Radar Banyuwangi | 18 November 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SELASA 18 NOVEMBER TAHUN 2014

KUCUR

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

NGOPAI

ARTHUR TOBING

Terpikat Masakan Banyuwangi KESAN pertama kali ketika masuk Banyuwangi adalah masakannya yang lezat dan nikmat. Itulah yang diungkapkan aktor senior Arthur Tobing. Lelaki yang sering berperan sebagai tokoh antagonis itu mencicipi ayam goreng Banyuwangi. “Masakannya cocok di lidah, enak, dan nikmat,” ujarnya. Dia juga mengaku terkesan panorama pantai di Banyuwangi yang terkenal dengan ombaknya yang tinggi. Selain itu, dia mengungkapkan rasa penasarannya dengan blue fire Kawah Ijen yang langka itu. “Sayang saya tidak bisa berlama-lama di Banyuwangi, tapi suatu saat saya pasti akan kembali ke sini,” imbuhnya. (ddy/c1/bay)

DIJAGA KEEPER: Gajah sumatera bernama Melati, Restu, dan Cindy, bermain dengan pengunjung di halaman Mirah Fantasia Banyuwangi kemarin.

GALIH COKRO/RABA

Transfer 76 Ekor, Mati 7 Ekor TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Mayoritas Satwa KBS Tetap Sehat di Mirah Fantasia BANYUWANGI - Gonjang-ganjing yang melanda Kebun Binatang Surabaya (KBS) ikut menyeret Mirah Fantasia Banyuwangi. Sejak 5 Juni 2013 lalu taman satwa di Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, itu mendapat transfer 76 ekor satwa dari KBS ■ Baca Transfer...Hal 39

Siagakan 20 Dokter dan 56 Perawat BANYUWANGI - Sebagai langkah antisipasi terkait kesehatan para peserta Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2014, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi mulai bersiaga. Dinkes akan menyiagakan sedikitnya 20 dokter dan 56 perawat dalam ajang carnival tersebut ■ Baca Siagakan...Hal 39

TES CPNS

76 Satwa KBS di Mirah Fantasia

GALIH COKRO/RABA

TUA: Gede Budiasa memberikan anggur kepada Tesy, orang utan berusia 16 tahun, di Mirah Fantasia Banyuwangi kemarin.

● Pelikan Kacamata 30 ekor ● Jalak Bali 8 ekor ● Ibis Putih Berkepala Hitam 8 ekor, mati 3 ekor, hidup 5 ekor ● Pecuk Padi Hitam 4 ekor, mati 2 ekor, hidup 2 ekor ● Kambing Gunung 5 ekor, (lahir 2 ekor lalu mati), hidup 5 ekor ● Iguana Hijau 4 ekor ● Sitatunga 3 ekor ● Kera Sulawesi 2 ekor ● Orang Utan 2 ekor ● Bekantan 5 ekor, mati 2 ekor, hidup 3 ekor ● Kuda Nil Mini 2 ekor ● Gajah Sumatera 3 ekor

Oknum PNS Ngecer Togel BANYUWANGI - Masih ada saja oknum pegawai negeri sipil (PNS) yang tersandung hukum. Kali ini ulah tidak terpuji itu dilakoni oknum PNS di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Oknum abdi negara tersebut adalah Adenani, 53, PNS di Bagian Umum Pemkab Banyuwangi. Lelaki yang tinggal di Jalan Cumi-cumi, Kelurahan Sobo, Banyuwangi, itu harus mendekam di sel tahanan setelah tertangkap tangan terlibat perjudian jenis toto gelap (togel).

Adenani ditangkap polisi di depan rumahnya Minggu sore lalu (16/11). Dia tertangkap sesaat setelah melayani pembelian nomor togel. Atas penangkapan itu, polisi berhasil mengamankan barang bukti uang tunai Rp 86 ribu, kupon togel, dan telepon seluler (ponsel). “Pelaku ditangkap di rumahnya setelah ngecer togel,” beber Kapolsek Banyuwangi, AKP Ketut Redana, kemarin (17/11) ■

TERSANDUNG HUKUM: Adenani dikawal petugas di Mapolsek Banyuwangi kemarin.

Baca Oknum...Hal 39

NIKLAAS ANDRIES/RABA

Membedah Tarian Khas Banyuwangi versi Koreografer Subari Sofyan

Tari Bedoyo Diduga Berasal dari Blambangan SIGIT HARIYADI/RABA

RUANG TUNGGU: Deretan kursi dipasang di halaman belakang kantor BKD Banyuwangi kemarin.

Pagi Ini mulai Seleksi BANYUWANGI - Proses seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemkab Banyuwangi memasuki babak paling menentukan. Mulai pagi ini (18/11) 1.194 pendaftar akan menjalani tes kompetensi dasar (TKD) secara online. Tes dilakukan secara bergelombang di kantor Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi. Ribuan pelamar calon abdi negara itu “bersaing” memperebutkan 51 lowongan yang tersedia ■ Baca Pagi...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Tarian Banyuwangi memang sangat terkenal. Bahkan, konon terkenal sejak zaman Majapahit. Tetapi, tahukah Anda, ada dugaan Tari Bedoyo yang kini berkembang di Jogjakarta dan sekitarnya itu sejatinya berasal dari Blambangan? MH. QOWIM, Banyuwangi BANYUWANGI dikenal sebagai kota budaya; tari dan musik. Itu bukanlah hal baru. Sudah lama insan musik dan tari Banyuwangi diperhitungkan, baik di kancah nasional maupun internasional.

Tidak jarang pertunjukan tari dan musik yang dilakukan orang-orang Banyuwangi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, mengundang decak kagum para audiens yang menyaksikan. Bahkan, mengundang standing ovation. Di dunia perlombaan, tidak jarang pula kontingen Banyuwangi menyabet gelar juara, baik perlombaan bertitel regional maupun nasional. Itu semua bukan hal baru dan sudah banyak yang tahu. Tetapi, ada satu hal baru yang belum banyak orang tahu, yaitu tentang Tari Bedoyo. Ada dugaan tari yang kini berkembang di Jogjakarta itu sejatinya berasal dari Banyuwangi. Dugaan itu disampaikan Subari Sofyan. Berdasar beberapa sumber, Tari Bedoyo adalah tarian tradisional yang berasal dari Jogjakarta. Tarian tersebut diciptakan

JOHN A. RAHMATULLAH FOR RABA

TOTAL: Subari Sofyan dalam sebuah fragmen tari beberapa waktu lalu.

Raja Hamengkubuwono V. Tarian lemah gemulai tersebut umumnya diperagakan para wanita cantik. Namun, lain halnya dengan pendapat Subari Sofyan. Penata tari anggota Dewan Kesenian Blambangan itu menduga Tari Bedoyo yang kini berkembang dan menjadi ciri khas Jogjakarta itu sesungguhnya berasal dari Blambangan alias Banyuwangi. “Saya menduga demikian. Dugaan saya ini bukan tidak berdasar,” kata penata tari kenamaan itu. Menurut Subari, Tari Bedoyo mulanya adalah tari rakyat jelata yang diperagakan dalam rangka berterima kasih kepada keluarga keraton atas pekerjaan yang telah diberikan. Dengan kata lain, Tari Bedoyo adalah tari ungkapan terima kasih kawula alit kepada sang raja ■

Baru lima parpol yang ajukan banpol Gak usah malu apalagi bermanuver, yang ini dijamin halal

Oknum PNS ngecer togel Yang antre siap diuji sebanyak 1.194 orang hari ini

Baca Tari...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

BANPOL

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Selasa 18 November 2014

Desak Percepat Pengesahan RAPBD

Baru Lima Parpol Ajukan Pencairan

Gubernur Jatim Surati DPRD

BANYUWANGI - Tahun anggaran 2014 akan berakhir 44 hari lagi. Walau tahun anggaran segera berakhir, tapi 10 partai politik (parpol) yang memiliki hak mendapat bantuan dana politik (banpol) dari APBD belum juga mengajukan pencairan. Berdasar data Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakebangpol) kemarin (17/11), dari 10 parpol baru lima parpol yang mengajukan berkas pencairan. Lima parpol itu adalah, PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, dan PKB. Pihak Bakesbangpol sudah mengirim surat edaran kepada para partai untuk segera mengajukan proposal pencairan banpol. “Kami aktif melakukan koordinasi dan mengingatkan partai untuk mengajukan permohonan pencairan,” ujar Kepala Bakesbangpol, Djafri Yusuf, melalui Kepala Bidang Budaya Politik dan HAM, Adnan Kohar. Selain mengirim surat, lanjut Adnan, Bakesbang juga sudah menggelar bimbingan teknis (bimtek) pencairan dana banpol satu bulan yang lalu. Bakesbangpol berharap, dua minggu setelah bimtek yang disampaikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), parpol menyerahkan proposal pencairan. Walau demikian, hingga pertengahan November ini, belum semua parpol mengajukan pencairan. Lima parpol yang belum mengajukan pencairan adalah, Partai Nasdem, PKS, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Lambannya parpol dalam pengajuan dana banpol ini menurut Kohar, bisa jadi disebabkan beberapa alasan. Antara lain karena internal partai itu sendiri. “Misalnya saja ada partai yang masih belum mendapatkan legalisasi dari DPP, ada juga yang belum menyerahkan SPJ, untuk itu diharapkan pengelolaan partai lebih agresif,” harapnya Untuk mempercepat proses pencaikran, Bakesbangpol menetapkan deadline tanggal 20 Desember 2014 untuk menyerahkan proposal pencairan dana bantuan. “ Sebelum 20 Desember, semua proposal pencairan sudah masuk Bakesbangpol. Proposal yang masuk setelah 20 Desember, tidak akan diproses dan bantuan tidak bisa cair,” tegas Kohar. Walau deadline 20 Desember, namun Bakesbangpol berharap bulan November ini semua parpol sudah mengajukan pencairan. Besaran dana bantuan yang diterima parpol tergantung perolehan suara sah pada saat pemilu April lalu.(cin/c1/afi)

BANYUWANGI - Setelah terhenti beberapa hari, DPRD Banyuwangi kini bersiap mengebut pembahasan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2015. Berbekal hasil bimbingan teknis yang mereka ikuti di Jakarta, kalangan dewan optimistis pengesahan APBD Banyuwangi 2015 bisa disahkan sebelum akhir November. Ketua DPRD, I Made Cahyana Negara mengatakan, seluruh anggota DPRD Banyuwangi mengikuti bimbingan teknis di Jakarta akhir pekan lalu. Menurut dia, bimtek diperlukan untuk mempersiapkan pengetahuan para anggota dewan dalam penyusunan APBD 2015. Sebab, peraturan peny-

usunan APBD selalu berubah. Apalagi, imbuh Made, setelah dilantik 21 Agustus lalu, pembahasan APBD tahun ini merupakan yang pertama dilakukan anggota dewan peDOK.RABA riode 2014-2019. Made Cahyana “Mayoritas anggota dewan periode ini merupakan wajah baru dan berasal dari latar belakang yang berbeda. Sehingga peningkatan kapasitas anggota dewan, khususnya dalam hal penyusunan anggaran mutlak diperlukan,” kata politikus PDIP tersebut. Made menegaskan, DPRD siap melanjutkan pembahasan KUA-PPAS 2015 bersama tim anggaran pemerintah daerah

(TAPD) mulai hari ini (18/11). Dia mengaku optimistis APBD 2015 bisa disepakati bersama sebelum akhir November ini. “Karena ada surat edaran (SE) Gubernur Jatim agar APBD 2015 dapat segera disahkan,” cetus pria asal Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro tersebut. Sementara itu, data yang berhasil dihimpun wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, SE Gubernur yang dimaksud Made adalah bernomor Nomor 900/7061/213.6/2014. Dalam SE tersebut berisi permintaan penyampaian rancangan peraturan daerah (raperda) APBD 2015 dan rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD 2015 kabupaten/kota se-Jatim. Ada tiga poin penting dalam SE tertanggal 27 Oktober 2014 tersebut. Poin pertama, daerah diminta mempercepat proses penyusunan dan persetujuan bersama APBD 2015 sehingga proses

pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Jika persetujuan APBD 2015 bisa diselesaikan tepat waktu, sanksi berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundangundang selama enam bulan dapat dihindari. Poin penting kedua dalam SE Nomor 900/7061/213.6/2014 adalah, pemerintah daerah diminta segera menginformasikan pelaksanaan tahap dan jadwal proses penyusunan APBD 2015. Sedangkan poin ketiga, gubernur meminta pemerintah daerah segera menyampaikan rancangan APBD 2015 yang telah disetujui bersama antara legislatif dan eksekutif untuk dievaluasi. “Karena ada SE Gubernur Jatim tersebut, pengesahan APBD kami target sebelum akhir November,” pungkas Made. (sgt/c1/afi)

Tim BPK Audit Anggaran SKPD BANYUWANGI - Tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mulai turun ke Banyuwangi kemarin (17/11). Tim auditor itu berjumlah enam orang akan melakukan audit sejumlah program pembangunan sebelum tutup anggaran tahun 2014 sesuai permintaan khusus Bupati Abdullah Azwar Anas. Sebelum melakukan audit, enam anggota tim BPK tersebut bertemu Bupati Anas untuk memastikan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang akan diaudit. Tim BPK itu ditemui Bupati Anas bersama Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Djajat Sudrajat, dan Inspektorat Kabupaten Iskandar Aziz di ruang kerjanya kemarin. Bupati Anas meminta tim BPK mengaudit sejumlah proyek pembangunan, antara lain pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) Tawang Alun, Stadion Diponegoro, Wisma Atlet, dan Bandara Blimbingsari. Namun, lantaran saat ini proses pembangunan belum rampung, audit ditangguhkan. Pihak BPK akan terlebih dahulu mengaudit tiga SKPD. Tiga SKPD dimaksud adalah Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (PU-BMCKTR); Dinas PU Pengairan; serta Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Dispertahutbun). “Audit ini penting agar BPK bisa memberikan rekomendasi sebelum tahun anggaran berakhir. BPK bisa mengecek langsung kesesuaian antara spesifikasi bangunan yang tertuang dalam kontrak kerja dan kondisi yang ada di lapangan. Kami ingin dapat masukan-masukan untuk perbaikan ke depan,” ujar Bupati Anas n Baca Tim...Hal 39

AGENDA KOTA

Terima Penghargaan Akuntabilitas Kinerja Hari ini, Selasa (18/11) Bupati Abdullah Azwar Anas menghadiri penyerahaan Penghargaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Budaya Kerja Pelayanan Public Percontohan oleh Gubernur Jawa Timur yang dirangkai dengan pengarahan dari Bapak Menpan dan RB di Grahadi Surabaya (*)

PERIKSA: Bupati Anas menerima tim audit BPK yang akan melakukan pemeriksaan anggaran belanja SKPD di ruang kerjanya kemarin.

FORUM PILKADA

Dyah Ayu Wulan Pegawai Bank Swasta

Percayakan Saja Pada Anggota DPRD Setuju Pilkada tidak langsung, kita percayakan saja pada anggota DPRD. Pastinya mereka mempunyai alasan yang kuat, jadi enggak sembarangan langsung pilih. Daripada pilkada langsung akan mengeluarkan biaya banyak seperti biaya kampanye. Selain itu, juga marak politik uang jika dengan pilkada langsung,

Latifa Ibu Rumah Tangga

Orang Kecil Tidak Tahu Calon Pemimpin Lebih baik dipilihkan DPR, kita orang-orang kecil tidak tahu calon pemimpin kita seperti apa, kita hanya dengar sekilas yang belum tentu pasti kebenarannya. Sedangkan DPR yang pasti memiliki koneksi pasti lebih banyak tahu tentang figur pemimpin”.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SELASA 18 NOVEMBER

31

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

PNS Hamili Anak Asuh Terungkap Saat Mencoba Aborsi Janin

SUTHE ARWIJA FOR JPRS

KECEWA: Para mahasiswa HMI kemarin melakukan aksi demo menolak kenaikan harga BBM yang rencananya oleh pemerintah akan diberlakukan sejak bulan ini.

Gagal Temui Bupati dan Anggota DPRD LEGISLATIF

HMI Demo Penolakan Kenaikan Harga BBM SITUBONDO – Sekitar 20 mahasiswa Situbondo yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), di depan gedung DPRD dan kantor Pemkab Situbondo, kemarin (17/11). Dalam aksinya, para mahasiswa ini seperti mendapat “kado

kosong” karena tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Mahasiswa HMI memulai aksinya dengan mendatangi kantor DPRD Situbondo. Mereka melakukan orasi serta mengibarkan spanduk, poster untuk menolak kenaikan harga BBM. Sayang, aksi digedung dewan ini tidak mendapat jawaban dari anggota dewan. Sebab di saat bersamaan, anggota DPRD sedang melakukan kunjungan kerja ke Sidoarjo.

ISTIMEWA

Akan Evalusi Penyebab SILPA Sejumlah SKPD SITUBONDO – Estimasi SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) 2014 yang masuk ke DPRD setelah pembahasan KUA-PPAS dan RAPBD 2015 adalah sebelah Rp 83 Milyar. Besarnya jumlah tersebut Ada kemungkinan hingga kemarin (17/11) masih terjadi SILPA menjadi pembakarena dilakukan hasan antara kodan mitra efisiensi anggaran, misi kerjanya. misalnya untuk Wa k i l Ke t u a DPRD, Zeiniye, biaya hotel jika dianggarkan dana menjelaskan dari jumlah SILRp 900 ribu, lalu PA tersebut masih belum dapat didiefisiensikan tentukan nilai yang menjadi Rp 500 sebenarnya. Bisa ribu, hal tersebut saja jumlahnya kurang atau lebih datidak apa-apa.” ri Rp 83 Miliar. Zeiniye Dia mengatakan bahwa keWakil Ketua DPRD Situbondo pastian jumlah dari SILPA baru benar-benar bisa dilihat pada pertengahan bulan Desember nanti. Sebab, saat itu kegiatan-kegiatan SKPD di lingkungan Pemkab Situbondo baru tuntas n Baca Akan...Hal 37

Menabung bukan hanya dengan harta. Belajar Ilmu pengetahuan juga tabungan masa depan.” http://www.radarbanyuwangi.co.id

Baca PNS...Hal 37

Baca Gagal...Hal 37

Siswa Bolos Disanksi Satpol PP Tiga Hari

Zeiniye

EDY S/JPRS

Mereka masih saja tidak percaya. Perwakilan mahasiswa nekat masuk ke gedung DPRD untuk melihat apakah di dalam gedung ada anggota dewan atau tidak. Hasilnya, tidak ada anggota DPRD yang berada di dalam gedung dewan tersebut. Pengamatan wartawan koran ini, selama satu perwakilan mahasiswa itu masuk, ada sebagian mahasiswa yang nekat hendak menutup jalan raya n

SITUBONDO – Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang satu ini sungguh keterlaluan. Sebab, pria yang bertugas di salah satu Puskesmas di wilayah barat Kabupaten Situbondo ini tega menggagahi anak angkatnya sendiri hingga hamil. Sebut saja namanya Mawar (bukan nama sebenarnya). Bukan hanya itu, oknum PNS berinisial AS tersebut juga nekat mengaborsi bayi hasil perbuatan bejatnya. Tak terima dengan perlakuan tersebut, AS kemarin (17/11) resmi dilaporkan ke Mapolres Situbondo oleh Mawar. AS dipolisikan dengan tuduhan menyetubuhi serta mengaborsi janin yang dikandung Mawar. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, Mawar yang kini berusia 22 tahun, sebenarnya sudah lama berada di rumah AS. Sebab, Mawar diasuh oleh AS sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD) n

Sarifatul M.

FREDY RIZKI/JPRS

PINDAH TEMPAT: Sejumlah siswa yang mendapat hukuman skorsing mendapat pembinaan di kantor Satpol PP Kemarin (17/11).

SITUBONDO – Sebanyak enam orang siswa SMK yang pada Jumat (14/11) lalu terjaring operasi Satpol PP, Kemarin (17/11) mulai menjalani sanksi atas perbuatannya. Selama tiga hari ke depan, mereka diwajibkan mengikuti segala bentuk kegiatan kedisiplinan fisik di kantor SKPD yang berada di Jalan PB Sudirman tersebut. Tidak hanya itu, para siswa mokong itu juga harus menjalani sanksi yang berbentuk disiplin administrasi. Langkah semacam ini dilakukan agar para pelajar ini menjadi jera dan tidak mengulangi perbuatannya lagi. Heryanto, salah satu petugas Satpol PP yang melatih pelajar itu, mengatakan para siswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan yang ada di Satpol PP sejak pukul 07.30. Mereka harus datang untuk mengikuti apel on time. Setelah itu mereka akan diajari PBB (pelatihan baris berbaris) hingga pukul 10.00 pagi. Agar siswa serius, jika mereka bolos saat pelatihan maka hukumannya ditambahkan n Baca Siswa...Hal 37

Polisi Gerebek Home Industri Emas Palsu PANJI – Tempat produksi emas palsu di Jalan Semeru, Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji, digerebek tim Resmob Polres Situbondo. Dari penggerebekan di tempat usaha home insdustri itu, polisi berhasil mengamankan SY beserta sejumlah emas palsu buatannya. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengatakan, penggerebekan terhadap SY dilakukan tim resmob pada Jum’at (14/11) n

TIPUAN: Sejumlah emas palsu dan barang buktinya lainnya yang disita dari rumah SY diamankan di Mapolres Situbondo.

Baca Polisi...Hal 37

NUR HARIRI/JPRS

MASIH LEMAS: Wawar, (berkerudung putih) gadis 22 tahun yang menjadi korban perbuatan asusila ayah asuhnya, di Polres Situbondo, kemarin (17/11).

Mawar Langsung Dimintai Kesaksian SEMENTARA itu, Polres Situbondo bertindak cepat untuk menangani kasus yang menimpa Mawar. Siang kemarin (17/11), penyidik memanggil Mawar ke Polres Situbondo untuk dimintai keterangan. Meski terlihat masih sangat lemas, Mawar memilih mendatangi undangan kepolisian. Korban yang mengenakan jilbab warna putih datang dengan didampingi sejumlah keluarganya. Korban dimintai kesaksian oleh penyidik di ruang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) n Baca Mawar...Hal 37

ISTIMEWA

Sumber Mata Air Kranang di Dusun Leduk, Sumberejo Kian diserbu Warga

Dipicu Adanya Kabar Bisa Sembuhkan Sejumlah Penyakit Air di Sumber Kranang awalnya hanya dikonsumsi warga sekitar karena kondisi kekeringan akibat hujan yang tak kunjung datang. Namun, banyak warga di luar Kabuoaten Situbondo yang kini berebut ingin menggunakan air tersebut. FREDY RIZKI, Banyuputih. DIPERCAYA memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit, Sumber mata air kranang Dusun Leduk Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih semakin ramai di-

FREDY RIZKI/JPRS

DIYAKINI BERKHASIAT: Warga dari luar kota juga menyempatkan diri mendatangi sumber mata air Kranang.

kunjungi warga satu bulan terakhir ini. Sumber mata air itu kian banyak dibicarakan karena adanya kepercayaan kandungan khasiat yang ada di dalamnya. Air yang kabarnya diyakini bisa menyembuhkan penyakit ini, awalnya hanya dikonsumsi warga sekitar. Ini setelah warga mengalami kekeringan. Lokasinya yang jauh dari lokasi pemukiman, membuat warga enggan untuk mengambil air di tempat tersebut. Namun seiring dengan semakin sulitnya mendapatkan sumber air bersih, akhirnya warga pun rela berjalan jauh untuk menuju mata air Kranang. Sebab, hanya mata air itu yang bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan warga

terhadap air bersih. Tidak ada yang tahu pasti darimana munculnya kabar bahwa mata air Kranang memiliki khasiat bisa menyembuhkan sejumlah penyakit. Yang pasti, semakin hari kini makin banyak warga yang datang ke tempat tersebut. Tak pelak, warga sekitar yang biasa mengambil air di tempat itu terkesan memilih mengalah. Mereka lebih memilih mengambil air pada waktu malam hari. Iya, seiring semakin tersiarnya kabar tersebut, warga dari sejumlah kabupaten turut mendatangi sumber mata air Kronang. Rata-rata mereka membawa jeriken, botol bahkan galon untuk mengambil air n Baca Dipicu...Hal 37 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR

32

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 18 November 2014

S I T U B O N D O

JANGKAR

Berharap Simpang Tiga Asembagus Ada Traffic Light SIMPANG tiga di Pasar Kampung menuju ke Pelabuhan Jangkar tampaknya sudah saatnya diberi traffic light. Ini karena di tempat tersebut selama ini sudah sering kali terjadi kecelakaan lalu lintas. Laka lantas ini dipicu kepadatan kendaraan yang melewati simpang tiga sering memicu kemacetan. Dengan kondisi demikian, tentu akan rawan terjadinya kecelakaan. Dr Zakaria, salah satu pemilik klinik di Kecamatan Jangkar menyebutkan jika selama ini lembaga pengobatannya seringkali menerima pasien korban laka lantas setelah mengelami kecelakaan di pertigaan Pasar Kampung menuju Pelabuhan Jangkar. “Kalau menurut saya memang sudah saatnya di tempat tersebut diberi Traffic Light untuk kenyamanan dan keamanan bersama. Sudah sangat banyak kecelakaan yang terjadi, apalagi ke depan jumlah kendaraan pasti semakin meningkat,” teram Syamsul, salah satu tukang becak yang sering mangkal di tempat tersebut juga berpendapat demikian. Dia mengatakan, kalau di simpang tiga Asembagus tersebut sangat perlu dipasang traffic light. Sebab, katanya, jika tidak ada traffic light, bukan tidak mungkin di tempat itu akan langganan terjadi kecelakaan lalu lintas (Laka). ”Saya kira perlu. Sebab, dari semua arah banyak kendaraan,” kata Syamsul. Menurut Syamsul, karena sebagai jalan utama Pantura, dari arah barat maupun timur sudah pasti akan selalu banyak kendaraan yang melintas. Begitu juga dengan kendaraan yang dari arah Jangkar atau dari utara. ”Sebab di sana kan ada pelabuhan. Jadi sudah pasti akan banyak kendaraan juga. Selain itu, persis di simpang tiga yang ke arah utara juga terdapat pasar tradisional. Itu artinya, di tempat itu tidak hanya banyak kendaraan. ”Akan tetapi pejalan kaki juga sewaktu-waktu ramai,” imbuh Syamsul lagi. (bib/pri)

Awas Pencuri Cabai Berkeliaran HABIBUL ADNAN/JPRS

RAWAN LAKA: Kendaraan yang melintas di simpang tiga Asembagus ke depan akan terus meningkat.

ASEMBAGUS

Rahmat Curi Motor, Ditangkap Saat Tidur POLISI tidak perlu bersusah payah untuk menangkap Rahmad Hidayat, 24, pelaku pencurian sepeda motor asal Desa/Kecamatan Jangkar. Bagaimana tidak, pria yang mengambil sepeda motor milik tetangganya sendiri itu, dibekuk saat tidur di bawah pohon bambu, di Desa Perante, Kecamatan Asembagus. Kasus pencurian sepeda motor yang dilakukan Rahmat terjadi dua hari lalu, tepatnya pada hari Sabtu (15/11). Setelah salat subuh, korban Sugiyono yang usianya mencapai 74 tahun, sedang asik mencuci sepeda motornya, Yamaha Mio nopol DK 2121 DG di pinggir sungai. Saat asik mencuci sepeda motornya itu, datanglah Rahmad Hidayat menghampiri korban. Dia berpura-pura hendak ke sungai. Beberapa saat kemudian, sepeda motor yang dicuci korban di parkir di pinggir jalan. Sugiyono selanjutnya kembali ke sungai untuk mencuci beberapa pakaian. Nah, pada waktu korban mencuci pakaian inilah, Rahmat bertanya kepada korban apakah dirinya masih lama atau tidak berada di sungai?. Korban menjawab, masih lama. Mendengar jawaban itu, Rahmat langsung pamit pulang terlebih dahulu. Tidak disangka, Rahmad justru membawa kabur sepeda motor milik korban yang baru saja dicuci dan diparkir di pinggir jalan n Baca Rahmat...Hal 37

NUR HARIRI/JPRS

DIBEKUK: Rahmat Hidayat, pelaku pencurian sepeda motor diperiksa di Mapolres Situbondo kemarin (16/11) malam.

JANGKAR – Tingginya harga Cabai di pasaran tidak hanya membuat petani senang. namun, mereka juga merasa waswas lantaran mengundang minat maling untuk melakukan pencurian. Kejadian semacam ini sudah menimpa petani Cabai asal Desa Pesanggrahan, Kecamatan Jangkar. Yayan, 51, petani asal Desa Pesanggarahan ini kehilangan 45 kilogram Cabai yang di tanam di ladangnya sendiri. Berdasarkan keterangannya

kepada Jawa Pos Radar Situbondo, Yayan memiliki empat petak ladang Cabai. Pada Rabu (12/11) dirinya berniat untuk mempersiapkan tanaman cabai yang akan dipanennya. Namun alangkah terkejutnya saat dia melihat banyak buah cabai yang hilang dari tangkainya. Yayan pun segera memanen cabai tersebut karena khawatir akan kehilangan lebih banyak lagi jika tidak dipanen. Berdasarkan hasil yang dipanennya, Yayan hanya mempe-

roleh 20 kilogram cabai. Padahal, biasanya dia memperoleh 65 kilogram dari ladangnya. Jika menghitung harga jual Cabai ke pengepul saat ini yang mencapai Rp 43 ribu perkilogramnya, maka Yayan mengalami kerugian sekitar Rp 1,9 juta. “Padahal saya sudah niat untuk membayar hutang, mumpung harga cabai sedang bagus, tapi malah dicuri,” terang Yayan. pencurian juga dirasakan beberapa petani dari Kecamatan Asembagus. Sofyan, 35, petani

Djl Tnh Kv Melati gg 6 sisa 1 unt L 170m2 Bisa Byr cicil H.082121957957 Djl Tanah 2 Kapling L440m2 Blkg K.Dinsos Jl.Anggrek stb. 170jt Hub 08563639318

rejo, Kecamatan Banyuputih mengatakan jika tren harga cabai akan terus naik. Fauzi yang biasa mengirim cabai asal Situbondo ke kota besar seperti Jakarta ini berkata bahwa stok cabai sedang sedikit di pasaran. Hal tersebut lah membuat harga cabai melambung tinggi. Itu juga ditambah lagi biaya produksi dari daerah kekeringan yang membuat harga bumbu dapur ini terus meroket. (fre/pri)

Gelar Donor Darah Lomba Pidato Kebangsaan SITUBONDO – Kodim 0823 Situbondo menggelar acara donor darah dan pidato kebangsaan dan mencegah radikalisme, kemarin (17/11). Kegiatan ini dilakukan untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-51 Korem 083/ Baladhika Jaya. Dandim 0823 Situbondo, Letkol Arm Soegeng Riadi menyebutkan, dalam rangka HUT ke-51 Korem 083/Baladhika Jaya, sebenarnya ada sejumlah kegiatan yang digelar secara terpusat dan tersebar. “Salah satu kegiatan yang digelar di seluruh jajaran Kodim wilayah Korem 083 adalah donor darah dan lomba pidato wawasan kebangsaan untuk siswa dan lomba pidato mencegah radikalisme untuk mitra karib,” terangnya, kemarin. Orang nomor satu di lingkungan Kodim 0823 Situbondo tersebut kemarin juga ikut menyumbangkan darahnya. Kegiatan sosial yang dipusatkan di Lobi Makodim Situbondo ini diikuti 154 orang. “Yang diundang sebenarnya 175 orang. Yang hadir 163 orang namun yang diterima sebagai pendonor hanya 154 orang. Sisanya tak bisa karena hipertensi dan HB rendah,” terangnya n Baca Gelar...Hal 37

EDY SUPRIYONO/JPRS

DIDAMPINGI ISTRI: Dandim 0823 Situbondo, Letkol Arm Soegeng Riadi ikut mendonorkan darahnya, kemarin.

IKLAN JITU TANAH

asal Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih. Dia mengaku akan menggunakan jasa pengamanan untuk menjaga ladang cabai miliknya. “Hasil panen saya bisa mencapai satu ton dalam sekali panen, jika ikut harga sekarang bisa mencapai Rp 160 juta, mending saya menyewa orang atau aparat untuk menjaga ladang dari pada kehilangan panen,” kata Sofyan. Sementara itu, Fauzi, 53, pengepul asal Desa Sumbe-


Jawa Pos

KESEHATAN

Selasa 18 November 2014

R A D A R

33

B A N Y U W A N G I

RS Al Huda Genteng Layani Program JKK Mulai 1 Oktober Ditunjuk BPJS Sebagai RS Trauma Center GENTENGRumah Sakit Al Huda (RSAH), Genteng terus meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan. Sebagai rumah sakit Trauma Center, tidak heran bila jumlah pasien yang dilayani di RSAH untuk kasus kecelakaan kerja semakin meningkat. Hal ini disampaikan Manajer Instalasi Gawat Darurat RSAH, Genteng, dr. AM. David. Sejak 1 Oktober 2014, RSAH telah ditunjuk BPJS Ketenagakerjaan sebagai RS Trauma Center, yaitu rumah sakit yang menangani pasien akibat kecelakaan kerja melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK). Penandatanganan MoU telah dilakukan secara resmi oleh Chief Executive Officer

(CEO) RS Al Huda, dr. Hj. Faida, MMR bersama kepala kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Banyuwangi, Nurdin Syah di Auditorium RSAH, pada 22 Oktober 2014. Menurut David, program JKK merupakan program BPJS Ketenagakerjaan yang memberi perlindungan bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan saat berangkat bekerja sampai pulang ke rumah, atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Sebagai RS Trauma Center, jelas dia, RSAH melaksanakan pelayanan pengobatan dan perawatan program JKK tingkat sekunder dengan memberi pelayanan kesehatan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. “Meliputi pelayanan gawat darurat, rawat jalan spesialis, rawat inap, rawat intensif (ICU), rontgen, laboratorium, operasi, dan lainnya,” ujarnya. Sedang untuk pelaksanaan pelayanan pengobatan dan perawatan program JKK tingkat primer, lanjut dia, dapat di-

lakukan di klinik, puskesmas, atau pun praktik dokter bersama yang mampu memberikan upaya pelayanan kesehatan kerja preventif, promotif, dan kuratif. Dokter spesialis yang melayani di Trauma Center RSAH selama ini, jelas dia, spesialis bedah dr. Abd Hanan, SpB, dan dr. Mulyanto, SpB; Spesialis ortopedi dr. Chairul Yahya, SpOT, dan dr. Anthoni Yusbida SpOT; Spesialis mata dr Yoan Ari wydianti, SpM; Spesialis THT, dr. Agung Idi Wiharto, Sp THT, dan dr. Djohar Anwar, Sp THT; Spesialis bedah mulut, drg. Rony Baihaqi, SpBM; dokter spesialis anestesi, dr. Irfan Tri Wahyudi, SpAn, dan dr. Julita Ramayani, Sp An. Dengan telah bergabungnya dokter spesialis baru seperti dr. Firman Sanjaya SpBS (spesialis bedah syaraf ) dan dr Rameshdo SpU (spesialis Urologi) di RSAH, imbuh dia, semakin menambah lengkapnya pelayanan Trauma Center di RSAH, Genteng. (*/abi)

ISTIMEWA

SIGAP; Petugas sedang menangani pasien kecelakaan kerja di Instalasi Gawat Darurat RSAH.

PKM Bajulmati Gelar Jalan Sehat

Hadapi Kejang Demam pada Anak

WONGSOREJO: Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kesehatan yang ke-50, Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, menggelar bakti sosial dengan pemasangan implant, jalan sehat, dan ditutup dengan lomba penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan pada 15 Nopember 2014. Untuk lomba jalan sehat yang dilepas oleh Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Wongsorejo, diikuti sekitar 200 peserta menempuh jarak tiga kilometer dengan start dan finish di depan PKM Bajulmati. Hadiah utama dan kedua dalam jalan sehat itu diraih Sumani dan Yuyun Wulandari dari Desa Sidodadi, Kecamatan Wongsorejo. Sedang hadiah ketiga diraih Indriyani dari Desa Bajulmati. Selain itu, panitia juga menyediakan ratusan hadiah hiburan yang diberikan pada peserta. Dalam lomba penyuluhan kesehatan, sebagai juara Hj.Yuliana dari Desa Sidodadi dengan tema penyuluhan keluarga berencana. Juara kedua diraih Tumini dari Desa Bimorejo dengan tema Pemberian ASI kklusif pada bayi umur 0 bulan hingga enam bulan. Untuk juara ketiga diraih Sri Supartiningsih dari Desa Sumberanyar dengan tema Cegah HIV/AIDS. Sebagai juara harapan 1 dan 2, adalah Nur Hasanah dengan tema Pemberian Vitamin A dari Desa Bajulmati dan Musila dengan tema Harga Pas dari Desa Watukebo. Camat Wongsorejo, Dra.Sulistyowati MM dalam sambutannya berharap meningkatkan pelayanan kesehatan, terutama dalam mencegah terjadinya kematian ibu dan anak dalam

KEBANYAKAN, orang tua akan panik bila menghadapi anak kejang. Dalam tulisan ini, kami akan membahas mengenai kejang yang disertai demam, atau lebih dikenal dengan sebutan kejang demam (KD). Pada KD, anak yang mulanya demam biasa, kemudian mendadak tinggi dan diikuti dengan kejang, jelas menakutkan orang tua. KD adalah suatu serangan, atau bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh anak (di atas 38 C suhu rectal), pada KD, anak setelah kejang kembali sadar seperti sedia kala, seperti halnya anak yang sempat menangis dan meminta minum kepada ibunya, atau bayi kembali menetek ibunya. Ada tiga faktor yang berperan penting dalam KD, yaitu faktor suhu, infeksi, dan umur. Kenaikan suhu yang tinggi dan proses kenaikan suhu yang cepat akibat berbagai infseksi (baik dari telinga, saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan sebagainya) dapat mencetuskan terjadinya KD pada kelompok anak berumur 6 bulan hingga 5 tahun. KD terjadi pada awal demam, pencetusnya adalah cepatnya peningkatan suhu tubuh. Anak pada mulanya menangis, kemudian tidak sadar, diikuti kaku otot (tonik), dan berlanjut dengan kejang kelojotan (klonik), berulang, ritmik kemudian lemas dan tertidur. Dapat juga di dahului dengan mata yang mendelik ke atas dan mulut yang mengunci rapat sampai bisa menggigit lidah anak. Bentuk kejang yang lain, langsung gerakan

50 TAHUN: Peringati HKN ke 50, PKM Bajulmati gelar bhakti sosial, jalan sehat, dan lomba penyuluhan kesehatan.

ISTIMEWA

proses persalinan, dengan cara pendampingan oleh kader khusus ibu hamil resiko tinggi dan harus bersalin di fasilitas kesehatan. “Merawat dan mengobati balita yang menderita gizi buruk dan kurang sehat sehingga menjadi anak yang sehat,” katanya. Selain itu, camat juga mengajak pada seluruh komponen masyarakat di Kecamatan Wongsorejo untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dengan tidak buang hajat di sembarang tempat. Semua ini, agar program Jaka Umbaran yakni Jamban Keluarga Atau Umum Benar-benar Rahmatan lil Alamin, tidak hanya slogan belaka, tapi mampu merubah perilaku untuk hidup sehat masyarakat Wongsorejo. Camat minta Puskesmas harus selalu memberi edukasi pada masyarakat agar informasi dari pemkab maupun dari pusat sampai di masyarakat. “ Kami berharap sinergitas yang sudah terjalin baik selama ini terjaga dan terpelihara, forum ngopi bareng telah

banyak manfaatnya,” ungkapnya. Kepala PKM Bajulmati, HM. Shadiq S.Kep, MMKes. mengajak seluruh mitra kerja untuk merefleksikan layanan kesehatan selama 50 tahun. Layanan kesehatan selama ini yang sudah baik, dianggap masih belum mampu menjawab semua harapan masyarakat, walaupun setiap tahun Puskesmas Bajulmati tidak pernah absen meraih prestasi dalam penilaian kinerja puskesmas, maupun program Ber Hati MP3 yakni Bekerja dengan Hati Menuju Peningkatan mutu Pelayanan Publik. “Penghargaan itu merupakan pelecut semangat bagi kami untuk memberikan layanan yang lebih baik lagi,” cetusnya. Dalam acara itu Shadiq mewakili PKM Bajulmati menyampaikan banyak terima kasih pada semua pihak, sehingga terselenggaranya kegiatan yang digelar. Mudah-mudahan ke depan dapat melaksanakan kegiatan serupa. (*/abi)

BANYUWANGI Cetak Mesin 4 Warna Ongkos Cetak Mesin 4 wrna uk 74x52 Rp. 380 Rb & Uk 52x37 Rp. 190 rb lngkp plat tnpa ongkir (0341) 573712/340733/ (0333) 420888

OLEH

Dr. A. WANDA SUWANTO sentakan berulang atau sentakan maupun kekakuan lokal (kejang fokal). Lama kejang kebanyakan di bawah lima menit, tapi pada sebagian kecil bisa sampai 15 menit hingga 30 menit. Pada KD demam, pasca kejang anak tertidur dan bila dibangunkan menangis dan sadar. Diketahui ada beberapa faktor yang membuat seorang anak beresiko untuk mengalami KD untuk pertama kali. Faktor tersebut antara lain, riwayat keluarga dengan KD, bayi baru lahir yang sempat dirawat selama lebih dari empat minggu, anak dengan perkembangan terlambat (delayed development), anak dengan pengawasan khusus/perawatan khusus, kadar natrium darah yang rendah, dan yang terpenting adalah temperatur yang tinggi. Seorang anak yang pernah kejang demam 33 persen mengalami ke-

Hlg STNK P 2168 ZM an Muhammad Fauzi, Patoman Timur RT1/1 Rogojampi Hlg STNK P 6557 ZD an Thamrin, IR, Lemahbanglor RT2/1 Lemahbangdewo, Rgj

BANYUWANGI Datsun

ALL NEW XENIA

RUMAH SHM 280M2

Hny dg UM 23 Jt Bwa pulang All New Xenia VVT-i. Hub sgr HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

BANYUWANGI

Hlg STNK P 2714 WI an Nur Kholis, Jl. Ikan Layur No. 25 RT. 1/3, Kel. Sobo

*) Dokter internship PKM Sempu

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Djl Rmah SHM 280m2 Fslts 3 Kmr Tidur,1 KM dlm, 1 KM luar, Garasi, Gudang, Dapur, Ruang Makan Lok. ± 300m dari Hotel Santika H: 081937676945, 085236556444

STNK

jang berulang satu kali atau lebih. Makin muda usia anak mendapat KD pertama kali, makin besar kemungkinan kambuh. Selain itu, faktor cepatnya si anak kejang setelah demam, temperatur yang ‘rendah’ (<38 C) Beberapa faktor yang membuat seorang anak yang pernah KD beresiko menjadi epilepsi. Faktor-faktor itu antara lain perkembangan abnormal sebelum KD yang pertama (misalnya anak penderita cerebral palsy atau CP), riwayat keluarga dengan epilepsi, dan kejang demamnya dikategorikan KD kompleks. Seandainya kejang demam terjadi di rumah, orang tua diharapkan tetap tenang, apabila mulut sang anak mengunci rapat sampai menggigit lidah, bisa diberi pengganjal pada mulutnya dengan sendok yang dibalut kain atau bantalan apa saja yang empuk. Longgarkan semua pakaian yang ketat, kompres hangat untuk membantu menurunkan suhunya. Umumnya kejang berhenti sendiri, tapi bila kejang terus segera diberi anti kejang (anti konvulsan) secepatnya. Kalau di rumah bisa diberikan anti kejang yang berbentuk rectal tube di mana obat tersebut di semprotkan ke dalam dubur. Bila demam tinggi sekali (hiperpireksia) apalagi sebelumnya anak diare atau muntah, anak harus secepatnya dibawa ke Pus kesmas atau rumah sakit terdekat. Ditulis dan dikutip dari berbagai sumber.

Dapatkan Harga Promo Akhir Thn Free Cover Jok, Body Cover, Karpet Set, Dll, Cash/Kredit, DP Ringan/Angsrn Ringan Hub: Faizal 085330522444/081937628099

KIA Pregio ‘04 RUMAH TANAH 7500M2

Djl KIA Pregio 2004 MT Blue, Siap Pkai, Ori, Pjk Mati, 40 Jt Nego H: 087857227698

Djl Tanah + Rumah 7500m2 SHM, Jl. Letkol Istiqlah 88, Samping RS. Yasmin Hubungi Pemilik 081216449057

BANYUWANGI MOJOKERTO

Hlg STNK P 2563 ZI an Andriany Moedjoko, Lingk. Sukowidi RT1/3, Klatak

Tanah + Rumah Djl Tnh+Rmh Lok. Smpng Prum GDI 200m Hotel Bntng 5/Water Park H: 081219109951

Tenaga IT Dbthkn Tnaga IT U/ Dtmptkn di Bnyuwangi Syrt: Laki-laki, Max 35th, Llusan SLTA Diutamakn S1, Lmarn dpt dkirim Ke PT. Makmur Berkah Abadi Jl. Rajasanegara No. 3A, Kenanten, Puri, Mojokerto

Jl. Tunggul Ametung Djl Cpt Tnh 650 m2 SHM, Jl. Tunggul Ametung Cck utk Hunian/Inves H: 082337602251

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING -

-

PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA

-

OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU PERAPAT VGN WANITA PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK VAKUN ALAT PEMBSR PENIS

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

LI-ONG

JL. KOLONEL SUGIONO BANYUWANGI NO. HP: 082 214 477 333 / 087 857 230 002 PESAN DIANTAR - ONGKOS GRATIS


DAERAH SEKITAR

36

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 18 November 2014

B A N Y U W A N G I

Mahasiswa Mulai Bergerak Tolak Kenaikan Harga BBM JEMBER – Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen kemarin (17/11) melakukan aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Mereka juga membakar replika patung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK) sebagai simbol menolak kenaikan harga BBM. Dalam aksinya, para mahasiswa gabungan dari Komite Sentral GMNI, GMNI, PMII, HMI, dan LMND itu menyuarakan aspirasinya di bundaran DPRD Jember. Aksi mahasiswa sempat membuat lalu lintas macet. Apalagi, mahasiswa menggelar aksinya dengan melingkari taman di bundaran DPRD Jember. Dalam aksinya, mereka menampilkan teatrikal tentang kesengsaraan masyarakat jika pemerintah mengurangi subsidi BBM. Para mahasiswa menganggap, kebijakan itu sangat tidak pro rakyat dan justru menyengsarakan masyarakat. Sebagai bentuk kekecewaan terhadap rencana pemerintah

itu, ratusan aktivis mahasiswa membakar boneka bergambar wajah Jokowi-JK. Semula, aksi itu berlangsung damai. Tetapi, sempat memanas saat mahasiswa dilarang masuk ke halaman gedung DPRD. Sempat terjadi aksi saling dorong antara demonstran dengan aparat. Demonstran mulai tenang ketika diperbolehkan masuk dan beberapa perwakilannya menemui pimpinan DPRD untuk menyampaikan aspirasi. Menurut Leksono Kunto Wibisono, korlap aksi, menantang pemerintah mencabut subsidi BBM, namun tidak perlu menaikkan harga BBM. “Kenaikan ini dipastikan akan diikuti dengan kenaikan kebutuhan harga barang-barang pokok lainnya. Akan makin menyengsarakan rakyat kecil,” tegasnya. Menurut dia, saat pemerintah hendak menaikkan harga BBM, selalu ada aneka bantuan kepada rakyat. Bantuan itu berupa bantuan langsung. Dirinya melihat pada pemerintahan sebelumnya, tidak ada bukti riil jika bantuan meningkatkan taraf hidup masyarakat. (ram/har/jpnn/aif)

DEMO BBM: Para mahasiswa sempat tidak bisa masuk ke halaman kantor DPRD Jember karena dihadang aparat keamanan kemarin.

HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN

Luput Lagi, Harus Sanksi

AIR MANCUR

Mati karena Pompa Dirusak SUMBERSARI – Taman dengan air mancur di bundaran DPRD Jember selama ini menjadi pemandangan tersendiri bagi masyarakat dan pengendara yang lewat. Namun sayang, kesadaran masyarakat Jember untuk memelihara fasilitas umum ini sangat rendah. Pompa air untuk penggerak air mancur sering rusak dan dicuri. Bahkan, selama setahun terakhir Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Tata Ruang (DPU CKTR) telah tiga kali mengganti pompa air itu. Kepala DPU CKTR Merwin Lusiana mengakui air mancur di taman kolam tersebut kerap kali mati disaat tidak ada gangguan apa-apa. “Setiap ada laporan kalau air mancur itu mati, maka petugas langsung mengeceknya,” jelasnya. Usai diperiksa, ternyata kemacetan jalan air ternyata berada di pompa airnya. Dia mengatakan, petugas pun berusaha untuk memperbaikinya. Bahkan, ada kalanya kalau masih bisa diperbaiki, pompa itu diperbaiki dan air mancur itu bisa berfungsi kembali seperti biasanya. Namun sayang, beberapa kali pompa air rusak dan bahkan tidak bisa dipakai lagi karena saking parahnya kerusakan pompa yang terjadi. Pihaknya pun kadang dibuat tergeleng-geleng dengan rusaknya pompa air itu. Pasalnya, setelah ditelisik ternyata kerusakan pompa air ini bukan karena kualitas pompanya yang buruk. Namun lebih karena usilnya tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Petugas kerap mendapati sandal jepit menutupi pompa, ada juga batu dan kerikil. “Masak ada sandal jepit masuk, disumpeti (ditutup) pakai sandal terus ada juga batu dan kerikil kalau bukan ulah tangan jahil,” tuturnya. (ram/wah/jpnn/aif)

JEMBER – Pembangunan mega proyek Jember Sport Garden (JSG) di Ajung terus dinanti oleh masyarakat Jember. Namun, sepertinya masyarakat akan dikecewakan lagi oleh pihak PT. Pembangunan Perumahan yang menggarap proyek tersebut. Pasalnya, saat disidak oleh DPRD Jember (15/11), dewan mengaku pesimistis bisa selesai akhir tahun ini. Jika hal itu terjadi, maka ini kedua kalinya PT.PP gagal menyelesaikan proyek senilai lebih dari Rp 200 Miliar itu. Kondisi di lapangan kemarin memang sejumlah pekerja tampak melakukan pekerjaan di JSG, terutama di sejumlah tiang yang menyangga kedua bando di sisi stadion timur dan barat. Hingga kemarin, juga belum terpasang atap atau plafon yang seharusnya terpasang di bando itu. Pemasangan bando inilah yang sempat dikeluhkan oleh kontraktor karena sulit dipasang akhir tahun 2013 lalu dan ternyata terjadi lagi di akhir tahun 2014 ini. “Katanya pembangunan sudah 90 persen, tapi untuk plavonisasi (pemasangan atap, red), tribun dan mechanical elektronik (ME) belum bisa dilakukan,” jelas David Handoko Seto, anggota Komisi A DPRD Jember kemarin. Bahkan, karena terbentur dengan cuaca yang mulai memasuki musim hujan, ME ini tidak tidak bisa dilakukan seharian penuh. Jadi harus berhenti ketika hujan datang. “Kalau dilas akan nyetrum, kan pakai listrik,” jelas David. Tentu saja, ini kembali menjadi kendala, sehingga pengerjaan stadion itu akan kembali terhambat. Padahal, pekerjaan ini harus segera dituntaskan karena waktunya sudah kurang dari 40 hari lagi. Padahal, pengerjaan ini diakui sebagai pekerjaan yang tersulit, namun belum juga diselesaikan oleh pihak kontraktor. Dia pun meminta hal ini mendapatkan perhatian serius. Dia juga meminta Pemkab Jember agar bertindak tegas jika pembangunan JSG tidak bisa selesai tepat waktu. “Kalau memang sampai 26 Desember 2014 tidak selesai, maka Pemkab harus memberikan sanksi, itu harus,” tegasnya. Menurut dia, sudah tidak ada toleransi lagi jika memang tidak selesai maka pihak kontraktor yang harus bertanggung jawab. “Kami tekankan memang akhir Desember nanti harus sudah selesai,” tegasnya. (ram/wah/JPNN/aif)

DWI SISWANTO/RADAR JEMBER/JPNN

MATI LAGI : Air mancur di bunderan DPRD Jember sering mati karena rusaknya pompa penggerak air. Kerusakan terjadi karena ulah tangan-tangan tak bertanggung jawab.

LINGKUNGAN

Minta Cuaca Tak Jadi Kambing Hitam JEMBER – Diakui atau tidak, kondisi lingkungan di Jember bisa dikatakan dalam titik nadir. Mulai dari sejumlah perusakan lingkungan yang terus terjadi. Baik itu karena pembangunan dan munculnya sektor ekonomi baru maupun pengrusakan lingkungan karena menggali sumber daya alam di Jember. Hal ini disebabkan sedikit banyak karena lemahnya regulasi di Jember. LSM Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Masyarakat (Lakap) Jember menuding tingginya kerusakan lingkungan di Jember akibat lemahnya regulasi. “Terutama tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,” jelas Abdul Fatah, Ketua LSM Lakap kemarin. Bukti lemahnya ini terlihat dari lemahnya pemerintah dalam menghadapi pengrusakan lingkungan. Menurut dia, UU nomor 32 tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 2012 tentang izin lingkungan semua pemerintah daerah harus membuat Perturan daerah (Perda) tentang ijin lingkungan. “Di Jember sendiri, Perda tentang lingkungan belum ada,” jelasnya. Hal ini membuat sejumlah advokasi pun tidak bisa secara nyata diterapkan di Jember untuk mengontrol lingkungan. Bahkan, terkait izin lingkungan ini, kata dia, di dalamnya terdapat komisi Analisa Mengenadi Dampak Lingkungan (AMDAL) yang berperan untuk mengkaji dampak lingkungan. Juga setiap izin pembangunan yang dilakukan harus melewati komisi AMDAL sehingga, pembangunan yang ada tak semrawut. Faktanya, Jember hingga detik ini masih belum memiliki komisi Amdal. Dia menjelaskan, belum adanya komisi AMDAL ini tak lain juga dikarenakan organisasi pemerintahan di Jember yang menaungi tentang lingkungan hidup masih berbentuk kantor yang sifatnya hanya administratif saja. (ram/wah/jpnn/aif)

DWI SISWANTO/RADAR JEMBER/JPNN

DIKERUK : Salah satu gumuk di kawasan Sumbersari Jember yang dikeruk habis. Banyaknya perusakan lingkungan ini dinilai karena lemahnya regulasi di Jember.

Ni Made Lia Putri Bali 2014 JADI yang terbaik ternyata hal yang tidak diduga. Ini diakui Ni Made Lia Tansarini. Dia tidak menyangka bisa menyabet predikat sebagai Putri Bali 2014 dan berhasil menyisihkan para finalis lainnya pada malam grand final Puteri Bali 2014 yang berlangsung Jumat malam lalu (15/11) di ARMA Museum, Ubud, Gianyar. Dia akhirnya dinobatkan sebagai Putri Bali tahun ini. (dwi/gup/jpnn/aif)

DWI SISWANTO/RADAR JEMBER/JPNN

DWIJA PUTRA/RADAR BALI/JPNN

TERUS DIKEBUT: Kondisi Stadion Utama Jember Sport Garden banyak yang masih belum terpasang meski batas akhir penyelesaian 26 Desember 2014.

Tanaman Sengon Tangkal Degradasi Lahan BONDOWOSO - Warga Bondowoso mulai sadar akan pentingnya menanam pohon bagi keseimbangan alam lingkungan. Hampir di berbagai lahan kosong, sudah ditanami pohon kayu, seperti sengon, mahoni, bahkan tanaman buah-buahan. Bahkan, petani membuat bibit sengon untuk dijual ke masyarakat yang membutuhkan dengan harga yang terjangkau. Namun, tujuannya untuk kelestarian alam dan kepentingan bisnis yakni menjual kayu sengon saat panen kelak beberapa tahun kemudian. Kepala Dishutbun (Dinas Kehutanan dan Perkebunan) Ir Matsakur mengatakan, dari puluhan ribu hektare lahan yang kritis saat tahun awal 2000 an, pada 2014 ini sudah dapat diminimalisasi menjadi hanya sekian ribu hektare yang kritis. ”Karena sejak lebih 10 tahun, Dishutbun sudah melakukan reboisasi secara masif di lahan masyarakat yang awalnya kritis itu,” terangnya. Apalagi , kata dia, warga yang memiliki lahan sangat antusias saat diberi bibit

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

REBOISASI-Warga Tapen saat mengambil bibit sengon untuk ditanam di lahan kosong di beberapa tempat di Bondowoso.

pohon gratis oleh dishutbun. Pihaknya bersama warga menanami lahan dengan bibit sengon, mahoni, serta ber-

bagai tanaman buah.”Saat ini, lahan di Bondowoso sudah subur. Sebagian besar warganya peduli untuk menanami

lahannya dengan pohon,” terangnya. Selain itu, kata Matsakur, pihaknya mengajak warga untuk peduli menanami lahannya dengan bambu. “Karena tanaman bambu ini bermanfaat untuk menciptakan sumber mata air baru,” katanya. Sementara itu, beberapa petani yang memiliki usaha penjualan bibit sengon mengatakan, mereka mampu menjual bibit sengon dalam jumlah besar kepada masyarakat. Karena, masyarakat tidak tergantung dari pemberian pemkab terkait bibit pohon gratis.”Warga datang kemari untuk beli bibit sengon,” ujar Feri, 35, warga Desa/Kecamatan Tapen kepada Jawa Pos Radar Jember. Sebaliknya, dengan membeli bibit sengon, kata Feri, petani yang menanam sengon semakin serius untuk merawat sengonnya.”Karena beli dengan harga mahal. Dan, mereka berharap bias memanen sengon lima tahun kemudian,” katanya. Sedangkan pembuatan bibit sengon, hampir dilakukan petani di Bondowoso. Karena, mereka tahu kalau bibit sengon pasti akan laris terjual. (eko/sh/jpnn/aif)


Jawa Pos

Selasa 18 November 2014

SAMBUNGAN R A D A R

Keluarga Desak Korban Ungkap Ayah Janion n PNS... Sambungan dari Hal 31

Sehingga, tidak ada yang menyangka jika AS akan berbuat sebiadab itu. Diduga kuat, AS tergiur dengan kemolekan tubuh korban saat sudah memasuki masa remaja. Sehingga, pria yang sudah berumur 56 tahun itu pun berusaha untuk mencari kesempatan agar bisa menikmati tubuh mawar. AS cukup lihai dalam menjalankan aksi bejatnya. Dia memberikan obat-obatan yang diduga dibawa dari Puskesmas tempatnya bekerja kepada Mawar. Obat itu dikatakan sebagai obat untuk kesehatan. Sehingga, Mawar menuruti saja ketika bapak angkatnya memintanya untuk meminum. Mawar tak berani untuk menolak. Padahal, diduga kuat obat yang diberikan kepada

Ma war tersebut merupakan obat tidur. Setelah korban mengkonsumi dari AS, korban langsung tertidur dengan lelap. Anehnya, Saat Mawar terbangun pada pagi hari, badannya selalu dalam keadaan telanjang tanpa sehelai benang. Karena merasa aman, AS diduga kuat berulang kali melakukan perbuatan tak senonoh itu. Sehingga, pada akhirnya Mawar hamil. Begitu dia mengetahui perubahan tubuh anak angkatnya tersebut, AS mencari jalan tol bagaimana Mawar tidak sampai melahirkan anaknya. Salah satu cara yang ditempuh oleh AS adalah kembali memberikan obat-obatan yang diduga kuat berfungsi untuk menggugurkan janin. Pemberian obat disaat korban hamil ini dilakukan AS dengan alasan sebagai obat kesehatan untuk menghilangkan rasa mual atau rasa sakit.

Sebagai anak asuh, korban percaya saja dan kembali meminum obat pemberian AS. Tidak disangka, minuman obat yang diberikan AS kali ini tidak seperti obat sebelum-sebelumnya yang biasanya membuat korban tertidur. Obat kali ini justru menjadikan perut korban terasa mulas dan merasakan sakit. Rasa sakit yang diderita korban semakin lama semakin hebat. Sang ibu kandung yang mengetahui keadaan tersebut, kemudian memutuskan membawa sang anak kepada salah satu bidan. Dalam perjalanan menuju ke bidan, orang tua mawar sangat terkejut. Sebab, janin tidak bernyawa tiba-tiba sudah keluar sebagian dari rahim korban. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi membenarkan adanya laporan Mawar ke SPK. “Laporan ibu kandung kami

terima sore (16/11) kemarin. Saat ini kita akan melakukan penyelidikan,” katanya kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Dia mengungkapkan, terbongkarnya aksi AS saat korban merasa kesakitanya yang sangat pada perutnya. Ibu korban lalu membawanya ke bidan. “Saat sampai di bidan, janin sudah keluar setengah dan kondisi janin sudah tidak bernyawa. Kemudian keterangan dari medis, korban melahirkan janin pada usia kehamilan 25 Minggu,” terang AKP Wahyudi. Atas kejadian itu, pihak keluarga selanjutnya mendesak korban agar menyebut siapa ayah janin yang dikandung Mawar. Atas permintaan itu, korban menceritakan nasib kelam yang dialaminya. Dari pengakuan korban ini ibu kandung langsung memilih lapor kepada polisi. (rri/pri)

Tunggu Hasil Pemeriksaan Saksi n MAWAR... Sambungan dari Hal 31

Kasat Reskrim Polres Situbondo, Iptu Riyanto mengatakan, pihaknya masih terus mendalami kasus aborsi yang dialami gadis 22

tahun tersebut. “Masih dilakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi. Saat ini kondisi korban masih shock dan butuh perawatan,” kata Iptu Riyanto. Disinggung apakah terlapor akan segera ditangkap atau ti-

dak, pria yang pernah bertugas di Polres Pasuruan ini masih akan menunggu keputusan tim medis. Sebab, janin dari rahim korban masih dimintakan otopsi di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.

Kata Kasatreskrim, jika memang terbukti mengaborsi, maka pelaku bisa dijerat pasal 347 KUHP tentang aborsi. “Saat ini kita masih menunggu hasil pemeriksaan saksi-saksi dan hasil otopsi tim medis,” tegasnya. (rri/pri)

Kenaikan BBM Sengsarakan Warga Miskin n GAGAL... Sambungan dari Hal 31

Ketegangan antar aparat serta massa aksi nyaris terjadi. Aparat yang berpakaian lengkap langsung menghalau upaya yang dilakukan massa aksi demo. “Kalau mau aksi silahkan, jangan mengganggu kepentingan umum,” kata Kasat Shabara Polres Situbondo, AKP Haryono, di lokasi aksi. Kecewa dengan keadaan di DPRD, massa ini melanjutkan

aksinya menuju perempatan lampu merah, Alun-alun Situbondo. Sejumlah mahasiswa berorasi di sekitar bundaran perempatan. Akibat aksi itu, nyaris saja membuat jantung kota Situbondo macet. Setelah puas berorasi di perempatan kota, massa bergerak menuju kantor Pemkab Situbondo. Tujuannya, untuk me nemui Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto. Mahasiswa yang sampai di depan gedung pemkab terlihat dihadang poli-

si. Para mahasiswa sempat bersitegang untuk meminta masuk ke gedung pemkab. Saya n g , s e t e l a h m e re k a diijinkan masuk ke gedung pemkab, ternyata para mahasiswa ini tidak bertemu dengan pejabat di lingkungan Pemkab tersebut. “Ya kecewa, karena kami tidak dapat menyalurkan aspirasi ini,” kata Burhan salah seorang mahasiswa. Dia berharap, rencana kenaikan BBM pada tahun ini tidak sampai terjadi. Sebab, kenaikan

harga BBM akan menyebabkan harga-harga lain ikut naik. Yang paling terkena dampaknya, nasib warga miskin yang akan semakin sengsara. “Saya berharap BBM tidak dinaikkan,” katanya. Dengan penuh kekecewaan, puluhan mahasiswa ini selanjutnya membubarkan diri. Mereka bubar tanpa mendapatkan tanggapan serta jawaban yang memuaskan dari anggota DPRD serta Bupati Situbondo terkait aksi penolakan rencana kenaikan harga BBM. (rri)

SUTHE ARWIJA FOR JPRS

BERORASI: Mahasiswa yang tergabung dalam HMI juga melakukan demo di perempatan Pos Lantas 9.0.

Membuat Emas Setelah Mendapat Pesanan n POLISI... Sambungan dari Hal 31

Ini setelah polisi mendapatkan informasi dari masyarakat. Nah, berawal dari informasi yang mencurigakan itulah, polisi langsung bergerak mendatangi lokasi. “Ada informasi kemudian kita lakukan penyelidikan. Pada waktu pengintaian dilakukan di sekitar lokasi ternyata benar. Akhirnya petugas menggerebek tempat pembuatan emas palsu tersebut,” ka-

ta AKP Wahyudi saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (17/11). Dalam penggerebekan itu, polisi dapat menjalankan tugasnya dengan mulus. Sebab, pembuat emas palsu yang digerebek itu tidak melakukan perlawanan. SY serta emas palsunya langsung diamankan ke Mapolres Situbondo. Sejumlah barang bukti yang diamankan dari lokasi home industry di rumah SY, terdiri dari beberapa macam emas palsu. Di antaranya sebanyak 376 gelang

emas sempuhan dan dua gelang variasi (holo) emas sempuhan. Selain itu juga ada barang bukti lain yang digunakan untuk membuat emas palsu. Seperti satu kompor gas dan dua tabung gas yang digunakan untuk melelehkan bahan kuningan. Ada juga dua buah kempos serta satu alat poles emas palsu. “Sejumlah alat-alat pembuatan emas palsu lainnya juga kita amankan. Pelaku diamankan di Mapolres Situbondo, dilakukan penyelidikan serta penyidikan

lebih lanjut,’ kata Wahyudi. Data yang berhasil dikumpulkan, kepada polisi SY mengaku membuat emas palsu di rumahnya sendiri. Ini setelah dirinya mendapat pesanan dari seseorang berinisial B, warga Situbondo. Dari sinilah polisi akan mengembangkan kasus pembuatan emas palsu tersebut. “Kita mintai keterangan saksi-saksi dan sekarang kasus ini masih dikembangkan,” pungkas Wahyudi. (rri/pri)

Berharap Warga Tidak Berprilaku Syirik n DIPICU... Sambungan dari Hal 31

Mereka percaya air ini dapat memberi kesembuhan terhadap beberapa jenis penyakit. Salah satu warga luar kota yang datang, Naryo, 48, asal Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi mengatakan dirinya sengaja datang untuk mengambil air di sumber mata air Kranang. Sebab, dirinya penasaran dengan khasiat yang dibicarakan dari mulut ke mulut. “Belum tahu nanti dipakai

apa? saya simpan dulu. Nanti kalau ada sakit-sakit apa, saya coba pakai air ini,” kata Naryo. Ramainya pengunjung luar kota yang mendatangi mata air yang ditemukan Almarhum Didi Sarwito ini pun tak disia-siakan warga. Mereka menyediakan tempat sholat dan tempat berteduh di dekat lokasi. Tak lupa sebuah kotak amal disediakan bagi pengunjung yang ingin menymbangkan rizkinya untuk perawatan mata air Kranang. Syamsul Hadi, 48, juru kunci lokasi tersebut mengatakan

bahwa sejak tersiar kabar khasiat dari air tersebut, setiap hari ratusan orang berkunjung. Pengunjung dari kabupaten tetangga seperti Jember, Bondowoso dan Banyuwangi adalah yang paling banyak datang. Tak peduli siang atau malam, Syamsul mengatakan para pengunjung itu mengambil air dengan hajat yang berbeda-beda. Bahkan ada yang membawa botol galon dengan alasan agar tidak bolak-balik. Namun Syamsul berharap agar tempat tersebut tidak

37

S I T U B O N D 0

menjadikan pengunjung menjadi syirik.Karena menurutnya tempat tersebut memang telah memberikan manfaat sebagai pemenuh kebutuhan masyarakat terhadap air. Bukan terhadap hal-hal lain apalagi hingga membuat sebuah keajaban. “Saya harap pengunjung yang datang tidak terlalu percaya dengan kabar yang mengatakan airnya bisa menyembuhkan penyakit, semuanya kan dari gusti Allah, kalau pun benar ya airnya cuma jadi perantara,” kata Syamsul.(pri)

Jika Alasan Efesiensi Tak Masalah n AKAN... Sambungan dari Hal 31

Sehingga jumlah angka SILPA yang jelas baru bisa dinilai setelah SKPD melaporkan hasil kegiatannya selama penggunaan anggaran tahun 2014. Zeiniye juga menambahkan bahwa DPRD belum bisa menentukan SKPD mana yang memiliki jumlah SILPA tertinggi. Untuk dapat menentukan SILPA tertinggi dari SKPD, diperlukan laporan akumulatif

yang dikeluarkan oleh setiap SKPD. Selanjutnya diadakan rapat antara Badan Anggaran dan Tim Anggaran untuk mengevaluasi laporan tersebut. Ketika ditanya mengenai pendapat DPRD terkait adanya SILPA tersebut, Zeiniye mengatakan akan melihat dulu alasan adanya SILPA. “Ada kemungkinan terjadi SILPA karena dilakukan efisiensi anggaran, misalnya untuk biaya hotel dianggarkan dana Rp 900 ribu, lalu diefisiensi-

kan menjadi Rp 500 ribu, hal tersebut tidak apa-apa,” jelas Zeiniye. Akan tetapi, jika alasan adanya SILPA bukan karena efisiensi, namun dikarenakan ketidakmampuan SKPD untuk melaksanakan program yang telah dianggarkan, Maka DPRD akan mengevaluasi kebijakan selanjutnya. “Yang tentunya akan mempertimbangkan pengesahan pada APBD 2015 terkait program SKPD,” imbuhnya.(fre/pri)

Penempatan Atas Kehendak Guru n SISWA... Sambungan dari Hal 31

Langkah yang dilakukan Sat Pol PP ini sudah mendapat persetujuan Guru BK dan kepala sekolah asal masing-masing siswa-siswa SMK tersebut. “Sekolah sudah memasrahkan kepada kami. Jadi mereka akan melakukan kegiatan yang dilakukan Satpol PP, jika mereka masih bolos, maka huku-

mannya akan ditambah tiga hari lagi menjadi enam hari,” kata Heryanto. Sementara itu, Kepala Satpol PP, Agung Wintoro menambahkan, penempatan pelajar ini di kantor Satpol PP adalah kehendak dari guru BK sekolah yang bersangkutan. Dari razia sebelumnya, didapatkan enam orang pelajar dari sejumlah SMK di Kota Santri yang berkeliaran di warnet dan jalan

saat jam pelajaran. Keenamnya lalu mendapatkan hukuman dari sekolah berupa skorsing selama tiga hari. “Guru BK dari sekolah meminta agar siswa ini selama diskorsing dibina di Satpol PP. Kami bersedia asal ada rekomendasi dari Kepala Sekolah. Nantinya mereka harus mengikuti segala aktifitas yang dilakukan di sini, ya semacam siswa PSG,” kata Agung.(fre/pri)

Pelaku Beraksi Seorang Diri n RAHMAT... Sambungan dari Hal 32

“Sebelum mengambil saya tanya dulu, gik abit Pak? (Masih lama pak?),” kata tersangka kepada wartawan koran ini di Mapolres Situbondo. Sepeda motor hasil curian ini selanjutnya dibawa kabur ke Desa Parente untuk diprotoli. Korban mengaku sebagian dari protolan hasil curiannya itu dititipkan kepada salah seorang temannya berinisial H. Korban sendiri terus melanjutkan perontokan sepeda mo-

tor yang dicurinya di bawah pohon bambu desa Parente. Korban selanjutnya mengantuk hingga sore harinya tertidur. Pada saat tidur itulah, sejumlah tim Resmob yang sudah lama memburunya berhasil menangkap dengan santai. “Saya ngantuk jadi saya tidur di tempat perontokan sepeda itu, di bawah bambu,” katanya. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengungkapkan, tertangkapnya Rahmat setelah polisi menerima yang menyebutkan ada pemuda sedang merontokkan

bagian-bagian sepeda motor. Kemudian petugas bergerak ke lokasi. “Ternyata di sana pelaku curanmor sedang tidur. Jadi petugas tinggal nyiduk saja,” katanya. Wahyudi menyebutkan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan guna mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat. “Pelaku memang mengaku sendirian saja. Tetapi kami akan lakukan pendalaman dulu untuk mengungkap kemungkinan adanya kasus lain,” pungkasnya. (rri/pri)

Fajrin dan Lia Juara Lomba Pidato n GELAR... Sambungan dari Hal 32

Para peserta donor darah kemarin terdiri dari personil Kodim 0823, PLP Marinir Karang Tekok, Minvetcad, Dodiklatpur, Persit Kodim 0823, Satpol PP, Organisasi Kemasyarakatan, aparatur pemerintah dan siswa SMA. Untuk lomba pidato ada 13 lembaga setingkat SMA yang mengikutinya. Setiap sekolah mengirim dua peserta. Sehingga total peserta menjadi 26 orang. “Para peserta dari SMA dapat memilih materi tentang empat pilar kebangsaan,” terang Dandim. Pelaksanaan Lomba pidato dipusatkan di Aula Makodim 0823. Juri didatangkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo. Selain mendapatkan piala dan piagam, pemenang akan mendapatkan uang pembinaan. “Rencananya, pemenang lom-

EDY S./JPRS

MERIAH: Sebanyak 26 siswa mengikuti lomba pidato wawasan kebangsaan di Aula Kodim 0823 Situbondo, kemarin.

ba pidato di tingkat kodim akan di pertandingkan lagi di tingkat Korem yang direncanakan akan digelar pada 20 November mendatang,” imbuh Dandim. Dua pemenang terbaik lomba pidato ada;ah Fajrin dari

SMAN 1 Panji dan Lia dari MAN 1 Besuki. Keduanya berhak diikutkan dalam lomba yang sama di tingkat Korem. Hadiah kepada Fajrin dan Lia kemarin diserahkan langsung oleh Dandim 0823 Situbondo. (pri)


OLAHRAGA

38

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 18 November 2014

B A N Y U W A N G I

Kalahkan Perintis, Putra Candi Pertahankan Posisi

ALI NURFATONI/RABA

SPORTIF: Dua atlet taekwondo sedang bertarung dalam kejuaraan kabupaten (kejurkab) 2 November lalu. Sebagian atlet terbaik dalam ajang tersebut dibawa dalam Kejurprov di Sidoarjo.

13 Taekwondoin Tatap Kejurprov BANYUWANGI - Tim taekwondo Banyuwangi telah menyiapkan diri dalam menghadapi Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Taekwondo di Sidoarjo. Tercatat ada 13 taekwondoin Kota Gandrung yang diterjunkan dalam ajang yang digeber 21 November mendatang Kontingen taekwondo Banyuwangi itu akan berlaga di kategori kyorugi atau tanding dan poomsae alias seni. 11 atlet akan berlaga di kelas kyorugi. Sedangkan, hanya ada dua taekwondoin yang berlaga di kategori poomsae. Mereka adalah Alfan Hidayat Kuswinarto, Risma Wakhidatur Rohmah,

Asi Sukmari, Zeni Pingkan, dan M. Nur Rokhim. Tasya Nabiella Buchori, Rafael Ekky Ramadhan Tijar Najmi Putra Sukmawan, dan Naufal Zakaria Saputra, juga termasuk dalam tim. Tiga atlet lain adalah Masayu Alyaa A., Ahmad Arif Zulfan, dan Budi hidayaturrokhman. Para atlet yang diterjunkan dalam ajang tersebut terdiri atas kelas kadet, junior, dan senior. Para atlet yang dikirim itu berlevel tingkat Banyuwangi. Setidaknya, para taekwondoin tersebut mampu unjuk gigi dalam kejurkab yang dihelat beberapa waktu lalu. Ketua Taekwondo Indonesia (TI)

Banyuwangi, Yanuar Pribadi mengaku optimistis jika para atlet yang dipersiapkan itu bisa berbuat banyak dalam ajang tersebut. Menurut dia, para atlet tersebut merupakan hasil penjaringan yang ketat pada kelasnya. ‘’Tidak mungkin kami bawa atlet dengan kualitas jelek,” ungkapnya. Dia menyebut, jika timnya bisa unjuk gigi dalam ajang yang dipusatkan di Gedung Serba Guna, Sidoarjo, itu. Dia berkeyakinan timnya bisa membawa hasil bagus dalam momentum tersebut. “Kami percaya dengan kemampuan anak-anak. Lihat saja nanti hasilnya,” tegasnya. (ton/c1/als)

SEMPU - Pertandingan lanjutan dalam Kompetisi Divisi Utama internal Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi masih terus berlangsung. Rangkaian pertandingan telah memasuki match day keempat. Saat ini Puta Candi sukses mempertahankan posisi sebagai pemimpin klasemen wilayah selatan. Hal itu menyusul kemenangan tipis saat bersua dengan Perintis Srono di lapangan Karangsari, Kecamatan Sempu, kemarin sore. Dengan kemenangan itu, tim asuhan Sapto Handoyo meraup sepuluh poin tanpa belum tersentuh kekalahan. Rinciannya, tiga kali menang dan sekali seri. Sebaliknya, Perintis Srono masih tertahan di posisi ketiga. Hasil buruk itu merupakan kekalahan perdana dari empat kali bertanding. Mereka mengemas lima poin dengan catatan sekali menang, dua kali imbang dan sekali kalah. Sementara itu, Tunas Muda Genteng terus menguntit Putra Candi Yosolumyo dengan raihan tujuh poin. Mereka memiliki kans untuk menyamai poin pemimpin klasemen asalkan menang dipertandingkan keempat. Sedangkan, posisi keempat diisi Putra Kali Setail dengan hanya mengemas 4 poin. Dari tiga laga yang sudah dilakoni, Ahmad Baidowi dkk, masingmasing menang sekali, sekali seri dan satu pertandingan beru-

ALI NURFATONI/RABA

TERTAHAN: Striker Perintis Srono, Yusron (merah), saat melawan Putra Kali Setail. Mereka takluk dalam pertandingan keempat saat bersua Putra Candi Yosomulyo di Lapangan Karangsari, Kecamatan Sempu, kemarin.

jung kekalahan. PSGS Genting Sraten berada di posisi kelima dengan perolehan angka 4 dari tiga kali main. Virgo Trias berada di posisi keenam juga dengan poin 4 atas tiga kali pertandingan. Selanjutnya, Pesawat Tegalwudi dengan hanya mengemas 3 poin dari tiga laga. Sedangkan, Persik Keradenan hanya mengemas dua poin

dari tiga kali main. Hoki Bayu juga mengantongi poin sama dengan Persik Keradenan. Hanya saja, mereka masih menjalankan dua kali pertandingan. Bintang Taruna berada di posisi kesepuluh dengan poin dua. Stem Gendoh berada di posisi juru kunci dengan hanya mengemas satu poin dari tiga kali bertanding. (ton/c1/als)

KONI Jatim Support Penuh Banyuwangi

Peringkat Sembilan, Wushu Sadar Diri BANYUWANGI - Tim Wushu Banyuwangi gagal menembus lima besar dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Wushu Sanda Jawa Timur akhir Oktober lalu. Bermain di kandang sendiri, atlet tuan rumah hanya berada di posisi kesembilan. Tentu saja, hasil tersebut menjadi mimpi buruk bagi tuan rumah. Sebab, ajang tersebut menjadi salah satu tolok ukur dalam persaingan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa timur tahun depan. Dalam ajang tahunan itu, Kediri meraih juara umum. Terkait hasil itu, Ketua Wushu Indonesia (WI) Banyuwangi, Suhadak, mengakui jika timnya kalah bersaing dengan kontingen lain. Menurut dia, memang atlet yang diterjunkan dalam ajang itu memang masih atlet pemula. ‘’Kami memang menerjunkan atlet yang baru-baru,’’ ungkapnya kemarin. Dia memiliki pandangan, jika para atlet pemula yang diterjunkan tersebut sebagai wahana untuk kemampuan. Jika memang

ALI NURFATONI/RABA

BANYUWANGI - Bambang Wahyudi akhirnya dipilih menjadi ketua umum KONI Banyuwangi hasil musyawarah olahraga kabupaten luar biasa (musorkablub) yang digelar pada Sabtu lalu (15/11). Adanya nakhoda baru itu merupakan harapan baru bagi semua cabang olahraga (cabor). Di bawah komando Bambang Wahyudi, KONI Banyuwangi langsung menghadapi tugas mahaberat. Salah satunya, yang paling mendesak, adalah menatap dan sekaligus menyukseskan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur yang rencananya akan dihelat 6 hingga 12 Juni tahun depan. Dalam hal ini, tugas KONI Banyuwangi jelas ingin menyukseskan atlet dalam ajang multi even tersebut. Untuk itu, semua cabor diminta untuk

kerja keras dalam usaha untuk merealisasikan target emas dalam ajang dua tahunan itu. Target meraih sukses itu memang tidak gampang. Namun, KONI Banyuwangi memiliki pandangan jika misi untuk mencapai keberhasilan itu tidak ada yang tidak mungkin. Asalkan, pembinaan dan persiapan atlet benar-benar dijalankan dengan program yang matang. Tentu saja, mewujudkan prestasi itu juga tidak lepas dari masalah pendanaan. Sebab, faktor finansial sangat menunjang program pembinaan. Berkaca pada hal itu, KONI Banyuwangi kini telah memiliki pandangan soal masalah pendanaan yang kerap kali memicu konflik. Menyiasati hal itu, Bambang Wahyudi memiliki ide yang progresif. Dia tahu betul jika pen-

distribusian dana dari APBD itu harus dibarengi dengan kinerja di atas lapangan. Salah satunya, cabor tersebut harus berlombalomba untuk mencetak atlet berprestasi. Jika sudah berprestasi, maka KONI Banyuwangi bisa mengukur dan menyalurkan dana pembinaan tepat sasaran. Selain berprestasi, jumlah kuota atlet dan rangkaian program kegiatan setiap cabor juga bakal dijadikan dasar. Sehingga, dana yang dikucurkan tidak terkesan sama rata. Dengan metode itu, maka kalangan cabor bisa berlombalomba untuk mengantarkan atlet berprestasi. Dengan demikian, harapan publik Banyuwangi dalam Porprov ke depan bisa terwujud. Sehingga, Banyuwangi bisa berjaya di kandang sendiri n Baca KONI...Hal 39

BUTUH PEMBENAHAN: Atlet Wushu Banyuwangi, Ahmad Hidayat (merah), saat tampil dalam Kejurprov akhir Oktober lalu.

hasilnya buruk, para atlet tersebut harus berkaca diri dan memompa diri untuk kembali semangat berlatih. ‘’Meraih prestasi itu tidak mudah, butuh latihan keras,’’ tandasnya. Mengapa tidak menurunkan atlet Porprov? Dia memiliki ala-

san, jika atlet terbaik yang dimiliki saat yang bersamaan sedang berada di luar kota. ‘’Tapi, kita tidak kekurangan atlet. Meski hanya pemula, tapi mereka bisa tampil mengejutkan,’’ terangnya. Namun demikian, pihaknya tetap mengevaluasi atas capai-

an yang kurang memuaskan itu. Yang jelas, pihaknya tidak meragukan kualitas atlet yang dipersiapkan untuk menghadapi ajang multi even itu. ‘’Kami tetap introspeksi diri setelah hasil itu. Masih ada waktu berbenah,’’ pungkasnya. (ton/c1/als)

Tim Tenis Meja Tebar Ancaman Djarum Gelar Audisi 12 Band BANYUWANGI - Atlet tenis meja Banyuwangi yang masuk dalam skuad proyeksi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur mulai menebar ancaman. Hal itu buntut hasil gemilang dalam kejuaraan open tournament yang digeber di Gedung Futsal Wijaya Sport Kesilir, Kecamatan Siliragung, Minggu (26/11) lalu. Dia adalah Sulton Ali Sadewa. Petenis meja asal Kecamatan Genteng itu tercatat sebagai pilar andalan Banyuwangi untuk dipersiapkan dalam ajang multieven tersebut. Dia sukses menjadi yang terbaik dalam momen tersebut. Persaingan dalam ajang tersebut berlangsung seru. Bayangkan, ratusan peserta tampil dalam even yang diikuti semua kategori alias umum itu. Meski persaingan ketat, tapi dia mampu membuktikan kelasnya dan berhasil menjadi jawara. Di partai final, dia sukses

ALI NURFATONI/RABA

POTENSIAL: Riki Ali Sadewa saat tampil dalam kejuaraan terbuka di Gedung FutsalWijaya Sport Kesilir, Kecamatan Siliragung, Minggu lalu.

mengalahkan Wahid asal Rogojampi dengan skor 3-1. Atas capaian itu, siswa SMAN 1 Genteng itu berarti mengulang sukses sebelumnya, yakni menjadi jawara dalam Kejurkab KU-20 yang digelar di Rogo-

jampi belum lama ini. Posisi ketiga direbut Heri asal Sempu. Pria setengah baya itu berhasil menjadi juara ketiga setelah mengalahkan Alfian asal Jember. Para jawara tersebut mendapatkan piala-tetap bertajuk

open turnament PTM Sahabat Kesilir itu. Di bagian lain, satu atlet skuad Porprov, Riki Ali Sadewa, hanya mampu bertahan di babak delapan besar. Meski begitu, adik kandung Sulton Ali Sadewa itu tetap diperhitungkan mengingat usianya masih 14 tahun. Ketua PTMSI Banyuwangi, Kgs. Abd. Sakur, telah mencermati dengan seksama kemampuan para atletnya. Dia menilai, kualitas bermain skuad hasil penjaringan dalam Kejurkab menunjukkan perkembangan positif. ‘’Bayangkan, mereka lolos dan bisa mengalahkan petenis meja senior,” katanya. Dia pun berani sesumbar timnya bakal bisa berbicara banyak dalam perhelatan akbar Juni tahun depan. Sebab, kualitas atlet tenis meja Banyuwangi telah terasah dan teruji dengan baik. ‘’Kami merasa semakin percaya diri dalam menyambut Porprov,” katanya. (ton/c1/als)

Pendaftaran di Radar Banyuwangi dan Biro Genteng-Situbondo BANYUWANGI - Potensi musisi muda yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi dicoba digali oleh Djarum. Perusahaan nasional ini menilai remaja Banyuwangi yang menyukai musik cukup banyak. Mereka berpotensi mengembangkan bakatnya melalui jalur musik. Bahkan tidak hanya kemampuan musikalitas, mereka mampu bersanding di pentas nasional. Namun, jika tidak ada dukungan dari pihak lain, dikhawatirkan potensipotensi yang dapat mengangkat nama Banyuwangi di kancah nasional melalui jalur musik ini bakal tenggelam. District Supervisor PT Djarum Banyuwangi, Doddy WW menjelaskan, melihat potensi-po-

tensi yang perlu digali dari para musisi muda tersebut, maka timbul keinginan untuk mengakomodasi keahlian mereka ke dalam sebuah album kompilasi yang bertittle “Sunrise of Java Compilation”. Doddy yang juga seorang gitaris ini menjelaskan, pendaftaran audisi band dimulai tanggal 17 hingga 30 November 2014. Untuk audisi akan dilakukan tanggal 3 Desember 2014 di salah satu studio musik di Banyuwangi. Untuk juri audisi, Djarum mengikutsertakan musisi kelas nasional, yakni ex gitaris Boomerang Jhon Paul Ivan, dan drummer Pas Band Sandy Andarusman. “Genre musik bebas, dan band pendaftar harus bandband yang berdomisili di Kabupaten Banyuwangi atau Situbondo,” jelasnya. Doddy menambahkan, setelah dilakukan audisi itu, maka akan disaring menjadi 12 band.

Mereka akan diberikan kesempatan untuk masuk dapur rekaman. Setelah rekaman usai, maka setiap peserta akan mendapat 100 keping CD. “CD hasil rekaman ini silakan untuk dijual. Dan hasil penjualan silakan digunakan untuk pengembangan band. Untuk pendaftaran gratis alias tidak ada biaya sepeser pun. Sebab audisi ini memang untuk menggali potensi musik remaja Banyuwangi yang sangat mungkin mengukir nama di tingkat kancah nasional. Untuk informasi lengkap bisa menghubungi 087771173987,” kata Doddy. Sedangkan tempat pendaftaran di Radar Banyuwangi Jl Yos Sudarso 89c Banyuwangi; Biro Radar Genteng Ruko Madania Jl Hasyim Asy’ari 06 Genteng; Biro Radar Situbondo Jl Wijaya Kusuma 60 Situbondo; Studio 3 Jl Karimun Jawa 15 Banyuwangi (*)


Jawa Pos

Selasa 18 November 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

39

S A M B U N G A N

Tiga Hari Habiskan Satu Ton Rumput ■ TRANSFER...

Sambungan dari Hal 29

Nah, setelah berjalan hampir sekitar 1,5 tahun, tercatat tujuh ekor satwa dari KBS yang dikirim ke Mirah Fantasia mati. Beberapa hewan yang mati tersebut adalah tiga ekor ibis putih berkepala hitam, dua ekor pecuk padi hitam, dan dua ekor bekantan.

Yang menarik, kambing gunung dari KBS melahirkan dua ekor anak di Mirah Fantasia. Sayang, dua ekor bayi kambing gunung itu akhirnya mati. Sementara itu, 69 satwa yang tersisa, masih dalam kondisi sehat hingga kemarin (17/11). Direktur Mirah Fantasia Banyuwangi, Ketut Suwardika, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler mengatakan, secara umum kondisi

hewan di tama satwa Mirah Fantasia masih sehat dan terawat dengan baik. Sementara itu, beberapa hewan yang mati tersebut karena kondisi kesehatannya buruk. “Kita telah berupaya maksimal merawat dan memberikan pakan yang sesuai. Bahkan, kita juga siapkan dokter hewan yang memantau kesehatan satwa tiap minggu,” jelasnya. Kata Ketut Suwardika, bukti satwa

masih terawat dengan baik, yakni Melati, Restu, dan Cindy, yang merupakan gajah koleksi KBS sehat. Ketiga gajah tersebut tetap sehat sejak dipindahkan ke Taman Satwa Mirah Fantasia di Banyuwangi 5 Juni 2013 lalu. Hingga kemarin ketiga hewan besar tersebut masih tampak sehat dan asyik berjalan-jalan di halaman Taman Satwa Mirah Fantasia ber-

Dilengkapi Fasilitas Mini Hospital ■ SIAGAKAN...

Sambungan dari Hal 29

Sebab, berat kostum yang dikenakan para peserta Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2014 terbilang sangat melampaui batas normal. Berat kostum peserta bisa mencapai 8 Kg hingga 15 Kg. Jika kondisi kesehatan peserta BEC tidak fit, itu berpotensi menimbulkan kelelahan atau sesak napas. Tentu itu bisa berakibat tak sadarkan diri. Belum lagi, para peserta harus

berjalan di runway sejauh tiga kilometer (Km) lengkap koreografi sesuai iringan musik yang mereka tampilkan. Oleh karena itu, Dinkes Banyuwangi akan menyiagakan tim medis dan ambulans di beberapa titik Sabtu mendatang. “Kami telah menyiapkan 14 ambulans, 20 dokter, dan 56 perawat,” ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi (PKF) Dinkes Banyuwangi, Mujito. Sebelas unit ambulans, ujar Mujito, diletakkan di beberapa titik statis

atau titik rawan mulai start hingga finis di depan Pemkab Banyuwangi. Sementara itu, empat ambulans lain bergerak mengikuti peserta BEC. Titik rawan yang dimaksud, di antaranya perempatan Masjid Agung Baiturahman (MAB), Simpang Lima, halaman kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dan di halaman Pemkab Banyuwangi. Mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, Dinkes menyiapkan mini hospital di halaman pemkab. Mini hospital tersebut dilengkapi

emergency kits, obat-obatan, tenaga medis, dan petugas Palang Merah Indonesia (PMI). Mujito menjanjikan, pihaknya akan mendukung penuh perhelatan Banyuwangi Festival (B-Fest) yang memasuki tahun keempat ini. “Kami akan terlibat penuh dalam seluruh event B-Fest hingga akhir Desember 2014 mendatang. Termasuk, menggandeng beberapa instansi kesehatan, seperti klinik, puskesmas, dan rumah sakit,” pungkasnya. (ddy/c1/bay)

Pasang CCTV di Ruang Tunggu ■ PAGI...

Sambungan dari Hal 29

Kepala BKD Banyuwangi, Sih Wahyudi mengatakan, TKD bagi pelamar CPNS tersebut akan dilakukan secara bergelombang mulai pagi ini sampai Senin (24/11) mendatang. Dalam sehari tes dilakukan empat sesi. Setiap sesi diikuti 45 peserta disesuaikan jumlah perangkat computer assisted test (CAT) yang dimiliki BKD. “Perangkat CAT yang kita miliki sejumlah 50 unit. Setiap sesi TKD diikuti 45 peserta. Lima unit yang lain berfungsi sebagai cadangan,” ujarnya. Dikatakan, tes sesi pertama dimulai tepat pukul 07:30. Tes sesi kedua dilaksanakan mulai pukul 09:30, sesi ketiga digelar mulai pukul 11:30, dan seleksi tahap empat dimulai pukul 13.30. “Waktu mengerjakan soal selama 90 menit,” kata dia. Sih Wahyudi menambahkan, lantaran waktu yang tersedia terbatas

sedangkan pendaftar yang lolos seleksi administrasi mencapai 1.194 orang, maka pihaknya akan mengoptimalkan waktu yang ada. Tak ayal, tes juga digeber pada akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu mendatang. “Waktu yang terbatas akan kami maksimalkan, maka tes juga dilakukan di hari Minggu,” tuturnya. Sesuai surat edaran dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN), kata Sih Wahyudi, tidak ada toleransi bagi pendaftar yang telat mengikuti tes tersebut. Karena itu, dia mengimbau calon peserta tes datang 30 menit sebelum tes digelar. Dengan demikian, peserta memiliki waktu melakukan persiapan fisik sebelum mengerjakan soal. Sementara itu, pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di kantor BKD kemarin, persiapan demi menyukseskan pelaksanaan TKD terus dimatangkan. Monitor closed circuit television (CCTV) sudah terpasang di halaman BKD. Melalui

monitor tersebut, calon peserta TKD bisa melihat langsung pelaksanaan tes yang berlangsung di aula lantai dua kantor BKD. Selain CCTV, BKD juga telah menyiapkan ruang tunggu bagi para peserta tes CPNS 2014 tersebut. Tidak hanya itu, sore kemarin dilakukan serah-terima server CAT yang berisi puluhan ribu soal tes CPNS. Serah-terima dilakukan Kepala Kantor Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Regional II Surabaya kepada kepala BKD Banyuwangi Sih Wahyudi. Serah-terima server CAT tersebut disaksikan Kepala Inspektorat Banyuwangi. Sih Wahyudi menambahkan, pelaksanaan Tes CPNS hari ini akan dipantau langsung Kepala Kantor Regional II BKN Surabaya dan Kepala Inspektur BKN pusat. “Bapak Sekretaris Kabupaten (Sekkab), Slamet Karyono, akan mendampingi saat pemantauan tersebut,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seleksi CPNS 2014 di lingkungan Pemkab Banyuwangi segera memasuki babak paling menentukan. Dari jumlah pendaftar mencapai 1.827 orang, kini telah terjaring 1.194 pendaftar yang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Nah, sebanyak 1.194 pendaftar yang lolos seleksi administrasi itu diwajibkan mengikuti tes kompetensi dasar (TKD) untuk memperebutkan 51 formasi yang tersedia. Tes bagi calon abdi negara tersebut dijadwalkan berlangsung mulai Selasa (18/11) sampai Senin (24/11) mendatang. Data yang dilansir Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi, kecuali hari Jumat (21/11), pelaksanaan TKD menggunakan computer assisted test (CAT) itu akan dilakukan empat gelombang per hari. Khusus hari Jumat, dalam sehari tes akan dilakukan tiga gelombang. (sgt/c1/bay)

Berperan Menghubungkan ke Pengepul ■ OKNUM...

Sambungan dari Hal 29

Penangkapan polisi tersebut tentu menyebabkan Adenani shock. Saat digelandangmenujuruangpemeriksaan

ReskrimPolsekBanyuwangi,priayang berdinasdiBagianUmumsejaktahun 1997 itu lebih banyak diam. Pengakuannya kepada polisi, Adenani mengakutelahmenjalankanbisnisharam itu lebih-kurang 1,5 bulan.

Dia mengaku hanya menjual nomor togel berdasar pesanan. Kemudian, dia menghubungkan pembeli dengan pengepul sebenarnya. Alasan dia masuk jaringan togel adalah ingin menambah penghasilan.

Adenani kini mendekam di sel tahanan Mapolsek Banyuwangi. Dia terancam Pasal 303 ayat I KUHP. “Ancaman hukuman maksimalnya sepuluh tahun penjara,” pungkas Kapolsek Ketut Redana. (nic/c1/bay)

Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu ■ TIM... Sambungan dari Hal 30

Tim audit BPK yang diketuai Supatman tersebut akan melakukan tugas di Banyuwangi selama 30 hari, tepatnya mulai kemarin hingga 16 Desember mendatang. Dalam tugasnya, tim dari BPK akan mengaudit belanja bidang infrastruktur di tiga SKPD tersebut. Misalnya, pada Dinas PU-BMCKTR terkait sarana jalan

dan di PU-Pengairan terkait irigasi. “Jenis audit ini pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) yang artinya akan menilai dan menyimpulkan belanja infrastruktur sudah sesuai spek,” kata Supatman. Kepala BPKAD Djajat Sudrajat menambahkan, kedatangan tim ini sebagai antisipasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) kepada BPK nanti. Sebelum LKPD diserahkan, proses keuangan di

sejumlah program akan dievaluasi dan diaudit, mulai perencanaan, penatausahaan hingga pertanggungjawaban. apakah sudah sesuai spek ataukah tidak. “Sehingga saat LKPD nanti kita tidak salah. Kita ini berusaha transparan, akuntabel, dan partisipatif,” bebernya. Djajat menambahkan, selain untuk antisipasi, audit ini untuk men-support dan mempertahankan capaian Pemkab Banyuwangi yang

memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) penuh dari BPK selama dua tahun berturutturut. “WTP murni merupakan level penilaian tertinggi dalam pelaporan keuangan daerah. BPK pernah menyatakan disclaimer alias tidak menyatakan pendapat terhadap keuangan daerah Banyuwangi karena pengelolaan keuangannya saat itu tidak memadai,” tegas Djajat. (sgt/c1/afi)

sama ketiga pawang. Tiga gajah sumatera tersebut rutin jalan-jalan di wilayah taman wisata seluas tujuh hektare tersebut. Hal itu agar mereka tetap sehat. Sore hari mereka dimandikan. “Untuk ketiga ekor gajah tersebut, kami menghabiskan satu ton rumput gajah dalam jangka waktu tiga hari,” imbuhnya Setiap binatang didampingi satu keeper. Mereka bertugas menjaga kesehatan dan pakan. Satwa lain yang masih tampak sehat dan terawat dengan baik adalah Tesy dan Valent. Dua ekor orang hutan tersebut selalu aktif bermain-main

dan memanjat pohon di sekitar kandangnya. Bahkan, dua hewan itu mulai bisa berinteraksi dengan pengunjung Mirah Fantasia. Padahal, saat baru dikirim dari KBS, dua orang utan itu lebih banyak diam di dalam kandang. Saat baru datang, kata Ketut, satwa tersebut sakit-sakitan dan tidak mau bergerak. Diduga, itu karena stres dan obesitas. “Dulu bobot Tesy 98 kilogram, sekarang sekitar 89 kilogram,” jelas Gede Budiasa, manager Operasional Mirah Fantasia Banyuwangi. Sekadar tahu, pemindahan satwa KBS tersebut merupakan bagian

dari program pengembangan konservasi satwa di Indonesia dan sudah mendapat izin Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur dan pihak-pihak terkait. Juni 2013 lalu 76 ekor satwa yang dikirim dari KBS ke Satwa Mirah Fantasia adalah 30 ekor pelikan kacamata, 8 ekor jalak bali, 8 ekor ibis putih berkepala hitam, 4 ekor pecuk padi hitam, 5 ekor kambing gunung, 4 ekor iguana hijau, dan 3 ekor sitatunga. Kemudian, 2 ekor kera sulawesi, 2 ekor orang utan, 5 ekor bekantan, 2 ekor kuda nil mini, dan 3 ekor gajah sumatera. (ddy/c1/bay)

Banyuwangi tak Perlu Ikut pra-Porprov ■ KONI... Sambungan dari Hal 38

Harapan besar agar Banyuwangi bisa menorehkan tinta emas di kandang sendiri juga dating dari KONI Jawa timur. Harapan itu diungkapkan Wakil Sekretaris KONI Jawa Timur, Gatot Sutantra, dalam arena musorkablub yang digelar di Hotel Ketapang Indah, Kalipuro, Banyuwangi, itu. ‘’Semoga Banyuwangi bisa meraih emas sebanyak mungkin dalam Porprov nanti,” ungkapnya. Dia menyebut, setidaknya

Banyuwangi jangan sampai mengulang nasib tuan rumah Porprov IV tahun 2013 lalu. Kala itu, Madiun sebagai tuan rumah gagal mempersembahkan yang terbaik di rumah sendiri. ‘’Kalau bisa lebih baik dari Madiun. Apalagi, Banyuwangi adalah tuan rumah tunggal,’’ terangnya. Menurut dia, Banyuwangi memiliki kesempatan untuk mendulang medali sebanyak mungkin. Sebab, sebagai tuan rumah, Banyuwangi tidak harus mengikuti pra-Porprov. ‘’Ada 23 cabang olahraga yang dipertandingkan

pra-Porprov. Tapi, Banyuwangi tidak perlu ikut pra-Porprov. Itu merupakan momentum emas bagi Banyuwangi,’’ bebernya. Sementara itu, KONI Jatim telah mengapresiasi kesanggupan Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah tunggal dalam ajang multi even itu. Menurut dia, Banyuwangi bakal tercatat sebagai sejarah yang sanggup menyelenggarakan agenda Porprov tanpa menggandeng kabupaten tetangga. ‘’Ini luar biasa. Kami mengapresiasi pemerintah Banyuwangi,” tandasnya. (ton/c1/als)

Banyak Mafia Barang Antik ■ HEBOH... Sambungan dari Hal 40

Menurut Bona, masyarakat sekarang harus paham dengan barang antik. Sebab, saat ini banyak mafia barang antik berkeliaran dan melakukan penipuan dengan banyak modus. Salah satu modus, jelas dia, menanam benda-benda, seperti patung, di beberapa tempat agar ditemukan warga. “Sekarang

ini banyak mafia. Penemuan benda antik semakin jarang padahal harga melangit,” imbuhnya. Dia mengatakan, jika lokasinya jelas, dirinya siap mendatangi lokasi itu dengan peralatan standar untuk mengambil benda seperti itu. “Saya tadi mengamati secara visual dan meragukan,” cetusnya. Plt. Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda, mengatakan

penemuan benda itu harus disikapi dari kacamata benda cagar budaya. “Itu benda cagar budaya atau bukan, kita akan teliti dulu,” ujarnya. Bramuda bisa memahami jika masyarakat meyakini benda itu mengandung tuah. Namun, dirinya mengingatkan jangan sampai keberadaan benda tersebut menimbulkan keresahan dan potensi penipuan. “Sah-sah saja masyarakat menganggap bertuah,” katanya. (sli/c1/abi)

Ciduk Puluhan Motor di Pantai Boom BANYUWANGI – Balap liar seolah menjadi penyakit kronis di kalangan remaja di Banyuwangi. Meski aparat kepolisian kerap menggelar razia terhadap keberadaan mereka, nyatanya eksistensi balapan di tengah malam itu semakin subur saja. Bahkan, lokasinya tidak hanya di jalan umum. Lokasi sepi dan tempat wisata kini menjadi bidikan para penggila balap motor itu untuk beraksi. Salah satu lokasi favorit teranyar mereka adalah kawasan Pantai Boom Banyuwangi. Hal ini bukan sekadar isapan jempol belaka. Sabtu malam lalu (16/11), aparat Satuan Lalu Lintas Polres Banyuwangi mengamankan puluhan sepeda motor dari kawasan Pantai Boom. Seperti yang ada

sebelumnya, motor yang terjaring rata-rata tidak memiliki spare part yang standar, tidak dilengkapi surat kendaraan, dan diduga digunakan untuk balapan liar. “Kawasan Pantai Boom kini juga menjadi lokasi favorit bagi peserta balapan liar untuk menggelar aksinya,” beber AKP Amar Hadi Kasatlantas Polres Banyuwangi di ruang kerjanya kemarin (17/11). Tidak hanya kawasan Pantai Boom, polisi juga mengobok-obok kawasan Simpang Lima. Di sana polisi kembali mengamankan beberapa unit motor yang terindikasi digunakan sebagai alat untuk balapan liar. Di simpang Lima, polisi menerjunkan banyak personel yang tidak berseragam. Begitu ada motor yang tidak standar berhenti di lampu me-

rah, kunci kontak langsung dirampas petugas. Tidak hanya satu orang, beberapa petugas berpakaian preman langsung menyergap pengendara motor dengan ban kecil, knalpot brong, dan onderdil tidak standar. Total dari dua lokasi, yakni Pantai Boom dan Simpang Lima, petugas mengamankan 88 unit motor. Seluruh motor itu kini diamankan di halaman Mapolres Banyuwangi. Selain diamankan, seluruh pemilik motor akan dikenai sangsi tilang. Mereka juga wajib mengganti spar part yang sesuai dengan standar keamanan yang sesuai. “Ada 88 unit dan sebagian besar yang diamankan kebanyakan dari kawasan Pantai Boom,” pungkas perwira asal Kalibaru tersebut. (nic/c1/bay)

Tari Banyuwangi Bisa Kaku dan Lentur ■ TARI...

Sambungan dari Hal 29

Di zaman dulu Tari Bedoyo selalu diperagakan setahun sekali, yakni pada waktu kerajaan-kerajaan bawahan memberikan upeti atas hasil bumi dan pajak kepada kerajaan yang menguasainya. Nah, berdasar gerakan dan syair Tari Bedoyo yang dia pelajari, Subari menemukan satu indikator bahwa tari yang kini berkembang di Jogjakarta dan sekitarnya itu berasal dari Kerajaan Majapahit. Jadi, ada dugaan, Tari Bedoyo itu dulu tari yang selalu diperagakan setiap tahun di keraton Kerajaan Majapahit. Alasannya, Subari menemukan kata “raja” dalam syair yang dilantunkan dalam tari bedoyo. Kata tersebut, berdasar analisisnya, merupakan indikator bahwa tari tersebut berasal dari Majapahit. Sebab, pimpinan tertinggi di Kerajaan Mataram tidak disebut “raja”, melainkan “hamengku”. Selain itu, karakteristik gerakan tari Jawa Timur dan Jawa Tengah tidaklah sama. Jika benar Tari Bedoyo berasal dari Majapahit, Subari kembali menduga sejatinya tari tersebut berasal dari Blambangan. Sebab, di zaman Majapahit, menurut Subari, Blambangan sudah menjadi daerah lumbung seni, baik tari maupun musik. Dia menduga olah gerak dan olah musik masyarakat Blambangan saat itu sudah mumpuni. Menurutnya, kemampuan mengolah tari dan olah musik yang dimiliki masyarakat Banyuwangi saat ini bukanlah sesuatu yang

tiba-tiba dimiliki. Pasti kemampuan itu dipengaruhi genetik yang diwariskan secara turun-temurun. Dugaan itu diperkuat dengan karakteristik tari dan musik Banyuwangi yang hingga kini berbeda dengan daerah lain. Perbedaan itu tentu tidak muncul secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat. Pasti itu ada hubungannya dengan sejarah dan leluhur Blambangan, karena perbedaan karakteristik bisa jadi merupakan akumulasi dalam waktu yang lama. Jika memang Tari Bedoyo itu benar berasal dari Kerajaan Majapahit, pakar tari Banyuwangi tersebut menduga kuat tari tersebut berasal dari Blambangan. Alasan yang disampaikan Subari adalah, di Jawa Timur (bekas wilayah Kerajaan Majapahit) hingga kini hanya Banyuwangi yang memiliki kemampuan olah tari yang mumpuni. Gerak tari yang diciptakan orang-orang Banyuwangi bukanlah gerak sembarangan, dan hasilnya selalu membuat yang menyaksikan terpukau. “Sekali lagi, di zaman dulu pun saya menduga seperti itu; tarian Blambangan sangat luar biasa. Sebab, kemampuan yang dimiliki orang Banyuwangi saat ini bukanlah tiba-tiba, ada unsur warisan leluhur,” jelasnya. Setelah penjelasan tentang dugaan asal-usul Tari Bedoyo dirasa cukup, Jawa Pos Radar Banyuwangi meminta Subari menceritakan pengalamannya mengikuti Festival Bedoyo Mojopait Brang Wetan. Subari menjelaskan,

dalam festival tari yang diselenggarakan tahun 2010 di Surabaya itu, Tari Bedoyo Banyuwangi yang dia beri judul Sri Juru menjadi juara umum. Lima kategori yang dilombakan disabet semua oleh kontingen tari Banyuwangi. “Kebetulan saya adalah penata tarinya,” katanya. Dalam festival tersebut, Tari Bedoyo Banyuwangi mengusung tema Sri Juru. Gerakan-gerakan yang diperagakan dalam Tari Bedoyo Banyuwangi tidak lepas dari Tari Gandrung dan Tari Seblang. Menurut Subari, gerakan tari Banyuwangi cukup luwes; bisa kaku dan bisa lentur. Berbeda dengan tarian Bali yang selalu kaku dan tarian Jawa yang selalu lembut, tarian Banyuwangi bisa kaku dan bisa lembut. Tetapi, musik pengiring tari Banyuwangi tidak bisa lembut, ketukannya cenderung cepat dan rancak. “Tepuk tangan penonton tidak henti-hentinya. Bahkan, baru saja penari naik panggung, tepuk tangan sudah menggema,” katanya. Subari melanjutkan, pada Festival Bedoyo Mojopait Brang Wetan II, Banyuwangi kembali menjadi juara umum. Dalam festival yang diselenggarakan di Malang itu, Banyuwangi mengusung tema Wulandaru. Karakteristik tariannya tetap tidak berbeda dengan Tari Bedoyo berjudul Sri Juru, yakni tidak lepas dari Tari Gandrung dan Seblang. Lagu pengiringnya adalah lagu pengiring pertunjukan Seblang. “Sama seperti pada festival sebelumnya, penonton memberikan apresiasi yang luar biasa,” pungkasnya. (c1/bay)

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

SANGAR: Barong Kemiren yang tampil di Lapangan Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Sabtu malam lalu (15/11).

Barong Kemiren Tampil Semalam Suntuk GLAGAH - Ratusan warga memadati lapangan Kecamatan Glagah Sabtu malam lalu (16/11). Mereka menonton pertunjukan seni Barong Kemiren secara gratis semalam suntuk. Pergelaran seni tersebut dimulai pukul 21.00 dan berakhir menjelang Subuh. Pentas gratis aktualisasi seni tersebut diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi. Biasanya, pentas aktualisasi seni rutin dilangsungkan di Gesibu Blambangan Banyuwangi. Karena Gesibu sedang direnovasi untuk ajang spektakuler Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2014 Sabtu mendatang, maka aktualisasi seni dilangsungkan di Lapangan Kecamatan Glagah. Ternyata, pentas seni di lapangan kecamatan tidak kalah ramai. Dipilihnya tema barong karena memang kesenian tersebut berasal dari Desa Kemiren yang masuk wilayah Kecamatan Glagah. Apalagi, seni Barong Kemiren belum

pernah tampil dalam aktualisasi seni di Gesibu Blambangan. Selain itu, ada juga beberapa pemuda dari luar daerah yang menari gandrung dan jaranan buto. Para pemuda luar daerah tersebut adalah peserta pertukaran pemuda antarprovinsi. Mereka tampak menari dengan bagus sebelum acara utama pentas Barong Kemiren dilangsungkan. ”Ada 15 pemuda dari luar daerah mereka dari NTT, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Utara. Mereka kita libatkan agar para pemuda lebih tau tentang budaya nasional,” terang kepala Bidang Pemuda pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Muhammad Alfin Kurniawan. Sementara itu, setelah tari pemuda dari luar daerah, pertunjukan Barong Kemiren diawali dengan tarian pitik-pitikan dan tarian jaran goyang. Kemudian, setelah tari jaran goyang selesai, keluarlah Barong Kemiren dengan sosok penari gandrung yang di mana

dalam pertunjukan barong dinamakan Jakripah. Suguhan demi suguhan tari dilaksanakan semalam suntuk sampai azan Subuh berkumandang, warga masih setia menonton kesenian Banyuwangi tersebut. Bahkan, tidak hanya penonton lokal yang menyaksikan, terlihat juga ada dua turis yang datang untuk menyaksikan pertunjukan Barong Kemiren tersebut. Kabid Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Choliqul Ridho mengatakan, tujuan dilangsungkan di Lapangan Glagah itu untuk menjadi hiburan atau tontonan masyarakat. Kesenian tersebut juga untuk menambah ekonomi kerakyatan yang ada di sekitar pertunjukan. ” Masyarakat selain terhibur, dengan pertunjukan tersebut juga bermanfaat untuk ekonomi kerakyatan, coba lihat sendiri banyak orang jualan di sekitar pentas seni ini,” terang Ridho. (tfs/c1/bay)


RADAR GENTENG

40

R A D A R

B A N Y U W A N G I

Jawa Pos

Selasa 18 November 2014

Warga Protes Pembangunan Penahan Jalan

SHULHAN HADI/RABA

SURVEI LAPANGAN: Ipuk mengunjungi salah satu posyandu di Dusun Maron, Desa Genteng Kulon.

Ajak Tekan Kematian Bumil GENTENG - Kematian ibu hamil (bumil) yang sering terjadi membuat Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi getol mengampanyekan kesadaran bumil terhadap kesehatan dan kandungannya. Di sela-sela penjurian Desa Tangguh di Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi, Ipuk Festiandani, bersama Minuk Uliawati menyampaikan kondisi umum bumil di Kabupaten Banyuwangi yang kini relatif lebih baik dibanding tahun sebelumnya. “Tahun ini kita peringkat

lima se-Jawa Timur,” ujarnya. Kematian bumil di Banyuwangi, jelas dia, sebenarnya bukan warga Banyuwangi. Namun bumil itu berasal dari luar kabupaten yang sedang melahirkan di Kota Gandrung karena di tempat asalnya kurang memungkinkan. “Bumil dari luar Banyuwangi yang dirujuk ke Banyuwangi,” jelasnya. Selain itu, Ipuk juga berharap para bumil di Banyuwangi harus waspada terhadap risiko penularan HIV/AIDS. Bagi perempuan yang sudah tertular HIV/AIDS untuk te-

tap tidak putus asa karena kondisi bayi yang ada di kandungan masih bisa diselamatkan, asalkan yang bersangkutan mau mengikuti aturan dan prosedur yang telah ditetapkan. “Selama rajin memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit, kita akan menolong agar janinnya tidak tertular,” katanya. Ipuk juga mengimbau kepada para bumil untuk bersikap bijak terhadap calon bayinya dengan menyiapkan nutrisi dan asupan gizi. “Harus bersyukur karena diberi amanah Tuhan,” cetusnya. (sli/c1/abi)

SEMPU - Proyek penahan badan jalan di Kampung Karangharjo, Dusun Telogosari, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, disoal warga karena dianggap tidak tepat sasaran. Sebab, di lokasi proyek itu dianggap sudah aman. Warga khawatir di musim hujan sekarang ini bangunan badan jalan itu justru akan menyebabkan air meluap ke sisi kiri, karena di tikungan sungai itu kini longsor. “Mestinya yang dibangun di bagian yang longsor, ini yang di bangun malah di sisi barat yang tidak ada apa-apa,” kata Kepala Dusun (Kadus) Telogosari, Imam Tauhid. Imam Tauhid mengaku tidak tahu menahu dengan pengerjaan proyek itu. Karena selama ini, warga sekitar tidak pernah dilibatkan sama sekali. Para pekerja yang mengerjakan proyek, juga tidak mengetahui jenis proyek dan dari instansi mana. “Pekerja bilang pokoknya suruh mengerjakan, gitu aja,” ujarnya. Warga yang prihatin dengan proyek itu, selanjutnya melaporkan ke DPRD Banyuwangi. Tiga anggota dewan, Mohammad Sahlan, Ahmad Masrohan, dan Salimi, kemarin meninjau proyek misterius itu. “Lha ini proyek dari dinas mana kok nggak ada papan nama proyeknya,” kata Sekretaris Komisi IV, DPRD Banyuwangi, Salimi. Salimi mengaku tidak bisa memberi jawaban pasti kepada warga terkait proyek tersebut. Sebab, papan proyek yang semestinya dipasang, ternyata

ABDUL AZIZ/RABA

BODONG: Proyek pembangunan penahan badan jalan di Dusun Telogosari, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

tidak ada di tempat. Semestinya, lanjut Salimi, pihak pelaksana proyek memasang papan nama proyek di lokasi pekerjaan. “Kalau ada papan proyeknya kita bisa membaca ini dari dinas mana dan nilai anggarannya berapa, dari situ juga bisa diketahui RAB-nya bagaimana,” ujarnya. Yang jelas, lanjut Masrohan, anggota Komisi D lainnya, pelaksanaan proyek badan jalan itu terkesan janggal. Sebab, dibangun di lokasi yang aman dari ben-

cana. “Padahal di sampingnya ada lokasi yang longsor, mestinya kalau memang proyeknya di sini, anggarannya pasti sudah disesuaikan, termasuk panjang bangunan sampai pada yang longsor,” cetusnya. Untuk menindaklanjuti temuannya itu, ketiga wakil rakyat tersebut akan melakukan koordinasi dengan eksekutif. “Kita cek dulu siapa pelaksananya, dan dari dinas apa, karena papan proyeknya memang nggak ada,” cetusnya. (azi/c1/abi)

Transfer Uang Togel, Diringkus Polisi Di Muncar Dua Pengedar Ditangkap

RELIGI

Maling Jeruk Digaruk

SHULHAN HADI/RABA

SINERGIS :Forpimka beserta anak yatim usai penyantunan dan doa.

Umaro dan Ulama Singojuruh Berselawat SINGUJURUH – Suasana Ruang terbuka Hijau (RTH) Singojuruh, Minggu (15/11) malam tampak sedikit beda. Alunan selawat dan iringan rebana mengalun di tengah ribuan pengunjung yang memadati arena tersebut. Warga dari berbagai desa di Kecamatan Singojuruh, berkumpul untuk melakukan doa bersama. Dalam acara yang bertajuk Singojuruh Bermunajat dan Bershalawat itu seluruh komponen masyarakat para kepala desa se-Kecamatan Singojuruh dan Forpimka hadir. Camat Singojuruh, Nanik Machrufi mengajak semua warga baik yang berada di pemerintahan, ulama, dan masyarakat untuk membangun sinergitas dalam membangun Singojuruh. “Kita menyatukan ulama dan umaro untuk membangun daerah ini,” ujarnya. Dia menambahkan, kegiatan yang berlangsung baru pertama kali itu juga merupakan simbolisasi persatuan elemen warga di Singojuruh. Dalam melakukan pembangunan dan pemberdayaan di masyarakat, pihaknya mengaku menggandeng berbagai pihak untuk kelancaran. “Kita ini punya prinsip segitiga, umaro, ulama, dan masyarakat. Di dalam ulama sendiri itu juga ada LSM dan wartawan sebagai kontrol sosial kami,” cetusnya. Selain itu, pembacaan selawat dan istighosah juga dilakukan untuk memohon keselamatan bersama dan kelancaran. Selain pembacaan doa, kegiatan malam itu juga dilakukan santunan kepada anak yatim. Tidak hanya itu, pengunjung juga menerima siraman rohani dari Ustadz Ahmad Qusyairi dari Ketapang, Kalipuro. Salah seorang pengunjung, Iwan, 27, mengaku dirinya sengaja datang dan ikut acara ini karena tertarik untuk mengikuti doa bersama sekaligus ada hiburan hadrah. “Sengaja datang, ingin terlibat dan penasaran ,” ujarnya. Dalam acara tersebut, staf ahli bupati bidang hukum dan politik Kabupaten Banyuwangi, Fajar Suasana terlihat hadir mewakili Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, bersama Ktua GP Ansor Kabupaten Banyuwangi, SukronMakmun Hidayat.(sli/adv/abi)

BANGOREJO - Aparat Polsek Bangorejo berhasil meringkus tiga maling jeruk di persawahan, Dusun Tamansuruh, Desa/Kecamatan Bangorejo, kemarin malam. Ketiga pelaku itu adalah adalah, Veri, 25; Boni,19; dan Diki,20; semuanya warga Dusun Tamansuruh, Desa Bangorejo. Selain meringkus ketiga tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti (BB) berupa 50 kilogram jeruk hasil jarahannya. Untuk proses pemeriksaan, ketiga tersangka dan BB untuk sementara diamankan di ruang tahanan Polsek Bangorejo. “Korban lapor, kita bergerak,” terang Kapolsek Bangorejo, Iptu Ali Masduki, melalui Kanitreskrim,

Aiptu Karjono. Menurut Karjono, korban pencurian jeruk itu adalah Sukamto, 45, warga Dusun Tamansuruh, Desa Bangorejo. Saat melapor ke polsek, korban mengaku sekitar pukul 23.30 melihat sejumlah anak muda masuk ke kebun jeruk miliknya. “Kita langsung meluncur ke lokasi kejadian,” katanya. Setiba di lokasi kejadian, lanjut dia, anggota langsung menyebar dan mengepung kebun jeruk. Setelah lokasi dikuasai, beberapa anggota langsung masuk ke kebun jeruk dan menangkap ketiga tersangka itu. “Tiga pelaku berhasil kita tangkap,” cetusnya. (azi/c1/abi)

ABDUL AZIZ/RABA

TERSANGKA: Ketiga pelaku pencurian jeruk diamankan di Polsek Bangorejo kemarin.

ROGOJAMPI - Diduga suka main judi, tiga warga Desa/Kecamatan Rogojampi ditangkap anggota polsek setempat kemarin. Ketiga warga itu adalah Slamet Hariyadi, 31, Nur Cholis, 41, dan Imam Hadi, 35. Dari ketiga tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti (BB) berupa enam lembar kertas bertulisan nomor togel, dua buah hand phone (HP), dan uang Rp 231 ribu. Selain itu, tiga lembar kertas bukti transfer dari Bank BCA juga diamankan. Kapolsek Rogojampi, Kompol Toha Choiri, mengatakan penangkapan ketiga tersangka itu bermula dari laporan warga yang menyebut pelaku sudah lama melakukan transaksi togel. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, ketiga tersangka sedang transfer nomor uang togel. “Kita tangkap setelah transfer togel,” ungkapnya. Sementara itu, dua tersangka judi togel juga harus meringkuk di sel tahanan Polsek Muncar. Keduanya adalah Bibit Suyono, 39, alias Untung, warga Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, dan Sugianto, 32, alias Seger, warga Dusun Krajan, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi. Selain mengamankan kedua tersangka, polisi juga menyita barang bukti (BB) berupa uang

SHULHAN HADI/RABA

BARU: Dua tersangka togel untuk sementara diamankan di Polsek Muncar.

tunai Rp 160 ribu dan satu buah hand phone (HP) merek Nokia 5310. “Kita dapat info dari warga, lalu kedua tersangka kita tangkap,” cetus Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini, melalui salah satu anggota Reskrim Aipda Hariyanto. Menurut Hariyanto, kedua tersangka togel itu ditangkap sekitar pukul 13.00 di kawasan tambak udang di Desa Sumber-

sewu, Kecamatan Muncar. “Kedua tersangka masih kita periksa, berkas sedang kita kebut,” katanya. Kapolsek Kompol Ary Murtini menambahkan, kedua tersangka itu pemain baru. Dalam keterangannya, mereka mengaku baru kali ini menekuni usaha judi togel. “Keduanya pemain baru,” cetus kapolsek. (sli/azi/c1/abi)

Heboh Penemuan Patung Putri Duyung GENTENG-Warga Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng, sepekan terakhir digegerkan penemuan sebuah patung menyerupai putri duyung sepanjang 20 centimeter. Patung aneh itu ditemukan Suwandi, 53, warga Dusun Jalen, Desa Setail. Barang aneh itu ditemukan saat dia menggali proyek di sebuah gumuk bersama beberapa temannya. Saat menggali tanah, para pekerja kewalahan karena ada batu besar. “Proyeknya melewati gumuk. Di kedalaman dua meter ada batu besar,” terangnya. Suwandi mengaku menemukan patung putri duyung itu pada Selasa (10/11). Saat akan menggali tiba-tiba ada patung aneh tersebut. “Sebelumnya ada firasat, saya mimpi suasana di tempat kerjaan panas dan tidak enak,” ujarnya. Dalam mimpi itu, lanjut dia, benda yang ditemukan itu bernama Nawangasih. Patung itu punya pasangan yang bernama Nawangwulan dan berada di Laut Selatan. “Pasangannya ada di Laut Selatan,” ungkapnya.

Istri Suwandi, Wiwik, 43, mengaku sempat bermimpi menakutkan saat benda temuan suaminya itu dibawa pulang. “Saya mimpi ketemu seorang putri dan ingin ikut di sini, tapi minta syarat, dan saya tidak mau” cetusnya. Ditanya terkait benda temuannya itu,

mengh menghebohkan itu. Sementara itu, salah seorang Se pencinta cagar budaya asal Genpe teng, Bonavita Budi Wijayanto, te mengaku ragu atas penemuan m benda tersebut. Dirinya meragukan benda tersebut peninggalan leluhur. Alasannya, bentuk patung itu kurang b detail. “Jika peninggalan kerad jaan, bentuknya bagus dan hajaa lus,” katanya. Selain itu, jelas dia, bentuk benda yang dik dikaitkan i dengan putri duyung itu R A G U : S u w a n d i juga dirasa janggal. Hal itu berdasar mimemperlihatkan foto tos putri duyung yang menurutnya di patung temuannya. Banyuwangi tidak ada. “Putri duyung SHULHAN HADI/RABA itu hanya mitos dan tidak ada,” dalihnya. Suwandi dan istrinya menyebut patung Melihat bentuk, warna, dan beberapa berbentuk putri duyung itu telah dise- elemen lain, Bona meyakini benda itu rahkan kepada seorang kenalannya, bukan dari zaman kerajaan. “Kalaupun Sliki. Oleh Sliki, benda itu akan dilarung benda itu asli dan bukan mainan, itu ke Laut Selatan. “Dibawa Pak Sliki untuk berasal dari zaman setelah kolonial,” dilarung,” katanya saat Jawa Pos Radar ungkapnya n Banyuwangi menanyakan benda yang Baca Heboh...Hal 39


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.