersebut menjadi sangat penting dalam meningkatkan prestasi. Selain itu, even tersebut juga bisa menjaring bibit atlet potensial. ‘’Sebagai kepala daerah, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggitingginya kepada semua pihak yang menyukseskan even ini,’’ terangnya. Dalam motivasinya, dia menye-
but jika olahraga meningkatkan kesehatan. Sehingga akan meningkatkan kualitas cara hidup yang sehat. ‘’Pada gilirannya bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar secara akademik dan sehat,’’ paparnya. Sebagai pelajar, jelas dia, para siswa dituntut tidak hanya tekun dalam bidang keilmuan yang bersifat kognitif. Dia menggarisbawahi para pelajar harus aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. ‘’Salah satunya ya melalui dunia olahraga,’’ serunya. Dia mengingatkan agar kegiatan tersebut bisa memacu semangat berolahraga demi menghasilkan bibit atlet yang bukan hanya mengandalkan kemenangan. Lebih dari itu, even tersebut bisa menjadi wahana untuk membangun semangat persatuan dan persatuan. ‘’Junjung tinggi sporti-
vitas,” harapnya. Di akhir pidatonya, dia juga mengajak semua elemen untuk menyukseskan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V yang digeber tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang. Sebab, Banyuwangi menjadi host tunggal dalam ajang multieven itu. ‘’Semoga even ini bisa mendorong atlet berpacu meraih prestasi,’’ harapnya. Sementara itu, LPI Banyuwangi yang memperebutkan piala bupati Banyuwangi itu melibatkan 151 tim. Rinciannya, 35 tim tingkat SD, 67 tim tingkat SMP dan 49 tim untuk tingkat SMA. “LPI direncanakan akan berakhir tanggal 30 Maret,” Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi, Wawan Yadmadi dalam laporannya. (ton/c1/als)
Renang Kehilangan 22 Peluang Medali BANYUWANGI - Kalangan cabang olahraga (cabor) tampaknya harus benar-benar all out dalam memburu medali dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V tahun 2015 ini. Apalagi, kontingen Banyuwangi membidik posisi lima besar dalam ajang multi even itu. Hanya saja, kontingen Banyuwangi harus menemui kenyataan pahit dengan kehilangan medali sebelum berlaga. Garagaranya, kalangan cabor tidak menerjunkan atlet di beberapa nomor lomba. Dari daftar rilis KONI Jawa Timur, tercatat 431 nomor lomba pada Porprov yang digeber tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang. Semua nomor lomba itu tersebar di 35 cabor. Dengan kuota yang ada, maka banyak nomor lomba yang diperebutkan di cabor tertentu. Salah satunya dalam cabor renang yang memperebutkan 32 medali emas dalam ajang multi even itu. Tentu saja hal itu bisa menjadi potensi untuk mendulang emas. Sayang, Banyuwangi tidak full tim dalam menurunkan perenang. ‘’Kita memang kekurangan atlet,’’ aku ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia
DOK. RaBa
MASIH PERBAIKAN: Kondisi kolam renang GOR Tawang Alun terus dipermak jelang pelaksanaan Porprov Jatim V.
(PRSI) Banyuwangi, I Gede Eka Damayasa, kemarin. Sebetulnya, dengan nomor lomba yang banyak bisa menjadi peluang. Tapi, keadaan yang membuat cabang renang tidak berdaya. ‘’Kita hanya siapkan enam atlet terbaik karena memang tidak ada atlet,” tukasnya. Maka dari itu, setiap atlet itu akan diturunkan lebih dari satu nomor. Namun demikian, tim
renang Banyuwangi yakin bisa menyumbang medali dalam ajang dua tahunan itu. “Anakanak terus berlatih demi misi prestasi,” tandasnya. Enam atlet renang itu Kiki yang akan terjun di nomor 1.500 meter gaya bebas dan 800 meter. Acil akan berlomba di nomor 200 meter dan 100 gaya dada. Arin diplot berlaga di nomor 400 meter. Tiga atlet lain, yakni Seli, bakal
berjuang di nomor 100 meter dan 200 meter gaya dada, Anggun fokus di nomor 100 meter dan 200 meter gaya punggung, dan Jane yang akan berlaga di gaya 100 meter. Melihat data itu, maka tim renang Banyuwangi hanya turun di 10 nomor. Dengan demikian, tim renang Banyuwangi sudah kehilangan 22 medali emas sebelum berlaga. (ton/c1/als)
Woro-Woro Jawa Pos Radar Banyuwangi membuka rubrik baru tiap Kamis. Rubrik khusus kaum muda tersebut menerima tulisan para pembaca, khusus siswa SMP, SMA, dan mahasiswa.
Tema minggu ini adalah
“Jeding Rijig” Silakan kirim ke email: artikelradarbwi@gmail.com
BANYUWANGI - Banyuwangi akan menghadapi momen paling sibuk pada tahun 2015 ini. Bagaimana tidak, perhelatan akbar skala regional hingga internasional akan digelar. Salah satunya adalah perhelatan akbar balap sepeda bertajuk International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI). Ajang balap sepeda jilid IV itu akan direncanakan dimulai tanggal 6 hingga 9 Mei mendatang. Dengan skedul itu, maka perhelatan olahraga itu menjadi laga pemanasan sebelum pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V yang digeber tanggal 6 hingga 13 Juni. Sebagaimana diketahui bersama, ITdBI edisi ketiga digeber pada tanggal 16 hingga 19 Oktober lalu. Rute yang ditempuh sejauh 622 kilometer dengan empat etape. Ajang tersebut merupakan agenda Union Cycliste Internationale (UCI). Pada edisi ketiga itu, para pembalap yang terjun tersebar di 14 negara, yaitu Prancis, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Iran, Spanyol, Malaysia, Filipina, Australia, Belanda, Brunei Darussalam, Denmark, dan Indonesia.
DOK.RaBa
LEBIH AWAL: Tour de Ijen edisi keempat akan digeber awal Mei. Tahun lalu ajang balap sepeda ini digelar pertengahan Oktober.
Mereka tergabung ke dalam 20 tim yang terdiri atas 14 tim luar negeri dan 6 tim dalam negeri. Dibanding tahun 2013 lalu, tahun 2014 pesertanya meningkat. Dulu hanya 12 tim internasional dan 6 tim asal Indonesia. Tim continental yang akan berkompetisi di ajang tersebut, di antaranya Aisan Racing Team (Jepang), Tabriz Petrochemical Team, Pishgaman Yazd Cycling Team (Iran), Matrix Powertag (Jepang), Singha Infinite Cycling Team (Thailand), TSR Continental Team (Iran), Pegasus Continental Cycling (Indonesia), dan Team 7 Eleven Road Bike
Philippines (Filipina). Timnas negara lain yang turut bertanding antara lain Malaysia National Team dan Denmark National Team. Adapun tim Indonesia yang akan bertanding antara lain Pegasus Continental Cycling Team, Banyuwangi Road Cycling Community dan United Bike Kencana (UBK). Dalam perhelatan itu, pembalap asal Prancis, Pouly Peter yang tergabung bersama Singha Infinite Thailand keluar sebagai juara. Pembalap satu ini masuk finis unggul jauh dalam catatan waktu tercepat selama empat etape. (ton/c1/als)